Anda di halaman 1dari 23

Tren Indikator Makro

Pembangunan
Kabupaten Sumedang
Analisis Data BPS 2018-2022
Pendahuluan

Latar Belakang
Dirilisnya berbagai indikator makro pembangunan oleh BPS setiap tahun merupakan barometer capaian
pembangunan sekaligus menjadi tolok ukur keberhasilan pencapaian rencana pembangunan yang telah ditetapkan
setiap daerah. Diperlukan analisis agar data indikator makro tersebut menjadi informasi bagi para pemangku
kepentingan.

Tujuan
Menganalisis capaian pembangunan Kab. Sumedang dikomparasikan dengan kabupaten kota di Jawa Barat sehingga
terpetakan posisi dan progress pembangunan sebagai acuan perencanaan dan pemilihan kebijakan yang tepat.

Metode
1. Data PDRB dan PDRB per kapita, Pertumbuhan Ekonomi, Ketimpangan Distribusi Pendapatan, Kemiskinan,
Pengangguran, Indeks Pembangunan Manusia, periode 2018-2022.
2. Analisis Time Series (perubahan & perkembangan), Tipologi Klassen (posisioning antar wilayah), dan dekomposisi
(detailing indikator).
Output perekonomian Kab. Sumedang yang tercermin
Produk Domestik dari PDRB & potret kesejahteraan penduduk dalam
Regional Bruto & PDRB per Kapita dapat kembali meningkat lebih tinggi di
PDRB per Kapita tahun 2022, setelah sempat melambat di tahun 2020
akibat Pandemi Covid-19.

TREN PDRB (TRILYUN RUPIAH) TREN PDRB PER KAPITA (JUTA RUPIAH)

PDRB (ADHB) PDRB (ADHK) PDRB per kapita (ADHB) PDRB per kapita (ADHK)

40.22 34.46
37.25 32.13
35.45 35.49 30.34 30.82
32.54 28.29

24.41 25.64 21.97


23.94 23.67 20.49 20.55 21.06
22.52 19.58

2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022
Pemetaan Posisi Kab/kota di Jabar Berdasarkan Pertumbuhan
Ekonomi dan PDRB per Kapita
Pertumbuhan Ekonomi 8.24

& PDRB per Kapita

Pertumbuhan PDRB per kapita (%)


Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sumedang sudah
menunjukkan tren positif sejak terkontraksi akibat Majalengka
Pandemi Covid-19 di tahun 2020. Berkat upaya 6.63;5.32
Sumedang
pemulihan ekonomi pasca pandemi, di tahun 2022 LPE 5.03; 4.33

Jabar: 4.12%
kembali tumbuh hingga 5,03%, dan PDRB per kapita
juga tumbuh 4,33% 4.12

LPE Pertumbuhan PDRB per Kapita (ADHK)


6.33
5.79
5.03
5.51
4.64 3.17
4.33
Indramayu
2,88;1.76
0.30 2.47

0.00
0.00 5.45 10.90
-1.12 Pertumbuhan Ekonomi (%)
Jabar: 5.45%
2018 2019 2020 2021 2022

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sumedang memang sedikit lebih lambat dibandingkan LPE
Jawa Barat di 2021, namun pertumbuhan PDRB per Kapita masih bisa lebih cepat dari Jawa Barat.
PDRB berdasarkan
Lapangan Usaha

• Sektor industri pengolahan mampu


memberikan kontribusi & tumbuh di
atas rata-rata Kab. Sumedang
(LPE Sumedang 2022: 5,03%).
• Sektor lain yang memberikan
kontribusi besar namun tumbuh di
bawah LPE Sumedang adalah sektor
pertanian, perdagangan, konstruksi, &
jasa pendidikan.
• Terdapat sektor yang terkontraksi di
tahun 2022,yaitu sektor jasa keuangan
dan sektor adm pemerintahan.
PDRB berdasarkan
Lapangan Usaha
Proporsi Komponen Pengeluaran PDRB (%)
Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi Pemerintah
Pembentukan Modal Tetap Bruto Net Ekspor

PDRB berdasarkan
Pengeluaran
69.76 68.76 68.68 67.62 68.17
• komponen konsumsi rumah tangga
masih menjadi penggerak utama 25.08 24.55 22.80 24.10 23.67
perekonomian Sumedang sekalipun 9.23 8.84 8.95 8.86 8.24

proporsinya menunjukkan tren menurun. -9.24 -7.08 -3.73 -1.05 -1.66

• Pengeluaran pemerintah proporsinya 2018 2019 2020 2021 2022


semakin mengecil dan tumbuh lebih
lambat dari PDRB = Kapasitas fiskal
semakin terbatas
Pengeluaran Pemerintah PDRB
• Net ekspor masih bernilai negatif
sekalipun sudah semakin baik 5.83
6.29

dibandingkan beberapa tahun 4.57


5.03

sebelumnya. Namun, mengindikasikan 3.30 3.17


bahwa produk yang masuk ke wilayah 1.71
Sumedang masih lebih tinggi
dibandingkan produk yang dijual ke luar -0.21
-1.12
wilayah Sumedang. -1.92

2018 2019 2020 2021 2022


Gini Ratio Kabupaten Kota di Jabar & Pertumbuhannya
12.140

Ketimpangan 10.926
9.712
Sumedang
Bekasi
Kota Sukabumi
Kota Bekasi

Distribusi 8.498
7.284
Subang
Kota Depok Kota Bandung

Pendapatan 6.070
4.856
Kota Banjar
Cirebon
3.642 Majalengka
2.428 Bandung Barat
Ketimpangan distribusi pendapatan masyarakat yang 1.214

Pertumbuhan Gini Ratio


Bogor
diukur dengan gini ratio masih fluktuatif dalam 5 tahun 0.000 Tasikmalaya
Kuningan
terakhir. Namun demikian, ketimpangan masih berada

Jabar: 1.214
-1.214 Ciamis
Kota Cimahi
dalam kategori rendah (< 0,4) sejak 2019. -2.428
Kota Tasikmalaya Kota Bogor
-3.642
Bandung Kota Cirebon
-4.856 Purwakarta
Karawang
-6.070 Garut
Tren Gini Ratio Indramayu
-7.284
-8.498 Pangandaran
Gini Ratio Pertumbuhan Gini Ratio (%)
-9.712 Sukabumi
0.5 15
9.75 -10.926
0.420 11.63
0.394 10 -12.140
0.4 0.344 0.359
-13.354
8.53 5
-14.568
0.384
0.3 0 -15.782 Cianjur
-16.996
0.2 -5
-6.51 -18.210
-10 0.000 0.417 0.834
0.1 Gini Ratio
-15 Jabar: 0.417
-18.10
0 -20
2018 2019 2020 2021 2022

Gini ratio Kab. Sumedang (0.394) masih berada di bawah gini ratio Jawa Barat (0.417),
meskipun mengalami peningkatan hingga 9,75%.
• Meningkatnya gini ratio di tahun 2022, ditandai dengan
Ketimpangan semakin tingginya proporsi pengeluaran di desil 10 (10%

Distribusi penduduk terkaya), sementara proporsi pada kelompok 40%


terbawah dan 50% menengah mengalami penurunan.

Pendapatan • Berdasarkan percentile, hanya di kelompok 20% terkaya yang


mengalami peningkatan, khususnya desil 10.

Share Berdasarkan Kelompok Pengeluaran Percentile Share


bottom 40 middle 50 top 10 2020 2021 2022
35
2022 18.3 49.0 32.7
30

25

Persen Pengeluaran
2021 19.2 51.6 29.2

20
2020 17.7 51.7 30.6
15

2019 19.5 53.5 27.0 10

5
2018 16.0 51.1 32.9
0
0-10 10-20 20-30 30-40 40-50 50-60 60-70 70-80 80-90 90-100
0 20 40 60 80 100
Desil
IPM dan Pertumbuhannya di Jawa Barat Tahun 2022
1.84

Indeks Pembangunan Tasikmalaya


Garut

Manusia
Cirebon
Indramayu

Pertumbuhan IPM (Jabar: 0.92%)


Sumedang
Bandung Barat Kota Sukabumi
Pangandaran Karawang
IPM Kabupaten Sumedang konsisten meningkat setiap
Majalengka
tahun meskipun sedikit melambat di masa pandemi Subang
Bekasi
Covid-19. Namun, di tahun 2022 mampu kembali 0.92
Kota Banjar Kota Cimahi
meningkat cukup tinggi (0,89 poin) hingga mencapai Sukabumi Bogor Kota Cirebon
Purwakarta
72,69 poin.
Kota Bogor
Ciamis
Kota Bekasi
Kuningan Kota Tasikmalaya Kota Bandung
Indek Pembangunan Manusia Cianjur Bandung
Kota Depok
IPM (poin) Pertumbuhan IPM (%)
73 1.31 1.40
1.24
73 1.20
72.69
1.00
72
0.80 0.00
0.66 71.80
72 71.64 65.00 73.12 81.24
71.46 0.60
IPM (Jabar: 73.12 poin)
71
70.99 0.40

71 0.25 0.20
0.22 IPM Kabupaten Sumedang (72,69) memang masih sedikit lebih rendah dibandingkan IPM Jawa
70 0.00 Barat (73,12), namun pertumbuhan IPM Kabupaten Sumedang (1,24%) lebih cepat dari Jawa Barat
2018 2019 2020 2021 2022 (0,92%). Posisi IPM Kab. Sumedang menempati posisi 11 dari 27 kab/kota di Jabar, naik 1 peringkat
dari tahun sebelumnya. Namun, IPM Sumedang menjad ke 5 tercepat dilihat dari pertumbuhannya.
Perbandingan Capaian IPM & Pertumbuhannya

Perbandingan Capaian IPM Perbandingan Pertumbuhan IPM


Sumedang Jawa Barat Indonesia Sumedang Jawa Barat Indonesia
73.50 1.40
73.12 1.31
1.20
1.24
73.00

72.91 1.02
72.45 1.00
72.50 72.69 0.92
72.09 0.86
72.03 0.80
0.86
72.00
72.29 0.82
0.60
0.74 0.66
71.92 71.94
71.50
71.80 0.50
71.39 71.64 0.40
71.30 71.46 0.49
0.25
71.00 0.22
0.20
70.99
0.08
70.50 0.00
0.03
2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022

Capaian IPM Kab. Sumedang semakin mendekati nasional dan Jabar karena tumbuh lebih cepat di 2022
Komponen IPM Kabupaten Sumedang konsisten meningkat
Indeks setiap tahun, kecuali Pengeluaran per Kapita yang
Pembangunan mengalami penurunan sebagai dampak dari pandemi Covid-
19 meski akhirnya di tahun 2022 mampu kembali meningkat
Manusia cukup tinggi. Sementara Harapan Lama Sekolah menjadi
komponen IPM yang paling lambat pertumbuhannya.

Pertumbuhan Komponen IPM (%) Tren Usia Harapan Hidup Tren Pengeluaran per Kapita
Pertumbuhan UHH Pertumbuhan RLS (Tahun) (Juta Rupiah)
Pertumbuhan HLS Pertumbuhan Pengeluaran per Kapita

7
72.91
72.62 10.776
6
72.43
5 5.01 72.29 10.406
72.14 10.262
10.153 10.217
4
Pertumbuhan (%)

3 2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022
2.35
2
Tren Rata-rata Lama Sekolah Tren Harapan Lama Sekolah
1 (Tahun) (Tahun)
0.40
0.08
0

-1
8.72 12.99
12.98
8.51 8.52 12.97
-2 12.96
8.27
-3 8.17 12.94
2018 2019 2020 2021 2022

2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022
Perbandingan Capaian Komponen IPM

Perbandingan Capaian UHH Perbandingan Capaian Pengeluaran per Kapita


Sumedang Jawa Barat Indonesia Sumedang Jawa Barat Indonesia
74.00 11,600 11,479
73.52 11,400 11,299
73.50 11,277
73.23 11,156
73.04 11,200
11,059 11,152
72.85 72.91 11,013
73.00
72.66 11,000 10,934
72.62

