Anda di halaman 1dari 24

Aida S.

Budiman
Deputi Gubernur Bank Indonesia

Webinar Series Diskusi Publik KKP 3.0


September 2022
OUTLINE

01 Perkembangan Ekonomi Terkini


Pemulihan terus Berlangsung, Stabilitas Terjaga

02 Bauran Kebijakan Bank Indonesia


Kontribusi Nyata Bank Indonesia untuk Bangsa

03 Respons Bauran Kebijakan


Memantapkan Sinergi & Inovasi untuk Pemulihan Ekonomi
01
PERKEMBANGAN
EKONOMI TERKINI
Pemulihan terus Berlangsung, Stabilitas Terjaga

Read More
PEREKONOMIAN GLOBAL DIWARNAI PENINGKATAN INFLASI DI TENGAH
PERTUMBUHAN YANG LEBIH RENDAH DARI PROYEKSI SEBELUMNYA
PERTUMBUHAN EKONOMI DUNIA DIPRAKIRAKAN LEBIH RENDAH DR PROYEKSI SEBELUMNYA HARGA KOMODITAS GLOBAL DAN TEKANAN INFLASI GLOBAL MENINGKAT

Negara 2019 2020 2021 2022*

Dunia 2.9 -3.1 6.1 2.9 **


Negara Maju 1.7 -4.5 5.2 2.5
Amerika Serikat 2.3 -3.4 5.7 2.3
Kawasan Eropa 1.6 -6.4 5.3 2.1
Jepang -0.2 -4.5 1.6 1.7
DIRESPONS AKSELERASI NORMALISASI KEBIJAKAN SUKU BUNGA DI 2022
Negara Berkembang 3.7 -2.0 6.8 3.1
Tiongkok 6.0 2.2 8.1 3.4
India 4.5 -6.6 8.3 6.4
ASEAN-5 4.9 -3.4 3.4 4.3
Amerika Latin 0.1 -7.0 6.8 1.9
Negara Berkembang Eropa 2.5 -1.8 6.7 -2.5
Timur Tengah & Asia Tengah 2.2 -2.9 5.7 4.4
**Perkiraan pada RDG April 2022 3.5%

4
PEREKONOMIAN DOMESTIK DIPRAKIRAKAN TERUS MELANJUTKAN PERBAIKAN D IDUKUNG
MEMBAIKNYA KINERJA PERMINTAAN DOMESTIK DAN KINERJA EKSPOR YANG T ERJAGA

PERTUMBUHAN EKONOMI SISI PERMINTAAN (%, YOY) MOBILITAS MASYARAKAT MENINGKAT


2020 2021 2022
Komponen 2020 2021
I II III IV I II III IV I II
Konsumsi Rumah Tangga 2.83 -5.52 -4.05 -3.61 -2.63 -2.21 5.96 1.02 3.55 2.02 4.34 5.51
Konsumsi Lembaga Nonprofit
-4.99 -7.78 -1.92 -2.09 -4.25 -3.69 3.99 2.79 3.29 1.59 5.85 5.04
Melayani Rumah Tangga
Konsumsi Pemerintah 3.80 -6.92 9.79 1.79 1.96 2.55 8.06 0.62 5.25 4.17 -7.59 -5.24
Investasi (PMTDB) 1.70 -8.61 -6.52 -6.17 -4.96 -0.21 7.52 3.76 4.49 3.80 4.09 3.07
Investasi Bangunan 2.76 -5.26 -5.60 -6.63 -3.78 -0.74 4.36 3.36 2.48 2.32 2.58 0.92
Investasi Nonbangunan -1.46 -18.62 -9.16 -4.76 -8.44 1.44 18.50 4.96 10.40 8.42 8.66 9.65
Ekspor 0.17 -12.43 -13.04 -6.89 -8.14 6.94 31.50 29.16 29.83 24.04 16.69 19.74
Impor -5.44 -20.74 -24.49 -15.83 -16.72 4.41 31.84 29.95 29.60 23.31 15.87 12.34
PDB 2.97 -5.32 -3.49 -2.17 -2.07 -0.70 7.07 3.51 5.02 3.69 5.01 5.44
Sumber: BPS

PURCHASING MANAGERS’ INDEX (PMI) MANUFAKTUR TETAP EKSPANSIF KINERJA EKSPOR NONMIGAS TERJAGA

5
KETAHANAN SEKTOR ESKTERNAL TERJAGA DIDUKUNG OLEH DEFISIT TRANSAKSI BERJALAN
YANG RENDAH DAN KECUKUPAN CADANGAN DEVISA
KINERJA NERACA PEMBAYARAN INDONESIA TETAP TERJAGA NERACA PERDAGANGAN AGUSTUS 2022 MENCATAT SURPLUS USD5,8 MILIAR

Sumber: Bank Indonesia. *Angka Sementara; ** Angka Sangat Sementara

ALIRAN MODAL ASING TERTAHAN PADA TRIWULAN III 2022 DEPRESIASI RUPIAH (YTD) LEBIH RENDAH DIBANDINGKAN DENGAN NEGARA PEERS

6
INFLASI IHK MENINGKAT DIDORONG INFLASI AP DAN INTI

...seiring dengan masih tingginya harga energi dan pangan global, serta dampak dari penyesuaian harga BBM di dalam negeri
INFLASI IHK AGS 2022 MENINGKAT SEBESAR 4,69% (YOY) DIDORONG AP DAN INTI MESKI DIBANDING PEERS, INFLASI INDONESIA RELATIF MODERAT

Agt-22 mtm yoy ytd


IHK -0.21 4.69 3.63
Inti 0.38 3.04 2.50
Adm/. Prices 0.33 6.84 5.47
Volatile Foods -2.90 8.93 6.08

SECARA SPASIAL, TREN PENINGKATAN INFLASI TERJADI DI BERBAGAI WILAYAH DISPARITAS INFLASI IHK ANTAR DAERAH JUGA MENINGKAT

Ket: 2022 data Ags’22 7


INFLASI VOLATILE FOOD MENURUN NAMUN TETAP PERLU DIWASPADAI
PENINGKATANNYA DI AKHIR TAHUN
...terutama karena masih berlanjutnya kenaikan harga pangan global, dinamika cuaca, dan permintaan yg mulai meningkat di
tengah kendala struktural yg masih belum teratasi dengan baik
KENDALA STRUKTURAL YG DISEBABKAN DINAMIKA PRODUKSI BULANAN DAN
INFLASI VF DIDORONG SEJUMLAH KOMODITAS TEKANAN HARGA KOMODITAS PANGAN PRODUKSII YG TDK MERATA DI SELURUH DAERAH MENYEBABKAN TERJADINYA
STRATEGIS UTAMANYA HORTIKULTURA GLOBAL MASIH BERLANJUT DISPARITAS HARGA ANTAR WAKTU DAN ANTAR WILAYAH

Fluktuasi pasokan bulanan berdampak terhadap dinamika cabai

DORONGAN TERHADAP EKSPEKTASI INFLASI Sumber: Kementan


FAKTOR CUACA KURANG KONDUSIF, LA NINA
BERLANGSUNG LEBIH LAMA PERLU DIWASPADAI Pasokan produksi belum merata di berbagai daerah, khususnya di luar Jawa

PETA KETAHANAN STOK CABAI MERAH (M2 SEPTEMBER 2022) PETA KETAHANAN STOK CABAI RAWIT (M2 SEPTEMBER 2022)

