BERUSAHA BERBASIS
RISIKO
1. Validasi Data Pelaku Usaha dan Rencana Usaha 1. Layanan Fasilitas Fiskal
1) Pembebasan bea masuk impor mesin/barang/bahan
2. Penerbitan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko 2) Tax Holiday
3) Tax Allowance
3. Penerbitan Perizinan Berusaha untuk Menunjang 4) Fasilitas fiskal di kawasan KEK
Kegiatan Usaha 5) Pemberian fasilitas fiskal untuk penyelenggaraan kegiatan
penelitian
4. Penerbitan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko 6) Pemberian fasilitas fiskal untuk penyelenggaraan kegiatan
untuk UMK praktik kerja/pemagangan
7) Investment Allowance
5. Perubahan Data Usaha
2. Layanan Fasilitas Non Fiskal
6. Pengembangan Usaha 1) Rekomendasi alih status izin tinggal kunjungan menjadi izin
tinggal terbatas
7. Penggabungan, peleburan, & pembubaran 2) Rekomendasi alih status izin tinggal terbatas
usaha menjadi izin tinggal tetap
CAKUPAN SEKTOR USAHA
Perizinan Berusaha
Perizinan Berusaha Berbasis Pelaku Usaha
Legalitas yang diberikan kepada pelaku usaha Risiko
untuk memulai dan menjalankan kegiatan usaha.
Perizinan berusaha berdasakan tingkat Orang perseorangan atau badan usaha
Perizinan berusaha mencakup : risiko kegiatan usaha yang melakukan kegiatan usaha pada
1. Perizinan Berusaha Berbasis Risiko : NIB, bidang tertentu
Sertifikat Standar, & Izin.
2. Perizinan Berusaha Untuk Menunjang Kegiatan
Usaha (UMKU) *)
Bukti registrasi/pendaftaran pelaku usaha Perizinan berusaha berupa pernyataan lzin adalah persetujuan Pemerintah Pusat
untuk melakukan kegiatan usaha dan dan/atau bukti pemenuhan standar atau Pemerintah Daerah untuk
sebagai identitas bagi pelaku usaha dalam pelaksanaan kegiatan usaha pelaksanaan kegiatan usaha yang wajib
pelaksanaan kegiatan usahanya. dipenuhi oleh Pelaku Usaha sebelum
melaksanakan kegiatan usahanya
*) mencakup standar usaha dan/atau standar produk yang dapat diajukan sebelum dan/atau sesudah tahap operasional/komersial sesuai ketentuan kementerian/lembaga
LEMBAGA OSS MEMBERI HAK AKSES KEPADA :
1. PELAKU USAHA, yaitu :
1. Hak akses diberikan untuk :
a. penanggung jawab pelaku usaha a. mengajukan permohonan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko kegiatan usaha pertama;
perseorangan b. mengajukan permohonan perubahan, perluasan, dan/atau pencabutan perizinan;
b. direksi/pengurus badan usaha c. menyampaikan laporan kegiatan Penanaman Modal;
c. kepala kantor perwakilan; atau d. menyampaikan laporan kegiatan atau upaya pengelolaan risiko kegiatan usaha termasuk
d. direksi/penanggungjawab badan pemenuhan ketentuan standar, dan perizinan berusaha berbasis risiko
e. menyampaikan pengaduan; dan/atau
usaha luar negeri
d. mengajukan permohonan fasilitas berusaha.
2. Bila pelaku usaha merupakan kawasan industri yang telah memiliki Amdal kawasan, hak
akses juga diberikan untuk menyampaikan persetujuan pernyataan RKL-RPL rinci.
2. KEMENTERIAN / LEMBAGA
Hak akses diberikan untuk :
a. mendapatkan data Pelaku Usaha;
b. melakukan verifikasi teknis dan notifikasi pemenuhan standar dan persyaratan Perizinan Berusaha
3. DPMPTSP PROPINSI Berbasis Risiko;
c. penyusunan jadwal Pengawasan;
d. mengusulkan pencabutan;
e. penyampaian hasil Pengawasan/berita acara pemeriksaan pelaksanaan kegiatan usaha; dan/atau
