TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU
NOMOR 2 TAHUN 2019 TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
[RPJMD]KOTA BAUBAU
TAHUN 2018-2023
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa kami panjatkan, atas berkat dan
RPJMD Kota Baubau dilakukan dengan melihat tiga hal salah satunya adanya perubahan
mendasar yang mencakup terjadinya pada tahun awal tahun 2020 hingga saat ini terjadi
pandemi Covid-19 yang juga berpengaruh terhadap stabilitas sosial dan ekonomi Kota
Baubau sehingga dilakukan perubahan pada dokumen RPJMD, selain itu perubahan dan
kota Baubau perlu melakukan perubahan terutama di tiga aspek penting yaitu
tersebut menjadi fokus utama sehinggga visi MEWUJUDKAN BAUBAU YANG MAJU,
SEJAHTERA, DAN BERBUDAYA TAHUN 2018-2023 masih dapat terlaksana dengan
baik.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim perumus
beserta pihak yang telah membantu. Semoga upaya yang telah dilakukan dapat
membuahkan hasil yang terbaik bagi masyarakat Kota Baubau. Besar harapan kami agar
penyusunan dokumen perubahan RPJMD Kota Baubau ini menjadi upaya dalam
Baubau, 2021
Walikota Baubau
TTD
Dr.H.A.S. Tamrin MH
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL v
DAFTAR GAMBAR viii
iii
5.3. Tujuan dan Sasaran V-23
iv
DAFTAR TABEL
v
Tabel II.20. Realisasi Pencapaian SPM Bidang Pekerjaan Umum dan II-69
Penataan Ruang
Tabel II.21. Realisasi Pencapaian SPM Bidang Pendidikan Dasar II-72
Tabel II.22. Realisasi Pencapaian SPM Bidang Ketentraman dan Ketertiban II-84
Umum serta Perlindungan Masyarakat
Tabel III.1. Skala interval Otonomi Fiskal III-2
Tabel III.2. Derajat Otonomi Fiskal Daerah Kota Bau Bau, Tahun 2015- III-4
2019
Tabel III.3. Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Kota Bau III-9
Bau Tahun 2015-2019 (juta)
Tabel III.4. Realisasi Penggunaan Anggaran Belanja Daerah Kota Bau Bau III-12
Tahun 2015-2019 (Dalam Jutaan)
Tabel III.5. Rata-Rata Pertumbuhan APBD Kota Bau Bau Tahun 2015- III-17
2019 (Dalam Jutaan)
Tabel III.6. Pertumbuhan Neraca Daerah Kota Bau Bau Tahun 2015 – III-28
2019
Tabel III.7. Rasio Lancar Kota Bau Bau Tahun 2015 – 2019 (dalam Jutaan) III-36
Tabel III.8. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas Kota Bau Bau Tahun 2015 – III-38
2019 (dalam Jutaan)
Tabel III.9. Rasio Hutang Terhadap Total Aktiva Kota Bau Bau Tahun 2015 III-39
– 2019 (dalam Jutaan)
Tabel III.10. Rasio Perputaran Aktiva Tetap Kota Bau Bau Tahun 2015 – III-40
2019 (dalam Jutaan)
Tabel III.11. Rasio Perputaran Total Aktiva Kota Bau Bau Tahun 2015– III-41
2019 (dalam Jutaan)
Tabel III.12. Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kota Bau Bau III-43
Tahun 2015-2019 (dalam Jutaan)
Tabel III.13. Realisasi Pengeluaran Belanja Periodik Dan Pengeluaran III-45
Pembiayaan Yang Wajib Dan Mengikat Serta Prioritas Utama
Kota Bau Bau Tahun 2015-2019 (dalam Jutaan)
Tabel III.14. Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran Kota Bau Bau Tahun III-48
2015-2019 (dalam Jutaan)
Tabel III.15. Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kota Bau Bau III-49
vi
Tahun 2015-2019 (dalam Jutaan)
Tabel III.16. Proyeksi Pendapatan Kota Bau Bau Tahun 2021-2023 III-54
Tabel III.17. Proyeksi Belanja Kota Bau Bau Tahun 2021-2023 (dalam III-58
Jutaan)
Tabel III.18. Kebijakan Belanja Covid-19 Tahun 2021Kota Bau-Bau III-60
Tabel III.19. Proyeksi Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah III-63
untuk Mendanai Pembangunan Daerah Kota Bau Bau
Tahun 2021-2023 (dalam Jutaan)
Tabel III.20. Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan III-64
Daerah
Tabel IV.1. Rumusan Permasalahan dan Akar Masalah “Belum optimalnya IV-11
perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik”
Tabel IV.2. Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia Kota Baubau dan IV-12
Daerah Sekitarnya Tahun 2015-2019
Tabel IV.3. Rumusan Permasalahan dan Akar Masalah “Belum optimalnya IV-19
pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia”
Tabel IV.4. Rumusan Permasalahan dan Akar Masalah “Belum optimalnya IV-25
peningkatan kesejahteraan masyarakat”
Tabel IV.5. Rumusan Permasalahan dan Akar Masalah“Belum Optimalnya IV-31
Pembangunan Perekonomian Berbasis Sektor Unggulan Daerah”
Tabel IV.6. Rumusan Permasalahan dan Akar Masalah“Belum Optimalnya IV-36
kualitas infrastruktur pembangunan berkelanjutan”
Tabel IV.7. Target Pembangunan Nasional Provinsi Sulawesi Tenggara IV-51
Tahun 2020-2024
Tabel IV.8. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran Pembangunan IV-55
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2018-2023
Tabel IV.9. Visi dan Penjelasan Pembangunan Jangka Panjang Kota Baubau IV-71
Tahun 2005-2025
Tabel IV.10. Visi dan Misi Pembangunan Jangka Panjang Kota Baubau Tahun IV-74
2005-2025
Tabel V.1. Kesesuaian Agenda Prioritas RPJMN (Nawacita) dengan V-10
Agenda Prioritas Perubahan RPJMD Kota Baubau
Tabel V.2. Indikator Perubahan Tujuan Pembangunan Kota Baubau Tahun V-25
vii
2020-2023
Tabel V.3. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Perubahan RPJMD V-34
Kota Baubau Tahun 2018-2023
Tabel VI.1. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi VI-3
Pembangunan Daerah Jangka Menengah Tahun 2018-2023
Tabel VI.2. Arah Kebijakan Pembangunan Kota Baubau Tahun 2018-2023 VI-18
Tabel VI.3. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Arah Kebijakan dan Program VI - 44
dokumen Perubahan RPJMD Kota Baubau Tahun 2018-2023
Tabel VII.1. Realisasi dan Proyeksi Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan VII-3
Daerah Kota Baubau Tahun 2019-2023
Tabel VII.2. Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Kota Baubau VII-9
Tahun 2020-2023
Tabel VII.3. Program Prioritas yang Disertai Pendanaan Realisasi 2019 dan VII-12
Perubahan 2020 Kota Baubau Berdasarkan Permendagri Nomor
13 Tahun 2006
Tabel VIII.1. Penetapan Indikator Kinerja Makro Kota Baubau Tahun 2018- VIII-3
2023
Tabel VIII.2. Penetapan Indikator Kinerja Utama Perubahan RPJMD Kota VIII-4
Baubau Tahun 2018-2023
Tabel VIII.3. Penetapan Indikator Kinerja Daerah Perubahan RPJMD Kota VIII-6
Baubau Tahun 2018-2023
Tabel VIII.4. Penetapan Indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang VIII-26
Pendidikan Tahun 2020 - 2023
Tabel VIII.5. Penetapan Indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang VIII-30
Kesehatan Tahun 2020 - 2023
Tabel VIII.6. Penetapan Indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang VIII-31
Penanggulangan Bencana Tahun 2020 - 2023
Tabel VIII.7. Penetapan Indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang VIII-33
Ketertiban Umum, Ketentraman Masyarakat Dan Perlindungan
Masyarakat (Satpol PP)
Tahun 2020 - 2023
Tabel VIII.8. Standar Pelayanan Minimal Sub Urusan Kebakaran Daerah VIII-33
Kab/Kota Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114
viii
Tahun 2018
Tabel VIII.9. Standar Pelayanan Minimal Sub Urusan Pekerjaan Umum dan VIII-35
Penataan Ruang Tahun 2020-2023
Tabel VIII.10. Standar Pelayanan Minimal Sub Urusan Sosial VIII-36
Tahun 2020-2023
ix
DAFTAR GAMBAR
x
Gambar IV.2. Indeks Pembangunan Manusia Kota Se-Pulau Sulawesi Tahun IV-13
2019
Gambar IV.3. Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama Sekolah Wilayah IV-14
Perkotaan Se-Pulau Sulawesi Tahun 2019
Gambar IV.4. Angka Harapan Hidup Wilayah Perkotaan Se-Pulau Sulawesi IV-16
Tahun 2019
Gambar IV.5. Indeks Pembangunan Gender dan Indeks Pemberdayaan Gender IV-17
Wilayah Perkotaan Se-Pulau Sulawesi Tahun 2019
Gambar IV.6. Angka Kemiskinan Wilayah Perkotaan Se-Pulau Sulawesi Tahun IV-22
2019
Gambar IV.7. Tingkat Pengangguran Terbuka Kota Baubau dan Daerah IV-25
Sekitarnya Tahun 2019
Gambar IV.8. Laju Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Perkotaan se-Pulau Sulawesi IV-28
Tahun 2019
Gambar V.1. Hubungan Antar Elemen Visi Kota Baubau V-3
Gambar V.2. Hubungan Antar Visi dan Misi Kota Baubau V-9
Gambar VI.3. Fokus atau tema pembangunan Kota Baubau Tahun 2019-2023 VI-13
xi
RPJMD PERUBAHAN
KOTA BAUBAU TAHUN 2018-2023
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pemerintahan Daerah pasal 1 ayat 12, menyatakan bahwa “Pemerintah Daerah berwenang
menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan
dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan
Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pemerintahan Daerah (RKPD). RPJMD merupakan
penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi,
arah kebijakan, pembangunan Daerah dan keuangan Daerah, serta program Perangkat Daerah
dan lintas Perangkat Daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk
jangka waktu 5 (lima) tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJPD dan RPJMN.
Tahun 2018-2023 merupakan penjabaran dari visi, misi dan program prioritas Walikota dan
Wakil Walikota terpilih (Dr.H.A.S. Tamrin MH dan La Ode Ahmad Monianse) di sisa periode
Baubau Tahun 2018-2023 didasarkan pada isu-isu strategis yang difokuskan pada tujuan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Baubau Tahun 2018-
2023 kemudian akan dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) setiap
Dalam pasal 342 ayat 1 Permendagri 86 tahun 2017 menyatakan bahwa perubahan
RPJMD bisa dilakukan dengan melihat tiga hal. Pertama adalah hasil pengendalian dan
evaluasi menunjukan bahwa proses perumusan tidak sesuai dengan tahapan dan tata cara
penyusunan rencana pembangunan yang diatur di dalam Pemendagri ini. Kedua, hasil
pengendian dan evaluasi menunjukan bahwa substansi yang dirumuskan tidak sesuai dengan
Terjadinya perubahan mendasar yang dimaksud dalam pasal 342 ayat 1 poin (c)
mencakup terjadinya bencana alam, goncangan politik, krisis ekonomi, konfllk sosial budaya,
gangguan keamanan, pemekaran daerah atau perubahan kebijakan nasional. Dalam hal ini
pada tahun 2019 terjadi pandemi Covid-19 yang juga berpengaruh terhadap stabilitas sosial
mendasar juga merubah substansi RPJMD. Berikut beberapa peraturan perundangan yang
menyebabkan substansi RPJMD Kota Baubau tahun 2018-2023 perlu dilakukan perubahan
antara lain:
c. Terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi
Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah, yang merubah nomenkaltur dan kode;
dan
g. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-3708 Tahun 2020 tentang Hasil Verifikasi
Setelah pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Baubau Nomor 2 Tahun 2019 tentang
RPJMD Kota Baubau tahun 2018-2023 selama 2 tahun anggaran (Tahun 2019-2020),
telah dilaksanakan kajian dan evaluasi terhadap dokumen tersebut diperoleh hasil sebagai
berikut:
harus disesuaikan.
b. Pelaksanaan RPJMD
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-3708 Tahun 2020 tentang Hasil
Target indikator sasaran yang ditetapkan sampai tahun 2023 perlu disesuaikan
di Kota Baubau dihadapkan pada pandemi Corona harus disesuaikan dengan prioritas di
tahun berikutnya dengan rencana proyek nasional, yaitu pemulihan ekonomi dan sosial
Disamping hal-hal sebagaimana tersebut diatas, pada pasal 264 ayat 5 Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa RPJMD
dapat diubah apabila berdasarkan hasil pengendalian dan evaluasi tidak sesuai dengan
Pemerintah Pusat. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka perlu dilakukan perubahan
terhadap Peraturan Daerah Kota Baubau Nomor 02 Tahun 2019 tentang RPJMD Kota
Baubau tahun 2018-2023. Perubahan dokumen RPJMD Kota Baubau ini dilakukan pada
tahun 2020 dimana masih tersisa tiga periode RKPD di dalamnya (RKPD tahun 2021, 2022,
2023), dengan fokus perubahan adalah menentukan agenda pembangunan untuk periode
RKPD 2023 sebagai landasan dalam mewujudkan ketercapaian visi dan misi pembangunan
Landasan hukum Perubahan RPJMD Kota Baubau Tahun 2018-2023 ini menjadikan
2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4410);
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun
2004 Nomor 126, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
10. Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran
11. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi
2019 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6323);
Ruang;
13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan
14. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 18 Tahun 2020 tentang Rencana
15. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2020 tentang Penetapan
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 tentang
Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta
Tahun 2010 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pembuatan dan
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang Penerapan Standar
Pelayanan Minimal (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1540);
19. Peraturan Menteri Sosial Nomor 9 Tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan
Dasar pada Standar Pelyanan Minimal Bidang Sosial Di Daerah Provinsi dan di Daerah
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi,
nomenkaltur dan kode (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1447);
21. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050 – 3708 Tahun 2020 tentang Hasil
22. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 4 Tahun 2012 tentang Rencana
23. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 2 Tahun 2014 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2014-2034 (Lembaran Daerah
24. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 09 Tahun 2019 tentang Rencana
25. Peraturan Daerah Kota Baubau Nomor 4 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Baubau Tahun 2014-2034 (Lembaran Daerah Kota Baubau Tahun 2014
26. Peraturan Daerah Kota Baubau Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kota Baubau (Lembaran Daerah Kota Baubau Tahun 2016
Nomor 5);
27. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah Kota Baubau Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Baubau
28. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kota Baubau Tahun 2018-2023 (Lembaran Daerah Kota Baubau
penganggaran terutama RPJPD, RKPD, Renstra OPD, Renja OPD, dan R-APBD. Penyusunan
Perubahan RPJMD Kota Baubau merupakan bagian yang terintegrasi dengan perencanaan
pembangunan nasional sehingga wajib berpedoman pada RPJMD Provinsi Sulawesi Tenggara
evaluasi.
Perubahan RPJMD Kota Baubau Tahun 2018-2023 juga harus berpedoman pada
RPJPD Kota Baubau untuk menyesuaikan kebijakan daerah yang tertuang dalam RPJPD Kota
Baubau dengan kebijakan tahapan pembangunan dalam RPJMD. Sehingga hasil akhir yang
diharapkan RPJMD Kota Baubau Tahun 2018-2023 adalah merupakan pencapaian RPJPD
Kota Baubau dan perencanaan lanjutan dalam rangka mencapai kondisi Kota Baubau Tahun
2023 yaitu: “Mewujudkan Baubau yang Maju, Sejahtera, dan Berbudaya pada Tahun 2018-
2023”. Hubungan antar dokumen pembangunan tersebut dapat terlihat pada Gambar I.1
berikut ini:
BAB I Pendahuluan I - 10
RPJMD PERUBAHAN
KOTA BAUBAU TAHUN 2018-2023
Gambar I.1
Hubungan Antar Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
1. Dokumen Perubahan RPJMD Kota Baubau merupakan penjabaran dari Visi, Misi dan
Program Wali Kota Baubau yang penyusunannya berpedoman pada RPJPD Kota
Baubau dan RPJM Provinsi Sulawesi Tenggara dengan memerhatikan RPJM Nasional
serta memuat arah kebijakan umum dan program satuan kerja perangkat daerah, lintas
2. Perubahan RPJMD Kota Baubau merupakan acuan bagi Satuan Kerja Pemerintah
Daerah (OPD) untuk menyusun Rencana Strategi OPD yang kemudian dijabarkan ke
BAB I Pendahuluan I - 11
RPJMD PERUBAHAN
KOTA BAUBAU TAHUN 2018-2023
3. Perubahan RPJMD Kota Baubau yang berisi rencana pembangunan lima tahunan
periode tahunan.
4. RTRW Kota Baubau menjadi pedoman dalam rencana pemanfaatan ruang. Dalam hal
ini, antara RTRW dan RPJMD mempunyai kepentingan yang saling bersinergi, agar
pada penyusunan RKPD harus melihat program dan kegiatan yang telah ditetapkan
memerhatikan capaian target nasional terhadap target daerah. Pada tingkat impact,
indikator kinerja sasaran RPJMD harus memerhatikan apa yang ingin dicapai dalam
kebijakan.
diarahkan untuk penanganan dan pemulihan kondisi sosial ekonomi pasca Pandemi
BAB I Pendahuluan I - 12
RPJMD PERUBAHAN
KOTA BAUBAU TAHUN 2018-2023
pengamanan sosial.
mengoperasionalisasikan visi dan misi kepala daerah di sisa periode pembangunan, serta
menjadi tolok ukur pertanggungjawaban kepala daerah. Seperti diketahui, saat ini kondisi
nasional dan juga Kota Baubau sedang terguncang akibat pandemic Covid-19 sehingga perlu
penyelarasan strategi dan arah kebijakan yang disesuaikan dengan kondisi saat ini.
Berdasarkan maksud diatas, maka Perubahan RPJMD Kota Baubau Tahun 2018-
1. Memberikan landasan dan pedoman pada Walikota dan Wakil Walikota terpilih dalam
pelaksanaan pembangunan jangka waktu di sisa periode pembangunan yaitu tahun 2021-
2023;
2. Menjadi acuan bagi seluruh Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kota Baubau dalam
pandemi Covid-19.
4. Menjadi tolok ukur untuk mengevaluasi kinerja Pemerintah Kota Baubau berdasarkan
BAB I Pendahuluan I - 13
RPJMD PERUBAHAN
KOTA BAUBAU TAHUN 2018-2023
Sistematika dokumen Perubahan RPJMD Kota Baubau tahun 2018-2023 disusun sesuai
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 dengan sistematika sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan gambaran umum tentang kondisi Kota Baubau sebagai salah satu
terakhir yang dijelaskan dalam laporan kinerja keuangan daerah dan analisis
BAB I Pendahuluan I - 14
RPJMD PERUBAHAN
KOTA BAUBAU TAHUN 2018-2023
perencanaan (2021-2023).
Menjelaskan hasil olahan data kinerja dan informasi pembangunan lainnya untuk
memahami permasalahan daerah paling utama dan strategis yang akan dipecahkan
Menjelaskan dan menjabarkan visi dan misi Walikota ke dalam tujuan dan sasaran
secara terukur dan spesifik yang akan dicapai selama sisa periode pembangunan
daerah (2021-2023).
Dalam bagian ini diuraikan usaha dan upaya dalam mencapai tujuan dan sasaran
serta arah kebijakan dari setiap strategi terpilih. Selain itu, diberikan penjelasan
hubungan setiap strategi dengan arah dan kebijakan dalam rangka pencapaian
dipilih.
BAB I Pendahuluan I - 15
RPJMD PERUBAHAN
KOTA BAUBAU TAHUN 2018-2023
DAERAH
Menjelaskan seluruh indikator, target, dan program perangkat daerah pada setiap
anggaran setiap tahunnya. Untuk tahun anggaran sisa periode kerja yaitu 2021
ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala
daerah yang ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) daerah dan
BAB IX PENUTUP
perencanaan.
BAB I Pendahuluan I - 16
RPJMD PERUBAHAN
KOTA BAUBAU TAHUN 2018-2023
Pembangunan Kota Baubau berada pada middle period dimana pembangunan jangka
menengah tahun 2018-2023 sudah dua tahun dilaksanakan tahapannya. Berbagai upaya
Dasar tahun 1945, keseluruhan potensi sumber daya tersebut akan dipergunakan sebesar-
besarnya untuk kemakmuran rakyat seperti yang temaktub dalam Undang-Undang Dasar Tahun
1945 Pasal 33 Ayat 3 “Bumi, Air, dan Kekayaan Alam yang Terkandung Di Dalamnya Dikuasai
Oleh Negara dan Dipergunakan untuk Sebesar-besarnya Kemakmuran Rakyat”. Oleh karena itu,
Pemerintah Kota Baubau berusaha untuk memberdayakan setiap potensi yang ada dalam
Pembangunan daerah di Kota Baubau selama ini telah menunjukkan kemajuan di berbagai
bidang kehidupan masyarakat yang meliputi bidang ekonomi, pengembangan sumber daya
manusia, penyediaan sarana prasarana, penataan kehidupan sosial budaya serta tata
pemerintahan yang baik. Disamping banyak kemajuan yang telah dicapai, masih banyak pula
permasalahan dan tantangan yang belum sepenuhnya terpecahkan, sehingga masih perlu
dilanjutkan upaya untuk mengatasi berbagai persoalan demi kemajuan pembangunan daerah
Kota Baubau. Dalam merumuskan rencana kebijakan pembangunan periode 2018-2023, perlu
adanya pijakan awal yang merupakan kondisi daerah saat ini sehingga rumusan kebijakan yang
Pada dokumen perubahan RPJMD Kota Baubau Tahun 2018-2023 ini, gambaran umum
kondisi daerah dirumuskan lebih sangkat, padat dan sinkron dengan kebijakan yang ditetapkan
pada bab lanjutan tanpa meninggalkan esensi analisis utamanya. Untuk memahami lebih lanjut
berbagai potensi dan kinerja pembangunan selama ini, berikut gambaran umum Kota Baubau.
Aspek geografi merupakan informasi spasial dan mendasar dalam menganalisis gambaran
umum kondisi daerah Kota Baubau. Penjabaran kondisi dalam dokumen perencanaan
pembangunan akan memberikan gambaran utuh bagaimana karakteristik wilayah Kota Baubau
berperan pada pembangunan daerah baik dalam kaitannya dengan luas dan batasan wilayah,
letak geografis, topografi, hingga penggunaan lahan dalam pembangunan daerah. Selain itu, akan
dilihat pula berbagai potensi pengembangan wilayah hingga identifikasi wilayah rawan bencana.
Luas wilayah Kota Baubau mengalami perubahan menjadi 298,57 km2. Salah satu faktor
penyebab pertambahan Luas Kota Baubau adalah reklamasi pantai. Kota Baubau terdiri dari 8
Secara fisik, Kota Baubau terletak pada Selat Buton dan dikelilingi oleh kecamatan-
kecamatan dari Kabupaten Buton. Batas-batas administrasi Kota Baubau adalah sebagai berikut:
Gambar II.1
Peta Administrasi Kota Baubau
Sumber: RTRW Kota Baubau Tahun 2014-2034
Secara adminstratif wilayah Kota Baubau terbagi menjadi 8 Kecamatan dan 43 Kelurahan,
▪ Kecamatan Sorawolio terdiri atas 4 kelurahan, meliputi: Kelurahan Kaisabu Baru, Karya
▪ Kecamatan Murhum terdiri atas 5 kelurahan, meliputi: Kelurahan Baadia, Melai, Wajo,
Secara geografis Kota Baubau terletak di bagian Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara yang
berupa wilayah kepulauan. Kota Baubau berada di Pulau Buton dengan posisi koordinat 5021’ -
Secara umum kondisi fisik wilayah Kota Baubau memiliki karakteristik wilayah pesisir.
Morfologi perkembangan Kota Baubau tumbuh pada dataran rendah disepanjang pinggir pantai
dan Daerah Aliran Sungai, dengan limitasi perkembangan berupa kondisi bentang alam yang
relatif berbukit dan tandus dibeberapa bagian daratan, menyebabkan perkembangan kawasan
ini relatif lambat sehingga membutuhkan dukungan kebijakan pemerintah untuk menstimulasi
c. Topografi
Kondisi topografi wilayah Kota Baubau relatif bervariasi mulai dari topografi yang datar,
kawasan yang berada dibagian Utara dan Barat wilayah Kota Baubau, semakin ke Timur,
kemiringan semakin besar dan merupakan perbukitan yang membentang dari Utara ke Selatan.
Daerah tertinggi sebagian berada di Kecamatan Sorawolio. Topografi wilayah datar berada
pada tempat-tempat yang saat ini merupakan pusat-pusat permukiman di Kecamatan Murhum,
sebagian Kecamatan Betoambari dan Kecamatan Wolio. Berdasarkan kondisi topografi tersebut,
maka Kota Baubau dapat dibagi atas tiga keadaan wilayah, meliputi:
a. Lahan Datar; terdapat di sepanjang pantai dengan ketinggian 5 meter diatas permukaan
laut dan tersebar di wilayah kecamatan dan Kecamatan Sorawolio dengan kemiringan 0
- 8%.
b. Daerah Agak Datar; terdapat di bagian utara dan tenggara pusat Kota Baubau dengan
c. Daerah bergelombang; berada pada ketinggian sekitar 60 meter diatas permukaan laut
d. Geomorfologi
Kondisi bentangan alam atau geomorfologi merupakan elemen penting dalam penentuan
kesesuaian pemanfaatan lahan atau kemampuan daya dukung lahan. Kota Baubau dikelilingi oleh
daerah belakang (hinterland) berupa dataran yang termasuk dalam kelas kelerengan agak curam
yaitu berkisar antara 15-40% dan kelerengan sebagian tempat diatas 40% serta beberapa
bagian wilayah dengan kelerengan antara 2-15% yang terdapat di Kecamatan Murhum dan
Kecamatan Bungi. Kelerengan yang cukup tinggi merupakan limitasi dalam pengembangan
pusat-pusat permukiman Kota Baubau terutama ke arah Selatan, pada wilayah-wilayah dengan
e. Hidrologi
Kota Baubau memiliki sebuah sungai yang besar yaitu sungai Baubau. Sungai tersebut
melewati Kecamatan Wolio, Kecamatan Murhum dan Kecamatan Batupoaro. Sungai tersebut
pada umumnya memiliki potensi yang dapat dijadikan sebagai sumber tenaga listrik, pertanian,
f. Klimatologi
Berdasarkan catatan Stasiun Meteorologi Betoambari suhu udara di Kota Baubau pada
tahun 2019 berkisar antara 25,50C sampai dengan 28,60C. Suhu terendah terjadi pada bulan
Juli sedangkan suhu tertinggi terjadi pada bulan November. Sementara itu, rata-rata tekanan
udara selama tahun 2019 tercatat antara 1.012,9 mb – 1.017,0 mb. Tekanan terendah terjadi
pada bulan Desember dan tertinggi pada bulan September sedangkan rata-rata kecepatan angin
Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh Stasiun Metereologi Betoambari Kota Baubau
sepanjang tahun 2019 terjadi hujan. Selama tahun 2019 curah hujan tertinggi terjadi pada bulan
Maret yaitu 350 mm dengan hari hujan sebanyak 26 hari dan terendah tidak ada curah hujan
Tabel II.1
Statistik Klimatologi Kota Baubau, Tahun 2019
Suhu
Kelembapan
Udara Tekanan Kecepatan Penyinaran Curah Hari
Bulan Udara Rata-
Rata- Udara Angin Matahari hujan Hujan
rata
Rata
Januari 27,8 83,4 1013 3,16 53,1 188 23
Februari 27,2 84,8 1015 2,58 57,8 145 17
Maret 27,1 85,8 1013,6 2,86 45,9 350 26
April 27,2 86 1013,4 2,14 44,8 170,00 22
mei 27 86,9 1014,3 2,18 63,8 105 16
Juni 26,6 83,7 1014,4 3,2 63,9 37 13
Juli 25,5 80,4 1016 3,89 69,5 65 7
Agustus 26,1 70,5 1016,4 5,11 86 - -
September 26,6 68,8 1017 4,44 87,3 - -
Oktober 27,7 70,3 1014,6 3,48 90,1 5 2
November 28,6 71,7 1013,8 4,09 90,7 8 2
Desember 28,3 80,1 1012,9 3,24 64,9 172 17
Sumber: Kota Baubau Dalam Angka 2020
g. Penggunaan lahan
Berdasarkan RTRW Kota Baubau tahun 2014-2034 secara umum dapat dilihat pola
penggunaan lahannya yang terdiri dari kawasan terbangun seluas 6.266,77 Ha atau 20,99%
dari luas wilayah Kota Baubau dan kawasan non terbangun berupa ruang terbuka seluas
22.128,56 Ha atau 74,12% dari luas wilayah Kota Baubau. Kawasan terbangun merupakan
faktor yang menimbulkan bangkitan lalu lintas, baik dari permukiman menuju perdagangan dan
jasa, perkantoran, fasilitas kesehatan, pendidikan, dan kegiatannya lainnya, begitu juga
pelayanan umum, perdagangan dan jasa, pendidikan, kesehatan, rekreasi dan wisata, pelabuhan,
peribadatan, dan kesehatan, sedangkan ruang terbuka meliputi taman, hutan kota, kawasan
lindung, kuburan, rawa-rawa, sungai dan kawasan mangrove. Berdasarkan data eksisting
penggunaan lahan di Kota Baubau sebagian besar adalah berupa hutan dengan luas sebesar
11.930 Ha atau 39.96% dari total luas kota. Perumahan dan pemukiman menempati posisi
Tabel II.2
Penggunaan Lahan di Kota Baubau
Luas
No Penggunaan Lahan
(Ha) (%)
I KAWASAN TERBANGUN 6.266,77 20,99
1. Perumahan dan Permukiman 5.094,62 17,06
2. Kawasan Perdagangan dan Jasa 284,84 0,95
3. Perkantoran 349,61 1,17
Fasilitas 101,12 0,34
• Kesehatan 7,39 0,02
4.
• Pendidikan 80,5 0,27
• Peribadatan 13,23 0,04
Transportasi 159,16 0,53
5. • Terminal 4,38 0,01
• Jalan 154,78 0,52
6. Industri 17,142 0,06
II RUANG TERBUKA 23.407,57 73,57
1. Hutan Kota 12.033,07 40,70
Luas
No Penggunaan Lahan
(Ha) (%)
3. Sawah 958,887 3,21
4. Ladang 3.544,84 11,87
5. Kuburan 62,25 0,21
Ruang Terbuka Hijau 566,34 1,90
6. • Taman kota 19,67 0,07
• Jalur hijau 15,01 0,05
• Lapangan olahraga 13,11 0,04
• Rawa 35,25 0,12
• Alang-alang 483,3 1,62
7. Sungai 71,07 0,24
8. Mangrove 13,50 0,05
9. Lain-lain 1.461,67 4,90
TOTAL 29.857,00 100
Sumber : RTRW Kota Baubau 2014-2034
Kota Baubau merupakan daerah yang masuk kategori wilayah rawan bencana. Dari
beberapa Kabupaten/Kota di Sulawesi Tenggara, Kota Baubau berada di urutan ke-4 daerah
rawan bencana. Potensi bencana yang terjadi di wilayah Kota Baubau berupa bencana alam yang
meliputi: bencana tanah longsor termasuk di dalamnya bencana banjir, bencana angin
topan/angin puting beliung, kekeringan, serta peningkatan gelombang laut. Selain bencana alam
yang disebabkan oleh faktor alam, di Kota Baubau juga sering terjadi bencana non alam yakni
bencana kebakaran. Sementara beberapa Kecamatan yang dinilai rawan terhadap bencana
antara lain: Kecamatan Bungi dan Kecamatan Lea-lea. Di wilayah itu hampir setiap tahun selalu
terjadi banjir, selain itu juga angin puting beliung kerap terjadi di daerah pesisi pantai Kota
Baubau.
3. Demografi
demografi ini menjadi penting mengingat subyek sekaligus obyek pembangunan adalah
masyarakat atau penduduk, sehingga keterkaitan antara demografi dengan aspek-aspek lain
Perkembangan penduduk suatu wilayah merupakan salah satu dari karakteristik demografi
yang terdiri dari proses kelahiran, kematian, dan pindah (migrasi) penduduk. Jumlah penduduk
di Kota Baubau mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dimana pada tahun 2019 mencapai
jumlah penduduk sebanyak 171.802 jiwa. Secara total, pertumbuhan penduduk pada tahun
terakhir 2018-2019 sebesar 2,55 persen dan angka ini hampir merata di setiap kecamatan
175.000
170.000
171.802
165.000 167.519
160.000 162.780
155.000 158.271
150.000
151.485
145.000
140.000
2015 2016 2017 2018 2019
Gambar II.2
Jumlah Penduduk Kota Baubau Tahun 2015-2019
Sumber: Kota Baubau Dalam Angka 2020
Tabel III. 2
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk
Menurut Kecamatan, Kota Baubau Tahun 2019
Jumlah Penduduk Kepadatan
No Kecamatan Luas Area
2019 Penduduk
1. Betoambari 32,85 19.839 603,93
2. Murhum 6,13 20.542 3.351,06
3. Batupoaro 1,68 28.231 16.804,17
4. Wolio 33,89 42.533 1.255,03
5. Kokalukuna 16,81 20.870 1.241,52
6. Sorawolio 111,78 8.703 77,86
7. Bungi 58,89 8.412 142,84
8. Lea-lea 32,96 8.781 266,41
Total 294,99 157.911 535,31
Sumber : Kota Baubau Dalam Angka 2020 (Data Dinas Dukcapil)
Lebih lanjut, pada analisis penduduk menurut kecamatan, maka data yang digunakan
adalah data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang memiliki rincian hingga level
kecamatan. Pada data tersebut terlihat bahwa terjadi ketimpangan distribusi penduduk antar
kecamatan dengan range jumlah penduduk terbanyak 42.533 jiwa yang menghuni Kecamatan
Wolio dan paling sedikit berada di Kecamatan Bungi dengan penduduk hanya sebanyak 8.412
jiwa. Namun meskipun penduduk paling banyak berada di Kecamatan Wolio, tetapi wilayah
dengan penduduk paling padat adalah Kecamatan Batupoaro dengan kepadatan penduduk
mencapai 16.804,17 jiwa/km2. Jika dilihat secara umum, kepadatan penduduk Kota Baubau
sebanyak 535,31 jiwa/km2 yang mengindikasikan setiap km2 wilayah Kota Baubau dihuni
Dari hasil registrasi, penduduk Kota Baubau mengalami penambahan penduduk di setiap
tahunnya dimana pada tahun 2019 terhitung laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,22 persen.
Jika dilihat dari jenis kelaminnya, sebagian besar penduduk Kota Baubau memiliki jenis kelamin
perempuan dengan rasio jenis kelamin untuk Kota Baubau sebesar 96,32 yang mengindikasikan
bahwa terdapat 96-97 penduduk berjenis kelamin laki-laki diantara 100 penduduk perempuan.
Tabel II.3
Laju Pertumbuhan Penduduk dan
Rasio Jenis Kelamin Kota Baubau, Tahun 2019
Laju
Jumlah Rasio Jenis
No Kecamatan Pertumbuhan
Penduduk Kelamin
Penduduk
1. Betoambari 19.839 1,28 101,34
2. Murhum 20.542 -0,27 97,95
3. Batupoaro 28.231 -1,05 98,00
4. Wolio 42.533 0,28 99,09
5. Kokalukuna 20.870 0,05 102,16
6. Sorawolio 8.703 1,19 101,50
7. Bungi 8.412 1,50 106,84
Laju
Jumlah Rasio Jenis
No Kecamatan Pertumbuhan
Penduduk Kelamin
Penduduk
8. Lea-lea 8.781 1,26 102,04
Total 157.911 0,22 96,32
Sumber : Kota Baubau Dalam Angka 2020 (Data Disdukcapi)
Dalam analisis demografi, terdapat suatu analisis menurut karakteristik umur melalui
piramida penduduk. Piramida penduduk merupakan sebuah gambaran awal mengenai struktur
umur penduduk baik untuk dianalisis mengenai produktivitas umurnya maupun analisis
(10.000) (8.000) (6.000) (4.000) (2.000) 0 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000
Laki-laki Perempuan
Gambar II.3
Piramida Penduduk Laki Laki dan Perempuan Kota Baubau Tahun 2019
Sumber : Kota Baubau Dalam Angka 2020 (diolah)
Jika dilihat persebaran penduduk berdasarkan kelompok umur dalam bentuk piramida
penduduk, sebagian besar penduduk Kota Baubau berada pada usia muda dimana pada
umumnya masih memiliki ketergantungan tinggi mengingat masih perlunya biaya pendidikan
dan belum produktif dalam bekerja. Selain itu, penduduk umur anak-anak juga cukup tinggi yang
mengindikasikan besarnya potensi sumber daya manusia untuk pelaksanaan pembangunan pada
masa yang akan datang. Sehingga perlu adanya program yang terarah untuk peningkatan
kualitas sumber daya manusia dalam mewujudkan visi pembangunan utamanya jangka panjang.
perekonomian dan kesejahteraan sosial. Perekonomian suatu wilayah bergantung pada sumber
daya alam dan sektor produksi yang dimilikinya. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi dalam suatu
periode tertentu tidak terlepas dari perkembangan masing-masing sektor yang ikut membantu
ekonomi tersebut merupakan refleksi dari kondisi ekonomi pada periode tertentu tersebut.
Produk Domestik Bruto sebagai salah satu indikator ekonomi memuat berbagai
instrumen ekonomi yang di dalamnya terlihat jelas kondisi makro ekonomi suatu daerah dengan
pertumbuhan ekonominya, income per kapita dan berbagai instrumen ekonomi lainnya. PDRB
merupakan jumlah nilai tambah bruto yang timbul akibat adanya berbagai kegiatan ekonomi
atau proses produksi yang tercipta di suatu daerah atau region dalam suatu periode tertentu
tanpa memperhatikan apakah faktor produksi dimiliki daerah tersebut atau bukan.Relevansi
data-data tersebut akan sangat membantu pengambil kebijaksanaan dalam perencanaan dan
evaluasi perekonomian daerah sehingga pembangunan tidak salah arah. Angka PDRB sangat
diperlukan karena selain dapat dipakai sebagai bahan analisis perencanaan pembangunan juga
Semakin tinggi PDRB suatu wilayah, semakin tinggi pula hasil atau kinerja proses pembangunan
di wilayah tersebut.
9.000.000,00
9.044.331,30
8.000.000,00
8.255.964,00
7.000.000,00 7.507.917,70
6.776.550,00
6.000.000,00
6.015.520,00
5.000.000,00
4.000.000,00
2015 2016 2017 2018 2019
Gambar II.4
Produk Domestik Regional Bruto ADH Berlaku
Sumber: Kota Baubau Dalam Angka 2020
Secara umum, terjadi peningkatan yang signifikan dalam perekonomian daerah dimana
pada tahun 2019 tejadi peningkatan kinerja perekonomian daerah. Hal ini terlihat dari
meningkatnya nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku hingga
daerah merupakan andil dari kategori konstruksi yang mencapai 22,03 persen dan kategori
perdagangan besar dan eceran (termasuk reparasi mobil dan sepeda motor) sebesar 20,62
persen. Selanjutnya, terdapat kategori pertanian, kehutanan dan perikanan yang mencapai 14,39
Tabel II.4
Struktur Perekonomian Daerah Kota Baubau, 2015-2019 (%)
Lapangan Usaha 2015 2016 2017 2018 2019
Pertanian, Kehutanan, dan
A 14,12 14,13 14,18 14,40 14,39
Perikanan
Pertambangan dan
B 4,82 4,46 4,41 4,35 4,31
Penggalian
C Industri Pengolahan 4,27 4,22 4,35 4,16 4,03
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,05 0,05 0,06 0,06 0,06
Pengadaan Air,
E Pengelolaan Sampah, 0,33 0,32 0,31 0,30 0,29
Limbah dan Daur Ulang
F Konstruksi 20,19 20,98 20,69 21,20 22,03
Perdagangan Besar dan
G Eceran, Reparasi Mobil dan 18,72 19,33 20,22 20,17 20,62
Sepeda Motor
Transportasi dan
H 5,21 5,07 4,92 4,84 4,88
Pergudangan
Penyediaan Akomodasi dan
I 1,27 1,27 1,28 1,29 1,25
Makan Minum
J Informasi dan Komunikasi 3,48 3,44 3,49 3,45 3,37
Jasa Keuangan dan
K 3,22 3,42 3,50 3,36 3,31
Asuransi
L Real Estate 3,09 2,88 2,84 2,79 2,57
M,N Jasa Perusahaan 0,16 0,16 0,15 0,15 0,15
Adiministrasi
O Pemerintahan, Pertahanan 9,38 8,68 8,36 8,40 7,78
dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 7,00 7,10 6,95 6,97 6,88
mengalami perlambatan dalam kurun waktu lima tahun terakhir dimana pada tahun 2015, Kota
Baubau memiliki pertumbuhan ekonomi 8,84 persen dan melambat hingga mencapai 6,59
persen. Terlihat bawah pada pertumbuhane konomi sektoral, kategori Jasa Kesehatan dan
kegiatan sosial memiliki pertumbuhan ekonomi mencapai 9,16 persen dan sektor konstruksi 8,17
persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi paling rendah adalah kategori industri pengolahan
Tabel II.5
Laju Pertumbuhan Ekonomi Menurut Kategori Lapangan Usaha
Kota Baubau, 2015-2019
Lapangan Usaha 2015 2016 2017 2018 2019
Pertanian, Kehutanan, dan
A 0,92 7,73 6,82 6,33 5,77
Perikanan
Pertambangan dan
B 10,41 1,86 6,67 5,44 5,11
Penggalian
C Industri Pengolahan 9,97 7,63 7,99 1,91 3,45
D Pengadaan Listrik dan Gas 7,73 5,5 7,9 2,1 7,52
Pengadaan Air, Pengelolaan
E Sampah, Limbah dan Daur 5,34 7,88 3,02 4,3 4,49
Ulang
F Konstruksi 9,79 7,9 6,07 7,6 8,17
Dengan meningkatnya nilai PDRB adh berlaku setiap tahunnya, juga akan mempengaruhi
PDRB per kapita di setiap tahunnya idmana pada tahun 2019 mencapai 52,64 juta rupiah per
60,00
50,00
52,64
49,28
40,00 46,12
42,82
39,71
30,00
20,00
10,00
0,00
2015 2016 2017 2018 2019
Gambar II.5
PDRB per Kapita Kota Baubau Tahun 2015-2019 (Juta Rupiah)
Sumber: Kota Baubau Dalam Angka 2020
C. Laju Inflasi
daerah. Fluktuasi inflasi dapat mempengaruhi kondisi perekonomian suatu wilayah termasuk
masyarakat yang memiliki pendapatan tetap dan inflasi juga akan menyebabkan laju
4,5
3,95
4
3,5
3,00 2,92
3
2,5
2 1,71
1,35
1,5
1
0,5
0
2015 2016 2017 2018 2019
Gambar II.6
Laju Inflasi Kota Baubau Tahun 2015-2019 (%)
Sumber: Kota Baubau Dalam Angka 2020
Secara umum, harga kebutuhan pokok di Kota Baubau masih terkendali dimana angka
inflasi sangat rendah mencapai 1,35 persen pada tahun 2019. Hal ini juga terlihat dari tahun-
tahun sebelumnya dimana angka inflasi tertinggi berada pada tahun 2015 yakni sebesar 3,95
persen.
D. Indeks Gini
diiringi oleh distribusi pendapatan yang lebih adil dan merata, akan menyebabkan terjadinya
kesenjangan sosial yang semakin besar. Kota Baubau menunjukkan adanya kecenderungan
ketimpangan dari nilai indeks gini yang mengalami peningkatan, meskipun besar peningkatannya
tidak begitu siginifikan. Terlebih lagi, angka gini rasio yang mencapai 0,4527 di tahun 2018
0,454
0,452
0,4527
0,45
0,448
0,446
0,444
0,442
0,4424
0,44
0,4406
0,438
0,436
0,434
2016 2017 2018
Gambar II.7
Indeks Gini Kota Baubau, tahun 2016-2018
Sumber: Kota Baubau Dalam Angka 2020
kesejahteraan masyarakat baik secara vertikal (menyeluruh di semua lapisan masyarakat dan
horizontal (kehidupan lebih baik dari segala bidang). Pembangunan suatu daerah sendiri akan
tercapai apabila setiap orang memperoleh peluang seluas-luasnya untuk hidup sehat,
berpendidikan dan berketerampilan serta mampu mencukupi kebutuhan baik primer, sekunder
maupun tersier. Untuk melihat keberhasilan pembangunan manusia salah satunya dilakukan
dengan menggunakan IPM sebagai indeks komposit yang dapat diperbandingkan di seluruh
wilayah Indonesia.
Indeks pembangunan manusia atau Human Development Index (HDI) yang diperkenalkan
oleh United Nations Development Programes (UNDP) sejak tahun 1990 adalah sebuah indeks
komposit untuk mengukur keberhasilan atau kinerja suatu negara/wilayah dalam bidang
pembangunan manusia. Dengan IPM, kita bisa melakukan analisis pembandingan pencapaian
pembangunan manusia antar wilayah. Berdasarkan metode penghitungan terbaru, IPM dibangun
melalui pendekatan tiga dimensi dasar yang mencakup Angka Harapan Hidup (kesehatan),
Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah (pendidikan) serta Pengeluaran Per Kapita
Angka IPM di Kota Baubau mengalami kenaikan di setiap tahunnya dimana pada tahun
2019, IPM Kota Baubau mencapai 75,21. Kenaikan ini merupakan andil positif dari kenaikan
komponen-komponen penyusun seperti angka harapan hidup yang mencapai 70,95 tahun;
harapan lama sekolah yang mencapai 14,81 tahun; rata-rata lama sekolah yang mencapai 10,37
tahun dan pengeluaran per kapita di sesuaikan yang mencapai 10.523 ribu/tahun/kapita.
Tabel II.6
IPM dan Komponen Penyusunnya
Kota Baubau, 2015-2019
Unsur Pembentuk
Satuan 2015 2016 2017 2018 2019
IPM
Angka rata-rata lama
Tahun 9,80 9,89 9,90 10,13 10,37
sekolah
Harapan Usia Lama
Tahun 14,77 14,78 14,79 14,8 14,81
Sekolah
Angka Harapan Hidup Tahun 70,43 70,47 70,50 70,72 70,95
Paritas daya beli Rp 9.852 10.110 20.233 10.374 10.523
IPM % 73,59 73,99 74,14 74,67 75,21
Sumber : Kota Baubau Dalam Angka 2020
B. Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu faktor kunci dalam peningkatan potensi dan daya saing
sumber daya manusia. Hal ini dikarenakan, dengan memiliki pendidikan yang berkualitas maka
setiap penduduk akan memiliki lebih banyak kesempatan dalam memperbaiki kualitas kehidupan
keluarga dari mulai mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, pendapatan lebih layak, hingga
kehidupan yang lebih sejahtera. Beberapa indikator kinerja pembangunan daerah Kota Baubau
pada bidang pendidikan pada fokus kesejahteraan sosial ini akan lebih menyoroti tentang
Rata-rata lama sekolah Kota Baubau mengalami peningkatan di setiap tahunnya dimana
pada tahun 2018 dan 2019 mengalami peningkatan yang cukup signifikan hingga mencapai
10,13 tahun pada tahun 2018 dan 10,37 tahun pada tahun 2019. Angka 2019 ini
mengindikasikan bahwa masyarakat yang telah memiliki umur 25 tahun atau lebih secara rata-
rata telah mengenyam pendidikan hingga 10,37 tahun atau setingkat SMA sederajat kelas 2.
10,5
10,4
10,3 10,37
10,2
10,1
10,13
10
9,9
9,8 9,89 9,9
9,7 9,8
9,6
9,5
2015 2016 2017 2018 2019
Gambar II.8
Rata-rata Lama Sekolah Kota Baubau, 2015-2019 (Tahun)
Sumber: Kota Baubau Dalam Angka 2020
Berbeda dengan rata-rata lama sekolah, angka harapan lama sekolah lebih mengarah
pada kondisi yang ingin diwujudkan dalam masyarakat mengenyam pendidikan. Harapan Lama
Sekolah (HLS) dapat didefinisikan sebagai lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan
dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang. HLS dapat digunakan untuk
mengetahui kondisi pembangunan sistem pendidikan di berbagai jenjang. Nilai HLS yang
semakin tinggi, dapat menggambarkan bahwa rata-rata lamanya sekolah seseorang diharapkan
Angka harapan lama sekolah Kota Baubau mengalami peningkatan secara linier di setiap
tahunnya dimana peningkatannya hanya berkisar 0,01 poin setiap tahunnya dalam kurun waktu
lima tahun terakhir. Pada tahun 2019, angka harapan lama sekolah Kota Baubau sebesar 14,81
tahun yang mengindikasikan bahwa masyarakat yang telah memasuki usia 7 (tujuh) tahun akan
memiliki harapan untuk mengenyam bangku pendidikan hingga 14,81 tahun atau hingga
perguruan tinggi.
14,82
14,81
14,81
14,8
14,8
14,79
14,79
14,78
14,78
14,77
14,77
14,76
14,75
2015 2016 2017 2018 2019
Gambar II.9
Harapan Lama Sekolah Kota Baubau, 2015-2019 (Tahun)
Sumber: Kota Baubau Dalam Angka 2020
C. Kesehatan
melaksanakan aktivitasnya sehari-hari. Dengan derajat kesehatan yang baik, maka masyarakat
mampu bekerja dengan optimal sehingga menghasilkan output yang berkualitas. Dalam melihat
seperti Angka Harapan Hidup (AHH). Angka Harapan Hidup (AHH) merupakan indikator
penyusun Indeks Pembangunan Manusia dalam bidang kesehatan dimana angka tersebut
mengindikasikan rata-rata perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang sejak
71
70,9
70,95
70,8
70,7
70,6 70,72
70,5
70,4 70,47 70,5
70,43
70,3
70,2
70,1
2015 2016 2017 2018 2019
Gambar II.10
Angka Harapan Hidup Kota Baubau, 2015-2019 (Tahun)
Sumber: Kota Baubau Dalam Angka 2020
Angka harapan hidup Kota Baubau semakin lama semakin meningkat yang
mengindikasikan keberhasilan program dan kegiatan di bidang kesehatan. Angka Harapan Hidup
Kota Baubau meningkat dari 70,43 tahun pada 2015 menjadi 70,95 tahun pada 2019. Angka
ini mengindikasikan bahwa setiap bayi yang baru lahir hidup pada tahun 2019 memiliki harapan
Pelayanan publik atau pelayanan umum merupakan segala bentuk jasa pelayanan, baik
dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang menjadi tanggungjawab Pemerintah Kota
Baubau dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan. Aspek pelayanan umum ini mencakup fokus layanan urusan wajib, layanan urusan
pilihan dan urusan penunjang lainnya dengan rincian yang berhubungan dengan kebijakan
diselenggarakan oleh semua pemerintah daerah. Urusan pemerintahan wajib memiliki dua
urusan pembangunan daerah, yakni urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan
pelayanan dasar dan urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar.
Pelayanan dasar merupakan pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar setiap
warga negara Indonesia. Oleh karena ini, urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan
pelayanan dasar merupakan urusan pemerintahan daerah yang wajib dilaksanakan untuk
memenuhi kebutuhan dasar masyarakat di Kota Baubau. Berikut analisis singkat data dan
informasi pada setiap urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar.
A. Pendidikan
Sebagai modal dasar pelaksanaan pendidikan yang berkualitas, tentu saja harus diimbangi
dengan sarana dan prasarana pendidikan yang bermutu dan memiliki kualitas minimal sesuai
standar nasional. Pemerintah Kota Baubau berupaya seoptimal mungkin dalam meningkatkan
kualitas pendidikan khususnya melalui penyediaan sarana dan prasarana pendidikan secara
berkualitas. Jika dilihat dari rasio murid terhadap guru maka terlihat suatu proporsi yang ideal
dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dimana seorang tenaga mengajar akan lebih fokus
Tabel II.7
Sarana Pendidikan, Kota Baubau Tahun 2017-2019
Rasio Murid Rasio Murid
Tahun Sekolah Murid Guru
terhadap Guru terhadap sekolah
Sekolah Dasar
2015 67 19.170 1.118 17 286
2016 68 18.863 1.134 17 277
2017 67 18.217 1.687 11 272
jenjang pendidikan formal tanpa melihat batasan umur usia sekolahnya. APK Kota Baubau
menunjukkan terjadinya pola seperti pada umumnya dimana penurunan angka partisipasi kasar
pada tingkatan/jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Pada tahun 2019, APK tertinggi adalah
APK SD sederajat dan disusul SMP sederajat dan SMA sederajat. Sedangkan pada APK SD
sederajat menunjukkan angka lebih dari 100 yang mengindikasikan bahwa cukup tingginya
Angka Partisipasi Murni (APM) mengindikasikan jumlah penduduk suatu wilayah dalam
mengenyam pendidikan tertentu sesuai batasan usia sekolah. APM di Kota Baubau mengalami
penurunan angka partisipasi pada tingkatan atau jenjang yang lebih tinggi. Hal ini terlihat dari
APM pada jenjang SD sederajat sebesar 99,64 kemudian menurun di APM SMP sederajat
Tabel II.8
Angka Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi Murni
Kota Baubau Tahun 2015-2019
Jenjang 2015 2016 2017 2018 2019
Pendidikan APK APM APK APM APK APM APK APM APK APM
SD/MI 104,66 94,48 111,33 99,8 109,5 96,47 114,64 99,6 114,64 99,64
SMP/MTs 79,54 65,73 90,08 85,56 130,36 87,97 85,68 81,62 85,68 78,36
SMA/MA/SMK 96,86 68,87 84,47 71,47 68,28 68,06 87,01 70,2 87,01 74,87
Sumber: Kota Baubau Dalam Angka 2020
B. Kesehatan
dengan meningkatkan fasilitas kesehatan sekaligus kualitasnya. Pada tahun 2019, terdapat 3
rumah sakit umum dan 1 rumah sakit bersalin. Selain itu, terdapat 17 puskesmas induk, 6
klinik/balai kesehatan dan 14 polindes. Untuk melayani kesehatan ibu dan bayi, posyandu
Tabel II.9
Jumlah Fasilitas dan Tenaga Kesehatan Kota Baubau Tahun 2015-2019
Fasilitas Kesehatan 2015 2016 2017 2018 2019
Rumah Sakit Umum 2 3 3 3 3
Rumah sakit bersalin 2 2 1 1 1
Puskesmas 31 17 17 17 17
Posyandu 145 149 154 152 153
Klinik/Balai Kesehatan 2 3 5 6 6
Polindes 12 15 15 14 14
Sumber: Kota Baubau Dalam Angka 2020
Fasilitas kesehatan tersebut memiliki cukup banyak tenaga kesehatan yang melayani
dokter, 91 perawat dan 84 bidan. Tenaga penunjang kesehatan juga cukup banyak dimiliki Kota
Selain itu, dalam melihat derajat kesehatan juga dapat dilihat bagaimana kesehatan bayi
pada daerah tersebut. Hal ini dikarenakan bayi merupakan umur manusia yang paling rentan
terkena penyakit sehingga jika kesehatan bayi sudah baik maka dapat dipastikan derajat
kesehatan masyarakat berkualitas. Terlihat dilihat bahwa Bayi Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR) dan Gizi Buruk mengalami peningkatan jumlah, lebih lanjut bayi dengan berat badan
lahir rendah tersebut belum dirujuk/ diambil tindakan penanganan kesehatan lebih lanjut.
Tabel II.10
Jumlah Bayi Lahir, Bayi Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR), BBLR Dirujuk, dan Bergizi Buruk
di Kota Baubau, 2016-2019
Fasilitas Kesehatan 2016 2017 2018 2019
Bayi Lahir 3.008 2.799 2.955 3.075
Bayi Berat Badan Lahir 43
59 44 30
Rendah (BBLR)
Gizi Buruk 7 10 11 5
BBLR dirujuk - - - -
Sumber: Kota Baubau Dalam Angka 2020
Bidang pekerjaan umum merupakan salah satu bidang penting dalam peningkatan
kualitas dan kuantitas penunjang pembangunan daerah, seperti sarana dan prasarana
perhubungan, permukiman layak huni, dan sebagainya. Oleh karena itu, salah satu indikator
penting dalam bidang pekerjaan umum adalah terkait proporsi kualitas jalan, baik dari bahan
pembuatan jalan maupun kondisi jalan. Hal ini karena jalan merupakan salah satu infrastruktur
utama dalam mendorong perekonomian suatu daerah. Jalan sebagai sarana penunjang
Secara umum, total panjang jalan di Kota Baubau mengalami peningkatan setiap
tahunnya. Terlihat dari panjang jalan baik jalan Nasional, Provinsi maupun Kota Baubau
sepanjang 462 km. Hal ini merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan aksesibilitas
wilayah. Sedangkan pada jalan yang merupakan kewenangan Kota Baubau memiliki panjang jalan
398,55 km di tahun 2019. Jenis permukaan jalan di Kota Baubau pada tahun 2019 juga sudah
cukup memiliki jenis permukaan yang berkualitas mengingat sebagian besar jalan sudah dalam
bentuk aspal sepanjang 237,31 km dan sisanya masih berjenis permukaan kerikil sepanjang
112,21 km.
Data capaian SPM bidang keciptakaryaan sampai tahun 2020 yaitu persentase jumlah
rumah tangga yang mendapatkan akses terhadap air minum melalui SPAM jaringan perpipaan
dan bukan jaringan perpipaan terlindungi terhadap rumah tangga sebesar 55,18%, dan
Rasio kepatuhan IMB sebesar 100% dengan jumlah IMB yang diberikan oleh
Pemerintah Kab/Kota dalam tahun eksisting sebanyak 1437 IMB. Jumlah bangunan gedung
yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota untuk dilindungi dan dilestarikan sebanyak 121 unit.
Jumlah bangunan gedung yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota untuk kepentingan strategis
daerah provinsi sebanyak 5 lokasi, dan Jumlah bangunan gedung negara milik pemerintah
472,29 462,00
437,86
411,73
259,65
Gambar II.11
Total Panjang Jalan Kota Baubau Tahun 2015-2019 (Km)
Sumber: Kota Baubau Dalam Angka 2020
Kerikil
12,30%
Tanah
28,15% Aspal
59,54%
Gambar II.12
Persentase Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan (%)
Kota Baubau Tahun 2019
Sumber: Kota Baubau Dalam Angka 2020
Jika dilihat dari kondisinya, maka sarana prasarana jalan di Kota Baubau sudah tergolong
baik dimana persentase panjang jalan dalam kondisi baik mencapai 51,27 persen dan kondisi
sedang mencapai 16,87 persen. Hal yang perlu diperhatikan adalah kondisi jalan yang rusak
sedang yakni 13,15 persen, dan kondisi rusak berat 18,72 persen.
Rusak Berat
18,72%
Rusak Baik
Sedang
Gambar II.13
Persentase Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan (%)
Kota Baubau Tahun 2019
Sumber: SIPDJD (Sistem Pengelolaan Data Base Jalan Daerah) tahun 2019
Selain itu dalam kaitannya terhadap Penataan Ruang sesuai arahan Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pemerintah Kota Baubau
telah mempunyai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Tahun 2014 – 2034 yang dijadikan
sebagai acuan dalam sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan
mewujudkan ruang wilayah Kota Baubau yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan
berbasis pada sektor perdagangan dan jasa guna mencapai daerah yang maju, sejahtera dan
berbudaya berlandaskan wawasan nusantara dan ketahanan nasional. Adapun substansi dari
adanya RTRW ini yaitu rencana struktur ruang wilayah kota, rencana pola ruang wilayah kota,
arahan pemanfaatan ruang wilayah kota, kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kota,
Tabel II.11
Kota yang baik adalah kota yang mampu mencukupi warganya akan hunian yang layak
serta lingkungan permukiman yang mendorong produktivitas. Pemerintah Kota Baubau telah
melaksanakan beberapa program dan kegiatan berkelanjutan berbasis data guna memenuhi
urusan wajib perumahan rakyat secara optimal. Pendataan yang dimulai dengan Program
Huni) dapat menjaga sikronitas pembangunan, serta kegiatan monitoring dan evaluasi tiap-tiap
Tabel II. 12
Indikator Perumahan Rakyat dan Kawasan Kota Baubau Tahun 2015-2018
Capaian (%)
Uraian
2015 2016 2017 2018
Persentase jumlah rumah layak huni 65 70 80 85
Persentase terbangunnya
infrastruktur pada kawasan 70 80 80 84,88
pemukiman kumuh
Persentase luasan Ruang Terbuka
20 25 27 30
Hijau
Sumber: RKPD Kota Baubau Tahun 2021
Luas kawasan kumuh Kota Baubau sampai Tahun 2020 sesuai dengan Surat Keputusan
Wali Kota Baubau Nomor 542/XII/2020 tentang Penetapan Lokasi Perumahan Kumuh dan
Pemukiman Kumuh di Kota Baubau seluas 173,189 Ha. Jumlah rumah tidak layak huni (RTLH)
Kota Baubau yang terinput pada basis data aplikasi e-RTLH Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat tahun 2020 sebanyak 7.443 Unit. Jumlah backlog kepemilikan perumahan
sebanyak 8.242 unit. Kemudian jumlah bantuan program perumahan (BSPS) baik dari
Kementerian PUPR maupun melalui Pemerintah Provinsi Sultra dan Pemerintah Kota Baubau
E. Sosial
kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Jadi Penduduk
Miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis
kemiskinan. Garis Kemiskinan (GK) merupakan penjumlahan dari Garis Kemiskinan Makanan
(GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM). Penduduk yang memiliki rata-rata
pengeluaran perkapita per bulan dibawah Garis Kemiskinan dikategorikan sebagai penduduk
miskin. Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum
makanan yang disetarakan dengan 2100 kilokalori perkapita perhari. Garis Kemiskinan Non
Makanan (GKNM) adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan dan
kesehatan.
Tabel II. 13
Garis Kemiskinan dan Penduduk Miskin
Kota Baubau Tahun 2015-2019
Garis Penduduk miskin
Tahun
Kemiskinan Ribu Jiwa Persentase
2015 274.066 14,27 9,24
2016 291.873 13,86 8,81
2017 297.991 13,55 8,39
2018 311.509 12,59 7,57
2019 329.977 12,42 7,27
Sumber: Kota Baubau Dalam Angka 2020
12,00
11,00
10,00 9,24
8,81
9,00 8,39
7,57
8,00 7,27
7,00
6,00
5,00
4,00
2015 2016 2017 2018 2019
Gambar II.14
Angka Kemiskinan Kota Baubau Tahun 2015-2019
Sumber: Kota Baubau Dalam Angka 2020
Angka kemiskinan di Kota Baubau mengalami penurunan secara berkala dimana pada
tahun 2019 mencapai 7,27 persen dengan garis kemiskinan sebesar Rp.329.977,- sehingga
memiliki penduduk miskin sebanyak 12,42 ribu jiwa. Penurunan ini memang merupakan kabar
gembira bagi kesejahteraan Kota Baubau karena program dan kegiatan pembangunan yang telah
dilaksanakan dalam rangka penanganan penduduk miskin telah memperlihatkan hasil yang
optimal.
III.2. Layanan Urusan Wajib yang Tidak Berkaitan dengan Pelayanan Dasar
Urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar adalah urusan
pemerintahan daerah yang wajib meskipun bukan merupakan pelayanan untuk memenuhi
kebutuhan dasar masyarakat di Kota Baubau. Berikut analisis singkat data dan informasi pada
setiap urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar.
A. Tenaga Kerja
masyarakat karena dapat menunjukkan kualitas sumber daya manusia sekaligus income rumah
tangga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Salah satu indikator penting yang dapat
dijadikan rujukan kebijakan awal dalam merumuskan program pembangunan adalah Tingkat
7,5
7
7,17 7,07
6,5
6
6,1
5,5 5,75 5,84
4,5
4
2015 2016 2017 2018 2019
Gambar II.15
Tingkat Pengangguran Terbuka Kota Baubau Tahun 2015-2019
Sumber: Kota Baubau Dalam Angka 2020
TPT Kota Baubau mengalami fluktuasi beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2019,
tingkat pengangguran mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya menjadi sebesar 5,84
persen dimana pada tahun 2018 hanya sebesar 5,75 persen. Hal ini mengindikasikan persentase
Perlu digarisbawahi bahwa sebagian besar tenaga kerja di Kota Baubau telah
mengenyam pendidikan SMA sederajat yang mencapai 38,69 persen. Namun disisi lain, masih
terdapat 21,61 persen tenaga kerja yang hanya memiliki ijazah SD sederajat dan 11,88 persen
tenaga kerja dengan ijazah SMP sederajat. Tentu saja kompetensi tenaga kerja yang minim ini
belum mampu memberikan yang terbaik dalam membangun daya saing daerah sehingga perlu
Perguruan
Tinggi
27,82%
Sekolah Dasar
21,61%
Sekolah
Sekolah
Menengah
Menengah
Atas
Pertama
38,69%
11,88%
Gambar II.16
Persentase Tenaga Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Kota
Baubau, Tahun 2019
Sumber: Kota Baubau Dalam Angka 2020
Sebagian besar tenaga kerja di Kota Baubau merupakan buruh/karyawan/ pegawai. Hal
ini mengindikasikan bahwa masyarakat di Kota Baubau masih mengejar zona nyaman dimana
Tabel II. 14
Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja
Selama Seminggu yang Lalu Menurut Status Pekerjaan Utama,
Kota Baubau Tahun 2019
Fasilitas Kesehatan Laki-laki Perempuan Jumlah
Berusaha sendiri 9.967 7.185 17.152
Berusaha dibantu buruh tidak
4.420 3.533 7.953
tetap/buruh tak dibayar
Berusaha dibantu buruh tetap/buruh
2.286 976 3.262
dibayar
Buruh/Karyawan/Pegawai 21.267 15.137 36.404
Pekerja bebas pertanian 224 44 268
Pekerja bebas non pertanian 1.321 226 1.547
Pekerja keluarga/tak dibayar 2.304 5.554 7.858
Jumlah 41.789 32.655 74.444
Sumber: Kota Baubau Dalam Angka 2020
hambatan guna kesetaraan gender dan tidak membedakan antara anak-anak maupun orangtua
secara adil pada setiap tingkat proses pembangunan. Mengukur keberhasilan program
pembangunan menurut perspektif gender, tidak hanya dilihat dari peningkatan kesejahteraan
masyarakat atau penurunan tingkat kemiskinan. Tetapi lebih kepada sejauh mana program
mampu memberdayakan perempuan. Dalam mengukur pengaruh sebuah kebijakan, dan atau
Indeks Pemberdayaan Perempuan (IDG) di Kota Baubau masih tergolong rendah dimana
pada tahun 2018 hanya memiliki capaian 68,94. Angka ini tersusun oleh tiga komponen
perempuan sebagai tenaga professional sebesar 48,93 persen, dan sumbangan pendapatan
Tabel II. 15
Indeks Pemberdayaan Gender dan Indikator Penyusunnya
Kota Baubau Tahun 2018
Capaian
No Indikator
2018
1 Keterlibatan Perempuan di Parlemen (%) 20,00
2 Perempuan sebagai Tenaga Profesional (%) 48,93
3 Sumbangan Pendapatan Perempuan (%) 30,70
Indeks Pemberdayaan Perempuan 68,94
Sumber: KemenPPPA, 2019
Teknologi informasi dan komunikasi telah berkembang sangat pesat. Terobosan dalam
teknologi komunikasi dan informasi ikut mengubah daerah. Kini setiap warga memiliki
kemampuan untuk menyuarakan opininya dan mengakses beragam informasi kapanpun dan
dimanapun.
Sesuai dengan arah kebijakan pada urusan wajib komunikasi dan informatika diarahkan
program pembangunan. Guna mendukung inter koneksi dan pertukaran data antar SKPD,
yaitu melalui pembangunan jaringan WAN (Wide Area Network) dan pemanfaatan jasa koneksi
Kota Baubau telah membangun interkoneksi jaringan seluruh SKPD. Pembangunan jaringan
WAN akan terus di lanjutkan secara bertahap hingga semua titik kantor dapat terlayani,
sedangkan untuk menara telekomunikasi yang sudah ada terbangun akan dipelihara secara
Perangkat lunak atau aplikasi yang terbangun dalam jangka penerapan egovernment
telah mencakup beberapa layanan, yaitu SIMDA (sistem informasi keuangan daerah), SIMDUK
(E-KTP), SIMPAJAK, SIDDAK, SIMRS dan SPSE, EMusrenbang, E-Planing dan AMALKU.
dua arah antara masyarakat dan pemerintah Kota Baubau melalui website pemerintah Baubau.
A. Perencanaan pembangunan
melaksanakan setiap program dan kegiatan pembangunannya untuk mewujudkan visi dan misi
yang diemban. Diharapkan dengan perencanaan yang berkualitas, maka kinerja penyelenggaraan
pemerintah juga semakin membaik dimana pada tahun 2018 Kota Baubau mendapatkan
2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Baubau Tahun 2018-2023; dan
3. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Baubau Tahun 2014-2034, dengan penetapan
Peraturan Daerah Kota Baubau Nomor 04 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang
B. Keuangan
Harus diakui bahwa good governance telah menempati posisi yang terhormat dalam
wacana pembangunan belakangan ini. Suatu wacana yang sejatinya bersandar pada tiga pilar
mulia yang pada dasarnya bermuara pada terciptanya pelayanan publik yang efektif dan efisien,
Pada tahun 2019, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memberikan opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) pada laporan keuangan Kota Baubau. Opini WTP berarti bahwa seluruh
informasi didalam laporan keuangan dinilai bebas dari salah saji material. Predikat WTP juga
memberi arti bahwa auditor BPK meyakini berdasarkan bukti-bukti audit yang telah
dikumpulkan, Kota Baubau telah memenuhi prinsip akuntabilitas. Selain itu, capaian Indeks
Persepsi Korupsi pada tahun 2018 senilai 63 dengan status “cukup bersih dari korupsi”
menjadikan tantangan tersendiri bagi Kota Baubau untuk meningkatkan pengawasan dan
sehingga memiliki peran penting dalam mewujudkan pencapaian pembangunan daerah. Selain
terkait kuantitas ASN, kualitas ASN juga harus dikedepankan demi peningkatan dan akselerasi
kinerja sehingga kompetensi ASN diperhatikan sesuai beban kerjanya. Di Kota Baubau, sebagian
besar ASN memiliki jenjang pendidikan S1/S2/S3 sehingga kompetensinya tidak diragukan.
Namun penempatan pekerjaan sesuai kompetensinya yang harus lebih diperhatikan. Meskpun
begitu, masih terdapat 11 ASN lulusan SMP sederajat dan 588 ASN lulusan SMA/Sederajat.
ASN yang masih memiliki pendidikan kurang memadai tersebut harus diberikan berbagai
3500
3064
3000
2500
2000
1500
1000
588
500 297 263
0 11
0
SD SMP SMA Diploma I/II Diploma III S1/S2/S3
Sederajat Sederajat Sederajat Sederajat
Gambar II.17
Jumlah Aparatur Sipil Negara Menurut Jenjang Pendidikan
Kota Baubau Tahun 2019
Sumber: Kota Baubau Dalam Angka 2020
Daya saing daerah merupakan salah satu aspek tujuan penyelenggaraan otonomi daerah
sesuai dengan potensi, kekhasan, dan unggulan daerah. Suatu daya saing (competitiveness)
merupakan salah satu faktor keberhasilan pembangunan ekonomi yang berhubungan dengan
tujuan pembangunan daerah dalam mencapai tingkat kesejahteraan yang tinggi dan
berkelanjutan.
Salah satu indikator dalam melihat kemampuan ekonomi suatu daerah adalah dengan
menelaah pengeluaran rata-rata per kapita per bulannya. Pengeluaran konsumsi rumah tangga
akan memberikan gambaran secara mikro bagaimana tingkat kesejahteraan masyarakat dalam
menjalani kehidupan kesehariannya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan Kota Baubau
untuk bahan makanan dan bukan bahan makanan sebesar Rp.1.157.035,-. Rata-rata
pengeluaran per kapita sebulan untuk bahan makanan sebesar Rp. 432.509,- dengan kelompok
pengeluaran untuk makanan yang tertinggi terdapat pada komoditas makanan dan minuman
jadi, yaitu sebesar Rp.117.997,-. Sedangkan menurut kelompok bukan makanan, dari rata-rata
pengeluaran per kapita sebulan sebesar Rp.724.526,- dengan pengeluaran tertinggi berada di
B. Kriminalitas
masyarakat dalam menciptakan rasa aman, damai, dan tentram dalam kehidupan sehari-hari.
Masih cukup tingginya kejadian tindak kriminalitas di Kota Baubau haruslah menjadi pemicu bagi
aparat penegak hukum maupun pemerintah daerah untuk terus melakukan berbagai upaya
pencegahan dan antisipasi berbagai kasus kriminalitas yang terjadi. Selama tahun 2019,
terdapat 168 kasus kejahatan yang terjadi di Kota Baubau dan sudah terselesaikan kasusnya
hingga masuk ke Lembaga Pemasyarakatan Kota Baubau. Jika dilihat dari angka kriminalitasnya,
maka secara umum terjadi penurunan angka kriminalitas menjadi sebesar 97,70 pada tahun
2019 yang mengindikasikan bahwa terjadi tindak pidana kriminalitas sebanyak 97-98 kasus di
180
160
161,12
140 152,35
120 135,51
100
109,58
80 97,79
60
40
20
0
2015 2016 2017 2018 2019
Gambar II.18
Angka Kriminalitas Kota Baubau Tahun 2015-2019
Sumber: Kota Baubau Dalam Angka 2020
kembali capaian pelaksanaan pembangunan pada periode sebelumnya. Hal ini dilakukan melalui
data dan informasi pencapaian indikator-indikator pembangunan daerah sebagai mana yang
Berikut capaian data pembangunan Kota Baubau dalam lima tahun terakhir.
Tabel II. 16
Capaian Kinerja Pembangunan Kota Baubau Tahun 2015-2019
Capaian
No Indikator Kinerja Daerah Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
Aspek Kesejahteraan Masyarakat
I Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi % 8,84 8,04 6,87 6,76 6,59
1.2 Tingkat inflasi % 3,95 1,71 3,00 2,92 1,35
1.3a PDRB ADHB Juta Rp 6.015.520 6.776.550 7.508.276 8.255.964 9.044.331
1.3b PDRB Per Kapita Juta Rp 38,84 42,82 46,12 49,28 53
1.4 Indeks gini % 0,4406 0,4424 0,4527
Persentase Penduduk di Atas
1.5 % 90,76 91,19 91,61 92,43 92,73
Garis Kemiskinan
II - 49
Persentase Tindak Kejahatan
1.6 % 15,24
Yang Diselesaikan
1.7 Tingkat pengangguran % 7,17 6,1 7,07 5,75 5,66
1.8 Pendapatan perkapita Juta
1.9 Paritas daya beli Rp 9.852 10.110 20.233 10.374 10.523
1.10.a Jumlah Penduduk Jiwa 151.485 158.271 162.780 167.519 171.802
1.10.b Pertumbuhan Penduduk % 2,01 2,41 2,5 2,55 2,55
1.11 Pengeluaran perkapita 1.006.313 1.131.250
1.12 IPM % 73,59 73,99 74,14 74,67 75,21
II Fokus Kesejahteraan Sosial
2.1 Pendidikan
Secara umum dapat dikatakan bahwa Penerapan SPM menjadi sangat penting dan mendasar karena pada hakekatnya dengan
melaksanakan SPM, maka basis untuk kesejahteraan masyarakat dapat terbangun setidaknya bila semua sasaran minimal dapat terwujud.
Meskipun tidak semua program kegiatan menjadi kegiatan pelayanan yang termasuk dalam SPM. Hanya beberapa kegiatan pokok saja
yang merupakan pelayanan dasar yang wajib diberikan sesuai fungsi dan tugas pokoknya dari cakupan kegiatan masing-masing Unit Kerja.
Dalam hal ini kegiatan merupakan bagian dari program dan kegiatan dari satu unit kerja yang akan dibiayai melalui APBD. Dengan demikian
tiap jenis pelayanan dasar di tiap bidang SPM menjadi satu atau menjadi bagian dari program atau kegiatan Unit Kerja dari SKPD.
Pemerintah Kota Baubau telah melakukan langkah-langkah dalam rangka Percepatan Penerapan dan Pencapaian SPM. Dari 6
(enam) bidang SPM yang diterapkan oleh pemerintah daerah Kota Baubau secara umum telah menunjukan hasil yang memuaskan
II - 64
terutama ditinjau dari semangat dan kerja keras dari Pemerintah Kota Baubau untuk dapat segera menerapkan dan menjalankan SPM di
SKPD terkait.
Tabel II. 17
Realisasi Pencapaian SPM Bidang Kesehatan
Tahun
No. Jenis Pelayanan Dasar Indikator SPM
2013 2014 2015 2016
I Pelayanan Kesehatan Dasar 1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 72.11 81.46 89.21 76.50
Cakupan Ibu hamil dengan komplikasi yang
2 38.59 52.37 64.73 36.83
ditangani
Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau
3 tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi 98.15 96.11 82.27 77.63
kebidanan
4 Cakupan pelayanan Ibu Nifas 91.58 99.83 86.97 77.50
Cakupan neonatal dengan komplikasi yang
5 11.11 14.71 15.65 15.40
ditangani
Tahun
No. Jenis Pelayanan Dasar Indikator SPM
2013 2014 2015 2016
Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000
A. 0 N/A N/A 0.00
penduduk < 15 tahun
B. Penemuan Penderita Pneumonia Balita 100 5.43 10.17 5.7
C. Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif 84.62 90.91 91.5 48.05
D. Penderita DBD yang Ditangani 100 100 100 100
E. Penemuan Penderita Diare 100 62.19 100 100
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat
14 84 105.53 36.58 125.8
miskin
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien
II Pelayanan Kesehatan Rujukan 15 84 105.53 36.58 18.70
masyarakat miskin
Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yg harus
16 21.74 N/A N/A 42.50
diberikan sarana kesehatan (RS) di Kab/Kota
II - 66 Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang
III Penyelidikan 17 N/A N/A N/A 0.00
dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam
IV Promosi 18 Cakupan Desa Siaga Aktif 100 100 100 100
Tabel II. 18
Realisasi Pencapaian SPM Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Tahun (%)
No Jenis Pelayanan Dasar Indikator SPM
2014 2015 2016 2017
I 1 Cakupan ketersediaan rumah layak huni N/A N/A 70.1 70.1
Rumah Layak Huni dan Terjangkau
2 Cakupan Layanan Rumah Layak Huni Yang Terjangkau N/A N/A 80 80
Lingkungan yang Sehat dan Aman
Cakupan lingkungan yg sehat dan aman yg didukung
II yang didukung dengan Prasarana, 3 N/A N/A 30 30
Prasarana, sarana dan Utilitas Umum (PSU)
Sarana dan Utilitas Umum (PSU)
Tabel II. 19
II - 67
Realisasi Pencapaian SPM Bidang Sosial
Tahun
No. Jenis Pelayanan Dasar Indikator SPM
2014 2015 2016
Pelaksanaan program/kegiatan bidang sosial :
Pemberian bantuan sosial bagi Persentase (%) PMKS skala kab/kota yang
a. Penyandang Masalah Kesejahteraan 1 memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan 10 N/A 0.65
Sosial skala Kabupaten/ Kota kebutuhan dasar
1
Persentase (%) PMKS skala kab/kota yang menerima
Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan program pemberdayaan sosial melalui Kelompok
b. 2 20 N/A 60.00
sosial skala Kabupaten/Kota Usaha Bersama (KUBE) atau kelompok sosial
ekonomi sejenis lainnya
Tahun
No. Jenis Pelayanan Dasar Indikator SPM
2014 2015 2016
Penyediaan sarana dan prasarana sosial :
Presentase (%) pantai sosial skala kabupaten/ kota
Penyediaan sarana prasarana pantai
a. 3 yang menyediakan sarana prasarana pelayanan 14.29 N/A 32.00
sosial skala kabupaten/kota
2 kesejahteraan sosial
Penyediaan sarana prasarana Presentase (%) wahana kesejahteraan sosial berbasis
b. pelayanan luar panti skala 4 masyarakat (WKBSM) yang menyediakan sarana 9.38 N/A 40.43
Kabupaten/Kota prasarana pelayanan kesejahteraan sosial
Penanggulangan korban Bencana :
Presentase (%) korban bencana skala
Bantuan sosial bagi korban bencana
a. 5 kabupaten/kota yang menerima bantuan sosial 15 N/A 35.45
skala Kabupaten/Kota
selama masa tanggap darurat
3
Presentase (%) korban bencana skala
Evaluasi korban bencana skala kabupaten/kota yang dievakuasi dengan
b. II - 68 6 30.43 N/A 100
Kabupaten/kota menggunakan sarana prasarana tanggap darurat
lengkap
Pelaksanaan dan pengembangan jaminan
sosial bagi penyandang cacat fisik dan mental,
serta lanjut usia tidak potensial :
4
Presentase (%) penyandang cacat fisik dan mental,
Penyelenggaraan jaminan sosial skala
- 7 serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima 14 N/A 62.12
Kabupaten/Kota
jaminan sosial
Tabel II . 20
Realisasi Pencapaian SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Tahun
No Jenis Pelayanan Dasar Indikator SPM
2014 2015 2016
Tersedianya air baku untuk memenuhi
Sumber Daya Air 1 N/A 87.63 93,78
kebutuhan pokok minimal sehari hari
I
Prioritas utama penyediaan Air untuk Tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat
2 N/A 128.57 107,29
kebutuhan masyarakat pada sistem irigasi yang sudah ada
Jalan (Jaringan)
Tersedianya jalan yang menghubungkan pusat-
Aksesbilitas 3 N/A 72 72
pusat kegiatan dalam wilayah Kabupaten/Kota
Tersedianya jalan yang memudahkan
Mobilitas 4 N/A N/A
masyarakat perindividu melakukan perjalanan
Tersedianya jalan yang menjamin pengguna
II Keselamatan
- 69 5 N/A N/A
II jalan berkendara dengan selamat
Jalan (Ruas)
Tersedianya jalan yang menjamin kendaraan
Kondisi Jalan 6 N/A 154.2
dapat berjalan dengan selamat dan nyaman
Tersedianya jalan yang menjamin perjalanan
Kecepatan 7 dapat dilakukan sesuai dengan kecepatan N/A N/A
rencana
Tersedianya akses air minum yang aman
melalui Sistem Penyediaan Air Minum dengan
III Air Minum (Cluster Pelayanan) 8 jaringan perpipaan dan bukan jaringan N/A 47
perpipaan terlindungi dengan kebutuhan pokok
minimal 60 liter/orang/hari
Tahun
No Jenis Pelayanan Dasar Indikator SPM
2014 2015 2016
Penyehatan Lingkungan Pemukiman (Sanitasi
Lingkungan dan Persampahan)
Tersedianya sistem air limbah setempat yang
A Air Limbah Permukiman 9 N/A 104.2 164.8
memadai
Tersedianya sistem air limbah skala
10 N/A N/A N/A
komunitas/kawasan/kota
Tersedianya fasilitas pengurangan sampah di
B Pengelolaan Sampah 11 N/A 90 90
perkotaan
IV
Tersedianya sistem penanganan sampah di
12 N/A 89 98
perkotaan
Tersedianya sistem jaringan drainase skala
C Drainase 13 N/A 64 99
kawasan dan skala kota
Tersedianya sistem jaringan drainase skala
II - 70
kawasan dan skala kota sehingga tidak terjadi
13 N/A 80 92
genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam) dan
tidak lebih dari 2 kali setahun
Berkurangnya luasan permukiman kumuh di
V Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan 14 N/A 68 68
kawasan perkotaan
Penataan Bangunan dan Lingkungan
Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan
1 Izin Mendirikan Bangunan 15 N/A 46 55
VI IMB di Kabupaten/Kota
Harga Standar Bangunan Gedung Tersedianya pedoman Harga Standar
2 16 N/A N/A N/A
Negara (HSBGN) Bangunan Gedung Negara di Kabupaten /Kota
VII Jasa Konstruksi
Tahun
No Jenis Pelayanan Dasar Indikator SPM
2014 2015 2016
Penerbitan IUJK dalam waktu 10 (sepuluh) hari
1 Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) 17 N/A 100 100
kerja setelah persyaratan lengkap
Tersedianya sistem informasi jasa konstruksi
2 Sistem Informasi Jasa Konstruksi 18 N/A 41.67 41,67
setiap tahun
Penataan Ruang
Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata
1 Informasi Penataan Ruang 19 Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta ada ada ada
rencana rincinya melalui peta analog
Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata
Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta
19 ada ada ada
rencana rincinya melalui peta analog dan peta
digital
Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat
VIII II - 71
melalui forum konsultasi publik yang memenuhi
Pelibatan Peran Masyarakat Dalam syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR
2 20 ada ada ada
Proses Penyusunan RTR dan program pemanfaatan ruang, yang
dilakukan minimal 2 (dua) kali setiap
disusunnya RTR
Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat
melalui forum konsultasi publik yang memenuhi
20 ada ada ada
syarat inklusif dalam proses penyusunan
program pemanfaatan ruang
Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin
3 Izin Pemanfaatan Ruang 21 N/A N/A 618
pemanfaatan ruang sesuai dengan Peraturan
Tahun
No Jenis Pelayanan Dasar Indikator SPM
2014 2015 2016
Daerah tentang RTR wilayah kabupaten/kota
beserta rencana rincinya
Terlaksanakannya tindakan awal terhadap
Pelayanan Pengaduan Pelanggaran Tata pengaduan masyarakat tentang pelanggaran di
4 22 N/A N/A 282
Ruang bidang penataan ruang, dalam waktu 5 (lima)
hari kerja
Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% 3.390, 89 3.390, 89
5 23 3.390, 89 Ha
Publik dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan Ha Ha
Tabel II. 21
Tahun
Jenis Pelayanan
No. Indikator SPM Level Capaian SPM Capaian SPM Capaian SPM Capaian SPM
Dasar
2014 2015 2016 2017
MI 100 N/A
SMP 100 100 100
MTs 100 N/A
Jumlah peserta didik dalam setiap
rombongan belajar untuk SD/MI
tidak melebihi 32 orang, dan untuk
SMP/MTs tidak melebihi 36 orang.
2 Untuk setiap rombongan belajar
tersedia 1 (satu) ruang kelas yang
dilengkapi dengan meja dan kursi
yang cukup untuk peserta didik dan
guru, serta papan tulis;
II - 73
SD 100 N/A
MI 100 N/A
SD 85.07 67.16 89.55
MI 80 N/A
SMP 100 95.65 89.55
MTS 100 N/A
SMP 100 N/A
MTS 42.86 N/A
Di setiap SMP dan MTs tersedia
ruang laboratorium IPA yang
3
dilengkapi dengan meja dan kursi
yang cukup untuk 36 peserta didik
Tahun
Jenis Pelayanan
No. Indikator SPM Level Capaian SPM Capaian SPM Capaian SPM Capaian SPM
Dasar
2014 2015 2016 2017
dan minimal satu set peralatan
praktek IPA untuk demonstrasi dan
eksperimen peserta didik;
SMP 61.9 26.09 0.00
MTS 42.86 N/A
SMP 57.14 N/A
MTs 57.14 N/A
Di setiap SD/MI dan SMP/MTs
tersedia satu ruang guru yang
dilengkapi dengan meja dan kursi
untuk setiap orang guru, kepala
4
sekolah dan staf kependidikan
II - 74
lainnya; dan di setiap SMP/MTs
tersedia ruang kepala sekolah yang
terpisah dari ruang guru;
SD 47.76 13.43 97.01
MI 60 N/A
SMP 80.95 52.17 97.01
MTs 57.14 N/A
SMP 80.95 N/A
MTs 57.14 N/A
Di setiap SD/MI tersedia 1 (satu)
5 orang guru untuk setiap 32 peserta
didik dan 6 (enam) orang guru
Tahun
Jenis Pelayanan
No. Indikator SPM Level Capaian SPM Capaian SPM Capaian SPM Capaian SPM
Dasar
2014 2015 2016 2017
untuk setiap satuan pendidikan, dan
untuk daerah khusus 4 (empat)
orang guru setiap satuan pendidikan
SD 98.51 100 97.01
MI 100 N/A
SD 82.09 N/A
MI 60 N/A
Di setiap SMP/MTs tersedia 1
(satu) orang guru untuk setiap mata
6 pelajaran, dan untuk daerah khusus
tersedia satu orang guru untuk
setiap rumpun mata pelajaran;
II - 75
SMP 76.19 21.74 0.00
MTs 57.14 N/A
Di setiap SD/MI tersedia 2 (dua)
orang guru yang memenuhi
7 kualifikasi akademik S1 atau D-IV
dan 2 (dua) orang guru yang telah
memiliki sertifikat pendidik
SD 98.51 100 100
MI 100 N/A
SD 92.54 N/A
MI 80 N/A
Tahun
Jenis Pelayanan
No. Indikator SPM Level Capaian SPM Capaian SPM Capaian SPM Capaian SPM
Dasar
2014 2015 2016 2017
Di setiap SMP/MTs tersedia guru
dengan kualifikasi akademik S1 atau
DIV sebanyak 70% dan separuh
diantaranya (35% dari keseluruhan
8
guru) telah memiliki sertifikat
pendidik, untuk daerah khusus
masing-masing sebanyak 40% dan
20%
SMP 95.24 95.65 0.00
MTS 85.71 N/A
SMP 66.67 N/A
MTs 71.43 N/A
II - 76
Di setiap SMP/MTs tersedia guru
dengan kualifikasi akademik S1 atau
DIV dan telah memiliki sertifikat
9 pendidik masing-masing satu orang
untuk mata pelajaran Matematika,
IPA, Bahasa Indonesia,Bahasa
Inggris dan PKn
SMP 57.14 56.52 0.00
MTs 42.86 N/A
Di setiap Kabupaten/Kota semua
10
kepala SD/MI berkualifikasi
Tahun
Jenis Pelayanan
No. Indikator SPM Level Capaian SPM Capaian SPM Capaian SPM Capaian SPM
Dasar
2014 2015 2016 2017
akademik S1 atau DIV dan telah
memiliki sertifikat pendidik
SD 86.57 85.07 98.51
MI 60 N/A
Di setiap Kab/Kota semua kepala
SMP/MTs berkualifikasi akademik
11
S1 atau DIV dan telah memiliki
sertifikat pendidik;
SMP 95.24 82.61 0.00
MTs 85.71 N/A
Di setiap kab/kota semua pengawas
sekolah/ madrasah memiliki
II - 77
12 kualifikasi akademik S-1 atau D-IV
dan telah memiliki sertifikat
Pendidik
SD 100 100 100
MI 100 N/A
Pemerintah kab/kota memiliki
rencana dan melaksanakan kegiatan
untuk membantu satuan pendidikan
13
dalam mengembangkan kurikulum
dan proses pembelajaran yang
efektif;
SD N/A 100 100
Tahun
Jenis Pelayanan
No. Indikator SPM Level Capaian SPM Capaian SPM Capaian SPM Capaian SPM
Dasar
2014 2015 2016 2017
MI N/A N/A
SMP N/A N/A 100
MTs N/A N/A
100 bila kab/ kota memiliki rencana
dan telah melaksanakan kegiatan
untuk membantu sekolah
mengembangkan kurikulum dan
proses pembelajaran yang efektif
50 bila memiliki rencana tetapi
belum melaksanakan
0 bila tidak memiliki rencana untuk
membantu sekolah dalam
II - 78
mengembangkan kurikulum dan
proses pembelajaran yang efektif.
Kunjungan pengawas ke satuan
pendidikan dilakukan satu kali setiap
14 bulan dan setiap kunjungan
dilakukan selama 3 jam untuk
melakukan supervisi dan pembinaan;
SD 100 49.25 100
MI 100 N/A
SMP 100 43.48 100
MTs 100 N/A
Tahun
Jenis Pelayanan
No. Indikator SPM Level Capaian SPM Capaian SPM Capaian SPM Capaian SPM
Dasar
2014 2015 2016 2017
Setiap SD/MI menyediakan buku
teks yang sudah ditetapkan
Pendidikan Dasar kelayakannya oleh Pemerintah
II Oleh Satuan 15 mencakup mata pelajaran Bahasa
Pendidikan Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan
PKn dengan perbandingan satu set
untuk setiap peserta didik
SD 80.33 20.09 100
MI 73.15 N/A
SD 92.54 N/A
MI 60 N/A
Setiap SMP/MTs menyediakan
II - 79
buku teks yang sudah ditetapkan
kelayakannya oleh Pemerintah
16
mencakup semua mata pelajaran
dengan perbandingan satu set
untuk setiap perserta didik;
SMP 100 4.35 0.00
MTs 100 N/A
SMP 71.43 N/A
MTs 85.71 N/A
Setiap SD/MI menyediakan satu set
17 peraga IPA dan bahan yang terdiri
dari model kerangka manusia, model
Tahun
Jenis Pelayanan
No. Indikator SPM Level Capaian SPM Capaian SPM Capaian SPM Capaian SPM
Dasar
2014 2015 2016 2017
tubuh manusia, bola dunia (globe),
contoh peralatan optik, kit IPA
untuk eksperimen dasar, dan
poster/carta IPA;
SD 49.25 50.75 73.13
MI 60 N/A
Setiap SD/MI memiliki 100 judul
buku pengayaan dan 10 buku
18 referensi,dan setiap SMP/MTs
memiliki 200 judul buku pengayaan
dan 20 buku referensi;
SD 85.07 59.7 98.51
II - 80
MI 100 N/A
SMP 61.9 17.39 98.51
MTs 100 N/A
19 Setiap guru tetap bekerja 37,5 jam
per minggu di satuan pendidikan,
termasuk merencanakan
guru tetap bekerja
pembelajaran, melaksanakan
37,5 jam per
pembelajaran, menilai hasil 92.45
minggu di satuan
pembelajaran, membimbing atau
pendidikan
melatih peserta didik, dan
melaksanakan tugas tambahan;
SD 100 26.87 100
Tahun
Jenis Pelayanan
No. Indikator SPM Level Capaian SPM Capaian SPM Capaian SPM Capaian SPM
Dasar
2014 2015 2016 2017
MI 100 N/A
SMP 61.9 17.39 100
MTs 85.71 N/A
Satuan pendidikan Jumlah
menyelenggarakan proses rombongan
20 pembelajaran selama 34 minggu per belajar yang 100
tahun dengan kegiatan memenuhi
pembelajaran sebagai berikut : standar
Kelas I - II : 18 jam per minggu SD 100 42.27 100
Kelas III : 24 jam per minggu MI 100 N/A
Kelas IV – VI : 27 jam per minggu SMP 100 47.83 100
Kelas VII – IX : 27 jam per minggu MTs 100 N/A
II - 81
Setiap satuan pendidikan
21 menerapkan kurikulum sesuai
ketentuan yang berlaku
SD 100 98.51 100
MI 100 N/A
SMP 100 100 100
MTs 100 N/A
Setiap guru yang menerapkan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
22 (RPP) yang disusun berdasarkan
silabus untuk setiap mata pelajaran
yang diampunya
Tahun
Jenis Pelayanan
No. Indikator SPM Level Capaian SPM Capaian SPM Capaian SPM Capaian SPM
Dasar
2014 2015 2016 2017
SD 100 80.6 100
MI 100 N/A
SMP 100 78.26 100
MTs 85.71 N/A
Jumlah guru yang
mengembangkan
dan menerapkan
Setiap guru mengembangkan dan
program penilaian
menerapkan program penilaian
23 untuk membantu 100
untuk membantu meningkatkan
meningkatkan
kemampuan belajar peserta didik
kemampuan
belajar peserta
II - 82
didik
SD 100 77.61 100
MI 100 N/A
SMP 100 52.17 100
MTs 100 N/A
Kepala sekolah melakukan supervisi
kelas dan memberikan umpan balik
24
kepada guru dua kali dalam setiap
semester
SD 89.55 68.66 100
MI 40 N/A
SMP 80.95 26.09 100
Tahun
Jenis Pelayanan
No. Indikator SPM Level Capaian SPM Capaian SPM Capaian SPM Capaian SPM
Dasar
2014 2015 2016 2017
MTs 71.43 N/A
Setiap guru menyampaikan laporan
hasil evaluasi mata pelajaran serta
hasil penilaian setiap peserta didik
25
kepada Kepala sekolah pada akhir
semester dalam bentuk laporan hasil
presentasi belajar peserta didik
SD 100 79.1 100
MI 100 N/A
SMP 100 56.52 100
MTs 100 N/A
26 Kepala Sekolah atau Madrasah satuan pendidikan 100
II - 83
menyampaikan laporan hasil SD 85.07 97.01 100
Ulangan Akhir Semester (UAS) dan
Ulangan Kenaiakan Kelas (UKK)
serta Ujian Akhire (US/UN) kepada
orang tua peserta didik dan MI 60 N/A
menyampaikan rekapitulasinya
kepada Dinas Pendidikan
kabupaten/kota atau
SMP 85.71 91.32 100
MTs 57.14 N/A
Setiap satuan pendidikan
27
menerapkan prinsip- prinsip
Tahun
Jenis Pelayanan
No. Indikator SPM Level Capaian SPM Capaian SPM Capaian SPM Capaian SPM
Dasar
2014 2015 2016 2017
Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS).
IP 27.1 SD 85.07 98.51 100
MI 60 N/A
SMP 76.19 95.65 100
MTs 57.14 N/A
IP 27.2 SD 92.54 N/A
MI 80 N/A
SMP 85.71 N/A
MTs 71.43 N/A
IP 27.3 SD 92.54 N/A
MI 80 N/A
II - 84
SMP 85.71 N/A
MTs 71.43 N/A
Tabel II. 22
Realisasi Pencapaian SPM Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat
TAHUN
No Jenis Pelayanan Dasar Indikator
2014 2015 2016
Pemeliharaan Keten- traman & Ketertiban Cakupan Penegakan Peraturan Daerah dan
I 1 75 N/A 50
Masyarakat Peraturan Kepala Daerah di Kabupaten/Kota
TAHUN
No Jenis Pelayanan Dasar Indikator
2014 2015 2016
Cakupan Patroli Siaga Ketertiban Umum dan
2 1.5 N/A 50
Ketentraman Masyarakat
Cakupan Rasio Petugas Perlindungan
3 0.5 N/A 50
Masyarakat (Linmas) di Kabupaten/Kota
II - 85
menghantam Indonesia bagaikan sebuah perfect storm yang berdampak besar bagi perekonomian
melemahkan investasi, terhentinya usaha, bahkan seluruh dunia mengalami pelemahan ekonomi
sehingga menyebabkan harga komoditas turun dan ekspor Indonesia ke beberapa negara juga
terhenti. Hal ini memaksa pemerintah merevisi berbagai target ekonomi ditahun 2020. Beberapa
skenario berat diputuskan dimana target pertumbuhan ekonomi diturunkan menjadi 2,3 persen.
Padahal pada asumsi dasar ekonomi makro dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) 2020, pertumbuhan ekonomi sebelumnya ditarget 5,3 persen. Terpukulnya perekonomian
dan daerah mulai dikencangkan untuk penanganan COVID-19. Disisi lain target-target penerimaan
baik pusat maupun daerah banyak dikoreksi akibat lesunya perekonomian global hingga lokal.
Penyaluran dana transfer dari pusat ke Kota Baubau banyak yang dipotong, ditambah lesunya
perekonomian daerah yang membuat potensi penerimaan (PAD) diperkirakan menurun. Hal
tersebut diprediksi masih akan berlangsung dalam beberapa tahun kedepan. Untuk itu agar tercipta
pembiayaan pembangunan daerah Kota Baubau yang realistis dan efektif. Untuk itu perlu dilakukan
memperhatikan kinerja keuangan masa lalu. Kinerja keuangan masa lalu di analisis sekurang
kurangnya 5 (lima) tahun ke belakang, akan diketahui rata-rata pertumbuhan yang dijadikan sebagai
acuan analisis proyeksi kemampuan keuangan kedepan. Analisis terhadap kinerja keuangan masa
Sebagai tahap awal dalam menganalisis kinerja keuangan daerah pada masa-masa lalu perlu
diketahui kemampuan pendanaan pembangunan pemerintahan daerah selama ini. Derajat Otonomi
Fiskal Daerah (DOFD) sebagai salah satu indikator untuk menganalisis kemampuan keuangan
daerah diukur melalui kontribusi realisasi PAD terhadap APBD. Kesinambungan penyelenggaraan
pembangunan di masa datang ditentukan sejauh mana kemandirian pembiayaan tersedia untuk
melaksanakan pembangunan daerah. Semakin tinggi nilai DOFD menunjukkan semakin kuat
kemandirian pembiayaan pembangunan. Adapun klasifikasi DOFD dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel III.1
Skala interval Otonomi Fiskal
Kondisi kemandirian keuangan daerah Kota Baubau berdasarkan DOFD dalam 5 (lima)
tahun terakhir (2015-2019) mengalami fluktuatif yang tidak signifikan. ditahun 2015, DOFD Kota
Baubau sebesar 7,17% kemudian ditahun 2016 mengalami kenaikan menjadi 8,0%. Setelah itu
ditahun 2017 mengalami peningkatan kembali menjadi 12,85%. Setelah mengalami peningkatan,
ditahun 2018 terjadi penurunan menjadi 8,24% dan terakhir tahun 2019 naik sedikit menjadi
9,67%. Jika dilihat berdasarkan klasifikasinya, rata-rata nilai DOFD Kota Baubau yang sebesar
9,20% masih masuk kategori kurang karena nilai DOF nya antara 10,01% - 20,00%. Meskipun
dalam kategori kurang namun bisa dikatakan telah mendekati sedang. Untuk itu agar bisa mencapai
kategori sedang sebagaimana capaian tahun 2017, maka maka Pemerintah Kota Baubau harus perlu
menggali sumber-sumber keuangan daerahnya dengan cara yang lebih kreatif dan inovatif dalam
sehingga penerimaannya tidak tergantung kepada pemerintah pusat maupun provinsi. Adapaun
perkembangan DOFD Kota Baubau periode tahun 2015-2019, dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut
ini.
Tabel III.2
Derajat Otonomi Fiskal Daerah
Kota Baubau, Tahun 2015-2019
Kinerja keuangan merupakan prospek atau masa depan, pertumbuhan, dan potensi
perkembangan yang baik bagi suatu daerah. Kinerja keuangan diperlukan informasinya untuk menilai
perubahan potensial sumber daya ekonomi yang dikendalikan untuk memprediksi kapasitas hasil
dari sumber daya yang tersedia. Kinerja keuangan daerah diukur dari kinerja pelaksanaan APBD.
Kinerja pelaksanaan APBD Kota Baubau dapat dilihat dari Pendapatan Daerah, Belanja Daerah, dan
Pembiayaan Daerah.
Pendapatan Daerah merupakan hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai
kekayaan bersih. Belanja daerah adalah kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang
nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan. Sementara itu pembiayaan
adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima
kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya.
Secara umum perkembangan pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah Kota Baubau dapat
828.158 889.152
866.177 817.300
900.000 801.908
800.000 899.073 880.528 869.834
803.334 815.924
700.000
600.000
500.000
400.000
300.000
179.428 175.491
200.000 132.016
72.112 72.103
100.000
0
2015 2016 2017 2018 2019
Gambar III.1.
Perkembangan Pendapatan, Belanja Daerah dan Pembiayaan
Kota Baubau Tahun 2015-2019 (dalam miliar)
Perkembangan pendapatan dan belanja daerah Kota Baubau mengalami tren naik dimana
pendapatan daerah pada tahun 2015 sebesar Rp. 802,908 Miliar menjadi Rp. 889,152 Miliar pada
tahun 2019. Kenaikan pendapatan ini juga berdampak pada peningkatan kemampuan belanja
daerah dari Rp. 803,334 Miliar pada tahun 2015 menjadi Rp. 869,834 Miliar pada tahun 2019.
Berlawanan dengan pembiayaan (netto) daerah yang juga mempunyai tren turun akibat dinamika
1. Pendapatan Daerah
Pendapatan Daerah meliputi semua penerimaan uang melalui Rekening Kas Umum Daerah
yang tidak perlu dibayar kembali oleh Daerah dan penerimaan lainnya yang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan diakui sebagai penambah ekuitas yang merupakan hak daerah
dalam 1 (satu) tahun anggaran. Dengan terbitnya PP No. 12 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah, ada sedikit perubahan strukur pendapatan daerah. Pendapatan daerah terdiri dari:
(1) Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terdiri dari Pendapatan Pajak Daerah, Pendapatan
Retribusi Daerah, Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan, Lain-
(2) Pendapatan Transfer yang terdiri dari Transfer Pemerintah Pusat (Dana Perimbangan, Dana
Insentif Daerah, Dana Otonomi Khusus, dan Dana Desa); dan Transfer Antar Daerah
(3) Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah meliputi Pendapatan Hibah, Dana Darurat,
Pendapatan Lainnya.
Pendapatan daerah Kota Baubau dalam 5 (lima) tahun terakhir (2015-2019) mengalami
tren naik turun dari Rp. 801,91 miliar ditahun 2015 menjadi Rp 889,15 miliar ditahun 2019. Jika
dilihat dari komponen Pendapatan Daerah dalam kurun waktu 2015-2019 semuanya sumber
pendapatan daerah mengalami kenaikan dengan rata-rata kenaikan sebesar 2,62% per tahun.
Jika dilihat lebih dalam, semua komponen pendapatan mengalami kenaikan tidak terkecuali
dengan PAD. PAD mengalami kenaikan 10,58% pertahun dari Rp. 57,508 miliar ditahun 2015
menjadi Rp. 85,977 miliar ditahun 2019. Jika dilihat dari komponen PAD dalam kurun waktu 2015-
2019 terlihat terdapat sumber pendapatan yang mengalami tren meningkat yang signifikan
diantaranya Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah (rata-rata 33,48% pertahun). Pendapatan
Retribusi Daerah juga meningkat dari 3,48 Miliar ditahun 2015 menjadi 5,46 Miliar ditahun 2019,
Pendapatan pajak daerah meningkat dari 13,39 miliar di tahun 2015 menjadi 25,09 miliar di tahun
2019 dan pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan mengalami kenaikan
dengan rata rata 11,86% pertahun dari 2,34 miliar di Tahun 2015 menjadi 7,44 miliar di tahun
2019.
Pendapatan transfer mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 0,91% pertahun dari Rp.
738,28 Miliar ditahun 2015 menjadi Rp. 765,66 Miliar ditahun 2019. Peningkatan tersebut sangat
dipengaruhi oleh pertumbuhan transfer pemerintah pusat yang mencapai 0,64% pertahun dimana
tahun 2015 sebesar Rp. 721,26 Miliar menjadi Rp. 739,83 Miliar ditahun 2019. Jika dilihat lebih
rinci pada komponen transfer pemerintah pusat, kontribusi terbesar penyumbang terbesar berasal
dari dana perimbangan dengan kontribusi rata-rata mencapai 94% dari total Pendapatan daerah.
Adapun Dana perimbangan itu sendiri secara agregat dari tahun 2015-2019 mengalami rata-rata
kenaikan sebesar 2,65% dimana semua sumber dana perimbangan mengalami peningkatan antara
lain Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan pajak rata-rata sebesar 2,19% pertahun, Dana Alokasi Umum
rata-rata kenaikan sebesar 2,74% pertahun dan Dana Alokasi Khusus mengalami rata-rata
Untuk Pendapatan transfer antar daerah dalam kurun waktu 2015-2019 mengalami
pertumbuhan sebesar 10,99% pertahun dari Rp. 17,02 miliar ditahun 2015 menjadi Rp. 25,83
miliar ditahun 2019. Adapun kontribusi terbesar pendapatan transfer antar daerah berasal dari
Pendapatan Bagi Hasil. Pendapatan Bagi Hasil selama 5 (lima) tahun (2015-2019) meningkat
12,56% pertahun sedangkan pendapatan transfer antar daerah dari bantuan keuangan dari
pemerintah daerah provinsi hanya diterima pada tahun 2015, 2016 dan 2017. Hal itu
menunjukkan bahwa penerimaan daerah Kota Baubau tidak terlalu bergantung pada sumber dari
Untuk lain-lain pendapatan daerah yang sah secara agregat mengalami tren meningkat.
Lain-Lain pendapatan yang sah hanya berasal dari pendapatan hibah yang diterima tiap tahun
kecuali pada tahun 2016 yaitu 5,5 miliar (tahun 2015), 1,07 miliar (tahun 2017), 28,216 miliar
Secara lebih rinci rata-rata pertumbuhan realisasi pendapatan daerah Kota Baubau Tahun
2. Belanja Daerah
pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten/kota yang terdiri dari urusan wajib. urusan
pilihan. dan urusan yang penanganannya dalam bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama
dengan pemerintah provinsi dan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah yang ditetapkan
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Dalam kurun 5 (lima) tahun terakhir tahun 2015-2019 realisasi belanja daerah mengalami
kenaikan dengan rata-rata kenaikan mencapai 2,01% pertahun dari Rp. 803,33 miliar ditahun
2015 naik menjadi Rp. 869,83 miliar ditahun 2019. Kenaikan belanja tersebut seirama dengan
kenaikan pendapatan daerah pada kurun waktu yang sama seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya.
Jika dilihat lebih rinci, Belanja Operasi pada kurun waktu tersebut juga mengalami kenaikan
dengan rata-rata mencapai 4,93% pertahun dari Rp. 549 miliar ditahun 2015 menjadi Rp. 665,52
miliar ditahun 2019. Kontribusi penyumbang terbesar kenaikan belanja operasi berasal dari
kenaikan belanja barang dan jasa dengan rata-rata mencapai 14,36% dari total belanja operasi
yang ada. Berikutnya adalah hibah dan belanja bantuan social yang rata-rata berkontribusi sebesar
49,35% dan 130,03% dari total belanja operasi yang ada. Sisanya yang rata-rata berkisar 3,59%
Adapun post di Belanja Operasi yang meningkat signifikan meskipun secara nominal tidak
terlalu signifikan ialah Belanja Bantuan Sosial. Belanja Bantuan Sosial ditahun 2015 sebesar Rp.
110 juta meningkat menjadi Rp 3,08 miliar ditahun 2019 tetapi sempat mengalami penurunan di
tahun 2016 dan 2017 yaitu sebesar 55 juta dan 40 juta. Belanja Hibah mempunyai tren meningkat
namun fluktuatif dari tahun ketahun dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 49,35%.
Belanja Modal secara agregat mengalami penurunan dengan rata-rata penurunan sebesar
5,33% dari Rp. 254,33 miliar (2015) menjadi Rp. 204,31 miliar (2019). Adapun penyumbang
kontribusi belanja modal terbesar yaitu belanja peralatan dan mesin dengan rata-rata 5,33%.
Keseluruhan realisasi belanja daerah Kota Baubau tahun 2015 – 2019 dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel III.4
Realisasi Penggunaan Anggaran Belanja Daerah
Kota Baubau Tahun 2015-2019 (Dalam Jutaan)
REALISASI Rata-rata
No Uraian Pertumbuh
2015 2016 2017 2018 2019
an (%)
BELANJA
2.1 600.073, 637.693, 665.522,
OPERASI
548.999,59 50 609.593,89 66 25 4,93
2.1.
Belanja Pegawai 394.718, 354.668, 370.405,
1
380.183,46 60 348.602,18 16 61 -0,65
2.1.
