Anda di halaman 1dari 7

Peradaban Inca

Peradaban Inca lahir dari sebuah suku kecil yang menempati wilayah Cuzco, Peru.
Penguasa Inca pertama, Manco Capac, mendirikan sebuah pemukiman bernama Kishawn Cuzco
pada tahun 1200 M. Pemukiman tersebut terus bertahan di bawah pimpinan para keturunan
Manco Capac. Bahkan mereka berhasil memperluas wilayah kekuasannya hingga ke sektitar
pegunungan Andes, termasuk mempengaruhi suku-suku kecil di sekitar sana untuk bergabung
membentuk sebuah kerajaan besar bernama Inca.

Setelah lebih dari 2 abad pendirian pemukiman di Cuzco, pada 1442 suku bangsa Inca
melakukan ekspansi besar-besaran di wilayah Amerika Selatan. Di bawah pimpinan Pachautec,
yang berambisi membentuk sebuah kekaisaran yang besar, bangsa Inca berhasil menjadi
peradaban terbesar di Amerika Selatan dengan pusat kekuasaannya berada di wilayah
pegunungan Andes. Atas ambisinya itu, Pachautec mendapat julukan sebagai “penggungcang
bumi”.

Masyarakat Inca terdiri dari Ayllus yaitu kumpulan sekelompok klan yang hidup dan
bekerja bersama. Setiap Ayllus dipimpin seorang Curaca atau kepala. Setiap keluarga hidup
dirubah yang terbuat dari batu dan beratapkan jerami. Kentang merupakan makanan pokok
bangsa Inca. Kekaisaran Inca menggunakan baju yang terbuat dari Alpaca dan banyak dari
upacara keagamaan mereka yang melibatkan binatang. Mereka menggunakan sandal sebagai alas
kaki mereka.

Dalam struktur sosial bangsa Inca, sang penguasa Sapa Inca dan istrinya The Coyas
memiliki kekuasaan yang tak terbatas terhadap seluruh daerah kekuasaannya. Kemudian di
bawahnya terdapat pendeta agung dan kepala komandan semua pasukan. Kemudian di bawahnya
lagi ada 4 apus yang merupakan komandan pasukan di daerah. Kemudian baru pendeta di daerah,
arsitek, administrator dan para tentara. Kemudian tukang batu, dan pemusik. Sedangkan derajat
paling rendah adalah dukun, petani, dan pengembala. Struktur masyarakat Inca bertahan selama
ratusan tahun.
Sistem Pemerintahan

Kepercayaan suku Inca bersifat politeisme. Mereka percaya bahwa semua dewa yang ada
itu diciptakan oleh sesuatu yang abadi, tidak tampak, dan mempunyai kekuatan yang sangat
dahsyat, yaitu Tuhannya para dewa yang dikenal dengan nama Wirachocha atau dewa matahari.
Raja bangsa Inca dianggap sebagai sapan intiq churin, satu-satunya anak dewa matahari. Suku
Inca menyembah dewa bumi (Pachamama). Terdapat upacara yang disebut Capacocha yaitu
upacara memberikan kurban anak-anak kepada para dewa dengan satu keyakinan bahwa anak-
anak yang merea kurbankan ini akan masuk ke dunia para dewa dan tinggal bersama mereka.
Suku Inca juga telah mengenal pengawetan mayat menjadi mumi sebagai bagian penting dalam
ritual penguburannya. Suku Inca adalah bangsa yang sangat religius. Mereka takut kalau setan
bisa datang kapan saja. Ahli sihir menduduki posisi yang tinggi dalam masyarakat karena
dianggap sebagai pelindung roh jahat. Mereka juga percaya dengan reinkarnasi, menyimpan
potongan-potongan kuku mereka dan juga potongan rambut mereka dengan anggapan bahwa roh
yang kembali akan membutuhkannya.

Kehidupan religius bangsa Inca tersimpan di tengah-tengah hutan yang dikenal dengan
nama Sacsahuaman. Di situlah terdapat Cuzco, The naval of the world, rumahnya raja bangsa
Inca dan tempat terletaknya kuil Agung Matahari. Di tempat inilah kekayaan bangsa Inca dengan
mudah dapat ditemukan sebagai bukti keberadaan mereka. Dengan gedung-gedung yang indah,
didekorasi dengan emas dan perak.

Kehidupan Sosial-Budaya

Masyarakat Inca terdiri dari Ayllus yaitu kumpulan sekelompok suku/clan yang hidup
dan bekerja bersama-sama. Setiap Ayllus dipimpin oleh seorang Curaca atau kepala. Setiap
keluarga hidup dirumah yang terbuat dari batu dan beratapkan jerami. Kentang merupakan
makanan pokok bangsa Inca. Kekaisaran Inca menggunakan baju yang terbuat dari Alpaca dan
banyak dari upacara keagamaan mereka yang melibatkan binatang. Mereka menggunakan sandal
sebagai alas kaki mereka. Dalam struktur sosial Inca, sang penguasa Sapa Inca dan istrinya The
Coyas memiliki kekuasaan yang tak terbatas terhadap seluruh daerah kekuasaannya. Kemudian
dibawahnya baru pendeta agung dan kepala komandan semua pasukan.
Kemudian dibawahnya lagi ada 4 apus yang merupakan komandan pasukan didaerah.
Kemudian baru pendeta didaerah, arsitek, administrator dan para tentara. Kemudian baru tukang
batu, pemusik dan akuntan. Dan derajat paling rendah adalah dukun, petani, pengembala dan
hansip.

Struktur masyarakat Inca bertahan seperti ini selama ratusan tahun. Kemunculan orang
asing berkulit terang/putih semasa pemerintahan Atahuallapa merupakan satu-satunya perubahan
yang terjadi dalam sejarah Inca.

Wabah mematikan akhirnya melenyapkan kekaisaran Inca. Sebagian yang selamat


akhirnya harus berhadapan dengan pedang dan meriam bangsa spanyol yang kemudian datang
menjajah setelah terlebih dahulu menunjukkan tempat penyimpanan emas mereka. Raja
Atahualpa juga terbunuh akibat dicekik oleh bangsa Spanyol.

Kemunduran

Kemunduran peradaban Inca terjadi setelah munculnya konflik internal di dalam keluarga
kerajaan mereka. Konflik mulai muncul setelah dilangsungkannya ritual untuk menentukan
kedudukan sebagai Inca Hanan (Inca Atas), dan Inca Hurin (Inca Bawah). Konflik ini
mempertemukan Huascar dan Atahualpa, yang mempunyai kekuatan pendukung yang relatif
seimbang. Perang saudara pun akhirnya tidak bisa dihindarkan di kerajaan Inca.

Di saat yang hampir bersamaan dengan perang saudara yang terjadi di kerajaan Inca,
pada 1526 seorang penjelajah Spanyol bernama Francisco Pizarro Gonzales, telah mendarat di
salah satu wilayah kekuasaan kerajaan Inca. Ia melihat potensi alam yang tinggi di wilayah Inca
untuk pendapatan negaranya. Akhirnya ia meminta izin untuk menjadi penguasa di wilayah Inca
kepada kerajaan Spanyol. Setelah permohonan tersebut dikabulkan, Pizarro kemudian
melakukan pendekatan kepada salah satu kubu yang sedang berkonflik, yaitu kubu Atahualpa. Ia
menggunakan strategi adu domba agar dapat menguasai wilayah Inca.

Tahun 1533, pasukan Spanyol telah berhasil menguasai sebagai besar wilayah peradaban
Inca, setelah berhasil membunuh Atahualpa, yang sebelumnya bersekutu dengan mereka.
Beberapa tahun kemudian, pasukan Spanyol di bawah pimpinan Pizarro berhasil meperluas
wilayah kekuasaan mereka ke seluruh wilayah Andes. Mereka berhasil menghancurkan suku-
suku kecil di wilayah tersebut dengan mudah, karena persenjataan mereka tertinggal sangat jauh
jika dibandingkan dengan pasukan Spanyol. Akhirnya pada 1572, sisa kerajaan Inca yang masih
bertahan berhasil dikalahkan oleh Pizarro dalam sebuah pertempuran di Vilcabamba.

Peninggalan Peradaban Inca

1. Llactapata

Salah satu peninggalan suku Inca yang menakjubkan adalah High Town (kota tinggi). Dipercaya
bahwa dulunya tempat ini adalah tempat produksi atau penyimpanan makanan. Lokasinya berada
di ketinggian 2.840 meter di atas permukaan laut di daerah Quechua.

Sayangnya tempat ini pernah dibakar oleh Manco


Inca Yupanqui, seorang pemimpin suku Inca. Ia terpaksa menggunakan strategi tersebut demi
bisa melarikan diri dari serangan penjajah Spanyol.

2. Isla del Sol

Isla del Sol memiliki makna Island of the Sun. Merupakan pulau berbukit bebatuan di selatan
Danau Titicaca. Legenda suku Inca mengatakan jika Isla del Sol merupakan dataran yang
pertama kali muncul setelah banjir besar di kawasan tersebut surut.
Untuk memperingati momen tersebut, suku Inca pun membangun situs pemujaan di pulau ini. Di
antaranya adalah Chicana yang bentuknya menyerupai labirin, dan juga ‘Batu Suci’.

3. Ollantaytambo

Raja Pachacuti menjadikan lokasi ini sebagai harta kerajaan setelah Inca berhasil ditaklukkan.
Meski sempat membumihanguskan kota tersebut, ia kemudian membangunnya kembali dan
melancarkan proyek irigasi di Lembah Urubamba.

Setelah dibangun, situs ini memang merupakan pusat seremonial. Ketika bangsa Spanyol datang
ke Peru, masyarakat suku Inca pun menjadikan Ollantaytambo sebagai benteng pertahanan dari
serangan penjajah tersebut. Hingga saat ini, situs tersebut populer dan menjadi pilihan turis untuk
berwisata. Mereka juga
memanfaatkannya
untuk olahraga panjat tebing, dan
mulai dikenal sebagai Inca Trail.
4. Machu Picchu

Tak kalah mengagumkan, Machu Picchu. Dibangun pada sekitar tahun 1450, tapi ditinggalkan
seratus tahun kemudian setelah Spanyol berhasil menaklukkan kerajaan Inca. Situs ini memang
sempat terlupakan oleh mata internasional, namun berhasil kembali ditemukan oleh arkeolog dari
universitas Yale Hiram Bingham III yang menemukannya pada tahun 1911.

Lokasinya terletak di lembah Urumbaba. Situs ini berada di ketinggian 2.430 meter di atas
permukaan laut. Machu Picchu merupakan icon kebudayaan bangsa Inca. Sejak tahun 1983,
lokasi ini ditetapkan sebagai situs warisan sejarah yang cantik oleh UNESCO.

5.
Choquequirao

Nama situs ini berarti


‘buaian dari emas’.
Berupa tangga-
tangga yang terdiri dari 180 teras. Arsitekturnya sangat berbeda dengan Machu Picchu, dan
lokasinya juga lebih luas. Choquequirao terletak di perbatasan Cuzco dan Apurimac pada
ketinggian 3.085 di atas permukaan laut.

Untuk mengunjunginya, para wisatawan harus berjalan kaki atau menaiki kuda sekitar empat
hari dari Cachora. Meski lokasinya jauh dan sulit untuk ditempuh, namun keindahan
Choquequiro tetap saja menjadi magnet turis pecinta petualangan untuk menyaksikan langsung
lokasi bersejarah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai