Anda di halaman 1dari 174

Laporan

Perekonomian
Provinsi Jawa Barat
Menjaga Stabilitas dan Momentum
Pemulihan Ekonomi
di Tengah Ketidakpastian Global

MEI
2022
Laporan Perekonomian
Provinsi Jawa Barat
Mei 2022

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 i


p)

Halaman ini sengaja dikosongkan

ii Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan ridha-Nya, buku
“Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat Mei 2022” dapat diterbitkan. Buku ini merupakan asesmen
terhadap perkembangan ekonomi Jawa Barat terkini yang berisi mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi,
perbankan dan sistem pembayaran, keuangan daerah, ulasan perkembangan kesejahteraan masyarakat serta
mencakup pula prospek perekonomian ke depan.

Dalam penyusunan buku ini, data dan informasi selain dari internal Bank Indonesia, juga bersumber dari
berbagai instansi terkait, seperti Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan dinas-dinas terkait, BPS Jawa Barat,
BULOG Divre III, Kementerian Keuangan c.q. Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat, PLN, berbagai
perusahaan, asosiasi dan akademisi. Sehubungan dengan hal tersebut, perkenankanlah kami mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu penyusunan buku ini.

Akhir kata, kami berharap semoga buku ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa melimpahkan ridha-Nya dan menerangi setiap langkah kita.

Bandung, Mei 2022


Kepala Perwakilan
Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat

Ttd

Herawanto
Direktur Eksekutif

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 iii


DAFTAR ISI

iii KATA PENGANTAR


BAB II
KEUANGAN PEMERINTAH 27
iv DAFTAR ISI
29 2.1. Gambaran Umum
vi DAFTAR TABEL 29 2.2. APBN di Provinsi
29 2.2.1 Anggaran dan Realisasi
vii DAFTAR GRAFIK
Belanja APBN di Provinsi
Tahun 2021
xii RINGKASAN EKSEKUTIF
34 2.3 APBD Provinsi Jawa Barat
xvi TABEL INDIKATOR 35 2.3.1 Anggaran dan Realisasi
Pendapatan APBD
153 Lampiran Provinsi Jawa Barat
37 2.3.2 Anggaran dan Realisasi
154 Tim Penyusun Belanja APBD Provinsi
Jawa Barat
38 2.4 APBD 27 Kabupaten/Kota di
Jawa Barat
38 2.4.1 Anggaran Pendapatan 27
Kabupaten/Kota Jawa
Barat
39 2.4.2 Anggaran Belanja 27
Kabupaten/Kota Jawa
Barat
42 BOKS 2
Melandainya Pandemi dan Penurun
Alokasi Anggaran Penanganan
Covid-19

BAB I
EKONOMI MAKRO REGIONAL 1
3 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat
Triwulan IV 2021
BAB III
INFLASI 45
4 1.1 Sisi Pengeluaran
47 3.1 Perkembangan Inflasi
5 1.1.1 Konsumsi
9 1.1.2 Ekspor Impor 51 3.2 Perkembangan Inflasi Provinsi di
Pulau Jawa
12 1.1.3 Investasi
14 1.2 Sisi Lapangan Usaha 52 3.3 Perkembangan Inflasi Kota IHK di
Jawa Barat
15 1.2.1 Industri Pengolahan
53 3.4 Program Pengendalian Inflasi
18 1.2.2 Perdagangan Besar-
Daerah
Eceran dan Reparasi
Mobil-Motor
54 3.5 Evaluasi Peta Jalan Pengendalian
19 1.2.3 Konstruksi Inflasi 2019-2021
21 1.2.4 Pertanian, Kehutanan dan
55 3.6 Tracking Inflasi Triwulan I 2022
Perikanan

26 BOKS 1 60 BOKS 3
Pertumbuhan Ekspor Jawa Barat di Tekanan Geopolitik Global dan Inflasi
Tengah Peningkatan Tensi Geopolitik Administered Price
Global

iv Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


BAB IV
PEMBIAYAAN DAERAH
SERTA PENGEMBANGAN AKSES
65 BAB V
SISTEM
PEMBAYARAN DAN
91
KEUANGAN DAN UMKM PENGELOLAAN UANG RUPIAH

67 4.1 Kinerja Perbankan 93 5.1 Kondisi Umum


67 4.1.1 Kondisi Umum
68 4.1.2 Perkembangan Dana Pihak 93 5.2 Perkembangan Sistem
Ketiga (DPK) Pembayaran di Jawa Barat

71 4.1.3 Perkembangan Penyaluran 93 5.2.1 Pengelolaan Uang


Kredit Rupiah
74 4.1.4 Risiko Perbankan 95 5.2.2 Transaksi Sistem
Pembayaran
74 4.1.4.1 Risiko Kredit
98 5.2.3 Upaya Menjaga
75 4.2. Pengembangan Akses Keuangan Kelancaran Sistem
dan UMKM Pembayaran
75 4.2.1 Akses Keuangan kepada 98 5.2.4 Upaya Menjaga
UMKM Kelancaran Sistem
77 4.2.2 Penguatan dan Pembayaran
Inovasi Pembiayaan 101 5.2.5 Perkembangan Kegiatan
UMKM dalam Rangka Penukaran Valuta Asing-
Mendorong Percepatan Bukan Bank (KUPVA BB)
Pemulihan Ekonomi dan Transfer Dana
79 4.3 ASESMEN SEKTOR KORPORASI 102 5.2.6 Upaya Pengawasan
79 4.3.1 Sumber Kerentanan Penyelenggaraan Jasa
Sektor Korporasi Sistem Pembayaran
80 4.3.2 Kinerja Keuangan Sektor
Korporasi
82 4.3.3 Eksposur Perbankan pada
Sektor Korporasi
83 4.4. KINERJA SEKTOR RUMAH
TANGGA
83 4.4.1 Kinerja dan Ketahanan
Rumah Tangga
84 4.4.2. Eksposur Perbankan pada
Sektor Rumah Tangga
88 BOKS 4
Karya Kreatif Jawa Barat 2022:
Kebangkitan UMKM Memanfaatkan
Momentum Pemulihan Ekonomi

BAB VI

103
KETENAGAKERJAAN DAN
KESEJAHTERAAN

123
BAB VII
106 6.1 Ketenagakerjaan PROSPEK PEREKONOMIAN
110 6.2 Kesejahteraan
7.1. Prospek Perekonomian Global
125
dan Nasional
114 6.3 Nilai Tukar Petani
7.2 Prospek Perekonomian
137
BOKS 5 Provinsi Jawa Barat
Benang Merah Nilai Tukar Petani
120
dan Kesejahteraan Peternak Jawa
Barat

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 v


DAFTAR TABEL

5 Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Permintaan (%, yoy)

6 Tabel 1.2 Sumber Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Berdasarkan Komponen Pengeluaran (%)

14 Tabel 1.3 Perbandingan Realisasi Belanja Pemerintah di Jawa Barat

14 Tabel 1.4 Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Lapangan Usaha (% yoy)

15 Tabel 1.5 Sumber Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Berdasarkan Lapangan Usaha (% yoy)

29 Tabel 2.1 Pagu anggaran Pendapatan Pemerintah di Jawa Barat Tahun 2021 dan Tahun 2022

29 Tabel 2.2 Anggaran Belanja APBN di Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 dan 2021

30 Tabel 2.3 Realisasi Belanja APBN di Provinsi Jawa Barat Triwulan I 2022

31 Tabel 2.4 Realisasi Belanja APBN Berdasarkan Fungsi Triwulan I Tahun 2021

32 Tabel 2.5 Alokasi TKDD Jawa Barat Tahun 2021 dan Tahun 2022 

33 Tabel 2.6 Realisasi TKDD Jawa Barat Triwulan I Tahun 2021 dan Tahun 2022

33 Tabel 2.7 Realisasi PEN Jawa Barat Triwulan I Tahun 2022

34 Tabel 2.8 Rangkuman APBD Jawa Barat Tahun 2021

35 Tabel 2.9 Realisasi Pendapatan Provinsi Jawa Barat 2021 

37 Tabel 2.10 Realisasi Belanja Provinsi Jawa Barat Pada 2021

40 Tabel 2.11 Rangkuman APBD Kab/Kota Pada 2021

67 Tabel 4.1 Ringkasan Perkembangan Indikator Perbankan, Korporasi dan Rumah Tangga Jawa Barat

81 Tabel 4.2 Indikator Kinerja Keuangan Korporasi Jawa Barat

81 Tabel 4.3 Indikator Kinerja Keuangan Korporasi Sektoral Jawa Barat

94 Tabel 5.1 Wilayah Kerja Bank Indonesia di Jawa Barat

109 Tabel 6.1 Dampak Covid-19 terhadap Ketenagakerjaan di Jawa Barat Periode Agustus 2020 dan Februari 2022

115 Tabel 6.2 Perbandingan Indeks yang Dibayar Petani (IB) Triwulan IV dan I 2022

116 Tabel 6.3 Perbandingan Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi di Pulau Jawa dan Nasional

116 Tabel 6.4 Nilai Tukar Petani Menurut Subsektor pada Tahun 2020 dan 2022

117 Tabel 6.5 Nilai Tukar Usaha Petani Menurut Subsektor pada Tahun 2020 dan 2022

130 Tabel 7.1 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia

149 Tabel 7.2 Risiko Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Tahun 2022
151 Tabel 7.3 Faktor Pendorong dan Penahan Inflasi Jawa Barat Tahun 2022

vi Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


DAFTAR GRAFIK

3 Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Jabar dan 13 Grafik 1.25 Proporsi Sektoral Realisasi PMA di Jawa
Nasional Barat
3 Grafik 1.2 Pangsa Perekonomian Provinsi di Jawa 13 Grafik 1.26 Proporsi Sektoral Realisasi PMDN di Jawa
terhadap Nasional Barat
5 Grafik 1.3 Peningkatan Kasus Covid-19 di Jawa Barat 13 Grafik 1.27 Negara Asal PMA di Jawa Barat

5 Grafik 1.4 Peningkatan Harga Komoditas Global 16 Grafik 1.28 Hasil Liaison: Likert Scale Kapasitas
Terpasang dan Kapasitas Utilisasi Industri
Pengolahan
6 Grafik 1.5 Penjualan Mobil Domestik
16 Grafik 1.29 Perkembangan Penggunaan Listrik
Industri
6 Grafik 1.6 Perkembangan Jumlah Penumpang
Angkutan Udara 16 Grafik 1.30 Hasil Liaison: Likert Scale Kapasitas
Terpasang dan Kapasitas Utilisasi Industri
7 Grafik 1.7 Perkembangan Kredit Rumah Tangga Elektronik
16 Grafik 1.31 Perkembangan Ekspor Elektronik
7 Grafik 1.8 Perkembangan Jumlah Penumpang
Angkutan Udara
17 Grafik 1.32 Perkembangan Kredit Industri Elektronik
7 Grafik 1.9 Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Jawa
Barat
17 Grafik 1.33 Hasil Liaison: Likert Scale Kinerja Industri
8 Grafik 1.10 Perkembangan Simpanan Pemerintah TPT
Daerah
17 Grafik 1.34 Perkembangan Kredit Industri TPT
9 Grafik 1.11 Perkembangan Net Ekspor (ADHB) Jawa
Barat
18 Grafik 1.35 Perkembangan Kinerja Produksi Industri
9 Grafik 1.12 Perkembangan Net Ekspor (ADHK) Jawa Mobil
Barat
18 Grafik 1.36 Perkembangan Ekspor Mobil
9 Grafik 1.13 Perkembangan PMI Negara Mitra Dagang
Utama
18 Grafik 1.37 Perkembangan Kredit Industri Otomotif
9 Grafik 1.14 Perkembangan Indikator Produksi
Tiongkok
19 Grafik 1.38 Hasil Liaison: Likert Scale Kinerja Sektor
10 Grafik 1.15 Perkembangan Nilai dan Volume Ekspor Perdagangan
Jawa Barat
19 Grafik 1.39 Survei Penjualan Eceran: Penjualan
10 Grafik 1.16 Perkembangan Ekspor Jawa Barat ke Durable Goods
Negara Tujuan Utama
19 Grafik 1.40 Perkembangan Nilai Transaksi
10 Grafik 1.17 Perkembangan Ekspor Berdasarkan E-commerce
Komponen
19 Grafik 1.41 Perkembangan Kredit Sektor Perdagangan
10 Grafik 1.18 Perkembangan Ekspor Mobil
20 Grafik 1.42 Pertumbuhan Kredit Sektor Konstruksi
11 Grafik 1.19 Perkembangan Nilai Impor Jawa Barat
20 Grafik 1.43 Perkembangan Produksi Padi
11 Grafik 1.20 Perkembangan Impor Berdasarkan Jenis
Penggunaan di Jawa Barat
20 Grafik 1.44 Perkembangan Ekspor Sektor Pertanian
11 Grafik 1.21 Impor Jawa Barat Berdasarkan Komoditas
20 Grafik 1.45 Nilai Tukar Petani Jawa Barat
11 Grafik 1.22 Perkembangan Impor Jawa Barat
Berdasarkan Komponen
21 Grafik 1.46 Pertumbuhan Kredit Sektor Pertanian
12 Grafik 1.23 Perkembangan Investasi Triwulanan di
Jawa Barat
30 Grafik 2.1 Pangsa Realisasi Belanja APBN di Jawa
12 Grafik 1.24 Proporsi Realisasi PMA dan PMDN di Jawa Barat
Barat
31 Grafik 2.2 Pangsa Realisasi Belanja APBN
Berdasarkan Fungsi

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 vii


DAFTAR GRAFIK

32 Grafik 2.3 Pangsa Alokasi TKDD di Jawa Barat Tahun 68 Grafik 4.1 Perkembangan Aset Perbankan
2021
33 Grafik 2.4 Rasio Non DAK Fisik Terhadap Belanja 68 Grafik 4.2 Perkembangan Dana Pihak Ketiga, Kredit
Operasi Jawa Barat dan LDR
35 Grafik 2.5 Growth Pendapatan dan Belanja 69 Grafik 4.3 Pertumbuhan DPK Perbankan Jawa Barat
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
36 Grafik 2.6 Pangsa Realisasi Pendapatan 69 Grafik 4.4 Proporsi DPK Jawa Barat Menurut Pemilik

36 Grafik 2.7 Pangsa Komponen Dana Perimbangan 70 Grafik 4.5 Perkembangan DPK menurut jangka
Provinsi Jawa Barat waktu
37 Grafik 2.8 Pangsa Komponen Pendapatan Asli 70 Grafik 4.6 DPK Menurut Kegiatan Usaha Bank
Daerah Provinsi Jawa Barat
39 Grafik 2.9 Anggaran Belanja APBD 27 Kabupaten/ 70 Grafik 4.7 Pertumbuhan DPK Menurut Kegiatan
Kota di Jawa Barat Usaha Bank
39 Grafik 2.10 Struktur Belanja APBD 27 Kab/Kota 2021 70 Grafik 4.8 Perkembangan DPK berdasarkan Kab/Kota
dan 2022
39 Grafik 2.11 Perkembangan Realisasi Belanja 27 Kab/ 71 Grafik 4.9 Perkembangan CASA Perbankan Jawa
Kota di Jawa Barat pada Triwulan I 2022 Barat
47 Grafik 3.1 Inflasi Jawa Barat dan Nasional 71 Grafik 4.10 Perkembangan Kredit Menurut Jenis
Penggunaan
47 Grafik 3.2 Inflasi Tahun Kalender Jawa Barat 71 Grafik 4.11 Proporsi Kredit Menurut Jenis
Penggunaan
47 Grafik 3.3 Komoditas Penyumbang Inflasi dan 71 Grafik 4.12 Perkembangan Kredit Berdasarkan
Deflasi Bulanan Jawa Barat Lapangan Usaha Utama
48 Grafik 3.4 Inflasi Berdasarkan Kelompok 72 Grafik 4.13 Prompt Manufacturing Index (PMI) SKDU
Pengeluaran Bank Indonesia Jawa Barat
48 Grafik 3.5 Pergerakan Inflasi Kelompok Perawatan 72 Grafik 4.14 Penyaluran Kredit Triwulan I 2022
Pribadi dan Jasa Lainnya berdasarkan Kelompok Bank
48 Grafik 3.6 Pertumbuhan Emas Internasional, Emas 73 Grafik 4.15 Penyaluran Kredit BPD Triwulan I 2022
Perhiasan dan Nilai Tukar
48 Grafik 3.7 Pergerakan Inflasi Kelompok Makanan, 73 Grafik 4.16 Kredit Menurut Kegiatan Usaha Bank
Minuman, dan Tembakau
49 Grafik 3.8 Pergerakan Inflasi Kelompok Penyediaan 73 Grafik 4.17 Pertumbuhan Kredit Menurut Kegiatan
Makanan dan Minuman/Restoran Usaha Bank
49 Grafik 3.9 Pergerakan Inflasi Kelompok Pendidikan 73 Grafik 4.18 Kredit Menurut Kabupaten/Kota di Jawa
Barat Triwulan IV 2020
49 Grafik 3.10 Pergerakan Inflasi Kelompok Kesehatan 74 Grafik 4.19 Rasio Non Performing Loan (NPL)
Perbankan di Jawa Barat Berdasarkan
Jenis Penggunaan Kredit
49 Grafik 3.11 Bed Occupancy Rate Jawa Barat
74 Grafik 4.20 Rasio Non Performing Loan (NPL)
Proyek di Jawa Barat Berdasarkan Jenis
50 Grafik 3.12 Pertumbuhan Inflasi Transportasi Penggunaan Kredit
75 Grafik 4.21 Perkembangan Loan at Risk Proyek di
50 Grafik 3.13 Pertumbuhan Inflasi Transportasi, Tarif Jawa Barat
Angkutan Udara dan Tarif Kendaraan
Roda 2 dan Roda 4 Online 75 Grafik 4.22 Perkembangan Kredit UMKM di Jawa
Barat
51 Grafik 3.14 Inflasi Nasional, Jawa dan Jawa Barat
75 Grafik 4.23 Rasio Kredit UMKM di Jawa Barat

53 Grafik 3.15 Inflasi Kota Perhitungan IHK Jawa Barat


76 Grafik 4.24 Proporsi Kredit UMKM per Kab/Kota di
Jawa Barat
53 Grafik 3.16 Pergerakan masyarakat di Jawa Barat

viii Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


DAFTAR GRAFIK

76 Grafik 4.25 NPL Kredit UMKM di Jawa Barat 96 Grafik 5.7 Perkembangan Transaksi Kliring Jawa
Barat - Volume
76 Grafik 4.26 Proporsi Kredit UMKM di Jawa Barat 96 Grafik 5.8 Perkembangan Transaksi APMK-ATM
Menurut Kelompok Kredit
77 Grafik 4.27 Perkembangan Restrukturisasi Kredit 96 Grafik 5.9 Perkembangan Transaksi APMK-Debit
UMKM
80 Grafik 4.28 Komposisi Impor Bahan Baku Jawa Barat 97 Grafik 5.10 Perkembangan Transaksi APMK-Kredit

80 Grafik 4.29 Perkembangan Credit Default Swap (CDS) 97 Grafik 5.11 Perkembangan Transaksi APMK-Uang
Beberapa Negara Elektronik
80 Grafik 4.30 Perkembangan Inflasi Pada Sejumlah 97 Grafik 5.12 Transaksi E-Commerce
Negara Partner Dagang Utama Jawa Barat
82 Grafik 4.31 Perkembangan Kredit Korporasi di Jawa 97 Grafik 5.13 Pangsa Metode Pembayaran E-Commerce
Barat
82 Grafik 4.32 Pertumbuhan Kredit Korporasi di Jawa 99 Grafik 5.14 Penyerapan BPNT (KPM)
Barat Menurut Lapangan Usaha Utama
84 Grafik 4.33 Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia 99 Grafik 5.15 Penyerapan BPNT (Nominal)
Jawa Barat
84 Grafik 4.34 Proporsi Penggunaan Masyarakat Jawa 99 Grafik 5.16 Penyerapan PKH (KPM)
Barat
84 Grafik 4.35 Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia 101 Grafik 5.17 Jenis Mata Uang Penjualan Valas
Jawa Barat
84 Grafik 4.36 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Sektor 101 Grafik 5.18 Jenis Mata Uang Pembelian Valas
Rumah Tangga di Jawa Barat
85 Grafik 4.37 Komposisi DPK Sektor Rumah Tangga 101 Grafik 5.19 Transaksi Penjualan Valas di KUPVA BB
Jawa Barat
85 Grafik 4.38 Pertumbuhan Kredit Rumah Tangga 101 Grafik 5.20 Transaksi Pembelian Valas di KUPVA BB

85 Grafik 4.39 Perkembangan NPL Kredit Rumah Tangga 102 Grafik 5.21 Perkembangan Volume Transfer Dana di
Jawa Barat
85 Grafik 4.40 Perkembangan Kredit Pemilikan Rumah 102 Grafik 5.22 Perkembangan Nominal Transfer Dana di
Jawa Barat
86 Grafik 4.41 Perkembangan Kredit Pemilikan 106 Grafik 6.1 Perkembangan Beberapa Indikator
Apartemen Ketenagakerjaan Jawa Barat, 2020-2022
(dalam juta)
86 Grafik 4.42 Perkembangan Kredit Kendaraan
Bermotor 107 Grafik 6.2 Perkembangan TPAK di Jawa Barat, 2020-
2022 (dalam %)
86 Grafik 4.43 Perkembangan Kredit Multiguna
107 Grafik 6.3 Perkembangan Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT) di Jawa Barat, 2020-2022
94 Grafik 5.1 Perkembangan Inflow dan Outflow Uang (dalam %)
Kartal (triliun Rp)
107 Grafik 6.4 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
94 Grafik 5.2 Perkembangan Pemusnahan UTLE di Jawa Kabupaten/Kota di Jawa Barat (dalam %)
Barat
107 Grafik 6.5 Komposisi TPT Menurut Pendidikan
95 Grafik 5.3 Perkembangan Temuan uang Palsu Tertinggi yang Ditamatkan (dalam %)
107 Grafik 6.6 Persentase Penduduk yang Bekerja
95 Grafik 5.4 Peta Sebaran Temuan uang Palsu Menurut Status Pekerja Utama
107 Grafik 6.7 Persentase Penduduk yang Bekerja
95 Grafik 5.5 Perkembangan RTGS di Jawa Barat Menurut Sektor Formal dan Sektor
Informal

96 Grafik 5.6 Perkembangan Transaksi Kliring Jawa


Barat - Nominal

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 ix


DAFTAR GRAFIK

109 Grafik 6.8 Perkembangan Pangsa Tenaga Kerja


Sektoral di Jawa Barat (%)
109 Grafik 6.9 Pertumbuhan Sektoral PDRB Jawa
Barat yang Dengan Pangsa Tenaga Kerja
Terbesar (dalam %)
109 Grafik 6.10 Penduduk Bekerja di Jawa Barat Menurut
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
(dalam %)
110 Grafik 6.11 Perkembangan Jumlah dan Persentase
Penduduk Miskin di Jawa Barat
110 Grafik 6.12 Tingkat Kemiskinan dan Gini Ratio Jawa
Barat
111 Grafik 6.13 Perbandingan Angka Kemiskinan di
Perkotaan dan Perdesaan di Jawa Barat,
2020-2021 (dalam %)
111 Grafik 6.14 Perbandingan Gini Ratio Perkotaan dan
Perdesaan di Jawa Barat
112 Grafik 6.15 Tingkat Kemiskinan 27 Kabupaten/Kota di
Jawa Barat
112 Grafik 6.16 Peranan Komoditas Makanan terhadap
GK Jawa Barat, Maret 2021 ( dalam %)
112 Grafik 6.17 Peranan Komoditas Non-Makanan
terhadap GK Jawa Barat, Maret 2021 (
dalam %)
113 Grafik 6.18 Perkembangan Nilai Indeks Pembangunan
Manusia Jawa Barat dan Nasional
113 Grafik 6.19 Perkembangan Rata-Rata Lama Sekolah,
Harapan Lama Sekolah, Umur Harapan
Hidup di Jawa Barat
113 Grafik 6.20 Perkembangan Pengeluaran per Kapita di
Jawa Barat (juta Rp)
113 Grafik 6.21 Hasil Survey Konsumen Bank Indonesia
Jawa Barat: Indeks Keyakinan Konsumen
114 Grafik 6.22 Hasil Survey Konsumen Bank Indonesia
Jawa Barat: Indeks Penghasilan
115 Grafik 6.23 Perkembangan Nilai Tukar Petani, Indeks
yang Dibayar Petani (IB) dan Indeks yang
Diterima Petani (IT)
117 Grafik 6.24 Perkembangan Nilai Tukar Usaha Petani
(NTUP) Jawa Barat

x Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


p)

Halaman ini sengaja dikosongkan

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 xi


RINGKASAN
EKSEKUTIF

LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI


Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat Perekonomian Jawa Barat pada triwulan I 2022 mencatatkan pertumbuhan positif
pada triwulan I 2022 sebesar 5,61% sebesar 5,61% (yoy). Meskipun permintaan domestik tidak setinggi triwulan IV 2021
(yoy), tidak setinggi pertumbuhan lantaran normalisasi pasca HBKN Natal dan Tahun Baru, pertumbuhan ekonomi yang
pada triwulan IV 2021 sehubungan melambat tersebut bahkan lebih baik dari prakiraan sebelumnya dan juga lebih tinggi
dengan normaliasasi permintaan dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,01% (yoy). Di antara 6 provinsi di Jawa,
pasca HBKN Natal dan Tahun Baru. Jawa Barat mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang gemilang di saat DKI Jakarta
hanya mampu tumbuh 4,63% (yoy) dan Jawa Timur tumbuh sebesar 5,2% (yoy).
Namun demikian, pertumbuhan
tersebut masih lebih tinggi Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan positif terutama ditopang oleh konsumsi rumah
dibandingkan nasional dimana tangga dan ekspor. Kondisi ekonomi yang membaik secara agregat berdampak
komponen konsumsi rumah tangga pada kemampuan bayar dan juga daya beli masyarakat yang perlahan meningkat,
dan ekspor masih menjadi penopang meskipun masih terbatas sehubungan dengan pemberlakuan PPKM untuk mengurangi
utama pertumbuhan ekonomi Jawa penyebaran virus Covid-19 varian Omicron yang memuncak di Februari 2022. Di
Barat pada triwulan I 2022 sisi lain, pada triwulan I 2022 Jawa Barat memperoleh keuntungan dari kenaikan
harga komoditas global sehubungan dengan share ekspor yang cukup besar pada
perekonomian Jawa Barat.

Sementara dari sisi lapangan usaha, selaras dengan pertumbuhan ekonomi yang
tumbuh positif namun tidak setinggi triwulan IV 2021, kinerja lapangan usaha utama
di Jawa Barat juga terpantau sedikit melandai, antara lain sektor industri pengolahan,
sektor perdagangan besar & eceran, sektor konstruksi, serta sektor pertanian.

KEUANGAN PEMERINTAH
Realisasi belanja APBN dan APBD Anggaran belanja Jawa Barat pada tahun 2022 secara keseluruhan mencapai
Provinsi Jawa Barat triwulan I 2022 Rp168,1 triliun, turun 1,3% dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp170,39 triliun.
lebih tinggi dibandingkan periode Penurunan pagu anggaran tersebut disebabkan oleh penurunan APBD Provinsi
yang sama tahun 2021. Adapun Jawa Barat akibat adanya peralihan distribusi Dana Bantuan Operasional (BOS) yang
realisasi belanja Pemerintah Provinsi langsung disalurkan ke Pemerintah Kabupaten/Kota.
Jawa Barat juga tercatat lebih tinggi
pada periode laporan Pada 2022, anggaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat (APBD) mengalami defisit sebesar
Rp4,2 triliun atau lebih tinggi 23,5% (yoy) sebesar Rp3,4 triliun. Meningkatnya defisit
ini disebabkan oleh penurunan pendapatan di tengah tetap tingginya pengeluaran.

Pada triwulan I 2022, realisasi belanja APBN di Jawa Barat mencapai 12,97% dari
alokasi anggaran yang direncanakan. Adapun realisasi belanja Pemerintah Provinsi
Jawa Barat terhadap pagu anggaran mencapai Rp7,7 triliun atau 24,57%, lebih tinggi
dibandingkan triwulan I 2021 yang mencapai Rp1,8 triliun atau 4,69% dari pagu
anggaran.

xii Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


RINGKASAN
EKSEKUTIF

PERKEMBANGAN INFLASI
Inflasi Jawa Barat pada triwulan I 2022 tetap terkendali sebesar 2,74% (yoy) dan Inflasi Jawa Barat pada triwulan I
masih berada di bawah rentang target nasional (3±1%). Berdasarkan kota pembentuk 2022 tetap terkendali dan berada di
IHK di Jawa Barat, Kota Tasikmalaya menjadi Kota IHK di Jawa Barat yang mencatat bawah rentang sasaran inflasi 3%±1%
inflasi tertinggi sebesar 1,04% (yoy), sementara Kota Bekasi menjadi kota dengan laju
inflasi terendah yakni sebear 0,38%.
Inflasi Jawa Barat pada triwulan II
2022 diperkirakan masih berada
Berdasarkan kelompok pengeluaran, tekanan inflasi pada hampir semua kelompok
dalam rentang target sasaran inflasi
pengeluaran di triwulan ini lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama pada tahun
2022 yakni 3 ± 1% namun bias atas
sebelumnya. Dari 11 kelompok kelompok pengeluaran , tiga kelompok dengan tekanan
inflasi tahunan tertinggi berasal dari kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya;
makanan, minuman, dan tembakau, dan penyediaan makanan dan minuman/restoran.

Inflasi Jawa Barat pada triwulan II 2022 diperkirakan berada dalam rentang target
sasaran inflasi 2022 yakni 3 ± 1%, namun cenderung bias ke atas seiring dengan
tekanan baik dari eksternal maupun internal yang mempengaruhi kondisi ketahanan
pangan Jawa Barat.

STABILITAS KEUANGAN DAERAH, PENGEMBANGAN AKSES


KEUANGAN DAN UMKM
Stabilitas sistem keuangan Jawa Barat pada triwulan I 2022 dalam kondisi terjaga Kondisi stabilitas keuangan Jawa
meskipun sempat terjadi gelombang pandemi varian Omicron yang berdampak Barat pada triwulan IV 2021 terjaga.
pada penerapan PPKM di Jawa Barat. Di tengah momentum perbaikan perekonomian, Intermediasi perbankan mengalami
kredit di Jawa Barat pada triwulan I 2022 tercatat tumbuh lebih tinggi dari periode peningkatan seiring dengan
sebelumnya. Perbaikan tampak pada komponen kredit investasi dan konsumsi yang berlanjutnya pemulihan ekonomi,
merupakan sinyal kuat bahwa industri di wilayah Jawa Barat sudah mulai bangkit serta didukung oleh pengelolaan risiko
mulai kembali tingginya daya beli masyarakat. pembiayaan yang baik

Lebih lanjut, penyaluran kredit untuk berbagai proyek yang berlokasi di Jawa Barat
pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar Rp781,10 triliun yang berasal dari kredit oleh
perbankan yang berlokasi di Jawa Barat sebesar Rp504,18 triliun (65% dari total kredit)
dan 35% didanai oleh perbankan di luar Jawa Barat. Peningkatan kredit juga tercatat
pada kredit sektor rumah tangga dan kredit kepada UMKM.

Rasio NPL gross pada periode laporan terpantau stabil dari triwulan sebelumnya
dengan nilai yang masih berada di bawah threshold. Hal ini menunjukkan upaya
pengelolaan risiko kredit yang baik di tengah peningkatan kinerja ekonomi di Jawa
Barat.

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 xiii


RINGKASAN
EKSEKUTIF

PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN DAN PENGELOLAAN


UANG RUPIAH
Pada triwulan I 2022, aliran uang Pada triwulan I 2022, aliran uang kartal masuk ke kantor-kantor Bank Indonesia
kartal di Jawa Barat tercatat net- di Jawa Barat mengalami lonjakan atau terjadi inflow sebesar Rp22,83 triliun.
inflow sebesar Rp14,33 triliun. Sementara itu alliran uang kartal keluar (outflow) dari kantor-kantor Bank Indonesia
di Jawa Barat tercatat lebih rendah, yakni Rp8,50 triliun, sehingga terjadi net-inflow
Transaksi non tunai melalui sebesar Rp14,33 triliun.
BI-RTGS dan SKNBI mengalami
penurunan, sementara pembayaran Di sisi lain, perkembangan transaksi non tunai baik melalui Sistem Kliring Nasional
menggunakan APMK-Kredit dan Bank Indonesia (SKNBI) dan Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS)
Uang Elektronik (UE), mengalami mengalami penurunan. Transaksi melalui SKNBI pada triwulan I 2022 terkontraksi
peningkatan dibandingkan dengan 5,54% (yoy) dibandingkan periode sebelumnya. Sementara, transaksi melalui BI-RTGS
periode sebelumnya mengalami perlambatan dari 27,70% (yoy) pada triwulan IV 2021 menjadi 7,33% (yoy)
pada periode laporan. Penurunan transaksi SKNBI dan BI-RTGS ini juga sebagai dampak
dari diimplementasikannya BI-FAST di akhir tahun 2021 sebagai infrastruktur Sistem
Pembayaran ritel nasional yang bisa memfasilitasi pembayaran ritel lebih cepat, aman,
efisien, dan fleksibel.

Sementara itu, pembayaran menggunakan kartu (APMK) dan Uang Elektronik (UE)
menunjukkan peningkatan yang menunjukan semakin kuatnya akseptansi dan
preferensi masyarakat terhadap penggunaan pembayaran secara non tunai baik
berbasis kartu maupun berbasis digital

PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN


Berdasarkan data Februari 2022, Kondisi ketenagakerjaan di Jawa Barat pada triwulan I 2022 terus menunjukkan
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja perbaikan seiring dengan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat yang tetap positif di
meningkat menjadi 66,31% sementara level cukup tinggi pada periode laporan. Membandingkan kondisi Februari 2022
Tingkat Pengangguran Terbuka dengan Februari 2021, perbaikan kondisi ketenagakerjaan ditandai oleh peningkatan
menurun menjadi 8,35%. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), dan penurunan angka Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT).
Pada level mikro, NTP yang
mencerminkan kesejahteraan petani TPAK pada Februari 2022 mencapai 66,31% atau meningkat sebesar 1,48 persen
mengalami peningkatan pada poin dibandingkan Februari 2021 yang sebesar 64,83%. Sementara itu tingkat
triwulan I 2022. pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2022 adalah sebesar 8,35%,membaik

xiv Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


RINGKASAN
EKSEKUTIF
sebesar 0,57 persen poin dibandingkan dengan Februari 2021 yang sebesar 8,92%,
dan membaik sebesar 1,47 persen poin apabila dibandingkan dengan Agustus 2021
tercatat sebesar 9,82%.

Tren pertumbuhan positif juga ditunjukkan oleh Nilai Tukar Petani (NTP) yang
merupakan indikator kesejahteraan penduduk yang berusaha pada sektor pertanian,
perkebunan, perikanan, peternakan dan kehutanan. Rata-rata NTP pada triwulan I
2022 adalah sebesar 99,39, meningkat sebesar 1,21 persen poin atau 1,24% (qtq)
dibandingkan triwulan IV 2021 yang sebesar 98,18.

PRAKIRAAN PEREKONOMIAN KE DEPAN


Proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2022 kembali mengalami koreksi ke bawah Kinerja perekonomian Jawa Barat
menjadi 3,6% (yoy) seiring dengan eskalasi tensi geopolitik yang memberikan tahun 2022 diperkirakan lebih
dampak signifikan pada kontraksi ekonomi negara yang terdampak langsung, tinggi dari tahun 2021 namun bias
perlambatan signifikan pertumbuhan ekonomi eropa, penurunan volume bawah seiring dengan eskalasi tensi
perdagangan dunia, dan terus berlanjutnya disrupsi rantai pasokan global. geopolitik yang akan berpengaruh
pada permintaan global dan kinerja
Perekonomian Indonesia 2022 diproyeksikan tumbuh pada rentang yang lebih rendah ekspor dan investasi di Jawa Barat.
yaitu 4,3%-5,0% (yoy), namun tetap berpotensi lebih tinggi dibandingkan 2021
sebesar 3,69% (yoy). Momentum perbaikan ekonomi nasional diperkirakan masih Sementara itu, inflasi Jawa Barat
terus berlangsung berlanjut pada 2022 didukung oleh perbaikan permintaan domestik tahun 2022 diperkirakan lebih tinggi
dan masih kuatnya kinerja ekspor utamanya ekspor komoditas. Kebijakan moneter dan dibandingkan tahun 2021, namun
makroprudensial ditujukan untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan. berada di rentang sasaran inflasi
nasional 3,0%±1% (yoy).
Ekonomi Jawa Barat 2022 diproyeksikan tumbuh pada rentang yang sedikit lebih
rendah, yaitu 4,7%-5,5% (yoy). Sebagaimana ekonomi nasional, dampak eskalasi tensi
geopolitik global juga akan memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi Jawa
Barat, khususnya melalui jalur perdagangan dimana kinerja ekspor sedikit melambat
sehubungan dengan prospek ekonomi global dan volume perdagangan dunia yang
menurun. Namun demikian, peningkatan mobilitas yang signifikan mendorong
optimisme perbaikan permintaan domestik, sehingga konsumsi rumah tangga akan
menjadi motor utama yang mendukung pertumbuhan ekonomi Jawa Barat 2022 yang
diproyeksikan lebih baik dari tahun 2021. Sementara itu, tekanan inflasi Jawa Barat
pada tahun 2022 diproyeksikan lebih tinggi dibandingkan 2021, namun tetap berada
pada rentang sasaran inflasi nasional 3,0%±1% (yoy).

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 xv


TABEL INDIKATOR
I. Ekonomi Makro Regional
2019 2020 2021 2022
INDIKATOR 2019 2020 2021
I II III IV I II III IV I II III IV I
Produk Domestik Regional 5,39 5,64 5,14 4,12 5,07 2,64 -6,01 -4,10 -2,56 -2,56 -0,80 6,20 3,51 6,21 3,74 5,61
Bruto (%, yoy)
Berdasarkan Permintaan/Penggunaan
Konsumsi Rumah Tangga 4,96 5,04 4,90 4,12 4,75 3,04 -6,79 -4,29 -3,38 -2,89 -2,57 5,63 0,04 2,52 1,33 3,05
Konsumsi LNPRT 8,99 5,93 -0,08 -0,23 3,56 -2,20 -5,23 -5,72 -3,19 -4,08 -1,18 3,86 3,60 1,51 1,92 0,95
Konsumsi Pemerintah 3,76 4,26 4,98 1,13 3,25 5,99 -1,90 -6,16 2,14 -0,48 -10,70 3,00 3,72 5,32 1,95 4,07
PMTB 5,48 4,35 2,62 4,13 4,11 0,66 -11,07 -9,38 -12,80 -8,34 1,72 11,19 8,25 7,20 6,99 1,17
Perubahan Inventori -1,08 -1,62 2,73 0,55 0,14 -1,61 -0,97 -123,06 -123,41 -62,89 -92,70 -112,22 5,92 104,89 -152,21 3,77
Ekspor 7,54 8,31 7,51 6,35 7,42 -2,28 -12,63 -8,57 -2,52 -6,55 14,14 28,70 23,14 26,03 22,93 17,35
Impor 6,48 5,78 5,31 5,50 5,74 -4,32 -18,11 -23,81 -19,14 -16,76 6,34 24,61 27,39 22,05 19,84 12,90
Berdasarkan Penawaran/Lapangan Usaha
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan -1,19 6,78 -1,59 8,22 2,80 -10,87 7,76 4,95 6,66 2,30 15,75 -9,54 2,49 1,24 1,31 0,24
Pertambangan dan Penggalian -0,24 -1,34 -1,28 -7,70 -2,75 0,00 -6,71 -7,01 -2,77 -4,11 -3,21 2,81 4,02 0,03 0,82 0,19
Industri Pengolahan 6,18 3,26 4,56 1,88 3,95 1,40 -8,15 -6,99 -3,67 -4,36 -4,58 7,20 5,74 9,15 4,22 8,65
Pengadaan Listrik, Gas -4,72 -9,67 2,02 7,84 -1,20 1,23 -7,90 -13,58 -9,49 -7,62 5,42 15,39 13,84 12,64 11,66 5,06
Pengadaan Air 4,26 2,30 0,34 5,28 3,03 3,90 9,21 15,22 14,61 10,80 17,62 9,92 6,82 5,26 9,63 2,03
Konstruksi 7,91 6,36 5,18 5,31 6,12 5,25 -6,71 -7,94 -13,09 -5,96 0,09 9,74 8,78 7,72 6,47 2,11
Perdagangan Besar dan Eceran, dan 5,07 9,87 7,75 7,26 7,51 0,15 -11,15 -9,77 -10,33 -7,95 -0,94 5,45 3,17 5,18 3,19 4,51
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Transportasi dan Pergudangan 7,74 6,26 0,30 5,90 4,97 5,71 -12,64 -5,37 -4,17 -4,18 -2,59 5,13 -6,16 3,33 -0,17 4,21
Penyediaan Akomodasi dan Makan 7,21 11,82 8,61 1,71 7,25 5,26 -22,63 -8,24 3,98 -5,60 -5,29 23,13 -13,53 0,08 -0,04 4,67
Minum
Informasi dan Komunikasi 9,56 12,75 13,55 1,67 9,31 22,46 34,33 34,21 45,44 34,09 17,87 2,30 5,07 5,48 7,30 6,15
Jasa Keuangan -0,48 -2,06 1,18 10,21 2,16 6,01 -2,99 1,79 -0,13 1,14 2,95 12,60 5,85 2,00 5,69 1,74
Real Estate 8,51 8,88 9,72 10,96 9,55 12,16 -0,83 -2,46 -0,52 1,92 4,89 16,36 16,18 10,28 11,75 4,69
Jasa Perusahaan 6,47 11,39 9,12 9,63 9,16 9,87 -45,42 -18,93 -17,78 -18,38 -10,64 70,80 -3,48 3,59 8,54 3,01
Administrasi Pemerintahan, -2,17
0,33 9,35 8,46 1,92 4,91 0,34 -8,70 -6,13 -11,97 -6,92 -2,86 2,34 -9,07 1,54 -2,02
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan 3,72 1,00 8,31 7,76 5,22 9,83 6,86 7,79 2,53 6,69 -2,08 -0,02 0,86 1,24 0,02 2,82
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 6,05 13,48 14,88 3,73 9,48 8,83 -22,50 -13,68 7,45 -5,39 -5,96 27,78 8,30 5,07 7,55 8,92
Jasa lainnya 6,96 8,06 7,36 6,27 7,15 12,32 -25,94 -0,32 3,49 -2,63 -7,40 32,89 -13,11 0,36 0,81 6,78
Ekspor
Nilai Ekspor Non Migas (USD juta) 7.275 7.042 8.066 7.206 29.588 7.073 5.182 6.596 7.432 26.283 8.092 7.914 8.381 9.099 33.487 9.507
Volume Ekspor Non Migas (ribu ton) 1.773 1.744 1.961 1.882 7.360 1.972 1.675 1.991 1.969 7.606 2.203 1.999 2.122 2.145 8.468 1.999
Impor
Nilai Impor Non Migas (USD juta) 2.556 2.467 2.561 2.498 10.082 2.112 1.753 1.860 2.248 7.973 2.725 2.631 2.640 2.873 10.868 2.956
Volume Impor Non Migas (ribu ton) 659 537 591 611 2.398 481 423 414 469 1.787 561 597 576 626 2.360 581
Indeks Harga Konsumen (IHK)
Jawa Barat 133,96 136,30 137,04 137,73 137,73 105,62 105,98 105,82 106,75 106,75 107,13 107,53 107,68 108,55 108,55 110,07
Kota Bandung 134,53 136,39 137,59 138,22 138,22 104,89 105,23 104,93 105,69 105,69 106,05 106,58 107,73 107,43 107,43 108,98
Kota Bekasi 133,26 135,59 136,87 137,79 137,79 106,29 106,99 106,94 108,03 108,03 108,38 108,43 108,78 109,77 109,77 110,96
Kota Depok 133,45 136,80 137,01 137,31 137,31 105,82 105,77 105,54 106,41 106,41 106,82 107,56 107,52 108,34 108,34 110,11
Kota Bogor 137,09 139,82 139,87 140,86 140,86 105,95 106,23 106,17 107,12 107,12 107,64 108,15 108,21 109,19 109,19 110,98
Kota Sukabumi 134,35 136,34 136,41 137,19 137,19 104,75 105,02 104,65 105,65 105,65 106,19 106,48 106,45 107,46 107,46 108,93
Kota Cirebon 130,27 131,30 131,62 132,58 132,58 102,72 103,11 102,45 103,34 103,34 103,56 104,07 104,12 105,21 105,21 106,63
Kota Tasikmalaya 132,67 134,26 134,07 134,50 134,50 102,78 103,09 102,91 103,60 103,60 103,82 104,27 104,12 104,81 104,81 106,89
Laju Inflasi Tahunan (%, yoy)
Jawa Barat 2,42 3,48 3,85 3,21 3,21 3,94 2,76 1,77 2,18 2,18 1,43 1,46 1,76 1,69 1,69 2,74
Kota Bandung 2,51 2,93 3,93 2,78 2,78 3,52 2,59 1,45 1,75 1,75 1,10 1,29 1,72 1,65 1,65 2,76
Kota Bekasi 2,85 4,28 3,59 4,28 4,28 4,17 3,45 2,34 2,81 2,81 1,97 1,35 1,72 1,61 1,61 2,38
Kota Depok 2,12 3,99 3,83 3,29 3,29 4,31 2,22 1,31 1,79 1,79 0,95 1,69 1,88 1,81 1,81 3,08
Kota Bogor 2,70 3,83 3,75 3,02 3,02 4,25 2,74 1,83 2,18 2,18 1,60 1,81 1,92 1,93 1,93 3,10
Kota Sukabumi 2,01 2,84 2,74 2,33 2,33 3,28 2,02 1,38 1,84 1,84 1,37 1,39 1,72 1,71 1,71 2,58
Kota Cirebon 1,69 1,71 2,36 2,00 2,00 1,97 1,76 1,14 1,17 1,17 0,82 0,93 1,59 1,81 1,81 2,96
Kota Tasikmalaya 1,31 1,60 1,96 1,72 1,72 2,16 1,44 1,31 1,61 1,61 1,01 1,14 1,18 1,17 1,17 2,96

xvi Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


TABEL INDIKATOR
II. Perbankan
INDIKATOR 2019 2020 2021 2022
(dalam Rp Triliun kecuali 2019 2020 2021
dinyatakan lain) I II III IV I II III IV I II III IV I

Bank Umum Konvensional


Total Aset 603,61 628,92 690,73 692,55 692,55 696,25 697,25 698,25 694,59 694,59 706,25 731,25 735,79 762,46 833,91 787,20
Dana Pihak Ketiga (DPK) - 426,15 447,31 450,42 459,92 459,92 468,82 486,92 494,00 507,77 507,77 508,26 540,45 526,71 551,98 607,43 559,15
Lokasi Bank Pelapor*
Kredit - Lokasi Bank Pelapor 398,97 410,29 418,84 422,01 422,01 418,46 415,38 420,73 430,32 433,08 435,93 436,01 444,65 452,12 496,82 462,55
Kredit - Lokasi Proyek 629,92 645,26 661,76 662,71 662,71 667,46 652,51 667,29 669,50 677,31 677,12 673,78 687,03 697,62 767,61 721,79
Loan to Deposit Ratio (LDR) 93,62 91,72 92,99 91,76 91,76 89,26 85,31 85,17 84,75 85,29 85,77 80,68 84,42 81,91 81,79 82,72
(%)
Bank Umum Syariah
Total Aset 49,91 52,76 54,24 55,49 55,49 56,38 58,49 61,26 68,59 68,59 67,19 67,43 68,31 71,45 71,45 69,08
Dana Pihak Ketiga (DPK) - 39,18 41,61 42,27 42,86 42,86 44,75 46,38 48,07 53,31 53,31 54,17 53,90 54,98 55,45 55,45 53,75
Lokasi Bank Pelapor
Pembiayaan - 34,09 35,11 36,43 38,04 38,04 38,14 37,78 38,90 41,57 41,57 41,09 43,21 43,32 44,70 44,70 45,38
Lokasi Bank Pelapor
Pembiayaan - 54,25 55,42 57,65 59,58 59,58 61,93 61,46 62,69 65,62 65,62 63,83 66,76 67,83 69,99 69,99 72,25
Lokasi Proyek
Financing to Deposit Ratio 87,02 84,38 86,19 88,76 88,76 85,22 81,44 80,92 77,98 77,98 75,84 80,16 78,79 80,62 80,62 84,43
(FDR)
Total Bank Umum
Total Aset 653,52 681,68 690,73 692,55 692,55 696,25 714,23 746,84 763,18 763,18 773,44 798,68 804,09 833,91 833,91 856,28
Dana Pihak Ketiga (DPK) - 465,33 488,92 492,69 502,78 502,78 513,58 533,30 542,07 561,08 561,08 562,43 594,34 581,69 607,43 607,43 612,89
Lokasi Bank Pelapor
Giro 89,45 93,84 96,54 96,22 96,22 97,11 102,29 99,74 98,92 98,92 111,83 119,28 116,65 123,80 123,80 118,32
Tabungan 204,58 215,80 213,76 226,28 226,28 224,28 233,45 239,40 254,50 254,50 246,86 261,93 264,13 279,62 279,62 289,97
Deposito 171,29 179,28 182,39 180,28 180,28 192,18 197,56 202,93 207,67 207,67 203,74 213,13 200,91 204,01 204,01 204,61
Kredit/Pembiayaan- 433,07 445,40 454,38 459,16 459,16 456,60 453,16 459,64 471,89 471,89 477,02 479,21 487,97 496,82 496,82 507,93
Lokasi Bank Pelapor
Kredit/Pembiayaan - 684,17 700,68 713,83 715,96 715,96 729,38 713,97 729,98 735,12 735,12 740,95 740,54 754,86 767,61 767,61 794,04
Lokasi Proyek**
Modal Kerja 271,92 284,32 290,51 284,14 284,14 289,85 279,20 288,48 284,03 284,03 286,14 285,92 295,38 293,81 293,81 299,48
Investasi 115,23 116,65 119,23 122,12 122,12 126,78 127,36 132,00 135,95 135,95 136,62 132,03 132,52 138,50 138,50 144,46
Konsumsi 297,03 299,70 304,10 309,70 309,70 312,75 307,42 309,50 315,14 315,14 318,20 322,59 326,96 335,30 335,30 350,10
Kredit UMKM - 140,15 145,82 149,18 151,08 151,08 153,72 146,63 148,58 147,31 147,31 147,77 148,94 152,22 169,57 169,57 173,00
Lokasi Proyek
Loan to Deposit Ratio (LDR) 93,07 91,10 92,23 91,32 91,32 88,91 84,97 84,79 84,10 84,10 84,81 80,63 83,89 81,79 81,79 83,48
(%)
Sumber: Bank Indonesia
* Lokasi bank pelapor : pencatatan berdasarkan transaksi perbankan (baik penghimpunan dana maupun penyaluran kredit) yang dilakukan oleh bank-bank yang berkantor di Jawa Barat
** Lokasi proyek : pencatatan berdasarkan realisasi kredit yang disalurkan di wilayah Jawa Barat (tidak terbatas kepada penyaluran oleh bank yang berkantor di Jawa Barat semata)

III. Sistem Pembayaran


2019 2020 2021 2022
INDIKATOR 2019 2020 2021
I II III IV I II III IV I II III IV I

Transaksi Tunai
Inflow 23,76 28,68 23,80 35,19 35,19 23,38 20,18 18,41 14,72 14,72 24,69 23,20 14,81 12,41 12,41 22,83
(Rp Triliun)
Outflow 9,22 25,71 10,43 15,68 15,68 8,85 17,00 11,56 19,78 19,78 6,18 22,38 8,54 13,77 13,77 8,50
(Rp Triliun)
Netflow 14,54 2,97 13,36 19,51 19,51 14,53 3,18 6,85 -5,06 -5,06 18,51 0,82 6,27 -1,36 -1,36 1,43
(Rp Triliun)
Transaksi Non-Tunai
Nominal Kliring 55,05 53,60 61,85 60,55 231,06 60,24 45,05 51,45 54,21 210,95 51,97 51,08 49,24 55,46 207,76 49,09
(Rp Triliun)
Volume Kliring 1,48 1,46 1,64 1,56 6,14 1,46 1,14 1,38 1,46 5,44 1,23 1,31 1,22 1,45 5,22 1,16
(juta lembar)
Nominal RTGS 192,52 239,60 202,84 230,01 864,97 191,73 202,98 216,67 242,50 853,87 242,28 264,67 268,46 309,70 1085,11 260,03
(Rp Triliun)

Volume RTGS 66.674 64.854 94.142 93.171 318.841 82.368 91.619 119.098 132.750 425.835 125.922 126.131 124.605 146.875 523.533 126.091

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 xvii


BAB I

Ekonomi Makro
Regional

5,61% 3,05% 4,07%


Triwulan I 2022 Triwulan I 2022 Triwulan I 2022

6,21% Tw IV 2021 2,52% Tw IV 2021 5,32% Tw IV 2021

PERTUMBUHAN EKONOMI KONSUMSI RUMAH KONSUMSI PEMERINTAH


TANGGA

1,17% 17,35%
Triwulan I 2022 Triwulan I 2022

7,20% Tw IV 2021 26,03% Tw IV 2021

INVESTASI EKSPOR
Perekonomian Jawa Barat pada triwulan I 2022 tercatat tumbuh positif sebesar 5,61% (yoy), namun
melambat dibandingkan triwulan IV 2021 yang tumbuh sebesar 6,21% (yoy).

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi bersumber dari komponen konsumsi rumah tangga dan ekspor.
Sementara dari sisi lapangan usaha, peningkatan terjadi pada sektor utama seperti industri pengolahan,
perdagangan besar & eceran, serta transportasi & pergudangan.

Pertumbuhan ekonomi tersebut lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya meskipun relatif melambat
dibandingkan triwulan IV 2021 akibat normalisasi pasca HBKN Natal dan Tahun Baru. Adapun pertumbuhan
ekonomi Jawa Barat pada triwulan I 2022 juga lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar
5,02% (yoy).
Bab 1 | Ekonomi Makro Regional

7000%
8 % �YOY�
6,21 5,61
6000%
3,89 3,93
4
5,02 5,01 5000%
8,10 8,33
4000%
12,72 12,89
0
3000%
14,11 14,39
2000%
�4
1000%
16,78 16,91
0%
�8 Q4 2021 Q1 2022
I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 DKI JAKARTA JAWA BARAT BANTEN
JAWA BARAT NASIONAL JAWA TIMUR JAWA TENGAH DI YOGYAKARTA

Sumber : BPS, diolah Sumber : BPS, diolah

Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Jabar dan Nasional Grafik 1.2 Pangsa Perekonomian Provinsi di Jawa terhadap
Nasional

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA keuntungan dari kenaikan harga komoditas global sehingga
BARAT TRIWULAN I 2022 nilai ekspor mampu mendorong pertumbuhan ekonomi pada
Perekonomian Jawa Barat pada triwulan I 2022 angka 5,61% (yoy). Di antara 6 provinsi di Jawa, Jawa Barat
mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 5,61% mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang gemilang di saat
(yoy), melambat dibandingkan triwulan IV 2021 yang DKI Jakarta hanya mampu tumbuh 4,63% (yoy) dan Jawa
terakselerasi sebesar 6,21% (yoy). Secara triwulanan, Timur tumbuh sebesar 5,2% (yoy). Di sisi lain, DI Yogyakarta
pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 0,18% (qtq), lebih yang mengandalkan sektor pariwisata sebagai penopang
rendah dibandingkan triwulan IV 2021 yang tumbuh 2,76% perekonomian hanya tumbuh 2,91% (yoy) sehubungan
(qtq). Meskipun permintaan domestik tidak setinggi triwulan dengan periode libur yang telah berlalu. Secara struktural,
IV 2021 lantaran normalisasi pasca HBKN Natal dan Tahun sampai dengan triwulan I 2022, Jawa Barat masih menjadi
Baru, pertumbuhan ekonomi yang melambat tersebut kontributor terbesar ketiga terhadap perekonomian nasional
bahkan lebih baik dari prakiraan sebelumnya dan juga lebih setelah DKI Jakarta dan Jawa Timur (Grafik 1.2). Adapun
tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,01% secara agregat, Jawa mencatatkan pertumbuhan sebesar
(yoy) (Grafik 1.1). Apabila ditinjau lebih lanjut, perlambatan 5,07% (yoy) dengan kontribusi terhadap perekonomian
ekonomi di triwulan I 2022 disebabkan oleh normalisasi nasional mencapai 58%.
permintaan global dan domestik pasca HBKN Natal dan
Tahun Baru. Di sisi lain, pemberlakuan PPKM yang sempat Pencapaian positif yang diraih Jawa Barat tersebut tidak
diperketat pada Februari 2022 berimplikasi pada sebanyak terlepas dari berbagai upaya yang dilakukan, tentunya tetap
10 kabupaten/kota di Jawa Barat berstatus level 1, sedangkan berada pada koridor kebijakan dynamic balancing strategy.
17 kabupaten/kota sisanya memasuki level 2 sehingga Hal ini terbukti ampuh untuk menjaga stabilitas ekonomi
menyebabkan menurunnya optimisme masyarakat untuk Jawa Barat di tengah ketidakpastian global akibat eskalasi
beaktivitas di pusat keramaian. Secara umum, perekonomian tensi geopolitik. Dalam tataran nasional, perbaikan kondisi
Jawa Barat yang masih menggembirakan tersebut ternyata ekonomi juga didukung oleh berbagai kebijakan akomodatif
masih ditopang oleh kinerja ekspor terutama oleh komoditas dari Pemerintah dan otoritas berwenang, baik dari sisi
TPT, elektronik, dan alas kaki. moneter, makroprudensial, maupun fiskal. Bank Indonesia
juga terus mengoptimalkan bauran kebijakan untuk
Sebagai salah satu wilayah dengan kepadatan penduduk mendukung pemulihan ekonomi nasional lebih lanjut.
paling tinggi serta eksposur yang cukup besar terhadap
perekonomian eksternal, Jawa Barat memperoleh

3 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Ekonomi Makro Regional | Bab 1

SUMATERA JAWA KALIMANTAN NUSA TENGGARA SULAWESI PAPUA

22% 58% 8% 3% 7% 2%
Sumber: BPS

Gambar 1.1 Kontribusi Ekonomi Secara Nasional

1.1 SISI PENGELUARAN share ekspor terbesar, maka pelaku usaha Jawa Barat juga
Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat yang tinggi namun diuntungkan oleh kenaikan harga komoditas secara global
relatif melambat tersebut juga terekam pada kinerja tersebut.
per komponen baik pada sisi pengeluaran maupun sisi
lapangan usaha. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan positif Namun demikian, nampaknya eskalasi tensi geopolitik
terutama ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor. tersebut memberikan sentimen negatif pada pasar keuangan
Kondisi ekonomi yang membaik secara agregat berdampak sehingga menahan investor untuk berinvestasi selama
pada kemampuan bayar dan juga daya beli masyarakat yang triwulan I 2022 ini. Tidak hanya pada pasar keuangan, sikap
perlahan meningkat, meskipun masih terbatas sehubungan wait and see oleh investor tersebut juga mempengaruhi
dengan pemberlakuan PPKM untuk mengurangi penyebaran keputusan investor dalam melakukan realisasi investasi fisik.
virus Covid-19 varian Omicron yang memuncak di Februari Hal ini tercermin pada pertumbuhan komponen PMTB yang
2022 (Grafik 1.3). Di sisi lain, eskalasi tensi geopolitik akibat justru melambat dibandingkan triwulan IV 2021.
invasi Rusia ke Ukraina telah menyebabkan terjadinya
perubahan besar pada kondisi perekonomian global yang Pemerintah masih memberikan stimulus untuk mendorong
tentunya mempengaruhi volume perdagangan internasional. perekonomian meskipun di beberapa aspek mulai nampak
Adanya larangan ekspor dari Rusia dan Ukraina serta disrupsi kebijakan yang bersifat kontraktif. Masih berlanjutnya
rantai pasok global berimplikasi pada keterbatasan pasokan berbagai insentif oleh Pemerintah seperti bantuan sosial dan
yang menyebabkan kenaikan harga pada beberapa komoditas pengurangan PPnBM serta PPN DTP juga menjadi salah satu
utamanya minyak yang merupakan bahan baku atau sumber faktor pendorong cukup tingginya konsumsi pemerintah di
energi utama (Grafik 1.4). Sebagai salah satu wilayah dengan triwulan I 2022.

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 4


Bab 1 | Ekonomi Makro Regional

100
25
90
80
20
70

15
60
50

10 40
30

5 20
10

0 0
I II III IV I II III IV I II III IV I
JUL JAN 2021 JUL JAN 2022
2019 2020 2021 2022

KASUS TERKONFIRMASI SERAT TEKSTIL MINYAK BATUBARA

Sumber: covid19.go.id, diolah Sumber: CEIC, diolah

Grafik 1.3 Peningkatan Kasus Covid-19 di Jawa Barat Grafik 1.4 Peningkatan Harga Komoditas Global

Apabila dilihat secara detail pada Tabel 1.1, komponen pada Salah satu hal menarik di triwulan I 2022 terlihat pada Tabel
sisi pengeluaran yang tumbuh meningkat adalah konsumsi 1.2 dimana untuk pertama kalinya komponen perubahan
rumah tangga, sementara komponen lainnya mengalami inventori memberikan sumbangan positif setelah tercatat
perlambatan meskipun masih tumbuh positif antara lain memberikan sumbangan negatif selama empat triwulan
ekspor, konsumsi pemerintah, dan investasi. Adapun berturut-turut. Hal ini menunjukkan bahwa sejak awal tahun
impor yang melambat pada triwulan I 2022 justru menjadi 2022, kinerja penjualan bisnis membaik yang tercermin pada
penahan perlambatan ekonomi lebih dalam. Apabila dilihat tingginya turnover persediaan (inventory), baik persediaan
dari andilnya terhadap perumbuhan ekonomi Jawa Barat, bahan baku maupun persediaan barang jadi (finished goods).
komponen konsumsi dan ekspor memegang peranan penting
sehubungan dengan andilnya yang tumbuh cukup tinggi 1.1.1 Konsumsi
masing-masing sebesar 1,87% dan 7,45% (Tabel 1.2). Andil Konsumsi Rumah Tangga
konsumsi rumah tangga terhadap perekonomian Jawa Barat Secara struktural, konsumsi rumah tangga memiliki
bahkan lebih tinggi di triwulan I 2022 dibandingkan triwulan kontribusi yang sangat besar terhadap perekonomian Jawa
IV 2021 yang memiliki andil sebesar 1,51% (Tabel 1.2). Barat pada sisi pengeluaran. Adapun pangsanya mencapai
64,25% di tahun 2022, meningkat dibandingkan tahun
2021 sebesar 63,63%. Peningkatan tersebut merupakan

Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Permintaan (%, yoy)

Komponen 2020r) 2021 2022


2019 2020r) 2021
Permintaan I II III IV I II III IV I
Konsumsi Rumah Tangga 4,75 3,04 -6,79 -4,29 -3,38 -2,89 -2,57 5,63 0,04 2,52 1,33 3,05

Konsumsi LNPRT 3,56 -2,20 -5,23 -5,72 -3,19 -4,08 -1,18 3,86 3,60 1,51 1,92 0,95

Konsumsi Pemerintah 3,25 5,99 -1,90 -6,16 2,14 -0,48 -10,70 3,00 3,72 5,32 1,95 4,07

PMTB 4,11 0,66 -11,07 -9,38 -12,80 -8,34 1,72 11,19 8,25 7,20 6,99 1,17

Perubahan Inventori 0,14 -1,61 -0,97 -123,06 -123,41 -62,89 -92,70 -112,22 5,92 104,89 -152,21 3,77

Net Ekspor 19,86 6,74 14,18 79,43 482,55 59,92 45,05 43,06 12,72 42,16 33,41 30,29

a. Ekspor 7,42 -2,28 -12,63 -8,57 -2,52 -6,55 14,14 28,70 23,14 26,03 22,93 17,35

b. Impor 5,74 -4,32 -18,11 -23,81 -19,14 -16,76 6,34 24,61 27,39 22,05 19,84 12,90

PDRB 5,07 2,64 -6,01 -4,10 -2,56 -2,56 -0,80 6,20 3,51 6,21 3,74 5,61
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat
Ket: r) Angka Revisi

5 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Ekonomi Makro Regional | Bab 1

Tabel 1.2 Sumber Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Berdasarkan Komponen Pengeluaran (%)

Komponen 2020r) 2021 2022


2019 2020r) 2021
Permintaan I II III IV I II III IV I
Konsumsi Rumah Tangga 2,94 1,89 -4,16 -2,63 -2,10 -1,79 -1,61 3,42 0,02 1,55 0,82 1,87

Konsumsi LNPRT 0,02 -0,01 -0,03 -0,03 -0,02 -0,03 -0,01 0,02 0,02 0,01 0,01 0,01

Konsumsi Pemerintah 0,16 0,17 -0,09 -0,31 0,14 -0,02 -0,31 0,15 0,18 0,38 0,10 0,11

PMTB 1,02 0,16 -2,64 -2,28 -3,36 -2,05 0,40 2,53 1,89 1,69 1,62 0,28

Perubahan Inventori 0,00 -0,05 -0,03 -3,63 -3,56 -1,84 -2,67 -3,39 -0,04 -0,73 -1,70 0,01

Net Ekspor 0,92 0,49 0,94 4,78 6,34 3,16 3,39 3,47 1,43 3,31 2,90 3,33

a. Ekspor 2,88 -0,89 -4,93 -3,49 -1,00 -2,60 5,28 10,42 8,99 10,33 8,72 7,45

b. Impor 1,96 -1,38 -5,87 -8,27 -7,34 -5,76 1,89 6,95 7,56 7,02 5,83 4,12

PDRB 5,07 2,64 -6,01 -4,10 -2,56 -2,56 -0,80 6,20 3,51 6,21 3,74 5,61
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat
Ket: r) Angka Revisi

indikasi positif dimana konsumsi rumah tangga mendekati Meningkatnya konsumsi rumah tangga di Jawa Barat
kondisi normal pra-pandemi. Pada triwulan I 2022, laju pada triwulan I 2022 terutama didorong oleh konsumsi
pertumbuhan konsumsi rumah tangga tercatat sebesar masyarakat kelas menengah yang porsinya lebih besar
3,05% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya dibandingkan konsumsi oleh masyarakat kelas bawah. Hal
yang tumbuh sebesar 2,52% (yoy). Sehubungan dengan ini ditunjukkan oleh kebutuhan likuiditas perorangan yang
kinerjanya yang cukup baik, tidak mengherankan apabila meningkat sebagaimana tercermin pada penurunan deposito
pertumbuhan ekonomi Jawa Barat dapat tumbuh 5,61% (yoy) perbankan dengan nilai < Rp 500 juta menjadi sebesar 2,97%
meskipun terdapat normalisasi permintaan domestik pasca (yoy), dari sebelumnya sebesar 4,55% (yoy) pada triwulan
HBKN Natal dan Tahun Baru. Meskipun terdapat lonjakan IV 2022. Selain itu, fenomena shifting dari deposito menjadi
kasus terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron pada tabungan juga meningkat sehubungan dengan sifat tabungan
Februari 2022, namun gejala yang ditimbulkan relatif tidak yang lebih likuid dibandingkan deposito sehingga dapat
separah varian Delta sehingga restriksi yang diputuskan oleh menunjang pengeluaran masyarakat di tahun 2022 ini.
Pemerintah tidak seketat PPKM di tahun 2021. Hal inilah yang
mendasari masih tumbuhnya kinerja konsumsi rumah tangga Keyakinan akan meningkatnya konsumsi masyarakat kelas
walaupun terbatas. menengah juga didukung oleh peningkatan permintaan
pada barang tahan lama (durable goods) seperti kendaraan

300 RIBU 30

20
250
10

200 0

�10
150
�20

100 �30

�40
50
�50

0 �60
I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
MAKANAN, MINUMAN, TEMBAKAU SUKU CADANG & AKSESORI
PENJUALAN MOBIL DOMESTIK PAKAIAN & PERLENGKAPANNYA PERLENGKAPAN RUMAH TANGGA LAINNYA

Sumber: GAIKINDO, diolah Sumber : Bank Indonesia

Grafik 1.5 Penjualan Mobil Domestik Grafik 1.6 Survei Penjualan Eceran: Indeks Penjualan Riil

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 6


Bab 1 | Ekonomi Makro Regional

40 % �YOY� % �YOY� 30
500 RIBU PENUMPANG 1200
30
25 1000
20 400

395,79
20 800
10
300
600
0 15

�10 400
200
10

190,80
99,86

174,31
22,41
�20 200

147,21
51,15

123,45
5 100
�30 0

10,42
�40 0
I II III IV I II III IV I II III IV I 0 �200
I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2020 2021 2022
KPR KKB MULTIGUNA KREDIT RT�RHS JUMLAH PENUMPANG g. JUMLAH PENUMPANG

Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Angkasa Pura II, diolah

Grafik 1.7 Perkembangan Kredit Rumah Tangga Grafik 1.8 Perkembangan Jumlah Penumpang Angkutan Udara

bermotor, properti dan pakaian. Berdasarkan data yang Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor
dipublikasikan oleh GAIKINDO, terdapat peningkatan (KKB). Secara tahunan, pertumbuhan KPR meningkat sebesar
penjualan mobil domestik pada triwulan I 2022 menjadi 12,86% (yoy), sementara KKB khususnya kredit mobil tumbuh
sebanyak 263 ribu unit kendaraan (Grafik 1.5). Hal ini juga positif sebesar 0,46% (yoy) (Grafik 1.7). Perkembangan KKB
selaras dengan masih berlakunya insentif Pemerintah terkait di Jawa Barat yang tumbuh positif tersebut selaras dengan
pengurangan PPnBM untuk beberapa jenis kendaraan. perkembangan penjualan mobil domestik yang mengalami
Adapun konsumsi masyarakat untuk kebutuhan sekunder kenaikan di triwulan I 2022.
lainnya seperti suku cadang & aksesori, peralatan rumah
tangga, dan pakaian juga terpantau mengalami peningkatan Di sisi lain, kebutuhan tersier untuk bepergian atau leisure
sebagaimana tercermin pada hasil Survei Penjualan Eceran juga terindikasi masih baik di triwulan I 2022, meskipun tidak
dimana pertumbuhan penjualan riil pada ketiga komponen setinggi di triwulan IV 2021. Besarnya antusiasme masyarakat
tersebut mengalami peningkatan pada periode laporan untuk bepergian bagi masyarakat kelas menengah atas juga
(Grafik 1.6). tercatat pada peningkatan jumlah penumpang pesawat
dari Bandara Husein Sastranegara dan Bandara Kertajati
Sejalan dengan daya beli masyarakat yang membaik, sebagaimana ditunjukkan pada Grafik 1.8. Sehubungan
kemampuan bayar masyarakat Jawa Barat juga meningkat. dengan rata-rata harga tiket pesawat yang cukup tinggi
Hal ini tercermin dari sikap masyarakat yang semakin banyak sejak awal tahun 2022, maka tidak mengherankan apabila
mengambil kredit baru khususnya untuk durable goods yaitu konsumsi masyarakat di Jawa Barat ikut terkerek menjadi
lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2021. Meskipun
aktivitas leisure tidak setinggi di triwulan IV 2022 akibat
50%
45% adanya libur HBKN Natal dan Tahun Baru, minat masyarakat
40%
untuk bepergian atau berwisata intra Jawa Barat terindikasi
41,85%
41,20%

35%
cukup tinggi terutama yang tercermin pada kebutuhan
33,82%

30%
25%
penyediaan akomodasi seperti hotel. Berdasarkan data BPS,
20%
15% rata-rata tingkat penghunian kamar (TPK) atau occupancy
10%
rate perhotelan di Jawa Barat pada triwulan I 2022 sebesar
5%
0%
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES JAN FEB MAR
38,96% dengan puncak tertingginya ada di Maret 2022 (Grafik
2021 2022
1.9). Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa pada
Sumber: BPS Jawa Barat, diolah Februari 2022 terdapat PPKM sehingga mengurungkan minat
Grafik 1.9 Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Jawa Barat masyarakat untuk berlibur pada bulan tersebut. Meskipun

7 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Ekonomi Makro Regional | Bab 1

Tabel 1.3 Perbandingan Realisasi Belanja Pemerintah di Jawa Barat RP TRILIUN 150

Tw I-2021 Tw I-2022 Perbandingan 120

Belanja APBN 16,35% 21,90%


90
Belanja APBD-Prov 4,14% 11,37%

Belanja APBD-Kab/kota 8,33% 24,90%


49,33 60

30
rata-rata TPK di triwulan I 2022 tidak setinggi triwulan IV 2021 37,43 10,24
akibat normalisasi, namun dapat dilihat bahwa rata-rata TPK 7,86 0
I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022
triwulan I 2022 masih jauh lebih tinggi dibandingkan rata-
g. TOTAL SIMPANAN PEMDA g. DEPOSITO � KANAN
rata TPK pada triwulan I 2021. Hal ini menunjukkan bahwa Sumber: Bank Indonesia
masyarakat memiliki kemampuan finansial dan daya beli Grafik 1.10 Perkembangan Simpanan Pemerintah Daerah
yang relatif lebih baik sehingga dapat melakukan pengeluaran
untuk kebutuhan tersier.
penerimaan pajak daerah. Berdasarkan sektornya, sektor
yang berkontribusi terhadap penyetoran pajak terbesar
Pada kelompok masyarakat lapis bawah, daya beli masih
adalah sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan
terjaga oleh adanya penyaluran bantuan sosial, terutama yang
besar & eceran. Hal ini selaras dengan pertumbuhan kinerja
bersumber dari APBN antara lain Program BPNT/Program
kedua sektor tersebut yang tercatat positif di triwulan I 2022
Sembako dan Program Keluarga Harapan). Di triwulan I 2022,
meskipun tidak setinggi triwulan IV 2021.
Pada akhir periode triwulan I 2021, Program BPNT/Program
Sembako di Jawa Barat telah diserap oleh 100% KPM atau
Dari sisi pengeluaran pemerintah, realisasi belanja APBN di
setara dengan 3,95 juta KPM dengan nominal penyerapan
Jawa Barat mencapai 21,90% pada triwulan I 2022, lebih
di angka Rp2,34 triliun. Angka penyerapan tersebut lebih
tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar
tinggi dibandingkan dengan periode yang sama di tahun
16,35%. APBN memiliki porsi yang paling besar terhadap
sebelumnya yang mencapai 95,59%. Sementara itu untuk
anggaran fiskal Jawa Barat, bahkan melebihi total anggaran
Program Keluarga Harapan (PKH), penyerapan program
gabungan 27 kabupaten/kota. Adapun dari sisi APBD tingkat
tersebut di Jawa Barat pada akhir triwulan I 2022 tercatat
provinsi dan kabupaten/kota, realisasi belanja di Jawa Barat
sebesar 97,85% atau setara dengan 1,7 juta KPM.
pada triwulan I 2022 masing-masing tercatat sebesar 11,37%
dan 24,90%, lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2021 (Tabel
Konsumsi Pemerintah
1.3). Tingginya pengeluaran pemerintah di awal tahun
Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat yang masih tinggi di
2022 seiring dengan cukup masifnya realisasi belanja untuk
triwulan I 2022 juga ditopang oleh kinerja fiskal yang
bidang pendidikan, kesehatan, dan juga perlindungan sosial
cukup baik terutama realisasi anggaran yang bersumber
berupa bantuan sosial PKH dan BPNT. Selain itu, sejalan
dari Pemerintah Pusat. Pada triwulan I 2022, pertumbuhan
dengan kondisi pandemi Covid-19 yang mulai mereda
konsumsi pemerintah tumbuh positif sebesar 4,07%
sehingga Pemerintah memiliki ruang fiskal yang cukup luas,
(yoy). Apabila melihat data historis, realisasi konsumsi
anggaran yang semula diperuntukkan untuk penanganan
pemerintah di awal tahun selalu rendah, bahkan di tahun
Covid-19 perlahan dapat dialokasikan pada pos lain yang
2021 pertumbuhannya mengalami kontraksi. Kondisi yang
lebih produktif. Pengalihan alokasi anggaran Covid-19 di
cukup baik ini ternyata didukung oleh kapasitas fiskal yang
Jawa Barat baik yang bersumber dari APBN maupun APBD
meningkat sejalan dengan perbaikan aktivitas ekonomi yang
ditujukan untuk mendorong digitalisasi, pengembangan
tercermin pada kinerja lapangan usaha utama di Jawa Barat.
sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur desa,
Sampai dengan triwulan I 2022, penerimaan daerah Jawa
serta pengembangan UMKM.
Barat tercatat cukup tinggi yang bersumber dari kenaikan

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 8


Bab 1 | Ekonomi Makro Regional

RP TRILIUN 60 40

30

52,70
50

46,25
20
40

40,76
10
30
0
20
� 10

10
� 20

0 � 30
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
NET EKSPOR �ADHK� g. EKSPOR g. IMPOR

Sumber: BPS, diolah Sumber: BPS, diolah

Grafik 1.11 Perkembangan Net Ekspor (ADHK) Jawa Barat Grafik 1.12 Perkembangan Ekspor dan Impor Jawa Barat

Tingginya realisasi belanja Pemerintah di triwulan I 2022 juga Berdasarkan data BPS, pada triwulan I 2022 neraca
terkonfirmasi dari posisi portofolio simpanan Pemerintah perdagangan Jawa Barat mencatat surplus ADHK sebesar
Daerah pada perbankan dimana pertumbuhan total simpanan Rp52,70 triliun, atau tumbuh 30,29% (yoy) (Grafik 1.11).
Pemerintah Daerah mengalami penurunan menjadi 7,86% Perbaikan kindikator net ekspor ini disokong oleh kinerja
(yoy) yang disebabkan oleh penurunan deposito menjadi ekspor yang tumbuh positif sebesar 17,35% (yoy), walaupun
10,24% (yoy) (Grafik 1.10). tidak setinggi triwulan IV 2021 yang tumbuh sebesar 26,03%
(yoy) sehubungan dengan normalisasi pasca momen HBKN
1.1.2 Ekspor Impor Natal dan Tahun Baru. Di sisi lain, nilai impor Jawa Barat
Kinerja ekspor-impor adalah salah satu penopang utama tercatat menurun dari triwulan IV 2021 sebesar 22,05% (yoy)
dari pertumbuhan positif perekonomian Jawa Barat yang menjadi sebesar 12,9% (yoy) pada triwulan I 2022 (Grafik
menggembirakan pada triwulan I 2022. Pertumbuhan 1.12). Adapun nilai impor yang menurun tersebut merupakan
positif ekspor Jawa Barat didorong oleh masih stabilnya hal positif karena berperan dalam menjadi nilai tambah pada
permintaan negara mitra dagang, serta peningkatan harga nominal perekonomian Jawa Barat pada periode laporan.
komoditas yang secara nominal berkontribusi terhadap nilai
ekspor Jawa Barat. Adapun relaksasi mobilitas seiring dengan Ekspor Luar Negeri
melandainya kasus Covid-19 juga diyakini turut berdampak Kinerja ekspor Jawa Barat masih mencatatkan pertumbuhan
pada berangsur normalnya aktivitas industri Jawa Barat. positif seiring dengan pemulihan ekonomi yang terus
berjalan, walaupun perlu diwaspadai dampak dari eskalasi

300 % �YOY�
60 % �YOY�

50 250

40 200

30 22,43 150
20
100
10
17,48 50
0
0
�10
�50
�20

�30 �100
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2018 2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
TIMAH TEMBAGA MINYAK MENTAH
GROWTH EKSPOR BAJA EMAS FIBER TEXTILE PRICE

Sumber: Bea Cukai, diolah Sumber: Bloomberg, diolah

Grafik 1.13 Perkembangan Ekspor Jawa Barat Grafik 1.14 Perkembangan Harga Komoditas Global

9 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Ekonomi Makro Regional | Bab 1

700 MILIAR USD % �YOY� 80 70

65
600 60

500 40
60
58,33
55 58,37
400 20 54,33
50
49,87
300 0
45
200 �20 40

100 �40 35

0 �60 30
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
USA EROPA ASEAN TIONGKOK
EROPA AMERIKA SERIKAT TIONGKOK JEPANG
g. USA g. EROPA g. ASEAN g. TIONGKOK

Sumber: Bea Cukai, diolah Sumber: Bea Cukai, diolah

Grafik 1.15 Perkembangan Nilai dan Volume Ekspor Jawa Barat Grafik 1.16 Perkembangan PMI Negara mitra dagang

tensi geopolitik yang tengah berlangsung. Berdasarkan angka yang hampir sama yakni masing-masing sebesar 21,74%
data dari Bea Cukai, pada triwulan I 2022, nilai ekspor free dan 21,73%. Berikutnya disusul oleh Eropa dengan pangsa
on board (FOB) Jawa Barat mencapai USD9,50 miliar atau sebesar 11,43% (yoy), dan Jepang dengan pangsa sebesar
tumbuh sebesar 17,48% (yoy), walaupun tidak setinggi 9,25% (yoy). Apabila dilihat kinerjanya, ekspor menuju ASEAN
sebelumnya yang tumbuh sebesar 22,43% (yoy) (Grafik 1.13). dan Eropa menunjukan peningkatan positif dimana ekspor
Apabila dilihat dari volumenya, ekspor terkontraksi sebesar ke ASEAN meningkat dari 1,92% (yoy) menjadi 7,30% (yoy),
7,20% (yoy) yang menunjukkan bahwa peningkatan ekspor sedangkan ekspor menuju Eropa meningkat dari 19,30%
Jawa Barat sebenarnya ditopang oleh nominal transaksi, (yoy) menjadi 21,77% (yoy) (Grafik 1.15). Peningkatan nilai
bukan dari kuantitas ekspornya. Peningkatan nominal ekspor ekspor pada negara mitra ini sejalan dengan nilai Purchasing
ini sehubungan dengan perkembangan harga komoditas Managers’ Index (PMI) negara tersebut yang secara umum
global yang bergerak dalam tren meningkat pada triwulan I masih mencatatkan angka di atas 50 yang berarti berada
2022 (Grafik 1.14). pada level ekspansif. Pada triwulan I 2022, PMI Amerika
Serikat tercatat sebesar 58,37, PMI Eropa tercatat sebesar
Berdasarkan negara tujuannya, ekspor Jawa Barat paling 58,33, dan PMI Jepang mencapai 54,33. Adapun untuk PMI
besar menuju ke ASEAN, kemudian bertujuan ke Amerika Tiongkok yang berada di bawah angka 50 ini diindikasi terjadi
Serikat, Eropa, dan Jepang. Pada triwulan I 2022, pangsa akibat penerapan metode zero covid atau lockdown dalam
ekspor menuju ASEAN dan Amerika Serikat menunjukan rangka penanganan pandemi Covid-19. (Grafik 1.16).

60% % �YOY� 140% 200 % �YOY� 200


50% 120%

40% 100% 150 150


17,20%

80%
16,41%

30%
60% 100 100
20%
40%
10%
0%
20% 50
13,39 19,342 50

0%
�10% 0 0
�20%
�20% �40% -0,69 0,74
�50 �50
�30% �60%
�40% �80% �100 �100
I II III IV I II III IV I II III IV I
I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
MANUFAKTUR TPT ELEKTRONIK
KIMIA KENDARAAN ALAS KAKI g. EKSPOR CBU g. EKSPOR KOMPONEN MOBIL

Sumber: Bea Cukai, diolah Sumber: GAIKINDO, diolah

Grafik 1.17 Perkembangan Ekspor Berdasarkan Komponen Grafik 1.18 Perkembangan Ekspor Mobil

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 10


Bab 1 | Ekonomi Makro Regional

60 % �YOY�
120 % �YOY�
41,94
40 80

20
33,55
27,76 40
16,54
16,54
0 0
8,48 5,07
�20 �40 7,94 -29,04

�40 �80
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022
2019 2020 2021 2022
IMPOR JAWA BARAT BAHAN BAKU BARANG KONSUMSI BARANG MODAL

Sumber: Bea Cukai, diolah Sumber: Bea Cukai, diolah

Grafik 1.19 Perkembangan Nilai Impor Jawa Barat Grafik 1.20 Perkembangan Impor Berdasarkan Jenis Penggunaan di
Jawa Barat

Apabila dilihat berdasarkan komoditasnya, produk industri bermotor. Sedangkan untuk Asia Tenggara diperkirakan
pengolahan mendominasi ekspor dengan pangsa mencapai terjadi akibat meningkatnya pemulihan ekonomi yang cukup
94,9%, dengan salah satu subsektor utamanya adalah pesat di negara-negara tetangga.
kendaraan. Berdasarkan data GAIKINDO, kinerja perbaikan
ekspor Jawa Barat juga dicerminkan oleh data ekspor Impor Luar Negeri
kendaraan yang mencatatkan pertumbuhan positif baik Pertumbuhan impor Jawa Barat di triwulan I 2022 secara
ekspor Completely-Built-Up (CBU) maupun komponen. Ekspor keseluruhan menunjukkan penurunan dibandingkan
CBU tumbuh positif sebesar 20,33% (yoy) pada triwulan I triwulan IV 2021 sehingga turut menjadi faktor pendorong
2022, dari sebelumnya sebesar 13,39% (yoy). Sedangkan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat. Berdasarkan data yang
untuk komponen terakselerasi menjadi 0,74% (yoy), dari diperoleh dari Bea Cukai, pertumbuhan impor luar negeri Jawa
sebelumnya terkontraksi sebesar -0,69% (yoy) (Grafik 1.18). Barat tercatat sebesar 8,48% (yoy), dari sebelumnya sebesar
Meningkatnya ekspor mobil ini terutama didorong oleh 27,76% (yoy) di triwulan IV 2021 (Grafik 1.19). Berdasarkan
tingginya permintaan dari pasar Timur Tengah dan Asia negara asalnya, impor Jawa Barat masih didominasi oleh
Tenggara. Kondisi perekonomian yang membaik di wilayah impor asal Tiongkok (24,58%), Korea Selatan (18,16%), ASEAN
Timur Tengah juga merupakan dampak positif dari adanya (17,58%), serta Korea Selatan (14,29%). Apabila dilihat dari
kenaikan harga minyak global yang kemudian mendorong jenis penggunaannya, di awal tahun 2022 komposisi impor
daya beli masyarakat khususnya terhadap kendaraan terdiri dari bahan baku, barang modal dan barang konsumsi

1,86% TPT 80 % �YOY� % �YOY� 250

2,92% 9,30% ELEKTRONIK 60 200


1,02%
18,06% KIMIA
40 150
MESIN
8,53% KARET & PLASTIK 20 100

KULIT & ALAS KAKI


0 50
18,56% LOGAM
�20 0
MAKANAN DAN MINUMAN
13,04%
FURNITURE �40 �50
KENDARAAN
�60 �100
1,96% 14,54% LAINNYA I II
2020
III IV I II
2021
III IV I
2022
7,91% LAINNYA
2,93% MANUFAKTUR
KENDARAAN
ELEKTRONIK
MESIN
MAMIN

Sumber: Bea Cukai, diolah Sumber: Bea Cukai, diolah

Grafik 1.21 Impor Jawa Barat Berdasarkan Komoditas Grafik 1.22 Perkembangan Impor Jawa Barat Berdasarkan
Komponen

11 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Ekonomi Makro Regional | Bab 1

RP TRILIUN
37,14
35,32 34,77
39,49 49,32% 46,25%
28,90 50,68% 53,75%

Q4 Q1
2021 2022

Q1'2021 Q2'2021 Q3'2021 Q4'2021 Q1'2022

PMA PMDN TOTAL

Sumber: DPMPTSP Jawa Barat, diolah Sumber: DPMPTSP Jawa Barat, diolah

Grafik 1.23 Perkembangan Investasi Triwulanan di Jawa Barat Grafik 1.24 Proporsi Realisasi PMA dan PMDN di Jawa Barat

dengan pangsa masing-masing sebesar 81,0%, 11,6% dan investasi yang dilakukan oleh korporasi. Namun demikian,
7,4% terhadap total impor. Di tengah aktivitas ekonomi yang investasi yang dilakukan oleh korporasi di awal tahun 2022
melesat, impor luar negeri justru tercatat melambat, baik masih menunjukkan angka yang menggembirakan.
pada impor bahan baku maupun barang modal. Sementara
impor barang konsumsi terpantau meningkat sejalan Berdasarkan data yang dirilis oleh BKPM, pada triwulan I 2022
dengan kondisi konsumsi masyarakat yang lebih baik di realisasi investasi di Jawa Barat tercatat sebesar Rp39,49
triwulan I 2022 (Grafik 1.20). Berdasarkan komoditasnya, triliun, lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2021 yang senilai
impor terbesar Jawa Barat masih berupa produk elektronik Rp28,90 triliun (Grafik 1.23). Realisasi investasi tersebut
(18,56%), TPT (18,06%), dan Kimia (14,54%) (Grafik 1.21). terdiri atas Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp18,27
Pada triwulan I 2022, ketiga komoditas dengan pangsa triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar
impor tersebut mengalami perlambatan dimana komoditas Rp21,23 triliun. Secara proporsional, pangsa PMA terhadap
elektronik melambat sebesar 8,70 persen poin, komoditas total investasi di Jawa Barat pada triwulan I 2022 sebesar
TPT melambat sebesar 60,11 persen poin, dan komoditas 53,75%, sedangkan pangsa PMDN sebesar 46,25% (Grafik
kimia melambat sebesar 21,3 persen poin. 1.24). Adapun proporsi PMA menurun dibandingkan triwulan
sebelumnya sehubungan dengan menurunnya optimisme
1.1.3 Investasi investor karena sentimen negatif yang ditimbulkan oleh
Kinerja investasi Jawa Barat yang tercermin pada eskalasi tensi geopolitik akibat invasi Rusia ke Ukraina. Hal
komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) ini menyebabkan investor akan shifting pada kelompok aset
pada triwulan I 2022 tumbuh positif namun tidak setinggi yang dianggap lebih aman (safe haven).
pertumbuhan pada triwulan IV 2021 yakni sebesar 1,17%
(yoy). Sebagaimana pola tahunan dimana realisasi investasi Berdasarkan sektornya, realisasi investasi asing masih
pada triwulan I relatif rendah karena realisasi investasi fisik mendominasi sektor industri kendaraan bermotor dan
yang bersumber dari proyek bangunan belum banyak ber- sektor transportasi, gudang & telekomunikasi, kemudian
progress. Terlebih lagi, di tahun 2022 ini mayoritas proyek diikuti oleh sektor jasa, sektor perumahan, kawasan industri
strategis nasional (PSN) jalan tol telah memasuki tahap & perkantoran, serta sektor industri makanan (Grafik 1.25).
penyelesaian, sementara proyek jalan tol baru seperti Jalan Tol Tingginya realisasi PMA pada industri kendaraan bemotor
Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) baru memasuki tahap juga terlihat pada list nama perusahaan yang melakukan
groundbreaking. Kondisi ini sedikit banyak mempengaruhi realisasi investasi di triwulan I 2022 dimana mayoritas adalah
pencapaian investasi Jawa Barat di triwulan I 2022 karena produsen kendaraan roda 4. Saat ini, industri kendaraan
porsi investasi bangunan PSN cukup besar dibandingkan bermotor tengah berlomba-lomba melakukan research &

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 12


Bab 1 | Ekonomi Makro Regional

11,95%
INDUSTRI KENDARAAN BERMOTOR 20,31%
4,35% & ALAT TRANSPORTASI LAIN
TRANSPORTASI, GUDANG & TELEKOMUNIKASI
TRANSPORTASI, GUDANG &
4,68% TELEKOMUNIKASI PERUMAHAN, KAWASAN INDUSTRI
& PERKANTORAN
JASA LAINNYA
6,00% PERUMAHAN, KAWASAN INDUSTRI 6,41% 38,27% JASA LAINNYA
DAN PERKANTORAN INDUSTRI MAKANAN
40,11% INDUSTRI MAKANAN 6,57% KONSTRUKSI
8,31% LAINNYA
INDUSTRI LOGAM, MESIN & ELEKTRONIKA
LAINNYA 9,35%
24,60% 19,09%

Sumber: DPMPTSP Jawa Barat, diolah Sumber: DPMPTSP Jawa Barat, diolah

Grafik 1.25 Proporsi Sektoral Realisasi PMA di Jawa Barat Grafik 1.26 Proporsi Sektoral Realisasi PMDN di Jawa Barat

development (R&D) terutama untuk memenuhi permintaan 2022 nampaknya menjadi tahun yang menarik bagi investor
global akan kendaraan listrik yang diprakirakan semakin baik asing maupun dalam negeri untuk merealisasikan
banyak peminatnya di beberapa tahun mendatang. Selain investasi di sektor telekomunikasi sehubungan dengan tren
terkait kendaraan listrik, investasi yang dilakukan industri digitalisasi yang terus meningkat khususnya di Jawa Barat.
kendaraan bermotor juga terkait dengan fasilitas produksi Terkait dengan penanaman modal oleh perusahaan dalam
untuk memproduksi kendaraan dengan standar Euro 4 negeri, realisasi investasi berupa penguatan business data
dan 5. Di sisi lain, tingginya realisasi PMA pada sektor center dilakukan oleh salah satu perusahaan BUMN melalui
transportasi, gudang & telekomunikasi secara spesifik penyertaan modal dimana data center tersebut akan mulai
tercatat pada subsektor telekomunikasi. Di triwulan I 2022, beroperasi pada semester II 2022. Di posisi kedua, realisasi
salah satu perusahaan teknologi asal Amerika Serikat kembali investasi juga tercatat pada sektor perumahan, kawasan
merealisasikan investasi dengan membentuk start-up yang industri & perkantoran khususnya pada proyek kota mandiri di
akan berbasis di Jawa Barat. Cikarang, Kab. Bekasi yang saat ini tengah dibangun oleh
salah satu pengembang properti dalam negeri.
Sementara untuk PMDN, realisasi investasi terbesar
terdapat pada sektor transportasi, gudang & telekomunikasi, Apabila dilihat lebih detil pada PMA, penanaman modal
kemudian disusul oleh sektor perumahan, kawasan industri asing di Jawa Barat pada triwulan I 2022 didominasi oleh
& perkantoran dan sektor jasa lainnya (Grafik 1.26). Tahun investor asal Tiongkok dengan nilai investasi sebesar
Rp4,65 triliun untuk 103 proyek. Kemudian negara dengan
realisasi investasi terbesar kedua adalah Jepang dengan nilai
R.R. TIONGKOK 25,46%
investasi sebesar Rp4,58 triliun untuk 1.083 proyek. Investor
JEPANG 25,09% asal Tiongkok mayoritas menanamkan modal pada sektor
KOREA SELATAN 17,38% transportasi, gudang & telekomunikasi dan sektor industri
logam, mesin & elektronika. Sementara investor asal Jepang
AMERIKA SERIKAT 6,08%
banyak menanamkan modal pada sektor industri kendaraan
BELANDA 4,34%
bermotor & alat transportasi lain dan sektor industri kimia &
HONGKONG, RRT 2,54% farmasi (Grafik 1.27).
THAILAND 1,20%

Sumber: DPMPTSP Jawa Barat, diolah

Grafik 1.27 Negara Asal PMA di Jawa Barat

13 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Ekonomi Makro Regional | Bab 1

Tabel 1.4 Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Lapangan Usaha (% yoy)

2020R) 2021 2022


LAPANGAN USAHA 2019 2020 2021
I II III IV I II III IV I
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2,80 -10,87 7,76 4,95 6,66 2,30 15,75 -9,54 2,49 1,24 1,31 0,24

Pertambangan dan Penggalian -2,75 0,00 -6,71 -7,01 -2,77 -4,11 -3,21 2,81 4,02 0,03 0,82 0,19

Industri Pengolahan 4,04 1,40 -8,15 -6,99 -3,67 -4,36 -4,58 7,20 5,74 9,15 4,22 8,65

Pengadaan Listrik, Gas -1,20 1,23 -7,90 -13,58 -9,49 -7,62 5,42 15,39 13,84 12,64 11,66 5,06

Pengadaan Air 3,03 3,90 9,21 15,22 14,61 10,80 17,62 9,92 6,82 5,26 9,63 2,03

Konstruksi 6,14 5,25 -6,71 -7,94 -13,09 -5,96 0,09 9,74 8,78 7,72 6,47 2,11
Perdagangan Besar dan Eceran, dan
7,51 0,15 -11,15 -9,77 -10,33 -7,95 -0,94 5,45 3,17 5,18 3,19 4,51
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Transportasi dan Pergudangan 4,97 5,71 -12,64 -5,37 -4,17 -4,18 -2,59 5,13 -6,16 3,33 -0,17 4,21
Penyediaan Akomodasi dan Makan
7,25 5,26 -22,63 -8,24 3,98 -5,60 -5,29 23,13 -13,53 0,08 -0,04 4,67
Minum
Informasi dan Komunikasi 9,31 22,46 34,33 34,21 45,44 34,09 17,87 2,30 5,07 5,48 7,30 6,15

Jasa Keuangan 2,20 6,01 -2,99 1,79 -0,13 1,14 2,95 12,60 5,85 2,00 5,69 1,74

Real Estate 9,55 12,16 -0,83 -2,46 -0,52 1,92 4,89 16,36 16,18 10,28 11,75 4,69

Jasa Perusahaan 9,16 9,87 -45,42 -18,93 -17,78 -18,38 -10,64 70,80 -3,48 3,59 8,54 3,01
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
4,91 0,34 -8,70 -6,13 -11,97 -6,92 -2,86 2,34 -9,07 1,54 -2,02 -2,17
dan Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan 5,22 9,83 6,86 7,79 2,53 6,69 -2,08 -0,02 0,86 1,24 0,02 2,82

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 9,48 8,83 -22,50 -13,68 7,45 -5,39 -5,96 27,78 8,30 5,07 7,55 8,92

Jasa lainnya 7,15 12,32 -25,94 -0,32 3,49 -2,63 -7,40 32,89 -13,11 0,36 0,81 6,78

PDRB 5,07 2,66 -5,99 -4,07 -2,47 -2,52 -0,80 6,20 3,51 6,21 3,74 5,61
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat
Ket: r) Angka Revisi

1.2 SISI LAPANGAN USAHA pengolahan tersebut sedikit menurun dibandingkan triwulan
Selaras dengan pertumbuhan ekonomi yang tumbuh IV 2021 (Tabel 1.5). Adapun sektor perdagangan besar &
positif namun tidak setinggi triwulan IV 2021, kinerja eceran memberikan sumbangan sebesar 0,66% pada periode
lapangan usaha utama di Jawa Barat juga terpantau sedikit ini dan tercatat sedikit menurun dibandingkan periode
melandai, antara lain sektor industri pengolahan, sektor sebelumnya.
perdagangan besar & eceran, sektor konstruksi, serta
sektor pertanian (Tabel 1.4). Kondisi ini dipengaruhi oleh Di sisi lain, beberapa sektor justru memberikan sumbangan
normalisasi permintaan global dan domestik pasca HBKN lebih tinggi seperti sektor transportasi dan pergudangan
Natal dan Tahun Baru dimana aktivitas masyarakat cenderung (0,20%), sektor penyediaan akomodasi & mamin (0,12%),
akan kembali normal pada triwulan I. serta sektor informasi & komunikasi (0,37%) (Tabel 1.5).
Apabila dilihat dengan seksama, sektor transportasi &
Secara struktural, sektor industri pengolahan masih menjadi pergudangan dan sektor penyediaan akomodasi & mamin
penopang utama perekonomian Jawa Barat dengan pangsa memiliki kesamaan yakni sangat dipengaruhi oleh kondisi
mencapai 42,70% pada awal tahun 2022, kemudian diikuti oleh mobilitas masyarakat di periode tersebut. Meskipun terdapat
sektor perdagangan besar & eceran dengan pangsa sebesar PPKM pada Februari 2022, seperti yang telah disebutkan
14,35%. Apabila dilihat sumber pertumbuhan ekonomi sebelumnya bahwa dampaknya tidak terlalu signifikan
triwulan I 2022, sektor industri pengolahan berkontribusi terhadap mobilitas masyarakat Jawa Barat secara keseluruhan
sebesar 3,62% sehingga dapat mendorong pertumbuhan sehingga kinerja kedua sektor tersebut masih cukup bagus.
ekonomi di angka 5% (yoy), meskipun kontribusi industri Selain itu, sektor informasi & komunikasi secara konsisten
masih memberikan sumbangan pada perekonomian Jawa

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 14


Bab 1 | Ekonomi Makro Regional

Tabel 1.5 Sumber Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Berdasarkan Lapangan Usaha (% yoy)

2020R) 2021 2022


LAPANGAN USAHA 2019 2020 2021
I II III IV I II III IV I
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 0,20 -0,76 0,63 0,35 0,39 0,16 0,96 -0,89 0,19 0,08 0,10 0,02

Pertambangan dan Penggalian -0,05 0,00 -0,11 -0,11 -0,05 -0,07 -0,05 0,05 0,06 0,00 0,01 0,00

Industri Pengolahan 1,71 0,62 -3,45 -3,00 -1,57 -1,88 -2,00 2,98 2,39 3,86 1,78 3,62

Pengadaan Listrik, Gas 0,00 0,00 -0,03 -0,05 -0,04 -0,03 0,02 0,05 0,05 0,04 0,04 0,02

Pengadaan Air 0,00 0,00 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,00

Konstruksi 0,51 0,43 -0,55 -0,67 -1,20 -0,51 0,01 0,79 0,71 0,63 0,53 0,18
Perdagangan Besar dan Eceran, dan
1,15 0,02 -1,75 -1,54 -1,64 -1,24 -0,14 0,81 0,47 0,76 0,47 0,66
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Transportasi dan Pergudangan 0,24 0,27 -0,59 -0,25 -0,21 -0,20 -0,13 0,22 -0,28 0,16 -0,01 0,20
Penyediaan Akomodasi dan Makan
0,19 0,14 -0,62 -0,23 0,11 -0,15 -0,15 0,52 -0,36 0,00 0,00 0,12
Minum
Informasi dan Komunikasi 0,38 0,96 1,50 1,49 1,86 1,46 0,91 0,14 0,31 0,34 0,43 0,37

Jasa Keuangan 0,05 0,15 -0,07 0,04 0,00 0,03 0,07 0,31 0,15 0,05 0,14 0,05

Real Estate 0,12 0,15 -0,01 -0,03 -0,01 0,02 0,07 0,22 0,21 0,14 0,16 0,07

Jasa Perusahaan 0,04 0,04 -0,21 -0,08 -0,08 -0,08 -0,05 0,19 -0,01 0,01 0,03 0,01
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
0,09 0,01 -0,17 -0,12 -0,25 -0,13 -0,05 0,04 -0,17 0,03 -0,04 -0,04
dan Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan 0,15 0,27 0,19 0,23 0,07 0,19 -0,06 0,00 0,03 0,04 0,00 0,08

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,08 0,07 -0,19 -0,12 0,06 -0,04 -0,05 0,19 0,06 0,05 0,06 0,07

Jasa lainnya 0,15 0,27 -0,56 -0,01 0,08 -0,06 -0,18 0,56 -0,30 0,01 0,02 0,15

PDRB 5,07 2,66 -5,99 -4,07 -2,47 -2,52 -0,80 6,20 3,51 6,21 3,74 5,61
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat
Ket: r) Angka Revisi

Barat seiring dengan telah berkembangnya digitalisasi inventori yang menurun dari 104,89% (yoy) menjadi 3,77%
secara signifikan. Pemerintah bersama pelaku usaha terus (yoy) pada triwulan I 2022 sehubungan dengan tingginya
melakukan investasi di sektor tersebut untuk memastikan inventory turnover untuk memenuhi permintaan.
kebutuhan telekomunikasi di Jawa Barat terpenuhi dengan
baik. Meskipun pandemi segera usai dan aktivitas tatap muka Terus membumbungnya asap industri juga terkonfirmasi dari
sudah banyak dilakukan, namun penggunaan internet kini hasil liaison yang dilakukan Bank Indonesia kepada pelaku
makin tidak bisa dilepaskan dari aktivitas sehari-hari. usaha di Jawa Barat pada triwulan I 2022 dimana kapasitas
terpasang industri tercatat meningkat. Kenaikan kapasitas
1.2.1 Industri Pengolahan terpasang berupa mesin atau lini produksi sejalan dengan
Sektor industri pengolahan sebagai penopang utama peningkatan permintaan pada periode laporan serta prospek
perekonomian Jawa Barat mampu tumbuh cukup tinggi ke depan khususnya menjelang periode Ramadhan dan
di triwulan I 2022 sebesar 8,65% (yoy), meskipun tidak HBKN Idulfitri. Selaras dengan kenaikan kapasitas terpasang,
setinggi pada triwulan IV 2021 yang mencapai 9,15% kapasitas utilisasi lini produksi juga meningkat yang
(yoy). Di tengah normalisasi permintaan pasca HBKN Natal menunjukkan optimalisasi dan konsistensi industri dalam
dan Tahun Baru, nampaknya sektor industri pengolahan upaya pemenuhan permintaan customer. Secara kuantitatif,
dalam negeri masih memperoleh orderan ekspor sehingga rata-rata kapasitas terpasang industri di Jawa Barat tercatat
kinerjanya masih terjaga di awal tahun 2022. Masih tingginya sebesar 74,39% dengan likert scale kapasitas utilisasi sebesar
kinerja industri juga tercermin pada komponen perubahan 0,50 (Grafik 1.28). Dari sisi penggunaan energi, konsumsi
listrik industri di Jawa Barat juga masih tumbuh tinggi sebesar
12,1% (yoy) (Grafik 1.29).

15 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Ekonomi Makro Regional | Bab 1

40 �YOY�
100 LIKERT SCALE 1

0,40 0,50 30
80
20 13,51 12,1
0
60 10

0
40
�1
�10
20

74,39
67,49
�20

0 �2 �30
I II III IV I II III IV I II III IV I
I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022
2019 2020 2021 2022
KAPASITAS TERPASANG LS KAPASITAS UTILISASI�KANAN
g. KONSUMSI LISTRIK INDUSTRI

Sumber: Bank Indonesia Sumber: PLN, diolah

Grafik 1.28 Hasil Liaison: Likert Scale Kapasitas Terpasang dan Grafik 1.29 Perkembangan Penggunaan Listrik Industri
Kapasitas Utilisasi Industri Pengolahan

Di tengah eskalasi tensi geopolitik akibat invasi Rusia ke A. Industri Elektronik


Ukraina, kenaikan harga komoditas global juga memberikan Di triwulan I 2022 permintaan global masih cukup tinggi
pengaruh pada sektor industri melalui jalur harga komoditas untuk produk elektronik sehingga memberikan dampak
terutama untuk bahan baku minyak. Selain itu, disrupsi positif pada kinerja industri elektronik. Sejalan dengan
rantai pasok global sedikit banyak juga telah mempengaruhi stabilnya permintaan global, kapasitas terpasang pada
supply chain industri di Jawa Barat yang mayoritas masih industri elektronik juga terpantau cukup tinggi sehingga
melakukan pemenuhan bahan baku secara impor. Salah dapat mendorong jumlah output yang dihasilkan. Hal ini
satu subsektor industri yang turut merasakan dampak terkonfirmasi oleh hasil liaison dimana angka kapasitas
kenaikan harga minyak dunia adalah industri hulu tekstil yang terpasang pada industri elektronik meningkat menjadi 80%
menggunakan minyak sebagai bahan baku utama pembuatan (Grafik 1.30). Produk unggulan industri elektronik di Jawa
serat polyester. Selain itu, kinerja industri elektronik dan Barat berupa peralatan komputer dan turunannya, serta
industri otomotif juga berpotensi terganggu sehubungan peralatan elektronik pendukung permesinan dan otomotif.
kondisi pasokan alumunium dan baja secara global yang kian Adapun di triwulan I 2022, ekspor elektronik tumbuh
menipis dan pada akhirnya berdampak pada kenaikan harga. sebesar 10,23% (yoy) seiring dengan masih tingginya ekspor
Sebagai dampaknya, kenaikan biaya input pada industri akan peralatan penunjang komputer. Sementara ekspor elektronik
menggerus margin usaha pada sektor industri. yang melambat yaitu komponen pendukung otomotif seperti
akumulator, generator, serta kabel & kawat (Grafik 1.31).

100 LIKERT SCALE 2 100 % �YOY� % �YOY� 250

0,67 1
80
80 200
0,00 60
0
60 150
40
�1
20
40 100
�2
0
20 50
�3 �20
61,00
80,00

0 �4 �40 0
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2021 2022
KOMPONEN ELEKTRONIK PENUNJANG KOMPUTER KABEL & KAWAT
KAPASITAS TERPASANG INDUSTRI ELEKTRONIK KAPASITAS UTILISASI AKUMULATOR GENERATOR MOTOR

Sumber: Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia

Grafik 1.30 Hasil Liaison: Likert Scale Kapasitas Terpasang dan Grafik 1.31 Perkembangan Ekspor Elektronik
Kapasitas Utilisasi Industri Elektronik

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 16


Bab 1 | Ekonomi Makro Regional

40 % �YOY�
32,44 34,33 100 LIKERT SCALE 2

30
1,00 0,80
80 1

20
60 0
10
40 �1
0

20 �2
�10

84,00
86,00
0 �3
�20 I II III IV I II III IV I II III IV I
I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022
2019 2020 2021 2022
KAPASITAS TERPASANG �RHS� KAPASITAS UTILISASI TPT
g. KREDIT ELEKTRONIK

Sumber: Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia

Grafik 1.32 Perkembangan Kredit Industri Elektronik Grafik 1.33 Hasil Liaison: Likert Scale Kinerja Industri TPT

Berbagai upaya untuk mendorong pertumbuhan kinerja Dari sisi pembiayaan, pertumbuhan penyaluran kredit oleh
industri elektronik dalam negeri terus dilakukan oleh perbankan pada industri elektronik di Jawa Barat tercatat
Pemerintah, salah satunya melalui pemberlakuan regulasi meningkat menjadi 34,33% (yoy) di triwulan I 2022 (Grafik
Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk produk HKT 1.32). Hal ini sejalan dengan tingginya kebutuhan korporasi
(Handphone, Komputer Genggam dan Tablet) yang berhasil terkait modal kerja dan investasi.
menurunkan impor dan meningkatkan angka produksi dalam
negeri pada triwulan I 2022. B. Industri TPT
Pada triwulan I 2022, kinerja industri TPT juga masih baik
Berdasarkan hasil liaison dengan korporasi di sektor elektronik sebagaimana tercermin pada ekspor yang tumbuh tinggi
di Jawa Barat, diperoleh informasi bahwa saat ini industri mencapai 30,99% (yoy). Permintaan yang masuk pada industri
tengah menemui kendala berupa kelangkaan semikonduktor TPT dalam negeri bersumber dari limpahan order akibat
dan mahalnya harga alumunium dan tembaga sebagai bahan Tiongkok yang masih dalam kondisi lockdown. Berdasarkan
baku pembuatan komponen elektronik. Namun demikian, hasil liaison, kapasitas terpasang mesin pada industri TPT di
beberapa perusahaan telah melakukan antisipasi berupa Jawa Barat pada triwulan I 2022 mencapai 84,0%, sementara
perjanjian dengan pemasok untuk memperoleh kepastian likert scale kapasitas utilisasi sebesar 0,80 (Grafik 1.33).
dan jaminan terkait pemenuhan bahan baku pada bulan-
bulan mendatang. Di sisi lain, pertumbuhan kinerja industri TPT masih tertahan
oleh berbagai dinamika yang terjadi khususnya terkait biaya
20 % �YOY�
input produksi yang meliputi harga bahan baku, biaya energi
15 dan biaya tenaga kerja. Berdasarkan informasi dari Asosiasi
10 Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), saat
5 ini industri TPT khususnya di bagian hulu tekstil membutuhkan
0
-5,95 setidaknya sekitar 1 juta ton batubara per bulan untuk bahan
�5
bakar pembangkit listrik. Namun demikian, tren kenaikan
�10
harga batubara domestic market obligation (DMO) menjadi
�15
-11,43
�20
I II III IV I II III IV I II III IV I
sebesar USD90 per ton menjadi tantangan tersendiri bagi
2019 2020 2021 2022
industri TPT mengingat porsi biaya energi pada total biaya
g. KREDIT TPT
produksi tekstil mencapai 26%.

Grafik 1.34 Perkembangan Kredit Industri TPT

17 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Ekonomi Makro Regional | Bab 1

% �YOY� 600
200 % �YOY� % �YOY� 200

150 150
400

100 100

200
44,52
50
13,39 19,34 50

0 0
0
58,30 -0,69 0,74
�50 �50

�200 �100 �100


I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
g. PRODUKSI MOBIL EKSPOR CBU �UNIT� EKSPOR KOMPONEN �PIECES� � KANAN

Sumber: GAIKINDO, diolah


Sumber: GAIKINDO, diolah
Grafik 1.35 Perkembangan Kinerja Produksi Industri Mobil Grafik 1.36 Perkembangan Ekspor Mobil

Dari sisi pembiayaan, penyaluran kredit oleh perbankan pada


1.2.2 Perdagangan Besar-Eceran dan
industri TPT di Jawa Barat pada triwulan I 2022 justru tercatat
Reparasi Mobil-Motor
mengalami kontraksi semakin dalam menjadi -11,43% (yoy)
Kinerja sektor perdagangan besar & eceran Jawa Barat
(Grafik 1.34). Hal ini ditengarai pembiayaan industri TPT masih
pada triwulan I 2022 tumbuh sebesar 4,51% (yoy), tidak
banyak bersumber dari pendanaan internal dibandingkan
setinggi triwulan sebelumnya seiring dengan normalisasi
pembiayaan dari perbankan.
permintaan domestik pasca HBKN Natal dan Tahun Baru.
Hal ini juga tercermin pada hasil liaison dimana likert scale
C. Industri Otomotif penjualan domestik untuk sektor perdagangan di Jawa
Selaras dengan kondisi pada industri elektronik dan TPT yang
Barat sebesar 0,60, lebih rendah dibandingkan triwulan
tercatat membaik, kinerja industri otomotif juga dalam kondisi
sebelumnya sebesar 0,80 (Grafik 1.38). Meskipun demikian,
baik meskipun pertumbuhannya tidak setinggi triwulan IV
kinerja sektor perdagangan masih melanjutkan tren
2021. Hal tersebut terkonfirmasi dari produksi mobil yang
perbaikan sejalan dengan perbaikan daya beli masyarakat dan
tumbuh tinggi mencapai 44,52% (yoy) pada triwulan I 2022
mobilitas masyarakat yang semakin tinggi. Apabila dilihat dari
(Grafik 1.35). Kinerja industri otomotif yang positif tersebut
komponennya, berdasarkan hasil Survei Penjualan Eceran
juga sejalan dengan realisasi investasi yang mayoritas pada
(SPE), terjadi peningkatan penjualan pada komponen suku
industri kendaraan bermotor, baik untuk penambahan
cadang & aksesoris, peralatan rumah tangga, dan pakaian
kapasitas produksi mobil Internal Combustion Engine (ICE)
(Grafik 1.39).
maupun pengembangan mobil listrik (EV). Berdasarkan data
yang dirilis oleh (GAIKINDO), penjualan mobil pada triwulan I
25 % �YOY�
2022 tumbuh sebesar 41,14% (yoy), sementara ekspor CBU 20

unit meningkat sebesar 19,34% (yoy) (Grafik 1.36). 15


9,42
10 7,15
5
Dari sisi pembiayaan pada industri otomotif di Jawa Barat, 0

pertumbuhan penyaluran kredit oleh perbankan mengalami �5

�10
peningkatan menjadi 9,42% (yoy), dari sebelumnya yang
�15
tumbuh sebesar 7,15% (yoy) di triwulan IV 2021 (Grafik 1.37). �20
I II III IV I II III IV I II III IV I
Hal ini searah dengan kondisi industri otomotif yang sedang 2019 2020 2021 2022
KREDIT INDUSTRI OTOMOTIF
bangkit, sehingga banyak pelaku usaha, termasuk industri
Sumber: Bank Indonesia
tier 2 dan tier 3 yang membutuhkan pembiayaan modal kerja
Grafik 1.37 Perkembangan Kredit Industri Otomotif
dan investasi.

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 18


Bab 1 | Ekonomi Makro Regional

30
1,0 LIKERT SCALE 0,83 20

10
0,5
0,60 0
0,0 �10

�20
�0,5
�30
�1,0 �40

�50
�1,5
�60
I II III IV I II III IV I II III IV I
�2,0 2019 2020 2021 2022
I II III IV I II III IV I
2020 2021 2022 MAKANAN, MINUMAN, TEMBAKAU SUKU CADANG & AKSESORI
PAKAIAN & PERLENGKAPANNYA PERLENGKAPAN RUMAH TANGGA LAINNYA
PENJ. DOMESTIK PERDAGANGAN

Sumber: Bank Indonesia


Grafik 1.39 Survei Penjualan Eceran: Penjualan Durable Goods
Grafik 1.38 Hasil Liaison: Likert Scale Kinerja Sektor Perdagangan

Pada subsektor perdagangan kecil, kinerja penjualan UMKM


Akselerasi kinerja sektor perdagangan tidak hanya terjadi
juga terindikasi meningkat di triwulan I 2022. Dikarenakan
pada transaksi offline, maupun transaksi yang dilakukan
UMKM merupakan sektor yang minim permodalan,
secara online, termasuk e-commerce. Adapun berdasarkan
maka bantuan pembiayaan produktif sangat diperlukan.
data transaksi e-commerce yang diperoleh dari 4 marketplace
Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan
besar di Indonesia, pertumbuhan transaksi di Jawa Barat
(DJPb) Kanwil Jawa Barat, pada triwulan I 2022, penyaluran
berdasarkan nilainya masih tumbuh positif di triwulan I 2022,
Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Jawa Barat masih didominasi
yakni sebesar 18,70% (yoy) atau Rp23,4 triliun (Grafik 1.40).
oleh sektor perdagangan besar & eceran dengan total
Dengan tingginya transaksi tersebut, maka Jawa Barat masih
penyaluran sebesar Rp7,20 triliun kepada 183ribu debitur.
menjadi provinsi dengan transaksi e-commerce terbesar
Adapun wilayah dengan penyaluran KUR paling tinggi pada
secara nasional. Dari sisi pembiayaan perbankan, penyaluran
sektor ini adalah di Kabupaten Bandung, Kabupaten Bogor,
kredit di sektor perdagangan tumbuh tinggi sebesar 9,11%
dan Kabupaten Bekasi.
(yoy) (Grafik 1.41). Hal ini menunjukkan optimisme pelaku
usaha untuk mengembangkan usahanya dengan menambah
modal kerja sebagai langkah antisipatif untuk prospek
1.2.3 Konstruksi
Sejalan dengan pertumbuhan PMTB triwulan I 2022
ekonomi yang lebih baik khususnya menjelang HBKN Idulfitri
yang tidak setinggi triwulan IV 2021, kinerja konstruksi
2022.
Jawa Barat juga tercatat melambat menjadi 2,11% (yoy).

116 RP TRILIUN % �YOY� 15


180.000.000 35.000.000

160.000.000 9,13
30.000.000 112 10
140.000.000
25.000.000 108
9,11 5
120.000.000

100.000.000 20.000.000
104 0
80.000.000 15.000.000
100 �5
60.000.000
10.000.000
40.000.000
96 �10
5.000.000
20.000.000

0 0 92 �15
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2018 2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
JUMLAH PEMBELI JUMLAH TRANSAKSI�KIRI KREDIT PERDAGANGAN g. KREDIT
JUMLAH PENJUAL NOMINAL �JUTA RP�

Sumber: Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia

Grafik 1.40 Perkembangan Nilai Transaksi E-commerce Grafik 1.41 Perkembangan Kredit Sektor Perdagangan

19 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Ekonomi Makro Regional | Bab 1

% �YOY�

42 RP TRILIUN % �YOY� 30
5 JUTA TON 80
41 25
40 4
20
40
39
15
38 3 4,05
10
37 -17,42 0
5 2
36
-3,07 0
35
-5,53 1
�40
34 �5

33 �10
I II III IV I II III IV I II III IV I 0 �80
I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022
2020 2021 2022
KREDIT KONSTRUKSI g. KREDIT
PRODUKSI PADI g. PRODUKSI PADI

Sumber: Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia

Grafik 1.42 Pertumbuhan Kredit Sektor Konstruksi Grafik 1.43 Perkembangan Produksi Padi

Perlambatan tersebut seiring dengan realisasi proyek tengah pembangunan PSN yang menurun. Hal ini juga searah
strategis nasional yang tidak sebanyak periode-periode dengan data realisasi investasi pada subbab 1.3 terkait
sebelumnya akibat beberapa proyek jalan tol telah memasuki investasi dimana saat ini sedang dibangun proyek kota
tahap finalisasi, salah satunya Jalan Tol Cibitung – Cilincing mandiri di Kab. Bekasi.
seksi 1 – 3 yang telah rampung pada triwulan I 2022. Di
sisi lain, proyek jalan tol lainnya masih memasuki tahap Di sisi lain, Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan
pembebasan lahan sehingga membutuhkan waktu sampai Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) secara konsisten
dengan tahap konstruksi selesai dilakukan. Adapun Jalan melaksanakan pembangunan rumah layak huni melalui
Tol Getaci (Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap) baru memasuki Pogram Sejuta Rumah (PSR). Adapun sampai dengan triwulan
tahap groundbreaking sehingga realisasinya masih relatif I 2022, capaian progress pembangunan PSR telah mencapai
kecil. 159ribu unit secara nasional dimana Jawa Barat memperoleh
30% di antaranya sehingga dapat dikorelasikan bahwa
Sementara itu dari sisi pembiayaan perbankan, penyaluran peningkatan kinerja sektor konstruksi di triwulan I 2022 lebih
kredit tercatat mengalami perbaikan meskipun masih dipengaruhi oleh pembangunan properti baik komersial
terkontraksi menjadi -3,07% (yoy) pada triwulan I 2022 maupun residensial.
(Grafik 1.42). Membaiknya kredit konstruksi seiring dengan
pembangunan proyek properti yang terus berlangsung di

60% % �YOY� 115

36,92%
40% 110
108,44

20% 105
105,94

0% 100
99,51

1,63%
98,18

�20% 95

�40% 90
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2020 2021 2022
EKSPOR PERTANIAN NTP INDEKS YANG DITERIMA

Sumber: Bank Indonesia Sumber: BPS, diolah

Grafik 1.44 Perkembangan Ekspor Sektor Pertanian Grafik 1.45 Nilai Tukar Petani Jawa Barat

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 20


Bab 1 | Ekonomi Makro Regional

Pada periode laporan, kinerja penyaluran kredit pada


16 RP TRILIUN % �YOY� 25
sektor pertanian di Jawa Barat terpantau melambat namun
14
18,66 20 masih tumbuh tinggi sebesar 13,82% (yoy) (Grafik 1.46).
12

10
15
Optimalisasi penyaluran kredit bagi sektor pertanian didorong
8
13,82 melalui berbagai skema, antara lain pembiayaan corporate
6 10
langsung kepada agregator dan skema pembiayaan KUR.
4

2
5
Sebagai informasi, untuk mengoptimalkan peran UMKM
0
I II III IV I II III IV I II III IV I
0 sebagai penggerak ekonomi termasuk UMKM di sektor
2019 2020 2021 2022
pertanian, di tahun 2022 plafon KUR ditingkatkan menjadi
KREDIT PERTANIAN g. KREDIT
sebesar Rp373,17 triliun dengan suku bunga tetap 6%. Selain
Sumber: Bank Indonesia
itu, Pemerintah juga memberikan tambahan subsidi bunga
Grafik 1.46 Pertumbuhan Kredit Sektor Pertanian
atau subsidi marjin KUR sebesar 3% sampai dengan 30 Juni
2022. Terlebih lagi di tahun 2022, dukungan DAK Fisik salah
1.2.4 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan satunya ditujukan untuk penguatan kawasan sentra produksi
Pada triwulan I 2022 sektor pertanian, kehutanan dan pertanian, perikanan, dan hewani.
perikanan tumbuh sebesar 0,24% (yoy), melambat
dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 1,24% (yoy).
Pertumbuhan yang terbatas tersebut seiring dengan produksi
atau panen padi dan hortikultura yang belum maksimal
dimana periode panen raya baru akan terjadi pada triwulan
II 2022. Berdasarkan pencatatan yang dilakukan oleh Dinas
Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa
Barat, pertumbuhan produksi padi di Jawa Barat pada triwulan
I 2022 sebesar 4,05% (yoy) dan diprakirakan produksinya
lebih tinggi di triwulan II 2022 sebesar 4,82% (yoy) (Grafik
1.43). Dari sisi perdagangan luar negeri, ekspor komoditas
pertanian asal Jawa Barat pada triwulan I 2022 tercatat hanya
sebesar 1,63% (yoy) (Grafik 1.44). Relatif kecilnya ekspor
tersebut seiring dengan meningkatnya motif berjaga-jaga
untuk mendukung ketahanan pangan dalam negeri.

Di sisi lain, kesejahteraan petani pada triwulan I 2022 relatif


lebih baik seiring dengan rata-rata Nilai Tukar Petani (NTP)
yang meningkat dari 98,18 menjadi 99,51 di triwulan III 2021
(Grafik 1.45). Adapun Indeks Yang Diterima (IT) petani juga
mengalami kenaikan menjadi 108,44 dari sebelumnya sebesar
105,94. Hal ini seiring dengan penguatan permintaan pasar
sehubungan dengan meningkatnya konsumsi masyarakat.
Berdasarkan perhitungan Input-Output yang dirilis oleh BPS,
sektor pertanian di Jawa Barat memiliki forward linkage
terbesar terhadap sektor penyediaan akomodasi & makanan
minuman dengan indeks sebesar 0,152.

21 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Halaman ini sengaja dikosongkan
BOKS 1

Pertumbuhan Ekspor Jawa


Barat di tengah Peningkatan
Tensi Geopolitik Global

Tensi geopolitik pada tahun 2022 tereskalasi secara


signifikan. Hal ini terutama sebagai dampak dari invasi Rusia
terhadap Ukraina yang dilakukan sejak Februari 2022. Lebih
lanjut, dampak sanksi yang diberikan kepada Rusia juga turut
memberikan tekanan pada ekonomi global antara lain akibat
lonjakan harga komoditas yang mendorong inflasi global,
serta gangguan rantai pasokan yang semakin parah.

Di tengah peningkatan tensi geopolitik global, ekspor Jawa


Barat pada triwulan I 2022 tercatat masih tumbuh positif
sebesar 17,48% (yoy). Meskipun ekspor sedikit melambat
dibandingkan kuartal keempat 2021 yang tumbuh 22,43%
(yoy), namun tetap lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal
pertama 2021 yang tumbuh 14,41% (yoy) dan perlambatan
lebih disebabkan oleh normalisasi permintaan pasca Natal
dan Tahun Baru. Di tengah tekanan ekonomi global akibat
perang, Jawa Barat juga masih mampu menjadi provinsi yang
menyumbang ekspor terbesar secara nasional pada periode
dimaksud.

Secara umum, ekspor Jawa Barat didominasi oleh ekspor


manufaktur yang mencapai 94,9% dari total ekspor.
Adapun sisanya adalah ekspor komoditas pertanian dan
pertambangan. Pertumbuhan ekspor Jawa Barat pada
triwulan I 2022 disumbang utamanya oleh ekspor TPT,
elektronik, kimia, alas kaki dan logam yang masing-masing
tumbuh sebesar 39,21% (yoy), 104,18% (yoy), 38,30% (yoy),
33,77% (yoy), dan 43,06% (yoy).
Boks 1 Pertumbuhan Ekspor Jawa Barat di tengah Peningkatan Tensi Geopolitik Global

80
80% 2000%
60
60%
1500%
40
40%
1000% 20
20%
0
500%
0%
�20
0%
�20% �40

�40% �500% �60


I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022
MANUFAKTUR PERTANIAN PERTAMBANGAN DAN GALIAN �RHS� USA EROPA CHINA ASEAN JEPANG

Grafik 1 Perkembangan Ekspor Jawa Barat Grafik 2 Ekspor Jawa Barat Berdasarkan Negara Tujuan Ekspor
Utama

Berdasarkan negara tujuannya, pangsa ekspor Jawa Barat dan 13,96% (yoy). Berdasarkan negara tujuannya, ekspor
yang terbesar pada triwulan I 2022 adalah ke negara Amerika TPT tertinggi dilakukan ke Amerika Serikat. Meskipun terjadi
Serikat dan ASEAN dengan pangsa yang relatif sama sebesar normalisasi permintaan pasca Natal dan tahun baru pada
21,74%. Kemudian diikuti oleh ekspor ke Eropa, Jepang dan kuartal lalu, ekspor TPT ke Amerika Serikat masih mampu
Tiongkok dengan pangsa masing-masing sebesar 11,43%; tumbuh cukup tinggi mencapai 46,66% (yoy). Ekspor yang
9,25%; dan 6,10%. Adapun sumbangan pertumbuhan ekspor masih cukup tinggi juga tercatat ke Eropa (27,79% yoy), Korea
tertinggi pada triwulan I 2022 berasal dari ekspor ke Amerika Selatan (13,91% yoy), dan ASEAN (7,83% yoy).
Serikat yang tumbuh 38,60% (yoy). Hal ini didukung oleh
perbaikan permintaan dari Amerika Serikat seiring dengan Ekspor elektronik juga masih mampu tumbuh positif
perbaikan permintaan domestiknya. Lebih lanjut, ekspor ke ditengah tantangan kendala disrupsi rantai pasokan global.
kawasan Eropa tercatat tumbuh lebih tinggi menjadi 21,77% Berdasarkan pangsanya, ekspor elektronik Jawa Barat
(yoy). Relatif minimnya hubungan dagang antara Jawa Barat didominasi oleh kelompok computer, electronic and optical
dengan Rusia dan Ukraina menyebabkan dampak perang di products yang mencapai 60,07% dan sisanya adalah kelompok
kedua negara dimaksud relatif minim memberikan dampak electrical equipment. Pada triwulan I 2022, ekspor kelompok
langsung melalui jalur pedagangan. Permintaan ekspor computer, electronic and optical products tumbuh 10,99%
kawasan Eropa lebih banyak dari negara maju (developed (yoy) dan ekspor kelompok electrical equipment tumbuh
countries). Adapun eskpor Jawa Barat ke negara ASEAN, yang 8,56% (yoy). Ekspor elektronik Jawa Barat pada periode
merupakan pangsa ekspor terbesar Jawa Barat, juga mampu dimasud didukung oleh masih baiknya ekspor ke Amerika
tumbuh lebih tinggi sebesar 7,30% (yoy) dari semula hanya Serikat (35,78% yoy), ASEAN (20,06% yoy), Australia (89,09%
1,92% (yoy) pada triwulan sebelumnya. Hal ini terkait dengan yoy), dan Eropa (11,63% yoy).
perbaikan ekspor elektronik yang kembali tumbuh positif
setelah terkontraksi sepanjang periode pandemi. Pertumbuhan positif juga tercatat pada ekspor Kimia
yang pangsanya didominasi oleh chemicals and chemical
Berdasarkan komoditasnya, ekspor TPT Jawa Barat pada products mencapai 91,98%. Sedangkan sisanya merupakan
triwulan I 2022 masih mampu tumbuh positif ditengah kelompok basic pharmaceutical products and pharmaceutical
terganggunya permitaan global. Ekspor TPT Jawa Barat preparations dengan pangsa 8,02%. Kedua kelompok
didominasi oleh wearing apparel; dressing and dyeing yang dimaksud masing-masing masih mampu tumbuh positif
pangsanya mencapai 70,64% dan sisaya adanya ekspor sebesar 25,26% (yoy) dan 10,46% (yoy). Dari negara
textiles. Pada triwulan laporan, kedua kelompok dimaksud tujuannya, ekspor kimia Jawa Barat disumbang paling besar
masih tumbuh positif masing-masing sebesar 39,66% (yoy) oleh ekspor ke Eropa (65,25% yoy), Tiongkok (47,61% yoy),

25
Pertumbuhan Ekspor Jawa Barat di tengah Peningkatan Tensi Geopolitik Global Boks 1

Amerika Serikat (130,16% yoy) dan ASEAN (30,99% yoy).


Masih tumbuhnya ekspor ke Tiongkok juga dipengaruhi
oleh terganggunya aktivitas manufaktur di negara tersebut
akibat kebijakan Zero-Covid sehingga mendorong limpahan
permintaan salah satunya ke Indonesia.

Adapun ekspor alas kaki menunjukkan pertumbuhan yang


lebih tinggi bahkan dibandingkan dengan periode pra
pandemi Covid-19. Hal ini dipengaruhi oleh kendala industri
alas kaki Tiongkok akibat kebijakan ketat terkait Covid-19 dan
kendala industri alas kaki Vietnam akibat shortage tenaga
kerja pada periode pandemi. Hal ini memberikan limpahan
positif pada permintaan ekspor alas kaki Indonesia, termasuk
di Jawa Barat yang tidak mampu dipenuhi oleh kedua negara
dimaksud. Pada triwulan I 2022, ekspor alas kaki Jawa Barat
masih tumbuh tinggi mencapai 35,55% (yoy). Pertumbuhan
positif ekspor alas kaki disumbang oleh ekspor ke Amerika
Serikat (52,33% yoy), Eropa (43,81% yoy), Korea Selatan
(65,14% yoy), dan Tiongkok (9,07% yoy).

Di sisi lain, ekspor logam juga mengalami peningkatan


didorong oleh peningkatan harga komoditas global dan
lonjakan permintaan dari Tiongkok akibat kendala produksi
di negara tersebut. Pada triwulan I 2022, pangsa ekspor
logam Jawa Barat 52,47% ditujukan ke Tiongkok dengan
pertumbuhan nilai ekspor mencapai 109,64% (yoy).
Disamping itu, ekspor logam yang cukup tinggi juga tercatat
ke negara ASEAN (33,72% yoy), Korea Selatan (138,71% yoy)
dan Taiwan (49,59% yoy).

26
BAB II

Keuangan
Pemerintah

Rp 5,5 T Rp 7,7 T
2022

Rp168,1T Tw I 2022 Tw I 2022

Rp170,4T Rp 7,4T Tw I 2021 Rp 1,84T Tw I 2021

ANGGARAN BELANJA REALISASI BELANJA REALISASI BELANJA


GABUNGAN APBN PEMERINTAH PROVINSI

Rp 5,83T
Tw I 2022

Rp 5,18 T Tw I 2021

REALISASI PENDAPATAN
PEMERINTAH PROVINSI
Anggaran belanja Jawa Barat pada tahun 2022 secara keseluruhan mencapai Rp168,1 triliun, turun 1,3%
dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp170,39 triliun. Penurunan pagu anggaran tersebut disebabkan oleh
penurunan APBD Provinsi Jawa Barat akibat adanya peralihan distribusi Dana Bantuan Operasional (BOS)
yang langsung disalurkan ke Pemerintah Kabupaten/Kota.

Pada 2022, anggaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat (APBD) mengalami defisit sebesar Rp4,2 triliun
atau lebih tinggi 23,5% (yoy) sebesar Rp3,4 triliun. Meningkatnya defisit ini disebabkan oleh penurunan
pendapatan di tengah tetap tingginya pengeluaran.
Bab 2 | Keuangan Pemerintah

Tabel 2.1 Pagu anggaran Pendapatan Pemerintah di Jawa Barat


Penurunan anggaran belanja pada tahun 2022
Tahun 2021 dan 2022 dikontribusikan oleh penurunan APBD Provinsi Jawa Barat
Uraian Pendapatan APBD-P 2021 APBD 2022 % Perubahan sebesar 20% (yoy) disebabkan karena peralihan distribusi
Belanja (Rp Miliar) (Rp Miliar) (yoy)
Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang langsung
APBD Provinsi 39.432 31.526 -20,0
disalurkan ke Pemerintah Kabupaten/Kota. Alokasi Dana
Belanja Operasi 24.018 16.305,1 -32,1
BOS Provinsi Jawa Barat pada tahun 2022 sebesar Rp3,19
Belanja Modal 2.607 2.479,6 -4,9
triliun atau turun 65,7% (yoy) dibandingkan tahun 2021
Belanja Tidak Terduga 410 689 68,1
yang mencapai Rp9,3 triliun pada 2021. Adapun anggaran
Belanja Transfer 12.397 12.052 -2,8
APBN turun 9% (yoy) sedangkan APBD 27 kabupaten/
APBD 27 Kab/Kota 84.214 94.055 11,7
kota meningkat 11,7% (yoy). Belanja APBD 27 kabupaten/
Belanja Pegawai 39.991 37.499 -6,2
kota meningkat terutama akibat peningkatan belanja di
Belanja Barang dan Jasa 17.066 28.987 69,9

Belanja Modal 8.209 11.353 38,3


Kabupaten Cianjur meningkat 40,99% (yoy) dan Kabupaten
Belanja Lainnya 18.947 16.216 -14,4
Sumedang meningkat 27,52% (yoy). Peningkatan anggaran
APBN Provinsi 46.745 42.522 -9,0 belanja di Kabupaten Cianjur pada tahun 2022 didorong
Belanja Pegawai 19.000 19.324,7 1,7 oleh peningkatan anggaran Belanja Barang dan Jasa
Belanja Barang 16.386 15.649,4 -4,5 sebesar 82,99% (yoy), sedangkan peningkatan anggaran
Belanja Modal 11.315 7.496,1 -33,8 belanja Kabupaten Sumedang didorong oleh 186,07% (yoy)
Belanja Bantuan Sosial 44 51,7 18,4 pada komponen Belanja Modal dalam rangka percepatan
TOTAL GABUNGAN pembangunan infrastruktur, salah satunya yaitu Bendungan
170.390 168.102 -1,3
BELANJA
Sumber : BPKAD Provinsi Jawa Barat ; BPKAD Kabupaten/Kota di Jabar; Kanwil DJPB Jabar Cipanas di Kabupaten Sumedang.

2.1 GAMBARAN UMUM 2.2 APBN DI PROVINSI


Anggaran belanja Jawa Barat pada tahun 2022 secara 2.2.1 Anggaran dan Realisasi Belanja APBN
keseluruhan mencapai Rp168,1 triliun, atau turun sebesar di Provinsi Tahun 2022
1,3% apabila dibandingkan dengan tahun 2021 yang
Pemerintah Provinsi Jawa Barat memperoleh alokasi
mencapai Rp170,39 triliun. Anggaran belanja tersebut
anggaran APBN pada tahun 2022 sebesar Rp42,52 triliun
meliputi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
yang ditujukan untuk pembiayaan belanja dan pelaksanaan
Provinsi Jawa Barat sebesar Rp31,53 triliun (pangsa 18,8%),
program pemerintah di daerah. Alokasi anggaran ini turun
gabungan APBD 27 kabupaten/kota di Jawa Barat sebesar
sebesar 9% (yoy) jika dibandingkan dengan pagu anggaran
Rp94,05 triliun (pangsa 56%), serta alokasi Anggaran
2021 yang tercatat sebesar Rp46,745 triliun. Alokasi belanja
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp42,52
yang bersumber dari APBN tersebut terdiri dari Belanja
triliun (pangsa 45%) (Tabel 2.1).
Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, dan Belanja Bantuan
Sosial dengan porsi anggaran terbesar pada Belanja Pegawai

Tabel 2.2 Anggaran Belanja APBN di Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 dan 2021

TA 2021 TA 2022
No Jenis Belanja Pagu Pangsa Pagu Pangsa
(Rp Miliar) (%) (Rp Miliar) (%)

1 Belanja Pegawai 19.000 40,65% 19.324,7 45,45%

2 Belanja Barang 16.386 35,05% 15.649,4 36,80%

3 Belanja Modal 11.315 24,21% 7.496,1 17,63%

4 Belanja Bantuan Sosial 44 0,09% 51,7 0,12%

Total Belanja 46,745 100% 42,522 100%


Sumber : Ditjen Perbendaharaan Kanwil Jawa Barat (diolah)

29 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Keuangan Pemerintah | Bab 2

Tabel 2.3 Realisasi Belanja APBN di Provinsi Jawa Barat Triwulan I 2022

TW I 2021 TW I 2022
g. 2022
No Jenis Belanja Realisasi % Realisasi thd Realisasi % Realisasi thd (yoy)
(Rp Miliar) APBN (Rp Miliar) APBN
1 Belanja Pegawai 3.504 18,44 3.566 18,45 1,75%

2 Belanja Barang 2.079 12,69 1.394 8,90 -49,21%

3 Belanja Modal 1.822 16,11 543 7,25 -235,49%

4 Belanja Bantuan Sosial 8 19,01 12 22,76 29,49%

Total Belanja 7,414 15,86 5.515 12,97 -34,44%


Sumber: Ditjen Perbendaharaan Kanwil Jawa Barat (diolah)

Rp19,32 triliun (45,45%) dan Belanja Barang Rp15,65 triliun Nilai. Peningkatan Pajak Penghasilan (PPh) sebesar 38,83%
(36,80%). Sementara itu, Belanja Modal dan Belanja Bantuan (yoy), Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan PPnBM tumbuh
Sosial mendapat alokasi masing-masing sebesar Rp7,5 triliun sebesar 38,29% (yoy), PBB tumbuh sebesar 48,95% (yoy),
(17,63%) dan Rp51,7 miliar (0,11%). Penurunan komponen Cukai tumbuh sebesar 13,91% (yoy), dan Bea Masuk
anggaran belanja APBN dimaksud didorong oleh penurunan tumbuh 102,38% (yoy). Selain itu, Penerimaan Negara
pagu anggaran Belanja Modal secara signifikan menjadi Bukan Pajak (PNBP) juga tumbuh sebesar 2,58% (yoy).
Rp7,5 triliun atau turun sebesar 33,8% (yoy) pada tahun Kenaikan penerimaan pajak dan penerimaan negara
2022. Adapun turunnya alokasi Belanja Modal pada tahun bukan pajak mengindikasikan kondisi perekonomian yang
anggaran 2022 diiringi oleh sisi pos Belanja Bantuan Sosial semakin membaik serta aktivitas konsumsi masyarakat yang
yang meningkat sebesar 18,4% (yoy) pada tahun 2022 seiring meningkat sebagai dampak dari keberhasilan pengendalian
dengan fokus pembangunan nasional salah satunya melalui dan penanganan pandemi Covid-19.
penguatan perlindungan sosial terutama untuk rumah
tangga miskin dan rentan melalui Program Keluarga Harapan Pada triwulan I 2022, realisasi belanja APBN di Jawa
(PKH), sektor informal, Program Sembako, dan Kartu Prakerja Barat mencapai 12,97% dari alokasi anggaran yang
sebagai langkah antisipasi untuk penanganan kesehatan dan direncanakan (Tabel 2.3). Realisasi belanja tersebut lebih
perlindungan masyarakat. rendah dibandingkan realisasi belanja APBN pada triwulan I
2021 yang sebesar 15,86% yang disebabkan oleh penurunan
Di sisi pendapatan, pada triwulan I 2022 mengalami realisasi Belanja Modal yang hanya mencapai Rp543 miliar.
kenaikan penerimaan perpajakan terutama pada Rendahnya realisasi Belanja Modal pada triwulan I 2022
komponen Pajak Penghasilan dan Pajak Pertumbuhan dikarenakan adanya pengalihan pembayaran beberapa
proyek Kementrian PUPR, Kemenhub, dan pengadaan
0,21% peralatan POLRI yang telah selesai pada tahun 2020 namun
karena adanya relaksasi, pembayaran dilakukan pada awal
9,85%
2021 sehingga realisasi pada triwulan I 2021 naik signfikan.

25,27% TW I Porsi pencapaian realisasi belanja APBN terhadap anggaran


2022
tertinggi pada triwulan I 2022 yaitu Belanja Bantuan
64,67% Sosial sebesar 22,76% dari pagu anggaran. Hal ini seiring
dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat di tengah
BELANJA PEGAWAI BELANJA MODAL meningkatnya varian Omicron dan adanya penerapan PPKM
BELANJA BARANG BELANJA BANTUAN SOSIAL

Sumber : BPKAD Provinsi Jawa Barat (diolah)


pada triwulan I 2022. Realisasi Belanja Bantuan Sosial pada
Grafik 2.1 Pangsa Realisasi Belanja APBN di Jawa Barat

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 30


Bab 2 | Keuangan Pemerintah

Tabel 2.4 Realisasi Belanja APBN Berdasarkan Fungsi Triwulan I Tahun 2021

TW I 2021 TW I 2022
No Fungsi Realisasi % Realisasi thdp Realisasi % Realisasi thdp
Pagu (2020) Pagu (2021)
(Rp Miliar) pagu (Rp Miliar) pagu
1 Pelayanan Umum 21.135,32 3.753,19 17,76 22.107,23 4.328,89 19,58

2 Pertahanan 8.771,36 1.869,49 21,31 8.130,28 1.512,49 18,60

3 Ketertiban dan Keamanan 6.313,67 1.637,68 25,94 6.849,84 1.315,59 19,21

4 Ekonomi 12.820,03 2.479,97 19,34 11.184,06 1.263,40 11,30

5 Lingkungan Hidup 972,93 139,26 14,31 912,14 88,49 9,70

6 Perumahan dan Fasilitas Umum 1.768,61 283,06 16,00 643,31 39,73 6,18

7 Kesehatan 2.576,80 341,74 13,26 2.663,65 294,73 11,06

8 Agama 0,15 - - 1.054,02 150,83 14,31

9 Pendidikan 1.083,33 183,24 16,91 9.339,68 1.325,24 14,19

10 Perlindungan Sosial 9.269,40 1.378,96 14,88 229,09 32,79 14,31

Total Belanja Modal 6.683 6.309 94,41 65.537 55.043 83.99


Sumber : Ditjen Perbendaharaan Kanwil Jawa Barat (diolah)

triwulan I 2022 dipergunakan untuk penyaluran bantuan menggambarkan fokus pemerintah dalam pelaksanaan
Program Keluarga Harapan (PKH) tahap 1, bantuan Kartu pembangunan sektor prioritas dan penyelenggaraan
Sembako, bantuan premi JKN, dan Program Indonesia Pintar. pemerintahan. Melanjutkan fokus alokasi anggaran belanja
pemerintah pusat tahun 2021, alokasi anggaran belanja
Ditinjau dari pangsa realsasi anggaran, realisasi Belanja pemerintah pusat pada tahun 2022 tetap difokuskan pada
Pegawai menyumbang 64,67% dari total realisasi belanja fungsi pelayanan umum (pangsa 35,03%), fungsi ekonomi
APBN (Grafik 2.1). Besarnya pangsa realisasi Belanja Pegawai (pangsa 17,71%), fungsi pendidikan (pangsa 14,20%), dan
pada triwulan I 2022 mengindikasikan penguatan daya beli fungsi pertahanan (pangsa 12,88%). Besarnya porsi fungsi
masyarakat untuk mendorong konsumsi di Provinsi Jawa pelayanan mencerminkan bahwa Pemerintah berupaya
Barat. untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat secara cepat, efektif, dan
Berdasarkan fungsinya, alokasi anggaran belanja modal efisien dalam rangka mengakselerasi pemulihan ekonomi
dari pemerintah pusat diklasifikasikan berdasarkan fungsi dan kesejahteraan masyarakat.
pengelolaan keuangan negara yang bertujuan untuk
Dilihat dari pangsanya, realisasi terbesar belanja modal
45% APBN di Jawa Barat pada triwulan I tahun 2022 adalah untuk
40% fungsi Pelayanan Umum (41,82%), Pertahanan (14,61%),
41,82%

35%

30%
SHARE TW I 2021 dan Pendidikan (12,80%) (Grafik 2.2). Tingginya realisasi
31,10%

25%
SHARE TW I 2022
ketiga fungsi tersebut sebagai bentuk upaya pemerintah
20%
dalam rangka percepatan penanganan dan penanggulangan
20,55%

15%
15,49%

dampak Covid-19 di Jawa Barat.


14,61%
13,57%

12,80%
12,20%
12,71%

10%
11,43%
2,85%
2,83%
PERUMAHAN 2,35%

1,52%
1,46%
LINGKUNGAN 1,15%
0,85%

0,32%
UMUM 0,38%

0,00%

5%

0%
Perkembangan Tranfer ke Daerah dan Dana Desa
UMUM

PERTAHANAN

KETERTIBAN
DAN
KEAMANAN

EKONOMI

HIDUP
PELAYANAN

DAN FASILITAS

KESEHATAN

AGAMA

PENDIDIKAN

PERLINDUNGAN
SOSIAL

(TKDD)
APBN Pemerintah Pusat juga ditujukan untuk alokasi
Sumber : Ditjen Perbendaharaan Kanwil Jawa Barat (diolah)
bantuan dana melalui Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Grafik 2.2 Pangsa Realisasi Belanja APBN Berdasarkan Fungsi
(TKDD) untuk meningkatkan kualitas dan mengurangi

31 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Keuangan Pemerintah | Bab 2

Tabel 2.5 Alokasi TKDD Jawa Barat Tahun 2021 dan Tahun 2022 0,43%
2021 2022 % Perubahan 9,21%
No Komponen TKDD
(Rp Miliar) (Rp Miliar) (YoY)
1 DAU 32.619 32.634 0,05

2 DBH 5.082 5.488 7,98 28,22% 2022


3 DAK FISIK 3.553 3.258 -8,29

4 DAK NON FISIK 18.906 18.793 -0,60


49,01%
5 DANA DESA 5.991 6.131 2,34 4,89%
8,24%
6 DID 1.213 285 -76,50
DAU DBH DAK FISIK
TOTAL TKDD 68.566 67.364 -1,75 DAK NON FISIK DANA DESA DID

Sumber : Ditjen Perbendaharaan (diolah) Sumber : Ditjen Perbendaharaan (diolah)

Grafik 2.3 Pangsa Alokasi TKDD di Jawa Barat Tahun 2021


kesenjangan pelayanan dasar publik antar daerah. Dana
Transfer ke Daerah adalah bagian dari belanja negara dalam
Dana Pelayanan Kepariwisataan, dsb. Sementara Dana Bagi
rangka mendanai pelaksanaan desentralisasi fiskal yang
Hasil diperoleh dari porsi Desa yang dialokasikan dalam
terdiri dari Dana Perimbangan (Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi
APBN yang dialokasikan untuk desa sebagai pembiayaan
Umum, Dana Alokasi Khusus Fisik dan Non Fisik), Dana Insentif
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan,
Daerah, Dana Otonomi khusus (Otsus), dan Dana Desa.
pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat
di desa dalam rangka penyelengaraan desentralisasi untuk
Alokasi TKDD untuk Jawa Barat, meliputi pemerintah
memperbaiki kesenjangan daerah dan pusat.
provinsi dan pemerintah kabupaten/kota pada tahun
2022 secara keseluruhan mencapai Rp66,589 triliun atau
Pada triwulan I tahun 2022, realisasi TKDD Jawa Barat
menurun sebesar 1,15% (yoy) dibanding tahun 2021 (Tabel
sebesar Rp70,21 triliun atau meningkat dibandingkan
2.5). Penurunan TKDD terutama disebabkan oleh penurunan
triwulan I tahun 2021 yang mencapai Rp17,6 triliun atau
pagu anggaran untuk Dana Insentif Daerah (DID) turun
meningkat 41,12% (yoy) (Tabel 2.6). Peningkatan ini
66,50% (yoy), Dana Alokasi Khusus Fisik (DAK Fisik) turun
dikontribusikan paling besar oleh peningkatan DAK Nonfisik
8,29% (yoy), dan Dana Alokasi Khusus Nonfisik (DAK Nonfisik)
yang mencapai Rp5,5 triliun atau meningkat 157,69% (yoy).
turun 0,60% (yoy).
Peningkatan realisasi DAK Nonfisik didorong oleh pencairan
Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada triwulan
Berdasarkan pangsanya, alokasi anggaran TKDD terbesar
I 2022 mencapai Rp2,88 triliun (pangsa 29,8%) dan Dana
pada tahun 2022 ditujukan untuk Dana Alokasi Umum (DAU)
Tunjangan Profesi Guru PNSD mencapai Rp2,03 triliun
sebesar 49,01%, Dana Alokasi Khusus Nonfisik (DAK Nonfisik)
(pangsa 30%). Realisasi Dana Insentif Daerah (DID) meningkat
sebesar 28,22%, dan Dana Desa (DD) sebesar 9,21% (Grafik
84,98% (yoy) dibandingkan triwulan I 2021 disebabkan
2.3). DAU mencatatkan pangsa terbesar seiring dengan
oleh telah terpenuhinya syarat penyaluran tahap 1 yang
kebutuhan belanja pegawai ASN Daerah seperti gaji ke-13,
penyalurannya dimulai pada Februari 2022. Dana Alokasi
THR, dan formasi ASN Daerah serta melanjutkan kebijakan
Umum (DAU) meningkat 30,90% (yoy) atau mencapai Rp10,8
pagu DAU Nasional dalam APBN. DAK Nonfisik mencatatkan
triliun yang didorong oleh kepatuhan pemerintah daerah
pangsa alokasi anggaran terbesar yaitu 28,22% sejalan
untuk menyampaikan syarat salur DAU.
dengan arah kebijakan dan sasaran DAK Nonfisik untuk
program prioritas nasional tahun 2022 berupa perluasan
Alokasi TKDD 2022 diarahkan untuk pemulihan ekonomi
target output Tunjangan Guru, Dana Bantuan Operasional
dan peningkatan kualitas pelaksanaan untuk mendukung
Sekolah (BOS); BOP PAUD, Pendidikan Kesetaraan, Kesehatan,
kinerja daerah. Dalam rangka mempercepat pemulihan
Museum & Taman Budaya; Dana Penguatan Kelembagaan,
ekonomi, alokasi TKDD ditujukan untuk program prioritas

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 32


Bab 2 | Keuangan Pemerintah

Tabel 2.6 Realisasi TKDD Jawa Barat Triwulan I Tahun 2021 dan 20.000 RP TRILIUN 826,8% 840%
Tahun 2022 18.000 820%

Realisasi TW I Realisasi TW I 16.000 798,5% 800%


% Perubahan 14.000 780%
No Komponen TKDD 2021 2022
(YoY) 12.000 760%
(Rp Miliar) (Rp Miliar)
10.000 740%
1 DAU 8.310 10.878 30,90 8.000 720%

2 DBH 1.630 -72,82


6.000
713,1% 700%

443 4.000 680%


2.000 660%
3 DAK FISIK - - -
0 640%
I I I
4 DAK NON FISIK 2.140 5.515 157,69 2020 2021 2022

5 DANA DESA - 10 - NON DAK FISIK BELANJA OPERASI RASIO

6 DID 460 851 84,98 Sumber : Ditjen Perbendaharaan (diolah)

TOTAL TKDD 12.540 17.696 41,12 Grafik 2.4 Rasio Non DAK Fisik Terhadap Belanja Operasi Jawa
Sumber : Ditjen Perbendaharaan (diolah) Barat

berupa reformasi pendidikan melalui program Merdeka


Dari sisi belanja, TKDD memberikan stimulus bagi
Belajar, reformasi kesehatan berupa peningkatan kesiapan
Provinsi maupun Kabupaten/Kota di Jawa Barat untuk
sistem kesehatan, peningkatan infrastruktur untuk
merealisasikan belanja yang akan mempengaruhi Belanja
peningkatan akses dan sarana prasarana, perlindungan sosial
Operasi dan Belanja Modal. Stimulus untuk belanja operasi
sebagai safety net masyarakat berpendapatan menengah
tercermin pada rasio antara TKDD berupa Non DAK Fisik
ke bawah, ketahanan pangan, pariwisata, pemerataan
terhadap realisasi belanja operasi di Jawa Barat. Pada
konektivitas teknologi, informasi, dan komunikasi, dan
triwulan I tahun 2022, rasio Non DAK Fisik terhadap realisasi
penurunan stunting.
belanja operasi di Jawa Barat mencapai 798,5% (Grafik 2.4).
Sebagaimana historisnya, rasio DAK Non Fisik terhadap
Kebijakan alokasi TKDD pada 2022 diarahkan untuk (i)
realisasi belanja operasi selalu di atas 100%. Hal ini disebabkan
melanjutkan kebijakan perbaikan kualitas belanja daerah
pada realisasi pendapatan Pemerintah Daerah belum terlalu
untuk peningkatan dan pemerataan kesejahteraan antar
optimal, sehingga sebagian besar realisasi belanja pemerintah
daerah; (ii) penguatan sinergi perencanaan penganggaran
daerah berasal dari TKDD yang disalurkan oleh Pemerintah
melalui harmonisasi belanja K/L dan TKDD; (iii) peningkatan
Pusat pada triwulan I tahun 2022. Sementara stimulus untuk
kualitas infrastruktur publik daerah, pemulihan ekonomi
belanja modal tercermin pada rasio TKDD berupa DAK Fisik
daerah, dan pembangunan SDM melalui Dana Transfer
terhadap belanja modal di Jawa Barat. Namun sejalan dengan
Umum (DTU); (iv) peningkatan efektivitas penggunaan Dana
data historis bahwa DAK Fisik belum terealisasi pada triwulan
Transfer Khusus (DTK); dan (v) prioritas penggunaan Dana
I 2022.
Desa untuk pemulihan ekonomi di desa.

Rasio TKDD terhadap pendapatan pada triwulan I tahun Tabel 2.7 Realisasi PEN Jawa Barat Triwulan I Tahun 2022

2022 sebesar 29,86% yang menunjukkan bahwa kapasitas Realisasi


No Klaster Program PEN TW I 2022
fiskal daerah semakin membaik seiring dengan pemulihan (Miliar Rp)
ekonomi Provinsi Jawa Barat. Rasio ini bersumber dari Insentif Nakes Pusat 12.161
1 Kesehatan
realisasi pendapatan APBN pada triwulan I 2022 sebesar Klaim RS 2.159.656
Rp33,86 triliun, pendapatan APBD Provinsi Jawa Barat Program Keluarga Harapan 2.064.580
sebesar Rp5,83 triliun, dan pendapatan APBD 27 Kab/Kota 2
Perlindungan
Sembako/BNPT 2.371.630
Sosial
sebesar Rp19,56 triliun, dibandingkan dengan nilai realisasi Bantuan Sosial Tunai (BST) 251.341

TKDD sebesar Rp17,96 triliun. TOTAL REALISASI PEN 6.859,37


Sumber : Ditjen Perbendaharaan (diolah)

33 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Keuangan Pemerintah | Bab 2

Tabel 2.8 Rangkuman APBD Jawa Barat Tahun 2021

% TW I 2021 TW I 2022
APBD-P2021 APBD 2022
No Uraian Perubahan Realisasi % Realisasi Realisasi % Realisasi g. 2022 (yoy)
(Rp Miliar) (Rp Miliar)
(yoy) (Rp Miliar) thd APBD (Rp Miliar) thd APBD
I Pendapatan 36.001 31.521 -12,44 5.187 14,41 5.838,89 18,52 12,58

1 Pendapatan Asli Daerah 19.554 21.362 9,25 3.723 19,04 4.406,14 20,63 18,35

2 Dana Perimbangan 16.407 10.136 -38,22 1.429 8,71 1.410,83 13,92 (1,28)

3 Lain-lain pendapatan 41 23 -42,82 34 84,03 21.92 93,76 (36,21)

II Belanja 39.432 31.526 -20,05 1.849,92 4,69 7.747,22 24,57 318,79

1 Belanja Operasi 24.018 16.305 -32,11 1.758,48 7,32 2.216,23 13,59 26,03

2 Belanja Modal 2.607 2.480 -4,89 0.46 0,02 136,41 5,50 29.553,58

3 Belanja Tidak Terduga 410 689 68,09 0.18 0,04 34,34 4,98 18.978,24

4 Belanja Transfer 12.397 12.052 -2,78 90.80 0,73 5.360,24 44,48 5.803,34

Surplus/ (Defisit) (3.430,64) (4.231,76) (99,88) 3.336,59 (1.908,33) (157,19)


Sumber : BPKAD Provinsi Jawa Barat (diolah

Selain realisasi TKDD, pada triwulan I tahun 2022 Anggaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tahun 2022
pemerintah juga masih melanjutkan pemberian dana mengalami penurunan menjadi Rp31,5 triliun, berkurang
PEN dengan nilai realisasi di Jawa Barat sebesar Rp6,85 sebesar Rp7,9 triliun atau turun 20,05% (yoy) dibandingkan
triliun. Realisasi ini paling besar di alokasikan untuk klaster tahun 2021 yang sebesar Rp39,4 triliun. Penurunan anggaran
perlindungan sosial dengan nilai sebesar Rp4,68 triliun belanja daerah merupakan dampak pandemi COVID-19 yang
(pangsa 68,34%) dan klaster belanja kesehatan Rp2,17 triliun turut menurunkan pendapatan daerah. Selain itu, pada
(pangsa 31,66%). tahun 2022, alokasi Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
didistribusikan langsung ke kabupaten/kota yang sebelumnya
2.3 APBD PROVINSI JAWA BARAT didistribusikan melalui Pemerintah Provinsi. Adapun adanya
APBD Provinsi Jawa Barat tahun 2022 masih diarahkan perubahan volume APBD Provinsi Jawa Barat perlu menyasar
untuk terus melanjutkan upaya percepatan pemulihan pada alokasi belanja yang berdampak positif bagi kesehatan
ekonomi dan penguatan sistem kesehatan daerah. Fokus masyarakat kesehatan dan pemulihan ekonomi.
belanja pemerintah daerah pada tahun 2022 ditujukan pada
6 (enam) aspek, yaitu: (i) Pembangunan 11 (sebelas) prioritas Sejalan dengan perubahan volume APBD tahun 2022,
daerah Provinsi Jawa Barat; (ii) Pemenuhan pelayanan Anggaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tahun
standar berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada 2022 baik dari sisi pendapatan maupun belanja mengalami
19 (sembilan belas) jenis pelayanan dasar; (iii) Pelaksanaan penurunan masing-masing sebesar 12,44%(yoy) dan
tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable 20,05%(yoy) dibandingkan tahun 2021. Dari sisi pendapatan,
Development Goals); (iv) Pemenuhan alokasi pendanaan penurunan terbesar dikontribusikan oleh pendapatan lain-lain
berdasarkan peraturan perundang-undangan yakni fungsi sebesar -42,82% (yoy), sedangkan dari sisi belanja penurunan
kesehatan, fungsi pendidikan, fungsi infrastruktur, dsb; (v) terbesar dikontribusikan oleh belanja operasi sebesar
Pemenuhan alokasi pendanaan untuk penanganan Covid-19 -32,11% (yoy) namun di sisi lain, belanja tidak terduga naik
berupa alokasi untuk pemulihan ekonomi, kesehatan, siginifikan sebesar 68,09% (yoy) pada tahun anggaran 2022.
dan sosial Penanganan Covid-19; dan (vi) Pendukungan Hal ini mengindikasikan bahwa Covid-19 berdampak pada
pelaksanaan urusan dan kewenangan Pemerintah Daerah penurunan pendapatan daerah, serta pergeseran alokasi
Provinsi Jawa Barat. penanganan Covid-19 pada pos belanja lain pada tahun 2022.

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 34


Bab 2 | Keuangan Pemerintah

2.3.1 Anggaran dan Realisasi Pendapatan


APBD Provinsi Jawa Barat
40 RP T YOY �%� 350

35 300

30 250
Realisasi pendapatan Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada
25 200

20
triwulan I tahun 2022 mencapai 18,52% dari target dengan
150

15 100 nominal sebesar Rp5,83 triliun, lebih tinggi dibandingkan


10 50 triwulan I tahun 2021 yang mencapai 14,41% atau Rp5,18
5 0
triliun (Tabel 2.9). Peningkatan realisasi pendapatan pada
0 �50
I II III
2017
IV I II III
2018
IV I II III
2019
IV I II III
2020
IV I II III
2021
IV I
2022
triwulan I 2022 terjadi pada seluruh komponen pendapatan
PENDAPATAN BELANJA g. PENDAPATAN�RHS g. BELANJA�RHS terutama oleh peningkatan pendapatan lain-lain sebesar
Sumber : BPKAD Provinsi Jawa Barat 36,21% (yoy), Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 18,35%
Grafik 2.5 Growth Pendapatan dan Belanja Pemerintah Provinsi (yoy), dan Dana Perimbangan sebesar 1,28% (yoy).
Jawa Barat

Penurunan volume APBD pada tahun 2022 diperkirakan dapat Pada triwulan I 2022, realisasi Pendapatan Asli Daerah
menyebabkan peningkatan defisit APBD Provinsi Jawa barat (PAD) Pemerintah Provinsi Jawa Barat tercatat sebesar
2022 menjadi Rp4,2 triliun yang semula Rp3,4 triliun pada Rp4,4 triliun atau mencapai 20,63% dari pagu, lebih tinggi
tahun 2021 (Tabel 2.8). Kenaikan defisit APBD 2022 terjadi dibanding periode yang sama pada 2021 yang mencapai
sejalan dengan penurunan pendapatan sebesar 12,44%(yoy) Rp3,7 triliun atau 19% dari pagu. (Tabel 2.9). Berdasarkan
yang dikontribusikan oleh penurunan pendapatan lain- pangsanya, realisasi PAD Jawa Barat masih didominasi oleh
lain sebesar 42,82% (yoy) dan penurunan alokasi Dana Pajak Daerah dengan pangsa sebesar 94,34% dan Lain-lain
Perimbangan sebesar 38,22% (yoy) sedangkan Pendapatan PAD sebesar 5,51% (Grafik 2.6).
Asli Daerah (PAD) ditargetkan meningkat sebesar 9,25%
(yoy). Sementara pada sisi belanja, sumber peningkatan Realisasi penerimaan pajak daerah pada triwulan I 2022
belanja pemeritah berasal dari peningkatan pos belanja tidak tercatat sebesar Rp4,1 triliun atau 21,04% dari target.
terduga sebesar 68,09% (yoy). Pencapaian tersebut lebih tinggi 15,37% (yoy) dibandingkan

Tabel 2.9 Realisasi Pendapatan Provinsi Jawa Barat 2021

% TW I 2021 TW I 2022
APBD-P2021 APBD 2022
No Uraian Perubahan Realisasi % Realisasi Realisasi % Realisasi g. 2022 (yoy)
(Rp Miliar) (Rp Miliar)
(yoy) (Rp Miliar) thd APBD (Rp Miliar) thd APBD
I PAD 19.554 21.362 9,2 3.723 19,0 4.406.14 20,63 18,35

a. Pajak Daerah 17.983 19.759,61 9,9 3.603.16 20,0 4.156.84 21,04 15,37

b. Retribusi Daerah 43 41.99 -3,1 6.75 15,6 6.73 16,04 -0,25


c. Hasil Pengelolaan
415 423.13 1,9 0.38 0,1 - - -100,00
Kekayaan Daerah
d. Lain-lain PAD 1.112 1.137,35 2,3 112.78 10,1 242,56 21,33 115,08

II Dana Perimbangan 16.407 10.136 -38,2 1.429 8,7 1.411 13,92 -1,28

a. Bagi Hasil Pajak 2.158 2.178,45 0,9 326.55 15,1 81,41 3,74 -75,07

b. Dana Alokasi Umum 3.008 3.015,64 0,3 776.86 25,8 1.005,21 33,33 29,39

c. Dana Alokasi Khusus 11.241 4.941,93 -56,0 325.67 2,9 324,21 6,56 -0,45

III Lain-lain Pendapatan 41 23 -42,8 34 84,0 22 93,76 -36,21

a. Pendapatan Hibah 28 23,38 -15,5 0.00 - 21,75 93,03 -


-
b. Lain-lain Penerimaan 13 0,00 -100,0 34.36 260,1 0,17 -
99,51

c. Dana Penyesuaian dan Otsus - 0,00 - 0.00 0,00 - -


-
Total Pendapatan 36.001,12 31.521.47 -12,44 5.186,51 14,41 5.838,89 18,52 12,58
Sumber : BPKAD Provinsi Jawa Barat (diolah)

35 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Keuangan Pemerintah | Bab 2

21,49%

TW I
2022 0,15% 48,76%
5,51%
29,75%
94,34%

PAJAK DAERAH HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH


RESTRIBUSI DAERAH LAIN�LAIN PAD BAGI HASIL PAJAK DANA ALOKASI UMUM DANA ALOKASI KHUSUS

Sumber : BPKAD Provinsi Jawa Barat

Grafik 2.6 Pangsa Realisasi Pendapatan Grafik 2.7 Pangsa Komponen Dana Perimbangan Provinsi Jawa
Barat

triwulan I tahun 2021 yang mencatatkan realisasi sebesar mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan
Rp3,6 triliun atau 20% dari target. Pertumbuhan ini desentralisasi. Penurunan realisasi dana perimbangan pada
dikontribusikan dari pertumbuhan Pajak Penghasilan (PPh) triwulan I 2022 disebabkan oleh penurunan realisasi Dana
pada triwulan I 2022 sebesar Rp11,5 triliun atau tumbuh Bagi Hasil (DBH) sebesar 75,07% (yoy) dibandingkan triwulan
38,83% (yoy), Pajak Pertambahan Nilai (PPN) serta PPnBM I 2021 dikarenakan belum tersalurkannya seluruh Dana Bagi
sebesar Rp10,3 triliun atau tumbuh 38,29% (yoy), dan Hasil (DBH) kepada pemerintah daerah. Di sisi lain, realisasi
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang tumbuh 48,95% (yoy) TKDD pada triwulan I 2022 sebesar Rp17,6 triliun atau
dibandingkan triwulan I 2021. Selain komponen tersebut, meningkat 41,12% (yoy) dibanding triwulan I 2021 sebesar
PAD Jawa Barat turut dikontribusikan oleh pendapatan Rp12,5 triliun. Komponen realisasi TKDD terbesar pada
dari pajak bahan bakar kendaraan bermotor, pajak air triwulan I 2022 adalah Dana Alokasi Khusus (DAK) Nonfisik
permukaan, pajak rokok, dan pengelolaan retribusi sesuai yang diperuntukkan bagi pendidikan dan kesehatan mencapai
kewenangan provinsi. Sebagai upaya pemerintah Provinsi Rp5,5 triliun atau 29,34% dari porsi anggaran.
Jawa Barat untuk mengoptimalkan pendapatan daerah
melalui pengembangan inovasi layanan pembayaran pajak Berdasarkan kontribusinya, komponen pembentuk dana
dengan pemanfaatan teknologi seperti Samsat Mobile, perimbangan Jawa Barat dengan realisasi terbesar adalah
Aplikasi Sambara, Aplikasi Sipolin, dan Samsat J’Bret. Untuk Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan pangsa mencapai
optimalisasi pendapatan daerah akan turut bekerja sama 48,76%. Sementara kontribusi terbesar kedua berasal
dengan toko ritel dalam penyediaan layanan pembayaran. dari Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar 29,75% dan Dana
Selain itu, intensifikasi Program Triple Untung Plus untuk Bagi Hasil (DBH) sebesar 21,49%. Dana perimbangan
mewujudkan tertib administrasi data kepemilikan kendaraan tersebut bersumber dari APBN sebagai upaya perwujudan
bermotor dan sebagai insentif pajak daerah bagi dunia usaha desentralisasi daerah. Dana Alokasi Khusus (DAK) ditujukan
dan masyarakat wajib pajak di Jawa Barat. untuk mengatasi ketimpangan dan pemerataan penyediaan
infrastruktur layanan publik (DAK Fisik) serta mendukung
Sementara itu sumber pendapatan lainnya adalah realisasi operasional penyelenggaraan layanan publik (DAK Nonfisik).
pendapatan transfer melalui dana perimbangan pada Sementara, dari jenis fungsinya, DAU dialokasikan untuk
triwulan I 2022 mencapai Rp1,41 triliun atau 13,92% dari pemerataan kemampuan keuangan antardaerah (horizontal)
pagu anggaran, lebih rendah dibanding triwulan I 2021 yang untuk mendanai kebutuhan daerah. Sementara Dana Bagi
tercatat sebesar Rp1,42 triliun atau 8,7% dari pagu anggaran. Hasil (DBH) ditujukan untuk mengatasi ketimpangan fiskal
Dana perimbangan merupakan dana yang bersumber dari vertikal (antara pemerintah pusat dan daerah), dengan fokus
pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk alokasi kepada daerah penghasil.

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 36


Bab 2 | Keuangan Pemerintah

Rasio derajat otonomi fiskal (DOF) dan Rasio Kemandirian


3,03% 5,51%
0,18% 0,15% Provinsi Jawa Barat pada triwulan I tahun 2022 tetap dalam
0,01% 0,00% kategori baik (di atas 50%). Hal ini tercermin dari 75,46%
realisasi anggaran pendapatan pada APBD triwulan I 2022
bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) meningkat
TW I TW I
2021 2022 dibandingkan APBD triwulan I 2021 sebesar 71,78%.
Peningkatan Rasio Derajat Otonomi Fiskal sejalan dengan
96,78% 94,34%
pemulihan ekonomi yang turut mendorong peningkatan
PAJAK DAERAH RETRIBUSI DAERAH
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jawa Barat. Pajak daerah masih
HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH DAERAH LAIN�LAIN PAD
menjadi komponen terbesar PAD dengan pangsa mencapai
Sumber : BPKAD Provinsi Jawa Barat
94,34%, sedikit lebih rendah dibandingkan pangsanya pada
Grafik 2.8 Pangsa Komponen Pendapatan Asli Daerah Provinsi
Jawa Barat triwulan I 2021 sebesar 96,78% (grafik 2.8).

Realisasi komponen lain-lain pendapatan triwulan I 2022 2.3.2 Anggaran dan Realisasi Belanja APBD
mencapai Rp22 miliar atau 93,76% dari pagu anggaran. Provinsi Jawa Barat
Realisasi pos ini lebih rendah dibandingkan dengan triwulan Pada triwulan I tahun 2022, realisasi belanja Pemerintah
I 2021 yang mencatatkan realisasi sebesar Rp34 miliar Provinsi Jawa Barat terhadap pagu anggaran mencapai
atau 84% dari pagu anggaran. Realisasi komponen lain- Rp7,7 triliun atau 24,57%, lebih tinggi dibandingkan
lain penerimaan ini dapat bersumber dari hasil penjualan triwulan I 2021 yang mencapai Rp1,8 triliun atau 4,69% dari
kekayaan daerah yang tidak dipisahkan; jasa giro, pendapatan pagu anggaran (Tabel 2.11). Peningkatan realisasi belanja
bunga; keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata APBD ini terutama didorong oleh realisasi belanja modal
uang asing dan komisi; dan potongan ataupun bentuk lain pada triwulan I 2022 mencapai Rp136 miliar atau 5,5% dari
sebagai akibat dari penjualan dan/atau pengadaan barang pagu anggaran tahun 2022. Peningkatan realisasi belanja
dan/atau jasa oleh daerah; dan hasil penjualan aset daerah. modal disebabkan oleh mulai dibukanya pengerjaan proyek

Tabel 2.10 Realisasi Belanja Provinsi Jawa Barat Pada 2021

% TW I 2021 TW I 2022
APBD 2021 APBD 2022
No Uraian Perubahan Realisasi % Realisasi Realisasi % Realisasi g. 2022 (yoy)
(Rp Miliar) (Rp Miliar)
(yoy) (Rp Miliar) thd APBD (Rp Miliar) thd APBD
1 Belanja Operasi 24.017,78 16.305,06 -32,11 1.758,48 7,32 2.216,23 13,59 26,03

a. Belanja Pegawai 6.341,92 6.568,02 3,57 1.055,26 16,64 1.127,64 17,17 6,86

b. Belanja Barang 7.080,95 6.376,38 -9,95 674,21 9,52 1.010,13 15,84 49,82

c. Belanja Bunga - - - - - - - -

d. Belanja Subsidi - 15.00 - - - - - -

e. Belanja Hibah 9.848,21 3.149,05 -68,02 29,01 0,29 78,46 2,49 170,46

f. Belanja Bantuan Sosial 746,70 196,60 -73,67 - - - - -

2 Belanja Modal 2.607,04 2.479,64 -4,89 0,46 0,02 13641 5,50


29.553,58

3 Belanja Tidak Terduga 409,91 689,01 68,09 0,18 0,04 34,34 4,98
18.978,24

4 Belanja Transfer 12.397,04 12.051,99 -2,78 90,80 0,73 5.360,24 44,48


5.803,34
a. Bagi hasil pendapatan 7.845,68 8.272,32 5,44 90,80 1,16 1.197,61 14,48 1.218,95

b. Bantuan keuangan 4.551,35 3.779,67 -16,96 - - 4.162,62 110,13 -

Total Belanja 39.431,76 31.525,70 -8,86 1.849,92 4,69 7.747,22 24,57 318,79
Sumber : BPKAD Provinsi Jawa Barat (diolah)

37 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Keuangan Pemerintah | Bab 2

infrastruktur seperti infrastruktur sosial (puskesmas, Rumah mencapai 19,62% sedangkan realisasi belanja pemerintah
Sakit, Fasilitas Kesehatan), jembatan, irigasi, drainase, dan daerah pada triwulan I 2021 hanya sebesar 8,64%. Performa
penataan kawasan khusus yang tertunda pada tahun 2020 dan anggaran kabupaten/kota berkaitan erat dengan kapasitas
2021 akibat Covid-19. Pelonggaran aktivitas ekonomi pada fiskal masing-masing daerah dan dampak ekonomi yang
tahun 2022 turut mendorong mulai berjalannya berbagai ditimbulkan akibat Covid-19. Kabupaten/kota dengan sektor
pembangunan infrastruktur. Realisasi belanja tidak terduga utama seperti industri manufaktur dan pariwisata berpotensi
turut menyumbang peningkatan realisasi belanja APBD Jawa mengalami penurunan penerimaan pendapatan. Sementara
Barat pada triwulan I 2022 mencapai Rp34 miliar atau 4,98% kabupaten/kota dengan jumlah penduduk yang relatif besar
dari pagu anggaran, hal ini sejalan dengan peningkatan dan didominasi oleh pekerja formal yang berpenghasilan
pagu anggaran pos belanja tidak terduga pada tahun 2022 tetap akan memiliki daya tahan fiskal yang relatif lebih kuat.
sebagai upaya antisipasi penanganan dan penanggulangan
Covid-19. Peningkatan realisasi belanja modal mencerminkan 2.4.1 Anggaran Pendapatan 27 Kabupaten/
optimisme untuk menjaga dan mempercepat keberlanjutan Kota Jawa Barat
pemulihan ekonomi Jawa Barat. Target pendapatan untuk 27 kabupaten/kota pada tahun
2022 adalah sebesar Rp94,05 triliun meningkat 11,7% (yoy)
Dilihat dari pangsanya, realisasi belanja yang tercatat sebesar dibandingkan tahun 2021. Secara spasial, target pendapatan
Rp7,7 triliun didominasi oleh belanja transfer dengan terbesar adalah Kabupaten Bogor sebesar Rp8,3 triliun, Kota
kontribusi sebesar 69,19% dari total belanja. Realisasi Bandung sebesar Rp6,7 triliun, dan Kabupaten Bekasi sebesar
belanja transfer mencapai Rp5,3 triliun atau 44,48% dari Rp6,4 triliun. Sedangkan target pendapatan paling kecil
pagu anggaran tahun 2022. Realisasi tersebut digunakan adalah Kota Banjar sebesar Rp759 miliar.
untuk bantuan keuangan sebesar Rp4,1 triliun dan bagi hasil
pendapatan sebesar Rp1,1 triliun. Selain itu, pos realisasi Realisasi pendapatan untuk 27 kabupaten/kota pada
belanja operasi tercatat Rp2,2 triliun atau 28,61% dari pangsa triwulan I tahun 2022 mencapai Rp19,56 triliun, meningkat
realisasi triwulan I 2022. Dalam pos belanja operasi, realisasi 50,89% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun
belanja pegawai dan belanja barang mencapai Rp1,1 triliun sebelumnya yang mencapai Rp12,97 triliun. Sedangkan
dan Rp1 triliun. secara porsi realisasi pendapatan pada triwulan I 2022
mencapai 17,37%, meningkat dibandingkan triwulan I
2.4 APBD 27 KABUPATEN/KOTA DI 2021 yang sebesar 14,63%. Pencapaian presentase realisasi
JAWA BARAT pendapatan terbesar pada triwulan I 2022 dicatatkan oleh
Realisasi APBD 27 Kabupaten/kota di Jawa Barat pada Kabupaten Bandung sebesar 45,61%. Sedangkan realisasi
triwulan I tahun anggaran 2022 mengalami surplus total pendapatan terkecil pada triwulan I 2022 dicatatkan oleh
sebesar Rp 1,12 triliun. Kabupaten Subang, Kabupaten Kabupaten Sumedang sebesar 2,98%. Besarnya realisasi
Bogor, dan Kabupaten Tasikmalaya mencatatkan surplus pendapatan Kabupaten Bandung pada triwulan I 2022 berkat
APBD pada triwulan I 2022 terbesar dengan surplus masing- inovasi Pemerintah Kabupaten Bandung terutama untuk
masing sebesar Rp544,92 miliar, Rp367,81 miliar, dan mendorong penerimaan PBB melalui program digitalisasi
Rp346,59 miliar. Adapun kabupaten/kota yang mencatatkan pembayaran pajak melalui e-commerce, PT POS, maupun
defisit anggaran pada realisasi triwulan I 2022 terbesar dompet digital sertas secara aktif melakukan jemput bola
dicatatkan oleh Kabupaten Bekasi sebesar Rp697,75 miliar kepada wajib pajak melalui peningkatan peran Kepala Dusun,
dan Kabupaten Cirebon sebesar Rp519,89 miliar. Surplus RT, dan RW.
anggaran 27 kabupaten/kota di Jawa Barat pada triwulan I
2022 yang lebih rendah dibandingkan realisasi pada triwulan
I 2021 sebesar Rp2,2 triliun disebabkan oleh meningkatnya
realisasi belanja pemerintah daerah pada triwulan I 2022 yang

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 38


Bab 2 | Keuangan Pemerintah

9 RP TRILIUN
8
7
22,50% 17,24%
6
5
4
3
2021 12,07% 2022
2 9,75% 39,87%
1
0 47,49%
20,26% 30,28%
KAB. BOGOR*
KOTA BANDUNG
KAB. BEKASI
KOTA BEKASI
KAB. BANDUNG

KAB. GARUT*
KAB. CIANJUR
KAB. KARAWANG

KAB. MAJALENGKA
KAB. SUKABUMI
KOTA DEPOK
KAB. CIREBON*
KAB. INDRAMAYU

KAB. CIAMIS
KAB. TASIKMALAYA

KAB. SUBANG*
KAB. SUMEDANG*

KAB. KUNINGAN

KOTA CIMAHI
KOTA CIREBON

KOTA SUKABUMI
KOTA BANJAR
KAB. BANDUNG BARAT

KOTA BOGOR
KAB. PURWAKARTA
KOTA TASIKMALAYA

KAB. PANGANDARAN
BELANJA PEGAWAI BELANJA MODAL
BELANJA BARANG & JASA BELANJA HIBAH & BANTUAN

Sumber : BPKAD Provinsi Jawa Barat Sumber : BPKAD Provinsi Jawa Barat

Grafik 2.9 Anggaran Belanja APBD 27 Kabupaten/Kota di Jawa Grafik 2.10 Struktur Belanja APBD 27 Kab/Kota 2021 dan 2022
Barat

2.4.2 Anggaran Belanja 27 Kabupaten/ triliun), serta belanja modal dan belanja lainnya sebesar
Kota Jawa Barat 12,07% (Rp11,35 triliun) dan 17,24% (Rp16,21 triliun)
Target anggaran belanja 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat (Grafik 2.10). Jika dibandingkan dengan struktur anggaran
pada tahun 2022 secara keseluruhan tercatat sebesar belanja pada 2021, pangsa Belanja Pegawai mengalami
Rp94,05 triliun. Adapun anggaran belanja tertinggi dimiliki penurunan yang sebelumnya sebesar 47,49% menjadi
oleh Kabupaten Bogor sebesar Rp8,37 triliun (pangsa 39,87%. Tingginya pangsa dari kedua komponen ini dinilai
8,90%), Kota Bandung sebesar Rp6,72triliun (pangsa 7,14%), mampu turut berkontribusi positif terhadap peningkatan
Kabupaten Bekasi sebesar Rp6,47 triliun (pangsa 6,88%), Kota daya beli masyarakat di Jawa Barat dan mendukung
Bekasi sebesar Rp5,57 triliun (pangsa 5,93%), dan Kabupaten semangat pemulihan ekonomi Jawa Barat. Di sisi lain, Belanja
Bandung sebesar Rp4,89 triliun (pangsa 5,19%). Di sisi lain, Barang dan Jasa serta Belanja Modal mengalami peningkatan
kabupaten/kota dengan anggaran belanja terendah adalah pangsa alokasi anggaran belanja. Peningkatan pangsa Belanja
Kota Banjar, yaitu sebesar Rp759 miliar (pangsa 0,81%). Barang dan Jasa serta Belanja Modal ini menunjukkan
bahwa APBD 27 kabupaten/kota pada tahun 2022 mulai
Berdasarkan strukturnya, anggaran belanja Kabupaten/ berfokus untuk mendorong pembangunan infrastruktur yang
Kota di Jawa Barat pada tahun 2022 masih didominasi oleh mampu meningkatkan produktivitas ekonomi dalam rangka
belanja pegawai sebesar 39,87% (Rp37,5 triliun), diikuti percepatan pemulihan ekonomi di daerah.
oleh belanja barang dan jasa sebesar 30,82% (Rp28,99
Pada 2022, realisasi belanja APBD 27 Kabupaten/Kota di
9 ANGGARAN BELANJA REALISASI BELANJA 2,5 Jawa Barat pada triwulan I 2022 sebesar Rp18,45 triliun atau
8
7 2,0 19,62% dari pagu anggaran yang direncanakan. Pencapaian
6
5
1,5 ini lebih tinggi 146,22% (yoy) dibandingkan periode yang
4
1,0 sama pada tahun 2021 yang mencatatkan realisasi sebesar
3
2 0,5
Rp7,5 triliun atau 7,92% terhadap anggaran. Secara spasial,
1
0 0,0
porsi realisasi belanja terhadap anggaran tertinggi dicatat oleh
KAB. BOGOR*
KOTA BANDUNG
KAB. BEKASI
KOTA BEKASI
KAB. BANDUNG

KAB. GARUT*
KAB. CIANJUR

KAB. SUKABUMI
KAB. KARAWANG

KAB. MAJALENGKA

KOTA DEPOK
KAB. CIREBON*
KAB. INDRAMAYU

KAB. SUBANG*
KAB. SUMEDANG*
KAB. CIAMIS
KAB. TASIKMALAYA
KAB. BANDUNG BARAT

KAB. KUNINGAN
KOTA BOGOR
KAB. PURWAKARTA

KOTA CIMAHI
KOTA CIREBON

KOTA SUKABUMI
KOTA TASIKMALAYA

KAB. PANGANDARAN

KOTA BANJAR

Kota Sukabumi sebesar 29,84%, Kota Bogor sebesar 29,64%,


dan Kabupaten Sumedang sebesar 27,54%. Sementara
realisasi belanja terendah terdapat di Kabupaten Bandung
BPKAD Provinsi Jawa Barat (diolah)
Barat sebesar 3,77%, Kabupaten Tasikmalaya sebesar 9,08%,
Grafik 2.11 Perkembangan Realisasi Belanja 27 Kab/Kota di Jawa dan Kabupaten Kuningan sebesar 11,04% (Grafik 2.11).
Barat pada Triwulan I 2022

39 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Keuangan Pemerintah | Bab 2

Tabel 2.11 Rangkuman APBD Kab/Kota Pada 2021

Pendapatan TW I 2021 Belanja TW I 2022


(Rp Triliun) (Rp Triliun)
Kab Kota
% %
Anggaran Realisasi Realisasi Anggaran Realisasi Realisasi

KABUPATEN BANDUNG 2,56 1,168 45,61 4,89 1,191 24,38


KABUPATEN BANDUNG
2,91 0,000 0,00 3,13 0,118 3,77
BARAT
KABUPATEN BEKASI 5,60 0,513 9,15 6,47 1,211 18,72

KABUPATEN BOGOR 7,74 2,438 31,50 8,37 2,070 24,74

KABUPATEN CIAMIS 2,42 0,824 33,99 2,74 0,715 26,11

KABUPATEN CIANJUR 4,21 0,816 19,37 4,25 0,790 18,60

KABUPATEN CIREBON 3,32 0,268 8,06 3,42 0,788 23,01

KABUPATEN GARUT 4,23 0,984 23,25 4,42 0,880 19,91


KABUPATEN
3,26 0,610 18,70 3,33 0,572 17,19
INDRAMAYU
KABUPATEN KARAWANG 4,67 1,051 22,52 4,85 0,876 18,06

KABUPATEN KUNINGAN 2,68 0,187 6,96 2,66 0,294 11,04


KABUPATEN
4,01 0,749 18,65 4,02 0,694 17,27
MAJALENGKA
KABUPATEN
1,28 0,000 0,00 1,28 0,000 -
PANGANDARAN
KABUPATEN
2,37 0,441 18,63 2,42 0,498 20,56
PURWAKARTA
KABUPATEN SUBANG 2,95 1,197 40,60 3,04 0,652 21,47

KABUPATEN SUKABUMI 3,94 0,756 19,17 3,92 0,746 19,03

KABUPATEN SUMEDANG 27,77 0,827 2,98 2,76 0,760 27,54


KABUPATEN
3,13 0,639 20,41 3,22 0,292 9,08
TASIKMALAYA
KOTA BANDUNG 6,66 1,476 22,15 6,72 1,372 20,42

KOTA BANJAR 0,72 0,188 26,00 0,76 0,186 24,45

KOTA BEKASI 5,30 1,210 22,85 5,57 1,111 19,92

KOTA BOGOR 2,33 0,915 39,29 2,52 0,748 29,64

KOTA CIMAHI 1,28 0,312 24,39 1,48 0,315 21,25

KOTA CIREBON 1,45 0,315 21,71 1,44 0,319 22,09

KOTA DEPOK 3,08 0,846 27,47 3,51 0,518 14,75

KOTA SUKABUMI 1,18 0,381 32,22 1,21 0,360 29,84

KOTA TASIKMALAYA 1,57 0,456 28,97 1,65 0,375 22,67


BPKAD Provinsi Jawa Barat (diolah)

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 40


BOKS 2

Melandainya Pandemi
dan Penurunan Alokasi
Anggaran Penanganan
Covid-19
Tidak dapat dipungkiri bahwa Covid-19 telah menjadi
ancaman nyata yang tidak sekedar mempengaruhi sektor
kesehatan, namun juga turut mendisrupsi aspek lainnya
seperti sosial, ekonomi, serta keuangan. Berawal dari
Tiongkok, virus Covid-19 kemudian dengan cepatnya
menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Pemerintah
melakukan berbagai langkah dalam rangka penanganan,
pemulihan, dan normalisasi dari situasi ini, mulai dari
penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga
penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
(PPKM) dengan skala mikro yang menyasar ke lingkungan
rukun tetangga dan rukun warga.

Dalam mendukung penanganan pandemi, terdapat kebijakan


lain yang diterapkan berupa kebijakan new normal yang
merupakan himbauan kepada masyarakat untuk membiasakan
pola hidup yang turut mengurangi penyebaran wabah dengan
memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Tidak
hanya itu, vaksinasi yang gencar dilakukan Pemerintah sejak
akhir tahun 2020 juga telah menunjukkan keberhasilan. Di
sisi lain, pemerintah juga mengeluarkan anggaran yang tidak
sedikit untuk menjalankan program Pemulihan Ekonomi
Nasional (PEN) untuk mendorong berputarnya kembali roda
perekonomian Indonesia yang sempat terhenti.

Pada awalnya, sebaran virus Covid-19 hanya terkonsentrasi


di Ibukota dengan proporsi 70% dari total nasional, namun
lambat laun virus tersebut juga menyebar ke wilayah-wilayah
lain dengan adanya interaksi dan mobilitas. Provinsi Jawa
Barat menjadi salah satu Provinsi dengan kasus kumulatif yang
tinggi pada awal pandemi, yaitu sebesar 79.993 kasus atau
10% dari total kasus nasional. Menanggapi hal ini, Pemerintah
Boks 2 Melandainya Pandemi dan Penurunan Alokasi Anggaran Penanganan Covid-19

160%

140%
142,15%
138,43%

120%
121,59%
118,34%

112,04%

100%

98,84%

93,97%
80%

84,18%
81,37%

75,85%
33,19%
60%

30,14%
65,29%
56,99%

40%

2,95%
20%

0%
SDM KESEHATAN PETUGAS PUBLIK LANSIA MASYARAKAT UMUM USIA 12�17 TAHUN
& RENTAN
DOSIS 1 DOSIS 2 DOSIS 3

Sumber: Pusat Informasi dan Koordinasi Provinsi Jawa Barat (PIKOBAR) Sumber: Pusat Informasi dan Koordinasi Provinsi Jawa Barat (PIKOBAR)

Grafik 1 Angka Vaksinasi per Kelompok Masyarakat Provinsi Grafik 2 Pertumbuhan Angka Covid-19 Provinsi Jawa Barat
Jawa Barat, Mei 2022 2020-2022

Provinsi Jawa Barat melakukan pengembangan strategi untuk vaksin dosis 2, dan 29,11% sudah menerima vaksin dosis
memitigasi dampak negatif pandemi Covid-19. Salah satu 3. Pencapaian angka vaksinasi per kelompok masyarakat di
upaya yang dilakukan adalah dengan terus mengejar target Jawa Barat telah baik, khususnya untuk SDM Kesehatan yang
rasio tes masif di seluruh wilayah Jawa Barat. Pada awal sudah melewati target vaksinasi baik untuk dosis 1, dosis 2,
pandemi, Jawa Barat telah melaksanakan lebih dari 190.000 dan dosis 3.
tes dengan pengujian PCR untuk menggambarkan peta
sebaran virus Covid-19. Hingga 22 Mei 2022, total pengujian Jika dilihat pertumbuhannya, penyebaran Covid-19 di Provinsi
PCR di Provinsi Jawa Barat telah mencapai 4.622.109 total Jawa Barat pada awal tahun 2022 menunjukkan grafik yang
spesimen dan pengujian Antigen telah mencapai 7.875.778 melandai. Pada awal Januari 2022, kasus terkonfirmasi
total spesimen pada 24 Mei 2022. positif sebesar 549, namun kemudian mulai mengalami
pertumbuhan yang signifikan pada bulan Februari - Maret
Selain peningkatan tes Covid-19, Pemerintah Jawa Barat 2022 dengan rata-rata kasus per bulan sebanyak 69.003
juga menggalakan vaksinasi bagi masyarakat. Hingga Mei kasus. Lonjakan ini disebabkan oleh kemunculan varian
2022 sebanyak 95,36% dari target masyarakat Jawa Barat Omicron dengan gejala ringan seperti flu, batuk, dan demam,
sudah menerima vaksin dosis 1, 82,34% sudah menerima namun memiliki tingkat penyebaran yang cepat. Pada bulan
April - Mei 2022, angka terkonfirmasi Covid-19 kembali
melandai dengan angka rata-rata per bulan sebanyak 321
kasus. Angka terkonfirmasi positif ini menunjukkan tren yang
RP 1.615 menurun sejalan dengan peningkatan vaksinasi di Provinsi
Jawa Barat.
RP 2.280
Dalam rangka menurunkan angka penyebaran dan kasus
RP 1.904 positif Covid-19, Pemerintah Provinsi Jawa Barat turut
menggelontorkan anggaran yang tidak sedikit pada tahun
2021. Anggaran Pemerintah Jawa Barat untuk menangani
2020 2021 2022 sektor kesehatan pada tahun 2021 mencapai Rp2,28 triliun,
Sumber: BPKAD Provinsi Jawa Barat
meningkat dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp1,9 triliun.
Grafik 3 APBD untuk Penanganan Kesehatan Provinsi Jawa Barat Namun, pada tahun 2022 anggaran untuk mengelola
2020-2022

43
Melandainya Pandemi dan Penurunan Alokasi Anggaran Penanganan Covid-19 Boks 2

kesehatan mulai diturunkan menjadi sebesar Rp1,97 triliun Anggaran untuk urusan kesehatan yang mulai diturunkan
mengingat angka Covid-19 yang juga semakin menurun. ini beriringan dengan anggaran Pemerintah baik pusat
Sementara itu terdapat Transfer ke Daerah dan Dana Desa maupun daerah yang sudah mulai dialihkan untuk sektor
(TKDD) yang mencakup alokasi anggaran penanganan lainnya. Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai mengalihkan
Covid-19 sesuai dengan kebijakan yang merujuk pada Surat anggarannya untuk 11 Prioritas Pembangunan Daerah Jawa
Edaran Bersama Mendagri dan Menkeu, masing-masing Barat tahun 2023 yang meliputi (1) reformasi sistem kesehatan
No.903/4253.A/SJ dan No: SE-2/MK 07/2021 tentang daerah; (2) pemulihan dan pertumbuhan ekonomi kerakyatan
Percepatan Pelaksanaan Refocusing dan Realokasi Anggaran berbasis inovasi; (3) penguatan sistem ketahanan pangan
Pendapatan dan Belanja Pemda. berkelanjutan; (4) reformasi sistem perlindungan sosial; (5)
reformasi sistem pendidikan dan pemajuan kebudayaan;
Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah melakukan kebijakan (6) reformasi sistem kesiapsiagaan penanggulangan risiko
terkait dengan nilai realisasi pada 2021 sebesar Rp 212,2 bencana; (7) inovasi pelayanan publik dan penataan daerah;
miliar untuk tiga kegiatan, 8% dari Dana Alokasi Umum (DAU) (8) gerakan membangun desa; (9) pendidikan agama dan
atau Dana Bagi Hasil (DBH), yaitu (1) dukungan pelaksanaan tempat ibadah juara; (10) pengembangan infrastruktur
vaksinasi Covid-19 sebesar Rp28,8 miliar; (2) insentif tenaga konektivitas wilayah dan pengelolaan lingkungan hidup; serta
kesehatan daerah dalam rangka penanganan Covid-19 (11) pengembangan destinasi dan infrastruktur pariwisata.
sebesar Rp 36,9 triliun; dan (3) belanja kesehatan lainnya Seiring dengan penurunan kasus Covid-19 dan realokasi
dan kegiatan prioritas yang ditetapkan oleh pemerintah anggaran, diharapkan pembangunan ekonomi daerah Jawa
pusat sebesar Rp 188 juta. Sebesar 74,88% telah terealisasi Barat dapat terakselerasi untuk sektor-sektor lainnya.
untuk kegiatan insentif tenaga kesehatan daerah dan untuk
dukungan pelaksanaan vaksinasi sebesar 17,4%. Adapun
pada tahun 2022 Belanja TKDD melandai sebesar 1,67%,
dengan penurunan DBH menjadi sebesar Rp210,61 miliar,
atau turun sebesar 0,75% dari tahun 2021.

44
BAB III

Inflasi

0,69%
Mar 2022
0,46%
Des 2021
(mtm)
1,40%
Jan - Mar 2022
1,69%
Jan-Des 2021
ytd
2,74%
Triwulan I 2022
1,69%
Triwulan IV
2021
(mtm) ytd yoy

INFLASI BULANAN INFLASI TAHUN INFLASI TAHUNAN


KALENDER JAWA BARAT JAWA BARAT

2,49%
Triwulan I 2022
1,75%
Tw IV 2021
yoy
2,89%
Rata-rata 5 tahun
2,85%
Rata-rata 5 tahun
(Tw IV 2021, yoy)
yoy (Tw I 2022, yoy)

INFLASI TAHUNAN RATA-RATA INFLASI


PULAU JAWA IHK JAWA BARAT
Inflasi Jawa Barat pada triwulan I tahun 2022 tetap terkendali dan berada pada rentang target nasional
(3±1%) sebesar 2,74% (yoy) lebih tinggi dari inflasi nasional yang mencapai (2,64%).

Kota Tasikmalaya menjadi Kota IHK di Jawa Barat yang mencatat inflasi tertinggi sebesar 1,04% (yoy),
sementara Kota Bekasi menjadi kota dengan laju inflasi terendah yakni sebear 0,38%.

Inflasi Jawa Barat pada triwulan II 2022 diperkirakan masih berada dalam rentang target sasaran inflasi 2022
yakni 3±1%, namun cenderung bias ke atas seiring dengan tekanan baik dari eksternal maupun internal
yang mempengaruhi kondisi ketahanan pangan Jawa Barat.
Bab 3 | Inflasi

% � YTD �
% �YOY�
4 3,63
3,5 3,54
3
2,64 3,21
2,5

2
2,18
1,40 1,69
1,5

0,5

2,74
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I 0
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
JAWA BARAT NASIONAL 2017 2018 2019 2020 2021 2022

Sumber: BPS, diolah. Sejak awal tahun 2020 menggunakan Tahun Dasar 2018 Sumber: BPS, diolah

Grafik 3.1 Inflasi Jawa Barat dan Nasional Grafik 3.2 Inflasi Tahun Kalender Jawa Barat

3.1 PERKEMBANGAN INFLASI meskipun terdapat tekanan yang berasal dari beberapa
Inflasi Jawa Barat pada triwulan I 2022 masih tercatat komoditas dalam kelompok makanan, minuman, dan
sebesar 2,74% (yoy), lebih tinggi dari periode yang sama tembakau. Sumbangan inflasi kelompok ini disebabkan oleh
pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 1,43% (yoy) peningkatan harga komoditas telur ayam ras, cabai merah,
(Grafik 3.1). Pun demikian inflasi periode ini juga lebih tinggi minyak goreng, dan juga bawang merah. Kenaikan harga telur
dibandingkan dengan triwulan IV 2021 yang sebesar 1,69% ayam ras ditengarai oleh jumlah pasokan yang berkurang
(yoy). Intensifikasi pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan akibat banyak peternak yang gulung tikar ataupun alih bisnis
selama tahun 2021 lalu berdampak positif pada peningkatan menjadi peternak ayam pedaging akibat harga telur yang
optimisme masyarakat sehingga meskipun sempat terjadi sempat anjlok di tahun sebelumnya. Selain itu, kondisi cuaca
gelombang baru Covid varian Omicron di triwulan ini, yang kurang baik membuat hasil panen beberapa komoditas
mobilitas dan konsumsi masyarakat tercatat masih meningkat seperti cabai dan bawang merah memiliki kualitas yang
sehingga memberikan tekanan inflasi akibat kenaikan harga kurang layak jual. Kebijakan pemerintah terkait penghapusan
pada beberapa komoditas. HET untuk minyak goreng kemasan di minggu ketiga maret
pun memberikan andil yang signifikan pada inflasi Jawa Barat
Secara kumulatif inflasi Jawa Barat dari bulan Januari triwulan ini. Seiring dengan berlakunya kebijakan tersebut,
hingga Maret 2022 sebesar 1,40% (ytd) (Grafik 3.2). Laju para pelaku industri secara tanggap langsung menaikkan
inflasi selama triwulan I 2022 secara umum masih terkendali, harga minyak goreng kemasan. Kendati demikian, pemerintah

JAN FEB MAR


% �MTM� TELUR AYAM RAS INFLASI IHK : % �MTM� SABUN DETERGEN INFLASI IHK : % �MTM� BAWANG MERAH INFLASI IHK :
0,45% 0,26% 0,69%
INFLASI

SABUN DETERGEN BUBUK/CAIR TOMAT MINYAK GORENG


�MTM� �MTM� �MTM�
SEWA RUMAH SEWA RUMAH CABAI MERAH

DAGING AYAM RAS BAWANG MERAH TELUR AYAM RAS

BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA

% �MTM� KANGKUNG % �MTM� DAGING AYAM RAS DAGING AYAM RAS


DEFLASI

MINYAK GORENG JERUK TOMAT


JERUK CABAI RAWIT IKAN KEMBUNG
BIAYA ADM. TRANFSER UANG MINYAK GORENG DAUN BAWANG
CABAI MERAH TELUR AYAM RAS % �MTM� SAWI PUTIH

Sumber: BPS, diolah

Grafik 3.3 Komoditas Penyumbang Inflasi dan Deflasi Bulanan Jawa Barat

47 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Inflasi | Bab 3

PERAWATAN PRIBADI &JASA LAINNYA 2,96 7 % �YOY� % �YOY� 14


5,10
PENYEDIAAN MAMIN DAN/RESTORAN 4,02 12
3,44 6
PENDIDIKAN 1,92 10
2,83
0,63 5
REKREASI, OLAHRAGA, & BUDAYA 0,91 8
INFORMASI, KOMUNIKASI, -0,40 4
& JASA KEUANGAN -0,62 6
TRANSPORTASI 1,59
1,19 3 4
KESEHATAN 2,21
2,36 2 2
PERLENGKAPAN, PERALATAN DAN 1,44
PEMELIHARAAN RUTIN RT 3,78 0
PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, 0,39 1
DAN BAHAN BAKAR RT 2,47 �2
PAKAIAN & ALAS KAKI 0,96 0
1,74 �4
MAKANAN, MINUMAN DAN TEMBAKAU 1,74
3,87 �1 �6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3
�1 0 1 2 3 4 5 6 2021 2022
PERAWATAN PRIBADI DAN JASA LAINNYA PERLINDUNGAN SOSIAL PERAWATAN PRIBADI
MAR 2021 MAR 2022 JASA LAINNYA � RHS PERAWATAN PRIBADI LAINNYA � RHS

Sumber: BPS, diolah Sumber: BPS, diolah

Grafik 3.4 Inflasi Berdasarkan Kelompok Pengeluaran Grafik 3.5 Pergerakan Inflasi Kelompok Perawatan Pribadi dan
Jasa Lainnya

Jawa Barat berupaya untuk meminimalisir dampak kenaikan ton. Dengan demikian, maka diperkirakan terjadi surplus
harga minyak goreng dengan berbagai operasi pasar murah produksi sebesar 883 ribu ton. Dalam rangka mengantisipasi
sehingga tekanan inflasi akibat kenaikan harga minyak hal ini, Direktori Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan
goreng pada maret masih dapat teratasi, terbukti dari andil Kementrian Pertanian telah mengeluarkan Surat Edaran
minyak goreng yang bukan menjadi penyumbang pertama pada tanggal 16 Februari 2022 terkait pengaturan dan
di triwulan ini. Disamping faktor-faktor tersebut, kenaikan pengendalian produk DOC final stock ayam ras pedaging
hargan beberapa komoditas dalam kelompok makanan, untuk Februari dan Maret. Namun demikian kebijakan ini
minuman, dan tembakau juga didorong oleh tingginya belum secara efektif dapat mengontrol pasokan ayam di
permintaan menjelang HBKN Ramadhan dan Idulfitri 1443 H. Jawa Barat sehingga harga daging ayam tetap jatuh pada
triwulan ini. Penurunan harga tomat, daun bawang, dan
Meskipun demikian, tekanan inflasi Jawa Barat triwulan sawi putih disebabkan oleh melimpahnya panen yang terjadi
I 2022 cukup tertahan oleh penurunan harga beberapa pada triwulan I 2022 sementara permintaan cenderung
komoditas antara lain daging ayam ras, tomat, ikan kembung, stabil. Adapun penurunan harga komoditas ikan kembung
daun bawang, dan sawi putih. Penurunan harga daging ayam juga disebabkan mulai masuknya musim penangkapan yang
ras disebabkan keberlimpahan pasokan daging ayam ras. dimulai dari bulan Maret hingga Agustus, dengan puncak di
Produksi daging ayam ras pada 2022 diproyeksikan mencapai bulan Juni.
4,07 juta ton dengan total kebutuhan mencapai 3,19 juta

50 6 % �YOY�
40
35
40 5
30
25 30 4
20
20
15 3
10 10
5 2
0 0

�5 1
�10
�10
�15 �20 0
1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3
2018 2019 2020 2021 2022 2021 2022
MAKANAN, MINUMAN DAN TEMBAKAU ROKOK DAN TEMBAKAU MAKANAN
PERUBAHAN HARGA EMAS INTERNASIONAL NILAI TUKAR INFLASI EMAS PERHIASAN �RHS�
MINUMAN YANG TIDAK BERALKOHOL MINUMAN BERALKOHOL

Sumber: BPS, diolah Sumber: BPS, diolah

Grafik 3.6 Pertumbuhan Emas Internasional, Emas Perhiasan dan Grafik 3.7 Pergerakan Inflasi Kelompok Makanan, Minuman, dan
Nilai Tukar Tembakau

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 48


Bab 3 | Inflasi

5 % �YOY�
6 % �YOY� % �YOY� 3,5

4 5 3,0

2,5
4
3
2,0
3
2 1,5
2
1,0
1
1 0,5

0 0 0,0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3
2021 2022 2021 2022
PENYEDIAAN MAKANAN DAN MINUMAN/RESTORAN PENDIDIKAN�RHS PENDIDIKAN MENENGAH PENDIDIKAN TINGGI
PENDIDIKAN DASAR DAN ANAK USIA DINI PENDIDIKAN LAINNYA
12 PER. MOV. AVG. �PENYEDIAAN MAKANAN DAN MINUMAN/RESTORAN�

Sumber: BPS, diolah

Grafik 3.8 Pergerakan Inflasi Kelompok Penyediaan Makanan dan Grafik 3.9 Pergerakan Inflasi Kelompok Pendidikan
Minuman/Restoran

Berdasarkan kelompok pengeluaran, tekanan inflasi pada tekanan inflasi yang tidak kalah tinggi juga terjadi pada
hampir semua kelompok pengeluaran di triwulan ini kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta penyedia
lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama pada tahun makanan, minuman, dan restoran. Kedua kelompok ini
sebelumnya. Dari 11 kelompok kelompok pengeluaran1, tiga mengalami tekanan inflasi tahunan masing-masing sebesar
kelompok dengan tekanan inflasi tahunan tertinggi berasal 3,87% (yoy) dan 3,44% (yoy).
dari kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya; makanan,
minuman, dan tembakau, dan penyediaan makanan dan Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, pada periode
minuman/restoran (Grafik 3.3). Kelompok perawatan pribadi ini kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya
dan jasa lainnya mengalami tekanan inflasi sebesar 5,10% merupakan kelompok dengan tekanan inflasi tertinggi
(yoy), lebih tinggi dari triwulan I 2021 yang sebesar 2,39% akibat kondisi ketidakpastian dan peningkatan harga
(yoy). Tekanan inflasi pada kelompok ini utamanya disumbang komoditas global (Grafik 3.5). Secara lebih detail, tekanan
oleh emas perhiasan yang mengalami peningkatan harga inflasi pada kelompok ini disumbang oleh sub-kelompok
akibat kondisi tekanan geopolitik global Rusia-Ukraina yang perawatan pribadi lainnya dengan andil 0,0408% (mtm),
membuat emas sebagai safe-haven lebih diminati sebagai khususnya dari komoditas emas perhiasan dengan andil
bentuk investasi ditengah ketidakpastian global. Selanjutnya, bulanan sebesar 0,0305% (mtm) sementara andil tahunan

8 % �YOY� % �YOY� 4,0


100
7 3,5
90
6 3,0
80
5 2,5 70

4 2,0 60
50
3 1,5
40
2 1,0
30
1 0,5
20
0 0,0 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3
2021 2022 0
KESEHATAN�RHS JASA RAWAT JALAN OBAT�OBAT DAN PRODUK KESEHATAN Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei
JASA KESEHATAN LAINNYA JASA RAWAT INAP

Sumber: BPS, diolah Sumber: PIKOBAR 2022

Grafik 3.10 Pergerakan Inflasi Kelompok Kesehatan Grafik 3.11 Bed Occupancy Rate Jawa Barat

1 Perubahan metodologi perhitungan IHK dengan TD 2018 menyebabkan


perubahan jumlah komoditas terpilih Survei Biaya Hidup (SBH) dan
pengelompokkan komoditas. Kelompok komoditas dari semula hanya 7
komoditas pada TD 2012 menjadi 11 komoditas pada TD 2018.

49 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Inflasi | Bab 3

10 % �YOY� % �YOY� 3,0 16 % �YOY� % �YOY� 30

8 14 20
2,5
12
6 10
2,0
10
4 0
1,5 8
2 �10
6
1,0
0 �20
4

�2 0,5 �30
2

�4 0,0 0 �40
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3
2021 2022 2021 2022
TRANSPORTASI�RHS JASA PENGIRIMAN BARANG PEMBELIAAN KENDARAAN INFLASI TARIF ANGKUTAN UDARA � RHS INFLASI TRANSPORTASI
JASA ANGKUTAN PENUMPANG PENGOPERASIAN PERALATAN TRANSPORTASI PRIBADI INFLASI TARIF KENDARAN RODA 4 ONLINE INFLASI TARIF KENDARAN RODA 2 ONLINE

Sumber: BPS, diolah Sumber: BPS, diolah

Grafik 3.12 Pertumbuhan Inflasi Transportasi Grafik 3.13 Pertumbuhan Inflasi Transportasi, Tarif Angkutan Udara
dan Tarif Kendaraan Roda 2 dan Roda 4 Online

komoditas ini tercatat sebesar 0,5980% (yoy). Kenaikan Salah satu kelompok yang terdampak efek domino dari
harga emas dipicu oleh tensi geopolitik Rusia-Ukraina yang kenaikan tekanan inflasi kelompok makanan, minuman,
menyebabkan kondisi ketidakstabilan global sehingga dan tembakau adalah kelompok penyediaan makanan dan
mendorong masyarakat untuk membeli emas sebagai minuman/restoran (Grafik 3.8). Meskipun terjadi penurunan
instrumen investasi safe haven. Disamping alasan tersebut, tekanan inflasi dari sebesar 3,86% (yoy) pada triwulan I 2021
kenaikan harga emas didorong pula oleh pengumuman menjadi 3,44% (yoy) pada periode ini, kelompok ini masih
kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed). merupakan kelompok dengan tekanan inflasi tertinggi ketiga.
Bank sentral AS meningkatkan suku bunga acuan sebesar 25 Tekanan inflasi utamanya didorong oleh kenaikan harga-
basis poin (bps) sesuai ekspektasi pasar (Grafik 3.6). harga bahan baku dan biaya produksi termasuk minyak
goreng dan bahan bakar rumah tangga. Salah satu komoditas
Selanjutnya, kelompok makanan, minuman, dan tembakau utama penyumbang inflasi pada kelompok ini adalah kue
menjadi kelompok dengan tingkat inflasi terbesar kedua kering berminyak. Harga kue kering berminyak semakin
dari 11 kelompok inflasi di Jawa Barat (Grafik 3.7). Tekanan meningkat seiring dengan peningkatan harga pokok produksi
inflasi kelompok ini yang sebesar 3,87% (yoy), tercatat lebih akibat kenaikan harga minyak goreng dan juga LPG non-
tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun subsidi.
sebelumnya yang sebesar 1,22% (yoy). Pendorong utama
inflasi pada kelompok ini adalah sub-kelompok makanan Inflasi Kelompok Pendidikan merupakan yang tertinggi
khususnya komoditas telur ayam ras, minyak goreng dan kelima pada 11 kelompok inflasi di Jawa Barat (Grafik 3.9).
bawang merah. Kenaikan harga komoditas telur ayam ras Pada periode laporan, inflasi kelompok ini tercatat sebesar
terjadi akibat berkurangnya pasokan telur ayam di wilayah 2,83% (yoy) atau mengalami peningkatan dibanding periode
Jawa Barat sebagai dampak lanjutan rendahnya harga telur triwulan I 2021 yang sebesar 1,92% (yoy). Tekanan inflasi
pada tahun sebelumnya yang membuat para peternak ayam kelompok pendidikan dipicu oleh kenaikan tarif pendidikan
petelur gulung tikar. Sementara itu, kenaikan harga minyak mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama,
goreng dan bawang merah masing-masing didorong oleh dan sekolah menengah atas. Peningkatan tekanan inflasi
kebijakan pencabutan HET dan kondisi cuaca yang kurang kelompok pendidikan mulai terlihat pada bulan Agustus
baik sehingga menyebabkan kualitas panen yang kurang 2021 karena adanya kebijakan pembelajaran tatap muka
optimal. Kenaikan harga bahan makanan ini pada akhirnya (PTM) terbatas yang dapat dilakukan pada satuan pendidikan
akan memberikan efek domino bagi peningkatan inflasi di wilayah PPKM level 1-3. Kemudian kebijakan tersebut
kelompok lainnya. diperbaharui dengan Surat Edaran Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nomor

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 50


Bab 3 | Inflasi

kereta api. Kenaikan harga bensin utamanya disebabkan


10 % �YOY�
oleh penyesuaian harga beberapa BBM non subsidi seperti
8 Pertamax Turbo naik hingga Rp 1.500/liter, Dexlite naik Rp
6
2.650/liter dan Pertamina Dex naik Rp 2.050/liter. Kenaikan
terjadi di semua provinsi Indonesia mulai Sabtu 12 Februari
4
2022. Kenaikan harga bensin ini menyesuaikan dengan harga
2
komoditas minyak global yang terus meningkat. Adapun
0
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
sebagai dampak lanjut kenaikan harga bensin tersebut,
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
tarif angkutan antarkota tercatat meningkat khususnya
NASIONAL JAWA JAWA BARAT
disebabkan oleh transportasi antarkota yang menggunakan
Sumber: BPS (diolah)
Dex maupun Dexlite sehingga memberikan tekanan inflasi
Grafik 3.14 Inflasi Nasional, Jawa dan Jawa Barat
yang lebih tinggi. Tak hanya itu, tiket kereta juga mengalami
kenaikan harga akibat penyesuaian tarif seiring dengan
3 Tahun 2022 mengenai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) peningkatan permintaan yang didorong oleh ketentuan SE
yang terbit pada Maret 2022 sehingga membuat beberapa Kemenhub Nomor 25 Tahun 2022 yang memperbolehkan
institusi pendidikan kembali menyesuaikan tarifnya. masyarakat untuk melakukan mobilitas melalui kereta tanpa
harus melakukan tes antigen terlebih dahulu. Sementara itu,
Meskipun terjadi sedikit peningkatan tekanan inflasi dari sub-kelompok pengoperasian peralatan transportasi pribadi,
2,42% (yoy) di triwulan I 2021 menjadi 2,36% (yoy), Inflasi jasa angkutan penumpang, dan jasa pengiriman barang
kelompok kesehatan pada triwulan pembuka tahun 2022 tercatat stabil sehingga secara umum mampu menahan
ini masih cukup terkendali (Grafik 3.10). Pada triwulan ini, inflasi pada kelompok ini.
kasus Covid-19 kembali meningkat seiring dengan terjadinya
3rd wave Covid-19 varian Omicron dengan puncaknya di 3.2 PERKEMBANGAN INFLASI
bulan Februari 2022. Adanya kekhawatiran peningkatan PROVINSI DI PULAU JAWA
kasus ini, menyebabkan kepedulian masyarakat terhadap Inflasi tahunan Jawa Barat pada Triwulan I 2022 tercatat
kesehatan dan higienitas mendorong peningkatan konsumsi sebesar 2,74% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan
suplemen kesehatan. Namun demikian, kasus Covid-19 di triwulan IV 2021 yang mencapai 1,69% (yoy). Capaian inflasi
Jawa Barat semakin terkendali sebagaimana tergambarkan Jawa Barat pada triwulan I 2022 berada di atas inflasi nasional
oleh tingkat keterisian kamar di rumah sakit atau Bed yang sebesar 2,64% (yoy) maupun inflasi Wilayah Jawa yang
Occupancy Rate (BOR) yang jauh lebih rendah dibandingkan sebesar 2,49% (yoy). Meskipun demikian, dibandingkan
dengan kondisi saat terjadinya 1st dan 2nd wave di tahun- dengan wilayah lainnya di pulau Jawa, inflasi tahunan Jawa
tahun sebelumnya (Grafik 3.11). Hal ini didorong dengan Barat masih lebih rendah dari Jawa Timur, DI Yogyakarta, dan
adanya percepatan vaksinasi yang dilakukan di wilayah Banten masing masing tercatat sebesar 3,04% (yoy), 2,95%
Jawa Barat sehingga menciptakan peningkatan imunitas (yoy), dan 3,00%(yoy). Sementara itu, secara bulanan, inflasi
masyarakat. Upaya tersebut pada akhirnya mampu menjaga Jawa Barat merupakan terendah kedua setelah DKI Jakarta
inflasi pada kelompok kesehatan di triwulan I 2022 ini. yang tercatat sebesar 0,44% (mtm). Melihat kondisi tersebut,
tekanan inflasi pada triwulan awal tahun ini tergolong cukup
Inflasi kelompok transportasi pada periode laporan tinggi mengingat sasaran inflasi yang ditetapkan adalah
terpantau terkendali (Grafik 3.12). Pencapaian inflasi 3±1%. Dengan demikian, inflasi Jawa Barat pada triwulan I
kelompok ini pada triwulan I 2022 sebesar 1,20% (yoy) 2022 merefleksikan daya beli dan permintaan masyarakat
menurun dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 1,46% yang meningkat menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional
(yoy). Tekanan inflasi kelompok transportasi bersumber (HBKN) Ramadhan dan Idulfitri meskipun masih di tengah
dari kenaikan harga bensin, angkutan antarkota, dan tarif kondisi pandemi. Jika dilihat berdasarkan data historis,

51 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Inflasi | Bab 3

BANTEN DKI JAWA TENGAH


1,04% (mtm) 0,44% (mtm) 0,75% (mtm)
3,00% (yoy) 2,00% (yoy) 2,42% (yoy)

JAWA BARAT DIY JAWA TIMUR


0,69% (mtm) 0,77% (mtm) 0,71% (mtm)
2,74% (yoy) 2,95% (yoy) 3,04% (yoy)

Sumber: BPS (diolah)

Gambar 3.1 Sebaran Inflasi bulanan dan Inflasi Tahunan di Pulau Jawa 2022

inflasi pada pada bulan sebelum Ramadhan di Jawa Barat Ayam Ras memberikan andil inflasi terbesar kedua di Kota
biasanya mengalami tekanan yang cukup tinggi namun Tasikmalaya yang diakibatkan harga livebird dan telur ayam
sejak awal pandemi, justru tercatat mengalami deflasi. Pola ras di tingkat peternak tidak turun di bawah harga acuan.
tekanan inflasi mulai kembali normal pada akhir 2021 dan Selain itu, momentum menjelang Hari Besar Keagamaan
terus berlanjut hingga 2022 ini. Hal ini menjadi sinyal positif Nasional (HBKN) Idulfitri Tahun 2022 yang membuat
terkait percepatan pemulihan ekonomi yang berlangsung permintaan meningkat. Dari sisi kelompok Core Inflation,
di Jawa Barat. Namun demikian, kedepan perlu terus susu bubuk untuk balita menjadi andil inflasi terbesar ketiga
adanya pemantauan terhadap perkembangan inflasi yang yang disebabkan oleh penarikan sejumlah susu kemasan yang
berlangsung melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) beredar di pasaran dunia akibat adanya keluhan gangguan
di setiap wilayah di Pulau Jawa agar tekanan inflasi dapat kesehatan pada anak yang diduga berkaitan dengan produk
terus terjaga. susu. Disisi lain, rendahnya inflasi Kota Bekasi dapat tertahan
oleh komoditas tomat, daging ayam ras, sawi putih, brokoli,
3.3 PERKEMBANGAN INFLASI KOTA dan cumi-cumi. Rendahnya andil salah satu komoditas
IHK DI JAWA BARAT penyumbang inflasi di Kota Bekasi, yaitu daging ayam ras
Berdasarkan kota pembentuk IHK di Jawa Barat, Kota disebabkan oleh kondisi oversupply daging ayam yang
Tasikmalaya tercatat mengalami inflasi tertinggi yakni dikarenakan terjadi surplus produksi daging ayam ras pada
1,04% (yoy) sementara Kota Bekasi merupakan yang tahun 2022. Hal ini menahan tekanan inflasi di Kota Bekasi
terendah sebesar 0,38% (yoy) (Grafik 3.14). Inflasi di Kota yang memberikan andil sebesar 1,41% (mtm) secara umum
Tasikmalaya pada triwulan 1 tahun 2022 disumbang oleh terhadap inflasi Jawa Barat di triwulan I 2022.
ketiga kelompok inflasi yaitu Administered Price, Volatile
Food, dan Core Inflation sejalan dengan momentum bulan Namun demikian, tingginya inflasi Kota Tasikmalaya apabila
puasa dan menjelang Idulfitri yang turut mendorong dibandingkan dengan kota penghitung inflasi lainnya
permintaan beberapa bahan pokok. Sebagaimana yang menunjukan aktivitas masyarakat di Kota Tasikmalaya yang
terjadi di berbagai daerah di Indonesia, faktor utama inflasi mulai menggeliat dan dapat mencerminkan perbaikan
Kota Tasikmalaya disumbang oleh peningkatan harga bahan ekonomi khususnya pada sektor pariwisata. Hal Ini
bakar rumah tangga yang meningkat dan disebabkan oleh ditunjukkan peningkatan mobilitas masyarakat pada parks
kebijakan pemerintah antara lain adalah penyesuaian harga yang menunjukan pergerakan dengan adanya pelonggaran
LPG pada 27 Februari 2022. Selanjutnya, komoditas Telur

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 52


Bab 3 | Inflasi

3 % �YOY�
JABAR TW ‘I 2022 : 2,74% 80

60

40

20
2
0

�20

�40
1
�60

�80

�100
01 � 25 02 � 26 04 � 28 05 � 29 07 � 31 08 � 24 01 � 25 03 � 27 04 � 28 06 � 30 08 � 24 01 � 25 05 � 29
0 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 01 02 03
BANDUNG BEKASI DEPOK BOGOR SUKABUMI CIREBON TASIKMALAYA 2021 2021 2021 2021 2021 2021 2021 2021 2021 2021 2021 2021 2021
RETAIL & RECREATION PARK WORKPALCE
TW I 2021 TW I 2022 GROCERY & PHARMACY TRANSIT STATION RESIDENTIAL

Sumber: BPS (diolah) Sumber : Google Mobility Report

Grafik 3.15 Inflasi Kota Perhitungan IHK Jawa Barat Grafik 3.16 Pergerakan masyarakat di Jawa Barat

PPKM sehingga tingkat kunjungan masyarakat di Kota Tidak hanya ketersediaan pasokan saja, tetapi kecukupan
Tasikmalaya cukup tinggi (Grafik 3.15). produksi kebutuhan pokok pun harus dipantau. Selain operasi
pasar yang dapat membantu menjaga ketersediaan pasokan,
3.4 PROGRAM PENGENDALIAN program lain yang bertujuan untuk menjaga ketersediaan
INFLASI DAERAH pasokan antara lain dengan memperkuat produksi cadangan
Dalam implementasi pengendalian inflasi daerah, Bank pangan pemerintah, dan pengelolaan Ekspor-impor pangan
Indonesia berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah baik melalui integrated farming, program urban farming, dan
ditingkat provinsi, maupun kabupaten/kota yang tergabung penguatan infrastruktur dalam mendukung produktivitas
dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Pelaksanaan pertanian.
program pengendalian inflasi yang dilakukan dalam lingkup
kerangka program strategis 4K (Keterjangkauan harga, C. Kelancaran Distribusi
Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, Komunikasi Kelancaran Distribusi dapat diupayakan melalui peningkatan
Efektif) berupa: infrastruktur perdagangan seperti Optimalisasi Sistem
Resi Gudang (SRG) di titik-titik wilayah produsen maupun
A. Keterjangkauan Harga konsumen dan Pengembangan sistem logistik daerah
Dalam rangka menjaga dan mengatasi lonjakan harga dan (SILOGDA) melalui optimalisasi Pusat Distribrusi Pangan
kelangkaan pasokan komoditas pangan strategis, Bank (PDP) untuk menjaga kelancaran distribusi pangan strategis
Indonesia terus bersinergi dengan Pemerintah Provinsi di Jawa Barat.
maupun Kabupaten/Kota untuk menjaga stabilitas harga
bahan pokok penting di Jawa Barat dengan program-program Selain itu, untuk menjaga kelancaran distribusi pangan
strategis yang dapat membantu meminimalisir terdapat di Jawa Barat, diperlukan penguatan konektivitas yang
lonjakan harga pada bahan pokok seperti penguatan dan dilakukan melalui kerjasama antar daerah (KAD) antara
kolaborasi dengan satgas pangan dalam menjaga stabilisasi daerah produsen yang mengalami surplus dan daerah
harga dengan cara antara lain melalui pelayanan informasi konsumen yang mengalami defisit pada komoditas pangan
pasar dan/atau koordinasi dan sinkronisasi pemantauan stok strategis tertentu.
pasokan, dan harga pangan.
D. Komunikasi Efektif
B. Ketersediaan Pasokan Dalam rangka mendorong komunikasi yang efektif, Bank
Selain keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan menjadi Indonesia terus melakukan kolaborasi dengan Pemerintah
pilar penting dalam upaya pengendalian inflasi di Jawa Barat. Provinsi, Kabupaten/Kota, serta stakeholder tekait

53 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Inflasi | Bab 3

KETERJANGKAUAN HARGA KETERSEDIAAN PASOKAN KELANCARAN DISTRIBUSI KOMUNIKASI EFEKTIF


Program Strategis Program Strategis Program Strategis Program Strategis

Stabilisasi Harga Pemantapan Sistem Memperkuat Produksi, Cadangan Meningkatkan Infrastruktur Perdagangan. Memperbarui Kualitas Data.
Distribusi dan Stabilitas Harga Pangan. Pangan Pemerintah, dan Pengelolaan
Impor-Ekspor Pangan. Memperkuat Koordinasi Pusat dan
Mengelola Permintaan. Daerah.
Memperkuat Kelembagaan.
Mendorong Kerjasama Perdagangan
Antar Daerah.

Sub-Program Strategis Sub-Program Strategis Sub-Program Strategis Sub-Program Strategis


Penguatan dan Kolaborasi dengan Satgas Pangan Integrated Farming dan Program urban farming. Optimalisasi Sistem Resi Gudang (SRG). Penguatan data Harga dan neraca Pangan 27 Kab/Kota
dalam menjaga Stabilisasi Harga. Peningkatan produksi perikanan tangkap dan perikanan Pengembangan sistem logistik daerah (SILOGDA) melalui SILINDA JABAR.
Penguatan pelaksanaan Operasi Pasar (OP) Murah, budidaya, benih ikan di perairan umum, peningkatan melalui optimalisasi Pusat Distribusi Provinsi (PDP). Penyusun Neraca Pangan.
Operasi Pasar Kebutuhan Pokok Masyarakat (OP sertifikasi produk olahan perikanan, serta pemanfaatan Peran Aktif Kepala Daerah dalam Menyampaikan
Kepokmas), dan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi teknologi kelautan dan perikanan (smart fishing dan Informasi Mengenai Kondisi Pangan dan Isu Strategis
Harga (KPSH). e-fishery). lainnya yang berkaitan dengan Pengendalian Inflasi.
Menjaga Volatilitas Nilai Tukar Petani, terutama pada Peningkatan produksi dan kualitas garam rakyat.
saat panen raya. Optimalisasi pasokan melalui penguatan infrastruktur Penguatan Pelaporan Kegiatan Pengendalian Inflasi
Subtitusi Konsumsi Pangan Pokok. pendukung yang menjembatani antara produsen dengan Kepada Pusat.
Penetapan Pengaturan Biaya Pendidikan. distributor. Menjalin Komunikasi harmonis dengan sinstansi/
Penguatan infrastruktur pendukung yang menjembatani lembaga terkait.
antara produsen dengan distributor. Melakukan siaran pers, talk show, dan program lainnya
Optimalisasi infrastruktur rantai dingin Rumah Potong dalam rangka membentuk persepsi positif masyarakat.
Hewan (RPH).
Sertifikasi Benih Pangan.
Pengawasan Mutu Penyedia, dan Peredaran Benih
Tanaman.
Peningkatan Produksi Tanaman Pangan.
Perluasan adopsi teknologi dalam budidaya dalam
kaitannya meningkatkan produktivitas pertanian.
Penguatan kelembagaan BUMD.
Pengembangan BUMD dan Pengembangan unit usaha
BUMDes di daerah produsen.
Korporatisasi Petani.
Mendorong peningkatan UMKM naik kelas melalui skema
kemitraan dan korporatisasi UMKM.
Kerjasama pangan antara daerah produsen dan
konsumen.

Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 580/Kep.854-Rek/2021


Tentang
Peta Jalan Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Jawa Barat 2022-2024
Ditetapkan pada tanggal 30 Desember 2021

Gambar 3.2 Peta Jalan Pengendalian Inflasi Provinsi Jawa Barat Tahun 2022-2024

untuk mendorong penguatan integrasi Sistem Informasi Selain itu, Bank Indonesia bersama pemerintah melakukan
Pengendalian Inflasi (SILINDA). Untuk mendukung hal komunikasi publik agar program pengendalian Inflasi berjalan
tersebut, TPID Provinsi merancang program untuk efektif. Pemanfaatan media elektronik melalui siaran pers,
mendorong komunikasi efektif dengan cara memperbarui talk show, kanal media sosial dengan tema yang mudah
kualitas data melalui penguatan harga dan neraca pangan di dipahami menjadi corong komunikasi rangka membentuk
27 kabupaten/kota melalui SILINDA JABAR dan penyusunan persepsi positif masyarakat.
neraca pangan.
3.5. PETA JALAN PENGENDALIAN
Hal lain yang diperlukan untuk mendorong komunikasi efektif INFLASI TAHUN 2022-2024
adalah penguatan koordinasi antara TPIP daerah dan TPIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menyusun peta jalan
Pusat melalui penguatan pelaporan kegiatan seperti laporan pengendalian inflasi yang bertujuan untuk menjawab
triwulanan dan pembinaan TPID kabupaten/kota, menjalin permasalan utama dalam pengelolaan tingkat inflasi di Jawa
komunikasi yang harmonis dengan instansi terkait seperti Barat serta menjadi panduan pengendalian inflasi periode
Rapat Koordinasi atau High Level Meeting (HLM) mengenai 2022-2024. Peta Jalan yang telah disusun dan tertuang
harga perkembangan kebutuhan pokok masyarakat ataupun dalam Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor: 580,Kep.854-
isu-isu terkait inflasi dan pendampingan penyusunan peta Rek/2021 tentang Peta Jalan Pengenalian Inflasi Daerah
jalan TPID kabupaten/kota. Provinsi Jawa Barat Tahun 2022-2024 merupakan turunan
dari arahan keputusan Menteri Dalam Negeri berdasarkan
Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah mengenai Sinergi Pusat

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 54


Bab 3 | Inflasi

Sumber: BMKG,2022

Gambar 3.3 Prakiraan Curah Hujan April dan Juni 2022

dan Daerah dalam rangka stabilisasi inflasi dan mendorong Berdasarkan kelompok penyumbangnya, inflasi Jawa Barat
pemulihan ekonomi nasional melalui peningkatan peran pada bulan Januari 2022 didorong oleh kelompok makanan,
digitalisasi UMKM (Gambar 3.2). minuman, dan tembakau (andil mtm 0,1675%); perumahan,
air, listrik, gas, dan bahan bakar (andil mtm 0,1494%);
3.6 TRACKING INFLASI TRIWULAN II perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah
2022 tangga (andil mtm 0,0470%); perawatan pribadi dan jasal
Inflasi Jawa Barat pada triwulan II 2022 diperkirakan masih lainnya (andil mtm 0,0373%); dan penyedia makanan dan
berada dalam rentang target sasaran inflasi 2022 yakni 3 ± minuman/restoran (andil mtm 0,0348%).
1%, namun cenderung bias ke atas seiring dengan tekanan
baik dari eksternal maupun internal yang mempengaruhi Sementara itu, komoditas utama penyumbang inflasi
kondisi ketahanan pangan Jawa Barat. Pada bulan April pada Bulan April 2022 antara lain minyak goreng, bensin,
2022 Jawa Barat mencatat inflasi sebesar 1,07% (mtm), lebih daging ayam ras, bahan bakar rumah tangga, dan daging
tinggi dibanding Maret 2022 yang sebesar 0,69% (mtm) dan sapi. Kenaikan harga minyak goreng dengan andil bulanan
tercatat sebagai inflasi bulanan tertinggi selama 3 tahun sebesar 0,2683% (mtm) merupakan dampak lanjutan dari
terakhir. Dibandingkan dengan inflasi nasional yang sebesar penghapusan HET untuk minyak goreng kemasan di akhir
0,95% (mtm), laju Inflasi Jawa Barat masih lebih tinggi.Secara bulan Maret 2022. Selanjutnya tekanan inflasi juga disumbang
tahunan, inflasi Jawa Barat pada April 2022 mencapai 3,61% oleh Bensin dengan andil sebesar 0,1993% (mtm) selaras
(yoy), juga lebih tinggi dari inflasi nasional yang tercatat dengan kenaikan harga pertamax per 1 April 2022, terlebih
3,47% (yoy). Hal ini searah dengan peningkatan mobilitas pangsa pertamax di Jawa Barat mencapai 16% sehingga
dan intensitas permintaan masyarakat di Jawa Barat seiring memberikan andil yang signifikan. Komoditas aneka daging
dengan momentum Ramadan dan Idulfitri, di samping pun memberikan andil cukup tinggi seperti daging ayam ras
berbagai kebijakan yang mendukung kenaikan mobilitas dan dan daging sapi dengan andil masing-masing sebesar 0,1038%
permintaan, seperti kebijakan mudik lebaran. Berdasarkan dan 0,0357%. Kenaikan harga pada kedua komoditas ini
data Kementerian Perhubungan, 17% dari total pemudik disebabkan kenaikan permintaan pada momentum Ramadan
Indonesai memiliki tujuan ke Jawa Barat. Hal ini terlihat juga dan Idulfitri.
dari besarnya andil inflasi kota-kota di Jawa Barat yang relatif
berpenduduk banyak, seperti Bandung dan Depok.

55 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Inflasi | Bab 3

Neraca Pangan Provinsi Jawa Barat Minggu ke-4 Mei 2022

Komoditas Keterdesiaan Kebutuhan Neraca Harga Harga Dibanding 2 Harga Acuan Deviasi dari Defisit Harga
Minggu Sebelumnya Harga Acuan Terbesar Tertinggi

5.586 ton 4.672 ton 200.025 ton Rp 10.507 0,18% - - Kab. Bandung Kab. Karawang

427 ton 329 ton 9.037 ton Rp 10.563 0,52% Rp 4.500 134,73% Kab. Bandung Kota Bandung

959 ton 959 ton 1.626 ton Rp 38.887 6,84% Rp 32.000 21,52% Kab. Bandung Barat Kab. Subang

857 ton 700 ton 178 ton Rp 27.943 0,82% - - Kab. Kuningan Kab. Cirebon

63 ton 45 ton 3.656 ton Rp 48.278 8,98% - - Kab. Karawang Kota Bekasi

448 ton 420 ton 1.157 ton Rp 46.414 15% - - Kab. Ciamis Kab. Karawang

141 ton 70 ton 132 ton Rp 131.586 5% Rp 80.000 64,48% Kab. Cirebon Kota Cirebon

714 ton 665 ton 23.486 ton Rp 35.764 3,92% Rp 35.000 2,18% Kab. Bandung Kab. Bogor

1.358 ton 505 ton -4.035 ton Rp 27.020 1,16% Rp 24.000 12,58% Kab. Subang Kota Tasikmalaya

1.477 ton 1.400 ton 328 ton Rp 14.526 0,65% Rp 12.500 16,21% Kab. Kuningan Kab. Purwakarta

434 ton 434 ton 2.578 ton Rp 22.453 1,28% Rp 11.000 104,11% Kab. Cianjur Kota Banjar

Gambar 3.4 Neraca Pangan Provinsi Jawa Barat Minggu ke-4 Mei 2022

Pada triwulan II 2022, sebagian wilayah di Jawa Barat dari penjualan jagung dan 80% ekspor minyak biji matahari.
menunjukkan curah hujan menengah dan tinggi namun Akibat adanya invasi Rusia ke Ukraina, FAO memproyeksikan
lebih rendah dibandingkan triwulan I 2022. Oleh karenanya 20% lahan gandum di Ukraina tidak bisa dipanen akibat
beberapa komoditas seperti beras dan cabai diproyeksikan perang, sementara untuk perdagangan serealia pada musim
dapat mengalami masa panen secara kondusif. Hal ini 2021/2022 diperkirakan 469 juta ton atau turun 14,6 juta
diharapkan mampu membantu memenuhi permintaan yang ton dari perkiraan sebelumnya dan 2% di bawah musim
ada di pasar sehingga harga-harga dapat tetap terjaga. 2020/2021. Kondisi ini membuat ketersediaan pangan global
menjadi kurang memadai. Selanjutnya, pada Februari 2022
Beberapa faktor eksternal yang memicu tekanan inflasi lalu pasokan kedelai impor sempat terhambat akibat adanya
pada triwulan mendatang antara lain tensi geopolitik global anomali cuaca di negara penghasil kedelai utama seperti Brasil
akibat krisis Rusia-Ukraina , anomali cuaca di beberapa dan Amerika Latin serta belakangan ini juga sedang terjadi
negara produsen pangan, dan adanya larangan ekspor gelombang panas ekstrem di India sehingga berpengaruh
komoditas pangan dari beberapa negara produsen untuk pada produksi gandum. Hal ini juga dikhawatirkan terjadi
mengamankan stok pangan dalam negerinya. Ukraina dan pada komoditas pangan lainnya. Sebagai dampak lanjutan
Rusia adalah dua negara utama dalam memasok berbagai dari kondisi tersebut, terdapat kekhawatiran sejumlah
komoditas pertanian ke banyak kawasan termasuk Asia dan negara justru berusaha mengamankan pasokan pangannya,
Timur Tengah. Kedua negara ini juga menyumbang lebih dari sehingga melakukan pelarangan ekspor. Kondisi ini dapat
seperempat perdagangan gandum global, sekitar seperlima memperparah krisis pangan dunia. Saat ini jumlah negara

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 56


Bab 3 | Inflasi

yang menerapkan pembatasan ekspor pangan meningkat


25% menjadi 35 negara. Pada akhir triwulan I 2022, 53 aturan
perdagangan baru terkait pangan ditetapkan, di mana 31 di
antaranya adalah pembatasan ekspor.

Dari sisi domestik selain tekanan akibat kenaikan permintaan


sehubungan momentum Hari Besar Keagamaan Nasional
(HBKN) Ramadhan dan Idulfitri di awal Triwulan II, terdapat
beberapa hal yang dapat memberikan tambahan tekanan
inflasi khususnya yang berkaitan dengan harga yang ditentukan
pemerintah (administered price) seperti rencana kenaikan
Tarif Dasar Listrik (TDL) untuk golongan 3.000 VA yang akan
berpengaruh pada kenaikan harga pokok produksi sehingga
memberikan second round effect terhadap kelompok inflasi
inti. Selain itu juga terdapat rencana pencabutan HET minyak
goreng curah sehingga akan berpengaruh pada tekanan inflasi
bahan makanan. Selanjutnya, kondisi PMK juga apabila tidak
teratasi dengan baik akan berdampak pada tekanan inflasi
daging sapi di momentum Idul Adha, dengan andil sebesar
0,003% (mtm) seiring dengan meningkatnya permintaan
ditengah keterbatasan pasokan. Namun demikian, sejauh ini,
per minggu keempat Mei 2022 pasokan bahan pangan pokok
masih terpantau terjaga dengan harga yang lebih rendah
dibandingkan dengan minggu sebelumnya (Gambar 3.4).
Begitu pula dengan kondisi pasokan yang mampu mencukupi
kebutuhan masyarakat Jawa Barat, kecuali pada komoditas
telur ayam yang saat ini sedang terkendala akibat harga
pakan yang mahal sehingga peternak mandiri masih enggan
untuk meningkatkan produksinya untuk menyesuaikan
kebutuhan masyarakat yang meningkat. Adapun produksi
saat ini masih terdampak cutting ayam petelur disaat harga
telur jatuh pada awal tahun ini sehingga belum dapat optimal.
Kedepan, beberapa harga komoditas tersebut perlu dipantau
perkembangannya agar tidak menimbulkan tekanan inflasi
yang semakin tinggi di akhir tahun ini.

57 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Halaman ini sengaja dikosongkan
BOKS 3

Tekanan Geopolitik Global


dan Inflasi Administered
Price

Perekonomian Jawa Barat terus mengalami perbaikan seiring


dengan relaksasi mobilitas masyarakat dan aktivitas ekonomi.
Berlanjutnya pemulihan ekonomi tersebut terindikasi dari
pertumbuhan PDRB Jawa Barat pada triwulan I 2022 sebesar
5,61% (yoy), membaik dibandingkan periode yang sama
tahun sebelumnya yang terkontraksi sebesar -0,80% (yoy).
Secara khusus, konsumsi rumah tangga pada triwulan I 2022
juga tumbuh positif sebesar 3,05% (yoy), jauh di atas periode
yang sama tahun sebelumnya yang menyusut sebesar -2,57%
(yoy). Hal ini mengindikasikan pemulihan ekonomi diikuti
peningkatan konsumsi terhadap sejumlah barang dan jasa
yang terutama ditopang oleh pelonggaran mobilitas dan
perbaikan daya beli.

Melandainya kasus Covid-19 dan relaksasi mobilitas direspon


lebih cepat oleh perbaikan permintaan, namun tidak demikian
halnya dengan sisi penawaran. Akibatnya, tingkat inflasi Jawa
Barat pada triwulan I 2022 dan sepanjang tahun 2022 lebih
tinggi dibandingkan tahun 2021. Pada triwulan I 2022 inflasi
Jawa Barat mencapai 3,62% (yoy), lebih tinggi dibandingkan
inflasi triwulan I 2021 yang tercatat sebesar 1,52% (yoy).
Perkembangan inflasi bulanan Jawa Barat sejak awal tahun
2022 juga memperlihatkan kecenderungan peningkatan.
Pada Januari 2022 inflasi Jawa Barat mencapai 0,45% (mtm),
meningkat menjadi 0,25% (mtm) pada Februari 2022,
berlanjut naik di bulan Maret 2022 sebesar 0,69% (mtm) dan
mencatat laju tinggi di bulan April 2022 sebesar 1,07% (mtm).

Berdasarkan pengamatan lebih mendalam, terlihat bahwa


andil komponen bahan bakar rumah tangga terhadap inflasi
cenderung meningkat sejak awal tahun 2022. Kondisi ini
tidak terlepas dari meningkatnya tekanan geopolitik akibat
Boks 3 Tekanan Geopolitik Global dan Inflasi Administered Price

Tabel 1 Perkembangan Andil dan Inflasi Bulanan Beberapa Bahan Bakar terhadap Inflasi Jawa Barat 2021-2022

Bahan Bakar Rumah Tangga Bensin Solar


Periode
Andil Inflasi Andil Inflasi Andil Inflasi
Jan 2021 -0,01 -0,23% - 0,00% - 0,00%
Feb 2021 - 0,00% - 0,00% - 0,00%

Mar 2021 -0,00 0,00% -0,00 0,00% -0,00 0,00%

Apr 2021 -0,00 0,00% 0,00 0,00% 0,00 0,00%

Mei 2021 -0,00 0,00% - 0,00% - 0,00%

Jun 2021 - 0,00% - 0,00% - 0,00%

Jul 2021 - 0,00% - 0,00% - 0,00%

Agt 2021 - 0,00% - 0,00% - 0,00%

Sep 2021 - 0,00% 0,00 0,11% 0,00 0,29%

Okt 2021 0,00 0,01% 0,00 0,11% 0,00 0,37%

Nov 2021 -0,00 -0,03% - 0,00% - 0,00%

Des 2021 - 0,00% - 0,00% - 0,00%

Jan 2022 0,11 4,78% - 0,00% - 0,00%

Feb 2022 0,08 3,25% 0,00 0,08% 0,00 2,01%

Mar 2022 0,15 5,89% 0,00 0,12% 0,00 2,06%

Apr 2022 0,04 1,51% 0,20 6,03% 0,00 0,05%


Sumber : BPS (diolah)

krisis Rusia-Ukraina yang telah menyebabkan peningkatan global juga berada di kisaran US$4,49 per mmbtu, meningkat
harga komoditas global, termasuk bahan bakar minyak dan dibandingkan harga awal tahun yang hanya sebesar US$3,71
gas bumi. Hal ini sejalan dengan diberlakukannya pelarangan per mmbtu. Lebih lanjut, harga bahan bakar minyak (BBM)
impor komoditas Rusia oleh sejumlah negara Eropa dan juga naik signifikan terindikasi dari harga Nymex RBOB
Amerika Serikat melalui pengenaan tarif impor yang tinggi. Gasoline yang meningkat dari US$1,93 per mmbtu pada
Rusia sendiri merupakan pengekspor gas alam terbesar di Januari menjadi US$3,63 per mmbtu pada Maret 2022. Begitu
dunia yang menyumbang 45% dari impor Uni Eropa pada juga dengan harga batu bara yang semakin tertekan pasca
tahun 2021. Sementara, Ukraina merupakan pengekspor invasi Rusia hingga mencapai US$441 per ton, meningkat dari
sektor gandum terbesar di dunia karena memiliki sejumlah sebelumnya yang hanya sebesar US$235 per ton. Kenaikan
luas tanah yang subur. Selain itu, kekayaan hasil tambang harga sejumlah komoditas turut tercermin pada kenaikan
Ukraina juga melimpah seperti batu bara, bijih besi, gas alam, harga energi dalam negeri dan memberikan tekanan pada
garam, mangan, minyak, grafit, belerang, kaolin, titanium, inflasi domestik.
nikel, magnesium, kayu, hingga merkuri.
Kenaikan sejumlah harga energi akibat tensi geopolitik Rusia-
Harga sejumlah komoditas terpantau semakin melonjak Ukraina tercermin pada kenaikan harga bahan bakar rumah
pasca invasi Rusia-Ukraina. Pada awal Maret 2022, harga tangga dan BBM. Sejak akhir tahun 2021, harga gas alam
minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berada di global mulai mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
posisi US$121,97, meningkat dari harga awal tahun yang Merespon semakin tingginya harga gas alam global dan
hanya sebesar US$76,08 per barel. Begitu juga dengan tingginya permintaan impor gas Indonesia, Pemerintah mulai
harga minyak mentah Brent juga berada di kisaran $126 menyesuaikan harga jual gas LPG nonsubsidi 12 kg hingga
per barel, meningkat dibandingkan harga awal tahun yang berada di kisaran Rp175.000 – Rp177.000. Akibatnya, terjadi
hanya sebesar US$78,98 per barel. Selain itu, harga gas alam lonjakan inflasi bahan bakar rumah tangga pada Januari 2022

61
Tekanan Geopolitik Global dan Inflasi Administered Price Boks 3

14 7 8
7,12 8
1,81 6,13
12 6
3,11 6
4,99 6
10
8
1,68 5
4 7,13 4
0,51 4
2
4,46
6
0,70 3 4,49 2
4 0
0,32 2 0
2
1
�2 6,48
0
�2
0 �4
�2

1,51
�1 �6 �4
�4
�6 �2 �8 �6
4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
JAWA BARAT BANDUNG BEKASI DEPOK JAWA BARAT BANDUNG BEKASI DEPOK
BOGOR TASIKMALAYA SUKABUMI CIREBON BOGOR TASIKMALAYA SUKABUMI CIREBON

Grafik 1 Perkembangan Inflasi Bulanan (mtm) Komoditas Bahan Grafik 2 Inflasi Bulanan (mtm) Komoditas Bensin di Jawa Barat
Bakar Rumah Tangga di Jawa Barat

hingga mencapai 4,78% (mtm). Dampak lanjutan dari kenaikan Pertamina Turbo mengalami peningkatan menjadi Rp14.500/
harga gas LPG tersebut terus berlanjut pada tekanan inflasi liter, Dexlite menjadi Rp12.950/liter, dan Pertamina Dex
di Februari 2022 hingga mencapai 3,25% (mtm), meskipun menjadi Rp13.700/liter. Hal ini berimplikasi pada kembali
peningkatannya tidak setinggi bulan sebelumnya. Di bulan meningkatnya inflasi pada bensin dan solar masing-masing
berikutnya, lonjakan inflasi bahan bakar rumah tangga sebesar 0,12% (mtm) dan 2,06% (mtm). Selanjutnya, pada
kembali mengalami peningkatan yang cukup tinggi yaitu 1 April 2022 Pemerintah untuk pertama kalinya menaikkan
sebesar 5,89% (mtm) sejalan dengan adanya penyesuaian harga Pertamax menjadi Rp12.500/liter. Dampak kenaikan
kembali harga gas LPG nonsubsidi pada akhir Februari. Harga BBM tersebut tercermin pada kenaikan inflasi bensin di
jual LPG 5,5 kg meningkat sebesar 15,78% menjadi Rp88.000. tengah kenaikan mobilitas masyarakat menjelang HBKN
Sementara itu, harga jual gas LPG 12 kg juga turut meningkat Ramadhan dan idul Fitri hingga mencapai 6,03% (mtm) di
sebesar 14,72% menjadi Rp187.000. Lonjakan inflasi bahan bulan April. Sementara, inflasi solar pada bulan April mulai
bakar rumah tangga mulai melandai pada April 2022 di mana melandai di mana inflasi hanya mencapai 0,05% (mtm).
inflasi tercatat sebesar 1,51% (mtm).
Secara umum, pangsa konsumsi Pertamax di Jawa Barat
Kenaikan harga migas global tidak hanya direspon oleh tercatat sebesar 15,77% dari keseluruhan konsumsi Pertamax
Pemerintah dengan melakukan penyesuaian harga gas LPG nasional, tertinggi ketiga setelah Jawa Timur (17,41%) dan
nonsubsidi melainkan juga penyesuaian harga BBM nonsubsidi Jawa Tengah (17,24%). Oleh karenanya, penyesuaian harga
secara bertahap. Pada umumnya, penyesuaian harga pada Pertamax tentu akan memiliki dampak ekonomi lanjutan.
BBM nonsubsidi oleh Pemerintah biasanya akan langsung Dilihat dari jenis komoditasnya, Pertamax merupakan
berdampak pada pergerakan tingkat inflasi komoditas bensin. komoditas nonsubsidi yang notabene bersifat elastis
Kali ini, beberapa jenis BBM yang mengalami kenaikan pada bagi masyarakat umum. Artinya, apabila terjadi kenaikan
awal Februari antara lain Pertamax Turbo meningkat menjadi harga Pertamax, maka masyarakat cenderung beralih ke
Rp13.500/liter dari sebelumnya Rp12.300/liter, Dexlite konsumsi BBM subsidi. Sebuah penelitian oleh Soleh (2020)
meningkat menjadi Rp12.150/liter dari sebelumnya Rp9.500/ mengemukakan bahwa kenaikan harga Pertamax sebesar
liter, dan Pertamina Dex meningkat menjadi Rp13.200/liter 10% dapat menimbulkan peningkatan konsumsi BBM subsidi
dari sebelumnya Rp11.150/liter. Hal tersebut mendorong secara rata-rata sebesar 2,11%. Peningkatan konsumsi BBM
inflasi bensin dan solar masing masing sebesar 0,08% (mtm) subsidi tersebut mengindikasikan adanya sifat substitusi
dan 2,01% (mtm) pada Februari 2022. Kemudian, Pemerintah dari Pertamax. Semakin besar persentase kenaikan harga
kembali menyesuaikan harga pada awal Maret di mana Pertamax maka akan semakin banyak pula masyarakat yang

62
Boks 3 Tekanan Geopolitik Global dan Inflasi Administered Price

beralih ke BBM subsidi. Hal ini terjadi karena disparitas harga pengawasan terhadap pembelian Pertalite agar masyarakat
antara BBM nonsubsidi dan BBM subsidi menjadi semakin yang dapat membeli Pertalite hanya segmen kelompok
lebar. Akibatnya, pasokan BBM subsidi di masyarakat masyarakat rentan. Sementara itu, untuk komoditas gas
berpotensi menjadi semakin terbatas. LPG, Pemerintah juga harus memastikan bahwa harga jual
gas LPG subsidi maupun nonsubsidi kepada masyarakat
Suryadi (2015) juga mengemukakan bahwa kenaikan BBM juga tetap mengacu pada Harga Eceran Tertinggi (HET). Hal
telah membawa dampak pada peningkatan tarif di beberapa ini dikarenakan masih banyak agen yang menjual gas LPG
sektor yang cukup besar seperti angkutan kereta api sebesar subsidi tidak sesuai dengan HET yang ditetapkan. Selain itu,
18,83%, angkutan jalan raya sebesar 22,16%, angkutan laut Pemerintah perlu mendetilkan kembali siapa saja segmen
sebesar 30,57%, dan angkutan udara sebesar 30,75% serta masyarakat yang berhak mendapatkan gas LPG subsidi agar
listrik dan gas sebesar 41,28%. tidak terjadi migrasi konsumsi dari LPG nonsubsidi ke LPG
subsidi yang berlebihan.
Di sisi lain, komoditas Pertamax cenderung bersifat inelastis
bagi instansi Pemerintah/lembaga publik lainnya. Hal ini Harga migas global diperkirakan tetap akan mengalami
sejalan dengan peraturan Pemerintah tentang penggunaan gejolak seiring dengan masih tingginya tensi geopolitik Rusia-
Pertamax sebagai bahan bakar wajib kendaraan dinas. Ukraina. Hal ini berimplikasi pada melebarnya gap antara
Meskipun harga Pertamax mengalami kenaikan, instansi harga jual migas dengan nilai keekonomiannya. Di sisi lain,
Pemerintah/lembaga publik cenderung tidak akan Pemerintah masih menjaga momentum pemulihan ekonomi
mengurangi konsumsi Pertamax sehingga kenaikan harga dengan menambah anggaran dan kompensasi BBM sebesar
Pertamax berpotensi meningkatkan belanja operasional Rp275 triliun untuk mencegah terjadinya stagflasi. Ke depan,
APBD. Pemerintah diperkirakan tidak akan menambah pasokan BBM
subsidi lebih dari yang sudah ditetapkan karena harga energi
Sejalan dengan kenaikan harga Pertamax, kenaikan harga global masih tinggi sehingga Pemerintah perlu menata ulang
gas LPG nonsubsidi juga memiliki dampak lanjutan pada mekanisme penyaluran subsidi yang diberikan. Maka dari itu,
ekonomi. Secara umum, pembeli gas LPG nonsubsidi salah satu opsi alternatif penyaluran subsidi dapat berupa
merupakan kelompok rumah tangga menengah atas dan mulai dialihkannya subsidi kepada kendaraan angkutan umum
pelaku usaha. Sejak terjadi penyesuaian harga, gap harga atau angkutan barang. Lebih lanjut, penyaluran subsidi harus
gas LPG nonsubsidi dengan gas subsidi semakin melebar di berfokus pada kelompok rentan melalui penyaluran subsidi
mana gas LPG subsidi hanya Rp21.000 per tabung. Selain langsung seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau Program
itu, berdasarkan hasil liaison triwulan I 2022, kenaikan harga Keluarga Harapan (PKH). Subsidi dengan mekanisme seperti
gas juga berdampak pada peningkatan biaya energi dunia ini dinilai akan lebih terarah dibandingkan memberikan
usaha, khususnya sektor industri pengolahan makanan. subsidi BBM yang dapat dinikmati oleh seluruh kelompok
Besarnya gap harga tersebut membuat konsumen gas LPG masyarakat, termasuk kelompok masyarakat yang kaya.
nonsubsidi beralih mengkonsumsi gas LPG subsidi. Hal ini Namun tentu saja, penyaluran bantuan langsung harus efektif
tentu berpotensi membuat pasokan gas LPG subsidi 3 kg di dan data rumah tangga sasaran menjadi kunci keberhasilan
pasar terbatas seiring dengan naiknya permintaan. penyaluran subsidi. Pemerintah dapat memanfaatkan data
digital untuk menyempurnakan data penerima manfaat
Di tengah peningkatan sejumlah komoditas nonsubsidi melalui data transaksi e-commerce, telepon seluler, dan/atau
tersebut, Pemerintah harus memastikan bahwa distribusi BBM transaksi Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) &
dan gas LPG subsidi tepat sasaran kepada penerima manfaat. uang elektronik (UE).
Untuk komoditas BBM, Pemerintah perlu meningkatkan

63
Halaman ini sengaja dikosongkan
BAB IV

Pembiayaan Daerah Serta


Pengembangan Akses
Keuangan dan UMKM

5,42%
Triwulan IV 2021 (yoy)
7,39%
Triwulan IV 2021 (yoy)
17,07%
Triwulan IV 2021 (yoy)

4,42% Tw IV 2021 8,26% Tw IV 2021 15,11% Tw IV 2021

PERTUMBUHAN KREDIT PERTUMBUHAN DANA PERTUMBUHAN KREDIT


PIHAK KETIGA UMKM
Lokasi Proyek Perbankan Jabar Lokasi Proyek

83,43%
Triwulan IV 2021 (yoy)
3,04%
Triwulan IV 2021 (yoy)

81,79% Tw IV 2021 3,05% Tw IV 2021

LOAN-TO-DEPOSIT RATIO NON-PERFORMING LOAN


Perbankan Jabar Lokasi Proyek
Meskipun sempat terjadi gelombang pandemi varian Omicron pada triwulan I 2022, stabilitas sistem
keuangan di wilayah Jawa Barat masih terjaga. Secara nominal DPK perbankan di Provinsi Jawa Barat
tercatat sebesar Rp603,97 triliun atau tumbuh 7,39% (yoy) sedikit lebih rendah dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya.

Kredit di Jawa Barat pada triwulan II 2022 tercatat tumbuh lebih tinggi dari periode sebelumnya. Perbaikan
tampak pada komponen kredit investasi dan konsumsi yang merupakan sinyal kuat bahwa industri di
wilayah Jawa Barat sudah mulai bangkit serta mulai kembali tingginya daya beli masyarakat.

NPL periode ini terpantau stabil dari triwulan sebelumnya dengan nilai yang masih dibawah threshold.
Bab 4 | Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM

Tabel 4.1 Ringkasan Perkembangan Indikator Perbankan, Korporasi dan Rumah Tangga Jawa Barat

ASESMEN RISIKO PERBANKAN


Aset (Rp triliun) DPK (Rp triliun) Kredit (Rp triliun) LDR Rasio NPL (%)
Periode Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi
Lokasi Bank Lokasi Bank Lokasi Bank Lokasi Bank Lokasi Bank
Proyek Proyek Proyek Proyek Proyek
TW IV 2021 833,91 N/A 607,43 N/A 496,82 767,61 81,79 126,37 3,53 3,05

TW I 2022 842,00 N/A 603,97 N/A 504,18 781,10 83,48 129,33 3,47 3,04

Pertumbuhan (%, yoy) Perubahan Triwulanan (poin %)

TW IV 2021 9,27 N/A 8,26 N/A 5,28 4,42 -2,10 -3,40 -0,24 -0,23

TW I 2022 8,86 N/A 7,39 N/A 5,69 5,42 1,69 2,96 -0,06 -0,01

ASESMEN KORPORASI ASESMEN RUMAH TANGGA ASESMEN UMKM


DPK (Rp triliun) Kredit (Rp triliun) DPK (Rp triliun) Kredit (Rp triliun) DPK (Rp triliun) Kredit (Rp triliun)
Periode Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi Periode Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi Periode Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi
Bank Proyek Bank Proyek Bank Proyek Bank Proyek Bank Proyek Bank Proyek
TW IV 2021 586,05 N/A 431,75 TW IV 2021 396,51 N/A 300,23 TW IV 2021 N/A N/A 169,57
TW I 2022 570,61 N/A 433,39 TW I 2022 387,35 N/A 312,36 TW I 2022 N/A N/A 173,00

Pertumbuhan (%, yoy) Pertumbuhan (%, yoy) Pertumbuhan (%, yoy)

TW IV 2021 7,35 N/A 2,82 TW IV 2021 4,98 N/A 7,90 TW IV 2021 N/A N/A 15,11

TW I 2022 7,16 N/A 3,10 TW I 2022 5,58 N/A 10,70 TW I 2022 N/A N/A 17,07
Perubahan Perubahan Perubahan
Rasio NPL (%) Triwulanan Rasio NPL (%) Triwulanan Rasio NPL (%) Triwulanan
Periode (poin %) Periode (poin %) Periode (poin %)
Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi
Bank Proyek Bank Proyek Bank Proyek Bank Proyek Bank Proyek Bank Proyek
TW IV 2021 3,05 -0,23 TW IV 2021 1,94 TW IV 2021 4,21 -0,15

TW I 2022 3,04 -0,01 TW I 2022 1,95 TW I 2022 4,47 0,26


Ket : Korporasi meliputi sektor finansial maupun non finansial baik swasta maupun milik Pemerintah (BUMN/BUMD)

4.1 KINERJA PERBANKAN masyarakat dalam menggunakan layanan BPD di Jawa Barat
4.1.1 Kondisi Umum sejalan dengan berbagai inovasi yang dilakukan termasuk
Meskipun sempat terjadi gelombang pandemi varian dengan meluncurkan layanan bank digital.
Omicron pada triwulan I 2022, stabilitas sistem keuangan
di wilayah Jawa Barat masih terjaga. Aset perbankan di Dari sisi DPK, Jawa Barat merupakan provinsi dengan nilai
Jawa Barat tetap menunjukkan pertumbuhan sebesar 8,86% DPK terbesar ketiga setelah DKI Jakarta dan Jawa Timur
(yoy) meskipun sedikit lebih rendah dari triwulan sebelumnya dengan pangsa 8,63% atau turun sedikit sebesar 0,05%
yang tercatat tumbuh sebesar 9,27% (yoy) (Grafik 4.1). dibandingkan dengan periode sebelumnya. Secara nominal
Secara nominal, aset tercatat sebesar Rp842,00 triliun atau DPK perbankan di Provinsi Jawa Barat tercatat sebesar
meningkat sebesar Rp8,09 triliun dibandingkan dengan Rp603,97 triliun atau tumbuh 7,39% (yoy) sedikit lebih
periode triwulan sebelumnya yang sebesar Rp833,91 triliun. rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Masih sama dengan periode sebelumnya, aset perbankan Berbeda dengan kinerja DPK, kinerja penyaluran kredit
masih didominasi oleh bank-bank milik pemerintah sebesar perbankan di Jawa Barat justru tercatat meningkat dengan
43,57%, diikuti oleh bank swasta 40,21%, bank milik pemerintah pangsa 8,44% dari nasional atau dengan kata lain merupakan
daerah (BPD) 15,44%, serta bank asing dan campuran 0,79%. Provinsi penyalur kredit terbesar kedua setelah DKI Jakarta.
Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, proporsi aset Hal tersebut didukung dengan pertumbuhan kredit oleh
BPD cenderung meningkat hingga mencapai nominal sebesar perbankan di Jawa Barat meningkat sebesar 5,69% (yoy)
Rp119,39 triliun. Hal ini menunjukkan meningkatnya minat dengan total outstanding sebesar Rp504,18 triliun. Disamping

67 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM | Bab 4

900 RP TRILIUN % �YOY� 14 700 94


92
800 600
12
90
700
9,27 10 500 88
600
86
500 8 400 83,48
8,86 84
400 6 300
82
300 80
4 200
200 78
100

833,91
842,00

504,18
2

607,43
496,82
603,97
100 76

0 0 74
0 I II III IV I II III IV I II III IV I
I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

TOTAL ASET g. TOTAL ASET�RHS DPK KREDIT LDR �LOKASI BANK�

Sumber : Bank Indonesia Sumber : Bank Indonesia

Grafik 4.1 Perkembangan Aset Perbankan Grafik 4.2 Perkembangan Dana Pihak Ketiga, Kredit dan LDR

itu, risiko gagal bayar yang tercermin dalam Non Performing Jawa Barat yang tumbuh dari 5,28% (yoy) pada triwulan
Loan (NPL) juga tercatat membaik dari 3,53% pada triwulan IV 2021 menjadi 5,69% (yoy) pada triwulan ini. Di tengah
IV 2021 menjadi 3,45% pada triwulan ini. Dengan DPK yang kondisi pemulihan ekonomi, penyaluran kredit di wilayah
tumbuh lebih rendah dari periode sebelumnya sementara Jawa Barat terus membaik. Hal ini selaras dengan mulai
kredit justru tumbuh lebih tinggi, Loan to Deposit Ratio berjalannya proyek dan industri yang ada di wilayah Jawa
(LDR) perbankan di Jawa Barat tercatat 83,48%, lebih tinggi Barat sehingga membutuhkan permodalan untuk memenuhi
dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 81,73% permintaan yang juga kian membaik. Kedepan, dengan tren
(Grafik 4.2). Rasio ini masih termasuk dalam batas LDR yang penyaluran kredit yang terus meningkat diharapkan mampu
ditetapkan bank Indonesia yaitu 78% - 92%. Hal tersebut menggerakkan perekonomian dan mempercepat pemulihan
menunjukkan bahwa perbankan di Jawa Barat memiliki ekonomi di wilayah Jawa Barat.
kemampuan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya.
4.1.2 Perkembangan Dana Pihak Ketiga
Masih sama seperti triwulan sebelumnya, secara umum, (DPK)
sebesar 40,58% penyaluran kredit di Jawa Barat didanai Penghimpunan DPK pada triwulan I 2022 tumbuh 7,39%
oleh bank yang berkantor di luar Provinsi Jawa Barat, (yoy) relatif lebih rendah dibandingkan pertumbuhan
khususnya oleh kantor pusat bank yang berada di Provinsi triwulan IV 2021 yang sempat mencapai 8,26% (yoy).
DKI Jakarta dengan pangsa 37,95%. Hal ini terkonfirmasi dari Pertumbuhan yang sedikit melambat ini ditengarai oleh
nominal penyaluran kredit dengan lokasi proyek di Jawa Barat pertumbuhan giro yang lebih lambat dibandingkan triwulan
yang lebih besar dibanding penyaluran kredit oleh bank yang sebelumnya serta deposito yang semakin terkontraksi pada
berlokasi di Jawa Barat. Penyaluran kredit berlokasi proyek di triwulan ini. (Grafik 4.3). Pada triwulan sebelumnya, giro
Jawa Barat pada triwulan I 2022 tercatat sebesar Rp781,10 sempat tumbuh sebesar 25,16% (yoy) namun pada periode
triliun yang di dalamnya mencakup penyaluran kredit oleh ini hanya dapat tumbuh 15,62% (yoy) akibat turunnya
perbankan di Jawa Barat sebesar Rp464,15 triliun atau pertumbuhan giro pemerintah dan koporasi. Turunnya
59,42% dari total kredit yang berlokasi di Jawa Barat. giro pemerintah dan korporasi merupakan siklus tahunan
karena di setiap awal tahun nasabah korporasi maupun
Penyaluran kredit yang berlokasi di Jawa Barat tumbuh pemerintah menarik gironya untuk kepentingan belanja.
5,42% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan periode Hal ini selaras dengan Survey Kondisi Dunia Usaha (SKDU)
sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,42% (yoy). Hal yang menunjukkan adanya peningkatan penjualan baik
yang sama terjadi pada kredit dari perbankan di wilayah ekspor maupun domestik, masing-masing tumbuh sebesar

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 68


Bab 4 | Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM

0,37%(yoy) dari sebelumnya sebesar 0,11%(yoy) dan 0,57% 11,97% (yoy) lebih tinggi dari periode laporan sebelumnya
(yoy) dari sebelumnya sebesar 0,29% (yoy). Sementara itu yang tumbuh sebesar 9,87% (yoy). Peningkatan pertumbuhan
pada awal tahun ini kebutuhan belanja pemerintah didorong tabungan didorong oleh keseluruhan komponen baik
oleh kebutuhan belanja pegawai. pemerintah, korporasi, dan perorangan.

Selanjutnya, kontraksi deposito juga disebabkan oleh Berdasarkan kepemilikan, DPK masih didominasi oleh DPK
penurunan pertumbuhan deposito pemerintah dan kontraksi perseorangan (66,35%) dan korporasi (30,41%) sementara
deposito perorangan. Lebih rendahnya pertumbuhan pangsa DPK pemerintah hanya mencapai 5,30%. (Grafik 4.4).
deposito pemerintah disebabkan oleh hal yang sama dengan Baik DPK perseorangan maupun korporasi tumbuh lebih
turunnya pertumbuhan giro pemerintah yaitu karena adanya tinggi dari periode laporan sebelumnya dengan pertumbuhan
siklus tahunan kepentingan belanja di awal tahun. Sementara masing-masing secara berurutan sebesar 5,58% (yoy)
itu, kontraksi deposito perorangan diperkirakan dipicu oleh dan 16,38% (yoy). Sementara itu, DPK pemerintah justru
turunnya suku bunga deposito dari 2,89% di periode laporan cenderung mengalami penurunan yang signifikan, dari
sebelumnya menjadi 2,74% pada periode ini, terlebih pada 37,43% (yoy) menjadi 10,24% (yoy). Meskipun pangsa
triwulan ini inflasi tercatat cukup tinggi yaitu sebesar 2,74% DPK pemerintah tidak terlalu besar namun penurunan
(yoy) sehingga penyimpanan dana dalam bentuk deposito pertumbuhan DPK yang signifikan ini membuat pertumbuhan
menjadi kurang menarik. Masyarakat cenderung mengalihkan DPK secara total cenderung mengalami penurunan.
dananya ke pos yang lebih likuid seperti tabungan. Selain itu,
penurunan suku bunga ini juga disinyalir membuat masyarakat Menurut kelompok deposan, pangsa DPK dengan nilai
mengubah komponen investasinya menjadi ke instrumen dibawah 2 miliar masih lebih besar dibandingkan dengan
investasi lainnya yang terbukti dari peningkatan kepemilikan DPK bernilai besar yaitu sebesar 57,31%. Namun demikian
saham yang pada triwulan IV tumbuh sebesar 57,05% (yoy) pertumbuhan DPK bernilai diatas 2 miliar tercatat sebesar
menjadi 92,21% (yoy) (OJK, 2022). Kondisi ini juga sekaligus 12,80% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan DPK bernilai
menandakan mulai meningkatnya literasi keuangan di Jawa dibawah 2 miliar yang tercatat sebesar 3,68% (yoy).
Barat sehingga masyarakat Jawa Barat sudah mulai dapat
melakukan diversifikasi produk investasi dari yang awalnya Dari sisi jangka waktu, preferensi simpanan dana masyarakat
berupa deposito, kini ke arah saham. pada triwulan ini didominasi oleh simpanan dalam jangka
waktu lebih dari 1 tahun yaitu dengan proporsi sebesar
Tak seperti giro dan deposito yang menghambat pertumbuhan 70,02%, lebih besar dari triwulan sebelumnya yang tercatat
DPK pada periode laporan, komponen tabungan justru sebesar 67,83%. Hal ini menunjukkan bahwa tujuan
mendorong pertumbuhan DPK dengan pertumbuhan sebesar masyarakat dalam menyimpan uang di bank adalah untuk

30 700
25,16 3,33% 5,30%
25 600
15,62
20 500

15 400 TW IV 30,32% TW I 30,41%


9,87 2021 2022
10 300
11,97
5 8,26 7,39 200

0 -1,76 -2,69 100 66,35% 64,29%


�5 0
I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022
DPK NOM g. GIRO g. TABUNGAN g. DEPOSITO g. DPK PERORANGAN PEMERINTAH KORPORASI

Sumber : Bank Indonesia Sumber : Bank Indonesia

Grafik 4.3 Pertumbuhan DPK Perbankan Jawa Barat Grafik 4.4 Proporsi DPK Jawa Barat Menurut Pemilik

69 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM | Bab 4

100 100%

7,9%
8,0%
8,1%
8,3%
8,4%
8,5%
8,6%
8,5%
8,7%
8,7%
8,9%
9,5%
9,6%
9,1%
9,5%
9,1%
8,9%
90%
80 80%

65,40 65,82 64,96 65,97 64,17 65,14 64,27 64,49 65,14 66,07 66,41 67,84 70,02 70%
60 60%

92,1%
92,0%
91,9%
91,7%
91,6%
91,5%

91,5%
91,4%

91,3%
91,3%
91,1%

91,1%
90,9%

90,9%
90,5%
90,5%
90,4%
50%
40 40%
6,94 7,01 7,70 6,85 6,45 6,05 7,27 7,96 8,21 8,30 9,10 8,78 30%

20
9,04 20%
27,66 27,17 27,33 27,18 29,37 28,81 28,46 27,54 26,64 25,63 24,48 23,37 20,94 10%

0 0%
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022

1�3 BULAN 6�12 BULAN > 1 TAHUN BANK KONVENSIONAL BANK SYARIAH

Sumber : Bank Indonesia Sumber : Bank Indonesia

Grafik 4.5 Perkembangan DPK menurut jangka waktu Grafik 4.6 DPK Menurut Kegiatan Usaha Bank

tujuan saving dan investasi dan bukan hanya sebagai dompet Secara spasial penghimpunan dana pada triwulan I 2022
yang aliran dananya digunakan untuk tujuan sehari-hari. masih didominasi oleh perbankan di lima kabupaten/kota
(Grafik 4.6) di Jawa Barat, yang berperan sebagai penyangga ibukota
negara dan juga sebagai pusat industri dan perdagangan,
Sementara itu, kegiatan bank di Jawa Barat pada triwulan dengan pangsa sebesar 75,4% dari total kredit yang
I 2022 masih didominasi oleh bank konvensional, yang disalurkan. Kelima kabupaten/kota tersebut dengan masing-
mencapai 92,7% dari total DPK Jawa Barat (Grafik 4.7). masing pangsanya adalah Kota Bandung ( 37,4% ), Kota
Penghimpunan DPK oleh bank konvensional tumbuh lebih Bekasi ( 13,8% ), Kota Bogor ( 10,4% ), Kabupaten Bekasi (
cepat dengan angka pertumbuhan sebesar 7,39% (yoy) 7,1% ) dan Kota Depok ( 6,8% ) (Grafik 4.9). Sementara itu
dibandingkan triwulan sebelumnya hanya sebesar 826% (yoy) pada triwulan lalu, akumulasi DPK di lima kota ini mencapai
sementara itu, penghimpunan DPK syariah justru mengalami 75,19%. Kondisi ini menunjukkan pada periode laporan, DPK
kontraksi sebesar -0,79% sedangkan periode sebelumnya semakin terkonsentrasi di lima wilayah tersebut.
sempat tumbuh 4,01% (yoy). (Grafik 4.8). Kontraksi DPK
syariah yang terjadi pada periode ini dipicu pula oleh Secara keseluruhan, rasio dana murah atau CASA (current
diterbitkannya SR016 dengan masa penawaran mulai dari account and saving account) di perbankan Jawa Barat pada
tanggal 25 Februari 2022 sampai dengan 17 Maret 2022. triwulan I 2022 sedikit meningkat menjadi 67,17% dari semula
Dengan adanya SR ini perbankan juga ditargetkan untuk 66,41% pada triwulan IV 2021 (Grafik 4.10). Peningkatan
menawarkan kepada tiap-tiap nasabahnya sehingga terjadi CASA telah terjadi dalam 6 periode laporan terakhir.
peralihan dana nasabah. Peningkatan CASA atau biasa disebut dengan komposisi dana

30 YOY

25

20
24,6% 24,6%
15

10
8,71 8,26 TW IV 36,9% TW I 37,4%
2021 2022
5
7,39 6,8% 6,8%
0 4,01 7,1% 7,1%
-0,79 14,1% 13,8%
�5
I II III IV I II III IV I II III IV I 10,3% 10,4%
2019 2020 2021 2022

DPK BANK KONVENSIONAL BANK SYARIAH


KOTA BANDUNG KOTA BOGOR KOTA DEPOK

Sumber : Bank Indonesia KOTA BEKASI KAB. BEKASI LAINNYA

Grafik 4.7 Pertumbuhan DPK Menurut Kegiatan Usaha Bank Grafik 4.8 Perkembangan DPK berdasarkan Kab/Kota

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 70


Bab 4 | Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM

68
30 PERTUMBUHAN KREDIT (TW IV'21 --> TWI'22) 800
67 KREDIT : 4,42 --> 5,42 KI: 1,88 --> 4,03

67,17
780
25
KMK : 3,44 --> 0,27 KK: 6,40 --> 9,02

66,41
66 760
20

65,46
65 740
15 720
64
64,14

64,14
63,78
10 700
63
63,33
63,19

62,99
62,98

62,95

680
62,58

62,56
5
62
660
61 0
640

60 �5 620
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

Sumber : Bank Indonesia Sumber : Bank Indonesia

Grafik 4.9 Perkembangan CASA Perbankan Jawa Barat Grafik 4.10 Perkembangan Kredit Menurut Jenis Penggunaan

murah membuat pricing yang lebih kompetitif karena biaya pertumbuhan di semua jenis kredit, baik KMK, KI, maupun
pengelolaan atas dana yang dihimpun (cost of fund ) lebih KK dengan nilai pertumbuhan masing-masing sebesar 2,07%
rendah sehingga akan meningkatkan Net Interest Margin (yoy), 4,03% (yoy), dan 9,02% (yoy). (Grafik 4.11). Namun
perbankan. Dengan lebih tingginya Net Interest Margin ini demikian pertumbuhan kredit modal kerja lebih rendah dari
perbankan dapat menekan biaya dana agar lebih leluasa triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 2,07% (yoy).
mengelola tingkat bunga pinjaman di tengah kebijakan
moneter longgar yang tercermin dari suku bunga kebijakan Perbaikan kredit investasi semakin menguat pada periode
yang relatif rendah. ini dengan angka pertumbuhan yang lebih baik dari triwulan
sebelumnya. Pada periode laporan kali ini kredit investasi
4.1.3 Perkembangan Penyaluran Kredit tercatat sebesar Rp142,13 triliun sementara pada triwulan
Penyaluran kredit yang berlokasi di Jawa Barat pada sebelumnya hanya tercatat sebesar Rp138,50 triliun. Kondisi
triwulan I 2022 tercatat sebesar Rp767,61 triliun yang ini menjadi sinyal positif bahwa ditengah momentum
berasal dari kredit oleh perbankan di Jawa Barat sebesar pemulihan ekonomi ini, mulai adanya geliat dari industri
Rp754,86 triliun ( 59,42% ) dari total kredit di Jawa Barat untuk melakukan perluasan dan peningkatan kapasitas
dan 40,58% didanai oleh perbankan di luar Jawa Barat. bisnis. Hal ini semakin dikuatkan dengan hasil Survey Kondisi
Dibandingkan posisi kredit pada triwulan IV 2021 yang tumbuh Dunia Usaha (SKDU) yang menunjukkan adanya peningkatan
sebesar 5,28% (yoy), kredit yang berlokasi di Jawa Barat investasi menjadi sebesar 13,55% (yoy) dari yang sebelumnya
tumbuh lebih tinggi yaitu sebesar 5,69% (yoy). Peningkatan hanya sebesar 1,99% (yoy). Peningkatan investasi ini
penyaluran kredit oleh perbankan di Jawa Barat mengalami didorong oleh pertumbuhan investasi industri pengolahan

30 % �YOY�

25

20

15
43,68% 45% 9,13
TW IV TW I
10
9,11
38,28% 37% 5
2021 2022 -1,03 3,53
0
-0,87
�5 -3,07
�10 -5,50
-5,53
18,04% 18% �15
I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022

KMK PERDAGANGAN JASA DUNIA USAHA INDUSTRI PENGOLAHAN KONSTRUKSI


KI KK

Sumber : Bank Indonesia Sumber : Bank Indonesia

Grafik 4.11 Proporsi Kredit Menurut Jenis Penggunaan Grafik 4.12 Perkembangan Kredit Berdasarkan Lapangan Usaha
Utama

71 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM | Bab 4

70%

60% 16%
50%
1%
40%

59,90%
57,50%

57,30%
55,20%

55,00%
53,20%
50,60%
50,30%

49,50%
48,30%

47,90%
47,70%
30%

47,50%
47,20%

43,80%
41,70%
20%
32% 51%

21,20%
10%

0%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
2018 2019 2020 2021 2022
BANK PERSERO BANK SWASTA NASIONAL BANK ASING & CAMPURAN BPD

Sumber : Bank Indonesia Sumber : Bank Indonesia

Grafik 4.13 Prompt Manufacturing Index (PMI) SKDU Bank Grafik 4.14 Penyaluran Kredit Triwulan I 2022 berdasarkan
Indonesia Jawa Barat Kelompok Bank

yang mencapai 8,61% (yoy). Apabila dicermati lebih lanjut, (pangsa 18,20%) (Grafik 4.12). Sama dengan triwulan
pertumbuhan ini berasal dari sub-sektor industri alas kaki sebelumnya, pada triwulan I 2022 ini, terdapat pengurangan
seiring dengan banyaknya ekspansi pabrik alas kaki di wilayah pangsa kredit modal kerja sedangkan pangsa kredit investasi
Jawa Barat pada triwulan ini. dan konsumsi justru meningkat meskipun relatif kecil.

Sementara itu, Pertumbuhan kredit modal kerja tercatat Berdasarkan lapangan usaha, andil pertumbuhan PDRB pada
stabil meskipun pertumbuhannya sedikit lebih rendah dari triwulan ini utamanya berasal dari sektor industri pengolahan
triwulan sebelumnya. Pada triwulan I 2022, kredit modal dengan andil sebesar 3,62%. Selaras dengan besarnya andil
kerja tercatat Rp292,05 triliun atau tumbuh 2,07% (yoy), tersebut, pertumbuhan kredit industri pengolahan juga
sementara triwulan sebelumnya sempat tumbuh 3,44% perlahan membaik meskipun masih tercatat terkontraksi
(yoy). Penyaluran Kredit Modal Kerja ini utamanya ditujukan (Grafik 4.13). Perbaikan angka pertumbuhan penyaluran
bagi industri pengolahan dengan proporsi sebesar 41,78% kredit untuk sektor industri pengolahan ini ditopang pula
(yoy) dengan range penyaluran dana mayoritas berada pada oleh perbaikan pada sub-sektor industri alas kaki yang
kisaran >20 miliar. tumbuh sebesar 19,11% (yoy), jauh lebih tinggi dari periode
sebelumnya yang tercatat sebesar 19,11% (yoy). Disamping
Kredit konsumsi tercatat sebesar Rp346,91 triliun atau tumbuh itu, perbaikan sektor ini juga tercermin dari peningkatan nilai
9,02% (yoy) dibandingkan dengan triwulan sebelumnya Prompt Manufacturing Index (PMI) menjadi sebesar 59,90%.
yang tumbuh 6,40% (yoy). Kondisi ini mengkonfirmasi (Grafik 4.14).
pertumbuhan PDRB dari sisi konsumsi rumah tangga
yang tumbuh masing-masing sebesar 3,05% (yoy). Salah Sementara itu, pertumbuhan kredit untuk sektor
satu hal yang mungkin menyebabkan kenaikan ini adalah perdagangan masih tumbuh positif sebesar 9,11% (yoy), tidak
turunnya suku bunga tertimbang kredit konsumsi dari yang jauh berbeda dari periode sebelumnya yang sebesar 9,13%
awalnya sebesar 10,15% menjadi 10,13%. Perbaikan kredit (yoy). Pertumbuhan kredit sektor perdagangan tercermin
konsumsi ini kini mulai kembali berada pada kisaran rata- pula dari pertumbuhan PDRB lapangan usaha perdagangan
rata pertumbuhan kredit konsumsi sebelum pandemi yang pada triwulan I 2022 yang kembali menunjukkan tren positif
mencapai 8,85% (yoy). tumbuh yakni tumbuh sebesar 4,51% (yoy). Peningkatan
permintaan domestik, yang tercermin pada peningkatan
Dilihat dari proporsinya, penggunaan kredit di Jawa Barat kredit konsumsi, turut mendorong kinerja sektor perdagangan
didominasi oleh kredit konsumsi dengan pangsa 44,41%, sehingga meningkatkan permintaan pembiayaan pada sektor
diikuti kredit modal kerja (pangsa 37,39%) dan kredit investasi ini. Sementara itu, penyaluran kredit pada sektor konstruksi

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 72


Bab 4 | Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM

100%

8,0%
8,0%
7,8%
7,4%
7,9%
7,9%
8,0%
8,2%
8,4%
8,5%
8,5%
8,9%
8,6%
9,0%
8,9%
9,1%
9,2%
90%
80%
70%
60%
50%
KK

92,6%
92,2%
92,0%

92,1%
92,1%
92,0%

92,0%
91,8%
91,6%
91,5%
91,5%

91,4%
91,1%

91,1%
91,0%

90,9%
90,8%
82% 40%
30%
20%
10%

KMK 0%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
KI 11% 2018 2019 2020 2021 2022
7%
BANK KONVENSIONAL BANK SYARIAH

Sumber : Bank Indonesia Sumber : Bank Indonesia

Grafik 4.15 Penyaluran Kredit BPD Triwulan I 2022 Grafik 4.16 Kredit Menurut Kegiatan Usaha Bank

tercatat masih mengalami kontraksi namun mulai membaik. Sementara itu, penyaluran kredit oleh perbankan di Jawa
Hal ini sejalan dengan masih tingginya permintaan pada Barat tercatat tumbuh lebih lambat yaitu sebesar 5,69%
sektor properti di wilayah Jawa Barat. (yoy) dibandingkan dengan periode sebelumnya yang
tumbuh 5,28% (yoy). Selaras dengan DPK, penyaluran kredit
Berdasarkan kelompok Bank, kredit di wilayah Jawa Barat oleh perbankan di Jawa Barat juga didominasi oleh bank
mayoritas berasal dari Bank Persero dengan pangsa 51% umum konvensional, dengan pangsa 90,8% dari total kredit
sedangkan pangsa BPD justru tidak terlalu besar yaitu hanya di Jawa Barat pada triwulan I 2022 (Grafik 4.16). Sementara
16% (Grafik 4.15). Namun demikian, dari seluruh kredit itu, penyaluran kredit baik bank umum konvensional maupun
yang disalurkan oleh BPD Jawa Barat, penyaluran pada syariah terakselerasi dibandingkan triwulan sebelumnya.
wilayahnya sendiri (Jawa Barat) mencapai 90%, sementara Kinerja penyaluran kredit bank konvensional tumbuh sebesar
pangsa penyaluran kredit lainnya terdapat pada wilayah DKI 7,23% (yoy) sedangkan triwulan sebelumnya hanya tumbuh
Jakarta dan Bali. Lebih lanjut, BPD di Jawa Barat justru lebih 6,80% (yoy) dan bank umum syariah juga tumbuh lebih tinggi
banyak menyalurkan kredit konsumsi dengan pangsa sebesar dibandingkan periode sebelumnya yaitu mencapai 11,94%
82% (Grafik 4.16). Hal ini menjadi indikasi bahwa masih (yoy) sementara periode lalu hanya mencapai 11,88% (yoy)
adanya celah bagi BPD untuk berperan aktif dalam rangka (Grafik 4.17). Pertumbuhan penyaluran kredit bank syariah
pembangunan daerah. Khususnya dengan cara menyalurkan ini terus membaik selama 3 triwulan berturut-turut. Hal ini
kredit produktif seperti kredit modal kerja dan investasi. sekaligus mengindikasikan mulai tingginya minat masyarakat
dalam melakukan peminjaman di bank umkm syariah karena
bunga yang diberikan lebih tidak memberatkan.

10 YOY 16
9
8
11,88 7,64 14

12
7 33,0% 34,43%
6 7,24 11,94 10
36,61% TW IV 37,08% TW I
5 8 2021 2022
4 6
3 6,80 7,23 12,29%
2
4 12,4%
2 5,1% 5,2%
1
5,3% 7,7% 5,2% 7,8%
0 0
I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022
KOTA BANDUNG KOTA BEKASI KOTA BOGOR
BANK SYARIAH BANK KONVENSIONAL KREDIT
KAB. KARAWANG KAB. BEKASI LAINNYA

Sumber : Bank Indonesia Sumber : Bank Indonesia

Grafik 4.17 Pertumbuhan Kredit Menurut Kegiatan Usaha Bank Grafik 4.18 Kredit Menurut Kabupaten/Kota di Jawa Barat Triwulan
IV 2020

73 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM | Bab 4

Secara spasial, masih sama dengan triwulan sebelumnya,


4,5
mayoritas penyaluran kredit dialokasikan pada lima
kabupaten/kota yang merupakan pusat industri 4,0
3,53
pengolahan dan perdagangan Jawa Barat. Kelima 3,5

kabupaten/kota dengan pangsa kredit terbesar adalah Kota 3,0


3,45
Bandung (32,43%), Kota Bekasi (12,29%), Kota Bogor (7,78%), 2,5

Kabupaten Karawang (5,23%), dan Kabupaten Bekasi (5,18%) 2,0

(Grafik 4.18). Pangsa penyaluran kredit di lima kabupaten/ 1,5


I II III IV I II III IV I II III IV I
kota tersebut sebesar 62,92% dari total kredit yang disalurkan 2019 2020 2021 2022

pada triwulan I 2022. Tingginya kredit yang disalurkan pada


Sumber : Bank Indonesia
kelima kabupaten/kota tersebut selaras dengan pangsa
Grafik 4.19 Rasio Non Performing Loan (NPL) Perbankan di Jawa
PDRB dari masing-masing kota tersebut yang juga menjadi Barat Berdasarkan Jenis Penggunaan Kredit

kontributor utama PDRB Jawa Barat, yaitu Kota Bandung


Di tengah kondisi ketidakpastian global yang saat ini masih
13,11% (Urutan kedua), Kota Bekasi 4,59%, Kota Bogor 2,18%,
berlangsung, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berupaya untuk
dan Kabupaten Karawang 10,72% (Urutan ketiga) (BPS,
meminimalisasi risiko perbankan dengan memperpanjang
2021). Hal ini menandakan penyaluran kredit oleh perbankan
masa relaksasi restrukturisasi kredit perbankan selama satu
wilayah tersebut sesuai dengan kebutuhan perekonomian
tahun dari semula berakhir pada 31 Maret 2022 menjadi 31
setempat. Disamping itu, jika dilihat berdasarkan jenis kredit
Maret 2023. Perpanjangan relaksasi restrukturisasi kredit
yang diberikan, kota bandung dan karawang sebagai wilayah
ini juga berlaku bagi BPR dan BPRS. Lebih lanjut adanya
pusat industri memiliki penyaluran kredit terbanyak dalam
kebijakan restrukturisasi kredit diharapkan dapat mendorong
bentuk kredit modal kerja. Hal ini sejalan dengan kondisi
aktivitas perekonomian di Jawa Barat naun dengan tetap
perbaikan ekonomi saat ini yang mendorong permintaan
mengedepankan unsur kehati-hatian terhadap moral hazard
sehingga industri cenderung membutuhkan modal yang lebih
yang mungkin terjadi.
tinggi. Sementara itu, Kota Bekasi, Kota Bogor, dan Kabupaten
Bekasi sebagai wilayah konsumen justru lebih dominan dalam
Sejalan dengan perkembangan di atas, jika dilihat dari
penyaluran kredit berbentuk kredit konsumsi sejalan dengan
kualitas kredit yang berlokasi proyek di Jawa Barat, NPL
perbaikan permintaan dari konsumen.
kredit dari proyek-proyek yang berlokasi di Jawa Barat juga
cenderung stabil yakni sebesar 3,04% pada triwulan I 2022
4.1.4 Risiko Perbankan
4.1.4.1 Risiko Kredit sementara sebelumnya 3,05% (yoy) pada triwulan IV 2021
Di tengah perlambatan penyaluran kredit, kualitas kredit (Grafik 4.20). Kondisi kestabilan NPL ini juga didorong oleh
yang disalurkan oleh perbankan Jawa Barat terus mengalami
perbaikan yang tercermin dari rasio NPL gross yang sebesar 6,0 %
5,5
4,96 4,97
3,45% dari sebelumnya 3,53% pada triwulan IV 2021. 5,0

Rasio NPL tersebut terjaga di bawah threshold maksimum 4,5


4,0
5% (Grafik 4.19). Perbaikan kualitas kredit terjadi pada 3,5 3,05 3,04
kredit investasi dan konsumsi sedangkan NPL kredit modal 3,0

kerja tercatat masih sama dengan triwulan sebelumnya yang


2,5
1,88 1,92
2,0

bernilai di atas threshold. Tingginya NPL Kredit Modal Kerja 1,5


1,86 1,87
1,0
ini utamanya terjadi pada sektor transportasi, pergudangan, I II
2019
III IV I II
2020
IV I III
2021
IV I
2022

dan komunikasi. Masih tingginya NPL Kredit Modal Kerja KI KK KREDIT KMK

menandakan perlunya pemberian kredit modal kerja yang Sumber : Bank Indonesia

lebih prudens di wilayah Jawa Barat. Grafik 4.20 Rasio Non Performing Loan (NPL) Proyek di Jawa Barat
Berdasarkan Jenis Penggunaan Kredit

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 74


Bab 4 | Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM

25 % 200 RP TRILIUN % �YOY� 20


180 15,11
20 160 15
17,07
14,5 17,6 17,7 16,8 15,5 15,1 140

15
14,5 12,9 120 10

2,2 100

10 1,9 2,0 2,07 2,3 80 5

4,9 4,8 4,84 4,7 6,1 4,6 3,3 2,6 2,5 2,6 60
2,6 2,1 2,6
5
2,1 2,1 2,24 2,1 2,3 2,5 2,6 2,4 2,8 3,2 2,8 2,2 2,6 40 0

169,57

173,00
20
2,9 2,9 3,00 2,8 3,0 3,1 3,0 3,1 3,3 3,3 3,3 3,0 3,0 0 �5
0 I II III IV I II III IV I II III IV I
I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

NPL RESTRU KOL 2 KOL 2 NON RESTRU RESTRU KOL 1 KREDIT UMKM g. KREDIT UMKM

Sumber : Bank Indonesia Sumber : Bank Indonesia

Grafik 4.21 Perkembangan Loan at Risk Proyek di Jawa Barat Grafik 4.22 Perkembangan Kredit UMKM di Jawa Barat

nilai NPL yang stabil dari masing-masing jenis kredit baik kredit dan keyakinan perbankan atas pemulihan perekonomian.
investasi, modal kerja, dan konsumsi. NPL kredit modal kerja Dengan peningkatan pertumbuhan kredit UMKM pada
dan konsumsi hanya berbeda sebesar 0,01% dari triwulan triwulan I 2022 berdampak pada peningkatan pangsa kredit
sebelumnya. Kondisi ini menjadi indikasi bahwa peningkatan UMKM terhadap total penyaluran kredit perbankan di Jawa
permintaan juga diiringi oleh kemampuan membayar yang Barat mencapai 22,15% pada triwulan I 2022. (Grafik 4.27).
juga membaik.
Ditinjau dari jenis penggunaannya, kredit modal kerja dan
Semakin terkendalinya risiko kredit investasi yang diiringi kredit investasi mengalami peningkatan masing-masing
dengan ekspansi penyaluran kredit setelah sebelumnya sebesar 19,49% (yoy) dan 10,05% (yoy), bila dibandingkan oleh
tumbuh melambat menjadi sinyal bahwa terdapat perbaikan periode sebelumnya kredit modal kerja tumbuh 19,36% (yoy)
aktivitas industri di wilayah Jawa Barat. Lebih detail, Loan at dan kredit investasi tumbuh 3% (yoy). Hal ini mencerminkan
Risk proyek di Provinsi Jawa Barat juga kian membaik yang bahwa kinerja UMKM terus menunjukkan perbaikan aktivitas
ditunjukkan dengan penurunan restrukturisasi kolektabilitas usaha sejalan dengan optimisme pemulihan ekonomi yang
1 (Grafik 4.21). Hal ini menunjukkan bahwa proyek maupun mendorong ekspansi usaha.
usaha di Provinsi Jawa Barat perlahan sudah mulai kembali
pulih meskipun masih belum kembali pada kinerja sebelum Berdasarkan kategori UMKM, pertumbuhan kredit UMKM
pandemi. Namun demikian risiko kredit harus terus dipantau Jawa Barat pada kelompok usaha mikro mengalami
karena pada periode ini terdapat pertumbuhan koleteral 2 kenaikan paling signifikan jika dibandingkan dengan
baik yang direstrukturisasi maupun tidak.

4.2 PENGEMBANGAN AKSES


100%
90%

KEUANGAN DAN UMKM 80%


70%
4.2.1 Akses Keuangan kepada UMKM 60%

Penyaluran kredit UMKM pada triwulan I 2022 menunjukkan


50%
40%

peningkatan yang signifikan, tumbuh 17,07% (yoy) dengan 30%


20%
nominal kredit mencapai Rp173 triliun. Peningkatan 10%

kredit UMKM terakselerasi dengan pesat dibandingkan 0%


I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022
pertumbuhan pada triwulan IV 2021 yang sebesar 15,11% UMKM NON � UMKM

(yoy) (Grafik 4.26). Peningkatan kredit UMKM mencerminkan Sumber : Bank Indonesia

optimisme masyarakat dalam melakukan aktivitas konsumsi Grafik 4.23 Rasio Kredit UMKM di Jawa Barat

75 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM | Bab 4

5,5 %

5,0
4,47
4,5
24,81% 24,6%
4,0
TW IV 36,85% TW I 37,45% 4,21
2021 2022 3,5
3,04
6,79% 6,8%
3,0

7,08% 7,1% 2,5


3,05
10,34% 14,13% 10,4% 13,8%
2,0
I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022
KOTA BANDUNG KOTA BEKASI KOTA BOGOR KREDIT UMKM TOTAL KREDIT
KAB. BEKASI KOTA DEPOK LAINNYA

Sumber : Bank Indonesia Sumber : Bank Indonesia

Grafik 4.24 Proporsi Kredit UMKM per Kab/Kota di Jawa Barat Grafik 4.25 NPL Kredit UMKM di Jawa Barat

triwulan sebelumnya. Kredit usaha mikro mengalami Covid-19 diantaranya berupa keringanan hingga penundaan
pertumbuhan sebesar 116,34% (yoy) meningkat signifikan angsuran pokok dan bunga, suku Bungan KUR tetap sebesar
dibandingkan kinerja pada triwulan IV 2021 yang tumbuh 6%, tambahan subsidi bunga/marjin KUR sebesar 3%,
74,02% (yoy). Hal ini didorong oleh Kredit Usaha Rakyat penambahan limit plafon, kemudahan administrasi untuk
(KUR) yang tumbuh sangat signifikan sebesar 128,63% (yoy) program restrukturisasi, dsb yang semakin mengakselerasi
dan didominasi oleh kategori Usaha Mikro tumbuh 338,14% peningkatan KUR pada triwulan I 2022.
(yoy). Peningkatan Kredit Usaha Rakyat pada triwulan I
2022 didorong oleh implementasi kebijakan KUR berupa Peningkatan pertumbuhan kredit UMKM menunjukkan
peningkatan target penyaluran, restrukturisasi, dan relaksasi optimisme pelaku UMKM terhadap aktivitas ekonomi yang
kebijakan KUR dalam rangka Program Pemulihan Ekonomi mulai membaik sejalan dengan keberhasilan pengendalian
Nasional. Kebijakan KUR ini tidak hanya diperuntukkan dan penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional
bagi debitur lama namun juga mendorong UMKM untuk (PC-PEN) yang dilakukan oleh seluruh stakeholders baik
menjadikan KUR untuk pembiayaan usahanya. Kebijakan KUR Pemerintah Pusat maupun Daerah. Secara spasial penyaluran
tersebut dilanjutkan dengan adanya Permenko No. 2 Tahun kredit UMKM di Jawa Barat pada triwulan I 2021 didominasi
2022 tentang Perlakuan Khusus Bagi Penerima Kredit Usaha oleh enam daerah yang menjadi pusat industri pengolahan
Rakyat Terdampak Pandemi Corona Virus Disease 2019 yang dan perdagangan, yaitu Kota Bandung (pangsa 37,4%),
berlaku sejak 19 Januari 2022 yang memberikan relaksasi Kabupaten Bekasi (13,8%), Kabupaten Bogor (10,4%),
bagi penerima Kredit Usaha Rakyat yang usahanya terdampak Kabupaten Bekasi (7,1%), dan Kota Bekasi (6,8%).

Seiring dengan meningkatnya penyaluran kredit UMKM


100%
90% di Jawa Barat pada triwulan I 2022, kredit pelaku UMKM
80%
70%
mengalami sedikit penurunan kualitas yang ditunjukkan oleh
60% Non Performing Loan (NPL) kredit UMKM yang meningkat
50%
40%
menjadi 4,47% (yoy) yang pada periode sebelumnya sebesar
30% 4,21% (yoy).
20%
10%
0%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I Berdasarkan skala usaha, pada triwulan I 2022 terdapat
2018 2019 2020 2021 2022
USAHA MIKRO USAHA KECIL USAHA MENENGAH perubahan signifikan pada proporsi kredit UMKM Jawa
Sumber : Bank Indonesia
Barat yang secara nilai didominasi oleh usaha mikro,
Grafik 4.26 Proporsi Kredit UMKM di Jawa Barat Menurut
sementara pada triwulan IV 2021 didominasi oleh usaha
Kelompok Kredit

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 76


Bab 4 | Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM

180
Dalam rangka mendorong realisasi penyaluran kredit
160 UMKM, Bank Indonesia menetapkan kebijakan terkait
140
pemenuhan Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial
120

100
sebagaimana diatur dalam PBI No.23/13/PBI/2021.
80 Di wilayah Jawa Barat, Bank Indonesia terus melakukan
60
kolaborasi dan sinergi dengan stakeholders terkait dalam
40

20
pengembangan dan peningkatan kapasitas UMKM sehingga
0 memberikan kesempatan bagi UMKM untuk memperoleh
JAN�20
FEB�20
MAR�20
APR�20
MAY�20
JUN�20
JUL�20
AUG�20
SEP�20
OCT�20
NOV�20
DES�20
JAN�21
FEB�21
MAR�21
APR�21
MAY�21
JUN�21
JUL�21
AGU�21
SEP�21
OKT�21
NOV�21
DES�21
JAN�22
FEB�22
MAR�22
akses pembiayaan untuk pengembangan usahanya. Beberapa
BUKAN UMKM UMKM
hal yang telah dilakukan dalam rangka pengembangan UMKM
Sumber : Bank Indonesia
di sektor pertanian melalui pengembangan klaster pertanian
Grafik 4.27 Perkembangan Restrukturisasi Kredit UMKM
yang terintegrasi secara end-to-end dengan pemanfaatan
digitalisasi untuk komoditas unggulan, volatile food, dan
kecil. Adapun pangsa kredit usaha mikro sebesar 37,9% pada komoditas ekspor. Pengembangan klaster pertanian ini juga
triwulan I 2022. Sementara dari sisi sektor ekonomi, pangsa turut mendukung program pengendalian inflasi di Jawa
terbesar kredit UMKM Jawa Barat masih didominasi oleh Barat. Peningkatan kapasitas UMKM telah dilakukan melalui
sektor perdagangan besar dan eceran yang mencapai 52,17% korporatisasi UMKM, pembinaan, pendampingan, serta
meningkat dari triwulan IV 2021 yang sebesar 51,24%. fasilitasi akses pemasaran melalui pameran dalam negeri
dan luar negeri, serta peningkatan akses pembiayaan melalui
Berdasarkan sektor ekonomi utama di Jawa Barat, business matching dan digitalisasi UMKM.
pertumbuhan kredit UMKM pada sektor industri
pengolahan, perdagangan besar dan eceran, pertanian Salah satu upaya percepatan pemulihan ekonomi pasca
secara keseluruhan pada triwulan I 2022 mengalami pandemi, OJK memperpanjang kebijakan restrukturisasi kredit
peningkatan. Kredit UMKM pada sektor industri pertanian & hingga 31 Maret 2023 untuk menjaga momentum pemulihan
peternakan mengalami peningkatan tertinggi pada triwulan ekonomi yang ditetapkan melalui POJK No.18/POJK.03/2021.
I 2022 sebesar 42,75% (yoy), sektor penyediaan akomodasi Jumlah nominal kredit UMKM yang direstrukturisasi terus
dan makan minum meningkat 24,49% (yoy), dan sektor menurun menjadi Rp42,48 triliun pada Maret 2022.
perdagangan besar & eceran meningkat 22,43% (yoy). Penurunan jumlah kredit UMKM yang direstrukturisasi
menunjukkan optimisme peningkatan kinerja UMKM seiring
Peningkatan penyaluran kredit UMKM pada pertanian dengan perbaikan permintaan dan optimisme masyarakat
& peternakan disebabkan oleh optimisme kinerja sektor (Grafik 4.34).
pertanian yang akan memasuki musim panen triwulan I dan
II 2022 sehingga petani memerlukan pembiayaan untuk 4.2.2 Penguatan dan Inovasi Pembiayaan
operasional pasca panen. Sementara kenaikan penyaluran UMKM dalam Rangka Mendorong
kredit UMKM di sektor perdagangan besar dan eceran Percepatan Pemulihan Ekonomi
sejalan dengan peningkatan aktivitas usaha perdagangan dan Merebaknya kasus Covid-19 pada awal tahun 2020
jasa selama triwulan I 2022 sebagai dampak pelonggaran berdampak pada perekonomian Indonesia termasuk Jawa
pembatasan mobilisasi dan peningkatan kepercayaan Barat. Dibatasinya mobilisasi masyarakat untuk menekan
masyarakat dengan pencapaian vaksinasi dan kepatuhan penyebaran virus Covid-19 berpengaruh negatif secara
protokol kesehatan dalam aktivitas masyarakat. signifikan terhadap kinerja perekonomian daerah termasuk
UMKM. Dengan besarnya peran UMKM untuk menopang
perekonomian, adanya tekanan aktivitas ekonomi dapat
berdampak pada turunnya kesejahteraan masyarakat.

77 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM | Bab 4

Mendukung Kebijakan Utama Bank Indonesia

Sasaran Akhir STABILITAS MAKRO & MONETER STABILITAS SISTEM KEUANGAN STABILITAS SISTEM PEMBAYARAN

Sasaran Antara Mendorong UMKM yang Berdaya Saing untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif

Pilar Kebijakan KORPORATISASI KAPASITAS PEMBIAYAAN

Strategic Action SINERGI KEBIJAKAN PUSAT & DAERAH SEKTOR PRIORITAS MODEL BISNIS TERINTEGRASI

PASAR DOMESTIK PASAR GLOBAL


Lingkup Pengembangan

END TO END PROCESS

Kelompok UMKM Success (Link to Market


PETA JALAN UMKM Potensial UMKM Go Digital UMKM Go Export
Subsistence and Finance

Program
PETA JALAN KELOMPOK SUBSISTENCE KELOMPOK UMKM SEKTOR PRIORITAS

Kajian dan/atau Monitoring & Rekomendasi & Komunikasi


PETA JALAN DATA & SI Pilot Project Replikasi
Model Bisnis Evaluasi Kebijakan

Core Principles Kontribusi Nyata Terhadap Kemitraan Strategis dengan Memperhatikan Potensi & Inklusif Tata Kelola
Perekonomian Pemangku Kepentingan Sumber Daya Lokal yang Baik

*) mengacu kepada pengaturan perlindungan konsumen Bank Indonesia

Gambar 4.1 Kerangka Kebijakan Pengembangan UMKM Bank Indonesia

Berdasarkan hasil survei Pusat Penelitian Ekonomi LIPI untuk persyaratan pengajuan kredit ke perbankan seperti laporan
mengkaji dampak pandemi Covid-19 terhadap kinerja UMKM, keuangan, legalitas usaha, kepemilikan agunan, dsb. Oleh
sebanyak 94,69% UMKM mengalami penurunan penjualan karena itu, perlu adanya alternatif pembiayaan bagi UMKM
selama pandemi akibat lesunya permintaan dan penurunan untuk mengakselerasi kinerja UMKM.
daya beli masyarakat. Penurunan penjualan UMKM ini
tentunya akan berdampak pada penurunan kinerja UMKM Dalam kerangka kebijakan pengembangan UMKM, terdapat
baik dari sisi arus kas, ketersediaan modal dan bahan baku, 3 (tiga) pilar kebijakan yaitu Korporatisasi, Kapasitas, dan
operasional produksi, dan distribusi barang. Pembiayaan. Ketiga pilar tersebut perlu didukung oleh
strategic action berupa sinergi kebijakan pusat dan daerah,
Resistensi UMKM yang tinggi terhadap tekanan ketidakpastian prioritas sektor, dan model bisnis terintegrasi.
ekonomi memaksa UMKM untuk beradaptasi dan berinovasi
untuk terus menggerakkan usahanya dengan terbatasnya Perkembangan teknologi digital yang pesat terutama pada
akses penjualan melalui pemanfaatan teknologi digital. masa pandemi menjadi potensi bagi UMKM untuk mengatasi
Namun, UMKM masih menghadapi beberapa tantangan tantangan yang dihadapi untuk pengembangan usahanya.
untuk mengembangkan usahanya, salah satu tantangan Teknologi digital dapat didorong untuk penyediaan model
utamanya yaitu keterbatasan modal baik untuk pelaksanaan bisnis pembiayaan UMKM terintegrasi. Salah satu model
kegiatan produksi maupun untuk melakukan ekspansi. bisnis pembiayaan UMKM terintegrasi yaitu BNI XPora. XPora
Perbankan memegang peranan penting untuk menjalankan merupakan salah satu one stop solution yang dihadirkan oleh
fungsi intermediasi termasuk kepada UMKM, meski demikian BNI untuk pengembangan UMKM menuju Go Productive, Go
masih terdapat UMKM yang belum mampu memenuhi Digital, dan Go Global. Model bisnis Xpora yang terintegrasi,

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 78


Bab 4 | Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM

mendorong UMKM untuk memanfaatkan teknologi digital hijau. UMKM di Indonesia memiliki modal dan potensi untuk
secara end-to-end mulai dari legalitas, akses ke supplier, menghadapi adanya peralihan tersebut. Berdasarkan hasil
pengelolaan sistem administrasi, pembiayaan, peningkatan survey Kementrian Koperasi & UKM menyatakan bahwa
kapasitas & literasi keuangan & bisnis, dan forum UMKM. 95% UMKM tertarik untuk mengembangkan usaha ramah
Adanya model bisnis terintegrasi mampu meningkatkan lingkungan. Hal ini didukung oleh populasi generasi muda
efektivitas dan efisiensi UMKM untuk memenuhi persyaratan yang lebih fasih dengan teknologi serta didukung oleh
administrasi dalam rangka pengajuan kredit untuk perkembangan ekonomi digital yang terus tumbuh menjadi
pengembangan usahanya. faktor penting untuk mengakselerasi pengembangan UMKM.

Selain itu, green financing juga dapat menjadi alternatif 4.3 ASESMEN SEKTOR KORPORASI
pembiayaan yang berkelanjutan dan berbasis lingkungn bagi 4.3.1 Sumber Kerentanan Sektor Korporasi
UMKM. Terdapat 4 dimensi green financing di Indonesia, Secara umum kerentanan korporasi dapat dipengaruhi oleh
yaitu: berbagai faktor, antara lain kondisi ekonomi global dan
1. Tercapainya industri, ekonomi, dan sosial yang unggul domestik yang tercermin dari volume permintaan global dan
dalam rangka mengurangi and mencegah permasalaha domestik, volume perdagangan dunia, harga komoditas;
lingkungan hidup; kondisi internal korporasi seperti aktivitas produksi, investasi,
ketersediaan bahan baku; serta berbagai kebijakan pemerintah
2. Tercapainya ekonomi rendah karbon yang kompetitif;
yang mempengaruhi kinerja usaha. Pada triwulan I 2022,
3. Promosi investasi ramah lingkungan di berbagai sektor
impor bahan baku impor dari pelaku usaha di Jawa Barat
usaha; dan
mengalami peningkatan secara nominal. Secara nominal,
4. Mendukung prinsip pembangunan Indonesia di RPJM (4P: pada periode laporan impor bahan baku mencapai US$ 2,39
pro-growth, pro-jobs, pro-poor, dan pro-environment) miliar meningkat dari periode sebelumnya yang hanya US$
2,37 miliar. Kontribusi impor bahan baku terhadap total impor
Skema green financing telah diterapkan oleh beberapa mencapai 80,99%. Perkembangan ini merupakan indikasi
perbankan di Indonesia yang juga turut mengalokasikan positif kembali bangkitnya korporasi di Provinsi Jawa Barat
dananya untuk membiayai sektor UMKM. Fokus penyaluran yang terkonfirmasi menjadi bahan bakar utama pertumbuhan
green financing berbeda sesuai dengan kebijakan perbankan. ekonomi Jawa Barat, yang tumbuh mencapai 5,61% (yoy),
Berikut beberapa fokus green financing bagi UMKM yang dimana hal tersebut ditunjukkan dengan pembiayaan
telah diimplementasikan di Indonesia: korporasi yang mencapai 55,32% dari total pembiayaan. di
1. Kredit untuk sektor pengelolaan sumber daya alam hayati triwulan I 2022 yang cukup tinggi, yakni mencapai 5,61%
dan penggunaan lahan berkelanjutan; (yoy). Namun demikian, fakta tingginya pangsa impor bahan
2. Kredit bidang sosial ekonomi, kemajuan dan baku dapat menjadi agenda pembangunan industri dalam
pemberdayaan; negeri yang dapat memproduksi faktor input tersebut dan
3. Kredit lingkungan berkelanjutan; secara bertahap dapat menjadi substitusi impor.

4. Kredit energi terbarukan dan greeb building; dan


Secara keseluruhan, impor Jawa Barat pada triwulan I 2022
5. Kredit untuk efisiensi energi, pencegahan polusi, dan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya mengalami
pengelolaan limbah. perbaikan didikung oleh peningkatan seluruh komponen, baik
barang modal, barang konsumsi maupun bahan baku, dengan
Green financing merupakan skema pembiayaan yang tidak peningkatan tertinggi terjadi pada impor bahan modal.
hanya dapat menyasar pada pengembangan UMKM namun Hasil liaison korporasi di Jawa Barat pada periode laporan
turut berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan. mengkonfirmasi fakta peningkatan impor dengan informasi
Mulai bergesernya fokus pengembangan ekonomi untuk terkait adanya peningkatan penjualan, baik ekspor maupun
mengekstraksi sumber daya alam dan beralih ke ekonomi

79 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM | Bab 4

120 80 140 250


100 60 120
80 200
40 100
60
20 150
80
40
0 60
20 100
�20 40
0
50
�20 �40 20

�40 �60 0 0
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
TOTAL MODAL KONSUMSI BAHAN BAKU JEPANG CHINA MALAYSIA THAILAND INDONESIA � RHS

Sumber: Bea Cukai diolah Sumber: Bloomberg, diolah

Grafik 4.28 Komposisi Impor Bahan Baku Jawa Barat Grafik 4.29 Perkembangan Credit Default Swap (CDS) Beberapa
Negara

impor serta meningkatnya kapasitas utilisasi secara agregat. Ukraina menjadi pemasok utama. Selain itu, biaya energi
Peningkatan permintaan antara lain didorong dengan relatif juga tercatat meningkat searah dengan peningkatan produksi
membaiknya kondisi penyebaran COVID-19 di dunia serta serta kenaikan harga komoditas energi. Perkembangan
secara domestik dipengaruhi oleh normalisasi kegiatan peningkatan faktor input ini perlu dicermati karena memiliki
ekonomi pasca pandemi. Kondisi ini mendukung meningkatnya potensi peningkatan harga di tingkat konsumen yang
aktivitas perdagangan dan permintaan terhadap produk- berpotensi mendorong meningkatnya tekanan inflasi.
produk industri, sehingga memicu peningkatan impor barang
modal khususnya untuk meningkatkan kapasitas serta Peningkatan inflasi yang cukup tinggi serta cenderung
pengkinian teknologi pada fasilitas-fasilitas produksi. menurunnya prosepek pertumbuhan ekonomi Indonesia
mempengaruhi preferensi investor global atas aliran portoflio
Dalam struktur industri di Jawa Barat, bahan baku merupakan investasi ke negara berkembang yang dinilai mengalami
komponen penting. Hasil liaison mengkonfirmasi hal ini bahwa peningkatan risiko pada triwulan I 2022, sebagaimana tercatat
terdapat peningkatan cukup signifikan pada lickert scale pada rasio Credit Default Swap (CDS) beberapa negara
biaya bahan baku yang merupakan komponen biaya terbesar mitra dagang (Grafik 4.38). Meskipun pasar cukup dapat
dengan pangsa mencapai 56,83%. Sebagai akibat kondisi mengkalkulasi dampak langsung ke Indonesia yang dinilai
geopolitik antara Rusia-Ukraina, pelaku industri Jawa Barat minimal, tekanan ekonomi akibat tingginya risiko tekanan
menghadapi tantangan tingginya biaya bahan baku akibat inflasi dan perkembangan global lainnya dinilai menambah
supply shock komoditas bahan baku dimana Rusia maupun faktor risiko bagi investor (Grafik 4.39).

AMERIKA SERIKAT JEPANG 4.3.2 Kinerja Keuangan Sektor Korporasi


9 3

7.9
8.5 8.3
8.5

7.5
2.5 2.5

2 Jika dibandingkan dengan situasi pada tahun sebelumnya,


7.5 1.5

pada triwulan I 2022 korporasi di Jawa Barat diperkirakan


7
7 1.2 1
9.8 6.5 0.9
0.8 0.5
6.2 6 0.2 0.1 0.6 0.5
0

telah menunjukkan pemulihan dan mampu adaptif dalam


5.5
5.4 5.4 5.4 -0.5 -0.4
5.3 5 -0.8 -0.3 �0.5
5
4.5 �1
JUL 2021 OKT 2021 JAN 2022 APR 2022 JUL 2021 OKT 2021 JAN 2022 APR 2022

mengelola kondisi keuangan pasca pandemi. Hal ini terlihat


TIONGKOK THAILAND

2.5 8
dari sejumlah rasio keuangan yang cenderung mengalami
2.3 7.1

perbaikan hingga data terkini (triwulan IV 2021), seperti rasio


6
2.1 2
5.73
5.28
4.65 4

1.5

inventory turn-over, Return on Asset (ROA), Return on Equity


1.5 1.5 1.5 3.23
2.38 2.71 2
1.3 2.17
1.25 0.45 1.68
1.1 1
1 0
0.9 0.9 -0.02

(ROE) dan perbaikan Debt-to-Equity Ratio (DER).


0.8
0.7
0.5 �2
JUL 2021 OKT 2021 JAN 2022 APR 2022 JUL 2021 OKT 2021 JAN 2022 APR 2022

Sumber: tradingeconomics.com

Grafik 4.30 Perkembangan Inflasi Pada Sejumlah Negara Partner


Dagang Utama Jawa Barat

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 80


Bab 4 | Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM

Pada triwulan IV 2021, peningkatan impor bahan baku


Tabel 4.2 Indikator Kinerja Keuangan Korporasi Jawa Barat
korporasi di sektor industri manufaktur Jawa Barat
Q4’21 Q4’21
Rasio Q4-20 Q1-21 Q2-21 Q3-21 Q4-21 thd thd terindikasi meningkatkan rasio inventory turnover (ITO)
Q3’21 Q4’20
dari 2,46% pada triwulan III 2021 menjadi 2,60%. Kondisi
Inventory TO 2,37 2,28 2,35 2,46 2,60
ini menunjukkan penggunaan persediaan bahan baku dan
Asset TO 0,54 0,53 0,57 0,60 0,59
barang jadi yang lebih cepat, didorong oleh peningkatan
ROA (%) -0,44 -0,22 1,18 1,87 2,40
penjualan. Perbaikan aktivitas ekonomi dan mobilitas
ROE (%) -0,70 -0,35 1,90 2,29 2,58
diperkirakan akan mendorong perbaikan pada rasio ini
DER 0,36 0,36 0,35 0,37 0,36
pada triwulan selanjutnya, mengingat adanya peningkatan
Solvability Ratio 2,53 2,55 2,56 2,46 2,41

Current Ratio 2,34 2,42 2,35 2,29 2,32


kapasitas produksi di tengah semakin meredanya penyebaran
DSCR 0,54 0,47 0,66 0,54 0,57
pandemi COVID-19. Kecenderungan peningkatan rasio ITO
Sumber: Bloomberg (diolah dari 41 korporasi Tbk di Jawa Barat ) searah dengan perbaikan ekonomi yang terus terjadi. Namun,
asset turnover (ATO) cenderung tertahan akibat sektor utama,
yaitu manufaktur, pada periode laporan mengalami sedikit
penurunan. Penurunan tersebut masih mampu didorong

Tabel 4.3 Indikator Kinerja Keuangan Korporasi Sektoral Jawa Barat

Inventory TO Q4’21 thdp Q4’21 thdp Asset TO Q4’21 thdp Q4’21 thdp
Sektor
Q4-20 Q1-21 Q2'21 Q3’21 Q4-21 Q3’21 Q4’20 Q4-20 Q1-21 Q2'21 Q3’21 Q4-21 Q3’21 Q4’20
Industri 5,26 5,19 5,21 5,54 5,30 0,80 0,78 0,86 0,91 0,89
Listrik dan Gas
Konstruksi 0,51 0,48 0,46 0,48 0,65 0,19 0,18 0,18 0,19 0,18
Perdagangan 1,64 1,24 1,15 0,90 1,11 0,55 0,42 0,41 0,33 0,48
Pengangkutan 29,00 28,03 27,62 30,39 31,12 0,26 0,26 0,27 0,27 0,29
Jasa dunia Usaha 213,97 191,76 167,23 189,82 188,83 0,37 0,35 0,42 0,41 0,43
Jasa Sosial 1,04 0,63 0,68 0,64 0,67 0,04 0,02 0,03 0,02 0,05
DER Q4’21 thdp Q4’21 thdp Solvability Ratio Q4’21 thdp Q4’21 thdp
Sektor
Q4-20 Q1-21 Q2'21 Q3’21 Q4-21 Q3’21 Q4’20 Q4-20 Q1-21 Q2'21 Q3’21 Q4-21 Q3’21 Q4’20
Industri 0,50 0,49 0,48 0,53 0,43 2,17 2,18 2,20 2,06 2,06
Listrik dan Gas
Konstruksi 0,18 0,18 0,17 0,17 0,21 3,55 3,74 3,67 3,88 3,82
Perdagangan 0,70 0,67 0,66 0,70 0,68 2,00 2,02 2,01 1,98 2,04
Pengangkutan 0,31 0,31 0,32 0,32 0,31 3,12 3,14 3,12 3,14 3,11
Jasa dunia Usaha 1,54 1,44 1,82 1,71 1,18 1,50 1,55 1,52 1,55 1,47
Jasa Sosial 0,23 0,23 0,23 0,24 0,26 2,61 2,60 2,57 2,55 2,57
ROA (%) Q4’21 thdp Q4’21 thdp ROE (%) Q4’21 thdp Q4’21 thdp
Sektor
Q4-20 Q1-21 Q2'21 Q3’21 Q4-21 Q3’21 Q4’20 Q4-20 Q1-21 Q2'21 Q3’21 Q4-21 Q3’21 Q4’20
Industri 4,14 4,84 6,61 7,07 7,16 7,47 8,74 11,83 13,13 13,44
Listrik dan Gas
Konstruksi -6,51 -7,34 -6,42 -6,17 -5,99 -8,61 -9,89 -8,75 -8,30 -8,37
Perdagangan -16,80 -17,75 -16,57 -13,57 -13,92 -39,74 -41,75 -38,29 -32,24 -32,88
Pengangkutan -5,40 -6,04 -4,42 -2,99 -4,38 -8,02 -8,87 -6,54 -4,44 -6,49
Jasa dunia Usaha 4,76 4,09 10,53 9,89 7,40 10,35 9,22 28,76 26,21 28,87
Jasa Sosial -4,34 -3,18 -2,97 -3,03 -3,33 -6,88 -5,07 -4,78 -4,92 -5,21
Current Ratio Q4’21 thdp Q4’21 thdp DSCR Q4’21 thdp Q4’21 thdp
Sektor
Q4-20 Q1-21 Q2'21 Q3’21 Q4-21 Q3’21 Q4’20 Q4-20 Q1-21 Q2'21 Q3’21 Q4-21 Q3’21 Q4’20
Industri 1,95 2,01 1,99 1,91 2,18 1,02 1,10 1,25 0,97 1,15
Listrik dan Gas
Konstruksi 3,40 3,72 3,47 3,45 3,42 -1,03 -1,53 -1,07 -1,13 -1,14
Perdagangan 1,41 1,40 1,39 1,95 1,84 0,06 0,01 0,04 0,07 0,08
Pengangkutan 1,17 1,44 1,36 1,33 1,31 0,18 0,12 0,22 0,37 0,34
Jasa dunia Usaha 1,38 1,78 3,85 4,08 4,16 2,58 2,32 2,98 2,87 2,80
Jasa Sosial 2,58 2,57 2,51 2,53 2,56 0,39 0,07 0,03 -0,04 0,13
Sumber: Bloomberg (diolah dari 41 korporasi Tbk di Jawa Barat )

81 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM | Bab 4

oleh sektor perdagangan dan konstruksi yang mengalami berkaitan dengan perbaikan pendapatan yang mendorong
perbaikan. kemampuan melunasi pinjaman, sehingga DER membaik.
Sejumlah sektor yang terindikasi mengalami peningkatan DER
Korporasi Jawa Barat umumnya juga mulai menunjukkan adalah industri pengolahan, perdagangan dan pengangkutan.
peningkatan profitabilitas jika dibandingkan triwulan
sebelumnya, meskipun belum kembali normal seperti Sementara itu Current Ratio korporasi Jawa Barat pada
masa sebelum pandemi. Hal ini terutama ditopang oleh triwulan IV 2021 tercatat meningkat dibandingkan triwulan
peningkatan penjualan, baik untuk memenuhi permintaan sebelumnya. Kondisi ini berkaitan dengan peningkatan aset
ekspor maupun permintaan domestik. Secara agregat, ROA lancar yang lebih tinggi dari peningkatan hutang lancar, hal
mengalami peningkatan dari 1,87% pada triwulan III 2021 tersebut didorong oleh perbaikan penjualan yang terjadi
menjadi 2,40% pada triwulan IV 2021 dan diperkirakan pada triwulan IV 2021. Secara sektoral, industri manufaktur
akan kembali melanjutkan tren peningkatan di triwulan dan konstruksi merupakan sektor-sektor yang mengalami
I 2022. Sejalan dengan peningkatan ROA, pemilik modal peningkatan Current Ratio. Sementara sektor perdagangan
dan investor juga menerima tingkat imbal hasil yang lebih dan pengangkutan cenderung mengalami penurunan
tinggi, sebagaimana ditunjukkan oleh peningkatan ROE dari likuiditas yang menahan current ratio.
2,29% pada triwulan III 2021 menjadi 2,58% pada triwulan
IV 2021. Tren peningkatan ROA dan ROE korporasi Jawa 4.3.3 Eksposur Perbankan pada Sektor
Barat ini setidaknya telah terjadi sejak triwulan IV 2020. Korporasi
Dari 35 korporasi terbuka Jawa Barat yang telah melaporkan Pada triwulan I 2022, penyaluran pembiayaan perbankan
keuangannya, tercatat sejumlah sektor yang menunjukkan untuk korporasi di Jawa Barat terus melanjutkan tren
kinerja baik, yakni sektor industri manufaktur, konstruksi dan positif pertumbuhan dengan pertumbuhan yang tercatat
jasa dunia usaha. Sementara perdagangan dan pengangkutan sebesar 3,10% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan IV
masih tertahan jika dibandingkan dengan triwulan 2022 yang tumbuh 2,82% (yoy) (Grafik 4.40). Berdasarkan
sebelumnya. sektornya, mayoritas sektor ekonomi utama di Jawa Barat
mengalami peningkatan pada periode laporan, khususnya
Sejumlah rasio keuangan menunjukkan bahwa korporasi jasa dunia usaha, industri pengolahan dan konstruksi.
terus berusaha memperbaiki performa keuangannya. Hal ini Peningkatan tersebut sejalan dengan perbaikan ekonomi
terlihat adanya upaya melunasi kewajiban utang yang ada global dan domestik pasca pelonggaran PPKM dimana
selama pandemi, sebagaimana tercermin pada rasio solvency aktivitas ekonomi kembali bergairah. Lebih lanjut, kembali
atau leverage. Debt to Equity Ratio (DER) korporasi Jawa bergeliatnya ekonomi mendorong kebutuhan pelaku usaha
Barat membaik dari 0,37% pada triwulan III 2021 menjadi akan pembiayaan investasi untuk meningkatkan kapasitas
0,36% pada triwulan IV 2021. Kondisi ini diindikasikan dan pengkinian aset produksi.

40 % �YOY�
440 RP TRILIUN % �YOY� 16

430 14 30
12
420 20
10
410 10
8
400 6
0
390 4
2 �10
380
0
370 �20
�2
360 �4 �30
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
TOTAL KREDIT g. TOTAL KREDIT g. KI TOTAL KREDIT INDUSTRI PENGOLAHAN
g. KK g. KMK PERDAGANGAN JASA DUNIA USAHA KONSTRUKSI

Sumber : Bank Indonesia Sumber : Bank Indonesia

Grafik 4.31 Perkembangan Kredit Korporasi di Jawa Barat Grafik 4.32 Pertumbuhan Kredit Korporasi di Jawa Barat Menurut
Lapangan Usaha Utama

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 82


Bab 4 | Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM

Meningkatnya pembiayaan investasi diindikasikan juga restrukturisasi kredit korporasi menunjukkan penurunan
menggambarkan tingginya permintaan sehingga pelaku selama triwulan I 2021.
usaha melakukan investasi guna mengantisipasi lonjakan
pesanan di tahun 2022. Dari sisi perbankan, peningkatan Sementara itu, DPK korporasi sedikit mengalami
penyaluran kredit pada sektor-sektor produktif juga perlambatan pada triwulan laporan. Perlambatan DPK
dipengaruhi oleh persepsi perbankan yang mulai optimis korporasi pada triwulan I 2022 disebabkan oleh penurunan
terhadap sektor ekonomi sehubungan dengan membaiknya komponen giro dan deposito. DPK korporasi tumbuh
kondisi perekonomian global dan domestik. Kredit investasi sebesar 7,16% (yoy), sedikit melandai dibandingkan triwulan
meningkat dari sisi nominal maupun growth-nya. Pada sebelumnya 7,35% (yoy). Melambatnya DPK ini sehubungan
triwulan I 2022, pertumbuhan pembiayaan investasi berada dengan pertumbuhan kompenen giro yang menurun menjadi
pada laju 5,04% (yoy), setelah pada triwulan sebelumnya 16,26% (yoy), setelah pada triwulan sebelumnya tercatat
hanya berada pada laju 1,84% (yoy). Sedangkan, kredit modal sebesar 24,13% (yoy). Selain itu, komponen deposito juga
kerja pada triwulan laporan tertahan baik dari sisi nominal menjadi penyebab perlambatan DPK dengan mencatatkan
maupun growth-nya. Pertumbuhan kredit modal kerja pertumbuhan negatif sebesar -3,20% (yoy), terkontraksi lebih
tertahan pada laju 2,17% (yoy) setelah sebelumnya mampu dalam dari triwulan sebelumnya yang sebesar -3,05% (yoy).
tumbuh 3,30% (yoy). Namun demikian, perlambatan DPK lebih dalam tertahan
oleh pertumbuhan tabungan yang meningkat menjadi 11,85%
Jika dilihat lebih detil pada sektornya, pertumbuhan (yoy), dari triwulan sebelumnya yang hanya tumbuh sebesar
penyaluran kredit korporasi tertinggi terjadi pada sektor 9,77% (yoy). Mulai berkurangnya likuiditas korporasi sejalan
perdagangan yang tumbuh sebesar 9,24% (yoy). Hal ini dengan tingginya kebutuhan korporasi untuk pembiayaan
sejalan dengan kembali bergeliatnya aktivitas ekonomi pada modal kerja dan investasi.
pusat perbelanjaan ritel yang kembali beroperasi secara
normal. Perbaikan permintaan domestik yang tercermin dari Bank Indonesia terus berupaya untuk menjaga stabilitas
peningkatan lickert scale penjualan domestik pada survei sistem keuangan dan mendorong pemulihan ekonomi yang
liaison ke 48 pelaku usaha, Saldo Bersih Tertimbang (SBT) masih terhambat karena ketidakpastian pandemi. Bank
SKDU serta Indeks Perdagangan Ritel (IPR) pada triwulan I Indonesia memandang peran perbankan dalam penyaluran
2022. Hal tersebut mendorong perbankan meningkatkan kredit/pembiayaan termasuk melalui penurunan suku
pembiayaan pada korporasi di sektor perdagangan. Selain itu, bunga kredit dapat ditingkatkan guna semakin mendorong
penyaluran kredit korporasi pada sektor industri manufaktur pemulihan ekonomi nasional termasuk Jawa Barat. Selain
juga mengalami perbaikan meskipun masih terkontraksi itu, Bank Indonesia juga memberikan insentif bagi perbankan
yakni sebesar -0,57% (yoy), kemudian diikuti sektor jasa yang menyalurkan kredit/pembiayaan pada sektor prioritas
dunia usaha yang mengalami perbaikan menjadi 5,20% dan UMKM yang berlaku 1 Maret 2022.
(yoy), serta sektor konstruksi yang juga membaik menjadi
-2,96% (yoy). Meskipun masih mengalami kontraksi, kinerja 4.4 KINERJA SEKTOR RUMAH
beberapa sektor tersebut telah menunjukkan perbaikan TANGGA
sehingga memberikan optimisme lebih bagi perbankan untuk 4.4.1 Kinerja dan Ketahanan Rumah
memberikan penyaluran kredit lebih tinggi namun tetap Tangga
memperhatikan prinsip kehati-hatian. Tingkat pendapatan dan kinerja konsumsi sektor Rumah
Tangga (RT) kembali tertahan setelah pada triwulan
Risiko kredit korporasi terpantau stabil di tengah perbaikan sebelumnya mengalami perbaikan yang cukup signifikan.
penyaluran pembiayaan perbankan kepada korporasi dimana Hasil survei konsumen yang dilakukan Bank Indonesia pada
rasio NPL (non performing loan) gross tercatat sebesar 3,04%, triwulan I 2022 menunjukkan Indeks Kondisi Ekonomi Saat
relatif menurun dibandingkan triwulan sebelumnya. Adapun Ini (IKE) berada pada 79,1 setelah pada triwulan sebelumnya
berada pada indeks 90,9. Hal tersebut disebabkan oleh

83 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM | Bab 4

PERSENTASE �%�
140 �INDEKS� 100
91,7 90 16,9 16,1 16,1 17,0 19,1 17,2 18,2 17,4 21,8 12,3 11,9 12,3 14,1
120
100,6 80 13,1 13,2 11,8 12,0
100
OPTIMIS
70
14,60 13,20 13,74 13,9 15,8 14,7 14,9 15,1 13,3
50,8 89,8
80 60
60,4 74,0
60
80,5 73,3 50

68,48 70,68 70,18 69,1 65,0 68,0 66,9 67,5 64,9 74,7 74,9 75,9 73,9
40
40 PESIMIS 30

20 35,3 20

79,1
90,9
48,8
10
0 0
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
INDEKS KONDISI EKONOMI SAAT INI �IKE� INDEKS EKSPEKTASI PENGHASILAN
INDEKS EKSPEKTASI KETERSEDIAAN LAPANGAN KERJA INDEKS EKSPEKTASI KEGIATAN USAHA KONSUMSI TABUNGAN CICILAN PINJAMAN

Sumber: SK BI Jabar Sumber: SK BI Jabar

Grafik 4.33 Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia Jawa Barat Grafik 4.34 Proporsi Penggunaan Masyarakat Jawa Barat

tertahannya seluruh faktor pembentuk IKE, yaitu level indeks Penurunan indeks penghasilan dan ketersediaan tenaga kerja
penghasilan, ketersediaan lapangan kerja dan konsumsi turut berpengaruh dalam tertahannya ekspektasi masyarakat
barang-barang kebutuhan tahan lama (Grafik 4.35). Lebih (Grafik 4.37). Tertahannya ekspektasi masyarakat didorong
lanjut secara triwulanan, laju pertumbuhan triwulanan (%, oleh meningkatnya harga-harga kebutuhan dasar disebabkan
qtq) tingkat konsumsi masyarakat yang tercermin dari PDRB oleh faktor eksternal konflik geopolitik antara Rusia-Ukraina.
Konsumsi RT tumbuh positif meskipun lebih rendah dari Hal tersebut tercermin dari laju inflasi tahun kalender “year
triwulan sebelumnya. to date” (Januari-Maret 2022) yang mencapai 1,40% (ytd)
setelah pada tahun sebelumnya (Januari-Maret 2021) hanya
Tertahannya indeks penghasilan saat ini juga mengakibatkan 0,61% (ytd).
perubahan alokasi penggunaannya. Berdasarkan hasil
Survei Konsumen, proporsi penggunaan penghasilan untuk 4.4.2 Eksposur Perbankan pada Sektor
konsumsi menurun menjadi 73,9% setelah sebelumnya Rumah Tangga
mencapai 75,9%. Sedangkan pada cicilan pinjaman dan Pertumbuhan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) rumah
tabungan meningkat masing-masing menjadi 12,0% dan tangga tercatat meningkat dari 4,98% (yoy) di triwulan IV
14,1% dari triwulan sebelumnya yang hanya 11,8% dan 2021 menjadi 5,58% (yoy) pada triwulan I 2022 (Grafik 4.38).
12,3%. Peningkatan cicilan pinjaman dan tabungan di tengah Penghimpunan DPK sektor RT Jawa Barat mendominasi 64,13%
penurunan konsumsi menunjukkan kenaikan kebutuhan akan dari total DPK perbankan dengan 66,05% penghimpunan
simpanan serta pembiayaan dari perbankan. berupa tabungan. Berdasarkan pertumbuhannya, deposito
mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya,
sementara tabungan dan giro mengalami peningkatan.

160
20
140 131,1
120,4 15
120 OPTIMIS
9,90 13,37
100 10
11,24
80 99,2 9,82
90,9 5 5,58
60 79,1
PESIMIS 0
4,98
40
48,8
�5
20
-5,93
111,0
74,0

99,8

0
-4,67
I II III IV I II III IV I II III IV I �10
I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
INDEKS KEYAKINAN KONSUMEN �IKK� INDEKS KONDISI EKONOMI SAAT INI �IKE�
INDEKS EKSPEKTASI KONSUMEN �IEK� TOTAL DPK PERSEORANGAN GIRO TABUNGAN DEPOSITO

Sumber: SK BI Jabar Sumber : Bank Indonesia

Grafik 4.35 Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia Jawa Barat Grafik 4.36 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Sektor Rumah Tangga
di Jawa Barat

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 84


Bab 4 | Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM

40 % �YOY� % �YOY� 18
3,92% 4,16%
30 16

20 14

12
10

TW IV 30,31% TW I 0
10

2021 2022 29,79% 8


�10
6
�20
4
�30
65,76% 66,05% 2

�40 0
I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022
KREDIT RT�RHS KPR MULTIGUNA KKB
GIRO DEPOSITO TABUNGAN

Sumber : Bank Indonesia Sumber : Bank Indonesia (diolah)

Grafik 4.37 Komposisi DPK Sektor Rumah Tangga Jawa Barat Grafik 4.38 Pertumbuhan Kredit Rumah Tangga

Pertumbuhan deposito mengalami kontraksi lebih dalam dari terdapat pada Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) yang pada
-4,67% (yoy) menjadi -5,93% (yoy). Di sisi lain, pertumbuhan triwulan I 2022 setelah terkontraksi sepanjang tahun 2020
tabungan dan giro justru menunjukkan peningkatan dan 2021 (Grafik 4,40). Dilihat dari sisi risiko, kredit rumah
berturut-turut menjadi 11,24% (yoy) dan 13,37% (yoy) pada tangga terpantau stabil dan berada pada tingkat yang
triwulan I 2022, setelah pada triwulan IV 2021 masing- terjaga. Rasio NPL gross relatif tidak mengalami perubahan
masing hanya berada pada laju 9,82% (yoy) dan 9,90% (yoy). dan tercatat sebesar 1,95% atau sedikit meningkata dari
Preferensi sektor rumah tangga dalam menyimpan dananya triwulan sebelumnya yang sebesar 1,94% (Grafik 4,41) dan
menggunakan tabungan dan giro diperkirakan sejalan dengan mencerminkan tingkat repayment capacity rumah tangga di
rencana pengeluaran untuk pemenuhan kebutuhan harian Jawa Barat yang terjaga.
dan kebutuhan investasi pada instrumen lain seiring dengan
suku bunga deposito yang masih berada pada tren suku Secara lebih detail, perkembangan penyaluran kredit rumah
bunga rendah. tangga di Jawa Barat berdasarkan jenis kreditnya sebagai
berikut:
Sejalan dengan pertumbuhan DPK RT, penyaluran kredit RT 1. Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
pada triwulan I 2022 juga berada dalam tren peningkatan
Pada triwulan I 2022, KPR kembali berada pada tren
pada beberapa triwulan terakhir. Kredit rumah tangga pada
peningkatan pertumbuhan dengan laju mencapai 12,86%
periode laporan tumbuh sebesar 10,70% (yoy) meningkat
(yoy) atau meningkat dari triwulan sebelumnya yang hanya
dibandingkan triwulan sebelumnya yang hanya tumbuh
tumbuh 11,51% (yoy). Berdasarkan jenisnya, pertumbuhan
7,90% (yoy). Kinerja kredit didorong oleh tren peningkatan
KPR ditopang oleh penyaluran kredit pada seluruh tipe rumah
pada seluruh jenis kredit, dengan peningkatan signifikan
(Grafik 4.42) baik kecil (s.d tipe 21), menengah (tipe 22 s.d

4 25 % �YOY�

20

3
15

10
2
5

0
1
�5

0 �10
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
KPR TIPE BESAR �DI ATAS 70�
KREDIT RT KPR MULTIGUNA KKB
TIPE MENENGAH �22 S.D. 70� TIPE KECIL �S.D. 21

Sumber : Bank Indonesia (diolah) Sumber : Bank Indonesia (diolah)

Grafik 4.39 Perkembangan NPL Kredit Rumah Tangga Grafik 4.40 Perkembangan Kredit Pemilikan Rumah

85 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM | Bab 4

50 % �YOY� 100 10

80 5
40
60 0

30 40 �5

20
17,62 20 �10

0 �15

10
8,05 �20 �20

0 2,16 �40 �25

�60 �30
0,25
�10 �80 �35
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
KPA TIPE KECIL (S.D. 21) g. KKB g. KENDARAAN BERMOTOR LAINNYA
TIPE MENENGAH (22 S.D. 70) TIPE BESAR (DI ATAS 70) g. SEPEDA MOTOR g. MOBIL

Sumber : Bank Indonesia (diolah) Sumber : Bank Indonesia (diolah)

Grafik 4.41 Perkembangan Kredit Pemilikan Apartemen Grafik 4.42 Perkembangan Kredit Kendaraan Bermotor

70) dan besar (tipe diatas 70). Tingginya penyaluran kredit 3. Kredit Kendaraan Bermotor (KKB)
pemilikan rumah didorong oleh berbagai stimulus kebijakan Setelah terkontraksi sepanjang tahun 2020 dan 2021,
yang diterbitkan otoritas terkait dan pemerintah, yakni penyaluran kredit untuk kepemilikan kendaraan bermotor
kebijakan makroprudensial akomodatif oleh Bank Indonesia pada triwulan I 2022 tumbuh positif (Grafik 4.44) sebesar
yang memungkinkan Loan to Value (LTV) 100% atau down 1,72% (yoy) setelah pada triwulan sebelumnya terkontraksi
payment hingga 0% untuk pembiayaan kepemilikan rumah. sebesar -5,67% (yoy). Perbaikan penyaluran didorong oleh
Selain itu, pemerintah juga masih memperpanjang kebijakan membaiknya kondisi perekonomian serta didukung oleh
penghapusan PPN terhadap pembelian rumah maksimal perpanjangan kebijakan LTV 100% atau down payment hingga
harga jual Rp2 miliar. Risiko kredit KPR juga membaik, 0% untuk pembiayaan kepemilikan kendaraan. Perpanjangan
tercermin dari rasio NPL gross KPR yang menurun menjadi PPnBM juga menjadi pendorong animo masyarakat
2,08% setelah pada triwulan IV 2021 sebesar 2,11%. melakukan pembelian durable goods, termasuk kendaraan
bermotor. Dari sisi risiko kredit, rasio NPL gross KKB semakin
2. Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) menunjukkan perbaikan dengan turun sebesar 2,45% setelah
Pada triwulan I 2022 pertumbuhan KPA mencapai 2,16% sebelumnya berada pada rasio 2,59%.
(yoy) dengan pertumbuhan penyaluran pembiayaan pada
apartemen tipe kecil dan besar (Grafik 4.43). Rasio NPL gross 4. Kredit Multiguna
KPA mengalami sedikit peningkatan setelah pada triwulan Pertumbuhan kredit multiguna pada triwulan I 2022 kembali
sebelumnya sebesar 2,49% menjadi 2,62%, namun masih meningkat dengan laju 10,86% (yoy) setelah sebelumnya
jauh di bawah threshold. Pada kondisi pandemi, permintaan melambat 6,58% (yoy) pada triwulan IV 2021 (Grafik 4.45).
pada rumah tapak cenderung lebih tinggi dibandingkan Dari sisi kualitas pembiayaan, risiko kredit multiguna di Jawa
dengan apartemen. Barat relatif stabil rendah dengan rasio NPL sebesar 1,56%.
Peningkatan permintaan kredit multiguna mengindikasikan
35
meningkatnya kebutuhan pembiayaan multiguna untuk
30
pemenuhan konsumsi jangka pendek seiring dengan
25
menurunnya tingkat pendapatan pada triwulan I 2022
20

11,87
berdasarkan Survei Konsumen yang dilakukan oleh Bank
15 10,86
10
Indonesia. Seiring dengan menurunnya tingkat pendapatan,
5
harga kebutuhan dasar juga berada pada tren yang relatif
6,58
0 meningkat yang ditunjukkan dengan laju inflasi year to date
I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022
hingga Maret 2022 yang telah mencapai 1,40% (ytd) setelah
Sumber : Bank Indonesia (diolah)
laju inflasi tahunan pada triwulan I 2021 hanya mencapai
0,61% (ytd).
Grafik 4.43 Perkembangan Kredit Multiguna

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 86


BOKS 4

KARYA KREATIF JAWA


BARAT 2022:
Kebangkitan UMKM
Memanfaatkan Momentum
Pemulihan Ekonomi

Gambar 1 Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni P. Joewono


membuka secara resmi KKJ 2022

Dalam rangka memperkuat peran UMKM Kreatif agar


semakin menjadi kontributor penting perekonomian Jawa
Barat dan Nasional, serta memperkokoh daya saing UMKM
memanfaatkan situasi pandemi yang semakin mereda,
kembali digelar event tahunan bergengsi, Karya Kreatif Jawa
Barat (KKJ) pada 14-16 Mei 2022. KKJ merupakan hasil kerja
bareng Bank Indonesia di wilayah Jawa Barat, Pemerintah
Provinsi dan Kota/Kabupaten, Dekranasda se-Jawa Barat,
yang didukung oleh Komisi XI DPR RI, OJK Kantor Regional
2 Jawa Barat, Perbankan, dan institusi terkait lainnya.
Meneruskan sinergi dan kolaborasi yang telah terjalin dengan
baik, pada tahun ini KKJ kembali dirangkaikan dengan event
tahunan Dekranasda Jawa Barat yakni Pekan Kerajinan Jawa
Barat (PKJB). Rangkaian KKJ-PKJB 2022 secara resmi dibuka
pada 14 Mei 2022 oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia,
Doni P. Joewono, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Kepala
Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Herawanto, serta
Ketua Dekranasda Jawa Barat Atalia Praratya Kamil.

KKJ-PKBJ yang digelar selama 14-16 Mei 2022 secara hybrid


di Trans Convention Center Bandung merupakan wujud
dukungan Jawa Barat dalam Gerakan Nasional Bangga
Boks 4 Karya Kreatif Jawa Barat 2022: Kebangkitan UMKM Memanfaatkan Momentum Pemulihan Ekonomi

Untuk memperkaya khasanah produk-produk kreatif Jawa


Barat yang sejalan dengan perkembangan zaman, KKJ-PKJB
2022 tidak hanya menampilkan produk kreatif UMKM berupa
produk fashion, craft dan culinarry saja, melainkan juga produk
animasi. Hal tersebut seiring dengan fenomena digitalisasi
yang saat ini menjadi kunci pemulihan ekonomi di berbagai
sektor ekonomi, mengharuskan seluruh Instansi dan Pelaku
Kreatif Jawa Barat untuk mulai bersinergi mendorong animasi
menjadi high end premium product yang dapat memberikan
Gambar 2 Aneka booth UMKM Kreatif pada KKJ-PKBJ 2022 nilai tambah yang tinggi bagi ekonomi kreatif Jawa Barat.
Oleh karena itu, showcasing produk animasi produksi Jawa
Barat di KKJ PKJB 2022 menjadi salah satu gerbang pertama
Buatan Indonesia (GBBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia untuk mulai mendukung potensi para animator SDM kreatif
(GBWI), sekaligus merupakan bagian dari side event generasi emas Jawa Barat.
Presidensi G20 Indonesia. Mengusung tema “Ekonomi Hijau
dan Keuangan Inklusif untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi KKJ PKJB 2022 juga disemarakkan dengan beragam fashion
yang Berkelanjutan”, KKJ-PKJB 2022 tampil beda dengan show wastra ecoprint, digital discussion dan talkshow session
berbagai inovasi yang mendukung implementasi ekonomi yang juga berfokus pada tema besar mendorong potensi
hijau diantaranya showcasing produk kreatif premium dari ekonomi kreatif Jawa Barat menjadi sumber pertumbuhan
95 UMKM Jawa Barat yang menerapkan konsep penggunaan ekonomi baru. Secara khusus, KKJ PKJB 2022 telah menggelar
bahan alami, zero waste, ecoprint dan reduce – reuse – Tea and Coffee Talk yang merupakan special talkshow
recyle. Konsep zero waste management juga hadir dengan dengan para pegiat kopi dan teh Jawa Barat dengan tujuan
menggandeng Bank Sampah Bersinar, komunitas yang pada untuk mendorong kembali budaya Ngeteh Nusantara untuk
tahun 2021 memperoleh penghargaan dari Kementerian mengiringi budaya Ngopi yang telah lebih dulu marak.
Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai Bank Sampah Dorongan budaya Ngeteh tersebut, sejalan dengan data
Terbaik se-Indonesia. Berbagai upaya tersebut merupakan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI,
wujud kontribusi KKJ-PKJB 2022 bagi pengembangan ekonomi bahwa pada tahun 2021 Jawa Barat menjadi wilayah dengan
hijau untuk menanggulangi kemiskinan, mendorong inklusi luas areal perkebunan Teh terbesar di Indonesia seluas 82
sosial, kelestarian lingkungan dan efisiensi sumber daya. ribu Ha atau sebesar 77% dari total area perkebunan Teh

Gambar 3 Dorongan Kembali Budaya Ngeteh melalui Peningkatan Kualitas Teh Jawa Barat (Special Blended Tea)

89
Karya Kreatif Jawa Barat 2022: Kebangkitan UMKM Memanfaatkan Momentum Pemulihan Ekonomi Boks 4

Gambar 4 Penandatanganan Akad Kredit Pembiayaan UMKM Kreatif Jawa Barat dengan Perbankan

se-Indonesia. Besarnya peran perkebunan Teh Jawa Barat Penguatan serta peningkatan kapasitas UMKM Kreatif yang
terhadap produksi secara nasional tersebut, membuat upaya telah dilakukan dalam penyelenggaraan KKJ PKJB 2022
mendorong kembali budaya Ngeteh menjadi sangat strategis, tersebut merupakan salah satu upaya Bank Indonesia untuk
khususnya dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi dapat mendorong akselerasi pemulihan ekonomi Jawa Barat
Jawa Barat melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat dan Nasional melalui pemberdayaan UMKM. Ke depan,
petani Teh di Jawa Barat. Selain itu, dalam KKJ PKJB juga dukungan seluruh pihak terhadap pengembangan UMKM
turut didorong produk kreatif UMKM culinnary Jawa Barat Kreatif Jawa Barat secara pentahelix sangat perlu untuk terus
yang telah mengangkat level Teh tradisional menjadi special diperkuat. UMKM yang bersifat resillience tentunya menjadi
blended tea yang memiliki keunikan khas serta nilai tambah motor akselerasi pemulihan ekonomi untuk perekonomian
yang tinggi, yang turut melengkapi khasanah showcasing Jawa Barat yang berdaya tahan.
UMKM Kreatif Jawa Barat.

Penguatan daya saing UMKM Kreatif Jawa Barat juga menjadi


salah satu tujuan utama penyelenggaraan KKJ PKJB 2022.
Untuk itu, berbagai macam rangkaian kegiatan KKJ PKJB 2022
juga difokuskan untuk memperluas pasar serta memperkuat
pendanaan UMKM, diantaranya melalui business matching
pembiayaan perbankan dengan total komitmen akad kredit
senilai lebih dari Rp10,8 Miliar dan business matching
dengan calon international buyer bersinergi dengan Kantor
Perwakilan Bank Indonesia Luar Negeri dan Indonesia Trade
Promotion Center (ITPC) London, Jepang, Korea, Amerika,
Singapura dan China. Adapun sebagai tindak lanjut, telah
dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara
Wanoja Coffee Bandung selaku UMKM Kreatif Mitra Bank
Indonesia Jawa Barat dengan Kopikalyan Jepang selaku
pihak buyer dalam rangka penyediaan biji kopi Bandung Gambar 5 Dokumentasi KKJ
untuk pasar konsumen Jepang. Seluruh rangkaian kegiatan
tersebut merupakan upaya Bank Indonesia Jawa Barat untuk
memperkuat daya saing UMKM Kreatif Jawa Barat.

90
BAB V

Sistem Pembayaran
dan Pengelolaan
Uang Rupiah

-5,54% 7,33% Rp 14,33T


Triwulan I 2022 Triwulan I 2022 Triwulan I 2022

2,31% Tw IV 2021 27,70% Tw IV 2021 -1,36T Tw IV 2021

PERTUMBUHAN PERTUMBUHAN NET INFLOW


TRANSAKSI KLIRING TRANSAKSI RTGS

Rp 5,41T 3.817 lbr


Triwulan I 2022 2022

4,10 T Tw IV 2021 33.839 lbr 2021

JUMLAH PEMUSNAHAN JUMLAH TEMUAN


UTLE UANG YANG DIRAGUKAN
KEASLIANNYA
Normalisasi aktivitas masyarakat pasca Nataru 2021, serta pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat
(PPKM) level 3 pada Februari 2022 untuk meredam penyebaran Omicron, mengurangi kebutuhan masyarakat
dalam menggunakan uang kartal, sehingga pada triwulan I 2022 terjadi aliran uang kartal masuk (inflow)
yang lebih besar.

Perkembangan yang sama terjadi pada transaksi BI-RTGS dan SKNBI yang mengalami penurunan. Di sisi lain,
terdapat kondisi menggembirakan dimana transaksi non tunai melalui kartu (APMK) dan Uang Elektronik
(UE) masih tetap tumbuh pada triwulan I 2022 yang mengindikasikan akseptansi dan preferensi masyarakat
Jawa Barat terhadap transaksi non-tunai semakin kuat.
Bab 5| Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah

5.1 KONDISI UMUM Di sisi lain, pembayaran menggunakan kartu (APMK)


Perekonomian Jawa Barat pada triwulan I 2022 masih menunjukkan peningkatan. Nilai transaksi non tunai
mencatat laju pertumbuhan positif pada level yang cukup menggunakan ATM pada triwulan I 2022 tumbuh sebesar
tinggi, yakni mencapai 5,61% (yoy). Meskipun demikian 4,74% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan IV 2021
pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2022 tersebut lebih yang terkontraksi 16,46% (yoy). Nilai transaksi non tunai
rendah apabila dibandingkan dengan triwulan IV 2021 yang menggunakan Kartu Debit pada triwulan I 2022 mengalami
tumbuh mengesankan sebesar 6,21% (yoy). Kondisi selama perbaikan dari kontraksi sebesar -10,10% (yoy) pada periode
triwulan IV 2021 diuntungkan dengan meredanya kasus sebelumnya menjadi -9,87% (yoy). Begitupun juga dengan
Covid-19 dan belum merebaknya varian Omicron, sehingga pembayaran non-tunai melalui Uang Elektronik (UE)
terjadi lonjakan mobilitas masyarakat dan aktivitas ekonomi, pada periode laporan masih tetap tumbuh 39,66% (yoy)
terutama di penghujung tahun. Hal ini menyebabkan berdasarkan volume transaksi dan 58,6% (yoy) berdasarkan
kebutuhan masyarakat Jawa Barat akan uang kartal (uang nominal transaksi. Tumbuhnya penggunaan APMK dan UE
tunai) kala itu meningkat, sehingga kantor-kantor Bank menunjukan semakin kuatnya akseptansi dan preferensi
Indonesia di Jawa Barat mencatat aliran uang kartal keluar masyarakat terhadap penggunaan pembayaran secara non
yang lebih banyak atau terjadi net-outflow sebesar Rp1,36 tunai baik berbasis kartu maupun berbasis digital.
triliun.
Dari sisi KUPVA BB, nilai transaksi pada triwulan I 2022
Kondisi sebaliknya terjadi di triwulan I 2022 dengan adanya menunjukkan adanya kenaikan. Total transaksi penjualan
normalisasi aktivitas masyarakat pasca Nataru 2021, serta dan pembelian Uang Kertas Asing (UKA) sebesar Rp972,019
pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) miliar atau mengalami kenaikan sebesar 0,47% (yoy).
level 3 pada Februari 2022, aliran uang kartal masuk ke Peningkatan nilai transaksi KUPVA BB tersebut disebabkan
kantor-kantor Bank Indonesia di Jawa Barat mengalami mulai pulihnya aktivitas perekonomian dengan dibukanya
lonjakan atau terjadi inflow sebesar Rp22,83 triliun. kegiatan Haji, Umroh, Pariwisata dan beberapa meningkatnya
Sementara itu alliran uang kartal keluar (outflow) dari kantor- program tugas belajar di luar negeri. Sementara, transaksi
kantor Bank Indonesia di Jawa Barat tercatat lebih rendah, transfer dana di Jawa Barat menurun dibandingkan
yakni Rp8,50 triliun, sehingga terjadi net-inflow sebesar periode sebelumnya, baik secara nominal maupun volume
Rp14,33 triliun. transaksi sebesar -27,17% (yoy) dan -43,09% (yoy).
Penurunan tersebut disebabkan adanya kompetitor yang
Perkembangan senada terjadi pada transaksi non tunai, baik memberikan biaya lebih murah dan promo-promo yang
melalui Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) diberikan oleh penyelenggara lainnya seperti Flip, Dana,
dan Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) OVO, Gopay, ShopeePay serta kebijakan baru yang dibuat
yang mengalami penurunan. Transaksi melalui SKNBI pada oleh Bank Indonesia pada Bulan Desember 2021 terkait BI
triwulan I 2022 terkontraksi 5,54% (yoy) dibandingkan FAST yang mengubah biaya transfer dana menjadi Rp2.500.
periode sebelumnya. Sementara, transaksi melalui BI-RTGS
mengalami perlambatan dari 27,70% (yoy) pada triwulan IV
5.2 PERKEMBANGAN SISTEM
2021 menjadi 7,33% (yoy) pada periode laporan. Penurunan
PEMBAYARAN DI JAWA BARAT
transaksi SKNBI dan BI-RTGS ini juga sebagai dampak dari
5.2.1 Pengelolaan Uang Rupiah (PUR)
diimplementasikannya BI-FAST di akhir tahun 2021 sebagai Aktivitas Pengelolaan Uang Rupiah (PUR) atau transaksi
infrastruktur Sistem Pembayaran ritel nasional yang bisa pembayaran tunai di Bank Indonesia dapat dipantau
memfasilitasi pembayaran ritel lebih cepat, aman, efisien, melalui beberapa indikator. Jumlah aliran uang keluar dari
dan fleksibel. Bank Indonesia ke perbankan (outflow), jumlah aliran uang
masuk dari perbankan ke Bank Indonesia (inflow), serta
kegiatan pemusnahan uang tidak layak edar (UTLE) dan uang

93 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah | Bab 5

Tabel 5.1 Wilayah Kerja Bank Indonesia di Jawa Barat

Wilayah Kerja Area


Kota Bandung, Kota Sukabumi, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sukabumi,
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten karawang, Kabupaten Garut,
Kabupaten Sumedang, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta.
Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Indramayu,
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon
Kabupaten Kuningan.
Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Banjar, Kabupaten Pangandaran,
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya
Kabupaten Ciamis.
Catatan: Kota Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bekasi menjadi area pengelolaan uang Rupiah oleh Kantor Pusat Bank Indonesia (KPBI)

tidak asli merupakan indikator yang paling sering digunakan. HBKN Idulfitri terjadi lonjakan permintaan uang kartal dari
Di Jawa Barat, PUR dilaksanakan di 3 (tiga) Kantor Perwakilan masyarakat. Hal ini ditunjukan dengan adanya lonjakan
Bank Indonesia, yaitu : jumlah outflow kembali pada akhir triwulan I 2022.

5.2.1.1 Aliran Uang Masuk/Keluar (Inflow/ 5.2.1.2 Uang Tidak Layak Edar (UTLE)
Outflow)
Dalam menjalankan tugas pengedaran dan pengelolaan
Pada triwulan I 2022, aliran uang kartal masuk (inflow) uang kartal, Bank Indonesia senantiasa menjaga kualitas
dan keluar (outflow) melalui Kantor Perwakilan Bank uang kartal yang beredar di masyarakat melalui kebijakan
Indonesia di Jawa Barat tercatat dalam posisi net-inflow Clean Money Policy. Kebijakan ini antara lain dilakukan
sebesar Rp14,33 triliun (Grafik 5.1). Kondisi net inflow melalui pelaksanaan kegiatan pemusnahan Uang Tidak Layak
mencerminkan adanya penurunan jumlah peredaran uang Edar (UTLE) secara berkala. Secara nominal, UTLE yang telah
kartal di masyarakat. Jika dibedah lebih dalam, nilai uang dimusnahkan pada triwulan I 2022 sebanyak Rp5,41 triliun
kartal inflow tercatat sebesar Rp22,83 triliun lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan triwulan I 2021 sebesar
dibanding periode sebelumnya yang mencapai Rp12,41 -22,57% (yoy). Hal ini mencerminkan bahwa kondisi uang
triliun. yang beredar di masyarakat pada triwulan I 2022 masih
dalam kondisi layak edar, di samping juga dapat menjadi
Dari sisi outflow berada di posisi Rp8,50 triliun pada triwulan indikasi kondisi perputaran uang kartal di masyarakat yang
I 2022 lebih rendah dari triwulan IV 2021 yang berada di cenderung berkurang.
angka Rp13,77 triliun. Kondisi ini mengindikasikan adanya
normalisasi aktivitas ekonomi dan konsumsi di masyarakat Meski demikian, Bank Indonesia tetap menggencarkan
pasca periode HBKN Nataru pada akhir triwulan IV 2021. sosialisasi tentang tata cara merawat uang kepada masyarakat
Namun demikian, secara historis menjelang periode dalam rangka meningkatkan awareness masyarakat untuk

40 RP TRILIUN 15 RP TRILIUN % �YOY�

125
14,33

30

20
10
48,90 75
10

0 7,24 25

5
�10
-1,36

�25
�20
-55,96 -22,57
�30 0 �75
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
INFLOW OUTFLOW NET INFLOW NILAI PEMUSNAHAN g. PEMUSNAHAN �RHS�

Grafik 5.1 Perkembangan Inflow dan Outflow Uang Kartal (triliun Grafik 5.2 Perkembangan Pemusnahan UTLE di Jawa Barat
Rp)

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 94


Bab 5| Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah

TEMUAN UANG PALSU 2021


60.000 LEMBAR Periode s.d 31 Desember 2021

44.122
57.124
43.864
No. Kota/Kabupaten Jumlah Temuan No. Kota/Kabupaten Jumlah Temuan
(Tempat Temuan) (Tempat Temuan)
50.000 1 Kota/Kab. Bandung - 1 Kab. Majalengka 93
35.354

Total - Total 93

33.839
Kota

30.699
Bekasi Kab. Kab.
40.000 Bekasi Karawang
-
-
23.564
22.698

22.000
-
21.467

Kab. Kota

20.088
Kota
30.000 Depok Kab. Indramayu Cirebon

16.853
WILAYAH KERJA Subang 93
Kab. KANTOR PUSAT BI Kab.
Bogor Purwakarta - -
Kota - Kab.
- Bogor
Kab.
20.000 Kota - Majalengka Cirebon
Cimahi Kab.
- Kota
Bandung Sumedang WILAYAH KERJA

3.817
Kab.
Sukabumi Kab. KPW BI CIREBON
10.000 Bandung -
Kab.
-
- Barat Kuningan
-
Kab. Bandung Kab.
Kota Ciamis
0 Sukabumi Kab.
Cianjur Kota
Kota Banjar
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 Tasikmalaya
Kab. -
Garut WILAYAH KERJA KPW
TOTAL 100.000 50.000 20.000 BI Tasikmalaya
Kab.
10.000 5.000 2.000 1.000 No. Wilayah Jumlah Temuan
Kab. Pangandaran
Tasikmalaya
No. Kota/Kabupaten Jumlah Temuan
1 KPwBI Prov. Jabar - (Tempat Temuan)
2 KPwBI Cirebon 93 1 Kab./Kota
-
3 KPwBI Tasikmalaya - Tasikmalaya

Grafik 5.3 Perkembangan Temuan uang Palsu


Total 93 Total -
Ket: Data pada peta berdasarkan temuan kepolisian berdasarkan wilayah s.d. Maret 2022

Grafik 5.4 Peta Sebaran Temuan uang Palsu

menjaga dan merawat uang Rupiah melalui Jargon 5 Jangan,


yaitu: Jangan Dilipat; Jangan Dicoret; Jangan Distapler; Jangan
atau tumbuh sebesar 0,13%(yoy), tetapi lebih rendah
Diremas; dan Jangan Dibasahi serta kampanye nasional CBP
dibandingkan periode sebelumnya yang mampu tumbuh di
Rupiah, yakni Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah.
angka 10,64%(yoy). Di waktu bersamaan, transaksi BI-RTGS
5.2.1.3 Temuan Uang Palsu dari nasabah di wilayah Jawa Barat tercatat sebesar Rp260,03
triliun atau melambat dibanding triwulan sebelumnya dari
Temuan uang palsu di Jawa Barat sejak Januari s.d. Maret
27,70%(yoy) menjadi 7,33% (yoy) pada periode laporan.
2022 sebanyak 12,348 lembar atau 29,43% dari temuan
Penurunan transaksi wholesale lebih lanjut khususnya
uang palsu pada tahun 2021 (Grafik 5.3). Dari total temuan
terjadi pada Januari dan Februari 2022 (Grafik 5.5.). Hal ini
tersebut, temuan terbanyak terjadi pada uang pecahan
menunjukan bahwa aktivitas ekonomi masyarakat mengalami
Rp20,000 yang mencapai 48,3% dari total temuan merupakan
normalisasi pasca HBKN Nataru pada Januari 2022 sesuai
pecahan Rp20,000. Adapun wilayah dengan temuan uang
dengan historis data dan terdampak PPKM Level 3 pada
palsu terbanyak adalah wilayah Kabupaten Majalengka (93
Februari 2022. Ini juga terkonfirmasi dengan penurunan
temuan). Dalam rangka menekan peredaran uang palsu
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dari 111,03 pada triwulan
tersebut, seluruh Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Jawa
IV 2021 menjadi 99,8 pada triwulan I 2022. Implementasi
Barat melakukan berbagai langkah strategis, diantaranya
BI-FAST juga berpengaruh terhadap penurunan volume
pelaksanaan edukasi yang berkoordinasi dengan perbankan
transaksi RTGS.
baik bank umum maupun BPR serta Penyelenggara Jasa
Pembayaran (PJP) lainnya.
180 % YOY % YOY 50

5.2.2 Transaksi Sistem Pembayaran 160


40

5.2.2.1 Transaksi Melalui Bank Indonesia –


140
27,70
120 30

Real Time Gross Settlement 100


20
80
Pada triwulan I 2022, terjadi perlambatan pertumbuhan 60
10

transaksi menggunakan BI-RTGS1 di wilayah Jawa Barat. 40 7,33 0


20 10,64
Berdasarkan volume transaksi RTGS pada triwulan I 2022 0
�10

�20 0,13 �20


di wilayah Jawa Barat mengalami perlambatan dibanding I II III
2017
IV I II III
2018
IV I II III
2019
IV I II III
2020
IV I II III
2021
IV I
2022

periode sebelumnya yang berada di level 126.091 transaksi, g. VOLUME g. NOMINAL �AXIS KANAN�

1 Sistem transfer dana elektronik yang penyelesaian setiap transaksinya


dilakukan dalam waktu seketika dengan nilai transaksi bernilai lebih dari Grafik 5.5 Perkembangan RTGS di Jawa Barat
Rp 100 juta dan bersifat segera (urgent)

95 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah | Bab 5

% �YOY�
2.500 RIBU LEMBAR % �YOY� 80
100 RP TRILIUN 120

100
60
2.000
80 80

60 40
1.500
60
40
20
2,31 20 1.000 -0,52
40
0 0

20 -5,54 �20 500 -5,87 �20

1162,053
1454,419
�40
0 �40
0 �60 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
VOLUME g. VOLUME �RHS�
NOMINAL g. NOMINAL �RHS�

Grafik 5.6 Perkembangan Transaksi Kliring Jawa Barat - Nominal Grafik 5.7 Perkembangan Transaksi Kliring Jawa Barat - Volume

5.2.2.2 Transaksi Sistem Kliring Nasional Bank 5.2.2.3 Alat Pembayaran Menggunakan Kartu
Indonesia (SKNBI) (APMK) dan Uang Elektronik (UE)
Transaksi melalui Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia Pada triwulan I 2022, penggunaan APMK menggunakan
(SKNBI)2 di Jawa Barat pada triwulan I 2022 terkontraksi Kartu ATM, Kartu Debit, dan Kartu Kredit tercatat mengalami
sebesar 5,54% (yoy) atau menurun dibandingkan periode peningkatan. Volume transaksi menggunakan ATM pada
sebelumnya yang tumbuh sebesar 2,31% (yoy) (Grafik 5.6). triwulan I 2022 tercatat sebesar 170,19 juta atau tumbuh
Di saat yang bersamaan, pertumbuhan volume transaksi 8,19% (yoy), meningkat dibandingkan periode sebelumnya
SKNBI pada triwulan I 2022 juga tercatat terkontraksi sebesar yang tumbuh -8,78% (yoy). Sejalan dengan hal tersebut,
-5,87% (yoy), lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya nilai transaksi menggunakan ATM pada triwulan I 2022 juga
yang mampu tumbuh di level -0,52% (yoy) (Grafik 5.7). Sama tercatat tumbuh 4,74% (yoy) menjadi senilai Rp129,77 triliun,
halnya dengan BI-RTGS, nominal dan volume transaksi pada lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang tumbuh
SKNBI mengalami penurunan pada bulan Januari dan Februari -16,46% (yoy). Selanjutnya, volume transaksi menggunakan
2022 yang disebabkan oleh normalisasi aktivitas masyarakat Kartu Debit pada triwulan I 2022 tercatat sebesar 125,61 juta
pasca HBKN Nataru pada Januari 2022 sesuai dengan data atau tumbuh 16,03% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan
historis, adanya PPKM Level 3 pada Februari 2022, serta IV 2021 yang tumbuh -2,04 (yoy). Hal tersebut diikuti juga
implementasi dari sistem BI-FAST. oleh pertumbuhan nilai transaksinya, yang pada triwulan I

350 100 160 120

80 140 100
300
60 120 80
250
40 60
100
200 20 40
80
0 20
150
60
�20 0
100 40
�40 �20
50 20 �40
�60

0 �80 0 �60
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
VOLUME TRANSAKSI �JUTA� g. VOLUME TRANSAKSI �% YOY� VOLUME TRANSAKSI �JUTA� g. VOLUME TRANSAKSI �% YOY�
NOMINAL TRANSAKSI �RP TRILIUN� g. NOMINAL TRANSAKSI �% YOY� NOMINAL TRANSAKSI �RP TRILIUN� g. NOMINAL TRANSAKSI �% YOY�

Grafik 5.8 Perkembangan Transaksi APMK-ATM Grafik 5.9 Perkembangan Transaksi APMK-Debit

2 Sistem transfer dana elektronik yang meliputi kliring debet dan kliring
kredit yang penyelesaian setiap transaksinya dilakukan secara nasional
dengan transaksi maksimal Rp 1 Miliar

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 96


Bab 5| Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah

16 50 300 300
40
14 250
30 250
12 20 200

10 10 200
150
0
8 150 100
�10
6 �20 50
100
4 �30
0
�40
2 50
�50 �50

0 �60 0 �100
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I
2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022
VOLUME TRANSAKSI �JUTA� g. VOLUME TRANSAKSI �% YOY� VOLUME TRANSAKSI �JUTA� g. VOLUME TRANSAKSI �% YOY�
NOMINAL TRANSAKSI �RP TRILIUN� g. NOMINAL TRANSAKSI �% YOY� NOMINAL TRANSAKSI �RP TRILIUN� g. NOMINAL TRANSAKSI �% YOY�

Grafik 5.10 Perkembangan Transaksi APMK-Kredit Grafik 5.11 Perkembangan Transaksi APMK-Uang Elektronik

2022 tercatat sebesar -9,87% (yoy) di angka Rp131,58 triliun, Tumbuhnya penggunaan APMK dan UE menunjukan
lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya mencapai semakin kuatnya akseptansi dan preferensi masyarakat
-10,10% (yoy). Sejalan dengan meningkatnya penggunaan terhadap transaksi non tunai. Hal ini juga terus didorong
Kartu ATM dan Kartu Debit, transaksi non tunai menggunakan oleh Bank Indonesia melalui berbagai upaya akomodatif
Kartu Kredit pun juga tercatat mengalami peningkatan pada yang memudahkan masyarakat dalam bertransaksi non-
triwulan I 2022. Dari sisi volume, transaksi Kartu Kredit tunai, seperti menyediakan layanan BI–Fast yang mengubah
tercatat 8,50 juta atau meningkat 10,49% (yoy), lebih tinggi biaya transfer antar bank menjadi lebih murah dari Rp6,500
dibanding periode sebelumnya yang sebesar -40,81% (yoy). menjadi Rp2,500 serta menyediakan layanan QRIS yang
Begitupun juga dari sisi nilai transaksi kartu kredit mengalami didukung oleh penambahan dan perluasan jumlah merchant
perbaikan dari -32,20% pada triwulan IV 2021 menjadi QRIS di Jawa Barat.
-15,27% (yoy).
5.2.2.4 Transaksi E-Commerce3
Volume dan nominal transaksi uang elektronik pada Pada triwulan I 2022, preferensi masyarakat melakukan
triwulan I 2022 juga masih tetap tumbuh. Berdasarkan transaksi di e-commerce meningkat. Nominal transaksi
volumenya, transaksi uang elektronik tumbuh 39,66% (yoy) e-commerce pada triwulan I 2022 sebesar Rp23,46 triliun atau
ke level 237,78 juta. Begitupun juga nominal transaksi uang tumbuh sebesar 31,01% (yoy), meningkat cukup signifikan
elektronik tumbuh 58,6% (yoy) atau sebesar Rp8,2 triliun. dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp23,22 triliun

180.000.000 35.000.000

160.000.000 31,55% 30,59%


30.000.000
140.000.000
25.000.000 3,51% 3,60%
120.000.000
17,73% 19,35%
100.000.000 20.000.000
3,90% 3,55%
80.000.000 15.000.000 7,09% 7,07%
60.000.000
10.000.000 26,99% 26,90%
40.000.000
5.000.000
20.000.000
9,23% 8,94%
0 0 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
2018 2019 2020 2021 2022
2018 2019 2020 2021 2022
COD / TUNAI E�MONEY KARTU KREDIT / DEBIT ONLINE
JUMLAH PEMBELI JUMLAH TRANSAKSI�KIRI
JUMLAH PENJUAL NOMINAL �JUTA RP� KIOS / MINIMARKET KREDIT TANPA KARTU TRANSFER BANK LAINNYA

Grafik 5.12 Transaksi E-Commerce Grafik 5.13 Pangsa Metode Pembayaran E-Commerce

3 Data berasal dari beberapa e-commerce terbesar di Indonesia sehingga


belum mencerminkan populasi industri e-commerce.

97 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah | Bab 5

dengan pertumbuhan sebesar 18,70% (yoy). Dari sisi jumlah 5.2.3.2 Penyediaan Uang Rupiah
transaksi, pada triwulan I 2022 tercatat sebanyak 147,38 Bank Indonesia senantiasa berupaya memastikan
juta atau sedikit lebih rendah dibandingkan dengan periode kebutuhan uang tunai masyarakat dapat tersedia dalam
sebelumnya di angka 153,12 juta. Meski demikian, jumlah jumlah yang cukup, termasuk jenis dan pecahannya.
transaksi pada periode laporan mengalami peningkatan Upaya yang dilakukan adalah melalui peningkatan frekuensi
sebesar 60% (yoy) dibanding periode yang sama pada tahun dan jangkauan kas keliling. Sejak dilakukan perpanjangan
sebelumnya. Peningkatan nominal dan jumlah transaksi kerjasama layanan penukaran uang dengan perbankan pada
e-commerce tersebut menjadi sebuah cerminan bahwa Maret 2017, terjadi perubahan fokus layanan kas keliling yaitu
preferensi masyarakat untuk berbelanja menggunakan dengan meningkatkan frekuensi dan jangkauan sampai ke
platform digital tetap tinggi, meskipun pembatasan kegiatan/ daerah remote area. Dengan layanan ini diharapkan kualitas
aktivitas di luar rumah sudah dilonggarkan. Dari jenis uang layak edar di daerah-daerah tersebut dapat terjaga
barang, kategori produk dengan volume transaksi tertinggi dengan baik. Fokus tersebut meliputi pula pemenuhan modal
di e-commerce adalah fashion (26,41%), personal care & kerja penukaran yang saat ini dilakukan oleh perbankan (baik
cosmestics (19,34%), serta peralatan rumah tangga dan kantor bank umum maupun BPR), terutama yang berlokasi di luar
(16,73%). Untuk proses pembayaran, mayoritas masyarakat kota. Pada periode triwulan I 2022 kegiatan kas keliling telah
yang berbelanja melalui e-commerce memilih untuk dilaksanakan sebanyak 4 kali.
menggunakan metode pembayaran non tunai, khususnya
melalui transfer bank (30,59%) dan uang elektronik (26,90%). 5.2.4 Upaya Menjaga Kelancaran Sistem
Pembayaran
5.2.3 Upaya Menjaga Kelancaran Sistem 5.2.4.1 Sosialisasi dan Implementasi
Pembayaran Penggunaan Sistem Pembayaran Non
5.2.3.1 Penanganan Uang Palsu Tunai
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Dalam rangka mensukseskan penggunaan Sistem
terus memperkuat koordinasi dengan instansi terkait Pembayaran Non Tunai, Bank Indonesia terus mendorong
sebagai upaya mengurangi peredaran uang palsu. Selama peningkatan transaksi sistem pembayaran non tunai di
triwulan III 2021, berbagai tindakan preventif terus dilakukan Indonesia. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa
salah satunya dengan melaksanakan edukasi dan sosialisasi Barat mendukung upaya perluasan inklusi keuangan di wilayah
kepada masyarakat mengenai ciri-ciri keaslian uang Rupiah, Jawa Barat melalui berbagai kegiatan, antara lain program
baik secara langsung maupun melalui kanal media massa elektronifikasi rest area di sepanjang jalan tol, elektronifikasi
dan media sosial. Upaya penanganan uang palsu dilakukan transaksi pembayaran parkir, penyaluran bantuan sosial non
melalui penguatan koordinasi dengan instansi terkait di tunai, implementasi transaksi pendapatan dan belanja non
daerah Jawa Barat antara lain dengan lembaga pendidikan, tunai pemerintah daerah, serta elektronifikasi pembayaran
asosiasi, maupun aparat penegak hukum. Kerja sama dengan untuk UMKM.
Kepolisian Daerah Provinsi Jawa Barat telah dituangkan
dalam Pokok-Pokok Kesepahaman tentang Tata Cara Di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung,
Pelaksanaan Penanganan Dugaan Tindak Pidana di Bidang selama triwulan I 2022 program Non Tunai terus dilakukan
Sistem Pembayaran dan Kegiatan Usaha Penukaran Valuta salah satunya melalui koordinasi dengan Penyelenggara Jasa
Asing, serta Dugaan Pelanggaran Kewajiban Penggunaan Pembayaran (PJP) dan sosialisasi kepada masyarakat umum
Uang Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk memperluas implementasi pembayaran non tunai pada
dan Dugaan Tindak Pidana Terhadap Uang Rupiah. berbagai sektor ekonomi, salah satunya melalui penggunaan
Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Selama
bulan Januari s.d. Maret 2022, jumlah merchant QRIS di Jawa
Barat tercatat bertambah sebanyak 381 ribu sehingga di

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 98


Bab 5| Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah

100,00 12.000 120


4.500
100 100,00
4.000 10.000 100
3.500 80
8.000 80
3.000
2.500 60
6.000 60
2.000
40 4.000 40
1.500
1.000 2.000 20
20
500
0 0 0 0

TAHAP I
TAHAP II
TAHAP III
TAHAP IV
TAHAP V
TAHAP VI
TAHAP VII
TAHAP VIII
TAHAP IX
TAHAP X
TAHAP XI
TAHAP XII
TAHAP I
TAHAP II
TAHAP III
TAHAP IV
TAHAP V
TAHAP VI
TAHAP VII

TAMBAHAN 2
TAHAP VIII

TAHAP I
TAHAP II
TAHAP IX
TAHAP X
TAHAP XI
TAHAP XII
TAMBAHAN 1

TAHAP III
TAHAP I
TAHAP II
TAHAP III
TAHAP IV
TAHAP V
TAHAP VI
TAHAP VII
TAHAP VIII
TAHAP IX
TAHAP X
TAHAP XI
TAHAP XII
TAHAP I
TAHAP II
TAHAP III
TAHAP IV
TAHAP V
TAHAP VI
TAHAP VII
TAHAP VIII
TAHAP IX
TAHAP X
TAHAP XI
TAHAP XII
TAMBAHAN 1
TAMBAHAN 2
TAHAP I
TAHAP II
TAHAP III
2020 2021 2022 2020 2021 2022
PENYALURAN KUMULATIF PENYERAPAN KUMULATIF PERSENTASE
PENYALURAN �RIBU KPM� PENYERAPAN �RIBU KPM� PERSENTASE, % �RHS�

Grafik 5.14 Penyerapan BPNT (KPM) Grafik 5.15 Penyerapan BPNT (Nominal)

akhir triwulan I tercatat sebanyak 2,32 juta merchant telah non-tunai menjadi tunai melalui PT Pos Indonesia sebagai
menggunakan QRIS sebagai salah satu kanal pembayaran upaya percepatan penyaluran bantuan sosial sesuai arahan
non tunai. Dari sisi pengguna QRIS, di tahun 2022 ini telah Presiden RI. Transformasi program sembako menjadi tunai
terdapat penambahan 1,93 juta pengguna sehingga pada menjadi lebih efektif karena penyalurannya dilakukan secara
Maret 2022 telah terdapat 5,17 juta pengguna QRIS di Jawa door – to – door ke KPM. Selain itu, untuk bantuan sosial
Barat. Program Keluarga Harapan masih disalurkan melalui Kartu
Keluarga Sejahtera (KKS) yang diterima oleh KPM, dimana
5.2.4.2 Implementasi Bantuan Sosial Non Tunai KKS ini dapat dibelanjakan dimana saja selain e-warong dan
Dalam rangka mendukung kesuksesan perluasan agen bank sehingga dapat mendorong usaha UMKM serta
implementasi penyaluran Bantuan Sosial Non Tunai (BSNT) memberikan akses jasa keuangan kepada usaha UMKM dan
yaitu Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Program Sembako KPM.
serta Program Keluarga Harapan (PKH), Kantor Perwakilan
Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat senantiasa melakukan Implementasi BSNT di Provinsi Jawa Barat telah
monitoring dan evaluasi (monev) perluasan penyaluran diimplementasikan di seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Barat
BSNT di Jawa Barat. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi dan dikoordinasikan dengan perbankan yang tergabung
yang dilakukan, adanya perubahan cara penyaluran pada dalam Himbara dengan rincian sebagai berikut: 16 wilayah
Program Sembako di triwulan I 2022, yaitu dari sebelumnya dilaksanakan oleh BNI, 6 wilayah dilaksanakan oleh BRI,
3 wilayah dilaksanakan oleh Bank Mandiri, dan 2 wilayah
97,85 lainnya dilaksanakan oleh BTN. Pada akhir periode triwulan
2.000 100
1.800 I 2021, Program BPNT/Program Sembako di Jawa Barat telah
1.600 90
1.400
diserap oleh 100% KPM atau setara dengan 3,95 juta KPM
1.200 80 dengan nominal penyerapan di angka Rp2,34 triliun. Angka
1.000
800 70 penyerapan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan
600
400 60
periode yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai
200 95,59%. Sementara itu untuk Program Keluarga Harapan
0 50
(PKH), penyerapan program tersebut di Jawa Barat pada
TAHAP

TAHAP

TAHAP

TAHAP

TAHAP

TAHAP

TAHAP
TAHAP

TAHAP

TAHAP

TAHAP

TAHAP

TAHAP

TAHAP
IIIA

IIIB
IID
IIA

IIB

IIC

IIE

IV

IV
III
II
I

I
I

2020 2021 2022


PENYALURAN �RIBU KPM� PENYERAPAN �RIBU KPM� PERSENTASE, % �RHS�
akhir triwulan I 2022 tercatat sebesar 97,85% atau setara
dengan 1,7 juta KPM.
Grafik 5.16 Penyerapan PKH (KPM)

99 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah | Bab 5

Dalam implementasi penyaluran bansos non tunai tersebut Dalam proses implementasinya, kanal pembayaran yang
masih terdapat beberapa kendala teknis yang dihadapi, telah digunakan dalam proses elektronifikasi transaksi
terutama mengenai jaringan telekomunikasi yang terkadang pemerintah daerah di Jawa Barat adalah Teller, ATM, EDC,
masih belum stabil, pemutakhiran database Keluarga Internet Banking, Mobile Banking, SMS Banking, Channel Ritel
Penerima Manfaat (KPM) yang membutuhkan waktu cukup Modern, e-Commerce, CMS, SP2D dan metode pembayaran
lama, serta tingkat literasi produk perbankan yang belum nirsentuh terkini melalui QRIS. Dari kanal-kanal pembayaran
optimal. Untuk turut membantu mengatasi hal tersebut, tersebut, Teller merupakan kanal pembayaran yang
Bank Indonesia melakukan koordinasi kepada stakeholder, digunakan di seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat (termasuk
diantaranya adalah dengan Dinas Sosial (Dinsos) terkait Pemerintah Provinsi Jawa Barat) sementara QRIS sudah
pemutakhiran data KPM serta dengan perbankan terkait diimplementasikan oleh 82% atau 23 pemerintah daerah
peningkatan literasi masyarakat terkait transaksi non tunai di Jawa Barat. Ke depan, diharapkan replikasi pengunaan
serta pelaksanaan edukasi dan sosialisasi kepada KPM QRIS dapat diimplementasikan di daerah-daerah lainnya
mengenai BSNT. karena dengan menggunakan QRIS, wajib pajak/retribusi
dapat melakukan pembayaran tanpa bersentuhan langsung
5.2.4.3 Elektronifikasi Transaksi Pemerintah dengan uang tunai, yang mana hal tersebut merupakan salah
Daerah
satu upaya dalam mengurangi potensi penyebaran Covid-19.
Dalam hal Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah
Selain itu, pembayaran melalui QRIS ini pun proses nya cepat,
(ETPD), transaksi pengeluaran (belanja) secara non tunai
mudah, murah, aman, dan handal sehingga memberikan
telah diimplementasikan oleh pemerintah provinsi dan
manfaat yang besar terhadap masyarakat.
seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat. Dalam pengelolaan
keuangannya, pemerintah kabupaten/kota di Jawa Barat
Meskipun proses implementasi elektronifikasi sudah
menggunakan berbagai jenis platform sistem keuangan
berjalan dan terus diperluas, namun beberapa daerah
seperti SIMDA, SIPKD, SISMIOP dan SIPADARAN. Sistem
masih mengalami kendala dan hambatan. Kendala dalam
SIMDA digunakan di 14 kabupaten/kota, SIPKD di 11
implementasi elektronifikasi transaksi pemerintah daerah
kabupaten/kota, sementara SISMIOP hanya digunakan di
yang masih dihadapi hingga saat ini diantaranya adalah data
Kota Tasikmalaya, serta SIPADARAN yang hanya digunakan di
transaksi keuangan pemda belum terintegrasi dan dapat
Kabupaten Pangandaran.
dimonitoring oleh masyarakat secara real time serta masih
adanya daerah yang belum memiliki peraturan daerah
Sementara itu di sisi pendapatan (pajak dan retribusi),
mengenai elektronifikasi transaksi pemerintah daerah.
implementasi elektronifikasi masih terus dipercepat untuk
Sebagai upaya untuk mengatasi kendala-kendala tersebut,
diperluas. Oleh karena itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia
Bank Indonesia terus berkoordinasi dengan pemerintah
di Jawa Barat terus ikut serta dalam proses pengembangan
provinsi/kabupaten/kota serta perbankan antara lain melalui:
dan perluasan elektronifikasi transaksi pemerintah
a. Mendorong peningkatan infrastruktur perbankan dan
daerah. Proses elektronifikasi tersebut penting untuk
Pemda, serta standaridisasi sistem keuangan Pemerintah
diimplementasikan karena dapat membantu tata kelola
Daerah.
keuangan daerah yang lebih baik dan meningkatkan potensi
penerimaan pemerintah. Dalam pelaksanaannya, Kantor b. Mendorong sinergi antara perbankan atau penyelenggara
Perwakilan Bank Indonesia di Jawa Barat berkoordinasi jasa sistem pembayaran lain untuk memperluas
dengan perbankan untuk memfasilitasi transaksi non tunai di infrastruktur jaringan sistem pembayaran.
lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, serta pemerintah c. Mendorong penerbitan ketentuan dan pedoman
kabupaten dan kota di seluruh Jawa Barat. pelaksanaan elektronifikasi transaksi non tunai oleh
pemerintah daerah yang saat ini belum memiliki.

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 100


Bab 5| Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah

1.67% 1.63%
2.71% 5.18% 2.89% 5.26%
3.23% 3.27%
3.79% USD 3.72% USD
SGD SGD
5.26% SAR 5.41% SAR
JPY JPY
EUR EUR
AUD AUD
20.41% MYR 20.03% MYR
57.75% LAINNYA 57.79% LAINNYA

Grafik 5.17 Jenis Mata Uang Penjualan Valas Grafik 5.18 Jenis Mata Uang Pembelian Valas

d. Memperkuat komitmen pemerintah daerah dalam Yen Jepang (JPY) 3,79%, serta lainnya sebesar 5,18%. Dari sisi
mengimplementasikan transaksi non tunai pada transaksi penjualan tidak jauh berbeda, jenis valuta asing didominasi
pemerintah daerah khususnya untuk sisi penerimaan. oleh mata uang US Dolar (USD) sebesar 57,79%, Dollar
Singapura (SGD) sebesar 20,03%, Riyal Arab Saudi (SAR)
5.2.5 Perkembangan Kegiatan Penukaran sebesar 5,41%, Yen Jepang (JPY) sebesar 3,72%, Euro Eropa
Valuta Asing-Bukan Bank (KUPVA BB) (EUR) sebesar 3,27%, Dollar Australia (AUD) sebesar 2,89%,
dan Transfer Dana Ringgit Malaysia (MYR) 1,63% dan lainnya sebesar 5,26%.
5.2.5.1 Perkembangan Kegiatan Penukaran
Valuta Asing-Bukan Bank (KUPVA BB)
Pada triwulan I 2022, nilai transaksi KUPVA BB di Jawa
Jumlah valuta asing yang ditransaksikan penyelenggara
Barat masih menunjukkan adanya kenaikan. Total transaksi
KUPVA BB di wilayah Kantor Perwakilan Bank Indonesia
penjualan dan pembelian Uang Kertas Asing (UKA) sebesar
Provinsi Jawa Barat pada triwulan I 2022 sebanyak 34 jenis
Rp972,019 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 0,47%
mata uang. Berdasarkan transaksi KUPVA BB, jenis valuta
(yoy). Jika di teliti lebih dalam, dari sisi penjualan mengalami
asing yang paling banyak dilakukan pembelian adalah mata
perbaikan dari -3,25% (yoy) pada triwulan IV 2021 menjadi
uang US Dollar (USD) sebesar 57,75%, Dollar Singapura (SGD)
-0,21% (yoy) pada triwulan I 2022 dengan nominal sebesar
sebesar 20,41%, Riyal Arab Saudi (SAR) 5,26%, Euro Eropa
Rp481,647 miliar. Pada sisi pembelian juga terjadi kenaikan
(EUR) sebesar 3,23%, Dollar Australia (AUD) sebesar 2,89%,
dari -4,28% (yoy) pada periode sebelumnya menjadi 1,15%

1,20 RP TRILIUN % YOY 30 1,20 RP TRILIUN % YOY 30

20 20
1,00
1,00
1,15
-3,25 -0,21
10 10

0
-4,28 0
0,80 0,80
�10 �10

0,60 �20 0,60 �20

�30 �30
0,40 0,40
�40 �40

�50 �50
0,20 0,20
�60 �60

0,00 �70 0,00 �70


I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022

PENJUALAN PERTUMBUHAN �AXIS KANAN� PEMBELIAN PERTUMBUHAN �AXIS KANAN�

Grafik 5.19 Transaksi Penjualan Valas di KUPVA BB Grafik 5.20 Transaksi Pembelian Valas di KUPVA BB

101 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah | Bab 5

9 RP TRILIUN % YOY 50 3,0 JUTA TRANSAKSI % YOY 60

8 40 50
2,5 40
7 30
30
6 20 2,0
20
5 10 10
1,5
4 0 0
�10
3 �10 1,0
�20
2 �20

1 �30
0,5 -43,09 �30
�40
0
-27,17 �40 0,0 �50
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022

NOMINAL PERTUMBUHAN �AXIS KANAN� VOLUME PERTUMBUHAN �AXIS KANAN�

Grafik 5.21 Perkembangan Volume Transfer Dana di Jawa Barat Grafik 5.22 Perkembangan Nominal Transfer Dana di Jawa Barat

(yoy) pada triwulan I 2022 sebesar 1,15% (yoy) dengan nominal PTD BB berizin di wilayah Provinsi Jawa Barat pada triwulan
Rp490,372 miliar. Peningkatan nilai transaksi KUPVA BB I 2022 tidak mengalami perubahan dibandingkan triwulan
tersebut disebabkan mulai pulihnya aktivitas perekonomian sebelumnya, yakni sebanyak 14 penyelenggara atau 3,72%
dengan dibukanya kegiatan Haji, Umroh, Pariwisata dan dari total PTD BB secara nasional yang berjumlah 376
beberapa meningkatnya program tugas belajar di luar negeri penyelenggara.
serta adanya pekerja migran yang kembali ke Indonesia.
5.2.6 Upaya Pengawasan Penyelenggaraan
5.2.5.2 Perkembangan Kegiatan Jasa Sistem Pembayaran
Penyelenggara Transfer Dana Bukan Dalam melaksanakan perannya di bidang sistem
Bank pembayaran, Bank Indonesia senantiasa berupaya
Pada periode laporan, transaksi transfer dana di Jawa Barat mendorong kelancaran dan keamanan sistem pembayaran.
menurun dibandingkan periode sebelumnya. Jika dibedah Salah satu upaya yang dilakukan Kantor Perwakilan Bank
lebih dalam, secara nominal transaksi transfer dana menurun Indonesia adalah melaksanakan fungsi perizinan dan
cukup dalam sebesar -27,17% (yoy) di angka Rp4.766,7 miliar pengawasan secara optimal. Dalam kaitan ini, Kantor
dibandingkan dengan transaksi di triwulan IV 2021 yang Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat secara aktif
tumbuh sebesar 1,22% (yoy) atau sebesar Rp6,683 miliar. mendorong Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing (KUPVA)
Penurunan ini juga terjadi pada volume transaksi transfer dan Penyelenggara Transfer Dana (PTD) di Jawa Barat agar
dana yang terkontraksi sebesar 43,09% (yoy) dibanding meningkatkan kerja sama dengan beberapa penyelenggara
periode sebelumnya yang juga terkontraksi 37,17% (yoy). lain dan membuat inovasi untuk menunjang meningkatnya
Penurunan tersebut disebabkan adanya kompetitor yang pertumbuhan bisnis. Upaya dan tindak lanjut yang dilakukan
memberikan biaya lebih murah dan promo-promo yang untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas penyelenggara
diberikan oleh penyelenggara lainnya seperti Flip, Dana, KUPVA BB dan penyelenggara PTD BB, selain melakukan
OVO, Gopay, ShopeePay serta kebijakan baru yang dibuat pengawasan on-site dan off-site secara rutin juga dilakukan
oleh Bank Indonesia pada Bulan Desember 2021 terkait BI kegiatan capacity building.
FAST yang merubah biaya transfer dana menjadi Rp2.500.

Seperti halnya pada penyelenggara KUPVA BB, Bank


Indonesia juga aktif mendorong kelancaran dan keamanan
penyelenggaraan sistem pembayaran pada Penyelenggara
Transfer Dana Bukan Bank (PTD BB). Jumlah dan posisi

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 102


BAB VI

Ketenagakerjaan
dan Kesejahteraan

66,31% 8,35% 0,406


Februari 2022 Februari 2022 September 2021

64,95% Ags 2021 9,82% Ags 2021 0,412 Maret 2021


64,53% Feb 2021 8,92% Feb 2020 0,398 Sept 2020

TKT. PARTISIPASI TKT. PENGANGGURAN GINI RATIO


ANGKATAN KERJA TERBUKA

99,39 7,97%
Triwulan I 2022 September 2021

0,412 Maret 2021


98,18 Tw IV 2021
0,398 Sept 2020

NILAI TUKAR PETANI TINGKAT KEMISKINAN


(RATA-RATA TRIWULAN)
• Indikator ketenagakerjaan di Jawa Barat terus menunjukkan perbaikan seiring dengan pertumbuhan
ekonomi Jawa Barat yang tetap positif di level cukup tinggi pada triwulan I 2022.

• Tingkat kemiskinan dan ketimpangan mengalami penurunan, sejalan dengan perbaikan yang terjadi di
wilayah perkotaan yang ditandai melandainya kasus Covid-19 selama triwulan IV 2021.

• Nilai Tukar Petani (NTP) tercatat meningkat positif sejalan dengan perbaikan kondisi kemiskinan, yang
semakin memperkuat indikasi perbaikan tingkat kesejahteraan.
Bab 6 | Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan

Perekonomian Jawa Barat mencatat pertumbuhan sebesar pekerjaan, pekerja di Jawa Barat pada Februari 2022 masih
5,61% (yoy) pada triwulan I 2022. Angka pertumbuhan didominasi oleh pekerja di sektor informal dengan angka
tersebut juga tercatat paling tinggi di Jawa, dan lebih tinggi yang meningkat dari Februari 2021.
dari pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,01%
(yoy). Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat terutama ditopang Pada September 2021, indikator kesejahteraan masyarakat
oleh permintaan domestik yang menguat akibat lonjakan Jawa Barat mengalami perbaikan dibandingkan periode
mobilitas pasca relaksasi PPKM, sehingga mendorong yang sama pada tahun 2020. Tingkat kemiskinan tercatat
konsumsi rumah tangga. Selain itu juga terjadi peningkatan sebesar 7,97% atau menurun dibandingkan September
ekspor dan laju investasi yang relatif terjaga. Di sisi lain, 2020 (8,43%) dan Maret 2021 (8,40%). Secara jumlah, angka
perbaikan permintaan juga turut mendorong aktivitas penduduk miskin mengalami penurunan sebanyak 183,7 ribu
sektoral semakin tinggi, antara lain tercermin pada kinerja jiwa terhadap September 2020 dan 190,5 ribu jiwa terhadap
industri manufaktur, perdagangan, dan akmamin. Sejalan Maret 2021. Setelah mengalami peningkatan angka dan
dengan terus membaiknya kondisi perekonomian Jawa Barat, persentase pada awal pandemi, indikator kemiskinan kembali
indikator ketenagakerjaan dan kesejahteraan juga turut melanjutkan tren penurunan sejak September 2021.
memperkuat indikasi pemulihan ekonomi secara menyeluruh
di Jawa Barat. Meskipun secara jumlah dan persentase penduduk miskin
mengalami penurunan, tingkat ketimpangan pada September
Membandingkan kondisi Februari 2022 dengan Februari 2021 tercatat sedikit memburuk dibandingkan September
2021, perbaikan kondisi ketenagakerjaan ditandai oleh 2020, namun tercatat menurun dibandingkan periode Maret
peningkatan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), 2021. Tingkat ketimpangan yang tergambar dari Gini ratio
dan penurunan angka Tingkat Pengangguran Terbuka meningkat dari 0,398 pada September 2020 menjadi 0,406
(TPT). Perbaikan kedua indikator ini juga terlihat apabila pada September 2021, meskipun mengalami perbaikan
dibandingkan dengan kondisi pada Agustus 2021, yang jika dibandingkan dengan posisi Maret 2021 yang tercatat
menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi yang terus 0,412. Keadaan tersebut merepresentasikan adaptasi pelaku
berlangsung telah memberikan dampak positif terhadap usaha terhadap pemulihan ekonomi memiliki kecepatan
indikator ketenagakerjaan secara konsisten. yang beragam di masing-masing sektor ekonomi. Indikator
kesejahteraan diindikasikan terus membaik pada periode
TPAK pada Februari 2022 mencapai 66,31% atau meningkat mendatang, seiring dengan pemulihan ekonomi di Jawa
sebesar 1,48 persen poin dibandingkan Februari 2021 Barat.
yang sebesar 64,83%. Kondisi TPAK ini juga membaik
sebesar 1,36 persen poin apabila dibandingkan dengan Tren pertumbuhan positif juga ditunjukkan oleh Nilai Tukar
Agustus 2021 yang tercatat sebesar 64,95%. Sementara itu Petani (NTP) yang merupakan indikator kesejahteraan
tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2022 penduduk yang berusaha pada sektor pertanian,
adalah sebesar 8,35%,membaik sebesar 0,57 persen poin perkebunan, perikanan, peternakan dan kehutanan.
dibandingkan dengan Februari 2021 yang sebesar 64,83%, Rata-rata NTP pada triwulan I 2022 adalah sebesar
dan membaik sebesar 1,47 persen poin apabila dibandingkan 99,39, meningkat sebesar 1,21 persen poin atau 1,24%
dengan Agustus 2021 tercatat sebesar 9,82%. Perbaikan TPT (qtq) dibandingkan triwulan IV 2021 yang sebesar 98,18.
yang cukup tinggi terutama apabila dibandingkan dengan Subsektor dengan peningkatan terbesar adalah hortikutura
periode Agustus 2021, menunjukkan terjadinya perbaikan dan peternakan yang disinyalir terjadi akibat peningkatan
kondisi ketenagakerjaan pasca melandainya kasus Covid-19 Indeks yang diterima petani (IT) seiring dengan peningkatan
varian delta, serta dampak terpaan Covid-19 varian omicron permintaan komoditas utama dalam rangka momen
pada awal 2022 tidak terlalu menekan ketenagakerjaan ramadhan dan persiapan HBKN Idulfitri, yang diiringi dengan
Jawa Barat. Sementara itu, apabila dilihat dari proporsi jenis pelonggaran PPKM serta diperbolehkan kembalinya aktivitas

105 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan | Bab 6

mudik. Peningkatan ini terutama terjadi pada komoditas


40 3
sayur-sayuran, palawija, serta ternak sapi. 35
2,53 2,43
2,19 2,5
30 2,07
1,89
6.1 KETENAGAKERJAAN

37,78
2
25

38,09

24,82
24,74
24,51

37,51

37,42
24,21
37,19

24,5
22,31

22,31
22,62

21,68

22,75
20 1,5
Indikator ketenagakerjaan pada Februari 2022 secara umum
15
menunjukkan perbaikan positif, baik apabila dibandingkan 10
1

dengan Februari 2021 maupun dengan Agustus 2021. Hal 5


0,5

ini sejalan tren perbaikan ekonomi Jawa Barat yang positif 0


FEB'20 AGUS'20 FEB'21 AGUS'21 FEB'22
0

pada triwulan I 2022 dengan ditopang oleh relaksasi PPKM PENDUDUK USIA KERJA ANGKATAN KERJA
BEKERJA PENGANGGURAN
yang kemudian mendorong konsumsi, dan ekspor, serta
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat
aktivitas sektoral seperti industri, perdagangan, hingga
Grafik 6.1 Perkembangan Beberapa Indikator Ketenagakerjaan
akmamin. Jawa Barat, 2020-2022 (dalam juta)

6.1.1 Penduduk Usia Kerja dan Angkatan peningkatan penduduk bekerja melebihi peningkatan jumlah
Kerja angkatan kerja sehingga mengindikasikan bahwa penyerapan
Jumlah penduduk usia kerja di Jawa Barat pada Februari penduduk bekerja ini bukan hanya berasal dari angkatan
2022 adalah 37,42 juta orang, menurun sebesar 0,36 juta kerja baru namun juga terdapat peningkatan penyerapan
orang dibandingkan Februari 2021, dan 0,67 juta orang penduduk bekerja dari angkatan kerja yang sudah ada
dibandingkan dengan Agustus 2021. Dari 37,42 juta orang sebelumnya.
penduduk usia kerja ini, sebesar 28,82 juta orang (66,3%)
merupakan angkatan kerja, sedangkan 12,6 juta orang Konsistensi perbaikan indikator ketenagakerjaan pada
(33,7%) lainnya merupakan bukan angkatan kerja. Jumlah Februari 2022 ini baik apabila dibandingkan dengan Februari
angkatan kerja ini terus mengalami peningkatan dari Februari 2021 maupun Agustus 2021 menunjukkan bahwa perbaikan
2021 dan Agustus 2021 yang masing-masing sebesar 24,5 juta kondisi ketenagakerjaan secara konsisten terus berlangsung
orang, dan 24,74 juta orang. Sedangkan di sisi lain, jumlah seiring dengan pemulihan ekonomi Jawa Barat terutama
bukan angkatan kerja mengalami penurunan dibandingkan pasca melandainya lonjakan kasus Covid-19 varian delta, serta
dengan Februari 2021 dan Agustus 2021 yang masing-masing menunjukkan bahwa terpaan badai covid-19 varian omicron
sebesar 13,28 juta orang, dan 13,35 juta orang. pada awal 2022 tidak terlalu menekan ketenagakerjaan
ekonomi Jawa Barat seperti saat terjadi varian delta pada
Apabila melihat komposisi dari angkatan kerja di Jawa Barat, 2021. Perbaikan ini juga sejalan dengan terus membaiknya
terlihat bahwa sebagaian besar masih didominasi penduduk kondisi perekonomian Jawa Barat yang ditopang oleh
bekerja dengan presentase sebesar 91,66% atau 22,75 juta pertumbuhan konsumsi, dan ekspor, dan terjaganya
orang. Sedangkan sisanya adalah pengangguran dengan investasi, serta aktivitas sektoral. Perbaikan perekonomian
presentase sebesar 16,43% atau 2,07 juta orang. Jumah ini juga tidak lepas dari keberhasilan kebijakan penanganan
penduduk bekerja mengalami peningkatan sebesar 0,44 juta Covid-19, yang akhirnya mampu mengontrol penyebaran
orang dari Februari 2021, dan Agustus 2021. Sedangkan, virus dan secara berangsur mengembalikan mobilitas
jumlah pengangguran pada Februari 2022 ini mengalami masyarakat serta aktivitas ekonomi, sehingga meningkatkan
penurunan sebesar 0,12 juta orang dibandingkan dengan penyerapan tenaga kerja.
kondisi Februari 2021, dan menurun sebesar 0,36 juta
orang dibandingkan dengan Agustus 2021. Perbaikan jumlah 6.1.2 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
penduduk bekerja dan penurunan jumlah pengangguran ini (TPAK)
menunjukkan bahwa peningkatan angkatan kerja juga diiringi Sejalan dengan jumlah penduduk Jawa Barat yang besar,
oleh meningkatnya penyerapan tenaga kerja, adapun angka TPAK Jawa Barat juga mempunyai pola yang cenderung

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 106


Bab 6 | Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan

100 68 15 11
66,31 10,46
80 65,7 65,89
64,99 64,95 66 9,82
64,53 64,83 10
10
60
8,92
62,84 64 9
40 8,35
5 11,07 10,57
62
8,47 9,43 9,31
83,25

83,18
82,96

8
82,28

81,68
81,58
81,9
20
7,24 7,2

83
5,39

49,23
48,83

48,22

47,88
47,73
46,79
46,33
42,25

0 60
AGUS'18 FEB'19 AGUS'19 FEB'20 AGUS'20 FEB'21 AGUS'21 FEB'22 0 7
AGUS'20 FEB'21 AGUS'21 FEB'22

TPAK LAKI TPAK PEREMPUAN TPAK �KANAN


PERKOTAAN PERDESAAN TPT �KANAN

Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat

Grafik 6.2 Perkembangan TPAK di Jawa Barat, 2020-2022 (dalam Grafik 6.3 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di
%) Jawa Barat, 2020-2022 (dalam %)

meningkat. TPAK pada Februari 2022 adalah sebesar 66,31% pada kondisi kegiatan dunia usaha di Jawa Barat dengan
atau meningkat sebesar 1,48 persen poin dibandingkan peningkatan signifikan pada SBT pada triwulan I 2022 yang
Februari 2021 yang sebesar 64,83%, dan membaik sebesar tumbuh sebesar 6,80% pada triwulan I 2022, dari sebelumnya
1,36 persen poin apabila dibandingkan dengan Agustus 2021 terkontraksi sebesar 0,38% pada triwulan IV 2021.
yang tercatat sebesar 64,95%. Berdasarkan jenis kelamin,
pada Februari 2022 TPAK laki-laki adalah sebesar 83%, Secara spasial, pada Agustus 2021 jumlah TPT tertinggi
meningkat 1,42 persen poin dari Februari 2021 yang tercatat berada di Kota Cimahi, Kabupaten Bogor, Kabupaten
sebesar 81,58%. Sedangkan untuk TPAK perempuan adalah Karawang, Kota Bogor, Kabupaten Kuningan, yang memiliki
sebesar 49,23% atau meningkat 1,5 persen poin dari Februari basis sektor ekonomi terdampak berat akibat pandemi,
2021 yang tercatat sebesar 47,73%. Meskipun TPAK laki-laki seperti sektor industri pengolahan, perdagangan besar dan
dan perempuan keduanya mengalami peningkatan, namun eceran, serta pariwisata. Demikian pula kota-kota dengan
dapat dilihat bahwa tingkat partisipasi kerja laki-laki tetap jumlah penduduk relatif besar dan terjadi kasus Covid-19
jauh lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan, hal ini yang tinggi, umumnya mencatat peningkatan TPT yang besar,
menunjukkan lebih dari setengah perempuan di Jawa Barat antara lain: Kabupaten Bogor dan Kota Bogor.
tidak aktif secara ekonomi dan menggantungkan hidup pada
suami sebagai pencari nafkah utama keluarga. Sementara itu apabila dilihat dari tingkat pendidikan yang
ditamatkan, komposisi yang mengalami penurunan paling
6.1.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Konsistensi perbaikan ekonomi Jawa Barat pada triwulan I KOTA CIMAHI 13.07
BOGOR 12.22
2022 ikut tercermin pada perbaikan angka TPT Jawa Barat. KARAWANG
KOTA BOGOR
KUNINGAN
11.83
11.79
11.68
BANDUNG BARAT 11.65
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat, dan KOTA BANDUNG
KOTA BEKASI 10.88
11.46
KOTA SUKABUMI 10.78
perbaikan angka TPAK pada Februari 2022 yang meningkat, PURWAKARTA
KOTA CIREBON
10.7
10.53
CIREBON 10.38
angka TPT Jawa Barat pada Februari 2022 adalah sebesar BEKASI
SUBANG
10.09
9.77
KOTA DEPOK 9.76
9.51
8,35%, membaik sebesar 0,57 persen poin dibandingkan SUKABUMI
CIANJUR 9.32
SUMEDANG 9.18
8.68
dengan Februari 2021 yang sebesar 64,83%, dan membaik GARUT
BANDUNG
INDRAMAYU
8.32
KOTA TASIKMALAYA 8.3
sebesar 1,47 persen poin apabila dibandingkan dengan TASIKMALAYA
KOTA BANJAR 6.09
6.16
7.66

MAJALENGKA 5.71
Agustus 2021 tercatat sebesar 9,82%. Penguatan kondisi CIAMIS
PANGANDARAN 3.25
5.06

ketenagakerjaan ini juga tercermin dari Survey Kegiatan Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat
Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia Jawa Barat yang Grafik 6.4 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten/Kota di
Jawa Barat (dalam %)
menunjukkan perbaikan Saldo Bersih Tertimbang (SBT)

107 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan | Bab 6

45
18
40
16
35
14

14,87
30
12

12,82
25

11,16
10

10,77
10,03

42,36
41,23
20
8
9,1

8,43
15

7,38
6

6,15
5,83

21,03
10

20,66
4

5,24

4,66
4,75

3,28
4,56

3,46
12,15
12,07

10,21
9,82

7,64
5

6,68
2

0 0
BURUH / BERUSAHA BERUSAHA PEKERJA PEKERJA PEKERJA BERUSAHA
SD KE BAWAH SMP SMA SMK DIPLOMA I/II/III UNIVERSITAS KARYAWAN / SENDIRI DIBANTU BURUH KELUARGA BEBAS DI NON BEBAS DI DIBANTU
PEGAWAI �%� �%� TIDAK TETAP / TAK DIBAYAR PERTANIAN PERTANIAN BURUH TETAP
�%� �%� �%� �%� �%�
FEB’21 FEB’22
FEB'21 FEB'22

Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat

Grafik 6.5 Komposisi TPT Menurut Pendidikan Tertinggi yang Grafik 6.6 Persentase Penduduk yang Bekerja Menurut Status
Ditamatkan (dalam %) Pekerja Utama

besar adalah pada tingkat SMA dan SMK, sedangkan pertanda pergeseran trend karena saat ini sudah terdapat
peningkatan TPT paling besar adalah pada SD ke bawah. berbagai jenis pekerjaan baru di kalangan generasi milenial
Penurunan TPT terbesar terjadi pada tingkat SMK yang seiring dengan kemajuan teknologi terutama yang berkaitan
menurun dari 14,87% pada Februari 2021 menjadi 11,16% dengan sosial media, dan pergeseran lifestyle lainnya. Hal
pada Februari 2022, diikuti dengan tingkat SMA yang cenderung mendorong generasi milenial untuk menjalankan
menurun dari 12,82% pada Februari 2021 menjadi 10,77% usaha sendiri atau bekerja sebagai freelancer dibandingkan
pada Februari 2022. Peningkatan pada kedua tingkat bekerja terikat sebagai buruh/karyawan tetap, yang saat ini
peningkatan ini merupakan pertanda positif, mengingat juga dapat memberikan penghasilan tinggi.
bahwa persoalan link and match antara keahlian yang dimiliki
lulusan SMK dengan kebutuhan perusahaan, khususnya Secara agregat berdasarkan jenis pekerjaan, pada Februari
industri manufaktur adalah agenda yang perlu dituntaskan 2022 sebesar 55,31% orang bekerja pada sektor informal,
di Jawa Barat. Perbaikan juga dicatatkan oleh tingkat atau meningkat sebesar 0,94 persen poin dibandingkan
pendidikan Universitas yang menurun dari 8,43% menjadi dengan pada Februari 2021 yang sebesar 45,63%, dan
7,38%. Sedangkan untuk tingkat pendidikan yang mengalami meningkat sebesar 0,7 persen poin apabila dibandingkan
peningkatan adalah adalah SD ke Bawah, SMP, dan Diploma dengan Agustus 2021 yang sebesar 45,39%. Disisi lain,
I/II/III. peningkatan jumlah pekerja informal dari Februari 2021 ke
Februari 2021 diiringi dengan penurunan tingkat setengah
Peningkatan tingkat partisipasi pekerja dan penurunan
tingkat pengangguran di Jawa Barat disebabkan oleh 120

peningkatan jumlah pekerja pada jenis pekerjaan informal. 100

Presentase penduduk yang bekerja di sektor formal, yaitu 80


55,59 54,37 54,61 55,31
buruh, karyawan, atau pegawai mengalami penurunan 60
42,36% pada Februari 2021, menjadi 41,23 pada Februari
40
2022, atau menurun sebesar 1,13 persen poin. Sebaliknya
20 44,41 45,63 45,39 44,69
pada periode yang sama pekerja yang bekerja di kegiatan
0
informal mengalami peningkatan sektor berusaha sendiri, AGUS'20 FEB'21 AGUS'21 FEB'22

pekerja bebas di non pertanian, pekerja bebas di pertanian, INFORMAL FORMAL

dan berusaha dibantu buruh tetap. Peningkatan tenaga kerja Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat
pada jenis pekerjaan ini tidak sertamerta mengindiksikan Grafik 6.7 Persentase Penduduk yang Bekerja Menurut Sektor
Formal dan Sektor Informal
pelemahan ekonomi, namun dapat menjadi salah satu

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 108


Bab 6 | Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan

Tabel 6.1 Dampak Covid-19 terhadap Ketenagakerjaan di Jawa 25


Barat Periode Agustus 2020 dan Februari 2022
20
Agustus Februari Agustus Februari
Komponen 2020 2021 2021 (Juta 2022 15
(Juta Orang) (Juta Orang) Orang) (Juta Orang)

22,95
22,42
10
Jumlah Penduduk Usia Kerja 6,36 4,60 4,63 2,43

18,94
18,23

17,6
17,04
5
• Pengangguran 0,70 0,45 0,46 0,22

9,31
8,75

6,97

6,31

4,69

4,67
7,29

5,11

4,72

4,34
• Bukan Angkatan Kerja (BAK) 0,16 0,16 0,17 0,12 0

BESAR

INDUSTRI
PERDAGANGAN
DAN ECERAN

PENGOLAHAN

KEHUTANAN

AKOMODASI DAN
PENYEDIAAN
MAKAN MINUM

KONSTRUKSI

JASA LAINNYA

JASA PENDIDIKAN

TRANSPORTASI
PERGUDANGAN
PERTANIAN.
PERIKANAN
• Sementara Tidak Bekerja 0,40 0,26 0,29 0,12

• Pengurangan Jam Kerja 5,10 3,73 3,71 1,97


Sumber : BPS Jawa Barat (diolah)
FEB'21 FEB'22

pengangguran dari 8,59% menjadi 7,38%; dan peningkatan


tingkat pekerja paruh dari 22,43% menjadi 22,96% dalam Grafik 6.8 Perkembangan Pangsa Tenaga Kerja Sektoral di Jawa
Barat (%)
periode yang sama. Hal ini mengindikasikan para pekerja
yang saat ini bekerja di bidang masing-masing sebagian baik apabila dibandingkan keadaan pada Februari 2021
besar didomonasi oleh pekerja yang bekerja denan jam kerja maupun Agustus 2021,yang mana semakin memperkuat
normal dan tidak sedang mencari pekerjaan lain dalam waktu indikasi pemulihan ekonomi akibat Covid-19 di Jawa Barat.
dekat.
6.1.5 Penduduk Bekerja Menurut
6.1.4 Dampak Pandemi Terhadap Lapangan Pekerjaan Utama
Ketenagakerjaan
Berdasarkan hasil Sakernas Agustus 2021, tiga lapangan
Pada Februari 2022 pandemi Covid-19 di Jawa Barat pekerjaan yang memiliki tenaga kerja paling banyak di Jawa
berdampak terhadap 2,43 juta orang, mneurun sebanyak Barat adalah Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 22,95%
2,17 juta orang dibandingkan Februari 2021 yang tercatat ,diikuti Industri Pengolahan sebesar 18,23%, serta Pertanian
sebanyak 4,60 juta orang. Dari jumlah tersebut, dapat dirinci sebesar 17,6%. Dominasi lapangan pekerjaan tidak banyak
pengangguran karena Covid-19 sebanyak 0,22 juta orang, berubah pada 5 tahun belakangan, hal ini sejalan dengan
Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena Covid-19 sejumlah 0,12 struktur ekonomi Jawa Barat dimana 3 sektor tersebut
juta orang, sementara tidak bekerja karena Covid-19 sebanyak merupaka salah satu sektor unggulan Jawa Barat. Lebih
0,12 juta orang, dan paling banyak penduduk bekerja yang lanjut, apabila dilihat berdasarkn pertumbuhan pangsanya,
mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19, yakni tercatat bahwa pada periode Februari 2021 ke Februari 2022
mencapai 1,97 juta orang. Angka ini mengalami perbaikan

50

40

30

8,65
6,78 20
39,5

4,67
37,12

4,51 10
18,59
17,68

16,46
15,27

15,61
15,24

3,08
3,3
9,14

9,01

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I 0


SD KE BAWAH SMP SMA SMK DIPLOMA I/II/III UNIVERSITAS
2018 2019 2020 2021 2022
INDUSTRI PENGOLAHAN PENYEDIAAN AKOMODASI DAN MAKAN MINUM
PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN, DAN REPARASI MOBIL DAN SEPEDA MOTOR JASA LAINNYA FEB'21 FEB'22

Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat

Grafik 6.9 Pertumbuhan Sektoral PDRB Jawa Barat yang Dengan Grafik 6.10 Penduduk Bekerja di Jawa Barat Menurut Pendidikan
Pangsa Tenaga Kerja Terbesar (dalam %) Tertinggi yang Ditamatkan (dalam %)

109 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan | Bab 6

8,43 8,4 10 0,43


9
7,83 7,88 7,97 4,5
8,40
7,45 7,25 9 7,88 7,97
8
6,91 6,82
4,0 7,45 7,25
7 3,5
8 6,91 6,82 0,42
7
6 3,0
6 0,41
5 2,5 5
0,412
4 2,0 4
0,407 0,405 0,406 0,40
0,402 0,403
3 1,5 3
0,398
2 1,0 2 0,39

1 0,5 1
3,77 3,62 3,54 3,40 3,38 3,92 4,19 4,20 4,00 0 0,38
0 0 MAR'18 SEP'18 MAR'19 SEP'19 MAR'20 MAR'21 SEP'21
SEP'17 MAR'18 SEP'18 MAR'19 SEP'19 MAR'20 SEP'20 MAR'21 SEP'21

PERSENTASE PENDUDUK MISKIN �%� GINI RATIO �RHS


JUMLAH PENDUDUK MISKIN �JUTA JIWA� PERSENTASE PENDUDUK MISKIN �%�

Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat

Grafik 6.11 Perkembangan Jumlah dan Persentase Penduduk Grafik 6.12 Tingkat Kemiskinan dan Gini Ratio Jawa Barat
Miskin di Jawa Barat

hanya perdangan besar, dan pertanian yang mencatatkan seiring dengan terus membaiknya kondisi perekonomian
pertumbuhan, sedangkan sektor industri pengolahan Jawa Barat, maka diprakirakan kondisi kesejahteraan juga
mencatatkan perlambatan. Hal ini mengindikasikan bahwa akan turut menunjukkan optimisme perbaikan.
sektor industri terdampak cukup besar dengan adanya
pandemi Covid-19 pasca varian delta pada pertengahan 6.2.1 Jumlah Penduduk Miskin
2021, serta situasi geopolitik global juga turut berdampak Perbaikan kinerja perekonomian Jawa Barat pada tahun
memberikan guncangan pada keberlangsungan sektor 2021 telah mendorong perbaikan indikator tingkat
industri pengolahan. kesejahteraan. Berdasarkan catatan BPS Provinsi Jawa Barat,
pada kurun waktu 2017-2019 tingkat kemiskinan di Jawa Barat
6.1.6 Penduduk Bekerja Menurut berada pada tren penurunan, baik dalam jumlah maupun
Pendidikan yang Ditamatkan persentase. Sejak awal pandemi pada Maret 2020, tingkat
Berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan, sebagian kemiskinan mengalami peningkatan dan kembali menurun
besar penduduk bekerja masih didominasi oleh pekerja cukup signifikan sejak periode September 2021 sejalan
dengan pendidikan SD ke bawah sebesar 39,50% pada dengan meredanya pandemi Covid-19. Pada September
Februari 2021. Sementara itu pekerja yang menamatkan 2021, jumlah penduduk miskin di Jawa Barat mencapai 4 juta
pendidikan tinggi keseluruhan (tamatan Universitas dan jiwa, turun 190,5 ribu jiwa dibandingkan Maret 2021 dan
Diploma I / II / III) pada Februari 2022 tercatat sebesar turun 183,7 ribu jiwa jika dibandingkan dengan September
12,31%, meningkat dibandingkan Februari 2022 tercatat 2020. Penurunan jumlah penduduk miskin didorong oleh
sebesar 12,22%. Namun, meskipun terdapat peningkatan keberhasilan penanganan kasus Covid-19, sehingga sejak
penyerapan tenaga kerja berpendidikan tinggi, jumlah ini Agustus 2021 terdapat kebijakan pelonggaran pembatasan
masih sangat rendah dibandingkan dengan penyerapan kegiatan dan mobilitas masyarakat yang mengakselerasi
pekerja tingkat pendidikan yang lebih rendah sehingga aktivitas ekonomi dan meningkatkan penghasilan masyarakat.
masih diperlukan perhatian khusus dari pemerintah Jawa Perbaikan penghasilan ini tidak hanya terjadi pada pekerja
Barat untuk dapat meningkatkan tingkat partisipasi pekerja sektor formal yang kembali dipekerjakan, namun juga pelaku
berpendidikan tinggi. usaha dan rumah tangga lapis bawah yang meramaikan
lapangan usaha di sektor informal.
6.2 KESEJAHTERAAN
Data terakhir kesejahteraan yang dirilis BPS adalah posisi Secara persentase, tingkat kemiskinan Jawa Barat pada
September 2021, sehingga keterkaitan dengan kondisi September 2021 tercatat menurun sebesar 0,43%
ekonomi didasarkan pada situasi triwulan III 2021. Tentunya dibandingkan dengan Maret 2021 dan turun 0,46% terhadap

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 110


Bab 6 | Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan

10,64 10,46
9,76 0,418 0,423 0,417
0,412 0,413 0,41 0,408 0,412
0,399

7,79 7,82 7,48


0,324 0,326 0,322 0,319 0,318 0,325 0,321 0,324
0,315

SEP'20 MAR'21 SEP'21 MAR'17 SEP'17 MAR'18 SEP'18 MAR'19 SEP'19 MAR'20 MAR'21 SEP'21

PERKOTAAN PERDESAAN PERKOTAAN PERDESAAN

Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat

Grafik 6.13 Perbandingan Angka Kemiskinan di Perkotaan dan Grafik 6.14 Perbandingan Gini Ratio Perkotaan dan Perdesaan di
Perdesaan di Jawa Barat, 2020-2021 (dalam %) Jawa Barat

tingkat kemiskinan periode September 2020. Dampak positif absolut masih lebih tinggi dibandingkan dengan di perkotaan.
perbaikan ekonomi terhadap kondisi kesejahteraan pada Hal ini menunjukkan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi
periode laporan diharapkan dapat berlanjut pada tahun dan mata pencaharian masih berpusat di perkotaan, sehingga
2022, meskipun tantangan pandemi kembali menghadang kebijakan untuk terus mengembangkan aktivitas ekonomi di
sejak awal tahun 2022 dengan merebaknya varian omicron. perdesaan masih akan relevan dalam jangka panjang. Selain
Kebijakan dynamic balancing dengan penanganan pandemi memperbaiki interkonektivitas, perluasan dan pemerataan
yang terukur dan tetap menjaga bergeraknya aktivitas investasi di seluruh Jawa Barat, program-program strategis
ekonomi secara aman sangat diperlukan, sehingga tren seperti Petani Milenial dan digitalisasi end_to_end proses
positif penurunan jumlah dan persentase penduduk miskin di bisnis di sektor pertanian perlu terus dikembangkan, sehingga
Jawa Barat dapat dipertahankan. aktivitas ekonomi di perdesaan dapat meningkat sekaligus
mencegah penduduk desa mengais rejeki di kota-kota dan
Secara spasial, perbaikan angka kemiskinan di Jawa Barat pusat-pusat industri.
terjadi baik di perkotaan maupun perdesaan. Tingkat
kemiskinan di wilayah perkotaan pada September 2021 6.2.2 Tingkat Ketimpangan (Gini Ratio)
menurun hingga 7,48% setelah pada Maret 2021 dan Selain penurunan angka kemiskinan, pada September
September 2020 secara berturut-turut sebesar 7,79% dan 2021 terdapat perbaikan pada tingkat ketimpangan
7,82%. Perbaikan angka kemiskinan di wilayah perkotaan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat. Hal tersebut
sejalan dengan penurunan jumlah penduduk usia kerja yang tercermin dari penurunan Gini Ratio menjadi 0,406 pada
terdampak Covid-19 pada kurun waktu Agustus 2020-Agustus September 2021 setelah pada Maret 2021 tercatat sebesar
2021 sebesar 1,73 juta orang di wilayah perkotaan. Kondisi 0,412. Namun tingkat ketimpangan masih cenderung
ini didorong oleh perbaikan kinerja lapangan usaha industri lebih tinggi dibandingkan dengan September 2020 yang
pengolahan akibat pelonggaran pembatasan, sehingga berada pada rasio 0,398. Perbaikan gini ratio menunjukkan
kapasitas produksi meningkat, di samping dorongan bahwa terdapat peningkatan pemulihan kondisi ekonomi
peningkatan permintaan ekspor searah pemulihan ekonomi masyarakat lapis bawah dibandingkan periode sebelumnya.
global. Di wilayah perdesaan, pada September 2021 tingkat Hal ini diperkuat dengan perbaikan indikator pengeluaran
kemiskinan yang ditunjukkan oleh persentase penduduk kelompok penduduk 40% terbawah yang meningkat dari
miskin, turun menjadi 9,76%. Angka ini jauh di bawah periode 16,34% pada Maret 2021 menjadi 16,53% pada September
Maret 2021 dan September 2020 yang masing-masing 2021, sehingga mengurangi jarak ketimpangan.
mencapai sebesar 10,46% dan 10,64%. Meskipun terus
mengalami perbaikan, angka kemiskinan di perdesaan secara

111 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan | Bab 6

14
BERAS
23,49
26,76
13,13
13,10
13,04

12
12,30
11,30
11,18 10,63
11,15
10

10,71
10,65
10,03
10,03
ROKOK KRETEK FILTER
8,35

9,65
8

8,95
8,83
8,40
8,25
8,13
7,97
7,70
5,23

7,24
7,15
7,11
6
TELUR AYAM RAS
4,64

5,35
5,21
4

4,74
4,37
2 5,31

2,58
DAGING AYAM RAS
0 4,13

BEKASI
GARUT

CIAMIS
BOGOR
CIANJUR

SUBANG
CIREBON

BANDUNG
SUKABUMI
KUNINGAN

SUMEDANG

KARAWANG
INDRAMAYU

KOTA BEKASI

KOTA DEPOK
KOTA BOGOR

KOTA CIMAHI
KOTA BANJAR
TASIKMALAYA

PURWAKARTA
KOTA CIREBON

PANGANDARAN

KOTA BANDUNG
KOTA SUKABUMI
BANDUNG BARAT
KOTA TASIKMALAYA

PROVINSI JAWA BARAT KOPI BUBUK & KOPI INSTAN


3,35
3,72
PERKOTAAN PERDESAAN

Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat

Grafik 6.15 Tingkat Kemiskinan 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat Grafik 6.16 Peranan Komoditas Makanan terhadap GK Jawa Barat,
Maret 2021 ( dalam %)

Indikator ketimpangan di perkotaan mengalami perbaikan, dari masing-masing kabupaten/kota. Tingkat kemiskinan
sedangkan di perdesaan mengalami peningkatan meskipun yang tinggi cenderung terjadi di wilayah dengan dominasi
tidak terlalu signifikan. Ketimpangan di perkotaan menurun ekonomi sektor pertanian, sementara cenderung lebih
dari 0,423 pada Maret 2021 menjadi 0,417 pada September rendah pada wilayah dengan sektor utama sektor industri,
2021. Sementara ketimpangan di perdesaan Jawa Barat perdagangan dan jasa. Hal ini menunjukkan bahwa
dalam kurun waktu yang sama meningkat dari 0,321 menjadi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang ditopang oleh
0,324. Ketimpangan perdesaan yang masih meningkat aktivitas ekonomi bernilai tambah tinggi masih perlu terus
menunjukan bahwa masyarakat di perdesaan masih lebih dikembangkan di wilayah yang memiliki tingkat kemiskinan
lambat beradaptasi dengan kondisi perekonomian saat tinggi, khususnya Jawa Barat bagian Selatan, termasuk
ini. Sebagaimana yang selama ini terjadi, ketimpangan di dengan mengembangkan industri berbasis pertanian. Di
perkotaan masih lebih buruk dibandingkan perdesaan atau samping itu perbaikan akses dan pembangunan infrastruktur
masuk kategori ketimpangan sedang. (Grafik 6.13). yang mendukung konektivitas perlu menjadi prioritas untuk
dilanjutkan di wilayah ini.
Secara spasial 27 kabupaten/kota Jawa Barat, angka
kemiskinan tertinggi terjadi di Kota Tasikmalaya sebesar 6.2.3 Garis Kemiskinan
13,13%, sedangkan angka kemiskinan paling rendah Terdapat peningkatan Garis Kemiskinan (GK) di Jawa
tercatat di Kota Depok (2,58%). Angka kemiskinan ini barat dari September 2022 yang sebesar Rp415.682 per
terindikasi dipengaruhi oleh sektor ekonomi dominan kapita per bulan menjadi Rp437.604 pada September
2021. Peningkatan tersebut menggambarkan terjadinya
9,41 peningkatan pengeluaran kebutuhan dasar. Berdasarkan
PERUMAHAN
9,35 data spasial September 2021, wilayah dengan GK tertinggi
BENSIN
4,03 berada di Kota Depok dengan Rp705.084 per kapita per
3,09
bulan dan GK terendah berada di Kabupaten Garut dengan
LISTRIK
2,81
1,45 Rp320.050 per kapita per bulan. Jika dilihat dari peningkatan
PENDIDIKAN
1,86 GK, Bekasi menjadi wilayah administratif dengan peningkatan
1,15
biaya hidup tertinggi, yakni sebesar Rp34.932 per kapita per
1,21
PERLENGKAPAN MANDI
1,07 bulan.
PERKOTAAN PERDESAAN

Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat Berdasarkan komponen pembentuk GK pada September
Grafik 6.17 Peranan Komoditas Non-Makanan terhadap GK Jawa 2021, kontribusi komoditi makanan memiliki peran
Barat, Maret 2021 ( dalam %)

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 112


Bab 6 | Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan

73 72.45 13 73.4
72.03 72.09 73.2
12
72
71.3 72.29 73
11
70.69 71.92 71.94 72.8
71
71.39 10 72.6
70.05

12,61
12,48
12,45
12,42

73,23
12,5
70.81

12,15

12,3
12,08
72.4
69.5 9

73,04
70

72,85
70.18 72.2

72,66
8

72,47
72,44
72,41
72
69.55

72,23

8,61
8,55
69

8,37

8,37
8,15

8,15
8,14
7,95
7
71.8

68 6 71.6
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

RATA�RATA LAMA SEKOLAH HARAPAN LAMA SEKOLAH


JAWA BARAT INDONESIA UMUR HARAPAN HIDUP �KANAN

Sumber : BPS Nasional Sumber : BPS

Grafik 6.18 Perkembangan Nilai Indeks Pembangunan Manusia Grafik 6.19 Perkembangan Rata-Rata Lama Sekolah, Harapan Lama
Jawa Barat dan Nasional Sekolah, Umur Harapan Hidup di Jawa Barat

utama yang tercermin dari sumbangan Garis Kemiskinan dalam menjaga daya beli masyarakat, pengendalian inflasi
Makanan (GKM) yang mendominasi dengan porsi 73,93% untuk menjaga keterjangkauan harga pangan, sangat
dibandingkan GK atau lebih besar dibandingkan Garis krusial. Selain itu dukungan kebijakan akomodatif di bidang
Kemiskinan Non-Makanan (GKNM) yang hanya sebesar moneter dan makroprudensial, serta kebijakan fiskal sangat
26,07%. Tren peningkatan kontribusi komoditi makanan dari diperlukan, terutama untuk mengakomodasi pemenuhan
tahun ke tahun menunjukkan bahwa pengeluaran tersebut kebutuhan tempat tinggal dan energi, khususnya bagi
semakin mendominasi pola konsumsi masyarakat pada masyarakat berpenghasilan rendah.
tingkat ekonomi rendah. Lima komoditas makanan yang
memiliki andil besar terhadap GK baik di perkotaan maupun 6.2.4 Indeks Pembangunan Manusia Jawa
perdesaan, yaitu komoditi beras, rokok filter, telur ayam Barat
ras, daging ayam ras dan kopi bubuk dan instan. Pada tahun Pandemi Covid-19 yang semakin terkendali diikuti
2021, terdapat peningkatan harga pada beberapa komoditas dengan nilai Indeks Pembangunan Mansuia yang terus
utama tersebut, yaitu rokok kretek filter dan daging ayam membaik. Hal ini dapat dijadikan momentum untuk dapat
ras, sehingga meningkatkan GK dan turut menyebabkan daya mendongkrak kesejahteraan masyarakat ke depannya.
beli masyarakat menurun. Sedangkan pada komoditas non- Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Barat menunjukkan
makanan, penyumbang GK didominasi oleh pengeluaran peningkatan dari 72,09 pada tahun 2020 menjadi 72,45 pada
perumahan, bensin dan listrik. Berdasarkan data tersebut, tahun 2021. Peningkatan ini lebih tinggi dari peningkatan IPM

11.5
0,60
0,43 0,460,50 8

11 0,40 6
6,21
10.5 0,20 5,61 4

0,00
3,51 2
RP 11,152

10
RP 10,934
RP 10,845

0
RP 10,79

�0,20
RP 10,285

�2
RP 10,035

9.5
RP 9,778

�0,40
RP 9,447

�4
9
�0,60 �6

8.5 �0,80 �8
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
2017 2018 2019 2020 2021 2022
PENGELUARAN PER KAPITA JUMLAH TENAGA KERJA PDRB JAWA BARAT �RHS

Sumber : BPS Sumber: Bank Indonesia

Grafik 6.20 Perkembangan Pengeluaran per Kapita di Jawa Barat Grafik 6.21 Hasil Survey Konsumen Bank Indonesia Jawa Barat:
(juta Rp) Indeks Keyakinan Konsumen

113 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan | Bab 6

nasional dari 71,94 menjadi 72,29 pada periode yang sama. 180
Hal ini menjadikan IPM Jawa Barat tetap berada pada IPM 160

119,57 131,29 126,15


kelompok tinggi secara nasional karena nilainya lebih dari 70. 140
109,51
120 107,54
100
Peningkatan nilai IPM Jawa Barat di dorong oleh peningkatan 80 100,62
79,96 89,84
nilai semua indikator dimensi yang diukur, yaitu kesehatan, 60

40
66,10
pendidikan, dan ekonomi atau standar hidup layak. Pada 49,95
20

dimensi kesehatan, yang ditunjukkan indikator umur harapan 0


I II III IV I II III I II III IV I

hidup, terdapat peningkatan dari 73,04 tahun pada 2020 2019 2020 2021 2022

INDEKS EKSPEKTASI PENGHASILAN INDEKS PENGHASILAN SAAT INI


menjadi 73,23 pada tahun 2021. Hal ini berarti bayi yang lahir
Sumber: Bank Indonesia
di Jawa Barat pada tahun 2021 berpeluang hidup hingga usia
Grafik 6.22 Hasil Survey Konsumen Bank Indonesia Jawa Barat:
73 tahun. Indeks Penghasilan

Dari dimensi pendidikan, rata-rata lama sekolah pada kerja ini diharapkan dapat menjadi cerminan meningkatnya
penduduk berusia lebih dari 25 tahun mengalami peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat, karena peningkatan jumlah
sebesar 0,70% atau naik menjadi 8,61 tahun pada tahun tenaga kerja akan turut berdampak pada meningkatnya
2021. Sedangkan untuk harapan lama sekolah bagi anak usia penghasilan pekerja yang secara umum yang kemudian
7 tahun, meningkat dari 12,5 tahun menjadi 12,61 tahun atau mendorong perbaikan daya beli masyarakat.
setara pendidikan diploma.
Sejalan dengan itu, apabila ditelusuri lebih dalam pada
Dimensi ekonomi yang ditunjukkan oleh indikator pengeluaran triwulan I 2022 indikator Indeks Penghasilan Saat Ini
perkapita per tahun, tercatat mengalami peningkatan dan Indeks Ekspektasi Penghasilan juga menunjukkan
dari Rp10,85 juta pada 2020, menjadi Rp10,93 juta pada tren perbaikan meskipun juga belum setinggi triwulan
tahun 2021. Walaupun belum kembali ke level tahun 2019 IV 2021. Berdasarkan hasil survey Bank Indonesia pada
(sebelum pandemi), peningkatan ini mengindikasikan mulai triwulan I 2022, Indeks Penghasilan Saat ini berada pada
terjadi perbaikan penghasilan dan daya beli masyarakat di angka 89,84, sedangka untuk Indeks Ekspektasi Penghasilan
tahun 2021. berada pada angka 126.15 atau diatas angka optimis. Kedua
angka pada indeks ini tetap membaik apabila dibandingkan
6.2.5 Potensi Perbaikan Kesejahteraan dengan triwulan III 2021 yang merupakan periode rilis data
pada Triwulan I 2022 kesejahteraan. Kondisi ini diharapkan memperkuat indikasi
Optimisme perbaikan kondisi kesejahteraan pada triwulan terjadinya perbaikan penghasilan pekerja yang kemudian
I 2022 diyakini terus berlangsung seiring dengan masih mendorong daya beli masyarakat. Momentum ini juga
tumbuh positifnya perekonomian Jawa Barat. Pada triwulan diharapkan terus berlanjut, sehingga pada akhirnya akan
I 2022, perekonomian Jawa Barat masih mencatatkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat.
pertumbuhan positif walaupun tidak setinggi triwulan
sebelumnya, yaitu sebesar 5,61% (yoy). Hal ini kemudian 6.3 NILAI TUKAR PETANI
turut tercermin pada hasil liaison Bank Indonesia, dimana Indikator kesejahteraan petani yang dicerminkan oleh
angka Likert Scale untuk jumlah tenaga kerja di perusahaan indikator Nilai Tukar Petani (NTP) mengalami perbaikan
adalah sebesar 0,50 pada triwulan I 2022, meningkat 0,04 pada triwulan I 2022 menjadi 99,39 dari sebelumnya pada
poin dari triwulan IV 2021, dan meningkat 0,07 poin dari triwulan IV 2021 sebesar 98,18. meningkat dari 96,56 pada
triwulan III 2021. Peningkatan nilai LS tenaga kerja ini juga triwulan III 2021 menjadi 98,18 pada triwulan IV 2021,
sejalan dengan peningkatan TPAK dan penurunan TPT pada meskipun secara tahunan cenderung melambat. Kenaikan
pembahasan sebelumnya. Peningkatan penggunaan tenaga NTP pada triwulan I 2022 terutama ditopang oleh peningkatan

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 114


Bab 6 | Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan

tinggi dibandingkan dengan Indeks yang Dibayar Petani (IB).


180 115
Secara kuartal, peningkatan nilai IT petani tercatat sebesar
160

140
110
2,38% (qtq), sedangkan peningkatan IB petani hanya sebesar
120 105
1,13% (qtq). Hal tersebut mencerminkan peningkatan
100
98,18
80
100
penerimaan petani dari komoditas yang dihasilkan relatif
99,39
60 95 melebihi pengeluaran barang dan jasa baik yang berkaitan
40
90 dengan usaha maupun konsumsi rumah tangga, sehingga

107,49
105,94
109,12
108,46
20

0
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I
85 dengan surplus ini maka diindikasikan kesejahteraan petani
2019 2020 2021 2022
INDEKS YANG DIBAYAR PETANI �IB� INDEKS YANG DITERIMA �IT� NILAI TUKAR PETANI �NTP�
juga turut meningkat.

Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat


Indikator IT sebagai gambaran dari penghasilan petani atas
Grafik 6.23 Perkembangan Nilai Tukar Petani, Indeks yang Dibayar
Petani (IB) dan Indeks yang Diterima Petani (IT) komoditas yang dihasilkan kembali mengalami peningkatan
pada triwulan I 2022, setelah cenderung terus melambat
IT seiring dengan peningkatan permintaan komoditas utama hingga triwulan III 2021. Nilai IT petani pada triwulan I
dalam rangka momen ramadhan dan persiapan HBKN Idulfitri, 2022 tercatat sebesar 108,46 atau meningkat 2,38(qtq)
yang diiringi dengan pelonggaran PPKM serta diperbolehkan dan 1,66(yoy).. Hal ini menunjukkan bahwa perbaikan
kembalinya aktivitas mudik. Peningkatan ini terutama terjadi perekonomian Jawa Barat pada triwulan I 2022 juga dirasakan
pada komoditas sayur-sayuran, palawija, serta ternak sapi. oleh para petani, yang perlahan mulai berhasil keluar dari
tekanan akibat pandemi Covid-19. Namun kedepannya,
Peningkatan NTP pada triwulan I 2022 didorong oleh pemerintah tetap harus memberi perhatian terhadap
indikator Indeks Diterima Petani (IT) yang meningkat lebih kesejahteraan petani dengan kebijakan akomodatif seperti

Tabel 6.2 Perbandingan Indeks yang Dibayar Petani (IB) Triwulan IV 2021 dan I 2022

No. INDEKS YANG DIBAYAR PETANI (IB) TW IV 2021 TW I 2022 Perubahan (%, qtq)
Indeks Kelompok Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) 108,14 109,37 1,14%

1 Makanan, Minuman, dan Tembakau 108,58 110,36 1,64%

2 Pakaian dan Alas Kaki 111,83 112,46 0,56%

3 Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Lainnya 104,40 104,88 0,46%

4 Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga 109,92 110,52 0,54%

5 Kesehatan 110,97 111,88 0,82%

6 Transportasi 104,85 105,22 0,35%

7 Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 100,96 100,63 -0,33%

8 Rekreasi, Olahraga, dan Budaya 108,71 108,97 0,24%

9 Pendidikan 104,68 105,65 0,93%

10 Penyediaan Makanan dan Minuman / Restoran 108,41 108,77 0,34%

11 Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya 112,45 113,01 0,50%

Indeks Kelompok Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (IBBPM) 107,20 108,52 1,24%

1 Bibit 104,08 104,77 0,66%

2 Pupuk, Pestisida, Obat, dan Pakan 106,07 107,35 1,21%

3 Sewa dan Pengeluaran Lainnya 105,90 106,41 0,49%

4 Transportasi dan Komunikasi 105,75 106,77 0,96%

5 Barang Modal 104,84 105,47 0,61%

6 Upah Buruh 107,30 109,22 1,79%


Sumber : BPS Jawa Barat (diolah)

115 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan | Bab 6

Tabel 6.3 Perbandingan Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi di Pulau Tabel 6.4 Nilai Tukar Petani Menurut Subsektor pada Tahun 2020
Jawa dan Nasional dan 2022

TW IV 2021 TW I 2022 Perubahan 2020 2021 2022


NTP PER
SUBSEKTOR TW TW TW TW
DKI Jakarta 102,64 102,40 -0,23% TW I TW II TW I TW II TW I
III IV III IV
Jawa Barat 98,18 99,39 1,24% Tanaman Pangan 106,64 102,64 101,79 102,10 99,31 95,51 95,23 97.73 98,78
Jawa Tengah 102,06 102,88 0,80% Hortikultura 103,97 99,52 96,68 101,48 107,42 101,74 100,49 99.51 102,62
DI Yogyakarta 97,62 99,39 1,81% Tanaman
Perkebunan 96,63 93,56 91,39 89,33 89,76 93,73 97,46 99.76 96,36
Jawa Timur 101,42 101,87 0,44%
Rakyat
Banten 98,47 100,22 1,78% Peternakan 97,28 95,52 93,93 94,79 95,38 96,15 95,98 95,99 98,18
Nasional 107,40 108,93 1,43% Perikanan 101,69 101,86 102,03 103,58 102,42 103,72 104,88 109.80 109,80
Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat

keringanan biaya produksi, perbaikan distribusi, perluasan 1,81% (qtq), disusul provinsi Banten dengan pertumbuhan
akses pasar serta peningkatan penggunaan teknologi sebagai 1,78% (qtq), dan pada urutan ketiga adalah Jawa Barat dengan
langkah digitalisasi. pertumbuhan sebesar 1,24% (qtq). Sedangkan, pertumbuhan
NTP nasional pada triwulan I 2022 tercatat sebesar 1,43%
Disisi lain, peningkatan IB petani disumbangkan oleh IB (qtq) atau di atas rata-rata pertumbuhan seluruh provinsi di
Kelompok Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) dan Kelompok Pulau Jawa yang sebesar 0,97% (qtq). Disisi lain, DKI Jakarta
Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (IPPBM). menjadi satu-satunya provinsi dengan pertumbuhan NTP
IKRT mencatatkan pertumbuhan menjadi 109,37 pada negatif 0,23% (qtq) akibat nilai IB yang naik lebih besar
triwulan IV 2022 dari sebelumnya 108,14 pada triwulan dengan komoditas penyumbang kenaikan terbesar adalah
IV 2021, atau naik 1,14% (qtq). Dilihat dari komponennya, minyak goreng, bensisn, daging ayam ras, dan telur ayam ras.
peningkatan IKRT paling besar disumbangkan oleh komponen
konsumsi makanan, minuman, dan tembakau. Sedangkan Berdasarkan subsektornya, peningkatan NTP Jawa Barat
apabila melihat nilainya, konsumsi rumah tangga terbesar pada triwulan I 2022 ditopang oleh subsektor hortikultura,
petani didominasi oleh perawatan pribadi dan rumah, peternakan, dan tanaman pangan. Peningkatan pada NTP
kesehatan, dan kebutuhan sandang (pakaian alas kaki), pada subsektor tersebut ditopang oleh peningkatan IT seiring
serta pangan (makanan, minuman, dan tembakau) yang dengan meningkatnya harga komoditas. Peningkatan harga
merupakan pengeluaran esensial masyarakat pada umumnya. ini diindikasi terjadi karena jumlah stok yang terbatas akibat
Selanjutnya, IPPBM, mencatatkan pertumbuhan menjadi faktor cuaca ekstrem seperti yang terjadi menyebabkan
108,52 pada triwulan IV 2022 dari sebelumnya 107,20 panen yang tidak maksimal di tingkat petani serta penyaluran
pada triwulan IV 2021, atau naik 1,24% (qtq). Dilihat dari yang terlambat. Kondisi ini semakin tereskalasi akibat
komponenya, peningkatan terbesar terjadi pada komponen permintaan yang meningkat menjelang momen ramadhan
upah buruh, serta pupuk, pestisida, obat, dan pakan. Kedua dan HBKN Idulfitri. NTP subsektor hortikultura meningkat
komponen dengan peningkatan terbesar ini juga merupakan sebesar 3,12% (qtq), dan didominasi oleh peningkatan harga
komponen yang paling mendominasi pengeluaran konsumsi kelompok sayur-sayuran. Sedangkan subsektor peternakan
petani untuk melakukan produksi. mengalami peningkatan sebesar 2,23% (qtq) yang didominasi
oleh komoditas ternak besar seperti sapi, dan terakhir
Secara spasial sejalan dengan NTP nasional yang tumbuh tanaman pangan mengalami peningkatan sebesar 1,08%
positif, NTP pada provinsi-provinsi di Pulau Jawa mayoritas (qtq) yang didominasi oleh peningkatan harga komoditas
mengalami peningkatan kecuali pada provinsi DKI Jakrta. palawija. Sementara itu, NTP tertinggi terjadi pada subsektor
Provinsi di Pulau Jawa yang mencatatkan pertumbuhan perikanan sebesar 109,80 dan NTP terendah dicatat oleh
tertinggi adalah DI Yogyakarta dengan pertumbuhan sebesar subsektor tanaman perkebunan rakyat dengan indeks
sebesar 96,39.

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 116


Bab 6 | Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan

129
Tabel 6.5 Nilai Tukar Usaha Petani Menurut Subsektor pada Tahun
2020 dan 2022
124

2020 2021 2022


119
NTP PER
SUBSEKTOR TW TW TW TW
114 TW I TW II TW I TW II TW I
III IV III IV
109
Tanaman Pangan 107,6 103,7 102,8 102,82 100,37 96,98 96,38 98.82 99,59
104 99,94 Hortikultura 103,79 99,44 96,59 101,34 107,46 102,20 100,52 99.54 102,84
99,80
99 Tanaman
94
Perkebunan 97,39 94,47 92,28 90,22 90,71 95,07 98,50 100.95 97,49
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I Rakyat
2019 2020 2021 2022
NILAI TUKAR PETANI �NTP� NILAI TUKAR USAHA PETANI �NTUP�
Peternakan 94,48 94,04 94,55 93,83 94,38 97,12 94,95 94.55 97,27

Perikanan 103,53 102,54 102,75 104,10 106,52 109,17 109,92 110.86 111,04
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat

Grafik 6.24 Perkembangan Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) Jawa


Barat Momentum pertumbuhan positif indikator kesejahteraan
petani ini diharapkan dapat terus berlanjut seiring dengan
Selain NTP, indikator kesejahteraan petani lainnya dapat terus berlangsungnya pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.
diukur dari Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) yang pada Adapun pemerintan dan seluruh stakeholders terkait
triwulan I 2022 juga mengalami peningkatan dari 98,80 dapat saling bersinergi untuk tidak hanya memperhatikan
pada triwulan IV 2021 menjadi 99,94 pada triwulan I 2022. pertumbuhan ekonomi dari suatu sisi saja, melainkan juga
Apabila dilihat lebih dalam, peningkatan ini juga terjadi pada memastikan bahwa pertumbuhan ini turut berdampak pada
subsektor yang sama, yaitu hortikultura, peternakan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat termasuk petani.
tanaman pangan. Subsektor hortikultura meningkat dari Agar hal ini dapat dicapai, seluruh pihak dapat melakukan
99,54 pada triwulan IV 2021 menjadi 102,84 pada triwulan intervensi kebijakan yang meningkatkan hilirisasi produk
I 2022, atau naik sebesar 3,32% (qtq). Pada subsektor pertanian maupun peningkatan efisiensi melalui digitalisasi
peternakan tercatat peningkatan sebesar 2,87% (qtq) dari proses bisnis pertanian. Kebijakan yang mendukung hadirnya
94,55 pada triwulan IV 2021 menjadi 97,27 pada triwulan I semakin banyak industri pengolahan berbasis komoditas
2022. Sedangkan tanaman pangan meningkat sebesar 0,79% pangan dan perkebunan rakyat hendaknya dapat menjadi
(qtq) dari 98,82 pada triwulan IV 2021 menjadi 99,59 pada fokus utama untuk dapat membantu meningkatkan
triwulan I 2022. Di sisi lain, subsektor yang mencatatkan penghasilan petani dalam jangka menengah dan panjang.
kontraksi adalah subsektor tanaman perkebunan rakyat
yang terjadi akibat peningkatan IT lebih rendah dibandingkan
peningkatan IB, yang disinyalir terjadi akibat peningkatan
inflasi baik dari sisi konsumsi rumah tangga maupun biaya
produksi yang menyebabkan pengeluaran petani bertambah.

117 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Halaman ini sengaja dikosongkan
BOKS 5

Benang Merah Nilai Tukar


Petani dan Kesejahteraan
Peternak Jawa Barat

Nilai Tukar Petani (NTP) adalah salah satu indikator


kesejahteraan petani yang menunjukkan kemampuan tukar
(term of trade) komoditas hasil pertanian dengan barang dan
jasa yang dikonsumsi petani, baik untuk keperluan rumah
tangga maupun proses produksi. Pada awal tahun 2022,
sejalan dengan terus berlangsungnya perbaikan ekonomi
Jawa Barat, kesejahteraan petani juga terus menunjukkan
perbaikan, meskipun akhirnya sedikit melambat pada bulan
Maret, dan April. Pada April 2022, NTP melandai menjadi
97,17 dari bulan Maret yang sebesar 99,15 atau secara
bulanan turun 2%. Penurunan NTP dipicu oleh penurunan
Indeks Harga yang diterima petani (IT) sebesar 1,24% (mtm),
dan peningkatan Indeks Harga yang dibayar petani (IB)
sebesar 0,79% (mtm). Peningkatan IB terjadi pada Kelompok
Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) dan Kelompok Biaya
Produksi dan Penambahan Barang Modal (IPPBM). Adapun
peningkatan IB pada kedua kelompok tersebut terutama
disumbangkan oleh peningkatan komponen transportasi
(pada IKRT), serta transportasi dan komunikasi (IPPBM), yang
disinyalir terjadi akibat kebijakan pemerintah terkait kenaikan
harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sejak tanggal 1 April 2022.

Turunnya NTP Jawa Barat pada April 2022 disebabkan


oleh perlambatan NTP pada mayoritas subsektor kecuali
subsektor peternakan, dan perikanan yang masing-masing
tumbuh 1,85% (mtm), dan 0,36% (mtm). Dapat diamati
bahwa NTP peternakan mencatatkan pertumbuhan bulanan
yang paling tinggi pada April 2022 karena IT Peternakan
meningkat sebesar 2,44% (mtm), lebih tinggi dibandingkan
dengan kenaikan IB yang hanya sebesar 0,57% (mtm) pada
periode yang sama.
Boks 5 Benang Merah Nilai Tukar Petani dan Kesejahteraan Peternak Jawa Barat

RP35.000
115 102
RP30.000

99,50 99,59

RP 25.850
RP25.000
99,15 100

RP 25.600
RP 25.200

RP 25.000
RP 24.900

RP 24.400
RP 24.450
RP 24.300

RP 24.200

RP 23.900
RP 23.050
110

RP 22.250
RP20.000

RP 21.650

RP 21.500
RP 20.650
RP 20.300
RP 20.000
98 RP15.000

105 RP10.000

97,17 96
RP5.000

108,46
108,94
108,42
109,43
110,29
107,16
108,5
RP0

109

JAN 2022 �I�

JAN 2022 �II�

JAN 2022 �III�

JAN 2022 �IV�

JAN 2022 �V�

FEB 2022 �I�

FEB 2022 �II�

FEB 2022 �III�

FEB 2022 �IV�

MAR 2022 �I�

MAR 2022 �II�

MAR 2022 �III�

MAR 2022 �IV�

APR 2022 �I�

APR 2022 �II�

APR 2022 �III�

APR 2022 �IV�


100 94
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC JAN FEB MAR APR
2021 2022
INDEKS YANG DIBAYAR PETANI �IB� INDEKS YANG DITERIMA �IT� NILAI TUKAR PETANI �NTP�

Sumber: : BPS Jawa Barat Sumber: PIHPS

Grafik 1 Nilai Tukar Petani Jawa Barat 2021 – 2022 Grafik 2 Harga Telur Ayam di Jawa Barat periode Januari - April
2022

Apabila ditelusuri lebih lanjut, NTP peternakan sepanjang harga pakan seperti jagung (dari 4.500/kg menjadi 5.600/kg).
tahun 2022 cukup berfluktuasi. Pada Januari 2022, nilai NTP Adapun kemudian NTP peternakan kembali meningkat pada
peternakan mengalami kenaikan sebesar 1,9% (mtm) akibat April 2022 yang disokong kenaikan pada subkelompok Ternak
sejumlah sentimen positif seperti membaiknya permintaan Besar naik sebesar 3,01% (mtm), Subkelompok Ternak Kecil
ayam, dan naiknya harga ayam ras pedaging seiring dengan naik sebesar 1,77% (mtm), Subkelompok Unggas naik sebesar
peningkatan mobilitas masyarakat akibat relaksasi PPKM. 2,47% (mtm), dan Subkelompok Hasil Ternak/Unggas naik
Kemudian pada Februari dan Maret 2022, nilai NTP peternakan sebesar 1,55 % (mtm).
mengalami penurunan yang disebabkan peningkatan IB yang
kemudian menyebabkan kesejahteraan peternak cenderung Peningkatan Subkelompok tersebut disinyalir terjadi akibat
melemah. Beberapa penyebab peningkatan IB pada periode kenaikan harga telur dan daging ayam pada April 2022.
tersebut adalah: (1) Pada Februari 2022 peternak dihadapkan Provinsi Jawa Barat merupakan daerah dengan jumlah
pada tingginya ongkos sarana produksi ternak (sapronak), perusahaan peternakan Unggas terbanyak (173 perusahaan)
sementara harga jual ayam di tingkat peternak (live bird on atau 43,36% dari seluruh peternakan unggas di Indonesia.
farm) di bawah biaya produksi sehingga peternak mandiri Selain peningkatan pada Subkelompok Unggas dan hasil
mengalami kerugian, dan (2) Pada Maret 2022 terdapat Unggas akibat kenaikan harga telur ayam, peningkatan NTP
peraturan pemerintah (Permendag) untuk penyesuaian disinyalir juga didorong Subkelompok Ternak Besar, yaitu

RP42.000
RP150.000
RP40.000
RP145.000
RP 146.250
RP 39.900
RP 39.650
RP 39.200

RP38.000
RP 38.500
RP 38.400

RP 141.650

RP140.000
RP 141.050

RP 141.550
RP 37.950
RP 37.850

RP 37.400
RP 33.300

RP36.000
RP 36.950

RP 136.900

RP135.000
RP 36.150

RP 135.900
RP 35.700

RP 135.550
RP 135.350
RP 134.050

RP34.000
RP 35.200

RP 132.600
RP 132.600
RP 34.500

RP 34.400

RP 132.000
RP 132.000
RP 132.000
RP 132.000
RP 132.000
RP 132.000
RP 34.250
RP 34.150

RP130.000
RP32.000
RP125.000
RP30.000
JAN 2022 �I�

JAN 2022 �II�

JAN 2022 �III�

JAN 2022 �IV�

JAN 2022 �V�

FEB 2022 �I�

FEB 2022 �II�

FEB 2022 �III�

FEB 2022 �IV�

MAR 2022 �I�

MAR 2022 �II�

MAR 2022 �III�

MAR 2022 �IV�

APR 2022 �I�

APR 2022 �II�

APR 2022 �III�

APR 2022 �IV�

RP120.000
JAN 2022 �I�

JAN 2022 �II�

JAN 2022 �III�

JAN 2022 �IV�

JAN 2022 �V�

FEB 2022 �I�

FEB 2022 �II�

FEB 2022 �III�

FEB 2022 �IV�

MAR 2022 �I�

MAR 2022 �II�

MAR 2022 �III�

MAR 2022 �IV�

APR 2022 �I�

APR 2022 �II�

APR 2022 �III�

APR 2022 �IV�

Sumber: PIHPS Sumber: PIHPS

Grafik 3 Harga Daging Ayam di Jawa Barat periode Januari – Grafik 4 Harga Daging Sapi di Jawa Barat periode Januari - April
April 2022 2022

121
Benang Merah Nilai Tukar Petani dan Kesejahteraan Peternak Jawa Barat Boks 5

daging Sapi, Kambing, dan Domba. Peningkatan permintaan


daging disebabkan oleh momen bulan Ramadhan dan
persiapan HBKN Idulfitri yang secara historis akan umumnya
meningkatkan konsumsi daging.

Secara kumulatif, angka NTP peternak Januari-April


2022 tercatat sebesar 98,51 atau melemah 0,27% (yoy)
dibandingkan kumulatif Januari-April 2021 yang tercatat
sebesar 98,77. Kondisi pada periode ini di tahun 2022 terdapat
lebih banyak kebijakan yang terindikasi meningkatkan
biaya produksi. Berdasarkan fakta tersebut dapat diketahui
bahwa peningkatan permintaan atas komoditas peternakan
berdampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan
peternak, karena akan meningkatkan indeks yang diterima
petani. Namun untuk memastikan bahwa peningkatan
permintaan ini benar tercermin pada kesejahteraan
peternak, maka penting bagi pemerintah untuk senantiasa
memperhatikan kebijakan terkait biaya produksi peternak
agar bersifat akomodatif dan berpihak pada peternak secara
umum. Kebijakan akomodatif ini berperan penting karena
sesuai indikasi data historis, peningkatan biaya produksi yang
terlampau tinggi seperti tingginya ongkos saran produksi
ternak dan harga pakan dapat menghilangkan dampak
peningkatan permintaan yang seharusnya mendorong
kesejahteraan peternak, menjadi menekan kesejahteraan
peternak menjadi lebih rendah.

122
BAB VII

Prospek
Perekonomian

3,6% 4,3%-5,0% 4,7%-5,5%


2022
P
2022 P
2022P

6,1% 2021P 3,69% 2021 3,74% 2021

PERTUMBUHAN EKONOMI PERTUMBUHAN EKONOMI PERTUMBUHAN EKONOMI


GLOBAL NASIONAL JAWA BARAT

3,0%±1%
2022

1,69% 2021

INFLASI
JAWA BARAT
Proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2022 kembali mengalami koreksi ke bawah menjadi 3,6% (yoy)
seiring dengan eskalasi tensi geopolitik yang memberikan dampak signifikan pada kontraksi ekonomi
negara yang terdampak langsung, perlambatan signifikan pertumbuhan ekonomi Eropa, penurunan volume
perdagangan dunia, dan terus berlanjutnya disrupsi rantai pasokan global.

Perekonomian Indonesia 2022 diproyeksikan tumbuh pada rentang yang lebih rendah yaitu 4,3%-5,0%
(yoy), namun tetap berpotensi lebih tinggi dibandingkan 2021 sebesar 3,69% (yoy). Momentum perbaikan
ekonomi nasional diperkirakan masih terus berlangsung berlanjut pada 2022 didukung oleh perbaikan
permintaan domestik dan masih kuatnya kinerja ekspor utamanya ekspor komoditas. Kebijakan moneter
dan makroprudensial ditujukan untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan.

Ekonomi Jawa Barat 2022 diproyeksikan tumbuh pada rentang yang sedikit lebih rendah, yaitu 4,7%-5,5%
(yoy). Sebagaimana ekonomi nasional, eskalasi tensi geopolitik global juga akan memberikan dampak pada
pertumbuhan ekonomi Jawa Barat, khususnya melalui jalur perdagangan dimana kinerja ekspor sedikit
melambat sehubungan dengan prospek ekonomi global dan volume perdagangan dunia yang menurun.
Namun demikian, peningkatan mobilitas yang signifikan mendorong optimisme perbaikan permintaan
domestik, sehingga konsumsi rumah tangga akan menjadi motor utama yang mendukung pertumbuhan
ekonomi Jawa Barat 2022 yang diproyeksikan lebih baik dari tahun 2021.
Bab 7 | Prospek Perekonomian

semakin tinggi. Di sisi lain, kinerja ekspor Jawa Barat juga


Proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2022 kembali
masih cukup baik sehubungan dengan peningkatan kinerja
mengalami koreksi ke bawah menjadi 3,6% (yoy)1 seiring
ekspor TPT, elektronik, dan kimia, serta kembali membaiknya
dengan berbagai tantangan global yang dihadapi, terutama
kinerja ekspor otomotif. Jawa Barat juga masih mendapatkan
akibat eskalasi tensi geopolitik antara Rusia dan ukraina.
limpahan permintaan akibat ceruk pasar yang ditinggalkan
Perlambatan signifikan disebabkan oleh kontraksi ekonomi
negara produsen kompetitor akibat kendala produksi dan
Ukraina dan Belarusia yang terdampak secara langsung dari
rantai pasokan yang dihadapi.
perang, serta kontraksi ekonomi Rusia akibat sanksi yang
ditetapkan. Lebih lanjut, perlambatan ekonomi yang cukup
Adapun tekanan inflasi secara global diproyeksi meningkat
dalam juga diprakirakan terjadi di kawasan Eropa secara
pada tahun 2022. Hingga saat ini, inflasi di sebagain besar
luas akibat dampak kendala pasokan utamanya energi.
negara maju tercatat sudah meningkat hingga level yang
Perlambatan ekonomi yang cukup besar juga diproyeksikan
tinggi. Lonjakan harga komoditas global dan gangguan rantai
terjadi di Tiongkok akibat kebijakan Zero-Covid yang
pasokan mendorong inflasi secara luas di berbagai negara
ditetapkan oleh pemerintahnya menahan aktivitas ekonomi
termasuk Indonesia dan Jawa Barat, disamping permintaan
dan industri.
domestik juga meningkat seiring dengan perbaikan ekonomi.
Inflasi 2022 diprakirakan akan berada di rentang atas sasaran,
Ekonomi nasional 2022 diproyeksikan tumbuh pada kisaran
meskipun Bank Indonesia dan Tim Pengendalian Inflasi Pusat/
4,3%-5,0% (yoy)2 lebih tinggi dibandingkan 2021 sebesar
Daerah akan berupaya menjaga stabilitas sehingga inflasi
3,69% (yoy). Perbaikan ekonomi nasional diperkirakan terus
diupayakan berada pada rentang sasaran 3,0%±1% (yoy).
berlanjut pada 2022 meskipun mengahadapi tantangan
global, utamanya melalui jalur kenaikan harga komoditas dan
7.1 PROSPEK PEREKONOMIAN
normalisasi kebijakan moneter negara maju yang dilakukan
GLOBAL DAN NASIONAL
untuk menekan tingginya inflasi. Pertumbuhan ekonomi
7.1.1 Prospek Perekonomian Global
Indonesia pada tahun 2022 akan didorong oleh semakin
Prospek ekonomi global telah menurun secara signifikan.
kuatnya konsumsi swasta dan masih baiknya kinerja ekspor
Invasi Rusia terhadap Ukraina menjadi faktor utama
di tengah berbagai risiko perdagangan global. Dari sisi
terjadinya pemburukan proyeksi pertumbuhan ekonomi
lapangan usaha (LU), ekonomi akan didorong oleh LU Industri
global pada tahun 2022. Selain perang, kebijakan Zero-COVID
Pengolahan, Perdagangan Besar dan Eceran, Konstruksi, dan
yang ditempuh oleh pemerintah Tiongkok menyebabkan
Pertanian. Secara spasial, perbaikan ekonomi juga terjadi di
lockdown yang lebih sering dan lebih luas—termasuk di pusat
seluruh wilayah.
manufaktur utama—berisiko menyebabkan kemacetan baru
dalam rantai pasokan global.
Sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional, prospek
ekonomi Jawa Barat pada tahun 2022 lebih tinggi
IMF dalam World Economic Outlook (WEO) April 2022 telah
dibandingkan dengan tahun 2021. Pertumbuhan ekonomi
melakukan revisi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi
Jawa Barat 2022 diproyeksikan pada rentang 4,7%-
global 2022 sebesar 0,8 poin persentase menjadi hanya 3,6%
5,5%3 (yoy). Meskipun tantangan global akan memberikan
(yoy), jauh di bawah proyeksi sebelumnya sebesar 4,4% (yoy).
tekanan risiko pada perbaikan ekonomi, akselerasi mobilitas
Penurunan prospek pertumbuhan ekonomi global utamanya
menunjukkan dampak yang signifikan pada peningkatan
disebabkan oleh kontraksi ekonomi di kawasan emerging
permintaan domestik sehingga perbaikan konsumsi rumah
and developing Europe sebesar -2,9% (yoy) dengan kontraksi
tangga akan menjadi motor pertumbuhan ekonomi 2022.
terbesar di Ukraina (-35,0%), Rusia (-8,5%) dan Belarusia
Optimisme konsumsi juga turut didukung oleh pengelolaan
(-6,4%).
pandemi yang semakin baik dan tingkat vaksinasi yang

1 Angka proyeksi IMF, World Economic Outlook, April 2022


2 Angka proyeksi Bank Indonesia, Mei 2022
3 Angka proyeksi Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Mei 2022

125 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Prospek Perekonomian | Bab 7

Perang di Ukraina karena Invasi Rusia dan sanksi yang kebijakan fiskal Build Back Better dan gangguan rantai pasokan
ditetapkan terhadap Rusia telah menyebabkan konsekuensi yang berkelanjutan. Pengetatan kebijakan moneter dilakukan
bagi ekonomi global. Efek konflik dan sanksi telah langsung lebih cepat daripada proyeksi sebelumnya dikarenakan
menghantam ekonomi Ukraina, Rusia, dan Belarusia. Nemun upaya untuk mengendalikan inflasi. Risiko lain juga datang
demikian, dampak internasional melalui berbagai jalur dari pertumbuhan ekonomi negara mitra dagang yang lebih
seperti harga komoditas global, hubungan perdagangan dan rendah karena gangguan akibat perang.
keuangan, pasokan tenaga kerja, dan dampak kemanusiaan
akan menyebarkan efeknya lebih luas—terutama di Eropa. Adapun ekonomi Jepang, yang merupakan salah satu
negara mitra dagang utama Jawa Barat, masih menunjukkan
Sanksi perdagangan dan keuangan yang ketat dan embargo perbaikan terbatas. IMF memproyeksikan ekonomi Jepang
minyak dan gas oleh beberapa negara besar akan berdampak tahun 2022 akan tumbuh 2,4% (yoy). Pemulihan yang
parah pada ekonomi Rusia. Untuk mencegah pelarian modal, terbatas disebabkan oleh permintaan domestik yang lebih
bank sentral Rusia telah meningkatkan suku bunga dan lemah akibat tingginya kenaikan harga minyak dunia yang
kontrol pada arus modal secara luas. Penarikan oleh berbagai diperkirakan membebani konsumsi dan investasi swasta,
perusahaan asing telah melumpuhkan banyak industri, serta hambatan dari sisi ekspor bersih (net export) yang lebih
termasuk penerbangan, keuangan, perangkat lunak, dan rendah.
pertanian. Akibatnya, prospek ekonomi Rusia turun secara
signifikan. Selain itu, disintermediasi keuangan dan hilangnya IMF juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Tiongkok
kepercayaan investor akan menyebabkan penurunan yang 2022 secara signifikan melambat hampir separuhnya menjadi
signifikan dalam investasi dan konsumsi swasta, dan hanya 4,4% (yoy). Dengan kebijakan ketat yang terus berlanjut
sebagian yang dapat diimbangi oleh kebijakan fiskal. terhadap sektor real estat dan kemungkinan lockdown
yang lebih luas sebagai bagian dari strategi ketat Zero-
Saluran utama dari perang di Ukraina dan sanksi terhadap COVID, ekonomi Tiongkok dapat melambat lebih dari yang
Rusia juga telah mempengaruhi ekonomi kawasan Eropa diproyeksikan saat ini, serta menimbulkan konsekuensi bagi
secara luas melalui kenaikan harga dan ancaman keamanan negara lain di Asia dan sekitarnya. Hal ini selanjutnya dapat
pasokan energi global. Gangguan rantai pasokan telah menghambat pemulihan terutama di negara berkembang.
merugikan beberapa industri, termasuk sektor otomotif,
akibat semakin terhambatnya produksi input utama. Pada Perang Memperlambat Pemulihan Global
akhirnya ekonomi Eropa diproyeksikan jauh melambat Pada tahun 2022, eskalasi tensi geopolitik, utamanya
menjadi 1,1% (yoy) pada 2022. perang Rusia-Ukraina akan menjadi faktor utama yang
memperlambat pemulihan ekonomi global. Biaya ekonomi
Di sisi lain, ekonomi negara maju seperti Amerika Serikat yang timbul dari perang diperkirakan akan menyebar lebih
juga mengalami perlambatan. Meskipun hubungan ekonomi jauh melalui pasar komoditas, perdagangan, dan pada
antara Rusia dan Amerika Serikat terbatas, melambatnya tingkat yang relatif lebih lebih rendah pada keterkaitan
pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat sudah diperkirakan sektor keuangan. Kenaikan harga bahan bakar dan pangan
sejak Januari 2022. Pada triwulan I 2022, US Berau of sudah memiliki dampak global, dengan negara-negara
Economic mengumumkan bahwa ekonomi Amerika Serikat berpenghasilan rendah sebagai populasi yang rentan yang
terkontraksi -1,4% jauh berada di bawah perkiraan consensus paling terpengaruh signifikan.
forecast sebesar 1,0%. Secara keseluruhan, pertumbuhan
ekonomi Amerika Serikat 2022 diperkirakan oleh IMF Perang semakin meningkatkan harga komoditas dan
akan melambat menjadi sebesar 3,7% (yoy). Perlambatan gangguan pasokan yang intensif, kemudian mendorong inflasi.
pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat tahun 2022 juga Bahkan sebelum Rusia menginvasi Ukraina, tekanan harga
mencerminkan dampak dari tidak disahkannya paket yang luas akibat pandemi telah menyebabkan bank sentral

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 126


Bab 7 | Prospek Perekonomian

memperketat kebijakan moneter dan menunjukkan stance Serikat. Ke depan, hal ini juga dapat menciptakan beberapa
kebijakan ke depan yang semakin hawkish4. Akibatnya, suku kerentanan di pasar kredit karena suku bunga dan premi
bunga meningkat tajam dan volatilitas harga aset meningkat risiko meningkat, yang berimplikasi pada stabilitas keuangan.
sejak awal 2022—menghantam neraca rumah tangga dan
perusahaan, konsumsi, dan investasi. Di sisi fiskal, ruang kebijakan sudah terkikis di banyak negara
oleh pengeluaran yang diperlukan terkait COVID. Tingkat
Perang juga telah menambah ketidakpastian yang sudah utang telah meningkat secara signifikan, dan dukungan fiskal
tinggi tentang prospek global dan menambah serangkaian yang luar biasa diperkirakan akan mulai dihapus pada 2022–
guncangan pasokan yang telah melanda ekonomi global 2023. Kondisi keuangan yang lebih ketat akan meningkatkan
selama pandemi. Hal ini berkontribusi pada meningkatnya kerentanan dan tekanan utang yang meluas, baik terkait
kekurangan pasokan, termasuk di luar sektor energi dan utang negara maupun utang luar negeri korporasi.
pertanian. Bahkan sebelum perang, inflasi telah meningkat
tinggi di banyak negara karena melonjaknya harga komoditas Perang juga telah meningkatkan risiko fragmentasi ekonomi
dan ketidakseimbangan permintaan-penawaran yang dunia yang lebih permanen menjadi blok geopolitik dengan
disebabkan oleh pandemi. Meskipun kemacetan pasokan standar teknologi yang berbeda, dikotomi sistem pembayaran
diperkirakan pada akhirnya akan mereda karena adanya cross border, dan cadangan mata uang. Pergeseran blok
tambahan produksi dari pelaku industri di tempat lain yang ekonomi akan memerlukan biaya penyesuaian yang tinggi dan
merespons harga jual yang lebih tinggi dan kapasitas baru kerugian efisiensi jangka panjang karena rantai pasokan dan
mulai beroperasi, kekurangan pasokan di beberapa sektor jaringan produksi perlu dikonfigurasi ulang. Hal ini tentunya
ekonomi diperkirakan akan berlangsung lebih lama hingga menjadi tantangan besar bagi kerangka kerja ekonomi dan
tahun 2023. Akibatnya, inflasi diproyeksikan tetap tinggi lebih hubungan internasional yang telah berjalan relatif baik
dan cukup persisten baik di negara maju maupun negara dan selama 70 tahun terakhir.
ekonomi berkembang.
Implikasi Internasional dari Perang di Ukraina
Tekanan harga yang lebih tinggi, lebih luas, dan lebih Secara lebih rinci, setidaknya terdapat 5 saluran utama
persisten juga menyebabkan pengetatan kebijakan moneter dampak perang di Ukraina terhadap kondisi sosial ekonomi
di banyak negara. Kenaikan harga pangan dan bahan bakar secara global, yaitu:
akan merugikan rumah tangga berpenghasilan rendah secara 1) Jalur harga komoditas global
global—termasuk di Amerika Serikat dan kawasan Asia.
Perang mengganggu arus perdagangan, terutama untuk
Di banyak negara, inflasi telah menjadi perhatian utama.
energi dan makanan. Penurunan ekspor akibat konflik dan
Adanya risiko yang menunjukkan bahwa ekspektasi inflasi
sanksi juga akan berimbas pada elastisitas penawaran dan
terus meningkat, mendorong respons pengetatan kebijakan
permintaan global. Secara spesifik, efeknya cenderung
yang lebih agresif dari bank sentral. Di negara berkembang,
terkonsentrasi pada komoditas tertentu, seperti minyak
kenaikan harga pangan dan bahan bakar secara signifikan
fosil, logam dan mineral, gas, logam mulia, dan komoditas
juga meningkatkan risiko kerusuhan sosial.
pertanian terutama gandum.
Meskipun harga minyak telah meningkat tajam, kenaikan
Di sektor keuangan, Laporan Stabilitas Keuangan Global
ini akan sedikit tertahan dalam jangka menengah seiring
April 2022 menyoroti beberapa risiko kerapuhan keuangan.
dengan peningkatan kapasitas cadangan dan pelepasan
Ekonomi negara berkembang dapat berada di bawah tekanan
cadangan minyak di negara lain—termasuk US dan
jika laju pengetatan kebijakan moneter global semakin
komitmen negara OPEC. Di sisi lain, harga komoditas
meningkat, terutama pengetatan kebijakan moneter Amerika
pertanian kemungkinan akan naik lebih tinggi—khususnya
4 hawkish adalah istilah untuk menggambarkan kebijakan moneter yang
cenderung kontraktif seperti menaikkan suku bunga atau mengurangi
neraca bank sentral.

127 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Prospek Perekonomian | Bab 7

gandum (mengingat total sumbangan Rusia dan Ukraina 3) Jalur pasar keuangan
hampir mencapai 30 persen terhadap ekspor gandum Salah satu saluran utama dampak dari perang adalah
global) dan jagung pada tingkat yang lebih rendah. pada pasar keuangan. Peningkatan yang lebih luas dalam
Perubahan ini akan menambah tekanan harga bahan ketidakpastian geopolitik dapat mendorong penetapan
makanan pokok secara global, meskipun gangguan pada kembali biaya risiko yang lebih tinggi oleh investor. Hal
ekspor Rusia dan Ukraina dapat menjadi keuntungan tak ini kemungkinan akan mempengaruhi pasar keuangan
terduga bagi eksportir komoditas di negara lainnya. negara berkembang berkembang, terutama negara yang
Lebih lanjut, dampak perang melalui jalur harga memiliki utang luar negeri yang besar, dan peningkatan
komoditas dikhawatirkan dapat memicu “stagflasi”, volatilitas.
yang umumnya didefinisikan sebagai periode dimana Tekanan keuangan secara langsung juga dapat berdampak
pertumbuhan ekonomi rendah (stagnasi) dan inflasi tinggi. pada korporasi yang memiliki piutang dagang dari
pertumbuhan dapat melambat lebih jauh dari perkiraan pengiriman barang sesaat sebelum perang terjadi atau
baseline-nya, dan inflasi dapat menjadi lebih tinggi dari perusahaan yang memiliki aset keuangan di luar negeri.
yang diharapkan. Importir akan menghadapi harga impor Hal ini menunjukkan peningkatan risiko gagal bayar dari
yang lebih tinggi dan kemungkinan kelangkaan. Namun counterpart. Volatilitas dan gangguan yang tinggi di pasar
demikian, ekspektasi inflasi jangka menengah saat ini komoditas juga menunjukkan tantangan jangka panjang
masih tetap berada pada target sasaran bank sentral di bagi pasar keuangan, termasuk peningkatan fragmentasi.
sebagian besar negara.
4) Jalur dampak kemanusiaan
2) Jalur jaringan produksi dan perdagangan lintas batas
Dampak kemanusiaan dari terjadinya perang, dalam
(crossborder)
jangka menengah panjang akan memberikan tekanan,
Gangguan di sektor hulu dapat mengalir lebih luas di luar salah satunya tekanan fiskal, pada negara-negara yang
mitra dagang bilateral. Berikut beberapa dampak risiko dituju. UNHCR, Badan Pengungsi PBB, melaporkan
yang telah diwaspadai: bahwa lebih dari 4,5 juta pengungsi telah meninggalkan
- Produksi gas neon—sebuah input dalam pembuatan Ukraina sejak 24 Februari 2022, separuhnya mengungsi
chip silikon—selama ini dikonsentrasikan di Rusia ke Polandia. Dalam jangka pendek, kedatangan pengungsi
dan Ukraina. Hal ini akan menyebabkan kekurangan akan membebani layanan lokal, termasuk untuk tempat
pasokan chip silikon yang telah menyebabkan tinggal dan perawatan kesehatan. Dalam jangka panjang,
kemacetan produksi lebih jauh di industri mobil dan penyebaran pengungsi dalam jumlah besar di seluruh Uni
elektronik. Eropa akan memiliki efek sosial dan ekonomi yang besar,
- Gangguan pada produksi barang lainnya seperti meningkatkan pasokan tenaga kerja, dan berpotensi
produksi sistem kabel elektronik di Ukraina telah memperburuk sentimen anti-imigran.
menyebabkan penutupan pabrik mobil di Jerman. 5) Jalur respons kebijakan
- Kekurangan berlarut-larut dari logam yang diekspor Transmisi ekonomi internasional dari perang dan
dari Rusia, seperti paladium dan nikel, juga akan sanksi juga akan bergantung pada kebijakan di negara-
meningkatkan biaya barang termasuk catalytic negara yang tidak terlibat langsung. Keputusan untuk
converter dan baterai. meningkatkan pasokan minyak dan gas atau melepaskan
- Gangguan ekspor pupuk kalium dari Belarus akan cadangan energi dapat mengurangi tekanan harga.
mempengaruhi produksi pangan di tempat lain dan Dukungan fiskal yang diperluas di Eropa dapat membantu
memperburuk kenaikan harga pangan. mengimbangi permintaan yang menyusut. Selain itu,
respons bank sentral, terutama di negara-negara maju,
juga akan membentuk dampak ekonomi dari perang
tersebut.

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 128


Bab 7 | Prospek Perekonomian

Di luar dampak perang, pemulihan ekonomi global tetap Pada tahun 2022, inflasi diproyeksikan oleh IMF5 sebesar
memerlukan strategi dan reformasi jangka panjang. Hal ini 5,7% di negara maju dan 8,7% di negara berkembang.
termasuk melatih kembali pekerja terkait dengan transformasi Proyeksi inflasi ini lebih tinggi 1,8 dan 2,8 poin persentase
digital yang sedang berlangsung termasuk memfasilitasi daripada outlook Januari 2022 lalu. Inflasi pada tahun 2023
transformasi pasar tenaga kerja untuk mencapai kondisi diproyeksikan sebesar 2,5 persen untuk kelompok ekonomi
ekonomi zero emission dalam jangka panjang. Berbagai maju dan 6,5 persen untuk pasar negara berkembang
negara tetap perlu melakukan pendekatan komprehensif dan ekonomi berkembang (0,4 dan 1,8 poin persentase
yang menggabungkan penetapan kebijakan harga karbon, lebih tinggi dari perkiraan Januari 2022). Namun, seperti
investasi dalam energi terbarukan, dan kompensasi bagi prospek pertumbuhan, ketidakpastian yang cukup besar
mereka yang terkena dampak negatif dari proses transisi, mempengaruhi proyeksi inflasi ke depan.
dalam rangka mempercepat transisi hijau yang dibutuhkan.
Di bidang iklim, sangat penting untuk menutup kesenjangan Lonjakan tajam harga minyak dan gas, mencerminkan
antara ambisi yang dinyatakan dan tindakan kebijakan nyata ketatnya pasokan bahan bakar fosil setelah bertahun-tahun
untuk mencapai tujuan dimaksud. melemahnya investasi dan diperparah oleh ketidakpastian
geopolitik. Di sebagian besar negara berkembang, kenaikan
Tujuan jangka panjang lainnya adalah untuk meningkatkan harga pangan juga memainkan peran penting, karena cuaca
ketahanan rantai pasokan global. Kerja sama multilateral buruk mempengaruhi hasil panen, serta kenaikan harga
tetap penting, selain prioritas langsung untuk menemukan minyak dan gas mendorong lonjakan biaya pupuk. Harga
resolusi damai pada negara-negara yang sedang berperang. yang lebih tinggi untuk komoditas pangan internasional
Di samping itu, kebutuhan untuk mengamankan akses mempengaruhi negara secara berbeda tergantung pada
kesehatan yang adil di seluruh dunia pada fasilitas kesehatan porsi makanan dari keranjang konsumsi rumah tangga dan
termasuk alat penanggulangan COVID-19 yang lengkap— jenis makanan yang dikonsumsi.
tes, terapi, dan vaksin—tetap penting untuk mencapai fase
endemi. Ke depan, kenaikan harga komoditas diperkirakan akan
bertahan sepanjang tahun 2022 sebelum sedikit mereda pada
Pembuat kebijakan juga harus memastikan bahwa jaring tahun 2023. Pasar berjangka menunjukkan harga minyak dan
pengaman keuangan global beroperasi secara efektif untuk gas akan meningkat dengan cepat pada tahun 2022 (masing-
membantu ekonomi yang rentan menyesuaikan diri dengan masing 55% dan 147%) dan kemudian menurun pada tahun
kenaikan suku bunga dalam memerangi inflasi. Perhatian 2023 seiring penyesuaian pasokan. Demikian pula, inflasi
khusus harus diberikan pada stabilitas keseluruhan tatanan makanan diperkirakan akan menunjukkan tekanan yang kuat
ekonomi global untuk memastikan bahwa kerangka kerja (sekitar 14%) pada tahun 2022, sebelum menurun sedikit
ekonomi sosial berbasis aturan yang telah membantu pada tahun 2023. Perang telah menambah ketidakpastian
pengentasan kemiskinan ratusan juta orang tidak dihilangkan. perkiraan inflasi, dan harga komoditas kemungkinan akan
bergejolak selama tahun 2022–2023.
Inflasi Global yang Tinggi Diperkirakan Bertahan
Lebih Lama Ketidakseimbangan permintaan-penawaran agregat akan
Inflasi secara global diproyeksikan tetap tinggi pada periode mempengaruhi tingkat inflasi global. Selama tahun 2022,
yang lebih panjang dari prakiraan sebelumnya. Konflik permintaan diperkirakan akan melemah sejalan dengan
geopolitik kemungkinan akan berdampak berlarut-larut pada pemulihan yang lebih moderat dan normalisasi kebijakan
harga komoditas, mempengaruhi harga minyak dan gas lebih yang lebih luas. Meskipun kemacetan pasokan umumnya
signifikan pada tahun 2022 dan harga pangan hingga tahun mulai dapat diantisipasi dan relatif mereda karena produksi
2023. merespons harga yang lebih tinggi, lockdown yang terjadi
5 Berdasarkan proyeksi IMF pada World Economic Outlook, April 2022

129 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Prospek Perekonomian | Bab 7

Tabel 7.1 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia


beberapa kasus, bahkan saat pekerja kembali bekerja, jam
kerjanya menjadi lebih sedikit. Meskipun pasokan tenaga
(%) year over year Delta
Perubahan kerja diperkirakan akan meningkat secara bertahap selama
2020 2021* 2022* (2021 ke
2022) tahun 2022 seiring dengan meredanya krisis kesehatan,
World -3,1 6,1 3,6 -2.5 hal ini masih relatif sulit mendorong upah nominal secara
Advanced Economies -4,5 5,2 3,3 -1,9 signifikan.
United States -3,4 5,7 3,7 -2,0

Euro Area -6,4 5,3 2,8 -2,5 Kombinasi dari faktor-faktor ini dapat mendorong inflasi
Japan -4,5 1,6 2,4 0,8 lebih tinggi daripada perkiraan awal dan menghadapi risiko
Emerging and Developing Economies -2,0 6,8 3,8 -3,0 ketidakpastian yang tinggi, terutama terkait dengan perang,
Emerging & Developing Asia -0,9 7,3 5,4 -1,9
pandemi, dan implikasi yang menyertainya terhadap harga
China 2,3 8,1 4,4 -3,7
komoditas dan input produksi. Gangguan pasokan yang
India -7,3 8,9 8,2 -0,7
berkepanjangan karena konflik yang berkelanjutan atau
ASEAN-5 -3,4 3,4 5,3 1,9
gejolak baru pandemi akan semakin menaikkan biaya input
World Trade Volume -8,2 10,1 5,0 -5,1
antara. Dengan latar belakang inflasi yang tinggi, kenaikan
Commodity Prices Oil -32,7 67,3 54,7 -12,6
harga komoditas yang berkelanjutan dapat menyebabkan
Commodity Prices Non Fuel 6,7 26,8 11,4 -15,4
Sumber: World Economic Outlook April 2022, IMF ekspektasi inflasi jangka menengah meningkat—khususnya
di negara berkembang.
berulang di Tiongkok sebagai akibat dari strategi Zero-COVID,
perang di Ukraina, dan sanksi terhadap Rusia kemungkinan 7.1.2 Prospek Perekonomian Nasional
akan memperpanjang gangguan di beberapa sektor hingga
Perbaikan ekonomi dunia yang berisiko lebih rendah disertai
tahun 2023.
dengan kenaikan inflasi, peningkatan ketegangan geopolitik
Rusia-Ukraina, implementasi kebijakan Zero-Covid di
Di sisi lain, masih dibutuhkan waktu untuk kembali
Tiongkok, dan percepatan normalisasi kebijakan moneter di
menyeimbangkan permintaan dari barang ke jasa.
berbagai negara berdampak pada pelemahan pertumbuhan
Pembatasan selama pandemi telah menggeser pengeluaran
ekonomi global. Lebih lanjut, masih berlangsungnya
jasa ke barang. Ditambah dengan kemacetan pasokan,
gangguan rantai pasokan global turut meningkatkan risiko
perubahan ini telah memberikan tekanan tambahan pada
penurunan volume perdagangan dunia. Hal ini tentunya turut
harga barang. Harapannya saat pandemi mereda, permintaan
memberikan risiko pada perbaikan ekonomi Indonesia pada
jasa akan kembali meningkat, dan keranjang konsumsi secara
tahun 2022.
keseluruhan harus kembali ke konfigurasi pra-pandemi.

Di tengah berbagai tekanan global, optimisme perbaikan


Terbatasnya pasokan tenaga kerja secara signifikan di
ekonomi Indonesia diprakirakan masih cukup baik ditopang
beberapa negara maju, khususnya Amerika Serikat dan
oleh menguatnya permintaan domestik dan tetap kuatnya
Inggris pada tingkat lebih rendah, akan menyebabkan
ekspor. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I
pertumbuhan upah nominal meningkat pesat. Namun
2022 masih mampu tumbuh positif sebesar 5,01% (yoy)
upah riil secara umum turun karena inflasi meningkat lebih
ditengah berbagai tekanan global. Pertumbuhan terutama
cepat daripada upah nominal. Tingkat partisipasi angkatan
didorong oleh peningkatan konsumsi rumah tangga, investasi
kerja di negara maju secara umum masih di bawah tingkat
bangunan, dan tetap terjaganya kinerja ekspor seiring dengan
sebelum pandemi, karena terkait dengan keengganan atau
peningkatan mobilitas masyarakat dan permintaan mitra
ketidakmampuan pekerja untuk kembali bekerja sementara
dagang utama yang relatif masih kuat, khususnya permintaan
pandemi masih berlanjut, atau tenaga kerja memilih untuk
ekspor komoditas seperti batubara dan CPO. Pertumbuhan
pensiun lebih awal dari yang direncanakan. Selain itu, dalam
ekonomi juga didukung oleh kinerja positif mayoritas

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 130


Bab 7 | Prospek Perekonomian

lapangan usaha seperti Industri Pengolahan, Perdagangan Pada April 2022 neraca perdagangan kembali mencatat
Besar dan Eceran, serta Transportasi dan Pergudangan. surplus, yakni 7,6 miliar dolar AS, melonjak tinggi dibandingkan
dengan surplus bulan sebelumnya sebesar 4,53 miliar dolar
Secara spasial, pertumbuhan ekonomi terjadi di seluruh AS. Tidak hanya melanjutkan surplus berturut-turut dalam 24
wilayah Indonesia, dengan pertumbuhan tertinggi tercatat bulan terakhir, posisi surplus juga merupakan rekor tertinggi
di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), diikuti oleh sepanjang sejarah ekonomi Indonesia. Rekor baru ini terjadi
wilayah Jawa, Sumatera, Bali-Nusa Tenggara (Balinusra), dan karena ekspor Indonesia mencapai level tertinggi di bulan
Kalimantan. April 2022, naik menjadi 27,32 miliar dolar AS atau tumbuh
47,76% (yoy), didorong oleh ekspor hasil tambang serta
Pelonggaran berbagai kebijakan terkait pengendalian migas. Di sisi lain, nilai impor juga lebih rendah dari ekspor
pandemi oleh pemerintah, telah mendorong mobilitas dan hanya mencapai 19,76 miliar dolar AS atau tumbuh 21,97%
peningkatan aktivitas ekonomi di berbagai sektor. Hal ini (yoy).
yang menjadi tumpuan dasar masih cukup baiknya prospek
pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan Sementara itu, aliran masuk modal asing ke pasar keuangan
pada tahun 2022. Meskipun mengalami penyesuaian ke domestik tertahan seiring meningkatnya ketidakpastian pasar
bawah akibat dampak global yang signifikan, pertumbuhan keuangan global. Hal ini tercermin dari investasi portofolio
ekonomi Indonesia diprakirakan tetap tumbuh positif yang mencatat net outflows sebesar 1,2 miliar dolar AS hingga
dan berada dalam kisaran proyeksi Bank Indonesia yakni 20 Mei 2022. Harga komoditas global masih meningkat,
4,5%-5,3%. Pada triwulan II 2022, berbagai indikator dini termasuk komoditas energi, pangan, dan logam, sehingga
menunjukkan perbaikan aktivitas perekonomian, tercermin memberikan tekanan pada inflasi global. Peningkatan inflasi
dari pertumbuhan positif penjualan eceran, ekspansi global mendorong percepatan normalisasi kebijakan moneter
Purchasing Managers’ Index yang menunjukkan masih di negara maju termasuk AS, dan negara berkembang yang
cukup baiknya kinerja manufaktur, serta realisasi ekspor berdampak pada peningkatan ketidakpastian pasar keuangan
yang tetap baik terkait limpahan permintaan dan tingginnya global. Hal tersebut mendorong terbatasnya aliran modal
harga komoditas. Hal ini juga didukung oleh meningkatnya asing dan menekan nilai tukar di berbagai negara berkembang
mobilitas dan pembiayaan dari perbankan. IMF pada World termasuk Indonesia.
Economic Outlook April 2022 juga memproyeksikan ekonomi
Indonesia akan tumbuh 5,4% (yoy) pada tahun 2022. Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2022
tercatat sebesar 135,7 miliar dolar AS, setara dengan
Optimisme terhadap prospek ekonomi Indonesia juga pembiayaan 6,9 bulan impor atau 6,7 bulan impor dan
tercermin dari Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada pembayaran utang luar negeri Pemerintah serta berada di
triwulan I 2022 yang tetap terjaga. Surplus transaksi berjalan atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
masih terus berlanjut. Adapun defisit transaksi modal Cadangan devisa mengalami sedikit penurunan dibandingkan
dan finansial terus membaik jika dibandingkan triwulan Maret 2022 sebesar 139,1 miliar dolar AS. Penurunan
sebelumnya. Surplus transaksi berjalan pada triwulan I 2022 posisi cadangan devisa April 2022 antara lain dipengaruhi
mencapai 0,2 miliar dolar AS atau 0,07% terhadap PDB. oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah
Surplus ditopang oleh surplus pada neraca perdagangan dan antisipasi kebutuhan likuiditas valas sejalan dengan
nonmigas yang tetap kuat seiring dengan harga ekspor meningkatnya aktivitas perekonomian. Ke depan defisit
komoditas global yang masih tinggi. Di sisi lain, transaksi transaksi berjalan diprakirakan tetap rendah dalam kisaran
modal dan finansial juga mencatat defisit yang lebih kecil, 0,5%-1,3% dari PDB, sehingga menopang ketahanan sektor
yakni sebesar 1,7 miliar dolar AS. Hal ini seiring dengan eksternal Indonesia.
optimisme investor terhadap prospek pemulihan ekonomi
domestik dan iklim investasi yang relatif terjaga.

131 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Prospek Perekonomian | Bab 7

Berbagai tantangan global, khususnya meningkatnya inflasi juga akan terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar
diberbagai negara maju, utamanya Amerika Serikat, telah Rupiah sesuai dengan bekerjanya mekanisme pasar dan
direspon dengan pengetatan kebijakan moneter. Inflasi fundamental ekonomi Indonesia.
Amerika Serikat yang meningkat hingga 8,5% dan masih
besarnya potensi permintaan karena program pemulihan Ditengah peningkatan tekanan inflasi global, Indeks Harga
pandemi menyebabkan kebijakan moneter AS harus Konsumen (IHK) pada April 2022 tercatat mengalami inflasi
diperketat. Hal ini dibutuhkan untuk membawa inflasi sebesar 0,95% (mtm) atau 3,47% (yoy) secara tahunan. Inflasi
kembali ke sasaran jangka menengahnya sebesar 2%. The April 2022 masih berada dalam rentang sasaran nasional
Federal Reserve mengambil langkah untuk mengurangi 3%±1%, meskipun tekanan inflasi cenderung lebih besar
pembelian aset sejak Januari 2022 dan telah menaikan suku dibandingkan dengan 2021 lalu. Inflasi inti terpantau tetap
bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 0,75%-1,00% terjaga di tengah permintaan domestik yang meningkat. Bank
pada Mei 2022. Indonesia juga secara konsistensi menjaga stabilitas nilai
tukar dan melakukan berbagai kebijakan dalam mengarahkan
Pengetatan kebijakan moneter Amerika Serikat yang agresif ekspektasi inflasi. Sementara itu, inflasi kelompok volatile
telah diwaspadai mendorong pengetatan kondisi keuangan food meningkat terutama dipengaruhi oleh kenaikan inflasi
global, dan memberikan tekanan pada mata uang pasar minyak goreng seiring penyesuaian Harga Eceran Tertinggi
negara berkembang. Suku bunga yang lebih tinggi juga akan (HET) dan kendala pasokan. Adapun inflasi kelompok
membuat pinjaman lebih mahal di seluruh dunia, kemudian administered prices juga tercatat meningkat dipengaruhi
membebani keuangan publik. Untuk negara-negara dengan oleh inflasi angkutan udara, bensin dan bahan bakar rumah
porsi utang mata uang asing yang tinggi, kombinasi dari tangga terdampak dari kenaikan harga minyak dunia.
kondisi keuangan yang lebih ketat, depresiasi nilai tukar, dan
inflasi impor yang lebih tinggi akan menimbulkan tantangan Secara keseluruhan tahun 2022, inflasi nasional diperkirakan
trade-off kebijakan moneter dan fiskal. berada di batas atas sasaran inflasi 3%±1% seiring dengan
prakiraan tekanan harga komoditas global, khususnya energi
Hal ini juga turut memberikan dampak pada Indonesia. dan pangan tertentu, diprakirakan masih cukup besar hingga
Nilai tukar Rupiah terdepresiasi sejalan dengan mata uang akhir tahun. Bahkan jika tekanan harga komoditas global terus
regional lainnya. Pada 23 Mei 2022, Rupiah terdepresiasi berlanjut, inflasi dapat berisiko melebihi batas atas rentang
1,20% dibandingkan dengan akhir April 2022 disebabkan target sasaran. Di sisi lain, serta lonjakan mobilitas masyarakat
oleh aliran modal asing keluar sejalan dengan meningkatnya juga akan mendorong permintaan turut meningkatkan risiko
ketidakpastian pasar keuangan global di tengah terjaganya inflasi jauh lebih tinggi dibandingkan 2021. Bank Indonesia
pasokan valas domestik dan persepsi positif terhadap prospek tentunya akan terus mewaspadai dampak kenaikan harga
perekonomian Indonesia. Dengan perkembangan ini, nilai komoditas global terhadap peningkatan ekspektasi inflasi
tukar Rupiah sampai dengan 23 Mei 2022 terdepresiasi dan menempuh langkah-langkah yang diperlukan untuk
sekitar 2,87% dibandingkan dengan level akhir tahun 2021. memastikan terkendalinya stabilitas inflasi ke depan. Bank
Namun demikian, depresiasi nilai tukar Rupiah relatif lebih Indonesia akan memperkuat koordinasi kebijakan dengan
baik dibandingkan dengan depresiasi mata uang sejumlah Pemerintah melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan
negara berkembang lainnya, seperti India 4,11%, Malaysia Daerah (TPIP dan TPID) guna menjaga inflasi IHK dalam
5,10% dan Korea Selatan 5,97%. Ke depan, stabilitas nilai kisaran sasarannya yaitu 3,0%±1%.
tukar Rupiah diprakirakan tetap terjaga didukung oleh kondisi
fundamental ekonomi Indonesia yang tetap baik, terutama Untuk terus menjaga stabilitas inflasi dan nilai tukar dari
oleh lebih rendahnya defisit transaksi berjalan dan terus berbagai tekanan eksternal, Bank Indonesia telah mengambil
berlanjutnya supply valas dari korporasi. Bank Indonesia langkah untuk melakukan normalisasi kebijakan likuiditas

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 132


Bab 7 | Prospek Perekonomian

melalui kenaikan GWM Rupiah secara bertahap. Bank Bank Indonesia memandang peran perbankan dalam
Indonesia telah melakukan penyesuaian secara bertahap penyaluran kredit pembiayaan termasuk melalui penurunan
Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah tahap I dan pemberian suku bunga kredit perlu untuk terus ditingkatkan agar
insentif GWM sejak 1 Maret 2022. Namun demikian, hal ini semakin mendorong pemulihan ekonomi secara nasional.
dipastikan tidak mengurangi kemampuan perbankan dalam Hal ini didasarkan pada rasio kecukupan modal perbankan
penyaluran kredit/pembiayaan kepada dunia usaha dan yang masih tetap tinggi. Rasio kecukupan modal (Capital
partisipasi dalam pembelian SBN untuk pembiayaan APBN. Adequacy Ratio/CAR) perbankan pada Maret 2022 tetap
Hal dimaksud didasarkan pada tingkat rasio Alat Likuid tinggi sebesar 24,79% dengan rasio kredit bermasalah (Non
terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) yang tercatat masih Performing Loan/NPL) tetap terjaga, yakni 2,99% (gross) dan
tinggi mencapai 29,38% pada April 2022. Pada periode yang 0,84% (nett).
sama, kredit perbankan juga tercatat tumbuh sebesar 9,10%
(yoy). Adapun likuiditas yang terjaga didukung penghimpunan Pada April 2022, intermediasi perbankan pun melanjutkan
Dana Pihak Ketiga (DPK) yang masih tumbuh sebesar 10,11% perbaikan dibandingkan bulan sebelumnya dengan
(yoy). pertumbuhan kredit mencapai 9,10% (yoy). Pertumbuhan
kredit terjadi di seluruh kelompok bank, serta sebagian besar
Sementara itu, dalam rangka koordinasi fiskal moneter segmen kredit, dan sektor ekonomi, seiring berlanjutnya
sebagaimana tertuang dalam Keputusan Bersama Menteri pemulihan aktivitas korporasi dan rumah tangga. Dari sisi
Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia yang berlaku hingga penawaran, standar penyaluran kredit terus melonggar
31 Desember 2022 Bank Indonesia melanjutkan pembelian terutama di sektor Perdagangan, Industri, dan Pertanian,
SBN di pasar perdana untuk pendanaan APBN 2022 dalam seiring menurunnya persepsi risiko kredit. Dari sisi
rangka program pemulihan ekonomi nasional sebesar permintaan, pemulihan kinerja korporasi terus berlanjut,
Rp30,17 triliun (hingga 23 Mei 2022) melalui mekanisme tercermin dari perbaikan penjualan, kemampuan membayar,
lelang utama, greenshoe option dan private placement. dan belanja modal. Hal ini tentunya mendorong optimisme
Pada April 2022, likuiditas perekonomian juga tetap longgar, ke depan intermediasi perbankan, yang masih memiliki ruang
tercermin dari uang beredar dalam arti sempit (M1) dan luas tumbuh cukup besar, berpotensi akan terus meningkat.
(M2) yang tumbuh masing-masing sebesar 20,76% (yoy) dan
13,60% (yoy). Pertumbuhan kredit UMKM juga meningkat sebesar 16,75%
(yoy) pada April 2022. Dalam rangka mempercepat pemulihan
Penurunan suku bunga sejalan dengan tren menurunnya UMKM pascapandemi Bank Indonesia bersinergi dengan
risiko kredit. Di pasar uang suku bunga IndONIA pada 27 April Pemerintah menyelenggarakan Karya Kreatif Indonesia (KKI)
2022 sebesar 2,81% tidak jauh berbeda dibandingkan dengan 2022 pada 26-29 Mei 2022.
level April 2021 yang sebesar 2,79%. Di pasar dana, suku
bunga deposito 1 bulan perbankan turun sebesar 80 bps sejak Dalam rangka mendorong inklusi ekonomi yang mendukung
April 2021 menjadi 2,86% pada April 2022. Di pasar kredit, pemulihan ekonomi, Bank Indonesia juga terus mendorong
suku bunga kredit baru lebih rendah 43 bps pada periode digitalisasi sistem pembayaran. Transaksi ekonomi dan
yang sama sejalan dengan penurunan SBDK dan perbaikan keuangan digital berkembang pesat seiring meningkatnya
persepsi risiko perbankan di tengah berlanjutnya pemulihan akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring,
aktivitas ekonomi Perbankan. Penurunan suku bunga perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta
perbankan juga terkait dengan perbankan yang melanjutkan akselerasi digital banking. Nilai transaksi uang elektronik
dukungan pembiayaan ke sektor prioritas dengan pemberian (UE) pada April 2022 tumbuh 50,3% (yoy) mencapai Rp34,3
suku bunga kredit yang relatif lebih rendah dibandingkan triliun dan nilai transaksi digital banking meningkat 71,4%
kredit sektor nonprioritas. (yoy) menjadi Rp5.338,4 triliun. Sementara itu, nilai transaksi
pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet dan kartu

133 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Prospek Perekonomian | Bab 7

kredit juga mengalami pertumbuhan 12,5% (yoy) menjadi naik menjadi 6,0% mulai 1 Juni 2022, 7,5% mulai 1 Juli
Rp764,5 triliun. Untuk mendukung Program Championship 2022, dan 9,0% mulai 1 September 2022.
Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), b. Kewajiban minimum GWM Rupiah untuk BUS (Bank
Bank Indonesia senantiasa bersinergi dan memperkuat Umum Syariah) dan UUS (Unit Usaha Syariah) yang
koordinasi dengan Pemda melalui Satgas P2DD dan TP2DD. pada saat ini sebesar 4,0%, naik menjadi 4,5% mulai
1 Juni 2022, 6,0% mulai 1 Juli 2022, dan 7,5% mulai 1
Dari sisi transaksi pembayaran menggunakan uang kartal, September 2022.
Bank Indonesia mencatat jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan
c. Pemberian remunerasi sebesar 1,5% terhadap
(UYD) pada April 2022 meningkat 23,2% (yoy) mencapai
pemenuhan kewajiban GWM setelah
Rp1.039,1 triliun. Bank Indonesia terus memastikan
memperhitungkan insentif bagi bank-bank dalam
ketersediaan uang Rupiah dengan kualitas yang terjaga di
penyaluran kredit/pembiayaan kepada sektor prioritas
seluruh wilayah NKRI, antara lain dengan melanjutkan kerja
dan UMKM dan/atau memenuhi target RPIM.
sama kelembagaan dalam pengedaran uang Rupiah ke
d. Kenaikan GWM tersebut tidak akan memengaruhi
daerah 3T (Terluar, Terdepan, Terpencil) dan memastikan
kemampuan perbankan dalam penyaluran kredit/
kelancaran proses arus balik uang kartal (inflow) pasca
pembiayaan kepada dunia usaha dan partisipasi
periode Idulfitri 1443 H.
dalam pembelian SBN untuk pembiayaan APBN.

Bank Indonesia juga melanjutkan akselerasi implementasi 3. Meningkatkan insentif bagi bank-bank yang menyalurkan
BI FAST melalui penambahan peserta mendorong perluasan kredit/pembiayaan kepada sektor prioritas dan UMKM
kanal pembayaran, khususnya mobile banking, serta dan/atau memenuhi target RPIM mulai berlaku 1
memberikan alternatif penyediaan infrastruktur sesuai September 2022 sebagai berikut:
dengan kapasitas peserta. a. Pelonggaran atas kewajiban pemenuhan GWM Rupiah
rata-rata menjadi maksimal sebesar 2%, yaitu melalui
Kebijakan Bank Indonesia insentif atas pemberian kredit/pembiayaan kepada
Keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia 23-24 sektor prioritas paling besar 1,5% dari sebelumnya
Mei 2022 sejalan dengan perlunya pengendalian inflasi paling besar 0,5%, dan insentif pencapaian RPIM tetap
dan menjaga stabilitas nilai tukar, serta tetap mendorong paling besar 0,5%;
pertumbuhan ekonomi, di tengah tingginya tekanan b. Perluasan cakupan subsektor prioritas dari 38
eksternal terkait dengan ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina subsektor prioritas menjadi 46 subsektor prioritas
serta percepatan normalisasi kebijakan moneter di berbagai yang dibagi dalam 3 kelompok yaitu resillience
negara maju dan berkembang. Sejalan dengan hal tersebut, (kelompok yang berdaya tahan), growth driver
Bank Indonesia menempuh penguatan bauran kebijakan (kelompok pendorong pertumbuhan), dan slow
sebagai berikut: starter (kelompok penopang pemulihan);
1. Memperkuat kebijakan nilai tukar Rupiah untuk menjaga c. Pemberian insentif tersebut ditujukan untuk semakin
stabilitas nilai tukar yang sejalan dengan mekanisme meningkatkan peran perbankan dalam pembiayaan
pasar dan fundamental ekonomi; inklusif dan pemulihan ekonomi nasional.
2. Mempercepat normalisasi kebijakan likuiditas melalui 4. Melanjutkan kebijakan transparansi suku bunga dasar
kenaikan Giro WajibMinimum (GWM) Rupiah secara kredit (SBDK) dengan pendalaman pada suku bunga
bertahap, sebagai berikut: kredit sektor prioritas;
a. Kewajiban minimum GWM Rupiah untuk BUK (Bank 5. Melanjutkan dukungan pengembangan UMKM melalui
Umum Konvensional) yang pada saat ini sebesar 5,0% penyelenggaraan Karya Kreatif Indonesia (KKI), dalam
rangka mendorong pemulihan ekonomi, termasuk

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 134


Bab 7 | Prospek Perekonomian

Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Mengatasi Scarring Effect Pandemi Covid-19
Gerakan Bangga Berwisata Indonesia (GBWI); Scarring effect adalah termin yang merujuk pada dampak
6. Memperkuat kebijakan sistem pembayaran untuk jangka menengah-panjang dari schok ekonomi yang
mendukung pemulihan ekonomi dan akselerasi digitalisasi mengarah pada resesi. Salah satu shock ekonomi yang
yang inklusif melalui: menimbulkan dapak signifikan adalah akibat dari pandemi
a. Melanjutkan masa berlaku kebijakan batas minimal Covid-19.
pembayaran dan nilai denda keterlambatan
pembayaran Kartu Kredit dari semula 30 Juni 2022 Menurut World Bank (2020)6: “Beyond its short-term impact,
menjadi 31 Desember 2022 guna mendukung deep recessions triggered by the pandemic will likely leave
perkembangan transaksi Kartu Kredit dengan tetap lasting scars through multiple channels, including (1) lower
menjaga risiko kredit. investment and innovation; (2) erosion of the human capital
of the unemployed; and (3) disintegration of global trade and
b. Memperpanjang masa berlaku Merchant Discount
supply linkages. A comprehensive reform drive could reduce
Rate (MDR) QRIS untuk merchant kategori Usaha
the pandemic’s adverse impact on long-term growth prospects
Mikro (UMI) sebesar 0% dari semula 30 Juni 2022
by improving governance and business environments and
menjadi 31 Desember 2022 guna melanjutkan
expanding investment in education and public health”.
upaya perluasan ekosistem digital dan mendorong
peningkatan transaksi khususnya UMKM.
Secara umum, scarring effect berisiko muncul dalam bentuk:
7. Memperkuat kebijakan internasional dengan memperluas
1. Penurunan dalam investasi.
kerja sama dengan bank sentral dan otoritas negara mitra
lainnya, fasilitasi penyelenggaraan promosi investasi dan 2. Secara jangka panjang akan mendorong peningkatan
perdagangan di sektor prioritas bekerja sama dengan pengangguran dan economic inactivity di pasar tenaga
instansi terkait, serta bersama Kementerian Keuangan kerja.
menyukseskan 6 (enam) agenda prioritas jalur keuangan 3. Peningkatan kegagalan korporasi dan pelaku usaha.
Presidensi Indonesia pada G20 tahun 2022. 4. Penurunan kapasitas sistem keuangan dalam konteks
kemampuannya dalam menyalurkan pembiayaan kepada
Bank Indonesia juga senantiasa mencermati arah pelaku usaha dan rumah tangga.
perkembangan inflasi dan menempuh langkah-langkah yang
diperlukan untuk memastikan terkendalinya inflasi sesuai Di tengah dinamika ekonomi global dan dampak ketegangan
sasaran yang ditetapkan 3,0±1% pada tahun 2022 dan 2023. geopolitik, ekonomi berbagai negara—termasuk ekonomi
Untuk itu, koordinasi dengan Pemerintah (Pusat dan Daerah) Indonesia, saat ini menghadapi tantangan dampak scarring
melalui Tim Pengendalian Inflasi (TPIP dan TPID) akan effect dari pandemi Covid-19 yang bersifat struktural.
terus diperkuat. Untuk menjaga stabilitas makroekonomi Aktivitas perekonomian yang mulai pulih pascapandemi
dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, koordinasi masih menyisakan bekas luka (scarring effect) jangka
kebijakan moneter dan fiskal terus ditingkatkan, termasuk menengah panjang yang perlu diantisipasi. Pandemi Covid-19
komitmen Bank Indonesia dalam pembelian SBN sebesar berimbas pada produktivitas dengan adanya tantangan pada
Rp224 triliun untuk pembiayaan kesehatan dan kemanusiaan pasar tenaga kerja dan pendidikan, serta pada investasi
dalam APBN 2022. Demikian pula, koordinasi di bawah Komite maupun sektor swasta.
Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) serta koordinasi bilateral
antara Bank Indonesia dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Pandemi mengakibatkan terjadinya disrupsi pasar tenaga
terus diperkuat dalammenjaga stabilitas sistem keuangan. kerja seperti pengangguran, serta penurunan produktivitas
akibat perubahan metode pendidikan sekolah. Scarring
6 World Bank. (2020). Lasting Scars of the COVID-19 Pandemic. Diakses
pada 30 Mei 2022, dari https://elibrary.worldbank.org/doi/10.1596/978-
1-4648-1553-9_ch3

135 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Prospek Perekonomian | Bab 7

effect dapat memiliki efek permanen terhadap produktivitas. yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan
Dengan demikian, antisipasi terhadap dampak jangka panjang (KSSK) ditempuh melalui kebijakan yang mendorong
scarring effect memerlukan dorongan terhadap sektor kredit pembiayaan untuk sektor prioritas. Adapun peran
ekonomi termasuk manufaktur dengan cara meningkatkan dari sisi pemerintah melalui program reformasi struktural
keterampilan tenaga kerja. Lebih lanjut, timbul efek lanjutan dalam menyediakan iklim investasi yang kondusif, tata
masalah pengangguran tersebut seperti kesehatan, masalah niaga, perpajakan, infrastruktur, digitalisasi keuangan dan
sosial hingga stabilitas politik. implementasi UU Cipta Kerja. Terkait ini, Bank Indonesia
telah melakukan reformasi struktural di pasar keuangan,
Menurut Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo pendalaman pasar keuangan, digitalisasi sistem pembayaran,
(2022), “Pandemi Covid-19 telah meninggalkan efek luka dan mendukung upaya pembiayaan bagi ekonomi untuk
memar (scarring effect) yang dalam pada perekonomian meredam scarring effect tersebut.
dunia, termasuk Indonesia. Untuk memulihkan luka
tersebut, perlu kebijakan yang dikalibrasi, direncanakan Hal terpenting bagi ekonomi global dan domestik untuk
dan dikomunikasikan dengan baik (well calibrated, well menahan dampak scaring effect tentunya adalah penanganan
planned, well communicated) oleh setiap negara, khususnya pandemi Covid-19 agar “luka ekonomi” tidak semakin dalam.
dalam mendorong produktivitas dan investasi, bersama Lebih lanjut, pandemi berimplikasi pada kesadaran baru pada
dengan strategi di bidang ketenagakerjaan dan realokasi isu digitalisasi dan perubahan iklim, dan Bank Indonesia telah
modal”.7 melakukan langkah untuk medukung hal tersebut.

Lebih lanjut, Gubernur Bank Indonesia juga menyampaikan Mengatasi scarring effect juga merupakan salah satu fokus
strategi untuk mengantisipasi kebijakan normalisasi dan agenda utama jalur keuangan Presidensi G20 Indonesia
efek luka memar (scarring effect). Negara berkembang perlu untuk memastikan pemulihan ekonomi yang lebih kuat,
memperkuat daya tahan (resilience) dalam menghadapi berkelanjutan, dan inklusif. G20 akan memainkan peranan
dampak proses normalisasi sehingga pemulihan ekonomi penting untuk mendiskusikan upaya mengatasi masalah
dan stabilitas tetap terjaga. Selain itu, kerjasama antarnegara scarring effect dengan mengkalibrasi kebijakan meningkatkan
juga perlu diperkuat antara melalui Bilateral Currencey produktivitas, promosi investasi, memperkuat pasar tenaga
Swapt Arrangement (BCSA), dan penggunaan Local Currency kerja, dan mendukung realokasi modal. Menteri Keuangan
Settlement (LCS) secara lebih luas untuk mendukung promosi dan Gubernur Bank Sentral negara anggota G20 sepakat
perdagangan dan investasi. setidaknya ada empat langkah prioritas untuk mengatasi
masalah scaring effect, diantaranya:
Solusi penanganan lainnya juga termasuk mengutamakan 1. Relokasi tenaga kerja untuk mengurangi pengangguran
investasi healthcare dan produksi vaksin sebagai dan mendukung keahlian baru.
penanganan pandemi, investasi pada infrastruktur digital
Meningkatkan kualitas tenaga kerja untuk menurunkan
guna meningkatkan produktivitas kerja dan pendidikan,
pengangguran. Untuk mengatasi hal dimaksud, maka
memaksimalkan kemampuan digital pada pelajar dan pekerja,
dibutuhkan kerangka bisnis, struktur keuangan,
menggiatkan investasi sektor strategis.
manajemen, hingga daya tahan untuk bisa terus maju.
G20 juga mendorong perusahaan menata ulang kerangka
Disamping itu, sangat diperlukan optimalisasi langkah-
bisnis, struktur keuangan, dan manajemen.
langkah yang sinergis dan kolaboratif seluruh pihak. Dari
2. Relokasi modal dan dukungan investasi.
sisi korporasi, kontribusi peran dilakukan melalui penguatan
strategi bisnis dan perbankan melalui partisipasi kredit/ G20 akan mendorong realokasi modal untuk mengatasi
pembiayaan ke sektor riil. Sementara peran lembaga-lembaga masalah stagnasi dari sisi produksi dan operasional, serta
mendorong investasi guna meningkatkan produktivitas.
7 Seminar isu strategis G20 bertema “Exit Strategy and Scarring Effects
Post Covid-19”

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 136


Bab 7 | Prospek Perekonomian

Perlu adanya capital realocation untuk mendukung dapat tumbuh pada rentang 4,7%-5,5% (yoy). Rentang
produksi dan investasi serta menaikkan produktivitas dan proyeksi pertumbuhan ekonomi dimaksud lebih rendah
performa  banking system. Oleh karena itu, diperlukan dibandingkan dengan proyeksi periode sebelumnya yang
fokus kredit ke sektor prioritas dan working priority agar sebesar 5,0%-5,8% (yoy), sehubungan dengan tensi geopolitik
pelaku usaha dapat melakukan ekspansi. yang kian meruncing. Hal dimaksud memberikan peningkatan
Korporasi perlu menyusun ulang strategi bisnis, struktur tekanan risiko eksternal pada ekonomi Jawa Barat utamanya
keuangan, manajemen dan ketahanan melalui digitalisasi melalui jalur harga komoditas dan jalur perdagangan.
untuk terus melangkah. Perbankan juga perlu menilik
kembali penyaluran kredit ke sektor prioritas dan kredit Namun demikian, perbaikan permintaan domestik yang
modal kerja bagi ekspansi bisnis. tercermin dari peningkatan konsumsi rumah tangga seiring
dengan melonjaknya mobilitas masyarakat dan aktivitas
3. Penanganan dan pencegahan pandemi tetap menjadi hal
ekonomi diyakini dapat menopang prospek ekonomi ke
krusial.
depan. Selain itu, ekonomi juga akan didukung oleh kinerja
G20 mendorong penguatan sistem kesehatan lewat
ekspor Jawa Barat yang yang relatif masih cukup baik
kesiapsiagaan pandemi berikutnya.
ditengah tantangan global yang terus meningkat. Beberapa
4. Peningkatan inklusi dan literasi digital melalui industri di Jawa Barat masih mampu menangkap perbaikan
pemanfaatan teknologi. permintaan di negara-negara mitra dagang utama yang
Perlunya memanfaatkan teknologi dengan meningkatkan tidak terdampak secara langsung dari perang Ukraina-Rusia,
inklusi digital, termasuk meningkatkan literasi digital. memanfaatkan limpahan permintaan yang ditinggalkan
Salah satu langkah mendorong peningkatan inklusi oleh negara produsen lainnya seperti Tiongkok yang masih
ekonomi adalah pemberdayaan UMKM melalui dukungan terkendala oleh kebijakan pemerintahnya yang mensyaratkan
modal bagi pelaku usaha dan UMKM dalam rangka Zero-Covid. Disamping, kenaikan harga komoditas juga turut
meningkatkan produktivitas. Dengan demikian maka memberikan dampak pada peningkatan nilai ekspor Jawa
pemulihan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan Barat.
bisa terus terlaksana.
Selain itu, perlunya mendorong pemanfaatan teknologi Dari sisi permintaan, pertumbuhan yang lebih tinggi
untuk mengurangi kesenjangan digital dengan diprakirakan terjadi pada komponen pengeluaran swasta
meningkatkan literasi digital terutama di daerah. Hal (rumah tangga dan LNPRT), dan pengeluaran konsumsi
ini untuk mempermudah pertukaran informasi antar pemerintah. Adapun net ekspor dan investasi diproyeksikan
masyarakat di Indonesia. Kebijakan moneter dan fiskal mengalami sedikit perlambatan dibandingkan tahun 2021
juga perlu bersinergi untuk membuat kebijakan yang akibat risiko tantangan global. Namun demikian, kedua
memastikan stabilitas sistem keuangan, perpajakan, komponen dimaksud tetap mampu tumbuh positif. Secara
infrastruktur dan transformasi digital dapat mendorong keseluruhan, komponen yang akan memberikan sumbangan
perekonomian tumbuh lebih tinggi. terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi tahun 2022 adalah
konsumsi rumah tangga, ekspor dan investasi.
7.2 PROSPEK PEREKONOMIAN
PROVINSI JAWA BARAT Adapun dari sisi lapangan usaha (LU), pertumbuhan ekonomi
7.2.1 Prospek Sisi Pengeluaran yang lebih tinggi diperkirakan akan terjadi lebih dari separuh
Sejalan dengan perekonomian nasional yang diprakirakan kategori LU. Adapun sumbangan terbesar pada pertumbuhan
masih cukup baik pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi ekonomi 2022 akan bersumber dari pertumbuhan LU Industri
Jawa Barat diproyeksikan lebih tinggi dibandingkan tahun Pengolahan, Perdagangan Besar dan Eceran, Informasi dan
2021. Ekonomi keseluruhan tahun 2022 diproyeksikan Komunikasi, Konstruksi, Transportasi dan Pergudangan,

137 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Prospek Perekonomian | Bab 7

serta Pertanian. Membaiknya kinerja sektor ekonomi utama • Pemerintah kembali mengizinkan mudik bagi masyarakat
Jawa Barat tentunya akan memberikan spillover pada sisi yang telah minimal mendapatkan 2 dosis vaksin pada
permintaan mengingat forward linkage dan backward linkage periode HBKN Idulfitri 2022 (April-Mei 2022) setelah
yang besar. 2020-2021 masyarakat dilarang untuk melakukan mudik.
Selain kedatangan belasan juta pemudik, Jabar juga akan
Permintaan domestik secara overall tahun 2022 diprakirakan menjadi lintasan bagi pemudik dari Jakarta menuju Jawa
akan terus menunjukkan perbaikan menuju level normalnya. Tengah dan Jawa Timur.
Beberapa asumsi baseline yang mendasari adalah kasus • Presiden telah melonggarkan kebijakan penggunaan
Covid-19 yang dapat dikelola tetap rendah diiringi dengan masker, sehingga masyarakat tidak lagi wajib
tingkat vaksinasi yang terus meningkat di Jawa Barat. menggunakan masker saat melakukan aktivitas di luar
Perkembangan yang menggembirakan ini telah mendorong ruangan (outdoor) berlaku sejak Mei 2022.
pemerintah untuk melakukan pelonggaran kebijakan
• Selain itu, pemerintah juga melonggarkan kebijakan
pengendalian mobilitas. Hal ini tentunya memberikan
tes PCR bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dan
optimisme bahwa secara keseluruhan mobilitas masyarakat
pelaku perjalanan luar negeri (PPDN). PPLN baik WNI
dan aktivitas ekonomi tahun 2022 akan melonjak secara
ataupun WNA yang sudah menerima dosis lengkap
signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2021.
vaksinasi Covid-19 (minimal dosis kedua) tidak diwajibkan
untuk melakukan tes PCR atau antigen sebelum
Akselerasi vaksinasi diperkirakan terus berlanjut, diketahui
keberangkatannya ke Indonesia sejak Mei 2022.
bahwa kinerj rata-rata capaian angka vaksinasi yang semula
• Berdasarkan Inmendagri Nomor 26/2022 per 24
sebesar 11.005 dosis per hari, meningkat signifikan menjadi
Mei 2022, terjadi penambahan daerah di Jabar yang
rata-rata sebesar 33.098 dosis per hari. Program vaksinasi
berkategori PPKM level 1 menjadi 14 kabupaten/kota dan
COVID-19 di Jawa Barat sendiri ditargetkan rampung pada
13 kabupaten/kota sisanya berkategori PPKM level 2.
Juni 2022, karena itu Pemerintah Jawa Barat membutuhkan
suplai sekitar 22,10 juta dosis vaksin. • Setelah diberlakukannya Pendidikan Tatap Muka 100%,
Kepala Dinas dan Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat
Pasca lonjakan kasus Omicron sepanjang Februari 2022, memberikan lampu hijau untuk kegiatan diluar sekolah
pengendalian kasus menjadi lebih baik. Oleh karena itu, seperti study tour, dengan tetap memperhatikan protokol
pemerintah kemudian melakukan perubahan kebijakan Kesehatan.
terkait mobilitas secara bertahap. Hal ini tentunya akan
memberikan dampak signifikan pada prospek konsumsi Pelonggaran kebijakan dimaksud mendorong peningkatan
rumah tangga. Beberapa relaksasi kebijakan mobilitas mobilitas masyarakat di Jawa Barat secara signifikan
dimaksud antara lain: terepresentasi dari data Google Mobility Report. Berdasarkan
data dimaksud, mobilitas di Jawa Barat secara total tahun
• Pemerintah menerbitkan aturan baru tentang ketentuan
20228 meningkat secara signifikan menjadi rata-rata 28,96%
perjalanan dalam negeri atau domestik yang mulai
di atas baseline, jauh lebih tinggi dibandingkan mobililitas
berlaku 8 Maret 2022. Pelaku Perjalanan Dalam Negeri
rata-rata sepanjang tahun 20209 dan 202110 yang masing-
(PPDN) yang sudah mendapat dua dosis vaksin atau
masing berubah sebesar -9,84% dan 5,46% terhadap baseline.
vaksinasi ketiga (booster) tidak perlu lagi menunjukan
Peningkatan mobilitas tercatat pada seluruh kategori
hasil tes antigen atau PCR sebagai syarat berpergian.
dibandingkan baseline, yaitu retail meningkat 11,24% (2020:
• Pemerintah melonggarakan kebijakan pelaku perjalanan
-23,73%; 2021: -6,35%), grocery meningkat 35,04% (2020:
luar negeri menjadi tanpa karantina sejak Maret 2022.
8 Data Google Mobility Report periode 1 Januari 2022 s.d. 15 Mei
2022
9 Data Google Mobility Report periode 15 Februari 2020 s.d. 31
Desember 2020
10 Data Google Mobility Report periode 1 Januari 2021 s.d. 31
Desember 2021

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 138


Bab 7 | Prospek Perekonomian

0,59%; 2021: 19,25%), dan rekreasi meningkat 40,59% (2020: • Peningkatan serapan tenaga kerja di Jawa Barat, tercermin
-9,84%; 2021: 3,51%). Tentunya lonjakan angka dimaksud dari Jumlah angkatan kerja pada Februari 2022 sebanyak
akan diiringi dengan aktivitas konsumsi masyarakat sesuai 24,82 juta orang, naik 0,32 juta orang dibandingkan
dengan kategorinya. Februari 2021. Adapun Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja (TPAK) naik sebesar 1,48 persen poin. Partisipasi
Secara khusus, pada awal kuartal kedua 2022, kembali kerja yang kembali meningkat mendatangkan optimisme
diizinkannya mudik oleh pemerintah akan mendorong sekitar peningkatan income masyarakat yang sebelumnya
14,7 juta orang pemudik masuk atau bertujuan ke wilayah Jawa terdampak pandemi dengan kehilangan pekerjaan.
Barat (di luar wilayah Bogor, Depok dan Bekasi (Bodebek)) • Kepastian pemberian THR untuk Pegawai Negeri Sipil
atau sekitar 17,2% dari total pemudik11. Sementara pemudik (PNS) dan pegawai swasta pada lebaran tahun 2022
yang masuk wilayah Jakarta plus Bodebek akan mencapai turut memberikan tambahan penghasilan. Berdasarkan
5,9 juta orang atau sekitar 7,0% dari total pemudik. Selain Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2022 tentang
kedatangan belasan juta pemudik, Jabar juga akan menjadi Kebijakan Pemberian THR dan Gaji ke-13 Tahun 2022
lintasan bagi pemudik dari Jakarta menuju Jawa Tengah dan Pemerintah memastikan pemberian Tunjangan Hari Raya
Jawa Timur. Berdasarkan hasil survei INDEF, Kemenhub 2022, (THR) dan Gaji ke-13 Pegawai Negeri Sipil (PNS) serta
estimasi belanja rata-rata/pemudik untuk provinsi di luar pensiunan telah dibayarkan pada 22 April 2022. Adapun
DKI Jakarta dan Jawa Timur rata-rata sebesar Rp2,5 juta per pencairan THR bagi karyawan swasta paling lambat
pemudik. Apabila jumlah pemudik yang menuju dan melintasi pada tanggal 25 April berdasarkan Surat Edaran (SE)
Jawa Barat mencapai 14,7 juta orang, maka terdapat potensi Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Nomor M/1/HK.04/
spending masyarakat sebesar Rp36,75 triliun selama periode IV/2022. Hal ini diperkirakan memberikan tambahan daya
HBKN Idulfitri 2022. dorong bagi daya beli masyaratak, yang kemudian turut
mempengaruhi peningkatan konsumsi seperti pada sektor
Optimisme peningkatan mobilitas juga telah direspon oleh makanan dan minuman, ritel pakaian jadi, transportasi,
Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk kembali melakukan telekomunikasi, serta perhotelan dan restoran.
promosi pariwisata Jawa Barat. Pemerintah Provinsi Jawa
Barat melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendorong
telah melakukan relauching West Java Calendar of Event konsumsi, berbagai dukungan kebijakan juga masih
(WJCOE) 2022 pada pertengahan Februari 2022. Hal ini dipertahankan pada tahun 2022, antara lain:
dilakukan untuk kembali mendorong kegiatan MICE di Jawa
1)
Pemerintah melakukan perpanjangan kebijakan
Barat.
pemberian diskon PPnBM pada tahun 2022 dengan
skema sebagai berikut: Perpanjangan pemberian diskon
Perbaikan mobilitas juga tentunya akan mendorong
PPnBM dengan skema yaitu, untuk LCGC antara lain 100%
peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat sehingga pada
dari PPnBM yang terutang untuk Masa Pajak Januari
tahun 2022 terdapat potensi perbaikan income yang akan
2022 sampai dengan Masa Pajak Maret 2022; 66 2/3%
menjadi daya dukung utama peningkatan aktivitas konsumsi
dari PPnBM yang terutang untuk Masa Pajak April 2022
masyarakat. Beberapa indikasi perbaikan penghasilan antara
sampai dengan Masa Pajak Juni 2022; dan 33 1/3% dari
lain:
PPnBM yang terutang untuk Masa Pajak Juli 2022 sampai
• Potensi meningkatnya daya beli seiring dengan masih dengan Masa Pajak September 2022. Sederhananya,
adanya kenaikan UMK Jabar tahun 2022. Dari 27 konsumen LCGC dibebankan PPnBM sebesar 0% alias
kabupaten/kota di Jabar, terdapat 18 kab/kota yang gratis pada Januari-Maret 2022, PPnBM 1% pada April-
mengalami kenaikan UMK pada kisaran 3,27%-5%. Juni 2022, dan PPnBM 2% pada Juli-September 2022.

11 Sumber data: https://jabarprov.go.id

139 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Prospek Perekonomian | Bab 7

Sisanya pada Oktober sampai Desember LCGC dikenakan 81,7. Meskipun IKK masih sedikit berada di batas level
PPnBM normal yakni sebesar 3%. Sementara untuk mobil optimis (indeks = 100), namun trennya telah menunjukkan
1.500 cc ke bawah, diberikan diskon PPnBM sebesar 50% perbaikan. Hal ini didukung oleh perbaikan indeks penhasilan
pada periode Masa Pajak Januari 2022 sampai dengan saat ini, indeks ketersediaan lapangan kerja, maupun
Masa Pajak Maret 2022. indeks konsumsi barang kebutuhan tahan lama (durable
2) Pemerintah melanjutkan insentif Pajak Pertambahan Nilai goods) sehingga menunjukkan optimisme masyarakat
Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) properti hingga bulan untuk melakukan konsumsi telah meningkat. Lebih lanjut,
Oktober 2022 yang diproyeksikan akan meningkatkan ekspektasi konsumen terkait dengan kondisi di masa
konsumsi pada sektor properti dan memberikan multiplier mendatang juga seluruhnya telah berada di atas indeks 100
effect terhadap sektor lainnya. atau telah mengalami penguatan optimisme.

3) Bank Indonesia melanjutkan kebijakan makroprudensial


Sejalan dengan peningkatan indeks konsumsi durable goods,
akomodatif melalui pelonggaran kebijakan LTV/FTV yang
Gaikindo mencatat peningkatan penjualan mobil dalam
diperpanjang selama tahun 2022. Hal ini diperkirakan
negeri. Secara kumulatif Januari-April 2022, penjualan
akan memberikan dampak positif pada konsumsi properti
mobil mencapai 346.699 unit atau tumbuh 30,37% (yoy).
dan kendaraan bermotor.
Hal ini juga turut terkonfirmasi dari peningkatan kredit
4) Pemerintah mengucurkan program Bantuan Langsung
kendaraan bermotor (KKB) oleh perbankan di Jawa Barat
Tunai (BLT) minyak goreng sebesar 300 ribu rupiah
pada posisi April 2022 yang kembali tumbuh positif sebesar
kepada 20,5 juta rumah tangga dan 2,5 juta pedagang
5,17% (yoy), setelah terkontraksi hampir sepanjang periode
kaki lima yang berdagang gorengan. Bantuan yang
pandemi. Peningkatan konsumsi barang tahan lama juga
diberikan sebesar 200 ribu rupiah setiap bulannya selama
terepresentasi dari peningkatan konsumsi properti. Pada
April-Juni 2022. Namun, pemerintah akan membayarkan
posisi April 2022, kredit kepemilikan rumah (KPR) perbankan
bantuan untuk tiga bulan tersebut sekaligus di awal. Jadi,
di Jawa Barat tumbuh lebih tinggi mencapai 13,03% (yoy),
penerima bantuan akan mendapatkan BLT sebesar 600
dengan perbaikan pada pertumbuhan KPR kategori rumah
ribu rupiah pada April 2022.
menengah dan besar yang selama pandemi cenderung
5) Bank Indonesia menaikkan batas nilai maksimal saldo mengalami stagnasi.
pada uang elektronik terdaftar menjadi 20 juta rupiah
dari ketentuan sebelumnya sebesar 10 juta rupiah. Selain Berdasarkan hasil liaison Bank Indonesia, penjualan domestik
itu, BI juga menaikkan batas nilai transaksi bulanan dari 20 pada periode triwulan I 2022 dan awal triwulan II 2022 (posisi
juta rupiah menjadi 40 juta rupiah. Hal ini ditujukan untuk April 2022) juga terus menunjukkan peningkatan. Lickert
mendukung kemudahan transaksi nontunai masyarakat scale penjualan domestik pada periode dimaksud tercatat
salah satunya untuk aktivitas konsumsi. sebesar 0.57 dan 0,67 lebih tinggi dibandingkan periode yang
6) Subsidi bunga kredit usaha rakyat (KUR) sebesar 3% resmi sama tahun 2021 yang terkontraksi -0,56 pada triwulan I dan
dilanjutkan pada tahun 2022. Hal ini diharapkan akan mengalami kenaikan terbatas sebesar 0,27 pada triwulan
menjaga kinerja UMKM dan masyarakat berpenghasilan II. Hal ini tentunya menjadi indikasi terus membaiknya
menengah ke bawah. permintaan domestik pada tahun 2022.

Berbaga indikator dini juga turut menunjukkan optimisme Transaksi konsumsi masyarakat secara digital juga
peningkatan konsumsi rumah tangga pada tahun 2022. tercatat mengalami peningkatan. Perkembangan transaksi
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Jawa Barat12 secara rata- e-commerce di Jawa Barat secara nominal mengalami
rata Januari-April 2022 tercatat sebesar 97,7 sedikit lebih pertumbuh yang lebih tinggi mencapai 31,01% (yoy) pada
tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar triwulan I 2022 dengan total transaksi senilai Rp23,4 triliun
12 Berdasarkan hasil Survei Konsumen Bank Indonesia

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 140


Bab 7 | Prospek Perekonomian

rupiah. Angka pertumbuhan ini jauh lebih tinggi dibandingkan Konsumsi swasta di Jawa Barat juga perlu didorong untuk
dengan pertumbuhan transaksi pada triwulan IV 2021 sebesar kembali ke level pertumbuhan normalnya, yakni pada kisaran
18,70% (yoy). Peningkatan aktivitas belanja di e-commerce 5%. Pandemi telah merubah pola konsumsi masyarakat,
ini disinyalir sejalan dengan membaiknya daya beli pada baik barang ataupun jasa. Pola konsumsi masyarakat pun
tahun 2022. Selain itu, hal ini juga diiringi oleh peningkatan berkaitan dengan perubahan sistem pemasaran, logistik,
preferensi digital masyarakat untuk melakukan transaksi jual dan produksi pada industri. Oleh karena itu mendorong
beli secara online. Digital Competitive Index Jawa Barat pada inovasi pelaku usaha untuk beradaptasi pada pola yang baru
tahun 2022 tercatat meningkat dari 57,1 pada 2021 ke 58,5 akan turut mendorong konsumsi lebih lanjut. Pelaku usaha
atau tertinggi ke-2 secara nasional. Di sisi lain, apabila dilihat perlu beradaptasi pada teknologi digital secara menyeluruh
berdasarkan kategori produk, transaksi e-commerce tertinggi (end-to-end process) baik dari sisi produksi (industri 4.0 dan
adalah kategori produk Fashion, Handphone & Aksesoris teknologi tepat guna untuk UMKM/IKM), sisi pemasaran
serta Perlengkapan Kantor. (digital marketing, digital platform, e-commerce), dan inovasi
distribusi barang (contactless logistic) yang mengurangi
Namun demikian, terdapat faktor risiko yang perlu dicermati interaksi antarmanusia sehingga konsumen merasa aman.
agar tidak memberikan dampak signifikan yang akan menahan
perbaikan konsumsi lebih lanjut. Kenaikan inflasi akibat Pada tahun 2022, setelah komponen konsumsi rumah
tekanan global dapat mempengaruhi ekspektasi konsumen tangga, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat juga akan
terkait dengan harga. Sebagai contoh, kenaikan harga BBM disumbang oleh ekspor. Meskipun komponen ekspor
non subsidi, bahan bakar rumah tangga, minyak goreng, tarif diprakirakan tumbuh melambat dibandingkan tahun 2021
angkutan udara, tarif tol yang dipengaruhi oleh tingginya akibat tantangan global yang kian tinggi dan adanyanya faktor
harga komoditas minyak dan gas dunia, serta CPO. Di sisi lain, base year effect mengingat kontraksi yang dalam pada 2020
apabila kenaikan inflasi berada di atas kenaikan penghasilan, lalu. Namun demikian, ekspor Jawa Barat diperkirakan
maka upah riil tentunya akan menjadi lebih rendah dari upah masih mampu tumbuh positif utamanya jika terus dapat
nominal sehingga berisiko untuk menekan daya beli. Oleh memanfaatkan limpahan permintaan global dan ceruk
karena itu, peran otoritas dan TPID dalam mengendalikan pasar yang ditinggalkan oleh negara-negara kompetitor
inflasi akan menjadi sangat krusial. yang mengalami kendala energi atau produksi.

Selain itu, dampak scarring effect pada ketenagakerjaan Berdasarkan data, kinerja ekspor Jawa Barat secara kumulatif
khususnya tenaga kerja unskilled, sektor informal dan tenaga Januari-April 2022 tumbuh 17,77% (yoy) dengan total nilai
kerja pada rumah tangga kelas bawah masih dibayangi ekspor mencapai US$12,91 miliar. Ekspor Jawa Barat secara
risiko employability yang besar dan risiko perubahan pasar pangsa didominiasi oleh ekspor manufaktur yang mencapai
tenaga kerja secara struktural, khususnya terkait digitalisasi. 94% dari total ekspor Jawa Barat. Pada tahun 2022 (Januari-
Dalam jangka pendek, program pemerintah terkait skema April 2022) kinerja ekspor yang masih baik ditopang oleh
perlindungan sosial masih tetap perlu dilakukan untuk masih baiknya pertumbuhan ekspor elektronik (19,70% yoy),
menjaga konsumsi dasar rumah tangga kelas bawah. TPT (17,14% yoy), kendaraan (16,17% yoy), kulit dan alas kaki
Namun demikian, dalam jangka menengah panjang, upaya (9,14% yoy), dan kimia (8,40% yoy). Berdasarkan negaranya,
yang lebih struktural seperti menjaga stabilitas harga agar pertumbuhan ekspor Jawa Barat yang tertinggi adalah
tidak menggerus daya beli, memastikan akses dan kualitas ke ASEAN (22,02%), Amerika Serikat (21,46% yoy), Eropa
pendidikan serta pelatihan tenaga kerja terhadap keahlian (11,35% yoy), Jepang (9,18% yoy), dan Tiongkok (6,07% yoy).
baru (upgrading skill) termasuk keahlian terkait digitalisasi
dan teknologi perlu dilakukan.

141 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Prospek Perekonomian | Bab 7

Hal ini juga terkonfirmasi berdasarkan data ekspor BPS kumulatif periode Januari-April 2022 tumbuh lebih tinggi
menurut provinsi asal barang bahwa Jawa Barat masih mencapai 27,75% (yoy). Hal senada juga terjadi pada ekspor
tercatat sebagai provinsi dengan ekspor terbesar Indonesia sepeda motor dan komponen yang tumbuh masing-masing
pada April 2022 dengan pangsa sebesar 12,70% dari sebesar 22,31% (yoy) dan 20,37% (yoy). Adapun ekspor
total ekspor nasional. Hasil liaison Bank Indonesia juga kimia utamanya disumbang oleh kelompok cheimcals yang
menunjukkan peningkatan penjualan ekspor oleh korporasi. mengalami peningkatan signifikan ke Tiongkok dan Taiwan,
Lickert scale penjualan ekspor pada triwulan I 2022 dan awal di luar pertumbuhan eksor yang tetap tinggi ke ASEAN yang
triwulan II 2022 (posisi April 2022) tercatat masing-masing merupakan pangsa terbesar.
sebesar 0,37 dan 0,60 atau jauh lebih tinggi dibandingkan LS
penjualan ekspor pada periode yang sama tahun 2021 yang Pada tahun 2022, komoditas alas kaki juga menjadi salah satu
masih terkontraksi. motor peningkatan ekspor. Pada tahun 2022, penurunan
pemenuhan pasokan dari Tiongkok dan Vietman khususnya
Secara umum, potensi kinerja ekspor Jawa Barat masih cukup untuk brand alas kaki global, mendorong peningkatan
baik pada tahun 2022, utamanya terkait dengan masih cukup kapasitas produksi alas kaki Indonesia. Tiongkok sebagai
besarnya limpahan order akibat kondisi manufaktur Tiongkok eksportir terbesar dunia, berdasarkan data Kemenperin,
yang masih terkendala kebijakan Zero-Covid sehingga belum mengalami penurunan ekpor alas kaki dari 9,5 miliar pasang
dapat beroperasi secara penuh. Hal ini terkonfirmasi dari menjadi hanya 7,4 miliar pasang. Perubahan landscape
peningkatan ekspor elektronik, TPT dan alas kaki. Lebih lanjut, persaingan dan pasar alas kaki global ini dapat ditangkap
peningkatan ekspor alas kaki juga didukung oleh tambahan menjadi peluang positif bagi peningkatan industri alas kaki
limpahan order dari Vietnam yang masih terkendala dari Indonesia. Hal ini terkonfirmasi dari liaison Bank Indonesia
sisi opersional akibat kesulitan pemenuhan tenaga kerja yang menunjukkan bahwa beberapa korporasi produsen
sehingga mulai mempertimbangkan untuk melakukan alas kaki di Jawa Barat telah melakukan investasi untuk
shifting industri pada karya ke padat modal dan teknologi. meningkatkan kapasitas terpasangnya.
Di sisi lain, permintaan juga kembali membaik utamanya
untuk komoditas kendaraan, TPT, alas kaki, elektronik home Meskipun Jawa Barat masih memiliki peluang memanfaatkan
appliance, sejalan dengan peningkatan mobilitas termasuk limpahan permintaan akibat disrupsi rantai pasokan, namun
tren perjalanan religi seperti haji dan umroh. kinerja ekspor 2022 tentap menghadapi beberapa faktor
yang menjadi downside risk antara lain:
Ekspor Jawa Barat untuk komoditas elektronik kembali • Volume perdagangan dunia berpotensi lebih rendah
menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi baik untuk dari prakiraan sebelumnya sejalan dengan risiko
kelompok computer, electronic and optical products (9,52% tertahannya perbaikan perekonomian global dan masih
yoy) maupun kelompok electrical equipment (8,10% yoy). berlangsungnya gangguan rantai pasokan global.
Adapun ekspor TPT lebih besar didorong oleh pertumbuhn
IMF telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global
TPT hilir kelompok wearing apparel, dressing and dyeing yang
menjadi 3,6% dari semula 4,4%. Perdagangan global juga
tumbuh 44,97% (yoy), meskipun kelompok textile juga tetap
mencerminkan perlambatan signifikan. Pertumbuhan
tumbuh positif sebesar 13,98% (yoy). Asosiasi Produsen Serat
perdagangan global diperkirakan akan menurun terutama
dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) pun optimis kinerja
pada tahun 2022. Permintaan barang global diperkirakan
ekspor TPT hulu sepanjang tahun 2022 akan mencapai
akan melambat karena perang dan dukungan kebijakan
Rp171,6 triliun lebih tinggi dibandingkan tahun 2021.
yang ditarik lebih cepat serta kembalinya permintaan jasa
seiring dengan mobilitas yang lebih longgar.
Lebih lanjut, ekspor komoditas utama Jawa Barat, yaitu
Secara keseluruhan, pertumbuhan perdagangan global
kendaraan bermotor juga menunjukkan peningkatan.
diproyeksikan oleh IMF akan melambat dari perkiraan
Berdasarkan data Gaikindo, ekspor mobil CBU secara

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 142


Bab 7 | Prospek Perekonomian

10,1% pada 2021 menjadi 5% pada 2022, dan selanjutnya Berdasarkan data BKMP, realisasi investasi Jawa Barat juga
menjadi 4,4% pada 2023. Proyeksi tahun 2022 lebih masih menempati posisi kedua tertinggi di Indonesia setelah
rendah 1% dari perkiraan sebelumnya. DKI Jakarta pada triwulan I 2022 dengan total nilai mencapai
• Kenaikan harga komoditas global, khususnya harga Rp39,5 triliun. Pada tahun2022, target investasi Provinsi
komoditas energi. Jawa Barat adalah Rp170 triliun (berdasarkan target BKPM)
dan Rp105 triliun berdasarkan target Renstra DPMPTSP
Hal ini juga berpotensi meningkatkan harga jual akibat
Jawa Barat tahun 2018-2023. Pada triwulan I 2022, realisasi
naiknya biaya input yang akan mempengaruhi daya saing
investasi Provinsi Jawa Barat adalah 23,24% (untuk target
produk ekspor Jawa Barat di pasar global. Di sisi lain,
BKPM) atau 37,62% (untuk target Renstra).
harga komoditas global yang masih meningkat, termasuk
komoditas energi, pangan, dan logam, akan memberikan
Dari sisi dukungan pembiayaan, perbankan juga menunjukkan
tekanan pada inflasi global.
peningkatan penyaluran kredit/pembiayaan investasi. Pada
• Penurunan nilai PMI mitra dagang utama Jawa Barat,
posisi awal triwulan II 2022 (April 2022), kredit/pembiayaan
yaitu Eropa, dan Jepang dan Tiongkok juga mengalami
investasi tercatat tumbuh 4,03% (yoy).
penurunan masing-masing menjadi 55,50; 53,50; dan
47,40.
Berdasarkan data DPMPTSP Provinsi Jawa Barat, pada
• Gangguan disrupsi rantai pasokan yang terus berlanjut triwulan I 2022, terdapat 91.238 permohonan pembuatan
berpotesi mendatangkan risiko kendala impor, khususnya Nomor Induk Berusaha (NIB) dengan dominasi status PMDN
impor bahan baku, mengingat Jawa Barat masih cukup mencapai 99,9%. Adapun NIB dengan status PMA hanya
bergantung pada bahan baku impor. sebanyak 87 proyek.

Sumbangan terbesar ketiga terhaap pertumbuhan Sedangkan secara keseluruhan tahun 2022, jumlah rencana
ekonomi Jawa Barat 2022 bersumber dari komponen proyek di Jawa Barat mencapai 179.604 proyek dengan total
investasi. Meskipun secara tahunan pertumbuhan investasi renana nilai investasi mencapai Rp434 triliun. Hal ini tentunya
2022 diproyeksikan akan melambat dibandingkan 2021. menunjukkan potensi realisasi investasi yang masih cukup
Perlambatan dipengaruhi oleh peningkatan risiko ekonomi besar mengingat investor masih tingginya rencana investasi
dan keuangan global yang mempengaruhi persepsi investor PMDN dan PMA di Jawa Barat.
terkait kehati-hatian dalam melakukan investasi, bahkan
cenderung meningkatnya tendensi untuk mengambil langkah Adapun beberapa proyek investasi yang diperkirakan masih
wait and see. Selain itu, beberapa proyek infrastruktur menjaga optimisme pertumbuhan investasi Jawa Barat 2022
strategis di Jawa Barat akan mulai memasuki fase passing out adalah sebagai berikut:
pada tahun 2022.
A. Katergori Infrastruktur termasuk Proyek Strategis
Nasional (PSN)
Meskipun demikian, investasi diproyeksikan tetap mampu
1) Investasi Rebana dan Jabar Selatan: Kawasan
tumbuh positif. Beberapa indikator dini yang mendukung
Rebana yang rencana pembangunan akan difokuskan
peluang pertumbuhan investasi antara lain hasil liaison Bank
pada pengembangan kawasan kota baru dengan
Indonesia periode triwulan II 2022 menunjukkan bahwa
konsep life, work and play. Akan terdapat 13 kota
lickert scale investasi tercatat mengalami peningkatan
baru yang siap untuk dikembangkan oleh investor,
menjadi 0,52. Kondisi ini juga didukung oleh realisasi kredit
dengan total investasi senilai Rp 234,6 triliun. Sesuai
investasi di Jawa Barat oleh perbankan meningkat 6,52%
dengan Perpres, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
(yoy).
mengatakan selain proyek prioritas di kawasan

143 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Prospek Perekonomian | Bab 7

Cirebon–Patimban–Kertajati di utara, Pemprov akan B. Kategori Investasi Swasta Multiyears


mengembangkan berbagai proyek investasi di wilayah 1) Total perkiraan investasi ekosisistem mobil listrik
Jabar selatan pada 2022. Investasi mencakup proyek ditaksir mencapai US$ 9,8 miliar. Untuk membangun
transportasi, pariwisata dan ekonomi, pengairan dan pabrik baterai mobil listrik di Karawang Jawa Barat
irigasi, kelautan dan perikanan, serta penanganan Hyundai Motor Energy, KIA Corporasion, Hyundai
bencana dengan total nilai investasi sebesar Rp7,9 Mobil, LG Energy Solution, serta perusahaan
triliun konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
2)
Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci): Indonesia Battery Corporation (IBC) atau PT Industri
Pembangunan tahap pertama akan mulai dilakukan Baterai Indonesia telah melakukan groundbreaking
pada akhir tahun 2022 dengan nilai investasi seksi dan merealisasikan investasi sebesar US$1,1 miliar.
1 sebesar Rp30,2 T. Adapun total rencana investasi Investasi sisanya (US$ 8,7 miliar) adalah gabungan
seluruh fase mencapai Rp56 Triliun dengan target Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman
pembangunan 2022-2027 dan masa konsesi 40 tahun. Modal Dalam Negeri (PMDN) yang akan direalisasikan
3) Revitalisasi kilang minyak dan pengembangan pada Desember sampai dengan awal 2022.
industri petrochemical: Investasi fase 1 berupa 2) Masih berlanjutnya pengembangan Kawasan Ekonomi
revitalisasi kilang di Jawa Barat dengan rencana nilai Khusus (KEK) Pariwisata MNC Lido City yang berlokasi
investasi Rp25 T pada 2022. di Bogor berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.
4) Pembangunan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan 69 Tahun 2021. Pelaksanaan investasi akan dibagi
Akhir Sampah (TPPAS) Cirebon Raya dan Sistem menjadi tiga tahap yaitu tahap satu sebesar Rp14,2
Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatigede. triliun pada 2021-2026. Tahap kedua, pada 2027-2034
senilai Rp5,8 triliun. adapun tahap ketiga sebesar
5) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional
Rp12 triliun pada 2035-2040.
Jatiluhur I: PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengeluarkan
kredit sindikasi senilai Rp 2,3 triliun untuk mendukung 3) Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya
pembangunan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (PLTS) bagi rumah tangga tanpa aliran listrik di
(SPAM) Regional Jatiluhur I sebesar Rp1,73 triliun Karawang dengan pemasangan 1000 PLTS gratis. Pada
(Januari 2022) dengan tenor 11 tahun. April 2022, pemasangan PLTS sudah dilakukan pada
25 rumah tangga.
6) Jalan tol: Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) tengah
melakukan proses tender untuk enam ruas jalan tol 4) Salah satu perusahaan industri electric vehicles global
dengan total nilai investasi senilai Rp88,37 triliun. akan melakukan investasi baterai kendaraan listrik
Beberapa pembangunan ruas jalan tol yang akan untuk kendaraan listrik China dengan nilai investasi
dilakukan di Jawa Barat meliputi Bogor Serpong via sebesar USD5,2 miliar atau sekitar Rp71 triliun.
Parung (Rp8,9 triliun), JORR Elevated (Cikunir-Ulujami) 5) Investasi pembangunan rumah sakit di Cikarang,
(Rp21,56T), Akses Patimban, Kamal-Teluknaga- Jawa Barat telah memasuki tahap groundbreaking
Rajeg, serta jalan tol Sentul Selatan-Karawang Barat dan rencananya akan beroperasi pada triwulan ketiga
(proses lelang triwulan II 2022). Perusahaan pengelola tahun 2022. Kapitalisasi pasar pada tahap awalan
ruas Jalan Tol Trans Jawa juga mengkonfirmasi pada kisaran 50-70 tempat tidur dengan target akhir
dimulainya transaksi (Confirmation of Transaction 200 tempat tidur. Adapun investasi mencapai kisaran
Commencement/CTC) untuk sejumlah ruas Jalan Tol Rp250 miliar-Rp300 miliar.
Trans Jawa mencakup ruas-ruas Tol Kanci–Pejagan 6) Pembangunan fasilitas gudang baru di kawasan
di Cirebon dan Tol Pejagan–Pemalang (sejak Maret Cikarang, Jawa Barat oleh perusahan supply chain
2022). internasional senilai Rp400 miliar untuk memenuhi

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 144


Bab 7 | Prospek Perekonomian

permintaan layanan pergudangan yang terus aktivitas ekonomi juga mendorong potensi pendapatan pajak
meningkat karena perbaikan ekonomi pasca Covid-19. pemerintah kabupaten/kota tahun 2022.
7) Investsai perusahaan cargo network senilai US$10
juta atau sekitar Rp143,9 miliar untuk membangun Pagu anggaran belanja tahun 2022 untuk Provinsi Jawa Barat
fasilitas bengkel pesawat di Bandara Kertajati, Jawa sebesar Rp42,52 triliun dan pagu belanja 27 kabupaten/
Barat. Adapun nilai investasi awal sebesar US$10 juta kota secara gabungan sebesar Rp94,05 triliun. Pagu
pada bulan Maret 2022. belanja ini tidak termasuk pagu belanja dari APBN. Secara
keseluruhan pagu belanja 2022 mengalami peningkatan 1,5%
8) Investasi pembangkit listrik energi baru terbarukan
dibandingkan tahun 2021.
(EBT) di Bogor, Jawa Barat dengan menggunakan
Tenaga Energi Hidro.
Adapun rekapitulasi usulan kegiatan dalam proses
perencanaan pembangunan tahun 2022 mencapai 8.797
Beberapa risiko yang mempengaruhi akselerasi pemulihan
kegiatan dengan rincian 3.503 kegiatan hibah/bantuan sosial,
investasi 2022 adalah:
4.484 kegiatan pokok pikiran DPRD, dan 810 kegiatan usulan
• Eskalasi tensi geopolitik denan invasi Rusia terhadap
kabupaten/kota.
Uktaina berpotensi menahan investor untuk
merealisasikan investasi dan cenderung wait and see
Realisasi belanja pemerintah, baik berasal dari APBN maupun
sampai kondisi lebih baik.
APBD memberikan multiplier effect pada perekonomian.
• Beberapa proyek investasi, khususnya infrastruktur di Jawa Barat yang pada triwulan I 2022 tumbuh 5,61% (yoy),
Jawa Barat akan mulai memasuki periode akhir menuju antara lain ditopang pertumbuhan konsumsi pemerintah
passing out seperti KCIC dan Tol Cisumdawu, sehingga sebesar 4,32% (yoy), terbilang cukup tinggi dibandingkan
realisasinya berpotensi lebih rendah dibandingkan tahun historis pertumbuhan konsumsi pemerintah yang biasanya
sebelumnya. sangat rendah pada triwulan I.

Pertumbuhan yang lebih tinggi juga diproyeksikan pada Pada tahun 2022, kapasitas fiskal pemerintah daerah
komponen konsumsi pemerintah. Ditengah potensi di Jawa Barat diprakirakan meningkat sejalan dengan
normalisasi kebijakan fiskal, konsumsi pemerintah yang kinerja lapangan usaha di Jawa Barat yang diproyeksikan
lebih tinggi diharapkan akan memberikan dorongan yang tumbuh lebih tinggi. Seiring dengan kondisi perekonomian
lebih baik pada pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun yang membaik, penerimaan daerah yang bersumber dari
2022. Pagu pendapatan APBD tahun 2022 untuk Provinsi perpajakan juga meningkat. Sampai dengan triwulan I 2022,
Jawa Barat sebesar Rp31,52 triliun dan pagu pendapatan 27 sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan di Jawa
kabupaten/kota secara gabungan sebesar Rp112,6 triliun. Barat berkontribusi cukup besar terhadap penyetoran pajak
Pagu pendapatan Provinsi Jawa Barat mengalami penurunan ke negara. Hal ini selaras dengan kinerja kedua sektor tersebut
sebesar -12,44% dibandingkan tahun 2021, sedangkan yang tercatat positif pada triwulan I 2022. Meningkatnya
pagu pendapatan 27 kabupaten/kota secara gabungan penerimaan daerah berdampak pada kapasitas fiskal yang
naik 27,12%. Pada tahun 2022, terdapat penyesuaian dana semakin baik sehingga realisasi belanja pada triwulan I 2022
perimbangan dimana ketentuan dropping dana Bantuan menjadi lebih optimal.
Operasional Sekolah (BOS) mengalami perubahan dari semula
kepada provinsi menjadi langsung kepada kabupaten/kota. Sedangkan realisasi belanja juga masih didukung oleh
Selain itu, normalisasi kebijakan fiskal juga menyebabkan APBN. APBN memiliki kontribusi paling besar terhadap
penurunan dana dari APBN (dana perimbangan dan TKDD) kapasitas fiskal Jawa Barat. Sampai dengan triwulan I 2022,
sehubungan dengan normalisasi anggaran untuk penanganan realisasi belanja gabungan di Jawa Barat tercatat sebesar
Covid-19 dan bantuan sosial terkait. Di sisi lain, peningkatan 21,69% dengan realisasi terbesar berasal dari APBD Kab/

145 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Prospek Perekonomian | Bab 7

kota kemudian diikuti oleh APBN, sementara realisasi APBD Sosial Program Sembako (Bantuan Pangan Non Tunai/BPNT)
Provinsi masih relatif kecil. Masih tingginya realisasi APBN di Rp2,37 untuk 1,31 juta keluarga penerima manfaat, dan
Jawa Barat pada awal tahun 2022 ditopang oleh pengeluaran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa Rp251,34 miliar
untuk perlindungan sosial seperti bantuan sosial (PKH & bagi 279,2 ribu keluarga penerima manfaat.
BPNT), belanja untuk pendidikan, serta untuk kesehatan.
Secara keseluruhan, tentunya dampak positif dan multiplier
Selain realisasi APBN yang lebih tinggi, dropping Transfer effect belanja fiskal terhadap perekonmian ini perlu terus
Keuangan & Dana Desa (TKDD) di Jawa Barat juga cukup tinggi dioptimalkan melalui realisasi belanja dan investasi yang
pada triwulan I 2022 yang didukung oleh Dana Alokasi Umum lebih akseleratif.
(DAU), DAK Non Fisik, dan Dana Desa. Adapun meningkatnya
TKDD tersebut ditujukan untuk bidang pendidikan dan 7.2.2 Prospek Sisi Lapangan Usaha
kesehatan, pembangunan infrastruktur dan pengembangan Dari sisi sektoral, pemulihan ekonomi 2022 yang terus
desa di Jawa Barat. Secara spasial, daerah dengan realisasi berlangsung diperkirakan terjadi di sebagain besar Lapangan
TKDD terbesar adalah Kab. Majalengka yang mencapai 30,4%. Usaha (LU). Perbaikan ekonomi utamanya akan disumbang
oleh pemulihan kinerja LU Industri Pengolahan, LU
Adapun pengelolaan pandemi yang lebih baik mendorong Perdagangan Besar dan Eceran, LU Informasi dan Komunikasi,
pengalihan anggaran Covid-19 untuk belanja pada pos lain, LU Konstruksi, LU Transportasi dan Pergudangan, serta LU
utamanya pengembangan digitalisasi, SDM, dan UMKM. Pertanian.
Pada tahun 2022, seiring dengan melandainya kasus Covid-19
di Jawa Barat dan progress vaksinasi yang relatif tinggi Secara keseluruhan tahun 2022, LU Industri Pengolahan akan
dibandingkan daerah lain di Indonesia, Pemerintah daerah menjadi motor perbaikan ekonomi dari sisi sektoral dengan
memiliki ruang lebih luas untuk mengalokasikan anggaran sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi mencapai
yang semula ditujukan untuk penanganan COVID-19. Pada 48,33%. Peningkatan kinerja LU Industri Pengolahan terkait
tahun ini, APBN yang tidak digunakan untuk penanganan dengan perbaikan permintaan domestik ditengah masih
Covid-19 dialokasikan pada sektor kominfo untuk menunjang cukup terjaganya kinerja ekspor Jawa Barat. Peningkatan
digitalisasi. Selain itu, dropping TKDD juga dialokasikan lebih konsumsi, mendorong permintaan industri-industri yang
untuk pengembangan UMKM di Jawa Barat melalui dana berorientasi pasar domestik, seperti industri TPT dan
desa, DAK Fisik dan subsidi Kredit Usaha Rakyat (KUR). makanan minuman.

Pemerintah juga telah merealisasikan anggaran untuk Optimisme terkait kinerja industri pengolahan turut
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Jawa Barat diindikasikan oleh lickert scale permintaan domestik pada
pada tahun 2022 (Januari-April 2022) mencapai Rp6,85 triliun. sektor manufaktur yang meningkat menjadi 0,63. Adapun
realisasi anggaran dimaksud dibagi menjadi dua kelompok kapasitas terpasang sektor manufaktur triwulan II 2022 juga
besar, yaitu untuk belanja kesehatan dan perlindungan sosial. mengalami peningkatan menjadi hingga 94,14% jauh lebih
Realisasi anggaran untuk insentif tenaga kerja kesehatan tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 61,50%.
(nakes) sebesar Rp12,16 miliar yang diterima oleh 1.974 Sejalan dengan hal tersebut, lickert scale kapasitas utilisasi
nakes dan Rp2,15 triliun untuk klaim RS bagi pasien dan juga terpantau meningkat menjadi 0,88 pada triwulan II 2022,
292 Rumah Sakit. Adapun dana perlindungan sosial berupa dari sebelumya hanya sebesar 0,32. Secara keseluruhan,
Bantuan Sosial Program keluarga Harapan (PKH) mencapai kapasitas industri mengalami peningkatan sepanjang tahun
Rp2,06 triliun bagi 1,73 keluarga penerima manfaat, Bantuan 2022 dibandingkan tahun 2021.

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 146


Bab 7 | Prospek Perekonomian

Penyaluran kredit/pembiayaan pada sektor industri Prospek kinerja industri TPT pada tahun 2022 menunjukkan
pengolahan juga terpantau kembali tumbuh positif pada kondisi yang masih relatif baik, utamanya didukung
triwulan II 2022 sebesar 2,66% (yoy), setelah terkontraksi oleh limpahan permintaan ekspor di tengah perbaikan
sepanjang pandemi. Hal ini turut menunjukkan optimisme permintaan domestik. Peningkatan produksi TPT ditandai
perbankan pada perbaikan kinerja industri tahun 2022. dengan pertumbuhan konsumsi listrik industri tekstil pada
triwulan I 2022 yang mencapai 11% atau sebesar 1,53 TWh
Prospek kinerja industri otomotif pada tahun 2022 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
menunjukkan kondisi yang masih baik. Peningkatan mobilitas Kinerja positif ini diperkirakan berlanjut hingga triwulan
memberikan dampak signifikan pada optimisme prospek II 2022 seiring dengan tingginya permintaan domestik
industri otomotif tahun ini. Gabungan Industri Kendaraan utamanya produk garmen sehubungan dengan momentum
Bermotor Indonesia (Gaikindo) optimistis target penjualan HBKN Idulfitri yang didukung dengan pelonggaran kebijakan
mobil 2022 dapat tercapai yakin, sebanyak 900.000 unit terkait dengan kembali diizinkannya mudik.
atau sedikit lebih tinggi dibandingkan realisasi penjualan
2021 sebanyak 887.202 unit. Secara kumulatif Januari-April Dukungan untuk mendorong kinerja industri TPT juga dilakukan
2022, produksi mobil mengalami peningkatan mencapai Kepemperin untuk meningkatkan investasi peremajaan mesin
32,41% (yoy). Penjualan mobil kumulatif Januari-April 2022 dan teknologi. Kemenperin juga mengalokasikan anggaran
mengalami peningkatan sebesar 30,37% (yoy) untuk pasar sebesar Rp8,5 miliar untuk merestrukturisasi mesin TPT yang
domestik dan 27,25% (yoy) untuk pasar ekspor. akan dijalankan pada 2022 dengan target 18 perusahaan
yang akan terserap. Restrukturisasi ini akan mendorong
Pada April 2022, perusahaan otomotif yang memproduksi penerapan teknologi seperti Artificial intelligence, IoT, hingga
electric vehicle (EV) juga telah melakukan ekspor perdana 3D printing pada industri TPT.
sebanyak 900 unit dengan tujuan pasar Timur Tengah.
Perusahaan juga akan mulai memproduksi EV untuk pasar Di sisi lain, prospe kinerja industri industri alas kaki meningkat
dalam negeri dan telah merilis mobil listrik dimaksud signifikan akibat penutupan industri alas kaki di Tiongkok dan
sejak Maret 2022 dan akan segera dipasakan secara luas. Vietnam sehingga permintaannya dialihkan ke Indonesia. Hasil
Pemerintah juga turut memberikan dukungan melalui liaison Bank Indonesia kepada industri alas kaki Jawa Barat
perubahan aturan terkait PPnBM yang mendorong tarif yang merupakan bagian dari global supply chain untuk brand
khusus bea masuk 0% untuk kendaraan bermotor listrik per global menunjukkan bahwa produksi dan ekspor mengalami
1 April 2022 dalam rangka mendorong terciptanya industri lonjakan hingga hampir dua kali lipat, yang didukung oleh
kendaraan listrik. tambahan investasi untuk peningkatan kapasitas terpasang.

Lebih lanjut, pemerintah menerbitkan aturan baru yang Prospek industri elektronik pada tahun 2022 juga
menekankan bahwa seluruh kendaraan yang ada di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik. Hal ini terlihat
wajib diproduksi dengan menggunakan standar mesin yang dari pangsa ekspor elektronik terhadap ekspor total Jawa
lolos emisi Euro 4 sebagai upaya menurunkan tingkat emisi Barat yang kembali meningkat setelah sempat terkendala
gas buang di Indonesia. Aturan yang berlaku efektif per 12 pada periode pandemi sebelumnya. Di sisi lain, peningkatan
April 2022 ini berpotensi mendorong kinerja industri. kinerja industri otomotif juga memberikan dampak positif
pada industri elektronik yang memiliki backward linkage
dengan otomotif. Hasil liaison Bank Indonesia menunjukkan
bahwa industri car audio mengalami peningkatan penjualan

147 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


mencapai 60% sehubungan dengan peningkatan permintaan otomotif, mengingat sebagian besar pangsanya di Jawa Barat
dari car manufacture baik dalam negeri maupun pasar ekspor. adalah perdagangan besar kendaraan. Gabungan Industri
Tingginya permintaan mobil untuk mobilitas mudik dan Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) optimistis target
tingginya kebutuhan peralatan listrik rumah tangga seperti penjualan mobil 2022 dapat tercapai yakin, sebanyak 900.000
AC dan kipas angin pada periode HBKN Idulfitri berpotensi unit atau sedikit lebih tinggi dibandingkan realisasi penjualan
memberikan dampak positif pada kinerja industri elektronik 2021 sebanyak 887.202 unit. Hal ini juga terkonfirmasi dari
Jawa Barat di triwulan II 2022. hasil liaison Bank Indonesia pelaku usaha perdagangan
kendaraan bermotor, yaitu peningkatan penjualan hingga
Implementasi green industry pada industri di Jawa Barat awal triwulan II 2022 meningkat pada kisaran 30%-38% (yoy)
juga berpotensi mendorong efisiensi listrik, air dan bahan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
baku sehingga dapat memperbaiki struktur pengeluaran
dan kondisi finansial industri di tahun 2022. Sampai dengan Di sisi lain, perdagangan retail juga menunjukkan prospek
tahun 2020, sudah terdapat 37 perusahaan/industri yang yang semakin baik seiring dengan peningkatan konsumsi
memperoleh sertifikasi industri hijau dan terus berpotensi masyarakat. Pelonggaran mobilitas masyarakat oleh
untuk bertambah jumlahnya hingga tahun ini. Pada 2022 Pemerintah, utamanya perbaikan sejak April 2022 tercermin
juga akan dikembangkan kawasan industri halal di kawasan dari lonjakan mobilitas berdasarkan Google Mobility
REBANA yang berpotensi turut mendorong peningkatan Report termasuk pada lokasi retail dan grocery, berpotensi
kinerja industri Jawa Barat. mendorong permintaan domestik yang akan berdampak
positif pada sektor ini. Saat ini, kinerja seluruh ritel, mall
Beberapa hal menjadi risiko yang berpotensi menahan kinerja dan pusat perbelanjaan di Jawa Barat telah menunjukkan
industri pengolahan Jawa Barat pada tahun 2022, antara lain: perbaikan jumlah kunjungan dengan didukung oleh
• Dampak eskalasi tensi geopolitik Rusia-Ukraina pada penyelenggaraan berbagai pameran/bazaar oleh beberapa
harga komoditas dan berlanjutnya disrupsi rantai pasok mall. APRINDO memproyeksikan bisnis retail akan pulih pada
global berpotensi mengganggu permintaan ekspor dan pertengahan tahun 2022, khususnya pada momen Ramadan
pemenuhan bahan baku impor yang memungkinkan dan HBKN Idulfitri. Selain itu, APRINDO juga meyakini peluang
mempengaruhi kinerja industri pengolahan Jawa Barat. ritel besar tetap terbuka lebar, mengingat potensi perbaikan
konsumsi di segmen-segmen produk secondary di kalangan
• Lebih lanjut, kenaikan harga energi dan bahan baku
konsumen menengah ke atas. Peningkatan aktivitas MICE di
mendorong kenaikan biaya input produksi. Hal ini
Jawa Barat juga akan menjadi daya dukung yang mendorong
tentunya akan mempengaruhi daya saing ekspor industri
kinerja sektor Perdagangan.
Jawa Barat ataupun kenaikan harga jual di pasar domestik.
Hal ini salah satunya mempengaruhi biaya pada industri
Pada kuartal kedua 2022, optimisme ini terus didukung oleh
TPT Jawa Barat. Kenaikan harga minyak dunia yang tinggi
lonjakan mobilitas pada arus mudik Idulfitri seiring dengan
telah berdampak pada kenaikan harga bahan baku utama
relaksasi kebijakan pemerintah kembali mengizinkan mudik.
seperti polyester dan acetic acid. Selain itu, kenaikan
Hal ini dapat meningkatkan penjualan retail di berbagai lokasi
harga batubara juga mempengaruhi biaya energi yang
yang dilewati, termasuk rest area di Jawa Barat sebesar 10%-
dikeluarkan oleh pelaku usaha. Secara umum, porsi biaya
15%. Penjualan retail yang meningkat juga terindikasi dari
energi sekitar 26% dari total biaya produksi TPT.
hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) dimana Indeks Penjualan
Riil (IPR) meningkat menjadi 168,07 pada triwulan II 2022
Pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi juga akan
yang ditopang oleh kenaikan penjualan pada pakaian dan
disumbang oleh perbaikan kinerja LU Perdagangan Besar dan
suku cadang kendaraan.
Eceran. Pertumbuhan sektor ini sangat terkait erat dengan
perbaikan kinerja industri pengolahan, khususnya industri
Bab 7 | Prospek Perekonomian

Tabel 7.2 Risiko Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Tahun 2022

KOMPONEN Faktor Pendorong / Penahan Arah

Pengendalian kasus yang lebih baik mendorong pelonggaran kebijakan mobilitas masyarakat dan aktivitas ekonomi oleh pemerintah.
Pandemi COVID-19 Total masyarakat Jawa Barat yang telah mendapatkan vaksin adalah 33,5 juta dosis 1 (88,54%), 25,07 juta dosisi 2 (66,14%) dan 1,27 juta
vaksin booster dosis 3 (3,36%).
Perang menahan perbaikan ekonomi global dan meningkatkan risiko fragmentasi ekonomi dunia yang lebih permanen menjadi blok
Eskalasi tensi geopolitik
geopolitik dengan standar teknologi yang berbeda.
Pada WEO April 2022, IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2022 menhadu sebesar 3,6% (yoy). Penurunan
proyeksi secara signifikan terkait dengan dampak perang Ukraina-Rusia dan sanksi ekonomi yang diterapkan terhadap Rusia.
IMF memproyeksikan ekonomi negara ASEAN-5 pada 2002 sebesar 5,3% (yoy) masih lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2021
Proyeksi kondisi sebesar 3,4% (yoy). Meskipun angka ini dikoreksi ke bawah, namun secara tren tetap menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun lalu.
perekonomian global
Perlambatan prospek pertumbuhanekonomi negara mitra dagang utama Jawa Barat, yaitu Amerika Serikat (xx%), Jepang (xx%).
Pengetatan kebijakan Zero-Covid di Tiongkok akan menyebabkan perlambatan signifikan pada ekonominya, mempengaruhi negara mitra
dagang di Asia dan disrupsi rantai pasokan.
Penurunan volume perdagangan dunia menjadi pada 2022 diproyeksikan menurun menjadi 5,0% dari semula tumbuh mencapai 10,1% pada
Volume perdagangan 2021
dunia
Disrupsi rantai pasokan global semakin meningkat akibat perang yang menyebabkan perubahan blok ekonomi
Perang mendiring oeningkatan harga komoditas global, tuamanya komoditas energi dan pangan. Kenaikan harga terjadi pada komoditas
Harga Komoditas Global
minyak dunia, gas, logam
Berdasarkan Inmendagri Nomor 26/2022 per 24 Mei 2022, terjadi penambahan daerah di Jabar yang berkategori PPKM level 1 menjadi 14
kabupaten?kota dan 13 kabupaten/kota sisanya berkategori PPKM level 2.
Pemerintah kembali menizinkan mudik bagi masyarakat yang telah minimal mendapatkan 2 dosis vaksin pada periode HBKN Idulfitri2022
(April-Mei 2022) setelah 2020-2021 masyarakat dilarang untuk melakukan mudik.
Presiden telah melonggarkan kebijakan penggunaan masker, sehingga masyarakat tidak lagi wajib menggunakan masker saat melakukan
Kebijakan Pemerintah
aktivitas di luar ruangan (outdoor) berlaku sejak Mei 2022
Masih berlanjutnya beberapa kebijakan stimulus untuk mendorong konsumsi seperti diskon PPNBM, diskon PPN DTP untuk pembelian
properti, bansos regular, revitalisasi mesin/teknologi industri.
Kepastian pemberian THR untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pegawai swasta pada lebaran tahun 2022 turut memberikan tambahan
penghasilan yang berpotensi mendorong konsumsi.
Bank Indonesia mempertahankan stance kebijakan moneter akomodatif melalui suku bunga BI7DRR yang dipertahankan sebesar 3,50%
Kebijakan Bank pada Februari 2022. Kebijakan makroprudensial sebagai bagian dari bauran kebijakan juga terus dipertahankan akomodatif, dengan kembali
Indonesia diteruskannya kebijakan LTF/FTV 100% bagi bank yang memenuhi persyaratan dan kebijakan DP 0% untuk kendaraan dan KPR hingga
Desember 2022.

Realisasi kredit untuk sektor perdagangan pada awal inflasi secara global. Hal ini juga turut meningkatkan risiko
triwulan II 2022 terpantau meningkat sebesar 9,11% (yoy). potensi inflasi nasional dan Jawa Barat akan berada di rentang
Hal ini menjadi daya dukung bagi perbaikan kinerja sektor atas, sehingga inflasi pada tahun 2022 diperkirakan lebih
perdagangan terlebih pada periode HBKN Idulfitri. tinggi dibandingkan dengan tahun 2021. Namun demikian,
Bank Indonesia bersama TPID akan terus berupaya untuk
Berkembangnya bisnis omnichannel yang mendukung jual- tetap menjaga stabilitas harga sehingga inflasi berada pada
beli online, mulai dari media sosial hingga berbagai platform rentang sasarannya sebesar 3%±1%.
e-commerce yang ada, juga turut mendukung peningkatan
optimisme kinerja LU Perdagangan Besar dan Eceran. Secara keseluruhan, inflasi Jawa Barat tahun 2022 akan
Ttransaksi e-commerce di Jawa Barat secara nominal pada disumbang oleh seluruh kelompok inflasi. Kelompok harga
triwulan I 2022 tumbuh mencapai 31,01% (yoy) dengan yang diatur pemerintah (administered price/AP) akan
total transaksi senilai Rp23,4 triliun rupiah dan merupakan memberikan sumbangan cukup besar ditengah tantangan
transaksi tertinggi secara nasional. inflasi global yang meningkat tajam dan kenaikan berbagai
harga komoditas energi internasional. Kenaikan harga minyak
7.2.3 Prospek Inflasi dunia telah mendorong penyesuaian harga BBM non subsidi,
Perkembangan tantangan global terkini utamanya dampak serta kenaikan harga tarif angkutan darat dan udara. Adapun
kenaikan harga komoditas telah mendorong potensi tekanan komoditas bensin telah memberikan andil inflasi terbesar

149 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


dari keseluruhan komoditas pada keranjang konsumsi emas perhiasan. Komoditas nasi dengan lauk juga mengalami
masyarakat Jawa Barat. Pemerintah telah menaikan harga penyesuaian harga akibat peningkatan biaya produksi.
pertamax per 1 April 2022, terlebih pangsa pertamax di Jawa Termasuk peningkatan upah asisten rumah tangga yang
Barat juga mencapai 16% sehingga memberikan andil yang turut mencerminkan peningkatan konsumsi rumah tangga.
signifikan. Tekanan harga energi global juga telah mengerek Adapun pelonggaran mobilitas turut memberikan dampak
kenaikan harga gas internasional akibat shortage pasokan pada peningkatan permintaan komoditas pakaian sehingga
seiring dengan penerapan sanksi terhadap Rusia. Di Jawa mendorong kenaikan harganya.
Barat, hal ini telah mendorong peningkatan harga komoditas
bahan bakar rumah tangga yang telah memberikan andil Indeks Harga Konsumen (IHK) Jawa Barat pada awal triwulan
cukup tinggi pada peningkatan inflasi. Kebijakan pemerintah II 2022 (April 2022) mencatatkan inflasi sebesar 1,07%
terkait dengan penyesuaian tarif cukai dan PPN juga akan (mtm), 2,49% (ytd), atau 3,61% (yoy). Tekanan inflasi lebih
memberikan dampak pada kenaikan harga komoditas rokok tinggi dibanding Maret 2022 yang sebesar 0,69% (mtm)
dan barang/jasa lainnya, sebagai contoh penyesuaian harga dan tercatat sebagai inflasi bulanan tertinggi pada periode
gas oleh PGN akibat penyesuaian PPN menjadi 11%. April dalam 3 tahun terakhir. Tingkat inflasi Jawa Barat juga
tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi nasional yang
Lebih lanjut, inflasi Jawa Barat tahun 2022 juga akan disumbang sebesar 0,95% (mtm) pada periode yang sama. Peningkatan
oleh kelompok pangan bergejolak (volatile food/VF). Tekanan tekanan inflasi seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi
inflasi pangan global pada komoditas pangan akibat perang dan mobilitas masyarakat saat momentum Ramadan dan
Rusia-Ukraina juga turut mempengaruhi pergerakan menjelang Idulfitri 1443 H.
harga komoditas pangan domestik. Inflasi VF di Jawa Barat
turut terdampak dari adanya kelangkaan minyak nabati Adapun komoditas utama penyumbang inflasi pada April
akibat perang sehingga mendorong lonjakan permintaan 2022 adalah:
CPO global yang berujung pada kelangkaan pasokan CPO a. VF: minyak goreng, daging ayam ras dan daging sapi.
domestik. Pencabutan HET oleh pemerintah sebagai dampak
b. CI: kue kering, baju muslim wanita.
lanjutan dari kondisi dimaksud telah menyebabkan kenaikan
c. AP: bensin dan Bahan Bakar Rumah Tangga (BBRT).
harga komoditas minyak goreng yang tercatat memberikan
andil inflasi terbesar kedua setelah Bensin. Inflasi VF juga
Dalam kerangka stabilisasi harga, koordinasi pengendalian
berpotensi disumbang oleh komoditas daging ayam ras
inflasi daerah (TPID) menjadi agenda yang sangat penting
dan hortikultura seiring dengan perbaikan permintaan baik
pada 2022 sebagai upaya untuk terus menjaga volatilitas
dari rumah tangga maupun sektor akomodasi dan makanan
harga dan mengupayakan lonjakan inflasi yang tidak terlalu
minuman.
tinggi sehingga menggerus daya beli masyarakat. TPID perlu
untuk menjaga keberimbangan pasar. Koordinasi seluruh
Adapun inflasi kelompok inflasi inti (core inflation/CI)
komponen TPID termasuk perumusan dan implementasi
diprakirakan akan menyumbang inflasi didorong oleh
program unggulan/program inovasi TPID menjadi poin krusial
lonjakan permintaan seiring dengan perbaikan ekonomi.
yang perlu terus dilakukan.
Tekanan inflasi pada kelompok CI didorong oleh kembali
meningkatnya permintaan perumahan yang terepresentasi
Pada tahun 2022, pengendalian inflasi oleh TPID juga akan
dari sumbangan inflasi dari komoditas sewa dan kontrak
dipastikan sesuai dengan Peta Jalan TPID se-Jawa Barat. Peta
rumah. Disamping, dampak peningkatan harga komoditas
Jalan TPID ini dimiliki tidak hanya oleh pemerintah provinsi,
global juga mempengaruhi peningkatan harga komoditas
namun juga pemerintah 27 kabupaten/kota di Jawa Barat.
Bab 7 | Prospek Perekonomian

Secara umum, terdapat sejumlah faktor pendorong


dan penahan inflasi tahun 2022 yang perlu diantisipasi
sebagaimana Tabel 7.3 di bawah ini.

Tabel 7.3 Faktor Pendorong dan Penahan Inflasi Jawa Barat Tahun
2022

Faktor Pendorong Inflasi 2022


1. Eskalasi tensi geopolitik yang menyebabkan kenaikan harga komoditas global,
utamanya komoditas energy dan pangan. Hal ini menyebabkan terjadinya
meningkatkan imported inflation antara lain akibat kenaikan harga minyak,
gas, emas perhiasan, minyak sawit, kedelai, daging sapi.
2. Kenaikan cukai rokok per 1 Januari 2022 sbesar 12%, umumnya akan
ditransmisikan pada harga jual secara bertahap.
3. Kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 10% menjadi 11% mulai April
2022.
4. Pelonggaran kebijakan terkait mobilitas dan perbaikan ekonomi akan
mendorong permintaan.
5. Risiko second round effect dari kenaikan harga energi yang cukup tinggi,
khususnya minyak bumi, gas dan batubara dapat mendorong kenaikan biaya
produksi yang berpotensi ditransmisikan pada kenaikan harga jual.
Faktor Penahan Inflasi 2022
1. Peningkatan target luas tanam dan produksi padi 2022 diharapkan menjamin
ketersediaan pasokan komoditas beras sehingga pergerakan harganya tidak
bergejolak.
2. Telah dilakukannya 4 Kerjasama Antar Daerah (KAD) sebagai bagian dari
program pengendalian inflasi daerah yaitu (1) komoditas beras antara
Kab. Sumedang dan DKI Jakarta serta Kab. Subang dengan DKI Jakarta, (2)
komoditas telur ayam ras antara Kota Tasik dengan Kota Bogor dan Kab.
Ciamis, (3) komoditas daging ayam ras antara Kab. Ciamis dan Kota Bogor,
(4) komoditas hortikultura (aneka cabai, tomat dan sayuran) dan ikan segar
antara Kota Sukabumi dan Kab. Sukabumi.
3. Risiko kondisi cuaca tahun 2022 diperkirakan minimal.

151 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


Halaman ini sengaja dikosongkan
DAFTAR ISTILAH

ADHB Atas Dasar Harga Berlaku, menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada
setiap tahun pada suatu daerah.

ADHK Atas Dasar Harga Konstan, menggambarkan perkembangan produksi riil barang dan jasa yang dihasilkan oleh
kegiatan ekonomi suatu daerah.

Andil inflasi Sumbangan perkembangan harga suatu komoditas/kelompok barang/kota terhadap tingkat inflasi secara
keseluruhan.

APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan
disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan peraturan daerah.

BI Rate Suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia.

Bobot inflasi Besaran yang menunjukkan pengaruh suatu komoditas terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan, yang
diperhitungkan dengan melihat tingkat konsumsi masyarakat terhadap komoditas tersebut.

Dana Perimbangan Sumber pendapatan daerah yang berasal dari APBN untuk mendukung pelaksanaan kewenangan pemerintah
daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi daerah.
Indeks Ekspektasi Salah satu indikator ekonomi pada Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang memberikan informasi mengenai
Konsumen ekspektasi konsumen terhadap kondisi perekonomian 6 bulan yang akan datang dibanding saat ini, meliputi
ekspektasi penghasilan, kondisi (dunia usaha) ekonomi Indonesia secara umum dan ketersediaan lapangan kerja.
Indeks Harga Salah satu indikator ekonomi yang memberikan informasi mengenai harga barang dan jasa yang dibayar oleh
Konsumen (IHK) konsumen. Perhitungan IHK dilakukan untuk merekam perubahan harga beli di tingkat konsumen (purchasing cost)
dari sekelompok tetap barang dan jasa yang pada umumnya dikonsumsi masyarakat.
Indeks Kondisi Salah satu pembentuk IKK. Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini,
Ekonomi dengan skala 1–100.
Indeks Keyakinan Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi kondisi
Konsumen (IKK) ekonomi enam bulan mendatang. Indeks ini memiliki skala 1–100.

Investasi Kegiatan meningkatkan nilai tambah suatu kegiatan produksi melalui peningkatan modal.

Inflasi inti Inflasi inti adalah inflasi yang dipengaruhi oleh faktor fundamental
Kegiatan pengumpulan data/statistik dan informasi yang bersifat kualitatif dan kuantitatif yang dilakukan secara
Liaison periodik melalui wawancara langsung kepada pelaku ekonomi mengenai perkembangan dan arah kegiatan
ekonomi dengan cara yang sistematis dan didokumentasikan dalam bentuk laporan
Migas Minyak dan gas. Merupakan kelompok lapangan usaha industri yang mencakup industri minyak dan gas.

Mtm Month to month. Perbandingan antara data satu bulan dengan bulan sebelumnya.

Omzet Nilai penjualan bruto yang diperoleh dari satu kali proses produksi.

PDRB Produk Domestik Regional Bruto. Pendapatan suatu daerah yang mencerminkan hasil kegiatan ekonomi yang ada
di suatu wilayah tertentu dengan menetapkan tahun 2010 sebagai Tahun Dasar.
Pendapatan Asli Pendapatan yang diperoleh dari aktivitas ekonomi suatu daerah seperti hasil pajak daerah, retribusi daerah, hasil
Daerah (PAD) perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah.

Perceived risk Persepsi risiko yang dimiliki oleh investor terhadap kondisi perekonomian sebuah negara.

Qtq Quarter to quarter. Perbandingan antara data satu triwulan dengan triwulan sebelumnya.

Saldo Bersih Selisih antara persentase jumlah respondenyang memberikan jawaban “meningkat” dengan persentase jumlah
responden yang memberikan jawaban “menurun” danmengabaikan jawaban “sama”.

SBT Saldo Bersih Tertimbang. Nilai yang diperoleh dari hasil perkalian saldo bersih lapangan usaha/subkategori usaha
yang bersangkutan dengan bobot lapangan usaha/subkategori usaha yang bersangkutan sebagai penimbangnya.
Lapangan usaha Lapangan usaha ekonomi yang mempunyai nilai tambah besar sehingga mempunyai pengaruh dominan pada
ekonomi dominan pembentukan PDRB secara keseluruhan.

Volatile food Salah satu disagregasi inflasi, yaitu untuk komoditas yang perkembangan harganya sangat bergejolak karena faktor-
faktor tertentu.
West Texas Jenis minyak bumi yang menjadi acuan untuk transaksi perdagangan minyak dunia.
Intermediate

Yoy Year on year. Perbandingan antara data satu tahun dengan tahun sebelumnya.

153 Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022


TIM PENYUSUN
PENGARAH
Herawanto

PENANGGUNG JAWAB
Bambang Pramono

KOORDINATOR PENYUSUN & EDITOR


Taufik Saleh
Yusuf Wicaksono Hascaryotomo

TIM PENULIS
Achmad P. Subarkah
Filhaq Amalia
Azhar Livaldy Setyawigoena
Cindy Ramadhania
Isriathi Narita
Salsabila Putri Styaningrum
M. Harun Al-Rasyid
Arief Setyowidodo
Sri Wulandari Ningrum
Anindya Alfi Septyanti
Farah Muthia Syifa

KONTRIBUTOR
Divisi Implementasi KEKDA
Divisi Implementasi SP, PUR dan MI
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon

PRODUKSI DAN DISTRIBUSI


Kelompok Perumusan KEKDA Provinsi Jawa Barat

KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI JAWA BARAT


Kelompok Perumusan KEKDA Provinsi Jawa Barat
Jl. Braga No. 108 Bandung, 40111
No. Telp. (022) 4230223 ext. 8290 No. Fax.(022) 4214326
Email : tas_bd@bi.go.id

Softcopy dapat diunduh di


https://web.bi.go.id/id/publikasi/laporan/lpp/pages/laporan%20perekonomian%20provinsi%20jawa%20barat%20mei%202022.aspx

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat | Mei 2022 154


Halaman ini sengaja dikosongkan

Anda mungkin juga menyukai