Belanja Hibah 24.182,9
5
1.105,00 3.626,15 25.235,00 5 5.498,11 49,35
2.1. Belanja Bantuan
6 Sosial 110,00 55,00 40,00 2.610,00 3.080,00 130,03
2.1.
Belanja keuangan
7 306,99 277,72 612,26 502,81 353,50 3,59
BELANJA
2.2 298.963, 178.230, 204.312,
MODAL
254.334,98 74 270.934,36 53 58 -5,33
2.2.
Belanja Tanah 10.694,3
1
10.473,09 3.540,57 6.318,86 6.897,17 4 0,52
SURPLUS /
(1.426,47) (32.860,5 (52.370,64) 1.375,61 19.317,1
(DEFISIT)
5) 9
Sumber: BPKAD Kota Baubau, 2020 (diolah)
3. Pembiayaan
Pembiayaan Daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau
pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun
pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Dengan kata lain pembiayaan terdiri dari Penerimaan
Dalam lima tahun terakhir dari tahun 2015-2019 perkembangan pembiayaan (netto)
daerah Kota Baubau trennya relatif menurun. Hal tersebut sangat dipengaruhi semakin efektifnya
realiasia belanja dari tahun ke tahun. Adapun rata rata penurunan penerimaan pembiayaan sebesar
19,16% pertahun.
dimana penerimaan pembiayaan tahun 2015 sebesar Rp. 179,43 miliar menjadi Rp. 76,63 miliar
yang besarnya merupakan SILPA Kota Baubau. Penerimaan Pembiayan menurun terus dari tahun
ke tahun dikarenakan terjadi defisit dari tahun 2015 hingga tahun 2018.
Secara lebih rinci, perkembangan Pembiayaan Daerah dan rata-rata pertumbuhan APBD
Kota Baubau tahun 2015-2019 dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut ini.
Tabel III.5
Rata-Rata Pertumbuhan APBD
Kota Baubau Tahun 2015-2019 (Dalam Jutaan)
REALISASI Rata-rata
No Uraian Pertumbuhan
2015 2016 2017 2018 2019
(%)
1 PENDAPATAN 801.908,10 866.176,70 828.157,62 817.299,80 889.152,03 2,62
PENDAPATAN
1.1
ASLI DAERAH 57.507,64 69.323,26 106.399,88 67.321,91 85.976,63 10,58
Pendapatan Pajak
1.1.1
Daerah 13.389,63 18.387,40 35.924,57 23.167,72 25.088,03 17,00
Pendapatan
1.1.2
Retribusi Daerah 3.488,42 4.594,52 4.818,57 4.089,38 5.461,50 11,86
Pendapatan Hasil
Pengelolaan
1.1.3
Kekayaan Daerah
Yang Dipisahkan 2.344,17 4.604,69 5.244,82 6.726,99 7.441,48 33,48
Lain-lain
1.1.4 Pendapatan Asli
Daerah yang Sah 38.285,42 41.736,65 60.411,92 33.337,82 47.985,61 5,81
PENDAPATAN
1.2
TRANSFER 738.282,16 796.853,44 720.652,63 721.712,71 765.666,41 0,91
REALISASI Rata-rata
No Uraian Pertumbuhan
2015 2016 2017 2018 2019
(%)
TRANSFER
1.2.1 PEMERINTAH
PUSAT 721.260,79 775.778,91 698.439,00 698.769,37 739.834,12 0,64
1.2.1.1 Dana Perimbangan 653.045,65 677.862,11 690.939,00 673.519,37 725.111,59 2,65
Dana Bagi Hasil
1.2.1.1.1
Pajak/Bukan Pajak 23.278,43 19.643,30 13.202,35 18.555,79 25.384,96 2,19
Dana Alokasi
1.2.1.1.3
Umum 485.032,23 518.115,29 509.013,67 509.013,67 540.422,83 2,74
Dana Alokasi
1.2.1.1.4
Khusus 144.734,99 140.103,52 168.722,98 145.949,91 159.303,79 2,43
Dana Insentif
1.2.1.2
Daerah - - - - - 100,00
Transfer
1.2.1.3 Pemerintah Pusat
Lainnya 68.215,14 97.916,80 7.500,00 25.250,00 14.722,54 -31,84
Dana Otonomi
1.2.1.3.1
Khusus - - - - - 0,00
1.2.1.3.2 Dana Penyesuaian 68.215,14 97.916,80 7.500,00 25.250,00 14.722,54 -31,84
1.2.1.3 Dana Desa - - - - - 0,00
REALISASI Rata-rata
No Uraian Pertumbuhan
2015 2016 2017 2018 2019
(%)
TRANSFER
1.2.2
ANTAR DAERAH 17.021,38 21.074,53 22.213,64 22.943,34 25.832,28 10,99
Pendapatan Bagi
1.2.2.1
Hasil 16.094,41 19.959,53 21.496,67 22.943,34 25.832,28 12,56
1.2.2.2 Bantuan Keuangan 926,96 1.115,00 716,96 - - -100,00
Bantuan Keuangan
1.2.2.2.1 dari Pemerintah
Daerah Provinsi 926,96 1.115,00 716,96 - - -100,00
Bantuan Keuangan
1.2.2.2.2 dari Pemerintah
Daerah Kab/Kota - - - - - 0,00
LAIN-LAIN
1.3 PENDAPATAN
YANG SAH 6.118,29 - 1.105,11 28.265,18 37.508,99 #DIV/0!
1.3.1 Pendapatan Hibah 5.590,23 - 1.073,00 28.216,18 37.371,47 #DIV/0!
Pendatan Dana
1.3.2
Darurat - - - - - 0,00
Pendapatan
1.3.3
Lainnya 528,06 - 32,11 49,00 137,53 0,00
2 BELANJA 803.334,57 899.037,24 880.528,26 815.924,19 869.834,83 2,01
REALISASI Rata-rata
No Uraian Pertumbuhan
2015 2016 2017 2018 2019
(%)
BELANJA
2.1
OPERASI 548.999,59 600.073,50 609.593,89 637.693,66 665.522,25 4,93
2.1.1 Belanja Pegawai 380.183,46 394.718,60 348.602,18 354.668,16 370.405,61 -0,65
Belanja Barang dan
2.1.2
Jasa 167.294,14 201.396,04 235.104,45 255.729,74 286.185,03 14,36
2.1.2 Belanja Bunga - - - - - 0,00
2.1.4 Belanja Subsidi - - - - - 0,00
2.1.5 Belanja Hibah 1.105,00 3.626,15 25.235,00 24.182,95 5.498,11 49,35
Belanja Bantuan
2.1.6
Sosial 110,00 55,00 40,00 2.610,00 3.080,00 130,03
2.1.7 Belanja keuangan 306,99 277,72 612,26 502,81 353,50 3,59
2.2 BELANJA MODAL 254.334,98 298.963,74 270.934,36 178.230,53 204.312,58 -5,33
2.2.1 Belanja Tanah 10.473,09 3.540,57 6.318,86 6.897,17 10.694,34 0,52
Belanja Peralatan
2.2.2
dan Mesin 44.435,21 31.500,57 49.717,76 35.393,66 59.399,97 7,53
Belanja Bangunan
2.2.3
dan Gedung 69.769,89 68.903,14 71.028,79 55.096,74 55.010,34 -5,77
Belanja Jalan,
2.2.4
Irigasi dan Jaringan 122.047,68 179.748,10 129.070,76 66.749,46 66.581,15 -14,06
REALISASI Rata-rata
No Uraian Pertumbuhan
2015 2016 2017 2018 2019
(%)
Belanja Aset Tetap
2.2.5
Lainnya 7.609,12 15.271,36 14.798,19 14.093,50 12.626,78 13,50
Belanja Aset
2.2.6
Lainnya - - - - - 0,00
BELANJA TAK
2.3
TERDUGA - - - - -
Belanja Tak
2.3.1
Terduga - - - - -
BELANJA
2.4
TRANSFER - - - - - 0,00
Belanja Transfer
2.4.1
Bagi Hasil - - - - - 0,00
2.4.1.1 Bagi Hasil Pajak - - - - - 0,00
2.4.1.2 Bagi Hasil Retribusi - - - - - 0,00
Bagi Hasil
2.4.1.3 Pendapatan
Lainnya - - - - - 0,00
Belanja Transfer
2.4.2
Bantuan Keuangan - - - - - 0,00
REALISASI Rata-rata
No Uraian Pertumbuhan
2015 2016 2017 2018 2019
(%)
Transfer Bantuan
2.4.2.1 Keuangan Ke
Provinsi - - - - - -
Transfer Bantuan
2.4.2.2 Keuangan Ke
Pemda Lainnya - - - - - 0,00
Transfer Bantuan
2.4.2.3 Keuangan Ke
Desa - - - - - 0,00
Transfer Bantuan
2.4.2.4 Keuangan
Lainnya - - - - - 0,00
SURPLUS /
(DEFISIT) (1.426,47) (32.860,55) (52.370,64) 1.375,61 19.317,19
3 PEMBIAYAAN 179.428,64 175.491,88 132.016,35 72.112,68 72.103,25 -20,38
PENERIMAAN
3.1
PEMBIAYAAN 179.428,64 178.021,97 137.655,44 79.645,71 76.634,19 -19,16
Penggunaan Sisa
3.1.1 Lebih Perhitungan
Anggaran (SiLPA) 179.428,64 178.021,97 137.655,44 79.645,71 76.634,19 -19,16
REALISASI Rata-rata
No Uraian Pertumbuhan
2015 2016 2017 2018 2019
(%)
Pencairan Dana
3.1.2
Cadangan - - - - - 0,00
Hasil penjualan
3.1.3 kekayaan daerah
yang dipisahkan; - - - - - 0,00
Penerimaan
3.1.4
Pinjaman Daerah; - - - - - 0,00
penerimaan
3.1.5 kembali Pemberian
Pinjaman Daerah - - - - - 0,00
Penerimaan
Pembiayaan
lainnya sesuai
dengan
3.1.6
ketentuan
peraturan
perutndang-
undangan. - - - - - 0,00
PENGELUARAN
3.2
PEMBIAYAAN - 2.530,10 5.639,09 7.533,04 4.530,94
REALISASI Rata-rata
No Uraian Pertumbuhan
2015 2016 2017 2018 2019
(%)
pembayaran cicilan
3.2.1 pokok Utang yang
jatuh tempo - - 69,09 33,04 30,94 0,00
penyertaan modal
3.2.2
daerah; - 2.500,00 5.570,00 7.500,00 4.500,00 0,00
pembentukan Dana
3.2.3
Cadangan; - 30,10 - - - 0,00
Pemberian
3.2.4
Pinjaman Daerah; - - - - - 0,00
pengeluaran
Pembiayaan
lainnya sesuai
dengan
3.2.5
ketentuan
peraturan
perurndang-
undangan - - - - - 0,00
Sumber: BPKAD Kota Baubau, 2020 (diolah)
Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas (perusahaan,
pemerintah pusat, pemerintah daerah) yang meliputi aset, kewajiban dan ekuitas dana pada suatu
saat tertentu. Laporan Neraca daerah akan memberikan informasi penting kepada manajemen
pemerintahan daerah (seperti Kepala daerah dan Kepala Bagian Keuangan serta Kepala dinas),
pihak legislatif daerah maupun para Kreditur/Pemberi Pinjaman kepada daerah serta masyarakat
luas lainnya tentang posisi atau keadaan kekayaan atau aset daerah dan kewajibannya serta ekuitas
dana pada tanggal tertentu. Elemen utama neraca pemerintah daerah meliputi aset, kewajiban, dan
ekuitas dana. Setiap elemen utama neraca tersebut diturunkan dalam sub-sub rekening yang lebih
terinci.
1) Aset
Aset memberikan informasi tentang sumber daya yang dimiliki dan dikuasai oleh pemerintah
daerah yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi pemerintah daerah maupun
masyarakat di masa datang sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, serta dapat diukur dalam satuan
moneter. Aset terdiri dari (i) aset lancar, (ii) investasi jangka panjang, (iii) aset tetap, (iv) dana
Secara agregat nilai aset Kota Baubau dari tahun 2015-2019 relatif mengalami kenaikan
dengan rata-rata mencapai 5,16% pertahun. Tercatat Jumlah aset Kota Baubau pada tahun 2015
senilai Rp. 1,925 triliun terus meningkat yang akhirnya pada tahun 2019 naik menjadi Rp. 2,354
triliun.
Jika dilihat lebih rinci, maka terlihat bahwa jenis aset keseluruhan mengalami peningkatan.
Aset lancar yang rata-rata tumbuh 2,76%. Adapun jenis Aset yang meningkat pesat adalah Aset
Tetap yang nilainya dari tahun ke tahun selalu meningkat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar
4,17% pertahun. Pada tahun 2015 nilainya sebesar 1,646 Triliun, kemudian pada tahun 2019
meningkat menjadi 1,939 Triliun. Selanjutnya, jumlah investasi jangka panjang juga mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 11,63%, dari tahun 2015
sebesar 55,56 Miliar menjadi 86,28 Miliar ditahun 2019. Adapun aset lainnya juga mengalami
pertumbuhan rata-rata 94,15% pertahun dari Rp. 14,62 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp.
2) Kewajiban
untuk bertindak di masa lalu. Kewajiban memberikan informasi tentang utang pemerintah daerah
kepada pihak ketiga atau klaim pihak ketiga terhadap arus kas pemerintah daerah. Kewajiban dapat
diklasifikasikan menjadi dua yaitu Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban Jangka Panjang. Jenis
kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Kota Baubau hanya berupa kewajiban jangka pendek. Nilai
kewajiban jangka pendek tersebut relatif terus meningkat dari Rp. 17,13 Miliar ditahun 2015 dan
pada tahun 2019 meningkat menjadi 20,00 Miliar. Jika dilihat lebih detil maka kewajiban jangka
pendek sempat turun ditahun 2017 dengan nilai 17,48 Miliar, tetapi pada tahun 2018 nilainya naik
kembali dan puncaknya ditahun 2019 dengan kenaikan yang drastis hingga mencapai 20,00 Miliar.
3) Ekuitas Dana
Ekuitas Dana merupakan selisih antara aset dengan kewajiban pemerintah daerah. Ekuitas
dana cadangan merupakan kekayaan pemerintah daerah yang diinvestasikan dalam Dana cadangan
untuk tujuan tertentu di masa mendatang. Semakin besar nilai ekuitas dana maka akan semakin
bagus juga kondisi keuangan suatu daerah. Nilai ekuitas dana Kota Baubau dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 5,17%. Pada tahun 2015 sebesar
1,925 Triliun menjadi 2,354 Triliun. Melihat nilai ekuitas dana dalam Neraca Kota Baubau
menunjukkan bahwa kondisi keuangan daerah Kota Baubau dalam keadaan bagus. Secara
keseluruhan Neraca Kota Baubau disajikan pada Tabel III.6. berikut ini.
Tabel III.6
Pertumbuhan Neraca Daerah Kota Baubau Tahun 2015 – 2019
Rata-Rata
NO Uraian 2015 2016 2017 2018 2019 Pertumbu
han
1 ASET
2 ASET LANCAR
3 Kas 186.245.173.044 141.997.356.223 84.662.605.188 92.127.160.021 93.996.648.444 -15,71
Investasi Jangka
Pendek
5 Piutang 12.604.016.153 14.177.342.271 18.925.920.435 16.396.516.969 18.722.446.850 10,40
Piutang Lainnya 161.635.840 84.838.000 31.920.000 216.369.118 429.570.861 27,68
Beban dibayar 60.353.174 94.240.794
dimuka
6 Persediaan 9.596.857.775 6.904.596.860 8.543.947.663 8.624.634.107 8.683.575.436 -2,47
7 Aset Lancar
Lainnya
22 Jumlah Aset .668.035.986 163.258.374.148 112.164.393.287 117.364.680.216 121.832.241.591 -12,59
Lancar
23 INVESTASI
JANGKA
PANJANG
Untuk menganalisis neraca Kota Baubau periode tahun 2015-2019 digunakanlah beberapa
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan pemerintah daerah dalam
memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya. Rasio inilah yang dapat digunakan
untuk mengukur seberapa likuidnya suatu Pemerintah Daerah. Jika pemerintah daerah mampu
memenuhi kewajibannya berarti pemerintah daerah tersebut likuid, sedangkan jika pemerintah
daerah tidak mampu memenuhi kewajibannya berarti pemerintah daerah tersebut ilikuid.
Dalam rasio ini akan diketahui sejauh mana aktiva lancar pemerintah daerah dapat
digunakan untuk menutupi kewajiban jangka pendek atau utang lancarnya. Semakin besar
perbandingan aktiva lancar dengan utang lancar maka artinya semakin tinggi pula kemampuan
pemerintah daerah dalam menutupi kewajiban utang lancarnya. Tingginya Rasio lancar dapat
menunjukkan adanya uang kas berlebih yang bisa berarti dua hal yaitu besarnya keuntungan yang
telah diperoleh atau akibat tidak digunakannya keuangan pemerintah daerah secara efektif untuk
berinvestasi.
Dalam kurun waktu tahun 2015-2019 rasio lancar Pemerintah Kota Baubau sangat
berfluktuasi namun mempunyai tren yang relatif menurun. Rasio lancar Pemerintah Kota Baubau
ditahun 2015 sebesar 1218,27%. Artinya Kota Baubau ditahun 2015 mempunyai kemampuan
menutup hutang jangka pendeknya sebesar 1218,27%. dari total kewajban jangka pendeknya.
Tahun 2016, rasio lancarnya turun sebesar 418,49%, dan kemudian naik kembali ditahun 2017
sebesar 641,57%. Sedangkan ditahun 2018 turun kembali menjadi 521,90% dan tahun 2019
turun drastis menjadi 608,95% dikarenakan menurunnya nilai aset lancar juga sejalan dengan
naiknya jumlah kewajiban lancarnya. Meskipun mempunyai tren yang relatif menurun, namun secara
keseluruhan bisa dikatakan masaih sangat likuidan menunjukkan pemerintah daerah masih sangat
Meskipun masih dalam kategori sangat likuid, melihat nilai rasio lancar yang relatif menurun,
maka Pemerintah Kota Baubau harus dapat membatasi dan merencanakan sejauh mana kewajiban
bisa dibayarkan. Berikut ini terlihat fluktuatifnya rasio lancar Kota Baubau Tahun 2015 – 2019
(dalam Jutaan).
Tabel III.7
Rasio Lancar Kota Baubau Tahun 2015 – 2019 (dalam Jutaan)
URAIAN 2015 2016 2017 2018 2019
ASET LANCAR 208.668,04 163.258,37 112.164,39 117.364,68 121.832,24
KEWAJIBAN
17.128,27 39.011,03 17.482,81 22.488,15 20.006,90
LANCAR
RASIO LANCAR 1218,27% 418,49% 641,57% 521,90% 608,95%
Sumber: BPKAD Kota Baubau, 2020 (diolah)
2. Rasio Solvabilitas
dengan memakai semua aset. Dengan kata lain aset menjadi penjamin utang yang menjadi konsep
dasar akuntansinya. Solvabilitas pemerintah daerah penting untuk diketahui supaya tahu
kemampuan pemerintah daerah dalam melunasi atau membayar semua pinjaman melalui jumlah
aktiva yang dimiliki yang memengaruhi jenis-jenis laporan keuangan. Atau secara singkat bisa
dilikuidasi.
Kesehatan pengelolaan keuangan pemda bisa diukur dari perspektif keuangan internal. Salah
satunya dengan pengukuran rasio utang terhadap modal atau dengan istilah yang lebih dikenal
sebagai debt to equity ratio. Debt to Equity Ratio (rasio utang terhadap modal) atau yang bisa
disingkat DER adalah rasio hutang terhadap ekuitas. Bisa juga disebut dengan rasio hutang modal.
Pengertian dari Debt to Equity Ratio (DER) adalah sebuah rasio keuangan yang membandingkan
jumlah hutang dengan ekuitas yang menunjukkan kemampuan modal sendiri dari entitas tersebut
untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Ekuitas dan jumlah hutang yang digunakan untuk
Jika dilihat dari data yang ada, rasio hutang terhadap ekuitas Kota Baubau dari tahun 2015-
2019 berfluktuatif tapi cenderung naik secara agregat. Nilai rasio terendah terjadi ditahun 2016
yaitu sebesar 2,29% dan yang tertinggi terjadi ditahun 2018 sebesar 1,09%. Berdasarkan hal
tersebut dapat dikatakan bahwa jumlah kewajiban kurun waktu 2015-2019 tidak pernah lebih dari
0,86% dari total kekayaan sendiri yang telah dikurangi dengan kewajiban yang ada (aset bersih).
Sehingga dapat dikatakan bahwa nilai modal/kekayaan bersih daerah Kota Baubau cukup untuk
Tabel III.8
Rasio Hutang Terhadap Ekuitas Kota Baubau
Tahun 2015 – 2019 (dalam Jutaan)
URAIAN 2015 2016 2017 2018 2019
KEWAJIBAN 17.128,27 39.011,03 17.482,81 22.488,15 20.006,90
EKUITAS 1908655,33 1702952,89 1836012,14 2062060,52 2334941,33
TOTAL DEBT
TO EQUITY 0,90% 2,29% 0,95% 1,09% 0,86%
RATIO
Sumber: BPKAD Kota Baubau, 2020 (diolah)
b) Total Debt to Total Asset Ratio (Rasio Hutang terhadap Total Aktiva)
Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang (baik hutang lancar maupun hutang
jangka panjang) dengan jumlah seluruh aktiva (aset). Secara akuntansi rasio ini menunjukkan berapa
Pada dasarnya rasio ini tidak berbeda dengan rasio sebelumnya (Rasio Hutang terhadap
Ekuitas). Bedanya rasio ini yang menjadi perbandingan total hutang ialah nilai total aset tanpa
dikurangi kewajiban yang ada. Oleh karena itu rasionya akan sedikit lebih kecil.
Jika dilihat dari data yang ada, rasio hutang terhadap total aktiva (total aset) Kota Baubau
dari tahun 2015-2019 mengalami peningkatan hingga ditahun 2019 mencapai angka 0,85%.
Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa jumlah total kewajiban kurun waktu 2015-2019
tidak pernah lebih dari 0,85% dari total aset yang ada. Artinya secara keseluruhan nilai total aset
daerah nilainya jauh lebih besar daripada jumlah hutang yang ada di Kota Baubau.
Tabel III.9
Rasio Hutang Terhadap Total Aktiva Kota Baubau
Tahun 2015 – 2019 (dalam Jutaan)
3. Rasio Aktivitas
Secara akuntansi rasio ini digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen dalam
Adalah rasio antara penjualan dengan aktiva tetap yang mengukur efisiensi penggunaan
aktiva tetap atau perputaran aktiva tetap. Rasio ini menunjukkan bagaimana perusahaan dalam hal
ini Pemerintah Kota Baubau menggunakan aktiva tetapnya seperti tanah, gedung, jalan, kendaraan,
mesin-mesin, perlengkapan kantor dll. untuk menghasilkan keuntungan atau dalam lingkup
pemerintah daerah keuntungan tersebut berbentuk Penerimaan Asli Daerah (PAD). Semakin besar
rasionya maka semakin baik pula manajemen sumberdaya ekonomis tersebut dalam memperoleh
keuntungan.
Rasio perputaran aktiva tetap Kota Baubau dalam kurun waktu 2015-2019 tren relatif
berfluktuasi namun menurun. Adapun rasio ditahun 2015 mencapai 48,69% dan menjadi 45,86%
ditahun 2019. Rasio tersebut sempat naik sebesar 57,30% ditahun 2016 dan turun kembali pada
tahun 2017 menjadi 50,75%, setelahnya nilainya turun terus menjadi 46,50% ditahun 2018 dan
terakhir rasio menjadi 45,86% ditahun 2019. Jika dilihat nominalnya maka, dari total
pendayagunakan sumberdaya aset tetap ditahun 2015 yang senilai Rp. 1,65 Triliun Pemerintah
Kota Baubau hanya mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 801,91 Miliar. Sedangkan ditahun 2019
dengan mendayagunakan sumberdaya aset tetap senilai Rp 1,94 triliun, Pemerintah Kota Baubau
mendapatkan kenaikan keuntungan menjadi Rp. 889,15 miliar. Secara keseluruhan meskipun PAD
Tabel III.10
Rasio Perputaran Aktiva Tetap Kota Baubau
Tahun 2015 – 2019 (dalam Jutaan)
URAIAN 2015 2016 2017 2018 2019
PAD 801.908,10 866.176,70 828.157,62 817.299,80 889.152,03
AKTIVA
TETAP (Aset 1.646.926,28 1.511.595,94 1.631.855,82 1.757.730,33 1.939.045,11
Tetap)
TRASIO
PERPUTARAN
48,69% 57,30% 50,75% 46,50% 45,86%
AKTIVA
TETAP
Sumber: BPKAD Kota Baubau, 2020 (diolah)
Hampir mirip dengan perputaran aktiva tetap, perputaran total aktiva juga digunakan untuk
mengukur efisiensi penggunaan total aset daerah untuk menghasilkan keuntungan atau dalam
lingkup pemerintah daerah keuntungan tersebut berbentuk Penerimaan Asli Daerah (PAD). Dengan
kata lain semakin tinggi rasionya semakin efisien pemerintah daerah dalam menggunakan asetnya
untuk menghasilkan PAD. Sebaliknya Rasio Perputaran Aset yang rendah menandakan kurang
efisiennya manajemen dalam menggunakan asetnya dan kemungkinan besar adanya masalah
Rasio perputaran total aktiva Kota Baubau dalam kurun waktu 2015-2019 relatif
berfluktuasi. Rasio ditahun 2015 mencapai 41,64% dan menjadi 37,76% ditahun 2019. Dan
Secara keseluruhan dari tahun 2015-2019 rata-rata nilai total aset daerah terbilang cukup
bagus namun efektifitasnya cenderung menurun. Untuk itu Pemerintah Kota Baubau mempunyai
kewajiban dan harus meningkatkan sisi produksi daerah dalam hal ini meningkatkan pengelolaan
sumber-sumber potensial PAD. Oleh karena itu masih perlu dioptimalkan potensi-potensi
Tabel III.11
Rasio Perputaran Total Aktiva Kota Baubau
Tahun 2015– 2019 (dalam Jutaan)
Analisis kebijakan pengelolaan keuangan masa lalu bertujuan untuk memperoleh gambaran
realisasi dari kebijakan penggunaan anggaran dan baik untuk belanja maupun pengeluaran
pembiayaan pada periode tahun anggaran sebelumnya. Analisis ini digunakan sebagai bahan untuk
menentukan kebijakan pembelanjaan dan pengeluaran pembiayaan dimasa datang dalam rangka
belanja pemenuhan kebutuhan aparatur dan realisasi belanja. Oleh karena itu Analisis proporsi
b. Analisis belanja periodik dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta
prioritas utama.
Belanja pemenuhan aparatur terdiri dari belanja pegawai meliputi gaji dan tunjangan dan
belanja pegawai lainnya. Sedangkan pengeluaran pembiayaan wajib dan mengikat serta prioritas
utama terdiri dari seluruh biaya yang harus dikeluarkan baik itu berupa belanja maupun pengeluaran
menunjukkan tren fluktuatif namun cenderung menurun dengan rata-rata rasio sebesar 43,10%
pertahun. Rasio Belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur ditahun 2015 sebesar 47,33% dari
total pengeluaran daerah dan rasionya turun hingga mencapai 42,36% ditahun 2019.
Rincian proporsi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur Kota Baubau dapat dilihat pada
Tabel III.12
Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Kota Baubau Tahun 2015-2019 (dalam Jutaan)
Total belanja untuk
Total pengeluaran (Belanja + Persentase
No. Tahun pemenuhan kebutuhan
Pembiayaan Pengeluaran) (%)
aparatur
1 2015 380.183,46 803.334,57 47,33%
2 2016 394.718,60 901.567,34 43,78%
3 2017 348.602,18 886.167,35 39,34%
4 2018 354.668,16 823.457,22 43,07%
5 2019 370.405,61 874.365,77 42,36%
Rata-Rata 924.289,00 2.144.446,12 43,10%
Sumber: BPKAD Kota Baubau, 2020 (diolah)
pengeluaran Periodik Dan Pengeluaran Pembiayaan Yang Wajib Dan Mengikat Serta Prioritas
Utama. Pada dasarnya analisis terhadap realisasi pengeluaran Periodik Dan Pengeluaran
Pembiayaan Yang Wajib Dan Mengikat Serta Prioritas Utama bertujuan untuk menghitung
kebutuhan pendanaan belanja dan pengeluaran pembiayaan yang tidak dapat dihindari dan ditunda
sehingga harus dibayar dalam suatu tahun anggaran pemerintah daerah seperti: gaji dan tunjangan
pegawai serta anggota dewan, bunga, sewa kantor yang telah ada kontrak jangka panjang atau
belanja sejenis lainnya serta pengeluaran pembiayaan yang wajib dibayarkan. Total Belanja Periodik
Dan Pengeluaran Pembiayaan Yang Wajib Dan Mengikat Serta Prioritas Utama menjadi dasar untuk
menentukan kebutuhan anggaran belanja dalam rangka penghitungan kapasitas riil keuangan
Realisasi pengeluaran Periodik Dan Pengeluaran Pembiayaan Yang Wajib Dan Mengikat
selama tahun 2015-2019 cenderung sedikit meningkat dengan rata-rata meningkat sebesar 0,14%
pertahun dari Rp. 381,70 miliar menjadi Rp. 383,87 miliar ditahun 2019. Kenaikan ini disebabkan
oleh meningkatnya belanja hibah dan belanja bantuan sosial yang trennya relatif meningkat. Dengan
kondisi kemampuan belanja daerah yang meningkat, maka Pemerintah Kota Baubau kemudian
mencoba menekan pengeluaran pada pos penyertaan modal pemerintah seperti terlihat di tabel
III.13.
Tabel III.13
Realisasi Pengeluaran Belanja Periodik Dan Pengeluaran Pembiayaan Yang Wajib Dan Mengikat Serta Prioritas Utama Kota Baubau
Tahun 2015-2019 (dalam Jutaan)
Realisasi Rata-Rata
No Uraian Pertumbuh
2015 2016 2017 2018 2019
an
1 Belanja Operasi 381.705,45 398.677,47 374.489,44 381.963,92 379.337,22 (0,16)
1.1 Belanja Pegawai 380.183,46 394.718,60 348.602,18 354.668,16 370.405,61 (0,65)
1.2 Belanja Bunga - - - - - -
1.3 Belanja Subsidi - - - - - -
1.4 Belanja Hibah 1.105,00 3.626,15 25.235,00 24.182,95 5.498,11 49,35
1.5 Belanja Bantuan Sosial 110,00 55,00 40,00 2.610,00 3.080,00 130,03
1.6 Belanja keuangan 306,99 277,72 612,26 502,81 353,50 3,59
2 Belanja Transfer - - - - -
2.1 Belanja Transfer Bagi Hasil - - - - - -
2.2 Belanja Transfer Bantuan - - - - - -
Keuangan
3 Belanja Tak Terduga - - - - -
4 Pengeluaran Pembiayaan - 2.530,10 5.639,09 7.533,04 4.530,94
4.1. pembayaran cicilan pokok - - 69,09 33,04 30,94 -
Utang yang jatuh tempo
4.2 penyertaan modal daerah; - 2.500,00 5.570,00 7.500,00 4.500,00 -
4.3. pembentukan Dana Cadangan; - 30,10 - - -
Realisasi Rata-Rata
No Uraian Pertumbuh
2015 2016 2017 2018 2019
an
4.4 Pemberian Pinjaman Daerah; - - - - -
4.5. pengeluaran Pembiayaan - - - - -
lainnya sesuai dengan
ketentuan peraturan
perurndang-undangan
Total Belanja Periodik Dan 381.705,45 401.207,56 380.128,53 389.496,96 383.868,15 0,14
Pengeluaran Pembiayaan Yang
Wajib Dan Mengikat Serta
Prioritas
Sumber: BPKAD Kota Baubau, 2020 (diolah)
pembiayaan dan pengeluaraan pembiayaan. Pada dasarnya pembiayaan netto yang merupakan
selisih antara penerimaan dan pengeluaran pembiayaan digunakan untuk menutup defisit belanja
daerah. Oleh karena itu besaran defisit belanja daerah juga harus memperhatikan besaran nilai
pembiayaan netto yang dapat digunakan untuk menutupnya yang bersumber dari Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran Sebelumnya (SiLPA), pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan
daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali pemberian pinjaman,
Di Kota Baubau, sumber utama penutup defisit riil anggaran dalam beberapa tahun terakhir
berasal dari besaran SiLPA. Nilai SiLPA tahun 2015 mencapai Rp. 179,43 miliar dan naik menjadi
Rp. 76,63 miliar pada tahun 2019 yang trennya terus menurun. Meskipun begitu, besaran SilPA
tahun kedepannya masih perlu ditekan sebagai upaya efektifitas penggunaan anggaran yang dapat
Dalam penyelenggaraan pembangunan, perlu dipahami bahwa tidak selalu SiLPA sifatnya
negatif, jika SiLPA terjadi karena penghematan belanja maka justru berdampak positif bagi
pembangunan. Untuk itu yang perlu ditekan dari SiLPA ialah yang disebabkan oleh tidak
efektifitas dan efisiensi pemanfaatan anggaran tetap harus terus ditingkatkan meskipun kemudian
Secara rinci komposisi penutup defisit riil anggaran Kota Baubau pada tabel III.14 sebagai
berikut:
Tabel III.14
Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran Kota Baubau
Tahun 2015-2019 (dalam Jutaan)
URAIAN 2015 2016 2017 2018 2019
Penggunaan Sisa Lebih
179.428,64 178.021,97 137.655,44 79.645,71 76.634,19
Perhitungan Anggaran (SiLPA)
Pencairan Dana Cadangan - - - - -
Hasil penjualan kekayaan daerah
- - - - -
yang dipisahkan;
Penerimaan Pinjaman Daerah; - - - - -
penerimaan kembali Pemberian
- - - - -
Pinjaman Daerah
Penerimaan Pembiayaan lainnya
sesuai dengan ketentuan
- - - - -
peraturan perutndang-
undangan
Jika dilihat dari sumber SiLPA di Kota Baubau dari tahun 2015-2019 terlihat bahwa nilai
SiLPA tersebut berasal dari Sisa Penghematan Belanja atau Akibat Lainnya. Oleh karena itu bisa
dikatakan bahwa sisa penghematan belanja atau akibat lainnya merupakan komponen utama
Tabel III.15
Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kota Baubau
Tahun 2015-2019 (dalam Jutaan)
Rata -
Uraian 2015 2016 2017 2018 2019
rata Silpa
Sisa Lebih
Perhitungan
Anggaran Tahun 179.428,64 178.021,97 137.655,44 79.645,71 76.634,19 100,00%
Anggaran
Sebelumnya
Pelampauan 0,00%
- - - - -
Penerimaan PAD
Pelampauan 0,00%
Penerimaan Dana
Perimbangan
Pelampauan 0,00%
Penerimaan Lain-
Lain Pendapatan
Daerah Yang Sah
Sisa Penghematan 100,00%
Belanja atau Akibat 179.428,64 178.021,97 137.655,44 79.645,71 76.634,19
Lainnya
Kewajiban Kepada 0,00%
Pihak Ketiga sampai
- - - - -
dengan akhir tahun
belum terselesaikan
Kegiatan Lanjutan - - - - - 0,00%
Sumber: BPKAD Kota Baubau, 2020 (diolah)
Proyeksi Sisa Lebih Riil Perhitungan Anggaran (SiLPA), dan Proyeksi belanja wajib dan mengikat
yang kemudian akan dihitung seberapa besar kapasitas riil daerah untuk pendanaan indikatif pada
Proyeksi pendapatan dan belanja daerah dapat dilakukan berdasarkan pada data dan
mengkaitkan dengan informasi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan pendapatan daerah, antara
lain:
b. Asumsi indikator makro ekonomi (PDRB/laju pertumbuhan ekonomi, inflasi dan lain-
lain);
Dalam proyeksi pendapatan dan belanja daerah Kota Baubau ini dilakukan dengan
menggunakan pendekatan angka rata-rata pertumbuhan realisasi pendapatan dan belanja daerah
tahun 2015 hingga 2019 (APBD) yang disesuaikan dengan dengan mempertimbangkan target
2020 hasil refocusing pada Perubahan RKPD 2020 sebagai dasar dan penetapan RKPD 2021 Kota
Baubau yang didalamnya terdapat proyeksi APBD 2021 dan 2022. Oleh karena itu perubahan
keuangan daerah dalam perubahan RPJMD ini fokus pada proyeksi tahun 2023. Hal ini dilakukan
agar proyeksi pendapatan dan belanja daerah Kota Baubau ini tidak bisa dan mendekati proyeksi
a. Proyeksi Pendapatan
Dalam memproyeksi pendapatan, proyeksi lebih difokuskan pada penerimaan yang bersumber
dari daerah sendiri (PAD). Adapun penerimaan yang sifatnya eksternal dan bersumber dari luar baik
itu dari pendapatan trasnfer maupun lain-lain pendapatan yang sah cenderung ditarget relatif tetap
(flat) bahkan relatif menurun terlebih dahulu mengingat adanya pandemi Covid-19 ditahun 2019
dan tahun 2020 yang memungkinkan berdampak pada keuangan negara hingga tahun 2023.
Adapun seluruh proyeksi menggunakan tahun dasar APBD tahun 2020 hasil refocusing yang
menyebabkan target pendapatan tahun 2020 menurun signifikan dibandingkan target sebelumnya.
Penerimaan pendapatan daerah pada tahun 2021-2023 ditargetkan naik ± 3,27% pertahun
dari tahun dasar 2020. Jika dilihat pada seluruh komponen pendapatan daerah, seluruhnya
ditargetkan naik baik itu PAD, Pendapatan Transfer, kecuali Lain-Lain Pendapatan Yang Sah yang
PAD diproyeksi naik 7,54% pertahun dari tahun dasar 2020 dimana pada tahun 2020 hasil
refocusing sebesar Rp. 1,04 triliun menjadi Rp. 1,15 triliun. Adapun realisasi tahun 2019 mencapai
Rp. 889,15 miliar. Target pertumbuhan PAD tersebut didasarkan asumsi bahwa pendapatan pajak
naik 10% pertahun, Pendapatan Retribusi Daerah naik 10% pertahun, serta Pendapatan Hasil
Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan naik 15% pertahun dan Lain-lain Pendapatan Asli
Target peningkatan pajak daerah ditentukan dengan asumsi bahwa seluruh potensi-potensi
pajak yang hilang dapat dapat dipungut. Selain itu dengan adanya potensi investasi yang cukup
besar dengan diimplementasikannya sistem OSS yang memudahkan proses perizinan, maka efek
turunan dari investasi tersebut sedikit banyak akan meningkatkan potensi pendapatan pajak daerah
yang bisa dipungut. Dengan mendasarkan hal tersebut maka pendapatan pajak daerah ditargetkan
sebesar Rp. 20,17 miliar ditahun 2021 meningkat menjadi Rp. 24,41 miliar ditahun 2023. Adapun
realisasi tahun 2019 mencapai Rp. 25,09 miliar dan target 2020 turun menjadi Rp. 18,33 miliar
diakibatkan dampak dari pandemi covid 19 yang terus menenus berlangsung hingga saat ini.
Sumber PAD lainnya yaitu pendapatan retribusi diproyeksikan naik sebesar ± 10% pertahun,
pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan diproyeksikan naik sebesar ± 15%
pertahun, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah juga ditargetkan meningkat dengan rata-
rata peningkatan ± 5% pertahun. Adapun target pendapatan retribusi daerah tahun 2021 sebesar
Rp. 6,12 miliar dan menjadi Rp. 7,4 miliar ditahun 2023, target pendapatan hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan tahun 2021 sebesar Rp. 7,89 miliar ditahun 2021 dan menjadi
Rp. 10,43 miliar ditahun 2023 , dan target lain-lain pendapatan asli daerah yang sah ditahun 2021
sebesar Rp. 48,80 miliar dan meningkat menjadi Rp. 53,80 miliar ditahun 2023.
Proyeksi pendapatan transfer diperkirakan akan naik sedikit sebesar 2,98% pertahun dari Rp.
970,09 miliar ditahun 2021 menjadi Rp. 1,029 triliun ditahun 2023. Secara umum kenaikan
tersebut sangat dipengaruhi karena naiknya pendapatan transfer pemerintah pusat khususnya dari
Oleh karena adanya pandemic Covid-19 yang berefek pada lesunya perekonomian nasional
dan global yang masih akan berlangsung sepanjang tahun 2020, maka skema proyeksi pendapatan
a. Dana Perimbangan:
• Nilai Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak tidak meningkat nilainya dari tahun dasar
2020 (tetap) sebesar 25,38 miliar tahun 2019 dan ditargetkan tahun 2020 sebesar
22,92 miliar. Kemudian nilai tersebut akan tetap sama hingga tahun 2023;
• Nilai Dana Alokasi Umum diproyeksikan akan meningkat 5% pertahun dari tahun
dasar 2020, dimana DAU ditahun 2021 ditargetkan mencapai Rp. 578,79 miliar dan
• Dana Alokasi Khusus tidak meningkat nilainya dari tahun dasar 2020 (tetap) sebesar
159,30 miliar tahun 2019 dan ditargetkan tahun 2020 sebesar 309,48 miliar.
Adapun Pendapatan Transfer yang diproyeksikan akan terus sama nilainya berasal dari
transfer antar daerah yaitu nilainya 25,83 miliar pada tahun 2019 dan ditaregtkan 43,88 miliar dari
tahun 2020 hingga tahun 2023. Adapun rincian proyeksi pendapatan Kota Baubau tahun 2022-
Tabel III.16
Proyeksi Pendapatan Kota Baubau
Tahun 2021-2023
Proyeksi Realisasi Target Proyeksi
No Uraian Pertumbu
2019 2020 2021 2022 2023
han (%)
1 PENDAPATAN 3,27 889.152 1.043.013 1.076.317 1.111.509 1.148.710
1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 7,54 85.977 77.232 82.975 89.227 96.041
1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 10,00 25.088 18.337 20.171 22.188 24.407
1.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah 10,00 5.462 5.560 6.116 6.728 7.400
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan
1.1.3
Daerah Yang Dipisahkan 15,00 7.441 6.861 7.890 9.074 10.435
1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 5,00 47.986 46.474 48.798 51.238 53.799
1.2 PENDAPATAN TRANSFER 2,98 765.666 942.525 970.087 999.026 1.029.413
1.2.1 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT 3,12 739.834 898.647 926.209 955.148 985.535
1.2.1.1 Dana Perimbangan 3,18 725.112 883.631 911.193 940.132 970.519
1.2.1.1.1 Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak 0,00 25.385 22.920 22.920 22.920 22.920
1.2.1.1.3 Dana Alokasi Umum 5,00 540.423 551.230 578.792 607.731 638.118
1.2.1.1.4 Dana Alokasi Khusus 0,00 159.304 309.481 309.481 309.481 309.481
1.2.1.2 Dana Insentif Daerah 0,00 - - - - -
1.2.1.3 Transfer Pemerintah Pusat Lainnya 0,00 14.723 15.016 15.016 15.016 15.016
1.2.1.3.1 Dana Otonomi Khusus 0,00 - - - - -
1.2.1.3.2 Dana Penyesuaian 0,00 14.723 15.016 15.016 15.016 15.016
1.2.1.4 Dana Desa 0,00 - - - - -
Proyeksi belanja wajib mengikat dilakukan untuk mengetahui estimasi belanja periodik dan
pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama yang harus
Dalam melakukan proyeksi belanja periodik dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan
mengikat serta prioritas utama, maka yang harus dihitung diawal ialah proyeksi besaran belanja
operasi (belanja pegawai, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanjau bantuan sosial),
belanja transfer (belanja transfer bagi hasil dan belanja transfer bantuan keuangan), dan belanja
Berdasarkan hasil analisis, proyeksi Belanja Operasi khususnya belanja pegawai ditargetkan
naik ± 2,5% pertahun. Kenaikan belanja pegawai tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan publik. Untuk belanja hibah diproyeksikan turun 5% pertahun dan nilainya sama pada
tahun 2021 dan 2022, kemudian ditahun 2023 turun kembali untuk meningkatkan kapasitas
belanja publik masyarakat. Untuk belanja transfer tahun 2021-2023 diproyeksikan nilainya tetap
tiap tahunnya tidak naik atau tidak turun. Dari sisi pengeluaran pembiayaan, terdapat kenaikan yang
cukup signifikan mulai tahun 2022 dan 2023. Pengeluaran pembiayaan untuk pembayaran cicilan
pokok utang dialokasikan pertahun Rp. 75 miliar mulai tahun 2022. Adapun total utang yang
diterima pada tahun 2021 sebesar Rp. 200 miliar. Berdasarkan bebeberapa hal diatas maka total
Belanja Periodik Dan Pengeluaran Pembiayaan Yang Wajib Dan Mengikat Serta Prioritas Kota
Baubau tahun 2021-2023 secara berturut-turut sebesar, Rp. 439,325 miliar, Rp. 512,965 miliar,
Adapun rincian proyeksi Belanja Wajib dan Mengikat Kota Baubau tahun 2021-2023 dapat
Tabel III.17
Proyeksi Belanja Kota Baubau
Tahun 2021-2023 (dalam Jutaan)
Proyeksi Realiasi Target Proyeksi
No Uraian Pertumbuhan
2019 2020 2021 2022 2023
(%)
1 Belanja Operasi 378.983,72 407.203,00 426.819,10 447.453,17 469.154,25
1.1 Belanja Pegawai 2,50 370.405,61 399.755,00 409.748,88 419.992,60 430.492,41
1.2 Belanja Bunga - - - - - -
1.3 Belanja Subsidi - - - - - -
1.4 Belanja Hibah (5,00) 5.498,11 7.433,00 7.061,35 6.708,28 6.372,87
1.5 Belanja Bantuan - 3.080,00 15,00 15,00 15,00 15,00
Sosial
2 Belanja Transfer - - - - -
2.1 Belanja Transfer - - - - - -
Bagi Hasil
2.2 Belanja Transfer - - - - - -
Bantuan Keuangan
3 Belanja Tak Terduga - 1,00 15.000,00 3.750,00 937,50
2.3.1 Belanja Tak Terduga (75,00) - 1,00 15.000,00 3.750,00 937,50
4 Pengeluaran 4.530,94 7.500,00 7.500,00 82.500,00 82.500,00
Pembiayaan
Dalam kaitannya dengan penanganan Covid-19 di Kota Baubau, sekiranya perlu juga
diuraikan terkait kebijakan belanja khususnya ditahun 2020 yang fokus untuk penanganan
Kebijakan belanja tahun 2021 yang dialokasikan untuk Covid-19 sebesar Rp. 38,846 miliar.
Dari Rp. 38,84 miliar alokasi anggaran Covid-19 tersebut 25,74% digunakan untuk sector
kesehatan, 66,54% digunakan untuk pemulihan ekonomi, dan 7,72% digunakan untuk
jaring pengaman social. Adapun kebijakan belanja Covid-19 tahun 2021 secara rinci dapat
Tabel III.18
Kebijakan Belanja Covid-19 Tahun 2021
Kota Bau-Bau
Prioritas Alokasi Anggaran
No Kegiatan Target
Penanganan (Rp)
1 Kesehatan Belanja Tidak Terduga 10.000.000.000
Pelaksanaan Pelatihan Berdasarkan Unit
80 orang 229.807.800
Kompetensi
Pembinaan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta 1 kegiatan 16.229.000
Kegiatan Konsultansi Produktivitas pada
30 orang 207.164.900
Perusahaan Kecil
Pengelolaan Informasi Pasar Kerja 85 orang 61.058.180
2 Ekonomi
Penyediaan infrastruktur dan seluruh pendukung
kemandirian pangan sesuai dengan kewenangan 6 paket 99.702.050
daerah kab/kota
Penyediaan dan penyaluran pangan pokok atau
pangan lainnya sesuai dengan kebutuhan dalam 8 kecamatan 251.733.650
rangka stabilitas pasokan dan harga pangan
pembangunan. Pada dasarnya Proyeksi Kapasitas Riil Keuangan Daerah diperoleh dari proyeksi
penerimaan dikurangi dengan proyeksi belanja periodik dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan
Kapasitas riil Kota Baubau dari tahun 2021 hingga 2023 diproyeksi dengan tren cukup
fluktuatif namun masih relatif meningkat. Fluktuasi yang cukup besar terjadi pada tahun 2021
mengingat pada tahun tersebut terdapat penerimaan pembiayaan yang cukup besar dari sumber
utang sebesar Rp. 200 miliar. Konsekuensinya pengeluaran pembiayaan tahun berikutnya akan naik
cukup signifikan sebesar Rp. 75 miliar pertahun untuk membayar cicilan pokok utang yang ada, Hal
tersebutlah yang membuat kapasitas riil tahun 2022 menurun cukup signifikan dbanding tahun
2021. Adapun kapasitas riil tahun 2021 hingga 2023 secara berurutan adalah Rp. 890,128 miliar,
Rp 663,542 miliar, dan Rp 693,391 miliar. Dengan begitu diperkirakan kapasitas riil keuangan
daerah pada tahun 2023 sudah mulai mendekati kondisi normal sebelum pandemi Covid-19.
Secara rinci kapasitas riil dapat dilihat pada tabel III.19 sebagai berikut.
Tabel III.19
Proyeksi Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah
untuk Mendanai Pembangunan Daerah Kota Baubau
Tahun 2021-2023 (dalam Jutaan)
Realiasi Target Proyeksi
No. Uraian
2019 2020 2021 2022 2023
1.076.317,
1.043.013,00 1.111.508,70
1. Pendapatan 889.152,03 05 1.148.709,7
2
2. Penerimaan Pembiayaan 76.634,19 48.044,00 253.137,02 65.000,00 65.000,00
TOTAL PENERIMAAN
(Dikurangi):
Belanja dan Pengeluaran 414.704,00 512.965,88 520.317,78
Pembiayaan yang Wajib 439.325,23
3. 383.514,65
dan Mengikat serta
Prioritas Utama
Kapasitas riil 676.353,00 663.542,82 693.391,94
582.271,56
kemampuan keuangan 890.128,85
Sumber: BPKAD Kota Baubau, 2020 (diolah)
Dengan kapasitas riil yang tersedia sebagaimana tabel diatas maka pendanaan selama 5
b. Prioritas II. digunakan untuk dialokasikan untuk membiayai belanja pemenuhan visi dan
lainnya
Pembagian pendanaan untuk program prioritas diatas secara lebih lanjut dapat dilihat dalam
Tabel III.20
Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah
N Realiasi Target Proyeksi
Uraian
o 2019 2020 2021 2022 2023
Kapasitas riil 676.353,00 890.128,85 663.542,82 693.391,94
kemampuan
582.271,56
1 keuangan
1
(tanpa DAK
dan Bankeu)
2 Prioritas I
3 Prioritas II
4 Prioritas III
JUMLAH
Sumber: BPKAD Kota Baubau, 2020 (diolah)
PERMASALAHAN
DAN ISU STRATEGIS DAERAH
Sebagai salah satu kota di Provinsi Sulawesi Tenggara, Kota Baubau memiliki posisi
strategis dalam perencanaan pembangunan nasional maupun regional. Namun, posisi tersebut
menjadikan Kota Baubau harus mampu menyetarakan dirinya dengan daerah lain dalam
pembangunan di berbagai bidang pembangunan baik sosial, ekonomi, politik dan sebagainya.
Secara umum, pembangunan daerah merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan
didirikannya suatu regional yakni menyejahterakan masyarakat secara adil, makmur, dan
yang harus diperhatikan dan diminimalisir dampaknya untuk pencapaian tujuan pembangunan.
Identifikasi permasalahan yang relevan dan valid akan menghasilkan rumusan kebijakan
yang proporsional dan sesuai dengan realita yang dihadapi. Salah satu pentingnya identifikasi
permasalahan adalah sebagai dasar penentuan perumusan isu strategis daerah. Dengan
penajaman permasalahan yang berasal dari dinamika lingkungan eksternal maupun internal,
Pemerintah Kota Baubau dapat memberikan prediksi berbagai peluang ataupun ancaman bagi
identifikasi isu-isu strategis, baik berskala regional, provinsi, nasional, maupun internasional,
untuk mendapatkan rumusan kerangka kebijakan tepat sasaran dan yang menjadi penghambat
pembangunan.
Pada perencanaan perubahan RPJMD Kota Baubau ini, permasalahan dirumuskan melalui
evaluasi kinerja pembangunan selama periode pembangunan yang telah dilaksanakan dan akan
Berbagai permasalahan yang telah dirumuskan pada akhirnya menjadi poin utama dalam
Baubau dalam periode jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang.
dicapai saat ini dengan yang direncanakan dan kesenjangan antara apa yang ingin dicapai di
masa datang dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat. Tujuan dari perumusan permasalahan
kewenangan yang dimilikinya. Suatu permasalahan daerah dianggap memiliki nilai prioritas jika
berhubungan dengan tujuan dan sasaran pembangunan, khususnya untuk penyusunan RPJPD,
RPJMD dan RKPD, termasuk didalamnya prioritas lain dari kebijakan nasional/provinsi yang
bersifat mandatori.
Setelah menelaah kajian data dan informasi di Bab 2 dan menelaah hasil analisis
2023, analisis permasalahan pembangunan daerah pada masing-masing bidang urusan sesuai
dengan kondisi objektif daerah, serta kesepakatan dari para pemangku kepentingan
daerah Kota Baubau adalah “Belum optimalnya peningkatan kualitas dan pemerataan
kesejahteraan masyarakat Kota Baubau”. Indikasi lebih lanjut dari permasalahan utama yang
dirumuskan di atas, maka disusunlah beberapa permasalahan pokok Kota Baubau yang
merupakan identifikasi awal untuk perumusan tujuan pembangunan jangka menengah dengan
Optimalisasi pengelolaan potensi sumber daya yang berada di Kota Baubau merupakan
daerah dalam efisiensi pembangunan nasional. Oleh sebab itu, setiap hambatan-hambatan
kerangka dasar dalam penentuan perencanaan kebijakan ke depan dengan disempurnakan oleh
evaluasi tahapan pembangunan yang telah dilaksanakan hingga saat ini beserta kajian-kajian
pembangunan nasional maupun regional. Berikut hubungan antara permasalahan utama dan
Belum
optimalnya
perwujudan
tata kelola
pemerintahan
yang baik
Belum
Belum
optimalnya
optimalnya
kualitas
pengembangan
infrastruktur
Belum optimalnya kualitas Sumber
pembangunan
peningkatan kualitas Daya Manusia
berkelanjutan
dan pemerataan
kesejahteraan
masyarakat Kota
Baubau
Belum
optimalnya Belum
pembangunan optimalnya
perekonomian peningkatan
berbasis sektor kesejahteraan
unggulan masyarakat
daerah
Gambar IV.1
Keterkaitan Permasalahan Utama dan Permasalahan Pokok
Pembangunan Kota Baubau
Permasalahan pembangunan daerah Kota Baubau diidentifikasi melalui kajian data dan
periode sebelumnya maupun tahapan pembangunan periode 2018-2023 yang telah lalu. Berikut
Kepemerintahan memiliki makna “the act, fact, manner of governing” berarti tindakan,
fakta, pola dan kegiatan atau penyelenggaraan pemerintahan. Sementara menurut Farazmand
(2004) governance merupakan pengelolaan urusan kepemerintahan yang melibatkan tiga unsur
yaitu pemerintah, masyarakat, dan swasta dalam segala bidang baik bidang politik, sosial, budaya,
maupun administrasi. Istilah governance disebut juga dengan tata kelola, sehingga tata kelola
yang baik menjadi tujuan utama dalam melaksanakan setiap sendi kepemerintahan.
Dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, maka pemerintah pusat
berkomitmen dengan seluruh pemerintah daerah di Indonesia baik pemerintah provinsi maupun
birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan
aparatur.
Reformasi birokrasi adalah langkah strategis untuk membangun aparatur negara agar
lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional. Selain itu dengan sangat pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan,
teknologi informasi dan komunikasi serta perubahan lingkungan strategis menuntut birokrasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi merupakan tantangan yang akan terus dihadapi oleh
pemerintah Kota Baubau dalam menjawab delapan area perubahan Reformasi Birokrasi yaitu:
1. Mental aparatur: terciptanya budaya kerja yang positif bagi birokrasi yang melayani, bersih,
dan akuntabel.
3. Tata laksana: sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur dan
4. Peraturan perundang-undangan: regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih, dan
kondusif.
5. Sumber daya manusia aparatur: SDM aparatur yang berintegritas, netral, kompeten,
8. Pelayanan publik: pelayanan yang prima sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat.
Tata Kelola Pemerintahan berkaitan erat dengan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan
Urusan ini diselenggarakan dalam cakupan yang cukup luas dan kompleks yang meliputi upaya
peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, pengelolaan keuangan dan organisasi pemerintah
peningkatan kapasitas lembaga Perwakilan Rakyat Daerah dan penataan peraturan perundang-
undangan.
Pelaksanaan reformasi birokrasi seperti data yang disajikan pada bab sebelumnya dapat
dilihat bahwa nilai/ predikat akuntabilitas kinerja dimana Kota Baubau masih mendapat predikat
CC hingga tahun 2019 artinya masih kategori cukup baik/memadai, selain itu Opini BPK
terhadap pengelolaan keuangan daerah di tahun 2019 masuk dalam kategori WTP. Jika melihat
kinerja keuangan daerah dimana pendapatan daerah di Kota Baubau sebagian besar ditopang
melalui Dana Perimbangan, dimana kedepan perlu mengoptimalkan sumber sumber pendapatan
asli daerah sehingga persentase pendapatan asli daerah dengan dana perimbangan bisa lebih
ideal.
Reformasi Birokrasi belum sepenuhnya dapat dielaborasi dalam perencanaan dan program yang
terget kinerja. Komponen yang terdapat dalam penyelenggaraan Reformasi Birokrasi perlu
Dari permasalahan pokok “Belum optimalnya perwujudan tata kelola pemerintahan yang
Kapasitas dan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah merupakan modal dasar dalam
tugas dan fungsi yang sesuai, begitu pula akuntabilitas kinerja yang juga memiliki
kepentingan dalam meningkatkan capaian target pembangunan daerah. Poin penting pada
adalah koordinasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan kualitas sumber daya
Koordinasi antar PD di Kota Baubau belum optimal disebabnya adanya ego sektoral,
pendapatan, keuangan, maupun aset, sehingga menyulitkan tata usaha pelaporan keuangan
daerah. Koordinasi antara perangkat daerah dalam sinkronisasi data pencapaian kinerja juga
masih kurang. Basis data yang masih belum reliable, sehingga berimplikasi pada kesulitan
memproyeksikan target pembangunan berbasis baseline data yang akurat. Salah satu
penyebabnya adalah belum memiliki sistem database yang handal sehingga segala informasi
daerah. Dalam hal ini, pemerintah Kota Baubau masih memiliki pekerjaan rumah cukup besar
yang berkaitan dengan peningkatan kualitas SDM aparatur. Berdasarkan hasil evaluasi
kinerja pembangunan daerah, diperoleh informasi bahwa sebagian besar Perangkat Daerah
(PD) memiliki tidak lebih dari 20 persen sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi
sesuai bidangnya. Selain itu, masih banyak penempatan posisi pegawai yang tidak sesuai
dengan kompetensinya.
Di Kota Baubau terdapat beberapa hal yang harus dijaga dan diawasi pelaksanaannya untuk
pengawasan pemerintah yang bersih dan bebas KKN. Berbagai penertiban administrasi
maupun pengawasan penggunaan keuangan daerah akan menjadi basis utama dalam
meminimalisir kasus tindak pidana penyimpangan penggunaan anggaran baik secara teknis
maupun administrasi.
Berbagai kepentingan masyarakat yang ingin memperoleh pelayanan sesuai dengan haknya
(masyarakat). Pelayanan publik merupakan bentuk pelayanan pemerintah yang paling dekat
dengan masyarakat. Dengan demikian, pelayanan publik harus diupayakan mudah untuk
keterjangkauan biaya, lokasi, dan fasilitas menjadi faktor penentu kualitas pelayanan publik
yang dapat diukur melalui Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Saat ini, instrumen
belum dilakukan. Padahal hal itu sangat penting selain untuk mengetahui tingkat kepuasan
masyarakat yang tertib, aman dan nyaman dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Di
Kota Baubau, angka kriminalitas sejatinya mengalami penurunan, namun terlihat bahwa
jumlah tindak pidana yang diketahui cukup tinggi yakni mencapai 168 kasus pada tahun
2019. Hal ini menjadikan perwujudan masyarakat yang aman tentram dan damai cukup sulit
untuk diciptakan. .
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa permasalahan pokok “Belum
optimalnya perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik” di Kota Baubau terjadi
dikarenakan permasalahan dan akar masalah yang terlihat dari tabel berikut:
Tabel IV.1.
Rumusan Permasalahan dan Akar Masalah
“Belum optimalnya perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik”
Permasalahan Akar Masalah
Belum optimalnya penataan
kelembagaan dan sistem pemerintahan
daerah
Belum optimalnya koordinasi
pelaksanaan pembangunan daerah
Belum optimalnya perencanaan dan
Belum optimalnya peningkatan kapasitas
implementasi kinerja pembangunan
ASN daerah
daerah
Belum optimalnya pengelolaan keuangan
dan aset daerah
Belum optimalnya sistem pengawasan
dan pengendalian internal
penyelenggaraan pemerintahan
Belum optimalnya pelayanan publik Belum optimalnya penggunaan teknologi
terhadap masyarakat informasi dalam pelayanan publik
Minimnya peran serta masyarakat dalam
menjaga keamanan dan kenyamanan
Belum optimalnya implementasi
lingkungan
Ketertiban, Keamanan dan
Menurunnya kualitas modal sosial
Kenyamanan masyarakat
masyarakat dalam pelaksanaan
pembangunan
Sumber daya manusia merupakan inti dari pelaksanaan pembangunan daerah dimana
manusia sebagai subyek pembangunan harus memiliki kualifikasi pada bidang tertentu untuk
meningkatkan segala bentuk pencapaian pembangunan pada berbagai aspek kehidupan. Pada
akhir tahun 2015, Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) mulai dilaksanakan sebagai bentuk
realisasi dari tujuan akhir integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Dengan meningkatnya
daya saing manusia antarnegara di dalam pelaksanaan MEA menyebabkan persaingan akan
kualitas, dan kompetensi sangat dibutuhkan bagi SDM Indonesia. Terkait dengan hal itu, daya
saing sumber daya manusia memiliki hubungan dengan bagaimana kualitas masyarakat Kota
Jika dilihat dari data Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Kota Baubau memiliki angka IPM
lebih tinggi dari IPM Sulawesi Tenggara, namun masih jauh lebih rendah dari Kota Kendari.
Secara umum, IPM Kota Baubau tahun 2019 menempati peringkat 2 (dua) se-Provinsi Sulawesi
Tenggara, namun masih jauh tertinggal dengan Kota Kendari yang memiliki status sama yakni
administrasi perkotaan.
Tabel IV.2.
Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia Kota Baubau dan Daerah Sekitarnya Tahun
2015-2019
Wilayah 2015 2016 2017 2018 2019
Kota Baubau 73,59 73,99 74,14 74,67 75,21
Kota Kendari 81,43 81,66 81,83 82,22 82,86
Kabupaten Buton 62,78 63,69 64,47 65,08 65,67
Kabupaten Buton Selatan 62,00 62,55 63,2 63,47 64,73
Sulawesi Tenggara 68,75 69,31 69,86 70,61 71,20
Indonesia 69,55 70,18 70,81 71,39 71,98
Sumber: Sulawesi Tenggara Dalam Angka 2020
Meskipun terlihat cukup tinggi jika dibandingkan angka Provinsi Sulawesi Tenggara maupun
Indonesia, namun Indeks Pembangunan Manusia Kota Baubau cukup jauh tertinggal jika
dibandingkan dengan wilayah perkotaan se-Pulau Sulawesi. Terlihat pada gambar di bawah ini,
dimana IPM Kota Baubau menempati peringkat ketiga terendah diantara kota se-Pulau Sulawesi
di atas Kota Bitung (73,22) dan Kota Bitung (74,20). Padahal Kota Kendari yang merupakan
wilayah perkotaan di wilayah Sulawesi Tenggara yang lain memiliki peringkat tertinggi IPM
sebesar 82,86.
Kendari 82,86
Makassar 82,25
Palu 81,50
Manado 79,12
Palopo 77,98
Pare-pare 77,62
Gorontalo 77,08
Tomohon 76,67
Baubau 75,21
Bitung 74,20
Kotamobagu 73,22
Indonesia 71,92
Sulawesi Tenggara 71,20
65,00 70,00 75,00 80,00 85,00
Gambar IV.2
Indeks Pembangunan Manusia Kota Se-Pulau Sulawesi Tahun 2019
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2020
Dari permasalahan pokok “Belum optimalnya pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia”,
Dewasa ini, pemerintah daerah dihadapkan dengan persaingan bukan saja yang
bersumber dari dalam negeri tetapi juga dengan skala yang lebih luas yaitu kompetisi
yang berasal dari luar negeri terutama menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA).
Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Berkaitan dengan hal tersebut, pemerintah
daerah perlu lebih mengedepankan upaya peningkatan kualitas SDM melalui program-
Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin baik kualitas sumber daya manusianya, dan
akan semakin majulah daerah tersebut. Pendidikan merupakan sarana untuk membentuk
memfasilitasi hal tersebut, karena bagaimanapun juga SDM yang bermutu merupakan
16,22
15,56
15,07
18,00
14,81
14,49
14,32
14,19
14,14
13,55
16,00
12,95
12,78
12,60
11,94
11,60
11,26
11,20
14,00
10,75
10,48
10,37
10,35
10,30
10,09
9,87
12,00
8,91
8,34
10,00
8,00
6,00
4,00
2,00
0,00
RLS HLS
Gambar IV.3
Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama Sekolah Wilayah Perkotaan Se-Pulau
Sulawesi Tahun 2019
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2020
Meskipun capaian rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah di Sulawesi
Tenggara cukup baik, namun jika melihat daya saing antara wilayah perkotaan se-Pulau
Sulawesi, capaian indikator makro pendidikan Kota Baubau ini masih tergolong rendah
dimana rata-rata lama sekolah sebesar 10,37 tahun dan harapan lama sekolah sebesar
14,81 tahun. Oleh karena itu, perlu adanya program pendidikan yang berfokus pada
peningkatan daya saing pendidikan di Kota Baubau baik dari segi sumber daya pendidik
maupun sarana dan prasarana yang memadai dalam meningkatkan kualitas kegiatan
belajar.
kesehatan dapat dinikmati secara merata oleh semua warga masyarakat baik yang
kaya.
Kendari 73,52
Gorontalo 72,42
Makassar 72,00
Manado 71,80
Tomohon 71,79
Indonesia 71,34
Pare-pare 71,18
Bitung 71,00
Sulawesi Tenggara 70,97
Baubau 70,95
Palopo 70,79
Palu 70,68
Kotamobagu 70,33
68,00 69,00 70,00 71,00 72,00 73,00 74,00
Gambar IV.4
Angka Harapan Hidup Wilayah Perkotaan Se-Pulau Sulawesi
Tahun 2019
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2020
dimana daya saing kesehatan di Kota Baubau masih berada di bawah Provinsi Sulawesi
Tenggara dan termasuk peringkat 4 (empat) besar terbawah di jajaran wilayah perkotaan
se-Pulau Sulawesi Selatan. Belum optimalnnya layanan kesehatan ini wajib menjadi
menjadi salah satu rujukan kesehatan bagi wilayah sekitarnya, sehingga perlu adanya
peningkatan kualitas kesehatan baik bagi masyarakat Kota Baubau maupun daerah lain.
Pemerintah daerah memiliki peran yang cukup strategis dalam melestarikan dan
teknologi informasi dan komunikasi serta globalisasi, sedikit banyak menimbulkan efek
kebijakan yang mengarah pada upaya pelestarian nilai-nilai budaya daerah. Terbukanya
akses wilayah sebagai kota pariwisata dan kota transit menjadikan Baubau rentan
terhadap terjadinya degradasi moral, sehingga dibutuhkan filter berupa budaya dan
agama.
99,20
97,94
97,75
120,00
96,87
96,07
95,13
95,01
94,66
94,53
90,65
86,06
83,48
83,23
83,18
100,00
74,87
73,00
69,33
68,94
68,89
67,89
67,83
80,00 66,62
60,00
40,00
20,00
0,00
IPG IDG
Gambar IV.5
Indeks Pembangunan Gender dan Indeks Pemberdayaan Gender
Wilayah Perkotaan Se-Pulau Sulawesi Tahun 2019
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2020
Salah satu poin dalam melihat daya saing masyarakat adalah bagaimana partisipasi dan
umum masih belum optimal pembangunan dan pemberdayaan gender, khususnya dalam
selama ini, Hal ini terlihat masih rendahnya capaian Indeks Pembangunan Gender
(90,65) dan Indeks Pemberdayaan Gender (68,94) jika dibandingkan wilayah perkotaan
Selain itu, maraknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dewasa ini juga
kasus tindak kekerasan. Secara umum, Pemerintah Kota Baubau baru melayani sekitar
50 persen dari jumlah kasus kekerasan sehingga perlu adanya upaya untuk antisipasi
Selain permasalahan gender dan kekerasan perempuan dan anak, maka beberapa
permasalahan lain yang menjadi kendala dalam peningkatan daya saing masyarakat
seperti ancaman degradasi moral dimana berbagai media menayangkan kebudayaan luar
belum optimalnya pengembangan aktivitas kepemudaan dan olahraga juga menjadi salah
satu kendala dalam mewujudkan Kota Baubau yang berprestasi dan memiliki daya saing
nasional.
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa permasalahan pokok “Belum optimalnya
pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia” di Kota Baubau terjadi dikarenakan permasalahan dan
Tabel IV.3.
Rumusan Permasalahan dan Akar Masalah
“Belum optimalnya pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia”
Kesejahteraan masyarakat yang baik dan merata merupakan tujuan utama dari kepala
daerah terpilih dalam mewujudkan visi misi pembangunan yang dicanangkan sebagai janji
politiknya. Hal ini dikarenakan kesejahteraan masyarakat selalu menjadi topik utama dalam
penyelesaian permasalahan pembangunan di suatu daerah, tak terkecuali Kota Baubau. Selain
Tahun 1945 dimana Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki tujuan memajukan
kesejahteraan umum. Menilik dari berbagai hal tersebut, rumusan permasalahan terkait
baik di Indonesia maupun di dunia internasional. Oleh karena itulah salah satu tujuan
Terlihat angka kemiskinan di Kota Baubau cukup tinggi jika dibandingkan seluruh wilayah
perkotaan di Pulau Sulawesi. Angka kemiskinan yang mencapai 7,27 persen ini memiliki
peringkat kedua tertinggi setelah Kota Palopo yang memilki angka kemiskinan sebesar
7,82 persen. Permasalahan yang cukup memberikan andil belum optimalnya penanganan
Indonesia 11,49
Sulawesi Tenggara 11,24
Palopo 7,82
Baubau 7,27
Palu 6,83
Bitung 6,49
Kotamobagu 5,71
Tomohon 5,62
Manado 5,51
Gorontalo 5,45
Pare-pare 5,26
Kendari 4,44
Makassar 4,28
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00
Gambar IV.6
Angka Kemiskinan Wilayah Perkotaan Se-Pulau Sulawesi Tahun 2019
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2020
daerah. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat baik dari sisi
ekonomi maupun kesejahteraan keluarga. Salah satu hal yang berpengaruh pada kualitas
daya beli masyarakat adalah harga kebutuhan pokok. Terjadinya perubahan harga
bawah. Perubahan harga kebutuhan pokok yang naik turun akan menjadikan mekanisme
pasar cukup terganggu dimana jika harga naik signifikan maka akan merugikan
masyarakat sehingga daya beli menurun, sedangkan jika harga turun maka akan
merugikan pedagang. Oleh karena itu, perlu adanya pengendalian angka inflasi yang
dipimpin oleh sekretaris daerah untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok agar tidak
Pada tahun 2019, angka inflasi di Kota Baubau mencapai 1,35 persen. Meskipun angka
inflasi tergolong rendah, namun angka inflasi di setiap bulannya mengalami fluktuasi
dimana terjadi 7 kali inflasi dengan inflasi tertinggi di bulan Juli sebesar 1,18 persen dan
terjadi 5 kali defalsi dengan deflasi tertinggi di bulan Agustus yang mencapai -2,10
persen. Fluktuasi harga yang signifikan ini perlu diantisipasi melalui pengendalian harga
Kualitas sumber daya manusia menjadi penunjang utama dalam menjalankan berbagai
jenis pengusahaan. Rendahnya kemampuan dan keterampilan pegawai atau tenaga kerja
menjadi lemahnya geliat sektor industri dan bidang usaha lain. Persoalan kualitas sumber
daya manusia (SDM) merupakan salah satu isu yang dihadapi Kota Baubau, terutama
yang berkaitan dengan kebutuhan dalam pengembangan sesuai dengan potensi wilayah.
Selain itu, diperlukan pendidikan dan pelatihan yang secara khusus diarahkan pada
kebutuhan pasar tenaga kerja. Dengan begitu, daya serap terhadap tenaga kerja menjadi
meningkat.
Jika dilihat dari angka penganggurannya, maka Kota Baubau memiliki angka
pengangguran yang cukup tinggi dimana pada tahun 2019 mencapai 5,84 persen. Angka
ini jauh di atas angka pengangguran Provinsi Sulawesi Tenggara yang hanya sebesar
3,59 persen dan bahkan lebih tinggi dari tingkat pengangguran nasional (5,28%).
sederajat dan Universitas, maka kemungkinan besar pengangguran terdidik ini masih
7
6,15
5,84
6
5,28
5
4
3,77 3,59
2
1,29
1
0
Kota Baubau Kota Kendari Kabupaten Kabupaten Sulawesi Indonesia
Buton Buton Tenggara
Selatan
Gambar IV.7
Tingkat Pengangguran Terbuka Kota Baubau dan Daerah Sekitarnya Tahun 2019
Sumber: Sulawesi Tenggara Dalam Angka 2018
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa permasalahan pokok “Belum
Tabel IV.4.
Rumusan Permasalahan dan Akar Masalah
“Belum optimalnya peningkatan kesejahteraan masyarakat”
melalui pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, inklusif dan berkeadilan, serta didukung oleh
stabilitas ekonomi yang kokoh. Kinerja makro ekonomi bukanlah tujuan utama pembangunan,
namun kondisi makro ekonomi yang kokoh merupakan syarat mutlak untuk tercapaiannya tujuan
pembangunan ekonomi. Kinerja makro ekonomi yang sering dijadikan sebagai indikator
gambaran tingkat perkembangan ekonomi suatu wilayah adalah pertumbuhan ekonomi. Angka
ini juga memberikan indikasi tentang sejauhmana aktivitas perekonomian yang terjadi pada
suatu periode tertentu telah menghasilkan tambahan pendapatan bagi penduduk. Indikator ini
biasanya digunakan untuk menilai sampai seberapa jauh keberhasilan pembangunan suatu
tahunnya hingga pada tahun 2019 mencapai 6,59 persen dimana pada tahun 2015
pemerintah daerah perlu memberi perhatian lebih kepada sektor-sektor yang memberikan andil
Kebijakan ekonomi yang ditempuh pada 2016 secara umum diarahkan untuk memitigasi
risiko yang dapat mengganggu kesinambungan pertumbuhan ekonomi serta stabilitas ekonomi
dan stabilitas sistem keuangan. Respons yang ditempuh secara umum mencakup empat arah
sektor-sektor yang menjadi penopang utama perekonomian Kota Baubau yaitu pertanian dan
mendorong ketiga sektor tersebut maka secara otomatis akan mengakselerasi pertumbuhan
ekonomi. Kedua, terus mempertahankan stabilitas ekonomi dan stabilitas sistem keuangan yang
sudah terkendali dan telah menjadi pijakan bagi pemulihan ekonomi. Ketiga, memperkuat
perekonomian Kota Baubau yang terus melambat hingga tahun 2019. Oleh karena itu, perlu
perekonomian.
Makassar 8,79
Gorontalo 6,97
Tomohon 6,82
Palopo 6,75
Kendari 6,66
Pare-pare 6,65
Baubau 6,59
Sulawesi Tenggara 6,51
Kotamobagu 6,18
Manado 6,03
Indonesia 5,02
Palu 4,58
Bitung 4,19
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00
Gambar IV.8
Laju Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Perkotaan se-Pulau Sulawesi Tahun 2019
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2020
Jika dibandingkan dengan wilayah perkotaan lainnya di Pulau Sulawesi sebagai salah satu
indikator daya saing perekonomian daerah, maka terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi Kota
pertumbuhan perekonomian daerah Kota Baubau, Meskipun begitu, perlambatan yang terjadi
masih belum memiliki solusi sehingga perlu dijabarkan akar masalah kendala perekonomian
Produk unggulan Kota Baubau yang dapat terlihat dan mempengaruhi kondisi sosial
ekonomi pembangunan daerah adalah sektor perdagangan besar dan eceran serta sektor
pertanian, kehudtanan dan perikanan. Kedua sektor ini memiliki andil yang cukup
Selain kedua sektor tersebut, sektor lain yang turut memberikan andil perekonomian
adalah sektor industri pengolahan, khususnya yang bergerak pada skala mikro. Masih
minimnya sentra-sentra industri dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota
Meskipun pada tahun 2017 sudah terdapat 3.236 unit perusahaan industri dan 16.280
unit UMKM, namun masih terdapat kendala seperti masih relatif terbatasnya sumber
daya permodalan pelaku industri dan usaha rumah tangga maupun industri kecil. Selain
berasal dari sumber daya lokal dan perluasan lapangan kerja lokal juga masih terlihat
permasalahan tersebut.
Tidak semua perusahaan yang berniat untuk berinvestasi di Kota Baubau memiliki
Rendahnya investasi di Kota Baubau juga tidak terlepas dari kondusivitas iklim investasi
yang belum optimal. Masih cukup tingginya kasus kriminalitas yang beredar di
menjalani aktivitas keseharian. Terlebih lagi Kota Baubau sebagai tempat persinggahan
Dalam Angka tahun 2020 tercatat bahwa pada tahun 2019 terjadi sebanyak 168 kasus
tindak kejahatan dan didominasi oleh jenis kejahatan penganiayaan dan perjudian. Angka
ini menjadikan tingkat kriminalitas Kota Baubau menjadi 97,70 pada tahun 2019.
dukung terhadap objek wisata belum dilakukan. Beberapa destinasi di Kota Baubau
belum memiliki kelayakan status untuk dijadikan destinasi wisata. Keterlibatan publik
dalam mengembangkan destinasi juga masih rendah. Padahal atraksi budaya dan ritual
keseharian masyarakat di Kota Baubau memiliki potensi untuk dipertunjukan, hanya saja
upaya pemanfaatan ekosistem pesisir belum optimal. Tidak menutup kemungkinan akan
kajian mendalam.
destinasi yang lebih optimal dan ramah lingkungan hingga pada akhirnya dapat
meningkatkan jumlah kunjungan wisata pemasaran dan promosi yang lebih gencar.
Keindahan suatu objek wisata tidak cukup untuk menarik pengunjung apabila tidak
menciptakan kondisi yang nyaman dan memberikan ruang informasi serta pelayananan
menjadi permasalahan lain dalam peningkatan sektor ini, misalnya ketersediaan hotel
berbintang dan restoran. Hal ini menunjukkan bahwa minat investor dalam
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa permasalahan pokok “Belum
Baubau terjadi dikarenakan permasalahan dan akar masalah yang terlihat dari tabel
berikut:
Tabel IV.5.
Rumusan Permasalahan dan Akar Masalah
“Belum Optimalnya Pembangunan Perekonomian
Berbasis Sektor Unggulan Daerah”
Pelayanan terhadap masyarakat merupakan bagian utama dari tujuan pembangunan daerah.
Oleh karena itu, salah satu tugas pokok aparatur pemerintah daerah adalah pelayanan yang
dilaksanakan karena peningkatan kualitas sumber daya manusia hingga saat ini masih belum
maksimal direalisasikan.
pendorong berkembangnya sektor-sektor lain yang terkait. Selain itu, ketersediaan infrastruktur
Dengan meningkatnya jumlah penduduk, maka Kota Baubau harus menyediakan infrastruktur
yang memadai bagi warganya. Penyediaan infrastuktur yang memadai, ramah lingkungan (green
diupayakan. Oleh karena itu, permasalahan yang menjadi isu strategis ini penting untuk
Dalam pengembangan pemukiman layak bagi masyarakat, beberapa kendala yang dialami
kuantitas) layanan air minum yang belum optimal menjangkau seluruh wilayah, belum
rumahtangga yang memiliki akses terhadap samitasi layak. Sanitasi ini sangat penting
lingkungan. Selain itu, hanya 60 persen rumahtangga yagn memiliki akses terhadap air
bersih. Hal ini tentu menjadi poin krusial bagi Pemerintah Kota Baubau untuk mampu
Berbagai potensi sumber daya alam di Kota Baubau dapat dimanfaatkan sebagai
demikian, pendayagunaan potensi sumber daya alam yang kurang memerhatikan batas
kemampuan daya dukung dan daya tampung lingkungan yang ada, baik secara langsung
hidup dan kesinambungan pembangunan itu sendiri. Seperti halnya dalam praktek
penangkapan ikan menggunakan cara ilegal. Hal tersebut secara nyata akan merusak
ekosistem laut dan akan berdampak pada produksi penangkapan ikan pada generasi
selanjutnya.
Tata ruang merupakan perwujudan dari struktur ruang dan pola ruang. Penelaahan
rencana tata ruang bertujuan untuk melihat kerangka pemanfaatan ruang daerah dalam
lima tahun mendatang. Prosesnya adalah dengan melihat dan menelaah kedalaman
rencana pada masing-masing bagian dari rencana struktur ruang dan rencana pola ruang
yang termaktub dalam indikasi program pemanfaatan ruang baik tingkat nasional,
provinsi, maupun kabupaten. Program pemanfaatan ruang adalah program yang disusun
dalam rangka mewujudkan rencana tata ruang yang bersifat indikatif, melalui sinkronisasi
program sektoral dan kewilayahan baik di pusat maupun di daerah secara terpadu.
Rumusan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Baubau 2014-2034 yang sudah
disusun Pemerintah Kota Baubau dengan peraturan daerah seyogyanya ditaati dan
belum adanya sanksi secara tegas tentang bangunan-bangunan yang melanggar RTRW
infrastruktur kota yang telah terbangun, belum optimalnya pemanfaatan ruang sesuai
dengan fungsi kawasan, serta belum tersedianya regulasi yang mengatur kawasan
strategis.
Sertifikat tanah yang dikeluarkan menurut jenis ha katas tanah pada tahun 2019
sejumlah 10.479 Ha. Permasalahan lain adalah masih adanya sengketa tanah dan lahan
dalam pengadaan tanah Pemerintah, harga tanah yang cukup tinggi, masih sulitnya
penentuan lokasi strategis untuk pengadaan tanah Pemerintah. Selain itu, dengan
tingginya angka pertumbuhan penduduk maka berdampak pada kebutuhan tanah hunian
meningkat
secara berdaya guna, berhasil guna, serasi, selaras, seimbang dan berkelanjutan dalam rangka
Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasinya sesuai dengan amanat Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 26
Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, yang dijabarkan ke dalam Rencana
Tata Ruang Pulau Sulawesi, Rencana Tata Ruang Provinsi dan Kabupaten. Hal ini untuk
perizinan serta integrasi melalui Online Single Submission (OSS) berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara
Elektronik. Adapun Rencana Rinci Tata Ruang yang sementara dalam proses penyusunan Draft
Peraturan Kepala Daerah yaitu RDTR dan Peraturan Zonasi Kecamatan Wolio sesuai dengan
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa permasalahan pokok “Belum
dikarenakan permasalahan dan akar masalah yang terlihat dari tabel berikut:
Tabel IV.6.
Rumusan Permasalahan dan Akar Masalah
“Belum Optimalnya Kualitas Infrastruktur Pembangunan Berkelanjutan”
Permasalahan Akar Masalah
Cakupan (kualitas dan kuantitas) layanan
air minum yang belum optimal
menjangkau seluruh wilayah Kota Baubau
Belum optimalnya pengembangan sanitasi
Belum optimalnya pengelolaan fasilitas
layak
pemukiman layak
Belum optimalnya penanganan kawasan
pemukiman kumuh
Belum optimalnya penanganan RTLH dan
backlog perumahan
Penurunan kualitas lingkungan laut yang
antara lain disebabkan praktek destrucive
fishing
Kurangnya pemahaman masyarakat
Tingginya potensi penurunan kualitas tentang pentingnya pelestarian
lingkungan hidup lingkungan
Minimnya kebijakan pemerintah tentang
pembangunan daerah dengan
memerhatikan lingkungan hidup
khususnya emisi gas rumah kaca
Belum optimalnya kesesuaian
internasional, nasional, hingga regional karena krusialnya kondisi atau perihal dalam
pembangunan daerah masa kini maupun mendatang. Terkait dengan hal tersebut, perlu kiranya
isu strategis menjadi salah satu acuan pokok dalam menyusun program kegiatan prioritas
pembangunan jangka menengah agar pencapaian tujuan pembangunan daerah dapat lebih
pembangunan, namun sebaliknya jika isu strategis tidak diindahkan maka bukan hal yang
mustahil terjadi beberapa kegagalan dalam pelaksanaan tahapan pembangunan daerah. Suatu
isu strategis dirumuskan melalui identifikasi berbagai permasalahan pembangunan daerah yang
bersifat strategis dari berbagai bidang dan memiliki pengaruh terhadap agenda pembangunan
jangka menengah. Rumusan dari isu strategis mencakup isu internasional, isu nasional, dan isu
regional yang memiliki keterkaitan dan integrasi dengan penjabaran isu strategis pada
jangka menengah Kota Baubau antara lain: penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA),
ancaman krisis ekonomi global, penerapan green economic global (ekonomi ramah lingkungan),
penerapan sumber energi alternatif sebagai antisipasi sumber energi tak terbarukan, antisipasi
perubahan iklim global (global warning/climate change), kemajuan Teknologi Informasi dan
mewujudkan integrasi ekonomi ASEAN, yakni tercapainya wilayah ASEAN yang aman dengan
tingkat dinamika pembangunan yang lebih tinggi dan terintegrasi, pengentasan masyarakat
ASEAN dari kemiskinan, serta pertumbuhan ekonomi untuk mencapai kemakmuran yang merata
dan berkelanjutan. Untuk itu MEA memiliki empat karakterisik utama, yaitu pasar tunggal dan
basis produksi, kawasan ekonomi yang berdaya saing tinggi, dan kawasan dengan pembangunan
ekonomi yang merata, serta kawasan yang terintegrasi penuh dengan ekonomi global.
kebijakan yang bersifat lintas sektoral dan memberi perhatian khusus dalam meningkatkan daya
saing, antara lain: a) Inpres No. 5/2008 tentang Fokus Program Ekonomi Tahun 2008 – 2009,
b) Inpres No. 11/2011 tentang Pelaksanaan Komitmen Cetak Biru masyarakat Ekonomi
ASEAN, c) Keppres No. 23/2012 tentang susunan keanggotaan setnas ASEAN, d) Program
Pembangunan MP3EI, e) Program Sislognas, f) Penyusunan Roadmap dan Inpres Daya saing, g)
Policy Paper mengenai kesiapan Indonesia menghadapi AEC, h) pembentukan Komite Nasional
AEC 2015, dan i) Unit Kerja Presiden di bidang Pengembangan dan Pengendalian pembangunan
Lebih lanjut mengenai pelaksanaan MEA 2015, telah dibuat komitmen bersama, yaitu
Masyarakat ASEAN 2025 yang telah resmi disahkan oleh Kepala Negara/Pemerintahan
anggota ASEAN pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-27 di Kuala Lumpur, Malaysia
melalui penandatanganan The 2015 Kuala Lumpur Declaration on the Establishment of ASEAN
Community dan The Kuala Lumpur Declaration on ASEAN 2025: Forging Ahead Together yang
akan menjadi panduan ASEAN dalam meningkatkan kualitas integrasi ekonomi ASEAN dalam
10 tahun ke depan. Masyarakat ASEAN 2025 meliputi ASEAN Economic Community (AEC)
atau dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), ASEAN Political-Security Community
(APSC), dan ASEAN Socio-Culture Community (ASCC). Terdapat lima pilar dalam cetak-biru
MEA 2025, yaitu: a. Ekonomi ASEAN yang terintegrasi dan kohesif; b. ASEAN yang kompetitif
dan dinamis; c. Peningkatan konektivitas dan kerja sama sektoral; d. ASEAN yang tangguh,
Memasuki era MEA 2025, tentu menuntut kesiapan dari pemerintah Indonesia dan
secara khusus Kota Baubau baik sebagai pasar ataupun sebagai tempat produksi. Diharapkan
daerah-daerah di Indonesia dapat berperan aktif dan mampu membaca peluang untuk tidak saja
menjadi konsumen namun juga sekaligus sebagai produsen sehingga terbuka peluang bagi
pembukaan lapangan pekerjaan atau usaha baru yang dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
nomenklatur tidak berhenti pada tahun 2015. Agenda ke depan untuk melanjutkan MDGs
adalah dikembangkannya suatu konsepsi yang disebut Sustainable Development Goals (SDGs).
Perbedaan yang terlihat jelas antara MDGs dan SDGs adalah permasalahan isu lingkungan
global yang lebih ditekankan dan diprioritaskan pada SDGs. Sehingga program baru ini
merupakan hasil evaluasi terhadap perubahan selama kurun waktu 15 tahun program MDGs
berjalan.
Konsep SDGs ini diperlukan sebagai kerangka pembangunan baru yang mengakomodasi
semua perubahan yang terjadi pasca 2015-MDGs. Terutama berkaitan dengan perubahan
situasi dunia sejak tahun 2000 mengenai isu deplation sumberdaya alam, kerusakan lingkungan,
perubahan iklim semakin krusial, perlindungan sosial, food and energy security, dan
pembangunan yang lebih berpihak pada kaum miskin. Adapun tiga pilar yang menjadi indikator
dalam konsep pengembangan SDGs yaitu: (1) indikator yang melekat pada pembangunan
manusia (Human Development), di antaranya: pendidikan dan kesehatan; (2) Indikator yang
melekat pada lingkungan sosialnya (Social Economic Development), seperti ketersediaan sarana
dan prasarana lingkungan dan pertumbuhan ekonomi, dan (3) indikator yang melekat pada
alam dan kualitas lingkungan yang baik. Dalam penyusunan indikator dalam konsep SDGs, selain
berkelanjutan, juga harus memerhatikan bahwa segala sesuatunya itu harus terukur, tidak
Sustainability. Secara Global terdapat 17 Goals yang mesti dicapai hingga 2030, yaitu:
6) Memastikan keberadaan dan keberlanjutan pengelolaan air dan sanitasi untuk semua;
pihak;
11) Membentuk kota dan pemukiman masyarakat, aman, kuat dan berkelanjutan;
14) Konservasi dan sumberdaya laut, samudera dan pantai untuk pembangunan
berkelanjutan;
berkelanjutan.
Krisis ekonomi global adalah suatu masa menurunnya perekonomian dunia yang
berdampak pada perekonomian beberapa Negara, termasuk Indonesia. Hal ini menjadi ancaman
yang cukup krusial bagi Indonesia sebagai negara berkembang yang sangat tergantung pada
fluktuasi perekonomian global. Dalam indikator Indeks Negara Gagal ( Failed Stated Index) 2012,
di Washington DC, Amerika Serikat, Indonesia terancam menjadi negara gagal dengan
menempatkan Indonesia di urutan ke 63 dari 178 negara dengan posisi kategori negara bahaya
(in danger). Semakin tinggi peringkat sebuah negara, menandakan semakin buruk kondisi
Negara tersebut dan semakin mendekati kategori Negara Gagal (Failed States).
Menurut PBB, apabila dunia berhasil mengurangi perusakan hutan hingga separuh pada
2030, dunia akan bisa mencegah kerugian senilai US$ 3,7 triliun akibat kenaikan emisi gas rumah
kaca global. Indonesia memiliki potensi besar dalam memberikan kontribusi pengalihan
dapat dilakukan dengan pencegahan pembalakan liar hutan sehingga Indonesia dapat
menciptakan sumber pendapatan dan lapangan kerja ramah lingkungan baru, menjaga
keanekaragaman hayati, menjaga ketersediaan air bersih dan obat-obatan alami bagi
masyarakat. Tentunya beberapa tahun belakangan ini, negara-negara maju yang telah mulai
menerapkan berbagai produk hijau juga telah mendorong negara-negara berkembang untuk
e. Penerapan sumber energi alternatif sebagai antisipasi sumber energi tak terbarukan
Keberlanjutan sumber energi di masa depan semakin menipis, selain khawatir akan
kapasitasnya yang semakin berkurang, masyarakat dunia juga khawatir akan isu global warming
yang diakibatkan oleh hasil pembakaran energi fosil sehingga membuat lapisan ozon semakin
tipis. Indonesia sendiri masih sangat tergantung dengan pasokan energi yang berasal dari energi
fosil sebagai bahan bakar minyak (BBM). Tingginya konsumsi BBM di Indonesia cukup
memprihatinkan sehingga perlu adanya pembaharuan dalam menyikapi krisis energi dengan
penggunaan energi alternatif. Energi alternatif ini sangat mudah ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari, terutama dengan kondisi geografis Indonesia yang beriklim tropis dengan tingkat
kesuburan tanah tinggi. Sumber energi alternatif dapat berasal dari sampah yang dihasilkan, baik
organik maupun anorganik serta berasal dari sumber energi terbarukan seperti biomassa,
matahari, angin dan sebagainya. Diharapkan ke depannya, Indonesia memiliki sumber energi
terbarukan yang dapat mencukupi kebutuhan energi dalam negeri tanpa khawatir dengan
Global warming merupakan efek atau dampak dari rusaknya kelestarian ekosistem alam
akibat dari pembangunan yang tidak memerhatikan kelestarian lingkungan. Global warming
dapat mengakibatkan kekeringan, kelangkaan bahan pangan, banjir dan bahkan mampu menjadi
penyebab utama terjadinya berbagai bencana alam. Melihat dampaknya yang besar bagi manusia
dan lingkungan maka perlu adanya antisipasi dari pemerintah dan masyarakat dunia dalam
menyikapi isu global warming. Salah satunya melalui perencanaan pembangunan yang harus
ramah lingkungan (pembangunan berkelanjutan). Hal ini dilakukan agar kelestarian alam dapat
terjaga dan efek global warming dapat diminimalisir atau dapat dihindari namun tetap terlaksana
Pada era globalisasi sekarang ini, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sangat
pesat dan semakin mudah dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Dengan perkembangan
yang positif ini, dunia industri teknologi informasi dan komunikasi semakin menunjukkan
agregrat yang signifikan. Dengan segala sumberdaya yang ada dimiliki, Indonesia seharusnya
mampu mengikuti setiap perkembangan globalisasi yang ada sehingga diharapkan Indonesia
mempunyai peluang dalam memanfaatkan atau membuat produk yang unggul dalam
tidak hanya sebagai pemakai (user) tetapi mampu menjadi pembuat (produsen) sehingga
Indonesia mampu bersaing secara sehat di kancah internasional. Jika hal tersebut terealisasi
maka Indonesia akan mampu menjadi Negara yang tidak hanya mengandalkan teknologi dari
luar negeri, namun mampu mengekspor segala bentuk teknologi informasi dan komunikasi
Pada tahun 2020 nanti dunia industri mulai memasuki tahapan yang disebut era Industri
4.0. Industri 4.0 adalah tren automasi industri dan pertukaran data dalam teknologi manufaktur
yang mana didalamnya termasuk teknologi cloud computing, cyber-physical system dan Internet
of Things (IoT). Istilah “smart factory” akan menjadi hal yang lumrah kita dengar di era Industri
4.0 sebagaimana saat ini kita mendengar istilah smartphone, smartcard dan istilah-istilah lain
yang ditambahkan prefiks smart. Istilah “Industrie 4.0” dicetuskan oleh pemerintah Jerman pada
Keempat (Fourth Industrial Revolution). Revolusi Industri Generasi Keempat sendiri merupakan
transformasi sistemik yang lebih luas cakupannya daripada Industri 4.0, yang mana didalamnya
mencakup dampak terhadap masyarakat, struktur pemerintahan dan peranan manusia itu
sendiri dalam struktur ekonomi dan manufaktur. Jadi, bisa disimpulkan Industri 4.0 adalah
Dirangkum dari World Economic Forum (WE), nanti pada tahun 2020 dimana era
Revolusi Industri Generasi Keempat dimulai ada sepuluh soft skill yang harus dimiliki untuk
menjawab tantangan dunia industri. Soft skill tersebut adalah menyelesaikan permasalahan yang
Decision Making), orientasi pada layanan (Service Orientation), negosiasi (Negotiation) dan
Isu-isu strategis nasional merupakan isu-isu yang memiliki potensi untuk menghambat
pembangunan nasional sehingga perlu adanya antisipasi khusus dalam menghadapinya. Masih
adanya isu-isu strategis nasional yang belum terselesaikan menjadi catatan tersendiri bagi
pemerintah untuk berusaha lebih keras dalam menyelesaikannya. Namun yang menjadi
persoalan adalah ketika isu strategis nasional belum terselesaikan dan muncul isu strategis baru
Selain memerhatikan isu skala internasional, hal-hal lain yang menjadi pertimbangan
perumusan isu-isu strategis adalah isu/kebijakan nasional, antara lain: Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dan Pandemi Corona Virus Desease 2019
(COVID-19).
tahapan terakhir dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025
sehingga menjadi tahapan pembangunan pamungkas dalam upaya mewujudkan visi dan misi
komitmen Presiden dan Wakil Presiden, serta berdasarkan kajian maupun analisis mengenai
permasalahan dan isu strategis nasional yang menjadi prioritas untuk ditangani dalam lima
jangka panjang dalam RPJPN maka untuk memajukan Negara Indonesia ke depan ditetapkan
Gotong Royong”
Upaya untuk mewujudkan Visi tersebut ditempuh melalui 9 (sembilan) misi sebagai
berikut:
7. Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga
Dalam mewujudkan visi dan misi tersebut, Presiden Ir. Joko Widodo memberikan lima
arahan yang cukup jelas dan implementatif dalam pelaksanaan pembangunan lima tahun yang
1. Pembangunan SDM
Membangun SDM pekerja keras yang dinamis, produktif, terampil, menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi didukung dengan kerjasama industri dan talenta global.
2. Pembangunan Infrastruktur
lapangan kerja baru, dan mempercepat peningkatan nilai tambah perekonomian rakyat
3. Penyederhanaan Regulasi
Pemberdayaan UMKM
4. Penyederhanaan Birokrasi
5. Transformasi Ekonomi
manufaktur dan jasa modern yang mempunyai nilai tambah tinggi bagi kemakmuran
pembangunan, yakni:
Berkeadilan
Pembangunan ekonomi akan dipacu untuk tumbuh lebih tinggi, inklusif dan berdaya
saing melalui:
pertanian serta pengelolaan kemaritiman, kelautan dan perikanan, sumber daya air,
iklim.
Peningkatan kualitas dan daya saing SDM yaitu manusia yang sehat dan cerdas,
Dasar
Iklim
melalui:
c. Perbaikan system peradilan, penataan regulasi dan tata kelola keamanan siber;
Pertahanan
Tenggara diarahkan untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan nasional
sesuai dengan tujuh (7) agenda pembangunan dengan target sebagai berikut.
Tabel IV.7.
Target Pembangunan Nasional Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2020-2024
Realisasi Baseline Target Pembangunan
No Indikator Pembangunan
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Laju Pertumbuhan
1 6,42 6,30 6,40 6,80 7,10 8,60 8,90
Ekonomi (%)
2 Tingkat Kemiskinan (%) 11,25 11,24 10,76 10,36 9,35 8,15 7,25
Tingkat Pengangguran
3 3,26 3,59 3,30 3,20 3,10 2,80 2,40
Terbuka (%)
menjadi salah satu lumbung pangan nasional dan komoditas pertanian bernilai ekonomis tinggi,
dan sekaligus memantapkan peran dalam pengembangan industri berbasis sumber daya alam
Sulawesi Tenggara sendiri difokuskan pada komoditas unggulan berupa kakao, lada, pala,
cengkeh, kopi, kelapa, tebu, nikel, dan perikanan tangkap dan budidaya. Selain itu, terdapat juga
antarmoda laut, sungai, darat dan udara; pengembangan jaringan telekomunikasi dan informasi;
dan peningkatan kualitas SDM khususnya peningkatan akses layanan pendidikan dan kesehatan,
pendidikan vokasional pertanian, perikanan dan pariwisata, dan revitalisasi Balai Latihan Kerja.
Virus Disease 2019) sebagai pandemi sehingga perlu adanya perhatian khusus untuk
menghadapi fenomena ini. Pandemi ditandai dengan penyakit baru yang belum dikenali dan
menjangkiti banyak negara dalam waktu yang bersamaan, tak terkecuali Indonesia. Selain itu,
penyebaran COVID-19 ini telah berdampak pada meningkatnya jumlah korban jiwa maupun
kerugian harta benda, meluasnya cakupan wilayah yang sudah menjangkiti seluruh provinsi serta
menimbulkan implikasi pada aspek sosial ekonomi yang luas di Indonesia. Oleh karena itu,
pemerintah pusat menetapkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020
tentang Penetapan Bencana Non-alam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-2019)
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) baik pada
seluruh kementerian/lembaga maupun pemerintah daerah. Gugus tugas ini dibentuk dalam
terstruktur dan sistematis. Diharapkan melalui gugus tugas ini akan tercipta langkah-langkah
cepat, tepat, fokus, terpadu, dan sinergis antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk
Adanya pandemi ini memiliki dampak yang sangat signifikan pada pelaksanaan
pada masa pandemi COVID-19 ini yang diakibatkan dari berbagai kebijakan maupun status pasar
kebijakan Work From Home, Physical Distancing, maupun PSBB (Pembatasan Sosial Berskala
Besar). Hal yang tak terelakkan pada beberapa kinerja sektor ekonomi akan menurun bahkan
memiliki capaian negatif seperti sektor pariwisata, akomodasi, perdagangan hingga jasa. Dampak
sosial yang akan menjadi efek samping adalah meningkatnya angka kemiskinan, tingkat
4.2.3.1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2018-
2023
Pelaksanaan pembangunan Provinsi Sulawesi Tenggara memasuki babak baru pada tahun 2018
lalu dimana Gubernur terpilih memiliki visi pembangunan lima tahun ke depan, yakni
“Terwujudnya Sulawesi Tenggara yang Aman, Maju, Sejahtera dan Bermartabat”. Untuk
mewujudkan visi pembangunan tersebut, maka gubernur dan wakil gubernur terpilih telah
1. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat agar dapat berdaulat dan aman dalam bidang
ekonomi, pangan, pendidikan, kesehatan, lingkungan, politik, serta iman dan taqwa.
Misi ini dimaksudkan bahwa untuk mewujudkan Sulawesi Tenggara yang aman, maju,
sejahtera dan bermartabat adalah dengan memberikan jaminan dan kepastian terhadap
kualitas kehidupan masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan antara lain bidang
ekonomi, pangan, pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, politik serta iman dan
takwa.
2. Memajukan daya saing wilayah melalui penguatan ekonomi lokal dan peningkatan
investasi.
kapasitas yang dimilikidengan memperhatikan sumberdaya alam dan skala usaha yang
dapat dikembangkan.
desa yang baik (good village governance) serta memberikan bantuan kepada
Misi ini dimaksudkan untuk mewujudkan aparatur dan birokrasi yang transparan,
dalam rangka peningkatan daya saing daerah melalui pembangunan dan perbaikan
Misi ini dimaksudkan untuk mewujudkan suatu sistem pelayanan prima dengan
Dari misi pembangunan jangka menengah Sulawesi Tenggara ini, telah diturunkan menjadi
tujuan dan sasaran yang merupakan hasil perumusan capaian strategis yang dianalisis
secara keseluruhan. Berikut keterkaitan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan Provinsi
Sulawesi Tenggara.
Tabel IV.8.
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran
Pembangunan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2018-2023
Visi: Terwujudnya Sulawesi Tenggara yang Aman, Maju, Sejahtera dan Bermartabat
Misi Tujuan Sasaran
Terpeliharanya kondisi aman dalam akses
lapangan kerja dan pendapatan yang layak
Terpeliharanya kondisi aman dalam
keterpenuhan pangan masyarakat untuk
terbebas dari ancaman kelaparan dan
kurang gizi
Terpeliharanya kondisi aman dalam akses
1. Meningkatkan kualitas masyarakat terhadap pendidikan berkualitas
Meningkatkan kondisi
hidup masyarakat agar dan meningkatnya literasi masyarakat
aman pada berbagai
dapat berdaulat dan aman Terpeliharanya kondisi aman pada aspek
aspek
dalam bidang ekonomi, kesehatan masyarakat
kehidupan dalam
pangan, pendidikan, Terpeliharanya kondisi aman dalam daya
mewujudkan kualitas
kesehatan, lingkungan, dukung daya tampung lingkungan hidup
hidup masyarakat yang
politik, serta iman dan untuk keberlanjutan kehidupan masyarakat
baik
taqwa Terpeliharanya kondisi aman secara pribadi
dan komunitas sehingga bebas dari
ancaman kekerasan dan ketegangan antar
identitas
Terpeliharanya kondisi aman dalam
kehidupan politik dan pemenuhan hak asasi
Memerangi Perubahan Iklim dan
Dampaknya
2. Memajukan daya saing Meningkatkan Meningkatnya produktivitas dan daya saing
wilayah melalui penguatan produktivitas dan daya sektor-sektor perekonomian daerah
ekonomi lokal dan saing perekonomian
Meningkatnya daya saing investasi daerah
peningkatan investasi daerah
3. Mendorong birokrasi Meningkatnya akuntabilitas dan
pemerintahan provinsi transparansi penyelenggaraan pemerintahan
Mewujudkan tata kelola
yang modern, tata kelola Meningkatnya jangkauan dan kualitas
pemerintahan yang baik
pemerintahan desa yang pelayanan dasar berbasis SPM dan pelayan
baik (good village publik lainnya secara inklusif
Visi: Terwujudnya Sulawesi Tenggara yang Aman, Maju, Sejahtera dan Bermartabat
Misi Tujuan Sasaran
governance) serta
memberikan bantuan
Meningkatnya kapasitas pemerintahan
kepada kecamatan dan
desa/kelurahan dan kecamatan
kelurahan sebagai pusat
pelayanan pemerintahan
4. Meningkatkan Meningkatnya kapasitas infrastruktur
konektivitas dan wilayah
kemitraan antar
pemerintah, swasta dan Meningkatkan daya
masyarakat dalam rangka saing infrastruktur
peningkatan daya saing wilayah dalam Meningkatnya jangkauan dan kualitas
daerah melalui mendukung konektivitas infrastruktur pendukung konektivitas
pembangunan dan antar daerah wilayah
perbaikan infrastruktur
dan aspek-aspek sosial
ekonomi
GARBARATA, pendekatan ini dilakukan mengingat kondisi geografis wilayah Sulawesi Tenggara
yang meliputi luas daratan 38.140 km2atau seluas kurang lebih 25 persendari luas wilayah dan
luas laut 114.879 km2atau seluas kurang lebih 75 persen dari luas wilayah serta terdiri dari
beberapa pulau besar dan pulau kecil yang terbagi menjadi 17 wilayah administratif kabupaten
dan kota, baik yang sudah terbentuk lama maupun sebagai daerah otonomi baru yang
memerlukan akselerasi pembangunan agar tidak tertinggal dari daerah lainnya di Sulawesi
Tenggara.
Pendekatan GARBARATA ini akan menjadi gerbong program prioritas daerah yang akan
menuju ke seluruh wilayah daratan dan lautan/kepulauan. Program prioritas dimaksud terdiri
dari 5 pilar, yaitu: Pilar Sultra Cerdas, Pilar Sultra Sehat, Pilar Sultra Peduli Kemiskinan, Pilar
Sultra Berbudaya dan Beriman, dan Pilar Sultra Produktif. Adapun penjelasan pilar sebagaimana
1. Sultra Cerdas
sumberdaya manusia berkualitas, yaitu yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,
teknologi pada berbagai bidang ilmu pengetahuan, dan dilandasi kualitas iman dan taqwa.
SULTRA CERDAS juga bertujuan memberikan jaminan kepada seluruh Putra Putri
Menengah Atas.
Menyediakan sarana pendidikan yang memadai serta guru yang berkualitas agar
2. Sultra Sehat
Kebijakan ini bertujuan untuk membangun generasi yang memiliki kualitas jasmani
dan rohani secara utuh, berprestasi dalam segala bidang, menyediakan fasilitas pendukung
Sulawesi Tenggara dalam mengangkat harkat dan martabat masyarakat miskin di Sulawesi
Tenggara.
nilai-nila budaya, dan kearifan lokal, menghargai adat istiadat setiap kelompok masyarakat
serta melindungi dan menyelamatkan warisan budaya berupa situs-situs budaya, kesenian
manusia “Insan Kamil” yaitu sumberdaya manusia yang memiliki kualitas iman dan taqwa,
hari, terutama bagi para aparatur sipil negara dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
5. Sultra Produktif
khususnya karena Kota Baubau menjadi salah satu barometer pembangunan di Provinsi
Sulawesi Tenggara. Sebaliknya, pembangunan di daerah lain sekitar Kota Baubau juga
memberikan pengaruh terhadap pembangunan Kota Baubau. Oleh karena itu, perlu adanya
Baubau akan dijabarkan perencanaan pembangunan Kabupaten Buton dan Buton Selatan.
Visi pembangunan jangka menengah daerah merupakan visi Bupati dan Wakil
Bupati terpilih yang menggambarkan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah
yang ingin dicapai (desired future) dalam masa jabatan selama 5 (lima) tahun sesuai misi
pembangunan di Kabupaten Buton, serta visi, misi, dan program unggulan yang telah
disampaikan oleh Bupati dan Wakil Bupati pada saat kampanye, maka pembangunan jangka
perubahan paradigma pembangunan Nasional, Provinsi dan isu-isu strategis serta kondisi
yang akan dihadapi Kabupaten Buton pada masa yang akan datang maka dirumuskan misi
Berdasarkan visi dan misi pembangunan jangka menengah daerah, maka tujuan
sebagai berikut:
3. Terwujudnya masyarakat Buton yang menghargai nilai-nilai budaya dan bersatu dalam
pembangunan melalui pelestarian budaya dan peningkatan pemahaman norma, tata nilai
Berdasarkan tujuan sebagai representasi visi dan misi pembangunan jangka menengah di
atas maka ditetapkan sasaran pembangunan pada masing-masing tujuan, sebagai berikut :
1. Tujuan 1 : Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing
Pendidikan memegang peranan kunci dalam penyediaan sumber daya manusia yang
berkualitas sehingga sangat menentukan berhasil atau gagalnya pembangunan yang dilakukan
pada suatu daerah. Selanjutnya dengan pembangunan sumber daya manusia yang merata dan
berkualitas, pembangunan akan berjalan dengan lancar jika didukung dengan adanya partisipasi
gender dalam pembangunan. Dengan adanya partisipasi gender ini diharapkan pembangunan
akan berjalan dengan lebih baik. Partisipasi gender ini dapat dilakukan dengan memberikan
kesempatan yang sama antara kaum perempuan dan laki-laki untuk melakukan hal-hal yang
produktif. Di samping terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia, kualitas kesehatan
juga perlu menjadi perhatian semua pihak dengan mengarahkan pada mutu dan pemerataan
berbagai daerah dengan tujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi
ditingkatkan agar usia harapan hidup masyarakat Kabupaten Buton dapat meningkat dari tahun
dari pendapatan perkapita tercapai sebesar 4.202.943,67 tahun pada tahun 2022.
dilihat dari Angka Pengangguran sebesar 1,74 tahun pada tahun 2022.
