Anda di halaman 1dari 31

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Pembangunan Infrastruktur
mendukung Perekonomian Daerah
yang Berdaya Saing, Merata, dan
Berkelanjutan

DISAMPAIKAN PADA:

Sosialisasi APBD & APBN Bidang Infrastruktur


TA 2024

Banyumas, 30 Januari 2024


PERTUMBUHAN EKONOMI (%) ANGKA KEMISKINAN
16,00 14,44 13,32
6,00 5,30 5,36 5,31 13,58
KONDISI MAKRO JAWA TENGAH
14,00 13,19
5,00
3,33 4,92 12,00
12,23 11,19 11,84 11,25 10,98
4,00 5,17 10,58 10,77
5,31
3,00 5,02 4,94 10,00 11,47 11,13
2,00 8,00 10,96 10,7 10,12 10,19 9,36
9,66 9,71
3,70 9,22 9,57
1,00 -2,65 6,00
0,00
4,00
-1,00 2018 2019 2020 2021 2022 TW III - 2023
(y-on-y) 2,00
-2,00
-3,00 -2,07 0,00
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
-4,00
Jawa Tengah Nasional Jateng Nasional

TPT Kesenjangan Wilayah


(Indeks Williamson)
8
7,07 6,26 0,6600
7 6,49
5,23
4,94
5,83 5,86
5,45
0,6500
0,6564 0,6562 0,6557
6 4,98 6,48 5,32
0,6400
5,96 5,75
5 5,57
5,95 5,24 5,13 0,6300
4 4,44
4,19 4,20 0,6200
3 Jawa Tengah

Nasional
0,6100 0,6193 0,6186
2
0,6000
1
0,5900
0
2018 2019 2020 2021 2022
Feb-19 Aug-19 Feb-20 Aug-20 Feb-21 Aug-21 Feb-22 Aug-22 Feb-23 Aug-23 Jawa Tengah 2
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2024
TEMA DAN Tema Pembangunan
PRIORITAS “Peningkatan perekonomian yang berdaya saing
PEMBANGUNAN dan merata, didukung dengan sumber daya
DAERAH manusia yang berkualitas”
TAHUN 2024 1
Peningkatan kapasitas perekonomian yang berdaya saing &
merata berbasis sektor unggulan didukung pengendalian inflasi
yang lebih optimal dan infrastruktur yang merata dan berkualitas
• Indikator Kinerja : PE, Inflasi, TPT, NTP

2 Peningkatan kualitas SDM yang lebih pintar, sehat, bugar dan


adaptif secara inklusif dan merata
• Indikator Kinerja : IPM, IPK, IPG, I-Bangga
Peningkatan pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan
3 Hidup dalam rangka mengoptimalkan daya dukung dan daya
tamping
• Indikator Kinerja : IKLH & Penurunan Indeks Risiko Bencana

4 Perbaikan tata kelola pemerintahan yang adaptif & kolaboratif


• Indikator Kinerja : Indeks RB)
4
Target IKU Daerah 2024
PDRB per Kapita Indeks Pembangunan Manusia
01 45,82 juta rupiah 08 73,43

