Anda di halaman 1dari 3

NAMA : RIVAALDY ARCHAARELLY

NIM : 20190401268

Pertanyaan:

1. Meurut van der Pot, hukum tata negara adalah peraturan-peraturan yang menentukan
badanbadan yang diperlukan beserta kewenangannya masing-masing, hubungan satu sama
lain, serta hubungannya dengan individu warga negara dalam kegiatannya. Identifikasi 2 (dua)
badan dalam kasus hukum di atas dengan menguraikan interaksi kewenangannya dalam
konteks UUD 1945!

2. Sumber hukum formal tata negara terdiri dari: (1) peraturan perundang-undangan; (2)
yurisprudensi; (3) doktrin; dan (4) konvensi ketatanegaraan. Sebutkan masing-masing contoh
konkretnya dari keempat sumber hukum formal tata negara dalam kasus hukum di atas?

3. Apakah pendapat Scott Mainwaring dan Matthew S. Shugart dalam bukunya Presidentialism
and Democracy in Latin America, dapat diidentifikasi sebagai doktrin dalam konteks sumber
hukum tata negara? Jelaskan pendapat anda!

4. Apakah pendapat berbeda (dissenting opinion) Hakim Konstitusi baik dalam Putusan MK
nomor 20/PUU-XVI/2018 maupun Putusan Nomor 14/PUU-XI/2013, dapat diidentifikasi sebagai
doktrin dalam konteks sumber hukum tata negara? Jelaskan pendapat anda dan sebutkan
pernyataan dari salah satu pendapat berbeda hakim konstitusi yang diindentifikasi sebagai
doktrin dalam kasus hukum di atas?

5. Sebutkan bagian (selain bagian Pendapat Berbeda) dalam Putusan Nomor 14/PUU-XI/2013
(terkait pemilu serentak) dan Putusan MK nomor 20/PUU-XVI/2018 (terkait presidential
threshold) yang dapat diidentifikasi sebagai sumber hukum tata negara? Jelaskan pendapat
anda!

6. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum mengatur ketentuan


pemilu serentak dan parliamentary threshold sebagai instrumen hukum untuk memperkuat
sistem presidensial. Jelaskan pendapat anda terkait pernyataan tersebut dengan menganalisis:
a. Pertimbangan MK dalam Putusan Nomor 14/PUU-XI/2013 terkait pemilu serentak? b.
Pertimbangan MK dalam Putusan Nomor 20/PUU-XVI/2018 terkait parliamentary threshold?
7. Menurut Maarseveen dan Tang, konstitusi mempunyai beberapa fungsi, antara lain: (1)
fungsi informatif/deklaratorik; (2) fungsi regulatory; (3) fungsi transformasi; (4) fungsi
canalization. Jelaskan fungsi konstitusi dalam konteks regulatory dalam kasus hukum di atas?
8. UUD 1945 mengandung beberapa asas. Salah satunya adalah asas kedaulatan rakyat.
Jelaskan implementasi asas kedaulatan rakyat dalam kasus hukum di atas?

9. Jelaskan tujuan dari kewarganegaraan yang relevan dengan kasus hukum di atas JAWABAN
: 1. BADAN HUKUM PUBLIK Badan Hukum Publik (publiekrecht) ialah salah satu bentuk badan
hukum yang didirikan berdasarkan hukum publik atau juga badan hukum yang mengatur
hubungan antara negara atau aparatnya dengan warga negara yang menyangkut kepentingan
umum ataupun publik, seperti pada hukum pidana, hukum tatanegara. BADAN HUKUM
PRIVAT Badan Hukum Privat (privaatrecht) merupakan salah satu bentuk badan hukum yang
didirikan atas dasar hukum perdata atau juga hukum sipil atau perkumpulan orang yang
mengadakan kerja sama atau membentuk badan usaha dan merupakan satu kesatuan yang
dapat memenuhi syarat yang ditentukan hukum. 2. 1) PERATURAN PERUNDANG
UNDANGAN Semua Peraturan Perundang-undangan yang Mengatur Ketatanegaraan
Indonesia seperti yang telah tercantum dalam Ketetapan MPR No. III/2000 Pasal 3, Serta UU.
No. 12 Tahun 2011 Pasal 3. Bentuk & Tata Urutan Perundangan Sebagai Bagian Dari Sumber
Formil Htn Indonesia (UU. No. 12 tahun 2011 pasal 7). 2) YURISPRUDENSI keputusan hakim
yang selalu dijadikan pedoman hakim lain dalam memutuskan kasus-kasus yang sama. 3)
DOKTRIN Pendapat sarjana hukum Biasanya hakim dalam memutuskan perkaranya
didasarkan kepada undang-undang, perjanjian internasional dan yurisprudensi. 4) KONVENSI
KETATANEGRAAN Konvensi atau kebiasaan ketatanegaraan adalah sebuah sumber dari
hukum tata negara Indonesia. Kebiasaan dalam Praktek Ketatanegaraan yang Dilakukan
Berulang-ulang, sehingga memiliki Kekuatan yang Sama dengan Undang-undang. 3. Pendapat
saya tengtang pendapat Scott Mainwaring dan Matthew S dan bukunya yaitu, iya itu dapat
diidentifikasian sebagai doktrin dalam hukum tata negara karna menjadi dua kunci yang
menandai sistem kepartaian menjamin berjalannya keefektifan fungsi-fungsi dalam sistem
presidensial dan demokrasi. 4. Iya ini dapat di identifikasi sebagai doktrin karna PT merupakan
kebijakan hukum yang tidak bertentangan dengan uud 1945. Hakim Konstitusi Suhartoyo dan
Hakim Konstitusi Saldi Isra menyampaikan pendapat berbeda. 5. Putusan Mahkamah Konstitusi
Nomor 14/PUU-XI/2013 MK mengabulkan permohonan Pemohon untuk sebagian, yaitu
beberapa pasal dalam Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum
Presiden dan Wakil Presiden (amar putusan angka 1). nomor 20/PUU-XVI/2018, menegaskan
bahwa PT merupakan kebijakan hukum (legal policy) pembentuk undang-undang sebagai
politik penyederhanaan kepartaian yang tidak bertentangan dengan UUD 1945. 6. A. Dalam
Putusan MK No. 14/PUU-XI/2013 ini, MK tidak memberi definisi yang jelas dan tuntas apa yang
dimaksud dengan pemilu serentak. B. putusan MK No 20/PUU-XVI/2018, menegaskan bahwa
PT merupakan kebijakan hukum (legal policy) pembentuk undang-undang sebagai politik
penyederhanaan kepartaian yang tidak bertentangan dengan UUD 1945. 7. Fungsi regulatory
berkaitan dengan konstitusi yang mengatur beberapa hal yang berkaitan dengan proses
ketatanegaraan, misalnya: aturan pemilihan presiden dan pemberentian presiden. 8. Asas
kedaulatan rakyat tertuang di dalam Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 “ Kedaulatan
adalah di tangan rakyat, dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat”. Di
dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 ( hasil Amandemen ) diatur di dalam
Pasal 1 ayat (2) “ Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut
UndangUndang Dasar”. Jadi ada perubahan yang sangat signifikan dengan Pasal 1 Ayat (2)
UUD 1945 sebelum Amandemen. 9. TUJUAN WARGA NEGARA YAITU - MEMBANGUN
NEGARA YANG LEBIH MAJU - MEMAJUKAN KESEJAHTERAAN UMUM -
MEMPERTAHANKAN KELANGSUJNGAN HIDUP - BERBUAT YANG TERBAIK BAGI
NEGARA

Anda mungkin juga menyukai