Perekonomian
Provinsi Jawa Barat
Menjaga Stabilitas dan Momentum
Pemulihan Ekonomi
di Tengah Ketidakpastian Global
MEI
2022
Laporan Perekonomian
Provinsi Jawa Barat
Mei 2022
Puji serta syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan ridha-Nya, buku
“Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat Mei 2022” dapat diterbitkan. Buku ini merupakan asesmen
terhadap perkembangan ekonomi Jawa Barat terkini yang berisi mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi,
perbankan dan sistem pembayaran, keuangan daerah, ulasan perkembangan kesejahteraan masyarakat serta
mencakup pula prospek perekonomian ke depan.
Dalam penyusunan buku ini, data dan informasi selain dari internal Bank Indonesia, juga bersumber dari
berbagai instansi terkait, seperti Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan dinas-dinas terkait, BPS Jawa Barat,
BULOG Divre III, Kementerian Keuangan c.q. Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat, PLN, berbagai
perusahaan, asosiasi dan akademisi. Sehubungan dengan hal tersebut, perkenankanlah kami mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu penyusunan buku ini.
Akhir kata, kami berharap semoga buku ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa melimpahkan ridha-Nya dan menerangi setiap langkah kita.
Ttd
Herawanto
Direktur Eksekutif
BAB I
EKONOMI MAKRO REGIONAL 1
3 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat
Triwulan IV 2021
BAB III
INFLASI 45
4 1.1 Sisi Pengeluaran
47 3.1 Perkembangan Inflasi
5 1.1.1 Konsumsi
9 1.1.2 Ekspor Impor 51 3.2 Perkembangan Inflasi Provinsi di
Pulau Jawa
12 1.1.3 Investasi
14 1.2 Sisi Lapangan Usaha 52 3.3 Perkembangan Inflasi Kota IHK di
Jawa Barat
15 1.2.1 Industri Pengolahan
53 3.4 Program Pengendalian Inflasi
18 1.2.2 Perdagangan Besar-
Daerah
Eceran dan Reparasi
Mobil-Motor
54 3.5 Evaluasi Peta Jalan Pengendalian
19 1.2.3 Konstruksi Inflasi 2019-2021
21 1.2.4 Pertanian, Kehutanan dan
55 3.6 Tracking Inflasi Triwulan I 2022
Perikanan
26 BOKS 1 60 BOKS 3
Pertumbuhan Ekspor Jawa Barat di Tekanan Geopolitik Global dan Inflasi
Tengah Peningkatan Tensi Geopolitik Administered Price
Global
BAB VI
103
KETENAGAKERJAAN DAN
KESEJAHTERAAN
123
BAB VII
106 6.1 Ketenagakerjaan PROSPEK PEREKONOMIAN
110 6.2 Kesejahteraan
7.1. Prospek Perekonomian Global
125
dan Nasional
114 6.3 Nilai Tukar Petani
7.2 Prospek Perekonomian
137
BOKS 5 Provinsi Jawa Barat
Benang Merah Nilai Tukar Petani
120
dan Kesejahteraan Peternak Jawa
Barat
5 Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Permintaan (%, yoy)
6 Tabel 1.2 Sumber Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Berdasarkan Komponen Pengeluaran (%)
14 Tabel 1.4 Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Lapangan Usaha (% yoy)
15 Tabel 1.5 Sumber Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Berdasarkan Lapangan Usaha (% yoy)
29 Tabel 2.1 Pagu anggaran Pendapatan Pemerintah di Jawa Barat Tahun 2021 dan Tahun 2022
29 Tabel 2.2 Anggaran Belanja APBN di Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 dan 2021
30 Tabel 2.3 Realisasi Belanja APBN di Provinsi Jawa Barat Triwulan I 2022
31 Tabel 2.4 Realisasi Belanja APBN Berdasarkan Fungsi Triwulan I Tahun 2021
32 Tabel 2.5 Alokasi TKDD Jawa Barat Tahun 2021 dan Tahun 2022
33 Tabel 2.6 Realisasi TKDD Jawa Barat Triwulan I Tahun 2021 dan Tahun 2022
67 Tabel 4.1 Ringkasan Perkembangan Indikator Perbankan, Korporasi dan Rumah Tangga Jawa Barat
109 Tabel 6.1 Dampak Covid-19 terhadap Ketenagakerjaan di Jawa Barat Periode Agustus 2020 dan Februari 2022
115 Tabel 6.2 Perbandingan Indeks yang Dibayar Petani (IB) Triwulan IV dan I 2022
116 Tabel 6.3 Perbandingan Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi di Pulau Jawa dan Nasional
116 Tabel 6.4 Nilai Tukar Petani Menurut Subsektor pada Tahun 2020 dan 2022
117 Tabel 6.5 Nilai Tukar Usaha Petani Menurut Subsektor pada Tahun 2020 dan 2022
149 Tabel 7.2 Risiko Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Tahun 2022
151 Tabel 7.3 Faktor Pendorong dan Penahan Inflasi Jawa Barat Tahun 2022
3 Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Jabar dan 13 Grafik 1.25 Proporsi Sektoral Realisasi PMA di Jawa
Nasional Barat
3 Grafik 1.2 Pangsa Perekonomian Provinsi di Jawa 13 Grafik 1.26 Proporsi Sektoral Realisasi PMDN di Jawa
terhadap Nasional Barat
5 Grafik 1.3 Peningkatan Kasus Covid-19 di Jawa Barat 13 Grafik 1.27 Negara Asal PMA di Jawa Barat
5 Grafik 1.4 Peningkatan Harga Komoditas Global 16 Grafik 1.28 Hasil Liaison: Likert Scale Kapasitas
Terpasang dan Kapasitas Utilisasi Industri
Pengolahan
6 Grafik 1.5 Penjualan Mobil Domestik
16 Grafik 1.29 Perkembangan Penggunaan Listrik
Industri
6 Grafik 1.6 Perkembangan Jumlah Penumpang
Angkutan Udara 16 Grafik 1.30 Hasil Liaison: Likert Scale Kapasitas
Terpasang dan Kapasitas Utilisasi Industri
7 Grafik 1.7 Perkembangan Kredit Rumah Tangga Elektronik
16 Grafik 1.31 Perkembangan Ekspor Elektronik
7 Grafik 1.8 Perkembangan Jumlah Penumpang
Angkutan Udara
17 Grafik 1.32 Perkembangan Kredit Industri Elektronik
7 Grafik 1.9 Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Jawa
Barat
17 Grafik 1.33 Hasil Liaison: Likert Scale Kinerja Industri
8 Grafik 1.10 Perkembangan Simpanan Pemerintah TPT
Daerah
17 Grafik 1.34 Perkembangan Kredit Industri TPT
9 Grafik 1.11 Perkembangan Net Ekspor (ADHB) Jawa
Barat
18 Grafik 1.35 Perkembangan Kinerja Produksi Industri
9 Grafik 1.12 Perkembangan Net Ekspor (ADHK) Jawa Mobil
Barat
18 Grafik 1.36 Perkembangan Ekspor Mobil
9 Grafik 1.13 Perkembangan PMI Negara Mitra Dagang
Utama
18 Grafik 1.37 Perkembangan Kredit Industri Otomotif
9 Grafik 1.14 Perkembangan Indikator Produksi
Tiongkok
19 Grafik 1.38 Hasil Liaison: Likert Scale Kinerja Sektor
10 Grafik 1.15 Perkembangan Nilai dan Volume Ekspor Perdagangan
Jawa Barat
19 Grafik 1.39 Survei Penjualan Eceran: Penjualan
10 Grafik 1.16 Perkembangan Ekspor Jawa Barat ke Durable Goods
Negara Tujuan Utama
19 Grafik 1.40 Perkembangan Nilai Transaksi
10 Grafik 1.17 Perkembangan Ekspor Berdasarkan E-commerce
Komponen
19 Grafik 1.41 Perkembangan Kredit Sektor Perdagangan
10 Grafik 1.18 Perkembangan Ekspor Mobil
20 Grafik 1.42 Pertumbuhan Kredit Sektor Konstruksi
11 Grafik 1.19 Perkembangan Nilai Impor Jawa Barat
20 Grafik 1.43 Perkembangan Produksi Padi
11 Grafik 1.20 Perkembangan Impor Berdasarkan Jenis
Penggunaan di Jawa Barat
20 Grafik 1.44 Perkembangan Ekspor Sektor Pertanian
11 Grafik 1.21 Impor Jawa Barat Berdasarkan Komoditas
20 Grafik 1.45 Nilai Tukar Petani Jawa Barat
11 Grafik 1.22 Perkembangan Impor Jawa Barat
Berdasarkan Komponen
21 Grafik 1.46 Pertumbuhan Kredit Sektor Pertanian
12 Grafik 1.23 Perkembangan Investasi Triwulanan di
Jawa Barat
30 Grafik 2.1 Pangsa Realisasi Belanja APBN di Jawa
12 Grafik 1.24 Proporsi Realisasi PMA dan PMDN di Jawa Barat
Barat
31 Grafik 2.2 Pangsa Realisasi Belanja APBN
Berdasarkan Fungsi
32 Grafik 2.3 Pangsa Alokasi TKDD di Jawa Barat Tahun 68 Grafik 4.1 Perkembangan Aset Perbankan
2021
33 Grafik 2.4 Rasio Non DAK Fisik Terhadap Belanja 68 Grafik 4.2 Perkembangan Dana Pihak Ketiga, Kredit
Operasi Jawa Barat dan LDR
35 Grafik 2.5 Growth Pendapatan dan Belanja 69 Grafik 4.3 Pertumbuhan DPK Perbankan Jawa Barat
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
36 Grafik 2.6 Pangsa Realisasi Pendapatan 69 Grafik 4.4 Proporsi DPK Jawa Barat Menurut Pemilik
36 Grafik 2.7 Pangsa Komponen Dana Perimbangan 70 Grafik 4.5 Perkembangan DPK menurut jangka
Provinsi Jawa Barat waktu
37 Grafik 2.8 Pangsa Komponen Pendapatan Asli 70 Grafik 4.6 DPK Menurut Kegiatan Usaha Bank
Daerah Provinsi Jawa Barat
39 Grafik 2.9 Anggaran Belanja APBD 27 Kabupaten/ 70 Grafik 4.7 Pertumbuhan DPK Menurut Kegiatan
Kota di Jawa Barat Usaha Bank
39 Grafik 2.10 Struktur Belanja APBD 27 Kab/Kota 2021 70 Grafik 4.8 Perkembangan DPK berdasarkan Kab/Kota
dan 2022
39 Grafik 2.11 Perkembangan Realisasi Belanja 27 Kab/ 71 Grafik 4.9 Perkembangan CASA Perbankan Jawa
Kota di Jawa Barat pada Triwulan I 2022 Barat
47 Grafik 3.1 Inflasi Jawa Barat dan Nasional 71 Grafik 4.10 Perkembangan Kredit Menurut Jenis
Penggunaan
47 Grafik 3.2 Inflasi Tahun Kalender Jawa Barat 71 Grafik 4.11 Proporsi Kredit Menurut Jenis
Penggunaan
47 Grafik 3.3 Komoditas Penyumbang Inflasi dan 71 Grafik 4.12 Perkembangan Kredit Berdasarkan
Deflasi Bulanan Jawa Barat Lapangan Usaha Utama
48 Grafik 3.4 Inflasi Berdasarkan Kelompok 72 Grafik 4.13 Prompt Manufacturing Index (PMI) SKDU
Pengeluaran Bank Indonesia Jawa Barat
48 Grafik 3.5 Pergerakan Inflasi Kelompok Perawatan 72 Grafik 4.14 Penyaluran Kredit Triwulan I 2022
Pribadi dan Jasa Lainnya berdasarkan Kelompok Bank
48 Grafik 3.6 Pertumbuhan Emas Internasional, Emas 73 Grafik 4.15 Penyaluran Kredit BPD Triwulan I 2022
Perhiasan dan Nilai Tukar
48 Grafik 3.7 Pergerakan Inflasi Kelompok Makanan, 73 Grafik 4.16 Kredit Menurut Kegiatan Usaha Bank
Minuman, dan Tembakau
49 Grafik 3.8 Pergerakan Inflasi Kelompok Penyediaan 73 Grafik 4.17 Pertumbuhan Kredit Menurut Kegiatan
Makanan dan Minuman/Restoran Usaha Bank
49 Grafik 3.9 Pergerakan Inflasi Kelompok Pendidikan 73 Grafik 4.18 Kredit Menurut Kabupaten/Kota di Jawa
Barat Triwulan IV 2020
49 Grafik 3.10 Pergerakan Inflasi Kelompok Kesehatan 74 Grafik 4.19 Rasio Non Performing Loan (NPL)
Perbankan di Jawa Barat Berdasarkan
Jenis Penggunaan Kredit
49 Grafik 3.11 Bed Occupancy Rate Jawa Barat
74 Grafik 4.20 Rasio Non Performing Loan (NPL)
Proyek di Jawa Barat Berdasarkan Jenis
50 Grafik 3.12 Pertumbuhan Inflasi Transportasi Penggunaan Kredit
75 Grafik 4.21 Perkembangan Loan at Risk Proyek di
50 Grafik 3.13 Pertumbuhan Inflasi Transportasi, Tarif Jawa Barat
Angkutan Udara dan Tarif Kendaraan
Roda 2 dan Roda 4 Online 75 Grafik 4.22 Perkembangan Kredit UMKM di Jawa
Barat
51 Grafik 3.14 Inflasi Nasional, Jawa dan Jawa Barat
75 Grafik 4.23 Rasio Kredit UMKM di Jawa Barat
76 Grafik 4.25 NPL Kredit UMKM di Jawa Barat 96 Grafik 5.7 Perkembangan Transaksi Kliring Jawa
Barat - Volume
76 Grafik 4.26 Proporsi Kredit UMKM di Jawa Barat 96 Grafik 5.8 Perkembangan Transaksi APMK-ATM
Menurut Kelompok Kredit
77 Grafik 4.27 Perkembangan Restrukturisasi Kredit 96 Grafik 5.9 Perkembangan Transaksi APMK-Debit
UMKM
80 Grafik 4.28 Komposisi Impor Bahan Baku Jawa Barat 97 Grafik 5.10 Perkembangan Transaksi APMK-Kredit
80 Grafik 4.29 Perkembangan Credit Default Swap (CDS) 97 Grafik 5.11 Perkembangan Transaksi APMK-Uang
Beberapa Negara Elektronik
80 Grafik 4.30 Perkembangan Inflasi Pada Sejumlah 97 Grafik 5.12 Transaksi E-Commerce
Negara Partner Dagang Utama Jawa Barat
82 Grafik 4.31 Perkembangan Kredit Korporasi di Jawa 97 Grafik 5.13 Pangsa Metode Pembayaran E-Commerce
Barat
82 Grafik 4.32 Pertumbuhan Kredit Korporasi di Jawa 99 Grafik 5.14 Penyerapan BPNT (KPM)
Barat Menurut Lapangan Usaha Utama
84 Grafik 4.33 Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia 99 Grafik 5.15 Penyerapan BPNT (Nominal)
Jawa Barat
84 Grafik 4.34 Proporsi Penggunaan Masyarakat Jawa 99 Grafik 5.16 Penyerapan PKH (KPM)
Barat
84 Grafik 4.35 Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia 101 Grafik 5.17 Jenis Mata Uang Penjualan Valas
Jawa Barat
84 Grafik 4.36 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Sektor 101 Grafik 5.18 Jenis Mata Uang Pembelian Valas
Rumah Tangga di Jawa Barat
85 Grafik 4.37 Komposisi DPK Sektor Rumah Tangga 101 Grafik 5.19 Transaksi Penjualan Valas di KUPVA BB
Jawa Barat
85 Grafik 4.38 Pertumbuhan Kredit Rumah Tangga 101 Grafik 5.20 Transaksi Pembelian Valas di KUPVA BB
85 Grafik 4.39 Perkembangan NPL Kredit Rumah Tangga 102 Grafik 5.21 Perkembangan Volume Transfer Dana di
Jawa Barat
85 Grafik 4.40 Perkembangan Kredit Pemilikan Rumah 102 Grafik 5.22 Perkembangan Nominal Transfer Dana di
Jawa Barat
86 Grafik 4.41 Perkembangan Kredit Pemilikan 106 Grafik 6.1 Perkembangan Beberapa Indikator
Apartemen Ketenagakerjaan Jawa Barat, 2020-2022
(dalam juta)
86 Grafik 4.42 Perkembangan Kredit Kendaraan
Bermotor 107 Grafik 6.2 Perkembangan TPAK di Jawa Barat, 2020-
2022 (dalam %)
86 Grafik 4.43 Perkembangan Kredit Multiguna
107 Grafik 6.3 Perkembangan Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT) di Jawa Barat, 2020-2022
94 Grafik 5.1 Perkembangan Inflow dan Outflow Uang (dalam %)
Kartal (triliun Rp)
107 Grafik 6.4 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
94 Grafik 5.2 Perkembangan Pemusnahan UTLE di Jawa Kabupaten/Kota di Jawa Barat (dalam %)
Barat
107 Grafik 6.5 Komposisi TPT Menurut Pendidikan
95 Grafik 5.3 Perkembangan Temuan uang Palsu Tertinggi yang Ditamatkan (dalam %)
107 Grafik 6.6 Persentase Penduduk yang Bekerja
95 Grafik 5.4 Peta Sebaran Temuan uang Palsu Menurut Status Pekerja Utama
107 Grafik 6.7 Persentase Penduduk yang Bekerja
95 Grafik 5.5 Perkembangan RTGS di Jawa Barat Menurut Sektor Formal dan Sektor
Informal
Sementara dari sisi lapangan usaha, selaras dengan pertumbuhan ekonomi yang
tumbuh positif namun tidak setinggi triwulan IV 2021, kinerja lapangan usaha utama
di Jawa Barat juga terpantau sedikit melandai, antara lain sektor industri pengolahan,
sektor perdagangan besar & eceran, sektor konstruksi, serta sektor pertanian.
KEUANGAN PEMERINTAH
Realisasi belanja APBN dan APBD Anggaran belanja Jawa Barat pada tahun 2022 secara keseluruhan mencapai
Provinsi Jawa Barat triwulan I 2022 Rp168,1 triliun, turun 1,3% dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp170,39 triliun.
lebih tinggi dibandingkan periode Penurunan pagu anggaran tersebut disebabkan oleh penurunan APBD Provinsi
yang sama tahun 2021. Adapun Jawa Barat akibat adanya peralihan distribusi Dana Bantuan Operasional (BOS) yang
realisasi belanja Pemerintah Provinsi langsung disalurkan ke Pemerintah Kabupaten/Kota.
Jawa Barat juga tercatat lebih tinggi
pada periode laporan Pada 2022, anggaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat (APBD) mengalami defisit sebesar
Rp4,2 triliun atau lebih tinggi 23,5% (yoy) sebesar Rp3,4 triliun. Meningkatnya defisit
ini disebabkan oleh penurunan pendapatan di tengah tetap tingginya pengeluaran.
Pada triwulan I 2022, realisasi belanja APBN di Jawa Barat mencapai 12,97% dari
alokasi anggaran yang direncanakan. Adapun realisasi belanja Pemerintah Provinsi
Jawa Barat terhadap pagu anggaran mencapai Rp7,7 triliun atau 24,57%, lebih tinggi
dibandingkan triwulan I 2021 yang mencapai Rp1,8 triliun atau 4,69% dari pagu
anggaran.
PERKEMBANGAN INFLASI
Inflasi Jawa Barat pada triwulan I 2022 tetap terkendali sebesar 2,74% (yoy) dan Inflasi Jawa Barat pada triwulan I
masih berada di bawah rentang target nasional (3±1%). Berdasarkan kota pembentuk 2022 tetap terkendali dan berada di
IHK di Jawa Barat, Kota Tasikmalaya menjadi Kota IHK di Jawa Barat yang mencatat bawah rentang sasaran inflasi 3%±1%
inflasi tertinggi sebesar 1,04% (yoy), sementara Kota Bekasi menjadi kota dengan laju
inflasi terendah yakni sebear 0,38%.
Inflasi Jawa Barat pada triwulan II
2022 diperkirakan masih berada
Berdasarkan kelompok pengeluaran, tekanan inflasi pada hampir semua kelompok
dalam rentang target sasaran inflasi
pengeluaran di triwulan ini lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama pada tahun
2022 yakni 3 ± 1% namun bias atas
sebelumnya. Dari 11 kelompok kelompok pengeluaran , tiga kelompok dengan tekanan
inflasi tahunan tertinggi berasal dari kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya;
makanan, minuman, dan tembakau, dan penyediaan makanan dan minuman/restoran.
Inflasi Jawa Barat pada triwulan II 2022 diperkirakan berada dalam rentang target
sasaran inflasi 2022 yakni 3 ± 1%, namun cenderung bias ke atas seiring dengan
tekanan baik dari eksternal maupun internal yang mempengaruhi kondisi ketahanan
pangan Jawa Barat.
Lebih lanjut, penyaluran kredit untuk berbagai proyek yang berlokasi di Jawa Barat
pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar Rp781,10 triliun yang berasal dari kredit oleh
perbankan yang berlokasi di Jawa Barat sebesar Rp504,18 triliun (65% dari total kredit)
dan 35% didanai oleh perbankan di luar Jawa Barat. Peningkatan kredit juga tercatat
pada kredit sektor rumah tangga dan kredit kepada UMKM.
Rasio NPL gross pada periode laporan terpantau stabil dari triwulan sebelumnya
dengan nilai yang masih berada di bawah threshold. Hal ini menunjukkan upaya
pengelolaan risiko kredit yang baik di tengah peningkatan kinerja ekonomi di Jawa
Barat.
Sementara itu, pembayaran menggunakan kartu (APMK) dan Uang Elektronik (UE)
menunjukkan peningkatan yang menunjukan semakin kuatnya akseptansi dan
preferensi masyarakat terhadap penggunaan pembayaran secara non tunai baik
berbasis kartu maupun berbasis digital
Tren pertumbuhan positif juga ditunjukkan oleh Nilai Tukar Petani (NTP) yang
merupakan indikator kesejahteraan penduduk yang berusaha pada sektor pertanian,
perkebunan, perikanan, peternakan dan kehutanan. Rata-rata NTP pada triwulan I
2022 adalah sebesar 99,39, meningkat sebesar 1,21 persen poin atau 1,24% (qtq)
dibandingkan triwulan IV 2021 yang sebesar 98,18.
Transaksi Tunai
Inflow 23,76 28,68 23,80 35,19 35,19 23,38 20,18 18,41 14,72 14,72 24,69 23,20 14,81 12,41 12,41 22,83
(Rp Triliun)
Outflow 9,22 25,71 10,43 15,68 15,68 8,85 17,00 11,56 19,78 19,78 6,18 22,38 8,54 13,77 13,77 8,50
(Rp Triliun)
Netflow 14,54 2,97 13,36 19,51 19,51 14,53 3,18 6,85 -5,06 -5,06 18,51 0,82 6,27 -1,36 -1,36 1,43
(Rp Triliun)
Transaksi Non-Tunai
Nominal Kliring 55,05 53,60 61,85 60,55 231,06 60,24 45,05 51,45 54,21 210,95 51,97 51,08 49,24 55,46 207,76 49,09
(Rp Triliun)
Volume Kliring 1,48 1,46 1,64 1,56 6,14 1,46 1,14 1,38 1,46 5,44 1,23 1,31 1,22 1,45 5,22 1,16
(juta lembar)
Nominal RTGS 192,52 239,60 202,84 230,01 864,97 191,73 202,98 216,67 242,50 853,87 242,28 264,67 268,46 309,70 1085,11 260,03
(Rp Triliun)
Volume RTGS 66.674 64.854 94.142 93.171 318.841 82.368 91.619 119.098 132.750 425.835 125.922 126.131 124.605 146.875 523.533 126.091
Ekonomi Makro
Regional
1,17% 17,35%
Triwulan I 2022 Triwulan I 2022
INVESTASI EKSPOR
Perekonomian Jawa Barat pada triwulan I 2022 tercatat tumbuh positif sebesar 5,61% (yoy), namun
melambat dibandingkan triwulan IV 2021 yang tumbuh sebesar 6,21% (yoy).
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi bersumber dari komponen konsumsi rumah tangga dan ekspor.
Sementara dari sisi lapangan usaha, peningkatan terjadi pada sektor utama seperti industri pengolahan,
perdagangan besar & eceran, serta transportasi & pergudangan.
Pertumbuhan ekonomi tersebut lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya meskipun relatif melambat
dibandingkan triwulan IV 2021 akibat normalisasi pasca HBKN Natal dan Tahun Baru. Adapun pertumbuhan
ekonomi Jawa Barat pada triwulan I 2022 juga lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar
5,02% (yoy).
Bab 1 | Ekonomi Makro Regional
7000%
8 % �YOY�
6,21 5,61
6000%
3,89 3,93
4
5,02 5,01 5000%
8,10 8,33
4000%
12,72 12,89
0
3000%
14,11 14,39
2000%
�4
1000%
16,78 16,91
0%
�8 Q4 2021 Q1 2022
I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 DKI JAKARTA JAWA BARAT BANTEN
JAWA BARAT NASIONAL JAWA TIMUR JAWA TENGAH DI YOGYAKARTA
Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Jabar dan Nasional Grafik 1.2 Pangsa Perekonomian Provinsi di Jawa terhadap
Nasional
PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA keuntungan dari kenaikan harga komoditas global sehingga
BARAT TRIWULAN I 2022 nilai ekspor mampu mendorong pertumbuhan ekonomi pada
Perekonomian Jawa Barat pada triwulan I 2022 angka 5,61% (yoy). Di antara 6 provinsi di Jawa, Jawa Barat
mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 5,61% mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang gemilang di saat
(yoy), melambat dibandingkan triwulan IV 2021 yang DKI Jakarta hanya mampu tumbuh 4,63% (yoy) dan Jawa
terakselerasi sebesar 6,21% (yoy). Secara triwulanan, Timur tumbuh sebesar 5,2% (yoy). Di sisi lain, DI Yogyakarta
pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 0,18% (qtq), lebih yang mengandalkan sektor pariwisata sebagai penopang
rendah dibandingkan triwulan IV 2021 yang tumbuh 2,76% perekonomian hanya tumbuh 2,91% (yoy) sehubungan
(qtq). Meskipun permintaan domestik tidak setinggi triwulan dengan periode libur yang telah berlalu. Secara struktural,
IV 2021 lantaran normalisasi pasca HBKN Natal dan Tahun sampai dengan triwulan I 2022, Jawa Barat masih menjadi
Baru, pertumbuhan ekonomi yang melambat tersebut kontributor terbesar ketiga terhadap perekonomian nasional
bahkan lebih baik dari prakiraan sebelumnya dan juga lebih setelah DKI Jakarta dan Jawa Timur (Grafik 1.2). Adapun
tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,01% secara agregat, Jawa mencatatkan pertumbuhan sebesar
(yoy) (Grafik 1.1). Apabila ditinjau lebih lanjut, perlambatan 5,07% (yoy) dengan kontribusi terhadap perekonomian
ekonomi di triwulan I 2022 disebabkan oleh normalisasi nasional mencapai 58%.
permintaan global dan domestik pasca HBKN Natal dan
Tahun Baru. Di sisi lain, pemberlakuan PPKM yang sempat Pencapaian positif yang diraih Jawa Barat tersebut tidak
diperketat pada Februari 2022 berimplikasi pada sebanyak terlepas dari berbagai upaya yang dilakukan, tentunya tetap
10 kabupaten/kota di Jawa Barat berstatus level 1, sedangkan berada pada koridor kebijakan dynamic balancing strategy.
17 kabupaten/kota sisanya memasuki level 2 sehingga Hal ini terbukti ampuh untuk menjaga stabilitas ekonomi
menyebabkan menurunnya optimisme masyarakat untuk Jawa Barat di tengah ketidakpastian global akibat eskalasi
beaktivitas di pusat keramaian. Secara umum, perekonomian tensi geopolitik. Dalam tataran nasional, perbaikan kondisi
Jawa Barat yang masih menggembirakan tersebut ternyata ekonomi juga didukung oleh berbagai kebijakan akomodatif
masih ditopang oleh kinerja ekspor terutama oleh komoditas dari Pemerintah dan otoritas berwenang, baik dari sisi
TPT, elektronik, dan alas kaki. moneter, makroprudensial, maupun fiskal. Bank Indonesia
juga terus mengoptimalkan bauran kebijakan untuk
Sebagai salah satu wilayah dengan kepadatan penduduk mendukung pemulihan ekonomi nasional lebih lanjut.
paling tinggi serta eksposur yang cukup besar terhadap
perekonomian eksternal, Jawa Barat memperoleh
22% 58% 8% 3% 7% 2%
Sumber: BPS
1.1 SISI PENGELUARAN share ekspor terbesar, maka pelaku usaha Jawa Barat juga
Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat yang tinggi namun diuntungkan oleh kenaikan harga komoditas secara global
relatif melambat tersebut juga terekam pada kinerja tersebut.
per komponen baik pada sisi pengeluaran maupun sisi
lapangan usaha. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan positif Namun demikian, nampaknya eskalasi tensi geopolitik
terutama ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor. tersebut memberikan sentimen negatif pada pasar keuangan
Kondisi ekonomi yang membaik secara agregat berdampak sehingga menahan investor untuk berinvestasi selama
pada kemampuan bayar dan juga daya beli masyarakat yang triwulan I 2022 ini. Tidak hanya pada pasar keuangan, sikap
perlahan meningkat, meskipun masih terbatas sehubungan wait and see oleh investor tersebut juga mempengaruhi
dengan pemberlakuan PPKM untuk mengurangi penyebaran keputusan investor dalam melakukan realisasi investasi fisik.
virus Covid-19 varian Omicron yang memuncak di Februari Hal ini tercermin pada pertumbuhan komponen PMTB yang
2022 (Grafik 1.3). Di sisi lain, eskalasi tensi geopolitik akibat justru melambat dibandingkan triwulan IV 2021.
invasi Rusia ke Ukraina telah menyebabkan terjadinya
perubahan besar pada kondisi perekonomian global yang Pemerintah masih memberikan stimulus untuk mendorong
tentunya mempengaruhi volume perdagangan internasional. perekonomian meskipun di beberapa aspek mulai nampak
Adanya larangan ekspor dari Rusia dan Ukraina serta disrupsi kebijakan yang bersifat kontraktif. Masih berlanjutnya
rantai pasok global berimplikasi pada keterbatasan pasokan berbagai insentif oleh Pemerintah seperti bantuan sosial dan
yang menyebabkan kenaikan harga pada beberapa komoditas pengurangan PPnBM serta PPN DTP juga menjadi salah satu
utamanya minyak yang merupakan bahan baku atau sumber faktor pendorong cukup tingginya konsumsi pemerintah di
energi utama (Grafik 1.4). Sebagai salah satu wilayah dengan triwulan I 2022.
100
25
90
80
20
70
15
60
50
10 40
30
5 20
10
0 0
I II III IV I II III IV I II III IV I
JUL JAN 2021 JUL JAN 2022
2019 2020 2021 2022
Grafik 1.3 Peningkatan Kasus Covid-19 di Jawa Barat Grafik 1.4 Peningkatan Harga Komoditas Global
Apabila dilihat secara detail pada Tabel 1.1, komponen pada Salah satu hal menarik di triwulan I 2022 terlihat pada Tabel
sisi pengeluaran yang tumbuh meningkat adalah konsumsi 1.2 dimana untuk pertama kalinya komponen perubahan
rumah tangga, sementara komponen lainnya mengalami inventori memberikan sumbangan positif setelah tercatat
perlambatan meskipun masih tumbuh positif antara lain memberikan sumbangan negatif selama empat triwulan
ekspor, konsumsi pemerintah, dan investasi. Adapun berturut-turut. Hal ini menunjukkan bahwa sejak awal tahun
impor yang melambat pada triwulan I 2022 justru menjadi 2022, kinerja penjualan bisnis membaik yang tercermin pada
penahan perlambatan ekonomi lebih dalam. Apabila dilihat tingginya turnover persediaan (inventory), baik persediaan
dari andilnya terhadap perumbuhan ekonomi Jawa Barat, bahan baku maupun persediaan barang jadi (finished goods).
komponen konsumsi dan ekspor memegang peranan penting
sehubungan dengan andilnya yang tumbuh cukup tinggi 1.1.1 Konsumsi
masing-masing sebesar 1,87% dan 7,45% (Tabel 1.2). Andil Konsumsi Rumah Tangga
konsumsi rumah tangga terhadap perekonomian Jawa Barat Secara struktural, konsumsi rumah tangga memiliki
bahkan lebih tinggi di triwulan I 2022 dibandingkan triwulan kontribusi yang sangat besar terhadap perekonomian Jawa
IV 2021 yang memiliki andil sebesar 1,51% (Tabel 1.2). Barat pada sisi pengeluaran. Adapun pangsanya mencapai
64,25% di tahun 2022, meningkat dibandingkan tahun
2021 sebesar 63,63%. Peningkatan tersebut merupakan
Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Permintaan (%, yoy)
Konsumsi LNPRT 3,56 -2,20 -5,23 -5,72 -3,19 -4,08 -1,18 3,86 3,60 1,51 1,92 0,95
Konsumsi Pemerintah 3,25 5,99 -1,90 -6,16 2,14 -0,48 -10,70 3,00 3,72 5,32 1,95 4,07
PMTB 4,11 0,66 -11,07 -9,38 -12,80 -8,34 1,72 11,19 8,25 7,20 6,99 1,17
Perubahan Inventori 0,14 -1,61 -0,97 -123,06 -123,41 -62,89 -92,70 -112,22 5,92 104,89 -152,21 3,77
Net Ekspor 19,86 6,74 14,18 79,43 482,55 59,92 45,05 43,06 12,72 42,16 33,41 30,29
a. Ekspor 7,42 -2,28 -12,63 -8,57 -2,52 -6,55 14,14 28,70 23,14 26,03 22,93 17,35
b. Impor 5,74 -4,32 -18,11 -23,81 -19,14 -16,76 6,34 24,61 27,39 22,05 19,84 12,90
PDRB 5,07 2,64 -6,01 -4,10 -2,56 -2,56 -0,80 6,20 3,51 6,21 3,74 5,61
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat
Ket: r) Angka Revisi
Tabel 1.2 Sumber Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Berdasarkan Komponen Pengeluaran (%)
Konsumsi LNPRT 0,02 -0,01 -0,03 -0,03 -0,02 -0,03 -0,01 0,02 0,02 0,01 0,01 0,01
Konsumsi Pemerintah 0,16 0,17 -0,09 -0,31 0,14 -0,02 -0,31 0,15 0,18 0,38 0,10 0,11
PMTB 1,02 0,16 -2,64 -2,28 -3,36 -2,05 0,40 2,53 1,89 1,69 1,62 0,28
Perubahan Inventori 0,00 -0,05 -0,03 -3,63 -3,56 -1,84 -2,67 -3,39 -0,04 -0,73 -1,70 0,01
Net Ekspor 0,92 0,49 0,94 4,78 6,34 3,16 3,39 3,47 1,43 3,31 2,90 3,33
a. Ekspor 2,88 -0,89 -4,93 -3,49 -1,00 -2,60 5,28 10,42 8,99 10,33 8,72 7,45
b. Impor 1,96 -1,38 -5,87 -8,27 -7,34 -5,76 1,89 6,95 7,56 7,02 5,83 4,12
PDRB 5,07 2,64 -6,01 -4,10 -2,56 -2,56 -0,80 6,20 3,51 6,21 3,74 5,61
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat
Ket: r) Angka Revisi
indikasi positif dimana konsumsi rumah tangga mendekati Meningkatnya konsumsi rumah tangga di Jawa Barat
kondisi normal pra-pandemi. Pada triwulan I 2022, laju pada triwulan I 2022 terutama didorong oleh konsumsi
pertumbuhan konsumsi rumah tangga tercatat sebesar masyarakat kelas menengah yang porsinya lebih besar
3,05% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya dibandingkan konsumsi oleh masyarakat kelas bawah. Hal
yang tumbuh sebesar 2,52% (yoy). Sehubungan dengan ini ditunjukkan oleh kebutuhan likuiditas perorangan yang
kinerjanya yang cukup baik, tidak mengherankan apabila meningkat sebagaimana tercermin pada penurunan deposito
pertumbuhan ekonomi Jawa Barat dapat tumbuh 5,61% (yoy) perbankan dengan nilai < Rp 500 juta menjadi sebesar 2,97%
meskipun terdapat normalisasi permintaan domestik pasca (yoy), dari sebelumnya sebesar 4,55% (yoy) pada triwulan
HBKN Natal dan Tahun Baru. Meskipun terdapat lonjakan IV 2022. Selain itu, fenomena shifting dari deposito menjadi
kasus terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron pada tabungan juga meningkat sehubungan dengan sifat tabungan
Februari 2022, namun gejala yang ditimbulkan relatif tidak yang lebih likuid dibandingkan deposito sehingga dapat
separah varian Delta sehingga restriksi yang diputuskan oleh menunjang pengeluaran masyarakat di tahun 2022 ini.
Pemerintah tidak seketat PPKM di tahun 2021. Hal inilah yang
mendasari masih tumbuhnya kinerja konsumsi rumah tangga Keyakinan akan meningkatnya konsumsi masyarakat kelas
walaupun terbatas. menengah juga didukung oleh peningkatan permintaan
pada barang tahan lama (durable goods) seperti kendaraan
300 RIBU 30
20
250
10
200 0
�10
150
�20
100 �30
�40
50
�50
0 �60
I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
MAKANAN, MINUMAN, TEMBAKAU SUKU CADANG & AKSESORI
PENJUALAN MOBIL DOMESTIK PAKAIAN & PERLENGKAPANNYA PERLENGKAPAN RUMAH TANGGA LAINNYA
Grafik 1.5 Penjualan Mobil Domestik Grafik 1.6 Survei Penjualan Eceran: Indeks Penjualan Riil
40 % �YOY� % �YOY� 30
500 RIBU PENUMPANG 1200
30
25 1000
20 400
395,79
20 800
10
300
600
0 15
�10 400
200
10
190,80
99,86
174,31
22,41
�20 200
147,21
51,15
123,45
5 100
�30 0
10,42
�40 0
I II III IV I II III IV I II III IV I 0 �200
I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2020 2021 2022
KPR KKB MULTIGUNA KREDIT RT�RHS JUMLAH PENUMPANG g. JUMLAH PENUMPANG
Grafik 1.7 Perkembangan Kredit Rumah Tangga Grafik 1.8 Perkembangan Jumlah Penumpang Angkutan Udara
bermotor, properti dan pakaian. Berdasarkan data yang Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor
dipublikasikan oleh GAIKINDO, terdapat peningkatan (KKB). Secara tahunan, pertumbuhan KPR meningkat sebesar
penjualan mobil domestik pada triwulan I 2022 menjadi 12,86% (yoy), sementara KKB khususnya kredit mobil tumbuh
sebanyak 263 ribu unit kendaraan (Grafik 1.5). Hal ini juga positif sebesar 0,46% (yoy) (Grafik 1.7). Perkembangan KKB
selaras dengan masih berlakunya insentif Pemerintah terkait di Jawa Barat yang tumbuh positif tersebut selaras dengan
pengurangan PPnBM untuk beberapa jenis kendaraan. perkembangan penjualan mobil domestik yang mengalami
Adapun konsumsi masyarakat untuk kebutuhan sekunder kenaikan di triwulan I 2022.
lainnya seperti suku cadang & aksesori, peralatan rumah
tangga, dan pakaian juga terpantau mengalami peningkatan Di sisi lain, kebutuhan tersier untuk bepergian atau leisure
sebagaimana tercermin pada hasil Survei Penjualan Eceran juga terindikasi masih baik di triwulan I 2022, meskipun tidak
dimana pertumbuhan penjualan riil pada ketiga komponen setinggi di triwulan IV 2021. Besarnya antusiasme masyarakat
tersebut mengalami peningkatan pada periode laporan untuk bepergian bagi masyarakat kelas menengah atas juga
(Grafik 1.6). tercatat pada peningkatan jumlah penumpang pesawat
dari Bandara Husein Sastranegara dan Bandara Kertajati
Sejalan dengan daya beli masyarakat yang membaik, sebagaimana ditunjukkan pada Grafik 1.8. Sehubungan
kemampuan bayar masyarakat Jawa Barat juga meningkat. dengan rata-rata harga tiket pesawat yang cukup tinggi
Hal ini tercermin dari sikap masyarakat yang semakin banyak sejak awal tahun 2022, maka tidak mengherankan apabila
mengambil kredit baru khususnya untuk durable goods yaitu konsumsi masyarakat di Jawa Barat ikut terkerek menjadi
lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2021. Meskipun
aktivitas leisure tidak setinggi di triwulan IV 2022 akibat
50%
45% adanya libur HBKN Natal dan Tahun Baru, minat masyarakat
40%
untuk bepergian atau berwisata intra Jawa Barat terindikasi
41,85%
41,20%
35%
cukup tinggi terutama yang tercermin pada kebutuhan
33,82%
30%
25%
penyediaan akomodasi seperti hotel. Berdasarkan data BPS,
20%
15% rata-rata tingkat penghunian kamar (TPK) atau occupancy
10%
rate perhotelan di Jawa Barat pada triwulan I 2022 sebesar
5%
0%
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES JAN FEB MAR
38,96% dengan puncak tertingginya ada di Maret 2022 (Grafik
2021 2022
1.9). Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa pada
Sumber: BPS Jawa Barat, diolah Februari 2022 terdapat PPKM sehingga mengurungkan minat
Grafik 1.9 Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Jawa Barat masyarakat untuk berlibur pada bulan tersebut. Meskipun
Tabel 1.3 Perbandingan Realisasi Belanja Pemerintah di Jawa Barat RP TRILIUN 150
30
rata-rata TPK di triwulan I 2022 tidak setinggi triwulan IV 2021 37,43 10,24
akibat normalisasi, namun dapat dilihat bahwa rata-rata TPK 7,86 0
I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022
triwulan I 2022 masih jauh lebih tinggi dibandingkan rata-
g. TOTAL SIMPANAN PEMDA g. DEPOSITO � KANAN
rata TPK pada triwulan I 2021. Hal ini menunjukkan bahwa Sumber: Bank Indonesia
masyarakat memiliki kemampuan finansial dan daya beli Grafik 1.10 Perkembangan Simpanan Pemerintah Daerah
yang relatif lebih baik sehingga dapat melakukan pengeluaran
untuk kebutuhan tersier.
penerimaan pajak daerah. Berdasarkan sektornya, sektor
yang berkontribusi terhadap penyetoran pajak terbesar
Pada kelompok masyarakat lapis bawah, daya beli masih
adalah sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan
terjaga oleh adanya penyaluran bantuan sosial, terutama yang
besar & eceran. Hal ini selaras dengan pertumbuhan kinerja
bersumber dari APBN antara lain Program BPNT/Program
kedua sektor tersebut yang tercatat positif di triwulan I 2022
Sembako dan Program Keluarga Harapan). Di triwulan I 2022,
meskipun tidak setinggi triwulan IV 2021.
Pada akhir periode triwulan I 2021, Program BPNT/Program
Sembako di Jawa Barat telah diserap oleh 100% KPM atau
Dari sisi pengeluaran pemerintah, realisasi belanja APBN di
setara dengan 3,95 juta KPM dengan nominal penyerapan
Jawa Barat mencapai 21,90% pada triwulan I 2022, lebih
di angka Rp2,34 triliun. Angka penyerapan tersebut lebih
tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar
tinggi dibandingkan dengan periode yang sama di tahun
16,35%. APBN memiliki porsi yang paling besar terhadap
sebelumnya yang mencapai 95,59%. Sementara itu untuk
anggaran fiskal Jawa Barat, bahkan melebihi total anggaran
Program Keluarga Harapan (PKH), penyerapan program
gabungan 27 kabupaten/kota. Adapun dari sisi APBD tingkat
tersebut di Jawa Barat pada akhir triwulan I 2022 tercatat
provinsi dan kabupaten/kota, realisasi belanja di Jawa Barat
sebesar 97,85% atau setara dengan 1,7 juta KPM.
pada triwulan I 2022 masing-masing tercatat sebesar 11,37%
dan 24,90%, lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2021 (Tabel
Konsumsi Pemerintah
1.3). Tingginya pengeluaran pemerintah di awal tahun
Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat yang masih tinggi di
2022 seiring dengan cukup masifnya realisasi belanja untuk
triwulan I 2022 juga ditopang oleh kinerja fiskal yang
bidang pendidikan, kesehatan, dan juga perlindungan sosial
cukup baik terutama realisasi anggaran yang bersumber
berupa bantuan sosial PKH dan BPNT. Selain itu, sejalan
dari Pemerintah Pusat. Pada triwulan I 2022, pertumbuhan
dengan kondisi pandemi Covid-19 yang mulai mereda
konsumsi pemerintah tumbuh positif sebesar 4,07%
sehingga Pemerintah memiliki ruang fiskal yang cukup luas,
(yoy). Apabila melihat data historis, realisasi konsumsi
anggaran yang semula diperuntukkan untuk penanganan
pemerintah di awal tahun selalu rendah, bahkan di tahun
Covid-19 perlahan dapat dialokasikan pada pos lain yang
2021 pertumbuhannya mengalami kontraksi. Kondisi yang
lebih produktif. Pengalihan alokasi anggaran Covid-19 di
cukup baik ini ternyata didukung oleh kapasitas fiskal yang
Jawa Barat baik yang bersumber dari APBN maupun APBD
meningkat sejalan dengan perbaikan aktivitas ekonomi yang
ditujukan untuk mendorong digitalisasi, pengembangan
tercermin pada kinerja lapangan usaha utama di Jawa Barat.
sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur desa,
Sampai dengan triwulan I 2022, penerimaan daerah Jawa
serta pengembangan UMKM.
Barat tercatat cukup tinggi yang bersumber dari kenaikan
RP TRILIUN 60 40
30
52,70
50
46,25
20
40
40,76
10
30
0
20
� 10
10
� 20
0 � 30
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
NET EKSPOR �ADHK� g. EKSPOR g. IMPOR
Grafik 1.11 Perkembangan Net Ekspor (ADHK) Jawa Barat Grafik 1.12 Perkembangan Ekspor dan Impor Jawa Barat
Tingginya realisasi belanja Pemerintah di triwulan I 2022 juga Berdasarkan data BPS, pada triwulan I 2022 neraca
terkonfirmasi dari posisi portofolio simpanan Pemerintah perdagangan Jawa Barat mencatat surplus ADHK sebesar
Daerah pada perbankan dimana pertumbuhan total simpanan Rp52,70 triliun, atau tumbuh 30,29% (yoy) (Grafik 1.11).
Pemerintah Daerah mengalami penurunan menjadi 7,86% Perbaikan kindikator net ekspor ini disokong oleh kinerja
(yoy) yang disebabkan oleh penurunan deposito menjadi ekspor yang tumbuh positif sebesar 17,35% (yoy), walaupun
10,24% (yoy) (Grafik 1.10). tidak setinggi triwulan IV 2021 yang tumbuh sebesar 26,03%
(yoy) sehubungan dengan normalisasi pasca momen HBKN
1.1.2 Ekspor Impor Natal dan Tahun Baru. Di sisi lain, nilai impor Jawa Barat
Kinerja ekspor-impor adalah salah satu penopang utama tercatat menurun dari triwulan IV 2021 sebesar 22,05% (yoy)
dari pertumbuhan positif perekonomian Jawa Barat yang menjadi sebesar 12,9% (yoy) pada triwulan I 2022 (Grafik
menggembirakan pada triwulan I 2022. Pertumbuhan 1.12). Adapun nilai impor yang menurun tersebut merupakan
positif ekspor Jawa Barat didorong oleh masih stabilnya hal positif karena berperan dalam menjadi nilai tambah pada
permintaan negara mitra dagang, serta peningkatan harga nominal perekonomian Jawa Barat pada periode laporan.
komoditas yang secara nominal berkontribusi terhadap nilai
ekspor Jawa Barat. Adapun relaksasi mobilitas seiring dengan Ekspor Luar Negeri
melandainya kasus Covid-19 juga diyakini turut berdampak Kinerja ekspor Jawa Barat masih mencatatkan pertumbuhan
pada berangsur normalnya aktivitas industri Jawa Barat. positif seiring dengan pemulihan ekonomi yang terus
berjalan, walaupun perlu diwaspadai dampak dari eskalasi
300 % �YOY�
60 % �YOY�
50 250
40 200
30 22,43 150
20
100
10
17,48 50
0
0
�10
�50
�20
�30 �100
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2018 2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
TIMAH TEMBAGA MINYAK MENTAH
GROWTH EKSPOR BAJA EMAS FIBER TEXTILE PRICE
Grafik 1.13 Perkembangan Ekspor Jawa Barat Grafik 1.14 Perkembangan Harga Komoditas Global
65
600 60
500 40
60
58,33
55 58,37
400 20 54,33
50
49,87
300 0
45
200 �20 40
100 �40 35
0 �60 30
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
USA EROPA ASEAN TIONGKOK
EROPA AMERIKA SERIKAT TIONGKOK JEPANG
g. USA g. EROPA g. ASEAN g. TIONGKOK
Grafik 1.15 Perkembangan Nilai dan Volume Ekspor Jawa Barat Grafik 1.16 Perkembangan PMI Negara mitra dagang
tensi geopolitik yang tengah berlangsung. Berdasarkan angka yang hampir sama yakni masing-masing sebesar 21,74%
data dari Bea Cukai, pada triwulan I 2022, nilai ekspor free dan 21,73%. Berikutnya disusul oleh Eropa dengan pangsa
on board (FOB) Jawa Barat mencapai USD9,50 miliar atau sebesar 11,43% (yoy), dan Jepang dengan pangsa sebesar
tumbuh sebesar 17,48% (yoy), walaupun tidak setinggi 9,25% (yoy). Apabila dilihat kinerjanya, ekspor menuju ASEAN
sebelumnya yang tumbuh sebesar 22,43% (yoy) (Grafik 1.13). dan Eropa menunjukan peningkatan positif dimana ekspor
Apabila dilihat dari volumenya, ekspor terkontraksi sebesar ke ASEAN meningkat dari 1,92% (yoy) menjadi 7,30% (yoy),
7,20% (yoy) yang menunjukkan bahwa peningkatan ekspor sedangkan ekspor menuju Eropa meningkat dari 19,30%
Jawa Barat sebenarnya ditopang oleh nominal transaksi, (yoy) menjadi 21,77% (yoy) (Grafik 1.15). Peningkatan nilai
bukan dari kuantitas ekspornya. Peningkatan nominal ekspor ekspor pada negara mitra ini sejalan dengan nilai Purchasing
ini sehubungan dengan perkembangan harga komoditas Managers’ Index (PMI) negara tersebut yang secara umum
global yang bergerak dalam tren meningkat pada triwulan I masih mencatatkan angka di atas 50 yang berarti berada
2022 (Grafik 1.14). pada level ekspansif. Pada triwulan I 2022, PMI Amerika
Serikat tercatat sebesar 58,37, PMI Eropa tercatat sebesar
Berdasarkan negara tujuannya, ekspor Jawa Barat paling 58,33, dan PMI Jepang mencapai 54,33. Adapun untuk PMI
besar menuju ke ASEAN, kemudian bertujuan ke Amerika Tiongkok yang berada di bawah angka 50 ini diindikasi terjadi
Serikat, Eropa, dan Jepang. Pada triwulan I 2022, pangsa akibat penerapan metode zero covid atau lockdown dalam
ekspor menuju ASEAN dan Amerika Serikat menunjukan rangka penanganan pandemi Covid-19. (Grafik 1.16).
80%
16,41%
30%
60% 100 100
20%
40%
10%
0%
20% 50
13,39 19,342 50
0%
�10% 0 0
�20%
�20% �40% -0,69 0,74
�50 �50
�30% �60%
�40% �80% �100 �100
I II III IV I II III IV I II III IV I
I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
MANUFAKTUR TPT ELEKTRONIK
KIMIA KENDARAAN ALAS KAKI g. EKSPOR CBU g. EKSPOR KOMPONEN MOBIL
Grafik 1.17 Perkembangan Ekspor Berdasarkan Komponen Grafik 1.18 Perkembangan Ekspor Mobil
60 % �YOY�
120 % �YOY�
41,94
40 80
20
33,55
27,76 40
16,54
16,54
0 0
8,48 5,07
�20 �40 7,94 -29,04
�40 �80
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022
2019 2020 2021 2022
IMPOR JAWA BARAT BAHAN BAKU BARANG KONSUMSI BARANG MODAL
Grafik 1.19 Perkembangan Nilai Impor Jawa Barat Grafik 1.20 Perkembangan Impor Berdasarkan Jenis Penggunaan di
Jawa Barat
Apabila dilihat berdasarkan komoditasnya, produk industri bermotor. Sedangkan untuk Asia Tenggara diperkirakan
pengolahan mendominasi ekspor dengan pangsa mencapai terjadi akibat meningkatnya pemulihan ekonomi yang cukup
94,9%, dengan salah satu subsektor utamanya adalah pesat di negara-negara tetangga.
kendaraan. Berdasarkan data GAIKINDO, kinerja perbaikan
ekspor Jawa Barat juga dicerminkan oleh data ekspor Impor Luar Negeri
kendaraan yang mencatatkan pertumbuhan positif baik Pertumbuhan impor Jawa Barat di triwulan I 2022 secara
ekspor Completely-Built-Up (CBU) maupun komponen. Ekspor keseluruhan menunjukkan penurunan dibandingkan
CBU tumbuh positif sebesar 20,33% (yoy) pada triwulan I triwulan IV 2021 sehingga turut menjadi faktor pendorong
2022, dari sebelumnya sebesar 13,39% (yoy). Sedangkan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat. Berdasarkan data yang
untuk komponen terakselerasi menjadi 0,74% (yoy), dari diperoleh dari Bea Cukai, pertumbuhan impor luar negeri Jawa
sebelumnya terkontraksi sebesar -0,69% (yoy) (Grafik 1.18). Barat tercatat sebesar 8,48% (yoy), dari sebelumnya sebesar
Meningkatnya ekspor mobil ini terutama didorong oleh 27,76% (yoy) di triwulan IV 2021 (Grafik 1.19). Berdasarkan
tingginya permintaan dari pasar Timur Tengah dan Asia negara asalnya, impor Jawa Barat masih didominasi oleh
Tenggara. Kondisi perekonomian yang membaik di wilayah impor asal Tiongkok (24,58%), Korea Selatan (18,16%), ASEAN
Timur Tengah juga merupakan dampak positif dari adanya (17,58%), serta Korea Selatan (14,29%). Apabila dilihat dari
kenaikan harga minyak global yang kemudian mendorong jenis penggunaannya, di awal tahun 2022 komposisi impor
daya beli masyarakat khususnya terhadap kendaraan terdiri dari bahan baku, barang modal dan barang konsumsi
Grafik 1.21 Impor Jawa Barat Berdasarkan Komoditas Grafik 1.22 Perkembangan Impor Jawa Barat Berdasarkan
Komponen
RP TRILIUN
37,14
35,32 34,77
39,49 49,32% 46,25%
28,90 50,68% 53,75%
Q4 Q1
2021 2022
Sumber: DPMPTSP Jawa Barat, diolah Sumber: DPMPTSP Jawa Barat, diolah
Grafik 1.23 Perkembangan Investasi Triwulanan di Jawa Barat Grafik 1.24 Proporsi Realisasi PMA dan PMDN di Jawa Barat
dengan pangsa masing-masing sebesar 81,0%, 11,6% dan investasi yang dilakukan oleh korporasi. Namun demikian,
7,4% terhadap total impor. Di tengah aktivitas ekonomi yang investasi yang dilakukan oleh korporasi di awal tahun 2022
melesat, impor luar negeri justru tercatat melambat, baik masih menunjukkan angka yang menggembirakan.
pada impor bahan baku maupun barang modal. Sementara
impor barang konsumsi terpantau meningkat sejalan Berdasarkan data yang dirilis oleh BKPM, pada triwulan I 2022
dengan kondisi konsumsi masyarakat yang lebih baik di realisasi investasi di Jawa Barat tercatat sebesar Rp39,49
triwulan I 2022 (Grafik 1.20). Berdasarkan komoditasnya, triliun, lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2021 yang senilai
impor terbesar Jawa Barat masih berupa produk elektronik Rp28,90 triliun (Grafik 1.23). Realisasi investasi tersebut
(18,56%), TPT (18,06%), dan Kimia (14,54%) (Grafik 1.21). terdiri atas Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp18,27
Pada triwulan I 2022, ketiga komoditas dengan pangsa triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar
impor tersebut mengalami perlambatan dimana komoditas Rp21,23 triliun. Secara proporsional, pangsa PMA terhadap
elektronik melambat sebesar 8,70 persen poin, komoditas total investasi di Jawa Barat pada triwulan I 2022 sebesar
TPT melambat sebesar 60,11 persen poin, dan komoditas 53,75%, sedangkan pangsa PMDN sebesar 46,25% (Grafik
kimia melambat sebesar 21,3 persen poin. 1.24). Adapun proporsi PMA menurun dibandingkan triwulan
sebelumnya sehubungan dengan menurunnya optimisme
1.1.3 Investasi investor karena sentimen negatif yang ditimbulkan oleh
Kinerja investasi Jawa Barat yang tercermin pada eskalasi tensi geopolitik akibat invasi Rusia ke Ukraina. Hal
komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) ini menyebabkan investor akan shifting pada kelompok aset
pada triwulan I 2022 tumbuh positif namun tidak setinggi yang dianggap lebih aman (safe haven).
pertumbuhan pada triwulan IV 2021 yakni sebesar 1,17%
(yoy). Sebagaimana pola tahunan dimana realisasi investasi Berdasarkan sektornya, realisasi investasi asing masih
pada triwulan I relatif rendah karena realisasi investasi fisik mendominasi sektor industri kendaraan bermotor dan
yang bersumber dari proyek bangunan belum banyak ber- sektor transportasi, gudang & telekomunikasi, kemudian
progress. Terlebih lagi, di tahun 2022 ini mayoritas proyek diikuti oleh sektor jasa, sektor perumahan, kawasan industri
strategis nasional (PSN) jalan tol telah memasuki tahap & perkantoran, serta sektor industri makanan (Grafik 1.25).
penyelesaian, sementara proyek jalan tol baru seperti Jalan Tol Tingginya realisasi PMA pada industri kendaraan bemotor
Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) baru memasuki tahap juga terlihat pada list nama perusahaan yang melakukan
groundbreaking. Kondisi ini sedikit banyak mempengaruhi realisasi investasi di triwulan I 2022 dimana mayoritas adalah
pencapaian investasi Jawa Barat di triwulan I 2022 karena produsen kendaraan roda 4. Saat ini, industri kendaraan
porsi investasi bangunan PSN cukup besar dibandingkan bermotor tengah berlomba-lomba melakukan research &
11,95%
INDUSTRI KENDARAAN BERMOTOR 20,31%
4,35% & ALAT TRANSPORTASI LAIN
TRANSPORTASI, GUDANG & TELEKOMUNIKASI
TRANSPORTASI, GUDANG &
4,68% TELEKOMUNIKASI PERUMAHAN, KAWASAN INDUSTRI
& PERKANTORAN
JASA LAINNYA
6,00% PERUMAHAN, KAWASAN INDUSTRI 6,41% 38,27% JASA LAINNYA
DAN PERKANTORAN INDUSTRI MAKANAN
40,11% INDUSTRI MAKANAN 6,57% KONSTRUKSI
8,31% LAINNYA
INDUSTRI LOGAM, MESIN & ELEKTRONIKA
LAINNYA 9,35%
24,60% 19,09%
Sumber: DPMPTSP Jawa Barat, diolah Sumber: DPMPTSP Jawa Barat, diolah
Grafik 1.25 Proporsi Sektoral Realisasi PMA di Jawa Barat Grafik 1.26 Proporsi Sektoral Realisasi PMDN di Jawa Barat
development (R&D) terutama untuk memenuhi permintaan 2022 nampaknya menjadi tahun yang menarik bagi investor
global akan kendaraan listrik yang diprakirakan semakin baik asing maupun dalam negeri untuk merealisasikan
banyak peminatnya di beberapa tahun mendatang. Selain investasi di sektor telekomunikasi sehubungan dengan tren
terkait kendaraan listrik, investasi yang dilakukan industri digitalisasi yang terus meningkat khususnya di Jawa Barat.
kendaraan bermotor juga terkait dengan fasilitas produksi Terkait dengan penanaman modal oleh perusahaan dalam
untuk memproduksi kendaraan dengan standar Euro 4 negeri, realisasi investasi berupa penguatan business data
dan 5. Di sisi lain, tingginya realisasi PMA pada sektor center dilakukan oleh salah satu perusahaan BUMN melalui
transportasi, gudang & telekomunikasi secara spesifik penyertaan modal dimana data center tersebut akan mulai
tercatat pada subsektor telekomunikasi. Di triwulan I 2022, beroperasi pada semester II 2022. Di posisi kedua, realisasi
salah satu perusahaan teknologi asal Amerika Serikat kembali investasi juga tercatat pada sektor perumahan, kawasan
merealisasikan investasi dengan membentuk start-up yang industri & perkantoran khususnya pada proyek kota mandiri di
akan berbasis di Jawa Barat. Cikarang, Kab. Bekasi yang saat ini tengah dibangun oleh
salah satu pengembang properti dalam negeri.
Sementara untuk PMDN, realisasi investasi terbesar
terdapat pada sektor transportasi, gudang & telekomunikasi, Apabila dilihat lebih detil pada PMA, penanaman modal
kemudian disusul oleh sektor perumahan, kawasan industri asing di Jawa Barat pada triwulan I 2022 didominasi oleh
& perkantoran dan sektor jasa lainnya (Grafik 1.26). Tahun investor asal Tiongkok dengan nilai investasi sebesar
Rp4,65 triliun untuk 103 proyek. Kemudian negara dengan
realisasi investasi terbesar kedua adalah Jepang dengan nilai
R.R. TIONGKOK 25,46%
investasi sebesar Rp4,58 triliun untuk 1.083 proyek. Investor
JEPANG 25,09% asal Tiongkok mayoritas menanamkan modal pada sektor
KOREA SELATAN 17,38% transportasi, gudang & telekomunikasi dan sektor industri
logam, mesin & elektronika. Sementara investor asal Jepang
AMERIKA SERIKAT 6,08%
banyak menanamkan modal pada sektor industri kendaraan
BELANDA 4,34%
bermotor & alat transportasi lain dan sektor industri kimia &
HONGKONG, RRT 2,54% farmasi (Grafik 1.27).
THAILAND 1,20%
Tabel 1.4 Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Lapangan Usaha (% yoy)
Pertambangan dan Penggalian -2,75 0,00 -6,71 -7,01 -2,77 -4,11 -3,21 2,81 4,02 0,03 0,82 0,19
Industri Pengolahan 4,04 1,40 -8,15 -6,99 -3,67 -4,36 -4,58 7,20 5,74 9,15 4,22 8,65
Pengadaan Listrik, Gas -1,20 1,23 -7,90 -13,58 -9,49 -7,62 5,42 15,39 13,84 12,64 11,66 5,06
Pengadaan Air 3,03 3,90 9,21 15,22 14,61 10,80 17,62 9,92 6,82 5,26 9,63 2,03
Konstruksi 6,14 5,25 -6,71 -7,94 -13,09 -5,96 0,09 9,74 8,78 7,72 6,47 2,11
Perdagangan Besar dan Eceran, dan
7,51 0,15 -11,15 -9,77 -10,33 -7,95 -0,94 5,45 3,17 5,18 3,19 4,51
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Transportasi dan Pergudangan 4,97 5,71 -12,64 -5,37 -4,17 -4,18 -2,59 5,13 -6,16 3,33 -0,17 4,21
Penyediaan Akomodasi dan Makan
7,25 5,26 -22,63 -8,24 3,98 -5,60 -5,29 23,13 -13,53 0,08 -0,04 4,67
Minum
Informasi dan Komunikasi 9,31 22,46 34,33 34,21 45,44 34,09 17,87 2,30 5,07 5,48 7,30 6,15
Jasa Keuangan 2,20 6,01 -2,99 1,79 -0,13 1,14 2,95 12,60 5,85 2,00 5,69 1,74
Real Estate 9,55 12,16 -0,83 -2,46 -0,52 1,92 4,89 16,36 16,18 10,28 11,75 4,69
Jasa Perusahaan 9,16 9,87 -45,42 -18,93 -17,78 -18,38 -10,64 70,80 -3,48 3,59 8,54 3,01
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
4,91 0,34 -8,70 -6,13 -11,97 -6,92 -2,86 2,34 -9,07 1,54 -2,02 -2,17
dan Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan 5,22 9,83 6,86 7,79 2,53 6,69 -2,08 -0,02 0,86 1,24 0,02 2,82
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 9,48 8,83 -22,50 -13,68 7,45 -5,39 -5,96 27,78 8,30 5,07 7,55 8,92
Jasa lainnya 7,15 12,32 -25,94 -0,32 3,49 -2,63 -7,40 32,89 -13,11 0,36 0,81 6,78
PDRB 5,07 2,66 -5,99 -4,07 -2,47 -2,52 -0,80 6,20 3,51 6,21 3,74 5,61
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat
Ket: r) Angka Revisi
1.2 SISI LAPANGAN USAHA pengolahan tersebut sedikit menurun dibandingkan triwulan
Selaras dengan pertumbuhan ekonomi yang tumbuh IV 2021 (Tabel 1.5). Adapun sektor perdagangan besar &
positif namun tidak setinggi triwulan IV 2021, kinerja eceran memberikan sumbangan sebesar 0,66% pada periode
lapangan usaha utama di Jawa Barat juga terpantau sedikit ini dan tercatat sedikit menurun dibandingkan periode
melandai, antara lain sektor industri pengolahan, sektor sebelumnya.
perdagangan besar & eceran, sektor konstruksi, serta
sektor pertanian (Tabel 1.4). Kondisi ini dipengaruhi oleh Di sisi lain, beberapa sektor justru memberikan sumbangan
normalisasi permintaan global dan domestik pasca HBKN lebih tinggi seperti sektor transportasi dan pergudangan
Natal dan Tahun Baru dimana aktivitas masyarakat cenderung (0,20%), sektor penyediaan akomodasi & mamin (0,12%),
akan kembali normal pada triwulan I. serta sektor informasi & komunikasi (0,37%) (Tabel 1.5).
Apabila dilihat dengan seksama, sektor transportasi &
Secara struktural, sektor industri pengolahan masih menjadi pergudangan dan sektor penyediaan akomodasi & mamin
penopang utama perekonomian Jawa Barat dengan pangsa memiliki kesamaan yakni sangat dipengaruhi oleh kondisi
mencapai 42,70% pada awal tahun 2022, kemudian diikuti oleh mobilitas masyarakat di periode tersebut. Meskipun terdapat
sektor perdagangan besar & eceran dengan pangsa sebesar PPKM pada Februari 2022, seperti yang telah disebutkan
14,35%. Apabila dilihat sumber pertumbuhan ekonomi sebelumnya bahwa dampaknya tidak terlalu signifikan
triwulan I 2022, sektor industri pengolahan berkontribusi terhadap mobilitas masyarakat Jawa Barat secara keseluruhan
sebesar 3,62% sehingga dapat mendorong pertumbuhan sehingga kinerja kedua sektor tersebut masih cukup bagus.
ekonomi di angka 5% (yoy), meskipun kontribusi industri Selain itu, sektor informasi & komunikasi secara konsisten
masih memberikan sumbangan pada perekonomian Jawa
Tabel 1.5 Sumber Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Berdasarkan Lapangan Usaha (% yoy)
Pertambangan dan Penggalian -0,05 0,00 -0,11 -0,11 -0,05 -0,07 -0,05 0,05 0,06 0,00 0,01 0,00
Industri Pengolahan 1,71 0,62 -3,45 -3,00 -1,57 -1,88 -2,00 2,98 2,39 3,86 1,78 3,62
Pengadaan Listrik, Gas 0,00 0,00 -0,03 -0,05 -0,04 -0,03 0,02 0,05 0,05 0,04 0,04 0,02
Pengadaan Air 0,00 0,00 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,00
Konstruksi 0,51 0,43 -0,55 -0,67 -1,20 -0,51 0,01 0,79 0,71 0,63 0,53 0,18
Perdagangan Besar dan Eceran, dan
1,15 0,02 -1,75 -1,54 -1,64 -1,24 -0,14 0,81 0,47 0,76 0,47 0,66
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Transportasi dan Pergudangan 0,24 0,27 -0,59 -0,25 -0,21 -0,20 -0,13 0,22 -0,28 0,16 -0,01 0,20
Penyediaan Akomodasi dan Makan
0,19 0,14 -0,62 -0,23 0,11 -0,15 -0,15 0,52 -0,36 0,00 0,00 0,12
Minum
Informasi dan Komunikasi 0,38 0,96 1,50 1,49 1,86 1,46 0,91 0,14 0,31 0,34 0,43 0,37
Jasa Keuangan 0,05 0,15 -0,07 0,04 0,00 0,03 0,07 0,31 0,15 0,05 0,14 0,05
Real Estate 0,12 0,15 -0,01 -0,03 -0,01 0,02 0,07 0,22 0,21 0,14 0,16 0,07
Jasa Perusahaan 0,04 0,04 -0,21 -0,08 -0,08 -0,08 -0,05 0,19 -0,01 0,01 0,03 0,01
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
0,09 0,01 -0,17 -0,12 -0,25 -0,13 -0,05 0,04 -0,17 0,03 -0,04 -0,04
dan Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan 0,15 0,27 0,19 0,23 0,07 0,19 -0,06 0,00 0,03 0,04 0,00 0,08
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,08 0,07 -0,19 -0,12 0,06 -0,04 -0,05 0,19 0,06 0,05 0,06 0,07
Jasa lainnya 0,15 0,27 -0,56 -0,01 0,08 -0,06 -0,18 0,56 -0,30 0,01 0,02 0,15
PDRB 5,07 2,66 -5,99 -4,07 -2,47 -2,52 -0,80 6,20 3,51 6,21 3,74 5,61
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat
Ket: r) Angka Revisi
Barat seiring dengan telah berkembangnya digitalisasi inventori yang menurun dari 104,89% (yoy) menjadi 3,77%
secara signifikan. Pemerintah bersama pelaku usaha terus (yoy) pada triwulan I 2022 sehubungan dengan tingginya
melakukan investasi di sektor tersebut untuk memastikan inventory turnover untuk memenuhi permintaan.
kebutuhan telekomunikasi di Jawa Barat terpenuhi dengan
baik. Meskipun pandemi segera usai dan aktivitas tatap muka Terus membumbungnya asap industri juga terkonfirmasi dari
sudah banyak dilakukan, namun penggunaan internet kini hasil liaison yang dilakukan Bank Indonesia kepada pelaku
makin tidak bisa dilepaskan dari aktivitas sehari-hari. usaha di Jawa Barat pada triwulan I 2022 dimana kapasitas
terpasang industri tercatat meningkat. Kenaikan kapasitas
1.2.1 Industri Pengolahan terpasang berupa mesin atau lini produksi sejalan dengan
Sektor industri pengolahan sebagai penopang utama peningkatan permintaan pada periode laporan serta prospek
perekonomian Jawa Barat mampu tumbuh cukup tinggi ke depan khususnya menjelang periode Ramadhan dan
di triwulan I 2022 sebesar 8,65% (yoy), meskipun tidak HBKN Idulfitri. Selaras dengan kenaikan kapasitas terpasang,
setinggi pada triwulan IV 2021 yang mencapai 9,15% kapasitas utilisasi lini produksi juga meningkat yang
(yoy). Di tengah normalisasi permintaan pasca HBKN Natal menunjukkan optimalisasi dan konsistensi industri dalam
dan Tahun Baru, nampaknya sektor industri pengolahan upaya pemenuhan permintaan customer. Secara kuantitatif,
dalam negeri masih memperoleh orderan ekspor sehingga rata-rata kapasitas terpasang industri di Jawa Barat tercatat
kinerjanya masih terjaga di awal tahun 2022. Masih tingginya sebesar 74,39% dengan likert scale kapasitas utilisasi sebesar
kinerja industri juga tercermin pada komponen perubahan 0,50 (Grafik 1.28). Dari sisi penggunaan energi, konsumsi
listrik industri di Jawa Barat juga masih tumbuh tinggi sebesar
12,1% (yoy) (Grafik 1.29).
40 �YOY�
100 LIKERT SCALE 1
0,40 0,50 30
80
20 13,51 12,1
0
60 10
0
40
�1
�10
20
74,39
67,49
�20
0 �2 �30
I II III IV I II III IV I II III IV I
I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022
2019 2020 2021 2022
KAPASITAS TERPASANG LS KAPASITAS UTILISASI�KANAN
g. KONSUMSI LISTRIK INDUSTRI
Grafik 1.28 Hasil Liaison: Likert Scale Kapasitas Terpasang dan Grafik 1.29 Perkembangan Penggunaan Listrik Industri
Kapasitas Utilisasi Industri Pengolahan
0,67 1
80
80 200
0,00 60
0
60 150
40
�1
20
40 100
�2
0
20 50
�3 �20
61,00
80,00
0 �4 �40 0
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2021 2022
KOMPONEN ELEKTRONIK PENUNJANG KOMPUTER KABEL & KAWAT
KAPASITAS TERPASANG INDUSTRI ELEKTRONIK KAPASITAS UTILISASI AKUMULATOR GENERATOR MOTOR
Grafik 1.30 Hasil Liaison: Likert Scale Kapasitas Terpasang dan Grafik 1.31 Perkembangan Ekspor Elektronik
Kapasitas Utilisasi Industri Elektronik
40 % �YOY�
32,44 34,33 100 LIKERT SCALE 2
30
1,00 0,80
80 1
20
60 0
10
40 �1
0
20 �2
�10
84,00
86,00
0 �3
�20 I II III IV I II III IV I II III IV I
I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022
2019 2020 2021 2022
KAPASITAS TERPASANG �RHS� KAPASITAS UTILISASI TPT
g. KREDIT ELEKTRONIK
Grafik 1.32 Perkembangan Kredit Industri Elektronik Grafik 1.33 Hasil Liaison: Likert Scale Kinerja Industri TPT
Berbagai upaya untuk mendorong pertumbuhan kinerja Dari sisi pembiayaan, pertumbuhan penyaluran kredit oleh
industri elektronik dalam negeri terus dilakukan oleh perbankan pada industri elektronik di Jawa Barat tercatat
Pemerintah, salah satunya melalui pemberlakuan regulasi meningkat menjadi 34,33% (yoy) di triwulan I 2022 (Grafik
Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk produk HKT 1.32). Hal ini sejalan dengan tingginya kebutuhan korporasi
(Handphone, Komputer Genggam dan Tablet) yang berhasil terkait modal kerja dan investasi.
menurunkan impor dan meningkatkan angka produksi dalam
negeri pada triwulan I 2022. B. Industri TPT
Pada triwulan I 2022, kinerja industri TPT juga masih baik
Berdasarkan hasil liaison dengan korporasi di sektor elektronik sebagaimana tercermin pada ekspor yang tumbuh tinggi
di Jawa Barat, diperoleh informasi bahwa saat ini industri mencapai 30,99% (yoy). Permintaan yang masuk pada industri
tengah menemui kendala berupa kelangkaan semikonduktor TPT dalam negeri bersumber dari limpahan order akibat
dan mahalnya harga alumunium dan tembaga sebagai bahan Tiongkok yang masih dalam kondisi lockdown. Berdasarkan
baku pembuatan komponen elektronik. Namun demikian, hasil liaison, kapasitas terpasang mesin pada industri TPT di
beberapa perusahaan telah melakukan antisipasi berupa Jawa Barat pada triwulan I 2022 mencapai 84,0%, sementara
perjanjian dengan pemasok untuk memperoleh kepastian likert scale kapasitas utilisasi sebesar 0,80 (Grafik 1.33).
dan jaminan terkait pemenuhan bahan baku pada bulan-
bulan mendatang. Di sisi lain, pertumbuhan kinerja industri TPT masih tertahan
oleh berbagai dinamika yang terjadi khususnya terkait biaya
20 % �YOY�
input produksi yang meliputi harga bahan baku, biaya energi
15 dan biaya tenaga kerja. Berdasarkan informasi dari Asosiasi
10 Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), saat
5 ini industri TPT khususnya di bagian hulu tekstil membutuhkan
0
-5,95 setidaknya sekitar 1 juta ton batubara per bulan untuk bahan
�5
bakar pembangkit listrik. Namun demikian, tren kenaikan
�10
harga batubara domestic market obligation (DMO) menjadi
�15
-11,43
�20
I II III IV I II III IV I II III IV I
sebesar USD90 per ton menjadi tantangan tersendiri bagi
2019 2020 2021 2022
industri TPT mengingat porsi biaya energi pada total biaya
g. KREDIT TPT
produksi tekstil mencapai 26%.
% �YOY� 600
200 % �YOY� % �YOY� 200
150 150
400
100 100
200
44,52
50
13,39 19,34 50
0 0
0
58,30 -0,69 0,74
�50 �50
�10
peningkatan menjadi 9,42% (yoy), dari sebelumnya yang
�15
tumbuh sebesar 7,15% (yoy) di triwulan IV 2021 (Grafik 1.37). �20
I II III IV I II III IV I II III IV I
Hal ini searah dengan kondisi industri otomotif yang sedang 2019 2020 2021 2022
KREDIT INDUSTRI OTOMOTIF
bangkit, sehingga banyak pelaku usaha, termasuk industri
Sumber: Bank Indonesia
tier 2 dan tier 3 yang membutuhkan pembiayaan modal kerja
Grafik 1.37 Perkembangan Kredit Industri Otomotif
dan investasi.
30
1,0 LIKERT SCALE 0,83 20
10
0,5
0,60 0
0,0 �10
�20
�0,5
�30
�1,0 �40
�50
�1,5
�60
I II III IV I II III IV I II III IV I
�2,0 2019 2020 2021 2022
I II III IV I II III IV I
2020 2021 2022 MAKANAN, MINUMAN, TEMBAKAU SUKU CADANG & AKSESORI
PAKAIAN & PERLENGKAPANNYA PERLENGKAPAN RUMAH TANGGA LAINNYA
PENJ. DOMESTIK PERDAGANGAN
160.000.000 9,13
30.000.000 112 10
140.000.000
25.000.000 108
9,11 5
120.000.000
100.000.000 20.000.000
104 0
80.000.000 15.000.000
100 �5
60.000.000
10.000.000
40.000.000
96 �10
5.000.000
20.000.000
0 0 92 �15
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2018 2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
JUMLAH PEMBELI JUMLAH TRANSAKSI�KIRI KREDIT PERDAGANGAN g. KREDIT
JUMLAH PENJUAL NOMINAL �JUTA RP�
Grafik 1.40 Perkembangan Nilai Transaksi E-commerce Grafik 1.41 Perkembangan Kredit Sektor Perdagangan
% �YOY�
42 RP TRILIUN % �YOY� 30
5 JUTA TON 80
41 25
40 4
20
40
39
15
38 3 4,05
10
37 -17,42 0
5 2
36
-3,07 0
35
-5,53 1
�40
34 �5
33 �10
I II III IV I II III IV I II III IV I 0 �80
I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022
2020 2021 2022
KREDIT KONSTRUKSI g. KREDIT
PRODUKSI PADI g. PRODUKSI PADI
Grafik 1.42 Pertumbuhan Kredit Sektor Konstruksi Grafik 1.43 Perkembangan Produksi Padi
Perlambatan tersebut seiring dengan realisasi proyek tengah pembangunan PSN yang menurun. Hal ini juga searah
strategis nasional yang tidak sebanyak periode-periode dengan data realisasi investasi pada subbab 1.3 terkait
sebelumnya akibat beberapa proyek jalan tol telah memasuki investasi dimana saat ini sedang dibangun proyek kota
tahap finalisasi, salah satunya Jalan Tol Cibitung – Cilincing mandiri di Kab. Bekasi.
seksi 1 – 3 yang telah rampung pada triwulan I 2022. Di
sisi lain, proyek jalan tol lainnya masih memasuki tahap Di sisi lain, Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan
pembebasan lahan sehingga membutuhkan waktu sampai Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) secara konsisten
dengan tahap konstruksi selesai dilakukan. Adapun Jalan melaksanakan pembangunan rumah layak huni melalui
Tol Getaci (Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap) baru memasuki Pogram Sejuta Rumah (PSR). Adapun sampai dengan triwulan
tahap groundbreaking sehingga realisasinya masih relatif I 2022, capaian progress pembangunan PSR telah mencapai
kecil. 159ribu unit secara nasional dimana Jawa Barat memperoleh
30% di antaranya sehingga dapat dikorelasikan bahwa
Sementara itu dari sisi pembiayaan perbankan, penyaluran peningkatan kinerja sektor konstruksi di triwulan I 2022 lebih
kredit tercatat mengalami perbaikan meskipun masih dipengaruhi oleh pembangunan properti baik komersial
terkontraksi menjadi -3,07% (yoy) pada triwulan I 2022 maupun residensial.
(Grafik 1.42). Membaiknya kredit konstruksi seiring dengan
pembangunan proyek properti yang terus berlangsung di
36,92%
40% 110
108,44
20% 105
105,94
0% 100
99,51
1,63%
98,18
�20% 95
�40% 90
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2020 2021 2022
EKSPOR PERTANIAN NTP INDEKS YANG DITERIMA
Grafik 1.44 Perkembangan Ekspor Sektor Pertanian Grafik 1.45 Nilai Tukar Petani Jawa Barat
10
15
Optimalisasi penyaluran kredit bagi sektor pertanian didorong
8
13,82 melalui berbagai skema, antara lain pembiayaan corporate
6 10
langsung kepada agregator dan skema pembiayaan KUR.
4
2
5
Sebagai informasi, untuk mengoptimalkan peran UMKM
0
I II III IV I II III IV I II III IV I
0 sebagai penggerak ekonomi termasuk UMKM di sektor
2019 2020 2021 2022
pertanian, di tahun 2022 plafon KUR ditingkatkan menjadi
KREDIT PERTANIAN g. KREDIT
sebesar Rp373,17 triliun dengan suku bunga tetap 6%. Selain
Sumber: Bank Indonesia
itu, Pemerintah juga memberikan tambahan subsidi bunga
Grafik 1.46 Pertumbuhan Kredit Sektor Pertanian
atau subsidi marjin KUR sebesar 3% sampai dengan 30 Juni
2022. Terlebih lagi di tahun 2022, dukungan DAK Fisik salah
1.2.4 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan satunya ditujukan untuk penguatan kawasan sentra produksi
Pada triwulan I 2022 sektor pertanian, kehutanan dan pertanian, perikanan, dan hewani.
perikanan tumbuh sebesar 0,24% (yoy), melambat
dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 1,24% (yoy).
Pertumbuhan yang terbatas tersebut seiring dengan produksi
atau panen padi dan hortikultura yang belum maksimal
dimana periode panen raya baru akan terjadi pada triwulan
II 2022. Berdasarkan pencatatan yang dilakukan oleh Dinas
Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa
Barat, pertumbuhan produksi padi di Jawa Barat pada triwulan
I 2022 sebesar 4,05% (yoy) dan diprakirakan produksinya
lebih tinggi di triwulan II 2022 sebesar 4,82% (yoy) (Grafik
1.43). Dari sisi perdagangan luar negeri, ekspor komoditas
pertanian asal Jawa Barat pada triwulan I 2022 tercatat hanya
sebesar 1,63% (yoy) (Grafik 1.44). Relatif kecilnya ekspor
tersebut seiring dengan meningkatnya motif berjaga-jaga
untuk mendukung ketahanan pangan dalam negeri.
80
80% 2000%
60
60%
1500%
40
40%
1000% 20
20%
0
500%
0%
�20
0%
�20% �40
Grafik 1 Perkembangan Ekspor Jawa Barat Grafik 2 Ekspor Jawa Barat Berdasarkan Negara Tujuan Ekspor
Utama
Berdasarkan negara tujuannya, pangsa ekspor Jawa Barat dan 13,96% (yoy). Berdasarkan negara tujuannya, ekspor
yang terbesar pada triwulan I 2022 adalah ke negara Amerika TPT tertinggi dilakukan ke Amerika Serikat. Meskipun terjadi
Serikat dan ASEAN dengan pangsa yang relatif sama sebesar normalisasi permintaan pasca Natal dan tahun baru pada
21,74%. Kemudian diikuti oleh ekspor ke Eropa, Jepang dan kuartal lalu, ekspor TPT ke Amerika Serikat masih mampu
Tiongkok dengan pangsa masing-masing sebesar 11,43%; tumbuh cukup tinggi mencapai 46,66% (yoy). Ekspor yang
9,25%; dan 6,10%. Adapun sumbangan pertumbuhan ekspor masih cukup tinggi juga tercatat ke Eropa (27,79% yoy), Korea
tertinggi pada triwulan I 2022 berasal dari ekspor ke Amerika Selatan (13,91% yoy), dan ASEAN (7,83% yoy).
Serikat yang tumbuh 38,60% (yoy). Hal ini didukung oleh
perbaikan permintaan dari Amerika Serikat seiring dengan Ekspor elektronik juga masih mampu tumbuh positif
perbaikan permintaan domestiknya. Lebih lanjut, ekspor ke ditengah tantangan kendala disrupsi rantai pasokan global.
kawasan Eropa tercatat tumbuh lebih tinggi menjadi 21,77% Berdasarkan pangsanya, ekspor elektronik Jawa Barat
(yoy). Relatif minimnya hubungan dagang antara Jawa Barat didominasi oleh kelompok computer, electronic and optical
dengan Rusia dan Ukraina menyebabkan dampak perang di products yang mencapai 60,07% dan sisanya adalah kelompok
kedua negara dimaksud relatif minim memberikan dampak electrical equipment. Pada triwulan I 2022, ekspor kelompok
langsung melalui jalur pedagangan. Permintaan ekspor computer, electronic and optical products tumbuh 10,99%
kawasan Eropa lebih banyak dari negara maju (developed (yoy) dan ekspor kelompok electrical equipment tumbuh
countries). Adapun eskpor Jawa Barat ke negara ASEAN, yang 8,56% (yoy). Ekspor elektronik Jawa Barat pada periode
merupakan pangsa ekspor terbesar Jawa Barat, juga mampu dimasud didukung oleh masih baiknya ekspor ke Amerika
tumbuh lebih tinggi sebesar 7,30% (yoy) dari semula hanya Serikat (35,78% yoy), ASEAN (20,06% yoy), Australia (89,09%
1,92% (yoy) pada triwulan sebelumnya. Hal ini terkait dengan yoy), dan Eropa (11,63% yoy).
perbaikan ekspor elektronik yang kembali tumbuh positif
setelah terkontraksi sepanjang periode pandemi. Pertumbuhan positif juga tercatat pada ekspor Kimia
yang pangsanya didominasi oleh chemicals and chemical
Berdasarkan komoditasnya, ekspor TPT Jawa Barat pada products mencapai 91,98%. Sedangkan sisanya merupakan
triwulan I 2022 masih mampu tumbuh positif ditengah kelompok basic pharmaceutical products and pharmaceutical
terganggunya permitaan global. Ekspor TPT Jawa Barat preparations dengan pangsa 8,02%. Kedua kelompok
didominasi oleh wearing apparel; dressing and dyeing yang dimaksud masing-masing masih mampu tumbuh positif
pangsanya mencapai 70,64% dan sisaya adanya ekspor sebesar 25,26% (yoy) dan 10,46% (yoy). Dari negara
textiles. Pada triwulan laporan, kedua kelompok dimaksud tujuannya, ekspor kimia Jawa Barat disumbang paling besar
masih tumbuh positif masing-masing sebesar 39,66% (yoy) oleh ekspor ke Eropa (65,25% yoy), Tiongkok (47,61% yoy),
25
Pertumbuhan Ekspor Jawa Barat di tengah Peningkatan Tensi Geopolitik Global Boks 1
26
BAB II
Keuangan
Pemerintah
Rp 5,5 T Rp 7,7 T
2022
Rp 5,83T
Tw I 2022
Rp 5,18 T Tw I 2021
REALISASI PENDAPATAN
PEMERINTAH PROVINSI
Anggaran belanja Jawa Barat pada tahun 2022 secara keseluruhan mencapai Rp168,1 triliun, turun 1,3%
dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp170,39 triliun. Penurunan pagu anggaran tersebut disebabkan oleh
penurunan APBD Provinsi Jawa Barat akibat adanya peralihan distribusi Dana Bantuan Operasional (BOS)
yang langsung disalurkan ke Pemerintah Kabupaten/Kota.
Pada 2022, anggaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat (APBD) mengalami defisit sebesar Rp4,2 triliun
atau lebih tinggi 23,5% (yoy) sebesar Rp3,4 triliun. Meningkatnya defisit ini disebabkan oleh penurunan
pendapatan di tengah tetap tingginya pengeluaran.
Bab 2 | Keuangan Pemerintah
Tabel 2.2 Anggaran Belanja APBN di Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 dan 2021
TA 2021 TA 2022
No Jenis Belanja Pagu Pangsa Pagu Pangsa
(Rp Miliar) (%) (Rp Miliar) (%)
Tabel 2.3 Realisasi Belanja APBN di Provinsi Jawa Barat Triwulan I 2022
TW I 2021 TW I 2022
g. 2022
No Jenis Belanja Realisasi % Realisasi thd Realisasi % Realisasi thd (yoy)
(Rp Miliar) APBN (Rp Miliar) APBN
1 Belanja Pegawai 3.504 18,44 3.566 18,45 1,75%
Rp19,32 triliun (45,45%) dan Belanja Barang Rp15,65 triliun Nilai. Peningkatan Pajak Penghasilan (PPh) sebesar 38,83%
(36,80%). Sementara itu, Belanja Modal dan Belanja Bantuan (yoy), Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan PPnBM tumbuh
Sosial mendapat alokasi masing-masing sebesar Rp7,5 triliun sebesar 38,29% (yoy), PBB tumbuh sebesar 48,95% (yoy),
(17,63%) dan Rp51,7 miliar (0,11%). Penurunan komponen Cukai tumbuh sebesar 13,91% (yoy), dan Bea Masuk
anggaran belanja APBN dimaksud didorong oleh penurunan tumbuh 102,38% (yoy). Selain itu, Penerimaan Negara
pagu anggaran Belanja Modal secara signifikan menjadi Bukan Pajak (PNBP) juga tumbuh sebesar 2,58% (yoy).
Rp7,5 triliun atau turun sebesar 33,8% (yoy) pada tahun Kenaikan penerimaan pajak dan penerimaan negara
2022. Adapun turunnya alokasi Belanja Modal pada tahun bukan pajak mengindikasikan kondisi perekonomian yang
anggaran 2022 diiringi oleh sisi pos Belanja Bantuan Sosial semakin membaik serta aktivitas konsumsi masyarakat yang
yang meningkat sebesar 18,4% (yoy) pada tahun 2022 seiring meningkat sebagai dampak dari keberhasilan pengendalian
dengan fokus pembangunan nasional salah satunya melalui dan penanganan pandemi Covid-19.
penguatan perlindungan sosial terutama untuk rumah
tangga miskin dan rentan melalui Program Keluarga Harapan Pada triwulan I 2022, realisasi belanja APBN di Jawa
(PKH), sektor informal, Program Sembako, dan Kartu Prakerja Barat mencapai 12,97% dari alokasi anggaran yang
sebagai langkah antisipasi untuk penanganan kesehatan dan direncanakan (Tabel 2.3). Realisasi belanja tersebut lebih
perlindungan masyarakat. rendah dibandingkan realisasi belanja APBN pada triwulan I
2021 yang sebesar 15,86% yang disebabkan oleh penurunan
Di sisi pendapatan, pada triwulan I 2022 mengalami realisasi Belanja Modal yang hanya mencapai Rp543 miliar.
kenaikan penerimaan perpajakan terutama pada Rendahnya realisasi Belanja Modal pada triwulan I 2022
komponen Pajak Penghasilan dan Pajak Pertumbuhan dikarenakan adanya pengalihan pembayaran beberapa
proyek Kementrian PUPR, Kemenhub, dan pengadaan
0,21% peralatan POLRI yang telah selesai pada tahun 2020 namun
karena adanya relaksasi, pembayaran dilakukan pada awal
9,85%
2021 sehingga realisasi pada triwulan I 2021 naik signfikan.
Tabel 2.4 Realisasi Belanja APBN Berdasarkan Fungsi Triwulan I Tahun 2021
TW I 2021 TW I 2022
No Fungsi Realisasi % Realisasi thdp Realisasi % Realisasi thdp
Pagu (2020) Pagu (2021)
(Rp Miliar) pagu (Rp Miliar) pagu
1 Pelayanan Umum 21.135,32 3.753,19 17,76 22.107,23 4.328,89 19,58
6 Perumahan dan Fasilitas Umum 1.768,61 283,06 16,00 643,31 39,73 6,18
triwulan I 2022 dipergunakan untuk penyaluran bantuan menggambarkan fokus pemerintah dalam pelaksanaan
Program Keluarga Harapan (PKH) tahap 1, bantuan Kartu pembangunan sektor prioritas dan penyelenggaraan
Sembako, bantuan premi JKN, dan Program Indonesia Pintar. pemerintahan. Melanjutkan fokus alokasi anggaran belanja
pemerintah pusat tahun 2021, alokasi anggaran belanja
Ditinjau dari pangsa realsasi anggaran, realisasi Belanja pemerintah pusat pada tahun 2022 tetap difokuskan pada
Pegawai menyumbang 64,67% dari total realisasi belanja fungsi pelayanan umum (pangsa 35,03%), fungsi ekonomi
APBN (Grafik 2.1). Besarnya pangsa realisasi Belanja Pegawai (pangsa 17,71%), fungsi pendidikan (pangsa 14,20%), dan
pada triwulan I 2022 mengindikasikan penguatan daya beli fungsi pertahanan (pangsa 12,88%). Besarnya porsi fungsi
masyarakat untuk mendorong konsumsi di Provinsi Jawa pelayanan mencerminkan bahwa Pemerintah berupaya
Barat. untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat secara cepat, efektif, dan
Berdasarkan fungsinya, alokasi anggaran belanja modal efisien dalam rangka mengakselerasi pemulihan ekonomi
dari pemerintah pusat diklasifikasikan berdasarkan fungsi dan kesejahteraan masyarakat.
pengelolaan keuangan negara yang bertujuan untuk
Dilihat dari pangsanya, realisasi terbesar belanja modal
45% APBN di Jawa Barat pada triwulan I tahun 2022 adalah untuk
40% fungsi Pelayanan Umum (41,82%), Pertahanan (14,61%),
41,82%
35%
30%
SHARE TW I 2021 dan Pendidikan (12,80%) (Grafik 2.2). Tingginya realisasi
31,10%
25%
SHARE TW I 2022
ketiga fungsi tersebut sebagai bentuk upaya pemerintah
20%
dalam rangka percepatan penanganan dan penanggulangan
20,55%
15%
15,49%
12,80%
12,20%
12,71%
10%
11,43%
2,85%
2,83%
PERUMAHAN 2,35%
1,52%
1,46%
LINGKUNGAN 1,15%
0,85%
0,32%
UMUM 0,38%
0,00%
5%
0%
Perkembangan Tranfer ke Daerah dan Dana Desa
UMUM
PERTAHANAN
KETERTIBAN
DAN
KEAMANAN
EKONOMI
HIDUP
PELAYANAN
DAN FASILITAS
KESEHATAN
AGAMA
PENDIDIKAN
PERLINDUNGAN
SOSIAL
(TKDD)
APBN Pemerintah Pusat juga ditujukan untuk alokasi
Sumber : Ditjen Perbendaharaan Kanwil Jawa Barat (diolah)
bantuan dana melalui Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Grafik 2.2 Pangsa Realisasi Belanja APBN Berdasarkan Fungsi
(TKDD) untuk meningkatkan kualitas dan mengurangi
Tabel 2.5 Alokasi TKDD Jawa Barat Tahun 2021 dan Tahun 2022 0,43%
2021 2022 % Perubahan 9,21%
No Komponen TKDD
(Rp Miliar) (Rp Miliar) (YoY)
1 DAU 32.619 32.634 0,05
Tabel 2.6 Realisasi TKDD Jawa Barat Triwulan I Tahun 2021 dan 20.000 RP TRILIUN 826,8% 840%
Tahun 2022 18.000 820%
TOTAL TKDD 12.540 17.696 41,12 Grafik 2.4 Rasio Non DAK Fisik Terhadap Belanja Operasi Jawa
Sumber : Ditjen Perbendaharaan (diolah) Barat
Rasio TKDD terhadap pendapatan pada triwulan I tahun Tabel 2.7 Realisasi PEN Jawa Barat Triwulan I Tahun 2022
% TW I 2021 TW I 2022
APBD-P2021 APBD 2022
No Uraian Perubahan Realisasi % Realisasi Realisasi % Realisasi g. 2022 (yoy)
(Rp Miliar) (Rp Miliar)
(yoy) (Rp Miliar) thd APBD (Rp Miliar) thd APBD
I Pendapatan 36.001 31.521 -12,44 5.187 14,41 5.838,89 18,52 12,58
1 Pendapatan Asli Daerah 19.554 21.362 9,25 3.723 19,04 4.406,14 20,63 18,35
2 Dana Perimbangan 16.407 10.136 -38,22 1.429 8,71 1.410,83 13,92 (1,28)
1 Belanja Operasi 24.018 16.305 -32,11 1.758,48 7,32 2.216,23 13,59 26,03
2 Belanja Modal 2.607 2.480 -4,89 0.46 0,02 136,41 5,50 29.553,58
3 Belanja Tidak Terduga 410 689 68,09 0.18 0,04 34,34 4,98 18.978,24
4 Belanja Transfer 12.397 12.052 -2,78 90.80 0,73 5.360,24 44,48 5.803,34
Selain realisasi TKDD, pada triwulan I tahun 2022 Anggaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tahun 2022
pemerintah juga masih melanjutkan pemberian dana mengalami penurunan menjadi Rp31,5 triliun, berkurang
PEN dengan nilai realisasi di Jawa Barat sebesar Rp6,85 sebesar Rp7,9 triliun atau turun 20,05% (yoy) dibandingkan
triliun. Realisasi ini paling besar di alokasikan untuk klaster tahun 2021 yang sebesar Rp39,4 triliun. Penurunan anggaran
perlindungan sosial dengan nilai sebesar Rp4,68 triliun belanja daerah merupakan dampak pandemi COVID-19 yang
(pangsa 68,34%) dan klaster belanja kesehatan Rp2,17 triliun turut menurunkan pendapatan daerah. Selain itu, pada
(pangsa 31,66%). tahun 2022, alokasi Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
didistribusikan langsung ke kabupaten/kota yang sebelumnya
2.3 APBD PROVINSI JAWA BARAT didistribusikan melalui Pemerintah Provinsi. Adapun adanya
APBD Provinsi Jawa Barat tahun 2022 masih diarahkan perubahan volume APBD Provinsi Jawa Barat perlu menyasar
untuk terus melanjutkan upaya percepatan pemulihan pada alokasi belanja yang berdampak positif bagi kesehatan
ekonomi dan penguatan sistem kesehatan daerah. Fokus masyarakat kesehatan dan pemulihan ekonomi.
belanja pemerintah daerah pada tahun 2022 ditujukan pada
6 (enam) aspek, yaitu: (i) Pembangunan 11 (sebelas) prioritas Sejalan dengan perubahan volume APBD tahun 2022,
daerah Provinsi Jawa Barat; (ii) Pemenuhan pelayanan Anggaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tahun
standar berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada 2022 baik dari sisi pendapatan maupun belanja mengalami
19 (sembilan belas) jenis pelayanan dasar; (iii) Pelaksanaan penurunan masing-masing sebesar 12,44%(yoy) dan
tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable 20,05%(yoy) dibandingkan tahun 2021. Dari sisi pendapatan,
Development Goals); (iv) Pemenuhan alokasi pendanaan penurunan terbesar dikontribusikan oleh pendapatan lain-lain
berdasarkan peraturan perundang-undangan yakni fungsi sebesar -42,82% (yoy), sedangkan dari sisi belanja penurunan
kesehatan, fungsi pendidikan, fungsi infrastruktur, dsb; (v) terbesar dikontribusikan oleh belanja operasi sebesar
Pemenuhan alokasi pendanaan untuk penanganan Covid-19 -32,11% (yoy) namun di sisi lain, belanja tidak terduga naik
berupa alokasi untuk pemulihan ekonomi, kesehatan, siginifikan sebesar 68,09% (yoy) pada tahun anggaran 2022.
dan sosial Penanganan Covid-19; dan (vi) Pendukungan Hal ini mengindikasikan bahwa Covid-19 berdampak pada
pelaksanaan urusan dan kewenangan Pemerintah Daerah penurunan pendapatan daerah, serta pergeseran alokasi
Provinsi Jawa Barat. penanganan Covid-19 pada pos belanja lain pada tahun 2022.
35 300
30 250
Realisasi pendapatan Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada
25 200
20
triwulan I tahun 2022 mencapai 18,52% dari target dengan
150
Penurunan volume APBD pada tahun 2022 diperkirakan dapat Pada triwulan I 2022, realisasi Pendapatan Asli Daerah
menyebabkan peningkatan defisit APBD Provinsi Jawa barat (PAD) Pemerintah Provinsi Jawa Barat tercatat sebesar
2022 menjadi Rp4,2 triliun yang semula Rp3,4 triliun pada Rp4,4 triliun atau mencapai 20,63% dari pagu, lebih tinggi
tahun 2021 (Tabel 2.8). Kenaikan defisit APBD 2022 terjadi dibanding periode yang sama pada 2021 yang mencapai
sejalan dengan penurunan pendapatan sebesar 12,44%(yoy) Rp3,7 triliun atau 19% dari pagu. (Tabel 2.9). Berdasarkan
yang dikontribusikan oleh penurunan pendapatan lain- pangsanya, realisasi PAD Jawa Barat masih didominasi oleh
lain sebesar 42,82% (yoy) dan penurunan alokasi Dana Pajak Daerah dengan pangsa sebesar 94,34% dan Lain-lain
Perimbangan sebesar 38,22% (yoy) sedangkan Pendapatan PAD sebesar 5,51% (Grafik 2.6).
Asli Daerah (PAD) ditargetkan meningkat sebesar 9,25%
(yoy). Sementara pada sisi belanja, sumber peningkatan Realisasi penerimaan pajak daerah pada triwulan I 2022
belanja pemeritah berasal dari peningkatan pos belanja tidak tercatat sebesar Rp4,1 triliun atau 21,04% dari target.
terduga sebesar 68,09% (yoy). Pencapaian tersebut lebih tinggi 15,37% (yoy) dibandingkan
% TW I 2021 TW I 2022
APBD-P2021 APBD 2022
No Uraian Perubahan Realisasi % Realisasi Realisasi % Realisasi g. 2022 (yoy)
(Rp Miliar) (Rp Miliar)
(yoy) (Rp Miliar) thd APBD (Rp Miliar) thd APBD
I PAD 19.554 21.362 9,2 3.723 19,0 4.406.14 20,63 18,35
a. Pajak Daerah 17.983 19.759,61 9,9 3.603.16 20,0 4.156.84 21,04 15,37
II Dana Perimbangan 16.407 10.136 -38,2 1.429 8,7 1.411 13,92 -1,28
a. Bagi Hasil Pajak 2.158 2.178,45 0,9 326.55 15,1 81,41 3,74 -75,07
b. Dana Alokasi Umum 3.008 3.015,64 0,3 776.86 25,8 1.005,21 33,33 29,39
c. Dana Alokasi Khusus 11.241 4.941,93 -56,0 325.67 2,9 324,21 6,56 -0,45
21,49%
TW I
2022 0,15% 48,76%
5,51%
29,75%
94,34%
Grafik 2.6 Pangsa Realisasi Pendapatan Grafik 2.7 Pangsa Komponen Dana Perimbangan Provinsi Jawa
Barat
triwulan I tahun 2021 yang mencatatkan realisasi sebesar mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan
Rp3,6 triliun atau 20% dari target. Pertumbuhan ini desentralisasi. Penurunan realisasi dana perimbangan pada
dikontribusikan dari pertumbuhan Pajak Penghasilan (PPh) triwulan I 2022 disebabkan oleh penurunan realisasi Dana
pada triwulan I 2022 sebesar Rp11,5 triliun atau tumbuh Bagi Hasil (DBH) sebesar 75,07% (yoy) dibandingkan triwulan
38,83% (yoy), Pajak Pertambahan Nilai (PPN) serta PPnBM I 2021 dikarenakan belum tersalurkannya seluruh Dana Bagi
sebesar Rp10,3 triliun atau tumbuh 38,29% (yoy), dan Hasil (DBH) kepada pemerintah daerah. Di sisi lain, realisasi
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang tumbuh 48,95% (yoy) TKDD pada triwulan I 2022 sebesar Rp17,6 triliun atau
dibandingkan triwulan I 2021. Selain komponen tersebut, meningkat 41,12% (yoy) dibanding triwulan I 2021 sebesar
PAD Jawa Barat turut dikontribusikan oleh pendapatan Rp12,5 triliun. Komponen realisasi TKDD terbesar pada
dari pajak bahan bakar kendaraan bermotor, pajak air triwulan I 2022 adalah Dana Alokasi Khusus (DAK) Nonfisik
permukaan, pajak rokok, dan pengelolaan retribusi sesuai yang diperuntukkan bagi pendidikan dan kesehatan mencapai
kewenangan provinsi. Sebagai upaya pemerintah Provinsi Rp5,5 triliun atau 29,34% dari porsi anggaran.
Jawa Barat untuk mengoptimalkan pendapatan daerah
melalui pengembangan inovasi layanan pembayaran pajak Berdasarkan kontribusinya, komponen pembentuk dana
dengan pemanfaatan teknologi seperti Samsat Mobile, perimbangan Jawa Barat dengan realisasi terbesar adalah
Aplikasi Sambara, Aplikasi Sipolin, dan Samsat J’Bret. Untuk Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan pangsa mencapai
optimalisasi pendapatan daerah akan turut bekerja sama 48,76%. Sementara kontribusi terbesar kedua berasal
dengan toko ritel dalam penyediaan layanan pembayaran. dari Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar 29,75% dan Dana
Selain itu, intensifikasi Program Triple Untung Plus untuk Bagi Hasil (DBH) sebesar 21,49%. Dana perimbangan
mewujudkan tertib administrasi data kepemilikan kendaraan tersebut bersumber dari APBN sebagai upaya perwujudan
bermotor dan sebagai insentif pajak daerah bagi dunia usaha desentralisasi daerah. Dana Alokasi Khusus (DAK) ditujukan
dan masyarakat wajib pajak di Jawa Barat. untuk mengatasi ketimpangan dan pemerataan penyediaan
infrastruktur layanan publik (DAK Fisik) serta mendukung
Sementara itu sumber pendapatan lainnya adalah realisasi operasional penyelenggaraan layanan publik (DAK Nonfisik).
pendapatan transfer melalui dana perimbangan pada Sementara, dari jenis fungsinya, DAU dialokasikan untuk
triwulan I 2022 mencapai Rp1,41 triliun atau 13,92% dari pemerataan kemampuan keuangan antardaerah (horizontal)
pagu anggaran, lebih rendah dibanding triwulan I 2021 yang untuk mendanai kebutuhan daerah. Sementara Dana Bagi
tercatat sebesar Rp1,42 triliun atau 8,7% dari pagu anggaran. Hasil (DBH) ditujukan untuk mengatasi ketimpangan fiskal
Dana perimbangan merupakan dana yang bersumber dari vertikal (antara pemerintah pusat dan daerah), dengan fokus
pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk alokasi kepada daerah penghasil.
Realisasi komponen lain-lain pendapatan triwulan I 2022 2.3.2 Anggaran dan Realisasi Belanja APBD
mencapai Rp22 miliar atau 93,76% dari pagu anggaran. Provinsi Jawa Barat
Realisasi pos ini lebih rendah dibandingkan dengan triwulan Pada triwulan I tahun 2022, realisasi belanja Pemerintah
I 2021 yang mencatatkan realisasi sebesar Rp34 miliar Provinsi Jawa Barat terhadap pagu anggaran mencapai
atau 84% dari pagu anggaran. Realisasi komponen lain- Rp7,7 triliun atau 24,57%, lebih tinggi dibandingkan
lain penerimaan ini dapat bersumber dari hasil penjualan triwulan I 2021 yang mencapai Rp1,8 triliun atau 4,69% dari
kekayaan daerah yang tidak dipisahkan; jasa giro, pendapatan pagu anggaran (Tabel 2.11). Peningkatan realisasi belanja
bunga; keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata APBD ini terutama didorong oleh realisasi belanja modal
uang asing dan komisi; dan potongan ataupun bentuk lain pada triwulan I 2022 mencapai Rp136 miliar atau 5,5% dari
sebagai akibat dari penjualan dan/atau pengadaan barang pagu anggaran tahun 2022. Peningkatan realisasi belanja
dan/atau jasa oleh daerah; dan hasil penjualan aset daerah. modal disebabkan oleh mulai dibukanya pengerjaan proyek
% TW I 2021 TW I 2022
APBD 2021 APBD 2022
No Uraian Perubahan Realisasi % Realisasi Realisasi % Realisasi g. 2022 (yoy)
(Rp Miliar) (Rp Miliar)
(yoy) (Rp Miliar) thd APBD (Rp Miliar) thd APBD
1 Belanja Operasi 24.017,78 16.305,06 -32,11 1.758,48 7,32 2.216,23 13,59 26,03
a. Belanja Pegawai 6.341,92 6.568,02 3,57 1.055,26 16,64 1.127,64 17,17 6,86
b. Belanja Barang 7.080,95 6.376,38 -9,95 674,21 9,52 1.010,13 15,84 49,82
c. Belanja Bunga - - - - - - - -
e. Belanja Hibah 9.848,21 3.149,05 -68,02 29,01 0,29 78,46 2,49 170,46
3 Belanja Tidak Terduga 409,91 689,01 68,09 0,18 0,04 34,34 4,98
18.978,24
Total Belanja 39.431,76 31.525,70 -8,86 1.849,92 4,69 7.747,22 24,57 318,79
Sumber : BPKAD Provinsi Jawa Barat (diolah)
infrastruktur seperti infrastruktur sosial (puskesmas, Rumah mencapai 19,62% sedangkan realisasi belanja pemerintah
Sakit, Fasilitas Kesehatan), jembatan, irigasi, drainase, dan daerah pada triwulan I 2021 hanya sebesar 8,64%. Performa
penataan kawasan khusus yang tertunda pada tahun 2020 dan anggaran kabupaten/kota berkaitan erat dengan kapasitas
2021 akibat Covid-19. Pelonggaran aktivitas ekonomi pada fiskal masing-masing daerah dan dampak ekonomi yang
tahun 2022 turut mendorong mulai berjalannya berbagai ditimbulkan akibat Covid-19. Kabupaten/kota dengan sektor
pembangunan infrastruktur. Realisasi belanja tidak terduga utama seperti industri manufaktur dan pariwisata berpotensi
turut menyumbang peningkatan realisasi belanja APBD Jawa mengalami penurunan penerimaan pendapatan. Sementara
Barat pada triwulan I 2022 mencapai Rp34 miliar atau 4,98% kabupaten/kota dengan jumlah penduduk yang relatif besar
dari pagu anggaran, hal ini sejalan dengan peningkatan dan didominasi oleh pekerja formal yang berpenghasilan
pagu anggaran pos belanja tidak terduga pada tahun 2022 tetap akan memiliki daya tahan fiskal yang relatif lebih kuat.
sebagai upaya antisipasi penanganan dan penanggulangan
Covid-19. Peningkatan realisasi belanja modal mencerminkan 2.4.1 Anggaran Pendapatan 27 Kabupaten/
optimisme untuk menjaga dan mempercepat keberlanjutan Kota Jawa Barat
pemulihan ekonomi Jawa Barat. Target pendapatan untuk 27 kabupaten/kota pada tahun
2022 adalah sebesar Rp94,05 triliun meningkat 11,7% (yoy)
Dilihat dari pangsanya, realisasi belanja yang tercatat sebesar dibandingkan tahun 2021. Secara spasial, target pendapatan
Rp7,7 triliun didominasi oleh belanja transfer dengan terbesar adalah Kabupaten Bogor sebesar Rp8,3 triliun, Kota
kontribusi sebesar 69,19% dari total belanja. Realisasi Bandung sebesar Rp6,7 triliun, dan Kabupaten Bekasi sebesar
belanja transfer mencapai Rp5,3 triliun atau 44,48% dari Rp6,4 triliun. Sedangkan target pendapatan paling kecil
pagu anggaran tahun 2022. Realisasi tersebut digunakan adalah Kota Banjar sebesar Rp759 miliar.
untuk bantuan keuangan sebesar Rp4,1 triliun dan bagi hasil
pendapatan sebesar Rp1,1 triliun. Selain itu, pos realisasi Realisasi pendapatan untuk 27 kabupaten/kota pada
belanja operasi tercatat Rp2,2 triliun atau 28,61% dari pangsa triwulan I tahun 2022 mencapai Rp19,56 triliun, meningkat
realisasi triwulan I 2022. Dalam pos belanja operasi, realisasi 50,89% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun
belanja pegawai dan belanja barang mencapai Rp1,1 triliun sebelumnya yang mencapai Rp12,97 triliun. Sedangkan
dan Rp1 triliun. secara porsi realisasi pendapatan pada triwulan I 2022
mencapai 17,37%, meningkat dibandingkan triwulan I
2.4 APBD 27 KABUPATEN/KOTA DI 2021 yang sebesar 14,63%. Pencapaian presentase realisasi
JAWA BARAT pendapatan terbesar pada triwulan I 2022 dicatatkan oleh
Realisasi APBD 27 Kabupaten/kota di Jawa Barat pada Kabupaten Bandung sebesar 45,61%. Sedangkan realisasi
triwulan I tahun anggaran 2022 mengalami surplus total pendapatan terkecil pada triwulan I 2022 dicatatkan oleh
sebesar Rp 1,12 triliun. Kabupaten Subang, Kabupaten Kabupaten Sumedang sebesar 2,98%. Besarnya realisasi
Bogor, dan Kabupaten Tasikmalaya mencatatkan surplus pendapatan Kabupaten Bandung pada triwulan I 2022 berkat
APBD pada triwulan I 2022 terbesar dengan surplus masing- inovasi Pemerintah Kabupaten Bandung terutama untuk
masing sebesar Rp544,92 miliar, Rp367,81 miliar, dan mendorong penerimaan PBB melalui program digitalisasi
Rp346,59 miliar. Adapun kabupaten/kota yang mencatatkan pembayaran pajak melalui e-commerce, PT POS, maupun
defisit anggaran pada realisasi triwulan I 2022 terbesar dompet digital sertas secara aktif melakukan jemput bola
dicatatkan oleh Kabupaten Bekasi sebesar Rp697,75 miliar kepada wajib pajak melalui peningkatan peran Kepala Dusun,
dan Kabupaten Cirebon sebesar Rp519,89 miliar. Surplus RT, dan RW.
anggaran 27 kabupaten/kota di Jawa Barat pada triwulan I
2022 yang lebih rendah dibandingkan realisasi pada triwulan
I 2021 sebesar Rp2,2 triliun disebabkan oleh meningkatnya
realisasi belanja pemerintah daerah pada triwulan I 2022 yang
9 RP TRILIUN
8
7
22,50% 17,24%
6
5
4
3
2021 12,07% 2022
2 9,75% 39,87%
1
0 47,49%
20,26% 30,28%
KAB. BOGOR*
KOTA BANDUNG
KAB. BEKASI
KOTA BEKASI
KAB. BANDUNG
KAB. GARUT*
KAB. CIANJUR
KAB. KARAWANG
KAB. MAJALENGKA
KAB. SUKABUMI
KOTA DEPOK
KAB. CIREBON*
KAB. INDRAMAYU
KAB. CIAMIS
KAB. TASIKMALAYA
KAB. SUBANG*
KAB. SUMEDANG*
KAB. KUNINGAN
KOTA CIMAHI
KOTA CIREBON
KOTA SUKABUMI
KOTA BANJAR
KAB. BANDUNG BARAT
KOTA BOGOR
KAB. PURWAKARTA
KOTA TASIKMALAYA
KAB. PANGANDARAN
BELANJA PEGAWAI BELANJA MODAL
BELANJA BARANG & JASA BELANJA HIBAH & BANTUAN
Sumber : BPKAD Provinsi Jawa Barat Sumber : BPKAD Provinsi Jawa Barat
Grafik 2.9 Anggaran Belanja APBD 27 Kabupaten/Kota di Jawa Grafik 2.10 Struktur Belanja APBD 27 Kab/Kota 2021 dan 2022
Barat
2.4.2 Anggaran Belanja 27 Kabupaten/ triliun), serta belanja modal dan belanja lainnya sebesar
Kota Jawa Barat 12,07% (Rp11,35 triliun) dan 17,24% (Rp16,21 triliun)
Target anggaran belanja 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat (Grafik 2.10). Jika dibandingkan dengan struktur anggaran
pada tahun 2022 secara keseluruhan tercatat sebesar belanja pada 2021, pangsa Belanja Pegawai mengalami
Rp94,05 triliun. Adapun anggaran belanja tertinggi dimiliki penurunan yang sebelumnya sebesar 47,49% menjadi
oleh Kabupaten Bogor sebesar Rp8,37 triliun (pangsa 39,87%. Tingginya pangsa dari kedua komponen ini dinilai
8,90%), Kota Bandung sebesar Rp6,72triliun (pangsa 7,14%), mampu turut berkontribusi positif terhadap peningkatan
Kabupaten Bekasi sebesar Rp6,47 triliun (pangsa 6,88%), Kota daya beli masyarakat di Jawa Barat dan mendukung
Bekasi sebesar Rp5,57 triliun (pangsa 5,93%), dan Kabupaten semangat pemulihan ekonomi Jawa Barat. Di sisi lain, Belanja
Bandung sebesar Rp4,89 triliun (pangsa 5,19%). Di sisi lain, Barang dan Jasa serta Belanja Modal mengalami peningkatan
kabupaten/kota dengan anggaran belanja terendah adalah pangsa alokasi anggaran belanja. Peningkatan pangsa Belanja
Kota Banjar, yaitu sebesar Rp759 miliar (pangsa 0,81%). Barang dan Jasa serta Belanja Modal ini menunjukkan
bahwa APBD 27 kabupaten/kota pada tahun 2022 mulai
Berdasarkan strukturnya, anggaran belanja Kabupaten/ berfokus untuk mendorong pembangunan infrastruktur yang
Kota di Jawa Barat pada tahun 2022 masih didominasi oleh mampu meningkatkan produktivitas ekonomi dalam rangka
belanja pegawai sebesar 39,87% (Rp37,5 triliun), diikuti percepatan pemulihan ekonomi di daerah.
oleh belanja barang dan jasa sebesar 30,82% (Rp28,99
Pada 2022, realisasi belanja APBD 27 Kabupaten/Kota di
9 ANGGARAN BELANJA REALISASI BELANJA 2,5 Jawa Barat pada triwulan I 2022 sebesar Rp18,45 triliun atau
8
7 2,0 19,62% dari pagu anggaran yang direncanakan. Pencapaian
6
5
1,5 ini lebih tinggi 146,22% (yoy) dibandingkan periode yang
4
1,0 sama pada tahun 2021 yang mencatatkan realisasi sebesar
3
2 0,5
Rp7,5 triliun atau 7,92% terhadap anggaran. Secara spasial,
1
0 0,0
porsi realisasi belanja terhadap anggaran tertinggi dicatat oleh
KAB. BOGOR*
KOTA BANDUNG
KAB. BEKASI
KOTA BEKASI
KAB. BANDUNG
KAB. GARUT*
KAB. CIANJUR
KAB. SUKABUMI
KAB. KARAWANG
KAB. MAJALENGKA
KOTA DEPOK
KAB. CIREBON*
KAB. INDRAMAYU
KAB. SUBANG*
KAB. SUMEDANG*
KAB. CIAMIS
KAB. TASIKMALAYA
KAB. BANDUNG BARAT
KAB. KUNINGAN
KOTA BOGOR
KAB. PURWAKARTA
KOTA CIMAHI
KOTA CIREBON
KOTA SUKABUMI
KOTA TASIKMALAYA
KAB. PANGANDARAN
KOTA BANJAR
Melandainya Pandemi
dan Penurunan Alokasi
Anggaran Penanganan
Covid-19
Tidak dapat dipungkiri bahwa Covid-19 telah menjadi
ancaman nyata yang tidak sekedar mempengaruhi sektor
kesehatan, namun juga turut mendisrupsi aspek lainnya
seperti sosial, ekonomi, serta keuangan. Berawal dari
Tiongkok, virus Covid-19 kemudian dengan cepatnya
menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Pemerintah
melakukan berbagai langkah dalam rangka penanganan,
pemulihan, dan normalisasi dari situasi ini, mulai dari
penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga
penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
(PPKM) dengan skala mikro yang menyasar ke lingkungan
rukun tetangga dan rukun warga.
160%
140%
142,15%
138,43%
120%
121,59%
118,34%
112,04%
100%
98,84%
93,97%
80%
84,18%
81,37%
75,85%
33,19%
60%
30,14%
65,29%
56,99%
40%
2,95%
20%
0%
SDM KESEHATAN PETUGAS PUBLIK LANSIA MASYARAKAT UMUM USIA 12�17 TAHUN
& RENTAN
DOSIS 1 DOSIS 2 DOSIS 3
Sumber: Pusat Informasi dan Koordinasi Provinsi Jawa Barat (PIKOBAR) Sumber: Pusat Informasi dan Koordinasi Provinsi Jawa Barat (PIKOBAR)
Grafik 1 Angka Vaksinasi per Kelompok Masyarakat Provinsi Grafik 2 Pertumbuhan Angka Covid-19 Provinsi Jawa Barat
Jawa Barat, Mei 2022 2020-2022
Provinsi Jawa Barat melakukan pengembangan strategi untuk vaksin dosis 2, dan 29,11% sudah menerima vaksin dosis
memitigasi dampak negatif pandemi Covid-19. Salah satu 3. Pencapaian angka vaksinasi per kelompok masyarakat di
upaya yang dilakukan adalah dengan terus mengejar target Jawa Barat telah baik, khususnya untuk SDM Kesehatan yang
rasio tes masif di seluruh wilayah Jawa Barat. Pada awal sudah melewati target vaksinasi baik untuk dosis 1, dosis 2,
pandemi, Jawa Barat telah melaksanakan lebih dari 190.000 dan dosis 3.
tes dengan pengujian PCR untuk menggambarkan peta
sebaran virus Covid-19. Hingga 22 Mei 2022, total pengujian Jika dilihat pertumbuhannya, penyebaran Covid-19 di Provinsi
PCR di Provinsi Jawa Barat telah mencapai 4.622.109 total Jawa Barat pada awal tahun 2022 menunjukkan grafik yang
spesimen dan pengujian Antigen telah mencapai 7.875.778 melandai. Pada awal Januari 2022, kasus terkonfirmasi
total spesimen pada 24 Mei 2022. positif sebesar 549, namun kemudian mulai mengalami
pertumbuhan yang signifikan pada bulan Februari - Maret
Selain peningkatan tes Covid-19, Pemerintah Jawa Barat 2022 dengan rata-rata kasus per bulan sebanyak 69.003
juga menggalakan vaksinasi bagi masyarakat. Hingga Mei kasus. Lonjakan ini disebabkan oleh kemunculan varian
2022 sebanyak 95,36% dari target masyarakat Jawa Barat Omicron dengan gejala ringan seperti flu, batuk, dan demam,
sudah menerima vaksin dosis 1, 82,34% sudah menerima namun memiliki tingkat penyebaran yang cepat. Pada bulan
April - Mei 2022, angka terkonfirmasi Covid-19 kembali
melandai dengan angka rata-rata per bulan sebanyak 321
kasus. Angka terkonfirmasi positif ini menunjukkan tren yang
RP 1.615 menurun sejalan dengan peningkatan vaksinasi di Provinsi
Jawa Barat.
RP 2.280
Dalam rangka menurunkan angka penyebaran dan kasus
RP 1.904 positif Covid-19, Pemerintah Provinsi Jawa Barat turut
menggelontorkan anggaran yang tidak sedikit pada tahun
2021. Anggaran Pemerintah Jawa Barat untuk menangani
2020 2021 2022 sektor kesehatan pada tahun 2021 mencapai Rp2,28 triliun,
Sumber: BPKAD Provinsi Jawa Barat
meningkat dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp1,9 triliun.
Grafik 3 APBD untuk Penanganan Kesehatan Provinsi Jawa Barat Namun, pada tahun 2022 anggaran untuk mengelola
2020-2022
43
Melandainya Pandemi dan Penurunan Alokasi Anggaran Penanganan Covid-19 Boks 2
kesehatan mulai diturunkan menjadi sebesar Rp1,97 triliun Anggaran untuk urusan kesehatan yang mulai diturunkan
mengingat angka Covid-19 yang juga semakin menurun. ini beriringan dengan anggaran Pemerintah baik pusat
Sementara itu terdapat Transfer ke Daerah dan Dana Desa maupun daerah yang sudah mulai dialihkan untuk sektor
(TKDD) yang mencakup alokasi anggaran penanganan lainnya. Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai mengalihkan
Covid-19 sesuai dengan kebijakan yang merujuk pada Surat anggarannya untuk 11 Prioritas Pembangunan Daerah Jawa
Edaran Bersama Mendagri dan Menkeu, masing-masing Barat tahun 2023 yang meliputi (1) reformasi sistem kesehatan
No.903/4253.A/SJ dan No: SE-2/MK 07/2021 tentang daerah; (2) pemulihan dan pertumbuhan ekonomi kerakyatan
Percepatan Pelaksanaan Refocusing dan Realokasi Anggaran berbasis inovasi; (3) penguatan sistem ketahanan pangan
Pendapatan dan Belanja Pemda. berkelanjutan; (4) reformasi sistem perlindungan sosial; (5)
reformasi sistem pendidikan dan pemajuan kebudayaan;
Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah melakukan kebijakan (6) reformasi sistem kesiapsiagaan penanggulangan risiko
terkait dengan nilai realisasi pada 2021 sebesar Rp 212,2 bencana; (7) inovasi pelayanan publik dan penataan daerah;
miliar untuk tiga kegiatan, 8% dari Dana Alokasi Umum (DAU) (8) gerakan membangun desa; (9) pendidikan agama dan
atau Dana Bagi Hasil (DBH), yaitu (1) dukungan pelaksanaan tempat ibadah juara; (10) pengembangan infrastruktur
vaksinasi Covid-19 sebesar Rp28,8 miliar; (2) insentif tenaga konektivitas wilayah dan pengelolaan lingkungan hidup; serta
kesehatan daerah dalam rangka penanganan Covid-19 (11) pengembangan destinasi dan infrastruktur pariwisata.
sebesar Rp 36,9 triliun; dan (3) belanja kesehatan lainnya Seiring dengan penurunan kasus Covid-19 dan realokasi
dan kegiatan prioritas yang ditetapkan oleh pemerintah anggaran, diharapkan pembangunan ekonomi daerah Jawa
pusat sebesar Rp 188 juta. Sebesar 74,88% telah terealisasi Barat dapat terakselerasi untuk sektor-sektor lainnya.
untuk kegiatan insentif tenaga kesehatan daerah dan untuk
dukungan pelaksanaan vaksinasi sebesar 17,4%. Adapun
pada tahun 2022 Belanja TKDD melandai sebesar 1,67%,
dengan penurunan DBH menjadi sebesar Rp210,61 miliar,
atau turun sebesar 0,75% dari tahun 2021.
44
BAB III
Inflasi
0,69%
Mar 2022
0,46%
Des 2021
(mtm)
1,40%
Jan - Mar 2022
1,69%
Jan-Des 2021
ytd
2,74%
Triwulan I 2022
1,69%
Triwulan IV
2021
(mtm) ytd yoy
2,49%
Triwulan I 2022
1,75%
Tw IV 2021
yoy
2,89%
Rata-rata 5 tahun
2,85%
Rata-rata 5 tahun
(Tw IV 2021, yoy)
yoy (Tw I 2022, yoy)
Kota Tasikmalaya menjadi Kota IHK di Jawa Barat yang mencatat inflasi tertinggi sebesar 1,04% (yoy),
sementara Kota Bekasi menjadi kota dengan laju inflasi terendah yakni sebear 0,38%.
Inflasi Jawa Barat pada triwulan II 2022 diperkirakan masih berada dalam rentang target sasaran inflasi 2022
yakni 3±1%, namun cenderung bias ke atas seiring dengan tekanan baik dari eksternal maupun internal
yang mempengaruhi kondisi ketahanan pangan Jawa Barat.
Bab 3 | Inflasi
% � YTD �
% �YOY�
4 3,63
3,5 3,54
3
2,64 3,21
2,5
2
2,18
1,40 1,69
1,5
0,5
2,74
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I 0
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
JAWA BARAT NASIONAL 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Sumber: BPS, diolah. Sejak awal tahun 2020 menggunakan Tahun Dasar 2018 Sumber: BPS, diolah
Grafik 3.1 Inflasi Jawa Barat dan Nasional Grafik 3.2 Inflasi Tahun Kalender Jawa Barat
3.1 PERKEMBANGAN INFLASI meskipun terdapat tekanan yang berasal dari beberapa
Inflasi Jawa Barat pada triwulan I 2022 masih tercatat komoditas dalam kelompok makanan, minuman, dan
sebesar 2,74% (yoy), lebih tinggi dari periode yang sama tembakau. Sumbangan inflasi kelompok ini disebabkan oleh
pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 1,43% (yoy) peningkatan harga komoditas telur ayam ras, cabai merah,
(Grafik 3.1). Pun demikian inflasi periode ini juga lebih tinggi minyak goreng, dan juga bawang merah. Kenaikan harga telur
dibandingkan dengan triwulan IV 2021 yang sebesar 1,69% ayam ras ditengarai oleh jumlah pasokan yang berkurang
(yoy). Intensifikasi pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan akibat banyak peternak yang gulung tikar ataupun alih bisnis
selama tahun 2021 lalu berdampak positif pada peningkatan menjadi peternak ayam pedaging akibat harga telur yang
optimisme masyarakat sehingga meskipun sempat terjadi sempat anjlok di tahun sebelumnya. Selain itu, kondisi cuaca
gelombang baru Covid varian Omicron di triwulan ini, yang kurang baik membuat hasil panen beberapa komoditas
mobilitas dan konsumsi masyarakat tercatat masih meningkat seperti cabai dan bawang merah memiliki kualitas yang
sehingga memberikan tekanan inflasi akibat kenaikan harga kurang layak jual. Kebijakan pemerintah terkait penghapusan
pada beberapa komoditas. HET untuk minyak goreng kemasan di minggu ketiga maret
pun memberikan andil yang signifikan pada inflasi Jawa Barat
Secara kumulatif inflasi Jawa Barat dari bulan Januari triwulan ini. Seiring dengan berlakunya kebijakan tersebut,
hingga Maret 2022 sebesar 1,40% (ytd) (Grafik 3.2). Laju para pelaku industri secara tanggap langsung menaikkan
inflasi selama triwulan I 2022 secara umum masih terkendali, harga minyak goreng kemasan. Kendati demikian, pemerintah
BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA
Grafik 3.3 Komoditas Penyumbang Inflasi dan Deflasi Bulanan Jawa Barat
Grafik 3.4 Inflasi Berdasarkan Kelompok Pengeluaran Grafik 3.5 Pergerakan Inflasi Kelompok Perawatan Pribadi dan
Jasa Lainnya
Jawa Barat berupaya untuk meminimalisir dampak kenaikan ton. Dengan demikian, maka diperkirakan terjadi surplus
harga minyak goreng dengan berbagai operasi pasar murah produksi sebesar 883 ribu ton. Dalam rangka mengantisipasi
sehingga tekanan inflasi akibat kenaikan harga minyak hal ini, Direktori Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan
goreng pada maret masih dapat teratasi, terbukti dari andil Kementrian Pertanian telah mengeluarkan Surat Edaran
minyak goreng yang bukan menjadi penyumbang pertama pada tanggal 16 Februari 2022 terkait pengaturan dan
di triwulan ini. Disamping faktor-faktor tersebut, kenaikan pengendalian produk DOC final stock ayam ras pedaging
hargan beberapa komoditas dalam kelompok makanan, untuk Februari dan Maret. Namun demikian kebijakan ini
minuman, dan tembakau juga didorong oleh tingginya belum secara efektif dapat mengontrol pasokan ayam di
permintaan menjelang HBKN Ramadhan dan Idulfitri 1443 H. Jawa Barat sehingga harga daging ayam tetap jatuh pada
triwulan ini. Penurunan harga tomat, daun bawang, dan
Meskipun demikian, tekanan inflasi Jawa Barat triwulan sawi putih disebabkan oleh melimpahnya panen yang terjadi
I 2022 cukup tertahan oleh penurunan harga beberapa pada triwulan I 2022 sementara permintaan cenderung
komoditas antara lain daging ayam ras, tomat, ikan kembung, stabil. Adapun penurunan harga komoditas ikan kembung
daun bawang, dan sawi putih. Penurunan harga daging ayam juga disebabkan mulai masuknya musim penangkapan yang
ras disebabkan keberlimpahan pasokan daging ayam ras. dimulai dari bulan Maret hingga Agustus, dengan puncak di
Produksi daging ayam ras pada 2022 diproyeksikan mencapai bulan Juni.
4,07 juta ton dengan total kebutuhan mencapai 3,19 juta
50 6 % �YOY�
40
35
40 5
30
25 30 4
20
20
15 3
10 10
5 2
0 0
�5 1
�10
�10
�15 �20 0
1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3
2018 2019 2020 2021 2022 2021 2022
MAKANAN, MINUMAN DAN TEMBAKAU ROKOK DAN TEMBAKAU MAKANAN
PERUBAHAN HARGA EMAS INTERNASIONAL NILAI TUKAR INFLASI EMAS PERHIASAN �RHS�
MINUMAN YANG TIDAK BERALKOHOL MINUMAN BERALKOHOL
Grafik 3.6 Pertumbuhan Emas Internasional, Emas Perhiasan dan Grafik 3.7 Pergerakan Inflasi Kelompok Makanan, Minuman, dan
Nilai Tukar Tembakau
5 % �YOY�
6 % �YOY� % �YOY� 3,5
4 5 3,0
2,5
4
3
2,0
3
2 1,5
2
1,0
1
1 0,5
0 0 0,0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3
2021 2022 2021 2022
PENYEDIAAN MAKANAN DAN MINUMAN/RESTORAN PENDIDIKAN�RHS PENDIDIKAN MENENGAH PENDIDIKAN TINGGI
PENDIDIKAN DASAR DAN ANAK USIA DINI PENDIDIKAN LAINNYA
12 PER. MOV. AVG. �PENYEDIAAN MAKANAN DAN MINUMAN/RESTORAN�
Grafik 3.8 Pergerakan Inflasi Kelompok Penyediaan Makanan dan Grafik 3.9 Pergerakan Inflasi Kelompok Pendidikan
Minuman/Restoran
Berdasarkan kelompok pengeluaran, tekanan inflasi pada tekanan inflasi yang tidak kalah tinggi juga terjadi pada
hampir semua kelompok pengeluaran di triwulan ini kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta penyedia
lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama pada tahun makanan, minuman, dan restoran. Kedua kelompok ini
sebelumnya. Dari 11 kelompok kelompok pengeluaran1, tiga mengalami tekanan inflasi tahunan masing-masing sebesar
kelompok dengan tekanan inflasi tahunan tertinggi berasal 3,87% (yoy) dan 3,44% (yoy).
dari kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya; makanan,
minuman, dan tembakau, dan penyediaan makanan dan Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, pada periode
minuman/restoran (Grafik 3.3). Kelompok perawatan pribadi ini kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya
dan jasa lainnya mengalami tekanan inflasi sebesar 5,10% merupakan kelompok dengan tekanan inflasi tertinggi
(yoy), lebih tinggi dari triwulan I 2021 yang sebesar 2,39% akibat kondisi ketidakpastian dan peningkatan harga
(yoy). Tekanan inflasi pada kelompok ini utamanya disumbang komoditas global (Grafik 3.5). Secara lebih detail, tekanan
oleh emas perhiasan yang mengalami peningkatan harga inflasi pada kelompok ini disumbang oleh sub-kelompok
akibat kondisi tekanan geopolitik global Rusia-Ukraina yang perawatan pribadi lainnya dengan andil 0,0408% (mtm),
membuat emas sebagai safe-haven lebih diminati sebagai khususnya dari komoditas emas perhiasan dengan andil
bentuk investasi ditengah ketidakpastian global. Selanjutnya, bulanan sebesar 0,0305% (mtm) sementara andil tahunan
4 2,0 60
50
3 1,5
40
2 1,0
30
1 0,5
20
0 0,0 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3
2021 2022 0
KESEHATAN�RHS JASA RAWAT JALAN OBAT�OBAT DAN PRODUK KESEHATAN Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei
JASA KESEHATAN LAINNYA JASA RAWAT INAP
Grafik 3.10 Pergerakan Inflasi Kelompok Kesehatan Grafik 3.11 Bed Occupancy Rate Jawa Barat
8 14 20
2,5
12
6 10
2,0
10
4 0
1,5 8
2 �10
6
1,0
0 �20
4
�2 0,5 �30
2
�4 0,0 0 �40
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3
2021 2022 2021 2022
TRANSPORTASI�RHS JASA PENGIRIMAN BARANG PEMBELIAAN KENDARAAN INFLASI TARIF ANGKUTAN UDARA � RHS INFLASI TRANSPORTASI
JASA ANGKUTAN PENUMPANG PENGOPERASIAN PERALATAN TRANSPORTASI PRIBADI INFLASI TARIF KENDARAN RODA 4 ONLINE INFLASI TARIF KENDARAN RODA 2 ONLINE
Grafik 3.12 Pertumbuhan Inflasi Transportasi Grafik 3.13 Pertumbuhan Inflasi Transportasi, Tarif Angkutan Udara
dan Tarif Kendaraan Roda 2 dan Roda 4 Online
komoditas ini tercatat sebesar 0,5980% (yoy). Kenaikan Salah satu kelompok yang terdampak efek domino dari
harga emas dipicu oleh tensi geopolitik Rusia-Ukraina yang kenaikan tekanan inflasi kelompok makanan, minuman,
menyebabkan kondisi ketidakstabilan global sehingga dan tembakau adalah kelompok penyediaan makanan dan
mendorong masyarakat untuk membeli emas sebagai minuman/restoran (Grafik 3.8). Meskipun terjadi penurunan
instrumen investasi safe haven. Disamping alasan tersebut, tekanan inflasi dari sebesar 3,86% (yoy) pada triwulan I 2021
kenaikan harga emas didorong pula oleh pengumuman menjadi 3,44% (yoy) pada periode ini, kelompok ini masih
kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed). merupakan kelompok dengan tekanan inflasi tertinggi ketiga.
Bank sentral AS meningkatkan suku bunga acuan sebesar 25 Tekanan inflasi utamanya didorong oleh kenaikan harga-
basis poin (bps) sesuai ekspektasi pasar (Grafik 3.6). harga bahan baku dan biaya produksi termasuk minyak
goreng dan bahan bakar rumah tangga. Salah satu komoditas
Selanjutnya, kelompok makanan, minuman, dan tembakau utama penyumbang inflasi pada kelompok ini adalah kue
menjadi kelompok dengan tingkat inflasi terbesar kedua kering berminyak. Harga kue kering berminyak semakin
dari 11 kelompok inflasi di Jawa Barat (Grafik 3.7). Tekanan meningkat seiring dengan peningkatan harga pokok produksi
inflasi kelompok ini yang sebesar 3,87% (yoy), tercatat lebih akibat kenaikan harga minyak goreng dan juga LPG non-
tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun subsidi.
sebelumnya yang sebesar 1,22% (yoy). Pendorong utama
inflasi pada kelompok ini adalah sub-kelompok makanan Inflasi Kelompok Pendidikan merupakan yang tertinggi
khususnya komoditas telur ayam ras, minyak goreng dan kelima pada 11 kelompok inflasi di Jawa Barat (Grafik 3.9).
bawang merah. Kenaikan harga komoditas telur ayam ras Pada periode laporan, inflasi kelompok ini tercatat sebesar
terjadi akibat berkurangnya pasokan telur ayam di wilayah 2,83% (yoy) atau mengalami peningkatan dibanding periode
Jawa Barat sebagai dampak lanjutan rendahnya harga telur triwulan I 2021 yang sebesar 1,92% (yoy). Tekanan inflasi
pada tahun sebelumnya yang membuat para peternak ayam kelompok pendidikan dipicu oleh kenaikan tarif pendidikan
petelur gulung tikar. Sementara itu, kenaikan harga minyak mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama,
goreng dan bawang merah masing-masing didorong oleh dan sekolah menengah atas. Peningkatan tekanan inflasi
kebijakan pencabutan HET dan kondisi cuaca yang kurang kelompok pendidikan mulai terlihat pada bulan Agustus
baik sehingga menyebabkan kualitas panen yang kurang 2021 karena adanya kebijakan pembelajaran tatap muka
optimal. Kenaikan harga bahan makanan ini pada akhirnya (PTM) terbatas yang dapat dilakukan pada satuan pendidikan
akan memberikan efek domino bagi peningkatan inflasi di wilayah PPKM level 1-3. Kemudian kebijakan tersebut
kelompok lainnya. diperbaharui dengan Surat Edaran Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nomor
Gambar 3.1 Sebaran Inflasi bulanan dan Inflasi Tahunan di Pulau Jawa 2022
inflasi pada pada bulan sebelum Ramadhan di Jawa Barat Ayam Ras memberikan andil inflasi terbesar kedua di Kota
biasanya mengalami tekanan yang cukup tinggi namun Tasikmalaya yang diakibatkan harga livebird dan telur ayam
sejak awal pandemi, justru tercatat mengalami deflasi. Pola ras di tingkat peternak tidak turun di bawah harga acuan.
tekanan inflasi mulai kembali normal pada akhir 2021 dan Selain itu, momentum menjelang Hari Besar Keagamaan
terus berlanjut hingga 2022 ini. Hal ini menjadi sinyal positif Nasional (HBKN) Idulfitri Tahun 2022 yang membuat
terkait percepatan pemulihan ekonomi yang berlangsung permintaan meningkat. Dari sisi kelompok Core Inflation,
di Jawa Barat. Namun demikian, kedepan perlu terus susu bubuk untuk balita menjadi andil inflasi terbesar ketiga
adanya pemantauan terhadap perkembangan inflasi yang yang disebabkan oleh penarikan sejumlah susu kemasan yang
berlangsung melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) beredar di pasaran dunia akibat adanya keluhan gangguan
di setiap wilayah di Pulau Jawa agar tekanan inflasi dapat kesehatan pada anak yang diduga berkaitan dengan produk
terus terjaga. susu. Disisi lain, rendahnya inflasi Kota Bekasi dapat tertahan
oleh komoditas tomat, daging ayam ras, sawi putih, brokoli,
3.3 PERKEMBANGAN INFLASI KOTA dan cumi-cumi. Rendahnya andil salah satu komoditas
IHK DI JAWA BARAT penyumbang inflasi di Kota Bekasi, yaitu daging ayam ras
Berdasarkan kota pembentuk IHK di Jawa Barat, Kota disebabkan oleh kondisi oversupply daging ayam yang
Tasikmalaya tercatat mengalami inflasi tertinggi yakni dikarenakan terjadi surplus produksi daging ayam ras pada
1,04% (yoy) sementara Kota Bekasi merupakan yang tahun 2022. Hal ini menahan tekanan inflasi di Kota Bekasi
terendah sebesar 0,38% (yoy) (Grafik 3.14). Inflasi di Kota yang memberikan andil sebesar 1,41% (mtm) secara umum
Tasikmalaya pada triwulan 1 tahun 2022 disumbang oleh terhadap inflasi Jawa Barat di triwulan I 2022.
ketiga kelompok inflasi yaitu Administered Price, Volatile
Food, dan Core Inflation sejalan dengan momentum bulan Namun demikian, tingginya inflasi Kota Tasikmalaya apabila
puasa dan menjelang Idulfitri yang turut mendorong dibandingkan dengan kota penghitung inflasi lainnya
permintaan beberapa bahan pokok. Sebagaimana yang menunjukan aktivitas masyarakat di Kota Tasikmalaya yang
terjadi di berbagai daerah di Indonesia, faktor utama inflasi mulai menggeliat dan dapat mencerminkan perbaikan
Kota Tasikmalaya disumbang oleh peningkatan harga bahan ekonomi khususnya pada sektor pariwisata. Hal Ini
bakar rumah tangga yang meningkat dan disebabkan oleh ditunjukkan peningkatan mobilitas masyarakat pada parks
kebijakan pemerintah antara lain adalah penyesuaian harga yang menunjukan pergerakan dengan adanya pelonggaran
LPG pada 27 Februari 2022. Selanjutnya, komoditas Telur
3 % �YOY�
JABAR TW ‘I 2022 : 2,74% 80
60
40
20
2
0
�20
�40
1
�60
�80
�100
01 � 25 02 � 26 04 � 28 05 � 29 07 � 31 08 � 24 01 � 25 03 � 27 04 � 28 06 � 30 08 � 24 01 � 25 05 � 29
0 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 01 02 03
BANDUNG BEKASI DEPOK BOGOR SUKABUMI CIREBON TASIKMALAYA 2021 2021 2021 2021 2021 2021 2021 2021 2021 2021 2021 2021 2021
RETAIL & RECREATION PARK WORKPALCE
TW I 2021 TW I 2022 GROCERY & PHARMACY TRANSIT STATION RESIDENTIAL
Grafik 3.15 Inflasi Kota Perhitungan IHK Jawa Barat Grafik 3.16 Pergerakan masyarakat di Jawa Barat
PPKM sehingga tingkat kunjungan masyarakat di Kota Tidak hanya ketersediaan pasokan saja, tetapi kecukupan
Tasikmalaya cukup tinggi (Grafik 3.15). produksi kebutuhan pokok pun harus dipantau. Selain operasi
pasar yang dapat membantu menjaga ketersediaan pasokan,
3.4 PROGRAM PENGENDALIAN program lain yang bertujuan untuk menjaga ketersediaan
INFLASI DAERAH pasokan antara lain dengan memperkuat produksi cadangan
Dalam implementasi pengendalian inflasi daerah, Bank pangan pemerintah, dan pengelolaan Ekspor-impor pangan
Indonesia berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah baik melalui integrated farming, program urban farming, dan
ditingkat provinsi, maupun kabupaten/kota yang tergabung penguatan infrastruktur dalam mendukung produktivitas
dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Pelaksanaan pertanian.
program pengendalian inflasi yang dilakukan dalam lingkup
kerangka program strategis 4K (Keterjangkauan harga, C. Kelancaran Distribusi
Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, Komunikasi Kelancaran Distribusi dapat diupayakan melalui peningkatan
Efektif) berupa: infrastruktur perdagangan seperti Optimalisasi Sistem
Resi Gudang (SRG) di titik-titik wilayah produsen maupun
A. Keterjangkauan Harga konsumen dan Pengembangan sistem logistik daerah
Dalam rangka menjaga dan mengatasi lonjakan harga dan (SILOGDA) melalui optimalisasi Pusat Distribrusi Pangan
kelangkaan pasokan komoditas pangan strategis, Bank (PDP) untuk menjaga kelancaran distribusi pangan strategis
Indonesia terus bersinergi dengan Pemerintah Provinsi di Jawa Barat.
maupun Kabupaten/Kota untuk menjaga stabilitas harga
bahan pokok penting di Jawa Barat dengan program-program Selain itu, untuk menjaga kelancaran distribusi pangan
strategis yang dapat membantu meminimalisir terdapat di Jawa Barat, diperlukan penguatan konektivitas yang
lonjakan harga pada bahan pokok seperti penguatan dan dilakukan melalui kerjasama antar daerah (KAD) antara
kolaborasi dengan satgas pangan dalam menjaga stabilisasi daerah produsen yang mengalami surplus dan daerah
harga dengan cara antara lain melalui pelayanan informasi konsumen yang mengalami defisit pada komoditas pangan
pasar dan/atau koordinasi dan sinkronisasi pemantauan stok strategis tertentu.
pasokan, dan harga pangan.
D. Komunikasi Efektif
B. Ketersediaan Pasokan Dalam rangka mendorong komunikasi yang efektif, Bank
Selain keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan menjadi Indonesia terus melakukan kolaborasi dengan Pemerintah
pilar penting dalam upaya pengendalian inflasi di Jawa Barat. Provinsi, Kabupaten/Kota, serta stakeholder tekait
Stabilisasi Harga Pemantapan Sistem Memperkuat Produksi, Cadangan Meningkatkan Infrastruktur Perdagangan. Memperbarui Kualitas Data.
Distribusi dan Stabilitas Harga Pangan. Pangan Pemerintah, dan Pengelolaan
Impor-Ekspor Pangan. Memperkuat Koordinasi Pusat dan
Mengelola Permintaan. Daerah.
Memperkuat Kelembagaan.
Mendorong Kerjasama Perdagangan
Antar Daerah.
Gambar 3.2 Peta Jalan Pengendalian Inflasi Provinsi Jawa Barat Tahun 2022-2024
untuk mendorong penguatan integrasi Sistem Informasi Selain itu, Bank Indonesia bersama pemerintah melakukan
Pengendalian Inflasi (SILINDA). Untuk mendukung hal komunikasi publik agar program pengendalian Inflasi berjalan
tersebut, TPID Provinsi merancang program untuk efektif. Pemanfaatan media elektronik melalui siaran pers,
mendorong komunikasi efektif dengan cara memperbarui talk show, kanal media sosial dengan tema yang mudah
kualitas data melalui penguatan harga dan neraca pangan di dipahami menjadi corong komunikasi rangka membentuk
27 kabupaten/kota melalui SILINDA JABAR dan penyusunan persepsi positif masyarakat.
neraca pangan.
3.5. PETA JALAN PENGENDALIAN
Hal lain yang diperlukan untuk mendorong komunikasi efektif INFLASI TAHUN 2022-2024
adalah penguatan koordinasi antara TPIP daerah dan TPIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menyusun peta jalan
Pusat melalui penguatan pelaporan kegiatan seperti laporan pengendalian inflasi yang bertujuan untuk menjawab
triwulanan dan pembinaan TPID kabupaten/kota, menjalin permasalan utama dalam pengelolaan tingkat inflasi di Jawa
komunikasi yang harmonis dengan instansi terkait seperti Barat serta menjadi panduan pengendalian inflasi periode
Rapat Koordinasi atau High Level Meeting (HLM) mengenai 2022-2024. Peta Jalan yang telah disusun dan tertuang
harga perkembangan kebutuhan pokok masyarakat ataupun dalam Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor: 580,Kep.854-
isu-isu terkait inflasi dan pendampingan penyusunan peta Rek/2021 tentang Peta Jalan Pengenalian Inflasi Daerah
jalan TPID kabupaten/kota. Provinsi Jawa Barat Tahun 2022-2024 merupakan turunan
dari arahan keputusan Menteri Dalam Negeri berdasarkan
Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah mengenai Sinergi Pusat
Sumber: BMKG,2022
dan Daerah dalam rangka stabilisasi inflasi dan mendorong Berdasarkan kelompok penyumbangnya, inflasi Jawa Barat
pemulihan ekonomi nasional melalui peningkatan peran pada bulan Januari 2022 didorong oleh kelompok makanan,
digitalisasi UMKM (Gambar 3.2). minuman, dan tembakau (andil mtm 0,1675%); perumahan,
air, listrik, gas, dan bahan bakar (andil mtm 0,1494%);
3.6 TRACKING INFLASI TRIWULAN II perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah
2022 tangga (andil mtm 0,0470%); perawatan pribadi dan jasal
Inflasi Jawa Barat pada triwulan II 2022 diperkirakan masih lainnya (andil mtm 0,0373%); dan penyedia makanan dan
berada dalam rentang target sasaran inflasi 2022 yakni 3 ± minuman/restoran (andil mtm 0,0348%).
1%, namun cenderung bias ke atas seiring dengan tekanan
baik dari eksternal maupun internal yang mempengaruhi Sementara itu, komoditas utama penyumbang inflasi
kondisi ketahanan pangan Jawa Barat. Pada bulan April pada Bulan April 2022 antara lain minyak goreng, bensin,
2022 Jawa Barat mencatat inflasi sebesar 1,07% (mtm), lebih daging ayam ras, bahan bakar rumah tangga, dan daging
tinggi dibanding Maret 2022 yang sebesar 0,69% (mtm) dan sapi. Kenaikan harga minyak goreng dengan andil bulanan
tercatat sebagai inflasi bulanan tertinggi selama 3 tahun sebesar 0,2683% (mtm) merupakan dampak lanjutan dari
terakhir. Dibandingkan dengan inflasi nasional yang sebesar penghapusan HET untuk minyak goreng kemasan di akhir
0,95% (mtm), laju Inflasi Jawa Barat masih lebih tinggi.Secara bulan Maret 2022. Selanjutnya tekanan inflasi juga disumbang
tahunan, inflasi Jawa Barat pada April 2022 mencapai 3,61% oleh Bensin dengan andil sebesar 0,1993% (mtm) selaras
(yoy), juga lebih tinggi dari inflasi nasional yang tercatat dengan kenaikan harga pertamax per 1 April 2022, terlebih
3,47% (yoy). Hal ini searah dengan peningkatan mobilitas pangsa pertamax di Jawa Barat mencapai 16% sehingga
dan intensitas permintaan masyarakat di Jawa Barat seiring memberikan andil yang signifikan. Komoditas aneka daging
dengan momentum Ramadan dan Idulfitri, di samping pun memberikan andil cukup tinggi seperti daging ayam ras
berbagai kebijakan yang mendukung kenaikan mobilitas dan dan daging sapi dengan andil masing-masing sebesar 0,1038%
permintaan, seperti kebijakan mudik lebaran. Berdasarkan dan 0,0357%. Kenaikan harga pada kedua komoditas ini
data Kementerian Perhubungan, 17% dari total pemudik disebabkan kenaikan permintaan pada momentum Ramadan
Indonesai memiliki tujuan ke Jawa Barat. Hal ini terlihat juga dan Idulfitri.
dari besarnya andil inflasi kota-kota di Jawa Barat yang relatif
berpenduduk banyak, seperti Bandung dan Depok.
Komoditas Keterdesiaan Kebutuhan Neraca Harga Harga Dibanding 2 Harga Acuan Deviasi dari Defisit Harga
Minggu Sebelumnya Harga Acuan Terbesar Tertinggi
5.586 ton 4.672 ton 200.025 ton Rp 10.507 0,18% - - Kab. Bandung Kab. Karawang
427 ton 329 ton 9.037 ton Rp 10.563 0,52% Rp 4.500 134,73% Kab. Bandung Kota Bandung
959 ton 959 ton 1.626 ton Rp 38.887 6,84% Rp 32.000 21,52% Kab. Bandung Barat Kab. Subang
857 ton 700 ton 178 ton Rp 27.943 0,82% - - Kab. Kuningan Kab. Cirebon
63 ton 45 ton 3.656 ton Rp 48.278 8,98% - - Kab. Karawang Kota Bekasi
448 ton 420 ton 1.157 ton Rp 46.414 15% - - Kab. Ciamis Kab. Karawang
141 ton 70 ton 132 ton Rp 131.586 5% Rp 80.000 64,48% Kab. Cirebon Kota Cirebon
714 ton 665 ton 23.486 ton Rp 35.764 3,92% Rp 35.000 2,18% Kab. Bandung Kab. Bogor
1.358 ton 505 ton -4.035 ton Rp 27.020 1,16% Rp 24.000 12,58% Kab. Subang Kota Tasikmalaya
1.477 ton 1.400 ton 328 ton Rp 14.526 0,65% Rp 12.500 16,21% Kab. Kuningan Kab. Purwakarta
434 ton 434 ton 2.578 ton Rp 22.453 1,28% Rp 11.000 104,11% Kab. Cianjur Kota Banjar
Gambar 3.4 Neraca Pangan Provinsi Jawa Barat Minggu ke-4 Mei 2022
Pada triwulan II 2022, sebagian wilayah di Jawa Barat dari penjualan jagung dan 80% ekspor minyak biji matahari.
menunjukkan curah hujan menengah dan tinggi namun Akibat adanya invasi Rusia ke Ukraina, FAO memproyeksikan
lebih rendah dibandingkan triwulan I 2022. Oleh karenanya 20% lahan gandum di Ukraina tidak bisa dipanen akibat
beberapa komoditas seperti beras dan cabai diproyeksikan perang, sementara untuk perdagangan serealia pada musim
dapat mengalami masa panen secara kondusif. Hal ini 2021/2022 diperkirakan 469 juta ton atau turun 14,6 juta
diharapkan mampu membantu memenuhi permintaan yang ton dari perkiraan sebelumnya dan 2% di bawah musim
ada di pasar sehingga harga-harga dapat tetap terjaga. 2020/2021. Kondisi ini membuat ketersediaan pangan global
menjadi kurang memadai. Selanjutnya, pada Februari 2022
Beberapa faktor eksternal yang memicu tekanan inflasi lalu pasokan kedelai impor sempat terhambat akibat adanya
pada triwulan mendatang antara lain tensi geopolitik global anomali cuaca di negara penghasil kedelai utama seperti Brasil
akibat krisis Rusia-Ukraina , anomali cuaca di beberapa dan Amerika Latin serta belakangan ini juga sedang terjadi
negara produsen pangan, dan adanya larangan ekspor gelombang panas ekstrem di India sehingga berpengaruh
komoditas pangan dari beberapa negara produsen untuk pada produksi gandum. Hal ini juga dikhawatirkan terjadi
mengamankan stok pangan dalam negerinya. Ukraina dan pada komoditas pangan lainnya. Sebagai dampak lanjutan
Rusia adalah dua negara utama dalam memasok berbagai dari kondisi tersebut, terdapat kekhawatiran sejumlah
komoditas pertanian ke banyak kawasan termasuk Asia dan negara justru berusaha mengamankan pasokan pangannya,
Timur Tengah. Kedua negara ini juga menyumbang lebih dari sehingga melakukan pelarangan ekspor. Kondisi ini dapat
seperempat perdagangan gandum global, sekitar seperlima memperparah krisis pangan dunia. Saat ini jumlah negara
Tabel 1 Perkembangan Andil dan Inflasi Bulanan Beberapa Bahan Bakar terhadap Inflasi Jawa Barat 2021-2022
krisis Rusia-Ukraina yang telah menyebabkan peningkatan global juga berada di kisaran US$4,49 per mmbtu, meningkat
harga komoditas global, termasuk bahan bakar minyak dan dibandingkan harga awal tahun yang hanya sebesar US$3,71
gas bumi. Hal ini sejalan dengan diberlakukannya pelarangan per mmbtu. Lebih lanjut, harga bahan bakar minyak (BBM)
impor komoditas Rusia oleh sejumlah negara Eropa dan juga naik signifikan terindikasi dari harga Nymex RBOB
Amerika Serikat melalui pengenaan tarif impor yang tinggi. Gasoline yang meningkat dari US$1,93 per mmbtu pada
Rusia sendiri merupakan pengekspor gas alam terbesar di Januari menjadi US$3,63 per mmbtu pada Maret 2022. Begitu
dunia yang menyumbang 45% dari impor Uni Eropa pada juga dengan harga batu bara yang semakin tertekan pasca
tahun 2021. Sementara, Ukraina merupakan pengekspor invasi Rusia hingga mencapai US$441 per ton, meningkat dari
sektor gandum terbesar di dunia karena memiliki sejumlah sebelumnya yang hanya sebesar US$235 per ton. Kenaikan
luas tanah yang subur. Selain itu, kekayaan hasil tambang harga sejumlah komoditas turut tercermin pada kenaikan
Ukraina juga melimpah seperti batu bara, bijih besi, gas alam, harga energi dalam negeri dan memberikan tekanan pada
garam, mangan, minyak, grafit, belerang, kaolin, titanium, inflasi domestik.
nikel, magnesium, kayu, hingga merkuri.
Kenaikan sejumlah harga energi akibat tensi geopolitik Rusia-
Harga sejumlah komoditas terpantau semakin melonjak Ukraina tercermin pada kenaikan harga bahan bakar rumah
pasca invasi Rusia-Ukraina. Pada awal Maret 2022, harga tangga dan BBM. Sejak akhir tahun 2021, harga gas alam
minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berada di global mulai mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
posisi US$121,97, meningkat dari harga awal tahun yang Merespon semakin tingginya harga gas alam global dan
hanya sebesar US$76,08 per barel. Begitu juga dengan tingginya permintaan impor gas Indonesia, Pemerintah mulai
harga minyak mentah Brent juga berada di kisaran $126 menyesuaikan harga jual gas LPG nonsubsidi 12 kg hingga
per barel, meningkat dibandingkan harga awal tahun yang berada di kisaran Rp175.000 – Rp177.000. Akibatnya, terjadi
hanya sebesar US$78,98 per barel. Selain itu, harga gas alam lonjakan inflasi bahan bakar rumah tangga pada Januari 2022
61
Tekanan Geopolitik Global dan Inflasi Administered Price Boks 3
14 7 8
7,12 8
1,81 6,13
12 6
3,11 6
4,99 6
10
8
1,68 5
4 7,13 4
0,51 4
2
4,46
6
0,70 3 4,49 2
4 0
0,32 2 0
2
1
�2 6,48
0
�2
0 �4
�2
1,51
�1 �6 �4
�4
�6 �2 �8 �6
4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
JAWA BARAT BANDUNG BEKASI DEPOK JAWA BARAT BANDUNG BEKASI DEPOK
BOGOR TASIKMALAYA SUKABUMI CIREBON BOGOR TASIKMALAYA SUKABUMI CIREBON
Grafik 1 Perkembangan Inflasi Bulanan (mtm) Komoditas Bahan Grafik 2 Inflasi Bulanan (mtm) Komoditas Bensin di Jawa Barat
Bakar Rumah Tangga di Jawa Barat
hingga mencapai 4,78% (mtm). Dampak lanjutan dari kenaikan Pertamina Turbo mengalami peningkatan menjadi Rp14.500/
harga gas LPG tersebut terus berlanjut pada tekanan inflasi liter, Dexlite menjadi Rp12.950/liter, dan Pertamina Dex
di Februari 2022 hingga mencapai 3,25% (mtm), meskipun menjadi Rp13.700/liter. Hal ini berimplikasi pada kembali
peningkatannya tidak setinggi bulan sebelumnya. Di bulan meningkatnya inflasi pada bensin dan solar masing-masing
berikutnya, lonjakan inflasi bahan bakar rumah tangga sebesar 0,12% (mtm) dan 2,06% (mtm). Selanjutnya, pada
kembali mengalami peningkatan yang cukup tinggi yaitu 1 April 2022 Pemerintah untuk pertama kalinya menaikkan
sebesar 5,89% (mtm) sejalan dengan adanya penyesuaian harga Pertamax menjadi Rp12.500/liter. Dampak kenaikan
kembali harga gas LPG nonsubsidi pada akhir Februari. Harga BBM tersebut tercermin pada kenaikan inflasi bensin di
jual LPG 5,5 kg meningkat sebesar 15,78% menjadi Rp88.000. tengah kenaikan mobilitas masyarakat menjelang HBKN
Sementara itu, harga jual gas LPG 12 kg juga turut meningkat Ramadhan dan idul Fitri hingga mencapai 6,03% (mtm) di
sebesar 14,72% menjadi Rp187.000. Lonjakan inflasi bahan bulan April. Sementara, inflasi solar pada bulan April mulai
bakar rumah tangga mulai melandai pada April 2022 di mana melandai di mana inflasi hanya mencapai 0,05% (mtm).
inflasi tercatat sebesar 1,51% (mtm).
Secara umum, pangsa konsumsi Pertamax di Jawa Barat
Kenaikan harga migas global tidak hanya direspon oleh tercatat sebesar 15,77% dari keseluruhan konsumsi Pertamax
Pemerintah dengan melakukan penyesuaian harga gas LPG nasional, tertinggi ketiga setelah Jawa Timur (17,41%) dan
nonsubsidi melainkan juga penyesuaian harga BBM nonsubsidi Jawa Tengah (17,24%). Oleh karenanya, penyesuaian harga
secara bertahap. Pada umumnya, penyesuaian harga pada Pertamax tentu akan memiliki dampak ekonomi lanjutan.
BBM nonsubsidi oleh Pemerintah biasanya akan langsung Dilihat dari jenis komoditasnya, Pertamax merupakan
berdampak pada pergerakan tingkat inflasi komoditas bensin. komoditas nonsubsidi yang notabene bersifat elastis
Kali ini, beberapa jenis BBM yang mengalami kenaikan pada bagi masyarakat umum. Artinya, apabila terjadi kenaikan
awal Februari antara lain Pertamax Turbo meningkat menjadi harga Pertamax, maka masyarakat cenderung beralih ke
Rp13.500/liter dari sebelumnya Rp12.300/liter, Dexlite konsumsi BBM subsidi. Sebuah penelitian oleh Soleh (2020)
meningkat menjadi Rp12.150/liter dari sebelumnya Rp9.500/ mengemukakan bahwa kenaikan harga Pertamax sebesar
liter, dan Pertamina Dex meningkat menjadi Rp13.200/liter 10% dapat menimbulkan peningkatan konsumsi BBM subsidi
dari sebelumnya Rp11.150/liter. Hal tersebut mendorong secara rata-rata sebesar 2,11%. Peningkatan konsumsi BBM
inflasi bensin dan solar masing masing sebesar 0,08% (mtm) subsidi tersebut mengindikasikan adanya sifat substitusi
dan 2,01% (mtm) pada Februari 2022. Kemudian, Pemerintah dari Pertamax. Semakin besar persentase kenaikan harga
kembali menyesuaikan harga pada awal Maret di mana Pertamax maka akan semakin banyak pula masyarakat yang
62
Boks 3 Tekanan Geopolitik Global dan Inflasi Administered Price
beralih ke BBM subsidi. Hal ini terjadi karena disparitas harga pengawasan terhadap pembelian Pertalite agar masyarakat
antara BBM nonsubsidi dan BBM subsidi menjadi semakin yang dapat membeli Pertalite hanya segmen kelompok
lebar. Akibatnya, pasokan BBM subsidi di masyarakat masyarakat rentan. Sementara itu, untuk komoditas gas
berpotensi menjadi semakin terbatas. LPG, Pemerintah juga harus memastikan bahwa harga jual
gas LPG subsidi maupun nonsubsidi kepada masyarakat
Suryadi (2015) juga mengemukakan bahwa kenaikan BBM juga tetap mengacu pada Harga Eceran Tertinggi (HET). Hal
telah membawa dampak pada peningkatan tarif di beberapa ini dikarenakan masih banyak agen yang menjual gas LPG
sektor yang cukup besar seperti angkutan kereta api sebesar subsidi tidak sesuai dengan HET yang ditetapkan. Selain itu,
18,83%, angkutan jalan raya sebesar 22,16%, angkutan laut Pemerintah perlu mendetilkan kembali siapa saja segmen
sebesar 30,57%, dan angkutan udara sebesar 30,75% serta masyarakat yang berhak mendapatkan gas LPG subsidi agar
listrik dan gas sebesar 41,28%. tidak terjadi migrasi konsumsi dari LPG nonsubsidi ke LPG
subsidi yang berlebihan.
Di sisi lain, komoditas Pertamax cenderung bersifat inelastis
bagi instansi Pemerintah/lembaga publik lainnya. Hal ini Harga migas global diperkirakan tetap akan mengalami
sejalan dengan peraturan Pemerintah tentang penggunaan gejolak seiring dengan masih tingginya tensi geopolitik Rusia-
Pertamax sebagai bahan bakar wajib kendaraan dinas. Ukraina. Hal ini berimplikasi pada melebarnya gap antara
Meskipun harga Pertamax mengalami kenaikan, instansi harga jual migas dengan nilai keekonomiannya. Di sisi lain,
Pemerintah/lembaga publik cenderung tidak akan Pemerintah masih menjaga momentum pemulihan ekonomi
mengurangi konsumsi Pertamax sehingga kenaikan harga dengan menambah anggaran dan kompensasi BBM sebesar
Pertamax berpotensi meningkatkan belanja operasional Rp275 triliun untuk mencegah terjadinya stagflasi. Ke depan,
APBD. Pemerintah diperkirakan tidak akan menambah pasokan BBM
subsidi lebih dari yang sudah ditetapkan karena harga energi
Sejalan dengan kenaikan harga Pertamax, kenaikan harga global masih tinggi sehingga Pemerintah perlu menata ulang
gas LPG nonsubsidi juga memiliki dampak lanjutan pada mekanisme penyaluran subsidi yang diberikan. Maka dari itu,
ekonomi. Secara umum, pembeli gas LPG nonsubsidi salah satu opsi alternatif penyaluran subsidi dapat berupa
merupakan kelompok rumah tangga menengah atas dan mulai dialihkannya subsidi kepada kendaraan angkutan umum
pelaku usaha. Sejak terjadi penyesuaian harga, gap harga atau angkutan barang. Lebih lanjut, penyaluran subsidi harus
gas LPG nonsubsidi dengan gas subsidi semakin melebar di berfokus pada kelompok rentan melalui penyaluran subsidi
mana gas LPG subsidi hanya Rp21.000 per tabung. Selain langsung seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau Program
itu, berdasarkan hasil liaison triwulan I 2022, kenaikan harga Keluarga Harapan (PKH). Subsidi dengan mekanisme seperti
gas juga berdampak pada peningkatan biaya energi dunia ini dinilai akan lebih terarah dibandingkan memberikan
usaha, khususnya sektor industri pengolahan makanan. subsidi BBM yang dapat dinikmati oleh seluruh kelompok
Besarnya gap harga tersebut membuat konsumen gas LPG masyarakat, termasuk kelompok masyarakat yang kaya.
nonsubsidi beralih mengkonsumsi gas LPG subsidi. Hal ini Namun tentu saja, penyaluran bantuan langsung harus efektif
tentu berpotensi membuat pasokan gas LPG subsidi 3 kg di dan data rumah tangga sasaran menjadi kunci keberhasilan
pasar terbatas seiring dengan naiknya permintaan. penyaluran subsidi. Pemerintah dapat memanfaatkan data
digital untuk menyempurnakan data penerima manfaat
Di tengah peningkatan sejumlah komoditas nonsubsidi melalui data transaksi e-commerce, telepon seluler, dan/atau
tersebut, Pemerintah harus memastikan bahwa distribusi BBM transaksi Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) &
dan gas LPG subsidi tepat sasaran kepada penerima manfaat. uang elektronik (UE).
Untuk komoditas BBM, Pemerintah perlu meningkatkan
63
Halaman ini sengaja dikosongkan
BAB IV
5,42%
Triwulan IV 2021 (yoy)
7,39%
Triwulan IV 2021 (yoy)
17,07%
Triwulan IV 2021 (yoy)
83,43%
Triwulan IV 2021 (yoy)
3,04%
Triwulan IV 2021 (yoy)
Kredit di Jawa Barat pada triwulan II 2022 tercatat tumbuh lebih tinggi dari periode sebelumnya. Perbaikan
tampak pada komponen kredit investasi dan konsumsi yang merupakan sinyal kuat bahwa industri di
wilayah Jawa Barat sudah mulai bangkit serta mulai kembali tingginya daya beli masyarakat.
NPL periode ini terpantau stabil dari triwulan sebelumnya dengan nilai yang masih dibawah threshold.
Bab 4 | Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM
Tabel 4.1 Ringkasan Perkembangan Indikator Perbankan, Korporasi dan Rumah Tangga Jawa Barat
TW I 2022 842,00 N/A 603,97 N/A 504,18 781,10 83,48 129,33 3,47 3,04
TW IV 2021 9,27 N/A 8,26 N/A 5,28 4,42 -2,10 -3,40 -0,24 -0,23
TW I 2022 8,86 N/A 7,39 N/A 5,69 5,42 1,69 2,96 -0,06 -0,01
TW IV 2021 7,35 N/A 2,82 TW IV 2021 4,98 N/A 7,90 TW IV 2021 N/A N/A 15,11
TW I 2022 7,16 N/A 3,10 TW I 2022 5,58 N/A 10,70 TW I 2022 N/A N/A 17,07
Perubahan Perubahan Perubahan
Rasio NPL (%) Triwulanan Rasio NPL (%) Triwulanan Rasio NPL (%) Triwulanan
Periode (poin %) Periode (poin %) Periode (poin %)
Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi
Bank Proyek Bank Proyek Bank Proyek Bank Proyek Bank Proyek Bank Proyek
TW IV 2021 3,05 -0,23 TW IV 2021 1,94 TW IV 2021 4,21 -0,15
4.1 KINERJA PERBANKAN masyarakat dalam menggunakan layanan BPD di Jawa Barat
4.1.1 Kondisi Umum sejalan dengan berbagai inovasi yang dilakukan termasuk
Meskipun sempat terjadi gelombang pandemi varian dengan meluncurkan layanan bank digital.
Omicron pada triwulan I 2022, stabilitas sistem keuangan
di wilayah Jawa Barat masih terjaga. Aset perbankan di Dari sisi DPK, Jawa Barat merupakan provinsi dengan nilai
Jawa Barat tetap menunjukkan pertumbuhan sebesar 8,86% DPK terbesar ketiga setelah DKI Jakarta dan Jawa Timur
(yoy) meskipun sedikit lebih rendah dari triwulan sebelumnya dengan pangsa 8,63% atau turun sedikit sebesar 0,05%
yang tercatat tumbuh sebesar 9,27% (yoy) (Grafik 4.1). dibandingkan dengan periode sebelumnya. Secara nominal
Secara nominal, aset tercatat sebesar Rp842,00 triliun atau DPK perbankan di Provinsi Jawa Barat tercatat sebesar
meningkat sebesar Rp8,09 triliun dibandingkan dengan Rp603,97 triliun atau tumbuh 7,39% (yoy) sedikit lebih
periode triwulan sebelumnya yang sebesar Rp833,91 triliun. rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Masih sama dengan periode sebelumnya, aset perbankan Berbeda dengan kinerja DPK, kinerja penyaluran kredit
masih didominasi oleh bank-bank milik pemerintah sebesar perbankan di Jawa Barat justru tercatat meningkat dengan
43,57%, diikuti oleh bank swasta 40,21%, bank milik pemerintah pangsa 8,44% dari nasional atau dengan kata lain merupakan
daerah (BPD) 15,44%, serta bank asing dan campuran 0,79%. Provinsi penyalur kredit terbesar kedua setelah DKI Jakarta.
Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, proporsi aset Hal tersebut didukung dengan pertumbuhan kredit oleh
BPD cenderung meningkat hingga mencapai nominal sebesar perbankan di Jawa Barat meningkat sebesar 5,69% (yoy)
Rp119,39 triliun. Hal ini menunjukkan meningkatnya minat dengan total outstanding sebesar Rp504,18 triliun. Disamping
833,91
842,00
504,18
2
607,43
496,82
603,97
100 76
0 0 74
0 I II III IV I II III IV I II III IV I
I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
Grafik 4.1 Perkembangan Aset Perbankan Grafik 4.2 Perkembangan Dana Pihak Ketiga, Kredit dan LDR
itu, risiko gagal bayar yang tercermin dalam Non Performing Jawa Barat yang tumbuh dari 5,28% (yoy) pada triwulan
Loan (NPL) juga tercatat membaik dari 3,53% pada triwulan IV 2021 menjadi 5,69% (yoy) pada triwulan ini. Di tengah
IV 2021 menjadi 3,45% pada triwulan ini. Dengan DPK yang kondisi pemulihan ekonomi, penyaluran kredit di wilayah
tumbuh lebih rendah dari periode sebelumnya sementara Jawa Barat terus membaik. Hal ini selaras dengan mulai
kredit justru tumbuh lebih tinggi, Loan to Deposit Ratio berjalannya proyek dan industri yang ada di wilayah Jawa
(LDR) perbankan di Jawa Barat tercatat 83,48%, lebih tinggi Barat sehingga membutuhkan permodalan untuk memenuhi
dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 81,73% permintaan yang juga kian membaik. Kedepan, dengan tren
(Grafik 4.2). Rasio ini masih termasuk dalam batas LDR yang penyaluran kredit yang terus meningkat diharapkan mampu
ditetapkan bank Indonesia yaitu 78% - 92%. Hal tersebut menggerakkan perekonomian dan mempercepat pemulihan
menunjukkan bahwa perbankan di Jawa Barat memiliki ekonomi di wilayah Jawa Barat.
kemampuan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya.
4.1.2 Perkembangan Dana Pihak Ketiga
Masih sama seperti triwulan sebelumnya, secara umum, (DPK)
sebesar 40,58% penyaluran kredit di Jawa Barat didanai Penghimpunan DPK pada triwulan I 2022 tumbuh 7,39%
oleh bank yang berkantor di luar Provinsi Jawa Barat, (yoy) relatif lebih rendah dibandingkan pertumbuhan
khususnya oleh kantor pusat bank yang berada di Provinsi triwulan IV 2021 yang sempat mencapai 8,26% (yoy).
DKI Jakarta dengan pangsa 37,95%. Hal ini terkonfirmasi dari Pertumbuhan yang sedikit melambat ini ditengarai oleh
nominal penyaluran kredit dengan lokasi proyek di Jawa Barat pertumbuhan giro yang lebih lambat dibandingkan triwulan
yang lebih besar dibanding penyaluran kredit oleh bank yang sebelumnya serta deposito yang semakin terkontraksi pada
berlokasi di Jawa Barat. Penyaluran kredit berlokasi proyek di triwulan ini. (Grafik 4.3). Pada triwulan sebelumnya, giro
Jawa Barat pada triwulan I 2022 tercatat sebesar Rp781,10 sempat tumbuh sebesar 25,16% (yoy) namun pada periode
triliun yang di dalamnya mencakup penyaluran kredit oleh ini hanya dapat tumbuh 15,62% (yoy) akibat turunnya
perbankan di Jawa Barat sebesar Rp464,15 triliun atau pertumbuhan giro pemerintah dan koporasi. Turunnya
59,42% dari total kredit yang berlokasi di Jawa Barat. giro pemerintah dan korporasi merupakan siklus tahunan
karena di setiap awal tahun nasabah korporasi maupun
Penyaluran kredit yang berlokasi di Jawa Barat tumbuh pemerintah menarik gironya untuk kepentingan belanja.
5,42% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan periode Hal ini selaras dengan Survey Kondisi Dunia Usaha (SKDU)
sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,42% (yoy). Hal yang menunjukkan adanya peningkatan penjualan baik
yang sama terjadi pada kredit dari perbankan di wilayah ekspor maupun domestik, masing-masing tumbuh sebesar
0,37%(yoy) dari sebelumnya sebesar 0,11%(yoy) dan 0,57% 11,97% (yoy) lebih tinggi dari periode laporan sebelumnya
(yoy) dari sebelumnya sebesar 0,29% (yoy). Sementara itu yang tumbuh sebesar 9,87% (yoy). Peningkatan pertumbuhan
pada awal tahun ini kebutuhan belanja pemerintah didorong tabungan didorong oleh keseluruhan komponen baik
oleh kebutuhan belanja pegawai. pemerintah, korporasi, dan perorangan.
Selanjutnya, kontraksi deposito juga disebabkan oleh Berdasarkan kepemilikan, DPK masih didominasi oleh DPK
penurunan pertumbuhan deposito pemerintah dan kontraksi perseorangan (66,35%) dan korporasi (30,41%) sementara
deposito perorangan. Lebih rendahnya pertumbuhan pangsa DPK pemerintah hanya mencapai 5,30%. (Grafik 4.4).
deposito pemerintah disebabkan oleh hal yang sama dengan Baik DPK perseorangan maupun korporasi tumbuh lebih
turunnya pertumbuhan giro pemerintah yaitu karena adanya tinggi dari periode laporan sebelumnya dengan pertumbuhan
siklus tahunan kepentingan belanja di awal tahun. Sementara masing-masing secara berurutan sebesar 5,58% (yoy)
itu, kontraksi deposito perorangan diperkirakan dipicu oleh dan 16,38% (yoy). Sementara itu, DPK pemerintah justru
turunnya suku bunga deposito dari 2,89% di periode laporan cenderung mengalami penurunan yang signifikan, dari
sebelumnya menjadi 2,74% pada periode ini, terlebih pada 37,43% (yoy) menjadi 10,24% (yoy). Meskipun pangsa
triwulan ini inflasi tercatat cukup tinggi yaitu sebesar 2,74% DPK pemerintah tidak terlalu besar namun penurunan
(yoy) sehingga penyimpanan dana dalam bentuk deposito pertumbuhan DPK yang signifikan ini membuat pertumbuhan
menjadi kurang menarik. Masyarakat cenderung mengalihkan DPK secara total cenderung mengalami penurunan.
dananya ke pos yang lebih likuid seperti tabungan. Selain itu,
penurunan suku bunga ini juga disinyalir membuat masyarakat Menurut kelompok deposan, pangsa DPK dengan nilai
mengubah komponen investasinya menjadi ke instrumen dibawah 2 miliar masih lebih besar dibandingkan dengan
investasi lainnya yang terbukti dari peningkatan kepemilikan DPK bernilai besar yaitu sebesar 57,31%. Namun demikian
saham yang pada triwulan IV tumbuh sebesar 57,05% (yoy) pertumbuhan DPK bernilai diatas 2 miliar tercatat sebesar
menjadi 92,21% (yoy) (OJK, 2022). Kondisi ini juga sekaligus 12,80% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan DPK bernilai
menandakan mulai meningkatnya literasi keuangan di Jawa dibawah 2 miliar yang tercatat sebesar 3,68% (yoy).
Barat sehingga masyarakat Jawa Barat sudah mulai dapat
melakukan diversifikasi produk investasi dari yang awalnya Dari sisi jangka waktu, preferensi simpanan dana masyarakat
berupa deposito, kini ke arah saham. pada triwulan ini didominasi oleh simpanan dalam jangka
waktu lebih dari 1 tahun yaitu dengan proporsi sebesar
Tak seperti giro dan deposito yang menghambat pertumbuhan 70,02%, lebih besar dari triwulan sebelumnya yang tercatat
DPK pada periode laporan, komponen tabungan justru sebesar 67,83%. Hal ini menunjukkan bahwa tujuan
mendorong pertumbuhan DPK dengan pertumbuhan sebesar masyarakat dalam menyimpan uang di bank adalah untuk
30 700
25,16 3,33% 5,30%
25 600
15,62
20 500
Grafik 4.3 Pertumbuhan DPK Perbankan Jawa Barat Grafik 4.4 Proporsi DPK Jawa Barat Menurut Pemilik
100 100%
7,9%
8,0%
8,1%
8,3%
8,4%
8,5%
8,6%
8,5%
8,7%
8,7%
8,9%
9,5%
9,6%
9,1%
9,5%
9,1%
8,9%
90%
80 80%
65,40 65,82 64,96 65,97 64,17 65,14 64,27 64,49 65,14 66,07 66,41 67,84 70,02 70%
60 60%
92,1%
92,0%
91,9%
91,7%
91,6%
91,5%
91,5%
91,4%
91,3%
91,3%
91,1%
91,1%
90,9%
90,9%
90,5%
90,5%
90,4%
50%
40 40%
6,94 7,01 7,70 6,85 6,45 6,05 7,27 7,96 8,21 8,30 9,10 8,78 30%
20
9,04 20%
27,66 27,17 27,33 27,18 29,37 28,81 28,46 27,54 26,64 25,63 24,48 23,37 20,94 10%
0 0%
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022
1�3 BULAN 6�12 BULAN > 1 TAHUN BANK KONVENSIONAL BANK SYARIAH
Grafik 4.5 Perkembangan DPK menurut jangka waktu Grafik 4.6 DPK Menurut Kegiatan Usaha Bank
tujuan saving dan investasi dan bukan hanya sebagai dompet Secara spasial penghimpunan dana pada triwulan I 2022
yang aliran dananya digunakan untuk tujuan sehari-hari. masih didominasi oleh perbankan di lima kabupaten/kota
(Grafik 4.6) di Jawa Barat, yang berperan sebagai penyangga ibukota
negara dan juga sebagai pusat industri dan perdagangan,
Sementara itu, kegiatan bank di Jawa Barat pada triwulan dengan pangsa sebesar 75,4% dari total kredit yang
I 2022 masih didominasi oleh bank konvensional, yang disalurkan. Kelima kabupaten/kota tersebut dengan masing-
mencapai 92,7% dari total DPK Jawa Barat (Grafik 4.7). masing pangsanya adalah Kota Bandung ( 37,4% ), Kota
Penghimpunan DPK oleh bank konvensional tumbuh lebih Bekasi ( 13,8% ), Kota Bogor ( 10,4% ), Kabupaten Bekasi (
cepat dengan angka pertumbuhan sebesar 7,39% (yoy) 7,1% ) dan Kota Depok ( 6,8% ) (Grafik 4.9). Sementara itu
dibandingkan triwulan sebelumnya hanya sebesar 826% (yoy) pada triwulan lalu, akumulasi DPK di lima kota ini mencapai
sementara itu, penghimpunan DPK syariah justru mengalami 75,19%. Kondisi ini menunjukkan pada periode laporan, DPK
kontraksi sebesar -0,79% sedangkan periode sebelumnya semakin terkonsentrasi di lima wilayah tersebut.
sempat tumbuh 4,01% (yoy). (Grafik 4.8). Kontraksi DPK
syariah yang terjadi pada periode ini dipicu pula oleh Secara keseluruhan, rasio dana murah atau CASA (current
diterbitkannya SR016 dengan masa penawaran mulai dari account and saving account) di perbankan Jawa Barat pada
tanggal 25 Februari 2022 sampai dengan 17 Maret 2022. triwulan I 2022 sedikit meningkat menjadi 67,17% dari semula
Dengan adanya SR ini perbankan juga ditargetkan untuk 66,41% pada triwulan IV 2021 (Grafik 4.10). Peningkatan
menawarkan kepada tiap-tiap nasabahnya sehingga terjadi CASA telah terjadi dalam 6 periode laporan terakhir.
peralihan dana nasabah. Peningkatan CASA atau biasa disebut dengan komposisi dana
30 YOY
25
20
24,6% 24,6%
15
10
8,71 8,26 TW IV 36,9% TW I 37,4%
2021 2022
5
7,39 6,8% 6,8%
0 4,01 7,1% 7,1%
-0,79 14,1% 13,8%
�5
I II III IV I II III IV I II III IV I 10,3% 10,4%
2019 2020 2021 2022
Grafik 4.7 Pertumbuhan DPK Menurut Kegiatan Usaha Bank Grafik 4.8 Perkembangan DPK berdasarkan Kab/Kota
68
30 PERTUMBUHAN KREDIT (TW IV'21 --> TWI'22) 800
67 KREDIT : 4,42 --> 5,42 KI: 1,88 --> 4,03
67,17
780
25
KMK : 3,44 --> 0,27 KK: 6,40 --> 9,02
66,41
66 760
20
65,46
65 740
15 720
64
64,14
64,14
63,78
10 700
63
63,33
63,19
62,99
62,98
62,95
680
62,58
62,56
5
62
660
61 0
640
60 �5 620
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
Grafik 4.9 Perkembangan CASA Perbankan Jawa Barat Grafik 4.10 Perkembangan Kredit Menurut Jenis Penggunaan
murah membuat pricing yang lebih kompetitif karena biaya pertumbuhan di semua jenis kredit, baik KMK, KI, maupun
pengelolaan atas dana yang dihimpun (cost of fund ) lebih KK dengan nilai pertumbuhan masing-masing sebesar 2,07%
rendah sehingga akan meningkatkan Net Interest Margin (yoy), 4,03% (yoy), dan 9,02% (yoy). (Grafik 4.11). Namun
perbankan. Dengan lebih tingginya Net Interest Margin ini demikian pertumbuhan kredit modal kerja lebih rendah dari
perbankan dapat menekan biaya dana agar lebih leluasa triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 2,07% (yoy).
mengelola tingkat bunga pinjaman di tengah kebijakan
moneter longgar yang tercermin dari suku bunga kebijakan Perbaikan kredit investasi semakin menguat pada periode
yang relatif rendah. ini dengan angka pertumbuhan yang lebih baik dari triwulan
sebelumnya. Pada periode laporan kali ini kredit investasi
4.1.3 Perkembangan Penyaluran Kredit tercatat sebesar Rp142,13 triliun sementara pada triwulan
Penyaluran kredit yang berlokasi di Jawa Barat pada sebelumnya hanya tercatat sebesar Rp138,50 triliun. Kondisi
triwulan I 2022 tercatat sebesar Rp767,61 triliun yang ini menjadi sinyal positif bahwa ditengah momentum
berasal dari kredit oleh perbankan di Jawa Barat sebesar pemulihan ekonomi ini, mulai adanya geliat dari industri
Rp754,86 triliun ( 59,42% ) dari total kredit di Jawa Barat untuk melakukan perluasan dan peningkatan kapasitas
dan 40,58% didanai oleh perbankan di luar Jawa Barat. bisnis. Hal ini semakin dikuatkan dengan hasil Survey Kondisi
Dibandingkan posisi kredit pada triwulan IV 2021 yang tumbuh Dunia Usaha (SKDU) yang menunjukkan adanya peningkatan
sebesar 5,28% (yoy), kredit yang berlokasi di Jawa Barat investasi menjadi sebesar 13,55% (yoy) dari yang sebelumnya
tumbuh lebih tinggi yaitu sebesar 5,69% (yoy). Peningkatan hanya sebesar 1,99% (yoy). Peningkatan investasi ini
penyaluran kredit oleh perbankan di Jawa Barat mengalami didorong oleh pertumbuhan investasi industri pengolahan
30 % �YOY�
25
20
15
43,68% 45% 9,13
TW IV TW I
10
9,11
38,28% 37% 5
2021 2022 -1,03 3,53
0
-0,87
�5 -3,07
�10 -5,50
-5,53
18,04% 18% �15
I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022
Grafik 4.11 Proporsi Kredit Menurut Jenis Penggunaan Grafik 4.12 Perkembangan Kredit Berdasarkan Lapangan Usaha
Utama
70%
60% 16%
50%
1%
40%
59,90%
57,50%
57,30%
55,20%
55,00%
53,20%
50,60%
50,30%
49,50%
48,30%
47,90%
47,70%
30%
47,50%
47,20%
43,80%
41,70%
20%
32% 51%
21,20%
10%
0%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
2018 2019 2020 2021 2022
BANK PERSERO BANK SWASTA NASIONAL BANK ASING & CAMPURAN BPD
Grafik 4.13 Prompt Manufacturing Index (PMI) SKDU Bank Grafik 4.14 Penyaluran Kredit Triwulan I 2022 berdasarkan
Indonesia Jawa Barat Kelompok Bank
yang mencapai 8,61% (yoy). Apabila dicermati lebih lanjut, (pangsa 18,20%) (Grafik 4.12). Sama dengan triwulan
pertumbuhan ini berasal dari sub-sektor industri alas kaki sebelumnya, pada triwulan I 2022 ini, terdapat pengurangan
seiring dengan banyaknya ekspansi pabrik alas kaki di wilayah pangsa kredit modal kerja sedangkan pangsa kredit investasi
Jawa Barat pada triwulan ini. dan konsumsi justru meningkat meskipun relatif kecil.
Sementara itu, Pertumbuhan kredit modal kerja tercatat Berdasarkan lapangan usaha, andil pertumbuhan PDRB pada
stabil meskipun pertumbuhannya sedikit lebih rendah dari triwulan ini utamanya berasal dari sektor industri pengolahan
triwulan sebelumnya. Pada triwulan I 2022, kredit modal dengan andil sebesar 3,62%. Selaras dengan besarnya andil
kerja tercatat Rp292,05 triliun atau tumbuh 2,07% (yoy), tersebut, pertumbuhan kredit industri pengolahan juga
sementara triwulan sebelumnya sempat tumbuh 3,44% perlahan membaik meskipun masih tercatat terkontraksi
(yoy). Penyaluran Kredit Modal Kerja ini utamanya ditujukan (Grafik 4.13). Perbaikan angka pertumbuhan penyaluran
bagi industri pengolahan dengan proporsi sebesar 41,78% kredit untuk sektor industri pengolahan ini ditopang pula
(yoy) dengan range penyaluran dana mayoritas berada pada oleh perbaikan pada sub-sektor industri alas kaki yang
kisaran >20 miliar. tumbuh sebesar 19,11% (yoy), jauh lebih tinggi dari periode
sebelumnya yang tercatat sebesar 19,11% (yoy). Disamping
Kredit konsumsi tercatat sebesar Rp346,91 triliun atau tumbuh itu, perbaikan sektor ini juga tercermin dari peningkatan nilai
9,02% (yoy) dibandingkan dengan triwulan sebelumnya Prompt Manufacturing Index (PMI) menjadi sebesar 59,90%.
yang tumbuh 6,40% (yoy). Kondisi ini mengkonfirmasi (Grafik 4.14).
pertumbuhan PDRB dari sisi konsumsi rumah tangga
yang tumbuh masing-masing sebesar 3,05% (yoy). Salah Sementara itu, pertumbuhan kredit untuk sektor
satu hal yang mungkin menyebabkan kenaikan ini adalah perdagangan masih tumbuh positif sebesar 9,11% (yoy), tidak
turunnya suku bunga tertimbang kredit konsumsi dari yang jauh berbeda dari periode sebelumnya yang sebesar 9,13%
awalnya sebesar 10,15% menjadi 10,13%. Perbaikan kredit (yoy). Pertumbuhan kredit sektor perdagangan tercermin
konsumsi ini kini mulai kembali berada pada kisaran rata- pula dari pertumbuhan PDRB lapangan usaha perdagangan
rata pertumbuhan kredit konsumsi sebelum pandemi yang pada triwulan I 2022 yang kembali menunjukkan tren positif
mencapai 8,85% (yoy). tumbuh yakni tumbuh sebesar 4,51% (yoy). Peningkatan
permintaan domestik, yang tercermin pada peningkatan
Dilihat dari proporsinya, penggunaan kredit di Jawa Barat kredit konsumsi, turut mendorong kinerja sektor perdagangan
didominasi oleh kredit konsumsi dengan pangsa 44,41%, sehingga meningkatkan permintaan pembiayaan pada sektor
diikuti kredit modal kerja (pangsa 37,39%) dan kredit investasi ini. Sementara itu, penyaluran kredit pada sektor konstruksi
100%
8,0%
8,0%
7,8%
7,4%
7,9%
7,9%
8,0%
8,2%
8,4%
8,5%
8,5%
8,9%
8,6%
9,0%
8,9%
9,1%
9,2%
90%
80%
70%
60%
50%
KK
92,6%
92,2%
92,0%
92,1%
92,1%
92,0%
92,0%
91,8%
91,6%
91,5%
91,5%
91,4%
91,1%
91,1%
91,0%
90,9%
90,8%
82% 40%
30%
20%
10%
KMK 0%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
KI 11% 2018 2019 2020 2021 2022
7%
BANK KONVENSIONAL BANK SYARIAH
Grafik 4.15 Penyaluran Kredit BPD Triwulan I 2022 Grafik 4.16 Kredit Menurut Kegiatan Usaha Bank
tercatat masih mengalami kontraksi namun mulai membaik. Sementara itu, penyaluran kredit oleh perbankan di Jawa
Hal ini sejalan dengan masih tingginya permintaan pada Barat tercatat tumbuh lebih lambat yaitu sebesar 5,69%
sektor properti di wilayah Jawa Barat. (yoy) dibandingkan dengan periode sebelumnya yang
tumbuh 5,28% (yoy). Selaras dengan DPK, penyaluran kredit
Berdasarkan kelompok Bank, kredit di wilayah Jawa Barat oleh perbankan di Jawa Barat juga didominasi oleh bank
mayoritas berasal dari Bank Persero dengan pangsa 51% umum konvensional, dengan pangsa 90,8% dari total kredit
sedangkan pangsa BPD justru tidak terlalu besar yaitu hanya di Jawa Barat pada triwulan I 2022 (Grafik 4.16). Sementara
16% (Grafik 4.15). Namun demikian, dari seluruh kredit itu, penyaluran kredit baik bank umum konvensional maupun
yang disalurkan oleh BPD Jawa Barat, penyaluran pada syariah terakselerasi dibandingkan triwulan sebelumnya.
wilayahnya sendiri (Jawa Barat) mencapai 90%, sementara Kinerja penyaluran kredit bank konvensional tumbuh sebesar
pangsa penyaluran kredit lainnya terdapat pada wilayah DKI 7,23% (yoy) sedangkan triwulan sebelumnya hanya tumbuh
Jakarta dan Bali. Lebih lanjut, BPD di Jawa Barat justru lebih 6,80% (yoy) dan bank umum syariah juga tumbuh lebih tinggi
banyak menyalurkan kredit konsumsi dengan pangsa sebesar dibandingkan periode sebelumnya yaitu mencapai 11,94%
82% (Grafik 4.16). Hal ini menjadi indikasi bahwa masih (yoy) sementara periode lalu hanya mencapai 11,88% (yoy)
adanya celah bagi BPD untuk berperan aktif dalam rangka (Grafik 4.17). Pertumbuhan penyaluran kredit bank syariah
pembangunan daerah. Khususnya dengan cara menyalurkan ini terus membaik selama 3 triwulan berturut-turut. Hal ini
kredit produktif seperti kredit modal kerja dan investasi. sekaligus mengindikasikan mulai tingginya minat masyarakat
dalam melakukan peminjaman di bank umkm syariah karena
bunga yang diberikan lebih tidak memberatkan.
10 YOY 16
9
8
11,88 7,64 14
12
7 33,0% 34,43%
6 7,24 11,94 10
36,61% TW IV 37,08% TW I
5 8 2021 2022
4 6
3 6,80 7,23 12,29%
2
4 12,4%
2 5,1% 5,2%
1
5,3% 7,7% 5,2% 7,8%
0 0
I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022
KOTA BANDUNG KOTA BEKASI KOTA BOGOR
BANK SYARIAH BANK KONVENSIONAL KREDIT
KAB. KARAWANG KAB. BEKASI LAINNYA
Grafik 4.17 Pertumbuhan Kredit Menurut Kegiatan Usaha Bank Grafik 4.18 Kredit Menurut Kabupaten/Kota di Jawa Barat Triwulan
IV 2020
dan komunikasi. Masih tingginya NPL Kredit Modal Kerja KI KK KREDIT KMK
menandakan perlunya pemberian kredit modal kerja yang Sumber : Bank Indonesia
lebih prudens di wilayah Jawa Barat. Grafik 4.20 Rasio Non Performing Loan (NPL) Proyek di Jawa Barat
Berdasarkan Jenis Penggunaan Kredit
15
14,5 12,9 120 10
2,2 100
4,9 4,8 4,84 4,7 6,1 4,6 3,3 2,6 2,5 2,6 60
2,6 2,1 2,6
5
2,1 2,1 2,24 2,1 2,3 2,5 2,6 2,4 2,8 3,2 2,8 2,2 2,6 40 0
169,57
173,00
20
2,9 2,9 3,00 2,8 3,0 3,1 3,0 3,1 3,3 3,3 3,3 3,0 3,0 0 �5
0 I II III IV I II III IV I II III IV I
I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
NPL RESTRU KOL 2 KOL 2 NON RESTRU RESTRU KOL 1 KREDIT UMKM g. KREDIT UMKM
Grafik 4.21 Perkembangan Loan at Risk Proyek di Jawa Barat Grafik 4.22 Perkembangan Kredit UMKM di Jawa Barat
nilai NPL yang stabil dari masing-masing jenis kredit baik kredit dan keyakinan perbankan atas pemulihan perekonomian.
investasi, modal kerja, dan konsumsi. NPL kredit modal kerja Dengan peningkatan pertumbuhan kredit UMKM pada
dan konsumsi hanya berbeda sebesar 0,01% dari triwulan triwulan I 2022 berdampak pada peningkatan pangsa kredit
sebelumnya. Kondisi ini menjadi indikasi bahwa peningkatan UMKM terhadap total penyaluran kredit perbankan di Jawa
permintaan juga diiringi oleh kemampuan membayar yang Barat mencapai 22,15% pada triwulan I 2022. (Grafik 4.27).
juga membaik.
Ditinjau dari jenis penggunaannya, kredit modal kerja dan
Semakin terkendalinya risiko kredit investasi yang diiringi kredit investasi mengalami peningkatan masing-masing
dengan ekspansi penyaluran kredit setelah sebelumnya sebesar 19,49% (yoy) dan 10,05% (yoy), bila dibandingkan oleh
tumbuh melambat menjadi sinyal bahwa terdapat perbaikan periode sebelumnya kredit modal kerja tumbuh 19,36% (yoy)
aktivitas industri di wilayah Jawa Barat. Lebih detail, Loan at dan kredit investasi tumbuh 3% (yoy). Hal ini mencerminkan
Risk proyek di Provinsi Jawa Barat juga kian membaik yang bahwa kinerja UMKM terus menunjukkan perbaikan aktivitas
ditunjukkan dengan penurunan restrukturisasi kolektabilitas usaha sejalan dengan optimisme pemulihan ekonomi yang
1 (Grafik 4.21). Hal ini menunjukkan bahwa proyek maupun mendorong ekspansi usaha.
usaha di Provinsi Jawa Barat perlahan sudah mulai kembali
pulih meskipun masih belum kembali pada kinerja sebelum Berdasarkan kategori UMKM, pertumbuhan kredit UMKM
pandemi. Namun demikian risiko kredit harus terus dipantau Jawa Barat pada kelompok usaha mikro mengalami
karena pada periode ini terdapat pertumbuhan koleteral 2 kenaikan paling signifikan jika dibandingkan dengan
baik yang direstrukturisasi maupun tidak.
(yoy) (Grafik 4.26). Peningkatan kredit UMKM mencerminkan Sumber : Bank Indonesia
optimisme masyarakat dalam melakukan aktivitas konsumsi Grafik 4.23 Rasio Kredit UMKM di Jawa Barat
5,5 %
5,0
4,47
4,5
24,81% 24,6%
4,0
TW IV 36,85% TW I 37,45% 4,21
2021 2022 3,5
3,04
6,79% 6,8%
3,0
Grafik 4.24 Proporsi Kredit UMKM per Kab/Kota di Jawa Barat Grafik 4.25 NPL Kredit UMKM di Jawa Barat
triwulan sebelumnya. Kredit usaha mikro mengalami Covid-19 diantaranya berupa keringanan hingga penundaan
pertumbuhan sebesar 116,34% (yoy) meningkat signifikan angsuran pokok dan bunga, suku Bungan KUR tetap sebesar
dibandingkan kinerja pada triwulan IV 2021 yang tumbuh 6%, tambahan subsidi bunga/marjin KUR sebesar 3%,
74,02% (yoy). Hal ini didorong oleh Kredit Usaha Rakyat penambahan limit plafon, kemudahan administrasi untuk
(KUR) yang tumbuh sangat signifikan sebesar 128,63% (yoy) program restrukturisasi, dsb yang semakin mengakselerasi
dan didominasi oleh kategori Usaha Mikro tumbuh 338,14% peningkatan KUR pada triwulan I 2022.
(yoy). Peningkatan Kredit Usaha Rakyat pada triwulan I
2022 didorong oleh implementasi kebijakan KUR berupa Peningkatan pertumbuhan kredit UMKM menunjukkan
peningkatan target penyaluran, restrukturisasi, dan relaksasi optimisme pelaku UMKM terhadap aktivitas ekonomi yang
kebijakan KUR dalam rangka Program Pemulihan Ekonomi mulai membaik sejalan dengan keberhasilan pengendalian
Nasional. Kebijakan KUR ini tidak hanya diperuntukkan dan penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional
bagi debitur lama namun juga mendorong UMKM untuk (PC-PEN) yang dilakukan oleh seluruh stakeholders baik
menjadikan KUR untuk pembiayaan usahanya. Kebijakan KUR Pemerintah Pusat maupun Daerah. Secara spasial penyaluran
tersebut dilanjutkan dengan adanya Permenko No. 2 Tahun kredit UMKM di Jawa Barat pada triwulan I 2021 didominasi
2022 tentang Perlakuan Khusus Bagi Penerima Kredit Usaha oleh enam daerah yang menjadi pusat industri pengolahan
Rakyat Terdampak Pandemi Corona Virus Disease 2019 yang dan perdagangan, yaitu Kota Bandung (pangsa 37,4%),
berlaku sejak 19 Januari 2022 yang memberikan relaksasi Kabupaten Bekasi (13,8%), Kabupaten Bogor (10,4%),
bagi penerima Kredit Usaha Rakyat yang usahanya terdampak Kabupaten Bekasi (7,1%), dan Kota Bekasi (6,8%).
180
Dalam rangka mendorong realisasi penyaluran kredit
160 UMKM, Bank Indonesia menetapkan kebijakan terkait
140
pemenuhan Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial
120
100
sebagaimana diatur dalam PBI No.23/13/PBI/2021.
80 Di wilayah Jawa Barat, Bank Indonesia terus melakukan
60
kolaborasi dan sinergi dengan stakeholders terkait dalam
40
20
pengembangan dan peningkatan kapasitas UMKM sehingga
0 memberikan kesempatan bagi UMKM untuk memperoleh
JAN�20
FEB�20
MAR�20
APR�20
MAY�20
JUN�20
JUL�20
AUG�20
SEP�20
OCT�20
NOV�20
DES�20
JAN�21
FEB�21
MAR�21
APR�21
MAY�21
JUN�21
JUL�21
AGU�21
SEP�21
OKT�21
NOV�21
DES�21
JAN�22
FEB�22
MAR�22
akses pembiayaan untuk pengembangan usahanya. Beberapa
BUKAN UMKM UMKM
hal yang telah dilakukan dalam rangka pengembangan UMKM
Sumber : Bank Indonesia
di sektor pertanian melalui pengembangan klaster pertanian
Grafik 4.27 Perkembangan Restrukturisasi Kredit UMKM
yang terintegrasi secara end-to-end dengan pemanfaatan
digitalisasi untuk komoditas unggulan, volatile food, dan
kecil. Adapun pangsa kredit usaha mikro sebesar 37,9% pada komoditas ekspor. Pengembangan klaster pertanian ini juga
triwulan I 2022. Sementara dari sisi sektor ekonomi, pangsa turut mendukung program pengendalian inflasi di Jawa
terbesar kredit UMKM Jawa Barat masih didominasi oleh Barat. Peningkatan kapasitas UMKM telah dilakukan melalui
sektor perdagangan besar dan eceran yang mencapai 52,17% korporatisasi UMKM, pembinaan, pendampingan, serta
meningkat dari triwulan IV 2021 yang sebesar 51,24%. fasilitasi akses pemasaran melalui pameran dalam negeri
dan luar negeri, serta peningkatan akses pembiayaan melalui
Berdasarkan sektor ekonomi utama di Jawa Barat, business matching dan digitalisasi UMKM.
pertumbuhan kredit UMKM pada sektor industri
pengolahan, perdagangan besar dan eceran, pertanian Salah satu upaya percepatan pemulihan ekonomi pasca
secara keseluruhan pada triwulan I 2022 mengalami pandemi, OJK memperpanjang kebijakan restrukturisasi kredit
peningkatan. Kredit UMKM pada sektor industri pertanian & hingga 31 Maret 2023 untuk menjaga momentum pemulihan
peternakan mengalami peningkatan tertinggi pada triwulan ekonomi yang ditetapkan melalui POJK No.18/POJK.03/2021.
I 2022 sebesar 42,75% (yoy), sektor penyediaan akomodasi Jumlah nominal kredit UMKM yang direstrukturisasi terus
dan makan minum meningkat 24,49% (yoy), dan sektor menurun menjadi Rp42,48 triliun pada Maret 2022.
perdagangan besar & eceran meningkat 22,43% (yoy). Penurunan jumlah kredit UMKM yang direstrukturisasi
menunjukkan optimisme peningkatan kinerja UMKM seiring
Peningkatan penyaluran kredit UMKM pada pertanian dengan perbaikan permintaan dan optimisme masyarakat
& peternakan disebabkan oleh optimisme kinerja sektor (Grafik 4.34).
pertanian yang akan memasuki musim panen triwulan I dan
II 2022 sehingga petani memerlukan pembiayaan untuk 4.2.2 Penguatan dan Inovasi Pembiayaan
operasional pasca panen. Sementara kenaikan penyaluran UMKM dalam Rangka Mendorong
kredit UMKM di sektor perdagangan besar dan eceran Percepatan Pemulihan Ekonomi
sejalan dengan peningkatan aktivitas usaha perdagangan dan Merebaknya kasus Covid-19 pada awal tahun 2020
jasa selama triwulan I 2022 sebagai dampak pelonggaran berdampak pada perekonomian Indonesia termasuk Jawa
pembatasan mobilisasi dan peningkatan kepercayaan Barat. Dibatasinya mobilisasi masyarakat untuk menekan
masyarakat dengan pencapaian vaksinasi dan kepatuhan penyebaran virus Covid-19 berpengaruh negatif secara
protokol kesehatan dalam aktivitas masyarakat. signifikan terhadap kinerja perekonomian daerah termasuk
UMKM. Dengan besarnya peran UMKM untuk menopang
perekonomian, adanya tekanan aktivitas ekonomi dapat
berdampak pada turunnya kesejahteraan masyarakat.
Sasaran Akhir STABILITAS MAKRO & MONETER STABILITAS SISTEM KEUANGAN STABILITAS SISTEM PEMBAYARAN
Sasaran Antara Mendorong UMKM yang Berdaya Saing untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif
Strategic Action SINERGI KEBIJAKAN PUSAT & DAERAH SEKTOR PRIORITAS MODEL BISNIS TERINTEGRASI
Program
PETA JALAN KELOMPOK SUBSISTENCE KELOMPOK UMKM SEKTOR PRIORITAS
Core Principles Kontribusi Nyata Terhadap Kemitraan Strategis dengan Memperhatikan Potensi & Inklusif Tata Kelola
Perekonomian Pemangku Kepentingan Sumber Daya Lokal yang Baik
Berdasarkan hasil survei Pusat Penelitian Ekonomi LIPI untuk persyaratan pengajuan kredit ke perbankan seperti laporan
mengkaji dampak pandemi Covid-19 terhadap kinerja UMKM, keuangan, legalitas usaha, kepemilikan agunan, dsb. Oleh
sebanyak 94,69% UMKM mengalami penurunan penjualan karena itu, perlu adanya alternatif pembiayaan bagi UMKM
selama pandemi akibat lesunya permintaan dan penurunan untuk mengakselerasi kinerja UMKM.
daya beli masyarakat. Penurunan penjualan UMKM ini
tentunya akan berdampak pada penurunan kinerja UMKM Dalam kerangka kebijakan pengembangan UMKM, terdapat
baik dari sisi arus kas, ketersediaan modal dan bahan baku, 3 (tiga) pilar kebijakan yaitu Korporatisasi, Kapasitas, dan
operasional produksi, dan distribusi barang. Pembiayaan. Ketiga pilar tersebut perlu didukung oleh
strategic action berupa sinergi kebijakan pusat dan daerah,
Resistensi UMKM yang tinggi terhadap tekanan ketidakpastian prioritas sektor, dan model bisnis terintegrasi.
ekonomi memaksa UMKM untuk beradaptasi dan berinovasi
untuk terus menggerakkan usahanya dengan terbatasnya Perkembangan teknologi digital yang pesat terutama pada
akses penjualan melalui pemanfaatan teknologi digital. masa pandemi menjadi potensi bagi UMKM untuk mengatasi
Namun, UMKM masih menghadapi beberapa tantangan tantangan yang dihadapi untuk pengembangan usahanya.
untuk mengembangkan usahanya, salah satu tantangan Teknologi digital dapat didorong untuk penyediaan model
utamanya yaitu keterbatasan modal baik untuk pelaksanaan bisnis pembiayaan UMKM terintegrasi. Salah satu model
kegiatan produksi maupun untuk melakukan ekspansi. bisnis pembiayaan UMKM terintegrasi yaitu BNI XPora. XPora
Perbankan memegang peranan penting untuk menjalankan merupakan salah satu one stop solution yang dihadirkan oleh
fungsi intermediasi termasuk kepada UMKM, meski demikian BNI untuk pengembangan UMKM menuju Go Productive, Go
masih terdapat UMKM yang belum mampu memenuhi Digital, dan Go Global. Model bisnis Xpora yang terintegrasi,
mendorong UMKM untuk memanfaatkan teknologi digital hijau. UMKM di Indonesia memiliki modal dan potensi untuk
secara end-to-end mulai dari legalitas, akses ke supplier, menghadapi adanya peralihan tersebut. Berdasarkan hasil
pengelolaan sistem administrasi, pembiayaan, peningkatan survey Kementrian Koperasi & UKM menyatakan bahwa
kapasitas & literasi keuangan & bisnis, dan forum UMKM. 95% UMKM tertarik untuk mengembangkan usaha ramah
Adanya model bisnis terintegrasi mampu meningkatkan lingkungan. Hal ini didukung oleh populasi generasi muda
efektivitas dan efisiensi UMKM untuk memenuhi persyaratan yang lebih fasih dengan teknologi serta didukung oleh
administrasi dalam rangka pengajuan kredit untuk perkembangan ekonomi digital yang terus tumbuh menjadi
pengembangan usahanya. faktor penting untuk mengakselerasi pengembangan UMKM.
Selain itu, green financing juga dapat menjadi alternatif 4.3 ASESMEN SEKTOR KORPORASI
pembiayaan yang berkelanjutan dan berbasis lingkungn bagi 4.3.1 Sumber Kerentanan Sektor Korporasi
UMKM. Terdapat 4 dimensi green financing di Indonesia, Secara umum kerentanan korporasi dapat dipengaruhi oleh
yaitu: berbagai faktor, antara lain kondisi ekonomi global dan
1. Tercapainya industri, ekonomi, dan sosial yang unggul domestik yang tercermin dari volume permintaan global dan
dalam rangka mengurangi and mencegah permasalaha domestik, volume perdagangan dunia, harga komoditas;
lingkungan hidup; kondisi internal korporasi seperti aktivitas produksi, investasi,
ketersediaan bahan baku; serta berbagai kebijakan pemerintah
2. Tercapainya ekonomi rendah karbon yang kompetitif;
yang mempengaruhi kinerja usaha. Pada triwulan I 2022,
3. Promosi investasi ramah lingkungan di berbagai sektor
impor bahan baku impor dari pelaku usaha di Jawa Barat
usaha; dan
mengalami peningkatan secara nominal. Secara nominal,
4. Mendukung prinsip pembangunan Indonesia di RPJM (4P: pada periode laporan impor bahan baku mencapai US$ 2,39
pro-growth, pro-jobs, pro-poor, dan pro-environment) miliar meningkat dari periode sebelumnya yang hanya US$
2,37 miliar. Kontribusi impor bahan baku terhadap total impor
Skema green financing telah diterapkan oleh beberapa mencapai 80,99%. Perkembangan ini merupakan indikasi
perbankan di Indonesia yang juga turut mengalokasikan positif kembali bangkitnya korporasi di Provinsi Jawa Barat
dananya untuk membiayai sektor UMKM. Fokus penyaluran yang terkonfirmasi menjadi bahan bakar utama pertumbuhan
green financing berbeda sesuai dengan kebijakan perbankan. ekonomi Jawa Barat, yang tumbuh mencapai 5,61% (yoy),
Berikut beberapa fokus green financing bagi UMKM yang dimana hal tersebut ditunjukkan dengan pembiayaan
telah diimplementasikan di Indonesia: korporasi yang mencapai 55,32% dari total pembiayaan. di
1. Kredit untuk sektor pengelolaan sumber daya alam hayati triwulan I 2022 yang cukup tinggi, yakni mencapai 5,61%
dan penggunaan lahan berkelanjutan; (yoy). Namun demikian, fakta tingginya pangsa impor bahan
2. Kredit bidang sosial ekonomi, kemajuan dan baku dapat menjadi agenda pembangunan industri dalam
pemberdayaan; negeri yang dapat memproduksi faktor input tersebut dan
3. Kredit lingkungan berkelanjutan; secara bertahap dapat menjadi substitusi impor.
�40 �60 0 0
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
TOTAL MODAL KONSUMSI BAHAN BAKU JEPANG CHINA MALAYSIA THAILAND INDONESIA � RHS
Grafik 4.28 Komposisi Impor Bahan Baku Jawa Barat Grafik 4.29 Perkembangan Credit Default Swap (CDS) Beberapa
Negara
impor serta meningkatnya kapasitas utilisasi secara agregat. Ukraina menjadi pemasok utama. Selain itu, biaya energi
Peningkatan permintaan antara lain didorong dengan relatif juga tercatat meningkat searah dengan peningkatan produksi
membaiknya kondisi penyebaran COVID-19 di dunia serta serta kenaikan harga komoditas energi. Perkembangan
secara domestik dipengaruhi oleh normalisasi kegiatan peningkatan faktor input ini perlu dicermati karena memiliki
ekonomi pasca pandemi. Kondisi ini mendukung meningkatnya potensi peningkatan harga di tingkat konsumen yang
aktivitas perdagangan dan permintaan terhadap produk- berpotensi mendorong meningkatnya tekanan inflasi.
produk industri, sehingga memicu peningkatan impor barang
modal khususnya untuk meningkatkan kapasitas serta Peningkatan inflasi yang cukup tinggi serta cenderung
pengkinian teknologi pada fasilitas-fasilitas produksi. menurunnya prosepek pertumbuhan ekonomi Indonesia
mempengaruhi preferensi investor global atas aliran portoflio
Dalam struktur industri di Jawa Barat, bahan baku merupakan investasi ke negara berkembang yang dinilai mengalami
komponen penting. Hasil liaison mengkonfirmasi hal ini bahwa peningkatan risiko pada triwulan I 2022, sebagaimana tercatat
terdapat peningkatan cukup signifikan pada lickert scale pada rasio Credit Default Swap (CDS) beberapa negara
biaya bahan baku yang merupakan komponen biaya terbesar mitra dagang (Grafik 4.38). Meskipun pasar cukup dapat
dengan pangsa mencapai 56,83%. Sebagai akibat kondisi mengkalkulasi dampak langsung ke Indonesia yang dinilai
geopolitik antara Rusia-Ukraina, pelaku industri Jawa Barat minimal, tekanan ekonomi akibat tingginya risiko tekanan
menghadapi tantangan tingginya biaya bahan baku akibat inflasi dan perkembangan global lainnya dinilai menambah
supply shock komoditas bahan baku dimana Rusia maupun faktor risiko bagi investor (Grafik 4.39).
7.9
8.5 8.3
8.5
7.5
2.5 2.5
2.5 8
dari sejumlah rasio keuangan yang cenderung mengalami
2.3 7.1
1.5
Sumber: tradingeconomics.com
Inventory TO Q4’21 thdp Q4’21 thdp Asset TO Q4’21 thdp Q4’21 thdp
Sektor
Q4-20 Q1-21 Q2'21 Q3’21 Q4-21 Q3’21 Q4’20 Q4-20 Q1-21 Q2'21 Q3’21 Q4-21 Q3’21 Q4’20
Industri 5,26 5,19 5,21 5,54 5,30 0,80 0,78 0,86 0,91 0,89
Listrik dan Gas
Konstruksi 0,51 0,48 0,46 0,48 0,65 0,19 0,18 0,18 0,19 0,18
Perdagangan 1,64 1,24 1,15 0,90 1,11 0,55 0,42 0,41 0,33 0,48
Pengangkutan 29,00 28,03 27,62 30,39 31,12 0,26 0,26 0,27 0,27 0,29
Jasa dunia Usaha 213,97 191,76 167,23 189,82 188,83 0,37 0,35 0,42 0,41 0,43
Jasa Sosial 1,04 0,63 0,68 0,64 0,67 0,04 0,02 0,03 0,02 0,05
DER Q4’21 thdp Q4’21 thdp Solvability Ratio Q4’21 thdp Q4’21 thdp
Sektor
Q4-20 Q1-21 Q2'21 Q3’21 Q4-21 Q3’21 Q4’20 Q4-20 Q1-21 Q2'21 Q3’21 Q4-21 Q3’21 Q4’20
Industri 0,50 0,49 0,48 0,53 0,43 2,17 2,18 2,20 2,06 2,06
Listrik dan Gas
Konstruksi 0,18 0,18 0,17 0,17 0,21 3,55 3,74 3,67 3,88 3,82
Perdagangan 0,70 0,67 0,66 0,70 0,68 2,00 2,02 2,01 1,98 2,04
Pengangkutan 0,31 0,31 0,32 0,32 0,31 3,12 3,14 3,12 3,14 3,11
Jasa dunia Usaha 1,54 1,44 1,82 1,71 1,18 1,50 1,55 1,52 1,55 1,47
Jasa Sosial 0,23 0,23 0,23 0,24 0,26 2,61 2,60 2,57 2,55 2,57
ROA (%) Q4’21 thdp Q4’21 thdp ROE (%) Q4’21 thdp Q4’21 thdp
Sektor
Q4-20 Q1-21 Q2'21 Q3’21 Q4-21 Q3’21 Q4’20 Q4-20 Q1-21 Q2'21 Q3’21 Q4-21 Q3’21 Q4’20
Industri 4,14 4,84 6,61 7,07 7,16 7,47 8,74 11,83 13,13 13,44
Listrik dan Gas
Konstruksi -6,51 -7,34 -6,42 -6,17 -5,99 -8,61 -9,89 -8,75 -8,30 -8,37
Perdagangan -16,80 -17,75 -16,57 -13,57 -13,92 -39,74 -41,75 -38,29 -32,24 -32,88
Pengangkutan -5,40 -6,04 -4,42 -2,99 -4,38 -8,02 -8,87 -6,54 -4,44 -6,49
Jasa dunia Usaha 4,76 4,09 10,53 9,89 7,40 10,35 9,22 28,76 26,21 28,87
Jasa Sosial -4,34 -3,18 -2,97 -3,03 -3,33 -6,88 -5,07 -4,78 -4,92 -5,21
Current Ratio Q4’21 thdp Q4’21 thdp DSCR Q4’21 thdp Q4’21 thdp
Sektor
Q4-20 Q1-21 Q2'21 Q3’21 Q4-21 Q3’21 Q4’20 Q4-20 Q1-21 Q2'21 Q3’21 Q4-21 Q3’21 Q4’20
Industri 1,95 2,01 1,99 1,91 2,18 1,02 1,10 1,25 0,97 1,15
Listrik dan Gas
Konstruksi 3,40 3,72 3,47 3,45 3,42 -1,03 -1,53 -1,07 -1,13 -1,14
Perdagangan 1,41 1,40 1,39 1,95 1,84 0,06 0,01 0,04 0,07 0,08
Pengangkutan 1,17 1,44 1,36 1,33 1,31 0,18 0,12 0,22 0,37 0,34
Jasa dunia Usaha 1,38 1,78 3,85 4,08 4,16 2,58 2,32 2,98 2,87 2,80
Jasa Sosial 2,58 2,57 2,51 2,53 2,56 0,39 0,07 0,03 -0,04 0,13
Sumber: Bloomberg (diolah dari 41 korporasi Tbk di Jawa Barat )
oleh sektor perdagangan dan konstruksi yang mengalami berkaitan dengan perbaikan pendapatan yang mendorong
perbaikan. kemampuan melunasi pinjaman, sehingga DER membaik.
Sejumlah sektor yang terindikasi mengalami peningkatan DER
Korporasi Jawa Barat umumnya juga mulai menunjukkan adalah industri pengolahan, perdagangan dan pengangkutan.
peningkatan profitabilitas jika dibandingkan triwulan
sebelumnya, meskipun belum kembali normal seperti Sementara itu Current Ratio korporasi Jawa Barat pada
masa sebelum pandemi. Hal ini terutama ditopang oleh triwulan IV 2021 tercatat meningkat dibandingkan triwulan
peningkatan penjualan, baik untuk memenuhi permintaan sebelumnya. Kondisi ini berkaitan dengan peningkatan aset
ekspor maupun permintaan domestik. Secara agregat, ROA lancar yang lebih tinggi dari peningkatan hutang lancar, hal
mengalami peningkatan dari 1,87% pada triwulan III 2021 tersebut didorong oleh perbaikan penjualan yang terjadi
menjadi 2,40% pada triwulan IV 2021 dan diperkirakan pada triwulan IV 2021. Secara sektoral, industri manufaktur
akan kembali melanjutkan tren peningkatan di triwulan dan konstruksi merupakan sektor-sektor yang mengalami
I 2022. Sejalan dengan peningkatan ROA, pemilik modal peningkatan Current Ratio. Sementara sektor perdagangan
dan investor juga menerima tingkat imbal hasil yang lebih dan pengangkutan cenderung mengalami penurunan
tinggi, sebagaimana ditunjukkan oleh peningkatan ROE dari likuiditas yang menahan current ratio.
2,29% pada triwulan III 2021 menjadi 2,58% pada triwulan
IV 2021. Tren peningkatan ROA dan ROE korporasi Jawa 4.3.3 Eksposur Perbankan pada Sektor
Barat ini setidaknya telah terjadi sejak triwulan IV 2020. Korporasi
Dari 35 korporasi terbuka Jawa Barat yang telah melaporkan Pada triwulan I 2022, penyaluran pembiayaan perbankan
keuangannya, tercatat sejumlah sektor yang menunjukkan untuk korporasi di Jawa Barat terus melanjutkan tren
kinerja baik, yakni sektor industri manufaktur, konstruksi dan positif pertumbuhan dengan pertumbuhan yang tercatat
jasa dunia usaha. Sementara perdagangan dan pengangkutan sebesar 3,10% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan IV
masih tertahan jika dibandingkan dengan triwulan 2022 yang tumbuh 2,82% (yoy) (Grafik 4.40). Berdasarkan
sebelumnya. sektornya, mayoritas sektor ekonomi utama di Jawa Barat
mengalami peningkatan pada periode laporan, khususnya
Sejumlah rasio keuangan menunjukkan bahwa korporasi jasa dunia usaha, industri pengolahan dan konstruksi.
terus berusaha memperbaiki performa keuangannya. Hal ini Peningkatan tersebut sejalan dengan perbaikan ekonomi
terlihat adanya upaya melunasi kewajiban utang yang ada global dan domestik pasca pelonggaran PPKM dimana
selama pandemi, sebagaimana tercermin pada rasio solvency aktivitas ekonomi kembali bergairah. Lebih lanjut, kembali
atau leverage. Debt to Equity Ratio (DER) korporasi Jawa bergeliatnya ekonomi mendorong kebutuhan pelaku usaha
Barat membaik dari 0,37% pada triwulan III 2021 menjadi akan pembiayaan investasi untuk meningkatkan kapasitas
0,36% pada triwulan IV 2021. Kondisi ini diindikasikan dan pengkinian aset produksi.
40 % �YOY�
440 RP TRILIUN % �YOY� 16
430 14 30
12
420 20
10
410 10
8
400 6
0
390 4
2 �10
380
0
370 �20
�2
360 �4 �30
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
TOTAL KREDIT g. TOTAL KREDIT g. KI TOTAL KREDIT INDUSTRI PENGOLAHAN
g. KK g. KMK PERDAGANGAN JASA DUNIA USAHA KONSTRUKSI
Grafik 4.31 Perkembangan Kredit Korporasi di Jawa Barat Grafik 4.32 Pertumbuhan Kredit Korporasi di Jawa Barat Menurut
Lapangan Usaha Utama
Meningkatnya pembiayaan investasi diindikasikan juga restrukturisasi kredit korporasi menunjukkan penurunan
menggambarkan tingginya permintaan sehingga pelaku selama triwulan I 2021.
usaha melakukan investasi guna mengantisipasi lonjakan
pesanan di tahun 2022. Dari sisi perbankan, peningkatan Sementara itu, DPK korporasi sedikit mengalami
penyaluran kredit pada sektor-sektor produktif juga perlambatan pada triwulan laporan. Perlambatan DPK
dipengaruhi oleh persepsi perbankan yang mulai optimis korporasi pada triwulan I 2022 disebabkan oleh penurunan
terhadap sektor ekonomi sehubungan dengan membaiknya komponen giro dan deposito. DPK korporasi tumbuh
kondisi perekonomian global dan domestik. Kredit investasi sebesar 7,16% (yoy), sedikit melandai dibandingkan triwulan
meningkat dari sisi nominal maupun growth-nya. Pada sebelumnya 7,35% (yoy). Melambatnya DPK ini sehubungan
triwulan I 2022, pertumbuhan pembiayaan investasi berada dengan pertumbuhan kompenen giro yang menurun menjadi
pada laju 5,04% (yoy), setelah pada triwulan sebelumnya 16,26% (yoy), setelah pada triwulan sebelumnya tercatat
hanya berada pada laju 1,84% (yoy). Sedangkan, kredit modal sebesar 24,13% (yoy). Selain itu, komponen deposito juga
kerja pada triwulan laporan tertahan baik dari sisi nominal menjadi penyebab perlambatan DPK dengan mencatatkan
maupun growth-nya. Pertumbuhan kredit modal kerja pertumbuhan negatif sebesar -3,20% (yoy), terkontraksi lebih
tertahan pada laju 2,17% (yoy) setelah sebelumnya mampu dalam dari triwulan sebelumnya yang sebesar -3,05% (yoy).
tumbuh 3,30% (yoy). Namun demikian, perlambatan DPK lebih dalam tertahan
oleh pertumbuhan tabungan yang meningkat menjadi 11,85%
Jika dilihat lebih detil pada sektornya, pertumbuhan (yoy), dari triwulan sebelumnya yang hanya tumbuh sebesar
penyaluran kredit korporasi tertinggi terjadi pada sektor 9,77% (yoy). Mulai berkurangnya likuiditas korporasi sejalan
perdagangan yang tumbuh sebesar 9,24% (yoy). Hal ini dengan tingginya kebutuhan korporasi untuk pembiayaan
sejalan dengan kembali bergeliatnya aktivitas ekonomi pada modal kerja dan investasi.
pusat perbelanjaan ritel yang kembali beroperasi secara
normal. Perbaikan permintaan domestik yang tercermin dari Bank Indonesia terus berupaya untuk menjaga stabilitas
peningkatan lickert scale penjualan domestik pada survei sistem keuangan dan mendorong pemulihan ekonomi yang
liaison ke 48 pelaku usaha, Saldo Bersih Tertimbang (SBT) masih terhambat karena ketidakpastian pandemi. Bank
SKDU serta Indeks Perdagangan Ritel (IPR) pada triwulan I Indonesia memandang peran perbankan dalam penyaluran
2022. Hal tersebut mendorong perbankan meningkatkan kredit/pembiayaan termasuk melalui penurunan suku
pembiayaan pada korporasi di sektor perdagangan. Selain itu, bunga kredit dapat ditingkatkan guna semakin mendorong
penyaluran kredit korporasi pada sektor industri manufaktur pemulihan ekonomi nasional termasuk Jawa Barat. Selain
juga mengalami perbaikan meskipun masih terkontraksi itu, Bank Indonesia juga memberikan insentif bagi perbankan
yakni sebesar -0,57% (yoy), kemudian diikuti sektor jasa yang menyalurkan kredit/pembiayaan pada sektor prioritas
dunia usaha yang mengalami perbaikan menjadi 5,20% dan UMKM yang berlaku 1 Maret 2022.
(yoy), serta sektor konstruksi yang juga membaik menjadi
-2,96% (yoy). Meskipun masih mengalami kontraksi, kinerja 4.4 KINERJA SEKTOR RUMAH
beberapa sektor tersebut telah menunjukkan perbaikan TANGGA
sehingga memberikan optimisme lebih bagi perbankan untuk 4.4.1 Kinerja dan Ketahanan Rumah
memberikan penyaluran kredit lebih tinggi namun tetap Tangga
memperhatikan prinsip kehati-hatian. Tingkat pendapatan dan kinerja konsumsi sektor Rumah
Tangga (RT) kembali tertahan setelah pada triwulan
Risiko kredit korporasi terpantau stabil di tengah perbaikan sebelumnya mengalami perbaikan yang cukup signifikan.
penyaluran pembiayaan perbankan kepada korporasi dimana Hasil survei konsumen yang dilakukan Bank Indonesia pada
rasio NPL (non performing loan) gross tercatat sebesar 3,04%, triwulan I 2022 menunjukkan Indeks Kondisi Ekonomi Saat
relatif menurun dibandingkan triwulan sebelumnya. Adapun Ini (IKE) berada pada 79,1 setelah pada triwulan sebelumnya
berada pada indeks 90,9. Hal tersebut disebabkan oleh
PERSENTASE �%�
140 �INDEKS� 100
91,7 90 16,9 16,1 16,1 17,0 19,1 17,2 18,2 17,4 21,8 12,3 11,9 12,3 14,1
120
100,6 80 13,1 13,2 11,8 12,0
100
OPTIMIS
70
14,60 13,20 13,74 13,9 15,8 14,7 14,9 15,1 13,3
50,8 89,8
80 60
60,4 74,0
60
80,5 73,3 50
68,48 70,68 70,18 69,1 65,0 68,0 66,9 67,5 64,9 74,7 74,9 75,9 73,9
40
40 PESIMIS 30
20 35,3 20
79,1
90,9
48,8
10
0 0
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
INDEKS KONDISI EKONOMI SAAT INI �IKE� INDEKS EKSPEKTASI PENGHASILAN
INDEKS EKSPEKTASI KETERSEDIAAN LAPANGAN KERJA INDEKS EKSPEKTASI KEGIATAN USAHA KONSUMSI TABUNGAN CICILAN PINJAMAN
Grafik 4.33 Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia Jawa Barat Grafik 4.34 Proporsi Penggunaan Masyarakat Jawa Barat
tertahannya seluruh faktor pembentuk IKE, yaitu level indeks Penurunan indeks penghasilan dan ketersediaan tenaga kerja
penghasilan, ketersediaan lapangan kerja dan konsumsi turut berpengaruh dalam tertahannya ekspektasi masyarakat
barang-barang kebutuhan tahan lama (Grafik 4.35). Lebih (Grafik 4.37). Tertahannya ekspektasi masyarakat didorong
lanjut secara triwulanan, laju pertumbuhan triwulanan (%, oleh meningkatnya harga-harga kebutuhan dasar disebabkan
qtq) tingkat konsumsi masyarakat yang tercermin dari PDRB oleh faktor eksternal konflik geopolitik antara Rusia-Ukraina.
Konsumsi RT tumbuh positif meskipun lebih rendah dari Hal tersebut tercermin dari laju inflasi tahun kalender “year
triwulan sebelumnya. to date” (Januari-Maret 2022) yang mencapai 1,40% (ytd)
setelah pada tahun sebelumnya (Januari-Maret 2021) hanya
Tertahannya indeks penghasilan saat ini juga mengakibatkan 0,61% (ytd).
perubahan alokasi penggunaannya. Berdasarkan hasil
Survei Konsumen, proporsi penggunaan penghasilan untuk 4.4.2 Eksposur Perbankan pada Sektor
konsumsi menurun menjadi 73,9% setelah sebelumnya Rumah Tangga
mencapai 75,9%. Sedangkan pada cicilan pinjaman dan Pertumbuhan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) rumah
tabungan meningkat masing-masing menjadi 12,0% dan tangga tercatat meningkat dari 4,98% (yoy) di triwulan IV
14,1% dari triwulan sebelumnya yang hanya 11,8% dan 2021 menjadi 5,58% (yoy) pada triwulan I 2022 (Grafik 4.38).
12,3%. Peningkatan cicilan pinjaman dan tabungan di tengah Penghimpunan DPK sektor RT Jawa Barat mendominasi 64,13%
penurunan konsumsi menunjukkan kenaikan kebutuhan akan dari total DPK perbankan dengan 66,05% penghimpunan
simpanan serta pembiayaan dari perbankan. berupa tabungan. Berdasarkan pertumbuhannya, deposito
mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya,
sementara tabungan dan giro mengalami peningkatan.
160
20
140 131,1
120,4 15
120 OPTIMIS
9,90 13,37
100 10
11,24
80 99,2 9,82
90,9 5 5,58
60 79,1
PESIMIS 0
4,98
40
48,8
�5
20
-5,93
111,0
74,0
99,8
0
-4,67
I II III IV I II III IV I II III IV I �10
I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
INDEKS KEYAKINAN KONSUMEN �IKK� INDEKS KONDISI EKONOMI SAAT INI �IKE�
INDEKS EKSPEKTASI KONSUMEN �IEK� TOTAL DPK PERSEORANGAN GIRO TABUNGAN DEPOSITO
Grafik 4.35 Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia Jawa Barat Grafik 4.36 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Sektor Rumah Tangga
di Jawa Barat
40 % �YOY� % �YOY� 18
3,92% 4,16%
30 16
20 14
12
10
TW IV 30,31% TW I 0
10
�40 0
I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022
KREDIT RT�RHS KPR MULTIGUNA KKB
GIRO DEPOSITO TABUNGAN
Grafik 4.37 Komposisi DPK Sektor Rumah Tangga Jawa Barat Grafik 4.38 Pertumbuhan Kredit Rumah Tangga
Pertumbuhan deposito mengalami kontraksi lebih dalam dari terdapat pada Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) yang pada
-4,67% (yoy) menjadi -5,93% (yoy). Di sisi lain, pertumbuhan triwulan I 2022 setelah terkontraksi sepanjang tahun 2020
tabungan dan giro justru menunjukkan peningkatan dan 2021 (Grafik 4,40). Dilihat dari sisi risiko, kredit rumah
berturut-turut menjadi 11,24% (yoy) dan 13,37% (yoy) pada tangga terpantau stabil dan berada pada tingkat yang
triwulan I 2022, setelah pada triwulan IV 2021 masing- terjaga. Rasio NPL gross relatif tidak mengalami perubahan
masing hanya berada pada laju 9,82% (yoy) dan 9,90% (yoy). dan tercatat sebesar 1,95% atau sedikit meningkata dari
Preferensi sektor rumah tangga dalam menyimpan dananya triwulan sebelumnya yang sebesar 1,94% (Grafik 4,41) dan
menggunakan tabungan dan giro diperkirakan sejalan dengan mencerminkan tingkat repayment capacity rumah tangga di
rencana pengeluaran untuk pemenuhan kebutuhan harian Jawa Barat yang terjaga.
dan kebutuhan investasi pada instrumen lain seiring dengan
suku bunga deposito yang masih berada pada tren suku Secara lebih detail, perkembangan penyaluran kredit rumah
bunga rendah. tangga di Jawa Barat berdasarkan jenis kreditnya sebagai
berikut:
Sejalan dengan pertumbuhan DPK RT, penyaluran kredit RT 1. Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
pada triwulan I 2022 juga berada dalam tren peningkatan
Pada triwulan I 2022, KPR kembali berada pada tren
pada beberapa triwulan terakhir. Kredit rumah tangga pada
peningkatan pertumbuhan dengan laju mencapai 12,86%
periode laporan tumbuh sebesar 10,70% (yoy) meningkat
(yoy) atau meningkat dari triwulan sebelumnya yang hanya
dibandingkan triwulan sebelumnya yang hanya tumbuh
tumbuh 11,51% (yoy). Berdasarkan jenisnya, pertumbuhan
7,90% (yoy). Kinerja kredit didorong oleh tren peningkatan
KPR ditopang oleh penyaluran kredit pada seluruh tipe rumah
pada seluruh jenis kredit, dengan peningkatan signifikan
(Grafik 4.42) baik kecil (s.d tipe 21), menengah (tipe 22 s.d
4 25 % �YOY�
20
3
15
10
2
5
0
1
�5
0 �10
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
KPR TIPE BESAR �DI ATAS 70�
KREDIT RT KPR MULTIGUNA KKB
TIPE MENENGAH �22 S.D. 70� TIPE KECIL �S.D. 21
Grafik 4.39 Perkembangan NPL Kredit Rumah Tangga Grafik 4.40 Perkembangan Kredit Pemilikan Rumah
50 % �YOY� 100 10
80 5
40
60 0
30 40 �5
20
17,62 20 �10
0 �15
10
8,05 �20 �20
�60 �30
0,25
�10 �80 �35
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
KPA TIPE KECIL (S.D. 21) g. KKB g. KENDARAAN BERMOTOR LAINNYA
TIPE MENENGAH (22 S.D. 70) TIPE BESAR (DI ATAS 70) g. SEPEDA MOTOR g. MOBIL
Grafik 4.41 Perkembangan Kredit Pemilikan Apartemen Grafik 4.42 Perkembangan Kredit Kendaraan Bermotor
70) dan besar (tipe diatas 70). Tingginya penyaluran kredit 3. Kredit Kendaraan Bermotor (KKB)
pemilikan rumah didorong oleh berbagai stimulus kebijakan Setelah terkontraksi sepanjang tahun 2020 dan 2021,
yang diterbitkan otoritas terkait dan pemerintah, yakni penyaluran kredit untuk kepemilikan kendaraan bermotor
kebijakan makroprudensial akomodatif oleh Bank Indonesia pada triwulan I 2022 tumbuh positif (Grafik 4.44) sebesar
yang memungkinkan Loan to Value (LTV) 100% atau down 1,72% (yoy) setelah pada triwulan sebelumnya terkontraksi
payment hingga 0% untuk pembiayaan kepemilikan rumah. sebesar -5,67% (yoy). Perbaikan penyaluran didorong oleh
Selain itu, pemerintah juga masih memperpanjang kebijakan membaiknya kondisi perekonomian serta didukung oleh
penghapusan PPN terhadap pembelian rumah maksimal perpanjangan kebijakan LTV 100% atau down payment hingga
harga jual Rp2 miliar. Risiko kredit KPR juga membaik, 0% untuk pembiayaan kepemilikan kendaraan. Perpanjangan
tercermin dari rasio NPL gross KPR yang menurun menjadi PPnBM juga menjadi pendorong animo masyarakat
2,08% setelah pada triwulan IV 2021 sebesar 2,11%. melakukan pembelian durable goods, termasuk kendaraan
bermotor. Dari sisi risiko kredit, rasio NPL gross KKB semakin
2. Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) menunjukkan perbaikan dengan turun sebesar 2,45% setelah
Pada triwulan I 2022 pertumbuhan KPA mencapai 2,16% sebelumnya berada pada rasio 2,59%.
(yoy) dengan pertumbuhan penyaluran pembiayaan pada
apartemen tipe kecil dan besar (Grafik 4.43). Rasio NPL gross 4. Kredit Multiguna
KPA mengalami sedikit peningkatan setelah pada triwulan Pertumbuhan kredit multiguna pada triwulan I 2022 kembali
sebelumnya sebesar 2,49% menjadi 2,62%, namun masih meningkat dengan laju 10,86% (yoy) setelah sebelumnya
jauh di bawah threshold. Pada kondisi pandemi, permintaan melambat 6,58% (yoy) pada triwulan IV 2021 (Grafik 4.45).
pada rumah tapak cenderung lebih tinggi dibandingkan Dari sisi kualitas pembiayaan, risiko kredit multiguna di Jawa
dengan apartemen. Barat relatif stabil rendah dengan rasio NPL sebesar 1,56%.
Peningkatan permintaan kredit multiguna mengindikasikan
35
meningkatnya kebutuhan pembiayaan multiguna untuk
30
pemenuhan konsumsi jangka pendek seiring dengan
25
menurunnya tingkat pendapatan pada triwulan I 2022
20
11,87
berdasarkan Survei Konsumen yang dilakukan oleh Bank
15 10,86
10
Indonesia. Seiring dengan menurunnya tingkat pendapatan,
5
harga kebutuhan dasar juga berada pada tren yang relatif
6,58
0 meningkat yang ditunjukkan dengan laju inflasi year to date
I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022
hingga Maret 2022 yang telah mencapai 1,40% (ytd) setelah
Sumber : Bank Indonesia (diolah)
laju inflasi tahunan pada triwulan I 2021 hanya mencapai
0,61% (ytd).
Grafik 4.43 Perkembangan Kredit Multiguna
Gambar 3 Dorongan Kembali Budaya Ngeteh melalui Peningkatan Kualitas Teh Jawa Barat (Special Blended Tea)
89
Karya Kreatif Jawa Barat 2022: Kebangkitan UMKM Memanfaatkan Momentum Pemulihan Ekonomi Boks 4
Gambar 4 Penandatanganan Akad Kredit Pembiayaan UMKM Kreatif Jawa Barat dengan Perbankan
se-Indonesia. Besarnya peran perkebunan Teh Jawa Barat Penguatan serta peningkatan kapasitas UMKM Kreatif yang
terhadap produksi secara nasional tersebut, membuat upaya telah dilakukan dalam penyelenggaraan KKJ PKJB 2022
mendorong kembali budaya Ngeteh menjadi sangat strategis, tersebut merupakan salah satu upaya Bank Indonesia untuk
khususnya dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi dapat mendorong akselerasi pemulihan ekonomi Jawa Barat
Jawa Barat melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat dan Nasional melalui pemberdayaan UMKM. Ke depan,
petani Teh di Jawa Barat. Selain itu, dalam KKJ PKJB juga dukungan seluruh pihak terhadap pengembangan UMKM
turut didorong produk kreatif UMKM culinnary Jawa Barat Kreatif Jawa Barat secara pentahelix sangat perlu untuk terus
yang telah mengangkat level Teh tradisional menjadi special diperkuat. UMKM yang bersifat resillience tentunya menjadi
blended tea yang memiliki keunikan khas serta nilai tambah motor akselerasi pemulihan ekonomi untuk perekonomian
yang tinggi, yang turut melengkapi khasanah showcasing Jawa Barat yang berdaya tahan.
UMKM Kreatif Jawa Barat.
90
BAB V
Sistem Pembayaran
dan Pengelolaan
Uang Rupiah
Perkembangan yang sama terjadi pada transaksi BI-RTGS dan SKNBI yang mengalami penurunan. Di sisi lain,
terdapat kondisi menggembirakan dimana transaksi non tunai melalui kartu (APMK) dan Uang Elektronik
(UE) masih tetap tumbuh pada triwulan I 2022 yang mengindikasikan akseptansi dan preferensi masyarakat
Jawa Barat terhadap transaksi non-tunai semakin kuat.
Bab 5| Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah
tidak asli merupakan indikator yang paling sering digunakan. HBKN Idulfitri terjadi lonjakan permintaan uang kartal dari
Di Jawa Barat, PUR dilaksanakan di 3 (tiga) Kantor Perwakilan masyarakat. Hal ini ditunjukan dengan adanya lonjakan
Bank Indonesia, yaitu : jumlah outflow kembali pada akhir triwulan I 2022.
5.2.1.1 Aliran Uang Masuk/Keluar (Inflow/ 5.2.1.2 Uang Tidak Layak Edar (UTLE)
Outflow)
Dalam menjalankan tugas pengedaran dan pengelolaan
Pada triwulan I 2022, aliran uang kartal masuk (inflow) uang kartal, Bank Indonesia senantiasa menjaga kualitas
dan keluar (outflow) melalui Kantor Perwakilan Bank uang kartal yang beredar di masyarakat melalui kebijakan
Indonesia di Jawa Barat tercatat dalam posisi net-inflow Clean Money Policy. Kebijakan ini antara lain dilakukan
sebesar Rp14,33 triliun (Grafik 5.1). Kondisi net inflow melalui pelaksanaan kegiatan pemusnahan Uang Tidak Layak
mencerminkan adanya penurunan jumlah peredaran uang Edar (UTLE) secara berkala. Secara nominal, UTLE yang telah
kartal di masyarakat. Jika dibedah lebih dalam, nilai uang dimusnahkan pada triwulan I 2022 sebanyak Rp5,41 triliun
kartal inflow tercatat sebesar Rp22,83 triliun lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan triwulan I 2021 sebesar
dibanding periode sebelumnya yang mencapai Rp12,41 -22,57% (yoy). Hal ini mencerminkan bahwa kondisi uang
triliun. yang beredar di masyarakat pada triwulan I 2022 masih
dalam kondisi layak edar, di samping juga dapat menjadi
Dari sisi outflow berada di posisi Rp8,50 triliun pada triwulan indikasi kondisi perputaran uang kartal di masyarakat yang
I 2022 lebih rendah dari triwulan IV 2021 yang berada di cenderung berkurang.
angka Rp13,77 triliun. Kondisi ini mengindikasikan adanya
normalisasi aktivitas ekonomi dan konsumsi di masyarakat Meski demikian, Bank Indonesia tetap menggencarkan
pasca periode HBKN Nataru pada akhir triwulan IV 2021. sosialisasi tentang tata cara merawat uang kepada masyarakat
Namun demikian, secara historis menjelang periode dalam rangka meningkatkan awareness masyarakat untuk
125
14,33
30
20
10
48,90 75
10
0 7,24 25
5
�10
-1,36
�25
�20
-55,96 -22,57
�30 0 �75
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
INFLOW OUTFLOW NET INFLOW NILAI PEMUSNAHAN g. PEMUSNAHAN �RHS�
Grafik 5.1 Perkembangan Inflow dan Outflow Uang Kartal (triliun Grafik 5.2 Perkembangan Pemusnahan UTLE di Jawa Barat
Rp)
44.122
57.124
43.864
No. Kota/Kabupaten Jumlah Temuan No. Kota/Kabupaten Jumlah Temuan
(Tempat Temuan) (Tempat Temuan)
50.000 1 Kota/Kab. Bandung - 1 Kab. Majalengka 93
35.354
Total - Total 93
33.839
Kota
30.699
Bekasi Kab. Kab.
40.000 Bekasi Karawang
-
-
23.564
22.698
22.000
-
21.467
Kab. Kota
20.088
Kota
30.000 Depok Kab. Indramayu Cirebon
16.853
WILAYAH KERJA Subang 93
Kab. KANTOR PUSAT BI Kab.
Bogor Purwakarta - -
Kota - Kab.
- Bogor
Kab.
20.000 Kota - Majalengka Cirebon
Cimahi Kab.
- Kota
Bandung Sumedang WILAYAH KERJA
3.817
Kab.
Sukabumi Kab. KPW BI CIREBON
10.000 Bandung -
Kab.
-
- Barat Kuningan
-
Kab. Bandung Kab.
Kota Ciamis
0 Sukabumi Kab.
Cianjur Kota
Kota Banjar
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 Tasikmalaya
Kab. -
Garut WILAYAH KERJA KPW
TOTAL 100.000 50.000 20.000 BI Tasikmalaya
Kab.
10.000 5.000 2.000 1.000 No. Wilayah Jumlah Temuan
Kab. Pangandaran
Tasikmalaya
No. Kota/Kabupaten Jumlah Temuan
1 KPwBI Prov. Jabar - (Tempat Temuan)
2 KPwBI Cirebon 93 1 Kab./Kota
-
3 KPwBI Tasikmalaya - Tasikmalaya
periode sebelumnya yang berada di level 126.091 transaksi, g. VOLUME g. NOMINAL �AXIS KANAN�
% �YOY�
2.500 RIBU LEMBAR % �YOY� 80
100 RP TRILIUN 120
100
60
2.000
80 80
60 40
1.500
60
40
20
2,31 20 1.000 -0,52
40
0 0
1162,053
1454,419
�40
0 �40
0 �60 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
VOLUME g. VOLUME �RHS�
NOMINAL g. NOMINAL �RHS�
Grafik 5.6 Perkembangan Transaksi Kliring Jawa Barat - Nominal Grafik 5.7 Perkembangan Transaksi Kliring Jawa Barat - Volume
5.2.2.2 Transaksi Sistem Kliring Nasional Bank 5.2.2.3 Alat Pembayaran Menggunakan Kartu
Indonesia (SKNBI) (APMK) dan Uang Elektronik (UE)
Transaksi melalui Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia Pada triwulan I 2022, penggunaan APMK menggunakan
(SKNBI)2 di Jawa Barat pada triwulan I 2022 terkontraksi Kartu ATM, Kartu Debit, dan Kartu Kredit tercatat mengalami
sebesar 5,54% (yoy) atau menurun dibandingkan periode peningkatan. Volume transaksi menggunakan ATM pada
sebelumnya yang tumbuh sebesar 2,31% (yoy) (Grafik 5.6). triwulan I 2022 tercatat sebesar 170,19 juta atau tumbuh
Di saat yang bersamaan, pertumbuhan volume transaksi 8,19% (yoy), meningkat dibandingkan periode sebelumnya
SKNBI pada triwulan I 2022 juga tercatat terkontraksi sebesar yang tumbuh -8,78% (yoy). Sejalan dengan hal tersebut,
-5,87% (yoy), lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya nilai transaksi menggunakan ATM pada triwulan I 2022 juga
yang mampu tumbuh di level -0,52% (yoy) (Grafik 5.7). Sama tercatat tumbuh 4,74% (yoy) menjadi senilai Rp129,77 triliun,
halnya dengan BI-RTGS, nominal dan volume transaksi pada lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang tumbuh
SKNBI mengalami penurunan pada bulan Januari dan Februari -16,46% (yoy). Selanjutnya, volume transaksi menggunakan
2022 yang disebabkan oleh normalisasi aktivitas masyarakat Kartu Debit pada triwulan I 2022 tercatat sebesar 125,61 juta
pasca HBKN Nataru pada Januari 2022 sesuai dengan data atau tumbuh 16,03% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan
historis, adanya PPKM Level 3 pada Februari 2022, serta IV 2021 yang tumbuh -2,04 (yoy). Hal tersebut diikuti juga
implementasi dari sistem BI-FAST. oleh pertumbuhan nilai transaksinya, yang pada triwulan I
80 140 100
300
60 120 80
250
40 60
100
200 20 40
80
0 20
150
60
�20 0
100 40
�40 �20
50 20 �40
�60
0 �80 0 �60
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
VOLUME TRANSAKSI �JUTA� g. VOLUME TRANSAKSI �% YOY� VOLUME TRANSAKSI �JUTA� g. VOLUME TRANSAKSI �% YOY�
NOMINAL TRANSAKSI �RP TRILIUN� g. NOMINAL TRANSAKSI �% YOY� NOMINAL TRANSAKSI �RP TRILIUN� g. NOMINAL TRANSAKSI �% YOY�
Grafik 5.8 Perkembangan Transaksi APMK-ATM Grafik 5.9 Perkembangan Transaksi APMK-Debit
2 Sistem transfer dana elektronik yang meliputi kliring debet dan kliring
kredit yang penyelesaian setiap transaksinya dilakukan secara nasional
dengan transaksi maksimal Rp 1 Miliar
16 50 300 300
40
14 250
30 250
12 20 200
10 10 200
150
0
8 150 100
�10
6 �20 50
100
4 �30
0
�40
2 50
�50 �50
0 �60 0 �100
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I
2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022
VOLUME TRANSAKSI �JUTA� g. VOLUME TRANSAKSI �% YOY� VOLUME TRANSAKSI �JUTA� g. VOLUME TRANSAKSI �% YOY�
NOMINAL TRANSAKSI �RP TRILIUN� g. NOMINAL TRANSAKSI �% YOY� NOMINAL TRANSAKSI �RP TRILIUN� g. NOMINAL TRANSAKSI �% YOY�
Grafik 5.10 Perkembangan Transaksi APMK-Kredit Grafik 5.11 Perkembangan Transaksi APMK-Uang Elektronik
2022 tercatat sebesar -9,87% (yoy) di angka Rp131,58 triliun, Tumbuhnya penggunaan APMK dan UE menunjukan
lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya mencapai semakin kuatnya akseptansi dan preferensi masyarakat
-10,10% (yoy). Sejalan dengan meningkatnya penggunaan terhadap transaksi non tunai. Hal ini juga terus didorong
Kartu ATM dan Kartu Debit, transaksi non tunai menggunakan oleh Bank Indonesia melalui berbagai upaya akomodatif
Kartu Kredit pun juga tercatat mengalami peningkatan pada yang memudahkan masyarakat dalam bertransaksi non-
triwulan I 2022. Dari sisi volume, transaksi Kartu Kredit tunai, seperti menyediakan layanan BI–Fast yang mengubah
tercatat 8,50 juta atau meningkat 10,49% (yoy), lebih tinggi biaya transfer antar bank menjadi lebih murah dari Rp6,500
dibanding periode sebelumnya yang sebesar -40,81% (yoy). menjadi Rp2,500 serta menyediakan layanan QRIS yang
Begitupun juga dari sisi nilai transaksi kartu kredit mengalami didukung oleh penambahan dan perluasan jumlah merchant
perbaikan dari -32,20% pada triwulan IV 2021 menjadi QRIS di Jawa Barat.
-15,27% (yoy).
5.2.2.4 Transaksi E-Commerce3
Volume dan nominal transaksi uang elektronik pada Pada triwulan I 2022, preferensi masyarakat melakukan
triwulan I 2022 juga masih tetap tumbuh. Berdasarkan transaksi di e-commerce meningkat. Nominal transaksi
volumenya, transaksi uang elektronik tumbuh 39,66% (yoy) e-commerce pada triwulan I 2022 sebesar Rp23,46 triliun atau
ke level 237,78 juta. Begitupun juga nominal transaksi uang tumbuh sebesar 31,01% (yoy), meningkat cukup signifikan
elektronik tumbuh 58,6% (yoy) atau sebesar Rp8,2 triliun. dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp23,22 triliun
180.000.000 35.000.000
Grafik 5.12 Transaksi E-Commerce Grafik 5.13 Pangsa Metode Pembayaran E-Commerce
dengan pertumbuhan sebesar 18,70% (yoy). Dari sisi jumlah 5.2.3.2 Penyediaan Uang Rupiah
transaksi, pada triwulan I 2022 tercatat sebanyak 147,38 Bank Indonesia senantiasa berupaya memastikan
juta atau sedikit lebih rendah dibandingkan dengan periode kebutuhan uang tunai masyarakat dapat tersedia dalam
sebelumnya di angka 153,12 juta. Meski demikian, jumlah jumlah yang cukup, termasuk jenis dan pecahannya.
transaksi pada periode laporan mengalami peningkatan Upaya yang dilakukan adalah melalui peningkatan frekuensi
sebesar 60% (yoy) dibanding periode yang sama pada tahun dan jangkauan kas keliling. Sejak dilakukan perpanjangan
sebelumnya. Peningkatan nominal dan jumlah transaksi kerjasama layanan penukaran uang dengan perbankan pada
e-commerce tersebut menjadi sebuah cerminan bahwa Maret 2017, terjadi perubahan fokus layanan kas keliling yaitu
preferensi masyarakat untuk berbelanja menggunakan dengan meningkatkan frekuensi dan jangkauan sampai ke
platform digital tetap tinggi, meskipun pembatasan kegiatan/ daerah remote area. Dengan layanan ini diharapkan kualitas
aktivitas di luar rumah sudah dilonggarkan. Dari jenis uang layak edar di daerah-daerah tersebut dapat terjaga
barang, kategori produk dengan volume transaksi tertinggi dengan baik. Fokus tersebut meliputi pula pemenuhan modal
di e-commerce adalah fashion (26,41%), personal care & kerja penukaran yang saat ini dilakukan oleh perbankan (baik
cosmestics (19,34%), serta peralatan rumah tangga dan kantor bank umum maupun BPR), terutama yang berlokasi di luar
(16,73%). Untuk proses pembayaran, mayoritas masyarakat kota. Pada periode triwulan I 2022 kegiatan kas keliling telah
yang berbelanja melalui e-commerce memilih untuk dilaksanakan sebanyak 4 kali.
menggunakan metode pembayaran non tunai, khususnya
melalui transfer bank (30,59%) dan uang elektronik (26,90%). 5.2.4 Upaya Menjaga Kelancaran Sistem
Pembayaran
5.2.3 Upaya Menjaga Kelancaran Sistem 5.2.4.1 Sosialisasi dan Implementasi
Pembayaran Penggunaan Sistem Pembayaran Non
5.2.3.1 Penanganan Uang Palsu Tunai
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Dalam rangka mensukseskan penggunaan Sistem
terus memperkuat koordinasi dengan instansi terkait Pembayaran Non Tunai, Bank Indonesia terus mendorong
sebagai upaya mengurangi peredaran uang palsu. Selama peningkatan transaksi sistem pembayaran non tunai di
triwulan III 2021, berbagai tindakan preventif terus dilakukan Indonesia. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa
salah satunya dengan melaksanakan edukasi dan sosialisasi Barat mendukung upaya perluasan inklusi keuangan di wilayah
kepada masyarakat mengenai ciri-ciri keaslian uang Rupiah, Jawa Barat melalui berbagai kegiatan, antara lain program
baik secara langsung maupun melalui kanal media massa elektronifikasi rest area di sepanjang jalan tol, elektronifikasi
dan media sosial. Upaya penanganan uang palsu dilakukan transaksi pembayaran parkir, penyaluran bantuan sosial non
melalui penguatan koordinasi dengan instansi terkait di tunai, implementasi transaksi pendapatan dan belanja non
daerah Jawa Barat antara lain dengan lembaga pendidikan, tunai pemerintah daerah, serta elektronifikasi pembayaran
asosiasi, maupun aparat penegak hukum. Kerja sama dengan untuk UMKM.
Kepolisian Daerah Provinsi Jawa Barat telah dituangkan
dalam Pokok-Pokok Kesepahaman tentang Tata Cara Di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung,
Pelaksanaan Penanganan Dugaan Tindak Pidana di Bidang selama triwulan I 2022 program Non Tunai terus dilakukan
Sistem Pembayaran dan Kegiatan Usaha Penukaran Valuta salah satunya melalui koordinasi dengan Penyelenggara Jasa
Asing, serta Dugaan Pelanggaran Kewajiban Penggunaan Pembayaran (PJP) dan sosialisasi kepada masyarakat umum
Uang Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk memperluas implementasi pembayaran non tunai pada
dan Dugaan Tindak Pidana Terhadap Uang Rupiah. berbagai sektor ekonomi, salah satunya melalui penggunaan
Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Selama
bulan Januari s.d. Maret 2022, jumlah merchant QRIS di Jawa
Barat tercatat bertambah sebanyak 381 ribu sehingga di
TAHAP I
TAHAP II
TAHAP III
TAHAP IV
TAHAP V
TAHAP VI
TAHAP VII
TAHAP VIII
TAHAP IX
TAHAP X
TAHAP XI
TAHAP XII
TAHAP I
TAHAP II
TAHAP III
TAHAP IV
TAHAP V
TAHAP VI
TAHAP VII
TAMBAHAN 2
TAHAP VIII
TAHAP I
TAHAP II
TAHAP IX
TAHAP X
TAHAP XI
TAHAP XII
TAMBAHAN 1
TAHAP III
TAHAP I
TAHAP II
TAHAP III
TAHAP IV
TAHAP V
TAHAP VI
TAHAP VII
TAHAP VIII
TAHAP IX
TAHAP X
TAHAP XI
TAHAP XII
TAHAP I
TAHAP II
TAHAP III
TAHAP IV
TAHAP V
TAHAP VI
TAHAP VII
TAHAP VIII
TAHAP IX
TAHAP X
TAHAP XI
TAHAP XII
TAMBAHAN 1
TAMBAHAN 2
TAHAP I
TAHAP II
TAHAP III
2020 2021 2022 2020 2021 2022
PENYALURAN KUMULATIF PENYERAPAN KUMULATIF PERSENTASE
PENYALURAN �RIBU KPM� PENYERAPAN �RIBU KPM� PERSENTASE, % �RHS�
Grafik 5.14 Penyerapan BPNT (KPM) Grafik 5.15 Penyerapan BPNT (Nominal)
akhir triwulan I tercatat sebanyak 2,32 juta merchant telah non-tunai menjadi tunai melalui PT Pos Indonesia sebagai
menggunakan QRIS sebagai salah satu kanal pembayaran upaya percepatan penyaluran bantuan sosial sesuai arahan
non tunai. Dari sisi pengguna QRIS, di tahun 2022 ini telah Presiden RI. Transformasi program sembako menjadi tunai
terdapat penambahan 1,93 juta pengguna sehingga pada menjadi lebih efektif karena penyalurannya dilakukan secara
Maret 2022 telah terdapat 5,17 juta pengguna QRIS di Jawa door – to – door ke KPM. Selain itu, untuk bantuan sosial
Barat. Program Keluarga Harapan masih disalurkan melalui Kartu
Keluarga Sejahtera (KKS) yang diterima oleh KPM, dimana
5.2.4.2 Implementasi Bantuan Sosial Non Tunai KKS ini dapat dibelanjakan dimana saja selain e-warong dan
Dalam rangka mendukung kesuksesan perluasan agen bank sehingga dapat mendorong usaha UMKM serta
implementasi penyaluran Bantuan Sosial Non Tunai (BSNT) memberikan akses jasa keuangan kepada usaha UMKM dan
yaitu Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Program Sembako KPM.
serta Program Keluarga Harapan (PKH), Kantor Perwakilan
Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat senantiasa melakukan Implementasi BSNT di Provinsi Jawa Barat telah
monitoring dan evaluasi (monev) perluasan penyaluran diimplementasikan di seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Barat
BSNT di Jawa Barat. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi dan dikoordinasikan dengan perbankan yang tergabung
yang dilakukan, adanya perubahan cara penyaluran pada dalam Himbara dengan rincian sebagai berikut: 16 wilayah
Program Sembako di triwulan I 2022, yaitu dari sebelumnya dilaksanakan oleh BNI, 6 wilayah dilaksanakan oleh BRI,
3 wilayah dilaksanakan oleh Bank Mandiri, dan 2 wilayah
97,85 lainnya dilaksanakan oleh BTN. Pada akhir periode triwulan
2.000 100
1.800 I 2021, Program BPNT/Program Sembako di Jawa Barat telah
1.600 90
1.400
diserap oleh 100% KPM atau setara dengan 3,95 juta KPM
1.200 80 dengan nominal penyerapan di angka Rp2,34 triliun. Angka
1.000
800 70 penyerapan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan
600
400 60
periode yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai
200 95,59%. Sementara itu untuk Program Keluarga Harapan
0 50
(PKH), penyerapan program tersebut di Jawa Barat pada
TAHAP
TAHAP
TAHAP
TAHAP
TAHAP
TAHAP
TAHAP
TAHAP
TAHAP
TAHAP
TAHAP
TAHAP
TAHAP
TAHAP
IIIA
IIIB
IID
IIA
IIB
IIC
IIE
IV
IV
III
II
I
I
I
Dalam implementasi penyaluran bansos non tunai tersebut Dalam proses implementasinya, kanal pembayaran yang
masih terdapat beberapa kendala teknis yang dihadapi, telah digunakan dalam proses elektronifikasi transaksi
terutama mengenai jaringan telekomunikasi yang terkadang pemerintah daerah di Jawa Barat adalah Teller, ATM, EDC,
masih belum stabil, pemutakhiran database Keluarga Internet Banking, Mobile Banking, SMS Banking, Channel Ritel
Penerima Manfaat (KPM) yang membutuhkan waktu cukup Modern, e-Commerce, CMS, SP2D dan metode pembayaran
lama, serta tingkat literasi produk perbankan yang belum nirsentuh terkini melalui QRIS. Dari kanal-kanal pembayaran
optimal. Untuk turut membantu mengatasi hal tersebut, tersebut, Teller merupakan kanal pembayaran yang
Bank Indonesia melakukan koordinasi kepada stakeholder, digunakan di seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat (termasuk
diantaranya adalah dengan Dinas Sosial (Dinsos) terkait Pemerintah Provinsi Jawa Barat) sementara QRIS sudah
pemutakhiran data KPM serta dengan perbankan terkait diimplementasikan oleh 82% atau 23 pemerintah daerah
peningkatan literasi masyarakat terkait transaksi non tunai di Jawa Barat. Ke depan, diharapkan replikasi pengunaan
serta pelaksanaan edukasi dan sosialisasi kepada KPM QRIS dapat diimplementasikan di daerah-daerah lainnya
mengenai BSNT. karena dengan menggunakan QRIS, wajib pajak/retribusi
dapat melakukan pembayaran tanpa bersentuhan langsung
5.2.4.3 Elektronifikasi Transaksi Pemerintah dengan uang tunai, yang mana hal tersebut merupakan salah
Daerah
satu upaya dalam mengurangi potensi penyebaran Covid-19.
Dalam hal Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah
Selain itu, pembayaran melalui QRIS ini pun proses nya cepat,
(ETPD), transaksi pengeluaran (belanja) secara non tunai
mudah, murah, aman, dan handal sehingga memberikan
telah diimplementasikan oleh pemerintah provinsi dan
manfaat yang besar terhadap masyarakat.
seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat. Dalam pengelolaan
keuangannya, pemerintah kabupaten/kota di Jawa Barat
Meskipun proses implementasi elektronifikasi sudah
menggunakan berbagai jenis platform sistem keuangan
berjalan dan terus diperluas, namun beberapa daerah
seperti SIMDA, SIPKD, SISMIOP dan SIPADARAN. Sistem
masih mengalami kendala dan hambatan. Kendala dalam
SIMDA digunakan di 14 kabupaten/kota, SIPKD di 11
implementasi elektronifikasi transaksi pemerintah daerah
kabupaten/kota, sementara SISMIOP hanya digunakan di
yang masih dihadapi hingga saat ini diantaranya adalah data
Kota Tasikmalaya, serta SIPADARAN yang hanya digunakan di
transaksi keuangan pemda belum terintegrasi dan dapat
Kabupaten Pangandaran.
dimonitoring oleh masyarakat secara real time serta masih
adanya daerah yang belum memiliki peraturan daerah
Sementara itu di sisi pendapatan (pajak dan retribusi),
mengenai elektronifikasi transaksi pemerintah daerah.
implementasi elektronifikasi masih terus dipercepat untuk
Sebagai upaya untuk mengatasi kendala-kendala tersebut,
diperluas. Oleh karena itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia
Bank Indonesia terus berkoordinasi dengan pemerintah
di Jawa Barat terus ikut serta dalam proses pengembangan
provinsi/kabupaten/kota serta perbankan antara lain melalui:
dan perluasan elektronifikasi transaksi pemerintah
a. Mendorong peningkatan infrastruktur perbankan dan
daerah. Proses elektronifikasi tersebut penting untuk
Pemda, serta standaridisasi sistem keuangan Pemerintah
diimplementasikan karena dapat membantu tata kelola
Daerah.
keuangan daerah yang lebih baik dan meningkatkan potensi
penerimaan pemerintah. Dalam pelaksanaannya, Kantor b. Mendorong sinergi antara perbankan atau penyelenggara
Perwakilan Bank Indonesia di Jawa Barat berkoordinasi jasa sistem pembayaran lain untuk memperluas
dengan perbankan untuk memfasilitasi transaksi non tunai di infrastruktur jaringan sistem pembayaran.
lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, serta pemerintah c. Mendorong penerbitan ketentuan dan pedoman
kabupaten dan kota di seluruh Jawa Barat. pelaksanaan elektronifikasi transaksi non tunai oleh
pemerintah daerah yang saat ini belum memiliki.
1.67% 1.63%
2.71% 5.18% 2.89% 5.26%
3.23% 3.27%
3.79% USD 3.72% USD
SGD SGD
5.26% SAR 5.41% SAR
JPY JPY
EUR EUR
AUD AUD
20.41% MYR 20.03% MYR
57.75% LAINNYA 57.79% LAINNYA
Grafik 5.17 Jenis Mata Uang Penjualan Valas Grafik 5.18 Jenis Mata Uang Pembelian Valas
d. Memperkuat komitmen pemerintah daerah dalam Yen Jepang (JPY) 3,79%, serta lainnya sebesar 5,18%. Dari sisi
mengimplementasikan transaksi non tunai pada transaksi penjualan tidak jauh berbeda, jenis valuta asing didominasi
pemerintah daerah khususnya untuk sisi penerimaan. oleh mata uang US Dolar (USD) sebesar 57,79%, Dollar
Singapura (SGD) sebesar 20,03%, Riyal Arab Saudi (SAR)
5.2.5 Perkembangan Kegiatan Penukaran sebesar 5,41%, Yen Jepang (JPY) sebesar 3,72%, Euro Eropa
Valuta Asing-Bukan Bank (KUPVA BB) (EUR) sebesar 3,27%, Dollar Australia (AUD) sebesar 2,89%,
dan Transfer Dana Ringgit Malaysia (MYR) 1,63% dan lainnya sebesar 5,26%.
5.2.5.1 Perkembangan Kegiatan Penukaran
Valuta Asing-Bukan Bank (KUPVA BB)
Pada triwulan I 2022, nilai transaksi KUPVA BB di Jawa
Jumlah valuta asing yang ditransaksikan penyelenggara
Barat masih menunjukkan adanya kenaikan. Total transaksi
KUPVA BB di wilayah Kantor Perwakilan Bank Indonesia
penjualan dan pembelian Uang Kertas Asing (UKA) sebesar
Provinsi Jawa Barat pada triwulan I 2022 sebanyak 34 jenis
Rp972,019 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 0,47%
mata uang. Berdasarkan transaksi KUPVA BB, jenis valuta
(yoy). Jika di teliti lebih dalam, dari sisi penjualan mengalami
asing yang paling banyak dilakukan pembelian adalah mata
perbaikan dari -3,25% (yoy) pada triwulan IV 2021 menjadi
uang US Dollar (USD) sebesar 57,75%, Dollar Singapura (SGD)
-0,21% (yoy) pada triwulan I 2022 dengan nominal sebesar
sebesar 20,41%, Riyal Arab Saudi (SAR) 5,26%, Euro Eropa
Rp481,647 miliar. Pada sisi pembelian juga terjadi kenaikan
(EUR) sebesar 3,23%, Dollar Australia (AUD) sebesar 2,89%,
dari -4,28% (yoy) pada periode sebelumnya menjadi 1,15%
20 20
1,00
1,00
1,15
-3,25 -0,21
10 10
0
-4,28 0
0,80 0,80
�10 �10
�30 �30
0,40 0,40
�40 �40
�50 �50
0,20 0,20
�60 �60
Grafik 5.19 Transaksi Penjualan Valas di KUPVA BB Grafik 5.20 Transaksi Pembelian Valas di KUPVA BB
8 40 50
2,5 40
7 30
30
6 20 2,0
20
5 10 10
1,5
4 0 0
�10
3 �10 1,0
�20
2 �20
1 �30
0,5 -43,09 �30
�40
0
-27,17 �40 0,0 �50
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022
Grafik 5.21 Perkembangan Volume Transfer Dana di Jawa Barat Grafik 5.22 Perkembangan Nominal Transfer Dana di Jawa Barat
(yoy) pada triwulan I 2022 sebesar 1,15% (yoy) dengan nominal PTD BB berizin di wilayah Provinsi Jawa Barat pada triwulan
Rp490,372 miliar. Peningkatan nilai transaksi KUPVA BB I 2022 tidak mengalami perubahan dibandingkan triwulan
tersebut disebabkan mulai pulihnya aktivitas perekonomian sebelumnya, yakni sebanyak 14 penyelenggara atau 3,72%
dengan dibukanya kegiatan Haji, Umroh, Pariwisata dan dari total PTD BB secara nasional yang berjumlah 376
beberapa meningkatnya program tugas belajar di luar negeri penyelenggara.
serta adanya pekerja migran yang kembali ke Indonesia.
5.2.6 Upaya Pengawasan Penyelenggaraan
5.2.5.2 Perkembangan Kegiatan Jasa Sistem Pembayaran
Penyelenggara Transfer Dana Bukan Dalam melaksanakan perannya di bidang sistem
Bank pembayaran, Bank Indonesia senantiasa berupaya
Pada periode laporan, transaksi transfer dana di Jawa Barat mendorong kelancaran dan keamanan sistem pembayaran.
menurun dibandingkan periode sebelumnya. Jika dibedah Salah satu upaya yang dilakukan Kantor Perwakilan Bank
lebih dalam, secara nominal transaksi transfer dana menurun Indonesia adalah melaksanakan fungsi perizinan dan
cukup dalam sebesar -27,17% (yoy) di angka Rp4.766,7 miliar pengawasan secara optimal. Dalam kaitan ini, Kantor
dibandingkan dengan transaksi di triwulan IV 2021 yang Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat secara aktif
tumbuh sebesar 1,22% (yoy) atau sebesar Rp6,683 miliar. mendorong Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing (KUPVA)
Penurunan ini juga terjadi pada volume transaksi transfer dan Penyelenggara Transfer Dana (PTD) di Jawa Barat agar
dana yang terkontraksi sebesar 43,09% (yoy) dibanding meningkatkan kerja sama dengan beberapa penyelenggara
periode sebelumnya yang juga terkontraksi 37,17% (yoy). lain dan membuat inovasi untuk menunjang meningkatnya
Penurunan tersebut disebabkan adanya kompetitor yang pertumbuhan bisnis. Upaya dan tindak lanjut yang dilakukan
memberikan biaya lebih murah dan promo-promo yang untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas penyelenggara
diberikan oleh penyelenggara lainnya seperti Flip, Dana, KUPVA BB dan penyelenggara PTD BB, selain melakukan
OVO, Gopay, ShopeePay serta kebijakan baru yang dibuat pengawasan on-site dan off-site secara rutin juga dilakukan
oleh Bank Indonesia pada Bulan Desember 2021 terkait BI kegiatan capacity building.
FAST yang merubah biaya transfer dana menjadi Rp2.500.
Ketenagakerjaan
dan Kesejahteraan
99,39 7,97%
Triwulan I 2022 September 2021
• Tingkat kemiskinan dan ketimpangan mengalami penurunan, sejalan dengan perbaikan yang terjadi di
wilayah perkotaan yang ditandai melandainya kasus Covid-19 selama triwulan IV 2021.
• Nilai Tukar Petani (NTP) tercatat meningkat positif sejalan dengan perbaikan kondisi kemiskinan, yang
semakin memperkuat indikasi perbaikan tingkat kesejahteraan.
Bab 6 | Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan
Perekonomian Jawa Barat mencatat pertumbuhan sebesar pekerjaan, pekerja di Jawa Barat pada Februari 2022 masih
5,61% (yoy) pada triwulan I 2022. Angka pertumbuhan didominasi oleh pekerja di sektor informal dengan angka
tersebut juga tercatat paling tinggi di Jawa, dan lebih tinggi yang meningkat dari Februari 2021.
dari pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,01%
(yoy). Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat terutama ditopang Pada September 2021, indikator kesejahteraan masyarakat
oleh permintaan domestik yang menguat akibat lonjakan Jawa Barat mengalami perbaikan dibandingkan periode
mobilitas pasca relaksasi PPKM, sehingga mendorong yang sama pada tahun 2020. Tingkat kemiskinan tercatat
konsumsi rumah tangga. Selain itu juga terjadi peningkatan sebesar 7,97% atau menurun dibandingkan September
ekspor dan laju investasi yang relatif terjaga. Di sisi lain, 2020 (8,43%) dan Maret 2021 (8,40%). Secara jumlah, angka
perbaikan permintaan juga turut mendorong aktivitas penduduk miskin mengalami penurunan sebanyak 183,7 ribu
sektoral semakin tinggi, antara lain tercermin pada kinerja jiwa terhadap September 2020 dan 190,5 ribu jiwa terhadap
industri manufaktur, perdagangan, dan akmamin. Sejalan Maret 2021. Setelah mengalami peningkatan angka dan
dengan terus membaiknya kondisi perekonomian Jawa Barat, persentase pada awal pandemi, indikator kemiskinan kembali
indikator ketenagakerjaan dan kesejahteraan juga turut melanjutkan tren penurunan sejak September 2021.
memperkuat indikasi pemulihan ekonomi secara menyeluruh
di Jawa Barat. Meskipun secara jumlah dan persentase penduduk miskin
mengalami penurunan, tingkat ketimpangan pada September
Membandingkan kondisi Februari 2022 dengan Februari 2021 tercatat sedikit memburuk dibandingkan September
2021, perbaikan kondisi ketenagakerjaan ditandai oleh 2020, namun tercatat menurun dibandingkan periode Maret
peningkatan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), 2021. Tingkat ketimpangan yang tergambar dari Gini ratio
dan penurunan angka Tingkat Pengangguran Terbuka meningkat dari 0,398 pada September 2020 menjadi 0,406
(TPT). Perbaikan kedua indikator ini juga terlihat apabila pada September 2021, meskipun mengalami perbaikan
dibandingkan dengan kondisi pada Agustus 2021, yang jika dibandingkan dengan posisi Maret 2021 yang tercatat
menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi yang terus 0,412. Keadaan tersebut merepresentasikan adaptasi pelaku
berlangsung telah memberikan dampak positif terhadap usaha terhadap pemulihan ekonomi memiliki kecepatan
indikator ketenagakerjaan secara konsisten. yang beragam di masing-masing sektor ekonomi. Indikator
kesejahteraan diindikasikan terus membaik pada periode
TPAK pada Februari 2022 mencapai 66,31% atau meningkat mendatang, seiring dengan pemulihan ekonomi di Jawa
sebesar 1,48 persen poin dibandingkan Februari 2021 Barat.
yang sebesar 64,83%. Kondisi TPAK ini juga membaik
sebesar 1,36 persen poin apabila dibandingkan dengan Tren pertumbuhan positif juga ditunjukkan oleh Nilai Tukar
Agustus 2021 yang tercatat sebesar 64,95%. Sementara itu Petani (NTP) yang merupakan indikator kesejahteraan
tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2022 penduduk yang berusaha pada sektor pertanian,
adalah sebesar 8,35%,membaik sebesar 0,57 persen poin perkebunan, perikanan, peternakan dan kehutanan.
dibandingkan dengan Februari 2021 yang sebesar 64,83%, Rata-rata NTP pada triwulan I 2022 adalah sebesar
dan membaik sebesar 1,47 persen poin apabila dibandingkan 99,39, meningkat sebesar 1,21 persen poin atau 1,24%
dengan Agustus 2021 tercatat sebesar 9,82%. Perbaikan TPT (qtq) dibandingkan triwulan IV 2021 yang sebesar 98,18.
yang cukup tinggi terutama apabila dibandingkan dengan Subsektor dengan peningkatan terbesar adalah hortikutura
periode Agustus 2021, menunjukkan terjadinya perbaikan dan peternakan yang disinyalir terjadi akibat peningkatan
kondisi ketenagakerjaan pasca melandainya kasus Covid-19 Indeks yang diterima petani (IT) seiring dengan peningkatan
varian delta, serta dampak terpaan Covid-19 varian omicron permintaan komoditas utama dalam rangka momen
pada awal 2022 tidak terlalu menekan ketenagakerjaan ramadhan dan persiapan HBKN Idulfitri, yang diiringi dengan
Jawa Barat. Sementara itu, apabila dilihat dari proporsi jenis pelonggaran PPKM serta diperbolehkan kembalinya aktivitas
37,78
2
25
38,09
24,82
24,74
24,51
37,51
37,42
24,21
37,19
24,5
22,31
22,31
22,62
21,68
22,75
20 1,5
Indikator ketenagakerjaan pada Februari 2022 secara umum
15
menunjukkan perbaikan positif, baik apabila dibandingkan 10
1
pada triwulan I 2022 dengan ditopang oleh relaksasi PPKM PENDUDUK USIA KERJA ANGKATAN KERJA
BEKERJA PENGANGGURAN
yang kemudian mendorong konsumsi, dan ekspor, serta
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat
aktivitas sektoral seperti industri, perdagangan, hingga
Grafik 6.1 Perkembangan Beberapa Indikator Ketenagakerjaan
akmamin. Jawa Barat, 2020-2022 (dalam juta)
6.1.1 Penduduk Usia Kerja dan Angkatan peningkatan penduduk bekerja melebihi peningkatan jumlah
Kerja angkatan kerja sehingga mengindikasikan bahwa penyerapan
Jumlah penduduk usia kerja di Jawa Barat pada Februari penduduk bekerja ini bukan hanya berasal dari angkatan
2022 adalah 37,42 juta orang, menurun sebesar 0,36 juta kerja baru namun juga terdapat peningkatan penyerapan
orang dibandingkan Februari 2021, dan 0,67 juta orang penduduk bekerja dari angkatan kerja yang sudah ada
dibandingkan dengan Agustus 2021. Dari 37,42 juta orang sebelumnya.
penduduk usia kerja ini, sebesar 28,82 juta orang (66,3%)
merupakan angkatan kerja, sedangkan 12,6 juta orang Konsistensi perbaikan indikator ketenagakerjaan pada
(33,7%) lainnya merupakan bukan angkatan kerja. Jumlah Februari 2022 ini baik apabila dibandingkan dengan Februari
angkatan kerja ini terus mengalami peningkatan dari Februari 2021 maupun Agustus 2021 menunjukkan bahwa perbaikan
2021 dan Agustus 2021 yang masing-masing sebesar 24,5 juta kondisi ketenagakerjaan secara konsisten terus berlangsung
orang, dan 24,74 juta orang. Sedangkan di sisi lain, jumlah seiring dengan pemulihan ekonomi Jawa Barat terutama
bukan angkatan kerja mengalami penurunan dibandingkan pasca melandainya lonjakan kasus Covid-19 varian delta, serta
dengan Februari 2021 dan Agustus 2021 yang masing-masing menunjukkan bahwa terpaan badai covid-19 varian omicron
sebesar 13,28 juta orang, dan 13,35 juta orang. pada awal 2022 tidak terlalu menekan ketenagakerjaan
ekonomi Jawa Barat seperti saat terjadi varian delta pada
Apabila melihat komposisi dari angkatan kerja di Jawa Barat, 2021. Perbaikan ini juga sejalan dengan terus membaiknya
terlihat bahwa sebagaian besar masih didominasi penduduk kondisi perekonomian Jawa Barat yang ditopang oleh
bekerja dengan presentase sebesar 91,66% atau 22,75 juta pertumbuhan konsumsi, dan ekspor, dan terjaganya
orang. Sedangkan sisanya adalah pengangguran dengan investasi, serta aktivitas sektoral. Perbaikan perekonomian
presentase sebesar 16,43% atau 2,07 juta orang. Jumah ini juga tidak lepas dari keberhasilan kebijakan penanganan
penduduk bekerja mengalami peningkatan sebesar 0,44 juta Covid-19, yang akhirnya mampu mengontrol penyebaran
orang dari Februari 2021, dan Agustus 2021. Sedangkan, virus dan secara berangsur mengembalikan mobilitas
jumlah pengangguran pada Februari 2022 ini mengalami masyarakat serta aktivitas ekonomi, sehingga meningkatkan
penurunan sebesar 0,12 juta orang dibandingkan dengan penyerapan tenaga kerja.
kondisi Februari 2021, dan menurun sebesar 0,36 juta
orang dibandingkan dengan Agustus 2021. Perbaikan jumlah 6.1.2 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
penduduk bekerja dan penurunan jumlah pengangguran ini (TPAK)
menunjukkan bahwa peningkatan angkatan kerja juga diiringi Sejalan dengan jumlah penduduk Jawa Barat yang besar,
oleh meningkatnya penyerapan tenaga kerja, adapun angka TPAK Jawa Barat juga mempunyai pola yang cenderung
100 68 15 11
66,31 10,46
80 65,7 65,89
64,99 64,95 66 9,82
64,53 64,83 10
10
60
8,92
62,84 64 9
40 8,35
5 11,07 10,57
62
8,47 9,43 9,31
83,25
83,18
82,96
8
82,28
81,68
81,58
81,9
20
7,24 7,2
83
5,39
49,23
48,83
48,22
47,88
47,73
46,79
46,33
42,25
0 60
AGUS'18 FEB'19 AGUS'19 FEB'20 AGUS'20 FEB'21 AGUS'21 FEB'22 0 7
AGUS'20 FEB'21 AGUS'21 FEB'22
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat
Grafik 6.2 Perkembangan TPAK di Jawa Barat, 2020-2022 (dalam Grafik 6.3 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di
%) Jawa Barat, 2020-2022 (dalam %)
meningkat. TPAK pada Februari 2022 adalah sebesar 66,31% pada kondisi kegiatan dunia usaha di Jawa Barat dengan
atau meningkat sebesar 1,48 persen poin dibandingkan peningkatan signifikan pada SBT pada triwulan I 2022 yang
Februari 2021 yang sebesar 64,83%, dan membaik sebesar tumbuh sebesar 6,80% pada triwulan I 2022, dari sebelumnya
1,36 persen poin apabila dibandingkan dengan Agustus 2021 terkontraksi sebesar 0,38% pada triwulan IV 2021.
yang tercatat sebesar 64,95%. Berdasarkan jenis kelamin,
pada Februari 2022 TPAK laki-laki adalah sebesar 83%, Secara spasial, pada Agustus 2021 jumlah TPT tertinggi
meningkat 1,42 persen poin dari Februari 2021 yang tercatat berada di Kota Cimahi, Kabupaten Bogor, Kabupaten
sebesar 81,58%. Sedangkan untuk TPAK perempuan adalah Karawang, Kota Bogor, Kabupaten Kuningan, yang memiliki
sebesar 49,23% atau meningkat 1,5 persen poin dari Februari basis sektor ekonomi terdampak berat akibat pandemi,
2021 yang tercatat sebesar 47,73%. Meskipun TPAK laki-laki seperti sektor industri pengolahan, perdagangan besar dan
dan perempuan keduanya mengalami peningkatan, namun eceran, serta pariwisata. Demikian pula kota-kota dengan
dapat dilihat bahwa tingkat partisipasi kerja laki-laki tetap jumlah penduduk relatif besar dan terjadi kasus Covid-19
jauh lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan, hal ini yang tinggi, umumnya mencatat peningkatan TPT yang besar,
menunjukkan lebih dari setengah perempuan di Jawa Barat antara lain: Kabupaten Bogor dan Kota Bogor.
tidak aktif secara ekonomi dan menggantungkan hidup pada
suami sebagai pencari nafkah utama keluarga. Sementara itu apabila dilihat dari tingkat pendidikan yang
ditamatkan, komposisi yang mengalami penurunan paling
6.1.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Konsistensi perbaikan ekonomi Jawa Barat pada triwulan I KOTA CIMAHI 13.07
BOGOR 12.22
2022 ikut tercermin pada perbaikan angka TPT Jawa Barat. KARAWANG
KOTA BOGOR
KUNINGAN
11.83
11.79
11.68
BANDUNG BARAT 11.65
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat, dan KOTA BANDUNG
KOTA BEKASI 10.88
11.46
KOTA SUKABUMI 10.78
perbaikan angka TPAK pada Februari 2022 yang meningkat, PURWAKARTA
KOTA CIREBON
10.7
10.53
CIREBON 10.38
angka TPT Jawa Barat pada Februari 2022 adalah sebesar BEKASI
SUBANG
10.09
9.77
KOTA DEPOK 9.76
9.51
8,35%, membaik sebesar 0,57 persen poin dibandingkan SUKABUMI
CIANJUR 9.32
SUMEDANG 9.18
8.68
dengan Februari 2021 yang sebesar 64,83%, dan membaik GARUT
BANDUNG
INDRAMAYU
8.32
KOTA TASIKMALAYA 8.3
sebesar 1,47 persen poin apabila dibandingkan dengan TASIKMALAYA
KOTA BANJAR 6.09
6.16
7.66
MAJALENGKA 5.71
Agustus 2021 tercatat sebesar 9,82%. Penguatan kondisi CIAMIS
PANGANDARAN 3.25
5.06
ketenagakerjaan ini juga tercermin dari Survey Kegiatan Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat
Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia Jawa Barat yang Grafik 6.4 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten/Kota di
Jawa Barat (dalam %)
menunjukkan perbaikan Saldo Bersih Tertimbang (SBT)
45
18
40
16
35
14
14,87
30
12
12,82
25
11,16
10
10,77
10,03
42,36
41,23
20
8
9,1
8,43
15
7,38
6
6,15
5,83
21,03
10
20,66
4
5,24
4,66
4,75
3,28
4,56
3,46
12,15
12,07
10,21
9,82
7,64
5
6,68
2
0 0
BURUH / BERUSAHA BERUSAHA PEKERJA PEKERJA PEKERJA BERUSAHA
SD KE BAWAH SMP SMA SMK DIPLOMA I/II/III UNIVERSITAS KARYAWAN / SENDIRI DIBANTU BURUH KELUARGA BEBAS DI NON BEBAS DI DIBANTU
PEGAWAI �%� �%� TIDAK TETAP / TAK DIBAYAR PERTANIAN PERTANIAN BURUH TETAP
�%� �%� �%� �%� �%�
FEB’21 FEB’22
FEB'21 FEB'22
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat
Grafik 6.5 Komposisi TPT Menurut Pendidikan Tertinggi yang Grafik 6.6 Persentase Penduduk yang Bekerja Menurut Status
Ditamatkan (dalam %) Pekerja Utama
besar adalah pada tingkat SMA dan SMK, sedangkan pertanda pergeseran trend karena saat ini sudah terdapat
peningkatan TPT paling besar adalah pada SD ke bawah. berbagai jenis pekerjaan baru di kalangan generasi milenial
Penurunan TPT terbesar terjadi pada tingkat SMK yang seiring dengan kemajuan teknologi terutama yang berkaitan
menurun dari 14,87% pada Februari 2021 menjadi 11,16% dengan sosial media, dan pergeseran lifestyle lainnya. Hal
pada Februari 2022, diikuti dengan tingkat SMA yang cenderung mendorong generasi milenial untuk menjalankan
menurun dari 12,82% pada Februari 2021 menjadi 10,77% usaha sendiri atau bekerja sebagai freelancer dibandingkan
pada Februari 2022. Peningkatan pada kedua tingkat bekerja terikat sebagai buruh/karyawan tetap, yang saat ini
peningkatan ini merupakan pertanda positif, mengingat juga dapat memberikan penghasilan tinggi.
bahwa persoalan link and match antara keahlian yang dimiliki
lulusan SMK dengan kebutuhan perusahaan, khususnya Secara agregat berdasarkan jenis pekerjaan, pada Februari
industri manufaktur adalah agenda yang perlu dituntaskan 2022 sebesar 55,31% orang bekerja pada sektor informal,
di Jawa Barat. Perbaikan juga dicatatkan oleh tingkat atau meningkat sebesar 0,94 persen poin dibandingkan
pendidikan Universitas yang menurun dari 8,43% menjadi dengan pada Februari 2021 yang sebesar 45,63%, dan
7,38%. Sedangkan untuk tingkat pendidikan yang mengalami meningkat sebesar 0,7 persen poin apabila dibandingkan
peningkatan adalah adalah SD ke Bawah, SMP, dan Diploma dengan Agustus 2021 yang sebesar 45,39%. Disisi lain,
I/II/III. peningkatan jumlah pekerja informal dari Februari 2021 ke
Februari 2021 diiringi dengan penurunan tingkat setengah
Peningkatan tingkat partisipasi pekerja dan penurunan
tingkat pengangguran di Jawa Barat disebabkan oleh 120
dan berusaha dibantu buruh tetap. Peningkatan tenaga kerja Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat
pada jenis pekerjaan ini tidak sertamerta mengindiksikan Grafik 6.7 Persentase Penduduk yang Bekerja Menurut Sektor
Formal dan Sektor Informal
pelemahan ekonomi, namun dapat menjadi salah satu
22,95
22,42
10
Jumlah Penduduk Usia Kerja 6,36 4,60 4,63 2,43
18,94
18,23
17,6
17,04
5
• Pengangguran 0,70 0,45 0,46 0,22
9,31
8,75
6,97
6,31
4,69
4,67
7,29
5,11
4,72
4,34
• Bukan Angkatan Kerja (BAK) 0,16 0,16 0,17 0,12 0
BESAR
INDUSTRI
PERDAGANGAN
DAN ECERAN
PENGOLAHAN
KEHUTANAN
AKOMODASI DAN
PENYEDIAAN
MAKAN MINUM
KONSTRUKSI
JASA LAINNYA
JASA PENDIDIKAN
TRANSPORTASI
PERGUDANGAN
PERTANIAN.
PERIKANAN
• Sementara Tidak Bekerja 0,40 0,26 0,29 0,12
50
40
30
8,65
6,78 20
39,5
4,67
37,12
4,51 10
18,59
17,68
16,46
15,27
15,61
15,24
3,08
3,3
9,14
9,01
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat
Grafik 6.9 Pertumbuhan Sektoral PDRB Jawa Barat yang Dengan Grafik 6.10 Penduduk Bekerja di Jawa Barat Menurut Pendidikan
Pangsa Tenaga Kerja Terbesar (dalam %) Tertinggi yang Ditamatkan (dalam %)
1 0,5 1
3,77 3,62 3,54 3,40 3,38 3,92 4,19 4,20 4,00 0 0,38
0 0 MAR'18 SEP'18 MAR'19 SEP'19 MAR'20 MAR'21 SEP'21
SEP'17 MAR'18 SEP'18 MAR'19 SEP'19 MAR'20 SEP'20 MAR'21 SEP'21
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat
Grafik 6.11 Perkembangan Jumlah dan Persentase Penduduk Grafik 6.12 Tingkat Kemiskinan dan Gini Ratio Jawa Barat
Miskin di Jawa Barat
hanya perdangan besar, dan pertanian yang mencatatkan seiring dengan terus membaiknya kondisi perekonomian
pertumbuhan, sedangkan sektor industri pengolahan Jawa Barat, maka diprakirakan kondisi kesejahteraan juga
mencatatkan perlambatan. Hal ini mengindikasikan bahwa akan turut menunjukkan optimisme perbaikan.
sektor industri terdampak cukup besar dengan adanya
pandemi Covid-19 pasca varian delta pada pertengahan 6.2.1 Jumlah Penduduk Miskin
2021, serta situasi geopolitik global juga turut berdampak Perbaikan kinerja perekonomian Jawa Barat pada tahun
memberikan guncangan pada keberlangsungan sektor 2021 telah mendorong perbaikan indikator tingkat
industri pengolahan. kesejahteraan. Berdasarkan catatan BPS Provinsi Jawa Barat,
pada kurun waktu 2017-2019 tingkat kemiskinan di Jawa Barat
6.1.6 Penduduk Bekerja Menurut berada pada tren penurunan, baik dalam jumlah maupun
Pendidikan yang Ditamatkan persentase. Sejak awal pandemi pada Maret 2020, tingkat
Berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan, sebagian kemiskinan mengalami peningkatan dan kembali menurun
besar penduduk bekerja masih didominasi oleh pekerja cukup signifikan sejak periode September 2021 sejalan
dengan pendidikan SD ke bawah sebesar 39,50% pada dengan meredanya pandemi Covid-19. Pada September
Februari 2021. Sementara itu pekerja yang menamatkan 2021, jumlah penduduk miskin di Jawa Barat mencapai 4 juta
pendidikan tinggi keseluruhan (tamatan Universitas dan jiwa, turun 190,5 ribu jiwa dibandingkan Maret 2021 dan
Diploma I / II / III) pada Februari 2022 tercatat sebesar turun 183,7 ribu jiwa jika dibandingkan dengan September
12,31%, meningkat dibandingkan Februari 2022 tercatat 2020. Penurunan jumlah penduduk miskin didorong oleh
sebesar 12,22%. Namun, meskipun terdapat peningkatan keberhasilan penanganan kasus Covid-19, sehingga sejak
penyerapan tenaga kerja berpendidikan tinggi, jumlah ini Agustus 2021 terdapat kebijakan pelonggaran pembatasan
masih sangat rendah dibandingkan dengan penyerapan kegiatan dan mobilitas masyarakat yang mengakselerasi
pekerja tingkat pendidikan yang lebih rendah sehingga aktivitas ekonomi dan meningkatkan penghasilan masyarakat.
masih diperlukan perhatian khusus dari pemerintah Jawa Perbaikan penghasilan ini tidak hanya terjadi pada pekerja
Barat untuk dapat meningkatkan tingkat partisipasi pekerja sektor formal yang kembali dipekerjakan, namun juga pelaku
berpendidikan tinggi. usaha dan rumah tangga lapis bawah yang meramaikan
lapangan usaha di sektor informal.
6.2 KESEJAHTERAAN
Data terakhir kesejahteraan yang dirilis BPS adalah posisi Secara persentase, tingkat kemiskinan Jawa Barat pada
September 2021, sehingga keterkaitan dengan kondisi September 2021 tercatat menurun sebesar 0,43%
ekonomi didasarkan pada situasi triwulan III 2021. Tentunya dibandingkan dengan Maret 2021 dan turun 0,46% terhadap
10,64 10,46
9,76 0,418 0,423 0,417
0,412 0,413 0,41 0,408 0,412
0,399
SEP'20 MAR'21 SEP'21 MAR'17 SEP'17 MAR'18 SEP'18 MAR'19 SEP'19 MAR'20 MAR'21 SEP'21
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat
Grafik 6.13 Perbandingan Angka Kemiskinan di Perkotaan dan Grafik 6.14 Perbandingan Gini Ratio Perkotaan dan Perdesaan di
Perdesaan di Jawa Barat, 2020-2021 (dalam %) Jawa Barat
tingkat kemiskinan periode September 2020. Dampak positif absolut masih lebih tinggi dibandingkan dengan di perkotaan.
perbaikan ekonomi terhadap kondisi kesejahteraan pada Hal ini menunjukkan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi
periode laporan diharapkan dapat berlanjut pada tahun dan mata pencaharian masih berpusat di perkotaan, sehingga
2022, meskipun tantangan pandemi kembali menghadang kebijakan untuk terus mengembangkan aktivitas ekonomi di
sejak awal tahun 2022 dengan merebaknya varian omicron. perdesaan masih akan relevan dalam jangka panjang. Selain
Kebijakan dynamic balancing dengan penanganan pandemi memperbaiki interkonektivitas, perluasan dan pemerataan
yang terukur dan tetap menjaga bergeraknya aktivitas investasi di seluruh Jawa Barat, program-program strategis
ekonomi secara aman sangat diperlukan, sehingga tren seperti Petani Milenial dan digitalisasi end_to_end proses
positif penurunan jumlah dan persentase penduduk miskin di bisnis di sektor pertanian perlu terus dikembangkan, sehingga
Jawa Barat dapat dipertahankan. aktivitas ekonomi di perdesaan dapat meningkat sekaligus
mencegah penduduk desa mengais rejeki di kota-kota dan
Secara spasial, perbaikan angka kemiskinan di Jawa Barat pusat-pusat industri.
terjadi baik di perkotaan maupun perdesaan. Tingkat
kemiskinan di wilayah perkotaan pada September 2021 6.2.2 Tingkat Ketimpangan (Gini Ratio)
menurun hingga 7,48% setelah pada Maret 2021 dan Selain penurunan angka kemiskinan, pada September
September 2020 secara berturut-turut sebesar 7,79% dan 2021 terdapat perbaikan pada tingkat ketimpangan
7,82%. Perbaikan angka kemiskinan di wilayah perkotaan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat. Hal tersebut
sejalan dengan penurunan jumlah penduduk usia kerja yang tercermin dari penurunan Gini Ratio menjadi 0,406 pada
terdampak Covid-19 pada kurun waktu Agustus 2020-Agustus September 2021 setelah pada Maret 2021 tercatat sebesar
2021 sebesar 1,73 juta orang di wilayah perkotaan. Kondisi 0,412. Namun tingkat ketimpangan masih cenderung
ini didorong oleh perbaikan kinerja lapangan usaha industri lebih tinggi dibandingkan dengan September 2020 yang
pengolahan akibat pelonggaran pembatasan, sehingga berada pada rasio 0,398. Perbaikan gini ratio menunjukkan
kapasitas produksi meningkat, di samping dorongan bahwa terdapat peningkatan pemulihan kondisi ekonomi
peningkatan permintaan ekspor searah pemulihan ekonomi masyarakat lapis bawah dibandingkan periode sebelumnya.
global. Di wilayah perdesaan, pada September 2021 tingkat Hal ini diperkuat dengan perbaikan indikator pengeluaran
kemiskinan yang ditunjukkan oleh persentase penduduk kelompok penduduk 40% terbawah yang meningkat dari
miskin, turun menjadi 9,76%. Angka ini jauh di bawah periode 16,34% pada Maret 2021 menjadi 16,53% pada September
Maret 2021 dan September 2020 yang masing-masing 2021, sehingga mengurangi jarak ketimpangan.
mencapai sebesar 10,46% dan 10,64%. Meskipun terus
mengalami perbaikan, angka kemiskinan di perdesaan secara
14
BERAS
23,49
26,76
13,13
13,10
13,04
12
12,30
11,30
11,18 10,63
11,15
10
10,71
10,65
10,03
10,03
ROKOK KRETEK FILTER
8,35
9,65
8
8,95
8,83
8,40
8,25
8,13
7,97
7,70
5,23
7,24
7,15
7,11
6
TELUR AYAM RAS
4,64
5,35
5,21
4
4,74
4,37
2 5,31
2,58
DAGING AYAM RAS
0 4,13
BEKASI
GARUT
CIAMIS
BOGOR
CIANJUR
SUBANG
CIREBON
BANDUNG
SUKABUMI
KUNINGAN
SUMEDANG
KARAWANG
INDRAMAYU
KOTA BEKASI
KOTA DEPOK
KOTA BOGOR
KOTA CIMAHI
KOTA BANJAR
TASIKMALAYA
PURWAKARTA
KOTA CIREBON
PANGANDARAN
KOTA BANDUNG
KOTA SUKABUMI
BANDUNG BARAT
KOTA TASIKMALAYA
Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat
Grafik 6.15 Tingkat Kemiskinan 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat Grafik 6.16 Peranan Komoditas Makanan terhadap GK Jawa Barat,
Maret 2021 ( dalam %)
Indikator ketimpangan di perkotaan mengalami perbaikan, dari masing-masing kabupaten/kota. Tingkat kemiskinan
sedangkan di perdesaan mengalami peningkatan meskipun yang tinggi cenderung terjadi di wilayah dengan dominasi
tidak terlalu signifikan. Ketimpangan di perkotaan menurun ekonomi sektor pertanian, sementara cenderung lebih
dari 0,423 pada Maret 2021 menjadi 0,417 pada September rendah pada wilayah dengan sektor utama sektor industri,
2021. Sementara ketimpangan di perdesaan Jawa Barat perdagangan dan jasa. Hal ini menunjukkan bahwa
dalam kurun waktu yang sama meningkat dari 0,321 menjadi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang ditopang oleh
0,324. Ketimpangan perdesaan yang masih meningkat aktivitas ekonomi bernilai tambah tinggi masih perlu terus
menunjukan bahwa masyarakat di perdesaan masih lebih dikembangkan di wilayah yang memiliki tingkat kemiskinan
lambat beradaptasi dengan kondisi perekonomian saat tinggi, khususnya Jawa Barat bagian Selatan, termasuk
ini. Sebagaimana yang selama ini terjadi, ketimpangan di dengan mengembangkan industri berbasis pertanian. Di
perkotaan masih lebih buruk dibandingkan perdesaan atau samping itu perbaikan akses dan pembangunan infrastruktur
masuk kategori ketimpangan sedang. (Grafik 6.13). yang mendukung konektivitas perlu menjadi prioritas untuk
dilanjutkan di wilayah ini.
Secara spasial 27 kabupaten/kota Jawa Barat, angka
kemiskinan tertinggi terjadi di Kota Tasikmalaya sebesar 6.2.3 Garis Kemiskinan
13,13%, sedangkan angka kemiskinan paling rendah Terdapat peningkatan Garis Kemiskinan (GK) di Jawa
tercatat di Kota Depok (2,58%). Angka kemiskinan ini barat dari September 2022 yang sebesar Rp415.682 per
terindikasi dipengaruhi oleh sektor ekonomi dominan kapita per bulan menjadi Rp437.604 pada September
2021. Peningkatan tersebut menggambarkan terjadinya
9,41 peningkatan pengeluaran kebutuhan dasar. Berdasarkan
PERUMAHAN
9,35 data spasial September 2021, wilayah dengan GK tertinggi
BENSIN
4,03 berada di Kota Depok dengan Rp705.084 per kapita per
3,09
bulan dan GK terendah berada di Kabupaten Garut dengan
LISTRIK
2,81
1,45 Rp320.050 per kapita per bulan. Jika dilihat dari peningkatan
PENDIDIKAN
1,86 GK, Bekasi menjadi wilayah administratif dengan peningkatan
1,15
biaya hidup tertinggi, yakni sebesar Rp34.932 per kapita per
1,21
PERLENGKAPAN MANDI
1,07 bulan.
PERKOTAAN PERDESAAN
Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat Berdasarkan komponen pembentuk GK pada September
Grafik 6.17 Peranan Komoditas Non-Makanan terhadap GK Jawa 2021, kontribusi komoditi makanan memiliki peran
Barat, Maret 2021 ( dalam %)
73 72.45 13 73.4
72.03 72.09 73.2
12
72
71.3 72.29 73
11
70.69 71.92 71.94 72.8
71
71.39 10 72.6
70.05
12,61
12,48
12,45
12,42
73,23
12,5
70.81
12,15
12,3
12,08
72.4
69.5 9
73,04
70
72,85
70.18 72.2
72,66
8
72,47
72,44
72,41
72
69.55
72,23
8,61
8,55
69
8,37
8,37
8,15
8,15
8,14
7,95
7
71.8
68 6 71.6
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Grafik 6.18 Perkembangan Nilai Indeks Pembangunan Manusia Grafik 6.19 Perkembangan Rata-Rata Lama Sekolah, Harapan Lama
Jawa Barat dan Nasional Sekolah, Umur Harapan Hidup di Jawa Barat
utama yang tercermin dari sumbangan Garis Kemiskinan dalam menjaga daya beli masyarakat, pengendalian inflasi
Makanan (GKM) yang mendominasi dengan porsi 73,93% untuk menjaga keterjangkauan harga pangan, sangat
dibandingkan GK atau lebih besar dibandingkan Garis krusial. Selain itu dukungan kebijakan akomodatif di bidang
Kemiskinan Non-Makanan (GKNM) yang hanya sebesar moneter dan makroprudensial, serta kebijakan fiskal sangat
26,07%. Tren peningkatan kontribusi komoditi makanan dari diperlukan, terutama untuk mengakomodasi pemenuhan
tahun ke tahun menunjukkan bahwa pengeluaran tersebut kebutuhan tempat tinggal dan energi, khususnya bagi
semakin mendominasi pola konsumsi masyarakat pada masyarakat berpenghasilan rendah.
tingkat ekonomi rendah. Lima komoditas makanan yang
memiliki andil besar terhadap GK baik di perkotaan maupun 6.2.4 Indeks Pembangunan Manusia Jawa
perdesaan, yaitu komoditi beras, rokok filter, telur ayam Barat
ras, daging ayam ras dan kopi bubuk dan instan. Pada tahun Pandemi Covid-19 yang semakin terkendali diikuti
2021, terdapat peningkatan harga pada beberapa komoditas dengan nilai Indeks Pembangunan Mansuia yang terus
utama tersebut, yaitu rokok kretek filter dan daging ayam membaik. Hal ini dapat dijadikan momentum untuk dapat
ras, sehingga meningkatkan GK dan turut menyebabkan daya mendongkrak kesejahteraan masyarakat ke depannya.
beli masyarakat menurun. Sedangkan pada komoditas non- Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Barat menunjukkan
makanan, penyumbang GK didominasi oleh pengeluaran peningkatan dari 72,09 pada tahun 2020 menjadi 72,45 pada
perumahan, bensin dan listrik. Berdasarkan data tersebut, tahun 2021. Peningkatan ini lebih tinggi dari peningkatan IPM
11.5
0,60
0,43 0,460,50 8
11 0,40 6
6,21
10.5 0,20 5,61 4
0,00
3,51 2
RP 11,152
10
RP 10,934
RP 10,845
0
RP 10,79
�0,20
RP 10,285
�2
RP 10,035
9.5
RP 9,778
�0,40
RP 9,447
�4
9
�0,60 �6
8.5 �0,80 �8
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
2017 2018 2019 2020 2021 2022
PENGELUARAN PER KAPITA JUMLAH TENAGA KERJA PDRB JAWA BARAT �RHS
Grafik 6.20 Perkembangan Pengeluaran per Kapita di Jawa Barat Grafik 6.21 Hasil Survey Konsumen Bank Indonesia Jawa Barat:
(juta Rp) Indeks Keyakinan Konsumen
nasional dari 71,94 menjadi 72,29 pada periode yang sama. 180
Hal ini menjadikan IPM Jawa Barat tetap berada pada IPM 160
40
66,10
pendidikan, dan ekonomi atau standar hidup layak. Pada 49,95
20
hidup, terdapat peningkatan dari 73,04 tahun pada 2020 2019 2020 2021 2022
Dari dimensi pendidikan, rata-rata lama sekolah pada kerja ini diharapkan dapat menjadi cerminan meningkatnya
penduduk berusia lebih dari 25 tahun mengalami peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat, karena peningkatan jumlah
sebesar 0,70% atau naik menjadi 8,61 tahun pada tahun tenaga kerja akan turut berdampak pada meningkatnya
2021. Sedangkan untuk harapan lama sekolah bagi anak usia penghasilan pekerja yang secara umum yang kemudian
7 tahun, meningkat dari 12,5 tahun menjadi 12,61 tahun atau mendorong perbaikan daya beli masyarakat.
setara pendidikan diploma.
Sejalan dengan itu, apabila ditelusuri lebih dalam pada
Dimensi ekonomi yang ditunjukkan oleh indikator pengeluaran triwulan I 2022 indikator Indeks Penghasilan Saat Ini
perkapita per tahun, tercatat mengalami peningkatan dan Indeks Ekspektasi Penghasilan juga menunjukkan
dari Rp10,85 juta pada 2020, menjadi Rp10,93 juta pada tren perbaikan meskipun juga belum setinggi triwulan
tahun 2021. Walaupun belum kembali ke level tahun 2019 IV 2021. Berdasarkan hasil survey Bank Indonesia pada
(sebelum pandemi), peningkatan ini mengindikasikan mulai triwulan I 2022, Indeks Penghasilan Saat ini berada pada
terjadi perbaikan penghasilan dan daya beli masyarakat di angka 89,84, sedangka untuk Indeks Ekspektasi Penghasilan
tahun 2021. berada pada angka 126.15 atau diatas angka optimis. Kedua
angka pada indeks ini tetap membaik apabila dibandingkan
6.2.5 Potensi Perbaikan Kesejahteraan dengan triwulan III 2021 yang merupakan periode rilis data
pada Triwulan I 2022 kesejahteraan. Kondisi ini diharapkan memperkuat indikasi
Optimisme perbaikan kondisi kesejahteraan pada triwulan terjadinya perbaikan penghasilan pekerja yang kemudian
I 2022 diyakini terus berlangsung seiring dengan masih mendorong daya beli masyarakat. Momentum ini juga
tumbuh positifnya perekonomian Jawa Barat. Pada triwulan diharapkan terus berlanjut, sehingga pada akhirnya akan
I 2022, perekonomian Jawa Barat masih mencatatkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat.
pertumbuhan positif walaupun tidak setinggi triwulan
sebelumnya, yaitu sebesar 5,61% (yoy). Hal ini kemudian 6.3 NILAI TUKAR PETANI
turut tercermin pada hasil liaison Bank Indonesia, dimana Indikator kesejahteraan petani yang dicerminkan oleh
angka Likert Scale untuk jumlah tenaga kerja di perusahaan indikator Nilai Tukar Petani (NTP) mengalami perbaikan
adalah sebesar 0,50 pada triwulan I 2022, meningkat 0,04 pada triwulan I 2022 menjadi 99,39 dari sebelumnya pada
poin dari triwulan IV 2021, dan meningkat 0,07 poin dari triwulan IV 2021 sebesar 98,18. meningkat dari 96,56 pada
triwulan III 2021. Peningkatan nilai LS tenaga kerja ini juga triwulan III 2021 menjadi 98,18 pada triwulan IV 2021,
sejalan dengan peningkatan TPAK dan penurunan TPT pada meskipun secara tahunan cenderung melambat. Kenaikan
pembahasan sebelumnya. Peningkatan penggunaan tenaga NTP pada triwulan I 2022 terutama ditopang oleh peningkatan
140
110
2,38% (qtq), sedangkan peningkatan IB petani hanya sebesar
120 105
1,13% (qtq). Hal tersebut mencerminkan peningkatan
100
98,18
80
100
penerimaan petani dari komoditas yang dihasilkan relatif
99,39
60 95 melebihi pengeluaran barang dan jasa baik yang berkaitan
40
90 dengan usaha maupun konsumsi rumah tangga, sehingga
107,49
105,94
109,12
108,46
20
0
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I
85 dengan surplus ini maka diindikasikan kesejahteraan petani
2019 2020 2021 2022
INDEKS YANG DIBAYAR PETANI �IB� INDEKS YANG DITERIMA �IT� NILAI TUKAR PETANI �NTP�
juga turut meningkat.
Tabel 6.2 Perbandingan Indeks yang Dibayar Petani (IB) Triwulan IV 2021 dan I 2022
No. INDEKS YANG DIBAYAR PETANI (IB) TW IV 2021 TW I 2022 Perubahan (%, qtq)
Indeks Kelompok Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) 108,14 109,37 1,14%
3 Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Lainnya 104,40 104,88 0,46%
4 Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga 109,92 110,52 0,54%
Indeks Kelompok Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (IBBPM) 107,20 108,52 1,24%
Tabel 6.3 Perbandingan Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi di Pulau Tabel 6.4 Nilai Tukar Petani Menurut Subsektor pada Tahun 2020
Jawa dan Nasional dan 2022
keringanan biaya produksi, perbaikan distribusi, perluasan 1,81% (qtq), disusul provinsi Banten dengan pertumbuhan
akses pasar serta peningkatan penggunaan teknologi sebagai 1,78% (qtq), dan pada urutan ketiga adalah Jawa Barat dengan
langkah digitalisasi. pertumbuhan sebesar 1,24% (qtq). Sedangkan, pertumbuhan
NTP nasional pada triwulan I 2022 tercatat sebesar 1,43%
Disisi lain, peningkatan IB petani disumbangkan oleh IB (qtq) atau di atas rata-rata pertumbuhan seluruh provinsi di
Kelompok Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) dan Kelompok Pulau Jawa yang sebesar 0,97% (qtq). Disisi lain, DKI Jakarta
Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (IPPBM). menjadi satu-satunya provinsi dengan pertumbuhan NTP
IKRT mencatatkan pertumbuhan menjadi 109,37 pada negatif 0,23% (qtq) akibat nilai IB yang naik lebih besar
triwulan IV 2022 dari sebelumnya 108,14 pada triwulan dengan komoditas penyumbang kenaikan terbesar adalah
IV 2021, atau naik 1,14% (qtq). Dilihat dari komponennya, minyak goreng, bensisn, daging ayam ras, dan telur ayam ras.
peningkatan IKRT paling besar disumbangkan oleh komponen
konsumsi makanan, minuman, dan tembakau. Sedangkan Berdasarkan subsektornya, peningkatan NTP Jawa Barat
apabila melihat nilainya, konsumsi rumah tangga terbesar pada triwulan I 2022 ditopang oleh subsektor hortikultura,
petani didominasi oleh perawatan pribadi dan rumah, peternakan, dan tanaman pangan. Peningkatan pada NTP
kesehatan, dan kebutuhan sandang (pakaian alas kaki), pada subsektor tersebut ditopang oleh peningkatan IT seiring
serta pangan (makanan, minuman, dan tembakau) yang dengan meningkatnya harga komoditas. Peningkatan harga
merupakan pengeluaran esensial masyarakat pada umumnya. ini diindikasi terjadi karena jumlah stok yang terbatas akibat
Selanjutnya, IPPBM, mencatatkan pertumbuhan menjadi faktor cuaca ekstrem seperti yang terjadi menyebabkan
108,52 pada triwulan IV 2022 dari sebelumnya 107,20 panen yang tidak maksimal di tingkat petani serta penyaluran
pada triwulan IV 2021, atau naik 1,24% (qtq). Dilihat dari yang terlambat. Kondisi ini semakin tereskalasi akibat
komponenya, peningkatan terbesar terjadi pada komponen permintaan yang meningkat menjelang momen ramadhan
upah buruh, serta pupuk, pestisida, obat, dan pakan. Kedua dan HBKN Idulfitri. NTP subsektor hortikultura meningkat
komponen dengan peningkatan terbesar ini juga merupakan sebesar 3,12% (qtq), dan didominasi oleh peningkatan harga
komponen yang paling mendominasi pengeluaran konsumsi kelompok sayur-sayuran. Sedangkan subsektor peternakan
petani untuk melakukan produksi. mengalami peningkatan sebesar 2,23% (qtq) yang didominasi
oleh komoditas ternak besar seperti sapi, dan terakhir
Secara spasial sejalan dengan NTP nasional yang tumbuh tanaman pangan mengalami peningkatan sebesar 1,08%
positif, NTP pada provinsi-provinsi di Pulau Jawa mayoritas (qtq) yang didominasi oleh peningkatan harga komoditas
mengalami peningkatan kecuali pada provinsi DKI Jakrta. palawija. Sementara itu, NTP tertinggi terjadi pada subsektor
Provinsi di Pulau Jawa yang mencatatkan pertumbuhan perikanan sebesar 109,80 dan NTP terendah dicatat oleh
tertinggi adalah DI Yogyakarta dengan pertumbuhan sebesar subsektor tanaman perkebunan rakyat dengan indeks
sebesar 96,39.
129
Tabel 6.5 Nilai Tukar Usaha Petani Menurut Subsektor pada Tahun
2020 dan 2022
124
Perikanan 103,53 102,54 102,75 104,10 106,52 109,17 109,92 110.86 111,04
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat
RP35.000
115 102
RP30.000
99,50 99,59
RP 25.850
RP25.000
99,15 100
RP 25.600
RP 25.200
RP 25.000
RP 24.900
RP 24.400
RP 24.450
RP 24.300
RP 24.200
RP 23.900
RP 23.050
110
RP 22.250
RP20.000
RP 21.650
RP 21.500
RP 20.650
RP 20.300
RP 20.000
98 RP15.000
105 RP10.000
97,17 96
RP5.000
108,46
108,94
108,42
109,43
110,29
107,16
108,5
RP0
109
Grafik 1 Nilai Tukar Petani Jawa Barat 2021 – 2022 Grafik 2 Harga Telur Ayam di Jawa Barat periode Januari - April
2022
Apabila ditelusuri lebih lanjut, NTP peternakan sepanjang harga pakan seperti jagung (dari 4.500/kg menjadi 5.600/kg).
tahun 2022 cukup berfluktuasi. Pada Januari 2022, nilai NTP Adapun kemudian NTP peternakan kembali meningkat pada
peternakan mengalami kenaikan sebesar 1,9% (mtm) akibat April 2022 yang disokong kenaikan pada subkelompok Ternak
sejumlah sentimen positif seperti membaiknya permintaan Besar naik sebesar 3,01% (mtm), Subkelompok Ternak Kecil
ayam, dan naiknya harga ayam ras pedaging seiring dengan naik sebesar 1,77% (mtm), Subkelompok Unggas naik sebesar
peningkatan mobilitas masyarakat akibat relaksasi PPKM. 2,47% (mtm), dan Subkelompok Hasil Ternak/Unggas naik
Kemudian pada Februari dan Maret 2022, nilai NTP peternakan sebesar 1,55 % (mtm).
mengalami penurunan yang disebabkan peningkatan IB yang
kemudian menyebabkan kesejahteraan peternak cenderung Peningkatan Subkelompok tersebut disinyalir terjadi akibat
melemah. Beberapa penyebab peningkatan IB pada periode kenaikan harga telur dan daging ayam pada April 2022.
tersebut adalah: (1) Pada Februari 2022 peternak dihadapkan Provinsi Jawa Barat merupakan daerah dengan jumlah
pada tingginya ongkos sarana produksi ternak (sapronak), perusahaan peternakan Unggas terbanyak (173 perusahaan)
sementara harga jual ayam di tingkat peternak (live bird on atau 43,36% dari seluruh peternakan unggas di Indonesia.
farm) di bawah biaya produksi sehingga peternak mandiri Selain peningkatan pada Subkelompok Unggas dan hasil
mengalami kerugian, dan (2) Pada Maret 2022 terdapat Unggas akibat kenaikan harga telur ayam, peningkatan NTP
peraturan pemerintah (Permendag) untuk penyesuaian disinyalir juga didorong Subkelompok Ternak Besar, yaitu
RP42.000
RP150.000
RP40.000
RP145.000
RP 146.250
RP 39.900
RP 39.650
RP 39.200
RP38.000
RP 38.500
RP 38.400
RP 141.650
RP140.000
RP 141.050
RP 141.550
RP 37.950
RP 37.850
RP 37.400
RP 33.300
RP36.000
RP 36.950
RP 136.900
RP135.000
RP 36.150
RP 135.900
RP 35.700
RP 135.550
RP 135.350
RP 134.050
RP34.000
RP 35.200
RP 132.600
RP 132.600
RP 34.500
RP 34.400
RP 132.000
RP 132.000
RP 132.000
RP 132.000
RP 132.000
RP 132.000
RP 34.250
RP 34.150
RP130.000
RP32.000
RP125.000
RP30.000
JAN 2022 �I�
RP120.000
JAN 2022 �I�
Grafik 3 Harga Daging Ayam di Jawa Barat periode Januari – Grafik 4 Harga Daging Sapi di Jawa Barat periode Januari - April
April 2022 2022
121
Benang Merah Nilai Tukar Petani dan Kesejahteraan Peternak Jawa Barat Boks 5
122
BAB VII
Prospek
Perekonomian
3,0%±1%
2022
1,69% 2021
INFLASI
JAWA BARAT
Proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2022 kembali mengalami koreksi ke bawah menjadi 3,6% (yoy)
seiring dengan eskalasi tensi geopolitik yang memberikan dampak signifikan pada kontraksi ekonomi
negara yang terdampak langsung, perlambatan signifikan pertumbuhan ekonomi Eropa, penurunan volume
perdagangan dunia, dan terus berlanjutnya disrupsi rantai pasokan global.
Perekonomian Indonesia 2022 diproyeksikan tumbuh pada rentang yang lebih rendah yaitu 4,3%-5,0%
(yoy), namun tetap berpotensi lebih tinggi dibandingkan 2021 sebesar 3,69% (yoy). Momentum perbaikan
ekonomi nasional diperkirakan masih terus berlangsung berlanjut pada 2022 didukung oleh perbaikan
permintaan domestik dan masih kuatnya kinerja ekspor utamanya ekspor komoditas. Kebijakan moneter
dan makroprudensial ditujukan untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan.
Ekonomi Jawa Barat 2022 diproyeksikan tumbuh pada rentang yang sedikit lebih rendah, yaitu 4,7%-5,5%
(yoy). Sebagaimana ekonomi nasional, eskalasi tensi geopolitik global juga akan memberikan dampak pada
pertumbuhan ekonomi Jawa Barat, khususnya melalui jalur perdagangan dimana kinerja ekspor sedikit
melambat sehubungan dengan prospek ekonomi global dan volume perdagangan dunia yang menurun.
Namun demikian, peningkatan mobilitas yang signifikan mendorong optimisme perbaikan permintaan
domestik, sehingga konsumsi rumah tangga akan menjadi motor utama yang mendukung pertumbuhan
ekonomi Jawa Barat 2022 yang diproyeksikan lebih baik dari tahun 2021.
Bab 7 | Prospek Perekonomian
Perang di Ukraina karena Invasi Rusia dan sanksi yang kebijakan fiskal Build Back Better dan gangguan rantai pasokan
ditetapkan terhadap Rusia telah menyebabkan konsekuensi yang berkelanjutan. Pengetatan kebijakan moneter dilakukan
bagi ekonomi global. Efek konflik dan sanksi telah langsung lebih cepat daripada proyeksi sebelumnya dikarenakan
menghantam ekonomi Ukraina, Rusia, dan Belarusia. Nemun upaya untuk mengendalikan inflasi. Risiko lain juga datang
demikian, dampak internasional melalui berbagai jalur dari pertumbuhan ekonomi negara mitra dagang yang lebih
seperti harga komoditas global, hubungan perdagangan dan rendah karena gangguan akibat perang.
keuangan, pasokan tenaga kerja, dan dampak kemanusiaan
akan menyebarkan efeknya lebih luas—terutama di Eropa. Adapun ekonomi Jepang, yang merupakan salah satu
negara mitra dagang utama Jawa Barat, masih menunjukkan
Sanksi perdagangan dan keuangan yang ketat dan embargo perbaikan terbatas. IMF memproyeksikan ekonomi Jepang
minyak dan gas oleh beberapa negara besar akan berdampak tahun 2022 akan tumbuh 2,4% (yoy). Pemulihan yang
parah pada ekonomi Rusia. Untuk mencegah pelarian modal, terbatas disebabkan oleh permintaan domestik yang lebih
bank sentral Rusia telah meningkatkan suku bunga dan lemah akibat tingginya kenaikan harga minyak dunia yang
kontrol pada arus modal secara luas. Penarikan oleh berbagai diperkirakan membebani konsumsi dan investasi swasta,
perusahaan asing telah melumpuhkan banyak industri, serta hambatan dari sisi ekspor bersih (net export) yang lebih
termasuk penerbangan, keuangan, perangkat lunak, dan rendah.
pertanian. Akibatnya, prospek ekonomi Rusia turun secara
signifikan. Selain itu, disintermediasi keuangan dan hilangnya IMF juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Tiongkok
kepercayaan investor akan menyebabkan penurunan yang 2022 secara signifikan melambat hampir separuhnya menjadi
signifikan dalam investasi dan konsumsi swasta, dan hanya 4,4% (yoy). Dengan kebijakan ketat yang terus berlanjut
sebagian yang dapat diimbangi oleh kebijakan fiskal. terhadap sektor real estat dan kemungkinan lockdown
yang lebih luas sebagai bagian dari strategi ketat Zero-
Saluran utama dari perang di Ukraina dan sanksi terhadap COVID, ekonomi Tiongkok dapat melambat lebih dari yang
Rusia juga telah mempengaruhi ekonomi kawasan Eropa diproyeksikan saat ini, serta menimbulkan konsekuensi bagi
secara luas melalui kenaikan harga dan ancaman keamanan negara lain di Asia dan sekitarnya. Hal ini selanjutnya dapat
pasokan energi global. Gangguan rantai pasokan telah menghambat pemulihan terutama di negara berkembang.
merugikan beberapa industri, termasuk sektor otomotif,
akibat semakin terhambatnya produksi input utama. Pada Perang Memperlambat Pemulihan Global
akhirnya ekonomi Eropa diproyeksikan jauh melambat Pada tahun 2022, eskalasi tensi geopolitik, utamanya
menjadi 1,1% (yoy) pada 2022. perang Rusia-Ukraina akan menjadi faktor utama yang
memperlambat pemulihan ekonomi global. Biaya ekonomi
Di sisi lain, ekonomi negara maju seperti Amerika Serikat yang timbul dari perang diperkirakan akan menyebar lebih
juga mengalami perlambatan. Meskipun hubungan ekonomi jauh melalui pasar komoditas, perdagangan, dan pada
antara Rusia dan Amerika Serikat terbatas, melambatnya tingkat yang relatif lebih lebih rendah pada keterkaitan
pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat sudah diperkirakan sektor keuangan. Kenaikan harga bahan bakar dan pangan
sejak Januari 2022. Pada triwulan I 2022, US Berau of sudah memiliki dampak global, dengan negara-negara
Economic mengumumkan bahwa ekonomi Amerika Serikat berpenghasilan rendah sebagai populasi yang rentan yang
terkontraksi -1,4% jauh berada di bawah perkiraan consensus paling terpengaruh signifikan.
forecast sebesar 1,0%. Secara keseluruhan, pertumbuhan
ekonomi Amerika Serikat 2022 diperkirakan oleh IMF Perang semakin meningkatkan harga komoditas dan
akan melambat menjadi sebesar 3,7% (yoy). Perlambatan gangguan pasokan yang intensif, kemudian mendorong inflasi.
pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat tahun 2022 juga Bahkan sebelum Rusia menginvasi Ukraina, tekanan harga
mencerminkan dampak dari tidak disahkannya paket yang luas akibat pandemi telah menyebabkan bank sentral
memperketat kebijakan moneter dan menunjukkan stance Serikat. Ke depan, hal ini juga dapat menciptakan beberapa
kebijakan ke depan yang semakin hawkish4. Akibatnya, suku kerentanan di pasar kredit karena suku bunga dan premi
bunga meningkat tajam dan volatilitas harga aset meningkat risiko meningkat, yang berimplikasi pada stabilitas keuangan.
sejak awal 2022—menghantam neraca rumah tangga dan
perusahaan, konsumsi, dan investasi. Di sisi fiskal, ruang kebijakan sudah terkikis di banyak negara
oleh pengeluaran yang diperlukan terkait COVID. Tingkat
Perang juga telah menambah ketidakpastian yang sudah utang telah meningkat secara signifikan, dan dukungan fiskal
tinggi tentang prospek global dan menambah serangkaian yang luar biasa diperkirakan akan mulai dihapus pada 2022–
guncangan pasokan yang telah melanda ekonomi global 2023. Kondisi keuangan yang lebih ketat akan meningkatkan
selama pandemi. Hal ini berkontribusi pada meningkatnya kerentanan dan tekanan utang yang meluas, baik terkait
kekurangan pasokan, termasuk di luar sektor energi dan utang negara maupun utang luar negeri korporasi.
pertanian. Bahkan sebelum perang, inflasi telah meningkat
tinggi di banyak negara karena melonjaknya harga komoditas Perang juga telah meningkatkan risiko fragmentasi ekonomi
dan ketidakseimbangan permintaan-penawaran yang dunia yang lebih permanen menjadi blok geopolitik dengan
disebabkan oleh pandemi. Meskipun kemacetan pasokan standar teknologi yang berbeda, dikotomi sistem pembayaran
diperkirakan pada akhirnya akan mereda karena adanya cross border, dan cadangan mata uang. Pergeseran blok
tambahan produksi dari pelaku industri di tempat lain yang ekonomi akan memerlukan biaya penyesuaian yang tinggi dan
merespons harga jual yang lebih tinggi dan kapasitas baru kerugian efisiensi jangka panjang karena rantai pasokan dan
mulai beroperasi, kekurangan pasokan di beberapa sektor jaringan produksi perlu dikonfigurasi ulang. Hal ini tentunya
ekonomi diperkirakan akan berlangsung lebih lama hingga menjadi tantangan besar bagi kerangka kerja ekonomi dan
tahun 2023. Akibatnya, inflasi diproyeksikan tetap tinggi lebih hubungan internasional yang telah berjalan relatif baik
dan cukup persisten baik di negara maju maupun negara dan selama 70 tahun terakhir.
ekonomi berkembang.
Implikasi Internasional dari Perang di Ukraina
Tekanan harga yang lebih tinggi, lebih luas, dan lebih Secara lebih rinci, setidaknya terdapat 5 saluran utama
persisten juga menyebabkan pengetatan kebijakan moneter dampak perang di Ukraina terhadap kondisi sosial ekonomi
di banyak negara. Kenaikan harga pangan dan bahan bakar secara global, yaitu:
akan merugikan rumah tangga berpenghasilan rendah secara 1) Jalur harga komoditas global
global—termasuk di Amerika Serikat dan kawasan Asia.
Perang mengganggu arus perdagangan, terutama untuk
Di banyak negara, inflasi telah menjadi perhatian utama.
energi dan makanan. Penurunan ekspor akibat konflik dan
Adanya risiko yang menunjukkan bahwa ekspektasi inflasi
sanksi juga akan berimbas pada elastisitas penawaran dan
terus meningkat, mendorong respons pengetatan kebijakan
permintaan global. Secara spesifik, efeknya cenderung
yang lebih agresif dari bank sentral. Di negara berkembang,
terkonsentrasi pada komoditas tertentu, seperti minyak
kenaikan harga pangan dan bahan bakar secara signifikan
fosil, logam dan mineral, gas, logam mulia, dan komoditas
juga meningkatkan risiko kerusuhan sosial.
pertanian terutama gandum.
Meskipun harga minyak telah meningkat tajam, kenaikan
Di sektor keuangan, Laporan Stabilitas Keuangan Global
ini akan sedikit tertahan dalam jangka menengah seiring
April 2022 menyoroti beberapa risiko kerapuhan keuangan.
dengan peningkatan kapasitas cadangan dan pelepasan
Ekonomi negara berkembang dapat berada di bawah tekanan
cadangan minyak di negara lain—termasuk US dan
jika laju pengetatan kebijakan moneter global semakin
komitmen negara OPEC. Di sisi lain, harga komoditas
meningkat, terutama pengetatan kebijakan moneter Amerika
pertanian kemungkinan akan naik lebih tinggi—khususnya
4 hawkish adalah istilah untuk menggambarkan kebijakan moneter yang
cenderung kontraktif seperti menaikkan suku bunga atau mengurangi
neraca bank sentral.
gandum (mengingat total sumbangan Rusia dan Ukraina 3) Jalur pasar keuangan
hampir mencapai 30 persen terhadap ekspor gandum Salah satu saluran utama dampak dari perang adalah
global) dan jagung pada tingkat yang lebih rendah. pada pasar keuangan. Peningkatan yang lebih luas dalam
Perubahan ini akan menambah tekanan harga bahan ketidakpastian geopolitik dapat mendorong penetapan
makanan pokok secara global, meskipun gangguan pada kembali biaya risiko yang lebih tinggi oleh investor. Hal
ekspor Rusia dan Ukraina dapat menjadi keuntungan tak ini kemungkinan akan mempengaruhi pasar keuangan
terduga bagi eksportir komoditas di negara lainnya. negara berkembang berkembang, terutama negara yang
Lebih lanjut, dampak perang melalui jalur harga memiliki utang luar negeri yang besar, dan peningkatan
komoditas dikhawatirkan dapat memicu “stagflasi”, volatilitas.
yang umumnya didefinisikan sebagai periode dimana Tekanan keuangan secara langsung juga dapat berdampak
pertumbuhan ekonomi rendah (stagnasi) dan inflasi tinggi. pada korporasi yang memiliki piutang dagang dari
pertumbuhan dapat melambat lebih jauh dari perkiraan pengiriman barang sesaat sebelum perang terjadi atau
baseline-nya, dan inflasi dapat menjadi lebih tinggi dari perusahaan yang memiliki aset keuangan di luar negeri.
yang diharapkan. Importir akan menghadapi harga impor Hal ini menunjukkan peningkatan risiko gagal bayar dari
yang lebih tinggi dan kemungkinan kelangkaan. Namun counterpart. Volatilitas dan gangguan yang tinggi di pasar
demikian, ekspektasi inflasi jangka menengah saat ini komoditas juga menunjukkan tantangan jangka panjang
masih tetap berada pada target sasaran bank sentral di bagi pasar keuangan, termasuk peningkatan fragmentasi.
sebagian besar negara.
4) Jalur dampak kemanusiaan
2) Jalur jaringan produksi dan perdagangan lintas batas
Dampak kemanusiaan dari terjadinya perang, dalam
(crossborder)
jangka menengah panjang akan memberikan tekanan,
Gangguan di sektor hulu dapat mengalir lebih luas di luar salah satunya tekanan fiskal, pada negara-negara yang
mitra dagang bilateral. Berikut beberapa dampak risiko dituju. UNHCR, Badan Pengungsi PBB, melaporkan
yang telah diwaspadai: bahwa lebih dari 4,5 juta pengungsi telah meninggalkan
- Produksi gas neon—sebuah input dalam pembuatan Ukraina sejak 24 Februari 2022, separuhnya mengungsi
chip silikon—selama ini dikonsentrasikan di Rusia ke Polandia. Dalam jangka pendek, kedatangan pengungsi
dan Ukraina. Hal ini akan menyebabkan kekurangan akan membebani layanan lokal, termasuk untuk tempat
pasokan chip silikon yang telah menyebabkan tinggal dan perawatan kesehatan. Dalam jangka panjang,
kemacetan produksi lebih jauh di industri mobil dan penyebaran pengungsi dalam jumlah besar di seluruh Uni
elektronik. Eropa akan memiliki efek sosial dan ekonomi yang besar,
- Gangguan pada produksi barang lainnya seperti meningkatkan pasokan tenaga kerja, dan berpotensi
produksi sistem kabel elektronik di Ukraina telah memperburuk sentimen anti-imigran.
menyebabkan penutupan pabrik mobil di Jerman. 5) Jalur respons kebijakan
- Kekurangan berlarut-larut dari logam yang diekspor Transmisi ekonomi internasional dari perang dan
dari Rusia, seperti paladium dan nikel, juga akan sanksi juga akan bergantung pada kebijakan di negara-
meningkatkan biaya barang termasuk catalytic negara yang tidak terlibat langsung. Keputusan untuk
converter dan baterai. meningkatkan pasokan minyak dan gas atau melepaskan
- Gangguan ekspor pupuk kalium dari Belarus akan cadangan energi dapat mengurangi tekanan harga.
mempengaruhi produksi pangan di tempat lain dan Dukungan fiskal yang diperluas di Eropa dapat membantu
memperburuk kenaikan harga pangan. mengimbangi permintaan yang menyusut. Selain itu,
respons bank sentral, terutama di negara-negara maju,
juga akan membentuk dampak ekonomi dari perang
tersebut.
Di luar dampak perang, pemulihan ekonomi global tetap Pada tahun 2022, inflasi diproyeksikan oleh IMF5 sebesar
memerlukan strategi dan reformasi jangka panjang. Hal ini 5,7% di negara maju dan 8,7% di negara berkembang.
termasuk melatih kembali pekerja terkait dengan transformasi Proyeksi inflasi ini lebih tinggi 1,8 dan 2,8 poin persentase
digital yang sedang berlangsung termasuk memfasilitasi daripada outlook Januari 2022 lalu. Inflasi pada tahun 2023
transformasi pasar tenaga kerja untuk mencapai kondisi diproyeksikan sebesar 2,5 persen untuk kelompok ekonomi
ekonomi zero emission dalam jangka panjang. Berbagai maju dan 6,5 persen untuk pasar negara berkembang
negara tetap perlu melakukan pendekatan komprehensif dan ekonomi berkembang (0,4 dan 1,8 poin persentase
yang menggabungkan penetapan kebijakan harga karbon, lebih tinggi dari perkiraan Januari 2022). Namun, seperti
investasi dalam energi terbarukan, dan kompensasi bagi prospek pertumbuhan, ketidakpastian yang cukup besar
mereka yang terkena dampak negatif dari proses transisi, mempengaruhi proyeksi inflasi ke depan.
dalam rangka mempercepat transisi hijau yang dibutuhkan.
Di bidang iklim, sangat penting untuk menutup kesenjangan Lonjakan tajam harga minyak dan gas, mencerminkan
antara ambisi yang dinyatakan dan tindakan kebijakan nyata ketatnya pasokan bahan bakar fosil setelah bertahun-tahun
untuk mencapai tujuan dimaksud. melemahnya investasi dan diperparah oleh ketidakpastian
geopolitik. Di sebagian besar negara berkembang, kenaikan
Tujuan jangka panjang lainnya adalah untuk meningkatkan harga pangan juga memainkan peran penting, karena cuaca
ketahanan rantai pasokan global. Kerja sama multilateral buruk mempengaruhi hasil panen, serta kenaikan harga
tetap penting, selain prioritas langsung untuk menemukan minyak dan gas mendorong lonjakan biaya pupuk. Harga
resolusi damai pada negara-negara yang sedang berperang. yang lebih tinggi untuk komoditas pangan internasional
Di samping itu, kebutuhan untuk mengamankan akses mempengaruhi negara secara berbeda tergantung pada
kesehatan yang adil di seluruh dunia pada fasilitas kesehatan porsi makanan dari keranjang konsumsi rumah tangga dan
termasuk alat penanggulangan COVID-19 yang lengkap— jenis makanan yang dikonsumsi.
tes, terapi, dan vaksin—tetap penting untuk mencapai fase
endemi. Ke depan, kenaikan harga komoditas diperkirakan akan
bertahan sepanjang tahun 2022 sebelum sedikit mereda pada
Pembuat kebijakan juga harus memastikan bahwa jaring tahun 2023. Pasar berjangka menunjukkan harga minyak dan
pengaman keuangan global beroperasi secara efektif untuk gas akan meningkat dengan cepat pada tahun 2022 (masing-
membantu ekonomi yang rentan menyesuaikan diri dengan masing 55% dan 147%) dan kemudian menurun pada tahun
kenaikan suku bunga dalam memerangi inflasi. Perhatian 2023 seiring penyesuaian pasokan. Demikian pula, inflasi
khusus harus diberikan pada stabilitas keseluruhan tatanan makanan diperkirakan akan menunjukkan tekanan yang kuat
ekonomi global untuk memastikan bahwa kerangka kerja (sekitar 14%) pada tahun 2022, sebelum menurun sedikit
ekonomi sosial berbasis aturan yang telah membantu pada tahun 2023. Perang telah menambah ketidakpastian
pengentasan kemiskinan ratusan juta orang tidak dihilangkan. perkiraan inflasi, dan harga komoditas kemungkinan akan
bergejolak selama tahun 2022–2023.
Inflasi Global yang Tinggi Diperkirakan Bertahan
Lebih Lama Ketidakseimbangan permintaan-penawaran agregat akan
Inflasi secara global diproyeksikan tetap tinggi pada periode mempengaruhi tingkat inflasi global. Selama tahun 2022,
yang lebih panjang dari prakiraan sebelumnya. Konflik permintaan diperkirakan akan melemah sejalan dengan
geopolitik kemungkinan akan berdampak berlarut-larut pada pemulihan yang lebih moderat dan normalisasi kebijakan
harga komoditas, mempengaruhi harga minyak dan gas lebih yang lebih luas. Meskipun kemacetan pasokan umumnya
signifikan pada tahun 2022 dan harga pangan hingga tahun mulai dapat diantisipasi dan relatif mereda karena produksi
2023. merespons harga yang lebih tinggi, lockdown yang terjadi
5 Berdasarkan proyeksi IMF pada World Economic Outlook, April 2022
Euro Area -6,4 5,3 2,8 -2,5 Kombinasi dari faktor-faktor ini dapat mendorong inflasi
Japan -4,5 1,6 2,4 0,8 lebih tinggi daripada perkiraan awal dan menghadapi risiko
Emerging and Developing Economies -2,0 6,8 3,8 -3,0 ketidakpastian yang tinggi, terutama terkait dengan perang,
Emerging & Developing Asia -0,9 7,3 5,4 -1,9
pandemi, dan implikasi yang menyertainya terhadap harga
China 2,3 8,1 4,4 -3,7
komoditas dan input produksi. Gangguan pasokan yang
India -7,3 8,9 8,2 -0,7
berkepanjangan karena konflik yang berkelanjutan atau
ASEAN-5 -3,4 3,4 5,3 1,9
gejolak baru pandemi akan semakin menaikkan biaya input
World Trade Volume -8,2 10,1 5,0 -5,1
antara. Dengan latar belakang inflasi yang tinggi, kenaikan
Commodity Prices Oil -32,7 67,3 54,7 -12,6
harga komoditas yang berkelanjutan dapat menyebabkan
Commodity Prices Non Fuel 6,7 26,8 11,4 -15,4
Sumber: World Economic Outlook April 2022, IMF ekspektasi inflasi jangka menengah meningkat—khususnya
di negara berkembang.
berulang di Tiongkok sebagai akibat dari strategi Zero-COVID,
perang di Ukraina, dan sanksi terhadap Rusia kemungkinan 7.1.2 Prospek Perekonomian Nasional
akan memperpanjang gangguan di beberapa sektor hingga
Perbaikan ekonomi dunia yang berisiko lebih rendah disertai
tahun 2023.
dengan kenaikan inflasi, peningkatan ketegangan geopolitik
Rusia-Ukraina, implementasi kebijakan Zero-Covid di
Di sisi lain, masih dibutuhkan waktu untuk kembali
Tiongkok, dan percepatan normalisasi kebijakan moneter di
menyeimbangkan permintaan dari barang ke jasa.
berbagai negara berdampak pada pelemahan pertumbuhan
Pembatasan selama pandemi telah menggeser pengeluaran
ekonomi global. Lebih lanjut, masih berlangsungnya
jasa ke barang. Ditambah dengan kemacetan pasokan,
gangguan rantai pasokan global turut meningkatkan risiko
perubahan ini telah memberikan tekanan tambahan pada
penurunan volume perdagangan dunia. Hal ini tentunya turut
harga barang. Harapannya saat pandemi mereda, permintaan
memberikan risiko pada perbaikan ekonomi Indonesia pada
jasa akan kembali meningkat, dan keranjang konsumsi secara
tahun 2022.
keseluruhan harus kembali ke konfigurasi pra-pandemi.
lapangan usaha seperti Industri Pengolahan, Perdagangan Pada April 2022 neraca perdagangan kembali mencatat
Besar dan Eceran, serta Transportasi dan Pergudangan. surplus, yakni 7,6 miliar dolar AS, melonjak tinggi dibandingkan
dengan surplus bulan sebelumnya sebesar 4,53 miliar dolar
Secara spasial, pertumbuhan ekonomi terjadi di seluruh AS. Tidak hanya melanjutkan surplus berturut-turut dalam 24
wilayah Indonesia, dengan pertumbuhan tertinggi tercatat bulan terakhir, posisi surplus juga merupakan rekor tertinggi
di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), diikuti oleh sepanjang sejarah ekonomi Indonesia. Rekor baru ini terjadi
wilayah Jawa, Sumatera, Bali-Nusa Tenggara (Balinusra), dan karena ekspor Indonesia mencapai level tertinggi di bulan
Kalimantan. April 2022, naik menjadi 27,32 miliar dolar AS atau tumbuh
47,76% (yoy), didorong oleh ekspor hasil tambang serta
Pelonggaran berbagai kebijakan terkait pengendalian migas. Di sisi lain, nilai impor juga lebih rendah dari ekspor
pandemi oleh pemerintah, telah mendorong mobilitas dan hanya mencapai 19,76 miliar dolar AS atau tumbuh 21,97%
peningkatan aktivitas ekonomi di berbagai sektor. Hal ini (yoy).
yang menjadi tumpuan dasar masih cukup baiknya prospek
pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan Sementara itu, aliran masuk modal asing ke pasar keuangan
pada tahun 2022. Meskipun mengalami penyesuaian ke domestik tertahan seiring meningkatnya ketidakpastian pasar
bawah akibat dampak global yang signifikan, pertumbuhan keuangan global. Hal ini tercermin dari investasi portofolio
ekonomi Indonesia diprakirakan tetap tumbuh positif yang mencatat net outflows sebesar 1,2 miliar dolar AS hingga
dan berada dalam kisaran proyeksi Bank Indonesia yakni 20 Mei 2022. Harga komoditas global masih meningkat,
4,5%-5,3%. Pada triwulan II 2022, berbagai indikator dini termasuk komoditas energi, pangan, dan logam, sehingga
menunjukkan perbaikan aktivitas perekonomian, tercermin memberikan tekanan pada inflasi global. Peningkatan inflasi
dari pertumbuhan positif penjualan eceran, ekspansi global mendorong percepatan normalisasi kebijakan moneter
Purchasing Managers’ Index yang menunjukkan masih di negara maju termasuk AS, dan negara berkembang yang
cukup baiknya kinerja manufaktur, serta realisasi ekspor berdampak pada peningkatan ketidakpastian pasar keuangan
yang tetap baik terkait limpahan permintaan dan tingginnya global. Hal tersebut mendorong terbatasnya aliran modal
harga komoditas. Hal ini juga didukung oleh meningkatnya asing dan menekan nilai tukar di berbagai negara berkembang
mobilitas dan pembiayaan dari perbankan. IMF pada World termasuk Indonesia.
Economic Outlook April 2022 juga memproyeksikan ekonomi
Indonesia akan tumbuh 5,4% (yoy) pada tahun 2022. Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2022
tercatat sebesar 135,7 miliar dolar AS, setara dengan
Optimisme terhadap prospek ekonomi Indonesia juga pembiayaan 6,9 bulan impor atau 6,7 bulan impor dan
tercermin dari Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada pembayaran utang luar negeri Pemerintah serta berada di
triwulan I 2022 yang tetap terjaga. Surplus transaksi berjalan atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
masih terus berlanjut. Adapun defisit transaksi modal Cadangan devisa mengalami sedikit penurunan dibandingkan
dan finansial terus membaik jika dibandingkan triwulan Maret 2022 sebesar 139,1 miliar dolar AS. Penurunan
sebelumnya. Surplus transaksi berjalan pada triwulan I 2022 posisi cadangan devisa April 2022 antara lain dipengaruhi
mencapai 0,2 miliar dolar AS atau 0,07% terhadap PDB. oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah
Surplus ditopang oleh surplus pada neraca perdagangan dan antisipasi kebutuhan likuiditas valas sejalan dengan
nonmigas yang tetap kuat seiring dengan harga ekspor meningkatnya aktivitas perekonomian. Ke depan defisit
komoditas global yang masih tinggi. Di sisi lain, transaksi transaksi berjalan diprakirakan tetap rendah dalam kisaran
modal dan finansial juga mencatat defisit yang lebih kecil, 0,5%-1,3% dari PDB, sehingga menopang ketahanan sektor
yakni sebesar 1,7 miliar dolar AS. Hal ini seiring dengan eksternal Indonesia.
optimisme investor terhadap prospek pemulihan ekonomi
domestik dan iklim investasi yang relatif terjaga.
Berbagai tantangan global, khususnya meningkatnya inflasi juga akan terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar
diberbagai negara maju, utamanya Amerika Serikat, telah Rupiah sesuai dengan bekerjanya mekanisme pasar dan
direspon dengan pengetatan kebijakan moneter. Inflasi fundamental ekonomi Indonesia.
Amerika Serikat yang meningkat hingga 8,5% dan masih
besarnya potensi permintaan karena program pemulihan Ditengah peningkatan tekanan inflasi global, Indeks Harga
pandemi menyebabkan kebijakan moneter AS harus Konsumen (IHK) pada April 2022 tercatat mengalami inflasi
diperketat. Hal ini dibutuhkan untuk membawa inflasi sebesar 0,95% (mtm) atau 3,47% (yoy) secara tahunan. Inflasi
kembali ke sasaran jangka menengahnya sebesar 2%. The April 2022 masih berada dalam rentang sasaran nasional
Federal Reserve mengambil langkah untuk mengurangi 3%±1%, meskipun tekanan inflasi cenderung lebih besar
pembelian aset sejak Januari 2022 dan telah menaikan suku dibandingkan dengan 2021 lalu. Inflasi inti terpantau tetap
bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 0,75%-1,00% terjaga di tengah permintaan domestik yang meningkat. Bank
pada Mei 2022. Indonesia juga secara konsistensi menjaga stabilitas nilai
tukar dan melakukan berbagai kebijakan dalam mengarahkan
Pengetatan kebijakan moneter Amerika Serikat yang agresif ekspektasi inflasi. Sementara itu, inflasi kelompok volatile
telah diwaspadai mendorong pengetatan kondisi keuangan food meningkat terutama dipengaruhi oleh kenaikan inflasi
global, dan memberikan tekanan pada mata uang pasar minyak goreng seiring penyesuaian Harga Eceran Tertinggi
negara berkembang. Suku bunga yang lebih tinggi juga akan (HET) dan kendala pasokan. Adapun inflasi kelompok
membuat pinjaman lebih mahal di seluruh dunia, kemudian administered prices juga tercatat meningkat dipengaruhi
membebani keuangan publik. Untuk negara-negara dengan oleh inflasi angkutan udara, bensin dan bahan bakar rumah
porsi utang mata uang asing yang tinggi, kombinasi dari tangga terdampak dari kenaikan harga minyak dunia.
kondisi keuangan yang lebih ketat, depresiasi nilai tukar, dan
inflasi impor yang lebih tinggi akan menimbulkan tantangan Secara keseluruhan tahun 2022, inflasi nasional diperkirakan
trade-off kebijakan moneter dan fiskal. berada di batas atas sasaran inflasi 3%±1% seiring dengan
prakiraan tekanan harga komoditas global, khususnya energi
Hal ini juga turut memberikan dampak pada Indonesia. dan pangan tertentu, diprakirakan masih cukup besar hingga
Nilai tukar Rupiah terdepresiasi sejalan dengan mata uang akhir tahun. Bahkan jika tekanan harga komoditas global terus
regional lainnya. Pada 23 Mei 2022, Rupiah terdepresiasi berlanjut, inflasi dapat berisiko melebihi batas atas rentang
1,20% dibandingkan dengan akhir April 2022 disebabkan target sasaran. Di sisi lain, serta lonjakan mobilitas masyarakat
oleh aliran modal asing keluar sejalan dengan meningkatnya juga akan mendorong permintaan turut meningkatkan risiko
ketidakpastian pasar keuangan global di tengah terjaganya inflasi jauh lebih tinggi dibandingkan 2021. Bank Indonesia
pasokan valas domestik dan persepsi positif terhadap prospek tentunya akan terus mewaspadai dampak kenaikan harga
perekonomian Indonesia. Dengan perkembangan ini, nilai komoditas global terhadap peningkatan ekspektasi inflasi
tukar Rupiah sampai dengan 23 Mei 2022 terdepresiasi dan menempuh langkah-langkah yang diperlukan untuk
sekitar 2,87% dibandingkan dengan level akhir tahun 2021. memastikan terkendalinya stabilitas inflasi ke depan. Bank
Namun demikian, depresiasi nilai tukar Rupiah relatif lebih Indonesia akan memperkuat koordinasi kebijakan dengan
baik dibandingkan dengan depresiasi mata uang sejumlah Pemerintah melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan
negara berkembang lainnya, seperti India 4,11%, Malaysia Daerah (TPIP dan TPID) guna menjaga inflasi IHK dalam
5,10% dan Korea Selatan 5,97%. Ke depan, stabilitas nilai kisaran sasarannya yaitu 3,0%±1%.
tukar Rupiah diprakirakan tetap terjaga didukung oleh kondisi
fundamental ekonomi Indonesia yang tetap baik, terutama Untuk terus menjaga stabilitas inflasi dan nilai tukar dari
oleh lebih rendahnya defisit transaksi berjalan dan terus berbagai tekanan eksternal, Bank Indonesia telah mengambil
berlanjutnya supply valas dari korporasi. Bank Indonesia langkah untuk melakukan normalisasi kebijakan likuiditas
melalui kenaikan GWM Rupiah secara bertahap. Bank Bank Indonesia memandang peran perbankan dalam
Indonesia telah melakukan penyesuaian secara bertahap penyaluran kredit pembiayaan termasuk melalui penurunan
Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah tahap I dan pemberian suku bunga kredit perlu untuk terus ditingkatkan agar
insentif GWM sejak 1 Maret 2022. Namun demikian, hal ini semakin mendorong pemulihan ekonomi secara nasional.
dipastikan tidak mengurangi kemampuan perbankan dalam Hal ini didasarkan pada rasio kecukupan modal perbankan
penyaluran kredit/pembiayaan kepada dunia usaha dan yang masih tetap tinggi. Rasio kecukupan modal (Capital
partisipasi dalam pembelian SBN untuk pembiayaan APBN. Adequacy Ratio/CAR) perbankan pada Maret 2022 tetap
Hal dimaksud didasarkan pada tingkat rasio Alat Likuid tinggi sebesar 24,79% dengan rasio kredit bermasalah (Non
terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) yang tercatat masih Performing Loan/NPL) tetap terjaga, yakni 2,99% (gross) dan
tinggi mencapai 29,38% pada April 2022. Pada periode yang 0,84% (nett).
sama, kredit perbankan juga tercatat tumbuh sebesar 9,10%
(yoy). Adapun likuiditas yang terjaga didukung penghimpunan Pada April 2022, intermediasi perbankan pun melanjutkan
Dana Pihak Ketiga (DPK) yang masih tumbuh sebesar 10,11% perbaikan dibandingkan bulan sebelumnya dengan
(yoy). pertumbuhan kredit mencapai 9,10% (yoy). Pertumbuhan
kredit terjadi di seluruh kelompok bank, serta sebagian besar
Sementara itu, dalam rangka koordinasi fiskal moneter segmen kredit, dan sektor ekonomi, seiring berlanjutnya
sebagaimana tertuang dalam Keputusan Bersama Menteri pemulihan aktivitas korporasi dan rumah tangga. Dari sisi
Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia yang berlaku hingga penawaran, standar penyaluran kredit terus melonggar
31 Desember 2022 Bank Indonesia melanjutkan pembelian terutama di sektor Perdagangan, Industri, dan Pertanian,
SBN di pasar perdana untuk pendanaan APBN 2022 dalam seiring menurunnya persepsi risiko kredit. Dari sisi
rangka program pemulihan ekonomi nasional sebesar permintaan, pemulihan kinerja korporasi terus berlanjut,
Rp30,17 triliun (hingga 23 Mei 2022) melalui mekanisme tercermin dari perbaikan penjualan, kemampuan membayar,
lelang utama, greenshoe option dan private placement. dan belanja modal. Hal ini tentunya mendorong optimisme
Pada April 2022, likuiditas perekonomian juga tetap longgar, ke depan intermediasi perbankan, yang masih memiliki ruang
tercermin dari uang beredar dalam arti sempit (M1) dan luas tumbuh cukup besar, berpotensi akan terus meningkat.
(M2) yang tumbuh masing-masing sebesar 20,76% (yoy) dan
13,60% (yoy). Pertumbuhan kredit UMKM juga meningkat sebesar 16,75%
(yoy) pada April 2022. Dalam rangka mempercepat pemulihan
Penurunan suku bunga sejalan dengan tren menurunnya UMKM pascapandemi Bank Indonesia bersinergi dengan
risiko kredit. Di pasar uang suku bunga IndONIA pada 27 April Pemerintah menyelenggarakan Karya Kreatif Indonesia (KKI)
2022 sebesar 2,81% tidak jauh berbeda dibandingkan dengan 2022 pada 26-29 Mei 2022.
level April 2021 yang sebesar 2,79%. Di pasar dana, suku
bunga deposito 1 bulan perbankan turun sebesar 80 bps sejak Dalam rangka mendorong inklusi ekonomi yang mendukung
April 2021 menjadi 2,86% pada April 2022. Di pasar kredit, pemulihan ekonomi, Bank Indonesia juga terus mendorong
suku bunga kredit baru lebih rendah 43 bps pada periode digitalisasi sistem pembayaran. Transaksi ekonomi dan
yang sama sejalan dengan penurunan SBDK dan perbaikan keuangan digital berkembang pesat seiring meningkatnya
persepsi risiko perbankan di tengah berlanjutnya pemulihan akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring,
aktivitas ekonomi Perbankan. Penurunan suku bunga perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta
perbankan juga terkait dengan perbankan yang melanjutkan akselerasi digital banking. Nilai transaksi uang elektronik
dukungan pembiayaan ke sektor prioritas dengan pemberian (UE) pada April 2022 tumbuh 50,3% (yoy) mencapai Rp34,3
suku bunga kredit yang relatif lebih rendah dibandingkan triliun dan nilai transaksi digital banking meningkat 71,4%
kredit sektor nonprioritas. (yoy) menjadi Rp5.338,4 triliun. Sementara itu, nilai transaksi
pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet dan kartu
kredit juga mengalami pertumbuhan 12,5% (yoy) menjadi naik menjadi 6,0% mulai 1 Juni 2022, 7,5% mulai 1 Juli
Rp764,5 triliun. Untuk mendukung Program Championship 2022, dan 9,0% mulai 1 September 2022.
Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), b. Kewajiban minimum GWM Rupiah untuk BUS (Bank
Bank Indonesia senantiasa bersinergi dan memperkuat Umum Syariah) dan UUS (Unit Usaha Syariah) yang
koordinasi dengan Pemda melalui Satgas P2DD dan TP2DD. pada saat ini sebesar 4,0%, naik menjadi 4,5% mulai
1 Juni 2022, 6,0% mulai 1 Juli 2022, dan 7,5% mulai 1
Dari sisi transaksi pembayaran menggunakan uang kartal, September 2022.
Bank Indonesia mencatat jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan
c. Pemberian remunerasi sebesar 1,5% terhadap
(UYD) pada April 2022 meningkat 23,2% (yoy) mencapai
pemenuhan kewajiban GWM setelah
Rp1.039,1 triliun. Bank Indonesia terus memastikan
memperhitungkan insentif bagi bank-bank dalam
ketersediaan uang Rupiah dengan kualitas yang terjaga di
penyaluran kredit/pembiayaan kepada sektor prioritas
seluruh wilayah NKRI, antara lain dengan melanjutkan kerja
dan UMKM dan/atau memenuhi target RPIM.
sama kelembagaan dalam pengedaran uang Rupiah ke
d. Kenaikan GWM tersebut tidak akan memengaruhi
daerah 3T (Terluar, Terdepan, Terpencil) dan memastikan
kemampuan perbankan dalam penyaluran kredit/
kelancaran proses arus balik uang kartal (inflow) pasca
pembiayaan kepada dunia usaha dan partisipasi
periode Idulfitri 1443 H.
dalam pembelian SBN untuk pembiayaan APBN.
Bank Indonesia juga melanjutkan akselerasi implementasi 3. Meningkatkan insentif bagi bank-bank yang menyalurkan
BI FAST melalui penambahan peserta mendorong perluasan kredit/pembiayaan kepada sektor prioritas dan UMKM
kanal pembayaran, khususnya mobile banking, serta dan/atau memenuhi target RPIM mulai berlaku 1
memberikan alternatif penyediaan infrastruktur sesuai September 2022 sebagai berikut:
dengan kapasitas peserta. a. Pelonggaran atas kewajiban pemenuhan GWM Rupiah
rata-rata menjadi maksimal sebesar 2%, yaitu melalui
Kebijakan Bank Indonesia insentif atas pemberian kredit/pembiayaan kepada
Keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia 23-24 sektor prioritas paling besar 1,5% dari sebelumnya
Mei 2022 sejalan dengan perlunya pengendalian inflasi paling besar 0,5%, dan insentif pencapaian RPIM tetap
dan menjaga stabilitas nilai tukar, serta tetap mendorong paling besar 0,5%;
pertumbuhan ekonomi, di tengah tingginya tekanan b. Perluasan cakupan subsektor prioritas dari 38
eksternal terkait dengan ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina subsektor prioritas menjadi 46 subsektor prioritas
serta percepatan normalisasi kebijakan moneter di berbagai yang dibagi dalam 3 kelompok yaitu resillience
negara maju dan berkembang. Sejalan dengan hal tersebut, (kelompok yang berdaya tahan), growth driver
Bank Indonesia menempuh penguatan bauran kebijakan (kelompok pendorong pertumbuhan), dan slow
sebagai berikut: starter (kelompok penopang pemulihan);
1. Memperkuat kebijakan nilai tukar Rupiah untuk menjaga c. Pemberian insentif tersebut ditujukan untuk semakin
stabilitas nilai tukar yang sejalan dengan mekanisme meningkatkan peran perbankan dalam pembiayaan
pasar dan fundamental ekonomi; inklusif dan pemulihan ekonomi nasional.
2. Mempercepat normalisasi kebijakan likuiditas melalui 4. Melanjutkan kebijakan transparansi suku bunga dasar
kenaikan Giro WajibMinimum (GWM) Rupiah secara kredit (SBDK) dengan pendalaman pada suku bunga
bertahap, sebagai berikut: kredit sektor prioritas;
a. Kewajiban minimum GWM Rupiah untuk BUK (Bank 5. Melanjutkan dukungan pengembangan UMKM melalui
Umum Konvensional) yang pada saat ini sebesar 5,0% penyelenggaraan Karya Kreatif Indonesia (KKI), dalam
rangka mendorong pemulihan ekonomi, termasuk
Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Mengatasi Scarring Effect Pandemi Covid-19
Gerakan Bangga Berwisata Indonesia (GBWI); Scarring effect adalah termin yang merujuk pada dampak
6. Memperkuat kebijakan sistem pembayaran untuk jangka menengah-panjang dari schok ekonomi yang
mendukung pemulihan ekonomi dan akselerasi digitalisasi mengarah pada resesi. Salah satu shock ekonomi yang
yang inklusif melalui: menimbulkan dapak signifikan adalah akibat dari pandemi
a. Melanjutkan masa berlaku kebijakan batas minimal Covid-19.
pembayaran dan nilai denda keterlambatan
pembayaran Kartu Kredit dari semula 30 Juni 2022 Menurut World Bank (2020)6: “Beyond its short-term impact,
menjadi 31 Desember 2022 guna mendukung deep recessions triggered by the pandemic will likely leave
perkembangan transaksi Kartu Kredit dengan tetap lasting scars through multiple channels, including (1) lower
menjaga risiko kredit. investment and innovation; (2) erosion of the human capital
of the unemployed; and (3) disintegration of global trade and
b. Memperpanjang masa berlaku Merchant Discount
supply linkages. A comprehensive reform drive could reduce
Rate (MDR) QRIS untuk merchant kategori Usaha
the pandemic’s adverse impact on long-term growth prospects
Mikro (UMI) sebesar 0% dari semula 30 Juni 2022
by improving governance and business environments and
menjadi 31 Desember 2022 guna melanjutkan
expanding investment in education and public health”.
upaya perluasan ekosistem digital dan mendorong
peningkatan transaksi khususnya UMKM.
Secara umum, scarring effect berisiko muncul dalam bentuk:
7. Memperkuat kebijakan internasional dengan memperluas
1. Penurunan dalam investasi.
kerja sama dengan bank sentral dan otoritas negara mitra
lainnya, fasilitasi penyelenggaraan promosi investasi dan 2. Secara jangka panjang akan mendorong peningkatan
perdagangan di sektor prioritas bekerja sama dengan pengangguran dan economic inactivity di pasar tenaga
instansi terkait, serta bersama Kementerian Keuangan kerja.
menyukseskan 6 (enam) agenda prioritas jalur keuangan 3. Peningkatan kegagalan korporasi dan pelaku usaha.
Presidensi Indonesia pada G20 tahun 2022. 4. Penurunan kapasitas sistem keuangan dalam konteks
kemampuannya dalam menyalurkan pembiayaan kepada
Bank Indonesia juga senantiasa mencermati arah pelaku usaha dan rumah tangga.
perkembangan inflasi dan menempuh langkah-langkah yang
diperlukan untuk memastikan terkendalinya inflasi sesuai Di tengah dinamika ekonomi global dan dampak ketegangan
sasaran yang ditetapkan 3,0±1% pada tahun 2022 dan 2023. geopolitik, ekonomi berbagai negara—termasuk ekonomi
Untuk itu, koordinasi dengan Pemerintah (Pusat dan Daerah) Indonesia, saat ini menghadapi tantangan dampak scarring
melalui Tim Pengendalian Inflasi (TPIP dan TPID) akan effect dari pandemi Covid-19 yang bersifat struktural.
terus diperkuat. Untuk menjaga stabilitas makroekonomi Aktivitas perekonomian yang mulai pulih pascapandemi
dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, koordinasi masih menyisakan bekas luka (scarring effect) jangka
kebijakan moneter dan fiskal terus ditingkatkan, termasuk menengah panjang yang perlu diantisipasi. Pandemi Covid-19
komitmen Bank Indonesia dalam pembelian SBN sebesar berimbas pada produktivitas dengan adanya tantangan pada
Rp224 triliun untuk pembiayaan kesehatan dan kemanusiaan pasar tenaga kerja dan pendidikan, serta pada investasi
dalam APBN 2022. Demikian pula, koordinasi di bawah Komite maupun sektor swasta.
Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) serta koordinasi bilateral
antara Bank Indonesia dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Pandemi mengakibatkan terjadinya disrupsi pasar tenaga
terus diperkuat dalammenjaga stabilitas sistem keuangan. kerja seperti pengangguran, serta penurunan produktivitas
akibat perubahan metode pendidikan sekolah. Scarring
6 World Bank. (2020). Lasting Scars of the COVID-19 Pandemic. Diakses
pada 30 Mei 2022, dari https://elibrary.worldbank.org/doi/10.1596/978-
1-4648-1553-9_ch3
effect dapat memiliki efek permanen terhadap produktivitas. yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan
Dengan demikian, antisipasi terhadap dampak jangka panjang (KSSK) ditempuh melalui kebijakan yang mendorong
scarring effect memerlukan dorongan terhadap sektor kredit pembiayaan untuk sektor prioritas. Adapun peran
ekonomi termasuk manufaktur dengan cara meningkatkan dari sisi pemerintah melalui program reformasi struktural
keterampilan tenaga kerja. Lebih lanjut, timbul efek lanjutan dalam menyediakan iklim investasi yang kondusif, tata
masalah pengangguran tersebut seperti kesehatan, masalah niaga, perpajakan, infrastruktur, digitalisasi keuangan dan
sosial hingga stabilitas politik. implementasi UU Cipta Kerja. Terkait ini, Bank Indonesia
telah melakukan reformasi struktural di pasar keuangan,
Menurut Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo pendalaman pasar keuangan, digitalisasi sistem pembayaran,
(2022), “Pandemi Covid-19 telah meninggalkan efek luka dan mendukung upaya pembiayaan bagi ekonomi untuk
memar (scarring effect) yang dalam pada perekonomian meredam scarring effect tersebut.
dunia, termasuk Indonesia. Untuk memulihkan luka
tersebut, perlu kebijakan yang dikalibrasi, direncanakan Hal terpenting bagi ekonomi global dan domestik untuk
dan dikomunikasikan dengan baik (well calibrated, well menahan dampak scaring effect tentunya adalah penanganan
planned, well communicated) oleh setiap negara, khususnya pandemi Covid-19 agar “luka ekonomi” tidak semakin dalam.
dalam mendorong produktivitas dan investasi, bersama Lebih lanjut, pandemi berimplikasi pada kesadaran baru pada
dengan strategi di bidang ketenagakerjaan dan realokasi isu digitalisasi dan perubahan iklim, dan Bank Indonesia telah
modal”.7 melakukan langkah untuk medukung hal tersebut.
Lebih lanjut, Gubernur Bank Indonesia juga menyampaikan Mengatasi scarring effect juga merupakan salah satu fokus
strategi untuk mengantisipasi kebijakan normalisasi dan agenda utama jalur keuangan Presidensi G20 Indonesia
efek luka memar (scarring effect). Negara berkembang perlu untuk memastikan pemulihan ekonomi yang lebih kuat,
memperkuat daya tahan (resilience) dalam menghadapi berkelanjutan, dan inklusif. G20 akan memainkan peranan
dampak proses normalisasi sehingga pemulihan ekonomi penting untuk mendiskusikan upaya mengatasi masalah
dan stabilitas tetap terjaga. Selain itu, kerjasama antarnegara scarring effect dengan mengkalibrasi kebijakan meningkatkan
juga perlu diperkuat antara melalui Bilateral Currencey produktivitas, promosi investasi, memperkuat pasar tenaga
Swapt Arrangement (BCSA), dan penggunaan Local Currency kerja, dan mendukung realokasi modal. Menteri Keuangan
Settlement (LCS) secara lebih luas untuk mendukung promosi dan Gubernur Bank Sentral negara anggota G20 sepakat
perdagangan dan investasi. setidaknya ada empat langkah prioritas untuk mengatasi
masalah scaring effect, diantaranya:
Solusi penanganan lainnya juga termasuk mengutamakan 1. Relokasi tenaga kerja untuk mengurangi pengangguran
investasi healthcare dan produksi vaksin sebagai dan mendukung keahlian baru.
penanganan pandemi, investasi pada infrastruktur digital
Meningkatkan kualitas tenaga kerja untuk menurunkan
guna meningkatkan produktivitas kerja dan pendidikan,
pengangguran. Untuk mengatasi hal dimaksud, maka
memaksimalkan kemampuan digital pada pelajar dan pekerja,
dibutuhkan kerangka bisnis, struktur keuangan,
menggiatkan investasi sektor strategis.
manajemen, hingga daya tahan untuk bisa terus maju.
G20 juga mendorong perusahaan menata ulang kerangka
Disamping itu, sangat diperlukan optimalisasi langkah-
bisnis, struktur keuangan, dan manajemen.
langkah yang sinergis dan kolaboratif seluruh pihak. Dari
2. Relokasi modal dan dukungan investasi.
sisi korporasi, kontribusi peran dilakukan melalui penguatan
strategi bisnis dan perbankan melalui partisipasi kredit/ G20 akan mendorong realokasi modal untuk mengatasi
pembiayaan ke sektor riil. Sementara peran lembaga-lembaga masalah stagnasi dari sisi produksi dan operasional, serta
mendorong investasi guna meningkatkan produktivitas.
7 Seminar isu strategis G20 bertema “Exit Strategy and Scarring Effects
Post Covid-19”
Perlu adanya capital realocation untuk mendukung dapat tumbuh pada rentang 4,7%-5,5% (yoy). Rentang
produksi dan investasi serta menaikkan produktivitas dan proyeksi pertumbuhan ekonomi dimaksud lebih rendah
performa banking system. Oleh karena itu, diperlukan dibandingkan dengan proyeksi periode sebelumnya yang
fokus kredit ke sektor prioritas dan working priority agar sebesar 5,0%-5,8% (yoy), sehubungan dengan tensi geopolitik
pelaku usaha dapat melakukan ekspansi. yang kian meruncing. Hal dimaksud memberikan peningkatan
Korporasi perlu menyusun ulang strategi bisnis, struktur tekanan risiko eksternal pada ekonomi Jawa Barat utamanya
keuangan, manajemen dan ketahanan melalui digitalisasi melalui jalur harga komoditas dan jalur perdagangan.
untuk terus melangkah. Perbankan juga perlu menilik
kembali penyaluran kredit ke sektor prioritas dan kredit Namun demikian, perbaikan permintaan domestik yang
modal kerja bagi ekspansi bisnis. tercermin dari peningkatan konsumsi rumah tangga seiring
dengan melonjaknya mobilitas masyarakat dan aktivitas
3. Penanganan dan pencegahan pandemi tetap menjadi hal
ekonomi diyakini dapat menopang prospek ekonomi ke
krusial.
depan. Selain itu, ekonomi juga akan didukung oleh kinerja
G20 mendorong penguatan sistem kesehatan lewat
ekspor Jawa Barat yang yang relatif masih cukup baik
kesiapsiagaan pandemi berikutnya.
ditengah tantangan global yang terus meningkat. Beberapa
4. Peningkatan inklusi dan literasi digital melalui industri di Jawa Barat masih mampu menangkap perbaikan
pemanfaatan teknologi. permintaan di negara-negara mitra dagang utama yang
Perlunya memanfaatkan teknologi dengan meningkatkan tidak terdampak secara langsung dari perang Ukraina-Rusia,
inklusi digital, termasuk meningkatkan literasi digital. memanfaatkan limpahan permintaan yang ditinggalkan
Salah satu langkah mendorong peningkatan inklusi oleh negara produsen lainnya seperti Tiongkok yang masih
ekonomi adalah pemberdayaan UMKM melalui dukungan terkendala oleh kebijakan pemerintahnya yang mensyaratkan
modal bagi pelaku usaha dan UMKM dalam rangka Zero-Covid. Disamping, kenaikan harga komoditas juga turut
meningkatkan produktivitas. Dengan demikian maka memberikan dampak pada peningkatan nilai ekspor Jawa
pemulihan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan Barat.
bisa terus terlaksana.
Selain itu, perlunya mendorong pemanfaatan teknologi Dari sisi permintaan, pertumbuhan yang lebih tinggi
untuk mengurangi kesenjangan digital dengan diprakirakan terjadi pada komponen pengeluaran swasta
meningkatkan literasi digital terutama di daerah. Hal (rumah tangga dan LNPRT), dan pengeluaran konsumsi
ini untuk mempermudah pertukaran informasi antar pemerintah. Adapun net ekspor dan investasi diproyeksikan
masyarakat di Indonesia. Kebijakan moneter dan fiskal mengalami sedikit perlambatan dibandingkan tahun 2021
juga perlu bersinergi untuk membuat kebijakan yang akibat risiko tantangan global. Namun demikian, kedua
memastikan stabilitas sistem keuangan, perpajakan, komponen dimaksud tetap mampu tumbuh positif. Secara
infrastruktur dan transformasi digital dapat mendorong keseluruhan, komponen yang akan memberikan sumbangan
perekonomian tumbuh lebih tinggi. terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi tahun 2022 adalah
konsumsi rumah tangga, ekspor dan investasi.
7.2 PROSPEK PEREKONOMIAN
PROVINSI JAWA BARAT Adapun dari sisi lapangan usaha (LU), pertumbuhan ekonomi
7.2.1 Prospek Sisi Pengeluaran yang lebih tinggi diperkirakan akan terjadi lebih dari separuh
Sejalan dengan perekonomian nasional yang diprakirakan kategori LU. Adapun sumbangan terbesar pada pertumbuhan
masih cukup baik pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi ekonomi 2022 akan bersumber dari pertumbuhan LU Industri
Jawa Barat diproyeksikan lebih tinggi dibandingkan tahun Pengolahan, Perdagangan Besar dan Eceran, Informasi dan
2021. Ekonomi keseluruhan tahun 2022 diproyeksikan Komunikasi, Konstruksi, Transportasi dan Pergudangan,
serta Pertanian. Membaiknya kinerja sektor ekonomi utama • Pemerintah kembali mengizinkan mudik bagi masyarakat
Jawa Barat tentunya akan memberikan spillover pada sisi yang telah minimal mendapatkan 2 dosis vaksin pada
permintaan mengingat forward linkage dan backward linkage periode HBKN Idulfitri 2022 (April-Mei 2022) setelah
yang besar. 2020-2021 masyarakat dilarang untuk melakukan mudik.
Selain kedatangan belasan juta pemudik, Jabar juga akan
Permintaan domestik secara overall tahun 2022 diprakirakan menjadi lintasan bagi pemudik dari Jakarta menuju Jawa
akan terus menunjukkan perbaikan menuju level normalnya. Tengah dan Jawa Timur.
Beberapa asumsi baseline yang mendasari adalah kasus • Presiden telah melonggarkan kebijakan penggunaan
Covid-19 yang dapat dikelola tetap rendah diiringi dengan masker, sehingga masyarakat tidak lagi wajib
tingkat vaksinasi yang terus meningkat di Jawa Barat. menggunakan masker saat melakukan aktivitas di luar
Perkembangan yang menggembirakan ini telah mendorong ruangan (outdoor) berlaku sejak Mei 2022.
pemerintah untuk melakukan pelonggaran kebijakan
• Selain itu, pemerintah juga melonggarkan kebijakan
pengendalian mobilitas. Hal ini tentunya memberikan
tes PCR bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dan
optimisme bahwa secara keseluruhan mobilitas masyarakat
pelaku perjalanan luar negeri (PPDN). PPLN baik WNI
dan aktivitas ekonomi tahun 2022 akan melonjak secara
ataupun WNA yang sudah menerima dosis lengkap
signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2021.
vaksinasi Covid-19 (minimal dosis kedua) tidak diwajibkan
untuk melakukan tes PCR atau antigen sebelum
Akselerasi vaksinasi diperkirakan terus berlanjut, diketahui
keberangkatannya ke Indonesia sejak Mei 2022.
bahwa kinerj rata-rata capaian angka vaksinasi yang semula
• Berdasarkan Inmendagri Nomor 26/2022 per 24
sebesar 11.005 dosis per hari, meningkat signifikan menjadi
Mei 2022, terjadi penambahan daerah di Jabar yang
rata-rata sebesar 33.098 dosis per hari. Program vaksinasi
berkategori PPKM level 1 menjadi 14 kabupaten/kota dan
COVID-19 di Jawa Barat sendiri ditargetkan rampung pada
13 kabupaten/kota sisanya berkategori PPKM level 2.
Juni 2022, karena itu Pemerintah Jawa Barat membutuhkan
suplai sekitar 22,10 juta dosis vaksin. • Setelah diberlakukannya Pendidikan Tatap Muka 100%,
Kepala Dinas dan Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat
Pasca lonjakan kasus Omicron sepanjang Februari 2022, memberikan lampu hijau untuk kegiatan diluar sekolah
pengendalian kasus menjadi lebih baik. Oleh karena itu, seperti study tour, dengan tetap memperhatikan protokol
pemerintah kemudian melakukan perubahan kebijakan Kesehatan.
terkait mobilitas secara bertahap. Hal ini tentunya akan
memberikan dampak signifikan pada prospek konsumsi Pelonggaran kebijakan dimaksud mendorong peningkatan
rumah tangga. Beberapa relaksasi kebijakan mobilitas mobilitas masyarakat di Jawa Barat secara signifikan
dimaksud antara lain: terepresentasi dari data Google Mobility Report. Berdasarkan
data dimaksud, mobilitas di Jawa Barat secara total tahun
• Pemerintah menerbitkan aturan baru tentang ketentuan
20228 meningkat secara signifikan menjadi rata-rata 28,96%
perjalanan dalam negeri atau domestik yang mulai
di atas baseline, jauh lebih tinggi dibandingkan mobililitas
berlaku 8 Maret 2022. Pelaku Perjalanan Dalam Negeri
rata-rata sepanjang tahun 20209 dan 202110 yang masing-
(PPDN) yang sudah mendapat dua dosis vaksin atau
masing berubah sebesar -9,84% dan 5,46% terhadap baseline.
vaksinasi ketiga (booster) tidak perlu lagi menunjukan
Peningkatan mobilitas tercatat pada seluruh kategori
hasil tes antigen atau PCR sebagai syarat berpergian.
dibandingkan baseline, yaitu retail meningkat 11,24% (2020:
• Pemerintah melonggarakan kebijakan pelaku perjalanan
-23,73%; 2021: -6,35%), grocery meningkat 35,04% (2020:
luar negeri menjadi tanpa karantina sejak Maret 2022.
8 Data Google Mobility Report periode 1 Januari 2022 s.d. 15 Mei
2022
9 Data Google Mobility Report periode 15 Februari 2020 s.d. 31
Desember 2020
10 Data Google Mobility Report periode 1 Januari 2021 s.d. 31
Desember 2021
0,59%; 2021: 19,25%), dan rekreasi meningkat 40,59% (2020: • Peningkatan serapan tenaga kerja di Jawa Barat, tercermin
-9,84%; 2021: 3,51%). Tentunya lonjakan angka dimaksud dari Jumlah angkatan kerja pada Februari 2022 sebanyak
akan diiringi dengan aktivitas konsumsi masyarakat sesuai 24,82 juta orang, naik 0,32 juta orang dibandingkan
dengan kategorinya. Februari 2021. Adapun Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja (TPAK) naik sebesar 1,48 persen poin. Partisipasi
Secara khusus, pada awal kuartal kedua 2022, kembali kerja yang kembali meningkat mendatangkan optimisme
diizinkannya mudik oleh pemerintah akan mendorong sekitar peningkatan income masyarakat yang sebelumnya
14,7 juta orang pemudik masuk atau bertujuan ke wilayah Jawa terdampak pandemi dengan kehilangan pekerjaan.
Barat (di luar wilayah Bogor, Depok dan Bekasi (Bodebek)) • Kepastian pemberian THR untuk Pegawai Negeri Sipil
atau sekitar 17,2% dari total pemudik11. Sementara pemudik (PNS) dan pegawai swasta pada lebaran tahun 2022
yang masuk wilayah Jakarta plus Bodebek akan mencapai turut memberikan tambahan penghasilan. Berdasarkan
5,9 juta orang atau sekitar 7,0% dari total pemudik. Selain Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2022 tentang
kedatangan belasan juta pemudik, Jabar juga akan menjadi Kebijakan Pemberian THR dan Gaji ke-13 Tahun 2022
lintasan bagi pemudik dari Jakarta menuju Jawa Tengah dan Pemerintah memastikan pemberian Tunjangan Hari Raya
Jawa Timur. Berdasarkan hasil survei INDEF, Kemenhub 2022, (THR) dan Gaji ke-13 Pegawai Negeri Sipil (PNS) serta
estimasi belanja rata-rata/pemudik untuk provinsi di luar pensiunan telah dibayarkan pada 22 April 2022. Adapun
DKI Jakarta dan Jawa Timur rata-rata sebesar Rp2,5 juta per pencairan THR bagi karyawan swasta paling lambat
pemudik. Apabila jumlah pemudik yang menuju dan melintasi pada tanggal 25 April berdasarkan Surat Edaran (SE)
Jawa Barat mencapai 14,7 juta orang, maka terdapat potensi Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Nomor M/1/HK.04/
spending masyarakat sebesar Rp36,75 triliun selama periode IV/2022. Hal ini diperkirakan memberikan tambahan daya
HBKN Idulfitri 2022. dorong bagi daya beli masyaratak, yang kemudian turut
mempengaruhi peningkatan konsumsi seperti pada sektor
Optimisme peningkatan mobilitas juga telah direspon oleh makanan dan minuman, ritel pakaian jadi, transportasi,
Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk kembali melakukan telekomunikasi, serta perhotelan dan restoran.
promosi pariwisata Jawa Barat. Pemerintah Provinsi Jawa
Barat melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendorong
telah melakukan relauching West Java Calendar of Event konsumsi, berbagai dukungan kebijakan juga masih
(WJCOE) 2022 pada pertengahan Februari 2022. Hal ini dipertahankan pada tahun 2022, antara lain:
dilakukan untuk kembali mendorong kegiatan MICE di Jawa
1)
Pemerintah melakukan perpanjangan kebijakan
Barat.
pemberian diskon PPnBM pada tahun 2022 dengan
skema sebagai berikut: Perpanjangan pemberian diskon
Perbaikan mobilitas juga tentunya akan mendorong
PPnBM dengan skema yaitu, untuk LCGC antara lain 100%
peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat sehingga pada
dari PPnBM yang terutang untuk Masa Pajak Januari
tahun 2022 terdapat potensi perbaikan income yang akan
2022 sampai dengan Masa Pajak Maret 2022; 66 2/3%
menjadi daya dukung utama peningkatan aktivitas konsumsi
dari PPnBM yang terutang untuk Masa Pajak April 2022
masyarakat. Beberapa indikasi perbaikan penghasilan antara
sampai dengan Masa Pajak Juni 2022; dan 33 1/3% dari
lain:
PPnBM yang terutang untuk Masa Pajak Juli 2022 sampai
• Potensi meningkatnya daya beli seiring dengan masih dengan Masa Pajak September 2022. Sederhananya,
adanya kenaikan UMK Jabar tahun 2022. Dari 27 konsumen LCGC dibebankan PPnBM sebesar 0% alias
kabupaten/kota di Jabar, terdapat 18 kab/kota yang gratis pada Januari-Maret 2022, PPnBM 1% pada April-
mengalami kenaikan UMK pada kisaran 3,27%-5%. Juni 2022, dan PPnBM 2% pada Juli-September 2022.
Sisanya pada Oktober sampai Desember LCGC dikenakan 81,7. Meskipun IKK masih sedikit berada di batas level
PPnBM normal yakni sebesar 3%. Sementara untuk mobil optimis (indeks = 100), namun trennya telah menunjukkan
1.500 cc ke bawah, diberikan diskon PPnBM sebesar 50% perbaikan. Hal ini didukung oleh perbaikan indeks penhasilan
pada periode Masa Pajak Januari 2022 sampai dengan saat ini, indeks ketersediaan lapangan kerja, maupun
Masa Pajak Maret 2022. indeks konsumsi barang kebutuhan tahan lama (durable
2) Pemerintah melanjutkan insentif Pajak Pertambahan Nilai goods) sehingga menunjukkan optimisme masyarakat
Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) properti hingga bulan untuk melakukan konsumsi telah meningkat. Lebih lanjut,
Oktober 2022 yang diproyeksikan akan meningkatkan ekspektasi konsumen terkait dengan kondisi di masa
konsumsi pada sektor properti dan memberikan multiplier mendatang juga seluruhnya telah berada di atas indeks 100
effect terhadap sektor lainnya. atau telah mengalami penguatan optimisme.
Berbaga indikator dini juga turut menunjukkan optimisme Transaksi konsumsi masyarakat secara digital juga
peningkatan konsumsi rumah tangga pada tahun 2022. tercatat mengalami peningkatan. Perkembangan transaksi
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Jawa Barat12 secara rata- e-commerce di Jawa Barat secara nominal mengalami
rata Januari-April 2022 tercatat sebesar 97,7 sedikit lebih pertumbuh yang lebih tinggi mencapai 31,01% (yoy) pada
tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar triwulan I 2022 dengan total transaksi senilai Rp23,4 triliun
12 Berdasarkan hasil Survei Konsumen Bank Indonesia
rupiah. Angka pertumbuhan ini jauh lebih tinggi dibandingkan Konsumsi swasta di Jawa Barat juga perlu didorong untuk
dengan pertumbuhan transaksi pada triwulan IV 2021 sebesar kembali ke level pertumbuhan normalnya, yakni pada kisaran
18,70% (yoy). Peningkatan aktivitas belanja di e-commerce 5%. Pandemi telah merubah pola konsumsi masyarakat,
ini disinyalir sejalan dengan membaiknya daya beli pada baik barang ataupun jasa. Pola konsumsi masyarakat pun
tahun 2022. Selain itu, hal ini juga diiringi oleh peningkatan berkaitan dengan perubahan sistem pemasaran, logistik,
preferensi digital masyarakat untuk melakukan transaksi jual dan produksi pada industri. Oleh karena itu mendorong
beli secara online. Digital Competitive Index Jawa Barat pada inovasi pelaku usaha untuk beradaptasi pada pola yang baru
tahun 2022 tercatat meningkat dari 57,1 pada 2021 ke 58,5 akan turut mendorong konsumsi lebih lanjut. Pelaku usaha
atau tertinggi ke-2 secara nasional. Di sisi lain, apabila dilihat perlu beradaptasi pada teknologi digital secara menyeluruh
berdasarkan kategori produk, transaksi e-commerce tertinggi (end-to-end process) baik dari sisi produksi (industri 4.0 dan
adalah kategori produk Fashion, Handphone & Aksesoris teknologi tepat guna untuk UMKM/IKM), sisi pemasaran
serta Perlengkapan Kantor. (digital marketing, digital platform, e-commerce), dan inovasi
distribusi barang (contactless logistic) yang mengurangi
Namun demikian, terdapat faktor risiko yang perlu dicermati interaksi antarmanusia sehingga konsumen merasa aman.
agar tidak memberikan dampak signifikan yang akan menahan
perbaikan konsumsi lebih lanjut. Kenaikan inflasi akibat Pada tahun 2022, setelah komponen konsumsi rumah
tekanan global dapat mempengaruhi ekspektasi konsumen tangga, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat juga akan
terkait dengan harga. Sebagai contoh, kenaikan harga BBM disumbang oleh ekspor. Meskipun komponen ekspor
non subsidi, bahan bakar rumah tangga, minyak goreng, tarif diprakirakan tumbuh melambat dibandingkan tahun 2021
angkutan udara, tarif tol yang dipengaruhi oleh tingginya akibat tantangan global yang kian tinggi dan adanyanya faktor
harga komoditas minyak dan gas dunia, serta CPO. Di sisi lain, base year effect mengingat kontraksi yang dalam pada 2020
apabila kenaikan inflasi berada di atas kenaikan penghasilan, lalu. Namun demikian, ekspor Jawa Barat diperkirakan
maka upah riil tentunya akan menjadi lebih rendah dari upah masih mampu tumbuh positif utamanya jika terus dapat
nominal sehingga berisiko untuk menekan daya beli. Oleh memanfaatkan limpahan permintaan global dan ceruk
karena itu, peran otoritas dan TPID dalam mengendalikan pasar yang ditinggalkan oleh negara-negara kompetitor
inflasi akan menjadi sangat krusial. yang mengalami kendala energi atau produksi.
Selain itu, dampak scarring effect pada ketenagakerjaan Berdasarkan data, kinerja ekspor Jawa Barat secara kumulatif
khususnya tenaga kerja unskilled, sektor informal dan tenaga Januari-April 2022 tumbuh 17,77% (yoy) dengan total nilai
kerja pada rumah tangga kelas bawah masih dibayangi ekspor mencapai US$12,91 miliar. Ekspor Jawa Barat secara
risiko employability yang besar dan risiko perubahan pasar pangsa didominiasi oleh ekspor manufaktur yang mencapai
tenaga kerja secara struktural, khususnya terkait digitalisasi. 94% dari total ekspor Jawa Barat. Pada tahun 2022 (Januari-
Dalam jangka pendek, program pemerintah terkait skema April 2022) kinerja ekspor yang masih baik ditopang oleh
perlindungan sosial masih tetap perlu dilakukan untuk masih baiknya pertumbuhan ekspor elektronik (19,70% yoy),
menjaga konsumsi dasar rumah tangga kelas bawah. TPT (17,14% yoy), kendaraan (16,17% yoy), kulit dan alas kaki
Namun demikian, dalam jangka menengah panjang, upaya (9,14% yoy), dan kimia (8,40% yoy). Berdasarkan negaranya,
yang lebih struktural seperti menjaga stabilitas harga agar pertumbuhan ekspor Jawa Barat yang tertinggi adalah
tidak menggerus daya beli, memastikan akses dan kualitas ke ASEAN (22,02%), Amerika Serikat (21,46% yoy), Eropa
pendidikan serta pelatihan tenaga kerja terhadap keahlian (11,35% yoy), Jepang (9,18% yoy), dan Tiongkok (6,07% yoy).
baru (upgrading skill) termasuk keahlian terkait digitalisasi
dan teknologi perlu dilakukan.
Hal ini juga terkonfirmasi berdasarkan data ekspor BPS kumulatif periode Januari-April 2022 tumbuh lebih tinggi
menurut provinsi asal barang bahwa Jawa Barat masih mencapai 27,75% (yoy). Hal senada juga terjadi pada ekspor
tercatat sebagai provinsi dengan ekspor terbesar Indonesia sepeda motor dan komponen yang tumbuh masing-masing
pada April 2022 dengan pangsa sebesar 12,70% dari sebesar 22,31% (yoy) dan 20,37% (yoy). Adapun ekspor
total ekspor nasional. Hasil liaison Bank Indonesia juga kimia utamanya disumbang oleh kelompok cheimcals yang
menunjukkan peningkatan penjualan ekspor oleh korporasi. mengalami peningkatan signifikan ke Tiongkok dan Taiwan,
Lickert scale penjualan ekspor pada triwulan I 2022 dan awal di luar pertumbuhan eksor yang tetap tinggi ke ASEAN yang
triwulan II 2022 (posisi April 2022) tercatat masing-masing merupakan pangsa terbesar.
sebesar 0,37 dan 0,60 atau jauh lebih tinggi dibandingkan LS
penjualan ekspor pada periode yang sama tahun 2021 yang Pada tahun 2022, komoditas alas kaki juga menjadi salah satu
masih terkontraksi. motor peningkatan ekspor. Pada tahun 2022, penurunan
pemenuhan pasokan dari Tiongkok dan Vietman khususnya
Secara umum, potensi kinerja ekspor Jawa Barat masih cukup untuk brand alas kaki global, mendorong peningkatan
baik pada tahun 2022, utamanya terkait dengan masih cukup kapasitas produksi alas kaki Indonesia. Tiongkok sebagai
besarnya limpahan order akibat kondisi manufaktur Tiongkok eksportir terbesar dunia, berdasarkan data Kemenperin,
yang masih terkendala kebijakan Zero-Covid sehingga belum mengalami penurunan ekpor alas kaki dari 9,5 miliar pasang
dapat beroperasi secara penuh. Hal ini terkonfirmasi dari menjadi hanya 7,4 miliar pasang. Perubahan landscape
peningkatan ekspor elektronik, TPT dan alas kaki. Lebih lanjut, persaingan dan pasar alas kaki global ini dapat ditangkap
peningkatan ekspor alas kaki juga didukung oleh tambahan menjadi peluang positif bagi peningkatan industri alas kaki
limpahan order dari Vietnam yang masih terkendala dari Indonesia. Hal ini terkonfirmasi dari liaison Bank Indonesia
sisi opersional akibat kesulitan pemenuhan tenaga kerja yang menunjukkan bahwa beberapa korporasi produsen
sehingga mulai mempertimbangkan untuk melakukan alas kaki di Jawa Barat telah melakukan investasi untuk
shifting industri pada karya ke padat modal dan teknologi. meningkatkan kapasitas terpasangnya.
Di sisi lain, permintaan juga kembali membaik utamanya
untuk komoditas kendaraan, TPT, alas kaki, elektronik home Meskipun Jawa Barat masih memiliki peluang memanfaatkan
appliance, sejalan dengan peningkatan mobilitas termasuk limpahan permintaan akibat disrupsi rantai pasokan, namun
tren perjalanan religi seperti haji dan umroh. kinerja ekspor 2022 tentap menghadapi beberapa faktor
yang menjadi downside risk antara lain:
Ekspor Jawa Barat untuk komoditas elektronik kembali • Volume perdagangan dunia berpotensi lebih rendah
menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi baik untuk dari prakiraan sebelumnya sejalan dengan risiko
kelompok computer, electronic and optical products (9,52% tertahannya perbaikan perekonomian global dan masih
yoy) maupun kelompok electrical equipment (8,10% yoy). berlangsungnya gangguan rantai pasokan global.
Adapun ekspor TPT lebih besar didorong oleh pertumbuhn
IMF telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global
TPT hilir kelompok wearing apparel, dressing and dyeing yang
menjadi 3,6% dari semula 4,4%. Perdagangan global juga
tumbuh 44,97% (yoy), meskipun kelompok textile juga tetap
mencerminkan perlambatan signifikan. Pertumbuhan
tumbuh positif sebesar 13,98% (yoy). Asosiasi Produsen Serat
perdagangan global diperkirakan akan menurun terutama
dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) pun optimis kinerja
pada tahun 2022. Permintaan barang global diperkirakan
ekspor TPT hulu sepanjang tahun 2022 akan mencapai
akan melambat karena perang dan dukungan kebijakan
Rp171,6 triliun lebih tinggi dibandingkan tahun 2021.
yang ditarik lebih cepat serta kembalinya permintaan jasa
seiring dengan mobilitas yang lebih longgar.
Lebih lanjut, ekspor komoditas utama Jawa Barat, yaitu
Secara keseluruhan, pertumbuhan perdagangan global
kendaraan bermotor juga menunjukkan peningkatan.
diproyeksikan oleh IMF akan melambat dari perkiraan
Berdasarkan data Gaikindo, ekspor mobil CBU secara
10,1% pada 2021 menjadi 5% pada 2022, dan selanjutnya Berdasarkan data BKMP, realisasi investasi Jawa Barat juga
menjadi 4,4% pada 2023. Proyeksi tahun 2022 lebih masih menempati posisi kedua tertinggi di Indonesia setelah
rendah 1% dari perkiraan sebelumnya. DKI Jakarta pada triwulan I 2022 dengan total nilai mencapai
• Kenaikan harga komoditas global, khususnya harga Rp39,5 triliun. Pada tahun2022, target investasi Provinsi
komoditas energi. Jawa Barat adalah Rp170 triliun (berdasarkan target BKPM)
dan Rp105 triliun berdasarkan target Renstra DPMPTSP
Hal ini juga berpotensi meningkatkan harga jual akibat
Jawa Barat tahun 2018-2023. Pada triwulan I 2022, realisasi
naiknya biaya input yang akan mempengaruhi daya saing
investasi Provinsi Jawa Barat adalah 23,24% (untuk target
produk ekspor Jawa Barat di pasar global. Di sisi lain,
BKPM) atau 37,62% (untuk target Renstra).
harga komoditas global yang masih meningkat, termasuk
komoditas energi, pangan, dan logam, akan memberikan
Dari sisi dukungan pembiayaan, perbankan juga menunjukkan
tekanan pada inflasi global.
peningkatan penyaluran kredit/pembiayaan investasi. Pada
• Penurunan nilai PMI mitra dagang utama Jawa Barat,
posisi awal triwulan II 2022 (April 2022), kredit/pembiayaan
yaitu Eropa, dan Jepang dan Tiongkok juga mengalami
investasi tercatat tumbuh 4,03% (yoy).
penurunan masing-masing menjadi 55,50; 53,50; dan
47,40.
Berdasarkan data DPMPTSP Provinsi Jawa Barat, pada
• Gangguan disrupsi rantai pasokan yang terus berlanjut triwulan I 2022, terdapat 91.238 permohonan pembuatan
berpotesi mendatangkan risiko kendala impor, khususnya Nomor Induk Berusaha (NIB) dengan dominasi status PMDN
impor bahan baku, mengingat Jawa Barat masih cukup mencapai 99,9%. Adapun NIB dengan status PMA hanya
bergantung pada bahan baku impor. sebanyak 87 proyek.
Sumbangan terbesar ketiga terhaap pertumbuhan Sedangkan secara keseluruhan tahun 2022, jumlah rencana
ekonomi Jawa Barat 2022 bersumber dari komponen proyek di Jawa Barat mencapai 179.604 proyek dengan total
investasi. Meskipun secara tahunan pertumbuhan investasi renana nilai investasi mencapai Rp434 triliun. Hal ini tentunya
2022 diproyeksikan akan melambat dibandingkan 2021. menunjukkan potensi realisasi investasi yang masih cukup
Perlambatan dipengaruhi oleh peningkatan risiko ekonomi besar mengingat investor masih tingginya rencana investasi
dan keuangan global yang mempengaruhi persepsi investor PMDN dan PMA di Jawa Barat.
terkait kehati-hatian dalam melakukan investasi, bahkan
cenderung meningkatnya tendensi untuk mengambil langkah Adapun beberapa proyek investasi yang diperkirakan masih
wait and see. Selain itu, beberapa proyek infrastruktur menjaga optimisme pertumbuhan investasi Jawa Barat 2022
strategis di Jawa Barat akan mulai memasuki fase passing out adalah sebagai berikut:
pada tahun 2022.
A. Katergori Infrastruktur termasuk Proyek Strategis
Nasional (PSN)
Meskipun demikian, investasi diproyeksikan tetap mampu
1) Investasi Rebana dan Jabar Selatan: Kawasan
tumbuh positif. Beberapa indikator dini yang mendukung
Rebana yang rencana pembangunan akan difokuskan
peluang pertumbuhan investasi antara lain hasil liaison Bank
pada pengembangan kawasan kota baru dengan
Indonesia periode triwulan II 2022 menunjukkan bahwa
konsep life, work and play. Akan terdapat 13 kota
lickert scale investasi tercatat mengalami peningkatan
baru yang siap untuk dikembangkan oleh investor,
menjadi 0,52. Kondisi ini juga didukung oleh realisasi kredit
dengan total investasi senilai Rp 234,6 triliun. Sesuai
investasi di Jawa Barat oleh perbankan meningkat 6,52%
dengan Perpres, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
(yoy).
mengatakan selain proyek prioritas di kawasan
permintaan layanan pergudangan yang terus aktivitas ekonomi juga mendorong potensi pendapatan pajak
meningkat karena perbaikan ekonomi pasca Covid-19. pemerintah kabupaten/kota tahun 2022.
7) Investsai perusahaan cargo network senilai US$10
juta atau sekitar Rp143,9 miliar untuk membangun Pagu anggaran belanja tahun 2022 untuk Provinsi Jawa Barat
fasilitas bengkel pesawat di Bandara Kertajati, Jawa sebesar Rp42,52 triliun dan pagu belanja 27 kabupaten/
Barat. Adapun nilai investasi awal sebesar US$10 juta kota secara gabungan sebesar Rp94,05 triliun. Pagu
pada bulan Maret 2022. belanja ini tidak termasuk pagu belanja dari APBN. Secara
keseluruhan pagu belanja 2022 mengalami peningkatan 1,5%
8) Investasi pembangkit listrik energi baru terbarukan
dibandingkan tahun 2021.
(EBT) di Bogor, Jawa Barat dengan menggunakan
Tenaga Energi Hidro.
Adapun rekapitulasi usulan kegiatan dalam proses
perencanaan pembangunan tahun 2022 mencapai 8.797
Beberapa risiko yang mempengaruhi akselerasi pemulihan
kegiatan dengan rincian 3.503 kegiatan hibah/bantuan sosial,
investasi 2022 adalah:
4.484 kegiatan pokok pikiran DPRD, dan 810 kegiatan usulan
• Eskalasi tensi geopolitik denan invasi Rusia terhadap
kabupaten/kota.
Uktaina berpotensi menahan investor untuk
merealisasikan investasi dan cenderung wait and see
Realisasi belanja pemerintah, baik berasal dari APBN maupun
sampai kondisi lebih baik.
APBD memberikan multiplier effect pada perekonomian.
• Beberapa proyek investasi, khususnya infrastruktur di Jawa Barat yang pada triwulan I 2022 tumbuh 5,61% (yoy),
Jawa Barat akan mulai memasuki periode akhir menuju antara lain ditopang pertumbuhan konsumsi pemerintah
passing out seperti KCIC dan Tol Cisumdawu, sehingga sebesar 4,32% (yoy), terbilang cukup tinggi dibandingkan
realisasinya berpotensi lebih rendah dibandingkan tahun historis pertumbuhan konsumsi pemerintah yang biasanya
sebelumnya. sangat rendah pada triwulan I.
Pertumbuhan yang lebih tinggi juga diproyeksikan pada Pada tahun 2022, kapasitas fiskal pemerintah daerah
komponen konsumsi pemerintah. Ditengah potensi di Jawa Barat diprakirakan meningkat sejalan dengan
normalisasi kebijakan fiskal, konsumsi pemerintah yang kinerja lapangan usaha di Jawa Barat yang diproyeksikan
lebih tinggi diharapkan akan memberikan dorongan yang tumbuh lebih tinggi. Seiring dengan kondisi perekonomian
lebih baik pada pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun yang membaik, penerimaan daerah yang bersumber dari
2022. Pagu pendapatan APBD tahun 2022 untuk Provinsi perpajakan juga meningkat. Sampai dengan triwulan I 2022,
Jawa Barat sebesar Rp31,52 triliun dan pagu pendapatan 27 sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan di Jawa
kabupaten/kota secara gabungan sebesar Rp112,6 triliun. Barat berkontribusi cukup besar terhadap penyetoran pajak
Pagu pendapatan Provinsi Jawa Barat mengalami penurunan ke negara. Hal ini selaras dengan kinerja kedua sektor tersebut
sebesar -12,44% dibandingkan tahun 2021, sedangkan yang tercatat positif pada triwulan I 2022. Meningkatnya
pagu pendapatan 27 kabupaten/kota secara gabungan penerimaan daerah berdampak pada kapasitas fiskal yang
naik 27,12%. Pada tahun 2022, terdapat penyesuaian dana semakin baik sehingga realisasi belanja pada triwulan I 2022
perimbangan dimana ketentuan dropping dana Bantuan menjadi lebih optimal.
Operasional Sekolah (BOS) mengalami perubahan dari semula
kepada provinsi menjadi langsung kepada kabupaten/kota. Sedangkan realisasi belanja juga masih didukung oleh
Selain itu, normalisasi kebijakan fiskal juga menyebabkan APBN. APBN memiliki kontribusi paling besar terhadap
penurunan dana dari APBN (dana perimbangan dan TKDD) kapasitas fiskal Jawa Barat. Sampai dengan triwulan I 2022,
sehubungan dengan normalisasi anggaran untuk penanganan realisasi belanja gabungan di Jawa Barat tercatat sebesar
Covid-19 dan bantuan sosial terkait. Di sisi lain, peningkatan 21,69% dengan realisasi terbesar berasal dari APBD Kab/
kota kemudian diikuti oleh APBN, sementara realisasi APBD Sosial Program Sembako (Bantuan Pangan Non Tunai/BPNT)
Provinsi masih relatif kecil. Masih tingginya realisasi APBN di Rp2,37 untuk 1,31 juta keluarga penerima manfaat, dan
Jawa Barat pada awal tahun 2022 ditopang oleh pengeluaran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa Rp251,34 miliar
untuk perlindungan sosial seperti bantuan sosial (PKH & bagi 279,2 ribu keluarga penerima manfaat.
BPNT), belanja untuk pendidikan, serta untuk kesehatan.
Secara keseluruhan, tentunya dampak positif dan multiplier
Selain realisasi APBN yang lebih tinggi, dropping Transfer effect belanja fiskal terhadap perekonmian ini perlu terus
Keuangan & Dana Desa (TKDD) di Jawa Barat juga cukup tinggi dioptimalkan melalui realisasi belanja dan investasi yang
pada triwulan I 2022 yang didukung oleh Dana Alokasi Umum lebih akseleratif.
(DAU), DAK Non Fisik, dan Dana Desa. Adapun meningkatnya
TKDD tersebut ditujukan untuk bidang pendidikan dan 7.2.2 Prospek Sisi Lapangan Usaha
kesehatan, pembangunan infrastruktur dan pengembangan Dari sisi sektoral, pemulihan ekonomi 2022 yang terus
desa di Jawa Barat. Secara spasial, daerah dengan realisasi berlangsung diperkirakan terjadi di sebagain besar Lapangan
TKDD terbesar adalah Kab. Majalengka yang mencapai 30,4%. Usaha (LU). Perbaikan ekonomi utamanya akan disumbang
oleh pemulihan kinerja LU Industri Pengolahan, LU
Adapun pengelolaan pandemi yang lebih baik mendorong Perdagangan Besar dan Eceran, LU Informasi dan Komunikasi,
pengalihan anggaran Covid-19 untuk belanja pada pos lain, LU Konstruksi, LU Transportasi dan Pergudangan, serta LU
utamanya pengembangan digitalisasi, SDM, dan UMKM. Pertanian.
Pada tahun 2022, seiring dengan melandainya kasus Covid-19
di Jawa Barat dan progress vaksinasi yang relatif tinggi Secara keseluruhan tahun 2022, LU Industri Pengolahan akan
dibandingkan daerah lain di Indonesia, Pemerintah daerah menjadi motor perbaikan ekonomi dari sisi sektoral dengan
memiliki ruang lebih luas untuk mengalokasikan anggaran sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi mencapai
yang semula ditujukan untuk penanganan COVID-19. Pada 48,33%. Peningkatan kinerja LU Industri Pengolahan terkait
tahun ini, APBN yang tidak digunakan untuk penanganan dengan perbaikan permintaan domestik ditengah masih
Covid-19 dialokasikan pada sektor kominfo untuk menunjang cukup terjaganya kinerja ekspor Jawa Barat. Peningkatan
digitalisasi. Selain itu, dropping TKDD juga dialokasikan lebih konsumsi, mendorong permintaan industri-industri yang
untuk pengembangan UMKM di Jawa Barat melalui dana berorientasi pasar domestik, seperti industri TPT dan
desa, DAK Fisik dan subsidi Kredit Usaha Rakyat (KUR). makanan minuman.
Pemerintah juga telah merealisasikan anggaran untuk Optimisme terkait kinerja industri pengolahan turut
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Jawa Barat diindikasikan oleh lickert scale permintaan domestik pada
pada tahun 2022 (Januari-April 2022) mencapai Rp6,85 triliun. sektor manufaktur yang meningkat menjadi 0,63. Adapun
realisasi anggaran dimaksud dibagi menjadi dua kelompok kapasitas terpasang sektor manufaktur triwulan II 2022 juga
besar, yaitu untuk belanja kesehatan dan perlindungan sosial. mengalami peningkatan menjadi hingga 94,14% jauh lebih
Realisasi anggaran untuk insentif tenaga kerja kesehatan tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 61,50%.
(nakes) sebesar Rp12,16 miliar yang diterima oleh 1.974 Sejalan dengan hal tersebut, lickert scale kapasitas utilisasi
nakes dan Rp2,15 triliun untuk klaim RS bagi pasien dan juga terpantau meningkat menjadi 0,88 pada triwulan II 2022,
292 Rumah Sakit. Adapun dana perlindungan sosial berupa dari sebelumya hanya sebesar 0,32. Secara keseluruhan,
Bantuan Sosial Program keluarga Harapan (PKH) mencapai kapasitas industri mengalami peningkatan sepanjang tahun
Rp2,06 triliun bagi 1,73 keluarga penerima manfaat, Bantuan 2022 dibandingkan tahun 2021.
Penyaluran kredit/pembiayaan pada sektor industri Prospek kinerja industri TPT pada tahun 2022 menunjukkan
pengolahan juga terpantau kembali tumbuh positif pada kondisi yang masih relatif baik, utamanya didukung
triwulan II 2022 sebesar 2,66% (yoy), setelah terkontraksi oleh limpahan permintaan ekspor di tengah perbaikan
sepanjang pandemi. Hal ini turut menunjukkan optimisme permintaan domestik. Peningkatan produksi TPT ditandai
perbankan pada perbaikan kinerja industri tahun 2022. dengan pertumbuhan konsumsi listrik industri tekstil pada
triwulan I 2022 yang mencapai 11% atau sebesar 1,53 TWh
Prospek kinerja industri otomotif pada tahun 2022 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
menunjukkan kondisi yang masih baik. Peningkatan mobilitas Kinerja positif ini diperkirakan berlanjut hingga triwulan
memberikan dampak signifikan pada optimisme prospek II 2022 seiring dengan tingginya permintaan domestik
industri otomotif tahun ini. Gabungan Industri Kendaraan utamanya produk garmen sehubungan dengan momentum
Bermotor Indonesia (Gaikindo) optimistis target penjualan HBKN Idulfitri yang didukung dengan pelonggaran kebijakan
mobil 2022 dapat tercapai yakin, sebanyak 900.000 unit terkait dengan kembali diizinkannya mudik.
atau sedikit lebih tinggi dibandingkan realisasi penjualan
2021 sebanyak 887.202 unit. Secara kumulatif Januari-April Dukungan untuk mendorong kinerja industri TPT juga dilakukan
2022, produksi mobil mengalami peningkatan mencapai Kepemperin untuk meningkatkan investasi peremajaan mesin
32,41% (yoy). Penjualan mobil kumulatif Januari-April 2022 dan teknologi. Kemenperin juga mengalokasikan anggaran
mengalami peningkatan sebesar 30,37% (yoy) untuk pasar sebesar Rp8,5 miliar untuk merestrukturisasi mesin TPT yang
domestik dan 27,25% (yoy) untuk pasar ekspor. akan dijalankan pada 2022 dengan target 18 perusahaan
yang akan terserap. Restrukturisasi ini akan mendorong
Pada April 2022, perusahaan otomotif yang memproduksi penerapan teknologi seperti Artificial intelligence, IoT, hingga
electric vehicle (EV) juga telah melakukan ekspor perdana 3D printing pada industri TPT.
sebanyak 900 unit dengan tujuan pasar Timur Tengah.
Perusahaan juga akan mulai memproduksi EV untuk pasar Di sisi lain, prospe kinerja industri industri alas kaki meningkat
dalam negeri dan telah merilis mobil listrik dimaksud signifikan akibat penutupan industri alas kaki di Tiongkok dan
sejak Maret 2022 dan akan segera dipasakan secara luas. Vietnam sehingga permintaannya dialihkan ke Indonesia. Hasil
Pemerintah juga turut memberikan dukungan melalui liaison Bank Indonesia kepada industri alas kaki Jawa Barat
perubahan aturan terkait PPnBM yang mendorong tarif yang merupakan bagian dari global supply chain untuk brand
khusus bea masuk 0% untuk kendaraan bermotor listrik per global menunjukkan bahwa produksi dan ekspor mengalami
1 April 2022 dalam rangka mendorong terciptanya industri lonjakan hingga hampir dua kali lipat, yang didukung oleh
kendaraan listrik. tambahan investasi untuk peningkatan kapasitas terpasang.
Lebih lanjut, pemerintah menerbitkan aturan baru yang Prospek industri elektronik pada tahun 2022 juga
menekankan bahwa seluruh kendaraan yang ada di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik. Hal ini terlihat
wajib diproduksi dengan menggunakan standar mesin yang dari pangsa ekspor elektronik terhadap ekspor total Jawa
lolos emisi Euro 4 sebagai upaya menurunkan tingkat emisi Barat yang kembali meningkat setelah sempat terkendala
gas buang di Indonesia. Aturan yang berlaku efektif per 12 pada periode pandemi sebelumnya. Di sisi lain, peningkatan
April 2022 ini berpotensi mendorong kinerja industri. kinerja industri otomotif juga memberikan dampak positif
pada industri elektronik yang memiliki backward linkage
dengan otomotif. Hasil liaison Bank Indonesia menunjukkan
bahwa industri car audio mengalami peningkatan penjualan
Pengendalian kasus yang lebih baik mendorong pelonggaran kebijakan mobilitas masyarakat dan aktivitas ekonomi oleh pemerintah.
Pandemi COVID-19 Total masyarakat Jawa Barat yang telah mendapatkan vaksin adalah 33,5 juta dosis 1 (88,54%), 25,07 juta dosisi 2 (66,14%) dan 1,27 juta
vaksin booster dosis 3 (3,36%).
Perang menahan perbaikan ekonomi global dan meningkatkan risiko fragmentasi ekonomi dunia yang lebih permanen menjadi blok
Eskalasi tensi geopolitik
geopolitik dengan standar teknologi yang berbeda.
Pada WEO April 2022, IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2022 menhadu sebesar 3,6% (yoy). Penurunan
proyeksi secara signifikan terkait dengan dampak perang Ukraina-Rusia dan sanksi ekonomi yang diterapkan terhadap Rusia.
IMF memproyeksikan ekonomi negara ASEAN-5 pada 2002 sebesar 5,3% (yoy) masih lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2021
Proyeksi kondisi sebesar 3,4% (yoy). Meskipun angka ini dikoreksi ke bawah, namun secara tren tetap menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun lalu.
perekonomian global
Perlambatan prospek pertumbuhanekonomi negara mitra dagang utama Jawa Barat, yaitu Amerika Serikat (xx%), Jepang (xx%).
Pengetatan kebijakan Zero-Covid di Tiongkok akan menyebabkan perlambatan signifikan pada ekonominya, mempengaruhi negara mitra
dagang di Asia dan disrupsi rantai pasokan.
Penurunan volume perdagangan dunia menjadi pada 2022 diproyeksikan menurun menjadi 5,0% dari semula tumbuh mencapai 10,1% pada
Volume perdagangan 2021
dunia
Disrupsi rantai pasokan global semakin meningkat akibat perang yang menyebabkan perubahan blok ekonomi
Perang mendiring oeningkatan harga komoditas global, tuamanya komoditas energi dan pangan. Kenaikan harga terjadi pada komoditas
Harga Komoditas Global
minyak dunia, gas, logam
Berdasarkan Inmendagri Nomor 26/2022 per 24 Mei 2022, terjadi penambahan daerah di Jabar yang berkategori PPKM level 1 menjadi 14
kabupaten?kota dan 13 kabupaten/kota sisanya berkategori PPKM level 2.
Pemerintah kembali menizinkan mudik bagi masyarakat yang telah minimal mendapatkan 2 dosis vaksin pada periode HBKN Idulfitri2022
(April-Mei 2022) setelah 2020-2021 masyarakat dilarang untuk melakukan mudik.
Presiden telah melonggarkan kebijakan penggunaan masker, sehingga masyarakat tidak lagi wajib menggunakan masker saat melakukan
Kebijakan Pemerintah
aktivitas di luar ruangan (outdoor) berlaku sejak Mei 2022
Masih berlanjutnya beberapa kebijakan stimulus untuk mendorong konsumsi seperti diskon PPNBM, diskon PPN DTP untuk pembelian
properti, bansos regular, revitalisasi mesin/teknologi industri.
Kepastian pemberian THR untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pegawai swasta pada lebaran tahun 2022 turut memberikan tambahan
penghasilan yang berpotensi mendorong konsumsi.
Bank Indonesia mempertahankan stance kebijakan moneter akomodatif melalui suku bunga BI7DRR yang dipertahankan sebesar 3,50%
Kebijakan Bank pada Februari 2022. Kebijakan makroprudensial sebagai bagian dari bauran kebijakan juga terus dipertahankan akomodatif, dengan kembali
Indonesia diteruskannya kebijakan LTF/FTV 100% bagi bank yang memenuhi persyaratan dan kebijakan DP 0% untuk kendaraan dan KPR hingga
Desember 2022.
Realisasi kredit untuk sektor perdagangan pada awal inflasi secara global. Hal ini juga turut meningkatkan risiko
triwulan II 2022 terpantau meningkat sebesar 9,11% (yoy). potensi inflasi nasional dan Jawa Barat akan berada di rentang
Hal ini menjadi daya dukung bagi perbaikan kinerja sektor atas, sehingga inflasi pada tahun 2022 diperkirakan lebih
perdagangan terlebih pada periode HBKN Idulfitri. tinggi dibandingkan dengan tahun 2021. Namun demikian,
Bank Indonesia bersama TPID akan terus berupaya untuk
Berkembangnya bisnis omnichannel yang mendukung jual- tetap menjaga stabilitas harga sehingga inflasi berada pada
beli online, mulai dari media sosial hingga berbagai platform rentang sasarannya sebesar 3%±1%.
e-commerce yang ada, juga turut mendukung peningkatan
optimisme kinerja LU Perdagangan Besar dan Eceran. Secara keseluruhan, inflasi Jawa Barat tahun 2022 akan
Ttransaksi e-commerce di Jawa Barat secara nominal pada disumbang oleh seluruh kelompok inflasi. Kelompok harga
triwulan I 2022 tumbuh mencapai 31,01% (yoy) dengan yang diatur pemerintah (administered price/AP) akan
total transaksi senilai Rp23,4 triliun rupiah dan merupakan memberikan sumbangan cukup besar ditengah tantangan
transaksi tertinggi secara nasional. inflasi global yang meningkat tajam dan kenaikan berbagai
harga komoditas energi internasional. Kenaikan harga minyak
7.2.3 Prospek Inflasi dunia telah mendorong penyesuaian harga BBM non subsidi,
Perkembangan tantangan global terkini utamanya dampak serta kenaikan harga tarif angkutan darat dan udara. Adapun
kenaikan harga komoditas telah mendorong potensi tekanan komoditas bensin telah memberikan andil inflasi terbesar
Tabel 7.3 Faktor Pendorong dan Penahan Inflasi Jawa Barat Tahun
2022
ADHB Atas Dasar Harga Berlaku, menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada
setiap tahun pada suatu daerah.
ADHK Atas Dasar Harga Konstan, menggambarkan perkembangan produksi riil barang dan jasa yang dihasilkan oleh
kegiatan ekonomi suatu daerah.
Andil inflasi Sumbangan perkembangan harga suatu komoditas/kelompok barang/kota terhadap tingkat inflasi secara
keseluruhan.
APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan
disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan peraturan daerah.
BI Rate Suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia.
Bobot inflasi Besaran yang menunjukkan pengaruh suatu komoditas terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan, yang
diperhitungkan dengan melihat tingkat konsumsi masyarakat terhadap komoditas tersebut.
Dana Perimbangan Sumber pendapatan daerah yang berasal dari APBN untuk mendukung pelaksanaan kewenangan pemerintah
daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi daerah.
Indeks Ekspektasi Salah satu indikator ekonomi pada Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang memberikan informasi mengenai
Konsumen ekspektasi konsumen terhadap kondisi perekonomian 6 bulan yang akan datang dibanding saat ini, meliputi
ekspektasi penghasilan, kondisi (dunia usaha) ekonomi Indonesia secara umum dan ketersediaan lapangan kerja.
Indeks Harga Salah satu indikator ekonomi yang memberikan informasi mengenai harga barang dan jasa yang dibayar oleh
Konsumen (IHK) konsumen. Perhitungan IHK dilakukan untuk merekam perubahan harga beli di tingkat konsumen (purchasing cost)
dari sekelompok tetap barang dan jasa yang pada umumnya dikonsumsi masyarakat.
Indeks Kondisi Salah satu pembentuk IKK. Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini,
Ekonomi dengan skala 1–100.
Indeks Keyakinan Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi kondisi
Konsumen (IKK) ekonomi enam bulan mendatang. Indeks ini memiliki skala 1–100.
Investasi Kegiatan meningkatkan nilai tambah suatu kegiatan produksi melalui peningkatan modal.
Inflasi inti Inflasi inti adalah inflasi yang dipengaruhi oleh faktor fundamental
Kegiatan pengumpulan data/statistik dan informasi yang bersifat kualitatif dan kuantitatif yang dilakukan secara
Liaison periodik melalui wawancara langsung kepada pelaku ekonomi mengenai perkembangan dan arah kegiatan
ekonomi dengan cara yang sistematis dan didokumentasikan dalam bentuk laporan
Migas Minyak dan gas. Merupakan kelompok lapangan usaha industri yang mencakup industri minyak dan gas.
Mtm Month to month. Perbandingan antara data satu bulan dengan bulan sebelumnya.
Omzet Nilai penjualan bruto yang diperoleh dari satu kali proses produksi.
PDRB Produk Domestik Regional Bruto. Pendapatan suatu daerah yang mencerminkan hasil kegiatan ekonomi yang ada
di suatu wilayah tertentu dengan menetapkan tahun 2010 sebagai Tahun Dasar.
Pendapatan Asli Pendapatan yang diperoleh dari aktivitas ekonomi suatu daerah seperti hasil pajak daerah, retribusi daerah, hasil
Daerah (PAD) perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah.
Perceived risk Persepsi risiko yang dimiliki oleh investor terhadap kondisi perekonomian sebuah negara.
Qtq Quarter to quarter. Perbandingan antara data satu triwulan dengan triwulan sebelumnya.
Saldo Bersih Selisih antara persentase jumlah respondenyang memberikan jawaban “meningkat” dengan persentase jumlah
responden yang memberikan jawaban “menurun” danmengabaikan jawaban “sama”.
SBT Saldo Bersih Tertimbang. Nilai yang diperoleh dari hasil perkalian saldo bersih lapangan usaha/subkategori usaha
yang bersangkutan dengan bobot lapangan usaha/subkategori usaha yang bersangkutan sebagai penimbangnya.
Lapangan usaha Lapangan usaha ekonomi yang mempunyai nilai tambah besar sehingga mempunyai pengaruh dominan pada
ekonomi dominan pembentukan PDRB secara keseluruhan.
Volatile food Salah satu disagregasi inflasi, yaitu untuk komoditas yang perkembangan harganya sangat bergejolak karena faktor-
faktor tertentu.
West Texas Jenis minyak bumi yang menjadi acuan untuk transaksi perdagangan minyak dunia.
Intermediate
Yoy Year on year. Perbandingan antara data satu tahun dengan tahun sebelumnya.
PENANGGUNG JAWAB
Bambang Pramono
TIM PENULIS
Achmad P. Subarkah
Filhaq Amalia
Azhar Livaldy Setyawigoena
Cindy Ramadhania
Isriathi Narita
Salsabila Putri Styaningrum
M. Harun Al-Rasyid
Arief Setyowidodo
Sri Wulandari Ningrum
Anindya Alfi Septyanti
Farah Muthia Syifa
KONTRIBUTOR
Divisi Implementasi KEKDA
Divisi Implementasi SP, PUR dan MI
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon