Anda di halaman 1dari 4

Nama : Noviana Dwi Sapitri

Kelas : X OTKP 2
No Absen : 26
BAHASA INDONESIA

 contoh teks negosiasi (bentuk dialog dan narasi)

- Contoh Teks Negosiasi Dalam bentuk dialog


Contoh 1 Sewa Rumah
Penyewa: “Selamat pagi, apakah pemilik rumah ini ada di rumah?”
Pemilik: “Selamat pagi, kebetulan saya sendiri. Dengan siapa?”
Penyewa: “Saya yang mau lihat-lihat rumah ini. Kemarin saya yang kontak, Bapak.”
Pemilik: “Oh. Bapak yang berminat itu, ya. Silakan masuk, Pak.”
Penyewa: “Terima kasih. Saya boleh lihat-lihat dulu, Pak?”
Pemilik: “Boleh. Silakan.”
Penyewa: “Setelah saya cek, masih bagus. Tapi saya mau tanyakan dulu harga sewa dan yang
lainnya, Pak.”
Pemilik: “Rumah type 36, luas tanah 72 meter persegi. Rencana mau saya sewakan Rp30 juta
per tahun.”
Penyewa: “Wah, tinggi juga ya, Pak.”
Pemilik: “Di sini air-nya bagus, lingkungan aman, akses terjangkau. Soal harga sewa bisa nego,
kok, Pak.”
Penyewa: “Kalau Rp25 juta, bagaimana?”
Pemilik: “Harga segitu belum dapat, Pak. Mohon maaf.”
Penyewa: “Ya. Sudah. Pasnya berapa, ya?”
Pemilik: “Paling Rp27 juta, Pak.”
Penyewa: “Ok, kalau begitu. Saya beri tanda jadi dulu, ya.”
Pemilik: “Baik, Pak. Sebentar, saya ambilkan kuitansi dan meterai dulu.”
Penyewa: “Siap, Pak.”
Pemilik: “Ini, Pak. Silakan ditandatangani.”
Penyewa: “Terima kasih. Sudah deal, ya.”
Pemilik: “Sudah, terima kasih. Segera kabari kalau ingin ditempati, ya.”
Penyewa: “Baik, Pak. Terima kasih. Saya pamit dulu.”

Contoh 2 Jual Beli Jam Tangan


Gilang: “Halo, untuk harga jam tangan yang satu ini apa bisa ditawar?
Penjual: “Selamat datang di toko jam kami. Silahkan bisa ditawar, kak.”
Gilang: “Tapi ini beneran merk yang terkenal itu kan? Asli?”
Penjual: “Kami merupakan toko jam tangan yang hanya mendistribusikan dan menjual jam-jam
tangan orisinil dari brand yang telah bekerja sama, kak. Jadi, kami dapat menjamin dan
memastikan bahwa semua produk yang kami jual dan yang ada di toko kami adalah produk
asli.”
Gilang: “Wah begitu, ya. Untuk garansinya berapa lama, kak?”
Penjual: “Produk jam tangan yang kakak pilih tadi memiliki garansi mesin 12 bulan.”
Gilang: “Soal harganya, di aplikasi tertera Rp299.000. Kalau Rp200.000 bisa kak?”
Penjual: “Maaf, belum bisa kak. Penawaran terbaik kami adalah Rp250.000.”
Gilang: “Baik kak. Kalau begitu boleh minta link yang Rp250.000.”
Penjual: “Berikut kami berikan khusus buat kakak.”
Gilang: “Terima kasih, kak. Saya lanjut ke pembayaran ya.”
Penjual: “Silahkan, kak. Terima kasih kembali.”

- Contoh teks negosiasi Dalam bentuk narasi


Contoh 1 Pembeli dan penjual sayur
Setiap pagi selalu ada pedagang keliling yang menjual sayuran, ikan, dan daging mengelilingi
kompleks perkampungan. Bu Ani yang sudah berlangganan dengan tukang sayur segera
menghampirinya dan mulai mencari sayur dan ikan yang diperlukan untuk dimasak. Langsung
saja, Bu Ani memilih sayur dan ikan yang diinginkan. Saat menentukan ikan yang akan dipilih
antara ikan laut dengan ayam, Bu Ani menanyakan kepada tukang sayur mengenai kualitas
keduanya.
Tukang sayur mengatakan bahwa ikan laut yang dibawanya tersebut masih segar, karena tidak
lama diambil dari laut. Sementara itu, ayam yang ada baru disembelih tengah malam. Kualitas
kesegaran ikan laut lebih baik dari pada daging ayam, maka Bu Ani memilih membeli ikan laut.
Namun kemudian ia ingat bahwa anaknya alergi dengan ikan laut dan akan menyebabkan gatal-
gatal, maka ia memutuskan untuk membeli daging ayam.
Setelah memutuskan memilih daging ayam dan bercakap-cakap tentang kualitas dan
kandungan gizi dalam ikan laut maupun daging ayam, Bu Ani menanyakan harga keduanya.
Tukang sayur mengatakan bahwa untuk satu kilogram daging ayam dihargai Rp50.000,
sementara itu untuk satu kilogram ikan laut dihargai Rp45.000.
Harga satu kilogram daging ayam dirasa terlalu mahal oleh Bu Ani, mengingat kualitasnya
kurang jika dibanding dengan ikan laut karena disembelih dalam jangka waktu yang cukup lama.
Bu Ani menawar daging ayam tersebut dengan harga Rp35.000 per kilogram. Tukang sayur
menolak tawaran tersebut dengan alasan ia tidak mendapatkan laba dengan harga tersebut.
Kemudian tukang sayur tersebut menurunkan harganya menjadi Rp45.000, namun Bu Ani
masih merasa harganya mahal jika dibandingkan dengan ikan. Bu Asri kemudian menaikkan
penawarannya menjadi Rp40.000. Tukang sayurpun menyetujui penawaran tersebut, sebab ia
merasa sudah mendapat laba yang cukup dengan harga tersebut.
Begitu pula Bu Asri juga merasa harganya sudah relevan karena sudah sesuai dengan kualitas
daging ayam. Keduanya akhiranya menyepakati harga dan Bu Ani membayar untuk sayuran dan
satu kilogram daging ayam sesuai harga yang disepakati.

Contoh 2 Jual beli sepatu


Menjelang kenaikan kelas 10, Ani ingin membeli sepatu baru, karena sepatu yang saat ini dia
miliki sudah rusak. Ani ingin membeli sepatu yang sedang trend dan awet. Kemudian, Ani
memutuskan untuk mendatangi sebuah toko di ujung gang rumahnya yang terkenal menjual
berbagai merk sepatu.
Sesampainya di toko tersebut, Ani disambut oleh penjual sepatu dan menanyakan apa sepatu
yang sedang ia cari. Kemudian, Ani menjelaskannya kepada penjual tersebut mengenai sepatu
yang sedang ia inginkan, seperti merk sepatunya, warna, dan modelnya. Setelah itu, penjual
mengajak Ani menuju dalam toko untuk memperlihatkan merk sepatu yang Ani sebutkan tadi
beserta ciri-cirinya. Penjual mempersilakan Ani untuk memilih sepatu sesuai dengan
keinginannya.
Beberapa menit Ani melihat-melihat sepatu secara menyeluruh, namun ia justru bingung akan
membeli sepatu yang mana. Semua sepatu di sana bagus-bagus. Setelah lama memandangi
berbagai sepatu, pandangan Ani tertuju kepada salah satu sepatu berwarna biru. Ia langsung
menanyakan harga sepatu tersebut ke penjualnya.
Ternyata harga sepatu tersebut terlalu mahal, yaitu Rp249.000,00. Uang yang dibawa Ani tidak
bisa untuk membeli sepatu berwarna biru itu. Kemudian, pedagang menawarkan sepatu lain
yang harganya lebih rendah dibandingkan sepatu sebelumnya.
Sepatu yang ditawarkan penjual juga berwarna biru, modelnya pun hampir sama, hanya saja
merk sepatu tersebut berbeda. Penjual memberikan harga Rp210.000,00 untuk sepatu yang
baru saja ditawarkan kepada Ani.
Sebenarnya, Ani ingin membeli sepatu yang ia inginkan tadi. Namun, uang Ani tidak cukup.
Kemudian, Ani mencoba untuk melakukan penawaran harga kepada penjual. Bolehkah sepatu
berwarna biru yang Ani inginkan tadi bisa diturunkan harganya. Ternyata penjual tidak
mengizinkannya. Karena, sepatu yang dijual di sana sudah merupakan harga pasti. Tidak boleh
ada tawar menawar lagi.
Kemudian, penjual menjelaskan kelebihan dari sepatu yang tadi ia tawarkan. Kebetulan, sepatu
yang ditawarkan penjual tersebut sedang diskon 25%. Selain itu, keseluruhan sepatu tersebut
tidak jauh berbeda dari sepatu yang diinginkan Ani. Akhirnya, Ani sepakat untuk membeli
sepatu yang ditawarkan oleh penjual dan langsung melakukan pembayaran di kasir.

Anda mungkin juga menyukai