Pembaruan Hk Kel Islam (HKI) di Indonesia oleh Khoiruddin Nasution Dosen Prodi HKI Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Suka Yogyakarta, Pengajar Fakultas Hukum UII & Program Magister (MSI-UII), dan Ketua Asosiasi Dosen Hukum Keluarga Islam (ADHKI) Indonesia Bahan diskusi pada acara Seminar Nasional, “Keniscayaan Pembaruan Hukum Keluarga Islam di Indonesia”, oleh Asosiasi Dosen Hukum Keluarga Islam (ADHKI) Indonesia, Kamis 21 Mei 2020. Tujuan Tulisan (objektif) • Tulisan ini bertujuan menunjukkan dan membuktikan bahwa hukum keluarga yang dibangun Islam adalah hukum egaliter, hokum yang menempatkan setara antara perempuan (isteri) dan laki-laki (suami). • Pembuktian ini dapat dilakukan dengan menggunakan kajian tematik terhadap nash al-Qur’an bidang keluarga. Hukum Keluarga Islam Egaliter • Nash al-Qur’an yang menunjukkan dan membuktikan hukum egaliter ini dapat dikelompokkan menjadi tiga. 1. Kelompok pertama adalah nash yang secara tekstual menunjukkan dan membangun kesetaraan antara lak-laki dan perempuan. 2. Kelompok kedua adalah nash yang mengangkat status perempuan untuk sejajar dengan laki-laki. 3. Nash kelompok ketiga adalah nash yang mengurangi hak mutlak laki-laki untuk setara dengan perempuan. Formula fikih • Sayangnya hukum egaliter tersebut tidak ditemukan dalam formula fikih. • Formula fikih yang menjadi dasar bertindak masyarakat muslim justru kembali kepada hukum rasial, feudal dan patriarkal, seperti yang berlaku pada masyarakat Arab pra Islam. • sehingga tidak mengherankan kalau dalam praktek keseharian muslim di seluruh penjuru dunia sekarang adalah hokum rasial, feudal dan patriarkal, kembali ke hukum Arab pra Islam. Tugas kita (akademisi/dosen, hakim); agen perubahan, actor hukum • Tugas kita adalah mengembalikan hukum yang dikehendaki Islam secara preventif, represif dan simbolik. • Dengan usaha ini diharapkan hokum egaliter yang dikehendaki Islam menjadi amalan dan perilaku masyarakat Indonesia sekaligus menjadi contoh bagi dunia. Usaha pengendalian dan pengembalian hokum egaliter 1. Preventif berupa usaha pencegahan = pencegahan anak-anak yang belum kena virus hokum patriarkal, atau setidaknya bagi mereka yang masih dalam tahap pencarian identitas. 2. Represif berupa usaha pengembalian = mengembalikan atau mengubah paradigm, ideology dan perilaku penganut hokum dan tradisi patriarkal yang sudah mendarah daging dan mensulbi untuk dirubah menjadi perilaku egaliter (Ronny Hanitijo Soemitro, Masalah-Masalah Sosiologi Hukum (Bandung: Penerbit Sinar Baru, 1984). hlm. 60). 3. Simbolis dengan cara memberikan teladan dalam bentuk tingkah laku Karakter Hukum Arab Pra Islam (Jahiliyah) dan pembaruan Islam • tiga karakter hokum Jahiliyah, yakni; 1. rasial (rasa kesukuan/ultra nasionalisme), 2. feodal (superioritas orang kaya dan bangsawan di atas kaum miskin dan lemah), dan 3. partiarkis (laki-laki superior sementara perempuan inferior).
• Hukum Jahiliyah ini dirubah oleh Islam menjadi hokum egaliter
Indikasi Hukum Keluarga Islam Egaliter mengubah Hk Arab pra Islam rasial, feudal, patriarkah • Nash kelompok pertama; nash yang scr tekstual menunjukkan dan membangun kesetaraan antara lak-laki dan perempuan. • indikator ke-1 al-Qur’an secara tegas menyebut, bahwa wanita dan laki-laki adalah sejajar, tidak ada yang superior, tidak ada yang inferior; • al-Baqarah (2):187;اس هَلُ َّن ب ِهَّنلِ باس لَ ُكم وأَْنت م ل ٌ َ ُْ َ ْ ٌ َ ُ • al-Baqarah (2):228;َوهَلُ َّن ِم ثُْلا َّلِذيَعلَْي َِّه بنِ ا ْلَم ْع ُرِوف • al-Hujurat (49):13;اك ْم ُش عُ وبًا َو َقبَ ائَِللِ َتَع َارفُوا إَِّن ُ َاك ْم ِمْ نذَ ٍَكرَوأُنثَىَو َج َع ْلن ُ ََّاس إِنَّا َخلَ ْقن ُ يَ ا أ َُّي َها ا لن )13( اك ْم إَِّنا لَّهَ َعلِ ٌيم َخبِ ٌري ُ أَ ْكَ َمر ُك ْم ِع ْن َد ا لَّ ِه أَْتَق • Nash kelompok pertama; • Indikator ke-2, bahwa laki-laki dan perempuan mendapat ganjaran yang sama dari amal pekerjaan, sbgmn disebut; • al-Nisa’ (4): 32; ْكتَ َسب َْن/يبم َّما ا ِ / ْكتَ َسبُوا َولِلنِّ َسا ِء َ ن/يبم َّما ا ِ ٌص ِ ٌص ِ / لَ ن//لر َج ِا ِّ / ِ ل • al-Mu’min/Ghafir (40): 40;ولَئِ َك///ف ْ ُْنثَى َوهُ َو ُم ْؤ ِم ٌن َ أ/حاً ِمْن َذ َك ٍر أَ ْو ُأ//ا/َو َم ْن َع ِم َل َص ِل َجنَّ َة//ون ْلا َ ُ ُخل//ي َ ْد • Nash kelompok kedua, nash yang mengangkat status perempuan untuk sejajar dengan laki-laki, 1. Indikator ke-1 = berkait dengan kebiasaan Arab pra-Islam yang menempatkan anak perempuan sebagai sumber malu, khawatir akan mencemarkan nama baik dan beban keluarga, sementara anak laki-laki menjadi sumber kebanggaan, dirubah Islam menjadi berstatus setara. 2. indikasi ke-2 = tradisi Arab pra Islam mewariskan wanita, dilarang Islam d dirubah perempuan dan laki-laki sama-sama ahli waris. 3. indikasi ke-3 = tradisi Arab pra-Islam menikahi ibu tiri, dirubah Islam dengan larangan. 4. indikati k-4 = tradisi Arab pra-Islam menikahi (mewarisi) perempuan secara paksa, dirubah Islam dengan larangan. • Nash kelompok ketiga mengurangi hak mutlak laki-laki; • indikasi ke-1 = tradisi Arab pra Islam = laki-laki mengawini perempuan tanpa batas, dirubah Islam menjadi asas monogamy, dlm kondisi dan alasan tertentu blh poligami maksimal empat. • indikasi ke-2 = laki-laki memp hak cerai mutlak tdk terbatas, dirubah Islam = kebolehannya/statusnya darurat, dmk juga hak cerai diberikannya kepada wanita (isteri) dlm bentuk khuluk, sebagaimana disebutkan dalam al-Baqarah (2): 229. Relevansi Hukum Keluarga Islam Egaliter di Indonesia • Mestinya hokum keluarga Islam Indonesia adalah hokum egaliter, sesuai dg pesan Islam. • Sementara faktanya HKI Indonesia masih banyak yang bersifat rasial, feodal dan bias jender. Tugas kita • Tugas bahkan Kewajiban kita adalah mengembalikan HKI Indonesia kembali ke ajaran Islam, HKI egaliter • Dalam rangka pengambalian tersebut kita semua bertugas bahkan berkewajiban sesuai posisi dan kemampuan masing-masing • Dosen dan mhs HKI berkewajiban mengubah konsep sembari dalam waktu yang sama memberikan contoh • Hakim menerapkan HKI egaliter, sembari mengubah HKI non-egaliter menjadi egaliter, dan menggali serta menemukan (tdk membentuk) hokum egaliter Tugas kita • Dosen/akademisi bertugas, bahkan berkewajiban mencerahkan mahasiswa, agar memp paradigm, pemikiran, konsep dan pengamalan HKI egaliter • Demikian semoga bermanfaat • salam