Anda di halaman 1dari 78

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, hanya berkat Ridho dan
perkenan-Nya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Triwulan 2 Dinas
Kesehatan Kota Bandung Tahun 2022 dapat disusun dan selesai sesuai dengan waktu
yang ditetapkan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Triwulan 2 Dinas Kesehatan Kota
Bandung Tahun 2022 merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pencapaian
sasaran strategis selama Triwulan 2 tahun anggaran 2022. Laporan ini disusun
berdasarkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Laporan ini.

Bandung, Juli 2022


KEPALA DINAS KESEHATAN
KOTA BANDUNG

dr.Hj. AHYANI RAKSANAGARA, M.Kes


Pembina Utama Muda
NIP. 196207163 198803 2 006

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


i
RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Triwulan 2 Dinas Kesehatan Kota


Bandung Tahun 2022 merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pencapaian
sasaran strategis selama Tahun Anggaran 2022.
Sasaran yang telah ditetapkan dalam Dokumen Rencana Strategis Perubahan
Dinas Kesehatan Kota Bandung menunjukan arah yang ingin dicapai oleh Dinas
Kesehatan Kota Bandung dalam Periode 2018-2023. Sasaran yang ingin dicapai pada
tahun 2022 ditetapkan dengan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2022 .
Pada Tahun 2022, pengukuran kinerja dilakukan terhadap 1 sasaran, dengan
7 indikator kinerja. Secara umum diperoleh hasil bahwa 1 indikator (28.57%)
melebihi/melampaui target, 1 indikator (14.29 %) sesuai target, dan 4 indikator
(57.14%) belum dilakukan pengukuran, pengukuran dilakukan di triwulan 4.
Adapun faktor pendorong tercapai dan terlampauinya pencapaian untuk 3 (tiga)
indikator tersebut di atas adalah :

1. Menurunnya persentase balita gizi buruk , faktor yang mendorong tercapainya


target adalah :
a. sistem surveilans gizi melalui aplikasi e-PPGBM, sehingga setiap penemuan
kasus gizi buruk dapat langsung dilakukan penanganan intervensi sesuai
standar berupa pemberian makanan tambahan (PMT) Pemulihan maupun
peningkatan pemahaman ibu dan keluarga mengenai pengasuhan serta
asupan gizi seimbang melalui konseling terintegrasi.
b. Keberadaan kader posyandu yang aktif di tiap wilayah menjadi salah satu
faktor pendorong tercapainya target dimana para kader di Kota Bandung
mempunyai wadah organisasi khusus berupa FORKAGI (Forum Komunikasi
Kader Gizi). Kader FORKAGI ini merupakan kader khusus yang telah dilatih
untuk membantu tenaga kesehatan dalam melakukan pemantauan serta
penemuan kasus masalah gizi di wilayahnya.

2. Cakupan Pengendalian Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular


Faktor pendorong tercapainya target cakupan pengendalian penyakit menular
(TBC), tidak menular (Hipertensi) dan Kejadian Luar Biasa adalah :
1. Adanya kegiatan bimbingan teknis, pembinaan yang dilaksanakan oleh Dinkes
kepada UPTD dan FKTP swasta.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


ii
2. Kegiatan pertemuan evaluasi dan feedback terhadap hasil pencatatan dan
pelaporan yang disampaikan oleh puskesmas dan FKTP swasta (RS dan klinik
utama).
3. Penggunaan sistem pencatatan dan pelaporan secara on line seperti SITB,
SIHA, SI-PTM, SKDR di puskesmas dan Dinas.
4. Adanya sosialisasi dan edukasi mengenai penyakit menular dan penyakit tidak
menular kepada masyarakat.
5. Adanya Kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam upaya pencegahan
dan pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular.
6. Adanya dukungan dari masyarakat dalam respon cepat terhadap kejadian luar
biasa melalui kegiatan penyelidikan epidemiologi < 24 jam.

3. Indeks Pelayanan Publik Dinas Kesehatan Kategori Baik


Faktor yang mendorong tercapainya target adalah karena puskesmas dan RS
sebagai pemberi pelayanan kesehatan sudah terakreditasi. Di Kota Bandung ada
66 Puskesmas dan 3 RS milik pemerintah daerah yang sudah diakreditasi,
sehingga baik sarana, prasarana maupun pelayanan sudah lebih baik dan tentu
saja hal ini akan berimplikasi kepada meningkatnya kepuasan dari pengguna
layanan puskesmas dan RS yaitu masyarakat.

Dengan tersusunnya Laporan Capaian Kinerja Triwulan 2 Tahun 2022 Dinas


Kesehatan Kota Bandung ini, diharapkan dapat memberikan gambaran kinerja kami
pada periode Triwulan 2 selaku penerima amanah kepada pihak-pihak terkait baik
sebagai stakeholders ataupun pihak lain yang telah mengambil bagian dengan
berpartisipasi aktif untuk membangun Kota Bandung.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


iii
DAFTAR ISI

Hal
KATA PENGANTAR i
RINGKASAN EKSEKUTIF ii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL v

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang I- 1
B. Landasan Hukum I- 2
C. Teknik Pengumpulan Data serta Teknik Monitoring dan I- 3
Evaluasi
D. Sistematika I- 3
BAB II PERENCANAAN KINERJA
2.1 Rencana Strategis Perubahan II - 1
A. Tujuan dan Sasaran II - 2
B. Indikator Kinerja Utama II - 3
C. Perjanjian Kinerja II - 4
D. Perencanaan Anggaran II - 4
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2022 III - 1
B. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Triwulan I Tahun 2022 III - 3
B.1 Sasaran : Meningkatnya Kualitas Lingkungan Sehat, Budaya III - 5
Sehat, dan Mutu Pelayanan Kesehatan
3.1 Akuntabilitas Keuangan III - 56
3.1.1 Anggaran dan Realisasi Keuangan Terkait Pencapaian Kinerja III - 56
Sasaran
BAB IV PENUTUP IV - 1

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


iv
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1 Tujuan, Sasaran, Indikator Dan Target Kinerja Dinas II - 2
Kesehatan Kota Bandung
Tabel 2.2 Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan Kota Bandung II - 3
Tahun 2022
Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun II - 4
2022
Tabel 2.4 Anggaran dan Jumlah Program, Kegiatan dan Subkegiatan II - 5
dalam mendukung Sasaran Dinas Kesehatan Kota Bandung
Tahun 2022
Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan Kota III - 2
Bandung Triwulan 2 Tahun 2022
Tabel 3.2 Pencapaian Kinerja Sasaran Dinas Kesehatan Kota Bandung III - 3
Triwulan 2 Tahun 2022
Tabel 3.3 Pencapaian target Sasaran Triwulan 2 Tahun 2022 III - 4
Tabel 3.4 Analisis Pencapaian Sasaran 1 Indikator : Angka Kematian III - 6
Ibu (Konversi) Tahunan Tahun 2022
Tabel 3.5 Penyebab Kematian Ibu Triwulan 2 Tahun 2022 III - 6
Tabel 3.6 Sebaran Kematian Ibu Per Kecamatan Triwulan 2 Tahun III - 6
2022
Tabel 3.7 Analisis Pencapaian Sasaran Indikator : Jumlah Kematian Ibu III - 9
Triwulan 2 Tahun 2021 dan Tahun 2022
Tabel 3.8 Pencapaian Indikator Angka kematian Ibu (Konversi) Triwulan III - 9
2 Tahun 2022 Dibandingkan Target Akhir Renstra Kota
Bandung Tahun 2023
Tabel 3.9 Analisis Pencapaian Sasaran 1 Indikator : Angka Kematian III - 10
Bayi (Konversi) Tahun 2022
Tabel 3.10 Penyebab Kematian Bayi Triwulan 2 Tahun 2022 III - 10
Tabel 3.11 Sebaran Kematian Bayi Per Kecamatan Triwulan 2 Tahun III - 11
2022
Tabel 3.12 Analisis Pencapaian Sasaran Indikator : Jumlah Kematian III - 13
Bayi Triwulan 1 dan 2 Tahun 2022
Tabel 3.13 Pencapaian Indikator Angka kematian Bayi (Konversi) III - 14
Triwulan 2 Tahun 2022 Dibandingkan Target Akhir Renstra
Kota Bandung Triwulan 2 Tahun 2022
Tabel 3.14 Indikator dan Realisasi Kinerja Program Sasaran : III - 14
Meningkatnya Kualitas Lingkungan Sehat, Budaya Sehat, dan
Mutu Pelayanan Kesehatan Indikator : Angka Kematian Ibu

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


v
(konversi) dan Angka Kematian Bayi (konversi) Triwulan 2
Tahun 2022
Tabel 3.15 Indikator dan Realisasi Kinerja Kegiatan Sasaran : III - 16
Meningkatnya Kualitas Lingkungan Sehat, Budaya Sehat, dan
Mutu Pelayanan Kesehatan Indikator : Angka Kematian Ibu
(konversi) dan Angka Kematian Bayi (konversi) Triwulan 2
Tahun 2021
Tabel 3.16 Efesiensi Penggunaan Sumber Daya Pencapaian Indikator III - 16
Angka Kematian Ibu (Konversi) dan Angka Kematian Bayi
Triwulan 2 Tahun 2022
Tabel 3.17 Analisis Pencapaian Sasaran 1 : Indikator : Cakupan Rumah III - 18
Sehat Triwulan 2 Tahun 2022
Tabel 3.18 Analisis Pencapaian Sasaran Indikator : Cakupan Rumah III - 18
Sehat Triwulan 1 dan Triwulan 2 Tahun 2022
Tabel 3.19 Pencapaian Indikator Cakupan Rumah Sehat Triwulan 2 III - 18
Tahun 2022 Dibandingkan Target Akhir Renstra Kota
Bandung Triwulan 2 Tahun 2022
Tabel 3.20 Indikator dan Realisasi Kinerja Program Sasaran : III - 19
Meningkatnya Kualitas Lingkungan Sehat, Budaya Sehat, dan
Mutu Pelayanan Kesehatan Triwulan 2 Tahun 2022
Tabel 3.21 Indikator Kinerja Kegiatan dan Realisasi Sasaran : III - 20
Meningkatnya Kualitas Lingkungan Sehat, Budaya Sehat, dan
Mutu Pelayanan Kesehatan Triwulan 2 Tahun 2022
Tabel 3.22 Efesiensi Penggunaan Sumber Daya Pencapaian Indikator III - 20
Cakupan Rumah Sehat Triwulan 2 Tahun 2022
Tabel 3.23 Analisis Pencapaian Sasaran 1 : Indikator : Indeks Keluarga III - 22
Sehat Triwulan 2 Tahun 2022
Tabel 3.24 Analisis Pencapaian Sasaran Indikator : Indeks Keluarga III - 23
Sehat Triwulan 1 dan Triwulan 2 Tahun 2022
Tabel 3.25 Pencapaian Indikator Indek Keluarga Sehat Triwulan 2 III - 23
Tahun 2022 Dibandingkan Target Akhir Renstra Kota
Bandung Tahun 2023
Tabel 3.26 Indikator dan Realisasi Kinerja Program Sasaran Indeks III - 24
Keluarga Sehat Triwulan 2 Tahun 2022
Tabel 3.27 Indikator Kinerja Kegiatan : Indeks Keluarga Sehat Triwulan 2 III - 25
Tahun 2022
Tabel 3.28 Efesiensi Penggunaan Sumber Daya Pencapaian Indikator III - 26
Indeks Keluarga Sehat Triwulan 2 Tahun 2022
Tabel 3.29 Analisis Pencapaian Sasaran Indikator : Persentase Balita III - 28
gizi buruk Triwulan 2 Tahun 2022

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


vi
Tabel 3.30 Sebaran Balita Gizi Buruk Per Kecamatan Triwulan 2 Tahun III - 28
2022
Tabel 3.31 Analisis Pencapaian Sasaran Indikator : Persentase Balita gizi III - 31
buruk Triwulan 1 dan Triwulan 2 Tahun 2022
Tabel 3.32 Pencapaian Indikator Persentase Balita gizi buruk Triwulan 2 III - 31
Tahun 2022 Dibandingkan Target Akhir Renstra Kota
Bandung Tahun 2023
Tabel 3.33 Indikator dan Realisasi Kinerja Program Sasaran Persentase III - 32
Balita gizi buruk Triwulan 2 Tahun 2022
Tabel 3.34 Indikator Kinerja Kegiatan : Persentase Balita Gizi Buruk III - 33
Triwulan 2 Tahun 2022
Tabel 3.35 Efesiensi Penggunaan Sumber Daya Pencapaian Indikator III - 33
Persentase Balita Gizi Buruk Triwulan 2 Tahun 2022
Tabel 3.36 Analisis Pencapaian Sasaran Indikator : Cakupan III - 35
Pengendalian Penyakit Menular Dan Penyakit Tidak Menular
Triwulan 2 Tahun 2022
Tabel 3.37 Analisis Pencapaian Sasaran Indikator : Cakupan III - 35
Pengendalian Penyakit Menular Dan Penyakit Tidak Menular
Triwulan 2 Tahun 2022
Tabel 3.38 Pencapaian Indikator Cakupan Pengendalian Penyakit III - 36
Menular Dan Penyakit Tidak Menular Dibandingkan Target
Akhir Renstra Kota Bandung Tahun 2023
Tabel 3.39 Indikator dan Realisasi Kinerja Program Sasaran : III - 37
Meningkatnya Kualitas Lingkungan Sehat, Budaya Sehat, dan
Mutu Pelayanan Kesehatan Cakupan pengendalian penyakit
menular dan penyakit tidak menular Triwulan 2 Tahun 2022
Tabel 3.40 Indikator Kinerja Kegiatan dan Realisasi Sasaran : III - 38
Meningkatnya Kualitas Lingkungan Sehat, Budaya Sehat, dan
Mutu Pelayanan Kesehatan Triwulan 2 Tahun 2022
Tabel 3.41 Efesiensi Penggunaan Sumber Daya Pencapaian Indikator III - 38
Cakupan pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak
menular Triwulan 2 Tahun 2022
Tabel 3.42 Analisis Pencapaian Sasaran : Meningkatnya Kualitas III - 42
Lingkungan Sehat, Budaya Sehat, dan Mutu Pelayanan
Kesehatan Indikator : Indeks Pelayanan Publik Dinas
Kesehatan Kategori Baik Triwulan 2 Tahun 2022
Tabel 3.43 Nilai Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) Triwulan 2 tahun III - 42
2022
Tabel 3.44 Analisis Data Laporan IKM Berdasarkan Data Tiap Unsur III - 45
Pelayanan Tahun 2022 Triwulan II

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


vii
Tabel 3.45 Pengelolaan Data Keluhan Masyarakat Tahun 2022 Triwulan III - 48
II
Tabel 3.46 Analisis Pencapaian Sasaran Indikator : Indeks Pelayanan III - 50
Publik Dinas Kesehatan Kategori Baik Triwulan 2 Tahun 2022
Tabel 3.47 Pencapaian Indikator Indeks Pelayanan Publik Dinas 51
Kesehatan Kategori Baik Dibandingkan Target Akhir Renstra
Kota Bandung Tahun 2023
Tabel 3.48 Indikator dan Realisasi Kinerja Program Sasaran : 51
Meningkatnya Kualitas Lingkungan Sehat, Budaya Sehat, dan
Mutu Pelayanan Kesehatan Triwulan 2 Tahun 2022
Tabel 3.49 Indikator Kinerja Kegiatan dan Realisasi Sasaran : 53
Meningkatnya Kualitas Lingkungan Sehat, Budaya Sehat, dan
Mutu Pelayanan Kesehatan Triwulan 2 Tahun 2022
Tabel 3.50 Efesiensi Penggunaan Sumber Daya Pencapaian indikator 55
Indeks Pelayanan Publik Dinas Kesehatan Kategori Baik
Triwulan 2 Tahun 2022
Tabel 3.51 Pagu dan Realisasi Anggaran Dinas Kesehatan Kota 56
Bandung Tahun 2022
Tabel 3.52 Anggaran dan realisasi Keuangan terkait Pencapaian 57
Sasaran Meningkatnya Kualitas Lingkungan Sehat, Budaya
Sehat, Dan Mutu Pelayanan Kesehatan Triwulan 2 Tahun
2022
Tabel 4.1 Capaian kinerja Indikator Sasaran Strategi Triwulan 2 Tahun IV - 1
2022

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


viii
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Triwulanan Tahun
2022 dilakukan dalam rangka monitoring terhadap perjanjian kinerja. Perjanjian Kinerja
dimaksud sebagai bahan untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
Triwulanan dan Tahunan Tahun 2022. LKIP merupakan amanat dari Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan
atas Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas LAKIP.
Perjanjian Kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari
pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk
melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Kinerja yang
disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun
bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat dari
kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan
juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya,
sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.
Untuk melihat sampai sejauh mana pelaksanaan program/kegiatan yang telah
ditetapkan, dilakukan monitoring terhadap capaian kinerja sekaligus sebagai bahan
dalam melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program/kegiatan. Dengan
demikian Akuntabilitas Kinerja dapat terwujud sebagai bentuk pertanggungjawaban
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara
periodik.
Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bandung, capaian tujuan dan
sasaran pembangunan yang dilakukan tidak hanya mempertimbangkan visi dan misi
daerah, akan tetapi juga memperhatikan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada
lingkup pemerintahan Kota, Propinsi dan Nasional.
Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel merupakan
harapan semua pihak. Berkenan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan
penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur legitimate sehingga

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


I-1
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya


guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme (KKN). Sejalan dengan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 tahun
1999 tentang penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme, maka di terbitkan Intruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP).
Sehubungan dengan hal tersebut Dinas Kesehatan Kota Bandung diwajibkan
untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Triwulan 2. Penyusunan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Triwulan ini dimaksudkan sebagai
perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan yang dicerminkan dari
pencapaian kinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama dan sasaran
dengan target yang telah ditetapkan.

B. Landasan Hukum
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Triwulan Tahun 2022 Kota Bandung
ini disusun berdasarkan beberapa landasan hukum sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan NegaraYang
Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
5. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP);
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah;
7. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013
- 2018.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


I-2
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

C. Teknik Pengumpulan Data serta Teknik Monitoring dan Evaluasi


Teknik Pengumpulan Data serta Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam rangka
pencapaian target kinerja Dinas Kesehatan Kota Bandung telah ditetapkan dalam
Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagai acuan dalam pelaksanaannya. Adapun
SOP dimaksud, yaitu : SOP Pengumpulan Data Kinerja dan Keuangan triwulanan di
Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Bandung.

D. Sistematika
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota
Bandung Kota Bandung Tahun 2021 adalah :

BAB I PENDAHULUAN
Meliputi Gambaran Umum, Tugas dan Fungsi, Isu Strategis yang dihadapi
SKPD, Dasar Hukum dan Sistematika.
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Meliputi Perencanaan Strategis sebelum dan setelah reviu.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Meliputi Capaian IKU, Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
serta Akuntabilitas Keuangan.
BAB IV PENUTUP

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


I-3
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

BAB II
PERENCANAAN KINERJA

1.1. Rencana Strategis Perubahan

Pada penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Triwulan 2 tahun 2022


ini, mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, serta hasil reviu atas Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja oleh
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi.
Rencana Strategis Perubahan Dinas Kesehatan Kota Bandung periode 2021-
2023 merupakan rencana strategis perubahan dinas Kesehatan yang disusun seiring
dengan penyusunan RPJMD perubahan Kota bandung. Dokumen perencanaan ini
merupakan dokumen yang disusun melalui proses sistimatis dan berkelanjutan serta
merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih dan
terintegrasi dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Daerah yang
bersangkutan.
Renstra Perubahan Dinas Kesehatan Kota Bandung tersebut ditujukan untuk
mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Perubahan Kota Bandung Tahun
2019-2023.
Penyusunan Renstra Perubahan Dinas Kesehatan Kota Bandung telah melalui
tahapan - tahapan yang simultan dengan proses penyusunan RPJMD Kota Bandung
Tahun 2019-2023 dengan melibatkan stakeholders pada saat dilaksanakannya
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD, Forum SKPD,
sehingga dokumen Renstra Perubahan Dinas Kesehatan Kota Bandung merupakan
hasil kesepakatan bersama antara Dinas Kesehatan Kota Bandung dan stakeholder.
Selanjutnya, Renstra Perubahan Dinas Kesehatan Kota Bandung tersebut akan
dijabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Bandung yang
merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. Didalam Renja
Dinas Kesehatan Kota Bandung dimuat program dan kegiatan prioritas yang diusulkan
untuk dilaksanakan pada satu tahun mendatang.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


II - 1
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

A. Tujuan dan Sasaran


Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu
1 (satu) sampai 5 (lima) Tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada
pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisa strategis.
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Instansi Pemerintah
dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari
tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu / Tahunan
secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran yang
ditetapkan untuk mencapai Visi dan Misi Dinas Kesehatan Tahun 2018-2023 sebanyak
1 sasaran strategis.
Rencana Strategis Perubahan Dinas Kesehatan menggambarkan indikator
kinerja pada seluruh sasaran, dalam mencapai keberhasilan tujuan dan atau sasaran.
Sebagaimana visi dan misi yang telah ditetapkan, untuk keberhasilan tersebut perlu
ditetapkan tujuan, sasaran berikut indikator dan target kinerja Dinas Kesehatan Kota
Bandung.
Sebagaimana visi dan misi yang telah ditetapkan, untuk keberhasilan tersebut
perlu ditetapkan tujuan, sasaran berikut indikator dan target Dinas Kesehatan Kota
Bandung sebagai berikut :

Tabel 2.1
Tujuan, Sasaran, Indikator Dan Target Kinerja
Dinas Kesehatan Kota Bandung
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA PADA TAHUN
2021 2022 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Meningkatnya Meningkatnya Angka Kematian Ibu 90,9 88,68 86,46
Derajat Kualitas Lingkungan (Konversi)
kesehatan Sehat, Budaya Sehat,
masyarakat dan Mutu Pelayanan
Kesehatan
Angka Kematian Bayi 3,37 3,3 3,23
(Konversi)
Cakupan Rumah Sehat 74 76 78
Indeks Keluarga Sehat 0,19 0,2 0,21
Persentase Balita Gizi 5,32 5,25 5,20
Buruk
Cakupan Pengendalian 100 100 100
Penyakit Menular dan
Penyakit Tidak Menular
Indeks Pelayanan Publik 80 90 100
Dinas Kesehatan Kategori
Baik

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


II - 2
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

B. Indikator Kinerja Utama


Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata
pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman
Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah,
Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran
strategis instansi pemerintah. Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan Indikator
Kinerja Utama melalui Keputusan Walikota Kota Bandung Nomor:
060/Kep.497.Orpad/2019 tentang Indikator Kinerja Utama Perangkat Daerah Kota
Bandung dan Indikator Kinerja Utama Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah
Kota Bandung Tahun 2019-2023.
Adapun penetapan Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan Kota Bandung
tahun 2022 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2
Indikator Kinerja Utama
Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2022
NO INDIKATOR KINERJA UTAMA
FORMULASI

1 Angka Kematian Ibu (Konversi) Jumlah kematian ibu dikali 100.000 (konstanta kelahiran hidup
pada kematian ibu) dibagi jumlah kelahiran hidup dalam 1 tahun.
Pelaporan dilakukan setiap triwulan berupa jumlah kasus kematian
ibu
2 Angka Kematian Bayi (Konversi) Jumlah kematian bayi usia 0 - 1 thn dikali 1.000 (konstanta
kelahiran hidup pada kematian bayi) dibagi jumlah kelahiran hidup
dalam 1 tahun
Pelaporan dilakukan setiap triwulan berupa jumlah kasus kematian
bayi
3 Cakupan Rumah Sehat Jumlah Rumah sehat dibagi Jumlah seluruh rumah di Kota Bandung
dikali 100.
Pelaporan dilakukan setiap triwulan
4 Indeks Keluarga Sehat Jumlah keluarga sehat dibagi jumlah KK yang di data di wilayah
kerja x 100%
5 Persentase Balita Gizi Buruk Jumlah balita wasting dibagi jumlah seluruh balita yang dilakukan
pengukuran dalam satu wilayah pada periode tertentu dikali 100
Pelaporan dilakukan 1 tahun 2 kali. Laporan Triwulan 2 data
diambil dari BPB Bulan Februari dan Laporan Tahunan data diambil
dari BPB bulan Agustus.
6 Cakupan Pengendalian Penyakit Jumlah Kasus TBC, Hipertensi dan KLB yang ditangani dibagi Jumlah
Menular dan Penyakit Tidak Kasus TBC, Hipertensi dan KLB yang terjadi dikali 100
Menular
7 Indeks Pelayanan Publik Dinas Jumlah fasilitas kesehatan yang memiliki kinerja unit pelayanan
Kesehatan Kategori Baik kategori "Baik" dan "sangat baik" dari hasil surveil kepuasan
masyarakat dibagi jumlah seluruh faskes yang melaksanakan survei
kepuasan masyarakat di kali 100

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


II - 3
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

C. Perjanjian Kinerja Tahun 2022


Perjanjian Kinerja sebagai tekad dan janji dari perencana kinerja Tahunan
sangat penting dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena
merupakan wahana proses tentang memberikan perspektif mengenai apa yang
diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan
dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang
terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan
dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan
tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah. Penyusunan Perjanjian Kinerja Dinas
Kesehatan Kota Bandung Tahun 2022 mengacu pada dokumen Renstra Perubahan
Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2021-2023, dokumen Rencana Kinerja
Tahunan (RKT) Tahun 2022, dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2022, dan
dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2022.

Tabel 2.3
Perjanjian Kinerja
Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2022
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan
Target

1 Meningkatnya Kualitas Angka Kematian Ibu per 100.000 88,68


Lingkungan Sehat, (Konversi) kelahiran hidup
Budaya Sehat, dan
Mutu Pelayanan
Kesehatan
Angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran 3,3
(Konversi) hidup
Cakupan Rumah Sehat Persen 76
Indeks Keluarga Sehat Indeks 0,2
Persentase Balita Gizi Persen 5,25
Buruk
Cakupan Pengendalian Persen 100
Penyakit Menular dan
Penyakit Tidak Menular
Indeks Pelayanan Publik Persen 90
Dinas Kesehatan Kategori
Baik

D. Perencanaan Anggaran Tahun 2022


Dinas Kesehatan dalam Renstra Perubahan memiliki 1 (Satu) Sasaran dengan
7 indikator yang diperjanjikan, didukung oleh Program sebanyak 5 (Lima) dan 21
Kegiatan serta 1320 (Seribu Tiga Ratus Dua Puluh) subkegiatan yang berkaitan

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


II - 4
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

langsung dengan pencapaian kinerja. Adapun anggaran belanja langsung pada Dinas
Kesehatan di triwulan 2 tahun 2022 ini mengalami penambahan sebesar
Rp.159.880.228.850,00, semula anggaran berjumlah Rp. 1.224.416.603.941,00
bertambah menjadi Rp. 1.384.296.832.791,00.

Tabel 2.4
Anggaran dan Jumlah Program, Kegiatan dan Subkegiatan dalam mendukung
Sasaran Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2022
No Sasaran Jumlah Jumlah Kegiatan Jumlah Pagu Anggaran
Program yang yang Terkait SubKegiatan Tahun 2022
Terkait langsung yang Terkait
langsung dengan Sasaran langsung
dengan dengan Sasaran
Sasaran
1 Meningkatnya 5 21 1320 1.384.296.832.791,00
Kualitas
Lingkungan Sehat,
Budaya Sehat, dan
Mutu Pelayanan
Kesehatan
Jumlah 5 21 1320 1.384.296.832.791,00

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


II - 5
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA TRIWULAN 2
TAHUN 2022

Laporan kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan


hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau
kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang
menerima pelaporan kinerja/pemberi amanah. Dinas Kesehatan Kota Bandung selaku
pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berkinerja melalui
penyajian Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Bandung yang dibuat sesuai
ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Keputusan Kepala LAN Nomor
239/IX/618/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah serta adanya penyesuaian nomenklatur untuk program dan
kegiatan berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019
mengenai single codebase yang telah diperbaharui dengan Kepmendagri Nomor 050-
3709 Tahun 2020 dan Kepmendagri Nomor 050-5889 Tahun 2021 yang digunakan
dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah. Laporan
tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian target masing-masing
indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2022
maupun Renja Tahun 2022 . Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja
digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi
pemerintah.

A. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2022


Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam
rangka mewujudkan visi dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah. Capaian indikator kinerja utama (IKU) dan capaian indikator
kinerja makro diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya masing-
masing, sedangkan capaian kinerja sasaran strategis diperoleh berdasarkan

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 1
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis. Cara penyimpulan hasil


pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian
rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran.
Dalam laporan ini, Dinas Kesehatan Kota Bandung dapat memberikan
gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok
indikator kinerja kegiatan dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-
masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Perubahan
Dinas Kesehatan maupun Renja Tahun 2022. Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran
kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan
visi instansi pemerintah.
Dalam rangka mengukur peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya
akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan
Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi
pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi
pemerintah yang bersangkutan. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam
tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan
ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah.
Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah
yang bersangkutan. Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja
Utama melalui Keputusan Walikota Kota Bandung Nomor : 060/Kep.497.Orpad/2019
tentang Indikator Kinerja Utama Perangkat Daerah Kota Bandung dan Indikator Kinerja
Utama Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung Tahun 2019-2023.
Dalam upaya untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja, Dinas Kesehatan Kota
Bandung melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, dengan memperhatikan
capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi
keberhasilan suatu organisasi. Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama Dinas
Kesehatan Kota Bandung tahun 2022 menunjukan hasil sebagai berikut :

Tabel 3.1
Capaian Indikator Kinerja Utama
Dinas Kesehatan Kota Bandung
Triwulan 2 Tahun 2022
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Ket
(%)
1 Meningkatnya Kualitas Angka Kematian per - - - belum ada target
Lingkungan Sehat, Ibu (Konversi) 100.000 dan realisasi,
Budaya Sehat, dan Mutu kelahiran pengukuran di
Pelayanan Kesehatan hidup triwulan 4

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 2
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

Angka Kematian per 1000 - - - belum ada target


Bayi (Konversi) kelahiran dan realisasi,
hidup pengukuran di
triwulan 4
Cakupan Rumah Persen - - - belum ada target
Sehat dan realisasi,
pengukuran di
triwulan 4
Indeks Keluarga Indeks - - - belum ada target
Sehat dan realisasi,
pengukuran di
triwulan 4
Persentase Balita Persen 3.39 3.29 106.08 Melebihi target
Gizi Buruk
Cakupan Persen 100 100 100 Mencapai target
Pengendalian
Penyakit Menular
dan Penyakit Tidak
Menular
Indeks Pelayanan Persen 90 97.65 108.5 Melebihi target
Publik Dinas
Kesehatan Kategori
Baik

Dari tabel tersebut terlihat bahwa tingkat pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
sebagai berikut :

B. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Triwulan 2 Tahun 2022


Secara umum Dinas Kesehatan Kota Bandung telah dapat melaksanakan tugas
dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra
Perubahan 2021-2023. Jumlah Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai visi dan misi
Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2021-2023 sebanyak 1 sasaran.
Tahun 2022 adalah tahun ke-4 pelaksanaan Rencana Strategis Dinas
Kesehatan, dari sebanyak 1 sasaran strategis dengan sebanyak 7 indikator kinerja
yang ditetapkan maka pencapaian kinerja sasaran Dinas Kesehatan Kota Bandung
adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2
Pencapaian Kinerja Sasaran
Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan 2 Tahun 2022
NO SASARAN STRATEGIS JUMLAH %

1 Melebihi/Melampaui Target 2 28,57


2 Sesuai Target 1 14,29
3 Tidak mencapai target - -
4 Belum dilakukan pengukuran 4 57,14

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 3
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

Dari tabel di atas dapat ilihat bahwa dari 7 indikator sasaran yang ada 2 indikator
(28,57%) melebihi target, 1 indikator (14,29%) sesuai target dan 4 indikator (57,14%)
belum dilakukan pengukuran, pengukuran baru dilakukan di Triwulan 4.

Adapun pencapaian kinerja sasaran dirinci dalam tabel, sebagai berikut: Dari 1
Sasaran dan 7 indikator sasaran , pencapaian realisasi indikator kinerja sasaran
terhadap target yang sudah ditetapkan sebagai berikut:

Tabel 3.3
Pencapaian target Sasaran Triwulan 2
Tahun 2022
No Misi Sasaran Jumlah Pencapaian Indikator Sasaran
Indikator Melampaui Sesuai Target Tidak Belum dilakukan
Sasaran target mencapai pengukuran
Target
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 Meningkatnya 7 2 28,57 1 14,29 - - 4 57,14
Kualitas
Lingkungan
Sehat, Budaya
Sehat, dan
Mutu
Pelayanan
Kesehatan
Jumlah 7 2 28,57 1 14,29 - - 4 57,14

Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala


yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna
perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu, dalam
evaluasi kinerja dilakukan pula analisis.
Dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga digunakan pembandingan-
pembandingan antara lain :
• kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan.
• kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya.
• Kinerja nyata dengan target akhir renstra.
• kinerja suatu instansi dengan kinerja instansi lain yang unggul di bidangnya
ataupun dengan kinerja sektor swasta.
• kinerja nyata dengan kinerja di instansi lain atau dengan standar nasional.
Selanjutnya pengukuran kinerja dilakukan terhadap indikator kinerja yang telah
dicapai pada Triwulan 2 tahun 2022 dengan membandingkan antara target dan
realisasi pada indikator sasaran sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra
Perubahan Dinas Kesehatan Kota Bandung tahun 2021-2023, analisis pencapaian

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 4
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat sebagai
berikut :

B.1. Sasaran : Meningkatnya Kualitas Lingkungan Sehat, Budaya Sehat, dan


Mutu Pelayanan Kesehatan
Sasaran Strategis dinas kesehatan adalah Meningkatnya Kualitas Lingkungan
Sehat, Budaya Sehat, dan Mutu Pelayanan Kesehatan, memiliki 7 indikator kinerja
utama (IKU), yaitu :
1. Angka Kematian Ibu (Konversi)
2. Angka Kematian Bayi (Konversi)
3. Cakupan Rumah Sehat
4. Indeks Keluarga Sehat
5. Persentase Balita Gizi Buruk
6. Cakupan Pengendalian Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular
7. Indeks Pelayanan Publik Dinas Kesehatan Kategori Baik

Untuk Penjelasan umum sasaran dan indikator, Instrumen/cara pengukuran


Indikator, Kinerja nyata VS Rencana, Kinerja nyata VS tahun sebelumnya,
Perbandingan kinerja dengan instansi lainnya, faktor pendukung dan penghambat
serta solusi akan dibahas seperti uraian dibawah ini.

1. Indikator Angka Kematian Ibu (konversi)


Untuk melihat resiko yang dihadapi ibu hamil selama kehamilan dan melahirkan
yang dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik
menjelang kehamilan, kejadian komplikasi selama kehamilan dan kelahiran, serta
gambaran tersedianya dan penggunaan fasilitas kesehatan pelayanan prenatal dan
obstetri.
Angka kematian Ibu adalah jumlah kematian ibu karena kehamilan, persalinan,
masa nifas dalam suatu wilayah dan periode tertentu.
Adapun cara perhitungannya adalah Jumlah kematian ibu karena kehamilan,
persalinan, masa nifas dalam suatu wilayah dan periode tertentu dibandingkan dengan
jumlah lahir hidup dalam waktu dan periode yang sama x 100.000 KH.
Capaian Indikator kinerja Angka kematian Ibu pada tahun 2022 di Triwulan 2
belum dapat dihitung, karena pengukuran Angka Kematian Ibu dilakukan pada triwulan
4 tahun berjalan, seperti tertera dalam table berikut ini:

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 5
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

Tabel 3.4
Analisis Pencapaian Sasaran 1
Indikator : Angka Kematian Ibu (Konversi)
Tahunan Tahun 2022
No Indikator Kinerja Satuan 2022 %
Target Realisasi
1 Angka Kematian Ibu (Konversi) Per 100.000 KH - - -

Data yang dapat ditampilkan pada Triwulan 2 adalah data jumlah kasus
kematian ibu. Kematian ibu pada Triwulan 2 tahun 2022 sebanyak 8 kasus kematian.
Penyebab kematian ibu pada Triwulan 2 tahun 2022 adalah disebabkan oleh jantung
dan penyebab kematian lainnya seperti pada table berikut ini:

Tabel 3.5
Penyebab Kematian Ibu
Triwulan 2 Tahun 2022
NO. PENYEBAB KEMATIAN IBU JUMLAH %
TW 2
1. Hipertensi 1 12,5
2. Infeksi 1 12,5
3. Jantung 2 25,0
4. Covid-19 1 12,5
5. Penyebab lainnya 3 37,5
- Gagal ginjal
- DHF
- Sesak nafas
Jumlah 8 100

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa penyebab kematian ibu tertinggi
disebabkan karena penyebab lainnya sebanyak 3 kasus (37,5%), antara lain oleh
gagal ginjal, DHF dan sesak nafas dengan jumlah kasus masing-masing 1 kasus.
Adapun sebaran kematian ibu per kecamatan pada Triwulan 2 tahun 2022
adalah seperti pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.6
Sebaran Kematian Ibu Per Kecamatan
Triwulan 2 Tahun 2022

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH KET


KEMATIAN KEMATIAN
IBU TW 1 IBU TW 2
1 SUKARASA 1 Sukarasa 0 0 -
2 Ledeng 0 0 -
3 Karangsetra 0 0 -
4 Sarijadi 0 0 -

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 6
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

2 SUKAJADI 5 Sukajadi 0 0 -
6 Sukawarna 0 0 -
7 Sukagalih 0 0 -
3 CICENDO 8 Pasirkaliki 0 0 -
9 Sukaraja 0 0 -
4 ANDIR 10 Garuda 0 0 -
11 Babatan 0 0 -
5 CIDADAP 12 Ciumbuleuit 0 2 25,0
13 Cipaku 0 0 -
6 COBLONG 14 Puter 0 0 -
15 Dago 0 0 -
16 Cikutra Lama 0 0 -
17 Sekeloa 0 0 -
7 BANDUNG WETAN 18 Salam 0 0 -
19 Tamansari 0 0 -
8 SUMUR BANDUNG 20 Tamblong 0 0 -
21 Balaikota 0 0 -
9 CIBEUNYING KALER 22 Neglasari 1 1 12,5
23 Cigadung 0 0 -
10 CIBEUNYING KIDUL 24 Padasuka 0 0 -
25 Pasirlayung 0 0 -
11 KIARACONDONG 26 Babakan Sari 0 0 -
27 Babakan 0 0 -
Surabaya
12 BATUNUNGGAL 28 Ibrahim Adjie 0 0 -
29 Gumuruh 0 0 -
30 Ahmad Yani 0 0 -
13 LENGKONG 31 Talagabodas 0 0 -
32 Suryalaya 0 0 -
33 Cijagra Baru 0 0 -
34 Cijagra Lama 0 0 -
14 REGOL 35 Pasundan 0 0 -
36 M. Ramdhan 0 0 -
37 Pasirluyu 0 0 -
15 ASTANA ANYAR 38 Pagarsih 0 0 -
39 Astana Anyar 0 0 -
40 Lio Genteng 0 0 -
41 Pelindung 0 0 -
Hewan
16 BOJONGLOA KALER 42 Citarip 1 1 12,5
43 Sukapakir 0 0 -
44 Babakan 1 1 12,5
Tarogong
17 BOJONGLOA KIDUL 45 Kopo 0 0 -
46 Cibaduyut 0 0 -
Wetan
47 Cibaduyut 0 0 -
Kidul
18 BABAKAN CIPARAY 48 Caringin 1 1 12,5
49 Cibolerang 0 0 -
50 Sukahaji 0 1 12,5
19 BANDUNG KULON 51 Cibuntu 0 0 -

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 7
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

52 Cijerah 0 0 -
53 Cigondewah 0 0 -
20 ANTAPANI 54 Griya Antapani 0 0 -
55 Jajaway 0 0 -
56 Antapani 0 0 -
21 MANDALAJATI 57 Sindangjaya 0 0 -
58 Pamulang 0 0 -
59 Girimande 0 0 -
60 Jatihandap 0 0 -
61 Mandalamekar 0 0 -
22 ARCAMANIK 62 Arcamanik 0 0 -
63 Rusunawa 0 0 -
23 UJUNGBERUNG 64 Ujungberung 0 0 -
Indah
65 Pasir Jati 0 0 -
24 CINAMBO 66 Cinambo 0 0 -
25 CIBIRU 67 Cibiru 0 0 -
68 Cilengkrang 0 0 -
69 Cipadung 0 0 -
26 PANYILEUKAN 70 Panghegar 0 0 -
71 Panyileukan 0 0 -
27 GEDEBAGE 72 Riung 0 0 -
Bandung
73 Cempaka 0 0 -
Arum
28 RANCASARI 74 Cipamokolan 0 0 -
75 Derwati 0 0 -
29 BUAHBATU 76 Margahayu 0 0 -
Raya
77 Sekejati 0 0 -
30 BANDUNG KIDUL 78 Kujangsari 0 0 -
79 Mengger 0 1 12,5
80 Pasawahan 0 0 -
TOTAL 4 8 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kasus kematian ibu tersebar di 5 (Lima)
kecamatan, yaitu Kecamatan Cidadap sebanyak 2 kasus (25,0%), Kecamatan
Cibeunying Kaler terdapat 1 kasus (12,5%), Kecamatan Bojongloa Kaler terdapat 2
kasus (25,0%), Kecamatan Babakan Ciparay terdapat 2 kasus (25,0%), Kecamatan
Bandung Kidul terdapat 1 kasus (12,5%). Adapun sebaran kasus kematian ibu di
Kecamatan Cidadap ditemukan di Puskesmas Ciumbuleuit sebanyak 2 kasus (25,0%),
Kecamatan Cibeunying Kaler ditemukan di Puskesmas Neglasari sebanyak 1 kasus
(12,5%), Kecamatan Bojongloa Kaler tersebar di puskesmas Citarip sebanyak 1
kasus (12,5%), dan Puskesmas Babakan Tarogong 1 kasus (12,5%), Kecamatan
Babakan Ciparay di temukan di Puskesmas Caringin sebanyak 1 kasus (12,5%) dan
Puskesmas Sukahaji sebanyak 1 kasus (12,5%) serta di Kecamatan Bandung Kidul
ditemukan kematian ibu di wilayah kerja Puskesmas Mengger sebanyak 1 kasus
(12,5%).

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 8
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

Indikator Angka Kematian Ibu di Triwulan 2 belum dapat dilakukan pengukuran,


sehingga tidak dapat dibandingkan dengan triwulan sebelum nya pada tahun 2022.
Data yang dapat dibandingkan pada Triwulan 2 tahun 2022 dengan Triwulan 1 tahun
2022 adalah data jumlah kasus kematian ibu. Jika dibandingkan dengan Triwulan 1
Tahun 2022 maka jumlah kasus kematian ibu di triwulan 2 mengalami peningkatan
yaitu sebanyak 4 kasus, semula di triwulan 1 jumlah kasus kematian ibu sebanyak 4
kasus, kemudian di triwulan 2 ditemukan sebanyak 8 kasus kematian ibu. Hal ini dapat
terlihat pada table dibawah ini :

Tabel 3.7
Analisis Pencapaian Sasaran
Indikator : Jumlah Kematian Ibu
Triwulan 2 Tahun 2021 dan Tahun 2022
No Indikator Kinerja Satuan Realisasi Realisasi KET
Triwulan 1 Triwulan 2
2022 2022

1 Jumlah Kematian Ibu Jumlah 4 8


4 8

Bila dibandingkan dengan target akhir tahun Renstra Dinas Kesehatan kota
bandung, indicator Angka Kematian Ibu di Triwulan 2 belum dapat dilakukan
perbandingan, karena pengukuran dilakukan di triwulan 4. Hal ini dapat terlihat pada
table dibawah ini.

Tabel 3.8
Pencapaian Indikator Angka kematian Ibu (Konversi) Triwulan 2 Tahun 2022
Dibandingkan Target Akhir Renstra Kota Bandung Tahun 2023
NO INDIKATOR KINERJA SATUAN REALISASI RENCANA SESUAI PERSENTASE KESENJANGAN
S/D. DENGAN RENSTRA CAPAIAN
Triwulan 2 TAHUN 2023 KINERJA (%)
TAHUN
2022
1 Angka Kematian Ibu Per - 86,46 - -
(konversi) 100.000
KH

Indikator Renstra Dinas Kesehatan Kota Bandung sifatnya sangat spesifik


disesuaikan dengan tugas fungsi Dinas Kesehatan Kota Bandung, Tantangan dan
Peluang Pengembangan Pelayanan Kesehatan di Kota Bandung , permasalahan dan
isu-isu strategis di Kota Bandung, Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Derah Terpilih, hal ini menyebabkan indikator yang dimiliki Dinas

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 9
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

Kesehatan Kota Bandung yaitu indikator Angka Kematian Ibu (konversi) berbeda
dengan instansi lain sehingga tidak dapat dibandingkan kinerjanya.

2. Indikator Angka Kematian Bayi (konversi)


Angka Kematian Bayi adalah untuk mengetahui gambaran tingkat
permasalahan kesehatan yang berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi,
tingkat pelayanan ante natal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA &
KB serta kondisi lingkungan & sosial ekonomi.
Angka Kematian Bayi adalah Jumlah kematian bayi di bawah usia 1 tahun di
wilayah tertentu selama 1 tahun. Cara Perhitungannya adalah Jumlah kematian bayi
usia 0 - 1 tahun dikali 1.000 (konstanta kelahiran hidup pada kematian bayi) dibagi
jumlah kelahiran hidup dalam 1 tahun.
Capaian Indikator kinerja Angka kematian Bayi pada tahun 2022 di Triwulan 2
belum dapat dihitung, karena pengukuran Angka Kematian Bayi dilakukan pada
triwulan 4 tahun berjalan, seperti tertera dalam table berikut ini:

Tabel 3.9
Analisis Pencapaian Sasaran 1
Indikator : Angka Kematian Bayi (Konversi) Tahun 2022
No Indikator Kinerja Satuan 2022 %
Target Realisasi
1 Angka Kematian Bayi (Konversi) Per 1000 KH - - -

Data yang dapat ditampilkan pada Triwulan 2 adalah data jumlah kasus
kematian bayi. Adapun jumlah kematian bayi yang dilaporkan di Triwulan 2 tahun 2022
sebanyak 31 kasus kematian bayi. Berikut penyebab kematian bayi pada Triwulan 2
tahun 2022 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.10
Penyebab Kematian Bayi
Triwulan 2 Tahun 2022
No Penyebab Kematian Jumlah TW 2 %
1 BBLR 6
2 Asfiksia 4
3 Infeksi 7
4 Kelainan Kongenital /Bawaan 1
5 Diare 1
6 Kelainan Kongenital jantung 1
7 Penyebab lainnya 11

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 10
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

- Prematur
- Dehidrasi
- Ikterus
- Marasmus
- Gangguan perinatal
- Tidak diketahui penyebebab nya
Jumlah 31

Penyebab kasus kematian bayi terbanyak disebabkan karena penyebab


lainnya sebanyak 11 kasus (35,48%). Adapun penyebab lainnya adalah disebabkan
karena premature, dehidrasi,icterus,marasmus, gangguan perinatal. Selain karena
penyebab lainnya diatas, penyebab kematian bayi juga disebabkan oleh karena BBLR
sebanyak 6 kasus (19,35%), asfiksia 4 kasus (12,90%), infeksi 7 kasus (22,58%),
kelainan kongenital/bawaan, diare dan kelainan kongenital jantung masing-masing
sebanyak 1 kasus (9,68%).
Adapun sebaran kematian bayi per kecamatan pada Triwulan 2 tahun 2022
adalah seperti pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.11
Sebaran Kematian Bayi Per Kecamatan
Triwulan 2 Tahun 2022
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH KET
KEMATIAN KEMATIAN
BAYI BAYI
TRIWULAN 1 TRIWULAN 2
1 SUKARASA 1 Sukarasa - 1 3,23
2 Ledeng - -
3 Karangsetra - -
4 Sarijadi - -
2 SUKAJADI 5 Sukajadi 2 6 19,36
6 Sukawarna - 1 3,23
7 Sukagalih - -
3 CICENDO 8 Pasirkaliki - -
9 Sukaraja - -
4 ANDIR 10 Garuda - -
11 Babatan - -
5 CIDADAP 12 Ciumbuleuit - 1 3,23
13 Cipaku - -
6 COBLONG 14 Puter - -
15 Dago 4 4 12,90
16 Cikutra Lama - -
17 Sekeloa - -
7 BANDUNG WETAN 18 Salam - -
19 Tamansari - -
8 SUMUR BANDUNG 20 Tamblong - -

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 11
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

21 Balaikota - -
9 CIBEUNYING KALER 22 Neglasari - -
23 Cigadung - -
10 CIBEUNYING KIDUL 24 Padasuka - -
25 Pasirlayung - -
11 KIARACONDONG 26 Babakan Sari - 1 3,23
27 Babakan Surabaya - -
12 BATUNUNGGAL 28 Ibrahim Adjie - 5 16,13
29 Gumuruh - -
30 Ahmad Yani - -
13 LENGKONG 31 Talagabodas - -
32 Suryalaya - -
33 Cijagra Baru - -
34 Cijagra Lama - -
14 REGOL 35 Pasundan 1 1 3,23
36 M. Ramdhan - -
37 Pasirluyu - -
15 ASTANA ANYAR 38 Pagarsih - -
39 Astana Anyar - -
40 Lio Genteng - -
41 Pelindung Hewan - -
16 BOJONGLOA KALER 42 Citarip 1 1 3,23
43 Sukapakir - -
44 Babakan Tarogong - -
17 BOJONGLOA KIDUL 45 Kopo - -
46 Cibaduyut Wetan - -
47 Cibaduyut Kidul - -
18 BABAKAN CIPARAY 48 Caringin 1 3 9,68
49 Cibolerang - -
50 Sukahaji - -
19 BANDUNG KULON 51 Cibuntu -
52 Cijerah - -
53 Cigondewah - -
20 ANTAPANI 54 Griya Antapani - -
55 Jajaway - -
56 Antapani - 1 3,23
21 MANDALAJATI 57 Sindangjaya - -
58 Pamulang - -
59 Girimande - -
60 Jatihandap - -
61 Mandalamekar - -
22 ARCAMANIK 62 Arcamanik - -
63 Rusunawa - -
23 UJUNGBERUNG 64 Ujungberung Indah 1 3,23
65 Pasir Jati - -
24 CINAMBO 66 Cinambo 1 1 3,23
25 CIBIRU 67 Cibiru - -
68 Cilengkrang - -
69 Cipadung - -
26 PANYILEUKAN 70 Panghegar - -

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 12
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

71 Panyileukan - -
27 GEDEBAGE 72 Riung Bandung - -
73 Cempaka Arum - 1 3,23
28 RANCASARI 74 Cipamokolan - -
75 Derwati 2 2 6,45
29 BUAHBATU 76 Margahayu Raya - -
77 Sekejati - -
30 BANDUNG KIDUL 78 Kujangsari - -
79 Mengger 1 1 3,23
80 Pasawahan - -
TOTAL 13 31 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kecamatan dengan jumlah kematian bayi
terbanyak terdapat pada 3 (tiga) kecamatan, yaitu Kecamatan Sukajadi yaitu sebanyak
7 kasus (22,58%), Kecamatan Batununggal dengan jumlah kasus sebanyak 5 kasus
(16,13%) dan Kecamatan Coblong dengan jumlah kasus sebanyak 4 kasus (12,90%).
Adapun kasus kematian bayi di Kecamatan Sukajadi ditemukan di Puskesmas
Sukajadi sebanyak 6 kasus (19,35%) dan Puskesmas Sukawarna sebanyak 1 kasus
(3,23%). Kecamatan Batununggal ditemukan di Puskesmas Ibrahim Adjie sebanyak 5
kasus (16,13%) serta di Kecamatan Coblong di temukan di puskesmas Dago sebanyak
4 kasus (12,90%).
Indikator Angka Kematian Bayi di Triwulan 2 belum dapat dilakukan
pengukuran, sehingga tidak dapat dibandingkan dengan triwulan sebelum nya pada
tahun 2022. Data yang dapat dibandingkan adalah jumlah kasus kematian bayi pada
Triwulan 1 tahun 2022 dengan Triwulan 2 tahun 2022. Jika dibandingkan dengan
Triwulan 1 Tahun 2022 maka jumlah kasus kematian bayi mengalami peningkatan
sebanyak 18 kasus di triwulan 2, semula berjumlah 13 kasus kematian bayi di triwulan
1. Hal ini dapat terlihat pada table dibawah ini :

Tabel 3.12
Analisis Pencapaian Sasaran
Indikator : Jumlah Kematian Bayi
Triwulan 1 dan Triwulan 2 Tahun 2022
No Indikator Kinerja Satuan Realisasi Realisasi KET
Triwulan 1 Triwulan 2
2022 2022

1 Jumlah Kematian Bayi Jumlah 13 31


13 31

Bila dibandingkan dengan target akhir tahun Renstra Dinas Kesehatan kota
bandung, indicator Angka Kematian Bayi di Triwulan 2 belum dapat dilakukan

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 13
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

perbandingan karena pengukuran dilakukan di triwulan 4. Hal ini dapat dilihat pada
table di bawah ini :
Tabel 3.13
Pencapaian Indikator Angka kematian Bayi (Konversi) Triwulan 2 Tahun 2022
Dibandingkan Target Akhir Renstra Kota Bandung
Triwulan 2 Tahun 2022
NO INDIKATOR KINERJA SATUAN REALISASI RENCANA SESUAI PERSENTASE KESENJANGAN
S/D. DENGAN RENSTRA CAPAIAN
TAHUN TAHUN 2023 KINERJA (%)
2022
1 Angka Kematian Bayi Per 1000 - 3,23 - -
(konversi) KH

Indikator Renstra Dinas Kesehatan Kota Bandung sifatnya sangat spesifik


disesuaikan dengan tugas fungsi Dinas Kesehatan Kota Bandung, Tantangan dan
Peluang Pengembangan Pelayanan Kesehatan di Kota Bandung , permasalahan dan
isu-isu strategis di Kota Bandung, Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Derah Terpilih, hal ini menyebabkan indikator yang dimiliki Dinas
Kesehatan Kota Bandung yaitu indikator Angka Kematian Bayi (konversi) berbeda
dengan instansi lain sehingga tidak dapat dibandingkan kinerjanya.
Program yang direncanakan untuk pencapaian indicator sasaran Angka
Kematian Ibu (konversi) dan Angka Kematian Bayi (konversi) ini adalah Program
Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan Masyarakat
dengan indicator kinerja program Capaian SPM bidang Kesehatan, Cakupan Fasilitas
Kesehatan yang Terakreditasi, Cakupan Sistem Informasi Kesehatan Terintegrasi.

Tabel 3.14
Indikator dan Realisasi Kinerja Program
Sasaran : Meningkatnya Kualitas Lingkungan Sehat, Budaya Sehat, dan Mutu
Pelayanan Kesehatan
Indikator : Angka Kematian Ibu (konversi) dan Angka Kematian Bayi (konversi)
Triwulan 2 Tahun 2022
Sasaran Program Indikator Formulasi Pengukuran Satuan Realis %
Program Kinerja Target asi
Program

Meningkatnya Pemenuhan Capaian SPM Rata-rata Capaian SPM Bidang % 30 80,58 268.6
Pemenuhan Upaya bidang Kesehatan dari SPM Kesehatan
Upaya Kesehatan Kesehatan Dinas, SPM Rumah Sakit
Kesehatan Perorangan
Perorangan dan dan Upaya
Upaya Kesehatan
Kesehatan Masyarakat
Masyarakat

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 14
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

Cakupan Jumlah Fasilitas Kesehatan yang % 29.0 29.0 100


Fasilitas terakreditasi dibagi Jumlah seluruh
Kesehatan Faskes dikali 100
yang
Terakreditasi

Cakupan Jumlah fasilitas kesehatan yang % - - -


Sistem menyelenggarakan SIK terintegrasi
Informasi dibagi jumlah seluruh fasilitas
Kesehatan kesehatan di kali 100
Terintegrasi
Sumber : Laporan Hasil olahan Subkoor Program Data dan Informasi tahun 2022

Apabila dilihat dari tabel diatas maka realisasi dari indikator kinerja Program
untuk pencapaian indikator Angka Kematian Ibu (konversi) dan Angka Kematian Bayi
(konversi) sebanyak 3 indikator. Pada triwulan 2, baru 1 indikator (33.33%) yang
sudah mencapai target, 1 indikator (33,33%) telah melebihi target yang ditetapkan,
yaitu indikator capaian SPM Bidang Kesehatan dengan capaian kinerja nyata 80,58%
telah melebihi target yang ditetapkan 30%. Indikator ini memiliki definisi operasional
Capaian SPM bidang kesehatan terdiri dari Capaian SPM kesehatan yang ada di
Dinas Kesehatan yang terdiri dari 12 indikator SPM berdasarkan Permenkes No 4
Tahun 2019 tentang Pedoman Teknis Standar Pelayanan Minimum Bidang Kesehatan
dan Capaian SPM Rumah Sakit yang terdiri dari RSUD, RSKIA dan RSKGM
berdasarkan Permenkes No 129 Tahun 2008 tentang SPM Rumah Sakit. Adapun
Formulasi perhitungan yang digunakan adalah Rata-rata Capaian SPM Bidang
Kesehatan dari SPM Kesehatan Dinas, SPM Rumah Sakit. Faktor pendorong capaian
SPM bidang Kesehatan adalah :
- Telah dilakukannya Monitoring dan evaluasi capaian pelayanan yang
senantiasa dilakukan baik oleh dinas maupun rumah sakit
- Peningkatan kinerja dalam pelayanan, dan penyedian sarana dan prasarana
secara bertahap.
- Adanya pencapaian kinerja SPM kesehatan yang tinggi pada tiga rumah sakit
milik pemerintah kota Bandung
Dalam Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya
Kesehatan Masyarakat masih terdapat 1 indikator lainnya (33,34%) yang belum
dilakukan pengukuran, karena pengukuran dilakukan di triwulan 4.
Sementara itu kegiatan yang direncanakan untuk pencapaian sasaran ini
adalah Kegiatan Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Rujukan
Tingkat Daerah Kabupaten/Kota dengan indicator kinerja kegiatan Persentase
Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Rujukan. Secara lebih lengkap dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 15
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

Tabel 3.15
Indikator dan Realisasi Kinerja Kegiatan
Sasaran : Meningkatnya Kualitas Lingkungan Sehat, Budaya Sehat, dan Mutu
Pelayanan Kesehatan
Indikator : Angka Kematian Ibu (konversi) dan Angka Kematian Bayi (konversi)
Triwulan 2 Tahun 2021
Sasaran Kegiatan Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
Kegiatan
Meningkatnya Kegiatan Persentase Persen 100 100 100
layanan Penyediaan Layanan
Kesehatan untuk Layanan Kesehatan Kesehatan untuk
UKM dan UKP untuk UKM dan UKM dan UKP
rujukan UKP Rujukan Rujukan
Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota

Apabila dilihat dari tabel diatas maka realisasi dari indicator kinerja kegiatan
Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Rujukan Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota telah mencapai target yang ditetapkan, yaitu sebesar 100%.
Sementara itu untuk efisiensi penggunaan sumber daya, seperti pada table di bawah
ini.
Tabel 3.16
Efesiensi Penggunaan Sumber Daya
Pencapaian Indikator Angka Kematian Ibu (Konversi) dan Angka Kematian Bayi
Triwulan 2 Tahun 2022

No Sasaran Indikator % Efesiensi


Kinerja Tahun 2022 Tahun 2022
Target Realisasi Anggaran Realisasi %
1 Meningkatnya Angka - - - 284.912.698.717,00 4.743.320.321,00 1,66
Kualitas Kematian
Lingkungan Ibu
Sehat, Budaya
Sehat, dan Angka - - -
Mutu Pelayanan Kematian
Kesehatan Bayi

JUMLAH - - - 284.912.698.717,00 4.743.320.321,00 1,66

Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase capaian kinerja untuk indikator
Angka Kematian Ibu dan Bayi pada Triwulan 2 belum menunjukan adanya realisasi,
karena pengukuran baru dilakukan di triwulan 4, sedangkan penyerapan anggaran di
Triwulan 2 sebesar Rp. 4.743.320.321,00 atau 1,66% sehingga diperoleh nilai

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 16
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

efesiensi penggunaan sumber daya untuk indikator Angka Kematian ibu dan Bayi
sebesar 1,66% (0%-1,66%).

3. Indikator Cakupan Rumah Sehat


Rumah Sehat adalah Rumah yang minimal memenuhi kriteria akses air minum,
akses jamban sehat, lantai, ventilasi, dan pencahayaan (Kepmenkes Nomor
829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan dan Permenkes
Nomor 1077/PER/V/MENKES/2011 tentang Pedoman Penyehatan Udara dalam
Ruang Rumah ).
Berdasarkan Kepmenkes No. 829 Tahun 1999 tentang Persyaratan Kesehatan
Perumahan. Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang berfungsi
sebagai tempat tinggal atau hunian yang digunakan untuk berlindung dari gangguan
iklim dan mahluk hidup lainnya, seta tempat pengembangan kehidupan keluarga. Oleh
karena itu keberadaan rumah yang sehat, aman, serasi dan teratur sangat diperlukan
agar fungsi dan kegunaan rumah dapat terpenuhi dengan baik. Kondisi rumah yang
tidak memenuhi syarat akan meningkatkan risiko terhadap penyakit berbasis
lingkungan bagi penghuninya. Penyakit berbasis lingkungan yang dimaksud
diantaranya TBC, ISPA, diare, kecacingan, penyakit kulit, DBD, stunting, dan lain-lain.
Parameter yang dipergunakan untuk menentukan rumah sehat adalah
sebagaimana yang tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan, meliputi 3
lingkup kelompok komponen penilaian, yaitu:
1. Kelompok komponen fisik rumah, meliputi langit-langit, dinding, lantai, ventilasi,
sarana pembuangan dan pencahayaan.
2. Kelompok sarana sanitasi, meliputi sarana air bersih, pembuangan kotoran,
pembuangan air limbah, sarana tempat pembuangan sampah.
3. Kelompok perilaku penghuni, meliputi membuka jendela ruangan di rumah,
membersihkan rumah dan halaman, membuang tinja ke jamban sehat,
membuang sampah pada tempat sampah, tidak merokok di dalam rumah
Cara Perhitungannya adalah Jumlah Rumah sehat dibagi Jumlah seluruh rumah
dikali 100 berdasarkan Kepmenkes Nomor 829 tahun 1999 tentang Persyaratan
kesehatan perumahan.
Capaian kinerja untuk Indikator kinerja Cakupan Rumah Sehat pada Triwulan
2 tahun 2022 belum ada realisasi. Hal ini disebabkan karena pengukuran untuk
indikator Cakupan Rumah Sehat baru dilakukan pada triwulan 4 tahun berjalan.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 17
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

Tabel 3.17
Analisis Pencapaian Sasaran 1 :
Indikator : Cakupan Rumah Sehat
Triwulan 2 Tahun 2022
No Indikator Kinerja Satuan Triwulan 2 2022 %
Target Realisasi
1 Cakupan Rumah Sehat % - - -

Indikator Cakupan Rumah Sehat di triwulan 2 tahun 2022 belum dilakukan


pengukuran, baru dilakukan di triwulan 4, sehingga tidak dapat dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya di tahun 2022.

Tabel 3.18
Analisis Pencapaian Sasaran
Indikator : Cakupan Rumah Sehat
Triwulan 1 dan Triwulan 2 Tahun 2022
No Indikator Kinerja Satuan Realisasi Realisasi KET
Triwulan 1 Triwulan 2
2022 2022

1 Cakupan Rumah % - -
Sehat
- -

Demikian pula untuk pencapaian indicator Indikator Cakupan Rumah Sehat


belum dapat dibandingkan dengan Target Akhir Renstra Kota Bandung karena
pengukurannya dilakukan di triwulan 4 tahun 2022, sperti tercantum dalam table
berikut ini.

Tabel 3.19
Pencapaian Indikator Cakupan Rumah Sehat Triwulan 2 Tahun 2022
Dibandingkan Target Akhir Renstra Kota Bandung
Triwulan 2 Tahun 2022
NO INDIKATOR SATUAN REALISASI RENCANA SESUAI PERSENTASE KESENJANGAN
KINERJA S/D. DENGAN RENSTRA CAPAIAN
TAHUN TAHUN 2023 KINERJA (%)
2022
1 Cakupan Rumah % - 73,20% - -
Sehat

Indikator Renstra Dinas Kesehatan Kota Bandung sifatnya sangat spesifik


disesuaikan dengan tugas fungsi Dinas Kesehatan Kota Bandung, Tantangan dan
Peluang Pengembangan Pelayanan Kesehatan di Kota Bandung , permasalahan dan
isu-isu strategis di Kota Bandung, Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 18
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

dan Wakil Kepala Derah Terpilih , hal ini menyebabkan indicator Cakupan Rumah
Sehat yang dimiliki Dinas Kesehatan Kota Bandung berbeda dengan instansi lain
sehingga indikator ini tidak dapat dibandingkan kinerjanya dengan instansi lain.
Program yang direncanakan untuk pencapaian indicator cakupan rumah sehat
adalah Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan
Masyarakat

Tabel 3.20
Indikator dan Realisasi Kinerja Program
Sasaran : Meningkatnya Kualitas Lingkungan Sehat, Budaya Sehat, dan Mutu
Pelayanan Kesehatan
Triwulan 2 Tahun 2022
Sasaran Program Indikator Formulasi Satuan Target Realisasi %
Program Kinerja Pengukuran
Program
Meningkatnya Pemenuhan Cakupan Rata-rata dari persentase 57 65,4 114.74
Pemenuhan Upaya Pelayanan capaian persentase
Upaya Kesehatan Kesehatan rumah yang
Kesehatan Perorangan Lingkungan memenuhi syarat
Perorangan dan Upaya rumah sehat
dan Upaya Kesehatan ,persentase akses
Kesehatan Masyarakat KK terhadap kualitas
Masyarakat air minum yang
memenuhi syarat
kesehatan,
persentase Akses KK
terhadap jamban
sehat, persentase
tempat fasilitas
umum yang
memenuhi syarat
kesehatan meliputi
fasilitas kesehatan,
fasiltas pendidikan,
pasar,- persentase
sarana tempat
pengelolaan
makanan yang
memenuhi syarat,
persentase
pelayanan kesehatan
kerja dan olahraga

Apabila dilihat dari tabel diatas maka pencapaian dari indicator kinerja Program
tersebut telah melebihi target Triwulan 2 yang ditetapkan yaitu 57%. Capaian kinerja
pada indikator cakupan pelayanan Kesehatan lingkungan sebesar 65,4 % dengan
tingkat capaian sebesar 114,74%.
Kegiatan yang direncanakan untuk pencapaian sasaran 1 ini adalah Kegiatan
Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Rujukan Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota dengan indicator kinerja kegiatan Persentase Layanan Kesehatan

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 19
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

untuk UKM dan UKP Rujukan sebesar 100%. Secara lebih lengkap dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :

Tabel 3.21
Indikator Kinerja Kegiatan dan Realisasi
Sasaran : Meningkatnya Kualitas Lingkungan Sehat, Budaya Sehat, dan Mutu
Pelayanan Kesehatan Triwulan 2 Tahun 2022
Sasaran Kegiatan Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
Kegiatan
Meningkatnya Kegiatan Penyediaan Persentase Persen 100 100 100
layanan Layanan Kesehatan Layanan
Kesehatan untuk untuk UKM dan UKP Kesehatan untuk
UKM dan UKP Rujukan Tingkat UKM dan UKP
rujukan Daerah Rujukan
Kabupaten/Kota

Apabila dilihat dari tabel diatas maka pencapaian dari indicator kinerja Kegiatan
Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Rujukan Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota di Triwulan 2 sudah mencapai target, yaitu sebesar 100%.
Bila dilihat dari efesiensi penggunaan sumber daya pada pencapaian indikator
Cakupan Rumah Sehat, maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.22
Efesiensi Penggunaan Sumber Daya
Pencapaian Indikator Cakupan Rumah Sehat
Triwulan 2 Tahun 2022
No Sasaran Indikator Tahun 2022 % Tahun 2022 Efesiensi
Kinerja Target Realisasi Anggaran Realisasi %
1 Meningkatn Cakupan - - - 1.634.960.543 36.449.346 2.23 2.23
ya Kualitas Rumah
Lingkungan Sehat
Sehat,
Budaya
Sehat, dan
Mutu
Pelayanan
Kesehatan
JUMLAH - - - 1.634.960.543 36.449.346 2.23 2.23

Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase capaian kinerja untuk indikator
cakupan Rumah Sehat masih belum ada realisasi, namun untuk anggaran di triwulan
2 telah terealisasi sebesar Rp. 36.449.346,00 atau 2,23 %, sehingga diperoleh nilai
efesiensi penggunaan sumber daya untuk indikator Cakupan Rumah Sehat sebesar
2,23 % (0 – 2,23%).

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 20
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

4. Indikator Indeks Keluarga Sehat


Indeks Keluarga Sehat adalah Jumlah keluarga sehat dibagi jumlah KK yang
di data di wilayah kerja .
Perhitungan Indeks Keluarga Sehat bertujuan untuk menentukan Tingkatan
Keluarga menurut Status Kesehatan yang dimiliki keluarga tersebut. Indeks Keluarga
Sehat dibagi menjadi 3 Tingkatan :
- Keluarga Sehat : > 0,80
- Keluarga Pra-Sehat : 0,50-0,80
- Keluarga Tidak Sehat : < 0,50

Adapun indikator keluarga sehat saat ini ditetapkan sebanyak 12 indikator


sebagai berikut:
1. Keluarga Mengikuti Program KB adalah jika keluarga merupakan pasangan
usia subur, suami atau isteri atau keduanya, terdaftar secara resmi sebagai
peserta / akseptor KB dan atau menggunakan alat kontrasepsi.
2. Ibu Melakukan Persalinan di Fasilitas Kesehatan adalah jika di keluarga
terdapat ibu pasca bersalin (usia bayi 0-11 bulan) dan persalinan ibu tersebut
dilakukan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Rumah Sakit, Klinik, Bidan Praktek
Swasta).
3. Bayi Mendapat Imunisasi Dasar Lengkap adalah jika di keluarga terdapat
bayi (usia 12-23 bulan) dan bayi tersebut mendapat imunisasi HB0, BCG, DPT-
HB1, DPT-HB2, DPT-HB3, Polio 1, Polio 2, Polio 3, Polio 4, Campak.
4. Bayi Mendapat ASI Ekslusif adalah jika di keluarga terdapat bayi usia 7 – 23
bulan dan bayi tersebut selama 6 bulan (usia 0 - 6 bulan) hanya diberi ASI saja
(ASI Ekslusif).
5. Balita Mendapat Pemantauan Pertumbuhan adalah jika di keluarga terdapat
balita (usia 2 – 59 bulan 29 hari) dan bulan yang lalu ditimbang berat badannya
di posyandu atau fasilitas kesehatan lainnya dan dicatat pada KMS/ Buku KIA.
6. Penderita Tuberculosis Paru Mendapatkan Pengobatan Sesuai Standar
adalah jika di keluarga terdapat anggota keluarga berusia ≥ 15 tahun yang
menderita batuk dan sudah 2 minggu berturut-turut belum sembuh atau
didiagnosis sebagai penderita Tuberculosis (TB) Paru dan penderita tersebut
berobat sesuai dengan petunjuk Dokter/ Petugas Kesehatan.
7. Penderita Hipertensi Melakukan Pengobatan Secara Teratur adalah jika di
dalam keluarga terdapat anggota keluarga berusia ≥ 15 tahun yang didiagnosis
sebagai penderita tekanan darah tinggi (hipertensi) dan berobat teratur sesuai
dengan petunjuk dokter atau petugas kesehatan.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 21
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

8. Penderita Gangguan Jiwa Mendapat Pengobatan dan Tidak Ditelantarkan


adalah jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang menderita gangguan
jiwa berat dan penderita tersebut tidak ditelantarkan dan/atau dipasung serta
diupayakan kesembuhannya.
9. Anggota Keluarga Tidak Ada Yang Merokok adalah jika tidak ada
seorangpun dari anggota keluarga tersebut yang sering atau kadang kadang
menghisap rokok atau produk lain dari tembakau.
10. Keluarga Sudah Menjadi Anggota JKN adalah jika seluruh anggota keluarga
tersebut memiliki kartu keanggotaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Kesehatan dan/ atau kepesertaan asuransi kesehatan lainnya
11. Keluarga Mempunyai Akses Sarana Air Bersih adalah jika keluarga tersebut
memiliki akses dan menggunakan air ledeng PDAM atau sumur pompa, atau
sumur gali, atau mata air terlindung untuk keperluan sehari-hari.
12. Keluarga Memiiki Akses Atau Menggunakan Jamban Sehat adalah jika
keluarga tersebut memiliki akses dan menggunakan sarana untuk buang air
besar berupa kloset leher angsa atau kloset plengsengan.

Cara perhitungannya adalah Jumlah keluarga sehat dibagi jumlah KK yang di


data di wilayah kerja x 100%.
Capaian kinerja Indikator Indeks Keluarga Sehat pada Triwulan 2 tahun 2022
belum ada realisasi karena pengukuran baru dilakukan di Triwulan 4. Hal ini dapat
dilihat pada table dibawah ini :

Tabel 3.23
Analisis Pencapaian Sasaran 1 :
Indikator : Indeks Keluarga Sehat
Triwulan 2 Tahun 2022
No Indikator Kinerja Satuan Triwulan 2 2022 %
Target Realisasi
1 Indeks Keluarga Sehat Indeks - - -

Untuk capaian indikator Indeks Keluarga Sehat, karena realisasi untuk


indicatornya pada Triwulan 2 pada tahun 2022 masih belum dilakukan pengukuran ,
pengukuran baru dilakukan pada triwulan 4 sehingga pencapaian indicator
Indikatornya belum dapat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 22
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

Tabel 3.24
Analisis Pencapaian Sasaran
Indikator : Indeks Keluarga Sehat
Triwulan 1 dan Triwulan 2 Tahun 2022
No Indikator Kinerja Satuan Realisasi Realisasi KET
Triwulan 1 Triwulan 2
2022 2022

1 Indeks Keluarga Sehat Indeks - -


- -

Demikian pula untuk indicator keluarga sehat ini karena dilakukan pengukuran
nya pada triwulan 4 maka belum dapat dibandingkan dengan Target Akhir Renstra Kota
Bandung. Hal ini dapat dilihat pada table sebagai berikut :

Tabel 3.25
Pencapaian Indikator Indek Keluarga Sehat Triwulan 2 Tahun 2022
Dibandingkan Target Akhir Renstra Kota Bandung
Tahun 2023
RENCANA
SESUAI
REALISASI PERSENTASE
INDIKATOR DENGAN
NO SATUAN TAHUN CAPAIAN KESENJANGAN
KINERJA RENSTRA
2022 KINERJA (%)
TAHUN
2023
1 Indeks Keluarga Indeks - 0.21 - -
Sehat

Indikator Renstra Dinas Kesehatan Kota Bandung sifatnya sangat spesifik


disesuaikan dengan tugas fungsi Dinas Kesehatan Kota Bandung, Tantangan dan
Peluang Pengembangan Pelayanan Kesehatan di Kota Bandung , permasalahan dan
isu-isu strategis di Kota Bandung, Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Derah Terpilih , hal ini menyebabkan indikator yang dimiliki Dinas
Kesehatan Kota Bandung yaitu indikator Indeks Keluarga Sehat, berbeda dengan
instansi lain sehingga tidak dapat dibandingkan kinerjanya.
Program yang direncanakan untuk pencapaian indicator Indeks Keluarga Sehat
ada sebanyak 2 program yaitu Program Pemberdayaan Masyarakat Bidang
Kesehatan, Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya
Kesehatan Masyarakat, dimana program ini memiliki indikator kinerja program sebagai
berikut :

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 23
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

Tabel 3.26
Indikator dan Realisasi Kinerja Program Sasaran
Indeks Keluarga Sehat
Triwulan 2 Tahun 2022
Sasaran Program Indikator Formulasi Pengukuran Satuan Target Realisasi %
Program Kinerja
Program

Program Pemberdayaan Masyarakat bidang Kesehatan


Meningkatkan Program % Jumlah kelurahan siaga persentase - - -
pemberdayaan Pemberdayaan Kelurahan aktif purnama dan
masyarakat di Masyarakat Siaga mandiri dibagi jumlah
bidang bidang Aktif kelurahan siaga aktif
kesehatan Kesehatan Purnama dikali 100% .
dan Berdasarkan Kepmenkes
Mandiri Nomor
1529/menkes/SK/X/2010
tentang Pedoman Umum
Pengembangan Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif
Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat
Meningkatnya Capaian Rata-rata Capaian SPM persentase 30 80,58 268,6
pemenuhan SPM Bidang Kesehatan dari
upaya Bidang SPM Kesehatan Dinas,
Kesehatan kesehatan SPM Rumah Sakit
perorangan
dan upaya
Kesehatan
masyarakat

Apabila dilihat dari tabel diatas maka pencapaian dari indicator kinerja Program
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan belum ada realisasi karena
pengukuran baru dilakukan di triwulan 4, sedangkan untuk Program Pemenuhan
Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan Masyarakat di Triwulan 2
dengan indicator Capaian SPM Bidang Kesehatan realisasi sebesar 80,58% telah
melebihi target yang ditetapkan.
Kegiatan yang direncanakan dalam pencapaian sasaran ini untuk indikator
Indeks Keluarga Sehat adalah sebanyak 4 kegiatan, secara lebih lengkap dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 24
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

Tabel 3.27
Indikator Kinerja Kegiatan :
Indeks Keluarga Sehat Triwulan 2 Tahun 2022
Sasaran Kegiatan Kegiatan/ Sub Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
Kegiatan/ Sub
Kegiatan
Terlaksananya Advokasi, Pemberdayaan, Persentase peran Persentase 30 30 100
Advokasi, Kemitraan, Peningkatan serta masyarakat
Pemberdayaan, Peran serta Masyarakat dan lintas sektor
Kemitraan, dan Lintas Sektor Tingkat yang mendapat
Peningkatan Peran Daerah Kabupaten/Kota advokasi,
serta Masyarakat pemberdayaan
dan Lintas Sektor dan kemitraan

Terlaksananya Kegiatan Pelaksanaan Persentase PHBS Persentase - - -


Pelaksanaan dan Sehat dalam rangka Tatanan Rumah
Sehat dalam Promotif Preventif Tingkat Tangga
rangka Promotif Daerah Kabupaten/Kota
Preventif Tingkat
Daerah
Kabupaten/Kota
Persentase Persentase - - -
promosi
Kesehatan di
Rumah Sakit
Meningkatnya Pengembangan dan Cakupan UKBM Persentase - - -
Pengembangan Pelaksanaan Upaya Aktif
dan Pelaksanaan Kesehatan Bersumber Daya
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKBM) Tingkat
Bersumber Daya Daerah Kabupaten/Kota
Masyarakat
(UKBM)
Meningkatnya Kegiatan Penyediaan Persentase Persen 100 100 100
layanan Layanan Kesehatan untuk Layanan
Kesehatan untuk UKM dan UKP Rujukan Kesehatan untuk
UKM dan UKP Tingkat Daerah UKM dan UKP
rujukan Kabupaten/Kota Rujukan

Apabila dilihat dari tabel diatas maka capaian kinerja untuk (empat) Kegiatan
dalam mendukung pencapaian indicator Indeks Keluarga Sehat belum seluruhnya
mencapai target. Terdapat 2 indikator (40,00%) yang telah mencapai target sedangkan
3 indikator lainnya (60,00%) belum menunjukan adanya realisasi, karena pengukuran
baru dilakukan di triwulan 4.
Bila dilihat dari efesiensi penggunaan sumber daya pada pencapaian indikator
Indeks Keluarga Sehat, maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 25
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

Tabel 3.28
Efesiensi Penggunaan Sumber Daya
Pencapaian Indikator Indeks Keluarga Sehat
Triwulan 2 Tahun 2022
N Sasaran Indikator % Efesiensi
o Kinerja Tahun 2022 Tahun 2022
Target Realisasi Anggaran Realisasi %
1 Meningkat Indeks - - - 787.584.943,00 122.113.787 15,50 15,50
nya Keluarga
Kualitas Sehat
Lingkunga
n Sehat,
Budaya
Sehat, dan
Mutu
Pelayanan
Kesehatan
JUMLAH - - - 787.584.943,00 122.113.787 15,50 15,50

Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase capaian kinerja untuk indikator
Indeks Keluarga Sehat adalah sebesar 0% karena pengukuran baru dilakukan di
Triwulan 4, sedangkan penyerapan anggarannya sebesar Rp.122.113.787 atau
15,50% sehingga diperoleh nilai efesiensi penggunaan sumber daya untuk indikator
Indeks Keluarga Sehat sebesar 15,50% (0%-15,50%).

5. Indikator Persentase Balita Gizi Buruk


Untuk mengukur derajat kesehatan masyarakat, salah satu indikator yang
digunakan adalah dengan melihat penurunan jumlah penderita balita gizi buruk di Kota
Bandung.
Balita gizi buruk adalah Jumlah balita gizi buruk dalam periode tertentu. Cara
Perhitungan : Persentase dari jumlah balita gizi buruk dibagi dengan jumlah balita
seluruhnya x 100 %.
Beberapa hal penyebab terjadinya gizi buruk adalah :
a. pola pemberian makan yang kurang tepat terutama pada 1000 Hari Pertama
Kehidupan (HPK). Praktik pemberian makan pada anak (PMBA) yang dilakukan
orangtua belum memenuhi standar yang telah ditetapkan, yaitu belum tepat
memperhatikan ukuran, frekuensi, jumlah maupun teksturnya.
b. Selain itu beberapa balita yang mengalami masalah gizi buruk juga memiliki
penyakit penyerta maupun kelainan bawaan seperti hidrocefalus, TB Paru,
kelainan jantung, cerebral palsy, glaukoma kongenital dan lain sebagainya. Pola
pemberian makanan yang kurang tepat disertai kondisi penyakit penyerta
menyebabkan status gizi balita dapat dengan mudah menjadi gizi buruk
(keadaan berat badan menurut umur di bawah standar).

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 26
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

c. Penyebab lain dari beberapa kasus balita gizi buruk diantaranya juga riwayat
kelahiran prematur serta Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Pola perawatan
balita serta praktik pemberian makan yang kurang tepat menyebabkan kondisi
prematuritas ini berkelanjutan dimana balita tersebut kemudian mengalami
gangguan pertumbuhan dan perkembangan dan akhirnya memiliki masalah gizi
seperti stunting, timbangan BGM (bawah garis merah) dan 2T (2 bulan tidak
naik).
d. Persentase bayi lulus ASI Eksklusif yang rendah juga berpengaruh terhadap
kejadian balita gizi buruk. Gagalnya pemberian ASI pada 6 bulan pertama
kehidupan seorang bayi dapat meningkatkan kejadian infeksi karena sistem
imunitas tidak terbentuk sempurna.
e. Tingkat sosial ekonomi turut berpengaruh pada balita dengan masalah gizi.
Rata-rata tingkat pendidikan orangtua balita gizi buruk berada di jenjang SD
hingga SMA dengan pekerjaan sebagai buruh, pedagang, supir, atau bahkan
ada yang tidak memiliki pekerjaan. Tingkat pendidikan yang rendah membuat
pemahaman orangtua mengenai cara menyediakan asupan yang bergizi bagi
balita menjadi sangat kurang. Kondisi ini ditambah dengan daya beli yang
rendah akibat tingkat ekonomi yang rendah juga sehingga sulit untuk melakukan
praktik pemberian makan yang tepat.
f. Akses sanitasi yang tidak memadai juga menjadi penyebab masalah gizi buruk
di Kota Bandung. Saat ini Kota Bandung telah memiliki 93 Kelurahan dari 151
Kelurahan, yang telah dinyatakan Open Defecation Free (ODF) atau Bebas
Buang Air Besar Sembarangan. Kondisi ini tentu mempengaruhi derajat
kesehatan masyarakat dan secara tidak langsung berpengaruh pada status gizi
balita, dimana akses terhadap air bersih serta pengolahan makanan yang
hygiene menjadi sulit untuk dipraktikkan.

Jumlah balita gizi buruk yang ditemukan pada tahun 2022 Triwulan 2 sebanyak
2.132 balita (3.29 %) dari seluruh sasaran balita yaitu 79.398 balita. Capaian kinerja
Indikator kinerja Persentase Balita gizi buruk pada tahun 2022 di Triwulan 2 adalah
sebesar 106.08 % dengan capaian kinerja nyata sebesar 3.29 % , melebihi harapan
yaitu dibawah target yang ditetapkan sebesar 3.39 %.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 27
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

Tabel 3.29
Analisis Pencapaian Sasaran
Indikator : Persentase Balita gizi buruk
Triwulan 2 Tahun 2022
No Indikator Kinerja Satuan Triwulan 2 2022 %
Target Realisasi
1 Persentase Balita gizi buruk Persen 3.39 3,29 106.08

Pada tahun 2022 pengukuran status balita gizi buruk didasarkan pada
pengukuran antropometri dengan menggunakan indikator antropometri berat badan
per tinggi badan (BB/TB) mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun
2020 tentang Standar Antropometri Anak. Adapun Faktor-faktor yang mendorong
tercapainya target adalah adanya :
a. Sistem surveilans gizi melalui aplikasi e-PPGBM, sehingga setiap penemuan
kasus gizi buruk dapat langsung dilakukan penanganan intervensi sesuai
standar berupa pemberian makanan tambahan (PMT) Pemulihan maupun
peningkatan pemahaman ibu dan keluarga mengenai pengasuhan serta
asupan gizi seimbang melalui konseling terintegrasi.
b. Keberadaan kader posyandu yang aktif di tiap wilayah menjadi salah satu faktor
pendorong tercapainya target dimana para kader di Kota Bandung mempunyai
wadah organisasi khusus berupa FORKAGI (Forum Komunikasi Kader Gizi).
Kader FORKAGI ini merupakan kader khusus yang telah dilatih untuk
membantu tenaga kesehatan dalam melakukan pemantauan serta penemuan
kasus masalah gizi di wilayahnya. Kolaborasi dan dukungan dari lintas sektor
dan kewilayahan terkait membantu penanganan permasalahan gizi buruk di
Kota Bandung.

Adapun sebaran dan jumlah kasus balita gizi buruk pada Triwulan 2 tahun 2022
adalah sebagai berikut :

Tabel 3.30
Sebaran Balita Gizi Buruk Per Kecamatan
Triwulan 2 Tahun 2022
KECAMATAN JUMLAH UPT PUSKESMAS JUMLAH KASUS
KASUS BALITA GIZI
BALITA GIZI BURUK (ORANG)
BURUK
(ORANG)
1 SUKASARI 35 1 Sukarasa 11
2 Ledeng 5
3 Karangsetra 16

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 28
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

4 Sarijadi 3
2 SUKAJADI 53 5 Sukajadi 39
6 Sukawarna 14
7 Sukagalih 0
3 CICENDO 55 8 Pasirkaliki 50
9 Sukaraja 5
4 ANDIR 35 10 Garuda 30
11 Babatan 5
5 CIDADAP 107 12 Ciumbuleuit 88
13 Cipaku 19
6 COBLONG 78 14 Puter 32
15 Dago 41
16 Cikutra Lama 0
17 Sekeloa 5
7 BANDUNG WETAN 17 18 Salam 1
19 Tamansari 16
8 SUMUR BANDUNG 32 20 Tamblong 10
21 Balaikota 22
9 CIBEUNYING 86 22 Neglasari 16
KALER
23 Cigadung 70
10 CIBEUNYING 105 24 Padasuka 68
KIDUL
25 Pasirlayung 37
11 KIARACONDONG 114 26 Babakan Sari 16
27 Babakan 98
Surabaya
12 BATUNUNGGAL 141 28 Ibrahim Adjie 92
29 Gumuruh 32
30 Ahmad Yani 17
13 LENGKONG 136 31 Talagabodas 60
32 Suryalaya 2
33 Cijagra Baru 51
34 Cijagra Lama 23
14 REGOL 34 35 Pasundan 2
36 M. Ramdhan 8
37 Pasirluyu 24
15 ASTANA ANYAR 29 38 Pagarsih 3
39 Astana Anyar 4
40 Lio Genteng 0
41 Pelindung 22
Hewan
16 BOJONGLOA 66 42 Citarip 38
KALER
43 Sukapakir 27
44 Babakan 1
Tarogong
17 BOJONGLOA 129 45 Kopo 67
KIDUL
46 Cibaduyut 9
Wetan
47 Cibaduyut Kidul 53
18 BABAKAN 272 48 Caringin 1
CIPARAY
49 Cibolerang 8
50 Sukahaji 263

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 29
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

19 BANDUNG KULON 88 51 Cibuntu 28


52 Cijerah 42
53 Cigondewah 18
20 ANTAPANI 36 54 Griya Antapani 13
55 Jajaway 19
56 Antapani 4
21 MANDALAJATI 68 57 Sindangjaya 19
58 Pamulang 19
59 Girimande 2
60 Jatihandap 0
61 Mandalamekar 28
22 ARCAMANIK 29 62 Arcamanik 9
63 Rusunawa 20
23 UJUNGBERUNG 110 64 Ujungberung 62
Indah
65 Pasir Jati 48
24 CINAMBO 42 66 Cinambo 42
25 CIBIRU 74 67 Cibiru 43
68 Cilengkrang 1
69 Cipadung 30
26 PANYILEUKAN 22 70 Panghegar 14
71 Panyileukan 8
27 GEDEBAGE 2 72 Riung Bandung 2
73 Cempaka Arum 0
28 RANCASARI 93 74 Cipamokolan 87
75 Derwati 6
29 BUAHBATU 2 76 Margahayu 2
Raya
77 Sekejati 0
30 BANDUNG KIDUL 42 78 Kujangsari 21
79 Mengger 15
80 Pasawahan 6
TOTAL KEC 2132 Total PKM 2132

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah balita gizi buruk terbanyak ada di
3 (tiga) Kecamatan yaitu Kecamatan Babakan Ciparay sebanyak 272 kasus,
mengalami peningkatan sebanyak 129 kasus bila dibandingkan dengan triwulan 1
sebanyak 143 kasus. Kasus gizi buruk tersebar di wilayah kerja Puskesmas Caringin
(1 kasus), Cibolerang (8 kasus) dan Puskesmas Sukahaji (263 kasus). Kasus gizi
buruk terbanyak berikutnya ada di Kecamatan Batununggal sebanyak 141 kasus
dengan sebaran kasus di wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Ajie (92 kasus),
Puskesmas Gumuruh (32 kasus), Puskesmas Ahmad Yani (17 kasus). Kasus gizi
buruk terbanyak berikutnya di Kecamatan Lengkong dengan sebaran kasus di wilayah
kerja Puskesmas Talagabodas (60 kasus), Puskesmas Suryalaya (2 kasus),
Puskesmas Cijagra Baru (51 kasus) dan Puskesmas Cijagra Lama (23 kasus).
Capaian kinerja untuk Indikator Persentase Balita gizi buruk Jika dibandingkan
dengan Triwulan 1 Tahun 2022 maka secara persentase mengalami penurunan

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 30
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

sebanyak 70,76% dari 176,84 pada triwulan 1 menjadi 106.08% pada triwulan 2 tahun
2022. Sedangkan jika dilihat dari jumlah kasus balita gizi buruk mengalami
peningkatan sebanyak 621 kasus dari 1.511 kasus pada Triwulan 1 tahun 2022
menjadi 2.132 kasus pada Triwulan 2 tahun 2022. Standar antropometri yang
digunakan pada tahun 2022 menggunakan indikator Berat Badan menurut Tinggi
Badan (BB/TB). Hal ini mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun
2020 tentang Standar Antropometri Anak. Lebih jelasnya perbandingan antara
Triwulan 1 dengan Triwulan 2 pada Tahun 2022 dapat terlihat pada table dibawah ini
:
Tabel 3.31
Analisis Pencapaian Sasaran
Indikator : Persentase Balita gizi buruk
Triwulan 1 dan Triwulan 2 Tahun 2022
No Indikator Kinerja Satuan Triwulan 1 2022 Triwulan 2 2022 KET
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Persentase Balita % 2.63 1.9 (1.511 176,84 3.39 3.29 (2132 106.08 Turun
gizi buruk balita) balita)

Berikut tabel hasil pencapaian indikator Persentase Balita Gizi Buruk pada
triwulan 2 tahun 2022 bila dibandingkan dengan target akhir Renstra Kota Bandung.

Tabel 3.32
Pencapaian Indikator Persentase Balita gizi buruk Triwulan 2 Tahun 2022
Dibandingkan Target Akhir Renstra Kota Bandung
Tahun 2023
NO INDIKATOR KINERJA SATUAN REALISASI RENCANA PERSENTASE KESENJANGAN
TAHUN 2022 SESUAI DENGAN CAPAIAN KINERJA (%)
TRIWULAN 2 RENSTRA TAHUN
2023

1 Persentase Balita Persen 3.29 5.20 216.11 -


gizi buruk

Apabila dilihat dari tabel diatas maka pencapaian indikator Persentase Balita
gizi buruk sampai dengan Triwulan 2 tahun 2022 sudah melebihi dengan Target akhir
Renstra yang ditetapkan.
Indikator Renstra Dinas Kesehatan Kota Bandung sifatnya sangat spesifik
disesuaikan dengan tugas fungsi Dinas Kesehatan Kota Bandung, Tantangan dan
Peluang Pengembangan Pelayanan Kesehatan di Kota Bandung , permasalahan dan
isu-isu strategis di Kota Bandung, Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Derah Terpilih, hal ini menyebabkan indikator yang dimiliki Dinas

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 31
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

Kesehatan Kota Bandung yaitu indikator Persentase Balita gizi buruk, berbeda dengan
instansi lain sehingga tidak dapat dibandingkan kinerjanya.
Program yang direncanakan untuk pencapaian indicator Persentase Balita gizi
buruk adalah Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya
Kesehatan Masyarakat dimana program ini memiliki indikator kinerja program sebagai
berikut :

Tabel 3.33
Indikator dan Realisasi Kinerja Program Sasaran
Persentase Balita gizi buruk
Triwulan 2 Tahun 2022
Sasaran Indikator Formulasi Satuan Target Realisasi %
Program Kinerja Pengukuran
Program

Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat


Meningkatnya Capaian Rata-rata Capaian persentase 30 80.58 268.6
pemenuhan SPM bidang SPM Bidang
upaya Kesehatan Kesehatan dari SPM
Kesehatan Kesehatan Dinas,
perorangan SPM Rumah Sakit
dan upaya
Kesehatan
masyarakat
Cakupan Jumlah Kasus TBC, Persentase 100 100 100
Pengendalian HIV, Hipertensi, DM,
Penyakit dan ODGJ, KLB yang
Pengelolaan ditangani dibagi
Kedaruratan Jumlah Kasus TBC,
Kesehatan HIV, Hipertensi, DM,
Masyarakat ODGJ, KLB yang
terjadi dikali 100
Cakupan Jumlah fasilitas Persentase - - -
Sistem kesehatan yang
informasi menyelenggarakan
kesehatan SIK terintegrasi dibagi
terintegrasi jumlah seluruh
fasilitas kesehatan di
kali 100

Apabila dilihat dari tabel diatas maka pencapaian dari 3 (tiga) indicator kinerja
Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan
Masyarakat di Triwulan 2, sebanyak 1 indikator telah mencapai target (33,33%), 1
indicator melebihi target (33.34%) dan 1 indikator lainnya (33,33%) belum menunjukan
adanya realisasi karena pengukuran baru dilakukan di triwulan 4. Kegiatan yang
direncanakan untuk pencapaian indicator ini adalah 4 kegiatan, secara lebih lengkap
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 32
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

Tabel 3.34
Indikator Kinerja Kegiatan :
Persentase Balita Gizi Buruk
Triwulan 2 Tahun 2022
Sasaran Kegiatan Kegiatan Indikator Satuan Target Realisasi %
Kinerja
Kegiatan/ Sub
Kegiatan
Meningkatnya Kegiatan Penyediaan Persentase Persen 100 100 100
Layanan Kesehatan Layanan
layanan Kesehatan
untuk UKM dan UKP Kesehatan
untuk UKM dan Rujukan Tingkat Daerah untuk UKM dan
Kabupaten/Kota UKP Rujukan
UKP rujukan

Apabila dilihat dari tabel diatas maka pencapaian dari indicator kinerja pada
kegiatan Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Rujukan Tingkat
Daerah Kabupaten/Kota untuk mendukung pencapaian indicator Persentase Balita
Gizi Buruk di Triwulan 2 telah menunjukan adanya realisasi, yaitu sebesar 100%, telah
mencapai target yang ditetapkan. Bila dilihat dari efesiensi penggunaan sumber daya
pada pencapaian indikator Persentase Balita Gizi Buruk, maka dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut :
Tabel 3.35
Efesiensi Penggunaan Sumber Daya
Pencapaian Indikator Persentase Balita Gizi Buruk
Triwulan 2 Tahun 2022
No Sasaran Indikator % Efesiensi
Kinerja Tahun 2022 Tahun 2022
Target Realisasi Anggaran Realisasi %
1 Meningkatny Perseentas 3,39 3,29 106,08 3.397.730.875,00 326.450.500,00 9,61 -
a Kualitas e Balita
Lingkungan Gizi Buruk
Sehat,
Budaya
Sehat, dan
Mutu
Pelayanan
Kesehatan
JUMLAH 3,39 3,29 106,08 3.397.730.875,00 326.450.500,00 9,61 -

Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase capaian kinerja untuk indikator
Persentase Balita Gizi Buruk adalah sebesar 106,08 %, sedangkan penyerapan
anggarannya sebesar Rp. 326.450.500,00 atau 9,61% sehingga diperoleh nilai
efesiensi penggunaan sumber daya untuk indikator Persentase Balita Gizi Buruk
sebesar 96,47 % (106,08 %-9,61%).

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 33
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

6. Cakupan Pengendalian Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular


Indikator ini merupakan indicator baru dalam Renstra perubahan 2018-2023.
Indikator Cakupan pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular adalah
hasil presentase cakupan pengendalian penyakit menular (TBC), tidak menular
(Hipertensi) dan Kejadian Luar Biasa.
Adapun cara perhitungan dari indicator tersebut adalah Jumlah Kasus TBC,
Hipertensi dan KLB yang ditangani dibagi Jumlah Kasus TBC, Hipertensi dan KLB
yang terjadi dikali 100.
Hasil capaian untuk indicator cakupan pengendalian penyakit menular dan
penyakit tidak menular di Triwulan 2 tahun 2022 adalah 100 %, dengan capaian kinerja
100%, telah sesuai dengan target yang ditetapkan.
Faktor pendorong tercapainya target cakupan pengendalian penyakit menular
(TBC), tidak menular (Hipertensi) dan Kejadian Luar Biasa adalah :
1. Adanya dasar hukum kebijakan program penanggulangfan Tuberkulosis (TBC)
yaitu Peraturan Presiden nomor 67 tahun 2021 tentang Penanggulangan TBC
2. Sejalan dengan Surat Edaran Dirjen P2P nomor 936 tahun 2021 bahwa TCM
(Test Cepat Molekuler) adalah alat diagnosis utama untuk penegakan diagnosis
TBC, di Kota Bandung sudah ada 15 Fasyankes yang mempunyai alat TCM dan
berjejaring dengan Fasyankes di wilayah Kota Bandung yaitu 1 BBKPM, 4
Rumah Sakit, 1 Labkes Prov Jawa Barat dan 9 Puskesmas
3. Capaian penemuan Pasien TBC di Kota Bandung di tunjang oleh kontribusi
Fasyankes di luar Puskesmas yaitu Rumah Sakit baik pemerintah maupun
swasta, BBKPM, DPM/Klinik Swasta dan Lapas Rutan
4. Rumah Sakit di Kota Bandung yang sudah mempunyai MOU untuk pelaksanaan
program penanggulangan TBC sesuai standar nasional sebanyak 26 dari 31
Rumah Sakit di Kota Bandung yang wajib DOTS
5. Adanya program spesimen tranport yang di danai oleh Global Fund melalui kurir
PT. Pos untuk mempermudah Fasyankes melakukan rujukan spesimen
pemeriksaan sampel sputum ke Fasyankes TCM
6. Puskesmas melakukan kegiatan Active Case Finding (ACF) untuk melakukan
skrining gejala TBC di populasi umum sehingga penemuan Terduga TBC tidak
hanya mengandalkan penemuan secara masif di Fasyankes
7. Adanya tenaga terlatih mampu tatalaksana DOTS

Selain factor pendorong capaian kinerja indicator cakupan pengendalian


penyakit menular dan penyakit tidak menular, terdapat pula factor penghambat dalam
pelaksanaan pencapaian indicator tersebut, antara lain :

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 34
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

1. Adanya kerusakan alat TCM di beberapa Fasyankes sehingga menghambat


kegiatan jejaring pengiriman sampel sputum
2. Di beberapa Puskesmas tidak mempunyai tenaga ATLM sehingga Terduga TBC
di rujuk ke Fasyankes lanjutan yang menyebabkan data Terduga nya tercatat di
Fasyankes lanjutan
3. Belum semua Puskesmas melakukan ACF
4. Hasil ACF belum optimal dikarenakan ada hambatan dalam pengambilan
sampel sputum yang tidak dilakukan on the spot

Berikut adalah tabel capaian kinerja untuk indicator cakupan pengendalian


penyakit menular dan penyakit tidak menular Triwulan 2 tahun 2022.

Tabel 3.36
Analisis Pencapaian Sasaran
Indikator : Cakupan Pengendalian Penyakit Menular Dan Penyakit Tidak
Menular Triwulan 2 Tahun 2022
No Indikator Kinerja Satuan 2022 %
Target Realisasi
1 Cakupan pengendalian penyakit % 100 100 100,00
menular dan penyakit tidak menular

Pada tabel diatas untuk indicator kinerja Cakupan Pengendalian Penyakit


Menular Dan Penyakit Tidak Menular Triwulan 2 tahun 2022 sebesar 100%, telah
mencapai target yang ditetapkan. Indikator Cakupan Pengendalian Penyakit Menular
Dan Penyakit Tidak Menular merupakan indicator yang pengukurannya dilaksanakan
di setiap triwulan, sehingga pada Triwulan 2 telah diperoleh realisasi sebesar 100 %,
dengan tingkat capaian sebesar 100 %.

Tabel 3.37
Analisis Pencapaian Sasaran
Indikator : Cakupan Pengendalian Penyakit Menular Dan Penyakit Tidak
Menular Triwulan 2 Tahun 2022
No Indikator Kinerja Satuan Triwulan 1 2022 Triwulan 2 2022 KET
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Cakupan % 100 100 100 100 100 100 Tetap
pengendalian
penyakit menular
dan penyakit tidak
menular

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 35
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

Dari table diatas dapat dilihat bahwa Indikator Cakupan pengendalian penyakit
menular dan penyakit tidak menular di triwulan 1 Jika dibandingkan dengan Triwulan 2
Tahun 2021 maka secara persentase tetap.

Tabel 3.38
Pencapaian Indikator Cakupan Pengendalian Penyakit Menular
Dan Penyakit Tidak Menular Dibandingkan Target Akhir Renstra Kota Bandung
Tahun 2023
NO INDIKATOR KINERJA SATUAN REALISASI RENCANA PERSENTASE KESENJANGAN
TAHUN 2022 SESUAI CAPAIAN
TRIWULAN DENGAN KINERJA (%)
2 RENSTRA
TAHUN 2023
1 Cakupan Persen 100 100 - -
pengendalian
penyakit menular dan
penyakit tidak
menular

Apabila dilihat dari tabel diatas maka pencapaian indikator Cakupan


Pengendalian Penyakit Menular Dan Penyakit Tidak Menular sampai dengan Triwulan
2 tahun 2022 sudah melebihi dengan Target akhir Renstra yang ditetapkan.
Indikator Renstra Dinas Kesehatan Kota Bandung sifatnya sangat spesifik
disesuaikan dengan tugas fungsi Dinas Kesehatan Kota Bandung, Tantangan dan
Peluang Pengembangan Pelayanan Kesehatan di Kota Bandung, permasalahan dan
isu-isu strategis di Kota Bandung, Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Derah Terpilih , hal ini menyebabkan indikator cakupan
pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular yang dimiliki Dinas
Kesehatan Kota Bandung berbeda dengan instansi lain sehingga indikator ini tidak
dapat dibandingkan kinerjanya dengan instansi lain.
Program yang direncanakan untuk pencapaian indicator sasaran ini adalah
Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan
Masyarakat. Adapun indikator program yang berkaitan dengan indicator sasaran
Cakupan pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular seperti pada
tabel berikut ini.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 36
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

Tabel 3.39
Indikator dan Realisasi Kinerja Program
Sasaran : Meningkatnya Kualitas Lingkungan Sehat, Budaya Sehat, dan Mutu
Pelayanan Kesehatan
Cakupan pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular
Triwulan 2 Tahun 2022
Sasaran Program Indikator Formulasi Pengukuran Satuan Reali %
Program Kinerja Target sasi
Program
Meningkatny Pemenuhan Capaian Rata-rata Capaian SPM Persentas 30 80,58 268,6
a Upaya SPM bidang Bidang Kesehatan dari SPM e
Pemenuhan Kesehatan Kesehatan Kesehatan Dinas, SPM
Upaya Perorangan Rumah Sakit
Kesehatan dan Upaya
Perorangan Kesehatan
dan Upaya Masyarakat
Kesehatan
Masyarakat
Cakupan Jumlah Kasus TBC, HIV, Persentas 100 100 100
Pengendalia Hipertensi, DM, ODGJ, KLB e
n Penyakit yang ditangani dibagi Jumlah
dan Kasus TBC, HIV, Hipertensi,
Pengelolaan DM, ODGJ, KLB yang terjadi
Kedaruratan dikali 100
Kesehatan
Masyarakat

Apabila dilihat dari tabel diatas maka Program Pemenuhan Upaya Kesehatan
Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat untuk pencapaian indicator Cakupan
pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular terdiri dari 2 indikator,
dengan realisasi di Triwulan 2 sebanyak 1 (satu) indicator (50,00%) telah mencapai
target sedangkan 1 (satu) indikator (50,00%) telah melebihi target yang ditetapkan.
Sementara untuk kegiatan yang direncanakan untuk pencapaian indicator ini
adalah Kegiatan Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Rujukan
Tingkat Daerah Kabupaten/Kota dengan indicator kinerja kegiatan Persentase
Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Rujukan. Secara lebih lengkap dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 37
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

Tabel 3.40
Indikator Kinerja Kegiatan dan Realisasi
Sasaran : Meningkatnya Kualitas Lingkungan Sehat, Budaya Sehat, dan Mutu
Pelayanan Kesehatan
Triwulan 2 Tahun 2022
Sasaran Kegiatan Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
Kegiatan
Meningkatnya Kegiatan Persentase Persen 100 100 100
layanan Penyediaan Layanan
Kesehatan untuk Layanan Kesehatan Kesehatan untuk
UKM dan UKP untuk UKM dan UKM dan UKP
rujukan UKP Rujukan Rujukan
Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota

Apabila dilihat dari tabel diatas maka realisasi dari indicator kinerja kegiatan
Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Rujukan Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota di Triwulan 2 telah mencapai target, dengan realisasi sebesar 100%.

Tabel 3.41
Efesiensi Penggunaan Sumber Daya
Pencapaian Indikator Cakupan pengendalian penyakit menular
dan penyakit tidak menular
Triwulan 2 Tahun 2022
No Sasaran Indikator % Efesiensi
Kinerja Tahun 2022 Tahun 2022
Target Realisasi Anggaran Realisasi %
1 Meningkatnya Cakupan 100 100 100 11.272.857.606,00 2.540.999.700,00 22.54
Kualitas pengendalian
Lingkungan penyakit
Sehat, Budaya menular dan
Sehat, dan penyakit
Mutu tidak menular
Pelayanan
Kesehatan
JUMLAH 100 100 100 11.272.857.606,00 2.540.999.700,00 22.54 77,46
Sumber : Laporan Hasil olahan Subkoor Program Data dan Informasi tahun 2022

Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase capaian kinerja untuk indikator
cakupan pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular adalah sebesar
100 %, sedangkan penyerapan anggarannya sebesar Rp. 2.540.999.700,00 atau
22,54%, sehingga diperoleh nilai efesiensi penggunaan sumber daya untuk indikator
cakupan pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular sebesar 77,46%
(100%- 22,54%).

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 38
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

7. Indeks Pelayanan Publik Dinas Kesehatan Kategori Baik


Seiring dengan kemajuan teknologi dan tuntutan masyarakat dalam hal
pelayanan, maka unit penyelenggara pelayanan publik dituntut untuk memenuhi
harapan masyarakat dalam melakukan pelayanan.
Pelayanan publik yang dilakukan oleh aparatur pemerintah saat ini dirasakan
belum memenuhi harapan masyarakat. Hal ini dapat diketahui dari berbagai keluhan
masyarakat yang disampaikan melalui media massa dan jejaring sosial. Tentunya
keluhan tersebut, jika tidak ditangani memberikan dampak buruk terhadap pemerintah.
Lebih jauh lagi adalah dapat menimbulkan ketidakpercayaan dari masyarakat.
Salah satu upaya yang harus dilakukan dalam perbaikan pelayanan publik
adalah melakukan survei kepuasan masyarakat kepada pengguna layanan dengan
mengukur kepuasan masyarakat pengguna layanan.
Mengingat unit layanan publik sangat beragam, untuk memperoleh Indeks
Pelayanan Publik secara nasional maka dalam melakukan Survei Kepuasan
Masyarakat diperlukan metode survei yang seragam sebagimana diatur didalam
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dab Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan
Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik.
Dalam Permenpan No 14 Tahun 2017 disebutkan bahwa SKM ini bertujuan
untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat sebagai pengguna layanan dan
meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik, dengan sasaran
1. Mendukung partisipasi masyarakat sebagai pengguna layanan dalam menilai
kinerja penyelenggara pelayananan
2. Mendorong penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
public
3. Mendorong penyelenggara pelayanan menjadi lebih inovatif dalam
menyelenggarakan pelayanan public
4. Mengukur kecenderungan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
public

Adapun Manfaat dilakukannya SKM antara lain :


1. Diketahui kelemahan atau kekurangan dari masing-masing unsur dalam
penyelenggara pelayanan publik
2. Diketahui kinerja penyelenggara pelayanan yang telah dilaksanakan oleh unit
pelayanan public seara periodik
3. Sebagai bahan penetapan kebijakan yang perlu diambil dan upaya tindak lanjut
yang perlu dilakukan atas hasil survei kepuasan masyarakat

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 39
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

4. Diketahui indeks kepuasan masyarakat secara menyeluruh terhadap hasil


pelaksanaan pelayanan publik pada lingkup Pemerintah Pusat dan Daerah
5. Memacu persaingan positif, antar unit penyelelenggara pelayanan pada lingkup
Pemerintah Pusat dan Daerah dalam upaya peningkatan kinerja pelayanan
6. Bagi masyarakat, dapat diketahui gambaran tentang kinerja unit pelayanan.

Kualitas pelayanan publik sebagai tujuan akhir dari pelaksanaan reformasi


birokrasi menjadi sasaran yang diindikasikan dengan tercapaianya Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM).
Nilai IKM dihitung berdasarkan nilai rata-rata tertimbang masing-masing unsur
pelayanan dari sejumlah pernyataan ukuran pelayanan publik yang diberikan kepada
sejumlah responden yang berkunjung ke puskesmas dalam periode tertentu
Cara perhitungannya adalah : Jumlah rata rata indeks Kepuasan Masyarakat
dari setiap kinerja pelayanan yang diberikan pada satu Puskesmas dibagi dengan
Jumlah seluruh Puskesmas dikali 100%.
Survei kepuasan masyarakat dilaksanakan oleh Puskesmas untuk mengukur
penilaian masyarakat terhadap kinerja pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas,
terdiri dari 9 unsur :
i. Persyaratan adalah syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis
pelayanan, baik persyaratan teknis maupun administratif
ii. Sistem, mekanisme dan prosedur adalah tata cara pelayanan yang dilakukan
bagi pemberi dan penerima pelayanan termasuk pengaduan
iii. Waktu penyelesaian adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan
iv. Biaya/Tarif adalah ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam
mengurus dan atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang besarnya
ditetapkan Berdasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan masyarakat
v. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan adalah hasil pelayanan yang diberikan dan
diterima sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Produk pelayanan ini
merupakan hasil dari setiap spesifikasi jenis pelayanan
vi. Kompetensi Pelaksana adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana
meliputi pengetahuan keahlian keterampilan dan pengalaman.
vii. Perilaku Pelaksana adalah sikap petugas memberikan pelayanan
viii. Penanganan pengaduan, saran dan masukan adalah tata cara pelaksanaan
penanganan pengaduan dan tindak lanjut
ix. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai
maksud dan tujuan.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 40
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama


terselenggaranya suatu proses(usaha,pembangunan, proyek). Sarana yang
digunakan untuk benda yang bergerak (komputer,mesin) dan prasarana untuk benda
yang tidak bergerak (gedung).

Tujuan dari dilakukannya survey kepuasan di masyarakat adalah sebagai berikut :


1. Untuk mengetahui harapan dan kebutuhan dengan pelayanan melalui data dan
informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil
pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam
2. memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan di 80 UPT
Puskesmas.
3. Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelayanan melalui hasil pendapat dan
penilaian masyarakat terhadap kinerja pelayanan yang diberikan oleh aparatur
penyelenggara pelayanan di 80 UPT Puskesmas
4. Untuk mengetahui kelemahan atau kekurangan yang ada di 80 UPT
Puskesmas.
5. Sebagai sarana pengawasan bagi masyarakat terhadap kinerja pelayanan yang
ada di 80 UPT Puskesmas
6. Untuk mengetahui dan mempelajari segala kegiatan pelayanan yang
dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan di 80 UPT Puskesmas dan upaya
dalam pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan, maupun dalam rangka
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan

Indikator Indeks Pelayanan Publik Dinas Kesehatan Kategori Baik merupakan


indicator baru yang ada di dalam dokumen perubahan renstra dinas kesehatan. Pada
Triwulan 2 ini pelaksanaan survey kepuasan masyarakat telah dilakukan sehingga nilai
untuk indicator Indeks Kepuasan Masyarakat telah dapat diukur. Hasil capaian
indicator Indeks Pelayanan Publik Dinas Kesehatan Kategori Baik sebesar 97,65 %,
telah melebihi target yang ditetapkan 90%, dengan capaian kinerja sebesar 108,5 %.
Berikut seperti tercantum pada tabel di bawah ini:

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 41
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

Tabel 3.42
Analisis Pencapaian Sasaran :
Meningkatnya Kualitas Lingkungan Sehat, Budaya Sehat, dan Mutu Pelayanan
Kesehatan
Indikator : Indeks Pelayanan Publik Dinas Kesehatan Kategori Baik
Triwulan 2 Tahun 2022
No Indikator Kinerja Satuan 2022 %
Target Realisasi
1 Indeks Pelayanan Publik Dinas Kesehatan % 90 97,65 108,5
Kategori Baik
Sumber : Laporan Hasil olahan Subkoordinator Program Data dan Informasi tahun 2022

Berikut Tabel hasil nilai Indek Kepuasan Masyarakat yang telah dilaksanakan
oleh UPTD di Dinas Kesehatan pada triwulan 2.

Tabel 3.43
Nilai Indek Kepuasan Masyarakat (IKM)
Triwulan 2 tahun 2022
NO NAMA UPTD NILAI IKM MUTU KINERJA UNIT
PELAYANAN PELAYANAN

1 CIBUNTU 83,41 B Baik


2 CIJERAH 84,25 B Baik
3 CIGONDEWAH 84,78 B Baik
4 CARINGIN 98,73 A Sangat Baik
5 SUKAHAJI 83,93 B Baik
6 CIBOLERANG 84,90 B Baik
7 SUKA PAKIR 87,30 B Baik
8 CITARIP 83,51 B Baik
9 KOPO 85,16 B Baik
10 PAGARSIH 86,03 B Baik
11 LIO GENTENG 83,73 B Baik
12 PELINDUNG HEWAN 86,37 B Baik
13 ASTANA ANYAR 85,02 B Baik
14 PASUNDAN 84,69 B Baik
15 MOHAMAD RAMDAN 82,02 B Baik
16 PASIRLUYU 80,64 B Baik
17 TALAGABODAS 87,32 B Baik
18 SURYALAYA 85,12 B Baik
19 CIJAGRA LAMA 85,03 B Baik
20 CIJAGRA BARU 88,29 B Baik

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 42
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

21 PASAWAHAN 86,24 B Baik


22 MENGGER 77,77 B Baik
23 KUJANGSARI 86,31 B Baik
24 MARGAHAYU RAYA 86,36 B Baik
25 SEKEJATI 84,34 B Baik
26 DERWATI 78,88 B Baik
27 CIPAMOKOLAN 86,12 B Baik
28 RIUNG BANDUNG 83,64 B Baik
29 CEMPAKA ARUM 75,69 C Kurang Baik
30 CILENGKRANG 86,00 B Baik
31 CIBIRU 86,56 B Baik
32 CIPADUNG 84,05 B Baik
33 PANYILEUKAN 85,02 B Baik
34 PANGHEGAR 84,16 B Baik
35 CINAMBO 85,48 B Baik
36 UJUNG BERUNG 85,76 B Baik
INDAH
37 ARCAMANIK 85,06 B Baik
38 SINDANG JAYA 84,03 B Baik
39 RUSUNAWA 82,14 B Baik
40 GRIYA ANTAPANI 86,02 B Baik
41 ANTAPANI 88,75 A Sangat Baik
42 JAJAWAY 81,48 B Baik
43 MANDALAMEKAR 85,66 B Baik
44 PAMULANG 84,09 B Baik
45 GIRIMANDE 85,52 B Baik
46 BABAKAN SARI 88,13 B Baik
47 BABAKAN SURABAYA 81,39 B Baik
48 AHMAD YANI 86,07 B Baik
49 GUMURUH 84,95 B Baik
50 IBRAHIM ADJIE 86,58 B Baik
51 TAMBLONG 86,02 B Baik
52 BALAIKOTA 87,17 B Baik
53 BABATAN 88,25 B Baik
54 GARUDA 91,06 A Sangat Baik
55 PASIRKALIKI 84,35 B Baik
56 SALAM 83,88 B Baik
57 TAMANSARI 84,12 B Baik
58 PADASUKA 86,49 B Baik
59 PASIRLAYUNG 75,00 C Kurang Baik
60 JATIHANDAP 83,19 B Baik
61 CIKUTRA LAMA 86,34 B Baik

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 43
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

62 NEGLASARI 85,52 B Baik


63 DAGO 86,01 B Baik
64 PUTER 86,52 B Baik
65 SEKELOA 84,63 B Baik
66 SUKA WARNA 86,08 B Baik
67 SUKAJADI 85,08 B Baik
68 KARANGSETRA 84,80 B Baik
69 LEDENG 85,31 B Baik
70 SUKARASA 86,49 B Baik
71 SARIJADI 85,90 B Baik
72 CIPAKU 92,14 A Sangat Baik
73 CIUMBULEUIT 85,94 B Baik
74 SUKARAJA 89,77 A Sangat Baik
75 CIGADUNG 86,64 B Baik
76 PASIRJATI 85,58 B Baik
77 SUKAGALIH 80,13 B Baik
78 CIBADUYUT KIDUL 86,16 B Baik
79 CIBADUYUT WETAN 84,04 B Baik
80 BABAKAN TAROGONG 83,37 B Baik
81 RSKGM 86,11 B Baik
82 RSKIA 88,02 B Baik
83 RSUD 86,38 B Baik
84 UPT LAB KESDA 81,25 B Baik
85 Perijinan Dinkes 86,20 B Baik
86 UPTD P2KT 86,00 B Baik
Nilai rata-rata 85,14 Baik

Berdasarkan tabel di atas terdapat 5 UPTD (5,81%) yang memiliki kinerja unit
pelayanan “ Sangat Baik” yaitu Puskesmas Caringin, Antapani, Garuda, Cipaku dan
Sukaraja, 79 UPTD memiliki kinerja unit pelayanan “ Baik” atau sebanyak 91,86% dan
2 UPTD (2,33%) yang memiliki kinerja unit pelayanan “ Kurang Baik” yaitu Puskesmas
Cempaka Arum dan Pasirlayung.
Untuk indicator Indeks Pelayanan Publik Dinas Kesehatan Kategori Baik
diperoleh hasil sebanyak 84 UPTD memiliki nilai kinerja unit pelayanan “ Baik dan
Sangat Baik”, sedangkan 2 UPTD memiliki nilai kinerja unit pelayanan “ Kurang Baik”,
sehingga capaian kinerja untuk indicator ini adalah 97,65%, telah melebihi target yang
ditetapkan sebesar 90%.
Adapun factor pendorong tercapainya target ini adalah karena puskesmas
sebagai pemberi pelayanan kesehatan sudah terakreditasi. Di Kota Bandung ada 66
Puskesmas yang sudah diakreditasi, sehingga baik sarana, prasarana maupun

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 44
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

pelayanan sudah lebih baik dan tentu saja hal ini akan berimplikasi kepada
meningkatnya kepuasan dari pengguna layanan puskesmas yaitu masyarakat
Berdasarkan hasil analisis data Laporan IKM 80 UPT Puskesmas dan RSUD
Kota Bandung, RSKIA, RSKGM, Perijinan Dinkes, UPTD Labkesda dan UPTD P2KT,
Unit yang ada di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Bandung dari 9 unsur yang dinilai
yaitu : Persyaratan pelayanan, Prosedur pelayanan, Kecepatan tugas, Kemampuan
tugas, Kesopanan dan keramahan, Kenyamanan unit kerja Kewajaran biaya, Keadilan
pelayanan, dan Keamanan unit pelayanan didapatkan hasil pada table sebagai berikut:

Tabel 3.44
Analisis Data Laporan IKM Berdasarkan Data Tiap Unsur Pelayanan
Tahun 2022 Triwulan II
NO NAMA PUSKESMAS NILAI UNSUR PELAYANAN
U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9
1 UPT PUSKESMAS CIBUNTU 3.31 3.35 3.14 3.46 3.33 3.36 3.34 3.13 3.61
2 PUSKESMAS CIJERAH 3.53 3.50 3.08 3.79 3.35 3.20 3.39 3.12 3.37
3 PUSKESMAS CIGONDEWAH 3.34 3.25 3.20 3.48 3.48 3.22 3.32 3.23 4.00
4 UPT PUSKESMAS CARINGIN 3.93 3.93 3.93 3.98 3.93 3.93 3.98 3.98 3.98
5 PUSKESMAS SUKAHAJI 3.33 3.33 3.15 3.62 3.28 3.35 3.32 3.36 3.48
6 PUSKESMAS CIBOLERANG 3.44 3.17 3.34 3.50 3.27 3.30 3.33 3.36 3,41
7 PUSKESMAS SUKA PAKIR 3.55 3.55 3.16 3.86 3.41 3.34 3.46 3.25 3.84
8 UPT PUSKESMAS CITARIP 3.27 3.28 3.10 3.42 3.18 3.29 3.42 3.33 3.78
9 UPT PUSKESMAS KOPO 3.32 3.32 3.30 3.36 3.34 3.40 3.44 3.45 3.72
10 UPT PUSKESMAS PAGARSIH 3.29 3.36 3.20 3.63 3.33 3.44 3.40 3.37 3.96
11 PUSKESMAS LIO GENTENG 3.33 3.37 3.08 3.49 3.31 3.42 3.56 3.15 3.42
12 PUSKESMAS PELINDUNG HEWAN 3.41 3.38 3.49 3.58 3.36 3.56 3.40 3.55 3.59
13 PUSKESMAS ASTANA ANYAR 3.39 3.35 3.25 3.44 3.29 3.41 3.40 3.31 3.77
14 UPT PUSKESMAS PASUNDAN 3.52 3.50 3.40 3.51 3.46 3.53 3.51 3.42 3.72
15 PUSKESMAS MOCH.RAMDAN 3.34 3.31 3.13 3.33 3.24 3.28 3.31 3.22 3.37
16 PUSKESMAS PASIRLUYU 3.07 3.11 2.98 3.72 3.13 3.14 3.16 2.99 3.79
17 UPT PUSKESMAS TALAGA BODAS 2.78 2.78 2.11 3.22 2.78 2.56 2.56 2.33 2.89
18 PUSKESMAS SURYALAYA 3.54 3.37 3.52 3.23 3.29 3.54 3.37 3.27 3.53
19 PUSKESMAS CIJAGRA LAMA 3.71 3.35 3.30 3.40 3.36 3.40 3.34 3.46 3.30
20 PUSKESMAS CIJAGRA BARU 3.51 3.54 3.40 3.57 3.49 3.52 3.64 3.45 3.66
21 PUSKESMAS PASAWAHAN 3.44 4.45 3.43 3.61 3.43 3.49 3.45 3.09 3.65
22 PUSKESMAS MENGGER 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00
23 UPT PUSKESMAS KUJANGSARI 3.59 3.60 3.10 3.96 3.41 3.41 3.29 3.26 3.46
24 UPT PUSKESMAS MARGAHAYU 3.52 3.55 3.11 3.61 3.65 3.52 3.68 2.98 3.49
RAYA
25 PUSKESMAS SEKEJATI 3.26 3.24 3.22 3.70 3.22 3.33 3.31 3.21 3.76
26 PUSKESMAS DERWATI 3.10 3.10 3.04 3.12 3.09 3.05 3.01 3.01 3.88
27 UPT PUSKESMAS CIPAMOKOLAN 3.67 3.68 3.03 3.50 3.35 3.64 3.66 3.00 3.49
28 UPT PUSKESMAS RIUNG BANDUNG 3.44 3.45 3.31 3.44 3.34 3.57 3.68 3.24 3.29

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 45
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

29 PUSKESMAS CEMPAKA ARUM 3.87 3.78 3.87 3.96 3.60 3.60 3.96 3.78 3.78
30 PUSKESMAS CILENGKRANG 3.37 3.43 3.28 3.47 3.39 3.42 3.49 3.31 3.79
31 UPT PUSKESMAS CIBIRU 3.53 3.53 3.29 3.40 3.27 3.31 3.39 3.29 3.27
32 PUSKESMAS CIPADUNG 3.53 3.53 3.29 3.40 3.27 3.31 3.39 3.29 3.27
33 PUSKESMAS PANYILEUKAN 3.38 3.37 3.26 3.66 3.40 3.42 3.35 3.17 3.59
34 UPT PUSKESMAS PANGHEGAR 3.45 3.30 3.27 3.32 3.28 3.38 3.35 3.27 3.38
35 UPT PUSKESMAS CINAMBO 3.44 3.45 3.31 3.44 3.34 3.57 3.68 3.24 3.29
36 UPT PUSKESMAS UJUNG BERUNG 3.30 3.23 3.31 3.75 3.41 3.51 3.60 3.52 3.23
INDAH
37 UPT PUSKESMAS ARCAMANIK 3.41 3.41 3.20 3.40 3.37 3.45 3.48 3.36 3.55
38 UPT PUSKESMAS SINDANG JAYA 3.57 3.53 3.35 3.55 3.40 3.56 3.56 3.47 3.96
39 PUSKESMAS RUSUNAWA 3.21 3.24 3.14 3.38 3.23 3.26 3.30 3.10 3.69
40 UPT PUSKESMAS GRIYA ANTAPANI 3.47 3.45 3.22 3.45 3.41 3.48 3.47 3.37 3.65
41 PUSKESMAS ANTAPANI 3.36 3.29 3.17 3.42 3.22 3.38 3.40 3.19 3.74
42 PUSKESMAS JAJAWAY 3.38 3.38 3.04 3.50 3.25 3.04 3.25 3.38 3.13
43 PUSKESMAS MANDALA MEKAR 3.31 3.33 3.23 3.93 3.25 3.34 3.44 3.22 3.79
44 PUSKESMAS PAMULANG 3.37 3.31 3.33 3.35 3.34 3.42 3.42 3.31 3.35
45 UPT PUSKESMAS GIRIMANDE 3.36 3.37 3.22 3.55 3.34 3.45 3.45 3.22 3.82
46 UPT PUSKESMAS BABAKAN SARI 3.73 3.65 3.23 3.59 3.55 3.45 3.40 2.92 3.01
47 PUSKESMAS BABAKAN SURABAYA 3.11 3.10 3.17 3.59 3.13 3.27 3.44 2.84 3.64
48 PUSKESMAS AHMAD YANI 3.42 3.47 3.24 3.45 3.45 3.53 3.58 3.15 3.69
49 PUSKESMAS GUMURUH 3.36 3.39 3.27 3.44 3.34 3.38 3.41 3.29 3.70
50 UPT PUSKESMAS IBRAHIM AJI 3.42 3.46 3.28 3.60 3.42 3.43 3.43 3.35 3.78
51 UPT PUSKESMAS TAMBLONG 3.39 3.39 3.32 3.70 3.39 3.45 3.46 3.18 3.69
52 PUSKESMAS BALAI KOTA 3.45 3.50 3.39 3.62 3.44 3.56 3.54 3.41 3.46
53 PUSKESMAS BABATAN 3.36 3.67 3.75 3.50 3.63 3.58 3.71 3.63 3.75
54 UPT PUSKESMAS GARUDA 3.77 3.70 3.42 3.80 3.58 3.67 3.41 3.57 3.86
55 UPT PUSKESMAS PASIRKALIKI 3.39 3.35 3.37 3.53 3.33 3.32 3.34 3.34 3.41
56 UPT PUSKESMAS SALAM 3.34 3.35 3.27 3.26 3.29 3.35 3.38 3.27 3.70
57 PUSKESMAS TAMANSARI 3.38 3.51 3.15 3.37 3.39 3.47 3.45 2.93 3.65
58 UPT PUSKESMAS PADASUKA 3.39 3.40 3.36 3.67 3.35 3.42 3.38 3.42 3.73
59 PUSKESMAS PASIR LAYUNG 4.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 1.00 4.00
60 PUSKESMAS JATI HANDAP 4.00 3.99 2.96 3.99 3.03 3.11 3.11 2.72 3.04
61 PUSKESMAS CIKUTRA LAMA 3.50 3.50 3.32 3.43 3.47 3.51 3.55 3.42 3.45
62 UPT PUSKESMAS NEGLASARI 3.3 3.35 3.12 3.47 3.27 3.61 3.40 3.49 3.73
63 PUSKESMAS DAGO 3.44 3.44 3.40 3.36 3.42 3.46 3.52 3.40 3.52
64 UPT PUSKESMAS PUTER 3.77 3.17 3.13 3.77 3.43 3.28 3.34 3.40 3.87
65 PUSKESMAS SEKELOA 3.23 3.30 3.47 3.37 3.27 3.47 3.53 3.40 3.43
66 PUSKESMAS SUKA WARNA 3.34 3.58 3.39 3.67 3.47 3.39 3.39 3.22 3.54
67 UPT PUSKESMAS SUKAJADI 3.43 3.37 3.22 3.59 3.29 3.44 3.33 3.23 3.75
68 PUSKESMAS KARANG SETRA 3.33 3.38 3.38 3.44 3.41 3.44 3.42 3.37 3.36
69 PUSKESMAS LEDENG 3.43 3.30 3.31 3.51 3.49 3.50 3.47 3.26 3.43s
70 UPT PUSKESMAS SUKARASA 3.39 3.40 3.28 3.64 3.39 3.53 3.50 3.46 3.55
71 PUSKESMAS SARIJADI 3.45 3.47 3.32 3.51 3.50 3.46 3.52 3.07 3.64
72 PUSKESMAS CIPAKU 3.80 3.76 3.63 3.56 3.56 3.64 3.76 3.70 3.77

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 46
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

73 UPT PUSKESMAS CIUMBULEUIT 3.36 3.36 3.32 3.50 3.45 3.43 3.37 3.41 3.74
74 PUSKESMAS SUKARAJA 3.68 3.56 3.36 3.48 3.60 3.64 3.76 3.40 3.84
75 PUSKESMAS CIGADUNG 3.52 3.51 3.35 3.31 3.48 3.49 3.53 3.31 3.68
76 PUSKESMA PASIRJATI 3.75 3.33 3.33 3.49 3.41 3.40 3.35 3.29 3.46
77 PUSKESMAS SUKAGALIH 3.22 3.23 2.91 3.20 3.11 3.21 3.26 2.98 3.73
78 PUSKESMAS CIBADUYUT KIDUL 3.07 3.75 3.15 3.71 3.13 3.38 3.82 3.13 3.87
79 PUSKESMAS CIBADUYUT WETAN 3.60 3.53 3.44 3.64 3.51 3.53 3.56 2.80 2.65
80 PUSKESMAS BABAKAN TAROGONG 3.27 3.23 3.03 3.73 3.23 3.32 3.35 3.15 3.72
81 RSUD 3.50 3.39 3.35 3.40 3.40 3.44 3.49 3.44 3.70
82 RSKIA 3.38 3.30 3.29 3.66 3.32 3.45 3.45 3.45 3.76
83 RSKGM 3.38 3.27 3.09 3.53 3.27 3.48 3.46 3.31 3.58
84 UPT LAB KESDA 3.37 3.44 3.21 3.00 3.36 3.51 3.61 3.29 3.75
85 PERIJINAN DINKES 3.47 3.37 3.00 3.93 3.40 3.33 3.53 3.10 3.60
86 UPT P2KT 3.40 3.39 3.33 3.74 3.44 3.46 3.49 3.40 3.32
JUMLAH 242.43 287.72 277.09 3.00.14 285.38 289.31 291.82 274.58 301.67
RATA-RATA 2.61 3.6 3.46 3.75 3.75 3.62 3.65 3.43 3.77

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa unsur yang tertinggi dari hasil Survey
kepuasan masyarakat adalah tentang
1. U9 : Penanganan pengaduan, saran dan masukan (3,77)
2. U4 : Biaya (3,75)
3. U5 : Kualitas Pelayanan (3,75)
4. U7 : Keramahan (3.65)
Sementara itu untuk Unsur yang terendah dalam survei kepuasan masyarakat
adalah sebagai berikut :
1. U1 : Persyaratan pelayanan (2.61)
2. U8 : Sarana dan Prasarana (3.43)
3. U3 : Waktu penyelesaian/ Kecepatan (3,46)

Adapun analisis hasil ikm RS tahun 2022 adalah sebagai berikut:


1. RSKGM
Dari hasil laporan IKM semester I tahun 2022, kepuasan masyarakat tertinggi
adalah U9 : Penanganan pengaduan, saran dan masukan (3.58) rendah pada
unsur U3 : Waktu penyelesaian/ Kecepatan (3.09) Upaya yang telah dilakukan
untuk meningkatkan unsur terendah adalah : Membuat SOP dan
menginformsikan kepada klien/pasien.
2. RSUD Kota Bandung
Dari hasil laporan IKM semester I tahun 2022, kepuasan masyarakat tertinggi
U9 : Penanganan pengaduan, saran dan masukan (3.70) terendah pada U3 :
Waktu penyelesaian/ Kecepatan (3.09) Upaya yang telah dilakukan untuk

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 47
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

meningkatkan unsur terendah adalah : Membuat SOP dan menginformsikan


kepada klien/pasien.
3. RSUD Bandung Kiwari
Dari hasil laporan IKM semester I tahun 2022, kepuasan masyarakat tertinggi
terendah pada U9 : Penanganan pengaduan, saran dan masukan (3.76)
terendah pada U3 : Waktu penyelesaian/ Kecepatan (3.09) Upaya yang telah
dilakukan untuk meningkatkan unsur terendah adalah : Membuat SOP dan
menginformsikan kepada klien/pasien.
4. UPTD Labkesda
Dari hasil laporan IKM semester I tahun 2022, kepuasan masyarakat tertinggi
pada U9 : Penanganan pengaduan, saran dan masukan (3.75) terendah pada
U4 : tarif/biaya (3.00) Upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan unsur
terendah adalah: Sebenarnya sudah cukup dibandingkan dengan Rumah sakit/
laboratorium yang lain

Untuk Mendorong agar Puskesmas sebagai penyelenggara pelayanan dapat


meningkatkan kualitas pelayanan publik, maka dilakukan beberapa upaya diantaranya
adalah dengan pengelolaan data keluhan dari Masyarakat. Dibawah ini adalah rincian
pengelolaan data keluhan masyarakat :

Tabel 3.45
Pengelolaan Data Keluhan Masyarakat Tahun 2022 Triwulan II
N UPT PUSKESMAS KELUHAN PENGELOLAAN
O
1 UPTD Puskesmas 1. Kecepatan pelayanan 4. Membuat respontime setiap
Cibaduyut Kidul dipercepat unit pelayan
2. Proses persyaratan 5. Penggunaan whatsapp bisnis
pendaftaran lebih untuk mempermudah
dipermudah dalam pendaftaran
penggunaan Whatsapp 6. Kurang ruang tunggu
3. Kursi ruang tunggu diperbanyak
diperbanyak 7. Pengadaan kursi tunggu
4. Diadakan sosialisasi untuk melalui BLUD
layanan pengaduan bagi 8. Melakukan sosialisasi tentang
pasien yang baru berobat layanan pengaduan puskesmas
5. Media untuk penyampaian
kritik dan saran agar
diperjelas

bangunan/Gedung
Puskesmas (relokasi,
renovasi dan penambahan
ruangan pelayanan)
3. Untuk keluhan yang tidak
dapat dikelola oleh
Puskesmas Akan diteruskan
LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022 ke Dinas Kesehatan, seperti
kekurangan SDM (bila sudah III - 48
tidak bisa diupayakan dengan
pengaturan Job description) ,
alat alat Gedung48an yang
tidak sanggup dibeli oleh
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

2 UPTD Puskesmas 1. Penyelesaian 1. Mengoptimalkan kembali


Griya Antapani 2. Sarana dan prasarana standar operasional
3. Spesifikasi produk layana prosedur pelayanan
4. Mekanisme dan prosedur 2. Membuat ruang tunggu
pasien menjadi lebih
nyaman dengan kebersihan
dan keindahan
3. Melakukan rapat tinjauan
mutu secara rutin untuk
membahas semua terkait
pelayanan yang diberikan

3 UPTD Puskesmas 1. Harap menambah lagi dokter 1. Untuk mengajukan SDM


Pasundan giginya supaya lebih cepat kedinas kesehatan
pasien yang ditangani 2. Memperbaiaki lahan parkir
2. Perbaiakan tempat parkir 3. Untuk mengevaluasi proses
3. Proses pendaftaran lama pendaftaran
4. Toilet bau dan suara 4. Untuk memberdayakan CS
panggilan kurang jelas agar lebih bersih dan rapi

4 UPTD Puskesmas 1. Waktu tunggu diruang tunggu Membuat SOP


Pasirkaliki luar Gedung lama pelayana sesuai standar
2. Pelayanan harus ditngkatkan
lagi
3. Tidak jelas alur setelah
5 UPTD Puskesmas mengambil nomor
1. Diharapkan dalam pendaftaran Membuat SOP
Padasuka dipermudah pelayana sesuai standar
2. Pelayanan untuk poli ibu hamil
terlalu lama ketika menunggu
untuk pemeriksaan
3. Waktu pelayanan sebaiknya
lebih dipercepat dan ditingkatan
lagi

6 UPTD Puskesmas 1. Semua pelayanan agar 1. Membuat SOP pelayana


Cigadung dipercepat pelayanannya sesuai standar
2. Mendahulukan pasien yang 2. Meletakkan nomor
darurat dan pasien lansia antrian di dekat pintu
3. Nomor antrian pendaftaran masuk/depan
pasien diletakkan ditempat 3. Supaya membenahi
yang lebih jelas sarana dan prasarana
4. Ruang tunggu pasien kurang
nyaman

7 UPTD Puskesmas 1. Waktu penyelesaian 1. Mengoptimalkan kembali


Griya Antapani 2. Sarana dan prasarana SOP Pelayanan
2. Membuat ruang tunggu
pasien menjadi lebih
nyaman dengan
kebersihan dan keindahan

8 UPTD Puskesmas 1. Kurangnya kursi diruang tunggu 1. Mengajukan renovasi atau


Tamblong 2. Pemisahan pelayanan psien perluasan
2. Mengajukan penambahan
kursi

9 UPTD Puskesmas 1. Perlu peningkatan sarana dan 1. Untuk meningkatkan sarana


Cipamokolan manajemen dan prasarana
2. Kebersihan kurang 2. Untuk memperhatikan
3. Poli gigi kurang tepat waktu kebersihan puskesmas
4. Kamar mandi kurang bersih 3. Untuk menargetkan pasien
5. Pelayanan kurang cepat dengan kapasitas petugas
4. Untuk membuat SOP
Pelayanan

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 49
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

1 UPTD Lio Genteng 1. Masih adanya pasien yang 1. Menambahkan kuota


0 tidak mendapatkan nomor nomor antrian pelayanan
antrian untuk pelayana 2. Mengatur kursi tungu
2. Struktur bangunan Gedung sesuai dengan prioritas
puskesmas yang terbatas, pelayanan
sehingga banyak pasien yang
tidak dapat kursi duduk untuk
menunggu antrian

1 UPTD Puskesmas 1. Ketersediaan sarana dan 1. Untuk pembagian nomor


1 Balaikota prasarana di poli gigi dan atrian agar tepat waktu bias
mulut masih terbatas direncanakan dengan
2. Pelayanan dipendaftaran menugaskan 1 orang
agar kurang cepat, system petugas sebelum
pembagian nomor antrian pelayanan dibuka
yang kurang tepat dan nomor 2. Nomor antrian yang
antrian yang kurang banyak dibagikan sesuai dengan
urutan kedatangan pasien

Indikator Indeks Pelayanan Publik Dinas Kesehatan Kategori Baik Triwulan 2


Tahun 2022 tidak dapat dibandingkan dengan hasil capaian pada triwulan 1, karena
indikator ini baru dilaksanakan pada triwulan 2 tahun 2022 seperti pada tabel berikut
ini.

Tabel 3.46
Analisis Pencapaian Sasaran
Indikator : Indeks Pelayanan Publik Dinas Kesehatan Kategori Baik
Triwulan 2 Tahun 2022
No Indikator Kinerja Satuan Triwulan 1 2022 Triwulan 2 2022 KET
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Indeks Pelayanan % - - - 90 97,65 108,5
Publik Dinas
Kesehatan Kategori
Baik

Pencapaian indikator Indeks Pelayanan Publik Dinas Kesehatan Kategori Baik


Triwulan 2 Tahun 2022 bila dibandingkan dengan Target akhir Renstra yang ditetapkan
terdapat kesenjangan sebesar 2,35 %, seperti pada tabel pencapaian indikator indeks
pelayanan publik dinas kesehatan kategori baik dibawah ini.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 50
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

Tabel 3.47
Pencapaian Indikator Indeks Pelayanan Publik Dinas Kesehatan
Kategori Baik Dibandingkan Target Akhir Renstra Kota Bandung
Tahun 2023
RENCANA
REALISASI
SESUAI PERSENTASE
INDIKATOR TW 2
NO SATUAN DENGAN CAPAIAN KESENJANGAN
KINERJA TAHUN
RENSTRA KINERJA (%)
2022
TAHUN 2023
1 Indeks Pelayanan persen 97,65 100 97,65 2,35
Publik Dinas
Kesehatan Kategori
Baik

Indikator Renstra Dinas Kesehatan Kota Bandung sifatnya sangat spesifik


disesuaikan dengan tugas fungsi Dinas Kesehatan Kota Bandung, Tantangan dan
Peluang Pengembangan Pelayanan Kesehatan di Kota Bandung , permasalahan dan
isu-isu strategis di Kota Bandung, Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Derah Terpilih, hal ini menyebabkan indikator yang dimiliki Dinas
Kesehatan Kota Bandung dengan indicator Indeks Pelayanan Publik Dinas Kesehatan
Kategori Baik berbeda dengan indikator instansi lain sehingga indikator yang dimiliki
tidak dapat dibandingkan kinerjanya dengan instansi lain.
Program yang direncanakan untuk pencapaian indicator sasaran ini adalah
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Kesehatan, Program Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan dan Makanan Minuman, Program Pemenuhan Upaya
Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan Masyarakat, Program Penunjang
Urusan Pemerintah daerah. Adapun indikator program yang berkaitan dengan
pencapaian indicator sasaran Indeks Pelayanan Publik Dinas Kesehatan Kategori
Baik seperti pada tabel berikut ini.

Tabel 3.48
Indikator dan Realisasi Kinerja Program
Sasaran : Meningkatnya Kualitas Lingkungan Sehat, Budaya Sehat, dan Mutu
Pelayanan Kesehatan
Triwulan 2 Tahun 2022
Sasaran Program Indikator Formulasi Pengukuran Satuan Realis %
Program Kinerja Program Target asi

Meningkatnya Program Cakupan Jumlah tenaga kesehatan yang Persen 38,0 80,58 268,6
pengelolaan Peningkatan sumber daya memenuhi standar dibagi jumlah
Kapasitas Kapasitas manusia seluruh tenaga kesehatan dikali
Sumber Daya Sumber Daya kesehatan yang 100
Manusia Manusia terstandarisasi
Kesehatan Kesehatan

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 51
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

Meningkatnya Program Cakupan sediaan Rata-rata capaian persentase Persen 37,50 37,50 100
Layanan Sediaan farmasi, alat sediaan farmasi sesuai standar,
penyediaan Farmasi, Alat kesehatan dan alat kesehatan sesuai standar
Sediaan Kesehatan IRTP sesuai dan P-IRT sesuai standar dikali
Farmasi, Alat dan Makanan standar 100%
Kesehatan dan Minuman
Makanan
Minuman
Meningkatnya Pemenuhan Cakupan Jumlah Fasilitas Kesehatan yang Persen 29,0 29,0 100
Pemenuhan Upaya Fasilitas terakreditasi dibagi Jumlah
Upaya Kesehatan Kesehatan yang seluruh Faskes dikali 100
Kesehatan Perorangan Terakreditasi
Perorangan dan Upaya
dan Upaya Kesehatan
Kesehatan Masyarakat
Masyarakat
Jumlah Relokasi Jumlah Puskesmas yang Unit - - -
Puskesmas mendapat Relokasi

Cakupan Jumlah masyarakat (miskin dan Persen 100 100 100


Masyarakat yang non miskin) yang mendapat
Memiliki Jaminan jaminan pembiayaan pelayanan
Pelayanan kesehatan dibagi jumlah
Kesehatan masyarakat (miskin dan non
miskin) yang didaftarkan untuk
mendapat jaminan pembiayan
pelayanan kesehatan dikali 100
%
Cakupan Jumlah masyarakat miskin yang Persen 100 100 100
masyarakat mendapat jaminan pembiayaan
miskin yang pelayanan kesehatan dibagi
terlayani jumlah masyarakat miskin yang
kesehatannya didaftarkan untuk mendapat
jaminan pembiayan pelayanan
kesehatan dikali 100 %

Meningkatnya Program Persentase Rata-rata capaian kinerja dari Persen 100 100 100
Layanan Penunjang Pelayanan layanan administrasi perkantoran
Penunjang Urusan Administrasi di Dinas Kesehatan yang terdiri
Urusan Pemerintah Perkantoran dari 6 kegiatan meliputi umum
Pemerintah Daerah (Non Akumulasi) dan kepegawaian, perencanaan
Daerah dan evaluasi, keuangan, tata
usaha, kearsipan serta
pengelolaan Aset
Sumber : Laporan Hasil olahan Subkoor Program Data dan Informasi tahun 2022

Berdasarkan tabel di atas indikator kinerja program untuk pencapaian indikator


sasaran Indeks Pelayanan Publik Dinas Kesehatan Kategori Baik terdapat sebanyak
7 (tujuh) indikator. Pada Triwulan 2 sebanyak 6 (enam) indikator (85.71%) telah
mencapai target dengan capaian kinerja sebesar 100%, sedangkan 1 (satu) indikator
(14,29%) lainnya belum menunjukan adanya realisasi, karena pengukuran baru
dilaksanakan di akhir tahun berjalan.
Selain 4 (empat) program yang mendukung pencapaian indicator diatas, maka
terdapat pula kegiatan yang dilaksanakan. Adapun Kegiatan yang direncanakan untuk
pencapaian indicator ini adalah Kegiatan Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM
dan UKP Rujukan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota, Kegiatan dengan indicator kinerja
kegiatan Persentase Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Rujukan. Secara lebih
lengkap dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 52
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

Tabel 3.49
Indikator Kinerja Kegiatan dan Realisasi
Sasaran : Meningkatnya Kualitas Lingkungan Sehat, Budaya Sehat, dan Mutu
Pelayanan Kesehatan
Triwulan 2 Tahun 2022
Sasaran Kegiatan Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
Kegiatan
Meningkatnya Pemberian Izin Persentase Persen 100 100 100
Layanan Pemberian Praktik Tenaga Rekomendasi Izin
Izin Praktik Tenaga Kesehatan di Praktik Tenaga
Kesehatan di Wilayah Kesehatan
Wilayah Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota
Meningkatnya Perencanaan Persentase Persen 100 100 100
Perencanaan Kebutuhan dan perencanan
Kebutuhan dan Pendayagunaan kebutuhan dan
Pendayagunaan Sumberdaya pendayagunaan
Sumberdaya Manusia Kesehatan SDMK utk UKP dan
Manusia Kesehatan untuk UKP dan UKM
untuk UKP dan UKM di Wilayah
UKM di Wilayah Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota

Meningkatnya Pengembangan Jumlah SDM Orang 80 80 100


Layanan Mutu dan Kesehatan yang
Pengembangan Peningkatan mendapat
Mutu dan Kompetensi Teknis Pengembangan
Peningkatan Sumber Daya Mutu dan
Kompetensi Teknis Manusia Kesehatan Peningkatan
Sumber Daya Tingkat Daerah Kompetensi Teknis
Manusia Kesehatan Kabupaten/Kota Sumber Daya
Tingkat Daerah Manusia Kesehatan
Kabupaten/Kota
Meningkatnya Pemberian Izin Persentase Persen 15,50 15,50 100
Pemberian Izin Apotek, Toko Obat, pemberian
Apotek, Toko Obat, Toko Alat rekomendasi
Toko Alat Kesehatan dan Apotek, Toko Obat,
Kesehatan dan Optikal, Usaha Toko Alat Kesehatan
Optikal, Usaha Mikro Obat dan Optikal, Usaha
Mikro Obat Tradisional (UMOT) Mikro Obat
Tradisional (UMOT) Tradisional (UMOT)
yang mendapat
Rekomendasi Izin
Terbit

Meningkatnya Penerbitan Persentase Persen 78 78 100


Layanan Penerbitan Sertifikat Produksi Penerbitan
Sertifikat Produksi Pangan Industri Sertifikat Produksi
Pangan Industri Rumah Tangga dan Pangan Industri
Rumah Tangga dan Nomor P-IRT Rumah Tangga dan
Nomor P-IRT sebagai Izin Nomor P-IRT
sebagai Izin Produksi, untuk sebagai Izin
Produksi, untuk Produk Makanan Produksi, untuk
Produk Makanan Minuman Tertentu Produk Makanan
Minuman Tertentu yang dapat Minuman Tertentu
yang dapat Diproduksi oleh yang dapat
Diproduksi oleh Industri Rumah Diproduksi oleh
Industri Rumah Tangga Industri Rumah
Tangga Tangga

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 53
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

Meningkatnya Pemeriksaan dan Persentase Persen 22,90 22,90 100


Layanan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan dan
Pemeriksaan dan Pemeriksaan Post Tindak Lanjut Hasil
Tindak Lanjut Hasil Market pada Pemeriksaan Post
Pemeriksaan Post Produksi dan Market pada
Market pada Produk Makanan Produksi dan
Produksi dan Minuman Industri Produk Makanan
Produk Makanan Rumah Tangga Minuman Industri
Minuman Industri Rumah Tangga
Rumah Tangga
Meningkatnya Penyediaan Persentase Persen 100 100 100
Penyediaan Fasilitas Fasilitas Pelayanan Penyediaan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan untuk Pelayanan
Kesehatan untuk UKM dan UKP Kesehatan untuk
UKM dan UKP Kewenangan UKM dan UKP
Kewenangan Daerah sesuai standar
Daerah Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota
Meningkatnya Penyediaan Persentase Layanan Persen 100 100 100
layanan Kesehatan Layanan Kesehatan Kesehatan untuk
untuk UKM dan untuk UKM dan UKM dan UKP
UKP rujukan UKP Rujukan Rujukan
Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota
Meningkatnya Penerbitan Izin Persentase fasilitas Persen 100 100 100
Penerbitan Izin Rumah Sakit Kelas kesehatan yang
Rumah Sakit Kelas C, D dan Fasilitas mendapatkan izin
C, D dan Fasilitas Pelayanan terbit
Pelayanan Kesehatan Tingkat
Kesehatan Tingkat Daerah
Daerah Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota
Meningkatnya Perencanaan, Cakupan Persen 73 73 100
Perencanaan, Penganggaran, dan pemenuhan
Penganggaran, dan Evaluasi Kinerja dokumen
Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah perencanaan dan
Perangkat Daerah evaluasi
pembangunan
Kesehatan

Meningkatnya Administrasi Jumlah Dokumen Dokumen - - -


layanan Keuangan Administrasi
Administrasi Perangkat Daerah Keuangan Dinas
Keuangan Kesehatan
Perangkat Daerah
Meningkatnya Administrasi Cakupan pelayanan Persen 100 100 100
Layanan Kepegawaian Administrasi
Administrasi Perangkat Daerah Kepegawaian dinas
Kepegawaian kesehatan
Perangkat Daerah
Meningkatnya Administrasi Umum Jumlah Dokumen Dokumen 5 5 100
Layanan Perangkat Daerah Adminstrasi Umum
Administrasi Umum Dinas Kesehatan
Perangkat Daerah
Meningkatnya Pengadaan Barang Cakupan Pengadaan Persen 100 100 100
Pengadaan Barang Milik Daerah barang milik daerah
Milik Daerah Penunjang Urusan penunjang urusan
Penunjang Urusan Pemerintah Daerah pemerintah
Pemerintah Daerah

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 54
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

Meningkatnya Penyediaan Jasa Cakupan Persen 50 50 100


Penyediaan Jasa Penunjang Urusan Penyediaan Jasa
Penunjang Urusan Pemerintahan Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah Pemerintahan
Daerah Daerah

Meningkatnya Pemeliharaan Cakupan Persen 10 10 100


Pemeliharaan Barang Milik Pemeliharaan
Barang Milik Daerah Penunjang Barang Milik
Daerah Penunjang Urusan Daerah Penunjang
Urusan Pemerintahan Urusan
Pemerintahan Daerah Pemerintahan
Daerah Daerah

Meningkatnya Peningkatan IKM BLUD Nilai 86 85,14 99,00


Layanan Pelayanan BLUD
Peningkatan
Pelayanan BLUD

Sumber : Laporan Hasil olahan Subkoor Program Data dan Informasi tahun 2022

Apabila dilihat dari tabel diatas terdapat 17 (tujuh belas) kegiatan dengan 17
(tujuh belas) indikator kegiatan yang mendukung pencapaian indikator Indeks
Pelayanan Publik Dinas Kesehatan Kategori Baik. Dari 17 (tujuh belas) indikator
kegiatan tersebut, ada sebanyak 15 indikator atau 88,24% indikator yang telah
mencapai target, terdapat 1 indikator atau 5,88% indikator belum mencapai target yang
telah ditetapkan dan terdapat 1 indikator kegiatan (5,88%) belum dilakukan
pengukuran di Triwulan 2 tahun 2022, karena pengukuran dilakukan di triwulan 4.
Bila dilihat dari efesiensi penggunaan sumber daya pada pencapaian indikator
Indeks Pelayanan Publik Dinas Kesehatan Kategori Baik maka dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut :

Tabel 3.50
Efesiensi Penggunaan Sumber Daya
Pencapaian indikator
Indeks Pelayanan Publik Dinas Kesehatan Kategori Baik
Triwulan 2 Tahun 2022
N Sasaran 2 Indikator Tahun 2022 % Tahun 2022 Triwulan 2 Efesi
o Kinerja Triwulan 2 ensi
Target Realisasi Anggaran Realisasi %
1 Meningkatnya Indeks 86 85,14 99,00 1.080.887.897.926,00 322.726.782.882,00 29,86
Kualitas Pelayanan
Lingkungan Publik
Sehat, Budaya Dinas
Sehat, dan Kesehatan
Mutu Kategori
Pelayanan Baik
Kesehatan
JUMLAH - - - 1.080.887.897.926,00 322.726.782.882,00 29,86

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 55
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase capaian kinerja untuk indikator Indeks
Pelayanan Publik Dinas Kesehatan Kategori Baik adalah sebesar 0%, sedangkan
penyerapan anggarannya sebesar Rp. 322.726.782.882,00 atau 29,86 % sehingga
diperoleh nilai efesiensi penggunaan sumber daya untuk indikator Indeks Pelayanan
Publik Dinas Kesehatan Kategori Baik sebesar 29,86 % (0%-29,86%).

3.1. Akuntabilitas Keuangan


Untuk melengkapi pelaporan kinerja dan untuk keperluan efektivitas dan
efesiensi dalam rangka pencapaian sasaran Dinas Kesehatan Kota Bandung, perlu
disajikan pembiayaan yang terealisasi dalam rangka mencapai kinerja tahun 2022.
Adapun rincian pagu dan realisasi anggaran yang terkait dengan pencapaian
target kinerja tujuan dan sasaran pada Sasaran Renstra Dinas Kesehatan Kota
Bandung pada tahun 2022 Triwulan 2 (Mei) dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.51
Pagu dan Realisasi Anggaran
Dinas Kesehatan Kota Bandung
Tahun 2022
NO SASARAN ANGGARAN REALISASI %
1 Meningkatnya Kualitas Lingkungan Sehat, 1.384.296.832.791,00 330.464.219.036,00 23,87
Budaya Sehat, dan Mutu Pelayanan
Kesehatan
Jumlah 1.384.296.832.791,00 330.464.219.036,00 23,87

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui anggaran yang direncanakan untuk


pencapaian Sasaran Dinas Kesehatan Kota Bandung tahun 2022 di triwulan 2 tahun
2022 adalah sebesar Rp. 1.384.296.832.791,00 sedangkan penyerapannya adalah
sebesar Rp. 330.464.219.036,00 atau sebesar 23,87%.

3.1.1. Anggaran dan Realisasi Keuangan Terkait Pencapaian Kinerja Sasaran


Anggaran dan Realisasi Keuangan Terkait Pencapaian Kinerja Sasaran yaitu
Meningkatnya Kualitas Lingkungan Sehat, Budaya Sehat, dan Mutu Pelayanan
Kesehatan tersebar dalam 5 program dan 21 kegiatan yang telah dilaksanakan di
Triwulan 2 tahun 2022. Berikut sebaran pagu anggaran dan realisasi pada tabel
dibawah ini :

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 56
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

Tabel 3.52
Anggaran dan realisasi Keuangan terkait Pencapaian Sasaran
Meningkatnya Kualitas Lingkungan Sehat, Budaya Sehat, Dan Mutu Pelayanan
Kesehatan
Triwulan 2 Tahun 2022
NO PROGRAM/KEGIATAN PAGU REALISASI %
1 Program Peningkatan Kapasitas Sumber 30.706.201.696 10.328.457.006 33,64
Daya Manusia Kesehatan
Pemberian Izin Praktik Tenaga Kesehatan 119.989.158 - -
di Wilayah Kabupaten/Kota
Perencanaan Kebutuhan dan 28.563.010.384 10.165.880.706 35,59
Pendayagunaan Sumberdaya Manusia
Kesehatan untuk UKP dan UKM di Wilayah
Kabupaten/Kota
Pengembangan Mutu dan Peningkatan 2.023.202.154 162.576.300 8,04
Kompetensi Teknis Sumber Daya Manusia
Kesehatan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
2 Program Sediaan Farmasi, Alat 483.896.915 12.558.450 2,60
Kesehatan dan Makanan Minuman
Pemberian Izin Apotek, Toko Obat, Toko 173.892.000 - -
Alat Kesehatan dan Optikal, Usaha Mikro
Obat Tradisional (UMOT)
Penerbitan Sertifikat Produksi Pangan 125.180.915 12.558.450 10,03
Industri Rumah Tangga dan Nomor P-IRT
sebagai Izin Produksi, untuk Produk
Makanan Minuman Tertentu yang dapat
Diproduksi oleh Industri Rumah Tangga
Pemeriksaan dan Tindak Lanjut Hasil 184.824.000 - -
Pemeriksaan Post Market pada Produksi
dan Produk Makanan Minuman Industri
Rumah Tangga
3 Program Pemenuhan Upaya Kesehatan 398.938.475.339 12.027.130.240 3,02
Perorangan Dan Upaya Kesehatan
Masyarakat
Penyediaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan 89.960.835.597 5.984.165.892 6,65
untuk UKM dan UKP Kewenangan Daerah
Kabupaten/Kota
Penyediaan Layanan Kesehatan untuk 301.689.091.500 4.143.915.548 1,37
UKM dan UKP Rujukan Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota
Penyelenggaraan Sistem Informasi 3.479.755.656 238.988.800 6,87
Kesehatan secara Terintegrasi
Penerbitan Izin Rumah Sakit Kelas C, D 3.808.792.586 1.660.060.000 43,58
dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Daerah Kabupaten/Kota
4 Program Pemberdayaan Masyarakat 787.584.943 74.007.750 9,40
Bidang Kesehatan
Advokasi, Pemberdayaan, Kemitraan, 236.167.543 - -
Peningkatan Peran serta Masyarakat dan
Lintas Sektor Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota
Pelaksanaan Sehat dalam rangka Promotif 236.584.000 31.977.750 13,52
Preventif Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
Pengembangan dan Pelaksanaan Upaya 314.833.400 42.030.000 13,35
Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
(UKBM) Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
5 Program Penunjang Urusan Pemerintah 953.380.673.898 308.022.065.590
Daerah 32,31
Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi 266.087.700 -
Kinerja Perangkat Daerah
Administrasi Keuangan Perangkat Daerah 459.190.711.175 175.627.787.556 38,25

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 57
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

Administrasi Kepegawaian Perangkat 111.365.000 1.800.000


Daerah 1,62
Administrasi Umum Perangkat Daerah 5.175.165.393 962.772.685
18,60

Pengadaan Barang Milik Daerah 677.439.320 - -


Penunjang Urusan Pemerintah Daerah
Penyediaan Jasa Penunjang Urusan 36.531.080.300 9.928.429.916
Pemerintahan Daerah 27,18

Pemeliharaan Barang Milik Daerah 9.035.312.010 1.085.172.300


Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah 12,01

Peningkatan Pelayanan BLUD 442.393.513.000 120.416.103.133


27,22

JUMLAH TOTAL 1.384.296.832.791 330.464.219.036 23,87

Sumber : Laporan Hasil olahan Subkoor Program Data dan Informasi tahun 2022

Program dan Kegiatan yang dilaksanakan dalam mencapai Sasaran


Meningkatnya Kualitas Lingkungan Sehat, Budaya Sehat, dan Mutu Pelayanan
Kesehatan adalah 5 Program dan 21 Kegiatan. Dari tabel diatas dapat diketahui
bahwa anggaran yang direncanakan untuk pencapaian Tujuan dan Sasaran Dinas
Kesehatan Kota Bandung adalah sebesar Rp.1.384.296.832.791 dengan penyerapan
sebesar Rp. 330.464.219.036 atau capaian kinerja sebesar 23,87 %.

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


III - 58
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

BAB IV PENUTUP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Triwulan 2 Tahun 2022 Dinas


Kesehatan Kota Bandung ini merupakan bentuk monitoring terhadap Perjanjian Kinerja
yang telah ditandatangani di Tahun 2022 dan merupakan bentuk pertanggung jawaban
tertulis atas penyelenggaraan pemerintah yang baik (Good Governance) Dinas
Kesehatan Kota Bandung 2022. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKIP) Triwulan 2 Tahun 2022 ini merupakan langkah yang baik dalam memenuhi
harapan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja,
sebagai upaya untuk penyelenggaraan pemerintahan yang baik sebagaimana
diharapkan oleh semua pihak.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Triwulan 2 Tahun 2022 Dinas
Kesehatan Kota Bandung ini dapat menggambarkan kinerja Kami selaku penerima
amanah dari pemberi amanah (Kepala Daerah) dan sekaligus sebagai bahan Evaluasi
terhadap kinerja yang telah dicapai di Triwulan 2 baik berupa kinerja
program/kegiatan/sub kegiatan, maupun kinerja sasaran beserta analisis kinerja yang
dilaporkan.
Pada tahun 2022, pengukuran kinerja dilakukan terhadap 1 (satu) sasaran
dengan 7 (tujuh) indikator kinerja sasaran yang tercantum dalam dokumen Perjanjian
Kinerja Tahun 2022. Berikut hasil capaian dari 7 (tujuh) indikator kinerja sasaran
strategis yang diukur di Triwulan 2 :

Tabel 4.1.
Capaian kinerja Indikator Sasaran Strategi
Triwulan 2 Tahun 2022
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
%
1 Meningkatnya Kualitas Lingkungan Angka Kematian Ibu - - -
Sehat, Budaya Sehat, dan Mutu (konversi)
Pelayanan Kesehatan
Angka Kematian Bayi - - -
(konversi)
Cakupan Rumah Sehat - - -
Indeks Keluarga Sehat - - -
Persentase Balita Gizi Buruk 3.39 3.29 106.08
Cakupan Pengendalian Penyakit 100,00 100 100
Menular dan Penyakit Tidak
Menular

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


IV - 1
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

Indeks Pelayanan Publik Dinas 90 97.65 108.50


Kesehatan Kategori Baik
Dari hasil pengukuran terhadap pencapaian sebanyak 1 sasaran, 7 indikator
tersebut di atas, secara umum diperoleh hasil bahwa 2 indikator (28,57%)
melebihi/melampaui target, 1 indikator (14,29%) sesuai target, dan 4 indikator
(57,14%) belum dilakukan pengukuran.
Adapun faktor pendorong tercapai dan terlampauinya pencapaian untuk 3 (tiga)
indikator tersebut di atas adalah :

1. Persentase balita gizi buruk, faktor yang mendorong tercapainya target adalah :
a. sistem surveilans gizi melalui aplikasi e-PPGBM, sehingga setiap penemuan
kasus gizi buruk dapat langsung dilakukan penanganan intervensi sesuai
standar berupa pemberian makanan tambahan (PMT) Pemulihan maupun
peningkatan pemahaman ibu dan keluarga mengenai pengasuhan serta
asupan gizi seimbang melalui konseling terintegrasi.
b. Keberadaan kader posyandu yang aktif di tiap wilayah menjadi salah satu faktor
pendorong tercapainya target dimana para kader di Kota Bandung mempunyai
wadah organisasi khusus berupa FORKAGI (Forum Komunikasi Kader Gizi).
Kader FORKAGI ini merupakan kader khusus yang telah dilatih untuk
membantu tenaga kesehatan dalam melakukan pemantauan serta penemuan
kasus masalah gizi di wilayahnya.

2. Cakupan Pengendalian Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular.


Faktor pendorong tercapainya target cakupan pengendalian penyakit menular
(TBC), tidak menular (Hipertensi) dan Kejadian Luar Biasa adalah:
a. Adanya dasar hukum kebijakan program penanggulangfan Tuberkulosis (TBC)
yaitu Peraturan Presiden nomor 67 tahun 2021 tentang Penanggulangan TBC
b. Sejalan dengan Surat Edaran Dirjen P2P nomor 936 tahun 2021 bahwa TCM
(Test Cepat Molekuler) adalah alat diagnosis utama untuk penegakan diagnosis
TBC, di Kota Bandung sudah ada 15 Fasyankes yang mempunyai alat TCM dan
berjejaring dengan Fasyankes di wilayah Kota Bandung yaitu 1 BBKPM, 4
Rumah Sakit, 1 Labkes Prov Jawa Barat dan 9 Puskesmas
c. Capaian penemuan Pasien TBC di Kota Bandung di tunjang oleh kontribusi
Fasyankes di luar Puskesmas yaitu Rumah Sakit baik pemerintah maupun
swasta, BBKPM, DPM/Klinik Swasta dan Lapas Rutan
d. Rumah Sakit di Kota Bandung yang sudah mempunyai MOU untuk pelaksanaan
program penanggulangan TBC sesuai standar nasional sebanyak 26 dari 31
Rumah Sakit di Kota Bandung yang wajib DOTS

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


IV - 2
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

e. Adanya program spesimen tranport yang di danai oleh Global Fund melalui kurir
PT. Pos untuk mempermudah Fasyankes melakukan rujukan spesimen
pemeriksaan sampel sputum ke Fasyankes TCM
f. Puskesmas melakukan kegiatan Active Case Finding (ACF) untuk melakukan
skrining gejala TBC di populasi umum sehingga penemuan Terduga TBC tidak
hanya mengandalkan penemuan secara masif di Fasyankes
g. Adanya tenaga terlatih mampu tatalaksana DOTS

3. Indeks Pelayanan Publik Dinas Kesehatan Kategori Baik


Faktor yang mendorong tercapainya target adalah karena puskesmas dan RS
sebagai pemberi pelayanan kesehatan sudah terakreditasi. Di Kota Bandung ada
66 Puskesmas dan 3 RS milik pemerintah daerah yang sudah diakreditasi,
sehingga baik sarana, prasarana maupun pelayanan sudah lebih baik dan tentu
saja hal ini akan berimplikasi kepada meningkatnya kepuasan dari pengguna
layanan puskesmas dan RS yaitu masyarakat.

Adapun untuk 4 (empat) indicator lainnya belum dilakukan pengukuran, karena


baru dilaksanakan pada triwulan 4 tahun 2022.

Dengan tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Triwulan 2


Tahun 2022 Dinas Kesehatan Kota Bandung ini, diharapkan dapat memberikan
gambaran Kinerja kami pada periode Triwulan 2 (April – Juni) selaku penerima amanah
kepada pihak-pihak terkait baik sebagai stakeholders ataupun pihak lain yang telah
mengambil bagian dengan berpartisipasi aktif untuk membangun Kota Bandung.

Bandung, Juli 2022


KEPALA DINAS KESEHATAN
KOTA BANDUNG

dr. AHYANI RAKSANAGARA, M.Kes


Pembina Utama Muda
NIP. 196207163 198803 2 006

LKIP Dinas Kesehatan Kota Bandung Triwulan II Tahun 2022


IV - 3

Anda mungkin juga menyukai