Angka Kemiskinan Indeks Pembangunan


02 9,76 – 8,96 % 09 Kebudayaan : 60,27

Rasio Gini Indeks Pembangunan Gender


03 0,364 10 93,03

Pertumbuhan Ekonomi Indeks Pembangunan Keluarga


04 4,70 – 5,50 % 11 58,20

Inflasi Indeks Kualitas Lingkungan


05 3,0 + 1 % 12 Hidup : 67,55

Tingkat Pengangguran Terbuka Indeks Risiko Bencana


06 5,44 – 4,94 % 13 Turun 4% / tahun

Nilai Tukar Petani Indeks Reformasi Birokrasi


07 107,45 14 81,50
5
10 PROGRAM PRIORITAS
JAWA TENGAH TAHUN 2024

6
PENGEMBANGAN KEWILAYAHAN
Pembangunan Kewilayahan
❑ Mempertimbangkan kondisi umum wilayah,
infrastruktur, serta upaya adaptasi dan mitigasi
terhadap ancaman bencana dan perubahan iklim,
pembangunan wilayah Jateng diarahkan pada:
a. Koridor yg dikembangkan dg pengendalian serta
rehabilitasi sbg upaya pengurangan risiko bencana di
sepanjang Koridor Pantura dari Perbatasan Jabar hingga
Semarang;
b. Koridor yg dikembangkan dg memantabkan pembangunan
serta pengendalian di sepanjang koridor Semarang hingga
❑ Arah kebijakan umum pengembangan wilayah Jateng Solo & Koridor Jepara-Kudus-Rembang;
berorientasi pd pendekatan pertumbuhan dan pemerataan c. Koridor yg dikembangkan dg percepatan & pengendalian
dengan upaya: sbg upaya pengurangan risiko bencana di sepanjang
Koridor Pansela dr Perbatasan Jabar hingga Perbatasan
a. Mengurangi ketimpangan antar wilayah;
DIY;
b. Penguatan pusat pertumbuhan wilayah;
c. Pemenuhanan pelayanan dasar & peningkatan daya saing; Optimalisasi d. Koridor yg dikembangkan dg percepatan mitigasi berada
pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budidaya; pada koridor Utara-Selatan di bagian barat Jateng di
sepanjang Koridor Brebes hingga Cilacap & koridor
❑ Sinergi prog/keg, sasaran & lokus dlm upaya peningk
Rembang-Blora di bagian timur Jateng ; dan
pertumbuhan perekonomian & pengurangan kemiskinan;
e. Koridor yg dikembangkan dengan percepatan dan upaya
❑ Mempedomani Peraturan Daerah tentang Rencana Tata konservasi karena merupakan bagian hulu di Jateng
Ruang Wilayah. berada pada koridor wilayah tengah Jateng ;
Sumber: RPD Jawa Tengah Tahun 2024-2026 8
PE (%)
5,86 5,97
6 5,76
5,61
5,41
5,5 5,29
5,13 5,11 5,08 5,14 5,16
5

4,5

PDRB (Triliun Rupiah)


96,66
100
Kondisi 80
60
Perekonomian 40
43,07
18,69 16,36 16,70 17,46 19,90 26,71
35,41
11,87
Wilayah pada 20
0
8,04

Eks Bakorwil III Jawa


Tengah (2022)
PDRB Per Kapita (Juta Rupiah)
48,61
42,66
45

30 23,85 25,96
18,33 20,53 17,7 16,45 17,61
15,75 13,26
15

Sumber: BPS, 2023


*PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Kab./Kota di Provinsi Jawa Tengah 9
TARGET KINERJA KEWILAYAHAN 2024
Lingkup Eks Bakorwil III Jawa Tengah
PETANGLONG
Kab./kota PE Kin TPT IPM
BREGASMALANG Jekuti
Pekalongan 5,50 - 5,75 9.10 - 8,70 3,10 - 3,00 72
Kab./kota PE Kin TPT IPM Potensi Industri Pengolahan,
Batang 5,70 - 6,20 8,34 - 7,90 5,6 70,04 Agropolitan, Pariwisata
Brebes 5,65 – 5,84 15,5 – 14,75 9,41 – 8,55 67,5 – 68,3
Kota Pekalongan 5,40 - 5,80 6,30 - 5,93 4,50 – 4,70 76,7
Tegal 5,20 – 5,50 7,80 – 7,10 9,64 – 9,40 71
Potensi MinaBatik, Perikanan, Industri Pengolahan, Batik,
Pemalang 4,80 – 5,40 15,18 – 14,18 6,48 – 5,88 68,95 Pertanian, dan Wisata
Kota Tegal 5,00 – 6,00 6,65 - 5,79 6,53 – 5,93 77,01 Banglor
Potensi Agrominapolitan dan Industri Pengolahan Kedungsepur Potensi Industri,
Agroforesti, dan Pariwisata
Potensi Perdagangan Jasa,
Industri Pengolahan, Pertanian
dan Pariwisata

BARLINGMASCAKEB
Kab./kota PE Kin TPT IPM
Banjarnegara 4,50 – 5,50 14,46 – 13,59 6,54 – 5,94 69,74 Subosukawonosraten
Purbalingga 5,00 – 6,00 14,5 – 13,5 5,40 – 4,70 70,16 Purwomanggung Potensi Industri, Agroforesti, dan
Banyumas 5,90 – 6,40 10,90 – 9,96 6,00 – 5,61 75,5 Potensi Pertanian, Pariwisata, Pariwisata
Cilacap 5,20 – 6,00 10,33 7,24 71,74 dan Industri Pertanian
71,2 -
Kebumen 5,20 - 5,80 14,00 - 15,00 5,30 - 5,40
71,80
Potensi Agrominapolitan, Pariwisata, Industri Pengolahan, dan
Perdagangan Jasa

Sumber: RPD Jawa Tengah Tahun 2024-2026 10


PERMASALAHAN - TANTANGAN DALAM SETIAP WILAYAH PENGEMBANGAN
Lingkup Eks Bakorwil III Jawa Tengah
WP PETANGLONG
WP BREGASMALANG - SDALH: Penanganan kerusakan
- SDALH: Penanganan pesisir pantai utara, lahan lingkungan (limbah industri, penurunan
kritis dan konservasi sumber air; Pengelolaan muka tanah, kekeringan, sedimentasi
pertambangan; Pengembangan geopark; dan dan banjir); Pengelolaan sampah
Pemenuhan air baku. regional; Pemenuhan air bersih
- SDM: Penanganan stunting; Link and match regional.
tenaga kerja; - SDM: Pemerataan fasilitas Pendidikan;
- Ekonomi: Percepatan Perpres 79 Tahun 2019; Stunting dan peningkatan UHH; Link
and match tenaga kerja.
- Ekonomi: Pengembangan industry
pariwisata dan ekonomi kreatif;
WP BARLINGMASCAKEB
- SDALH: Peningkatan konservasi dan revitalisasi
sumber air baku, DAS dan CAT; Penanganan
sampah terpadu; Penanganan kerusakan
pesisir.
- SDM: pemenuhan tenaga kerja industri;
- Ekonomi: Perbaikan pola pertanian; Kerjasama
pertanian dan pariwisata antar wilayah;
Pengembangan kawasan industri.
Sumber: RPD Jawa Tengah Tahun 2024-2026
11
KAWASAN DAS SERAYU HULU (DIENG) / DTA WADUK MRICA
PERMASALAHAN ISU-ISU LINGKUNGAN
• Pola Budidaya
Tanaman semusim (sayuran) tanpa adanya tumpangsari dan
tanaman penguat teras
• Pola Pengolahan Lahan
Tidak menerapkan kaidah konservasi (Lajur tanam searah
lereng)
• Pola Pemeliharaan
Penggunaan pupuk dan pestisida yg berlebihan
• Minimnya bangunan konservasi
Kurangnya pembuatan saluran pembuangan air (SPA),
terjunan, secara swadaya.
• Geografis
Jenis tanaman tahunan terbatas untuk bisa dikembangkan
• Rendahnya kesadaranmasyarakat
Pencurian air di telaga-telaga, penebangan pohon dan
penyerobotan lahan hutan negara.
• Keberlanjutan Kelembagaan Forum DAS Serayu
12
PERMASALAHAN PEMANFAATAN RUANG WILAYAH FUNGSI LINDUNG
PADA KAWASAN DAS SERAYU HULU (DIENG) / DTA WADUK MRICA

Dominasi tanaman semusim pada wilayah DAS bagian hulu


Wilayah hulu DAS Serayu > tanaman semusim (kentang, kubis) ==== menyebabkan : lahan
Kritis (parameter sedimen/erosi tinggi), tutupan vegetasi buruk, banjir dan kekeringan

Belum menerapkan
konservasi tanah,
dengan pola teras
memotong kontur
14
10 ARAHAN PENGEMBANGAN WILAYAH CIBALINGMAS
Arahan Pengembangan Wilayah CIBALINGMAS dalam
Raperda RTRWP Jawa Tengah:
a. peningkatkan pengelolaan KSN Pacangsanak;
b. menerpadukan pengembangan kawasan perkotaan Cilacap -
Purwokerto – Purbalingga;
c. menyelaraskan pengembangan industri Cilacap-Banyumas;
d. mendorong pengembangan wilayah Kabupaten Cilacap yang
berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat dengan pusat
pengembangan di kawasan perkotaan Majenang dan;
e. mendorong pengembangan Pelabuhan Tanjung Intan dan
pelabuhan darat (dryport) secara terpadu sebagai pintu
ekspor dan impor;
f. pengembangan pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap
sebagai sentra pengolahan hasil perikanan tangkap dan
budi daya;
g. Peningkatan akses menuju bandar udara Jenderal
Soedirman;
Industri di WP CIBALINGMAS: h. pengembangan industri hasil pertanian, perikanan,
industri Cilacap-Banyumas kehutanan, serta pertambangan dan energi dengan tetap
mempertimbangkan kelestarian alam; dan
WP Cibalingmas meliputi Kabupaten Cilacap, Purbalingga dan Banyumas
i. pengembangan potensi wisata unggulan Kabupaten,
dengan mengintegrasikan Kawasan Ekosistem Mangrove
15 Segara Anakan dan Kawasan Pariwisata Baturaden.
8 ARAHAN PENGEMBANGAN WILAYAH WONOBANJAR
Arahan Pengembangan Wilayah WONOBANJAR
dalam Raperda RTRWP Jawa Tengah:
a. pengembangan koridor kawasan perkotaan
Kertek - Wonosobo – Banjarnegara – Klampok;
b. peningkatan akses dan kualitas destinasi wisata
KSPN Dieng dan Geopark Dieng;
c. peningkatan kualitas lingkungan hidup dataran
tinggi Dieng dalam rangka pengendalian risiko
kerusakan Daerah Aliran Sungai Serayu;
d. pengembangan wilayah dengan memperhatikan
mitigasi bencana alam meliputi erupsi gunung
api dan gerakan tanah;
e. meningkatkan produksi hasil pertanian dan
kehutanan sebagai penyangga kebutuhan
pengembangan wilayah sekitarnya dengan tetap
mempertimbangkan kelestarian alam;
Industri di WP WONOBANJAR: f. pengembangan industri hasil pertanian,
industi hasil pertanian Kab kehutanan, di Kabupaten Wonosobo dan
Wonosobo dan Banjarnegara
Kabupaten Banjarnegara bagian selatan dan
WP Wonobanjar meliputi Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara energi terbarukan antara lain: air, panas bumi,
gas rawa. 16
2 ARAHAN PENGEMBANGAN WILAYAH PETANGLONG
Arahan Pengembangan Wilayah PETANGLONG dalam
Raperda RTRWP Jawa Tengah:

Industri di WP PETANGLONG a. Menerpadukan pengembangan wilayah Petanglong yang


(KIT BATANG) terdampak pengaruh Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB);
b. menerpadukan pengembangan permukiman perkotaan Kota
Pekalongan dan kabupaten disekitarnya;
c. Mendorong kerjasama antar daerah dalam hal:
1) pengembangan ekonomi daerah yang saling
menguntungkan;
2) koordinasi dan pengelolaan pengembangan kawasan
permukiman di perbatasan Kabupaten/ Kota;
3) penyediaan prasarana dan sarana di bidang; transportasi,
air minum, persampahan, drainase, pengelolaan limbah;
4) Penyediaan ruang terbuka hijau Kota Pekalongan dengan
Kabupaten lain yang berbatasan;
5) Pengelolaan dan pengembangan pariwisata; dan
6) penanganan bencana dan kawasan terdampak rob.
d. mengendalikan alihfungsi lahan sawah;
e. pengelolaan limbah industri/ kerajinan batik; dan
WP Petanglong meliputi Kabupaten Pekalongan, Batang dan Kota Pekalongan
f. pengembangan fasilitas logistik dalam rangka mendorong
kemudahan pergerakan barang hasil industri
17
1 ARAHAN PENGEMBANGAN WILAYAH BREGASMALANG
Arahan Pengembangan Wilayah BREGASMALANG
dalam Raperda RTRWP Jawa Tengah:
Industri di WP BREGASMALANG
(KI BREBES) a. menerpadukan pengembangan permukiman
perkotaan Kota Tegal dan kabupaten disekitarnya;
b. Mendorong kerjasama antar daerah dalam hal:
1) pengembangan ekonomi daerah yang saling
menguntungkan;
2) koordinasi dan pengelolaan pengembangan
kawasan permukiman di perbatasan
Kabupaten/ Kota;
3) penyediaan prasarana dan sarana di bidang;
transportasi, air minum, persampahan,
drainase, pengelolaan limbah;
4) Penyediaan ruang terbuka hijau Kota Tegal
dengan Kabupaten lain yang berbatasan;
5) Pengelolaan dan pengembangan pariwisata;
dan
6) penanganan bencana dan kawasan
terdampak rob.
c. menerpadukan pembangunan wilayah Perbatasan
WP Bregaslang meliputi Kabupaten Brebes, Tegal, Pemalang dan Kota Tegal Kabupaten Brebes dengan Provinsi Jawa Barat;
d. mengendalikan alihfungsi lahan sawah. 18
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Darah (RPJPD)
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025-2045
RPJPD 2025-2045
mengacu

