Anda di halaman 1dari 29

PERIZINAN BERUSAHA

BERBASIS RISIKO
Melalui Online Single Submission
Risk Based Approach
(OSS RBA)

Disampaikan oleh : Ramdhina Della


DPMPTSP Kota magelang
OUTLINE PRESENTATION
1. Kebijakan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko

2. Persyaratan Dasar Perizinan Berusaha Berbasis Risiko

3. Perizinan Berusaha Menengah Tinggi, & Tinggi

4. Ketentuan Nilai Investasi & Permodalan

5. Percepatan Penerbitan Izin, Kemudahan Perizinan Bagi UMK, & Asas Fiktif
Positif
1. KEBIJAKAN PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS
RISIKO
DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA
BERBASIS RISIKO
PP No. 5/2021: Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha Berbasis Resiko
PP No. 16/2021: Bangunan Gedung UU No. 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja

PP No. 21/2021: Penataan Ruang

PP No. 22/2021: Perlindungan & Pengelolaan 1. UNDANG-UNDANG


Lingkungan Hidup
PP No. 6/2021: Penyelenggaraan Perizinan
Peraturan Menteri/Kepala Lembaga
Berusaha di Daerah 2. PERATURAN
4. PERMEN yang terkait dengan Perizinan
PEMERINTAH Berusaha Berbasis Risiko

Perpres No. 10/2021: 3. PERPRES 5. PERBAN BKPM


Bidang Usaha Penanaman Modal
jo. Perpres No. 49/2021 Peraturan BKPM No. 3/2021 : Sistem
Perizinan Berusaha B.R Terintegrasi Secara
Elektronik
Peraturan BKPM No. 4/2021 : Pedoman dan Tata
Cara Pelayanan Perizinan Berusaha B.R dan
Fasilitas Penanaman Modal
Peraturan BKPM No. 5/2021: Pedoman dan Tata
Cata Pengawasan Perizinan Berusaha B.R
JENIS PERIZINAN BERUSAHA SESUAI PP 5/2021

PERIZINAN BERUSAHA adalah Legalitas yang diberikan kepada pelaku usaha untuk memulai dan menjalankan kegiatan
usaha.

Perizinan berusaha mencakup :


1. Perizinan Berusaha Berbasis Risiko : NIB, Sertifikat Standar, & Izin.
2. Perizinan Berusaha Untuk Menunjang Kegiatan Usaha (UMKU)

Nomor Induk Berusaha (NIB) Sertifikat Standar Izin

Bukti registrasi/pendaftaran pelaku usaha Perizinan berusaha berupa lzin adalah persetujuan Pemerintah
untuk melakukan kegiatan usaha dan pernyataan dan/atau bukti Pusat atau Pemerintah Daerah untuk
sebagai identitas bagi pelaku usaha pemenuhan standar pelaksanaan pelaksanaan kegiatan usaha yang wajib
dalam pelaksanaan kegiatan usahanya. kegiatan usaha dipenuhi oleh Pelaku Usaha sebelum
melaksanakan kegiatan usahanya

Perizinan Berusaha Untuk Menunjang Kegiatan Usaha adalah legalitas yang diberikan kepada Pelaku Usaha untuk
menunjang kegiatan usaha.
(mencakup standar usaha dan/atau standar produk yang dapat diajukan sebelum dan/ atau sesudah tahap
operasional/komersial sesuai ketentuan kementerian/lembaga)
TINGKAT RISIKO & JENIS PERIZINAN BERUSAHA

KRITERIA RISIKO TINGKAT RISIKO PERIZINAN BERUSAHA

ANALISISRISIKOTERINTEGRASI
2 3
KESELAMATA LINGKUN
N GAN RENDAH NIB
1 4
KESEHATA KETERBAT
N ASAN MENENGAH NIB + SERTIFIKAT
SUMBER
DAYA Rendah / Tinggi STANDAR

5
TINGGI NIB +
ASPEK RISIKO LAINNYA
DISESUAIKAN DENGAN SIFAT IZIN
KEGIATAN USAHA
NIB BERLAKU SEBAGAI :

 Identitas bagi pelaku usaha Wajib lapor ketenagakerjaan


 Bukti pendaftaran untuk Hak Akses Kepabeanan untuk periode pertama
melakukan kegiatan usaha Pelaku Usaha.

