FATWA BUDIYANTI/121012201066
OUT MARTUA BAKARA/12101220…….
KELOMPO
K4
Monitoring dan Evaluasi dalam Kebijakan Publik
Indikator Kinerja
Indikator untuk mengukur kinerja karywan secara individu ada enam indikator yaitu “Robbins,
2006:260”.:
Kualitas, kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang
dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan.
Kuantitas merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit,
jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.
Ketepatan waktu, merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang
dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu
yang tersedia untuk aktivitas lain.
Efektivitas merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi “tenaga, uang teknologi,
bahan baku” dimaksimalkan dengamn maksud menaikkan hasil dari setiap unit dalam
penggunaan sumber daya.
Kemandirian, merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan dapat menjalankan
fungsi kerjanya Komitmen kerja. Merupakan suatu tingkat dimana karyawan mempunyai
komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap kantor.
Jenis-Jenis Indikator Kinerja yaitu:
• Indikator Input: gambaran mengenai sumberdaya yang digunakan untuk
menghasilkan output dan outcome (kuantitas, kualitas, dan kehematan)
• Indikator Process: gambaran mengenai langkah-langkah yang
dilaksanakan dalam menghasilkan barang atau jasa (frekuensi proses,
ketaatan terhadap jadwal, dan ketaatan terhadap ketentuan/standar).
• Indikator Output: gambaran mengenai output dalam bentuk barang atau
jasa yang dihasilkan dari suatu kegiatan (kuantitas, kualitas, dan efisiensi)
• Indikator Outcome: gambaran mengenai hasil aktual atau yang
diharapkan dari barang atau jasa yang dihasilkan (peningkatan kuantitas,
perbaikan proses, peningkatan efisiensi, peningkatan kualitas,
perubahan perilaku, peningkatan efektivitas, dan peningkatan
pendapatan)
• Indikator Dampak: gambaran mengenai akibat langsung atau tidak
langsung dari tercapainya tujuan. Indikator dampak adalah indikator
outcome pada tingkat yang lebih tinggi hingga ultimate.
Type Indikator Kinerja:
• Kualitatif: menggunakan skala (misal: baik, cukup, kurang)
• Kuantitatif absolut: menggunakan angka absolut (misal: 30 orang, 80 unit)
• Persentase: menggunakan perbandingan angka absolut dari yg diukur dg
populasinya (misal: 50%, 100%)
• Rasio: membandingkan angka absolut dengan angka absolut lain yang
terkait (misal: rasio jumlah guru dibandingkan jumlah murid)
• Rata-rata: angka rata-rata dari suatu populasi atau total kejadian (misal:
rata-rata biaya pelatihan per peserta dalam suatu diklat)
• Indeks: angka patokan dari beberapa variabel kejadian berdasarkan suatu
rumus tertentu (misal: indeks harga saham, indeks pembangunan
manusia)
Pengembangan Indikator Kinerja Utama:
• Menteri/Pimpinan lembaga wajib menetapkan Indikator Kinerja
Utama untuk kementerian koordinator/departemen/
kementerian negara/lembaga dan unit organisasi setingkat
eselon I serta unit kerja mandiri di bawahnya
• Sekretaris jenderal lembaga tinggi negara dan lembaga tinggi
lain yang menjalankan fungsi pemerintahan wajib menetapkan
Indikator Kinerja Utama untuk lembaga tinggi negera, lembaga
lain, dan unit organisasi setingkat eselon I serat unit kerja
mandiri di bawahnya
• Gubernur/bupati/walikota wajib menetapkan Indikator Kinerja
Utama untuk pemerintah provinsi/kabupaten/kota dan SKPD
serta unit kerja mandiri di bawahnya
Tatanan Indikator Kinerja Utama
1. Jumlah publikasi (Artikel) Mengukur kinerja produktivitas riset iptek dan pendidikan tinggi dalam
internasional pengembangan ilmu pengetahuan secara internasional.
2. Jumlah Kekayaan Mengukur kualitas hasil riset iptek dan pendidikan tinggi untuk
Intelektual (KI) yang didaftarkan meningkatkan perolehan perlindungan HKI dengan menggali secara
maksimum potensi HKI yang diperoleh dari suatu kegiatan penelitian,
pengembangan dan pengabdian kepada masyarakat.
3. Jumlah prototipe R&D Mengukur tingkat kesiapan teknologi hasil riset iptek yang telah teruji pada
simulasi di lingkungan
4. Jumlah prototipe industri Mengukur tingkat kesiapan teknologi hasil riset iptek yang telah
didemonstrasikan dan diuji coba di lapangan.
Capaian Indikator Kinerja Program (IKP) Deputi
Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan
sebagai berikut :
Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2020 2020-2024
Produktivitas
Invensi dan
Inovasi untuk Jumlah KI (Kekayaan 2.575 3.532 137% 18.599 19%
memperkuat Intelektual) yang
didaftarkan
ransformasi
Ekonomi yang
Berdayasaing dan
Berkelanjutan Jumlah Prototipe R&D 40 48 120% 502 9%
SS 1. : Meningkatnya Produktivitas Invensi dan Inovasi untuk Memperkuat Transformasi Ekonomi yang Berdayasaing dan Berkelanjutan
SS.2. : Meningkatnya Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Dalam Rangka Reformasi Birokrasi
IKSS.2 Indeks Reformasi Birokrasi 78,00 81,00 84,00 87,00 90,00 Tahunan
Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan mendukung
Indikator Kinerja Sasaran Strategis Indeks Inovasi.
Ket
Target
Sasaran Strategis (SS) /
Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS)
2020 2021 2022 2023 2024
SS 1. : Meningkatnya Produktivitas Invensi dan Inovasi untuk Memperkuat Transformasi Ekonomi yang Berdayasaing dan Berkelanjutan
Sasaran Program (SP) yang secara langsung berkontribusi dalam pencapaian Sasaran Strategis
dengan Indikator Kinerja Program (IKP) sebagaimana terlihat pada tabel berikut:
004. Artikel Ilmiah dari Perguruan Tinggi yang 1.200 Artikel 820 Artikel
difasilitasi untuk dipublikasikan
005. Fasilitasi akses basis data Jurnal Ilmiah 1.400.000 akses 1.600 Akses
Internasional
Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2020
1.
Meningkatnya Indeks Inovasi Meningkatnya
Produktivitas
1. Jumlah Publikasi
Internasional
(Artikel) 20.500 Artikel
Produktivitas Riset
Invensi dan
Inovasi untuk 2. Jumlah KI yang didaftarkan 2.575 KI
Memperkuat
Transformasi
3. Jumlah Prototipe R&D 40 Prototipe
Ekonomi yang
Berdayasaing dan
Berkelanjutan 4. Jumlah Prototipe Industri 10 Prototipe
Pengendalian Kinerja
Dalam rangka efisiensi, efektivitas, dan penajaman hasil-hasil kerja Deputi Bidang Penguatan Riset
dan Pengembangan, manajemen program berupa: perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan
dan pelaporan kegiatan disempurnakan menjadi manajemen kinerja (hasil kerja) berupa:
perencanaan kinerja, pelaksanaan kinerja, pengukuran kinerja, pengendalian kinerja dan
pelaporan kinerja sebagaimana diperlihatkan pada Gambar.