Anda di halaman 1dari 53

PENGUKURAN

KINERJA
SEKTOR PUBLIK

Muhammad Ahyaruddin
Pendahuluan
PENGENDALIAN
OPERASIONAL
Pusat
Pertanggun
g Jawaban

Indikator
Kinerja
Pengertian
Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat
pencapaian pelaksanaan suati kegiatan/program/ kebijakan
dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi
yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi
(Mahsun, 2012:141)

Pengukuran kinerja adalah suatu proses penilaian kemajuan


pekerjaan thp tujuan & sasaran yg telah ditentukan
sebelumnya, termasuk informasi atas: efisiensi penggunaan
sumberdaya dalam menghasilkan barang & jasa, kualitas
barang & jasa (seberapa baik barang dan jasa diserahkan
kepada pelanggan & sampai seberapa jauh pelanggan
terpuaskan), hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yg
diinginkan, dan efektifitas tindakan dalam mencapai tujuan
(Robertson 2002 dalam Mahsun 2012:141)
Pengukuran kinerja organisasi sektor publik
Pengukuran kinerja organisasi sektor publik
Elemen Pokok Pengukuran Kinerja

Menetapkan Tujuan, Sasaran & Strategi


Organisasi
Merumuskan Indikator & Ukuran
Kinerja
Mengukur Tingkat Ketercapaian Tujuan
& Sasaran Organisasi
Evaluasi Kinerja
KESESUAIAN DESAIN PENGUKURAN KINERJA DENGAN
DESAIN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Aspek Pengukuran Kinerja
Sektor Swasta/Komersial

Fleksibilitas
volume

Fleksibilitas
pengiriman

Fleksibilitas
Kualitas campuran
Aspek Pengukuran Kinerja
Sektor Publik
Aspek Definisi Indikator
Segala sesuatu yang dibutuhkan agar  Jumlah dana yang dibutuhkan;
pelaksanaan kegiatan dapat berjalan  Jumlah pegawai yang dibutuhkan;
Input
untuk menghasilkan keluaran  Jumlah infra struktur yang ada;
 Jumlah waktu yang digunakan.

Ukuran kegiatan baik dari segi  Ketaatan pada peraturan perundangan;


kecepatan, ketepatan, maupun  Rata-rata yang diperlukan untuk
Proses
tingkat akurasi pelaksanaan kegiatan memproduksi atau menghasilkan layanan
jasa.

Sesuatu yg diharapkan langsung  Jumlah produk atau jasa yang dihasilkan;


dapat dicapai dari suatu kegiatan  Ketepatan dalam memproduksi barang
Output
yang dapat berwujud maupun tidak atau jasa.
berwujud
Segala sesuatu yg mencerminkan  Tingkat kualitas produk dan jasa yang
Outcome berfungsinya output kegiatan pada dihasilkan;
jangka menengah yg mempunyai efek  Produktivitas para karyawan atau pegawai.
langsung

Sesuatu yg terkait dengan tujuan  Tingkat kepuasan masyarakat;


Benefit akhir dari pelaksanaan kegiatan  Tingkat partisipasi masyarakat.

Pengaruh yg ditimbulkan baik positif  Peningkatan kesejahteraan masyarakat


Impact maupun negatif  Peningkatan pendapatan masyarakat.
Tujuan Pengukuran Kinerja Sektor
Publik
Manfaat Pengukuran Kinerja Sektor Publik

Memastikan pemahaman para pelaksana akan ukuran yang digunakan


untuk pencapaian kinerja
Memastikan tercapainya rencana kinerja yang telah disepakati
Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kinerja dan membandingkannya
dengan rencana kerja serta melakukan tindakan untuk memperbaiki kinerja
Memberikan penghargaan dan hukuman yang objektif atas prestasi
pelaksana yang telah diukur sesuai dengan sistem pengukuran kinerja yang
telah disepakati
Menjadi alat komunikasi antarbawahan dan pimpinan dalam upaya
memperbaiki kinerja organisasi
Mengidentifikasikan apakahkepuasan pelanggan sudah terpenuhi
Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah
Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara objektif
Menunjukkan peningkatan yang perlu dilakukan
Mengungkapkan permasalahan yang terjadi
Informasi yang Digunakan untuk
Pengukuran Kinerja
Informasi yang Digunakan untuk
Pengukuran Kinerja

Identifikasi
sumber
penyebab
terjadinya
varians.
Unit spesifik
mana yang
bertanggung-
jawab.
Informasi yang Digunakan untuk
Pengukuran Kinerja

Variabel
Kunci
(Key
Variable)
Informasi yang Digunakan untuk
Pengukuran Kinerja

Beberapa karakteristik variabel kunci,


yaitu:
1
.
2
.
3
.
4.

