Anda di halaman 1dari 11

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

REPUBLIK INDONESIA

Kebijakan
Kredit Usaha Rakyat
(KUR) Tahun 2023
Iskandar Simorangkir
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan

Y o g y a k a r t a , 1 9 J a n u a r i 2 0 2 3
| Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia EKONOMI GLOBAL

EKONOMI GLOBAL 2023 DIPROYEKSIKAN MENGALAMI PERLAMBATAN


• Permasalahan ekonomi terjadi di berbagai belahan dunia. Pasca Covid-19, berbagai negara telah masuk ke dalam masa pemulihan, namun hal
tersebut pun masih dihadapkan pada masalah baru berupa ancaman resesi di tahun 2023.
• Global Economic Prospect, World Bank (Jan’23) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global melambat tajam dari 2,9% pada 2022
menjadi 1,7% pada 2023 (proyeksi 2023 dipangkas 1,3% dari publikasi sebelumnya WB di Juni 2022)

RISKS
OUTLOOK PERTUMBUHAN EKONOMI
2021 2022f 2023f
6 5,9 5,8

1. Covid-19
3,2 3,1
2,7 2,9
2. Kenaikan Harga -0,2 1,7
2,2

Komoditas/Inflasi Dunia
-0,6
-1,3
0,0 0,0 +0,1

3. Kenaikan Suku Bunga Global IMF (Oct'22) WB (Jan'23) OECD (Nov'22)


*% perubahan dari proyeksi sebelumnya

4. Tensi Geopolitik OUTLOOK INFLASI


Negara
Global Negara Maju
5. Perubahan Iklim Berkembang

2022 2023 2022 2023 2022 2023

6. Risiko Resesi 8,8%


(0,5)
6,5%
(0,8)
7,2%
(0,7)
4,4%
(1,1)
9,9%
(0,4)
8,1%
(0,8)

Sumber: WEO IMF Oktober 2022 hal - 2


| Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia EKONOMI GLOBAL

TREN INFLASI YANG MELAMPAUI TARGET DIRESPON PENGETATAN KEBIJAKAN MONETER


Permintaan global yang meningkat, disrupsi rantai pasok, melonjaknya harga pangan dan energi, serta perang Rusia-Ukraina mendorong kenaikan
inflasi global dan pengetatan kebijakan moneter di berbagai negara

INFLASI NEGARA MAJU


Amerika Serikat Uni Eropa Inggris Jepang Dari 103 negara
10,5

86%
12,00 5,00
10,00 14,00 3,80
9,00 10,00 4,00
8,00 12,00
3,00
7,00 10,00 Suku bunga 8,00 Suku bunga Batas atas target inflasi
Suku bunga naik
6,00 naik 250 bps 10,39 naik 325 bps 2,00
425 bps 6,45 8,00 6,00 Suku bunga
5,00 1,00 tetap
2,00
meningkatkan suku
4,00 6,00
3,00 Batas atas target inflasi 2,00 4,00
4,00
Batas atas target inflasi
2,00
0,00 bunga sejak 2022
2,00 Batas atas target inflasi 2,00 2,00 -1,00 Terbesar -> Argentina (3500 bp),
1,00 2,00
0,00 -2,00 Ukraina (1500 bp)
0,00 0,00

9%
01-19
05-19
09-19
01-20
05-20
09-20
01-21
05-21
09-21
01-22
05-22
09-22

01-19
05-19
09-19
01-20
05-20
09-20
01-21
05-21
09-21
01-22
05-22
09-22
01-19
05-19
09-19
01-20
05-20
09-20
01-21
05-21
09-21
01-22
05-22
09-22

01-19
05-19
09-19
01-20
05-20
09-20
01-21
05-21
09-21
01-22
05-22
09-22

INFLASI NEGARA BERKEMBANG


India Indonesia Russia Turki tetap suku bunga sejak
7,00 5,51
9,00 Suku bunga
20,00 90,00 2022
naik 225 bps 6,00 18,00 80,00
8,00 a.l Jepang, Algeria
Suku bunga naik 16,00
7,00 200 bps 70,00
5,00

5%
14,00
6,00 4,00 60,00
Batas atas target inflasi 4,00 12,00 Suku bunga 64,27
5,00 5,72 Batas atas target inflasi 10,00 turun 100 bps
11,94
50,00
Suku bunga
4,00 6,00 3,00 8,00 40,00 turun 500 bps
3,00 6,00 4,00 30,00
2,00 Batas atas target inflasi
2,00 4,00 20,00
1,00 1,00 2,00 10,00 Batas atas target inflasi 5,00 menurunkan suku
0,00 0,00
0,00 0,00 bunga sejak 2022
01-19
05-19
09-19
01-20
05-20
09-20
01-21
05-21
09-21
01-22
05-22
09-22

01-19
05-19
09-19
01-20
05-20
09-20
01-21
05-21
09-21
01-22
05-22
09-22
01-19
05-19
09-19
01-20
05-20
09-20
01-21
05-21
09-21
01-22
05-22
09-22

01-19
05-19
09-19
01-20
05-20
09-20
01-21
05-21
09-21
01-22
05-22
09-22

seperti Rusia dan Turki


Sumber: CEIC, diakses 19 Januari 2023, ket: suku bunga naik/turun sejak 2022
hal - 3
| Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia EKONOMI INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA MENCATATKAN KINERJA IMPRESIF


• Perekonomian Indonesia pada triwulan III-2022 mencatatkan pertumbuhan yang impresif yaitu sebesar 5,72% (yoy) atau 1,81% (qtq) dan secara kumulatif
5,40% (ctc).
• Dari sisi pengeluaran, Konsumsi Rumah Tangga tumbuh solid (5,39%) didukung dengan kinerja PMTB (4,96%).
• Dari sisi Sektoral, Transportasi Pergudangan dengan pertumbuhan tertinggi (25,81%) dan Akomodasi Makanan-Minuman (17,83%), seiring pulihnya
mobilitas masyarakat akibat penanganan pandemi yang baik dan terkendali.
Share terhadap
PERTUMBUHAN EKONOMI KUARTALAN (%YOY) PERTUMBUHAN EKONOMI SEKTORAL (%YOY)* PDB (%)
4,01
Industri Pengolahan 17,88
4,83
7,07
5,02 5,01 5,44 5,72
8 4,01
6
5,07 5,05 5,02 4,97 Pertambangan dan Penggalian 13,47
2,97 3,51 3,22
4
2 Pertanian, Kehutanan, dan 1,37
-0,70 12,91
0 -2,19 Perikanan 1,65
-2 -3,49
Perdagangan Besar dan Eceran; 4,42
-4 -5,32 12,74
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 5,35
-6
-8 1,02
Konstruksi 9,45
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 0,63

2019 2020 2021 2022 21,27


Transportasi dan Pergudangan 5,01
25,81
PERTUMBUHAN PDB MENURUT PENGELUARAN (%YOY)
1,5
Jasa Keuangan dan Asuransi 3,98
21,64 22,98 0,87
Q2-2022 Q3-2022 19,74
8,05
Informasi dan Komunikasi 4,01
12,34 6,88
Administrasi Pemerintahan, -1,73
5,51 5,39 5,04 6,09 7,57% 4,96 2,88
3,07 Pertahanan dan Jaminan Sosial… 12,42
-1,15
26,23% 21,65% Jasa Pendidikan 2,78
50,38% 1,15% 28,55% 4,46
-2,88 Q2-2022
-5,24 2,16
Q3-2022 Real Estate 2,41
0,63
Konsumsi Konsumsi Konsumsi PMTB Ekspor Barang Impor Barang
Penyediaan Akomodasi dan Makan 9,76
Rumah Tangga LNPRT Pemerintah dan Jasa dan Jasa 2,32
Minum 17,83
Sumber: Badan Pusat Statistik Kontribusi terhadap PDB *) Ket: 12 SEKTOR DENGAN KONSTRIBUSI TERBESAR hal - 4
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia

Seiring Pemulihan Ekonomi Nasional, Kinerja UMKM Terus Membaik


Hasil survey Bank Indonesia memperlihatkan kondisi sektor UMKM terus mengalami perbaikan jika dibandingkan saat pandemi. Kondisi usaha UMKM
berorientasi domestik membaik sementara kondisi ekspor sedikit menurun. Demikian pula survey BMSI, dimana ekspansi bisnis UMKM terus berlanjut yang
tercermin dari indeks bisnis UMKM yang tetap tumbuh namun melambat ke level 103,2 pada Q3-2022. Kondisi ini terdorong dari meningkatnya permintaan
masyarakat seiring pandemi yang terkendali.
Indeks Aktivitas Bisnis UMKM
Usaha Ekspor Indeks > 100 = optimis
Indeks < 100 = pesimis
109.4
104.1 104.6 103.2
95.3
100

Usaha Domestik 5.72


3.72
1.55 1.06
-0.96

Q3'21 Q4'21 Q1'22 Q2'22 Q3'22


Indeks Bisnis UMKM PDB (%QoQ)

Sumber: Survey BRI Micro & SME Index (BMSI) pada 6000 responden di 33 provinsi
Sumber: Survei Kinerja UMKM tehadap 500 Responden UMKM Binaan Bank Indonesia
Kredit Usaha Rakyat (KUR) Berkontribusi dalam Pertumbuhan Ekonomi Nasional TERBATAS KEBIJAKAN KUR

Kebijakan KUR Kembali ke Masa Sebelum Pandemi Covid-19


• Seiring dibukanya ekonomi dan upaya pemulihan, ekonomi Indonesia pada Q3-2022 tumbuh mencapai 5,72%. Salah satu
kontributor pertumbuhan ekonomi yaitu didorong tingginya pertumbuhan outstanding KUR sebesar 25,2% yang melampaui
pertumbuhan kredit perbankan (11,01%) dan pertumbuhan kredit UMKM (17,13%).
• Meskipun kondisi mulai kembali normal, namun resiko masih ada. Hal ini tercermin dari mulai melambatnya kegiatan usaha
UMKM, dimana pada Q3-2022 hampir semua komponen penyusun Indeks Bisnis UMKM menurun dengan penurunan terbesar
terjadi pada volume produksi. Hal ini membuat restrukturisasi bagi UMKM masih diperlukan.

Pertumbuhan PDB, Total Kredit Perbankan, Kredit UMKM,


Komponen Indeks Bisnis UMKM
Outstanding KUR (%YoY)

Q3’21 Q4’21 Q1’22 Q2’22 Q3’22


60

50

119.0
93.1 98.0 102.8 104.5 109.0
100.2
40
99.4
100
30 25,2 0

0
20
17,13
0
11,01
0
10

5,72
0

2019 2020 2021 Q1-22 Q2-22 Q3-22 Volume Volume


Volume Nilai Jumlah Pemesanan Kegiatan
-10

PDB Kredit UMKM Rata-rata Persediaan Persediaan Investasi


Produksi Penjualan Harga Jual Tenaga Barang Input
Total Kredit Perbankan Outstanding KUR Kerja Barang Barang
Input Jadi
Sumber: OJK, BPS, KemenkopUKM, Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM Sumber: BRI Research Institute
w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI hal - 6
KEBIJAKAN KUR
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

PENYALURAN KUR MENINGKAT DENGAN NPL TERKENDALI (s.d. 31 Desember 2022)


Republik Indonesia

• Realisasi KUR Jan 2022 s.d. 31 Desember 2022 sebesar Rp365,50 triliun (97,95% dari target tahun 2022 sebesar Rp373,17 triliun) dan diberikan kepada 7,62 juta debitur.
• Total outstanding KUR per posisi 31 Desember 2022 sebesar Rp490 triliun yang diberikan kepada 39,76 juta debitur dengan NPL sebesar 1,11%*.
• Penyaluran KUR selama tahun 2022 berdasarkan jenis yaitu KUR Super Mikro (1,74%), KUR Mikro (66,41%), KUR Kecil (31,84%), dan KUR Penempatan PMI (0,0073%).

Target dan Realisasi KUR per Tahun (Rp Triliun) Debitur KUR per Tahun (Org juta) Kinerja KUR per Tahun
373,17365,50 7,40 7,62
Target Realisasi Debitur
282,20 Tahun
285 6,1 (Rp T) (Rp T) (org juta)
2015 30 22,8 1,0
4,7 2016 100 94,4 4,4
190198,53 4,4 4,4
4,1
2017 110 96,7 4,1
120,3 140140,1
11096,7 120 2018 120 120,3 4,4
100 94
2019 140 140,1 4,7
3022,75 1 2020 190 198,5 6,1
2021 285 282,2 7,4
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2022 373,17 365,50 7,62
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Target (Rp T) Realisasi (Rp T) 2 per. Mov. Avg. (Realisasi (Rp T))
Debitur (org juta) 2 per. Mov. Avg. (Debitur (org juta))

Penyaluran KUR Tahun 2022 Berdasarkan Jenis KUR Kinerja KUR Tahun 2021- 2022 per Bulan
365,50
KUR SUPER MIKRO Rp 6,35 triliun 335,29
1,74% 724.795 debitur 299,64
282,22 270,59
KUR MIKRO 66,41% Rp 242,74 triliun 236,79
209,38
6.416.775 debitur 179,70
147,78
125,56
KUR KECIL 31,84% Rp 116,38 triliun 93,34
472.701 debitur 55,06
24,21 30,85
24,21 38,28 32,22 31,92 29,68 27,41 33,81 29,04 35,65 30,21
18,92 22,22
KUR PMI Rp 26,51 miliar
0,0073%
1.118 debitur Des 2021 Jan 2022 Feb 2022 Mar 2022 Apr 2022 Mei 2022 Jun 2022 Jul 2022 Ags 2022 Sep 2022 Okt 2022 Nov 2022 Des 2022
Sumber: Data Komite Kebijakan Jan’22 s.d. September 2022, data SIKP 31 Desember 2022
NPL posisi 30 September 2022, data Komite Kebijakan Plafon per Bulan (Rp T) Plafon Akumulasi (Rp T) 2 per. Mov. Avg. (Plafon per Bulan (Rp T))

w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 7


KEBIJAKAN KUR
KEBIJAKAN KUR TAHUN 2023 (Permenko dalam proses pengundangan)
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Republik Indonesia

Kebijakan KUR Mendorong Kebijakan KUR untuk Memperluas


Kebijakan KUR Kembali ke
Graduasi Debitur KUR Penyaluran dan Mendorong
Masa Sebelum Pandemi
Peningkatan Debitur KUR
COVID-19 • Penurunan suku bunga KUR Super Mikro
dari 6% menjadi 3% • Penegasan pelaksanaan KUR tanpa agunan
1. Suku bunga KUR kembali ke 6%
tambahan untuk plafon KUR s.d. Rp100 juta
tanpa tambahan subsidi • Pembatasan maksimal akses KUR Mikro: dengan pemberian sanksi tidak dibayarkan
bunga/marjin KUR sebesar 3%
➢ Sektor non-produksi dan sektor dan/atau pengembalian subsidi bunga/subsidi
2. Target penyaluran KUR di sektor produksi non-pertanian, perkebunan, marjin.
produksi kembali ditetapkan peternakan dan perikanan: maksimal • Penegasan syarat calon Penerima KUR tidak
sebesar 60% akses KUR Mikro sebanyak 2 (dua) kali pernah menerima kredit investasi/modal
3. Kembalinya total akumulasi plafon ➢ Sektor produksi pertanian, perkebunan, kerja komersial (kecuali kredit konsumer yang
KUR Kecil maksimal Rp500 juta peternakan dan perikanan: maksimal dikecualikan).
4. Memperpanjang kebijakan akses KUR Mikro sebanyak 4 (empat) kali • Perubahan ketentuan terkait BPJS
restrukturisasi KUR s.d. 31 Maret Ketenagakerjaan, Penerima KUR Kecil dan
• Suku bunga/marjin KUR Mikro dan KUR
2024 (sesuai POJK) KUR Khusus dengan plafon di atas Rp100 juta
Kecil naik secara berjenjang (subsidi
berubah frasa dari sebelumnya dapat menjadi
bunga KUR sliding/menurun berjenjang)
wajib untuk menjadi peserta BPJS
untuk debitur KUR Mikro dan KUR Kecil
Ketenagakerjaan.
berulang:
• Penambahan kerja sama subrogasi pada
• Debitur baru akses KUR pertama kali PKS online system Penjaminan KUR.
sebesar 6%
• Penambahan target debitur baru dan target
• Debitur berulang akses ke-2 kali sebesar 7% debitur graduasi penyaluran KUR, dengan
• Debitur berulang akses ke-3 kali sebesar 8% plafon KUR tahun 2023 sebesar Rp450 triliun
atau plafon sesuai kecukupan APBN 2023.
• Debitur berulang akses ke-4 kali sebesar 9%
• Tambahan insentif GWM untuk penyaluran KUR

w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 8


Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Republik Indonesia KEBIJAKAN PEMBIAYAAN BAGI UMKM TAHUN 2023 (Permenko dalam proses pengundangan)
Kebijakan KUR kembali ke masa sebelum pandemi COVID-19 berupa:
• Suku bunga KUR kembali ke 6% karena tambahan subsidi bunga/marjin KUR sebesar 3% tidak dilanjutkan
1 • Kembalinya target penyaluran KUR sektor produksi sebesar 60%
• Kembalinya total akumulasi plafon KUR Kecil menjadi maksimal Rp500 juta
Memperpanjang kebijakan restrukturisasi KUR s.d. Maret 2024

Ketentuan pembatasan KUR Mikro sektor non produksi dan sektor produksi pertanian, perkebunan, peternakan & perikanan (4P) dibatasi akses
2 KUR 2 kali dan KUR Mikro sektor produksi 4P dibatasi akses KUR 4 kali
dalam rangka mempercepat graduasi debitur KUR

Penegasan pelaksanaan KUR tanpa agunan tambahan untuk plafon KUR s.d. Rp100 juta
3 Pemberian sanksi dalam hal Penyalur KUR meminta agunan tambahan pada KUR Super Mikro, KUR Mikro, KUR Khusus dengan plafon s.d. Rp100
juta dan KUR Penempatan PMI. Diusulkan dikenakan sanksi berupa subsidi bunga/marjin KUR tidak dibayarkan.

Penegasan syarat calon Penerima KUR tidak pernah menerima kredit investasi/modal kerja komersial dan kredit lainnya (kecuali kredit
4 konsumer yang masuk dalam pengecualian).

Perubahan ketentuan terkait BPJS Ketenagakerjaan, Calon Penerima KUR Kecil dan KUR Khusus dengan plafon di atas Rp100 juta berubah frasa
5 dari sebelumnya dapat menjadi wajib untuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Dengan penambahan ketentuan Penerima KUR menerima KUR
sesuai dengan jumlah yang tercantum dalam akad tanpa potongan apapun.

6 Penambahan kerja sama subrogasi (recovery agunan dari penjaminan yang sudah diklaim) pada PKS online system pada Penjaminan KUR

7 Penambahan target debitur baru dan target debitur graduasi penyaluran KUR, dengan plafon KUR tahun 2023 sebesar Rp450 triliun
atau plafon sesuai kecukupan APBN 2023.

8 Tambahan insentif GWM untuk menunjang penyaluran KUR

9 Skema kredit alat dan mesin pertanian (alsintan)

www.ekon.go.id perekonomianRI www.kur.ekon.go.id kur.perekonomianri KUR Official TV hal 9


Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Republik Indonesia Kredit Usaha Alat dan Mesin Pertanian (Kredit Alsintan) TERBATASKEBIJAKAN KUR

• Kredit Usaha Alsintan diinisiasi dengan pertimbangan:


• Plafon KUR maksimal Rp500 juta dianggap tidak memadai untuk penyediaan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) yang diusahakan sebagai
Taksi alsintan.
• Kebutuhan modernisasi Alsintan untuk mengurangi loss hasil produksi pertanian.
• Kekhawatiran terhadap krisis pangan akibat berbagai faktor eksternal seperti konflik Rusia vs Ukraina dan hyper-inflation di berbagai negara.

Fitur Kredit Alsintan Keterangan


Calon Penerima • Petani atau Kelompok Tani untuk Kredit/pembiayaan yang diberikan untuk Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan)
• Pelaku UMKM sektor pertanian
Plafon Rp500 juta s.d. Rp2 miliar
Suku Bunga/Marjin 3%
Agunan Pokok • Tidak diperlukan agunan tambahan, agunan cukup Alsintan yang dibiayai
• Mewajibkan Rencana Mitigasi Risiko terhadap Agunan Pokok (pemasangan GPS dan Hour Meter)
Pembayaran Kredit • Secara periodik atau reguler dengan grace periode (yarnen) sesuai kesepakatan antara Penyalur kredit dengan debitur.
Kebijakan yang diatur dalam • Down Payment (DP) maksimum sebesar 10%
permenko • Alsintan yang dibiayai wajib diusahakan sebagai Taksi Alsintan
• Tidak dapat berulang (satu kali per penerima)
• Calon Debitur Kredit Alsintan bukan merupakan Debitur KUR
• Alsintan dibiayai sesuai dengan spesifikasi yang diatur oleh Kementerian Pertanian

hal - 10
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN RI
Gedung Ali Wardhana
Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4, Jakarta Pusat 10710
www.ekon.go.id | @perekonomianRI

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI © 2021

Anda mungkin juga menyukai