KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
DAFTAR TABEL 4
DAFTAR GAMBAR 5
DAFTAR GRAFIK 5
RINGKASAN EKSEKUTIF 6
BAB I PENDAHULUAN 8
1.1 Latar Belakang 8
1.2 Pro�il dan Struktur Organisasi 9
1.3 Permasalahan Utama 13
1.4 Aspek Strategis 14
1.5 Sistematika Pelaporan 15
BAB IV PENUTUP 40
LAMPIRAN
1. Pembuatan Regulasi Zakat Nasional 43
2. Pertimbangan Calon Pertimbangan BAZNAS Daerah 43
3. Rekomendasi Izin Pembentukan LAZ 45
4. Pengesahan RKAT BAZNAS Daerah 47
5. Pelaporan Pengelolaan Zakat BAZNAS Daerah dan LAZ 48
6. Pengumpulan dan Penyaluran Nasional 49
7. Indeks Zakat Nasional 2020 49
Halaman | 3
DAFTAR TABEL
Halaman | 4
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GRAFIK
Halaman | 5
RINGKASAN EKSEKUTIF
Halaman | 6
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
Halaman | 7
1.1. Latar Belakang
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat dan
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, BAZNAS diberi amanat untuk melakukan pengelolaan
zakat secara nasional. Dalam pengelolaannya, BAZNAS melakukan perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, pelaporan dan pertanggungjawaban dalam pengumpulan, pendistribusian dan
pendayagunaan zakat secara nasional. Dalam melaksanakan amanat di atas, secara umum
BAZNAS memiliki dua fungsi, yaitu fungsi koordinator zakat nasional dan fungsi operator.
Laporan Kinerja Tahun 2020 disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban
atas pelaksanaan tugas dan fungsi BAZNAS kepada Presiden yang disampaikan melalui Menteri
Agama, sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang
Pengelolaan Zakat, serta Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011. Selain itu Laporan Kinerja Tahun 2020 juga bertujuan
untuk penilaian dan evaluasi atas pencapaian kinerja BAZNAS selama tahun 2020 terhadap
target-target yang telah ditentukan, dan sebagai alat untuk memacu peningkatan kinerja bagi
setiap unit organisasi di lingkungan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan badan resmi yang dibentuk oleh
pemerintah berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 8 Tahun 2001 yang memiliki tugas dan
fungsi menghimpun dan menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) pada tingkat nasional.
Lahirnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat semakin
mengukuhkan peran BAZNAS sebagai lembaga yang berwenang melakukan pengelolaan zakat
secara nasional. Dalam Undang-Undang tersebut, BAZNAS dinyatakan sebagai lembaga
pemerintah non struktural yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada Presiden
melalui Menteri Agama.
Visi BAZNAS
Halaman | 8
Misi BAZNAS
1. Mengkoordinasikan BAZNAS provinsi, BAZNAS kabupaten/kota, dan LAZ dalam
mencapai target-target nasional.
2. Mengoptimalkan secara terukur pengumpulan zakat nasional.
3. Mengoptimalkan pendistribusian dan pendayagunaan zakat untuk pengentasan
kemiskinan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan pemoderasian
kesenjangan sosial.
4. Menerapkan sistem manajemen keuangan yang transparan dan akuntabel berbasis
teknologi informasi dan komunikasi terkini.
5. Menerapkan sistem pelayanan prima kepada seluruh pemangku kepentingan zakat
nasional.
6. Menggerakkan dakwah Islam untuk kebangkitan zakat nasional melalui sinergi
ummat.
7. Terlibat aktif dan memimpin gerakan zakat dunia.
8. Mengarusutamakan zakat sebagai instrumen pembangunan menuju masyarakat
yang adil dan makmur, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
9. Mengembangkan kompetensi amil zakat yang unggul dan menjadi rujukan dunia.
Gambar 1.1
Pimpinan, Sekretaris, dan Direksi BAZNAS Periode 2015-2020
Halaman | 9
Periode Jabatan 2015 - 2020
SK Pengangkatan 66/P Tahun 2015
Ketua Prof. Dr. H. Bambang Sudibyo, MBA., CA
Wakil Ketua Dr. Zainulbahar Noor, SE., MEc
Pimpinan Dr. H. Mundzir Suparta, MA
Drs. Masdar Farid Mas’udi
Prof. Dr. H. Ahmad Satori Ismail
drh. Emmy Hamidiyah, M.Si
Drs. Irsyadul Halim
Ir. Nana Mintarti, MP
Drs. Nuryanto. MPA
Drs. Astera Primanto Bhakti, M. Tax
Prof. Dr. H. M. Machasin, MA (2015-2017)
Muhammadiyah Amin (2017-2020)
Kamaruddin Amin (2020 - sekarang)
Direktur Utama Moh. Ari�in Purwakananta
Sekretaris Jaja Jaelani
Direktur Operasi Wahyu T. T. Kuncahyo
Direktur Pendistribusian dan Irfan Syauqi Beik
Pendayagunaan
Direktur Kepatuhan dan Audit Mochammad Ichwan
Internal
Gambar 1.2
Pimpinan BAZNAS Periode 2020-2025
Halaman | 10
Periode Jabatan 2020 - 2025
SK Pengangkatan No. 110/P Tahun 2020
Ketua Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA
Wakil Ketua Mokhamad Mahdum, SE, MIDEc, Ak, CA, CPA, CWM
Pimpinan Ir. H. Muhamad Nadratuzzaman Hosen, MS. MEc, Ph.D
Dr. Zaibulbahar Noor, SE, Mec
Saidah Sakwan, MA
Rizaludin Kurniawan, S.Ag, M.Si
Kolonel (Purn) Drs. Nur Chamdani
Achmad Sudrajat, Lc, M.A
Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA
Suminto M.Sc Ph.D
Dr. Ir. Muhammad Hudori, M.Si
Direktur Utama Moh. Ari�in Purwakananta
Sekretaris Jaja Jaelani
Direktur Operasi Wahyu T. T. Kuncahyo
Plt. Direktur Pendistribusian dan Wahyu T. T. Kuncahyo
Pendayagunaan
Struktur Organisasi
Dalam melaksanakan tugas harian, Pimpinan BAZNAS dibantu oleh Pelaksana Harian
atau amil BAZNAS yang terdiri dari Sekretaris, Direksi, Manajemen, dan Staf Pelaksana Harian
dengan status kepegawaian terdiri atas amil tetap, amil kontrak, dan PNS Kementerian Agama
RI yang ditugaskan di unit Sekretariat BAZNAS. Jumlah amil BAZNAS per 31 Desember 2020
adalah sebanyak 199 orang dengan komposisi 11 orang Anggota, 162 amil tetap, 18 amil
kontrak, dan 8 PNS Kementerian Agama RI. Berikut adalah struktur Organisasi BAZNAS yang
ditetapkan melalui Keputusan Ketua BAZNAS No. 79 Tahun 2018.
Halaman | 11
Gambar 1.3
Struktur Organisasi BAZNAS
Halaman | 12
1.3. Permasalahan Utama
Pada proses pengelolaan zakat yang dilakukan BAZNAS dalam menjalankan fungsinya
sebagai operator maupun koordinator tidak terlepas dari berbagai kendala dan kekurangan.
Berikut adalah beberapa kendala atau permasalahan utama yang dihadapi BAZNAS dalam upaya
pencapaian program dan kegiatan prioritas baik yang bersifat nasional maupun internal:
1. Pola koordinasi OPZ pada umumnya belum optimal. Hal ini berdampak pada proses
pelaporan atas praktik pengelolaan zakat nasional yang tidak optimal. Meskipun, secara
regulasi, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 dan Peraturan Pemerintah Nomor 14
Tahun 2014 sudah memberikan pengaturan khusus mengenai kewajiban pelaporan
pada seluruh organisasi pengelola zakat, baik dari BAZNAS maupun LAZ.
2. Pemahaman �ikih zakat & regulasi pada pimpinan BAZNAS daerah pada umumnya masih
lemah. Hal ini berdampak pada belum optimalnya pengelolaan zakat di sejumlah
BAZNAS daerah. Praktik pengelolaan zakat masih terpaku pada tradisi kedermawanan
yang tidak terlalu progresif, sehingga pencapaian pengelolaan zakat nasional bertumbuh
dengan perlahan.
3. Kompetensi pimpinan BAZNAS daerah pada umumnya masih lemah. Pimpinan pada
BAZNAS daerah merupakan aktor kunci dalam pembangunan pengelolaan zakat. Namun
sayangnya, sebagian besar pro�il pimpinan BAZNAS daerah diisi oleh mereka yang telah
memasuki purna jabatan. Meskipun secara jaringan dan ketokohan, para pimpinan
tersebut memiliki pengaruh yang kuat, namun secara praktis dan kompetensi, para
pimpinan BAZNAS daerah tersebut tidak lagi mampu menjalankan fungsinya sebagai
katalisator pembangunan pengelolaan zakat di daerahnya masing-masing secara
maksimal.
5. Kualitas SDM amil BAZNAS daerah pada umumnya rendah. Konsekuensi lain dari
lemahnya kompetensi dan kepemimpinan pada BAZNAS daerah adalah kualitas SDM
amil yang tidak maksimal. Visi kepemimpinan yang terbatas serta kompetensi yang
lemah berdampak pada kualitas SDM amil pelaksana. Sebagai akumulasi dari ini, peran
kelembagaan BAZNAS daerah dalam pengelolaan zakat nasional juga tidak signi�ikan.
Halaman | 13
1.4. Aspek Strategis
2. Tata kelola organisasi pada BAZNAS, BAZNAS daerah, dan LAZ. Tata kelola menjadi isu
strategis yang perlu mendapat perhatian dalam pembangunan pengelolaan zakat ke
depan. Kapasitas kepemimpinan yang baik perlu didukung dengan adanya suatu sistem
manajemen yang juga baik. Untuk itu, diperlukan adanya suatu pembagian tugas dan
fungsi secara spesi�ik, yang menjadi acuan pembentukan struktur organisasi yang
efektif. Seluruh pimpinan dan pelaksana perlu berkomitmen penuh untuk menjalankan
tata kelola organisasi yang telah ditetapkan, sehingga operasional BAZNAS dan LAZ
dapat lebih efektif. Dalam tata kelola ini, penting juga untuk terus melakukan perbaikan
dan inovasi sesuai dengan level kebutuhan organisasi, baik pada lini pengumpulan,
penyaluran, maupun dukungan operasional.
3. Kompetensi SDM Amil. SDM Amil merupakan kekuatan utama pada pengelolaan zakat di
setiap BAZNAS dan LAZ. Dalam rangka menguatkan pengelolaan zakat nasional, maka
pembangunan kompetensi SDM amil menjadi hal yang mutlak untuk dilakukan.
Pembangunan kompetensi SDM amil dilakukan sejak dalam tahap perencanaan dan
seleksi. Penting dipastikan bahwa SDM amil yang direkrut adalah mereka yang memiliki
nilai-nilai yang relevan dengan semangat keamilan dan memiliki rasa taqwa kepada
Allah ta’ala, di samping mereka memiliki dasar-dasar kompetensi yang dibutuhkan
dalam pengelolaan zakat. Dengan SDM amil yang memiliki rasa taqwa dan kompetensi
yang baik maka diharapkan pengelolaan zakat akan terus tumbuh dan berkembang,
serta penuh dengan keberkahan dari Allah ta’ala.
4. Koordinasi organisasi pengelolaan zakat nasional. Salah satu tantangan terbesar dalam
pengelolaan zakat di Indonesia adalah mengkoordinasikan seluruh OPZ yang ada, baik di
BAZNAS daerah maupun LAZ. Fungsi koordinasi terbatas pada pelaporan pengelolaan
zakat yang ada di masing-masing OPZ yang membuat pola koordinasi BAZNAS, BAZNAS
daerah, dan LAZ belum terlaksana secara optimal. Demikian halnya dengan upaya
integrasi data pengelolaan zakat melalui instrumen Sistem Manajemen Informasi
BAZNAS (SIMBA) yang belum sepenuhnya digunakan oleh BAZNAS daerah dan LAZ,
yang berdampak pada informasi pengelolaan zakat belum dapat terlaksana secara
realtime dan akurat.
Halaman | 14
1.5. Sistematika Pelaporan
Bab I - Pendahuluan
Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis
organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi.
Mengacu ke Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan ditambahkan kolom realisasi dan perbandingan dengan
target/anggaran.
Mengacu kepada Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, namun membandingkan antara realisasi tahun berjalan dengan tahun
sebelumnya.
Bab IV - Penutup
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa
mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.
Halaman | 15
BAB II
PERENCANAAN KINERJA DAN REALISASI
TAHUN BERJALAN
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
DAN REALISASI
TAHUN BERJALAN
Halaman | 16
2.1. Realisasi Indikator Kinerja Kunci
Mengacu pada Roadmap Pengelolaan Zakat Nasional 2016-2020 yang tertulis dalam
Naskah Rencana Strategis Zakat Nasional 2016-2020, tahun 2020 merupakan tahun pada fase
tinggal landas perzakatan nasional. Pada tahun konsolidasi ini, berdasarkan Roadmap
Pengelolaan Zakat Nasional tersebut BAZNAS menetapkan 11 agenda prioritas antara lain:
1. Pertumbuhan ZIS dan DSKL nasional sebesar 40% dari tahun sebelumnya;
2. RKAT BAZNAS Provinsi, BAZNAS Kabupaten/Kota tahun 2020 telah disahkan;
3. Laporan keuangan BAZNAS dan BAZNAS Provinsi pada tahun 2019 sudah diaudit
Akuntan Publik pada tanggal 30 Juni 2020;
4. Laporan keuangan LAZ Nasional tahun 2019 sudah diaudit Akuntan Publik pada tanggal
30 Juni 2020;
5. Akses pelayanan mustahik menjangkau 100% wilayah seluruh Indonesia;
6. Organisasi Pengelola Zakat menjadi lembaga keuangan syariah yang diawasi dan
disupervisi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI;
7. Indonesia menjadi model pengelolaan zakat dunia;
8. Terlaksananya program Zakat Community Development di 161 titik;
9. 90% amil zakat nasional sudah terserti�ikasi;
10. Organisasi Pengelola Zakat menjadi lembaga keuangan syariah yang disupervisi oleh
OJK;
11. BAZNAS mengentaskan penduduk miskin versi BPS sebanyak 257.000 jiwa (1% dari
penduduk miskin).
Penilaian kinerja BAZNAS selama tahun 2020 dilihat dari beberapa perspektif yaitu
meliputi pencapaian Indikator Kinerja Kunci (IKK), pelaksanaan kinerja anggaran, dan kinerja
lainnya yang menunjukkan pencapaian dan penghargaan yang diperoleh BAZNAS, serta
evaluasi-evaluasi internal yang dilakukan untuk meningkatkan tata kelola kinerja.
Tabel 2.1
Kategori Capaian Kinerja
Pada tahun 2020 BAZNAS telah menetapkan 34 Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang
dituangkan dalam naskah Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) yang dalam
penyusunannya mengacu pada naskah Rencana Strategis Zakat Nasional 2016-2020. Pencapaian
IKK tersebut merupakan dasar dari penyusunan Laporan Kinerja BAZNAS Tahun 2020, dengan
rerata capaiannya adalah sebesar 104.3% atau masuk dalam kategori Sangat Baik. Tabel
berikut menampilkan pencapaian target yang telah terealisasi hingga akhir tahun 2020.
Halaman | 17
Tabel 2.2
Capaian Indikator Kinerja Kunci BAZNAS Tahun 2020
Capaian
No Indikator Kinerja Kunci Ukuran Target Realisasi
(%)
1 Pengumpulan Dana ZIS dan DSKL miliar rupiah 380 386.2 101.6
Jumlah Muzakki/Donatur Perorangan ribu muzakki/donatur
2 214,124 785,148 366.7
sampai tahun 2020 individual
Jumlah Muzakki/Donatur Badan sampai muzakki/donatur
3 355 862 242.8
tahun 2020 lembaga
4 Mustahik yang dilayani di tahun 2020 Mustahik yang dilayani 800,000 1,292,246 161.5
Fakir-Miskin yang
Dalam kajian
Fakir-Miskin yang dikeluarkan dari garis dikeluarkan dari garis
5 25,700 Puskas 0.0
kemiskinan versi BPS RI kemiskinan versi BPS BAZNAS
RI
Rasio penyaluran dana ZIS dan DSKL di Penyaluran Dana ZIS
6 85% 81% 95.4
luar dana amil BAZNAS Pusat dan DSKL
Laporan Keuangan 2019 BAZNAS Pusat
7 diaudit oleh KAP dengan opini Wajar Laporan Keuangan Mei 2020 Juni 2020 100.0
paling lambat Mei 2020
Laporan Keuangan 2019 BAZNAS
53%
Provinsi yang diaudit oleh KAP Laporan Keuangan
8 80% 110.29
Laporan Keuangan 2019 BAZNAS BAZNAS Provinsi
35.29%
Provinsi yang belum diaudit oleh KAP
Laporan Keuangan 2019 BAZNAS
6.58%
Kabupaten/Kota yang diaudit oleh KAP
Laporan Keuangan
9 Laporan Keuangan 2019 BAZNAS 60% 37.28
BAZNAS Kab/Kota
Kabupaten/Kota yang belum diaudit oleh 15.79%
KAP
Laporan Keuangan LAZ berskala
73.08%
nasional yang diaudit oleh KAP dari LAZ Nasional yang
10 100% 111.54
Laporan Keuangan LAZ berskala sudah berizin
38.46%
nasional yang belum diaudit oleh KAP
Laporan Keuangan LAZ berskala provinsi
44.4%
yang diaudit oleh KAP dari LAZ Provinsi yang
11 100% 83.33
Laporan Keuangan LAZ berskala provinsi sudah berizin
38.9%
yang belum diaudit oleh KAP
Laporan Keuangan LAZ berskala
32.4%
kabupaten/kota yang diaudit oleh KAP
dari LAZ Kab/Kota yang
12 Laporan Keuangan LAZ berskala 100% 72.97
sudah berizin
kabupaten/kota yang belum diaudit oleh 40.5%
KAP
dari BAZNAS Provinsi
Penggunaan SIMBA pada BAZNAS
13 yang sudah memiliki 60% 64.7% 107.8
Provinsi
pimpinan
dari BAZNAS Kab/Kota
Penggunaan SIMBA pada BAZNAS
14 yang sudah memiliki 30% 35.5% 118.4
Kabupaten/Kota
pimpinan
Halaman | 18
Tabel 2.2
Capaian Indikator Kinerja Kunci BAZNAS Tahun 2020 (lanjutan)
Capaian
No Indikator Kinerja Kunci Ukuran Target Realisasi
(%)
Laporan Pengelolaan Zakat Nasional Agustus
15 dilaporkan Juli (2020) 100.0
2020 Semester 1 (2020)
Laporan Pengelolaan Zakat Nasional
16 dilaporkan Mei (2020) Juni (2020) 100.0
2019 Tahunan
Serti�ikat ISO 9001:2015 (untuk
17 Terserti�ikasi 1 1 100.0
Manajemen Mutu) BAZNAS Pusat
Serti�ikat ISO 27001:2015
18 Terserti�ikasi 1 1 100.0
(untuk Keamanan TI) BAZNAS Pusat
Serti�ikat ISO 37001:2018
19 Terserti�ikasi 1 1 100.0
(untuk Anti-Bribery) BAZNAS Pusat
Peraturan Presiden Hak Keuangan Diterbitkan oleh
20 1 1 100.0
Anggota Presiden
21 Rapat Koordinasi Zakat Nasional terlaksana Maret Juni 100.0
telah diresmikan dan
22 Gedung Kantor Pusat BAZNAS 1 1 100.0
digunakan
Pertimbangan Calon Pimpinan BAZNAS
23 terproses 100% 100% 100.0
Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/Kota
24 Pemberian Rekomendasi izin LAZ terproses 100% 100% 100.0
Memorandum Akhir Jabatan Anggota
25 Dokumen tersusun 1 1 100.0
BAZNAS 2015-2020
Diajukan kepada
26 Pengesahan RKAT 2021 BAZNAS (Pusat) Nov 2020 Januari 2021 100.0
Menteri Agama RI
Pengesahan RKAT 2021 BAZNAS
27 dari BAZNAS Provinsi 80% 94.1% 117.6
Provinsi
Pengesahan RKAT 2021 BAZNAS
28 dari BAZNAS Kab/Kota 60% 53.3% 88.9
Kabupaten/Kota oleh BAZNAS Provinsi
dari BAZNAS Provinsi
29 Rencana Strategis BAZNAS Provinsi yang sudah memiliki 90% 58.8% 65.4
pimpinan
dari BAZNAS Kab/Kota
Rencana Strategis BAZNAS
30 yang sudah memiliki 50% 38.2% 76.5
Kabupaten/Kota
pimpinan
31 Data Pengumpulan Zakat Nasional 2020 triliun rupiah 11.5 12.7 110.7
Halaman | 19
2.2. Rencana dan Realisasi Pengumpulan ZIS
Pada tahun 2020 pengumpulan zakat, infak/sedekah, dan dana sosial keagamaan lainya
BAZNAS mencapai 386.2 miliar rupiah (unaudited) dengan rincian per jenis dana pada tabel di
bawah ini. Jika dibandingkan dengan target pengumpulan yang ditetapkan pada awal tahun
yaitu 380 miliar rupiah, persentase capaian pengumpulan BAZNAS pada tahun 2020 mencapai
101.6%. Berdasarkan jenis dana, capaian tertinggi terhadap target terjadi pada pengumpulan
dana corporate social responsibility (CSR) yaitu dengan persentase capaian sebesar 165.6%,
kemudian diikuti pengumpulan dana sosial keagamaan lainnya (DSKL) dengan capaian sebesar
160.6%, pengumpulan infak/sedekah sebesar 111.4%, pengumpulan zakat sebesar 99.3%, dan
terakhir pengumpulan infak operasional dengan capaian sebesar 29.2% dari target yang
ditetapkan.
Tabel 2.3
Capaian Pengumpulan BAZNAS Tahun 2020
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa pada realisasi pengumpulan zakat �itrah dan
infak/sedekah melalui UPZ mengalami capaian yang sangat signi�ikan daripada target, yaitu
capaian pengumpulan zakat �itrah via UPZ sebesar 470.0% dan capaian pengumpulan
infak/sedekah via UPZ sebesar 281.1%. Hal ini terjadi diantaranya karena adanya peningkatan
jumlah UPZ yang per tahun 2020 jumlahnya Selain pengumpulan melalui UPZ, capaian yang
signi�ikan juga terjadi pada pengumpulan dana CSR dan DSKL yaitu 165.6% untuk pengumpulan
dana CSR, dan 160.6% untuk capaian pengumpulan DSKL. Peningkatan pada pengumpulan dana
CSR dikarenakan adanya donasi dari korporasi untuk penanggulangan pandemi Covid-19,
sedangkan pada pengumpulan DSKL terjadi karena adanya kenaikan pada pengumpulan kurban.
Halaman | 20
Gra�ik 2.1
Target dan Realisasi Pengumpulan BAZNAS Tahun 2020
Gra�ik 2.2
Pengumpulan BAZNAS Tahun 2020
Jika dilihat dari komposisi realisasi pengumpulan berdasarkan jenis dana, persentase
tertinggi adalah pada pengumpulan dana zakat sebesar 79.0%, kemudian pengumpulan dana
infak/sedekah sebesar 9.0%, pengumpulan dana CSR sebesar 8.6%, pengumpulan dana sosial
keagamaan lainnya (DSKL) sebesar 2.2%, dan terakhir pengumpulan dana infak operasional
dengan persentase sebesar 1.2% dari total realisasi pengumpulan BAZNAS tahun 2020. Selain
pengumpulan sesuai jenis dana yang telah ditargetkan, pada tahun 2020 BAZNAS juga
menerima beberapa jenis dana yang di dalamnya tidak terdapat hak amil, yaitu pada total
pengumpulan zakat terdapat penerimaan zakat non hak amil sebesar 1.2 M dan pada
pengumpulan infak/sedekah terdapat penerimaan natura sebesar 9.8 M.
Halaman | 21
2.3. Rencana dan Realisasi Penyaluran Berdasarkan Asnaf
Dana zakat, infak/sedekah, dan dana sosial kemanusiaan lainnya yang berhasil
dikumpulkan BAZNAS disalurkan kepada delapan golongan/asnaf yang berhak menerima
(mustahik) melalui program-program yang didesain untuk mewujudkan pemuliaan para
mustahik dan mengantarkannya menjadi muzakki. Penyaluran dana zakat, infak/sedekah, dan
dana sosial keagamaan lainnya yang terkumpul dilakukan dalam bentuk program
pendistribusian (konsumtif) dan pemberdayaan (produktif). Pada tahun 2020 BAZNAS telah
menyalurkan dana zakat, infak/sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya sejumlah 326.1
miliar rupiah (unaudited) atau 91.8% dari rencana yang ditetapkan. Angka ini termasuk laporan
penggunaan dana yang masih dalam veri�ikasi sebesar 26.5 miliar rupiah, dan masih dapat
berubah mengingat proses audit yang saat ini masih berlangsung. Berikut adalah rincian
penyaluran BAZNAS tahun 2020 yang disajikan berdasarkan golongan/asnaf penerima manfaat.
Tabel 2.4
Capaian Penyaluran Berdasarkan Asnaf BAZNAS Tahun 2020
Halaman | 22
Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat bahwa berdasarkan jenis dana capaian
penyaluran berdasarkan asnaf tertinggi tahun 2020 terjadi pada dana CSR yaitu sebesar
138.5%. Hal ini wajar terjadi mengingat pada pengumpulannya jenis dana CSR juga mengalami
capaian tertinggi. Selanjutnya capaian penyaluran tertinggi terjadi pada dana sosial keagamaan
lainnya (DSKL) yaitu sebesar 111.0%, diikuti penyaluran zakat sebesar 84.2%, total penyaluran
infak/sedekah tidak terikat dan infak/sedekah terikat sebesar 75.9%, dan penyaluran infak
operasional sebesar 29.2%. Pada tahun 2020 BAZNAS masih menyatukan pencatatan
penyaluran untuk asnaf fakir dan miskin, sehingga pada tabel di atas telah dilakukan
penyesuaian pada kolom rencana yang pada dokumen RKAT tertulis rencana penyaluran asnaf
fakir adalah sebesar 71.8 M dan rencana penyaluran asnaf miskin sebesar 97.2 M.
Gra�ik 2.3
Rencana dan Realisasi Penyaluran BAZNAS Tahun 2020
Gra�ik 2.4
Penyaluran Berdasarkan Asnaf BAZNAS Tahun 2020
Halaman | 23
Mengacu pada dokumen perencanaan, penyaluran berdasarkan asnaf juga dibagi
berdasarkan jenis dana. Penyaluran dana zakat dicatat sesuai delapan golongan/asnaf yang
berhak menerima (mustahik), sedangkan untuk dana infak/sedekah, CSR, dan DSKL dicatat
berdasarkan penyaluran untuk mustahik dan amil. Hal ini dilakukan mengingat besaran
penyaluran (alokasi) untuk amil yang diperoleh dari tiap jenis dana memiliki persentase yang
berbeda-beda. Pada penyaluran berdasarkan asnaf persentase tertinggi berada pada
penyaluran dana zakat untuk fakir miskin sebesar 52.9%, berikutnya penyaluran dana zakat
untuk �isabilillah sebesar 13.5%, penyaluran dana CSR 8.9%, dan penyaluran infak/sedekah
terikat 5.4%. Pada 4.9% lainnya adalah penyaluran dana zakat untuk muallaf, gharimin, dan
ibnu sabil, penyaluran dana infak/sedekah tidak terikat, dana sosial keagamaan lainnya, dan
dana infak operasional. Sedangkan total penyaluran (alokasi) amil dari dana zakat,
infak/sedekah, CSR, dan dana sosial keagamaan lainnya adalah sebesar 14.4% dari total
penyaluran.
Tabel 2.5
Capaian Penyaluran Berdasarkan Program BAZNAS Tahun 2020
Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa capaian tertinggi pada penyaluran berdasarkan
bidang tahun 2020 terjadi pada Bidang Sosial-Kemanusiaan yaitu sebesar 224.5%, kemudian
penyaluran Bidang Pendidikan sebesar 153.2%, penyaluran Bidang Kesehatan 110.9%, Bidang
Dakwah-Advokasi 81.0% dan Bidang Ekonomi 59.2%. Terjadinya capaian yang signi�ikan pada
Bidang Sosial-Kemanusiaan disebabkan pada tahun 2020 dilakukan penyesuaian porsi
penyaluran yang difokuskan untuk penanganan pandemi Covid-19. Komposisi penyaluran
program Tanggap Covid-19 BAZNAS yaitu 70.1% untuk program Darurat Sosial Ekonomi, 25.7%
untuk program Darurat Kesehatan, dan 4.3% untuk menjaga keberlangsungan program yang
sedang berjalan.
Halaman | 24
Gra�ik 2.5
Rencana dan Realisasi Penyaluran Berdasarkan Program BAZNAS Tahun 2020
Gra�ik 2.6
Penyaluran Berdasarkan Program Tahun 2020
Halaman | 25
2.5. Rencana dan Realisasi Penggalangan Muzakki/Donatur dan Penerima
Manfaat
Muzakki/donatur merupakan salah satu stakeholder utama bagi pengelola zakat tidak
terkecuali BAZNAS. Pertumbuhan pada pengumpulan dana zakat, infak/sedekah, dan dana
sosial keagamaan lainnya (DSKL) BAZNAS tak terlepas dari pertumbuhan jumlah
muzakki/donatur. Pada tahun 2020, total muzakki/donatur individu BAZNAS mencapai 785.148
orang atau 366.7% dari target, sedangkan muzakki/donatur badan telah mencapai 862
badan/lembaga atau 242.8% dari target yang ditetapkan. Data realisasi jumlah
muzakki/donatur BAZNAS hingga tahun 2020 berdasarkan jenisnya dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 2.6
Capaian Muzakki/Donatur BAZNAS Tahun 2020
Pada tahun 2020 BAZNAS menargetkan jumlah penerima manfaat program sebanyak
800.000 orang dari lima jenis bidang penyaluran. Hingga akhir tahun 2020 jumlah penerima
manfaat dari program-program BAZNAS adalah sebanyak 1.292.246 orang atau mencapai
161.5% dari target. Sedangkan untuk jumlah mustahik yang dikeluarkan dari garis kemiskinan
versi BPS tahun 2020 saat ini sedang dalam kajian oleh Pusat Kajian Strategis (Puskas) BAZNAS.
Tabel 2.7
Capaian Penerima Manfaat BAZNAS Tahun 2020
Halaman | 26
Gra�ik 2.7
Target dan Realisasi Penerima Manfaat BAZNAS Tahun 2020
Jumlah penerimaan dana operasional BAZNAS di tahun 2020 ini adalah sebesar 79.5
miliar rupiah (unaudited) atau mencapai 90.4% dari target. Sementara itu penggunaan dana
operasional mencapai 73.5 miliar rupiah (unaudited) dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 2.8
Capaian Penerimaan dan Penggunaan Dana Operasional BAZNAS Tahun 2020
Capaian
No Jenis Dana Target 2020 Realisasi 2020
(%)
1 Penerimaan Dana Operasional
1.0 Dana Operasional dari APBN* 6,419,810,000 4,967,038,003 77.4
1.1 Dana Operasional dari ZIS dan DSKL 77,994,056,891 69,948,001,163 89.7
1.2 Saldo Awal dari Dana Operasional Tahun Lalu 3,600,000,000 4,629,594,272 128.6
Total Penerimaan Dana Operasional 88,013,866,891 79,544,633,438 90.4
2 Penggunaan Dana Operasional
2.0 Penggunaan Dana APBN - 4,967,038,003 -
2.1 Belanja Pegawai 46,829,890,000 41,199,604,272 88.0
2.2 Belanja Asset (Modal) 4,965,351,000 1,289,104,967 26.0
2.3 Belanja Barang dan Jasa 20,379,705,700 13,903,899,467 68.2
2.4 Penyaluran Dana Operasional untuk UPZ 11,819,092,191 12,144,102,389 102.7
Total Penggunaan Dana Operasional 83,994,038,891 73,503,749,098 87.5
Saldo Akhir Dana Operasional 3,600,000,000 6,156,749,751 171.0
Halaman | 27
Penerimaan dana operasional BAZNAS selain diperoleh dari hak amil yang berasal dari
pengumpulan dana ZIS dan DSKL, juga berasal dari dana APBN yang dikelola dan dilaporkan
langsung oleh Sekretariat BAZNAS. Total penerimaan dana operasional BAZNAS tahun 2020
sebesar 79.5 miliar rupiah terdiri dari penerimaan hak amil dari dana ZIS dan DSKL sebesar
69.9 miliar rupiah (unaudited), dari dana APBN sebesar 4.9 miliar rupiah, dan saldo awal dana
operasional tahun sebelumnya sebesar 4.6 miliar rupiah. Sedangkan total penggunaan dana
operasional BAZNAS tahun 2020 adalah sebesar 73.5 miliar rupiah, terdiri dari 68.5 miliar
rupiah (unaudited) berasal dari penerimaan hak amil dari dana ZIS dan DSKL, dan 4.9 miliar
rupiah dari dana APBN. Per akhir tahun 2020 tercatat saldo akhir dana operasional BAZNAS
sebesar 6.1 miliar rupiah. Penggunaan dana APBN untuk BAZNAS dilaporkan langsung oleh
Sekretariat BAZNAS melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian
Agama RI.
*Anggaran APBN untuk Sekretariat BAZNAS Pusat diubah dari Rp.8.000.000.000 menjadi
Rp.6.419.810.000, hal ini disebabkan adanya alokasi untuk penanganan pandemi Covid-19.
Berikut adalah realisasi penggunaan dana APBN 2020 yang digunakan untuk biaya
operasional BAZNAS. Dana APBN untuk BAZNAS dikelola dan dilaporkan langsung oleh
Sekretariat BAZNAS melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian
Agama RI.
Tabel 2.9
Realisasi Penggunaan Dana APBN BAZNAS Tahun 2020
Halaman | 28
No Mata Anggaran Anggaran 2020 Realisasi 2020 %
12 Pengadaan Kendaraaan Dinas Roda 4 Eselon 40,000,000 40,000,000 100.0
II,Pengadaan Kendaraan Operasional Roda 4 Eselon III
& Kendaraan Operasional Sekretariat BAZNAS Roda 2
13 Pengadaan Laptop & Pengadaan Komputer PC dan 40,501,000 39,500,000 97.5
Printer
14 Belanja Modal Peralatan dan Mesin (Pengadaan Lemari 30,850,000 30,580,000 99.1
Arsip Kayu, Pengadaan File Cabinet 4 Door &
Pengadaan File Cabinet/Lemari arsip)
15 Honorarium Satpam/ Pengemudi Kebersihan [10 ORG 527,930,000 452,434,900 85.7
x 12 BLN]
16 Biaya Kirim Bukti Sektor dan Laporan Donasi Muzakki 60,000,000 48,919,910 81.5
17 Belanja Honor Operasional Satuan Kerja 105,960,000 91,280,000 86.1
18 Percetakan Buku Komplikasi Peraturan Perundangan 31,625,000 31,625,000 100.0
Undangan Pengelola Zakat
19 Rapid Tes Pegawai Sekretariat dan BAZNAS ( 265 ORG 95,400,000 95,200,000 99.8
x 3 Kali )
20 Belanja Barang Pesediaan - Penanganan Pandemi 567,017,000 546,273,000 96.3
COVID-19
21 Operasional Kantor [ 126 ORG x 1 THN] 191,520,000 190,196,700 99.3
22 Belanja Langganan Listrik 600,000,000 336,980,324 56.2
23 Belanja Langganan Telpon 360,000,000 23,722,742 6.6
24 Belanja Langganan Air 36,000,000 3,430,542 9.5
25 Belanja Langganan Internet 420,000,000 233,200,000 55.5
26 Swab Tes Pimpinan BAZNAS 99,000,000 93,500,000 94.4
27 Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin ( Biaya 149,180,000 13,035,000 8.7
Pemeliharaan Personal Komputer/Notebook, Biaya
Pemeliharaan dan Operasional Kendaraan Roda 4,
Biaya Pemeliharaan dan Operasional Kendaraan Roda
2 Sekretariat BAZNAS)
28 Koordnasi Pimpinanan Sekretariat BAZNAS/LAZ 252,583,000 226,293,800 89.6
Provinsi dan BAZNAS/LAZ Kabuaten/Kota
29 Belanja Sewa ( Sewa Mobil Kendaraan Operasional 1,514,280,000 1,415,676,000 93.5
Sekretaris BAZNAS [ 1 UNIT x 12 BLN],Sewa Mobil
untuk Anggota BAZNAS [ 8 Unit x 12 BLN] dan Sewa
Mesin Foto Copy [3 UNIT x 12 BLN])
30 Penyelenggaraan Rapat-Rapat [10 ORG x 3 KALI x 12 24,840,000 17,766,240 0.0
BLN]
31 Transport Operasional Pelaksaan Tugas Sekretariat 36,000,000 20,200,000 56.1
BAZNAS [160 Lka x 2 Org]
TOTAL 6,419,810,000 4,967,038,003 77.4
Halaman | 29
BAB III
PERBANDINGAN REALISASI DENGAN
TAHUN SEBELUMNYA
BAB III
PERBANDINGAN REALISASI
DENGAN TAHUN
SEBELUMNYA
Halaman | 30
3.1. Realisasi Pengumpulan ZIS Tahun 2020 dan 2019
Total pengumpulan BAZNAS tahun 2020 tercatat sebesar 386.2 miliar rupiah
(unaudited), angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 31.1% dibandingkan dengan
pengumpulan tahun 2019 lalu. Berdasarkan tabel di bawah ini terlihat pertumbuhan tertinggi
terjadi pada jenis dana sosial keagamaan lainnya (DSKL), yaitu sebesar 178.1% dibandingkan
dengan tahun 2019. Kemudian pertumbuhan yang signi�ikan juga terjadi pada pengumpulan
dana CSR yaitu sebesar 99.7%, dan pengumpulan infak/sedekah sebesar 70.3%. Pertumbuhan
pada pengumpulan DSKL terjadi dikarenakan adanya kenaikan pada pengumpulan kurban,
sedangkan pada pengumpulan dana CSR mengalami peningkatan karena adanya donasi
korporasi untuk penanggulangan pandemi Covid-19, dan pada pengumpulan infak/sedekah
terjadi peningkatan pada penerimaan infak/sedekah terikat.
Tabel 3.1
Realisasi Pengumpulan ZIS BAZNAS Tahun 2020 dan 2019
No Jenis Dana Realisasi 2020 Realisasi 2019 Pertumbuhan
(%)
1 Zakat 305,245,687,444 248,235,796,354 23.0
1.1 Zakat Maal-Perorangan 286,778,258,877 226,405,996,376 26.7
1.2 Zakat Maal-Badan 10,234,817,017 14,168,585,290 -27.8
1.4 Zakat Fitrah 7,007,313,219 2,867,940,708 144.3
1.5 Zakat Non Hak Amil 1,225,298,331 4,793,273,980 -74.4
2 Infak/Sedekah 34,695,518,605 20,370,197,724 70.3
2.1 Infak/sedekah tidak terikat 5,396,706,775 5,978,114,620 -9.7
2.2 Infak/sedekah terikat 29,298,811,830 14,392,083,104 103.6
3 Corporate Social Responsibility 33,124,747,489 16,590,759,644 99.7
4 Dana Sosial Keagamaan Lainnya 8,343,465,258 3,000,615,791 178.1
5 Infak Operasional 4,794,341,934 6,342,884,154 -24.4
Jumlah 386,203,760,730 294,540,253,667 31.1
Gra�ik 3.1
Pengumpulan ZIS BAZNAS Tahun 2020 dan 2019
Halaman | 31
3.2. Realisasi Penyaluran Berdasarkan Asnaf Tahun 2020 dan 2019
Dibandingkan dengan tahun 2019, penyaluran berdasarkan asnaf BAZNAS tahun 2020
mengalami peningkatan sebesar 20.2% yaitu 326.1 miliar rupiah (unaudited). Pertumbuhan
penyaluran tertinggi terjadi pada penyaluran dana CSR yang mengalami kenaikan sebesar
259.4%, kemudian penyaluran dana sosial keagamaan lainnya (DSKL) sebesar 59.3%, dan
penyaluran dana infak/sedekah terikat sebesar 25.8%. Pertumbuhan ini wajar terjadi
dikarenakan pada realisasi penyalurannya ketiga jenis dana ini juga mengalami capaian yang
tertinggi terhadap target diantara jenis dana lainnya. Rincian perbandingan penyaluran
BAZNAS tahun 2020 dan 2019 tertera pada tabel berikut ini.
Tabel 3.2
Realisasi Penyaluran ZIS BAZNAS Tahun 2020 dan 2019
Pertumbuhan
No Jenis Dana Realisasi 2020 Realisasi 2019
(%)
1 Penyaluran Dana Zakat 237,667,922,236 225,702,309,429 5.3
1.1 Penyaluran Dana Zakat untuk Fakir dan Miskin 158,365,107,928 146,384,248,814 8.2
1.2 Penyaluran Dana Zakat untuk Amil 37,747,432,003 31,027,558,920 21.7
1.3 Penyaluran Dana Zakat untuk Muallaf 712,789,674 2,044,314,613 -65.1
1.4 Penyaluran Dana Zakat untuk Riqab 0 0 0.0
1.5 Penyaluran Dana Zakat untuk Gharimin 497,987,299 366,415,513 35.9
1.6 Penyaluran Dana Zakat untuk Fisabilillah 40,330,694,332 45,756,465,747 -11.9
1.7 Penyaluran Dana Zakat untuk Ibnu Sabil 13,911,000 123,305,822 -88.7
2 Penyaluran Dana Infak/Sedekah Tidak 3,990,046,910 12,384,027,019 -67.8
Terikat
3.1 Penyaluran Infak/Sedekah Tidak Terikat 3,133,167,733 11,188,404,095 -72.0
3.2 Penyaluran Infak/Sedekah untuk Amil 856,879,177 1,195,622,924 -28.3
3 Penyaluran Dana Infak/Sedekah Terikat 19,655,605,923 15,628,655,674 25.8
3.1 Penyaluran Infak/Sedekah Terikat 16,166,370,593 12,750,239,053 26.8
3.2 Penyaluran Infak/Sedekah Terikat utk Amil 3,489,235,330 2,878,416,621 21.2
4 Penyaluran Dana CSR 27,708,738,402 7,709,405,303 259.4
4.1 Penyaluran Dana CSR 26,797,726,776 5,220,791,356 413.3
4.2 Penyaluran Dana CSR (Hak Amil) 911,011,626 2,488,613,947 -63.4
5 Penyaluran DSKL 5,765,023,924 3,619,252,006 59.3
5.1 Penyaluran DSKL 5,615,922,831 3,244,175,032 73.1
5.2 Penyaluran DSKL untuk Amil 149,101,093 375,076,974 -60.2
6 Penggunaan Hibah (Infak) Operasional 4,794,341,934 6,342,884,154 -24.4
6.1 Penggunaan Hibah (Infak) Operasional 4,794,341,934 6,342,884,154 -24.4
7 Penyaluran yang masih dalam veri�ikasi 26,574,517,237 - -
Jumlah 326,156,196,566 271,386,533,584 20.2
Halaman | 32
Gra�ik 3.2
Penyaluran ZIS BAZNAS Tahun 2020 dan 2019
Total penyaluran berdasarkan bidang BAZNAS tahun 2020 adalah sebesar 278,2 miliar
rupiah (unaudited), meningkat sebesar 17.9% dibandingkan total penyaluran pada tahun
sebelumnya. Pada tabel berikut dapat terlihat bahwa jumlah penyaluran tahun 2020 mengalami
pertumbuhan yang signi�ikan pada Bidang Sosial Kemanusiaan yaitu sebesar 85.2%.
Pertumbuhan signi�ikan ini disebabkan pada tahun 2020 dilakukan penyesuaian porsi
penyaluran yang difokuskan untuk penanganan pandemi Covid-19 melalui program-program
BAZNAS di bidang sosial. Selain pada Bidang Sosial Kemanusiaan, pertumbuhan penyaluran juga
terjadi pada Bidang Kesehatan sebesar 5.5% dibandingkan jumlah penyaluran tahun
sebelumnya.
Tabel 3.3
Realisasi Penyaluran berdasarkan Bidang BAZNAS Tahun 2020 dan 2019
Pertumbuhan
No Bidang Realisasi 2020 Realisasi 2019
(%)
1 Ekonomi 27,836,295,538 32,136,420,860 -13.4
2 Pendidikan 32,209,302,378 40,061,303,439 -19.6
3 Kesehatan 25,964,614,889 24,608,936,619 5.5
4 Sosial Kemanusiaan 152,937,462,390 82,558,628,764 85.2
5 Dakwah-Advokasi 39,260,521,249 56,568,777,947 -30.6
Jumlah 278,208,196,444 235,934,067,629 17.9
Halaman | 33
Gra�ik 3.3
Penyaluran berdasarkan Bidang BAZNAS Tahun 2020 dan 2019
3.4. Realisasi Penggalangan Muzakki dan Penerima Manfaat Tahun 2020 dan
2019
Berikut adalah perbandingan jumlah muzakki/donatur BAZNAS pada tahun 2020 dan
tahun 2019. Data berikut merupakan jumlah akumulasi muzakki/donatur per akhir tahun,
sedangkan penambahan muzakki/donatur individu pada tahun 2020 adalah sebanyak 413.097
orang, termasuk data muzakki/donatur individu yang tidak mencantumkan informasi
nama/identitas (noname). Pada muzakki/donatur badan pada tahun 2020 penambahannya
adalah sebanyak 81 badan/lembaga. Dari tabel di bawah ini dapat terlihat bahwa jumlah
muzakki/donatur individu BAZNAS tahun 2020 mengalami pertumbuhan sebesar 111.0%, dan
untuk jumlah muzakki/donatur badan mengalami pertumbuhan sebesar 10.4% dibandingkan
dengan tahun sebelumnya.
Tabel 3.4
Perbandingan Muzakki BAZNAS Tahun 2020 dan 2019
Halaman | 34
Gra�ik 3.4
Muzakki/Donatur BAZNAS Tahun 2020 dan 2019
Total penerima manfaat BAZNAS dari semua bidang pada tahun 2020 adalah sebanyak
1.292.246 orang, jumlah ini meningkat sebesar 69.3% dibandingkan dengan jumlah tahun
sebelumnya. Sedangkan untuk jumlah mustahik yang dikeluarkan dari garis kemiskinan versi
BPS tahun 2020 saat ini sedang dalam kajian oleh Pusat Kajian Strategis (Puskas) BAZNAS.
Tabel 3.5
Perbandingan Penerima Manfaat BAZNAS Tahun 2020 dan 2019
Halaman | 35
Gra�ik 3.5
Penerima Manfaat BAZNAS Tahun 2020 dan 2019
Tabel 3.6
Perbandingan Penerimaan dan Penggunaan Dana Operasional Amil Tahun 2020 dan 2019
Halaman | 36
Gra�ik 3.6
Penerimaan dan Penggunaan Dana Operasional Amil Tahun 2020 dan 2019
Berikut ini ringkasan realisasi penggunaan dana APBN tahun 2020 dan 2019 yang
digunakan untuk biaya operasional BAZNAS. Dana APBN untuk BAZNAS dikelola dan
dilaporkan langsung oleh Sekretariat BAZNAS melalui Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Islam Kementerian Agama RI.
Tabel 3.7
Penggunaan Dana APBN BAZNAS Tahun 2020
Halaman | 37
No Mata Anggaran Anggaran 2020 Realisasi 2020 %
10 Belanja Perjalanan Dinas Pakrt Meeting Luar Kota 83,526,000 67,254,000 80.5
11 Sewa Kendaraan Dinas Pejabat Es. II 79,500,000 48,800,000 61.4
12 Pengadaan Kendaraaan Dinas Roda 4 Eselon 40,000,000 40,000,000 100.0
II,Pengadaan Kendaraan Operasional Roda 4 Eselon III &
Kendaraan Operasional Sekretariat BAZNAS Roda 2
13 Pengadaan Laptop & Pengadaan Komputer PC dan Printer 40,501,000 39,500,000 97.5
14 Belanja Modal Peralatan dan Mesin (Pengadaan Lemari 30,850,000 30,580,000 99.1
Arsip Kayu, Pengadaan File Cabinet 4 Door & Pengadaan
File Cabinet/Lemari arsip)
15 Honorarium Satpam/ Pengemudi Kebersihan [10 ORG x 527,930,000 452,434,900 85.7
12 BLN]
16 Biaya Kirim Bukti Sektor dan Laporan Donasi Muzakki 60,000,000 48,919,910 81.5
17 Belanja Honor Operasional Satuan Kerja 105,960,000 91,280,000 86.1
18 Percetakan Buku Komplikasi Peraturan Perundangan 31,625,000 31,625,000 100.0
Undangan Pengelola Zakat
19 Rapid Tes Pegawai Sekretariat dan BAZNAS ( 265 ORG x 95,400,000 95,200,000 99.8
3 Kali )
20 Belanja Barang Pesediaan - Penanganan Pandemi 567,017,000 546,273,000 96.3
COVID-19
21 Operasional Kantor [ 126 ORG x 1 THN] 191,520,000 190,196,700 99.3
22 Belanja Langganan Listrik 600,000,000 336,980,324 56.2
23 Belanja Langganan Telpon 360,000,000 23,722,742 6.6
24 Belanja Langganan Air 36,000,000 3,430,542 9.5
25 Belanja Langganan Internet 420,000,000 233,200,000 55.5
26 Swab Tes Pimpinan BAZNAS 99,000,000 93,500,000 94.4
27 Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin ( Biaya 149,180,000 13,035,000 8.7
Pemeliharaan Personal Komputer/Notebook, Biaya
Pemeliharaan dan Operasional Kendaraan Roda 4, Biaya
Pemeliharaan dan Operasional Kendaraan Roda 2
Sekretariat BAZNAS)
28 Koordnasi Pimpinanan Sekretariat BAZNAS/LAZ 252,583,000 226,293,800 89.6
Provinsi dan BAZNAS/LAZ Kabuaten/Kota
29 Belanja Sewa ( Sewa Mobil Kendaraan Operasional 1,514,280,000 1,415,676,000 93.5
Sekretaris BAZNAS [ 1 UNIT x 12 BLN],Sewa Mobil
untuk Anggota BAZNAS [ 8 Unit x 12 BLN] dan Sewa
Mesin Foto Copy [3 UNIT x 12 BLN])
30 Penyelenggaraan Rapat-Rapat [10 ORG x 3 KALI x 12 24,840,000 17,766,240 0.0
BLN]
31 Transport Operasional Pelaksaan Tugas Sekretariat 36,000,000 20,200,000 56.1
BAZNAS [160 Lka x 2 Org]
TOTAL 6,419,810,000 4,967,038,003 77.4
Sedangkan berikut ini ringkasan realisasi penggunaan dana APBN 2019 yang digunakan untuk
biaya operasional BAZNAS.
Tabel 3.8
Penggunaan Dana APBN BAZNAS Tahun 2019
Halaman | 38
No Mata Anggaran Anggaran 2019 Realisasi 2019 %
8 Jasa Audit 45,000,000 45,000,000 100.0
Konsinyering Penyusunan Aplikasi Pengelolaan
9 Keuangan, Perencanaan dan SIMAK BMN Sekretariat 45,750,000 45,650,000 99.8
BAZNAS
Konsinyering Penyusunan SPJ dan Laporan Keuangan
10 45,300,000 45,000,000 99.3
Sekretariat BAZNAS
11 Pengadaan Alat Pengolah Data 219,665,000 216,181,400 98.4
12 Honorarium Satpam/Pengemudi/Petugas Kebersihan 344,568,000 303,400,000 88.1
13 Biaya Kirim Bukti Setor & Laporan Donasi Muzakki 54,220,000 48,380,966 89.2
14 Honorarium satker Sekretariat BAZNAS 106,800,000 98,520,000 92.2
15 Operasional Kantor 114,000,000 82,798,406 72.6
16 Belanja Langganan Listrik 570,000,000 298,483,713 52.4
17 Belanja Langganan Telepon 120,000,000 84,305,686 70.3
18 Belanja Langganan Internet 240,000,000 185,912,000 77.5
19 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 140,380,000 95,877,500 68.3
Transport Operasional Pelaksanaan tugas Sekretariat
20 45,000,000 45,000,000 100.0
BAZNAS
21 Sewa Gedung BAZNAS 3,330,000,000 3,300,000,000 99.1
Sewa Mobil Untuk kendaraan operasional sekretariat
22 140,490,000 138,033,000 98.3
BAZNAS
23 Sewa Mobil Untuk Pejabat Eselon III 160,560,000 17,369,000 10.8
24 Sewa Mobil Untuk Anggota BAZNAS 960,000,000 946,672,000 98.6
Sewa Mobil Untuk kendaraan operasional sekretariat
25 80,280,000 77,000,000 95.9
BAZNAS
26 Sewa Mesin Foto Copy 96,000,000 96,000,000 100.0
27 Penyelenggaraan Jamuan Insidentil 44,285,000 44,285,000 100.0
28 Penyelenggaraan Rapat-Rapat 50,000,000 49,967,000 99.9
29 Koordinasi pimpinan dan Pengelola Zakat 430,000,000 429,997,227 100.0
Total 7,995,000,000 7,230,527,428 90.4
Halaman | 39
BAB IV
PENUTUP
BAB IV
PENUTUP
Halaman | 40
LAMPIRAN
LAMPIRAN
Halaman | 42
1. Pembuatan Regulasi Zakat Nasional
Hingga tahun 2020, BAZNAS telah membuat 11 regulasi berupa Peraturan BAZNAS
(PERBAZNAS) yang mengikat kepada seluruh BAZNAS daerah dan LAZ. Seluruh PERBAZNAS ini
telah terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM dan menjadi dokumen Berita Negara Republik
Indonesia.
1. Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Tahunan BAZNAS, BAZNAS Provinsi, dan BAZNAS Kabupaten/Kota (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1846)
2. Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1847)
3. Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kode Etik Amil Zakat (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 417)
4. Nomor 2 Tahun 2018 tentang Serti�ikasi Amil Zakat (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 418)
5. Nomor 3 Tahun 2018 tentang Pendistribusian dan Pendayagunaan Zakat (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 419)
6. Nomor 4 Tahun 2018 tentang Pelaporan Pelaksanaan Pengelolaan Zakat (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 420)
7. Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Zakat (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 421)
8. Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kerja Sama di Lingkungan
Pengelola Zakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 422)
9. Nomor 1 Tahun 2019 tentang tentang Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian
Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional Provinsi dan Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional
Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 225)
10. Nomor 2 Tahun 2019 tentang Tugas dan Wewenang Pimpinan BAZNAS Provinsi dan
Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 226)
11. Nomor 3 Tahun 2019 tentang Tata Cara Permohonan Rekomendasi Izin Pembentukan
dan Pembukaan Perwakilan Lembaga Amil Zakat (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 227)
Hingga akhir Desember 2020, jumlah BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/Kota
yang unsur pimpinannya telah menyesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011
tentang Pengelolaan Zakat adalah sebanyak 497 BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/Kota,
dengan rincian sebagai berikut.
Halaman | 43
Tabel 5.1
Pertimbangan Pimpinan BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/Kota
Jumlah Jumlah
No BAZNAS %
Wilayah Pertimbangan
1 BAZNAS Provinsi 34 34 100.00%
2 BAZNAS Kabupaten/Kota 480 463 96.46%
Provinsi Kabupaten/Kota
No Wilayah Pertim- Jml. Pertim-
% %
bangan Kab/Kota bangan
1 Nangroe Aceh Darusalam Sudah 100.0 23 23 100.0
2 Sumatera Utara Sudah 100.0 28 26 92.9
3 Sumatera Barat Sudah 100.0 19 19 100.0
4 Kepulauan Riau Sudah 100.0 7 7 100.0
5 Riau Sudah 100.0 12 12 100.0
6 Sumatera Selatan Sudah 100.0 17 17 100.0
7 Kepulauan Bangka Belitung Sudah 100.0 7 7 100.0
8 Jambi Sudah 100.0 11 11 100.0
9 Bengkulu Sudah 100.0 10 10 100.0
10 Lampung Sudah 100.0 15 14 93.3
11 Jawa Barat Sudah 100.0 27 27 100.0
12 Banten Sudah 100.0 8 8 100.0
13 DKI Jakarta Sudah 100.0 6 0 0.0
14 Jawa Tengah Sudah 100.0 35 35 100.0
15 Yogyakarta Sudah 100.0 5 5 100.0
16 Jawa Timur Sudah 100.0 38 36 94.7
17 Bali Sudah 100.0 9 9 100.0
18 Nusa Tenggara Barat Sudah 100.0 10 10 100.0
19 Nusa Tenggara Timur Sudah 100.0 16 16 100.0
20 Kalimantan Selatan Sudah 100.0 13 13 100.0
21 Kalimantan Barat Sudah 100.0 14 14 100.0
22 Kalimantan Timur Sudah 100.0 9 9 100.0
23 Kalimantan Tengah Sudah 100.0 14 14 100.0
24 Kalimantan Utara Sudah 100.0 5 5 100.0
25 Sulawesi Selatan Sudah 100.0 24 24 100.0
26 Sulawesi Utara Sudah 100.0 13 13 100.0
27 Sulawesi Tenggara Sudah 100.0 17 17 100.0
28 Sulawesi Barat Sudah 100.0 6 6 100.0
29 Sulawesi Tengah Sudah 100.0 13 13 100.0
30 Gorontalo Sudah 100.0 6 6 100.0
31 Maluku Sudah 100.0 9 8 88.9
32 Maluku Utara Sudah 100.0 10 9 90.0
33 Papua Sudah 100.0 15 13 86.7
34 Papua Barat Sudah 100.0 9 7 77.8
TOTAL 34 100.00 480 463 96.5
Halaman | 44
3. Rekomendasi Izin Pembentukan LAZ
Tabel 5.2
Rekomendasi Izin Pembentukan LAZ berdasarkan Skala
No Skala Jumlah
1 Nasional 30
2 Provinsi 24
3 Kabupaten/ Kota 45
TOTAL 99
Tabel 5.3
Daftar LAZ Berskala Nasional Per Tahun 2020
Halaman | 45
Tabel 5.4
Daftar LAZ Berskala Provinsi Per Tahun 2020
Tabel 5.5
Daftar LAZ Berskala Kabupaten/Kota Per Tahun 2020
Halaman | 46
4. Pengesahan RKAT BAZNAS Daerah
Tabel 5.6
Pengesahan RKAT BAZNAS Daerah Tahun 2020
Halaman | 47
5. Pelaporan Zakat BAZNAS Daerah dan LAZ
Sesuai dengan Peraturan BAZNAS Nomor 4 Tahun 2018 bahwa setiap organisasi
pengelola zakat (OPZ) wajib melaporkan hasil kinerja selama 1 (satu) tahun melalui laporan
pelaksanaan pengelolaan zakat akhir tahun. Berikut adalah rekapitulasi jumlah OPZ yang
menyampaikan laporan pengelolaan zakatnya hingga batas waktu yang telah ditentukan.
Tabel 5.7
Pelaporan Zakat berdasarkan Tingkatan OPZ
Tabel 5.8
Pelaporan Zakat BAZNAS berdasarkan Wilayah
Halaman | 48
No Wilayah BAZNAS Prov BAZNAS Kab/Kota
Laporan % Jumlah Laporan %
24 Kalimantan Utara Sudah 100.0 5 3 60.0
25 Sulawesi Utara Belum 0.0 13 4 30.8
26 Sulawesi Tengah Sudah 100.0 13 6 46.2
27 Sulawesi Selatan Sudah 100.0 24 12 50.0
28 Sulawesi Tenggara Sudah 100.0 17 4 23.5
29 Gorontalo Sudah 100.0 6 4 66.7
30 Sulawesi Barat Belum 0.0 6 1 16.7
31 Maluku Belum 0.0 8 0 0.0
32 Maluku Utara Belum 0.0 9 3 33.3
33 Papua Sudah 100.0 13 3 23.1
34 Papua Barat Sudah 100.0 7 2 28.6
Total 27 79.4 463 254 54.9
Berdasarkan laporan pelaksanaan pengelolaan zakat tahun 2020 yang diterima oleh
BAZNAS per 28 Februari 2021, jumlah laporan masuk adalah sebesar 57.9% dari seluruh
organisasi pengelola zakat yang ada di Indonesia. Dari laporan masuk tersebut diketahui jumlah
pengumpulan nasional adalah sebesar 4.96 triliun rupiah, dan penyaluran nasional adalah
sebesar 4.32 triliun rupiah. Dengan pendekatan statistik, ditemukan estimasi pengumpulan
nasional adalah sebesar 12.7 triliun rupiah dan untuk penyalurannya adalah sebesar 11.7 triliun
rupiah. Pada angka ini termasuk estimasi pengumpulan ZIS melalui OPZ dalam Pembinaan, dan
pengumpulan zakat �itrah yang tidak terlaporkan.
Tabel 5.9
Pengumpulan dan Penyaluran Nasional Tahun 2020 Berdasarkan Data Masuk
Sejak tahun 2016 Pusat Kajian Strategis BAZNAS telah mempublikasikan hasil
implementasi dari Index Zakat Nasional (IZN) yang dapat mengukur secara kuantitatif kinerja
sebuah lembaga pengelola zakat. Pengukuran kinerja dilakukan dengan tinjauan 2 aspek utama,
Halaman | 49
yaitu makro (regulasi, dukungan anggaran, dan database kelembagaan) dan mikro (kelembagaan
dan dampak zakat). Penilaian index ditentukan dari veri�ikasi faktual ke setiap OPZ dengan nilai
index terendah adalah 0 sementara tertinggi adalah 1. Pada tahun kerja 2020, selain diterapkan
pada BAZNAS provinsi/kabupaten/kota, pengukuran IZN juga sudah dilakukan terhadap
lembaga amil zakat baik yang ada di skala kabupaten/kota, provinsi, maupun nasional. Berikut
adalah hasil penilaian IZN berdasarkan provinsi:
Tabel 5.10
Indeks Zakat Nasional BAZNAS Daerah Tahun 2020
Halaman | 50
Sedangkan hasil penilaian IZN yang dilakukan terhadap 47 lembaga amil zakat
nasional/provinsi/kabupaten/kota adalah sebagai berikut:
Tabel 5.11
Indeks Zakat Nasional LAZ Tahun 2020
Halaman | 51
No Lembaga Amil Zakat Skala IZN Kategori
40 Yayasan LAZ Cilacap Kabupaten/Kota 0.47 Cukup Baik
41 Yayasan Pendidikan Dakwah Sosial Al Khairaat (Goedang Kabupaten/Kota 0.66 Baik
Zakat Al Khairaat)
42 LAZ Ummul Quro' Jombang Kabupaten/Kota 0.51 Cukup Baik
43 LAZ Yayasan Amal Sosial As-Shohwah Malang Kabupaten/Kota 0.46 Cukup Baik
44 LAZ Yayasan Lembaga Pengembangan Infaq Mojokerto Kabupaten/Kota 0.34 Kurang Baik
45 LAZ Yayasan Rumah Itqon Zakat dan Infak Kabupaten/Kota 0.38 Kurang Baik
46 Yayasan Rahmatul Anwar Surabaya Kabupaten/Kota 0.46 Cukup Baik
47 Yayasan Sinergi Membangun Ummat Kabupaten/Kota 0.62 Baik
Keterangan:
Nilai IZN LAZ merupakan nilai indeks dimensi mikro, karena LAZ tidak mengukur dimensi
makro (regulasi, bantuan APBD, database).
Halaman | 52