Anda di halaman 1dari 20

RAPAT KOORDINASI PTSP TAHUN 2021

IMPLEMENTASI PERIZINAN BERUSAHA


BERBASIS RISIKO MELALUI SISTEM OSS DI DAERAH
SUSIWIJONO
SEKRETARIS KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

Jakarta, 18 Maret 2021


TAHUN 2021
akan menjadi tahun penuh peluang,
tahun pemulihan ekonomi nasional
dan global.
Ini saat yang tepat kembali bekerja,
mengembangkan usaha, dan optimistis
memanfaatkan peluang

UUCK telah diterbitkan dan reformasi perizinan berusaha akan


terus dilakukan untuk mewujudkan kemudahan berusaha di
Indonesia

2
Faktor Kunci Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Nasional 2021

Konsumsi RT : Mendorong Daya Beli Ekspor : Pulih dan Harga Komoditas ↑


o Konsumsi RT penyumbang 57% PDB Nasional o Surplus neraca perdagangan 2020 sebesar
o Kelas menengah dan menengah atas : Mendorong USD 21,74 Milyar
belanja seiring pulihnya kepercayaan (porsi
o Harga CPO (3947 MYR/MT), naik 28% ytd
pengeluaran 82,4%).
o Kelas menengah bawah : mempertahankan daya o Harga Batu Bara (80 USD/MT), naik 19% ytd
beli melalui penguatan program bantuan sosial o Harga Karet (276 JPY/kg), naik 51,6% ytd
(PKH, kartu sembako, bantuan tunai, diskon listrik,
kartu Pra Kerja dll).

Investasi : Percepatan Reformasi


o Peningkatan produktivitas, daya saing & iklim investasi
oMelalui UU Cipta Kerja, Reformasi struktural, dan
pembentukan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) / SWF

3
Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian

Perkembangan Peraturan Pelaksanaan UU Cipta Kerja

Pemerintah telah menyelesaikan 51 peraturan Regulasi


pelaksana yang terdiri dari 47 peraturan pemerintah Kementerian segera membuat standar atau
dan 4 peraturan presiden pedoman pelaksanaan internal selambat-
Aturan turunan dikelompokkan menjadi 11 klaster regulasi, lambatnya 2 bulan setelah peraturan pelaksana
yaitu: diberlakukan
1. Tata Ruang (4)
2. Lahan dan Hak Atas Tanah (5) Komunikasi Publik
3. Lingkungan Hidup (1) Kementerian / Lembaga melakukan sosialisasi
4. Konstruksi dan Perumahan (6) intensif dalam bentuk media elektronik dan leaflet

5. Perizinan dan Kegiatan Usaha Sektor (15)  Infrastruktur dan Sistem Pendukung
(PP Nomor 5 Tahun 2021 Penyelenggaraan Perizinan Berusaha • OSS dan Sistem Pendukung akan siap
Berbasis Risiko & PP Nomor 6 Tahun 2021 Penyelenggaraan Perizinan beroperasi pada Juli 2021
Berusaha di Daerah) • Kesiapan Kementerian / Lembaga dan
Pemerintah Daerah dalam menyediakan
6. Koperasi dan UMKM serta BUM Desa (4) jejaring, perangkat, dan konsultasi
7. Investasi(6)
8. Fiskal(3) Sumber daya manusia
9. Ketengakerjaan(4) Pelatihan untuk Operator dan Supervisor OSS
10. Kawasan Ekonomi (2)
11. Barang/Jasa Pemerintah(1)
4
5
RUANG LINGKUP
Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian

PP NO. 6 / TAHUN 2021 tentang


Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah
Pasal 10
Pasal 2
Pelaksanaan pelayanan perizinan berusaha
1. Kewenangan oleh DPMPTSP sesuai dengan ketentuan
2. Pelaksanaan Perizinan perundangan mengenai penyelengaraan
Berusaha di Daerah perizinan berusaha berbasis risiko
3. Perda/Perkada
4. Pelaporan
5. Pembinaan dan Pengawasan
6. Pendanaan
7. Sanksi PP NO. 5/ TAHUN 2021
tentang Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko

5
PP NOMOR 5 TAHUN 2021 TENTANG
Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian

PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO

Pokok-Pokok Substansi PP Nomor 5 Tahun 2021

Analisis Risiko Kegiatan Usaha

Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK)