SEB KEMENDAGRI DAN BAPPENAS tentang (INMENDAGRI NOMOR 1 TAHUN 2024 tentang
Penyelarasan RPJPD dan RPJPN Tahun 2025-2045 Pedoman Penyusunan RPJP tahun 2025-2045

Dokumen KLHS
dan RTRW
menjadi prasyarat
penyelesaian
dokumen RPJPD

20
22
VISI MISI JAWA TENGAH TAHUN 2025-2045

Visi

JAWA TENGAH YANG MAJU, SEJAHTERA, BERBUDAYA DAN BERKELANJUTAN


SEBAGAI PENUMPU PANGAN DAN INDUSTRI NASIONAL

TRANSFORMASI SOSIAL 1 5 KETAHANAN SOSIAL BUDAYA DAN


EKOLOGI
PEMBANGUNAN KEWILAYAHAN

Misi
TRANSFORMASI 2 6
YANG MERATA DAN BERKUALITAS
Misi

EKONOMI

SARANA PRASARANA
TRANSFORMASI TATA 3 7
BERKUALITAS DAN RAMAH
KELOLA
LINGKUNGAN
KEAMANAN DAERAH TANGGUH,
DEMOKRASI SUBSTANSIAL, DAN 4 8 KESINAMBUNGAN PEMBANGUNAN
STABILITAS EKONOMI MAKRO DAERAH
SINERGITAS KINERJA PEMBANGUNAN PUSAT - PROVINSI - KAB/KOTA
INDIKATOR UTAMA PEMBANGUNAN LINGKUP INFRASTRUKTUR:
Total Indikator 1. Kapasitas Air Baku (m3/detik)*
Indikator
Utama
Pembangunan
Provinsi :
45 2.
3.
4.
Persentase Sungai Kondisi Baik Kewenangan Provinsi (%)
Konsumsi Listrik per Kapita (kWh)*
Intensitas Energi Primer (SBM/Rp milyar)*
dalam SEB
Provinsi
Jateng
5. Proporsi Rumah Tangga dengan Layanan Penuh Pengumpulan Sampah (% RT)
6. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Daerah
Indikator
7. Kontribusi penurunan emisi GRK (TonCO2eq) dalam SEB
8. Timbulan Sampah Terolah di Fasilitas Pengolahan Sampah (%) yang
Indikator Utama 9. Akses Rumah Tangga Perkotaan terhadap Air Siap Minum Perpipaan (%) diturunkan
Pembangunan 10. Rumah Tangga dengan Akses Sanitasi Aman (%) ke
yang dapat
diturunkan
36 11. Rumah tangga dengan akses hunian layak, terjangkau & berkelanjutan (%)
12. Persentase Kondisi Baik Embung dan Tampungan Air Kewenangan Kab/Kota
kab/kota

Kab/Kota: 13. Indeks Kinerja Sistem Irigasi (IKSI) Kewenangan Kab/Kota Sub
14. Persentase panjang jalan kondisi permukaan mantap (jln Kab Kota) Indikator
tambahan
15. Indeks pelayanan transportasi

27
28
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025
Forum
Konsultasi Publik Perangkat Musrenbang
Ranwal 2025 dan Musenbang
Daerah Wilayah RKPD 2025
Pembukaan Masa
Musrenbang (Mgg III Feb – (18 – 28 Maret (23 April 2024)
(7 Februari 2024) Mgg II Mar 2024)
2024)

Fasilitasi Raperkada RKPD


Kab / Kota
(Minggu I Juni 2024)

Penetapan Penetapan Fasilitasi RKPD Dialog Musrenbangnas


Pergub Renja Pergub RKPD 2025 ke Interaktif RKP 2025
PD 2025 2025 Kemendagri (Minggu III Mei (Minggu IV / V
(Minggu IV Juli (Minggu IV Juni (Minggu II Juni
2024) April 2024)
2024) 2024) 2024)

30
TERIMA KASIH
Bappeda Provinsi Jawa Tengah
Jalan Pemuda 127-133 Semarang
Tlp. (024) 3515591, 3515592, 3515594
Faks. (024) 3546802
bappeda@jatengprov.go.id
bappeda.jatengprov.go.id
PPID Bappeda Jateng
@bappeda_jateng

Anda mungkin juga menyukai