Anda di halaman 1dari 41

PENGUKURAN DAN

EVALUASI KINERJA
DISAMPAIKAN OLEH:

INSPEKTORAT JENDERAL
KEMENTERIAN AGAMA
CIPUTAT, .............. 2020
Pengukuran Kinerja (1)

Kegiatan manajemen
khususnya
membandingkan tingkat
kinerja yang dicapai
dengan standar, rencana,
atau target dengan
menggunakan indikator
kinerja yang telah
ditetapkan.
Setiap akhir periode instansi melakukan pengukuran pencapaian
target kinerja yang ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja

Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan


antara target kinerja dan realisasi kinerja

Membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan


standar, rencana, atau target menggunakan indikator
kinerja yang telah ditetapkan

Hasil pengukuran kinerja dituangkan dalam Laporan


Akuntabilitas Kinerja
Pengukuran Kinerja termasuk fondasi utama penerapan
manajemen kinerja

Dilakukan untuk menjamin adanya peningkatan dalam


pelayanan publik dan peningkatan akuntabilitas

Dilakukan secara berkala (triwulan dan tahunan)

Pengukuran harus cukup menggambarkan posiisi kinerja


unit/satker yang diukur
INDIKATOR KINERJA
Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan
atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian
kinerja yang ditetapkan.

TUJUAN PENETAPAN
INDIKATOR KINERJA
1. Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperl
ukan dalam melakukan manajemen kinerja secara baik;
2. Untuk memperoleh ukuran keberhasilan yang digunakan ba
gi perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja.
3. Konsistensi dan komitmen hasil yang akan dicapai.

INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA


Ukuran keberhasilan yang
menggambarkan terwujudnya kinerja,
tercapainya hasil program dan kegiatan

Harus selaras antar tingkat/unit


organisasi

Harus memenuhi kriteria indikator


kinerja yang baik
Tipe Indikator Kinerja
• Kualitatif: menggunakan skala (misal: baik, cukup, kurang)
• Kuantitatif absolut: menggunakan angka absolut (misal: 30
orang, 80 unit)
• Persentase: menggunakan angka persentase (misal: 50%,
100%)
• Rasio: membandingkan angka absolut dengan angka absolut
lain yang terkait (misal: rasio jumlah guru dibandingkan
jumlah murid)
• Rata-rata: angka rata-rata dari suatu populasi atau total
kejadian (misal: rata-rata biaya pelatihan per peserta dalam
suatu diklat)
• Indeks: angka patokan dari beberapa variabel kejadian
berdasarkan suatu rumus tertentu (misal: indeks harga
saham, indeks pembangunan manusia, indeks kepuasan
layanan)
Jenis Indikator Kinerja
Masukan/Inputs:
adalah segala sesuatu yang dibutuhkan dalam rangka menghasilkan
keluaran/outputs.
IK Input: Alat Ukur yang mengindikasikan keberhasilan penggunaan inputs
Keluaran/ Outputs:
adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan atau non fisik) sebagai hasil
langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan masukan yang
digunakan.
IK Keluaran/ Output: Alat ukur yang mengindikasikan keberhasilan pencapaian
keluaran (output) dari suatu kegiatan
Hasil/ Outcomes:
adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran/outputs atau
manfaat dari keluaran/outputs kegiatan/program. Outcome dapat dikelompokkan
dalam terdiri dari (i) immediate outcome/jk pendek, (ii) intermediate outcome/jk
menengah, (iii) Ultimate outcome/jk panjang
IK Outcome: Alat ukur yang mengindikasikan keberhasilan pencapaian hasil
(outcome) dari suatu program atau beberapa program karena adanya outputs
kegiatan.

11
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Ukuran keberhasilan yang menggambarkan
KINERJA UTAMA sesuai dengan TUSI serta
mandat (core business) yang diemban.
Dipilih dari IK yang berhasil diidentifikasi
dengan memperhatikan proses bisnis
organisasi dan kriteria IK yang baik.

Ditetapkan oleh Menteri sebagai dasar


penilaian untuk setiap tingkatan
organisasi.
Indikator Kinerja (IK) Kementerian paling
sedikit Indikator hasil (outcome) sesuai
dengan kewenangan dan TUSI

IK E1= Indikator hasil dan atau keluaran


yang setingkat lebih tinggi dari keluaran
unit kerja di bawahnya

IK E2 dan Unit Satker di bawahnya paling


sedikit adalah indikator keluaran (output)
PERJANJIAN KINERJA
Unit Kerja : (a)
Tahun Anggaran : (b)

Program/
Sasaranstrategis IndikatorKinerja Target Anggaran
Kegiatan
(1) (2) (3) (4) (5) PENGUKURAN KINERJA

Sasaran strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %


Jumlah Anggaran :
Program …………………………. : Rp ……………… ( c )
(1) (2) (3) (4) (5)

............. , ..................., 20 ...

Atasan Langsung Pinmpinan Satker


Jumlah Anggaran Tahun ………………: Rp ……( c )
Jumlah Realisasi Anggaran Tahun ………: Rp …..: ( d )

( ................................................ ) ( .......................................... )
Perjanjian Kinerja

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

Meningkatnya aksesibilitas
% pemegang kartu PIP yg mendapat layanan
masyarakat kurang mampu thdp
pendidikan
80%
sarana pendidikan

Atasan Pejabat, Pejabat,

Tanda tangan Tanda tangan

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

1 2 3 4 5

Meningkatnya aksesibilitas % pemegang kartu PIP


Pengukuran masyarakat kurang mampu thdp yg mendapat layanan 80% 55% 68,75%
Kinerja sarana pendidikan pendidikan
Kriteria Indikator Kinerja yang baik
• Spesifik (Spesific)> IK dapat menggambarkan sesuai dengan kespesifikan
dari hasil program dan kegiatan yang akan diukur ( Kualitas pendidikan
diukur dengan Angka Kelulusan, APK,APM)
• Dapat diukur (Measurable) IK dapat diukur secara obyektif baik yang
bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Jika ada dua pihak atau lebih mengukur
hasilnya akan sama
• Dapat dicapai ( Attainable-achievable) IK dalam lingkup kendali sesuai
tusi dan mampu menyediakan datanya secara tepat dan akurat
• Sesuai dengan kinerja atau hasil yang diukur (Relevan) IK harus
menggambarkan sedekat mungkin kesesuaiannya dengan hasil apa yang
akan diukur. ( Input- IK Input, Output-IK Output, Outcome- IK Outcome)
• Berjangka waktu tertentu (Time bound) IK mempertimbangkan periode
waktu tertentu pencapaiannya
• Dapat dipantau dan dikumpulkan (Trackable) > Dapat ditelusur secara
jelas sumber datanya.
DISKUSI INDIKATOR KINERJA

SASARAN
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
STRATEGIS
1 2 3 4 5
Meningkatnya Jumlah umat beragama yang
274.240 250.000
kualitas kehidupan aktif pada rumah ibadah
umat beragama Jumlah rumah ibadah yang
melaksanakan kegiatan sosial 732 723
keagamaan
Meningkatnya Jumlah sarana rumah ibadah
24.763 22.673
kualitas pelayanan yang memenuhi standar
keagamaan Jumlah penyuluh agama yang
5.962 5.692
memenuhi kompetensi
Jumlah KUA yang memenuhi
636 563
standar
Jumlah penghulu yang
1.416 1.164
memenuhi kompetensi
Indeks kepuasan layanan
jamaah haji dalam negeri 70 72
tingkat ........
Bandingkan Tingkat ke-SPESIFIC-an nya???

Sasaran Indikator Kinerja Target

Meningkatnya kesejahteraan Jumlah masyarakat yang sejahtera


masyarakat

Persentase masyarakat yang


berpenghasilan XXX per bulan

Terwujudnya kerukunan Jumlah masyarakat yang hidup rukun


masyarakat

Jumlah ...........
% penurunan konflik sosial-agama
Bandingkan Tingkat Kemudahan diukurnya???

Sasaran Indikator Kinerja Target

Meningkatnya pemahaman Tingkat pemahaman peserta diklat LKj


peserta Diklat LKj

Jumlah peserta diklat yang mampu


menyusun LKj

Jumlah peserta diklat yang mampu


menjawab 80 % soal dengan benar
Bandingkan Kemudahan dicapainya???

Sasaran Indikator Kinerja Target

Meningkatnya layanan % penurunan pengaduan masyarakat


keagamaan bidang layanan keagamaan

% pengaduan masyarakat yang


ditangani

Penetapan IK harus memperhatikan unsur dalam kendali


kita/bukan?
LATIHAN PENGUKURAN KINERJA
PENGUKURAN KINERJA

Sasaran Indikator Target Realisasi %


Strategis Kinerja

Jumlah Anggaran Tahun .....: Rp.................


Jumlah Realisasi Anggaran Tahun ......: Rp ..........................
Cara menghitung Persentase Capaian KINERJA

1. Semakin tinggi realisasi menunjukan Pencapaian Kinerja


yang semakin baik, digunakan rumus:

Persentase Tingkat Realisasi


= X 100%
Capaian Target

2. Semakin tinggi realisasi menunjukan semakin rendah


Pencapaian Kinerja, digunakan rumus:

Persentase Tingkat Target - (Realisasi - Target)


= X 100%
Capaian Target
Monitoring Kinerja Setiap Unit Kerja
Dengan Performance Scorecard

Sasaran Indicators Target Realisasi


strategic Organisasi:
K/L

Objecrive Indicators Target Realisasi Objective Indicator Target Realisasi

Objective Indicator target Realisasi


Unit Organisasi
EVALUASI KINERJA
EVALUASI
Evaluasi : Penaksiran atau penilaian.
Kegiatan yang dilakukan berkenaan dengan proses untuk
menentukan nilai dari suatu hal.

Evaluasi kinerja: suatu metode dan proses penilaian dan pelaksanaan


tugas seseorang atau sekelompok orang atau unit-unit kerja dalam
satu perusahaan atau organisasi sesuai dengan standar kinerja atau
tujuan yang ditetapkan lebih dahulu.

Evaluasi atas Implementasi SAKIP adalah:


Aktivitas analisis yang sistemastis, pemberian nilai, atribut, apresiasi dan
pengenalan permasalahan serta pemberian solusi atas masalah yang
ditemukan untuk tujuan peningkatan akuntabilitas dan kinerja
Tujuan EVALUASI KINERJA
Menilai efektivitas pencapaian hasil (outcome)
terhadap rencana

Menilai efisiensi penggunaan sumber daya


dalam menghasilkan output

Menilai apakah kualitas hasil telah memenuhi


keinginan/kepuasan stakeholders

Menilai apakah output dihasilkan sesuai dengan


waktu yang ditetapkan
Mengenali kendala dan permasalahan yang
dihadapi

Menilai ketepatan target

Menilai ketepatan indikator kinerja

Menilai ketepatan pemilihan strategi dalam


mencapai tujuan dan sasaran
DISKUSI EVALUASI (CAPAIAN) KINERJA
EVALUASI
IMPLEMENTASI SAKIP

OPTIONAL MATERI
PERMENPAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG
PEDOMAN EVALUASI ATAS IMPLEMENTASI SAKIP

KMA 511 Tahun 2016 TENTANG JUKNIS PELAKSANAAN EVALUASI IMPLEMENTASI SAKIP

Pedoman Umum Evaluasi atas Implementasi SAKIP, digunakan sebagai


acuan untuk melakukan evaluasi atas implementasi SAKIP di Instansi
Pemerintah dan/atau unit kerja/Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di
lingkungan Instansi Pemerintah

Kementerian PAN dan RB melaksanakan evaluasi atas


implementasi SAKIP Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/ Kota

(1)Setiap pimpinan instansi pemerintah melakukan evaluasi atas


implementasi SAKIP di lingkungannya setiap tahun;
(3)Pelaksanaan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
oleh aparat pengawasan internal masing-masing

Untuk melaksanakan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5,


pimpinan instansi pemerintah menetapkan petunjuk pelaksanaan evaluasi
atas implementasi SAKIP di lingkungan instansi masing-masing mengacu
kepada Peraturan Menteri ini
TUJUAN

Memperoleh informasi tentang implementasi


SAKIP

Menilai akuntabilitas kinerja unit kerja

Memberikan saran perbaikan untuk peningkatan kinerja dan


penguatan kelembagaan akuntabilitas kinerja unit kerja

Memonitor Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Evaluasi Periode


Sebelumnya
KOMPONEN PENILAIAN
KOMPONEN DAN SUB KOMPONEN PENILAIAN
No Komponen Bobot Sub Komponen
1 Perencanaan 30% a. Rencana Strategis (10%), meliputi:
Kinerja Pemenuhan Renstra (2%), Kualitas Renstra
(5%) dan Implementasi Renstra (3%)
b. Perencanaan Kinerja Tahunan (20%),
meliputi Pemenuhan RKT (4%), Kualitas
RKT (10%) dan Implementasi RKT (6%).
2 Pengukuran 25% a. Pemenuhan pengukuran (5%)
Kinerja b. Kualitas Pengukuran (12,5%)
c. Implementasi pengukuran (7,5%)
3 Pelaporan 15% a. Pemenuhan pelaporan (3%)
Kinerja b. Kualitas pelaporan (7,5%)
c. Pemanfaatan pelaporan (4,5%)
4 Evaluasi 10% a. Pemenuhan evaluasi (2%)
Internal b. Kualitas evaluasi (5%)
c. Pemanfaatan hasil evaluasi (3%)
5 Capaian 20% a. Kinerja yang dilaporkan (output) (5%)
Kinerja b. Kinerja yang dilaporkan (outcome) (10%)
c. Kinerja tahun berjalan (benchmark) (5%)
KATEGORI DAN INTERPRETASI PENILAIAN
NO PREDIKAT NILAI INOTERPRETASI
1 AA >90-100 Sangat Memuaskan
2 A >80-90 Memuaskan, Memimpin perubahan, berkinerja Tinggi, dan
sangat akuntabel
3 BB >70-80 Sangat Baik, Akuntabel , Berkinerja baik memiliki menejemen
kinerja yang andal
4 B >60-70 Baik, Baik, Akuntabilitas kinerjanya sudah baik memiliki, sistem
yang dapat digunakan untuk manajemen kinerja dan perlu
sedikit perbaikan
5 CC >50-60 Cukup, (Memadai), Akuntabilitas kinerjanya cukup baik, taat
kebijakan memiliki sistem yang dapat digunakan untuk
memproduksi informasi kinerja, perlu perbaikan tidak
mendasar
6 C >30-50 Kurang, Sistem dan Tatanan kurang dapat diandalkan,,
memiliki sistem untuk manajemen kinerja tapi perlu banyak
perbaikan minor dan perbaikan mendasar
7 D 0-30 Sangat Kurang, Sistem dan Tatanan Tidak dapat diandalkan
untuk penerapan manajemen kinerja, perlu banyak
INSTRUMEN/
KERTAS KERJA EVALUASI
IMPLEMENTASI SAKIP
KOMPONEN PENGUKURAN & EVALUASI
PENGUKURAN KINERJA
I. PEMENUHAN PENGUKURAN
1 Telah terdapat indikator kinerja utama (IKU) sebagai ukuran kinerja secara formal
2 Telah terdapat ukuran kinerja tingkat eselon III dan IV sebagai turunan kinerja atasannya
3 Terdapat mekanisme pengumpulan data kinerja
4 Indikator Kinerja Utama telah dipublikasikan
II. KUALITAS PENGUKURAN
5 IKU telah memenuhi kriteria indikator yang baik
6 IKU telah cukup untuk mengukur kinerja
7 IKU unit kerja telah selaras dengan IKU IP
8 Ukuran (Indikator) kinerja eselon III dan IV telah memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik
9 Indikator kinerja eselon III dan IV telah selaras dengan indikator kinerja atasannya
10 Sudah terdapat ukuran (indikator) kinerja individu yang mengacu pada IKU unit kerja organisasi/atasannya
11 Pengukuran kinerja sudah dilakukan secara berjenjang
12 Pengumpulan data kinerja dapat diandalkan
13 Pengumpulan data kinerja atas Rencana Aksi dilakukan secara berkala (bulanan/triwulanan/semester)
14 Pengukuran kinerja sudah dikembangkan menggunakan teknologi informasi
III. IMPLEMENTASI PENGUKURAN
15 IKU telah dimanfaatkan dalam dokumen-dokumen perencanaan dan penganggaran
16 IKU telah dimanfaatkan untuk penilaian kinerja
17 Target kinerja eselon III dan IV telah dimonitor pencapaiannya
Hasil pengukuran (capaian) kinerja mulai dari setingkat eselon IV keatas telah dikaitkan dengan
18
(dimanfaatkan sebagai dasar pemberian) reward & punishment
19 IKU telah direviu secara berkala
Pengukuran kinerja atas Rencana Aksi digunakan untuk pengendalian dan pemantauan kinerja secara
20
berkala
EVALUASI INTERNAL

I. PEMENUHAN EVALUASI
1 Terdapat pemantauan mengenai kemajuan pencapaian kinerja beserta hambatannya
2 Evaluasi program telah dilakukan
3 Evaluasi atas pelaksanaan Rencana Aksi telah dilakukan
4 Hasil evaluasi telah disampaikan dan dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
II. KUALITAS EVALUASI
5 Evaluasi program dilaksanakan dalam rangka menilai keberhasilan program
Evaluasi program telah memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan perencanaan kinerja yang
6
dapat dilaksanakan
Evaluasi program telah memberikan rekomendasi-rekomendasi peningkatan kinerja yang dapat
7
dilaksanakan
8 Pemantauan Rencana Aksi dilaksanakan dalam rangka mengendalikan kinerja

9 Pemantauan Rencana Aksi telah memberikan alternatif perbaikan yang dapat dilaksanakan

10 Hasil evaluasi Rencana Aksi telah menunjukkan perbaikan setiap periode

III. PEMANFAATAN EVALUASI


Hasil evaluasi program telah ditindaklanjuti untuk perbaikan pelaksanaan program di masa yang akan
11
datang

12 Hasil evaluasi Rencana Aksi telah ditindaklanjuti dalam bentuk langkah-langkah nyata

Anda mungkin juga menyukai