Anda di halaman 1dari 39

RAPAT KOORDINASI INVESTASI

WILAYAH IV
TAHUN 2021

Direktorat Wilayah IV
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal
Kementerian Investasi/BKPM

Mataram, 1 September 2021


OUTLINE :
▪ REALISASI INVESTASI JANUARI-
JUNI 2021

▪ DANA ALOKASI KHUSUS


REALISASI INVESTASI

▪ DEKONSENTRASI

▪ SATGAS PERCEPATAN INVESTASI Mataram, 1 September 2021


REALISASI
INVESTASI
TRIWULAN II
TAHUN 2021
Mataram, 1 September 2021
PERKEMBANGAN REALISASI PENANAMAN MODAL
TRIWULAN II - 2021
TRIWULAN II
TA H U N 2 0 2 0 TA H U N 2 0 2 1 TW-II 2021 TA R G E T y-o-y
C A PA I A N * * *
TW-I TW-II TW-I TW-II Y-O-Y Q-O-Q 2021**
219.7 223,0
PMDN 112,7 94,3 108,0 106,2 12,7% -1,6% 430,2 49,8% 210.7

191.9 16,2%
PMA 98,0 97,6​ 111,7 116,8 19,6% 4,5% 469,8 48,6%
TOTAL 210,7 191,9 219,7 223,0 16,2% 1,5% 900,0 49,2%
JANUARI - JUNI TW-I 2020 TW-II TW-I 2021 TW-II
JANUARI - JUNI JANUARI - JUNI 2021
2020 2021 TKI triwulan II 2020 2020 2021
Y-O-Y Dalam Rupiah Triliun
263.109
PMDN 207,0 214,3 3,5%
TKI triwulan II 2021: J A N UA R I – J U N I
PMA 195,6 228,5 16,8% 311.922 y-o-y
(18,5%, y-o-y) 442,8
TOTAL 402,6 442,8* 10,0%
402.6
*) Nilai capaian pada periode Januari - Juni 2021 merupakan angka pembulatan
10,0 %
**) Target Realisasi Investasi 2021: Rp. 858,5T (Renstra)
Sesuai dengan Peraturan Kepala BKPM Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana strategis BKPM Tahun 2020-2024
Target penyesuaian 2021: Rp. 900 T (arahan Presiden)
2020 2021
***) Capaian terhadap target 2021 arahan Presiden
Dalam Rupiah Triliun
REALISASI PENANAMAN MODAL TRIWULAN II dan JANUARI-JUNI 2021
JAWA DAN LUAR JAWA
Triwulan II 2020 Triwulan II 2021

REALISASI y-o-y

JAWA 8,6%
LUAR JAWA Total JAWA Total JAWA
Rp 91,3 T
47,6% LUAR JAWA 49,0%
Rp 191,9 T 52,4% Rp 100,6 T LUAR JAWA 24,6% 51,0% Rp 223,0 T Rp 109,2 T
Rp 113,8 T
TOTAL 16,2%