01 02 03 04 05
Angka Pengenal Impor : Pendaftaran kepersertaan untuk:
Pelaku usaha harus memilih API-U atau  Jaminan sosial kesehatan; dan
API-P  jaminan sosial ketenagakerjaan
 Khusus Pelaku usaha perseorangan
hanya dapat memilih API-P

 NIB wajib dimiliki oleh setiap pelaku usaha


 Setiap pelaku usaha hanya memiliki 1 (satu) NIB
CAKUPAN SEKTOR USAHA

1) Kelautan dan Perikanan 5) Ketenaganukliran


2) Pertanian 6) Perindustrian
3) LHK 7) Perdagangan
4) ESDM 8) PUPR
9) Transportasi

10) Kesehatan, Obat & Makanan


11) Pendidikan dan Kebudayaan
12) Pariwisata
13) Keagamaan

14) Pos, Telekomunikasi, Penyiaran & Sistem,


& Transaksi Elektronik
15) Pertahanan & Keamanan
16) Ketenagakerjaan
17) Keuangan *)

*)  Sektor keuangan hanya untuk mendapatkan layanan penerbitan NIB


melalui sistem OSS bagi pelaku usaha perbankan dan non perbankan.

 Penerbitan perizinan berusaha untuk perbankan dan non perbankan diterbitkan oleh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau Bank Indonesia tanpa melalui sistem OSS.
Kategori Pelaku
Usaha - Persyarikatan atau Persekutuan
Orang - Yayasan
Perseoranga -
UMK n -
Perseroan Terbatas (PT)
Persekutuan Komanditer (CV)
Badan - Badan Hukum Lainnya
Usaha - Persekutuan Firma
- Persekutuan Perdata
- Koperasi
SISTEM - Perusahaan Umum
Orang
“Online Single Perseoranga
Submission (OSS)” n
Badan
Usaha

- KPPA
-Kantor Perwakilan Jasa Penunjang
Non Perwakilan Tenaga Listrik Asing
UMK - KP3A
- Kantor Perwakilan BUJKA

- Pemberi Waralaba asing


Badan Usaha - Perdagangan Berjangka
Luar Negeri - Penyelenggara Sistem Elektronik Asing
- Bentuk Usaha Tetap

Online Single Submission (OSS) berbasis risiko memberikan layanan


bagi pelaku usaha yang terbagi ke dalam kedua kelompok besar,
yaitu Usaha Mikro Kecil (UMK) dan Non Usaha Mikro Kecil (Non
UMK)
PENERBIT PERIZINAN BERUSAHA

Kewenangan penerbitan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko mencakup:

NIB Diterbitkan oleh Lembaga OSS (BKPM)


Diterbitkan oleh :
a. Lembaga OSS atas nama menteri/kepala
 Sertifikat Standar Usaha lembaga pemerintahan non kementerian
 Izin, dan b. DPMPTSP Propinsi atas nama Gubernur
 Perizinan Berusaha Untuk Menunjang Kegiatan Usaha c. DPMPTSP Kab/Kota atas nama Bupati/
(Perizinan Berusaha UMKU) Walikota
d. Administrator KEK
e. Badan Pengusahaan KPBPB

Khusus Perizinan Berusaha Untuk Menunjang


Kegiatan Usaha berupa standar produk diterbitkan sesuai kewenangannya masing-masing
oleh Lembaga OSS atas nama menteri/kepala
lembaga pemerintah non kementerian.
HAK AKSES OSS - Lembaga OSS Memberikan Hak Akses OSS kepada :
1. PELAKU USAHA, yaitu :
1. Hak akses diberikan untuk :
a. penanggung jawab pelaku usaha a. mengajukan permohonan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko kegiatan usaha pertama;
perseorangan b. mengajukan permohonan perubahan, perluasan, dan/atau pencabutan perizinan;
b. direksi/pengurus badan usaha c. menyampaikan laporan kegiatan Penanaman Modal;
c. kepala kantor perwakilan; atau d. menyampaikan laporan kegiatan atau upaya pengelolaan risiko kegiatan usaha termasuk
d. direksi/penanggungjawab badan pemenuhan ketentuan standar, dan perizinan berusaha berbasis risiko
usaha luar negeri e. menyampaikan pengaduan; dan/atau
d. mengajukan permohonan fasilitas berusaha.

2. Bila pelaku usaha merupakan kawasan industri yang telah memiliki Amdal kawasan, hak
akses juga diberikan untuk menyampaikan persetujuan pernyataan RKL-RPL rinci.
2. KEMENTERIAN / LEMBAGA
Hak akses diberikan untuk :
a. mendapatkan data Pelaku Usaha;
b. melakukan verifikasi teknis dan notifikasi pemenuhan standar dan persyaratan Perizinan
3. DPMPTSP PROPINSI Berusaha Berbasis Risiko;
c. penyusunan jadwal Pengawasan;
d. mengusulkan pencabutan;
e. penyampaian hasil Pengawasan/berita acara pemeriksaan pelaksanaan kegiatan usaha; dan/atau
4. DPMPTSP KAB/KOTA f. mendapatkan informasi dan mengunduh data Perizinan Berusaha,
sesuai dengan kewenangan

5. ADMINISTRATOR KEK Penerima hak akses No. 2 s/d 6 disebut sebagai Pengelola Hak Akses
Lembaga OSS dapat memberikan hak akses terbatas untuk informasi
tertentu kepada perbankan, asuransi, lembaga pembiayaan, dll
6. BADAN PENGUSAHAAN sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan.
KPBPB
DATA YANG DIPERLUKAN UNTUK MENDAPATKAN HAK AKSES OSS

Orang Perseorangan : Data dasar hukum pembentukan meliputi:


 Mengisi : Nama pelaku usaha + data Nomor a. badan layanan umum dengan mengisi nomor surat
Induk Kependudukan (NIK)
keputusan menteri/pimpinan lembaga, gubernur, atau
bupati/wali kota;
Badan Usaha :
b. perusahaan umum dengan mengisi nomor peraturan
 Mengisi nama + NIK + nomor telepon + alamat email
penanggung jawab perusahaan pemerintah mengenai pendirian perusahaan umum;
 Nomor Pengesahan Badan Usaha c. perusahaan umum daerah dengan mengisi
nomor
Badan Layanan Umum, perusahaan umum, perusahaan umum peraturan daerah mengenai pendirian
daerah, lembaga penyiaran, badan hukum lainnya,
persyarikatan, atau persekutuan : perusahaan umum daerah;
 Mengisi nama + NIK + nomor telepon + alamat email d. lembaga penyiaran dengan mengisi
penanggung jawab perusahaan
 Nomor dasar hukum pembentukan. nomor izin penyelenggaraan penyiaran;
e. badan hukum lainnya dengan mengisi nomor pendirian
badan hukum; atau
Kantor Perwakilan dan Badan Usaha Luar Negeri :
Mengisi data : f. persyarikatan atau persekutuan dengan
 Nama dan NIK Kepala Kantor Perwakilan (bila WNI)
surat keputusan menteri.
 Nama dan Nomor paspor Kepala Kantor Perwakilan
(bila WNA)
JENIS KEGIATAN USAHA

 tercantum dalam maksud dan tujuan akta perusahaan,


Kegiatan Usaha Utama  bertujuan komersial,
 menjadi sumber pendapatan, atau menghasilkan keuntungan bagi Pelaku Usaha.

 merupakan kegiatan usaha penunjang dari kegiatan utama.


 dikecualikan dari proses validasi ketentuan nilai permodalan dan minimum investasi
 Dikecualikan dari kewajiban pencantuman KBLI dalam maksud dan tujuan pada
Kegiatan Usaha Pendukung/ legalitas pelaku usaha
Penunjang
CONTOH :
Kegiatan utama dibidang industri  memerlukan kegiatan pendukung berupa gudang
untuk keperluan sendiri; atau terminal khusus untuk keperluan sendiri.

 unit atau bagian dari perusahaan induknya


Kantor Cabang Administrasi  dapat berkedudukan di tempat yang berlainan yang bersifat administratif.
2. PERSYARATAN DASAR PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO
TIGA PERSYARATAN DASAR PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO TERDIRI DARI :

1. KESESUAIAN KEGIATAN PEMANFAATAN RUANG (KKPR), terdiri dari :


A. KKPR DARATAN
B. KKPR LAUT
C. KKPR HUTAN

Persetujuan KKPR tersebut diatas menjadi pra syarat terbitnya NIB, menjadi persyaratan untuk
proses pemeriksaan dokumen lingkungan hidup dan penerbitan PBG

2. PERSETUJUAN LINGKUNGAN berupa :


A. Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup (SKKLH) bagi yang wajib AMDAL
B. Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PKPLH) bagi yang wajib UKL-UPL
C. SPPL

3. PERSETUJUAN BANGUNAN GEDUNG (PBG) DAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)


KONFIRMASI KESESUAIAN KEGIATAN PEMANFAATAN RUANG DARATAN

Konfirmasi KKPR dapat diterbitkan secara otomatis dalam hal:


1) tanah lokasi usaha dan/atau kegiatan terletak di lokasi kawasan industri, kawasan pariwisata, kawasan ekonomi khusus;
2) tanah lokasi usaha dan/atau kegiatan diperlukan untuk perluasan usaha yang sudah berjalan dan letak tanahnya berbatasan
dengan lokasi usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan dengan peruntukan tata ruang yang sama;
3) tanah lokasi usaha dan/atau kegiatan merupakan tanah yang sudah dikuasai oleh Pelaku Usaha lain yang telah mendapatkan Izin
Lokasi/kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang dan akan digunakan oleh Pelaku Usaha;
4) lokasi usaha dan/atau kegiatan yang terletak pada wilayah usaha minyak dan gas bumi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah;
dan/atau
5) tanah lokasi usaha dan/atau kegiatan berasal dari otorita atau badan penyelenggara pengembangan suatu kawasan sesuai
dengan rencana tata ruang kawasan pengembangan tersebut.

Tidak diperlukan penerbitan KKPR untuk UMK :


Berdasarkan pernyataan pelaku usaha UMK bahwa kegiatan usaha telah sesuai rencana tata ruang, maka tidak
diperlukan penerbitan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang.

KKPR diterbitkan atas pernyataan pelaku usaha :


Dalam hal Pelaku Usaha menengah dan besar melakukan pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan
rendah dengan luasan tidak lebih dari 5 ha (lima hektare), persetujuan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang
diterbitkan atas pernyataan Pelaku Usaha.
PERSETUJUAN LINGKUNGAN

1. Persetujuan Lingkungan wajib dimiliki oleh setiap Usaha dan/atau Kegiatan yang memiliki Dampak
Penting atau tidak penting terhadap lingkungan.
Persetujuan Lingkungan diberikan kepada Pelaku Usaha atau Instansi Pemerintah

2. Setiap rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang berdampak terhadap Lingkungan Hidup wajib
memiliki:
a. Amdal;
b. UKL-UPL; atau
c. SPPL.

3. Persetujuan Lingkungan ini berakhir bersamaan dengan berakhirnya Perizinan Berusaha


atau
Persetujuan Pemerintah.

Dalam hal Perizinan Berusaha berakhir dan tidak terjadi perubahan Usaha dan/atau Kegiatan,
perpanjangan Perizinan Berusaha dapat menggunakan dasar Persetujuan Lingkungan yang eksisting.
Tingkat Risiko Usaha dan Jenis Dokumen Lingkungan
Jenis Dokumen lingkungan tidak inline dengan
tingkat risiko usaha, Penentuannya didasarkan
pada kriteria Dampak Penting sebagaimana
diatur dalam Pasal 22 dan 23, UU 32/2009

Jenis Perizinan Tingkat Jenis Persetujuan


Berusaha Dokumen Lingkungan
Risiko Usaha
Lingkungan Persyaratan Persetujuan
• NIB
Tinggi AMDAL SKKL penerbitan
• Izin “termuat”
Menengah dalam
Tinggi Perizinan Pemerintah
• NIB
Menengah UKL-UPL PKPLH Berusaha atau
Perizinan
• Sertifikat Persetujuan
standar Rendah Tidak Pemerintah Berusaha :
• Izin
• NI Rendah SPPL NIB
B Linear • Sertifikat Standar
• NIB

Penetapan jenis dokumen


Tingkat Risiko Usaha digunakan untuk lingkungan merujuk pada NIB sebagai Perizinan
Berusahatelah
penetapan jenis Perizinan Berusaha PermenLHK 4/2021 mengintegrasikan SPPL
yang harus dimiliki oleh pelaku
usaha, dengan merujuk pada PP
Pada dasarnya setiap pelaku usaha yang telah
05/2021
memiliki NIB, maka yang bersangkutan juga
Sumber : Kementerian LHK telah membuat dan memiliki SPPL
3. PERIZINAN BERUSAHA
TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA

1. TAHAP PERSIAPAN 2. TAHAP OPERASIONAL/KOMERSIAL

1. Pengadaan tanah;
1. Produksi barang/jasa;
2. Pembangunan bangunan;

3. Pengadaan Peralatan atau sarana;


2. logistik dan distribusi barang/jasa
4. Pengadaan sumber daya manusia;

5. Pemenuhan standar usaha 3. pemasaran barang/jasa; dan/atau


dan/atau;

6. Kegiatan lain sebelum dilakukannya


operasional dan/atau komersial 4. Kegiatan lain dalam rangka operasional
termasuk dan/atau komersial.
pembiayaan operasional selama masa
konstruksi
Dalam hal pelaku usaha menengah tinggi :
1) Tidak memperoleh sertifikat standar sesuai jangka waktu dalam NSPK; dan
2) Berdasarkan hasil pengawasan tidak melakukan persiapan kegiatan usaha dalam jangka waktu 1 tahun sejak NIB terbit, Lembaga OSS membatalkan
sertifikat standar yang belum terverifikasi.
ALUR PENERBITAN SERTIFIKAT STANDAR/IZIN UNTUK RISIKO MENENGAH
TINGGI/TINGGI
Notifikasi
Sistem
Permohonan Sistem
Permohona Menampilka Verifikasi Ya
verifikasi P embayaran Mengirimkan
n Berusaha n Notifikasi Pemenuhan
kepada PNBP Tagihan PNBP ke
melalui OSS Pemenuhan SS/Izin oleh OPD
OPD,diikuti Pelaku Usaha
Persyaratan
Pelaku Usaha Kelengkapan
Persyaratan Tidak

PTSP
PTSP
Melanjutka
menunggu
n Proses
pembayaran
Persetujuan
PNBP oleh
SS/Izin
Pelaku Usaha

Sistem OSS menerbitkan


Persetujuan SS/Izin oleh DISETUJUI
Unit Pengelola Hak Akses Belum Sudah
Unit Terlewati
Sistem OSS menyampaikan Pengelola Terlewat Sistem
KURANG Notifikasi Unit
permintaan untuk melengkapi Hak Akses i SLA Otomatis
LENGKAP Pengelola
kekurangan melakukan menerbitkan
Hak Akses
Persetujuan SS/Izin (Fiktif
SS/Izin Positif)
Sistem OSS
menyampaikan DITOLAK
penolakan
3. KETENTUAN NILAI INVESTASI & PERMODALAN
KETENTUAN NILAI INVESTASI & PERMODALAN

1. USAHA MIKRO : Paling banyak Rp. 1 milyar tidak termasuk tanah & bangunan tempat
PERMODALAN UMKM usaha.
2. USAHA KECIL : Lebih besar dari Rp. 1 milyar s/d paling banyak Rp 5 milyar tidak termasuk
tanah & bangunan tempat usaha
(Sesuai PP No.7 Tahun 2021
tentang Kemudahan, Pelindungan,
3. USAHA MENENGAH : lebih dari Rp. 5 milyar s/d dengan paling banyak Rp. 10 milyar tidak
dan Pemberdayaan K-UMKM)
termasuk tanah & bangunan tempat usaha

1. PMA dikategorikan sebagai modal besar, dengan modal usaha lebih besar dari Rp. 10
KETENTUAN PERMODALAN/ milyar per bidang usaha KBLI 5 digit, per lokasi proyek, tidak termasuk tanah & bangunan
NILAI INVESTASI BAGI PMA tempat usaha

2. Modal ditempatkan dan disetor paling sedikit Rp. 10


milyar.
4. PERCEPATAN PENERBITAN IZIN, KEMUDAHAN PERIZINAN BAGI UMK,
ASAS FIKTIF POSITIF
PERCEPATAN PENERBITAN IZIN

Kegiatan usaha yang dapat diberikan percepatan Izin : PEMBATALAN IZIN

KRITERIA Dalam hal Pelaku Usaha tidak


menyampaikan pemenuhan
1. Tingkat Resiko : persyaratan Izin sebagaimana
Tinggi KEWAJIBAN dimaksud, K/L/D sesuai
2. Berlokasi di KEK, PELAKU USAHA kewenangannya membatalkan
KPBPB atau KI, atau Izin yang telah diterbitkan
Pelaku usaha tetap
termasuk dalam FUNGSI IZIN tersebut melalui system OSS
diwajibkan memenuhi
Proyek Strategis
Izin yang diterbitkan persyaratan Izin
Nasional (PSN)
tersebut sebagai sebelum melakukan
Perizinan Berusaha kegiatan KOMERSIAL
untuk melakukan
kegiatan PERSIAPAN
K/L/D sesuai dan OPERASIONAL.
kewenangannya
langsung menerbitkan
Izin melalui sistem
OSS
KEMUDAHAN PERIZINAN
BERUSAHA
Bagi Usaha Mikro & Kecil
Diberi Kemudahan :

Bagi Pelaku usaha UMK  tingkat risiko rendah.


Diberi kemudahan Perizinan Tunggal berupa NIB sebagai identitas dan legalitas usaha sekaligus berlaku sebagai
Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Sertifikasi Jaminan Produk Halal.

Diberikan kemudahan dalam persyaratan dasar berupa KKPR dan persetujuan lingkungan.
Pemerintah pusat dan pemerintah daerah membantu penyusunan amdal bagi kegiatan usaha mikro dan kecil
yang
berdampak penting terhadap lingkungan.
ASAS FIKTIF POSITIF

ASAS FIKTIF POSITIF diberlakukan dengan kondisi :

Dalam hal pelaku usaha menyampaikan permohonan pemenuhan persyaratan kepada K/L/D yang terkait dengan :

1. Kesesuaian Pemanfaatan Ruang :


a. Lokasi Daratan (terdapat dalam Pasal 26 ayat 5 & 10 Peraturan BKPM No. 4/2021)
b. Lokasi Laut (terdapat dalam Pasal 27 ayat 6 Peraturan BKPM No. 4/2021)
c. Lokasi Kawasan Hutan (Pasal 28 ayat 10 Peraturan BKPM No. 4/2021)
2. UKL-UPL (terdapat dalam Pasal 40 ayat 4 Peraturan BKPM No. 4/2021)
3. Sertifikat Standar untuk kegiatan risiko menengah tinggi (terdapat dalam Pasal 41 ayat 9, 11,& 12 Peraturan BKPM No. 4/2021)
4. Izin (terdapat dalam Pasal 45 ayat 8 & 10 Peraturan BKPM No. 4/2021)
5. Pembebasan bea masuk atas impor mesin/barang/bahan (terdapat dalam Pasal 74 ayat 14 Peraturan BKPM No. 4/2021)

Namun K/L/D sesuai kewenangannya tidak memberikan notifikasi hasil verifikasi, dan/atau tidak menerbitkan persetujuan sampai
terlampauinya jadwal waktu NSPK, maka permohonan pemenuhan persyaratan tersebut diatas dianggap dikabulkan secara hukum
dan ketentuan.
Pembangunan Sistem OSS Perizinan Berusaha Berbasis
Risiko

SISTEM OSS RBA

Subsistem Informasi
Subsistem ini berisi informasi umum terkait penanaman modal (al : persyaratan, tahapan risiko, Bidang Usaha
Penanaman Modal/BUPM, user manual, kamus, FAQ, dll) dan simulasi perizinan berusaha berbasis risiko.

Subsistem Perizinan

Subsistem ini mencakup validasi data/ketentuan (dengan sistem Dukcapil, DJP, ATR/BPN), Smart Engine (profil,
persyaratan, SOP, dll); Risk Management Engine, Output (penerbitan NIB, Sertifikat Standar, dan Izin), konektivitas
dengan K/L/D, dan pemberian fasilitas (Tax Holiday, Tax Allowance, Fasilitas di KEK, serta masterlist)

Subsistem Pengawasan
Subsistem ini mencakup pengawasan terhadap perizinan berusaha, baik yang bersifat rutin maupun yang
bersifat insidental. Pelaksanaan pengawasan di tingkat pusat dikoordinasikan oleh BKPM, sedang di tingkat
daerah dikoordinasikan oleh DPMPTSP Provinsi/Kabupaten/Kota

Anda mungkin juga menyukai