Tugas Akhir
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya
Program Studi Diploma Manajemen Perdagangan
Dosen Pembimbing :
ANA SHOHIBUL MANSHUR AL AHMAD SE.,M. Sc
Diajukan Oleh:
Risma Amelia Nariswari
F3118055
Kepada
PENDAHULUAN
bagi seluruh kegiatan ekonomi di berbagai negara karena virus yang berasal dari
China ini menyebar dengan cepat dan memakan banyak korban. Akibat adanya
social distancing, lockdown, work from home dll, kebijakan ini diharapkan
orang. Namun, kegiatan pembatasan ini dapat mengganggu proses supply chain
management atau biasa disebut dengan rantai pasok yang sebelumnya berjalan
perusahaan yang terganggu sistem supply chain managementnya namun ada juga
perusahaan yang tidak terlalu terganggu karena sudah menggunakan sistem supply
Dalam industri saat ini persaingan bisnis semakin sengit membuat yang tidak
dapat mengikuti arus kompetisi akan tertinggal oleh kompetitor ditambah lagi
dengan kondisi covid-19 yang membuat para pelaku bisnis makin kreatif mencari
jalan agar perusahaan mereka dapat berjalan. Supply chain management sangat
1
erat hubungannya dengan proses ekspor impor karena tanpa adanya supply chain
adanya pandemi covid-19 seperti sektor migas. Namun, sebaliknya sektor non-
meskipun belum stabil. Hal ini disebabkan karena adanya beberapa negara yang
Komp Janu Febr Mar Apri Agu Septe Okt Nove Dese Tahu
onen ari uari et l Mei Juni Juli stus mber ober mber mber nan
163 161 123 112 112 113 132 119 1334. 122 1524. 2037. 1650
Migas 0.6 0.4 4.8 4.2 1.8 4.8 0.8 9.2 6 9 4 6 2.2
Non 256 264 268 231 197 228 260 249 2657 274 2899 3104 3098
Migas 42.2 73.8 27.8 95.4 83.4 78.8 59 11.4 7.8 97.8 2.4 1.6 81.4
Jumla 272 280 280 243 209 240 273 261 2791 287 3051 3307 3263
h 72.8 84.2 62.6 19.6 05.2 13.6 79.8 10.6 2.4 26.8 6.8 9.2 83.6
Gambar 1.1
Nilai Ekspor Migas-Non Migas 2020
Sumber: Badan Pusat Statistik (2020)
Dari data diatas untuk sektor industri non-migas saat bulan mei mulai
terjadi pandemi covid-19 terjadi penurunan nilai ekspor dari 11597,7 (Juta
2
US$) menjadi 9891,7 (Juta US$). Dan seterusnya cenderung stabil dengan
hanya sedikit penurunan dan memiliki tren yang naik. Dengan kata lain covid-
19 tidak terlalu mengganggu dan para ekportir atau industri furniture langsung
produk yang bersifat tidak pokok karena keadaan ekonomi saat ini yang masih
naik turun.
Gambar 1.3
Nilai Ekspor Furniture Berdarsarkan Produk
Sumber: Kementrian perdagangan (2020)
3
Ekonomi yang belum stabil juga berdampak pada supply chain
yang cepat serta efisien guna kepuasan konsumen. Manfaat yang lain adanya
mulai dari kegiatan pemilihan pemasok bahan baku dengan harga serta
kualitas yang sesuai, proses produksi yang berjalan sesuai rantai, proses
distribusi ke konsumen.
Isu yang terjadi saat ini adalah banyak perusahaan yang mulai menyadari
terisolasi antar satu sama lain namun masih dapat melakukan kegiatan supply
tersedia. Karna adanya pandemi ini sebagian perusahaan yang tetap bertahan
4
juga perusahaan yang mengubah atau memperbarui alur logistik mereka
menjadi lebih efisien dan minim kontak fisik akibat proses pendistribusian.
seperti contohnya bagian penjualan mendapat 300 orderan yang masuk namun
setelah beberapa hari buyermeminta orderan menjadi 400 buah dan bagian
penjualan mengiyakan tawaran tersebut dalam hal ini bagian produksi yang
akan kewalahan karena jauh hari sudah menyiapkan seperti alat dan bahan
sebanyak 300 saja dan apabila mendapat 400 pesanan akan menambah biaya
dengan efisien.[ CITATION Jan \l 1057 ]. Maka dari itu alur supply chain
pandemi yang secara tidk langsung harus mengubah cara kerja menjadi lebih
efisien lagi.
