1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, hanya berkat Ridho dan
perkenan-Nya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Triwulan 2 Dinas
Kesehatan Kota Bandung Tahun 2022 dapat disusun dan selesai sesuai dengan waktu
yang ditetapkan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Triwulan 2 Dinas Kesehatan Kota
Bandung Tahun 2022 merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pencapaian
sasaran strategis selama Triwulan 2 tahun anggaran 2022. Laporan ini disusun
berdasarkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Laporan ini.
Hal
KATA PENGANTAR i
RINGKASAN EKSEKUTIF ii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang I- 1
B. Landasan Hukum I- 2
C. Teknik Pengumpulan Data serta Teknik Monitoring dan I- 3
Evaluasi
D. Sistematika I- 3
BAB II PERENCANAAN KINERJA
2.1 Rencana Strategis Perubahan II - 1
A. Tujuan dan Sasaran II - 2
B. Indikator Kinerja Utama II - 3
C. Perjanjian Kinerja II - 4
D. Perencanaan Anggaran II - 4
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2022 III - 1
B. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Triwulan I Tahun 2022 III - 3
B.1 Sasaran : Meningkatnya Kualitas Lingkungan Sehat, Budaya III - 5
Sehat, dan Mutu Pelayanan Kesehatan
3.1 Akuntabilitas Keuangan III - 56
3.1.1 Anggaran dan Realisasi Keuangan Terkait Pencapaian Kinerja III - 56
Sasaran
BAB IV PENUTUP IV - 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Triwulanan Tahun
2022 dilakukan dalam rangka monitoring terhadap perjanjian kinerja. Perjanjian Kinerja
dimaksud sebagai bahan untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
Triwulanan dan Tahunan Tahun 2022. LKIP merupakan amanat dari Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan
atas Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas LAKIP.
Perjanjian Kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari
pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk
melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Kinerja yang
disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun
bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat dari
kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan
juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya,
sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.
Untuk melihat sampai sejauh mana pelaksanaan program/kegiatan yang telah
ditetapkan, dilakukan monitoring terhadap capaian kinerja sekaligus sebagai bahan
dalam melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program/kegiatan. Dengan
demikian Akuntabilitas Kinerja dapat terwujud sebagai bentuk pertanggungjawaban
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara
periodik.
Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bandung, capaian tujuan dan
sasaran pembangunan yang dilakukan tidak hanya mempertimbangkan visi dan misi
daerah, akan tetapi juga memperhatikan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada
lingkup pemerintahan Kota, Propinsi dan Nasional.
Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel merupakan
harapan semua pihak. Berkenan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan
penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur legitimate sehingga
B. Landasan Hukum
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Triwulan Tahun 2022 Kota Bandung
ini disusun berdasarkan beberapa landasan hukum sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan NegaraYang
Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
5. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP);
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah;
7. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013
- 2018.
D. Sistematika
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota
Bandung Kota Bandung Tahun 2021 adalah :
BAB I PENDAHULUAN
Meliputi Gambaran Umum, Tugas dan Fungsi, Isu Strategis yang dihadapi
SKPD, Dasar Hukum dan Sistematika.
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Meliputi Perencanaan Strategis sebelum dan setelah reviu.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Meliputi Capaian IKU, Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
serta Akuntabilitas Keuangan.
BAB IV PENUTUP
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Tabel 2.1
Tujuan, Sasaran, Indikator Dan Target Kinerja
Dinas Kesehatan Kota Bandung
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA PADA TAHUN
2021 2022 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Meningkatnya Meningkatnya Angka Kematian Ibu 90,9 88,68 86,46
Derajat Kualitas Lingkungan (Konversi)
kesehatan Sehat, Budaya Sehat,
masyarakat dan Mutu Pelayanan
Kesehatan
Angka Kematian Bayi 3,37 3,3 3,23
(Konversi)
Cakupan Rumah Sehat 74 76 78
Indeks Keluarga Sehat 0,19 0,2 0,21
Persentase Balita Gizi 5,32 5,25 5,20
Buruk
Cakupan Pengendalian 100 100 100
Penyakit Menular dan
Penyakit Tidak Menular
Indeks Pelayanan Publik 80 90 100
Dinas Kesehatan Kategori
Baik
Tabel 2.2
Indikator Kinerja Utama
Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2022
NO INDIKATOR KINERJA UTAMA
FORMULASI
1 Angka Kematian Ibu (Konversi) Jumlah kematian ibu dikali 100.000 (konstanta kelahiran hidup
pada kematian ibu) dibagi jumlah kelahiran hidup dalam 1 tahun.
Pelaporan dilakukan setiap triwulan berupa jumlah kasus kematian
ibu
2 Angka Kematian Bayi (Konversi) Jumlah kematian bayi usia 0 - 1 thn dikali 1.000 (konstanta
kelahiran hidup pada kematian bayi) dibagi jumlah kelahiran hidup
dalam 1 tahun
Pelaporan dilakukan setiap triwulan berupa jumlah kasus kematian
bayi
3 Cakupan Rumah Sehat Jumlah Rumah sehat dibagi Jumlah seluruh rumah di Kota Bandung
dikali 100.
Pelaporan dilakukan setiap triwulan
4 Indeks Keluarga Sehat Jumlah keluarga sehat dibagi jumlah KK yang di data di wilayah
kerja x 100%
5 Persentase Balita Gizi Buruk Jumlah balita wasting dibagi jumlah seluruh balita yang dilakukan
pengukuran dalam satu wilayah pada periode tertentu dikali 100
Pelaporan dilakukan 1 tahun 2 kali. Laporan Triwulan 2 data
diambil dari BPB Bulan Februari dan Laporan Tahunan data diambil
dari BPB bulan Agustus.
6 Cakupan Pengendalian Penyakit Jumlah Kasus TBC, Hipertensi dan KLB yang ditangani dibagi Jumlah
Menular dan Penyakit Tidak Kasus TBC, Hipertensi dan KLB yang terjadi dikali 100
Menular
7 Indeks Pelayanan Publik Dinas Jumlah fasilitas kesehatan yang memiliki kinerja unit pelayanan
Kesehatan Kategori Baik kategori "Baik" dan "sangat baik" dari hasil surveil kepuasan
masyarakat dibagi jumlah seluruh faskes yang melaksanakan survei
kepuasan masyarakat di kali 100
Tabel 2.3
Perjanjian Kinerja
Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2022
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan
Target
langsung dengan pencapaian kinerja. Adapun anggaran belanja langsung pada Dinas
Kesehatan di triwulan 2 tahun 2022 ini mengalami penambahan sebesar
Rp.159.880.228.850,00, semula anggaran berjumlah Rp. 1.224.416.603.941,00
bertambah menjadi Rp. 1.384.296.832.791,00.
Tabel 2.4
Anggaran dan Jumlah Program, Kegiatan dan Subkegiatan dalam mendukung
Sasaran Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2022
No Sasaran Jumlah Jumlah Kegiatan Jumlah Pagu Anggaran
Program yang yang Terkait SubKegiatan Tahun 2022
Terkait langsung yang Terkait
langsung dengan Sasaran langsung
dengan dengan Sasaran
Sasaran
1 Meningkatnya 5 21 1320 1.384.296.832.791,00
Kualitas
Lingkungan Sehat,
Budaya Sehat, dan
Mutu Pelayanan
Kesehatan
Jumlah 5 21 1320 1.384.296.832.791,00
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA TRIWULAN 2
TAHUN 2022
Tabel 3.1
Capaian Indikator Kinerja Utama
Dinas Kesehatan Kota Bandung
Triwulan 2 Tahun 2022
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Ket
(%)
1 Meningkatnya Kualitas Angka Kematian per - - - belum ada target
Lingkungan Sehat, Ibu (Konversi) 100.000 dan realisasi,
Budaya Sehat, dan Mutu kelahiran pengukuran di
Pelayanan Kesehatan hidup triwulan 4
Dari tabel tersebut terlihat bahwa tingkat pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
sebagai berikut :
Tabel 3.2
Pencapaian Kinerja Sasaran
Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan 2 Tahun 2022
NO SASARAN STRATEGIS JUMLAH %
Dari tabel di atas dapat ilihat bahwa dari 7 indikator sasaran yang ada 2 indikator
(28,57%) melebihi target, 1 indikator (14,29%) sesuai target dan 4 indikator (57,14%)
belum dilakukan pengukuran, pengukuran baru dilakukan di Triwulan 4.
Adapun pencapaian kinerja sasaran dirinci dalam tabel, sebagai berikut: Dari 1
Sasaran dan 7 indikator sasaran , pencapaian realisasi indikator kinerja sasaran
terhadap target yang sudah ditetapkan sebagai berikut:
Tabel 3.3
Pencapaian target Sasaran Triwulan 2
Tahun 2022
No Misi Sasaran Jumlah Pencapaian Indikator Sasaran
Indikator Melampaui Sesuai Target Tidak Belum dilakukan
Sasaran target mencapai pengukuran
Target
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 Meningkatnya 7 2 28,57 1 14,29 - - 4 57,14
Kualitas
Lingkungan
Sehat, Budaya
Sehat, dan
Mutu
Pelayanan
Kesehatan
Jumlah 7 2 28,57 1 14,29 - - 4 57,14
kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat sebagai
berikut :
Tabel 3.4
Analisis Pencapaian Sasaran 1
Indikator : Angka Kematian Ibu (Konversi)
Tahunan Tahun 2022
No Indikator Kinerja Satuan 2022 %
Target Realisasi
1 Angka Kematian Ibu (Konversi) Per 100.000 KH - - -
Data yang dapat ditampilkan pada Triwulan 2 adalah data jumlah kasus
kematian ibu. Kematian ibu pada Triwulan 2 tahun 2022 sebanyak 8 kasus kematian.
Penyebab kematian ibu pada Triwulan 2 tahun 2022 adalah disebabkan oleh jantung
dan penyebab kematian lainnya seperti pada table berikut ini:
Tabel 3.5
Penyebab Kematian Ibu
Triwulan 2 Tahun 2022
NO. PENYEBAB KEMATIAN IBU JUMLAH %
TW 2
1. Hipertensi 1 12,5
2. Infeksi 1 12,5
3. Jantung 2 25,0
4. Covid-19 1 12,5
5. Penyebab lainnya 3 37,5
- Gagal ginjal
- DHF
- Sesak nafas
Jumlah 8 100
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa penyebab kematian ibu tertinggi
disebabkan karena penyebab lainnya sebanyak 3 kasus (37,5%), antara lain oleh
gagal ginjal, DHF dan sesak nafas dengan jumlah kasus masing-masing 1 kasus.
Adapun sebaran kematian ibu per kecamatan pada Triwulan 2 tahun 2022
adalah seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.6
Sebaran Kematian Ibu Per Kecamatan
Triwulan 2 Tahun 2022
2 SUKAJADI 5 Sukajadi 0 0 -
6 Sukawarna 0 0 -
7 Sukagalih 0 0 -
3 CICENDO 8 Pasirkaliki 0 0 -
9 Sukaraja 0 0 -
4 ANDIR 10 Garuda 0 0 -
11 Babatan 0 0 -
5 CIDADAP 12 Ciumbuleuit 0 2 25,0
13 Cipaku 0 0 -
6 COBLONG 14 Puter 0 0 -
15 Dago 0 0 -
16 Cikutra Lama 0 0 -
17 Sekeloa 0 0 -
7 BANDUNG WETAN 18 Salam 0 0 -
19 Tamansari 0 0 -
8 SUMUR BANDUNG 20 Tamblong 0 0 -
21 Balaikota 0 0 -
9 CIBEUNYING KALER 22 Neglasari 1 1 12,5
23 Cigadung 0 0 -
10 CIBEUNYING KIDUL 24 Padasuka 0 0 -
25 Pasirlayung 0 0 -
11 KIARACONDONG 26 Babakan Sari 0 0 -
27 Babakan 0 0 -
Surabaya
12 BATUNUNGGAL 28 Ibrahim Adjie 0 0 -
29 Gumuruh 0 0 -
30 Ahmad Yani 0 0 -
13 LENGKONG 31 Talagabodas 0 0 -
32 Suryalaya 0 0 -
33 Cijagra Baru 0 0 -
34 Cijagra Lama 0 0 -
14 REGOL 35 Pasundan 0 0 -
36 M. Ramdhan 0 0 -
37 Pasirluyu 0 0 -
15 ASTANA ANYAR 38 Pagarsih 0 0 -
39 Astana Anyar 0 0 -
40 Lio Genteng 0 0 -
41 Pelindung 0 0 -
Hewan
16 BOJONGLOA KALER 42 Citarip 1 1 12,5
43 Sukapakir 0 0 -
44 Babakan 1 1 12,5
Tarogong
17 BOJONGLOA KIDUL 45 Kopo 0 0 -
46 Cibaduyut 0 0 -
Wetan
47 Cibaduyut 0 0 -
Kidul
18 BABAKAN CIPARAY 48 Caringin 1 1 12,5
49 Cibolerang 0 0 -
50 Sukahaji 0 1 12,5
19 BANDUNG KULON 51 Cibuntu 0 0 -
52 Cijerah 0 0 -
53 Cigondewah 0 0 -
20 ANTAPANI 54 Griya Antapani 0 0 -
55 Jajaway 0 0 -
56 Antapani 0 0 -
21 MANDALAJATI 57 Sindangjaya 0 0 -
58 Pamulang 0 0 -
59 Girimande 0 0 -
60 Jatihandap 0 0 -
61 Mandalamekar 0 0 -
22 ARCAMANIK 62 Arcamanik 0 0 -
63 Rusunawa 0 0 -
23 UJUNGBERUNG 64 Ujungberung 0 0 -
Indah
65 Pasir Jati 0 0 -
24 CINAMBO 66 Cinambo 0 0 -
25 CIBIRU 67 Cibiru 0 0 -
68 Cilengkrang 0 0 -
69 Cipadung 0 0 -
26 PANYILEUKAN 70 Panghegar 0 0 -
71 Panyileukan 0 0 -
27 GEDEBAGE 72 Riung 0 0 -
Bandung
73 Cempaka 0 0 -
Arum
28 RANCASARI 74 Cipamokolan 0 0 -
75 Derwati 0 0 -
29 BUAHBATU 76 Margahayu 0 0 -
Raya
77 Sekejati 0 0 -
30 BANDUNG KIDUL 78 Kujangsari 0 0 -
79 Mengger 0 1 12,5
80 Pasawahan 0 0 -
TOTAL 4 8 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kasus kematian ibu tersebar di 5 (Lima)
kecamatan, yaitu Kecamatan Cidadap sebanyak 2 kasus (25,0%), Kecamatan
Cibeunying Kaler terdapat 1 kasus (12,5%), Kecamatan Bojongloa Kaler terdapat 2
kasus (25,0%), Kecamatan Babakan Ciparay terdapat 2 kasus (25,0%), Kecamatan
Bandung Kidul terdapat 1 kasus (12,5%). Adapun sebaran kasus kematian ibu di
Kecamatan Cidadap ditemukan di Puskesmas Ciumbuleuit sebanyak 2 kasus (25,0%),
Kecamatan Cibeunying Kaler ditemukan di Puskesmas Neglasari sebanyak 1 kasus
(12,5%), Kecamatan Bojongloa Kaler tersebar di puskesmas Citarip sebanyak 1
kasus (12,5%), dan Puskesmas Babakan Tarogong 1 kasus (12,5%), Kecamatan
Babakan Ciparay di temukan di Puskesmas Caringin sebanyak 1 kasus (12,5%) dan
Puskesmas Sukahaji sebanyak 1 kasus (12,5%) serta di Kecamatan Bandung Kidul
ditemukan kematian ibu di wilayah kerja Puskesmas Mengger sebanyak 1 kasus
(12,5%).
Tabel 3.7
Analisis Pencapaian Sasaran
Indikator : Jumlah Kematian Ibu
Triwulan 2 Tahun 2021 dan Tahun 2022
No Indikator Kinerja Satuan Realisasi Realisasi KET
Triwulan 1 Triwulan 2
2022 2022
Bila dibandingkan dengan target akhir tahun Renstra Dinas Kesehatan kota
bandung, indicator Angka Kematian Ibu di Triwulan 2 belum dapat dilakukan
perbandingan, karena pengukuran dilakukan di triwulan 4. Hal ini dapat terlihat pada
table dibawah ini.
Tabel 3.8
Pencapaian Indikator Angka kematian Ibu (Konversi) Triwulan 2 Tahun 2022
Dibandingkan Target Akhir Renstra Kota Bandung Tahun 2023
NO INDIKATOR KINERJA SATUAN REALISASI RENCANA SESUAI PERSENTASE KESENJANGAN
S/D. DENGAN RENSTRA CAPAIAN
Triwulan 2 TAHUN 2023 KINERJA (%)
TAHUN
2022
1 Angka Kematian Ibu Per - 86,46 - -
(konversi) 100.000
KH
Kesehatan Kota Bandung yaitu indikator Angka Kematian Ibu (konversi) berbeda
dengan instansi lain sehingga tidak dapat dibandingkan kinerjanya.
Tabel 3.9
Analisis Pencapaian Sasaran 1
Indikator : Angka Kematian Bayi (Konversi) Tahun 2022
No Indikator Kinerja Satuan 2022 %
Target Realisasi
1 Angka Kematian Bayi (Konversi) Per 1000 KH - - -
Data yang dapat ditampilkan pada Triwulan 2 adalah data jumlah kasus
kematian bayi. Adapun jumlah kematian bayi yang dilaporkan di Triwulan 2 tahun 2022
sebanyak 31 kasus kematian bayi. Berikut penyebab kematian bayi pada Triwulan 2
tahun 2022 adalah sebagai berikut :
Tabel 3.10
Penyebab Kematian Bayi
Triwulan 2 Tahun 2022
No Penyebab Kematian Jumlah TW 2 %
1 BBLR 6
2 Asfiksia 4
3 Infeksi 7
4 Kelainan Kongenital /Bawaan 1
5 Diare 1
6 Kelainan Kongenital jantung 1
7 Penyebab lainnya 11
- Prematur
- Dehidrasi
- Ikterus
- Marasmus
- Gangguan perinatal
- Tidak diketahui penyebebab nya
Jumlah 31
Tabel 3.11
Sebaran Kematian Bayi Per Kecamatan
Triwulan 2 Tahun 2022
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH KET
KEMATIAN KEMATIAN
BAYI BAYI
TRIWULAN 1 TRIWULAN 2
1 SUKARASA 1 Sukarasa - 1 3,23
2 Ledeng - -
3 Karangsetra - -
4 Sarijadi - -
2 SUKAJADI 5 Sukajadi 2 6 19,36
6 Sukawarna - 1 3,23
7 Sukagalih - -
3 CICENDO 8 Pasirkaliki - -
9 Sukaraja - -
4 ANDIR 10 Garuda - -
11 Babatan - -
5 CIDADAP 12 Ciumbuleuit - 1 3,23
13 Cipaku - -
6 COBLONG 14 Puter - -
15 Dago 4 4 12,90
16 Cikutra Lama - -
17 Sekeloa - -
7 BANDUNG WETAN 18 Salam - -
19 Tamansari - -
8 SUMUR BANDUNG 20 Tamblong - -
21 Balaikota - -
9 CIBEUNYING KALER 22 Neglasari - -
23 Cigadung - -
10 CIBEUNYING KIDUL 24 Padasuka - -
25 Pasirlayung - -
11 KIARACONDONG 26 Babakan Sari - 1 3,23
27 Babakan Surabaya - -
12 BATUNUNGGAL 28 Ibrahim Adjie - 5 16,13
29 Gumuruh - -
30 Ahmad Yani - -
13 LENGKONG 31 Talagabodas - -
32 Suryalaya - -
33 Cijagra Baru - -
34 Cijagra Lama - -
14 REGOL 35 Pasundan 1 1 3,23
36 M. Ramdhan - -
37 Pasirluyu - -
15 ASTANA ANYAR 38 Pagarsih - -
39 Astana Anyar - -
40 Lio Genteng - -
41 Pelindung Hewan - -
16 BOJONGLOA KALER 42 Citarip 1 1 3,23
43 Sukapakir - -
44 Babakan Tarogong - -
17 BOJONGLOA KIDUL 45 Kopo - -
46 Cibaduyut Wetan - -
47 Cibaduyut Kidul - -
18 BABAKAN CIPARAY 48 Caringin 1 3 9,68
49 Cibolerang - -
50 Sukahaji - -
19 BANDUNG KULON 51 Cibuntu -
52 Cijerah - -
53 Cigondewah - -
20 ANTAPANI 54 Griya Antapani - -
55 Jajaway - -
56 Antapani - 1 3,23
21 MANDALAJATI 57 Sindangjaya - -
58 Pamulang - -
59 Girimande - -
60 Jatihandap - -
61 Mandalamekar - -
22 ARCAMANIK 62 Arcamanik - -
63 Rusunawa - -
23 UJUNGBERUNG 64 Ujungberung Indah 1 3,23
65 Pasir Jati - -
24 CINAMBO 66 Cinambo 1 1 3,23
25 CIBIRU 67 Cibiru - -
68 Cilengkrang - -
69 Cipadung - -
26 PANYILEUKAN 70 Panghegar - -
71 Panyileukan - -
27 GEDEBAGE 72 Riung Bandung - -
73 Cempaka Arum - 1 3,23
28 RANCASARI 74 Cipamokolan - -
75 Derwati 2 2 6,45
29 BUAHBATU 76 Margahayu Raya - -
77 Sekejati - -
30 BANDUNG KIDUL 78 Kujangsari - -
79 Mengger 1 1 3,23
80 Pasawahan - -
TOTAL 13 31 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kecamatan dengan jumlah kematian bayi
terbanyak terdapat pada 3 (tiga) kecamatan, yaitu Kecamatan Sukajadi yaitu sebanyak
7 kasus (22,58%), Kecamatan Batununggal dengan jumlah kasus sebanyak 5 kasus
(16,13%) dan Kecamatan Coblong dengan jumlah kasus sebanyak 4 kasus (12,90%).
Adapun kasus kematian bayi di Kecamatan Sukajadi ditemukan di Puskesmas
Sukajadi sebanyak 6 kasus (19,35%) dan Puskesmas Sukawarna sebanyak 1 kasus
(3,23%). Kecamatan Batununggal ditemukan di Puskesmas Ibrahim Adjie sebanyak 5
kasus (16,13%) serta di Kecamatan Coblong di temukan di puskesmas Dago sebanyak
4 kasus (12,90%).
Indikator Angka Kematian Bayi di Triwulan 2 belum dapat dilakukan
pengukuran, sehingga tidak dapat dibandingkan dengan triwulan sebelum nya pada
tahun 2022. Data yang dapat dibandingkan adalah jumlah kasus kematian bayi pada
Triwulan 1 tahun 2022 dengan Triwulan 2 tahun 2022. Jika dibandingkan dengan
Triwulan 1 Tahun 2022 maka jumlah kasus kematian bayi mengalami peningkatan
sebanyak 18 kasus di triwulan 2, semula berjumlah 13 kasus kematian bayi di triwulan
1. Hal ini dapat terlihat pada table dibawah ini :
Tabel 3.12
Analisis Pencapaian Sasaran
Indikator : Jumlah Kematian Bayi
Triwulan 1 dan Triwulan 2 Tahun 2022
No Indikator Kinerja Satuan Realisasi Realisasi KET
Triwulan 1 Triwulan 2
2022 2022
Bila dibandingkan dengan target akhir tahun Renstra Dinas Kesehatan kota
bandung, indicator Angka Kematian Bayi di Triwulan 2 belum dapat dilakukan
perbandingan karena pengukuran dilakukan di triwulan 4. Hal ini dapat dilihat pada
table di bawah ini :
Tabel 3.13
Pencapaian Indikator Angka kematian Bayi (Konversi) Triwulan 2 Tahun 2022
Dibandingkan Target Akhir Renstra Kota Bandung
Triwulan 2 Tahun 2022
NO INDIKATOR KINERJA SATUAN REALISASI RENCANA SESUAI PERSENTASE KESENJANGAN
S/D. DENGAN RENSTRA CAPAIAN
TAHUN TAHUN 2023 KINERJA (%)
2022
1 Angka Kematian Bayi Per 1000 - 3,23 - -
(konversi) KH
Tabel 3.14
Indikator dan Realisasi Kinerja Program
Sasaran : Meningkatnya Kualitas Lingkungan Sehat, Budaya Sehat, dan Mutu
Pelayanan Kesehatan
Indikator : Angka Kematian Ibu (konversi) dan Angka Kematian Bayi (konversi)
Triwulan 2 Tahun 2022
Sasaran Program Indikator Formulasi Pengukuran Satuan Realis %
Program Kinerja Target asi
Program
Meningkatnya Pemenuhan Capaian SPM Rata-rata Capaian SPM Bidang % 30 80,58 268.6
Pemenuhan Upaya bidang Kesehatan dari SPM Kesehatan
Upaya Kesehatan Kesehatan Dinas, SPM Rumah Sakit
Kesehatan Perorangan
Perorangan dan dan Upaya
Upaya Kesehatan
Kesehatan Masyarakat
Masyarakat
Apabila dilihat dari tabel diatas maka realisasi dari indikator kinerja Program
untuk pencapaian indikator Angka Kematian Ibu (konversi) dan Angka Kematian Bayi
(konversi) sebanyak 3 indikator. Pada triwulan 2, baru 1 indikator (33.33%) yang
sudah mencapai target, 1 indikator (33,33%) telah melebihi target yang ditetapkan,
yaitu indikator capaian SPM Bidang Kesehatan dengan capaian kinerja nyata 80,58%
telah melebihi target yang ditetapkan 30%. Indikator ini memiliki definisi operasional
Capaian SPM bidang kesehatan terdiri dari Capaian SPM kesehatan yang ada di
Dinas Kesehatan yang terdiri dari 12 indikator SPM berdasarkan Permenkes No 4
Tahun 2019 tentang Pedoman Teknis Standar Pelayanan Minimum Bidang Kesehatan
dan Capaian SPM Rumah Sakit yang terdiri dari RSUD, RSKIA dan RSKGM
berdasarkan Permenkes No 129 Tahun 2008 tentang SPM Rumah Sakit. Adapun
Formulasi perhitungan yang digunakan adalah Rata-rata Capaian SPM Bidang
Kesehatan dari SPM Kesehatan Dinas, SPM Rumah Sakit. Faktor pendorong capaian
SPM bidang Kesehatan adalah :
- Telah dilakukannya Monitoring dan evaluasi capaian pelayanan yang
senantiasa dilakukan baik oleh dinas maupun rumah sakit
- Peningkatan kinerja dalam pelayanan, dan penyedian sarana dan prasarana
secara bertahap.
- Adanya pencapaian kinerja SPM kesehatan yang tinggi pada tiga rumah sakit
milik pemerintah kota Bandung
Dalam Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya
Kesehatan Masyarakat masih terdapat 1 indikator lainnya (33,34%) yang belum
dilakukan pengukuran, karena pengukuran dilakukan di triwulan 4.
Sementara itu kegiatan yang direncanakan untuk pencapaian sasaran ini
adalah Kegiatan Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Rujukan
Tingkat Daerah Kabupaten/Kota dengan indicator kinerja kegiatan Persentase
Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Rujukan. Secara lebih lengkap dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.15
Indikator dan Realisasi Kinerja Kegiatan
Sasaran : Meningkatnya Kualitas Lingkungan Sehat, Budaya Sehat, dan Mutu
Pelayanan Kesehatan
Indikator : Angka Kematian Ibu (konversi) dan Angka Kematian Bayi (konversi)
Triwulan 2 Tahun 2021
Sasaran Kegiatan Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
Kegiatan
Meningkatnya Kegiatan Persentase Persen 100 100 100
layanan Penyediaan Layanan
Kesehatan untuk Layanan Kesehatan Kesehatan untuk
UKM dan UKP untuk UKM dan UKM dan UKP
rujukan UKP Rujukan Rujukan
Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota
Apabila dilihat dari tabel diatas maka realisasi dari indicator kinerja kegiatan
Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Rujukan Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota telah mencapai target yang ditetapkan, yaitu sebesar 100%.
Sementara itu untuk efisiensi penggunaan sumber daya, seperti pada table di bawah
ini.
Tabel 3.16
Efesiensi Penggunaan Sumber Daya
Pencapaian Indikator Angka Kematian Ibu (Konversi) dan Angka Kematian Bayi
Triwulan 2 Tahun 2022
Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase capaian kinerja untuk indikator
Angka Kematian Ibu dan Bayi pada Triwulan 2 belum menunjukan adanya realisasi,
karena pengukuran baru dilakukan di triwulan 4, sedangkan penyerapan anggaran di
Triwulan 2 sebesar Rp. 4.743.320.321,00 atau 1,66% sehingga diperoleh nilai
efesiensi penggunaan sumber daya untuk indikator Angka Kematian ibu dan Bayi
sebesar 1,66% (0%-1,66%).
Tabel 3.17
Analisis Pencapaian Sasaran 1 :
Indikator : Cakupan Rumah Sehat
Triwulan 2 Tahun 2022
No Indikator Kinerja Satuan Triwulan 2 2022 %
Target Realisasi
1 Cakupan Rumah Sehat % - - -
Tabel 3.18
Analisis Pencapaian Sasaran
Indikator : Cakupan Rumah Sehat
Triwulan 1 dan Triwulan 2 Tahun 2022
No Indikator Kinerja Satuan Realisasi Realisasi KET
Triwulan 1 Triwulan 2
2022 2022
1 Cakupan Rumah % - -
Sehat
- -
Tabel 3.19
Pencapaian Indikator Cakupan Rumah Sehat Triwulan 2 Tahun 2022
Dibandingkan Target Akhir Renstra Kota Bandung
Triwulan 2 Tahun 2022
NO INDIKATOR SATUAN REALISASI RENCANA SESUAI PERSENTASE KESENJANGAN
KINERJA S/D. DENGAN RENSTRA CAPAIAN
TAHUN TAHUN 2023 KINERJA (%)
2022
1 Cakupan Rumah % - 73,20% - -
Sehat
dan Wakil Kepala Derah Terpilih , hal ini menyebabkan indicator Cakupan Rumah
Sehat yang dimiliki Dinas Kesehatan Kota Bandung berbeda dengan instansi lain
sehingga indikator ini tidak dapat dibandingkan kinerjanya dengan instansi lain.
Program yang direncanakan untuk pencapaian indicator cakupan rumah sehat
adalah Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan
Masyarakat
Tabel 3.20
Indikator dan Realisasi Kinerja Program
Sasaran : Meningkatnya Kualitas Lingkungan Sehat, Budaya Sehat, dan Mutu
Pelayanan Kesehatan
Triwulan 2 Tahun 2022
Sasaran Program Indikator Formulasi Satuan Target Realisasi %
Program Kinerja Pengukuran
Program
Meningkatnya Pemenuhan Cakupan Rata-rata dari persentase 57 65,4 114.74
Pemenuhan Upaya Pelayanan capaian persentase
Upaya Kesehatan Kesehatan rumah yang
Kesehatan Perorangan Lingkungan memenuhi syarat
Perorangan dan Upaya rumah sehat
dan Upaya Kesehatan ,persentase akses
Kesehatan Masyarakat KK terhadap kualitas
Masyarakat air minum yang
memenuhi syarat
kesehatan,
persentase Akses KK
terhadap jamban
sehat, persentase
tempat fasilitas
umum yang
memenuhi syarat
kesehatan meliputi
fasilitas kesehatan,
fasiltas pendidikan,
pasar,- persentase
sarana tempat
pengelolaan
makanan yang
memenuhi syarat,
persentase
pelayanan kesehatan
kerja dan olahraga
Apabila dilihat dari tabel diatas maka pencapaian dari indicator kinerja Program
tersebut telah melebihi target Triwulan 2 yang ditetapkan yaitu 57%. Capaian kinerja
pada indikator cakupan pelayanan Kesehatan lingkungan sebesar 65,4 % dengan
tingkat capaian sebesar 114,74%.
Kegiatan yang direncanakan untuk pencapaian sasaran 1 ini adalah Kegiatan
Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Rujukan Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota dengan indicator kinerja kegiatan Persentase Layanan Kesehatan
untuk UKM dan UKP Rujukan sebesar 100%. Secara lebih lengkap dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :
Tabel 3.21
Indikator Kinerja Kegiatan dan Realisasi
Sasaran : Meningkatnya Kualitas Lingkungan Sehat, Budaya Sehat, dan Mutu
Pelayanan Kesehatan Triwulan 2 Tahun 2022
Sasaran Kegiatan Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
Kegiatan
Meningkatnya Kegiatan Penyediaan Persentase Persen 100 100 100
layanan Layanan Kesehatan Layanan
Kesehatan untuk untuk UKM dan UKP Kesehatan untuk
UKM dan UKP Rujukan Tingkat UKM dan UKP
rujukan Daerah Rujukan
Kabupaten/Kota
Apabila dilihat dari tabel diatas maka pencapaian dari indicator kinerja Kegiatan
Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Rujukan Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota di Triwulan 2 sudah mencapai target, yaitu sebesar 100%.
