Anda di halaman 1dari 6

BAB.

5
SISTEM POLITIK DI INDONESIA
A. Sistem Politik Indonesia .
1. Hakekat Sistem politik
Pengertian kata sistem dan politik. Sistem dalam kamus besar Bahasa Indonesia dapat diartikan
sebagai perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas.
Menurut Prof.Miriam Budiardjo Politik adalah : usaha untuk menentukan pearaturan-peraturan
yang dapat diterima baik oleh sebagian warga untuk membawa masyarakat kea rah kehidupan
bersama yang harmonis.
Definisi mengenai system politik menurut para ahli yaitu :
Sri Sumantri , system politik adalah : pelembagaan hubungan antar manusia yang berupa
hubungan antara suprastruktur dan infrastruktur politik.
Gabriel Almond menyatakan bahwa system politik merupakan system interaksi yang ditemui
dalam masyarakat merdeka yang menjalankan fungsi integrasi dan adaptasi. Fungsi integrasi
merupakan tugas system politik untuk mencapai kesatuan dan persatuan dalam masyarakat.
Fungsi adaptasi merupakan fungsi penyesuaian terhadap lingkungan.
David Easton menyatakan system politik sebagai system interaksi dalam setiap masyarakat yang
didalamnya dibuat alokasi yang mengikat atau bersifat otoritatif.
Rusandi Simuntapura menyatakan bahwa system politik adalah mekanisme seperangkat fungsi
atau peranan dalam struktur politik dalam hubungan satu sama lain yang menunjukan suatu
proses yang langgeng.
Kesimpulan dari pengertian tersebut adalah dalam system politik mencakup hal-hal sebagai
berikut :
 Lembaga negara dan hungan antar Lembaga.
 Memiliki fungsi integrasi dan adaptasi
 Sebuah mekanisme fungsi dan peranan dalam struktur politik.
Dalam system politik terdapat 4 variabel yang sangat berpengaruh yaitu :
1. Kekuasaan yaitu : cara untuk mencapai hal yang diinginkan.
2. Kepentingan yaitu : tujuan-tujuan yang akan dikejar oleh pelaku=pelaku atau kelompok
politik.
3. Kebijakan yaitu : Hasil interaksi antara kekuasaan dan kepentingan , biasanya dalam bentuk
perundang-undangan.
4. Budaya politik yaitu : orientasi subjektif dari individu terhadap system politik.

2. Sistem Politik Indonesia


a. Pengertian.
M.Budiana (2014) menyatakan bahwa : system politik Indonesia adalah sebuah
system politik demokratis yang bersendikan nilai-nilai local bangsa Indonesia yaitu
Pancasila.
Sistem Politik demokratis berdasarkan Pancasila bercirikan kedaulatan rakyat ,
pelaksanaan kedaulatan melalui system perwakilan, dalam Lembaga perwakilan selalu
diupayakan permusyawaratan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan.
Rusadi Kartaprawira menandaskan bahwa : sistim politik harus mempunyai
kapabilitas dan dapat memelihara identitasnya dalam suatu periode tertentu. Sistim politik
di Indonesia adalah sistim politik yang berlaku di Indonesia.
Berdasarkan pandangan tersebut, sistem politik Indonesia dipahami sebagai sistem politik
yang menunjukkan pada suatu system yang pernah berlaku di Indonesia.
Retno Listyarti (2007) menuliskan bahwa: dalam system politik Indonesia akan
ditemui faktor lingkungan yang mempengaruhinya. System politik harus terbuka
menerima pengaruh lingkungannya, lingkungan yang berpengaruh terhadap system
politik Indonesia antara lain adalah landasan rohaniah bangsa, falsafah negara, dokrin
politik, ideologi politik, dan system nilai.

b. Sendi-sendi Pokok Sistem Politik di Indonesia


Adapun sendi-sendi pokok system politik di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Ide kedaulatan rakyat
Yang berdaulat dinegara demokrasi adalah rakyat, hal ini menjadi gagasan pokok
demokrasi yang tercermin pada pasal 1 ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi “Kedaulatan
ditangan rakyat dan dilakukan menurut ketentuan UUD”
2. Negara berdasar atas hukum
Negara demokrasi adalah juga negara hukum, negara hukum di Indonesia menganut
hukum dalam arti material (luas) untuk mencapai tujuan nasional.
Ini tercermin pada pasal 1 ayat 3 UUD 1945 yang berbunyi “negara Indonesia adalah
negara hukum”
3. Berbentuk Republik
Negara dibentuk untuk memperjuangkan realisasi kepentingan umum (Republik).
Negara di Indonesia berbentuk Republik yang memperjuangkan kepentingan umum.
Hal ini terungkap dalam pasal 1 ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi “negara Indonesia
ialah negara kesatuan yang berbentuk Republik”
4. Pemerintah berdasarkan konstitusi
Penyelenggaraan pemerintahan dilaksanakan menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan dan berlandaskan konstitusi atau UUD yang demokratis. Hal ini
tercermin pada pasal 4 ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi “Presiden Republik
Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD”.
5. Pemerintahan yang bertanggungjawab.
Selaku penyelenggara negara bertanggungjawab atas segala tindakannya.
Berdasarkan demokrasi Pancasila ke bawah pemerintah bertanggungjawab kepada
rakyat dan ke atas pemerintah bertanggungjawab kepada Tuhan yang Maha Esa.
6. Sistem Perwakilan
Pada dasarnya pemerintah menjalankan amanat rakyat untuk menyelenggarakan
pemerintahan. Demokrasi yang dijalankan adalah demokrasi perwakilan atau
demokrasi tidak langsung para wakil rakyat dipilih melalui pemilihan umum.
7. Sistem pemerintahan Presidensial
Presiden adalah penyelenggara negara tertinggi. Presiden adalah kepala negara
sekaligus kepala pemerintahan.

B. Suprastruktur dan Infrastruktur Sistem Politik Indonesia .


1. Suprastruktur system politik Indonesia.
Suasana kehidupan politik pemerintahan di suatu negara. Di Indonesia , Suorastruktur
politik bertumpu pada Trias Politika yang terbagi dalam tiga kekuasaan yang tercantum di
dalam UUD NRI 1945, yaitu sebagai berikut :
a. Kekuasaan eksekutif ( Rule application function )
b. Kekuasaan Legislatif ( rule making function )
c. Kekuasaan Yudikatif ( rule making function )
2, Infrastruktur Sistem Politik di Indonesia.
Infrastruktur politik merupakan kelompok atau Lembaga politik dalam kehidupan
masyarakat yang dibentuk dan bergerak di tingkat masyarakat itu sendiri.Dalam
infrastruktur politik di Indonesia terdapat lima komponen , yaitu :
1. Partai politik
2. Kelompok kepentingan
3. Kelompok penekan
4. Alat komunikasi politik
5. Tokoh politik
a. Partai Politik
Dengan membentuk suatu wadah organisasi , mereka bisa menyatukan orang-orang yang
mempunyai pikiran serupa sehingga pikiran dan orientasi mereka bisa dikonsolidasikan.
Menurut Miriam Budiardjo, terdapat setidaknya empat fungsi partai politik, yaitu :
1. Sarana komunikasi politik
Partai politik mengumpulkan berbagai aspirasi dan pendapat dari berbagai pihak, baik
perorangan ataupun sekelompok orang .
2. Sarana sosialisasi politik
Ilmu politik dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilalui seseorang untuk memproleh
sikap dan orientasi terhadap fenomena politik yang umumnya berlaku dalam masyarakat
tempatnya berada. Fungsinya adalah : upaya menciptakan citra bahwa ia
memperjuangkan kepentingan umum.
3. Sarana Rekrutmen Politik.
Fungsi ini berkaitan dengan seleksi , terutama dalam kepemimpinan internal partai
maupun kepemimpinan nasional yang lebih luas.
4. Sarana pengatur konflik.
Berfungsi membantu mengatasi potensi konflik di masyarakat baik dari segi etnis, social-
ekonomi, maupun agama. Partai politik menjadi penghubung psikologis dan
organisasional antara warga negara dan pemerintah , serta melakukan konsolidasi dan
menyampaikan berbagai tuntutan dari masyarakat.
b. Kelompok Kepentingan.
Kelompok kepentingan adalah : setiap organisasi yang berusaha mempengaruhi kebijakan
pemerintah tanpa berkehendak memperoleh jabatan public. Kelompok kepentingan terbentuk
akibat adanya kesamaan kepentingan antarindividu sehingga mereka mengartikulasikan
kepentingan tersebut dengan menggabungkan diri dalam kelompok.
c. Kelompok Penekan
Kelompok penekan adalah sekelompok orang yang tergabung dalam Lembaga
kemasyarakatan dengan aktivitas melakukan tekanan kepada pemerintah yang berkuasa agar
keinginannya dapat diakomodasi. Contohnya kelompok pers atau media massa.
d. Media Komunikasi Politik.
Komunikasi Politik merupakan gambaran proses penyampaian informasi-informasi politik.
Komunikasi politik tidak dapat lepas dari media komunikasi. Melalui media komunikasi ,
perkembangan informasi-informasi politik yang sedang tarjadi dapat disampaikan.
Pers atau media massa sebagai media komunikasi politik diharapkan mampu menjadi
penyampai informasi yang objektif. Komunikasi politik dapat dilakukan melalui berbagai
kegiatan , seperti : kampanye, pawai, aksi, rapat terbuka, diskusi dan seminar.
e. Tokoh Politik
Tokoh adalah seseorang yang menjadi pusat perhatian . Politik sendiri merupakan sebuah
proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarat yang antara lain berwujud
proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.

C. Pengambilan keputusan dalam system politik Indonesia.


Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar negara merupakan hasil musyawarah para
pendiri negara kita dari berbagai suku , agama, ras dan antar golongan politik dari berbagai
latar belakang sosil-ekonomi dan Pendidikan yang berbeda seperti yang terlihat dalam siding
BPUPKI dan PPKI.
Motivasi kuat dari para pendiri negara mendorong agar bangs akita mempraktekan konsep
atau mengamalkan nilai musyawarah-mufakat yang terdapat dalam sila keempat dari
Pancasila, yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan.
Rumusan sila keempat ini secara jelas menunjukan negara Indonesia menganut system
demokrasi. Hal ini dapat dipahami dari definisi kerakyatan yang dikemukan oleh Notonagoro
bahwa sila keempat adalah kebebasan dan kekuasaan rakyat, sebagai pendukung kepentingan
fungsional dalam lapangan kenegaraan atas dasar tritunggal : Negara dari rakyat, bagi rakyat
dan oleh rakyat.
Oleh karena itu, setiap proses politik dalam kerangka system politik demokrasi
Pancasila terutama dalam perumusan, pembuatan, pelaksanaan dan penegakan keputusan
politik harus bersifat religius, menjunjung tinggi martabat manusia, memperkokoh persatuan
dan kesatuan bangsa, dan untuk meningkatkan kesejahteraan umum/masyarakat. Pengambilan
keputusan dalam Demokrasi Pancasila menggunakan cara :
1. Musyawarah mufakat
2. Suara terbanyak atau voting.
Baik musyawarah mufakat maupun suara terbanyak keduanya merupakan cara pengambilan
keputusan dengan cara atau proses untuk mencapai consensus.

D. Partisipasi Warga Negara dalam system Politik di Indonesia.


1. Pengertian dan Ciri-ciri Partisipasi Politik
Partisipasi politik merupakan bagian dari budaya politik karena keberadaan berbagai
struktur politik di masyarakat. Definisi partisipasi politik
menurut Miriam Budiardjo adalah kegiatan seseorang atau kelompok orang untuk ikut
serta secara aktif dalam kehidupan politik antara lain dengan jalan memilih pimpinan
negara, dan secara langsung atau tidak langsung, memperngaruhi kebijakan pemerintah.
Menurut Ramlan Surbakti partisipasi politik adalah kegiatan warga negara biasa dalam
mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan umum serta menentukan
pemimpin pemerintahan. Kegiatan yang dimaksud antara lain mengajukan tuntutan,
membayar pajak, melaksanakan keputusan, mengajukan kritik dan koreksi atas
pelaksanaan suatu kebijakan umum, mendukung atau menentang calon pemimpin
tertentu, mengajukan alternatif pemimpin, serta memilih wakil rakyat dalam pemilihan
umum.
Ciri-ciri partisipasi politik:
1. Perilaku individu warga negara biasa yang dapat diamati
2. Kegiatan untuk memperngaruhi pemerintah selaku pembuat dan pelaksana keputusan
politik
3. Kegiatan yang berhasil ataupun yang tidak mempengaruhi pemerintah
4. Kegiatan secara langsung ataupun secara tidak langsung. Maksudnya kegiatan
langsung individu dapat mempengaruhi pemerintah tanpa menggunakan perantara,
sedangkan tidak langsung sebaliknya.
5. Kegiatan yang dilakukan melalui prosedur wajar dan tidak berupa kekerasan

2. Bentuk dan Jenis Partisipasi Politik


Bentuk partisipasi politik
Menurut Gabriel Almonde bentuk partisipasi politik adalah
a. Konfensional :
1. Pemberian suara atau Votting
2. Diskusi politik
3. Kegiatan kampanye
4. Membentuk dan bergabung dalam kelompok kepentingan
5. Komunikasi individual dengan pejabat politik administrative

b. Non konfensional
1. Pengajuan petisi
2. Berdemontrasi
3. Konfrontasi
4. Mogok
5. Tidak kekerasan politik terhadap harta benda, perusakan, pemboman ,
pembakaran.
6. Tidak kekerasan politik terhadap manusia, penculikan , pe,bunuhan , perang
gerilya revolusi.
Menurut Rush dan Althoff bentuk partisipasi politik yaitu
a. Menduduki jabatan politik atau administrasi
b. Mencari jabatan politik atau administrasi
c. Keanggotaan aktif suatu organisasi politik
d. Keanggotaan pasif suatu organisasi politik
e. Keanggotaan aktif suatu organisasi semu politik
f. Keanggotaan pasif suatu organisasi semu politik
g. Partisipasi dalam rapat umum
h. Ikut serta dalam diskusi politik informal
i. Voting
j. Apatitotal

Jenis Partisipasi Politik yaitu


1. Kegiatan pemilihan yang mencakup pemberian suara
2. Lobbying yang mencakup upaya-upaya baik perorangan maupun kelompok untuk
melindungi pejabat maupun pemerintahan
3. Kegiatan organisasi tujuan utamanya mempengaruhi pengambilan keputusan
pemerintah
4. Mencari koneksi dengan maksud memperoleh manfaat baik hanya seorang maupun
beberapa orang

Partisipasi politik dapat dibedakan menjadi partisipasi individual dan kolektif.


Berdasarkan tipe masyarakat bentuk partisipasi politik masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Masyarakat primitive
2. Masyarakat berkembang
3. Masyarakat totaliter

3. Tujuan Partisipasi Politik


1. Partisipasi politik memberikan rakyat/warga negara kesempatan untuk mempengaruhi
proses pembuatan kebijakan
2. Partisipasi politik juga menjadi alat untuk mengontrol rakyat dan warga negara,
terutama dinegara-negara otoritarian
3. Membantu meringankan beban pemerintah seperti terbukanya lapangan kerja baru
sebagai pengawas jalannya pemberian suara yang dilakukan secara sukarela.
4. Partisipasi digunakan untuk melegitimasi rezim dan kebijakan rezim tersebut

4. Tingkat Partisipasi Politik


1. Ruang lingkup atau proporsi suatu kategori warga negara yang melibatkan diri dalam
kegiatan partisipasi politik
2. Intensitas atau ukuran, waktu dan arti penting kegiatan khusus tersebut bagi sistim
politik.

5. Perwujudan Partisipasi Politik


Contoh kongrit perwujudan partisipasi politik yaitu dapat dilihat
1. Bidang politik
a. Aktif ikut memilih dalam pemilu
b. Menjadi anggota aktif dalam partai politik
c. Berada dalam Lembaga politik
d. Melakukan komunikasi
e. Melakukan kampanye
f. Mempengaruhi para pembuat keputusan
2. Bidang Ekonomi
a. Menciptakan produk-produk unggulan yang inovatis, kreatif, dan kompotitif
melalui keahlian masing-masing
b. Kesadaran membayar pajak secara teratur
3. Bidang Sosial-Budaya
a. Menunjukan prestasi belajar yang tinggi sebagai pelajar atau mahasiswa
b. Menjauhkan diri dari berbagai perbuatan yang melanggar hukum
c. Professional dalam bidang pekerjaan
4. Bidang Hankam
a. Bela negara sesuai dengan kemampuan dan profesi masing-masing
b. Memelihara ketertiban keamanan wilayah/lingkungan
c. Memelihara kesatuan dan persatuan bangsa
d. Menjaga kestabilitas dan keamanan nasional

Anda mungkin juga menyukai