Ribu Rupiah
10,790 10,845
72.43 10,776
Poin

72.50 72.29 10,800


72.14
10,600
72.00 71.85
10,406
71.57 10,400 10,262
71.47 10,217
71.50 71.34 10,153
71.20 10,200

71.00 10,000
2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022

Capaian UHH mengikuti pola nasional & Jabar, sementara pengeluaran per kapita mampu tumbuh lebih cepat di 2022
Perbandingan Capaian Komponen IPM

Perbandingan Capaian RLS Perbandingan Capaian HLS


Sumedang Jawa Barat Indonesia Sumedang Jawa Barat Indonesia
8.90 13.20
8.78 13.08 13.10
8.80 13.10

8.70 8.72 12.98


8.61 13.00 12.96
8.69 12.94
8.60 8.55 12.98 12.99
12.90 12.95 12.97
8.51 8.52 12.91
8.50
Tahun

Tahun
8.54 12.80
8.40
8.37 8.48
12.70
8.30 12.61 12.62
8.34 8.27
12.60
8.20
8.17 8.17 12.48 12.50
8.10 8.15 12.50 12.45

8.00 12.40
2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022

RLS Kab. Sumedang mampu lebih tinggi dari nasional, sementara HLS meski lebih tinggi dari Jabar namun tumbuh lambat
Tingkat Kemiskinan dan Pertumbuhannya di Jawa Barat
Tahun 2022
0.00

Tingkat
Kemiskinan Kota Depok Kota Bogor
Purwakarta

Kota Cirebon
Garut Indramayu

Pertumbuhan Tingkat Kemiskinan


Cirebon
Tingkat kemiskinan Kabupaten Sumedang sebelum Kota Sukabumi
Kuningan
Kota Bandung Subang
pandemi Covid-19 sudah mencapai 1 digit dengan rata- Kota Tasikmalaya
Ciamis
rata persentase penurunan sekitar 7% dari capaian Majalengka

(Jabar: -4.05%)
Pangandaran
tahun sebelumnya. Dampak pandemi telah Bekasi
Tasikmalaya
menyebabkan jumlah penduduk miskin kembali -4.05
Bandung Barat
bertambah selama 2020-2021, dan pada 2022 kembali Kota Cimahi
dapat diturunkan menjadi 10,14% atau mampu menurun Sukabumi
Bandung
5,32% dibandingkan 2021. Bogor
Kota Banjar Sumedang
Karawang Cianjur
Tren Tingkat Kemiskinan (Persen)
Persentase Penduduk Miskin
Kota Bekasi
Pertumbuhan tingkat kemiskinan
13.37
11 10.71
15
10.5
10.14 10
10 9.76 10.26 4.39 -8.10
5 0.00 8.06 16.12
9.5 9.05 Tingkat Kemiskinan (Jabar: 8.06%)
0
9
-7.31 -7.27 -5.32
8.5 -5 Tingkat Kemiskinan Kabupaten Sumedang (10,14%) meskipun masih lebih tinggi dibandingkan Jawa
Barat (8,06%), namun pertumbuhan penurunan tingkat kemiskinan Sumedang (- 5,32%) mampu lebih
8 -10
cepat dari Jawa Barat (-4,05%). Bahkan gap tingkat kemiskinan dari 2021 ke 2022 (-0,57 % poin)
2018 2019 2020 2021 2022 menjadi ke2 terbaik di Jabar.
Tren Jumlah Penduduk Miskin dan Persentase Penduduk Miskin
Kabupaten Sumedang terhadap Penduduk Miskin Jawa Barat
Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Miskin Persentase penduduk miskin Sumedang thd Jabar

Miskin
140 3.15

3.10 126
120
3.10
118 120
112 3.07

Jumlah Penduduk Miskin (Ribu Jiwa)


• Tren jumlah penduduk miskin selama 5 100 104
3.05
tahun terakhir memang mengalami

Persentase thd Jabar (%)


3.02
peningkatan akibat dampak pandemi 80 3.01
Covid-19, namun kontribusi pada 3.00
persentase penduduk miskin di Jawa 60
Barat terus menurun. Artinya 2.95
penambahan jumlah penduduk miskin 2.95

di Sumedang relatif lebih rendah 40

dibandingkan kab/kota lain di Jabar.


2.90
• Kondisi ini sejalan dengan laju 20

penurunan kemiskinan di Sumedang


yang juga lebih cepat dari Jabar. 0 2.85
2018 2019 2020 2021 2022
Tren Garis Kemiskinan (Rp) 2018 - 2022
Jabar Sumedang

Garis Kemiskinan 480,000

460,000 452,580

• Tren garis kemiskinan 440,000


427,402
Kabupaten Sumedang selama
5 tahun terakhir lebih lambat 420,000 410,988
dari Jawa Barat yang
meningkat 23%, sementara GK 400,000

Sumedang hanya naik 11%. 386,198

• Hal ini mencerminkan harga 380,000


367,755
371,870

kebutuhan pokok untuk 360,054


353,092
makanan dan non makanan di 360,000

Sumedang relatif lebih 342,073


334,743
terkendali.
340,000

320,000

300,000
2018 2019 2020 2021 2022
Kedalaman Kemiskinan

Kedalaman Jabar Sumedang

Kemiskinan
2.5

1.98
• Kedalaman Kemiskinan (P1): 2

rata-rata selisih pengeluaran 1.72 1.72 1.72


per kapita penduduk miskin
dengan garis kemiskinan. 1.5

• P1 Kab. Sumedang yang lebih 1.47

tinggi dari Jawa Barat, 1.32


1.05
1.32

menunjukkan semakin besar 1 1.09 1.13


effort yang diperlukan untuk
mengeluarkan penduduk
miskin dari kemiskinan, 0.5
khususnya pasca pandemi.

0
2018 2019 2020 2021 2022
Keparahan Kemiskinan

Keparahan
Jabar Sumedang
0.6

Kemiskinan 0.53

0.5
0.47
0.46
• Keparahan Kemiskinan (P2):
0.42
rata-rata dari kuadrat selisih
pengeluaran per kapita 0.4

penduduk miskin dengan garis 0.38


kemiskinan. 0.34
0.3 0.33
• P2 Kab. Sumedang yang lebih 0.24
tinggi dari Jawa Barat,
menunjukkan bahwa terjadi 0.2
0.21
0.23
peningkatan ketimpangan
pengeluaran diantara penduduk
miskin terutama dipicu adanya 0.1

pandemi Covid-19.

0
2018 2019 2020 2021 2022
Tingkat Pengangguran Terbuka dan Pertumbuhannya
di Jawa Barat Tahun 2022
15.38

Pengangguran 0.00
Bekasi

Pertumbuhan TPT (Jabar: -15.38%)


Kota Bogor
Tingkat Pengangguran Terbuka di Kabupaten Kota Banjar Cianjur
Sumedang juga dipengaruhi oleh banyaknya penduduk Kota Tasikmalaya
Garut Bogor
usia kerja yang terdampak pandemi Covid-19, -15.38 Bandung Karawang
Kota Cimahi
khususnya di tahun 2020. Setelah itu, TPT kembali Sumedang Sukabumi
Kuningan
Subang
menurun lebih cepat, bahkan di tahun 2022 sudah Indramayu
Kota Depok Kota Cirebon
Kota Sukabumi
mendekati kondisi sebelum pandemi. Ciamis Cirebon
Purwakarta Kota Bekasi
Majalengka Bandung Barat Kota Bandung
-30.76
Tren Tingkat Pengangguran Terbuka Tasikmalaya
(Persen)
Tingkat Pengangguran Terbuka Pertumbuhan TPT

