Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN KINERJA

BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL


TAHUN 2020
LAPORAN KINERJA
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
TAHUN 2020

Jakarta, Maret 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
DAFTAR TABEL 4
DAFTAR GAMBAR 5
DAFTAR GRAFIK 5
RINGKASAN EKSEKUTIF 6

BAB I PENDAHULUAN 8
1.1 Latar Belakang 8
1.2 Pro�il dan Struktur Organisasi 9
1.3 Permasalahan Utama 13
1.4 Aspek Strategis 14
1.5 Sistematika Pelaporan 15

BAB II PERENCANAAN KINERJA DAN REALISASI TAHUN BERJALAN 16


2.1. Realisasi Indikator Kinerja Kunci 17
2.2. Rencana dan Realisasi Pengumpulan ZIS 20
2.3. Rencana dan Realisasi Penyaluran Berdasarkan Asnaf 22
2.4. Rencana dan Realisasi Penyaluran Berdasarkan Program 24
2.5. Rencana dan Realisasi Penggalangan Muzakki dan Penerima Manfaat 26
2.6. Rencana dan Realisasi Penerimaan dan Penggunaan Dana Operasional Amil 27
2.7. Rencana dan Realisasi Penggunaan Dana APBN 28

BAB III PERBANDINGAN REALISASI DENGAN TAHUN SEBELUMNYA 30


3.1. Realisasi Pengumpulan ZIS Tahun 2020 dan 2019 31
3.2. Realisasi Penyaluran Berdasarkan Asnaf Tahun 2020 dan 2019 32
3.3. Realisasi Penyaluran Berdasarkan Program Tahun 2020 dan 2019 33
3.4. Realisasi Penggalangan Muzakki dan Penerima Manfaat Tahun 2020 dan 2019
34
3.5. Realisasi Penerimaan dan Penggunaan Dana Operasional Amil Tahun 2020
dan 2019 36
3.6. Realisasi Penggunaan Dana APBN Tahun 2020 dan 2019 37

BAB IV PENUTUP 40

LAMPIRAN
1. Pembuatan Regulasi Zakat Nasional 43
2. Pertimbangan Calon Pertimbangan BAZNAS Daerah 43
3. Rekomendasi Izin Pembentukan LAZ 45
4. Pengesahan RKAT BAZNAS Daerah 47
5. Pelaporan Pengelolaan Zakat BAZNAS Daerah dan LAZ 48
6. Pengumpulan dan Penyaluran Nasional 49
7. Indeks Zakat Nasional 2020 49

Halaman | 3
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kategori Capaian Kinerja 17


Tabel 2.2 Capaian Indikator Kinerja Kunci BAZNAS Tahun 2020 18
Tabel 2.3 Capaian Pengumpulan BAZNAS Tahun 2020 20
Tabel 2.4 Capaian Penyaluran Berdasarkan Asnaf BAZNAS Tahun 2020 22
Tabel 2.5 Capaian Penyaluran Berdasarkan Program BAZNAS Tahun 2020 24
Tabel 2.6 Capaian Muzaki/Donatur BAZNAS Tahun 2020 26
Tabel 2.7 Capaian Penerima Manfaat BAZNAS Tahun 2020 26
Tabel 2.8 Capaian Penerimaan dan Penggunaan Dana Operasional BAZNAS Tahun
2020 27
Tabel 2.9 Capaian Penggunaan Dana APBN BAZNAS Tahun 2020 28
Tabel 3.1 Realisasi Pengumpulan ZIS BAZNAS Tahun 2020 dan 2019 31
Tabel 3.2 Realisasi Penyaluran ZIS BAZNAS Tahun 2020 dan 2019 32
Tabel 3.3 Realisasi Penyaluran berdasarkan Bidang BAZNAS Tahun 2020 dan 2019 33
Tabel 3.4 Perbandingan Muzakki BAZNAS Tahun 2020 dan 2019 34
Tabel 3.5 Perbandingan Penerima Manfaat BAZNAS Tahun 2020 dan 2019 35
Tabel 3.6 Perbandingan Penerimaan dan Penggunaan Dana Operasional Amil Tahun
2020 dan 2019 36
Tabel 3.7 Penggunaan Dana APBN BAZNAS Tahun 2020 37
Tabel 3.8 Penggunaan Dana APBN BAZNAS Tahun 2019 38
Tabel 5.1 Pertimbangan Pimpinan BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/Kota 44
Tabel 5.2 Rekomendasi Izin Pembentukan LAZ berdasarkan Skala 45
Tabel 5.3 Daftar LAZ Berskala Nasional Per Tahun 2020 45
Tabel 5.4 Daftar LAZ Berskala Provinsi Per Tahun 2020 47
Tabel 5.5 Daftar LAZ Berskala Kabupaten/Kota Per Tahun 2020 47
Tabel 5.6 Pengesahan RKAT BAZNAS Daerah 48
Tabel 5.7 Pelaporan Zakat berdasarkan Tingkatan OPZ 49
Tabel 5.8 Pelaporan Zakat BAZNAS berdasarkan Wilayah 49
Tabel 5.9 Pengumpulan dan Penyaluran Nasional Tahun 2020 Berdasarkan Data Masuk 50
Tabel 5.10 Indeks Zakat Nasional BAZNAS Daerah Tahun 2020 51
Tabel 5.11 Indeks Zakat Nasional LAZ Tahun 2020 52

Halaman | 4
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Anggota, Direksi, dan Sekretaris BAZNAS Periode 2015-2020 9


Gambar 1.2 Anggota, Direksi, dan Sekretaris BAZNAS Periode 2020-2025 10
Gambar 1.3 Struktur Organisasi BAZNAS 12

DAFTAR GRAFIK

Gra�ik 2.1 Target dan Realisasi Pengumpulan BAZNAS Tahun 2020 21


Gra�ik 2.2 Pengumpulan BAZNAS Tahun 2020 21
Gra�ik 2.3 Rencana dan Realisasi Penyaluran BAZNAS Tahun 2020 23
Gra�ik 2.4 Penyaluran Berdasarkan Asnaf BAZNAS Tahun 2020 23
Gra�ik 2.5 Rencana dan Realisasi Penyaluran Berdasarkan Program BAZNAS
Tahun 2020 25
Gra�ik 2.6 Penyaluran Berdasarkan Program Tahun 2020 25
Gra�ik 2.7 Target dan Realisasi Penerima Manfaat BAZNAS Tahun 2020 27
Gra�ik 3.1 Pengumpulan ZIS BAZNAS Tahun 2020 dan 2019 31
Gra�ik 3.2 Penyaluran ZIS BAZNAS Tahun 2020 dan 2019 33
Gra�ik 3.3 Penyaluran berdasarkan Bidang BAZNAS Tahun 2020 dan 2019 34
Gra�ik 3.4 Muzakki/Donatur BAZNAS Tahun 2020 dan 2019 35
Gra�ik 3.5 Penerima Manfaat BAZNAS Tahun 2020 dan 2019 36
Gra�ik 3.6 Penerimaan dan Penggunaan Dana Operasional Amil Tahun 2020 dan 2019 37

Halaman | 5
RINGKASAN EKSEKUTIF

Kewajiban Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) sebagaimana diatur dalam


Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 mengamanatkan BAZNAS dengan dua fungsi utama,
yaitu sebagai operator dan koordinator pengelola zakat. Dalam fungsi sebagai operator,
BAZNAS bertugas untuk menerima ZIS dari muzakki/donatur dan menyalurkannya kepada
mustahik, sedangkan sebagai koordinator BAZNAS melakukan koordinasi dalam hal
pengelolaan zakat dengan seluruh organisasi pengelola zakat di Indonesia. Sebagai operator,
pada tahun 2020 BAZNAS telah mengumpulkan dana ZIS dan DSKL sebesar 386.2 miliar
rupiah (unaudited), angka ini meningkat sebesar 31.1% jika dibandingkan dengan jumlah
pengumpulan tahun sebelumnya. Penyaluran ZIS dan DSKL BAZNAS tahun 2020 sebesar 326.1
miliar rupiah (unaudited) juga mengalami peningkatan yaitu sebesar 20.2% dibandingkan
tahun sebelumnya. Rasio penyaluran terhadap pengumpulan berada pada angka 84.5%
dimana menurut penilaian Zakat Core Principles termasuk kedalam kategori Efektif.

Peran BAZNAS sebagai koordinator diantaranya tercermin dari pemberian


pertimbangan calon pimpinan BAZNAS daerah, yang per tahun 2020 telah diberikan kepada 34
BAZNAS Provinsi dan 463 BAZNAS Kabupaten/Kota, serta pemberian rekomendasi izin kepada
99 LAZ. Dalam hal pelaporan pelaksanaan pengelolaan zakat akhir tahun, pada tahun 2020
jumlah OPZ yang menyampaikan laporan pengelolaan zakatnya adalah sebanyak 345 OPZ. Dari
sisi pengelolaan dana ZIS, pengumpulan secara nasional tahun 2020 mengalami peningkatan
sebesar kurang lebih 24.5% yaitu berada di angka 12.7 triliun rupiah. Pada angka ini termasuk
estimasi pengumpulan ZIS melalui OPZ dalam Pembinaan, dan pengumpulan zakat �itrah yang
tidak terlaporkan. Sementara itu pada penyaluran nasional juga mengalami peningkatan
sebesar 35.5% yaitu menjadi 11.7 triliun rupiah.

Kesigapan BAZNAS dalam mengantisipasi dan memprediksi kondisi sulit akibat


pandemi yang terjadi selama tahun 2020 merupakan kunci keberhasilan atas capaian-capaian
BAZNAS. Dengan kondisi Bekerja Dari Rumah (BDR), dimana diberlakukan 90% amil untuk
bekerja dari rumah masing-masing, berbagai inovasi dan capaian tetap dapat dilakukan. Pada
2020, BAZNAS telah menerima berbagai serti�ikasi dan penghargaan, yaitu diantaranya
Serti�ikat ISO 2001:2015, Global Good Governance SDGs Champion Award 2020 untuk kategori
Sustainable Development Goals (SDGs), Indonesia Fundraising Award (IFA) 2020 untuk kategori
Fundraising Digital Terbaik, Global Islamic Finance Award (GIFA) Award 2020 untuk kategori
Best Distribution Programme, dan kategori GIFA Special Award (Leadership Role).

Halaman | 6
BAB I
PENDAHULUAN

BAB I
PENDAHULUAN
Halaman | 7
1.1. Latar Belakang

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat dan
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, BAZNAS diberi amanat untuk melakukan pengelolaan
zakat secara nasional. Dalam pengelolaannya, BAZNAS melakukan perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, pelaporan dan pertanggungjawaban dalam pengumpulan, pendistribusian dan
pendayagunaan zakat secara nasional. Dalam melaksanakan amanat di atas, secara umum
BAZNAS memiliki dua fungsi, yaitu fungsi koordinator zakat nasional dan fungsi operator.

Sebagai koordinator pengelolaan zakat nasional, BAZNAS menjalankan 8 (delapan)


fungsi, yaitu: 1) perencanaan pengelolaan zakat nasional; 2) pengumpulan zakat nasional; 3)
pendistribusian dan pendayagunaan zakat nasional; 4) pelaporan dan pertanggungjawaban
pengelolaan zakat nasional; 5) pemberian pertimbangan pembentukan BAZNAS provinsi dan
BAZNAS kabupaten/kota; 6) pemberian pertimbangan pengangkatan unsur pimpinan BAZNAS
provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota; 7) pengesahan hak amil dan RKAT BAZNAS provinsi dan
BAZNAS kabupaten/kota; dan 8) pemberian rekomendasi izin pembentukan LAZ. Sementara
sebagai fungsi operator, BAZNAS secara langsung melaksanakan perencanaan, pengumpulan,
dan pendistribusian zakat di tingkat pusat.

Laporan Kinerja Tahun 2020 disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban
atas pelaksanaan tugas dan fungsi BAZNAS kepada Presiden yang disampaikan melalui Menteri
Agama, sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang
Pengelolaan Zakat, serta Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011. Selain itu Laporan Kinerja Tahun 2020 juga bertujuan
untuk penilaian dan evaluasi atas pencapaian kinerja BAZNAS selama tahun 2020 terhadap
target-target yang telah ditentukan, dan sebagai alat untuk memacu peningkatan kinerja bagi
setiap unit organisasi di lingkungan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).

1.2. Pro�il dan Struktur Organisasi

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan badan resmi yang dibentuk oleh
pemerintah berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 8 Tahun 2001 yang memiliki tugas dan
fungsi menghimpun dan menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) pada tingkat nasional.
Lahirnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat semakin
mengukuhkan peran BAZNAS sebagai lembaga yang berwenang melakukan pengelolaan zakat
secara nasional. Dalam Undang-Undang tersebut, BAZNAS dinyatakan sebagai lembaga
pemerintah non struktural yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada Presiden
melalui Menteri Agama.

Visi BAZNAS

Menjadi pengelola zakat terbaik dan terpercaya di dunia.

Halaman | 8
Misi BAZNAS
1. Mengkoordinasikan BAZNAS provinsi, BAZNAS kabupaten/kota, dan LAZ dalam
mencapai target-target nasional.
2. Mengoptimalkan secara terukur pengumpulan zakat nasional.
3. Mengoptimalkan pendistribusian dan pendayagunaan zakat untuk pengentasan
kemiskinan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan pemoderasian
kesenjangan sosial.
4. Menerapkan sistem manajemen keuangan yang transparan dan akuntabel berbasis
teknologi informasi dan komunikasi terkini.
5. Menerapkan sistem pelayanan prima kepada seluruh pemangku kepentingan zakat
nasional.
6. Menggerakkan dakwah Islam untuk kebangkitan zakat nasional melalui sinergi
ummat.
7. Terlibat aktif dan memimpin gerakan zakat dunia.
8. Mengarusutamakan zakat sebagai instrumen pembangunan menuju masyarakat
yang adil dan makmur, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
9. Mengembangkan kompetensi amil zakat yang unggul dan menjadi rujukan dunia.

Pimpinan, Sekretaris, dan Direksi BAZNAS

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan


Undang-Undang No. 23 Tahun 2011, BAZNAS dipimpin oleh 11 (sebelas) orang anggota yang
diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Menteri. Dalam peraturan tersebut
disebutkan anggota BAZNAS terdiri atas 8 (delapan) orang dari unsur masyarakat dan 3 (tiga)
orang dari unsur pemerintah, yaitu Kementerian Agama, Kementerian Keuangan, dan
Kementerian Dalam Negeri. Pada Desember 2020 masa kepemimpinan BAZNAS periode
2015-2020 resmi berakhir dan berganti ke pimpinan periode 2020-2025. Berikut adalah
susunan Pimpinan BAZNAS Periode 2015-2020, serta Pimpinan BAZNAS Periode 2020-2025
yang telah dilantik oleh Menteri Agama RI pada 30 Desember 2020.

Gambar 1.1
Pimpinan, Sekretaris, dan Direksi BAZNAS Periode 2015-2020

Halaman | 9
Periode Jabatan 2015 - 2020
SK Pengangkatan 66/P Tahun 2015
Ketua Prof. Dr. H. Bambang Sudibyo, MBA., CA
Wakil Ketua Dr. Zainulbahar Noor, SE., MEc
Pimpinan Dr. H. Mundzir Suparta, MA
Drs. Masdar Farid Mas’udi
Prof. Dr. H. Ahmad Satori Ismail
drh. Emmy Hamidiyah, M.Si
Drs. Irsyadul Halim
Ir. Nana Mintarti, MP
Drs. Nuryanto. MPA
Drs. Astera Primanto Bhakti, M. Tax
Prof. Dr. H. M. Machasin, MA (2015-2017)
Muhammadiyah Amin (2017-2020)
Kamaruddin Amin (2020 - sekarang)
Direktur Utama Moh. Ari�in Purwakananta
Sekretaris Jaja Jaelani
Direktur Operasi Wahyu T. T. Kuncahyo
Direktur Pendistribusian dan Irfan Syauqi Beik
Pendayagunaan
Direktur Kepatuhan dan Audit Mochammad Ichwan
Internal

Gambar 1.2
Pimpinan BAZNAS Periode 2020-2025

Halaman | 10
Periode Jabatan 2020 - 2025
SK Pengangkatan No. 110/P Tahun 2020
Ketua Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA
Wakil Ketua Mokhamad Mahdum, SE, MIDEc, Ak, CA, CPA, CWM
Pimpinan Ir. H. Muhamad Nadratuzzaman Hosen, MS. MEc, Ph.D
Dr. Zaibulbahar Noor, SE, Mec
Saidah Sakwan, MA
Rizaludin Kurniawan, S.Ag, M.Si
Kolonel (Purn) Drs. Nur Chamdani
Achmad Sudrajat, Lc, M.A
Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA
Suminto M.Sc Ph.D
Dr. Ir. Muhammad Hudori, M.Si
Direktur Utama Moh. Ari�in Purwakananta
Sekretaris Jaja Jaelani
Direktur Operasi Wahyu T. T. Kuncahyo
Plt. Direktur Pendistribusian dan Wahyu T. T. Kuncahyo
Pendayagunaan

Struktur Organisasi

Dalam melaksanakan tugas harian, Pimpinan BAZNAS dibantu oleh Pelaksana Harian
atau amil BAZNAS yang terdiri dari Sekretaris, Direksi, Manajemen, dan Staf Pelaksana Harian
dengan status kepegawaian terdiri atas amil tetap, amil kontrak, dan PNS Kementerian Agama
RI yang ditugaskan di unit Sekretariat BAZNAS. Jumlah amil BAZNAS per 31 Desember 2020
adalah sebanyak 199 orang dengan komposisi 11 orang Anggota, 162 amil tetap, 18 amil
kontrak, dan 8 PNS Kementerian Agama RI. Berikut adalah struktur Organisasi BAZNAS yang
ditetapkan melalui Keputusan Ketua BAZNAS No. 79 Tahun 2018.

Halaman | 11
Gambar 1.3
Struktur Organisasi BAZNAS

Halaman | 12
1.3. Permasalahan Utama

Pada proses pengelolaan zakat yang dilakukan BAZNAS dalam menjalankan fungsinya
sebagai operator maupun koordinator tidak terlepas dari berbagai kendala dan kekurangan.
Berikut adalah beberapa kendala atau permasalahan utama yang dihadapi BAZNAS dalam upaya
pencapaian program dan kegiatan prioritas baik yang bersifat nasional maupun internal:

1. Pola koordinasi OPZ pada umumnya belum optimal. Hal ini berdampak pada proses
pelaporan atas praktik pengelolaan zakat nasional yang tidak optimal. Meskipun, secara
regulasi, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 dan Peraturan Pemerintah Nomor 14
Tahun 2014 sudah memberikan pengaturan khusus mengenai kewajiban pelaporan
pada seluruh organisasi pengelola zakat, baik dari BAZNAS maupun LAZ.

2. Pemahaman �ikih zakat & regulasi pada pimpinan BAZNAS daerah pada umumnya masih
lemah. Hal ini berdampak pada belum optimalnya pengelolaan zakat di sejumlah
BAZNAS daerah. Praktik pengelolaan zakat masih terpaku pada tradisi kedermawanan
yang tidak terlalu progresif, sehingga pencapaian pengelolaan zakat nasional bertumbuh
dengan perlahan.

3. Kompetensi pimpinan BAZNAS daerah pada umumnya masih lemah. Pimpinan pada
BAZNAS daerah merupakan aktor kunci dalam pembangunan pengelolaan zakat. Namun
sayangnya, sebagian besar pro�il pimpinan BAZNAS daerah diisi oleh mereka yang telah
memasuki purna jabatan. Meskipun secara jaringan dan ketokohan, para pimpinan
tersebut memiliki pengaruh yang kuat, namun secara praktis dan kompetensi, para
pimpinan BAZNAS daerah tersebut tidak lagi mampu menjalankan fungsinya sebagai
katalisator pembangunan pengelolaan zakat di daerahnya masing-masing secara
maksimal.

4. Manajemen dan struktur-fungsi BAZNAS daerah pada umumnya masih lemah.


Konsekuensi dari lemahnya kompetensi pimpinan pada sejumlah BAZNAS daerah,
berdampak langsung pada kapasitas manajemen dan distribusi fungsi kerja pada
BAZNAS daerah. Secara kelembagaan, BAZNAS daerah merupakan entitas OPZ terbesar
dalam ekosistem pengelolaan zakat nasional. Namun, jumlah yang besar tersebut tidak
juga memberikan kontribusi yang signi�ikan dalam pencapaian dan pertumbuhan
pengelolaan zakat di Indonesia.

5. Kualitas SDM amil BAZNAS daerah pada umumnya rendah. Konsekuensi lain dari
lemahnya kompetensi dan kepemimpinan pada BAZNAS daerah adalah kualitas SDM
amil yang tidak maksimal. Visi kepemimpinan yang terbatas serta kompetensi yang
lemah berdampak pada kualitas SDM amil pelaksana. Sebagai akumulasi dari ini, peran
kelembagaan BAZNAS daerah dalam pengelolaan zakat nasional juga tidak signi�ikan.

Halaman | 13
1.4. Aspek Strategis

1. Kepemimpinan pada BAZNAS, BAZNAS daerah, dan LAZ. Undang-Undang Nomor


23/2011 mengatur secara spesi�ik bahwa pengelolaan zakat di Indonesia dilakukan oleh
BAZNAS dan dibantu BAZNAS daerah serta LAZ. Dalam praktiknya, kualitas pengelolaan
zakat pada BAZNAS, BAZNAS daerah, dan LAZ sangat bergantung pada kualitas
kepemimpinan pada setiap organisasi pengelola zakat (OPZ) tersebut. Kualitas
kepemimpinan ini meliputi kapasitas dalam memimpin organisasi, pemahaman regulasi
dan �ikih, kompetensi teknis, dan kemampuan untuk terus belajar dari pimpinan OPZ
yang bersangkutan. Dalam agenda pembangunan pengelolaan zakat ke depan, penting
untuk menjaga kualitas kepemimpinan pada BAZNAS, BAZNAS daerah, dan LAZ sehingga
memberikan hasil maksimal bagi pengelolaan zakat di Indonesia.

2. Tata kelola organisasi pada BAZNAS, BAZNAS daerah, dan LAZ. Tata kelola menjadi isu
strategis yang perlu mendapat perhatian dalam pembangunan pengelolaan zakat ke
depan. Kapasitas kepemimpinan yang baik perlu didukung dengan adanya suatu sistem
manajemen yang juga baik. Untuk itu, diperlukan adanya suatu pembagian tugas dan
fungsi secara spesi�ik, yang menjadi acuan pembentukan struktur organisasi yang
efektif. Seluruh pimpinan dan pelaksana perlu berkomitmen penuh untuk menjalankan
tata kelola organisasi yang telah ditetapkan, sehingga operasional BAZNAS dan LAZ
dapat lebih efektif. Dalam tata kelola ini, penting juga untuk terus melakukan perbaikan
dan inovasi sesuai dengan level kebutuhan organisasi, baik pada lini pengumpulan,
penyaluran, maupun dukungan operasional.

3. Kompetensi SDM Amil. SDM Amil merupakan kekuatan utama pada pengelolaan zakat di
setiap BAZNAS dan LAZ. Dalam rangka menguatkan pengelolaan zakat nasional, maka
pembangunan kompetensi SDM amil menjadi hal yang mutlak untuk dilakukan.
Pembangunan kompetensi SDM amil dilakukan sejak dalam tahap perencanaan dan
seleksi. Penting dipastikan bahwa SDM amil yang direkrut adalah mereka yang memiliki
nilai-nilai yang relevan dengan semangat keamilan dan memiliki rasa taqwa kepada
Allah ta’ala, di samping mereka memiliki dasar-dasar kompetensi yang dibutuhkan
dalam pengelolaan zakat. Dengan SDM amil yang memiliki rasa taqwa dan kompetensi
yang baik maka diharapkan pengelolaan zakat akan terus tumbuh dan berkembang,
serta penuh dengan keberkahan dari Allah ta’ala.

4. Koordinasi organisasi pengelolaan zakat nasional. Salah satu tantangan terbesar dalam
pengelolaan zakat di Indonesia adalah mengkoordinasikan seluruh OPZ yang ada, baik di
BAZNAS daerah maupun LAZ. Fungsi koordinasi terbatas pada pelaporan pengelolaan
zakat yang ada di masing-masing OPZ yang membuat pola koordinasi BAZNAS, BAZNAS
daerah, dan LAZ belum terlaksana secara optimal. Demikian halnya dengan upaya
integrasi data pengelolaan zakat melalui instrumen Sistem Manajemen Informasi
BAZNAS (SIMBA) yang belum sepenuhnya digunakan oleh BAZNAS daerah dan LAZ,
yang berdampak pada informasi pengelolaan zakat belum dapat terlaksana secara
realtime dan akurat.

Halaman | 14
1.5. Sistematika Pelaporan

Berdasarkan Peraturan BAZNAS No. 4 Tahun 2018 tentang Pelaporan Pelaksanaan


Pengelolaan Zakat, Laporan Kinerja BAZNAS Tahun 2020 disusun dengan sistematika sebagai
berikut:

Bab I - Pendahuluan

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis
organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi.

Bab II - Perencanaan Kinerja dan Realisasi Tahun Berjalan

Mengacu ke Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan ditambahkan kolom realisasi dan perbandingan dengan
target/anggaran.

Bab III - Perbandingan Realisasi dengan Tahun Sebelumnya

Mengacu kepada Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, namun membandingkan antara realisasi tahun berjalan dengan tahun
sebelumnya.

Bab IV - Penutup

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa
mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

Halaman | 15
BAB II
PERENCANAAN KINERJA DAN REALISASI
TAHUN BERJALAN

BAB II
PERENCANAAN KINERJA
DAN REALISASI
TAHUN BERJALAN
Halaman | 16
2.1. Realisasi Indikator Kinerja Kunci

Mengacu pada Roadmap Pengelolaan Zakat Nasional 2016-2020 yang tertulis dalam
Naskah Rencana Strategis Zakat Nasional 2016-2020, tahun 2020 merupakan tahun pada fase
tinggal landas perzakatan nasional. Pada tahun konsolidasi ini, berdasarkan Roadmap
Pengelolaan Zakat Nasional tersebut BAZNAS menetapkan 11 agenda prioritas antara lain:

1. Pertumbuhan ZIS dan DSKL nasional sebesar 40% dari tahun sebelumnya;
2. RKAT BAZNAS Provinsi, BAZNAS Kabupaten/Kota tahun 2020 telah disahkan;
3. Laporan keuangan BAZNAS dan BAZNAS Provinsi pada tahun 2019 sudah diaudit
Akuntan Publik pada tanggal 30 Juni 2020;
4. Laporan keuangan LAZ Nasional tahun 2019 sudah diaudit Akuntan Publik pada tanggal
30 Juni 2020;
5. Akses pelayanan mustahik menjangkau 100% wilayah seluruh Indonesia;
6. Organisasi Pengelola Zakat menjadi lembaga keuangan syariah yang diawasi dan
disupervisi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI;
7. Indonesia menjadi model pengelolaan zakat dunia;
8. Terlaksananya program Zakat Community Development di 161 titik;
9. 90% amil zakat nasional sudah terserti�ikasi;
10. Organisasi Pengelola Zakat menjadi lembaga keuangan syariah yang disupervisi oleh
OJK;
11. BAZNAS mengentaskan penduduk miskin versi BPS sebanyak 257.000 jiwa (1% dari
penduduk miskin).

Penilaian kinerja BAZNAS selama tahun 2020 dilihat dari beberapa perspektif yaitu
meliputi pencapaian Indikator Kinerja Kunci (IKK), pelaksanaan kinerja anggaran, dan kinerja
lainnya yang menunjukkan pencapaian dan penghargaan yang diperoleh BAZNAS, serta
evaluasi-evaluasi internal yang dilakukan untuk meningkatkan tata kelola kinerja.

Tabel 2.1
Kategori Capaian Kinerja

Rentang Capaian Kategori


>100 Sangat Baik
80-100 Baik
50-79 Cukup
< 50 Kurang

Pada tahun 2020 BAZNAS telah menetapkan 34 Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang
dituangkan dalam naskah Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) yang dalam
penyusunannya mengacu pada naskah Rencana Strategis Zakat Nasional 2016-2020. Pencapaian
IKK tersebut merupakan dasar dari penyusunan Laporan Kinerja BAZNAS Tahun 2020, dengan
rerata capaiannya adalah sebesar 104.3% atau masuk dalam kategori Sangat Baik. Tabel
berikut menampilkan pencapaian target yang telah terealisasi hingga akhir tahun 2020.

Halaman | 17
Tabel 2.2
Capaian Indikator Kinerja Kunci BAZNAS Tahun 2020

Capaian
No Indikator Kinerja Kunci Ukuran Target Realisasi
(%)
1 Pengumpulan Dana ZIS dan DSKL miliar rupiah 380 386.2 101.6
Jumlah Muzakki/Donatur Perorangan ribu muzakki/donatur
2 214,124 785,148 366.7
sampai tahun 2020 individual
Jumlah Muzakki/Donatur Badan sampai muzakki/donatur
3 355 862 242.8
tahun 2020 lembaga
4 Mustahik yang dilayani di tahun 2020 Mustahik yang dilayani 800,000 1,292,246 161.5
Fakir-Miskin yang
Dalam kajian
Fakir-Miskin yang dikeluarkan dari garis dikeluarkan dari garis
5 25,700 Puskas 0.0
kemiskinan versi BPS RI kemiskinan versi BPS BAZNAS
RI
Rasio penyaluran dana ZIS dan DSKL di Penyaluran Dana ZIS
6 85% 81% 95.4
luar dana amil BAZNAS Pusat dan DSKL
Laporan Keuangan 2019 BAZNAS Pusat
7 diaudit oleh KAP dengan opini Wajar Laporan Keuangan Mei 2020 Juni 2020 100.0
paling lambat Mei 2020
Laporan Keuangan 2019 BAZNAS
53%
Provinsi yang diaudit oleh KAP Laporan Keuangan
8 80% 110.29
Laporan Keuangan 2019 BAZNAS BAZNAS Provinsi
35.29%
Provinsi yang belum diaudit oleh KAP
Laporan Keuangan 2019 BAZNAS
6.58%
Kabupaten/Kota yang diaudit oleh KAP
Laporan Keuangan
9 Laporan Keuangan 2019 BAZNAS 60% 37.28
BAZNAS Kab/Kota
Kabupaten/Kota yang belum diaudit oleh 15.79%
KAP
Laporan Keuangan LAZ berskala
73.08%
nasional yang diaudit oleh KAP dari LAZ Nasional yang
10 100% 111.54
Laporan Keuangan LAZ berskala sudah berizin
38.46%
nasional yang belum diaudit oleh KAP
Laporan Keuangan LAZ berskala provinsi
44.4%
yang diaudit oleh KAP dari LAZ Provinsi yang
11 100% 83.33
Laporan Keuangan LAZ berskala provinsi sudah berizin
38.9%
yang belum diaudit oleh KAP
Laporan Keuangan LAZ berskala
32.4%
kabupaten/kota yang diaudit oleh KAP
dari LAZ Kab/Kota yang
12 Laporan Keuangan LAZ berskala 100% 72.97
sudah berizin
kabupaten/kota yang belum diaudit oleh 40.5%
KAP
dari BAZNAS Provinsi
Penggunaan SIMBA pada BAZNAS
13 yang sudah memiliki 60% 64.7% 107.8
Provinsi
pimpinan
dari BAZNAS Kab/Kota
Penggunaan SIMBA pada BAZNAS
14 yang sudah memiliki 30% 35.5% 118.4
Kabupaten/Kota
pimpinan

Halaman | 18
Tabel 2.2
Capaian Indikator Kinerja Kunci BAZNAS Tahun 2020 (lanjutan)

Capaian
No Indikator Kinerja Kunci Ukuran Target Realisasi
(%)
Laporan Pengelolaan Zakat Nasional Agustus
15 dilaporkan Juli (2020) 100.0
2020 Semester 1 (2020)
Laporan Pengelolaan Zakat Nasional
16 dilaporkan Mei (2020) Juni (2020) 100.0
2019 Tahunan
Serti�ikat ISO 9001:2015 (untuk
17 Terserti�ikasi 1 1 100.0
Manajemen Mutu) BAZNAS Pusat
Serti�ikat ISO 27001:2015
18 Terserti�ikasi 1 1 100.0
(untuk Keamanan TI) BAZNAS Pusat
Serti�ikat ISO 37001:2018
19 Terserti�ikasi 1 1 100.0
(untuk Anti-Bribery) BAZNAS Pusat
Peraturan Presiden Hak Keuangan Diterbitkan oleh
20 1 1 100.0
Anggota Presiden
21 Rapat Koordinasi Zakat Nasional terlaksana Maret Juni 100.0
telah diresmikan dan
22 Gedung Kantor Pusat BAZNAS 1 1 100.0
digunakan
Pertimbangan Calon Pimpinan BAZNAS
23 terproses 100% 100% 100.0
Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/Kota
24 Pemberian Rekomendasi izin LAZ terproses 100% 100% 100.0
Memorandum Akhir Jabatan Anggota
25 Dokumen tersusun 1 1 100.0
BAZNAS 2015-2020
Diajukan kepada
26 Pengesahan RKAT 2021 BAZNAS (Pusat) Nov 2020 Januari 2021 100.0
Menteri Agama RI
Pengesahan RKAT 2021 BAZNAS
27 dari BAZNAS Provinsi 80% 94.1% 117.6
Provinsi
Pengesahan RKAT 2021 BAZNAS
28 dari BAZNAS Kab/Kota 60% 53.3% 88.9
Kabupaten/Kota oleh BAZNAS Provinsi
dari BAZNAS Provinsi
29 Rencana Strategis BAZNAS Provinsi yang sudah memiliki 90% 58.8% 65.4
pimpinan
dari BAZNAS Kab/Kota
Rencana Strategis BAZNAS
30 yang sudah memiliki 50% 38.2% 76.5
Kabupaten/Kota
pimpinan
31 Data Pengumpulan Zakat Nasional 2020 triliun rupiah 11.5 12.7 110.7

jiwa melalui Studi Kaji Dalam kajian


Fakir Miskin yang Dientaskan dari Garis
32 Dampak PUSKAS 142,000 Puskas 0.0
Kemiskinan BAZNAS
BAZNAS
Rasio penyaluran terhadap pengumpulan dari total
33 85% 87.21% 102.6
nasional pengumpulan nasional
Serti�ikasi Pimpinan dan Amil BAZNAS,
BAZNAS Provinsi, BAZNAS
34 orang 1000 731 73.1
Kabupaten/Kota, dan LAZ hingga tahun
2020

Halaman | 19
2.2. Rencana dan Realisasi Pengumpulan ZIS

Pada tahun 2020 pengumpulan zakat, infak/sedekah, dan dana sosial keagamaan lainya
BAZNAS mencapai 386.2 miliar rupiah (unaudited) dengan rincian per jenis dana pada tabel di
bawah ini. Jika dibandingkan dengan target pengumpulan yang ditetapkan pada awal tahun
yaitu 380 miliar rupiah, persentase capaian pengumpulan BAZNAS pada tahun 2020 mencapai
101.6%. Berdasarkan jenis dana, capaian tertinggi terhadap target terjadi pada pengumpulan
dana corporate social responsibility (CSR) yaitu dengan persentase capaian sebesar 165.6%,
kemudian diikuti pengumpulan dana sosial keagamaan lainnya (DSKL) dengan capaian sebesar
160.6%, pengumpulan infak/sedekah sebesar 111.4%, pengumpulan zakat sebesar 99.3%, dan
terakhir pengumpulan infak operasional dengan capaian sebesar 29.2% dari target yang
ditetapkan.
Tabel 2.3
Capaian Pengumpulan BAZNAS Tahun 2020

No Jenis Dana Target 2020 Realisasi 2020 Capaian (%)


1 Zakat 307,255,855,278 305,245,687,444 99.3
1.1 Zakat Maal-Perorangan 148,801,908,750 140,624,464,223 94.5
1.2 Zakat Maal-Badan 20,000,000,000 10,234,817,017 51.2
1.3 Zakat Maal-Perorangan via UPZ 133,099,370,860 146,153,794,654 109.8
1.4 Zakat Fitrah- Perorangan 5,178,783,938 6,181,016,682 119.4
1.5 Zakat Fitrah-Perorangan via UPZ 175,791,730 826,296,537 470.0
1.6 Zakat Non Hak Amil - 1,225,298,331 -
2 Infak/Sedekah 31,137,808,194 34,695,518,605 111.4
2.1 Infak/sedekah tidak terikat 8,411,000,000 5,396,706,775 64.2
2.2 Infak/sedekah terikat 21,510,000,000 16,021,871,420 74.5
2.3 Infak/sedekah via UPZ 1,216,808,194 3,420,841,840 281.1
2.4 Penerimaan Natura - 9,856,098,570 -
3 Corporate Social Responsibility 20,000,000,000 33,124,747,489 165.6
3.1 Corporate Social Responsibility 20,000,000,000 33,124,747,489 165.6
4 Dana Sosial Keagamaan Lainnya 5,195,336,528 8,343,465,258 160.6
4.1 Dana Sosial Keagamaan Lainnya 4,687,307,312 8,343,465,258 178.0
4.2 Dana Sosial Keagamaan Lainnya via UPZ 508,029,216 0 0.0
5 Infak Operasional 16,411,000,000 4,794,341,934 29.2
Jumlah 380,000,000,000 386,203,760,730 101.6

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa pada realisasi pengumpulan zakat �itrah dan
infak/sedekah melalui UPZ mengalami capaian yang sangat signi�ikan daripada target, yaitu
capaian pengumpulan zakat �itrah via UPZ sebesar 470.0% dan capaian pengumpulan
infak/sedekah via UPZ sebesar 281.1%. Hal ini terjadi diantaranya karena adanya peningkatan
jumlah UPZ yang per tahun 2020 jumlahnya Selain pengumpulan melalui UPZ, capaian yang
signi�ikan juga terjadi pada pengumpulan dana CSR dan DSKL yaitu 165.6% untuk pengumpulan
dana CSR, dan 160.6% untuk capaian pengumpulan DSKL. Peningkatan pada pengumpulan dana
CSR dikarenakan adanya donasi dari korporasi untuk penanggulangan pandemi Covid-19,
sedangkan pada pengumpulan DSKL terjadi karena adanya kenaikan pada pengumpulan kurban.

Halaman | 20
Gra�ik 2.1
Target dan Realisasi Pengumpulan BAZNAS Tahun 2020

Gra�ik 2.2
Pengumpulan BAZNAS Tahun 2020

Jika dilihat dari komposisi realisasi pengumpulan berdasarkan jenis dana, persentase
tertinggi adalah pada pengumpulan dana zakat sebesar 79.0%, kemudian pengumpulan dana
infak/sedekah sebesar 9.0%, pengumpulan dana CSR sebesar 8.6%, pengumpulan dana sosial
keagamaan lainnya (DSKL) sebesar 2.2%, dan terakhir pengumpulan dana infak operasional
dengan persentase sebesar 1.2% dari total realisasi pengumpulan BAZNAS tahun 2020. Selain
pengumpulan sesuai jenis dana yang telah ditargetkan, pada tahun 2020 BAZNAS juga
menerima beberapa jenis dana yang di dalamnya tidak terdapat hak amil, yaitu pada total
pengumpulan zakat terdapat penerimaan zakat non hak amil sebesar 1.2 M dan pada
pengumpulan infak/sedekah terdapat penerimaan natura sebesar 9.8 M.

Halaman | 21
2.3. Rencana dan Realisasi Penyaluran Berdasarkan Asnaf

Dana zakat, infak/sedekah, dan dana sosial kemanusiaan lainnya yang berhasil
dikumpulkan BAZNAS disalurkan kepada delapan golongan/asnaf yang berhak menerima
(mustahik) melalui program-program yang didesain untuk mewujudkan pemuliaan para
mustahik dan mengantarkannya menjadi muzakki. Penyaluran dana zakat, infak/sedekah, dan
dana sosial keagamaan lainnya yang terkumpul dilakukan dalam bentuk program
pendistribusian (konsumtif) dan pemberdayaan (produktif). Pada tahun 2020 BAZNAS telah
menyalurkan dana zakat, infak/sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya sejumlah 326.1
miliar rupiah (unaudited) atau 91.8% dari rencana yang ditetapkan. Angka ini termasuk laporan
penggunaan dana yang masih dalam veri�ikasi sebesar 26.5 miliar rupiah, dan masih dapat
berubah mengingat proses audit yang saat ini masih berlangsung. Berikut adalah rincian
penyaluran BAZNAS tahun 2020 yang disajikan berdasarkan golongan/asnaf penerima manfaat.

Tabel 2.4
Capaian Penyaluran Berdasarkan Asnaf BAZNAS Tahun 2020

No Jenis Dana Rencana 2020 Realisasi 2020 Capaian (%)


1 Penyaluran Dana Zakat 282,359,993,447 237,667,922,236 84.2
1.1 Penyaluran Dana Zakat untuk Fakir dan Miskin 169,150,615,970 158,365,107,928 93.6
1.2 Penyaluran Dana Zakat untuk Amil 38,406,981,910 37,747,432,003 98.3
1.3 Penyaluran Dana Zakat untuk Muallaf 1,822,930,503 712,789,674 39.1
1.4 Penyaluran Dana Zakat untuk Riqab 1,200,000,000 - 0.0
1.5 Penyaluran Dana Zakat untuk Gharimin 3,600,000,001 497,987,299 13.8
1.6 Penyaluran Dana Zakat untuk Fisabilillah 68,079,465,063 40,330,694,332 59.2
1.7 Penyaluran Dana Zakat untuk Ibnu Sabil 100,000,000 13,911,000 13.9
2 Penyaluran Dana Infak/Sedekah Tidak 9,627,808,195 3,990,046,910 41.4
Terikat
2.1 Penyaluran Infak/Sedekah Tidak Terikat 7,766,128,986 3,133,167,733 40.3
2.2 Penyaluran Infak/Sedekah untuk Amil 1,861,679,209 856,879,177 46.0
3 Penyaluran Dana Infak/Sedekah Terikat 21,510,000,000 19,655,605,923 91.4
3.1 Penyaluran Infak/Sedekah Terikat 17,208,000,000 16,166,370,593 93.9
3.2 Penyaluran Infak/Sedekah Terikat untuk 4,302,000,000 3,489,235,330 81.1
Amil
4 Penyaluran Dana CSR 20,000,000,000 27,708,738,402 138.5
4.1 Penyaluran Dana CSR 17,000,000,000 26,797,726,776 157.6
4.2 Penyaluran Dana CSR (Hak Amil) 3,000,000,000 911,011,626 30.4
5 Penyaluran DSKL 5,195,336,527 5,765,023,924 111.0
5.1 Penyaluran DSKL 4,182,940,756 5,615,922,831 134.3
5.2 Penyaluran DSKL untuk Amil 1,012,395,771 149,101,093 14.7
6 Penyaluran Infak Operasional 16,411,000,000 4,794,341,934 29.2
6.1 Penyaluran Infak Operasional 16,411,000,000 4,794,341,934 29.2
7 Penyaluran yang masih dalam veri�ikasi - 26,574,517,237 -
TOTAL 355,104,138,169 326,156,196,566 91.8

Halaman | 22
Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat bahwa berdasarkan jenis dana capaian
penyaluran berdasarkan asnaf tertinggi tahun 2020 terjadi pada dana CSR yaitu sebesar
138.5%. Hal ini wajar terjadi mengingat pada pengumpulannya jenis dana CSR juga mengalami
capaian tertinggi. Selanjutnya capaian penyaluran tertinggi terjadi pada dana sosial keagamaan
lainnya (DSKL) yaitu sebesar 111.0%, diikuti penyaluran zakat sebesar 84.2%, total penyaluran
infak/sedekah tidak terikat dan infak/sedekah terikat sebesar 75.9%, dan penyaluran infak
operasional sebesar 29.2%. Pada tahun 2020 BAZNAS masih menyatukan pencatatan
penyaluran untuk asnaf fakir dan miskin, sehingga pada tabel di atas telah dilakukan
penyesuaian pada kolom rencana yang pada dokumen RKAT tertulis rencana penyaluran asnaf
fakir adalah sebesar 71.8 M dan rencana penyaluran asnaf miskin sebesar 97.2 M.

Gra�ik 2.3
Rencana dan Realisasi Penyaluran BAZNAS Tahun 2020

Gra�ik 2.4
Penyaluran Berdasarkan Asnaf BAZNAS Tahun 2020

Halaman | 23
Mengacu pada dokumen perencanaan, penyaluran berdasarkan asnaf juga dibagi
berdasarkan jenis dana. Penyaluran dana zakat dicatat sesuai delapan golongan/asnaf yang
berhak menerima (mustahik), sedangkan untuk dana infak/sedekah, CSR, dan DSKL dicatat
berdasarkan penyaluran untuk mustahik dan amil. Hal ini dilakukan mengingat besaran
penyaluran (alokasi) untuk amil yang diperoleh dari tiap jenis dana memiliki persentase yang
berbeda-beda. Pada penyaluran berdasarkan asnaf persentase tertinggi berada pada
penyaluran dana zakat untuk fakir miskin sebesar 52.9%, berikutnya penyaluran dana zakat
untuk �isabilillah sebesar 13.5%, penyaluran dana CSR 8.9%, dan penyaluran infak/sedekah
terikat 5.4%. Pada 4.9% lainnya adalah penyaluran dana zakat untuk muallaf, gharimin, dan
ibnu sabil, penyaluran dana infak/sedekah tidak terikat, dana sosial keagamaan lainnya, dan
dana infak operasional. Sedangkan total penyaluran (alokasi) amil dari dana zakat,
infak/sedekah, CSR, dan dana sosial keagamaan lainnya adalah sebesar 14.4% dari total
penyaluran.

2.4. Rencana dan Realisasi Penyaluran Berdasarkan Program

Penyaluran dalam pengertian pendistribusian dan pendayagunaan sebagaimana


dimaksud dalam Undang-Undang mencakup lima aspek kehidupan mustahik, yaitu ekonomi,
pendidikan, kesehatan, keagamaan, dan sosial. Melalui program-program unggulan yang telah
dimiliki BAZNAS, pada tahun 2020 telah disalurkan dana sebesar 278.2 miliar rupiah
(unaudited) atau mencapai 133.7% dari rencana penyaluran per bidang yang ditetapkan. Angka
ini termasuk laporan penggunaan dana yang masih dalam veri�ikasi sebesar 26.5 miliar rupiah,
dan masih dapat berubah mengingat proses audit yang saat ini masih berlangsung. Rencana dan
realisasi penyaluran berdasarkan bidang tahun 2020 disajikan pada tabel berikut.

Tabel 2.5
Capaian Penyaluran Berdasarkan Program BAZNAS Tahun 2020

No Bidang Rencana 2020 Realisasi 2020 Capaian (%)


1 Ekonomi 47,004,500,000 27,836,295,538 59.2
2 Pendidikan 21,030,800,000 32,209,302,378 153.2
3 Kesehatan 23,418,700,000 25,964,614,889 110.9
4 Sosial Kemanusiaan 68,115,000,000 152,937,462,390 224.5
5 Dakwah-Advokasi 48,456,000,000 39,260,521,249 81.0
Jumlah 208,025,000,000 278,208,196,444 133.7

Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa capaian tertinggi pada penyaluran berdasarkan
bidang tahun 2020 terjadi pada Bidang Sosial-Kemanusiaan yaitu sebesar 224.5%, kemudian
penyaluran Bidang Pendidikan sebesar 153.2%, penyaluran Bidang Kesehatan 110.9%, Bidang
Dakwah-Advokasi 81.0% dan Bidang Ekonomi 59.2%. Terjadinya capaian yang signi�ikan pada
Bidang Sosial-Kemanusiaan disebabkan pada tahun 2020 dilakukan penyesuaian porsi
penyaluran yang difokuskan untuk penanganan pandemi Covid-19. Komposisi penyaluran
program Tanggap Covid-19 BAZNAS yaitu 70.1% untuk program Darurat Sosial Ekonomi, 25.7%
untuk program Darurat Kesehatan, dan 4.3% untuk menjaga keberlangsungan program yang
sedang berjalan.

Halaman | 24
Gra�ik 2.5
Rencana dan Realisasi Penyaluran Berdasarkan Program BAZNAS Tahun 2020

Gra�ik 2.6
Penyaluran Berdasarkan Program Tahun 2020

Dilihat dari komposisi realisasi penyaluran berdasarkan bidang, persentase tertinggi


terjadi pada penyaluran Bidang Sosial-Kemanusiaan yaitu sebesar 55.0%, kemudian Bidang
Dakwah-Advokasi sebesar 14.1%, Bidang Pendidikan sebesar 11.6%, Bidang Ekonomi sebesar
10.0%, dan terakhir Bidang Kesehatan dengan persentase sebesar 9.3%. Penyaluran Bidang
Sosial-Kemanusiaan merupakan penyaluran yang bersifat karitas, yaitu penyaluran untuk
kebutuhan darurat seperti biaya hidup, transportasi, dan darurat bencana. Pada bidang ini
penyaluran dilakukan melalui tiga kanal yaitu, 1) Lembaga Program dalam hal ini Layanan Aktif
BAZNAS (LAB) dan BAZNAS Tanggap Bencana (BTB), 2) Unit Pengumpul Zakat (UPZ), dan 3)
permohonan publik.

Halaman | 25
2.5. Rencana dan Realisasi Penggalangan Muzakki/Donatur dan Penerima
Manfaat

2.5.1. Realisasi Jumlah Muzakki/Donatur

Muzakki/donatur merupakan salah satu stakeholder utama bagi pengelola zakat tidak
terkecuali BAZNAS. Pertumbuhan pada pengumpulan dana zakat, infak/sedekah, dan dana
sosial keagamaan lainnya (DSKL) BAZNAS tak terlepas dari pertumbuhan jumlah
muzakki/donatur. Pada tahun 2020, total muzakki/donatur individu BAZNAS mencapai 785.148
orang atau 366.7% dari target, sedangkan muzakki/donatur badan telah mencapai 862
badan/lembaga atau 242.8% dari target yang ditetapkan. Data realisasi jumlah
muzakki/donatur BAZNAS hingga tahun 2020 berdasarkan jenisnya dapat dilihat pada tabel
berikut ini.

Tabel 2.6
Capaian Muzakki/Donatur BAZNAS Tahun 2020

No Jenis Muzakki/Donatur Target 2020 Realisasi 2020 Capaian (%)


1 Muzakki/Donatur Individu 214,124 785,148 366.7
2 Muzakki/Donatur Badan 355 862 242.8

Penambahan jumlah muzakki/donatur individu BAZNAS pada tahun 2020 mencapai


413.097 orang, sedangkan pada jumlah muzakki/donatur badan terjadi penambahan sebesar 81
badan/lembaga. Pada jumlah muzakki/donatur individu BAZNAS 2020 tersebut termasuk data
muzakki/donatur yang tidak mencantumkan informasi nama/identitas (noname).

2.5.2. Realisasi Penerima Manfaat

Pada tahun 2020 BAZNAS menargetkan jumlah penerima manfaat program sebanyak
800.000 orang dari lima jenis bidang penyaluran. Hingga akhir tahun 2020 jumlah penerima
manfaat dari program-program BAZNAS adalah sebanyak 1.292.246 orang atau mencapai
161.5% dari target. Sedangkan untuk jumlah mustahik yang dikeluarkan dari garis kemiskinan
versi BPS tahun 2020 saat ini sedang dalam kajian oleh Pusat Kajian Strategis (Puskas) BAZNAS.

Tabel 2.7
Capaian Penerima Manfaat BAZNAS Tahun 2020

No Bidang Target (Orang) Realisasi (Orang) Capaian (%)


1 Ekonomi 77,700 148,280 190.8
2 Pendidikan 50,000 51,087 102.2
3 Kesehatan 310,000 433,762 139.9
4 Kemanusiaan 210,000 445,244 212.0
5 Dakwah-Advokasi 152,300 213,873 140.4
Total 800,000 1,292,246 161.5
6 Mustahik (Bidang Ekonomi) yang 25,700 Dalam proses -
dikeluarkan dari Garis Kemiskinan versi BPS perhitungan

Halaman | 26
Gra�ik 2.7
Target dan Realisasi Penerima Manfaat BAZNAS Tahun 2020

2.6. Rencana Dan Realisasi Penerimaan dan Penggunaan Dana Operasional


Amil

Jumlah penerimaan dana operasional BAZNAS di tahun 2020 ini adalah sebesar 79.5
miliar rupiah (unaudited) atau mencapai 90.4% dari target. Sementara itu penggunaan dana
operasional mencapai 73.5 miliar rupiah (unaudited) dengan rincian sebagai berikut.

Tabel 2.8
Capaian Penerimaan dan Penggunaan Dana Operasional BAZNAS Tahun 2020

Capaian
No Jenis Dana Target 2020 Realisasi 2020
(%)
1 Penerimaan Dana Operasional
1.0 Dana Operasional dari APBN* 6,419,810,000 4,967,038,003 77.4
1.1 Dana Operasional dari ZIS dan DSKL 77,994,056,891 69,948,001,163 89.7
1.2 Saldo Awal dari Dana Operasional Tahun Lalu 3,600,000,000 4,629,594,272 128.6
Total Penerimaan Dana Operasional 88,013,866,891 79,544,633,438 90.4
2 Penggunaan Dana Operasional
2.0 Penggunaan Dana APBN - 4,967,038,003 -
2.1 Belanja Pegawai 46,829,890,000 41,199,604,272 88.0
2.2 Belanja Asset (Modal) 4,965,351,000 1,289,104,967 26.0
2.3 Belanja Barang dan Jasa 20,379,705,700 13,903,899,467 68.2
2.4 Penyaluran Dana Operasional untuk UPZ 11,819,092,191 12,144,102,389 102.7
Total Penggunaan Dana Operasional 83,994,038,891 73,503,749,098 87.5
Saldo Akhir Dana Operasional 3,600,000,000 6,156,749,751 171.0

Halaman | 27
Penerimaan dana operasional BAZNAS selain diperoleh dari hak amil yang berasal dari
pengumpulan dana ZIS dan DSKL, juga berasal dari dana APBN yang dikelola dan dilaporkan
langsung oleh Sekretariat BAZNAS. Total penerimaan dana operasional BAZNAS tahun 2020
sebesar 79.5 miliar rupiah terdiri dari penerimaan hak amil dari dana ZIS dan DSKL sebesar
69.9 miliar rupiah (unaudited), dari dana APBN sebesar 4.9 miliar rupiah, dan saldo awal dana
operasional tahun sebelumnya sebesar 4.6 miliar rupiah. Sedangkan total penggunaan dana
operasional BAZNAS tahun 2020 adalah sebesar 73.5 miliar rupiah, terdiri dari 68.5 miliar
rupiah (unaudited) berasal dari penerimaan hak amil dari dana ZIS dan DSKL, dan 4.9 miliar
rupiah dari dana APBN. Per akhir tahun 2020 tercatat saldo akhir dana operasional BAZNAS
sebesar 6.1 miliar rupiah. Penggunaan dana APBN untuk BAZNAS dilaporkan langsung oleh
Sekretariat BAZNAS melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian
Agama RI.

*Anggaran APBN untuk Sekretariat BAZNAS Pusat diubah dari Rp.8.000.000.000 menjadi
Rp.6.419.810.000, hal ini disebabkan adanya alokasi untuk penanganan pandemi Covid-19.

2.7. Rencana dan Realisasi Penggunaan Dana APBN

Berikut adalah realisasi penggunaan dana APBN 2020 yang digunakan untuk biaya
operasional BAZNAS. Dana APBN untuk BAZNAS dikelola dan dilaporkan langsung oleh
Sekretariat BAZNAS melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian
Agama RI.
Tabel 2.9
Realisasi Penggunaan Dana APBN BAZNAS Tahun 2020

No Mata Anggaran Anggaran 2020 Realisasi 2020 %


1 Sosialisasi Pergerakan Zakat Melalui Iklan di Media 239,094,000 239,043,998 100.0
Cetak Nasional dan Media Online Nasional
2 Focus Group Discussion(FGD) Sosialisai SPBE ( - - 0.0
Sistem Pemerinta Berbasis Elektronik)
Belanja Bahan 1,500,000 1,200,000 80.0
Belanja jasa profesi 10,000,000 9,100,000 91.0
3 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 25,625,000 23,300,000 90.9
4 Monitoring dan Evaluasi Badan Amil Zakat Nasional 265,434,000 265,434,000 100.0
(BAZNAS) Provinsi dan Kabupaten/Kota
5 Perjalanan Dinas Pimpinan Sekretariat dan Anggota 282,064,000 204,649,847 72.6
BAZNAS dalam Pembinaan BAZNAS Provinsi dan
kab/kota
6 Jasa Audit BAZNAS 120,000,000 70,000,000 58.3
7 Konsinyering Penyusunan RKAT dan RKAKL Tahun - - 0.0
2021 serta Pagu Anggaran Sekretaris BAZNAS
Belanja Bahan 2,700,000 2,500,000 92.6
Belanja Jasa Profesi 20,700,000 6,900,000 33.3
8 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 83,526,000 73,642,000 88.2
9 Konsinyering Penyusunan SPJ dan laporan Keuangan - - 0.0
Sekretaris BAZNAS Tahun 2020
Belanja Bahan 2,755,000 - 0.0
Belanja Jasa Profesi 20,700,000 5,400,000 26.1
10 Belanja Perjalanan Dinas Pakrt Meeting Luar Kota 83,526,000 67,254,000 80.5
11 Sewa Kendaraan Dinas Pejabat Es. II 79,500,000 48,800,000 61.4

Halaman | 28
No Mata Anggaran Anggaran 2020 Realisasi 2020 %
12 Pengadaan Kendaraaan Dinas Roda 4 Eselon 40,000,000 40,000,000 100.0
II,Pengadaan Kendaraan Operasional Roda 4 Eselon III
& Kendaraan Operasional Sekretariat BAZNAS Roda 2
13 Pengadaan Laptop & Pengadaan Komputer PC dan 40,501,000 39,500,000 97.5
Printer
14 Belanja Modal Peralatan dan Mesin (Pengadaan Lemari 30,850,000 30,580,000 99.1
Arsip Kayu, Pengadaan File Cabinet 4 Door &
Pengadaan File Cabinet/Lemari arsip)
15 Honorarium Satpam/ Pengemudi Kebersihan [10 ORG 527,930,000 452,434,900 85.7
x 12 BLN]
16 Biaya Kirim Bukti Sektor dan Laporan Donasi Muzakki 60,000,000 48,919,910 81.5
17 Belanja Honor Operasional Satuan Kerja 105,960,000 91,280,000 86.1
18 Percetakan Buku Komplikasi Peraturan Perundangan 31,625,000 31,625,000 100.0
Undangan Pengelola Zakat
19 Rapid Tes Pegawai Sekretariat dan BAZNAS ( 265 ORG 95,400,000 95,200,000 99.8
x 3 Kali )
20 Belanja Barang Pesediaan - Penanganan Pandemi 567,017,000 546,273,000 96.3
COVID-19
21 Operasional Kantor [ 126 ORG x 1 THN] 191,520,000 190,196,700 99.3
22 Belanja Langganan Listrik 600,000,000 336,980,324 56.2
23 Belanja Langganan Telpon 360,000,000 23,722,742 6.6
24 Belanja Langganan Air 36,000,000 3,430,542 9.5
25 Belanja Langganan Internet 420,000,000 233,200,000 55.5
26 Swab Tes Pimpinan BAZNAS 99,000,000 93,500,000 94.4
27 Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin ( Biaya 149,180,000 13,035,000 8.7
Pemeliharaan Personal Komputer/Notebook, Biaya
Pemeliharaan dan Operasional Kendaraan Roda 4,
Biaya Pemeliharaan dan Operasional Kendaraan Roda
2 Sekretariat BAZNAS)
28 Koordnasi Pimpinanan Sekretariat BAZNAS/LAZ 252,583,000 226,293,800 89.6
Provinsi dan BAZNAS/LAZ Kabuaten/Kota
29 Belanja Sewa ( Sewa Mobil Kendaraan Operasional 1,514,280,000 1,415,676,000 93.5
Sekretaris BAZNAS [ 1 UNIT x 12 BLN],Sewa Mobil
untuk Anggota BAZNAS [ 8 Unit x 12 BLN] dan Sewa
Mesin Foto Copy [3 UNIT x 12 BLN])
30 Penyelenggaraan Rapat-Rapat [10 ORG x 3 KALI x 12 24,840,000 17,766,240 0.0
BLN]
31 Transport Operasional Pelaksaan Tugas Sekretariat 36,000,000 20,200,000 56.1
BAZNAS [160 Lka x 2 Org]
TOTAL 6,419,810,000 4,967,038,003 77.4

Halaman | 29
BAB III
PERBANDINGAN REALISASI DENGAN
TAHUN SEBELUMNYA

BAB III
PERBANDINGAN REALISASI
DENGAN TAHUN
SEBELUMNYA
Halaman | 30
3.1. Realisasi Pengumpulan ZIS Tahun 2020 dan 2019

Total pengumpulan BAZNAS tahun 2020 tercatat sebesar 386.2 miliar rupiah
(unaudited), angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 31.1% dibandingkan dengan
pengumpulan tahun 2019 lalu. Berdasarkan tabel di bawah ini terlihat pertumbuhan tertinggi
terjadi pada jenis dana sosial keagamaan lainnya (DSKL), yaitu sebesar 178.1% dibandingkan
dengan tahun 2019. Kemudian pertumbuhan yang signi�ikan juga terjadi pada pengumpulan
dana CSR yaitu sebesar 99.7%, dan pengumpulan infak/sedekah sebesar 70.3%. Pertumbuhan
pada pengumpulan DSKL terjadi dikarenakan adanya kenaikan pada pengumpulan kurban,
sedangkan pada pengumpulan dana CSR mengalami peningkatan karena adanya donasi
korporasi untuk penanggulangan pandemi Covid-19, dan pada pengumpulan infak/sedekah
terjadi peningkatan pada penerimaan infak/sedekah terikat.

Tabel 3.1
Realisasi Pengumpulan ZIS BAZNAS Tahun 2020 dan 2019
No Jenis Dana Realisasi 2020 Realisasi 2019 Pertumbuhan
(%)
1 Zakat 305,245,687,444 248,235,796,354 23.0
1.1 Zakat Maal-Perorangan 286,778,258,877 226,405,996,376 26.7
1.2 Zakat Maal-Badan 10,234,817,017 14,168,585,290 -27.8
1.4 Zakat Fitrah 7,007,313,219 2,867,940,708 144.3
1.5 Zakat Non Hak Amil 1,225,298,331 4,793,273,980 -74.4
2 Infak/Sedekah 34,695,518,605 20,370,197,724 70.3
2.1 Infak/sedekah tidak terikat 5,396,706,775 5,978,114,620 -9.7
2.2 Infak/sedekah terikat 29,298,811,830 14,392,083,104 103.6
3 Corporate Social Responsibility 33,124,747,489 16,590,759,644 99.7
4 Dana Sosial Keagamaan Lainnya 8,343,465,258 3,000,615,791 178.1
5 Infak Operasional 4,794,341,934 6,342,884,154 -24.4
Jumlah 386,203,760,730 294,540,253,667 31.1

Gra�ik 3.1
Pengumpulan ZIS BAZNAS Tahun 2020 dan 2019

Halaman | 31
3.2. Realisasi Penyaluran Berdasarkan Asnaf Tahun 2020 dan 2019

Dibandingkan dengan tahun 2019, penyaluran berdasarkan asnaf BAZNAS tahun 2020
mengalami peningkatan sebesar 20.2% yaitu 326.1 miliar rupiah (unaudited). Pertumbuhan
penyaluran tertinggi terjadi pada penyaluran dana CSR yang mengalami kenaikan sebesar
259.4%, kemudian penyaluran dana sosial keagamaan lainnya (DSKL) sebesar 59.3%, dan
penyaluran dana infak/sedekah terikat sebesar 25.8%. Pertumbuhan ini wajar terjadi
dikarenakan pada realisasi penyalurannya ketiga jenis dana ini juga mengalami capaian yang
tertinggi terhadap target diantara jenis dana lainnya. Rincian perbandingan penyaluran
BAZNAS tahun 2020 dan 2019 tertera pada tabel berikut ini.

Tabel 3.2
Realisasi Penyaluran ZIS BAZNAS Tahun 2020 dan 2019

Pertumbuhan
No Jenis Dana Realisasi 2020 Realisasi 2019
(%)
1 Penyaluran Dana Zakat 237,667,922,236 225,702,309,429 5.3
1.1 Penyaluran Dana Zakat untuk Fakir dan Miskin 158,365,107,928 146,384,248,814 8.2
1.2 Penyaluran Dana Zakat untuk Amil 37,747,432,003 31,027,558,920 21.7
1.3 Penyaluran Dana Zakat untuk Muallaf 712,789,674 2,044,314,613 -65.1
1.4 Penyaluran Dana Zakat untuk Riqab 0 0 0.0
1.5 Penyaluran Dana Zakat untuk Gharimin 497,987,299 366,415,513 35.9
1.6 Penyaluran Dana Zakat untuk Fisabilillah 40,330,694,332 45,756,465,747 -11.9
1.7 Penyaluran Dana Zakat untuk Ibnu Sabil 13,911,000 123,305,822 -88.7
2 Penyaluran Dana Infak/Sedekah Tidak 3,990,046,910 12,384,027,019 -67.8
Terikat
3.1 Penyaluran Infak/Sedekah Tidak Terikat 3,133,167,733 11,188,404,095 -72.0
3.2 Penyaluran Infak/Sedekah untuk Amil 856,879,177 1,195,622,924 -28.3
3 Penyaluran Dana Infak/Sedekah Terikat 19,655,605,923 15,628,655,674 25.8
3.1 Penyaluran Infak/Sedekah Terikat 16,166,370,593 12,750,239,053 26.8
3.2 Penyaluran Infak/Sedekah Terikat utk Amil 3,489,235,330 2,878,416,621 21.2
4 Penyaluran Dana CSR 27,708,738,402 7,709,405,303 259.4
4.1 Penyaluran Dana CSR 26,797,726,776 5,220,791,356 413.3
4.2 Penyaluran Dana CSR (Hak Amil) 911,011,626 2,488,613,947 -63.4
5 Penyaluran DSKL 5,765,023,924 3,619,252,006 59.3
5.1 Penyaluran DSKL 5,615,922,831 3,244,175,032 73.1
5.2 Penyaluran DSKL untuk Amil 149,101,093 375,076,974 -60.2
6 Penggunaan Hibah (Infak) Operasional 4,794,341,934 6,342,884,154 -24.4
6.1 Penggunaan Hibah (Infak) Operasional 4,794,341,934 6,342,884,154 -24.4
7 Penyaluran yang masih dalam veri�ikasi 26,574,517,237 - -
Jumlah 326,156,196,566 271,386,533,584 20.2

Halaman | 32
Gra�ik 3.2
Penyaluran ZIS BAZNAS Tahun 2020 dan 2019

3.3. Realisasi Penyaluran Berdasarkan Bidang Tahun 2020 dan 2019

Total penyaluran berdasarkan bidang BAZNAS tahun 2020 adalah sebesar 278,2 miliar
rupiah (unaudited), meningkat sebesar 17.9% dibandingkan total penyaluran pada tahun
sebelumnya. Pada tabel berikut dapat terlihat bahwa jumlah penyaluran tahun 2020 mengalami
pertumbuhan yang signi�ikan pada Bidang Sosial Kemanusiaan yaitu sebesar 85.2%.
Pertumbuhan signi�ikan ini disebabkan pada tahun 2020 dilakukan penyesuaian porsi
penyaluran yang difokuskan untuk penanganan pandemi Covid-19 melalui program-program
BAZNAS di bidang sosial. Selain pada Bidang Sosial Kemanusiaan, pertumbuhan penyaluran juga
terjadi pada Bidang Kesehatan sebesar 5.5% dibandingkan jumlah penyaluran tahun
sebelumnya.

Tabel 3.3
Realisasi Penyaluran berdasarkan Bidang BAZNAS Tahun 2020 dan 2019

Pertumbuhan
No Bidang Realisasi 2020 Realisasi 2019
(%)
1 Ekonomi 27,836,295,538 32,136,420,860 -13.4
2 Pendidikan 32,209,302,378 40,061,303,439 -19.6
3 Kesehatan 25,964,614,889 24,608,936,619 5.5
4 Sosial Kemanusiaan 152,937,462,390 82,558,628,764 85.2
5 Dakwah-Advokasi 39,260,521,249 56,568,777,947 -30.6
Jumlah 278,208,196,444 235,934,067,629 17.9

Halaman | 33
Gra�ik 3.3
Penyaluran berdasarkan Bidang BAZNAS Tahun 2020 dan 2019

3.4. Realisasi Penggalangan Muzakki dan Penerima Manfaat Tahun 2020 dan
2019

3.4.1. Perbandingan Jumlah Muzakki dengan Tahun Sebelumnya

Berikut adalah perbandingan jumlah muzakki/donatur BAZNAS pada tahun 2020 dan
tahun 2019. Data berikut merupakan jumlah akumulasi muzakki/donatur per akhir tahun,
sedangkan penambahan muzakki/donatur individu pada tahun 2020 adalah sebanyak 413.097
orang, termasuk data muzakki/donatur individu yang tidak mencantumkan informasi
nama/identitas (noname). Pada muzakki/donatur badan pada tahun 2020 penambahannya
adalah sebanyak 81 badan/lembaga. Dari tabel di bawah ini dapat terlihat bahwa jumlah
muzakki/donatur individu BAZNAS tahun 2020 mengalami pertumbuhan sebesar 111.0%, dan
untuk jumlah muzakki/donatur badan mengalami pertumbuhan sebesar 10.4% dibandingkan
dengan tahun sebelumnya.

Tabel 3.4
Perbandingan Muzakki BAZNAS Tahun 2020 dan 2019

No Jenis Muzaki Realisasi 2020 Realisasi 2019 Pertumbuhan (%)


1 Muzakki/Donatur Individu 785,148 372,051 111.0
2 Muzakki/Donatur Badan 862 781 10.4

Halaman | 34
Gra�ik 3.4
Muzakki/Donatur BAZNAS Tahun 2020 dan 2019

3.4.2. Perbandingan Penerima Manfaat dengan Tahun Sebelumnya

Total penerima manfaat BAZNAS dari semua bidang pada tahun 2020 adalah sebanyak
1.292.246 orang, jumlah ini meningkat sebesar 69.3% dibandingkan dengan jumlah tahun
sebelumnya. Sedangkan untuk jumlah mustahik yang dikeluarkan dari garis kemiskinan versi
BPS tahun 2020 saat ini sedang dalam kajian oleh Pusat Kajian Strategis (Puskas) BAZNAS.

Tabel 3.5
Perbandingan Penerima Manfaat BAZNAS Tahun 2020 dan 2019

No Bidang Realisasi 2020 Realisasi 2019 Pertumbuhan


(Orang) (Orang) (%)
1 Ekonomi 148,280 132,772 11.7
2 Pendidikan 51,087 47,874 6.7
3 Kesehatan 433,762 314,816 37.8
4 Kemanusiaan 445,244 228,902 94.5
5 Dakwah-Advokasi 213,873 170,748 25.3
Total 1,292,246 895,112 69.3
6 Mustahik (Bidang Ekonomi) yang Dalam proses 15,750 -
dikeluarkan dari Garis Kemiskinan versi BPS perhitungan

Halaman | 35
Gra�ik 3.5
Penerima Manfaat BAZNAS Tahun 2020 dan 2019

3.5. Realisasi Penerimaan dan Penggunaan Dana Operasional Amil Tahun


2020 dan 2019

Berikut adalah perbandingan penerimaan dan penggunaan dana operasional BAZNAS


untuk tahun 2020 dan 2019. Data yang ditampilkan pada tabel berikut hanya penerimaan dan
penggunaan dana yang bersumber dari hak amil dari dana zakat, infak/sedekah, dan dana sosial
keagamaan lainnya. Sedangkan untuk penggunaan dana APBN disajikan pada bagian
selanjutnya.

Tabel 3.6
Perbandingan Penerimaan dan Penggunaan Dana Operasional Amil Tahun 2020 dan 2019

No Jenis Dana Realisasi 2020 Realisasi 2019 Pertumbuhan


(%)
1 Penerimaan Dana Operasional
1.1 Bagian Amil dari Dana Zakat 37,747,432,003 31,027,558,920 21.7
1.2 Bagian Amil dari Dana Infak/Sedekah 5,289,839,695 3,755,324,216 40.9
1.3 Penerimaan dari Hibah 22,000,000,000 19,357,321,317 13.7
1.4 Bagi Hasil atas Penempatan Dana Amil 3,495,273 2,591,132 34.9
1.5 Penerimaan Donasi Operasional 4,794,341,934 6,342,884,154 -24.4
1.6 Penerimaan Lain 574,089 240,576,735 -99.8
Total Penerimaan Dana Operasional 69,835,682,994 60,726,256,474 15.0
2 Penggunaan Dana Operasional
2.1 Beban Pegawai 41,199,604,272 35,728,664,066 15.3
2.2 Beban Publikasi dan Dokumentasi 17,239,497,982 15,281,519,305 12.8
2.3 Beban Perjalanan Dinas 1,792,938,790 3,805,705,380 -52.9
2.4 Beban Umum dan Administrasi Lain 4,566,619,633 2,968,276,817 53.8
2.5 Beban Penyusutan 1,060,461,387 922,582,161 14.9
2.6 Beban Jasa Pihak Ketiga 2,448,945,451 1,089,798,860 124.7
2.7 Beban Pengadaan Aset 460,000 - -
Total Penggunaan Dana Operasional 68,308,527,515 59,796,546,589 14.2

Halaman | 36
Gra�ik 3.6
Penerimaan dan Penggunaan Dana Operasional Amil Tahun 2020 dan 2019

3.6. Realisasi Penggunaan Dana APBN Tahun 2020 dan 2019

Berikut ini ringkasan realisasi penggunaan dana APBN tahun 2020 dan 2019 yang
digunakan untuk biaya operasional BAZNAS. Dana APBN untuk BAZNAS dikelola dan
dilaporkan langsung oleh Sekretariat BAZNAS melalui Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Islam Kementerian Agama RI.

Tabel 3.7
Penggunaan Dana APBN BAZNAS Tahun 2020

No Mata Anggaran Anggaran 2020 Realisasi 2020 %


1 Sosialisasi Pergerakan Zakat Melalui Iklan di Media 239,094,000 239,043,998 100.0
Cetak Nasional dan Media Online Nasional
2 Focus Group Discussion(FGD) Sosialisai SPBE ( Sistem - - 0.0
Pemerinta Berbasis Elektronik)
Belanja Bahan 1,500,000 1,200,000 80.0
Belanja jasa profesi 10,000,000 9,100,000 91.0
3 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 25,625,000 23,300,000 90.9
4 Monitoring dan Evaluasi Badan Amil Zakat Nasional 265,434,000 265,434,000 100.0
(BAZNAS) Provinsi dan Kabupaten/Kota
5 Perjalanan Dinas Pimpinan Sekretariat dan Anggota 282,064,000 204,649,847 72.6
BAZNAS dalam Pembinaan BAZNAS Provinsi dan
kab/kota
6 Jasa Audit BAZNAS 120,000,000 70,000,000 58.3
7 Konsinyering Penyusunan RKAT dan RKAKL Tahun 2021 - - 0.0
serta Pagu Anggaran Sekretaris BAZNAS
Belanja Bahan 2,700,000 2,500,000 92.6
Belanja Jasa Profesi 20,700,000 6,900,000 33.3
8 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 83,526,000 73,642,000 88.2
9 Konsinyering Penyusunan SPJ dan laporan Keuangan - - 0.0
Sekretaris BAZNAS Tahun 2020
Belanja Bahan 2,755,000 - 0.0
Belanja Jasa Profesi 20,700,000 5,400,000 26.1

Halaman | 37
No Mata Anggaran Anggaran 2020 Realisasi 2020 %
10 Belanja Perjalanan Dinas Pakrt Meeting Luar Kota 83,526,000 67,254,000 80.5
11 Sewa Kendaraan Dinas Pejabat Es. II 79,500,000 48,800,000 61.4
12 Pengadaan Kendaraaan Dinas Roda 4 Eselon 40,000,000 40,000,000 100.0
II,Pengadaan Kendaraan Operasional Roda 4 Eselon III &
Kendaraan Operasional Sekretariat BAZNAS Roda 2
13 Pengadaan Laptop & Pengadaan Komputer PC dan Printer 40,501,000 39,500,000 97.5
14 Belanja Modal Peralatan dan Mesin (Pengadaan Lemari 30,850,000 30,580,000 99.1
Arsip Kayu, Pengadaan File Cabinet 4 Door & Pengadaan
File Cabinet/Lemari arsip)
15 Honorarium Satpam/ Pengemudi Kebersihan [10 ORG x 527,930,000 452,434,900 85.7
12 BLN]
16 Biaya Kirim Bukti Sektor dan Laporan Donasi Muzakki 60,000,000 48,919,910 81.5
17 Belanja Honor Operasional Satuan Kerja 105,960,000 91,280,000 86.1
18 Percetakan Buku Komplikasi Peraturan Perundangan 31,625,000 31,625,000 100.0
Undangan Pengelola Zakat
19 Rapid Tes Pegawai Sekretariat dan BAZNAS ( 265 ORG x 95,400,000 95,200,000 99.8
3 Kali )
20 Belanja Barang Pesediaan - Penanganan Pandemi 567,017,000 546,273,000 96.3
COVID-19
21 Operasional Kantor [ 126 ORG x 1 THN] 191,520,000 190,196,700 99.3
22 Belanja Langganan Listrik 600,000,000 336,980,324 56.2
23 Belanja Langganan Telpon 360,000,000 23,722,742 6.6
24 Belanja Langganan Air 36,000,000 3,430,542 9.5
25 Belanja Langganan Internet 420,000,000 233,200,000 55.5
26 Swab Tes Pimpinan BAZNAS 99,000,000 93,500,000 94.4
27 Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin ( Biaya 149,180,000 13,035,000 8.7
Pemeliharaan Personal Komputer/Notebook, Biaya
Pemeliharaan dan Operasional Kendaraan Roda 4, Biaya
Pemeliharaan dan Operasional Kendaraan Roda 2
Sekretariat BAZNAS)
28 Koordnasi Pimpinanan Sekretariat BAZNAS/LAZ 252,583,000 226,293,800 89.6
Provinsi dan BAZNAS/LAZ Kabuaten/Kota
29 Belanja Sewa ( Sewa Mobil Kendaraan Operasional 1,514,280,000 1,415,676,000 93.5
Sekretaris BAZNAS [ 1 UNIT x 12 BLN],Sewa Mobil
untuk Anggota BAZNAS [ 8 Unit x 12 BLN] dan Sewa
Mesin Foto Copy [3 UNIT x 12 BLN])
30 Penyelenggaraan Rapat-Rapat [10 ORG x 3 KALI x 12 24,840,000 17,766,240 0.0
BLN]
31 Transport Operasional Pelaksaan Tugas Sekretariat 36,000,000 20,200,000 56.1
BAZNAS [160 Lka x 2 Org]
TOTAL 6,419,810,000 4,967,038,003 77.4

Sedangkan berikut ini ringkasan realisasi penggunaan dana APBN 2019 yang digunakan untuk
biaya operasional BAZNAS.

Tabel 3.8
Penggunaan Dana APBN BAZNAS Tahun 2019

No Mata Anggaran Anggaran 2019 Realisasi 2019 %


Focus Group Discussion (FGD) Penataan Struktur
1 32,825,000 27,400,000 83.5
Organisasi, Perencanaan dan Umum
Focus Group Discussion (FGD) Kehumasan dan
2 32,825,000 17,800,000 54.2
Marketing
3 Sosialisasi Media Cetak 50,000,000 47,800,000 95.6
4 Media Sosial 52,052,000 52,052,000 100.0
5 Perjalanan Dinas Monitoring dan Evaluasi BAZNAS 195,000,000 194,852,000 99.9
Perjalanan Dinas Pimpinan Sekretariat BAZNAS dan
6 150,000,000 140,519,095 93.7
Anggota BAZNAS Pusat
Perjalanan Dinas Luar Negeri Sekretaris dan Anggota
7 100,000,000 56,271,435 56.3
BAZNAS

Halaman | 38
No Mata Anggaran Anggaran 2019 Realisasi 2019 %
8 Jasa Audit 45,000,000 45,000,000 100.0
Konsinyering Penyusunan Aplikasi Pengelolaan
9 Keuangan, Perencanaan dan SIMAK BMN Sekretariat 45,750,000 45,650,000 99.8
BAZNAS
Konsinyering Penyusunan SPJ dan Laporan Keuangan
10 45,300,000 45,000,000 99.3
Sekretariat BAZNAS
11 Pengadaan Alat Pengolah Data 219,665,000 216,181,400 98.4
12 Honorarium Satpam/Pengemudi/Petugas Kebersihan 344,568,000 303,400,000 88.1
13 Biaya Kirim Bukti Setor & Laporan Donasi Muzakki 54,220,000 48,380,966 89.2
14 Honorarium satker Sekretariat BAZNAS 106,800,000 98,520,000 92.2
15 Operasional Kantor 114,000,000 82,798,406 72.6
16 Belanja Langganan Listrik 570,000,000 298,483,713 52.4
17 Belanja Langganan Telepon 120,000,000 84,305,686 70.3
18 Belanja Langganan Internet 240,000,000 185,912,000 77.5
19 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 140,380,000 95,877,500 68.3
Transport Operasional Pelaksanaan tugas Sekretariat
20 45,000,000 45,000,000 100.0
BAZNAS
21 Sewa Gedung BAZNAS 3,330,000,000 3,300,000,000 99.1
Sewa Mobil Untuk kendaraan operasional sekretariat
22 140,490,000 138,033,000 98.3
BAZNAS
23 Sewa Mobil Untuk Pejabat Eselon III 160,560,000 17,369,000 10.8
24 Sewa Mobil Untuk Anggota BAZNAS 960,000,000 946,672,000 98.6
Sewa Mobil Untuk kendaraan operasional sekretariat
25 80,280,000 77,000,000 95.9
BAZNAS
26 Sewa Mesin Foto Copy 96,000,000 96,000,000 100.0
27 Penyelenggaraan Jamuan Insidentil 44,285,000 44,285,000 100.0
28 Penyelenggaraan Rapat-Rapat 50,000,000 49,967,000 99.9
29 Koordinasi pimpinan dan Pengelola Zakat 430,000,000 429,997,227 100.0
Total 7,995,000,000 7,230,527,428 90.4

Halaman | 39
BAB IV
PENUTUP

BAB IV
PENUTUP
Halaman | 40
LAMPIRAN
LAMPIRAN

Halaman | 42
1. Pembuatan Regulasi Zakat Nasional

Hingga tahun 2020, BAZNAS telah membuat 11 regulasi berupa Peraturan BAZNAS
(PERBAZNAS) yang mengikat kepada seluruh BAZNAS daerah dan LAZ. Seluruh PERBAZNAS ini
telah terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM dan menjadi dokumen Berita Negara Republik
Indonesia.

1. Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Tahunan BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan BAZNAS Kabupaten/Kota (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1846)
2. Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1847)
3. Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kode Etik Amil Zakat (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 417)
4. Nomor 2 Tahun 2018 tentang Serti�ikasi Amil Zakat (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 418)
5. Nomor 3 Tahun 2018 tentang Pendistribusian dan Pendayagunaan Zakat (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 419)
6. Nomor 4 Tahun 2018 tentang Pelaporan Pelaksanaan Pengelolaan Zakat (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 420)
7. Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Zakat (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 421)
8. Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kerja Sama di Lingkungan
Pengelola Zakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 422)
9. Nomor 1 Tahun 2019 tentang tentang Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian
Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional Provinsi dan Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional
Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 225)
10. Nomor 2 Tahun 2019 tentang Tugas dan Wewenang Pimpinan BAZNAS Provinsi dan
Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 226)
11. Nomor 3 Tahun 2019 tentang Tata Cara Permohonan Rekomendasi Izin Pembentukan
dan Pembukaan Perwakilan Lembaga Amil Zakat (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 227)

2. Pertimbangan Calon Pimpinan BAZNAS Daerah

Hingga akhir Desember 2020, jumlah BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/Kota
yang unsur pimpinannya telah menyesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011
tentang Pengelolaan Zakat adalah sebanyak 497 BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/Kota,
dengan rincian sebagai berikut.

Halaman | 43
Tabel 5.1
Pertimbangan Pimpinan BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/Kota

Jumlah Jumlah
No BAZNAS %
Wilayah Pertimbangan
1 BAZNAS Provinsi 34 34 100.00%
2 BAZNAS Kabupaten/Kota 480 463 96.46%

Provinsi Kabupaten/Kota
No Wilayah Pertim- Jml. Pertim-
% %
bangan Kab/Kota bangan
1 Nangroe Aceh Darusalam Sudah 100.0 23 23 100.0
2 Sumatera Utara Sudah 100.0 28 26 92.9
3 Sumatera Barat Sudah 100.0 19 19 100.0
4 Kepulauan Riau Sudah 100.0 7 7 100.0
5 Riau Sudah 100.0 12 12 100.0
6 Sumatera Selatan Sudah 100.0 17 17 100.0
7 Kepulauan Bangka Belitung Sudah 100.0 7 7 100.0
8 Jambi Sudah 100.0 11 11 100.0
9 Bengkulu Sudah 100.0 10 10 100.0
10 Lampung Sudah 100.0 15 14 93.3
11 Jawa Barat Sudah 100.0 27 27 100.0
12 Banten Sudah 100.0 8 8 100.0
13 DKI Jakarta Sudah 100.0 6 0 0.0
14 Jawa Tengah Sudah 100.0 35 35 100.0
15 Yogyakarta Sudah 100.0 5 5 100.0
16 Jawa Timur Sudah 100.0 38 36 94.7
17 Bali Sudah 100.0 9 9 100.0
18 Nusa Tenggara Barat Sudah 100.0 10 10 100.0
19 Nusa Tenggara Timur Sudah 100.0 16 16 100.0
20 Kalimantan Selatan Sudah 100.0 13 13 100.0
21 Kalimantan Barat Sudah 100.0 14 14 100.0
22 Kalimantan Timur Sudah 100.0 9 9 100.0
23 Kalimantan Tengah Sudah 100.0 14 14 100.0
24 Kalimantan Utara Sudah 100.0 5 5 100.0
25 Sulawesi Selatan Sudah 100.0 24 24 100.0
26 Sulawesi Utara Sudah 100.0 13 13 100.0
27 Sulawesi Tenggara Sudah 100.0 17 17 100.0
28 Sulawesi Barat Sudah 100.0 6 6 100.0
29 Sulawesi Tengah Sudah 100.0 13 13 100.0
30 Gorontalo Sudah 100.0 6 6 100.0
31 Maluku Sudah 100.0 9 8 88.9
32 Maluku Utara Sudah 100.0 10 9 90.0
33 Papua Sudah 100.0 15 13 86.7
34 Papua Barat Sudah 100.0 9 7 77.8
TOTAL 34 100.00 480 463 96.5

Halaman | 44
3. Rekomendasi Izin Pembentukan LAZ

Jumlah Yayasan/Perkumpulan/Organisasi Kemasyarakatan Islam yang sudah diberikan


rekomendasi pembentukan LAZ dari BAZNAS sampai dengan akhir tahun 2020 berdasarkan
skala adalah sebanyak 99 dengan rincian sebagai berikut.

Tabel 5.2
Rekomendasi Izin Pembentukan LAZ berdasarkan Skala

No Skala Jumlah
1 Nasional 30
2 Provinsi 24
3 Kabupaten/ Kota 45
TOTAL 99

Berikut daftar Yayasan/Perkumpulan/Organisasi Kemasyarakatan Islam yang telah diberikan


rekomendasi pembentukan LAZ oleh BAZNAS:

Tabel 5.3
Daftar LAZ Berskala Nasional Per Tahun 2020

Daftar LAZ Berskala Nasional


1 LAZ Rumah Zakat Indonesia 16 LAZ Perkumpulan Persatuan Islam
2 LAZ Daarut Tauhid 17 LAZ Rumah Yatim Ar-Rohman Indonesia
3 LAZ Baitul Maal Hidayatullah 18 LAZ Yayasan Kesejahteraan Madani
4 LAZ Dompet Dhuafa Republika 19 LAZ Yayasan Griya Yatim & Dhuafa
5 LAZ Nurul Hayat 20 LAZ Yayasan Daarul Qur'an Nusantara (PPPA)
6 LAZ Inisiatif Zakat Indonesia 21 Yayasan Baitul Ummah Banten
7 LAZ Yatim Mandiri 22 Yayasan Pusat Peradaban Islam (AQL)
LAZ Lembaga Manajemen Infak Ukhuwah
8 23 LAZ Yayasan Mizan Amanah
Islamiyah
9 LAZ Dana Sosial Al Falah Surabaya 24 LAZ Panti Yatim Indonesia Al Fajr
10 LAZ Pesantren Islam Al-Azhar 25 LAZ Wahdah Islamiyah
11 LAZ Baitulmaal Muamalat 26 LAZ Yayasan Hadji Kalla
LAZ Lembaga Amil Zakat Infak dan
12 27 LAZ Djalaludin Pane Foundation (DPF)
Shadaqah Nahdatul Ulama (LAZIS NU)
13 LAZ Global Zakat 28 LAZ LAGZIS Peduli
14 LAZ Muhammadiyah 29 LAZ Al Irsyad Al Islamiyyah
15 LAZ Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia 30 LAZ Sahabat Yatim Indonesia

Halaman | 45
Tabel 5.4
Daftar LAZ Berskala Provinsi Per Tahun 2020

LAZ Berskala Provinsi


1 LAZ Baitul Maal FKAM 13 LAZ As Salaam Jayapura
2 LAZ Semai Sinergi Umat 14 LAZ Yayasan Al Hilal Rancapanggung
LAZ Dompet Amal Sejahtera Ibnu Abbas
3 15 LAZ Yayasan Persyada Al Haromain
(DASI) NTB
4 LAZ Dompet Sosial Madani (DSM) Bali 16 LAZ Yayasan Sahabat Mustahiq Sejahtera
5 LAZ Harapan Dhuafa Banten 17 LAZ Yayasan Bangun Kecerdasan Bangsa
6 LAZ Solo Peduli Ummat 18 LAZ Yayasan Sidogiri
7 LAZ Dana Peduli Umat Kalimantan Timur 19 LAZIS UNISIA
8 LAZ Yayasan Al-Ihsan Jawa Tengah 20 LAZ Mukmin Mandiri
9 LAZ Yayasan Nurul Fikri Palangkaraya 21 LAZ Al Bunyan Bogor
10 LAZ Gema Indonesia Sejahtera 22 LAZ Perkumpulan Persada Jatim
11 LAZ Yayasan Insan Madani Jambi 23 LAZ Yayasan Dompet Alquran Indonesia
12 LAZ Yayasan Nurul Falah Surabaya 24 LAZ Yayasan Taman Zakat Indonesia

Tabel 5.5
Daftar LAZ Berskala Kabupaten/Kota Per Tahun 2020

LAZ Berskala Kabupaten/Kota


1 LAZ Swadaya Ummah 24 LAZ Yayasan Rumah Amal
2 LAZ Ibadurrahman 25 LAZ Yayasan Muslim Al-Kah�i Bekasi
3 LAZ Abdurrahman Bin Auf 26 LAZ Yayasan Al-Izzah Samarinda
4 LAZ Komunitas Mata Air Jakarta 27 Yayasan Ukhuwah Care Indonesia
LAZ Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul
5 28 Yayasan LAZ Cilacap
Mal Madinatul Iman
6 LAZ Bina Insan Madani Dumai 29 Yayasan Sinergi Membangun Ummat
7 LAZ DSNI Amanah Batam 30 Yayasan Tasdiqul Qur'an
8 LAZ Rumah Peduli Umat Bandung Barat 31 Yayasan Majils Amal Sholeh
9 LAZ Ummul Quro' Jombang 32 Yayasan Rahmatul Anwar Surabaya
10 LAZ Dompet Amanah Umat Sedati Sidoarjo 33 Yayasan LAZ Batam
11 LAZ Zakatku Bakti Persada 34 Perkumpulan LAZ Ar Risalah Charity
12 LAZ Indonesia Berbagi 35 Yayasan Amal Syuhada Yogyakarta
Yayasan Rumah Yatim dan Dhuafa Hifzhul
13 LAZ Amal Madani Indonesia 36
Amanah (Yayasan Rydha)
14 LAZ Insan Masyarakat Madani 37 Yayasan Baitulmaalku
LAZ Yayasan Amal Sosial As-Shohwah
15 38 Yayasan Ar Raudhah Ihsan Foundation
Malang
Yayasan Pendidikan Dakwah Sosial Al Khairaat
16 LAZ Yayasan Zakat Sukses 39
(Goedang Zakat Al Khairaat)
17 LAZ Yayasan Baitul Maal Barakatul Ummah 40 Yayasan LazisQu Lazis Quran
LAZ Yayasan Al-Irysad Al-Islamiyyah
18 41 Yayasan Asrama Pelajar Islam (YAPI)
Purwokerto
LAZ Yayasan Lembaga Pengembangan Infaq
19 42 Yayasan Nashirussunnah Permata (Yashiruna)
Mojokerto
20 LAZ Yayasan Ulil Albab 43 Yayasan Ummul Quro' Bogor
21 LAZ Yayasan Nahwa Nur 44 Yayasan Dompet Sejuta Harapan
LAZ Yayasan Dana Kemanusiaan Dhuafa
22 45 Yayasan Cahaya Quran Rabbani
Magelang
23 LAZ Yayasan Rumah Itqon Zakat dan Infak

Halaman | 46
4. Pengesahan RKAT BAZNAS Daerah

Peraturan BAZNAS Nomor 1 Tahun 2016 mengamanatkan kepada setiap BAZNAS


Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/Kota untuk membuat Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
(RKAT) yang kemudian disahkan oleh BAZNAS. Pada tahun 2020 telah disahkan 32 RKAT
BAZNAS Provinsi dan 247 RKAT BAZNAS Kabupaten/Kota, dengan rekapitulasi sebagai berikut:

Tabel 5.6
Pengesahan RKAT BAZNAS Daerah Tahun 2020

No Provinsi BAZNAS Provinsi BAZNAS Kabupaten/Kota


Pengesahan % Jml Pengesahan %
1 Nangroe Aceh Darusalam - 0.0 23 0 0.0
2 Sumatera Utara Sudah 100.0 26 0 0.0
3 Sumatera Barat Sudah 100.0 19 18 94.7
4 Riau Sudah 100.0 12 12 100.0
5 Jambi Sudah 100.0 11 11 100.0
6 Sumatera Selatan Sudah 100.0 17 15 88.2
7 Bengkulu Sudah 100.0 10 9 90.0
8 Lampung Sudah 100.0 14 0 0.0
9 Kepulauan Bangka Belitung Sudah 100.0 7 7 100.0
10 Kepulauan Riau Sudah 100.0 7 7 100.0
11 DKI Jakarta Sudah 100.0 0 0 0.0
12 Jawa Barat Sudah 100.0 27 27 100.0
13 Jawa Tengah Sudah 100.0 35 14 40.0
14 Yogyakarta Sudah 100.0 5 5 100.0
15 Jawa Timur Sudah 100.0 36 0 0.0
16 Banten Sudah 100.0 8 8 100.0
17 Bali Sudah 100.0 9 9 100.0
18 Nusa Tenggara Barat Sudah 100.0 10 2 20.0
19 Nusa Tenggara Timur - 0.0 16 0 0.0
20 Kalimantan Barat Sudah 100.0 14 9 64.3
21 Kalimantan Tengah Sudah 100.0 14 0 0.0
22 Kalimantan Selatan Sudah 100.0 13 13 100.0
23 Kalimantan Timur Sudah 100.0 9 9 100.0
24 Kalimantan Utara Sudah 100.0 5 0 0.0
25 Sulawesi Utara Sudah 100.0 13 14 107.7
26 Sulawesi Tengah Sudah 100.0 13 10 76.9
27 Sulawesi Selatan Sudah 100.0 24 20 83.3
28 Sulawesi Tenggara Sudah 100.0 17 4 23.5
29 Gorontalo Sudah 100.0 6 6 100.0
30 Sulawesi Barat Sudah 100.0 6 3 50.0
31 Maluku Sudah 100.0 8 0 0.0
32 Maluku Utara Sudah 100.0 9 2 22.2
33 Papua Sudah 100.0 13 9 69.2
34 Papua Barat Sudah 100.0 7 4 57.1
Total 32 94.12 463 247 53.3

Halaman | 47
5. Pelaporan Zakat BAZNAS Daerah dan LAZ

Sesuai dengan Peraturan BAZNAS Nomor 4 Tahun 2018 bahwa setiap organisasi
pengelola zakat (OPZ) wajib melaporkan hasil kinerja selama 1 (satu) tahun melalui laporan
pelaksanaan pengelolaan zakat akhir tahun. Berikut adalah rekapitulasi jumlah OPZ yang
menyampaikan laporan pengelolaan zakatnya hingga batas waktu yang telah ditentukan.

Tabel 5.7
Pelaporan Zakat berdasarkan Tingkatan OPZ

No Tingkatan OPZ Jumlah OPZ Jumlah Laporan %


1 BAZNAS Provinsi 34 27 79.4%
2 BAZNAS Kab/Kota 463 252 54.4%
3 LAZNAS 30 24 80.0%
4 LAZ Provinsi 24 19 79.2%
5 LAZ Kab/Kota 45 23 51.1%
Total 596 345 57.9%

Tabel 5.8
Pelaporan Zakat BAZNAS berdasarkan Wilayah

No Wilayah BAZNAS Prov BAZNAS Kab/Kota


Laporan % Jumlah Laporan %
1 Nangroe Aceh Darusalam Sudah 100.0 23 2 8.7
2 Sumatera Utara Sudah 100.0 26 16 61.5
3 Sumatera Barat Sudah 100.0 19 14 73.7
4 Riau Sudah 100.0 12 9 75.0
5 Jambi Sudah 100.0 11 6 54.5
6 Sumatera Selatan Sudah 100.0 17 11 64.7
7 Bengkulu Sudah 100.0 10 5 50.0
8 Lampung Sudah 100.0 14 8 57.1
9 Kepulauan Bangka Belitung Sudah 100.0 7 7 100.0
10 Kepulauan Riau Sudah 100.0 7 7 100.0
11 DKI Jakarta Sudah 100.0 0 0 0.0
12 Jawa Barat Sudah 100.0 27 27 100.0
13 Jawa Tengah Belum 0.0 35 26 74.3
14 Yogyakarta Sudah 100.0 5 4 80.0
15 Jawa Timur Belum 0.0 36 22 61.1
16 Banten Sudah 100.0 8 8 100.0
17 Bali Sudah 100.0 9 3 33.3
18 Nusa Tenggara Barat Sudah 100.0 10 9 90.0
19 Nusa Tenggara Timur Belum 0.0 16 1 6.3
20 Kalimantan Barat Sudah 100.0 14 5 35.7
21 Kalimantan Tengah Sudah 100.0 14 8 57.1
22 Kalimantan Selatan Sudah 100.0 13 9 69.2
23 Kalimantan Timur Sudah 100.0 9 5 55.6

Halaman | 48
No Wilayah BAZNAS Prov BAZNAS Kab/Kota
Laporan % Jumlah Laporan %
24 Kalimantan Utara Sudah 100.0 5 3 60.0
25 Sulawesi Utara Belum 0.0 13 4 30.8
26 Sulawesi Tengah Sudah 100.0 13 6 46.2
27 Sulawesi Selatan Sudah 100.0 24 12 50.0
28 Sulawesi Tenggara Sudah 100.0 17 4 23.5
29 Gorontalo Sudah 100.0 6 4 66.7
30 Sulawesi Barat Belum 0.0 6 1 16.7
31 Maluku Belum 0.0 8 0 0.0
32 Maluku Utara Belum 0.0 9 3 33.3
33 Papua Sudah 100.0 13 3 23.1
34 Papua Barat Sudah 100.0 7 2 28.6
Total 27 79.4 463 254 54.9

6. Pengumpulan dan Penyaluran ZIS Nasional

Berdasarkan laporan pelaksanaan pengelolaan zakat tahun 2020 yang diterima oleh
BAZNAS per 28 Februari 2021, jumlah laporan masuk adalah sebesar 57.9% dari seluruh
organisasi pengelola zakat yang ada di Indonesia. Dari laporan masuk tersebut diketahui jumlah
pengumpulan nasional adalah sebesar 4.96 triliun rupiah, dan penyaluran nasional adalah
sebesar 4.32 triliun rupiah. Dengan pendekatan statistik, ditemukan estimasi pengumpulan
nasional adalah sebesar 12.7 triliun rupiah dan untuk penyalurannya adalah sebesar 11.7 triliun
rupiah. Pada angka ini termasuk estimasi pengumpulan ZIS melalui OPZ dalam Pembinaan, dan
pengumpulan zakat �itrah yang tidak terlaporkan.

Tabel 5.9
Pengumpulan dan Penyaluran Nasional Tahun 2020 Berdasarkan Data Masuk

No Tingkatan OPZ Pengumpulan (Rp) Penyaluran (Rp)


1 BAZNAS 386,203,760,730 326,156,196,566
2 BAZNAS Provinsi 428,549,988,109 406,025,213,338
3 BAZNAS Kab/Kota 1,348,522,770,559 1,199,720,391,209
4 LAZNAS 2,462,462,924,117 2,118,385,135,311
5 LAZ Provinsi 209,929,277,973 153,805,434,422
6 LAZ Kab/Kota 128,467,852,292 125,316,041,097
Jumlah 4,964,136,573,780 4,329,408,411,943

7. Indeks Zakat Nasional 2020

Sejak tahun 2016 Pusat Kajian Strategis BAZNAS telah mempublikasikan hasil
implementasi dari Index Zakat Nasional (IZN) yang dapat mengukur secara kuantitatif kinerja
sebuah lembaga pengelola zakat. Pengukuran kinerja dilakukan dengan tinjauan 2 aspek utama,

Halaman | 49
yaitu makro (regulasi, dukungan anggaran, dan database kelembagaan) dan mikro (kelembagaan
dan dampak zakat). Penilaian index ditentukan dari veri�ikasi faktual ke setiap OPZ dengan nilai
index terendah adalah 0 sementara tertinggi adalah 1. Pada tahun kerja 2020, selain diterapkan
pada BAZNAS provinsi/kabupaten/kota, pengukuran IZN juga sudah dilakukan terhadap
lembaga amil zakat baik yang ada di skala kabupaten/kota, provinsi, maupun nasional. Berikut
adalah hasil penilaian IZN berdasarkan provinsi:

Tabel 5.10
Indeks Zakat Nasional BAZNAS Daerah Tahun 2020

No Provinsi Makro Mikro IZN Kategori


1 Nangroe Aceh Darussalam 0.78 0.31 0.36 Kurang Baik
2 Sumatera Utara 0.73 0.50 0.57 Cukup Baik
3 Sumatera Barat 0.69 0.51 0.56 Cukup Baik
4 Riau 0.77 0.44 0.47 Cukup Baik
5 Jambi 0.73 0.53 0.59 Cukup Baik
6 Sumatera Selatan 0.62 0.54 0.56 Cukup Baik
7 Bengkulu 0.51 0.41 0.43 Cukup Baik
8 Lampung 0.73 0.46 0.48 Cukup Baik
9 Bangka Belitung 0.73 0.37 0.42 Cukup Baik
10 Kepulauan Riau 0.74 0.58 0.63 Baik
11 DKI Jakarta 0.56 0.43 0.47 Cukup Baik
12 Jawa Barat 0.73 0.54 0.60 Cukup Baik
13 Jawa Tengah 0.61 0.59 0.52 Cukup Baik
14 D. I. Yogyakarta 0.65 0.54 0.57 Cukup Baik
15 Jawa Timur 0.66 0.44 0.51 Cukup Baik
16 Banten 0.77 0.58 0.64 Baik
17 Bali 0.30 0.50 0.44 Cukup Baik
18 Nusa Tenggara Barat 0.78 0.51 0.59 Cukup Baik
19 Nusa Tenggara Timur 0.40 0.37 0.38 Kurang Baik
20 Kalimantan Barat 0.72 0.45 0.54 Cukup Baik
21 Kalimantan Tengah 0.59 0.35 0.43 Cukup Baik
22 Kalimantan Selatan 0.67 0.42 0.46 Cukup Baik
23 Kalimantan Timur 0.61 0.45 0.50 Cukup Baik
24 Kalimantan Utara 0.75 0.40 0.50 Cukup Baik
25 Sulawesi Utara 0.60 0.50 0.53 Cukup Baik
26 Sulawesi Tengah 0.56 0.45 0.49 Cukup Baik
27 Sulawesi Selatan 0.67 0.54 0.58 Cukup Baik
28 Sulawesi Tenggara 0.77 0.57 0.64 Baik
29 Gorontalo 0.65 0.53 0.57 Cukup Baik
30 Sulawesi Barat 0.60 0.38 0.44 Cukup Baik
31 Maluku 0.65 0.38 0.22 Kurang Baik
32 Maluku Utara 0.65 0.59 0.31 Kurang Baik
33 Papua Barat 0.26 0.39 0.35 Kurang Baik
34 Papua 0.67 0.40 0.46 Cukup Baik

Halaman | 50
Sedangkan hasil penilaian IZN yang dilakukan terhadap 47 lembaga amil zakat
nasional/provinsi/kabupaten/kota adalah sebagai berikut:

Tabel 5.11
Indeks Zakat Nasional LAZ Tahun 2020

No Lembaga Amil Zakat Skala IZN Kategori


1 LAZ Rumah Zakat Indonesia Nasional 0.73 Baik
2 LAZ Daarut Tauhid Nasional 0.70 Baik
3 LAZ Baitul Maal Hidayatullah Nasional 0.51 Cukup Baik
4 LAZ Dompet Dhuafa Republika Nasional 0.70 Baik
5 LAZ Nurul Hayat Nasional 0.55 Cukup Baik
6 LAZ Inisiatif Zakat Indonesia Nasional 0.61 Baik
7 LAZ Yatim Mandiri Surabaya Nasional 0.57 Cukup Baik
8 LAZ Lembaga Manajemen Infak Ukhuwah Islamiyah Nasional 0.63 Baik
9 LAZ Pesantren Islam Al-Azhar Nasional 0.73 Baik
10 LAZ Baitulmaal Muamalat Nasional 0.80 Baik
11 LAZ LAZIS NU Nasional 0.81 Sangat Baik
12 LAZ Muhammadiyah Nasional 0.55 Cukup Baik
13 LAZ Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia Nasional 0.78 Baik
14 LAZ Rumah Yatim Ar-Rohman Indonesia Nasional 0.74 Baik
15 LAZ Yayasan Griya Yatim & Dhuafa Nasional 0.57 Cukup Baik
16 LAZ Yayasan Mizan Amanah Nasional 0.41 Cukup Baik
17 LAZ Panti Yatim Indonesia Al Fajr Nasional 0.48 Cukup Baik
18 LAZ Yayasan Hadji Kalla Nasional 0.41 Cukup Baik
19 LAZ Yayasan Insan Madani Jambi Provinsi 0.44 Cukup Baik
20 LAZ Yayasan Al Hilal Rancapanggung Provinsi 0.23 Kurang Baik
21 LAZ Solo Peduli Ummat Provinsi 0.75 Baik
22 LAZ Yayasan Al-Ihsan Jawa Tengah Provinsi 0.47 Cukup Baik
23 LAZIS UNISIA Provinsi 0.62 Baik
24 LAZ Yayasan Nurul Falah Surabaya Provinsi 0.59 Cukup Baik
25 LAZ Yayasan Sahabat Mustahiq Sejahtera Provinsi 0.50 Cukup Baik
26 LAZ Harapan Dhuafa Banten Provinsi 0.52 Cukup Baik
27 LAZ Dompet Sosial Madani (DSM) Bali Provinsi 0.58 Cukup Baik
28 LAZ Yayasan Nurul Fikri Palangkaraya Provinsi 0.59 Cukup Baik
29 LAZ Dana Peduli Umat Kalimantan Timur Provinsi 0.43 Cukup Baik
30 LAZ Swadaya Ummah Kabupaten/Kota 0.62 Baik
31 LAZ Ibadurrahman Kabupaten/Kota 0.50 Cukup Baik
32 LAZ Bina Insan Madani Dumai Kabupaten/Kota 0.38 Kurang Baik
33 Yayasan LAZ Batam Kabupaten/Kota 0.37 Kurang Baik
34 LAZ Al Bunyan Bogor Kabupaten/Kota 0.82 Sangat Baik
35 LAZ Yayasan Zakat Sukses Kabupaten/Kota 0.66 Baik
36 LAZ Yayasan Nahwa Nur Kabupaten/Kota 0.42 Cukup Baik
37 LAZ Yayasan Rumah Amal Kabupaten/Kota 0.71 Baik
38 Yayasan Tasdiqul Quran Kabupaten/Kota 0.63 Baik
39 LAZ Yayasan Dana Kemanusiaan Dhuafa Magelang Kabupaten/Kota 0.50 Cukup Baik

Halaman | 51
No Lembaga Amil Zakat Skala IZN Kategori
40 Yayasan LAZ Cilacap Kabupaten/Kota 0.47 Cukup Baik
41 Yayasan Pendidikan Dakwah Sosial Al Khairaat (Goedang Kabupaten/Kota 0.66 Baik
Zakat Al Khairaat)
42 LAZ Ummul Quro' Jombang Kabupaten/Kota 0.51 Cukup Baik
43 LAZ Yayasan Amal Sosial As-Shohwah Malang Kabupaten/Kota 0.46 Cukup Baik
44 LAZ Yayasan Lembaga Pengembangan Infaq Mojokerto Kabupaten/Kota 0.34 Kurang Baik
45 LAZ Yayasan Rumah Itqon Zakat dan Infak Kabupaten/Kota 0.38 Kurang Baik
46 Yayasan Rahmatul Anwar Surabaya Kabupaten/Kota 0.46 Cukup Baik
47 Yayasan Sinergi Membangun Ummat Kabupaten/Kota 0.62 Baik

Keterangan:
Nilai IZN LAZ merupakan nilai indeks dimensi mikro, karena LAZ tidak mengukur dimensi
makro (regulasi, bantuan APBD, database).

Halaman | 52

Anda mungkin juga menyukai