Sistem OSS

Tata Cara Pengawasan

Evaluasi Dan Reformasi Kebijakan

Pendanaan

Penyelesaian Permasalahan Dan Hambatan

Sanksi
6
Kementerian Koordinator

Perizinan Berusaha Berbasis Risiko


Bidang Perekonomian

7
Analisis Risiko Kegiatan Usaha

Penentuan tingkat risiko (Pasal 9)

KRITERIA RISIKO (DASAR) TINGKAT RISIKO JENIS PERIZINAN


BERUSAHA

2 3

ANALISIS RISIKO TERINTEGRASI


KESELAMATAN LINGKUNGAN
RENDAH NIB

1 4
KETERBATASAN
KESEHATAN SERTIFIKAT
SUMBER DAYA
MENENGAH
STANDAR

5 TINGGI IZIN
ASPEK RISIKO LAINNYA DISESUAIKAN
DENGAN KEGIATAN USAHA

8
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
1. Pendirian Badan Usaha

2. Perizinan berusaha

ALUR • Persyaratan dasar


• Perizinan berusaha berbasis risiko
KEGIATAN USAHA
3. Pelaksanaan Kegiatan Usaha
• Perizinan berusaha untuk menunjang kegiatan usaha (standar usaha/
standar produk)

PERSYARATAN DASAR (pasal 5) PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO (Pasal 12-15)

Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan TINGKAT RISIKO PERIZINAN BERUSAHA


Ruang

1. Rendah : Nomor Induk Berusaha (NIB)


Persetujuan Lingkungan
2. Menengah Rendah : NIB DAN Sertifikat Standar
3. Menengah Tinggi : NIB dan Sertifikat Standar
Persetujuan Bangunan Gedung Sertifikat
Laik Fungsi 4. Tinggi : NIB dan Izin

9
Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian

PENGATURAN BARU:
KEMUDAHAN PERIZINAN SUBSTANSI UU CIPTA KERJA KLASTER KEMUDAHAN,
BERUSAHA PELINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMK-M
Pembinaan
Keterangan:
Pengumpulan dokumen:  Pemerintah berperan aktif melakukan
a. KTP
b. Surat Keretangan pembinaan dan pendaftaran UMK
berusaha dari RT Pendaftaran UMK berdasarkan NSPK.
 Pendaftaran dilakukan dengan
pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB)
dalam OSS yang merupakan perizinan
UMK Pemerintah OSS tunggal UMK.
 Perizinan tunggal UMK meliputi
Perizinan Berusaha, SNI dan
Perizinan Tunggal Sertifikasi Jaminan Produk Halal bagi
yang memiliki kegiatan usaha risiko
rendah.
NIB  Konsep Perizinan Tunggal UMK
merupakan integrasi pendaftaran
Perizinan dan Sertifikasi Produk bagi
Sertifikasi
UMK yang selama ini menjadi salah satu
Perizinan
SNI JPH masalah utama bagi UMK terkait
Berusaha legalisasi usaha dan standardisasi
produk yang rumit dan mahal.
10
10
Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian

Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK)

a. Perizinan Berusaha Berbasis Risiko pada masing-masing sektor


Sektor Kegiatan Usaha: meliputi pengaturan:
1. Kelautan dan Perikanan 1) kode KBLI/KBLI terkait, judul KBLI, ruang lingkup kegiatan,
2. Pertanian parameter Risiko, tingkat Risiko, Perizinan Berusaha, jangka
3. Lingkungan Hidup dan Kehutanan waktu, masa berlaku, dan kewenangan Perizinan Berusaha;
4. Energi dan Sumber Daya Mineral
2) persyaratan dan/atau kewajiban Perizinan Berusaha Berbasis
5. Ketenaganukliran
Risiko;
6. Perindustrian
7. Perdagangan 3) pedoman Perizinan Berusaha Berbasis Risiko; dan
8. Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 4) standar kegiatan usaha dan/atau standar produk.
9. Transportasi; (Termuat dalam Lampiran PP Nomor 5 Tahun 2021)
10. Kesehatan, Obat, dan Makanan
b. Kementerian/lembaga, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten
11. Pendidikan dan Kebudayaan kota, Administrator KEK dan Badan Pengusahaan KPBPB
12. Pariwisata DILARANG MENERBITKAN Perizinan Berusaha di luar Perizinan
13. Keagamaan Berusaha yang diatur dalam PP Nomor 5 Tahun 2021.
14. Pos, Telekomunikasi, Penyiaran, dan Sistem
dan Transaksi Elektronik c. Pembinaan dan pengawasan oleh menteri/kepala lembaga,
15. Pertahanan dan Keamanan gubernur, bupati lwali kota, Administrator KEK, atau kepala Badan
16. Ketenagakerjaan
Pengusahaan KPBPB sesuai kewenangan masing-masing.