Bila dilihat dari efesiensi penggunaan sumber daya pada pencapaian indikator
Cakupan Rumah Sehat, maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.22
Efesiensi Penggunaan Sumber Daya
Pencapaian Indikator Cakupan Rumah Sehat
Triwulan 2 Tahun 2022
No Sasaran Indikator Tahun 2022 % Tahun 2022 Efesiensi
Kinerja Target Realisasi Anggaran Realisasi %
1 Meningkatn Cakupan - - - 1.634.960.543 36.449.346 2.23 2.23
ya Kualitas Rumah
Lingkungan Sehat
Sehat,
Budaya
Sehat, dan
Mutu
Pelayanan
Kesehatan
JUMLAH - - - 1.634.960.543 36.449.346 2.23 2.23
Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase capaian kinerja untuk indikator
cakupan Rumah Sehat masih belum ada realisasi, namun untuk anggaran di triwulan
2 telah terealisasi sebesar Rp. 36.449.346,00 atau 2,23 %, sehingga diperoleh nilai
efesiensi penggunaan sumber daya untuk indikator Cakupan Rumah Sehat sebesar
2,23 % (0 – 2,23%).
Tabel 3.23
Analisis Pencapaian Sasaran 1 :
Indikator : Indeks Keluarga Sehat
Triwulan 2 Tahun 2022
No Indikator Kinerja Satuan Triwulan 2 2022 %
Target Realisasi
1 Indeks Keluarga Sehat Indeks - - -
Tabel 3.24
Analisis Pencapaian Sasaran
Indikator : Indeks Keluarga Sehat
Triwulan 1 dan Triwulan 2 Tahun 2022
No Indikator Kinerja Satuan Realisasi Realisasi KET
Triwulan 1 Triwulan 2
2022 2022
Demikian pula untuk indicator keluarga sehat ini karena dilakukan pengukuran
nya pada triwulan 4 maka belum dapat dibandingkan dengan Target Akhir Renstra Kota
Bandung. Hal ini dapat dilihat pada table sebagai berikut :
Tabel 3.25
Pencapaian Indikator Indek Keluarga Sehat Triwulan 2 Tahun 2022
Dibandingkan Target Akhir Renstra Kota Bandung
Tahun 2023
RENCANA
SESUAI
REALISASI PERSENTASE
INDIKATOR DENGAN
NO SATUAN TAHUN CAPAIAN KESENJANGAN
KINERJA RENSTRA
2022 KINERJA (%)
TAHUN
2023
1 Indeks Keluarga Indeks - 0.21 - -
Sehat
Tabel 3.26
Indikator dan Realisasi Kinerja Program Sasaran
Indeks Keluarga Sehat
Triwulan 2 Tahun 2022
Sasaran Program Indikator Formulasi Pengukuran Satuan Target Realisasi %
Program Kinerja
Program
Apabila dilihat dari tabel diatas maka pencapaian dari indicator kinerja Program
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan belum ada realisasi karena
pengukuran baru dilakukan di triwulan 4, sedangkan untuk Program Pemenuhan
Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan Masyarakat di Triwulan 2
dengan indicator Capaian SPM Bidang Kesehatan realisasi sebesar 80,58% telah
melebihi target yang ditetapkan.
Kegiatan yang direncanakan dalam pencapaian sasaran ini untuk indikator
Indeks Keluarga Sehat adalah sebanyak 4 kegiatan, secara lebih lengkap dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.27
Indikator Kinerja Kegiatan :
Indeks Keluarga Sehat Triwulan 2 Tahun 2022
Sasaran Kegiatan Kegiatan/ Sub Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
Kegiatan/ Sub
Kegiatan
Terlaksananya Advokasi, Pemberdayaan, Persentase peran Persentase 30 30 100
Advokasi, Kemitraan, Peningkatan serta masyarakat
Pemberdayaan, Peran serta Masyarakat dan lintas sektor
Kemitraan, dan Lintas Sektor Tingkat yang mendapat
Peningkatan Peran Daerah Kabupaten/Kota advokasi,
serta Masyarakat pemberdayaan
dan Lintas Sektor dan kemitraan
Apabila dilihat dari tabel diatas maka capaian kinerja untuk (empat) Kegiatan
dalam mendukung pencapaian indicator Indeks Keluarga Sehat belum seluruhnya
mencapai target. Terdapat 2 indikator (40,00%) yang telah mencapai target sedangkan
3 indikator lainnya (60,00%) belum menunjukan adanya realisasi, karena pengukuran
baru dilakukan di triwulan 4.
Bila dilihat dari efesiensi penggunaan sumber daya pada pencapaian indikator
Indeks Keluarga Sehat, maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.28
Efesiensi Penggunaan Sumber Daya
Pencapaian Indikator Indeks Keluarga Sehat
Triwulan 2 Tahun 2022
N Sasaran Indikator % Efesiensi
o Kinerja Tahun 2022 Tahun 2022
Target Realisasi Anggaran Realisasi %
1 Meningkat Indeks - - - 787.584.943,00 122.113.787 15,50 15,50
nya Keluarga
Kualitas Sehat
Lingkunga
n Sehat,
Budaya
Sehat, dan
Mutu
Pelayanan
Kesehatan
JUMLAH - - - 787.584.943,00 122.113.787 15,50 15,50
Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase capaian kinerja untuk indikator
Indeks Keluarga Sehat adalah sebesar 0% karena pengukuran baru dilakukan di
Triwulan 4, sedangkan penyerapan anggarannya sebesar Rp.122.113.787 atau
15,50% sehingga diperoleh nilai efesiensi penggunaan sumber daya untuk indikator
Indeks Keluarga Sehat sebesar 15,50% (0%-15,50%).
c. Penyebab lain dari beberapa kasus balita gizi buruk diantaranya juga riwayat
kelahiran prematur serta Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Pola perawatan
balita serta praktik pemberian makan yang kurang tepat menyebabkan kondisi
prematuritas ini berkelanjutan dimana balita tersebut kemudian mengalami
gangguan pertumbuhan dan perkembangan dan akhirnya memiliki masalah gizi
seperti stunting, timbangan BGM (bawah garis merah) dan 2T (2 bulan tidak
naik).
d. Persentase bayi lulus ASI Eksklusif yang rendah juga berpengaruh terhadap
kejadian balita gizi buruk. Gagalnya pemberian ASI pada 6 bulan pertama
kehidupan seorang bayi dapat meningkatkan kejadian infeksi karena sistem
imunitas tidak terbentuk sempurna.
e. Tingkat sosial ekonomi turut berpengaruh pada balita dengan masalah gizi.
Rata-rata tingkat pendidikan orangtua balita gizi buruk berada di jenjang SD
hingga SMA dengan pekerjaan sebagai buruh, pedagang, supir, atau bahkan
ada yang tidak memiliki pekerjaan. Tingkat pendidikan yang rendah membuat
pemahaman orangtua mengenai cara menyediakan asupan yang bergizi bagi
balita menjadi sangat kurang. Kondisi ini ditambah dengan daya beli yang
rendah akibat tingkat ekonomi yang rendah juga sehingga sulit untuk melakukan
praktik pemberian makan yang tepat.
f. Akses sanitasi yang tidak memadai juga menjadi penyebab masalah gizi buruk
di Kota Bandung. Saat ini Kota Bandung telah memiliki 93 Kelurahan dari 151
Kelurahan, yang telah dinyatakan Open Defecation Free (ODF) atau Bebas
Buang Air Besar Sembarangan. Kondisi ini tentu mempengaruhi derajat
kesehatan masyarakat dan secara tidak langsung berpengaruh pada status gizi
balita, dimana akses terhadap air bersih serta pengolahan makanan yang
hygiene menjadi sulit untuk dipraktikkan.
Jumlah balita gizi buruk yang ditemukan pada tahun 2022 Triwulan 2 sebanyak
2.132 balita (3.29 %) dari seluruh sasaran balita yaitu 79.398 balita. Capaian kinerja
Indikator kinerja Persentase Balita gizi buruk pada tahun 2022 di Triwulan 2 adalah
sebesar 106.08 % dengan capaian kinerja nyata sebesar 3.29 % , melebihi harapan
yaitu dibawah target yang ditetapkan sebesar 3.39 %.
Tabel 3.29
Analisis Pencapaian Sasaran
Indikator : Persentase Balita gizi buruk
Triwulan 2 Tahun 2022
No Indikator Kinerja Satuan Triwulan 2 2022 %
Target Realisasi
1 Persentase Balita gizi buruk Persen 3.39 3,29 106.08
Pada tahun 2022 pengukuran status balita gizi buruk didasarkan pada
pengukuran antropometri dengan menggunakan indikator antropometri berat badan
per tinggi badan (BB/TB) mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun
2020 tentang Standar Antropometri Anak. Adapun Faktor-faktor yang mendorong
tercapainya target adalah adanya :
a. Sistem surveilans gizi melalui aplikasi e-PPGBM, sehingga setiap penemuan
kasus gizi buruk dapat langsung dilakukan penanganan intervensi sesuai
standar berupa pemberian makanan tambahan (PMT) Pemulihan maupun
peningkatan pemahaman ibu dan keluarga mengenai pengasuhan serta
asupan gizi seimbang melalui konseling terintegrasi.
b. Keberadaan kader posyandu yang aktif di tiap wilayah menjadi salah satu faktor
pendorong tercapainya target dimana para kader di Kota Bandung mempunyai
wadah organisasi khusus berupa FORKAGI (Forum Komunikasi Kader Gizi).
Kader FORKAGI ini merupakan kader khusus yang telah dilatih untuk
membantu tenaga kesehatan dalam melakukan pemantauan serta penemuan
kasus masalah gizi di wilayahnya. Kolaborasi dan dukungan dari lintas sektor
dan kewilayahan terkait membantu penanganan permasalahan gizi buruk di
Kota Bandung.
Adapun sebaran dan jumlah kasus balita gizi buruk pada Triwulan 2 tahun 2022
adalah sebagai berikut :
Tabel 3.30
Sebaran Balita Gizi Buruk Per Kecamatan
Triwulan 2 Tahun 2022
KECAMATAN JUMLAH UPT PUSKESMAS JUMLAH KASUS
KASUS BALITA GIZI
BALITA GIZI BURUK (ORANG)
BURUK
(ORANG)
1 SUKASARI 35 1 Sukarasa 11
2 Ledeng 5
3 Karangsetra 16
4 Sarijadi 3
2 SUKAJADI 53 5 Sukajadi 39
6 Sukawarna 14
7 Sukagalih 0
3 CICENDO 55 8 Pasirkaliki 50
9 Sukaraja 5
4 ANDIR 35 10 Garuda 30
11 Babatan 5
5 CIDADAP 107 12 Ciumbuleuit 88
13 Cipaku 19
6 COBLONG 78 14 Puter 32
15 Dago 41
16 Cikutra Lama 0
17 Sekeloa 5
7 BANDUNG WETAN 17 18 Salam 1
19 Tamansari 16
8 SUMUR BANDUNG 32 20 Tamblong 10
21 Balaikota 22
9 CIBEUNYING 86 22 Neglasari 16
KALER
23 Cigadung 70
10 CIBEUNYING 105 24 Padasuka 68
KIDUL
25 Pasirlayung 37
11 KIARACONDONG 114 26 Babakan Sari 16
27 Babakan 98
Surabaya
12 BATUNUNGGAL 141 28 Ibrahim Adjie 92
29 Gumuruh 32
30 Ahmad Yani 17
13 LENGKONG 136 31 Talagabodas 60
32 Suryalaya 2
33 Cijagra Baru 51
34 Cijagra Lama 23
14 REGOL 34 35 Pasundan 2
36 M. Ramdhan 8
37 Pasirluyu 24
15 ASTANA ANYAR 29 38 Pagarsih 3
39 Astana Anyar 4
40 Lio Genteng 0
41 Pelindung 22
Hewan
16 BOJONGLOA 66 42 Citarip 38
KALER
43 Sukapakir 27
44 Babakan 1
Tarogong
17 BOJONGLOA 129 45 Kopo 67
KIDUL
46 Cibaduyut 9
Wetan
47 Cibaduyut Kidul 53
18 BABAKAN 272 48 Caringin 1
CIPARAY
49 Cibolerang 8
50 Sukahaji 263
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah balita gizi buruk terbanyak ada di
3 (tiga) Kecamatan yaitu Kecamatan Babakan Ciparay sebanyak 272 kasus,
mengalami peningkatan sebanyak 129 kasus bila dibandingkan dengan triwulan 1
sebanyak 143 kasus. Kasus gizi buruk tersebar di wilayah kerja Puskesmas Caringin
(1 kasus), Cibolerang (8 kasus) dan Puskesmas Sukahaji (263 kasus). Kasus gizi
buruk terbanyak berikutnya ada di Kecamatan Batununggal sebanyak 141 kasus
dengan sebaran kasus di wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Ajie (92 kasus),
Puskesmas Gumuruh (32 kasus), Puskesmas Ahmad Yani (17 kasus). Kasus gizi
buruk terbanyak berikutnya di Kecamatan Lengkong dengan sebaran kasus di wilayah
kerja Puskesmas Talagabodas (60 kasus), Puskesmas Suryalaya (2 kasus),
Puskesmas Cijagra Baru (51 kasus) dan Puskesmas Cijagra Lama (23 kasus).
Capaian kinerja untuk Indikator Persentase Balita gizi buruk Jika dibandingkan
dengan Triwulan 1 Tahun 2022 maka secara persentase mengalami penurunan
sebanyak 70,76% dari 176,84 pada triwulan 1 menjadi 106.08% pada triwulan 2 tahun
2022. Sedangkan jika dilihat dari jumlah kasus balita gizi buruk mengalami
peningkatan sebanyak 621 kasus dari 1.511 kasus pada Triwulan 1 tahun 2022
menjadi 2.132 kasus pada Triwulan 2 tahun 2022. Standar antropometri yang
digunakan pada tahun 2022 menggunakan indikator Berat Badan menurut Tinggi
Badan (BB/TB). Hal ini mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun
2020 tentang Standar Antropometri Anak. Lebih jelasnya perbandingan antara
Triwulan 1 dengan Triwulan 2 pada Tahun 2022 dapat terlihat pada table dibawah ini
:
Tabel 3.31
Analisis Pencapaian Sasaran
Indikator : Persentase Balita gizi buruk
Triwulan 1 dan Triwulan 2 Tahun 2022
No Indikator Kinerja Satuan Triwulan 1 2022 Triwulan 2 2022 KET
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Persentase Balita % 2.63 1.9 (1.511 176,84 3.39 3.29 (2132 106.08 Turun
gizi buruk balita) balita)
Berikut tabel hasil pencapaian indikator Persentase Balita Gizi Buruk pada
triwulan 2 tahun 2022 bila dibandingkan dengan target akhir Renstra Kota Bandung.
Tabel 3.32
Pencapaian Indikator Persentase Balita gizi buruk Triwulan 2 Tahun 2022
Dibandingkan Target Akhir Renstra Kota Bandung
Tahun 2023
NO INDIKATOR KINERJA SATUAN REALISASI RENCANA PERSENTASE KESENJANGAN
TAHUN 2022 SESUAI DENGAN CAPAIAN KINERJA (%)
TRIWULAN 2 RENSTRA TAHUN
2023
Apabila dilihat dari tabel diatas maka pencapaian indikator Persentase Balita
gizi buruk sampai dengan Triwulan 2 tahun 2022 sudah melebihi dengan Target akhir
Renstra yang ditetapkan.
Indikator Renstra Dinas Kesehatan Kota Bandung sifatnya sangat spesifik
disesuaikan dengan tugas fungsi Dinas Kesehatan Kota Bandung, Tantangan dan
Peluang Pengembangan Pelayanan Kesehatan di Kota Bandung , permasalahan dan
isu-isu strategis di Kota Bandung, Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Derah Terpilih, hal ini menyebabkan indikator yang dimiliki Dinas
Kesehatan Kota Bandung yaitu indikator Persentase Balita gizi buruk, berbeda dengan
instansi lain sehingga tidak dapat dibandingkan kinerjanya.
Program yang direncanakan untuk pencapaian indicator Persentase Balita gizi
buruk adalah Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya
Kesehatan Masyarakat dimana program ini memiliki indikator kinerja program sebagai
berikut :
Tabel 3.33
Indikator dan Realisasi Kinerja Program Sasaran
Persentase Balita gizi buruk
Triwulan 2 Tahun 2022
Sasaran Indikator Formulasi Satuan Target Realisasi %
Program Kinerja Pengukuran
Program
Apabila dilihat dari tabel diatas maka pencapaian dari 3 (tiga) indicator kinerja
Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan
Masyarakat di Triwulan 2, sebanyak 1 indikator telah mencapai target (33,33%), 1
indicator melebihi target (33.34%) dan 1 indikator lainnya (33,33%) belum menunjukan
adanya realisasi karena pengukuran baru dilakukan di triwulan 4. Kegiatan yang
direncanakan untuk pencapaian indicator ini adalah 4 kegiatan, secara lebih lengkap
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.34
Indikator Kinerja Kegiatan :
Persentase Balita Gizi Buruk
Triwulan 2 Tahun 2022
Sasaran Kegiatan Kegiatan Indikator Satuan Target Realisasi %
Kinerja
Kegiatan/ Sub
Kegiatan
Meningkatnya Kegiatan Penyediaan Persentase Persen 100 100 100
Layanan Kesehatan Layanan
layanan Kesehatan
untuk UKM dan UKP Kesehatan
untuk UKM dan Rujukan Tingkat Daerah untuk UKM dan
Kabupaten/Kota UKP Rujukan
UKP rujukan
Apabila dilihat dari tabel diatas maka pencapaian dari indicator kinerja pada
kegiatan Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Rujukan Tingkat
Daerah Kabupaten/Kota untuk mendukung pencapaian indicator Persentase Balita
Gizi Buruk di Triwulan 2 telah menunjukan adanya realisasi, yaitu sebesar 100%, telah
mencapai target yang ditetapkan. Bila dilihat dari efesiensi penggunaan sumber daya
pada pencapaian indikator Persentase Balita Gizi Buruk, maka dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut :
Tabel 3.35
Efesiensi Penggunaan Sumber Daya
Pencapaian Indikator Persentase Balita Gizi Buruk
Triwulan 2 Tahun 2022
No Sasaran Indikator % Efesiensi
Kinerja Tahun 2022 Tahun 2022
Target Realisasi Anggaran Realisasi %
1 Meningkatny Perseentas 3,39 3,29 106,08 3.397.730.875,00 326.450.500,00 9,61 -
a Kualitas e Balita
Lingkungan Gizi Buruk
Sehat,
Budaya
Sehat, dan
Mutu
Pelayanan
Kesehatan
JUMLAH 3,39 3,29 106,08 3.397.730.875,00 326.450.500,00 9,61 -
Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase capaian kinerja untuk indikator
Persentase Balita Gizi Buruk adalah sebesar 106,08 %, sedangkan penyerapan
anggarannya sebesar Rp. 326.450.500,00 atau 9,61% sehingga diperoleh nilai
efesiensi penggunaan sumber daya untuk indikator Persentase Balita Gizi Buruk
sebesar 96,47 % (106,08 %-9,61%).
Tabel 3.36
Analisis Pencapaian Sasaran
Indikator : Cakupan Pengendalian Penyakit Menular Dan Penyakit Tidak
Menular Triwulan 2 Tahun 2022
No Indikator Kinerja Satuan 2022 %
Target Realisasi
1 Cakupan pengendalian penyakit % 100 100 100,00
menular dan penyakit tidak menular
Tabel 3.37
Analisis Pencapaian Sasaran
Indikator : Cakupan Pengendalian Penyakit Menular Dan Penyakit Tidak
Menular Triwulan 2 Tahun 2022
No Indikator Kinerja Satuan Triwulan 1 2022 Triwulan 2 2022 KET
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Cakupan % 100 100 100 100 100 100 Tetap
pengendalian
penyakit menular
dan penyakit tidak
menular
Dari table diatas dapat dilihat bahwa Indikator Cakupan pengendalian penyakit
menular dan penyakit tidak menular di triwulan 1 Jika dibandingkan dengan Triwulan 2
Tahun 2021 maka secara persentase tetap.
Tabel 3.38
Pencapaian Indikator Cakupan Pengendalian Penyakit Menular
Dan Penyakit Tidak Menular Dibandingkan Target Akhir Renstra Kota Bandung
Tahun 2023
NO INDIKATOR KINERJA SATUAN REALISASI RENCANA PERSENTASE KESENJANGAN
TAHUN 2022 SESUAI CAPAIAN
TRIWULAN DENGAN KINERJA (%)
2 RENSTRA
TAHUN 2023
1 Cakupan Persen 100 100 - -
pengendalian
penyakit menular dan
penyakit tidak
menular
Tabel 3.39
Indikator dan Realisasi Kinerja Program
Sasaran : Meningkatnya Kualitas Lingkungan Sehat, Budaya Sehat, dan Mutu
Pelayanan Kesehatan
Cakupan pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular
Triwulan 2 Tahun 2022
Sasaran Program Indikator Formulasi Pengukuran Satuan Reali %
Program Kinerja Target sasi
Program
Meningkatny Pemenuhan Capaian Rata-rata Capaian SPM Persentas 30 80,58 268,6
a Upaya SPM bidang Bidang Kesehatan dari SPM e
Pemenuhan Kesehatan Kesehatan Kesehatan Dinas, SPM
Upaya Perorangan Rumah Sakit
Kesehatan dan Upaya
Perorangan Kesehatan
dan Upaya Masyarakat
Kesehatan
Masyarakat
Cakupan Jumlah Kasus TBC, HIV, Persentas 100 100 100
Pengendalia Hipertensi, DM, ODGJ, KLB e
n Penyakit yang ditangani dibagi Jumlah
dan Kasus TBC, HIV, Hipertensi,
Pengelolaan DM, ODGJ, KLB yang terjadi
Kedaruratan dikali 100
Kesehatan
Masyarakat
Apabila dilihat dari tabel diatas maka Program Pemenuhan Upaya Kesehatan
Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat untuk pencapaian indicator Cakupan
pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular terdiri dari 2 indikator,
dengan realisasi di Triwulan 2 sebanyak 1 (satu) indicator (50,00%) telah mencapai
target sedangkan 1 (satu) indikator (50,00%) telah melebihi target yang ditetapkan.
Sementara untuk kegiatan yang direncanakan untuk pencapaian indicator ini
adalah Kegiatan Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Rujukan
Tingkat Daerah Kabupaten/Kota dengan indicator kinerja kegiatan Persentase
Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Rujukan. Secara lebih lengkap dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.40
Indikator Kinerja Kegiatan dan Realisasi
Sasaran : Meningkatnya Kualitas Lingkungan Sehat, Budaya Sehat, dan Mutu
Pelayanan Kesehatan
Triwulan 2 Tahun 2022
Sasaran Kegiatan Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
Kegiatan
Meningkatnya Kegiatan Persentase Persen 100 100 100
layanan Penyediaan Layanan
Kesehatan untuk Layanan Kesehatan Kesehatan untuk
UKM dan UKP untuk UKM dan UKM dan UKP
rujukan UKP Rujukan Rujukan
Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota
Apabila dilihat dari tabel diatas maka realisasi dari indicator kinerja kegiatan
Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Rujukan Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota di Triwulan 2 telah mencapai target, dengan realisasi sebesar 100%.
Tabel 3.41
Efesiensi Penggunaan Sumber Daya
Pencapaian Indikator Cakupan pengendalian penyakit menular
dan penyakit tidak menular
Triwulan 2 Tahun 2022
No Sasaran Indikator % Efesiensi
Kinerja Tahun 2022 Tahun 2022
Target Realisasi Anggaran Realisasi %
1 Meningkatnya Cakupan 100 100 100 11.272.857.606,00 2.540.999.700,00 22.54
Kualitas pengendalian
Lingkungan penyakit
Sehat, Budaya menular dan
Sehat, dan penyakit
Mutu tidak menular
Pelayanan
Kesehatan
JUMLAH 100 100 100 11.272.857.606,00 2.540.999.700,00 22.54 77,46
Sumber : Laporan Hasil olahan Subkoor Program Data dan Informasi tahun 2022
Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase capaian kinerja untuk indikator
cakupan pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular adalah sebesar
100 %, sedangkan penyerapan anggarannya sebesar Rp. 2.540.999.700,00 atau
22,54%, sehingga diperoleh nilai efesiensi penggunaan sumber daya untuk indikator
cakupan pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular sebesar 77,46%
(100%- 22,54%).
Tabel 3.42
Analisis Pencapaian Sasaran :
Meningkatnya Kualitas Lingkungan Sehat, Budaya Sehat, dan Mutu Pelayanan
Kesehatan
Indikator : Indeks Pelayanan Publik Dinas Kesehatan Kategori Baik
Triwulan 2 Tahun 2022
No Indikator Kinerja Satuan 2022 %
Target Realisasi
1 Indeks Pelayanan Publik Dinas Kesehatan % 90 97,65 108,5
Kategori Baik
Sumber : Laporan Hasil olahan Subkoordinator Program Data dan Informasi tahun 2022
Berikut Tabel hasil nilai Indek Kepuasan Masyarakat yang telah dilaksanakan
oleh UPTD di Dinas Kesehatan pada triwulan 2.
Tabel 3.43
Nilai Indek Kepuasan Masyarakat (IKM)
Triwulan 2 tahun 2022
NO NAMA UPTD NILAI IKM MUTU KINERJA UNIT
PELAYANAN PELAYANAN
Berdasarkan tabel di atas terdapat 5 UPTD (5,81%) yang memiliki kinerja unit
pelayanan “ Sangat Baik” yaitu Puskesmas Caringin, Antapani, Garuda, Cipaku dan
Sukaraja, 79 UPTD memiliki kinerja unit pelayanan “ Baik” atau sebanyak 91,86% dan
2 UPTD (2,33%) yang memiliki kinerja unit pelayanan “ Kurang Baik” yaitu Puskesmas
Cempaka Arum dan Pasirlayung.
Untuk indicator Indeks Pelayanan Publik Dinas Kesehatan Kategori Baik
diperoleh hasil sebanyak 84 UPTD memiliki nilai kinerja unit pelayanan “ Baik dan
Sangat Baik”, sedangkan 2 UPTD memiliki nilai kinerja unit pelayanan “ Kurang Baik”,
sehingga capaian kinerja untuk indicator ini adalah 97,65%, telah melebihi target yang
ditetapkan sebesar 90%.
Adapun factor pendorong tercapainya target ini adalah karena puskesmas
sebagai pemberi pelayanan kesehatan sudah terakreditasi. Di Kota Bandung ada 66
Puskesmas yang sudah diakreditasi, sehingga baik sarana, prasarana maupun
pelayanan sudah lebih baik dan tentu saja hal ini akan berimplikasi kepada
meningkatnya kepuasan dari pengguna layanan puskesmas yaitu masyarakat
Berdasarkan hasil analisis data Laporan IKM 80 UPT Puskesmas dan RSUD
Kota Bandung, RSKIA, RSKGM, Perijinan Dinkes, UPTD Labkesda dan UPTD P2KT,
Unit yang ada di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Bandung dari 9 unsur yang dinilai
yaitu : Persyaratan pelayanan, Prosedur pelayanan, Kecepatan tugas, Kemampuan
tugas, Kesopanan dan keramahan, Kenyamanan unit kerja Kewajaran biaya, Keadilan
pelayanan, dan Keamanan unit pelayanan didapatkan hasil pada table sebagai berikut:
Tabel 3.44
Analisis Data Laporan IKM Berdasarkan Data Tiap Unsur Pelayanan
Tahun 2022 Triwulan II
NO NAMA PUSKESMAS NILAI UNSUR PELAYANAN
U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9
1 UPT PUSKESMAS CIBUNTU 3.31 3.35 3.14 3.46 3.33 3.36 3.34 3.13 3.61
2 PUSKESMAS CIJERAH 3.53 3.50 3.08 3.79 3.35 3.20 3.39 3.12 3.37
3 PUSKESMAS CIGONDEWAH 3.34 3.25 3.20 3.48 3.48 3.22 3.32 3.23 4.00
4 UPT PUSKESMAS CARINGIN 3.93 3.93 3.93 3.98 3.93 3.93 3.98 3.98 3.98
5 PUSKESMAS SUKAHAJI 3.33 3.33 3.15 3.62 3.28 3.35 3.32 3.36 3.48
6 PUSKESMAS CIBOLERANG 3.44 3.17 3.34 3.50 3.27 3.30 3.33 3.36 3,41
7 PUSKESMAS SUKA PAKIR 3.55 3.55 3.16 3.86 3.41 3.34 3.46 3.25 3.84
8 UPT PUSKESMAS CITARIP 3.27 3.28 3.10 3.42 3.18 3.29 3.42 3.33 3.78
9 UPT PUSKESMAS KOPO 3.32 3.32 3.30 3.36 3.34 3.40 3.44 3.45 3.72
10 UPT PUSKESMAS PAGARSIH 3.29 3.36 3.20 3.63 3.33 3.44 3.40 3.37 3.96
11 PUSKESMAS LIO GENTENG 3.33 3.37 3.08 3.49 3.31 3.42 3.56 3.15 3.42
12 PUSKESMAS PELINDUNG HEWAN 3.41 3.38 3.49 3.58 3.36 3.56 3.40 3.55 3.59
13 PUSKESMAS ASTANA ANYAR 3.39 3.35 3.25 3.44 3.29 3.41 3.40 3.31 3.77
14 UPT PUSKESMAS PASUNDAN 3.52 3.50 3.40 3.51 3.46 3.53 3.51 3.42 3.72
15 PUSKESMAS MOCH.RAMDAN 3.34 3.31 3.13 3.33 3.24 3.28 3.31 3.22 3.37
16 PUSKESMAS PASIRLUYU 3.07 3.11 2.98 3.72 3.13 3.14 3.16 2.99 3.79
17 UPT PUSKESMAS TALAGA BODAS 2.78 2.78 2.11 3.22 2.78 2.56 2.56 2.33 2.89
18 PUSKESMAS SURYALAYA 3.54 3.37 3.52 3.23 3.29 3.54 3.37 3.27 3.53
19 PUSKESMAS CIJAGRA LAMA 3.71 3.35 3.30 3.40 3.36 3.40 3.34 3.46 3.30
20 PUSKESMAS CIJAGRA BARU 3.51 3.54 3.40 3.57 3.49 3.52 3.64 3.45 3.66
21 PUSKESMAS PASAWAHAN 3.44 4.45 3.43 3.61 3.43 3.49 3.45 3.09 3.65
22 PUSKESMAS MENGGER 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00
23 UPT PUSKESMAS KUJANGSARI 3.59 3.60 3.10 3.96 3.41 3.41 3.29 3.26 3.46
24 UPT PUSKESMAS MARGAHAYU 3.52 3.55 3.11 3.61 3.65 3.52 3.68 2.98 3.49
RAYA
25 PUSKESMAS SEKEJATI 3.26 3.24 3.22 3.70 3.22 3.33 3.31 3.21 3.76
26 PUSKESMAS DERWATI 3.10 3.10 3.04 3.12 3.09 3.05 3.01 3.01 3.88
27 UPT PUSKESMAS CIPAMOKOLAN 3.67 3.68 3.03 3.50 3.35 3.64 3.66 3.00 3.49
28 UPT PUSKESMAS RIUNG BANDUNG 3.44 3.45 3.31 3.44 3.34 3.57 3.68 3.24 3.29
29 PUSKESMAS CEMPAKA ARUM 3.87 3.78 3.87 3.96 3.60 3.60 3.96 3.78 3.78
30 PUSKESMAS CILENGKRANG 3.37 3.43 3.28 3.47 3.39 3.42 3.49 3.31 3.79
31 UPT PUSKESMAS CIBIRU 3.53 3.53 3.29 3.40 3.27 3.31 3.39 3.29 3.27
32 PUSKESMAS CIPADUNG 3.53 3.53 3.29 3.40 3.27 3.31 3.39 3.29 3.27
33 PUSKESMAS PANYILEUKAN 3.38 3.37 3.26 3.66 3.40 3.42 3.35 3.17 3.59
34 UPT PUSKESMAS PANGHEGAR 3.45 3.30 3.27 3.32 3.28 3.38 3.35 3.27 3.38
35 UPT PUSKESMAS CINAMBO 3.44 3.45 3.31 3.44 3.34 3.57 3.68 3.24 3.29
36 UPT PUSKESMAS UJUNG BERUNG 3.30 3.23 3.31 3.75 3.41 3.51 3.60 3.52 3.23
INDAH
37 UPT PUSKESMAS ARCAMANIK 3.41 3.41 3.20 3.40 3.37 3.45 3.48 3.36 3.55
38 UPT PUSKESMAS SINDANG JAYA 3.57 3.53 3.35 3.55 3.40 3.56 3.56 3.47 3.96
39 PUSKESMAS RUSUNAWA 3.21 3.24 3.14 3.38 3.23 3.26 3.30 3.10 3.69
40 UPT PUSKESMAS GRIYA ANTAPANI 3.47 3.45 3.22 3.45 3.41 3.48 3.47 3.37 3.65
41 PUSKESMAS ANTAPANI 3.36 3.29 3.17 3.42 3.22 3.38 3.40 3.19 3.74
42 PUSKESMAS JAJAWAY 3.38 3.38 3.04 3.50 3.25 3.04 3.25 3.38 3.13
43 PUSKESMAS MANDALA MEKAR 3.31 3.33 3.23 3.93 3.25 3.34 3.44 3.22 3.79
44 PUSKESMAS PAMULANG 3.37 3.31 3.33 3.35 3.34 3.42 3.42 3.31 3.35
45 UPT PUSKESMAS GIRIMANDE 3.36 3.37 3.22 3.55 3.34 3.45 3.45 3.22 3.82
46 UPT PUSKESMAS BABAKAN SARI 3.73 3.65 3.23 3.59 3.55 3.45 3.40 2.92 3.01
47 PUSKESMAS BABAKAN SURABAYA 3.11 3.10 3.17 3.59 3.13 3.27 3.44 2.84 3.64
48 PUSKESMAS AHMAD YANI 3.42 3.47 3.24 3.45 3.45 3.53 3.58 3.15 3.69
49 PUSKESMAS GUMURUH 3.36 3.39 3.27 3.44 3.34 3.38 3.41 3.29 3.70
50 UPT PUSKESMAS IBRAHIM AJI 3.42 3.46 3.28 3.60 3.42 3.43 3.43 3.35 3.78
51 UPT PUSKESMAS TAMBLONG 3.39 3.39 3.32 3.70 3.39 3.45 3.46 3.18 3.69
52 PUSKESMAS BALAI KOTA 3.45 3.50 3.39 3.62 3.44 3.56 3.54 3.41 3.46
53 PUSKESMAS BABATAN 3.36 3.67 3.75 3.50 3.63 3.58 3.71 3.63 3.75
54 UPT PUSKESMAS GARUDA 3.77 3.70 3.42 3.80 3.58 3.67 3.41 3.57 3.86
55 UPT PUSKESMAS PASIRKALIKI 3.39 3.35 3.37 3.53 3.33 3.32 3.34 3.34 3.41
56 UPT PUSKESMAS SALAM 3.34 3.35 3.27 3.26 3.29 3.35 3.38 3.27 3.70
57 PUSKESMAS TAMANSARI 3.38 3.51 3.15 3.37 3.39 3.47 3.45 2.93 3.65
58 UPT PUSKESMAS PADASUKA 3.39 3.40 3.36 3.67 3.35 3.42 3.38 3.42 3.73
59 PUSKESMAS PASIR LAYUNG 4.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 1.00 4.00
60 PUSKESMAS JATI HANDAP 4.00 3.99 2.96 3.99 3.03 3.11 3.11 2.72 3.04
61 PUSKESMAS CIKUTRA LAMA 3.50 3.50 3.32 3.43 3.47 3.51 3.55 3.42 3.45
62 UPT PUSKESMAS NEGLASARI 3.3 3.35 3.12 3.47 3.27 3.61 3.40 3.49 3.73
63 PUSKESMAS DAGO 3.44 3.44 3.40 3.36 3.42 3.46 3.52 3.40 3.52
64 UPT PUSKESMAS PUTER 3.77 3.17 3.13 3.77 3.43 3.28 3.34 3.40 3.87
65 PUSKESMAS SEKELOA 3.23 3.30 3.47 3.37 3.27 3.47 3.53 3.40 3.43
66 PUSKESMAS SUKA WARNA 3.34 3.58 3.39 3.67 3.47 3.39 3.39 3.22 3.54
67 UPT PUSKESMAS SUKAJADI 3.43 3.37 3.22 3.59 3.29 3.44 3.33 3.23 3.75
68 PUSKESMAS KARANG SETRA 3.33 3.38 3.38 3.44 3.41 3.44 3.42 3.37 3.36
69 PUSKESMAS LEDENG 3.43 3.30 3.31 3.51 3.49 3.50 3.47 3.26 3.43s
70 UPT PUSKESMAS SUKARASA 3.39 3.40 3.28 3.64 3.39 3.53 3.50 3.46 3.55
71 PUSKESMAS SARIJADI 3.45 3.47 3.32 3.51 3.50 3.46 3.52 3.07 3.64
72 PUSKESMAS CIPAKU 3.80 3.76 3.63 3.56 3.56 3.64 3.76 3.70 3.77
73 UPT PUSKESMAS CIUMBULEUIT 3.36 3.36 3.32 3.50 3.45 3.43 3.37 3.41 3.74
74 PUSKESMAS SUKARAJA 3.68 3.56 3.36 3.48 3.60 3.64 3.76 3.40 3.84
75 PUSKESMAS CIGADUNG 3.52 3.51 3.35 3.31 3.48 3.49 3.53 3.31 3.68
76 PUSKESMA PASIRJATI 3.75 3.33 3.33 3.49 3.41 3.40 3.35 3.29 3.46
77 PUSKESMAS SUKAGALIH 3.22 3.23 2.91 3.20 3.11 3.21 3.26 2.98 3.73
78 PUSKESMAS CIBADUYUT KIDUL 3.07 3.75 3.15 3.71 3.13 3.38 3.82 3.13 3.87
79 PUSKESMAS CIBADUYUT WETAN 3.60 3.53 3.44 3.64 3.51 3.53 3.56 2.80 2.65
80 PUSKESMAS BABAKAN TAROGONG 3.27 3.23 3.03 3.73 3.23 3.32 3.35 3.15 3.72
81 RSUD 3.50 3.39 3.35 3.40 3.40 3.44 3.49 3.44 3.70
82 RSKIA 3.38 3.30 3.29 3.66 3.32 3.45 3.45 3.45 3.76
83 RSKGM 3.38 3.27 3.09 3.53 3.27 3.48 3.46 3.31 3.58
84 UPT LAB KESDA 3.37 3.44 3.21 3.00 3.36 3.51 3.61 3.29 3.75
85 PERIJINAN DINKES 3.47 3.37 3.00 3.93 3.40 3.33 3.53 3.10 3.60
86 UPT P2KT 3.40 3.39 3.33 3.74 3.44 3.46 3.49 3.40 3.32
JUMLAH 242.43 287.72 277.09 3.00.14 285.38 289.31 291.82 274.58 301.67
RATA-RATA 2.61 3.6 3.46 3.75 3.75 3.62 3.65 3.43 3.77
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa unsur yang tertinggi dari hasil Survey
kepuasan masyarakat adalah tentang
1. U9 : Penanganan pengaduan, saran dan masukan (3,77)
2. U4 : Biaya (3,75)
3. U5 : Kualitas Pelayanan (3,75)
4. U7 : Keramahan (3.65)
Sementara itu untuk Unsur yang terendah dalam survei kepuasan masyarakat
adalah sebagai berikut :
1. U1 : Persyaratan pelayanan (2.61)
2. U8 : Sarana dan Prasarana (3.43)
3. U3 : Waktu penyelesaian/ Kecepatan (3,46)
Tabel 3.45
Pengelolaan Data Keluhan Masyarakat Tahun 2022 Triwulan II
N UPT PUSKESMAS KELUHAN PENGELOLAAN
O
1 UPTD Puskesmas 1. Kecepatan pelayanan 4. Membuat respontime setiap
Cibaduyut Kidul dipercepat unit pelayan
2. Proses persyaratan 5. Penggunaan whatsapp bisnis
pendaftaran lebih untuk mempermudah
dipermudah dalam pendaftaran
penggunaan Whatsapp 6. Kurang ruang tunggu
3. Kursi ruang tunggu diperbanyak
diperbanyak 7. Pengadaan kursi tunggu
4. Diadakan sosialisasi untuk melalui BLUD
layanan pengaduan bagi 8. Melakukan sosialisasi tentang
pasien yang baru berobat layanan pengaduan puskesmas
5. Media untuk penyampaian
kritik dan saran agar
diperjelas
bangunan/Gedung
Puskesmas (relokasi,
renovasi dan penambahan
ruangan pelayanan)
3. Untuk keluhan yang tidak
dapat dikelola oleh
Puskesmas Akan diteruskan
LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022 ke Dinas Kesehatan, seperti
kekurangan SDM (bila sudah III - 48
tidak bisa diupayakan dengan
pengaturan Job description) ,
alat alat Gedung48an yang
tidak sanggup dibeli oleh
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG
Tabel 3.46
Analisis Pencapaian Sasaran
Indikator : Indeks Pelayanan Publik Dinas Kesehatan Kategori Baik
Triwulan 2 Tahun 2022
No Indikator Kinerja Satuan Triwulan 1 2022 Triwulan 2 2022 KET
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Indeks Pelayanan % - - - 90 97,65 108,5
Publik Dinas
Kesehatan Kategori
Baik
Tabel 3.47
Pencapaian Indikator Indeks Pelayanan Publik Dinas Kesehatan
Kategori Baik Dibandingkan Target Akhir Renstra Kota Bandung
Tahun 2023
RENCANA
REALISASI
SESUAI PERSENTASE
INDIKATOR TW 2
NO SATUAN DENGAN CAPAIAN KESENJANGAN
KINERJA TAHUN
RENSTRA KINERJA (%)
2022
TAHUN 2023
1 Indeks Pelayanan persen 97,65 100 97,65 2,35
Publik Dinas
Kesehatan Kategori
Baik
Tabel 3.48
Indikator dan Realisasi Kinerja Program
Sasaran : Meningkatnya Kualitas Lingkungan Sehat, Budaya Sehat, dan Mutu
Pelayanan Kesehatan
Triwulan 2 Tahun 2022
Sasaran Program Indikator Formulasi Pengukuran Satuan Realis %
Program Kinerja Program Target asi
Meningkatnya Program Cakupan Jumlah tenaga kesehatan yang Persen 38,0 80,58 268,6
pengelolaan Peningkatan sumber daya memenuhi standar dibagi jumlah
Kapasitas Kapasitas manusia seluruh tenaga kesehatan dikali
Sumber Daya Sumber Daya kesehatan yang 100
Manusia Manusia terstandarisasi
Kesehatan Kesehatan
Meningkatnya Program Cakupan sediaan Rata-rata capaian persentase Persen 37,50 37,50 100
Layanan Sediaan farmasi, alat sediaan farmasi sesuai standar,
penyediaan Farmasi, Alat kesehatan dan alat kesehatan sesuai standar
Sediaan Kesehatan IRTP sesuai dan P-IRT sesuai standar dikali
Farmasi, Alat dan Makanan standar 100%
Kesehatan dan Minuman
Makanan
Minuman
Meningkatnya Pemenuhan Cakupan Jumlah Fasilitas Kesehatan yang Persen 29,0 29,0 100
Pemenuhan Upaya Fasilitas terakreditasi dibagi Jumlah
Upaya Kesehatan Kesehatan yang seluruh Faskes dikali 100
Kesehatan Perorangan Terakreditasi
Perorangan dan Upaya
dan Upaya Kesehatan
Kesehatan Masyarakat
Masyarakat
Jumlah Relokasi Jumlah Puskesmas yang Unit - - -
Puskesmas mendapat Relokasi
Meningkatnya Program Persentase Rata-rata capaian kinerja dari Persen 100 100 100
Layanan Penunjang Pelayanan layanan administrasi perkantoran
Penunjang Urusan Administrasi di Dinas Kesehatan yang terdiri
Urusan Pemerintah Perkantoran dari 6 kegiatan meliputi umum
Pemerintah Daerah (Non Akumulasi) dan kepegawaian, perencanaan
Daerah dan evaluasi, keuangan, tata
usaha, kearsipan serta
pengelolaan Aset
Sumber : Laporan Hasil olahan Subkoor Program Data dan Informasi tahun 2022
Tabel 3.49
Indikator Kinerja Kegiatan dan Realisasi
Sasaran : Meningkatnya Kualitas Lingkungan Sehat, Budaya Sehat, dan Mutu
Pelayanan Kesehatan
Triwulan 2 Tahun 2022
Sasaran Kegiatan Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
Kegiatan
Meningkatnya Pemberian Izin Persentase Persen 100 100 100
Layanan Pemberian Praktik Tenaga Rekomendasi Izin
Izin Praktik Tenaga Kesehatan di Praktik Tenaga
Kesehatan di Wilayah Kesehatan
Wilayah Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota
Meningkatnya Perencanaan Persentase Persen 100 100 100
Perencanaan Kebutuhan dan perencanan
Kebutuhan dan Pendayagunaan kebutuhan dan
Pendayagunaan Sumberdaya pendayagunaan
Sumberdaya Manusia Kesehatan SDMK utk UKP dan
Manusia Kesehatan untuk UKP dan UKM
untuk UKP dan UKM di Wilayah
UKM di Wilayah Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota
Sumber : Laporan Hasil olahan Subkoor Program Data dan Informasi tahun 2022
Apabila dilihat dari tabel diatas terdapat 17 (tujuh belas) kegiatan dengan 17
(tujuh belas) indikator kegiatan yang mendukung pencapaian indikator Indeks
Pelayanan Publik Dinas Kesehatan Kategori Baik. Dari 17 (tujuh belas) indikator
kegiatan tersebut, ada sebanyak 15 indikator atau 88,24% indikator yang telah
mencapai target, terdapat 1 indikator atau 5,88% indikator belum mencapai target yang
telah ditetapkan dan terdapat 1 indikator kegiatan (5,88%) belum dilakukan
pengukuran di Triwulan 2 tahun 2022, karena pengukuran dilakukan di triwulan 4.
Bila dilihat dari efesiensi penggunaan sumber daya pada pencapaian indikator
Indeks Pelayanan Publik Dinas Kesehatan Kategori Baik maka dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut :
Tabel 3.50
Efesiensi Penggunaan Sumber Daya
Pencapaian indikator
Indeks Pelayanan Publik Dinas Kesehatan Kategori Baik
Triwulan 2 Tahun 2022
N Sasaran 2 Indikator Tahun 2022 % Tahun 2022 Triwulan 2 Efesi
o Kinerja Triwulan 2 ensi
Target Realisasi Anggaran Realisasi %
1 Meningkatnya Indeks 86 85,14 99,00 1.080.887.897.926,00 322.726.782.882,00 29,86
Kualitas Pelayanan
Lingkungan Publik
Sehat, Budaya Dinas
Sehat, dan Kesehatan
Mutu Kategori
Pelayanan Baik
Kesehatan
JUMLAH - - - 1.080.887.897.926,00 322.726.782.882,00 29,86
Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase capaian kinerja untuk indikator Indeks
Pelayanan Publik Dinas Kesehatan Kategori Baik adalah sebesar 0%, sedangkan
penyerapan anggarannya sebesar Rp. 322.726.782.882,00 atau 29,86 % sehingga
diperoleh nilai efesiensi penggunaan sumber daya untuk indikator Indeks Pelayanan
Publik Dinas Kesehatan Kategori Baik sebesar 29,86 % (0%-29,86%).
Tabel 3.51
Pagu dan Realisasi Anggaran
Dinas Kesehatan Kota Bandung
Tahun 2022
NO SASARAN ANGGARAN REALISASI %
1 Meningkatnya Kualitas Lingkungan Sehat, 1.384.296.832.791,00 330.464.219.036,00 23,87
Budaya Sehat, dan Mutu Pelayanan
Kesehatan
Jumlah 1.384.296.832.791,00 330.464.219.036,00 23,87
Tabel 3.52
Anggaran dan realisasi Keuangan terkait Pencapaian Sasaran
Meningkatnya Kualitas Lingkungan Sehat, Budaya Sehat, Dan Mutu Pelayanan
Kesehatan
Triwulan 2 Tahun 2022
NO PROGRAM/KEGIATAN PAGU REALISASI %
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber 30.706.201.696 10.328.457.006 33,64
Daya Manusia Kesehatan
Pemberian Izin Praktik Tenaga Kesehatan 119.989.158 - -
di Wilayah Kabupaten/Kota
Perencanaan Kebutuhan dan 28.563.010.384 10.165.880.706 35,59
Pendayagunaan Sumberdaya Manusia
Kesehatan untuk UKP dan UKM di Wilayah
Kabupaten/Kota
Pengembangan Mutu dan Peningkatan 2.023.202.154 162.576.300 8,04
Kompetensi Teknis Sumber Daya Manusia
Kesehatan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
2 Program Sediaan Farmasi, Alat 483.896.915 12.558.450 2,60
Kesehatan dan Makanan Minuman
Pemberian Izin Apotek, Toko Obat, Toko 173.892.000 - -
Alat Kesehatan dan Optikal, Usaha Mikro
Obat Tradisional (UMOT)
Penerbitan Sertifikat Produksi Pangan 125.180.915 12.558.450 10,03
Industri Rumah Tangga dan Nomor P-IRT
sebagai Izin Produksi, untuk Produk
Makanan Minuman Tertentu yang dapat
Diproduksi oleh Industri Rumah Tangga
Pemeriksaan dan Tindak Lanjut Hasil 184.824.000 - -
Pemeriksaan Post Market pada Produksi
dan Produk Makanan Minuman Industri
Rumah Tangga
3 Program Pemenuhan Upaya Kesehatan 398.938.475.339 12.027.130.240 3,02
Perorangan Dan Upaya Kesehatan
Masyarakat
Penyediaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan 89.960.835.597 5.984.165.892 6,65
untuk UKM dan UKP Kewenangan Daerah
Kabupaten/Kota
Penyediaan Layanan Kesehatan untuk 301.689.091.500 4.143.915.548 1,37
UKM dan UKP Rujukan Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota
Penyelenggaraan Sistem Informasi 3.479.755.656 238.988.800 6,87
Kesehatan secara Terintegrasi
Penerbitan Izin Rumah Sakit Kelas C, D 3.808.792.586 1.660.060.000 43,58
dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Daerah Kabupaten/Kota
4 Program Pemberdayaan Masyarakat 787.584.943 74.007.750 9,40
Bidang Kesehatan
Advokasi, Pemberdayaan, Kemitraan, 236.167.543 - -
Peningkatan Peran serta Masyarakat dan
Lintas Sektor Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota
Pelaksanaan Sehat dalam rangka Promotif 236.584.000 31.977.750 13,52
Preventif Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
Pengembangan dan Pelaksanaan Upaya 314.833.400 42.030.000 13,35
Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
(UKBM) Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
5 Program Penunjang Urusan Pemerintah 953.380.673.898 308.022.065.590
Daerah 32,31
Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi 266.087.700 -
Kinerja Perangkat Daerah
Administrasi Keuangan Perangkat Daerah 459.190.711.175 175.627.787.556 38,25
Sumber : Laporan Hasil olahan Subkoor Program Data dan Informasi tahun 2022
BAB IV PENUTUP
Tabel 4.1.
Capaian kinerja Indikator Sasaran Strategi
Triwulan 2 Tahun 2022
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
%
1 Meningkatnya Kualitas Lingkungan Angka Kematian Ibu - - -
Sehat, Budaya Sehat, dan Mutu (konversi)
Pelayanan Kesehatan
Angka Kematian Bayi - - -
(konversi)
Cakupan Rumah Sehat - - -
Indeks Keluarga Sehat - - -
Persentase Balita Gizi Buruk 3.39 3.29 106.08
Cakupan Pengendalian Penyakit 100,00 100 100
Menular dan Penyakit Tidak
Menular
1. Persentase balita gizi buruk, faktor yang mendorong tercapainya target adalah :
a. sistem surveilans gizi melalui aplikasi e-PPGBM, sehingga setiap penemuan
kasus gizi buruk dapat langsung dilakukan penanganan intervensi sesuai
standar berupa pemberian makanan tambahan (PMT) Pemulihan maupun
peningkatan pemahaman ibu dan keluarga mengenai pengasuhan serta
asupan gizi seimbang melalui konseling terintegrasi.
b. Keberadaan kader posyandu yang aktif di tiap wilayah menjadi salah satu faktor
pendorong tercapainya target dimana para kader di Kota Bandung mempunyai
wadah organisasi khusus berupa FORKAGI (Forum Komunikasi Kader Gizi).
Kader FORKAGI ini merupakan kader khusus yang telah dilatih untuk
membantu tenaga kesehatan dalam melakukan pemantauan serta penemuan
kasus masalah gizi di wilayahnya.
e. Adanya program spesimen tranport yang di danai oleh Global Fund melalui kurir
PT. Pos untuk mempermudah Fasyankes melakukan rujukan spesimen
pemeriksaan sampel sputum ke Fasyankes TCM
f. Puskesmas melakukan kegiatan Active Case Finding (ACF) untuk melakukan
skrining gejala TBC di populasi umum sehingga penemuan Terduga TBC tidak
hanya mengandalkan penemuan secara masif di Fasyankes
g. Adanya tenaga terlatih mampu tatalaksana DOTS