Anda di halaman 1dari 84

INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK TRISAKTI

EVALUASI WAKTU PENANGANAN DAN PELAYANAN


STRIPPING PADA LAPANGAN 225x DI PT. IPC TERMINAL
PETIKEMAS PELABUHAN TANJUNG PRIOK TAHUN 2022

SKRIPSI

OLEH

ADI RIFALDI
180505031130

FAKULTAS MANAJEMEN DAN BISNIS


PROGRAM SARJANA MANAJEMEN
PEMINATAN TRANSPORTASI LAUT
JAKARTA
2022
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK TRISAKTI

EVALUASI WAKTU PENANGANAN DAN PELAYANAN


STRIPPING PADA LAPANGAN 225x DI PT. IPC TERMINAL
PETIKEMAS PELABUHAN TANJUNG PRIOK TAHUN 2022

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memproleh Gelar


Sarjana Manajemen (SM)

ADI RIFALDI
180505031130

FAKULTAS MANAJEMEN DAN BISNIS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PEMINATAN MANAJEMEN TRANSPORTASI LAUT
JAKARTA
2022

i
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa skripsi yang saya susun bebas
dari tindakan plagiarisme sebagaimana dipersyaratan oleh Institut Transportasi dan
Logistik Trisakti.

EVALUASI WAKTU PENANGANAN DAN PELAYANAN STRIPPING PADA


LAPANGAN 225x DI PT. IPC TERMINAL PETIKEMAS PELABUHAN
TANJUNG PRIOK TAHUN 2022

Saya bersedia bertanggung jawab dan menerima sanksi yang berlaku apa bila dikemudian
hari ditemukan terdapat unsur plagiarism dalam skripsi saya.

Jakarta, 18 januari 2023

ADI RIFALDI
180505031130

ii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : ADI RIFALDI


NIM : 180505031130
Fakultas : MANAJEMEN DAN BISNIS
Program : SARJANA
Program Studi : MANAJEMEN
Peminatan : MANAJEMEN TRANSPORTASI LAUT
Judul : EVALUASI WAKTU PENANGANAN DAN PELAYANAN
STRIPPING PADA LAPANGAN 225x DI PT. IPC TERMINAL
PETIKEMAS PELABUHAN TANJUNG PRIOK TAHUN 2022

Disetujui untuk diajukan dalam Ujian Skripsi Fakultas Manajemen dan Bisnis, Institut
Transportasi dan Logistik Trisakti.

Pembimbing I Pembimbing II

Prof.Dr.Capt Thamrin, HM. M.M Agus Setiawan,SE,MMTR

Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal : 18 Januari 2023

iii
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh :

Nama : ADI RIFALDI


NIM : 180505031130
Fakultas : MANAJEMEN DAN BISNIS
Program : SARJANA
Program Studi : MANAJEMEN
Peminatan : MANAJEMEN TRANSPORTASI LAUT
Judul : EVALUASI WAKTU PENANGANAN DAN PELAYANAN
STRIPPING PADA LAPANGAN 225x DI PT. IPC TERMINAL
PETIKEMAS PELABUHAN TANJUNG PRIOK TAHUN 2022

Telah berhasil dipertahankan di depan Dewan Penguji dan diterima sebagai salah satu
syarat untuk memproleh gelar Sarjana Manajemen (SM) pada Fakultas Manajemen dan
Bisnis, Institut Transportasi dan Logistik Trisakti.

Ditetapkan di Jakarta,

Tanggal : 18 Januari, 2023

DEWAN PENGUJI

Nama Tanda Tangan

Ketua, Dr. Marthaleina Ruminda S. Sikom, MM .............................................

Anggota 1, Honny Fiva Akira SembiringS. SiT, MMTr .............................................

Anggota 2, Prof.Dr.Capt. Thamrin. HM, MM .............................................

iv
LEMBAR PERSETUJUAN PENERBITAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : ADI RIFALDI


NIM : 180505031130
Fakultas : MANAJEMEN DAN BISNIS
Studi Program : S1 MANAJEMEN
Peminatan : MANAJEMEN TRANSPORTASI LAUT
Karya Ilmiah : SKRIPSI

Demi Pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang transportasi laut, menyetujui untuk
memberikan kepada Institut Transportasi dan Logistik Trisakti Hak Bebas Royalti Non-
eksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas skripsi saya yang berjudul:

EVALUASI WAKTU PENANGANAN DAN PELAYANAN STRIPPING PADA


LAPANGAN 225X DI PT. IPC TERMINAL PETIKEMAS PELABUHAN
TANJUNG PRIOK TAHUN 2022

Melalui pernyataan ini maka Institut Transportasi dan Logistik Trisakti berhak
menyimpan, mengelola, dan mempublikasikan tugas akhir saya dengan syarat
dicantumkannya nama saya sebagai penulis dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Jakarta, 18 Januari, 2023

Yang membuat pernyataan

ADI RIFALDI

v
ABSTRAK

Nama : ADI RIFALDI


NIM. : 180505031130
Judul : EVALUASI WAKTU PENANGANAN DAN PELAYANAN
STRIPPING PADA LAPANGAN 225x DI PT. IPC TERMINAL
PETIKEMAS PELABUHAN TANJUNG PRIOK TAHUN 2022

Pembimbing 1 : Prof. Dr. Capt. Thamrin, HM MM


Pembimbing 2 : Agus Setiawan ,SE, M.MTr

PT. IPC Terminal Petikemas adalah operator terminal yang mengelola dan
mengintegrasikan sistem jaringan antara port untuk menyediakan layanan kontainer
secara profesional. Pada penelitian ini difokuskan pada analisis mengenai Kinerja
Pelayanan Aktivitas Stripping dan Lama Waktu Pelayanan Aktivitas Stripping. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner ke divisi area
terminal support PT. IPC Terminal Petikemas Pelabuhan Tanjung Priok. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan
analisis regresi sederhana, analisis koefisien korelasi sederhana, analisis koefisien
determinasi dan uji hipotesis. Hasil uji hipotesis statistik menunjukan Ho= Tidak ada
pengaruh yang signifikan antara pelayanan aktivitas Stripping petikemas terhadap
kepuasan pelanggan. Ha= Terdapat pengaruh yang signifikan antara pelayanan aktivitas
Stripping terhadap kepuasan pelanggan.

Kata Kunci: Kinerja, Lama Waktu Pelayanan Aktivitas Stripping

vi
ABSTRACT

Nama :ADI RIFALDI


NIM :180505031130
Judul : EVALUASI WAKTU PENANGANAN DAN PELAYANAN
STRIPPING PADA LAPANGAN 225x DI PT. IPC TERMINAL
PETIKEMAS PELABUHAN TANJUNG PRIOK TAHUN 2022

Pembimbing 1 : Prof. Dr. Capt. Thamrin, HM MM


Pembimbing 2 : Agus Setiawan, SE,MMTr

PT. IPC Container Terminal is a terminal operator that manages and integrates the
network system between ports toprovide container services professionally. This study
focused on the analysis of Stripping Activity Service Performance and Stripping Activity
Service Time. The sampling technique used in this study was a questionnaire to the
terminal support area division of PT. IPC Tanjung Priok Port Container Terminal. The
research method used is a quantitative research method using simple regression analysis,
simple correlation coefficient analysis, determination coefficient analysis and hypothesis
testing. The results of the statistical hypothesis test show Ho= There is no significant
influence between the service of container stripping activities on customer satisfaction.
Ha= There is a significant influence between stripping activity services on customer
satisfaction.

Keywords: Performance, Length of Service Time for Stripping Activities

vii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT
atas limpahan nikmat islam dan nikmat iman serta dengan kuasanya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini merupakan suatu syarat program sarjana
manajemen dari Institut Transportasi dan Logistik TRISAKTI. Dalam penulisan ini
dengan judul :

“EVALUASI WAKTU PENANGANAN DAN PELAYANAN STRIPPING PADA


LAPANGAN 225X DI PT. IPC TERMINAL PETIKEMAS PELABUHAN
TANJUNG PRIOK TAHUN 2022”

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Manajemen dengan peminatan Manajemen Transportasi Laut pada Institut Transportasi
dan Logistik Trisakti. Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa skripsi ini
masih memiliki banyak kekurangan karena terbatasnya wawasan serta pengetahuan yang
dimiliki oleh penulis. Penulis berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan skripsi
ini dengan baik dan benar.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis ingin mengucapkan rasa hormat dan terimakasih
yang sebesar - besarnya terutama kepada orang tua saya Alm Bapak Syafruddin Siregar
dan Ibu Bunyani yang telah mendidik memberikan doa serta motivasi kepada penulis,
perhatian, kasih sayang, dan dukungan tiada henti baik secara moril maupun materil
kepadapenulis.

Pada kesempatan ini penulis juga menyaampaikan rasa terimakasih dan hormat kepada
pihak yang telah banyak memberikan bimbingan. Kepada Bapak Prof. Dr. Capt.
Thamrin. HM. MM selaku dosen pembimbing 1 dan Bapak Agus Setiawan SE, MMTr
selaku dosen pembimbing 2 yang telah bersedia meluangkan waktu, dan pikiran untuk
membantu penulisan dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga ingin mengucapkan
terima kasih kepada :

viii
1. Bapak Dr. Ir Tjuk Sukardiman, M.Si Selaku Rektor Istitut Tranportasi Dan
Logistik Trisakti.
2. Ibu Dr. Yuliantini C.H,AMTrU, MM Selaku Wakil Rektor I dan Selaku
Pembimbing Akademik Institut Trasnsportation dan Logistik Trisakti.
3. Bapak Dr. Aditya Wardhana, SE, MSc. Selaku Wakil Rektor II Institut dan
Logistik Trisakti.
4. Bapak Dr. Yuliantini C.H,AMTrU, MM Selaku Plt Wakil Rektor III Institut
Transportasi dan Logistik Trisakti.
5. Bapak Dr. Juliater Simarmata, SE, MM Selaku Wakil Rektor IV Institut
Transportasi dan Logistik Trisakti.
6. Ibu Dr. Marthaleina R.S, S.Kom, MM Selaku Dekan Fakultas Manajemen &
Bisnis Institut Transportasi dan Logistik Triskti.
7. Bapak Basri Fahriza SE, MBA Selaku Ketua Program Studi Manajemen & Bisnis
Institut Transportasi dan Logistik Trisakti.
8. Bapak Esterlinus Edwin Lermatan SE,MMTr, Selaku kormin kordinator Jurusan
Manajemen Trasportasi Laut.
9. Seluruh dosen dan karyawan Institut Transportasi dan Logistik Trisakti yang
sudah membantu selama masa perkuliahan penulis.
10. Seluruh Keluarga Mahasiswa ITL Trisakti terutama kelas MTL-C yang sudah
banyak memberikan pembelajaran dan pengalaman yang selama masa
perkuliahan.
11. Kepada Kakak dan Abang Ipar saya Anastasya Sri Apriani Siregar S.E,
Banyuastyo Pamulyan S.E, Vini Siregar S.H, LLM, George Cornelis S.H, LLM,
Fauzi Siregar S.T, MAF, MAcc, Fitra Siregar B.A yang sudah memberikan
semangat dorongan motivasi.
12. Kepada sahabat sahabat saya Muhammad Hega Sulistyo S.T, Aprial Rian
Maulana S.T, Samuel Soeharli S.M, Ni Luh Devina Adrisa S.I. Kom, M.I.Kom,
Ariq Rizqullah S.M, Roi J, Tommy Darmawan, semua pihak yang telah
membantu dalam menyusun skripsi, yang tidak dapat disebutkan satu per satu,
saya ucapkan terima kasih.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu saran serta kritik dari para pembaca sangat diharapkan untuk kemajuan

ix
peneliti selanjutnya. Kami berharap karya ini tentunya sangat bermanfaat dan
memberikan sesuatu yang baru. Pengetahuan dan pengalaman yang dapat diambil oleh
siapa saja yang membacanya.

Jakarta, 18 Januari, 2023

Penulis

ADI RIFALDI

NIM: 180505031130

x
DAFTAR ISI

INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK TRISAKTI ................................... 1


LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME .................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................................ iii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................. iv
LEMBAR PERSETUJUAN PENERBITAN KARYA ILMIAH .................................... v
ABSTRAK....................................................................................................................... vi
ABSTRACT ..................................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................................... viii
BAB I ................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................3
1.4 Ruang Lingkup Penelitian...................................................................................3
1.5 Manfaat Penelitian ..............................................................................................4
1.6 Sistematika Penulisan .........................................................................................4
BAB III : METODELOGI PENELITIAN ................................................................... 5
BAB II .............................................................................................................................. 6
TINJAUAN LITERATUR ............................................................................................... 6
2.1. Grand Theory ......................................................................................................6
2.2.1 Manajemen ................................................................................................. 6
2.2. Middle Range theory...........................................................................................8
2.2.1 Manajemen Operasional ............................................................................. 8
2.3. Applied theory ..................................................................................................10
2.4. Hasil Kajian Penelitian Yang Relevan..............................................................18
2.5. Kerangka Konseptual ........................................................................................21
2.6. Hipotesis Penelitian ..........................................................................................22
BAB III ........................................................................................................................... 23
METODE PENELITIAN ............................................................................................... 23
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ...........................................................................23
3.1.1. Waktu Penelitian....................................................................................... 23
3.1.2. Tempat Penelitian ..................................................................................... 23
3.2. Populasi dan Sampel .........................................................................................23
3.2.1 Populasi Penelitian ................................................................................... 23

xi
3.2.2 Sampel Penelitian ..................................................................................... 23
3.3. Metode Penelitian .............................................................................................24
3.4. Teknik Pengumpulan Data................................................................................25
3.4.1. Penelitian Lapangan (Field Research) ..................................................... 25
3.4.2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) ............................................. 26
3.5. Instrumen Penelitian .........................................................................................26
3.5.1. Variabel Kinerja Pelayanan Aktivitas Stripping ...................................... 26
3.6. Kisi-kisi instrumen ............................................................................................28
3.7. Teknik Analisis Data.........................................................................................29
BAB IV ........................................................................................................................... 35
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................................................. 35
4.1 Prodil Responden……...………………………………………………………..34
4.2 Validitas dan Reliabilitas ………………..……………………………………..36
4.3 Analisis Pelayanan Stripping……………….…………………………………..38
4.4 Waktu Pelayanan Aktivitas Stripping…………………………………………..45
4.5 Data Statistik……………..……………………………………………………..52
BAB V ............................................................................................................................ 58
SIMPULAN DAN IMPLEKASI .................................................................................... 58
5.1. Simpulan ...........................................................................................................58
5.2. Implikasi ...........................................................................................................59

xii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelabuhan sebagai salah satu mata rantai system yang selalu menggunakan
aspek pelayanan kepada pengguna jasa, mengingat kepuasan merupakan salah
satu tujuan akhir dari setiap kegiatan, maka pihak pelabuhan berusaha
meningkatkan terus pelayanannya. Untuk memberikan kemudahan bagi pelayaran
dengan jumlah kedatangan kapal yang optimal dan terjadwal maka kerjasama
antar operator terminal dengan perusahaan pelayaran yang mengoperasikan
kapalnya haruslah bekerjasama dengan baik. Pelabuhan Tanjung Priok merupakan
pelabuhan terbesar di Indonesia dengan aktifitas tersibuk, baik oleh lalu lintas
kapal yang akan masuk atau keluar pelabuhan maupun kendaraan (darat) yang
mengangkut petikemas, PT IPC Terminal Petikemas merupakan operator terminal
yang memberikan pelayanan petikemas dengan sistem jaringan yang terintegrasi
antar pelabuhan dan dikelola secara professional. Pada tahun 2019, PT IPC
Terminal Petikemas telah beroperasi di 6 (enam) pelabuhan yang tersebar di
Indonesia Bagian Barat dan Tengah, yaitu Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta;
Pelabuhan Pontianak, Kalimantan Barat; Pelabuhan Panjang, Lampung;
Pelabuhan Palembang, Palembang; Pelabuhan Teluk Bayur, Padang; dan
Pelabuhan Jambi, Jambi.
Jasa layanan PT IPC Terminal Petikemas didukung oleh fasilitas yang
modern dan handal serta didukung sumber daya manusia profesional yang
menjunjung tinggi kode etik bisnis Perusahaan sehingga mampu memenuhi
ekspektasi para Pemangku Kepentingan yang mendorong arus pertumbuhan
perdagangan Indonesia. Biasanya perusahaan Shipping Line sangat menggemari
terminal petikemas yang mempunyai waktu bongkar muatnya singkat dan cepat.
Hal ini dikarenakan semakin cepat proses bongkar muat maka semakin sedikit
waktu yang dibutuhkan dipelabuhan, sehingga semakin rendah pula biaya (cost)
yang harus dikeluarkan oleh kapal tersebut. Semakin meningkatnya kegiatan
operasional kapal dan bongkar muat, mengakibatkan banyaknya hal yang terjadi.

1
Skill individu operator berpangeruh terhadap kegiatan bongkar muat, kondisi alat
yang disiapkan tidak dalam masalah, umur alat juga bisa mempengaruhi kegiatan
bongkar muar dikarenakan semakin lama umur alat performa alat semakin
menurun, serta signal handheld yang digunakan tidak bermasalah karna sangat
berpengaruh dalam kegiatan eksekusi bongkar muat.
Resiko-resiko tersebut berkaitan dengan kegiatan labuh dan sandar kapal,
bongkar muat petikemas, kegiatan perpindahan petikemas dari dan ke kapal,
kegiatan perpindahan petikemas dari dan ke truck pengangkut, perpindahan
petikemas di lapangan penumpukan, dan proses bongkar muat yang lainnya.
Resiko tersebut apabila tidak diantisipasi dengan baik,maka akan memberikan
dampak tersendiri bagi perusahaan. Alat bongkar muat yang sering bermasalah
dalam melakukan kegiatan bongkar muat, dikarenakan umur alat yang sudah
tua. Alat bongkar harus selalu dalam keadaan prima ketika akan digunakan.
Untuk menyatakan seberapa banyak petikemas yang dibongkar dan dimuat
mempergunakan hitungan yang bernama BCH (Box Crane per Hour) dan BSH
(Box Ship per Hour). BCH menyatakan seberapa banyak petikemas yang dapat
dibongkar dan dimuat pada setiap Quay Container Crane dalam waktu satu jam.
Sedangkan BSH menunjukan seberapa banyak petikemas yang dapat di
bongkar dan dimuat pada satu kapal dalam waktu satu jam. BCH dan BSH di
PT IPC Terminal Petikemas sendiri memiliki target 18 box per jam untuk BCH
dan 65 box per jam untuk BSH.
“EVALUASI WAKTU PENANGANAN DAN PELAYANAN STRIPPING
PADA LAPANGAN 225x DI PT IPC TERMINAL PETI KEMAS
PELABUHAN TANJUNG PRIOK TAHUN 2022”.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lama waktu pelayanan
stripping pada lapangan 225x di PT. IPC TERMINAL PETIKEMAS terhadap
realisasi waktu pelayanan stripping barang impor.

2
1.2 Rumusan Masalah
Bersadasarkan latar belakang penulisan dari masalah yang ada, rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
a. Bagaimana Waktu Evaluasi Penanganan pada lapang 225x di PT. IPC
TERMINAL PETIKEMAS tahun 2022
b. Bagaimana Pelayanan Stripping di PT.IPC TERMINAL PETIKEMAS tahun
2022.
c. Apakah terdapat pengaruh kinerja pada aktivitas pelayanan stripping terhadap
realisasi waktu pelayanan stripping barang impor di PT. IPC TERMINAL
PETIKEMAS tahun 2022.

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan latar belakang penelitian ini, adapun tujuan dari penelitian ini
dibuat sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui Waktu Evaluasi Penanganan pada lapangan 225x di PT. IPC
TERMINAL PETIKEMAS tahun 2022.
b. Untuk mengetahui Pelayanan Stripping pada lapangan 225x di PT. IPC
TERMINAL PETIKEMAS tahun 2022.
c. Untuk mengetahui pengaruh kinerja pada aktivitas pelayanan stripping
terhadap realisasi waktu pelayanan stripping barang impor pada lapangan 225x
di PT. IPC TERMINAL PETIKEMAS tahun 2022.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian


Agar tidak meluasnya permasalahan dan pembahasan yang disampaikan
terkait penelitian ini, maka ruang lingkup dalam penelitian ini berfokus pada
evaluasi waktu penanganan pelayanan stripping pada lapangan 225x di PT. IPC
TERMINAL PETIKEMAS tahun 2022.

3
1.5 Manfaat Penelitian
Nilai suatu penilaian tidak lepas dari besarnya manfaat yang akan diperoleh
dari penelitian tersebut. Berikut manfaat yang akan diperoleh penulis dari
penelitian ini:

1.5.1 Teoritis

Salah satu sarana untuk mengaplikasikan teori-teori yang diterima


selama perkuliahan khususnya penanggulangan bongkar muat petikemas
di PT. IPC TERMINAL PETIKEMAS tahun 2022

1.5.2 Praktis

Sebagai informasi tambahan dan ilmu pengetahuan mengenai evaluasi


waktu penanganan pelayanan stripping pada lapangan 225x di PT. IPC
TERMINAL PETIKEMAS tahun 2022

1.6 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan ini disusun dalam 5 bab, yang setiap babnya akan
dijelaskan secara terperinci dalam sub bab yang ada. Berikut ini adalah
sistematikan penulisan dari setiap bab :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan gambaran secara umum dari penelitian ini yaitu
berisikan latar belakang, tujuan penelitian, rumusan masalah, ruang
lingkup penelitian, manfaat dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN LITERATUR
Bab ini berisikan tinjauan literature para ahli yang menjadi dasar
pemikiran dan berkaitan dengan permasalahan yang menjadi
pembahasan dalam penelitian ini. Menggunakan teori Pengertian
Manajemen, Pengertian Manajemen Operasional, Pengertian
Transportasi, Pengertian Stripping, Pengertian Lapangan Penumpukan,
Penanganan Kontainer Di Lapangan Penumpukan, Pengertian Evaluasi,
Pengertian Impor.

4
BAB III : METODELOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan mengenai metode-metode dan alat analisa yang
digunakan dalam penelitian ini. Dalam Bab ini juga membahas
mengenai data tentang Penanganan Pelayanan Stripping pada Lapangan
225x di PT. IPC TERMINAL PETIKEMAS tahun 2022 yang
didapatkan, jumlah populasi yang akan di uji, dan bagaimana data
tersebut di olah, serta waktu pengambilan data tersebut.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini merupakan hasil dan membahas tentang permasalahan yang
dibahas dalam perumusan masalah yakni, realisasi stripping yang
terkadang tidak sesuai dengan target perusahaan yang telah ditetapkan,
kurangnya koordinasi antar tenaga kerja bongkar muat di dalam
melakukan kegiatan stripping, kurangnya pengawasan terhadap penataan
barang (stripping), kurangnya luas area lapangan penumpukan di
lapangan 225x.

BAB V : KESIMPULAN DAN IMPLIKASI


Bab ini berisikan tentang kesimpulan yang di dapatkan selama penelitian
yang telah dijabarkan pada bab IV. Pada bab ini penulis memberikan
saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi evaluasi dan perbaikan untuk
perusahaan kedepannya

5
BAB II
TINJAUAN LITERATUR

2.1.Grand Theory

2.2.1 Manajemen

2.1.1.1. Pengertian Manajemen


(Susan, 2019.) Menyebutkan manajemen berasal dari bahasa Inggris
management dengan kata kerja to manage, diartikan secara umum sebagai
mengurusi. Selanjutnya definisi manajemen berkembang lebih lengkap.
Lauren A. Aply seperti yang dikutip Tanthowi menerjemahkan
manajemen sebagai “The art of getting done though people” atau seni
dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan
efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
(Hanafi, 2019.) Menyebutkan manajemen adalah proses
merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, dan mengendalikan
kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien
dengan menggunakan sumber daya organisasi.
Menurut James A. F. Stoner yang dikutip oleh Irham Fahmi (2012 :
2) manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpin,
dan pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan semua
sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut G.R. Terry yang dikutip oleh Malayu Hasibuan (2011 : 2)
manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-
tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan engendalian
yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang
telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-
sumber lainnya.
Menurut Malayu Hasibuan (2011 : 2) “manajemen adalah ilmu dan
seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-

6
sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan
tertentu”.
Manajemen dalam bahasa Inggris dikenal dengan kata manage yang
berarti mengurus, mengatur, melaksanakan, dan mengelola (John M.
Echols & Hassan Shadily, 2003:372).
Menurut Hikmat (2009:11) menyatakan bahwa manajemen adalah
ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia secara
efektif yang didukung oleh sumber-sumber lainnya dalam suatu organisasi
untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia (W.J.S. Poerwadarminta, 2007:742) manajemen diartikan
sebagai cara mengelola suatu perusahaan besar. Pengelolaan atau
pengaturan dilaksanakan oleh seorang manajer (pengaturan/pemimpin)
berdasarkan urutan manajemen (Kualitas et al., n.d.)

2.1.1.2. Unsur – unsur Manajemen


Menurut Hasibuan yang dikutip oleh (Dwiyama, 2018) unsur-unsur
manajemen antara lain :
1. Man
Merupakan tenaga kerja manusia sebagai pekerja baik itu pimpinan
maupun tenaga kerja professional.
2. Money
Merupakan alat tukar yang digunakan untuk
3. Methods
Merupakan teknik yang digunakan untuk mencapai tujuan.
4. Materials
Merupakan bahan-bahan yang digunakan untuk mencapai tujuan.
5. Machines
Merupakan alat yang dibutuhkan atau yang akan digunakan untuk
mencapai tujuan.
6. Market
Merupakan wadah yang digunakan untuk menjual barang atau jasa
yang telah dibuat.

7
2.1.1.3. Fungsi – fungsi Manajemen
Berikut adalah fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan oleh
Hasibuan,2011 : 40 (dalam chaerunnisa, 2017) menjelaskan bahwa fungsi-
fungsi manajemen tersebut adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan (Planning) adalah proses penentuan tujuan dan
pedoman pelaksanaan dengan memilih yang terbaik dari alternatif-
alternatif yang ada.
b. Pengorganisasian (Organizing) adalah suatu proses penentuan,
penegelompokan dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang
diperlukan untuk mencapai tujuan.
c. Pengarahan (Actuating) adalah mengarahkan semua bahan, agar
mau bekerja sama dan bekerja efektif untuk mencapai tujuan.
d. Pengendalian (Controlling) adalah proses pengendalian pengaturan
berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar sesuai dengan
ketetapan-ketetapan dalam rencana.

2.2.Middle Range theory

2.2.1 Manajemen Operasional

2.1.2.1 Pengertian Manajemen Operasional


Manajemen operasional ialah suatu bentuk dari pengelolahan yang
menyeluruh dan optimal pada sebuah masalah tenaga kerja, barang, mesin,
peralatan, bahan baku, atau produk apapun yang bisa dijadikan sebuah
barang atau jasa yang tentunya bisa di perjual belikan. Tanggung jawab
dari manajer operasional terhadap penghasilan produk atau jasa,
mengambil sebuah keputusan yang berhubungan dengan fungsi operasi
dan sistem transformasi, dan menimbangkan pengambilan keputusan dari
fungsi operasi. Kegiatan operasi merupakan kegiatan menciptakan barang
dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen, berikut adalah
beberapa pengertian Manajemen Operasi menurut beberapa para ahli:
Manajemen operasional merupakan suatu proses ataupun kegiatan
membuat produk dengan cara mentransformasi input menjadi output.
Manajemen produksi dan operasi juga bisa didefinisikan sebagai kegiatan

8
mengatur dan mengkoordinasi penggunaan berbagai sumber daya secara
efektif dan efisien dalam upaya membuat produk ataupun menambah
kegunaannya. Dalam memproduksi suatu produk, organisasi menjalankan
tiga fungsi yang nantinya juga berperan dalam menjaga kelangsungan
hidup organisasi itu sendiri. Fungsi yang dimaksud antara lain sebagai
berikut. (Purnomo, 2017)
1. Pemasaran, yaitu fungsi untuk menimbulkan permintaan ataupun
pesanan terhadap suatu produk.
2. Produksi/operasi, yaitu fungsi untuk menghasilkan produk.
3. Keuangan/akuntansi, yaitu fungsi yang mengatur dan memonitor
perusahaan terkait pengumpulan sumber dana dan pendapatan serta
pembayaran biaya dan beban
jay Heizer & Rander, 2017 Manajemen operasional adalah
serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan
jasa dengan mengubah input menjadi output
(Pardede, 2018) Manajemen operasi dan produksi secara umum dapat
diartikan sebagai pengarahan dan pengendalian berbagai kegiatan yang
mengolah berbagai jenis sumberdaya untuk membuat barang-barang atau
jasa tertentu. Dalam pengertian yang luas manajemen operasi dan produksi
mencakup segala bentuk dan jenis pengambilan putusan mulai dari
penentuan jenis barang atau jasa yang dihasilkan, sumberdaya-
sumberdaya yang dibutuhkan, cara mengolahnya, dan teknik-teknik
operasi dan produksi yang akan digunakan, sampai barang atau jasa
tersebut berada ditangan pemakai atau pengguna.

9
2.3.Applied theory
2.3.1. Transportasi
2.3.1.1. Pengertian Transportasi
Transportasi semankin berkembang mengikuti perkembangan zaman.
Pada jaman dahulu transportasi hanya dapat menggunakan sepeda, becak,
sepeda motor dan lain-lain. Dapat kita ketahui bahwa dalam
perkembangannya, transportasi telah mengalami perubahan yang semakin
modern, salah satunya yang terjadi pada angkutan umum. Angkutan umum
merupakan salah satu moda transportasi guna membantu perpindahan
manusia selain angkutan pribadi. Angkutan umum merupakan jenis
kendaraan yang disediakan untuk angkutan umum seperti taxi,angkot, dan
bus.Angkutan umum merupakan salah satu moda alternatif yang dipilih
oleh pengguna jalan (Sugianto & Kurniawan, 2020)
Transportasi sebagai landasan pertumbuhan industri, masyarakat, dan
perekonomian. Ketersediaan transportasi dalam suatu negara sangat
penting untuk pembangunan ekonominya. Memanfaatkan transportasi
dapat menghasilkan produksi barang dan komoditas yang berguna terlepas
dari waktu atau lokasi. (time and place utility).
Menurut M. Yamin Jinca (2011:11) “Transportasi merupkan kegiatan
perpindahan orang atau barang suatu tempat ke tempat lain yang
berlangsung dalam suatu ruang”.
Begitu pula dengan Abbas Salim (2006:7) mengemukakan bahwa
“tansportasi adalah kegiatan pemindahan barang (muatan) dan penumpang
dari suatu tempat ke tempat lain”.
Terdapat 2 unsur penting dalam transportasi, yaitu :
a. Pergerakan atau Pemindahan (movement),
b. Memindahkan penumpang dan barang dari satu lokasi ke lokasi
lain secara fisik.
Jadi pengertian Manajemen Transportasi adalah praktek memindahkan
atau mengangkut barang atau penumpang dari satu lokasi ke lokasi lain
secara efektif dan efisien. Praktik ini dilakukan oleh bagian transportasi
atau unit-unit industri, niaga, dan jasa lainnya.

10
2.3.2. Stripping
2.3.2.1. Pengertian Stripping
(Fernanda, 2020) Kata stripping akan digunakan apabila membongkar isi
peti kemas di Depo dimasukkan ke dalam truk maupun alat transportasi
lainnya (Setiawan, 2009). Stripping dibagi menjadi dua yaitu stripping luar
(stripping out) dan stripping dalam (stripping in). Stripping out adalah proses
pengeluaran barang dari dalam container ke luar container yang dilakukan di
luar lapangan penumpukan yang biasa dilakukan di gudang perusahaan terkait
atau Container Freight Station (CFS) sedangkan stripping dalam (stripping
in) adalah proses pengeluaran barang dari dalam container ke luar container
yang dilakukan di dalam lapangan penumpukan atau Depo.

2.3.2.2. Penanganan Stripping


a Perencanaan
Mengurus dokumen RCMT (Receiving Container Empty) untuk
mengeluarkan Container dari TPK (Terminal Peti Kemas) setelah
kapal selesai melaksanakan bongkar. 2) Memberitahukan kepada
relasi bahwa barang sudah bisa diambil.
b Pelaksanaan
1) Memberikan dokumen DO (Dellivery Order) dan dokumen
Jaminan Petikemas apabila relasi telah menyerahkan dokumen BL
(Bill of Lading) dan telah melunasi pembayaran dengan perusahaan
pelayaran.
2) Menunjukan Container kepada relasi untuk melaksanakan
Stripping.
3) Setelah Stripping selesai, relasi wajib mengembalikan dokumen
Jaminan Petikemas kepada perusahaan pelayaran sebagai bukti
bahwa Stripping sudah selesai, dan apabila pengembalian melewati
tanggal yang tercantum pada dokumen maka relasi dikenakan
denda (Demurage).

11
2.3.3. Lapangan Penumpukan
2.3.3.1 Pengertian Lapangan Penumpukan
Menurut Lasse (2014:228) depo adalah “Area diluar pelabuhan yang
menyediakan layanan jasa pergudangan untuk menampung muatan peti
kemas ekspor dan atau muatan impor pindahan (overbrengen) dari area
pelabuhan”.

2.3.3.2 Penanganan Kontainer di Lapangan Penumpukan


Menurut Lasse (2007:36-37) “Penanganan muatan peti keas terdiri dari
ship operation, quay transfer operatio, dan receive/delivery operation”.
Berikut adalah kegiatan operasi peti kemas yang meliputi :
a. Ship operation meliputi Bongkar muat peti kemas antara kapal dan
dermaga. Operasi kapal juga mencakup semua kontainer yang masuk
atau keluar melalui operasi kapal.
b. Gerakan peti kemas yang digerakkan diatas dermaga dengan lapangan
penumpukan (container yard) disebut Quay Transfer Operation
(QTO) berperan mengatur dan mennyeimbangkan kecepatan operasi
kapal. QTO sangat berpengaruh terhadap kecepatan kegiatan memuat
dan membongkar peti kemas dari dan ke atas kapal.
c. Pada umumnya peti kemas ditempatkan sementara dilapangan sambil
menunggu penyelesaian administrasi, dokumen dan formalitas
lainnya. Oleh karena itu lapangan di anggap sebagai gudang terbuka,
maka kegiatan ini disebut storage operation yang difungsikan sebagai
stok pengamanan antara operasi penyerahan dan penerimaan dengan
operasi kapal.
d. Receive dan delivery operation adalah operasi untuk menerima dan
mngirimkan peti kemas sebagai operasi penerimaan dan pengiriman.
Kegiatan ini menghubungkan terminal kompartemen dengan
angkutan jalan dan angkutan kereta api.

12
2.3.4. Evaluasi
2.3.4.1 Pengertian Evaluasi
(Hamdi, 2020) Ada beberapa pengertian evaluasi menurut bebrapa ahli.
Wand dan Brown mendefinisikan evaluasi sebagai “…refer to the act or
process to determining the value of something” kegiatan evaluasi mengacu
pada suatu proses untuk menentukan nilai sesuatu yang dievaluasi. Sejalan
dengan pendapat tersebut, Guba dan Lincoln mendefinisikan evaluasi
merupakan suatu proses memberikan pertimbangan mengenai nilai dan arti
sesuatu yang dipetimbangkan (evaluand). Dan sesuatu yang dipertimbangkan
itu bisa berupa orang, benda, kegiatan, keadaan atau sesuatu kesatuan
tertentu4 Menurut Ridwan dan Akdo (2013:21), “Evaluasi adalah hal-hal
yang menguntungkan atau tidak menguntungkan suatu objek”.
Menurut Sugiyono (2012:9) “Evaluasi yaitu untuk memandingkan
suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan standar dan program yang
telah ditetapkan”.
(Ridho, 2018) Evaluasi adalah kegiatan identifikasi untuk melihat
apakah suatu program yang telah direncanakan telah tercapai atau belum,
berharga atau tidak, dan dapat pula untuk melihat tingkat efisiensi
pelaksanaannya. Pengertian lain evaluasi adalah kegiatan untuk
mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu dan kemudian
informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat
ketika mengambil keputusan. Evaluasi dapat juga diartikan sebagai
proses menilai sesuatu berdasarkan kriteria atau tujuan yang ditetapkan
sebelumnya, yang selanjutnya diikuti dengan pengambilan keputusan atas
obyek yang dievaluasi
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan pengertian evaluasi adalah
proses penilaian. Penilaian ini bisa berupa sifat netral, positif, atau
negative dan bisa jadi gabungan antara keduanya. Saat proses evaluasi,
pihak/orang yang mengevaluasi bertujuan untuk mengambil keputusan
tentang makna, nilai dan manfaatnya.

13
2.3.5. Impor
2.3.5.1 Pengertian Impor
Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 17 tahun 2006
tentang kepabeanan pasal 1 ayat (13), pengertian impor adalah kegiatan
memasukan barang ke dalam wilayah pabean. Sedangkan menurut
Djauhari Ahsjar (2007: 153), Impor adalah memasukan barang dari luar
negeri kedalam wilayah pabean dalam negeri dengan memenuhi
persyaratan yang berlaku.
Impor ialah suatu proses pembelian (mendatangkan) barang atau jasa
negara lain masuk ke dalam negeri. Pada umumnya, impor berskala besar
biasanya menggunakan bea cukai di tiap negara pengirim maupun
penerima.
Menurut Djauhari Ahsjar (2007: 156), yang dimaksud dengan barang
impor adalah barang yang diperjual belikan dan dibawa masuk ke dalam
wilayah pabean, diperlakukan sebagai barang impor dan berkewajiban
dikenakan biaya bea masuk. Barang impor harus melewati proses
pemeriksaan pungutan impor lainnya dan apabila barang tersebut
merupakan barang bekas pakai.
Impor juga bisa disebut suatu kegiatan mengeluarkan barang dari
daerah pabean luar negeri ke dalam wilayah pabean Republik Indonesia
yang mencangkupi daratan, perairan dan ruang udara serta tempat-tempat
tertentu di Zona Exclusive Economic (ZEE) dan landas kontinen yang
berlaku dalam undang – undang Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Secara umum barang impor dapat diklasifikasikan menjadi, diantaranya :
1. Jenis barang impor
a. Barang yang dapat di impor
1) Diharuskan dalam keadaan baru.
2) Barang bekas pakai diharuskan mendapat persetujuan
kementerian perdagangan.
b. Jenis barang yang dilarang untuk diimpor :
1) Ditetapkan oleh kementerian perindustrian dan perdagangan.
c. Jenis barang impor yang diatur system perdagangan tertentu :

14
1) Barang tersebut hanya diperbolehkan diimpor oleh importer
tertentu atau importer yang memiliki kapabilitas sesuai
persyaratan.
2) Bank devisa tidak diperbolehkan membuka letter of credit
(L/C) untuk impor barang, sebelum instansi yang berwenang
menyetujuinya.
d. Jenis barang yang dperhatikan mutunya :
1) Barang tersebut wajib memenuhi standard perdangan (SP)
yang ditetapkan oleh kementerian perdagangan.
e. Barang-barang impor yang wajib di periksa oleh surveyor :
1) Barang yang wajib dipersiksa surveyor yang ditunjuk atas
biaya pemerintah di Negara tempat asal barang.
2) Pemeriksaan asal barang tersebut meliputi kepabeanan jenis,
mutu, jumlah, harga satuan, nomor tariff (HS/CNNN), tarif
bea masuk, PPNBM dan PPH pasal 22.
3) Barang masuk impor ke Indonesia, wajib dilengkapi laporan
pemeriksaan surveyor (LPS).
f. Barang impor yang tidak diperiksa oleh surveyor:
1) Nilai FOB dibawah USD.5000.-, barang pindahan, barang
diplomatik, minyak mentah, di impor berdasarkan ordonasi
pasal 23, senjata dan alat kelengkapan ABRI, hibah kepada
pemerintah Indonesia.
2.3.5.2 Penanganan barang impor
Aktivitas penanganan kargo impor dapat digambarkan sebagai berikut

(Gambar 2.1)
Penanganan Kargo Impor Laut

Stevedoring Cargodorin Storage Delivery


g

15
Sumber : Engkos Kosasih dan Hananto Soewodo (2009)
Penanganan kargo impor adalah kegiatan yang meliputi
pembongkaran barang dari kapal, cargodoring barang warehouse dan
menyimpan barang digudang sesuai jenisnya hingga menyerahkan
barang tersebut kepada cosignee. Proses penanganan kargo melibatkan
banyak faktor yang saling mempengaruhi satu sama lain seperti SDM
(ketanggapan, keahlian dan kerja sama petugas kargo), perlatan
(kelengkapan dan perawatan), gudang (kelayakan gudang), pengawasan
(rutinitas) dan pedoman penanganan. Apabila ada salah satu faktor di atas
bermasalah maka akan mempengaruhi keseluruhan proses penanganan
kargo impor.
prosedur umum proses impor di Indonesia melalui portal INSW
adalah sebagai beriku :
1. Importir mencari supplier barang sesuai dengan yang akan diimpor.
2. Setelah terjadi kesepakatan harga, importir membuka L/C di bank
devisa dengan melampirkan PO mengenai barang-barang yang mau
diimpor; kemudian antar Bank ke Bank Luar Negeri untuk
menghubungi Supplier dan terjadi perjanjian sesuai dengan
perjanjian isi L/C yang disepakati kedua belah pihak.
3. Barang–barang dari Supplier siap untuk dikirim ke pelabuhan
pemuatan untuk diajukan.
4. Supplier mengirim faks ke Importer document B/L, Inv, Packing
List dan beberapa dokumen lain jika disyaratkan (Serifikat
karantina, Form E, Form D, dsb)
5. Original dokumen dikirim via Bank / original kedua ke importir
6. Pembuatan/ pengisian dokumen PIB (Pengajuan Impor Barang).
Jika importir mempunyai Modul PIB dan EDI System sendiri maka
importir bisa melakukan penginputan dan pengiriman PIB sendiri.
Akan tetapi jika tidak mempunyai maka bisa menghubungi pihak
PPJK (Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan) untuk proses input
dan pengiriman PIB nya.

16
7. Dari PIB yang telah dibuat, akan diketahui berapa Bea masuk, PPH
dan pajak yang lain yang akan dibayar. Selain itu Importir juga harus
mencantumkan dokumen kelengkapan yang diperlukan di dalam
PIB.
8. Importir membayar ke bank devisa sebesar pajak yang akan dibayar
ditambah biaya PNBP
9. Bank melakukan pengiriman data ke Sistem Komputer Pelayanan
(SKP) Bea dan Cukai secara online melalui media Pertukaran Data
Elektronik (PDE)
10. Importir mengirimkan data Pemberitahuan Impor Barang (PIB) ke
Sistem Komputer Pelayanan (SKP) Bea dan Cukai secara online
melalui media Pertukaran Data Elektronik (PDE)
11. Data PIB terlebih dahulu akan diproses di Portal Indonesia National
Single Window (INSW) untuk proses validasi kebenaran pengisian
dokumen PIB dan proses verifikasi perijinan (Analizing Point)
terkait Lartas.
12. Jika ada kesalahan maka PIB akan direject dan importir harus
melakukan pembetulan PIB dan mengirimkan ulang kembali data
PIB
13. Setelah proses di portal INSW selesai maka data PIB secara otomatis
akan dikirim ke Sistem Komputer Pelayanan (SKP) Bea dan Cukai.
14. Kembali dokumen PIB akan dilakukan validasi kebenaran pengisian
dokumen PIB dan Analizing Point di SKP.
15. Jika data benar akan dibuat penjaluran
16. Jika PIB terkena jalur hijau maka akan langsung keluar Surat
Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB)
17. Jika PIB terkena jalur merah maka akan dilakukan proses cek fisik
terhadap barang impor oleh petugas Bea dan Cukai. Jika hasilnya
benar maka akan keluar SPPB dan jika tidak benar maka akan
dikenakan sanksi sesuai undang-undang yang berlaku.
18. Setelah SPPB keluar, importir akan mendapatkan respon dan
melakukan pencetakan SPPB melalui modul PIB

17
19. Barang bisa dikeluarkan dari pelabuhan dengan mencantumkan
dokumen asli dan SPPB

2.4.Hasil Kajian Penelitian Yang Relevan


Tabel 2.1
Hasil Kajian Penelitian Yang Relevan
No Peneliti/Jurnal Tahun Variabel Metode Hasil/Kesimpulan
1 Salsabila 2020 Proses Deskriptif Terdapat hubungan
Aprilianda, Stripping Kuantitatif positif signifikan dari
Yuda Yulinto, (X1) Proses variable Proses
Agus Yulianto Stuffing (X2) Stripping (X1) dan
terhadap Proses Stuffing (X2)
Distribusi terhadap variable
Sparepart Distribusi Sparepart
Excavator (Y) Excavator (Y) secara
bersama-sama
(simultan). Sedangkan
untuk kontribusi dari
variable Proses
Stripping (X2) dan
Proses Stuffing (X2)
adalah 80% yang
berarti signifikasi
dalam Distribusi
Sparepart Nusantara,
sedangkan sisanya
sebesar 20%
merupakan hubungan
dari factor lain yang
tidak ditelit

18
No Peneliti/Jurnal Tahun Variabel Metode Hasil/Kesimpulan
2 Adi Marthen 2016 Tingkat Deskriptif Maka penulis
Dodou Kinerja Kuantitatif menyimpulkan hasil
Perusahaan yang telah didapat
Yang Dapat dalam hal tingkat
Memberikan pelayanan perbaikan
Kepuasaan kapal pada PT. DOK &
Para Perkapalan Kodja
Pelanggan (X) Bahari adalah kurang
Merupakan memuaskan Karena
Tingkat masih banyak atribut-
Kepentingan atribut penilaian yang
Pelanggan (Y) tidak sesuai dengan
harapan, adapun
penilaian tersebut
didapat dari hasil
kuensioner yang
diberikan kepada
setiap karyawan DKB
serta pelanggan dan
dinilai sesuai dengan
pelayanan yang di
dapat. Adapun hasil
dari perhitungan dan
pembahasan tingkat
kepuasan pelayanan
pada PT. DOK &
Perkapalan Kodja
Bahari tahun 2016
berikut:

19
No Peneliti/Jurnal Tahun Variabel Metode Hasil/Kesimpulan
Berdasarkan hasil
perhitungan
Importance Analysis
Berdasarkan
perhitungan
Performance Analysis
Berdasarkan hasil
strategi peningkatan
kepuasan pelayanan
terhadap perbaikan
kapal PT. Dok &
Perkapalan Kodja
Bahari
Berdasarkan hasil
perhitungan customer
satisfaction untuk
kepuasaan pelayanan
PT. Dok & Perkapalan
Kodja Bahari dari hasil
perhitungan tersebut
hasil nilai CSI untuk
pelayanan PT. Dok &
Perkapalan Kodka
Bahari, diperoleh
angka sebesar 67.32%
yang dapat di
interprestasikan masuk
dalam kategori poor
atau kategori Tidak
Puas (menurut versi
ihsani, 2005)

20
Sumber : https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl
https://repository.itltrisakti.ac.id/index.php?search=search&keywords=evaluasi

2.5.Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual sebagai kerangka berfikir adalah gambaran skematis
mengenai arah penelitian yang dilakukan. Pada penelitian ini di fokuskan pada
analisis mengenai Kinerja Pelayanan Aktivitas Stripping dan Lama Waktu Pelayanan
Aktivitas Stripping. Berdasarkan uraian latar belakang, rumusan masalah dan tujuan
penelitian, maka kerangka konseptual yang dapat digambarkan mengenai Kinerja
Pelayanan Aktivitas Stripping dan Lama waktu Pelayanan Aktivitas Stripping
berpengaruh secara simultan terhadap kelancaran proses Stripping di PT. IPC
Terminal Petikemas Pelabuhan Tanjung Priok Tahun 2022 dari kedua variabel
tersebut, dapat digambarkan kerangka berfikir sebagai berikut:

Tabel 2.2
Kerangka Konseptual

Kinerja Pelayanan Aktivitas Lama Waktu Pelayanan


Stripping Aktivitas Stripping
(X1) (Y)

• Sumber daya yang • Jumlah dan Kompetensi


tersedia • Profesionalisme pekerja
• Penetapan target atau operator
• Strategi kinerja • Perawatan alat yang
perusahaan digunakan
• Biaya pengeluaran tidak • Koordinasi dan
melebihi manfaatnya pengawasan lapangan
• Komunikasi keselamatan • Keamanan

21
2.6. Hipotesis Penelitian
Maka penulis membuat hipotest untuk topik yang disajikan. Dimana untuk
memberikan jawaban sementara atau perkiraan pemecehaan masalah adalah sebagai
berikut :
Ho : Tidak ada hubungan atau pengaruh antara kinerja dengan lama waktu pelayanan
stripping pada lapangan 225x di PT. IPC TERMINAL PETIKEMAS tahun 2022.
Ha : Terdapat hubungan atau pengaruh antara kinerja dengan lama waktu pelayanan
stripping pada lapangan 225x di PT. IPC TERMINAL PETIKEMAS tahun 2022.

22
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

3.1.1. Waktu Penelitian


Waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan selama 2 bulan dimulai pada 7
Februari 2022 – 31 Maret 2022 dengan objek penilitian yakni evaluasi waktu
penanganan dan pelayanan stripping pada lapangan 225x di PT. IPC
TERMINAL PETI KEMAS Pelabuhan Tanjung Priok Tahun 2022

3.1.2. Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan di PT. IPC TERMINAL PETI KEMAS Pelabuhan
Tanjung Priok berada di Jl.Raya Pelabuhan, Tanjung Priok, Jakarta Utara
14310. Telp (021-4301080).

3.2. Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi Penelitian


Menurut sugiyono (2016:148) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi penelitian ini adalah Divisi Area Terminal Support di PT. IPC
TERMINAL PETIKEMAS sejumlah 36 orang

3.2.2 Sampel Penelitian


Menurut Sugiyono (2016:149) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki populasi tersebut. Jumlah sampel pada penelitian
ini adalah sebanyak 36 responden yang terdiri dari Divisi Area Terminal
Support PT. IPC TERMINAL PETIKEMAS.

23
3.3. Metode Penelitian
Didalam pengumpulan data serta keterangan-keterangan yang diperlukan dan
dipergunakan beberapa teknik pengumpulan data. Hal ini dimaksudkan agar dapat
mengetahui teknik yang dipergunakan dalam upaya memperoleh data. Dalam
penulisan penelitian ini penulis menggunakan metode-metode penelitian sebagai
berikut:
1. Jenis Data
a. Jenis data kuantitatif adalah data yang dihimpun berdasarkan cara-cara
yang melihat proses suatu objek penelitian. Data semacam ini lebih
melihat kepada proses dari pada hasil kerena didasarkan pada deskripsi
proses dan bukan pada perhitungan matematis.
b. Jenis data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan.
Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis
menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika.
c. Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif
2. Sumber Data
Dalam penulisan skripsi ini penulis mengadakan penelitian guna
mendapatkan data dan informasi yang digunakan sebagai bahan analisis :
a. Data primer adalah data yang didapatkan dari hasil observasi dan survei di
lapangan (field Research) tempat dimana objek penelitian dilakukan yaitu
melalui kuesioner pada lapangan 225x di PT. IPC TERMINAL
PETIKEMAS
b. Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data
c. Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah data primer

24
3.4. Teknik Pengumpulan Data

3.4.1. Penelitian Lapangan (Field Research)


Metode pengumpulan data dan informasi dengan mengadakan tinjauan
langsung pada lapangan penumpukan 225x di PT. IPC TERMINAL
PETIKEMAS guna mengamati secara langsung objek yang diteliti. Melakukan
analisis topik yang akan dipilih maka untuk memperoleh data ini, yaitu melalui:
1. Pengamatan (Observasi)
Menurut (Sugiyono,2016) membedakan beberapa observasi menjadi
observasi berpartisipasi (participant observation), observasi yang
terstruktur dan observasi yang tak tersetruktur (structured observation dan
unstructured observation). Dalam penelitian ini, peneliti melakukan
observasi berpartisipasi (participant observation) dengan menjadi bagian
dari unit kerja pada lapangan penumpukan 225x di PT. IPC TERMINAL
PETIKEMAS tahun 2022.
2. Kuesioner (Angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya. Kuesioner disusun menggunakan skala likert
yaitu skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social
(Sugiyono,2016). Dengan skala likert, maka varibel yang akan diukur
dijabarkan menjadi indicator variable. Jawaban setiap item instrument
yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif
sampai sangat negatif. Dalam penelitian ini penulis menggunakan skala
likert untuk mengukur pernyataan responden dengan bobot nilai yaitu :

25
Tabel 3.1
Skala Penilaian Instrumen Penelitian
Pilihan Jawaban Bobot Skor
SS = Sangat Setuju 5
S = Setuju 4
RG = Ragu-ragu 3
TS = Tidak Setuju 2
STS = Sangat Tidak Setuju 1
Sumber : Sugiyono (2016 : 168)
3. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data apabila ingin melakukan
studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti,
dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2016).

3.4.2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)


Penelitian kepustakaan ini dimaksudkan untuk mencari, membaca, mencatat
dan mengumpulkan data dari literature dan jurnal yang terdapat di
perpustakaan yang berhubungan dengan topik yang diteliti oleh penulis,
internet yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, dan dapat dipertanggung
jawabkan kebenarannya.

3.5. Instrumen Penelitian

3.5.1. Variabel Kinerja Pelayanan Aktivitas Stripping


A. Definisi Konseptual
Menurut Sutrisno (2010:46) kinerja adalah kesuksesan seseorang dalam
melaksanakan tugas, hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab masing-masing atau tentang bagaimana seseorang
diharapkan dapat berfungsi dan berprilaku sesuai dengan tugas yang telah
dibebankan kepadanya serta kuantitas, kualitas, dan waktu yang digunakan
dalam menjalankan tugas.

26
Menurut Sudarmanto (2009:25), kinerja merupakan catatan hasil yang
diproduksi/dihasilkan atas fungsi pekerjaan tertentu atau aktivitas-
aktivitas selama periode waktu tertentu dan seperangkat perilaku yang
relevan dengan tujuan organisasi. Pada penelitian ini ditentukan 2 variabel,
yaitu 1 variabel bebas dan 1 varibel terikat.
Menurut Sugiyono (2016:64) variabel bebas (variable independent)
disebut sebagai variable stimulus, predictor, antecendt yang merupakan
variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variable terikat (dependent). Variabel bebas dari penelitian
adalah “Kinerja Pelayanan Aktivitas Stripping”
Menurut Sugiyono (2016:64) variable terikat (variable dependent)
disebut sebagai variable output, kriteria, konsekuen yang merupakan
variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas. Variabel terikat dari penelitian ini adalah “Lama Waktu Pelayanan
Aktivitas Stripping”.

B. Definisi Operasional
Menurut Moeheriono (2014:96), pengukuran kinerja (Performance
measurement) mempunyai pengertian suatu proses penilaian tentang
kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran dalam pengelolaan
sumber daya manusia untuk menghasilkan barang dan jasa, termasuk
informasi atas efisiensi serta efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan
organisasi. Pengukuran variabel kinerja pelayanan stripping pada
penelitian ini mengadopsi penelitian moeheriono (2014:96) yang terdiri
dari 5 dimensi yaitu :
1. Sumber daya yang tersedia
2. Penetapan target
3. Strategi kinerja perusahaan
4. Biaya pengeluaran tidak melebihi manfaatnya
5. Komunikasi keselamatan

27
3.6. Kisi-kisi instrumen
Instrumen penelitian ini merupakan pekerja pelayanan stripping untuk
pengambilan data yang diperlukan dalam penelitian tersebut. Instrument dalam
penelitian ini berupa angket (kuesioner) yang berisi pertanyaan yang perlu dijawab
dan diisi oleh responde. Kisi-kisi instrumental bertujuan agar penyusunan instrument
lebih sistematis, sehingga mudah di control dan dikoreksi. Adapun kisi-kisi dari
instrument penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kuesioner Kinerja Pelayanan Stripping (X)
Indikator Pernyataan
1. Jumlah pekerja pelayanan stripping tidak
sesuai dengan yang dibutuhkan.
Sumber daya yang tersedia 2. Pelatihan kemampuan pekerja pelayanan
stripping guna meningkatkan skill dan
kompetensi pekerja dalam strategi perusahaan.
1. Kinerja pelayanan stripping mencapai target
yang di rencanakan.
Penetapan Terget 2. Hasil aktivitas stripping sesuai dengan
perencanaan /shift dalam sehari yang telah
ditentukan.
1. Jumlah alat bantu ataupun alat angkat angkut
sudah sesuai dengan yang dibutuhkan.
Strategi kinerja perusahaan
2. Pengukuran dan monitoring kinerja pelayanan
stripping dalam strategi perusahaan.
1. Bahan bakar yang digunakan untuk alat angkat
angkut pada aktivitas pelayanan stripping
Biaya pengeluaran tidak
sesuai dengan pemakaian
melebihi manfaatnya
2. Tersedia biaya perawatan dan pemeliharaan
untuk alat angkat angkut yang digunakan
1. Kebijakan keselamatan telah dikomunikasikan
Komunikasi keselamatan
kepada seluruh pekerja

28
2. Informasi penting mengenai keselamatan pada
lapangan penumpukan 225x di PT. IPC
TERMINAL PETIKEMAS didistribusikan
kepada semua unit perusahaan.
Sumber : Moeheriono (2014)

3.7. Uji Validitas dan reliabilitas


3.7.1 Pengujian Validitas

Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan.
Instrumen dikatakan valid berarti menunjukan alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur.

Untuk menguji validitas penulis menggunakan 36 sampel yang diuji dan untuk
mengetahui kevalidannya dengan melihat r tabel. Dengan taraf signifikan 5% dan
nilai tabel yang didapat dari (df = N- 2) yaitu 34 maka tabel r sebesar 0,320. Jika r
hitung > r tabel dan nilai positif maka butir pertanyaan atau indikator tersebut
dinyatakan valid. Uji validitas dalam penelitian digunakan untuk memastikan
apakah kuesioner yang akan dipakai untuk mengukur variabel penelitian valid
atau tidak valid. Kuesioner yang valid berarti kuesioner yang dipergunakan untuk
mengumpulkan data itu valid, yang berarti kuesioner tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas berguna untuk mengetahui
apakah ada pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner yang harus dibuang atau
diganti karena dianggap tidak relavan. Instrumen yang dianggap valid dengan
membandingkannya dengan r tabel yaitu sebagai berikut ;
1) Jika r hitung positif dan dan r hitung > r tabel maka variabel tersebut
valid.
2) Jika r hitung tidak postif dan r hitung < r tabel maka variabel tersebut
tidak valid.

29
3.7.2 Pengujian Reliabiltas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan


indikator dari variabel atau. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu. Cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner dalam penelitian
ini adalah menggunakan rumus koefisien Cronbach Alpha. Hasil pengujian
reliabilitas dengan Cronbach’s Alpha menghasilkan koefisien alpha lebih dari r
tabel sebesar 0,374 (df = N-2) df = 28), a = 5%), dengan nilai Cronbach’s Alpha >
0,60
Nilai Alpha Cronbach's

Nilai Alpha Cronbach’s Kualifikasi Nilai

0,81 – 1,00 Sangat Reliabel


0,61 – 0,80 Reliabel
0,41 – 0,60 Cukup Reliabel
0,21 – 0,40 Kurang Reliabel
0,00 – 0,20 Tidak Reliabel

3.8. Teknik Analisis Data


Analisis data merupakan salah satu metode untuk menemukan jawaban atas
pernyataan dari perihal perumusan-perumusan yang di peroleh dari obyek penelitian.

1. Analisis Regresi Sederhana


Menurut Sugiyono (2012:270) analisis regresi digunakan untuk mengukur
kekuatan hubungan antara dua variabel, juga dapat menunjukan arah hubungan
antara satu variabel dependent dan satu variabel independent adalah sebagai
berikut :
Y = a + bX
Keterangan
Y = Kepuasan pelanggan
X = Kualitas pelayanan terminal petikemas
a = Intercept coefficient (nilai Y, bila X)
b = Koefisien regresi

30
Maka untuk menentukan a,b, dapat menggunakan formula sebagai berikut :

(𝛴𝛴𝑌𝑌𝑖𝑖 )(𝛴𝛴𝑋𝑋𝐼𝐼2 ) − (𝛴𝛴𝑋𝑋𝑖𝑖 )(𝛴𝛴𝑋𝑋𝑖𝑖 𝑌𝑌𝑖𝑖 )


𝑎𝑎 =
𝑛𝑛𝑛𝑛𝑋𝑋𝑖𝑖2 − (𝛴𝛴𝑋𝑋𝑖𝑖 )2
𝑛𝑛𝑛𝑛𝑋𝑋𝑖𝑖 𝑌𝑌𝑖𝑖 − (𝛴𝛴𝑋𝑋𝑖𝑖 )(𝛴𝛴𝑌𝑌𝑖𝑖 )
𝑏𝑏 =
𝑛𝑛𝑛𝑛𝑋𝑋𝑖𝑖2 − (𝛴𝛴𝑋𝑋𝑖𝑖 )2

2. Analisis Koefisien Korelasi Sederhana


a. Korelasi sederhana
Digunakan untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependent. Rumus dari koefisien product
moment adalah sebagai berikut :

𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛 − (𝛴𝛴𝛴𝛴)(𝛴𝛴𝛴𝛴)
𝑟𝑟𝑥𝑥𝑥𝑥 =
�{𝑛𝑛𝑛𝑛𝑋𝑋 2 − (𝛴𝛴𝛴𝛴)2 } {𝑛𝑛𝑛𝑛𝑌𝑌 2 − (𝛴𝛴𝛴𝛴)2 }

Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi
n = Jumlah sampel
ΣX = Jumlah variabel kinerja pelayanan stripping
ΣY = Jumlah nilai varibel pelayanan stripping
ΣX2 = Jumlah Kuadrat variabel kinerja pelayanan stripping
ΣY2 = Jumlah Kuadrat nilai varibel pelayanan stripping
ΣXY = Jumlah nilai kali antara variabel kinerja pelayanan stripping
dan nilai varibel pelayanan stripping
Secara umum nilai koefisien korelasi terletak anatara -1 dan 1 atau -1 ≤ r
≤ 1. Koefisien korelasi terletak mempunyai nilai paling kecil -1 dan paling
besar 1, dengan kriteria sebagai berikut :
• Jika r = 1, korelasi antara X dan Y adalah sempurna positif atau
menunjukan hubungan kuat antara dua variabel tersebut. Jika nilai +
(positif) maka kedua variabel memiliki hubungan yang searah artinya
peningkatan X akan bersamaan dengan peningkatan Y.

31
• Jika r = -1, korelasi antara X dan Y adalah sempurna Negatif atau
menjadikan lemahnya hubungan dua variabel tersebut. Jika – (negatif)
artinya koneksi antara kedua variabel bersifat berlawanan peningkatan
nilai X akan dibarengi dengan penurunan Y.
• Jika r = 0, korelasi antara X dan Y lemah sekali (tidak ada pengaruh).

Tabel 3.3
Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.00-0.19 Sangat lemah
0.20-0.39 Lemah
0.40-0.59 Sedang
0.60-0.79 Kuat
0.80-1.00 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2017:231)

3. Analisis Koefisien Determinasi


Koefisien determinasi adalah pangkat dua dari koefisien korelasi. Koefisien
penentu berguna untuk mengetahui seberapa besar kontribusi atau peruabahan
yang diberikan variabel indepent terhadap varibel dependent.

KP = r2 x 100%

Keterangan :
KP : Nilai Koefisien Penentu/Determinasi
r2 : Koefisien korelasi yang dikuadratkan
100% : Angka mutlak yang tetapkan

32
4. Uji Hipotesis
1. Uji Signifikan Korelasi Sederhana
Bertujuan untuk mengetahui ada pengaruh antara variabel independent
dengan variabel dependent. Langkah-langkah pengujian hipotesis adalah
sebagai berikut:
a. Menentukan Ho dan Ha (bentuk Uji)
Ho: ρ < 0 tidak ada pengaruh variabel independent terhadap varibel
dependent
Ha: ρ > 0 ada pengaruh variabel indepent terhadap variabel dependent
b. Menetapkan taraf nyata (α)/tingkat keyakinan (1-α)
Pengujian hipotesis digunakan sebagai alat untuk mengetahui apakah
ada pengaruh kedua varibel menggunakan analisis uji t dengan tingkat
keyakinan sebesar 95% dan taraf nyata α = 5%
c. Memilih uji statistik

𝑟𝑟√𝑛𝑛−2
to =
√1−𝑟𝑟 2

d. Menentukan daerah kritis (daerah penolakan Ho)


1. Ho diterima, Ha ditolak jika thitung ≤ t(α,n-2)
2. Ho ditolak, Ha diterima jika thitung > t(α/2,n-2)
Gambar 3.1
Kurva Kinerja Pelayanan Aktivitas Stripping Uji t

Ho ditolak
Ha diterima

.
ttabel
.
thitung
e. Membandingkan nilai statistik uji dengan daerah kritis
1. Ho diterima, Ha ditolak jika thitung ≤ t(α/2,,n-2)
2. Ho ditolak, Ha diterima jika thitung > t(α,n-2)
f. Menarik kesimpulan

33
5. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai keadaan
populasi yang sifatnya masih sementara atau lemah tingkat kebenarannya.
Berdasarkan penelitian yang akan di uji, maka sebagai jawab sementara penulis
membuat hipotesis sebagai berikut:

Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara pelayanan aktivitas


Stripping petikemas terhadap kepuasan pelanggan.

Ha = Terdapat pengaruh yang signifikan antara pelayanan aktivitas


Stripping terhadap kepuasan pelanggan.

34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Profil Responden


Pada Penelitian ini penulis melakukan penelitian tentang waktu penanganan dan
pelayanan stripping di lapangan penumpukan 225x terhadap realisasi waktu
pelayanan stripping barang impor di PT. IPC TERMINAL PETIKEMAS tahun 2022.
Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada 36 pekerja
perusahaan PT. IPC TERMINAL PETIKEMAS yang beroperasi di Jl.Raya
Pelabuhan, Tanjung Priok, Jakarta Utara 14310.
Berikut ini merupakan gambaran umum, penggolongan terhadap karyawan yang
terpilih sebagai responden yang didasarkan pada jenis kelamin, usia, latar belakang
pendidikan, dan pengalaman kerja atau lamanya waktu kerja.

4.1.1. Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1
Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Responden Jumlah Presentase
Pria 36 100%
Wanita 0 0%
Jumlah 36 100%
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa jumlah reponden pria sejumlah
36 orang dengan persentase 100% dan tidak ditemukan jumlah responden wanita
dengan presentase 0%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa seluruh besar
responden adalah berjenis kelamin pria.

35
4.1.2. Berdasarkan Usia

Tabel 4.2
Data Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Presentase
20-30 14 38.89%
30-40 17 47.22%
>40 5 13.89
Jumlah 36 100%
Sumber : Jawaban responden (diolah oleh penulis)
Dari data diatas pada tabel 4.2 didapatkan responden pada rentang usia 20-
30 tahun sejumlah 14 orang dengan persentase 38.89 %, responden pada rentang
usia 30-40 tahun sejumlah 17 orang dengan persentase 47.22%, dan responden
pada usia yang lebih dari 40 tahun sejumlah 5 orang dengan persentase 13.89%.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagaian besar responden berusia
pada rentang 20-30 tahun.

4.1.3. Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan

Tabel 4.3
Data Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan
Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase
SMA 31 86.11%
D3 0 0%
S1 5 13.89%
Jumlah 36 100%
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)
Dari data diatas pada tabel 4.3 didapatkan responden dengan latar belakang
pendidikan terakhir SMA sejumlah 31 orang dengan persentase 86.11%, tidak
didapatkan responden dengan latar belakang pendidikan terakhir D3 dengan
persentase 0%, dan didapatkan responden dengan latar belakang pendidikan
terakhir S1 sejumlah 5 orang dengan persentase 13.89%. Dari data tersebut dapat

36
disimpulkan bahwa sebagian besar responden berlatar belakang pendidikan
terakhir SMA.

4.2. Validitas dan Reliabilitas Data Instrumen Penelitian


4.2.1. Uji Validitas Kinerja Pelayanan Aktivitas Stripping
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan menggunakan perangkat lunak IBM
SPSS Statistic 25 diperoleh hasil uji validitas data dan reliabilitas data variabel X
(kinerja pelayanan aktivitas stripping) adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas Data Instrumen Variabel (X)
No.
Total Soal Yang
Pertanyaan R Table Validitas
Dikoreksi
Soal
1 0.541 0.3202 Valid
2 0.493 0.3202 Valid
3 0.442 0.3202 Valid
4 0.502 0.3202 Valid
5 0.575 0.3202 Valid
6 0.616 0.3202 Valid
7 0.493 0.3202 Valid
8 0.442 0.3202 Valid
9 0.502 0.3202 Valid
10 0.575 0.3202 Valid
11 0.392 0.3202 Valid
12 0.502 0.3202 Valid
Sumber : Jawaban responden (diolah oleh penulis)

Dari data pada table di atas dapat dinyatakan bahwa 12 butir soal dalam
instrument penelitian ini adalah valid, karena memiliki nilai rhitung lebih besar dari
rtabel pada taraf signifikansi 5% sehingga butir pernyataan dapat digunakan dalam
pengumpulan data. Sedangkan hasil uji reliabilitas data dapat dilihat pada table
berikut ini :

37
Tabel 4.5
Hasil Uji Reabilitas Data Pertanyaan Soal Valid Variabel X

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.720 12

Sumber :Jawaban responden (diolah oleh penulis)


Dari hasil perhitungan yang ada pada tabel diatas, terlihat Alpha Cronbach
untuk variable yang digunakan dalam penelitian ini lebih besar dari 0.600. Maka
dapat disimpulkan secara keseluruhan instrumen valid yang digunakan reabilitas.

4.2.2. Uji Validitas Lama Waktu Pelayanan Aktivitas Stripping (Y)


Berdasarkan perhitungan yang dilakukan menggunakan perangkat lunak
IBM SPSS Statistic 25 diperoleh hasil uji validitas data dan reliabilitas data
variabel Y (kinerja pelayanan aktivitas stripping) adalah sebagai berikut :

Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Data Instrumen Variabel (Y)
No.
Total Soal Yang
Pertanyaan R Table Validitas
Dikoreksi
Soal
1 0.986 0.3202 Valid
2 0.986 0.3202 Valid
3 0.976 0.3202 Valid
4 0.986 0.3202 Valid
5 0.986 0.3202 Valid
6 0.976 0.3202 Valid
7 0.942 0.3202 Valid
8 0.976 0.3202 Valid
9 0.976 0.3202 Valid
10 0.986 0.3202 Valid
11 0.986 0.3202 Valid
12 0.942 0.3202 Valid
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)
Dari data pada table di atas dapat dinyatakan bahwa 12 butir soal dalam
instrument penelitian ini adalah valid, karena memiliki nilai rhitung lebih besar dari
rtabel pada taraf signifikansi 5% sehingga butir pernyataan dapat digunakan dalam

38
pengumpulan data. Sedangkan hasil uji reliabilitas data dapat dilihat pada tabel
berikut ini :

Tabel 4.7
Hasil Uji Reabilitas Data Pertanyaan Soal Valid Variabel Y

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.971 12
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)
Dari hasil perhitungan yang ada pada tabel diatas, terlihat Alpha Cronbach
untuk variable yang digunakan dalam penelitian ini lebih besar dari 0.600. Maka
dapat disimpulkan secara keseluruhan instrumen valid yang digunakan reabilitas.

4.3. Analisis Jumlah Pekerja Pelayanan Stripping

Tabel 4.8
Jumlah Pekerja Pelayanan Stripping

SS S RG TS STS Total
Responden 0 29 5 2 0 36
Persentase 0% 80.56% 13.89 5.56% 0 100%
Bobot 0 116 15 4 0 135
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa jawaban responden yang
menjawab Sangat Setuju (SS) sejumlah 0%, yang menjawab Setuju (S) sejumlah
80.56%, yang menjawab Ragu-ragu (RG) sejumlah 5.56%, yang menjawab Tidak
Setuju (TS) sejumlah 5.56%, yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS) sejumlah
0%, dengan total bobot nilai 135. Maka dari pengolahan data tersebut penulis
menyimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab setuju sejumlah 29
orang dari total yang menjawab sejumlah 36 orang terhadap “jumlah pekerja
pelayanan stripping tidak sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.”

39
Tabel 4.9
Pelatihan Kemampuan Pekerja Pelayanan Stripping Guna Meningkatkan Skill
Dan Kompetensi Pekerja Dalam Strategi Perusahaan

SS S RG TS STS Total
Responden 0 32 3 0 1 36
Persentase 0% 88.89% 8.33% 0% 2.78% 100%
Bobot 0 128 15 0 1 144
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa jawaban responden yang
menjawab Sangat Setuju (SS) sejumlah 0%, yang menjawab Setuju (S) sejumlah
88.89%, yang menjawab Ragu-ragu (RG) sejumlah 8.33%, yang menjawab Tidak
Setuju (TS) sejumlah 0%, yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS) sejumlah
2.78%, dengan total bobot nilai 144. Maka dari pengolahan data tersebut penulis
menyimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab setuju sejumlah 32
orang dari total yang menjawab sejumlah 36 orang terhadap “pelatihan
kemampuan pekerja pelayanan stripping guna meningkatkan skill dan kompetensi
pekerja dalam strategi perusahaan”.

Tabel 4.10
Kinerja Pelayanan Stripping Mencapai Target Yang Direncanakan
SS S RG TS STS Total
Responden 1 29 5 1 0 36

Presentase 2.78% 80.56% 13.89% 2.78% 0 100%


Bobot 5 116 15 2 0 138
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa jawaban responden yang


menjawab Sangat Setuju (SS) sejumlah 2.78%, yang menjawab Setuju (S)
sejumlah 80.56%, yang menjawab Ragu-ragu (RG) sejumlah 13.89%, yang
menjawab Tidak Setuju (TS) sejumlah 2.78%, yang menjawab Sangat Tidak
Setuju (STS) sejumlah 0%, dengan total bobot nilai 138. Maka dari pengolahan
data tersebut penulis menyimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab

40
setuju sejumlah 29 orang dari total yang menjawab sejumlah 36 orang terhadap
“kinerja pelayanan stripping mencapai target yang direncanakan”.

Tabel 4.11
Hasil Penetapan Stripping Sesuai Dengan Perencanaan /Shift dalam sehari yang
telah ditentukan
SS S RG TS STS Total
Responden 0 32 4 0 0 36
Presentase 0% 88.89% 11.11% 0% 0 100%
Bobot 0 128 12 0 0 140
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa jawaban responden yang


menjawab Sangat Setuju (SS) sejumlah 0%, yang menjawab Setuju (S) sejumlah
88.89%, yang menjawab Ragu-ragu (RG) sejumlah 11.11%, yang menjawab
Tidak Setuju (TS) sejumlah 0%, yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS)
sejumlah 0%, dengan total bobot nilai 140. Maka dari pengolahan data tersebut
penulis menyimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab setuju
sejumlah 30 orang dari total yang menjawab sejumlah 36 orang terhadap “hasil
penetapan stripping sesuai dengan perencanaan /shift dalam sehari yang telah
ditentukan”.

Tabel 4.12
Jumlah Alat Bantu Ataupun Alat Angkat Angkut Sudah Sesuai Dengan Yang
Dibutuhkan.
SS S RG TS STS Total
Responden 0 32 3 1 0 36
Presentase 0% 88.89% 8.33% 2.78% 0 100%
Bobot 0 128 9 2 0 138
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa jawaban responden yang


menjawab Sangat Setuju (SS) sejumlah 0%, yang menjawab Setuju (S) sejumlah
88.89%, yang menjawab Ragu-ragu (RG) sejumlah 8.33%, yang menjawab Tidak

41
Setuju (TS) sejumlah 2.78%, yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS) sejumlah
0%, dengan total bobot nilai 138. Maka dari pengolahan data tersebut penulis
menyimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab setuju sejumlah 32
orang dari total yang menjawab sejumlah 36 orang terhadap “Jumlah alat bantu
ataupun alat angkat angkut sesuai dengan yang dibutuhkan”.

Tabel 4.13
Pengukuran dan Monitoring Pekerja Pelayanan Stripping Dalam Strategi
Perusahaan
SS S RG TS STS Total
Responden 0 30 5 1 0 36
Presentase 0% 83.33% 13.89% 2.78% 0 100%
Bobot 0 120 15 2 0 137
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa jawaban responden yang


menjawab Sangat Setuju (SS) sejumlah 0%, yang menjawab Setuju (S) sejumlah
83.33%, yang menjawab Ragu-ragu (RG) sejumlah 13.89%, yang menjawab
Tidak Setuju (TS) sejumlah 2.78%, yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS)
sejumlah 0%, dengan total bobot nilai 137. Maka dari pengolahan data tersebut
penulis menyimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab setuju
sejumlah 30 orang dari total yang menjawab sejumlah 36 orang terhadap
“Pengukuran dan monitoring pekerja pelayanan stripping dalam strategi
perusahaan”.

Tabel 4.14
Bahan Bakar Yang Digunakan Untuk Alat Angkat Angkut Pada Aktivitas
Pelayanan Stripping Sesuai Dengan Pemakaian .
SS S RG TS STS Total
Responden 0 32 3 0 1 36
Presentase 0% 88.89% 8.33% 0% 2.78% 100%
Bobot 0 128 9 0 1 138
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

42
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa jawaban responden yang
menjawab Sangat Setuju (SS) sejumlah 0%, yang menjawab Setuju (S) sejumlah
88.89%, yang menjawab Ragu-ragu (RG) sejumlah 8.33%, yang menjawab Tidak
Setuju (TS) sejumlah 0%, yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS) sejumlah
2.78%, dengan total bobot nilai 138. Maka dari pengolahan data tersebut penulis
menyimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab setuju sejumlah 32
orang dari total yang menjawab sejumlah 36 orang terhadap “Bahan bakar yang
digunakan untuk alat angkat angkut pada aktivitas pelayanan stripping sesuai
dengan pemakaian”.

Tabel 4.15
Biaya Perawatan dan Pemeliharaan Untuk Alat Angkat Angkut Yang Digunakan
SS S RG TS STS Total
Responden 1 29 5 1 0 36
Presentase 2.78% 80.56% 13.89% 2.78% 0 100%
Bobot 5 116 15 2 0 138
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa jawaban responden yang


menjawab Sangat Setuju (SS) sejumlah 2.78%, yang menjawab Setuju (S)
sejumlah 80.56%, yang menjawab Ragu-ragu (RG) sejumlah 13.89%, yang
menjawab Tidak Setuju (TS) sejumlah 2.78%, yang menjawab Sangat Tidak
Setuju (STS) sejumlah 0%, dengan total bobot nilai 138. Maka dari pengolahan
data tersebut penulis menyimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab
setuju sejumlah 29 orang dari total yang menjawab sejumlah 36 orang terhadap
“biaya perawatan dan pemeliharan untuk alat angkat angkut yang digunakan”.

Tabel 4.16
Tabel Kebijakan Keselamatan Telah Dikomunikasikan Kepada Seluruh Pekerja.
SS S RG TS STS Total
Responden 0 32 3 0 1 36
Presentase 0% 88.89% 8.33% 0% 2.78% 100%
Bobot 0 128 9 0 1 138
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

43
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa jawaban responden yang
menjawab Sangat Setuju (SS) sejumlah 0%, yang menjawab Setuju (S) sejumlah
88.89%, yang menjawab Ragu-ragu (RG) sejumlah 8.33%, yang menjawab Tidak
Setuju (TS) sejumlah 0%, yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS) sejumlah
2.78%, dengan total bobot nilai 138. Maka dari pengolahan data tersebut penulis
menyimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab setuju sejumlah 32
orang dari total yang menjawab sejumlah 36 orang terhadap “kebijakan
keselamatan telah dikomunikasikan kepada seluruh pekerja”.

Tabel 4.17
Informasi Penting Mengenai Keselamatan Didistribusikan Kepada Semua Unit
Perusahaan
SS S RG TS STS Total
Responden 0 32 4 0 0 36
Presentase 0% 88.89% 11.11% 0% 0% 100%
Bobot 0 128 12 0 0 140
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa jawaban responden yang


menjawab Sangat Setuju (SS) sejumlah 0%, yang menjawab Setuju (S) sejumlah
88.89%, yang menjawab Ragu-ragu (RG) sejumlah 11.11%, yang menjawab
Tidak Setuju (TS) sejumlah 0%, yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS)
sejumlah 0%, dengan total bobot nilai 140. Maka dari pengolahan data tersebut
penulis menyimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab setuju
sejumlah 32 orang dari total yang menjawab sejumlah 36 orang terhadap
“informasi penting mengenai keselamatan didistribusikan kepada semua unit
perusahaan ”.

44
Tabel 4.18
Rekapitulasi Hasil Jawaban Pekerja Pelayanan Aktivitas Stripping
Rata-
No Pernyataan SS S RG TS STS Σ
Rata
1 Jumlah pekerja pelayanan
stripping tidak sesuai 0 116 5 2 2 135 3.75
dengan yang dibutuhkan.
2 Pelatihan kemampuan
pekerja pelayanan stripping
4
guna meningkatkan skill 0 128 15 0 1 144
dan kompetensi pekerja
dalam strategi perusahaan.
3 Kinerja pelayanan stripping
mencapai target yang di 5 116 15 2 0 138 3.83
rencanakan.
4 Hasil aktivitas stripping
sesuai dengan perencanaan
0 128 9 2 0 138 3.89
/shift dalam sehari yang
telah ditentukan.
5 Jumlah alat bantu ataupun
alat angkat angkut sudah
0 128 9 1 0 139 3.861
sesuai dengan yang
dibutuhkan.
6 Pengukuran dan monitoring
pekerja pelayanan stripping 0 120 15 2 0 137 3.805
dalam strategi perusahaan.
7 Bahan bakar yang
digunakan untuk alat angkat
angkut pada aktivitas 0 128 9 0 1 138 3.83
pelayanan stripping sesuai
dengan pemakaian
8 Tersedia biaya perawatan
dan pemeliharaan untuk alat
5 116 15 2 0 138 3.83
angkat angkut yang
digunakan
9 Kebijakan keselamatan
telah dikomunikasikan 0 128 9 0 1 138 3.83
kepada seluruh pekerja
10 Informasi penting mengenai
keselamatan pada lapangan 0 128 12 0 0 140 3.89
penumpukan 225x di PT.

45
Rata-
No Pernyataan SS S RG TS STS Σ
Rata
IPC TERMINAL
PETIKEMAS
didistribusikan kepada
semua unit perusahaan.
Total 10 992 93 9 2 1106 30.76
Rata-rata 110.6 3.076
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

Dari rekapitulasi tabel tersebut didaptkan jawaban 36 responden untuk variabel


kinerja pelayanan aktivitas stripping petikemas, dimana responden menjawab
sangat setuju (SS) dengan total sebanyak 10, lalu responden yang menjawab setuju
(S) dengan total sebanyak 992, kemudian responden yang menjawab ragu-ragu
(RG) sejumlah 93, lalu responden yang menjawab tidak setuju (TS) sejumlah 9,
kemudian responden yang menjawab sangat tidak setuju (STS) sebanyak 2.
Dari hasil jawaban 36 responden maka bobot rata-rata bobot tertinggi senilai 4
adalah Pelatihan kemampuan pekerja pelayanan stripping guna meningkatkan
skill dan kompetensi pekerja dalam strategi perusahaan sangat dibutuhkan,
sedangkan bobot rata-rata terendah 3.75 Jumlah pekerja pelayanan stripping tidak
sesuai dengan yang dibutuhkan.

4.4. Analisis Lama Waktu Pelayanan Aktivitas Stripping


Tabel 4.19
Usia Pekerja Pelayanan Aktivitas Stripping
1 SS S RG TS STS Total
Responden 4 19 10 3 0 36
Presentase 11.11% 52.78% 27.78% 8.33% 0 100%
Bobot 20 76 30 9 0 135
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa jawaban responden yang


menjawab Sangat Setuju (SS) sejumlah 11.11%, yang menjawab Setuju (S)
sejumlah 55.78%, yang menjawab Ragu-ragu (RG) sejumlah 27.78%, yang
menjawab Tidak Setuju (TS) sejumlah 8.33%, yang menjawab Sangat Tidak
Setuju (STS) sejumlah 0%, dengan total bobot nilai 135. Maka dari pengolahan

46
data tersebut penulis menyimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab
setuju sejumlah 19 orang dari total yang menjawab sejumlah 36 orang terhadap
“usia pekerja pelayanan aktivitas stripping”.

Tabel 4.20
Jumlah Hasil Pelayanan Aktivitas Stripping Belum Sesuai Perencanaan
2 SS S RG TS STS Total
Responden 3 20 10 3 0 36
Presentase 8.33% 55.56% 27.78% 8.33% 0 100%
Bobot 15 80 30 6 0 131
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa jawaban responden yang


menjawab Sangat Setuju (SS) sejumlah 8.33%, yang menjawab Setuju (S)
sejumlah 55.56%, yang menjawab Ragu-ragu (RG) sejumlah 27.78%, yang
menjawab Tidak Setuju (TS) sejumlah 8.33%, yang menjawab Sangat Tidak
Setuju (STS) sejumlah 0%, dengan total bobot nilai 131. Maka dari pengolahan
data tersebut penulis menyimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab
setuju sejumlah 20 orang dari total yang menjawab sejumlah 36 orang terhadap
“Jumlah hasil pelayanan aktivitas stripping belum sesuai perencanaan”.

Tabel 4.21
Pengalaman Kerja Berpengaruh Terhadap Lama Waktu Pelayanan Aktivitas
Stripping
3 SS S RG TS STS Total
Responden 2 23 8 3 0 36
Presentase 5.56% 63.89% 22.22% 8.33% 0 100%
Bobot 10 92 24 6 0 132
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa jawaban responden yang


menjawab Sangat Setuju (SS) sejumlah 5.56%, yang menjawab Setuju (S)
sejumlah 63.89%, yang menjawab Ragu-ragu (RG) sejumlah 22.22%, yang
menjawab Tidak Setuju (TS) sejumlah 8.33%, yang menjawab Sangat Tidak

47
Setuju (STS) sejumlah 0%, dengan total bobot nilai 132. Maka dari pengolahan
data tersebut penulis menyimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab
setuju sejumlah 23 orang dari total yang menjawab sejumlah 36 orang terhadap
“pengalaman kerja berpengaruh terhadap lama waktu pelayanan aktivitas
stripping”.

Tabel 4.22
Tingkat Keahlian Pekerja Pelayanan Aktivitas Stripping Yang Berbeda-Beda
4 SS S RG TS STS Total
Responden 4 19 10 3 0 36
Presentase 11.11% 52.78% 27.78% 8.33% 0 100%
Bobot 20 76 30 6 0 132
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa jawaban responden yang


menjawab Sangat Setuju (SS) sejumlah 20%, yang menjawab Setuju (S) sejumlah
52.78%, yang menjawab Ragu-ragu (RG) sejumlah 27.78%, yang menjawab
Tidak Setuju (TS) sejumlah 8.33%, yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS)
sejumlah 0%, dengan total bobot nilai 132. Maka dari pengolahan data tersebut
penulis menyimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab setuju
sejumlah 19 orang dari total yang menjawab sejumlah 36 orang terhadap “tingkat
keahlian pekerja pelayanan aktivitas stripping yang berbeda-beda”.

Tabel 4.23
Perawatan Alat Angkat Angkut Stripping Dilakukan Secara Berkala Agar Selalu
Siap Digunakan
5 SS S RG TS STS Total
Responden 3 21 9 3 0 36
Presentase 8.33% 58.33% 25% 8.33% 0 100%
Bobot 15 84 27 6 0 132
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa jawaban responden yang


menjawab Sangat Setuju (SS) sejumlah 8.33%, yang menjawab Setuju (S)

48
sejumlah 58.33%, yang menjawab Ragu-ragu (RG) sejumlah 25%, yang
menjawab Tidak Setuju (TS) sejumlah 8.33%, yang menjawab Sangat Tidak
Setuju (STS) sejumlah 8.33%, dengan total bobot nilai 132. Maka dari pengolahan
data tersebut penulis menyimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab
setuju sejumlah 21 orang dari total yang menjawab sejumlah 36 orang terhadap
“perawatan alat angkat angkut aktivitas stripping dilakukan secara berkala agar
selalu siap digunakan”.

Tabel 4.24
Pemeriksaan Bahan Bakar Alat Angkat Angkut Sebelum dan Sesudah Beroperasi
6 SS S RG TS STS Total
Responden 3 24 7 2 0 36
Presentase 8.33% 66.67% 19.44% 5.56% 0 100%
Bobot 15 96 21 4 0 136
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa jawaban responden yang


menjawab Sangat Setuju (SS) sejumlah 8.33%, yang menjawab Setuju (S)
sejumlah 66.67% yang menjawab Ragu-ragu (RG) sejumlah 19.44%, yang
menjawab Tidak Setuju (TS) sejumlah 5.56%, yang menjawab Sangat Tidak
Setuju (STS) sejumlah 0%, dengan total bobot nilai 136. Maka dari pengolahan
data tersebut penulis menyimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab
setuju sejumlah 24 orang dari total yang menjawab sejumlah 36 orang terhadap
“pemeriksaan bahan bakar alat angkat angkut sebelum dan sesudah beroperasi”.

Tabel 4.25
Berkoordinasi Dengan Perusahaan Pelayaran Terkait Posisi Petikemas Yang
Akan Dilakukan Pelayaran Aktivitas Stripping
7 SS S RG TS STS Total
Responden 2 21 11 2 0 36
Presentase 5.56% 58.33% 30.56% 5.56% 0 100%
Bobot 10 84 33 4 0 131
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

49
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa jawaban responden yang
menjawab Sangat Setuju (SS) sejumlah 5.56%, yang menjawab Setuju (S)
sejumlah 58.33%, yang menjawab Ragu-ragu (RG) sejumlah 30.56%, yang
menjawab Tidak Setuju (TS) sejumlah 5.56%, yang menjawab Sangat Tidak
Setuju (STS) sejumlah 0%, dengan total bobot nilai 131. Maka dari pengolahan
data tersebut penulis menyimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab
setuju sejumlah 21 orang dari total yang menjawab sejumlah 36 orang terhadap
“Berkordinasi Dengan Perusahaan Pelayaran Terkait Posisi Petikemas Yang Akan
Dilakukan Pelayaran Aktivitas Stripping”.

Tabel 4.26
Komunikasi Antar Pekerja Agar Pelayaran Aktivitas Stripping Berjalan Seusai
Dengan Perencanaan
8 SS S RG TS STS Total
Responden 2 23 8 3 0 36
Presentase 5.56% 63.89% 22.22% 8.33% 0 100%
Bobot 10 92 24 6 0 132
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa jawaban responden yang


menjawab Sangat Setuju (SS) sejumlah 5.56%, yang menjawab Setuju (S)
sejumlah 63.89%, yang menjawab Ragu-ragu (RG) sejumlah 22.22%, yang
menjawab Tidak Setuju (TS) sejumlah 8.33%, yang menjawab Sangat Tidak
Setuju (STS) sejumlah 0%, dengan total bobot nilai 132. Maka dari pengolahan
data tersebut penulis menyimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab
setuju sejumlah 23 orang dari total yang menjawab sejumlah 36 orang terhadap
“Komunikasi Antar Pekerja Agar Pelayanan Aktivitas Stripping Berjalan Sesuai
Dengan Perencanaan”.

50
Tabel 4.27
Melakukan Pemeriksaan Dokumen Petikemas
9 SS S RG TS STS Total
Responden 3 23 7 3 0 36
Presentase 8.33% 58.33% 19.44% 8.33% 0 100%
Bobot 15 92 21 6 0 134
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa jawaban responden yang


menjawab Sangat Setuju (SS) sejumlah 8.33%, yang menjawab Setuju (S)
sejumlah 63.89%, yang menjawab Ragu-ragu (RG) sejumlah 19.44%, yang
menjawab Tidak Setuju (TS) sejumlah 8.33%, yang menjawab Sangat Tidak
Setuju (STS) sejumlah 0%, dengan total bobot nilai 134. Maka dari pengolahan
data tersebut penulis menyimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab
setuju sejumlah 23 orang dari total yang menjawab sejumlah 36 orang terhadap
“Melakukan Pemeriksaan Dokumen Petikemas”.

Tabel 4.28
Petikemas Pada Aktivitas Stripping Sudah Dijamin Keamanannya
10 SS S RG TS STS Total
Responden 2 21 10 3 0 36
Presentase 5.56% 63.89% 27.78% 8.33% 0 100%
Bobot 10 84 30 6 0 130
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa jawaban responden yang


menjawab Sangat Setuju (SS) sejumlah 5.56%, yang menjawab Setuju (S)
sejumlah 63.89%, yang menjawab Ragu-ragu (RG) sejumlah 27.78%, yang
menjawab Tidak Setuju (TS) sejumlah 8.33%, yang menjawab Sangat Tidak
Setuju (STS) sejumlah 0%, dengan total bobot nilai 130. Maka dari pengolahan
data tersebut penulis menyimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab
setuju sejumlah 21 orang dari total yang menjawab sejumlah 36 orang terhadap
“Petikemas Pada Aktivitas Stripping Sudah Dijamin Keamanannya ”.

51
Tabel 4.29
Rekapitulasi Hasil Jawaban Pekerja Pelayanan Aktivitas Stripping
Rata-
No Pernyataan SS S RG TS STS Σ
Rata
1 Usia pekerja pelayanan 20 76 30 9 0 135
3.56
aktivitas stripping.
2 Jumlah hasil pelayanan 15 80 30 6 0 131
aktivitas stripping belum 3.56
sesuai perencanaan.
3 Pengalaman kerja 10 92 24 6 0 132
berpengaruh terhadap lama
3.61
waktu pelayanan aktivitas
stripping.
4 Tingkat keahlian pekerja 20 76 30 6 0 132
pelayanan aktivitas stripping 3.56
yang berbeda-beda.
5 Perawatan alat angkat angkut 15 84 27 6 0 132
aktivitas stripping
3.56
dilakukukan secara berkala
agar selalu siap digunakan.
6 Pemeriksaan bahan bakar alat 15 96 21 4 0 136
angkat angkut sebelum dan 3.61
sesudah beroperasi.
7 Berkoordinasi dengan 10 84 33 4 0 131
perusahaan pelayaran terkait
posisi petikemas yang akan 3.53
dilakukan pelayanan aktivitas
stripping
8 Komunikasi antar pekerja 10 92 24 6 0 132
agar pelayanan aktivitas
3.61
stripping berjalan sesuai
dengan perencanaan
9 Melakukan pemeriksaan 15 92 21 6 0 134
3.61
dokumen petikemas
10 Petikemas pada aktivitas 10 84 30 6 0 130
stripping sudah dijamin 3.56
keamanannya
Total 94
0 279 60 0 1325 36.81
8
Rata-rata 132.
3.681
5

52
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

Dari rekapitulasi tabel tersebut didaptkan jawaban 36 responden untuk variabel


kinerja pelayanan aktivitas stripping petikemas, dimana responden menjawab
sangat setuju (SS) dengan total sebanyak 0, lalu responden yang menjawab setuju
(S) dengan total sebanyak 948, kemudian responden yang menjawab ragu-ragu
(RG) sejumlah 279, lalu responden yang menjawab tidak setuju (TS) sejumlah 60,
kemudian responden yang menjawab sangat tidak setuju (STS) sebanyak 0.
Dari hasil jawaban 36 responden maka bobot rata-rata bobot tertinggi senilai
36.81 adalah Pelatihan kemampuan pekerja pelayanan stripping guna
meningkatkan skill dan kompetensi pekerja dalam strategi perusahaan sangat
dibutuhkan, sedangkan bobot rata-rata terendah 3.681 Jumlah pekerja pelayanan
stripping tidak sesuai dengan yang dibutuhkan.

4.5. Data Dengan Statistik dan Pengujian Hipotesis Statistik


4.5.1. Regresi Sederhana

Dari perhitungan regresi dan lenearitas variable X dan Y menggunakan


perangkat lunak IBM SPSS Statistic 25 diperoleh hasil hitung uji regresi sebagai
berikut:

Tabel 4.30
Regresi Sederhana
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 172.774 32.555 5.307 .000
Kinerja (X) -.293 .236 -.366 -1.245 .242
a. Dependent Variable: Realisasi Waktu (Y)
Sumber : diolah oleh penulis
Dari tabel diatas dapat diketahui persamaan garis regresi linear yang
menggambarkan hubungan antara variable X dan Y adalah : Y = 172.774 + (-
0.293)X. Nilai konstanta sebesar 0.000 menunjukan bahwa lama waktu pelayanan
aktivitas stripping akan sebesar 172.774 jika pengaruh kinerja pelayanan aktivitas
stripping sama dengan nol, artinya lama waktu pelayanan aktivitas stripping

53
rendah atau menurun apabila tidak ada pengaruh kinerja pelayanan stripping. Dari
persamaan regresi tersebut dapat diartikan bahwa apabila pengaruh kinerja
pelayanan aktivitas stripping berkurang 1, maka lama waktu pelayanan aktivitas
stripping akan berkurang 0.293

4.5.2. Korelasi Sederhana

Dari perhitungan korelasi variable X dan Y menggunakan perangkat lunak


IBM SPSS Statistic 25 diperoleh hasil hitung uji korelasi sebagai berikut :

Tabel 4.31
Korelasi Sederhana
Correlations
Realisasi
Kinerja (X) Waktu (Y)
Kinerja (X) Pearson 1 -.366
Correlation
Sig. (2-tailed) .242
N 12 12
Realisasi Waktu Pearson -.366 1
(Y) Correlation
Sig. (2-tailed) .242
N 12 12
Sumber : diolah oleh penulis

Tabel 4.32
Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.00 - 0.199 Sangat Rendah
0.200 – 0.399 Rendah
0.400 – 0.599 Cukup
0.600 – 0.799 Kuat
0.800 – 1.000 Sangat Kuat
Sumber : (Sugiyono,2017)

54
Dari hasil perhitungan pada tabel di atas diketahui rhitung yang diperoleh
adalah sebesar 0.366. Jika dikonsultasikan dengan tabel interprestasi koefisien
maka dinyatakan bahwa tingkat hubungan antara variabel X dan variabel Y dalam
kategori rendah.

4.5.3. Koefisien Penentu/Determinasi


Tabel 4.33
Koefisien Penentu/Determinasi

Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
a
1 .366 .134 .048 1.81982
a. Predictors: (Constant), Kinerja X)
Sumber : diolah oleh penulis
KD = r2 x 100%
Maka :
KD = 0.366 x 100 % = 36.6%
Dari perhitungan koefisien determinasi diatas maka penulis dapat memperoleh
besarnya nilai konstribusi dari pengaruh tersebut. Maka 36.6% dari lamanya
waktu pelayanan aktivitas stripping dipengaruhi oleh kinerja pelayanan aktivitas
stripping. Sedangkan sisanya 63.4% ditentukan oleh factor lain yang tidak
dianalisa oleh penulis. Maka sebaiknya indicator yang bermasalah atau rata-rata
yang terendah 3.53 harus menjadi perhatian manajemen untuk lebih di tingkatkan
agar dapat meningkatkan pengaruh lama waktu pelayanan aktivitas stripping.

55
4.5.4. Uji Hipotesis Statistik

Penulis melakukan uji t yang berkaitan dengan variabel, dimana variabel


X memberikan pengaruh terhadap variabel Y. Dimana uji t memiliki perumusan
hipotesis yaitu :
Ho : α = 0 (tidak adanya pengaruh)
Ha : α ≠ 0 (adanya pengaruh)
Serta adanya decision rules yaitu :
a. Ho diterima jika nilai thitung ≤ ttabel atau sig > α
b. Ho ditolak jika nilai thitung ≥ ttabel atau nilai sig < α
Dari perhitungan regresi variabel X dengan Y menggunakan perangkat lunak IBM
SPSS Statistic 25 diperoleh hasil hitung uji t sebagai berikut :

Tabel 4.34
Uji Hipotesis Statistik
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 172.774 32.555 5.307 .000
Kinerja (X) -.293 .236 -.366 -1.245 .242
a. Dependent Variable: Realisasi Waktu (Y)
Sumber : diolah oleh penulis

Dari hasil perhitungan pada tabel di atas diketahui thitung yang diperoleh adalah
sebesar 1.245, jika dikonsultasikan dengan ttabel pada rumus :
Ttabel = (α/2;n-k)
= (0.05/2;36-2)
= (0.025;34)
= 2,021

56
Untuk uji dua pihak diperoleh ttabel sebesar 2,021. Maka thitung<ttabel
(1.245<2,021). Dari hasil tersebut Ho diterima dan Ha di terima. Berdasarkan
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak t pengaruh yang signifikan antara
kineja dengan lama waktu pelayanan aktivitas stripping barang impor.

57
BAB V
SIMPULAN DAN IMPLEKASI

5.1.Simpulan
Berdasarkan hasil dari analisa dan pembahasan pada penelitian ini, maka penulis
dapat menarik kesimpulan, dibawah ini merupakan kesimpulannya :
1. Berdasarkan tabel Kinerja Pelayanan Stripping, dapat dilihat bahwa jawaban
responden yang menjawab Sangat Setuju (SS) sejumlah 2.78%, yang menjawab
Setuju (S) sejumlah 80.56%, yang menjawab Ragu-ragu (RG) sejumlah 13.89%,
yang menjawab Tidak Setuju (TS) sejumlah 2.78%, yang menjawab Sangat Tidak
Setuju (STS) sejumlah 0%, dengan total bobot nilai 138. Maka dari pengolahan
data tersebut penulis menyimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab
setuju sejumlah 29 orang dari total yang menjawab sejumlah 36 orang terhadap
“kinerja pelayanan stripping mencapai target yang direncanakan”.
2. Berdasarkan Pengukuran dan Monitoring Pekerja Pelayanan Stripping Dalam
Strategi Perusahan, dapat dilihat bahwa jawaban responden yang menjawab
Sangat Setuju (SS) sejumlah 0%, yang menjawab Setuju (S) sejumlah 83.33%,
yang menjawab Ragu-ragu (RG) sejumlah 13.89%, yang menjawab Tidak Setuju
(TS) sejumlah 2.78%, yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS) sejumlah 0%,
dengan total bobot nilai 137. Maka dari pengolahan data tersebut penulis
menyimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab setuju sejumlah 30
orang dari total yang menjawab sejumlah 36 orang terhadap “Pengukuran dan
monitoring pekerja pelayanan stripping dalam strategi perusahaan”.

58
5.2.Implikasi
Berdasarkan uraian bab pada sebelumnya, makan punulis memberikan saran-
saran yang sekiranya dapat berguna bagi pembaca dan perusahaan Yaitu :
1. Pada Variabel kinerja pelayanan aktivitas stripping nilai terendah yaitu pada
pernyataan “Jumlah pekerja pelayanan stripping tidak sesuai dengan yang
dibutuhkan”. Menurut penulis sebaiknya pihak perusahaan harus lebih efisien
menentukan jumlah pekerja yang akan dilakukan pada pelayanan stripping.
2. Pada Variabel Evaluasi Waktu Penanganan nilai terendah yaitu pada pernyataan
“Berkoordinasi dengan perusahaan pelayaran terkait posisi petikemas yang akan
dilakukan pelayanan aktivitas stripping”. Menurut penulis sebaiknya pihak
perusahaan harus lebih berkoordinasi dengan perusahaan pelayaran agar tejalin
Komunikasi yg baik dalam aktivitas pelayanan striping.
3. Dari hasil rekapitulasi keseluruhan terhadap lama waktu pelayanan aktivitas
stripping barang impor di lapangan 225x di PT. IPC TERMINAL PETIKEMAS
tahun 2022 dengan nilai rata-rata tertinggi 3.61, menunjuka bahwa lama waktu
pelayanan aktivitas stripping barang impor tidak berjalan dengan baik karena
kinerja yang tergolong kurang baik.
4. Dari hasil perhitungan variabel X memiliki hubungan yang rendah terhadap Y
hal ini di buktikan dari hasil uji korelasi, dari nilai uji hipotesis statistic maka Ha
diterima dan Ho di tolak. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
antara kinerja terhadap lama waktu pelayanan aktivitas stripping barang impor
di lapangan penumpukan 225x di PT. IPC TERMINAL PETIKEMAS.

59
DAFTAR REFERSENSI

Abbas Salim. (2006:7). Manajemen Transportasi. Jakarta: Raja Grafindo.


Adi Marthen Dodou. (2016) Evaluasi Tingkat Kepuasan Pelayanan Perbaikan Kapal
Pada PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari Galangan 1 Jakarta Tahun 2016.
https://repository.itltrisakti.ac.id/index.php?search=search&keywords=Adi+Marthe
n+Dodou
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Akdon, dan Ridwan.(2013). Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika. Bandung:
Alfabeta.
D.A Lasse (2016) MANAJEMEN KEPELABUHAN EDISI KEDUA Rajawali
Pers , 2016
Djauhari Ahsjar (2007) Pedoman transaksi ekspor Impor Jakarta Prestasi
Pustaka , 2007
FERNANDA, B. S. (2020). PELAKSANAAN STUFFING IN DAN STRIPPING IN DI
DEPO PRAPAT KURUNG OLEH PT. MITRA DHARMA LAKSANA SURABAYA.
11.
Lasse, D. A. 2014. Manajemen Kepelabuhanan. Jakarta: Rajawali Pers
Lasse, D. A. 2007. Manajemen Peralatan Aspek Operasional dan Perawatan. Jakarta: Nik.
LN.2006/NO.93, TLN NO.4661, LL SETNEG : 60 HLM
M. Yamin Jinca (2011:11) Transportasi laut Indonesia: analisis sistem & studi kasus
Brilian Internasional, 2011
Hamdi, M. M. (2020). Evalusi Kurikulum Pendidikan. Intizam, Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam, 4(1), 66–75. http://ejournal.staida-
krempyang.ac.id/index.php/intizam/article/view/248
Purnomo, H. (2017). Manajemen Operasional. Cv Sigma, 1–129.
R.P. Suyono (2005: 275) Shipping Pengangkutan Intermodal Ekspor Impor Melalui laut
PPM , 2005
Ridho, U. (2018). Evaluasi Dalam Pembelajaran Bahasa Arab. An Nabighoh Jurnal
Pendidikan Dan Pembelajaran Bahasa Arab, 20(01), 19.
https://doi.org/10.32332/an-nabighoh.v20i01.1124
Salsabila Aprilianda, Yuda Yulinto, Agus Yulianto. (2020) Proses Stripping, Stuffing
dengan Distribusi Sparepart Excavator pada Gudang Pusat Logistik Berikat.
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl/article/download/446/pdf
Sihombing, S., & Muljadi, A. J. (2014) Pengantar Manajemen (REVISI). Penerbit Mitra
Wacana Media.

60
Suyono Capt. R.P, 2001, Shipping Pengangkutan Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut,
Jakarta: Penerbit Argya Putra.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Koleangan Dirk (2008: 6) SISTEM PETI KEMAS CONTAINER SYSTEM Terbitan
2008
Sugianto, S., & Kurniawan, M. A. (2020). Tingkat Ketertarikan Masyarakat terhadap
Transportasi Online, Angkutan Pribadi dan Angkutan Umum Berdasarkan
Persepsi. Jurnal Teknologi Transportasi …, 1(2), 51–58.
https://jurnal.poltradabali.ac.id/jttl/article/view/11

61
LAMPIRAN – LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

62
LAMPIRAN 2

63
LAMPIRAN 3

64
DAFTAR RIWAT HIDUP

INDENTITAS DIRI
Nama : Adi Rifaldi
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 13 Oktober 1994
Kebangsaan : Indonesia
Status : Belum Menikah
Tinggi, Berat Badan : 167 cm, 70 kg
Agama : Islam
Alamat : Jln Mahoni 10 Blok C5 No 7 Pondok Pekayon Indah
Bekasi Selatan
No Hp : 081212299773
Email : Adirivaldi94@gmail.com

PENDIDIKAN FORMAL
SD Islam Darussalam : 2001 – 2007
SMP PKBM Mekarsari : 2008 – 2010
SMA PKBM Mekarsari : 2013 – 2016
Institut Transportasi dan Logistik Trisakti : 2018 – Sekarang

65
PENDIDIKAN NON FORMAL
Pendidikan Bela Negara di Institut Transportasi dan Logistik Trisakti : 2019
Pelatihan IATA di Institut Transportasi dan Logistik Trisakti : 2018
Pendidikan PIB dan PEB di Institut Transportasi dan Logistik Trisakti : 2019
Pelatihan Dangerous Good di Institut Transportasi dan Logistik Trisakti : 2021
Pelatihan BNSP di Institut Transportasi dan Logistik Trisakti : 2021

Pengalaman
Kunjungan Industri PT. PELINDO III TANJUNG INTAN : 2019
Praktek Kerja Lapangan di PT. IPC TERMINAL PETIKEMAS : 2022
Jakarta Marathon (Crew) : 2015 – 2017
Electric Jakarta Marathon (Crew) : 2019
Project Manajer Event Musik Bekasi Great Again #Vol 1 : 2021
Event RockAroma Showcase dan Showcase Stage : 2019 – Sekarang

66
67
68
69
70
71

Anda mungkin juga menyukai