11
Kementerian Koordinator

PENYIAPAN OSS
Bidang Perekonomian

Mekanisme Teknis Implementasi Perizinan Berusaha Berbasis Risiko


SISTEM OSS RBA
Pelaksanaan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dilakukan secara elektronik dan terintegrasi melalui Sistem OSS

Subsistem Informasi Sistem OSS wajib digunakan oleh:


a. Kementerian/Lembaga
Subsistem ini mencakup informasi umum terkait penanaman modal (persyaratan, tahapan
risiko, DPI, informasi lokal, user manual, kamus, FAQ, mekanisme, dll) dan simulasi
b. Pemerintah Provinsi
perizinan berusaha berbasis risiko. c. Pemerintah Kabupaten/Kota
d. Administrator KEK
Subsistem Perizinan
e. Badan Pengusahaan KPBPB
Subsistem ini mencakup validasi (Dukcapil, Imigrasi, DJP, ATR/BPN), Smart Engine f. Pelaku Usaha.
(profil, persyaratan, SOP, dll); Risk Management Engine, Output (penerbitan NIB,
Sertifikat Standar, dan Izin), konektivitas dengan K/L/D, dan pemberian asilitas (Tax
Holiday, Tax Allowance, Fasilitas di KEK, serta masterlist)

Subsistem Pengawasan

Subsistem ini mencakup pengawasan terhadap perizinan berusaha, baik yang bersifat rutin maupun yang bersifat insidental.
Pelaksanaan pengawasan di tingkat pusat dikoordinasikan oleh BKPM, sedang di tingkat daerah dikoordinasikan oleh DPMPTSP
Provinsi/Kabupaten/Kota
12
Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian

PENGAWASAN
dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Administrator KEK, dan/atau Badan
Pengusahaan KPBPB sesuai dengan kewenangan masing-masing.
1. Frekuensi Pengawasan dapat dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat kepatuhan Pelaku
Usaha.

2. Pengawasan dilakukan SECARA TERINTEGRASI DAN TERKOORDINASI antar


kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah.

3. Pengawasan dilakukan untuk memastikan pelaku usaha melaksanakan kegiatan usaha sesuai
standar
4. Jenis Pengawasan terdiri dari:
a. Pengawasan RUTIN
Pengawasan dilakukan secara berkala berdasarkan tingkat Risiko kegiatan usaha dan
mempertimbangkan tingkat kepatuhan Pelaku Usaha.
b. Pengawasan INSIDENTAL
Pengawasan insidental dilaksanakan berdasarkan pengaduan dari masyarakat danlatau Pelaku
Usaha yang dijamin kerahasiaan identitasnya oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
13
Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian

PENYIAPAN OSS
Persiapan Pembangunan Sistem OSS RBA

JUNI

Catatan:
- Saat ini secara paralel BKPM sedang menyelesaikan proses bisnis OSS RBA, berkonsultasi dan berkoordinasi dengan K/L
- Pembangunan Sistem OSS RBA akan dimulai pada saat RPP NSPK, Permen/ Peraturan Lembaga diterbitkan.
Sumber: BKPM 14
PP NOMOR 5 TAHUN 2021 TENTANG
Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian

PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO

PENDANAAN PENYELESAIAN HAMBATAN


1. PENDANAAN PENGEMBANGAN SISTEM 1. Menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan
OSS DIBEBANKAN KEPADA APBN. bupati/wali kota WAJIB MENYELESAIKAN
2. Pendanaan penyelenggaraan Perizinan HAMBATAN DAN PERMASALAHAN di
Berusaha Berbasis Risiko pada bidangnya dalam pelaksanaan perizinan
kementerian/lembaga dibebankan kepada berusaha.
APBN dan sumber lain yang sah.
2. Dalam hal peraturan perundang-undangan
3. Pendanaan penyelenggaraan tidak mengatur hal untuk penyelesaian
PerizinanBerusaha Berbasis Risiko pada hambatan dan permasalahan,
Pemerintah Daerah provinsi dibebankan menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan
kepada APBD Provinsi dan sumber lain
bupati/wali kota berwenang untuk
yang sah.
menetapkan keputusan dan/atau melakukan
4. Pendanaan penyelenggaraan Perizinan tindakan yang diperlukan dalam rangka
Berusaha Berbasis Risiko pada Pemerintah
penyelesaian hambatan dan permasalahan
Daerah kabupaten/kota dibebankan
dimaksud sepanjang sesuai dengan asas-
kepada APBD Kabupaten/Kota dan
asas umum pemerintahan yang baik.
sumber lain yang sah
15
Kementerian Koordinator

PP NOMOR 5 TAHUN 2021 TENTANG


Bidang Perekonomian

PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO

REFORMASI KEBIJAKAN
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko SANKSI dikenakan kepada:
1. Kementerian/lembaga melaksanakan reformasi a. Pejabat Pemerintah yang tidak
kebijakan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko menyelenggarakan Perizinan
secara berkelanjutan, transparan, akuntabel, dan Berusaha Berbasis Risiko melalui
menerapkan prinsip kehatihatian Sistem OSS
2. Pemerintah Daerah mendukung pelaksanaan b. Pelaku Usaha yang melakukan
reformasi dengan: pelanggaran sesuai sektor bidang
usaha
a. memberikan masukan terkait
penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis
Risiko; dan/atau
b. menyediakan data dan/atau informasi
penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis
Risiko, sesuai kewenangan masing-masing

16
#UntukEkonomiIndonesia

TERIMAKASIH
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian
Gedung Ali Wardhana
Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4
Jakarta Pusat

@perekonomianRI ekon.go.id perekonomianRI

17
51 PERATURAN PELAKSANAAN UU CIPTA KERJA
(PENGELOMPOKAN SUBSTANSI)
Tata Ruang (4) Konstruksi & Perumahan (6)
1. PP Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang 1. PP Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas PP Nomor 14 Tahun 2016 tentang
2. PP Nomor 43 Tahun 2021 tentang Penyelesaian Ketidaksesuaian Tata Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman
Ruang, Kawasan Hutan, Izin Dan/Atau Hak Atas Tanah 2. PP Nomor 13 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Rumah Susun
3. PP Nomor 45 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Informasi 3. PP Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas PP Nomor 22 Tahun 2020 tentang
Geospasial Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
4. Perpres Nomor 11 Tahun 2021 tentang Kerja Sama Antara 4. PP Nomor 15 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 6 Tahun 2017 tentang
Pemerintah Pusat Dengan Badan Usaha Milik Negara Dalam Arsitek
Penyelenggaraan Informasi Geospasial Dasar 5. PP Nomor 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung
Lahan dan Hak Atas Tanah (5) 6. Perpres Nomor 9 Tahun 2021 tentang Badan Percepatan Penyelenggaraan Perumahan
1. PP Nomor 18 Tahun 2021 tentang Pemberian Hak Pengelolaan, Hak
Atas Tanah, Satuan Rumah Susun, Dan Pendaftaran Tanah Perizinan dan Kegiatan Usaha Sektor (15)
2. PP Nomor 19 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah 1. PP Nomor 5 Tahun 2021 Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum 2. PP Nomor 6 Tahun 2021 Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah
3. PP Nomor 20 Tahun 2021 tentang Penertiban Kawasan Dan Tanah 3. PP Nomor 25 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Energi Dan Sumber Daya Mineral
Terlantar 4. PP Nomor 26 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Pertanian
4. PP Nomor 23 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kehutanan 5. PP Nomor 27 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Kelautan Dan Perikanan
5. PP Nomor 24 Tahun 2021 tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi 6. PP Nomor 28 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perindustrian
Administratif dan Tata Cara PNBP Yang Berasal Dari Denda 7. PP Nomor 29 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perdagangan
Administratif di Bidang Kehutanan 8. PP Nomor 30 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan
9. PP Nomor 31 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Pelayaran
Lingkungan Hidup (1) 10.PP Nomor 32 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Penerbangan
1. PP Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Dan 11.PP Nomor 33 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perkeretaapian
Pengelolaan Lingkungan Hidup 12.PP Nomor 39 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal
13.PP Nomor 38 Tahun 2021 tentang Rekening Penampungan Biaya Perjalanan Ibadah Umrah
14.PP Nomor 46 Tahun 2021 tentang Pos, Telekomunikasi, Dan Penyiaran
15.PP Nomor 47 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan
18
51 PERATURAN PELAKSANAAN UU CIPTA KERJA
(PENGELOMPOKAN SUBSTANSI)
Koperasi & UMKM serta BUM Desa (4) Investasi (6)
1. PP Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan Dan
1. PP Nomor 73 Tahun 2020 tentang Lembaga Pengelola Investasi
Pemberdayaan Koperasi Dan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah
2. PP Nomor 74 Tahun 2020 tentang Modal Dasar Lembaga Pengelola
2. PP Nomor 8 Tahun 2021 tentang Modal Dasar Perseroan Serta Pendaftaran
Investasi
Pendirian, Perubahan, Dan Pembubaran Perseroan Yang Memenuhi Kriteria
3. PP Nomor 42 Tahun 2021 tentang Kemudahan Proyek Strategis Nasional
Untuk Usaha Mikro Dan Kecil
4. PP Nomor 44 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Larangan Praktek
3. PP Nomor 11 Tahun 2021 tentang Badan Usaha Milik Desa
Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat
4. PP Nomor 17 Tahun 2021 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan
5. PP Nomor 48 Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga Atas PP Nomor 31
Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol
Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 6 Tahun 2011
tentang Keimigrasian
Ketenagakerjaan (4) 6. Perpres Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal
1. PP Nomor 34 Tahun 2021 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing
2. PP Nomor 35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Kerja, Alih
Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, Dan Pemutusan Hubungan Kerja Fiskal (3)
3. PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan 1. PP Nomor 9 Tahun 2021 tentang Perlakukan Perpajakan Untuk Mendukung
4. PP Nomor 37 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kemudahan Berusaha
Kehilangan Pekerjaan 2. PP Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah
Dalam Rangka Mendukung Kemudahan Berusaha Dan Dukungan Untuk
Kawasan Ekonomi (2) Layanan Daerah
1. PP Nomor 40 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus 3. PP Nomor 49 Tahun 2021 tentang Perlakuan Perpajakan Atas Transaksi
2. PP nomor 41 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kawasan Perdagangan Yang Melibatkan Lembaga Pengelola Investasi Dan/Atau Entitas Yang
Bebas dan Pelabuhan Bebas Dimilikinya

Barang/Jasa Pemerintah (1)


1. Perpres Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Perpres Nomor
16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

19
Perekonomian Global Mulai Pulih dan Diperkirakan Tumbuh Positif Pada 2021
Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian

• Paska kontraksi tajam pada Q2-2020, tren positif kinerja ekonomi terjadi di sebagian besar negara, termasuk Indonesia.
• Beberapa lembaga internasional a.l. IMF, Bank Dunia & OECD memperkirakan ekonomi global tumbuh dikisaran 4,0% s.d. 5,5% pada 2021.
• Reformasi struktural dapat menghindarkan Indonesia dari middle-income trap dan menjaga momentum pemulihan ekonomi.

Ekonomi Global 2021 Pertumbuhan PDB Negara G20 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Diproyeksikan Rebound Tahun 2020*

4,2 4 5,5 4,7 China 2,30 Institution 2021f 2022f


Turkey 1,8 World Bank (Jan’21) 4,4 4,8
South Korea -0,99
-2 OECD (Des’20) 4,0 5,1
-4,2-4,3-3,5 Indonesia -2,07
ADB (Dec’20)* 4,5 -
2020 2021 Australia -2,51
OECD (Dec'20) Russian Federation -3,06 IMF (Jan’21) 4,8 6,0
World Bank (Jan'21)
United States -3,50
IMF (Jan'21)
Saudi Arabia -4,10 Target Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2021 (Sumber: APBN 2021)
Bloomberg Median (Mar'20)
Japan -4,79 Perekonomian Indonesia diproyeksikan rebound pada tahun 2021
Germany -4,90 pada kisaran 4,5 - 5,5% didukung oleh peningkatan konsumsi rumah
Faktor Utama Pendorong Ekonomi Global 2021*
tangga, investasi, pengeluaran pemerintah, dan ekspor.
Canada -4,97
o Percepatan distribusi vaksin
South Africa -7,2 5,20 5,00 5,50
o Kebijakan kesehatan yang komprehensif
sebagai langkah mitigasi sebelum vaksinasi India -7,96 4,50
o Stimulus fiskal yang mendorong daya beli
France -8,1
o Kebijakan moneter yang bersifat
akomodatif Mexico -8,24
-2,07
o Reformasi struktural yang mendukung Italy -8,9
pemulihan ekonomi
o Kerja sama internasional dalam
United Kingdom -9,9
penanganan pandemi
Sumber: CEIC, Bloomberg 2018 2019 2020 Target 2021
20

Anda mungkin juga menyukai