1
Prioritas Nasional RKP Tahun 2020
Kinerja Kinerja
Rasio
Efektivitas Optimalisasi
No. Prioritas Nasional Perbandingan
Pelaksanaan PN Pelaksanaan PN
(Nilai)
(Persen) (Persen)
Sumber Data: Diolah dari hasil self assessment pencapaian sasaran PN-PP-KP dan dukungan output K/L Pelaksana
serta data e-Monev.
Keterangan:
1. Kategori Kinerja: realisasi >90 persen target (kinerja baik);
realisasi 60–90 persen target (kinerja cukup);
realisasi <60 persen target (kinerja kurang);
2. Kategori Nilai Rasio: >1 menunjukkan kinerja efektivitas pelaksanaan PN relatif lebih baik dibandingkan kinerja
optimalisasi pelaksanaan PN (termasuk kemampuan penyerapan anggaran);
<1 menunjukkan kinerja optimalisasi pelaksanaan PN (termasuk kemampuan penyerapan
anggaran) relatif lebih baik dibandingkan kinerja efektivitas pelaksanaan PN; dan
=1 menunjukkan kinerja efektivitas pelaksanaan PN setara dengan kinerja optimalisasi
pelaksanaan PN (termasuk kemampuan penyerapan anggaran).
Taiwan 3.1
Vietnam 2.9
Cina Korea
Selatan 2.3
Indonesia -1.0
Australia -2.1
Rusia -2.5
AS
Belanda Brasil -3.1
Arab Saudi -3.5
Jepang Jerman -3.8
Kanada
Malaysia -4.1
Thailand Hong -4.1
Kong Kolombia -4.8
Portugal -4.9
India Meksiko
Italia
-5.0
-5.6
-6.1
-6.1
-6.8
-7.6
-8.0
-8.2
-8.8
- II.7 -
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Baltic Dry Index (BDI)
PMI Global
60.0
3,50 55.0
0 50.0 45.0
40.0
3,00
0
2,50 35.0 Manufacturing
0 30.0
25.0 Services
2,00
20.0
0
1,50
Mar-
Mar-
Dec-
Sep-
Sep-
Jun-
Jun-
0 18
18
18
19
19
18
19
1,00
Sumber: Bloomberg, IHS Markit, 2021
4.0
2.0
0.0
-2.0
-4.0
19
80
19
81
19
82
19
83
19
84
19
85
19
86
19
87
19
88
19
89
19
90
19
91
19
92
19
93
19
94
19
95
19
96
19
97
19
98
19
99
20
00
20
Gambar 2.6 Gambar 2.7
CBOE VIX dan MSCI ACWI Indeks Monetary Base (Persen, yoy)
85 850 80
CBOE VIX Index The Fed
60 BoJ ECB
750 40
65 MSCI ACWI Index - RHS
650 20
45
550 0
25 -20
450
5 350
Apr-
Apr-
Oct-
Oct-
Jan-
Jan-
Jul-
Jul-
18
18
19
19
18
19
Gambar 2.8
Harga Komoditas Internasional
160 1,400
140 1,200
120
1,000
100
800
80
600
60 Indeks Harga Logam (2010=100)
Sumber: World Bank Commodities Price Data (The Pink Sheet), 2021
Jepang
Italia 44.0 Jepang 57.0
Jerman 42.3
Inggris 38.9 Filipina 21.8
Perancis 32.4
AS 23.5 Kanada 20.0
Kanada 19.2
18.7 AS 18.0
Spanyol
Australia 18.6
18.0 Inggris 14.0
Brasil
Korea 14.5 Jerman
13.6 8.1
Turki
Afrika Selatan 10.1 Italia 5.6
India 9.8
Cina 8.1 Indonesia* 4.5
Argentina 6.0
Rusia 5.7 Perancis 3.7
Indonesia 4.4
4.3 Singapura 2.2
Arab Saudi
Meksiko 3.0
Malaysia 1.1
2.0
4.00 6.10
3.50
3.00
2.50 4.10
2.00
1.50 2.10
1.00
0.50 0.10
0.00
Feb-
Jun-
Oct-
Feb-
Jun-
Oct-
Feb-
Jun-
-1.90
17,000.00
16,500.00
16,000.00
15,500.00
USD - IDR
15,000.00
14,500.00
14,000.00
13,500.00
13,000.00
12,500.00
12,000.00
Okt-
Jan-
Jul-
Okt-
Jul-
Okt-
Jan-
Jul-
Okt-
Jul-
Okt-
Jan-
Apr-
Apr-
Jan-
Apr-
Apr-
Jan-
Jul-
19
20
20
20
20
- II.20 -
Mar-19
Jun-19
Jul-19
Oct-19
Nov-19
Jun-20
Jul-20
Dec-19
Feb-20
Apr-20
Mei-20
Agu-20
Sep-20
Okt-20
May-
Sep-
Jan-
26-
19
19
2-
19-
10-
21-
11-
3-
19
15-
21-
24-
3-
01-
14-
20-
17-
30-
26-
19-
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, Bursa Efek Indonesia, dan IBPA, Juli 2021
Industri perbankan juga masih mengalami tekanan akibat pelemahan ekonomi dampak
COVID-19, yang tercermin dari penyaluran kredit perbankan konvensional yang
terkontraksi dan meningkatnya risiko kredit bermasalah pada perbankan konvensional.
Sejak kemunculan kasus positif COVID-19 di Indonesia, penyaluran kredit terus mengalami
penurunan. Walaupun sedikit mengalami perbaikan pada awal 2021, namun nilainya masih
lebih rendah apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dari sisi permintaan,
pelemahan ekonomi mendorong berkurangnya permintaan kredit baru. Sementara dari sisi
penawaran, perbankan cenderung lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit seiring
dengan semakin tingginya risiko kredit bermasalah. Risiko kredit bermasalah tercatat terus
mengalami peningkatan hingga awal tahun 2021. Namun di sisi lain, pertumbuhan Dana
Pihak Ketiga (DPK) tercatat terus meningkat bahkan mencapai level double digit sejak
pertengahan tahun 2020 dan stabil selama beberapa bulan terakhir hingga awal tahun
2021. Pertumbuhan DPK tersebut sejalan dengan konsumsi rumah tangga yang tertahan
dan perilaku berjaga-jaga (precautionary) masyarakat dalam menghadapi pandemi. Dalam
perspektif ke depan, industri perbankan akan dihadapkan oleh berbagai tantangan, salah
satunya yaitu risiko kredit pasca berakhirnya masa relaksasi atau restrukturisasi kredit
perbankan.
MarJunSeptDesMarApr
2.50
2020 2021
MarJunSeptDesMarApr
Pertumbuhan Kredit Pertumbuhan DPK 2020 2021
pembangunan rendah karbon yang dapat menekan laju emisi GRK. Kedua, dampak dari
tidak optimalnya aksi pembangunan rendah karbon di tahun 2020 juga berlanjut hingga
2021, karena ada beberapa aksi pembangunan rendah karbon yang baru dapat dirasakan
dampaknya setelah beberapa tahun kemudian, seperti aksi restorasi gambut dan
reforestasi.
Gambar 2.19
Proyeksi Penurunan Emisi GRK
2020 2021 2022 2023 2024
-23,55
Pers
-25.93
-26.87 -27.02 -27.27
2020 2021
104.80104.64104.89
103.16 103.70
102.83 102.76
102.00
101.11 100.72100.73 100.97
100.31 100.05 100.01 100.38
98.69 99.22
98.49
2020 2021
Gambar 2.22
Tema RKP Tahun 2022: Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural
Gambar 3.2
Indikator Sasaran Pembangunan Tahun 2022
Sebagai operasionalisasi dari arah kebijakan, disusun sepuluh strategi pembangunan, yakni
(1) meningkatkan nilai tambah sektor industri, (2) mempercepat pemulihan dan
pertumbuhan sektor pariwisata, (3) meningkatkan ketahanan pangan masyarakat,
(4) meningkatkan peran UMKM terhadap ekonomi nasional, (5) meningkatkan pemerataan
- III.8 -
infrastruktur, (6) meningkatkan pemerataan dan kualitas layanan digital, (7) meningkatkan
capaian penurunan emisi dan intensitas emisi Gas Rumah Kaca (GRK), (8) mempercepat
reformasi perlindungan sosial, (9) meningkatkan kualitas dan daya saing SDM, serta (10)
memperkuat sistem kesehatan nasional dan penanganan COVID-19.
Gambar 3.3
Strategi Pembangunan Nasional Tahun 2022
BAB IV
PRIORITAS NASIONAL DAN PENDANAANNYA
Selain itu, dijelaskan pula berbagai strategi dan upaya pemulihan dan peningkatan nilai
tambah ekonomi melalui kegiatan-kegiatan yang terkait pada setiap PN. Pelaksanaan PN
didukung dengan kerangka regulasi, kerangka kelembagaan, serta alokasi pendanaan yang
difokuskan pada proyek prioritas yang terkait langsung dengan pencapaian sasaran
prioritas.
- IV.6 -
Gambar 4.2
Kerangka PN 1 Memperkuat Ketahanan Ekonomi
untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan
Tabel 4.2
Sasaran, Indikator, dan Target PP dari PN 1
Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk
Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan
Target
Baseline Realisasi
No. Sasaran/Indikator
2019 2020 2021 2022 2024
Gambar 4.3
Kerangka PN 2 Mengembangkan Wilayah untuk
Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan
Gambar 4.6
Peta Pembangunan Wilayah Nusa Tenggara
Gambar 4.8
Peta Pembangunan Wilayah Sulawesi
Gambar 4.9
Peta Pembangunan Wilayah Maluku
Gambar 4.11
Kerangka PN 3 Meningkatkan Sumber Daya
Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing
Gambar 4.13
Dukungan PN 4 Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan
terhadap Pelaksanaan Major Project
Gambar 4.14
Kerangka PN 5 Memperkuat Infrastruktur untuk
Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar
Gambar 4.15
Proyek Prioritas Strategis/Major Project PN 5 Memperkuat
Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar
Gambar 4.17
Kerangka PN 7 Memperkuat Stabilitas
Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik
Gambar 5.2
Alur Evaluasi RKP Tahap II (capaian hingga triwulan IV)
Gambar 5.3
Cakupan Pengendalian Pembangunan
Gambar 5.4
Mekanisme Pengendalian RKP