REPUBLIK INDONESIA
WEEKLY
REPORT
REALISASI BELANJA
APBN 2022
Periode sd 20 Mei 2022
EXECUTIVE SUMMARY
1. Realisasi Belanja Negara s.d 20 Mei 2022 sebesar Rp850,4 triliun atau 31,3% thd pagu APBN 2022, tercatat kontraksi 3,5% yoy terutama dipengaruhi
kinerja Pemerintah Pusat khususnya Belanja K/L yang masih tercatat kontraksi 12,6% yoy.
a) BPP sebesar Rp603,8 triliun (31,1% thd APBN 2022), tercatat kontraksi sebesar 1,0% yoy.
i. Belanja K/L Rp299,6 triliun (31,7%), kontraksi 12,6% yoy karena “baseline” realisasi 2021 relatif tinggi, terutama pada Belanja Barang &
Modal. Jika dibandingkan realisasi tahun 2020, maka realisasi 2022 tumbuh 15,7%.
ii. Belanja Non-K/L Rp304,2 triliun (30,5%), tumbuh 13,8% yoy, didorong pertumbuhan Subsidi 38,4% yoy (Subsidi harga atas LPG 3Kg, Subsidi
Listrik, Subsidi Bunga /Margin KUR, dan subsidi BBM), Lainnya tumbuh 100,3% yoy (Penyaluran Dana Kartu Prakerja Batch 28 Berdasarkan SK-
PKP Nomor 19 Tahun 2022 tanggal 12 Mei 2022 sebesar Rp578,5 M).
b) Transfer ke Daerah & Dana Desa (TKDD) Rp246,6 triliun (32,0% thd APBN 2022), kontraksi 9,1% yoy.
i. Transfer ke Daerah Rp221,9 triliun (31,6%), kontraksi 11,3% yoy dipengaruhi oleh realisasi DBH & DAK Fisik dan Non Fisik yang masih rendah.
ii. Dana Desa Rp24,7 triliun (36,3%), tercatat tumbuh 17,3% yoy seiring kelengkapan persyaratan dokumen administrasi telah dipenuhi.
2. Belanja Negara minggu ini sebesar Rp60,5 triliun, dimana 76,7%-nya atau Rp46,4 triliun adalah Belanja Non K/L.
a) Belanja Barang K/L Rp8,5 triliun, terutama untuk pembayaran Penyediaan Dana Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri.
b) Belanja Non K/L Kewajiban Utang Rp45,3 triliun, terutama untuk imbalan dan bunga Pinjaman yang jatuh tempo.
c) Dana Desa Rp1,2 triliun atau sekitar 2,0% thd pagu APBN.
3. Tema khusus minggu ini adalah Permasalahan dan Rekomendasi Belanja di Kementerian PUPR:
a) Penyerapan Anggaran Kementerian PUPR
Sampai dengan 20 Mei 2022 Realisasi belanja Kementerian PUPR tahun 2022 sebesar Rp22,5 Triliun (20,5%) lebih rendah dari tahun 2021
b) Permasalahan Utama
i. Perencanaan : Blokir karena ketidaklengkapan data dukung serta menunggu audit BPKP, Blokir karena proses Loan yang belum selesai/Loan
belum aktif, dan banyaknya proses revisi.
ii. Operasional : Keterlambatan penunjukan Pejabat Perbendaharaan, Gagal/Batal Lelang, Kendala pada prosedur MYC membutuhkan waktu lama.
c) Rekomendasi :
i. Perencanaan : Perbaikan kualitas perencanaan KL sehingga tidak membutuhkan revisi di Tw 1, Evaluasi atas tata Kelola/proses bisnis
administrasi Pinjaman dan Hibah LN.
ii. Operasional : Diperlukan ketentuan yang mengatur norma waktu penunjukan pejabat perbendaharaan, Simplifikasi prosedur MYC terutama di
level KL, dan Kegiatan yang gagal lelang segera direlokasi untuk kegiatan lainnya di Tw 2. 2
Belanja Negara s.d 20 Mei 2022 sebesar Rp850,4 T
kontraksi 3,5% yoy terutama dipengaruhi oleh Belanja K/L yang kontraksi 12,6% yoy.
TA 2021 TA. 2022 Belanja Pemerintah Pusat (BPP)
Realisasi sebesar Rp603,8 triliun (31,1%
Uraian Realisasi thd APBN) kontraksi 1,0% yoy
No s.d.
(Rp triliun) TA 2020 APBN Realisasi % APBN s.d. 13 14 Mei - % thd Growth thd Growth yang dipengaruhi oleh belanja K/L
20
Mei 20 Mei APBN 2020 YoY khususnya belanja Barang dan
Mei
Modal.
BELANJA NEGARA 788,2 2.750,0 881,3 32,0% 2.714,2 789,9 60,5 850,4 31,3% 7,9% -3,5%
I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT 509,6 1.954,6 609,9 31,2% 1.944,5 544,9 58,8 603,8 31,1% 18,5% -1,0% Realisasi Belanja K/L 31,7% thd
1. Belanja K/L 258,9 1.032,0 342,7 33,2% 945,8 287,1 12,4 299,6 31,7% 15,7% -12,6% APBN, mengalami kontraksi
51 - Pegawai 93,5 267,9 94,5 35,3% 266,2 96,2 1,8 97,9 36,8% 4,8% 3,6% 12,6% yoy, walaupun demikian
52 - Barang 64,8 360,8 118,4 32,8% 338,0 89,8 8,5 98,4 29,1% 51,8% -16,9% jika dibanding dengan realisasi
53 - Modal 25,4 246,8 56,7 23,0% 199,2 35,2 1,7 36,9 18,5% 45,3% -35,0% tahun 2020 mengalami
57 - Bansos 75,3 156,4 73,1 46,7% 142,4 66,0 0,5 66,4 46,6% -11,8% -9,1% pertumbuhan sebesar 15,7%.
2. Belanja Non K/L 250,6 922,6 267,3 29,0% 998,8 257,8 46,4 304,2 30,5% 21,4% 13,8% Kinerja Belanja Non K/L tumbuh
51 - Pegawai 60,2 153,2 59,2 38,7% 160,4 59,7 0,0 59,7 37,2% -0,9% 0,8% 13,8% yoy, didorong kinerja
52 - Barang 0,2 1,7 0,1 7,0% 1,8 0,1 0,0 0,1 5,6% -45,1% -16,0% Subsidi yang tumbuh 38,4% yoy
54 - Kewajiban Utang 144,0 373,3 155,1 41,6% 405,9 119,0 45,3 164,3 40,5% 14,1% 5,9% (Subsidi harga atas LPG 3Kg,
55 - Subsidi 42,8 175,4 41,7 23,8% 207,0 57,3 0,4 57,7 27,9% 34,8% 38,4% Subsidi Listrik, Subsidi Bunga
56 - Hibah 0,0 6,8 0,2 3,6% 4,8 0,7 0,0 0,7 14,0% 1018268,1% 176,8% /Margin KUR, dan subsidi BBM),
58 - Lainnya 3,4 207,3 10,9 5,2% 214,0 21,0 0,7 21,8 10,2% 544,2% 100,3% Lainnya tumbuh 100,3% yoy
II TRANSFER KE DAERAH & 278,7 795,5 271,4 34,1% 769,6 244,9 1,7 246,6 32,0% -11,5% -9,1% (Penyaluran Dana Kartu Prakerja
DANA DESA Batch 28 Berdasarkan SK-PKP
A Transfer ke Daerah 251,1 723,5 250,3 34,6% 701,6 221,4 0,5 221,9 31,6% -11,6% -11,3% Nomor 19 Tahun 2022 tanggal 12
61 - DBH 29,5 102,0 36,9 36,2% 105,3 18,3 0,0 18,3 17,4% -37,8% -50,4% Mei 2022 sebesar Rp578,5 M).
62 - DAU 166,8 390,3 145,2 37,2% 378,0 155,0 0,1 155,1 41,0% -7,0% 6,8% Kinerja TKDD kontraksi 11,3%
63 - DAK Fisik 2,6 65,2 1,8 2,7% 60,9 1,0 0,2 1,2 2,0% -53,3% -30,7% yoy, dipengaruhi oleh Kinerja
64 - DID, OTSUS & DIY 3,2 34,8 5,7 16,5% 28,8 7,0 0,1 7,1 24,8% 122,1% 24,2% DBH (-50,4% yoy) serta DAK Fisik
65 - DAK Non Fisik 49,0 131,2 60,7 46,3% 128,7 40,1 0,0 40,1 31,2% -18,1% -33,9% (-30,7 yoy) dan DAK Non Fisik (-
B Dana Desa 27,6 72,0 21,0 29,2% 68,0 23,5 1,2 24,7 36,3% -10,5% 17,3% 33,9% yoy).
Sumber: OMSPAN, run 20 Mei 2022 pukul 19.00 WIB
Belanja K/L Minggu ini Belanja K/L periode minggu ini didominasi belanja Barang Non Operasional
sebesar Rp4,3 triliun atau 34,4% dari total Belanja K/L minggu ini, yaitu
(Tgl. 16 Mei s.d 20 Mei 2022)
sebagian besar untuk pembayaran Penyediaan Dana Bantuan Operasional
Perguruan Tinggi Negeri. Selanjutnya, belanja Barang Lainnya utk diserahkan
ke Masy/Pemda menempati urutan ke-2 terbesar belanja yaitu Rp1,2 triliun
dimana Sebagian besar untuk sarana penyediaan akses rumah layak huni.
1. DANA DESA
a. Realisasi s.d 20 Mei 2022 sebesar Rp24,69 T atau 36,31% dari pagu, lebih tinggi dibandingkan nilai penyaluran tahun 2021 yang sebesar Rp21,04 T atau
29,23% dari pagu.
b. Penyaluran BLT Desa sebesar Rp8,47 T atau sebesar 31,42% dari alokasi BLT, yang disalurkan pada 66.057 Desa untuk 6.661.212 KPM.
c. Untuk mendorong percepatan realisasi Dana Desa pada tahun 2022 telah ditetapkan PMK nomor 190/PMK.07/2021, yang telah mengurangi syarat
penyaluran berupa perkada mengenai rincian Dana Desa yang tidak lagi menjadi persyaratan penyaluran dan juga percepatan penyaluran BLT Desa dengan
penyaluran BLT Desa secara triwulanan.
d. BLT DESA:
✓ Terdapat 21 desa yang tidak salur BLT Desa berdasarkan penginputan jumlah KPM pada Aplikasi OMSPAN, yaitu 13 Desa melakukan set status TIDAK
SALUR BLT Desa dan 8 Desa tidak set status salur karena permasalahan hukum, tidak berpenghuni atau tidak salur Dana Desa.
✓ Terdapat 8.882 Desa yang sudah melakukan perekaman KPM BLT Desa di aplikasi OMSPAN, namun belum mendapatkan penyaluran BLT Desa.
✓ Terdapat potensi pelambatan penyaluran BLT Desa di Triwulan II karena kebijakan jumlah KPM penerima BLT Desa tidak boleh lebih rendah dari yang
sudah disalurkan pada Triwulan I.
e. DANA DESA Non BLT
Sampai dengan tanggal 20 Mei 2022, Dana Desa Tahap I sudah disalurkan pada 65.081 desa, masih terdapat 9.789 desa di 30 Provinsi yang belum salur
Dana Desa Tahap I. Batas akhir penyampaian dokumen persyaratan penyaluran DD Tahap I tanggal 23 Juni 2022.
8
EXECUTIVE SUMMARY PENYALURAN DFDD BOS & BOP – NASIONAL (2)
2. DAK FISIK
a. Realisasi penyaluran DAK Fisik s.d 20 Mei 2022 sebesar Rp1,22 triliun atau 2,01% dari pagu, lebih tinggi apabila dibandingkan penyaluran tahun 2021
b. Sebagian besar pemda masih dalam tahap menyiapkan kelengkapan persyaratan penyaluran.
c. Telah dirilis aplikasi DAK Fisik untuk penyaluran yang bertahap (Tahap I), sekaligus untuk pagu per bidang/subbidang dibawah 1 miliar, dan sekaligus atas
rekomendasi K/L.
d. Telah dilakukan penyempurnaan pada sistem aplikasi OMSPAN, sehingga addendum kontrak diselesaian di level Pemda, tidak perlu ke Kanwik DJPb.
e. Batas akhir perekaman dan penyampaian dokumen syarat salur tanggal 21 JULI 2022.
3. DAK NON FISIK
a. DANA BOS
1) Realisasi penyaluran Dana BOS s.d 20 Mei 2022 sebesar Rp16,10 T atau 29,76% dari pagu, lebih tinggi apabila dibandingkan penyaluran tahun 2021.
2) Realisasi penyaluran DAK Non Fisik BOS 2022 dapat dilakukan lebih awal dibandingkan tahun 2021 dikarenakan pada tahun 2022 Dana BOS
Disalurkan melalui 173 KPPN dan adanya kebijakan standarisasi rekening sekolah di TA 2022.
3) Kemendikbud belum menyampaikan rekoemndasi penyaluran Dana BOS Reguler Tahap II karena masih melakukan perhitungan atas sisa Dana BOS
TA 2021 yang akan diperhitungkan dalam penyaluran Dana BOS Reguler Tahap II.
b. BOP – PAUD
1) BOP PAUD telah dilaksanakan sampai dengan rekomendasi penyaluran tahap I gelombang 2 yaitu sebesar Rp1,97 T atau 46,47% untuk 176.321
Satuan pendidikan.
2) Standarisasi rekening dan proses penyelesaian retur di KPPN mengurangi dampak retur yang terjadi dan proses penyelesaian retur menjadi lebih
cepat
c. BOP - PENDIDIKAN KESETARAAN
1) Realisasi penyaluran Dana BOP Pendidikan Kesetaraan s.d rekomendasi penyaluran tahap I gelombang 2 sebesar Rp0,48 T atau 46,80% dari pagu
untuk 6.675 Satuan Pendidikan.
2) Standarisasi rekening dan proses penyelesaian retur di KPPN mengurangi dampak retur yang terjadi dan proses penyelesaian retur menjadi lebih
cepat
d. Isu pada DAK Nonfisik terkait dengan KPPN adalah masih banyak retur yang belum diproses oleh Pemda penyelesaiannya, yang berdampak pada Dana
BOS dan BOP tidak dapat segera dibelanjakan oleh Satuan Pendidikan. 247 Retur dengan nilai 3,4 Miliar.
9
EXECUTIVE SUMMARY PENYALURAN DFDD BOS & BOP – NASIONAL (3)
6. Langkah-langkah strategis yang sudah dijalankan:
a. Mengingatkan kepada Pemda mengenai batas waktu penyampaian dokumen syarat Dana Desa dan DAK Fisik.
b. Pro aktif melakukan koordinasi dan meminta kepada Pemda untuk segera mengajukan penyaluran DD Tahap I
dan BLT Desa Triwulan I 2022.
c. Pro aktif melakukan koordinasi dan meminta kepada Pemda untuk segera melaporkan realiasi penyaluran BLT
Desa Triwulan I
d. Pro aktif melakukan koordinasi dan meminta kepada Pemda untuk segera mengajukan penyaluran BLT Desa
Triwulan II tanpa perlu menunggu seluruh desa telah melaporkan realisasi penyaluran Triwulan I
e. Pro aktif melakukan koordinasi dan meminta kepada Pemda untuk segera mengajukan penyaluran DAK Fisik
Tahap I, Sekaligus pagu bidang/sub bidang di bawah 1 M, dan Sekalgus Rekomendasi KL yang sudah ada BAST-
nya.
f. Pro aktif melakukan koordinasi dengan Pemda untuk percepatan penyelesaian retur Dana BOS, BOP PAUD dan
BOP Pendidikan Kesetaraan
g. Menyampaikan informasi kepada Kantor Pusat DJPb jika terdapat satuan pendidikan yang tidak menerima Dana
BOS, BOP PAUD, atau BOP Pendidikan Kesetaraan karena tidak bersedia, sekolah tidak operasional (bubar) atau
penggabungan (merger).
10
Suplemen:
❑ Permasalahan dan Rekomendasi Belanja di Kementerian PUPR
2022 2021 Realisasi tahun 2022 lebih rendah dari tahun lalu
No KD Jenis Belanja Belanja
Pagu Ralisasi Persen Pagu Ralisasi Persen yang mencapai 29,0% dimana tantangan utama
Kemen PUPR karena mayoritas anggaran Kemen PUPR adalah
1 '51 Belanja Pegawai 3,10 1,00 32,2% 3,03 0,99 32,8% Realisasi per 20 Mei
Bel. Modal untuk pekerjaan infrastruktur publik
2022
2 '52 Belanja Barang 37,28 8,00 21,5% 45,26 12,13 26,8% yang kompleks
3 '53 Belanja Modal 67,98 13,22 19,4% 88,44 26,53 30,0% • Realisasi belanja Kementerian PUPR tahun 2022 sebesar Rp22,5 Triliun
TOTA L 108,36 22,22 20,5% 136,73 39,65 29,0% (20,5%) lebih rendah dari tahun 2021, terutama dipengaruhi kinerja realisasi
Belanja Modal - sebagai jenis belanja paling besar pagunya – yang capaiannya
2022 2021 masih rendah hanya 19,4%.
No Es I Nama
Pagu Ralisasi Persen Pagu Ralisasi Persen • Ditjen Bina Marga, Ditjen Cipta Karya Eselon I dengan pagu besar dengan
serapan rendah serta mengalami penurunan realisasi cukup besar bila
1 '04 'Ditjen Bina Marga 43,29 7,02 15,7% 47,70 13,41 28,1%
dibandingkan tahun 2021.
2 '05 'Ditjen Cipta Karya 13,65 2,39 17,4% 26,11 6,43 24,6%
• Salah satu faktor penyebab rendahnya realisasi Belanja Modal adalah masih
3 '06 'Ditjen Sumber Daya Air 42,12 10,13 23,8% 53,18 16,70 31,4% kisaran 40,5% anggaran dari total pagu DIPA 2022 Kemen PUPR yang belum
4 'Eselon I Lainnya 9,30 2,68 25,6% 9,75 3,10 31,8% dikontrakkan. Selain itu masih terdapat anggaran blokir sebesar Rp7,32
TOTA L 108,36 22,22 20,5% 136,73 39,65 29,0% triliun terutama pada unit Ditjen Bina Marga dan Ditjen Sumber Daya Air.
• Pada Ditjen Cipta Karya Belanja Barang merupakan jenis belanja dengan
Realisasi dan Dana Terikat Dana
Persen dari jumlah terbesar dengan serapan terendah (15,3%) terutama pada belanja
No Es I Nama Pagu Belum
Outstanding pagu barang unt diserahkan ke Masya/Pemda (526) dengan pagu terbesar 7,27
Ralisasi Blokir Total Terikat
Kontrak Triliun, tingkat serapan belanja 526 masih rendah yaitu 14,78% yang
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)=(5+6+7) (9) (10)=(9/4) disebabkan karena: 1) Memerlukan waktu untuk verifikasi atas lokasi yg
1 '04 Ditjen Bina Marga 43,29 7,02 16,75 3,39 27,16 16,13 37,3% diusulkan Pemda, 2) Perlu revisi anggaran karena pada awal anggaran belum
2 '05 'Ditjen Cipta Karya 13,65 2,39 4,22 0,51 7,13 6,53 47,8% terdapat lokasi (anggaran masih dipusat), 3) Surat minat, surat keediaan
3 '06 'Ditjen Sumber Daya Air 42,12 10,13 12,89 2,89 25,91 16,21 38,5% menerima aset dan menganggarkan Operasional & Maintanance perlu waktu
4 'Eselon I Lainnya 9,30 2,68 1,05 0,53 4,26 5,05 54,2% untuk mendapat tandatangan kepala daerah.
TOTA L 108,36 22,22 34,91 7,32 64,45 43,91 40,5%
Kendala & Potensi Dampak pada Pelaksanaan Anggaran Kemen PUPR, serta Rekomendasi
Penyelesaian Kendala