5
.
Informasi yang Digunakan untuk
Pengukuran Kinerja

Dinas/ Unit Kerja Variabel Kunci


Rumah sakit dan hotel Tingkat hunian kamar.
Klinik kesehatan Jumlah masyarakat yang dilayani per hari.
Perusahaan Listrik KWH yang terjual.
Negara
Perusahaan Jumlah pulsa yang terjual.
Telekomunikasi
Perusahaan Air Minum Jumlah debit air yang terjual.
DLLAJ Jumlah alat angkutan umum (capacity seat).
Pekerjaan Umum Panjang jalan yang dibangun/ diperbaiki.
Panjang jalan yang disapu/ dibersihkan.
Kepolisian Jumlah kriminalitas yang tertangani.
Jumlah kecelakaan lalu lintas.
DPR/ DPRD Jumlah pengaduan dan tuntutan masyarakat
yang tertangani.
Jumlah rapat yang dilakukan.
Peranan Indikator Kinerja dalam
Pengukuran Kinerja
Peranan Indikator Kinerja dalam
Pengukuran Kinerja
Penentuan indikator kinerja, yaitu:
Peranan Indikator Kinerja dalam
Pengukuran Kinerja
Contoh Pengembangan Indikator
Dinas/ Unit Kerja Kinerja
Indikator Kinerja
Rumah Sakit Biaya total rata-rata per pasien yang
masuk.
Rata-rata masa tinggal pasien di rumah
sakit.
Klinik Kesehatan Jumlah pelanggan yang dilayani per hari
per jumlah total penduduk untuk
wilayah tertentu.
Pekerjaan Umum Kondisi jalan dan keamanan jalan.
Panjang jalan yang dibangun/ diperbaiki.
Kepolisian % jumlah kriminalitas yang tertangani.
% penurunan jumlah kecelakaan lalu
lintas.
Indikator Kinerja dan Pengukuran
Value For Money

Pengukuran
Distribusi dan
Cakupan
Pelayanan

Sulitnya mengukur output, karena banyak


berupa intangible output.
Indikator Kinerja dan Pengukuran
Value For Money

Ukuran Kinerja

Mengacu pada penilaian


kinerja secara langsung.
Indikator Kinerja
Mengacu pada penilaian
kinerja secara tidak
langsung,

Untuk dapat mengukur kinerja pemerintah, maka


perlu diketahui indikator-indikator kinerja sebagai
dasar penilaian kinerja.
Indikator Kinerja dan Pengukuran
Value For Money

Mekanisme untuk menentukan


indikator kinerja, yaitu:
Indikator Kinerja dan Pengukuran
Value For Money
Indikator Kinerja dan Pengukuran
Value For Money

Permasalahan teknis pada saat


pengukuran ekonomi, efisiensi, dan
efektivitas )value for money) organisasi
adalah bagaimana membandingkan
input dengan output untuk
menghasilkan ukuran efisiensi yang
memuaskan jika output yang dihasilkan
tidak dapat dinilai dengan harga
memuaskan. Salah satu solusinya, yaitu:
Unit Cost Statistic
Pengukuran Value For Money

Kriteria pokok yang mendasari


pelaksanaan manajemen publik,
yaitu:
Pengukuran Value For Money
Ekonomi
Pembelian barang & jasa dgn tingkat kualitas
tertentu pada harga terbaik (Spending less)
Efisiensi
Output tertentu dapat dicapai dengan sumber
daya yg serendah-rendahnya (spending well)
Efektivitas
Kontribusi output terhadap pencapaian tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan (spending
wisely)
Pengukuran Value For Money
Pengukuran Value For Money

NILAI OUT OUT


INPUT PROSES TUJUAN
INPUT PUT CAME

EKONOMI EFISIENSI EFEKTIVITAS


(HEMAT) (BERDAYA GUNA) (BERHASIL GUNA)

COST-EFFECTIVENESS
Langkah-langkah Pengukuran VFM
Pengukuran
Ekonomi
Pengukuran
Efisiensi
Efisiensi merupakan rasio antara output dengan
input. Efisiensi dinyatakan dalam bentuk relatif,
sehingga perbaikan efisiensi dapat dilakukan
dengan cara:
Pengukuran
Efisiensi
Pengukuran Efektivitas Pengukuran Outcome

 Efektivitas adalah  Outcome adalah


ukuran berhasil dampak suatu
tidaknya suatu
program/ kegiatan
organisasi mencapai
tujuannya. terhadap masyarakat.
 Pengukuran outcome
 Efektivitas hanya memiliki dua peran,
melihat apakah suatu yaitu:
program atau kegiatan
telah mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Estimasi Indikator Kinerja
Sistem Pengukuran Kinerja
 Sistem pengukuran kinerja merupakan
suatu sistem yang bertujuan untuk
membantu manajer publik menilai
pencapaian suatu strategi melalui alat ukur
finansial dan nonfinansial.
 Sistem pengukuran kinerja komprehensif
dirancang untuk memberikan manfaat
jangka panjang
Sistem Pengukuran Kinerja Komprehensif

PERENCANAAN STRATEGI

Semakin bersifat kualitatif


PENYUSUNAN PROGRAM

PENYUSUNAN ANGGARAN

IMPLEMENTASI

PENGUKURAN KINERJA

Feedback
Sistem Pengukuran Kinerja
Balanced Scorecard

Internal
Financial
Process

KINERJA

Learning &
Customer
Growth
Perbandingan Balanced Scorecard Sektor Publik
dan Sektor Swasta

Perspektif Sektor Swata Sektor Publik


Bagaimana kita meningkatkan
Bagaimana kita pendapatan & mengurangi biaya?
Keuangan melihat pemegang Bagaimana kita melihat pembayar
saham? pajak?

Bagaimana pelanggan Bagaimana masyarakat pengguna


Pelanggan melihat kita? layanan publik melihat kita?

Proses Keunggulan apa yang Bagaimana kita membangun


Internal harus kita miliki? keunggulan?

Learning & Bagaimana kita terus Bagaimana kita terus melakukan


memperbaiki dan perbaikan dan menambah nilai bagi
Growth menciptakan nilai? pelanggan & stakeholders?
Critical Success Factors (CSF)
Critical Success Factors adalah suatu area
yang mengindikasikan kesuksesan kinerja
unit kerja organisasi.

Area CSF ini menggambarkan preferensi


manajerial dengan memperhatikan variabel-
variabel kunci finansial dan non-finansial
pada kondisi waktu tertentu.
Contoh CSF dalam Penetapan Indikator Kinerja
Perguruan Tinggi
No. CSF Tujuan Strategik Indikator Kinerja
1 Layanan Memantau secara terus menerus Pelayanan yang tepat waktu
berkualitas dan untuk memastikan bahwa dan berkualitas
tepat waktu pelayanan berkualitas dan tepat
waktu
2 Pegawai yang Memantau proses recruitment dan Tingkat ketrampilan
bermutu tinggi seleksi pegawai untuk pendidikan yang sesuai dengan
dan terlatih menghasilkan pegawai bermutu bidang kerja
tinggi
3 Dosen yang Memastikan bahwa para dosen Kehadiran
berkualitas telah melaksanakan aktivitas sesuai Keterlambatan
dengan tujuan untuk menciptakan Publikasian
lulusan berkualitas
Penelitian
4 Sistem pengajaran Menciptakan sistem pengajaran Efektifitas metode pengajaran
yang efektif dan yang efektif dan efisien. Kurikulum sesuai dengan
efisien. kebutuhan pasar kerja
5 Kelengkapan Memastikan bahwa PT mempunyai Kesesuaian fasilitas pendukung
sarana dan fasilitas pendukung yang memadai perguruan tinggi dengan
prasarana standar yang ditetapkan Dikti.
Contoh KPI Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah

No KPI Indikator Kinerja


1 Pertumbuhan Ekonomi
Aspek Laju Inflasi

Kesejahteraan Pendapatan perkapita


Ketimpangan Kemakmuran
Masyarakat Pemerataan Pendapatan
Ketimpangan Regional
Angka Melek Huruf
Angka Usia Harapan Hidup
Key Performance Indicators (KPI)
KPI adalah sekumpulan indikator yang
dapat dianggap sebagai ukuran kinerja
kunci baik yang bersifat finansial maupun
nonfinansial untuk melaksanakan operasi
dan kinerja unit bisnis.

Indikator KPI dapat digunakan oleh


manajer untuk mendeteksi dan memonitor
capain kinerja.
REFERENCES...

 Halim, Abdul. et al. 2012. Teori Konsep & Aplikasi Akuntansi Sekot
Publik. Salemba Empat. Jakarta

 Mahsun, Moh. et al. 2012. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Ketiga,


BPFE. Yogyakarta

 Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit ANDI.


Yogyakarta

 Wirasata, Putu. 2010. Analisis pengukuran kinerja RSUD TG.Uban


Propinsi kepulauan Riau dengan metode balanced scorecard.
Tesis UI. Jakarta

 www.mohmahsun.blogspot.com
TERIMA KASIH
Teknik Pengukuran Kinerja SKPD Irigasi
Karakteristik Kantor SKPD Pengairan/Irigasi

Pada sebagian pemerintah daerah, Kantor Pengairan/Irigasi


merupakan unit kerja yang berada di bawah SKPD Pekerjaan
Umum, Perhubungan dan Pertambangan, namun di sebagian
pemerintah daerah lain sudah berdiri sendiri dalam bentuk
SKPD. Pada umumnya program-program yang direncanakan
sebuah SKPD atau UPT Pengairan adalah pembangunan saluran
irigasi dengan tujuan untuk meningkatkan dan melestarikan
bangunan pengairan. Lokasi Proyek irigasi bisa tersebar di
semua wilayah hukum Kabupaten/Kotamadya sesuai dengan
kebutuhan masyarakat terutama para petani. Sumber dana
proyek ini diambilkan dari APBD kabupaten atau kotamadya. 
Identifikasi Program dan Anggaran

Program pembangunan pada umunya diarahkan pada peningkatan


dan pelestarian kualitas dan kuantitas bangunan-bangunan
pengairan  di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten atau
kotamadya. 
Program-program Dinas Pengairan antara lain:
1. Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, meliputi
Proyek Rehabilitasi Bendungan dan Saluran di sejumlah
kecamatan
2. Penunjangan Perkumpulan Petani Pengelola Air di sejumlah
kecamatan
3. Pengoperasian dan pemeliharaan Irigasi di wilayah tertentu
4. Peningkatan jaringan irigasi 
Anggaran Dinas Pengairan
No. Keterangan Jumlah
1. Rehabilitasi sumur pompa:
Sumur pompa Kecamatan x 1 unit Rp  xxx,-
Sumur pompa Kecamatan y 2 unit Rp  xxx,-
Rp  xxx,-
2. Pembangunan sumur pompa
Sumur pompa Kecamatan x 1 unit Rp  xxx,-
Sumur pompa Kecamatan y 2 unit Rp  xxx,-
Sumur pompa Kecamatan z 2 unit Rp  xxx,-
Rp  xxx,-
3. Peningkatan jaringan irigasi:
Kecamatan x 30 ha Rp  xxx,-
Kecamatan y 20 ha Rp  xxx,-
Kecamatan z 18 ha Rp  xxx,-
Rp  xxx,-
JUMLAH Rp  xxx,-
Teknik Pengukuran Kinerja Balanced Scorecard

Evaluasi
No Perspektif Selisih / Ket
Indikator Realisasi
1. Finansial
Rehabilitasi sumur Kecamatan x Rp  xxx,- Rp  xxx,- Rp  xxx,-
Rehabilitasi sumur Kecamatan y Rp  xxx,- Rp  xxx,- Rp  xxx,-
Pembangunan Sumur Pompa di
Kecamatan x Rp  xxx,- Rp  xxx,- Rp  xxx,-
Peningkatan jaringan Irigasi
Kecamatan x Rp  xxx,- Rp  xxx,- Rp  xxx,-
Peningkatan jaringan Irigasi
Kecamatan y Rp  xxx,- Rp  xxx,- Rp  xxx,-
Peningkatan jaringan Irigasi
Kecamatan z Rp  xxx,- Rp  xxx,- Rp  xxx,-
2. Pelanggan
Rasio keluhan= jml
Kepuasan Petani Rasio keluhan petani Survey lapangan
keluhan/jml petani
kurang dari x%
Kepedulian petani atas manfaat Rasio keluhan petani Survey lapangan Rasio keluhan= jml
irigasi kurang dari x% keluhan/jml petani

Penilaian petani terhadap kualitas Meningkatnya Survey lapangan Pendapatan petani


sumur pompa dan jaringan irigasi pendapatan petani pada mestinya meningkat
daerah irigasi lebih x%  disbanding sebelum
ada jaringan irigasi
3. Proses Internal  
Ketepatan waktu proses Persentase telp masuk Persentase telepon Perlu survey lapangan
dijwb dlm waktu maks masuk dijawab dlm
x menit waktu x menit
Pegawai terlatih dan Sedikitnya 1% peg Perlu survey lapangan Perlu survey lapangan
berkualitas lapangan memenuhi
std  kompetensi
Ketersediaan sistem per Informasi yang Informasi yang Sistem database masih
periode dibutuhkan dapat dibutuhkan dapat sangat kurang
tersedia dalam waktu tersedia dalam waktu
maksimal 5 menit 30menit
4. Inovasi & Pembelajaran      
Jumlah pelatihan pegawai Proporsi peg. yang Proporsi peg. yang Proporsi ini adalah
setahun dilatih minimal 80% dilatih mencapai x% rasio pegawai yang ikut
pelatihan dg peg. Total
Lingkungan kerja yang up Benckmarks dg kantor Benckmarks dg kantor Lingkungan kerja
to date hukum swasta terbaik hukum swasta terbaik masih kurang
min. 5x setahun tidak pernah mendukung

Jml. Peningkatan teknologi Peningkatan teknologi Komputer masih Adopsi fasilitas


yg bisa meningkatkan sebesar 10% setahun menggunakan program teknologi yg bisa
efisiensi ws dan mesin ketik meningkatkan efisiensi
manual masih kurang
Teknik Pengukuran Kinerja
Social Benefit Cost Analysis
Indikator Pernyataan Harapan (Kualitatif) Indikator Realisasi Keterangan
Harapan (Kuantitatif)
Dampak Meningkatnya pendapatan petani Pendapatan petani Pendapatan Pend. Petani th.
pada daerah irigasi meningkat petani meningkat 2001 Rp 6 jt, dan
minimal 15% 20% th. 2002 Rp 7,2 jt
Manfaat Meningkatnya produktivitas hasil Produktivitas Produktivitas Produktivitas
pertanian daerah irigasi panen padi panen padi panen padi th.
meningkat meningkat 2001: 1x / th dan th
minimal 80% mencapai 100% 2002:  2x / th.
Outcome Meningkatnya pemenuhan Lahan pertanian Lahan pertanian Lahan pertanian yg
kebutuhan air bagi lahan pertanian yg terpenuhi keb. yg terpenuhi keb.terpenuhi keb.
Airnya meningkat Airnya Airnya th 2001
min. 100% meningkat 204% seluas 100 ha dan th
2002 204 ha
Output Terlaksananya rehab. dan pemb. Terehab sumur Terehab sumur Output yg
sumur pompa serta meningkatkan pompa 3 unit, pompa 3 unit, direalisasi sesuai
jaringan irigasi terbangun 1 unit terbangun 1 unit indikator
Input Rehabilitasi sumur pompa Kec. x Rp  xxx,- Rp  xxx,- Rp  xxx,-
Rehabilitasi sumur pompa Kec. y Rp  xxx,- Rp  xxx,- Rp  xxx,-
Pembangunan Sumur Pompa Kec. x Rp  xxx,- Rp  xxx,- Rp  xxx,-
Peningkatan jaringan Irigasi Kec. x Rp  xxx,- Rp  xxx,- Rp  xxx,-
Peningkatan jaringan Irigasi Kec. y Rp  xxx,- Rp  xxx,- Rp  xxx,-
Peningkatan jaringan Irigasi Kec. z Rp  xxx ,- Rp  xxx,- Rp  xxx,-

Anda mungkin juga menyukai