Akibat wabah covid-19 dan keadaan ekonomi yang belum stabil beberapa
perusahaan yang mengubah cara kerja mereka agar tetap berjalan ditengah
5
keterlambatan kirim barang setengah jadi ke gudang yang membuat buyer
pada produk yaitu Furniture dan Home decor. Proses produksi yang
pandemi ini oleh karena itu perlu adanya peningkatan supply chain
pagar bambu 1x 20ft senilai US$ 10.000 . apa saja kendala atau hambatan
jelas isi serta garis besarnya. BAB I (Pendahuluan) Pada bab pendahuluan
6
BAB II (Landasan Teori) berisi Kumpulan teori serta penelitian relevan
penelitian ini
BAB III ( Metode Penelitian ) pada bab ini akan menjelaskan mengenai
serta aktifitas perusahaan. Lalu ada pembahasan hasil dari penelitian ini.
pertanyaan yang berada di atas serta pembahasannya, lalu saran apa yang
Furniture Indonesia)”
Tabel 1.1
Keaslian Penelitian
7
Nama Persamaan dan Perbedaan
Judul
NO Peneliti Dan Hasil Penelitian Lingkup
Penelitian Obyek Metode
Tahun Masalah
Supply Chain Upaya
Management Upaya pembaruan
[ CITATION pembaruan
logistik agar barang
Amid sistem Pembaruan Studi
1 Esp20 \l dapat mudah
the Coronavirus pengiriman sistem literature
1057 ] sampai ke tangan
Pandemic melalui online
konsumen
market
Maintaining
efficient
logistics and
supply chain
Beberapa upaya
management
[ CITATION untuk menerapkan Rantai pasokan
operations Kualitatif
logistik serta supply Pengendalian logistikdan
2 Ill21 \l during and after / studi
chain management LSCM supply chain
1057 ] coronavirus literature
darurat di masa management
(COVID-19)
pandemi.
pandemic:
learning from
the past
experiences
Kerangka kerja
untuk kesiapan
Supply Chain
untuk memerangi
wabah, bencana,
dan pandemi,
seperti COVID-19.
Kerangka kerja
tersebut mencakup Mengeksplorasi
klasifikasi dan tantangan
kategorisasi tiga tersebut dan
Supply Chain
bidang utama, yaitu mengembangkan
Operations
ketahanan dan strategi untuk
[ CITATION Management in
ketahanan, keberlanjutan,
Pandemics: Mempertahankan
3 Muh21 \l keberlanjutandan dan perspektif Kualitatif
A State-of-the- Supply Chain
1057 ] survivabilitas, serta kelangsungan
Art Review
digitalisasi dan hidup untuk SC,
Inspired by
Industri 4.0. melalui
COVID-19
penelitian ini terstruktur
menunjukkan tinjauan
interaksi antara SC literatur.
dalam pandemi dan
Industri 4.0, secara
khusus dalam
konteks
keberlanjutan dan
kelangsungan hidup
jangka panjang
selama wabah
4 [ CITATION Predicting the Membingkai Kerangka kerja Framework LSR
Dmi20 \l impacts of berbagai macam supply chain perusahaan
epidemic jenis resiko akibat menagement
1057 ]
8
Nama Persamaan dan Perbedaan
Judul
NO Peneliti Dan Hasil Penelitian Lingkup
Penelitian Obyek Metode
Tahun Masalah
outbreaks on
global supply
chains: A pandemi covid-19
simulation- terhadap logistik,
based analysis memprediksi menghadapi
on the dampak wabah pandemi covid-
coronavirus dengan 19
outbreak mensimulasikan
(COVID- kedalam software
19/SARS-CoV-
2) case
Gangguan yang
disebabkan covid-
19 sehingga
Covid-19 and membentuk 5
the pursuit of ketahanan yaitu
Deskripti
supply chain aliran pendapatan,
[ CITATION Ketahanan f,
resilience: fleksibilitas Logistics
rantai pasok literature
5 MHe20 \l reaction and operasional, service
penyedia jasa riview,
1057 ] lesson learned digitalisasi, provider
logistik wawanca
from logistics maajemen data
ra
service mengoptimalkan
providers kapasitas
infrakstruktur
logistik, dan
kapasitas personel.
Covid19 yang
mengganggu supply
chain management
palm oil yang
merupakan komiditi
terbesar no 3 di
indonesia. Oleh
The
sebab itu perlu
performance
peningkatan
improvement of Indicakator dan
ketahanan
[ CITATION sustainable palm Ketahanan sub indikator
komponen-
oil supply chain komponen yang
6 Kus20 \l komponen dalam AHP
management supply chain mendukung
1057 ] supply chin
after covid- management performa
management seperti
19:Priority supply chain
supply chain cost,
indicators using
persaingan pasar,
F-AHP
quality, adaptasi,
consumer issues.
Perlunya evaluasi
pemasok secara
lebih lanjut dan
menjalin kerjasama
dengan lebih baik.
7 [ CITATION COVID-19 Membahas Penglolaan Aspek-aspek Deskripti
Lut20 \l impact on mengenai masalah produksi dengan penting dalam f,
9
Nama Persamaan dan Perbedaan
Judul
NO Peneliti Dan Hasil Penelitian Lingkup
Penelitian Obyek Metode
Tahun Masalah
rantai pasok serta
logistik serta
produksi dan
konsumsi di masa
covid-19 yang
skala besar tidak
sutainble kedua membahas
dapat dilakukan
production and bagaimana bisnis literature
1057 ] karena adanya produksi
operations menangani riview
pandemi covid-
management manajemen kerja
19
yang aman serta
terjamin. Ketiga,
penglolaan
produksi yang lebih
besar.
C. Rumusan Masalah
Indonesia juga salah satu perusahaan yang terdampak pandemi. Mitra Hotel
jarang melakukan order akibat penurunan jumlah kunjungan hotel, dan adanya
pengrajin di Solo dan Jepara apabila ada pesanan. Pabrik yang berada di
karyawan work from home (WFH), pabrik hanya di fungsikan apabila adanya
10
yang berada di Solo dan Jepara. Proses produksi sampai barang setengah jadi
management pada saat pandemi serta apa saja hambatan serta cara
penanggulangannya.
Indonesia?
chain management.
11
F. Manfaat Tugas Akhir
1. Bagi Perusahaan
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teoritis
1. Ekspor
a. Pengertian
b. Dasar Hukum
kegiatan ekspor:
13
3) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 25/KM.4/2021 berisi
apabila sistem ini berjalan dengan baik maka keadaan perusahaan dapat
14
Pengertiannya adalah proses bagaimana perusahaan mendapat supplier
atau pemasok bahan baku dari luar guna mendukung proses produksi.
1057 ]
Secara umum banyak sekali tujuan dari penerapan sistem Supply Chain
b. Mengurangi waktu
15
efektif kegiatan produksi. Contohnya pertimbangan
c. Mengurangi biaya
Kri16 \l 1057 ]
Gambar 2.1
Ilustrasi Proses Supply Chain Management
a. Customer (Pelanggan)
16
b. Planning(Persiapan)
c. Purchasing (Transaksi)
bahan mentah apa saja yang akan dibutuhkan untuk melakukan proses
produksi.
quality control bahan baku guna mendapatkan bahan baku yang baik
e. Production(Produksi)
sesuai dengan order customer. Barang yang sudah jadi melalui lagi
f. Delivery (Pengiriman)
Barang sudah jadi lalu akan dikemas dan dimuat oleh jasa kirim.
melakukan order.
17
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Waktu Penelitian
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penelitian
Minggu ke Divisi Kegiatan
1 Umum Perkenalan perusahaan tentang outline,
brief company, history.
2 Copy Writer Penulis membantu embuat konten artikel
untuk materi digital marketing
3 Copy writer Penulis membuat artikel untuk media sosial
sebagai langkah digital marketing
4 Copy Writer Penulis membuat artikel untuk website
perusahaan
5 Grafis Membuat desain untuk referensi pembuatan
katalog produk
6 Grafis Membuat desain untuk referensi pembuatan
katalog produk
7 Grafis Membuat desain untuk referensi pembuatan
katalog produk
8 Umum Membuat data visitor pameran yang
berkunjung ke stand
9 Produksi Penulis membantu menghitung kebutuhan
kayu untuk proses produksi.
10 Gudang Membantu mencatat serta menghitung stok
aksesoris serta kayu yang ada di gudang.
11 Produksi Penulis membantu mencatat kekurangan
produk saat proses quality control
12 Gudang Penulis membantu input stok kayu saat
datang.
18
13 Produksi Penulis membantu mencari stok kain untuk
buyer
14 Produksi Penulis membantu saat proses quality
control sampel barang yag datang
15 Produksi Penulis membantu menghitung stok
aksesoris yang akan dipakai finishing
16 Finishing Penulis membantu melabeli barang yang
sudah di packing sesuai dengan barang.
17 Produksi Penulis membantu Proses quality control
saat barang dikirim ke gudang
proses penurunan barang, quality control, serta pengecekan bahan baku saat
turun ke gudang.
1. Jenis Data
a. Data Kualitatif
19
perusahaan seperti sejarah berdiri, Deskripsi perusahaan, jumlah
karyawan / divisi, dan data lain yang berbentuk kata yang bukan
tertulis.
apa yang akan diteliti[ CITATION Kas08 \l 1057 ]. Pada penulisan kali ini
penelitian ini.
2. Sumber Data
a. Data Primer
dianggap lebih valid (akurat), karena data di tampilkan secara jelas dan
terperinci (Supomo,2010).
20
Berdiri perusahaan, tentang perusahaan, data penjualan perusahaan
b. Data Sekunder
Umumnya data sekunder berbentuk data yang sudah diolah dan siap di
akhir, buku, skripsi, penelitian terdahulu dll yang dapat di akses secara
a. Wawancara
melakukan wawancara :
21
1) Menyiapkan Pertanyaan-pertanyaan terlebih dahulu yang akan
wawancara.
b. Observasi
22
[ CITATION Riy10 \l 1057 ]Penelitian ini menggunakan observasi secara
c. Dokumentasi
penelitian.
yang berisi subjek maupun objek yang akan diteliti lebih lanjut. Metode
yang akan diteliti, menggambarkan, serta meringkas tentag masalah apa yang
akan diteliti [ CITATION Wir06 \l 1057 ]. Dalam merancang terdapat dua hal
23
1. Pengumpulan data
2. Reduksi data
Tahap ini adalah bentuk penyederhanaan dari data yang diperoleh hingga
Indonesia selama 4 bulan. Data yang penulis dapatkan dari proses magang
3. Penyajian data
Data yang telah diolah akan ditampilkan sehingga mudah untuk dipahami
4. Penarikan kesimpulan
Tahap terakhir dalam penelitian ini adalah data yang telah diolah dan
makna.
ikan yang berfungsi mengidentifikasi efek atau sebab dari berbagai macam
24
diagram yang menyerupai tulang ikan lalu menulis masalah yang terjadi
terjadi dan mengapa suatu proses tidak dapat berjalan dengan baik.
25
BAB IV
meningkatnya kurs dolar AS. Hal itu membuat salah satu perusahaan asing
perusahaan tersebut adalah salah satu cabang yang di pimpin oleh ibu
kesah para karyawan tersebut munculah ide dari ibu Nuri untuk
Indonesia (AFI).
karena orderan yang terus meningkat dan pabrik tak dapat menampung
26
jumlah produksi yang terus naik Aninda Furniture Indonesia memindah
kan lokasi ke Jl. Ir. Juanda No. 402 Pucangsawit pada 2002 dengan sistem
kontrak selama satu tahun. Pada taun itu perusahaan terus berkembang dan
Solo dan Jepara guna memudahkan produksi massal, dan di pabrik hanya
order yang sangat kecildan dapat memproduksi jumlah yang banyak dalam
waktu tertentu.
27
2. Struktur Organisasi CV Aninda Furniture Indonesia
Direktur
Gambar 4.1
Struktur Organisasi CV Aninda Furniture Indonesia
Sumber : CV Aninda Furniture Indonesia , 2021
a. Direktur
b. Keuangan
c. Umum
28
Bagian umum bertugas berkoordinasi dan mengawasi kinerja
manusia.
d. Produksi
antara lain :
furniture.
e. Marketing
seperti sosial media, website, pameran dll. Salah satu cara marketing
akan dipasarkan.
29
I. Pembahasan
Pengecekan Kilndry
Gambar 4.2
Upstream CV Aninda Furniture Indonesia
a. Purchase Order
30
Bagian ekspor akan menerima pesanan produk setelah
b. Bagian Produksi
31
Gambar 4.3
Perhitungan rangka kayu coffe table
Sumber: CV Aninda Furniture Indonesia (2021)
c. Bagian keuangan
digunakan untuk satu kali produksi barang seperti biaya bahan baku,
Finish
Hardware and Finishing
No Finish By Page Qty Supplier / Code size By U.Price Amount
TOTAL Rp Rp 1,102,608
32
Gambar 4.4
Perhitungan produksi coffe table
Sumber: CV Aninda Furniture Indonesia (2021)
d. Supplier
order bahan baku seperti kayu, kain, dan aksesoris produk untuk
f. Pengecekan
barang turun digudang serta sebelum proses kiln dry pada kayu. Pada
saat ini biasanya rawan kesalahan seperti ukuran kayu yang tidak
sesuai, kualitas kayu yang kurang baik, kayu terdapat rayap, aksesoris
kurang. Apabila terjadi kecacatan pada bahan baku maka bahan baku
g. Kiln dry
33
Kiln dry adalah proses memasukan kayu kedalam suatu
atau mengurangi kadar air pada kayu. Kayu yang datang dari supplier
dikeringkan agar tidak terdapat jamur dan kualitas kayu menjadi lebih
baik. Kayu yang baik memiliki kadar air sekitar 15%-17%. Masalah
yang sering timbul pada saat proses ini adalah pengeringan yang tidak
Stuffing Bahan
Baku
Pembuatan Pengiriman Ke
sampel / Kirim Pengrajin
gudang
34
Produksi massal
Kirim Kembali
kepabrik
Gambar 4.5
Alur Produksi CV Aninda Furniture Indonesia dimasa Pandemi
a. Stuffing
Kayu yang telah melalui proses kiln dry akan dimuat untuk
dikirimkan ke pengrajin area solo dan jepara karena di pabrik tidak ada
pakai.
desain apabila telah dibuat apakah sama dengan yang diinginkan oleh
dan apabila belum sesuai dengan desain akan direvisi kembali hingga
b. Pengolahan kayu
35
Kayu yang baru datang akan di potong sesuai dengan ukuran
ini biasanya muncul kayu reject akibat lubang ataupun noda hitam
warna cat .
c. Obat Hama
Kayu sangat rentan sekali terkena jamur dan hama maka dari
furniture.
d. Amplas
yaitu saat awal, setelah pengobatan hama dan setelah proses dempul
e. Perakitan
36
Perakitan adalah proses penggabungan bahan kayu yang sudah
pintu,gagang,engsel dll.
g. Finishing
furniture seperti capit udang, gagang pintu, sepatu dll serta diamplas
h. Quality control
37
yang sering terjadi adalah ukuran yang berbeda beberapa cm, warna
yang tidak rata,bagian masih kasar, kotor, bahkan kadar air furniture
i. Packing
Yang terakhir kardus akan di tempel label yang berisi nama pemesan
6. Persediaan
potong dari supplier yang sudah di potong lalu sampai pabrik melalui
proses pengeringan agar kadar air berkurang. Apabila sudah kering kayu
ini akan dijadikan stok bahan baku apabila ada pesanan. Berlaku juga
38
7. Perbedaan Supply Chain Management Sebelum dan Sesudah Adanya
Pandemi
mereka pada satu atap pabrik, dimulai dari proses barang mentah sampai
timbal balik yag baik bagi kedua belah pihak dan menimbulkan
chain management.
pasar internasional, maka dari itu konsumen atau retail mereka berasal
39
dari berbagai negara. CV Aninda Furniture Indonesia berusaha
yang mereka inginkan agar menjadi nilai tambah bagi konsumen atau
memasok project lobi serta hotel selama bertahun tahun dengan bahan
berlapis kain, serta tenun . baik untuk luar ruangan maupun dalam
d. Efisiensi
40
Menggunakan cara kerja yang efisien CV Aninda Furniture Indonesia
e. Moto Pelayanan
Indonesia:
41
penting karena toko retail akan menjual lagi ke konsumen akhir
Alat terbatas
Cuaca yang tak menentu
Pengendalian kualitas tidak memenuhi syarat
Diagram fishbone penyebab hambatan suply chain management saat proses produksi CV
Aninda Furniture Indonesia
a. Metode
b. Man
43
1) Kurangnya tenaga kerja pada saat produksi membuat kadang
Pada bagian finishing yang hanya dua sampai tiga orang saja
packing.
c. Material
proses finishing.
44
Pengukuran kinerja karyawan produksi tidak dapat dilakukan secara
serta terkendala oleh jarak yang jauh yaitu jepara. Pengukuran kinerja
e. Mother nature
modern.
45
memperbaiki karena tidak terdapat mesin cadangan
diproduksi adalah khusus untuk pasar luar negeri atau produk ekspor.
kata lain tidak menerima produk ekspor ini saat pandemi contohnya
lancar.
46
BAB V
A. KESIMPULAN
sudah cukup baik karena hubungan yang erat antar komponen sudah saling
supplier bahan baku serta pengrajin sehingga semakin mudah utuk proses
koordinasinya.
semua proses dilakukan dalam satu atap mulai dari barang mentah hingga
baru yakni dengan cara kayu yang datang dari supplier akan dikurangi
kadar airnya melalui proses kiln drysetelah proses kiln drykayu akan
akan melalui proses pemotongan kayu sesuai ukuran barang yang akan
perakitan kayu agar menjadi bentuk yang diinginkan seperti kursi, table,
47
tempat tidur. Setelah terbentuk rangka setengah jadi akan dilakukan proses
penghalusan lagi serta pemberian obat hama agar furniture tahan lama dan
terbebas dari jamur. Rangka yang sudah diamplas serta diberi obat hama
kasar bagian-bagian yang kurang rata. Setelah proses amplas kayu akan
diberi cat dasar menggunakan alat kompresor agar lebih rata dalam
sesuai ketebalan yang diinginkan.Kayu yang sudah diberi cat dasar akan
didempul pada bagian yang berlubang serta memiliki mata agar rata.
menggunakan cara manual agar bekas tambalan rata. Saat tambalan sudah
garis alami pada kayu. Selanjutnya adalah proses coating yang akan
furniture tersebut sudah sesuai dengan standar dan desain, apabila lolos
quality control produk akan direvisi ulang sesuai dengan kesalahan atau
48
menjadi barang setengah jadi lalu akan dikirimkan balik ke pabrik sroyo
guna proses finishing, hal ini sangat memakan banyak waktu serta
J. SARAN
antar komponen yang terlibat di proses ini harus saling melengkapi agar
sekalipun.
adanya pengiriman bahan baku yang berulang, karena bahan mentah yang
49
dikeringkan di pabrik akan dikirim ke pengrajin lalu setelah menjadi
barang setengah jadi atau rangka mentah akan dilakukan proses finshing
dilakukan dengan memilih pengrajin terdekat seperti area Solo raya yang
dekat dengan pabrik tempat furniture akan di finishing sampai siap ekspor.
50
DAFTAR PUSTAKA
51
Muhammad Salman HabibFarooq, M. U., Hussain, A., & Masood, T. (2021).
Supply Chain Operations Management in Pandemics A State-of-the-Art Review
Inspired by COVID-19. Engineering Journal , 13.
Paoki, K. (2016). Analisis Manajemen Rantai Pasok Pada Ponsel Samsung Di
Samsung Center ITC Manado. EKONOMI , 16, 331-336.
Perancangan Tahapan Pengembangan Rantai Pasok Industri Furnitur Menuju
Industri 4.02020Jurnal Management 91
S, F. (2018). Jurnal Ekonomi. Identifikasi dan Strategi Penanganan Supply Chain
Di PT Batik Danar Hadi , 23.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono2016Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&DBandungPT
Alfabet
Sunil et.al., L., A. K., S. K., & Y. K. (2020). COVID-19 impact on sustainable
production and operations management. Business , 1-7.
Swanson, D., & Santamaria, L. (2021). Pandemic Supply Chain Research A
Structured Literature. Business Journal , 5.
T. E., Loho, A. E., & Mandei, J. R. (2018). Deskripsi Rantai Pasok Mebel
Berbahan Baku Kayu Kelapa (Studi Kasus Di BLPT GMIM Kaaten Kota
Tomohon). Jurnal Managemen , 14, 247-256.
Tanzeh, A. (2011). Metodologi penelitian Praktis. Yogyakarta: Teras.
Turban, R. P. (2012). Peran Supply Chain Management dalam Sistem Produksi
dan. Benefit Journal of Management and Business , 16(2), 91-98.
W, C., J.Ketchen, D., & L.Darby, J. (2020). Pandemics and Supply Chain
Management Research Toward a Theoretical Toolbox. Journal Management , 51,
4.
Wirartha, I. M. (2006). Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi dan Tesis.
Yogyakarta: Andi.
Yatim, R. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC.
52
53