ECONOMIC
DEVELOPMENT
PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA
PERTUMBUHAN EKONOMI SULTRA TRIWULAN PERT. EKONOMI PDRB ADHK SHARE THD SULAMPUA (ADHB) SHARE THD NASIONAL (ADHB)
II 2022 6,09% (yoy) Rp 25.094 Miliar 8,37% 0,80%
PERTUMBUHAN EKONOMI SULTRA
4,10% (yoy) Rp 97.276 Miliar 8,75% 0,82%
TAHUN 2021
PERTUMBUHAN EKONOMI SULTRA TW IV 2021 SISI PERMINTAAN TW II – TW I 2022 SISI PENAWARAN TW II – I 2022
%, YOY PANGSA SEKTORAL (%, PERSEN) LAJU PANGSA SEKTORAL (%, LAJU PERTUMBUHAN (%,
PERTUMBUHAN (%, PERSEN) YOY)
10,00 EKSPOR YOY) PERTANIAN
PERIODE POST 73,46 14,14
24,18 7,49
8,00
COVID 52,32 6,10 23,71 4,23
KONSUMSI RT KONSTRUKSI
PERIODE PRA COVID
2,00 48,44 5,66 12,31
-0,16
13,35 8,31
49,74
0,00 SULTRA 2019 = 6,50% 3,14
PMTB PERDAGANGAN
I II III IV I II III IV I II 10,8
35,34 12,77
-2,00 2020 2021 2022 1,09
12,68
4
38,53 7,09
5,85
PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN INDUSTRI PENGOLAHAN KONSTRUKSI PERDAGANGAN BESAR DAN ECER
15,00
8,00% % 15,00% 140,00% 140,00%
5,66 10,00 120,00 120,00
6,00 10,00 100,00 100,00
4,00 5,00 80,00 80,00
5,00 5,85 60,00
3,14 2,67 60,00
2,00 0,00 14,58
40,00 40,00
I II III IV I II III IV -4,I16 II 0,00 1,09 6,10 14,14 6,16
0,00 -5,00 20,00 20,00
I II III IV I II III IV I II
I II III IV I II III IV I II 2020 2021 2022 -5,00 0,00 0,00
-2,00 -10,00 2020 2021 2022 I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I
2020 2021 2022
-4,00 -10,00
2020 2021 2022 II2020
Kinerja konsumsi RT meningkat dengan adanya Pertumbuhan konsumsi pemerintah mengalami Kinerja PMTB melambat dibandingkan periode Kinerja ekspor meningkat selaras dengan
2021 2022
peningkatan konsumsi dan mobilitas masyarakat penurunan seiring dengan penurunan belanja sebelumnya seiring dengan penurunan realisasi peningkatan permintaan olahan nikel oleh mitra Kinerja impor meningkat selaras dengan
seiring semakin longgarnya pembatasan aktivitas pemerintah ditengah penurunan pagu anggaran investasi terutama PMA dengan komoditas logam dagang Tiongkok seiring dengan pemulihan peningkatan kinerja industri pengolahan yang
masyarakat menjelang HBKN Idul Fitri ditengah 2022. Realisasi anggaran juga diperkirakan dasar. Selain itu, kendala teknis peralihan kondisi ekonomi. Selain itu, peningkatan ekspor diperkirakan dapat mendorong peningkatan
berbagai bantuan pemerintah. Kondisi ini juga berpotensi terhambat sehubungan dengan perizinan berpotensi menghambat kinerja dari subsektor perikanan juga turut impor bahan baku dan barang modal asal LN.
didukung dengan akan diselenggarakannya penggunaan sistem informasi baru. investasi di Sultra. meningkatkan kinerja ekspor.
berbagai event di Sultra
PERKEMBANGAN INFLASI TERKINI
1
Realisasi Inflasi Sultra Juli 2022
Sulawesi Tenggara pada Juli 2022 mengalami inflasi sebesar 2,08% (mtm), lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar -0,24% (mtm) dan lebih tinggi dari inflasi nasional yang sebesar 0,65% (mtm). Inflasi yang terjadi pada periode laporan
dipicu oleh kenaikan komoditas administered price yakni tarif angkutan udara dan bahan bakar RT. Kenaikan tarif angkutan udara terutama untuk trafik antar provinsi dipicu oleh kenaikan harga avtur dan penyesuaian tarif pajak
bandara ditengah permintaan yang tinggi selama periode libur HBKN Idul Adha. Sedangkan kenaikan harga bahan bakar RT dipicu oleh penyesuaian harga elpiji non subsidi ukuran 5 dan 12 kg akibat kenaikan harga gas dunia. Selain itu,
masih tingginya curah hujan pada bulan Juli menyebabkan gangguan pasokan beberapa komoditas sayuran seperti bawang merah dan memicu kenaikan harga lebih lanjut. Meskipun demikian, inflasi pada bulan laporan tertahan oleh
membaiknya pasokan minyak goreng seiring realisasi perdagangan dengan mitra distributor yang berasal dari luar Provinsi Sultra berdampak pada normalisasi harga minyak goreng yang terus berlanjut.
Angkutan Bawang Ikan Ikan Bahan Minyak Jeruk Nipis Daging Emas Perhiasan Ikan
Udara Merah Layang Kembung Bakar RT Goreng Ayam Ras Bandeng
Andil (mtm) Andil (mtm) Andil (mtm) Andil (mtm) Andil (mtm) Andil (mtm) Andil (mtm) Andil (mtm) Andil (mtm) Andil (mtm)
0,80% 0,18% 0,13% 0,11% 0,08% -0,03% -0,02% -0,01% -0,01% -0,01%
Inflasi (mtm) Inflasi (mtm) Inflasi (mtm) Inflasi (mtm) Inflasi (mtm) Inflasi (mtm) Inflasi (mtm) Inflasi (mtm) Inflasi (mtm) Inflasi (mtm)
(17,22%) (45,86%) (8,23%) (9,16%) (4,65%) (-4,30%) (-9,81%) (-2,03%) (-0,60%) (-12,49%)
KENDARI BAUBAU
%, YOY %, YOY
2021 :
1.600,00 RIBU 2020 : 2021 : YOY 200,00%
400,00 Rp1.157,89 M 120,00 4,75 Juta Transaksi
1.400,00 2,58 Juta Transaksi
350,00 2020 : (63,01% yoy) 100,00 160,00%
(178,91% yoy) (184,18% yoy)
300,00 Rp710,32 M 80,00 1.200,00
1.000,00 120,00%
60,00
200,00 800,00 1.258,86
31,83 40,00 80,00%
150,00 20,00 600,00
40,00%
100,00 (18,55) - 400,00 36,90%
50,00 (20,00) 0,00%
200,00
(40,00) -23,10%
II III IV II III IV II*
-40,00%
II III IV II III IV II*
2020 2021 2022
2020 2021 2022
Nominal Growth (Sb. Kanan) Volume Growth (Sb. Kanan)
Rp miliar transaksi %
10000 % YOY 120,00 120.000 50,00
2020 : 2021 :
2020 : 2021 :
100.000 233,722 Transaksi 285,314 Transaksi
8000 Rp 21,717.14 M Rp 26,870.05 M
80,00 (105,63% yoy) (122.07% yoy) 30,00
(106,52% yoy) (123,73% yoy) 6,737.07 80.000
6000
60.000 10,00
5,975.89 40,00 49761
4000
40.000 -11,08
54,195
4,01 0,00 -10,00
2000 20.000
-5,64
-28,69
0 -40,00 0 -30,00
I II III IV I II III IV I II
I II III IV I II III IV I II 2020 2021 2022
2020 2021 2022 SKNBI BI-RTGS Growth yoy (sb.kanan)
Jumlah Pengguna Growth (Sb Kanan) *Data Tahun 2021 s.d. Tw I 2022 Volume Jumlah Merchant
25,85
2,48
2,41
2,15
1,72
1,45
1,07
1,03
0,91
0,77
0,60
0,55
0,43
0,00
0,08
0,11
0,13
0,00
0,04
0,00
0,02
0,03
- Kab. Bombana 3.130 Lainnya : Kab. Konawe Utara,
Tw I 2021 Tw II 2021 Tw III 2021 Tw IV 2021 Tw I 2022 Kab. Buton Utara, Kab. Wakatobi
Lainnya 2.328
Mikro Kecil Menengah Besar Pendidikan Lainnya
*) s/d Maret 2022, Lainnya : SPBU, G2P, P2G, Donasi Sosial 0 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000
Dalam rangka mendorong perluasan Ekosistem Keuangan Digital di Sulawesi Tenggara, KPwBI Sulawesi Tenggara mendorong perluasan penggunaan pembayaran non
tunai baik dari sisi pengguna maupun penyelenggara melalui program Elektronifikasi Transaksi Pemda (ETP), pasar S.I.A.P QRIS, dan user experience pada beberapa
event besar di Sultra..
Pasar Output
Kota Kendari telah melakukan elektronifikasi
Kota Kendari
pada 6 mata pajak dan retribusi pasar dan
Baruga ± 200 pedagang telah menggunakan QRIS
PKL
Anduonohu ± 150 pedagang telah menggunakan QRIS
Lapulu ± 70 pedagang telah menggunakan QRIS
Paddy's Market ± 150 pedagang telah menggunakan QRIS
Kota Baubau 1. Program Toko Digital yang nantinya
Wameo ± 300 pedagang telah menggunakan QRIS pemilik toko akan mendorong
penggunaan transaksi non tunai pada
pelanggan
IMPLEMENTASI QRIS PADA PASAR TANI 2. Akuisisi pengguna transaksi non tunai via
Kota Baubau telah menerapkan elektronifikasi mobile banking bersama GenBI dan
pada 5 mata pajak dan retribusi pasar Perbankan
PASARTANI
CABAI MERAH
integrated farming di Desa Banjararum, Kec.
Kalibawang, Kab. Kulon Progo terbukti
meningkatkan produktivitas tanaman dari
0,5kg/tanaman menjadi 0,7kg/tanaman.
BAWANG MERAH
integrated farming di Bantul terbukti
meningkatkan produktivitas dari 15kg/
tanaman menjadi 17kg/ tanaman,
lebih dari 50% kualitas produk masuk
dalam grade A, serta penghematan
biaya pupuk organik hingga 50%.
16
• Fluktuasi musim kemarau dan musim hujan di wilayah Sultra menjadi salah satu faktor diskontinuitas ketersediaan pasokan bawang merah di Sultra. Karenanya, pemetaan siklus tanam antar
kab/kota dan pengambangan budidaya bawang merah diluar musim (off season) perlu didorong untuk meningkatkan produksi dan kontinuitas pasokan.
• Selain itu, terdapat peluang besar bagi Konut untuk menjadi sentra bawang merah Sultra melalui pengembangan TSS untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya tanam.
POTENSI PENGEMBANGAN BUDIDAYA BAWANG MERAH DILUAR MUSIM OPTIMALISASI PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI BIAYA TANAM MENGGUNAKAN TSS
PERBANDINGAN
EFISIENSI & PRODUKTIVITAS
PELUANG PENGEMBANGAN
TSS DI KONAWE UTARA
• Melakukan sosialisasi dan pendampingan bagi petani terkait teknik
budidaya bawang merah menggunakan TSS.
MELALUI • Konversi lahan existing untuk mengoptimalkan produktivitas dan efisiensi.
• Mengoptimalkan siklus tanam off season untuk meningkatan ketahanan
pangan dan kontinuitas produksi sepanjang tahun.
lainnya)
• Kopra
•
•
18
Dalam upaya menjaga kestabilan inflasi, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Sulawesi Tenggara telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga stabilitas
harga yang difokuskan kepada aspek 4K (keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif).
TPID MUNA MENGGELAR PEMANTAUAN TPID MUNA MENGGELAR SIDAK PASAR UNTUK
TPID BOMBANA MENGGELAR RAPAT KOORDINASI KOORDINASI TPID PROVINSI BERSAMA NSLIC TPID SULTRA BERSAMA BULOG MELAKSANAKAN
TPID BOMBANA MENGGELAR PASAR MEMASTIKAN KETERSEDIAAN PASOKAN DAN
HARGA DAN KETERSEDIAAN PASOKAN UNTUK MEMBAHAS MENGENAI KELANGKAAN DALAM RANGKA MENDUKUNG FASILITASI PASAR MURAH DALAM RANGKA STABILISASI
KETERJANGKAUAN HARGA MENJELANG HBKN
MURAH PASCA PERAYAAN NATARU MINYAK GORENG KERJASAMA ANTAR DAERAH MINYAK GORENG PADA 3-5 MARET 2022
PASCA NATARU RAMADHAN
TPID KOLAKA MELAKSANAKAN PENANDATANGANAN PERJANJIAN KERJASAMA PENGADAAN RAPAT KOORDINASI PENGUATAN SINERGI HLM TPID KOTA KENDARI DALAM RANGKA
TPID PROV. SULTRA MELAKSANAKAN SIDAK PASAR UNTUK MEMANTAU PENERAPAN HET
DAN PEMETAAN PROGRAM TPID TAHUN MENDORONG KAD DAN PENGENDALIAN INFLASI
DAN PENYALURAN BERAS PREMIUM UNTUK ASN PEMDA KAB. KOLAKA MINYAK GORENG DI SULTRA MENJELANG PERIODE HBKN
2022
SIDAK PASAR UNTUK MEMASTIKAN TPID KOTA KENDARI MELAKSANAKAN MONEV TPID KOTA KENDARI MELAKSANAKAN MONEV
PASAR MURAH UNTUK STABILISASI HARGA PELAKSANAAN KAD DAGING SAPI DENGAN TPID PELAKSANAAN KAD CABAI RAWIT DENGAN TPID
PASOKAN PANGAN TETAP TERJAGA JELANG
MENJELANG HBKN KABUPATEN KONAWE SELATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN
IDUL FITRI
SIDAK PASAR OLEH TPID MUNA PADA 6 JULI 2022 YANG DIPIMPIN OLEH SIDAK PASAR OLEH TPID BOMBANA PADA 6 JULI 2022 DIPIMPIN OLEH SIDAK PASAR OLEH TPID SULTRA PADA 6 JULI 2022 JUGA DIPIMPIN OLEH RAKOR EVALUASI KAD KENDARI-MUNA RAKOR PENGUATAN SHARING DATA
SEKDA MUNA BERSAMA SATGAS PANGAN KABAG. EKONOMI BERSAMA SATGAS PANGAN KEPALA BIRO EKONOMI PROV. SULTRA PADA 12 JULI 2022 TPID MUNA 27 JULI 2022
Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di Provinsi Sulawesi Tenggara Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi (PPHMP). Perkumpulan para petani yang
bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara melakukan Studi terkoneksi dengan aplikasi lelang hasil tani (dipanen.id) sehinggapara petani dapat
Banding implementasi ETP dan TP2DD di Kab. Sleman yang secara indeks hampir 100% memperoleh harga jual komoditas panen yang le ibh baik dan tidak terjadi dispartias
yaitu 98%. harga terlalu jauh antara tingkat petani dan pasar.
Pengembangan UMKM oleh Bank Indonesia
Halo Sultra
Wakatobi
Klaster Tenun Baubau
Klaster Rumput Laut
Tahun 2018 - 2021
Tahun 2017 - 2021
Buton
Klaster Tenun
Tahun 2021 - sekarang dan Showcase UMKM Pada Perayaan
Hari Pers Nasional
14 Klaster:*) UMKM Sultra Expo
Rata-rata Peningkatan Rata-rata Peningkatan Aset: Rata-rata Peningkatan Tenaga
Produktivitas: 46% Kerja:
41% 10%
Event Baru 2022
23
Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara bersama OJK Sultra, Bank Sultra, dan stakeholders terkait bersinergi mendorong penguatan promosi,
kapasitas, pembiayaan, dan kelembagaan UMKM Unggulan Provinsi Sulawesi Tenggara sehingga mampu Go Digital dan Go Export melalui
penyelenggaran flagship event UMKM Sultra Expo 2022…
• Closing Ceremony
•
•
E-Commercer & Media Sosial
•
• Hello Saya BUBA, maskot
UMKM Sultra Expo 2022.
Nama Buba diambil dari
singkatan nama latin Anoa,
yaitu Bubalus Depressicornis !
24
1 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
CU Intensifikasi Peningkatan
CRURRERNETNSTTS
ATTA
ETE
Peningkatan produksi Kualitas Produk
END STATE
KAPABILITAS melalui inovasi & IPTEK Inovasi & penguatan
standardisasi serta
Quality control
Desired State
• Produk belum Ekstensifikasi
terstandardisasi Memperkuat kemitraan
& Koordinasi bersama Penguatan Kemitraan • Kualitas produk
dan minimnya 2 Perluasan jaringan ekspor
Pemkab. dapat terukur
edukasi ekspor dengan tepat
• Biaya logistik yang Resi Gudang • Pelaku UMKM
cenderung mahal KORPORA Gudang
memiliki jaringan
• Pengiriman ke TISASI Bulog/PEMDA/BAPETTI
ekspor
daerah lain hanya • Biaya Logistik
dalam jumlah kecil
Tol Laut
Koordinasi dengan KSOP Murah.z
• Fasilitas peti 3 Kendari & PT Pelindo • Infrastruktur