Anda di halaman 1dari 14

TIM PENGENDALIAN INFLASI PUSAT

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN


REPUBLIK INDONESIA

RAKORPUSDA PENGENDALIAN INFLASI 2022

SINERGI KEBIJAKAN UNTUK


MENDUKUNG STABILISASI HARGA
Dr. Iskandar Simorangkir, S.E., M.A
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI

Rabu, 14 September 2022


1
Perkembangan Ekonomi, Inflasi dan Strategi Kebijakan
TIM PENGENDALIAN INFLASI PUSAT
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
PEREKONOMIAN
DI TENGAH KETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL, PEREKONOMIAN INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA TUMBUH POSITIF
• Kombinasi berbagai ketidakpastian di tahun 2022 memberikan tekanan pada pemulihan ekonomi dunia dan meningkatkan kekhawatiran akan risiko resesi. IMF
di Juli 2022 memangkas proyeksi ekonomi global dari 3,6% menjadi 3,2% tahun 2022, termasuk AS dan China. Outlook inflasi global direvisi keatas akibat
kenaikan harga pangan dan energi serta ketidakseimbangan supply-demand.
• Di tengah meningkatnya risiko ketidakpastian global, pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat sebesar 5,44% (YoY) pada Triwulan II-2022, atau tumbuh
diatas 5% selama 3 triwulan berturut-turut.
DOWNSIDE RISK PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI PERTUMBUHAN EKONOMI KUARTALAN (%YOY)

Proyeksi Ekonomi Global Tahun 2022-2023 (%)


2021 2022f 2023f
8
Ketidakpastia 6.1 7.07
5.7 5.8
nPandemidan
VarianBaruC
OVID-19 6 5.44
5.07 5.05 5.02 4.97 5.02 5.01
Peningkatanu 3.2 3 3
2.9 2.9 2.8
PerubahanIkli tang di 4 3.51
m negaraberke 2.97
mbang -0,4 -0,7 -1,2 -0,2 -1,5 -0,4

IMF (Jul'22) WB (Jun'22) OECD (Jun'22)

KrisisEnergi& Disrupsiranta *% perubahan dari proyeksi sebelumnya 0


amp;Pangan ipasokglobal -0.70

-2.19
PROYEKSI INFLASI -2

-3.49
Normalisasik Perang
ebijakanmone Negara
Rusia– Dunia Negara Maju -4
ter Berkembang
Ukraina -5.32
2022 2023 2022 2023 2022 2023
Kenaikanharg -6
akomoditasd 8,3% 5,7% 6,6% 3,3% 9,5% 7,3% Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
anInflasiglob (0,9) (0,9) (0,9) (0,8) (0,8) (0,8) 2019 2020 2021 2022
al
Sumber: WEO IMF Juli 2022

www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI *)negara terpilih mencakup 83% output dunia 3
Hingga Agustus 2022, Inflasi Tercatat Sebesar 3,63% (ytd) atau 4,69% (yoy)
TIM PENGENDALIAN INFLASI PUSAT
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Terutama dipengaruhi oleh komponen Volatile Food
❑ Hingga Agustus 2022 terjadi inflasi sebear 3,63% (ytd), atau 4,69% (yoy). Inflasi selama 2022 menunjukkan peningkatan namun mulai menurun pada Agustus dimana
terjadi deflasi sebesar -0,21% (mtm).
❑ Deflasi Agustus terutama disumbang oleh komponen inflasi bergejolak (VF) yang mengalami deflasi sebesar -2,90% (mtm). Deflasi VF terutama disumbang oleh
penurunan harga a.l. bawang merah, aneka cabai, minyak goreng, dan daging ayam ras.
❑ Sementara itu, komoditas VF yang mengalami kenaikan harga adalah beras dan telur ayam ras. Kenaikan harga beras dipicu oleh kenaikan harga gabah karena adanya
serangan hama di beberapa daerah, seperti Kalimantan Selatan, Lampung, dan Jawa Timur. Sementara itu, kenaikan telur ayam ras masih disebabkan oleh harga pakan
yang masih fluktuatif.
❑ Secara tahunan inflasi VF tercatat sebesar 8,93% (yoy), menurun jika disbanding bulan sebelumnya sebesar 11,47% (yoy). Meskipun menurun, namun inflasi VF masih
cukup tinggi (kesekatan HLM TPIP 2022 3-5% (yoy))
Inflasi Per Komponen (%, YoY) Komoditas Penyumbang Inflasi/Deflasi Agustus 2022
12 Umum Inti Administrated Price Volatile Food

INTI
Uang
10 Biaya Kontrak Sekolah SD
Emas
8.93 Kuliah Rumah Perhiasan
0,03%
0,05% 0,03% -0,01%
8
6.84
6
4.69

VF
Bawang
4 Telur Ayam Merah Cabai Merah Cabai Rawit Minyak Daging Tomat
3.04 Beras Ras -0,12% -0,07% Goreng Ayam Ras -0,03%
-0,15%
0,02% 0,01% -0,06% -0,06%
2

0
Mei

Jul

Mei
Mei

Jul

Mei

Jul

Juni
Juli
Feb

Feb
Agt

Okt

Sept
Okt

Sept
Jan
Feb

Jun

Jan

Jun

Jan

Jun

Jan
Feb
Sept

Agt

Okt

Agt
Mar

Mar
Apr

Mar

Apr
Des

Nov
Des

Nov
Des
April

April
Agt

AP
Mar
Nov

Tarif
-2 2019 2020 2021 2022 Angkutan
Tarif Listrik Udara
BBRT
0,02% -0,03%
0,04%
Inflasi Per Komponen (%, MtM)
2021 2022
Bobot SBH Andil Agt
2018
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt
Umum 100 0,26 0,10 0,08 0,13 0,32 -0,16 0,08 0,03 -0,04 0,12 0,37 0,57 0,56 -0,02 0,66 0,95 0,40 0,61 0,64 -0,21 -0,21
Inti 65,45 0,14 0,11 -0,03 0,14 0,24 0,14 0,07 0,21 0,13 0,07 0,17 0,16 0,42 0,31 0,30 0,36 0,23 0,19 0,28 0,38 0,24
AP 18,09 -0,19 0,21 0,02 0,11 0,48 -0,21 0,05 0,02 0,14 0,33 0,37 0,45 0,38 0,18 0,73 1,83 0,48 0,27 1,17 0,33 0,06
VF 16,46
www.ekon.go.id
1,15 -0,01 0,56 0,15
perekonomianRI
0,39 -1,23 0,14
perekonomianRI
-0,64 Kemenko
-0,88Perekonomian
0,07 RI1,19 2,32 1,30 -1,50 1,99 2,30 0,94
Sumber: BPS
2,51 1,41 -2,9 -0,51 xx4
TIM PENGENDALIAN INFLASI PUSAT
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Ada 27 Provinsi Berada di Atas Inflasi Nasional (YoY) Agustus 2022
Secara spasial mayoritas komoditas yang memberikan andil tertinggi terhadap deflasi (mtm) di daerah adalah cabai merah,
bawang merah, angkutan udara dan minyak goreng. Sementara komoditas yang memberikan andil inflasi (mtm) al: Bahan
Bakar Rumah Tangga, beras dan aneka ikan.
10 Kota/Kabupaten Inflasi Tertinggi (%, yoy)
Inflasi Provinsi Agustus 2022 (%, YoY) Luwuk 7.78
Jambi 7.70
Jambi 7.77
Sumatera Barat 7.10 Kotabaru 7.53
Kalimantan Tengah 6.94
Maluku 6.66 Sampit 7.50
Papua 6.50
Bali 6.39 Tanjung Selor 7.44
Kepulauan Bangka Belitung 6.37
Aceh 6.33
Jayapura 7.40
Sulawesi Tengah 6.16 Sintang 7.39
Kepulauan Riau 6.00
Nusa Tenggara Barat 5.88 Bungo 7.20
Riau 5.85
Kalimantan Selatan 5.80
Padang 7.14
Lampung 5.70 Sibolga 6.91
Bengkulu 5.61
Sulawesi Tenggara 5.56 10 Kota/Kabupaten Inflasi Terendah (%, yoy)
DI Yogyakarta 5.52
Kalimantan Utara 5.51
Sumatera Selatan 5.45
Jakarta 3.3
Sumatera Utara 5.39 Sukabumi 4.29
Jawa Timur 5.21
Jawa Tengah 5.03 Cirebon 4.37
Sulawesi Selatan 5.02 Bogor 4.6
Kalimantan Timur 4.96
Nusa Tenggara Timur 4.94 Bandung 4.63
Sulawesi Barat 4.77
Jawa Barat 4.74
Tembilahan 4.88
Nasional 4.69 Lhokseumawe 4.99
Banten 4.58
Kalimantan Barat 4.43
Pematang Siantar 5.01
Gorontalo 4.19 Dumai 5.18
Maluku Utara 3.86
Sulawesi Utara 3.84 Medan 5.3
DKI Jakarta 3.30
Papua Barat 3.15 Sumber : BPS, diolah

www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 5


Arahan Presiden dalam Rakornas Pengendalian Inflasi
TIM PENGENDALIAN INFLASI PUSAT
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

Presiden RI memberikan 52022


(lima) arahan kepada TPIP dan TPID dalam menjaga stabilitas harga dan meningkatkan ketahanan pangan untuk
mendukung daya beli masyarakat dan pemulihan ekonomi nasional.
Memperkuat identifikasi sumber tekanan inflasi di daerah melalui pemanfaatan
1 data makro dan mikro serta data detail.
Memperluas kerja sama antardaerah (KAD) guna mengurangi disparitas
pasokan dan harga antarwilayah. TPIP dan TPID perlu mengidentifikasi wilayah
2 surplus dan defisit serta menjadi fasilitator untuk mendorong kerjasama antar
daerah dalam pengendalian inflasi.
Menurunkan biaya transportasi dengan memanfaatkan fasilitasi distribusi
3 perdagangan antardaerah dan termasuk menurunkan harga tiket pesawat
dengan menambah jumlah pesawat.
Mengoptimalkan penggunaan anggaran belanja tidak terduga untuk
4 mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.
Mempercepat penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
5 untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
 Presiden RI menekankan pentingnya melakukan extra effort dalam pengendalian inflasi karena saat ini Indonesia masih menghadapi
tantangan berat baik dari global maupun domestik – Rakornas Pengendalian Inflasi 2022
 “Belanja tidak terduga bisa digunakan untuk mengatasi inflasi. Dengan cara apa, ya tutup biaya transportasi, tutup biaya distribusi
dari yang ada di lapangan” – Sarasehan 100 Ekonom Indonesia
 “2% dari Dana Transfer Umum, bisa digunakan untuk subsidi dalam rangka menyelesaikan akibat dari penyesuaian harga BBM”
Pertemuan Presiden dengan seluruh Kepala Daerah, 12 September 2022

www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 6


TIM PENGENDALIAN INFLASI PUSAT
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Langkah – Langkah Extra Effort Menjaga Stabilisasi Harga
dalam Rangka Pengendalian Inflasi Daerah
Untuk mengantisipasi kenaikan inflasi pada akhir tahun, diminta daerah untuk melaksanakan langkah aksi sebagai berikut:

1 Memperluas kerja sama antardaerah (KAD)


terutama untuk daerah surplus/defisit dalam
5 Mempercepat implementasi program
tanam pangan pekarangan (misalnya cabai),
menjaga ketersediaan suplai komoditas untuk mengantisipasi tingginya permintaan
di akhir tahun
2 Melaksanakan Operasi Pasar dalam
memastikan keterjangkauan harga dengan
melibatkan berbagai stakeholders
6 Menyusun Neraca Komoditas Pangan
Strategis oleh seluruh pemerintah daerah

3 Pemanfaatan platform perdagangan digital


untuk memperlancar distribusi 7 Memperkuat sarana-prasarana penyimpanan
produk hasil panen (misalnya cold storage)
terutama di daerah sentra produksi
4 menggunakan anggaran Belanja Tak Terduga
(BTT) dalam pengendalian inflasi,
mengoptimalkan Dana Alokasi Khusus (DAK) 8 Memperkuat sinergi TPIP-TPID melalui
Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan
Fisik untuk tematik ketahanan pangan dan (GNPIP) untuk mempercepat stabilisasi harga
pemanfaatan 2% DTU untuk membantu
sektor transportasi dan tambahan
perlindungan sosial

www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 7


Tambahan Bantalan Sosial untuk Menjaga Daya Beli Masyarakat
TIM PENGENDALIAN INFLASI PUSAT
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

Dari Tekanan Kenaikan Harga Global


• Sesuai instruksi Presiden RI, Pemerintah memberikan bantalan perlindungan sosial dan menjaga daya beli masyarakat, pemerintah akan
memberikan 3 jenis tambahan bantalan sosial yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT), Bantuan Subsidi Upah (BSU) dan Pemerintah daerah
agar menggunakan 2% Dana Transfer Umum (DTU) sebagai tambahan bantalan sosial untuk membantu sektor transpotasi seperti
angkutan umum, ojek, bahkan nelayan, serta memberikan perlinsos tambahan.
• Secara keseluruhan, total anggaran yang dialokasikan untuk ketiga bantalan sosial tersebut adalah sebesar Rp24,17 T, terdiri dari Rp12,4 T
untuk BLT, Rp9,6 T untuk subsidi upah, dan Rp2,17 T DTU untuk bantuan sektor transportasi dan perlinsos tambahan.
• Pemberian berbagai bantalan sosial ini diharapkan dapat melindungi daya beli masyarakat dari tekanan kenaikan harga global dan juga
mengurangi angka kemiskinan di Indonesia.

Rp 12,4 Triliun Rp 9,6 Triliun Rp 2,17 Triliun

Bantuan Langsung Tunai Bantuan Subsidi Upah Alokasi 2% Dana Transfer Umum (DTU)
(BLT) kepada 20,65 juta (BSU) kepada 16 juta untuk sektor transportasi dan
KPM Pekerja perlinsos tambahan

Sumber: Kementerian Keuangan


www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 8
Monitoring Harga Pangan Strategis Dan Penyesuaian Tarif
Angkutan/Logistik Pasca Penyesuaian Harga BBM
TIM PENGENDALIAN INFLASI PUSAT
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Perkembangan Harian Harga Komoditas Pangan Strategis
• Secara Nasional harga komoditas pangan strategis mayoritas bergerak stabil. Harga beras, minyak goreng, dan gula pasir tidak mengalami perubahan secara dtd. Harga
telur ayam dan cabai merah mengalami penurunan. Sementara daging ayam, daging sapi, bawang merah, bawang putih, dan cabai rawit mengalami kenaikan secara
dtd.
• Pasca kenaikan harga BBM, sejumlah komoditas mengalami lonjakan signifikan. Komoditas yang berada dalam tren meningkat pasca kenaikan harga BBM yaitu daging
sapi, daging ayam, bawang putih, dan cabai rawit.

Beras Daging Ayam Daging Sapi Telur Ayam Bawang Merah


34,750
31,300 36,750
12,000 133,950
36,300
11,950
133,800
34,500

30,600

02/09 05/09 06/09 07/09 08/09 09/09 12/09 02/09 05/09 06/09 07/09 08/09 09/09 12/09
/2022 /2022 /2022 /2022 /2022 /2022 /2022 /2022 /2022 /2022 /2022 /2022 /2022 /2022

Bawang Putih Cabai Merah Cabai Rawit Minyak Goreng Gula Pasir

60,400 19,950
19,850 15,100 15,100

66,200
57,250
28,600
62,900

02/09 05/09 06/09 07/09 08/09 09/09 12/09 02/09 05/09 06/09 07/09 08/09 09/09 12/09
/2022 /2022 /2022 /2022 /2022 /2022 /2022 /2022 /2022 /2022 /2022 /2022 /2022 /2022

Sumber: PIHPS, diakses pada 12 September 2022


www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 10
TIM PENGENDALIAN INFLASI PUSAT
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Perkembangan Harga Komoditas Pangan Strategis Minggu Ke-1 September
• Secara mingguan, komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga cukup signifikan yaitu cabai merah, cabai rawit, beras dan bawang merah
• Cabai Merah  21 Provinsi (Riau, Lampung, Bengkulu, Jawa Tengah, Sumatera Selatan)
• Cabai Rawit  12 Provinsi (Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah, Jambi)
• Beras  5 Provinsi (Sumatera Barat, Riau, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, Banten)
• Bawang Merah  1 Provinsi (Bali)
Beras Minyak Goreng Cabai Merah Cabai Rawit Gula Pasir
Curah

5 Provinsi 9 Provinsi 9 Provinsi


2 Provinsi (Maluku, 14 Provinsi
Kaltara) 8 Provinsi (Kalbar, Kaltim, 13 Provinsi (Riau, Sulbar, 25 Provinsi (Kepri,
17 Provinsi Kalteng, Sulteng, NTB Bali, Kalbar, Aceh)
27 Provinsi Kaltim, Kaltara,
21 Provinsi (Riau, Papua)
5 Provinsi (Sumbar, - 12 Provinsi (Sumbar,
Lampung, Bengkulu, Sumsel, NTB, Jateng,
Riau, Kalsel, Sumut, -
Jateng, Sumsel) Jambi)
Banten)

Bawang Putih Telur Ayam Daging Ayam Daging Sapi


Bawang Merah

19 Provinsi 13 Provinsi 18 Provinsi 22 Provinsi 2 Provinsi


14 Provinsi (Banten, Jatim, 21 Provinsi 16 Provinsi 12 Provinsi 32 Provinsi
papbar, DKI Jakarta) (Lampung, Jatim, -
1 Provinsi (Bali) Sumut) - -
-
Keterangan: Deflasi Kenaikan 0-10% Kenaikan >10% *Pada komoditas beras dan gula pasir Kenaikan 0-1% Kenaikan >1%

www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI Sumber: PIHPS, Perbandingan harga M1 September dibandingkan M5 Agustus 2022 11
TIM PENGENDALIAN INFLASI PUSAT
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
PEREKONOMIAN
KETAHANAN STOK KOMODITAS PANGAN STRATEGIS M1-SEPTEMBER 2022
REPUBLIK INDONESIA • Per minggu ke-1 September, ketahanan stok komoditas bawang putih, daging ayam, dan daging sapi berada dalam level surplus/tahan di 34 provinsi.
• Rawan  Cabai besar (17 provinsi), Telur Ayam (8 provinsi)
• Rentan/Tidak Aman  Cabai Rawit (10 provinsi), Cabai Besar (10 Provinsi), Bawang Merah (6 provinsi)
Beras Jagung Cabai Besar Cabai Rawit Gula Pasir

29 Provinsi 29 Provinsi 7 Provinsi 10 Provinsi 27 Provinsi

5 Provinsi (Riau, Babel, 17 Provinsi (Kaltim, Sumut, 14 Provinsi (Jabar, Banten, 7 Provinsi (Pabar, Papua,
2 Provinsi (Kalteng, Kaltim)
Kepri, Maluku Utara, Papua Kalsel, Aceh, dll) DKI, Lampung, Sultra) Sulut, Kaltim, Kaltara
Barat)
2 Provinsi (Kepri, Babel) 10 Provinsi (Riau, Kepri, 10 Provinsi (Malut, Pabar,
- Kaltara, Babel, Kalteng) Kaltara, Babel, Maluku) -

Bawang Merah Bawang Putih Telur Ayam Daging Ayam Daging Sapi

14 Provinsi 34 Provinsi 23 Provinsi 34 Provinsi 34 Provinsi


4 Provinsi (Sumsel, DKI
Jakarta, Sulsel, Sultra) - 8 Provinsi (Aceh, NTB, - -
Kalteng, Kaltim, Kaltara,
6 Provinsi (Kaltara, Babel, Sultra, Malut, Pabar)
Malut, Papua, Papua Barat - - -
Maluku) 3 Provinsi (NTT, Maluku,
Papua)

Rentan/Tidak
Keterangan: Surplus/Tahan Rawan
Aman
Sumber: Badan Pangan Nasional
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI
Kenaikan Tarif Beberapa Sektor Jasa dan Tarif Angkutan Atas Penyesuaian Harga BBM
TIM PENGENDALIAN INFLASI PUSAT
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

Penyesuaian harga BBM direspon dengan adanya kenaikan tarif angkutan sekitar 33,6% dan tarif logistik yang diperkirakan berkisar 25% hingga 40%.

No Asosiasi/Organisasi Nasional Keterangan


1 Kementerian Perhubungan Tarif dasar angkutan antar-kota antar-provinsi (AKAP) menjadi Rp159/km/orang dari Rp119/km/orang, atau
meningkat 33,6%
2 Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (APTINDO) Kenaikan tarif 25%. Penaikan tarif tersebut telah berlaku sejak penerbitan surat pemberitahuan, Senin
(5/9/2022).
3 Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Kenaikan tarif masih belum diputuskan, tetapi sudah state bahwa dampak BBM terhadap cost sebesar 35-
40%
4 Asosiasi Perusahaan Jasa Ekspres Indonesia (Asperindo) Kenaikan tarif maksimal 25%

5 Asosiasi Logistik Indonesia Kenaikan tarif akan diumumkan dalam 30 hari ke depan

Penyesuaian harga BBM juga direspon oleh berbagai asosisasi pengusaha angkutan di berbagai daerah. Kenaikan tarif rata-rata maksimal berkisar 33,3%.
No Asosiasi/Organisasi Daerah Keterangan
1 Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Bogor tarif jarak dekat naik sebesar Rp1.000, jarak sedang naik Rp1.500 dan tarif jarak jauh naik Rp2.000.

2 Asosiasi Driver Sinjai (ADS) Penyesuaian tarif angkutan umum dengan kenaikan mencapai 30%
3 Asosiasi Pengusaha Rental Mobil Banda Aceh-Aceh Besar (Asperba) Kenaikan biaya rental mobil hingga Rp50.000 per hari.

4 Asosiasi Pengusaha Persewaan Kendaraan Yogyakarta (APPKY) Kenaikan tarif jasa sewa hingga 30% 
5 Asosiasi Trevel Sanggau (Astras) Tarif angkutan travel Sanggau-Pontianak naik Rp25.000-Rp50.000
6 Asosiasi Pengusaha Rent Car Daerah (Asperda) DIY Kenaikan 20-30%
7 Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur Penyesuaian tarif dasar angkutan orang itu mulai berlaku per 6 September 2022 sebesar Rp1.000 hingga
Rp2.000 per orang (naik 25% - 33,3%)
8 Organda DKI Jakarta estimasi kenaikan tarif berkisar 12,5 % - 17,5 % dari beberapa moda transportasi atau sekitar Rp 1000
9 Pemerintah Kota Tasikmalaya kenaikan tarif angkutan kota (angkot) sebesar 31%
10 Organda Kabupaten Bekasi mengusulkan tarif angkutan umum naik sebesar 15% untuk seluruh trayek operasional daerah

www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI Sumber: berbagai sumber 13


#UntukEkonomiIndonesia

TERIMA KASIH
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Gedung Ali Wardhana
Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4
Jakarta Pusat

@perekonomianRI ekon.go.id perekonomianRI

Anda mungkin juga menyukai