4. DPMPTSP KAB/KOTA f. mendapatkan informasi dan mengunduh data Perizinan Berusaha,
sesuai dengan kewenangan
5. ADMINISTRATOR KEK Penerima hak akses No. 2 s/d 6 disebut sebagai Pengelola Hak Akses
Lembaga OSS dapat memberikan hak akses terbatas untuk informasi
tertentu kepada perbankan, asuransi, lembaga pembiayaan, dll
6. BADAN PENGUSAHAAN sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan.
KPBPB
PERMOHONAN HAK AKSES OSS
Orang Perseorangan :
Data dasar hukum pembentukan meliputi:
Mengisi : Nama pelaku usaha + data Nomor Induk
Kependudukan (NIK) a. badan layanan umum dengan mengisi nomor surat
keputusan menteri/pimpinan lembaga, gubernur, atau
Badan Usaha : bupati/wali kota;
Mengisi nama + NIK + nomor telepon + alamat email b. perusahaan umum dengan mengisi nomor peraturan
penanggung jawab perusahaan pemerintah mengenai pendirian perusahaan umum;
Nomor Pengesahan Badan Usaha
c. perusahaan umum daerah dengan mengisi nomor
Badan Layanan Umum, perusahaan umum, perusahaan umum peraturan daerah mengenai pendirian perusahaan
daerah, lembaga penyiaran, badan hukum lainnya,
persyarikatan, atau persekutuan : umum daerah;
Mengisi nama + NIK + nomor telepon + alamat email d. lembaga penyiaran dengan mengisi nomor izin
penanggung jawab perusahaan penyelenggaraan penyiaran;
Nomor dasar hukum pembentukan.
e. badan hukum lainnya dengan mengisi nomor pendirian
Kantor Perwakilan dan Badan Usaha Luar Negeri : badan hukum; atau
Mengisi data : f. persyarikatan atau persekutuan dengan surat
Nama dan NIK Kepala Kantor Perwakilan (bila WNI)
Nama dan Nomor paspor Kepala Kantor Perwakilan (bila WNA) keputusan menteri.
PEMOHON PERIZINAN BERUSAHA
PT, CV, Fa, Persekutuan Perdata, Koperasi, Yayasan, Perusahaan Umum, Perusahaan Umum
Pelaku Usaha Badan
02 Usaha
Daerah, Badan hukum lainnya yang dimiliki oleh Negara (seperti Lembaga Pembiayaan
Ekspor Indonesia, Lembaga Pengelola Investasi, Bank Tanah, & Badan Layanan Umum), dan
lembaga penyiaran.
Badan usaha asing yang didirikan di luar negeri dan melakukan usaha di Indonesia seperti :
pemberi waralaba dari luar negeri,
Badan Usaha Luar
04 Negeri
pedagang berjangka asing,
penyelenggara sistem elektronik lingkup privat asing, dan bentuk usaha tetap.
Termasuk dalam bentuk usaha tetap yaitu kantor perwakilan yang didirikan untuk kegiatan usaha di
sektor minyak dan gas bumi.
PENERBIT PERIZINAN BERUSAHA
5
TINGGI NIB + IZIN
ASPEK RISIKO LAINNYA
DISESUAIKAN DENGAN SIFAT
KEGIATAN USAHA
NIB BERLAKU SEBAGAI :
01 02 03 04 05
Angka Pengenal Impor : Pendaftaran kepersertaan untuk:
Pelaku usaha harus memilih API-U atau Jaminan sosial kesehatan; dan
API-P jaminan sosial ketenagakerjaan
Khusus Pelaku usaha perseorangan
hanya dapat memilih API-P
2) Persetujuan Lingkungan
1. Pengadaan tanah;
1. Produksi barang/jasa;
2. Pembangunan bangunan;
PENGAWASAN
b. Persetujuan Lingkungan :
Untuk Risiko Rendah : mengisi form SPPL
yang tersedia di OSS
c. Menyampaikan permohonan PBG dan/ SLF
(bila memerlukan bangunan gedung)
PBG & SLF bukan prasyarat penerbitan NIB.
d. Mengisi Data Legalitas dan Rencana Umum
Kegiatan Usaha
PELAKU USAHA SUDAH DAPAT MELAKUKAN KEGIATAN PERSIAPAN, OPERASIONAL & KOMERSIAL
PROSES KEGIATAN USAHA : RISIKO MENENGAH RENDAH (Bila Tidak Wajib UKL-UPL)
PELAKU USAHA :
a. Memenuhi Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan
Ruang (KKPR)
b. Mengisi pernyataan kesanggupan memenuhi
PENGAWASAN
standar kegiatan usaha
c. Persetujuan lingkungan :
Bila tidak wajib UKL-UPL, mengisi form SPPL Pemeriksaan pemenuhan Persyaratan SS
yang tersedia di OSS
d. Mengajukan permohonan PBG dan/ SLF dilakukan pada saat pengawasan
(bila memerlukan bangunan gedung).
e. Mengisi Data Legalitas dan Rencana Umum
Kegiatan Usaha
PELAKU USAHA SUDAH DAPAT MELAKUKAN KEGIATAN PERSIAPAN, OPERASIONAL & KOMERSIAL
PROSES KEGIATAN USAHA : RISIKO MENENGAH RENDAH (Bila Wajib UKL-UPL)
START
PENGAWASAN
standar kegiatan usaha
c. Persetujuan Lingkungan Bila Wajib UKL-UPL:
Mengisi form UKL-UPL dan pernyataan 1) Pemeriksaan pemenuhan Persyaratan
kesanggupanpengelolaan lingkungan hidup yang UKL-UPL dilakukan pada saat pengawasan
tersedia di OSS 2) Pemeriksaan pemenuhan persyaratan SS
d. Menyampaikan permohonan PBG dan/ SLF
pada saat pengawasan
(bila memerlukan bangunan gedung)
e. Mengisi data Legalitas dan Rencana Umum
Kegiatan Usaha
PELAKU USAHA SUDAH DAPAT MELAKUKAN KEGIATAN PERSIAPAN, OPERASIONAL & KOMERSIAL
PROSES KEGIATAN USAHA : RISIKO MENENGAH TINGGI (Bila Tidak Wajib UKL-UPL)
PENGAWASAN
standar kegiatan usaha
c. Persetujuan Lingkungan :
Bila tidak wajib UKL-UPL, mengisi form SPPL yang
tersedia di OSS
d. Menyampaikan permohonan PBG dan/ SLF Bila berdasarkan hasil
(bila memerlukan bangunan gedung) Verifikasi telah memenuhi
e. Mengisi data Legalitas dan Rencana Umum persyaratan, maka status
Kegiatan Usaha
SS berubah menjadi telah
Terverifikasi dalam system
Perizinan Berusaha : TERBIT NIB + SS
(status SS belum terverifikasi) OSS
PELAKU USAHA SUDAH DAPAT MELAKUKAN PELAKU USAHA SUDAH DAPAT MELAKUKAN
KEGIATAN PERSIAPAN KEGIATAN OPERASIONAL & KOMERSIAL
KEGIATAN USAHA : RISIKO MENENGAH TINGGI (Bila Wajib UKL-UPL)
PENGAWASAN
standar kegiatan usaha
c. Menyampaikan permohonan PBG dan/ SLF telah memenuhi persyaratan
(bila memerlukan bangunan gedung) maka terbit Persetujuan PKPLH
d. Mengisi data Legalitas dan Rencana Umum
Kegiatan Usaha
PENGAWASAN
memerlukan bangunan gedung)
telah memenuhi persyaratan
PBG & SLF bukan prasyarat penerbitan NIB.
c. Mengisi Legalitas dan Rencana Umum Kegiatan maka terbit Persetujuan PKPLH
Usaha
PENGAWASAN
telah memenuhi persyaratan,
(bila memerlukan bangunan gedung)
c. Mengisi Legalitas dan Rencana Umum Kegiatan terbit Keputusan Kelayakan
Usaha Lingkungan Hidup
d. Persetujuan Lingkungan :
K/L/D melakukan
Bila wajib Amdal, menyusun Amdal melalui Sistem
lnformasi Lingkungan Hidup
verifikasi atas pemenuhan
persyaratan Izin
1. USAHA MIKRO : Paling banyak Rp. 1 milyar tidak termasuk tanah & bangunan tempat usaha.
PERMODALAN UMKM
2. USAHA KECIL : Lebih besar dari Rp. 1 milyar s/d paling banyak Rp 5 milyar tidak termasuk
tanah & bangunan tempat usaha
3. USAHA MENENGAH : lebih dari Rp. 5 milyar s/d dengan paling banyak Rp. 10 milyar tidak
termasuk tanah & bangunan tempat usaha
1. PMA dikategorikan sebagai modal besar, dengan modal usaha lebih besar dari Rp. 10 milyar
KETENTUAN PERMODALAN/ per bidang usaha KBLI 5 digit, per lokasi proyek, tidak termasuk tanah & bangunan tempat
NILAI INVESTASI BAGI PMA usaha
Jasa Konstruksi
Total investasi lebih besar dari Rp. 10 milyar di luar tanah & bangunan, dalam satu kegiatan, per 4 digit awal KBLI. Contoh : Dengan total
investasi tersebut, PMA dapat melakukan usaha konstruksi bangunan sipil minyak & gas bumi (KBLI 42915), konstruksi bangunan sipil
pertambangan (KBLI 42916), dan konstruksi bangunan sipil panas bumi (KBLI 42917) 4 digit awal KBLI sama.
Yang dimaksud dengan satu kegiatan yaitu pelaku usaha harus memilih salah satu kegiatan :
1. usaha jasa konsultasi konstruksi; atau
2. usaha pekerjaan konstruksi; atau
3. usaha pekerjaan konstruksi terintegrasi
KETENTUAN NILAI INVESTASI PMA DI SEKTOR TERTENTU
b. Untuk PMA yang 100% sahamnya dimiliki oleh BKPM akan melakukan evaluasi dan penilaian
asing, para pemegang saham menyatakan tidak
mempunyai komitmen/perjanjian dengan pihak
Indonesia manapun untuk menjual saham.
4. PERCEPATAN PENERBITAN IZIN, KEMUDAHAN PERIZINAN BAGI UMK,
REKOMENDASI KEIMIGRASIAN, & ASAS FIKTIF POSITIF
PERCEPATAN PENERBITAN IZIN
Diberikan kemudahan dalam persyaratan dasar berupa KKPR dan persetujuan lingkungan.
Pemerintah pusat dan pemerintah daerah membantu penyusunan amdal bagi kegiatan usaha mikro dan kecil yang
berdampak penting terhadap lingkungan.
PENERBITAN PERIZINAN BERUSAHA BAGI UMK
Dalam hal pelaku usaha menyampaikan permohonan pemenuhan persyaratan kepada K/L/D yang terkait dengan :
Namun K/L/D sesuai kewenangannya tidak memberikan notifikasi hasil verifikasi, dan/atau tidak menerbitkan persetujuan sampai
terlampauinya jadwal waktu NSPK, maka permohonan pemenuhan persyaratan tersebut diatas dianggap dikabulkan secara hukum dan
ketentuan.
PENERBITAN REKOMENDASI KEIMIGRASIAN
PMA dapat diberikan kemudahan pelayanan fasilitas keimigrasian oleh Direktorat Jenderal Imigrasi setelah mendapat rekomendasi
dari BKPM, berupa :
1) rekomendasi alih status izin tinggal kunjungan menjadi izin tinggal terbatas;
2) rekomendasi alih status izin tinggal terbatas menjadi izin tinggal tetap.
1. Rekomendasi alih status izin tinggal kunjungan menjadi izin tinggal terbatas, dapat diberikan
kepada orang asing sebagai pemegang saham dengan ketentuan :
(1) bila menjabat sebagai direksi atau komisaris perusahaan, maka harus memiliki saham
minimal Rp 1 miliar;
(2) bila tidak menjabat sebagai direksi atau komisaris perusahaan, maka harus memiliki saham
minimal Rp 1,125 miliar
2. Rekomendasi alih status izin tinggal terbatas (ITAS) menjadi izin tinggal tetap (ITAP) dapat
diberikan kepada orang asing sebagai pemegang saham dengan ketentuan :
(1) bila menjabat sebagai direksi atau komisaris perusahaan, maka harus memiliki saham
minimal Rp 1 miliar;
(2) bila tidak menjabat sebagai direksi atau komisaris perusahaan, maka harus memiliki saham
minimal Rp 10 miliar
KETENTUAN PERALIHAN : PERATURAN BKPM No. 4/2021*)
1. Pelaku Usaha yang telah memiliki NIB dan Perizinan Berusaha yang berdasarkan komitmen atau belum berlaku efektif sebagaimana
ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018, Sistem OSS memberikan notifikasi bahwa Pelaku Usaha wajib melakukan konfirmasi
kembali atas data usaha sebelumnya untuk kemudian Sistem OSS melakukan penyesuaian Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (Pasal 95,
ayat 1).
2. Dalam hal atas Perizinan Berusaha lama telah dilakukan penyesuaian Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, Sistem OSS memberikan notifikasi kepada
kementerian/lembaga pemerintah non kementerian terkait dan Pelaku Usaha sebagai dasar proses permohonan Fasilitas Penanaman Modal yang
meliputi:
5. Pelaku Usaha yang telah mendapatkan Perizinan Berusaha yang masih berlaku sebelum Peraturan Badan ini diundangkan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan belum memiliki NIB, Pelaku Usaha wajib mendaftarkan NIB melalui Sistem OSS (Pasal 97, ayat 2)
KETENTUAN PERALIHAN : PERATURAN BKPM No. 4/2021*)
6. Perizinan Berusaha yang telah diajukan oleh Pelaku Usaha sebelum berlakunya Peraturan Badan ini dan belum diterbitkan Perizinan Berusahanya,
diproses melalui Sistem OSS sesuai dengan ketentuan Peraturan Badan ini (Pasal 98).
7. Pelaku Usaha yang telah mendapatkan Perizinan Berusaha sebelum Peraturan Badan ini mulai berlaku dan memerlukan Perizinan Berusaha yang
baru, diatur ketentuan sebagai berikut :
a. pengajuan dan penerbitan Perizinan Berusaha untuk Pengembangan Usaha dan/atau kegiatan atau komersial atau operasional dilakukan melalui
Sistem OSS dengan melengkapi data dan/atau pemenuhan persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
b. Pelaku Usaha diberikan Perizinan Berusaha sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(Pasal 99)
8. Terhadap pelaku usaha yang telah memiliki keputusan menteri keuangan pembebasan bea masuk atas impor mesin sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 67 ayat (1) sejak berlakunya Peraturan Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 6 tahun 2018 tentang Pedoman dan Tata Cara Perizinan
dan Fasilitas Penanaman Modal sampai dengan sebelum berlakunya Peraturan Badan ini, mengikuti ketentuan dalam Pasal 69, Pasal 70, Pasal 71
dan Pasal 72 Peraturan Badan ini (Pasal 100).
*) Peraturan BKPM No. 4 Tahun 2021 Tentang Pedoman Dan Tata Cara Pelayanan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Dan Fasilitas Penanaman
Modal
KETENTUAN PERALIHAN : PERATURAN BKPM No. 3/2021*)
1. Pelaku Usaha yang telah memperoleh Hak Akses sebelum berlakunya Peraturan Badan ini harus melakukan penggantian Hak Akses pada Sistem
OSS pada saat:
a. mengajukan permohonan perubahan, perluasan, dan/atau pencabutan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko;
b. menyampaikan laporan kegiatan penanaman modal;
c. menyampaikan laporan kegiatan atau upaya pengelolaan risiko kegiatan usaha, termasuk namun tidak terbatas pada pelaksanaan dan
pemenuhan ketentuan terkait persyaratan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko;
d. menyampaikan pengaduan; dan/atau
e. mengajukan permohonan fasilitas berusaha.
(Pasal 40, ayat 1)
2. Pada saat Peraturan Badan ini mulai berlaku dan Sistem OSS Perizinan Berusaha Berbasis Risiko belum tersedia, Sistem OSS sebelum
berlakunya Peraturan Badan ini tetap digunakan (Pasal 40, ayat 2)
*) Peraturan BKPM No. 3 Tahun 2021 Tentang Sistem Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Terintegrasi Secara Elektronik
6. CONTOH OUTPUT PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO
Contoh Output Perizinan Berusaha Berbasis Resiko Lihat pada Lampiran Peraturan BKPM No. 4 Tahun 2021, yang
terdiri dari :
Lampiran I
Lampiran II
Lampiran III
Lampiran IV
Lampiran V
Lampiran VI
Lampiran VII
Lampiran VIII
Lampiran IX
Lampiran X