12 40
9.89 -46.14
10 9.18 30
7.52 7.63 7.72 Pangandaran
8 29.62 20

6 10
-61.52
4 5.17 0 0.00 8.31 16.62
1.46
TPT (Jabar: 8.31%)
2 -10
-7.18
0 -15.90 -20 Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Sumedang (7,72%) lebih rendah dibandingkan Jawa
2018 2019 2020 2021 2022 Barat (8,31%), dan pertumbuhan penurunan tingkat pengangguran terbuka (-15,90%) juga mampu
lebih cepat dari Jawa Barat (-15,38%).
Komparasi Indikator Makro
CAPAIAN 2022 PENINGKATAN/PENURUNAN
INDIKATOR SATUAN
Indonesia Jawa Barat Sumedang Indonesia Jawa Barat Sumedang
Indeks Pembangunan Manusia Poin 72.91 73.12 72.69 0.62 0.67 0.89
Rata Rata Lama Sekolah Tahun 8.69 8.78 8.72 0.15 0.17 0.20

Harapan Lama Sekolah Tahun 13.10 12.62 12.99 0.02 0.01 0.01

Angka Harapan Hidup Tahun 71.85 73.53 72.91 0.28 0.30 0.29

Pengeluaran Perkapita Yang Disesuaikan Juta Rupiah 11.48 11.28 10.78 0.32 0.34 0.51

Persentase Kemiskinan Persen 9.54 8.06 10.14 -0.60 -0.34 -0.57


Tingkat Pengangguran Terbuka Persen 5.86 8.31 7.72 -0.63 -1.51 -1.46
Laju Pertumbuhan Ekonomi Persen 5.31 5.45 5.03 1.61 1.71 1.86
0.00 0.01 0.04
Gini Ratio Poin 0.384 0.417 0.394
8.77 3.85 2.33
PDRB Per Kapita (ADHB) Juta Rupiah 71.03 49.04 34.46

Jika dibandingkan capaian indikator makro tahun 2022, Kab. Sumedang dalam beberapa indikator masih relatif tertinggal dibandingkan
nasional atau provinsi Jawa Barat. Namun, jika dilihat dari gap peningkatan/penurunannya, Kab. Sumedang lebih baik setidaknya dalam hal
progress IPM (RLS & pengeluaran per kapita) dan Laju Pertumbuhan Ekonomi.
TARGET
INDIKATOR 2022 KETERANGAN & REKOMENDASI 2023
2022 2023
Capaian 2022 sudah melampaui target. Komponen IPM perlu diakselerasi,
IPM (Poin) 72,69 71,9 - 72,4 72,4 - 73,3 khususnya pada Harapan Lama Sekolah yang tumbuh paling lambat
(meningkat 0,01 tahun per tahun dalam 4 tahun terakhir).
Capaian 2022 berada dalam range target. Program penanggulangan
Kemiskinan (%) 10,14 10,41 - 9,54 9,70 - 7,56 kemiskinan harus lebih terintegrasi, didukung akurasi data penerima
program, dan monitoring serta evaluasi yang terukur.
Capaian 2022 sudah melampaui target. Untuk mempercepat penurunan
Pengangguran (%) 7,72 8,78 - 7,99 8,18 - 6,95 Pengangguran perlu menyasar generasi Z, terutama usia lulusan sekolah
menengah yang menjadi kelompok rentan pengangguran.
Capaian 2022 tidak mencapai target. Mengembangkan ekonomi
Gini Ratio (Poin) 0,394 0,38 - 0,35 0,37 - 0,34 perdesaan bagi kelompok bottom 40 yang umumnya bekerja di sektor
pertanian agar pendapatan meningkat.
Capaian 2022 berada dalam range target. Perlu menjaga iklim usaha yang
kondusif untuk sektor utama seperti industri pengolahan dan sektor
LPE (%) 5,03 4,70 - 5,70 5,20 - 6,20
perdagangan, antisipasi dampak perubahan iklim dan peningkatan nilai
tambah sektor pertanian.
Capaian 2022 sudah melampaui target. Mendorong peningkatan output
PDRB per Kapita (Juta) 34,46 32,0 - 33,8 33,8 - 34,7 perekonomian 17 lapangan usaha, mengembangkan pariwisata sebagai
multiplier effect bagi perekonomian, serta pengendalian jumlah penduduk.
Terima Kasih
Nugrahana F. Ruhyana, SP., ME.
Peneliti Ahli Muda
Bidang Penelitian dan Pengembangan
Bappppeda Kab. Sumedang
nugrahana@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai