MEI 2022
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya
”Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Tengah Mei 2022” dapat dipublikasikan. Buku ini
menyajikan berbagai informasi mengenai perkembangan beberapa indikator perekonomian
daerah khususnya bidang moneter, perbankan, sistem pembayaran, dan keuangan daerah,
yang selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan internal Bank Indonesia juga sebagai
bahan informasi bagi pihak eksternal.
Selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan
data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ini. Harapan kami, hubungan kerja
sama yang baik selama ini dapat terus berlanjut dan ditingkatkan lagi pada masa yang akan
datang. Kami juga mengharapkan masukan dari berbagai pihak guna lebih meningkatkan
kualitas buku kajian ini sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi pihak-
pihak yang berkepentingan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan berkah dan karunia-Nya serta
kemudahan kepada kita semua dalam upaya menyumbangkan pemikiran dalam
pengembangan ekonomi regional khususnya dan pengembangan ekonomi nasional pada
umumnya.
Ttd
Rahmat Dwisaputra
Direktur Eksekutif
iii
Daftar Isi
BAB I
PERKEMBANGAN
EKONOMI MAKRO
REGIONAL
Kata Pengantar iii 1.1 Perkembangan Ekonomi Makro Regional 2
Daftar Isi iv Triwulan I 2022
Daftar Grak vii 1.1.1 Perkembangan Ekonomi Sisi Pengeluaran 3
Daftar Tabel xii 1.1.2 Perkembangan Ekonomi Sisi Lapangan 12
Tabel Indikator xiv Usaha
Ringkasan Eksekutif xx
BAB II
KEUANGAN PEMERINTAH
SUPLEMEN
BOKS 1 : Perkembangan Program Strategis Nasional 23 2.1. APBD Provinsi Jawa Tengah 26
di Jawa Tengah dan Dampaknya Terhadap 2.1.1. Anggaran Pendapatan dan Belanja APBD 26
Perekonomian 50 Provinsi Jawa Tengah
2.1.2. Realisasi APBD Provinsi Jawa Tengah 2022 26
2.2. APBN di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2022 30
2.2.1. Anggaran APBN di Provinsi Jawa Tengah 30
Tahun 2022
2.2.2. Realisasi APBN di Provinsi Jawa Tengah 30
Tahun 2022
iv
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI JAWA TENGAH
MEI 2022
v
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI JAWA TENGAH
MEI 2022
BAB V
PENYELENGGARAAN BAB VII
SISTEM PEMBAYARAN DAN PROSPEK
PENGELOLAAN UANG RUPIAH PEREKONOMIAN DAERAH
5.1 Perkembangan Sistem Pembayaran di Jawa 62 7.1. Kondisi Perekonomian Global 80
Tengah 7.2. Prospek Pertumbuhan Ekonomi Jawa 80
5.2 Upaya Menjaga Kelancaran Sistem 65 Tengah Tahun 2022
Pembayaran 7.2.1. Prospek Pertumbuhan Ekonomi Jawa 81
5.3 Perkembangan Transaksi Penukaran Valuta 66 Tengah Sisi Pengeluaran
Asing 7.2.2. Prospek Pertumbuhan Ekonomi Jawa 82
5.4 Perkembangan Elektronikasi dan Keuangan 66 Tengah Sisi Lapangan Usaha
Inklusif 7.3. Prospek Inasi Triwulan III 2022 dan 82
Keseluruhan Tahun 2022
BAB VI
KETENAGAKERJAAN
DAN KESEJAHTERAAN
6.1. Ketenagakerjaan 70
6.1.1. Perkembangan Ketenagakerjaan di Jawa 70
Tengah
6.1.2. Tingkat Pengangguran Terbuka di Jawa 73
Tengah
6.2. Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Pedesaan 73
6.2.1. Nilai Tukar Petani 73
6.3. Tingkat Kemiskinan 74
6.4. Pemerataan Kesejahteraan Penduduk 76
vi
Gra k
Grak 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah 2 Grak 1.19 Perkembangan Kredit dan Suku Bunga 7
Grak 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah, Jawa, 2 Investasi
dan Nasional Grak 1.20 Perkembangan SBT Realisasi Investasi 7
Grak 1.3 Struktur Perekonomian Kawasan Jawa 2 Berdasarkan Sektor Usaha (hasil SKDU)
berdasarkan Provinsi Grak 1.21 Realisasi Penanaman Modal Asing dan 7
Grak 1.4 Pertumbuhan Tahunan Kredit Perbankan dan 3 Dalam Negeri
Pertumbuhan Ekonomi Grak 1.22 Pertumbuhan PDRB Investasi, PDRB 7
Grak 1.5 Pertumbuhan Tahunan Outow Uang Kartal, 3 Konstruksi, dan Konsumsi Semen
Rata-Rata Perputaran Kliring Harian, dan Grak 1.23 Pertumbuhan Kredit Investasi dan Suku 7
Pertumbuhan Ekonomi Bunga Kredit Investasi
Grak 1.6 Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga 4 Grak 1.24 Pertumbuhan PDRB Ekspor Luar Negeri 8
Grak 1.7 Perkembangan Inasi dan Pertumbuhan 4 Grak 1.25 Perumbuhan Ekspor Luar Negeri Jawa 8
Konsumsi Rumah Tangga Tengah per Jenis Komoditas
Grak 1.8 Pergerakan Masyarakat di Pusat 5 Grak 1.26 Komposisi Ekspor Luar Negeri Nonmigas 8
Perbelanjaan Berdasarkan Komoditas
Grak 1.9 Pergerakan Masyarakat di Perkantoran dan 5 Grak 1.27 Pertumbuhan Nilai Ekspor Alas Kaki 9
Rumah Grak 1.28 Pertumbuhan Volume Ekspor Alas Kaki 9
Grak 1.10 Indeks Keyakinan Konsumen 5 Grak 1.29 Pertumbuhan Nilai Ekspor TPT 9
Grak 1.11 Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini 5 Grak 1.30 Pertumbuhan Volume Ekspor TPT 9
Grak 1.12 Perkembangan Kredit Konsumsi, DPK 5 Grak 1.31 Pertumbuhan Nilai Ekspor Kayu 9
Perorangan, dan Pertumbuhan Konsumsi Grak 1.32 Pertumbuhan Volume Ekspor Kayu 9
Rumah Tangga Grak 1.33 Struktur Ekspor Nonmigas Berdasarkan 10
Grak 1.13 Perkembangan Kredit Konsumsi 5 Negara Tujuan
berdasarkan Jenis Konsumsi Grak 1.34 Pertumbuhan Ekspor Nonmigas 10
Grak 1.14 Pertumbuhan Konsumsi LNPRT 6 Berdasarkan Negara Tujuan
Grak 1.15 Pertumbuhan Konsumsi Pemerintah 6 Grak 1.35 Pertumbuhan PDRB Impor Luar Negeri 10
Grak 1.16 Pertumbuhan Realisasi Belanja Pemerintah 6 Grak 1.36 Perkembangan Impor Jawa Tengah 10
Provinsi Jawa Tengah Grak 1.37 Pertumbuhan Impor Migas dan Nonmigas 10
Grak 1.17 Pertumbuhan Konsumsi Pemerintah 6 Jawa Tengah
Grak 1.18 Pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap 7 Grak 1.38 Struktur Impor LN Nonmigas Jawa Tengah 11
Bruto Berdasarkan Jenis Pengeluaran
vii
Gra k
Grak 1.39 Perkembangan Nilai Impor LN Provinsi 11 Grak 1.55 Perkembangan Kapasitas Produksi 16
Jawa Tengah Berdasarkan Jenis Terpakai Subsektor Industri Pengolahan
Pengeluaran (Hasil SKDU)
Grak 1.40 Pertumbuhan Nilai Impor Berdasarkan 11 Grak 1.56 Pertumbuhan PDRB Perdagangan Besar- 16
Jenis Penggunaan Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor
Grak 1.41 Pertumbuhan Nilai Impor Berdasarkan 11 Grak 1.57 SBT Kegiatan Usaha, Likert Scale 16
Komoditas Penjualan Domestik, Pertumbuhan PDRB
Grak 1.42 Pertumbuhan Impor Provinsi Jawa Tengah 11 Perdagangan
Berdasarkan Negara Asal Grak 1.58 Indeks Penjualan Riil (Hasil SPE) dan 16
Grak 1.43 Pangsa Negara Asal Impor Jawa Tengah 11 Pertumbuhan Kredit Perdagangan
Grak 1.44 Perkembangan Nilai Impor Provinsi Jawa 11 Grak 1.59 IPR Perdagangan Eceran berdasarkan 16
Tengah Berdasarkan Negara Asal Kelompok Komoditas
Grak 1.45 Pertumbuhan PDRB Net Ekspor 12 Grak 1.60 Pertumbuhan PDRB Konstruksi 17
Antardaerah Grak 1.61 SBT Kegiatan Usaha, SBT Kegiatan 17
Grak 1.46 Indeks Penjualan Riil 12 Investasi Bangunan, dan Pertumbuhan
Grak 1.47 Pertumbuhan PDRB Pertanian, Kehutanan, 14 Konsumsi Semen
dan Perikanan Grak 1.62 PDRB Sektor Infokom (yoy dan qtq) 17
Grak 1.48 Curah Hujan di Jawa Tengah 14 Grak 1.63 PDRB Sektor Transportasi (yoy dan qtq) 18
Grak 1.49 Perkembangan Luas Tanam dan Panen 15 Grak 1.64 Pertumbuhan Kredit Infokom dan Mobility 18
Padi di Jawa Tengah Index
Grak 1.50 Pertumbuhan Luas Tanam dan Luas 15 Grak 1.65 PDRB Sektor Akomodasi Mamin (yoy dan 18
Panen Padi di Jawa Tengah qtq)
Grak 1.51 Perkembangan Hasil Produksi Padi di 15 Grak 1.66 Tingkat Penghunian Kamar 18
Jawa Tengah Grak 1.67 Pertumbuhan PDRB Jasa Pendidikan; Jasa 18
Grak 1.52 Perkembangan SBT Kapasitas Produksi 15 Keuangan; dan Jasa Kesehatan
Terpakai (SKDU) dan Pertumbuhan PDRB Grak 2.1 APBD Provinsi Jawa Tengah T.A. 2021 dan 27
Pertanian T.A. 2021
Grak 1.53 Pertumbuhan PDRB Industri Pengolahan 15 Grak 2.2 Realisasi APBD Provinsi Jawa Tengah 27
Grak 1.54 SBT Kegiatan Usaha, Likert Scale 15 2021 dan 2021
Penjualan Domestik, dan Pertumbuhan Grak 2.3 Realisasi Pendapatan Daerah (2020-2022) 27
PDRB Industri Pengolahan Grak 2.4 Realisasi Belanja Daerah (2020-2022) 27
viii
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI JAWA TENGAH
MEI 2022
Grak 2.5 Kontribusi Pos Pendapatan Daerah Triwulan 28 Grak 4.3 Pangsa Penyaluran Kredit Perbankan Pulau Jawa 46
IV 2021 Grak 4.4 Perkembangan Pertumbuhan DPK Perbankan 46
Grak 2.6 Perbandingan Pos Pendapatan Daerah 28 Pulau Jawa
Triwulan IV 2020 dan Triwulan IV 2021 Grak 4.5 Perkembangan Loan to Deposit Ratio (LDR) 46
Grak 2.7 Kontribusi Pos Belanja Daerah Triwulan IV 29 Perbankan Pulau Jawa
2021 Grak 4.6 Pangsa Kredit Perbankan Jawa Tengah 47
Grak 2.8 Perbandingan Pos Belanja Daerah Triwulan 29 Berdasarkan Jenis Penggunaan
IV 2020 dan Triwulan IV 2021 Grak 4.7 Pertumbuhan Kredit Perbankan Jawa Tengah 47
Berdasarkan Jenis Penggunaan
Grak 3.1 Perkembangan Inasi Jawa Tengah dan 34 Grak 4.8 Pangsa Kredit Perbankan Jawa Tengah 47
Nasional Berdasarkan Sektor Ekonomi
Grak 3.2 Perkembangan Inasi Tahunan Provinsi di 34 Grak 4.9 Pertumbuhan Kredit Perbankan Jawa Tengah 47
Kawasan Jawa Berdasarkan Sektor Ekonomi
Grak 3.3 Perkembangan Andil Inasi Tahunan – 35 Grak 4.10 Perkembangan DPK Perbankan Umum Jawa 48
Kelompok Makanan, Minuman, dan Tengah
Tembakau Grak 4.11 Perkembangan Pertumbuhan Deposito Perbankan 49
Grak 3.4 Perkembangan Andil Inasi Tahunan – 36 di Jawa Tengah Berdasarkan Jangka Waktu
Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Grak 4.12 Andil Pertumbuhan Deposito Perbankan di Jawa 49
Lainnya Tengah Berdasarkan Kelompok Nilai
Grak 3.5 Perkembangan Andil Inasi Tahunan – 37 Grak 4.13 Perkembangan Giro Perbankan di Jawa Tengah 49
Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Berdasarkan Kelompok Nilai
Bahan Bakar Lainnya Grak 4.14 Andil Pertumbuhan Giro Perbankan di Jawa 49
Grak 3.6 Inasi Tahunan Triwulan I 2022 pada 37 Tengah Berdasarkan Kelompok Nilai
Seluruh Kota Pantauan di Jawa Tengah Grak 4.15 Perkembangan Pertumbuhan Tabungan di Jawa 49
Grak 3.7 Perkembangan Inasi Tahunan Kota 37 Tengah Berdasarkan Kelompok Nilai
Pantauan di Jawa Tengah Grak 4.16 Andil Pertumbuhan Tabungan Perbankan di Jawa 49
Tengah Berdasarkan Kelompok Nilai
Grak 4.1 Perkembangan Indikator Perbankan Jawa 46 Grak 4.17 Pangsa Penyaluran Kabupaten/Kota di Jawa 50
Tengah Tengah Tw I 2022
Grak 4.2 Perkembangan Pertumbuhan Kredit 46 Grak 4.18 Pertumbuhan Penyaluran Kredit Kabupaten/Kota 50
Perbankan Pulau Jawa di Jawa Tengah
ix
Gra k
Grak 4.19 Pangsa Penghimpunan DPK 50 Grak 4.35 Share Kredit UMKM berdasarkan Jenis 55
Kabupaten/Kota di Jawa Tengah Tw I 2022 Penggunaan
Grak 4.20 Pertumbuhan Penghimpunan DPK 51 Grak 4.36 Perkembangan Pangsa Kredit UMKM 56
Kabupaten/Kota di Jawa Tengah Sektoral
Grak 4.21 Struktur Tenaga Kerja di Jawa Tengah 51 Grak 4.37 Pertumbuhan Kredit UMKM secara 56
Grak 4.22 Komposisi Impor Jawa Tengah 51 Sektoral
Grak 4.23 Perkembangan Kredit Korporasi 52 Grak 4.38 Perkembangan Suku Bunga Kredit dan 56
Berdasarkan Sektor DPK Perbankan
Grak 4.24 Perkembangan Pangsa Kredit Korporasi 52 Grak 4.39 Proporsi Penyaluran Kredit UMKM terbesar 57
Berdasarkan Sektor di Kabupaten/Kota di Jawa Tengah
Grak 4.25 Perkembangan Kredit Korporasi 53 Grak 4.40 Pertumbuhan Penyaluran Kredit UMKM 5 57
Berdasarkan Sektor besar Kabupaten/Kota di Jawa Tengah
Grak 4.26 Indeks Penghasilan & Ketersediaan Tenaga 53 Grak 4.41 Pertumbuhan Kredit UMKM Spasial 57
Kerja Saat Ini Kabupaten/Kota di Jawa Tengah
Grak 4.27 Indeks Keyakinan Konsumen 53
Grak 4.28 Perkembangan Pertumbuhan Kredit 54 Grak 5.1 Perkembangan Nominal Kliring di Jawa 62
Rumah Tangga Jawa Tengah Tengah
Grak 4.29 Perkembangan Andil Kredit Rumah Tangga 54 Grak 5.2 Perkembangan Volume Kliring di Jawa 62
Jawa Tengah Tengah
Grak 4.30 Perkembangan Pertumbuhan Kredit 54 Grak 5.3 Perkembangan Google Mobility Index di 62
Perkembangan Pertumbuhan Kredit Jawa Tengah
Kendaraan Bermotor di Jawa Tengah Grak 5.4 Rata-Rata Nominal Penarikan Cek dan 63
Grak 4.31 Perkembangan Pertumbuhan Kredit 54 Bilyet Giro Kosong Harian di Jawa Tengah
Grak 4.32 Perkembangan Pertumbuhan DPK, 55 Grak 5.5 Rata-Rata Volume Penarikan Cek dan 63
Perseorangan, dan Bukan Perseorangan Bilyet Giro Kosong Harian di Jawa Tengah
Jawa Tengah Grak 5.6 Perkembangan Nominal RTGS di Jawa 63
Grak 4.33 Perkembangan Dana Pihak Ketiga 55 Tengah
Perseorangan Jawa Tengah Berdasarkan Grak 5.7 Perkembangan Volume RTGS di Jawa 63
Komponennya Tengah
Grak 4.34 Perkembangan Penyaluran Kredit UMKM 55 Grak 5.8 Penggunaan Kartu Kredit Berdasarkan 64
Perbankan di Jawa Tengah Jenis Transaksi di Jawa Tengah
x
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI JAWA TENGAH
MEI 2022
Grak 5.9 Perkembangan Nominal Transaksi Kartu 64 Grak 6.2 Indeks Kondisi Ketenagakerjaan, Penghasilan, dan 72
Kredit di Jawa Tengah Kegiatan Usaha 6 bulan yang Akan Datang
Grak 5.10 Perkembangan Nominal Transaksi Bill Pay 64 Grak 6.3 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Jawa 73
Menggunakan Kartu Kredit di Jawa Tengah Tengah
Grak 5.11 Perkembangan Nominal Transaksi Belanja 64 Grak 6.4 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Kota 73
dan Online menggunakan Kartu Kredit di dan Desa Jawa Tengah
Jawa Tengah Grak 6.5 Perkembangan Koesien Gini Jawa Tengah dan 76
Grak 5.12 Penggunaan Transaksi Kartu Debit di Jawa 64 Nasional
Tengah Grak 6.6 Perbandingan Ketimpangan Jawa Tengah dan 76
Grak 5.13 Perkembangan Nominal Transaksi Kartu 64 Nasional Berdasarkan Daerah
Debit di Jawa Tengah
Grak 5.14 Perkembangan Nominal Transaksi Tunai 64 Grak 7.1 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah 80
Menggunakan Kartu Debit di Jawa Tengah
Grak 5.15 Perkembangan Nominal Transaksi Belanja 64
Menggunakan Kartu Debit di Jawa Tengah
Grak 5.16 Penarikan dan Setoran Uang Kartal melalui 65
Bank Indonesia di Jawa Tengah
Grak 5.17 Perkembangan Pemusnahan Uang Tidak 65
Layak Edar
Grak 5.18 Perkembangan Temuan Uang Palsu 65
Grak 5.19 Pangsa Valuta Asing yang ditukarkan melalui 66
KUPVA BB di Jateng
Grak 5.20 Perkembangan Pembelian dan Penjualan 66
Valuta Asing melalui KUPVA BB di Jateng
Grak 5.21 Perkembangan QRIS di Jawa Tengah 66
Grak 5.22 Perkembangan QRIS di Jawa Tengah Secara 67
Spasial
ix
Tabel
Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi di 2 Tabel 2.8 Realisasi APBN Provinsi Jawa Tengah 31
Kawasan Jawa (%, yoy) Triwulan I 2022
Tabel 1.2 PDRB Provinsi Jawa Tengah ADHB 3 Tabel 3.1 Tabel Komoditas Utama Penyumbang 34
menurut Pengeluaran (Rp Miliar) Inasi Bulanan
Tabel 1.3 PDRB Provinsi Jawa Tengah ADHK 2010 4 Tabel 3.2 Tabel Komoditas Utama Penyumbang 34
menurut Pengeluaran (Rp Miliar) Deasi Bulanan
Tabel 1.4 Pertumbuhan Tahunan PDRB Provinsi 4 Tabel 3.3 Tabel Inasi Tahunan Kota Jawa Tengah 35
Jawa Tengah menurut Pengeluaran (%, Tabel 3.4 Perkembangan Inasi Tahunan Jawa 35
YOY) Tengah Berdasarkan Kelompok
Tabel 1.5 PDRB Provinsi Jawa Tengah ADHB 2010 12 Tabel 3.5 Perkembangan Inasi Tahunan Komoditas 36
menurut Lapangan Usaha (Rp Miliar) Utama – Kelompok Makanan, Minuman,
Tabel 1.6 PDRB Provinsi Jawa Tengah ADHK 2010 13 dan Tembakau
menurut Lapangan Usaha (Rp Miliar) Tabel 3.6 Perkembangan Inasi Tahunan Komoditas 36
Tabel 1.7 Pertumbuhan Tahunan PDRB Provinsi 13 Utama – Kelompok Perawatan Pribadi dan
Jawa Tengah menurut Lapangan Usaha Jasa Lainnya
(%, YOY) Tabel 3.7 Perkembangan Inasi Tahunan Komoditas 37
Tabel 1.8 Andil Masing-masing Komponen terhadap 14 Utama – Kelompok Perumahan, Air,
PDRB Provinsi Jawa Tengah menurut Listrik, Gas dan Bahan Bakar Lainnya
Lapangan Usaha (%) Tabel 3.8 Perkembangan Inasi Tahunan Kota 38
Semarang Berdasarkan Kelompok
Tabel 2.1 Anggaran Pendapatan APBD Provinsi 26 Tabel 3.9 Perkembangan Inasi Tahunan Kota 38
Jawa Tengah Tahun 2022 Surakarta Berdasarkan Kelompok
Tabel 2.2 Anggaran Belanja APBD Provinsi Jawa 26 Tabel 3.10 Perkembangan Inasi Tahunan Kota 39
Tengah Tahun 2022 Cilacap Berdasarkan Kelompok
Tabel 2.3 Realisasi APBD Jawa Tengah s.d. Triwulan 27 Tabel 3.11 Perkembangan Inasi Tahunan Kota 39
I 2022 (Rp miliar) Surakarta Berdasarkan Kelompok
Tabel 2.4 Realisasi Pendapatan APBD Provinsi Jawa 28 Tabel 3.12 Perkembangan Inasi Tahunan Kota Tegal 40
Tengah 2022 dan 2021 Berdasarkan Kelompok
Tabel 2.5 Realisasi Belanja Triwulan I 2021 dan 29 Tabel 3.13 Perkembangan Inasi Tahunan Kota 40
Triwulan I 2022 Purwokerto Berdasarkan Kelompok
xii
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI JAWA TENGAH
MEI 2022
xiii
Laporan Perekonomian
xiv PROVINSI JAWA TENGAH
Produk Domestik Regional Bruto (%, yoy) 2,65 -5,91 -3,79 -3,34 -2,65 -0,55 5,87 2,73 5,42 3,32 5,16
Berdasarkan Sektor
-Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan -4,73 0,94 6,61 7,56 2,48 13,59 12,53 13,46 11,44 12,75 4,67
-Pertambangan dan Penggalian 4,99 -4,74 0,52 -3,79 -0,80 2,18 2,22 2,32 2,23 2,24 -1,51
-Industri Pengolahan 3,01 -4,41 -7,10 -6,10 -3,74 33,21 33,71 32,89 33,80 33,41 4,53
-Pengadaan Listrik dan Gas 4,60 -1,29 3,88 0,10 1,79 0,12 0,11 0,12 0,12 0,12 5,12
-Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 3,04 1,15 2,19 2,79 2,29 0,07 0,08 0,08 0,07 0,07 2,71
-Konstruksi 1,08 -5,85 -5,62 -4,40 -3,76 10,23 10,32 11,19 11,03 10,70 -0,06
-Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor 3,28 -10,33 -5,59 -2,27 -3,80 14,69 14,87 14,73 14,78 14,77 3,62
-Transportasi dan Pergudangan 3,03 -62,95 -37,68 -33,53 -33,15 2,47 2,47 2,19 2,64 2,44 51,13
-Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 3,98 -19,52 -7,34 -8,62 -7,98 3,25 3,26 3,16 3,40 3,27 9,61
-Informasi dan Komunikasi 11,27 18,79 17,65 14,82 15,65 6,17 6,23 6,28 6,29 6,25 4,78
-Jasa Keuangan dan Asuransi 8,93 1,50 0,32 -2,33 2,03 2,81 2,78 2,74 2,73 2,76 2,60
-Real Estate 3,82 -2,85 -1,07 -0,90 -0,28 1,94 1,91 1,89 1,94 1,92 4,29
-Jasa Perusahaan 5,35 -17,47 -10,66 -5,36 -7,19 0,39 0,38 0,37 0,38 0,38 2,92
-Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 1,56 -1,35 -0,58 -4,50 -1,31 2,44 2,71 2,23 2,46 2,46 -1,46
-Jasa Pendidikan 4,56 -0,76 -1,86 -2,48 -0,24 3,87 3,91 3,89 3,95 3,91 3,88
-Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 7,99 7,12 8,43 9,19 8,19 0,94 0,94 0,93 0,99 0,95 6,10
-Jasa lainnya 4,93 -18,70 -8,80 -8,81 -8,01 1,61 1,56 1,53 1,74 1,61 19,36
Berdasarkan Permintaan
-Konsumsi Rumah Tangga 3,46 -4,75 -1,89 -2,38 -1,42 -1,97 4,79 1,75 2,91 1,82 4,30
-Konsumsi LNPRT -1,88 -5,41 -1,63 -2,88 -2,98 0,58 0,29 2,50 1,67 1,25 3,30
-Konsumsi Pemerintah 2,89 -7,14 -0,23 -8,41 -4,30 0,05 8,27 -3,73 -0,17 0,83 -1,22
-PMTB 0,16 -11,94 -10,06 -5,64 -6,98 -0,15 11,02 9,79 7,12 6,86 -0,24
-Ekspor Luar Negeri 5,02 -9,13 -16,68 -8,89 -7,90 8,41 28,12 27,64 55,43 29,14 28,23
-Impor Luar Negeri 1,16 -28,96 -16,61 -25,61 -17,65 -2,18 69,77 24,89 46,55 31,29 12,73
-Net Ekspor Antardaerah -0,93 -34,89 -15,00 -45,42 -23,13 9,24 91,24 6,39 20,69 29,81 12,43
-Perubahan Inventori 13,89 75,43 89,62 -54,11 86,70 -60,92 -52,93 -48,71 -343,72 -31,32 54,81
*MULAI TAHUN 20120 PERHITUNGAN IHK MENGGUNAKAN SBH 2018
SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH
Laporan Perekonomian
PROVINSI JAWA TENGAH xv
Perbankan **)
Dana Pihak Ketiga (Rp Triliun) 310,74 324,09 343,89 341,04 341,04 345,44 354.44 357.39 371,70 371,70 369,11
-Giro 40,75 45,25 46,79 42,20 42,20 47,56 48.24 51.89 52,66 52,66 57,91
-Tabungan 166,91 172,11 180,39 188,90 188,90 185,60 193.95 197.19 208,64 208,64 206,02
-Deposito 103,08 106,72 116,71 109,93 109,93 112,28 112.25 108.25 110,40 110,40 105,17
Kredit (Rp Triliun) 300,57 295,46 301,06 304,35 304,35 307,07 309.96 312.44 319,70 319,70 328,18
-Modal Kerja 160,80 157,68 162,59 165,99 165,99 168,15 169.91 173.49 176,70 176,70 180,11
-Investasi 51,22 49,84 49,42 48,17 48,17 48,69 49.06 46.98 49,78 49,78 55,11
-Konsumsi 88,55 87,94 89,04 90,20 90,20 90,18 90.99 91.97 93,22 93,22 92,95
Loan to Deposit ratio (%) 96,73 91,17 87,54 89,24 89,24 88,88 87.45 87.43 86,01 86,01 88,91
NPL Gross (%) 4,80 5,20 4,97 4,63 4,63 4,96 4.97 5.55 5,05 5,05 4,91
**DATA PERBANKAN MERUPAKAN DATA BANK UMUM YANG ADA DI JAWA TENGAH (LOKASI BANK PELAPOR)
C. Sistem Pembayaran
2020 2021 2022
SISTEM PEMBAYARAN 2020 2021
I II III IV I II III IV I
Transaksi Kliring
- Rata-rata Harian Nominal Transaksi (Rp Miliar) 636 568 579 683 616 639 617 601 665 631 602
- Rata-rata Harian Volume Transaksi (Lembar) 15.077 14.033 14.058 17.114 15.070 14.602 14.899 14.088 15.931 14.880 13.216
-Inflow 24,38 23,60 19,76 17,13 60,50 50,73 24,51 8,87 11,00 95,11 23,76
-Outflow 12,44 21,01 17,10 21,79 59,91 12,33 24,46 9,36 14,47 60,62 13,29
RINGKASAN
EKSEKUTIF
Laporan Perekonomian
xx PROVINSI JAWA TENGAH
Pertumbuhan Ekonomi
Perekonomian Jawa Tengah pada triwulan I 2022 tumbuh 5,16%
(yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Nasional yang sebesar
5,01% (yoy), namun melambat dibandingkan triwulan sebelumnya
(5,42%; yoy). Meskipun melambat, namun pertumbuhan positif
tersebut mengindikasikan bahwa pemulihan ekonomi Jawa Tengah
masih terus berlanjut. Berdasarkan sisi pengeluaran, sumber
pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah didorong oleh konsumsi Rumah
Tangga (RT) dan ekspor luar negeri. Sementara dari sisi lapangan
usaha (LU), sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi ditopang oleh
industri pengolahan, pertanian, serta transportasi dan pergudangan.
dari Prompt Manufacturing Index (PMI) Jawa Tengah triwulan I kesehatan yang handal, perlindungan sosial yang adaptif,
2022 yang tetap dalam fase ekspansif. LU pertanian tumbuh infrastruktur pendukung transformasi ekonomi, serta reformasi
sebesar 4,67% (yoy), didorong oleh peningkatan panen tabama institusional; Keempat, memperkuat fiskal yang komprehensif
(tanaman bahan makanan) pada periode laporan. Lebih lanjut, melalui reformasi perpajakan; Kelima, menjaga pelaksanaan
kinerja LU transportasi dan pergudangan juga tumbuh tinggi APBN 2022 berjalan optimal sebagai pondasi konsolidasi fiskal
(51,13%; yoy) didorong oleh peningkatan aktivitas perdagangan di tahun 2023.
dan mobilitas masyarakat pada akhir triwulan I 2022.
Perkembangan Inflasi Daerah
Pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi tertahan oleh kinerja LU
Inflasi Provinsi Jawa Tengah triwulan I 2022 tercatat sebesar
konstruksi yang mengalami kontraksi 0,06% (yoy). Penurunan
2,42% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya.
tersebut juga tercermin dari realisasi pengadaan semen di Jawa
Capaian tersebut juga sejalan dengan peningkatan realisasi di
Tengah yang pada triwulan I 2022 turun 0,47% (yoy). Secara
tingkat nasional yang tercatat sebesar 2,64% (yoy). Seluruh kota
umum, penurunan kinerja LU konstruksi sejalan dengan proyek
pantauan inflasi di Jawa Tengah mencatatkan kenaikan inflasi
konstruksi pemerintah yang baru memasuki tahap persiapan
dengan kenaikan tertinggi terjadi di Kota Cilacap. Kenaikan
dan administrasi pengadaaan di awal tahun.
tekanan inflasi pada triwulan laporan terutama didorong oleh
Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau; Kelompok
Keuangan Pemerintah Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya; serta Kelompok
Postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Lainnya. Tekanan
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tahun 2022 mengalami harga pada komoditas bahan pangan utama yang termasuk
penurunan seiring dengan berlanjutnya kebijakan rasionalisasi dalam Subkelompok Makanan terutama didorong oleh
dan refocusing anggaran pemerintah. Secara umum, nominal peningkatan harga komoditas internasional yang berdampak
anggaran pendapatan tahun 2022 menurun 9,53% (yoy) pada kenaikan harga produk turunannya di dalam negeri.
dibandingkan 2021. Penurunan anggaran pendapatan terutama
Inflasi Jawa Tengah pada triwulan II 2022 diperkirakan masih
berasal dari dana perimbangan yang menurun sebesar Rp3,8
akan meningkat. Dari sisi internal, peningkatan tersebut
triliun atau 32,59% (yoy). Sejalan dengan itu pada lain-lain PAD
diperkirakan bersumber dari Kelompok Makanan, Minuman, dan
yang sah juga mengalami penurunan anggaran sebesar Rp44
Tembakau serta Kelompok Transportasi. Kenaikan tekanan
miliar atau 64,71%; yoy.
inflasi diperkirakan bersumber dari sisi eksternal sejalan dengan
Anggaran belanja daerah juga menurun sebesar 10,58% (yoy) kenaikan harga komoditas dan pangan didorong oleh
menjadi sebesar Rp24,54 triliun pada tahun 2022. Penurunan ketidakpastian global akibat berlanjutnya perang antara Rusia
anggaran belanja utamanya didorong oleh belanja operasi dan dan Ukraina.
belanja tidak terduga. Belanja operasi menurun sebesar 21,56%
atau menjadi Rp13,9 triliun. Penurunan anggaran belanja Stabilitas Keuangan Daerah,
operasi bersumber dari penurunan belanja barang dan jasa Pengembangan Akses Keuangan,
serta belanja hibah. dan UMKM
Selanjutnya secara kumulatif tahun 2022, anggaran belanja Stabilitas sistem keuangan Jawa Tengah pada triwulan I 2022
APBN yang dialokasikan di Provinsi Jawa Tengah sebesar membaik dibandingkan triwulan IV 2021. Hal ini tercermin
Rp54,84 triliun, dianggarkan untuk 3 (tiga) fungsi utama yaitu antara lain dari peningkatan kredit baik secara growth maupun
pelayanan umum (36,9%), ekonomi (14,5%), dan pendidikan nominal, Loan to Deposit Ratio (LDR) yang masih berada dalam
(17,2%). Hal ini sejalan dengan tema kebijakan fiskal 2022 yaitu threshold ideal (80-90%), serta penurunan rasio Non Performing
pemulihan ekonomi dan reformasi struktural, dengan fokus Loan (NPL) pada triwulan laporan. Berdasarkan jenis
kebijakan fiskal 2022, yaitu: pertama, melanjutkan akselerasi penggunaan, perbaikan kredit didorong oleh kredit modal kerja
penanganan Covid-19; Kedua, menjaga resilience, survival, dan (tumbuh 7,12%; yoy). Sementara secara sektoral, peningkatan
akselerasi recovery; Ketiga, menjaga momentum reformasi kredit didorong oleh sektor Perdagangan Besar dan Eceran
struktural untuk peningkatan daya saing melalui penguatan (tumbuh 7,73%; yoy), serta sektor Pertanian (tumbuh 26,56%;
Sumber Daya Manusia yang unggul dan berintegritas, sistem yoy).
Laporan Perekonomian
xxii PROVINSI JAWA TENGAH
Penyaluran kredit perbankan kepada sektor korporasi Perlambatan transaksi kliring tersebut seiring dengan kebijakan
meningkat. Nominal penyaluran kredit perbankan Jawa Tengah pembatasan aktivitas dan mobilitas pada pertengahan triwulan I
kepada sektor Korporasi pada triwulan I 2022 mencapai 2022 akibat peningkatan persebaran Covid-19 varian omicron.
Rp73,17 triliun atau tumbuh sebesar 3,51% (yoy), lebih baik
dibanding triwulan IV 2021 (-0,24%, yoy). Berdasarkan jenis Transaksi menggunakan BI-RTGS pada triwulan laporan
penggunaan, peningkatan didorong oleh kredit investasi mencapai Rp152,77 triliun, atau turun 18,41% (yoy), lebih rendah
korporasi (tumbuh 13,56%; yoy). Sementara secara sektoral, dibanding triwulan IV 2021 yang tumbuh sebesar 27,94% (yoy).
peningkatan kredit korporasi Jawa Tengah didorong oleh sektor Penurunan transaksi RT G S tersebut sejalan dengan
Konstruksi (tumbuh 21,49%; yoy) dan Perdagangan Besar perlambatan kinerja industri pengolahan dan perdagangan pada
Eceran (tumbuh 0,10%; yoy). triwulan ini. Hal ini juga tercermin pada penurunan SBT kegiatan
usaha hasil SKDU pada triwulan I 2022.
Sementara dari sektor rumah tangga, penyaluran kredit
konsumsi rumah tangga di Jawa Tengah melambat. Pada Lebih lanjut, pertumbuhan transaksi pembayaran dengan Alat
triwulan I 2022, kredit rumah tangga tumbuh 3,08% (yoy), lebih Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) di Jawa Tengah
rendah dibandingkan triwulan sebelumnya (3,35%; yoy). terpantau menurun untuk transaksi kartu kredit, sedangkan
Perlambatan tersebut dipengaruhi oleh kredit kendaraan transaksi kartu debet meningkat. Transaksi pembayaran
bermotor (KKB) yang terkontraksi 4,66% (yoy) dan kredit menggunakan kartu kredit pada triwulan I 2022 terkontraksi
konsumsi kategori lainnya yang terkontraksi 1,90% (yoy). 4,57% (yoy), turun dibandingkan triwulan sebelumnya yang
Meskipun melambat, kredit konsumsi masih tumbuh positif, tumbuh sebesar 25,09% (yoy). Sementara transaksi kartu debet
didorong oleh perbaikan kredit pemilikan rumah (KPR) dan pada triwulan I 2022 tumbuh 38,33% (yoy), lebih tinggi
yoy). Secara sektoral, peningkatan kredit UMKM didorong oleh Indonesia di Jawa Tengah pada triwulan I 2022 mengalami net
sektor Perdagangan Besar dan Eceran (tumbuh 20,80%; yoy) inflow sebesar Rp10,48 triliun. Tingginya aliran inflow di Jawa
serta Pertanian (tumbuh 36,65%; yoy). Kinerja positif penyaluran Tengah pada triwulan I 2022 tersebut diindikasi karena
kredit UMKM juga didorong oleh subsidi bunga pinjaman Kredit berakhirnya perayaan natal dan tahun baru sehingga
Usaha Rakyat (KUR) sebesar 3% yang diperpanjang hingga mengurangi kebutuhan akan uang tunai. Akibatnya, aliran uang
Desember 2022. Bank Indonesia senantiasa mendorong kartal yang sempat meningkat di masyarakat pada triwulan IV
peningkatan akses keuangan UMKM untuk meningkatkan 2021, kembali masuk ke perbankan.
pengangguran turun dari 5,96% (Februari 2021) menjadi 5,75% tinggi juga didorong oleh faktor eksternal. Kenaikan harga
(Februari 2022). komoditas global masih akan berlanjut sebagai dampak dari
perang Rusia dan Ukraina. Perang Rusia dan Ukraina berdampak
Pada triwulan I 2022, kondisi tenaga kerja di Jawa Tengah mulai pada terganggunya supply bahan pangan global. Meski demikian,
membaik. Berdasarkan Survei Konsumen Bank Indonesia, kondisi Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID)
ketenagakerjaan di Jawa Tengah pada triwulan I 2022 sudah Provinsi Jawa Tengah sudah mempersiapkan berbagai program
mulai membaik dan berada pada posisi optimis, ditunjukkan oleh pengendalian inflasi di tahun 2022.
indeks ketersediaan lapangan kerja yang berada pada 105,86.
Kondisi ini jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu dengan nilai
indeks yang hanya berada pada kisaran 54,68. Hal serupa juga
terjadi pada indeks penghasilan yang membaik dari nilai indeks
85,99 menjadi 111,23 pada triwulan I 2022.
Perekonomian Jawa Tengah pada triwulan I 2022 tumbuh 5,16% (yoy). Dari sisi
pengeluaran, sumber pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang terbesar adalah
ekspor luar negeri dan konsumsi rumah tangga didorong oleh persebaran COVID-19
yang terkendali, peningkatan pencapaian vaksinasi dosis lengkap, dan percepatan
vaksin booster. Sementara itu, sektor lain seperti konsumsi pemerintah dan investasi
terkontraksi. Kontraksi konsumsi pemerintah disebabkan oleh persyaratan penyaluran
dana pemerintah pusat yang belum terpenuhi pada triwulan I 2022. Sementara itu,
perlambatan investasi antara lain disebabkan oleh kendala pembebasan lahan
pembangunan proyek strategis nasional (PSN) seperti tol Semarang-Demak dan tol
Solo-Yogya-Kulon Progo.
Dari sisi lapangan usaha (LU), sumber pertumbuhan terbesar PDRB triwulan I 2022
berasal dari LU Industri Pengolahan serta transportasi dan pergudangan. Kondisi
COVID-19 yang terkendali dan dukungan kebijakan Pemerintah dalam menjaga
permintaan domestik turut mendorong pemulihan kinerja kedua lapangan usaha
tersebut. Sementara itu, LU konstruksi terkontraksi pada triwulan I 2022, sejalan
dengan proyek pemerintah yang baru memasuki tahap persiapan dan administrasi
pengadaaan di awal tahun.
Laporan Perekonomian
2 PROVINSI JAWA TENGAH
Perekonomian Jawa Tengah pada triwulan I 2021 tumbuh 5,16% tangga dan ekspor luar negeri yang tumbuh masing-masing
(yoy), lebih tinggi dibandingkan perekonomian Nasional (5,01%, sebesar 4,30% (yoy) dan 28,23% (yoy). Konsumsi rumah tangga
yoy), namun melambat dibanding triwulan sebelumnya (5,42%, sebagai kontributor terbesar perekonomian Jawa Tengah
yoy). Meskipun melambat, namun pertumbuhan positif tersebut tumbuh 4,30% (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang
mengindikasikan bahwa pemulihan ekonomi Jawa Tengah masih sebesar 2,91% (yoy), didorong oleh persebaran COVID-19 yang
terus berlanjut. Sementara itu, secara triwulanan Produk terkendali, peningkatan pencapaian vaksinasi dosis lengkap, dan
Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Tengah tumbuh 1,75% percepatan vaksin booster.
(qtq), meningkat dibandingkan 0,67% (qtq) pada triwulan
sebelumnya. Selain itu, peningkatan PDRB juga didorong oleh kinerja ekspor
luar negeri Jawa Tengah yang tumbuh 28,23% (yoy) meskipun
Pertumbuhan positif ekonomi di Jawa Tengah sejalan dengan melambat dari triwulan IV 2021. Pertumbuhan ekspor sejalan
perbaikan perekonomian nasional dan kawasan Jawa.
dengan kinerja ekspor non-migas yang tumbuh 30,37% (yoy) pada
Pertumbuhan ekonomi tertinggi di pulau Jawa terjadi di Jawa
triwulan I 2022, terutama didorong oleh ekspor alas kaki.
Barat (5,61%; yoy) dan terendah di DI Yogyakarta (2,91%; yoy).
Sementara itu, konsumsi pemerintah terkontraksi sebesar 1,22%
Berdasarkan kontribusi, Jawa Tengah menyumbang 8,98%
(yoy), lebih rendah dari triwulan IV 2021 yang sebesar -0,17%
terhadap perekonomian Nasional atau 14,53% terhadap
(yoy). Kontraksi tersebut dipengaruhi oleh persyaratan penyaluran
perekonomian Jawa, dan menjadi provinsi penyumbang keempat
dana pemerintah pusat yang belum terpenuhi pada triwulan I
terbesar dalam perekonomian nasional maupun kawasan Jawa,
2022. Selanjutnya, investasi terkontraksi sebesar 0,24% (yoy),
setelah DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
turun dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 7,12% (yoy). Hal
Dari sisi pengeluaran, seluruh komponen utama PDRB tumbuh tersebut antara lain disebabkan oleh kendala pembebasan lahan
meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya, kecuali investasi pembangunan proyek strategis nasional (PSN) seperti tol
dan konsumsi pemerintah. Peningkatan pertumbuhan ekonomi Semarang-Demak dan tol Solo-Yogya-Kulon Progo.
pada triwulan I 2022 terutama bersumber dari konsumsi rumah
Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah Grafik 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah, Jawa, dan Nasional
8 % 10,0 %YOY
6 8,0
4 6,0
4,0
2
2,0
0
0,0
-2
-2,0
-4 -4,0
-6 -6,0
-8 -8,0
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
1. Perkembangan Ekonomi Jawa Tengah diambil dari Berita Resmi Statistik (BRS) Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah dengan
menggunakan tahun dasar 2010 berbasis SNA 2008 yang dikeluarkan BPS Provinsi Jawa Tengah. Apabila terdapat perbedaan angka
pertumbuhan tahunan yang tertera pada BRS periode saat ini dengan perhitungan ADHK periode sebelumnya, yang menjadi acuan dalam
penulisan LPP adalah angka PDRB ADHK berdasarkan BRS pada saat periode terkini. Hal ini dimungkinkan mengingat besaran PDRB
tahun 2020 dan 2019 masih bersifat sementara.
Laporan Perekonomian
PROVINSI JAWA TENGAH 3
Grafik 1.4 Pertumbuhan Tahunan Kredit Perbankan dan Pertumbuhan Grafik 1.5 Pertumbuhan Tahunan Outflow Uang Kartal, Rata-Rata
Ekonomi Perputaran Kliring Harian, dan Pertumbuhan Ekonomi
16 %, YOY %, YOY 7 120 %, YOY %, YOY 10
6 9
100 8
5 7
12 4 80
6
3 60 5
2 4
8 1 40 3
0 20 2
1
4 -1 0 0
-2 -1
-3 -20 -2
-4 -40 -3
0 -4
-5 -5
-6 -60
-6
-4 -7 -80 -7
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
KREDIT PERBANKAN PDRB-SKALA KANAN NPL-SKALA KANAN INFLOW UANG KARTAL PDRB-SKALA KANAN NILAI RATA-RATA PERPUTARAN KLIRING HARIAN
SUMBER: BANK INDONESIA, BPS PROVINSI JAWA TENGAH, DIOLAH SUMBER: BANK INDONESIA, BPS PROVINSI JAWA TENGAH, DIOLAH
Dari sisi lapangan usaha (LU), pertumbuhan ekonomi ditopang 1.1.1 Perkembangan Ekonomi Sisi Pengeluaran
oleh LU industri pengolahan, pertanian, serta transportasi. LU Berdasarkan sisi pengeluaran, seluruh komponen utama PDRB
industri pengolahan tumbuh 4,53% (yoy), meski lebih rendah Jawa Tengah mengalami peningkatan per tumbuhan
dibanding triwulan sebelumnya yang sebesar 6,00% (yoy). dibandingkan triwulan sebelumnya kecuali investasi dan
Kondisi COVID-19 yang terkendali dan dukungan kebijakan konsumsi pemerintah. Meskipun melambat, namun sumber
Pemerintah dalam menjaga permintaan domestik turut utama pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada triwulan I 2022
mendorong pemulihan kinerja industri pengolahan di Jawa adalah ekspor luar negeri, diikuti konsumsi rumah tangga dengan
Tengah. Sementara itu, kinerja LU pertanian meningkat dari 2,96% andil terhadap PDRB masing-masing sebesar 2,80% dan 2,53%.
(yoy) pada triwulan IV 2021 menjadi 4,67% (yoy). Hal ini didorong Pertumbuhan ekspor luar negeri didorong oleh peningkatan
oleh peningkatan panen tabama (tanaman bahan makanan) pada ekspor alas kaki ke Asia terutama Jepang dan China seiring
periode laporan. Lebih lanjut, kinerja LU transportasi dan dengan event olahraga SEA Games.
pergudangan juga tumbuh tinggi (51,13%; yoy) didorong oleh
peningkatan aktivitas perdagangan dan mobilitas masyarakat
pada akhir triwulan I 2022.
Tabel 1.2 PDRB Provinsi Jawa Tengah ADHB menurut Pengeluaran (Rp Miliar)
Konsumsi LNPRT 4.020 4.046 3.957 4.042 16.065 4.086 4.180 4.230 4.289 16.785 4.491
Konsumsi Pemerintah 17.192 22.036 25.909 33.828 98.966 17.015 24.071 25.209 35.679 101.975 16.905
Investasi 105.421 96.784 106.451 109.158 417.815 105.786 108.467 119.126 117.913 451.293 108.883
Ekspor Luar Negeri 32.628 25.644 32.155 27.907 118.335 36.543 35.086 41.609 45.583 158.821 47.684
Impor Luar Negeri 46.149 31.283 39.251 40.474 157.157 45.064 50.559 48.780 60.309 204.713 53.752
Net Ekspor Antardaerah 10.669 3.084 3.671 1.583 19.006 14.951 12.723 1.550 1.006 30.230 24.474
Perubahan Inventori 8.432 5.355 5.655 -6.645 12.797 2.211 3.266 3.299 3.161 11.936 3.646
PDRB 341.566 324.552 343.985 337.820 1.347.923 346.432 350.540 359.481 364.347 1.420.800 375.952
*ANGKA SEMENTARA **ANGKA SANGAT SEMENTARA
SUMBER : BPS PROVINSI JAWA TENGAH, DIOLAH
Laporan Perekonomian
4 PROVINSI JAWA TENGAH
Tabel 1.3 PDRB Provinsi Jawa Tengah ADHK 2010 menurut Pengeluaran (Rp Miliar)
Konsumsi LNPRT 2.544 2.571 2.522 2.560 10.198 2.559 2.579 2.585 2.603 10.326 2.643
Konsumsi Pemerintah 10.589 13.455 15.367 21.620 61.031 10.594 14.568 14.793 21.583 61.539 10.464
Investasi 70.554 64.471 70.688 72.312 278.025 70.450 71.576 77.607 77.459 297.092 70.284
Ekspor Luar Negeri 22.399 18.011 21.853 19.617 81.881 24.282 23.076 27.894 30.491 105.743 31.136
Impor Luar Negeri 33.111 22.437 26.836 27.285 109.669 32.389 38.093 33.514 39.986 143.981 36.511
Net Ekspor Antardaerah 21.252 13.282 12.799 8.654 55.986 23.216 25.399 13.616 10.444 72.675 26.101
Perubahan Inventori 4.815 5.103 4.966 -1.085 13.797 1.882 2.402 2.547 2.645 9.476 2.913
PDRB 246.403 233.681 244.900 240.242 965.226 245.058 247.404 251.581 253.273 997.317 257.707
*ANGKA SEMENTARA **ANGKA SANGAT SEMENTARA
SUMBER : BPS PROVINSI JAWA TENGAH, DIOLAH
Tabel 1.4 Pertumbuhan Tahunan PDRB Provinsi Jawa Tengah menurut Pengeluaran (%, YOY)
Konsumsi LNPRT -1,88 -5,41 -2,98 -4,51 -3,72 0,58 0,29 2,50 1,67 1,25 3,30
Konsumsi Pemerintah 2,89 -4,21 -1,38 -8,82 -4,09 0,05 8,27 -3,73 -0,17 0,83 -1,22
Investasi 0,16 -11,94 -10,06 -5,64 -6,98 -0,15 11,02 9,79 7,12 6,86 -0,24
Ekspor Luar Negeri 5,02 -9,13 -16,68 -8,89 -7,90 8,41 28,12 27,64 55,43 29,14 28,23
Impor Luar Negeri 1,16 -28,96 -16,61 -25,61 -17,65 -2,18 69,77 24,89 46,55 31,29 12,73
Net Ekspor Antardaerah -1,78 -37,11 -12,70 -44,59 -23,34 9,24 91,24 6,39 20,69 29,81 12,43
Perubahan Inventori 13,89 75,43 89,62 -54,11 86,70 -60,92 -52,93 -48,71 -343,72 -31,32 54,81
PDRB 2,57 -5,93 -3,73 -3,32 -2,65 -0,55 5,87 2,73 5,42 3,32 5,16
*ANGKA SEMENTARA **ANGKA SANGAT SEMENTARA
SUMBER : BPS PROVINSI JAWA TENGAH, DIOLAH
Grafik 1.6 Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga Grafik 1.7 Perkembangan Inflasi dan Pertumbuhan Konsumsi Rumah
Tangga
6 % 6 %, YOY INDEKS 106
5
4 4 104
3
2 2 102
1
0
- 100
-1
-2
-3 (2) 98
-4
-5 (4) 96
-6
-7 (6) 94
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
PERTUMBUHAN TRIWULANAN (QTQ) PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY) INFLASI PDRB KONS. RT NTP
SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH, DIOLAH
2. Kontributor utama perekonomian Jawa Tengah dari sisi permintaan adalah konsumsi RT
(pangsa 58,45%), PMTB atau investasi (pangsa 30,58%), impor luar negeri (pangsa
15,79%), ekspor luar negeri (pangsa 12,04%) dan net ekspor antar daerah (pangsa 4,12%).
Laporan Perekonomian
PROVINSI JAWA TENGAH 5
Grafik 1.8 Pergerakan Masyarakat di Pusat Perbelanjaan Grafik 1.9 Pergerakan Masyarakat di Perkantoran dan Rumah
50 40
40
30
30
20 20
10
0 10
-10 0
-20
-30 -10
-40
-20
-50
-60 -30
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3
2021 2022 2021 2022
RETAIL & RECREATION GROCERY & PHARMACY PARKS PERKANTORAN TEMPAT TINGGAL
Grafik 1.10 Indeks Keyakinan Konsumen Grafik 1.11 Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini
150 140
120
130 OPTIMIS
100
110 OPTIMIS
PESIMIS
80
90 PESIMIS
60
70 40
50 20
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
konsumsi rumah tangga seiring dengan pelonggaran kebijakan lapangan kerja pada triwulan I 2022 juga meningkat menjadi
PPKM, yang menyebabkan peningkatan kembali mobilitas 105,86 dari triwulan sebelumnya sebesar 100,72, sehingga
masyarakat terutama pada pusat perbelanjaan, taman kota, menurunkan tingkat pengangguran di Jawa Tengah.
tempat rekreasi dan restoran, serta perkantoran.
Stimulus fiskal pemerintah merupakan salah satu faktor yang
Peningkatan konsumsi rumah tangga juga tercermin dari hasil mampu mendorong peningkatan kinerja konsumsi rumah
Survei Konsumen Bank Indonesia yang menunjukkan tingkat tangga, diantaranya bantuan sosial berupa kebutuhan pokok dan
keyakinan konsumen berada pada level optimis. Indeks bantuan tunai. Selain itu, relaksasi pajak penjualan atas barang
Keyakinan Konsumen (IKK) pada triwulan I 2022 mencapai mewah (PPnBM) untuk kendaraan low cost green car (LCGC)
123,403, walaupun menurun dibandingkan IKK triwulan IV 2021 sebesar 100% dan non LCGC sebesar 50% dan Insentif Pajak
(124,69). Optimisme konsumen tersebut juga tercermin pada Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (P P N DT P)
indeks kondisi ekonomi saat ini (IKE) sebesar 104,25, lebih tinggi pembelian properti sebesar 50% hingga Juni 2022, juga mampu
dibanding triwulan sebelumnya 102,55. Indeks ketersediaan mendorong konsumsi rumah tangga.
Grafik 1.12 Perkembangan Kredit Konsumsi, DPK Perorangan, dan Grafik 1.13 Perkembangan Kredit Konsumsi berdasarkan Jenis Konsumsi
Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga
20 %, YOY %, YOY 6 30 %, YOY
5
4 20
15
3
10
2
10 1 0
0
5 -1 -10
-2
-20
-3
- -4 -30
-5
(5) -6 -40
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
KREDIT KONSUMSI PDRB KONSUMSI - SKALA KANAN DPK PERORANGAN KKB KPR KMG
3. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) dan Indeks Ekspektasi
Ekonomi dinyatakan pesimis jika nilainya <100.
Laporan Perekonomian
6 PROVINSI JAWA TENGAH
Grafik 1.14 Pertumbuhan Konsumsi LNPRT Grafik 1.15 Pertumbuhan Konsumsi Pemerintah
20 %, YOY 15 % % 80
60
10
40
10 5
20
0 0
-20
0 -5
-40
-10
-60
-10 -15 -80
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
PERTUMBUHAN TRIWULANAN (QTQ) PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY) PERTUMBUHAN TRIWULANAN (QTQ) - SKALA KANAN PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY)
SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH, DIOLAH SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH, DIOLAH
Pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang semakin dana alokasi khusus (DAK), dana bagi hasil (DBH) yang belum
meningkat, seiring dengan peningkatan kredit konsumsi pada optimal dan persyaratan penyaluran dana pemerintah pusat yang
triwulan I 2022 menjadi 3,66% (yoy) dari triwulan sebelumnya belum terpenuhi sehingga pemerintah daerah menggunakan
sebesar 2,31% (yoy). Peningkatan kredit tersebut didorong oleh saldo anggaran lebih.
kredit kepemilikan rumah (KPR) dan kredit multiguna (KMG).
Realisasi belanja barang dan belanja modal terkontraksi
Selain itu, kredit kendaraan bermotor (KKB) juga meningkat pada
masing-masing sebesar 13,48% (yoy) dan 51,94% (yoy) pada
triwulan I 2022 meski belum kembali pada kondisi normal seiring
triwulan I 2022, lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang
dengan perpanjangan insentif pemerintah pada penjualan
sebesar 4,73% (yoy) dan 19,82% (yoy). Hal tersebut seiring
kendaraan bermotor hingga Juni 2022.
dengan proses pengadaan di K/L dan Pemda yang masih dalam
Sementara itu, konsumsi lembaga nonprofit yang melayani proses pengadaan di awal tahun.
rumah tangga (LNPRT) pada triwulan I 2022 tumbuh 3,30%
(yoy). Peningkatan konsumsi LNPRT seiring dengan dinamika 1.1.1.2 Investasi
kegiatan organisasi kemasyarakatan dan peningkatan aktivitas Kinerja investasi yang tercermin dari Pembentukan Modal Tetap
Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) pada Bruto (PMTB) terkontraksi sebesar 0,24% (yoy), lebih rendah
triwulan I 2022 karena pelonggaran PPKM. dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 7,12% (yoy).
Perlambatan investasi antara lain disebabkan oleh terkendalanya
Konsumsi Pemerintah pembebasan lahan pembangunan proyek strategis nasional
Berbeda dengan kinerja konsumsi rumah tangga dan LNPRT, (PSN) seperti tol Semarang-Demak dan tol Solo-Yogya-Kulon
pertumbuhan konsumsi pemerintah pada triwulan I 2022 Progo dan penyelesaian status tanah musnah (tanah terabrasi)
terkontraksi 1,22% (yoy), lebih rendah dari triwulan IV 2021 disekitar proyek. Dari sektor swasta, penurunan kinerja investasi
(-0,17%, yoy). Hal tersebut sesuai dengan pola realisasi anggaran juga tercermin dari penurunan likert scale (LS) investasi dari 0,91
pemerintah yang relatif rendah pada awal tahun, dan sejalan pada triwulan IV 2021 menjadi 0,82 pada triwulan I 2022.
dengan konsolidasi anggaran yang masih berlangsung pada Mayoritas sektor swasta hanya melakukan investasi rutin berupa
triwulan I 2022. Selain itu, pertumbuhan konsumsi pemerintah maintenance mesin sebagai upaya untuk tetap menjaga kualitas
yang terkontraksi juga seiring dengan penurunan giro pemerintah produk.
yang disebabkan oleh penyaluran dana alokasi umum (DAU),
Grafik 1.16 Pertumbuhan Realisasi Belanja Pemerintah Provinsi Grafik 1. 17 Pertumbuhan Konsumsi Pemerintah
Jawa Tengah
100 %, YOY 40 % % 15
80 30 10
60
20
5
40
10
20 0
0
0
-5
-10
-20
-20 -10
-40
-60 -30 -15
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
APBN-BELANJA PEGAWAI APBN-BELANJA BARANG GIRO SEKTOR PEMERINTAH PDRB KONSUMSI PEMERINTAH - SKALA KANAN
SUMBER: BIRO KEUANGAN PROVINSI JAWA TENGAH, DIOLAH SUMBER: LAPORAN BANK UMUM, BPS PROVINSI JAWA TENGAH, DIOLAH
Laporan Perekonomian
PROVINSI JAWA TENGAH 7
Grafik 1.18 Pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto Grafik 1.21 Realisasi Penanaman Modal Asing dan Dalam Negeri
15 % 2000 %,YOY
10 1500
5
1000
-
500
(5)
(10) 0
(15) -500
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH SUMBER: BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL, DIOLAH
Grafik 1.19 Perkembangan SBT Realisasi Investasi (SKDU) dan Grafik 1.22 Pertumbuhan PDRB Investasi, PDRB Konstruksi, dan
Pertumbuhan PDRB Investasi Konsumsi Semen
30 %, SBT %, YOY 12 35 %, YOY
25 30
11 25
20
20
15 10 15
10 10
9
5 5
0 8 0
-5
-5
7 -10
-10 -15
-15 6 -20
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
2018 2019 2020 2021 2019 2020 2021 2022
SBT REALISASI INVESTASI (SKDU) PMTB - SKALA KANAN PDRB INVESTASI PDRB KONSTRUKSI KONSUMSI SEMEN
SUMBER: BANK INDONESIA, BPS PROVINSI JAWA TENGAH, DIOLAH SUMBER: ASI, BPS PROVINSI JAWA TENGAH
Grafik 1.20 Perkembangan SBT Realisasi Investasi Berdasarkan Sektor Grafik 1.23 Pertumbuhan Kredit Investasi dan Suku Bunga Kredit Investasi
Usaha (hasil SKDU)
7 %,SBT 30 %,YOY % 12
6
25
5 11
4 20
3 15 10
2
1 10
0 9
5
-1
-2 0 8
-3 -5
7
AKOMODASI DAN
PERTAMBANGAN
INFORMASI DAN
-10
TRANSPORTASI
PERDAGANGAN
PENGOLAHAN
KONSTRUKSI
KOMUNIKASI
PENGADAAN
PERTANIAN
-15
RESTORAN
6
INDUSTRI
LISTRIK
TRIWULAN VI 2021 TRIWULAN I 2022 RRT SUKU BUNGA KREDIT INVESTASI - SKALA KANAN KREDIT INVESTASI
Penurunan kinerja investasi juga terkonfirmasi dari realisasi terkendali dan pemberlakukan pelonggaran pembatasan oleh
belanja modal APBN di provinsi Jawa Tengah pada triwulan I Pemerintah. Beberapa daerah di Jawa Tengah yang menjadi
2022 yang terkontraksi sebesar 51,94% (yoy), lebih rendah dari tujuan utama investasi antara lain, Semarang, Jepara, Batang,
triwulan lalu (19,82%, yoy). Pertumbuhan investasi bangunan Kendal, Temanggung, Grobogan, Batang, Demak, dan Cilacap.
yang belum terlalu kuat pada awal tahun juga tercermin dari data
penjualan semen di Jawa Tengah yang mengalami kontraksi Walaupun kinerja investasi terkontraksi, namun pembiayaan
sebesar 0,47% (yoy) pada triwulan ini, berbalik arah dibanding kredit investasi di Jawa Tengah pada triwulan I 2022 meningkat
triwulan sebelumnya yang tumbuh 1,58% (yoy). 22,70% (yoy), lebih tinggi dari triwulan IV 2021 yang sebesar
21% (yoy). Untuk mendorong peningkatan kredit dalam rangka
Dari sisi investasi langsung, realisasi investasi pada triwulan I percepatan pemulihan ekonomi Jawa Tengah ke depan,
2022 mulai didominasi oleh penanaman modal asing (PMA) perbankan menjaga suku bunga investasi pada tren yang rendah.
sebesar USD 122,8 juta, atau tumbuh 121,95% (yoy). Hal Rata-rata tertimbang suku bunga kredit investasi saat ini relatif
tersebut didorong oleh penyebaran Covid-19 yang mulai stabil, yaitu sebesar 7,26%.
Laporan Perekonomian
8 PROVINSI JAWA TENGAH
tersebut seiring dengan normalisasi permintaan pasca Natal dan negeri nonmigas Jawa Tengah adalah alas kaki. Pada triwulan I
tahun baru (Nataru) dan disrupsi rantai pasok global. 2022, ekspor alas kaki tumbuh sebesar 83,13% (yoy), meningkat
dibanding triwulan sebelumnya yang sebesar 80,42% (yoy).
Grafik 1.24 Pertumbuhan PDRB Ekspor Luar Negeri Pertumbuhan yang tinggi tersebut didorong oleh peningkatan
ekspor ke Asia terutama China dan Jepang seiring dengan event
60 %
50 olah raga SEA Games 2022 yang kembali berlangsung.
40
Pertumbuhan ekspor alas kaki Jawa Tengah ke China dan Jepang
30
20 masing-masing sebesar 44,04% (yoy) dan 60,01% (yoy),
10
0
meningkat dari triwulan IV 2021 yang sebesar -30,29% (yoy) dan
-10 37,87% (yoy).
-20
-30
I II III IV I II III IV I II III IV I Sementara itu, ekspor TPT Jawa Tengah tumbuh sebesar
2019 2020 2021 2022
29,37% (yoy), melambat dibanding triwulan sebelumnya
PERTUMBUHAN TRIWULANAN (QTQ) PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY)
(47,93%; yoy). Perlambatan tersebut, seiring dengan penurunan
SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH
permintaan global terutama AmerikaSerikat pada produk textile
Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor Luar Negeri Jawa Tengah per Jenis yarns, fabrics, dan garmen. Hal tersebut tercermin pada retail
Komoditas sales index Amerika Serikat untuk pakaian yang tumbuh 17,88%
50 %,YOY %,YOY 5.000
40
(yoy), lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya (32,97%; yoy),
4.000
30 disebabkan oleh penurunan daya beli ditengah peningkatan inflasi
3.000
20
dan eskalasi tensi geopolitik Rusia-Ukraina di negara tersebut.
10 2.000
0
1.000
Sementara itu, seiring dengan kebijakan zero Covid-19 di China,
-10
0
terjadi limpahan order akibat perlambatan aktivitas industri
-20
-30 -1.000 negara tersebut7, khususnya ke Eropa. Hal tersebut tercermin dari
I II III IV I II III IV I II III IV I
ekspor TPT ke Eropa pada triwulan I 2022 sebesar 41,04% (yoy),
2019 2020 2021 2022
meningkat dibanding triwulan sebelumnya (27,18%; yoy). Namun
PERT. EKSPOR NONMIGAS PERT. EKSPOR NONMIGAS
4. Standard International Trade Classification kode 26,65 dan 84, pangsa terhadap total 6. Standard International Trade Classification kode 85, pangsa terhadap total ekspor Jawa
ekspor Jawa Tengah sebesar 40,43% pada triwulan IV 2021. Tengah sebesar 10,04% pada triwulan IV 2021.
5. Standard International Trade Classification kode 24,63 dan 82, pangsa terhadap total 7. Berdasarkan informasi Asosiasi Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), 2022
ekspor Jawa Tengah sebesar 19,88% pada triwulan IV 2021.
Laporan Perekonomian
PROVINSI JAWA TENGAH 9
persaingan harga dengan negara kompetitor (a.l. Bangladesh) Berdasarkan mitra dagang utama, negara tujuan ekspor Jawa
yang memiliki biaya produksi lebih rendah karena biaya tenaga Tengah untuk ekspor nonmigas masih didominasi oleh Amerika
kerja yang lebih murah. Selain itu, letak geografis negara tersebut Serikat, Eropa dan Jepang dengan pangsa masing-masing sebesar
juga lebih dekat dengan Eropa, sehingga memiliki biaya logistik 46,59%, 16,27%, dan 7,92%. Namun, pertumbuhan ekspor ketiga
negara tersebut pada triwulan I 2022 mengalami perlambatan.
yang lebih kompetitif.
Ekspor ke Amerika serikat melambat dari 82,86% (yoy) menjadi
Selain dua komoditas di atas, ekspor luar negeri non migas Jawa 55,60% (yoy) pada triwulan I 2022, demikian pula dengan ekspor ke
Tengah juga didorong oleh ekspor kayu dan barang dari kayu. Eropa (dari 37,20%, yoy menjadi 27,97%, yoy). Perlambatan tersebut
seiring dengan normalisasi permintaan pasca natal dan tahun baru
Pada triwulan I 2022, ekspor barang dari kayu tumbuh 28,63%
serta risiko penurunan daya beli ditengah peningkatan inflasi dan
(yoy) melambat dibandingkan triwulan sebelumnya (42,78%; yoy).
eskalasi tensi geopolitik Rusia-Ukraina. Kemudian, disrupsi rantai
Berdasarkan hasil liaison, penurunan ekspor furnitur antara lain
pasok global akibat kelangkaan container dan space kapal yang
disebabkan oleh pembatalan order akibat kegagalan quality
masih berlangsung diperkirakan turut menahan peningkatan
control, serta penurunan permintaan global terhadap produk ekspor luar negeri. Sementara itu, ekspor ke ASEAN meningkat dari
furnitur. Hal tersebut tercermin dari retail sales Amerika untuk -7,40% (yoy) pada triwulan IV 2021 menjadi 3,82% (yoy) pada
penjualan furnitur yang sebesar 2,96% (yoy) pada triwulan I 2022, triwulan I 2022, seiring dengan peningkatan ekspor produk serat
lebih rendah dari triwulan IV 2021 yang sebesar 14,91% (yoy). tekstil dan limbah produk ke negara tersebut.
Grafik 1. 27 Pertumbuhan Nilai Ekspor Alas Kaki Grafik 1. 28 Pertumbuhan Volume Ekspor Alas Kaki
SUMBER: DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI, DIOLAH SUMBER: DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI, DIOLAH
Grafik 1. 29 Pertumbuhan Nilai Ekspor TPT Grafik 1. 30 Pertumbuhan Volume Ekspor TPT
SUMBER: DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI, DIOLAH SUMBER: DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI, DIOLAH
Grafik 1. 31 Pertumbuhan Nilai Ekspor Kayu Grafik 1. 32 Pertumbuhan Volume Ekspor Kayu
SUMBER: DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI, DIOLAH SUMBER: DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI, DIOLAH
Laporan Perekonomian
10 PROVINSI JAWA TENGAH
Grafik 1.33 Struktur Ekspor Nonmigas Berdasarkan Negara Tujuan Grafik 1. 36 Perkembangan Impor Jawa Tengah
SUMBER: DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI, DIOLAH SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH, DIOLAH
Grafik 1.35 Pertumbuhan PDRB Impor Luar Negeri Grafik 1.37 Pertumbuhan Impor Migas dan Nonmigas Jawa Tengah
SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH, DIOLAH
juga didorong oleh kenaikan harga minyak dunia yang rata-rata terjadi baik pada impor barang modal, bahan baku, maupun
menjadi USD94,45 per barel, atau meningkat 62,48% (yoy). barang konsumsi. Pada triwulan I 2022, impor barang modal
Peningkatan harga minyak dipengaruhi oleh gangguan supply tumbuh 3,97% (yoy), meski melambat dibandingkan triwulan
chain ditengah eskalasi konflik Rusia-Ukraina. sebelumnya (25,12%; yoy). Pertumbuhan impor barang modal
terutama terjadi pada mesin dan peralatan mekanik hal ini
Impor luar negeri nonmigas Jawa Tengah tumbuh 12,73% (yoy), diindikasikan sebagai kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang
seiring dengan pertumbuhan ekspor non migas. Meskipun dilakukan sektor industri untuk menjaga kelancaran produksi
masih positif, namun impor non migas Jawa Tengah melambat yang umumnya dilakukan di awal tahun. Impor konsumsi juga
dibanding triwulan sebelumnya (46,55%; yoy). Secara triwulanan, masih tumbuh 16,92% (yoy), sejalan dengan pemulihan ekonomi
Indonesia yang terjadi pasca Covid-19.
Grafik 1.34 Pertumbuhan Ekspor Nonmigas Berdasarkan Negara Tujuan
Berdasarkan lapangan usaha, pertumbuhan impor bahan baku
100 %,YOY
pada triwulan laporan didorong oleh impor TPT, yaitu tumbuh
80
60
42,77% (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya sebesar
40 38,88% (yoy). Peningkatan tersebut disebabkan oleh perbaikan
20 permintaan domestik seiring dengan persiapan perayaan hari
0
raya Idul fitri. Namun, Pemerintah terus berupaya untuk
-20
-40
melakukan optimalisasi pemakaian bahan baku dari dalam negeri
I II III IV I II III IV I II III IV I
untuk mendongkrak kinerja sektor industri TPT, salah satunya
2019 2020 2021 2022
dengan mendorong pengembangan bahan baku tekstil yang
AS TIONGKOK EROPA JEPANG ASEAN
berbasis serat sintesis.
SUMBER: DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI, DIOLAH
Laporan Perekonomian
PROVINSI JAWA TENGAH 11
Grafik 1.38 Struktur Impor Nonmigas Jawa Tengah Berdasarkan Jenis Grafik 1.39 Perkembangan Nilai Impor Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan
Pengeluaran Jenis Pengeluaran
3.000 USD JUTA
2.500
2.000
78,86% 82,22% 1.500
10,24% 8,43%
1.000
10,90% 9,35%
500
0
I II III IV I II III IV I II III IV I
BAHAN BAKU BARANG MODAL BARANG KONSUMSI BAHAN BAKU BARANG MODAL BARANG KONSUMSI
SUMBER: DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI, DIOLAH SUMBER: DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI, DIOLAH
Grafik 1.42 Pertumbuhan Impor Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan Grafik 1.43 Pangsa Negara Asal Impor Jawa Tengah
Negara Asal
300 %, YOY
250
200
4,19% 4,19%
150
100
9,83% 9,83%
50 50,73% 50,73%
IV 2021 I 2022
0 6,34% 6,34%
-50 2,97% 2,97%
-100 25,95% 25,95%
-150
I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022
AMERIKA SERIKAT ASEAN TIONGKOK EROPA JEPANG DKI BANTEN JABAR JATENG DIY JATIM
SUMBER: DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI, DIOLAH SUMBER: DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI, DIOLAH
Berdasarkan negara asal impor, impor non migas Jawa Tengah 1.1.1.4 Net Ekspor Antardaerah
masih berasal dari Tiongkok (pangsa 52,48%), ASEAN (15,66%), Pada triwulan laporan, net ekspor antardaerah tumbuh 12,43%
Amerika Serikat (4,89%), Eropa (4,04%), dan Jepang (3,01%). (yoy), melambat dibanding triwulan IV 2021 (20,69%; yoy). Hal
Perbaikan impor luar negeri terutama berasal dari ASEAN yang tersebut dipengaruhi oleh penurunan ekspor antardaerah,
tumbuh 59,41% (yoy), meningkat dari triwulan sebelumnya terutama ekspor antardaerah migas. Volume muat barang migas
(41,71%; yoy). Selain ASEAN, impor dari Eropa juga meningkat menurun dari 45,14% (yoy) menjadi 34,80% (yoy). Sementara
dari 2,40% (yoy) pada triwulan sebelumnya menjadi 3,02% (yoy) volume muat barang non migas tumbuh -48,44% (yoy), dari
pada triwulan ini. Selain itu, impor dari negara lain selain negara triwulan sebelumnya sebesar 64,55% (yoy). Sebagai salah satu
utama juga meningkat seiring upaya pelaku usaha mencari daerah dengan produksi pertanian dan industri yang tinggi, Jawa
alternatif negara asal bahan baku akibat kenaikan shipping cost Tengah menjadi sumber kebutuhan konsumsi maupun produksi
dan kelangkaan energi di Tiongkok. Hal tersebut tercermin dari di daerah lain. Pada triwulan I 2022 produksi pertanian meningkat
perlambatan impor dari Tiongkok yang tumbuh 12,94% (yoy), lebih cukup tinggi bersumber dari panen komoditas tanaman pangan.
rendah dibanding triwulan sebelumnya (17,65%, yoy). Peningkatan permintaan domestik akibat pelonggaran
pembatasan mendorong kenaikan konsumsi pangan masyarakat
Grafik 1.44 Perkembangan Nilai Impor Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan Indonesia.
Negara Asal
3.000,00 USD JUTA
Pertumbuhan net ekspor antardaerah juga tercermin dari
2.500,00
perbaikan Indeks Penjualan Riil (IPR) pada daerah mitra dagang
2.000,00
daerah utama Jawa Tengah terutama IPR DKI Jakarta, Jawa
1.500,00
1.000,00
Timur, dan Jawa Barat.
500,00
0,00
I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022
Grafik 1.45 Pertumbuhan PDRB Net Ekspor Antardaerah Grafik 1.46 Indeks Penjualan Riil
600 % 80 % YOY
500 60
400 40
300
20
200
0
100
-20
-
(100) -40
(200) -60
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
PERTUMBUHAN TRIWULANAN (QTQ) PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY) IPR JATENG IPR JABAR IPR DKI IPR JATIM
Tabel 1.5 PDRB Provinsi Jawa Tengah ADHB 2010 menurut Lapangan Usaha (Rp Miliar)
Pertambangan dan Penggalian 8.336 8.208 33.082 8.590 8.898 9.611 9.561 36.660 9.230
Industri Pengolahan 115.515 116.945 464.609 118.252 120.829 121.425 126.940 487.445 128.502
Pengadaan Listrik dan Gas 335 345 1.309 338 322 348 370 1.378 355
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 215 218 855 221 228 233 234 915 230
Konstruksi 36.327 36.940 142.206 36.610 37.710 42.035 41.701 158.056 38.439
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 45.427 46.592 181.861 47.656 48.718 49.120 49.905 195.399 50.341
Transportasi dan Pergudangan 7.153 8.021 30.263 7.947 8.087 7.194 8.865 32.093 12.160
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 10.263 10.455 40.360 10.567 10.759 10.596 11.592 43.513 11.865
Informasi dan Komunikasi 14.658 14.727 57.429 14.790 15.080 15.455 15.585 60.911 15.535
Jasa Keuangan dan Asuransi 9.910 10.152 40.268 10.475 10.622 10.791 11.071 42.960 11.463
Real Estate 5.768 5.823 23.011 5.879 5.849 5.887 6.128 23.742 6.224
Jasa Perusahaan 1.322 1.409 5.418 1.422 1.408 1.375 1.444 5.650 1.493
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 9.132 9.433 36.457 8.645 9.825 8.137 9.246 35.853 8.808
Jasa Pendidikan 16.075 16.426 63.862 15.642 15.994 16.263 16.685 64.584 16.446
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 3.411 3.591 13.658 3.333 3.399 3.402 3.666 13.800 3.592
Jasa lainnya 5.236 5.240 20.665 5.109 5.032 5.038 5.785 20.964 6.239
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 343.985 337.820 1.347.923 346.432 350.540 359.481 364.347 1.420.800 375.952
*ANGKA SEMENTARA **ANGKA SANGAT SEMENTARA
SUMBER : BPS PROVINSI JAWA TENGAH, DIOLAH
Laporan Perekonomian
PROVINSI JAWA TENGAH 13
Tabel 1.6 PDRB Provinsi Jawa Tengah ADHK 2010 menurut Lapangan Usaha (Rp Miliar)
Pertambangan dan Penggalian 5.371 5.235 21.385 5.349 5.485 5.836 5.657 22.326 5.268
Industri Pengolahan 79.975 80.767 325.618 81.394 83.401 82.748 85.614 333.157 85.078
Pengadaan Listrik dan Gas 282 287 1.105 287 273 296 315 1.171 301
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 176 179 703 181 186 189 189 745 186
Konstruksi 25.355 25.723 99.381 25.067 25.541 28.164 27.928 106.701 25.052
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 34.845 35.487 139.233 36.010 36.787 37.070 37.446 147.313 37.314
Transportasi dan Pergudangan 5.547 6.097 23.565 6.056 6.103 5.502 6.681 24.342 9.152
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 7.810 7.929 30.774 7.970 8.074 7.950 8.602 32.595 8.735
Informasi dan Komunikasi 14.995 15.064 58.739 15.127 15.424 15.802 15.936 62.289 15.850
Jasa Keuangan dan Asuransi 6.704 6.786 27.106 6.880 6.879 6.885 6.912 27.556 7.059
Real Estate 4.690 4.723 18.730 4.757 4.718 4.744 4.915 19.133 4.961
Jasa Perusahaan 902 957 3.703 964 952 930 971 3.817 992
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 6.127 6.371 24.687 5.987 6.701 5.622 6.219 24.529 5.899
Jasa Pendidikan 9.785 9.995 38.948 9.496 9.676 9.790 10.014 38.975 9.864
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2.359 2.483 9.454 2.297 2.337 2.336 2.502 9.472 2.437
Jasa lainnya 4.023 4.025 15.984 3.941 3.863 3.860 4.404 16.069 4.704
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 244.900 240.242 965.226 245.058 247.404 251.581 253.273 997.317 257.707
*ANGKA SEMENTARA **ANGKA SANGAT SEMENTARA
SUMBER : BPS PROVINSI JAWA TENGAH, DIOLAH
Tabel 1.7 Pertumbuhan Tahunan PDRB Provinsi Jawa Tengah menurut Lapangan Usaha (%, YOY)
Pertambangan dan Penggalian 0,46 -3,70 -0,80 -4,13 5,47 8,65 8,06 4,40 -1,51
Industri Pengolahan -7,04 -6,12 -3,80 -3,22 3,25 3,47 6,00 2,32 4,53
Pengadaan Listrik dan Gas 3,88 0,10 1,79 4,72 4,19 4,80 9,88 5,95 5,12
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 2,19 2,79 2,29 4,44 5,90 7,18 5,93 5,87 2,71
Konstruksi -5,62 -4,40 -3,76 0,83 8,95 11,08 8,57 7,37 -0,06
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor -5,58 -2,26 -3,80 -0,55 12,53 6,38 5,52 5,80 3,62
Transportasi dan Pergudangan -36,59 -32,34 -32,38 -29,77 85,08 -0,81 9,58 3,30 51,13
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum -7,34 -8,62 -7,98 -4,57 20,80 1,79 8,49 5,92 9,61
Informasi dan Komunikasi 17,65 14,82 15,65 10,31 3,05 5,39 5,79 6,04 4,78
Jasa Keuangan dan Asuransi 0,53 -2,10 2,16 -2,98 5,44 2,69 1,85 1,66 2,60
Real Estate -1,07 -0,90 -0,28 -0,05 3,49 1,15 4,08 2,15 4,29
Jasa Perusahaan -10,66 -5,36 -7,19 -4,65 14,35 3,05 1,43 3,07 2,92
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib -0,58 -4,78 -1,38 -1,34 9,49 -8,25 -2,39 -0,64 -1,46
Jasa Pendidikan -1,86 -2,48 -0,24 -1,32 1,38 0,04 0,19 0,07 3,88
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 8,43 9,19 8,19 0,25 0,65 -0,98 0,78 0,18 6,10
Jasa lainnya -8,80 -8,81 -8,01 -9,88 8,43 -4,04 9,41 0,53 19,36
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO -3,73 -3,32 -2,65 -0,55 5,87 2,73 5,42 3,32 5,16
*ANGKA SEMENTARA **ANGKA SANGAT SEMENTARA
SUMBER : BPS PROVINSI JAWA TENGAH, DIOLAH
Laporan Perekonomian
14 PROVINSI JAWA TENGAH
Tabel 1.8 Andil Masing-masing Komponen terhadap PDRB Provinsi Jawa Tengah menurut Lapangan Usaha (%)
Pertambangan dan Penggalian 0,01 -0,08 -0,02 -0,09 0,12 0,19 0,18 0,10 -0,03
Industri Pengolahan -2,38 -2,12 -1,30 -1,10 1,12 1,13 2,02 0,78 1,50
Pengadaan Listrik dan Gas 0,00 0,00 0,00 0,01 0,00 0,01 0,01 0,01 0,01
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,01 0,00 0,00 0,00
Konstruksi -0,59 -0,48 -0,39 0,08 0,90 1,15 0,92 0,76 -0,01
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor -0,81 -0,33 -0,55 -0,08 1,75 0,91 0,82 0,84 0,53
Transportasi dan Pergudangan -1,26 -1,17 -1,14 -1,04 1,20 -0,02 0,24 0,08 1,26
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum -0,24 -0,30 -0,27 -0,16 0,59 0,06 0,28 0,19 0,31
Informasi dan Komunikasi 0,88 0,78 0,80 0,57 0,20 0,33 0,36 0,37 0,29
Jasa Keuangan dan Asuransi 0,01 -0,06 0,06 -0,09 0,15 0,07 0,05 0,05 0,07
Real Estate -0,02 -0,02 -0,01 0,00 0,07 0,02 0,08 0,04 0,08
Jasa Perusahaan -0,04 -0,02 -0,03 -0,02 0,05 0,01 0,01 0,01 0,01
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib -0,01 -0,13 -0,03 -0,03 0,25 -0,21 -0,06 -0,02 -0,04
Jasa Pendidikan -0,07 -0,10 -0,01 -0,05 0,06 0,00 0,01 0,00 0,15
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,07 0,08 0,07 0,00 0,01 -0,01 0,01 0,00 0,06
Jasa lainnya -0,15 -0,16 -0,14 -0,18 0,13 -0,07 0,16 0,01 0,31
*ANGKA SEMENTARA **ANGKA SANGAT SEMENTARA
SUMBER : BPS PROVINSI JAWA TENGAH, DIOLAH
Grafik 1.47 Pertumbuhan PDRB Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Grafik 1.48 Curah Hujan di Jawa Tengah
20 5.000 800,00
10 4.000 600,00
- 3.000 400,00
(30) 0 -200,00
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
PERTUMBUHAN TRIWULANAN (QTQ) PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY) CURAH HUJAN PERTUMBUHAN CURAH HUJAN - SKALA KANAN
8. Saldo Bersih Tertimbang (SBT) atau weighted net balance diperoleh dari hasil perkalian
Saldo Bersih (SB) sektor/subkategori yang bersangkutan dengan bobot sektor/subkategori
masing-masing sebagai penimbangnya. Saldo Bersih (SB) adalah selisih antara persentase
responden yang memberikan jawaban “meningkat” dan yang memberikan jawaban
“menurun”.
Laporan Perekonomian
PROVINSI JAWA TENGAH 15
Grafik 1. 49 Perkembangan Luas Tanam dan Panen Padi di Jawa Tengah Grafik 1.50 Pertumbuhan Luas Tanam dan Luas Panen Padi
di Jawa Tengah
LUAS TANAM LUAS PANEN PERTUMBUHAN LUAS TANAM PADI PERTUMBUHAN LUAS PANEN PADI
SUMBER: DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN PROVINSI JAWA TENGAH SUMBER: DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN PROVINSI JAWA TENGAH
Grafik 1.51 Perkembangan Hasil Produksi Padi di Jawa Tengah Grafik 1.52 Perkembangan SBT Realisasi Kegiatan Usaha (SKDU) dan
Pertumbuhan PDRB Pertanian
PRODUKSI PADI PERTUMBUHAN PRODUKSI PADI - SKALA KANAN PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY) SBT KAPASITAS PRODUKSI TERPAKAI - SKALA KANAN
SUMBER: DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN PROVINSI JAWA TENGAH, DIOLAH SUMBER: BANK INDONESIA, BPS PROVINSI JAWA TENGAH, DIOLAH
sumber pertumbuhan ekonomi pada sisi pengeluaran. menunjukkan utilisasi kapasitas produksi industri pengolahan
sebesar 63,81%, lebih rendah dari 66,00% pada triwulan
Meskipun masih tumbuh tinggi, namun pertumbuhan LU industri sebelumnya. Penurunan kapasitas produksi terpakai diantaranya
pengolahan melambat dibanding triwulan sebelumnya. terjadi pada subsektor industri karet, barang dari industri tekstil
dan pakaian jadi, serta mesin dan perlengkapan.
Grafik 1. 53 Pertumbuhan PDRB Industri Pengolahan Grafik 1. 54 SBT Kegiatan Usaha, Likert Scale Penjualan Domestik, dan
Pertumbuhan PDRB Industri Pengolahan
8 %, YOY 10 % 2,0
6 1,5
5
4 1,0
0
2 0,5
- -5 0,0
(2) -0,5
-10
(4) -1,0
-15
(6) -1,5
(8) -20 -2,0
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
PERTUMBUHAN TRIWULANAN (QTQ) PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY) SBT KEGIATAN USAHA PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY) LIKERT SCALE PENJUALAN DOMESTIK - SKALA KANAN
SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH SUMBER: BANK INDONESIA, BPS PROVINSI JAWA TENGAH, DIOLAH
9. PMI <50,00 dikategorikan masih dalam fase kontraksi, sedangkan PMI >50,00 termasuk
fase ekspansi.
Laporan Perekonomian
16 PROVINSI JAWA TENGAH
Grafik 1.55 Perkembangan Kapasitas Produksi Terpakai Subsektor lapangan usaha ini terkontraksi -0,35% (qtq) dari triwulan
Industri Pengolahan (Hasil SKDU) sebelumnya yang tumbuh 1,02% (qtq). Hal tersebut seiring
dengan normalisasi permintaan setelah periode libur Natal dan
MAKANAN, DAN MINUMAN
TEMBAKAU Tahun Baru (Nataru) serta penyebaran kasus COVID-19 varian
TEKSTIL DAN PAKAIAN JADI
Omicron di pertengahan triwulan I 2022. Namun kasus COVID-19
KULIT, BARANG DARI KULIT
KAYU varian Omicron yang terkendali sejak akhir Februari 2022
KERTAS DAN BARANG CETAKAN
KIMIA, OBAT-OBATAN mendorong perbaikan mobilitas masyarakat sehingga
KARET & PLASTIK
permintaan rumah tangga cukup kuat dan menahan penurunan
LOGAM, BARANG ELEKTRONIK
MESIN DAN PERLENGKAPAN kinerja LU ini yang lebih dalam.
FURNITUR INDEKS
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
TRIWULAN IV 2021 TRIWULAN I 2022
Perlambatan kinerja perdagangan juga tercermin dari
penurunan LS penjualan domestik perdagangan dari 4,49
menjadi 1,95. Subsektor yang mengalami penurunan terutama
Prompt Manufacturing Index (PMI) hasil SKDU Bank Indonesia pada perdagangan besar dan eceran bukan mobil dan sepeda
9
menunjukkan kinerja industri masih berada pada fase ekspansi motor, serta konstruksi. Penurunan pada subsektor tersebut
yaitu sebesar 51,28, meski menurun dibanding triwulan disebabkan oleh perubahan perilaku masyarakat yang cenderung
sebelumnya (55,40). Subsektor yang mengalami peningkatan lebih berhati-hati dalam berbelanja, terutama untuk barang-
kapasitas utilisasi yaitu industri kulit, barang dari kulit, karet & barang mewah. Masyarakat lebih memprioritaskan untuk belanja
plastik, serta furnitur. Sementara dari sisi pembiayaan, penyaluran kebutuhan pokok dan saving untuk berjaga-jaga, sementara untuk
kredit industri pengolahan tumbuh 5,89% (yoy) pada triwulan I kebutuhan seperti furnitur, elektronik dan asesoris rumah tangga,
2022, lebih tinggi dibanding triwulan IV 2021 (2,67%, yoy). bukan termasuk kebutuhan pokok yang harus segera dipenuhi
apabila rusak/tidak ada.
1.1.2.3 Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi
Mobil-Sepeda Motor Walaupun melambat, namun kinerja LU perdagangan masih
Lapangan usaha perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil- cukup kuat. Hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) Bank Indonesia
sepeda motor tumbuh 3,62% (yoy), lebih rendah dibandingkan menunjukkan perbaikan pertumbuhan Indeks Penjualan Riil dari
triwulan IV 2021 yang tumbuh 5,52% (yoy). Secara triwulanan, -16,8% (yoy) pada triwulan IV 2021 menjadi 0,8% (yoy) pada
Grafik 1. 56 Pertumbuhan PDRB Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Grafik 1. 57 SBT Kegiatan Usaha, Likert Scale Penjualan Domestik,
Mobil-Sepeda Motor Pertumbuhan PDRB Perdagangan
15 % 15 % YOY
10 10
5 5
0 0
-5 -5
-10 -10
-15 -15
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
PERTUMBUHAN TRIWULANAN (QTQ) PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY) SBT KEGIATAN USAHA PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY) LIKERT SCALE PENJUALAN DOMESTIK - SKALA KANAN
SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH SUMBER: BANK INDONESIA, BPS PROVINSI JAWA TENGAH, DIOLAH
Grafik 1. 58 Indeks Penjualan Riil (Hasil SPE) dan Pertumbuhan Kredit Grafik 1. 59 IPR Perdagangan Eceran berdasarkan Kelompok Komoditas
Perdagangan
40 %, YOY %, YOY 22
20 SUKU CADANG DAN AKSESORI
18
20 16 MAKANAN, MINUMAN DAN TEMBAKAU
14
12
0 10 BAHAN BAKAR KENDARAAN BERMOTOR
8
6 PERALATAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI
-20 4
2 PERLENGKAPAN RUMAH TANGGA LAINNYA
0
-40 -2 BARANG BUDAYA DAN REKREASI
-4
-6 BARANG LAINNYA
-60 -8
I II III IV I II III IV I II III IV I SANDANG INDEKS
2019 2020 2021 2022
0 100 200 300
INDEKS PENJUALAN RIIL PERTUMBUHAN KREDIT PERDAGANGAN 2021-IV 2022-I
SUMBER: BANK INDONESIA, BPS PROVINSI JAWA TENGAH, DIOLAH SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH
Laporan Perekonomian
PROVINSI JAWA TENGAH 17
triwulan I 2022. Peningkatan tersebut didorong oleh kelompok Grafik 1. 62 PDRB Sektor Infokom (yoy dan qtq)
makanan, minuman, dan tembakau; dan sandang dari masing-
masing 7,9% (yoy) dan 8,0% (yoy) menjadi 17,6% (yoy) dan 11,5% 25 %, YOY % QTQ 10,00
-2,00
mulai meningkat seiring dengan pelonggaran PPKM dan 0
I II III IV I II III IV I II III IV I
persiapan perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul 2019 2020 2021 2022
Fitri.
SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH
seasonal terutama proyek konstruksi yang bersumber dari dibukanya sektor perkantoran, pertumbuhan LU informasi dan
pembiayaan APBD/N yang baru memasuki tahap persiapan dan komunikasi (infokom) melambat pada triwulan I 2022. LU
administrasi pengadaaan di awal tahun. Realisasi belanja modal infokom tumbuh 4,78% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan
APBN terkontraksi 51,94% (yoy) dari triwulan sebelumnya sebelumnya yang sebesar 5,79% (yoy). Secara triwulanan, sektor
tumbuh sebesar 19,82% (yoy). Namun, pada triwulan I 2022, LU infokom juga terkontraksi sebesar 0,54% (qtq) dari triwulan IV
pembiayaan kredit konstruksi meningkat dari 26,89% (yoy) 2022 sebesar 0,84% (qtq).
3 35
sebesar 24,74% (yoy). Momen libur tahun baru dan pelonggaran
% %, YOY
2
30
25
PPKM di manfaatkan oleh sebagian masyarakat untuk
1
20 berpergian diantaranya ke destinasi wisata. Selain itu,
15
0
10 peningkatan konsumsi masyarakat untuk pemesanan produk
5
-1 0 restoran melalui layanan pesan antar juga menopang
-5
-2 -10 peningkatan kinerja LU ini.
-15
-3 -20
I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022
SBT KEGIATAN USAHA BANGUNAN PERTUMBUHAN KONSUMSI SEMEN - SKALA KANAN
SBT KEGIATAN INVESTASI BANGUNAN
Grafik 1. 63 PDRB Sektor Transportasi (yoy dan qtq) Grafik 1. 64 Pertumbuhan Kredit Infokom dan Mobility Index
SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH
Grafik 1. 65 PDRB Sektor Akomodasi Mamin (yoy dan qtq) Grafik 1. 66 Tingkat Penghunian Kamar
SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH
LU jasa keuangan tumbuh positif sebesar 2,60% (yoy). Grafik 1. 67 Pertumbuhan PDRB Jasa Pendidikan; Jasa Keuangan; dan
Intermediasi jasa perantara keuangan yang merupakan subsektor Jasa Kesehatan
15,00 % (YOY)
dengan pangsa terbesar dalam sektor jasa keuangan juga
12,00
tumbuh 7,80% (yoy). Sementara itu, kinerja LU jasa kesehatan 9,00
0,00
masih menjadi kebutuhan utama di masa pandemi terutama saat
-3,00
peningkatan varian Omicron pada pertengahan triwulan I 2022. -6,00
I II III IV I II III IV I II III IV I
Sektor jasa pendidikan juga mengalami peningkatan kinerja pada
2019 2020 2021 2022
triwulan laporan, dari 0,19% (yoy) pada triwulan IV 2021 menjadi
JASA KEUANGAN JASA KESEHATAN JASA PENDIDIKAN
3,88% (yoy) pada triwulan I 2022. Hal ini didorong oleh penerapan
SUMBER: SURVEI KEGIATAN USAHA, DIOLAH
pembelajaran tatap muka kembali oleh Pemerintah akibat
penyebaran kasus Covid-19 yang semakin terkendali dan
pelonggaran PPKM pada triwulan I 2022.
Laporan Perekonomian
PROVINSI JAWA TENGAH 19
Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui tertinggi kedua terhadap perekonomian Jawa Tengah
pengembangan infrastruktur, Pemerintah melakukan upaya setelah komponen konsumsi rumah tangga yang mencapai
percepatan pembangunan proyek-proyek strategis yang 60%.
memiliki urgensi tinggi untuk dapat direalisasikan dalam
jangka pendek. Berdasarkan Peraturan Presiden No 109 Gambaran Umum Program Strategis Nasional
Tahun 2020, Pemerintah telah menetapkan 201 proyek di Jawa Tengah
strategis nasional (PSN) dan 10 program dengan nilai PSN di Jawa Tengah meliputi 21 proyek strategis yang terdiri
investasi keseluruhan mencapai Rp 4.817,7 Triliun. Dari dari 5 (lima) proyek jalan tol, 2 (dua) proyek perkereta-apian, 1
keseluruhan proyek tersebut, 21 proyek strategis nasional (satu) proyek bandara, 3 (tiga) proyek energi, 2 (dua) proyek
diantaranya dilaksanakan di Provinsi Jawa Tengah dengan air bersih, 6 (enam) proyek bendungan dan irigasi, serta 2
nilai investasi mencapai Rp 814 Triliun. (dua) proyek kawasan.
Realisasi PSN akan memberikan dampak multiplier bagi Anggaran pembangunan PSN tersebut tidak sepenuhnya
pembangunan ekonomi di Jawa Tengah baik dampak dibebankan pada anggaran Pemerintah melalui APBD/N.
langsung disisi peningkatan investasi maupun dampak tidak Alokasi anggaran Pemerintah dan Pemerintah Daerah hanya
langsung disisi peningkatan kinerja lapangan usaha. Dalam sebesar 13,1% yang terdiri atas pembiayaan APBN sebesar
lima tahun terakhir, kontribusi rata-rata komponen investasi 13,07% dan pembiayaan APBD sebesar 0,03% sementara
terhadap perekonomian Jawa Tengah mencapai 30%. sumber pembiayaan lainnya berasal dari KPBU (42,55%);
Kontribusi komponen investasi dimaksud merupakan yang BUMN (26,25%); Swasta (17,18%), dan BUMD (0,90%).
Kereta Api
Bandara
Energi
PSN di Jawa Tengah
Air Bersih
Bendungan Irigasi
Kawasan
Laporan Perekonomian
20 PROVINSI JAWA TENGAH
Kereta Api
Double Track Jawa Selatan Rp12,000 Rp7,843 Rp19,843 2019 Selesai Sisi Jateng-Jatim
Kereta Api Jakarta – Surabaya Rp60,000 Rp39,214 Rp99,214 2021 Penyiapan - Delay
Energi
Upgrading kilang-kilang eksisting Cilacap (RDMP) Rp56,900 Rp37,188 Rp94,088 2021 Transaksi
SPAM
Bendungan
Kawasan
baseline dan memberikan dampak total berupa tambahan 4. Proyek Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum
pertumbuhan PDRB Jawa Tengah berkisar 0.3-0.4% (SPAM)
terhadap baseline. Saat ini terdapat dua PSN pembangunan SPAM di Jawa
Tengah yaitu SPAM Semarang Barat dan SPAM
Perkembangan PSN di Jawa Tengah Wasusokas. Perkembangan pembangunan SPAM
Pembangunan PSN di Jawa Tengah hingga triwulan I 2022 Semarang Barat cukup baik, khususnya bagian yang
terus menunjukkan peningkatan, dengan perkembangan m e n g g u n a k a n s ke m a p e m b i aya a n Ke r j a s a m a
sebagai berikut : Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang sudah
1. Proyek Jalan Tol selesai sejak Mei 2021. Sementara bagian yang
Saat ini terdapat lima PSN jalan tol yang melalui Jawa menggunakan pembiayaan APBN masih terealisasi 11%.
Tengah yaitu ruas Solo-Yogya-Kulon Progo, ruas Pembangunan SPAM Semarang Barat ditargetkan
Semarang-Demak, ruas Yogyakarta-Bawen, ruas selesai pada akhir tahun 2022 sehingga mampu
Semarang-Pelabuhan, dan ruas Gedebage-Tasik-Cilacap, melayani 70.000 sambungan air minum baru di Kota
perkembangan yang cukup baik terlihat pada ruas Solo- Semarang. Sementara itu, untuk SPAM Wasusokas
Yogya-Kulon Progo dengan realisasi pembebasan lahan masih dalam tahapan lelang.
mencapai 46% serta ruas Semarang-Demak Seksi 2
5. Proyek Bendungan dan Daerah Irigasi (DI)
(Sayung-Demak) dengan realisasi pembebasan lahan
mencapai 70%. Sementara proyek lainnya masih Saat ini terdapat enam PSN pembangunan Bendungan
terkendala pembebasan lahan, izin penentuan lokasi dan dan Daerah Irigasi (DI) yaitu Bendungan Pindekso,
akibat abrasi air laut). Selain itu pembangunan beberapa Bendungan Jlantah, Bendungan Jragung, dan rehabilitasi
ruas tol di Jawa Tengah yang melewati kawasan cagar Daerah Irigasi ( D I ) Glapan. Perkembangan
budaya masih terkendala persetujuan pihak World pembangunan bendungan cukup baik, terlihat pada
Heritage Committee (WHC) – UNESCO. pembangunan Bendungan Pidekso yang terealisasi 80%,
Bendungan Randugunting terealisasi 85%, dan DI Glapan
2. Proyek Jalur Kereta Api terealisasi 100%. Sementara pembangunan Bendungan
Saat ini terdapat dua PSN jalur kereta api yang melintasi Bener, Bendungan Jlantah, dan Bendungan Jragung
Jawa Tengah yaitu double track Jawa-Selatan dan kereta masih dibawah 40%.
cepat Jakarta-Surabaya, perkembangan cukup baik
6. Proyek Pembangunan Kawasan
terlihat pada pembangunan double track Jawa Selatan
khususnya jalur Kroya sampai dengan perbatasan Jawa Saat ini terdapat dua PSN pembangunan kawasan di
Timur yang sudah selesai 100%. Namun untuk jalur Kroya Jawa Tengah yaitu Kawasan Industri Terpadu (KIT)
hingga perbatasan Jawa Barat masih dalam tahapan Batang dan pembangunan underground Simpang Lima.
AMDAL. Selanjutnya untuk proyek pembangunan kereta Perkembangan K I T Batang terus menunjukkan
cepat Jakarta-Surabaya masih dalam tahap kajian peningkatan, dari target kebutuhan 4.000 hektar lahan
Rekomendasi kebijakan
Anggaran belanja Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tahun 2022 sebesar Rp24,5 triliun,
menurun sebesar 10,58% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp27,4 triliun.
Penurunan anggaran belanja ini bersumber dari belanja operasi yang menurun 21,56%.
Anggaran belanja APBN di Jawa Tengah pada 2022 juga menurun sebesar 8,98% (yoy)
atau secara nominal hanya sebesar Rp54,8 triliun. Berdasarkan fungsinya, realisasi
belanja APBN pada triwulan laporan mengikuti pola historis, yang didominasi oleh
belanja pada fungsi pelayanan umum (pangsa 45,9%), pendidikan (pangsa 13,6%), dan
ketertiban dan keamanan (pangsa 12,0%).
Laporan Perekonomian
26 PROVINSI JAWA TENGAH
2.1. APBD PROVINSI JAWA TENGAH Tabel 2.2 Anggaran Belanja APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2022
Postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) - Belanja Pegawai 5.901 6.392 491 8,32%
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tahun 2022 mengalami - Belanja Barang dan Jasa 5.941 5.325 (616) -10,37%
penurunan seiring dengan berlanjutnya kebijakan rasionalisasi - Belanja Subsidi 4 - (4)
dan refocusing anggaran pemerintah. Secara umum, nominal - Belanja Hibah 5.845 2.129 (3.716) -63,58%
anggaran pendapatan tahun 2022 menurun 9,53% (yoy)
- Belanja Bantuan Sosial 76 91 15 19,74%
dibandingkan 2021. Penurunan anggaran pendapatan terutama
BELANJA MODAL 1.544 1.660 116 7,51%
berasal dari dana perimbangan yang menurun sebesar Rp3,8
- Belanja Modal tanah 81 45 (36) -44,44%
triliun atau 32,59% (yoy). Sejalan dengan itu pada lain-lain PAD
- Belanja Modal Peralatan dan Mesin 610 509 (101) -16,56%
yang sah juga mengalami penurunan anggaran sebesar Rp44
miliar atau 64,71%; yoy. Namun demikian, target anggaran - Belanja Modal Gedung dan Bangunan 373 495 122 32,71%
Pendapatan Asli Daerah (PAD) justru mengalami peningkatan - Belanja Modal Jalan, irigasi, dan Jaringan 371 504 133 35,85%
seesar Rp1,3 triliun atau 8,98%. Hal ini mencerminkan optimisme - Belanja Modal Aset Tetap Lainnya 109 107 (2) -1,83%
pemerintah daerah terhadap kondisi ekonomi yang lebih baik BELANJA TIDAK TERDUGA 93 21 (72) -77,42%
pada tahun 2022 seiring dengan terkendalinya kasus Covid-19 - Belanja Tidak terduga 93 21 (72) -77,42%
yang berdampak positif pada aktivitas ekonomi di beberapa BELANJA TRANSFER 8.040 8.922 882 10,97%
sektor utama Jawa Tengah.
- Belanja Bagi hasil 6.120 6.198 78 1,27%
Anggaran belanja daerah juga menurun sebesar 10,58% (yoy) - Belanja Bantuan keuangan 1.920 2.724 804 41,88%
menjadi sebesar Rp24,54 triliun pada tahun 2022. Penurunan JUMLAH BELANJA 27.444 24.540 (2.904) -10,58%
anggaran belanja utamanya didorong oleh belanja operasi dan SUMBER: BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH, DIOLAH
Tabel 2.3 Realisasi APBD Jawa Tengah s.d. Triwulan I 2022 (Rp miliar) 2.1.2.1. Realisasi Pendapatan Daerah Provins
URAIAN
Realisasi % Realisasi % Jawa Tengah 2022
I-2021 Realisasi I-2022 Realisasi
Realisasi pendapatan Provinsi Jawa Tengah secara kumulatif
PENDAPATAN 3.901 4.776 14,56% 17,82%
2022 sebesar Rp4,7 triliun atau 17,82% dari pagu anggaran.
PAD 2.383 3.147 15,87% 20,95% Realisasi tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang
Dana Perimbangan 1.518 1.629 12,96% 13,91% sama pada tahun 2021 baik secara rasio (14,56%) maupun
Lain-lain Pendapatan Yang Sah - - 0,00% 0,00% nominal (Rp3,9 triliun). Meningkatnya realisasi pendapatan
BELANJA 2.571 2.703 9,37% 9,85% terutama didorong oleh pendapatan asli daerah (PAD) yang
Belanja Operasi 1.960 1.804 11,03% 10,15% memiliki pangsa terbesar yaitu 65,89% dari total anggaran
Belanja Modal 62 52 4,03% 3,34%
pendapatan.
Grafik 2.1 APBD Provinsi Jawa Tengah T.A. 2021 dan T.A. 2021 Grafik 2.2 Realisasi APBD Provinsi Jawa Tengah 2021 dan 2021
27.500 5.000
4.000
27.000
3.000
26.500
2.000
26.000 1.000
25.500 -
PENDAPATAN BELANJA PENDAPATAN BELANJA
SUMBER: BPKAD PROVINSI JAWA TENGAH, DIOLAH SUMBER: BPKAD PROVINSI JAWA TENGAH, DIOLAH
Grafik 2.3 Realisasi Pendapatan Daerah (2020-2022) Grafik 2.4 Realisasi Belanja Daerah (2020-2022)
5.000 2.500
4.000 2.000
3.000 1.500
2.000 1.000
1.000 500
- -
I I I I I I
2020 2021 2022 2020 2021 2022
PENDAPATAN ASLI DAERAH DANA PERIMBANGAN LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH BELANJA OPERASI BELANJA MODAL BELANJA TIDAK TERDUGA BELANJA TRANSFER
SUMBER: BPKAD PROVINSI JAWA TENGAH, DIOLAH SUMBER: BPKAD PROVINSI JAWA TENGAH, DIOLAH
Laporan Perekonomian
28 PROVINSI JAWA TENGAH
Tabel 2.4 Realisasi Pendapatan APBD Provinsi Jawa Tengah 2022 dan 2021
- Hasil Pengelolaan Kekay. Daerah Yg Dipisahkan 267 317 51,15% 60,73% 18,73%
- Pendapatan Lainnya - -
Meningkatnya realisasi pajak daerah pada triwulan I 2022 2.1.2.2. Realisasi Belanja Daerah Provinsi
ditengarai merupakan dampak positif program perpanjangan Jawa Tengah tahun 2022
implementasi insentif fiskal berupa pembebasan PPnBM untuk Realisasi belanja daerah Provinsi Jawa Tengah pada triwulan I
kendaraan bermotor yang masih berlangsung pada triwulan I 2022 sebesar Rp2,7 triliun atau 9,85% dari pagu anggaran
2022. Kebijakan tersebut dapat mendorong peningkatan belanja. Realisasi ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama
p e n j u a l a n ke n d a ra a n b e r m o to r s e h i n g g a b e r p o t e n s i tahun lalu yang sebesar Rp2,5 triliun atau 9,37% dari pagu.
meningkatkan pajak daerah. Selain itu, penguatan beberapa Tingginya realisasi belanja, didorong oleh belanja transfer yang
kebijakan dan upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah merupakan komponen belanja terbesar kedua (pangsa 31,36%).
diantaranya pembebasan denda administrasi dan pembebasan Rasio belanja transfer terhadap pagu sebesar 10,55% pada
bea balik nama kendaraan bermotor; penerapan Elektronifikasi triwulan I 2022, dan tumbuh 54,43% (yoy) dibanding periode yang
Transaksi Pemda (ETP); serta sosialisasi dan perbaikan sama tahun lalu. Meningkatnya realisasi belanja transfer
pelayanan masyarakat di bidang perpajakan diperkirakan turut bersumber dari kedua komponennya, yaitu belanja bagi hasil dan
mendorong peningkatan realisasi PAD pada triwulan I 2022. belanja bantuan keuangan. Belanja bagi hasil meningkat sebesar
16,04% (yoy) atau secara nominal menjadi Rp637 miliar. Rasio
Realisasi dana perimbangan pada triwulan laporan juga
realisasi belanja bagi hasil juga meningkat dari 8,97% pada
mengalami peningkatan baik secara nominal maupun rasio
triwulan I 2021 menjadi 10,41% pada triwulan laporan. Sejalan
terhadap pagu. Realisasi rasio dana perimbangan terhadap pagu
denan itu belanja batuan keuangan juga sudah terealisasi sebesar
meningkat dari 12,96% di triwulan I tahun 2021 menjadi 13,91%
Rp211 miliar pada triwulan laporan, jauh lebih baik dibandingkan
pada triwulan I 2022, atau tumbuh 7,31% (yoy) menjadi Rp1,6
periode yang sama di tahun lalu yang belum ada realisasi.
triliun. Meningkatnya realisasi dana perimbangan tersebut sejalan
dengan komitmen pemerintah pusat untuk mendorong
percepatan pemulihan ekonomi di daerah.
Grafik 2.5 Kontribusi Pos Pendapatan Daerah Triwulan I 2022 Grafik 2.6 Perbandingan Pos Pendapatan Daerah Triwulan I 2021 dan
Triwulan I 2022
66%
PAD
61% 66%
34% 39% 34%
Dana Perimbangan
0% 0% 0%
Lain-lain Pendapatan Yang Sah
I 2021 I 2022
SUMBER: BPKAD PROVINSI JAWA TENGAH, DIOLAH SUMBER: BPKAD PROVINSI JAWA TENGAH, DIOLAH
Laporan Perekonomian
PROVINSI JAWA TENGAH 29
Sementara itu, realisasi belanja operasi yang memiliki operasi mengindikasikan masih terdapat kendala dalam
komposisi belanja paling besar pada APBD mengalami pelaksanaan program kerja di Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
penurunan. Komponen belanja operasi sudah terealisasi sebesar
Rp1,8 triliun atau secara rasio terhadap pagu sebesar 10,15%. Realisasi belanja modal juga mengalami penurunan
Realisasi tersebut tidak lebih baik daripada periode yang sama dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Pada
pada tahun lalu yang mencapai Rp1,9 triliun atau 11,03% dari triwulan laporan tercatat realisasi belanja modal hanya sebesar
pagu. Penurunan realisais belanja operasi bersumber dari Rp52 miliar atau menurun 17,15% dibandingkan dengan periode
penurunan belanja barang dan jasa serta belanja pegawai. yang sama pada tahun lalu yang mencapai Rp62 miliar.
Realisasi belanja barang dan jasa menurun signifikan 22,09% Penurunan realisasi belanja modal ini juga tercermin pada rasio
(yoy) atau secara nominal baru terealisasi sebesar Rp738 miliar, belanja terhadap pagu yang hanya sebesar 3,34%, lebih rendah
lebih rendah daripada tahun lalu yang mencapai Rp947 miliar. dari periode yang sama pada tahun lalu sebesar 4,03%.
Demikian pula dengan realisasi belanja pegawai juga mengalami Perlembatan realisasi belanja modal bersumber dari semua
penurunan realisasi dari Rp1 triliun pada triwulan I 2021 menjadi komponen, kecuali belanja peralatan dan mesin yang meningkat
hanya Rp998 miliar pada periode laporan atau mengalami 161% menjadi sebesar Rp18 miliar.
penurunan sebesar 1,52% (yoy). Menurunnya komponen belanja
Grafik 2.7 Kontribusi Pos Belanja Daerah Triwulan I 2022 Grafik 2.8 Perbandingan Pos Belanja Daerah Triwulan I 2021 dan
Triwulan I 2022
67%
Belanja Operasi
2% 76% 67%
Belanja Modal 3% 2%
0% 0%
0%
Belanja Tidak Terduga 21% 31%
31%
Belanja Transfer
I 2021 I 2022
SUMBER: BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH, DIOLAH SUMBER: BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH, DIOLAH
Laporan Perekonomian
30 PROVINSI JAWA TENGAH
2.2. APBN DI PROVINSI JAWA TENGAH lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang hanya sebesar Rp1,1
TAHUN 2022 triliun atau secara rasio terhadap pagu 11,87%. Peningkatan
2.2.1. Anggaran APBN di Provinsi Jawa Tengah anggaran fungsi pendidikan ini mengindikasikan kegiatan belajar
Tahun 2022 mengajar sudah mulai dibuka kembali secara tatap muka seiring
dengan terkendalinya penyebaran Covid-19.
Secara kumulatif tahun 2022, anggaran belanja APBN yang
dialokasikan di Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp54,84 triliun, Selanjutnya, berdasarkan jenis belanja, APBN tahun 2022
dianggarkan untuk 3 (tiga) fungsi utama yaitu pelayanan umum didominasi oleh belanja pegawai, belanja barang, dan dana desa.
(36,9%), ekonomi (14,5%), dan pendidikan (17,2%). Hal ini sejalan Dari ketiga jenis belanja tersebut, realisasi belanja pegawai
dengan tema kebijakan fiskal 2022 yaitu pemulihan ekonomi dan merupakan yang tertinggi, yaitu sebesar Rp 2,9 triliun atau 19,16%
reformasi struktural, dengan fokus kebijakan fiskal 2022, yaitu: dari pagu. Sementara itu, realisasi belanja barang sebesar 13,21%,
pertama, melanjutkan akselerasi penanganan Covid-19; Kedua, lebih tinggi dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 12,64%. Rasio
menjaga resilience, survival, dan akselerasi recovery; Ketiga, realisasi dana desa pada triwulan laporan sebesar 27,6%, juga
menjaga momentum reformasi struktural untuk peningkatan lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya
daya saing melalui penguatan Sumber Daya Manusia yang unggul sebesar 22,9%. Peningkatan realisasi belanja pegawai didorong
dan berintegritas, sistem kesehatan yang handal, perlindungan oleh mulai meningkatnya aktivitas di luar kantor. Sejalan dengan
sosial yang adaptif, infrastruktur pendukung transformasi itu, peningkatan realisasi dana desa mencerminkan komitmen
ekonomi, serta reformasi institusional; Keempat, memperkuat pemerintah untuk menjalankan program pemuihan ekonomi dari
fiskal yang komprehensif melalui reformasi perpajakan; Kelima, daerah.
menjaga pelaksanaan APBN 2022 berjalan optimal sebagai
pondasi konsolidasi fiskal di tahun 2023
Pelayanan Umum 19.675 35,4% 3.748 6,7% 19,05% 20.225 36,9% 4.483 45,9% 22,17%
Ekonomi 12.698 22,9% 1.978 3,6% 15,58% 7.971 14,5% 982 10,1% 12,32%
Pendidikan 9.300 16,7% 1.104 2,0% 11,87% 9.425 17,2% 1.326 13,6% 14,07%
Ketertiban dan Keamanan 5.713 10,3% 1.135 2,0% 19,87% 6.189 11,3% 1.172 12,0% 18,94%
Pertahanan 4.569 8,2% 808 1,5% 17,68% 4.321 7,9% 834 8,5% 19,30%
Kesehatan 3.340 6,0% 510 0,9% 15,27% 3.573 6,5% 458 4,7% 12,81%
Perumahan dan Fasilitas Umum 2.831 5,1% 392 0,7% 13,85% 1.326 2,4% 255 2,6% 19,26%
Lingkungan Hidup 981 1,8% 160 0,3% 16,31% 787 1,4% 96 1,0% 12,22%
Agama 820 1,5% 129 0,2% 15,73% 856 1,6% 134 1,4% 15,66%
Perlindungan Sosial 234 0,4% 11 0,0% 4,70% 114 0,2% 17 0,2% 14,85%
Pariwisata dan Budaya 101 0,2% 3 0,0% 2,97% 62 0,1% 3 0,0% 4,70%
2021 TW I 2022 TW I
BERDASARKAN JENIS BELANJA Realisasi Realisasi
Pagu (Rp M) Pangsa Pangsa % Realisasi Pagu (Rp M) Pangsa Pangsa % Realisasi
(Rp M) (Rp M)
Belanja Barang 16.146 26,8% 2.041 20,5% 12,64% 13.360 24,4% 1.765 18,1% 13,21%
Belanja Pegawai 15.537 25,8% 2.843 28,5% 18,30% 15.408 28,1% 2.952 30,2% 19,16%
Belanja Modal 10.213 16,9% 1.546 15,5% 15,14% 7.151 13,0% 743 7,6% 10,39%
Dana Desa 8.157 13,5% 1.868 18,7% 22,90% 8.116 14,8% 2.242 23,0% 27,62%
Dana Alokasi Khusus Fisik 4.254 7,1% 5 0,1% 0,12% 4.031 7,3% 7 0,1% 0,18%
Dana Alokasi Khusus Non-Fisik 5.885 9,8% 1.655 16,6% 28,12% 6.684 12,2% 2.019 20,7% 30,21%
Grafik 3.1 Perkembangan Inflasi Jawa Tengah dan Nasional Grafik 3.2 Perkembangan Inflasi Tahunan Provinsi di Kawasan Jawa
4 %, YOY 6 %, YOY
3 4
2 2
1 0
I II III IV I II III IV I II III IV I 2019 2020 2021 2022
2019 2020 2021 2022
JAWA TENGAH (YOY) INDONESIA (YOY) JAWA (YOY) SASARAN INFLASI DKI JAKARTA JAWA BARAT BANTEN JAWA TENGAH DI YOGYAKARTA JAWA TIMUR
SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH
Inflasi Provinsi Jawa Tengah pada triwulan I 2022 mengalami 3.1. PERKEMBANGAN INFLASI PROVINSI
kenaikan, namun masih berada di dalam rentang sasaran inflasi. JAWA TENGAH TRIWULAN I 2022
Inflasi pada triwulan ini tercatat sebesar 2,42% (yoy). Angka Inflasi tahunan Provinsi Jawa Tengah pada triwulan I 2022
tersebut relatif lebih rendah dibandingkan dengan inflasi di tingkat tercatat sebesar 2,42% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan
nasional yang sebesar 2,64% (yoy) dan inflasi di wilayah Jawa IV 2021 yang tercatat sebesar 1,70% (yoy). Kenaikan inflasi di
yang menunjukkan angka 2,49% (yoy). Inflasi Jawa Tengah pada triwulan I 2022 tersebut terutama didorong oleh Kelompok
periode ini tercatat menunjukkan kenaikan dibandingkan kuartal Makanan, Minuman, dan Tembakau; Kelompok Perawatan
IV 2021 yang sebesar 1,70% (yoy). Kenaikan ini juga terjadi di Pribadi dan Jasa Lainnya; serta Kelompok Perumahan, Air, Listrik,
seluruh provinsi di kawasan Jawa dengan realisasi tertinggi Gas, dan Bahan Bakar Lainnya.
dicatatkan oleh Provinsi Jawa Timur sebesar 3,04% (yoy),
sementara realisasi terendah dicatatkan oleh Provinsi DKI Seluruh kota pantauan inflasi di Jawa Tengah pada triwulan I
Jakarta sebesar 2,00% (yoy). Peningkatan inflasi di kawasan 2022 mencatatkan kenaikan inflasi tahunan dibandingkan
Jawa maupun secara nasional ini mengindikasikan bahwa triwulan lalu. Inflasi tahunan tertinggi terjadi di Kota Cilacap,
aktivitas perekenomian mulai berangsur-angsur membaik seiring bersumber dari Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau.
dengan meningkatnya ekspektasi masyarakat akibat Angka tersebut kemudian disusul oleh Kota Tegal, Kota
pelonggaran dan penurunan level PPKM di sejumlah daerah. Purwokerto, Kota Surakarta, dan Kabupaten Kudus. Sementara
Selain itu, peningkatan harga pada beberapa komoditas juga itu, Kota Semarang mencatatkan inflasi terendah pada periode ini.
terjadi seiring dengan kenaikan harga komoditas energi dan
pangan di pasar global.
Bahan Bakar Rumah Tangga 0,04% Cabai Merah 0,02% Angkutan Udara 0,07%
Sabun Detergen Bubuk/Cair 0,03% Sabun Detergen Bubuk/Cair 0,02% Minyak Goreng 0,05%
Cabai Rawit -0,012% Telur Ayam Ras -0,103% Daging Ayam Ras -0,011%
Telur Ayam Ras -0,009% Daging Ayam Ras -0,080% Beras -0,011%
Tabel 3.3 Tabel Inflasi Tahunan Kota Jawa Tengah Kenaikan inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh Kelompok
INFLASI III-2021 INFLASI IV-2021 INFLASI I-2022 Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan. Penurunan tekanan
KOTA
(%, YOY) (%, YOY) (%, YOY)
harga pada kelompok ini dipengaruhi oleh penurunan harga pada
CILACAP 1,33 1,89 3,41
telepon seluler dan biaya administrasi transfer uang. Penurunan
PURWOKERTO 1,46 2,18 3,16
biaya administrasi transfer uang sejalan dengan peluncuran Bank
KUDUS 1,45 1,60 2,71 Indonesia Fast Payment (BI-FAST) yang berlaku mulai 21
SURAKARTA 1,89 2,58 3,16 Desember 2021. Implementasi BI-FAST menyebabkan biaya
SEMARANG 1,14 1,49 1,99 transfer antarbank turun dari Rp6.500 menjadi Rp2.500 per
TEGAL 1,02 1,53 3,31 transaksi.
SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH
Makanan, Minuman dan Tembakau 6,82 4,13 2,80 4,17 2,05 1,22 1,99 2,12 2,90
Pakaian Dan Alas Kaki 1,83 1,36 1,11 0,98 1,17 1,19 0,86 1,59 1,92
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Lainnya 3,09 3,26 0,47 0,63 0,86 1,06 1,03 1,22 1,55
Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga 2,22 2,19 1,50 1,26 2,09 2,51 2,83 3,36 4,75
Kesehatan 2,61 2,19 2,25 2,32 2,82 2,70 3,31 3,08 2,53
Transportasi 1,00 0,47 0,64 -0,93 0,63 0,54 0,34 1,58 2,14
Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 0,07 -0,20 -0,57 -0,64 -0,59 -1,73 -1,42 -1,28 -1,17
Rekreasi, Olahraga, dan Budaya 1,50 1,29 1,79 1,73 1,57 1,82 1,48 1,80 2,32
Pendidikan -0,71 -0,68 -2,96 -3,16 0,61 0,57 1,48 1,45 1,50
Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran 2,70 1,68 1,65 1,74 2,20 2,23 1,80 1,95 2,48
Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya 5,15 6,26 7,44 6,37 3,52 2,91 -0,05 1,70 6,01
SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH
Laporan Perekonomian
36 PROVINSI JAWA TENGAH
Kenaikan tekanan inflasi pada kelompok ini terutama rokok Sigaret Putih Mesin (SPM) I dari yang sebelumnya
berlangsung pada Subkelompok Makanan seperti pada Rp35.800,00 per bungkus naik menjadi Rp40.100,00 per bungkus.
komoditas minyak goreng, daging ayam ras, dan tempe, serta Sementara itu, harga terendah terjadi pada rokok Sigaret Kretek
pada Subkelompok Tembakau seperti rokok kretek filter dan Tangan (SKT) III dari yang sebelumnya Rp9.000,00 per bungkus
rokok putih. Komoditas minyak goreng sebagai salah satu naik menjadi Rp10.100,00.
komoditas pangan strategis mengalami kenaikan seiring dengan
penerbitan Permendag No. 11/2022 yang berlaku mulai 16 Maret 3.1.1.2. Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya
2022. Dalam ketentuan tersebut, Pemerintah melepas harga
Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya juga terhitung
minyak goreng kemasan premium ke pasar. Dengan demikian,
menjadi kontributor utama kenaikan inflasi di Jawa Tengah.
harga minyak goreng kemasan premium dikembalikan sesuai
Inflasi tahunan kelompok ini tercatat sebesar 6,01% (yoy), lebih
harga keekonomiannya. Perubahan aturan ini menyebabkan
tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar
harga minyak goreng kembali mengalami kenaikan yang
1,70% (yoy).
signifikan.
Grafik 3.4 Perkembangan Andil Inflasi Tahunan – Kelompok Perawatan
Sementara itu, komoditas daging ayam ras mengalami kenaikan Pribadi dan Jasa Lainnya
seiring dengan kenaikan harga bahan baku ternak, seperti harga 0,50 %, ANDIL YOY
0,40
anakan ayam (day old chicken/ DOC) final stock (FS), hingga
0,30
lonjakan harga pakan. Berlanjutnya kenaikan komoditas global
0,20
seperti jagung dan kedelai menjadi faktor pendorong naiknya 0,10
-0,10
global tersebut terjadi akibat penurunan ketersediaan pasokan
-0,20
akibat kondisi cuaca ekstrem yang mengganggu budidaya kedelai I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022
di negara produsen utama seperti Brazil dan Argentina.
PERAWATAN PRIBADI PERLINDUNGAN SOSIAL
Sementara itu, negara produsen kedelai terbesar lainnya, yaitu PERAWATAN PRIBADI LAINNYA JASA LAINNYA
Amerika Serikat, tengah mengalami kenaikan inflasi yang juga SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH
Tabel 3.5 Perkembangan Inflasi Tahunan Komoditas Utama – Kelompok Tabel 3.6 Perkembangan Inflasi Tahunan Komoditas Utama – Kelompok
Makanan, Minuman, dan Tembakau Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya
2020 2021 2022 2020 2021 2022
INFLASI (%; YOY) INFLASI (%; YOY)
III IV I II III IV I III IV I II III IV I
Minyak Goreng 13,74 15,03 11,73 18,96 19,56 31,61 24,55 Emas Perhiasan 32,48 26,47 9,97 5,02 -8,78 -2,63 8,36
Rokok Kretek Filter 6,95 4,93 3,06 4,30 5,98 6,59 9,25 Sabun Mandi 2,69 1,68 1,27 4,27 4,74 5,47 17,14
Daging Ayam Ras -0,16 2,26 -0,62 -4,31 2,99 -0,06 3,43 Pasta Gigi 2,44 3,15 2,17 2,46 5,14 6,17 11,06
Tempe 1,68 1,48 7,45 9,92 10,16 10,12 7,00 Shampo 1,95 2,23 1,79 2,38 4,33 6,65 9,45
Rokok Putih 12,08 7,64 3,57 3,51 4,03 5,24 8,04 Sabun Mandi Cair 2,83 4,33 4,78 3,75 4,74 6,69 15,90
SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH
Selanjutnya, komoditas sabun mandi turut mengalami inflasi biaya produksi pada industri minyak dan gas. Harga baru yang
sebesar 17,14% (yoy) setelah di triwulan sebelumnya hanya berlaku yaitu sekitar Rp 15.500,00 per kg.
mengalami inflasi sebesar 5,47% (yoy). Komoditas sabun mandi
beserta beberapa komoditas lainnya dalam subkelompok Barang 3.2. INFLASI KOTA – KOTA DI PROVINSI
dan Layanan untuk Pemeliharaan Rumah Tangga Rutin JAWA TENGAH
mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan harga bahan Kenaikan inflasi tahunan pada triwulan I 2022 berlangsung di
bakunya, yaitu produk turunan CPO dan minyak bumi. Produk seluruh kota pantauan inflasi Jawa Tengah dengan intensitas
sabun terbuat dari bahan oleokimia yang juga merupakan produk yang relatif seragam. Capaian inflasi terendah pada triwulan
turunan atau hilirisasi dari minyak sawit. Kenaikan ini dipicu oleh laporan berlangsung di Kota Semarang, sementara inflasi
pemberlakuan Domestic Price Obligation (DPO) untuk komoditas tertinggi terjadi di Kota Cilacap.
minyak kelapa sawit mentah (Rp9.300,00 per kilogram) dan Olein
(Rp10.300,00 per liter) sejak 27 Januari 2022. Grafik 3.6 Inflasi Tahunan Triwulan I 2022 pada Seluruh Kota Pantauan
di Jawa Tengah
Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Lainnya 2,6
2,2
juga mencatatkan peningkatan laju inflasi tahunan pada
1,8
triwulan I 2022. Inflasi kelompok ini tercatat sebesar 1,55% (yoy),
1,4
meningkat dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat 1,0
sebesar 1,22% (yoy). Peningkatan ini terutama berlangsung pada CILACAP PURWOKERTO KUDUS SURAKARTA SEMARANG TEGAL
Peningkatan inflasi pada kelompok ini terjadi pada komoditas SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH
0,40
SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH
0,20
Makanan, Minuman dan Tembakau 1,22 1,99 2,12 2,90 1,43 1,99 1,75 2,26
Pakaian Dan Alas Kaki 1,19 0,86 1,59 1,92 0,81 0,78 1,99 2,38
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Lainnya 1,06 1,03 1,22 1,55 1,12 0,94 0,84 0,81
Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga 2,51 2,83 3,36 4,75 2,80 3,27 3,62 4,89
Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan -1,73 -1,42 -1,28 -1,17 -2,38 -2,02 -1,87 -1,99
Rekreasi, Olahraga, dan Budaya 1,82 1,48 1,80 2,32 0,25 0,65 1,36 2,41
Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran 2,23 1,80 1,95 2,48 2,44 2,24 2,27 1,78
Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya 2,91 -0,05 1,70 6,01 3,05 -0,48 1,50 5,95
SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH
pada Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau sehingga Kelompok utama yang mendorong kenaikan inflasi di Surakarta
kelompok tersebut menjadi pendorong utama laju inflasi Kota yaitu Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
Semarang pada triwulan I 2022. Sejalan dengan perkembangan di Lainnya.
tingkat provinsi, kenaikan tekanan harga pada Kelompok
Kenaikan tekanan harga pada Kelompok Perumahan, Air, Listrik,
Makanan, Minuman dan Tembakau didorong oleh beberapa
Gas dan Bahan Bakar Lainnya di Kota Surakarta disebabkan oleh
komoditas seperti minyak goreng, rokok kretek filter, dan tempe.
bahan bakar rumah tangga. Hal ini sejalan dengan adanya
Berdasarkan data PIHPS per 31 Maret 2022, harga minyak goreng
penyesuaian harga LPG non-subsidi yang diberlakukan sejak 27
di Semarang dan Solo tertinggi dibandingkan kota-kota IHK
Februari 2022, khususnya pada LPG nonsubsidi seperti tabung
lainnya di Jawa Tengah yaitu sekitar Rp24.100,00. Sementara itu,
ukuran 5,5kg dan 12kg. Penyesuaian ini merupakan kenaikan
terjadi penurunan tekanan inflasi pada Kelompok Informasi,
kedua sejak akhir Desember 2021 lalu. Harga baru yang berlaku
Komunikasi, dan Jasa Keuangan. Penurunan ini bersumber dari
yaitu sekitar Rp 15.500,00 per kg.
beberapa komoditas seperti telepon seluler, biaya administrasi
transfer uang, dan televisi berwarna. Sementara itu, inflasi terendah dicatatkan oleh Kelompok
Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan. Kelompok ini
3.2.2. Disagregasi Inflasi Kota Surakarta mencatatkan inflasi sebesar 0,31% (yoy) pada triwulan I 2022.
Selanjutnya, Kota Surakarta juga mencatatkan kenaikan inflasi Inflasi yang rendah pada kelompok ini terutama dipengaruhi oleh
tahunan pada triwulan I 2022 sebesar 3,16% (yoy), lebih tinggi penurunan pada biaya administrasi transfer uang sejalan dengan
dibandingkan triwulan lalu yang tercatat sebesar 2,58% (yoy). mulai diberlakukannya BI-FAST di sejumlah bank.
Makanan, Minuman dan Tembakau 1,22 1,99 2,12 2,90 1,47 1,97 3,22 2,58
Pakaian Dan Alas Kaki 1,19 0,86 1,59 1,92 2,76 0,92 0,70 1,07
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Lainnya 1,06 1,03 1,22 1,55 0,76 1,00 2,08 3,73
Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga 2,51 2,83 3,36 4,75 0,86 1,31 2,69 5,53
Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan -1.73 -1,42 -1,28 -1,17 0.25 0.31 0,30 0,31
Rekreasi, Olahraga, dan Budaya 1,82 1,48 1,80 2,32 3,71 3,27 3,12 2,59
Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran 2,23 1,80 1,95 2,48 2,36 1,12 1,25 3,93
Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya 2,91 -0,05 1,70 6,01 1,74 2.05 2,65 4,98
SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH
Laporan Perekonomian
PROVINSI JAWA TENGAH 39
Makanan, Minuman dan Tembakau 1,22 1,99 2,12 2,90 0,73 2,67 3,59 5,28
Pakaian Dan Alas Kaki 1,19 0,86 1,59 1,92 0,61 0,74 1,25 1,42
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Lainnya 1,06 1,03 1,22 1,55 0,56 0,66 1,22 1,46
Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga 2,51 2,83 3,36 4,75 2,40 2,27 3,72 5,36
Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan -1,73 -1,42 -1,28 -1,17 -0.02 0.12 0,52 0,47
Rekreasi, Olahraga, dan Budaya 1,82 1,48 1,80 2,32 1,85 1,76 -0,48 -0,52
Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran 2,23 1,80 1,95 2,48 2,78 2,30 2,29 6,75
Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya 2,91 -0,05 1,70 6,01 2,39 -2.13 -0,12 5,41
SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH
Makanan, Minuman dan Tembakau 1,22 1,99 2,12 2,90 0,89 1,06 0,61 2,72
Pakaian Dan Alas Kaki 1,19 0,86 1,59 1,92 1,84 1,19 0,97 0,86
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Lainnya 1,06 1,03 1,22 1,55 1,46 1,97 2,47 3,40
Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga 2,51 2,83 3,36 4,75 2,59 3,03 3,59 3,36
Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan -1,73 -1,42 -1,28 -1,17 -2.87 -1.93 -1,52 -1,03
Rekreasi, Olahraga, dan Budaya 1,82 1,48 1,80 2,32 7,54 3,69 4,75 4,17
Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran 2,23 1,80 1,95 2,48 2,22 1,66 1,45 1,27
Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya 2,91 -0,05 1,70 6,01 3,68 0.79 2,42 7,68
SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH
Laporan Perekonomian
40 PROVINSI JAWA TENGAH
Makanan, Minuman dan Tembakau 1,22 1,99 2,12 2,90 1,02 2,02 2,09 5,30
Pakaian Dan Alas Kaki 1,19 0,86 1,59 1,92 2,28 1,21 2,01 2,53
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Lainnya 1,06 1,03 1,22 1,55 0,65 0,91 1,41 1,15
Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga 2,51 2,83 3,36 4,75 1,88 0,97 1,14 3,22
Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan -1,73 -1,42 -1,28 -1,17 -0.43 -0.77 -0,64 2,29
Rekreasi, Olahraga, dan Budaya 1,82 1,48 1,80 2,32 3,44 3,76 2,63 3,13
Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran 2,23 1,80 1,95 2,48 1,20 0,17 1,62 2,95
Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya 2,91 -0,05 1,70 6,01 2,66 -0.20 2,37 7,25
SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH
terendah berasal dari Kelompok Kesehatan yang terutama 3.3. TRACKING DAN PROYEKSI INFLASI
disebabkan oleh harga tarif laboratorium, tarif bidan, dan obat-
3.3.1. Inflasi April 2022
obatan herbal yang relatif stabil.
Inflasi Provinsi Jawa Tengah pada bulan April 2022 tercatat
3.2.6. Disagregasi Inflasi Kota Purwokerto sebesar 1,07% (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan
Tekanan inflasi Kota Purwokerto pada triwulan I 2022 sebelumnya yang tercatat sebesar 0,75% (mtm). Berdasarkan
mengalami peningkatan. Inflasi Kota Purwokerto pada triwulan kelompok pengeluaran, kenaikan tekanan inflasi Jawa Tengah
laporan sebesar 3,16% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan pada April 2022 terutama bersumber dari peningkatan harga
lalu yang sebesar 2,18% (yoy). Peningkatan inflasi Kota pada Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau. Kelompok
Purwokerto didorong oleh Kelompok Makanan, Minuman dan ini mencatatkan inflasi sebesar 1,99% (mtm) setelah di bulan
Tembakau, terutama didorong oleh komoditas minyak goreng, sebelumnya tercatat sebesar 1,71% (mtm). Peningkatan ini terjadi
rokok kretek filter, dan rokok putih. Sementara itu, Kelompok seiring dengan kenaikan permintaan masyarakat selama periode
Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan mengalami deflasi Ramadan dan menjelang hari raya Idul Fitri 1443 H. Adapun
pada periode ini. Penurunan tekanan harga ini terutama komoditas penyumbang inflasi tertinggi pada periode ini antara
bersumber dari harga telepon seluler dan biaya administrasi lain minyak goreng, daging ayam ras, dan telur ayam ras.
transfer uang
Makanan, Minuman dan Tembakau 1,22 1,99 2,12 2,90 0,31 2,43 3,79 4,15
Pakaian Dan Alas Kaki 1,19 0,86 1,59 1,92 0,63 0,73 0,74 1,20
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Lainnya 1,06 1,03 1,22 1,55 1,38 1,72 2,66 4,78
Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga 2,51 2,83 3,36 4,75 2,66 2,54 3,25 4,61
Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan -1,73 -1,42 -1,28 -1,17 -0.40 -0.31 -0,52 -0,40
Rekreasi, Olahraga, dan Budaya 1,82 1,48 1,80 2,32 3,56 0,61 0,66 0,43
Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran 2,23 1,80 1,95 2,48 0,91 1,10 1,53 2,98
Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya 2,91 -0,05 1,70 6,01 3,47 1.23 2,22 5,68
SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH
Laporan Perekonomian
PROVINSI JAWA TENGAH 41
Kenaikan harga minyak goreng terjadi seiring dengan Dari Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, kenaikan
berlanjutnya tren kenaikan harga CPO internasional. Hingga harga didorong oleh komoditas pangan terutama pada periode
minggu ke-3 bulan April, harga CPO tercatat sebesar 6.230 MYR Ramadan dan Idul Fitri 1443 H. Kenaikan ini sesuai dengan pola
per ton atau meningkat sebesar 13,9% (ptp) dari awal bulan . seasonal yang terjadi akibat kenaikan permintaan masyarakat
Kenaikan harga ini kemudian ditransmisikan pada peningkatan menjelang hari raya. Selain itu, kenaikan komponen ini juga
harga minyak goreng domestik, khususnya minyak goreng didorong oleh kenaikan harga pangan internasional sebagai
kemasan premium. Peningkatan ini juga terjadi seiring dengan dampak eskalasi geopolitik Rusia dan Ukraina. International Food
pemberlakuan Permendag No. 11/2022 yang menggantikan Policy Research Institute (IFPRI) mencatat terdapat sejumlah
Permendag No. 6/2022 terkait peningkatan Harga Eceran negara yang memberlakukan penutupan keran ekspor sementara
Tertinggi (HET) minyak goreng curah dan mengembalikan harga guna memenuhi kebutuhan domestiknya. Salah satu produk yang
minyak goreng kemasan premium dan sederhana sesuai harga perlu mendapat perhatian yaitu gandum. Terhitung sejak 13 Mei
keekonomiannya. Selanjutnya, komoditas daging dan telur ayam 2022, Pemerintah India mengumumkan pelarangan ekspor
ras juga menjadi penyumbang utama inflasi pada April 2022. gandum, termasuk durum berprotein tinggi dan varietas roti.
Kenaikan harga ini terjadi seiring dengan momentum peningkatan Larangan ekspor tersebut berlaku seiring dengan kenaikan harga
permintaan masyarakat menjelang Idul Fitri. Sejalan dengan hal komoditas tersebut di India. Indonesia merupakan salah satu
tersebut, peningkatan ini juga didorong oleh berlanjutnya importir gandum dari India yang setiap tahunnya dapat
kenaikan biaya pakan dan anakan ayam. mengimpor hingga 11,7 juta ton. Adanya kebijakan larangan
ekspor tersebut diperkirakan dapat berdampak pada kenaikan
Kelompok lainnya yang turut menjadi penyebab kenaikan inflasi produk turunan gandum di dalam negeri, seperti tepung terigu,
periode ini adalah Kelompok Transportasi. Harga mobil menjadi roti, dan mie instan.
penyumbang utama inflasi kelompok ini. Kenaikan harga mobil
terjadi seiring dengan penurunan skema diskon Pajak Penjualan Sementara itu, tekanan dari komoditas global lainnya juga
atas Barang Mewah (PPnBM) Low Cost Green Car (LCGC). Pada masih berlanjut. Harga jagung dan kedelai di pasar internasional
periode Januari-Maret 2022, P PnB M yang ditanggung masih belum pulih pasca serangan Rusia ke Ukraina pada 24
pemerintah yaitu sebesar 100%. Sementara itu, untuk periode Februari 2022 lalu. Harga jagung naik 37% atau menjadi
April-Juni 2022, PPnBM yang ditanggung pemerintah menjadi U S$81,4/bushel. Sementara itu, harga kedelai menjadi
hanya sebesar 2%. Kenaikan harga mobil juga didorong oleh US$16,7/bushel atau naik sebesar 25,8%. Harga kedua komoditas
kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 10% menjadi 11% tersebut telah mencapai level tertingginya sejak 2012. Kenaikan
yang tertuang pada UU Nomor 7 tahun 2021. Dalam Undang- ini berdampak pada kenaikan harga pada produk turunan jagung
Undang tersebut, aturan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dan kedelai. Tak terkecuali bagi sektor peternakan, kenaikan harga
baru menyebabkan kenaikan pajak pada seluruh komoditas jagung dan kedelai mengarah pada biaya produksi pakan ternak
menjadi sebesar 11%, kecuali pada objek pajak yang dikecualikan. yang lebih tinggi sehingga harga daging dan telur ayam ras turut
Peningkatan lebih lanjut dari kelompok ini juga didorong oleh mengalami kenaikan.
harga bensin. Sejak 1 April 2022, PT Pertamina resmi menaikkan
harga BBM Pertamax (RON-92) dari Rp9.000,00/liter menjadi Dari Kelompok Transportasi, terdapat penyesuaian pada harga
Rp12.500,00/liter. Kenaikan harga tersebut sebagai respon bensin. Sejak 1 April 2022, Pertamina resmi menaikkan harga
pemerintah seiring kenaikan harga minyak dunia. BBM Pertamax (RON-92) dari Rp9.000,00/liter menjadi
Rp12.500,00/liter. Kenaikan harga tersebut sebagai respon
3.3.2. Tracking Inflasi Triwulan II 2022 Pemerintah seiring kenaikan harga minyak dunia. Berdasarkan
data Bloomberg per 10 April 2022, harga minyak Brent untuk
Pada triwulan II 2022, inflasi di Provinsi Jawa Tengah
kontrak pengiriman Juni 2022 naik 2,19% ke level
diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2022.
US$102,78/barel. Sementara itu, harga minyak West Texas
Peningkatan ini didorong oleh Kelompok Makanan, Minuman, dan
Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Mei 2022 naik
Tembakau serta Kelompok Transportasi. Selain itu, peningkatan
2,32% ke level US$98,26 per barel. Adanya gap harga ini
ekspektasi masyarakat diperkirakan juga turut mendorong inflasi
berpotensi menyebabkan terjadi shifting permintaan masyarakat
yang lebih tinggi pada periode ini. Salah satunya dipengaruhi oleh
sehingga akan menaikkan permintaan Pertalite.
Pemerintah memperbolehkan kegiatan mudik pada Idul Fitri 2022
setelah dua tahun sebelumnya dilarang. Peraturan tersebut
Selanjutnya, kebijakan pelonggaran syarat mobilitas masyarakat
meningkatkan ekspektasi masyarakat bahwa penyebaran Covid-
juga berpotensi mendorong kenaikan inflasi. Sejalan dengan
19 sudah relatif terkendali dan pandemi saat ini telah berangsur-
diberlakukannya pelonggaran mobilitas masyarakat, permintaan
angsur menuju situasi endemi.
terhadap angkutan umum juga mengalami peningkatan terutama
pada angkutan antar kota dan angkutan udara. Pergerakan 7,7% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 13,58 juta
penumpang angkutan udara pada periode mudik 2022 ton. Dengan begitu, pasokan beras relatif aman dan harga beras
mencatatkan angka tertingginya selama masa pandemi dan terkendali hingga beberapa bulan berikutnya.
hampir mendekati masa sebelum pandemi. Berdasarkan data
Traveler, jumlah penumpang angkutan udara pada periode mudik 3.4. PROGRAM PENGENDALIAN INFLASI
2022 yaitu sebanyak 2,9 juta penumpang atau 82% dari jumlah DAERAH
pemudik tahun 2019. Meski demikian, di tengah peningkatan
Dalam rangka pengendalian harga barang dan jasa, Bank
jumlah penumpang angkutan udara tersebut, diperkirakan jumlah
Indonesia selalu berkoordinasi secara aktif dengan Tim
pesawat justru mengalami penurunan sebagai dampak dari
Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dengan beberapa program
pandemi. Penurunan ini dikarenakan masih banyaknya armada
kegiatan yang telah dijalankan selama triwulan laporan,
pesawat yang belum menyelesaikan kewajibannya pada lessor
diantaranya:
serta beberapa pesawat sedang dalam masa perawatan akibat
1. Telah dilaksanakan High Level Meeting pada 22 Maret 2022.
lama tidak digunakan selama masa pandemi. Hal ini diperkirakan
Dalam rapat tersebut, anggota TPID berkoordinasi terkait
dapat meningkatkan tarif angkutan udara.
upaya pengendalian harga komoditas pangan menjelang
Kenaikan inflasi lebih lanjut juga didorong oleh aturan baru terkait Ramadan dan Idul Fitri. Dalam rapat tersebut juga dibahas
kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Aturan tersebut resmi upaya untuk menjaga ketersediaan pasokan dalam jangka
berlaku mulai 1 April 2022. Dalam UU Nomor 7 Tahun 2021 panjang melalui penguatan Kerjasama Antar Daerah (KAD)
tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP), aturan PPN dengan beberapa provinsi tetangga di Jawa, salah satunya
yang baru menyebabkan kenaikan pajak pada seluruh komoditas adalah Provinsi Jawa Barat.
menjadi sebesar 11%, kecuali pada objek pajak yang dikecualikan 2. Menanggapi isu kenaikan harga minyak goreng, TPID Provinsi
seperti barang kebutuhan pokok, jasa kesehatan, jasa pendidikan, Jawa Tengah melalui Disperindag melakukan operasi pasar
jasa pelayanan sosial, serta beberapa kegiatan ekspor seperti minyak goreng dan bekerja sama dengan salah satu produsen
ekspor barang kena pajak berwujud, ekspor barang kena pajak minyak goreng dan BUMN perdagangan. Selain itu, Dinas
tidak berwujud, dan ekspor jasa kena pajak. Perdagangan Kota Semarang bersama Dinas Perdagangan
dan Perindustrian Jawa Tengah serta Kepolisian juga
Ekspektasi masyarakat mulai mengalami peningkatan secara melakukan pemantauan harga minyak goreng di pasar
berangsur-angsur seiring dengan pelonggaran mobilitas tradisional dan modern, terutama di Kota Semarang.
masyarakat selama masa transisi menuju endemi COVID-19. 3. Menanggapi isu kenaikan harga kedelai dan produk
Salah satunya yaitu Pemerintah memperbolehkan kegiatan turunannya, TPID Provinsi Jawa Tengah melalui Pemerintah
mudik pada Idul Fitri 2022 setelah dua tahun sebelumnya Provinsi telah mengadakan pertemuan dengan Pusat Koperasi
dilarang. Pada relaksasi mudik tahun ini pemerintah menetapkan Tahu Tempe Indonesia (Puskopti). Dari pertemuan tersebut,
sejumlah aturan mudik melalui Surat Edaran Nomor 16 Tahun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyiapkan opsi subsidi
2022 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Pada harga kedelai menggunakan anggaran APBD. Selain itu, telah
Masa Pandemi Corona Virus Diseasi 2019 (COVID-19) yang dilakukan Gerakan Stabilisasi Pasokan dan Harga Kedelai
berlaku mulai 2 April 2022. Salah satunya yaitu masyarakat “Operasi Pasar Kedelai” oleh Pemerintah Provinsi Jawa
diwajibkan untuk melakukan vaksinasi dosis lanjutan atau Tengah bersama Badan Ketahanan Pangan Kementan R.I,
booster agar dapat melakukan perjalanan tanpa perlu Satgas Pangan Polda Jateng, Asosiasi Kedelai Indonesia
menunjukkan hasil tes Swab Antigen maupun Swab PCR. Selain (Akindo), Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu
itu, pemerintah juga telah melonggarkan penggunaan masker di Indonesia (Gakoptindo), serta Puskopti.
luar ruangan sejak 18 Mei 2022. 4. Telah dilalukan koordinasi antara Dinas Ketahanan Pangan,
Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan Perum Bulog
Di sisi lain, normalisasi permintaan masyarakat pasca hari raya
terkait rencana operasi pasar untuk komoditas beras. Hal ini
menahan laju kenaikan inflasi. Harga pada beberapa komoditas
sejalan dengan program nasional Ketersediaan Pasokan dan
pangan mulai mengalami penurunan pasca kenaikannya pada
Stabilisasi Harga (KPSH).
periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan
5. Pemanfaatan data neraca produksi pangan pada aplikasi
Idul Fitri 1443 H, seperti gula pasir, minyak goreng, dan bawang
Sistem Logistik Daerah (SISLOGDA) yang meliputi volume
putih. Selain itu, panen raya beras yang berlangsung pada awal
produksi dan stok perdagangan di seluruh kabupaten/kota di
triwulan II turut meningkatkan stok gabah di Jawa Tengah.
Jawa Tengah. Hal ini berguna untuk mendukung proses
Berdasarkan data BPS, produksi padi pada periode Januari-April
pengambilan keputusan T P I D, salah satunya dalam
2022 mencapai 14,63 juta ton. Angka ini meningkat
melakukan intervensi pasar murah oleh Dinas Ketahanan
Laporan Perekonomian
PROVINSI JAWA TENGAH 43
KPenyaluran kredit perbankan di Jawa Tengah mencapai Rp328,18 triliun atau tumbuh
6,89% (yoy), didorong oleh kredit modal kerja. Secara sektoral, peningkatan kredit
didorong oleh sektor Perdagangan Besar dan Eceran serta sektor Pertanian.
Kinerja kredit korporasi pada triwulan I 2022 meningkat, tercermin dari pertumbuhan
kredit korporasi yang mencapai 3,51% (yoy), serta penurunan rasio NPL korporasi.
Secara sektoral, perbaikan kinerja kredit korporasi didorong oleh kredit sektor
Konstruksi yang tumbuh 21,49% (yoy), utamanya dari subsektor Bangunan Jalan Tol.
Sementara itu, kredit rumah tangga sedikit melambat (tumbuh 3,08%; yoy)
dipengaruhi oleh kredit kendaraan bermotor (KKB) yang terkontraksi 4,66% (yoy) dan
kredit konsumsi kategori lainnya yang terkontraksi 1,90% (yoy). Meskipun melambat,
namun kredit rumah tangga masih tumbuh positif didorong oleh perbaikan kredit
pemilikan rumah (KPR) dan kredit multiguna.
Secara sektoral, peningkatan penyaluran kredit Jawa Tengah didorong oleh sektor
utama yaitu Perdagangan Besar dan Eceran (tumbuh 7,73%; yoy), Pertanian (tumbuh
26,56%; yoy), serta Konstruksi (tumbuh 17,59%; yoy). Sementara itu, kredit Industri
Pengolahan mengalami perlambatan dengan tumbuh sebesar 5,28% (yoy).
Laporan Perekonomian
46 PROVINSI JAWA TENGAH
Grafik 4.2 Perkembangan Pertumbuhan Kredit Perbankan di Pulau Jawa Grafik 4.3 Pangsa Penyaluran Kredit Perbankan Pulau Jawa
20%
15%
10%
5% 11,60% 11,61%
4,09% 4,02%
0% 64,47% 64,52%
1,00% 1,00%
-5% 7,51% 7,43%
11,33% 11,42%
-10%
-15%
I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 IV 2021 I 2022
JAWA BARAT BANTEN DKI JAKARTA DIY JAWA TENGAH JAWA TIMUR JAWA BARAT BANTEN DKI JAKARTA DIY JAWA TENGAH JAWA TIMUR
Grafik 4.4 Perkembangan Pertumbuhan DPK Perbankan Pulau Jawa Grafik 4.5 Perkembangan Loan to Deposit Ratio (LDR) Perbankan Pulau Jawa
18%
16%
14%
12%
10% 10,47% 10,28%
4,25% 4,19%
8% 66,07% 66,36%
6% 1,29% 1,28%
6,38% 6,28%
4% 11,55% 11,60%
2%
0%
I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 IV 2021 I 2022
JAWA BARAT BANTEN DKI JAKARTA DIY JAWA TENGAH JAWA TIMUR JAWA BARAT BANTEN DKI JAKARTA DIY JAWA TENGAH JAWA TIMUR
12. Lokasi bank adalah pengukuran indikator perbankan berdasarkan bank yang berlokasi di 13. Penyaluran kredit di Banten tumbuh sebesar 14,02% (yoy), Jawa Tengah tumbuh 6,89%
Jawa Tengah. (yoy), DKI Jakarta tumbuh 6,46% (yoy), Jawa Barat tumbuh 5,63% (yoy), DIY tumbuh 5,50%
(yoy), Jawa Timur tumbuh 4,97% (yoy).
Laporan Perekonomian
PROVINSI JAWA TENGAH 47
Dibandingkan dengan provinsi lain di kawasan Jawa, Berdasarkan sektor ekonomi, penyaluran kredit perbankan
penghimpunan DPK Jawa Tengah menyumbang 6,38% total DPK Jawa Tengah masih berfokus pada tiga sektor utama, yaitu
di Pulau Jawa atau tertinggi keempat setelah provinsi DKI sektor perdagangan besar dan eceran (pangsa 31,98%), sektor
Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Sementara secara industri pengolahan (pangsa 17,59%), dan sektor pertanian
pertumbuhan, Jawa Tengah mengalami pertumbuhan DPK (pangsa 5,30%).
14
terendah kedua sebelum Jawa Timur .
Penyaluran kredit kepada sektor perdagangan meningkat
4.1.1. Perkembangan Penyaluran Kredit dibandingkan triwulan sebelumnya (dari 5,18%; yoy menjadi
Penyaluran kredit perbankan Jawa Tengah pada triwulan I 2022 7,73%; yoy), utamanya bersumber dari kredit subsektor Bahan
16
meningkat. Penyaluran kredit di Jawa Tengah pada triwulan ini Konstruksi . Peningkatan kredit Bahan Konstruksi sejalan dengan
sebesar Rp328,18 triliun, atau tumbuh 6,89% (yoy) lebih tinggi pembangunan proyek infrastruktur di Jawa Tengah yang masih
dibandingkan triwulan lalu (5,04%; yoy). Berdasarkan jenis berlangsung. Sesuai pola seasonal awal tahun, pembangunan
penggunaan, peningkatan redit di Jawa Tengah terjadi pada kredit proyek konstruksi yang bersumber dari pembiayaan APBN/D
produktif, utamanya untuk kredit modal kerja. Kredit modal kerja mulai memasuki tahap persiapan dan pengadaan, sehingga
tumbuh 7,12% (yoy), meningkat dibanding triwulan IV 2021 kebutuhan akan pembiayaan Bahan Konstruksi ikut meningkat.
(6,45%; yoy).
Lebih lanjut, kredit kepada sektor Pertanian juga meningkat, dari
Peningkatan kinerja kredit modal kerja tersebut didorong oleh tumbuh 18,84% (yoy) menjadi 26,56% (yoy). Peningkatan kredit
penyaluran kredit untuk sektor Perdagangan Besar dan Eceran15, sektor ini didorong oleh subsektor Pembibitan dan Budidaya
utamanya untuk subsektor Perdagangan Hasil Pertanian Dalam Unggas serta Padi17. Kredit subsektor Pembibitan dan Budidaya
Negri yang tumbuh sebesar 42,56% (yoy), meningkat dibanding Unggas meningkat seiring dengan antisipasi peningkatan
triwulan IV 2021 sebesar 41,09% (yoy), sejalan dengan periode permintaan daging menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional
musim panen pada triwulan laporan. (HBKN) Bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Sementara kredit sub
Grafik 4.6 Pangsa Kredit Perbankan Jawa Tengah Berdasarkan Jenis Grafik 4.7 Pertumbuhan Kredit Perbankan Jawa Tengah Berdasarkan Jenis
Penggunaan Penggunaan
20%
15%
10%
55,27% 54,88% 5%
15,57% 16,79%
0%
29,16% 28,32%
-5%
-10%
I II III IV I II III IV I II III IV I
Grafik 4.8 Pangsa Kredit Perbankan Jawa Tengah Berdasarkan Sektor Grafik 4.9 Pertumbuhan Kredit Perbankan Jawa Tengah Berdasarkan
Ekonomi Sektor Ekonomi
40%
30%
20%
-20%
-30%
I II III IV I II III IV I II III IV I
INDUSTRI PENGOLAHAN PERTANIAN PERDAGANGAN KONSTRUKSI LAINNYA G-PDE G-IP G-PERTANIAN G-KONSTRUKSI
14.. Penghimpunan DPK DKI Jakarta tumbuh 10,95% (yoy), Banten tumbuh 10,51% (yoy), 16. Kredit subsektor Bahan Konstruksi tumbuh sebesar 54,26% (yoy), meningkat dibanding
Jawa Barat tumbuh 7,39% (yoy), DIY tumbuh 6,91% (yoy), Jawa Tengah tumbuh 6,85% triwulan IV 2021 (6,14%; yoy).
(yoy), dan Jawa Timur tumbuh 6,33% (yoy). 17. Kredit Pembibitan dan Budidaya Unggas pada triwulan I 2022 tumbuh sebesar 120,66%
Kredit modal kerja untuk sektor Perdagangan Besar dan Eceran tumbuh 6,88% (yoy) pada (yoy), meningkat dibanding triwulan IV 2021 (22,97%; yoy). Kredit Padi pada triwulan
triwulan I 2022, meningkat dibanding triwulan IV 2021 yang sebesar 5,42% (yoy). laporan tumbuh sebesar 26,96% (yoy), meningkat dibanding triwulan IV 2021 (18,15%;
yoy).
Laporan Perekonomian
48 PROVINSI JAWA TENGAH
KREDIT NOMINAL (RP MILIAR) JUMLAH REKENING PERSENTASE NOMINAL PERSENTASE REKENING
sektor Padi meningkat seiring dengan adanya musim tanam serta 4.1.2. Perkembangan Penghimpunan Dana Pihak Ketiga
kenaikan harga pupuk pada triwulan laporan, sehingga DPK perbankan Jawa Tengah pada triwulan I 2022 mencapai
meningkatkan kebutuhan pembiayaan untuk produksi. Rp369,11 triliun atau tumbuh 6,85% (yoy), lebih rendah
dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 8,99% (yoy).
Di sisi lain, penyaluran kredit kepada Industri Pengolahan
Perlambatan DPK tersebut didorong oleh komponen deposito20
melambat. Kredit Industri Pengolahan tumbuh 5,28% (yoy),
yang terkontraksi 6,33% (yoy), turun dibandingkan 0,43% (yoy)
melambat dibanding triwulan IV 2021 yang tumbuh 8,07% (yoy).
pada triwulan IV 2022.
Perlambatan ini dipengaruhi oleh kredit subsektor TPT yang
tumbuh 2,56% (yoy), lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya Penurunan deposito sejalan dengan penurunan suku bunga
(3,12%; yoy). Hal ini sejalan dengan perlambatan ekspor TPT deposito dari 3,09% pada triwulan IV 2021 menjadi 2,96% pada
Jawa Tengah dan penurunan penjualan ritel TPT pada triwulan triwulan laporan. Hal tersebut diindikasikan menjadi salah satu
19
laporan . Kondisi tersebut diindikasi sebagai dampak normalisasi penyebab penurunan deposito karena deposan memilih
permintaan paska Natal dan Tahun Baru serta risiko penurunan instrumen investasi lain dengan imbal hasil yang lebih tinggi.
daya beli ditengah peningkatan inflasi dan eskalasi tensi Berdasarkan jangka waktu, penurunan deposito terjadi pada
geopolitik Rusia-Ukraina. Akibatnya, kebutuhan pendanaan deposan jangka waktu 0-3 bulan21, sementara deposito jangka
subsektor TPT menjadi berkurang. waktu >12 bulan meningkat signifikan22. Hal ini mengindikasikan
preferensi masyarakat untuk menyimpan dananya dalam jangka
Berdasarkan kelompok nilai, mayoritas penyaluran kredit di
lebih panjang, sehingga mengindikasikan tidak ada kebutuhan
Jawa Tengah didominasi oleh kredit dengan nominal kurang dari
dana untuk keperluan jangka pendek seperti untuk konsumsi.
Rp500 juta (pangsa 56,01% terhadap total kredit). Sementara
berdasarkan jumlah debitur, mayoritas debitur (pangsa 85,52%) Giro perbankan di Jawa Tengah juga melambat pada triwulan
memiliki kredit dengan nominal kurang dari Rp100 juta. Hal ini laporan. Giro tumbuh 21,77% (yoy), lebih rendah dibanding
menunjukkan bahwa mayoritas penyaluran kredit di Jawa Tengah triwulan IV 2021 (24,77%; yoy). Perlambatan ini utamanya berasal
tidak terkonsentrasi pada nominal kredit besar dan relatif merata dari giro dengan kelompok nilai besar yaitu Rp15-20 miliar
pada nominal kecil sehingga dapat meminimalkan risiko sistemik. (pangsa 86,15% dari total giro).
Meskipun demikian, perlu diperhatikan pangsa kredit dengan
nominal diatas Rp20 miliar yang mencapai 19,33% dari total kredit Grafik 4.10 Perkembangan DPK Perbankan Umum Jawa Tengah
namun hanya dimiliki oleh 0,03% debitur. Mayoritas kredit dengan
30%
nominal di atas Rp20 miliar tersebut adalah debitur sektor swasta, 25%
21. Pada triwulan I 2022, deposito jangka waktu 0-3 bulan memiliki pangsa terbesar (59,15%)
SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH
terhadap total deposito. Deposito kelompok ini terkontraksi 23,19% (yoy), lebih rendah
dibanding triwulan IV 2021 (-6,81%; yoy).
22. Pada triwulan I 2022, deposito jangka waktu >12 bulan tumbuh sebesar 658,18% (yoy),
meningkat dibanding triwulan IV 2021 (18,61%; yoy).
Laporan Perekonomian
PROVINSI JAWA TENGAH 49
Grafik 4.11 Perkembangan Pertumbuhan Deposito Perbankan di Jawa Grafik 4.12 Andil Pertumbuhan Deposito Perbankan di Jawa Tengah
Tengah Berdasarkan Jangka Waktu Berdasarkan Kelompok Nilai
700% 0,15
600% 0,1
500%
0,05
400%
0
300%
-0,05
200%
100% -0,1
0% -0,15
-100% -0,2
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
Grafik 4.13 Perkembangan Giro Perbankan di Jawa Tengah Berdasarkan Grafik 4.14 Andil Pertumbuhan Giro Perbankan di Jawa Tengah Berdasarkan
Kelompok Nilai Kelompok Nilai
100,00% 0,3
0,25
80,00%
0,2
60,00%
0,15
40,00% 0,1
20,00% 0,05
0
0,00%
-0,05
-20,00% -0,1
-40,00% -0,15
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
0 - 1M >1 - 5M >5 - 10M >10 - 15M >15 - 20M >20 M 0 - 1M >1 - 5M >5 - 10M >10 - 15M >15 - 20M >20 M
Grafik 4.15 Perkembangan Pertumbuhan Tabungan di Jawa Tengah Grafik 4.16 Andil Pertumbuhan Tabungan Perbankan di Jawa Tengah
Berdasarkan Kelompok Nilai Berdasarkan Kelompok Nilai
140% 0,25
120% 0,2
100% 0,15
80%
0,1
60%
0,05
40%
0
20%
0% -0,05
-20% -0,1
-40% -0,15
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
<10 JT 10-100 JT 100-500 JUTA 500-1.000 JUTA LEBIH DARI 1 MILIAR <10 JT 10-100 JT 100-500 JUTA 500-1.000 JUTA LEBIH DARI 1 MILIAR
Di sisi lain, tabungan meningkat terbatas, dari tumbuh 10,45% 4.2. PERKEMBANGAN KINERJA
(yoy) pada triwulan sebelumnya menjadi 11,00% (yoy) .
23
PERBANKAN SECARA SPASIAL
Berdasarkan kelompok nilai, peningkatan didorong oleh tabungan
4.2.1. Penyaluran Kredit
dengan kelompok nilai rendah (<Rp10 juta) yang tumbuh sebesar
117,87% (yoy), meningkat signifikan dibanding triwulan IV 2021 Kota Semarang dan Kota Surakarta masih menjadi daerah yang
(6,50%; yoy) dan telah berlangsung sejak Januari 2022. mendominasi penyaluran kredit perbankan Jawa Tengah.
Sementara tabungan dengan kelompok nilai Rp10-500 juta Sebesar 56,41% kredit disalurkan di Kota Semarang, Kota
melambat24. Peningkatan tabungan secara terbatas yang diiringi Surakarta, Kabupaten Banyumas, Kota Tegal, dan Kabupaten
penghasilan masyarakat belum kembali ke level normal. kabupaten/kota yang memiliki pangsa terbesar terhadap
perekonomian Jawa Tengah, khususnya pada perdagangan
besar dan eceran serta industri pengolahan.
23. Komponen tabungan perbankan Jawa Tengah didominasi oleh nasabah dengan rentang
nilai simpanan di bawah kurang dari Rp100 juta (pangsa 43,85%).
24. Tabungan kelompok nilai Rp10-100 juta tumbuh melambat dari 4,80% (yoy) menjadi
terkontraksi 29,07% (yoy) pada triwulan laporan. Sementara tabungan kelompok nilai
Rp100-500 juta tumbuh melambat dari 7,68% (yoy) menjadi 4,48% (yoy) pada triwulan
laporan.
Laporan Perekonomian
50 PROVINSI JAWA TENGAH
6,82%
Peningkatan tersebut didorong oleh kredit sektor konstruksi, Banyumas
27
Industri Pengolahan dan Pengawetan Daging .
KOTA SURAKARTA
KOTA SEMARANG
KOTA MAGELANG
BANJARNEGARA
KOTA SALATIGA
KARANGANYAR
TEMANGGUNG
PURBALINGGA
PEKALONGAN
KOTA TEGAL
PURWOREJO
SUKOHARJO
WONOSOBO
SEMARANG
GROBOGAN
BANYUMAS
MAGELANG
PEMALANG
WONOGIRI
REMBANG
KEBUMEN
BOYOLALI
CILACAP
SRAGEN
BATANG
KENDAL
JEPARA
KLATEN
BREBES
DEMAK
KUDUS
TEGAL
BLORA
PATI
25. Kredit Kota Semarang untuk sektor Perdagangan Besar dan Eceran tumbuh 3,62% (yoy), 27. Kredit Kab. Banyumas untuk sektor Industri Pengolahan tumbuh 21,98% (yoy), meningkat
meningkat dibanding triwulan IV 2021 (1,95%; yoy) didorong oleh subsektor Perdagangan dibanding triwulan IV 2021 (8,61%; yoy) didorong oleh subsektor Industri Pengolahan dan
Dalam Negeri Barang Antara lainnya yang tumbuh 394,03% (yoy), meningkat dibanding Pengawetan Daging yang tumbuh 153,28% (yoy), meningkat dibanding triwulan
triwulan sebelumnya (46,55%; yoy). sebelumnya yang terkontraksi 68,24% (yoy).
26. Kredit Kota Surakarta/Solo untuk sektor Konstruksi tumbuh 83,86% (yoy), meningkat
dibanding triwulan IV 2021 (57,79%; yoy) didorong oleh subsektor Bangunan Jalan Tol
yang tumbuh 136,98% (yoy), meningkat dibanding triwulan sebelumnya (92,21%; yoy).
Laporan Perekonomian
PROVINSI JAWA TENGAH 51
KOTA PEKALONGAN
KOTA SURAKARTA
KOTA SEMARANG
KOTA MAGELANG
BANJARNEGARA
KOTA SALATIGA
KARANGANYAR
TEMANGGUNG
PURBALINGGA
PEKALONGAN
KOTA TEGAL
PURWOREJO
SUKOHARJO
WONOSOBO
SEMARANG
GROBOGAN
BANYUMAS
MAGELANG
PEMALANG
WONOGIRI
REMBANG
KEBUMEN
BOYOLALI
CILACAP
SRAGEN
BATANG
KENDAL
JEPARA
KLATEN
BREBES
DEMAK
KUDUS
TEGAL
BLORA
PATI
4.3. PERKEMBANGAN SEKTOR KORPORASI didominasi oleh biaya bahan baku . Hal ini bisa menjadi sumber
28
Kerentanan internal lainnya bersumber dari struktur tenaga kerja depresiasi nilai tukar rupiah sehingga mendorong kenaikan harga
industri di Jawa Tengah yang mayoritas bersifat padat karya dan impor bahan baku.
didominasi oleh tenaga kerja dengan tingkat pendidikan SMP ke
Kinerja korporasi pada triwulan I 2022 masih baik. Hal ini
bawah dengan total pangsa mencapai 66,1% pada Februari 2022.
tercermin dari pertumbuhan lapangan usaha industri
Kondisi ini dapat menjadi sumber kerentanan industri apabila
pengolahan yang masih positif, pertumbuhan ekspor luar negeri
tenaga kerja yang tersedia tidak sesuai dengan spesifikasi yang
yang masih tinggi, peningkatan kapasitas utilisasi (berdasarkan
dibutuhkan sehingga produktivitas menjadi rendah.
hasil liaison), serta eksposur perbankan terhadap Korporasi di
Sementara itu dari kondisi global, kenaikan harga komoditas Jawa Tengah yang masih terjaga. Lapangan usaha industri
internasional yang menjadi bahan baku industri berpotensi pengolahan Jawa Tengah pada triwulan I 2022 tumbuh 4,53%
meningkatkan biaya produksi, dan memengaruhi kinerja (yoy). Kinerja positif industri pengolahan juga tercermin dari
keuangan korporasi, sehingga berpengaruh terhadap ketahanan Prompt Manufacturing Index (PMI) Jawa Tengah triwulan I 2022
korporasi Jawa Tengah. Berdasarkan hasil liaison ke beberapa yang tetap terjaga dalam fase ekspansif. Saldo Bersih Tertimbang
korporasi utama di Jawa Tengah, struktur biaya terbesar masih (SBT) kegiatan usaha industri pengolahan juga meningkat dari
Grafik 4.21 Struktur Tenaga Kerja di Jawa Tengah Grafik 4.22 Komposisi Impor Jawa Tengah
47,7% 46,0% 44,7% 45,0% 44,1% 43,0% 45,3% 63% 64% 66% 69% 74% 81% 74% 78% 81% 82% 81% 79% 82%
FEB AGS FEB AGS FEB AGS FEB I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
SD KE BAWAH SMP SMA UMUM 500-1.000 JUTA DI/II/III UNIVERSITAS BAHAN BAKU BARANG MODAL BARANG KONSUMSI
28. Hasil liaison terhadap 57 korporasi di Jawa Tengah selama triwulan I 2022 menunjukan 29. Likert scale (LS) permintaan domestik pada triwulan I 2022 sebesar 1,14, lebih tinggi
bahwa secara rata-rata sebanyak 54,89% dari struktur biaya korporasi didominasi oleh dibandingkan triwulan IV 2021 sebesar 1,03
biaya bahan baku.
Laporan Perekonomian
52 PROVINSI JAWA TENGAH
6,29% pada triwulan IV 2021 menjadi 15,67% pada triwulan I 2022. Peningkatan kredit korporasi untuk investasi (tumbuh 13,56%;
Berdasarkan komoditasnya, kinerja ekspor industri yang masih yoy) didorong oleh sektor Kontruksi yang tumbuh 31,22% (yoy),
mengalami pertumbuhan positif diantaranya TPT (tumbuh meningkat dari triwulan IV 2021 sebesar 0,99% (yoy). Peningkatan
29,37%; yoy), Kayu dan Furnitur (tumbuh 28,63%; yoy), serta Alas tersebut didorong oleh subsektor Kredit Investasi Bangunan
Kaki (tumbuh 83,13%; yoy). Jalan Tol yang tumbuh sebesar 31,95% (yoy) lebih tinggi
dibanding triwulan IV 2021 (1,75%, yoy).
Hasil liaison juga mengonfirmasi kinerja korporasi masih terjaga.
Perkembangan kinerja korporasi tersebut tercermin dari Secara sektoral, peningkatan kredit korporasi juga didorong oleh
beberapa perkembangan sebagai berikut: kredit sektor Konstruksi yang tumbuh 21,49% (yoy), meningkat
- Permintaan domestik pada triwulan I 2022 tumbuh signifikan dibanding triwulan IV 2021 (-1,14%, yoy). Perbaikan ini
meningkat dibanding triwulan IV 2021, sejalan dengan juga didorong oleh kredit subsektor Bangunan Jalan Tol yang
pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan tumbuh 32,70% (yoy), meningkat dibanding triwulan IV 2021
29
laporan . Pertumbuhan tersebut didorong oleh korporasi (5,27%; yoy). Tingginya penyaluran kredit subsektor Bangunan
yang bergerak di sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Jalan Tol sejalan dengan proses pembangunan jalan tol yang
Minum, Pertanian, serta Pengadaan Listrik dan Gas30. Hal ini masih berlangsung, diantaranya tol Semarang-Demak dan Yogja-
seiring dengan peningkatan permintaan menjelang Bawen.
Ramadhan dan Idul Fitri.
- Kapasitas Utilisasi pada triwulan I 2022 tumbuh meningkat Peningkatan kredit korporasi juga terjadi pada sektor
dibanding triwulan IV 2021, sejalan dengan pertumbuhan Perdagangan Besar dan Eceran yang tumbuh 0,10% (yoy),
positif penjualan domestik . Peningkatan tersebut 31 membaik dibanding triwulan IV 2021 (-15,02%, yoy). Perbaikan ini
disebabkan baik oleh permintaan ekspor maupun domestik, didorong oleh kredit korporasi subsektor Perdagangan Dalam
sehingga mendorong upaya diversifikasi produk dan Negeri Bahan-bahan Konstruksi lainnya yang tumbuh dari 0,46%
pemasaran dengan cara memperluas kapasitas pabrik, (yoy) menjadi 76,98% (yoy). Hal ini sejalan dengan masih
ekspansi gudang, serta menambah spesifikasi mesin berlangsungnya pembangunan proyek infrastruktur di Jawa
produksi. Tengah.
4.3.2. Perkembangan Kredit Korporasi di Jawa Tengah 4.3.3. Perkembangan Dana Pihak Ketiga Korporasi
di Jawa Tengah
Penyaluran kredit perbankan kepada sektor korporasi
DPK Korporasi masih didominasi oleh giro (pangsa 42,52%),
meningkat. Kredit perbankan Jawa Tengah untuk Korporasi pada
disusul oleh deposito (pangsa 37,60%), serta tabungan (pangsa
triwulan I 2022 mencapai Rp73,17 triliun atau tumbuh 3,51% (yoy),
19,88%). Penghimpunan DPK korporasi pada triwulan I 2022
lebih baik dibanding triwulan IV 2021 yang terkontraksi 0,24%
terkontraksi 10,57% (yoy), lebih rendah dibanding triwulan IV
(yoy). Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan didorong oleh
2021 (22,88%; yoy). Penurunan ini dipengaruhi oleh komponen
kredit investasi korporasi. Sementara secara sektoral,
deposito yang terkontraksi sebesar 10,05% (yoy), turun
peningkatan kredit korporasi didorong oleh sektor Konstruksi dan
dibandingkan triwulan IV 2021 (18,94%; yoy).
Perdagangan Besar Eceran.
Grafik 4.23 Perkembangan Kredit Korporasi Berdasarkan Sektor Grafik 4.24 Perkembangan Pangsa Kredit Korporasi Berdasarkan Sektor
25%
20%
15%
10%
5% 51,42% 49,22%
0% 14,65% 17,56%
-5%
18,41% 19,57%
-10%
15,51% 13,65%
-15%
-20%
-25%
I II III IV I II III IV I
2020 2021 2022 IV 2021 I 2022
G-TOTAL KREDIT G-IP G-KONSTRUKSI G-PBE G-AKOMODASI MAMIN INDUSTRI PENGOLAHAN KONSTRUKSI PERDAGANGAN LAINNYA
SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER: BPKAD PROVINSI JAWA TENGAH, DIOLAH
29. Likert scale (LS) permintaan domestik pada triwulan I 2022 sebesar 1,14, lebih tinggi 31. LS kapasitas utilisasi pada triwulan I 2022 sebesar 0,74, meningkat dari 0,54 pada triwulan
dibandingkan triwulan IV 2021 sebesar 1,03 IV 2021
30. LS permintaan domestik pada triwulan I 2022 dibandingkan triwulan IV 2021:
- LU Penyediaan Akomodasi Makan Minum sebesar 2,33, meningkat dari 1,75
- LU Pertanian sebesar 1,20, meningkat dari 1,10
- LU Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 2,00, meningkat dari -1,00
Laporan Perekonomian
PROVINSI JAWA TENGAH 53
Grafik 4.25 Perkembangan Kredit Korporasi Berdasarkan Sektor Grafik 4.26 Indeks Penghasilan & Ketersediaan Tenaga Kerja Saat Ini
G-DPK G-GIRO G-TABUNGAN G-DEPOSITO LAPANGAN KERJA PENGHASILAN KONSUMSI BARANG TAHAN LAMA
Berdasarkan golongan deposan, perlambatan diantaranya Grafik 4.27 Indeks Keyakinan Konsumen
24,86% (yoy), lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya 23,70% IKE IKK IEK
32. Konsumsi RT yang tumbuh sebesar 4,30% (yoy), meningkat dibanding dibanding triwulan
IV 2021 (2,91%; yoy)
Laporan Perekonomian
54 PROVINSI JAWA TENGAH
Grafik 4.28 Perkembangan Pertumbuhan Kredit Rumah Tangga Jawa Tengah Grafik 4.29 Perkembangan Andil Kredit Rumah Tangga Jawa Tengah
20% 8%
7%
10%
6%
0% 5%
-10% 4%
3%
-20% 2%
-30% 1%
0%
-40%
-1%
-50% -2%
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
Grafik 4.30 Perkembangan Pertumbuhan Kredit Kendaraan Bermotor di Grafik 4.31 Perkembangan Pertumbuhan Kredit
Jawa Tengah
20% 20%
10% 15%
0% 10%
-10% 5%
-20% 0%
-30% -5%
-40% -10%
-50% -15%
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
G-KKB G-RODA EMPAT G-RODA DUA G-KPR G-KPR >70M2 G-KPR <70M2 G-RUKO&RUKAN
Grafik 4.32 Perkembangan Pertumbuhan DPK, Perseorangan, dan Bukan Grafik 4.33 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Perseorangan Jawa Tengah
Perseorangan Jawa Tengah Berdasarkan Komponennya
25,00% 20%
15%
20,00%
10%
15,00% 5%
10,00% 0%
-5%
5,00%
-10%
0,00% -15%
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
TOTAL PERSEORANGAN NON PERSEORANGAN TOTAL DPK PERSEORANGAN GIRO TABUNGAN DEPOSITO
rekening untuk kelompok 500jt-1M yang tumbuh 52,44% (yoy) signifikan sejak akhir triwulan IV 2021 juga didorong oleh subsidi
pada triwulan I 2022. Sementara itu, deposito masih berada bunga pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar 3% yang
dalam kondisi kontraksi (-5,57%; yoy), namun mulai membaik diperpanjang hingga Desember 2022. Dari sisi risiko, rasio NPL
sejak Januari 2022. Berdasarkan kelompok nilai, terjadi UMKM pada triwulan I 2022 sedikit meningkat (dari 2,50% pada
peningkatan pertumbuhan untuk deposito jangka waktu >6 bulan, triwulan lalu menjadi 2,73% pada triwulan laporan), didorong oleh
namun untuk deposito jangka waktu <6 bulan melambat33. Hal ini peningkatan risiko sektor Perdagangan Besar dan Eceran.
mencerminkan kebutuhan likuiditas RT bukan dalam jangka
pendek, melainkan untuk memenuhi pengeluaran jangka panjang. Berdasarkan kelompok UMKM, pangsa penyaluran kredit
UMKM di Jawa Tengah didominasi oleh kelompok mikro
Lebih lanjut, giro RT tumbuh sebesar 9,33% (yoy), meningkat (42,74%) dan kecil (38,30%). Peningkatan pertumbuhan kredit
dibanding triwulan IV 2021 (2,97%; yoy). Berdasarkan kelompok UMKM pada triwulan laporan terjadi pada kelompok mikro dan
nilai, sumber peningkatan berasal dari giro >1M yang tumbuh kecil, sedangkan UMKM kelompok menengah melambat34. Hal ini
sebesar 17,84% (yoy), lebih tinggi dibanding triwulan IV 2021 mengindikasikan bahwa terjadi peningkatan aktivitas
(6,44%; yoy). Hal ini sejalan dengan peningkatan jumlah rekening perekonomian untuk UMKM berskala mikro dan kecil. Di sisi lain,
giro >1M yang tumbuh sebesar 0,36% (yoy), meningkat dibanding UMKM berskala menengah terindikasi belum beraktivitas secara
triwulan IV 2021 (-1,51%; yoy). optimal.
Secara keseluruhan, DPK perseorangan masih tumbuh terbatas, Grafik 4.34 Perkembangan Penyaluran Kredit UMKM Perbankan
di Jawa Tengah
yang mengindikasikan bahwa tingkat penghasilan masyarakat
180 TRILIUN RP %, YOY 25
belum kembali pada kondisi normal. Hal ini juga sejalan dengan 160
20
140
persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini yang 15
120
mengalami penurunan pada aspek tingkat penghasilan dan 100 10
80 5
ketersediaan lapangan pekerjaan. 60
-
40
(5)
DI JAWA TENGAH I II
2019
III IV I II
2020
III IV I II
2021
III IV
2022
I
4.5.1. Penyaluran Kredit UMKM di Jawa Tengah KREDIT UMKM (RP) G_KREDIT UMKM G_KMK UMKM G_KI UMKM
Besar dan Eceran (tumbuh 20,80%; yoy) serta Pertanian (tumbuh 60%
20%
33. Pertumbuhan Deposito RT berdasarkan jangka waktu triwulan I 2022 dibandingkan
triwulan IV 2021: 0%
I II III IV I II III IV I
- Deposito 1 bulan tumbuh -23,22 (yoy), melambat dari -6,39% (yoy).
2020 2021 2022
- Deposito <=3 bulan tumbuh -41,55% (yoy), melambat dari -13,38% (yoy).
- Deposito <=6 bulan tumbuh 31,08% (yoy), meningkat dari 15,26% (yoy). UMKM NON UMKM
- Deposito >6 bulan tumbuh 207,9% (yoy), meningkat dari 22.24% (yoy).
34. Berdasarkan pertumbuhannya kelompok UMKM skala kecil tumbuh meningkat (dari
25,99% menjadi 26,41%), UMKM skala mikro tumbuh meningkat (dari 60,14% menjadi
90,58%, yoy), dan UMKM skala menengah tumbuh melambat dan masih berada pada
kondisi kontraksi (dari -31,51% menjadi -35,39%; yoy).
Laporan Perekonomian
56 PROVINSI JAWA TENGAH
Grafik 4.36 Perkembangan Pangsa Kredit UMKM Sektoral Grafik 4.37 Pertumbuhan Kredit UMKM secara Sektoral
100% 40%
90% 35%
80% 30%
70% 25%
60% 20%
50% 15%
40% 10%
30% 5%
20% 0%
10% -5%
0% -10%
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
PERTANIAN PENGOLAHAN PBE AKOMODASI MAKAN MINUM LAINNYA TOTAL PBE PENGOLAHAN PERTANIAN AKOMODASI MAMIN
Pangsa kredit UMKM di Jawa Tengah meningkat pada triwulan Dari sisi suku bunga, trend penurunan suku bunga kredit UMKM
laporan, mencerminkan peningkatan komitmen perbankan terus berlangsung, dan mencapai 10,19% pada triwulan laporan.
dalam mendorong perluasan akses keuangan. Pangsa Sementara itu, suku bunga kredit untuk non UMKM relatif stabil
penyaluran kredit UMKM di Jawa Tengah mencapai 46,71% pada sebesar 8,81% pada triwulan I 2022. Penurunan suku bunga kredit
triwulan I 2022, meningkat dibandingkan triwulan IV 2021 baik UMKM maupun non UMKM merupakan salah satu kebijakan
(46,03%). perbankan untuk mendorong pertumbuhan kredit sehingga dapat
mempercepat pemulihan ekonomi.
Berdasarkan sektor ekonomi, mayoritas kredit UMKM
disalurkan pada sektor Perdagangan Besar dan Eceran (pangsa 4.5.2 Penyaluran Kredit UMKM secara Spasial
56,44%) ser ta Industri Pengolahan (12,62%). Terjadi di Jawa Tengah
peningkatan kredit yang cukup signifikan untuk kedua sektor
Penyaluran kredit UMKM di 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah
tersebut pada UMKM berskala mikro35. Lebih lanjut, peningkatan
pada triwulan I 2022 didominasi oleh Kota Semarang, Kota
kredit U M K M juga terjadi pada hampir semua sektor
Surakarta, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Pati, dan Kota
perekonomian di Jawa Tengah. Hal ini sejalan dengan 36
Tegal . Pangsa 5 (lima) kab/kota utama penyaluran kredit UMKM
peningkatan aktivitas perekonomian sampai dengan triwulan I
terbesar di Jawa Tengah tersebut mencapai 39,60%, menurun
2022.
dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 39,78%. Hal ini
mengindikasikan pada periode ini, kegiatan UMKM relatif lebih
Kualitas penyaluran kredit UMKM di Jawa Tengah relatif stabil
tersebar secara merata di seluruh kab/kota di Jawa Tengah.
(berada dibawah threshold 5%) dan membaik dibanding triwulan
IV 2021. Rasio NPL kredit UMKM di Jawa Tengah pada triwulan
Berdasarkan per tumbuhannya, Kabupaten Magelang
IV 2021 mencapai 2,73%, sedikit meningkat dibandingkan
mengalami pertumbuhan kredit UMKM tertinggi, yaitu
triwulan sebelumnya yang sebesar 2,50%. Peningkatan ini
mencapai 68,72% (yoy) didorong oleh peningkatan nominal
bersumber dari UMKM sektor Perdagangan Besar dan Eceran
kredit sektor perdagangan besar dan eceran dan sektor industri
dengan rasio NPL mencapai 2,51% pada triwulan laporan,
pengolahan37. Sementara itu, kontraksi kredit UMKM terdalam
meningkat dibanding triwulan IV 2021 (2,33%).
terjadi di Kota Surakarta (-5,33%; yoy), utamanya didorong oleh
perlambatan sektor Akomodasi Makan Minum ser ta
Grafik 4.38 Perkembangan Suku Bunga Kredit dan DPK Perbankan
Perdagangan Besar dan Eceran38.
13 %
12
11
35. Pertumbuhan kredit UMKM skala mikro untuk sektor Perdagangan Besar dan Eceran
10 adalah sebesar 84,24% (yoy), meningkat dibanding triwulan IV 2021 (54,96%; yoy).
Sementara itu, pertumbuhan kredit UMKM skala mikro untuk Industri Pengolahan sebesar
9
174,17% (yoy), meningkat dibanding triwulan IV 2021 (122,75%; yoy).
8 36. Pangsa kredit UMKM di masing-masing kab/kota: Kota Semarang (15,18%), Kota
I II III IV I II III IV I II III IV I Surakarta (10,22%), Kab. Banyumas (5,75%), Kab. Pati (4,42%), Kota Tegal (4,03%)
2019 2020 2021 2022 37. Pertumbuhan kredit UMKM di Kabupaten Magelang untuk sektor Perdagangan Besar dan
Eceran sebesar 63,73% (yoy), meningkat dibanding triwulan IV 2021 (31,27%; yoy).
UMKM NON UMKM
Sementara itu untuk Industri Pengolahan, pertumbuhan kredit UMKM di Kabupaten
Magelang sebesar 109,60% (yoy), meningkat dibanding triwulan IV 2021 (53,73%; yoy)
38. Pertumbuhan kredit UMKM di Kota Surakarta/Solo untuk sektor Akomodasi Makan
Minum terkontraksi sebesar 8,19% (yoy), melambat dibanding triwulan IV 2021 (-6,10%;
yoy). Sementara itu untuk Perdagangan Besar dan Eceran, kredit UMKM di Kota
Surakarta/Solo sebesar 7,46% (yoy), melambat dibanding triwulan IV 2021 (8,23%; yoy)
Laporan Perekonomian
PROVINSI JAWA TENGAH 57
Grafik 4.39 Proporsi Penyaluran Kredit UMKM terbesar di Kabupaten/Kota Grafik 4.40 Pertumbuhan Penyaluran Kredit UMKM 5 besar
di Jawa Tengah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah
40
35
30
15,36% 15,18% 25
20
10,33% 10,22%
15
5,78% 5,75% 10
IV 2021 I 2022
4,40% 4,42% 5
0
4,00% 4,03% -5
60,13% 60,40% -10
-15
I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022
KOTA SEMARANG KAB. BANYUMAS KAB. KUDUS KOTA SEMARANG KAB. BANYUMAS KAB. TEGAL
KOTA SURAKARTA/SOLO KAB.PATI LAINNYA KOTA SURAKARTA/SOLO KAB. PATI
%,YOY
50
40
30
20
10
-
(10)
(20)
KOTA SURAKARTA/SOLO
KAB. BANJARNEGARA
KAB. KARANGANYAR
KOTA PEKALONGAN
KAB. TEMANGGUNG
KAB. PURBALINGGA
KAB. PEKALONGAN
KAB. PURWOREJO
KOTA SEMARANG
KAB. SUKOHARJO
KOTA MAGELANG
KAB. WONOSOBO
KAB. SEMARANG
KAB. GROBOGAN
KAB. MAGELANG
KAB. BANYUMAS
KAB. PEMALANG
KOTA SALATIGA
KAB. WONOGIRI
KAB. REMBANG
KAB. KEBUMEN
KAB. BOYOLALI
KAB. CILACAP
KAB. BATANG
KAB. SRAGEN
KAB. KENDAL
KAB. KLATEN
KAB. JEPARA
KAB. BREBES
KOTA TEGAL
KAB. DEMAK
KAB. KUDUS
KAB. BLORA
KAB. TEGAL
KAB. PATI
TW IV 2021 TW I 2022 G_UMKM JATENG
Secara umum, program pengembangan UMKM Bank Indonesia 1. Pengembangan Ekonomi di Kawasan Borobudur
diarahkan untuk: (i) mendukung UMKM komoditas volatile food (ASKRAB) dan Desa Candirejo
(VF) dalam rangka mengurangi tekanan inflasi dari sisi pasokan, Kegiatan yang dilakukan berupa pelatihan dan
(ii) mendorong UMKM berorientasi ekspor dan mendukung pendampingan menuju amenitas bersertifikat, dan
pariwisata dalam rangka mengurangi Current Account Deficit, (iii) bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Magelang,
mendorong peningkatan akses keuangan, (iv) mendorong ASITA Jawa Tengah, dan PHRI Jawa Tengah.
pengembangan UMKM Syariah dalam rangka meningkatkan 2. Pengembangan Digital Farming
peran ekonomi syariah, (v) mendorong pemanfaatan teknologi KPwBI Provinsi Jawa Tengah telah melakukan upaya
digital dalam rangka memperluas akses pemasaran, pembiayaan implementasi digitalisasi di sektor pertanian, salah
maupun transaksinya, dan (vi) mendorong keikutsertaan dalam satunya melalui program Digital Farming-Parijatayu
pameran & event internasional untuk akses pasar global. (Pertanian Digital untuk Jawa Tengah Maju) untuk
mengenalkan precission farming dan meningkatkan
Berbagai aktivitas dan upaya yang telah dilakukan Kantor efisiensi serta produktivitas panen ditengah tantangan
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah dalam perubahan cuaca. Hal ini dilakukan melalui penempatan
pengembangan UMKM sampai dengan triwulan I 2022, baik IoT pada lahan pertanian demplot. Adapun lokasi
untuk produksi, pemasaran, maupun akses keuangan adalah implementasi adalah Paguyuban Gapoktan Al Barokah
sebagai berikut: Kab Semarang, Paguyuban Gapoktan Sekar Langi Kab
1. Pengembangan Klaster Ketahanan Pangan Magelang, dan Ponpes Al Masudiyyah Kab Semarang.
Program ini ditujukan untuk menjaga supply komoditas Kegiatan ini terlaksana melalui sinergi dengan Dinas
pangan sekaligus mengendalikan inflasi melalui Pertanian Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Pertanian
pengembangan komoditas yang persisten menjadi Kabupaten Semarang. Selain itu, pelatihan pengenalan
penyumbang inflasi. Beberapa klaster yang saat ini dan pengembangan dashboard digital farming juga
dikembangkan antara lain klaster bawang merah di Demak dilakukan untuk semakin meningkatkan literasi digital
serta klaster integrated farming cabai dan sapi di Blora. petani. Program ini telah melibatkan sekitar 15 Petani yang
Tahapan pengembangan klaster tersebut secara umum berperan dalam proses alih teknologi dan peningkatan
meliputi: pemilihan klaster; diskusi untuk mendorong kompetensi dimana mayoritas adalah petani millennial.
keterlibatan stakeholders dalam pengembangan klaster;
identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman Dalam melakukan pengembangan ekonomi kreatif dan
dalam rantai nilai klaster pangan; menyusun rencana strategis digitalisasi UMKM, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi.
pengembangan klaster; implementasi; serta monitoring dan Secara umum, mindset digital bagi para pelaku usaha masih
fasilitasi untuk linkage dengan e-commerce. Program ini bertujuan untuk meningkatkan cakupan
pemasaran produk UMKM Jawa Tengah agar lebih dikenal
Terkait Klaster Bawang Merah, program pengembangan telah secara luas, serta mendorong kapasitas UMKM untuk dapat
dilakukan, diantaranya: melakukan ekspor.
1. menyusun milestone update untuk pelaksanaan kegiatan
1. Pameran dan Showcase Produk UMKM
sampai dengan akhir tahun 2022
Pelaksanaan UMKM Gayeng di Semarang dan
2. mempersiapkan optimalisasi penggunaan gudang
Singapura untuk memperluas akses pasar dan
bawang merah dari hasil PSBI di akhir tahun 2021 guna
memanfaatkan pemulihan ekonomi global. Inovasi
mendukung linkage e-commerce
pameran UMKM secara hybrid di Suntec City Singapura
tanggal 15 April – 30 Mei 2021 sebagai bagian dari
2. Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Digitalisasi UMKM
UMKM Gayeng. Pameran ini ditujukan untuk membuka
Program ini dilakukan dengan mengusung kearifan lokal
pasar ekspor dengan mempertimbangkan potensi
daerah termasuk juga program pelatihan bagi UMKM untuk
Singapore sebagai hubungan perdagangan dan proses
berinovasi.
Laporan Perekonomian
PROVINSI JAWA TENGAH 59
pemulihan ekonomi global yang berlangsung lebih Jawa Tengah juga memfasilitasi pembuatan e-katalog
cepat. berbasis platform dan proses onboarding marketplace
Pelaksanaan program Jateng Bersinar-Event Promosi ekspor. Sampai dengan November 2021, terdapat 22
UMKM sebagai kegiatan Road to UMKM Gayeng. UMKM yang telah tergabung dengan marketplace maupun
Pelaksanaan pameran sejumlah 91 UMKM bersamaan coversational commerce, yaitu 12 UMKM yang telah
dengan Gernas BBI/BWI Joglosemar di Borobudur, mengikuti boothcamp onboarding UMKM DUPK dan 10
Mall Kasablanka dan Puri Indah Jakarta. UMKM yang berhasil onboarding pada fasilitas Shopee
Ekspor.
2. Kurasi UMKM
Pelaksanaan edukasi, kurasi dan business matching
3. Pemberdayaan Pelaku Usaha Syariah
(BM) UMKM ekspor yang bekerjasama dengan
Telah dilakukan identifikasi dan survei kepada 7 (tujuh) dari
Kedubes dan KPwBI Singapura. Kurasi berhasil
9 (sembilan) pondok pesantren dalam upaya
menjaring 131 UMKM untuk bermitra bisnis dengan
pemberdayaan pelaku usaha syariah diwilayah Kebumen,
importir dari Singapura.
Kabupaten Semarang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten
Melaksanakan kurasi terhadap 101 UMKM siap digital
Demak dan Kabupaten Grobogan. Lebih lanjut, Telah
untuk mengikuti edukasi dan fasilitasi onboarding.
dilakukan pelatihan kepada 500 calon pendamping UMKM
untuk proses sertifikasi halal pada tanggal 7-10 Maret
Dalam upaya melakukan promosi dan perdagangan
2022 bekerjasama dengan Halal Centre UIN.
berorientasi ekspor, adanya kebijakan dan aturan yang
berbeda di negara tujuan ekspor membuat persyaratan Upaya peningkatan kapasitas UMKM juga dilengkapi
penjualan produk menjadi lebih variatif, baik dari sisi legalitas dengan penyusunan kurikulum secara menyeluruh,
produk ataupun legalitas usaha. Mitigasi dilakukan dengan dilengkapi dengan kegiatan mentoring pasca pelatihan. Hal
mengoptimalkan pertemuan dengan berbagai stakeholders ini sebagai bentuk upaya monitoring pelaku usaha UMKM
untuk mengetahui potensi pasar dan kebijakan di setiap agar senantiasa mengimplementasikan materi yang telah
negara. Selain itu, upaya manajemen business matching juga diberikan.
terus dilakukan untuk menggali potensi penjualan produk
UMKM berorientasi ekspor.
2. Onboarding UMKM
Merupakan kegiatan untuk mendorong UMKM go Digital
melalui sinergi UMKM dan marketplace. Beberapa hasil dari
program ini yaitu sebanyak 23 UMKM onboarding digital
melalui program kerjasama dengan kantor pusat Bank
Indonesia, 25 UMKM onboarding digital melalui program
mandiri KPwBI Jawa Tengah, dan 130 UMKM di wilayah
Jawa Tengah onboarding secara mandiri. KPwBI Provinsi
05
Penyelenggaraan
Sistem Pembayaran
dan Pengelolaan
Uang Rupiah
Indikator sistem pembayaran di Jawa Tengah pada triwulan I 2022 secara
umum mengalami penurunan, seiring dengan peningkatan status PPKM
akibat penyebaran varian Omicron pada pertengahan triwulan laporan.
Transaksi kliring pada triwulan I 2022 terkontraksi 0,82% (yoy), lebih rendah
dibanding triwulan IV 2021 yang tumbuh sebesar 5,79% (yoy). Hal ini seiring dengan
kebijakan pembatasan aktivitas dan mobilitas pada pertengahan triwulan I 2022
akibat peningkatan persebaran Covid-19 varian omicron.
Transaksi melalui RTGS juga mengalami kontraksi 18,41% (yoy), lebih rendah
dibanding triwulan IV 2021 yang tumbuh sebesar 27,94%. Hal ini sejalan dengan
perlambatan kinerja industri pengolahan dan perdagangan pada triwulan laporan.
Aliran uang kartal melalui Bank Indonesia di Jawa Tengah pada triwulan I 2022
mengalami posisi net inflow sebesar Rp10,48 triliun, berbeda dibandingkan
triwulan sebelumnya yang mengalami posisi net outflow. Tingginya aliran inflow di
Jawa Tengah pada triwulan I 2022 tersebut diindikasi karena berakhirnya perayaan
natal dan tahun baru sehingga mengurangi kebutuhan akan uang tunai. Akibatnya,
aliran uang kartal yang sempat meningkat di masyarakat pada triwulan IV 2021,
kembali masuk ke perbankan.
NOM. KLIRING GROWTH RETAIL & RECREATION GROCERY & PHARMACY PARKS PERKANTORAN TEMPAT TINGGAL
Transaksi ritel di Jawa Tengah yang diproses melalui SKNBI triwulan laporan sebesar Rp209,9 miliar atau terkontraksi 9,24%
pada triwulan I 2022 menurun. Nominal transaksi kliring pada (yoy), lebih rendah dibanding triwulan IV 2021 (Rp213,48 miliar
triwulan I 2022 sebesar Rp36,75 triliun atau tekontraksi sebesar dan terkontraksi 4,87%; yoy). Perbaikan tersebut diindikasikan
0,82% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang karena peningkatan kecukupan dana masyarakat. Hal ini
tumbuh 5,79% (yoy). Perlambatan transaksi kliring tersebut tercermin dari penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) di
dipengaruhi oleh peningkatan status PPKM pada pertengahan perbankan yang masih tumbuh 6,85% (yoy) pada triwulan laporan.
triwulan I 2022 sebagai dampak peningkatan penyebaran varian
Omicron di Indonesia, sehingga aktivitas dan transaksi ekonomi Untuk semakin meningkatkan kelancaran transaksi pembayaran
kembali terbatas. Selain itu, mobility index Jawa Tengah kembali masyarakat, Bank Indonesia meluncurkan Bank Indonesia Fast
mengalami penurunan pada Februari 2022, meskipun secara Payment (BI-FAST). BI-FAST merupakan infrastruktur sistem
rata-rata triwulan I 2022 lebih baik dibandingkan triwulan pembayaran yang dapat diakses melalui aplikasi yang disediakan
sebelumnya. oleh industri sistem pembayaran secara real time dan setiap saat.
Implementasi BI-FAST akan dilakukan secara bertahap sesuai
Sejalan dengan perkembangan transaksi SKNBI, rata-rata dengan rencana bank dalam mempersiapkan kanal pembayaran
harian perputaran kliring secara triwulanan juga mengalami bagi nasabahnya. BI-FAST merupakan salah satu implementasi
penurunan dari sisi volume. Perputaran transaksi kliring di Jawa dari visi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025,
Tengah yang dilihat dari volume rata-rata harian pada triwulan I yang merupakan bentuk transformasi digital guna mendorong
2022 sebanyak 806 ribu transaksi atau turun 4,81% (yoy), dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan merata serta
lebih lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional. BI-FAST
tumbuh 1,17% (yoy) dengan 1,02 juta transaksi. merupakan inisiatif nasional untuk menciptakan infrastruktur
sistem pembayaran ritel yang lebih efisien, dan memperkuat
Transaksi kliring debet pengembalian dengan instrumen konsolidasi industri sistem pembayaran nasional dan
pembayaran berupa cek dan bilyet giro (BG) kosong mengalami membangun ekonomi keuangan digital yang integrated,
penurunan secara nominal. Penarikan cek dan BG kosong pada interoperable, dan interconnected.
Grafik 5.2 Perkembangan Volume Kliring di Jawa Tengah Hingga 31 Januari 2022, total peserta BI-FAST berjumlah 43
peserta, mewakili 81,45% dari pangsa sistem pembayaran ritel
1.200.000 VOLUME %YOY 15,00
1.000.000
10,00 nasional. Ke depan, layanan BI-FAST akan diperluas secara
5,00
800.000
bertahap mencakup layanan bulk credit, direct debit, dan request
0,00
600.000 -5,00 for payment. BI-FAST akan menjadi backbone infrastruktur sistem
400.000
-10,00 pembayaran ritel masa depan, yang mengakselerasi pembayaran
-15,00
200.000
-20,00
menggunakan berbagai instrument dan kanal secara real time,
0 -25,00 aman, mudah, dan beroperasi 24/7.
I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022
DKE GROWTH
Grafik 5.4 Rata-Rata Nominal Penarikan Cek dan Bilyet Giro Kosong Grafik 5.6 Perkembangan Nominal RTGS di Jawa Tengah
Harian di Jawa Tengah
450 RP MILIAR %YOY 60 250 TRILIUN RP %YOY 350,00
400 300,00
40 200
350 250,00
300 20
150 200,00
250
0 150,00
200
100 100,00
150 -20
100 50,00
50
-40
50 -
0 -60 0 (50,00)
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
Grafik 5.5 Rata-Rata Volume Penarikan Cek dan Bilyet Giro Kosong Harian Grafik 5.7 Perkembangan Volume RTGS di Jawa Tengah
di Jawa Tengah
100.000 VOLUME %YOY 40,0 100.000 VOLUME %YOY 350,00
90.000 30,0 90.000 300,00
80.000 20,0 80.000
250,00
70.000 10,0 70.000
60.000 0,0 60.000 200,00
50.000 -10,0 50.000 150,00
40.000 -20,0 40.000 100,00
30.000 -30,0 30.000
50,00
20.000 -40,0 20.000
10.000 -50,0 10.000 -
0 -60,0 0 (50,00)
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
Penurunan transaksi BI-RTGS sejalan dengan perlambatan utamanya terjadi pada keperluan belanja dan online41 yang
aktivitas ekonomi khususnya pada industri pengolahan dan terkontraksi 0,35% (yoy) menjadi Rp1,83 triliun pada triwulan
perdagangan PDRB Jawa Tengah . Perlambatan juga tercermin 40 laporan, lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya (Rp2,53
dari SBT kegiatan usaha hasil SKDU yang menurun dari 6,29% triliun, tumbuh 28,85%, yoy).
Grafik 5.8 Penggunaan Kartu Kredit Berdasarkan Jenis Transaksi di Grafik 5.9 Perkembangan Nominal Transaksi Kartu Kredit di Jawa Tengah
Jawa Tengah
3,50 RP TRILIUN %YOY 30,0
3,00 20,0
2,50 10,0
2,7% 2,3% 0,0
2,00
94,8% 95,6%
IV 2021 I 2022 1,50 -10,0
2,4% 2,1%
1,00 -20,0
0,50 -30,0
0,00 -40,0
I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022
Grafik 5.10 Perkembangan Nominal Transaksi Bill Pay Menggunakan Grafik 5.11 Perkembangan Nominal Transaksi Belanja dan Online
Kartu Kredit di Jawa Tengah menggunakan Kartu Kredit di Jawa Tengah
180,0 RP MILIAR %YOY 0 3.000,0 RP MILIAR %YOY 40
160,0 -10 30
2.500,0
140,0 20
-20
120,0 2.000,0
10
100,0 -30
1.500,0 0
80,0 -40
-10
60,0 1.000,0
-50
40,0 -20
-60 500,0
20,0 -30
0,0 -70 0,0 -40
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
NOM. BILL PAY GR.NOM. BILL PAY NOM. BELANJA&ONLINE GR.NOM. BELANJA&ONLINE
Grafik 5.12 Penggunaan Transaksi Kartu Debit di Jawa Tengah Grafik 5.13 Perkembangan Nominal Transaksi Kartu Debit di Jawa Tengah
Grafik 5.14 Perkembangan Nominal Transaksi Tunai Menggunakan Kartu Grafik 5.15 Perkembangan Nominal Transaksi Belanja Menggunakan
Debit di Jawa Tengah Kartu Debit di Jawa Tengah
90.000 RP MILIAR %YOY 30,00 9.000,0 RP TRILIUN %YOY 50,0
80.000 25,00 8.000,0 40,0
70.000 20,00 7.000,0
30,0
60.000 15,00 6.000,0
50.000 10,00 5.000,0 20,0
40.000 5,00 4.000,0 10,0
30.000 0,00 3.000,0
0,0
20.000 -5,00 2.000,0
10.000 -10,00 1.000,0 -10,0
5.1.4 Perkembangan Pengelolaan Uang Rupiah Grafik 5.17 Perkembangan Pemusnahan Uang Tidak Layak Edar
Aliran uang kartal melalui Bank Indonesia di Jawa Tengah pada 16,0 TRILIUN RP %YOY 400,0
42 350,0
triwulan I 2022 mengalami net inflow sebesar Rp10,48 triliun . 14,0
300,0
12,0
Kondisi ini berbeda dibandingkan triwulan sebelumnya yang 250,0
10,0 200,0
justru mengalami posisi net outflow sebesar Rp2,96 triliun. Hal ini 8,0 150,0
6,0 100,0
disebabkan oleh peningkatan inflow yang signifikan dengan 50,0
4,0
0,0
tumbuh sebesar 115,86% (qtq), sementara outflow mengalami 2,0 -50,0
kontraksi sebesar 8,18% (qtq). Kondisi net inflow ini sesuai dengan 0,0 -100,0
I II III IV I II III IV I II III IV I
pola historis yaitu pada triwulan I untuk setiap tahunnya nominal 2019 2020 2021 2022
Grafik 5.16 Penarikan dan Setoran Uang Kartal melalui Bank Indonesia
diberhentikan secara temporer sejak akhir 2021. Untuk tetap
di Jawa Tengah menjaga ketersediaan Uang Layak Edar, Bank Indonesia telah
60,0 RP TRILIUN
50,0
bekerjasama dengan perbankan, sehingga masyarakat dapat
40,0
melakukan penukaran di berbagai jaringan kantor Bank Umum
30,0
20,0 maupun Bank Perkreditan Rakyat yang tersebar di Jawa Tengah.
10,0
0,0
12.000 400,0
23,87% dari inflow. Berdasarkan nominal, pemusnahan uang
10.000 300,0
Rupiah pada triwulan I 2022 mencapai Rp5,67 triliun, lebih tinggi
8.000 200,0
dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar Rp4,67 triliun. 6.000 100,0
2.000 -100,0
dengan tingginya inflow pada triwulan laporan.
0 -200,0
I II III IV I II III IV I II III IV I
Untuk mendorong clean money policy, Bank Indonesia juga 2019 2020 2021 2022
melakukan layanan kas yang dilaksanakan di dalam kantor UANG PALSU GR.UANG PALSU
dengan pangsa mencapai 50,12% dari total transaksi valuta asing. (14,63%) terdapat di wilayah kerja KPwBI Purwokerto, dan 2
KUPVA BB (4,88%) terdapat di wilayah kerja KPwBI Tegal.
Transaksi penjualan valuta asing pada triwulan I 2022 masih
mengalami kontraksi 8,15% (yoy), menurun dibandingkan
triwulan sebelumnya (-4,32%, yoy). Demikian pula dengan
5.4 PERKEMBANGAN ELEKTRONIFIKASI
transaksi pembelian valuta asing, yang juga masih mengalami
DAN KEUANGAN INKLUSIF
kontraksi 6,33%. Bank Indonesia sebagai otoritas sistem pembayaran terus
mendorong Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) melalui
Berdasarkan mata uang yang diperdagangkan, Dolar Amerika penggunaan instrumen nontunai (elektronifikasi), antara lain
Serikat (USD) masih mendominasi transaksi valuta asing pada pada lingkungan Pemerintah Daerah maupun penyaluran
triwulan I 2022. Transaksi USD memiliki pangsa terbesar yaitu bantuan sosial. Sebagai upaya percepatan elektronifikasi, Bank
48,5%, diikuti oleh Dolar Singapura (SGD) sebesar 21,1%, Euro Indonesia menerbitkan QR Code Indonesia Standard (QRIS) pada
tahun 2019. QRIS adalah standar nasional QR Code pembayaran
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk memfasilitasi
Grafik 5.19 Pangsa Valuta Asing yang ditukarkan melalui KUPVA BB
di Jateng transaksi pembayaran di Indonesia. Sesuai ketentuan Bank
Indonesia, per tanggal 1 Januari 2020 pedagang di seluruh
w i l a y a h N e g a ra Ke s a t u a n R e p u b l i k I n d o n e s i a w a j i b
46,2% 48,5%
23,3% 21,1% menggunakan QR Code dengan standar QRIS.
4,0% 4,6%
IV 2021 I 2022
8,0% 7,6% Pada triwulan I 2022, jumlah merchant yang telah memiliki QRIS
7,7% 4,6%
10,8% 13,6% di Jawa Tengah meningkat. Jumlah merchant yang telah
memiliki QRIS sampai dengan triwulan laporan tumbuh 126,46%
(yoy) mencapai 1,32 juta merchant. Pertumbuhan yang cukup
USD SGD MYR EUR JPY LAINNYA
signifikan tersebut sejalan dengan upaya Bank Indonesia untuk
mendorong elektronifikasi di masyarakat.
Grafik 5.20 Perkembangan Pembelian dan Penjualan Valuta Asing melalui Grafik 5.21 Perkembangan QRIS di Jawa Tengah
KUPVA BB di Jateng
RP MILIAR
450,0 % YOY 40,0 1.400.000 LEMBAR 1.320.907
400,0 30,0 1.181.149
1.200.000
20,0
350,0
10,0 1.000.000 927.715
300,0 0,0
250,0 -10,0 800.000 673.705
200,0 -20,0 583.285
600.000 500.950
150,0 -30,0 419.535
-40,0 400.000 311.136
100,0 246.581
-50,0
50,0 200.000
-60,0
0,0 -70,0 0
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2020 2021 2022
BANJARNEGARA
KARANGANYAR
TEMANGGUNG
PURBALINGGA
PEKALONGAN
PURWOREJO
SUKOHARJO
WONOSOBO
SEMARANG
GROBOGAN
BANYUMAS
MAGELANG
PEMALANG
WONOGIRI
REMBANG
KEBUMEN
SALATIGA
BOYOLALI
CILACAP
SRAGEN
BATANG
KENDAL
JEPARA
KLATEN
BREBES
DEMAK
KUDUS
TEGAL
BLORA
SOLO
PATI
TW IV 2021 TW I 2022 PERTUMBUHAN (%, QTQ) - SKALA KANAN
Secara spasial, jumlah merchant QRIS terbanyak pada triwulan I 2. Sosialisasi CBP dan QRIS, serta “Tebus Murah Sembako
2022 terdapat di Semarang, Solo, dan Banyumas. Aktivitas Sewu” guna mendorong ASN bertransaksi non-tunai.
ekonomi yang tinggi di Semarang dan Solo mendorong 3. Srawung VIII: Sosialisasi Literasi Keuangan dan Digital
penggunaan Q R I S oleh merchant guna mempermudah kepada TP PKK Kab. Magelang
pembayaran transaksi ritel. Pertumbuhan QRIS terbesar terjadi di 4. Edukasi CBP Rupiah dan QRIS pada Semarang Night
Blora (18,93%; qtq), disusul oleh Brebes (17,91%; qtq), dan Carnival 2022 dihadiri oleh 118 Kepala Daerah se-Indonesia,
Rembang (16,79%; qtq). Bank Indonesia senantiasa mendorong dan disiarkan di youtube Pemkot Semarang.
penggunaan QRIS dalam transaksi sehari-hari. Beberapa upaya 5. Digitalisasi Kawasan Wisata Religi Sunan Muria Kudus.
yang telah dilakukan antara lain bekerjasama dengan pemerintah 6. Audiensi Perluasan Digitalisasi Daerah kepada Bupati Blora.
daerah terkait penggunaan QRIS dalam perolehan pendapatan 7. Rakor Perluasan ETPD dengan Kepala BPKAD Grobogan.
daerah; koordinasi dan kerjasama dengan sektor pariwisata untuk 8. Peluncuran video edukasi QRIS pada Trans Jateng dan
transaksi pembayaran tiket masuk; penggunaan QRIS sebagai sosialisasi QRIS kepada 80 ASN Dishub Jateng, serta user
media sedekah di rumah ibadah; serta implementasi QRIS di experience QRIS melalui “Tebus Murah Sembako Sewu”.
sektor perdagangan, khususnya di pasar modern maupun pasar 9. Audiensi Perluasan ETPD kepada Sekda Temanggung.
tradisional. 10. Srawung Digital XII: Sosialisasi kepada Baznas Jawa
Tengah.
Sebagai upaya mendorong elektronifikasi, Bank Indonesia 11. Launching Tentrem Mall SIAP QRIS.
bersama stakeholders terkait telah melakukan beberapa hal 12. Sosialisasi pembayaran digital QRIS dan BIFAST pada
sebagai berikut: berbagai komunitas di Tentrem Mall.
1. Sosialisasi dan User Experience QRIS pada Pengelola 13. User Experience QRIS “Tebus Murah Sembako Sewu” di
KUPVA BB Aloon-Aloon Kauman.
06
Ketenagakerjaan
dan Kesejahteraan
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Jawa Tengah menurun dari 5,96% pada
Februari 2021 menjadi 5,75% pada Februari 2022. Mulai meningkatnya
permintaan luar negeri mendorong peningkatan kebutuhan pada lapangan
kerja formal.
Indeks ketersediaan lapangan kerja sudah berada pada level optimis yaitu
105,86 pada triwulan I 2022. Kondisi ini jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu
yang berada pada level pesimis yaitu 54,68.
6.1. KETENAGAKERJAAN
6.1.1. Perkembangan Ketenagakerjaan di Jawa Tengah
Ketersediaan tenaga kerja di Jawa Tengah pada Februari 2022 menjadi 5,75%. Angka tersebut lebih baik dibandingkan tingkat
meningkat. Merujuk rilis Badan Pusat Statistik yang memotret pengangguran nasional (5,83%). Hal ini mengindikasikan
kondisi ketenagakerjaan pada Februari 2022, jumlah penduduk ketersediaan lapangan kerja sudah mulai meningkat seiring mulai
usia kerja di Jawa Tengah yaitu sebesar 28,8 juta orang atau normalnya aktifitas sosial ekonomi dengan masa transisi menuju
meningkat 6,23% (yoy). Kondisi ini mencerminkan ketersediaan endemi COVID-19.
tenaga kerja usia produktif di Jawa Tengah yang besar. Jumlah
penduduk usia produktif yang menjadi angkatan kerja juga Struktur tenaga kerja pada lapangan usaha di Jawa Tengah tidak
mengalami peningkatan, dari 18,82 juta orang menjadi 20,76 juta mengalami perubahan yang signifikan. Sektor Pertanian masih
orang atau tumbuh sebesar 10,31% (yoy). Adapun jumlah menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja di Jawa
angkatan kerja di Provinsi Jawa Tengah memiliki porsi 14,81% Tengah. Pada Februari 2022, sektor Pertanian menyerap 5,58 juta
dari total angkatan kerja di nasional, yaitu sebanyak 144,01 juta orang tenaga kerja atau 28,51% dari total penduduk yang bekerja.
Tabel 6.1. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama (juta orang)
JAWA TENGAH
INDIKATOR
FEB-2018 AGS-2018 FEB-2019 AGS-2019 FEB-2020 AGS-2020 FEB-2021 AGS-2021 FEB-2022
Angkatan Kerja 18,23 18,06 18,59 18,26 18,94 18,75 18,82 18,96 20,76
Bekerja 17,46 17,25 17,81 17,44 18,14 17,54 17,7 17,84 19,57
Pengangguran 0,77 0,81 0,78 0,82 0,8 1,21 1,12 1,13 1,19
Bukan Angkatan Kerja 7,97 8,28 7,89 8,35 7,94 8,26 8,31 8,29 8,06
Penduduk Usia Kerja 26,2 26,34 26,48 26,61 26,88 27,01 27,13 27,25 28,82
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) % 69,58 68,56 70,21 68,62 70,45 69,43 69,38 69,58 72,04
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)% 4,23 4,51 4,22 4,49 4,20 6,48 5,96 5,95 5,75
Pekerja Tidak Penuh 4,90 4,67 5,03 4,65 4,94 5,83 6,17 5,66 5,89
Setengah Penganggur 1,06 0,90 1,06 0,94 0,87 1,51 1,34 1,29 1,19
Paruh Waktu 3,84 3,77 3,97 3,72 4,07 4,32 4,83 4,37 4,71
SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH
Tabel 6.2. Jumlah Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, (juta orang)
2018 2019 2020 2021 2022
SEKTOR EKONOMI
FEB AGS FEB AGS FEB AGS FEB AGS FEB
Pertanian 4,76 4,2 4,67 4,09 4,67 4,61 4,91 4,23 5,58
Industri 3,75 3,76 3,95 3,89 3,95 3,62 3,50 3,95 3,92
Konstruksi 1,23 1,51 1,28 1,52 1,35 1,4 1,32 1,48 1,53
Perdagangan 3,26 3,22 3,35 3,31 3,37 3,34 3,32 3,47 3,51
Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 0,53 0,57 0,53 0,57 0,57 0,52 0,51 0,51 0,62
Keuangan 0,22 0,24 0,21 0,23 0,24 0,2 0,20 0,20 0,21
Lainnya* 3,71 3,75 3,82 3,83 3,99 3,85 3,94 4,00 4,20
Total 17,46 17,25 17,81 17,44 18,14 17,54 17,7 17,84 19,57
* Lapangan pekerjaan utama lainnya terdiri dari sektor Pertambangan, Penyediaan Akomodasi dan Makanan Minuman, Jasa Perusahaan, Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib, Jas pendidikan, Jasa Kesehatan
dan Jasa dan Kategori lainnya
SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH
43. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) merupakan persentase penduduk usia kerja
yang aktif secara ekonomi
Laporan Perekonomian
PROVINSI JAWA TENGAH 71
Sektor industri pengolahan menempati posisi kedua dengan Meski demikian, angka ini mengalami penurunan dibandingkan
menyerap 3,92 juta orang atau 20,03% dari penduduk yang tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 61,81% dari jumlah
bekerja di Jawa Tengah. Jumlah pekerja di sektor industri penduduk bekerja di Jawa Tengah (10,94 juta orang). Penurunan
pengolahan ini mengalami peningkatan sebesar 12% (yoy) jumlah tenaga kerja pada sektor informal ditengarai karena
dibandingkan periode lalu. Peningkatan aktivitas produksi terjadi shifting tenaga kerja ke sektor formal. Hal ini terkonfirmasi dari
seiring dengan kondisi COVID-19 yang cenderung terkendali dan jumlah tenaga kerja di sektor formal pada Februari 2022 yang
berbagai dukungan kebijakan Pemerintah dalam menjaga meningkat44. Peningkatan penyerapan tenaga kerja di sektor
permintaan domestik telah mendorong pemulihan kinerja industri formal ini sejalan dengan kenaikan kapasitas usaha yang
pengolahan dan meningkatkan penyerapan tenaga kerja. dipengaruhi oleh meredanya kasus COVID-19 di Jawa Tengah.
Peningkatan ini juga sejalan dengan kenaikan permintaan ekspor,
terutama pada sektor tekstil dan produk tekstil (TPT), alas kaki, Berdasarkan jumlah jam kerja, terdapat peningkatan pada
dan furnitur. pekerja waktu penuh di Jawa Tengah. Jumlah kelompok pekerja
waktu penuh sebanyak 13,67 juta orang atau meningkat 18,56%
Selanjutnya, sektor perdagangan menempati posisi ketiga (yoy)45. Sejalan dengan hal tersebut, kelompok pekerja waktu
dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 3,51 juta orang atau penuh masih mendominasi penyerapan tenaga kerja di Jawa
17,94% dari penduduk yang bekerja. Angka tersebut Tengah yaitu sebesar 69,85% terhadap total pekerja. Peningkatan
mengindikasikan adanya peningkatan penyerapan tenaga kerja pekerja penuh waktu didorong oleh penyerapan tenaga kerja yang
pada lapangan usaha perdagangan sebesar 5,72% (yoy). Kondisi mulai meningkat pada beberapa sektor utama seperti industri
ini sejalan dengan pelonggaran pembatasan aktivitas masyarakat pengolahan dan perdagangan seiring dengan kenaikan kapasitas
saat pandemi COVID-19 sehingga berpengaruh positif pada usaha akibat terkendalinya penularan COVID-19.
beberapa sub-sektor usaha perdagangan. Hal ini kemudian
mendorong pelaku usaha untuk kembali menambah pegawai Sejalan dengan hal tersebut, jumlah pekerja paruh waktu
guna mendukung aktivitas perusahaan. mengalami penurunan dari 4,83 juta orang pada periode Februari
2021 menjadi 4,71 juta orang pada Februari 2022. Hal ini
Berdasarkan status pekerjaan utama, pada Februari 2022 mengindikasikan adanya perpindahan tenaga kerja paruh waktu
tenaga kerja dominan di Jawa Tengah masih bergerak di sektor menjadi tenaga kerja waktu penuh seiring dengan kondisi
informal. Tercatat pekerja informal di Jawa Tengah yaitu 61,06% ekonomi yang mulai membaik.
dari jumlah penduduk bekerja atau sebanyak 11,95 juta orang.
Tabel 6.3. Jumlah Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan, Februari 2016 – Agustus 2021 (juta orang)
2018 2019 2020 2021 2022
STATUS PEKERJAAN UTAMA
FEB AGS FEB AGS FEB AGS FEB AGS FEB
Berusaha sendiri 3,21 3,21 3,35 3,31 3,31 3,22 3,39 3,53 3,73
Berusaha dibantu buruh tidak tetap 3,00 2,96 3,16 2,79 3,15 3,07 3,12 2,73 3,36
Berusaha dibantu buruh tetap 0,63 0,62 0,60 0,60 0,60 0,55 0,60 0,55 0,67
Buruh/karyawan/pegawai 6,36 6,12 6,48 6,69 6,97 5,98 6,16 6,51 6,95
Pekerja bebas di pertanian 0,72 0,73 0,69 0,74 0,80 0,81 0,74 0,72 0,83
Pekerja bebas di non pertanian 1,23 1,51 1,15 1,37 1,15 1,44 1,16 1,49 1,41
Pekerja tak dibayar 2,31 2,11 2,38 1,94 2,16 2,46 2,53 2,29 2,62
Total 17,46 17,25 17,81 17,44 18,14 17,54 17,70 17,84 19,57
SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH
Tabel 6.4. Jumlah Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja (juta orang)
2018 2019 2020 2021
PENDUDUK YANG BEKERJA
FEB AGS FEB AGS FEB AGS FEB AGS
Pekerja tidak penuh 4,90 4,67 5,03 4,65 4,94 5,83 6,17 5,66
Setengah penganggur 1,07 0,90 1,06 0,94 0,87 1,51 1,34 1,29
Pekerja paruh waktu 3,84 3,77 3,97 3,72 4,07 4,32 4,83 4,37
Pekerja penuh 12,56 12,57 12,77 12,79 13,2 11,71 11,53 12,18
44. Sektor formal terdiri dari orang yang bekerja sebagai buruh/karyawan/pegawai dan 45. Pekerja berwaktu penuh (full time worker) yaitu penduduk yang bekerja pada kelompok 35
kelompok berusaha dibantu buruh tetap. Jumlah pekerja sektor formal meningkat dari 6,76 jam ke atas per minggu.
juta orang (Februari 2021) menjadi 7,62 juta orang (Februari 2022).
Laporan Perekonomian
72 PROVINSI JAWA TENGAH
Tabel 6.5. Jumlah Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan (juta orang)
2018 2019 2020 2021
PENDIDIKAN
FEB AGS FEB AGS FEB AGS FEB AGS
SD ke Bawah 8,49 8,25 8,50 8,03 8,02 7,89 7,81 7,68
SMA UMUM 1,95 2,17 2,15 2,23 2,44 2,25 2,25 2,36
SMA KEJURUAN 2,03 1,93 2,08 2,15 2,33 2,28 2,27 2,56
DI/II/III dan Universitas 0,34 0,39 0,38 0,39 0,48 0,4 0,45 0,41
Kualitas tenaga kerja di Jawa Tengah selama pandemi COVID- Meski demikian, jumlah penduduk yang bekerja dengan tingkat
19 relatif stabil. Pemerintah melalui Kementerian Perencanaan pendidikan SD ke bawah juga masih mengalami peningkatan baik
48
Pembangunan Nasional (P P N)/Badan Perencanaan secara nominal maupun pangsa . Hal ini ini sejalan dengan
Pembangunan Nasional (Bappenas) telah menetapkan Prioritas peningkatan tenaga kerja di sektor informal.
Nasional Pembangunan Pendidikan untuk meningkatkan tingkat
pendidikan penduduk usia diatas 15 tahun adalah 8,8 tahun Kondisi ketenagakerjaan di Jawa Tengah sudah lebih baik
bersekolah atau setara dengan Sekolah Menengah Pertama dibandingkan tahun 2021. Pada triwulan I 2022, indeks
(SMP). Dengan demikian, penetapan standar indikator kualitas ketersediaan lapangan kerja dan indeks penghasilan sudah mulai
tenaga kerja mengacu pada target Pembangunan Pendidikan membaik dan sudah berada pada posisi optimis, yaitu 105,86 dan
tersebut, yaitu tingkat pendidikan SMP. 111,23 . Indeks kedua indikator tersebut sudah jauh membaik
dibandingkan tahun lalu yang sebesar 54,68 dan 85,99. Sejalan
Jumlah penduduk yang bekerja di Jawa Tengah dengan tingkat dengan kondisi tersebut, hasil liaison mengkonfirmasi adanya
pendidikan SMP ke atas pada Februari 2022 relatif meningkat46. peningkatan tenaga kerja sepanjang triwulan I 2022. Pelaku usaha
Jumlah tenaga kerja dengan pendidikan SMP, diploma, dan khususnya industri berskala menengah-besar mulai menambah
universitas meningkat dibandingkan Februari 2021. Sejalan tenaga kerja seiring dengan peningkatan permintaan domestik
dengan hal tersebut, terjadi peningkatan tenaga kerja terampil dan permintaan luar negeri yang tetap tinggi.
dengan tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA)
khususnya kejuruan yang meningkat 2,64% (yoy) dibandingkan Peningkatan pembatasan sosial melalui PPKM pada Februari
Februari 2021. Peningkatan tenaga kerja berpendidikan 2022 tidak berdampak signifikan pada perbaikan kondisi
menengah kejuruan ini akan mendorong percepatan pemulihan ketenagakerjaan. Meskipun penularan COVID-19 varian Omicron
ekonomi terutama untuk pertumbuhan industri pengolahan. Hal relatif cepat, namun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mulai
ini sejalan dengan pembukaan Kawasan Industri Terpadu Batang menggencarkan pelaksanaan vaksinasi booster atau vaksin dosis
yang tentunya akan memerlukan tenaga kerja yang berkualitas ketiga bagi masyarakat umum. Pelaksanaan vaksin booster bagi
khususnya dari masyarakat setempat. masyarakat umum ini meningkatkan imun masyarakat sehingga
Grafik 6.1 Indeks Kondisi Ketenagakerjaan dan Penghasilan Saat ini Grafik 6.2 Indeks Kondisi Ketenagakerjaan, Penghasilan, dan Kegiatan
Usaha 6 bulan yang Akan Datang
60 100
90 PESIMIS
40
80
20 70
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
48. Jumlah tenaga kerja dengan tingkat pendidikan SMP ke atas pada Februari 2022
mencapai 10,69 juta orang, relatif meningkat dibandingkan Februari 2021 yang sebesar
9,91 juta orang.
Laporan Perekonomian
PROVINSI JAWA TENGAH 73
kondisi dan aktivitas ekonomi masyarakat tidak berdampak cenderung lebih tinggi dibandingkan TPT di wilayah perdesaan
signifikan. Ke depan aktivitas perekonomian dan pergerakan (3,99%).
masyarakat yang meningkat diharapkan mampu meningkatkan
permintaan domestik. Konsumen masih optimis kondisi 6.2. TINGKAT KESEJAHTERAAN
ketenagakerjaan membaik di masa yang akan datang. Indeks MASYARAKAT PEDESAAN
perkiraan kegiatan usaha masih positif di level 145,00. Hal yang 6.2.1. Nilai Tukar Petani
sama juga ditunjukkan pada indikator lainnya, perkiraan 50
Nilai Tukar Petani (NTP) pada Maret 2022 mengalami
ketersediaan lapangan kerja dan penghasilan juga masih optimis
penurunan dibandingkan Desember 2021. NTP pada Maret 2022
dengan nilai indeks masing-masing sebesar 138,93 dan 143,75
sebesar 102,62; atau menurun dari Desember 2021 yang sebesar
pada triwulan I 2022.
103,18. Penurunan NTP tersebut dipengaruhi oleh kenaikan
6.1.2. Tingkat Pengangguran Terbuka indeks yang dibayar petani (lb), ditengarai karena kenaikan harga
pupuk seiring dengan kenaikan harga amonia sebagai bahan baku
di Jawa Tengah
utama pupuk. Terjadinya perang Rusia dan Ukraina menyebabkan
Jumlah pengangguran di Jawa Tengah mengalami peningkatan Rusia menangguhkan kegiatan ekspornya, termasuk pupuk. Hal
pada Februari 2022. Jumlah angkatan kerja yang tidak bekerja ini berdampak pada peningkatan harga pupuk di dalam negeri
atau pengangguran pada Februari 2022 sebanyak 1,19 juta orang, sehingga meningkatkan biaya produksi petani.
atau naik sebesar 6,25% (yoy). Provinsi Jawa Tengah
menyumbang 14,17% dari total angka pengangguran nasional Secara umum, penerimaan petani pada Maret 2022 mengalami
yang berjumlah 8,40 juta orang. Kenaikan jumlah pengangguran peningkatan dibandingkan Desember 2021. Hal ini tercermin dari
didorong oleh kenaikan jumlah angkatan kerja pada periode yang Indeks Harga yang Diterima Petani (It) yang mengalami
sama. Meski demikian, peningkatan aktivitas ekonomi pasca peningkatan sebesar 0,63% (point-to-point). Sejalan dengan itu,
pelonggaran PPKM diperkirakan akan dapat segera menyerap pengeluaran petani juga menunjukkan peningkatan yang cukup
angkatan kerja. Hal ini sejalan dengan hasil liason yang tinggi. Hal ini tercermin dari Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)
menunjukkan bawah beberapa pelaku usaha mulai menambah meningkat moderat sebesar 1,22% (ptp).
jumlah karyawan seiring dengan peningkatan kapasitas produksi
Meski sedikit menurun dibandingkan periode sebelumnya,
akibat kenaikan permintaan domestik maupun global.
namun indeks NTP masih menunjukkan surplus margin usaha
Meskipun demikian, indikator Tingkat Pengangguran Terbuka pertanian sehingga kesejahteraan petani masih terjaga. Periode
49
(TPT) Jawa Tengah mengalami penurunan, dari 5,96% pada panen mendorong penghasilan petani pada kelompok tanaman
Februari 2021 menjadi 5,75% pada Februari 2022. Angka TPT pangan dan hortikultura. Indeks penghasilan petani pada sektor
Jawa Tengah ini masih lebih baik dibandingkan angka TPT tanaman pangan turun sebesar 1,51% (ptp). Sementara itu, sektor
nasional yang sebesar 5,83%. Berdasarkan lokasi tempat tinggal, hortikultura meningkat sebesar 1,32% (ptp).
TPT pada Februari 2022 untuk wilayah perkotaan (7,48%)
INDEKS YANG DIBAYAR PETANI (Ib) 136,50 137,04 104,61 106,28 106,30 105,94 107,34 108,30 108,67 108.79 110,45 111,67
NILAI TUKAR PETANI 103,15 105,98 104,11 102,12 101,10 101,82 101,49 99,30 99,47 100.95 103,18 102,62
SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH
TANAMAN PANGAN 104,22 108,39 107,54 104,61 102,65 104,24 102,72 97,51 99,19 101,67 104,43 102,92
HOLTIKULTURA 102,17 103,81 106,04 108,18 108,80 104,69 107,06 113,59 104,36 104,63 107,35 108,67
TANAMAN PERKEBUNAN RAKYAT 106,63 113,10 92,68 89,78 89,35 94,65 95,40 95,45 97,16 97,06 99,56 100,38
PETERNAKAN 100,15 100,25 96,17 93,97 94,52 93,71 94,17 93,03 95,73 95,43 95,71 96,13
PERIKANAN 104,97 104,97 107,10 105,42 103,07 107,64 108,74 107,91 108,47 112,10 110,98 109,09
SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH
49. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah persentase jumlah pengangguran terhadap
jumlah angkatan kerja
Laporan Perekonomian
74 PROVINSI JAWA TENGAH
TANAMAN PANGAN 146,25 152,61 112,38 111,07 109,01 110,17 110,18 105,66 107,79 110,51 115,55 115,33
HOLTIKULTURA 140,68 143,36 110,57 114,73 115,80 111,14 114,81 122,37 112,96 113,38 117,34 120,01
TANAMAN PERKEBUNAN RAKYAT 146,66 155,99 96,91 96,19 95,88 101,65 103,49 104,34 106,44 106,51 110,49 112,44
PETERNAKAN 130,36 131,28 101,36 100,11 100,27 99,26 100,99 100,60 104,15 104,19 106,12 107,27
PERIKANAN 141,01 142,17 111,83 111,05 108,70 113,42 115,67 115,38 116,28 120,50 120,59 119,52
SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH
TANAMAN PANGAN 140,33 140,80 104,50 106,18 106,20 105,68 107,26 108,36 108,67 108,69 110,65 112,06
HOLTIKULTURA 137,69 138,09 104,27 106,05 106,44 106,16 107,24 107,93 108,24 108,37 109,30 110,44
TANAMAN PERKEBUNAN RAKYAT 137,54 137,93 104,57 107,14 107,31 107,39 108,48 109,31 109,55 109,74 110,98 112,02
PETERNAKAN 130,16 130,95 105,40 106,52 106,09 105,92 107,25 108,14 108,80 109,18 110,87 111,59
PERIKANAN 134,34 135,44 104,42 105,34 105,47 105,38 106,38 106,93 107,21 107,49 108,65 108,38
SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH
Pada triwulan I tahun 2022, subsektor tanaman pangan sebagai Demikian pula dengan jumlah penduduk miskin di pedesaan juga
kontributor utama lapangan usaha pertanian di Jawa Tengah, mengalami penurunan menjadi sebesar 2,08 juta jiwa pada
mengalami peningkatan Indeks Harga yang Diterima Petani (It). periode September 2021, menurun dari 2,22 juta jiwa pada
Hal ini dipengaruhi oleh berlangsungnya panen raya di sejumlah periode yang sama di tahun 2020. Penurunan penduduk miskin di
daerah sentra padi di Jawa Tengah pada Maret 2022. Secara pedesaan berdampak pada penurunan persentase kemiskinan
umum marjin penghasilan petani dibandingkan biaya hidup dari 13,20% pada September 2020 menjadi 12,44% pada
maupun biaya produksinya sedikit mengalami penurunan akibat September 2021.
adanya kenaikan pada biaya produksi. Meski demikian, risiko bagi
petani semakin menurun seiring dengan meningkatnya Indeks Penurunan kemiskinan yang terjadi pada September 2021
Harga yang diterima (It) pada triwulan I 2022. Penurunan risiko terutama didorong oleh mulai pulihnya kegiatan ekonomi secara
tersebut terutama bersumber dari peningkatan hasil panen pada keseluruhan. Dampak gelombang kedua pandemi COVID-19
periode ini. Berdasarkan data BPS, terjadi kenaikan 7,7% produksi yang terjadi dari Juli 2021 mulai membaik di awal triwulan III
padi pada periode Januari-April 2022. 2021. Hal ini kembali menggerakkan roda perekonomian
terutama kegiatan perdagangan dan pariwisata yang berimplikasi
6.3. TINGKAT KEMISKINAN pada peningkatan permintaan barang dan jasa, baik untuk ekspor
maupun domestik. Dampak lanjutan dari peningkatan permintaan
Tingkat kemiskinan Jawa Tengah mengalami penurunan, baik
produksi oleh industri pengolahan padat karya yang berorientasi
dari jumlah maupun rasio penduduk miskin. Angka kemiskinan
permintaan ekspor maupun domestik ini mendorong peningkatan
Jawa Tengah pada September 2021 sebesar 3,9 juta jiwa, lebih
kebutuhan tenaga kerja yang selanjutnya kembali menigkatkan
rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya
penghasilan masyarakat secara keseluruhan.
sebanyak 4,1 juta jiwa. Dengan perkembangan tersebut, rasio
penduduk miskin di Jawa Tengah menjadi sebesar 11,25% dari Peningkatan aktivitas ekonomi pada triwulan laporan mampu
total penduduk Jawa Tengah, lebih rendah dibandingkan menekan angka kemiskinan di Jawa Tengah. Perekonomian
September 2020 yang tercatat sebesar 11,84%. Jawa Tengah pada triwulan III 2021 tercatat tumbuh sebesar
2,56% (yoy), membaik dibandingkan periode yang sama pada
Penurunan tingkat kemiskinan terjadi baik di perkotaan maupun tahun sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar 3,93%
pedesaan. Jumlah penduduk miskin di perkotaan menurun dari (yoy). Hal ini mengindikasikan pemulihan ekonomi terus berlanjut
1,89 juta jiwa pada September 2020 menjadi sebesar 1,84 juta pasca gelombang kedua masa pandemi COVID-19. Sejalan
jiwa pada September 2021. Hal tersebut berdampak pada dengan itu, salah satu lapangan usaha utama yang dapat
penurunan persentase penduduk miskin di perkotaan dari 10,57% menyerap tenaga kerja yang cukup banyak adalah sektor industri
pada September 2020 menjadi 10,16% pada September 2021. pengolahan. Lapangan usaha industri pengolahan di Jawa
Laporan Perekonomian
PROVINSI JAWA TENGAH 75
Grafik 6.3 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Jawa Tengah Grafik 6.4 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Jawa Tengah
dibandingkan nasional
14,00% % JUTA ORANG 5.000 5 JUTA ORANG 16%
4.500
12,00% 14%
4.000 4
10,00% 3.500
12%
8,00% 3.000 3
2.500 10%
6,00% 2.000 2
1.500 8%
4,00%
1.000 1
2,00% 6%
500
0,00% - 0 4%
MAR SEP MAR SEP MAR SEP MAR SEP MAR SEP MAR SEP MAR SEP MAR SEP MAR SEP MAR SEP
2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021
JAWA TENGAH (JUMLAH)-RHS % JAWA TENGAH % NASIONAL KOTA DESA PERSENTASE DI KOTA - [SKALA KANAN] PERSENTASE DI DESA - [SKALA KANAN]
Tengah tumbuh 2,62% (yoy) pada triwulan III 2021, didorong oleh Laju peningkatan nilai garis kemiskinan Jawa Tengah baik untuk
meningkatnya permintaan terhadap barang-barang yang daerah perkotaan dan pedesaan, terhitung lebih tinggi
berorientasi ekspor seiring dengan pemulihan ekonomi di negara dibandingkan laju inflasi umum di Jawa Tengah (1,70%, yoy). Hal
maju. Hal ini diharapkan dapat menyerap lebih banyak tenaga ini terutama disebabkan oleh peningkatan laju inflasi komoditas-
kerja karena lapangan usaha industri pengolahan merupakan komoditas utama pembentuk nilai garis kemiskinan, khususnya
salah satu sektor usaha padat karya yang mampu menyerap komoditas primer bahan makanan. Peningkatan laju garis
tenaga kerja di Jawa Tengah. kemiskinan yang lebih tinggi dibandingkan laju inflasi umum
menunjukkan bahwa nilai barang-barang konsumsi masyarakat
Angka kemiskinan di tingkat nasional juga mengalami
pra sejahtera meningkat lebih tinggi dibandingkan laju
penurunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun
peningkatan nilai barang-barang konsumsi masyarakat
sebelumnya. Secara nasional, penduduk miskin pada September
menengah sejahtera, disebabkan oleh tingginya laju inflasi
2021 tercatat sebesar 26,50 juta jiwa, lebih rendah dibandingkan
kelompok kebutuhan primer, khususnya pada Kelompok
September 2020 yang tercatat sebesar 27,55 juta jiwa. Jumlah
Makanan, Minuman dan Tembakau. Hal ini perlu menjadi
penduduk miskin tingkat nasional tersebut mengalami penurunan
perhatian mengingat kenaikan garis kemiskinan berpotensi dapat
sebesar 3,81% (yoy). Meskipun jumlah penduduk miskin relatif
meningkatkan jumlah penduduk miskin.
lebih rendah dibandingkan Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa
Timur, penurunan penduduk miskin di Jawa Tengah turut Untuk menahan tingkat laju kemiskinan selama masa pandemi,
memberikan andil yang signifikan terhadap penurunan penduduk berbagai kebijakan telah dilakukan antara lain pemerintah pusat
miskin di tingkat Nasional. telah menjalankan program Bantuan Lansung Tunai (BLT),
51
Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bantuan Pangan Non
Garis kemiskinan terus mengalami peningkatan , baik di
Tunai (BPNT). Sementara itu, kebijakan pemerintah daerah
Provinsi Jawa Tengah maupun di tingkat nasional. Peningkatan
dilakukan dalam bentuk jaring pengaman sosial berupa bantuan
nilai garis kemiskinan di Jawa Tengah terutama didorong oleh
sosial tunai dan bantuan sosial beras kepada keluarga penerima
peningkatan garis kemiskinan di pedesaan. Berdasarkan
manfaat program PKH menggunakan anggaran APBD Provinsi
pembagian kelompok kemiskinan antara perkotaan dan
Jawa Tengah.
pedesaan, garis kemiskinan pedesaan di Jawa Tengah meningkat
6,85% (yoy) menjadi Rp419.064 per kapita/bulan pada September Tabel 6.10 Garis Kemiskinan Jawa Tengah
2021, dari sebelumnya sebesar Rp401.139 per kapita/bulan pada GARIS KEMISKINAN MAR-2020 SEP-2020 MAR-2021 SEP-2021
September 2020. Sementara itu garis kemiskinan di perkotaan
Kota Rp. 401.771 Rp. 404.451 Rp. 416.825 Rp. 427.099
juga meningkat 5,60% (yoy), dari sebesar Rp416.825 per
kapita/bulan pada September 2020 menjadi Rp407,099 per Desa Rp. 388.796 Rp. 392.216 Rp. 401.139 Rp. 419.064
kapita/bulan pada September 2021. Peningkatan kemiskinan Kota & Desa Rp. 395.407 Rp. 398.477 Rp. 409.193 Rp. 423.264
terjadi seiring dengan penurunan pertumbuhan ekonomi akibat SUMBER: BPS, DIOLAH
51. BPS mendefinisikan garis kemiskinan sebagai nilai pengeluaran kebutuhan minimum
yang harus dikeluarkan oleh satu orang. Sesuai definisi yang digunakan oleh Badan Pusat
Statistik (BPS), penduduk dengan tingkat pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis
kemiskinan akan digolongkan menjadi penduduk miskin
Laporan Perekonomian
76 PROVINSI JAWA TENGAH
Banten 0,382 0,379 0,385 0,367 0,365 0,361 0,363 0,365 0,365 0,363
Jawa Timur 0,396 0,415 0,379 0,371 0,370 0,364 0,366 0,364 0,374 0,364
Jawa Barat 0,403 0,393 0,407 0,405 0,402 0,398 0,403 0,398 0,412 0,406
DKI Jakarta 0,413 0,409 0,394 0,390 0,394 0,391 0,399 0,400 0,409 0,411
DI Yogyakarta 0,432 0,440 0,441 0,422 0,423 0,428 0,434 0,437 0,441 0,436
Indonesia 0,393 0,391 0,389 0,384 0,382 0,380 0,381 0,385 0,384 0,381
SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH
Grafik 6.5 Perkembangan Koefisien Gini Jawa Tengah dan Nasional Grafik 6.6 Perbandingan Ketimpangan Jawa Tengah dan Nasional
berdasarkan daerah
INDEKS 0,420
0,400
0,380
0,360
0,340
0,320
0,300
MAR SEP MAR SEP MAR SEP PERKOTAAN PERDESAAN PERKOTAAN PERDESAAN
2016 2017 2021 JAWA TENGAH
52. Koefisien Gini mengukur ketimpangan distribusi pendapatan melalui pengukuran yang
berkisar antara 0 sampai 1. Apabila koefisien Gini bernilai 0 berarti terjadi pemerataan
sempurna di dalam suatu daerah, sedangkan apabila bernilai 1 berarti ketimpangan
sempurna
07
Prospek
Perekonomian
Daerah
Ditinjau dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga dan ekspor luar negeri
yang tetap kuat, menjadi komponen penopang pemulihan ekonomi tahun
2022.
Dari sisi lapangan usaha, perbaikan industri pengolahan menjadi motor utama
pemulihan ekonomi selama 2022. Selain itu, sektor perdagangan diperkirakan
membaik seiring pemulihan permintaan terutama domestik.
Laporan Perekonomian
80 PROVINSI JAWA TENGAH
pertumbuhan ekonomi Uni Eropa dan Tiongkok meningkat tumbuh pada tahun 2022 meski lebih rendah dibanding 2021,
masing-masing sebesar 5,2% (yoy) dan 4,80% (yoy), dari triwulan seperti CPO, makanan, minuman, pertanian. Sementara itu, harga
IV 2021 sebesar 4,9% (yoy) dan 4,00% (yoy). Sejalan dengan manufaktur diperkirakan akan lebih tinggi pada 2022 sebesar
membaiknya perekonomian negara maju, perbaikan ekonomi 11,2% (yoy), dari tahun sebelumnya sebesar 4,4% (yoy), seiring
negara emerging juga terus berlangsung. Perekonomian India dengan kelangkaan pasokan akibat kebijakan zero Covid-19 di
tumbuh sebesar 4,0% (yoy) pada triwulan I 2022, meski melambat China dan kenaikan harga energi.
Memasuki triwulan II 2022, pemulihan ekonomi global pada berlanjut namun pada tingkat yang lebih rendah dari proyeksi
2022 diperkirakan berlanjut meski melambat dibandingkan sebelumnya, disertai ketidakpastian pasar global yang masih
tahun sebelumnya. Dalam World Economic Outlook (WEO) April tinggi. Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia
2022, IMF menurunkan perkiraan pertumbuhan dua negara memperkirakan ekonomi global tahun 2022 tumbuh sebesar 3,5%
ekonomi terbesar di dunia yakni Amerika Serikat dan China, serta (yoy), lebih rendah dari perkiraan sebelumnya sebesar 4,4% (yoy).
KONSUMSI LNPRT -1,88 -5,41 -2,98 -4,51 -3,72 0,58 0,29 2,50 1,67 1,25
KONSUMSI PEMERINTAH 2,89 -4,21 -1,38 -8,82 -4,09 0,05 8,27 -3,73 -0,17 0,83
INVESTASI 0,16 -11,94 -10,06 -5,64 -6,98 -0,15 11,02 9,79 7,12 6,86
EKSPOR LUAR NEGERI 5,02 -9,13 -16,68 -8,89 -7,90 8,41 28,12 27,64 55,43 29,14
IMPOR LUAR NEGERI 1,16 -28,96 -16,61 -25,61 -17,65 -2,18 69,77 24,89 46,55 31,29
NET EKSPOR ANTARDAERAH -1,78 -37,11 -12,70 -44,59 -23,34 9,24 91,24 6,39 20,69 29,81
PDRB 2,57 -5,93 -3,73 -3,32 -2,65 -0,55 5,87 2,73 5,42 3,32
KET : *) ANGKA SEMENTARA, **) ANGKA SANGAT SEMENTARA, P) PROYEKSI BANK INDONESIA
SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH, DIOLAH, PROYEKSI OLEH BANK INDONESIA
untuk kendaraan. Namun, terdapat risiko yang dapat pada tahun 2022 meski tidak setinggi tahun sebelumnya. Kinerja
menghambat pertumbuhan konsumsi rumah tangga lebih tinggi, investasi akan ditopang dari pemerintah dan swasta. Investasi
yaitu penurunan daya beli masyakarat ditengah kenaikan inflasi. pabrik baru yang mengarah ke kawasan industri, terus berlanjut
Kenaikan harga pada beberapa komoditas seperti energi yang pada periode ini. Selain itu, pembangunan proyek strategis
tidak disertai dengan peningkatan pendapatan akan menahan nasional akan semakin intensif dilakukan. Dari sektor swasta,
billateral meeting dan one on one meeting antara Jawa Tengah Kinerja perdagangan diperkirakan akan kembali meningkat
dengan para investor, diharapkan dapat meningkatkan realisasi sejalan dengan pelonggaran pembatasan. Perbaikan kinerja
investasi. Namun, terdapat beberapa faktor yang diperkirakan lapangan usaha perdagangan juga ditopang oleh kepercayaan
dapat menghambat pertumbuhan investasi di Jawa Tengah yaitu masyarakat dalam melakukan aktivitas di luar rumah yang sudah
dampak tappering off oleh Bank Sentral Amerika Serika dan krisis kembali pulih. Perdagangan properti dan kendaraan bermotor
Rusia-Ukraina yang akan menambah tekanan pada harga energi diperkirakan kembali meningkat pada 2022. Peningkatan tersebut
yang memicu perilaku wait and see investor. Selain itu, kendala didukung oleh kebijakan pemerintah berupa insentif PPN DTP
pembebasan lahan pembangunan proyek strategis nasional Properti dan PPnBM kendaraan. Penerapan pembelajaran tatap
(PSN) juga akan menahan pertumbuhan investasi lebih tinggi. muka serta pembukaan kawasan wisata secara bertahap juga
diperkirakan mampu menopang perbaikan kinerja perdagangan,
Konsumsi pemerintah tahun 2022 diperkirakan akan lebih meski dibayangi oleh peningkatan kasus Covid-19 varian omicron
rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Postur Anggaran pada pertengahan triwulan I 2022, serta PPKM level 3 dan 4 pada
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi sejumlah daerah di wilayah Jawa Tengah. Namun demikian,
Jawa Tengah tahun 2022 mengalami penurunan seiring dengan keberhasilan Pemerintah Jawa Tengah dan Nasional dalam
berlanjutnya kebijakan rasionalisasi dan refocusing anggaran mengatasi penyebaran Covid-19, implementasi vaksinasi 1,2,
pemerintah. Secara umum, nominal anggaran pendapatan tahun serta booster, menyebabkan penurunan laju penularan Covid-19.
2022 menurun 9,53% (yoy) dibandingkan 2021. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk
melakukan kegiatan diluar rumah.
7.2.2. Prospek Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah
Sisi Lapangan Usaha Lapangan usaha pertanian diperkirakan akan tumbuh positif
Dari sisi lapangan usaha, akselerasi ekonomi Jawa Tengah pada tahun 2022 dan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
tahun 2022 diperkirakan ditopang oleh kinerja lapangan usaha Lapangan usaha pertanian merupakan sektor primer yang
utama, yakni industri pengolahan dan perdagangan. Perbaikan memiliki tingkat permintaan cenderung stabil. Insensitas curah
kinerja tersebut diperkirakan disebabkan oleh permintaan hujan pada tahun 2022 diperkirakan relatif baik akan mendorong
domestik yang kembali pulih dan permintaan eksternal yang tetap produktivitas pertanian. Program Kementrian Pertanian dalam
kuat. Pelonggaran pembatasan aktivitas ekonomi yang diikuti mendorong produksi padi sebagai bahan pangan utama melalui
dengan pembukaan pusat perbelanjaan dan aktivitas industri, penggunaan varietas unggulan baru juga dapat mendorong
diperkirakan akan meningkatkan pendapatan dan konsumsi peningkatan produksi pertanian ditengah lahan pertanian yang
masyarakat sehingga berdampak positif bagi kinerja industri relative tetap. Lebih lanjut, dalam upaya meningkatkan
pengolahan dan perdagangan. pertumbuhan lapangan usaha pertanian terdapat lima program
yang difokuskan oleh Kementrian Pertanian dalam mencapai
Kinerja industri pengolahan diperkirakan akan meningkat lebih target produksi pertanian tahun 2022, yaitu program ketersediaan
tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Lapangan usaha industri akses dan konsumsi pangan berkualitas, program nilai tambah
pengolahan menjadi salah satu motor utama perbaikan ekonomi dan daya saing industri dan program riset dan inovasi ilmu
selama 2022. Perbaikan permintaan terutama domestik akan pengetahuan dan teknologi, program pendidikan dan pelatihan
meningkatkan produksi industri utama Jawa Tengah. Sektor vokasi, serta program dukungan manajemen.
tekstil dan produk tekstil (TPT), furnitur, makanan dan minuman,
dan farmasi, dan alas kaki akan tetap tumbuh positif di 2022. 7.3. PROSPEK INFLASI TRIWULAN III 2022
Relokasi pabrik terutama alas kaki ke Jawa Tengah akan semakin DAN KESELURUHAN TAHUN 2022
meningkatkan produksi industri pengolahan Jawa Tengah.
Inflasi tahunan Jawa Tengah pada triwulan III 2022 diperkirakan
Kebijakan substitusi impor dengan target 35% di 2022 diharapkan
mengalami peningkatan lebih tinggi. Faktor utama yang
dapat meningkatkan investasi dan kapasitas produksi industri
diperkirakan mendorong peningkatan laju inflasi berasal dari
pengolahan dalam negeri. Pemberlakuan kebijakan pengenaan
Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau serta Kelompok
bea masuk tindak pengamanan (BMTP) atau safeguard pada
Transportasi. Selain itu, risiko peningkatan inflasi yang lebih tinggi
produk pakaian dan aksesoris yang tertuang dalam Peraturan
juga didorong oleh faktor eksternal.
Menteri Keuangan (PMK) No. 142/PMK.010/2021 tentang
Pengenaan BMTP terhadap Impor Produk Pakaian dan Aksesoris, Tekanan inflasi pada Kelompok Makanan, Minuman, dan
melalui kebijakan tersebut kinerja industri tekstil dan produk Tembakau berasal dari faktor internal dan eksternal. Dari faktor
tekstil (TPT) Jawa Tengah berpotensi meningkat. internal, merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi
berpotensi menyebabkan kelangkaan daging sapi terutama
Laporan Perekonomian
PROVINSI JAWA TENGAH 83
menjelang hari raya Idul Adha. Sesuai pola seasonal, harga daging harga avtur seiring dengan peningkatan harga energi dunia juga
sapi mengalami kenaikan menjelang Idul Adha akibat kenaikan menjadi potensi peningkatan tarif angkutan udara pada triwulan
permintaan masyarakat. Namun adanya wabah P M K III.
diperkirakan akan mengganggu supply daging sapi dan
mendorong peningkatan harga hewan ternak, terutama Kenaikan inflasi lebih lanjut pada Kelompok Transportasi
menjelang hari raya Idul Adha bulan Juli mendatang. diperkirakan juga bersumber dari perubahan skema Pajak
Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil Low Cost
Selanjutnya, wacana pemerintah untuk mengakhiri program Green Car (LCGC) pada triwulan III. Sesuai PMK Nomor
subsidi minyak goreng curah juga berpotensi mendorong 5/PMK.010/2022 yang ditetapkan pada 2 Februari 2022, mobil
kenaikan harga minyak goreng. Hal ini tertuang dalam Peraturan LCGC mendapat diskon PPnBM hingga kuartal III tahun 2022.
Menteri Perindustrian Nomor 26 Tahun 2022 tentang Perubahan Meski demikian, besaran diskon tersebut berubah pada setiap
Ketiga atas Permenperin Nomor 8 Tahun 2022 tentang kuartalnya. Pada Juli-September 2022, diskon PPnBM LCGC
Penyediaan Minyak Goreng Curah untuk Kebutuhan Masyarakat, yang ditanggung pemerintah hanya sebesar 1% atau menurun
Usaha Mikro, dan Usaha Kecil dalam Kerangka Pembiayaan dibandingkan Januari-Maret yang ditanggung 100% dan April-
BPDPKS. Berdasarkan aturan tersebut, program penyediaan Juni yang ditanggung 2%. Diskon PPnBM untuk mobil LCGC akan
minyak goreng curah bersubsidi akan dicabut mulai 31 Mei 2022. berakhir pada triwulan IV 2022 sehingga nantinya PPnBM untuk
Dalam upaya menjaga ketersediaan minyak goreng curah, mobil LCGC akan kembali normal, yaitu sebesar 3%.
pemerintah akan kembali memberlakukan Domestic Market
Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO) pada Juni Risiko dari faktor eksternal diperkirakan juga berpotensi
2021 2022
DISAGREGASI INFLASI (%; YOY)
I II III IV I II(p)* III(p)* IV(p)*
TOTAL 1.48 1.25 1.28 1.70 2.42 ▲ ▲ ▲
Inti 1.58 1.60 1.33 1.68 2.51 ▲ ▲ ▲
Harga diatur Pemerintah 0.59 0.56 0.68 1.76 2.40 ▲ ▲ ▲
▲
Bergejolak 2.09 0.65 1.79 1.71 2.13 ▲ ▲
KET : P) PROYEKSI BANK INDONESIA; TANDA PANAH MENUNJUKKAN ARAH DIBANDINGKAN TRIWULAN SEBELUMNYA.
SUMBER: BPS PROVINSI JAWA TENGAH, DIOLAH, PROYEKSI OLEH BANK INDONESIA
Laporan Perekonomian
84 PROVINSI JAWA TENGAH
PENGARAH
Rahmat Dwisaputra
PENANGGUNG JAWAB
M. Firdauz Muttaqin
KOORDINATOR PENYUSUN
Berry A. Harahap
EDITOR
Wulan Agustina Rahayu
TIM PENULIS
Deded T. Prima, Febyolla Putri Aninditya, Heryanto Handoko,
Lupita Ramadhaina Yusuf, Nanda Rizki Fauziah Umi Tri Ruhana
KONTRIBUTOR
Divisi Implementasi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah
Divisi Implementasi Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah,
dan Manajemen Intern