Anda di halaman 1dari 27

PROGRAM MAGISTER ILMU EKONOMI

FAKULTAS ILMU EKONOMI


UNIVERSITAS TRISAKTI
TAHUN 2013-2024

MONITORING DAN EVALUASI


KEBIJAKAN PUBLIK
KEBERHASILAN MERUMUSKAN KINERJA PADA DEPUTI BIDANG
PENGUATAN RISET DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN RISET DAN
TEKNOLOGI/BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL

FATWA BUDIYANTI/121012201066
OUT MARTUA BAKARA/12101220…….
KELOMPO
K4
Monitoring dan Evaluasi dalam Kebijakan Publik
Indikator Kinerja
Indikator untuk mengukur kinerja karywan secara individu ada enam indikator yaitu “Robbins,
2006:260”.:
 Kualitas, kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang
dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan.
 Kuantitas merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit,
jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.
 Ketepatan waktu, merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang
dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu
yang tersedia untuk aktivitas lain.
 Efektivitas merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi “tenaga, uang teknologi,
bahan baku” dimaksimalkan dengamn maksud menaikkan hasil dari setiap unit dalam
penggunaan sumber daya.
 Kemandirian, merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan dapat menjalankan
fungsi kerjanya Komitmen kerja. Merupakan suatu tingkat dimana karyawan mempunyai
komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap kantor.
Jenis-Jenis Indikator Kinerja yaitu:
• Indikator Input: gambaran mengenai sumberdaya yang digunakan untuk
menghasilkan output dan outcome (kuantitas, kualitas, dan kehematan)
• Indikator Process: gambaran mengenai langkah-langkah yang
dilaksanakan dalam menghasilkan barang atau jasa (frekuensi proses,
ketaatan terhadap jadwal, dan ketaatan terhadap ketentuan/standar).
• Indikator Output: gambaran mengenai output dalam bentuk barang atau
jasa yang dihasilkan dari suatu kegiatan (kuantitas, kualitas, dan efisiensi)
• Indikator Outcome: gambaran mengenai hasil aktual atau yang
diharapkan dari barang atau jasa yang dihasilkan (peningkatan kuantitas,
perbaikan proses, peningkatan efisiensi, peningkatan kualitas,
perubahan perilaku, peningkatan efektivitas, dan peningkatan
pendapatan)
• Indikator Dampak: gambaran mengenai akibat langsung atau tidak
langsung dari tercapainya tujuan. Indikator dampak adalah indikator
outcome pada tingkat yang lebih tinggi hingga ultimate.
Type Indikator Kinerja:
• Kualitatif: menggunakan skala (misal: baik, cukup, kurang)
• Kuantitatif absolut: menggunakan angka absolut (misal: 30 orang, 80 unit)
• Persentase: menggunakan perbandingan angka absolut dari yg diukur dg
populasinya (misal: 50%, 100%)
• Rasio: membandingkan angka absolut dengan angka absolut lain yang
terkait (misal: rasio jumlah guru dibandingkan jumlah murid)
• Rata-rata: angka rata-rata dari suatu populasi atau total kejadian (misal:
rata-rata biaya pelatihan per peserta dalam suatu diklat)
• Indeks: angka patokan dari beberapa variabel kejadian berdasarkan suatu
rumus tertentu (misal: indeks harga saham, indeks pembangunan
manusia)
Pengembangan Indikator Kinerja Utama:
• Menteri/Pimpinan lembaga wajib menetapkan Indikator Kinerja
Utama untuk kementerian koordinator/departemen/
kementerian negara/lembaga dan unit organisasi setingkat
eselon I serta unit kerja mandiri di bawahnya
• Sekretaris jenderal lembaga tinggi negara dan lembaga tinggi
lain yang menjalankan fungsi pemerintahan wajib menetapkan
Indikator Kinerja Utama untuk lembaga tinggi negera, lembaga
lain, dan unit organisasi setingkat eselon I serat unit kerja
mandiri di bawahnya
• Gubernur/bupati/walikota wajib menetapkan Indikator Kinerja
Utama untuk pemerintah provinsi/kabupaten/kota dan SKPD
serta unit kerja mandiri di bawahnya
Tatanan Indikator Kinerja Utama

• pada tingkat Kement. Neg/ Dept/ LPND/ PemProv/Kab/Kot


sekurang-kurangnya menggunakan indikator hasil (outcome)
sesuai dengan kewenangan, tugas dan fungsi;
• pada unit organisasi setingkat Eselon I menggunakan indikator
hasil (outcome) dan atau keluaran (output) yang setingkat lebih
tinggi dari keluaran (output) unit kerja di bawahnya;
• pada unit organisasi setingkat eselon II/SKPD/unit kerja mandiri
sekurang-kurangnya menggunakan indikator keluaran (output).
Pemilihan dan Penetapan Indikator Kinerja Utama, Harus
dipertimbangkan:
•   Dokumen RPJMN/D
•   Dokumen Renstra
•   Kebijakan Umum Instansi
•   Dokumen strategis lainnya yang relevan
•   Bidang kewenangan, tugas dan fungsi
•   Kebutuhan informasi kinerja
•   Kebutuhan data statistik
•   Kelaziman pada bidang tertentu dan perkembangan ilmu
pengetahuan
Pemilihan dan Penetapan Indikator Kinerja Utama harus
Melibatkan: Pemangku kepentingan (stakeholders) dari instansi
pemerintah yang bersangkutan.
Karakteristik Indikator Kinerja Utama:
•   Spesifik
•   Dapat Dicapai
•   Relevan:
•   Menggambarkan keberhasilan sesuatu yg diukur
•   Dapat dikuantifikasi dan diukur

Penggunaan Indikator Kinerja Utama


• Perencanaan Jangka Menengah
•   Perencanaan Tahunan
•   Penyusunan dokumen Penetapan Kinerja
•   Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
•   Evaluasi Kinerja
•   Pemantauan dan pengendalian Kinerja
Evaluasi Kinerja:

• Instansi Pemerintah melakukan Analisis dan Evaluasi Kinerja


dengan memperhatikan Capaian Indikator Kinerja Utama.

• Analisis dan Evaluasi Kinerja dilakukan secara berkala dan


sederhana dengan meneliti fakta-fakta yang ada berupa kendala,
hambatan, dan informasi lainnya.
Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan
Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi
Nasional
Sebagai pelaksanaan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan
Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Kedeputian Bidang Penguatan
Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset, dan Teknologi/ Badan
Riset dan Inovasi Nasional telah menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja
(LAKIN) Tahun 2020, yang merupakan gambaran tentang capaian kinerja
Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Tahun 2020, dengan
mengacu pada DRAFT Rencana Strategis Deputi Bidang Penguatan Riset
dan Pengembangan tahun 2020-2024.
Indikator Kinerja Program Deputi Bidang
Penguatan Risbang Tahun 2020
No. Indikator Kinerja Program Alasan

1. Jumlah publikasi (Artikel) Mengukur kinerja produktivitas riset iptek dan pendidikan tinggi dalam
internasional pengembangan ilmu pengetahuan secara internasional.

2. Jumlah Kekayaan Mengukur kualitas hasil riset iptek dan pendidikan tinggi untuk
Intelektual (KI) yang didaftarkan meningkatkan perolehan perlindungan HKI dengan menggali secara
maksimum potensi HKI yang diperoleh dari suatu kegiatan penelitian,
pengembangan dan pengabdian kepada masyarakat.

3. Jumlah prototipe R&D Mengukur tingkat kesiapan teknologi hasil riset iptek yang telah teruji pada
simulasi di lingkungan

4. Jumlah prototipe industri Mengukur tingkat kesiapan teknologi hasil riset iptek yang telah
didemonstrasikan dan diuji coba di lapangan.
Capaian Indikator Kinerja Program (IKP) Deputi
Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan
sebagai berikut :
Sasaran Strategis Indikator Kinerja   2020   2020-2024

Program Target Realisasi Capaian % Target Capaian %

(1) (2) (7) (8) (9) (10) (11)

Meningkatnya Jumlah Publikasi


(Artikel) Internasional
20.500 23.291 114% 142.500 16%

Produktivitas
Invensi dan
Inovasi untuk Jumlah KI (Kekayaan 2.575 3.532 137% 18.599 19%
memperkuat Intelektual) yang
didaftarkan
ransformasi
Ekonomi yang
Berdayasaing dan
Berkelanjutan Jumlah Prototipe R&D 40 48 120% 502 9%

Jumlah Prototipe 10 15 150% 85 18%


Industri
Langkah-langkah yang ditempuh Deputi Bidang
Penguatan Riset dan Pengembangan di tahun-tahun
mendatang diantaranya:
• Meningkatkan kinerja perumusan kebijakan dan instrumen kebijakan dengan melakukan uji publik
dan sosialisasi Rencana Induk Riset Nasional (RIRN);
• Meningkatkan kinerja serta efektifitas koordinasi pelaksanaan kebijakan dan instrumen kebijakan
melalui sinkronisasi dan advokasi substansi regulasi iptek ke regulasi sektor;
• Meningkatkan kinerja evaluasi pelaksanaan kebijakan dan instrumen kebijakan;
• Melakukan pembenahan perencanaan anggaran dan program yang didukung data akurat, sehingga
pemanfaatannya lebih mengena pada sasaran sehingga optimal, efektif dan efisien dapat dicapai;
• Meningkatkan koordinasi internal dan eksternal, khususnya peningkatan koordinasi dalam
pelaksanaan pengawasan terhadap pelaksanaan APBN;
• Mengembangkan kebijakan manajemen teknologi untuk mendorong peningkatan tingkat
kesiapterapan teknologi (TKT) teknologi level prototipe hasil litbang menjadi prototipe industri;
• Melakukan sinkronisasi kegiatan dan program bersama dalam bidang fokus (Energi, Material Maju,
Kesehatan & Obat, Pangan & Pertanian, Kemaritiman, Hankam,
• Teknologi Informasi dan Komunikasi, Kebencanaan dan Sosial Humaniora);
• Mengembangkan kerjasama fasilitasi kepada inventor masyarakat melalui pendampingan program
Corporate Social Responsibility (CSR), serta mengembangkan sistem pelaporan berbasis web
melalui sistem informasi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (simlitabmas);
• Meningkatnya kuantitas laporan penelitian Flagship Riset Nasional;
Sumber Daya Manusia (SDM)
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Deputi Bidang Penguatan Riset dan
Pengembangan didukung oleh SDM sebanyak 205 pegawai, dengan komposisi
sebagaimana:
Target-target dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) beserta indikatornya
telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam 7 agenda pembangunan Indonesia
ke depan, yaitu :

• Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang


Berkualitas;
• Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan;
• Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya
Saing;
• Membangun Kebudayaan dan Karakter Bangsa;
• Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan
Ekonomi dan Pelayanan Dasar;
• Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana
dan Perubahan Iklim;
• Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan
Publik.
Strategi Pencapaian
Dengan memperhatikan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan, maka grand strategy yang dikembangkan adalah sebagai
berikut:
• Menciptakan sinergi dengan melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi
untuk membangun kebersamaan dalam menjalankan tupoksi untuk
meningkatkan binding energy di antara pemangku kepentingan iptek;
• Melakukan pendekatan big few dan small many, dengan memilih
sebagian kecil bidang litbang untuk dijadikan fokus litbang di antara
bidang-bidang litbang yang ada;
• Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap capaian program dan
kegiatan serta dampak kebijakan yang ditetapkan guna memperoleh
hasil yang lebih tepat sasaran.
Target Kinerja
Berdasarkan sasaran strategis yang telah ditetapkan pada periode 2020-2024 maka ditetapkan
juga Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) untuk menggambarkan tingkat ketercapaian
indikator Sasaran Strategis (SS) tersebut. Secara lebih rinci IKSS Kemenristek/BRIN dan target yang
aan dicapai pada periode 2020-2024, sebagaimana tercermin.

Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis


Ket
Target
Sasaran Strategis (SS) /
Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS)
2020 2021 2022 2023 2024

SS 1. : Meningkatnya Produktivitas Invensi dan Inovasi untuk Memperkuat Transformasi Ekonomi yang Berdayasaing dan Berkelanjutan

IKSS.1 Indeks Inovasi 15,71 36,94 56,83 76,74 100 Tahunan

SS.2. : Meningkatnya Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Dalam Rangka Reformasi Birokrasi

IKSS.2 Indeks Reformasi Birokrasi 78,00 81,00 84,00 87,00 90,00 Tahunan
Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan mendukung
Indikator Kinerja Sasaran Strategis Indeks Inovasi.
Ket
Target
Sasaran Strategis (SS) /
Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS)
2020 2021 2022 2023 2024

SS 1. : Meningkatnya Produktivitas Invensi dan Inovasi untuk Memperkuat Transformasi Ekonomi yang Berdayasaing dan Berkelanjutan

IKSS.1 Indeks Inovasi 15,71 36,94 56,83 76,74 100 Tahunan

Sasaran Program (SP) yang secara langsung berkontribusi dalam pencapaian Sasaran Strategis
dengan Indikator Kinerja Program (IKP) sebagaimana terlihat pada tabel berikut:

Sasaran Program (Outcome)/     Target     Ket


Indikator Kinerja Program
2020 2021 2022 2023 2024

SP (Outcome) 1: Meningkatnya Produktivitas Riset          


I Jumlah Publikasi (Artikel) 20.500 24.500 28.500 32.500 36.500 Tahunan
K Internasional
P Jumlah KI yang didaftarkan 2.575 3.150 3.725 4.300 4.849 Tahunan

Jumlah Prototipe R & D (TTG, 40 95 105 125 137 Tahunan


Substitusi Impor, TKDN, Teknologi
Masa Depan)

Jumlah Prototipe Industri (TTG, 10 15 17 20 23 Tahunan


Substitusi Impor, TKDN, Teknologi
Masa Depan)
Program dan Kegiatan

Sebagai langkah nyata dalam menjalankan program


yang telah ditetapkan, maka Deputi Bidang Penguatan
Riset dan Pengembangan telah melaksanakan 23 (dua
puluh tiga) output kegiatan yang dilaksanakan oleh
lima direktorat dan sekretariat deputi yang berada di
lingkungan Deputi Bidang Penguatan Riset dan
Pengembangan. Kegiatan tersebut merupakan aspek
operasional dari suatu rencana strategis yang
diarahkan untuk memenuhi sasaran, tujuan, misi, dan
visi organisasi. Pada tahun anggaran 2020, kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan
Ikhtisar Program dan Kegiatan Tahun 2020 Deputi
Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan
Kegiatan Output Kegiatan Volume Target Penanggung
Sebelum Revisi DIPA Setelah Revisi DIPA Jawab

5713. 901. Perencanaan [SBKU] 2 laporan 2 laporan Sekretariat Deputi


Dukungan Manajemen untuk Program 950. Layanan Dukungan 1 Layanan 9 Layanan
Penguatan Manajemen Eselon 1
Riset dan
Pengembangan 951. Layanan Sarana dan 1 layanan 1 layanan
Prasarana Internal
994. Layanan Perkantoran 1 layanan 1 layanan
5716. Riset 002. Hasil Penelitian Dosen di Perguruan Tinggi 11 PTN BH 11 PTN BH Direktorat Riset dan Pengabdian
Pendidikan (BOPTN) PTN BH Masyarakat
Tinggi dan
Pengabdian
Masyarakat
003. Hasil Penelitian untuk 1.022 laporan 1.022 laporan
Pengabdian Dosen kepada
Masyarakat (BOPTN)

004. Hasil Pengabdian 2 laporan 2 laporan


Dosen Kepada Masyarakat

005. Manajemen dan 18 laporan 3 laporan


Fasilitasi Penelitian
904. Penelitian [SBKU] 13.000 laporan 10.850 laporan

5720. 001. KI yang didaftarkan dari 290 HKI - Direktorat


Pengelolaan Hasil Litbang Perguruan Pengelolaan
Kekayaan Tinggi Kekayaan
Intelektual Intelektual
Perguruan
Tinggi 003. Jurnal Ilmiah Perguruan Tinggi yang ditingkatkan 300 Jurnal 150 Jurnal
mutunya

004. Artikel Ilmiah dari Perguruan Tinggi yang 1.200 Artikel 820 Artikel
difasilitasi untuk dipublikasikan

005. Fasilitasi akses basis data Jurnal Ilmiah 1.400.000 akses 1.600 Akses
Internasional
Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2020

Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan


komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk
mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang
waktu satu tahun dengan mempertimbangkan sumber
daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja
antara lain adalah untuk: meningkatkan akuntabilitas,
transparansi dan kinerja aparatur; sebagai wujud nyata
komitmen antara penerima amanat dengan pemberi
amanat; sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; menciptakan
tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur;
dan sebagai dasar pemberian penghargaan atau sanksi.
Penetapan Kinerja Deputi Bidang Penguatan Riset dan
Pengembangan Tahun 2020

Indikator Sasaran Target Kinerja


Kinerja Program
Sasaran
Strategis
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program

1.
Meningkatnya Indeks Inovasi Meningkatnya
Produktivitas
1. Jumlah Publikasi
Internasional
(Artikel) 20.500 Artikel

Produktivitas Riset

Invensi dan
Inovasi untuk 2. Jumlah KI yang didaftarkan 2.575 KI

Memperkuat
Transformasi
3. Jumlah Prototipe R&D 40 Prototipe
Ekonomi yang
Berdayasaing dan
Berkelanjutan 4. Jumlah Prototipe Industri 10 Prototipe
Pengendalian Kinerja
Dalam rangka efisiensi, efektivitas, dan penajaman hasil-hasil kerja Deputi Bidang Penguatan Riset
dan Pengembangan, manajemen program berupa: perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan
dan pelaporan kegiatan disempurnakan menjadi manajemen kinerja (hasil kerja) berupa:
perencanaan kinerja, pelaksanaan kinerja, pengukuran kinerja, pengendalian kinerja dan
pelaporan kinerja sebagaimana diperlihatkan pada Gambar.

Manajemen Kinerja Berorientasi Hasil (Output/Income)


Capaian Indikator Kinerja Program (IKP)

• IKP ditetapkan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka


Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dan Rencana Strategis (Renstra)
Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional 2020-
2024.
• Hal penting yang mendasari ditetapkannya IKP untuk periode 5 tahun
mendatang yaitu Meningkatnya Produktivitas Invensi dan Inovasi untuk
Memperkuat Transformasi Ekonomi yang Berdayasaing dan
Berkelanjutan. Upaya meningkatkan produktivitas invensi dan inovasi
untuk memperkuat transformasi ekonomi yang berdayasaing dan
berkelanjutan menjadi kian penting dalam rangka menjawab berbagai
tantangan besar. Tantangan paling nyata adalah globalisasi, kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Hal ini menuntut lembaga
perguruan tinggi, lembaga litbang dan industri untuk menghasilkan
penelitian yang berkualitas.
Capaian Indikator Kinerja Program Tahun 2020

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program   2020   2020-2024

Target Realisasi Capaian % Target Capaian %

(1) (2) (7) (8) (9) (10) (11)

Meningkatnya Jumlah Publikasi (Artikel) 20.500 23.291 114% 142.500 16%


Produktivitas Invensi Internasional
dan
Inovasi untuk
memperkuat
Transformasi
Ekonomi yang Jumlah KI (Kekayaan 2.575 3.532 137% 18.599 19%
Berdayasaing dan Intelektual) yang
Berkelanjutan didaftarkan

Jumlah Prototipe R&D 40 48 120% 502 9%

Jumlah Prototipe Industri 10 15 150% 85 18%

Sumber: SIMonev, 03 Februari 2021


Evaluasi Kinerja

Dalam laporan evaluasi kinerja telah dikembangkan dan


diimplementasikan dalam Sistem Informasi Monitoring dan
Evaluasi (SIMONEV), dengan tujuan untuk meningkatkan
efisiensi dan efektifitas dalam sistem monitoring dan evaluasi di
Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi
Nasional. Sistem ini dikembangkan secara online, dalam rangka
pemantauan dan evaluasi kinerja program, realisasi capaian
fisik dan anggaran unit kerja dan satuan kerja mandiri. Hal ini
dilakukan untuk memberikan keyakinan yang memadai dan
sebagai bahan masukan kebijakan bagi pimpinan atas
pelaksanaan program dan kegiatan dilapangan juga untuk
bahan evaluasi yang dapat diketahui baik ketercapaian program
dan kegiatan maupun dapat mengetahui kendala dalam
pelaksanaan program dan kegiatan.
Alasan dan Pendapat Kami
Dengan penambahan sumberdaya manusia di Tahun Anggaran 2020, Deputi Bidang Penguatan
Riset dan Pengembangan dapat mencapai semua target kinerja yang ditetapkan dengan
penggunaan anggaran secara efisien.
Kegiatan-kegiatan yang merupakan kegiatan strategis yang terkait dengan Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat dan program kreatifitas mahasiswa serta program kebijakan riset
iptek nasional, produktifitas riset iptek TRL s.d 6 R&D dan produktifitas riset iptek layak industri,
maupun pelaksanaan hibah kompetisi, serta kegiatan pengembangan kerjasama antar lembaga
pendidikan tinggi dapat dilaksanakan dengan baik. Adapun kegiatan yang secara signifikan
mengalami kendala karena alasan teknis dan substansial yaitu kerjasama dengan lembaga
penelitian internasional. Namun demikian, meskipun daya serap keuangan agak rendah namun
prosentase capaian kinerja fisik tetap pada kondisi yang lebih tinggi dari daya serap keuangan.
Keberhasilan dalam melaksanakan seluruh rangkaian program kegiatan tidak terlepas dari
komitmen yang tinggi semua pihak dan atau instansi terkait termasuk para tim/pakar dari
perguruan tinggi dan lembaga litbang serta masyarakat yang membantu pelaksanaan program
dan kegiatan.
Beberapa program dan kegiatan yang menjadi program dan sasaran strategis Bidang Penguatan
Riset dan Pengembangan berharap akan terus ditingkatkan kinerja pelaksanaannya pada tahun-
tahun mendatang meskipun sampai akhir tahun anggaran 2020 belum keluarnya Peraturan
terbaru terkait organisasi dari Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset Inovasi Nasional
(Kemenristek/BRIN).

Anda mungkin juga menyukai