Anda di halaman 1dari 2

ISIP4213-Sistem Politik Indonesia - Diskusi 8

Jelaskan strategi yang digunakan untuk menuju Lembaga Peradilan yang Independen dari
kekuasaan politik! Diskusikan permalahan kita.

Ada 3 (tiga) faktor yang menentukan eksistensialitas independensi peradilan yaitu:


1. Integritas (mentalitas dan kapabilitas) pengadil (hakim).
2. Aspek infrastruktur penyokong komponen pengadil di maksud.
3. Jaminan ketersediaan sistem (kekuasaan yudikatif) yang steril dari segala bentuk intervensi
kekuasaan negara lainnya (kekuasaan eksekutif dan kekuasaan legislatif).
Pasca keberlakuan orde reformasi, yakni dengan langkah-langkah strategis seperti
penyatuatapan lembaga peradilan di bawah Mahkamah Agung, baik menyangkut teknis yudisial
maupun urusan teknis administratif, dan juga berbagai langkah implementasi dari paradigma
pemisahan kekuasaan sebagai paradigma kekuasaan yang diusung di era reformasi (antara lain,
Jabatan Ketua Mahkamah Agung yang tidak lagi diangkat dan diberhentikan oleh Presiden).
Referensi:
Mario Parakas, 2012. Merajut Independensi Peradilan Dalam Skenario Perbaikan Kesejahteraan
Hakim. Online: www.komisiyudisial.go.id

Politik dan Strategi Nasional


Politik nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan pengambilan kebijakan untuk mencapai
suatu cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian definisi politik nasional adalah asas,
haluan, usaha serta kebijaksanaan negara tentang pembinaan (perencanaan, pengembangan,
pemeliharaan, dan pengendalian) serta penggunaan kekuatan nasional untuk mencapai tujuan
nasional. Sedangkan strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam
mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional.
Dasar Pemikiran Penyusunan Politik dan Strategi Nasional
Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung
dalam sistem manajemen nasional yang berlandaskan ideologi Pancasila, UUD 1945, Wawasan
Nusantara, dan Ketahanan Nasional.
Penyusunan Politik dan Strategi Nasional
Politik dan strategi nasional yang telah berlangsung selama ini disusun berdasarkan sistem
kenegaraaan menurut UUD 1945. sejak tahun 1985 telah berkembang pendapat yang
mengatakan bahwa jajaran pemerintah dan lembaga-lembaga yang tersebut dalam UUD 1945
merupakan “suprastruktur politik”. Lebaga-lembaga tersebut adalah MPR, DPR, Presiden, DPA,
BPK, MA. Sedangkan badan-badan yang ada dalam masyarakat disebut sebagai “infrastruktur
politik”, yang mencakup pranata politik yang ada dalam masyarakat, seperti partai politik,
organisasi kemasyarakatan, media massa, kelompok kepentingan (interest group), dan
kelompok penekan (pressure group). Suprastruktur dan infrastruktur politik harus dapat bekerja
sama dan memiliki kekuatan yang seimbang.
Mekanisme penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat suprastruktur politik diatur oleh
presiden/mandataris MPR. Sedangkan proses penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat
suprastruktur politk dilakukan setelah presiden menerima GBHN.
Strategi nasional dilaksanakan oleh para menteri dan pimpinan lembaga pemerintah non
departemen berdasarkan petunjuk presiden, yang dilaksanakan oleh presiden sesungguhnya
merupakan politik dan strategi nasional yang bersifat pelaksanaan.
Pandangan masyarakat terhadap kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, maupun bidang
Hankam akan selalu berkembang karena:
a. Semakin tingginya kesadaran bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
b. Semakin terbukanya akal dan pikiran untuk memperjuangkan haknya.
c. Semakin meningkatnya kemampuan untuk menentukan pilihan dalam pemenuhan kebutuhan
hidup.
d. Semakin meningkatnya kemampuan untuk mengatasi persoalan seiring dengan semakin
tingginya tingkat pendidikan yang ditunjang oleh kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
e. Semakin kritis dan terbukanya masyarakat terhadap ide baru

Anda mungkin juga menyukai