SKRIPSI
PROGRAM SARJANA
2022
i
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Logistik (S.Log)
PROGRAM SARJANA
i
ii
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa skripsi yang saya
susun bebas dari tindakan plagiat sebagaimana dipersyaratkan oleh Institut Transportasi
dan Logistik Trisakti.
Saya bersedia bertanggung jawab dan menerima sanksi yang berlaku apabila
dikemudian hari ditemukan unsur plagiat dalam skripsi saya ini.
180507001051
Disetujui untuk diajukan dalam Ujian Skripsi Fakultas Sistem Transportasi dan Logistik, Institut
Transportasi dan Logistik Trisakti.
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Ir. Sri Rahardjo, MPM, MBA, MM, MPHIL Dr. Siti Maemunah, ST., MBA
Telah berhasil dipertahankan di depan Dewan Penguji dan diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Logistik (S.Log) pada fakultas Sistem Transportasi dan Logistik,
Institut Transportasi dan Logistik Trisakti.
Ditetapkan di Jakarta,
Tanggal:
Ketua,
Dr. Sita Anisah Sholihah, S.Si,MT
Anggota 1.
Abdullah Ade Suryobuwono S.Si,MT
Anggota 2.
Dr. Sri Rahardjo MPM, MBA, MM, Mphil
NIM 180507001051
Program : Sarjana
Melalui pernyataan ini, maka Institut Transportasi dan Logistik Trisakti berhak
menyimpan, mengelola, dan mempublikasikan tugas akhir saya dengan syarat
mencantumkan nama saya sebagai penulis atau salah satu penulis dan sebagai pemilik
hak cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, Jakarta, 12 Agustus 2022.
ABSTRAK
Nim 180507001051
Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pelayanan customs clearance dalam
proses pengeluaran petikemas impor terhadap kepuasan pelanggan. penelitian ini
menggunakan metode pendekatan deskriptif kuantitatif. metode kuantitatif yang
digunakan adalah untuk melakukan penggambilan data, penyebaran kuisioner kepada
pelanggan di perusahaan forwarding dan peneliti melakukan penelitian lapangan. dari
penelitian ini terdapat 56 responden yang merupakan pelanggan tetap perusahaan
forwarding. analisis menggunakan regresi berganda dan pengolahan menggunakan
software Smart PLS. analisis ini merupakan hubungan antara variabel pelayanan dan
customs clearance berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap pengeluaran
petikemas impor terhadap kepuasan pelanggan di perusahaan forwarding.
ABSTRACT
NIM 180507001051
The purpose of this study is to analyze customs clearance services in the process of
releasing imported containers to customer satisfaction. This study uses a quantitative
descriptive approach. The quantitative method used is to collect data, distribute
questionnaires to customers in forwarding companies and researchers conduct field
research. From this research, there are 56 respondents who are regular customers of
forwarding companies. analysis using multiple regression and processing using Smart
PLS software. this analysis is the relationship between service variables and customs
clearance have a significant and positive effect on the expenditure of imported
containers on customer satisfaction in forwarding companies.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT atas berkah,
nikmat, rahmat dan hidayah-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada penulis,
sehingga bisa menyelesaikan skripsi dengan judul “PELAYANAN CUSTOMS
CLEARANCE DALAM PROSES PENGELUARAN PETI KEMAS IMPOR TERHADAP
KEPUASAN PELANGGAN DI PERUSAHAAN FORWARDING”.
Sebelum melakukan penulisan skripsi, penulis telah melakukan penelitian
selama 3 bulan di perusahaan forwarding setelah melakukan penelitan penulis
melanjutkan penulisan skripsi dengan permasalahan yang ada di perusahaan
forwarding Setelah itu penulis mengambil kesimpulan tentang permasalahan yaitu
dengan seiring maju nya perkembangan teknologi digital yang memacu mahal nya
biaya logistik dan pelayanan dalam pengurusan proses Customs Clearance maka dari
itu penulis tertarik dalam melakukan penulisan skripsi agar bisa melihat Bagaimana
pengaruh sistem pelayanan jika menggunakan perusahaan jasa forwarding dalam
proses Customs Clearance pengeluaranpeti kemas impor.
2. Kedua Orang tua dan Keluarga yang telah memberikan doa dan dukungan
selama proses pembuatan skripsi.
3. Dekan Fakultas Sistem Transportasi dan Logistik Trisakti Bapak Dr.Ir.L.Denny
Siahan,MsTr,APU
4. Bapak Dr.Ir.Sri Rahardjo M.Phil.PhD Selaku Prodi dan Dosen Pembimbing
Subtansiyang telah memberikan arahan kepada saya
5. Ibu Dr.Siti Maemunah, ST., MBA sebagai pembimbing Metode yang telah
memberikanBimbingan dan arahan kepada saya
6. Seluruh Pimpinan dan jajaran Personil Karyawan PT. Sunggong Logistics yang
telahmemberikan bimbingan serta arahan.
7. Teman-teman penulis dan terutama kepada Mas Ofa, Cyntia, Rosy, Halijah,
Hiero, idrus, Rizky Nazar, Meerqueen, Jisung, Jeno yang telah memberikan
arahan dan motivasi.
8. Untuk Dosen Sistem Logistik Institut Transportasi dan Logistik Trisakti atas
pengajarannya didalam perkuliahan.
9. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantumemberikan dukungan.
Penulis memohon maaf atas perbuatan dan kesalahan yang pernah dilakukan.
Dengan dibuatnya skripsi ini semoga dapat memberikan manfaat untuk mendorong
penelitian selanjutnya.
DAFTAR ISI
ABSTRAK.............................................................................................................................. vi
ABSTRACT........................................................................................................................... vii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 55
LAMPIRAN ......................................................................................................................... 59
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Petikemas secara umum adalah gudang yang dapat dipindahkan dan digunakan
untuk mengangkut barang. Arus lalu lintas peti kemas menimbulkan berbagai macam
pelanggaran di wilayah kepabeanan. Direktorat Jendral Bea dan Cukai berusaha
mengantisipasi pelanggaran yang terjadi. Hal ini dilakukan dengan mengantisipasi
prosedur impor dalam akitivitas pengeluaran peti kemas impor di wilayah pabean.
Meminimalisir kesalahan dan memaksimalkan pelayanan dalam suatu proses
menyelesaikan permasalahan yang terjadi diwilayah pabean. Pelayanan Customs
Clearance kepada perusahaan dalam bentuk proses pemenuhan kebutuhan diwilayah
pabean. Perusahaan yang bergerak di bidang penanganan Customs Clearance
dibutuhkan pelayanan dalam proses administrasi pengiriman dan pengeluaran peti
kemas. Pengelolaan Customs Clearance melibatkan instansi pemerintah Direktorat
Jendral Bea dan Cukai dan badan usaha seperti importir, perusahaan pelayaran dan
perusahaan angkutan trucking (Rubiyanto et al., 2021). Pelayanan yang optimal
memberikan kepuasan kepada customer pada perusahaan forwarding.
Perundang-undangan kepabeanan dari hukum fiskal harus menjamin
perlindungan kepentingan masyarakat sebagai bentuk mewujudkan kelancaran arus peti
kemas ataupun dokumen. Perusahaan pengurusan jasa pabean berperan penting sebagai
fasilitator antara importir dan instansi pabean Direktorat Jendral Bea dan Cukai dalam
kegiatan impor dimana importir menghendaki barang-barang yang di impor optimal
dalam pengirimannya. Direktorat Jendral Bea dan Cukai tidak dapat di hindari karena
merupakan bagian administrasi yang sangat penting bagi negara. Kegiatan lain yang
dilakukan oknum instansi pabean merupakan hambatan dan sulit dihilangkan bagi
perdagangan luar negri khususnya dalam kegiatan impor. Impor tidak bisa di hindarkan
dari proses Customs Clearance. Proses Customs Clearance, importir yang terlambat
menyerahkan dokumen yang akan di urus kepada pihak Ekspedisi Muatan Kapal Laut
(EMKL) dampak nya terjadi dwelling time sehingga terjadi meningkanya biaya logistik.
Pada proses pengeluaran petikemas impor terjadi penumpukan dipelabuhan. Hal
tersebut para pemilik barang masih belum menyelesaikan dokumen-dokumen
pengeluaran petikemas. Prosedur-prosedur yang digunakan untuk melakukan kegiatan
pengeluaran petikemas impor. Pertama proses pengeluaran barang impor dari
kawasan pabean, tidak semua importir memiliki ijin Perusahaan Pengurusan Jasa
Kepabeanan (PPJK). Aktivitas penanganan barang pihak importir memilih perusahaan
forwarding atau bisa di sebut Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) yang mempunyai
tanggung jawab dalam pengiriman barang (Aw et al., 2021)
Kualitas pelayanan Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) berperan penting dalam
proses kelancaran Customs Clearance dan pengeluaran peti kemas karena berpengaruh
terhadap kepuasan pelanggan. Hakekat nya kepuasan pelanggan adalah sikap pelanggan
yang menunjukan rasa senang dan puas setelah membandingkan kualitas dengan
harapannya. Kepuasan pada dasarnya adalah suatu kualitas pelayanan jasa yang
diperoleh para pelanggan kepada perusahaan forwarding dalam memenuhi kebutuhan
aktivitas pengiriman barang dalam memuaskan pelanggan.
Dari latar belakang ini, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “PELAYANAN CUSTOMS CLEARANCE DALAM PROSES PENGELUARAN PETI KEMAS
IMPOR TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI PERUSAHAAN FORWARDING”.
A. Bagi penulis
BAB 1 Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan dari latar belakang atau justifikasi dipilihnya topik skripsi
penulis, perumusan atau pendekatan penyelesaian masalah, tujuan, manfaat dan ruang
lingkup, latar belakang, rumusan masalah, tujuan, ruang lingkup penelitian yang meliputi
batasan-batasan yang digunakan dan manfaat yang diperoleh dari penulisanskripsi.
Bab ini berisi kajian literatur yang dilakukan oleh penulis. Kajian literatur
dilakukan untukmendapat informasi yang lengkap terkait dengan teori yang digunakan
untuk menjawab pertanyaan penelitian, mengetahui sejauh mana literatur membahas
topiktersebut dan trend terbaru apa terkait dengan topik penelitian ini. Pada penelitian
initinjauan yang literatur yang digunakan adalah seputar Optimalisasi Customs Clearance
dalam proses pengeluaran peti kemas impor terhadap kepuasan pelanggan di
perusahaan forwarding
Bab ini mendeskripsikan jenis dan pendekatan penelitian yang digunakan yaitu metode
kuantitatif dengan pendekatan deskriptif menjelaskan prosedur penelitian, metode
dan alat analisis yang spesifik.Metode menggambarkan alur kegiatan dan kerangka
berpikir yang digunakan oleh penulis selama melakukan penelitian.
Pada bab ini penulis mengolah data yang sudah didapat dan menghubungkan
keseluruhan bagian mulai dari rumusan masalah, teori dan penelitian terdahulu, dan
hasil penelitian. Analisa yang dilakukan adalah pelayanan Customs Clearance dalam
proses pengeluaran peti kemas impor terhadap kepuasan pelanggan di perusahaan
forwarding.
Pada bab ini penulis merangkum dan menulis kesimpulan dari hasil analisis yang
didapat penulis dari penelitian. Bab ini memberitahukan hasil dari pelayanan Customs
Clearance dalam proses pengeluaran peti kemas impor terhadap kepuasan pelanggandi
perusahaan forwarding.
Grand Theory
Manajemen
Logistik
Pelayanan
Applied Theory
Kepuasan
Pengeluaran
Petikemas Pelanggan
Customs
clearance
Pada pengembangan model ini Grand Theory yang digunakan pada penelitian
ini adalah Manajemen logistik, lalu Middle Range Theory pada penelitian ini adalah
perdagangan internasional, serta untuk Applied Theory yang digunakan adalah
Pelayanan, Customs Clearance, Pengeluaran Petikemas impor, Kepuasan pelanggan
sebagaimana yang dimaksud gambar 2.1.
Menurut Kotler (dalam Putro et al., 2014), Pelayanan adalah suatu tindakan
maupun kinerja yang bisa diberikan kepada orang lain. Pelayanan merupakan usaha
yang dilakukan untuk membantu memenuhi kebutuhan orang lain dalam aktivitas
secaralangsung supaya orang lain dapat menyelesaikan masalahnya.
National Logistic Ecosystem adalah ekosistem logistik yang sesuai arus lalu
lintas barang (flow of goods) dengan dokumen internasional (flow of documents),
sejak kedatangan kapal sampai meninggalkan Pelabuhan dan tiba di gudang. Sistem
logistic mengarah pada Kerjasama antara pemerintah dan Lembaga swasta melalui
pertukaran data, proses penyederhanaan, penghapusan, pengulangan dan
pengadaan, dan di dukung oleh sistem teknologi informasi yang mencakup semua
proses system logistik (GambaranNLE, 2022).
Latar belakang dibangunnya sistem NLE adalah dengan berorientasi kerja
sama antar instansi pemerintah dan swasta melalui penerapan 3 strategi utama :
A. Menciptakan aturan dan standar pelayanan yang efisien dengan penerapan
simplikasi dan penghapusan repetisi dan proses bisnis duplikat.
B. Berkolaborasi dalam layanan pemerintah dengan platorm logistik.
C. Membuat skema logistik yang tepat dan di dukung oleh sistem teknologi
informasi yang mampu melakukan kolaborasi digital serta proses logistik
suatu platform.
Gambar 2. 4 Alur National Logistic Ecosystem
2.3.1.4 Elektronik
2.3.1.5 CEISA
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dapat lebih cepat dalam merespon dan
memahami kebutuhan untuk mengantisipasi dan mengatasi permasalahan yang
dihadapi oleh seluruh stakeholder. Mewujudkan tantangan tersebut dan
memenangkan persaingan global, CEISA 4.0 terus melakukan inovasi pelayanan yang
tidak hanya mampu meningkatkan tugas dan fungsi DJBC namun sekaligus
memberikan kesempatan stakeholder terkait bersama-sama mengembangkan
proses bisnis.
2.4 Pelabuhan
Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari tanah dan/atau perairan dengan
batas-batas tertentu sebagai tempat untuk kegiatan pemerintah dan kegiatan bisnis
yang digunakan sebagai tempat untuk kapal untuk berlabuh, Naik dan turun
penumpang memuat dan membongkar muatan barang dalam bentuk terminal dan
anjungan kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan dan
dukungan pelabuhan serta tempat untuk transportasi international dan intermode
(regulasi pemerintah republik Indonesia nomor 31 dari 2021 mengenai
implementasi sektor pelayaran, 2021).
darat dan juga dapat menjadi penyedia fasilitas pelayanan yang dibutuhkan untuk
mengangkut barang dari kapal ke darat dan sebaliknya.
Barang impor dapat di keluarkan dari bea cukai atau kawasan lain sebagai
tempat penyimpanan sementara setelah kepatuhan dengan bea cukai. Pengeluaran
barang impor siap pakai dimaksudkan untuk dikeluarkan setelah menyerahkan
pemberitahuan dan pembayaran bea cukai (Wijaya & Purwiyanto, 2018).
D. Pencacahan dan pabean kiriman pos (PPKP) untuk mengimpor produk melalui
PT (Persero) Pos Indonesia.
E. Pemberitahuan lintas barang untuk impor barang pelintas batas .
Pengajuan PIB (BC 2.0) dilakukan secara manual melalui online dengan sistem
PDE Kepabeanan. Sementara pembayaran bea masuk dan cukai dilakukan
pembayaran biasa atau pembayaran berkala (khusus importir jalur prioritas dan
kemudahan PIB Berkala). Pembayaran oleh importir melalui Bank Devisa
Persepsi/Pos Persepsi yang telah terhubung secara online dengan sistem PDE
Kepabeanan maupun yang belum, atau di Kantor pabean dalam hal tidak terdapat
Bank Devisa Persepsi/Pos Persepsi di kota/wilayah kerja Kantor Pabean atau dalam
hal mengenai impor barang penumpang,awak sarana pengangkut atau pelintas
batas.
Perubahan Keempat atas Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor PER-
16/BC/2016 tentang PetunjukPelaksanaan Pengeluaran Barang Impor untuk Dipakai.
A. Meningkatkan pelayanan perlu melakukan penyederhanaan penjaluran
pengeluaran barang impor untuk dipakai dengan menghapus jalur kuning.
Dalam rangka pemeriksaan pabean secara selektif sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 23ayat (1), ditetapkan jalur pengeluaran barang Impor.
Jalur pengeluaran barang Impor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaitu:
a. Jalur Merah
b. Jalur Hijau.
b. Profil komoditi
c. Pemberitahuan pabean
a. Importir
b. PPJK
c. Pengangkut
a. General Cargo
Sebuah wadah yang memiliki sisi samping dapat dikemas untuk memasukkan
dan membongkar barang yang karena ukuran atau beratnya lebih mudah diangkut
atau diangkut melalui sisi wadah.
d. Open Top Container
Wadah atas adalah wadah yang dapat dibuka untuk memuat dan
membongkar muatan di bagian atas. Jenis wadah ini diperlukan untuk mengangkut
beban yang berat yang hanya dapat dinaikkan diatas dengan menggunakan derek.
e. Ventilated Container
Alat yang digunakan dalam bongkar muat petikemas adalah (Hidayat, 2009),
A. Ship Crane
Menurut Susilo (2013) Impor adalah kegiatan memasukkan barang dari suatu
negarake dalam daerah pabean. Artinya melibatkan 2 negara biasanya diwakili oleh
kepentingan 2 perusahaan antara dua negara yang berbeda dan tentunya juga
hukum dan peraturan yang berbeda. Satu negara bertindak sebagai eksportir
(pemasok) dan negara lain bertindak sebagai penerima atau negara pengimpor.
Importir adalah orang atau badan hukum yang memiliki Angka Pengenal Importir
(API) atau Angka Pengenal Importir Terbatas (APIT) yang mengimpor barang. untuk
dapat memenuhi kewajiban kepabeanan, importir wajib mendaftarkan importir ke
Direktorat Jenderal (Sasono, 2013).
Secara singkat tahapan kegiatan impor barang sebagai berikut (Berata, 2014),
A. Langkah pertama, carilah informasi suatu barang yang diimpor merupakan
barang kena larangan pembatasan (Lartas) atau tidak. Untuk mengetahuinya,
Peran bank dalam kegiatan ekspor dan impor sangat penting karena selain
sebagai sebagai penyedia kredit ekspor impor, juga bisa mengamankan dan
memperlancar transaksi perdagangan internasional melalui letter of credit (L/C).
Dari sisi eksportir yang merupakan jaminan kepastian pembayaran dari importir
melalui bank.
B. PPJK/EMKL
Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) yang berganti nama menjadi perusahaan
jasa kepabeanan (PPJK) sejak tanggal 1 April 1997 merupakan perusahaan jasa
dalam pengurusan dokumen ekspor dan impor di wilayah pabean. Perusahaan jasa
ini juga berperan dalam kelancaran dalam proses stuffing (pemuatan barang ke
dalam peti kemas) di gudang eksportir dan proses stripping (menurunkan muatan
dari dalam peti kemas) di gudang importir.
C. International Freight Forwarder
Tugas dan jasa ini meliputi pengumpulan muatan di suatu gudang tertentu
(CFS Warehouse) sebagai memantau pergerakan peti kemas selama dalam
perjalanan kapal/vessel (container on board), menyampaikan pemberitahuan
kedatangan kapal (arrival notice) kepada buyer, serta berperan penting pada proses
penagihan biaya tambang (ocean freight). Usaha ini juga bisa melakukan
pengepakan barang (packaging), menyelenggarakan fumigasi, dan lain-lain.
D. Shipping Company
b. Jalur Hijau
Jalur ini ditetapkan bagi importir yang tidak termasuk kriteria jalur merah. Pihak
Bea dan Cukai hanya melakuan pemeriksaan administrative terhadap barang-
barang impor yang masuk dalam kelompok ini.
c. Jalur Prioritas
Jalur ini diberikan kepada importir yang ditetapkan sebagai importir jalur
prioritas. Fasilitas ini lazimnya diberikan pada barang-barang pangan pokok,
misal impor beras yang dibutuhkan mendesak karena harga berasdi pasar dalam
negeri membubung tinggi, maka beras harus segera dibongkar dengan cara
truck loading, yakni dari kapal langsung ke atas truk-truk untuk kemudian
langsung disalurkan ke pasar-pasar yang biasanya. Hal ini dilakukan guna
mendukung operasi pasar oleh Pemerintah Daerah setempat karena tingginya
harga beras di wilayah itu(Herman Budi Santoso,2013).
d. Jalur MITA
Jalur Mitra Utama (MITA) tidak dilakukan pemeriksaan (pindai) seperti jalur
merah dan hijau.
negara asal. Barang yang diperiksa dianggap telah sesuai dengan dokumen yang
diterima maka selanjutnya pihak Bea Cukai akan menerbitkan Surat Persetujuan
Pengeluaran Barang (SPPB) sebagai suratpersetujuan untuk melakukan pengeluaran
barang dari daerah pabean.
Telah dijelaskan bahwa ada beberapa pihak yang terlibat dalam perdagangan
luar negeri yang menerbitkan beberapa jenis dokumen yang digunakan dalam
transaksi ekspor dan impor. Dokumen – dokumen tersebut menjadi dasar
pembayaran transaksi dengan cara pembayaran letter of credit. Berdasarkan
dokumen – dokumen penjual dapat membuktikan kepada pembeli bahwa ia telah
memenuhi kewajibannya dan dipihak lain mendapati bahwa barang – barangtelah di
serahkan kepadanya seperti yang diminta (Sasono, 2012).
a. Bill of Exchange/Draft/Wesel
adalah surat berharga yang berisi perintahpembayaran tanpa syarat yang di
terbitkan oleh penarik ( Drawer ) dan di tunjukan kepada pihak yang
berkepentingan ( Drawee ) untuk membayar uang kepada pihaktertentu atau
pada waktu di lain hari kemudian.
b. Bill of Lading
adalah jenis dokumen yang diterbitkan oleh pihak pelayaran sebagai bukti
bahwa barang dimuat dan diterima untuk dibawa ke tempat tujuan.
c. Invoice
f. Certificate of Origin
n. Delivery order
Kepuasan pelanggan yaitu bentuk respons dan emosional yang dihasilkan dari
evaluasi konsumen, seperti perasaan suka / tidak suka tentang suatu produk.
Perasaan emosional konsumen sangat dibutuhkan untuk mengetahui tingkat
kepuasan yang dirasakannya yang selanjutnya dapat dijadikan acuan perusahaan
untuk mengevaluasi pelayanan jasa yang ditawarkannya.
Indikator pengukuran kepuasan pelanggan menurut Deng, Lu, Wei, &
Zhang(dalam Irawan & Japarianto, 2013) yaitu antara lain:
A. Pilihan penyedia layanan adalah satu hal yang bijaksana.
Variabel yang
No Peneliti Judul Metode Hasil Sumber
digunakan
Analisis factor-faktor Dwelling time, Faktor pre clearance berpengaruh Jurnal
Rodiana Analisis
yang mempengaruhi container, pre
Listiawati, regrasi terhadap dwelling time peti kemas Akuntansi,
dwelling time peti clearance, customs Keuangan
Tubagus linier
kemas di Pelabuhan clearance, post di pelabuhan Tanjung Priok. dan
Muhammad berganda
tanjung priok clearance
Reza Fauzan, Kesadaran importir dalam mengurus Perbankan
Ansori (2022)
dokumen serta koordinasi yang baik
antar instansi terkait. Faktor custom
clearance berpengaruh terhadap
dwelling time peti kemas di
pelabuhan Tanjung Priok.
Kecepatan dalam penyerahan
hardcopy dokumen dan kecepatan
penarikankontainer untuk diperiksa,
menjadi penentu dalam upaya untuk
membuat custom clearance lebih
baik lagi.
Variabel yang
No Peneliti Judul Metode Hasil Sumber
digunakan
Pengaruh kualitas Kualitas Layanan, Kuantitatif Dalam ilmu Pemasaran telah lama di Jurnal
Ade Syarif
Maulana pelayanan dan harga Harga, Kepuasan Teknik kenal tentang kepuasan pelanggan. economi
terhadap kepuasan Pelanggan statistic Persaingan bisnis semakin ketat, volume
pelanggan PT. Toi asosiatif teknologi informasi dan komunikasi (2016)
berkembang dengan cepat sehingga
produsen berlomba-lomba untuk
mengelola kepuasan pelangan.
Hekekat kepuasan pelanggan yaitu
sikap pelanggan yang berupa
senang, gembirapuas, setelah
membandingan kualitas dengan
harapannya.
Nadila Arum Pengaruh Kuantitatif Hasil uji t diketahui
Kelengkapan Jurnal Emanis
Ningsih, kelengkapan SPSS kelengkapan administrasi memiliki
administrasi, Kategori Fakultas
Sahnan administrasi dan pengaruh negatif terhadap
impor, Dwelling time Ekonomi Dan
Rangkuti, ketegor importir dwelling time. Artinya semakin
. Bisnis (2022)
Mierna terhadap dwelling meningkat kelengkapan
Zulkarnain time pada PT. administrasi semakin rendah
Variabel yang
No Peneliti Judul Metode Hasil Sumber
digunakan
Anugrah Indo dwelling time yang berarti
Maritime Sejahtera hipotesis diterima. Hasil uji t
diketahui kelengkapan administrasi
memiliki pengaruh negatif terhadap
dwelling time. Artinya semakin
meningkat kelengkapan
administrasi semakin rendah
dwelling time yang berarti hipotesis
diterima. Dalam kaitan ini pihak
eksportir yang tidak teliti dalam
penerbitan commercial invoice dan
packing list sebagai lampiran
pengisian PIB.
Siti Alawiyah, Pelayanan dokumen Pelayanan dokumen Analisis Terdapat hubungan yang positif dan MBA- Jurnal
Hardianawati impor terhadap dan kepuasan regrsi linier memiliki hubungan yang kuat antara Managemen
pengaruh pelayanandokumen impor
kepuasan pelanggan pelanggan berganda Bisnis –
terhadap kepuasan pelanggan,
bahwa terdapat ppengaruh yan Institut Bisnis
signifikan antara pelayanan 2019
Pelayanan
Pengeluaran Kepuasan
petikemas pelanggan
Customs
clearance
Hipotesis
Pembuatan
1.
draf
proposal
penelitian
Proses
2.
pembimbi
ngan
Validasi
3.
prposal
penelitian
Perbaikan
4.
proposal
penelitian
5. Pengumpul
an data
6. Analisis
data
7. Penyusuna
n laporan
penelitian
atauskripsi
8. Ujian
skripsi
9. Perbaikan
skripsi
10. Penyeraha
n skripsi
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
3.2.2 Sampel
B. Variabel Intervening
Yaitu variabel yang dipengaruhi Pelayanan dan Customs Clearance bersama
sama mempengaruhi variabel Pengeluaran Peti Kemas.
C. Variabel Dependen
Yaitu Pelayanan , Customs Clearance dan Pengeluaran Peti Kemas terhadap
Variable Dependen Kepuasan Pelanggan.
2. Customs Customs
clearance clearance 1. Quality Kualitas Efficiency
Q.3
adalah salah Indicato system of Logistics
satu fungsi rs pelayanan Processes
dari layanan beacukai in Customs
managemen mampu (Kilibarda
rantai pasok mempercepat et al., 2017)
yang administrasi
berkaitan pengeluaran
dengan barang
kepabeanan
dalam 2. Time Manpu
menangani mempercepat Q.4
muatan. target dalam
pengeluaran
barang
3. Customs Keandalan
layanan dalam
Q.5
customs
clearance
mampu
mempercepat
pengeluaran
petikemas
Pemindahan
3. Pengeluaran 1. Perkerja Mampu Container
petikemas Q.6
petikemas lapangan mempeercepat Port
dari suatu
Pelabuha aktivitas Production
tempat ke
n pengeluaran Efficiency:
tampat lain
petikemas dari A
nya dengan
1. Analisis Deskriptif
C. Hasil tetap kokoh (robust) walaupun terdapat banyak data yang tidak normal dan
hiang (missing value).
D. Menghasilan variabel laten independen secara langsung berbasis cross product
yang melibatkan variabel laten dependen sebagai kekuatan prediksi.
E. Dapat digunakan pada konstruk reflektif dan formatif.
H. Dapat digunakan pada data dengan tipe skala berbeda, yaitu nominal, ordinal dan
kontinus.
3. Uji Model
Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis uji model yaitu outer model ( model
pengukuran ) dan inner model ( model struktual )
A. Model Pengukuran ( Outer Model )
A. Convergent Validity
B. Discriminant Validity
Validitas Diskriminan adalah suatu variabel laten yang berbagi varianlebih dengan
indikator dan mendasari pada variabel-variabel laten lainnya, setiap variabel laten harus
lebih besar dari pada nilai r2 Sarwono & Narimawati, (2015). Aturan praktis yang dipakai
sebagai validitas diskriminan adalah akar Average Variance Extracted > korelasi variabel
laten dan cross loading > 0.7 dalam satu variabel Abdillah & Jogiyanto, (2015).
Rentang nilai reabilitas alpha adalah 0 hingga 1 Gliem & Gliem (2003)
menggambar beberapa batasan pada istilah nilai alpha, yaitu :
Inner Model adalah spesifikasi hubungan antara variabel laten, nama lain inner
relation yang menggambarkan hubungan variabel laten berdasarkan teori pembuktian
penelitian. Model struktural keterkaitan antara variabel laten berdasarkan rumusan dan
hipotesis penelitian terdiri dari penelitian empiris, teoridan rasional Noor (2014). Model
struktural dalam PLS dievaluasi dengan menggunakkan R2 untuk konstruk dependen,
koefisien path atau t-values tiap path digunakan untuk mengukur antar konstruk dalam
model structural, R Square digunakkan untuk mengukur tingkat variasi perubahan
variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin tinggi nilai R Square maka
semakin baik model prediksi dari model penelitian yang diajukan Nilai R- Square
merupakan koefisien determinansi pada konstruk endogen dengan kriteria apabila nilai
R- Square sebesar 0.70 dikategorikan sebagai Kuat, 0.67 dikategorikan sebagai
substansial, 0.33 dikategorikan sebagai moderate, dan apabila nilai R-Square sebesar
0.19 dikategorikan sebagai lemah Abdillah & Jogiyanto (2015).
4. Hipotesis
Pengujian hipotesis (β, Ƴ, dan λ) dilakukan dengan melakukan uji statistik yaitu
statistik t atau uji t, pengujian ini disebut dengan metode resampling bootstrap yang
memungkinkan berlakunya data berdistribusi bebas tidak memerluka asumsi distribusi
normal (Noor, 2014). Sampel yang direkomendasikan adalah lebih dari 30 sampel.
Pengujian dilakukan dengan t-test, bilamana p-value ≤ 0.05atau alpha 5%. Kriteria dalam
pengujian ini adalah :
A. Outer Model signifikan dan indikator bersifat valid.
Pada objek penelitian ini, customer memakai jasa perusahaan forwarding untuk
menangani shipment impor. Penelitian ini dilakukan dengan penyebaran kuisioner.
Penyebaran kuisioner dilakukan di perusahaan forwarding. Pengumpulan data kuisioner
dilakukan mulai tanggal 1 Desember 2021 sampai tanggal 30 Februari 2022. Setelah
data kuisioner terkumpul, selanjutnya data dimasukan ke dalam Microsoft Excel, penulis
melakukan filtering data responden,dari 56 data kuisioner yang di dapatkan terdapat 56
responden yang di kategorikan dalam pelanggan tetap perusahaan forwarding sehingga
dapat dikatakan sampel jenuh.
Gambar 4. 1 Model Path dari Pelayanan customs clearance dalam proses PengeluaranPeti Kemas Impor
terhadap Kepuasan Pelanggan
Berdasarkan gambar diatas maka akan dilakukan pengujian analisis suatu metode
pengkajian pengaruh efek langsung maupun tidak langsung dari variabel – variabel yang
dihipotesiskan sebagai akibat pengaruh perlakuan terhadap variabel tersebut.
Outer model loading berkolerasi antara indikator didalam model outer dengan
variabel laten. Nilai loading factor harus lebih besar dari 0,7 maka dikatakan valid dan
table diatas menentukan hasil yang valid karna nilai tersebut diatas 0,7.
B. Indikator Reliability
Berdasarkan indikator nilai reliability yang dapat diterima minimum 0.770 pada
tabel 4.1, tidak terdapat nilai indikator reliability yang dibawah 0.770 Hasil Valid.
Reliabilitas komposit jumlahnya harus lebih tinggi dari 0.7, jika penelitian ini lebih
tinggi dari 0.7 hasil pada table diatas menunjukan bahwa semua reliabilitas komposit
lebih tinggidari 0.7, hal ini level tinggi dari internal konsitensi reliability telah ditunjukan
antara semua 47variabel laten. Komposit reliabilitas dari seluruh variabel eksogen dan
endogen memiliki nilai diatas 0.7 yang artinya bahwa pengukuran model yang dilakukan
adalah tepat.
F. Validity Convergent
G. Validitas discriminant
Hasil dari validitas diskriminan bisa ditetapkan dengan baik jika nilai lebih besar
dari nilaikolerasi. Tabel diatas menunjukan hasil sebagai berikut :
A. Nilai pada Custom Clearance 0.916, lebih besar dari 0.853, 0.771, dan 0.808
B. Nilai kepuasan Pelanggan 0.869, lebih besar dari 0.795, dan 0.844
Nilai T - statistik yang baik dan diijinkan harus lebih besar dari 1.96. Berdasarkan
tabel diatas, Customs clearance > Pengeluaran petikemas, Pengaruh pelayanan >
Customs clearance, Pengaruh pelayanan > Pengeluaran petikemas, Pengeluaran
petikemas > Kepuasan pelanggan.
Nilai T – 44statistic yang baik dan dapat dibilang signifikan adalah lebih besar
dari 1.96berdasarkan T – 48statistic yang tertera diatas, semua nilai pada t – 48statistic
lebih dari 1.96 yang dapat diartikan bahwa semua hasil signifikan.
A. Hubungan antara Pengaruh Pelayanan dengan Pengeluaran Peti Kemas (H1) dapat
disimpulkan adalah signifikan dengan hasil T-statistic sebesar 3,947 (>1,96).Nilai dari
original sampel estimate adalah positif yaitu dengan hasil sebesar 0,597yang artinya
hubungan antara variable Pengaruh Pelayanan dengan Pengeluaran Peti Kemas
adalah Positif. Maka H1 di dalam penelitian ini dinyatakan dapat diterima.
B. Hubungan antara Customs clearance dengan Pengeluaran Peti Kemas (H2) dapatdi
simpulkan adalah signifikan dengan hasil T-statistic sebesar 2,386 (>1,96). Nilaidari
original sampel estimate adalah positf yaitu dengan hasil sebesar 0,347 yangartinya
hubungan antara variable Customs clearance dengan Pengeluaran Peti Kemas
adalah positif . Maka H2 di dalam penelitian ini dinyatakan dapat diterima.
C. Hubungan korelasi antara Pengaruh Pelayanan dengan Customs clearance (H3)
dapat di simpulkan adalah signifikan dengan hasil T-statistic sebesar 9,430 (>1,96).
Nilai dari original sampel estimate adalah positif yaitu dengan hasil sebesar 0,771
yang artinya hubungn antara variable Optimalisasi Pelayanan dengan Customs
claearance adalah Positif. Maka H3 di dalam penelitian ini dinyatakan berkorelasi
dan dapat diterima.
D. Hubungan antara Pengeluaran Peti Kemas dengan Kepuasan Pelanggan (H4)dapat
di simpulkan adalah signifikan dengan hasil T-statistic sebesar 12,840(>1,96). Nilai
dari original sampel estimate adalah positif yaitu dengan hasil sebesar 0,844 yang
artinya hubungan antara variable Pengeluaran Peti Kemas dengan Kepuasan
Pelaggan adalah positif. Maka H4 di dalam penelitian ini dinyatakan dapat diterima.
5.2 Saran
Saran dalam penulisan ini, seharusnya di lakukan pembuatan sistem yang baik
dan terintegrasi serta mampu menyesuaikan/menambah maintenance agar tidak terjadi
nya antrian panjang dalam pengeluaran petikemas karna banyak dokumen administrasi
saat pengeluaran petikemas, apabila system sudah berjalan dengan baik dan terintegrasi
maka akan meminimalisir dan mempercepat antrian dalam pengeluaran petikemas
sehingga pengguna jasa merasa puas.
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, W., & Jogiyanto, H. (2015). Partial Least Square (PLS) Alternatif Structural
Equation Modeling (SEM) dalam Penelitian Bisnis (Edisi 1). ANDI.
Aw, S., Yesica Maretha, Bruno, L., Komisi Informasi Pusat, Maddeppungeng,
M., Raharjo,
T. B., Kartika, T., Gitleman, L., Herlina Muksin, Gitleman, L., Nurbaya, N.,
Chandra,W., Ansar, A., Sonny Eli Zaluchu, Heckman, J. J., Pinto, R., Savelyev, P. A., &
Gitleman,
L. (2021). Journal of Shipping and Port Applications,
53(9), 6.
Barakat, M., Haikal, G., Ali, A., & Eid, A. (2018). Enhancing Exports through
Managing Logistics
www.scitecresearch.com/journals/index.php/jrbem
Irawan, D., & Japarianto, E. (2013). Analisa Pengaruh Kualitas Produk Terhadap
Loyalitas Melalui Kepuasan Sebagai Variabel Intervening Pada Pelanggan Restoran
Por Kee Surabaya. jurnal manajemen pemasaran, 1(2), 1–8.
Rajawali Pers.
Nurani, V. E. (2018). Jurnal Ekobis Dewantara Vol. 1 No.1 Januari 2018. Jurnal Ekobis
Dewantara, 1(3), 23–32
PLI BCNR. (2021). Asistensi CEISA 4.0 Layanan Impor Tahap I Dipimpin Oleh Direktur
Informasi Kepabeanan dan Cukai.
Prastyorini, J., & Syaputra, F. A. (2020). Penukaran Delivery Order Online dan E-
Container Equipment Interchange Receipt Terhadap Impor Barang Menggunakan
Petikemas. Majalah Ilmiah Bahari Jogja, 18(1), 57–70.
https://doi.org/10.33489/mibj.v18i1.228
Putro, S. W., Semuel, P. D. H., Karina, R., & Brahmana, M. . (2014). Pengaruh Kualitas
Layanan Dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan Dan Loyalitas
Konsumen Restoran Happy Garden Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran, 2(1),
1–9.
Rattu, P. N., Pioh, N. R., & Sampe, S. (2022). Optimalisasi Kinerja Bidang Sosial Budaya
Dan Pemerintahan Dalam Perencanaan Pembangunan (Studi Di Kantor Badan
Perencanaan Pembangunan, Penelitian Dan Pengembangan Daerah Kabupaten
Minahasa). JURNAL GOVERNANCE, 2(1), 1–23.
Rubiyanto, A., & Wahyuni, E. T. (2021). Pengelolaan Custom Clearance Impor Melalui
Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan PT. Mitra Segara Cargo Semarang. 3rd
National Seminar on Maritime and Interdisciplinary Studies, 3(1), 199–206.
Rubiyanto, A., Wahyuni, E. T., Nautika, P. S., Akpelni, P. B., & Dhuwur, B. (2021). 204-
Article Text-1158-1-10-20211116. 3(1), 199–206.
wang, t. (2003). container port production efficiency : A Comparative Study of DEA and
FDH Approaches. 5, 698–713.
Wijaya, S. A., & Purwiyanto, D. (2018). Evaluasi Kinerja Layanan Pengeluaran Petikemas
Impor di PT. Terminal Petikemas Surabaya. Jurnal Aplikasi Pelayaran Dan
Kepelabuhanan, 8(2), 156–165.
WILAWAN, P. (2013). make-or-buy strategy for customs clearance services: a case study
on a third party logistics service provider. 1–23.
LAMPIRAN
Y1 Y2 Z1 Z2 Z3
1.1 1.2 2.1 2.2 2.3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 4 5 4 4 5 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
4 5 4 4 4 4 4 5 5 4
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 5 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 3 4 4 4 5 4 4
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4
4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
5 5 3 4 4 5 5 4 4 4
4 4 3 4 5 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 4 5 5 5 5 5 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 4 5 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 4 4 4 5 4 4 4 4
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 2 3 3 3 4 3 3 3
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 4 4 4 5 5 4 5 3
4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Y1 Y2 Z1 Z2 Z3
1.1 1.2 2.1 2.2 2.3
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4
5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
5 5 4 5 5 5 4 4 4 5
3 4 4 4 4 3 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 4 4 4 5 5 4 5 4
4 4 4 4 4 4 5 4 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
1 3 2 2 2 2 2 2 2 2
4 4 2 4 2 4 4 4 4 4
4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Lampiran 4 Kuisioner
Tidak Baik
Baik Sekali
M
Baik
E No
Uraian
N
S
I
1 2 3 4 5
1. Aktivitas pelayanan efektif dalam pengurusan administrasi
Pelayanan
customs clearance.
Pelabuhan ke Gudang.
Kemas