• Meningkatnya harapan lama sekolah. Harapan lama sekolah semakin membaik dapat
dilihat dari Angka Harapan Lama Sekolah (tahun) sebesar 13,88 dan Rata-rata lama
2. Tujuan 2 : Mewujudkan Daya Saing Daerah yang Kompetitif dan Berwawasan Lingkungan
Wilayah Kabupaten Buton mempunyai kekayaan dan potensi sumber daya alam yang
bernilai ekonomis tinggi. Pada saat ini potensi sumber daya alam tersebut belum diolah secara
maksimal sehingga nilai ekonomisnya masih rendah, seperti pada sektor pertanian, belum ada
pengolahan hasil-hasil pertanian yang mampu meningkatkan nilai ekonomis hasil-hasil pertanian
Kabupaten Buton. Demikian halnya dengan sektor perikanan juga belum diolah dengan
maksimal, padahal hasil perikanan juga tidak kalah jika mampu dikembangkan dengan maksimal.
Sehingga menghasilkan produk-produk yang berkualitas tinggi dan Kabupaten Buton mampu
bersaing dengan produk luar daerah dan luar negeri. Berdasarkan pernyataan di atas,
peningkatan daya saing produk unggulan daerah merupakan pengembangan ekonomi yang
menggunakan pendekatan pemanfaatan dan optimalisasi sumber daya unggulan daerah dalam
pengangguran, dan lain-lain. Peningkatan daya saing daerah yang kompetitif dan berwawasan
lingkungan menjadi langkah yang tepat mengingat komoditas unggulan yang masih dapat
ditingkatkan dan dikembangkan dengan maksimal. Sehingga pembangunan yang dilakukan harus
dilaksanakan secara terpadu dan seimbang, tanpa merugikan ekosistem lingkungan sekitar.
Guna mewujudkan daya saing daerah yang kompetitif dan berwawasan lingkungan, maka
Buton dapat dilihat dengan capaian persentase panjang jalan dalam kondisi baik
sebesar 40,64% dan jembatan dalam kondisi baik sebesar 100% pada tahun 2022.
pada tahun 2022 persentase pemenuhan kebutuhan sarana transportasi yang ideal di
arti luas) sebesar 28,23 dan pertumbuhan sektor perdagangan sebesar 11,86 pada
tahun 2022.
• Meningkatkan ketersediaan kawasan ruang terbuka hijau. Rasio ruang terbuka hijau per
Dengan kekhasan dan keunikan yang miliki oleh Kabupaten Buton hal ini menjadi potensi
yang bernilai ekonomi tinggi dengan memanfaatkan sumber-sumber kekayaan budaya lokal
daerah. Dengan pelestarian dan pengembangan kekayaan budaya lokal akan mampu
merangsang tumbuhnya sektor pariwisata pada Kabupaten Buton. Aneka aset budaya dan
pariwisata dapat dikembangkan dengan maksimal sehingga akan mampu menarik kunjungan
Pengembangan sektor wisata ini akan berdampak pada kehidupan masyarakat. Dengan
pengembangan pariwisata ini maka akan dapat menarik investor dan meningkatkan PAD. Melalui
hal ini pergerakan perekonomian masyarakat dapat lebih bergerak lebih agresif dengan adanya
peluang-peluang yang terbuka pada sektor pariwisata. Selain itu pengembangan kekayaan
budaya daerah menjadi aktualisasi aspek sosial budaya masyarakat Kabupaten Buton merupakan
rangkaian yang tidak terpisahkan dari penguatan martabat dan penciptaan kemandirian dalam
nilai-nilai budaya dan bersatu dalam pembangunan melalui pelestarian budaya dan peningkatan
pemahaman norma, tata nilai budaya Buton, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai
adalah :
budaya dan kearifan lokal dapat dijadikan sebagai salah satu daya tarik untuk menarik
Persentase penyelenggaraan obyek daya tarik wisata meningkat sebanyak 100 obyek,
Jumlah benda situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan sebanyak 17 unit.
berkualitas dan bertanggung jawab menjadi kunci tercapainya pemerintahan yang berkualitas.
Pemerintahan yang bersih, baik dan berkualitas akan memberikan dampak pada pelayanan
terhadap masyarakat. Dengan memberikan pelayanan yang terbaik maka akan berdampak baik
baik pada beberapa aspek kehidupan masyarakat, seperti mudah dan cepatnya investor
melakukan penyelesaian administratif sehingga investor lebih dapat mengembangkan bisnis. Hal
ini akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja yang pastinya berdampak pula pada
pemerintahan daerah pada akhir tahun perencanaan dianggap berhasil jika Nilai Indeks
Kabupaten Buton diharapkan semakin baik dan pada akhir tahun 2022 mendapatkan
Opini BPK, dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada tahun 2022.
2017-2022
di Kabupaten Buton Selatan, serta visi, misi, dan program unggulan yang telah disampaikan
oleh Bupati dan Wakil Bupati pada saat kampanye, maka visi pembangunan jangka
DAN BERMARTABAT”
Berdasarkan visi dan misi pembangunan jangka menengah daerah, maka tujuan
tahun 2022 Persentase panjang jalan dan jembatan dalam kondisi baik tercapai
15 persen; serta Jumlah Kecamatan yang sudah teraliri listrik PLN sebanyak 7
kecamatan; dan
kulitas infrastruktur pemerintah daerah dilihat dari Cakupan OPD yang memiliki
tahun 2022
memiliki sasaran:
yang dilakukan pada tahun 2022, persentase wilayah perkotaan yang tertangani
3. Meningkatkan Kualitas dan Daya Saing SDM Masyarakat Kab. Buton Selatan, dimana
daerah pada tahun 2022 di ukur dengan tercapainya Harapan Lama Sekolah
selama 13,17 tahun dan Rata-rata lama sekolah selama 6,88 tahun;
Buton Selatan semakin baik dapat dilihat dari Angka harapan hidup tercapai
4. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Pelayanan Publik yang
Kabupaten Buton Selatan diharapkan semakin baik dan pada akhir tahun 2022
dan
layanan pubik di Kabupaten Buton Selatan dapat dilihat dari Lama pengurusan
dokumen kependudukan (KTP dan Akte) yang semakin cepat dan hanya
5. Meningkatkan Kualitas Ekonomi Secara Merata, dimana tujuan ini memiliki sasaran:
dan Eceran sebesar 10,17 persen (ADHB) dan Nilai Ekonomi Sub Sektor
Perikanan meningkat sebesar 480.994,17 (dlm juta rupiah -ADHB) pada tahun
2022;
berusaha agar Indeks Gini dapat semakin menurun menjadi sebesar 0,333 pada
tahun 2022;
b) Meningkatnya daya beli masyarakat. Daya beli masyarakat dapat dilihat dengan
mengunakan indikator PDRB per kapita. PDRB per kapita Kabupaten Buton
Selatan saat ini (2015) masih berada 25,7 juta/jiwa. Pembangunan yang di
daerah sehingga dapat meningkatkan PDRB Per Kapita sebesar 27,04 juta/jiwa
dengan baik dapat dijadikan sebagai salah satu daya tarik untuk menarik
benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan meningkat sebanyak
4.2.4.1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Baubau Tahun 2005-
2025
Visi pembangunan Kota Baubau dirumuskan, dibahas dan disepkati bersama oleh seluruh
pemangku kepentingan pembangunan daerah karena visi merupakan dasar bagi para
dilakukan untuk menindak lanjuti hasil analisa isu-isu strategis dan permasalahan pembangunan
daerah (PPD) untuk menemukan perwujudan visi. Dalam perumusannya, akhirnya ditetapkan
visi pembangunan jangka panjang Kota Baubau adalah Terwujudnya Kota Bau-Bau Sebagai
Pusat Perdagangan Dan Pelayanan Jasa Yang Nyaman,Maju, Sejahtera dan Berbudaya Pada
Tahun 2025.
Selengkapnya penjelasan Visi Kota Baubau Tahun 2005-2025 tersaji pada tabel berikut:
Tabel IV.9.
Visi dan Penjelasan Pembangunan Jangka Panjang
Kota Baubau Tahun 2005-2025
Perumusan misi merupakan suatu upaya menyusun sistematika berupa pola perjalanan
memenuhi kebutuhan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat agar lebih efektif,
efesien dan lebih terukur. Dalam menyusun misi pembangunan jangka panjang daerah, perlu
disusun pendefenisian misi terlebih dahulu dengan memperhatikan pokok-pokok visi. Dalam
perumusan misi pembangunan jangka panjang daerah Kota Baubau diperhatikan pula peran
Selengkapnya penjelasan Misi Kota Baubau Tahun 2005-2025 tersaji pada tabel berikut:
Tabel IV.10.
Visi dan Misi Pembangunan Jangka Panjang
Kota Baubau Tahun 2005-2025
Merujuk pada RPJPD Kota Baubau Tahun 2005-2025 maka penyusunan RPJMD Kota
Baubau Tahun 2018-2023 masuk dalam periode lima tahunan keempat yang merupakan
periode terakhir Pembangunan Jangka Panjang dua puluh tahunan 2005-2025, sehingga pada
periode ini diharapkan terwujud visi jangka panjang Kota Baubau. Sebagai kelanjutan
pembangunan dari periode lima tahunan sebelumnya, Periode IV ini lebih menekankan pada
pemantapan Kota Bau-Bau sebagai pusat pelayanan jasa dan perdagangan melalui peningkatan
kualitas produksi barang dan layanan jasa dengan penerapan manajemen mutu. Adapun prioritas
a. Pemantapan peran Kota Baubau sebagai pusat layanan jasa dan perdagangan
industri layanan jasa dan barang yang didukung oleh basis produksi yang unggul
dan adanya interaksi antar industri yang saling menguntungkan baik skala regional,
b. Penerapan manajemen mutu sebagai gugus kendali optimalisasi layanan jasa dan
perdagangan, dan struktur industri diperkuat dengan menjadikan industri kecil dan
menengah sebagai basis industri yang sehat, mampu tumbuh, dan terintegrasi
dalam mata rantai pertambahan nilai dengan industri hilirnya dan dengan industri
kolektif yang meliputi sarana dan prasaran fisik transportasi, komunikasi, energi,
peningkatan produksi dan daya saing Kota Bau-Bau sebagai pusat layanan jasa dan
perdagangan.
e. Pengembangan sistem pelayanan prima dan tata kepemerintahan yang baik melalui
tingkatan.
sumberdaya alam tidak terbarukan yang dikelola secara efisien, efektif dan
modern.
nilai-nilai hukum, serta menciptakan stabilitas lingkungan dan dinamika politik yang
4.2.4.2. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Baubau Tahun 2014-2034
Pemerintah Kota Baubau menetapkan peraturan terkait Rencana Tata Ruang Wilayah
Kota Baubau Tahun 2014-2034 melalui Peraturan Daerah Kota Baubau Nomor 4 Tahun 2014
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Baubau Tahun 2014-2034. Penetapan
Perda ini bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah kota yang aman, nyaman, produktif dan
berkelanjutan dengan berbasis pada sektor perdagangan dan jasa guna mencapai daerah yang
Rumusan RTRW Kota Baubau memiliki berbagai kebijakan penataan ruang yang terdiri
atas:
pelayanan dan menetapkan peran, fungsi dan struktur kegiatan utama secara
spesifik;
hutan bakau;
lindung;
lindung kota;
▪ Menetapkan rth minimal 30 (tiga puluh) persen dari luas wilayah kota;
terpadu.
budaya;
▪ Memanfaatkan sebagian kawasan hutan untuk wisata ekologi dan wisata alam.
lingkungan;
yang memiliki kepadatan tinggi dan/atau memiliki daya dukung dan daya
lengkap.
kegiatan kota.
lintas menerus antar kota, antar pusat pelayanan, antar lingkungan, dan
▪ Memperkecil angka kebocoran pipa jaringan distribusi air minum yang relatif
masih tinggi;
▪ Menangani air limbah domestik melalui pengelolaan air limbah secara terpadu;
▪ Menangani air limbah non domestik melalui sistem pengelolaan limbah non
drainase kota.
lingkungan; dan
penyangga; dan
Dalam rumusan sistem perkotaan pada RTRW Kota Baubau, dibagi atas lima sistem
1. PKNP, adalah Pusat Kegiatan Nasional Promosi yang merupakan pusat kegiatan yang
dalamnya.
2. PKW, adalah Pusat Kegiatan Wilayah yang merupakan kawasan perkotaan dan
3. Pusat Kota, adalah pusat pelayanan ekonomi, sosial dan/atau administrasi yang
melayani seluruh wilayah kota dan/atau regional. Pusat Kota Baubau terdapat di
Kecamatan Betoambari dan Wolio dengan fungsi pelayanan kota sebagai pusat
pelayanan perdagangan dan jasa, pusat kegiatan perhubungan laut dan pusat
pemerintahan.
4. Sub Pusat Kota, adalah pusat pelayanan ekonomi, sosial dan/atau administrasi yang
melayani sub wilayah kota. Sub pusat kota Baubau terdiri atas:
Kecamatan Batupoaro.
5. Pusat Lingkungan adalah pusat pelayanan ekonomi, sosial dan/atau administrasi yang
melayani skala lingkungan wilayah kota. Pusat lingkungan di Kota Baubau terdiri atas:
Wolio;
Kecamatan Batupoaro;
Kecamatan Betoambari;
Kokalukuna;
Kecamatan Bungi;
Kecamatan Sorawolio;
lea; dan
Kecamatan Batupoaro.
suatu ruang berdasarkan struktur pemanfaatan ruang yang telah ditetapkan sebelumnya. Secara
umum, pola ruang di Kota Baubau diklasifikasikan menjadi dua, yaitu kawasan lindung dan
kawasan budidaya.
Rencana pengelolaan kawasan hutan mengacu pada Keppres RI No. 32 tahun 1990
Tentang Pengelolaan Kawasan Lindung dan Undang-undang No. 26 tahun 2007 maka Kawasan
Lindung, ditetapkan untuk Kota Baubau terdiri 8 (delapan) jenis kawasan lindung, yaitu: Hutan
Setempat, Ruang Terbuka Hijau, Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya, Kawasan Rawan
Bencana Alam, Kawasan Lindung Geologi dan Kawasan Lindung Lainnya. Pengembangan
kawasan lindung kota adalah dengan tujuan utama melindungi kelestarian hidup yang mencakup
Berikutnya yaitu pengelolaan kawasan budidaya, yaitu berdasarkan kondisi dan potensi
sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan. Kawasan budi daya pada
dasarnya merupakan kawasan di luar lindung yang kondisi fisik dan potensi sumber daya
alamnya dianggap dapat dan perlu dimanfaatkan baik bagi kepentingan produksi maupun
pemenuhan kebutuhan ruang untuk permukiman. RTRW Kota Baubau penetapan kawasan ini
lebih bersifat memberikan arahan bagi pengembangan berbagai kegiatan budidaya sesuai
dengan potensi sumberdaya (terutama lahan) yang ada dan dengan memperhatikan optimasi
pemanfaatannya.
Dilihat dari klasifikasi kawasan budidaya, jelas terlihat bahwa pembagian tersebut lebih
pengembangan sektoral yang telah ada di samping mempertimbangkan kondisi fisik wilayah.
terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/ atau lingkungan. Kawasan strategis bagi Kota Baubau
akan mencakup arahan mengenai Kawasan Strategis Nasional, serta akan mencakup arahan
mengenai Kawasan Strategis Provinsi yang terkait dengan Kota Baubau, di samping Kawasan
Strategis Kota.
Posisi Kota Baubau yang berada di tengah-tengah Kepulauan Indonesia berperan strategis
sebagai interkoneksitas aksesibilitas KTI dan KBI. Peran strategis ini telah dapat terlihat dari
peran Kota Baubau sebagai pelabuhan akumulator bagi pendistribusian barang manufaktur ke
hinterlandnya dan pengumpulan bahan baku untuk diangkut ke pusat Pabrikan di KBI. Pelabuhan
di Kota Baubau yang berfungsi sebagai pelabuhan nusantara transit menghubungkan Kawasan
Barat dan Kawasan Timur Indonesia menjadikan Kota Baubau memiliki peran penting dalam
Kota Baubau sebagai pintu gerbang Sulawesi Tenggara dari dan ke Kawasan Barat
maupun Kawasan Timur Indonesia ditetapkan sebagai kawasan strategis propinsi dari sudut
perdagangan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tenggara dan daerah
hiterlandnya
a. Taman-taman rekreasi bagi masyarakat terdapat di Kawasan Pantai Kamali dengan ikon
patung naga, dilengkapi dengan pedestrian ways, tempat bermain anak, pada malam hari
ramai dengan pedagang kaki lima yang menjajakan souvenir dan pernak-pernik khas Kota
Baubau dan disebelah timur ke arah Jalan Letter Buton terdapat Taman Bank BRI
sebagai taman rekreasi masyarakat Kota Baubau kedua taman ini terletak di Kelurahan
Wale Kecamatan Wolio. Selain itu terdapat pula Taman rekreasi di Bukit Kolema dan
Bukit Wantiro yang pada malam hari cukup ramai pengunjung untuk sekedar bersantai
menikmati keindahan teluk Kota Baubau dengan jajanan kuliner seperti minuman saraba
dan makanan tradisional lainnya yang ada di Jalan Anoa Kelurahan Kadolomoko
Kecamatan Kokalukuna.
pesisir yang terdiri dari sentra produksi, pengolahan, pemasaran komoditas perikanan,
pelayanan jasa, pariwisata dan/ atau kegiatan pendukung lainnya yang ditujukan oleh
nasional. Kawasan ini meliputi Kelurahan Lakologou dan Waruruma, Pulau Makasar yang
c. Kawasan Terminal Transit BBM yang Berdasarkan Lampiran Keputusan Menteri Energi
dan Sumber Daya Mineral Nomor 2288 K/07/MEM/ 2008 tentang Obyek Vital
Nasional 01 Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral khusus Sub Sektor dan Gas Bumi
menetapkan lokasi depot berada di Kota Baubau yang tepatnya berada di Topa
melayani :
1) Kolaka,
2) Kendari,
3) Banggai,
4) Luwuk,
Baubau yang relatif berperan sebagai kawasan peralihan antara kawasan perkotaan yang
berbasis perdagangan dan jasa dan kawasan pedesaan yang berbasis pertanian. Kota
Satelit ini berisi pengembangan kawasan dengan wilayah administrasi meliputi dua
kelurahan yang tergolong kawasan pesisir, seperti rencana kawasan PLTU di Kelurahan
Kawasan Strategis Dari Sudut Kepentingan Sosial Dan Budaya Kota Baubau diarahkan
Benteng Keraton Buton saat ini mendapat julukan Benteng terluas didunia dengan
Luas sekitar 22,8 Ha dan menjadi landmark Kota Baubau. Penataan kawasan
perencanaan tata guna lahan, dan penciptaan activity place sangat penting dilakukan
untuk perlindungan kawasan Benteng Keraton Buton. Pada kompleks Keraton Buton
banyak terdapat objek-objek wisata seperti baluara, bastion, Kamali (Istana Sultan
rumah-rumah adat, tiang bendera kuno, tempat pelantikan Raja/ Sultan dan artefak
penenun dan pengrajin seperti penenun kain (sarung) Buton, pengrajin pembuat
perhiasan dan pakaian adat Buton, pengrajin tudung saji dan lain sebagainya.
Kawasan ini memerlukan perhatian khusus oleh Pemerintah Kota dalam hal
permukiman liar disekitar kawasan yang saat ini mulai menjamur. Kawasan diarahkan
Baubau.
Buton, Benteng Sorawolio dan Benteng Baadia masuk dalam kategori Cagar
jawab bersama Badan Pelestarian Cagar Budaya, Pemerintah Kota Baubau dan
Wilayah bekas Kesultanan Buton terkenal dengan julukan negeri 1.000 benteng yang
Untuk Kota Baubau sendiri yang merupakan bekas Ibukota Kesultanan Buton
benteng tersebut merupakan asset yang sangat bernilai bagi Kota Baubau.
Berdasarkan hal tersebut diatas maka sudah seharusnya dilakukan tindakan dan
kawasan untuk mengatur peruntukan maupun fungsi lahan yang mengarah pada
pelestarian tinggalan budaya secara baik dan benar meliputi budaya tangible maupun
Baubau.
e. Makam Betoambari
Kecamatan Betoambari yang merupakan salah satu cagar budaya yang perlu
dilestarikan.
Kawasan Rumah Adat Malige Sultan Buton terletak di Kelurahan Wale Kecamatan
Wolio merupakan bekas Rumah Istana Sultan Buton La Ode Hamidi yang berbentuk
rumah panggung di atas tiang yang seluruhnya dibuat dengan bahan kayu yang
saling mengait tanpa tali pengikat ataupun paku dan berdiri dengan kokoh dan di
atas sandi yang menjadi landasan dasarnya. Kompleks istana ini sekarang digunakan
Istana ilmiah merupakan bekas istana Kamali Kesultanan Buton yang dulunya cukup
megah dan sempat dipinjamkan pada awal kemerdekaan Republik Indonesia untuk
maka Kamali Baubau disebut “Istana Ilmiah”. Istana ini dibangun pada tahun 1922
yang kini berhadapan dengan Pantai Kamali Baubau terletak di Kelurahan Wale
Kecamatan Wolio. Kawasan ini sangat mendukung sebagai kawasan strategis sosial
social dan budaya tersebar di Kelurahan Lipu dan Kelurahan Katobengke Kecamatan
rumah adat tersebut sebagian besar telah berusia diatas 50 tahun bahkan ratusan
disebutkan, bangunan yang memiliki nilai sejarah, Kekhasan, dan berusia diatas 50
tahun harus ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya. Oleh karena itu sudah
Situs bangunan bersejarah lainnya di Kecamatan Wolio antara lain yaitu; gedung
Kantor Bappeda Kota Baubau dengan gaya arsitektur kolonial Belanda yang
Buton, Rumah Jabatan Walikota Baubau dan Rumah Jabatan Bupati Buton yang
Dalam upaya pelestarian sumber daya budaya, zonasi, pemeliharaan dan pemugaran
cagar budaya perlu dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi dari kerusakan,
Kawasan Jalan Muh. Husni Thamrin diarahkan sebagai kawasan pendidikan dan
perkantoran. Di Jalan tersebut terdapat dua sekolah dasar, satu sekolah menengah
pertama dan satu sekolah menengah umum, selain itu di jalan tersebut juga terdapat
Kawasan pendidikan di jalan ini merupakan sentra dari beberapa sekolah menengah
umum dan sekolah menengah pertama. Kawasan pendidikan di Jalan Betoambari ini
Kawasan pendidikan dan perkantoran ini terletak di Jalan Sultan Dayanu Ikhsanuddin
pelayanan mulai dari skala Kota hingga Kabupaten atau daerah sekitar.
m. Stadion Olahraga
Stadion Olahraga merupakan salah satu sarana perkotaan yang mendukung kegiatan
rekreasi dan olahraga Kota Baubau. Pusat kegiatan olahraga dan kegiatan-kegiatan
kecamatan Murhum sehingga kawasan ini juga tepat diarahkan sebagai kawasan
Kawasan ini memang diarahkan sebagai sarana olahraga warga kota maupun sebagai
B. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan sumber daya alam dan
teknologi tinggi.
Kawasan strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan sumber daya alam (SDA) dan
teknologi tinggi di Kota Baubau diarahkan di Kelurahan Kolese Kecamatan Lea-Lea yang
akan direncanakan sebagai kawasan PLTU. Kawasan Kolese yang berada pada Kawasan
Pesisir Utara Kota Baubau tersebut merupakan kawasan Yang sangat tepat
C. Kawasan Strategis Dari Sudut Kepentingan Fungsi Dan Daya Dukung Lingkungan Hidup
Kawasan Strategis Dari Sudut Kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
raya sebagai salah satu ruang terbuka hijau (RTH) merupakan upaya yang tepat dan
adalah kawasan wisata alam dengan latar hutan lindung dan permandian air terjun
yang memukau yang mendukung kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan
hidup.
Kawasan Gua Lakasa dan Pantai Nirwana terletak di Kelurahan Sulaa Kecamatan
Betoambari. Kawasan Gua Lakasa diarahkan sebagai kawasan wisata alam dan
petualangan yang mendukung fungsi dan daya dukung lingkungan hidup yang di
dalamnya juga terdapat sumber air yang dihiasi oleh stalaktit dan stalagmit di dalam
gua. Tidak jauh dari gua lakasa, tepatnya di Pantai Nirwana terdapat kawasan wisata
pantai andalan masyarakat Kota Baubau dengan pasir putih, pohon-pohon kelapa
dan dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti ruang ganti, gazebo, tempat
sampah dan air bersih. Saat ini kawasan Pantai Nirwana memerlukan penataan
kawasan pantai.
Sungai Baubau sebagai salah satu sungai terbesar di Kota Baubau memiliki peran
yang sangat penting bagi perkembangan Kota Baubau, karena sungai ini memiliki
dampak bagi fungsi dan daya dukung lingkungan hidup Kota Baubau. Oleh karena
ditata dan diperbaiki guna meningkatkan kualitas hidup lingkungan masyarakat Kota
Baubau.
a. Kawasan Palatiga
Kawasan Palatiga juga diarahkan sebagai kawasan strategis lainnya yang mendukung
permukiman dan pelayanan umum yang dilengkapi dengan fasilitas dan utilitasnya.
keseluruh kawasan.
b. Kawasan Palagimata
untuk pengembangan permukiman yang terdiri dari sub-sub kawasan sebagai berikut
Sub kawasan ini hendaknya memiliki batasan dalam realisasinya, sebab kondisi
3) Sub Kawasan ruang terbuka hijau (sabuk hijau, areal bukit, hutan kota) dan ruang
terbuka lainnya.
Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH), pemerintah wajib menyusun Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS) untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi
dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah. Begitu pula Kota Bau-bau yang
KLHS ini di dalam RPJMD Kota Bau-bau Tahun 2018-2023. Diharapkan dengan adanya
implementasi dokumen KLHS pada RPJMD Kota Bau-bau maka akan ada sinkronisasi
pertimbangan lingkungan pada tingkatan pengambilan keputusan yang bersifat strategis, yakni
Salah satu inti dari KLHS adalah melihat capaian indikator dan pengkajian pembangunan
Jumlah indikator TPB berdasarkan kategorinya dalam Rencana Aksi Nasional (RAN) TPB adalah
486, dimana jumlah indikator kategori pertama sebanyak 85 indikator, indikator kategori kedua
sebanyak 245 indikator dan indikatopr kategori ketiga sebanyak 156 indikator. Sedangkan
jumlah indikator TPB berdasarkan urusan dan kewenangan sebanyak 319 indikator, dimana
jumlah indikator yang menjadi kewenangan kota (termasuk Kota Bau-bau) adalah 222 indikator.
Dalam kajian terkait indikator, diperoleh hasil bahwa jumlah indikator RPJMD yang
diangkat dari Rencana Aksi Daerah (RAD) adalah sebanyak 145 indikator. Diantaranya terdapat
43 sebagai indikator yang telah sesuai dengan TPB. Sisanya sebanyak 103 indikator belum
mengintegrasikan indikator – indikator yang tercantum dalam TPB. Oleh Integrasi indikator
RPJMD yang sesuai dengan indikator TPB mencapai 19,0%. Dari 17 TPB, indikator pada TPB
7, 12, 13, 15 dan 17 belum ada yang dipenuhi pada muatan indikator di RPJMD Kota Baubau.
Berdasarkan hasil analisis, indikator pencapaian target daerah Kota Baubau pada tahun
2017 (indikator RPJMD yang sesuai dengan indikator TPB/45 indikator), terdapat 5 indikator
yang tercapai sesuai target daerah, 8 indikator melebihi target daerah, 14 belum memenuhi
target dan 13 tidak ada data. Sedangkan terdapat 2 indikator tidak mencantumkan target dalam
kolom capaian. Sedangkan capaian indikator TPB di Kota Baubau yang telah dilaksanakan dan
mencapai target nasional mencapai/melebihi 47,6% (10 indikator, dari 42 indikator yang sesuai
TPB) dari total 222 indikator yang menjadi kewenangan pemerintah kota.
Dalam KLHS terdapat rumusan isu strategis yang merupakan capaian TPB dalam
kelompok yang belum mencapai target (SB), memiliki data tetapi belum menjadi target dalam
RPJMD (TT) dan yang belum memiliki data (NA). Selain ketiga kelompok hasil capaian TPB, isu
strategis juga dikaitkan dengan hasil kajian daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup,
Tidak seluruh tujuan memiliki isu strategis yang menyangkut visi dan misi walikota. Hal ini
dikarenakan visi dan misi walikota harus fokus dalam upaya perwujudan kesejahteraan
masyarakat di wilayahnya sehingga perlu melihat karakteristik dan kekhasan daerah dalam
merumuskannya. Berikut isu strategis yang terkait dengan visi dan misi Walikota Bau-bau:
a. Penurunan produktifitas lahan pertanian khususnya padi baik irigasi maupun tadah
hujan mengancam penurunan produksi pangan pokok dan daya dukung pangan
(Tujuan 2)
d. Menurunnya daya dukung penyediaan air baku pada musim kemarau (Tujuan
6)
e. Pengelolaan dan penyehatan DAS terpadu yang dapat meningkatkan jumlah mata
pembangunan daerah menjadi lebih baik. Rekomendasi ini selanjutnya akan menjadi latar
belakang RPJMD, isu strategis sebagai gambaran kondisi umum Kota Baubau, serta indikator
kinerja daerah maupun indikator urusan dalam dokumen RPJMD Kota Baubau 2019 – 2023.
lingkungan hidup dan juga target indikator TPB yang belum tercapai dan belum menjadi
1. BAB I : menambahkan dasar dan uraian hubungan antara KLHS dan TPB, bahwa dalam
dokumen RPJMD ini akan mempertimbangkan masukan rekomendasi dari KLHS sesuai
2. BAB II : menambahkan data kondisi Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan Hidup dan
3. Untuk mendukung aspek daya dukung penyediaan air, maka dilakukan program
konservasi sumberdaya air, pemanfaatan cekungan air tanah dan memperluas cakupan
indikator pelayanan pengelolaan sampah daur ulang sebesar 20% sesuai target nasional.
5. Untuk menunjang aspek daya dukung penyediaan pangan, maka perlu pemanfaatan
lahan pangan yang masih potensial sebesar 3.661,2 hektar atau sebesar 52,74%.
6. Mempertimbangkan untuk memenuhi indikator TPB yang belum dimuat dalam indikator
kinerja daerah RPJMD khususnya pada TPB 7, 12, 13, 15 dan 17.
7. Merekemendasikan indikator yang sudah menjadi urusan wajib daerah dan sesuai
indikator TPB pada tabel 4.1 – 4.4 untuk diintegrasikan ke dalam indikator kinerja
daerah.
a. Indikator yang sesuai TPB tapi belum memenuhi target daerah adalah mendorong
pencapaian indikator tersebut agar dapat mencapai target daerah (Tabel 3.1)
b. Indikator yang sesuai TPB tapi belum mencapai target nasional adalah mendorong
pencapaian indikator tersebut agar dapat mencapai target nasional (Tabel 4.5).
c. Indikator yang sesuai TPB tapi belum belum ada data dan atau belum ada target
dalam RPJMD adalah agar menyesuaikan wali data dan membuat target capaian
sesuai kondisi daya dukung daya tampung daerah dan gap analisis dengan tujuan
Rumusan KLHS Kota Baubau ini meskipun tujuan awalnya untuk perumusan RPJMD Murni,
namun dalam perubahan RPJMD Kota Baubau kali ini dapat menjadi masukan dalam
berkelanjutan.
potensi dan sumber daya daerah sehingga mampu memberikan pertumbuhan signifikan pada
Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai salah satu penopang anggaran pendapatan dan belanja
daerah, tak terkecuali Kota Baubau. Optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki secara
Daerah. Pemerintah Kota Baubau membentuk perusahaan daerah sebagai salah satu upaya
Perusahaan Daerah dibentuk dengan maksud sebagai pelaksana tehnis terhadap berbagai
bentuk kegiatan usaha berorientiasi komersil dan profit, peningkatan pelayanan masyarakat,
pioneering kegiatan usaha berbasis potensi lokal, prime mover untuk meningkatkan nilai tambah
Sumber Daya Alam, dan penghela perekonomian daerah. Dengan demikian keberadaan
Perusahaan Daerah diharapkan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kota
Dalam pembentukan perusahaan daerah Kota Baubau, maka dilakukan studi kelayakan
yang bertujuan memberikan pedoman dalam upaya pendirian Perusahaan Umum Daerah dalam
bidang usaha yang memenuhi standar kelayakan ( feasible), serta dapat dipertanggungjawabkan
baik dari segi teknis maupun operasionalnya. DIharapkan nantinya perusahaan daerah mampu
melakukan penggalian dan optimalisasi setiap potensi sumber daya yang ada sehingga
menghasilkan nilai profit yang tinggi bagi pembangunan baik dari sisi sarana prasarana produksi,
Sebagai tahap awal pendirian Perusahaan Daerah PO-LIMA Kota Baubau, maka dalam
kajian analisis kelayakan ini, hanya akan diuraikan tentang 6 analisis kelayakan pada unit bisnis
perusahaan daerah. Untuk menilai suatu peluang usaha dapat dikatakan layak atau tidak untuk
dilaksanakan, maka dilakukan analisis finansial dikarenakan analisis aspek finansial lebih
memberikan gambaran Apakah peluang usaha tersebut menjanjikan suatu keuntungan atau
tidak. Analisis finansial yang digunakan untuk menilai kelayakan peluang usaha adalah :
Dimana analisis finansial tersebut akan dilakukan terhadap 6 unit bisnis di Kota Baubau memiliki
hasil positif dengan memberikan predikat LAYAK untuk dikelola oleh perusahaan daerah Kota
1. Pasar Wameo
Pasar Wameo sebagai salah satu pasar tradisional memiliki masalah yang juga menimpa
Meskipun Pemerintah telah menetapkan Pasar Wameo sebagai salah satu outlet utama
pengembangan komoditi pasar, tetap tak menjadikan pasar ini menjadi lebih terurus atau
lebih baik. Permasalahan-permasalahan eksisting seperti pola sirkulasi dan pola ruang
yang tidak tertata, lingkungan yang kurang terawat, tingkat keamanan yang rendah,
Pasar tradisional, khususnya Pasar Wameo, di tengah perkembangan zaman dengan gaya
urban saat ini akan kalah saing dengan keberadaan tempat perbelanjaan lain yang lebih
modern, sehingga dibutuhkan peningkatan mutu pasar tradisional menjadi pasar yang
sesuai dengan tuntutan masyarakat saat ini. Dengan me-modern-kan pasar tradisional
bukan berarti menghilangkan nilai-nilai yang ada pada pasar tradisional sebelumnya
Potensi yang sangat besar dari pasar wameo untuk menunjang peningkatan PAD
pemerintah kota Baubau haruslah mendapatkan perhatian yang besar pula agar potensi
tersebut dapat terealisasi dengan maksimal. Salah satu bentuk perhatian yang harus
dimaksimalkan adalah sarana dan prasarana serta yang paling penting pula adalah sistem
pengelolaan pasar Wameo yang selama ini masih ditangani Dinas Perindakop kota Baubau
sisi sarana dan prasarana serta reformasi sistem pengelolaan dapat berjalan dengan
maksimal.
2. Gedung Maedani
Segala sektor yang mendukung terwujudnya kemampuan keuangan daerah ini harus
dikelola secara baik. Pemerintah Kota Baubau telah membangun Gedung Maedani, namun
gedung tersebut sampai saat ini belum terkelola dengan baik. Bangunan yang terletak
dikawasan strategis itu belum mampu menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
secara maksimal dari sektor sewa gedung seperti yang diharapkan Pemerintah Daerah.
Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan yang diperoleh dari sektor pajak daerah,
retribusi daerah, hasil perusahaan daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Bangunan tersebut kurang
terawat dengan baik, sehingga selama ini kurang penyewa yang berminat untuk melakukan
penyewaan gedung.
Diharapkan pemerintah daerah Kota Baubau melalui perusahaan Daerah Po-Lima akan
memberikan ruang yang cukup untuk dapat mengelola penyewaan Gedung Maedani agar
aset tersebut dapat terpelihara dengan baik dan jika terpelihara dengan baik tentunya
Maedani yang kemudian akan berdampak pada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD)
kota Baubau.
3. Pantai Kamali
Pantai Kamali merupakan tempat favorit bagi masyarakat Kota Baubau untuk berkumpul
dan bersenda gerau bersama orang orang terdekat. Di sekitar area pantai, terdapat patung
naga dengan ukuran yang cukup besar yang juga menjadi ikon dari Kota Baubau.
Area di Pantai Kamali dibagi menjadi tiga area utama. Area di wilayah barat pantai
ditujukan sebagai tempat parkir bagi kendaraan dari para pengunjung pantai. Area ini juga
didominasi oleh para pedagang kaki lima yang menjajakan berbagai macam dagangan. Di
wilayah timur pantai, terdapat area yang dimanfaatkan oleh para pedagang yang
berdagang di malam hari. Area tengah pantai terdapat ikon dari Kota Baubau yaitu patung
naga yang merepresentasikan kekuatan, kejayaan, dan kegigihan dari Kerajaan Buton
dahulu. Area di tengah pantai ini dapat dikatakan sebagai pusat dari seluruh area di Pantai
Kamali. Di area tengah Pantai Kamali ini, para pengunjung dapat bersantai dengan
menikmati berbagai macam hidangan dan minuman yang dijajakan para pedagang
Tingginya jumlah pengunjung di Pantai kamali dan banyaknya jumlah pedagang yang
menunjang peningkatan pendapatan asli daerah oleh karena itu maka potensi tersebut
Kawasan Kotamara dan Gedung Islamic Centre merupakan salah satu objek wisata yang
ada di Kota Baubau yang letaknya sangat strategis dan berada di pinggir pantai. Banyak
masyarakat Baubau yang selalu mampir disore hari untuk berolahraga maupun bersantai
Sangat banyak pengunjung pada setiap harinya yang selalu menikmati indahnya sore hari
di pinggiran pantai Kotamara dan tak jarang masyarakat menikmati hanya pada sore hari,
akan tetapi hingga pada malam hari masyarakat masih duduk santai di pinggiran pantai
itu.
Selain digunakan oleh masyarakat untuk menikmati sore ataupun malam hari kota mara
masyarakat. Kondisi ini kemudian merupakan potensi untuk mendapatkan PAD baik dari
sektor retribusi pedagang maupun sektor parkir kendaraan pengunjung, potensi ini harus
dimamfaatkan dengan baik oleh pemerintah daerah kota baubau agar dapat menunjang
5. Pendirian SPBU
Kota Baubau memiliki tingkat Kebutuhan akan BBM (Bahan Bakar Minyak) di daerah
tersebut sangat tinggi dengan tingkat ekonomi yang berkembang pesat dan banyaknya
kendaraan di daerah tersebut. Di daerah Kota Baubau masih belum banyak terdapat SPBU.
Dengan demikian, pendirian SPBU di daerah kota Baubau merupakan ide bisnis yang perlu
didukung.
SPBU di Indonesia merupakan unit usaha migas (minyak dan gas), dalam hal ini dimitrai
oleh PT. Pertamina, yaitu BUMN yang bertugas mengelola penambangan, pengolahan, dan
distribusi sumber daya minyak bumi dan gas. Pendirian SPBU ini direncanakan akan
didirikan diKota Baubau. Usulan investasi yang drencanakan oleh perusahaan daerah Po-
Lima ini diperkirakan akan memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap
peningkatan PAD kota Baubau hal ini didasarkan pada tingginya tingkat penggunaan BBM
di kota Baubau
6. Kawasan Kepelabuhanan
Pelabuhan merupakan salah satu mata rantai transportasi yang dapat menunjang roda
pada umumnya membutuhkan jasa transportasi termasuk jasa pelabuhan. Oleh karenanya
pengembangan suatu pelabuhan bukan saja untuk kepentingan pelabuhan, tetapi juga
yang teknis dan mendetail. Kompleksnya persoalan dan besarnya potensi pelabuhan di
perkembangan cukup pesat, baik fisik, sosial ekonomi, sosial budaya, dan aspek lainnya. Dalam
rangka untuk menyusun rencana pembangunan di Kota Baubau untuk lima tahun kedepan,
selain mengidentifikasi isu-isu strategis pembangunan pada periode sebelumnya, juga perlu
diidetifikasi isu-isu strategis pengembangan ke depan. Secara umum ada beberapa isu-isu
strategis yang menjadi isu prioritas yang harus menjadi perhatian utama dalam pembangunan
Kota Baubau selama periode 2018-2023, yaitu antara lain: percepatan dan pemerataan
dan menanggapi permintaan‐permintaan yang datang dari berbagai pihak, khususnya keinginan
para investor untuk menanamkan investasinya di Kota Baubau karena daya tarik daerah Baubau
sebagai salah satu daerah yang sedang berkembang dan memiliki daya saing (comparative
Secara umum, isu-isu strategis pembangunan Kota Baubau yang perlu dipertimbangkan
Secara historis Kota Baubau merupakan pemekaran dari Kabupaten Buton. Sebelum
swapraja Kesultanan Buton. Sebelum tahun 1960, kesultanan ini meliputi pulau-pulau utama
Buton, Muna dan Kabaena, dan Tukang Besi (sekarang Wakatobi) serta dua daerah di bagian
Pada tahun 1960, kesultanan yang berusia lebih dari empat abad itu dibubarkan dan wilayah
kesultanan tersebut dibagi menjadi dua kabupaten yang sepenuhnya dimasukan ke dalam
wilayah Indonesia. Kedua kabupaten tersebut adalah Kabupaten Muna terletak di utara Muna
dan Buton, dan Kabupaten Buton meliputi bagian-bagian lain dari bekas wilayah kesultanan.
Pemekaran wilayah dimulai sejak tahun 2001, dimana perubahan status Kota administratif
Baubau menjadi Kota Bau-Bau yang terpisah dari Kabupaten Buton (Undang-Undang No. 13
Tahun 2001).
Sampai dengan tahun 2014, bagian lain dari bekas wilayah kesultanan Buton telah mekar
Kabupaten Buton Utara, Kabupaten Buton Tengah dan Kabupaten Buton Selatan. Hal ini
mempertimbangkan berbagai aspek, salah satunya adalah aspek historis, bahwa daerah-daerah
tersebut merupakan bekas wilayah Kesultanan Buton. Berdasarkan hal tersebut maka Kota
Baubau yang di masa lalu sebagai pusat Kesultanan Buton perlu berbenah diri dan menyiapkan
wilayah terkait untuk mempersiapkan diri sebagai ibukota Provinsi pada masa mendatang.
tersebar di utara, timur dan selatan kota sehingga untuk mencegah bangkitan dan tarikan lalu
lintas pada pusat kota perlu di antisipasi dengan Jalan lingkar yang menghubungkan Jalan
Pembangunan jalan lingkar ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih positif dalam
jasa sehingga dapat mengendalikan inflasi sekaligus meningkatkan roda perekonomian di setiap
lini wilayah Kota Baubau. Selain itu, jalan lingkar ini juga diharapkan akan memberikan dampak
positif pada pemerataan pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang adil
Sektor industri belum menjadi sektor yang dominan dalam perekonomian kota sehingga
dalam peningkatan peran sektor tersebut diperlukan beberapa upaya strategis. Upaya
yang berbatasan ini dilakukan untuk memudahkan interaksi antara kedua jenis guna lahan, demi
kelancaran arus bahan baku dan produk industri ke luar Kota Baubau. Untuk menunjang kegiatan
industri yang akan dikembangkan, perlu dilengkapi pula areal pergudangan. Adanya kegiatan
pergudangan yang lokasinya berdekatan dengan kegiatan industrinya tersebut diharapkan akan
memudahkan bagi industri-industri yang ada untuk menyimpan barang-barang hasil produksi
yang akan dipasarkan atau bahan baku yang masuk dari luar serta aktivitas kegiatan bongkar
muat barang yang keluar masuk pergudangan tidak mengganggu arus transportasi di pusat
kegiatan perkotaan.
Kota Baubau yang memiliki beragam aset pusaka dari alam, budaya ragawi dan tak ragawi
hingga saujana merupakan salah satu dari Kota Pusaka di Indonesia yang siap untuk berjuang
mendapatkan pengakuan dunia dan menjadi salah satu dari Kota Pusaka Dunia. Isu strategi ini
kelestarian budaya sehingga dapat mewujudkan misi ketujuh pembangunan jangka menengah
Perubahan dan alih fungsi lahan antara yang tertuang dalam rencana dan kejadian yang
terjadi di lapangan, banyak mengalami penyimpangan, baik yang dilakukan oleh masyarakat dan
pelaku ekonomi, maupun oleh pelaksana atau aparat karena adanya desakan permintaan pasar
yang sulit untuk dihindari, contohnya alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman, alih
fungsi kawasan lindung setempat menjadi kawasan budidaya, dan lain‐lain. Keadaan ini
memberikan konsekuensi terhadap tidak efektifnya rencana tata ruang. Oleh sebab itu perlu
pengkajian kembali untuk meluruskan dan mengarahkan kembali penggunaan lahan agar tidak
Selain dalam kaitannya dengan tata ruang, perubahan dan alih fungsi lahan ini dapat
menyebabkan terancamnya kualitas lingkungan hidup jika tidak segera diperhatikan dalam
perubahannya. Adanya potensi kerusakan lingkungan menjadi salah satu dampak negatif dari
adanya alih fungsi lahan khususnya lahan hijau yang diubah menjadi lahan bangunan permanen
seperti toko, jalan, pemukiman, dan sebagainya. Potensi kerusakan pun akan berakibat pada
penurunan daya serap air, meningkatnya gas emisi (gas rumah kaca), hingga berkurangnya
pasokan oksigen ke udara yang menyebabkan derajat kesehatan secara tidak langsung akan
menurun.
Dalam setiap penggunaan lahan harus memerhatikan dokumen Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Baubau Tahun 2014-2034. Tingginya ketaatan pada RTRW akan berdampak
positif pada seluruh lini pembangunan daerah seperti peningkatan kualitas lingkungan hidup,
dari sisi kepemerintahan daerah, hingga perwujudan masyarakat yang tertib, aman, damai, dan
sejahtera. Namun di Kota Baubau masih terdapat banyak “pekerjaan rumah” dalam penataan
a. Banyak lahan‐lahan tidur pada area yang telah di-ploting oleh pengembang karena tidak
efektifnya pengembangan/pembangunan.
b. Adanya bentang alam dengan lereng yang cukup terjal dan berpotensi longsor.
c. Ada indikasi pelanggaran atas pelaksanaan ijin pembangunan pusat perbelanjaan dan
d. Tata batas kelurahan dan kecamatan di Kota Baubau yang sebagian masih belum jelas
karena pembatasnya bukan merupakan aliran sungai, kali maupun jalan, sehingga
tumpang tindah sehingga kontrol pengendalian ruang pada tingkatan bawah tidak
efektif.
e. Adanya kecenderungan alih fungsi lahan permukiman menjadi perdagangan dan jasa di
Pengendalian pembangunan di Kota Baubau masih menjadi suatu kebutuhan yang harus
dilakukan secara terstruktur dengan skala prioritas agar memiliki arahan yang relevan. Dalam
upaya akselerasi capaian target pembangunan daerah, pengendalian harus dilakukan secara
berkala dan serius agar setiap permasalahan pembangunan yang timbul dapat segera
diantisipasi dengan mengubah arah kebijakan ataupun hanya sekedar merevisi beberapa
pelanggaran dan penyimpangan yang terjadi. Adapun evaluasi juga masih perlu dilakukan
a. Belum tersedianya Peraturan Daerah dan aturan yang harus disediakan menurut RTRW;
instrumen pengendalian pemanfaatan ruang yang jelas, lengkap, efektif dan dilaksanakan
dengan konsisten agar tercapai kualitas, kinerja dan tampilan kota yang direncanakan.
Pengembangan Kota Baubau terutama pada kawasan sepanjang pesisir Kota Baubau
diharapkan dapat meningkatkan nilai jual dan ekonomi, selain itu pebangunan kawasan
sepanjang pesisir Kota Baubau dibangun dengan harapan dapat menjaga kelestarian dan
penanggulangan kemiskinan;
Sebagai sebuah kota yang berada di Pulau Kecil dengan karakteristik geografis yang
berbentuk berbatuan, ketersediaan pangan menjadi salah satu isu strategis bagi
Prioritas utama Kota Baubau dalam peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan
meliputi kapabilitas, integritas, akuntabilitas, ketaatan pada hukum, kredibilitas dan transparansi.
Langkah utama untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang berkualitas di Kota Baubau
adalah melalui penciptaan struktur pemerintah yang efisien, peningkatan kapasitas aparatur dan
peningkatan kualitas perencanaan pembangunan yang lebih baik melalui pelaksanaan reformasi
Fokus reformasi birokrasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Baubau adalah melalui
peningkatan pelayanan publik dengan penguatan sistem dan akses pelayanan berbasis teknologi
informasi yang terpadu yang memungkinkan penyediaan pelayanan yang cepat, mudah, murah,
terjangkau, inklusif dan berkualitas. Selain itu, pengembangan kapasitas Aparatur Sipil Negara
(ASN) dan perbaikan manajemen (struktur) pemerintah daerah secara efektif dan efisien
menyebutkan bahwa Standar Pelayanan Minimal atau disingkat dengan SPM merupakan
ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan
Wajib yang berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal. Urusan Pemerintahan wajib
yang berkaitan dengan pelayanan dasar yang selanjutnya menjadi jenis SPM terdiri atas
Pendidikan, Kesehatan, Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan
Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan Standar Teknis yang ditetapkan oleh masing-
masing kementerian. Dari keenam Urusan Pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan
dasar, hanya SPM terkait urusan sosial yang sudah mengeluarkan petunjuk teknis melalui
Peraturan Menteri Sosial Nomor 9 tahun 2018 Tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada
Standar Pelayanan Minimal Bidang Sosial di Daerah Provinsi dan Di daerah Kabupaten/Kota.
masyarakat merupakan salah satu tujuan utama perwujudan kesejahteraan masyarakat yang
tersebut, pemerintah daerah haruas berupaya untuk memberikan pelayanan prima sesuai
dengan standar pelayanan minimal yang sudah ditetapkan pada masing-masing bidang urusan
teknologi cyber. Hal ini merupakan tren otomatisasi dan pertukaran data dalam teknologi
manufaktur. Ini termasuk sistem cyber-fisik, Internet of Things (I0T), komputasi awan, dan
komputasi kognitif. Kementerian perindustrian telah merancang Making Indonesia 4.0 sebagai
memasuki era Industri 4.0. Untuk mencapai hal sasaran tersebut, langkah-langkah kolaboratif
perlu melibatkan beberapa pemangku kepentingan baik dari institusi pemerintahan, asosiasi dan
Dalam upaya mengimplementasikan industri 4.0 di Kota Baubau, perlu adanya berbagai
penggalian potensi sumber daya daerah untuk peningkatan nilai tambah pada industrialisasi.
Sektor-sektor yang dijadikan percontohan untuk memperkuat struktur industri Indonesia oleh
di Kota Bau-bau. Beberapa keuntungan yang akan didapatkan melalui implementasi industri 4.0
untuk Kota Baubau seperti penciptaan efisiensi yang tinggi dalam memproduksi suatu barang,
mengurangi waktu dan biaya produksi sehingga keuntungan dapat meningkat, meminimalkan
Untuk mewujudkan industri 4.0 tersebut, harus ada berbagai persiapan matang, termasuk
kebutuhan penunjang seperti ketersediaan sumber daya listrik yang melimpah, murah dan
kontinyu, serta ketersediaan infrastruktur jaringan internet dengan bandwidth yang cukup besar
dan memiliki jangkauan luas. Selain itu, perlu adanya data centre dengan kapasitas penyimpanan
yang cukup banyak, aman, dan terjangkau, ketersediaan infrastruktur logistik modern, dan
kebijakan ketenagakerjaan yang mendukung kebutuhan industri 4.0, khususnya bagi industri
Dunia internasional mengalami suatu fenomena yang serius dimana suatu penyakit virus
corona jenis baru (SARS-CoV-2) menyebar ke berbagai negara di dunia dan menyebabkan
timbulnya penyakit COVID-19 (Corona Virus Desease – 2019) pada hampir seluruh Negara.
Hal tersebut menjadikan WHO menetapkan COVID-19 sebagai pandemi pada tanggal 11 Maret
2020 yang artinya bahwa penyakit COVID-19 telah menyebar ke seluruh Negara atau Benua
meminimalisir pasien positif COVID-19 yang terus bertambah. Tim Gugus Tugas Percepatan
virus Corona dengan dibantu oleh masyarakat melalui berbagai program, khususnya physical
Secara umum, peningkatan kasus positif terus bertambah dimana akhirnya beberapa
sektor cukup terdampak akibat mewabahnya pandemi COVID-19 ini, khususnya perekonomian
rakyat yang berujung pada menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat. Hal ini disebabkan
karena adanya program physical distancing yang menyebabkan beberapa sektor ekonomi
terdampak seperti sektor pariwisata, sektor akomodasi, UMKM hingga sektor jasa. Oleh karena
itu, dalam perumusan program dan kegiatan pembangunan daerah, perlu adanya perhatian
khusus dalam penanganan dan pemulihan dampak pandemi COVID-19 untuk mengembalikan
BAB V
VISI MISI, TUJUAN DAN SASARAN
memerlukan kebijakan dan peran pemerintah yang kuat dan efektif. Kebijakan daerah didasari
oleh visi dan misi kepala daerah yang mengarahkan kota Baubau menuju tujuan dari
pembangunan. Penjabaran visi dan misi Kepala Daerah terpilih ke dalam rumusan yang dapat
dimengerti dan diukur capaian keberhasilannya, dilakukan dengan memerhatikan visi dan misi
kesejahteraan masyarakat, dilakukan perencanaan yang efektif serta partipasi para pelaku
lingkungan strategis dan tantangan daerah dalam isu-isu strategis. Pembangunan di masa
sekarang ini merupakan salah satu tantangan bagi pemerintah daerah kota Baubau untuk
menjaga stabilitas masyarakat sehingga dilakukanlah perubahan RPJMD Kota Baubau Tahun
2018-2023. Perubahan RPJMD tidak mengubah visi dan misi kepala daerah, namun memberi
arah nyata bagaimana kebijakan harus diambil sesuai dengan keadaan saat ini dan
berdasarkan hasil evaluasi dua tahun sebelumnya. Hal ini diharapkan visi dan misi kepala
5.1 VISI
Visi pembangunan menjadi penting untuk menyatukan cita dan cipta bersama seluruh
pembangunan dan isu strategis yang dihadapi oleh Kota Baubau. Sesuai dengan analisis isu
pada pengelolaan sumber dayatetapi lebih pada transformasiyang berpihak pada lingkungan
kemauan serta Visi jangka panjang Pemerintah Kota Bau-Bau 2003 - 2023 adalah
"Terwujudnya Kota Bau-Bau sebagai kota Perdagangan dan Pelayanan Jasa yang Nyaman,
Sejahtera dan Berbudaya pada Tahun 2023". Maka dengan terpilihnya Dr.H.A.S. Tamrin., MH
sebagai Walikota dan La Ode Ahmad Monianse sebagai Wakil Walikota yang mempunyai visi
untuk membangun dan mengembangkan Kota Baubau agar masyarakatnya lebih sejahtera.
BAUBAU TAMPIL
SEJAHTERA
SEJAHTERA
MAJU BERBUDAYA
Gambar V.1
Hubungan AntarElemen Visi Kota Baubau
Baubau Yang Maju, Sejahtera dan Berbudaya dimaknai sebagai suatu harapan serta tujuan
yang ingin dicapai dalam upaya membangun Kota Baubau 5 (lima) tahun kedepan adalah
Baubau yang maju daiam berbagai dimensi pembangunan yang berdampak terhadap
peningkatan kesejahteraan masyarakat seutuhnya dan seluruhnya, lahir dan batin baik secara
fisik maupun mental, materil dan dimana terpenuhinya hak-hak dasar serta kebutuhan pokok
memadai untuk seiuruh lapisan masyarakat serta tersedia dan terbukanya akses bagi
kehidupan dan penghidupan yang tercipta dalam suasana yang Tertib, Aman, Maju,
Populer(Terkenal), Indah dan Lancar yang dibingkai dalam kearifan budaya lokal.
pembangunan di segala bidang yang menjamin pemerataan dan terciptanya daya saing
daerah yang didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas, infrastruktur yang
pengarustamaan gender yang didukung oleh penciptaan iklim demokrasi konstitusional yang
memadai melalui penegakkan peneggakkan hukum dan untuk menjamin rasa aman dan
mendorong peningkatan pendapatan yang berpijak pada penciptaan kebijakan peluang usaha
dan investasi yang memadai dengan memperhatikan nilai-nilai keadilan dan kepentingan
untuk semua, peningkatan produktifitas. Melalui penguasaan dan penerapan serta inovasi
mendorong keunggulan komparatif daerah sebagai kota dagang, pelayanan Jasa, transit dan
pariwisata yang didukung oleh kebijakan optimalisasi pemanfaatan keuangan daerah yang
pencitraan budaya lokal dalam tata pergaulan masyarakat sekaligus mewujudkan identitas
Kota Baubau sebagai Kota Budaya yang memiliki nilai-nilai luhur masih sangat relevan dalam
tata kehidupan moderen saat Ini dan merupakan perekat pergaulan sosial dengan
mengedepankan kenyamanan dan suasana yang kondusif serta produktif untuk menuju
5.2 MISI
Misi merupakan upaya umum bagaimana mewujudkan sebuah Visi dengan cara-cara
yang efektif dan efisien. Misi juga menjadi alasan utama mengapa suatu organisasi harus
berdiridengan membawa komitmen dan konsistensi kinerja yangterus dijaga oleh segenap
keuangan, tertib pelayanan publik, tertib tata pergaulanan sosial kemasyarakatan dan
kepada kualitas atau kinerja aparatur, namun juga kepada kelembagaan dan tata kelola
kinerja baik, bertanggung jawab, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,
efektif dalam menjalankan tugasnya. Kondisi ini diharapkan mampu menjamin kinerja
pemerintah dalam menciptakan pelayanan publik yang prima serta menciptakan kepastian
operasi standar, kerjasama, sinergi, dan integrasi organisasi, serta penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Di samping itu,
upaya-upaya terobosan guna meningkatkan kapasitas, mutu, dan kinerja aparatur. Hal ini
dilakukan untuk mengawal pencapaian tata kelola pemerintahan yang lebih baik serta
Sebagai wilayah yang memiliki posisi strategis maka menjadi penting dan perlu
untuk mewujudkan Kota Baubau sebagai Kota Maju dengan daya dukung IPTEK &
penyediaan beberapa aspek sarana dan prasarana penunjang, aspek ekonomi yang
rasa keadilan dan moralitas yang baik bagi masyarakat Kota Baubau.
Kota Baubau sebagai salah satu jalur penghubung pelayaran bagi wilayah
nusantara timur dan barat merupakan potensi karunia lllahi yang perlu untuk
dikembangkan menjadi modal dasar sebagai Kota Jasa, Dagang & Kota Transit, Koperasi
dan UMKM sebagai pencipta lapangan kerja terbesar,dengan sistem pelayanan perizinan
bermutualis dengan wisata budaya yang didukung adanya peninggalan sejarah masa
Kesultanan Buton yang ditemukan diseluruh wilayah Jazirah Kepulauan Buton, dimana
posisi Kota Baubau pada masa lalu sebagai pusat pemerintahan dan Peradaban
masyarakat Kesultanan Buton. Kemudian daripada itu, ditunjang dengan kondisi alam
yang berpotensi untuk pengembangan wisata alam dan ekonomi kreatif baik itu dikelola
oleh pemerintah ataupun wisata yang berbasis komunitas, wisata bahari dan wisata
buatan dengan dilandasi pengelolaan yang professional tanpa meninggalkan kearifan local
yang dimiliki maka Kota Baubau dapat diwujudkan sebagai Kota Populer dimasa datang
system tata kelola yang berkelanjutan dengan pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA)
sehingga tercipta suasana yang Asri, Lestari dan Nyaman. Dengan menjadikan dasar tata
kelola tersebut berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Baubau yang
mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Propinsi Sulawesi Tenggara.
Dalam menciptakan Kota Baubau sebagai Kota Lancar adalah bagian yang tidak
dapat terpisahkan dari system pelayanan publik secara utuh tanpa terpisahkan dengan
yang Iainnya. Pelayanan jasa merupakan salah satu aspek yang perlu ditingkatkan dalam
misainya Kepalabuhanan, Jasa Transportasi Darat yaitu terminal dan Jasa Telekomunikasi
Berikut keterkaitan antara rumusan visi dan misi pembangunan jangka menengah
VISI
BAUBAU TAMPIL
SEJAHTERA
MISI
Gambar V.2
Hubungan AntarVisi dan Misi Kota Baubau
Pada tabel 5.1. berikut ini digambarkan persandingan antara kebijakan pemerintah pusat dalam
RPJMN 2020-2024 terhadap Perubahan RPJMD Kota Baubau 2018-2023
i. Membangun Polri
yang
Professional
j. Peningkatan
Ketersediaan dan
Kualitas Data, serta
k. Informasi Kependudukan
indikator Indeks
Konektivitas Wilayah
sebesar 70,00 persen
pada akhir tahun 2023.
➢ Meningkatnya keamanan
dan ketertiban
masyarakat, tingkat
keberhasilan sasaran ini
dapat diukur dengan
Crime clock (Selang
waktu kejahatan) sebesar
07.20’.50” dan indeks
resiko bencana menurun
sebesar 135 kejadian
pada tahun 2023.
➢ Meningkatnya Kerukunan
antar Umat Beragama,
tingkat keberhasilan
sasaran Indeks
Kerukunan antar Umat
Beragama sebesar 80,3
pada tahun 2023.
MEWUJUDKAN BAUBAU
SEBAGAI KOTA MAJU
Dengan tujuan dengan
meningkatkan kualitas sumber
daya manusia melalui
pembangunan bidang
pendidikan, kesehatan dan
pemberdayaan gender.
Hal ini diharapkan sejalan
dengan pembangunan dan
pemberdayaan perempuan
untuk dapat melakukan dan
meningkatkan kualitas agar
tidak hanya untuk
meningkatkan pendapatan
keluarga namun juga
meningkatkan generasi yang
hebat melalui perempuan-
perempuan yang hebat.
Sehingga perempuan sebagai
pencetak generasi dalam
menciptakan generasi penerus
pembangunan yang berkualitas
baik.
MEWUJUDKAN BAUBAU
SEBAGAI KOTA MAJU
Dengan tujuan
Meningkatkan kesejahteraan
sosial masyarakat
diselenggarakan dengan
beragam upaya untuk
meningkatkan pemberdayaan
masyarakat miskin dan
meningkatkan jiwa
kewirausahaan masyarakat.
Penetapan tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis terpenting
selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan arsitektur kinerja pembangunan daerah. Tujuan
pembangunan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan visi dan misi yang
menunjukkan hasil akhir jangka waktu tertentu. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada
pernyataan visi dan misi serta dengan memerhatikan permasalahan dan isu-isu strategis
daerah. Pernyataan tujuan harus menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai dimasa
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan yaitu hasil yang akan dicapai secara nyata oleh
Kota Baubau dari masing-masing tujuan dalam rumusan yang lebih spesifik dan terukur
dalam suatu indikator beserta targetnya. Oleh karena itu, sasaran dinyatakan sesuai indikator
secara spesifik, fokus, terukur, dan dapat dicapai dengan indikator kinerja atau tolok ukur
keberhasilan pencapaian sasaranyang akan diwujudkan selama 5 (lima) tahun. Setiap sasaran
mencerminkan indikator kinerja yang akan dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun
mendatang.
berkesinambungan, dimana sasaran makro merupakan lagging indicator yang dipicu oleh
sasaran spesifik sebagai leading indicator. Dengan demikian, sasaran makro pembangunan
Berdasarkan visi dan misi sebagaimana telah dijelaskan di atas maka arahan tujuan
pembangunan Kota Baubau selama 5 (lima) tahun ke depan diuraikan sebagai berikut.
tujuan yang kemudian menjadi Indikator makro Daerah pembangunan Kota Baubau sebagai
berikut:
Tabel V. 2
Indikator Perubahan Tujuan PembangunanKota Baubau Tahun 2020-2023
KONDISI
INDIKATOR TARGET AKHIR
TUJUAN AWAL
TUJUAN 2023
(2019)
Misi 1 : MEWUJUDKAN BAUBAU SEBAGAI KOTA TERTIB
T1. Meningkatkan tata kelola Indeks Reformasi 75,00 85,0
pemerintahan yang baik dan Birokrasi
bersih.
Misi 2 : MEWUJUDKAN BAUBAU SEBAGAI KOTA AMAN
T2. Meningkatkan keamanan dan Angka Kriminalitas 97,79 67,6
ketertiban masyarakat yang
religius.
Misi 3 : MEWUJUDKAN BAUBAU SEBAGAI KOTA MAJU
T3. Meningkatkan pemerataan IPM 75,90* 76,71
kualitas SDM IPG 90,65** 90,77
T4. Meningkatkan kesejahteraan Tingkat kemiskinan 7,15* 7,00
sosial masyarakat
Misi 4 : MEWUJUDKAN BAUBAU SEBAGAI KOTA POPULER
T5. Meningkatkan Daya Saing Tingkat 6,57* 5,00
daerah Pengangguran
terbuka
T6. Mewujudkan Kota Baubau LPE 6,59 3,00-4,00
sebagai Kota dagang, jasa dan
transit
Misi 5 : MEWUJUDKAN BAUBAU SEBAGAI KOTA INDAH
T7. Mewujudkan tata kelola kota Indeks Kualitas na 85,00
KONDISI
INDIKATOR TARGET AKHIR
TUJUAN AWAL
TUJUAN 2023
(2019)
yang rapi, indah dan ramah Lingkungan Hidup
lingkungan
Misi 6 : MEWUJUDKAN BAUBAU SEBAGAI KOTA LANCAR
T7. Meningkatkan pemerataan Indeks Kesenjangan na 0,25
pembangunan infrastruktur Wilayah/Indeks
wilayah Williamson (Non
Migas)
*data 2020; **data 2018
sebagai berikut:
Tujuan pertama yaitu Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih tingkat
keberhasilan ini dapat diukur dengan Indeks Reformasi Birokrasi dengan pencapaian 85,00
pada akhir periode. Untuk mewujudkan tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang baik,
menjunjung tinggi supremasi hukum dan membuka partisipasi masyarakat yang dapat
menjamin kelancaran, serta keserasian dan keterpaduan tugas dan fungsi penyelenggaraan
yang baik harus melibatkan peran masyarakat yang mempunyai hak untuk mencari,
Lebih lanjut, agar tujuan ini tercapai maka sasaran yang harus dipenuhi untuk pencapaian
sasaran ini dapat diukur dengan Predikat Akuntabilitas Kinerja dengan pencapaian
dengan predikat BB, Predikat LPPDdengan pencapaian ST pada akhir tahun 2023.
keberhasilan sasaran ini dapat diukur dengan Opini BPK RI dengan pencapaian sebesar
dapat diukur dengan Indeks Kepuasan Masyarakat dengan pencapaian skor 3,97pada
Tujuan kedua yaitu Meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat yang religius tingkat
keberhasilan ini dapat diukur dengan Angka Kriminalitas dengan pencapaian 67,60 pada akhir
periode.Keamanan dan ketertiban masyarakat Kota Baubau yang religious menjadi unsur
yang penting agar kelangsungan hidup bermasyarakat yang rukun dan damai antar umat
beragama dapat terjalin dengan baik. Hubungan baik antara masyarakat dan pemangku
dapat dioptimalkan. Agar tujuan ini tercapai maka sasaran yang harus dipenuhi untuk
dapat diukur dengan Crime clock (Selang waktu kejahatan) sebesar 07.20’.50” dan indeks
Tujuan ketiga yaitu Meningkatkan pemerataan kualitas SDM tingkat keberhasilan ini dapat
masyarakat merupakan ultimate goal dalam pembangunan daerah, dimana salah satu faktor
yang dapat meningkatkan kesejahteraan adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya
manusia melalui pembangunan bidang pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan gender. Hal
ini dikarenakan pendidikan dan kesehatan merupakan faktor utama dalam segala aktivitas
kehidupan masyarakat untuk dapat bekerja dengan baik. Hal ini diharapkan sejalan dengan
kualitas agar tidak hanya untuk meningkatkan pendapatan keluarga namun juga
diukur dengan Rata-Rata Lama Sekolahsebesar 11 tahun dan Harapan lama sekolah
diukur dengan indikator Angka harapan Hidupsebesar 72 pada akhir tahun 2023; dan
sasaran ini dapat diukur dengan indikator Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) sebesar
ini dapat diukur dengan Tingkat kemiskinan dengan pencapaian 7,00 pada akhir periode.
potensi dan sumber kesejahteraan Sosial perlu ditingkatkan untuk mengurangi tingkat
kemiskinan. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya regulasi dalam mendukung
percepatan capaian pelaksanaan SPM Bidang sosial sehingga sasaran pembangunan untuk
meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat Kota Baubau dapat tercapai. Sebagai sasaran
pembangunan yang harus dicapai untuk meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat Kota
Baubau adalah :
dengan Indeks Gini sebesar 0,350 persen pada akhir tahun 2023.
Tujuan kelima yaitu Meningkatkan daya saing daerah tingkat keberhasilan ini dapat diukur
dengan Tingkat Pengangguran Terbuka dengan pencapaian 5,00 pada akhir periode. Kota
Baubau merupakan pintu gerbang perekonomian di Pulau Buton. Hal ini dikarenakan
pelabuhan dan bandara terdapat di kota Buton. Untuk memaksimalkan sarana dan prasarana
serta fasilitas yang dimiliki Kota Baubau, daya saing daerah perlu ditingkatkan, Kota Baubau
perlu menarik para investor, karena investasi memainkan peran penting dalam menggerakkan
kehidupan ekonomi, terutama di masa pandemi ini. Investasi yang meningkat akan berdampak
pada jumlah lapangan pekerjaan yang semakin beragam, sehingga pengangguran dapat diaasi.
Guna meningkatkan daya saing daerah, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai
adalah:
➢ Meningkatnya lapangan pekerjaan tingkat keberhasilan sasaran ini dapat diukur dengan
tingkat pertumbuhan nilai investasi sebesar 2,00 persen pada tahun 2023.
6) Tujuan 6: Mewujudkan Kota Baubau sebagai Kota dagang, jasa dan transit
Tujuan keenam yaitu Mewujudkan Kota Baubau sebagai Kota dagang, jasa dan transit
tingkat keberhasilan ini dapat diukur dengan Laju Pertumbuhan Ekonomi dengan pencapaian
pertumbuhan ekonomi, baik yang telah ada maupun yang baru. Setiap wilayah
unggulan yaitu perdagangan dan jasa, serta sektor pariwisata berbasis budaya sedang
teknologi saat ini menuntut adanya kesiapan masyarakat untuk menerima dan mengadaptasi
kemajuan dari hasil implikasi langsung perkembangan teknologi. Selain itu, akses pemodalan
bagi UMKM perlu dipermudah oleh Koperasi untuk mendukung pembiayaan dan
pengembangan usaha. Guna mewujudkan Kota Baubau sebagai Kota Dagang, Jasa dan
keberhasilan sasaran ini dapat diukur dengan Laju Pertumbuhan PDRB sektor
➢ Meningkatnya potensi dan daya tarik pariwisata, tingkat keberhasilan sasaran ini dapat
diukur Laju Pertumbuhan PDRB sektor Pariwisata sebesar 4,00 persen pada tahun 2023
2023.
➢ Meningkatnya kualitas daya saing komoditas unggulan, sasaran ini dapat diukur dengan
7) Tujuan7: Mewujudkan tata kelola kota yang rapi, indah dan ramah lingkungan
Tujuan ketujuh yaitu Mewujudkan tata kelola kota yang rapi, indah dan ramah lingkungan
tingkat keberhasilan ini dapat diukur dengan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dengan
pencapaian 85,00 pada akhir periode. Pembangunan Kota Baubau harus selalu seimbang
antara pertumbuhan ekonomi, sosial, dan lingkungan sosial. Dengan pembangunan yang
menerapkan tata kota yang berwawasan lingkungan diharapkan akan menciptakan kota
Baubau yang rapi, indah dan ramah lingkungan. Hal ini dilakukan untuk mendukung segala
aspek pembangunan yang berkelanjutan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup agar
seluruh pembangunan dapat dinikmati pada masa sekarang dan masa yang akan datang.
Guna mencapai tujuan tersebut maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah
➢ Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup, tingkat keberhasilan sasaran ini dapat diukur
dengan Tingkat kualitas air sebesar 0,30 persendan Tingkat kualitas udara sebesar 0,63
keberhasilan ini dapat diukur dengan Indeks Kesenjangan Wilayah/Indeks Williamson dengan
pencapaian 0,25 pada akhir periode. Indikator kemakmuran dan kemajuan suatu daerah salah
infrastruktur secara merata merupakan faktor yang penting untuk mendorong konektivitas
yang merupakan kunci pertumbuhan suatu wilayah dan menjadi salah satu faktor penting
penentu pertumbuhan ekonomi dan daya saing. Pembangunan infrastruktur juga kerap
infrastruktur dasar yang merata (sarana dan prasarana) bertujuan agar seluruh masyarakat
dapat terakses secara lancar, baik terhadap sumber-sumber ekonomi produktif maupun
modal sosial lainnya.Guna mencapai tujuan tersebut maka sasaran pembangunan yang harus
dicapai adalah:
sasaran ini dapat diukur dengan indikatorIndeks Konektivitas Wilayah sebesar 70,00
Keterkaitan antara visi, misi, tujuan, dan sasaran pembangunan jangka menengah dapat
Tabel V.3.
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan SasaranPerubahan RPJMD Kota Baubau Tahun 2018-2023
PERUBAHAN RPJMD REALISASI TARGET
INDIKATOR
VISI/MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR DAERAH 2019 2020 2021 2022 2023
TUJUAN
MEWUJUDKAN BAUBAU YANG MAJU, SEJAHTERA, DAN BERBUDAYA TAHUN 2018-2023
M.1. MEWUJUDKAN BAUBAU SEBAGAI KOTA TERTIB
T1. Meningkatkan
tata kelola Indeks Reformasi
75,00 77,50 80,00 82,50 85,00
pemerintahan yang Birokrasi
baik dan bersih
S1. Meningkatnya
Predikat Akuntabilitas
kinerja penyelenggaraan C CC B B BB
Kinerja
Pemerintahan daerah
Predikat LPPD ST ST ST ST ST
S2. Meningkatnya
penyelengaraan
Opini BPK RI WTP WTP WTP WTP WTP
pemerintahan yang
bersih dan bebas KKN
S3. Terselenggaranya
Indeks Kepuasan
pelayanan publik yang na 3,40 3,60 3,80 3,97
Masyarakat
berkualitas
M.2 MEWUJUDKAN BAUBAU SEBAGAI KOTA AMAN
S5. Meningkatnya
Indeks Kerukunan
Kerukunan antar Umat 75,00* 77,8 78,21 80,1 80,3
antar Umat Beragama
Beragama
M.3 MEWUJUDKAN BAUBAU SEBAGAI KOTA MAJU
T3. Meningkatkan
pemerataan IPM 75,21 75,90 76,21 76,50 76,71
kualitas SDM
S6. Meningkatkan Rata-Rata Lama
10,37 10,48 10,62 10,76 11
kualitas sumber daya Sekolah
masyarakat Harapan lama sekolah 14,81 14,85 14,9 14,95 15
Indeks Pembangunan
na 53,74 55,35 56,96 58,57
Kebudayaan
S13. Meningkatnya
Laju Pertumbuhan
kualitas saya saing
PDRB sektor 14,39 15,09 15,39 15,70 16,00
komoditas unggulan
perikanan/pertanian
daerah
M.5 MEWUJUDKAN BAUBAU SEBAGAI KOTA INDAH
tentang bagaimana pemerintah Kota Baubau mencapai tujuan dan sasaran dalam Perubahan
aktivitas pembangunan, tetapi juga segala program yang mendukung dan menciptakan
layanan masyarakat, termasuk didalamnya upaya memperbaiki kinerja dan kapasitas birokrasi,
6.1 STRATEGI
mewujudkan visi dan misi. Strategi dijadikan salah satu rujukan penting dalam perencanaan
merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai dan selanjutnya
Rumusan strategi menunjukkan keinginan yang kuat dari pemerintah daerah dalam
menciptakan nilai tambah (added value) bagi para pemangku kepentingan pembangunan
Rumusan strategi dijadikan sebagai salah satu rujukan penting dalam perencanaan
pembangunan daerah yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai dan diperjelas
dengan serangkaian arah kebijakan yang selanjutnya akan dijadikan sebagai Prioritas
2. Mengkaji gambaran umum kondisi daerah dan capaian pembangunan sampai dengan
3. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan
kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh daerah (khususnya
pemerintahan daerah).
berbagai kerangka kebijakan yang diselaraskan dengan permasalahan dan isu strategis
6. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai sasaran pembangunan jangka
menengah dengan memperhatikan arah kebijakan yang efektif untuk mencapai sasaran
RPJMD.
Berdasarkan rumusan visi, misi, tujuan, dan sasaran dalam kertas kerja yang telah
Tabel VI.1
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi Perubahan RPJMD Kota Baubau Tahun
2018-2023
PERUBAHAN RPJMD
VISI/MISI/ TUJUAN SASARAN STRATEGI
VISI : MEWUJUDKAN BAUBAU YANG MAJU, SEJAHTERA, DAN BERBUDAYA TAHUN 2018-
2023
M.1. MEWUJUDKAN BAUBAU SEBAGAI KOTA TERTIB
S1. Meningkatnya kinerja
penyelenggaraan
Pemerintahan daerah
T1. Meningkatkan tata S2. Meningkatnya
STRATEGI 1. Implementasi
kelola pemerintahan yang penyelengaraan pemerintahan
Reformasi Birokrasi
baik dan bersih yang bersih dan bebas KKN
S3. Terselenggaranya
pelayanan publik yang
berkualitas
M.2 MEWUJUDKAN BAUBAU SEBAGAI KOTA AMAN
T2. Meningkatkan S4. Meningkatnya keamanan STRATEGI 2. Perlindungan
keamanan, ketertiban dan ketertiban masyarakat keamanan dan kenyamaan
PERUBAHAN RPJMD
VISI/MISI/ TUJUAN SASARAN STRATEGI
masyarakat yang religius S5. Meningkatnya Kerukunan masyarakat yang religius
antar Umat Beragama
M.3 MEWUJUDKAN BAUBAU SEBAGAI KOTA MAJU
S6. Meningkatkan kualitas STRATEGI 3. Peningkatan daya
sumber daya masyarakat saing pendidikan masyarakat
STRATEGI 4. Peningkatan
T3. Meningkatkan S7. Meningkatnya kualitas
pelayanan kesehatan sesuai
pemerataan kualitas kesehatan masyarakat
standar pelayanan minimal
SDM
S8. Meningkatnya STRATEGI 5. Peningkatan
pemberdayaan perempuan kesejahteraan perempuan dan
dalam pembangunan pemenuhan hak-hak anak
STRATEGI 6. Peningkatan
kualitas pengendalian inflasi
daerah
T4. Meningkatkan
S9. Menurunnya kemiskinan STRATEGI 7. Peningkatan
Kesejahteraan Sosial
masyarakat upaya perlindungan, rehabilitasi
Masyarakat
, pemberdayaan Sosial Bagi
Pemerlu Pelayanan
Kesejahteraan Sosial (PPKS).
M.4 MEWUJUDKAN BAUBAU SEBAGAI KOTA POPULER
STRATEGI 8: Optimalisasi
peningkatan daya tarik investasi
T5. Meningkatkan Daya S10. Meningkatnya lapangan daerah
Saing Daerah pekerjaan STRATEGI 9. Peningkatan
kualitas dan perluasan lapangan
kerja
S11. Meningkatnya
STRATEGI 10. Pengembangan
Pertumbuhan ekonomi sektor
pusat-pusat pertumbuhan
T6. Mewujudkan Kota industry, perdagangan dan
industri dan perdagangan
Baubau sebagai Kota jasa
dagang, jasa dan transit STRATEGI 11. Pengembangan
S12. Meningkatnya potensi
kolaborasi seni, budaya dan
dan daya Tarik wisata
daya tarik pariwisata
PERUBAHAN RPJMD
VISI/MISI/ TUJUAN SASARAN STRATEGI
S13. Meningkatkan kualitas STRATEGI 12. Peningkatan
daya saing komoditas nilai tambah produk unggulan
unggulan daerah daerah
M.5 MEWUJUDKAN BAUBAU SEBAGAI KOTA INDAH
T7. Mewujudkan tata
kelola kota yang rapi, S14. Meningkatnya kualitas STRATEGI 13. Pengelolaan
indah dan ramah lingkungan hidup lingkungan hidup yang terpadu
lingkungan
M.6 MEWUJUDKAN BAUBAU SEBAGAI KOTA LANCAR
S15. Meningkatnya kelancaran
T.8 Meningkatkan
aksesibilitas laut, darat dan STRATEGI 14. Percepatan
pemerataan
komunikasi yang mengacu pembangunan infrastruktur dan
pembangunan
pada RTRW Kota Baubau aksesibilitas antar wilayah
infrastruktur wilayah
Tahun 2014 - 2023
Reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan sangat fundamental dalam mewujudkan
birokrasi dan tata kelola pemerintahan adalah dengan memprioritaskan pada area perubahan
undangan, akan menstimulasi kinerja birokrasi dan mengubah pola pikir pegawai pemerintah
sebagai pelayan masyarakat. Selain itu pengendalian dan pengelolaan aset daerah Kota
Baubau secara efektif akan mendorong percepatan pembangunan daerah dari segi
Perlindungan keamanan dan kenyamanan merupakan hak masyarakat yang harus dipenuhi
agar tercipta daerah yang cinta damai dan sejahtera. Kenyamanan dan keamanan merupakan
salah satu kebutuhan hidup masyarakat untuk dapat beraktivitas dengan baik. Dengan
sehingga segala aktivitas yang dilakukan masyarakat dalam bidang ekonomi, kehidupan sosial,
pendidikan, kesehatan mental dan jiwa serta kebutuhan rohani dapat lebih maksimal.
Dalam keterkaitannya dengan pembangunan, bidang pendidikan menjadi prioritas yakni angka
melek huruf dan rata-rata lama sekolah akan menstimulasi peningkatan indeks pembangunan
manusia. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan jati diri manusia dan
sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi dan kualitas manusia secara
normatif. Dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus yang
berkualitas dan mampu bersaing dengan SDM di dalam wilayah maupun di luar wilayah.
secara merata. Terutama pendidikan di era pandemi ini yang harus dilakukan secara daring
Pembangunan di bidang kesehatan juga harus dipandang sebagai suatu investasi dalam
kaitaannya untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan
ekonomi, serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Peningkatan
akses dan mutu di bidang kesehatan dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan angka
harapan hidup bagi masyarakat Kota Baubau. Perhatian kepada bidang kesehatan menjadi
semakin penting di masa pandemi ini karena kemampuan daerah dalam menangani
kebencanaan di masa depan dapat dilakukan lebih baik. Bidang Kesehatan di Kota Baubau
perlu dibenahi terkait dengan standar pelayanan minimal di seluruh instansi Kesehatan mulai
dari rumah sakit puskesmas, pukesdes, klinik, posyandu dan balai Kesehatan lainnya.
Pelayanan sesuai standar ini juga mencakup perlengkapan dan perlatan Kesehatan serta
Perempuan dan Anak merupakan salah satu pendukung dalam mencetak generasi penerus
akan menciptakan kehidupan keluarga yang bahagia. Kemudian dengan terpenuhinya hak
anak-anak untuk memperoleh pendidikan, kesehatan dan penghidupan yang layak akan
Pemberdayaan penduduk miskin perlu dilakukan agar penduduk miskin memiliki kesempatan
keluar dari garis kemiskinan dan terus menjaga perekonomiannya agar tidak kembali ke dalam
kerjasama antara Pemerintah daerah dengan dunia usaha untuk memperkenalkan berbagai
macam wirausaha kepada masyarakat. Salah satunya komoditi perikanan yang melimpah di
Kota Baubau bisa dikembangkan sebagai salah satu objek wirausaha bagi masyarakat.
dan perlindungan sosial bagi masyarakat miskin. Terutama di era pandemi ini, angka
pencaharian masyarakat. Ketepatan sasaran penerima bantuan dan perlindungan sosial perlu
diperhatikan agar pengentasan kemiskinan berdampak efektif dan efisien dalam mengurangi
Investasi daerah merupakan salah satu upaya dalam percepatan pembangunan disegala
bidang. Dengan adanya investasi akan memberikan peluang kepada masyarakat untuk
ekonomi daerah selain mampu meningkatkan pendapatan daerah. Di era pandemi ini, sektor
investasi tidak dapat diandalkan dalam pergerakan perekonomian di kota baubau. Di masa
pandemi ini, pemerintah daerah Kota Baubau dapat memperbaiki system pelayanan investasi
secara daring dan menyiapkan mekanisme investasi yang aman. Diharapkan di tahun-tahun
Kesempatan kerja merupakan penciptaan lapangan usaha terutama sektor padat karya yang
menyerap tenaga kerja secara merata dari berbagai kalangan. dalam peningkatan dan
perluasan kesempatan kerja untuk mengurangi angka pengangguran dengan cara membuka
lapangan usaha secara efektif dan efisien. Perlu diketahui bahwa kondisi daerah yang
kondusif merupakan prasyarat utama dalam membuka dan memperluas lapangan usaha.
Kondisi daerah yang belum memadai akibat dari pandemi ini memaksa masyarakat untuk
meningkatkan usaha untuk bertahan hidup. Pemerintah daerah Kota Baubau perlu menjadi
merupakan salah satu proses untuk mengolah bahan mentah menjadi barang jadi maupun
setengah jadi. Dengan proses industri maka nilai jual barang menjadi lebih bertambah.
diharapkan akan meningkatkan kualitas dan struktur perekonomian daerah, selain itu industri
ini dapat menjadikan peluang dalam memperluas lapangan kerja. Sehingga dengan
Pengembangan pusat industri Kota Baubau kedepan diharapkan membaik di era setelah
pandemi ini. Selain industri, sektor perdagangan diharapkan membaik di era pandemi ini.
Seperti diketahui Kota baubau merupakan pusat perdagangan di Pulau Buton sehingga untuk
melancarkan arus barang di Pulau Buton, sektor perdagangan dan angkutan harus terus jalan
Kebudayaan, seni, pariwisata itu merupakan potensi yang sangat dapat dikembangkan pada
obyek wisata yang sangat potensial untuk dikelola dan mampu meningkatkan pendapatan
daerah. Dengan pengembangan kolaborasi seni, budaya dan pariwisata itu menjadi daya tarik
pariwisata yang mampu mendukung investasi masuk untuk pembangunan Kota Baubau,
budaya Kota Baubau. Meskipun di era pandemi ini pariwisata masih belum dapat dilakukan
secara normal, namun pemerintah daerah Kota Baubau dapat membuat konsep pariwisata di
masa setelah pandemi yang aman bagi pengujung. Selain itu, perbaikan dan perawatan objek-
objek pariwisata perlu dilakukan agar ketika kran pariwisata sudah kembali dibuka, Pemrintah
Kota Baubau merupakan kota perdagangan yang ditandai dengan adanya pelabuhan
Murhum Kota Baubau yang merupakan salah satu pelabuhan tesibuk di Indonesia.
Pemerintah Daerah Kota Baubau perlu melihat peluang kondisi ini untuk meningkatkan
perdagangan kmoditi utama kota Baubau. Seperti diketahui, kota Baubau memiliki potensi di
bidang perikanan. Untuk meningkatkan nilai jual, produk perikanan itu perlu mendapatan
penanganan lebih lanjut agar menambah nilai produk. Pemerintah Daerah Kota Baubau perlu
mendorong masyarakat untuk sekreatif mungkin meningkatkan daya saing produk hasil
untuk mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam serta pengelolaan lingkungan hidup.
pemanfaatan, dan pengendalian tata ruang agar dapat mendayagunakan segala potensi
dengan tepat untuk pencapaian pembangunan daerah. Selain itu, upaya peningkatan kualitas
lingkungan hidup perkotaan serta peningkatan kualitas udara dan perairan perlu dilakukan
yang baik dalam meningkatkan infrastruktur dasar menuju pusat-pusat layanan masyarakat
dalam bidang pendidikan dan kesehatan merupakan upaya yang tepat dalam mempercepat
daerah-daerah terpencil. Hasil yang diharapkan seluruh wilayah kota Baubau memiliki
menentukan tahapan dan prioritas pembangunan lima tahunan guna mencapai sasaran
RPJMD secara bertahap. Tahapan dan prioritas yang ditetapkan harus mencerminkan urgensi
permasalahan dan isu strategis yang hendak diselesaikan dengan memperhatikan pengaturan
waktu. Meski penekanan prioritas pada setiap tahapan berbeda-beda, namun memiliki
kesinambungan dari satu periode ke periode lainnya dalam rangka mencapai sasaran tahapan
lima tahunan dalam RPJMD. Disamping itu, arah kebijakan juga dimaksudkan untuk
Analisis permasalahan dan isu-isu strategis kewilayahan akan menjadi basis utama rumusan
Rumusan arah kebijakan ini berfungsi untuk merasionalkan pilihan strategi agar
memiliki fokus dan tujuan sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya. Penekanan fokus atau
tema dalam setiap tahun selama 5 (lima) tahun memiliki kesinambungan dalam rangka
mencapai visi, misi, tujuan, dan sasaran yang telah ditetapkan. Fokus atau tema
Gambar VI.1
Fokus atau tema pembangunan Kota Baubau Tahun 2019-2023
Tahapan dan prioritas yang ditetapkan harus mencerminkan urgensi permasalahan dan
isu strategis yang terjadi saat ini dan hendak diselesaikan dengan memerhatikan pengaturan
waktu. Meski penekanan prioritas pada setiap tahapan berbeda-beda, namun memiliki
kesinambungan dari satu periode ke periode lainnya dalam rangka mencapai sasaran tahapan
lima tahunan dalam RPJMD. Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan perumusan
strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari tahun ke
tahun selama lima tahun. Berikut adalah arah kebijakan pembangunan jangka menengah Kota
Arah kebijakan pembangunan pada tahun 2019 memiliki makna strategis mengingat kinerja
yang dicapai akan menjadi dasar atau faktor penentu keberhasilan bagi tema-tema
pembangunan tahap berikutnya. Pada tahun 2019 menjadi dasar bagi penyelarasan kebijakan
pembangunan jangka menengah tahun 2019. Tema pembangunan pada tahun 2019 adalah
Layanan Dasar dan Konektivitas Wilayah". Melalui tema di atas, pembangunan Kota Baubau
bidang infrastruktur daerah hal ini dilakukan dengan pemerataan pembangunan akses
Arah kebijakan pada tahun 2020, pembangunan di Kota Baubau berlandaskan pada
pelaksanaan, pencapaian dan keberlanjutan pembangunan tahun 2019. Pada tahun 2020
infrastruktur dasar di Kota Baubau. Berdasarkan hal tersebut, maka tema pembangunan Kota
Baubau pada tahun 2020 adalah "KOTA BAUBAU TANGGUH DAN BERKELANJUTAN".
Dengan tema ini fokus pembangunan daerah pada bidang pengelolaan tata kota dan tata
ruang yang berkualitas dan selalu mempertimbangkan pembangunan pada aspek lingkungan
hidup demi keseimbangan alam. Selain itu fokus pembangunan juga memerhatikan keamanan
Arah kebijakan pada tahun 2020, menitikberatkan pada pengembangan potensi wilayah Kota
Baubau maka tema pembangunan Kota Baubau pada tahun 2021 adalah “KOTA BAUBAU
HANDAL DAN BERDAYA SAING". Sesuai tema di atas maka beberapa upaya yang akan
usaha perdagangan yang sehat dan kondusif yang didukung oleh sarana prasarana yang
dengan pengelolaan Pemerintah dan administrasi pelayanan publik serta dilakukan oleh SDM
Arah kebijakan pada tahun 2021, pembangunan Kota Baubau berlandaskan pada
tahun 2022 pembangunan Kota Baubau menitikberatkan pada pembangunan ekonomi yang
lebih luas, perbaikan infrastruktur serta penguatan SDM. Berdasarkan hal tersebut maka
tema pembangunan Kota Baubau pada tahun 2022 adalah “KOTA BAUBAU MAJU DAN
pembangunan Kota Baubau maka dilaksanakan beberapa prioritas pembangunan antara lain
(1). reformasi birokrasi; (2). Mendorong terciptanya Baubau yang Smart Governance; (3).
Pemantapan ekonomi daerah melalui penguatan sektor unggulan dan pengembangan iklim
usaha perdagangan yang sehat dan kondusif; (4). Meningkatkan iklim investasi dan promosi
daerah melalui kemitraan dunia usaha yang didukung kelancaran aksesibilitas dan
tatanan kehidupan yang berbudaya dan agamis berbasis pada kearifan lokal.
Kebijakan ekonomi Kota Baubau tahun 2022 difokuskan pada upaya menjaga pertumbuhan
ekonomi tetap stabil dan dapat memberikan pemerataan antargolongan pendapatan dan
wilayah dengan menumbuhkan pusat-pusat ekonomi baru berbasis sumberdaya lokal. Selain
itu juga, sinergitas program antara Pemerintah Pusat, Provinsi, Kota/Kota, Dunia Usaha,
Perguruan Tinggi dan masyarakat dengan prioritas dan fokus penanganan pada wilayah
dengan tingkat kemiskinan tinggi atau masyarakat dengan tingkat kesejahteraan rendah
dengan didukung Basis Data Terpadu dan Data Sektoral yang komprehensif.
Agar tercipta konsistensi dan sinkronisasi dokumen perencanaan dan penganggaran di tahun
2022, yang secara operasional perlu memperhatikan beberapa hal penting berikut :
2. Sayembara tugu pahlawan Oputa Yikoo, penataan kawasan makam Oputa Yikoo
5. Pembangunan rumah jabatan Wali Kota, Wakil Wali Kota, Ketua DPRD dan
Sekda;
11. Festival Keraton Buton dan Kandekandea akbar setiap 5 tahun sekali;
Arah kebijakan pembangunan tahun 2022, pembangunan Kota Baubau berlandaskan pada
tahun 2023 ini, pembangunan Kota Baubau menitikberatkan pada pemerataan pembangunan
pada segala bidang yang belum tuntas dilakukan pada tahun sebelumya.. Berdasarkan hal
tersebut maka tema pembangunan Kota Baubau pada tahun 2022 adalah “KOTA BAUBAU
"SEJAHTERA".Dengan tema ini diharapkan pada tahun ini pembangunan yang merata dan
segala aspek kehidupan masyarakat dapat dilakukan dengan maksimal sehingga dapat
masyarakat akan semakin makmur dan sejahtera.Dengan Kota Baubau yang lebih
Menindaklanjuti tahapan dan fokus pembangunan diatas, maka arah kebijakan tiap
tahun yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kota Baubau disajikan dalam keterkaitan
Tabel VI.2
Arah Kebijakan Pembangunan Kota Baubau Tahun 2018-2023
PERUBAHAN RPJMD KOTA BAUBAU
VISI/MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN 2019 2020 2021 2022 2023
VISI : MEWUJUDKAN BAUBAU YANG MAJU, SEJAHTERA, DAN BERBUDAYA TAHUN 2018-2023
M.1. MEWUJUDKAN BAUBAU SEBAGAI KOTA TERTIB
T1. Meningkatkan S1. STRATEGI 1. Penguatan tata kelola
tata kelola Meningkatnya Implementasi Reformasi kelembagaan dan sistem
pemerintahan yang kinerja Birokrasi pemerintahan
baik dan bersih penyelenggaraan Peningkatan kualitas
Pemerintahan kinerja SDM aparatur
daerah dari sisi kompetensi dan
penempatan kerja
Peningkatan konsistensi
perencanaan
pembangunan daerah
Peningkatan kualitas
koordinasi dan fasilitasi
kinerja pemerintah
daerah
S2. Penertiban pengelolaan
Meningkatnya kekayaan dan asset
penyelengaraan daerah
pemerintahan yang Penertiban pengelolaan
bersih dan bebas keuangan dan
Peningkatan sistem
pengawasan dan
pengendalian internal
penyelenggaraan
pemerintahan
S3. Optimalisasi
Terselenggaranya peningkatan kualitas dan
pelayanan publik ketertiban dalam
yang berkualitas pengurusan administrasi
publik
Peningkatan kualitas
sumber daya aparatur
dalam pelayanan publik
Peningkatan pelayanan
publik dengan dukungan
sistem komputerisasi
dan teknologi tepat
guna
M.2 MEWUJUDKAN BAUBAU SEBAGAI KOTA AMAN
T2. Meningkatkan S4. STRATEGI 2. Pemberdayaan
keamanan, ketertiban Meningkatnya Perlindungan keamanan masyarakat dalam
Peningkatan Kualitas
dan pemerataan
Pendidik dan tenaga
kependidikan
Pengembangan sistem
manajemen layanan
pendidikan
Pengembangan budaya
baca dan pembinaan
perpustakaan
Peningkatan peran serta
kepemudaan
Pembuatan Gelanggang
Olah Raga Terpadu
Pembinaan dan
pemasyarakatan
olahraga
S7. STRATEGI 4. Peningkatan kualitas
Meningkatnya Peningkatan pelayanan mutu pelayanan
kualitas kesehatan kesehatan sesuai kesehatan ibu dan anak
wilayah yang memerhatikan aspek keruangan (spasial) menjadi penting dilakukan agar ruang
dan sumber daya yang ada dapat memberikan manfaat untuk kegiatan ekonomi demi
ruang, wilayah Kota Baubau akan dihadapkan pada berbagai kompleksitas persoalan ekonomi,
wilayah yang penataan ruangnya di strategiskan karena mempunyai pengaruh sangat penting
dalam lingkup Kabupaten/Kota terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/ atau lingkungan.
Kawasan strategis bagi Kota Baubau akan mencakup arahan mengenai Kawasan Strategis
Nasional, serta akan mencakup arahan mengenai Kawasan Strategis yang terkait dengan
strategis sebagai interkoneksitas aksesibilitas KTI dan KBI. Peran strategis ini telah dapat
terlihat dari peran Kota Baubau sebagai pelabuhan akumulator bagi pendistribusian barang
Pabrikan di KBI. Pelabuhan di Kota Baubau yang berfungsi sebagai pelabuhan nusantara
transit menghubungkan Kawasan Barat dan Kawasan Timur Indonesia menjadikan Kota
Kota Baubau sebagai pintu gerbang Sulawesi Tenggara dari dan ke Kawasan Barat
maupun Kawasan Indonesia ditetapkan sebagai kawasan strategis propinsi dari sudut
daerah hiterlandnya
ikon patung naga, dilengkapi dengan pedestrian ways, tempat bermain anak, pada
malam hari ramai dengan pedagang kaki lima yang menjajakan souvenir dan pernak-
pernik khas Kota Baubau dan disebelah timur ke arah Jalan Letter Buton terdapat
Taman Bank BRI sebagai taman rekreasi masyarakat Kota Baubau kedua taman ini
terletak di Kelurahan Wale Kecamatan Wolio. Selain itu terdapat pula Taman rekreasi
di Bukit Kolema dan Bukit Wantiro yang pada malam hari cukup ramai pengunjung
untuk sekedar bersantai menikmati keindahan teluk Kota Baubau dengan jajanan
kuliner seperti minuman saraba dan makanan tradisional lainnya yang ada di Jalan
pesisir yang terdiri dari sentra produksi, pengolahan, pemasaran komoditas perikanan,
pelayanan jasa, pariwisata dan/ atau kegiatan pendukung lainnya yang ditujukan oleh
nasional. Kawasan ini meliputi Kelurahan Lakologou dan Waruruma, Pulau Makasar
Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 2288 K/07/MEM/ 2008 tentang Obyek
Vital Nasional 01 Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral khusus Sub Sektor dan
Gas Bumi menetapkan lokasi depot berada di Kota Baubau yang tepatnya berada di
tersebut melayani :
1) Kolaka,
2) Kendari,
3) Banggai,
4) Luwuk,
Suburban Kota Baubau yang relatif berperan sebagai kawasan peralihan antara
kawasan perkotaan yang berbasis perdagangan dan jasa dan kawasan pedesaan yang
berbasis pertanian. Kota Satelit ini berisi pengembangan kawasan dengan wilayah
administrasi meliputi dua kelurahan yang tergolong kawasan pesisir, seperti rencana
Kawasan Strategis Dari Sudut Kepentingan Sosial Dan Budaya Kota Baubau
Benteng Keraton Buton saat ini mendapat julukan Benteng terluas didunia
dengan Luas sekitar 22,8 Ha dan menjadi landmark Kota Baubau. Penataan
sirkulasi atau traffic, perencanaan tata guna lahan, dan penciptaan activity place
peninggalan pusaka kesultanaan Buton yang masih berdiri kokoh dan menjadikan
sebagai objek wisata religi Kota Baubau. Peninggalan pusata tersebut antara lain :
Baluara, Bastion, Kamali (Istana Sultan Buton), Masjid Agung Keraton, Meriam-
meriam kuno, Rumah-rumah adat, Tiang bendera kuno, tempat pelantikan Raja/
pengrajin seperti penenun kain (sarung) Buton, pengrajin pembuat perhiasan dan
pakaian adat Buton, pengrajin tudung saji dan lain sebagainya. Kawasan ini
memerlukan perhatian khusus oleh Pemerintah Kota dalam hal pemanfaatan dan
dan permukiman liar disekitar kawasan yang saat ini mulai menjamur. Kawasan di
Kota Baubau.
Buton, Benteng Sorawolio dan benteng Baadia masuk dalam kategori Cagar
jawab bersama Badan Pelestarian Cagar Budaya, Pemerintah Kota Baubau dan
Wilayah bekas Kesultanan Buton terkenal dengan julukan negeri 1.000 benteng
mengarah pada pelestarian tinggalan budaya secara baik dan benar meliputi
e. Makam Betoambari
Kecamatan Betoambari yang merupakan salah satu cagar budaya yang perlu
dilestarikan.
Kawasan Rumah Adat Malige Sultan Buton terletak di Kelurahan Wale Kecamatan
Wolio merupakan bekas Rumah Istana Sultan Buton La Ode Hamidi yang
berbentuk rumah panggung diatas tiang yang seluruhnya dibuat dengan bahan
kayu yang saling mengait tanpa tali pengikat ataupun paku dan berdiri dengan
kokoh dan megah diatas sandi yang menjadi landasan dasarnya. Kompleks istana
Istana ilmiah merupakan bekas istana Kamali Kesultanan Buton yang dulunya
cukup megah yang pada awal kemerdekaan di pinjamkan untuk sekolah AMS
Kamali Baubau disebut “Istana Ilmiah”. Istana ini di bangun pada tahun 1922 yang
Kekhasan, dan berusia di atas 50 tahun harus ditetapkan sebagai bangunan cagar
maupun pendidikan.
Situs bangunan bersejarah lainnya di Kecamatan Wolio antara lain yaitu; gedung
Kantor Bappeda Kota Baubau dengan gaya arsitektur colonial Belanda yang
merupakan bekas Kantor Assisten Resident, gedung Kantor PDAM Kota Baubau,
Rumah Jabatan Walikota Baubau dan Rumah Jabatan Bupati Buton yang
merupakan salah satu tahapan penting dalam upaya pelestarian yang khususnya
terkait dengan perlindungan hukum dan penetapan cagar budaya sesuai dengan
Kawasan Jalan Muh. Husni Thamrin diarahkan sebagai kawasan pendidikan dan
menengah pertama dan satu sekolah menengah umum, selain itu di jalan tersebut
dengan jangkauan pelayanan mulai dari skala Kota hingga Kabupaten atau daerah
sekitar.
m. Stadion Olahraga
kegiatan rekreasi dan olahraga Kota Baubau. Pusat kegiatan olahraga dan
Lowu, Kecamatan Lea-Lea. Kawasan ini diarahkan sebagai sarana olahraga warga
B. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan sumber daya alam dan
teknologi tinggi.
Kawasan strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan sumber daya alam (SDA)
dan teknologi tinggi di Kota Baubau diarahkan di Kelurahan Kolese Kecamatan Lea-
Lea yang akan direncanakan sebagai kawasan PLTU. Kawasan Kolese yang berada
pada Kawasan Pesisir Utara Kota Baubau tersebut merupakan kawasan Yang sangat
karena Kawasan Kolese memiliki intensitas sirkulasi arus yang relatif tinggi.
C. Kawasan Strategis Dari Sudut Kepentingan Fungsi Dan Daya Dukung Lingkungan
Hidup
Kawasan Strategis Dari Sudut Kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
Pembangunan kebun raya sebagai salah satu ruang terbuka hijau (RTH)
merupakan upaya yang tepat dan strategis dalam konteks penataan kawasan yang
adalah Kawasan wisata alam dengan latar hutan lindung dan permandian air
terjun yang memukau yang mendukung kepentingan fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup
Kawasan Gua Lakasa dan Pantai Nirwana terletak di Kelurahan Sulaa Kecamatan
Betoambari. Kawasan Gua Lakasa diarahkan sebagai Kawasan wisata alam dan
petualangan yang mendukung fungsi dan daya dukung lingkungan hidup yang di
dalamnya juga terdapat sumber air yang dihiasi oleh stalaktit dan stalagmit di
dalam gua. Tidak jauh dari gua lakasa tepatnya di Pantai Nirwana yang merupakan
Kawasan wisata Pantai andalan masyarakat Kota Baubau dengan pasir putih,
ganti, gazebo, tempat sampah dan air bersih. Saat ini kawasan Pantai Nirwana
Sungai Baubau sebagai salah satu sungai terbesar di Kota Baubau memiliki peran
yang sangat penting bagi perkembangan Kota Baubau, Karena sungai ini memiliki
dampak bagi fungsi dan daya dukung lingkungan hidup Kota Baubau. Oleh karena
Kota Baubau.
Kota
berikut:
a. Kawasan Palatiga
b. Kawasan Palagimata
sebagai berikut :
Sub kawasan ini hendaknya dibatasi realisasinya sebab kondisi kawasan yang
3) Sub Kawasan ruang terbuka hijau (sabuk hijau, areal bukit, hutan kota) dan
Pandemi virus corona (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus
corona yang baru-baru ini ditemukan.Sebagian besar orang yang tertular COVID-19 akan
mengalami gejala ringan hingga sedang, dan akan pulih tanpa penanganan khusus. Akibat
daerah untuk menekan penyebaran virus meluas. Kota Baubau menjadi salah satu daerah
yang terindikasi menjadi pusat penyebaran di pulau Buton dikarenakan Kota Baubau
merupakan pintu gerbang masuk dan keluarnya orang dan barang di Kota baubau.
Kota masuk dalam zona risiko. Arahan dari pusat dengan turunnya Keputusan presiden
No.12 tahun 2020 tentang penetapan bencana nonalam penyebaran corona virus
pembangunan di Kota Baubau. Kedepannya fokus pembangunan pasca pandemi ini meliputi
program dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi efek pandemi ini. Program-program
Kota Baubau.
Selain adanya perubahan dinamika dikarenakan pandemi, penyesuaian program dan kegiatan
Keuangan Daerah, dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-3708 Tahun 2020 tentang
Hasil Verifikasi dan Validasi Pemutahiran Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan
Pembangunan dan Keuangan Daerah. Hal tersebut merubah nomenkaltur dan kode dengan hasil
Tabel VI.3
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Arah Kebijakan dan Program dokumen Perubahan RPJMD Kota Baubau Tahun 2018-2023
PERUBAHAN RPJMD
VISI/MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN PROGRAM OPD
VISI : MEWUJUDKAN BAUBAU YANG MAJU, SEJAHTERA, DAN BERBUDAYA TAHUN 2018-2023
M.1. MEWUJUDKAN BAUBAU SEBAGAI KOTA TERTIB
T1. Meningkatkan tata S1. Meningkatnya STRATEGI 1. Penguatan tata kelola Program Pemerintahan Sekretariat Daerah
kelola pemerintahan kinerja Implementasi Reformasi kelembagaan dan sistem Dan Kesejahteraan
yang baik dan bersih penyelenggaraan Birokrasi pemerintahan Rakyat
Pemerintahan daerah Program Dukungan Sekretariat DPRD
Pelaksanaan Tugas Dan
Fungsi DPRD
Peningkatan kualitas Program Pengembangan Badan Kepegawaian
kinerja SDM aparatur dari Sumber Daya Manusia Dan Pengembangan
sisi kompetensi dan Sumber Daya
penempatan kerja Aparatur
Peningkatan konsistensi Program Perencanaan, Badan Perencanaan
perencanaan pembangunan Pengendalian Dan Pembangunan
daerah Evaluasi Pembangunan Daerah
Daerah
Program Penelitian Dan Badan Penelitian Dan
Pengembangan Daerah Pengembangan
Tahun 2018-2023 merupakan penjabaran dari visi, misi dan program prioritas Walikota/Wakil
Walikota Kota Baubau yang terpilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2018 dan
dilantik pada tanggal 24 November 2018. Dalam penganggaran program perangkat daerah
Kerangka pendanaan adalah bagian dari kerangka keuangan yang mempunyai keterkaitan
dengan kemampuan untuk membiayai belanja Pemerintah. Penyusunan kerangka pendanaan ini
dimaksudkan untuk mendukung efisiensi dan efektivitas proses penyusunan rencana kinerja
daerah dalam satu periode, yaitu terdapat sinkronisasi dan keselarasan antara target
pembangunan daerah yang ingin dicapai dan kemampuan pemerintah untuk membiayai.
Analisis kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas riil keuangan daerah yang
akan dialokasikan untuk pendanaan program pembangunan daerah yang masih tersisa selama
Meskipun mengalami perubahan, RPJMD ini tetap mempunyai arah dan tujuan besar
yang sama yaitu selain sebagai penjabaran visi dan misi kepada daerah terpilih, yang tentu juga
tetap memedomani RPJPD, RTRW, RPJMN maupun RPJMD Provinsi. Program pembangunan
dan program perangkat daerah, dalam perubahan ini ditujukan untuk akselerasi pencapaian
target-target outcomes hingga impacts serta pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM),
Pagu indikatif merupakan acuan bagi perangkat daerah dalam penyusunan Rencana
kebutuhan pendanaan. Adapun pagu indikatif sebagai wujud kebutuhan pendanaan adalah
jumlah dana yang tersedia untuk penyusunan program dan kegiatan tahunan dimana program-
program prioritas yang telah disertai kebutuhan pendanaan atau pagu indikatif. Penyusunan
Perubahan RPJMD Kota Baubau 2018-2023 ini sudah berpedoman pada Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 90 tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur
Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah, dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor
050-3708 Tahun 2020 tentang Hasil Verifikasi dan Validasi Pemutahiran Klasifikasi, Kodefikasi dan
Kemampuan Keuangan Daerah Kota Baubau Tahun 2018-2023 yang kemudian dituangkan
dalam rencana Penggunaan Kapasitas Riil Keuangan Daerah Kota Baubau Tahun 2018–2023
Tabel VII.1
Realisasi dan Proyeksi Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Daerah Kota Baubau Tahun 2019-2023
Transfer Pemerintah
1.2.1.3 0,00 14.723 15.016 15.016 15.016
Pusat Lainnya
Tabel VII.2
Daerah terkait beserta program yang menjadi tanggungjawab Perangkat Daerah. Selain itu,
disajikan pula pencapaian target indikator kinerja pada akhir periode perencanaan yang
dibandingkan dengan pencapaian indikator kinerja pada awal periode perencanaan. Indikasi
rencana program prioritas Pemerintah Kota Baubau berisi program-program, baik untuk
mencapai visi dan misi pembangunan jangka menengah maupun untuk pemenuhan layanan
Perangkat Daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintah daerah. Pagu indikatif sebagai
wujud kebutuhan pendanaan adalah jumlah dana yang tersedia untuk penyusunan program dan
kegiatan tahunan. Program-program prioritas yang telah disertai kebutuhan pendanaan (pagu
indikatif) selanjutnya dijadikan sebagai acuan bagi Perangkat Daerah dalam penyusunan
pencapaian tujuan pembangunan daerah terbagi kedalam 6 (enam) urusan wajib pelayan dasar,
17 (tujuh belas) urusan wajib bukan pelayanan dasar, 5 (lima) urusan pilihan dan 7 (tujuh)
fungsi penunjang urusan pemerintahan. Rincian program yang mencakup semua urusan adalah
sebagai berikut:
Tabel VII.3
Program Prioritas yang Disertai Pendanaan Realisasi 2019 dan Perubahan 2020
Kota Baubau Berdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
URUSAN WAJIB DASAR
262.769.379.537 268.024.767.128
1.01 URUSAN
PEMERINTAHAN 46.802.422.963 47.738.471.422
BIDANG PENDIDIKAN
DINAS PENDIDIKAN
46.802.422.963 47.738.471.422
Program Pelayanan Jumlah Unit Kerja Dinas
Administrasi Perkantoran Internal SKPD 87 sekolah 3.192.967.018 88 sekolah 3.256.826.358 Pendidikan
yang terlayani
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Program Peningkatan Persentase Dinas
Sarana dan Prasarana pemenuhan 88,52% 1.115.369.500 95,00% 1.137.676.890 Pendidikan
Aparatur sarana dan
prasarana dengan
kondisi baik pada
Unit Kerja Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
Program Peningkatan Tersedianya 80 Orang 80 Orang Dinas
Disiplin Aparatur Pakaian Dinas 88.740.000 90.514.800 Pendidikan
beserta
kelengkapannya
Program Peningkatan Jumlah Aparatur Dinas
Kapasitas Sumber Daya yang Mengikuti 7 Orang 62.730.200 7 Orang 63.984.804 Pendidikan
Aparatur Kompetensi dan
Kualifikasi
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Program Peningkatan Jumlah laporan Dinas
Pengembangan Sistem kinerja dan 3 Laporan 133.564.600 3 Laporan 136.235.892 Pendidikan
Pelaporan Capaian keuangan SKPD
Kinerja dan yang memenuhi
Keuangan standar
Program Pendidikan Usia APK 95 96 Dinas
Dini (PAUD) PAUD/Peningkat 1.574.971.550 1.606.470.981 Pendidikan
an Angka Melek
huruf
Program Wajib Belajar APK SD/Paket A, Dinas
Pendidikan Dasar APK SMP/Paket 107 38.050.322.266 105,5 38.811.328.711 Pendidikan
Sembilan Tahun B
Program Manajemen Presentase Dinas
Pelayanan Pendidikan Sekolah Dasar 42,70% 787.721.029 42,73% 803.475.450 Pendidikan
yang terakreditasi
A
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Program Pendidikan Presentase Dinas
Kesetaraan angkatan kerja 38,52% 959.609.600 39% 978.801.792 Pendidikan
dengan
pendidikan SLTA
Program Peningkatan Presentase guru
Pelayanan Pendidik dan yang bersertifikat 80,00% 836.427.200 82,50% 853.155.744 Dinas
Tenaga Kependidikan Pendidikan
1.02 URUSAN
PEMERINTAHAN 104.582.383.866 106.674.031.543
BIDANG KESEHATAN
DINAS KESEHATAN
57.122.696.528 58.265.150.459
Program Pelayanan Jumlah unit kerja
Administrasi Perkantoran internal SKPD 4 Bidang dan 17 3.896.561.107 100 3.974.492.329 Dinas
yang terlayani Puskesmas Kesehatan
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Sarana dan Prasarana dan Prasarana 5 Unit 378.660.317 100 386.233.523 Dinas
Aparatur dalam kondisi baik Kesehatan
Program peningkatan Tersedianya
disiplin aparatur pakaian dinas 500 Pasang 124.850.000 100 127.347.000 Dinas
beserta Kesehatan
kelengkapannya
Program Peningkatan Terlaksana nya
Kapasitas Sumber Daya Peningkata n 1 Tahun 246.066.606 100 250.987.938 Dinas
Aparatur Kapasitas Sumber Kesehatan
Daya
Aparatur
Program peningkatan Jumlah laporan
pengembangan sistem kinerja dan 13 Dokumen 177.260.700 100 180.805.914 Dinas
pelaporan capaian kinerja keuangan SKPD Kesehatan
dan keuangan yang memenuhi
standar
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Program Pengadaan, Jumlah
Peningkatan dan Puskesmas/Pustu 2 Puskesmas 8.381.444.409 100 8.549.073.297 Dinas
Perbaikan Sarana dan dan Jaringannya Kesehatan
Prasarana yang
Puskesmas/Pusk emas Representatif
Pembantu dan dalam
Jaringannya Memberikan
Pelayanan
Kesehatan
Program Data dan Ketersedia an dan
Informasi Kesehatan data dan Sistem 8 Dok dan 4 790.512.100 100 806.322.342 Dinas
Informasi aplikasi Kesehatan
Kesehatan
Program Peningkatan Cakupan tenaga
Sumber Daya Kesehatan kesehatan yang 315 Orang 1.345.180.221 100 1.372.083.825 Dinas
memiliki standar Kesehatan
sesuai Permenkes
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
75 tahun 2014
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
UMUM DAN
PENATAAN RUANG
DINAS PEKERJAAN
UMUM DAN 78.806.377.380 80.382.504.928
PENATAAN RUANG
Program Pelayanan Jumlah unit kerja Dinas Pekerjaan
Administrasi Perkantoran internal SKPD 75,00% 1.119.469.978 85,00% 787.517.360 Umum dan
yang terlayani Penataan
Ruang
Program Peningkatan Persentase
Sarana dan Prasarana pemenuhan 50,00% 14.177.919.795 55,00% 2.633.838.077 Dinas Pekerjaan
Aparatur sarana Umum dan
dan prasarana Penataan
dengan kondisi Ruang
baik pada Unit
Kerja Dinas
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Pekerjaan Umum
dan Penataan
Ruang
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Program peningkatan Jumlah laporan
pengembangan sistem kinerja dan 7 Dok 94.899.100 7 Dok 175.569.000 Dinas Pekerjaan
pelaporan capaian kinerja keuangan SKPD Umum dan
dan keuangan yang memenuhi Penataan
standar Ruang
Program pembangunan Rasio panjang Dinas Pekerjaan
jalan dan jalan dengan 2,41% 9.931.371.000 2,53% 4.578.278.280 Umum dan
jembatan jumlah penduduk Penataan
Ruang
Program pembangunan Persentase Dinas Pekerjaan
saluran drainase/gorong- panjang drainase 50,56% 8.311.449.953 48,66% 3.016.908.988 Umum dan
gorong dalam kondisi baik Penataan
Ruang
Program pembangunan Persentase Dinas Pekerjaan
turap/talud/bronjong panjang turap / 48,42% 901.022.300 49,38% 1.050.825.000 Umum dan
talud / bronjong Penataan
dalam kondisi baik Ruang
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Program Persentase jalan Dinas Pekerjaan
rehabilitasi/pemeliharaan kota dalam 53,77% 1.003.135.100 47,45% 901.760.000 Umum dan
jalan kondisi baik ( > Penataan
dan jembatan 40 KM/Jam) Ruang
Program peningkatan Persentase sarana Dinas Pekerjaan
sarana dan prasarana dan prasarana 52,00% 244.887.612 54,00% 161.724.000 Umum dan
kebinamargaan kebinamargaan Penataan
dalam kondisi baik Ruang
Terpeliharanya 100,00% 100,00% Dinas Pekerjaan
alat-alat berat Umum dan
Penataan
Ruang
Program Pengembangan Persentase Dinas Pekerjaan
dan Pengelolaan Jaringan panjang irigasi 48,04% 4.558.594.418 50,00% 3.277.316.104 Umum dan
Irigasi, Rawa dan Jaringan dalam kondisi baik Penataan
Pengairan Ruang
lainnya
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Program Penyediaan dan Persentase Dinas Pekerjaan
Pengelolaan Air penduduk 32,79% 8.987.220.737 30,02% 4.905.590.703 Umum dan
Baku berakses air Penataan
bersih Ruang
Program Pengembangan Persentase Dinas Pekerjaan
Kinerja Pengelolaan Air Rumah Tangga 40,97% 1.874.894.861 44,18% 6.419.261.000 Umum dan
Minum dan Air Limbah berakses air Penataan
minum bersih Ruang
Tersedianya Dinas Pekerjaan
sistem 0,00% 0,00% Umum dan
pengelolaan air Penataan
limbah setempat Ruang
yang memadai
Program Pengembangan Persentase Dinas Pekerjaan
Wilayah Strategis dan penataan kawasan 48,00% 1.007.242.462 52,00% 1.288.313.056 Umum dan
Cepat Tumbuh strategis kota Penataan
Ruang
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Program Penyusunan dan Persentase data 65,00% Dinas Pekerjaan
Sikronisasi Data Bidang bidang pekerjaan 60,00% 581.264.202 38.646.000 Umum dan
Pekerjaan Umum umum yang sudah Penataan
tersinkronisasi Ruang
Program Peningkatan Proporsi panjang Dinas Pekerjaan
Jalan dan Jembatan jalan kota dalam 68,14% 21.176.814.200 52,52% 13.171.752.637 Umum dan
kondisi baik Penataan
Ruang
Program Pembinaan Jasa Persentase Dinas Pekerjaan
Konstruksi Menajemen Mutu 39,60% 444.112.390 0,00% 136.516.288 Umum dan
dan Penataan
Penyelenggaran Ruang
Jasa Konstruksi
Program Perencanaan Persentase Dinas Pekerjaan
Tata Ruang Dokumen 46,25% 3.088.730.800 70,00% 140.378.000 Umum dan
Mengenai Penataan
Perencanaan Tata Ruang
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Ruang dan NSPK
Regulasi Bidang
Penataan Ruang
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
DINAS PERUMAHAN
DAN KAWASAN 14.534.997.954 14.825.697.913
PERMUKIMAN
PROGRAM PELAYANAN Jumlah unit kerja Dinas
ADMINISTRASI internal SKPD 76,29 851.888.530 49,24 779.153.400 Perumahan dan
PERKANTORAN yang terlayani Kawasan
Permukiman
PROGRAM Persentase Dinas
PENINGKATAN SARANA pemenuhan 91,00 155.390.000 93,94 904.000.000 Perumahan dan
DAN PRASARANA sarana dan Kawasan
APARATUR prasarana dengan Permukiman
kondisi
baik
PROGRAM Jumlah - Dinas
PENINGKATAN pelanggaran 100,00 14.000.000 - Perumahan dan
DISIPLIN APARATUR disiplin aparatur Kawasan
dalam berpakaian Permukiman
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
dinas
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
PROGRAM Persentase Dinas
REHABILITASI DAN Rumah layak Huni 98,13 2.567.479.700 71,97 4.859.075.155 Perumahan dan
PENGEMBANGAN Kawasan
PERUMAHAN Permukiman
PROGRAM Meningkatnya Dinas
PENGELOLAAN DAN Persentase 96,43 2.956.367.099 45,09 1.315.767.600 Perumahan dan
PENGEMBANGAN Ketersediaan Kawasan
RUANG TERBUKA Ruang Terbuka Permukiman
HIJAU (RTH) Hijau
(RTH)/Taman
PROGRAM Persentase Dinas
PENINGKATAN kawasan 97,33 994.843.100 76,92 701.445.000 Perumahan dan
KUALITAS permukiman Kawasan
PERMUKIMAN DAN kumuh Permukiman
PENGEMBANGAN
KAWASAN
PERMUKIMAN
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
PROGRAM Persentase Dinas
PENINGKATAN SARANA Sarana 92,89 5.942.306.450 75,01 3.467.807.100 Perumahan dan
PRASARANA UTILITAS Prasarana Utilitas Kawasan
(PSU) Kawasan Permukiman
Permukiman
Perkotaan
Terbangun
PROGRAM Persentase Dinas
PENGELOLAAN AREAL Luasan Areal 97,66 810.804.675 100,00 719.139.200 Perumahan dan
PEMAKAMAN Pemakaman yang Kawasan
Tertata Permukiman
1.05 URUSAN
KETENTRAMAN, 15.165.723.441 15.469.037.910
KETERTIBAN UMUM,
DAN PERLINDUNGAN
MASYARAKAT
KESATUAN BANGSA
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
DAN POLITIK 2.671.317.554 2.724.743.905
Program Pelayanan Persentase Kesatuan
Administrasi Perkantoran cakupan 100 541.526.750 100 404.489.203 Bangsa dan
Pelayanan Politik
Administrasi
Perkantoran
Program Peningkatan Persentase Kesatuan
Sarana dan Prasarana cakupan sarana 100 113.905.650 100 109.670.710 Bangsa dan
Aparatur dan prasarana Politik
pelayanan
aparatur
Program peningkata n Persentase Kesatuan
disiplin pemenuhan 100 37.035.000 100 16.500.000 Bangsa dan
aparatur fasilitas Politik
peningkatan
disiplin aparatur
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Program Peningkatan Persentase Kesatuan
Kapasitas Sumber Daya pemenuhan 100 210.233.100 100 41.830.900 Bangsa dan
Aparatur fasilitas Politik
peningkatan
kapasitas
sumberdaya
aparatur
Program Peningkatan Persentase Kesatuan
Pengembangan Sistem laporan kinerja 100 106.267.801 100 110.652.600 Bangsa dan
Pelaporan Capaian dan keuangan Politik
Kinerja dan Keuangan yang berkualitas
& tepat waktu
Program pemeliharaan Cakupan Kesatuan
kantrantib mas dan pemeliharaan 70 641.857.303 75 288.258.738 Bangsa dan
pencegahan tindak katrantibmas dan Politik
kriminal pencegahan
tindak kriminal
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Program pengembangan Persentase Kesatuan
wawasan kebangsaan Organisasi yang 36,36 484.920.900 51,52 108.434.600 Bangsa dan
sudah Politik
mendapatkan
pembInaan
wawasan
kebangsaan
Program pendidikan Cakupan Kesatuan
politik masyarakat pendidikan politik 39,01 535.571.050 47.88 52.898.300 Bangsa dan
masyarakat Politik
SATUAN POLISI
PAMONG PRAJA 6.418.209.511 6.546.573.701
Program Pelayanan Terwujudnya 100 100 Satuan Polisi
Administrasi Perkantoran pelayanan 2.695.420.325 2.412.661.580 Pamong Praja
administrasi yang
tertib dan
transparan
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Program Peningkatan Meningkatnya Satuan Polisi
Sarana dan Prasarana Pelaksanaan 100 532.563.000 100 299.019.648 Pamong Praja
Aparatur Pelayanan
terhadap
Administrasi dan
Publik
Program Peningkatan Meningkatnya Satuan Polisi
Disiplin Aparatur Disiplin dan 100 605.309.000 100 9.000.000 Pamong Praja
Motivasi Kerja
Anggota Satuan
Polisi Pamong
Praja Kota
Baubau
Program Peningkatan Meningkatnya Satuan Polisi
Kapasitas Sumberdaya Kemampuan dan 100 199.999.936 100 10.124.000 Pamong Praja
Aparatur Profesionalisme
Aparat dalam
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Pelayanan Publik
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Program pemberdayaan Cakupan RT yang
masyarakat untuk melaksanakan 60 249.365.000 70 138.353.264 Satuan Polisi
menjaga ketertiban dan poskamling Pamong Praja
keamanan
DINAS PEMADAM
KEBAKARAN DAN 6.076.196.376 6.197.720.304
PENYELAMATAN
Program Pelayanan Jumlah unit kerja Dinas Pemadam
Administrasi Perkantoran internal SKPD 100% 1.311.812.025 100% 328.436.170 Kebakaran dan
yang terlayani Penyelamatan
Program Peningkatan Jumlah sarana Dinas Pemadam
Sarana dan Prasarana dan prasarana 17 jenis 1.192.433.051 20 jenis 692.774.959 Kebakaran dan
Aparatur dalam kondisi baik Penyelamatan
Program Peningkatan Tersedianya Dinas Pemadam
Disiplin Aparatur pakaian dinas 235 pasang 106.550.000 105 pasang 36.750.000 Kebakaran dan
beserta Penyelamatan
kelengkapannya
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Program Peningkatan Jumlah aparatur Dinas Pemadam
Kapasitas Sumber Daya yang memenuhi 7 orang 175.000.000 4 orang 49.640.000 Kebakaran dan
Aparatur standar Penyelamatan
kompetensi
Program Peningkatan Jumlah laporan Dinas Pemadam
Pengembangan Sistem kinerja dan 28 dokumen 106.464.200 28 dokumen 157.584.500 Kebakaran dan
Pelaporan Capaian keuangan SKPD Penyelamatan
Kinerja dan Keuangan yang memenuhi
standar
Program Peningkatan Persentase sarana Dinas Pemadam
Sarana dan Prasarana dan prasarana 100% 1.351.050.000 100% 1.050.803.844 Kebakaran dan
Pemadam Kebakaran dan pemadam Penyelamatan
Penyelamatan kebakaran dan
penyelamatan
dalam kondisi baik
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Program Penanganan dan Cakupan Bencana Dinas Pemadam
Penyelamatan Bahaya yang terlayani 3 kecamatan 39.451.250 0 0 Kebakaran dan
Kebakaran Penyelamatan
Program Peningkatan Tingkat waktu Dinas Pemadam
Kesiagaan dan tanggap 60% 1.793.435.850 73% 2.801.023.550 Kebakaran dan
Pencegahan Bahaya (response time Penyelamatan
Kebakaran rate) daerah
layanan wilayah
manajemen
kebakaran
1.06 URUSAN
PEMERINTAHAN 2.877.473.933 2.935.023.412
BIDANG SOSIAL
DINAS SOSIAL
2.877.473.933 2.935.023.412
Program Pelayanan Jumlah unit kerja
Administrasi Perkantoran internal SKPD 15 601.487.539 15 613.517.290 Dinas Sosial
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
yang terlayani
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
standar
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Program Pemberdayaan Meningkatnya
Kelembagaan dan pemberday aan 17 kegiatan 401.742.800 14 kegiatan 409.777.656 Dinas Sosial
Partisipasi kelembaga an dan
Kesetiakawanan Sosial Pelayanan Panti
masyarakat Asuhan.Panti
Jompo dan
Lanjut Usia
Program Pengembangan Ketersediaa n
Data Informasi Data dan 5.549 350.524.800 3.820 357.535.296 Dinas Sosial
Kesejahteraan Sosial Informasi
kesejahteraan
sosial
URUSAN
PEMERINTAHAN WAJIB 153.130.480.919 156.171.910.863
YANG TIDAK
BERKAITAN DENGAN
PELAYANAN DASAR
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
2.07 URUSAN
PEMERINTAHAN 2.590.792.530 2.642.608.381
BIDANG TENAGA KERJA
DINAS TENAGA KERJA
2.590.792.530 2.642.608.381
PROGRAM PELAYANAN Jumlah unit kerja
ADMINISTRASI internal SKPD 100% 599.440.950 3 Bidang 382.585.182 Dinas Tenaga
PERKANTORAN yang terlayani Kerja
PROGRAM Jumlah sarana
PENINGKATAN SARANA dan prasarana 9 jenis 107.666.700 10 jenis 79.097.775 Dinas Tenaga
DAN PRASARANA dalam kondisi baik Kerja
APARATUR
PROGRAM Tersedianya
PENINGKATAN pakaian dinas 60 pasang 28.500.000 30 pasang 15.000.000 Dinas Tenaga
DISIPLIN APARATUR beserta Kerja
kelengkapannya
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
PROGRAM Jumlah aparatur
PENINGKATAN yang mengikuti 8 0rang 80.000.000 1 orang 14.599.400 Dinas Tenaga
KAPASITAS SUMBER kompetensi dan Kerja
DAYA APARATUR kualifikasi
PROGRAM Jumlah laporan
PENINGKATAN kinerja dan 9 laporan 102.913.400 10 laporan 126.014.513 Dinas Tenaga
PENGEMBANGAN keuangan SKPD Kerja
SISTEM PELAPORAN yang memenuhi
CAPAIAN KINERJA standar
KEUANGAN
PROGRAM Jumlah penduduk
PENINGKATAN usia kerja yang 13,4 258.837.600 14,00 119.155.113 Dinas Tenaga
KUALITAS DAN tidak bekerja yang Kerja
PRODUKTIVITAS mendapatkan
TENAGA KERJA pelatihan
PROGRAM Jumlah pencari
PENINGKATAN kerja terdaftar 100% 1.049.778.130 0,78 127.356.300 Dinas Tenaga
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
KESEMPATAN KERJA yang ditempatkan Kerja
PROGRAM Jumlah
PERLINDUNGAN DAN perselisihan 14 kasus 363.655.750 14 kasus 141.627.232 Dinas Tenaga
PENGEMBANGAN hubungan Kerja
LEMBAGA industrial yang
KETENAGAKERJAAN terselesaikan
2.08 URUSAN DINSOS PPA
PEMERINTAHAN 2.933.399.098 2.992.067.080
BIDANG
PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK
DINAS
PEMBERDAYAAN 2.933.399.098 2.992.067.080
PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
PROGRAM PELAYANAN Jumlah unit kerja Dinas
ADMINISTRASI internal SKPD 100% 494.312.514 100% 360.142.116 Pemberdayaan
PERKANTORAN yang terlayani Perempuan dan
Perlindungan
Anak
PROGRAM Tersedianya Dinas
PENINGKATAN pakaian dinas 100% 148.777.175 100% 139.469.500 Pemberdayaan
DISIPLIN APARATUR beserta Perempuan dan
kelengkapannya Perlindungan
Anak
PROGRAM Jumlah Aparatur Dinas
PENINGKATAN yang Mengikuti 100% 20.150.000 100% 21.700.000 Pemberdayaan
KAPASITAS SUMBER Kompetensi dan Perempuan dan
DAYA APARATUR Kualifikasi Perlindungan
Anak
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
PROGRAM Jumlah aparatur Dinas
PENINGKATAN yang mengikuti 100% 96.971.900 100% 9.300.000 Pemberdayaan
KAPASITAS kompetensi dan Perempuan dan
SUMBERDAYA kualifikasi Perlindungan
APARATUR Anak
PROGRAM Jumlah laporan Dinas
PENINGKATAN kinerja dan 100% 84.965.250 100% 103.173.500 Pemberdayaan
PENGEMBANGAN keuangan SKPD Perempuan dan
SISTEM PELAPORAN yang memenuhi Perlindungan
CAPAIAN KINERJA standar Anak
KEUANGAN
PROGRAM PENGUATAN Persentase Dinas
KELEMBAGAAN Perangkat Daerah 4 OPD 996.438.559 8 OPD 356.305.600 Pemberdayaan
PENGARUSUTAMAAN yang Perempuan dan
GENDER DAN ANAK melaksanakan Perlindungan
PPRG Anak
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
PROGRAM Persentase Dinas
PENINGKATAN perempuan 34% 740.687.000 40% 68.484.000 Pemberdayaan
KUALITAS HIDUP DAN korban kekerasan Perempuan dan
PERLINDUNGAN termasuk TPPO Perlindungan
PEREMPUAN yang dilayani Anak
sesuai standar
PROGRAM Persentase Anak Dinas
PENINGKATAN korban kekerasan 35% 351.096.700 45% 97.776.500 Pemberdayaan
KESEJAHTERAAN yang Perempuan dan
PERLINDUNGAN ANAK mendapatkan Perlindungan
berbagai layanan Anak
dan penanganan
sesuai prosedur
2.09 URUSAN
PEMERINTAHAN 2.202.645.950 2.246.698.869
BIDANG PANGAN
DINAS KETAHANAN
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
PANGAN 2.202.645.950 2.246.698.869
PROGRAM PELAYANAN Jumlah unit kerja 100% 472.786.625 5 unit 276.256.549 Dinas
ADMINISTRASI internal SKPD Ketahanan
PERKANTORAN yang terlayani Pangan
PROGRAM Jumlah unit 94,69% 337.625.000 137 unit 172.403.122 Dinas
PENINGKATAN SARANA sarana dan Ketahanan
DAN PRASARANA prasarana dengan Pangan
APARATUR kondisi baik pada
unit kerja
PROGRAM Jumlah stelan 100% 21.000.000 30 stel Dinas
PENINGKATAN pakaian dinas - Ketahanan
DISIPLIN APARATUR beserta Pangan
kelengkapannya
PROGRAM Jumlah aparatur 93,70% 83.941.500 9 orang 36.337.400 Dinas
PENINGKATAN yang mengikuti Ketahanan
KAPASITAS SUMBER diklat Pangan
DAYA APARATUR kompetensi/kualif
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
ikasi pada unit
kerja
PROGRAM Jumlah laporan 100% 65.211.300 9 laporan 65.211.300 Dinas
PENINGKATAN kinerja dan Ketahanan
PENGEMBANGAN keuangan SKPD Pangan
SISTEM PELAPORAN yang memenuhi
CAPAIAN KINERJA standar
KEUANGAN
PROGRAM cakupan 100% 1.222.081.525 13,84% 888.622.450 Dinas
PENINGKATAN kelurahan yang Ketahanan
KETAHANAN PANGAN rentan pangan Pangan
(PERTANIAN/PERKEBU
NANA)
2.11 URUSAN
PEMERINTAHAN 14.815.209.740 15.111.513.935
BIDANG LINGKUNGAN
HIDUP
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
DINAS LINGKUNGAN
HIDUP KOTA BAUBAU 14.815.209.740 15.111.513.935
Program Pelayanan Terlaksananya Dinas
Administrasi Perkantoran Program 100 % 424.994.975 100% 317.964.475 Lingkungan
Administrasi Hidup
Perkantoran
Program Peningkatan Terwujudnya Dinas
Sarana dan Prasarana Peningkatan 100 % 1.809.556.050 100% 1.310.056.050 Lingkungan
Aparatur Sarana dan Hidup
Prasarana
Aparatur
Program Peningkatan Terwujudnya 0 0 0% Dinas
Kapasitas Sumber Daya Peningkatan - Lingkungan
Aparatur Kapasitas Sumber Hidup
Daya Aparatur
yang Berkualitas
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Program Peningkatan Terwujudnya Dinas
Pengembangan Sistem Peningkatan 100 110.800.000 100% 109.101.700 Lingkungan
Pelaporan Capaian Pengembangan Hidup
Kinerja dan Keuangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja
dan Keuangan
Program Pengembangan Adanya Dinas
Kinerja Pengelolaan Pengelolaan 74 11.387.479.837 73 10.437.479.837 Lingkungan
Persampahan Sampah yang Hidup
Efektif
Program Pengendalian Meningkatnya 93 392.884.400 93 Dinas
Pencemaran dan Pengendalian 90.384.846 Lingkungan
Perusakan Lingkungan Pencemaran dan Hidup
Hidup Perusakan
Lingkungan Hidup
Program Perlindungan Meningkatnya 55 % 549.507.400 60% Dinas
dan Konservasi Sumber Perlindungan dan 49.507.400 Lingkungan
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Daya Alam Konservasi Hidup
Sumber Daya
Alam
Program Peningkatan Terlaksannya 40 % 35.404.678 45% Dinas
Kualitas dan Akses Program 35.404.678 Lingkungan
Informasi Sumber Daya Peningkatan Hidup
Alam dan Lingkungan Kualitas dan
Hidup Akses Informasi
Sumber Daya
Alam dan
Lingkungan Hidup
Program Peningkatan Terlaksananya 63 104.582.400 55 Dinas
Pengendalian Polusi Program 95.311.200 Lingkungan
Peningkatan Hidup
Pengendalian
Polusi
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
2.12 URUSAN
PEMERINTAHAN 3.017.422.000 3.077.770.440
BIDANG ADMINISTRASI
KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL
DINAS
KEPENDUDUKAN DAN 3.017.422.000 3.077.770.440
PENCATATAN SIPIL
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
PROGRAM PELAYANAN Perbandingan 4784Surat/ 770.006.000 4820Surat/ Dinas
ADMINISTRASI pelayanan publik Bulan/ Paket/ bulan/ unit/ 518.370.672 Kependudukan
PERKANTORAN yang dilakukan Unit/ Orang/ orang/ pak/ dan Pencatatan
secara cepat, Pak/ Buah/ buah/ dos/ Sipil
tepat dan efisien Dos/ Buku/ buku/ lusin/
dari keseluruhan Lusin/ Rim/ rim/ eksampler/
pelayanan publik Eksampler/ media/ kali
yang dilakukan Media/ Kali
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
PROGRAM Persentase 34Unit/ Set/ 488.656.000 63Unit/ set/ Dinas
PENINGKATAN SARANA ketersediaan Buah/ Unit/ buah/ gedung 390.789.902 Kependudukan
DAN PRASARANA sarana dan Tahun dan Pencatatan
APARATUR prasarana yang Sipil
memadai dan
dapat menunjang
kelancaran
pelayanan publik
yang dilakukan
PROGRAM Tersedianya 160Orang 56.000.000 0- - Dinas
PENINGKATAN pakaian dinas Kependudukan
DISIPLIN APARATUR beserta dan Pencatatan
kelengkapannya Sipil
PROGRAM Jumlah aparatur 5Orang 88.500.000 0- - Dinas
PENINGKATAN yang mengikuti Kependudukan
KAPASITAS SUMBER kompetensi dan dan Pencatatan
DAYA APARATUR kualifikasi Sipil
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
PROGRAM Perbandingan 25Laporan/ 118.219.700 23Laporan/ Dinas
PENINGKATAN kesesuaian antara Dokumen dokumen 155.673.600 Kependudukan
PENGEMBANGAN dokumen dan Pencatatan
SISTEM PELAPORAN perencanaan Sipil
CAPAIAN KINERJA program dan
KEUANGAN kegiatan Dinas
Kependudukan
Dan Pencatatan
Sipil dengan
dokumen
perencanaan
anggaran Dinas
Kependudukan
Dan Pencatatan
Sipil
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
PROGRAM PENATAAN Cakupan 145431 1.496.040.300 151.147 Dinas
ADMINISTRASI Penerbitan 1.117.796.000 Kependudukan
KEPENDUDUKAN Dokumen dan Pencatatan
Kependudukan Sipil
dan Pencatatan
Sipil
2.14 URUSAN
PEMERINTAHAN 3.487.234.100 3.562.531.880
BIDANG
PENGENDALIAN
PENDUDUK DAN
KELUARGA
BERENCANA
DINAS PENGENDALIAN
PENDUDUK DAN 3.487.234.100 3.562.531.880
KELUARGA
BERENCANA
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Program Pelayanan Jumlah Unit Kerja 100 100% Dinas
Administrasi Perkantoran Internal SKPD Pengendalian
yang Terlayani Penduduk dan
Keluarga
Berencana
Program Peningkatan Jumlah Sarana 27 31 Unit Dinas
Sarana dan Prasarana dan Prasarana Pengendalian
Aparatur Dalam Kondisi Penduduk dan
Baik Keluarga
Berencana
Program Peningkatan Tersedianya 70 70 Stel Dinas
Disiplin Aparatur Pakaian Dinas Pengendalian
Beserta Penduduk dan
Kelengkapannya Keluarga
Berencana
Program Peningkatan Jumlah Aparatur 30 3 Orang Dinas
Kapasitas Sumber Daya yang Mengikuti Pengendalian
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Aparatur Kompetensi dan Penduduk dan
Kualifikasi Keluarga
Berencana
Program Peningkatan Jumlah Laporan Dinas
Pengembangan Sistem Kinerja dan 27 93.998.400 26 Dokumen 101.431.466 Pengendalian
Pelaporan Capaian Keuangan yang Penduduk dan
Kinerja dan Keuangan Sesuai Standar Keluarga
Berencana
Program Keluarga Rasio Akseptor Dinas
Berencana KB 76,95 3.024.286.900 80,56% 3.084.772.638 Pengendalian
Penduduk dan
Keluarga
Berencana
Program Pengelolaan Meningkatnya Dinas
Kependudukan dan Pengelolaan 3,5 368.948.800 2,40% 376.327.776 Pengendalian
Penyuluhan Kependudukan Penduduk dan
dan Penyuluhan Keluarga
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Berencana
2.15 URUSAN
PEMERINTAHAN 18.071.756.330 18.433.191.457
BIDANG
PERHUBUNGAN
DINAS PERHUBUNGAN
18.071.756.330 18.433.191.457
Program Pelayanan Jumlah Unit Kerja
Administrasi Perkantoran Internal SKPD 80% 1.508.255.730 85% 1.551.967.000 Dinas
yang Terlayani Perhubungan
Program Peningkatan Persentase
Sarana dan Prasarana Pemenuhan 80% 1.644.697.700 85% 1.283.824.100 Dinas
Aparatur Sarana dan Perhubungan
Prasarana Dengan
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Kondisi Baik Pada
Unit Kerja Dinas
Perhubungan
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Program Peningkatan Jumlah Laporan
Pengembangan Sistem Kinerja dan 100% 103.071.200 100% 92.936.900 Dinas
Pelaporan Capaian Keuangan SKPD Perhubungan
Kinerja dan Keuangan yang Memenuhi
Standar
Program Pembangunan Jumlah Pelabuhan
Sarana Prasarana dan Laut/dermaga, 105% 9.953.740.200 97% 9.623.503.000 Dinas
Fasilitas Perhubungan Terminal, Lahan Perhubungan
Parkir, Faskes dan
PJU Pertahun
Program Rehabilitasi Dan Persentase sarana
Pemeliharaan Prasarana dan prasarana 75% 1.249.989.700 80% 1.442.989.700 Dinas
Dan Fasilitas LLAJ LLAJ dalam Perhubungan
kondisi baik
Program Pengendalian Jumlah 100% 100%
Dan Pengamanan Lalu pelanggaran lalu 1.101.857.500 1.169.855.989 Dinas
Lintas Dan Angkutan lintas Perhubungan
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Program Peningkatan Persentase
Kelayakan Pengoperasian kepemilikan KIR 100% 99.432.200 100% 1.642.309.700 Dinas
Kendaraan Bermotor Perhubungan
Program Pengembangan Menurunnya
Dan Keselamatan Angka Kecelakaan 100% 1.933.712.100 100% 766.817.950 Dinas
Angkutan darat Perhubungan
dan laut
2.16 URUSAN
PEMERINTAHAN 5.652.862.832 5.765.920.089
BIDANG KOMUNIKASI
DAN INFORMATIKA
DINAS KOMUNIKASI
DAN INFORMATIKA 5.652.862.832 5.765.920.089
Program Pelayanan Persentase Unit
Administrasi Perkantoran Kerja Internal 94.7% 833.612.351 90% 376.440.828 Dinas
SKPD yang Komunikasi dan
Terlayani Informatika
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Program Peningkatan Pesentase
Sarana dan Prasarana Pemenuhan 85.2% 248.638.000 90% 15.135.000 Dinas
Aparatur Sarana dan Komunikasi dan
Prasarana Dengan Informatika
Kondisi Baik Pada
Unit Kerja Dinas
Komunikasi dan
Informatika
Program Peningkatan Persentase 100% 40.000.000 80% Dinas
Disiplin Aparatur disiplin aparatur - Komunikasi dan
dalam berpakaian Informatika
dinas
Program Peningkatan Persentase 94.2% 141.368.197 85% Dinas
Kapasitas Sumber Daya Aparatur yang 31.235.650 Komunikasi dan
Aparatur Memenuhi Informatika
Standar
Kompetensi/Kuali
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
fikasi Pada Unit
Kerjanya
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Telekomunikasi
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
USAHA KECIL DAN 2.091.600.000 2.133.432.000
MENENGAH
Program Pelayanan Jumlah unit kerja 100% 100% Dinas Koperasi
Administrasi Perkantoran internal SKPD 740.617.450,00 521.121.250 dan Usaha Kecil
yang terlayani dan Menengah
Program Peningkatan Jumlah sarana 100% 68.213.250,00 100% Dinas Koperasi
Sarana dan Prasarana dan prasarana 629.902.000 dan Usaha Kecil
Aparatur dengan kondisi dan Menengah
baik pada Unit
Kerja Dinas
Koperasi, Usaha
Kecil dan
Menegah
Program Peningkatan Tersedianya 100% 20.000.000,00 100% Dinas Koperasi
Disiplin Aparatur pakaian beserta 27.250.000 dan Usaha Kecil
kelengkapannya dan Menengah
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Program Peningkatan Jumlah aparatur 100% 80.000.000 100% Dinas Koperasi
Kapasitas Sumber Daya yang mengikuti 88.700.000 dan Usaha Kecil
Aparatur Bimtek/Pelatihan dan Menengah
Program Peningkatan Jumlah laporan 100% 103.292.400 100% Dinas Koperasi
Pengembangan Sistem kinerja dan 138.237.550 dan Usaha Kecil
Pelaporan Capaian keuangan SKPD dan Menengah
Kinerja dan Keuangan yang memenuhi
standar
Program Peningkatan Jumlah Koperasi 85% 448.195.800 81% Dinas Koperasi
Kualitas Kelembagaan aktif 562.226.383 dan Usaha Kecil
Koperasi dan Menengah
Program Pengembang an Jumlah UMKM 97% 85% 589.019.216 Dinas Koperasi
Kewirausahaan dan yang terbina dan 469.020.800 dan Usaha Kecil
Keunggulan Kompetitif terfasilitasi dan Menengah
Usaha Kecil Menengah
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Program Pembiayaan Jumlah Koperasi, 100% 162.260.300 80% Dinas Koperasi
Koperasi dan Usaha Kecil UMKM yang 127.005.506 dan Usaha Kecil
Menengah terbina dan sehat dan Menengah
2.18 URUSAN
PEMERINTAHAN 88.816.072.608 90.592.394.060
BIDANG PENANAMAN
MODAL
DINAS PENANAMAN
MODAL, DAN 88.816.072.608 90.592.394.060
PELAYANAN TERPADU
SATU PINTU
Program Pelayanan Jumlah unit kerja 7 1.257.575.408 7 Dinas
Administrasi internal SKPD 1.282.726.916 Penanaman
Perkantoran yang terlayani Modal dan
Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Program Peningkatan Jumlah 60 185.818.400 75 Dinas
Sarana dan Prasarana pemenuhan 189.534.768 Penanaman
Aparatur sarana dan Modal dan
prasarana dengan Pelayanan
kondisi baik pada Terpadu Satu
Unit Kerja Dinas Pintu
Penanaman
Modal dan
Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu
Program peningkatan Jumlah 30 16.400.000 25 Dinas
Disiplin Aparatur pelanggaran 16.728.000 Penanaman
disiplin aparatur Modal dan
dalam berpakaian Pelayanan
dinas Terpadu Satu
Pintu
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Program Peningkatan Jumlah aparatur 20 146.826.000 25 Dinas
Kapasitas Sumber Daya yang memenuhi 149.762.520 Penanaman
Aparatur standar Modal dan
kompetensi/kualif Pelayanan
ikasi pada Unit Terpadu Satu
Kerjanya Pintu
Program Peningkatan Jumlah laporan 15 142.882.800 15 Dinas
Pengembangan Sistem kinerja dan 145.740.456 Penanaman
Pelaporan Capaian keuangan SKPD Modal dan
Kinerja dan Keuangan yang memenuhi Pelayanan
standar Terpadu Satu
Pintu
Program Peningkatan Jumlah investor 1.421 29.524.400.000 1.441 Dinas
Promosi dan Kerjasama PMDN/PMA 30.114.888.000 Penanaman
Investasi (investor) Modal dan
Pelayanan
Terpadu Satu
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Pintu
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Program Peningkatan jumlah pelayanan 105 133976000.00 105 133976000.00 Dinas
Pelayanan Perizinan dan perizinan yang Penanaman
Non Perizinan berstandar Modal dan
Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu
Program Penanganan jumlah pengaduan 30 31.993.440.000 32 Dinas
Pengaduan dan masyarakat yang 32.633.308.800 Penanaman
Penyelenggaraan di tangani Modal dan
Pengawasan Layanan Pelayanan
Perizinan Terpadu Terpadu Satu
Pintu
2.19 URUSAN
PEMERINTAHAN 3.181.180.450 3.244.804.059
BIDANG KEPEMUDAAN
DAN OLAHRAGA
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
DINAS PEMUDA DAN
OLAHRAGA 3.181.180.450 3.244.804.059
PROGRAM PELAYANAN Jumlah unit kerja 99% 857.836.600 95% Dinas Pemuda
ADMINISTRASI internal SKPD 303.104.084 dan Olahraga
PERKANTORAN yang terlayani
PROGRAM Jumlah sarana 85,25 75.607.050 91,94% Dinas Pemuda
PENINGKATAN SARANA dan prasarana 175.014.000 dan Olahraga
DAN PRASARANA dalam kondisi baik
APARATUR
PROGRAM Tersedianya 100% 10.500.000 - Dinas Pemuda
PENINGKATAN pakaian dinas - dan Olahraga
DISIPLIN APARATUR beserta
kelengkapannya
PROGRAM Jumlah aparatur 95,67 30.000.000 100% Dinas Pemuda
PENINGKATAN yang mengikuti 24.599.400 dan Olahraga
KAPASITAS SUMBER kompetensi dan
DAYA APARATUR kualifikasi
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
PROGRAM Jumlah laporan 97,48 87.395.600 98,86% Dinas Pemuda
PENINGKATAN kinerja dan 135.660.400 dan Olahraga
PENGEMBANGAN keuangan SKPD
SISTEM PELAPORAN yang memenuhi
CAPAIAN KINERJA standar
KEUANGAN
PROGRAM Jumlah organisasi 96,63 673.378.200 100% Dinas Pemuda
PENINGKATAN DAN kepemudaan yang 224.761.800 dan Olahraga
KESERASIAN aktif
KEBIJAKAN PEMUDA
PROGRAM Jumlah sarana 93,92 826.763.000 98% Dinas Pemuda
PENGEMBANGAN dan prasarana 149.485.000 dan Olahraga
INFRASTRUKTUR yang terpelihara
PEMUDA DAN
OLAHRAGA
PROGRAM PEMBINAAN Jumlah atlet 64,48 % 619.700.000 99% Dinas Pemuda
DAN berprestasi 265.000.000 dan Olahraga
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
PEMASYARAKATAN
OLAH RAGA
2.20 URUSAN 26.208.600
PEMERINTAHAN -
BIDANG STATISTIK
Program Pengembangan Tersedianya 2 Dokumen 26.208.600 - Dinas
Data/Informasi/Statistik Dokumen Data / - Komunikasi dan
Daerah Informasi / Informatika
Statistik Sektoral
yang dihasilkan
2.21 URUSAN
PEMERINTAHAN 208.114.116 212.276.398
BIDANG PERSANDIAN
DINAS KOMUNIKASI
DAN INFORMATIKA 208.114.116 212.276.398
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Program Peningkatan Persentase 69.7% 70%
Layanan Persandian Layanan 208.114.116 56.448.417
Daerah Persandian
Daerah
2.22 URUSAN
PEMERINTAHAN 3.186.021.215 3.249.741.639
BIDANG KEBUDAYAAN
DNAS PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN 3.186.021.215 3.249.741.639
PROGRAM Presentase nilai 60% 78,54% Dinas
PENGEMBANGAN NILAI budaya yang 3.186.021.215 3.249.741.639 Pendidikan dan
DAN PELESTARIAN semakin Kebudayaan
BUDAYA meningkat
PROGRAM Jumlah lembaga
PEMBENTUKAN DAN adat dan
PENGUATAN LEMBAGA keagamaan yang
ADAT aktif
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
2.23 URUSAN
PEMERINTAHAN 2.407.786.200 2.455.941.924
BIDANG
PERPUSTAKAAN
DINAS PERPUSTAKAAN
DAN KEARSIPAN 2.407.786.200 2.455.941.924
Program Pelayanan Jumlah unit kerja 15 unit 15 unit Dinas
Administrasi Perkantoran SKPD yang 648.254.500 661.219.590 Perpustakaan
terlayani dan Kearsipan
Program Peningkatan Pemenuhan 31 item 480.550.000 31 item Dinas
Sarana dan sarana dan 490.161.000 Perpustakaan
PrasaranaAparatur prasarana dengan dan Kearsipan
kondisi baik pada
SKPD
Program Peningkatan Jumlah 25 orang 21.000.000 25 orang Dinas
DisiplinAparatur pelanggaran 21.420.000 Perpustakaan
disiplin aparatur dan Kearsipan
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
daam berpakaian
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
2.24 URUSAN
PEMERINTAHAN 442.175.150 451.018.653
BIDANG KEARSIPAN
DINAS PERPUSTAKAAN
DAN KEARSIPAN 442.175.150 451.018.653
Program Perbaikan Arsip yang 2 dokumen 200.943.100 2 dokumen Dinas
Sistem Administrasi dan dialihmediakan 204.961.962 Perpustakaan
Kearsipan dan Kearsipan
Program Penyelamatan Jumlah 4 dokumen 4 dokumen Dinas
dan Pelestarian Dokumen dokumen/arsip 241.232.050 246.056.691 Perpustakaan
/ Arsip Daerah daerah yang dan Kearsipan
terkelola
URUSAN PILIHAN
154.248.387.864 157.333.355.621
3.25 URUSAN 17.556.310.500
PEMERINTAHAN 4.564.243.632
BIDANG KELAUTAN
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
DAN PERIKANAN
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
PROGRAM Terwujudnya 100,00% 27.000.000 0,00% Dinas Perikanan
PENINGKATAN Pogram -
DISIPLIN APARATUR Peningkatan
Disiplin Aparatur
PROGRAM Terlaksananya 99,98% 300.000.000 96,50% Dinas Perikanan
PENINGKATAN Program 5.000.000
KAPASITAS SUMBER Peningkatan dan
DAYA APARATUR Kapasitas Sumber
Daya Aparatur
PROGRAM Terlaksananya 99,29% 85.943.800 97,45% Dinas Perikanan
PENINGKATAN Program 90.680.450
PENGEMBANGAN peningkatan
SISTEM PELAPORAN Pengembangan
CAPAIAN KINERJA Sistem Pelaporan
KEUANGAN Capaian Kinerja
dan Keuangan
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
PROGRAM Terwujud dan 97,28% 498.736.500 99,92% Dinas Perikanan
PENGEMBANGAN Terlaksananya 301.453.747
BUDIDAYA PERIKANAN Program
pengembangan
Budidaya
Perikanan
PROGRAM Terlaksananya 85,43% 5.487.435.500 95,20% Dinas Perikanan
PEMBERDAYAAN Pemberdayaan 1.865.569.125
USAHA KECIL Usaha Kecil
MASYARAKAT Masyarakat
KELAUTAN DAN Kelautan dan
PERIKANAN Perikanan
PROGRAM Terwujud dan 90,61% 250.898.400 89,53% Dinas Perikanan
OPTIMALISASI Terlaksananya 929.507.696
PENGOLAHAN DAN Program
PEMASARAN HASIL Optimalisasi
PERIKANAN Pengelolaan dan
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Pemasaran
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Aparatur dan prasarana
aparatur
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Program Pengembangan presentase PAD 9% 2.002.038.995 10,50% Dinas
Pemasaran Pariwisata sektor pariwisata 167.750.000 Pariwisata
Program Pengembangan JUMLAH ODTW 9 ODTW 6.339.082.900 9 ODTW Dinas
Destinasi Pariwisata YANG 2.740.088.700 Pariwisata
DIKEMBANGKAN
Program Pengembangan JUMLAH 11 Kegiatan 1.261.982.228 22 Kegiatan Dinas
Kemitraan KERJASAMA 357.093.640 Pariwisata
Pariwisata SEKTOR
KEPARIWISATAA
N DAN
PENINGKTAN
SUMBER DAYA
MANUSIA
PARIWISATA
Program Pengembangan JUMLAH EVENT 8 Kegiatan 1.221.342.300 9 Kegiatan Dinas
Ekonomi Kreatif EKONOMI 1.245.769.146 Pariwisata
KREATIF YANG
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
DIKEMBANGKAN
3.27 URUSAN
PEMERINTAHAN 9.036.566.345 9.217.297.672
BIDANG PERTANIAN
DINAS PERTANIAN
9.036.566.345 9.217.297.672
PROGRAM PELAYANAN Jumlah unit kerja 7 bidang 644.177.355 7 bidang Dinas Pertanian
ADMINISTRASI instansi SKPD 462.586.860
PERKANTORAN yang terlayani
PROGRAM Persentase 100% 566.054.765 80% Dinas Pertanian
PENINGKATAN SARANA pemenuhan 172.395.000
DAN PRASARANA sarana dan
APARATUR prasarana dengan
kondisi baik pada
unit kerja SKPD
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
PROGRAM Persentase - 48.000.000 - Dinas Pertanian
PENINGKATAN pelanggaran -
DISIPLIN APARATUR disiplin aparatur
dalam berpakaian
dinas
PROGRAM Persentase 10% 78.422.100 10% Dinas Pertanian
PENINGKATAN aparatur yang 28.000.000
KAPASITAS SUMBER memenuhi
DAYA APARATUR standar
kompetensi /
kualifikasi pada
unit kerjanya
PROGRAM Jumlah laporan 9 Laporan 83.228.500 9 Laporan Dinas Pertanian
PENINGKATAN kinerja dan 125.473.500
PENGEMBANGAN keuangan SKPD
SISTEM PELAPORAN yang memenuhi
CAPAIAN KINERJA standar
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
KEUANGAN
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
PERTANIAN/PERKEBUA pertanian
N
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Hortikultura :
Tanaman sayur-
sayuran dan
tanaman buah-
buahan
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
PROGRAM Tingkat 10,05% 231.455.500 9,97% Dinas Pertanian
PENCEGAHAN DAN pengendalian 174.041.700
PENANGGULANGAN penyakit hewan
PENYAKIT TERNAK menular yang
endemis dan
zoonosis (flu
burung, flu babi,
anthrax, rabies,
scabies,
brucellosis, SE)
PROGRAM Tingkat produksi 135779 kg, 1.064.625.400 280198 kg, Dinas Pertanian
PENINGKATAN peternakan : 15855 Kg, 17114 kg, 1.117.263.800
PRODUKSI/PEMASARA Produksi daging 468667 Kg, 466381 kg,
N HASIL PETERNAKAN sapi, kambing, 425108 Kg 363264 kg
unggas dan
produksi telur
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
3.30 URUSAN
PEMERINTAHAN 58.038.973.294 59.199.752.760
BIDANG
PERDAGANGAN
DINAS PERINDUSTRIAN
DAN PERDAGANGAN 58.038.973.294 59.199.752.760
PROGRAM PELAYANAN Jumlah unit kerja 5 BIDANG 5 BIDANG 740252102,1 Dinas
ADMINISTRASI internal SKPD 725.737.355 Perindustrian
PERKANTORAN yang terlayani dan
Perdagangan
PROGRAM Jumlah Sarana 130 UNIT 18.869.650.000 140 UNIT Dinas
PENINGKATAN SARANA dan Prasarana 19.247.043.000 Perindustrian
DAN PRASARANA dalam kondisi baik dan
APARATUR Perdagangan
PROGRAM Tersedianya 80 STEL 2.796.200.000 80 STEL Dinas
PENINGKATAN pakaian dan 2.852.124.000 Perindustrian
DISIPLIN APARATUR kelengkapannya dan
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Perdagangan
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
PROGRAM Nilai ekspor Dinas
PENINGKATAN DAN produk unggulan 2.095.000,000 505.735.139 2.000.000.000 515.849.842 Perindustrian
PENGEMBANGAN daerah dan
EKSPOR Perdagangan
PROGRAM Jumlah sarana Dinas
PENINGKATAN dan prasarana 2146 UNIT 4.875.290.800 1987 UNIT 4.972.796.616 Perindustrian
EFISIENSI perdagangan dan
PERDAGANGAN DALAM (lapak dan kios) Perdagangan
NEGERI yang
dibangun/direvita
lisasi
3.31 URUSAN
PEMERINTAHAN 57.669.085.759 58.822.467.474
BIDANG
PERINDUSTRIAN
DINAS PERINDUSTRIAN
DAN PERDAGANGAN 57.669.085.759 58.822.467.474
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
PROGRAM Jumlah IKM yang Dinas
PENGEMBANGAN dibina 194 ORANG 1.722.660.759 212 ORANG 1.757.113.974 Perindustrian
INDUSTRI KECIL DAN Perdagangan
MENENGAH
PROGRAM PROMOSI jumlah pelaku Dinas
PRODUK UNGGULAN usaha yang 54 ORANG 55.946.425.000 100 ORANG 57.065.353.500 Perindustrian
DAERAH mengikuti Perdagangan
promosi/
pameran
unggulan daerah
4 UNSUR PENDUKUNG
URUSAN 97.288.673.443 99.234.446.912
PEMERINTAHAN
4.01 SEKRETARIAT DAERAH 53.503.116.643 54.573.178.976
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Administrasi Daerah
Perkantoran
Program Peningkatan Terlaksananya
Sarana dan Prasarana Sarana dan 85% 9.180.654.393 85% 9.364.267.481 Sekretariat
Aparatur Prasarana Daerah
Aparatur
Program Peningkatan Terlaksananya
Disiplin Disiplin 80% 651.584.022 80% 664.615.702 Sekretariat
Aparatur Aparatur Daerah
Program Peningkatan Terlaksananya
Kapasitas Sumber Daya Kapasitas Sumber 75% 470.823.130 85% 480.239.593 Sekretariat
Aparatur Daya Aparatur Daerah
Program Peningkatan Terlaksananya
Pengembangan Sistem Sistem Pelaporan 90% 820.831.200 90% 837.247.824 Sekretariat
Pelaporan Capaian dan Evaluasi Daerah
Kinerja dan Keuangan
Keuangan
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Program Pengembangan Meningkatnya
Humas dan Protokoler Persentase 90% 5.887.340.677 90% 6.005.087.491 Sekretariat
Kehumasan dan Daerah
Protokoler
Program Pembinaan Meningkatnya
Ketatausahaan Persentase 85% 1.019.271.425 85% 1.039.656.854 Sekretariat
pembinaan Daerah
ketatausahaan
Program Pelayanan Meningkatnya
Rumah Tangga Pimpinan Persentase 90% 8.458.366.347 90% 8.627.533.674 Sekretariat
Daerah Pelayanan Rumah Daerah
Tangga Pimpinan
Daerah
Program Pembinaan Tata Meningkatnya
Pemerintahan dan Persentase 81% 1.877.380.887 82% 1.914.928.505 Sekretariat
Otonomi Daerah Pembinaan Tata Daerah
Pemerintahan dan
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Otonomi Daerah
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Program Pembinaan Meningkatnya
Penatausahaan Keuangan Persentase 80% 460.574.900 80% 469.786.398 Sekretariat
dan Aset Setda Pembinaan Daerah
Penatausahaan
Keuangan dan
Aset Setda
Program Penataan Meningkatnya
Kelembagaan dan Analisis Persentase 80% 170.982.460 80% 174.402.109 Sekretariat
Jabatan Penataan Daerah
Kelembagaan dan
Analisis Jabatan
Program Ketatalaksanaan Meningkatnya
Kelembagaan Persentase 85% 545.774.542 90% 556.690.033 Sekretariat
Pemerintahan Ketatalaksanaan Daerah
Kelembagaan
Pemerintahan
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Program Pengembangan Meningkatnya
Ekonomi Daerah dan Persentase 80% 1.178.820.890 82% 1.202.397.308 Sekretariat
Sumber Daya Alam Ekonomi Daerah Daerah
dan Sumber Daya
Alam
Program Perencanaan, Meningkatnya
Pengendalian, Monitoring Persentase 90% 1.363.228.172 90% 1.390.492.735 Sekretariat
dan Evaluasi Perencanaan, Daerah
Pembangunan Pengendalian,
Monitoring dan
Evaluasi
Pembangunan
Program Pelayanan Meningkatnya
Pengadaan Barang dan Persentase 85% 1.243.759.275 85% 1.268.634.461 Sekretariat
Jasa Pelayanan Daerah
Pengadaan
Barang dan Jasa
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
4.02 SEKRETARIAT DPRD
17.454.454.100 17.803.543.182
PROGRAM PELAYANAN Terlaksananya
ADMINISTRASI Pelayanan 7 2.451.467.300 100% 1.616.407.650 Sekretariat
PERKANTORAN Administrasi DPRD
Perkantoran
PROGRAM Terlaksananya
PENINGKATAN SARANA Peningkatan 70 2.192.485.000 100% 2.747.926.985 Sekretariat
DAN PRASARANA Sarana dan DPRD
APARATUR Prasarana
Aparatur
PROGRAM Terlaksananya 30 529.250.000 100% Sekretariat
PENINGKATAN Pengendalian 358.750.000 DPRD
DISIPLIN APARATUR Disiplin Aparatur
PROGRAM Terlaksanaya 20 170.000.000 100% Sekretariat
PENINGKATAN Peningkatan 161.139.000 DPRD
KAPASITAS SUMBER Kapasitas Sumber
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
DAYA APARATUR Daya Aparatur
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
KOTA BAUBAU
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
4.01.07. Program Peningkatan Persentase 100% 194.000.000 100% Badan
05 Kapasitas Sumber Daya pemenuhan 153.000.000 Penanggulanga
Aparatur fasilitas n Bencana
peningkatan Daerah
kapasitas sumber
daya aparatur
4.01.07. Program Peningkatan Persentase 100% 130.668.400 100% Badan
06 Pengembangan Sistem laporan kinerja 105.281.500 Penanggulanga
Pelaporan Kinerja dan dan keuangan n Bencana
Keuangan yang berkualitas Daerah
& tepat waktu
Program Pencegahan dan Persentase 25,58% 731.943.000 37,21% Badan
Kesiapsiagaan Penguatan Forum 369.253.000 Penanggulanga
Pengurangan n Bencana
Resiko Bencana Daerah
(F-PRB)
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Program Kedaruratan dan Persentase 100% 251.667.000 100% Badan
Logistik Kejadian Bencana 244.000.000 Penanggulanga
yang tertangani n Bencana
Daerah
Program Rehabilitasi dan Persentase 64,29% 310.640.000 84% Badan
Konstruksi bantuan 10.196.953.147 Penanggulanga
rehabilitasi dan n Bencana
rekonstruksi yang Daerah
diberikan pada
kerusakan akibat
bencana.
4.01.61 KECAMATAN WOLIO
3.688.660.000 2.069.799.322
4.01.61. PROGRAM PELAYANAN Jumlah unit kerja 8 Unit 8 Unit Kantor Camat
01 ADMINISTRASI internal SKPD 500.005.885 510.006.003 Wolio
PERKANTORAN yang terlayani
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
4.01.61. PROGRAM Jumlah sarana Unit Unit Kantor Camat
02 PENINGKATAN SARANA dan prasarana 187.547.600 191.298.552 Wolio
DAN PRASARANA dengan kondisi
APARATUR baik pada Unit
Kerja Kecamatan
Walio
4.01.61. PROGRAM Cakupan 95 Pasang 73.800.000 95 Pasang 75.276.000 Kantor Camat
03 PENINGKATAN ketersediaan Wolio
DISIPLIN APARATUR pakaian dinas
beserta
kelengkapannya
4.01.61. PROGRAM Jumlah aparatur 5 Orang 50.000.000 6 Orang 51.000.000 Kantor Camat
05 PENINGKATAN yang mengikuti Wolio
KAPASITAS SUMBER kompetensi/kwali
DAYA APARATUR fikasi
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
4.01.61. PROGRAM Jumlah laporan 9 Dokumen 83.751.500 10 Dokumen 78.756.444 Kantor Camat
06 PENINGKATAN kinerja dan Wolio
PENGEMBANGAN keuangan SKPD
SISTEM PELAPORAN yang memenuhi
CAPAIAN KINERJA standar
KEUANGAN
4.01.61. PROGRAM Indeks kepuasan Puas 27.991.800 Puas 28.551.636 Kantor Camat
31 PENINGKATAN masyarakat Wolio
PELAYANAN
KECAMATAN DAN
KELURAHAN
4.01.61. PROGRAM GERAKAN Indeks 5 Lembaga 2.765.563.215 5 Lembaga 1.134.910.687 Kantor Camat
47 BERSAMA Kemasyarakatan Wolio
PEMBANGUNAN
MASYARAKAT
TANGGUH (GEMPAR
TANGGUH)
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
4.01.62 KECAMATAN
BATOAMBARI 3.127.260.000 3.556.378.100
4.01.62. PROGRAM PELAYANAN Jumlah unit kerja 6 6 Kecamatan
01 ADMINISTRASI internal SKPD 371.989.960 720.197.300 Betoambari
PERKANTORAN yang terlayani
4.01.62. PROGRAM Jumlah sarana unit unit Kecamatan
02 PENINGKATAN SARANA dan prasarana 481.473.240 505.000.000 Betoambari
DAN PRASARANA dalam kondisi baik
APARATUR pada Unit Kerja
Kecamatan
Batoambari
4.01.62. PROGRAM Tersedianya 56 Pasang 56 Pasang Kecamatan
03 PENINGKATAN Pakaian Dinas 21.000.000 50.200.000 Betoambari
DISIPLIN APARATUR berserta
Kelengkapannya
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
4.01.62. PROGRAM Jumlah aparatur 2 Orang 5 Orang Kecamatan
05 PENINGKATAN yang mengikuti 35.000.000 54.163.700 Betoambari
KAPASITAS SUMBER kompetensi/kualif
DAYA APARATUR ikasi pada Unit
Kerjanya
4.01.62. PROGRAM Jumlah laporan 10 Laporan 8 Laporan Kecamatan
06 PENINGKATAN kinerja dan 64.279.700 62.000.000 Betoambari
PENGEMBANGAN keuangan SKPD
SISTEM PELAPORAN yang memenuhi
CAPAIAN KINERJA standar
KEUANGAN
4.01.62. PROGRAM Kepuasan Puas Puas Kecamatan
31 PENINGKATAN Masyarakat 12.450.000 23.750.000 Betoambari
PELAYANAN
KECAMATAN DAN
KELURAHAN
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
4.01.62. PROGRAM GERAKAN Persentase usulan 5 Lembaga/ 5 Lembaga/ Kecamatan
47 BERSAMA musrenbang di Organisasi 2.141.067.100 Orgamisasi 2.141.067.100 Betoambari
PEMBANGUNAN kelurahan dan
MASYARAKAT kecamatan yang
TANGGUH (GEMPAR di akomodir dalam
TANGGUH) APBD
4.01.63 KECAMATAN BUNGI 2.727.700.000 2.825.249.370
4.01.63. PROGRAM PELAYANAN Jumlah unit kerja 6 Unit 451.050.775 6 Unit 476.550.775 Kecamatan
01 ADMINISTRASI internal SKPD Bungi
PERKANTORAN yang terlayani
4.01.63. PROGRAM Jumlah sarana 865 Unit 692.399.125 921 unit 286.400.000 Kecamatan
02 PENINGKATAN SARANA dan prasarana Bungi
DAN PRASARANA dalam kondisi
APARATUR baik
4.01.63. PROGRAM Cakupan 116 stel 34.800.000 116 stel 42.700.000 Kecamatan
03 PENINGKATAN Tersedianya Bungi
DISIPLIN APARATUR ketersediaan
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
pakaian dinas
beserta
kelengkapannya
4.01.63. PROGRAM Jumlah aparatur 14 Orang 50.000.000 18 Orang 64.550.000 Kecamatan
05 PENINGKATAN yang mengikuti Bungi
KAPASITAS SUMBER kompetensi/kwali
DAYA APARATUR fikasi
4.01.63. PROGRAM Jumlah laporan 10 laporan 76.097.700 9 Laporan 73.133.400 Kecamatan
06 PENINGKATAN kinerja dan Bungi
PENGEMBANGAN keuangan SKPD
SISTEM PELAPORAN yang memenuhi
CAPAIAN KINERJA standar
KEUANGAN
4.01.63. PROGRAM Indeks Kepuasan puas 26.009.000 puas 26.009.000 Kecamatan
31 PENINGKATAN masyarakat Bungi
PELAYANAN
KECAMATAN DAN
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
KELURAHAN
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
4.01.64. PROGRAM Cakupan 36 Orang 14.700.000 36 Orang 14.700.000 Kec. Sorawolio
03 PENINGKATAN Kesediaan
DISIPLIN APARATUR Pakaian Dinas
4.01.64. PROGRAM Jumlah Aparatur 5 Orang 47.000.000 5 Orang 47.000.000 Kec. Sorawolio
05 PENINGKATAN Yang Mengikuti
KAPASITAS SUMBER Kopetensi/
DAYA APARATUR kualifikasi
4.01.64. PROGRAM Jumlah laporan 9 dokumen 67.232.700 5 Orang 60.693.400 Kec. Sorawolio
06 PENINGKATAN kinerja dan
PENGEMBANGAN keuangan SKPD
SISTEM PELAPORAN yang memenuhi
CAPAIAN KINERJA standar
KEUANGAN
4.01.64. PROGRAM 1. Indeks Puas 56.231.400 Puas 20.006.800 Kec. Sorawolio
31 PENINGKATAN Kepuasan
PELAYANAN Masyarakat
KECAMATAN DAN
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
KELURAHAN
4.01.64. PROGRAM GERAKAN Indeks 5 Lembaga 1.431.673.795 5 Lembaga 455.647.289 Kec. Sorawolio
47 BERSAMA Kemasyarakatan
PEMBANGUNAN
MASYARAKAT
TANGGUH (GEMPAR
TANGGUH)
4.01.65 KECAMATAN MURHUM
2.980.600.000 1.767.904.932
4.01.65. PROGRAM PELAYANAN Jumlah unit kerja 6 Unit 6 Unit 489.230.625 Kecamatan
01 ADMINISTRASI internal SKPD 489.230.625 Murhum
PERKANTORAN yang terlayani
4.01.65. PROGRAM Jumlah sarana 1940 1940 337.863.600 Kecamatan
02 PENINGKATAN SARANA dan prasarana Barang/Unit 337.863.600 Barang/Unit Murhum
DAN PRASARANA dengan kondisi
APARATUR baik pada unit
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
kerja Kecamatan
Murhum
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
CAPAIAN KINERJA Murhum yang
KEUANGAN memenuhi
standar
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
4.01.66. PROGRAM PELAYANAN Jumlah unit kerja 7 Unit 7 Unit 649.033.925 Kecamatan
01 ADMINISTRASI internal SKPD 649.033.925 Kokalukuna
PERKANTORAN yang terlayani
4.01.66. PROGRAM Presentase Unit Unit 270.414.800 Kecamatan
02 PENINGKATAN SARANA Pemenuhan 270.414.800 Kokalukuna
DAN PRASARANA sarana dan
APARATUR prasarana dengan
kondisi baik pada
Unit Kerja
Kecamatan
Kokalukuna
4.01.66. PROGRAM Cakupan 58 Orang 58 Orang 19.600.000 Kecamatan
03 PENINGKATAN ketersediaan 19.600.000 Kokalukuna
DISIPLIN APARATUR pakaian dinas
beserta
kelengkapannya
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
4.01.66. PROGRAM Jumlah aparatur 3 Orang 3 Orang 52.000.000 Kecamatan
05 PENINGKATAN yang mengikuti 52.000.000 Kokalukuna
KAPASITAS SUMBER kompetensi/kwali
DAYA APARATUR fikasi
4.01.66. PROGRAM Jumlah laporan 9 Laporan 10 Laporan 72.447.000 Kecamatan
06 PENINGKATAN kinerja dan 78.986.300 Kokalukuna
PENGEMBANGAN keuangan SKPD
SISTEM PELAPORAN yang memenuhi
CAPAIAN KINERJA standar
KEUANGAN
4.01.66. PROGRAM Indeks kepuasan Puas Puas 23.121.200 Kecamatan
31 PENINGKATAN masyarakat 23.121.200 Kokalukuna
PELAYANAN
KECAMATAN DAN
KELURAHAN
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
4.01.66. PROGRAM GERAKAN Indek 5 Lembaga 5 Lembaga 770.393.890 Kecamatan
47 BERSAMA kemasyarakatan 1.972.323.775 Kokalukuna
PEMBANGUNAN
MASYARAKAT
TANGGUH (GEMPAR
TANGGUH)
4.01.67 KECAMATAN LEA-LEA 2.546.260.700 14.921.992.382
4.01.67. PROGRAM PELAYANAN Jumlah unit kerja 6 Unit 480.598.551 6 Unit 13.054.445.233 Kecamatan Lea-
01 ADMINISTRASI internal SKPD lea
PERKANTORAN yang terlayani
4.01.67. PROGRAM Jumlah sarana 592 Unit/Buah 700 Unit/Buah Kecamatan Lea-
02 PENINGKATAN SARANA dan prasarana 527.095.700 327.095.700 lea
DAN PRASARANA dengan kondisi
APARATUR baik pada Unit
Kerja Kecamatan
Lea-Lea
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
4.01.67. PROGRAM Cakupan 50 52 Stel 15.000.000 Kecamatan Lea-
03 PENINGKATAN ketersediaan 28.115.000 lea
DISIPLIN APARATUR pakaian dinas
beserta
kelengkapannya
4.01.67. PROGRAM Jumlah aparatur 3 Orang 4 Orang Kecamatan Lea-
05 PENINGKATAN yang mengikuti 50.000.000 65.000.000 lea
KAPASITAS SUMBER kompetensi/kwali
DAYA APARATUR fikasi
4.01.67. PROGRAM Jumlah laporan 7 Jenis Laporan 68.697.000 6 Jenis Laporan Kecamatan Lea-
06 PENINGKATAN kinerja dan 68.697.000 lea
PENGEMBANGAN keuangan SKPD
SISTEM PELAPORAN yang memenuhi
CAPAIAN KINERJA standar
KEUANGAN
4.01.67. PROGRAM Indeks kepuasan Puas 23.266.000 Puas 23.266.000 Kecamatan Lea-
31 PENINGKATAN masyarakat lea
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
PELAYANAN
KECAMATAN DAN
KELURAHAN
4.01.67. PROGRAM GERAKAN Indek 6 1.368.488.449 6 1.368.488.449 Kecamatan Lea-
47 BERSAMA kemasyarakatan Lembaga/Oranis Lembaga/Oranis lea
PEMBANGUNAN asi asi
MASYARAKAT
TANGGUH (GEMPAR
TANGGUH)
4.01.68 KECAMATAN 3.583.523.000 3.627.748.000
BATUPOARO
4.01.68. PROGRAM PELAYANAN Jumlah unit kerja 7 474.752.090 7 518.977.090 KECAMATAN
01 ADMINISTRASI internal SKPD BATUPOARO
PERKANTORAN yang terlayani
4.01.68. PROGRAM Jumlah Sarana 615 unit 200.896.910 615 unit 200.896.910 KECAMATAN
02 PENINGKATAN SARANA dan Prasarana BATUPOARO
DAN PRASARANA dalam Kondisi
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
APARATUR Baik
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
PELAYANAN Masyarakat
KECAMATAN DAN
KELURAHAN
4.01.68. PROGRAM GERAKAN Indeks 5 Lembaga/ 2.737.208.100 5 Lembaga/ 2.737.208.100 KECAMATAN
47 BERSAMA Kemasyarakatan Orgamisasi Orgamisasi BATUPOARO
PEMBANGUNAN
MASYARAKAT
TANGGUH (GEMPAR
TANGGUH)
5 UNSUR PENUNJANG
URUSAN
PEMERINTAHAN
5.01 PERENCANAAN
7.065.587.167 7.206.898.910
BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN 7.065.587.167 5.512.693.512
DAERAH
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Program Pelayanan Persentase 81,56% 95% BADAN
Administrasi Perkantoran pemenuhan 968.911.703 595.499.344 PERENCANAA
pelayanan N
administrasi PEMBANGUNA
Perkantoran N DAERAH
Program Peningkatan Persentase 96,65% 93% BADAN
Sarana dan Prasarana pemenuhan 713.447.420 428.215.240 PERENCANAA
Aparatur sarana dan N
prasarana Kerja di PEMBANGUNA
Badan N DAERAH
Perencanaan
Pembangunan
Daerah.
Program peningkatan Persentase 98,97% - BADAN
disiplin aparatur pemenuhan 51.500.000 - PERENCANAA
fasilitas N
peningkatan PEMBANGUNA
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
disiplin aparatur N DAERAH
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Program Pengembangan Data dan 88,80% 95% BADAN
Data/Informasi informasi 386.219.745 104.187.000 PERENCANAA
pembangunan N
daerah di dalam PEMBANGUNA
aplikasi E-PLAN N DAERAH
yang berkualitas
Program Perencanaan, Persentase 79,83% 98% BADAN
Pengendalian dan kesesuaian 2.368.897.474 1.877.258.414 PERENCANAA
Evaluasi Pembangunan dokumen N
Daerah perencanaan PEMBANGUNA
N DAERAH
Program Perencanaan Persentase 96,79% 96% BADAN
Prasarana Wilayah, kesesuaian 1.190.645.030 609.329.699 PERENCANAA
Sumber Daya Alam dan kebijakan N
Ekonomi perencanaan PEMBANGUNA
pembangunan N DAERAH
daerah Bidang
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Ekonomi , Sumber
Daya Alam dan
Prasarana
Wilayah.
Program Perencanaan Persentase 90,30% 88% BADAN
Sosial, Budaya dan kesesuaian 1.150.929.054 1.680.931.315 PERENCANAA
Pemerintahan kebijakan N
perencanaan PEMBANGUNA
pembangunan N DAERAH
daerah bidang
Sosial, Budaya
dan Pemerintahan
yang
ditindaklanjuti.
5.02 KEUANGAN
3.409.974.452 3.478.173.941
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
BADAN PENGELOLAAN
KEUANGAN, ASET DAN 3.409.974.452 3.478.173.941
PENDAPATAN DAERAH
Program Pelayanan Jumlah unit kerja 7 2596260943 7 BADAN
Administrasi Perkantoran internal SKPD 2.178.127.275 PENGELOLAA
yang terlayani N KEUANGAN,
ASET DAN
PENDAPATAN
DAERAH
Program Peningkatan Jumlah sarana 380 874779426 390 BADAN
Sarana dan Prasarana dan prasarana 1.416.926.750 PENGELOLAA
Aparatur dengan kondisi N KEUANGAN,
baik pada Unit ASET DAN
Kerja Badan PENDAPATAN
Pengelolaan DAERAH
Keuangan, Aset
dan Pendapatan
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Daerah
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Capaian Kinerja dan yang memenuhi ASET DAN
Keuangan standar PENDAPATAN
DAERAH
Program Peningkatan dan Persentase OPD 90 3994608359 91 BADAN
Pengembangan yang menyusun 2.577.177.346 PENGELOLAA
Pengelolaan Keuangan laporan keuangan N KEUANGAN,
Daerah dengan benar dan ASET DAN
tepat waktu PENDAPATAN
DAERAH
Program Peningkatan dan Peningkatan 23,5 Milyar 2.239.167.750 28,5 Milyar BADAN
Pengembangan Pendapatan Asli 1.355.169.165 PENGELOLAA
Pengelolaan Pendapatan Daerah N KEUANGAN,
Asli Daerah (PAD) ASET DAN
PENDAPATAN
DAERAH
Program Peningkatan dan Persentase 88 742.517.512 89 BADAN
Pengembanga n pengelolaan 958.746.670 PENGELOLAA
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Pengelolaan barang milik N KEUANGAN,
Aset Barang Milik Daerah daerah Kota ASET DAN
(BMD) Baubau yang PENDAPATAN
tertib DAERAH
5.03 KEPEGAWAIAN
1.949.830.255 1.988.826.860
BADAN KEPEGAWAIAN
DAN PENGEMBANGAN 1.949.830.255 1.988.826.860
SUMBER DAYA
APARATUR
Program Pelayanan Jumlah Unit Kerja 75% 533.532.430 14 kegiatan BADAN
Administrasi Perkantoran Internal SKPD 544.203.079 KEPEGAWAIA
yang Terlayani N DAN
PENGEMBANG
AN SUMBER
DAYA
APARATUR
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Program Peningkatan Jumlah Sarana 97,52% 188.646.354 59 unit BADAN
Sarana dan Prasarana dan Prasarana 192.419.281 KEPEGAWAIA
Aparatur Dalam Kondisi N DAN
Baik PENGEMBANG
AN SUMBER
DAYA
APARATUR
Program Peningkatan Meningkatnya 100% 43.360.000 42 orang BADAN
Disiplin Aparatur Disiplin Aparatur 44.227.200 KEPEGAWAIA
N DAN
PENGEMBANG
AN SUMBER
DAYA
APARATUR
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Program Peningkatan Meningkatnya 90,6% 77.537.500 28 dokumen BADAN
Pengembangan Sistem sistem Pelaporan 79.088.250 KEPEGAWAIA
Pelaporan Capaian Capaian Kinerja N DAN
Kinerja dan dan Keuangan PENGEMBANG
Keuangan AN SUMBER
DAYA
APARATUR
Program Pendidikan, Jumlah ASN yang 79,8% 3.224.588.86 895 orang BADAN
Pembinaan dan telah mengikuti 3 3.463.024.541 KEPEGAWAIA
Pengembangan Aparatur diklat struktural, N DAN
teknis dan PENGEMBANG
fungsional AN SUMBER
DAYA
APARATUR
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Program Fasilitasi Pindah Tersedianya 85,7% 523.891.790 1601 orang BADAN
dan Pengadaan Pegawai fasilitasi pindah 534.369.626 KEPEGAWAIA
dan pengadaan N DAN
pegawai PENGEMBANG
AN SUMBER
DAYA
APARATUR
Program Fasilitasi Purna Tersedianya 86,63% 582.862.181 327 dokumen BADAN
Tugas, Status fasilitasi 594.519.425 KEPEGAWAIA
Kepegawaian dan Data purnatugas,s N DAN
Pegawai tatus kepegawaia PENGEMBANG
n, dan data AN SUMBER
pegawai DAYA
APARATUR
5.05 PENELITIAN DAN 4.250.405.785
PENGEMBANGAN 3.008.886.442
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
BADAN PENELITIAN 4.250.405.785 3.008.886.442
DAN PENGEMBANGAN
DAERAH
Program Pelayanan Cakupan 96 80 BADAN
Administrasi Perkantoran Pelayanan 601.140.100 261.514.322 PENELITIAN
Administrasi DAN
Perkantoran PENGEMBANG
AN DAERAH
KOTA BAUBAU
Program Peningkatan Cakupan 94 88 BADAN
Sarana dan Prasarana Pelayanan Sarana 390.385.409 112.808.181 PENELITIAN
Aparatur dan Prasarana DAN
Aparatur dalam PENGEMBANG
Kondisi Baik AN DAERAH
KOTA BAUBAU
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Program Peningkatan Tersedianya 91 - BADAN
Disiplin Aparatur Pakaian Dinas 24.120.000 - PENELITIAN
Beserta DAN
Kelengkapannya PENGEMBANG
AN DAERAH
KOTA BAUBAU
Program Peningkatan Jumlah Aparatur 100 93 BADAN
Kapasitas Sumber Daya yang Mengikuti 423.986.198 22.086.000 PENELITIAN
Aparatur Kompetensi dan DAN
Kualifikasi PENGEMBANG
AN DAERAH
KOTA BAUBAU
Program Peningkatan Meningkatnya 88 99 BADAN
Pengembangan Pengembangan 89.971.050 92.258.850 PENELITIAN
Sistem Pelaporan Sistem Pelaporan DAN
Capaian Kinerja dan Capaian Kinerja PENGEMBANG
Keuangan dan Keuangan AN DAERAH
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
KOTA BAUBAU
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
data/ Informasi
kelitbangan
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
6 UNSUR PENGAWASAN
URUSAN -
PEMERINTAHAN
6.01 INSPEKTORAT DAERAH
2.442.003.850 2.490.843.927
INSPEKTORAT DAERAH
2.442.003.850 2.490.843.927
Program Pelayanan Tersedianya 100% 100 INSPEKTORAT
Administrasi Perkantoran Administrasi 370.847.750 361.860.060 DAERAH
Perkantoran
Selama 1 tahun
Program Peningkatan Meningkatnya 15 Unit 15 INSPEKTORAT
Sarana dan Prasarana Sarana dan 165.825.000 163.021.500 DAERAH
Aparatur Prasarana
Aparatur
Program Peningkatan Tersedianya 36 pasang 36 INSPEKTORAT
Disiplin Aparatur Pakaian Dinas 25.200.000 25.704.000 DAERAH
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
Aparatur
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Kinerja dan Anggaran Perubahan Anggaran RPJMD Kota Perangkat
Pemerintah Daerah dan Program RPJMD Kota Baubau tahun 2019 Baubau Tahun 2020 Daerah
Program / Kegiatan (Outcome)/Kegia Penanggung
Realisasi Kinerja Pagu Target Kinerja Pagu Indikatif
tan (output) Jawab
K Rp K Rp
KDH Pelaksanaan
Kebijakan KDH
URUSAN
PEMERINTAHA
1 103.260.847.366 105.326.064.313 107.432.585.600 109.581.237.312
N BIDANG
PENDIDIKAN
DINAS
PENDIDIKAN
1 103.260.847.366 105.326.064.313 107.432.585.600 109.581.237.312
DAN
KEBUDAYAAN
Presentase
Program Rata-Rata
Penunjang hasil
1.01 Urusan ketercapaian
1 95% 95% 95% 70.712.730.480 97,5% 72.126.985.090 100% 73.569.524.791 100% 75.040.915.287
.01 Pemerintahan pelaksanaan
Daerah program
Kabupaten/Kota Pendukung
OPD
100 100 100 100 100
100 100 100 100 100
10 10 10 10 10
URUSAN
PEMERINTAHA
1 135.115.274.868 139.037.580.365 141.998.331.973 144.838.298.612
N BIDANG
KESEHATAN
DINAS
1 63.630.836.832 64.903.453.569 66.201.522.640 67.525.553.093
KESEHATAN
Persentase
rata-rata
Program
hasil
penunjang
1.02 ketercapaian
urusan 100% 100% 100% 32.866.673.002 100% 33.524.006.462 100% 34.194.486.591 100% 34.878.376.323
.01 Pelaksanaan
pemerintahan
Program
daerah kab/kota
Pendukung
OPD
Program Persentase
pemenuhan rata-rata
1.02
upaya kesehatan pemenuhan 100% 87,28% 100% 29.444.877.720 100% 30.033.775.274 100% 30.634.450.780 100% 31.247.139.795
.02
perorangan dan program
upaya kesehatan UKM dan
Persentase
Program
rata-rata
peningkatan
ketercapaian
1.02 kapasitas
1 program 100% 93,67% 100% 438.353.620 100% 447.120.692 100% 456.063.106 100% 465.184.368
.03 sumber daya
peningkatan
manusia
kapasitas
kesehatan
SDMK
Persentase
rata-rata
Program sediaan pemenuhan
farmasi, alat sediaan
1.02
1 kesehatan dan farmasi, 100% 79,18% 100% 270.120.790 100% 275.523.206 100% 281.033.670 100% 286.654.343
.04
makanan Alkes,
minuman makanan
dan
minuman
Program Persentase
1.02 pemberdayaan rata-rata
1 100% 54,31% 100% 610.811.700 100% 623.027.934 100% 635.488.493 100% 648.198.263
.05 masyarakat pemenuhan
bidang program
Persentase
Program
Penataan
1.03 penataan 60,00
1 Bangunan 58,00% 58,00% 1.623.462.002 61 1.655.931.242 62 1.689.049.867 62 1.722.830.864
.11 bangunan dan %
dan
lingkungannya
ingkungan
Persentase
Program jalan kota
1.03 58,01 60,40
1 penyelenggaraa dalam 59% 57,30% 186.145.915.815 58,91% 189.868.834.131 60,40 193.666.210.814 197.539.535.030
.12 % %
n jalan kondisi
Mantap
Persentase
Program mutu
pengembangan penyelengga 76% 76% 80% 297.375.650 82 303.323.163 84% 309.389.626 84% 315.577.419
jasa konstruksi raan jasa
konstruksi
Persentase
Program
Dokumen
penyelenggaraa
Perencanaa 63% 60% 63% 2.036.570.740 65% 2.077.302.155 70% 2.118.848.198 70% 2.161.225.162
n penataan
n dan
ruang
Regulasi
Presentasi
Program
Peningkatan
Peningkatan
1.05 Ketentrama
1 Ketentraman 100% 100% 100% 737.070.438 100% 1.473.194.374 100% 1.502.658.261 100% 1.532.711.427
.02 n dan
dan Ketertiban
Ketertiban
Umum
Umum
DINAS
PEMADAM
KEBAKARAN
1 3.689.476.583 3.763.266.115 3.838.531.437 3.915.302.066
DAN
PENYELAMATA
N
Persentase 52,55% 60% 75%
Program
Rata-rata
Penunjang
hasil
1.05 Urusan
1 ketercapaian 3.343.549.183 80% 3.410.420.167 100% 3.478.628.570 100% 3.548.201.141
.01 Pemerintahan
pelaksanaan
Daerah
program
Kabupaten/Kota
pendukung
Tingkat
Waktu
Program Tanggap
Pencegahan, (response
Penanggulangan time rate)
1.05 15 15 15 15
1 , Penyelamatan daerah 20 Menit 18 Menit 345.927.400 352.845.948 359.902.867 367.100.924
.04 Menit Menit Menit Menit
Kebakaran dan layanan
Penyelamatan Wilayah
Non Kebakaran Manajemen
Kebakaran
(WMK)
BADAN
PENANGGULA
1 NGAN 3.042.900.820 7.142.470.870 7.320.273.600 7.466.679.072
BENCANA
DAERAH
Program Persentase
Penunjang rata-rata
1.05
1 Urusan hasil 100% 100% 100% 2.470.740.470 100% 5.633.704.170 100% 5.811.506.900 100% 5.927.737.038
.01
Pemerintahan ketercapaian
Daerah pelaksanaan
Program
1.06 Pengelolaan Jumlah TMP 1 1 1
1 1 TMP 1 TMP 37.970.200 1 TMP 38.729.604 39.504.196 40.294.280
.06 Taman Makam yang dikelola TMP TMP TMP
Pahlawan
URUSAN
PEMERINTAHA
N WAJIB YANG
TIDAK
2 84.289.921.953 85.975.720.392 87.695.234.800 89.449.139.496
BERKAITAN
DENGAN
PELAYANAN
DASAR
Persentase
Program Jumlah
Pelatihan Kerja Tenaga
2.07
2 dan Kerja yang 13,4% 11,6% 15% 486.284.300 17% 496.009.986 18% 505.930.186 20% 516.048.789
.03
Produktivitas ditingkatkan
Tenaga Kerja kompetensin
ya
Psersentase
Program Pencari
2.07
2 Penempatan Kerja yang 24,26% 0,80% 0,80 203.607.580 0,81% 207.679.732 0,82 211.833.326 0,82 216.069.993
.04
Tenaga Kerja Ditempatka
n
Persentase
Program
2.07 Kasus yang
2 Hubungan 14 kasus 14 kasus 85 210.885.830 90 215.103.547 95 219.405.618 95 223.793.730
.05 terselesaika
Industrial
n
Program
Persentase
Pengelolaan
2.11 RTH yang 39,5
2 Keanekaragama 39,5 % 39,5 % 1.088.250.450 39,5 % 1.110.015.459 40% 1.132.215.768 40% 1.154.860.084
.04 dikelola %
n Hayati
dengan baik
(Kehati)
Program
Pengendalian
Bahan
Berbahaya Dan Persentase
2.11 Beracun (B3) Penghasil
2 100 % 100 % 100% 10.606.500 100% 10.818.630 100% 11.035.003 100% 11.255.703
.05 Dan Limbah Limbah B3
Bahan yang diawasi
Berbahaya Dan
Beracun
(Limbah B3)
Program Persentase
2.11 Pembinaan Dan Perusahaan
2 100 % 100 % 100% 49.078.770 100% 50.060.345 100% 51.061.552 100% 52.082.783
.06 Pengawasan Swasta yang
Terhadap Izin Memiliki Izin
Persentase
Rata-Rata
Program
Hasil
Penunjang
Ketercapaia
2.16 Urusan
2 n 90% 90% 2.722.408.969 90% 2.776.857.148 90% 2.832.394.291 90% 2.889.042.177
.01 Pemerintahan
Pelaksanaan
Daerah
Program
Kabupaten/Kota
Pendukung
OPD
Persentase
Pengelolaan
Informasi dan
2.16 Informasi
2 Komunikasi 85% 85% 857.949.100 90% 875.108.082 95% 892.610.244 95% 910.462.449
.02 dan
Publik
Komunikasi
Publik
Persentase
Pemanfaata
2.16 Aplikasi
2 n layanan 65% 65% 538.888.004 70% 549.665.764 75% 560.659.079 75% 571.872.261
.03 Informatika
aplikasi e-
goverment
URUSAN
PEMERINTAHA
N BIDANG
3 8.643.996.596 9.070.904.832 9.531.754.063 9.645.545.582
KELAUTAN
DAN
PERIKANAN
DINAS
3 8.643.996.596 9.070.904.832 9.531.754.063 9.645.545.582
PERIKANAN
Rata-rata
Program Hasil
Penunjang Ketercapaia
3.25 Urusan n
3 87,29% 92,05% 100% 5.468.642.796 100% 5.578.015.652 100% 5.689.575.965 100% 5.803.367.484
.01 Pemerintahan Pelaksanaan
Daerah Program
Kabupaten/Kota Pendukung
OPD
3.25 Program Peroduksi 14.036,650 14.608,590 14.94 15.576, 16.22 16.22
3 2.531.983.320 2.785.181.652 3.063.699.817 3.063.699.817
.02 Pengelolaan Perikanan Ton Ton 5,330 720 Ton 1,91 0 1,910
Persentase
Tingkat
Program Pertumbuha
3.30 16,00 17,50 17,50
3 pengembangan n Nilai 15,52 % - 441.286.340 16,50% 450.112.067 459.114.308 468.296.594
.05 % % %
ekspor Ekspor
Perdaganga
n
Persentase
Alat Ukur,
Takar,
Program
Timbang
standardisasi
3.30 dan 1,00 1,44 1,44
3 dan 0,96 % 0,34 % 47.094.900 1,22% 48.036.798 48.997.534 49.977.485
.06 Perlengkapa % % %
perlindungan
nnya yang
konsumen
telah
bertanda
tera sah
Program Persentase
3.30 penggunaan dan Peningkatan
3 20% - 21% 198.709.200 22% 202.683.384 25% 206.737.052 25% 210.871.793
.07 pemasaran Jumlah
produk dalam Pelaku
PENDIDIKAN
5 DAN 114.924.900 117.223.398 119.567.866 121.959.223
PELATIHAN
BADAN
KEPEGAWAIAN
DAN
5 PENGEMBANG 114.924.900 117.223.398 119.567.866 121.959.223
AN SUMBER
DAYA
MANUSIA
Presentase 75% 80% 80%
Program
Peningkatan
pengembangan
5.04 Sumberdaya
5 sumber daya 70% 70% 70% 114.924.900 117.223.398 119.567.866 121.959.223
.02 Aparatur
manusia
yang
kompoten
PENELITIAN
DAN
5 4.611.486.566 6.708.950.000 6.843.129.000 6.979.991.580
PENGEMBANG
AN
5 BADAN 4.611.486.566 6.708.950.000 6.843.129.000 6.979.991.580
UNSUR
PENGAWASAN
6 URUSAN 8.336.073.101 8.502.794.563 8.672.850.454 0 8.846.307.463
PEMERINTAHA
N
INSPEKTORAT
6 8.336.073.101 8.502.794.563 8.672.850.454 0 8.846.307.463
DAERAH
6 INSPEKTORAT 8.336.073.101 8.502.794.563 8.672.850.454 0 8.846.307.463
Presentase 100% 100% 100% 100% 100% 100%
rata-rata
Program
Hasil
Penunjang
Ketercapaia
1.06 Urusan
6 n 7.510.695.171 7.660.909.074 7.814.127.256 7.970.409.801
.01 Pemerintahan
Pelaksanaan
Daerah
Program
Kabupaten/Kota
Pendukung
OPD
1.06 Program Persentase 100% 100% 100% 100% 100% 100%
6 547.668.100 558.621.462 569.793.891 581.189.769
.02 Penyelenggaraa cakupan
Program
Peningkatan
Peran Partai
Persentase
Politik Dan
Masyarakat
Lembaga
dengan
8.01 Pendidikan 55.36 69.71 69.71
8 pemerintah 39.01% 47.88% 863.185.993 69.71% 880.449.713 898.058.707 916.019.881
.03 Melalui % % %
terlibat
Pendidikan
komunikasi
Politik Dan
politik
Pengembangan
Etika Serta
Budaya Politik
Presentase
Peran
Program
Organisasi
Pemberdayaan
Kemasyarak
8.01 Dan 55.36 69.71 69.71
8 atan yang 39.01% 47.88% 109.883.770 69.71% 112.081.445 114.323.074 116.609.536
.04 Pengawasan % % %
ada
Organisasi
diwilayah
Kemasyarakatan
Kota
Baubau
KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAH DAERAH
terlebih dahulu ditetapkan indikator kinerja berdasarkan kesepakatan bersama dengan tetap
berlandaskan pada tinjauan visi misi Walikota dan wakil Walikota terpilih beserta jajarannya.
Penetapan indikator kinerja utama merupakan syarat mutlak untuk menetapkan rencana
kinerja sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. Hal ini
karena rencana kinerja merupakan gambaran maupun potret organisasi di masa kini maupun
masa mendatang.
pembangunan secara umum yang dapat diperbandingkan secara nasional sesuai dengan
Peraturan Presiden nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan
memotret pencapaian visi dan misi kepala daerah dalam menjalankan tugas dan
Tabel VIII.1.
Penetapan Indikator Kinerja Makro
Kota Baubau Tahun 2018-2023
Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah alat ukur kuantitatif untuk mengetahui hasil dari
pelaksanaan sasaran pembangunan daerah oleh Kepala Daerah. Tujuan penetapan IKU adalah
memberikan gambaran tentang keberhasilan pencapaian target indikator tujuan dan sasaran
daerah. Pencapaian indikator tujuan dan sasaran tersebut merupakan akumulasi dari
pencapaian beberapa target indikator program. Implementasi dari IKU di setiap tahun disusun
beserta Perjanjian Kinerja (PK) yang ditandatangan oleh Kepala Daerah untuk keperluan
penilaian LAKIP/SAKIP.
Pada perumusan perubahan RPJMD Kota Baubau periode 2018-2023 ini, akan ditetapkan
ulang indikator kinerja utama sekaligus target pembangunan tahun 2020-2023 yang tersaji
VIII -
3
Tabel VIII.2.
Penetapan Indikator Kinerja Utama
Perubahan RPJMD Kota Baubau Tahun 2018-2023
INDIKATOR KINERJA REALISASI TARGET
No.
UTAMA 2019 2020 2021 2022 2023 TARGET AKHIR
1 Predikat Akuntabilitas Kinerja C CC B B BB BB
2 Predikat LPPD ST ST ST ST ST ST
3 Opini BPK RI WTP WTP WTP WTP WTP WTP
4 Indeks Kepuasan Masyarakat na 3,40 3,60 3,80 3,97 3,97
Crime clock (Selang waktu
5 na 06.30’.50” 06.50’.50” 07.10’50” 07.20’.50” 07.20’.50”
kejahatan)
6 Indeks Resiko Bencana 194,80* 136 135,5 135,25 135 135
Indeks Kerukunan antar Umat VIII -
7 75,00* 77,8 78,21 80,1 80,3 80,3
Beragama 1
8 Rata-Rata Lama Sekolah 10,37 10,48 10,62 10,76 11 11
9 Harapan lama sekolah 14,81 14,85 14,9 14,95 15 15
10 Angka harapan Hidup 70,95 71 71,15 71,3 72 72
Indeks Pembangunan Gender
11 90,65 90,70 90,73 90,75 90,77 90,77
(IDG)
12 Indeks Gini 0,3802 0,3712 0,3604 0,3540 0,3515 0,3501
Tingkat Pertumbuhan Nilai
13 7,50* 8,30 8,70 9,00 9,60 9,60
Investasi
Laju Pertumuhan PDRB sektor
14 24,65 24,98 25,32 25,66 26,00 26,00
perdagangan dan industri
Laju Pertumbuhan PDRB
15 6,10* 2,50 3,00 3,50 4,00 4,00
sektor Pariwisata
direncanakan pada awal pembuatan RPJMD. Oleh karena itu, penetapan indikator kinerja harus ditetapkan secara tepat agar dapat
menggambarkan keadaan capaian pembangunan secara riil. Berdasarkan uraian makna penetapan kinerja pemerintah tersebut, maka untuk
dapat mengukur tingkat capaian kinerja pelaksanaan pembangunan daerah diperlukan penetapan indikator kinerja program pembangunan
daerah sebagai indikator kinerja utama (key performance indicator). Sebagaimana lazimnya sebuah alat ukur kinerja suatu organisasi, maka
indikator kinerja program pembangunan daerah ditetapkan dengan memenuhi kriteria sebagai berikut:
3. Memfokuskan pada hal-hal utama, penting, dan merupakan prioritas program pembangunan daerah; serta
Secara rinci, penetapan indikator kinerja utama program pembangunan daerah Kota Baubau berisikan data indikator berupa target
yang akan dicapai dengan mempertimbangkan capaian indikator dari tahun sebelumnya. Penetapan indikator kinerja daerah dalam dokumen
Tabel VIII.3.
VIII -
3
Penetapan Indikator Kinerja Daerah Perubahan RPJMD Kota Baubau Tahun 2018-2023
2 Angka kriminalitas yang tertangani 163 kasus 212 kasus 224 kasus 237 kasus 250 kasus
4,70 5,20
Menurunnya Angka Kematian Bayi
2:02 8.01 4.20
(AKB)(per 1.000 Kelahiran hidup) 5,20
VIII -
10
Tingkat Waktu Tanggap (response
5:04 time rate) daerah layanan Wilayah 70 80 80 85 85
Manajemen Kebakaran (WMK)
6 Sosial
6:02 Persentase PLKS yang diberdayakan 35,29 35,46 36,67 39,20 41,48
9:02 Nilai Kulaitas Pelayanan Publik 4,20 4,50 5,20 5,50 6,20
12 Persandian
Meningkatnya Jumlah Layanan
12:01 Persandian Yang Di Terapkan Dalam 1 3 4 5 6
Pengamanan Informasi
VIII -
13 Kebudayaan
15
Jumlah Benda, Situs dan Kawasan
13:01 47 47 47 47 47
Cagar Budaya yang dilestarikan
14 Kearsipan
Persentase Pengelolaan Arsip secara
14:01 20 30 35 40 50
Baku
15 Perpustakaan
6:01 Pertumbuhan Produksi Perikanan 32.033,320 Ton 32.733,190 Ton 33.208,870 Ton 34.009,880 Ton 35.132,050 Ton
Penunjang Urusan
1 Perencanaan Pembangunan
Persentase OPD dengan Nilai SAKIP
1:01 60 67 70 75 80
Minimal CC
VIII -
Persentase OPD yang menyusun 19
2:04 laporan keuangan dengan benar dan 49 73 85 98 100
tepat waktu
3 Pengawasan
4:03 Jumlah Inovasi Daerah yang terdata 94 142 166 190 100
7 Sekretariat Daerah
Persentase produk hukum daerah VIII -
7:01 yang tersosialisasi kepada 90 21 94 96 98 100
masyarakat
7:02 Predikat LPPD Tinggi Sekali Tinggi Sekali Tinggi Sekali Tinggi Sekali Tinggi Sekali
Persentase pengadan barang dan
7:03 jasa yang dilakukan secara elektronik 95 97 98 99 100
(LPSE)
Persentase OPD yang mampu
7:04 menyusun casecading kinerja sesuai 70 80 85 90 95
renstra dengan benar
Jumlah unit pelayanan yang
7:05 dibangun menjadi Zona Integritas 1 1 1 1 1
(ZI)
Tabel VIII.4.
Penetapan Indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan
Tahun 2020 - 2023
TARGET
NO JENIS PELAYANAN DASAR/ INDIKATOR SPM TINGKAT
2020 2021 2022 2023
Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu SD/MI 100 % 100 % 100 % 100 %
1 maksimal 3 km untuk SD/MI dan 6 km untuk SMP/MTs dari kelompok permukiman
SMP/MTs 100 % 100 % 100 % 100 %
permanen di daerah terpencil
Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk SD/MI tidak melebihi 32 SD 88,76 % 89,81 % 90,49 % 91,68 %
VIII -
orang, dan untuk SMP/MTs tidak melebihi 36 orang. Untuk setiap rombongan belajar MI 90,64% 91,69% 92,52% 93,79%
2 23
tersedia 1 (satu) ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk SMP 78,43 % 79,24 % 80,76 % 81,72 %
peserta didik dan guru, serta papan tulis; MTs 98,78 % 99,22 % 99,46 % 99,89 %
Di setiap SMP dan MTs tersedia ruang laboratorium IPA yang dilengkapi dengan meja
3 dan kursi yang cukup untuk 36 peserta didik dan minimal satu set peralatan praktek SMP/MTs 47,57% 48,76% 49,58% 50,69%
IPA untuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik;
Di setiap SD/MI dan SMP/MTs tersedia satu ruang guru yang dilengkapi dengan SD/MI 100% 100% 100% 100%
meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah dan staf kependidikan lainnya; SMP/MTs 100% 100% 100% 100%
4
dan di setiap SMP/MTs tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru;
SMP/MTs 92,43% 93,59% 94,76% 95,39%
Di setiap SD/MI tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap 32 peserta didik dan 6 SD 100% 100% 100% 100%
5 (enam) orang guru untuk setiap satuan pendidikan, dan untuk daerah khusus 4
MI 100% 100% 100% 100%
(empat) orang guru setiap satuan pendidikan
Tabel VIII.5.
Penetapan Indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
Tahun 2020 - 2023
Target
NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR Satuan
2020 2021 2022 2023
Persentase ibu hamil mendapatkan pelayanan ibu
1 Persen 100 100 100 100
hamil
Persentase ibu bersalin mendapatkan pelayanan
2 Persen 100 100 100 100
persalinan
Persentase bayi baru lahir (0-28 hari) mendapatkan VIII -
3 Persen 100 100 100 100
pelayanan kesehatan bayi baru lahir 27
Persentase anak usia 0 - 59 bulan yang mendapatkan
4 Persen 100 100 100 100
pelayanan kesehatan balita sesuai standar
Persentase anak usia pendidikan dasar (kelas 1 dan 7)
5 Persen 100 100 100 100
yang mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
Persentase warga negara usia 15 - 59 tahun
6 Persen 100 100 100 100
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
Persentase warga negara usia 60 tahun ke atas
7 Persen 100 100 100 100
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
Persentase penderita hipertensi mendapat pelayanan
8 Persen 100 100 100 100
kesehatan sesuai standar
9 Persentase penyandang Diabetes Melitus yang Persen 100 100 100 100
Persentase jumlah aparatur yang mendapat pelatihan Persen 100 100 100 100
Persentase jumlah masyarakat / relawan yang mendapat pelatihan Persen 100 100 100 100
Persentase jumlah anak sekolah yang mendapat pelatihan Persen 100 100 100 100
Persentase jumlah masyarakat yang mendapat layanan pusdalop dan sarana prasarana
Persen 100 100 100 100
penanggulangan bencana
Persentase penilaian dan pendataan kerusakan akibat bencana Persen 100 100 100 100
Persentase kecepatan respon kurang dari 24 jam untuk setiap status darurat bencana Persen 100 100 100 100
Persentase jumlah petugas dalam penanganan darurat bencana Persen 100 100 100 100
Persentase jumlah korban yang dievakuasi terhadap kejadian bencana VIII - Persen 100 100 100 100
29
Tabel VIII.7.
Penetapan Indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketertiban Umum, Ketentraman Masyarakat Dan Perlindungan Masyarakat (Satpol PP)
Tahun 2020 - 2023
TARGET
NO INDIKATOR SATUAN
2020 2021 2022 2023
Cakupan Penegakan peraturan Daerah dan peraturan
1 Persen 100 100 100 100
Kepala Daerah
Patroli Siaga Ketertiban Umum dan ketentraman
2 kali/hari
Masyarakat
3 Cakupan rasio Petugas perlindungan Masyarakat orang/lingk/dusun
VIII -
Tabel VIII.8.
30
Standar Pelayanan Minimal Sub Urusan Kebakaran Daerah Kab/Kota
Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2018
TARGET
No INDIKATOR SATUAN
2020 2021 2022 2023
1 Indikator Utama Layanan SPM Sub Urusan Kebakaran
Layanan Pemadaman, Penyelamatan
a. % 100 100 100 100
dan Evakuasi
Layanan Pemadaman yang Dilakukan
b. % 100 100 100 100
oleh Relawan Kebakaran yang dibentuk
2 Indikator Penunjang Layanan Capaian SPM
Layanan Penyelamatan dan Evakuasi
a. % 100 100 100 100
pada Kondisi Membahayakan Manusia
VIII -
31
INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) URUSAN PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KOTA BAUBAU
Tabel VIII.9.
Standar Pelayanan Minimal Sub Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Tahun 2020-2023
STANDAR PELAYANAN MINIMAL NILAI /TARGET (%)
NO JENIS PELAYANAN DASAR
INDIKATOR 2020 2021 2022 2023
Persentase jumlah rumah tangga yang mendapatkan akses terhadap air
2. Air minum 1. minum melalui SPAM jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan 100 100 100 100
terlindungi terhadap rumah tangga
Tabel VIII.10.
Standar Pelayanan Minimal Sub Urusan Sosial
Tahun 2020-2023
TARGET
NO INDIKATOR SATUAN
2020 2021 2022 2023
Rehabilitasi sosial dasar penyadang disabilitas terlantar terlantar
1 Persen 100 100 100 100
di Luar Panti
Rehabilitasi sosial dasar penyadang disabilitas anak terlantar
2 Persen 100 100 100 100
terlantar di Luar Panti
Rehabilitasi sosial dasar penyadang disabilitas lanjut usia
3 Persen 100 100 100 100
terlantar di Luar Panti VIII -
Rehabilitasi sosial dasar penyadang disabilitas serta gelandangan33
4 Persen 100 100 100 100
pengemis di luar panti
5 Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Persen 100 100 100 100
6 Perlindungan Sosial Korban Sosial Persen 100 100 100 100
PENUTUP
perencanaan daerah Kota Baubau yang berisi penjabaran Visi, Misi, dan Program Walikota dan
Wakil Walikota periode 2018-2023 yang penyusunannya berpedoman pada RPJPD Kota
Baubau, serta memerhatikan RPJMD Provinsi Sulawesi Tenggara. Dalam bab ini akan diuraikan
maupun masa transisi, agar dokumen ini mampu menjadi pedoman dalam pengelolaan kinerja
oleh Perangkat Daerah dan kolaborasinya dengan pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dan
pemerintah pusat dalam mencapai tujuan bernegara sebagaimana tercantum dalam Undang-
daerah pada akhir periode perubahan RPJMD tahun 2023 hingga terpilihnya kepala daerah
baru dan tersedianya dokumen RPJMD sebagai hasil penjabaran visi dan misi Walikota terpilih.
Pedoman transisi ini juga dimaksudkan untuk memberikan panduan kepada pemerintahan
daerah agar lebih siap dalam menyusun dokumen rencana pembangunan pada periode
berikutnya sehingga tidak terjadi kekosongan pengaturan sebagai wujud upaya menjaga
BAB IX Penutup IX - 1
RPJMD PERUBAHAN
KOTA BAUBAU TAHUN 2018-2023
rencana pembangunan daerah, Walikota pada tahun terakhir masa jabatannya, yaitu pada
tahun 2024, menyusun dokumen capaian kinerja untuk wacana kepala daerah berikutnya.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang, menyatakan bahwa Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,
serta Walikota dan Wakil Walikota hasil Pemilihan tahun 2018 menjabat sampai dengan tahun
2023. Pemungutan suara serentak nasional dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota di seluruh Wilayah Negara
Kesatuan Repubik Indonesia akan dilaksanakan pada bulan November 2024. Dalam rangka
Berdasarkan pernyataan tersebut, maka pada tahun 2024 akan dilaksanakan pemilihan
Kepala daerah, tepat pada saat selesainya masa jabatan Walikota dan Wakil Walikota periode
teknokratis dengan berpedoman pada RPJPD, hasil analisis capaian kinerja RPJMD periode lalu
kebijakan pembangunan daerah dengan Provinsi Sulawesi Tenggara dan nasional. Kemudian
RPJMD teknokratik ini selanjutnya bisa dijadikan acuan bagi masyarakat yang akan
mencalonkan diri sebagai Walikota dan Wakil Walikota dalam pemilihan umum serentak Bulan
November 2024. Penekanan dokumen teknokratik yang dimaksud adalah analisis capaian
BAB IX Penutup IX - 2
RPJMD PERUBAHAN
KOTA BAUBAU TAHUN 2018-2023
kinerja RPJMD periode lalu (2018-2023), analisis kapasitas riil keuangan daerah lima tahun
mendatang, permasalahan dan isu strategis pembangunan daerah, arahan visi dan misi serta
tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah. RPJMD teknokratik ini kemudian menjadi
bahan penyusunan Rancangan Awal RPJMD setelah Walikota dan wakil Walikota terpilih
dilantik.
Penyusunan RKPD tahun 2024 disusun mengacu pada RPJMD Teknokratik periode
RKPD tahun 2024 selanjutnya dijadikan sebagai satu kesatuan dan bagian tidak terpisahkan
dari kebijakan dan indikasi program prioritas dalam RPJMD tahun 2024-2028. RKPD
sebagaimana dimaksud di atas digunakan sebagai pedoman untuk menyusun KUA dan PPAS
Baubau Tahun 2018-2023. Tujuan disusunnya kaidah pelaksanaan ini adalah untuk
menciptakan koordinasi dan keberlanjutan program sehingga terjadi efisiensi dan efektivitas,
baik dalam pembiayaan maupun waktu pelaksanaan serta menciptakan tata kelola
Adapun kaidah pelaksanaan Perubahan RPJMD Kota Baubau Tahun 2018-2023 adalah
sebagai berikut:
BAB IX Penutup IX - 3
RPJMD PERUBAHAN
KOTA BAUBAU TAHUN 2018-2023
Daerah yang memuat Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program, dan Kegiatan
pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Perangkat Daerah dengan
3. Dokumen Perubahan RPJMD Kota Baubau Tahun 2018-2023 ini selanjutnya dijabarkan
dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) di sisa periode pembangunan mulai
penjabaran Perubahan Atas RPJMD Kota Baubau Tahun 2018-2023 ke dalam Perubahan
5. Perubahan RPJMD Kota Baubau Tahun 2018-2023 menjadi pedoman dalam penyusunan
RKPD, dan selanjutnya RKPD merupakan dasar dalam penyusunan Kebijakan Umum
6. Perubahan RPJMD Kota Baubau Tahun 2018-2023 ini akan menjadi dasar Walikota dan
Jabatan (LKPJ-AMJ) serta menjadi dasar bagi DPRD dan anggota masyarakat untuk
melakukan evaluasi.
BAB IX Penutup IX - 4
RPJMD PERUBAHAN
KOTA BAUBAU TAHUN 2018-2023
BAB IX Penutup IX - 5