Anda di halaman 1dari 17

KEBIJAKAN AKREDITASI RUMAH SAKIT

DAN PROGRAM NASIONAL

DIREKTORAT MUTU PELAYANAN KESEHATAN


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

JAKARTA, 14 JANUARI 2023


MASALAH AKI DAN AKB

Prevalensi stunting Indonesia sangat


tinggi dibandingkan dengan negara
lain2

Angka Kematian Neonatal


20 19
RPJMN

Vietnam
Malaysia
Cuba

Japan

Philippines
15

Thailand
15 14.1

States

Indonesia
United
13.3 12.5 11.8 11.2
10 10.6 10

5
0
2012 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024

World Bank (2015),


mengestimasikan bahwa
Diperlukan mekanisme Indonesia kehilangan 2-3% dari
pencatatan dan PDB pertahun akibat stunting.2
pelaporan yang valid
untuk mengatasi
underreported

1. Data Bank Dunia, Infant


Mortality 2
2. Data Prospera, Laporan
PENEMUAN KASUS HIV TERUS MENINGKAT CAPAIAN TREATMENT COVERAGE SEBESAR 69%
Gap dengan target penemuan kasus mengecil
• *berdasarkan notifikasi kasus TBC dan estimasi beban TBC 969.000
(414.778 ODHIV atau 79% ditemukan dari target
INDONESIA 69%
526.841) 112%
BANTEN 99%
97%
700,000 DKI JAKARTA 94%
640,443 640,443 77%
JATENG 77%
600,000 70%
543,100 543,100 526,841 JATIM 70%
79% 68%
500,000
MALUT 66%
417,778 59%
400,000 387,210 KALBAR 59%
359,457
327,573 57%
SULTRA 56%
300,000 286,085 55%
41% DIY 54% Target : 90%
54%
200,000 152,525 169,767 KALTIM 53%
127,613 142,906
108,479 53%
SUMBAR 53%
100,000 26,093 51%
33,027 21,351 ACEH 51%
6,131 9,121 15%
- 50%
2018 2019 2020 2021 2022 KALSEL 46%
44%
KEPRI 41%
40%
Estimasi ODHIV KALTENG 39%
ODHIV ditemukan yang masih hidup dan tahu status HIV-nya 39%
PAPUA BARAT 39%
ODHIV On ART 38%
ODHIV on ART dengan VL tersupresi JAMBI 38%
37%
BALI 32%
 Retensi pengobatan menjadi tantangan besar
• Sumber data: Dashboard SITB per 29 Desember 2022

3
4
Strategi transformasi Layanan Rujukan

Peningkatan Perbaikan Program Sister Perbaikan


akses layanan Mutu Hospital Manajemen
melalui jejaring Layanan Keuangan
Bekerja sama
rumah sakit • Perbaikan
kualitas layanan dengan RS luar
Meningkatkan
rujukan RS di Indonesia negeri untuk
knowledge and kemampuan
• Meliputi perbaikan technology transfer •manajemen keuangan
Mendorong RS BLU
layanan medis dan RS :untuk peningkatan
• Peningkatan jejaring
hospitality layanan kinerja layanan dan
RS rujukan terutama
RS keuangan
untuk pelayanan 9
penyakit prioritas • Memperbaiki c a sh
• Pengembangan flow RS melalui
fasilitas pelayanan perbaikan proses
rujukan di remote klaim JKN
area
5
Dasar Hukum Akreditasi Rumah Sakit
Regulasi Pendukung Penyelenggaraan
Akreditasi RS
● UU No. 44/2009 tentang Rumah
Sakit Kepmenkes
Pasal 40 Ayat 1 :
Dalam upaya peningkatan mutu No. 01.07/MENKES/1128/2022
pelayanan RS wajib dilakukan STANDAR AKREDITASI RS
akreditasi secara berkala minimal 3
(tiga) tahun sekali
Pasal 40 Ayat 2 : Kepmenkes
Akreditasi dilakukan oleh suatu No. 01.07/MENKES/1119/2022
Lembaga independent baik dari
dalam negeri maupun lua negeri TARIF SURVEI AKREDITASI RS
berdasarkan standar akreditasi yg
berlaku Kepdirjen Yankes
● PP No. 47/2021 tentang No. HK.02.02/I/1130/2022
Penyelenggaraan Bidang PEDOMAN SURVEI AKREDITASI RS
Perumahsakitan

● PMK No. 12/2020 tentang Revisi menjadi Kepdirjen Yankes


Akreditasi RS No. HK.02.02/I/4110/2022

6
Penyelenggaraan Akreditasi RS
SE MENKES NO.455/2020
PANDEMI COVID 19 ● Pelaksanaan akreditasi daring
dan/atau luring menyesuaikan situasi
pandemi di daerah
● Surat pernyataan komitmen dan
sertifikat akreditasi dinyatakan masih
berlaku
SE MENKES NO.133/2022 ● Surat pernyataan komitmen masih
dapat dipergunakan untuk
18 FEBRUARI 2022 persyaratan dengan BPJS

SE MENKES N0.652/2022
5 SEPTEMBER 2022
DESEMBER 2023

7
Standar Akreditasi RS
(Kepmenkes HK 01.07/MENKES/1128/2022

Struktur Pelayanan Sasaran


Manajemen Program
Standar Akreditasi Kelompok berfokus keselamatan Total
RS nasional
pada pasien pasien

Ruang Terkait good Terkait good Terkait upaya Terkait upaya


BAB lingkup corporate clinical rumah sakit rumah sakit
Topik utama terkait proses governance governance meningkatkan melaksanakan
sasaran program
bisnis RS keselamatan prioritas
pasien nasional
STANDAR
Hal yang dinilai dalam
akreditasi
BAB 7 7 1 1 16

ELEMEN PENILAIAN STANDAR 107 101 8 10 226


(EP) EP 403 330 24 32 789
Poin rinci yang dinilai
dalam standar
8
KMK Standar Akreditasi RS
Terdiri dari 16 BAB yang mewakili proses bisnis RS, patient safety, dan program nasional
PELAYANAN BERORIENTASI SASARAN KESELAMATAN
MANAJEMEN RS PROGRAM NASIONAL
PASIEN PASIEN
1. Tata Kelola RS (TKRS) 8. Akses dan Keberlangsungan 15. Sasaran Keselamatan
16. Program Nasional
Pelayanan (AKP) Pasien (SKP)
2. Manajemen Fasilitas & a. Pelayanan Kesehatan
Keselamatan (MFK) 9. Pelayanan dan Asuhan a. Identifikasi Pasien Ibu dan Anak
Pasien (PAP)
3. Kualifikasi Pendidikan & Staf b. Komunikasi Efektif b. Pelayanan TB Paru
(KPS) 10. Pelayanan Anestesi dan c. Pelayanan HIV/AIDS
Bedah (PAB) c. Keamanan Obat yang
4. Pendidikan dalam Pelayanan Diwaspadai d. Program Gizi
Kesehatan (PPK) 11. Hak Pasien dan Keluarga e. Program KB Rumah
(HPK) d. Keamanan pada Sakit
5. Peningkatan Mutu & Tindakan Bedah
Keselamatan Pasien (PMKP) 12. Pelayanan Kefarmasian dan
Penggunaan Obat (PKPO) e. Mengurangi Resiko
6. Pencegahan & Pengendalian Infeksi pada
Infeksi (PPI) 13. Pengkajian Pasien (PP) Perawatan

7. Manajemen Rekam Medik dan 14. Komunikasi dan Edukasi (KE) f. Mengurangi Resiko
Informasi Kesehatan (MRMIK) Cedera Akibat Pasien
Jatuh

9
ARAHAN MENTERI KESEHATAN

e-Rekam Medis

PERMENKES Nomor 24 Tahun 2022 tentang


Rekam Medis Elektronik

Skrinning Hypothyroid Kongenital

PERMENKES 13 Tahun 2022


Tentang Renstra 2020-2024
PERMENKES Nomor 78 Tahun 2014
Tentang SKRINNING HIPOTIROID KONGENITAL
PERMENKES Nomor 25 Tahun 2014
Tentang Upaya Kesehatan Anak

5 Desember 2022
PROGRAM NASIONAL (PROGNAS)

Peningkatan Penurunan angka


kesehatan ibu dan kesakitan
bayi. Tuberkulosis/TBC.
Pelayanan Keluarga
Penurunan angka Penurunan prevalensi Berencana Rumah
kesakitan stunting dan wasting. Sakit.
HIV/AIDS.

Pelaksanaan program nasional oleh rumah sakit diharapkan mampu meningkatkan akselerasi
pencapaian target RPJMN bidang kesehatan sehingga upaya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat segera terwujud.

Pencapaian standar program nasional oleh rumah sakit harus 100%.


Kepdirjen Yankes HK.02.02/I/4110/2022
tentang Pedoman Survei Akreditasi Rumah Sakit
Kriteria Hasil Akreditasi

Hasil Akreditasi Kriteria


15 bab mendapat nilai minimal 80% dan bab Program Nasional mendapat
Paripurna nilai 100%

a. 11 sampai 14 Bab mendapat nilai minimal 80%, dan Bab SKP mendapat
nilai minimal 80%, bagi rumah sakit pendidikan atau wahana pendidikan.
b. 11 sampai 13 bab mendapat nilai minimal 80%, dan Bab SKP mendapat
Utama nilai minimal 80%, bagi rumah sakit yang bukan rumah sakit pendidikan
atau wahana pendidikan.
c. Bab Program Nasional mendapat nilai 100%

7 sampai 10 Bab mendapat nilai minimal 80%, nilai SKP minimal 70% dan
Madya
nilai Program Nasional 100%
a. Kurang dari 7 Bab mendapat nilai minimal 80%;
Tidak terakreditasi b. Bab SKP mendapat nilai kurang dari 70%; dan/atau
c. Bab Program Nasional mendapat nilai kurang dari 100%

12
PENGUATAN TERHADAP PROGRAM NASIONAL
Surat Edaran Nomor HK.02.02/I/47/2023 tentang Pelaksanaan Survei Akreditasi Rumah Sakit dalam
rangka mendukung Program Nasional

Rumah sakit harus memenuhi persiapan dan persyaratan sebagai berikut:


a. Rumah Sakit harus sudah melaksanakan pelaporan:
1) Angka Kematian Ibu (AKI) Angka Kematian Bayi (AKB), dan Skrinning Hipotiroid
Kongenital (SHK);
2) Tuberkulosis;
3) Stunting;
4) HIV/AIDS; dan
5) Pelayanan Keluarga Berencana Rumah Sakit (PKBRS).
b. Rumah sakit melakukan pengukuran dan pelaporan Indikator Nasional Mutu (INM) melalui sistem
informasi yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan.
c. Melaporkan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) melalui sistem informasi yang dikembangkan oleh
Kementerian Kesehatan.
d. Pelaksanakan pelaporan sebagaimana dimaksud pada huruf a dikecualikan pada rumah sakit
khusus yang tidak terdapat pelayanan tersebut dan dibuktikan dengan surat pernyataan
pimpinan rumah sakit.

13
PENGUATAN TERHADAP PROGRAM NASIONAL
3. Untuk penilaian pada Bab Program Nasional, rumah sakit harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Rumah sakit harus mendapatkan nilai minimal 100% pada Bab Program Nasional sesuai dengan Keputusan
Direktur Jenderal Nomor HK.02.02/I/4110/2022 tentang Pedoman Survei Akreditasi Rumah Sakit.
b. Ketentuan sebagaimana dimaksud huruf a, berlaku mulai tanggal 1 April 2023.
c. Untuk rumah sakit yang telah melakukan survei akreditasi pada kurun waktu 1 Januari - 31 Maret 2023,
apabila terdapat capaian nilai program nasional kurang dari 100% maka rumah sakit tersebut wajib
ditinjau kembali dengan melakukan verifikasi oleh Lembaga Independen Penyelenggara Akreditasi yang
melakukan survei akreditasi ke rumah sakit tersebut untuk memastikan capaian program nasional rumah sakit
tersebut sudah mencapai 100% sebelum tanggal 1 Januari 2024.
d. Pelaksanaan verifikasi sebagaimana dimaksud pada huruf c hanya dilakukan pada Bab Program Nasional,
dilaksanakan secara daring, dan rumah sakit tidak dibebankan biaya tambahan dalam proses verifikasi.
4. Kewajiban pencapaian sebagaimana dimaksud pada angka 3, dikecualikan untuk rumah sakit Kelas D dan rumah
sakit khusus yang tidak dapat melakukan pelayanan terkait program nasional, yang dibuktikan dengan surat
pernyataan pimpinan rumah sakit.

14
Penutup

15
PENUTUP

● Transformasi pelayanan kesehatan rujukan bertujuan untuk


akselerasi capaian RPJMN 2020-2024
● Transformasi akreditasi RS merupakan bagian dari
transformasi pelayanan kesehatan rujukan yang bertujuan
untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan akreditasi dan
cakupan rumah sakit yang terakreditasi
● Rumah Sakit harus mendukung pelaksanaan Program
Nasional.
● Pelaksanaan Program Nasional oleh Rumah Sakit
diharapkan mampu meningkatkan akselerasi pencapaian
target RPJMN bidang kesehatan sehingga upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat dapat terwujud.

16
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai