Anda di halaman 1dari 40

Definisi Pengukuran Kinerja Sektor Publik

Kinerja  Gambaran mengenai tingkat


pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan/progam/kebijakan dalam mewujudkan
sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi.
Pengukuran Kinerja  Sutau proses penilaian
kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran
yang telah ditentukan sebelumnya.
Pengukuran Kinerja Sektor Publik

Sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah


suatu sistem yg bertujuan untuk membantu manajer
publik menilai pencapaian suatu strategi melalui alat
ukur finansial dan nonfinansial
Sistem pengukuran kinerja sebagai alat
pengendalian organisasi dengan menetapkan
reward and punishment system
Pengukuran Kinerja Sektor Publik

Pengukuran kinerja sektor publik dilakukan untuk


memenuhi tiga maksud:
Pengukuran kinerja utk membantu memperbaiki
kinerja pemerintah
Pengukuran kinerja digunakan utk pengalokasian
sumber daya dan pembuatan keputusan
Pengukuran kinerja utk mewujudkan
pertanggungjawaban publik dan memperbaiki
komunikasi kelembagaan
Tujuan Sistem Pengukuran Kinerja

Utk mengkomunikasikan strategi secara lebih baik


Utk mengukur kinerja finansial dan nonfinansial
secara berimbang sehingga dapat ditelusur
perkembangan pencapaian strategi
Utk mengakomodasi pemahaman kepentingan
manajer level menengah dan bawah serta
memotivasi utk mencapai goal congruence
Sebagai alat utk mencapai kepuasan berdasarkan
pendekatan individual dan kemampuan kolektif yg
rasional
Manfaat Pengukuran Kinerja

 Sebagai ukuran yang digunakan untuk menilai kinerja


manajemen
 Memberikan arah untuk mencapai target kinerja yang telah
ditetapkan
 Sebagai media monitor, evaluasi, dan koreksi atas pencapaian
kinerja
 Sebagai dasar untuk memberikan penghargaan dan hukuman
(reward & punishment) secara obyektif
 Sebagai alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan
 Mengidentifikasi tingkat kepuasan pelanggan
 Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah
 Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara
obyektif.
Informasi yg Digunakan Utk Pengukuran Kinerja

Informasi Finansial
diukur berdasarkan anggaran yg telah dibuat.
Penilaian dilakukan dengan menganalisis varians
antara kinerja aktual dgn yg dianggarkan
Analisis varians berfokus pada :
Informasi yg Digunakan Utk Pengukuran Kinerja

Informasi Nonfinansial
jenis informasi nonfinansial dpt dinyatakan dlm
bentuk variabel kunci atau yg srg disebut sbg key
success factor.
variabel kunci adalah variabel yg mengindikasikan
faktor-faktor yg menjadi sebab kesuksesan
organisasi.
Lanjutan

Variabel kunci memiliki beberapa karakteristik :


Menjelaskan faktor pemicu keberhasilan dan
kegagalan organisasi
Sangat volatile dan dpt berubah dgn cepat
Perubahannya tdk dpt diprediksi
Jika terjadi perubahan perlu diambil tindakan
segera
Variabel tsb dpt diukur, baik secara langsung
maupun melalui ukuran antara
Contoh Variabel Kunci

Dinas/Unit Kerja Variabel Kunci


Rumah sakit / hotel Tingkat hunian kamar (kamar yg dipakai/total kamar yg
tersedia
Klinik kesehatan Jumlah pelanggan (masyarakat) yg dilayani perhari
PLN KWH yg terjual
Telkom Jumlah pulsa yg terjual
PDAM Jumlah debit air terjual
Pekerjaan Umum Panjang jalan yg dibangun/diperbaiki
Panjang jalan yg disapu/dibersihkan
Kepolisian Jumlah kriminalitas yg tertangani
Jumlah kecelakaan/pelanggaran lalu lintas
Jumlah pengaduan masyarakat yg tertangani
Indikator Kinerja

Hal-hal yang diperlukan dalam menentukan indikator kinerja:


Sistem perencanaan dan pengendalian
Spesifikasi teknis dan standardisasi
Kompetensi teknis dan profesionalisme
Mekanisme ekonomi dan dan mekanisme pasar
Mekanisme ekonomi terkait dengan pemberian
penghargaan dan hukuman (reward & punishment) yang bersifat
finansial, sedangkan mekanisme pasar terkait dengan
penggunaan sumber daya yang menjamin terpenuhinya value for
money
Mekanisme sumber daya manusia
PENGEMBANGAN INDIKATOR VALUE FOR MONEY

Indikator value for money dibagi menjadi dua


bagian, yaitu:
indikator alokasi biaya (ekonomi dan efisiensi)
indikator kualitas pelayanan (efektivitas).
Balanced Scorecard

Mengukur kinerja organisasi dari aspek finansial


dan nonfinansial
Pengukurannya meliputi empat aspek yaitu
1. perspektif finansial,
2. perspektif kepuasan pelanggan,
3. perspektif efisiensi proses internal dan
4. perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
Perspektif Finansial

Aspek keuangan menunjukkan apakah perencanaan,


implementasi dan pelaksanaan dari strategi
memberikan perbaikan yg mendasar
Pengukuran kinerja mempertimbangkan adanya
tahapan siklus kehidupan bisnis
Growth (tumbuh), Sustain (bertahan), Harvest
(menuai)
Perspektif Kepuasan Pelanggan

Ditujukan pd kemampuan internal utk peningkatan


kinerja produk, inovasi dan teknologi dgn
memahami selera pasar
Dlm perspektif ini peran riset pasar sangat besar
Perspektif Efisiensi Proses Internal

Tiga proses bisnis utama :


Proses inovasi
Proses operasi
Pelayanan purna jual
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Pentingnya suatu bisnis utk terus mempertahankan


karyawannya, memantau kesejahteraan karyawan
dan meningkatkan pengetahuan karyawan.
Meningkatnya pengetahuan karyawan akan
meningkatkan kemampuan karyawan utk
berpartisipasi dlm pencapaian hasil dan tujuan
perusahaan
Peranan Indikator Kinerja Dalam Pengukuran Kinerja

Indikator kinerja digunakan sbg indikator pelaksanaan


strategi yg telah ditetapkan.
Indikator kinerja dpt berbentuk faktor-faktor
keberhasilan utama organisasi dan indikator kinerja
kunci
Faktor keberhasilan utama adalah suatu area yg
mengindikasikan kesuksesan kinerja unit kerja
organisasi
Indikator kinerja kunci merupakan sekumpulan
indikator yg dpt dianggap sbg ukuran kinerja kunci baik
yg bersifat finansial maupun nonfinansial pd kondisi
waktu tertentu
Pengembangan Indikator Kinerja

Indikator kinerja perlu mempertimbangkan


komponen :
Biaya pelayanan
Penggunaan
Kualitas dan standar pelayanan
Cakupan pelayanan
Kepuasan
Pengembangan Indikator Kinerja

Biaya pelayanan
indikator biaya diukur dlm biaya unit, misalnya
biaya per unit pelanggan. Jika tdk dpt ditentukan
biaya unitnya maka dibuat indikator biaya proksi
misalnya belanja per 1000 penduduk
Pengunaan
indikator ini membandingkan antara jumlah
pelayanan yg ditawarkan dgn permintaan publik.
contoh : rata-rata jumlah penumpang per bus yg
dioperasikan
Pengembangan Indikator Kinerja

Kualitas dan standar pelayanan


indikator ini merupakan yg plg sulit diukur karena
menyangkut pertimbangan yg sifatnya subyektif.
Contoh : perubahan jumlah komplain masyarakat
atas pelayanan tertentu
Cakupan pelayanan
indikator ini perlu dipertimbangkan jika terdapat
kebijakan atau peraturan perundangan yg
mensyaratkan utk memberikan pelayanan dgn
tingkat pelayanan minimal yg telah ditetapkan
Pengembangan Indikator Kinerja

Kepuasan
indikator kepuasan diukur melalui metode jajak
pendapat secara langsung. Misalnya metode
penjaringan aspirasi masyarakat. Atau dgn indikator
proksi misalnya jumlah komplain
Contoh Pengembangan Indikator Kinerja

Dinas/Unit Kerja Indikator Kinerja


Rumah Sakit Biaya total rata-rata per pasien yg masuk
Biaya rata-rata rawat jalan per pasien yg masuk
Biaya rata-rata pelayanan medis dan paramedis per pasien
yg masuk
Biaya rata-rata pelayanan umum (nonklinis) per pasien yg
masuk
Penggunaan fasilitas
Rata-rata masa tinggal pasien di rumah sakit
Jumlah pasien rata-rata per bed per tahun
Rasio antara pasien baru dgn pasien lama yg masuk
kembali
Proporsi tingkat hunian
Klinik kesehatan Jumlah pelanggan yg dilayani per hari per jumlah total
penduduk utk wilayah tertentu
Lanjutan

Dinas/Unit Kerja Indikator Kinerja


Pekerjaan Umum Panjang jalan yg dibangun atau diperbaiki / total panjang
jalan
Panjang jalan yg disapu atau dibersihkan / total panjang
jalan
Kondisi jalan
Keamanan jalan
Kepolisian % jumlah kriminalitas yg tertangani / jumlah kriminalitas
yg terdeteksi
% penurunan jumlah kecelakaan atau pelanggaran lalu
lintas
% jumlah pengaduan masyarakat yg tertangani / jumlah
total pengaduan masyarakat yg masuk
Peran Indikator Kinerja Bagi Pemerintah

Utk membantu memperjelas tujuan organisasi


Utk mengevaluasi target akhir yg dihasilkan
Sbg masukan utk menentukan skema insentif manajerial
Memungkinkan bagi pemakai jasa layanan pemerintah
utk melakukan pilihan
Utk menunjukkan standar kinerja
Utk menunjukkan efektivitas
Utk membantu menentukan aktivitas yg memiliki
efektivitas biaya paling baik utk mencapai target sasaran
Utk menunjukkan wilayah, bagian atau proses yg masih
potensial utk dilakukan penghematan biaya
VALUE FOR MONEY
 Value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor
publik yang mendasarkan pada tiga elemen utama, yaitu: ekonomi,
efisiensi, dan efektivitas.
 Ekonomi: pemerolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu
pada harga yang terendah. Ekonomi merupakan perbandingan input
dengan input value yang dinyatakan dalam satuan moneter.
 Efisiensi: pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu
atau penggunaan input yang rendah untuk mencapai output tertentu.
Efisiensi merupakan perbandingan output/input yang dikaitkan
dengan standard kinerja atau target yang telah ditetapkan.
 Efektivitas: tingkat pencapaian hasil program dengan target yang
ditetapkan. Secara sederhana efektivitas merupakan perbandingan
outcome dengan output.
Pengukuran Value For Money

Pengukuran Value For Money

Nilai Input
(Rp) Input Proses Output Outcome Tujuan

Ekonomi Efisiensi Efektivitas

Cost - Effectiveness
Langkah-Langkah Pengukuran Value For Money
Estimasi Indikator Kinerja

Kinerja tahun lalu


merupakan perbandingan bagi unit utk melihat
seberapa besar kinerja yg telah dilakukan
Estimasi Indikator Kinerja

Expert Judgement
digunakan utk melakukan estimasi kinerja karena
kinerja tahun lalu akan sgt berpengaruh terhadap
kinerja berikutnya
Estimasi Indikator Kinerja

Trend
digunakan dlm mengestimasi indikator kinerja
karena adanya pengaruh waktu dlm pencapaian unit
kerja
Y = a + bt

Y = indikator kinerja
a = indikator kinerja autonomous
t = time lag
Estimasi Indikator Kinerja

Regresi
utk menentukan seberapa besar pengaruh variabel-
variabel independen mampu mempengaruhi variabel
dependen

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Anda mungkin juga menyukai