Budiman
Deputi Gubernur Bank Indonesia
Read More
PEREKONOMIAN GLOBAL DIWARNAI PENINGKATAN INFLASI DI TENGAH
PERTUMBUHAN YANG LEBIH RENDAH DARI PROYEKSI SEBELUMNYA
PERTUMBUHAN EKONOMI DUNIA DIPRAKIRAKAN LEBIH RENDAH DR PROYEKSI SEBELUMNYA HARGA KOMODITAS GLOBAL DAN TEKANAN INFLASI GLOBAL MENINGKAT
4
PEREKONOMIAN DOMESTIK DIPRAKIRAKAN TERUS MELANJUTKAN PERBAIKAN D IDUKUNG
MEMBAIKNYA KINERJA PERMINTAAN DOMESTIK DAN KINERJA EKSPOR YANG T ERJAGA
PURCHASING MANAGERS’ INDEX (PMI) MANUFAKTUR TETAP EKSPANSIF KINERJA EKSPOR NONMIGAS TERJAGA
5
KETAHANAN SEKTOR ESKTERNAL TERJAGA DIDUKUNG OLEH DEFISIT TRANSAKSI BERJALAN
YANG RENDAH DAN KECUKUPAN CADANGAN DEVISA
KINERJA NERACA PEMBAYARAN INDONESIA TETAP TERJAGA NERACA PERDAGANGAN AGUSTUS 2022 MENCATAT SURPLUS USD5,8 MILIAR
ALIRAN MODAL ASING TERTAHAN PADA TRIWULAN III 2022 DEPRESIASI RUPIAH (YTD) LEBIH RENDAH DIBANDINGKAN DENGAN NEGARA PEERS
6
INFLASI IHK MENINGKAT DIDORONG INFLASI AP DAN INTI
...seiring dengan masih tingginya harga energi dan pangan global, serta dampak dari penyesuaian harga BBM di dalam negeri
INFLASI IHK AGS 2022 MENINGKAT SEBESAR 4,69% (YOY) DIDORONG AP DAN INTI MESKI DIBANDING PEERS, INFLASI INDONESIA RELATIF MODERAT
SECARA SPASIAL, TREN PENINGKATAN INFLASI TERJADI DI BERBAGAI WILAYAH DISPARITAS INFLASI IHK ANTAR DAERAH JUGA MENINGKAT
PETA KETAHANAN STOK CABAI MERAH (M2 SEPTEMBER 2022) PETA KETAHANAN STOK CABAI RAWIT (M2 SEPTEMBER 2022)
ACEH ACEH
KALTARA KALTARA
SUMUT SUMUT
Sumber: Bapanas 8
NORMALISASI KEBIJAKAN LIKUIDITAS BERLANGSUNG TANPA MENGGANGGU KI NERJA 9
PERBANKAN DI TENGAH SUKU BUNGA YANG MENURUN
RASIO ALAT LIKUID TERHADAP DANA PIHAK KETIGA (AL/DPK) UANG BEREDAR TUMBUH SEJALAN PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELIAN SBN UNTUK PENDANAAN APBN
TETAP TINGGI EKONOMI
% %, yoy Rp Triliun
40 25 400
358.32
35 350
20 2021 2022*
26.52 30 300
AL/DPK 25 250
M1 15
20 13.7 200
M2
15 10 150
9.5 102.30
10 100
Uang Kuasi 4.5 5
5 50
0 0 0
1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 Pembelian SBN untuk Pendanaan APBN &
Pembiayaan Penanganan Kesehatan dan Kemanusiaan
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Sumber: Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia. * Data s.d. 20 September 2022
RASIO KREDIT BERMASALAH (NPL) TETAP RENDAH PERKEMBANGAN KREDIT DAN DPK TUMBUH POSITIF TRANSMISI BI7DRR KEPADA SBDK
% %
% 30 100
Spread (PLR - BI7DRR) Spread (PLR - 1 Month TD) PLR %
5 1 Month TD BI 7 DRR Interest Rates on New Loans
LDR (skala kanan) 12
25 95
4 9.11 10
90
NPL bruto 20 8.56
2.90
3 85 8
15 Pertumbuhan Kredit (yoy)
81.22 5.67
80 5.06 6
2 10 10.62
75 4.25
NPL neto 4
0.82 7.77
5
1 Pertumbuhan DPK (yoy) 70 2.90
2
0 65
0 0
1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 -5 60 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9
1 5 9 1 5 9 1 5 9 1 5 9 1 5 9 1 5 9 1 5 9 1 5 9 1 5 9 1 5 9 1 5
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022
Sumber: OJK, Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia Source: OJK, Bank Indonesia, calculated
Sumber: Bank Indonesia, OJK 9
Kuliah Umum Gubernur Bank Indonesia – 8 Juli 2022 - 00 BANK INDONESIA
PROSPEK EKONOMI DAN KEUANGAN DIGITAL TERUS TERAKSELERASI 10
NILAI TRANSAKSI ATM/DEBIT & KARTU KREDIT UANG KARTAL YANG DIEDARKAN (UYD)
Rp Triliun %, yoy Rp Triliun %
900 40 1,200 30%
800 Transaksi ATM/D + KK 34.72 25%
30 Pertumbuhan
1,000 UYD
700 Pertumbuhan (skala kanan)
Pertumbuhan (mtm, skala kanan) 903 20%
(yoy,skala kanan)
600 20 15%
800
500 10%
400 723 10 6.96%
600 5%
300 0 0%
200 400 -1.16%
-5%
-10
100 -10%
200
0 -20 -15%
1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 - -20%
1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7
2019 2020 2021 2022
2019 2020 2021 2022
Sumber: Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia
10
Kuliah Umum Gubernur Bank Indonesia – 8 Juli 2022 - 00 BANK INDONESIA
02
BAURAN KEBIJAKAN BANK
INDONESIA
Kontribusi Nyata Bank Indonesia untuk Bangsa
Read More
SINERGI BAURAN KEBIJAKAN NASIONAL UNTUK PEMULIHAN EKONOMI:
SATU PRASYARAT, LIMA RESPONS KEBIJAKAN
2 3 4
1 5
12
BAURAN KEBIJAKAN BANK INDONESIA
KEBIJAKAN MONETER
• Inflasi sesuai sasaran
Untuk stabilitas harga dan nilai tukar dengan
• Nilai tukar stabil pertimbangkan pertumbuhan, melalui:
Moneter • CAD terkendali 01 kebijakan suku bunga, intervensi valas sesuai
• PDB tumbuh sustain mekanisme pasar dan fundamental, serta
pengelolaan modal asing.
KEBIJAKAN MAKROPRUDENSIAL
Stabilitas Untuk turut mendukung terjaganya SSK melalui:
PENDALAMAN
PASAR
KEUANGAN
Kebijakan Internasional
PENGEMB.
UMKM Mempercepat Pendalaman pasar uang sesuai • Terus aktif dalam berbagai forum
Blueprint Pendalaman Pasar Uang (BPPU) 2025 internasional.
KEBIJAKAN untuk memperkuat efektivitas transmisi • Memperkuat persepsi positif
kebijakan dan mendukung pembiayaan • Mempromosikan investasi ke Indonesia
PENDUKUNG perekonomian.
KEBIJAKAN
INTERNASIONAL
EKONOMI
SYARIAH Pengembangan
UMKM
• Memperkuat sinergi dg K/L terkait, Pemerintah • Memperkuat sinergi dengan KNEKS, pondok
Daerah, lembaga keuangan, dan para penggiat pesantren, asosiasi pengusaha, dan para penggiat
usaha. ekonomi syariah.
• Klasterisasi, kapasitas kewirausahaan, dan • Memperluas mata rantai ekonomi halal pada
pembiayaan. Digitalisasi UMKM terus didorong. sektor-sektor unggulan.
• Penyelenggaraan KKI untuk mengangkat • Memperluas keuangan syariah ke sektor
UMKM Go Export dan Go Digital bersama keuangan & mobilisasi zakat-wakaf produktif 14
Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
ARAH BAURAN KEBIJAKAN BANK INDONESIA: MENJAGA STABILITAS, MENDORONG
PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL
15
FOKUS KEBIJAKAN MONETER: MENJAGA STABILITAS DAN MEMITIGASI DAMPAK 16
SPILLOVER EKSTERNAL
SEQUENCING KEBIJAKAN NILAI TUKAR, LIKUIDITAS, & KEBIJAKAN S.D AGUSTUS 2022
SUKU BUNGA 2022
16
Kuliah Umum Gubernur Bank Indonesia – 8 Juli 2022 - 00 BANK INDONESIA
SINERGI PENGENDALIAN INFLASI 17
Inflasi di Indonesia bukan semata merupakan fenomena moneter (sisi permintaan) namun juga merupakan fenomena struktural (sisi penawaran), oleh
karena itu diperlukan koordinasi kelembagaan utk pengendalian inflasi melalui pembentukan Tim Pengendalian Inflasi Nasional (TPIN)…
Presiden
Penanggung Jawab
17
Kuliah Umum Gubernur Bank Indonesia – 8 Juli 2022 - 00 BANK INDONESIA
03
RESPONS BAURAN
KEBIJAKAN
Memantapkan Sinergi & Inovasi untuk Pemulihan Ekonomi
Read More
KEPUTUSAN RAPAT DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA 21-22 SEPTEMBER 2022
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 21-22 September 2022 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 bps menjadi 4,25%, suku
bunga Deposit Facility sebesar 50 bps menjadi 3,50%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 50 bps menjadi 5,00%. Keputusan kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah front
loaded, pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi dan memastikan inflasi inti kembali ke sasaran 3,0±1% pada paruh kedua 2023, serta memperkuat kebijakan
stabilisasi nilai tukar Rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya akibat tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah peningkatan permintaan ekonomi domestik yang
tetap kuat. Bank Indonesia juga terus memperkuat respons bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan momentum pemulihan ekonomi sebagai berikut:
1. Memperkuat operasi moneter melalui kenaikan struktur suku bunga di pasar uang sesuai dengan kenaikan suku bunga BI7DRR tersebut untuk menurunkan ekspektasi inflasi dan
memastikan inflasi inti kembali ke sasarannya;
2. Memperkuat stabilisasi nilai tukar Rupiah sebagai bagian untuk pengendalian inflasi dengan intervensi di pasar valas baik melalui transaksi spot, Domestic Non Deliverable Forward
(DNDF), serta pembelian/penjualan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder;
3. Melanjutkan penjualan/pembelian SBN di pasar sekunder (operation twist) untuk memperkuat stabilisasi nilai tukar Rupiah dengan meningkatkan daya tarik imbal hasil SBN bagi
masuknya investasi portofolio asing melalui kenaikan yield SBN tenor jangka pendek sejalan dengan kenaikan suku bunga BI7DRR dan kenaikan struktur yield SBN jangka panjang yang
lebih rendah, dengan pertimbangan tekanan inflasi lebih bersifat jangka pendek dan akan menurun kembali ke sasarannya dalam jangka menengah panjang;
4. Melanjutkan kebijakan transparansi suku bunga dasar kredit (SBDK) dengan pendalaman pada aspek profitabilitas bank;
5. Mendorong percepatan dan perluasan implementasi digitalisasi pembayaran di daerah melalui pemanfaatan momentum pelaksanaan dan penetapan pemenang Championship
Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD);
6. Mendorong akselerasi pencapaian QRIS 15 juta pengguna dan peningkatan penggunaan BI-FAST dalam transaksi pembayaran.
Koordinasi kebijakan dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan mitra strategis dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) terus diperkuat melalui
efektivitas pelaksanaan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah. Sinergi kebijakan antara Bank Indonesia dengan kebijakan fiskal Pemerintah dan
dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) terus diperkuat dalam rangka menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mendorong kredit/pembiayaan kepada dunia
usaha pada sektor-sektor prioritas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, ekspor, serta inklusi ekonomi dan keuangan. Bank Indonesia terus memperkuat kerja sama internasional
dengan bank sentral dan otoritas negara mitra lainnya, fasilitasi penyelenggaraan promosi investasi dan perdagangan di sektor prioritas bekerja sama dengan instansi terkait. Koordinasi
bersama Kementerian Keuangan dan K/L terkait terus diperkuat dalam rangka menyukseskan 6 (enam) agenda prioritas jalur keuangan Presidensi Indonesia pada G20 tahun 2022 dalam
pertemuan 4th FMCBG Oktober 2022 dan G20 Leader Summit November 2022.
19
SINERGI PENGENDALIAN INFLASI PUSAT & DAERAH
20
REALISASI KEGIATAN GNPIP
Sebagai tindak lanjut arahan Presiden RI dalam Rakornas Pengendalian Inflasi 2022, dilakukan penguatan sinergi antara TPIP
dan TPID melalui pelaksanaan GNPIP yang bertujuan untuk mengoptimalkan langkah-langkah pengendalian inflasi pangan dari
sisi suplai dan mendorong produksi guna meningkatkan ketahanan pangan, sehingga dapat mendukung daya beli dan
mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Hingga 23 September 2022, telah terlaksana 32 kegiatan GNPIP di 32 wilayah kerja KPwDN.dengan melibatkan Kepala daerah, ADG, SU, dan Pejabat Negara. Program Keterlibatan Prominent Stakeholders GNPIP
yang dicanangkan didominasi oleh program operasi pasar murah, gertam cabai dan Pelaksanaan HLM TPID
Profil Kegiatan GNPIP s.d 23 September 2022 Target Realisasi Kepala Daerah 25 events
(Juli – Des 2022) (Juli – 23 Sept 2022)
Target vs Realisasi GNPIP (KPwDN) Target vs Realisasi GNPIP (Per Jenis Event) Stakeholders Utama 10 events
Pasar Murah 254 Titik 199 Titik
Realisasi di 38 KPwDN di 23 KPwDN Menteri / Pejabat Negara 4 events
62%
29
Alsintan dan
29 PSBI
10 10 10 Realisasi 10
di 18 KPwDN Rp15,34 miliar
33% Saprotan (PSBI)
Realisasi
(nominal sesuai kebutuhan di 13 KPwDN
6 33% pengembangan klaster pangan)
4
3 3 Digitalisasi 15 Program
46 Program
1 di 10 KPwDN
Sumatera Jawa Kalimantan Balinusra Sulampua Koordinasi dan 68 HLM di 33 51 HLM
Target Realisasi
Komunikasi KPwDN di 22 KPwDN
21
SEBARAN UMKM PANGAN STRATEGIS BINAAN BANK INDONESIA
*Data Tw IV - 2021 22
CONTOH PENGEMBANGAN UMKM/KLASTER PRODUKSI PANGAN
Inisiasi pengembangan klaster pangan dilakukan melalui pendekatan end-to-end, baik dari sisi hulu hingga hilir. .
KLASTER POKTAN SUBUR MAKMUR KLASTER CABAI JULI TANI KLASTER CABAI LOMBOK TIMUR KOPERASI HORTIKULTURA LESTARI
Lokasi: Deli Serdang Lokasi: Lombok Timur
Binaan: KPw BI Sumut Binaan: KPw BI NTB
Lokasi: Magelang
Lokasi: Jember
Binaan: KPw BI Solo
Binaan: KPw BI Jember
Pembenahan Sisi Hulu Pembenahan Sisi Hulu Pembenahan Sisi Hulu Pembenahan Sisi Hulu
Pengaturan jadwal tanam Pengembangan benih lokal unggul Penerapan budidaya organik dengan Penerapan budidaya organik
Mitigasi kemarau: screen house dan Penerapan budidaya organik screen house (sekaligus mitigasi Penerapan pengaturan pola tanam
embung Produksi pupuk organik dan kemarau) bekerja sama dengan Gapoktan lainnya
Penerapan SOP Budidaya pestisida organik secara mandiri Penerapan pola tanam tidak serentak (Banyuwangi, Lumajang, dan
Penerapan integrated farming system Bondowoso)
dengan klaster peternakan sehingga Penguatan kelembagaan koperasi
mampu memproduksi pupuk organik
Pembenahan Sisi Hilir Pembenahan Sisi Hilir Pembenahan Sisi Hilir Pembenahan Sisi Hilir
Penerapan mekanisme lelang Sentralisasi pemasaran produk cabai Hilirasi produk: sambal, abon cabai Penyediaan pasokan untuk
melalui Sub Terminal Agribisnis (STA) pelaksanaan stabilisasi harga
Hilirasi produk: manisan cabai, abon
cabai, saus cabai
23
Aida S. Budiman
Deputi Gubernur Bank Indonesia
24