ACEH ACEH

KALTARA KALTARA
SUMUT SUMUT

RIAU KEP. RIAU KALTIM SULUT


KALBAR RIAU KEP. RIAU KALTIM SULUT
GORONTALO MALUT KALBAR GORONTALO MALUT
SUMBAR PAPBAR
KALTENG SUMBAR
JAMBI KEP. BABEL SULTENG KALTENG PAPBAR
SULBAR JAMBI KEP. BABEL SULTENG
SULBAR
KALSEL
SUMSEL KALSEL
SULTRA MALUKU PAPUA SUMSEL
BENGKULU
BENGKULU SULTRA MALUKU PAPUA
LAMPUNG SULSEL
DKI LAMPUNG SULSEL
DKI
JATENG
JABAR JATENG
BANTEN
BALI NTB JABAR
JATIM BANTEN
JATIM BALI NTB
DIY
NTT DIY
Keterangan NTT
Surplus : Ketahanan stok > 1.5 hari Keterangan
Waspada : Ketahanan stok 1 – 1.4 hari Surplus : Ketahanan stok > 1.5 hari
Defisit : Ketahanan stok ≤ 0.9 hari Waspada : Ketahanan stok 1 – 1.4 hari
Defisit : Ketahanan stok ≤ 0.9 hari

Sumber: Bapanas 8
NORMALISASI KEBIJAKAN LIKUIDITAS BERLANGSUNG TANPA MENGGANGGU KI NERJA 9
PERBANKAN DI TENGAH SUKU BUNGA YANG MENURUN
RASIO ALAT LIKUID TERHADAP DANA PIHAK KETIGA (AL/DPK) UANG BEREDAR TUMBUH SEJALAN PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELIAN SBN UNTUK PENDANAAN APBN
TETAP TINGGI EKONOMI
% %, yoy Rp Triliun
40 25 400
358.32
35 350
20 2021 2022*
26.52 30 300
AL/DPK 25 250
M1 15
20 13.7 200
M2
15 10 150
9.5 102.30
10 100
Uang Kuasi 4.5 5
5 50

0 0 0
1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 Pembelian SBN untuk Pendanaan APBN &
Pembiayaan Penanganan Kesehatan dan Kemanusiaan
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Sumber: Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia. * Data s.d. 20 September 2022

RASIO KREDIT BERMASALAH (NPL) TETAP RENDAH PERKEMBANGAN KREDIT DAN DPK TUMBUH POSITIF TRANSMISI BI7DRR KEPADA SBDK
% %
% 30 100
Spread (PLR - BI7DRR) Spread (PLR - 1 Month TD) PLR %
5 1 Month TD BI 7 DRR Interest Rates on New Loans
LDR (skala kanan) 12
25 95
4 9.11 10
90
NPL bruto 20 8.56
2.90
3 85 8
15 Pertumbuhan Kredit (yoy)
81.22 5.67
80 5.06 6
2 10 10.62
75 4.25
NPL neto 4
0.82 7.77
5
1 Pertumbuhan DPK (yoy) 70 2.90
2
0 65
0 0
1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 -5 60 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9
1 5 9 1 5 9 1 5 9 1 5 9 1 5 9 1 5 9 1 5 9 1 5 9 1 5 9 1 5 9 1 5
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022
Sumber: OJK, Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia Source: OJK, Bank Indonesia, calculated
Sumber: Bank Indonesia, OJK 9
Kuliah Umum Gubernur Bank Indonesia – 8 Juli 2022 - 00 BANK INDONESIA
PROSPEK EKONOMI DAN KEUANGAN DIGITAL TERUS TERAKSELERASI 10

NILAI TRANSAKSI UANG ELEKTRONIK NILAI TRANSAKSI DIGITAL BANKING


Rp Triliun %, yoy Rp Triliun %, yoy
40 350
Pertumbuhan (skala kanan) 35.5 300 6,000 Pertumbuhan (skala 80
35
kanan)
30 Transaksi 250 5,000 60
25 UE SMS/Mobile Banking
200 4,000 40
20 Internet Banking 31.40
150 3,000 20
15
10 100 2,000 0
43.24
5 50
1,000 -20
- 0
1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 - -40
1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7
2019 2020 2021 2022
2019 2020 2021 2022
Sumber: Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia

NILAI TRANSAKSI ATM/DEBIT & KARTU KREDIT UANG KARTAL YANG DIEDARKAN (UYD)
Rp Triliun %, yoy Rp Triliun %
900 40 1,200 30%
800 Transaksi ATM/D + KK 34.72 25%
30 Pertumbuhan
1,000 UYD
700 Pertumbuhan (skala kanan)
Pertumbuhan (mtm, skala kanan) 903 20%
(yoy,skala kanan)
600 20 15%
800
500 10%
400 723 10 6.96%
600 5%
300 0 0%
200 400 -1.16%
-5%
-10
100 -10%
200
0 -20 -15%
1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 - -20%
1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7
2019 2020 2021 2022
2019 2020 2021 2022
Sumber: Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia

10
Kuliah Umum Gubernur Bank Indonesia – 8 Juli 2022 - 00 BANK INDONESIA
02
BAURAN KEBIJAKAN BANK
INDONESIA
Kontribusi Nyata Bank Indonesia untuk Bangsa

Read More
SINERGI BAURAN KEBIJAKAN NASIONAL UNTUK PEMULIHAN EKONOMI:
SATU PRASYARAT, LIMA RESPONS KEBIJAKAN

2 3 4

1 5

12
BAURAN KEBIJAKAN BANK INDONESIA
KEBIJAKAN MONETER
• Inflasi sesuai sasaran
Untuk stabilitas harga dan nilai tukar dengan
• Nilai tukar stabil pertimbangkan pertumbuhan, melalui:
Moneter • CAD terkendali 01 kebijakan suku bunga, intervensi valas sesuai
• PDB tumbuh sustain mekanisme pasar dan fundamental, serta
pengelolaan modal asing.

KEBIJAKAN MAKROPRUDENSIAL
Stabilitas Untuk turut mendukung terjaganya SSK melalui:

Rupiah 02 intermediasi seimbang (kredit optimal),


pengendalian risiko sistem (antar waktu maupun
dan SSK cross-section), dan inklusi ekonomi dan
keuangan.

Makro- Financial & Payments


prudensial Infrastructure SP-PUR
KEBIJAKAN SISTEM PEMBAYARAN
Untuk kelancaran proses pengedaran uang

• Money circulation (paper, card,


03 (kertas, kartu, dan digital) maupun
• Countercyclical (dynamic) digitalisasi sistem pembayaran nontunai
• Systemic risk (cross-section) digital) untuk integrasi ekonomi dan keuangan
digital.
• Financial Inclusion • Digital economy & finance
• Financial deepening • Financial market & payment
infrastucture 13
KEBIJAKAN PENDUKUNG
Sinergi bauran kebijakan Indonesia dalam mencapai stabilitas dan mendorong pemulihan ekonomi…

PENDALAMAN
PASAR
KEUANGAN
Kebijakan Internasional
PENGEMB.
UMKM Mempercepat Pendalaman pasar uang sesuai • Terus aktif dalam berbagai forum
Blueprint Pendalaman Pasar Uang (BPPU) 2025 internasional.
KEBIJAKAN untuk memperkuat efektivitas transmisi • Memperkuat persepsi positif
kebijakan dan mendukung pembiayaan • Mempromosikan investasi ke Indonesia
PENDUKUNG perekonomian.

KEBIJAKAN
INTERNASIONAL
EKONOMI
SYARIAH Pengembangan
UMKM

• Memperkuat sinergi dg K/L terkait, Pemerintah • Memperkuat sinergi dengan KNEKS, pondok
Daerah, lembaga keuangan, dan para penggiat pesantren, asosiasi pengusaha, dan para penggiat
usaha. ekonomi syariah.
• Klasterisasi, kapasitas kewirausahaan, dan • Memperluas mata rantai ekonomi halal pada
pembiayaan. Digitalisasi UMKM terus didorong. sektor-sektor unggulan.
• Penyelenggaraan KKI untuk mengangkat • Memperluas keuangan syariah ke sektor
UMKM Go Export dan Go Digital bersama keuangan & mobilisasi zakat-wakaf produktif 14
Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
ARAH BAURAN KEBIJAKAN BANK INDONESIA: MENJAGA STABILITAS, MENDORONG
PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL

15
FOKUS KEBIJAKAN MONETER: MENJAGA STABILITAS DAN MEMITIGASI DAMPAK 16
SPILLOVER EKSTERNAL

SEQUENCING KEBIJAKAN NILAI TUKAR, LIKUIDITAS, & KEBIJAKAN S.D AGUSTUS 2022
SUKU BUNGA 2022

Q1 2022 Q2 2022 Q3 2022 Q4 2022


Kebijakan stabilitas nilai tukar melalui triple intervention
1 untuk menjaga stabilitas nilai tukar yang sejalan dgn
mekanisme pasar dan fundamental ekonomi.
Tapering the Fed FFR Hike
Global
FFR Hike Balance-sheet run-off
Melakukan penyerapan likuiditas bertahap :
Domestik Implementasi UU HPP + Penyesuaian Harga Adm. Prices
2 - 1 Maret 2022 : Menaikkan GWM 1,5% utk bank umum
konvensional dan 0,5% utk bank syariah (mjd 5% dan 4%)
- 1 Juni 2022 : Menaikkan GWM 1% utk bank umum
Fleksibilitas Nilai
Fleksibilitas nilai tukar melalui triple intervention didukung konvensional dan 0,5% utk bank syariah (mjd 6% dan 4,5%)
Tukar – penyesuaian yield dalam mengantisipasi normalisasi kebijakan - 1 Juli 2022 : Menaikkan GWM 1,5% utk bank umum
Penyesuaian Yield moneter global
konvensional dan 1,5% utk bank syariah (mjd 7,5% dan 6%)
Kenaikan bertahap GWM dgn menjaga kemampuan bank
- 1 Sept 2022 : Menaikkan GWM 1,5% utk bank umum
menyalurkan kredit dan paritisipasi pembelian SBN konvensional dan 1,5% utk bank syariah (mjd 9% dan 7,5%)
Normalisasi
Likuiditas
Penyesuaian likuiditas temporer melalui OM
Menaikkan suku bunga BI7DRR 2x pada Ags (25 bps) & Sep
3 (50 bps) ke level 4,25% sbg langkah front loaded, pre-
emptive, dan forward looking untuk menurunkan
ekspektasi inflasi dan memastikan inflasi inti kembali ke
Suku bunga rendah sampai terjadi tanda-tanda kenaikan sasaran 3,0±1% pada paruh kedua 2023.
inflasi fundamental
Suku Bunga
Memperkuat operasi moneter untuk menurunkan ekspektasi
4 inflasi dan memastikan inflasi inti kembali ke sasarannya.
Penyesuaian Term Structure

16
Kuliah Umum Gubernur Bank Indonesia – 8 Juli 2022 - 00 BANK INDONESIA
SINERGI PENGENDALIAN INFLASI 17

Inflasi di Indonesia bukan semata merupakan fenomena moneter (sisi permintaan) namun juga merupakan fenomena struktural (sisi penawaran), oleh
karena itu diperlukan koordinasi kelembagaan utk pengendalian inflasi melalui pembentukan Tim Pengendalian Inflasi Nasional (TPIN)…

Presiden
Penanggung Jawab

17
Kuliah Umum Gubernur Bank Indonesia – 8 Juli 2022 - 00 BANK INDONESIA
03
RESPONS BAURAN
KEBIJAKAN
Memantapkan Sinergi & Inovasi untuk Pemulihan Ekonomi

Read More
KEPUTUSAN RAPAT DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA 21-22 SEPTEMBER 2022

NAIK 50 BPS NAIK 50 BPS NAIK 50 BPS

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 21-22 September 2022 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 bps menjadi 4,25%, suku
bunga Deposit Facility sebesar 50 bps menjadi 3,50%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 50 bps menjadi 5,00%. Keputusan kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah front
loaded, pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi dan memastikan inflasi inti kembali ke sasaran 3,0±1% pada paruh kedua 2023, serta memperkuat kebijakan
stabilisasi nilai tukar Rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya akibat tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah peningkatan permintaan ekonomi domestik yang
tetap kuat. Bank Indonesia juga terus memperkuat respons bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan momentum pemulihan ekonomi sebagai berikut:
1. Memperkuat operasi moneter melalui kenaikan struktur suku bunga di pasar uang sesuai dengan kenaikan suku bunga BI7DRR tersebut untuk menurunkan ekspektasi inflasi dan
memastikan inflasi inti kembali ke sasarannya;
2. Memperkuat stabilisasi nilai tukar Rupiah sebagai bagian untuk pengendalian inflasi dengan intervensi di pasar valas baik melalui transaksi spot, Domestic Non Deliverable Forward
(DNDF), serta pembelian/penjualan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder;
3. Melanjutkan penjualan/pembelian SBN di pasar sekunder (operation twist) untuk memperkuat stabilisasi nilai tukar Rupiah dengan meningkatkan daya tarik imbal hasil SBN bagi
masuknya investasi portofolio asing melalui kenaikan yield SBN tenor jangka pendek sejalan dengan kenaikan suku bunga BI7DRR dan kenaikan struktur yield SBN jangka panjang yang
lebih rendah, dengan pertimbangan tekanan inflasi lebih bersifat jangka pendek dan akan menurun kembali ke sasarannya dalam jangka menengah panjang;
4. Melanjutkan kebijakan transparansi suku bunga dasar kredit (SBDK) dengan pendalaman pada aspek profitabilitas bank;
5. Mendorong percepatan dan perluasan implementasi digitalisasi pembayaran di daerah melalui pemanfaatan momentum pelaksanaan dan penetapan pemenang Championship
Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD);
6. Mendorong akselerasi pencapaian QRIS 15 juta pengguna dan peningkatan penggunaan BI-FAST dalam transaksi pembayaran.
Koordinasi kebijakan dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan mitra strategis dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) terus diperkuat melalui
efektivitas pelaksanaan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah. Sinergi kebijakan antara Bank Indonesia dengan kebijakan fiskal Pemerintah dan
dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) terus diperkuat dalam rangka menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mendorong kredit/pembiayaan kepada dunia
usaha pada sektor-sektor prioritas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, ekspor, serta inklusi ekonomi dan keuangan. Bank Indonesia terus memperkuat kerja sama internasional
dengan bank sentral dan otoritas negara mitra lainnya, fasilitasi penyelenggaraan promosi investasi dan perdagangan di sektor prioritas bekerja sama dengan instansi terkait. Koordinasi
bersama Kementerian Keuangan dan K/L terkait terus diperkuat dalam rangka menyukseskan 6 (enam) agenda prioritas jalur keuangan Presidensi Indonesia pada G20 tahun 2022 dalam
pertemuan 4th FMCBG Oktober 2022 dan G20 Leader Summit November 2022.

19
SINERGI PENGENDALIAN INFLASI PUSAT & DAERAH

20
REALISASI KEGIATAN GNPIP
Sebagai tindak lanjut arahan Presiden RI dalam Rakornas Pengendalian Inflasi 2022, dilakukan penguatan sinergi antara TPIP
dan TPID melalui pelaksanaan GNPIP yang bertujuan untuk mengoptimalkan langkah-langkah pengendalian inflasi pangan dari
sisi suplai dan mendorong produksi guna meningkatkan ketahanan pangan, sehingga dapat mendukung daya beli dan
mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Hingga 23 September 2022, telah terlaksana 32 kegiatan GNPIP di 32 wilayah kerja KPwDN.dengan melibatkan Kepala daerah, ADG, SU, dan Pejabat Negara. Program Keterlibatan Prominent Stakeholders GNPIP
yang dicanangkan didominasi oleh program operasi pasar murah, gertam cabai dan Pelaksanaan HLM TPID

Profil Kegiatan GNPIP s.d 23 September 2022 Target Realisasi Kepala Daerah 25 events
(Juli – Des 2022) (Juli – 23 Sept 2022)
Target vs Realisasi GNPIP (KPwDN) Target vs Realisasi GNPIP (Per Jenis Event) Stakeholders Utama 10 events
Pasar Murah 254 Titik 199 Titik
Realisasi di 38 KPwDN di 23 KPwDN Menteri / Pejabat Negara 4 events
62%
29

KAD 40 KAD 49 KAD Lainnya* 2 events


35%
Realisasi
54%
20 di 31 KPwDN di 21 KPwDN
*Lainnya : Perguruan Tinggi, Pemda, dan Perbankan
Realisasi
66% 11 Subsidi Ongkos 34 Program 6 Program
65%
3
7
Angkut di 14 KPwDN di 6 KPwDN Perkembangan Inflasi VF yg mulai menunjukkan
2 penurunan
Target: 46 KPwDN
Realisasi: 32 KPwDN USFE SFE RE 0,94 juta Polybag di 1,07 juta Polybag events
Gertam Cabai
Belum Melaksanakan Realisasi Target Realisasi 46 KPwDN di 29 KPwDN

Target vs Realisasi GNPIP (Per Wilayah) Replikasi Model 33 Program 21 Program


Realisasi Realisasi Realisasi
Bisnis di 23 KPwDN di 9 KPwDN
13 69% 100% 30%

Alsintan dan
29 PSBI
10 10 10 Realisasi 10
di 18 KPwDN Rp15,34 miliar
33% Saprotan (PSBI)
Realisasi
(nominal sesuai kebutuhan di 13 KPwDN
6 33% pengembangan klaster pangan)

4
3 3 Digitalisasi 15 Program
46 Program
1 di 10 KPwDN
Sumatera Jawa Kalimantan Balinusra Sulampua Koordinasi dan 68 HLM di 33 51 HLM
Target Realisasi
Komunikasi KPwDN di 22 KPwDN
21
SEBARAN UMKM PANGAN STRATEGIS BINAAN BANK INDONESIA

319 * 23.177 Ha 60.853


Klaster Luas Lahan Tenaga Kerja

261 58 32.512 Rp27,94 M


Klaster Klaster
Pangan Utama Pangan Lainnya Petani Pembiayaan

*Data Tw IV - 2021 22
CONTOH PENGEMBANGAN UMKM/KLASTER PRODUKSI PANGAN

Inisiasi pengembangan klaster pangan dilakukan melalui pendekatan end-to-end, baik dari sisi hulu hingga hilir. .

KLASTER POKTAN SUBUR MAKMUR KLASTER CABAI JULI TANI KLASTER CABAI LOMBOK TIMUR KOPERASI HORTIKULTURA LESTARI
Lokasi: Deli Serdang Lokasi: Lombok Timur
Binaan: KPw BI Sumut Binaan: KPw BI NTB
Lokasi: Magelang
Lokasi: Jember
Binaan: KPw BI Solo
Binaan: KPw BI Jember
Pembenahan Sisi Hulu Pembenahan Sisi Hulu Pembenahan Sisi Hulu Pembenahan Sisi Hulu
 Pengaturan jadwal tanam  Pengembangan benih lokal unggul  Penerapan budidaya organik dengan  Penerapan budidaya organik
 Mitigasi kemarau: screen house dan  Penerapan budidaya organik screen house (sekaligus mitigasi  Penerapan pengaturan pola tanam
embung  Produksi pupuk organik dan kemarau) bekerja sama dengan Gapoktan lainnya
 Penerapan SOP Budidaya pestisida organik secara mandiri  Penerapan pola tanam tidak serentak (Banyuwangi, Lumajang, dan
 Penerapan integrated farming system Bondowoso)
dengan klaster peternakan sehingga  Penguatan kelembagaan koperasi
mampu memproduksi pupuk organik

Pembenahan Sisi Hilir Pembenahan Sisi Hilir Pembenahan Sisi Hilir Pembenahan Sisi Hilir
 Penerapan mekanisme lelang  Sentralisasi pemasaran produk cabai  Hilirasi produk: sambal, abon cabai  Penyediaan pasokan untuk
melalui Sub Terminal Agribisnis (STA) pelaksanaan stabilisasi harga
 Hilirasi produk: manisan cabai, abon
cabai, saus cabai

23
Aida S. Budiman
Deputi Gubernur Bank Indonesia

Webinar Series Diskusi Publik KKP 3.0


September 2022

24

Anda mungkin juga menyukai