Anda di halaman 1dari 5

Morning Update

28 July 2022

Global Market Wrap


Indo Premier Sekuritas | Daily Research | Indonesia

Items Avg 2021 Terakhir H-1


Pada perdagangan kemarin indeks di bursa Wall Street ditutup menguat
Nilai transaksi (Rp miliar) 18,002.4 27,579.4 31,937.8
Volume transaksi (jt shm) 11,667.8 11,487.0 10,675.8 cukup signifikan paska bank sentral Amerika menaikan suku bunga acuan
Net asing (Rp miliar) 155.6 38.9 1,576.9
Net asing (jt shm)
Kapitalisasi pasar (Rp tn)
-185.2
6,977.9
-712.8
2,701.3
18,872.0
2,690.9 sebesar 0.75% (sesuai ekspektasi) dan memberikan sinyal bahwa mereka
Sektoral bisa memperlambat lanjut kenaikan suku bunga untuk menilai dampak dari
1 year 1 day
Index Penutupan
return return
YTD return
kebijakan moneter tersebut.
Technology 7,699 -33.0% 0.9% -14.4%
Financials 1,473 7.6% -0.4% -3.5%
Healthcare 1,515 9.4% 0.4% 6.7%
Basic Material
Transportation & Log
1,268
1,952
10.7%
70.5%
-0.2%
-0.3%
2.7%
22.1%
Setelah melakukan pertemuan selama dua hari akhirnya bank sentral
Industrials 1,238 33.5% 1.4% 19.4%
Infrastructure 990 8.8% 0.0% 3.2% Amerika memutuskan untuk kembali menaikan suku bunga acuan sebesar
Property 677 -15.0% 0.1% -12.4%
Energy
Consumer Cyclical
1,805
881
139.6%
10.2%
2.4%
0.0%
58.4%
-2.2% 75 basis poin menjadikan suku bunga acuan kini berada pada kisaran
Consumer Non-Cyclical 717 5.4% -0.6% 8.0%
2.25%-2.50%. Dalam pidato setelah pertemuan, gubernur bank sentral
Indeks Saham
Amerika Jerome Powel menegaskan bahwa dirinya membuka peluang
1 year 1 day
Index Negara Penutupan
return return
YTD return
besaran kenaikan suku bunga acuan pada bulan September, bisa jadi masih
JCI
FSSTI
Indonesia
Singapura
6,898
3,205
13.3%
2.0%
0.4%
0.4%
4.8%
2.6% akan dinaikan sebesar 75 basis poin namun hal tersebut tergantung data
KLCI Malaysia 1,471 -2.9% 0.5% -6.2%
SET
KOSPI
Thailand
Korsel
1,576
2,416
2.5%
-25.4%
1.5%
0.1%
-4.9%
-18.0%
ekonomi.
SENSEX India 55,816 6.4% 1.0% -4.2%
HSI Hongkong 20,670 -18.9% -1.1% -11.7%
NKY Jepang 27,716 0.5% 0.2% -3.2%
AS30 Australia 7,038 -8.0% 0.2% -8.8%
IBOV Brasil 101,438 -19.7% 1.7% -3.2% Selain itu dirinya juga mengatakan bahwa dalam penerapan kebijakan
DJI Amerika 32,198 -7.8% 1.4% -11.4%
SX5P
UKX
Eropa
Inggris
3,611
7,348
1.5%
4.7%
0.4%
0.6%
-5.4%
-0.5% moneter ketat ada suatu titik dimana akan terjadi penurunan laju kenaikan
Dual Listing (US$) suku bunga acuan untuk menilai dampak dari kebijakan moneter ketat
Closing
US$
IDR
+/-
Daily
% chg tersebut terhadap ekonomi dan inflasi. Lebih lanjut dirinya cukup yakin
TLKM 28.38 2,128.1 0.25 0.89%
TINS 0.085 1,267.5 0.00 1.22%
bahwa ekonomi Amerika saat ini tidak dalam kondisi resesi.
*Rp/US$ 14,997

Suku Bunga & Inflasi


Items Latest Real interest rate
 Dow Jones menguat +436 poin (+1.37%) pada level 32,198
S&P 500 bertambah +103 poin (+2.62%) pada level 4,024
Interest Inflation
Deposito IDR 3 bln 3.16% 
Kredit Bank IDR 12.41%
BI 7-Days RR
Fed Funds Target
3.50%
2.50%
4.35%
9.10%
-0.85%
-6.60%
 Nasdaq naik +470 poin (+4.06%) pada level 12,032
ECB Main Refinancing
Domestic Yen Interest Call
50.00%
-0.01%
8.60%
2.40%
41.40%
-2.41%  EIDO menguat +0.33 poin (+1.47%) pada level 22.82
Harga Komoditas

Minyak WTI US$/ bbl


Penutupan
97.8
Ret 1 year
(%)
35.0%
+/-
0.5
Ret 1 day
(%)
0.51%
Technical Ideas
CPO RM/ ton 3,930.0 -14.4% 23.0 0.59%
Nikel US$/ ton
Timah US$/ ton
21,754
24,529
12.4%
-30.2%
241.0
-101.0
1.12%
-0.41%
Menguat signifikannya indeks di bursa Wall Street seiring adanya sinyal
Emas US$/tr. oz 1,737.0 -3.9% 2.8 0.16%
Batu Bara US$/ ton 411.5 174.8% -2.5 -0.60% perlambatan laju kenaikan suku bunga acuan diprediksi akan menjadi
Gandum US$/bushel 7.90 14.7% -0.1 -1.68%
Jagung US$/bushel
Kedelai US$/bushel
6.00
15.79
9.3%
10.2%
0.0
0.5
0.54%
3.00% sentimen positif di pasar. Sementara itu solidnya laporan keuangan emiten
Tembaga US$/ton 7,627.3 -21.7% 107.0 1.42%

Sumber : Bloomberg
periode 1H22 dan naiknya beberapa komoditas berpeluang menjadi
tambahan sentimen positif untuk indeks harga saham gabungan. IHSG
diprediksi akan bergerak menguat dengan support di level 6,860 dan
resistance di level 6,940.

Stocks
 BRPT (Buy). Support: Rp890, Resist: Rp940
 CPIN (Buy). Support: Rp5,800, Resist: Rp6,000
 EMTK (Buy on Weakness). Support: Rp1,770, Resist: Rp1,850
 MAPI (Buy on Weakness). Support: Rp900, Resist: Rp930
ETF
 XIFE (Buy). Support: Rp108, Resist: Rp110
 XIID (Buy). Support:Rp542, Resist: Rp552
 XPSG (Buy). Support: Rp411, Resist: Rp419

Refer to Important disclosures on the last of this report


Morning Update
28 July 2022

News Highlight
Indo Premier Sekuritas | Daily Research | Indonesia

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk optimistis target kredit tahun ini
tercapai. Hal ini seiring dengan peningkatan kinerja perseroan pada kuartal
II 2022.

Tercatat, BRI Group berhasil menyalurkan kredit Rp 1.104,79 triliun atau naik
8,75% yoy pada kuartal II 2022. Kredit ditopang segmen mikro yang tumbuh
15,07%, segmen konsumer tumbuh 5,27%, segmen korporasi tumbuh 3,76%
serta segmen kecil dan menengah tumbuh 2,71%.

Secara khusus, portofolio kredit UMKM BRI juga tumbuh sebesar 9,81% yoy
menjadi Rp 920 triliun pada Juni 2022. Realisasi itu turut meningkatkan
porsi kredit UMKM menjadi 83,27% dari total kredit perseroan.

Dengan realisasi itu, manajemen yakin BRI Group mampu meraih


pertumbuhan kredit dan pembiayaan di kisaran 9%-11% sampai akhir
tahun. Pertumbuhan kredit secara konsolidasi juga berasal dari segmen
mikro dan ultra mikro, terutama dari Pegadaian dan PNM. Mereka
tergabung dalam Holding Ultra Mikro bersama BRI.

Meski demikian, pihaknya akan menjaga pertumbuhan kredit secara berhati


- hati terutama yang terdampak Covid-19. Hal ini diimbangi dengan
manajemen risiko yang baik dengan menjaga rasio kredit masalah (NPL).

Hingga Juni 2022, rasio NPL BRI secara konsolidasi terkendali di level 3,26%.
Dengan realisasi itu, BRI akan terus menjaga kualitas kredit dengan selective
growth pada tahun ini.

Kemudian fokus pada sektor-sektor yang memiliki potensi kuat serta


eksposur minimum terhadap gejolak tersebut, seperti pertanian, industri
bahan kimia, serta makanan dan minuman.

Tercatat biaya pencadangan (NPL Coverage) BRI mencapai 266,26% pada


kuartal II 2022. Nilai itu meningkat dari kuartal II tahun lalu yakni sebesar
252,59%.

Bank bjb Tbk (BJBR) berhasil mencatatkan laba Rp1,49 triliun pada kuartal
II tahun 2022 atau tumbuh 28,5% year on year (yoy). Pertumbuhan laba
ditopang pertumbuhan kredit termasuk pembiayaan yang naik 12,8% yoy
menjadi Rp 110,2 triliun. Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) berhasil naik
14,7% yoy menjadi Rp 133,2 triliun.

Manajemen mengatakan, total aset bank bjb tumbuh 14,6% yoy menjadi Rp
172,4 triliun atau berada di atas pertumbuhan BPD sebesar 11,7%. Kualitas
kredit bank bjb terjaga dengan sangat baik menjadi 1,1%, masih di bawah
BPD sebesar 2,63% maupun industri perbankan nasional sebesar 2,99%.

Refer to Important disclosures on the last of this report


Morning Update
28 July 2022

Kinerja positif BJBR juga didukung oleh neraca rasio pencadangan sebesar
Indo Premier Sekuritas | Daily Research | Indonesia

152,9%, Loan at Risk sebesar 6,68%, efisiensi terjaga dengan biaya


operasional dan pendapatan operasional (BOPO) 78,4%, dan Fee Based
Income yang tumbuh 28,8%.

Adapun di tengah berkembangnya ekonomi digital, BJBR terus


mengembangkan ekosistem yang dimiliki dengan produk dan fitur yang
terus dikembangkan lewat aplikasi mobile bjb DIGI. Sejauh ini pengguna
aplikas sudah lebih dari 849.000 pengguna, atau hampir 5 kali lipat dari
tahun 2020.

QRIS merchant bank bjb juga tumbuh hampir 90 kali lipat dari semula 7.458
merchant di tahun 2020 dan saat ini menjadi lebih dari 655.000 merchant.
Ekosistem digital bank bjb tersebut menyumbang hampir 40% fee base
income bank bjb yang tumbuh 28,8% yoy.

PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) meraih laba bersih US$ 66,90 juta di
semester pertama 2022. Realisasi ini membalikkan keadaan dimana ESSA
menanggung kerugian senilai US$ 10,72 juta di periode yang sama tahun
lalu.

Mengutip laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (27/7), kenaikan


laba bersih ini tidak terlepas dari kenaikan topline. ESSA melaporkan
pendapatan sebesar US$ 351 juta. Jumlah ini melesat naik 153% dari
realisasi pendapatan di periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 138.93
juta

Secara rinci, penjualan ESSA didominasi oleh penjualan amoniak sebesar


US$ 323.18 juta, disusul penjualan LPG senilai US$ 25,98 juta, dan
pendapatan dari Jasa pengolahan senilai US$ 1,77 juta

Sementara, penjualan yang melebihi 10% dari penjualan bersih terjadi


kepada Genesis Corporation senilai US$ 323.18 juta dan kepada PT
Pertamina Patra Niaga senilai US$ 25,98 juta.

Manajeen mengatakan, ini merupakan pendapatan tertinggi yang pernah


diraih ESSA. Selain pendapatan yang naik, EBITDA milik ESSA juga tercatat
naik 183% secara year-on-year (yoy) menjadi US$ 171 juta sepanjang
semester pertama 2022 berkat operasi yang kuat dan kondisi pasar yang
menguntungkan.

Harga realisasi amoniak mengalami lonjakan 145% yoy menjadi US$ 908 per
metrik ton (MT), sementara harga liquified petroleum gas (LPG) naik 50%
YoY menjadi US$ 821 per MT untuk semester pertama 2022.

Ke depan, ESSA tetap optimistis dengan peluang pertumbuhan baru di


industri hilir gas seiring munculnya Blue Ammonia sebagai alternatif bahan
bakar rendah karbon yang seirama dengan meningkatnya kepedulian
Refer to Important disclosures on the last of this report
Morning Update
28 July 2022

terhadap keberlanjutan global.


Indo Premier Sekuritas | Daily Research | Indonesia

PT Astra Graphia Tbk (ASGR) berhasil mencatat kinerja yang positif dari
sisi bottom line selama semester pertama tahun ini. Merujuk laporan
keuangan perusahaan pada Rabu (27/7), ASGR tercatat meraup
pertumbuhan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar
73,89%. Dari semula Rp 18,04 miliar di semester I-2021, menjadi Rp 31,38
miliar pada semester pertama tahun ini.

Meski menunjukkan pertumbuhan signifikan dari sisi laba bersih,


pendapatan ASGR terpantau turun tipis selama periode enam bulan 2022
ini.

Berdasarkan laporan keuangan semester I-2022, pendapatan bersih Astra


Graphia mengalami penurunan 2,01% menjadi Rp 1,23 triliun. Sedangkan
pada periode yang sama tahun sebelumnya, pendapatan bersih ASGR masih
mencapai Rp 1,25 triliun.

Pendapatan bersih ASGR masih didominasi oleh penjualan barang senilai Rp


466,37 miliar. Kemudian disusul oleh pendapatan sewa sebesar Rp 313,74
miliar. Selain itu, ada juga pendapatan proyek Rp 231,19 miliar, jasa
perbaikan dan pemeliharaan Rp 159,21 miliar, serta beban pakai dan jasa
alih daya Rp 60,22 miliar.

Turunnya pendapatan bersih ikut membuat beban pokok pendapatan ASGR


turut mengalami penurunan, dari sebelumnya Rp 1 triliun di semester I-
2021 menjadi Rp 969,91 miliar di semester I-2022.

ASGR juga mencatat penurunan beban penjualan sebesar 8,83% menjadi


hanya Rp 75,48 miliar per Juni lalu. Sedangkan pada periode yang sama
tahun lalu, angkanya masih mencapai Rp 82,80 miliar.

Sebaliknya, beban umum dan administrasi naik 5,42%, dari semula Rp


142,87 miliar menjadi Rp 150,62 miliar.

Refer to Important disclosures on the last of this report


Morning Update
28 July 2022
Indo Premier Sekuritas | Daily Research | Indonesia

PT INDO PREMIER SEKURITAS


Pacific Century Place 16th Floor SCBD Lot 10
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Jakarta Selatan 12190 - Indonesia
p +62 21 5088 7200

ANALYSTS CERTIFICATION
The views expressed in this research report accurately reflect the analyst’s personal views about any and all of the subject securities
or issuers; and no part of the research analyst's compensation was, is, or will be, directly or indirectly, related to the specific
recommendations or views expressed in the report.

DISCLAIMERS
This research is based on information obtained from sources believed to be reliable, but we do not make any representation or
warranty nor accept any responsibility or liability as to its accuracy, completeness or correctness. Opinions expressed are subject to
change without notice. This document is prepared for general circulation. Any recommendations contained in this document does
not have regard to the specific investment objectives, financial situation and the particular needs of any specific addressee. This
document is not and should not be construed as an offer or a solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any securities.
PT. Indo Premier Sekuritas or its affiliates may seek or will seek investment banking or other business relationships with the
companies in this report.

Refer to Important disclosures on the last of this report

Anda mungkin juga menyukai