PELAKSANAAN BERUSAHA
DI BIDANG PENANAMAN
MODAL
Amanat UU Cipta Kerja: Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
UU 11/2020
….
Lampiran I A (KBLI) dan I B (Non KBLI)
Lampiran II A (KBLI) dan II B (Non KBLI) PP 5/2021 PP 28/2021 PP 29/2021
PerMen
PerMen PU-PERA
6/2021
Perindustrian
9/2021
… PerBKPM 3-5/2021
5
Tingkat Risiko
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko adalah perizinan berusaha berdasarkan tingkat risiko kegiatan usaha dan tingkat risiko tersebut menentukan jenis perizinan
berusaha. Pemerintah telah memetakan tingkat risiko sesuai dengan bidang usaha atau KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia) yang dapat dicek di
tautan ini. KBLI yang berlaku saat ini adalah KBLI tahun 2020 dengan angka 5 digit sebagai kode bidang usaha. Berikut adalah pembagian tingkat risiko usaha dan
jenis perizinan berusahanya :
PERIZINAN Nomor Induk Berusaha (NIB) ▪ Nomor Induk Berusaha ▪ Nomor Induk Berusaha ▪ Nomor Induk Berusaha
BERUSAHA (NIB) dan (NIB) dan (NIB),
▪ Sertifikat Standar (SS) ▪ Sertifikat Standar (SS) ▪ Izin yang harus disetujui
berupa Pernyataan yang harus diverifikasi oleh
Mandiri oleh Kementerian/ Kementerian/Lembaga/
Lembaga/ Pemerintah Pemerintah Daerah,
Daerah dan/atau Sertifikat Standar
(SS) jika dibutuhkan
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
Persetujuan Bangunan
Kesesuaian Kegiatan 4 UU Persetujuan 2 UU Gedung (PBG) dan Sertifikat 2 UU
Pemanfaatan Ruang (KKPR) Laik Fungsi (SLF) 48 Pasal
51 Pasal Lingkungan (PL) 36 Pasal
• Daerah yang memiliki Rencana Detail Tata Ruang • Setiap rencana usaha dan/atau kegiatan yang
(RDTR) otomatis mendapatkan konfirmasi KKPR berdampak (penting/tidak penting) terhadap
• Daerah yang memiliki Rencana Tata Ruang Wilayah lingkungan hidup wajib memiliki: Amdal, UKL-
(RTRW) perlu persetujuan KKPR di Kementerian UPL atau SPPL.
ATR/BPN. • PL merupakan persetujuan terhadap: KKLH • PBG untuk membangun baru, mengubah,
• Persetujuan KKPR tanpa peniliaian dalam sistem (Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup)-Amdal, memperluas, mengurangi, dan/atau merawat BG
OSS diterapkan berdasarkan kondisi pasal 181 atau PKPLH (Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan sesuai standar teknis BG.
PP5/2021 Lingkungan Hidup)-UKL-UPL. • Bangunan tak berisiko tinggi boleh mengacu
• Untuk Pelaku usaha UMK, sesuai PP 21/2021 • Detail mengacu pada PP No. 22 Tahun 2021 prototipe/purwarupa.
tidak diterbitkan PKKPR, hanya cukup pernytaaan tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan • Bangunan berisiko tinggi wajib disetujui pemerintah.
mandiri. Pengelolaan Lingkungan Hidup. • SLF diterbitkan manajemen pengawas konstruksi.
• Detail mengacu pada PP No. 16 Tahun 2021
tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun
2002 tentang Bangunan Gedung.
12
Gambaran Umum Sistem OSS Berbasis Risiko
Penapisan Bidang
Usaha
Pertukaran data terkait sertifikasi
Skala Usaha*, halal dan SNI
Lokasi*, KBLI,
BUPM, dsb
Proses
Registrasi dan Hak Isi Data Isi Data Validasi Validasi Sistem Perizinan UMK
Penerbitan
Akses Pelaku Pelaku Kegiatan Smart Engine Tata Pesetujuan Risiko Menengah Produk Cetak
Perizinan
Usaha Usaha Usaha RUang Lingkungan Rendah/Tinggi, Tinggi
Berusaha
Validasi
NON-UMK Sistem Perizinan Non-UMK
Risiko Rendah, Menengah,
Database KBLI Tinggi
berikut risiko dan
Ketentuannya
Sub-Sistem
Pengawasan
Verifkasi K/L/D
Tidak
Pelaku Usaha
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, Pemerintah Republik Indonesia menerbitkan IZIN RUMAH
SAKIT PEMERINTAH kepada Pelaku Usaha berikut ini:
Lampiran Izin ini memuat daftar persyaratan dan/atau kewajiban sesuai dengan kode KBLI Pelaku Usaha dan merupakan bagian
tidak terpisahkan dari dokumen Izin yang dimaksud. Pelaku Usaha dengan Izin tersebut di atas wajib menjalankan kegiatan
usahanya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
1. Dokumen ini diterbitkan sistem OSS berdasarkan data dari Pelaku Usaha, tersimpan dalam sistem OSS, yang menjadi tanggung jawab Pelaku Usaha.
2. Dalam hal terjadi kekeliruan isi dokumen ini akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
3. Data lengkap Perizinan Berusaha dapat diperoleh melalui sistem OSS menggunakan hak akses.
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
Lampiran berikut ini memuat daftar bidang usaha, persyaratan dan/atau kewajiban:
Kewajiban:
- Standar Pelayanan RS.
- Bukti akreditasi RS.
- Pelaporan Sistem Informasi
Rumah Sakit (SIMRS).
- Nomor Register Rumah Sakit.
- Standar Pengukuran indikator mutu
(internal).
- Update/perbaruan jika terjadi
perubahan data RS.
1. Dengan ketentuan bahwa Izin tersebut hanya berlaku untuk Kode dan Judul KBLI yang tercantum dalam lampiran ini.
2. Pelaku Usaha wajib memenuhi persyaratan dan/atau kewajiban sesuai Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK)
Kementerian/Lembaga (K/L).
3. Verifikasi pemenuhan persyaratan Pelaku Usaha dilakukan oleh Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah terkait.
4. Lampiran ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari dokumen Izin tersebut.
1. Dokumen ini diterbitkan sistem OSS berdasarkan data dari Pelaku Usaha, tersimpan dalam sistem OSS, yang menjadi tanggung jawab Pelaku Usaha.
2. Dalam hal terjadi kekeliruan isi dokumen ini akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
3. Data lengkap Perizinan Berusaha dapat diperoleh melalui sistem OSS menggunakan hak akses.
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN
IZIN OPERASIONAL RUMAH SAKIT
NOMOR : 02260009505960005