Januari - Juni 2020 Januari – Juni 2021

REALISASI y-o-y

JAWA 2,7%
LUAR JAWA Total JAWA Total JAWA
Rp 193,7 T
48,1% LUAR JAWA 48,5%
Rp 402,6 T 51,9% Rp 208,9 T 51,5% Rp 442,76 T Rp 214,53 T
LUAR JAWA 17,8% Rp 228,23 T
TOTAL 10,0%
PERINGKAT REALISASI TRIWULAN II
Berdasarkan Lokasi
PMDN PMA
INVESTASI INVESTASI
NO LOKASI PROYEK NO LOKASI PROYEK
(Rp Miliar) (US$ Juta)
1 Jawa Timur 13.890,5 6.575 1 Jawa Barat 1.587,4 1.987
2 Jawa Barat 12.144,0 3.128 2 Daerah Khusus Ibukota Jakarta 962,4 3.925
3 Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11.245,2 12.762 3 Maluku Utara 952,2 59
4 Banten 10.151,7 2.188 4 Sulawesi Tengah 523,3 100
5 Jawa Tengah 7.763,6 4.753 5 Riau 449,6 181
6 Kalimantan Timur 6.228,6 1.935 6 Banten 444,2 985
7 Sumatra Utara 5.269,5 2.221 7 Sumatra Selatan 444,1 161
8 Kalimantan Barat 4.529,7 1.174 8 Sulawesi Tenggara 361,1 33
9 Riau 4.427,7 1.322 9 Jawa Tengah 359,8 723
10 Kalimantan Selatan 2.889,5 706 10 Kepulauan Riau 292,0 511
11 Sulawesi Selatan 2.804,7 922 11 Jawa Timur 262,6 717
12 Kepulauan Riau 2.675,4 1.206 224,7 52
12 Papua
13 Maluku 2.556,5 331
13 Kalimantan Timur 159,7 263
14 Sumatra Selatan 2.117,4 762 14 Sumatra Utara 159,1 254
15 Aceh 1.796,9 1.431 15 Kalimantan Barat 134,3 187
16 Nusa Tenggara Barat 1.793,2 773 131,4 1.570
16 Bali
17 Kalimantan Tengah 1.476,4 369 17 Kalimantan Utara 100,4 27
18 Bali 1.413,8 1.441 18 Sulawesi Selatan 75,6 141
19 Sumatra Barat 1.223,5 636 19 Aceh 72,0 39
20 Jambi 1.166,0 794 20 Lampung 71,3 111
21 Daerah Istimewa Yogyakarta 1.117,2 874 21 Nusa Tenggara Barat 61,8 518
22 Bengkulu 1.059,6 363 22 Sulawesi Utara 46,8 60
23 Kepulauan Bangka Belitung 1.053,3 589 23 Kalimantan Tengah 40,6 86
24 Lampung 1.049,7 717 24 Kalimantan Selatan 24,8 70
25 Nusa Tenggara Timur 1.023,0 456 25 Sumatra Barat 12,1 56
26 Sulawesi Tengah 998,8 416 26 Gorontalo 10,2 14
27 Sulawesi Tenggara 900,2 437 27 Nusa Tenggara Timur 8,1 137
28 Sulawesi Utara 724,9 510 28 Daerah Istimewa Yogyakarta 6,2 145
29 Kalimantan Utara 266,4 144 29 Jambi 6,0 76
30 Papua Barat 212,1 142 30 Kepulauan Bangka Belitung 5,6 65
31 Gorontalo 161,7 203 31 Papua Barat 4,0 43
32 Sulawesi Barat 68,8 101 32 Bengkulu 2,4 37
33 Maluku Utara 36,4 141 33 Sulawesi Barat 1,3 25
34 Papua 16,7 185 34 Maluku 0,3 17
PERINGKAT REALISASI JANUARI - JUNI
Direktorat Wilayah IV
40.0
PMDN dan PMA
34.8
35.0

30.0

25.0
21.9
Rp. Triliun

20.0

15.0

10.0 8.0
6.1 6.4

5.0
2.3 2.8
0.9
0.0
Jawa Timur Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat

T= Triliun

Berdasarkan Wilayah pada periode Januari – Juni 2021, realisasi PMDN dan PMA
tertinggi di Direktorat Wilayah IV berada di Wilayah Jawa Timur. Realisasi PMDN
terbesar berikutnya berada di Wilayah Jawa Timur. Sedangkan PMA terbesar
berikutnya berada di Wilayah Maluku Utara.
Keterangan: Axis Title PMDN dalam Miliar Rupiah
Dana
Alokasi
Khusus
Mataram, 1 September 2021
DAK NONFISIK TA 2021

• L ATA R B E L A K A NG • M O N I TO RI NG D A N
• T UJUA N DA N R UA N G E VA L UA SI
L I N GK UP

• SA SA R A N PEN GGUNA A N • P E TA A L O K A S I D A N
• L IN GK UP K E G I ATA N R E A L I SA SI
PE N GGUN AA N

• R E N C A NA PE N YA LURA N
• PE N GELO LAA N
• PE L A PO RA N

9
LATAR BELAKANG
DAK NONFISIK FASILITASI PENANAMAN MODAL TA 2021
▪ Arahan Presiden pada
Rakornas Investasi pada
tanggal 20 Februari 2020

▪ Surat Kepala BKPM Nomor


64/A.1/2020 tanggal 3 Maret
2020 Hal Usulan Dana Alokasi
Khusus (DAK) Bidang
Pengendalian Pelaksanaan
Penanaman Modal Tahun
Anggaran 2021

▪ Surat Direktur Jenderal


Perimbangan Keuangan
Nomor S-259/PK/2020 tanggal
25 Juni 2020 Hal Penyampaian
Pagu Indikatif DAK Nonfisik
Dana Pelaksanaan Penanaman
Modal TA 2021
Menindaklanjuti arahan Presiden pada Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2020 tanggal 20 Februari 2020 di Ritz-
Carlton Jakarta, yang menyatakan agar Menteri Keuangan mengalokasikan DAK kepada Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP)
TUJUAN DAN RUANG LINGKUP
DAK NONFISIK FASILITASI PENANAMAN MODAL TA 2021

▪ Tujuan
Untuk membantu peningkatan realisasi investasi dan
kepatuhan pelaku usaha dalam memenuhi ketentuan
pelaksanaan penanaman modal termasuk mendapatkan
kemudahan perizinan berusaha di masing-masing daerah.

▪ Ruang lingkup kegiatan:


a. Kegiatan Pemantauan Pelaksanaan Penanaman Modal;
b. Kegiatan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal;
c. Bimbingan Teknis/Sosialisasi Kemudahan Berusaha.
SASARAN PENGGUNAAN
DAK NONFISIK FASILITASI PENANAMAN MODAL TA 2021

Meningkatnya Realisasi investasi


Meningkatnya Jumlah Pelaku Usaha yang
1 penanaman modal dari Rp 817M Tahun 3
Memiliki Perizinan Berusaha
2020 menjadi Rp 900 Tahun 2021

Meningkatnya Jumlah Pelaporan kegiatan


Meningkatnya kualitas fasilitas
Penanaman Modal Pelaku Usaha di
2 4 penyelesaian permasalahan pelaku usaha
masing-masing daerah provinsi,
dalam mereleasasikan investasinya
kabupaten/kota

Peraturan Badan Koordinasi Penanaman Modal RI No. 10 Tahun 2020


LINGKUP KEGIATAN PENGGUNAAN
DAK NONFISIK FASILITASI PENANAMAN MODAL TA 2021

(Lampiran Peraturan Badan Koordinasi Penanaman Modal RI No. 10 Tahun 2020)

PEMANTAUAN PELAKSANAAN PENGAWASAN PELAKSANAAN PENANAMAN BIMBINGAN TEKNIS/SOSIALISASI KEMUDAHAN


PENANAMAN MODAL MODAL BERUSAHA

1. Pengumpulan Data Perizinan Berusaha 1. Tindak Lanjut Hasil Kegiatan Pemantauan 1. Sosialisasi kebijakan penanaman modal untuk
2. Verifikasi & Evaluasi LKPM via system OSS 2. DPMPTSP Provinsi melakukan koordinasi pelaksanaan pelaksanaan perizinan berusaha
3. Penyampaian Surat Resmi terkait rencanan pengawasan DPMPTSP Kabupaten/Kota dan SKPD 2. Sosialisasi kebijakan penanaman modal untuk
kunjungan ke lokasi proyek kepada 3. DPMPTSP Kabupaten/Kota melakukan koordinasi mendorong kemitraan usaha skala besar dengan
pimpinan/penanggungjawab pelaku usaha pelaksanaan pengawasan dengan SKPD UMKM Setempat
4. Identifikasi Permasalahan Pelaku Usaha 4. Penyampaian Surat Resmi terkait rencanan kunjungan 3. Bimbingan Teknis Sistem Online Single Submission
5. Pembuatan profil Proyek hasil kunjungan ke lokasi proyek kepada pimpinan/penanggungjawab (OSS)
6. Evaluasi Realisasi Penanaman Modal pelaku usaha 4. Tenaga Pendamping Non Aparatur Sipil Negara
7. Rapat Fasilitasi Permasalahan 5. Kunjungan lokasi proyek memberikan konsultasi, bimbingan, asistensi,
6. Dalam hal pengawasan dilakukan sebagaimana dieminasi informasi, membuat laporan bulanan
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf b, huruf c dan 5. Bimbingan teknis tentang tata cara pengisian LKPM
huruf d, pengawasan dapat dilakukan tanpa Online yang dilaporkan oleh Pelaku Usaha secara
pemberitahuan terlebih dahulu kepada berkala
pimpinan/penanggung jawab pelaku usaha
7. Pembuatan hasil Pengawasan dalam bentuk BAP
8. Pembentukan profil proyek hasil kunjungan ke
lapangan
9. Pembuatan Laporan Pengawasan ketentuan
Pelaksanaan Penanaman Modal
OUTPUT Pemantauan Pengawasan BimbinganTeknis

1. Profil hasil Pemantauan


2. LKPM 1. Profil hasil Pengawasan
3. Notula Rapat Fasilitasi
Penyelesaian Permasalahan 2. BAP 1. Peserta & Absensi
2. Narasumber
3. Materi yang disampaikan
4. Notula kegiatan
5. Dokumentasi
RENCANA PENYALURAN
DAK NONFISIK FASILITASI PENANAMAN MODAL TA 2021
Berdasarkan PMK Nomor 9/PMK.07/2020 tentang Perubahan atas PMK Nomor 48/PMK.07/2019 tentang Pengelolaan Dana Alokasi
Khusus Nonfisik
JADWAL DAN BESARAN PENYALURAN
BULAN
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov
DAK NF
Dana Pelayanan Perlindungan Perempuan Tahap I Paling
Tahap I Tahap II
dan Anak Lambat
Paling Paling
(sebesar 50%)
Dana Fasilitasi Penanaman Modal Cepat Lambat
(sebesar (sebesar
Tahap II Paling
Dana Ketahanan Pangan dan Pertanian 50%) 50%)
Cepat (sebesar 50%)

JADWAL PELAPORAN
BULAN
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov
DAK NF
Dana Pelayanan Perlindungan Perempuan dan Laporan Laporan
Anak Tahun Tahap I
Sebelumnya paling
Dana Fasilitasi Penanaman Modal
paling lambat lambat
Dana Ketahanan Pangan dan Pertanian diterima diterima

• Pemerintah daerah menyampaikan laporan realisasi pemanfaatan dana yang terdiri dari 3 bagian yaitu, (1) Laporan Penyerapan; (2)
Rekap SP2D; dan (3) Laporan Penggunaan melalui Aplikasi Pelaporan DAK Nonfisik (Aladin) paling lambat pada:
- Tanggal 15 Juli untuk laporan tahun sebelumnya sebagai syarat penyaluran Tahap I.
- Tanggal 22 November untuk laporan Tahap I sebagai syarat penyaluran Tahap II.
• Jika pemerintah daerah tidak menyampaikan laporan sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan, K/L pengampu dapat
merekomendasikan penyaluran dana Tahap I yang paling diterima pada 21 Agustus. Dalam hal rekomendasi tidak diterima, dana
tidak dapat disalurkan (hangus).
PENGELOLAAN
DAK NONFISIK FASILITASI PENANAMAN MODAL TA 2021

Berdasarkan Peraturan Badan Koordinasi


Penanaman Modal Nomor 10 Tahun 2020
tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana
Alokasi Khusus (DAK) Nonfisik Fasilitasi
Penanaman Modal Tahun Anggaran 2021,
pengelolaan DAK terbagi 5 kegiatan.

Berdasarkan Multilateral Meeting (MM)


Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian
Keuangan, dan Kementerian Dalam Negeri,
kegiatan pelaporan, monitoring dan evaluasi
penggunaan DAK Nonfisik Fasilitasi
Penenaman Modal TA 2021 dibangun system
aplikasi bernama SIDAK.
PELAPORAN
DAK NONFISIK FASILITASI PENANAMAN MODAL TA 2021

Berdasarkan Pasal 12 ayat (2) Peraturan Badan


Koordinasi Penanaman Modal Nomor 10
Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK)
Nonfisik Fasilitasi Penanaman Modal Tahun
Anggaran 2021, pelaporan adalah:

Berupa laporan DAK Nonfisik Fasilitasi Penanaman


Modal Tahun Anggaran 2021 per jenis kegiatan, yang
terdiri atas:

a. realisasi penyerapan anggaran; dan


b. realisasi kegiatan.
SISTEM INFORMASI DAK (SIDAK)
DAK NONFISIK FASILITASI PENANAMAN MODAL TA 2021

MUDAH

CEPAT
Sistem Informasi Pelaporan Penggunaan

AKURAT Dana Alokasi Khusus Non Fisik


Fasilitasi Penanaman Modal

EFISIEN
PELAPORAN
DAK NONFISIK FASILITASI PENANAMAN MODAL TA 2021

DPMPTSP provinsi, dan DPMPTSP kabupaten/kota


menyampaikan laporan realisasi DAK Nonfisik secara
berkala setiap 6 (enam) bulan sekali, paling lambat 15 Juli
pada tahun berjalan untuk semester 1 dan 15 Januari pada
tahun berikutnya untuk semester 2, meliputi :
MONITORING DAN EVALUASI
DAK NONFISIK FASILITASI PENANAMAN MODAL TA 2021

Berdasarkan Pasal 13 ayat (1) Peraturan Badan


Koordinasi Penanaman Modal Nomor 10
Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK)
Nonfisik Fasilitasi Penanaman Modal Tahun
Anggaran 2021, monitoring dan evaluasi
dilakukan terhadap:
MONITORING DAN EVALUASI
DAK NONFISIK FASILITASI PENANAMAN MODAL TA 2021

Berdasarkan Pasal 13 ayat (2) Peraturan Badan


Koordinasi Penanaman Modal Nomor 10
Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK)
Nonfisik Fasilitasi Penanaman Modal Tahun
Anggaran 2021, pelaksana monitoring dan
evaluasi adalah:
DAK NON FISIK
Alokasi Anggaran Provinsi dan Kabupaten/Kota (25 juni 2020) + Realisasi Semester I (15 Juli 2021)

Maluku Utara : Rp 4.476 (4%)


Papua Barat : Rp 7.782 (0%)

Papua : Rp 16.393 (2%)

Bali : Rp 3.624 (4,9%) Maluku : Rp 4.917 (10%)

NTT : Rp 9.136 (9%)

NTB : Rp 4.235 (23%)


*dalam Juta
Alokasi anggaran DAK Nonfisik Penanaman Modal T.A. 2021 sesuai Surat Direktur Jenderal
Perimbangan Keuangan Nomor S-259/PK/2020 tanggal 25 Juni 2020 adalah sebesar

Rp203.913.937.000,-
Untuk 34 DPM-PTSP Provinsi dan 508 DPM-PTSP Kabupaten/Kota
Dekonsentrasi

Mataram, 1 September 2021


Dekonsentrasi TA 2021

• Ta rg e t d a n C a p a i a n Re a l i s a s i • Pe l a p o ra n B u l a n a n ( L a p o ran
A n g ga ra n D e ko n s e n t ra s i TA M a n a j e r i al )
2021 (Juli dan Desember)

• P E TA A N G G A R A N D A N • Ke n d a l a Pe nye rap a n
R EA L I S A S I D E KO N S E N T R A S I A n g ga ra n
TA H UN A N G G A R A N 2 0 2 1

• Ko m i t m e n Pe nye ra p an A n g ga ra n
D e ko n s e n t ra s i J u n i – J u l i 2 0 2 1

24
TARGET DAN CAPAIAN REALISASI ANGGARAN
DEKONSENTRASI TAHUN ANGGARAN 2021
Realisasi
Target Sisa
31 Agustus 2021

• 98,00% • 64,16% • 35,84%

• Target realisasi anggaran yang diharapkan adalah 98,00 %

• Per 31 Agustus 2021, total realisasi anggaran dekonsentrasi adalah 64,16% atau Rp
5.774.752.825,- dari total anggaran Rp 9.000.000.000,- (APBN-P)

• Anggaran yang tersisa 35,84% atau Rp 3.225.247.175,-


DEKONSENTRASI
Alokasi Anggaran (12 Agustus 2021) + Realisasi (per 2 Juni 2021)

MalUt : Rp 406 (32,7%)


Papua Barat : Rp 154 (11,0%)

Maluku : Rp 304 (29,5%)


Bali : Rp 199 (3,7%)

NTT : Rp 386 (38,8%) Papua : Rp 397


(87,2%)
NTB : Rp 255 (28,6%)
*dalam Juta
Total Alokasi Anggaran Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2021 Wilayah IV
sesuai APBN-P DIPA 12 AGUSTUS 2021

adalah sebesar Rp2.319.474.000,-


*Realisasi Dekonsentrasi Per 2 Juni 2021
1. Laporan Manajerial, disampaikan setiap bulannya (berupa profil
proyek) → https://linktr.ee/Dekon
PELAPORAN 2. Laporan Akuntabilitas, disampaikan setiap Semester (Semester I,
Peraturan BKPM No. 9 Tahun 2020 tentang paling lambat tanggal 20 Juli dan Semester II, paling lambat tanggal 20
Pelimpahan dan Pedoman Januari)
Penyelenggaraan Dekonsentrasi Bidang
Pengendalian Pelaksanaan Penanaman 3. Laporan Monitoring dan Evaluasi Kinerja,
Modal http://monev.anggaran.kemenkeu.go.id/smart/ (oleh tim BPPA)

4. Laporan Elektronik Monev (setiap rekonsiliasi dengan KPPN)

The Power of PowerPoint | thepopp.com 27


PROVINSI YANG TELAH SUBMIT
LAPORAN MANAJERIAL

Provinsi Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli

Papua   • .     
NTT       Blm lapor

Maluku Utara       Blm lapor

Maluku       
NTB       
Papua Barat     Blm lapor Blm lapor Blm lapor

Bali Blm lapor Blm lapor Blm lapor Blm lapor Blm lapor Blm lapor Blm lapor

Jawa Timur Blm lapor Blm lapor Blm lapor Blm lapor Blm lapor Blm lapor
Blm lapor

28
• LAPORAN MANAJERIAL Hardcopy disampaikan ke :

Peraturan BKPM No. 9 Tahun 2020

Softcopy dapat disampaikan juga melalui :


https://linktr.ee/Dekon

The Power of PowerPoint | thepopp.com 29


The Power of PowerPoint | thepopp.com 30
The Power of PowerPoint | thepopp.com 31
KENDALA DALAM PENYERAPAN DAN
PELAPORAN

• BENDAHARA • INTERNET • REVISI


• Belum adanya bendahara yang bersertifikasi • Panduan, format pelaporan, dan tautan • Revisi harus diajukan terlebih dahulu ke
untuk menyampaikan laporan dapat dilihat BKPM untuk direview terlebih dahulu
pada https://linktr.ee/Dekon

32
SATGAS
Percepatan
Investasi
Mataram, 1 September 2021
Tindak Lanjut Keputusan Presiden No 11 tahun 2021 tentang
Satuan Tugas Percepatan Investasi
A. Penyusunan Surat Keputusan Menteri Investasi No 121 tahun 2021 tentang Tim Pelaksana Satgas Percepatan Investasi yang terdiri dari 5 bidang:

1. Bidang Penyelesaian Permasalahan Investasi;


2. Bidang Percepatan Sektor Prioritas Untuk Mendapatkan Devisa Negara: Masing-masing bidang beranggotakan
3. Bidang Hukum; pejabat dari Kementerian/Lembaga terkait.
4. Bidang Percepatan Invesatasi Kewilayahan;
5. Bidang Komunikasi Publik.

Tugas: Kewenangan:
1. memastikan realisasi investasi setiap pelaku usaha PMDN maupun PMA yang berminat
dan/atau yang telah mendapatkan perizinan berusaha; 1. menetapkan keputusan terkait realisasi investasi yang harus segera ditindaklanjuti

2. menyelesaikan secara cepat permasalahan dan hambatan (debottlenecking) untuk kementerian/ lembaga/otoritas/pemerintah daerah; dan
sektor-sektor usaha yang terkendala perizinan berusaha dalam rangka investasi; 2. melakukan koordinasi terkait realisasi investasi dengan
3. mendorong percepatan usaha bagi sektor-sektor yang memiliki karakteristik cepat kementerian/lembaga/otoritas/pemerintah daerah.
menghasilkan devisa, menghasilkan lapangan pekerjaan, dan pengembangan ekonomi
regional/lokal;
4. mempercepat pelaksanaan kerja sama antara investor dengan UMKM; dan
5. memberikan rekomendasi penindakan administratif kepada pimpinan
kementerian/lembaga/otoritas dan pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota Struktur Organisasi Satgas Percepatan Investasi
terhadap pejabat/pegawai yang menghambat pelaksanaan investasi maupun yang Ketua: Menteri Investasi/Kepala BKPM;
dapat menambah biaya berinvestasi di Indonesia.
Wakil Ketua I: Wakil Jaksa Agung;
Wakil Ketua II: Wakapolri; 34
Sekretaris: Sdri. Dini Purwono.
B. Penyusunan Standard Operational Procedure (SOP) penyelesain permasalahan investasi:

1 4 5
2 3
Usulan proyek berasal
Verifikasi Sekretaris Ketua/Wakil Koordinator
dari:
Bidang 1, 2, dan 4 Sekretariat Satgas Bidang Satgas

7a
Permasalahan di pusat
8 K/L Terkait
6
Permasalahan/Pro Penyelesaian/
7b Eksekusi Proyek
yek Selesai Permasalahan di daerah
Gubernur, Bupati/Walikota/
Kapolda/Kajati
Keterangan:
1. Usulan proyek dapat berasal dari bidang 1,2 dan 4 dengan kriteria :
a) Rencana investasi lebih dari Rp 1 Triliun, dan/atau
b) Subtitusi Impor, dan/atau
c) Orientasi Ekspor, dan/atau
d) Padat karya (labour intensive) (± 3000 orang)
2. Sekretariat Satgas melakukan verifikasi permasalahan serta mengkompilasi permasalahan yang sudah selesai dan disampaikan kepada Sekretaris
3. Sekretaris melaporkan permasalahan yang sudah diverifikasi serta melaporkan hasil kompilasi permasalahan yang sudah selesai kepada Ketua/Wakil Ketua Satgas
4. Ketua/Wakil Ketua Satgas memerintahkan kepada Koordinator Bidang Satgas untuk ditindaklanjuti
5. Koordinator Bidang Satgas mengkoordinasikan eksekusi penyelesaian permasalahan
6. Waktu SOP 14 hari kerja dimulai sejak Koordinator Bidang Satgas mendapat perintah dari Ketua/Wakil Ketua Satgas
7. Sesuai jenis permasalahan :
a. Permasalahan di pusat : Satgas memerintahkan K/L terkait untuk menyelesaikan permasalahan dan melaporkan progressnya
b. Permasalahan di daerah : Satgas memerintahkan Gubernur, Bupati/Walikota/Kapolda/Kajati untuk menyelesaikan permasalahan dan melaporkan progressnya
Tugas dan Progres Satgas Percepatan Investasi Bidang I
(Penyelesaian Permasalahan Investasi)
Tugas:
1. Mengusulkan proyek-proyek yang mengalami permasalahan/kendala kepada Ketua Satuan Tugas Percepatan Investasi;
2. Menyelesaikan secara cepat permasalahan dan hambatan (debottlenecking) untuk sektor-sektor usaha yang terkendala perizinan di Pusat dan Daerah;
dan
3. Memastikan realisasi investasi atas proyek yang telah dilakukan penyelesaian permasalahan.

Progres:

1. Penyelesaian permasalahan IPPKH Tiran Group pada bulan Juni 2021, progress saat ini sedang membahas mengenai fasilitas perbankan untuk financing
investasi smelter PT Tiran Indonesia dengan rencana total investasi sebesar Rp 4,9 Triliun (Tahap I Rp 1,8 T, Tahap II 3,1 T)

2. Penyelesaian permasalahan tumpang tindih IUP antara PT Artha Bumi Mining (PT ABM), PT Daya Inti Mineral (DIM), dan PT Daya Sumber Mining Indonesia
melawan PT Bintang Delapan Wahana (PT BDM) dimana lahan yang disengketakan berada di Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah. Berdasarkan
hasil rapat fasilitasi dan kajian Tim Pelaksana Satgas Percepatan Investasi, IUP yang sah dalam permasalahan tumpang tindih ini adalah IUP milik PT. ABM,
PT. DIM dan PT. DSMI. Rencana pembangunan Smelter oleh ketiga perusahaan sebesar ± 1,7 Miliar USD;

3. Proses fasilitasi PT Gili Trawangan Indah (PT GTI) yang disinyalir melakukan penelantaran tanah pada lahan seluas 650.00 m2 yang telah diberikan HGB oleh
Pemprov NTB. Rencana investasi sebesar Rp 39,5 Miliar (rencana berdasarkan 65/I/PMDN/1990 tanggal 18 Januari 1990.

36
Tugas dan Progres Satgas Percepatan Investasi Bidang II
(Percepatan Sektor Prioritas Untuk Mendapatkan Devisa/Pendapatan Negara)
Tugas:
1. Mengusulkan proyek atau sektor/komoditas yang memiliki karakteristik cepat menghasilkan/ menambah devisa, menghasilkan lapangan pekerjaan, dan
pengembangan ekonomi regional/lokal kepada Ketua Satuan Tugas Percepatan Investasi;
2. Melakukan berbagai upaya percepatan sektor/komoditas yang dapat menghasilkan/menambah devisa, menghasilkan lapangan pekerjaan, dan
pengembangan ekonomi regional/lokal;
3. Mempercepat pelaksanaan kerja sama antara pelaku usaha dengan skala usaha besar dengan pelaku UMKM.

Progres:
1. Melakukan pemetaan investasi pada sektor hilirisasi nikel dan perikanan, serta peluang bisnis dari tiap mata rantai industri dengan output berupa paper
atau proposal project;
2. Melakukan Fasilitasi penyelesasian permasalahan terkait Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), surplus neraca perdagangan Industri TPT sebesar Neraca
Perdagangan 3,53 miliar USD (2020) dengan penyerapan TKI 3,96 Juta orang;
3. Fasilitasi percepatan realisasi rencana investasi di Aceh pada sektor kawasan industri pariwisata dengan nilai total rencana investasi sebesar 300 – 500 Juta
USD;
4. Fasilitasi permasalahan Harga Pokok Air Permukaan di Povinsi Maluku Utara yang sangat tinggi/ mahal dibandingkan provinsi lain, progres saat ini sedang
menunggu Peraturan Menteri PUPR yang masih berproses.

Program Target Jangka Pendek


“Fasilitasi proyek eksisting dengan permasalahan terkait 1.Usulan paper atau proposal project pada sektor hilirisasi
perpajakan atau insentif investasi” SDA dan perikanan serta low hanging fruit permasalahan
yang akan difasilitasi dalam waktu dekat.
“Fasilitasi proyek baru dalam rangka percepatan pendapatan
devisa negara yang berfokus pada sektor hilirisasi SDA
(Nikel) dan Perikanan” 37
Ketua Satgas Percepatan Investasi
Struktur Tim Pelaksana Menteri Investasi/Kepala BKPM
Satgas Percepatan Investasi
Wakil Ketua I: Wakil Jaksa Agung
(SK 121 tahun 2021) Wakil Ketua II: Wakil Kepala Kepolisian RI
Sekretaris: Sdri Dini Purwono
Sekretariat

Koordinator Koordinator Koordinator Koordinator Koordinator


Bidang Penyelesaian Bidang Percepatan Sektor Prioritas Bidang Hukum: Bidang Percepatan Investasi Bidang Komunikasi Publik:
Permasalahan Investasi: Untuk Mendapatkan Devisa Negara: Kewilayahan:
Wakil Menteri Hukum & HAM Staf Khusus Bidang Hubungan
Deputi Bidang Pengendalian Staf Ahli Bidang Hubungan dengan Daerah
Pelaksanaan Penanaman Modal, Kelembagaan Kementerian Investasi/ Koordinator Wilayah Sumatera: Kementerian Investasi/ BKPM
Kementerian Investasi/ BKPM BKPM Tim :
1. Kapolda seluruh Sumatera
Tim: 2. Kajati seluruh Sumatera Tim:
1. Deputi VI, Kemenko Marinves; Tim :
1.Kepala BKF, Kemenkeu; Koordinator Wilayah Jawa:
1.Plt. Kepala Bagian
2. Direktur Jenderal Minerba, K-ESDM; Tim :
2.Sahli Bid. Peningkatan Daya Saing Tim : BPPHT, Kementerian
3. Direktur Jenderal Planologi,K-LHK; 1.Deputi Bidang Kerja Sama
Penanaman Modal, Kemeninvest; 1. Kapolda seluruh Jawa Investasi/ BKPM
4. Direktur Jenderal Tata Ruang, K-ATR/ BPN; Penanaman Modal,
3.Sahli Bid. Pengembangan Sektor 2. Kajati seluruh Jawa 2.Profesional
5. Bupati Batang; Kemeninvest;
6. Koor.Bid. Intelijen, Kejagung; Investasi Prioritas, Kemeninvest; Koordinator Wilayah Bali dan Nusa Tenggara:
2.Kepala Biro Hukum pada
7. Koor.Bid. Pidana Umum, Kejagung; 4.Dir. Pembinaan Pengusahaan Abraham Paul Lianto
Bidang Pembinaan, Kejagung;
8. Koor.Bid. Pidana Khusus, Kejagung; Mineral, Ditjen Minerba, K-ESDM; Tim :
3.Kepala Divisi Hukum, POLRI;
9. Koor.Bid. Perdata dan TU Negara, Kejagung; 5.Dir. Pembinaan Program Mineral & 1. Kapolda seluruh Bali dan Nusa Tenggara
Batubara, Ditjen Minerba, K-ESDM; 4.Kepala Biro Hukum, K-ESDM;
10.Staf Khusus Bidang Ekonomi, Kemeninvest; 2. Kajati seluruh Bali dan Nusa Tenggara
6.Dir. Pemberdayaan Usaha, 5.Plt. Kepala Pusat Bantuan
11.Staf Khusus Bidang Hubungan Koemeninvest; Koordinator Wilayah Kalimantan:
Kemeninvest; Hukum, Kemeninvest;
12.Dirtipikor, Bareskrim POLRI; Mardani H. Maming
7.Dir. Kerja Sama Pelaksanaan 6.Andre Rahadian. Tim :
13.Dirtipiter, Bareskrim POLRI;
14.Karobinops, Bareskrim POLRI; Berusaha, Kemeninvest; 1. Kapolda seluruh Kalimantan
15.Dirpitidum, Bareskrim POLRI; 8.Dir. Pengembangan Promosi, 2. Kajati seluruh Kalimantan
16.Direktur Ekonomi, Baintelkam POLRI; Kemeninvest; Koordinator Wilayah Sulawesi:
17.Direktur Wilayah III, Kemeninvest; 9.Direktur Wilayah I, Kemeninvest; Anton Timbang
18.Direktur PSP, Kemeninvest; 10.Kasubdit Keuangan dan Kekayaan Tim :
19.Kasubdit Energi, Kemeninvest; Negara pada Bidang Intelijen, 1. Kapolda seluruh Bali dan Nusa Tenggara
Kejagung; 2. Kajati seluruh Bali dan Nusa Tenggara
20.Kasubdit Tersier, Dit Deregulasi, Kemeninvest
11.Priamanaya Djan; Koordinator Wilayah Maluku dan Papua: Didukung oleh :
21.Kasie Kerjasama Bimtek Wil. Timur, Farah Ratna Dewi Indriyani
Kemeninvest; 12.Wisnu Wahyudin Pettalolo; Adam Marsaoly
13.Rohalim Sangadji. Direktur Wilayah I, II, III, dan
22.Yaser Palito; Tim :
1. Kapolda seluruh Maluku dan Papua
IV, Kementerian Investasi/
2. Kajati seluruh Maluku dan Papua BKPM

Anda mungkin juga menyukai