Anda di halaman 1dari 238

LAPORAN REVISI

RPJMD Kota Tarakan 2014-2019

REVISI RPJMD

Kota Tarakan
Provinsi Kalimantan Utara
Tahun 2017
DAFTAR ISI

hal.
Daftar isi i
Daftar Gambar ii
Daftar Tabel iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang I- 1
1.2. Dasar Hukum Penyusunan I- 6
1.3. Maksud dan Tujuan I- 9
1.4. Hubungan Antar Dokumen I - 10
1.5. Sistematika Penulisan I - 12
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1 Aspek Geografi dan Demografi II - 3
2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat II - 14
2.3 Aspek Pelayanan Umum II – 32
2.4 Aspek Daya Saing Daerah II – 44
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA
PENDANAAN
3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu III – 3
3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu III – 14
3.3 Kerangka Pendanaan III – 18
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
4.1 Permasalahan Pembangunan Daerah IV – 2
4.2 Isu Strategi IV – 10
BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
5.1 Visi V–1
5.2 Misi V–5
5.3 Tujuan dan Sasaran V–8
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
6.1 Strategi VI – 1
6.2 Arah Kebijakan VI – 7
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH VII – 1
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN PENDANAAN VIII – 1
BAB IX INDIKATOR KINERJA DAERAH IX – 1
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN X–1

i
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Lima Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah I-5


Gambar 1.2 Hubungan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Daerah I - 10
Gambar 1.3 Keterhubungan Dokumen Perencanaan Pembangunan dan Fungsi I - 11
Penganggaran
Gambar 2.1 Peta Adminitratif Kota Tarakan II - 5

Gambar 2.2 Persentase Luas Daratan Wilayah per Kecamatan II - 6


Gambar 2.3 Persentase Luas Daratan dan Lautan II - 6
Gambar 2.4 Distribusi Penduduk Kota Tarakan Menurut Kecamatan II - 12
Gambar 2.5 Pertumbuhan Penduduk Kota Tarakan, Tahun 2011-2015 II - 13
Gambar 2.6 PDRB Kota Tarakan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010-2015 (Juta II - 15
Rupiah)
Gambar 2.7 Laju Pertumbuhan PDRB Tarakan Atas Dasar Harga Konstan Tahun II - 22
2010-2015
Gambar 2.8 Indeks Gini/Gini Rasio II - 23
Gambar 2.9 Distribusi Pengeluaran Penduduk Per kapita Kota Tarakan, 2015 (%) II - 24
Gambar 2.10 Data Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Tarakan Tahun II - 25
2011 - 2015
Gambar 2.11 Perbandingan Rata-Rata Lama Sekolah Kota Tarakan Tahun 2013 - II - 26
2015

Gambar 2.12 Angka Melek Huruf Kota Tarakan (%) Tahun 2012 - 2015 II - 27
Gambar 2.13 Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) II - 28
Kota Tarakan Tahun 2015 (%)

Gambar 2.14 Angka Harapan Hidup Kota Tarakan, Tahun 2011 - 2015 II - 29
Gambar 2.15 Tingkat Pengangguran Terbuka Kota Tarakan, 2011-2015 II - 31
Gambar 2.16 Rasio Murid per Guru Kota Tarakan Tahun 2011-2015 II - 34

Gambar 2.17 Perkembangan Arus Lalu Lintas Penumpang Bandara Juwata Kota II - 35
Tarakan Tahun 2011 - 2015
Gambar 2.18 Persentase Penduduk Usia Kerja Kota Tarakan, Tahun 2015 II - 37
Gambar 2.19 Indikator Ketenagakerjaan, Tahun 2012 – 2015 (%) II - 37

ii
Gambar 2.20 Luas Panen Produksi Tanaman Pagi, Jagung, Ubi Kayu, dan Ubi Jalar II - 38
(Ha) Kota Tarakan Tahun 2011 - 2015
Gambar 2.21 Produksi Tanaman Pangan (Ton) Menurut Jenis Tanaman, 2011 - II – 39
2015
Gambar 2.22 Produksi Perikanan Budidaya Kota Tarakan 2015 II - 39
Gambar 2.23 Banyaknya Tanda Daftar Perusahaan (TDP), 2015 II - 42
Gambar 2.24 Banyaknya Tenaga Kerja Industri Menurut Jenisnya II – 42
Gambar 2.25 Banyaknya Usaha Industri Menurut Jenisnya II - 43
Gambar 2.26 Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan Kota Tarakan II – 46
Gambar 2.27 Panjang Jalan Menurut Permukaan Kota Tarakan II – 47
Gambar 2.28 Perkembangan Kendaraan bermotor Tahun 2010 - 2015 II - 48
Gambar 2.29 Perkembangan Arus Lalu Lintas Pesawat Tahun 2010 - 2015 II - 48
Gambar 2.30 Perkembangan Jumlah Kamar Hotel Tahun 2013 - 2014 II - 49
Gambar 2.31 Tingkat Hunian Kamar Perbulan Tahun 2015 II - 50
Gambar 2.32 Perkembangan Jumlah Pelanggan Listrik Tahun 2011 - 2015 II - 50
Gambar 2.33 Perkembangan Jumlah Produksi Listrik (KWh) Kota Tarakan II - 51
Gambar 2.34 Jumlah Kantor Bank di Kota Tarakan, Tahun 2015 II - 53
Gambar 2.35 Struktur Umur Penduduk Kota Tarakan, Tahun 2012 II - 55
Gambar 5.1 Hubungan Antar Elemen Visi Pembangunan Kota Tarakan V-2
Gambar 6.1 Strategi Pembangunan Jangka Menengah Kota Tarakan 2015-2019 VI - 4
Gambar 6.2 Fokus/Tema Pembangunan Kota Tarakan Tahun 2015-2019 VI - 7
Gambar 6.3 Kawasan Strategis Kota Tarakan VI - 16
Gambar 6.4 Pola Ruang Kota Tarakan VI - 19

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kabupaten/Kota Pemekaran Provinsi Kalimantan Utara II - 3


Tabel 2.2 Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tarakan, Tahun 2012-2032 II - 9
Tabel 2.3 Data Luas Wilayah, Jumlah Kelurahan dan Jumlah Penduduk II - 11
Berdasarkan Jenis Kelamin Kota Tarakan, Tahun 2011-2015
Tabel 2.4 Luas Wilayah, Jumlah Rumahtangga, Penduduk dan Kepadatannya II - 13
Menurut Kecamatan, Tahun 2011-2015
Tabel 2.5 PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan II - 17
Harga Konstan Tahun 2010-2015 (Juta Rupiah)
Tabel 2.6 Laju Pertumbuhan PDRB Atas Harga Konstan Menurut Lapangan II - 19
Usaha, Tahun 2011-2015 (%)
Tabel 2.7 Struktur Ekonomi Dengan Migas Atas Dasar Harga Berlaku Tahun II - 21
2011-2015 (%)

Tabel 2.8 Jumlah Penduduk Miskin Kota Tarakan Kota Tarakan, 2011-2015 II - 30
Tabel 2.9 Kriteria Rumah Tangga Miskin di Kota Tarakan II - 30
Tabel 2.10 Jumlah Sekolah Negeri dan Swasta di Kota Tarakan, 2015 II - 33
Tabel 2.11 Jumlah Rumah Sakit dan Puskesmas Kota Tarakan, 2015 II - 34
Tabel 2.12 Obyek Wisata Unggulan Kota Tarakan II - 41
Tabel 2.13 Struktur Pengeluaran Rumah Tangga Menurut jenis Pengeluaran II - 45
Kota Tarakan Tahun 2013-2014
Tabel 2.14 Statistik Air Minum Kota Tarakan II –- 52
52
Tabel 3.1 Derajat Otonomi Fiskal Daerah Kota Tarakan Tahun 2009-2016 III - 4
(Rupiah)
Tabel 3.2 Perkembangan APBD dan Realisasi APBD (dalam Jutaan Rp) III - 5
Tabel 3.3 Pertumbuhan Realisasi APBD (Rupiah) III - 6
Tabel 3.4 Perkembangan Anggaran dan Realisasi Pendapatan Kota Tarakan III - 7
Tabel 3.5 Rata-rata Pertumbuhan Rincian Pendapatan Kota Tarakan, 2009-
2016 (Juta Rupiah) III - 9
Tabel 3.6 Pertumbuhan Neraca Daerah Kota Tarakan 2015-2016 (Rupiah) III - 11
Tabel 3.7 Rasio Lancar Kota Tarakan (Rupiah) III - 12
Tabel 3.8 Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (Rupiah) III - 13
Tabel 3.9 Rasio Hutang Terhadap Total Aktiva (Rupiah) III - 14
Tabel 3.10 Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Daerah Kota Tarakan Tahun
2009-2016 III - 15
Tabel 3.11 SILPA Kota Tarakan Tahun 2009-2016 III – 16

iv
Tabel 3.12 Perkembangan SILPA (Rupiah) III - 16
Tabel 3.13 Rasio Kemandirian Keuangan Kota Tarakan (Ribu Rupiah) III - 17
Tabel 3.14 Proyeksi Penerimaan Daerah (dalam Jutaan Rupiah) III - 18
Tabel 3.15 Perkiraan Belanja Wajib dan Mengikat Kota Tarakan Tahun 2017- III - 18
2019 (Juta Rupiah)
Tabel 3.16 Proyeksi Kapasitas Riil Kota Tarakan Tahun 2015-2019 (Juta Rupiah) III - 19
Tabel 3.17 Pendanaan Prioritas Kota Tarakan Tahun 2017-2019 III - 20
Tabel 3.18 Pembagian Dana Prioritas 3 Kota Tarakan Tahun 2017-2019 III - 20
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Miskin di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara
Tahun 2015
Tabel 4.2 Pencapaian Sasaran Pertumbuhan Ekonomi, Kemiskinan, dan IV - 14
pengangguran Kota Tarakan dan Provinsi Kalimantan Timur Tahun
2015
Tabel 4.3 Pencapaian Sasaran Angka Kematian Bayi, Rata-Rata Lama Sekolah, IV - 14
Angka Harapan Hidup dan Pendapatan Per Kapita Kota Tarakan dan
Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2015
Tabel 5.1 Indikator Makro Pembangunan Kota Tarakan 2014-2019 V-9
Tabel 5.2 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran V - 16
Tabel 6.1 Keterkaitan Prioritas Pembangunan Kota Tarakan VI – 2
Tabel 6.1 Indikasi Program Pola dan Struktur Ruang Kota Tarakan VI - 17
Tabel 7.1 Program-Program Strategis Walikota VII - 2
Tabel 7.2 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah Strategi I VII - 3
Tabel 7.3 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah Strategi II VII - 9
Tabel 7.4 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah Strategi III VII - 12
Tabel 7.5 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah Strategi IV VII - 14
Tabel 8.1 Program Prioritas beserta Kerangka Pendanaan Selama 5 Tahun VIII - 2
Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja terhadap Capaian Kinerja IX - 1
Penyelengaraan Urusan Pemerintahan Kota Tarakan

v
Pendahuluan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perencanaan pembangunan daerah merupakan upaya terencana untuk
memberdayakan dan meningkatkan kapasitas masyarakat dan potensi yang
dimiliki daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Upaya
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tersebut dilakukan melalui
serangkaian pelaksanaan pembangunan daerah dari berbagai aspek, baik ekonomi,
sosial, budaya, infrastruktur maupun aspek lainnya.
Visi pembangunan daerah Kota Tarakan Tahun 2014-2019 adalah
Mewujudkan Tarakan Sebagai Kota Perdagangan, Jasa, Industri, Perikanan,
dan Pariwisata didukung oleh Sumber Daya Manusia Serta Infrastruktur Yang
Handal dan Berwawasan Lingkungan. Dan Misi Kota Tarakan adalah :
1. Melaksanakan pengembangan dan pembangunan kawasan perdagangan, jasa,
industri, perikanan, dan pariwisata.

2. Meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

3. Melaksanakan peningkatan, pembangunan dan pengembangan infrastruktur.

4. Melaksanakan pengembangan dan pembangunan lingkungan hidup.

Pembangunan di Kota Tarakan yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu


tiga tahun lalu telah memberikan hasil yang positif bagi kehidupan masyarakat.
Banyak prestasi yang telah diraih, namun bukan berarti permasalahan
pembangunan di Kota Tarakan menyurut. Sebaliknya, era liberalisasi ekonomi yang
terus bergulir menawarkan banyak tantangan. Permasalahan pembangunan
menjadi kian kompleks dan memerlukan penanganan yang lebih baik. Oleh
karenanya, penting bagi segenap komponen dan pemangku kepentingan untuk
mendiskusikan kembali apa dan bagaimana kedepanya Kota Tarakan kini dan masa
akan datang, lalu merangkaikannya dalam perencanaan pembangunan secara lebih
baik, fokus, dan konsisten.

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019 I-1


Pendahuluan

Salah satu upaya agar kita dapat memproyeksikan diri di masa depan adalah
dengan sungguh-sungguh memahami kondisi Kota Tarakan pada saat ini, capaian
kinerja apa yang telah diraih, permasalahan apa yang masih terus mengiringi, dan
isu strategis apa yang harus benar-benar diperhatikan dan difokuskan dalam
perencanaan pembangunan di masa datang. Langkah tersebut juga harus dibarengi
dengan upaya mengenali berbagai potensi besar yang dimiliki oleh Kota Tarakan
untuk dikembangkan demi meningkatnya kesejahteraan masyarakat di masa yang
akan datang. Pemahaman yang demikian dijaring melalui pendekatan sektoral dan
kewilayahan serta melibatkan partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan
pembangunan.
Dalam rangka peningkatan sinergitas, sinkronisasi, dan integrasi,
dibutuhkan sebuah rencana yang secara komprehensif dapat menjadi pedoman
bagi seluruh pemangku kepentingan dalam memberikan kontribusi bagi
pembangunan daerah di Kota Tarakan. Rencana pembangunan tersebut
diwujudkan dalam RPJMD Kota Tarakan sebagaimana dijabarkan dalam dokumen
ini.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Tarakan (RPJMD)
Tahun 2014–2019 telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor
06 Tahun 2014. RPJMD tersebut merupakan penjabaran visi, misi dan program
Kepala Daerah terpilih yang penyusunannya berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Tarakan Tahun 2005-2025 dan
memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun
2010-2014 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi
Kalimantan Timur (RPJMD) Tahun 2009-2013, di dalamnya memuat tujuan,
sasaran, strategi, arah kebijakan pembangunan daerah dan keuangan daerah, serta
program perangkat daerah dan lintas perangkat daerah yang disertai dengan
kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.
Sejak ditetapkan pada Tanggal 1 Maret 2014, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tarakan Tahun 2014-2019 telah
dilaksanakan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2015, 2016 dan 2017. RPJMD
juga telah memasuki perencanaan tahun ke-empat (RKPD 2018) yang segera akan
dilaksanakan melalui APBD tahun 2018 untuk menjawab berbagai permasalahan

I-2
Perubahan RPJMD Kota Tarakan 2014-2019
Pendahuluan

dan isu strategis daerah. Hasil pengendalian dan evaluasi RPJMD sampai dengan
tahun 2016 memberi kesimpulan bahwa dipandang perlu untuk melakukan
perubahan RPJMD Kota Tarakan Tahun 2014-2019 tanpa mengubah visi utama
pembangunan daerah.

Hasil evaluasi RPJMD Kota Tarakan Tahun 2014-2019, secara umum pada
prinsipnya merekomendasikan dilakukan perubahan terhadap RPJMD Kota
Tarakan Tahun 2014-2019 untuk substansi yang bersifat penting dan secara umum
mencakup hal-hal sebagai berikut:
(1) perumusan kembali struktur urusan pemerintahan sejalan dengan adanya
kebijakan nasional yang mempengaruhi penyelenggaraan pemerintahan di daerah;
(2) perubahan proyeksi besaran pendapatan daerah dan proyeksi struktur
pendanaan untuk tahun 2018-2019; (3) penyesuaian/perubahan terhadap
indikator dan target baik yang bersifat agregat maupun terkait dengan urusan
kewenangan pemerintahan sebagaimana tertuang dalam RPJMD.
Selain hal tersebut, perubahan RPJMD Kota Tarakan Tahun 2014-2019
dilakukan berkenaan dengan telah diberlakukannya berbagai regulasi yang
berpengaruh dan menuntut penyesuaian dalam penyelenggaraan pemerintahan
dan pembangunan di daerah, antara lain UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (ASN); UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; dan
Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015- 2019 yang di dalamnya memuat
program Nawa Cita: serta PP Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
Selanjutnya dengan memperhatikan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah dalam Pasal 264 ayat 5 menyatakan bahwa RPJPD,
RPJMD, dan RKPD dapat diubah apabila berdasarkan hasil pengendalian dan
evaluasi tidak sesuai dengan perkembangan keadaan atau penyesuaian terhadap
kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
Sejalan dengan ketentuan yang diatur menurut UU Nomor 23 Tahun 2014
tersebut, berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah, Pasal 282 dinyatakan bahwa perubahan RPJMD dapat dilakukan apabila:
(1) hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa proses perumusan, tidak

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019 I-3


Pendahuluan

sesuai dengan tahapan dan tatacara penyusunan rencana pembangunan daerah


yang diatur dalam Permendagri ini; (2) hasil pengendalian dan evaluasi
menunjukkan bahwa substansi yang dirumuskan, tidak sesuai dengan Permendagri
ini; (3) terjadi perubahan yang mendasar antara lain terjadinya bencana alam,
goncangan politik, krisis ekonomi, konflik sosial budaya, gangguan keamanan,
pemekaran daerah, atau perubahan kebijakan nasional; dan atau (4) merugikan
kepentingan nasional yaitu bertentangan dengan kebijakan nasional.
RPJMD yang telah diubah ini menjadi pedoman dalam melakukan perubahan
Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD), yang dijabarkan menjadi
kebijakan, program strategis dan operasional dalam rangka menangani isu strategis
dan peningkatan pelayanan publik. Disamping itu pelaksanaan RPJMD Perubahan
akan dijabarkan lebih lanjut ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Kota Tarakan tahun 2018 dan 2019.
Secara ringkas, Perubahan RPJMD Kota Tarakan Tahun 2014-2019
dilakukan dengan perbaikan perumusan dan penyajian dokumen sebagaimana
terlihat pada Rincian Perubahan tersebut

BAB I. PENDAHULUAN
- Penajaman latar belakang dan penyebutan alasan revisi
- Melengkapi dasar hukum dengan peraturan perundangan terbaru
yang relevan untuk dirujuk

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH


- Memperbaharui data kinerja sampai dengan tahun 2015

BAB III. GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA


PENDANAAN
- Memperbaharui proyeksi kapasitas riil keuangan daerah tahun 2017 -
2019

BAB IV. ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS


- Memperbaharui permasalahan pembangunan daerah
- Menganalisis/memasukkan RPJMD Provinsi Kalimantan Utara 2016-
2021
- Memperbaharui isu strategis
-

I-4
Perubahan RPJMD Kota Tarakan 2014-2019
Pendahuluan

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN


- Menyesuaikan Sasaran, indikator sasaran dan target pada tiap sasaran
RPJMD

BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN


- Penajaman arah kebijakan Tahun 2017 - 2019

BAB VII. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH


- Penajaman program pembangunan daerah tahun 2017 - 2019

BAB VIII. INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI


KERANGKA PENDANAAN
- Memperbaharui program, indikator, target dan pagu tahun 2017-2019
- Menyesuaikan numenklatur Perangkat Daerah penanggungjawab
bidang urusan/program perangkat daerah

Perbaikan-perbaikan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan


ketersediaan data yang dapat dikumpulkan selama proses penyusunan serta
meperhatikan tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan, dan berkelanjutan. Mengingat bahwa perubahan ini dilakukan pada
tahun 2017 dimana masih tersisa dua periode RKPD didalamnya.

Gambar 1.1
Lima Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019 I-5


Pendahuluan

Melalui paradigma yang baru, perencanaan pembangunan daerah mencoba


menggabungkan konsep new public service dan reinventing government. Diharapkan
pada masa yang akan datang, penyelenggaraan sistem perencanaan pembangunan
daerah lebih menekankan pada aspek pencapaian hasil, tujuan pembangunan, dan
akuntabilitas kinerja melalui penggunaan dana publik secara efisien, efektif, dan
bijaksana.

1.2. Dasar Hukum Penyusunan


Penyusunan perubahan RPJMD Kota Tarakan berlandaskan pada peraturan
perundang-undangan, sebagai berikut:

Undang-Undang
Landasan hukum yang digunakan dalam bentuk Undang-Undang adala
sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1997 tentang Pembentukan Kotamadya
Daerah Tingkat II Tarakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3711);
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan negara yang
bersih dan bebas dari Korupsi, kolusi, dan nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3851);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004
Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4438);

I-6
Perubahan RPJMD Kota Tarakan 2014-2019
Pendahuluan

7. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang tentang Rencana Pembangunan


Jangka Panjang Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 33);
8. Undang–Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4725);
9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); dan
10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah kedua kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah; (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679).

Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, dan Peraturan Menteri


Landasan yang digunakan dalam bentuk, Peraturan Pemerintah, Peraturan
Presiden, dan Peraturan Menteri dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 Tentang Pengelolaan keuangan
daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2005 Tentang Pedoman penyusunan
dan penerapan Standar pelayanan minimal (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4585);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian,
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4815);

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019 I-7


Pendahuluan

4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara


Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRW Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 517); dan
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2013 Pedoman
Pembangunan Wilayah Terpadu (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 1563).
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang pembentukan
Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
32);

I-8
Perubahan RPJMD Kota Tarakan 2014-2019
Pendahuluan

Peraturan Daerah
Landasan hukum yang digunakan dalam bentuk peraturan daerah adalah
sebagai berikut:
1. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah Kota Tarakan Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Kota
Tarakan Tahun 2010 Nomor 2);
2. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kota Tarakan Tahun 2012-2032 (Lembaran Daerah Kota Tarakan Tahun 2012
Nomor 4);
3. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2005-2025 (Lembaran
Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016 Nomor 1, Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Kalimantan Utara Nomor 1);
4. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016-2021 (Lembaran
Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016 Nomor 2, Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Kalimantan Utara Nomor 2); dan
5. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran
Daerah Kota Tarakan Tahun 2016 Nomor 20).

1.3. Maksud dan Tujuan


Penyusunan Perubahan RPJMD Kota Tarakan dimaksudkan untuk
menyesuaikan RPJMD Kota Tarakan Tahun 2014-2019 dengan peraturan
perundangan yang berlaku dan permasalahan/isu strategis pembangunan paling
mutakhir yang selanjutnya digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
pembangunan daerah Kota Tarakan terhitung mulai tahun 2014-2019.

Sedangkan tujuan penyusunan Perubahan RPJMD adalah:


1. Perbaikan sistematika dan substansi RPJMD Kota Tarakan Tahun 2014-2019
2. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan;
3. Memungkinkan terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar
daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah, maupun antara
pusat dan daerah;

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019 I-9


Pendahuluan

4. Membantu memastikan terwujudnya keterkaitan dan konsistensi antara


perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan;
5. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan
6. Membantu memastikan terciptanya penggunaan sumber daya secara efisien,
efektif, berkualitas, dan berkelanjutan.

1.4. Hubungan Antara RPJMD Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya


Pembangunan nasional diselenggarakan berdasarkan demokrasi dengan
prinsip-prinsip kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
serta kemandirian dengan menjaga kesinambungan kemajuan dan kesatuan
nasional. Sesuai dengan peraturan perundangan yang mengatur tentang sistem
perencanaan pembangunan nasional dan daerah, penyusunan RPJMD Kota Tarakan
harus mengacu pada RPJMN Republik Indonesia, RPJMD Provinsi Kalimantan Utara,
RPJPD Kota Tarakan, dan (jika ada relevansi) RPJMD kabupaten/kota
tetangga/terkait. Oleh karena itu, sistem perencanaan pembangunan daerah harus
saling bersinergi seperti pada Gambar 1.2, mulai dari tingkat nasional, provinsi,
hingga kabupaten/kota. Selain masing-masing tingkatan perencanaan memiliki
tujuan dan sasaran spesifik, pada tiap tingkatan juga memiliki tujuan agregatif dari
sistem perencanaan hierarki yang ada di bawahnya.
Gambar 1.2
Hubungan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Daerah

Sistem RPJPN RPJMN RKP


Perencanaan
Pembangunan RENJA
RENSTRA K/L
Nasional K/L

Sistem RPJPD RPJMD RKPD


Perencanaan Prov. Prov. Prov.
Pembangunan
Daerah – Provinsi RENSTRA RENJA
SKPD-Prov. SKPD-Prov.
Kalimantan Utara

Sistem RPJPD RPJMD


RKPD K/K
Perencanaan K/K K/K
Pembangunan
Daerah – Kota RENSTRA RENJA
SKPD-K/K SKPD-K/K
Tarakan

I-10
Perubahan RPJMD Kota Tarakan 2014-2019
Pendahuluan

Sistem perencanaan pembangunan nasional menghasilkan RPJPN, RPJMN


dan RKP yang menjadi acuan utama dalam pelaksanaan pembangunan dari tingkat
nasional hingga tingkat Kabupten/Kota. Selaras dengan hal tersebut, RPJP Kota
Tarakan merupakan hasil integral dari perencanaan pembangunan nasional yang
disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap
dinamika lingkungan, baik skala internasional, nasional, maupun regional.
Secara hierarki, RPJP Kota Tarakan disusun berdasarkan analisis
permasalahan pembangunan dan isu strategis serta mengacu pada RPJP Provinsi
Kalimantan Utara, dan RPJP Nasional. Adapun, RPJM Kota Tarakan merupakan
penjelmaan dari visi, misi, dan program kepala daerah yang penyusunannya
berpedoman pada RPJPD Kota Tarakan dengan memperhatikan RPJM Provinsi
Kalimantan Utara dan RPJM Nasional. RPJMD Kota Tarakan juga menjelaskan arah
kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum,
program Perangkat Daerah, serta program kewilayahan dalam kerangka regulasi
dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
Keterhubungan antar dokumen perencanaan pembangunan dan
kesinambungannya dengan fungsi penganggaran dapat dilihat dalam gambar
berikut ini:
Gambar 1.3
Keterhubungan Dokumen Perencanaan Pembangunan dan Fungsi
Penganggaran

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019 I-11


Pendahuluan

Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa:


1. Sistem perencanaan pembangunan daerah, baik jangka panjang, menengah,
maupun tahunan, merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan;
2. Perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan sistem
perencanaan pembangunan nasional; dan
3. Sistem perencanaan pembangunan daerah juga merupakan satu kesatuan
dengan sistem pengelolaan keuangan daerah.
Sistem penyelenggaraan pemerintah daerah dalam mencapai tujuan
pembangunan daerah melalui alokasi dana APBD harus dilaksanakan se-efektif dan
se-efisien mungkin. Oleh karena itu, perbaikan sistem perencanaan pembangunan
secara integral tidak dapat ditunda lagi demi memberikan wujud nyata terhadap
hasil-hasil pembangunan yang bermuara pada peningkatan kualitas kehidupan
masyarakat Kota Tarakan.

1.5. Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kota Tarakan 2014-2019 disusun dengan sistematika penulisan
sebagai berikut:
BAB - I PENDAHULUAN
Menjelaskan secara ringkas tentang isi dokumen secara keseluruhan
meliputi: latar belakang penyusunan dokumen, dasar hukum
penyusunan, hubungan antar dokumen, sistematika penulisan, serta
maksud dan tujuan penyusunan perubahan dokumen RPJMD Kota
Tarakan. Perubahan menekankan pada penjelasan alasan formil dan
materiil mengapa perubahan RPJMD ini dilakukan.
BAB - II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Menjelaskan gambaran umum tentang kondisi Kota Tarakan sebagai
salah satu pertimbangan dalam perumusan perubahan kebijakan
RPJMD ini, meliputi: aspek geografi dan demografi, aspek
kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum, dan aspek daya
saing daerah. Perubahan menekankan pada analisis kinerja
pembangunan sampai dengan tahun 2015 sesuai ketersediaan data.

I-12
Perubahan RPJMD Kota Tarakan 2014-2019
Pendahuluan

BAB - III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA


PENDANAAN
Menjelaskan gambaran tentang pengelolaan keuangan daerah dalam
tiga tahun terakhir yang dijelaskan dalam laporan kinerja keuangan
daerah dan analisis laporan keuangan, kebijakan pengelolaan keuangan
daerah, dan penghitungan kapasitas riil keuangan untuk pendanaan
pembangunan. Perubahan akan menekankan pada analisis realisasi
kinerja keuangan daerah sampai dengan tahun 2015, 2016 dan
prediksinya sampai dengan tahun 2019. Alokasi pendanaan
pembangunan dalam tiga tahun terakhir dan kapasitas riil di sisa
waktu dua tahun sampai akhir periode RPJMD menjadi sandaran
penting untuk menentukan (kembali) fokus atau prioritas
pembangunan tahun 2019.
BAB - IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Menjelaskan permasalahan daerah paling pokok dan strategis yang
akan dipecahkan hingga akhir masa periode pembangunan jangka
menengah disertai isu-isu pembangunan terkini beserta analisis
terhadap amanat dokumen atau tingkatan pemerintahan yang lebih
tinggi (nasional). Perubahan menekankan pada analisis permasalahan
pembangunan yang dihadapi oleh Kota Tarakan dewasa ini dengan
memerhatikan isu dan kebijakan pembangunan provinsi maupun
pembangunan nasional.
BAB - V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
Menjelaskan dan menjabarkan visi dan misi Walikota ke dalam tujuan
dan sasaran secara terukur dan spesifik yang akan dicapai selama
periode pembangunan daerah.
BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Menjelaskan pencapaian sasaran ke berbagai strategi yang akan
diselenggarakan selama periode pelaksanaan pembangunan. Masing-
masing strategi dijabarkan ke dalam arah kebijakan untuk mencapai
sasaran RPJMD baik kebijakan sektoral maupun kewilayahan.

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019 I-13


Pendahuluan

BAB - VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH


Menjelaskan berbagai arah kebijakan dan kebijakan umum ke dalam
program pembangunan untuk mengoperasionalkan strategi dalam
mencapai sasaran. Perubahan menekankan pada penajaman arah
kebijakan dan program pembangunan untuk Tahun 2018 dan 2019
yang nantinya menjadi dasar penentuan indikasi rencana program dan
kegiatan dalam RKPD tahun berkenaan.
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN PENDANAAN
Menjelaskan seluruh indikator, target, dan program perangkat daerah
pada setiap bidang urusan penyelenggaraan pemerintah daerah Kota
Tarakan serta pagu anggaran setiap tahunnya. Untuk tahun anggaran
2018 dan 2019, penanggungjawab bidang urusan/program Perangkat
Daerah disesuaikan dengan Organisasi Perangkat Daerah terbaru.
BAB IX INDIKATOR KINERJA DAERAH
Berisikan indikator kinerja impact dan outcome terpenting sebagai
hasil kinerja dari kebijakan pada aspek kesejahteraan masyarakat,
layanan umum, dan daya saing daerah pada realisasi pelaksanaan
pembangunan jangka menengah. Perubahan dilakukan dengan
memperbaiki indikator dan realisasi kinerja sampai dengan tahun
2015 dan atau 2016 dan prediksinya sampai dengan tahun 2019.
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
Menjelaskan ketentuan perencanaan menjelang akhir periode
perencanaan, serta tata laksana RPJMD Kota Tarakan Tahun 2014-
2019. Perubahan RPJMD, menekankan pada kaidah pelaksanaan agar
kebijakan pembangunan untuk periode tahun 2019 dapat benar-benar
dipedomani sampai dengan penyusunan dan pelaksanaan APBD tahun
berkenaan sehingga sasaran pembangunan yang diamanatkan dalam
RPJMD dapat benar-benar tercapai.

I-14
Perubahan RPJMD Kota Tarakan 2014-2019
Gambaran Umum Kondisi Daerah

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bumi Paguntaka, begitulah sebutan Kota Tarakan, sebuah kota pulau di


wilayah utara Provinsi Kalimantan Timur yang sekarang sudah pecah dan menjadi
bagian dari Provinsi Kalimantan Utara. Dengan berlandaskan pada semboyan
“Tarakan Kota BAIS” (Bersih, Aman, Indah, Sehat dan Sejahtera), Kota Tarakan
berusaha menjadikan dirinya sebagai kota modern dengan visi “Kota Perdagangan,
Jasa, Industri, Perikanan, dan Pariwisata didukung oleh Sumber Daya Manusia serta
Infrastruktur Yang Handal dan Berwawasan Lingkungan”.
Kota “Tarakan” menurut cerita rakyat berasal dari bahasa tidung
(suku/kaum nelayan) yang terdiri dari 2 kata yaitu kata “Tarak” (bertemu/tempat
singgah) dan “Ngakan” (makan) yang secara harfiah dapat diartikan sebagai
“tempat para nelayan untuk istirahat makan, bertemu serta melakukan barter hasil
tangkapan dengan nelayan lain”. Wilayah yang pada awalnya adalah perkampungan
kecil para nelayan ini kemudian berkembang menjadi kota setelah ditemukan dan
dieksploitasinya sumber minyak bumi pada tahun 1896 oleh perusahaan
perminyakan milik Pemerintah Hindia Belanda Bataafsche Petroleum Maatschappij
(BPM). Seiring dengan meningkatnya aktivitas eksploitasi minyak bumi di Pulau
Tarakan, maka mulailah berdatangan penduduk baik dari daerah sekitar pulau
maupun dari luar daerah baik sebagai tenaga kerja yang dibawa oleh Belanda
maupun mereka yang mengadu nasib karena terpikat untuk mencari rezeki.
Sebelum menjadi sebuah kota, Tarakan adalah sebuah kecamatan bagian
dari Kabupaten Bulungan. Letak dan posisi yang strategis telah mampu menjadikan
kecamatan Tarakan sebagai salah satu sentra Industri di wilayah Kalimantan Timur
bagian utara (sekarang Kalimantan Utara) sehingga pemerintah perlu untuk
meningkatkan statusnya menjadi Kota Administratif sesuai dengan Peraturan
Pemerintah No.47 Tahun 1981.

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


II-1
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Pada perkembangan selanjutnya, status Kota Administratif kembali


ditingkatkan menjadi Kotamadya berdasarkan Undang-Undang RI No. 29 Tahun
1997 yang peresmiannya dilakukan langsung oleh Menteri Dalam Negeri pada
tanggal 15 Desember 1997, sekaligus menandai tanggal tersebut sebagai Hari Jadi
Kota Tarakan.
Dengan adanya perkembangan dan pemekaran wilayah sesuai dengan
Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 23 Tahun 1999, maka Kota Tarakan yang
sebelumnya terdiri dari 3 kecamatan dimekarkan menjadi 4 kecamatan yang terdiri
dari 20 kelurahan. Keempat kecamatan tersebut antara lain Tarakan Timur,
Tarakan Tengah, Tarakan Barat, dan Tarakan Utara. Di samping itu, berdasarkan UU
No. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, status desa yang ada di Kota Tarakan
seluruhnya berubah menjadi kelurahan. Undang-undang tersebut juga mengubah
penyebutan “Kotamadya Tarakan” menjadi “Kota Tarakan”.
Kota Tarakan berada di sebuah pulau kecil yang memiliki posisi strategis
dimana selama ini berfungsi sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi wilayah
utara Kalimantan dan pintu gerbang utama bagi Provinsi Kalimantan Utara
sekaligus menjadi pusat transit perdagangan antara Indonesia-Malaysia-Filipina.
Selain itu, karena letaknya yang strategis ini pula, Kota Tarakan menjadi salah satu
bagian dari Kota Segitiga Pertumbuhan yang selama ini dirintis dalam konteks
BIMP-EAGA bersama dengan Tawau (Malaysia) dan Tawitawi. Segitiga
pertumbuhan tersebut diharapkan menjadi kutub pertumbuhan ekonomi sehingga
menjadi motor penggerak perekonomian daerah sekitar khususnya Kabupaten
Nunukan, Bulungan, Malinau, dan Tana Tidung.
Kedudukan strategis di ujung Selat Makasar sebagai poros tengah kepulauan
Nusantara dan penghubung jalur laut Australia-Oceania dengan Filipina serta Asia
Timur merupakan salah satu nilai tambah Kota Tarakan. Kekayaan minyak bumi
yang pada masanya memiliki reputasi sebagai “World Purest Oil” menjadikan Kota
Tarakan sebagai obyek kepentingan internasional di masa lalu maupun saat ini.
Dalam RTRW Nasional, Kota Tarakan ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan
Nasional (PKN) untuk mendukung wilayah hinterland-nya yang kaya akan hasil
hutan, pertanian, dan perkebunan. Kota Tarakan dapat dijadikan sebagai pusat
industri pengolahan hasil pertanian dan kehutanan serta pendistribusian barang
dan jasa.

II-2 RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2012, wilayah Provinsi


Kalimantan Timur mengalami pemekaran menjadi 2 (dua) provinsi dimana 5 (lima)
kabupaten/kota di wilayah utara pecah menjadi Provinsi Kalimantan Utara. Kelima
daerah pembentuk Provinsi Kalimantan Utara tersebut adalah :

Tabel 2.1
Kabupaten/Kota Pemekaran Provinsi Kalimantan Utara
No. Kabupaten/Kota Populasi (Jiwa) Ibukota
(1) (2) (3) (4)
1. Tarakan 235.565 Tarakan
2. Nunukan 177.607 Nunukan
3. Bulungan 129.381 Tanjung Selor
4. Malinau 77.492 Malinau
5. Tana Tidung 21.891 Tideng Pale
Jumlah (2015) 641.936
Sumber: Provinsi Kalimantan Utara Dalam Angka, 2016

Gambaran umum kondisi Kota Tarakan memberikan informasi tentang


kondisi daerah dan capaian pembangunan Kota Tarakan secara umum sampai saat
ini. Gambaran umum menjadi pemetaan secara objektif kondisi daerah dari aspek
geografi dan demografi, kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, serta daya
saing daerah.

2.1. Aspek Geografi dan Demografi


Analisis pada aspek geografi Kota Tarakan perlu dilakukan untuk
memperoleh gambaran mengenai karakteristik lokasi dan karakteristik wilayah,
potensi pengembangan wilayah, serta kerentanan wilayah terhadap bencana.
Sedangkan gambaran kondisi demografi, antara lain mencakup perubahan
penduduk, komposisi penduduk, dan populasi masyarakat secara keseluruhan atau
kelompok dalam waktu tertentu.

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


II-3
Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.1.1. Letak dan Karakteristik Wilayah


Letak dan karakteristik wilayah menggambarkan tentang luas dan batas
wilayah administrasi serta letak dan kondisi geografis yang antara lain terdiri dari
kondisi/kawasan, topografi, geologi, hidrologi, dan klimatologi.
2.1.1.1. Letak dan Kondisi Geografis
Kota Tarakan secara geografis terletak pada 3°14’30’’ Lintang Utara –
3°26’37’’ Lintang Utara dan 117°30’50’’ Bujur Timur – 117°40’12’’. Bujur Timur.
Dengan adanya perkembangan dan pemekaran wilayah sesuai dengan Peraturan
Daerah Kota Tarakan Nomor 23 Tahun 1999, maka Kota Tarakan yang sebelumnya
terdiri dari 3 kecamatan dimekarkan menjadi 4 kecamatan dan 20 kelurahan.
Keempat kecamatan tersebut adalah Tarakan Timur, Tarakan Tengah, Tarakan
Barat dan Tarakan Utara. Disamping itu, berdasarkan Undang-Undang Nomor 22
Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, status desa yang ada di Kota Tarakan
seluruhnya berubah menjadi kelurahan. Undang-undang tersebut juga mengubah
penyebutan “Kotamadya Tarakan” menjadi “Kota Tarakan”.
Kota Tarakan terdiri dari 2 (dua) pulau yaitu Pulau Tarakan dan Pulau Sadau
dengan luas wilayah ± 657,33 Km2 yang terdiri atas wilayah daratan seluas ±
250,80 Km2 dan wilayah lautan seluas ± 406,53 Km2. Kota Tarakan secara geografis
memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

 Sebelah Utara : Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Tana Tidung;


 Sebelah Selatan : Kabupaten Bulungan;
 Sebelah Timur : Laut Sulawesi; dan
 Sebelah Barat : Kabupaten Bulungan.

II-4 RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar 2. 1
Peta Adminitratif Kota Tarakan

Sumber: Kota Tarakan Dalam Angka, 2016

Berdasarkan luas wilayahnya, Kecamatan Tarakan Utara merupakan


2
kecamatan terluas diantara kecamatan lain di Kota Tarakan dengan luas 109,36 km
atau sekitar 43,60 persen dari luas daratan Kota Tarakan. Sedangkan Kecamatan
Tarakan Barat merupakan kecamatan paling kecil jika dilihat dari luasnya yang
2
hanya 27,89 km atau 11,12 persen dari luas daratan Kota Tarakan.

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


II-5
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar 2. 2
Persentase Luas Daratan Wilayah per Kecamatan

Sumber: Kota Tarakan Dalam Angka, 2015

Wilayah Kota Tarakan sekitar 38,15 persen merupakan daratan dan sisanya
sebanyak 61,85 persen wilayah perairan/lautan. Cukup besarnya persentase
wilayah Kota Tarakan yang berupa lautan disebabkan lokasinya yang merupakan
sebuah pulau tersendiri terpisah dari pulau induk Kalimantan.

Gambar 2. 3
Persentase Luas Daratan dan Lautan

Sumber: Kota Tarakan Dalam Angka, 2015


2.1.1.2. Geologi
Sebagian besar Kota Tarakan terdiri dari unsur geologi berupa batu pasir
kuarsa, batu lempung, batu lanau, batu bara, lignit, dan konglomerat yang mencapai
64 persen dari luas daratan di Kota Tarakan. Sedangkan sisanya adalah lumpur,
lanau, pasir, kerikil, dan kerakal.

II-6 RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Pulau Tarakan secara geologi terdiri dari 2 (dua) satuan besar, yaitu satuan
wilayah perbukitan antar iklim dan satuan wilayah dataran. Masing-masing satuan
mempunyai karakteristik geologi yang berbeda. Kondisi perbukitan antar iklim di
Pulau Tarakan merupakan sebuah iklim yang sumbernya memanjang dengan
lapisan tipis batubara berumur tersier yang berselang-seling atau dan lainnya. Di
bagian dalam, antar iklim ditentukan oleh cadangan minyak dan gas bumi serta
sebagian batuan lempung yang bersifat kedap air dan mengembang. Batuan
tersebut menjadi mudah longsor pada kemiringan lereng agak besar dan mudah
terkikis. Sedangkan di wilayah dataran terdiri dari dataran pantai, dataran banjir
dan dataran sungai.

2.1.1.3. Iklim
Kota Tarakan yang beriklim tropis mempunyai musim yang hampir sama
dengan wilayah Indonesia pada umumnya, yaitu musim penghujan dan musim
kemarau. Musim penghujan biasanya terjadi pada bulan Oktober sampai dengan
bulan April, sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan April sampai dengan
bulan Oktober. Keadaan ini terus berlangsung setiap tahun yang diselingi musim
peralihan pada bulan-bulan tertentu. Namun dalam tahun-tahun terakhir ini,
keadaan musim di Kalimantan Utara termasuk Kota Tarakan kadang tidak menentu.
Pada bulan-bulan yang seharusnya turun hujan terkadang tidak turun hujan sama
sekali begitu juga sebaliknya.
Suhu udara di suatu tempat antara lain ditentukan oleh tinggi rendahnya
tempat tersebut terhadap permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Secara umum,
Kota Tarakan beriklim panas dengan suhu udara sepanjang tahun 2015 berkisar
24,80C hingga 31,30C. Selain itu, sebagai daerah beriklim tropis, Kota Tarakan
mempunyai kelembaban udara relatif tinggi dengan kisaran antara 56,0 persen
sampai dengan 98,0 persen sepanjang tahun 2015. Kelembaban udara paling
rendah terjadi pada bulan Maret yang hanya mencapai 47,0 persen, sedangkan
kelembaban udara tertinggi terjadi pada bulan Juni yang mencapai 100 persen.
Untuk rata-rata kelembaban udara sepanjang tahun 2015 tercatat sebesar 84,0
persen.

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


II-7
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Curah hujan di suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan


iklim, keadaan geografis dan perputaran/pertemuan arus udara. Oleh
karena itu jumlah curah hujan beragam menurut bulan dan letak stasiun
pengamat. Curah hujan di Kota Tarakan sangat beragam dari waktu ke
waktu. Rata-rata curah hujan tertinggi terjadi pada bulan November
sebesar 375,1 mm dan rata-rata curah hujan terendah sebesar 197,4 mm
yang terjadi pada bulan Januari. Sedangkan rata-rata curah hujan
sepanjang tahun 2015 tercatat sebesar 264,5 mm.
Selain indikator klimatologi di atas, terdapat indikator lainnya
seperti penyinaran matahari dimana rata-rata pada tahun 2015 sebesar
56,3 persen. Tekanan udara di Kota Tarakan tertinggi pada bulan Maret
sebesar 1.013,5 mb dengan rata-rata 1.011,7 mb.

2.1.1.4. Potensi Pengembangan Wilayah


Kota Tarakan merupakan daerah yang memiliki perhatian besar dalam
menjaga luasan kawasan lindungnya. Alokasi kawasan lindung berdasarkan
Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Tarakan adalah seluas 11.742,99 Ha (46,82%), sedangkan kawasan budidaya
sebesar 13.337,01 Ha (53,18%). Rencana detail pola tata ruang sesuai dengan
RTRW Kota Tarakan dapat dilihat berdasarkan tabel 2.2 berikut ini:

II-8 RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Tabel 2.2
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tarakan, Tahun 2012-2032
Luas Lahan Persen
No. Rencana Pola Ruang
(Ha) (%)
(1) (2) (3) (4)
A Kawasan Lindung
A1 Hutan Lindung 6.997,22 27,90
A2 Ruang Terbuka Hijau -
1. Hutan Mangrove 1.119,30 4,46
2. Hutan Kota 2.390,48 9,53
3. Taman Kota 1,07 0,00
4. Sabuk Hijau 682,60 2,72
5. Tempat Pemakaman Umum 67,28 0,27
6. Stadion Olah Raga 3,00 0,01
7. Kawasan Perlindungan Setempat 465,70 1,86
8. Sumber Air Baku 16,34 0,07
Jumlah Kawasan Lindung 11.742,99 46,82
B Kawasan Budidaya
B1 Kawasan Permukiman
1. Permukiman Kepadatan Rendah 227,33 0,91
2. Permukiman Kepadatan Sedang 4.773,17 19,03
3. Permukiman Kepadatan Tinggi 2.814,19 11,22
B2 Kawasan Perdagangan dan Jasa 700,70 2,79
B3 Kawasan Pertahanan dan Keamanan 543,05 2,17
B4 Kawasan Bandar Udara Juwata 268,21 1,07
B5 Kawasan Perkantoran 238,38 0,95
B6 Kawasan Pendidikan 63,16 0,25
B7 Kawasan Industri dan Pergudangan -
1. Kawasan Industri 1.618,42 6,45
2. Kawasan Pergudangan 74,67 0,30
B8 Kawasan Pariwisata 779,37 3,11
B9 Kawasan Pertambangan -
1. Kawasan Pertambangan 833,51 3,32
2. UPDN Pertamina 21,90 0,09
B10 Kawasan Peternakan 157,11 0,63
B11 Kawasan Perikanan 22,02 0,09
B12 Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial -
1. PLTU 40,35 0,16
2. TPA 93,70 0,37
3. Fasos Fasum 31,31 0,12
4. Sport Center 36,46 0,15
Jumlah Kawasan Budidaya 13.337,01 53,18
Jumlah Kota Tarakan 25.080,00 100,00
Sumber: RTRW Kota Tarakan, 2012-2032

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


II-9
Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.1.1.5. Wilayah Rawan Bencana


Wilayah rawan bencana Kota Tarakan di klasifikasikan antara lain kawasan
rawan longsor, kawasan rawan banjir/genangan, dan kawasan rawan genangan
akibat kenaikan air laut.
1. Kawasan rawan longsor berada di Kelurahan Karang Anyar, Kelurahan
Sebengkok, Kelurahan Pamusian, Kelurahan Kampung Empat, Kelurahan
Pantai Amal, Kelurahan Kampung Enam, dan Kelurahan Mamburungan;
2. Kawasan rawan banjir/genangan, berada di:
a) Kecamatan Tarakan Timur meliputi Jalan Sungai Sesayap, Jalan Meranti,
Jalan Akasia, Jalan Bengkirai, dan Jalan Tengkawang;
b) Kecamatan Tarakan Tengah meliputi Jalan Sebengkok Tiram, Jalan
Pangeran Diponegoro, Jalan Sebengkok AL, dan Jalan Martadinata;
c) Kecamatan Tarakan Barat meliputi Jalan Slamet Riyadi, Jalan Kenanga,
Jalan Seroja, Jalan Anggrek, Jalan Matahari, dan Jalan Mulawarman; serta
d) Kecamatan Tarakan Utara meliputi Jalan P. Aji Iskandar.
3. Kawasan rawan genangan akibat kenaikan muka air laut, curah hujan tinggi,
dan gelombang badai yang terjadi pada saat bersamaan berada di kawasan
pesisir di Kelurahan Juata Laut, Juata Permai, Karang Harapan, Karang Anyar
Pantai, Karang Rejo, Selumit Pantai, Sebengkok, Lingkas Ujung, Mamburungan,
Pantai Amal, dan Kampung Satu/Skip sebagai dampak perubahan iklim yang
meliputi bahaya cuaca ekstrim, La Nina, dan gelombang badai.

2.1.2. Demografi
Kota Tarakan merupakan daerah yang memiliki luas wilayah relatif kecil dan
selaras dengan populasi penduduknya yang juga relatif sedikit. Dari hasil proyeksi
Sensus Penduduk oleh BPS, pada tahun 2015 jumlah penduduk Kota Tarakan
sebanyak 235.565 jiwa. Dengan luas daratan kota sekitar 250,8 km2, maka rata-rata
kepadatan penduduk Kota Tarakan sebesar 943,58 jiwa/km2 yang berarti setiap 1
(satu) km2 wilayah di Kota Tarakan rata-rata dihuni oleh 944 orang.
Kecamatan yang memiliki penduduk terbanyak sekaligus terpadat adalah
Kecamatan Tarakan Barat dengan kepadatan penduduk sebesar 2.806,12 jiwa/km2.
Sedangkan kecamatan yang paling jarang penduduknya adalah Kecamatan Tarakan
Utara dengan kepadatan penduduk sebesar 250,94 jiwa/km2.

II-10 RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Tabel 2.3
Data Luas Wilayah, Jumlah Kelurahan dan Jumlah Penduduk
Berdasarkan Jenis Kelamin Kota Tarakan, Tahun 2011-2015
Luas Jumlah Penduduk
No. Kecamatan Jumlah
(Km2) Kelurahan Laki-Laki Perempuan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Tarakan Timur 58,01 7 27.466 24.887 52.353
2. Tarakan Tengah 55,54 5 38.189 35.647 73.836
3. Tarakan Barat 27,89 5 43.291 39.237 82.528
4. Tarakan Utara 109,36 3 14.360 12.488 26.848
Jumlah 2015 250,80 20 123.306 112.259 235.565
2014 250,80 20 119.036 108.193 227.229
2013 250,80 20 114.621 104.171 218.792
2012 250,80 20 110.426 100.264 210.690
2011 250,80 20 106.089 96.503 202.592
Ket: Data Proyeksi Penduduk BPS Kota Tarakan (Back Casting)
Sumber: BPS Kota Tarakan

Jumlah penduduk Kota Tarakan tahun 2015 menurut hasil


Proyeksi Penduduk 2015 BPS Kota Tarakan adalah 235.565 jiwa. Apabila
dilihat dari perbandingan penduduk laki-laki dan perempuan, jumlah
penduduk laki-laki lebih banyak daripada penduduk perempuan dengan
sex ratio sebesar 109,84.
Berdasarkan pada Tabel 2.3 diatas, jumlah penduduk Kota Tarakan
mengalami pertumbuhan pada periode 2014-2015. Jumlah penduduk pada tahun
2014 berjumlah 227.229 jiwa sedangkan pada tahun 2015 menjadi 235.565 jiwa.
Jumlah penduduk Kota Tarakan tersebar di empat kecamatan dengan penduduk
tertinggi berada di Kecamatan Tarakan Barat yaitu berjumlah 82.528 jiwa atau
sekitar 35,03 persen dari total populasi penduduk kota Tarakan. Sedangkan jumlah
penduduk paling rendah berada di Kecamatan Tarakan Utara yaitu berjumlah
26.848 jiwa (11,40%).

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


II-11
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar 2. 4
Distribusi Penduduk Kota Tarakan Menurut Kecamatan

Sumber: Kota Tarakan Dalam Angka 2016

Perkembangan penduduk Kota Tarakan dari tahun 2011-2015 mengalami


peningkatan/pertumbuhan positif di setiap tahunnya yang disebabkan karena
kelahiran maupun migrasi masuk. Jumlah penduduk Kota Tarakan pada tahun 2015
tercatat sebesar 235.565 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 3,67
persen.
Selain itu, dilihat dari pengolahan Proyeksi Penduduk 2015 untuk kepadatan
penduduk, Kecamatan Tarakan Barat mempunyai kepadatan paling tinggi yaitu
2.959,05 jiwa per km2 kemudian diikuti Kecamatan Tarakan Tengah dengan
kepadatan penduduk sebesar 1.329,42 jiwa per km2 dan Kecamatan Tarakan Timur
dengan kepadatan 902,48 jiwa per km2. Sedangkan Kecamatan Tarakan Utara
mempunyai kepadatan penduduk yang paling rendah yaitu hanya 245,50 jiwa per
km2. Akan tetapi pada tahun-tahun berikutnya pertumbuhan penduduk perlu
mendapat perhatian khusus karena jumlah penduduk yang selalu meningkat tidak
selalu berbanding lurus dengan kesejahteraan masyarakat bahkan malah bisa
sebaliknya. Pertumbuhan penduduk idealnya harus diimbangi dengan berbagai
variabel penunjang sumber daya manusia dan infrastruktur agar nantinya
pertumbuhan penduduk tidak lagi menjadi masalah demografi.

II-12 RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar 2. 5
Pertumbuhan Penduduk Kota Tarakan, Tahun 20011-2015
240.000 235.565
230.000
220.000 227.229
218.792
210.000
210.690
200.000
202.592
190.000
180.000
2011 2012 2013 2014 2015

Sumber: Kota Tarakan Dalam Angka, 2016

Penyebaran penduduk antar kecamatan di Kota Tarakan dapat dikatakan


masih belum merata. terlihat bahwa penduduk yang tinggal di Kecamatan Tarakan
Barat mencapai 35,03 persen. Lain halnya dengan Kecamatan Tarakan Utara yang
hanya dihuni 11,40 persen dari jumlah penduduk Kota Tarakan. Selain itu,
penduduk yang tinggal di Kecamatan Tarakan Timur sebanyak 22,22 persen dan
Kecamatan Tarakan Tengah sebanyak 31,34 persen.
Tabel 2.4
Luas Wilayah, Jumlah Rumahtangga, Penduduk dan Kepadatannya
Menurut Kecamatan, Tahun 2011-2015
Kepadatan
Luas Rumah
No. Kecamatan Penduduk Rumah Penduduk
(Km2) Tangga
Tangga/ Km2 /Km2
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Tarakan Timur 58,01 11.072 52.353 194,59 902,48
2. Tarakan Tengah 55,54 16.194 73.836 287,38 1.329,42
3. Tarakan Barat 27,89 18.362 82.528 624,35 2.959,05
4. Tarakan Utara 109,36 6.316 26.848 59,03 245,50
Jumlah 2015 250,80 51.944 235.565 208,07 943,58
2014 250,80 52.602 227.229 210,70 910,19
2013 250,80 49.129 218.792 196,79 876,39
2012 250,80 46.341 210.690 185,62 843,94
2011 250,80 47.791 202.592 191,43 811,50
Ket: Data Proyeksi Penduduk BPS Kota Tarakan (Back Cating)
Sumber: BPS Kota Tarakan

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


II-13
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Sebagai daerah yang memiliki daya tarik yang cukup tinggi berupa
ketersediaan sarana dan prasarana perkotaan, cakupan layanan dan kualitas
pendidikan dan kesehatan, serta kemajuan pembangunan di berbagai bidang, sudah
seyogyanya Kota Tarakan menjadi daerah tujuan penduduk dari luar wilayah.
Selain itu, posisi strategis Kota Tarakan yang berdekatan dengan wilayah Malaysia
menyebabkan kota ini menjadi daerah transit.
Migrasi penduduk dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir tercatat
diatas 5 persen atau sekitar 7.000-8.000/tahun. Dampak nyata dari adanya
fenomena ini yakni timbulnya pengangguran dan kemiskinan karena penduduk
pendatang tidak diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia yang berdaya
saing dalam mendapatkan lapangan pekerjaan yang layak sehingga masalah
ketenagakerjaan semakin mencuat.

2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat


Aspek kesejahteraan masyarakat menjelaskan tentang perkembangan
kesejahteraan Kota Tarakan ditinjau dari sisi kesejahteraan dan pemerataan
ekonomi serta kesejahteraan sosial.
2.2.1. Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
Indikator yang umum dipakai untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi
suatu daerah adalah dengan menganalisis perkembangan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) suatu wilayah dari tahun ke tahun dengan melihat nilai
pertumbuhan dan distribusinya.
Kota Tarakan merupakan daerah tingkat II di Provinsi Kalimantan Utara
yang mempunyai pertumbuhan ekonomi positif cukup menggembirakan. Hal ini
dapat terlihat dari nilai PDRB dengan migas mencapai 16.718.494.22 juta rupiah
dan PDRB tanpa migas 15.892.319.12 pada tahun 2015 dengan pertumbuhan
ekonomi sebesar 3,98 persen. Selain itu, beberapa indikator makro ekonomi Kota
Tarakan juga memperlihatkan perkembangan yang positif selama tahun 2015,
seperti nilai ekspor, pendapatan per kapita, PDRB per kapita, dan komponen-
komponen pembangunan ekonomi lainnya.

II-14 RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.2.1.1. PDRB Kota Tarakan


Besaran PDRB suatu daerah dapat menggambarkan kemampuan atau
potensi ekonomi dan kinerja ekonomi suatu daerah baik dalam hal pengelolaan
sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Perekonomian Kota Tarakan
yang salah satunya diukur dari nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
selama seri 2010-2015 menunjukkan perkembangan yang terus meningkat.
Besaran PDRB Kota Tarakan atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga
konstan tahun seri 2010-2015, baik dengan migas maupun tanpa migas, selalu
mengalami kenaikan yang signifikan.
PDRB Kota Tarakan sangat dipengaruhi oleh jumlah produksi dan harga
komoditi dari sektor perdagangan, hotel, dan restoran, yang masih tetap menjadi
sektor primadona karena memberikan kontribusi paling besar bagi perekonomian
Kota Tarakan. Kontribusi PDRB dari Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil
dan Motor pada tahun 2015 mencapai 21,21% persen. Tingginya kontribusi yang
diberikan oleh sektor ini disebabkan oleh posisi Kota Tarakan sebagai salah satu
kota transit sekaligus pintu gerbang utama wilayah Kalimantan Utara.

Gambar 2.6
PDRB Kota Tarakan ADH Berlaku Tahun 2010-2015 (Juta Rupiah)
45.000.000,00
19.581.809,74
40.000.000,00
21.300.339,83
35.000.000,00
14.807.292,04
30.000.000,00 16.838.045,82
11.302.790,76
25.000.000,00 20.301.386,02
20.000.000,00 12.863.536,76

15.000.000,00 18.476.181,04
15.849.017,14
10.000.000,00
12.132.295,10 13.971.669,80
5.000.000,00 10.618.817,39
0,00
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Tanpa Migas Dengan Migas

Sumber: PDRB Kota Tarakan Berdasarkan Lapangan Usaha, 2015

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


II-15
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Seiring usaha peningkatan pembangunan di Kota Tarakan, PDRB Kota


Tarakan memperlihatkan perkembangan selama beberapa tahun terakhir. Jika
dilihat secara per kapita, pada tahun 2015 PDRB per kapita Kota Tarakan mencapai
90,42 juta rupiah dengan migas dan 86,18 juta rupiah tanpa migas. Jika dilihat lagi
secara series semenjak tahun 2010 sampai dengan 2015, PDRB per kapita di Kota
Tarakan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini
mengindikasikan bahwa perekonomian masyarakat Kota Tarakan secara umum
terus mengalami peningkatan. PDRB per kapita mengalami peningkatan dari 86,19
juta rupiah per kapita pada tahun 2014 kemudian meningkat menjadi 90,42 juta
rupiah per kapita pada tahun 2015.
Secara total (dengan migas) PDRB Kota Tarakan yang tercipta pada tahun
2015 mencapai 21,3 triliun rupiah dan jika komoditi minyak dan gas bumi (migas)
dihilangkan (PDRB Tanpa Migas) mencapai 20,3 triliun rupiah. Secara riil ekonomi
Tarakan masih tumbuh 3,98 persen (dengan migas) atau 4,22 persen (tanpa migas).
Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dengan migas Kota Tarakan
atas dasar harga berlaku tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 8,78 persen,
dari 19,58 triliun rupiah pada tahun 2014 menjadi 21,3 triliun rupiah pada tahun
2015 atau naik lebih dari 1,72 triliun rupiah.

II-16 RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Tabel 2.5
PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2010-2015 (Juta Rupiah)

* Angka sementara/Preliminary Figures


** Angka sangat sementara/Very Preliminary Figures

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


II-17
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar 2.7
Laju Pertumbuhan PDRB Tarakan ADH Konstan Tahun 2010-2015

25 10,24
20 12,14 7,58 7,98
15 11,49 10,08
7,67 7,64
10
4,22
5 3,98
0
2011 2012 2013 2014 2015
Dengan Migas Tanpa Migas

Sumber: PDRB Berdasarkan Lapangan Usaha, 2016

Pertumbuhan ekonomi Kota Tarakan secara makro pada beberapa tahun


terakhir (2011-2015) cenderung mengalami pergerakan fluktuatif. perekonomian
global menunjukkan gejala yang ambigu, di satu sisi terlihat ada perbaikan, namun
di sisi lain menunjukkan kondisi sebaliknya. Kondisi ini salah satunya dapat
ditunjukkan dengan pelemahan nilai mata uang berbagai negara (termasuk nilai
tukar uang rupiah) dan situasi perdagangan internasional yang bergejolak ditandai
pelemahan harga komoditas energi khususnya harga migas dan batubara, sebagai
dampak pelemahan ekonomi negara-negara tujuan eskpor. Ditengah situasi
ekonomi global yang bergejolak di pasar internasional, perekonomian Kota Tarakan
pada tahun 2015 masih tumbuh positif, namun lebih lambat dari capaian tahun
2014.
Ditinjau dari kategori ekonomi, sejak tahun 2010-2015 hampir semua
kategori mengalami peningkatan nilai tambah, dimana kategori Perdagangan Besar
dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor merupakan penyumbang terbesar
nilai tambah dalam perekonomian Tarakan. Pada tahun 2015, nilai ekonomi yang
tercipta (Nilai Tambah Bruto/NTB) pada kategori Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor adalah 4,52 triliun rupiah, mengalami
peningkatan dari tahun 2014 yang mencapai 3,97 triliun rupiah atau meningkat
0,55 triliun rupiah.

II-18 RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Tabel 2.6
Laju Pertumbuhan PDRB Atas Harga Konstan
Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2011-2015 (%)

Sumber: PDRB Berdasarkan Lapangan Usaha Kota Tarakan, 2016

Kategori berikutnya yang juga memberi kontribusi cukup signifikan adalah


Konstruksi yaitu sebesar 3,11 triliun rupiah, disusul kategori Transportasi dan
Pergudangan dengan nilai tambah mencapai 2,88 triliun rupiah. Untuk nilai tambah
kategori Industri Pengolahan mengalami peningkatan, yaitu dari 2,46 triliun rupiah
di tahun 2014 menjadi 2,71 triliun rupiah di tahun 2015.

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


II-19
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Selanjutnya dengan penambahan nilai tambah bruto sekitar 0,22 triliun


rupiah di tahun 2015, menempatkan kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
sebagai kategori dengan kenaikan nilai tambah tertinggi kedua setelah Industri
Pengolahan. Nilai tambah yang dihasilkan kategori ini adalah sebesar 2,63 triliun
rupiah pada tahun 2015. Hal ini ditunjang oleh semakin meningkatnya produksi
subkategori perikanan, baik perikanan tangkap maupun budidaya. Besarnya nilai
tambah kategori lainnya tidak sebesar kategori-kategori di atas. Sedangkan nilai
tambah terkecil dari kategori Pengadaan Listrik dan Gas, serta kategori Pengadaan
Air, Pengolahan Sampah, Limbah dan Daur Ulang masing-masing sebesar 12,43
miliar rupiah dan 19,63 miliar rupiah.
Secara keseluruhan nilai PDRB atas dasar harga konstan 2010 (secara riil)
mengalami kenaikan, baik dengan migas maupun tanpa migas. Namun demikian,
jika dilihat per kategori, terdapat dua kategori yang mengalami penurunan besaran
PDRB konstan di tahun 2015 yaitu kategori Jasa Perusahaan dan kategori
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial. Sedangkan kategori
lainya hampir sama dengan atas dasar harga berlaku.

2.2.1.2. Struktur Perekonomian


Kota Tarakan sebagai kota perdagangan dan jasa, struktur perekonomian
Kota Tarakan tidak lagi didominasi oleh usaha berbasis sumberdaya alam,
melainkan didominasi usaha sekunder dan tersier, hal ini terlihat dari besarnya
peranan masing-masing Lapangan Usaha ini terhadap pembentukan PDRB Kota
Tarakan. Sumbangan terbesar pada tahun 2015 dihasilkan oleh Lapangan Usaha
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Motor (21,21%), Lapangan
Usaha Konstruksi (14,60%), Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan
(13,52%); Lapangan Industri Pengolahan, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan
dan Perikanan, dimana masing-masing memberikan kontribusi lebih dari 10
persen, sedangkan kategori lapangan usaha lainnya peranan kurang dari 8 persen.

II-20 RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Tabel 2.7
Struktur Ekonomi Dengan Migas ADHB Tahun 2011-2015 (%)

Sumber: PDRB Berdasarkan Lapangan Usaha Kota Tarakan, 2016

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


II-21
Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.2.1.3. PDRB Per kapita

PDRB perkapita merupakan salah satu indikator yang diturunkan dari angka
PDRB. Angka tersebut di dapat dengan cara membagi angka PDRB suatu tahun
dengan jumlah penduduk pertengahan tahun yang ada di di daerah itu. PDRB
Perkapita yang menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per satu orang penduduk
bukanlah alat untuk mengukur kesejahteraan karena nilai PDRB tersebut belum
tentu dimiliki oleh penduduk wilayah tersebut.
Pada tahun 2015, PDRB perkapita Kota Tarakan mencapai 90,42 juta rupiah
(dengan migas) dan 86,18 juta rupiah (tanpa migas). Pertumbuhan PDRB perkapita
dari 2010-2015 selalu mengalami peningkatan. Ini berarti bahwa perekonomian
Kota Tarakan terus berkembang seiring dengan perkembangan penduduknya. Pada
tahun 2011-2015, pertumbuhan PDRB per-kapita ini masih di atas pertumbuhan
penduduk Kota Tarakan.
Gambar 2.7
Perkembangan PDRB Perkapita, 2010-2015

Sumber: PDRB berdasarkan Lapangan Usaha Kota Tarakan

II-22 RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.2.1.4. Distribusi Pendapatan Pendekatan Gini Ratio


Perubahan angka gini rasio mengindikasikan adanya perubahan distribusi
pengeluaran penduduk yang digunakan untuk melihat apakah pemerataan
pengeluaran penduduk semakin merata atau semakin timpang. Dari gambar 2.8
dapat terlihat bahwa secara umum, selama periode 2012-2014 ketimpangan
distribusi pendapatan rumah tangga di Kota Tarakan berada pada tingkat
ketimpangan sedang karena nilai indeks gini rasionya masih berkisar antara 0,308
hingga 0,324. Para ahli ekonomi masih menganggap “wajar” jika gini ratio berada di
kisaran 0,3 sehingga dapat dikatakan pemerataan pengeluaran masyarakat Kota
Tarakan masih dikategorikan wajar.

Gambar 2.8
Indeks Gini/Gini Rasio
0,4
0,3349
0,35 0,324
0,308
0,284
0,3 0,268

0,25

0,2

0,15

0,1

0,05

0
2011 2012 2013 2014 2015

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Tarakan

Angka gini rasio Kota Tarakan mengalami penurunan pada tahun 2015
dibandingkan tahun sebelumnya yaitu dari 0,324 menjadi 0,284. Penurunan ini
sekaligus merubah status tingkat ketimpangan sedang menjadi tingkat
ketimpangan rendah. Hal ini mengindikasikan bahwa pada periode 2014-2015
terjadi perbaikan pemerataan pendapatan penduduk di Kota Tarakan atau
distribusi pendapatan penduduk Kota Tarakan pada tahun 2015 lebih merata
daripada tahun 2014.

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


II-23
Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.2.1.5. Distribusi Pengeluaran Pendekatan Kriteria Bank Dunia


Pengeluaran penduduk per kapita merupakan salah satu indicator yang
dapat memberikan gambaran mengenai keadaan kesejahteraan penduduk. Semakin
besar konsumsi/pengeluaran yang dikeluarkan penduduk maka diasumsikan
tingkat kesejahteraan penduduk yang bersangkutan menjadi lebih baik. Terlebih
lagi jika peningkatan pengeluaran tersebut terjadi pada komoditas non makanan
yang merupakan indikasi meningkatnya pembelian barang sekunder dan tersier.

Sebagian besar penduduk di Kota Tarakan berada pada golongan


pengeluaran Rp. 500.000,- s.d. 749.000,- setiap bulannya sebanyak 28,47 persen.
Selain itu, sebanyak 14,56 persen penduduk berada pada golongan pengeluaran di
atas Rp. 1.500.000,-.

Gambar 2.9
Persentase Penduduk Menurut Golongan Pengeluaran per Kapita/Bulan di
Kota Tarakan, 2015

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Tarakan

2.2.2. Kesejahteraan Sosial


Faktor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi merupakan kunci penting dalam
peningkatan kualitas sumber daya dan kesejahteraan masyarakat. Semakin tinggi
kualitas pendidikan, kualitas kesehatan, dan peningkatan hidup layak masyarakat
maka pembangunan kualitas sumber daya manusia bisa dikatakan berhasil. Dengan
peningkatan kualitas SDM akan mengkatalisasi pembangunan secara keseluruhan
dan tentunya meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pengembangan sumber daya
manusia menjadi motor penggerak dalam memicu pertumbuhan ekonomi
disamping pengembangan modal fisik (Todaro, 2000).

II-24 RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Untuk menuju pembangunan manusia yang berkualitas perlu didukung oleh


sarana dan prasarana pembangunan secara menyeluruh yang memadai dan tentu
saja dapat diakses oleh segala lapisan penduduk Kota Tarakan. Keberhasilan
pembangunan sumber daya manusia dapat dilihat dengan menganalisis
perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang merupakan indeks
komposit dari 3 (tiga) indikator utama kesejahteraan sosial yakni pendidikan,
kesehatan, dan ekonomi.
Dari tahun 2011 hingga 2014, angka IPM kota Tarakan terus mengalami
peningkatan dari 71,60 ke 74,60 dan terus meningkat di tahun 2015 menjadi 74,70
yang menduduki peringkat pertama se-Kalimantan Utara serta masuk pada kriteria
menengah ke atas. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan yang telah
dilaksanakan telah mengarah pada adanya perbaikan kualitas hidup masyarakatnya
yang diharapkan.

Gambar 2.10
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Tarakan Tahun 2011 – 2015

Sumber: Indeks Pembangunan Manusia Kota Tarakan,

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


II-25
Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.2.2.1. Pendidikan
Pada era globalisasi saat ini, dalam hal pendidikan lebih difokuskan pada
pemerataan kesempatan seluas-luasnya bagi penduduk untuk mengenyam
pendidikan. Perkembangan rata-rata lama sekolah di Kota Tarakan selama 2013
hingga 2015 mengalami peningkatan secara perlahan namun pasti. Kondisi di tahun
2013, rata-rata lama sekolah sebesar 9,28 tahun dan di tahun 2014 meningkat ke
9,90 tahun kemudian meningkat lagi pada tahun 2015 menjadi 9,91 tahun.
Peningkatan tersebut menunjukkan pergerakan positif dan membaik pada bidang
pendidikan untuk masyarakat Kota Tarakan. Konsistensi pemerintah dalam
program ini menjadi faktor penting dalam mencapai keberhasilan rata-rata lama
sekolah di Kota Tarakan.
Gambar 2.11
Perbandingan Rata-Rata Lama Sekolah Kota Tarakan Tahun 2013 – 2015

10 9,9 9,91

9,5 9,28
9

8,5
2013 2014 2015

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Tarakan

Pada tahun 2015, BPS menggunakan metode baru dalam perhitungan IPM.
Salah satu yang berbeda dari metode sebelumnya adalah dengan tidak
digunakannya lagi angka melek huruf, melainkan diganti dengan harapan lama
sekolah. Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Kalimantan
Utara (Kaltara), ternyata penduduk Kota Tarakan bersekolah lebih lama, dimana
indikator ini ditunjukkan dengan rata-rata lama sekolah 9,91 tahun atau
memutuskan berhenti sekolah ketika duduk di kelas 1 SMA. Sedangkan secara rata-
rata pendidikan tertinggi yang ditamatkan penduduk Kota Tarakan adalah sampai
jenjang SMP.

Meskipun tidak lagi dijadikan sebagai indikator komponen pembetuk IPM,


angka melek huruf masih relevan dalam mengukur capaian keberhasilan dibidang
pendidikan. Angka ini untuk melihat seberapa besar kemampuan masyarakat dalam
membaca dan menulis. Angka melek huruf ini diukur dengan menggunakan

II-26 RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


Gambaran Umum Kondisi Daerah

pendekatan penduduk berumur > 10 Tahun. Pada tahun 2015, angka melek
hurufnya sebesar 1,93 persen. Artinya dari setiap 100 penduduk Kota Tarakan yang
berumur > 10 Tahun, akan ditemukan 1 sampai 2 orang diantaranya belum bisa
baca tulis atau buta huruf, sebagaimana disajikan pada gambar 2.12.

Secara total, dari angka buta huruf sebesar 1,93 persen terdapat 1,29 persen
penduduk laki-laki usia datas 10 tahun dan 2,64 persen penduduk perempuan usia
diatas 10 tahun yang buta huruf.

Gambar 2. 12
Persentase Penduduk 10 Tahun Ke atas yang Buta Huruf
Tahun 2012 – 2015

3 2,64
Laki-laki Perempuan Total
2,5
1,93
2
1,49 1,61
1,5 1,29
1,03 0,99
1
0,62 0,630,54
0,44 0,46
0,5
0
2012 2013 2014 2015

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Tarakan

Mencapai pendidikan dasar untuk semua adalah upaya yang dilakukan agar
penduduk usia sekolah dapat menikmati pendidikan SD/MI (usia 7-12 tahun),
SMP/MTs (usia 13-15 tahun), dan SMA/MA/SMK (usia 16-18 tahun). Angka
Partisipasi Kasar (APK) merupakan indikator yang menunjukkan proporsi
penduduk yang bersekolah pada jenjang pendidikan tertentu tanpa melihat usia
sekolah penduduk tersebut. Sedangkan Angka Partisipasi Murni (APM) merupakan
indikator yang menunjukkan proporsi penduduk yang bersekolah pada jenjang
pendidikan dan berusia sesuai dengan usia sekolah jenjang pendidikannya dengan
nilai maksimal 100%.

Untuk capaian pada tahun 2015 APK dan APM Kota Tarakan mengalami
penurunan dari jenjang SD/MI ke SMP/MTs maupun SMA/MA/SMK. Hal ini
merupakan fenomena nasional yang disebabkan masih adanya siswa yang putus

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


II-27
Gambaran Umum Kondisi Daerah

sekolah baik karena faktor ekonomi maupun siswa yang bersangkutan tidak ingin
meneruskan sekolah karena belum adanya kesadaran arti pentingnya pendidikan
yang lebih tinggi.
Gambar 2. 13
Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM)
Kota Tarakan Tahun 2015 (%)
120
100,6
100 95,73
91,52

77,9 77,47
80
61,97
60

40

20

0
APK APM

SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK

Sumber: BPS Kota Tarakan, 2016

2.2.2.2. Kesehatan

Perkembangan angka harapan hidup Kota Tarakan dari tahun 2011-2015


terus mengalami kenaikan, dari tahun 2011 sebesar 73,00 menjadi 73,52 pada
tahun 2015. Angka harapan hidup Kota Tarakan termasuk kategori tinggi bila
dibandingkan dengan kabupaten/kota se-Kalimantan Timur maupun Kalimantan
Utara. Hal ini mengindikasikan kualitas kesehatan Kota Tarakan sudah membaik
dan untuk selanjutnya terus dilakukan peningkatan kualitas maupun infrastruktur
sarana-prasarana kesehatan. Meningkatnya kualitas kesehatan terlihat pula dari
terpilihnya Kota Tarakan sebagai tempat rujukan pemeriksaan kesehatan oleh
kabupaten-kabupaten lain di wilayah Kalimantan Utara.

II-28 RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar 2. 14
Angka Harapan Hidup Kota Tarakan, Tahun 2011 – 2015
73,60 73,52
73,50
73,50
73,41
73,40

73,30 73,23
73,20

73,10
73,00
73,00

72,90

72,80

72,70
2011 2012 2013 2014 2015

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Tarakan

2.2.2.3. Upah Minimum Kota (UMK)


Penentuan upah minimum dapat dilakukan dari sisi permintaan maupun
dari sisi penawaran. Sisi permintaan berasal dari perusahaan dan sisi penawaran
dari tenaga kerja/buruh sedangkan posisi pemerintah sebagai
moderator/penengah. Namun dalam penghitungan UMK tetap menggunakan
beberapa metode dan pendekatan seperti Kebutuhan Hidup Layak dengan
mempertimbangkan besarnya pengeluaran kebutuhan pokok, Inflasi, IHK, hingga
PDRB. UMK di Kota Tarakan ditentukan oleh rapat/sidang Dewan Pengupahan
dimana keputusan UMK Kota Tarakan tahun 2015 sebesar Rp. 2.571.100,-.

2.2.2.4. Kemiskinan
Garis kemiskinan (poverty line) menurut Bappeda Kota Tarakan merupakan
batasan kemiskinan yang dijadikan sebagai ukuran dalam upaya menjabarkan
berbagai kegiatan, program, dan kegiatan pengentasan kemiskinan. Garis
kemiskinan merupakan pernyataan kuantitatif suatu konsep operasional
kemiskinan yang dipilih dalam mengatasi kemiskinan di Kota Tarakan yang terkait
dengan kemampuan seseorang atau rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan
dasar, baik makanan maupun non makanan.

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


II-29
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Batas garis kemiskinan yang digunakan di suatu kabupaten/kota biasanya


disesuaikan dengan batas garis kemiskinan di tingkat nasional yakni nilai rupiah
setara dengan 2.100 kalori per kapita per hari (52 komoditi makanan) ditambah
dengan nilai rupiah yang hanya cukup untuk mengkonsumsi komoditi non makanan
yang esensial (51 komoditi).

Secara umum, pada tahun 2011-2015 jumlah penduduk miskin di Kota


Tarakan mengalami penurunan drastis dari 17.660 jiwa (7,68%) pada tahun 2014
hingga turun menjadi 11.910 jiwa (5,06%**) pada tahun 2015. Penduduk miskin di
Kota Tarakan salah satunya disebabkan oleh migrasi atau penduduk dari luar yang
datang ke Kota Tarakan dengan kualitas SDM yang rendah sehingga tidak mampu
bersaing dalam dunia kerja.

Tabel 2.8
Jumlah Penduduk Miskin Kota Tarakan Kota Tarakan, 2011-2015
Tahun Persentase Penduduk Miskin Jumlah Penduduk Miskin
(1) (2) (3)
2011 8,41% 17.200
2012 7,97% 16.400
2013 7,90% 16.700
2014 7,68% 17.660
2015 5,06** 11.910
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Tarakan

Sedangkan untuk kemiskinan mikro, kriteria rumah tangga miskin yang


digunakan oleh Pemerintah Kota Tarakan sesuai dengan karakteristik skala
nasional yang dapat dilihat pada tabel 2.9.

Tabel 2.9
Kriteria Rumah Tangga Miskin di Kota Tarakan
No. Variabel Kriteria Rumah Tangga Miskin
(1) (2) (3)
1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2/orang
2. Jenis lantai bangunan Tanah/bambu/kayu murahan
Bambu/rumbia/kayu berkualitas rendah/rembok
3. Jenis dinding rumah
tanpa plester
4. Fasilitas tempat buang air besar Tidak punya/bersama rumah tangga lain
5. Sumber penerangan rumah Bukan listrik
6. Sumber air minum Sumur/mata air tidak terlindung/sungai/air hujan
7. Bahan bakar untuk memasak Kayu bakar/arang/minyak tanah
Tidak pernah mengkonsumsi/hanya satu kali dalam
8. Konsumsi daging/ayam/susu per minggu
seminggu
Beli pakaian baru untuk setiap anggota rumah Tidak pernah membeli/hanya membeli 1 set dalam
9. tangga dalam setahun satu tahun

II-30 RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


Gambaran Umum Kondisi Daerah

No. Variabel Kriteria Rumah Tangga Miskin


(1) (2) (3)
Makan dalam sehari untuk setiap anggota
10. rumah tangga
Hanya satu kali makan/dua kali dalam sehari
Kamampuan membayar untuk berobat di
11. puskesmas
Tidak mampu bayar berobat
Petani dengan luas 0,5 ha/buruh tani, nelayan,
Lapangan pekerjaan utama kepala rumah buruh bangunan, buruh perkebunan atau kerja
12. tangga lainnya dengan pendapatan dibawah Rp.
600.000/bulan
13. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga Tidak sekolah/tidak tamat SD/hanya SD
Tidak punya tabungan/barang yang mudah dijual
14. Kepemilikan asset/tabungan dengan nilai minimal Rp.500.000,-
Sumber: Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kota Tarakan 2011-2015

Catatan:
 Rumah tangga yang masuk kategori miskin adalah RT yang memenuhi 9 atau
lebih dari 14 kriteria rumah tangga miskin;
 Rumah tangga yang tidak masuk kategori miskin adalah:
a. Rumah tangga yang memenuhi 9 kriteria atau lebih;
b. PNS/TNI/Polri; dan
c. Pengungsi yang diurus oleh pemerintah.

2.2.2.5. Pengangguran
Tingkat pengangguran Kota Tarakan pada tahun 2015 sebesar 5,6 persen
dari total penduduk usia 15 tahun keatas (usia kerja) sebanyak 142.812 jiwa.
Tingkat pengangguran Kota Tarakan setiap tahun turunn. Hal ini mengindikasikan
bahwa pembangunan Kota Tarakan selama ini cukup memberikan kesempatan
kerja bagi penduduk terutama usia kerja walaupun belum maksimal.

Gambar 2. 15
Tingkat Pengangguran Terbuka Kota Tarakan, 2011-2015
10 8,74 8,28
8 6,95 6,9
6 5,6
4

0
2011 2012 2013 2014 2015
Sumber: BPS Kota Tarakan,

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


II-31
Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.3. Aspek Pelayanan Umum


Bagian aspek pelayanan umum berikut ini menjelaskan perkembangan
kinerja yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Tarakan, baik pada urusan
pemerintahan wajib maupun urusan pilihan.

2.3.1. Urusan Pemerintahan Wajib

Urusan pelayanan wajib merupakan urusan pemerintahan yang wajib


diselenggarakan oleh pemerintah daerah karena berkaitan dengan pelayanan dasar
terhadap masyarakat. Secara umum, penyelenggaraan pelayanan dasar Kota
Tarakan cukup baik tetapi masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan demi
tercapainya kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.

2.3.1.1. Urusan Pemerintahan Wajib Berkaitan dengan Pelayanan Dasar


2.3.1.1.1. Urusan Wajib Pendidikan

Pendidikan formal merupakan suatu proses yang berjenjang dari Sekolah


Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi (PT). Untuk menunjang keberhasilan
pembangunan bidang pendidikan, pendidikan formal yang umumnya
diselenggarakan di sekolah-sekolah tidak hanya dibawahi oleh Departemen
Pendidikan Nasional (Depdiknas) saja, namun ada juga yang dibawahi oleh
departemen di luar Depdiknas seperti misalnya Departemen Agama, Departemen
Kesehatan, dan sebagainya.

Jumlah SD/MI pada tahun 2014 sebanyak 70 sekolah. Dari sebanyak 70


sekolah, 45 sekolah berstatus negeri dan 25 sekolah berstatus swasta. Jumlah
sekolah terbanyak terdapat di Kecamatan Tarakan Tengah (23 Unit SD/MI)
sedangkan jumlah sekolah paling sedikit terdapat di Kecamatan Tarakan Utara
(8Unit SD/MI).

Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) tercatat


sebanyak 23 sekolah, 11 sekolah merupakan sekolah negeri dan 12 sekolah
merupakan sekolah swasta. Dari sebanyak 23 SMP/MTs di Kota Tarakan, 7 sekolah
berada di Kecamatan Tarakan Timur, 9 sekolah berada di Kecamatan Tarakan
Tengah, 5 sekolah berada di Kecamatan Tarakan Barat dan 2 sekolah berada di
Kecamatan Tarakan Utara.

II-32 RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Sekolah Menengah Atas dan sederajat pada tahun 2015 terdapat sebanyak
19 sekolah. Dari 19 sekolah tersebut, 7 sekolah merupakan sekolah negeri dan 12
sekolah merupakan sekolah swasta. Jumlah sekolah terbanyak terdapat di
Kecamatan Tarakan Tengah (10 unit SMA/sederajat) dan jumlah sekolah paling
sedikit terdapat di Kecamatan Tarakan Timur sebanyak 1 unit SMA/sederajat.

Perguruan Tinggi di Kota Tarakan ada 5 unit yang terdiri dari nuniversitas 1
unit, sekolah tinggi 2 unit dan akademi sebanyak 2 unit. Dari lima perguruan tinggi
tersebut hanya satu yang berstatus perguruan tinggi negeri yaitu Universitas
Borneo Tarakan

Tabel 2.10
Jumlah Sekolah Negeri dan Swasta di Kota Tarakan,

Kecamatan SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA


(1) (3) (4) (5)
Tarakan Timur 21 7 1
Tarakan Tengah 23 9 10
Tarakan Barat 18 5 6
Tarakan Utara 8 2 2
Kota Tarakan 70 23 19
Sumber: Kota Tarakan Dalam Angka,

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


II-33
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar 2. 16
Perkembangan Jumlah Guru Menurut Jenjang Pendidikan
di Kota Tarakan, 2011-2015

Sumber: Kota Tarakan Dalam Angka,

2.3.1.1.2. Kesehatan

Pada dasarnya pembangunan di bidang kesehatan bertujuan untuk


memberikan pelayanan kesehatan secara mudah, murah, dan merata kepada
seluruh lapisan masyarakat. Dengan meningkatnya pelayanan kesehatan,
pemerintah berupaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Salah satu
upaya pemerintah dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat adalah dengan penyediaan fasilitas kesehatan terutama Puskesmas dan
Puskesmas Pembantu karena kedua fasilitas tersebut dapat menjangkau segala
lapisan masyarakat baik horizontal maupun vertikal.

Tabel 2.11
Jumlah Rumah Sakit dan Puskesmas Kota Tarakan
Puskesmas
Kecamatan RSU Puskesmas
Pembantu
(1) (2) (2) (3)
Tarakan Timur 0 3 2
Tarakan Tengah 2 1 0
Tarakan Barat 2 1 0
Tarakan Utara 0 2 0
Kota Tarakan 4 7 2
Sumber: Kota Tarakan Dalam Angka

II-34 RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Pada tahun 2015, jumlah rumah sakit di Kota Tarakan sebanyak 4 unit,
Puskesmas sebanyak 7 unit dan Puskesmas Pembantu sebanyak 2 unit. Ketiga
rumah sakit tersebut adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Rumah Sakit
Angkatan Laut Ilyas (RSAL Ilyas) yang berada di Kecamatan Tarakan Tengah dan
Rumah Sakit Pertamedika dan Rumah Sakit Umum Raga yang berada di Kecamatan
Tarakan Barat. Sedangkan untuk puskesmas sudah tersedia di setiap kecamatan
Kota Tarakan dan khusus puskesmas pembantu hanya tersedia di kecamatan
Tarakan Utara sebanyak 2 unit.

2.3.1.2. Urusan Pemerintahan Wajib yang Tidak Berkaitan dengan Pelayanan


Dasar
2.3.1.2.1. Urusan Wajib Perhubungan

Sebagai pintu gerbang utama Provinsi Kalimantan Utara sekaligus wilayah


transit, maka bidang perhubungan di Kota Tarakan menjadi salah satu pondasi vital
dalam merencanakan pembangunan daerah. Titik tolak perhubungan di Kota
Tarakan adalah transportasi udara dimana Kota Tarakan merupakan satu-satunya
wilayah di Provinsi Kalimantan Utara yang memiliki bandar udara berstatus
bandara internasional.
Gambar 2. 17
Perkembangan Arus Lalu Lintas Penumpang Bandara Juwata
Kota Tarakan Tahun 2011 – 2015
700.000
620.476
600.000 540.233 626.687
499.075
500.000 471.184
534.758
492.504
371.261 459.143
400.000

300.000 365.020

200.000

100.000
9.501 8.100 9.483 15.399 12.158
-
2011 2012 2013 2014 2015

Penumpang Datang Penumpang Pergi Penumpang Transit

Sumber: Kota Tarakan Dalam Angka,

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


II-35
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Arus lalu lintas pesawat di bandar udara Juwata Tarakan pada tahun 2015
meningkat dibanding tahun sebelumnya. Di tahun 2015 ini, pesawat yang datang
sebanding dengan pesawat yang pergi. Dalam kurun waktu satu tahun terdapat
6.353 kali pesawat yang datang dan 6.359 kali pesawat yang pergi. Sementara
untuk arus lalu lintas penumpang juga mengalami peningkatan jika dibandingkan
dengan tahun 2014. Arus penumpang datang pada tahun 2015 sebanyak 626.687
penumpang yang meningkat dari tahun 2014. Sedangkan untuk arus penumpang
berangkat dari Kota Tarakan pada tahun 2015 sebanyak 620.476 penumpang yang
juga meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 540.233 penumpang.

2.3.1.2.2. Urusan Wajib Tenaga Kerja


Ketenagakerjaan merupakan aspek yang mendasar dalam pemenuhan
kebutuhan kehidupan manusia karena mencakup dimensi sosial-ekonomi. Salah
satu sasaran pembangunan ketenagakerjaan Kota Tarakan diarahkan pada
perluasan kesempatan kerja dan terciptanya lapangan kerja baru dalam jumlah dan
kualitas yang seimbang serta memadai untuk dapat menyerap tambahan angkatan
kerja yang akan memasuki pasar kerja setiap tahunnya.
Angkatan kerja atau lebih dikenal dengan istilah tenaga kerja berdiri pada
dua posisi penting dalam pembangunan daerah, yaitu sebagai subyek sekaligus
obyek dalam pembangunan ketenagakerjaan itu sendiri. Pertumbuhan penduduk
secara langsung berpengaruh pada perkembangan ketenagakerjaan yaitu
bertambahnya penduduk usia kerja yang sekaligus akan meningkatkan jumlah
angkatan kerja. Oleh karena itu, peningkatan jumlah angkatan kerja yang tidak
diimbangi dengan penambahan kesempatan kerja akan menimbulkan
permasalahan dalam pembangunan yakni meningkatnya pengangguran.
Berdasarkan perhitungan dari Survei Angkatan Kerja Nasional
2015, perkembangan Penduduk Usia Kerja (PUK) untuk persentase
kelompok usia 15-24 tahun mengalami penurunan dari 25,35 persen pada
tahun 2014 menjadi 24,85 persen pada tahun 2015, demikian halnya
dengan kelompok umur produktif (25-54 tahun) yang menurun menjadi
63,97 persen pada tahun 2015. Sedangkan penduduk kelompok usia 55
tahun ke atas mengalami peningkatan dari 10,61 persen pada tahun 2014
menjadi 11,18 persen pada tahun 2015

II-36 RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Pada tahun 2015 juga terlihat peningkatan performa kesempatan


kerja dimana pada tahun sebelumnya sebesar 93,10 persen dan
meningkat menjadi 94,40 persen di tahun 2015. Hal ini tentu saja
berbanding terbalik dengan angka pengangguran terbuka yang menurun
dari tahun-tahun sebelumnya hingga mencapai 5,60 persen pada tahun 2015.

Gambar 2. 18
Persentase Penduduk Usia Kerja Kota Tarakan, Tahun 2015

11,18 24,85

63,97

15-24; 25:54; 55;

Sumber: Kota Tarakan Dalam Angka,

Melihat perkembangan persentase penduduk usia kerja mengindikasikan


bahwa pencari kerja di Kota Tarakan meningkat. Dengan adanya “warning” seperti
ini, pemerintah harus berusaha membuka kesempatan kerja agar tidak terjadi
peningkatan angka pengangguran terbuka. Angka pengangguran Terbuka Kota
Tarakan sendiri pada tahun 2015 sebesar 5,60 persen dengan tingkat partisipasi
angkatan pada tahun 2012 sebesar 62,77 persen.

Gambar 2. 19
Indikator Ketenagakerjaan, Tahun 2012 – 2015 (%)
200,00%
66,16% 62,80% 65,15% 62,77%
150,00%

100,00%
91,72% 93,05% 93,10% 94,40%
50,00%
8,28% 6,90% 5,60%
6,95%
0,00%
2012 2013 2014 2015
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Tingkat Kesempatan Kerja (TKK)
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Sumber: Kota Tarakan Dalam Angka,

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


II-37
Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.3.2. Urusan Pelayanan Pilihan


Urusan pilihan merupakan urusan pemerintah yang secara nyata ada dan
berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi,
kekhasan, dan potensi unggulan yang ada di Kota Tarakan.

2.3.2.1. Pertanian
Luas panen tanaman jagung pada tahun 2015 sebesar 279 ha, mengalami
kenaikan sebesar 11,15 persen jika dibanding tahun sebelumnya. Begitu juga untuk
tanaman pangan lainnya seperti ubi kayu dan ubi jalar mengalami kenaikan masing-
masing sebesar 24 persen, dan 19,05 persen pada tahun 2015 yaitu 217 ha dan 25
ha. Sedangkan luas panen padi mengalami penurunan sebesar 1,41 persen pada
tahun 2015.
Gambaran mengenai produksi tanaman pangan dapat dilihat pada gambar
diabawah ini. Gambar tersebut menunjukkan bahwa produksi tanaman pangan
seluruhnya mengalami peningkatan dimana produksi tanaman pangan padi pada
tahun 2015 mencapai 457,8 ton, jagung sebesar 4.938,5 ton, ubi kayu sebesar
7.866,4 ton, dan ubi jalar sebesar 246,5 ton.

Gambar 2. 20
Luas Panen Produksi Tanaman Pagi, Jagung, Ubi Kayu, dan Ubi Jalar (Ha)
Kota Tarakan Tahun 2011 – 2015
500
433
450
400 362
350
300 279
251
250 217 227 217
200 174 175
152
150
100 61 69 71 70
49 50
50 20 16 21 25
0
2011 2012 2013 2014 2015

Padi Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar

Sumber: Kota Tarakan Dalam Angka

II-38 RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar 2. 21
Produksi Tanaman Pangan (Ton) Menurut Jenis Tanaman,
2011 -2015
9000
8.037 7.866,4
8000
7000 6.471 6.345,5
6.160
6000 5.190
4.875 4.938,5
5000 4.506,4
4000 3.972,5

3000
2000
1000 513 331 371,3 457,8 246,5
194 217 168 153 191,6
0
2011 2012 2013 2014 2015

Padi Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar

Sumber: Kota Tarakan Dalam Angka,


2.3.2.2. Urusan Pilihan Kelautan Perikanan

Gambar 2. 22
Jumlah Produksi Perikanan Budidaya Tambak
Kota Tarakan 2015
160 148,00
140 133,5

120

100

80 64,89
59,47 57,23 58,90 58,00
60
40,50
40 25,00
18,0015,30 18,50
20

0
Tarakan Timur Tarakan Tengah Tarakan Barat Tarakan Utara

Ikan Udang Kepiting

Sumber: Kota Tarakan Dalam Angka

Secara umum, Produksi Perikanan budidya tambak di Kota Tarakan sangat


berkembang secara intensif dengan adanya beberapa usaha di bidang perikanan
budidaya. Produksi hasil budidaya tambak paling besar terdapat pada kepiting
dengan total 396,73 ton. Dan hasil produksi udang sebesar 164,09 ton Sedangkan

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


II-39
Gambaran Umum Kondisi Daerah

produksi ikan sebesar 136,47 dengan total luas lahan sebesar 947,7 Ha. Dari ketiga
hasil produksi perikanan budidaya tambak tersebut mengumpulkan nilai produksi
sebesar Rp. 1.167.600.000 pada tahun 2014.

2.3.2.3. Urusan Pilihan Pariwisata


Kota Tarakan memiliki obyek wisata baik wisata budaya, sejarah, maupun
wisata alam khususnya laut/pantai. Obyek-obyek wisata tersebut antara lain obyek
sejarah Perang Dunia II, hutan mangrove dan hutan lindung yang diperkaya dengan
hewan Bekantan, Pantai Amal, dan lain-lain.
Pantai Amal dengan garis pantai 1,7 km dan lebar 200 m memiliki topografi
yang datar dan vegetasi yang baik. Dari pantai ini panorama laut lepas Selat
Makasar yang sangat indah dapat dinikmati dengan bebas dan jelas. Pantai ini
memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan menjadi Little Ancol.
Namun kondisi saat ini sarana dan prasarana penunjang pariwisata yang tersedia
seperti toko-toko tradisional masih minim.

Pemerintah Kota Tarakan saat ini melakukan konservasi hutan mangrove


seluas kurang lebih 8,8 hektar yang dipadukan dengan pengembangan satwa
Bekantan (nasalislarvatus) yaitu satwa asli Pulau Kalimantan dan flora fauna lain
secara alami. Dalam Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) tersebut
jumlah bekantan sudah mencapai 44 ekor, 14 diantaranya lahir dikawasan
konservasi ini. Selain itu, sedikitnya 15 species mangrove, berang-berang, biawak ,
31 species burung, dan berbagai jenis biota perairan (kepiting, udang dan ikan)
tinggal di kawasan ini. Kawasan ini bisa disebut “spesial” karena di antara seluruh
wilayah perkotaan di Indonesia, hanya Kota Tarakan yang memiliki kawasan
konservasi mangrove dan bekantan di pusat kota.
Kota Tarakan memiliki wilayah hutan yang dikenal sebagai Hutan Rengas.
Hutan ini mempunyai kekayaan flora dan fauna yang menarik diantaranya kantong
semar (nepenthes) yang sedikitnya terdapat lima species Kantung Semar dan
tersebar di seluruh Hutan Rengas. Selain itu terdapat hal-hal yang menarik di Kota
Tarakan seperti Pohon Agathis (agathis bornesies) berumur 200-an tahun di hutan
lindung Kota Tarakan. Kota Tarakan juga memiliki akses ke wilayah Taman
Nasional Kayan Mentarang (TNKM) dengan waktu tempuh selama 1 jam
menggunakan pesawat Twin Otter dari bandara Juwata Tarakan. Selain itu, terdapat

II-40 RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


Gambaran Umum Kondisi Daerah

pariwisata lain di Kota Tarakan seperti wisata udara “Virgin Forest”, penangkaran
buaya (Crocodile Garden), wisata belanja di Gusher Plaza, Taman Anggrek, dan
sebagainya.
Tabel 2.12
Obyek Wisata Unggulan Kota Tarakan
No. Nama TempatWisata Jenis Wisata
(1) (2) (3)
1. Pantai Amal Alam
2. Kawasan Hutan Mangrove Alam
3. Kebun Anggrek Alam
4. Agro Wisata Karungan Alam
5. Embung Persemaian Alam
6. Benteng Peninggalan Jepang Sejarah
7. Sarana Pertahanan Belanda Sejarah
8. Tugu Australia Sejarah
9. Rumah Bundar Sejarah
10. Irau Tengkayu Budaya
11. Adat Suku Tidung dan lainnya Budaya
12. Situs Penigki Lama Budaya
Sumber: RPJM Kota Tarakan 2010-2014

2.3.2.4. Urusan Pilihan Perdagangan

Banyaknya Tanda Daftar Perusahaan (TDP) di Kota Tarakan pada tahun


2015 sebesar 888 unit yang terinci sebagai berikut: PT sebanyak 205 unit, CV
sebanyak 282 unit, koperasi sebanyak 16 unit, FA sebanyak 1 unit, PO sebanyak 380
unit, dan BUL sebanyak 4 unit. Sedangkan izin baru untuk TDP mencapai 372 unit
usaha yang didominasi oleh izin TDP jenis BUL (181 izin). Selain itu, terdapat 16
penutupan TDP dengan rincian 3 penutupan PT, 1 penutupan CV, dan 12 penutupan
PO.

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


II-41
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar 2. 23
Banyaknya Tanda Daftar Perusahaan (TDP), 2015
120
99
100 89 93
82 84 80
76
80 67 65
56
60 49 48
40
20
0

Sumber: Kota Tarakan Dalam Angka,

2.3.2.5. Perindustrian

Gambar 2. 24
Banyaknya Tenaga Kerja Industri Menurut Jenisnya, 2011-2015
8000 7420 7399
7000
6000
5000
4000
3000 2670
2162 2242
1773 1928
2000
1074
1000 372 409 414 414 638
0 0
0
2011 2012 2013 2014 2015

Industri Kecil Industri Menengah Indusri Besar

Sumber: Kota Tarakan Dalam Angka,

Banyaknya jenis industri di Kota Tarakan tahun 2015 semakin beragam


dengan peningkatan ragam jenis industri dibanding tahun 2011. Peningkatan
tersebut diiringi oleh peningkatan jumlah unit usaha dari 550 unit usaha pada
tahun 2014 menjadi 578 unit usaha pada tahun 2015. Selain itu, penyerapan tenaga
kerja pada tahun 2014 dibidang industri tercatat mencapai 2.576 orang yang
terbagi 2.162 orang di industri kecil dan 414 orang diindustri menengah dengan
total 5.550 pada tahun 2015. Jumlah tenaga kerja ini mengalami peningkata dari

II-42 RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


Gambaran Umum Kondisi Daerah

tahun sebelumnya karena didorong oleh bertambahnya jumlah perusahaan industri


kecil dan menengah pada tahun 2015.

Gambar 2. 25
Banyaknya Usaha Industri Menurut Jenis Industri, 2011-2015

Selama periode 2011-2015 jumlah unit usaha industri di Kota Tarakan


menunjukkan peningkatan yang positif. Peningkatan yang cukup besar
khususnya terjadi pada unit usaha industri kecil. Dalam kurun waktu 5 tahun
terjadi kenaikan unit usaha untuk industri kecil sebesar 14,0 persen pada
tahun 2015. Sedangkan untuk total unit usaha keseluruhan mengalami
peningkatan sebanyak 25,1 persen dalam rentang waktu yang sama.

Seiring dengan peningkatan jumlah industri, jumlah tenaga kerja di sektor


industri juga mengalami peningkatan. Selama periode 2011-2015, jumlah
tenaga kerja di sektor industri mengalami peningkatan yang signifikan, dimana
jumlah tenaga kerja yang semakin besar akan diserap oleh perusahaan industri
yang jumlahnya juga semakin meningkat.

Pada tahun 2015, nilai investasi yang dihasilkan oleh perusahaan


industri di Kota Tarakan masih didominasi perusahaan industri besar tercatat
sebesar 200 miliar rupiah.

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


II-43
Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.4. Aspek Daya Saing Daerah

Daya saing daerah merupakan salah satu aspek tujuan penyelenggaraan


otonomi daerah sesuai dengan potensi, kekhasan, dan unggulan daerah. Suatu daya
saing (competitiveness) merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan
pembangunan ekonomi yang berhubungan dengan tujuan pembangunan daerah
dalam mencapai tingkat kesejahteraan masyarakat yang tinggi dan berkelanjutan.

2.4.1. Kemampuan Ekonomi Daerah


Kota Tarakan memiliki posisi yang strategis bagi Provinsi Kalimantan Utara
yaitu sebagai penggerak pertumbuhan wilayah Provinsi Kalimantan Utara dan pintu
gerbang utama bagi Kalimantan Utara serta merupakan kota transit perdagangan
antara Indonesia-Malaysia-Philipina maupun di wilayah Kalimantan Utara sendiri.

Kemampuan ekonomi Kota Tarakan dalam kaitannya dengan daya saing


daerah adalah bahwa kapasitas ekonomi Kota Tarakan harus memiliki daya tarik
(attractiveness) bagi pelaku ekonomi yang telah berada dan akan masuk ke suatu
daerah untuk menciptakan multipplier effect bagi peningkatan daya saing daerah.

Upaya untuk meningkatkan daya saing Kota Tarakan adalah dengan


mengembangkan Produk Unggulan Daerah (PUD). Kondisi PDRB sektor maupun
subsektor yang terkait dengan PUD menunjukkan bahwa distribusi PDRB terbesar
ditopang oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran, kemudian disusul sektor
industri pengolahan, dan sektor pertanian.

2.4.1.1. Pengeluaran Rumah Tangga


Pengeluaran rumah tangga sering digunakan sebagai pendekatan dari
pendapatan rumah tangga. Pengeluaran rumah tangga secara garis besar dibedakan
menjadi dua jenis yaitu pengeluaran untuk makanan (pangan) dan pengeluaran
untuk non makanan (non pangan). Struktur pengeluaran rumah tangga untuk
kebutuhan pangan dan non pangan selama tiga tahun terakhir di Kota Tarakan
dapat dilihat pada tabel berikut ini.

II-44 RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Tabel 2.13
Struktur PDRB Pengeluaran Rumah Tangga Menurut jenis Pengeluaran
Kota Tarakan Tahun 2013-2014
Tahun (Jutaan Rupiah)
No Pengeluaran
2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Makanan 1.806.722,71 2.057.477,32 2.371.287,39
2. Bukan Makanan 1.818.110,25 2.051.682,88 2.184.604,66
Jumlah 3.624.832,96 4.109.160,20 4.555.892,05
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Tarakan,

Selama kurun waktu 2013 dan 2015, besarnya pengeluaran rumah tangga di
Kota Tarakan secara umum mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 pengeluaran
non makanan Kota Tarakan lebih tinggi dari pada pengeluaran makanan. Sementara
pada tahun 2014-2015, pengeluaran makanan Kota Tarakan lebih tinggi dari pada
pengeluaran non makanan. Pola ini menunjukkan tarik-menarik antara kebutuhan
rumah tangga atas makanan dan non makanan yang masih cukup kuat. Sungguhpun
demikian, pengeluaran untuk non makanan menjadi semakin penting sebagai akibat
dari perubahan dan pengaruh tatanan ekonomi sosial dalam masyarakat.

2.4.2. Fasilitas Wilayah/Infrastuktur

Pembangunan fasilitas/infrastruktur wilayah akan meningkatkan aspek


daya saing suatu daerah. Penyediaan fasilitas seperti transportasi, hotel, listrik, air
minum, dan perbankan yang memadai merupakan nilai tambah bagi perwujudkan
pembangunan suatu kota.

2.4.2.1. Fasilitas Jalan


Di Kota Tarakan terdapat tiga kelas jalan yaitu kelas IIIa, IIIb, dan IIIc yang
merupakan tanggung jawab atau wewenang dari pemerintah Kota Tarakan. Jalan
merupakan prasarana pengangkutan yang penting untuk memperlancar kegiatan
perekonomian suatu daerah. Untuk meningkatkan usaha pembangunan dituntut
pula peningkatan pembangunan jalan guna memudahkan akses dan mobilitas
penduduk serta memperlancar lalu lintas barang dari suatu tempat ke tempat yang
lain.
Jalan sebagai sarana penunjang transportasi memiliki peran penting
khususnya untuk transportasi darat. Untuk mendukung transportasi darat,
pemerintah daerah telah membangun jalan sepanjang 234,46 kilometer yang ada

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


II-45
Gambaran Umum Kondisi Daerah

pada tahun 2015. Pemerintah daerah juga telah memberi peran dengan
membangun jalan negara sepanjang 7,11 kilometer dan jalan kabupaten/kota
sepanjang 157,75 kilometer.
Dari total panjang jalan yang ada 71,26 persen sudah diaspal dan dihotmix,
sementara sisanya 20,12 persen masih tanah, 7,25 persen kerikil, dan 1,36 persen
beton.
Panjang jalan di Kota Tarakan pada tahun 2015 mengalami peningkatan
sepanjang 6.429 meter menjadi 234.460 meter. Dari total panjang jalan
tersebut, sepanjang 158,75 km berpermukaan hotmix; 8,33 km aspal; 3,19 km
beton; 17,01 km batu/kerikil; dan 47,18 km tanah. Apabila dilihat dari kondisi
jalan, 184,05 km kondisinya baik; 33, km kondisinya sedang; 11,72 km kondisinya
rusak; dan sisanya sepanjang 3,52 km kondisinya rusak berat. Sedangkan
penunjang sarana transportasi lain berupa jembatan, di Kota Tarakan pada
tahun 2015 terdapat jembatan sebanyak 121 unit dengan permukaan paling
banyak adalah beton sebanyak 81 unit.
Gambar 2. 26
Perkembangan Panjang Jalan (m) di Kota Tarakan, 2010-2015

Sumber: Kota Tarakan Dalam Angka

II-46 RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar 2. 27
Panjang Jalan Menurut Permukaan Kota Tarakan, 2015 (km)

Sumber: Kota Tarakan Dalam Angka

2.4.2.2. Fasilitas Transportasi


Kota Tarakan merupakan pintu gerbang sekaligus merupakan simpul
distribusi barang dan orang bagi wilayah Kalimantan Utara. Oleh karena itu, sarana
dan prasarana transportasi Kota Tarakan untuk menghubungkan wilayah ini
dengan daerah luar berupa bandara udara dan pelabuhan laut terus dikembangkan.
Fasilitas tersebut terdiri dari bandara Juata, Pelabuhan Malundung, Pelabuhan
Tengkayu I sampai III, dan Pelabuhan Ferry Juata Laut.
Upaya perpanjangan landasan pacu Bandara Juata sedang ditingkatkan dari
1.850 meter menjadi 2.500 meter. Diharapkan nantinya bandara ini akan mampu
didarati pesawat Boeing 737 seri 400 dan 500, atau Airbus seri A-320. Disisi lain,
pengembangan Pelabuhan Malundung mulai ditingkatkan dengan pembangunan
dermaga 130x25 meter persegi dan 340x10 meter persegi lengkap dengan
aksesoris dermaga yang diperlukan.
Arus lalu lintas pesawat di Bandar udara Juwata Tarakan pada tahun
2015 menurun jika dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun 2015, jumlah pesawat
yang datang sama sebanyak 6.353 penerbangan dan jumlah pesawat yang pergi
sebanyak 6.359 penerbangan. Sementara untuk arus lalu lintas penumpang
mengalami peningkatan jika dibanding tahun 2014. Arus penumpang datang
pada tahun 2015 sebanyak 626.687 penumpang lebih tinggi dari tahun

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


II-47
Gambaran Umum Kondisi Daerah

sebelumnya yaitu 534.758 penumpang. Sedangkan penumpang yangberangkat


dari Kota Tarakan berjumlah 620.476 penumpang dan transitsebanyak 12.158
penumpang.

Gambar 2. 28
Perkembangan Sepeda Motor dan Mobil Penumpang (Unit)
di Kota Tarakan, 2010-2015

Sumber: Kota Tarakan Dalam Angka

Gambar 2. 29
Perkembangan Arus Lalu Lintas Pesawat (Bandar Udara Juwata)
di Kota Tarakan, 2010-2015

Sumber: Kota Tarakan Dalam Angka

II-48 RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.4.2.3. Hotel
Perkembangan fasilitas akomodasi di Kota Tarakan cukup signifikan terutama
fasilitas penginapan tinggal. Hal ini dikarenakan Kota Tarakan menjadi wilayah
transit utama bagi seluruh wilayah di Provinsi Kalimantan Utara mengingat
keberadaan Bandara Juata Tarakan sebagai bandara internasional. Pada tahun
2015, terdapat 7 (tujuh) hotel berbintang dan 34 akomodasi lainnya (non
bintagn maupun akomodasi jasa lainnya) yang aktif beroperasi di Kota
Tarakan.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) pada fasilitas akomodasi cukup fluktuatif
pada bulan-bulan tertentu di Tahun 2015. TPK pada hotel berbintang paling
tinggi terjadi pada bulan Oktober yang mencapai 109,92 dan paling rendah
terjadi pada bulan Januari sebesar 34,70. Sedangkan pada akomodasi lainnya,
TPK tertinggi mencapai 192,33 yang terjadi pada bulan Oktober dan TPK
terendah sebesar 38,81 pada bulan Maret
Gambar 2. 30
Jumlah Kamar Hotel yang Tersedia

Sumber: Statistik Daerah Kota Tarakan , 2016

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


II-49
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar 2. 31
Tingkat Hunian Kamar Perbulan di Kota Tarakan Tahun 2015

Sumber: Kota Tarakan Dalam Angka, 2013

2.4.2.4. Listrik
Dibidang kelistrikan, jumlah pelanggan listrik dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan. Pada tahun 2014 jumlah pelanggan listrik sebanyak
41.712 pelanggan, sementara itu pada tahun 2015 terjadi peningkatan sebesar
8,79 persen sehingga pelanggan menjadi 45.379. Dari total pelanggan listrik
tersebut, sebagian besar adalah pelanggan rumah tangga yang mencapai 40.303
pelanggan, sedangkan pelanggan komersil sebanyak 3.756 pelanggan. Selebihnya
adalah pelanggan sosial (567 pelanggan), pelanggan publik (695 pelanggan)
dan pelanggan multiguna (58 pelanggan).
Gambar 2.32
Perkembangan Jumlah Pelanggan Listrik
Kota Tarakan Tahun 2011- 2015

Sumber: Kota Tarakan Dalam Angka

II-50 RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Dalam hal produksinya, pada tahun 2015 PLN kembali mengalami kenaikan
jumlah produksi hingga mencapai 226.610.520 KWh padahal tahun sebelumnya
hanya mencapai 26.627.954 KWh. Dari jumlah produksi tersebut, listrik yang
terjual sebesar 206.496.858 KWh atau 91,12 persen, listrik yang dipakai sendiri
sebesar 2.199.337 KWh atau 0,97 persen, dan yang susut dalam distribusi sebesar
17.914.327 KWh atau 7,91 persen.

Gambar 2. 33
Perkembangan Jumlah Produksi Listrik (KWh)
Kota Tarakan Tahun 2011 – 2015

Sumber: Kota Tarakan Dalam Angka,

2.4.2.5. Air Minum


Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Tarakan saat ini mempunyai 4
(empat) lokasi instalasi yaitu instalasi kampung bugis,instalasi persemaian,
instalasi kampung satu, dan instalasi juata laut. Berkaitan dengan hal tersebut,
Air merupakan suatu kekayaan alam yang menjadi kebutuhan manusia
secara hakiki. Keadaan prasarana air bersih tampaknya semakin dibutuhkan
masyarakat terutama daerah perkotaan. Hal ini disebabkan sumber-sumber air
di daerah perkotaan sudah banyak tercemar baik olehlimbah industri maupun
limbah rumah tangga. Jumlah pelanggan air minum PDAM dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan. Pada tahun 2014 jumlah pelanggan air PDAM sebanyak
18.227 pelanggan meningkat menjadi 20.196 pelanggan pada tahun 2015
dimana sebagian besar merupakan pelanggan rumah tangga (85,55%).

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


II-51
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Sebenarnya, sistem PDAM Kota Tarakan pada umumnya berada dalam


kondisi operasional yang baik. Namun perlu diketahui bahwa pemeliharaan
terhadap beberapa pompa kurang memadai sehingga mengurangi kapasitas dan
membatasi sambungan baru yang potensial pada daerah-daerah tertentu
merupakan solusi terbaik saat ini.
Tabel 2.14
Statistik Air Minum Kota Tarakan

Sumber: Statistik Daerah Kota Tarakan,

2.4.2.6. Perbankan dan Keuangan


Sebagai penunjang kegiatan perekonomian di suatu wilayah adalah
tersedianya lembaga perbankan yang memadai. Sedangkan keberadaan lembaga
perbankan di suatu wilayah sangat ditentukan oleh kondisi-kondisi sosial ekonomi
masyarakat dan keberadaan dunia usaha yang ada di suatu wilayah. Khususnya
di Kota Tarakan sebagai satusatunya kota di wilayah utara Provinsi Kalimantan
Timur dengan letaknya yang sangat strategis yakni di tengah-tengah
kabupaten/kota lain di wilayah Provinsi Kalimantan Timur.
Jumlah bank di Kota Tarakan pada tahun 2014 tercatat sebanyak 14 bank
dimana terdapat 4 Bank Umum Pemerintah dan 10 Bank Umum Swasta. Dari
sejumlah kelompok bank tersebut, terdapat 29 unit kantor bank. Keberadaan bank
di Kota Tarakan sangat mempengaruhi pergerakan perekonomian, terutama

II-52 RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


Gambaran Umum Kondisi Daerah

ditunjang dengan adanya fasilitas Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang semakin
meningkat hingga mencapai 142 unit ATM di Kota Tarakan.
Gambar 2. 34
Jumlah Kantor Bank di Kota Tarakan, Tahun 2011-2015
35
30 25 27 26
22 29
25
20
15
10
5
0
2011 2012 2013 2014 2015
Sumber: Kota Tarakan Dalam Angka,

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Kota Tarakan ditunjang oleh


tersedianya lembaga keuangan seperti perbankan dan pegadaian. Pada tahun 2014
jumlah bank yang ada di
Kota Tarakan sebanyak 29 unit, bertambah 7 unit dari tahun 2010.
Bertambahnya jumlah bank tersebut juga diikuti dengan pertambahan jumlah
dana bank yang berasal dari tabungan, simpanan berjangka, dan giro. Jumlah ATM
juga semakin bertambah, dimana pada tahun 2014 jumlah ATM mencapai 142
unit. Dari 142 unit tersebut, terdiri atas 103 ATM bank umum pemerintah dan
39 ATM bank umum swasta. Lembaga keuangan selain bank yang juga memiliki
andil terhadap pelayanan kredit terhadap masyarakat adalah pegadaian. Pada
tahun 2013, jumlah nasabah pegadaian menurut tujuan penggunaan kredit adalah
40.494 nasabah atau mengalami penurunan 10,62 persen dibandingkan tahun
2009. Dalam program Kredit Cepat Aman (KCA) pada tahun 2014 jumlah
pinjaman mencapai 190,56 milyar rupiah, sementara pelunasannya mencapai
171,51 milyar rupiah.

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


II-53
Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.4.3. Iklim Investasi

Kebijakan investasi Kota Tarakan adalah melakukan upaya untuk


mendorong peningkatan iklim investasi yang berdaya saing di seluruh wilayah Kota
Tarakan. Pola strategi yang dikembangkan oleh pemerintah Kota Tarakan untuk
mencapai peningkatan investasi, antara lain:

1. Penyederhanaan prosedur investasi melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu


(PTSP) dengan pengembangan Sistem Pelayanan Informasi dan Perijinan
Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) yang dilakukan secara bertahap
diharapkan akan mendorong pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
melalui penetapan lokasi KEK;

2. Meningkatkan efektivitas pelaksanaan pengembangan Kerjasama Pemerintah


dan Swasta (KPS) terutama dalam investasi penyediaan infrastruktur dan
energi;

3. Meningkatkan efektivitas strategi promosi investasi melalui peningkatan


investasi unggulan daerah (regional champions) dan pengembangan unggulan
seperti infrastruktur, energi, dan pangan; serta

4. Meningkatkan upaya penyebaran investasi dan alih teknologi melalui akselerasi


pemanfaatan berbagai kebijakan fiskal dan non fiskal terkait peningkatan daya
tarik investasi yang telah ada serta penggunaan komponen lokal.

2.4.4. Sumber Daya Manusia

Salah satu faktor penting yang tidak dapat diabaikan dalam kerangka
pembangunan daerah adalah menyangkut kualitas sumber daya manusia (SDM).
Kualitas SDM ini berkaitan erat dengan kualitas tenaga kerja yang tersedia untuk
mengisi kesempatan kerja di dalam maupun di luar negeri. Kualitas tenaga kerja di
suatu wilayah sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan. Dengan kata lain, semakin
tinggi tingkat pendidikan yang ditamatkan penduduk suatu wilayah maka semakin
baik kualitas tenaga kerjanya.

Usia tenaga kerja dapat dilihat pada jumlah usia produktif di suatu daerah.
Semakin banyak penduduk usia produktif yang berpendidikan berarti semakin
mampu suatu daerah untuk mengembangkan aktifitas ekonomi berbasis SDM.
Indikator yang biasa digunakan untuk melihat produktifitas penduduk adalah rasio

II-54 RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


Gambaran Umum Kondisi Daerah

ketergantungan (dependency ratio) yang menggambarkan total rasio


ketergantungan penduduk usia tidak produktif (kelompok umur 0‐14 tahun dan
kelompok umur 65+) dibandingkan dengan penduduk usia produktif (kelompok
umur 15‐64 tahun). Indikator ini merupakan salah satu indikator yang digunakan
untuk mengukur dampak keberhasilan pembangunan kependudukan di suatu
daerah. Pembangunan di bidang kependudukan dikatakan berhasil jika nilai rasio
ketergantungannya rendah. Semakin rendahnya nilai dependency ratio berarti
semakin rendah angka beban ketergantungan.

Gambar 2. 35
Struktur Umur Penduduk Kota Tarakan, Tahun 2015

Sumber: Kota Tarakan Dalam Angka,

Dalam upaya peningkatan penguasaan dan pemanfaatan teknologi serta


peningkatan kapasitas SDM pelaku perekonomian, Dinas Pendidikan memegang kunci
utama pemegang strategi pengelolaan SDM sebelum mereka terjun ke dunia kerja.
Mengingat bahwa SDM yang disiapkan adalah SDM yang siap masuk ke pasar tenaga kerja,
maka tingkat kecocokan terhadap kebutuhan industri dan pasar harus menjadi prioritas.
Sumber daya manusia harus bisa menjadi prioritas utama pemerintah untuk memasuki
dunia kerja yang bergerak di Kota Tarakan. Oleh karena itu, kualifikasi SDM yang
diciptakan harus menyesuaikan dengan perkembangan dunia kerja Kota Tarakan saat ini
dan masa yang akan datang.
Prioritas rekruitmen pasar tenaga kerja kepada putra daerah merupakan hal yang
sensitif di era saat ini. Di satu sisi, kita adalah Bangsa Indonesia sehingga sudah menjadi
hak semua warga untuk tinggal dan mencari penghidupan di seluruh wilayah Indonesia.
Namun di sisi lain, kebijakan daerah dan pengelolaan anggaran daerah mengharuskan kita
melakukan prioritas kepada setiap warga sendiri. Permasalahan di atas memiliki solusi
yang relevan dan tidak berbenturan satu sama lain yakni seperti peraturan di Kota

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


II-55
Gambaran Umum Kondisi Daerah

Balikpapan dan Cilegon yang sudah memberlakukan kepada pencari tenaga kerja harus ber
KTP lokal atau ada syarat tinggal bagi pendatang. Selain itu perlu juga dilakukan langkah-
langkah penunjang untuk masalah ketenagakerjaan seperti administrasi pencatatan
penduduk migran harus diperketat maupun sebagian besar SDM pelaku usaha sebisa
mungkin berasal dari daerah setempat.

II-56 RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


BAB III

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN


DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

Analisis pengelolaan keuangan daerah pada dasarnya dimaksudkan untuk


menghasilkan gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan daerah dalam
mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah. Mengingat bahwa pengelolaan
keuangan daerah diwujudkan dalam suatu APBD maka analisis pengelolaan keuangan daerah
dilakukan terhadap APBD dan laporan keuangan daerah pada umumnya. Untuk kebutuhan
itu, dibutuhkan realisasi kinerja keuangan daerah sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun
sebelumnya.
Gambaran pengelolaan keuangan daerah dimaksudkan untuk menjelaskan kinerja
pengelolaan keuangan di masa lalu, perilaku data dan informasi pertanggungjawaban
keuangan daerah, dan bagaimana proyeksi ketersediaan dana pembangunan.
Dasar yuridis pengelolaan keuangan Pemerintah Kota Tarakan mengacu pada
batasan pengelolaan keuangan daerah yang tercantum dalam:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123);

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019 III-1


Gambaran Pengelolaan Keuda dan Kerangka Pendanaan

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
Peraturan yang mendasari pengelolaan keuangan daerah bertujuan untuk
mewujudkan pengelolaan keuangan daerah yang tertib, taat pada peraturan perundang-
undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, bertanggung jawab, adil, patut, dan
bermanfaat.
Salah satu pertimbangan yang mendasari perlunya diselenggarakan otonomi daerah
adalah peningkatan kemandirian pemerintahan daerah yang mempunyai implikasi langsung
terhadap kemampuan keuangan daerah, sumber daya manusia dan sumber daya alam,
dalam menjalankan roda pemerintahan dan kelanjutan pembangunan. Daerah
kabupaten/kota adalah ujung tombak pelaksanaan pembangunan karena daerah-daerah
tersebut yang lebih mengetahui kebutuhan dan potensi rakyat di daerahnya. Hasil dari
pelaksanaan pembangunan tersebut yang pada akhirnya dapat meningkatkan local
accountability pemerintah pusat terhadap rakyatnya.

Pelaksanaan otonomi daerah secara langsung akan berpengaruh terhadap sistem


pembiayaan, pengelolaan, dan pengawasan keuangan daerah. Sistem pembiayaan daerah
dalam konteks otonomi daerah merupakan aspek yang sangat penting. Daerah diharapkan
dapat meningkatkan kapasitas fiskal (fiscal capacity) agar mampu mencukupi kebutuhan
fiskalnya (fiscal need) sehingga tidak mengalami defisit fiskal (fiscal gap). Salah satu upaya
untuk meningkatkan kapasitas fiskal daerah tersebut adalah dengan meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Terkait dengan hal tersebut, pengelolaan keuangan daerah yang merupakan


keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,
pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah adalah hal yang sangat penting
dalam proses perencanaan suatu daerah secara keseluruhan. Tahapan-tahapan dalam
pengelolaan keuangan daerah sangat krusial dalam memulai roda pemerintahan dan
pembangunan setiap tahunnya. Oleh karena itu, perwujudan pelayanan dan kesejahteraan
kepada masyarakat dari pengelolaan keuangan daerah harus melalui perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi pembangunan yang terstruktur
dengan baik.

III-2
Gambaran Pengelolaan Keuda dan Kerangka Pendanaan

Kerangka pengelolaan keuangan Pemerintah Daerah Kota Tarakan secara garis besar
terdiri dari penyusunan anggaran daerah, penatausahaan, pertanggungjawaban, dan
pelaporan yang kesemuanya mengacu pada tujuan tersebut di atas. Untuk memahami
kemampuan keuangan Pemerintah Daerah Kota Tarakan, perlu dicermati kondisi kinerja
keuangannya, baik kinerja keuangan masa lalu maupun kebijakan yang melandasi
pengelolaannya. Berdasarkan hal tersebut dapat diproyeksikan pendapatan, belanja, dan
pembiayaan sebagai kerangka pendanaan di masa yang akan datang.
Dalam kurun waktu tahun 2009 sampai tahun 2016 yang lalu, pengelolaan keuangan
daerah, yang dimulai dari perencanaan, penatausahaan, pelaporan dan pengawasan, telah
mengalami perubahan yang sangat mendasar. Ini terkait dengan paket undang-undang
keuangan negara, dimulai dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
sampai Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara serta Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang
Pajak dan Retribusi Daerah. Dari paket undang-undang keuangan negara tersebut terbitlah
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah. Dalam
tataran teknispun terbitlah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang
Perubahan Kedua Permendagri Nomor 13 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 55 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Serta
Penyampaiannya.

Selama kurun waktu tahun 2009 sampai dengan 2016, proses perencanaan
pembangunan daerah yang dijabarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Kota Tarakan telah mengalami kemajuan yang cukup berarti setiap tahunnya. Hal Ini
dapat terlihat dari perkembangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota
Tarakan maupun program kegiatan yang dapat dilaksanakan pada periode tahun tersebut.

3.1. Kinerja Keuangan 2009-2016

Kinerja keuangan daerah pada masa-masa lalu menggambarkan antara lain


kemampuan pendanaan pembangunan pemerintahan daerah selama ini. Derajat otonomi
fiskal daerah sebagai salah satu indikator untuk menganalisis kemampuan keuangan daerah,
dengan mengukur kontribusi realisasi PAD terhadap total penerimaan daerah.
Kesinambungan penyelenggaraan pembangunan di masa datang ditentukan sejauh mana

III-3
Gambaran Pengelolaan Keuda dan Kerangka Pendanaan

kemandirian pembiayaan pembangunan disediakan. Perkembangan DOFD Kota Tarakan


periode tahun 2009-2016, dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3. 1
Derajat Otonomi Fiskal Daerah Kota Tarakan Tahun 2009-2016 (dalam Rupiah)
Tahun PAD PENDAPATAN DOFD (%)
2009 98.616.153.811,95 740.363.884.628,95 13,32
2010 75.659.929.593,25 975.042.947.911,25 7,76
2011 68.801.769.440,03 1.257.332.382.484,03 5,47
2012 80.738.321.445,55 1.588.529.988.074,55 5,08
2013 94.014.016.148,75 1.465.724.007.330,75 6,41
2014 88.059.263.275,24 1.351.171.087.194,24 6,52
2015 76.462.510.136,88 678.822.211.760,97 11,26
2016 62.198.512.278,56 1.014.484.790.552,96 6,13
Rata-rata 80.568.809.516,28 1.133.933.912.492,21 7,75
Sumber: BPKAD Kota Tarakan

Dari tabel di atas tampak bahwa derajat otonomi fiskal Kota Tarakan masih sangat
kecil yaitu rata-rata 7,75%. Dengan demikian, isu terpenting dalam pengelolaan keuangan
daerah di masa datang adalah juga termasuk bagaimana semakin memandirikan pembiayaan
pembangunan dengan meningkatkan derajat otonomi fiskal daerah melalui berbagai upaya
meningkatkan PAD secara sehat.

3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD

Dalam kurun waktu tahun 2009 sampai dengan tahun 2016 perkembangan APBD
Kota Tarakan mengalami perubahan yang cukup berarti. Ini dapat dilihat dari perkembangan
pendapatan maupun belanja pada APBD Kota Tarakan.

III-4
Gambaran Pengelolaan Keuda dan Kerangka Pendanaan

Tabel 3. 2
Perkembangan APBD dan Realisasi APBD (dalam Jutaan Rupiah)

2009 2010 2011 2012


URAIAN
ANGGARAN REALISASI ANGGARAN REALISASI ANGGARAN REALISASI ANGGARAN REALISASI
Pendapatan 665.857,40 740.363,88 918.078,61 975.042,95 1.026.263,90 1.257.332,38 1.250.306,63 1.588.529,99
Belanja 1.382.828,63 968.637,66 1.504.019,54 1.171.055,16 1.413.375,77 1.119.934,71 1.719.816,17 1.241.932,86
Surplus (Defisit) (716.971,23) (228.273,77) (585.940,92) (196.012,21) (387.111,87) 137.397,67 (469.509,54) 346.597,13
Penerimaan 797.319,51 816.144,70 587.870,92 587.870,92 390.111,87 390.111,87 526.509,54 526.509,54
Pembiayaan
Pengeluaran 15.000,00 - 1.930.,00 1.746,85 3.000,00 1.000,00 57.000,00 13.808,80
Pembiayaan
Pembiayaan Netto 782.319,51 816.144,70 585.940,92 586.124,08 387.111,87 389.111,87 469.509,54 512.700,74
SILPA 65.348,28 587.870,92 - 390.111,87 - 526.509,54 - 859.297,87

2013 2014 2015 2016


URAIAN
ANGGARAN REALISASI ANGGARAN REALISASI ANGGARAN REALISASI ANGGARAN REALISASI
Pendapatan 1.445.893,33 1.465.724,01 1.283.863,06 1.351.171,09 770.298,97 678.822,21 1.035.837,68 1.014.484,79
Belanja 2.269.000,00 1.788.716,76 1.815.023,97 1.677.056,63 1.135.776,52 861.395,30 1.345.775,87 926.791,97
Surplus (Defisit) (823.106,67) (322.992,75) (531.160,92) (325.885,54) (365.477,55) (182.573,09) (309.938,19) 87.692,82
Penerimaan
Pembiayaan 859.297,87 859.297,87 531.160,92 531.160,92 365.447,55 205.290,48 405.870,13 22.717,39
Pengeluaran
Pembiayaan 36.191,20 5.144,20 - - - - 95.931,94 95.925,37
Pembiayaan Netto 823.106,67 854.153,67 531.160,92 531.160,92 365.447,55 205.290,48 309.938,20 - 73.208,00
SILPA - 531.160,92 - 205.275,37 - 22.717,39 - 14.484,83
Sumber: BPKAD Kota Tarakan
Gambaran Pengelolaan Keuda dan Kerangka Pendanaan

Dapat dilihat dalam tabel diatas bahwa selama empat tahun terakhir realisasi APBD
selalu mengalami defisit karena (untuk) memanfaatkan SILPA setiap tahun. Dengan SILPA
tiap tahun maka isu penting ke depan dalam pengelolaan keuangan daerah adalah
bagaimana meningkatkan efektivitas penyelenggaraan pembangunan sehingga penyerapan
APBD dapat ditingkatkan; demi optimalisasi hasil-hasil pembangunan bagi masyarakat.

Tabel 3. 3
Pertumbuhan Realisasi APBD(dalam Rupiah)
Tahun Pendapatan Belanja
2009 740.363.884.628,95 968.637.655.927,19
2010 975.042.947.911,25 1.171.055.159.621,98
2011 1.257.332.382.484,03 1.119.934.708.193,29
2012 1.588.529.988.074,55 1.241.932.856.177,69
2013 1.465.724.007.330,75 1.788.716.759.015,08
2014 1.351.171.087.194,24 1.677.056.631.223,97
2015 678.822.211.760,97 861.395.298.675,45
2016 1.014.484.790.552,96 926.791.967.871,06
Rata-Rata 1.133.933.912.492,21 1.219.440.129.588,21
Sumber: BPKAD Kota Tarakan

Dari tabel di atas tampak bahwa persentase pertumbuhan realisasi pendapatan


APBD tahun 2009-2012 mengalami peningkatan, namun pada tahun 2012-2015 terjadi
penurunan dan meningkat kembali pada tahun 2016. Di sini, pertumbuhan pendapatan
menjadi harapan yang baik bagi optimalisasi pencapaian sasaran pembangunan dengan
tetap memerhatikan agar PAD makin terus ditingkatkan proporsinya terhadap tingkat
pendapatan tersebut. Untuk melihat perilaku (behaviour) dari pendapatan, tabel 3.4 berikut
menunjukkan perkembangan dari komponen pendapatan lebih rinci.

III-6
Gambaran Pengelolaan Keuda dan Kerangka Pendanaan

Tabel 3. 4
Perkembangan Anggaran dan Realisasi Pendapatan (dalam Rupiah)

Perkembangan Anggaran dan Realisasi Pendapatan (dalam Rupiah)


Gambaran Pengelolaan Keuda dan Kerangka Pendanaan

Sumber: BPKAD Kota Tarakan

Dari tabel perkembangan anggaran dan realisasi pendapatan di atas terlihat bahwa dari tahun 2009 sampai tahun 2014 realisasi pendapatan
lebih besar dari anggarannya. Hal ini menunjukkan kemungkinan bahwa kinerja penerimaan daerah lebih tinggi dari target atau juga perlunya
Gambaran Pengelolaan Keuda dan Kerangka Pendanaan

perbaikan target dalam dokumen perencanaan. Namun, pada tahun 2015 – 2016 realisasi pendapatan lebih kecil dari anggarannya sehingga diperlukan
peningkatan kinerja penerimaan daerah agar mencapai target. Secara keseluruhan realisasi yang lebih tinggi menjadi catatan yang baik yaitu implikasi
terhadap perencanaan pendanaan pembangunan, daripada sebaliknya. Lebih jauh, pertumbuhan tahunan dan rata-rata dari masing-masing jenis
pendapatan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3. 5
Rata-rata Pertumbuhan Rincian Pendapatan Kota Tarakan, 2009-2016 (dalam Rupiah)
REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI
URAIAN CATATAN Rata-Rata (%)
2009 (AUDITED) 2010 (AUDITED) 2011 (AUDITED) 2012 (AUDITED) 2013 (AUDITED) 2014 (AUDITED) 2015 (AUDITED) 2016 (AUDITED)

PENDAPATAN 740.363.884.628,95 975.042.947.911,25 1.257.332.382.484,03 1.588.529.988.074,55 1.465.724.007.330,75 1.351.171.087.194,24 678.822.211.760,97 1.014.484.790.552,96 10,16

PENDAPATAN ASLI DAERAH 98.616.153.811,95 75.659.929.593,25 68.801.769.440,03 80.738.321.445,55 94.014.016.148,75 88.059.263.275,24 76.462.510.136,88 62.198.512.278,56 -5,24

Pendapatan Pajak Daerah A.2.1.1.1 9.086.209.534,08 13.550.074.572,20 16.441.145.237,87 27.436.401.219,35 27.319.802.868,43 32.009.452.634,50 35.769.254.654,09 34.731.051.295,35 23,27

Pendapatan Retribusi Daerah A.2.1.1.2 6.907.749.225,58 7.562.468.287,65 6.688.071.987,19 7.319.426.214,79 12.605.787.028,66 8.256.958.731,94 8.267.634.747,03 12.043.176.073,42 12,98

Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang


A.2.1.1.3 15.292.184.960,00 13.327.809.261,57 14.662.407.998,71 10.548.080.125,81 10.820.501.766,64 9.411.910.722,09 6.714.028.637,43 4.626.503.005,52 -14,44
Dipisahkan

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah A.2.1.1.4 67.330.010.092,29 41.219.577.471,83 31.010.144.216,26 35.434.413.885,60 43.267.924.485,02 38.380.941.186,71 25.711.592.098,33 10.797.781.904,27 -18,50

PENDAPATAN TRANSFER 589.555.525.817,00 843.681.518.318,00 1.140.888.080.844,00 1.342.481.332.429,00 1.235.345.246.182,00 1.226.319.981.718,00 564.181.201.624,09 918.068.950.530,40 13,72

Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 562.032.116.827,00 718.500.380.686,00 1.000.184.768.844,00 1.210.238.702.429,00 1.078.974.437.132,00 1.061.511.697.968,00 491.424.389.795,00 701.347.008.325,00 9,23

Dana Bagi Hasil Pajak A.2.1.2.1.1 124.947.775.589,00 148.950.425.690,00 152.574.281.697,00 152.682.103.276,00 138.694.732.849,00 90.012.937.119,00 77.051.418.700,00 81.276.687.744,00 -4,49

Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) A.2.1.2.1.1 387.867.964.238,00 562.805.796.596,00 687.141.509.147,00 841.030.109.153,00 690.835.402.283,00 718.709.201.849,00 196.879.240.095,00 174.125.397.221,00 -1,20

Dana Alokasi Umum A.2.1.2.1.2 45.604.110.000,00 6.744.158.400,00 160.468.978.000,00 216.526.490.000,00 249.444.302.000,00 249.949.676.000,00 208.879.172.000,00 336.447.029.000,00 327,02

Dana Alokasi Khusus A.2.1.2.1.3 3.611.250.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2.839.883.000,00 8.614.559.000,00 109.497.894.360,00 -

Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 4.000.000.000,00 79.783.776.132,00 41.632.349.000,00 20.923.324.000,00 27.354.761.000,00 63.310.465.000,00 31.797.166.000,00 5.000.000.000,00 260,74

Dana Penyesuaian A.2.1.2.2.1 4.000.000.000,00 79.783.776.132,00 41.632.349.000,00 20.923.324.000,00 27.354.761.000,00 63.310.465.000,00 31.797.166.000,00 5.000.000.000,00 260,74

Transfer Pemerintah Provinsi 23.523.408.990,00 45.397.361.500,00 99.070.963.000,00 111.319.306.000,00 129.016.048.050,00 101.497.818.750,00 40.959.645.829,09 50.948.442.205,40 26,13

Pendapatan Bagi Hasil Pajak A.2.1.2.3.1 23.523.408.990,00 45.397.361.500,00 99.070.963.000,00 111.319.306.000,00 129.016.048.050,00 101.497.818.750,00 40.959.645.829,09 50.948.442.205,40 26,13

Bantuan Keuangan 160.773.500.000,00 -

Bantuan Keuangan dan Pemerintah Daerah Prov 160.773.500.000,00 -

LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 52.192.205.000,00 55.701.500.000,00 47.642.532.200,00 165.310.334.200,00 136.364.745.000,00 36.791.842.201,00 38.178.500.000,00 34.217.327.744,00 20,30

Pendapatan Hibah A.2.1.3 0,00 0,00 10.611.982.200,00 22.024.158.000,00 33.354.445.000,00 0,00 0,00 0,00 -

Pendapatan Lainnya A.2.1.3 52.192.205.000,00 55.701.500.000,00 37.030.550.000,00 143.286.176.200,00 103.010.300.000,00 36.791.842.201,00 38.178.500.000,00 34.217.327.744,00 23,02

Sumber: BPKAD Kota Tarakan


Gambaran Pengelolaan Keuda dan Kerangka Pendanaan

Dari tabel di atas, tampak jelas bahwa rata-rata pertumbuhan pada rincian
pendapatan Kota Tarakan dari tahun 2009 sampai tahun 2016 mengalami kenaikan. Ada tiga
komponennya yaitu: Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan Transfer, dan Lain-lain
Pendapatan yang Sah. Pada tahun 2009 sampai 2016 ada rincian pendapatan Kota Tarakan
yang mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya, yaitu: Pendapatan Transfer sebesar
13,72 %, dan Lain-lain Pendapatan yang Sah sebesar 20,30 %. Sedangkan Pendapatan Asli
Daerah berfluktuatif, dan secara garis besar mengalami rata-rata penurunan 5,24 %.

3.1.2. Neraca Daerah

Neraca Kota Tarakan periode tahun 2015 sampai dengan periode tahun 2016 mengalami
perkembangan yang positif seiring dengan perkembangan APBD Kota Tarakan pada periode
tersebut, terutama terkait dengan jumlah asset yang dimiliki oleh Kota Tarakan pada periode
tahun 2015 sampai 2016.

III-10
Gambaran Pengelolaan Keuda dan Kerangka Pendanaan

Tabel 3. 6
Pertumbuhan Neraca Daerah Kota Tarakan 2015-2016 (dalam Rupiah)
URAIAN 2015 2016
ASET
ASET LANCAR
Kas di Kas Daerah 16.354.039.382,52 11.229.298.708,66
Kas di Bendahara Pengeluaran 3.423.351.399,00 2.236.731.474,23
Kas di Bendahara Penerimaan 578.504.042,51 148.226.730,00
Kas Lainnya 14.356.320.810,10 8.541.122.707,81
Investasi Jangka Pendek - -
Piutang Pajak 36.977.236.537,24 39.410.077.696,20
Penyisihan Piutang Pajak (27.444.677.168,35) (30.184.186.949,51)
Piutang Pajak Netto 9.532.559.368,89 9.225.890.746,69
Piutang Retribusi 989.678.709,00 562.390.277,00
Penyisihan Piutang Retribusi (531.684.190,00) (535.241.843,00)
Piutang Retribusi Netto 457.994.519,00 27.148.434,00
Piutang Transfer 104.916.739.051,00 32.889.029.288,68
Belanja Dibayar Dimuka 225.942.853,74 159.339.348,94
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran - -
Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi - -
Piutang Lainnya 15.000.000,00 21.549.862,00
Penyisihan Piutang Lainnya - (1.500.000,00)
Piutang Lainnya Netto 15.000.000,00 20.049.862,00
Persediaan 21.517.691.675,62 16.626.870.385,01
Jumlah Aset Lancar (3 s/d 21) 171.378.143.102,38 81.103.707.686,02

INVESTASI JANGKA PANJANG


Investasi Non Permanen
Investasi Dalam Dana bergulir 4.945.000.000,00 4.945.000.000,00
Penyisihan Dana bergulir (2.090.488.290,12) (2.166.997.152,30)
Jumlah Investasi Nonpermanen (26 s/d 28) 2.854.511.709,88 2.778.002.847,71
Investasi Permanen
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 102.457.657.870,80 125.145.881.613,80
Investasi Permanen Lainnya - -
Jumlah Investasi Permanen (30 s/d 31) 102.457.657.870,80 125.145.881.613,80
Jumlah Investasi Jangka Panjang (28 + 32) 105.312.169.580,68 127.923.884.461,51

ASET TETAP
Tanah 1.306.900.068.064,00 1.660.551.750.250,00
Peralatan dan Mesin 445.082.764.027,03 464.546.180.217,01
Gedung dan Bangunan 2.376.275.424.354,83 2.423.463.314.972,23
Jalan, Irigasi dan Jaringan 3.026.373.329.895,96 2.882.104.959.910,76
Aset Tetap Lainnya 25.012.926.549,20 25.265.328.549,20
Konstruksi Dalam Pengerjaan 105.025.875.506,00 251.853.577.215,00
Akumulasi Penyusutan (2.227.328.844.381,69) (2.350.500.595.502,78)
Jumlah Aset Tetap (36 s/d 42) 5.057.341.544.015,33 5.357.284.515.611,42

ASET LAINNYA
Tagihan Penjualan Angsuran 39.491.200,00 39.491.200,00
Tuntutan Ganti Rugi 462.743.094,00 549.908.094,00
Kemitraan dengan Pihak Ketiga 218.217.406.000,00 218.217.406.000,00
Aset Tak berwujud 7.045.488.033,00 6.856.850.076,00
Aset Lain-Lain 45.922.816.807,90 471.403.736.958,13
Jumlah Aset Lainnya (46 s/d 50) 271.687.945.134,90 697.067.392.328,13
JUMLAH ASET (22 + 33 + 43 + 51) 5.605.719.801.833,29 6.263.379.500.087,08

KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA


KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) 2.223.811,53 -
Utang Bunga - -
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang - -
Pendapatan Diterima Dimuka 637.605.196,73 1.852.497.376,63
Utang Belanja 12.978.366.586,00 86.026.076.252,43
Utang Jangka Pendek Lainnya 92.061.719.919,00 191.722.120.754,40
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek (57 s/d 62) 105.679.915.513,26 279.600.694.383,46
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Utang Dalam Negeri-Pemerintah Pusat - -
Utang Jangka Panjang Lainnya - -
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang (65 s/d 66) - -
JUMLAH KEWAJIBAN (63 + 67) 105.679.915.513,26 279.600.694.383,46

EKUITAS / EKUITAS DANA


Ekuitas 5.500.039.886.320,03 5.983.778.805.703,61
JUMLAH EKUITAS 5.500.039.886.320,03 5.983.778.805.703,61
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS (68+ 72) 5.605.719.801.833,29 6.263.379.500.087,07
Sumber: BPKAD Kota Tarakan

III-11
Gambaran Pengelolaan Keuda dan Kerangka Pendanaan

Untuk menganalisis neraca Kota Tarakan periode tahun 2015-2016 digunakanlah


beberapa analisis rasio, yaitu:

Untuk menganalisis neraca Kota Tarakan periode tahun 2015-2016 digunakanlah


beberapa analisis rasio, yaitu:

1. Rasio Likuiditas

Rasio Likuiditas yaitu Rasio yang menunjukkan hubungan antara kas dan aset lancar
lainnya dari sebuah entitas dengan kewajiban lancarnya untuk melihat kemampuan entitas
dalam memenuhi kewajiban lancarnya. Ada beberapa macam rasio likuiditas, namun yang
lazim dipakai, termasuk untuk melihat neraca Kota Tarakan adalah rasio lancar dengan
rumusan seperti dibawah ini:

Aset Lancar
Rasio Lancar =
Kewajiban Lancar

Dikarenakan neraca pada pemerintah daerah ini, sedikit ada perbedaan dengan
neraca pada perusahaan, maka perlu dilakukan penyesuaian terutama pada aset lancar.

Tabel 3. 7
Rasio Lancar (dalam Rupiah)
URAIAN 2015 2016
171.378.143.102,38 81.103.707.686,02
Aset Lancar
105.679.915.513,26 279.600.694.383,46
Kewajiban Lancar
1,62 0,29
Rasio Lancar
Sumber: BPKAD Kota Tarakan

Dengan rasio lancar sebagaimana ditunjukkan dalam tabel di atas, pada tahun 2015
posisi keuangan Kota Tarakan cukup likuid dengan kemampuan pengembalian hutang
lancar mendekati angka 162% terhadap aset lancarnya. Namun sebaliknya pada tahun 2016
posisi keuangan Kota Tarakan belum likuid dengan kemampuan pengembalian hutang
lancar mendekati angka 29% terhadap aset lancarnya.

2. Ratio Solvabilitas

Rasio ini disebut juga rasio leverage yaitu mengukur perbandingan dana yang
disediakan oleh suatu entitas dengan dana yang dipinjam dari kreditur entitas tersebut.
Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana aktiva entitas dibiayai oleh hutang;

III-12
Gambaran Pengelolaan Keuda dan Kerangka Pendanaan

rasio ini menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman. Adapun Rasio
yang tergabung dalam Rasio Leverage adalah:

a. Total Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang terhadap Ekuitas)

Merupakan Perbandingan antara hutang – hutang dan ekuitas dalam pendanaan


suatu entitas dan menunjukkan kemampuan modal sendiri dari entitas tersebut untuk
memenuhi seluruh kewajibannya. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu:

Total Hutang (Kewajiban)


Total Debt to Equity Ratio =
Ekuitas

Tabel 3. 8
Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (dalam Rupiah)
URAIAN 2015 2016
105.679.915.513,26 279.600.694.383,46
Kewajiban
5.500.039.886.320,03 5.983.778.805.703,61
Ekuitas
0,0192 0,0467
Total Debt to equity Ratio
Sumber: BPKAD Kota Tarakan

Dengan rasio hutang terhadap ekuitas sebagaimana ditunjukkan dalam tabel di atas
maka dapat disimpulkan bahwa posisi keuangan Kota Tarakan memiliki kemampuan modal
untuk memenuhi seluruh kewajibannya.

b. Total Debt to Total Asset Ratio ( Rasio Hutang terhadap Total Aktiva)

Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang (baik hutang lancar maupun
hutang jangka panjang) dengan jumlah seluruh aktiva (aset). Rasio ini menunjukkan berapa
bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang. Rasio ini dapat dihitung dengan
rumus yaitu:

Total Hutang (Kewajiban)


Total Debt to Total Asset Ratio =
Total Aktiva

Tabel 3. 9
Rasio Hutang Terhadap Total Aktiva (dalam Rupiah)
URAIAN 2015 2016
105.679.915.513,26 279.600.694.383,46
Kewajiban
5.605.719.801.833,29 6.263.379.500.087,07
Aktiva
0,0189 0,0446
Total Debt to Total Asset Ratio
Sumber: BPKAD Kota Tarakan

III-13
Gambaran Pengelolaan Keuda dan Kerangka Pendanaan

Dengan rasio hutang terhadap total aktiva sebagaimana ditunjukkan dalam tabel di
atas maka dapat disimpulkan bahwa posisi keuangan Kota Tarakan sangat sehat dimana
keseluruhan asset pada tahun 2015 sebesar 98,11% dan pada tahun 2016 sebesar 95,54%
tidak dibiayai atau tak lagi dibebani oleh utang.

3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan 2009-2016


Setiap Satuan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam suatu wilayah administrasi
merupakan satuan entitas akuntansi. Hal tersebut berarti bahwa Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) tersebut bertanggungjawab terhadap anggarannya masing-masing termasuk
dalam pencatatan akuntansinya. Realisasi dari anggaran tersebut disusun dalam Laporan
Realisasi Anggaran yang harus dilaporkan secara fungsional kepada Bendahara Umum
Daerah/Pejabat Pengelola Keuangan Daerah, yaitu Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah (BPKAD) dan secara administratif harus dilaporkan kepada Organisasi Perangkat
Daerah (OPD), yaitu Pejabat Pengguna Anggaran masing-masing OPD.
Dari segi pengawasan dari rangkaian pengelolaan keuangan daerah, pada periode
tahun 2009-2016, Laporan keuangan yang disusun oleh BPKAD sebagai entitas pelaporan,
menyajikan laporan keuangan yang terdiri dari laporan realisasi anggaran, neraca, laporan
arus kas dan catatan atas laporan keuangan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Laporan keuangan inilah yang
kemudian akan diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Pengelolaan keuangan ini
mencakup seluruh transaksi keuangan yang dikelola oleh setiap OPD dan dikoordinir oleh
BPKAD.

Pengelolaan keuangan daerah yang dimulai dari penyusunan anggaran pendapatan


dan belanja daerah, perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah, laporan
semester, laporan prognosis realisasi anggaran, laporan realisasi anggaran, neraca hingga
catatan atas laporan keuangan disusun secara otonomi oleh OPD sebagai entitas akuntansi
yang kemudian diverifikasi dan dikompilasi oleh BPKAD sebagai entitas pelaporan menjadi
Laporan Keuangan Kota Tarakan. Sedangkan Laporan Arus Kas disusun secara sentralistik
oleh BPKAD.

Pengelolaan keuangan Daerah tersebut tetap berpedoman pada aturan yang


berlaku. Kebijakan akuntasi yang diterapkan dalam Pengelolan Belanja Daerah secara
umum telah sesuai dengan ketentuan SAP walaupun masih terdapat beberapa kebijakan
yang belum sepenuhnya mengikuti SAP.

III-14
Gambaran Pengelolaan Keuda dan Kerangka Pendanaan

Dalam hal pelaporan dan pengawasan Laporan Keuangan Kota Tarakan dapat
dikatakan belum memenuhi target kinerja. Ini dapat dilihat dari hasil opini audit BPK Kota
Tarakan pada Tabel 3.10.

Target kedepan pada periode tahun 2017-2019, Kota Tarakan harus berbenah untuk
kembali mendapatkan opini BPK terhadap Laporan Keuangan Daerah Kota Tarakan yaitu
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dengan fokus untuk membenahi pengelolaan aset daerah
yang selama ini menjadi titik lemah dalam Laporan keuangan Daerah. Saat ini opini BPK
terhadap Laporan Keuangan Daerah Masih Wajar Dengan Pengecualian (WDP) walaupun
pada tahun 2012-2014 pernah mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian. Dengan
pencapaian target Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dapat dikatakan pengelolaan
keuangan daerah Kota Tarakan cukup berhasil. Rencana jangka menengah periode
berikutnya diharapkan target opini BPK terhadap Laporan keuangan Kota Tarakan adalah
Wajar Tanpa Pengecualian.

Tabel 3. 10
Opini BPK terhadap LKD Kota Tarakan Tahun 2009-2016
Tahun Opini BPK terhadap laporan keuangan daerah Kota tarakan

2009 WDP
2010 WDP
2011 WDP
2012 WTP
2013 WTP
2014 WTP
2015 WDP
2016 WDP
Sumber: BPKAD Kota Tarakan

a. Analisis Pembiayaan

Pencapaian prinsip efektivitas dan efisiensi pengelolaan keuangan daerah


tercermin dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) pertahunnya. SILPA per tahun
diharapkan menurun baik secara nominal maupun persentasenya, dikarenakan kurang baik
untuk perekonomian makro Kota Tarakan, yang menggambarkan belanja pemerintah
kurang diberdayakan dalam memacu pertumbuhan ekonomi daerah, sehingga belanja
pemerintah tidak dapat secara optimal menggerakkan pertumbuhan ekonomi.
Perkembangan SILPA pertahun dapat dilihat pada tabel berikut ini:

III-15
Gambaran Pengelolaan Keuda dan Kerangka Pendanaan

Tabel 3. 11
SILPA Kota Tarakan, 2009-2016 (dalam Rupiah)
Tahun SILPA (Rp)
2009 587.870.924.777,50
2010 390.111.866.108,93
2011 526.509.540.399,67
2012 859.297.869.296,53
2013 531.160.917.612,20
2014 205.275.373.582,47
2015 22.717.389.909,98
2016 14.484.826.065,88
Sumber: BPKAD Kota Tarakan

SILPA Kota Tarakan mengalami fluktuasi sepanjang tahun 2009-2012, pada tahun
2009 SILPA mencapai Rp 587.870.924.777,5 akan tetapi turun menjadi 390.111.866.108,83
pada tahun 2010 dan pada tahun 2011 dan 2012 naik kembali menjadi Rp 526.509,540.399,67
pada tahun 2011 dan 859.297.869.296,53 pada tahun 2012. Selanjutnya sepanjang tahun
2012-2016 mengalami penurunan. Perkembangan SILPA yang digunakan untuk membiayai
belanja Kota Tarakan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3. 12
Perkembangan SILPA (dalam Rupiah)
Tahun SILPA Pengeluaran APBD
2009 587.870.924.777,50 968.637.655.927,19
2010 390.111.866.108,93 1.171.055.159.621,98
2011 526.509.540.399,67 1.119.934.708.193,29
2012 859.297.869.296,53 1.241.932.856.177,69
2013 531.160.917.612,20 1.788.716.759.015,08
2014 205.275.373.582,47 1.677.056.631.223,97
2015 22.717.389.909,98 861.395.298.675,45
2016 14.484.826.065,88 926.791.967.871,06
Sumber: BPKAD Kota Tarakan

III-16
Gambaran Pengelolaan Keuda dan Kerangka Pendanaan

b. Analisis kemandirian keuangan daerah

Rasio kemandirian keuangan daerah dihitung dengan cara membandingkan jumlah


penerimaan PAD dibagi dengan jumlah pendapatan transfer dari pemerintah pusat dan
propinsi serta pinjaman daerah. Analisis ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana
daerah dapat menyelenggarakan otonomi secara efektif dan efisien bersumber dari
pendanaan sendiri. Kemandirian keuangan daerah dapat diukur melalui beberapa model,
Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu:

Tot𝑎𝑙 PAD
Rasio kemandirian keuangan daerah= 𝑥100
Total Pendapatan Transfer dan Pendapatan lain−lain

Tabel 3. 13
Rasio Kemandirian Keuangan Kota Tarakan (dalam Rupiah)
Tahun Rasio PAD/Total
Total PAD Pendapatan Transfer dan
Pendapatan Transfer dan
Lain-lain
Lain-lain
2009 98.616.153.811,95 641.747.730.817,00 15,37

2010 75.659.929.593,25 899.383.018.318,00 8,41

2011 68.801.769.440,03 1.188.530.613.044,00 5,79

2012 80.738.321.445,55 1.507.791.666.629,00 5,35

2013 94.014.016.148,75 1.371.709.991.182,00 6,85

2014 88.059.263.275,24 1.263.111.823.919,00 6,97

2015 76.462.510.136,88 602.359.701.624,09 12,69

2016 62.198.512.278,56 952.286.278.274,40 6,53

Dengan rasio kemandirian keuangan sebagaimana ditunjukkan dalam tabel di atas


maka dapat disimpulkan bahwa , selama delapan tahun terakhir dapat dikatakan rasio
kemandirian kota Tarakan termasuk rendah.

III-17
Gambaran Pengelolaan Keuda dan Kerangka Pendanaan

3.3. Kerangka Pendanaan

Pendanaan program kegiatan yang akan diakomodir dalam periode tahun 2014-
2018 ini sangatlah penting untuk dikaji. Dari dasar analisis gambaran umum pengelolaan
keuangan daerah pada periode sebelumnya dan pada tiga tahun berjalan periode walikota
terpilih, maka dapat disusun suatu analisis dalam rangka pendanaan program kegiatan
pada periode tahun 2014-2018.

a. Kerangka Penerimaan

Dilihat dari sisi pendapatan, keuangan daerah yang berhasil adalah keuangan
daerah yang mampu meningkatkan penerimaan secara berkesinambungan seiring dengan
perkembangan perekonomian tanpa memperburuk alokasi faktor produksi dan keadilan
serta dengan sejumlah biaya administrasi tertentu.

Tabel 3. 14
Proyeksi Penerimaan Daerah (dalam Rupiah)
2017 2018 2019
PENERIMAAN 814.555.000.000,00 828.000.000.000,00 868.000.000.000,00
Pendapatan 800.055.000.000,00 810.000.000.000,00 850.000.000.000,00
Silpa 14.500.000.000,00 18.000.000.000,00 18.000.000.000,00
Sumber: BPKAD Kota Tarakan

b. Kerangka Belanja

Tabel 3. 15
Perkiraan Belanja Wajib dan Mengikat (Dalam Rupiah)
Uraian 2017 2018 2019
Belanja Tidak Langsung 424.271.494.329,27 430.500.000.000,00 430.500.000.000,00
Belanja Gaji dan Tunjangan 424.071.494.329,27 430.000.000.000,00 430.000.000.000,00
Belanja Tidak Terduga 200.000.000,00 500.000.000,00 500.000.000,00
Sumber: BPKAD Kota Tarakan

Dari perkiraan belanja gaji dan tunjangan tersebut dapat diketahui kapasitas riil
keuangan daerah, kapasitas riil adalah dimana dana yang tersedia untuk melaksanakan
pembangunan yang penghitunganya adalah total penerimaan dikurangi belanja gaji dan
tunjangan serta belanja wajib dan mengingkat. Adapun tabel berikut menunjukkan
kapasitas riil ataupun dana yang tersedia setiap tahunnya untuk melaksanakan
pembangunan.

III-18
Gambaran Pengelolaan Keuda dan Kerangka Pendanaan

c. Kapasitas Riil Keuangan Daerah

Tabel 3. 16
Proyeksi Kapasitas Riil Keuangan Daerah Tahun 2015-2019
No 2017 2018 2019
1 PENERIMAAN 814.555.000.000,00 828.000.000.000,00 868.000.000.000,00
Pendapatan 800.055.000.000,00 810.000.000.000,00 850.000.000.000,00
Silpa 14.500.000.000,00 18.000.000.000,00 18.000.000.000,00

2 Belanja Wajib dan Mengikat


A Belanja Tidak Langsung 424.271.494.329,27 430.500.000.000,00 430.500.000.000,00
Belanja Gaji dan Tunjangan 424.071.494.329,27 430.000.000.000,00 430.000.000.000,00
Belanja Tidak Terduga 200.000.000,00 500.000.000,00 500.000.000,00

B PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH


Penyertaan Modal (Investasi)
Pemerintah Daerah - - -
KAPASITAS RIIL 390.283.505.670,73 397.500.000.000,00 437.500.000.000,00
Sumber: BPKAD Kota Tarakan

Kapasitas riil keuangan daerah dialokasikan ke berbagai program sesuai urutan


prioritas berdasarkan visi, misi dan program pembangunan Walikota dan Wakil Walikota.
Prioritas program dipisahkan menjadi prioritas I, prioritas II dan priorita III dimana setiap
tingkatan prioritas mendapatkan alokasi anggaran setelah prioritas di atasnya terpenuhi.

1. Prioritas I

Prioritas I merupakan program pembangunan daerah yang tema atau program


unggulan (dedicated) Walikota terpilih sebagaimana dijanjikan pada kampanye
pemilukada. Selain itu, alokasi anggaran juga harus disesuaikan dengan
amanat/kebijakan nasional yang definitif harus dilaksanakan loleh daerah seperti di
bidang pendidikan mendapat alokasi dana 20 persen dari belanja daerah.

Program prioritas I harus berhubungan langsung dengan kepentingan publik, bersifat


monumental, berskala besar, serta memiliki kepentingan dan nilai manfaat yang tinggi
sehingga memberikan dampak luas pada masyarakat sesuai dengan capaian visi dan
misi. Di samping itu, prioritas I juga diperuntukkan bagi prioritas belanja wajib sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Selanjutnya untuk
menyederhanakan perhitungan, pendanaan prioritas I akan dihitung sesuai pagu total
program pembangunan daerah atau program prioritas untuk mencapai sasaran RPJMD
sebagaimana diuraikan di bab VII.

III-19
Gambaran Pengelolaan Keuda dan Kerangka Pendanaan

2. Prioritas II

Program prioritas II merupakan program prioritas ditingkat OPD yang merupakan


penjabaran dari analisis pada tiap bidang urusan. Prioritas II berhubungan dengan
program/kegiatan unggulan OPD yang paling berdampak luas pada masing-masing
segemntasi masyarakat. Program/kegiatan unggulan ini harus disesuaikan dengan
prioritas dan permasalahan yang idhadapi terkait dengan layanan dasar serta tugas dan
fungsi OPD termasuk peningkatan kapasitas kelembagaan.

3. Prioritas III

Prioritas III merupakan prioritas yang dimaksud untuk alokasi belanja-belanja tidak
langsung seperti tambahan penghasilan PNS, belanja hibah, belanja bantuan sosial
organisasi kemasyarakatan, belanja bantuan keuangan, serta belanja tidak terduga dan
lain sebagainya.

Pembagian pendanaan untuk program prioritas diatas secara lebih lanjut dapat
dilihat dalam tabel III.19

Tabel 3. 17
Pendanaan Prioritas Kota Tarakan Tahun 2017-2019 (Dalam Jutaan Rupiah)
Uraian 2017 2018 2019
Prioritas I 124.042,51 128.192,48 133.184,19
Prioritas II 252.761,28 256.772,28 294.499,85
Prioritas III 13.479,72 12.535,24 9.815,96
JUMLAH 390.283,51 397.500,00 437.500,00
Sumber: BPKAD kota Tarakan

Sedangkan pendanaan untuk prioritas III lebih terperinci terlihat dalam Tabel III.20

Tabel 3. 18
Pembagian Dana Prioritas 3 Kota Tarakan Tahun 2017-2019 (Dalam Jutaan Rupiah)
Uraian 2017 2018 2019

Bantuan Sosial 5.931,08 6.267,62 4.220,86


Hibah 7.548,64 6.267,62 5.595,10
JUMLAH 13.479,72 12.535,24 9.815,96
Sumber: BPKAD kota Tarakan

III-20
Analisis Isu-isu Strategis

BAB IV

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Pembangunan daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk


peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan,
kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan,
berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan manusia.Tujuan
pembangunan daerah Kota Tarakan adalah Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat,
Meningkatkan peran sektor Perdagangan, Jasa, Industri, Perikanan dan Pariwisata sebagai
penggerak utama perekonomian daerah, Meningkatkan Kualitas SDM Tarakan,
Meningkatkan Kualitas Aparatur, Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur Secara
Merata, Meningkatkan ketersediaan energi dan Meningkatkan kualitas lingkungan hidup.Di
samping itu juga sinergi dengan pemerintah dalam mempertahankan, memelihara,
serta meningkatkan persatuan dan kesatuan masyarakat dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Upaya untuk mewujudkan tujuan pembangunan daerah
telah dilakukan Pemerintah Kota Tarakan melalui serangkaian kebijakan
program/kegiatan melalui berbagai sumber pendanaan secara sinergis dan
berkelanjutan.
Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan
dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah guna melengkapi tahapan-
tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Isu strategis merupakan salah satu
pengayaan analisis lingkungan eksternal terhadap proses perencanaan. Identifikasi
isu yang tepat dan bersifat strategis dapat memberikan panduan tentang bagaimana
lingkungan pembangunan daerah lima tahun ke depan baik yang bermakna positif
maupun negatif. Jika dinamika eksternal khususnya selama 5 (lima) tahun yang akan
datang diidentifikasi dengan baik, maka pemerintah daerah akan dapat
mempertahankan atau bahkan meningkatkan pelayanan pada masyarakat secara
menyeluruh. Pemerintah daerah yang tidak menyelaraskan diri secara sepadan atas
isu strategisnya akan menghadapi potensi kegagalan dalam melaksanakan
penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi tanggung jawabnya atau lebih
krusial lagi dapat dikatakan gagal dalam melaksanakan pembangunan daerahnya.
Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan dan
dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan
bagi entitas (daerah/masyarakat) di masa mendatang. Suatu kondisi/kejadian yang
menjadi isu strategis apabila tidak diantisipasi dengan perencanaan yang matang
akan menimbulkan kerugian lebih besar dan jika tidak dimanfaatkan akan
menghilangkan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam
jangka panjang. Analisis isu-isu strategis diidentifikasi berdasarkan berbagai

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


IV-1
Analisis Isu-isu Strategis

permasalahan pembangunan daerah yang sangat mendesak dan memiliki pengaruh


yang kuat terhadap keberhasilan pembangunan. Analisis tersebut disusun
berdasarkan isu strategis yang akan muncul dalam 5 (lima) tahun mendatang
termasuk bagaimana cara mengantisipasi berbagai ancaman dari isu tersebut
terhadap pembangunan daerah.
Pernyataan isu-isu strategis memberikan gambaran tentang hal-hal yang
menjadi fokus dan prioritas penanganan karena pengaruhnya yang besar, luas, dan
signifikan terhadap perbaikan kondisi masyarakat pada lima tahun mendatang.
Sedangkan isu-isu strategis adalah isu-isu yang jika diprioritaskan penanganannya
maka peluang tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan lima tahun mendatang
akan lebih besar dan lebih pasti. Jika isu strategis ini tidak ditangani dengan baik
maka tujuan dan sasaran pembangunan daerah akan sulit tercapai.
Berdasarkan analisis gambaran umum kondisi Kota Tarakan selama 3 tahun
terakhir, terdapat berbagai aspek pembangunan yang telah mengalami kemajuan
atau keberhasilan, namun disisi lain terdapat pula berbagai permasalahan dan
tantangan yang masih dihadapi dan perlu ditangani melalui serangkaian kebijakan
dan program secara terencana, sinergis, dan berkelanjutan. Permasalahan
pembangunan daerah yang ada di Kota Tarakan adalah sebagai berikut:
4.1. Permasalahan Pembangunan Daerah
Permasalahan pembangunan daerah diperlukan dalam perumusan visi dan
misi kepala daerah yang selanjutnya akan dituangkan dalam dokumen RPJMD.
Identifikasi permasalahan pembangunan dapat diverifikasi dari informasi pada
gambaran umum kondisi daerah.
4.1.1 Angka Kemiskinan
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih memiliki berbagai
permasalahan pokok terutama persoalan kemiskinan. Kemiskinan adalah keadaan
seseorang dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.
Kemiskinan dapat disebabkan pula oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar
atau sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.
Meningkatnya angka kemiskinan dapat disebabkan jika seseorang, keluarga,
atau kelompok masyarakat tidak dapat menjalankan fungsi sosialnya secara
memadai dan wajar dikarenakan suatu hambatan, kesulitan, ataupun gangguan,
sehingga tidak dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya baik secara jasmani, rohani, dan
sosial. Hambatan, kesulitan, dan gangguan tersebut dapat berupa keterlantaran,
kecacatan, ketunaan sosial, keterbelakangan, keterasingan, bahkan karena
perubahan lingkungan (secara mendadak) yang kurang mendukung seperti
terjadinya bencana.

IV-2 RPJMD Kota Tarakan 2014-2019


Analisis Isu-isu Strategis

Kemiskinan telah menjadi masalah struktural kabupaten/kota di seluruh


wilayah Indonesia, termasuk Kota Tarakan. Berdasarkan kriteria masyarakat miskin
yang ditetapkan secara nasional, diketahui bahwa pada tahun 2015 jumlah penduduk
miskin di Kota Tarakan sebanyak 11.910 jiwa atau 5,06** persen. Angka ini telah
menurun jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang angka kemiskinannya mencapai
7,68 persen.
Jumlah penduduk miskin di Kota Tarakan dapat dilihat di tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1
Jumlah Penduduk Miskin di Kota Tarakan Tahun 2015
Tahun Persentase Penduduk Miskin Jumlah Penduduk Miskin
(1) (2) (3)
2011 8,41% 17.200
2012 7,95% 17.100
2013 7,90% 16.700
2014 7,68% 17.660
2015 5,06** 11.910

4.1.2 Angka Pengangguran


Angkatan kerja atau lebih dikenal dengan istilah tenaga kerja, berdiri pada
dua posisi penting dalam pembangunan, yaitu sebagai subyek dan obyek dalam
pembangunan itu sendiri. Pertumbuhan penduduk secara langsung berpengaruh
pada perkembangan ketenagakerjaan, yaitu bertambahnya penduduk usia kerja
yang sekaligus akan meningkatkan jumlah angkatan kerja. Karena itu peningkatan
jumlah angkatan kerja bila tidak diimbangi dengan penambahan kesempatan kerja
akan menimbulkan permasalahan dalam pembangunan.
Angkatan kerja di Kota Tarakan dari tahun 2011-2015 terus mengalami
peningkatan. Kondisi ini mengindikasikan perlunya pemerintah Kota Tarakan terus
konsisten dengan menyediakan program lapangan kerja sejalan dengan peningkatan
angkatan kerja tersebut. Program penyediaan lapangan kerja dari tahun 2011-2015
nampaknya cukup tepat sasaran. Hal ini terlihat ketika pada tahun 2013, tercatat
tingkat kesempatan kerja sebesar 93,05 persen kemudian meningkat menjadi 93,10
persen di tahun 2014 dan meningkat kembali hingga mencapai 94,40 persen pada
tahun 2015 meskipun pada periode 2010-2011 sempat mengalami penurunan.
Hal ini tentu saja berbanding terbalik dengan angka pengangguran terbuka
yang menurun dari tahun-tahun sebelumnya hingga mencapai 5,60 persen pada
tahun 2015, jika dibandingkan tahun 2012 yang berjumlah 8,28 persen. Namun pada
tahun berikutnya yakni tahun 2013, terjadi penurunan angka pengangguran hingga
mencapai 6,95 persen dan 6,90 persen pada tahun 2014.

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


IV-3
Analisis Isu-isu Strategis

Tingkat pengangguran Kota Tarakan sebesar 5,66 terbilang cukup rendah bila
dibandingkan dengan tingkat pengangguran Provinsi Kalimantan Utara yang sebesar
5,68 persen pada tahun 2015. Hal ini mengindikasikan bahwa pembangunan Kota
Tarakan selama ini sudah cukup berhasil memberikan kesempatan kerja yang tinggi
pada masyarakat meskipun tidak dapat dipisahkan antara tenaga kerja lokal atau
penduduk migrasi dari daerah lain, tetapi pemerintah Kota Tarakan juga harus terus
konsisten menekan angka pengangguran dan meningkatkan partisipasi angkatan
kerja dan mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan masalah yang mucul terkait
terjadinya peningkatan angka pengangguran karena akan menimbulkan
permasalahan dalam pembangunan.
Angka kemiskinan dan pengangguran tidak terlepas dari persoalan migrasi
masuk ke Kota Tarakan. Seperti yang telah kita ketahui, migrasi masuk ke Kota
Tarakan cukup tinggi mengingat Kota Tarakan merupakan “gula” perekonomian di
Provinsi Kalimantan Utara. Permasalahan migrasi Kota Tarakan dapat dilihat dari dua
titik yang bertolak belakang yakni:
1. Migran masuk berkualitas, maka lapangan kerja di Kota Tarakan akan diambil alih
oleh para migran karena mereka lebih berdaya saing. Hal ini akan menyebabkan
penduduk lokal menganggur atau hanya mendapatkan pekerjaan yang kurang
layak.
2. Migran masuk tidak berkualitas, maka migran ini hanya akan menambah daftar
panjang pengangguran yang berujung pada kemiskinan.
Persoalan ini harus menjadi salah satu perhatian pokok Pemerintah Kota
Tarakan karena rumusan penyelesaian masalah ketenagakerjaan merupakan
multiplier effect pada penyelesaian masalah-masalah yang lain.
4.1.3 Melemahnya Kualitas Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu
negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode
tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan
kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan
pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi
keberhasilan pembangunan ekonomi, sedangkan pembangunan ekonomi sendiri
adalah suatu proses kenaikan dalam pendapatan total dan pendapatan per kapita
dengan menghitung adanya pertambahan penduduk disertai adanya perubahan
fundamental dalam struktur ekonomi. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut:
a. Faktor Sumber Daya Manusia; Sumber daya manusia merupakan faktor
terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan
tergantung kepada sejauh mana sumber daya manusia selaku subjek
pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses
pembangunan.

IV-4 RPJMD Kota Tarakan 2014-2019


Analisis Isu-isu Strategis

b. Faktor Sumber Daya Alam; Sebagian besar negara berkembang bertumpu


kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya.
Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses
pembangunan ekonomi apabila tidak didukung oleh kemampuan sumber daya
manusia dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam
yang dimaksud diantaranya adalah kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang,
kekayaan hasil hutan, hingga kekayaan laut.
c. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses
pembangunan. Pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia
digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas,
dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan
pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
d. Faktor Budaya; Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap
pembangunan ekonomi yang dilakukan. Faktor ini dapat berfungsi sebagai
pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi
penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan
diantaranya sikap kerja keras, kerja cerdas, jujur, ulet, dan sebagainya. Adapun
budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap
anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
e. Sumber Daya Modal; Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah
SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-
barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan
ekonomi karena barang-barang modal dapat meningkatkan produktivitas.
Pertumbuhan ekonomi Kota Tarakan secara makro pada beberapa tahun
terakhir (2011-2015) cenderung mengalami pergerakan fluktuatif. perekonomian
global menunjukkan gejala yang ambigu, di satu sisi terlihat ada perbaikan, namun di
sisi lain menunjukkan kondisi sebaliknya. Kondisi ini salah satunya dapat ditunjukkan
dengan pelemahan nilai mata uang berbagai negara (termasuk nilai tukar uang
rupiah) dan situasi perdagangan internasional yang bergejolak ditandai pelemahan
harga komoditas energi khususnya harga migas dan batubara, sebagai dampak
pelemahan ekonomi negara-negara tujuan eskpor. Ditengah situasi ekonomi global
yang bergejolak di pasar internasional, perekonomian Kota Tarakan pada tahun 2015
masih tumbuh positif, namun lebih lambat dari capaian tahun 2014.
Struktur perekonomian Kota Tarakan paling besar dikontribusi oleh sektor
perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor yang juga menjadi
ciri khas perekonomian Kota Tarakan, disusul oleh sektor konstruksi, transportasi
dan pergudangan, serta industri pengolahan.

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


IV-5
Analisis Isu-isu Strategis

4.1.4 Terdapat Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI)
Salah satu permasalahan di bidang kesehatan selama beberapa tahun terakhir
yaitu masih tingginya angka kematian bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) di
Kota Tarakan. Angka kematian bayi Kota Tarakan pada tahun 2014 sebesar 17,90 per
1.000 kelahiran hidup dan angka ini terus mengalami peningkatan menjadi 19,83 per
1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Hal ini belum memenuhi target MDG’s (23
kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup), namun perihal kesehatan bayi harus selalu
diutamakan mengingat bayi adalah masa paling rawan terkena masalah kesehatan.
Sedangkan untuk kasus AKI (Angka Kematian Ibu) berdasarkan data yang
dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kota Tarakan, jumlah kematian ibu hamil, bersalin,
dan masa nifas di Kota Tarakan tergolong tinggi. Pada tahun 2014, jumlah angka
kematian Ibu (AKI) mencapai 95,60 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup yang
artinya Kota Tarakan telah mencapai target nasional yaitu 102 kematian ibu per
100.000 kelahiran hidup.
4.1.5 Rata-Rata Lama Sekolah yang Harus Ditingkatkan
Kualitas pendidikan dalam masyarakat merupakan salah satu aspek
pembangunan daerah yang sekaligus menjadi syarat mutlak untuk mewujudkan
pembangunan nasional. Fungsi pendidikan adalah mengembangkan kemampuan
serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia. Terkait hal tersebut,
salah satu masalah pendidikan di Kota Tarakan adalah rata-rata lama sekolah yang
harus terus ditingkatkan baik kuantitas maupun kualitasnya.
Kondisi tahun 2013, rata-rata lama sekolah sebesar 9,28 tahun dan di tahun
2014 menjadi 9,90 tahun dan 9,91 tahun pada tahun 2015 yang berarti rata-rata
penduduk Kota Tarakan telah bersekolah selama 9,91 tahun atau hampir memasuki
jenjang SMA kelas XI. Walaupun angka ini cukup tinggi bila dibandingkan daerah lain
di Kalimantan Utara, namun bila dibandingkan dengan program peningkatan kualitas
pendidikan maka masih perlu terus dilakukan peningkatan rata-rata lama sekolah
dengan diimbangi peningkatan kualitas pendidikan.
Dengan demikian untuk menghasilkan kualitas pendidikan yang berstandar
nasional, pemerintah Kota Tarakan perlu melakukan identifikasi terhadap faktor-
faktor yang berpengaruh terhadap pendidikan di Kota Tarakan. Dengan identifikasi
tersebut diharapkan pendidikan di Kota Tarakan dapat berjalan secara efektif, dalam
arti tidak sekadar melibatkan proses pemberian kewenangan dan pendanaan yang
lebih besar dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah, akan tetapi lebih luas dari
itu mampu menyentuh kewenangan yang lebih besar ke sekolah-sekolah dalam
menentukan kebijakan organisasi dan proses belajar-mengajar, manajemen, struktur
dan perencanaan tingkat sekolah, serta sumber-sumber pendanaan sekolah.

IV-6 RPJMD Kota Tarakan 2014-2019


Analisis Isu-isu Strategis

4.1.6 Masih Mengalami Frekuensi Bencana Alam (Banjir)


Air merupakan salah satu elemen yang sangat mempengaruhi kehidupan di
alam karena semua makhluk hidup sangat memerlukan air dalam proses kehidupan
dan pertumbuhannya. Pada dasarnya jumlah volume air adalah tetap, tetapi
distribusinya tidak sama di berbagai tempat di bumi seiring dengan pergerakan
waktu sehingga seringkali air dapat membawa masalah bagi kehidupan, baik berupa
bencana banjir maupun bencana kekeringan.
Di Kota Tarakan, beberapa kejadian banjir disebabkan karena meluapnya air
sungai, meningkatnya intensitas air hujan, rendahnya posisi suatu tempat sehingga
menimbulkan genangan, dan penyebab lainnya. Kejadian banjir tersebut tentu saja
menimbulkan kerugian kepada masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, diperlukan
suatu manajemen yang baik terhadap pengelolaan sumber daya air agar potensi
bencana yang disebabkan oleh air tersebut dapat dicegah. Selain itu dengan adanya
pengelolaan sumber daya air yang baik maka akan berdampak pada kelestarian dan
keseimbangan lingkungan hidup.
4.1.7 Belum Optimalnya Kinerja Penyelenggaraan Layanan Umum Pemerintah
Daerah
Dalam menghadapi era globalisasi yang penuh tantangan dan peluang,
aparatur negara dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang sebaik – baiknya
dengan berorientasi pada kebutuhan dan kepuasan penerima layanan. Hal ini dapat
meningkatkan daya saing dalam pemberian layanan baik berupa barang maupun
jasa. Berdasarkan Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah dan
ditindaklanjutin dengan arahan dan instruksi Mendagri nomor 061/2911/SJ tahun 2016
tentang tindak lanjut Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah, yang mengamanatkan kepala daerah yang telah menetapkan Perda tentang
pembentukan dan susunan perangkat daerah, dengan mengandung spirit
terciptanya peningkatan pelayanan kepada masyarakat, maka pelimpahan
wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah memungkinkan
terjadinya penyelenggaraan pelayanan dengan jalur birokrasi yang lebih ringkas dan
memberikan peluang bagi pemerintah daerah dalam pemberian dan peningkatan
kualitas pelayanan terutama kepada masyarakat luas.
Adanya reformasi birokrasi yang dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata
kelola pemerintahan yang baik (good governance) membawa implikasi pada
perubahan pelayanan dan penyelenggaraan pemerintahan. Birokrasi yang baik pada
hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan
mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama pada aspek-
aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan, dan sumber daya aparatur.
Sasaran yang ingin dicapai dengan reformasi birokrasi adalah perubahan pola pikir
(mindset) dan budaya disiplin (discipline culture), serta sistem manajemen
pemerintahan. Seiring dengan makin berkembangnya kebutuhan masyarakat, maka

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


IV-7
Analisis Isu-isu Strategis

profesionalisme dan kinerja aparatur pemerintah semakin dituntut untuk lebih baik
dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat.
Kemajuan teknologi yang sangat cepat mengharuskan instansi mengikuti
perkembangan teknologi. Untuk itulah instansi membutuhkan suatu sistem
informasi yang mendukung kebutuhan instansi pemerintah dalam menciptakan
efisiensi dan efektifitas kerja maupun dalam meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat. Disamping itu, kemajuan teknologi informasi juga merupakan solusi
dalam memenuhi aspek transparansi dan akuntabilitas dalam partisipasi masyarakat.
Keterpaduan sistem penyelenggaraan pemerintah melalui jaringan informasi perlu
terus dikembangkan terutama dalam penyelenggaraan pelayanan sehingga
memungkinkan tersedianya data dan informasi pada instansi pemerintah yang
dianalisis dan dimanfaatkan secara cepat, akurat, dan aman pada berbagai sektor.
Pemerintah Kota Tarakan melaksanakan penghitungan Indeks Kepuasan
Masyarakat melalui survey terhadap 15 unsur pelayanan yang dilakukan oleh seluruh
unit pelayanan seperti kesehatan/kelurahan/kecamatan/PD dan BUMN/BUMD/
Perusda. Secara umum, Indeks Kepuasan Masyarakat Kota Tarakan mencapai angka
72,80 untuk keseluruhan unit pelayanan. Sedangkan rata-rata indeks per unit layanan
dapat dirincikan sebagai berikut:
1. Bidang kesehatan dengan rata-rata 76,36;
2. Bidang pemerintahan/kelurahan rata- rata 77,08;
3. Disdukcapil/KPPT rata-rata 74,27; serta
4. BUMN/BUMD rata-rata 72,71.
Melihat hasil survei Indeks Kepuasan Masyarakat 2015, maka dapat
disimpulkan bahwa menurut pendapat masyarakat pelayanan publik yang
dilaksanakan oleh unit pelayanan publik di Kota Tarakan dikategorikan “Baik”.
Selain itu yang menjadi perhatian Pemerintah Kota juga ialah peningkatan
kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi yang beberpa tahun ini belum ada
peningktan yang signifikan dalam hal predikat akuntabilitas kinerja dimana pada
tahun 2014 hanya sebesar 58,70 (CC) dan turun menjadi 55,61 (CC) pada tahun 2015.
Hal ini dikarenakan beberapa indikator penilaian yang belum optimal.
4.1.8 Rendahnya Pembangunan dan Peningkatan Infrastruktur yang Berkualitas
(Infrastruktur Listrik dan Jalan)
Dukungan sarana dan prasarana terhadap pertumbuhan ekonomi dapat
diwujudkan dalam peran jaringan transportasi, komunikasi, dan informatika yang
memungkinkan orang, barang, dan jasa bergerak dari satu tempat ke tempat yang
lain hingga pertukaran informasi secara cepat dan tepat. Selain itu dukungan sarana
dan prasarana juga diwujudkan dalam peran sumber daya air, listrik, serta
perumahan dan pemukiman yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidup

IV-8 RPJMD Kota Tarakan 2014-2019


Analisis Isu-isu Strategis

masyarakat. Hal seperti itulah yang akan menjadi masukan penting dalam proses
produksi dari sektor-sektor ekonomi seperti perdagangan, industri, dan pertanian.
Dalam rangka penyediaan fasilitas dan layanan infrastruktur yang berkualitas,
pemerintah telah melakukan berbagai upaya baik dalam bentuk pengaturan dengan
kerangka kebijakan regulasi maupun kerangka kebijakan investasi melalui rehabilitasi
kapasitas infrastruktur yang rusak dan peningkatan kapasitas layanan melalui
pembangunan baru. Melalui dua kerangka kebijakan tersebut, diharapkan
ketersediaan fasilitas dan layanan infrastruktur dapat meningkat terutama untuk
menekan tingkat kecelakaan di sektor transportasi, mempercepat pemulihan
infrastruktur yang rusak akibat bencana alam, dan mengantisipasi krisis listrik yang
masih sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Tingginya kebutuhan masyarakat terhadap infrastruktur masih terkendala
oleh terbatasnya kemampuan pembiayaan Pemerintah Kota Tarakan. Akibat dari
ketimpangan yang terjadi tersebut, pemerintah mendorong peran serta swasta
dalam melakukan pembangunan infrastruktur melalui skema kerjasama antara
pemerintah dan swasta dengan mengedepankan prinsip kemitraan yang adil,
terbuka, transparan, kompetitif, dan saling menguntungkan.
Pada sektor kelistrikan, jumlah pelanggan listrik dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan. Pada tahun 2014 jumlah pelanggan listrik sebanyak
41.712 pelanggan, sementara itu pada tahun 2015 terjadi peningkatan sebesar
8,79 persen sehingga pelanggan menjadi 45.379. Dari total pelanggan listrik
tersebut, sebagian besar adalah pelanggan rumah tangga yang mencapai 40.303
pelanggan, sedangkan pelanggan komersil sebanyak 3.756 pelanggan. Selebihnya
adalah pelanggan sosial (567 pelanggan), pelanggan publik (695 pelanggan) dan
pelanggan multiguna (58 pelanggan).
Dalam hal produksinya, pada tahun 2015 PLN kembali mengalami kenaikan
jumlah produksi hingga mencapai 226.610.520 KWh padahal tahun sebelumnya
hanya mencapai 26.627.954 KWh. Dari jumlah produksi tersebut, listrik yang terjual
sebesar 206.496.858 KWh atau 91,12 persen, listrik yang dipakai sendiri sebesar
2.199.337 KWh atau 0,97 persen, dan yang susut dalam distribusi sebesar 17.914.327
KWh atau 7,91 persen. Hal ini harus terus diimbangi dengan pernambahan produksi
listrik seiring meningkatnya jumlah pelanggan listrik di Kota Tarakan.

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


IV-9
Analisis Isu-isu Strategis

Terkait infrastruktur perhubungan jalan, Panjang jalan di Kota Tarakan pada


tahun 2015 mengalami peningkatan sepanjang 6.429 meter menjadi 234.460
meter. Dari total panjang jalan tersebut, sepanjang 158,75 km berpermukaan
hotmix; 8,33 km aspal; 3,19 km beton; 17,01 km batu/kerikil; dan 47,18 km tanah.
Apabila dilihat dari kondisi jalan, 184,05 km kondisinya baik; 33, km kondisinya
sedang; 11,72 km kondisinya rusak; dan sisanya sepanjang 3,52 km kondisinya rusak
berat. Sedangkan penunjang sarana transportasi lain berupa jembatan, di Kota
Tarakan pada tahun 2015 terdapat jembatan sebanyak 121 unit dengan
permukaan paling banyak adalah beton sebanyak 81 unit.
4.2. Isu Strategi
Isu strategis adalah suatu kondisi atau perihal yang diperhatikan atau
dikedepankan dalam perencanaan pembangunan 5 (lima) tahun karena dampaknya
yang signifikan bagi masyarakat di masa depan. Apabila isu strategi tidak diantisipasi
dengan baik akan menimbulkan kerugian yang lebih besar. Demikian pula sebaliknya,
jika isu strategis dapat dimanfatkan untuk perencanaan pembangunan, maka
terdapat peluang besar untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Suatu isu strategis dirumuskan melalui identifikasi berbagai permasalahan
pembangunan daerah yang bersifat strategis dan diperkirakan dapat mempengaruhi
agenda pembangunan dalam 5 (lima) tahun ke depan. Pertimbangan perumusan isu-
isu strategis Kota Tarakan terdiri dari isu internasional, isu nasional, dan isu regional.
4.2.1 ISU INTERNASIONAL
Salah satu isu strategis di tingkat internasional yang relevan bagi perencanaan
pembangunan 5 (lima) tahun mendatang antara lain: pencapaian tujuan
pembangunan milenium (Millenium Development Goals/MDG’s), penerapan green
economic global (ekonomi ramah lingkungan), krisis ekonomi global yang masih
mengancam perekonomian, penerapan sumber energi alternatif, antisipasi semakin
menipisnya cadangan mineral dunia, antisipasi perubahan iklim global (global
warning/climate change), serta kamajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
yang semakin pesat.
Konsep MDG’s muncul dengan pemikiran bahwa ada beberapa hal yang
menjadikan masyarakat menjadi tetap rentan dan tidak mampu memenuhi
kebutuhan dasarnya. Oleh karena itu ditetapkan 8 (delapan) tujuan beserta target-
target-nya yang diharapkan mampu membantu masyarakat keluar dari persoalan-
persoalan mendasar. Konsep MDG’s pada intinya bertujuan untuk membawa
pembangunan ke arah yang lebih adil bagi semua pihak, baik untuk manusia dan
lingkungan hidup, bagi laki-laki dan perempuan, bagi orangtua dan anak-anak, serta
bagi generasi sekarang dan generasi mendatang.

IV-10 RPJMD Kota Tarakan 2014-2019


Analisis Isu-isu Strategis

Secara lengkap tujuan MDG’s terdiri dari:


1. Menghilangkan angka kemiskinan absolut dan kelaparan;
2. Memberlakukan pendidikan dasar yang universal;
3. Mengembangkan kesetaraan dan pemberdayaan perempuan;
4. Menurunkan angka kematian anak;
5. Memperbaiki kesehatan maternal;
6. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya;
7. Menjamin kesinambungan lingkungan hidup; dan
8. Membangun kemitraan global untuk pembangunan.
Isu utama dalam MDG’s adalah penghapusan kemiskinan dan transformasi
ekonomi melalui pembangunan berkelanjutan. Sebagai isu utama MDG’s, hal
tersebut tidak boleh diabaikan sehingga perlu dilakukan berbagai program-program
prioritas untuk mencapai target-target MDG’s.
Target-target MDG’s akan segera berakhir pada tahun 2015 sehingga perlu
perhatian khusus pada laporan panel tingkat tinggi (High-Level Panel of Eminent
Persons/HLPEP) yang sedang merumuskan kemitraan global baru oleh tokoh-tokoh
dunia yang terlibat. Terdapat lima pergeseran transformatif dalam laporan HLPEP
seperti:
1. Mengakhiri kelaparan dan extreme poverty;
2. Melaksanakan tiga dimensi pembangunan berkelanjutan yang berbasis sosial,
ekonomi, dan lingkungan;
3. Menciptakan kesempatan pekerjaan dan penghidupan serta mengaitkan growth
dengan pembangunan berkelanjutan;
4. Bebas dari konflik dan kekerasan, transparansi dan institusi publik yang efektif
dan akuntabel; dan
5. Visi dan semangat baru kemitraan global serta peran spesifik bagi setiap aktor
pemerintah, akademisi, bisnis, CSO, dan lain-lain.
Dalam hal pencapaian MDG’s, segenap pelaku pembangunan di Kota Tarakan
memberikan perhatian yang serius. Berbagai upaya dilakukan dalam rangka
pencapaian target-target MDG’s sebagai cerminan pelayanan kepada masyarakat
sekaligus penyelenggaraan pembangunan daerah di Kota Tarakan. Berbagai
indikator menunjukkan keberhasilan pencapaian Kota Tarakan dalam mencapai
target MDG’s baik di bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup,
pemberdayaan perempuan, pengurangan kemiskinan, dan sebagainya. Walaupun
demikian, perlu diakui bahwa pencapaian tersebut belum sepenuhnya pada kondisi
optimal karena masih terdapat beberapa hal yang perlu terus ditingkatkan dan
diturunkan demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat.

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


IV-11
Analisis Isu-isu Strategis

4.2.2 ISU ATAU KEBIJAKAN NASIONAL


Selain memerhatikan isu skala internasional, hal-hal lain yang menjadi
pertimbangan perumusan isu-isu strategis adalah isu/kebijakan nasional, antara lain:
Rencana Pemerintah Jangka Panjang Nasional dan Rencana Pemerintah Jangka
Menengah Nasional (yang diselaraskan dengan periode RPJMN III (2015-2019) dan
mengacu pada RPJPN tahap III (2015-2019)), pelaksanaan Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), dan pelaksanaan Standar
Pelayanan Minimal (SPM).
Arah kebijakan untuk RPJMN tahap III ditekankan pada pembangunan daya
saing industri nasional untuk meningkatkan nilai tambah SDA, pembangunan kualitas
SDM untuk meningkatkan produktivitas, dan penguasaan iptek untuk melahirkan
inovasi. Sebagaimana dijelaskan dalam Undang-undang Nomor 17 tahun 2007
tentang RPJPN, arah kebijakan untuk periode RPJMN III (2015-2019) yang relevan
untuk pengembangan daerah dijelaskan sebagai berikut:
Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan keberlanjutannya, RPJMN tahap
III ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai
bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian
berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas
serta kemampuan ilmu dan teknologi yang terus meningkat.
Kualitas sumber daya manusia terus mengalami perubahan positif yang
ditandai oleh meningkatnya kualitas dan relevansi pendidikan; meningkatnya derajat
kesehatan dan status gizi masyarakat; meningkatnya kesetaraan gender;
meningkatnya tumbuh kembang optimal serta kesejahteraan dan perlindungan anak;
tercapainya kondisi penduduk tumbuh seimbang; serta mantapnya budaya dan
karakter bangsa.
Pelaksanaan pembangunan berkelanjutan semakin efektif dan efisien yang
dicerminkan oleh terjaganya daya dukung lingkungan dan kemampuan pemulihan
untuk mendukung kualitas kehidupan sosial dan ekonomi secara serasi, seimbang,
dan lestari; terus membaiknya pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya alam
yang diimbangi dengan upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup; meningkatnya
kesadaran, sikap mental, dan perilaku masyarakat terhadap lingkungan hidup; serta
semakin mantapnya kelembagaan dan kapasitas penataan ruang di seluruh wilayah
Indonesia.
Daya saing perekonomian Indonesia semakin kuat dan kompetitif dengan
semakin terpadunya industri manufaktur dengan pertanian, kelautan, dan sumber
daya alam lainnya secara berkelanjutan; terpenuhinya ketersediaan infrastruktur
yang didukung oleh mantapnya kerja sama pemerintah dan dunia usaha; makin
selarasnya pembangunan pendidikan, industri, ilmu pengetahuan, dan teknologi;
serta terlaksananya penataan kelembagaan ekonomi untuk mendorong peningkatan

IV-12 RPJMD Kota Tarakan 2014-2019


Analisis Isu-isu Strategis

efisiensi, produktivitas, penguasaan, dan penerapan teknologi oleh masyarakat


dalam kegiatan perekonomian.
Ketersediaan infrastruktur yang sesuai dengan rencana tata ruang ditandai
oleh berkembangnya jaringan infrastruktur transportasi; terpenuhinya pasokan
tenaga listrik yang handal dan efisien sesuai kebutuhan sehingga elektrifikasi rumah
tangga dan elektrifikasi perdesaan dapat tercapai; mulai dimanfaatkannya tenaga
nuklir untuk pembangkit listrik dengan mempertimbangkan faktor keselamatan
secara ketat; terselenggaranya pelayanan pos dan telematika yang efisien dan
modern guna terciptanya masyarakat informasi Indonesia; terwujudnya konservasi
sumber daya air yang mampu menjaga keberlanjutan fungsi sumber daya air dan
pengembangan sumber daya air; serta terpenuhinya penyediaan air minum untuk
memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
Wilayah perdesaan merupakan titik vital pembangunan masyarakat ekonomi
lemah. Oleh karena itu, pengembangan infrastruktur perdesaan harus terus
dikembangkan terutama untuk mendukung pembangunan pertanian. Selain itu,
pemenuhan kebutuhan hunian yang dilengkapi sarana prasarana pendukung
kehidupan bagi seluruh masyarakat harus terus ditingkatkan dengan didukung oleh
sistem pembiayaan perumahan jangka panjang, berkelanjutan, efisien, dan
akuntabel. Diharapkan, dengan terpenuhinya kondisi tersebut semakin mendorong
terwujudnya kabupaten/kota tanpa permukiman kumuh.
Berdasarkan telaahan RPJMN tahap III, maka pembangunan Kota Tarakan
harus mengacu pada arahan RPJPN tahap III dengan menyesuaikan karakteristik
lokal seperti:
a. Meningkatkan kualitas perekonomian dengan melakukan transformasi sektor-
sektor ekonomi yang memiliki kontribusi signifikan dalam pertumbuhan ekonomi
terutama sektor yang menyentuh masyarakat luas;
b. Meningkatkan daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan
sumber daya alam terutama subsektor unggulan (subsektor perikanan) serta
sumber daya manusia berkualitas dengan infrastruktur penunjang yang selalu
disempurnakan setiap tahunnya;
c. Melaksanakan pembangunan dengan tetap menjaga daya dukung lingkungan
untuk mendukung kualitas kehidupan sosial dan ekonomi secara serasi,
seimbang, dan lestari; dan
d. Semakin terpadunya industri manufaktur dengan pertanian, kelautan, dan
sumber daya alam lainnya secara berkelanjutan untuk mendukung daya saing
perekonomian Indonesia yang semakin kuat dan kompetitif (mengingat Kota
Tarakan berada di sekitar wilayah perbatasan).

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


IV-13
Analisis Isu-isu Strategis

Pembangunan Kota Tarakan selain diarahkan untuk menyediakan pelayanan


dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan karakteristik dan
kebutuhan masyarakat dan daerah, juga ditujukan untuk mendukung pencapaian
pembangunan nasional. Pencapaian pembangunan nasional dilakukan secara
bertingkat melalui dukungan kepada pencapaian sasaran pembangunan provinsi
sebagaimana telah ditetapkan oleh dokumen RPJMD 2010-2014 Kota Tarakan.
Dukungan nyata Kota Tarakan dalam pencapaian sasaran pembangunan Provinsi
Kalimantan Timur terlihat dari pencapaian target sasaran yang meliputi pemenuhan
angka Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE), tingkat pengangguran, kemiskinan, angka
kematian bayi, rata-rata lama sekolah, angka harapan hidup, dan pendapatan per
kapita.
Tabel 4.2
Pencapaian Sasaran Pertumbuhan Ekonomi, Kemiskinan, dan Pengangguran
Kota Tarakan dan Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2015
Pertumbuhan Ekonomi (%) Kemiskinan (%) Pengangguran (%)
Capaian Capaian Capaian

Kaltara Tarakan Kaltara Tarakan Kaltara Tarakan

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


6,16 3,98 6,24 5,06 5,68 5,60
Sumber: BPS Kalimantan Timur dan BPS Kota Tarakan

Tabel 4.3
Pencapaian Sasaran Angka Kematian Bayi, Rata-Rata Lama Sekolah, dan Angka
Harapan Hidup Kota Tarakan dan Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2015
Rata-Rata Lama
Angka Kematian Bayi Angka Harapan Hidup
Sekolah
Capaian Capaian Capaian

Kaltara Tarakan Kaltara Tarakan Kaltara Tarakan

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


19,83 8,36 9,91 72,16 73,52
Sumber: BPS Kalimantan Timur dan BPS Kota Tarakan

Dalam rangka mewujudkan visi sebagai negara maju dan sejahtera pada tahun
2025, Indonesia bertekad mempercepat transformasi ekonomi. Oleh karena itu,
selain penyelarasan RPJMD dengan sasaran pembangunan yang tertuang dalam
dokumen RPJMN, saat ini pemerintah menyusun Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang mengedepankan
pendekatan not business as usual dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan
dan terfokus pada prioritas yang konkrit dan terukur.

IV-14 RPJMD Kota Tarakan 2014-2019


Analisis Isu-isu Strategis

Langkah-langkah terobosan yang tertuang di dalam strategi dan kebijakan


MP3EI dirumuskan dengan memperhatikan sejumlah prasyarat yang diperlukan serta
pengembangan strategi yang terdiri atas 3 (tiga) pilar utama berdasarkan visi dan
misi yang telah ditetapkan, yaitu:
a. Strategi peningkatan potensi wilayah melalui pengembangan pusat-pusat
pertumbuhan di dalam koridor ekonomi,
b. Strategi memperkuat konektivitas nasional, serta
c. Strategi meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan IPTEK.
Kota Tarakan sebagai salah satu wilayah yang berada pada Pulau Kalimantan,
dalam MP3EI menempati Koridor Ekonomi Kalimantan. Sesuai dengan tema
pembangunan Koridor Ekonomi Kalimantan yaitu sebagai “Pusat Produksi dan
Pengolahan Hasil Tambang & Lumbung Energi Nasional”, Kota Tarakan memiliki
potensi tambang dan gas bumi yang cukup potensial. Selain potensi tambang dan
gas bumi, Kota Tarakan juga memiliki kekayaan laut dan posisi geografi yang sangat
strategis untuk kegiatan jasa dan perdagangan nasional maupun internasional.
4.2.3 ISU ATAU KEBIJAKAN PROVINSI
Untuk menjaga sinergitas pembangunan secara berjenjang dari
pembangunan nasional hingga tingkat daerah, maka perlu dipahami kebijakan-
kebijakan pembangunan daerah Kota Tarakan, terutama pada periode
pembangunan jangka menengah. Penyelarasan dokumen RPJMD Kota Tarakan
dengan RPJMD Provinsi Kalimantan Utara sangat penting dilakukan. Visi yang
tertuang dalam RPJMD Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016-2021 adalah sebagai
berikut:
“Berpadu dalam Kemajemukan untuk Mewujudkan Kaltara 2020 yang Mandiri,
Aman, dan Damai, dengan Didukung Pemerintahan yang Bersih dan Berwibawa”
Sedangkan misi pembangunan daerah jangka menengah yang merupakan
upaya untuk mewujudkan visi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang Mandiri
2. Mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang Aman dan Damai
3. Mewujudkan Pemerintahan Provinsi Kalimantan Utara yang Bersih dan
Berwibawa

Isu strategis merupakan permasalahan utama yang disepakati untuk dijadikan


prioritas penanganan selama kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang karena memiliki
dampak yang signifikan bagi daerah dan masyarakat. Isu strategis diidentifikasi dari
berbagai sumber antara lain: (1) Isu strategis dinamika internasional, nasional dan
regional yang berpengaruh terhadap Provinsi Kalimantan Utara, (2) Isu strategis dari
kebijakan pembangunan daerah lainnya yang berpengaruh terhadap Provinsi
Kalimantan Utara, dan (3) Isu strategis dari kebijakan pembangunan daerah RPJPD
Provinsi Kalimantan Utara dan isu strategis yang bersumber dari analisis situasi dan

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


IV-15
Analisis Isu-isu Strategis

kondisi kependudukan, sosial budaya, sarana prasarana dan pemerintahan umum


saat ini serta kemungkinan di masa mendatang.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dikemukakan sebelumnya dapat
dirumuskan isu strategis sebagai berikut:
1. Rendahnya kualitas dan daya saing sumber daya manusia dalam menghadapi
persaingan global
2. Pertumbuhan ekonomi masih bersumber pada kegiatan kegiatan yang rentan
terhadap keberlanjutan ekonomi dan lingkungan
3. Belum optimalnya pemanfaatan sumberdaya pertanian, perkebunan,
peternakan, kehutanan, perikanan dan kelautan dalam rangka menuju
hilirisasi industri untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
keberlanjutan serta pendukung ketahanan pangan
4. Rendahnya aksesibilitas, konektivitas antarwilayah dan keterbatasan
ketersediaan infrastruktur mengakibatkan ketertinggalan
5. Kesenjangan wilayah dan ketidakmerataan ruang kegiatan ekonomi
berpotensi mengakibatkan kemiskinan dan pengangguran
6. Terdapatnya kegiatan ilegal lintas batas yang mengakibatkan potensi
kebocoran ekonomi dan permasalahan sosial
7. Masih terbatasnya ketersediaan dan distribusi energi
8. Belum terpenuhinya pengelolaan sistem kelembagaan dan manajemen
pemerintah dalam mendukung pencapaian good governance dan clean
governance
9. Penurunan daya dukung lingkungan akibat perubahan tata guna lahan untuk
pembangunan yang tidak ramah lingkungan
4.2.4 TELAAHAN RPJP DAN RTRW KOTA TARAKAN
Telaahan RPJPD Kota Tarakan bertujuan untuk menyelaraskan rencana jangka
panjang dengan rencana jangka menengah. Pembangunan jangka menengah 2015-
2019 merupakan tahapan ketiga dari RPJPD Kota Tarakan. Hal ini dilakukan untuk
menjaga konsistensi perencanaan antar dokumen sehingga dapat terwujud tujuan
pembangunan jangka panjang khususnya pada periode ketiga.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tarakan nomor 2 tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Tarakan Tahun 2005 – 2025, visi
Kota Tarakan yaitu “untuk mewujudkan Kota Tarakan Sebagai Pusat Pelayanan,
Perdagangan, dan Jasa Menuju Masyarakat Yang Sejahtera Dalam Lingkungan Hidup
Berkelanjutan”. Untuk mewujudkan visi tersebut, maka arah kebijakan
pembangunan Kota Tarakan pada tahap III sebagai berikut:

IV-16 RPJMD Kota Tarakan 2014-2019


Analisis Isu-isu Strategis

a. Pengembangan Ekonomi Wilayah


Kebijakan pembangunan ekonomi Kota Tarakan pada jangka menengah
ketiga (periode 2015-2019) diarahkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang
stabil disertai dengan struktur perekonomian yang kuat dengan sektor perdagangan
dan jasa sebagai motor penggerak ekonomi namun tetap bersinergi dengan sektor
industri dan sektor-sektor lainnya. Kebijakan tersebut didukung oleh pemantapan
hubungan perdagangan antar daerah dan antar negara; peningkatan investasi di
sektor perdagangan, jasa, dan industri; pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM);
serta pengembangan komoditas unggulan terutama sektor perikanan.
Peningkatan daya tarik investasi di sektor perdagangan, jasa, dan industri
harus dipelihara dengan pemantapan pelayanan perizinan yang efektif dan efisien.
Selain itu, upaya pemberantasan dan pencegahan pungutan liar terutama di
pelabuhan perlu dilakukan. Dalam periode ini diharapkan kesejahteraan masyarakat
meningkat yang ditunjukkan oleh pendapatan perkapita “sedang” mencapai US $
7000-9000. Namun peningkatan pendapatan per kapita ini harus diikuti dengan
pemerataan hasil-hasil pembangunan, menurunnya angka pengangguran mencapai
5-7 persen, serta menurunnya angka kemiskinan hingga mencapai 6-8 persen.
b. Pengembangan SDM
Kebijakan pengembangan SDM pada periode 2015-2019 diarahkan untuk
pemantapan dan pemerataan sarana-prasarana pendidikan dan kesehatan demi
meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan. Salah
satu fokusnya adalah peningkatan kualitas rumah sakit dengan standar internasional
sehingga dapat menjadi rujukan perawatan terlengkap di Provinsi Kalimantan Utara.
Di samping itu, usaha untuk terus menangani wabah penyakit tetap dilakukan.
Infrastruktur kesehatan berupa puskesmas-puskesmas telah dilengkapi dengan
sarana-prasarana kedokteran dan perawatan yang modern serta ditunjang oleh
tenaga dokter dan medis yang handal. Peningkatan derajat kesehatan pada periode
ini diukur dengan angka harapan hidup yang semakin meningkat, angka kematian
bayi dan kematian ibu melahirkan terus berkurang, serta tidak dijumpai lagi kasus
kekurangan gizi dan gizi buruk.
Di bidang pendidikan, periode ini diharapkan makin memantapkan Kota
Tarakan sebagai kota pendidikan di Provinsi Kalimantan Utara. Diakhir periode ini,
diharapkan terealisasi pemantapan kualitas sekolah berstandar internasional mulai
dari SD sampai SLTA sehingga lulusan-lulusan sekolah di Kota Tarakan dapat bersaing
di level Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, bahkan skala nasional. Harapan lain
adalah tercapainya rata-rata lama pendidikan yang meningkat menjadi 12 tahun serta
hasil tes TOEFL lulusan SLTA mencapai 500 sehingga perlu peningkatan kompetensi
guru terutama dalam penguasaan bahasa inggris.

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


IV-17
Analisis Isu-isu Strategis

Pemantapan Universitas Borneo (UB) sebagai pusat pendidikan dan


penelitian maritim di Provinsi Kalimantan Utara terus dilakukan secara periodik.
Dosen di UB rata-rata bergelar S2 dengan kemampuan bahasa inggris yang memadai
dan lulusannya telah diuji oleh dosen-dosen dari UI, ITB, UGM, dan IPB serta
beberapa dosen dari Kanada dan Eropa. Untuk mendukung dalam pemantapan
Universitas Borneo, skripsi dan tesis mahasiswa pun diharapkan sudah ditulis secara
“bilingual” menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris.
Sementara itu, kualitas SDM di pemerintahan Kota Tarakan terus ditingkatkan
dengan mengadakan berbagai pelatihan dan pendidikan lanjutan. Kualitas SDM
terkait kualitas kemampuan bahasa inggris perlu juga diperhatikan agar komunikasi
secara global dapat terwujud. Dengan pencapaian periode ini, diharapkan Kota
Tarakan bisa menjadi smart city (kota cerdas dengan sumber daya manusia yang
berkualitas sehingga mampu bersaing secara global).
c. Pembangunan Infrastruktur perkotaan
Kebijakan pembangunan infrastruktur perkotaan seperti jalan, pelabuhan dan
kelengkapannya, bandara, listrik, air, dan telekomunikasi diarahkan untuk melayani
kebutuhan dunia usaha dengan melakukan pelayanan prima. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan arah kebijakan pembangunan seperti menjaga dan memelihara
kualitas infrastruktur jalan darat dan jembatan, peningkatan dan pemerataan
jaringan jalan sehingga memiliki jangkauan yang lebih luas dengan meningkatkan
kualitas jalan lingkar (ring road), peningkatan dan pemantapan sarana dan prasarana
Bandara Juwata sehingga dapat menjadi bandara internasional yang berkualitas,
serta peningkatan dan pemantapan pelabuhan laut sehingga mampu memberikan
pelayanan dengan standar internasional
Bersamaan dengan hal tersebut, peningkatan kualitas pasokan listrik dan
peningkatan pelayanan air bersih melalui perluasan jaringan pipa PDAM Kota
Tarakan terus dilakukan. Terkait perluasan jaringan pipa, PDAM akan menyediakan
air bersih yang tepat waktu dengan kualitas baik sehingga sekitar 75 persen
penduduk Kota Tarakan dapat memperoleh akses air PDAM.
Pada periode ini diharapkan telah tercipta pelayanan transportasi umum yang
nyaman; teknologi telekomunikasi yang canggih dan cepat sebagai penunjang
pembangunan daerah; optimalisasi penggunaan sarana dan prasarana olah raga
seperti lapangan tenis dengan event-event nasional dan internasional; serta
perkantoran pemerintah terus terpelihara kebersihan dan nyaman untuk melayani
masyarakat. Jika pelaksanaan perencanaan pembangunan dapat terealisasi dengan
efektif dan efisien maka pada akhir periode ini akan terwujud infrastruktur perkotaan
modern yang mampu mencukupi kebutuhan infrastruktur masyarakat.

IV-18 RPJMD Kota Tarakan 2014-2019


Analisis Isu-isu Strategis

d. Pembangunan Lingkungan Hidup


Kebijakan pembangunan lingkungan hidup pada RPJPD periode ketiga ini
diarahkan untuk pemantapan pengelolaan lingkungan hidup serta terus melestarikan
sumber daya air dan mengendalikan pencemaran air, rehabilitasi, reboisasi,
konservasi DAS, serta pengendalian aktivitas di DAS dan bukit/lereng; perlindungan
dan pengelolaan keanekaragaman hayati; pengendalian dan pengelolaan ekosistem
pesisir dan laut secara terpadu dan berkelanjutan; serta terus terpeliharanya taman,
hutan kota dan hutan Manggrove. Pada periode ini juga diharapkan kawasan dan
perumahan kumuh sudah tidak dijumpai lagi; masalah pencemaran udara dan limbah
sudah tertangani dengan baik; serta tidak ada bencana banjir. Pada akhir periode ini
Kota Tarakan diharapkan mampu menjadi kota hijau (green city) yang semakin
nyaman untuk dihuni masyarakatnya dalam melaksanakan segala aktivitas.
e. Pembangunan Politik, Hukum, Keamanan dan Pemerintahan
Arah kebijakan pembangunan politik, hukum, keamanan, dan pemerintahan
untuk masyarakat direalisasikan dalam hal pemantapan kepastian hukum;
pemantapan keamanan berinvestasi dan peningkatan tata pemerintahan yang baik
(good governance); pemantapan proses partisipasi masyarakat; kesadaran hukum;
dan pemantapan partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan.
Sedangkan dari sisi pemerintahan, arah kebijakan politik, hukum, keamanan,
dan pemerintahan yaitu:
1. Pemantapan peran dan fungsi legislatif dan eksekutif dalam proses
pelaksanaan pembangunan,
2. Peningkatan pendapatan asli daerah untuk memenuhi tuntutan penyediaan
pembiayaan daerah,
3. Pengembangan peran dan fungsi aparatur agar menjadi profesional dan
kompeten di bidangnya,
4. Peningkatan peran pengawasan dan mutu hasil-hasil pengawasan,
5. Memberi kesempatan yang sama kepada setiap aparatur untuk
mengembangkan kemampuan sesuai dengan keahliannya,
6. Pemantapan standar prosedur pelayanan kepada masyarakat dan pemanfaatan
sistem teknologi informasi,
7. Pemantapan manajemen keuangan daerah, sistem manajemen aset, dan sistem
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah,
8. Penguatan dan pemantapan sistem manajemen kependudukan,
9. Pemantapan kualitas perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah,
10. Pemantapan kerjasama dengan lembaga kabupaten/kota/provinsi dan antar
negara,
11. Pemantapan pemetaan dan penataan administrasi pertanahan,
12. Pemantapan ketahanan bangsa serta pemberdayaan masyarakat terhadap
masalah sosial, ekonomi, budaya dan politik, serta
13. Pemantapan kesadaran hukum dan pengembangan budaya hukum.

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


IV-19
Analisis Isu-isu Strategis

Diharapkan pada akhir periode ini telah tercipta budaya politik yang santun,
kesadaran hukum yang tinggi di kalangan pejabat, pegawai pemerintah, masyarakat
dan dunia usaha, penyelenggaraan pemerintahan yang makin efektif, serta situasi
yang aman dan tertib.
Selain itu, perencanaan pembangunan jangka menengah juga
memperhatikan dokumen RTRW Kota Tarakan. Peraturan Daerah Kota Tarakan
Nomor 4 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tarakan Tahun 2012-
2032 memberikan arahan dalam pemanfaatan ruang/pengembangan wilayah
perkotaan. Adapun kebijakan penataan ruang yang termuat dalam RTRW Kota
Tarakan sebagai berikut:
a. Peningkatan akses pelayanan perkotaan dan sistem pusat pelayanan kota yang
merata dan berhierarki;
b. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana kota yang
terpadu dan merata di seluruh wilayah kota;
c. Pelestarian kawasan lindung;
d. Pengembangan kawasan budidaya;
e. Pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan pertahanan dan keamanan
negara;
f. Pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan perekonomian kota yang
produktif, efisien, dan mampu bersaing dalam perekonomian nasional dan
internasional; dan
g. Pengendalian kawasan yang berkepadatan tinggi.
Berdasarkan arahan pembangunan RPJPD Tahap III di atas, maka
pembangunan jangka menengah Kota Tarakan (2015-2019) difokuskan untuk
menjawab target-target yang telah direncanakan tersebut. Demikian juga halnya
dengan arahan kebijakan, strategi, dan rencana penataan ruang dalam RTRW
menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun perencanaan pembangunan
jangka menengah 2015-2019.
4.2.5 ISU-ISU STRATEGIS
Berdasarkan hasil telaahan terhadap isu internasional, isu dan kebijakan
nasional, isu dan kebijakan Provinsi Kalimantan Timur, isu dan kebijakan Kota
Tarakan, serta permasalahan pembangunan yang ada selama beberapa tahun
terakhir, maka ditetapkan isu strategis Kota Tarakan sebagai berikut:
a. Pengembangan Ekonomi Kota
Kota Tarakan memiliki posisi yang strategis bagi Provinsi Kalimantan Utara,
yaitu sebagai motor penggerak pertumbuhan wilayah dan pintu gerbang utama
menuju wilayah Provinsi Kalimantan Utara. Sebagai penggerak pertumbuhan wilayah
Provinsi Kalimantan Utara, sejauh ini pemanfaatan sumber daya maupun komoditas
unggulan Kota Tarakan masih kurang optimal sehingga masih banyaknya masyarakat
yang belum dapat menikmati kesejahteraan secara merata.

IV-20 RPJMD Kota Tarakan 2014-2019


Analisis Isu-isu Strategis

b. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)


Penduduk Kota Tarakan yang berjumlah relatif besar dapat menjadi modal
dasar pembangunan bila memiliki kualitas yang memadai. Hal ini mengacu pada
konsep bahwa manusia merupakan pelaku, pelaksana, dan penikmat pembangunan.
Artinya, dengan kualitas penduduk yang rendah, maka manusia akan lebih banyak
berperan sebagai penikmat sehingga kurang berperan sebagai pelaku dan pelaksana
pembangunan. Begitu juga sebaliknya, jika kualitas sumber daya manusia Kota
Tarakan jauh lebih baik, maka masyarakat akan menjadi subyek sekaligus obyek
kesuksesan pembangunan daerah.
Dalam dimensi pembangunan, sudah semestinya pemerintah mengandalkan
sumber daya manusia yang memadai baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Para
ahli juga sepakat bahwa kualitas sumber daya manusia yang sekarang kita miliki
masih perlu ditingkatkan agar tantangan kehidupan di masa mendatang bisa teratasi
dengan baik. Beberapa permasalahan terkait pengembangan SDM yang masih ada di
Kota Tarakan sampai saat ini adalah masalah pendidikan, kemiskinan, pengangguran,
kesehatan, migrasi, dan ketimpangan pendapatan masyarakat.
c. Pembangunan Infrastuktur Perkotaan
Pembangunan infrastuktur merupakan faktor penunjang bagi berbagai
aktivitas masyarakat di dalam suatu wilayah. Penyediaan sarana dan prasarana
daerah yang memadai, efisien, dan efektif mutlak diperlukan dengan tujuan
mendorong pengembangan wilayah sesuai dengan struktur dan pola yang produktif.
Pembangunan infrastuktur Kota Tarakan masih terkendala dengan tingginya tingkat
migrasi penduduk, rendahnya daya dukung lingkungan untuk pembangunan
perumahan, serta semakin padatnya kendaraan bermotor di Kota Tarakan.
d. Pembangunan Lingkungan Hidup
Prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan
dapat dijadikan parameter untuk menilai sejauh mana kebijakan pembangunan
lingkungan hidup yang diselenggarakan oleh pemerintah. Berkaitan dengan hal
tersebut, maka dapat dianalisis kebijakan di bidang konservasi keanekaragaman
hayati dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan. Pembangunan lingkungan hidup Kota Tarakan mempunyai beberapa
permasalahan seperti belum terjaganya kelestarian kawasan lindung kota,
pengaturan tata kelola sampah masyarakat, dan banjir yang melanda beberapa
wilayah di Kota Tarakan.
e. Pembangunan Politik, Hukum, Keamanan, Dan Pemerintahan
Pembangunan dan pengembangan budaya politik, hukum, keamanan, dan
pemerintahan diarahkan untuk membentuk sikap dan perilaku anggota masyarakat
termasuk para penyelenggara negara sesuai dengan nilai dan norma Pancasila agar
budaya tersebut lebih dihayati dalam kehidupan masyarakat. Tujuan dari
pembangunan ini adalah kesadaran, ketaatan, serta kepatuhan hukum makin
meningkat sehingga hak asasi manusia makin dihormati dan dijunjung tinggi. Politik,

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


IV-21
Analisis Isu-isu Strategis

hukum, keamanan, dan pemerintahan merupakan 4 (empat) sektor yang sering


dimunculkan oleh masyarakat dan para analisis sebagai faktor-faktor yang dominan
dan determinan dalam pembangunan. Hal ini dikarenakan keempat faktor tersebut
merupakan titik pangkal utama pelecehan paradigma keadilan sosial oleh pimpinan
dan para pelaku kekuasaan di masa lampau, yang selanjutnya menimbulkan friksi-
friksi dan konflik sosial budaya serta kantibmas. Pembangunan politik, hukum,
keamanan, dan pemerintahan di Kota Tarakan mempunyai beberapa permasalahan
yaitu belum diperolehnya opini terbaik dalam pengelolaan dan tanggungjawab
keuangan daerah serta penyelenggaraan layanan umum pemerintah daerah
dianggap belum efektif dan efisien.
f. Kerja Sama Antar Daerah
Secara geografis, Kota Tarakan merupakan pusat jalur distribusi baik orang
maupun barang karena letaknya yang strategis dan kemudahan transportasi antar
kabupaten/kota. Selain Kota Tarakan berbatasan langsung dengan Kabupaten
Bulungan dan Kabupaten Tana Tidung, beberapa kabupaten lain meski tidak
berbatasan langsung namun masih berdekatan dengan Kota Tarakan. Terkait letak
geografis Kota Tarakan yang strategis tersebut, permasalahan dan isu-isu
pembangunan sering kali melewati batas-batas administratif antar pemerintah
daerah. Menanggapi masalah atau isu tersebut diperlukan kerjasama antar
pemerintah daerah tingkat II agar berbagai masalah dan isu lintas batas administratif
dapat diselesaikan sehingga potensi-potensi yang mereka miliki dapat dimanfaatkan
untuk kepentingan bersama. Berdasarkan potensi Kota Tarakan dan kabupaten/kota
sekitar diperlukan adanya koordinasi dalam hal pengadaan komoditas pertanian,
industri pengolahan, agroindustri dan agribisnis, serta pengembangan sumber daya
manusia baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, maupun sosial ekonomi.

IV-22 RPJMD Kota Tarakan 2014-2019


Analisis Isu-isu Strategis

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


IV-23
Visi, Misi, Tujuan, Dan Sasaran

BAB V

Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan


tahapan- tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan
di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada, dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/
daerah dalam jangka waktu tertentu. Visi merupakan arah pembangunan atau
kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang
(clarity of direction). merupakan gambaran otentik Kota Tarakan dalam 5 (lima)
tahun mendatang pada kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota Tarakan terpilih
untuk periode RPJMD Tahun 2014-2019. Gambaran nyata tentang visi dan misi
dituangkan ke dalam tujuan dan sasaran merujuk pada arah kebijakan RPJPD Kota
Tarakan. Tujuan dan sasaran juga mengalami pengayaan dengan
mempertimbangkan berbagai isu strategis dan kebijakan nasional. Visi juga harus
menjawab permasalahan pembangunan daerah dan/atau isu strategis yang harus
diselesaikan dalam jangka menengah serta sejalan dengan visi dan arah
pembangunan jangka panjang daerah.
Dengan mempertimbangkan kondisi daerah, permasalahan pembangunan,
tantangan yang dihadapi serta isu-isu strategis, dirumuskan visi, misi, tujuan dan
sasaran pembangunan jangka menengah daerah. Visi Kota Tarakan Tahun 2014-
2019.
5.1. VISI
Dalam rangka meningkatkan keberhasilan pembangunan dan
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang didasarkan pada otonomi secara luas
dan bertanggung jawab, pelaksanaan otonomi daerah diupayakan untuk mendorong
peran serta masyarakat dalam pembangunan dengan kerangka memperkokoh
persatuan dan kesatuan. Di sini, visi pembangunan menjadi penting untuk
menyatukan cita dan cipta bersama seluruh komponen daerah tentang apa yang
akan diprioritaskan dalam pembangunan berdasarkan permasalahan dan isu strategis
daerah. Visi juga dibangun sebagai usaha bersama pemerintah, masyarakat, dan
segenap komponen pembangunan daerah untuk menyamakan dan menyelaraskan
pandangan tentang apa yang ingin dicapai dalam satu periode pembangunan.

PRPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019 V-1


Visi, Misi, Tujuan, Dan Sasaran

Berdasarkan komitmen Walikota dan Wakil Walikota terpilih, permasalahan


serta isu strategis Kota Tarakan yang menjadi prioritas untuk ditangani dalam lima
tahun ke depan, serta keselarasan dengan sasaran pokok pembangunan jangka
panjang dalam RPJPD Tarakan, maka untuk memajukan Kota Tarakan ditetapkanlah
visi Walikota dan Wakil Walikota Kota Tarakan untuk periode 2014-2019 sebagai
berikut:

Cita-cita yang ingin diwujudkan dalam lima tahun masa pembangunan Kota
Tarakan adalah terwujudnya pusat perdagangan, jasa, industri, perikanan, dan
pariwisata yang didukung oleh SDM serta infrastruktur yang handal dan berwawasan
lingkungan. Dengan demikian, kata kunci dari visi tersebut meliputi bidang
perdagangan, jasa, industri, perikanan, pariwisata, sumber daya manusia, serta
infrastruktur yang handal dan berwawasan lingkungan. Keterhubungan antara
perdagangan, jasa, industri, perikanan, pariwisata, sumber daya manusia, serta
infrastruktur yang handal dan berwawasan sebagai visi pembangunan dapat dilihat
pada gambar berikut.
Gambar 5.1.
Hubungan Antar Elemen Visi Pembangunan Kota Tarakan

Kota
“Mewujudkan Kota Jasa
Perdagangan
Tarakan sebagai
Kota Perdagangan, Kota Kota Kota
Jasa, Industri, Industri Perikanan Pariwisata
Perikanan, dan
Pariwisata
didukung oleh
Sumber Daya
Manusia serta
Infrastruktur yang Sumber Infra- Ling-
Handal dan Daya struktur kungan
Berwawasan Hidup
Manusia Handal
Lingkungan”

RPJMD Kota Tarakan 2014-2019


V-2
Visi, Misi, Tujuan, Dan Sasaran

Penjelasan dari masing-masing elemen visi di atas adalah sebagai berikut:


1. Kota Pusat Perdagangan, Jasa, Industri, Perikanan, dan Pariwisata
Mengembangkan ekonomi lokal berarti bekerja secara langsung membangun
economic competitiveness (daya saing ekonomi) kota untuk meningkatkan
kemampuan ekonomi. Prioritas ekonomi lokal pada peningkatan daya saing
merupakan hal yang sangat krusial dalam perencanaan pembangunan yang tertuang
dalam rencana pembangunan 5 (lima) tahun ke depan. Untuk membangun daya saing
kota, perlu memahami dan bertindak atas dasar kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman untuk membuat wilayah atau kota yang menarik bagi kegiatan ekonomi
secara luas. Hal ini akan membutuhkan ketersediaan SDM dan infrastruktur yang
menunjang agar capaian daya saing ekonomi menjadi lebih powerfull dan berdampak
signifikan pada kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Mempertimbangkan aspek internal dan eksternal yang ada, maka dalam lima
tahun ke depan Kota Tarakan akan memposisikan diri sebagai daerah industri,
perdagangan, dan jasa. Hal tersebut dilakukan karena ketiga sektor inilah yang cukup
menonjol dan berkontribusi terbesar pada pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Kota Tarakan serta pembentukan PDRB Kota Tarakan. Untuk merealisasikan rencana
tersebut dalam rangka pengembangan ekonomi lokal, maka dilakukan dengan cara
meningkatkan aktivitas perdagangan, jasa, industri, perikanan, dan pariwisata tidak
saja di tingkat nasional, namun sampai ke tingkat internasional. Hal ini tentu saja
diimbangi dengan penyediaan sarana dan prasarana wilayah yang memadai dan
handal serta mampu membuka jaringan interkoneksi dengan daerah lainnya baik di
dalam maupun luar negeri.
Visi yang menjadikan Kota Tarakan sebagai Kota Pusat Perdagangan, Jasa,
Industri, Perikanan, dan Pariwisata merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan
masyarakat yang sejahtera dan merata. Peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota
Tarakan merupakan tujuan utama dari pelaksanaan pembangunan daerah.
Kesejahteraan akan tercapai apabila pembangunan dapat menciptakan ruang
aktivitas yang berkualitas. Ruang yang berkualitas tersebut dapat memfasilitasi
masyarakat dengan berbagai kegiatannya dalam rangka meningkatkan kualitas hidup
dan penghidupannya melalui penyediaan lapangan dan kesempatan kerja yang dapat
meningkatkan perekonomian kota secara makro dan perekonomian masyarakat
secara mikro.
2. Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur yang Handal dan Berwawasan
Lingkungan
Perkembangan teknologi saat ini menuntut adanya kesiapan masyarakat
untuk menerima dan mengadaptasi perubahan global. Masyarakat harus dipastikan
tidak gagap dan canggung dalam menghadapi kemajuan serta harus mampu
memanfaatkan kemajuan-kemajuan yang diperoleh sebagai implikasi langsung
perkembangan teknologi. Untuk itu, upaya mewujudkan kualitas sumber daya

PRPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019 V-3


Visi, Misi, Tujuan, Dan Sasaran

manusia yang handal dan berwawasan menjadi misi yang tidak terpisahkan dari
kemajuan teknologi yang cukup pesat.
Visi untuk mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang handal dan
berwawasan lingkungan diwujudkan dengan pengembangan pendidikan secara
merata di Kota Tarakan. Pendidikan baik dari pendidikan formal di sekolah maupun
pendidikan informal di luar sekolah (termasuk pendidikan agama) harus mulai
ditingkatkan agar dapat membentuk sumber daya manusia yang berkualitas namun
tetap memiliki akhlak yang baik. Pembangunan sumber daya manusia memiliki peran
yang sangat penting dalam mewujudkan sumber daya manusia berkualitas sehingga
mampu berdaya saing dalam era globalisasi. Meskipun begitu, sumber daya manusia
yang mandiri dan berdaya saing tinggi saja tidak cukup dalam pembangunan daerah,
diperlukan sumber daya manusia yang memiliki akhlak mulia yang dapat membentuk
identitas dan karakter manusia yang bermartabat.
Sumber daya manusia sebagai subyek sekaligus obyek pembangunan
memang perlu ditingkatkan kualitasnya, akan tetapi infrastruktur juga tidak boleh
dikesampingkan agar kesejahteraan masyarakat yang merata dapat diwujudkan.
Indikator kemakmuran dan kemajuan kualitas hidup manusia tidak hanya didasarkan
pada pertumbuhan ekonomi, tetapi sejauh mana komitmen dan usaha pemerintah
suatu daerah dalam menyediakan fasilitas infrastruktur secara merata. Hal ini
dikarenakan infrastruktur memiliki keterkaitan yang erat dengan kesejahteraan
masyarakat sebagai sarana dan prasarana penunjang pencapaian pembangunan
nasional.
Pembangunan infrastruktur secara merata merupakan faktor penting untuk
mendorong konektivitas yang merupakan kunci pertumbuhan suatu wilayah dan
menjadi salah satu faktor penting penentu pertumbuhan dan daya saing ekonomi.
Penyediaan infrastrukur yang berkualitas akan menurunkan biaya transportasi dan
biaya logistik sehingga dapat meningkatkan daya saing produk dan mempercepat
gerak ekonomi serta mengurangi ketimpangan pembangunan antar daerah.

RPJMD Kota Tarakan 2014-2019


V-4
Visi, Misi, Tujuan, Dan Sasaran

5.2. MISI
Misi merupakan upaya umum tentang bagaimana cara mewujudkan Visi. Misi
juga menjadi alasan utama mengapa suatu organisasi harus ada dan bagaimana
komitmen terus dijaga oleh segenap stakeholders selaku pemangku kepentingan
dalam pembangunan. Berdasarkan visi di atas, maka ditetapkan misi pembangunan
daerah jangka menengah sebagai berikut:

1. Melaksanakan Pengembangan dan Pembangunan Kawasan


Perdagangan, Jasa, Industri, Perikanan, dan Pariwisata.
2. Meningkatkan dan Mengembangkan Kualitas Sumber Daya Manusia.
3. Melaksanakan Peningkatan, Pembangunan dan Pengembangan
Infrastruktur.
4. Melaksanakan Pengembangan dan Pembangunan Lingkungan Hidup.

Penjelasan masing-masing misi di atas diuraikan sebagai berikut.

1. Melaksanakan Pengembangan dan Pembangunan Kawasan Perdagangan, Jasa,


Industri, Perikanan, Dan Pariwisata
Pengembangan dan pembangunan kawasan perdagangan, industri,
perikanan, dan pariwisata merupakan konsep dasar yang menjadi andalan
pemerintah Kota Tarakan dalam menumbuhkembangkan perekonomian. Hal
tersebut dilakukan untuk meningkatkan daya saing Kota Tarakan pada sektor
perdagangan, jasa, industri, perikanan, dan pariwisata di dalam maupun di luar
negeri. Kemampuan bersaing ini lahir melalui pengembangan produk unggulan yang
kompetitif di pasar domestik maupun global yang didukung sumber daya manusia
(SDM) unggul, informasi, serta keunggulan pemasaran.
Pengembangan dan pembangunan kawasan perdagangan, industri, perikanan
dan pariwisata menjadi salah satu upaya untuk memperbaiki tingkat kesejahteraan
hidup di Kota Tarakan serta memperkecil kesenjangan pertumbuhan dan
ketimpangan kesejahteraan antar wilayah. Kota Tarakan memiliki potensi sumber
daya yang terbaharui khususnya potensi sumber daya perikanan yang belum
dimanfaatkan secara optimal. Selain itu, kawasan pesisir dan laut juga memiliki
beberapa fungsi ekonomi antara lain dapat dipergunakan untuk aktivitas ekonomi
terkait sumber daya perikanan, pariwisata, kawasan industri, jasa, serta perdagangan.
Pembangunan yang berbasis potensi daerah menjadi relevan untuk dikaji dan
didorong pengembangannya. Kota Tarakan yang memiliki potensi perdagangan, jasa,
industri, perikanan, dan pariwisata cukup besar bisa memainkan peran strategis
dalam menopang dan membangun pondasi ekonomi kota yang kuat. Posisi strategis
dan keunggulan komparatif yang dimiliki oleh Kota Tarakan menjadikan misi
pembangunan kota ke depan sebagai kota perdagangan, jasa, industri, perikanan,

PRPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019 V-5


Visi, Misi, Tujuan, Dan Sasaran

dan pariwisata dapat terwujud. Namun semua itu perlu ditunjang dengan keberadaan
sarana dan prasarana yang memadai serta terciptanya kondisi dan situasi kondusif
untuk memacu pertumbuhan dunia usaha.
2. Meningkatkan dan Mengembangkan Kualitas Sumber Daya Manusia
Salah satu faktor penting yang tidak dapat diabaikan dalam kerangka
pembangunan nasional adalah menyangkut kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Di
era otonomi daerah, kewenangan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan
terutama pelayanan masyarakat yang sudah diberikan kepada daerah menuntut
masing-masing daerah berlomba-lomba memperbaiki sistem pelayanan publik di
wilayahnya. Perbaikan pelayanan publik tersebut akan terwujud apabila
ada political will dari pimpinan yang didukung oleh bawahan atau para pegawai
daerah maupun sebaliknya yakni kesadaran peningkatan kinerja dari bawahan yang
kemudian diakomodasi dan didukung oleh atasan. Begitu juga dalam hal peningkatan
daya saing daerah, membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan
dalam menggali dan memanfaatkan potensi daerah sehingga apa yang dimiliki daerah
dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Peningkatan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia perlu
dilakukan sejak dini dan terus menerus dengan berfokus pada permasalahan aspek
pendidikan dan kesehatan. Peningkatan pelayanan pendidikan dan kesehatan
bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan kesejahteraan masyarakat
Kota Tarakan secara tidak langsung namun tepat sasaran. Peningkatan pelayanan
tersebut ditunjang dengan upaya perbaikan peningkatan kualitas dan kuantitas
infrastruktur serta faktor pendukung lainnya.
Proses peningkatan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia
memerlukan berbagai prasyarat di dalam pelaksanaannya seperti lingkungan
kehidupan manusia yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
berkembang sesuai dengan potensi dirinya. Di era persaingan global ini, trend
pendidikan mengalami pergeseran orientasi yang menempatkan pembangunan
manusia seutuhnya melalui pendidikan dan keterampilan dengan beragam jenis,
jenjang, sifat, dan bentuknya.
Pendidikan manusia Indonesia seutuhnya diidealisasikan menjadi titik puncak
tercapainya pendidikan nasional yang sampai saat ini menjadi dambaan bangsa
Indonesia. Investasi pengembangan sumber daya manusia dalam jangka panjang
yakni mempersiapkan manusia terdidik yang memiliki ilmu pengetahuan dan
mempunyai kualitas tinggi, yaitu manusia yang berkaliber nasional dan internasional.
Kualitas SDM menyangkut banyak aspek seperti aspek sikap mental, aspek
perilaku, aspek kemampuan, aspek intelegensi, aspek agama, aspek hukum, aspek
kesehatan, dan sebagainya. Kesemua aspek ini merupakan dua potensi yang masing-
masing dimiliki oleh tiap individu yaitu jasmani dan rohani. Tidak dapat dipungkiri

RPJMD Kota Tarakan 2014-2019


V-6
Visi, Misi, Tujuan, Dan Sasaran

bahwa aspek jasmani selalu ditentukan oleh rohani yang bertindak sebagai
pendorong dari dalam diri manusia. Seperti halnya untuk mencapai SDM berkualitas,
usaha yang paling utama dalam pengembangan SDM adalah memperbaiki potensi
dari dalam manusia itu sendiri.
3. Melaksanakan Peningkatan, Pembangunan, dan Pengembangan Infrastruktur
Infrastruktur merupakan faktor penunjang bagi berbagai aktivitas masyarakat
di dalam suatu wilayah. Penyediaan sarana dan prasarana kota yang memadai,
efisien, dan efektif mutlak diperlukan untuk mendorong pengembangan wilayah
sesuai dengan struktur dan pola yang produktif.
Selain itu, infrastruktur juga merupakan prasarana primer dalam mendukung
kegiatan ekonomi suatu negara sehingga ketersediaan infrastruktur sangat
menentukan tingkat efisiensi dan efektivitas kegiatan ekonomi. Pembangunan
infrastruktur merupakan Public Service Obligation, yaitu sesuatu yang seharusnya
menjadi kewajiban Pemerintah. Keberadaan infrastruktur sangat penting bagi
pembangunan sehingga pada fase awal pembangunan di suatu negara hal tersebut
akan dipikul sepenuhnya oleh pemerintah yang dibiayai dari APBN murni.
Pembangunan infrastruktur diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan
fasilitas pelayanan umum baik secara kuantitas maupun kualitas. Ketersediaan
infrastruktur yang memadai dapat meningkatkan kesejahteraan dan mendorong
pertumbuhan ekonomi masyarakat terutama di daerah yang jauh dari pusat kota atau
pusat pemerintahan.
Salah satu hal utama yang menjadi problem daya saing di Kota Tarakan adalah
kualitas infrastruktur yang belum memadai. Pembangunan infrastruktur secara
merata merupakan faktor yang penting untuk mendorong kelancaran aktivitas
masyarakat baik secara ekonomis maupun efektivitasnya. Selain itu, infrastruktur
akan merealisasikan konektivitas yang merupakan kunci pertumbuhan suatu wilayah
dan menjadi salah satu faktor penting penentu pertumbuhan dan daya saing
ekonomi.
Pertumbuhan wilayah yang jauh dari pusat pertumbuhan kota dangat
tergantung dari pengadaan infrastruktur yang berkualitas. Penyediaan infrastruktur
yang berkualitas akan menurunkan biaya transportasi dan biaya logistik sehingga
dapat meningkatkan daya saing produk dan mempercepat gerak ekonomi serta
mengurangi ketimpangan pembangunan antar daerah.

PRPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019 V-7


Visi, Misi, Tujuan, Dan Sasaran

4. Melaksanakan Pengembangan dan Pembangunan Lingkungan Hidup


Transformasi ekonomi berbasis unrenewable resources ke renewable resources
harus dilakukan dan hanya dapat diwujudkan bila ada keseimbangan antara pilar
ekonomi, lingkungan ,dan sosial dalam perencanaan pembangunan menuju ekonomi
hijau. Diharapkan transformasi pembangunan menuju ekonomi hijau atau ekonomi
yang rendah karbon akan mewujudkan kondisi masyarakat yang lebih baik dan
berkeadilan sosial namun tetap mengurangi resiko lingkungan dan kerusakan
ekologi.
Melaksanakan pengembangan pembangunan berwawasan lingkungan
terutama lingkungan hidup sangatlah penting dalam menjaga keseimbangan masa
depan. Lingkungan hidup merupakan bagian mutlak dari kehidupan manusia
sehingga tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Manusia mencari makan
dan minum serta memenuhi kebutuhan lainnya dari ketersediaan atau sumber-
sumber yang diberikan oleh lingkungan hidup dengan kekayaan alam sebagai sumber
pertama dan utama bagi pemenuhan berbagai kebutuhannya.
Salah satu masalah lingkungan hidup yang sedang dialami Kota Tarakan untuk
saat ini adalah kurangnya penanganan sampah. Pengolahan persampahan di Kota
Tarakan merupakan peralihan dari paradigma pengolahan lama ke paradigma
pengolahan baru. Paradigma lama yang menganut sistem pengelolaan sampah
konvensional (Silasko) mengelola sampah melalui 3 tahapan kegiatan, yakni:
pengumpulan, pengangkutan, dan pengolahan akhir. Sedangkan pada paradigm
baru, masyarakat juga harus berperan aktif dalam pengelolaan sampah yakni dengan
reuse, reduce, dan recyle yang berarti menggunakan kembali sampah yang masih
dapat digunakan untuk fungsi yang sama/lainnya, mengurangi segala sesuatu yang
dapat mengakibatkan sampah, dan mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi
produk yang bermanfaat.
5.3. TUJUAN DAN SASARAN
Penetapan tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang
menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka
menengah daerah. Penetapan ini selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan
arsitektur kinerja pembangunan daerah. Tujuan pembangunan daerah adalah
penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang menunjukkan hasil akhir
rencana pembangunan pada jangka waktu tertentu.
Tujuan ditetapkannya tujuan dan sasaran harus mengacu kepada pernyataan
visi dan misi serta didasarkan pada permasalahan dan isu-isu strategis. Pernyataan
tujuan harus menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa datang namun
tetap diselaraskan dengan amanat pembangunan nasional.
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu hasil yang akan dicapai
secara nyata oleh Kota Tarakan dari masing-masing tujuan dalam rumusan yang lebih
spesifik dan terukur dalam suatu indikator beserta targetnya. Oleh karena itu, sasaran
harus lebih fokus, bersifat spesifik, terinci, dan dapat terukur sehingga dapat

RPJMD Kota Tarakan 2014-2019


V-8
Visi, Misi, Tujuan, Dan Sasaran

dilakukan monitoring dan evaluasi dengan jelas. Sedangkan indikator kinerja sasaran
adalah tolok ukur keberhasilan pencapaian sasaran yang akan diwujudkan selama 5
(lima) tahun ke depan dimana setiap indikator kinerja disertai dengan rencana tingkat
capaian (target).
Berdasarkan visi dan misi beserta penjelasan yang telah dijabarkan di atas,
maka tujuan pembangunan Kota Tarakan selama 5 (lima) tahun ke depan diuraikan
sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemandirian masyarakat;
2. Meningkatkan peran sektor perdagangan, jasa, industri, perikanan, dan
pariwisata sebagai penggerak utama perekonomian daerah;
3. Meningkatkan kualitas pembangunan manusia;
4. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur;
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur;
6. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur energi; dan
7. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
Berdasarkan tujuan jangka menengah di atas, maka ditetapkan indikator
makro pembangunan Kota Tarakan sebagai Grand Design tujuan dari pembangunan
daerah. Indikator makro pembangunan Kota Tarakan adalah sebagai berikut:
Tabel 5.1.
Capaian Indikator Makro Pembangunan Tahun 2015 dan Target Tahun 2019 Kota
Tarakan 2014-2019

No Indikator Realisasi 2015 Target 2019


(1) (2) (3) (4)
1. Tingkat Pengangguran (%) 5,60 6-7
2. Tingkat Kemiskinan (%) 5,06 6-7
3. Tingkat Inflasi (%) 3,42 5-7
4. Tingkat Pertumbuhan Ekonomi (%) 3,98 6-7
5. IPM 74,70 79,02

Tujuan dan sasaran pembangunan Kota Tarakan pada hakikatnya merupakan


suatu kondisi atau keadaan yang menjadi impian atau cita-cita para pengambil
kebijakan baik di level kelurahan, kecamatan, pemerintah kota, pemerintah provinsi,
hingga pemerintah pusat. Tercapainya tujuan dan sasaran dari RPJMD akan
menimbulkan efek positif pembangunan hingga level nasional karena setiap tahapan
pembangunan Kota Tarakan selalu diharmonisasikan dengan capaian pembangunan
nasional. Oleh karena itu, dalam RPJMD 2014-2019 Kota Tarakan terurai tujuan dan
sasaran pembangunan daerah sebagai berikut:

PRPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019 V-9


Visi, Misi, Tujuan, Dan Sasaran

Tujuan 1: Meningkatkan kemandirian masyarakat


Konsep kemandirian menunjukkan kondisi kemakmuran suatu masyarakat,
yaitu masyarakat yang terpenuhi kebutuhan dasarnya baik ekonomi (materiil)
maupun sosial (spiritual) secara adil dan merata. Beberapa indikator yang dapat
digunakan sebagai ukuran tercapainya kondisi mandiri adalah tercapainya situasi
ekonomi yang berkualitas dan berkesinambungan sehingga meningkatkan
pendapatan perkapita pada tingkat yang lebih tinggi, menurunkan tingkat
pengangguran terbuka, menurunkan jumlah penduduk miskin, terbangunnya
struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif dengan
tersedianya infrastruktur yang memadai, serta meningkatkan profesionalisme
aparatur negara pusat dan daerah untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik,
bersih, berwibawa, dan bertanggung jawab yang mampu mendukung pembangunan
Kota Tarakan.
Peningkatan kemandirian masyarakat Kota Tarakan merupakan tujuan utama
dari pelaksanaan pembangunan daerah. kemandirian masyarakat akan tercapai
apabila pembangunan dapat menciptakan ruang aktivitas berkualitas yang dapat
memfasilitasi masyarakat dengan berbagai kegiatannya dalam rangka meningkatkan
kualitas hidup dan penghidupannya melalui penyediaan lapangan dan kesempatan
kerja dengan tujuan meningkatkan perekonomian. Peningkatan kesejahteraan
masyarakat dapat dicapai dengan strategi dan kebijakan yang pro rakyat. Untuk
itulah peran serta pemerintah daerah dan masyarakat dalam memperbaiki taraf hidup
masyarakat, baik dari segi kuantitas maupun kualitas, harus bersinergi dalam
mendukung pembangunan daerah.
Sasaran dari tujuan tersebut, yaitu:
1) Menurunnya tingkat pengangguran menjadi 6-7 persen;
2) Menurunnya tingkat kemiskinan menjadi 6-7 persen; dan
3) Terkendalinya tingkat inflasi menjadi 5-7 persen.

Tujuan 2: Meningkatkan peran sektor perdagangan, jasa, industri, perikanan dan


pariwisata sebagai penggerak utama perekonomian daerah
Pengembangan Kota Tarakan meliputi kebijakan di bidang perekonomian,
pengembangan perdagangan, jasa, industri, lingkungan hidup, pariwisata,
kehutanan, tanaman pangan, perikanan, peternakan, perhubungan, serta sarana dan
prasarana penunjangnya. Kota Tarakan yang dulunya dikenal sebagai penghasil
minyak, kini telah banyak mengalami perubahan sejak diberlakukannya otonomi
daerah.
Pesatnya perkembangan kota Tarakan tak lepas dari letaknya yang
sangat strategis yaitu tepat di beranda depan, perbatasan Indonesia dengan Sabah
(Malaysia) dan Filipina Selatan. Kondisi geografis ini sangat menguntungkan, terlebih
didukung oleh komitmen pemerintah dan masyarakat untuk membangun daerah ini

RPJMD Kota Tarakan 2014-2019


V-10
Visi, Misi, Tujuan, Dan Sasaran

sebagai kawasan kota transit, industri, perdagangan, dan jasa di Provinsi Kalimantan
Utara. Jika keuntungan tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik dan maksimal,
maka akan memperkuat posisi Provinsi Kalimantan Utara sebagai salah satu pusat
perdagangan dan jasa di Indonesia.
Dalam rangka mengembangkan industri, perdagangan, dan jasa perlu sebuah
perencanaan yang matang. Perlu adanya komitmen dalam meningkatkan aktivitas
industri, perdagangan, dan jasa tidak saja di tingkat nasional namun sampai ke
tingkat internasional. Perencanaan ini harus didukung dengan penyediaan
infastruktur wilayah yang memadai dan handal serta mampu membuka jaringan
dengan daerah lainnya baik di dalam maupun di luar negeri. Selain itu, Kota Tarakan
juga mempunyai potensi yang cukup besar dalam sektor perikanan dan pariwisata
mengingat Kota Tarakan merupakan daerah pulau dengan keanekaragaman hayati
dan budaya yang cukup potensial.
Sasaran dari tujuan tersebut yaitu:
1) Meningkatnya pertumbuhan ekonomi menjadi 6-7 persen;
2) Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB menjadi 2,60 persen;
dan
3) Meningkatnya investasi daerah per tahun menjadi 500-600 milyar.

Tujuan 3: Meningkatkan kualitas pembangunan manusia

Seiring dengan perkembangan teknologi yang saat ini sedang menjadi isu
terkini, semakin dirasakan perlunya upaya meningkatkan harkat, martabat, dan
kualitas sumber daya manusia. Tantangan ke depan semakin berat karena selain
adanya era globalisasi juga akan terjadi akselerasi ke arah modernisasi yang
menyentuh ke segala aspek kehidupan termasuk bidang pendidikan. Oleh karena itu,
pendidikan menjadi kewajiban bersama antara pemerintah, masyarakat, dan sekolah
sebagai penyelenggara pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia.
Kualitas sumber daya manusia harus selalu ditingkatkan agar memiliki daya
saing dengan daerah lain yang lebih maju namun dengan tetap menjaga ciri khas Kota
Tarakan itu sendiri. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia ditandai oleh
terpenuhinya hak sosial masyarakat dengan cakupan akses pada pelayanan dasar
sehingga mampu meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), perlindungan
dan kesejateraan sosial, keluarga kecil berkualitas, pemuda dan olah raga, kualitas
kehidupan beragama, serta terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender pada
seluruh bidang pembangunan, kesejahteraan, dan perlindungan anak.
Pilar utama untuk merealisasikan pembangunan daerah adalah peningkatan
kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dimulai
dari peningkatan pendidikan sebagai modal dasar kualitas manusia dengan asumsi
semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditempuh manusia maka semakin tinggi pula

PRPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019 V-11


Visi, Misi, Tujuan, Dan Sasaran

kualitas SDM-nya. Peningkatan kualitas SDM menjadi pendukung utama berbagai


pilar pokok pembangunan manusia lainnya. Tanpa SDM yang berkompeten dan
berkualitas, maka pengembangan ekonomi di berbagai sektor tidak akan tercapai.
Hal tersebut dikarenakan posisi SDM yang merupakan subjek vital penentu
keberhasilan visi suatu daerah bahkan negara Indonesia. Analogi sederhananya, tentu
kita tahu bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan SDA, tetapi
ketika SDM Indonesia tidak dapat mengolahnya dengan baik, maka hal itu akan
menjadi percuma karena hanya bahan mentah saja yang dijual/diekspor tanpa adanya
nilai tambah barang tersebut.
Kota Tarakan juga merupakan wilayah yang kaya akan sumber daya alam. Jika
pemerintah beserta masyarakat dapat memanfaatkannya secara optimal, maka akan
memberi andil yang tinggi terhadap keberhasilan pembangunan daerah. Oleh karena
itu, sumber daya manusia yang handal menjadi sangat penting untuk mengolah
sumber daya alam agar berkembang dan memiliki nilai tambah. Untuk menghasilkan
SDM yang handal, maka tujuan ketiga berupa peningkatan kualitas SDM menjadi hal
yang penting untuk pemerintah agar pembangunan yang dilakukan dapat mencapai
sasaran yang telah ditargetkan.
Sasaran dari tujuan ketiga yaitu:
1) Meningkatnya Angka Melek Huruf menjadi 99,25 persen;
2) Meningkatnya Angka Rata-Rata Lama Sekolah menjadi 10,00 tahun;
3) Meningkatnya Angka Harapan Hidup menjadi 73,00 tahun; dan
4) Meningkatnya Kemampuan Daya Beli Masyarakat per kapita menjadi
Rp665.000/bulan.

Tujuan 4: Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur


Perubahan mental dan moral dalam birokrasi adalah kunci perubahan dan
reformasi birokrasi karena undang-undang serta peraturan yang ada hanyalah
sebagai instrumen penegakan dan landasan bekerja. Untuk saat ini, capaian yang
paling penting adalah perubahan pola pikir pelaksana birokrasi untuk memajukan
pelayanan terhadap masyarakat sehingga kepuasan masyarakat dapat dijadikan
tolak ukur kinerja peraturan pemerintah yang bersangkutan.
Kinerja aparatur pemerintahan merupakan ujung tombak dari kepercayaan
masyarakat terhadap pemerintah. Era reformasi dan dampak persaingan globalisasi
mendorong percepatan perubahan perbaikan kinerja aparatur pemerintah menuju ke
arah yang lebih baik. Aparatur pemerintah dituntut bekerja lebih professional,
bermoral, bersih, dan beretika dalam mendukung reformasi birokrasi yang
menunjang kelancaran tugas pemerintahan mencapai pembangunan. Reformasi
birokrasi sudah dan sedang berlangsung di semua lini departemen/lembaga
pemerintahan baik di tingkat pusat maupun daerah untuk mencapai tujuan
pembangunan nasional. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Tarakan juga harus

RPJMD Kota Tarakan 2014-2019


V-12
Visi, Misi, Tujuan, Dan Sasaran

bergerak cepat dalam pelaksanaan reformasi birokrasi agar tidak tertinggal dengan
daerah lain.
Semangat reformasi birokrasi dan perbaikan kinerja aparatur pemerintah
selalu ada dan tetap menaungi departemen/lembaga pemerintah meskipun ada opini
negatif yang mengatakan belum adanya reformasi di lingkungan birokrasi.
Pemerintah daerah akan mengambil langkah-langkah konkrit untuk perbaikan kinerja
aparatur pemerintah sebagai penyedia layanan (service provider) terhadap
masyarakat melalui peningkatan kualitas sumber daya aparatur pemerintahan secara
profesional dan terencana serta adanya kebijakan-kebijakan khusus dalam
meningkatkan kualitas sumber daya aparatur pemerintahan.
Sebagai upaya peningkatan profesionalitas pegawainya, pemerintah
menggalakkan pendidikan dan pelatihan (diklat) pegawai. Diklat dapat berupa diklat
pra jabatan dan diklat dalam jabatan antara lain diklat kepemimpinan, diklat
fungsional, dan diklat teknis. Dengan melaksanakan berbagai program kepegawaian
secara optimal, pemerintah yakin perbaikan kinerja pemerintah dapat terlaksana
dengan dukungan setiap instansi pemerintah dalam penegakan disiplin PNS.
Pengembangan SDM bagi aparatur pemerintahan melalui pendidikan dan
pelatihan (diklat) merupakan faktor dominan dalam meningkatkan efisiensi dan
produktifitas kinerja pegawai agar PNS dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan
nasional dan tantangan global yang muaranya adalah peningkatan kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan pemerintah.
Sasaran dari tujuan tersebut yaitu:
1) Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN dengan opini BPK
berstatus “WTP”;
2) Terwujudnya peningkatan kualitas layanan publik kepada masyarakat menjadi
81,26 (A); dan
3) Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja menjadi 75,00 (B).

Tujuan 5: Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur


Penyediaan infrastruktur kota yang memadai merupakan hak warga
masyarakat yang harus dipenuhi oleh pemerintah daerah demi kelancaran
pelaksanaan pembangunan daerah. Infrastruktur merupakan faktor penunjang bagi
aktivitas sehari-hari masyarakat di dalam suatu wilayah yang secara tidak langsung
akan meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidup masyarakat, meningkatkan
mobilitas orang dan barang, serta mendorong pertumbuhan ekonomi. Untuk itu,
perlu dilakukan penyediaan dan peningkatan layanan infrastruktur penunjang yang
memadai, efisien, dan efektif untuk mendorong pengembangan wilayah sesuai
dengan struktur dan pola ruang yang telah direncanakan.

PRPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019 V-13


Visi, Misi, Tujuan, Dan Sasaran

Terwujudnya infrastruktur (sarana dan prasarana) yang merata bertujuan agar


seluruh masyarakat Kota Tarakan dapat memiliki akses secara lancar, baik terhadap
sumber-sumber ekonomi produktif maupun modal sosial lainnya sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Tarakan. Sektor utama terkait
infrastruktur adalah kegiatan sektor transportasi yang merupakan tulang punggung
pola distribusi baik barang maupun penumpang. Infrastruktur lainnya seperti
kelistrikan, pelayanan air bersih, dan telekomunikasi, terkait dengan upaya
modernisasi dimana penyediaannya merupakan salah satu aspek penting untuk
meningkatkan produktivitas sektor produksi.
Sasaran dari tujuan tersebut yaitu:
1) Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap layanan infrastruktur menjadi
Baik (64,75); dan
2) Meningkatnya pelayanan air bersih menjadi 90,00 persen.

Tujuan 6: Meningkatkan ketersediaan infrastruktur energi


Energi merupakan pengatur segala benda, tata nilai, serta aktivitas manusia
dan alam. Hampir segala sektor maupun lini kehidupan manusia membutuhkan
energi yang stabil dan konsisten. Ketersediaan energi berpengaruh secara langsung
terhadap perekonomian sebuah negara karena hampir semua sektor memerlukan
energi terutama transportasi dan industri pengolahan. Energi nasional
mengandalkan pada bahan bakar fosil saat ini. Namun untuk ke depannya, jika hal ini
masih terus dijadikan pegangan maka bukan hal yang mustahil ketersediaan energi
makin menipis karena sebagian besar memakai sumber daya alam tak terbaharui.
Penduduk yang semakin meningkat juga menyebabkan ketersediaan akan energi
fosil semakin berkurang karena konsumsi energi per kapita selalu meningkat dari
tahun ke tahun.
Pemanasan global telah menjadi isu dunia dimana penyebabnya adalah
semakin banyaknya kandungan CO2 di udara. Hal ini disebabkan oleh penggunaan
bahan bakar fosil secara berlebihan dan tanpa kendali terutama dari hasil keluaran
kendaraan bermotor maupun industri pengolahan. Untuk itulah pengurangan emisi
gas CO2 harus diupayakan sedini mungkin dengan cara membatasi penggunaan
energi fosil yang digunakan manusia.
Salah satu solusi untuk mengatasi kelangkaan energi fosil dan pemanasan
global adalah penggunaan energi terbarukan yang ramah lingkungan sebagai sumber
energi alternatif. Penggunaan energi terbarukan ini tentunya juga harus
memperhatikan lingkungan, ketersediaan sumber daya, serta teknologi untuk
mengkonversikannya.

RPJMD Kota Tarakan 2014-2019


V-14
Visi, Misi, Tujuan, Dan Sasaran

Sasaran dari tujuan tersebut yaitu:


1) Ketersediaan energi gas kota diukur dengan jumlah kelurahan yang
menggunakan gas menjadi 4 kelurahan;
2) Tercukupinya Energi Listrik Bagi Masyarakat dengan melihat penambahan
produksi menjadi 59,37 MW; dan

Tujuan 7: Meningkatkan kualitas lingkungan hidup


Kota Tarakan merupakan kota jasa pelayanan utama di wilayah Kalimantan
Utara yang merupakan sebuah pulau dan memiliki garis pantai yang cukup panjang.
Sejalan dengan berkembangnya kawasan perkotaan, pemenuhan akan kebutuhan
fasilitas penunjang di Kota Tarakan juga merupakan suatu tuntutan dalam mewadahi
perkembangan aktivitas yang cukup berkembang di Kota Tarakan. Terkait dengan
peningkatan kualitas lingkungan hidup, pemerintah perlu memfasilitasi kebutuhan
akan ruang terbuka khususnya ruang terbuka hijau yang bersifat publik berupa taman
kota, dengan bertambahnya taman kota akan membuat lingkungan Kota Tarakan
lebih baik dan nyaman.
Pembangunan perkotaan pada saat ini telah menjadi masalah yang cukup
pelik dan membawa konsekuensi negatif pada beberapa aspek, termasuk aspek
lingkungan. Pertumbuhan jumlah penduduk dan migrasi Kota Tarakan
mengakibatkan densifikasi penduduk dan permukiman yang cepat dan tidak
terkendali di bagian kota. Oleh karena itulah, pertumbuhan dan pembangunan di
Kota Tarakan selama lima tahun kedepan harus tetap memperhatikan
keberlangsungan lingkungan.
Ruang Terbuka Hijau menurut UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan
ruang adalah area memanjang atau jalur dan atau kelompok yang penggunaannya
lebih bersifat terbuka sebagai tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara
alamiah ataupun sengaja ditanam. Keberadaan ruang terbuka hijau merupakan salah
satu unsur penting dalam membentuk lingkungan Kota Tarakan yang nyaman dan
sehat.
Sasaran dari tujuan tersebut yaitu:
1) Terkendalinya pencemaran air sungai dari tercemar berat menjadi tercemar
sedang;
2) Menjaga terkendalinya udara tetap baik.

PRPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019 V-15


Visi, Misi, Tujuan, Dan Sasaran

Tabel 5.2.
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran
Kondisi Kondisi
Realisasi Target
awal Akhir
No Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
RPJMD
2015 2016 2017 2018 2019
(2019)
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1. Menurunnya tingkat pengangguran Tingkat pengangguran 5,60% 5,67% 7,00% 6,89% 6-7% 6-7%
Meningkatkan
1. kemandirian 2. Menurunnya tingkat kemiskinan Tingkat Kemiskinan 5,06%** 6,81% 6,61% 6-7% 6-7%
masyarakat
3. Terkendalinya tingkat inflasi Tingkat Inflasi 3,42% 3,41% 6,57% 6,27% 5-7% 5-7%
4. Meningkatnya pertumbuhan
Meningkatkan peran Pertumbuhan ekonomi 3,98% 4,43 5,00% 6,00% 7% 7%
ekonomi
sektor Perdagangan,
Jasa, Industri, 5. Meningkatnya kontribusi sektor
Kontribusi sektor pariwisata 5,41% 2,68% 2,37% 2,48% 2,60% 2,60%
2. Perikanan dan pariwisata terhadap PDRB
Pariwisata sebagai
penggerak utama jumlah investasi daerah/ tahun
perekonomian daerah 6. Meningkatnya investasi daerah (PMA dan PMDN) (Milyar 320 342** 475 525 500-600 500-600
Rupiah)
7. Meningkatnya Angka Melek Huruf Angka Melek Huruf 97,71 98,85 99,10 99,21 99,25 99,25

Meningkatkan Kulitas 8. Meningkatnya rata-rata lama sekolah Angka rata-rata lama sekolah 9,91 9,91** 9,71 9,91 10,00 10,00
3. Pembangunan 9. Meningkatnya Angka harapan hidup Angka Harapan Hidup 73,52 73,52** 72,71 72,88 73,00 73,00
Manusia
10. Meningkatnya kemampuan daya beli Paritas Daya Beli
642.000 642.000** 662.840 663.690 665.000 665.000
masyarakat (per kapita/bulan)
11. Terwujudnya pemerintahan yang
Opini BPK WDP WDP WTP WTP WTP WTP
bersih dan bebas KKN
12. Terwujudnya peningkatan kualitas Indeks Kepuasan Masyarakat
Meningkatkan Kualitas 71,51 (B) 75,11 79,13 80,73 81,26 (A) 81,26 (A)
4. layanan publik kepada masyarakat (IKM)
Sumber Daya Aparatur
13. Meningkatnya kapasitas dan
Predikat Akuntabilitas Kinerja 57,56 (CC) 58,70 (CC) 68,39 73,35 75,00 (B) 75,00 (B)
akuntabilitas kinerja birokrasi

V-16 RPJMD Kota Tarakan 2014-2019


Visi, Misi, Tujuan, Dan Sasaran

Kondisi Kondisi
Realisasi Target
awal Akhir
No Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
RPJMD
2015 2016 2017 2018 2019
(2019)
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

14. Meningkatnya kepuasan masyarakat Indeks Kepuasan Layanan


Meningkatkan kualitas Cukup Cukup cukup cukup Baik Baik
terhadap layanan infrastruktur Infrastruktur
5. dan kuantitas
infrastruktur Persentase pelayanan air
15. Meningkatnya pelayanan air bersih 49,15% 53,68% 81,66% 85,97% 90,00% 90,00%
bersih
Jumlah kelurahan yang
16. Ketersediaan energi gas kota menggunakan gas kota 2 6 4 4 4 4
Meningkatkan (kelurahan)
6. ketersediaan
infrastruktur energi 17. Tercukupinya kebutuhan energi listrik Penambahan produksi daya
36,00 MW 51 MW 52,83 MW 56,10 MW 59,37 MW 59,37 MW
bagi masyarakat listrik

Status Mutu Air Sungai (sungai


Tercemar Tercemar Tercemar Tercemar Tercemar Tercemar
18. Terkendalinya pencemaran air sungai karang anyar; semunti;
Berat sedang sedang sedang sedang sedang
Meningkatkan kualitas persemaian)
7.
lingkungan hidup
Indeks pencemaran udara
19. Terkendalinya pencemaran udara Baik Baik Baik Baik Baik Baik
(Sox dan Nox)

V-17
PRPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019
Visi, Misi, Tujuan, Dan Sasaran

Empat (4) misi, tujuh (7) tujuan, dan sembilan belas (19) sasaran/indikator
kinerja pembangunan merupakan kristalisasi dari apa yang ingin diwujudkan secara
nyata melalui visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota Tarakan untuk periode 2014
sampai dengan 2019. Secara teknokratik, gambaran nyata dari cita-cita pembangunan
di atas akan dicapai secara bertahap, berkesinambungan, dan disesuaikan dengan
prioritas pembangunan serta kemampuan pendanaan APBD Kota Tarakan.
Diharapkan perwujudan dari sasaran/indikator kinerja pembangunan akan
berdampak positif terhadap pembangunan daerah Kota Tarakan sehingga setiap
elemen masyarakat hingga pemerintahan pusat dapat merasakan kemajuan di
berbagai bidang kehidupan.

RPJMD Kota Tarakan 2014-2019


V-18
Visi, Misi, Tujuan, Dan Sasaran

PRPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019 V-19


Strategi Dan Arah Kebijakan

BAB VI

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Untuk mewujudkan perencanaan pembangunan yang berkualitas, sinergis,


dan berkelanjutan, serta memperhatikan dinamika yang berkembang maka kondisi
lingkungan strategis perlu mendapat perhatian sebagai pertimbangan untuk
mempertajam arah kebijakan pembangunan ke depan. Strategi dan arah kebijakan
merupakan rumusan perencanaan yang komprehensif tentang bagaimana
pemerintah Kota Tarakan mencapai tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah dengan efektif dan efisien. Pendekatan yang
komprehensif dalam merencanakan strategi akan mengoptimalkan kinerja
pemerintah baik dalam melakukan transformasi, reformasi, maupun perbaikan
kinerja birokrasi. Perencanaan strategis tidak saja mengagendakan aktivitas
pembangunan, tetapi juga segala program yang mendukung dan menciptakan
layanan masyarakat, termasuk didalamnya upaya memperbaiki kinerja dan kapasitas
birokrasi, sistem manajemen, serta pemanfaatan teknologi informasi.
6.1. STRATEGI
Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program
indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi dijadikan salah satu rujukan
penting dalam perencanaan pembangunan daerah (strategy focused management)
dimana perumusan strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana
sasaran akan dicapai dan selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan.
Rumusan strategi menunjukkan keinginan yang kuat dari pemerintah daerah
dalam menciptakan nilai tambah (value added) bagi para pemangku kepentingan
pembangunan daerah. Penetapan strategi dilakukan untuk menjawab bagaimana
tahap-tahap pencapaian sasaran-sasaran pembangunan dengan batas waktu
tertentu. Sebuah strategi dapat dilakukan untuk menjawab lebih dari 1 (satu) sasaran
pembangunan dengan mempertimbangkan aspek efektifitas dan efisiensi
pencapaian target sasaran.
Untuk menyelaraskan kebijakan pembangunan daerah dan nasional
sebagaimana tertuang dalam RPJMN Tahun 2015-2019 dan prioritas pembangunan
Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016-2021 maka strategi pembangunan Kota
Tarakan telah diintegrasikan dengan agenda pembangunan nasional di bawah
kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan
Program Prioritas Provinsi Kalimantan Utara. Berbagai kebijakan yang telah
dirumuskan pada masa pemerintahan saat ini akan menjadi motor penggerak
pelaksanaan pembangunan nasional secara umum dan pembangunan daerah

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


VI-1
Strategi Dan Arah Kebijakan

pada khususnya. Setiap arahan dari kebijakan pembangunan nasional (Nawacita)


atau Priortas Nasional harus diperhatikan dan dikaji untuk diimplementasikan pada
perumusan perencanaan pembangunan Pemerintah Kota Tarakan. Berkenaan
dengan hal tersebut, perlu adanya penyandingan antara prioritas pembangunan
nasional, Prioritas Provinsi Kalimantan Utara dengan prioritas pembangunan daerah
agar dapat terlihat kesinambungan dan kesinergisan antara prioritas pembangunan
pusat dan daerah seperti yang tersaji pada tabel 6.1 berikut.
Tabel 6.1
Keterkaitan Prioritas Pembangunan Nasional, Strategis/Prioritas Provinsi
Kalimantan Utara dengan Prioritas Pembangunan Kota Tarakan
Nawa Cita Provinsi Kota Tarakan
1 Menghadirkan kembali 1 Peningkatan pemberdayaan masyarakat 1 Pemberdayaan dan
negara untuk melindungi 2 Peningkatan penanganan kelompok rentan miskin Pengembangan
segenap bangsa dan 3 Peningkatan perluasan lapangan kerja Ekonomi Berbasis
memberikan rasa aman 4 Peningkatan investasi dan teknologi Potensi Lokal
kepada seluruh warga 5 Peningkatan kualitas ketrampilan masyarakat 2 Peningkatan serta
negara; 6 Peningkatan infrastruktur fisik pertanian Pengembangan
2 Mengembangkan tata 7 Peningkatan ketersediaan sarana produksi Sumber Daya
kelola pemerintahan pertanian Manusia Aparatur
yang bersih, efektif, 8 Peningkatan kuantitas dan kualitas SDM pertanian dan Masyarakat
demokratis, dan 9 Peningkatan pengelolaan dan kelembagaan 3 Peningkatan
terpercaya; perekonomian rakyat Infrastruktur Bagi
3 Membangun Indonesia 10 Peningkatan pengelolaan perikanan budidaya dan Kebutuhan
dari pinggiran dengan perikanan tangkap Masyarakat Secara
memperkuat daerah- 11 Peningkatan pengelolaan pesisir, pulau-pulau kecil Merata
daerah dan desa dalam dan pengawasan sumberdaya kelautan dan 4 Peningkatan dan
kerangka negara perikanan Konsistensi
kesatuan; 12 Peningkatan daya tarik pariwisata secara terpadu Pemanfaatan Tata
4 Memperkuat kehadiran dan berkelanjutan Ruang
negara dalam melakukan 13 Peningkatan kualitas SDM dan kelembagaan
reformasi sistem dan kepariwisataan
penegakan hukum yang 14 Pengembangan sistem informasi manajemen dan
bebas korupsi, pemasaran pariwisata
bermartabat, dan 15 Peningkatan produksi pertambangan
terpercaya; 16 Peningkatan kualitas hasil pertambangan
5 Meningkatkan kualitas 17 Peningkatkan SDM pertambangan
hidup manusia 18 Peningkatan pengelolaan dan pengendalian
Indonesia; lingkungan
6 Meningkatkan 19 Peningkatan teknologi pengembangan ekonomi
produktivitas rakyat dan yang berdaya saing
daya saing di 20 Pengendalian sistem penataaan ruang wilayah yang
7 pasar Internasional; terintegrasi
8 Mewujudkan 21 Pengembangan sarana prasarana fisik utama
kemandirian ekonomi transportasi darat, laut dan udara
dengan menggerakkan 22 Pembangunan infrastruktur dasar wilayah
sektor-sektor strategis 23 Penyediaan sarana prasarana fisik energy
ekonomi domestik; 24 Peningkatan prasarana jalan dan transportasi
9 Melakukan revolusi internal provinsi dan antar negara
karakter bangsa; dan 25 Peningkatan kualitas penyelenggaraan dan
10 Memperteguh aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan jasa
kebhinekaan dan komunikasi dan informatika
memperkuat restorasi 26 Peningkatan perlindungan dan pelestarian
sosial Indonesia. lingkungan hidup

RPJMD Kota Tarakan 2014-2019


VI-2
Strategi Dan Arah Kebijakan

Nawa Cita Provinsi Kota Tarakan


27 Peningkatan pengelolaan sumber daya kehutanan
28 Peningkatan akses masyarakat terhadap sarana dan
prasarana pendidikan menengah yang berkualitas
29 Peningkatan mutu tenaga pendidik dan
kependidikan
30 Peningkatan proses pendidikan yang berkualitas
dan bebas gratifikasi
31 Peningkatan mutu pendidikan luar biasa di seluruh
wilayah perkotaan, pedalaman, pesisir dan
perbatasan
32 Peningkatan minat baca di seluruh wilayah
perkotaan, pedalaman, pesisir dan perbatasan
33 Peningkatan pelestarian dan pemahaman serta
apresiasi sejarah, seni dan budaya daerah dalam
memperkuat tradisi ketahanan keragaman
34 Peningkatan aktifitas dan partisipasi pemuda dalam
pembangunan
35 Pengembangan potensi dan minat olahraga pelajar
dan masyarakat
36 Peningkatan mutu kebijakan dan manajemen
olahraga
37 Peningkatan mutu fasilitas penunjang kebutuhan
kegiatan pemuda dan olahraga di seluruh wilayah
perkotaan, pedalaman, pesisir dan perbatasan
38 Peningkatan kesadaran dan peran serta masyarakat
dalam pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat
39 Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga
kesehatan
40 Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana-prasaraa
kesehatan
41 Peningkatan kualitas dan kuantitas proses
pelayanan kesehatan
42 Peningkatan pemerataan kualitas dan kuantitas
pelayanan kesehatan
43 Peningkatan pelayanan keluarga berencana
44 Pembangunan keluarga melalui ketahanan keluarga
45 Peningkatan sistem penjagaan kedaulatan negara
46 Penguatan implementasi kerjasama antar negara
47 Peningkatan peran desa perbatasan dalam menjaga
keutuhan NKRI
48 Peningkatan upaya pencegahan, penanganan, dan
pembinaan pasca gangguan keamanan
49 Fasilitasi perwujudan wilayah perbatasan yang
mendukung wilayah yang tertib dan tenteram
50 Peningkatan sumberdaya dan sarana penegakan
hukum
51 Peningkatan tata kelola dan reformasi birokrasi
pemerintah
52 Peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah
daerah
53 Peningkatan profesionalisme dan kompetensi
sumberdaya aparatur
54 Peningkatan kapasitas lembaga desa dan aparatur
pemerintahan desa
55 Pengembangan kebijakan pembangunan yang
berkeadilan
56 Peningkatan sistem pengawasan dan pengendalian
internal yang efektif

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


VI-3
Strategi Dan Arah Kebijakan

Nawa Cita Provinsi Kota Tarakan


57 Peningkatan kualitas manajemen pembangunan
58 Peningkatan pelayanan umum, komunikasi, dan
informasi
59 Peningkatan sistem pelayanan yang prima
60 Pembentukan jiwa KORSA yang bersifat abdi
masyarakat
61 Pengembangan regulasi dan kualitas pelayanan
perizinan
62 Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan
kependudukan

Berdasarkan kertas kerja yang telah dikembangkan, strategi pembangunan


jangka menengah Kota Tarakan Tahun 2014–2019, dapat dilihat pada Gambar 6.1.
Gambar 6.1.
Strategi Pembangunan Jangka Menengah Kota Tarakan 2015-2019
Strategi
Sasaran 2015 2016 2017 2018 2019
1. Menurunnya tingkat pengangguran
2. Menurunnya tingkat kemiskinan
3. Terkendalinya tingkat inflasi S [1]: Pemberdayaan dan pengembangan ekonomi berbasis
4. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi potensi lokal
5. Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB
6. Meningkatnya investasi daerah

7. Meningkatnya angka melek huruf


8. Meningkatnya rata-rata lama sekolah
S [2]: Peningkatan serta pengembangan Sumber Daya
9. Meningkatnya angka harapan hidup
Manusia Aparatur dan Masyarakat
10. Meningkatnya kemampuan daya beli masyarakat
11. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN
12. Meningkatnya Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
13. Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi

14.Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap layanan infrastruktur S [3]: Peningkatan infrastruktur bagi kebutuhan
15.Meningkatnya pelayanan air bersih masyarakat secara merata
16.Meningkatkan Ketersediaan energi gas kota
17.Tercukupinya kebutuhan energi listrik bagi masyarakat

18. Mengendalikan pencemaran air sungai S [4]: Peningkatan dan konsistensi pemanfatan ruang
19. Mengendalikan pencemaran udara

RPJMD Kota Tarakan 2014-2019


VI-4
Strategi Dan Arah Kebijakan

Penjelasan masing-masing strategi pada perencanaan pembangunan Kota


Tarakan adalah sebagai berikut:
6.1.1 Pemberdayaan dan Pengembangan Ekonomi Berbasis Potensi Lokal
Setiap daerah di Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah dengan
potensi suber daya lokal yang berbeda-beda dan ciri khasnya masing-masing.
Potensi-potensi sumber daya alam ini dapat dimanfaatkan secara mandiri melalui
pemberdayaan dan pengembangan ekonomi strategis dalam pengelolaan sumber
daya secara adil dan berkelanjutan.
Usaha untuk penguatan daya saing ekonomi dengan potensi lokal melibatkan
pemerintahan lokal dan organisasi masyarakat untuk mendorong, merangsang, serta
memelihara aktivitas usaha dan atau penciptaan lapangan kerja yang dapat memberi
dampak dalam penurunan tingkat pengangguran dan kemiskinan. Hal tersebut juga
merupakan solusi dalam pemulihan dan pengembangan perekonomian sehingga
dengan perkembangan ekonomi yang baik dan selalu meningkat maka dapat
menjaga kestabilan harga bahan pokok kebutuhan masyarakat Kota Tarakan.
Dalam rangka pendayagunaan dan pengelolaan potensi lokal dengan optimal,
Kota Tarakan dikaruniai keindahan alam dan budaya yang dapat memancing
wisatawan lokal maupun mancanegara. Potensi ini diharapkan dapat
menumbuhkembangkan perekonomian di Kota Tarakan dengan tetap menggunakan
sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat Kota Tarakan sehingga mampu
meningkatkan pendapatan daerah. Dengan pemberdayaan dan pengembangan
ekonomi berbasis potensi lokal akan membuat Kota Tarakan mempunyai
kemandirian dan ketahanan ekonomi yang handal.
6.1.2 Peningkatan serta Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur dan
Masyarakat
Tuntutan global dan dinamisasi masyarakat telah mendorong pengembangan
SDM aparatur dan masyarakat untuk terus tumbuh dengan berbagai kompetensinya.
Peningkatan sumber daya manusia akan memberi dampak pada kenaikan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) yang memperlihatkan tingkat kesejahteraan
masyarakat. Hal ini dikarenakan komponen penyusun dari indikator IPM terdiri dari
angka melek huruf, rata-rata lama sekolah, angka harapan hidup, dan pendapatan
perkapita yang merupakan kebutuhan dasar dan utama bagi berlangsungnya
kehidupan manusia. Peningkatan sumber daya masyarakat Kota Tarakan akan
berimbas langsung pada taraf hidup masyarakat Kota Tarakan yang nantinya akan
meningkatkan daya saing sumber daya manusia daerah.
Dengan dasar peningkatan sumber daya manusia, maka perlu adanya
tuntutan peningkatan dan pengembangan SDM aparatur yang bertujuan untuk
memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat. Peningkatan dan
pengembangan kualitas SDM aparatur merupakan pondasi/dasar dalam melakukan

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


VI-5
Strategi Dan Arah Kebijakan

tata kelola birokrasi yang efektif dan efisien sehingga akan mempermudah dalam
pelaksanaan dan penerapan tata kelola pemerintahan yang baik demi
memaksimalkan pelayanan pada masyarakat.
6.1.3 Peningkatan Infrastruktur Bagi Kebutuhan Masyarakat Secara Merata
Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu aspek penting dan vital
untuk mempercepat proses pembangunan daerah. Infrastruktur juga memegang
peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi karena
sarana penunjang perekonomian suatu daerah tidak dapat dipisahkan dari
ketersediaan infrastruktur seperti transportasi, telekomunikasi, sanitasi, maupun
energi.
Disparitas kesejahteraan antar kawasan juga dapat diidentifikasi dari
kesenjangan infrastruktur yang terjadi didalamnya. Dalam konteks ini, pendekatan
pembangunan infrastruktur dengan basis wilayah semakin penting untuk
diperhatikan. Dalam kaitannya dengan penyediaan fasilitas baik sarana maupun
prasarana, infrastruktur yang berkeadilan adalah infrastruktur yang dibangun sesuai
kebutuhan masyarakat tanpa ada kepentingan suatu kelompok atau golongan.
Kota Tarakan merupakan salah satu kota penghasil gas di Indonesia.
Infrastruktur energi terutama pada energi gas merupakan suatu kebutuhan dalam
mendukung aspek kehidupan masyarakat Kota Tarakan. Ketersediaan energi gas
yang mencukupi akan meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. Pemanfaatan gas
di Kota Tarakan digunakan sebagai gas rumah tangga maupun sebagai bahan bakar
pembangkit tenaga listrik. Berkenaan dengan pemanfaatan gas sebagai bahan bakar
produksi listrik, dengan adanya pemaksimalan penggunaan daya listrik maka
masyarakat mendapatkan penerangan dan pendayagunaan listrik dalam mendukung
asupan energi untuk perkembangan teknologi.
Dalam perkembangannya, pembangunan infrastruktur yang terjadi tidaklah
selalu harus sama jumlahnya pada setiap daerah. Pembangunan ini harus
memperhatikan asas infrastruktur berkeadilan dengan penjabaran pembangunan
infrastruktur yang mampu mencukupi kebutuhan hidup manusia sesuai dengan
proporsinya. Jika pembangunan infrastruktur tidak direncanakan dengan baik, maka
akan berakibat terjadinya kesenjangan pembangunan yang didasarkan
ketidakmerataan pembangunan infrastruktur daerah meskipun asas infrastruktur
berkeadilan terpenuhi.
6.1.4 Peningkatan dan Konsistensi Pemanfaatan Tata Ruang
Kebersihan lingkungan merupakan hal yang penting untuk mewujudkan kota yang
nyaman dan sehat untuk masyarakat. Selain itu, kebersihan merupakan salah satu faktor
untuk membuat lingkungan bebas dari penyakit dengan tujuan akhir masyarakat sehat.
Terkait lingkungan hidup, pembicaraan yang menjadi isu global terkini menyebutkan bahwa
pemanasan global kian meningkat dan hal tersebut harus menjadi perhatian kita bersama
sebagai masyarakat yang peduli akan lingkungan. Oleh karena itu, pengelolaan tata ruang

RPJMD Kota Tarakan 2014-2019


VI-6
Strategi Dan Arah Kebijakan

Kota Tarakan juga harus direncanakan dengan mempertimbangkan konsep tata ruang
berwawasan lingkungan.
Perencanaan dalam mengelola tata ruang di Kota Tarakan harus memperhatikan
dampak bencana (terutama banjir) sehingga konsep tata ruang akan meminimalisir dan
mencegah terjadinya bencana. Perencanaan dalam mengelola tata ruang yang baik seperti
pemilihan lokasi pemukiman baru yang jauh dari potensi banjir, menghindari bahkan
merelokasi wilayah pemukiman yang rawan longsor, dan sebagainya.

6.2. Arah Kebijakan


Arah kebijakan merupakan instrumen perencanaan yang memberikan
panduan kepada pemerintah daerah agar lebih terarah dalam menentukan dan
mencapai tujuan. Arah kebijakan pembangunan jangka menengah daerah
merupakan pedoman untuk menentukan tahapan dan prioritas pembangunan lima
tahunan guna mencapai sasaran RPJMD secara bertahap. Tahapan dan prioritas yang
ditetapkan harus mencerminkan urgensi permasalahan dan isu strategis yang hendak
diselesaikan dengan memperhatikan pengaturan waktu. Meski penekanan prioritas
pada setiap tahapan berbeda-beda, namun memiliki kesinambungan dari satu
periode ke periode lainnya dalam rangka mencapai sasaran tahapan lima tahunan
dalam RPJMD.
6.2.1 Arah Kebijakan Tahunan (RKPD)
Arah kebijakan merupakan pedoman untuk mengarahkan perumusan strategi
yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari tahun ke
tahun selama 5 (lima) tahun. Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi
agar memiliki fokus dan tujuan sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya.
Penekanan fokus atau tema dalam setiap tahun selama 5 (lima) tahun memiliki
kesinambungan dalam rangka mencapai visi, misi, tujuan, dan sasaran yang telah
ditetapkan. Fokus atau tema pembangunan Kota Tarakan dapat dilihat pada Gambar
6.2. sebagai berikut:
Gambar 6.2.
Fokus/Tema Pembangunan Kota Tarakan Tahun 2015-2019

Fokus/Tema Pembangunan Kota Tarakan 2015-2019

Tercipt anya Kot a


Pengembangan Mandiri Yang
Peningkat an dan
dan R am ah
Penguat an dan Pengem bangan
Pembangunan S um ber daya Lingkungan
pert um buhan
Kawasan Manusia
Penguat an ekonom i
Perdagangan,
Infrast rukt ur m asyarakat
Jasa, Industri,
Ekonom i
Perikanan, dan
Pariwisata

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


VI-7
Strategi Dan Arah Kebijakan

6.2.1.1. Arah Kebijakan Tahun Pertama (2015)


Arah kebijakan pada periode tahun pertama memiliki makna strategis dimana
kinerja yang dicapai akan menjadi dasar atau faktor penentu keberhasilan bagi tema
tahap-tahap berikutnya. Tahap I akan menjadi pondasi/dasar bagi penyelarasan
kebijakan pembangunan jangka menengah (RPJMD) Kota Tarakan. Tema
pembangunan tahap ini adalah:

PENGEMBANGAN KAWASAN PERDAGANGAN, JASA, INDUSTRI,


PERIKANAN, DAN PARIWISATA
Pengembangan kawasan perdagangan, jasa, industri, perikanan, dan
pariwisata pada tahun 2015 diarahkan kepada pengembangan kawasan
perdagangan, jasa, industri, perikanan, dan pariwisata sebagai landasan
pembangunan di Kota Tarakan. Pengembangan kawasan perdagangan, industri,
perikanan, dan pariwisata merupakan penguatan struktur ekonomi andalan yang
dapat ditingkatkan demi menambah pendapatan daerah sekaligus memacu
pertumbuhan ekonomi Kota Tarakan. Melalui pengembangan sektor-sektor
tersebut, perjalanan perekonomian daerah akan semakin mantap melangkah.
Untuk mencapai tahap ini, perlu adanya pergerakan ekonomi dengan
meningkatkan akses pada koperasi, UKM, dan lembaga ekonomi perdesaan
terhadap sumber daya produktif terutama pada masyarakat miskin yang harus
ditingkatkan kesejahteraannya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara
seperti peningkatan pemberdayaan dan rehabilitasi sosial masyarakat miskin dan
PMKS lainnya. Selain itu, rencana yang matang pada tahap ini dapat pula
dilaksanakan dengan pengembangan dan pembangunan keterampilan kerja dan
berusaha (wirausaha), Usaha Kecil Menengah (UKM), kawasan perdagangan, serta
pusat transaksi perdagangan nasional dan internasional.
Melalui pergerakan perekonomian ini diharapkan Kota Tarakan mempunyai
perekonomian daerah yang kuat dan tangguh sebagai salah satu pendukung
pembangunan daerah wilayah Kalimantan Utara. Dengan didukung pergerakan
ekonomi yang kuat, maka kestabilan harga bahan pokok dapat terjaga sehingga
tidak akan terjadi fluktuasi pada harga bahan pokok yang dapat memberi dampak
negatif bagi masyarakat miskin.
Pariwisata merupakan sektor yang perlu diperhatikan karena dalam
perkembangannya pariwisata dapat mendatangkan devisa negara dan menambah
pendapatan daerah. Meningkatkan pengembangan destinasi pariwisata dengan
strategi pemasaran yang baik akan mampu menarik wisatawan domestik maupun
international.

RPJMD Kota Tarakan 2014-2019


VI-8
Strategi Dan Arah Kebijakan

Usaha unggulan daerah merupakan salah satu modal dalam meningkatkan


taraf hidup masyarakat terutama masyarakat miskin. Melalui pembinaan yang efektif
dan efisien akan mampu mendorong, memfasilitasi, dan menciptakan iklim yang
kondusif sehingga berdampak pada perkembangan pengelolaan usaha unggulan.
Diharapkan dalam perkembangannya nanti, perekonomian pada subsektor ini akan
memberikan laju mikro maupun makro yang positif yang dapat menyejahterakan
masyarakat Kota Tarakan.
Energi merupakan salah satu kebutuhan pokok karena dengan penyediaan
dan pemenuhan kebutuhan energi secara konsisten akan mempermudah kehidupan
masyarakat sehingga pembangunan daerah dapat berlangsung dengan baik
khususnya di Kota Tarakan. Pemenuhan kebutuhan air, listrik, dan gas di Kota
Tarakan menjadi hal yang harus terus diperhatikan oleh pemerintah. Ketersediaan
energi tersebut selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat juga akan mendorong
industrialisasi Kota Tarakan sehingga akan berimbas pada penciptaan iklim investasi
yang positif
Alam merupakan bagian dari lingkungan yang tidak dapat dipisahkan dalam
kehidupan manusia karena melalui lingkungan manusia dapat hidup, tumbuh, dan
berkembang. Oleh karena itu, pencegahan dan pengendalian kerusakan lingkungan
hidup harus menjadi salah satu fokus pembangunan sehingga akan tercipta
keseimbangan hidup antara manusia dan alam.
Penyelenggaraan pembangunan pemerintahan daerah Kota Tarakan pada
tahun 2015 diarahkan kepada pengembangan sektor ekonomi yang potensial melalui
arah kebijakan sebagai berikut:
1. Menjaga stabilitas harga-harga;
2. Peningkatan pengembangan destinasi dan pemasaran;
3. Penciptaan Iklim Investasi Yang Kondusif;
4. Peningkatan pembinaan dan fasilitasi pengelolaan usaha unggulan daerah;
5. Peningkatan infrastruktur dalam mendukung perekonomian daerah;
6. Penyediaan pemenuhan kebutuhan listrik;
7. Penyediaan pemenuhan kebutuhan air bersih; dan
8. Pencegahan dan pengendalian kerusakan lingkungan hidup.
9. Penyediaan pemenuhan kebutuhan gas

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


VI-9
Strategi Dan Arah Kebijakan

6.2.1.2. Arah Kebijakan Tahun Kedua (2016)


Arah kebijakan pada periode kedua Kota Tarakan memiliki makna strategis
yang pencapaiannya menjadi penentu keberhasilan pembangunan pada tahap-tahap
berikutnya. Pembangunan tahap II merupakan keberlanjutan pada tahap
sebelumnya pada kebijakan pembangunan jangka menengah (RPJMD) Kota Tarakan.
Pada periode II ini , tema pembangunan Kota Tarakan adalah:

PENGUATAN INFRASTRUKTUR EKONOMI

Pembangunan daerah tahun 2016 diarahkan pada penguatan infrastruktur


ekonomi Kota Tarakan. Penguatan infrastruktur diawali penyediaan infrastruktur
dasar dan pendukung serta penguatan sumber daya masyarakat maupun aparatur
pemerintah dalam mendukung terciptanya Kota Tarakan dengan penguatan
infrastruktur ekonomi yang handal.
Listrik dan air merupakan kebutuhan yang krusial bagi kehidupan karena
hampir semua sektor dalam segi kehidupan masyarakat membutuhkan adanya listrik
dan air. Dalam aplikasinya, listrik akan mendukung segala kegiatan kehidupan
terutama pada pengembangan teknologi dan informasi yang merupakan salah satu
isu penting dalam era globalisasi. Sedangkan air merupakan salah satu penentu
dalam aspek kesehatan manusia dimana air yang bersih akan mampu memberikan
dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat.
Pemenuhan gas di Kota Tarakan akan membuat dua dampak yang besar yakni
terpenuhinya kebutuhan listrik dan efisiensinya kebutuhan masyarakat akan bahan
bakar terutama untuk mengolah makanan baik untuk konsumsi pribadi maupun
untuk peningkatan usaha makanan.
Kerusakan lingkungan dapat memberi dampak negatif secara berkelanjutan
pada kehidupan masyarakat. Hal ini dikarenakan lingkungan merupakan penyokong
utama dalam kehidupan manusia sehingga dengan pencegahan dan pengendalian
kerusakan lingkungan hidup maka diharapkan kesehatan manusia masa mendatang
menjadi lebih baik.
Selanjutnya, disamping tetap melanjutkan beberapa agenda tahun
sebelumnya, arah kebijakan pada tahun ini dititik beratkan pada:
1. Peningkatan Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Usaha Unggulan Daerah
2. Peningkatan insfrastruktur dalam mendukung perekonomian daerah;
3. Penyediaan pemenuhan kebutuhan gas;
4. Penyediaan pemenuhan kebutuhan listrik;
5. Penyediaan pemenuhan kebutuhan air bersih; dan
6. Pencegahan dan pengendalian kerusakan lingkungan hidup.

RPJMD Kota Tarakan 2014-2019


VI-10
Strategi Dan Arah Kebijakan

6.2.1.3. Arah Kebijakan Tahun Ketiga (2017)


Arah kebijakan pada periode ketiga memiliki makna strategis sebagai penentu
keberhasilan pembangunan pada tahap-tahap berikutnya sekaligus evaluasi pada
dua periode sebelumnya. Pembangunan tahap III merupakan keberlanjutan tahap-
tahan sebelumnya pada kebijakan pembangunan jangka menengah (RPJMD) Kota
Tarakan. Pada periode III ini , tema pembangunan Kota Tarakan adalah:

PENGUATAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI MASYARAKAT

Pembangunan pada tahun 2017 diarahkan pada penguatan ekonomi baik


secara makro maupun mikro yang berdampak baik langsung maupun tidak langsung
pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota Tarakan. Perencanaan dalam
penguatan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat harus berjalan
searah dan saling melengkapi agar tema pada periode ini dapat terlaksana dengan
baik.
Peningkatan kesempatan kerja, kualitas dan produktifitas, serta perlindungan
tenaga kerja dilakukan dengan cara pengembangan kemampuan kerja dan berusaha
(wirausaha), perluasan lapangan dan kesempatan kerja, serta pengembangan
program padat karya dan usaha produktif untuk masyarakat miskin. Fokus ini
menyentuh secara langsung masyarakat menengah ke bawah dengan tujuan
peningkatan kesejahteraan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusianya.
Peningkatan penyediaan kebutuhan perumahan dilaksanakan sebagai
kewajiban pemerintah dalam hal penyediaan infrastruktur dasar perumahan bagi
masyarakat Kota Tarakan. Fokus ini dilakukan melalui penataan dan pembangunan
infrastruktur kawasan pesisir, pembangunan kawasan pemakaman umum, dan
pembangunan perumahan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Peningkatan pembinaan dan fasilitasi pengelolaan usaha unggulan daerah
dilaksanakan melalui pengembangan dan pembangunan sektor kelautan, perikanan,
dan kawasan minapolitan, serta pembangunan sektor peternakan, perikanan, dan
tanaman pangan. Penciptaan iklim investasi terutama pada subsektor produk
unggulan harus terus digalakkan demi masuknya investor dalam mengelola sumber
daya Kota Tarakan yang belum maksimal digali.
Layanan publik merupakan salah satu kunci keberhasilan tata kelola
pemerintahan yang baik. Pelayanan pada masyarakat dapat mempengaruhi
pemenuhan hak-hak masyarakat dalam berbirokrasi sehingga peningkatan kualitas
layanan publik menjadi wajib hukumnya. Pelayanan yang handal dan mandiri
(pelayanan prima) tidak hanya sekedar melakukan pelayanan semata, tetapi juga
dilakukan manajemen sistem pelayanan yang efektif, efisien, dan optimal.

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


VI-11
Strategi Dan Arah Kebijakan

Pencegahan dan pengendalian kerusakan lingkungan hidup harus tetap


digalakkan. Terkait permasalahan lingkungan hidup, bukan hanya pemerintah yang
berperan aktif, namun partisipasi dari masyarakat menjadi kunci penting dalam
mewujudkan fokus ini.
Pembangunan tahun 2017 yang diarahkan kepada penguatan ekonomi dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada:
1. Peningkatan kesempatan kerja, kualitas dan produktifitas, serta perlindungan
tenaga kerja;
2. Pengendalian penduduk;
3. Peningkatan Kesejahteraan Buruh;
4. Peningkatan Penyediaan Kebutuhan Perumahan;
5. Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan usaha unggulan daerah;
6. Peningkatan kesempatan usaha;
7. Peningkatan kulitas layanan publik (pelayanan prima);
8. Peningkatan insfrastruktur dalam mendukung perekonomian daerah;
9. Penyediaan kebutuhan gas;
10. Penyediaan pemenuhan kebutuhan listrik;
11. Penyediaan pemenuhan air bersih; dan
12. pencegahan dan pengendalian kerusakan hidup.
6.2.1.4. Arah Kebijakan Tahun Keempat (2018)
Arah kebijakan pada periode keempat Kota Tarakan sudah memasuki fase
pra-klimaks dalam pembangunan daerah jangka menengah. Pembangunan tahap IV
merupakan keberlanjutan pada tahap III pada kebijakan pembangunan jangka
menengah (RPJMD) Kota Tarakan. Pada periode IV ini , tema pembangunan Kota
Tarakan adalah:

PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Pembangunan pada tahun 2018 ini diarahkan pada peningkatan dan


pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia). Pengembangan dan pembangunan
SDM sebenarnya sudah dilaksanakan secara bertahap semenjak periode awal atau
tahap I. Namun pada periode ini lebih difokuskan pada pemantapan dan perwujudan
pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan manusia harus
mempunyai strategi yang jitu agar dapat menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas unggul dan mampu berdaya saing dengan SDM luar daerah.

RPJMD Kota Tarakan 2014-2019


VI-12
Strategi Dan Arah Kebijakan

Sektor pendidikan merupakan poin penting dalam peningkatan SDM karena


menyangkut kompetensi individu dalam mengembangkan pribadinya. Program-
program pendidikan dilaksanakan dengan cara wajib belajar 12 tahun gratis,
pemberian beasiswa bagi siswa berprestasi dan siswa kurang mampu, serta
penyediaan prasarana dan sarana pendidikan yang berkualitas.
Pengembangan dan pembangunan sektor kesehatan dilaksanakan untuk
meningkatkan angka harapan hidup Kota Tarakan melalui perbaikan sistem dan
akses pelayanan kesehatan, peningkatan promosi kesehatan, pembangunan akses
kemitraan dengan lintas sektor, serta penyediaan prasarana dan sarana kesehatan
untuk meningkatkan pelayanan.
Pembangunan yang memperhatikan pengarustamaan gender perlu dilakukan
untuk mengoptimalisasi pembangunan daerah. Melalui porsinya masing-masing,
pembangunan berbasis gender akan menjadi efektif dan efisien dengan peran serta
masyarakat madani agar keseimbangan nilai utama tetap terjaga.
Salah satu faktor produksi penggerak perekonomian adalah tenaga kerja yang
handal, profesional, berdaya saing tinggi, dan memiliki moral yang baik. Untuk
memaksimalkan potensi pekerja perlu adanya upaya dalam meningkatkan
kesejahteraan baik pekerja formal maupun informal.
Salah satu tugas utama aparatur negara adalah sebagai pelaku pencapaian
pembangunan daerah termasuk pelayanan terhadap publik. Sebagai pelayan
masyarakat, aparatur pemerintah harus berusaha meningkatkan profesionalisme
dalam menjalankan tugas, pokok, dan fungsinya sesuai masing-masing bidang
tempat kerjanya. Dengan adanya peningkatan dan perbaikan kinerja aparatur, maka
diharapkan pelayanan publik dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien sehingga
berimbas pada peningkatan pembangunan daerah.
Pembangunan ekonomi berkelanjutan sebagai tujuan akhir pemerintahan
periode 2014-2019 diarahkan kepada tranformasi ekonomi guna mencapai target
sasaran pembangunan jangka menengah. Adapun arah kebijakan pembangunan
tahun 2018 yaitu:
1. Pengendalian penduduk;
2. Pengembangan dan pembangunan sektor pendidikan;
3. Pengembangan dan pembangunan sektor kesehatan;
4. Pembangunan yang memperhatikan pengarustamaan gender;
5. Pengaturan pengelolaan keuangan daerah;
6. Peningkatan kualitas layanan publik (pelayanan prima);
7. Peningkatan kualitas tata laksana perencanaan daerah; dan
8. Pencegahan dan pengendalian kerusakan lingkungan hidup.

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


VI-13
Strategi Dan Arah Kebijakan

6.2.1.5. Arah Kebijakan Tahun Kelima (2019)


Arah kebijakan pada periode tahun kelima Kota Tarakan memiliki arti yang
sangat penting karena menjadi cerminan kinerja pemerintahan Walikota dan Wakil
Walikota secara keseluruhan selama lima tahun menjabat. Kinerja di akhir periode ini
memberikan gambaran pencapaian target-target pembangunan dalam RPJMD yang
telah direncanakan semenjak periode tahun pertama dimulai. Adapun tema
pembangunan Kota Tarakan pada tahun kelima adalah:

TERCIPTANYA KOTA MANDIRI YANG RAMAH LINGKUNGAN

Terciptanya Kota Tarakan yang mandiri dan peduli terhadap lingkungan hidup
menjadi tujuan akhir pemerintahan pada periode 2014-2019. Dalam perkembangan
isu global warming yang sedang melanda seluruh bagian dunia, termasuknya negara
Indonesia, menjaga sekaligus mencegah kerusakan lingkungan hidup harus menjadi
prioritas utama dalam pembangunan daerah berbasis lingkungan. Upaya penjagaan
lingkungan dengan cara pencegahan dan pengendalian kerusakan lingkungan hidup
merupakan nilai tambah bagi pembangunan daerah. Peran aktif pemerintah dan
masyarakat sangat diperlukan dalam pencegahan dan pengendalian kerusakan
lingkungan hidup agar kualitas lingkungan dapat selalu terjaga dengan baik.
Dalam mencapai target sasaran pembangunan jangka menengah Kota
Tarakan 2014-2019, maka arah kebijakan pembangunan pada tahun 2019 adalah:
1. Peningkatan kualitas layanan publik (pelayanan prima);
2. Peningkatan tatalaksana perencanaan daerah; dan
3. Pencegahan dan pengendalian kerusakan lingkungan hidup.

6.3. Arah Kebijakan Pengembangan Kewilayahan


Pembangunan sektoral harus dilaksanakan secara bertahap dan kontinyu
dengan memerhatikan setiap kombinasi dari mata rantai pembangunan di tiap
sektor. Sebuah missleading dalam pengkombinasian pembangunan antar sektor
akan menyebabkan suatu wilayah menjadi kontra produktif karena ketidakmampuan
meminimalisir kesenjangan antar wilayah. Selain itu, pembangunan wilayah yang
memerhatikan aspek keruangan (spasial) menjadi penting dilakukan agar ruang dan
sumber daya yang ada dapat memberikan manfaat untuk kegiatan ekonomi demi
sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat.

RPJMD Kota Tarakan 2014-2019


VI-14
Strategi Dan Arah Kebijakan

Dengan memperhatikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi dan


paradigma yang berkembang dalam penataan ruang, wilayah Kota Tarakan akan
dihadapkan pada berbagai kompleksitas persoalan ekonomi, sosial kemasyarakatan,
pertahanan keamanan maupun lingkungan yang memerlukan perhatian dan
penanganan secara terpadu.
Strategi peningkatan akses pelayanan perkotaan dan sistem pusat pelayanan
Kota Tarakan yang merata dan berhirarki, meliputi:
a. Menjaga keterkaitan antar sub-wilayah kota, antara psat pelayanan dengan
wilayah pelayanannya, serta antara Kota Tarakan dengan wilayah di sekitarnya;
b. Mengembangkan pusat kota bar; dan
c. Mendorong perkembangan sub pusat kota agar lebih efektif dalam memberikan
pelayanan wilayah di sekitarnya.
Strategi peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana
Kota Tarakan yang terpadu dan merata di seluruh wilayah kota, meliputi:
a. Meningkatkan kualitas jaringan prasarana dan mewujdkan keterpaduan
pelayanan transportasi darat, laut, dan udara yang dilakukan melalui:
 Pengembangan Bandar Udara Juwata,
 Pengembangan Pelabuhan Fery, Pelabuhan Tengkayu I, Pelabuhan Tengkayu
II, dan Pelabuhan Malundung,
 Pengembangan pelabuhan rakyat, dan
 Pengembangan dan peningkatan kualitas jaringan jalan serta prasarana dan
sarana pendukung.
b. Mewujudkan keterpaduan sistem penyediaan listrik dan telekiomunikasi yang
dilakukan melalui:
 Pengembangan dan peningkatan kualitas jaringan listrik, dan
 Pengembangan dan peningkatan kualitas jaringan telekomunikasi.
c. Meningkatkan kalitas jaringan prasarana serta mewjudkan keterpaduan sistem
jaringan air bersih, drainase, dan air limbah yang dilakukan melalui:
 Pengembangan dan penigkatan kulitas jaringan air bersih,
 Pengembangan dan peningkatan kualitas jaringan drainase.
Strategi pelestarian kawasan lindung Kota Tarakan meliputi:
a. Mewujudkan kawasan berfungsi lindung sesai dengan kondisi ekosistemnya;
b. Mengembalikan (memulihkan) dan meningkatkan fungsi kawasan lindung yang
telah menurun akibat perkembangan kagiatan budi daya, dalam rangka
mewjudkan dan memelihara keseimbangan ekosistem wilayah.

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


VI-15
Strategi Dan Arah Kebijakan

Strategi pengembangan kawasan budidaya Kota Tarakan, meliputi:


a. Menetapkan kawasan budidaya yang memiliki nilai strageis kota untuk
pemanfaatan sumber daya alam secara sinergis untuk mewujudkan
keseimbangan pemanfaatan ruang wilayah;
b. Mengembangkan kegiatan budi daya nggulan di dalam kawasan beserta
prasarana secara sinergis dan berkelanjtan dan mendorong pengembangan
perekonomian kawasan dan wilayah sekitarnya;
c. Mengembangkan kegiatan budi daya untuk menunjang aspek sosial budidaya,
serta ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. Mengembangkan kegiatan sumber daya kelautan yang bernilai ekonomi tinggi
untuk meningkiatkan perekonomian.
Strategi pengembangan dan peniningkatan fungsi kawasan pertanahan dan
keamanan Kota Tarakan, meliputi:
a. Menetapkan kawasan strategis nasional dengan fungsi khusus pertanahan dan
keamanan;
b. Mengembangkan kawasan budidaya secara selektif didalam dan disekitar
akwasan khusus pertanahan untuk menjaga fungsi pertanahan dan keamanan;
dan
c. Turut serta menjaga aset-aset pertahanan/TNI.
Gambar 6.3.
Kawasan strategis Kota Tarakan

Sumber: RTRW Kota Tarakan

RPJMD Kota Tarakan 2014-2019


VI-16
Strategi Dan Arah Kebijakan

Pusat-pusat pelayanan kegiatan Kota Tarakan terdiri dari:


a. Kelurahan Karang Anyar sebagai PPK Kota Lama yang wilayah pelayanannya
meliputi Kecamatan Tarakan Barat, Kecamatan Tarakan Tengah dan Kecamatan
Tarakan Timur, dengan arahan pengembangan fungsi primer pemerintahan,
perdagangan dan jasa, pertahanan keamanan, pariwisata, serta pendidikan; dan
fungsi sekunder permukiman;
b. Kelurahan Juata Permai sebagai PPK Kota Baru yang wilayah pelayanannya
meliputi Kecamatan Tarakan Utara, dengan arahan pengembangan fungsi primer
pemerintahan, pariwisata, perdagangan dan jasa; serta fungsi sekunder
permukiman.
Sub pusat-pusat pelayanan kegiatan Kota Tarakan yaitu: Karang Anyar Pantai
di Kelurahan Karang Anyar Pantai, Mamburungan di Kelurahan Mamburungan,
Pantai Amal Baru di Kelurahan Pantai Amal, Juata Laut dan Tanjung simaya di
Kelurahan Juata Laut, dan Juata Kerikil di Kelurahan Juata kerikil.
Pusat lingkungan Kota Tarakan diarahkan Kelurahan Karang Anyar, Kelurahan
Lingkas Ujung, Kampung Amal lama di Kelurahan Pantai, Tanjung Selayung di
Kelurahan Juata Laut, Tanjung binalatung di Kelurahan Pantai Amal, dan Tanjung
juata di Kelurahan Juata Laut.
Kawasan Pola Ruang wilayah Kota Tarakan terdiri dari:
a. pola ruang daratan; dan
b. pola ruang lautan.
Kawasan lindung Kota Tarakan terdiri atas: kawasan yang memberikan
perlindungan kawasan bawahannya; kawasan perlindungan setempat; kawasan
suaka lam dan cagar budaya; kawasan rawan bencana alam; dan ruang terbuka hijau.
Kawasan hutan lindung Kota Tarakan berada di Kelurahan Kampung Satu/Skip
Kecamatan Tarakan Tengah, Kelurahan Kampung Enam di Kecamatan Tarakan Timur,
Kelurahan Karang Anyar di Kecamatan Tarakan Barat, Kelurahan Juat Laut,
Kelurahan Juata Kerikil di Kecamatan Tarakan Utara dengan luas ± 6.997 Ha.
Kawasan resapan air tersebar di kawasan sekitar hutan lindung di Kecamatan
Tarakan Tengah, Kecamatan Tarakan Timur, Kecamatan Tarakan Barat, dan
Kecamatan Tarakan Utara.
Kawasan pantai berhutan magrove Kota Tarakan terletak di:
a. Kelurahan Karang Rejo, Kelurahan Karang Anyar Pantai, Kelurahan Karang
Harapan di Kecdamatan Tarakan Barat,
b. Kelurahan Sebengkok, Kelurahan Kampung Satu/Skip dan Kelurahan Selumit
Pantai di Kecamatan Tarakan Tengah ,
c. Kelurahan Lingkas Ujung, Kelurahan Mamburungan dan Kelurahan Pantai Amal di
Kecamatan Tarakan Timur, dan
d. Kelurahan Juata Laut dan Juata Permai di Kecamatan Tarakan Utara.

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


VI-17
Strategi Dan Arah Kebijakan

Ruang terbuka hijau publik Kota Tarakan terdiri dari:


a. Hutan magrove; terdapat di Kelurahan Karang Rejo, Kelurahan Karang Anyar
Pantai, Kelurahan Karang Harapan, Kelurahan Sebengkok, Kelurahan Selumit
Pantai, Kelurahan Pamusian, Kelurahan Lingkas Ujung, Kelurahan Mamburungan
dan Kelurahan Pantai Amal, Kelurahan Juata Laut dan Juata Permai
b. Hutan kota; terdapat di Kelurahan Juata Kerikil, Kelurahan Juata Permai,
Kelurahan Kampung Empat, Kelurahan Kampung Enam, Kelurahan
Mamburungan, Kelurahan Mamburungan Timur, Kelurahan Kampung Satu/Skip,
Kelurahan Pamusian, Kelurahan Karang Balik; dan Kelurahan Karang Harapan.
c. Sabuk hijau; meliputi sabuk hijau hutan lindung yang berjarak 500 m dari hutan
lindung berada di Kelurahan Kampung Satu/Skip Kecamatan Tarakan Tengah,
Kampung Enam Kecamatan Timur dan Kelurahan Juata Laut, Kecamatan Tarakan
Utara
d. Tempat pemakaman umum; meliputi: Tempat pemakaman umum yang terdapat
di TPU Juata Kerikil, TPU Juata Laut (Muslim), TPU Juata Laut (Nasrani) di
Kecamatan Tarakan Utara; Tempat pemakaman umum yang terdapat di TPU
Karang Anyar, TPU Kampung Bugis, TPU Karang Balik, TPU Karang Harapan di
Kecamatan Tarakan Barat; Tempat pemakaman umum yang terdapat di TPU
Sebengkok Gang 45, TPU Sebengkok Al, TPU Selumit, TPU Pamusian I, TPU
Pamusian II, TPU Kampung satu, TPU Gunung daeng di Kecamatan Tarakan
Tengah; Tempat pemakaman umum yang terdapat di TPU Gunung Lingkas
(muslim), TPU Gunung Lingkas (Nasrani), TPU Gunung Lingkas (Tionghoa), TPU
Mamburungan I, TPU Mamburungan II, TPU Kampung Enam, TPU Kampung
Empat, TPU Pantai Amal RT 6, TPU Pantai Amal RT 8, TPU Tanjung Pasir, dan TPU
Tanjung Batu di Kecamatan Tarakan Timur; Taman Makam Pahlawan di Kelurahan
Gunung Lingkas Kecamatan Tarakan Timur
e. Stadion olahraga; meliputi stadion Datu Adil di Kelurahan Pamusian, Kecamatan
Tarakan Tengah
f. Sempadan sungai dan pantai; meliputi sempadan sungai dan sempadan pantai;
g. Sumber air baku; di Kelurahan Karang Harapan, Kecamatan Tarakan Barat.
Rencana penyediaan RTH Kota Tarakan untuk mencapai sekurang-kurangnya
30 persen dari luas wilayah kota, yaitu sekurang-kurangnya 20 persen untuk RTH
Publik dan sekurang-kurangnya 10 persen untuk RTH Privat, meliputi:
a. pengembangan taman RT dan RW yang akan didistribusikan pada pusat unit-unit
pengembangan permukiman;
b. pengembangan taman kota yang akan didistribusikan di setiap Kelurahan dan
Kecamatan pada wilayah Kota Tarakan; dan
c. pengembangan hutan kota di Kelurahan Mamburungan, Mamburungan Timur,
Pantai Amal, Kampung Enam Kecamatan Tarakan Timur, Kelurahan Kampung
Satu/Skip Kecamatan Tarakan Tengah, Kelurahan Juata Permai, Juata Laut
Kecamatan Tarakan Utara.

RPJMD Kota Tarakan 2014-2019


VI-18
Strategi Dan Arah Kebijakan

Gambar 6.4.
Gambar Pola Ruang Kota Tarakan

Sumber: RTRW Kota Tarakan

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


VI-19
Strategi dan arah kebijakan

Tabel 6.1.
Indikasi Program Pola dan Struktur Ruang Kota Tarakan
Waktu
Pelaksanaan
No Indikasi Program Utama
Sumber Dana Pelaksana (Tahun) Lokasi
2012- 2017-
2016 2021
A Perwujudan Rencana Struktur Ruang
1 Pengembangan Struktur Pelayanan
Kecamatan Tarakan
Barat, Tarakan Utara,
a Program Pengembangan Fasilitas Pelayanan Regional DPU&PR + Bappeda
Tarakan Tengah, Tarakan
Timur
Kec. Tarakan Barat,
b Program Pengembangan Pusat Pelayanan Kota DPU&PR + Bappeda Tarakan Tengah, Tarakan
Utara dan Tarakan Timur
Kec. Tarakan Barat,
c Program Pengembangan Sub Pelayanan Kota DPU&PR + Bappeda Tarakan Tengah, Tarakan
Utara dan Tarakan Timur
2 Sistem Jaringan Prasarana Kota
2.1 Sistem Jaringan Transportasi
Kec. Tarakan Barat,
a Program Peningkatan & Pengembangan Prasarana transportasi darat APBD Kota + APBD Prov + APBN DPU&PR, Dinas Perhubungan Tarakan Tengah, Tarakan
Utara dan Tarakan Timur
Kec. Tarakan Barat,
b Program Pembangunan Jaringan Jalan Pejalan kaki APBD Kota DPU&PR, Dinas Perhubungan Tarakan Tengah, Tarakan
Utara dan Tarakan Timur
Kec. Tarakan Barat,
DPU&PR, Badan Penanggulangan Bencana
c Program Pembangunan Jalur dan ruang Evakuasi Bencana APBD Kota Tarakan Tengah, Tarakan
Daerah
Utara dan Tarakan Timur
d Program Peningkatan & Pengembangan Prasarana sarana transportasi udara APBN + APBD Prov + APBD Kota Bandara Juwata, Pemerintah Kota Kec. Tarakan Barat
Kec. Tarakan Utara & Kec.
e Program Peningkatan & Pengembangan Prasarana transportasi laut APBN + APBD Prov + APBD Kota Dinas Perhubungan , DPU&PR
Tarakan Timur
Kec. Tarakan Barat,
f Program Pembinaan Teknis Kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan APBD Kota DPU&PR Tarakan Tengah, Tarakan
Utara dan Tarakan Timur
Kec. Tarakan Barat,
g Program penataan lahan parkir di koridor jalan se Kota Tarakan APBD Kota Dinas Perhubungan Tarakan Tengah, Tarakan
Utara dan Tarakan Timur

2.2 Sistem Jaringan Sumberdaya Air


Kec. Tarakan Barat,
Program Pengembangan dan pengelolaan irigasi, rawa dan jaringan pengairan APBN + APBD Prov + APBD
a DPU&PR, PDAM Tarakan Tengah, Tarakan
lainnya Kota
Utara dan Tarakan Timur

RPJMD Kota Tarakan 2014-2019

VI-17
Strategi Dan Arah Kebijakan

Kec. Tarakan Tengah,


Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan APBN + APBD Prov + APBD
b DPU&PR Tarakan Barat, Tarakan
Sumber Daya Air Lainnya Kota
Timur dan Tarakan Utara

Kec. Tarakan Barat,


APBN + APBD Prov + APBD
c Program Pembuatan Sumur Umum dan Sumur Bor Dinas Perumahan dan Pemukiman, DPU&TR, PDAM Tarakan Tengah, Tarakan
Kota
Utara dan Tarakan Timur
2.3 Sistem Jaringan Energi dan Listrik
Kec. Tarakan Barat,
APBN + APBD Prov + APBD
a. Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Energi dan Listrik Dinas Perumahan dan Pemukiman, DPU&TR, Swasta Tarakan Tengah, Tarakan
Kota
Utara dan Tarakan Timur
APBD Prov + APBD Kota + Kec. Tarakan Barat, Tarakan
b. Program Pembinaan dan Pengembangan bidang Migas Dinas Perumahan dan Pemukiman, DPU&TR, Swasta
Swasta Timur, Tarakan Utara
2.4 Sistem Jaringan Telekomunikasi
Kec. Tarakan Barat,
a. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa Swasta PT. TELKOM, DPUTR, Provider Telekomunikasi Tarakan Tengah, Tarakan
Utara dan Tarakan Timur
2.5 Sistem Jaringan Sampah, Air Limbah, Drainase
Kec. Tarakan Barat,
a. Program Pemb Saluran Drainase/Gorong-Gorong APBD Kota DPU&PR, DPKPP Tarakan Tengah, Tarakan
Utara dan Tarakan Timur
Kec. Tarakan Barat,
b. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Drainase APBD Kota DPU&TR, DPKPP Tarakan Tengah, Tarakan
Utara dan Tarakan Timur
Kec. Tarakan Barat,
c. Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan APBD Kota DLH Tarakan Tengah, Tarakan
Utara dan Tarakan Timur
Kec. Tarakan Barat,
d. Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah APBD Kota DPKPP Tarakan Tengah, Tarakan
Utara dan Tarakan Timur

Kec. Tarakan Barat, Kec.


e. Program Pengelolaan Data dan Informasi Geologi Sumber Daya APBD Kota Bag. Ekonomi, DLH
Tarakan Utara
3 Sarana kota
3.1 Sarana Pendidikan
a. Program Pembangunan dan Penyediaan Fasilitas Umum dan Sosial APBD Prov. + APBD Kota Dinas Pendidikan Kec. Tarakan timur
Kec. Tarakan Barat,
3.2 Sarana Kesehatan APBD Prov. + APBD Kota Dinas Kesehatan Tarakan Tengah, Tarakan
Utara dan Tarakan Timur
Kec. Tarakan Barat,
Tarakan Tengah, Tarakan
3.3 Sarana Peribadatan APBD Kota Bag. Sosial + DPU&PR Utara dan Tarakan Timur

3.4 Sarana Bina Sosial

RPJMD Kota Tarakan 2014-2019


VI-18
Strategi Dan Arah Kebijakan

Kec. Tarakan Barat,


a. Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan SDA APBD Kota Bag. Ekonomi, DLH Tarakan Tengah, Tarakan
Utara dan Tarakan Timur
b. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang APBD Kota DPU&PR Kota Tarakan
Kec. Tarakan Barat,
c. Program pembinaan dan Pengawasan Ijin Usaha Pemanfaatan SDA APBD Kota Bag. Ekonomi, DLH Tarakan Tengah, Tarakan
Utara dan Tarakan Timur
Kec. Tarakan Barat,
Bag. Sosial + Kantor Pemberdayaan +
3.5 Sarana Pelayanan Masyarakat APBD Kota Tarakan Tengah, Tarakan
Bakesbang
Utara dan Tarakan Timur
3.6 Sarana Perdagangan
Kec. Tarakan Barat,
a. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang APBD Kota DPU&PR Tarakan Tengah, Tarakan
Utara dan Tarakan Timur
3.7 Sarana Rekreasi dan Olah Raga
Kec. Tarakan Timur, Kec.
a. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata APBD Prov + APBD Kota Diinas Pariwisata Tarakan Utara, Tarakan
Barat dan Tarakan Tengah
B Perwujudan Rencana Pola Ruang
1 Kawasan Lindung
1.1 Ruang Terbuka Hijau
Kec. Tarakan Barat,
a. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) APBD Kota DLH Tarakan Tengah, Tarakan
Utara dan Tarakan Timur
Kec. Tarakan Barat,
b Program Pengelolaan Areal Pemakaman APBD Kota Bag. Pemerintahan, DPKPP Tarakan Tengah, Tarakan
Utara dan Tarakan Timur
2 Kawasan Budidaya
2.1 Kawasan Permukiman
Kec. Tarakan Barat,
a Program Pengembangan Permukiman APBD Kota + Swasta DPU&PR + DPKPP + Swasta Tarakan Tengah, Tarakan
Utara dan Tarakan Timur
Kec. Tarakan Barat,
b Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang APBD Kota DPU&PR Tarakan Tengah, Tarakan
Utara dan Tarakan Timur
2.2 Kawasan Perdagangan dan Jasa
Kec. Tarakan Barat,
a Pasar : Skala Pelayanan APBD Kota + Swasta DPU&PR, Dinas Perdag, Swasta Tarakan Tengah, Tarakan
Utara dan Tarakan Timur

Kec. Tarakan Barat,


Tarakan Utara dan
Tarakan Timur
b Gudang APBD Kota + Swasta DPU&PR, Dinas Perdag, Swasta

2.3 Kawasan Industri

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


VI-19
Strategi Dan Arah Kebijakan

Kec. Tarakan Barat,


APBN+APBD Prov+APBD DPU&PR, DKP, Dinas Perdag, DP3, Disnaker &
a Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Tarakan Tengah, Tarakan
Kota+Swasta Perin, dan Swasta
Utara dan Tarakan Timur
2.4 Kawasan Peternakan
Kec. Tarakan Barat dan
a Program Peningkatan Hasil Produksi Peternakan APBD Prov+APBD Kota+Swasta DP3, Swasta
Tarakan Utara
2.5 Kawasan Perikanan
a Program Pengembangan Budidaya Perikanan APBN+APBD Prov+APBD Kota DP3, Swasta Kec. Tarakan Barat
2.6 Kawasan Pertambangan
Kec. Tarakan Barat,
Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan
a APBN + Swasta BUMN + Swasta Tarakan Tengah, Tarakan
Utara dan Tarakan Timur
2.7 Kawasan Perkantoran (Pusat Pemerintahan)
Kec. Tarakan Barat,
a Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur APBD Prov+APBD Kota DPU&PR Tarakan Tengah, Tarakan
Utara dan Tarakan Timur
2.8 Kawasan Pendidikan
Kec. Tarakan Barat,
a. Program Pendidikan Usia Dini APBD Kota Dinas Pendidikan Nasional dan DPUPR Tarakan Tengah, Tarakan
Utara dan Tarakan Timur
Kec. Tarakan Barat,
b. Program Pendidikan Dasar APBD Kota Dinas Pendidikan Nasional dan DPUPR Tarakan Tengah, Tarakan
Utara dan Tarakan Timur
Kec. Tarakan Barat,
c. Program Pendidikan Menengah APBD Prov Dinas Pendidikan Nasional Tarakan Tengah, Tarakan
Utara dan Tarakan Timur

d. Program Pendidikan Tinggi APBN+APBD Prov+APBD Kota Dinas Pendidikan Nasional dan DPUTR Kec. Tarakan Timur
2.9 Kawasan Olah Raga dan Kegiatan Komersial Lainnya
Kec. Tarakan Barat,
a Program Pembangunan dan Penyediaan Fasilitas Umum dan Sosial APBD Prov+APBD Kota DPU&PR, Bakesbang, Kantor Pemberdayaan Tarakan Tengah, Tarakan
Utara dan Tarakan Timur
2.10 Kawasan Pertahanan Keamanan
Kecamatan Tarakan
Barat, Kecamatan
a Program Pembangunan Kawasan Pertahanan dan Keamanan APBN + APBD Prov + APBD Kota TNI AU, Pemerintah Kota
Tarakan Tengah, Tarakan
Timur
2.11 Pembangunan TPA
a. Program Pembangunan TPA Juata Kerikil Kecamatan Tarakan Utara
Kecamatan Tarakan Timur
APBD Prov+APBD Kota DPKPP
b. Program Pembangunan TPA Mamburungan

C Perwujudan Rencana Kawasan Strategis Kota

RPJMD Kota Tarakan 2014-2019


VI-20
Strategi Dan Arah Kebijakan

1 Kawasan Strategis High Control


Kec. Tarakan Barat, Tarakan
a Program Perencanaan dan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh APBD Prov+APBD Kota DPU&TR
Tengah dan Tarakan timur
2 Kawasan strategis pantai amal
Kec. Tarakan Barat,
a Program Pembangunan Sarana Pengaman Pantai APBD Prov+APBD Kota DLH, DPU&PR, DPKPP Tarakan Tengah, Tarakan
Utara dan Tarakan Timur
3 Kawasan strategis Lantamal APBN + APBD Prov + APBD Kota TNI AL, Pemerintah Kota Kecamatan Tarakan Timur
4 Kawasan strategis Hutan Lindung
Kec. Tarakan Barat,
a Program pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan APBD Kota DLH Tarakan Tengah, Tarakan
Utara dan Tarakan Timur
Kec. Tarakan Barat,
b Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan APBD Prov+APBD Kota DLH Tarakan Tengah, Tarakan
Utara dan Tarakan Timur
Kec. Tarakan Barat,
c Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan APBD Prov DLH Tarakan Tengah, Tarakan
Utara dan Tarakan Timur
Kec. Tarakan Utara,
d Program perlindungan dan konservasi sumber daya alam APBD Prov DLH Tarakan Tengah dan
Tarakan Timur
Kec. Tarakan Barat,
e Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) APBD Kota DP3 Tarakan Tengah, Tarakan
Utara dan Tarakan Timur
Sumber: RTRW Kota Tarakan

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


VI-21
Kebijakan Umum Dan Program Pembangunan Daerah

BAB VII

Pencapaian indikator target kinerja visi dan misi pada sasaran pembangunan
jangka menengah daerah memerlukan strategi-strategi sebagai sarana untuk
mendapatkan gambaran tentang program prioritas. Sedangkan untuk
mendapatkan “sekumpulan” program prioritas yang inheren pada setiap strategi
dibutuhkan kebijakan umum yang relevan dengan tujuan pembangunan. Program-
program prioritas pada masing-masing strategi disebut sebagai program
pembangunan daerah yang menggambarkan capaian secara langsung terhadap
sasaran pembangunan Kota Tarakan.
Perumusan kebijakan umum merupakan penjabaran dari strategi yang
diterjemahkan ke dalam rencana program-program prioritas pembangunan.
Kebijakan umum memberikan arah perumusan rencana program prioritas
pembangunan agar selaras dengan strategi dan sasaran pembangunan jangka
menengah. Selain itu, kebijakan umum harus disertai kerangka pengeluaran jangka
menengah daerah dan menjadi pedoman bagi OPD dalam menyusun program dan
kegiatan pada Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah masing-masing.
Program pembangunan merupakan bentuk instrumen kebijakan berupa
program prioritas yang memuat satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh
Perangkat Daerah atau masyarakat. Pelaksanaan program-program pembangunan
daerah bertujuan untuk mencapai sasaran dan tujuan pembangunan daerah sesuai
dengan visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota terpilih. Dalam rangka pencapaian
visi, misi, tujuan, dan sasaran pembangunan yang berpedoman kepada strategi dan
kebijakan umum yang telah ditetapkan sebelumnya, maka disusunlah program-
program pembangunan Kota Tarakan tahun 2015 sampai dengan 2019.
Berbagai program pembangunan dan kebijakan pembangunan jangka
menengah Kota Tarakan pada dasarnya disamping diterjemahkan dari visi dan misi
juga diselaraskan dengan program-program strategis yang disampaikan Walikota dan
Wakil Walikota dalam masa pemilukada. Program-program strategis dimaksud
sebagaimana dijelaskan dalam tabel berikut ini.

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019 VII-1


Kebijakan Umum Dan Program Pembangunan Daerah

Tabel 7.1
Program-Program Strategis Walikota
1. Pemenuhan dan ketersediaan serta cadangan energi Listrik (BBM dan Gas)
2. Pemenuhan kebutuhan dan ketersediaan serta cadangan Air Bersih (PDAM)
3. Pengembangan dan Pembangunan Kawasan Industri
4. Pengembangan dan Pembangunan Kawasan Pergudangan
5. Pengembangan dan Pembangunan Usaha Kecil Menengah (UKM), kawasan
Perdagangan serta pusat transaksi Perdagangan Nasional dan Internasional
6. Pengembangan, Pembangunan dan Peningkatan Pelayanan Kepelabuhan dan
Bandar Udara
7. Pengembangan dan Pembangunan Sarana Prasarana dan sistem Transportasi
Umum
8. Pengembangan dan Pembangunan Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK)
9. Pencegahan, Penuntasan dan Penanggulangan Banjir, Tanah Longsor dan
Kawasan Rawan Kebakaran
10. Pengembangan dan Pembangunan Kawasan Industri Perkapalan
11. Pengembangan dan Pembangunan Sektor Kelautan dan Perikanan serta
Kawasan Minapolitan
12. Pengembangan dan Pembangunan Sektor Peternakan, Pertanian dan
Tanaman Pangan
13. Pengembangan dan Pembangunan Kawasan Wisata (Wisata Kuliner, Wisata
Sejarah dan Budaya, Wisata Rekreasi dan Wisata Alam)
14. Pengembangan dan Pembangunan Kota Gas (City Gas)
15. Pembangunan Kawasan Pemakaman Umum
16. Penataan Kota dan Kawasan Perparkiran
17. Peningkatan serta pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur dan
Masyarakat
18. Perluasan Lapangan dan Kesempatan Kerja
19. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
20. Pengembangan dan Pembangunan Sektor Pendidikan
21. Pengembangan dan Pembangunan Sektor Kesehatan
22. Pengembangan dan Pembangunan Sektor Keagamaan
23. Pengembangan dan Pembangunan Teknologi, Seni, Budaya dan Olah Raga
24. Penataan dan Pembangunan Infrastruktur Kawasan Pesisir
25. Peningkatan Keamanan, Ketertiban dan Ketentraman Masyarakat
26. Pembangunan Perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
27. Pengentasan dan Penanggulangan Kemiskinan

Selanjutnya, keduapuluh tujuh program strategis sebagai salah satu


pendekatan politik dalam perencanaan pembangunan dilengkapi dengan proses
penyusunan RPJMD lainnya dalam bentuk pendekatan teknokratis, partisipatif serta
top-down dan bottom-up; menghasilkan kebijakan yang padu sebagaimana telah
diuraikan di keseluruhan bab ini. Program-program strategis di atas telah
diterjemahkan ke dalam tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, kebijakan umum,
dan program pembangunan sesuai dengan arsitektur kinerja sebagaimana diatur
dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010.

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


VII-2
Kebijakan Umum Dan Program Pembangunan Daerah

Kebijakan umum dan program pembangunan daerah Kota Tarakan dalam


menerjemahkan strategi dan arah kebijakan pembangunan tahunan, sebagai berikut:
1. Strategi Pertama: yaitu Pemberdayaan dan Pengembangan Ekonomi Berbasis
Potensi Lokal
Kebijakan umum dan program prioritas untuk strategi “Pemberdayaan dan
Pengembangan Ekonomi Berbasis Potensi Lokal” adalah sebagaimana
dijelaskan pada tabel 7.2, berikut:
Tabel 7.2
Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah Strategi I

• Menurunnya tingkat pengangguran


• Menurunnya tingkat kemiskinan
• Terkendalinya tingkat inflasi
Sasaran
• Meningkatnya pertumbuhan ekonomi
• Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB
• Meningkatnya investasi daerah
No Kebijakan Umum Program Prioritas Indikator OPD
Strategi [1]: Pemberdayaan dan Pengembangan Ekonomi Berbasis Potensi Lokal
Jumlah Tenaga Kerja
Program peningkatan yang Terserap dan
Memberikan pelatihan
kualitas dan Cakupan Peserta
1. khusus bagi pencari Disnakerprin
produktivitas tenaga Pelatihan yang
kerja
kerja difasilitasi
bimbingan lanjut
Persentase pencari
Program peningkatan
kerja yang Disnakerprin
kesempatan kerja
ditempatkan
hasil industri
Perluasan lapangan dan pengolahan DP3
2. Program optimalisasi
kesempatan kerja perikanan
pengelolaan dan
kontribusi sub
pemasaran produksi
sektor perikanan
perikanan DP3
terhadap PDRB
(tanpa migas)
Persentase pencari
Program peningkatan
kerja yang Disnakerprin
kesempatan kerja
ditempatkan
Program
pengembangan Prosentase IKM Disperdag &
industri kecil dan yang terfasilitasi UMKM
Mengembangkan menengah
3.
industri padat karya Cakupan bina
Program pembinaan
kelompok Disperdag &
pedagang kaki lima
pedagang/usaha UMKM
dan asongan
informal
Program penciptaan
Pertumbuhan Disperdag &
iklim UKM yang
UMKM baru UMKM
kondusif

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019 VII-3


Kebijakan Umum Dan Program Pembangunan Daerah

Peningkatan mutu dan Program


Persentase
kerjasama perlindungan dan
Perusahaan
4. antarlembaga pengembangan Disnakerprin
menerapkan syarat-
pelatihan dan bursa lembaga
syarat Kerja
tenaga kerja ketenagakerjaan
Pengembangan
Persentase pencari
agroindustri yang Program peningkatan
5. kerja yang Disnakerprin
menyerap tenaga kerja kesempatan kerja
ditempatkan
besar
Jumlah Tenaga Kerja
Pelatihan dan
Program peningkatan yang Terserap dan
pendidikan SDM sesuai
kualitas dan Cakupan Peserta
6. arah pengembangan Disnakerprin
produktivitas tenaga Pelatihan yang
industri dan potensi
kerja difasilitasi
SDA
bimbingan lanjut
Mengembangkan
industri menengah ke Persentase pencari
Program peningkatan
7. atas bagi pencari kerja kerja yang Disnakerprin
kesempatan kerja
yang memiliki potensi ditempatkan
kerja
Mengembangkan
sektor lain sesuai Persentase pencari
Program peningkatan
8. unggulan daerah untuk kerja yang Disnakerprin
kesempatan kerja
perluasan kesempatan ditempatkan
kerja
Program
Pengembangan Persentase
perlindungan dan
lembaga pendidikan Perusahaan
9. pengembangan Disnakerprin
sesuai permintaan menerapkan syarat-
lembaga
tenaga kerja syarat Kerja
ketenagakerjaan
Persentase KTP
Program penataan
Pengelolaan migrasi Ganda yang
10. administrasi DP3
penduduk ditemukan dan
kependudukan
diselesaikan
Program peningkatan Jumlah KK miskin
produksi hasil yang mendapatkan DP3
peternakan bantuan ternak
Program Peningkatan
Persentase pola
Ketahanan Pangan
pangan harapan DP3
Pertanian/Perkebuna
masyarakat
n
Mengurangi beban Jumlah KK
11. pengeluaran Petani/peternak
Program Peningkatan
masyarakat miskin miskin menjadi DP3
Kesejahteran Petani
petani/peternak
mandiri
Cakupan
Program kemitraan kepesertaan JKN
peningkatan Mandiri Dinkes
pelayanan kesehatan

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


VII-4
Kebijakan Umum Dan Program Pembangunan Daerah

Jumlah masyarakat
Program pelayanan miskin yang
kesehatan penduduk mendapat Dinkes
miskin pelayanan
kesehatan
Program
pemberdayaan fakir Persentase PMKS
miskin, komunitas yang terpenuhi
adat terpencil (kat) kebutuhan dasar,
Dinsos PM
dan penyandang aksesibilitas, dan
masalah pelayanan sosial
kesejahteraan sosial dasar
(pmks) lainnya
Program
Jumlah kelompok
pengembangan DPPKB &
Meningkatkan ekonomi masyarakat
lembaga ekonomi P3A
kemampuan dan yang terbentuk
12. pedesaan
pendapatan
Program
masyarakat miskin Produksi perikanan
pengembangan DP3
Tangkap
perikanan tangkap
Perbaikan layanan Program
Cakupan rumah
13. dasar bagi masyarakat pengembangan Dinkes
sehat
miskin lingkungan sehat
Persentase PMKS
Program pelayanan yang memperoleh
dan rehabilitasi pelayanan dan Dinsos PM
kesejahteraan sosial rehabilitasi
Pembangunan
kesejahteraan sosial
Perumahan Masyarakat
14. persentase wilayah
Berpenghasilan Rendah Program lingkungan
permukiman yang DPKPP
(MBR) sehat perumahan
terdata (%)
Program Jumlah rumah layak
pengembangan huni yang DPKPP
perumahan terjangkau (unit)
Program peningkatan
Persentase pola
ketahanan pangan
pangan harapan DP3
pertanian/perkebuna
masyarakat
n
hasil industri
Peningkatan pasokan pengolahan DP3
Program optimalisasi
pangan dalam daerah perikanan
pengelolaan dan
(swasembada pangan) kontribusi sub
15. pemasaran produksi
melalui peningkatan sektor perikanan
perikanan DP3
produksi dan terhadap PDRB
produktivitas (tanpa migas)
Program peningkatan
Laju pertumbuhan
efisiensi perdagangan
nilai perdagangan Disperdag
dalam negeri
dalam negeri UMKM

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019 VII-5


Kebijakan Umum Dan Program Pembangunan Daerah

Program peningkatan Jumlah realisasi


kerjasama kerjasama Disperdag &
perdagangan perdagangan UMKM
internasional internasional
Program peningkatan Jumlah KK miskin
produksi hasil yang mendapatkan DP3
Pengembangan dan
peternakan bantuan ternak
Pembangunan Sektor
16. Program peningkatan
Peternakan, Pertanian
produksi Tingkat produksi
dan Tanaman Pangan DP3
pertanian/perkebuna hasil Pertanian (ton)
n
Jumlah kerjasama
Koordinasi yang kuat
dengan daerah lain
antara kebijakan
Program kerjasama yang dihasilkan
17. moneter, fisikal, dan Setda
pembangunan untuk
sektoral (termasuk
mengendalikan
kebijakan pemerintah)
inflasi
Persentase
Program
komodistas
perlindungan
perdagangan yang Disperdag &
konsumen dan
diawasi UMKM
pengamanan
peredarannya
perdagangan
dipasar
Program penataan
Luas lahan untuk
penguasaan,
Pengembangan dan kawasan Setda dan
pemilikan,
18. Pembangunan pergudangan yang DPKPP
penggunaan dan
Kawasan Pergudangan dibebaskan
pemanfaatan tanah
Program peningkatan Laju pertumbuhan
Disperdag &
efisiensi perdagangan nilai perdagangan
UMKM
dalam negeri dalam negeri
Jumlah Kawasan
Program
yang memiliki
perencanaan tata DPUPR
dokumen rencana
ruang
tata ruang
Program
Jumlah kawasan
Pengembangan DP3
Pengembangan dan perikanan terpadu
Kawasan Perikanan
Pembangunan Sektor
Program penataan
19. Kelautan dan Perikanan Luas lahan untuk
penguasaan,
serta Kawasan kawasan Setda dan
pemilikan,
Minapolitan minapolitan yang DPKPP
penggunaan, dan
dibebaskan
pemanfaatan tanah
Program penataan
penguasaan,
Pengembangan dan pemilikan, Luas lahan untuk
Pembangunan penggunaan dan kawasan industri Setda dan
20.
Kawasan Industri pemanfaatan tanah perkapalan yang DPKPP
Perkapalan dibebaskan

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


VII-6
Kebijakan Umum Dan Program Pembangunan Daerah

Persentase kawasan
Program penataan industri dan industri
Disnakerprin
struktur industri perkapalan yang
representatif
Program
Produksi perikanan
pengembangan DP3
budidaya
budidaya perikanan
hasil industri
pengolahan DP3
Program optimalisasi
perikanan
pengelolaan dan
kontribusi sub
pemasaran produksi
Peningkatan Produksi sektor perikanan
perikanan DP3
21. barang/jasa berbasis terhadap PDRB
Sumber daya lokal (tanpa migas)
Program peningkatan Jumlah KK miskin
produksi hasil yang mendapatkan DP3
peternakan bantuan ternak
Program peningkatan
produksi Tingkat produksi
DP3
pertanian/perkebuna hasil Pertanian (ton)
n
hasil industri
pengolahan DP3
Program optimalisasi
Meningkatkan ekspor perikanan
pengelolaan dan
22. produk sekunder dan kontribusi sub
pemasaran produksi
tersier sektor perikanan
perikanan DP3
terhadap PDRB
(tanpa migas)
Pengembangan dan
pembangunan UKM, Program
Jumlah sentra
kawasan perdagangan pengembangan
23. industri potensial Disnakerprin
serta pusat transaksi sentra-sentra industri
yang berkembang
perdagangan nasional potensial
dan internasional
Pengembangan dan
Pembangunan
Kawasan Wisata Program
PAD sektor Dinas
24. (Wisata Kuliner, Wisata pengembangan
Pariwisata Parawisata
Sejarah dan Budaya, destinasi pariwisata
Wisata Rekreasi dan
Wisata Alam)

Mengemas kegiatan Program Jumlah wisatawan


promosi wisata menjadi pengembangan lokal dan Dinas
25.
lebih menarik dan pemasaran pariwisata mancanegara Parawisata
mudah diakses

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019 VII-7


Kebijakan Umum Dan Program Pembangunan Daerah

Jumlah Kelompok
Program pengelolaan
seni dan budaya
keragaman budaya
yang aktif
Pengembangan dan
Program pembinaan Tingkat partisipasi
Pembangunan
26. dan pemasyarakatan masyarakat dalam Dispora
Teknologi, Seni, Budaya
olahraga berolah raga
dan Olah Raga
Program peningkatan Jumlah gedung olah
sarana dan prasarana raga yang
olahraga representatif
Pemberian kemudahan Program peningkatan Nilai realisasi PMDN
27. perijinan dan kepastian iklim investasi dan dan PMA (milyar DPMPTSP
hukum realisasi investasi rupiah)
Jumlah investor
Meningkatkan Program peningkatan
berskala nasional
28. efektivitas strategi promosi dan DPMPTSP
(PMDN / PMA) yang
promosi investasi kerjasama investasi
berinvestasi
Program peningkatan Cakupan kelurahan
keamanan dan yang terjaga Satpol PP
kenyamanan keamanannya dan PK
lingkungan lingkungannya
Program
pemeliharaan
Jumlah kasus Satpol PP
kantrantibmas dan
kantrantibmas dan PK
pencegahan tindak
kriminal
Prosentase parpol
Peningkatan Program pendidikan
yang tertib Kesbangpol
Keamanan, Ketertiban politik masyarakat
29. administrasi
dan Ketentraman
Program
Masyarakat
pemberdayaan Cakupan ketertiban
masyarakat untuk dan keamanan di Kesbangpol
menjaga ketertiban kelurahan
dan keamanan
Program peningkatan
kesadaran dan
Jumlah kasus
penegakan hukum
pelanggaran di DP3
dalam
bidang perikanan
pendayagunaan
sumberdaya laut

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


VII-8
Kebijakan Umum Dan Program Pembangunan Daerah

2. Strategi Kedua: yaitu Peningkatan serta Pengembangan Sumber Daya


Aparatur dan Masyarakat
Kebijakan umum dan program prioritas untuk strategi “Peningkatan serta
Pengembangan Sumber Daya Aparatur dan Masyarakat” adalah sebagaimana
dijelaskan pada tabel 7.3, berikut:
Tabel 7.3
Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah Strategi II

Meningkatnya Angka Melek Huruf

Meningkatnya rata-rata lama sekolah

Meningkatnya angka harapan hidup
Sasaran •
Meningkatnya kemampuan daya beli masyarakat

Mempertahankan Opini BPK WTP

Meningkatnya Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi
No Kebijakan Umum Program Prioritas Indikator OPD
Strategi [2]: Peningkatan serta Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur dan Masyarakat
Program wajib belajar APK (SD-SMP/MTs ) Dispenbud
Perluasan akses
1. pendidikan dasar sembilan
pendidikan APM (SD-SMP/MTs ) Dispenbud
tahun
Peningkatan mutu dan Program pendidikan non Dispenbud
2. Angka Melek Huruf
daya saing masyarakat formal
Program wajib belajar APK (SD-SMP/MTs)
Pemberian beasiswa
pendidikan dasar sembilan
bagi siswa berprestasi APM (SD-SMP/MTs )
tahun
3. dan siswa kurang Dispenbud
mampu serta perluasan Program peningkatan Jumlah Guru yang
subsidi pendidikan mutu pendidik dan tenaga memenuhi kualifikasi
kependidikan D.IV/S1
Jumlah sekolah
Peningkatan kualitas
Program manajemen unggulan/sasaran
4. pendidikan unggulan Dispenbud
pelayanan pendidikan (SD/SMP/SMA) terhadap
dan kejuruan
total sekolah
Program upaya kesehatan
Jumlah Puskesmas yang
masyarakat
melaksanakan kegiatan
UKM dan UKP
Program perbaikan gizi Presentase Gizi Buruk
masyarakat BB/TB < 5 %
Cakupan desa/kelurahan
Perbaikan sistem dan Program Pencegahan dan yang mengalami KLB
Dinas
5. akses pelayanan Penanggulangan Penyakit (Kejadian Luar Biasa)
Kesehatan
kesehatan masyarakat Menular dilakukan penyelidikan
epidemologi 1x 24jam
Cakupan D/S (jumlah
Program peningkatan bayi balita yang datang
pelayanan kesehatan anak dan ditimbang per
balita jumlah bayi seluruhnya)

Program peningkatan Cakupan kunjungan

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019 VII-9


Kebijakan Umum Dan Program Pembangunan Daerah

pelayanan kesehatan lansia


lansia
Program pengadaan,
peningkatan dan
perbaikan sarana dan Jumlah sarana
prasarana kesehatan yang
puskesmas/puskesmas beroperasi dengan layak
Penyediaan prasarana
pembantu dan
dan sarana kesehatan
6. jaringannya
untuk meningkatkan
Program pengadaan,
pelayanan kesehatan
peningkatan sarana dan
prasarana rumah Jumlah RS tingkat II
sakit/rumah sakit yang beroperasi
jiwa/rumah sakit paru-
paru/rumah sakit mata
Peningkatan promosi
Program promosi
kesehatan dan
kesehatan dan Cakupan rumah tangga Dinas
7. membangun akses
pemberdayaan ber-PHBS Kesehatan
kemitraan dengan lintas
masyarakat
sektor
Program peningkatan
Jumlah Kelompok
peran serta dan DPPKB &
organisasi perempuan
kesetaraan gender dalam P3A
yang dibina
pembangunan
Cakupan pertolongan
Program peningkatan
persalinan oleh tenaga Dinas
keselamatan ibu
kesehatan yang memiliki Kesehatan
Pemberdayaan melahirkan dan anak
kompetensi
8. perempuan dan
Program keserasian Jumlah perempuan dan
perlindungan anak
kebijakan peningkatan anak korban kekerasan DPPKB &
kualitas anak dan yang mendapatkan P3A
perempuan layanan bantuan hukum
Persentase kasus KDRT
Program peningkatan
(Kekerasan Dalam DPPKB &
kualitas hidup dan
Rumah Tangga) yang P3A
perlindungan perempuan
tertangani
Program pengembangan
Jumlah UKM yang
kewirausahaan dan
meningkat Omset
keunggulan kompetitif
penjualan Disperdag &
usaha kecil menengah
UMKM
Pemberdayaan dan Program penciptaan iklim
Pertumbuhan UMKM
peningkatan usaha kecil menengah
baru
produktivitas KUKM yang kondusif
9.
sektor pertanian, Jumlah sentra industri
Program pengembangan
perikanan, pariwisata potensial yang
sentra-sentra industri
dan industri berkembang
potensial Disperdag &
UMKM

10. Pengembangan pasar Program pengembangan Jumlah dana revolving Disnakerprin

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


VII-10
Kebijakan Umum Dan Program Pembangunan Daerah

dan jaringan lembaga sistem pendukung usaha yang disalurkan


keuangan yang bagi usaha mikro kecil pemerintah bagi UMKM
memperkuat menengah
pengembangan KUKM
dan usaha masyarakat.
Peningkatan usaha
produktif yang Program pemberdayaan
rata-rata pendapatan
11. mendorong ekonomi masyarakat DP3
nelayan kecil
perekonomian pesisir
masyarakat
Peningkatan pelayanan Program peningkatan dan
Persentase peningkatan
pengelolaan dan pengembangan
12. pengelolaan keuangan BPKAD
pelaporan keuangan pengelolaan keuangan
daerah
daerah daerah
Persentase selisih
Peningkatan Program peningkatan
perhitungan nilai aset
13. pengelolaan kekayaan akuntabilitas pengelolaan BPKAD
oleh Bid Asset DP2KA
aset daerah aset daerah
dengan audit BPK
Program peningkatan
Peningkatan
sistem pengendalian
transparansi melalui Jumlah LHP pembinaan
14. internal pemerintah dan Inspektorat
pengembangan zona OPD yang dilaksanakan
kesadaran
integritas
penyelenggaraan negara
Peningkatan
Program peningkatan
pengawasan internal
sistem pengawasan
untuk mendukung Persentase
15. internal dan pengendalian Inspektorat
tatakelola dan kinerja implementasi SPIP
pelaksanaan kebijakan
penyelenggaraan
KDH
Pemerintahan Daerah
Tingkat kelulusan PNS
Program pendidikan
tugas belajar tepat BKPP
kedinasan
waktu
Program peningkatan persentase sarana dan
sarana dan prasarana prasarana aparatur yang BKPP
Peningkatan dan aparatur memadai
16. pengembangan SDM Program peningkatan
Jumlah aparatur yang
aparatur dan masyarakat kapasitas sumberdaya BKPP
meningkat kapasitasnya
aparatur
Cakupan aparatur OPD
Program pembinaan dan yang mendapatkan
BKPP
pengembangan aparatur pembinaan dan
pengembangan
Tingkat capaian
Pengembangan dan keberhasilan pembinaan BKPP
Program pembinaan
17. Pembangunan Sektor keagamaan
keagamaan
Keagamaan persentase pembinaan Setda (Bag.
keagamaan Kesra)
Program kerjasama Jumlah jenis kerjasama
Diskominfo
Keterbukaan informasi informasi dengan mas pemkot dengan mas
18. & PS
publik yang semakin baik media media
Program pengembangan Persentase OPD yang Diskominfo

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019 VII-11


Kebijakan Umum Dan Program Pembangunan Daerah

komunikasi, informasi dan telah terkoneksi & PS


media massa bandwidth
Program Penguatan Jumlah OPD yang
Setda (bag.
Kelembagaan Organisasi memiliki dan
Organisasi)
Perangkat Daerah menerapkan SPM
Peningkatan
Program pengendalian Prosentase OPD Utama
pengendalian dan
19. dan evaluasi perencanaan yang mampu mencapai Bappeda
evaluasi pembangunan
Pembangunan Daerah target sasaran RPJMD
daerah
Birokrasi yang cepat, Program penguatan Jumlah OPD yang
Setda (bag.
20. tertata, efektif dan kelembagaan organisasi memiliki dan
Organisasi)
efisien perangkat daerah menerapkan SPM
Prosentase konsitensi
Peningkatan kualitas Program perencanaan
21. program RPJMD dengan Bappeda
perencanaan daerah pembangunan daerah
RKPD
Peningkatan kualitas
penelitian dan riset Program pengembangan Status update data dan
22. Bappeda
perencanaan data/informasi informasi pembangunan
pembangunan daerah
Persentase
peningkatan program pengembangan data/informasi
23. pengelolaan satu data data/informasi/statistik pembangunan yang Bappeda
pembangunan daerah dibutuhkan dapat
tersedia

3. Strategi Ketiga: Peningkatan Infrastruktur bagi Kebutuhan Masyarakat Secara


Merata
Kebijakan umum dan program prioritas untuk strategi “Peningkatan Infrastruktur
bagi Kebutuhan Masyarakat” adalah sebagaimana dijelaskan pada tabel 7.4,
berikut:

Tabel 7.4
Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah Strategi III
• Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap layanan
infrastruktur
Sasaran • Ketersediaan energi gas kota
• Tercukupinya kebutuhan energi listrik bagi masyarakat
• Meningkatnya Rumah Tangga Pengguna Air Bersih
No Kebijakan Umum Program Prioritas Indikator SKPD
Strategi [3]: Peningkatan infrastruktur bagi kebutuhan masyarakat secara merata
Program pembangunan
Pengembangan, Jumlah arus penumpang
prasarana dan fasilitas Dishub
pembangunan, dan perhubungan pelabuhan tengkayu I
peningkatan Program peningkatan dan Jumlah kecelakaan
1.
pelayanan pengamanan lalu lintas lalulintas Dishub
kepelabuhan dan
bandar udara
Program penataan Luas lahan untuk Setda (Bag.

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


VII-12
Kebijakan Umum Dan Program Pembangunan Daerah

penguasaan, pemilikan, pengembangan bandara Pemerintah


penggunaan dan pemanfaatan dan pelabuhan yang an)
tanah dibebaskan
Program Prosentase Panjang jalan
rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan dalam DPUPR
dan jembatan kondisi baik dan sedang (%)
Program Pembangunan Jalan Rasio panjang jalan aspal
DPUPR
Dan Jembatan per luas wilayah (km/km2)
Program Peningkatan Jalan Persentase jalan kota
DPUPR
Pengembangan dan Dan Jembatan beraspal atau berhotmix
pembangunan Program penataan penguasaan, Luas lahan yang dibebaskan
Setda &
2. sarana prasarana pemilikan, penggunaan dan untuk pengembangan dan
DPKPP
dan sistem pemanfaatan tanah pembangunan jalan
transportasi umum Program peningkatan dan Jumlah kecelakaan lalu
Dishub
pengamanan lalu lintas lintas
Program peningkatan Persentase angkutan
Dishub
pelayanan angkutan umum yang layak
Program peningkatan kelaikan Jumlah kendaraan yang
pengoperasian kendaraan melakukan wajib uji Dishub
bermotor kendaraan bermotor
Program rehabilitasi dan
Persentase Fasilitas LLAJ
pemeliharaan prasarana dan Dishub
yang baik
fasilitas LLAJ
Penataan kota dan
Program pembangunan sarana
3. kawasan Derajat kejenuhan Dishub
dan prasarana perhubungan
perparkiran
Program penataan penguasaan,
Luas lahan untuk parkir Setda &
pemilikan, penggunaan dan
yang dibebaskan DPKPP
pemanfaatan tanah
Program pengembangan Jumlah Pelabuhan yang
wilayah strategis dan cepat terbangun dan yang di DPUPR
tumbuh rehab
Program penataan Luas lahan yang dibebaskan
penguasaan, pemilikan, untuk penataan dan Setda &
Penataan dan
penggunaan dan pemanfaatan pembangunan infrastruktur DPKPP
pembangunan
4. tanah pesisir.
infrastruktur
Persentase kecamatan
kawasan pesisir Program Peningkatan Jalan
yang memiliki aksesibilitas DPUPR
Lingkungan Perkotaan
baik (%)
Jumlah Kawasan yang
Program Perencanaan Tata
memiliki dokumen rencana DPUPR
Ruang
tata ruang
Pengembangan dan Cakupan kelurahan yang
Program diversifikasi bahan
5. pembangunan Gas mengakses jaringan gas DPUPR
bakar
Kota (City Gas) rumah tangga
Pemenuhan dan
ketersediaan serta
Program pengawasan energi Persentase kelurahan yg
6. cadangan energi DPUTR
dan listrik terakses energi dan listrik
Listrik ( BBM dan
Gas)
7. Pengembangan Program pembinaan dan Persentase rumah tangga Dinas

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019 VII-13


Kebijakan Umum Dan Program Pembangunan Daerah

teknologi berbasis pengembangan bidang yang teraliri listrik Perumahan


sumber daya energi ketenagalistrikan dan
terbarukan/alternati Pemukiman
f
Program pengembangan Rumah tangga pengguna
kinerja pengelolaan air minum air bersih (Sambungan DPUPR
dan air limbah Rumah)
Program penyediaan dan Kapasitas Produksi Air
DPUPR
Pemenuhan pengolahan air baku Bersih Kota (' liter /detik)
kebutuhan dan Program pengembangan,
8. ketersediaan serta pengelolaan dan konversi Volume Tampungan air
DPUPR
cadangan air bersih sungai, danau dan sumber baku (m3)
(PDAM) daya air lainnya
Program penataan
Luas lahan yang
penguasaan, pemilikan, Setda &
dibebaskan untuk
penggunaan dan pemanfaatan DPKPP
pembangunan embung
tanah

4. Strategi Keempat: Peningkatan Dan Konsistensi Pemanfaatan Tata Ruang


Kebijakan umum dan program prioritas untuk strategi “Peningkatan Efisiensi
Tata Ruang Kota Terhadap Lingkungan” adalah sebagaimana dijelaskan pada
tabel 7.5, berikut:
Tabel 7.5
Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah Strategi IV
• Terkendalinya pencemaran air sungai
Sasaran
• Terkendalinya pencemaran udara
Kebijakan
No Program Prioritas Indikator SKPD
Umum
Strategi [4]: Peningkatan Dan Konsistensi Pemanfaatan Tata Ruang
Program pengelolaan areal Rasio TPU persatuan
DPKPP
Pembangunan pemakaman penduduk
Kawasan Program penataan
1.
Pemakaman penguasaan, pemilikan, Luas pembebasan lahan Setda &
Umum penggunaan dan untuk lokasi makam DPKPP
pemanfaatan tanah

Program pengelolaan ruang Luas Rehabilitasi Hutan dan


DLH
Pengembangan terbuka hijau Lahan
dan
Pembangunan Program pengelolaan ruang Persentase RTH yang
2. DPUPR
Ruang Terbuka terbuka hijau terjaga
Hijau Kota Program penataan
(RTHK) penguasaan, pemilikan, Luas lahan yang dibebaskan Setda &
penggunaan dan terkait RTH DPKPP
pemanfaatan tanah
Prosentase Jumlah Usaha /
Pengendalian
Program pengendalian atau kegiatan sumber tidak
tingkat
3. pencemaran dan perusakan bergerak yang memenuhi DLH
pencemaran air,
lingkungan hidup persyaratan administrasi dan
tanah dan udara
teknis pengendalian

RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019


VII-14
Pendahuluan

pencemaran lingkungan
Program rehabilitasi dan Persentase kerusakan lahan
pemulihan cadangan sumber yang direhabilitasi untuk DLH
daya alam produksi biomasa
Program pengembangan
persentase pengurangan
kinerja pengelolaan DLH
sampah di perkotaan
persampahan
Program pengendalian banjir Jumlah titik banjir DPUPR
Pencegahan, Program penataan
Penuntasan dan penguasaan, pemilikan, Luas lahan yang dibebaskan Setda &
Penanggulangan penggunaan dan untuk menangani banjir DPKPP
4. Banjir, Tanah pemanfaatan tanah
Longsor dan Jumlah kejadian bencana
Kawasan Rawan Program pencegahan BPBD
longsor
Kebakaran kesiapsiagaan
Satpol PP
penanggulangan bencana Jumlah kejadian kebakaran
dan PK

VII-15 RPJMD Kota Tarakan 2014-2019


Indikasi Rencana Program Prioritas Dan Kebutuhan Pendanaan

BAB VIII
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN
KEBUTUHAN PENDANAAN

Indikasi rencana program prioritas Kota Tarakan berisi program-program


prioritas untuk mencapai visi dan misi pembangunan jangka menengah dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah. Adapun pagu indikatif sebagai
wujud kebutuhan pendanaan adalah jumlah dana yang tersedia untuk penyusunan
program dan kegiatan tahunan dimana program-program prioritas yang telah
disertai kebutuhan pendanaan atau pagu indikatif selanjutnya dijadikan sebagai
acuan bagi OPD dalam penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah, termasuk
penjabaran kegiatan prioritas beserta kebutuhan pendanaannya.
Program prioritas merupakan bentuk instrumen kebijakan yang terdiri dari
satu atau lebih kegiatan pembangunan daerah. Kegiatan ini mendapat prioritas
dalam pendanaan untuk melaksanakan kegiatan sesuai perencanan masing-masing
perangkat daerah sehingga pencapaian sasaran dan tujuan pembangunan daerah
dapat terwujud. Keseluruhan rangkaian perencanaan pembangunan daerah
bermuara pada penentuan program prioritas yang selanjutnya diterjemahkan oleh
tiap-tiap Perangkat Daerah ke dalam kegiatan prioritas. Perencanaan program
prioritas dalam dokumen RPJMD harus dirumuskan dengan seksama mengingat
pentingnya esensi program prioritas bagi rujukan utama pelaksanaan perencanaan
kegiatan tiap tahun yang dituangkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD). Pagu indikatif merupakan rancangan maksimal atas rencana belanja atau
anggaran yang akan dituangkan dalam APBD. Pagu indikatif dialokasikan ke setiap
program prioritas masing-masing urusan untuk mencapai target setiap indikator
yang telah ditetapkan. Dengan demikian, pengelompokan pagu pada program
masing-masing Perangkat Daerah dapat dilakukan dimana masing-masing pagu
menjadi batas maksimal bagi Perangkat Daerah dalam menyelenggarakan kegiatan
prioritas selama 5 (lima) tahun ke depan.
Untuk lebih lengkapnya, program prioritas selama lima tahun beserta
kerangka pendanaan dapat dilihat pada tabel 8.1 berikut ini:

VIII-1
RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019
Tabel 8.1
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KERANGKA PENDANAAN PEMERINTAH KOTA TARAKAN
TAHUN 2015-2016
Data Capaian pada Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan
No Program dan Kegiatan Awal Tahun 2015 2016
(Output)
Perencanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan
1 2 3 4 5 6 7 8

DPUTR
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI
1 Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran 100% 100% 87,14% 3.627.899.986 1.473.350.215 100% 97,20% 3.626.000.000 1.377.980.073
PERKANTORAN
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN
2 Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana Aparatur 100% 100% 85,86% 32.784.556.000 4.348.787.273 100% 78,02% 36.350.000.000 1.023.613.724
PRASARANA APARATUR
3 PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR Persentase Pelanggaran Disiplin Pegawai 100% 100% 250.000.000 100% -

PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER Persentase Sumber Daya Aparatur yang Memiliki
4 100% 100% 100,00% 1.545.000.000 66.670.800 100% 1.135.000.000
DAYA APARATUR Kompetensi Sesuai Bidangnya

PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM


5 Penilaian Lakip SKPD n.a baik 0,00% 30.000.000 - baik 30.000.000
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN

6 PROGRAM PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN Rasio panjang jalan aspal per luas wilayah (km/km2) 0,57 0,58 52,36% 53.860.000.000 324.143.000 0,61 99,28% 118.515.000.000 20.482.667.000

PROGRAM PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE /


7 Panjang Drainase Skala Kawasan dan Kota (meter) 43509 46509 95,56% 32.180.000.000 4.779.099.725 49509 95,43% 31.600.000.000 1.325.309.800
GORONG-GORONG
PROGRAM PEMBANGUNAN Persentase Lokasi yang akan Dibangun
8 20 540.000.000 - 20 1.000.000.000
TURAP/TALUD/BRONJONG Turap/Talud/Bronjong

PROGRAM REHABILITASI / PEMELIHARAAN JALAN Prosentase Panjang jalan dan jembatan dalam kondisi
9 96 96 100,00% 2.400.000.000 7.978.330.000 96 100,00% 2.400.000.000 3.488.962.000
DAN JEMBATAN baik dan sedang

PROGRAM PENYEDIAAN DAN PENGELOLAAN AIR


10 Kapasitas Produksi Air Bersih Kota (liter/detik) 400 745 8412,76% 49.844.000.000 1.403.813.000 775 36,81% 21.020.000.000 -
BAKU

PROGRAM PENGEMBANGAN, PENGELOLAAN DAN


11 KONSERVASI SUNGAI, DANAU DAN SUMBER DAYA Volume Tampungan Air Baku (m3) 830.000 930.000 1892,65% 8.820.000.000 251.848.550 1.080.000 100,00% 15.000.000.000 30.448.192.171
AIR LAINNYA
PROGRAM PENGEMBANGAN KINERJA Rumah Tangga Pengguna Air Bersih (Sambungan
12 16902 28332 99,85% 51.928.704.000 13.447.567.800 32538 99,72% 33.705.503.100 8.538.993.000
PENGELOLAAN AIR MINUM DAN AIR LIMBAH Rumah)
13 PROGRAM PENGENDALIAN BANJIR Jumlah 'Titik Banjir 7 7 95,11% 99.080.000.000 16.874.707.145 6 58,27% 64.820.000.000 8.541.374.000
PROGRAM PENGEMBANGAN WILAYAH STRATEGIS
14 Jumlah Pelabuhan yang Terbangun dan yang di Rehab 1 2 600.000.000 - -
DAN CEPAT TUMBUH
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN Persentase Sarana dan Prasarana Dinas PU & TR yang
15 100% 100% 71,59% 5.150.000.000 1.244.173.820 100% 71,42% 5.100.000.000 326.361.681
PRASARANA KE PU - AN Memadai
PROGRAM PENGEMBANGAN DATA / INFORMASI KE Persentase Data Pokok Bidang Teknis PU yang
16 20 1.700.000.000 - 80% 1.320.000.000
PU - AN Terintegrasi dengan Sistem

PROGRAM PEMBANGUNAN DAN PENYEDIAAN Cakupan Ketersediaan Fasilitas Umum dan Fasilitas
17 4 4 60,30% 68.892.000.000 5.647.003.683 4 33,39% 55.905.003.065 1.535.438.000
FASILITAS UMUM Sosial di Wilayah Kecamatan
PROGRAM PENINGKATAN JALAN LINGKUNGAN Persentase Kecamatan yang Memiliki Aksesibilitas
18 60 65 66,12% 8.930.000.000 235.870.000 69 89,63% 8.200.000.000 1.935.713.500
PERKOTAAN Baik

19 PROGRAM PENINGKATAN JALAN DAN JEMBATAN Persentase Jalan Kota Beraspal atau Berhotmix 84 85 61,11% 76.330.000.000 9.083.378.600 86 90,67% 66.500.000.000 61.816.963.992

Pembebasan Lahan 2
20 PROGRAM PENGEMBANGAN PERUMAHAN Jumlah Rumah Layak Huni yang Terjangkau (unit) n.a 69,36% 1.304.000.000 114.756.650 10 80,57% 1.900.000.000 -
Ha
21 PROGRAM LINGKUNGAN SEHAT PERUMAHAN Persentase Wilayah Permukiman yang Terdata n.a 25 99,68% 92.000.000 192.029.001 75 750.000.000
Jumlah Kawasan yang Memiliki Dokumen Rencana
22 PROGRAM PERENCANAAN TATA RUANG 9 5 73,32% 1.740.000.000 77.970.901 1 100,00% 2.300.000.000 -
Tata Ruang
Jumlah bangunan melanggar Pemanfaatan Ruang
23 PROGRAM PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG 455 400 80,45% 500.000.000 620.212.847 350 77,09% 1.700.000.000 113.780.000
(unit)
PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN,
KOMUNITAS ADAT TERPENCIL (KAT) DAN Persentase Kelurahan yang Memperoleh Bantuan
24 20 100% 44,67% 1.560.000.000 38.209.500 100% 95,13% 2.200.000.000 222.000
PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL PNPM
(PMKS) LAINNYA
PROGRAM PENATAAN, PENGUASAAN, PEMILIKAN,
25 Luas Lahan yang Dibebaskan -
PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN TANAH

TOTAL 503.688.159.986 68.201.922.510 475.076.506.165


BPBD
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Cakupan pelayanan administrasi perkantoran 12 bulan 12 bulan 100,00% 1.807.499.000 1.654.252.140 12 bulan 99,30% 1.787.400.000 1.585.092.100

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Cakupan waktu dukungan sarana dan prasarana 12 bulan 12 bulan 98,39% 1.290.000.000 407.074.300 12 bulan 92,10% 1.260.000.000 199.759.400

3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur Jumlah pelangaran disiplin pegawai 1 tenaga kontrak 0 105.400.000 0 100,00% 384.150.000 191.785.000
Data Capaian pada Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan
No Program dan Kegiatan Awal Tahun 2015 2016
(Output)
Perencanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan
1 2 3 4 5 6 7 8
4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Persentase aparatur yang memiliki kompetensi 42,60% 54,08% 75,00% 320.000.000 22.475.599 65,65% 320.000.000
Aparatur sesuai bidangnya

5 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Jumlah dokumen yang selesai tepat waktu 2 dok 2 dok 0,00% 20.000.000 - 2 dok 20.000.000
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
6 Program Pencegahan dan Kesiapsiagaan Penurunan kejadian Tanah Longsor 63 kejadian 57 kejadian 95,24% 51 kejadian 98,94%
Penanggulangan Bencana 625.000.000 459.147.500 605.000.000 237.797.000
Program Pencegahan dan Kesiapsiagaan Penurunan kejadian Kebakaran 49 kejadian 44 kejadian 40 kejadian
Penanggulangan Bencana
7 Program Tanggap Darurat Logistik dan Respon time dan penanganan evakuasi korban 30 menit 27 menit 96,43% 1.368.000.000 1.404.623.178 24 menit 95,40% 600.116.895 138.333.000
Penanggulangan Bencana bencana
8 Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Persentase kejadian bencana yang mendapatkan n.a 100% 99,62% 532.400.000 221.246.000 100% 100,00% 463.200.000 148.086.000
Bencana rehabilitasi dan rekonstruksi
TOTAL 6.068.299.000 4.168.818.717 5.119.866.895
BPLH
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Cakupan layanan administrasi perkantoran 12 bulan 12 bulan 58,40% 848.000.000 491.189.046 12 bulan 95,51% 858.000.000 369.671.912
2 Program peningkatan sarana dan prasarana Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur 100% 100% 84,27% 790.000.000 224.963.700 100% 100,00% 770.000.000 46.971.400
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat kepatuhan aparatur 100% 100% 50.000.000 100% 50.000.000
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Persentase sumber daya aparatur yang memiliki
4 100% 100% 100,00% 200.000.000 33.525.600 100% 200.000.000
Aparatur kompetensi sesuai bidangnya
Program peningkatan pengembangan sistem
5 Jumlah dokumen yang selesai tepat waktu 1 dokumen 1 Dokumen - 1 dokumen -
pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Prosentase Jumlah Usaha / atau kegiatan sumber
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan tidak bergerak yang memenuhi persyaratan
6 83,33% 83,33% 9256,13% 1.857.474.032 791.548.941 83,33% 100,00% 1.364.432.122 798.774.682
Lingkungan Hidup administrasi dan teknis pengendalian pencemaran
udara
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Persentase wilayah berpesisir yang mendapatkan
7 n.a. 8% 98,68% 210.000.000 366.352.328 179.535.150
Alam pembinaan sebagai wilayah berketahanan iklim
Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Persentase kerusakan lahan yang direhabilitasi untuk 44 titik kerusakan
8 20% 100,00% 90.000.000 39.276.400 40% 100,00% 40.000.000 46.717.350
Sumber Daya Alam produksi biomasa lahan di 4 kecamatan
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi
9 Status Update SILH Belum update Update SILH 100,00% 145.000.000 61.160.550 Update SILH 100,00% 145.000.000 32.298.070
sumber daya alam dan lingkungan
10 Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Persentase RTH yang terjaga 19% 19% 47.756.652 - 19% -
TOTAL 4.238.230.684 2.008.016.565 3.606.967.272
Dinas Perhubungan

1 Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan pelayanan administrasi perkantoran 100% 100% 99,75% 1.387.696.149 1.385.969.641 100% 100,00% 1.380.000.000 1.883.148.843

2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur 100% 100% 100,00% 1.070.000.000 319.710.700 100% 100,00% 2.720.000.000 150.711.800

3 Program peningkatan disiplin aparatur Persentase pelanggaran disiplin pegawai 0,8% 0% 100,00% 135.000.000 114.065.000 0% 150.000.000

Program peningkatan kapasitas sumber daya Persentase sumber daya aparatur yang memiliki
4 100% 100% 100,00% 100.000.000 24.069.100 100% 100.000.000
aparatur kompetensi sesuai bidangnya

Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas


5 Jumlah arus penumpang pelabuhan tengkayu I 1035704 1152233 100,00% 700.000.000 699.144.000 1281936 500.000.000
Perhubungan
Program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana
6 Persentase Fasilitas LLAJ yang baik 63.71% 70.96% 100,00% 450.000.000 358.597.400 78.22% 100,00% 360.000.000 49.390.000
dan fasilitas LLAJ
7 Program peningkatan pelayanan angkutan Persentase angkutan umum yang layak 23% 33% 97,43% 2.835.000.000 1.212.311.329 43% 100,00% 1.745.000.000 447.082.400
Program pembangunan sarana dan prasarana
8 Derajat kejenuhan 0,8 0,775 100,00% 2.600.000.000 144.835.600 0,75 400.000.000
perhubungan
9 Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas Jumlah kecelakaan lalulintas 92 Kecelakaan 80 Kecelakaan Lalin 1.987.700.000 60 Kecelakaan Lalin 2.225.000.000
Program peningkatan kelaikan pengoperasian Jumlah kendaraan yang melakukan wajib uji
10 3.991 kend 2.195 kendaraan 650.000.000 2.414 kendaraan 650.000.000
kendaraan bermotor kendaraan bermotor
TOTAL 11.915.396.149 4.258.702.770 10.230.000.000
DISHUTAMBEN
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Cakupan Layanan Administrasi Perkantoran 12 Bulan 12 Bulan 98,61% 2.301.228.003 1.496.950.873 12 Bulan 100,00% 2.557.746.737 1.412.972.085
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur 12 Bulan 12 Bulan 67,17% 1.130.000.000 313.921.950 12 Bulan 91,08% 2.015.000.000 382.809.450
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat kepatuhan aparatur 73 stel 73 Stel 100.000.000 75 Stel 135.000.000
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Persentase sumber daya aparatur yang memiliki
4 4% 60% 100,00% 500.000.000 31.474.780 70% 500.000.000
Aparatur kompetensi sesuai bidangnya
Program Peningkatan Pengembangan Sistem
5 Jumlah laporan yang selesai tepat waktu 1 Dokumen 2 Dokumen 0,00% 210.000.000 - 1 Dokumen 10.000.000
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Jumlah lokasi kawasan hutan yang dikelola dan
6 Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan 1 Lokasi 2 Lokasi 94,77% 1.250.000.000 346.393.100 2 Lokasi 99,86% 2.150.000.000 220.645.000
dikembangkan
Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang
7 Jumlah ijin pertambangan yang dikelluarkan 5 ijin 2 ijin 46,23% 3.650.000.000 17.341.539 3 ijin 5.300.000.000
Pertambangan
8 Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan Luas Rehabilitasi Hutan dan Lahan 595,49 Ha 130 Ha 93,91% 3.975.000.000 1.864.662.300 130 Ha 100,00% 3.375.000.000 665.689.921
Program Perlindungan Hutan dan Konservasi Sumber
9 Berkurangnya Luasan Kebakaran Hutan dan Lahan 40 Ha 30 Ha 85,02% 2.185.000.000 1.164.796.600 30 Ha 90,51% 2.004.000.000 481.470.000
Daya Hutan
10 Program Pengawasan Energi dan Listrik Persentase kelurahan yg terakses energi dan listrik n.a. 100% 43,68% 7.450.000.000 226.781.900 100% 100,00% 4.540.000.000 542.854.929
Jumlah Dokumen Perencanaan dan kondisi kawasan
11 Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan 7 Dokumen 11 Dokuemen 75,52% 2.100.000.000 728.781.825 5 Dokuemen 1.500.000.000
hutan yang sesuai peraturan
12 Program Penyediaan Dan Pengelolaan Air Baku Jumlah Data inventarisasi sumur bor 94 100 98,62% 300.000.000,00 68.123.000,00 120 225.000.000,00
Cakupan kelurahan yang mengakses jaringan gas
13 Program Diversifikasi bahan bakar 2 kelurahan 3 kelurahan 43,24% 32.100.000.000 20.074.400 3 kelurahan 34.000.000.000
rumah tangga
Program pembinaan dan pengembangan bidang
14 Persentase rumah tangga yang teraliri listrik 72.84% 73.59% 49,10% 1.450.000.000,00 175.057.318,00 74.31% 100,00% - 12.150.000,00
ketenagalistrikan
Data Capaian pada Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan
No Program dan Kegiatan Awal Tahun 2015 2016
(Output)
Perencanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan
1 2 3 4 5 6 7 8
TOTAL 58.701.228.003 6.386.236.585 58.311.746.737
DKPP
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Cakupan layanan administrasi perkantoran 12 bulan 12 bulan 99,17% 27.690.947.104 27.382.591.468 12 bulan 99,94% 27.031.944.000 27.544.157.344
2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur 12 bulan 12 bulan 98,52% 7.453.708.000 5.956.136.079 12 bulan 83,27% 7.160.757.000 2.745.234.355
3 Program peningkatan disiplin aparatur Tingkat kepatuhan aparatur 12 bulan 12 bulan 0,00% 87.325.316 0 12 bulan 180.337.757
Program peningkatan kapasitas sumber daya Persentase sumber daya aparatur yang memiliki
4 4% 6% 100.000.000 13% 100.000.000
aparatur kompetensi sesuai bidangnya
Program peningkatan pengembangan sistem
5 Laporan kinerja dan keuangan akhir tahun 100% 100% 100,00% 10.000.000 6.000.000 100% 10.000.000
pelaporan capaian kinerja dan keuangan

persentase pengurangan sampah di perkotaan 2,5% 3% 6,5%

persentase pengangkutan sampah 60 % (261 m3/hari) 62% 64%


Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
6 22,43% 9.172.819.257 2.434.263.082 33,83% 3.031.000.000 2.288.519.873
Persampahan
persentase pengoperasian TPA 40% 45% 50%

Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan


98% (2 ltr/org) 100% 100%
penduduk

7 Program pengelolaan areal pemakaman Rasio TPU persatuan penduduk 50% (32 TPU Binaan) 20% 98,41% 2.783.787.787 2.706.561.600 40% 97,80% 1.690.670.000 0

Program peningkatan sarana dan prasarana Persentase median jalan utama yang memiliki
8 94% 95% 84,72% 4.500.000.000 1.712.431.866 96,30% 95,79% 3.381.632.384 1.796.830.818
kebinamargaan penerangan jalan yang berfungsi

Program pengembangan kinerja pengelolaan air Prosentase penduduk yang terlayani sistem air
9 0,47% 12% 25,52% 100.000.000 121.392.100 24% 78,74% 100.000.000 843.118.763
minum dan air limbah limbah

10 Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) Persentase Penambahan Luas Taman Kota 0.03% 1.12% 88,32% 1.808.800.000 3.925.789.599 2.67% 90,60% 2.500.000.000 1.387.912.200

TOTAL 53.707.387.464 45.186.341.141


KANTOR PELAYANAN TERPADU
1 Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan pelayanan administrasi perkantoran 1 th 12 bln 95,01% 656.996.000 500.141.746 12 bln 93,22% 613.496.000 504.868.502

2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan Pelayanan sarana dan prasarana 1 th 12 bulan 100,00% 583.393.188 84.768.525 12 bln 79,66% 165.000.000 61.553.300

3 Program peningkatan disiplin aparatur Persentase Kepatuhan Pegawai 1 33 org 27.000.000 33 org 27.000.000

4 Program peningkatan kapasitas sumber daya Cakupan Jumlah SDM Aparatur yang meningkat 4 org 3 org 92,89% 175.000.000 15.469.600 3 org 120.000.000
aparatur kapasitasnya
5 Program peningkatan pengembangan sistem Ketepatan waktu penyampaian laporan Keuangan 1 Dok 3 dok 112.128.440 3 dok 130.641.742
pelaporan capaian kinerja dan keuangan
6 Program peningkatan pelayanan dan administrsasi IKM 74,67 76,5 97,60% 126.775.000 17.321.900 80,45 126.375.000
perizinan
7 Program peningkatan promosi dan kerjasama Jumlah investor berskala nasional (PMDN / PMA) 22 investor yang 40 investor berizin 98,88% 476.250.000 77.368.060 70 investor berizin 83,89% 841.979.151 80.916.833
investasi yang berinvestasi berizin
8 Program peningkatan iklim investasi dan realisasi Nilai realisasi PMDN dan PMA (milyar rupiah) 275,374 325 82,07% 221.750.000 69.525.100 350 75,45% 153.250.000 109.794.000
investasi
9 Program penyiapan potensi sumber daya, sarana dan Jumlah dokumen informasi peluang usaha yang 1 dokumen 1 dokumen 92.000.000 0 0
prasarana daerah dimanfaatkan investor
10 Program Pembinaan Dan Peningkatan Investasi Jumlah aparatur yang meningkat kompetensinya 4 org 6 org 38,85% 50.000.000 6.881.575 3 org 30.000.000
Daerah terkait penanaman modal
11 Program mengintensifkan penanganan pengaduan Jumlah aduan masyarakat 22 Kasus 8 Kasus 46,21% 110.000.000 5.545.000 6 Kasus 110.000.000
masyarakat
12 Program optimalisasi pemanfaatan teknologi Jumlah Jenis perizinan yang termanajemen dalam ada 57 perizinan 7 perizinan 75.000.000 0
informasi aplikasi (berdasarkan perwali)
13 Program peningkatan pelayanan umum dan Jumlah Jenis pelayanan yang diketahui pengusul izin 2 jenis 1 jenis 4.025.000 1 jenis 3.625.000
administrasi terhadap masyarakat
TOTAL 2.631.292.628 2.317.741.893
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan
UMKM
1 Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan pelayanan administrasi perkantoran
16 layanan 16 layanan 98,90% 1.400.000.000 760.567.687 16 layanan 100,00% 1.574.000.000 689.278.704
2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur
9 layanan 9 layanan 98,38% 1.239.000.000 141.709.000 9 layanan 100,00% 853.750.000 85.428.250
3 Program peningkatan disiplin aparatur Persentase pelanggaran disiplin pegawai
10% 0 100.000.000 9,00% 100,00% 25.000.000 12.485.000
4 Program peningkatan kapasitas sumber daya Persentase sumber daya aparatur yang memiliki
70% 72% 100,00% 240.000.000 30.132.000 74% 145.555.555
aparatur kompetensi sesuai bidangnya
5 Program peningkatan pengembangan sistem Tingkat ketepatan menyerahkan laporan kinerja dan
75% 80.% 250.000.000 82. % 125.000.000
pelaporan capaian kinerja dan keuangan keuangan
6 Program perlindungan konsumen dan pengamanan Persentase komodistas perdagangan yang diawasi
30% 60% 50,19% 480.000.000 84.758.700 60% 16,70% 480.000.000 15.467.100
perdagangan peredarannya dipasar
7 Program peningkatan dan pengembangan ekspor Ekspor Bersih Perdagangan 1.767.488.115.690 1.767.488.115.690 1.768.488.115.690
305.000.000 285.000.000
8 Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam Laju pertumbuhan nilai perdagangan dalam negeri
7% 7% 41,01% 1.693.474.000 2.062.350.240 7% 99,11% 1.370.000.000 644.944.660
negri
Data Capaian pada Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan
No Program dan Kegiatan Awal Tahun 2015 2016
(Output)
Perencanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan
1 2 3 4 5 6 7 8
9 Program peningkatan kerjasama perdagangan Jumlah realisasi kerjasama perdagangan Belum ada (0) 1 kerjasama 50.153.000 1 kerjasama 50.000.000
internasional internasional
10 Program pembinaan pedagang kaki lima dan 100 PK5 yang
Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal 100 PK5 yang terbina 100 PK5 yang terbina 90,18% 1.650.000.000 818.994.000 2.450.000.000
asongan terbina
11 Program Peningkatan Kapasitas Iptek sistem Jumlah IKM yang meningkat produktifitasnya 210.487.500 23.298.500 25 IKM 150.000.000
450 IKM 25 IKM 17,66%
Produksi
12 Program Pengembangan Industri Kecil dan Prosentase IKM yang terfasilitasi 497 IKM belum
10% 77,02% 1.914.470.700 1.022.439.108 10% 99,80% 1.324.538.997 213.579.750
Menengah terfasilitasi
13 Program Pengembangan sentra-sentra industri Jumlah sentra industri potensial yang berkembang 1 sentra pengolahan 1 sentra pengolahan
potensial 0 70,26% 100.000.000 26.706.000 100.000.000
hasil laut juata hasil laut juata
14 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Jumlah industri yang menerapkan sistem mutu 333.124.236 139.210.121
12 IKM 15 IKM 15 IKM
Industri
15 Program Penataan Struktur Industri Persentase kawasan industri dan industri perkapalan 10% 89,00% 1.500.000.000 18.052.600 30% 17,08% 868.000.000 45.653.460
0
yang representatif
16 Program penciptaan iklim usaha kecil menengah Pertumbuhan UMKM baru
2000 UMKM 50 umkm 267.000.000 50 umkm 94,39% 340.000.000 42.273.000
yang kondusif
17 Program pengembangan kewirausahaan dan Jumlah UKM yang meningkat Omset penjualan
40 ukm 100 ukm 230.000.000 100 ukm 287.500.000
keunggulan kompetitif usaha kecil menengah
18 Program pengembangan sistem pendukung usaha Jumlah dana revolving yang disalurkan pemerintah 1 Milyar dana
1, 3 M 100,00% 430.000.000 29.992.500 1,5 M 34,52% 482.500.000 18.964.200
bagi usaha mikro kecil menengah bagi UMKM digulirkan
19 Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi Jumlah koperasi aktif
112 koperasi aktif 116 koperasi aktif 92,88% 290.000.000 240.075.700 120 koperasi aktif 305.000.000

TOTAL 12.682.709.436 11.355.054.673


DINAS KELAUTAN PERIKANAN
Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir rata-rata pendapatan nelayan kecil Rp.1,7 juta/bulan Rp.1,9 juta/bulan 37,54% 650.000.000 10.249.000 Rp.2,0 juta/bulan 750.000.000
1
Program Pengelolaan Wilayah Pesisir, Laut dan Pulau
2 Persentase Cakupan penataan kawasan pesisir 0 20% 1.250.000.000 40% 600.000.000
- Pulau Kecil
Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam
Frekuensi Keaktifan kelompok masyarakat swakarsa 2 Kali 2 Kali 2 Kali
3 Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya 64.734.055 58.000.000
Pengawasan SDKP Monitoring/bulan Monitoring/bulan Monitoring/bulan
Kelautan
Program Peningkatan Kesadaran dan Penegakan
Hukum Dalam Pendayagunaan Sumberdaya kasus pelanggaran di bidang perikanan 64 kasus 48 kasus 66,13% 5.221.490.000 1.585.965.926 38 kasus 99,99% 1.450.000.000 326.600.000
4 Kelautan
5 Program Pengembangan Budidaya Perikanan Produksi perikanan budidaya 10.840 ton 11.924 ton 99,37% 7.661.670.000 2.499.391.169 13.116 ton 100,00% 2.685.561.600 73.330.000
6 Program Pengembangan Perikanan Tangkap Produksi perikanan Tangkap 4.300 ton 4.450 ton 96,35% 2.990.000.000 319.982.147 4.628 ton 99,75% 1.666.000.000 475.355.500
7 Program Optimalisasi Pengelolaan dan pemasaran hasil industri pengolahan perikanan 18.900 ton 19.000 ton 19.100 ton
kontribusi sub sektor perikanan terhadap PDRB 5.302.000.000 2.548.005.136
Produksi Perikanan 2,4 milyar 2,6 milyar 67,65% 1.545.173.722 2,8 milyar
(tanpa migas)

Perencanaan kawasan DED, Penandaan dan


Program Pengembangan Kawasan Perikanan Jumlah kawasan perikanan terpadu - perikanan terpadu (FS, 100,00% 1.200.000.000 389.995.000 Land Clearing, 4.200.000.000
Master Plan) AMDAL
8
Program Peningkatan dan Pengembangan Produksi
9 Persentase produktifitas Perikanan
Perikanan 61,65 % 66,67 % 94,86% 4.275.067.631 794.822.956 72,25 % 3.675.000.000
Persentase cakupan pelayanan admintrasi
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 100% 100% 99,95% 2.765.000.000 1.848.536.173 100% 98,39% 2.961.500.000 2.068.881.998
10 perkantoran
Persentase cakupan pelayanan sarana dan prasarana
11 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 100% 100% 100,00% 800.000.000 886.341.900 100% 87,88% 2.500.000.000 504.100.100
aparatur

Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat kepatuhan aparatur


12 100% 100% 130.000.000 100% 130.000.000
Program Peningkatan Kapasitas Sumber daya Persentase sumber daya aparatur yang memiliki
33% 40% 88,60% 200.000.000 56.106.000 55% 150.000.000
Aparatur kompetensi sesuai bidangnya
13
TOTAL 32.509.961.686 23.374.066.736
DPPKA
1 Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan layanan administrasi perkantoran Pelayan 100% 88,29% 3.320.898.000 2.900.174.466 100% 87,47% 3.087.871.374 2.576.326.016
Adm.Perkantoran
tahun 2013
2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan 100% kebutuhan 100% 82,51% 8.269.400.000 4.230.597.204 100% 87,01% 7.293.840.000 5.160.628.525
prasarana aparatur sarana dan prasarana
aparatur dapat
dipenuhi
3 Program peningkatan disiplin aparatur Tingkat pelanggaran disiplin aparatur menjadi 0% 0 0% 91.200.000 0% 97,28% 106.000.000 50.100.000
4 Program peningkatan kapasitas sumber daya Persentase SDM aparatur yang memahami peraturan 100% SDM aparatur 100% 68,52% 950.000.000 69.483.999 100% 77,97% 550.000.000 199.968.392
aparatur perundang-undangan di bidang pengelolaan memahami peraturan
keuangan daerah perundang-undangan
di bidang pengelolaan
keuangan daerah
Tahun 2013
5 Program peningkatan pengembangan sistem Persentase ketepatan waktu penyampaian laporan 100% penyampaian 100% 81,25% 208.300.000 84.384.500 100% 90,64% 210.000.000 287.424.885
pelaporan capaian kinerja dan keuangan keuangan laporan keuangan
tepat waktu
6 Program peningkatan dan pengembangan Persentase peningkatan pengelolaan keuangan Tahun 2013 meningkat 20% 76,46% 5.950.814.000 1.562.112.989 20% 87,10% 4.554.400.000 2.800.334.066
pengelolaan keuangan daerah daerah 18,05%
7 Program optimalisasi pemanfaatan teknologi Persentase tercapainya sasaran Renstra SKPD DP2KA NA 70% 50,73% 430.000.000 29.530.250 80% 41,77% 260.000.000 360.500.300
informasi
8 Program pengembangan perencanaan dan anggaran Persentase Konsistensi perancanaan dan 85% konsisten Tahun 85% 82,76% 2.070.000.000 1.084.187.100 85% 88,03% 1.470.000.000 1.071.980.020
penganggaran (pagu anggaran) 2013
9 Program Peningkatan Akuntabilitas Pengelolaan Persentase selisih perhitungan nilai aset oleh Bid NA 7% 50,51% 1.359.500.041 365.043.680 5% 77,40% 1.433.425.000 908.037.354
Aset Daerah Asset DP2KA dengan audit BPK
TOTAL 22.650.112.041 18.965.536.374
Data Capaian pada Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan
No Program dan Kegiatan Awal Tahun 2015 2016
(Output)
Perencanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan
1 2 3 4 5 6 7 8
Disbudparpora
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Cakupan pelayanan administrasi perkantoran 100% 100% 78,81 838.500.000 1.213.105.296,00 100% 100,00 850.350.000 1.188.371.096,00
2 Program Peningkatan Sapran Aparatur Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur 100% 100% 100,00 910.000.000 264.262.800,00 100% 78,75 282.550.000 60.457.700,00
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur Persentase pelanggaran disiplin pegawai 0% 0% 79.000.000 0% 22.700.000

4 Program Peningkatan Kapasitas SD Aparatur Persentase sumber daya aparatur yang memiliki 31,25% 46,88% 100,00 195.000.000 117.967.400,00 62,50% 195.000.000
kompetensi sesuai bidangnya
5 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Jumlah dokumen yang selesai tepat waktu 1 dokumen 1 dokumen 5.000.000 1 dokumen 5.000.000
Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan
6 Program pengembangan Pemasaran Pariwisata Jumlah wisatawan lokal dan mancanegara 194.695 214.165 95,00 1.870.000.000 239.276.900,00 229.156 94,69 1.745.000.000 249.751.600,00

7 Program pengembangan Destinasi Pariwisata PAD sektor Pariwisata * 87 Juta (dari target 150 juta 99,19 7.500.000.000 945.932.760,00 175 juta 100,00 4.750.000.000 119.805.520,00
2014=140 juta)
8 Program pengembangan Kemitraan Jumlah kelompok sadar wisata 4 kelompok 5 kelompok 100,00 510.000.000 193.657.800,00 6 kelompok 100,00 265.000.000 221.810.000,00

9 Program Pengelolaan kekayaan Budaya Persentase situs cagar budaya yang terjaga 3 situs cagar budaya 5 situs cagar budaya 100,00 4.730.000.000 584.233.600,00 7 situs cagar budaya 100,00 2.740.000.000 12.749.404.500,00
kelestarian (situs peningki lama,
situs juata laut, situs
kampung 1)

10 Program pengelolaan Keragaman Budaya Jumlah kelompok seni dan budaya yang aktif 50 kelompok 51 kelompok 99,25 3.950.000.000 2.408.370.700,00 52 kelompok 90,74 6.650.000.000 134.754.000,00

11 Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan Jumlah organisasi kepemudaan yang aktif 70 organisasi 80 organisasi 98,04 500.000.000 97.049.800,00 80 organisasi 99,30 500.000.000 327.950.090,00
12 Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Jumlah unit usaha kepemudaan 0 2 unit usaha 200.000.000 3 unit usaha 200.000.000
Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda
13 Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Jumlah kasus kenakalan remaja n/a 100.000.000 100.000.000
Pemuda

14 Program Pengembangan kebijakan dan manajemen Persentase cabor yang mempunyai manajemen yang 0 20% 100,00 420.000.000 62.451.300,00 40% 270.000.000
Olahraga baik
15 Program Pembinaan dan Pemasyarakatan olahraga Tingkat partisipasi masyarakat dalam berolah raga 246 regu 250 regu 100,00 550.000.000 425.218.200,00 250 regu 86,07 550.000.000 303.421.500,00

16 Program Peningkatan sarana dan prasarana olahraga Jumlah gedung olah raga yang representatif 9 gedung 9 gedung 62,45 7.100.000.000 1.167.762.431,00 11 gedung 6.370.000.000

17 Program Pembinaan Pemuda dan Olah Raga Jumlah partisipasi kompetisi yang diikuti dalam 1 kompetisi 4 kompetisi 20.142.000 5 kompetisi 24.773.000
bidang pemuda dan olah raga

29.477.642.000 25.520.373.000
TOTAL

Dinas Peternakan dan Tanaman Pangan

1 Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan pelayanan administrasi perkantoran 12 bulan 12 bulan 87,39 851.720.000 719.250.799,00 12 bulan 99,35 997.920.000 686.461.757,00

2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur 12 bulan 12 bulan 100,00 615.000.000 280.747.100,00 12 bulan 85,37 455.000.000 95.154.500,00

3 Program peningkatan disiplin Aparatur Tingkat kedisiplinan berpakaian dan kehadiran 80% 80% 30.000.000 80% 30.000.000
aparatur

4 Program peningkatan kapasitas sumber daya Persentase sumber daya aparatur yang memiliki 20% 20% 100,00 100.000.000 34.225.200,00 20% 100.000.000
aparatur kompetensi sesuai bidangnya

5 Program peningkatan pengembangan sistem Jumlah dokumen yang selesai tepat waktu 1 dokumen 1 dokumen 20.000.000 1 dokumen 20.000.000
pelaporan capaian kinerja dan keuangan

6 Program peningkatan kesejahteraan petani Jumlah KK Petani/peternak miskin menjadi 108 KK 99 KK 97,48 400.000.000 345.644.700,00 88 KK 359.729.527
petani/peternak mandiri

7 Program peningkatan ketahanan pangan Persentase pola pangan harapan masyarakat 82 % PPH 84% PPH 83,53 2.320.000.000 821.971.020,00 86 % PPH 120,48 1.256.904.583 105.584.700,00
pertanian/perkebunan
Data Capaian pada Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan
No Program dan Kegiatan Awal Tahun 2015 2016
(Output)
Perencanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan
1 2 3 4 5 6 7 8
8 Program peningkatan pemasaran hasil produksi Persentase jenis/hasil produksi Hasil pertanian : 75% 77% 100,00 250.000.000 45.474.950,00 80% 500.000.000
pertanian/perkebunan pertanian/perkebunan yang terserap oleh pasar

9 Program peningkatan penerapan teknologi Jumlah kelompok tani yang sudah menerapkan 6 kelompok 4 kelompok 100,00 500.000.000 244.450.800,00 4 kelompok 13,33 803.745.798 8.550.000,00
pertanian/perkebunan teknologi pertanian/perkebunan

10 Program peningkatan produksi Tingkat produksi hasil Pertanian (ton) Produksi beras lokal : Produksi beras lokal : 100,00 1.181.700.000 6.886.000,00 Produksi beras lokal : 1.062.730.954
pertanian/perkebunan 208 ton 253,4 ton 287,9 ton

11 Program Pemberdayaan Penyuluh Jumlah penyuluh yang bersertifikasi 1 orang 88,66 350.000.000 6.886.000,00 1 orang 100,00 350.000.000 102.000.000,00
Pertanian/Perkebunan Lapangan

12 Program pencegahan dan penanggulangan penyakit Peningkatan status kesehatan hewan , penurunan PHM 2013; ND=80 Peningkatan status 78,51 650.000.000 311.075.698,00 Peningkatan status 76,97 650.000.000 68.810.000,00
ternak kasus penyakit hewan menular , mempertahankan kasus, Scabies:23, AI = kesehatan hewan dan kesehatan hewan
Tarakan bebas penyakit hewan menular utama dan 0 kasus, Rabies = 0 pengendalian penyakit hewan dan
zoonosis, penurunan kasus cemaran mikroba dan kasus, Anthrax= 0 hewan menular utama pengendalian
residu pada pangan asal hewan kasus, Brucellosis = 0 dan zoonosis, penyakit hewan
kasus, Jembrana = 0 Peningkatan keamanan menular utama dan
kasus; Cemaran pangan zoonosis,
Mikroba dan Residu th Peningkatan
2013; Σ sampel :71, keamanan pangan
TPC›BMCM:7Coliform›
BMCM:5, E.Coli›BMCM
7, Staph›BMCM:3,
Salmonella: positif 3

13 Program peningkatan produksi hasil peternakan Jumlah KK miskin yang mendapatkan bantuan ternak KK miskin sub sektor Bantuan ternak dan 99,06 1.552.000.000 1.186.779.150,00 Bantuan ternak dan 87,85 1.985.000.002 408.104.150,00
peternakan 49 KK sarana prasarana sarana prasarana
(data BPS) budidaya untuk 10 kk budidaya untuk 10
petani/peternak miskin kk petani/peternak
miskin

14 Program peningkatan pemasaran hasil produksi Persentase kondisi pasar hewan yang representatif 40% 45% 100,00 3.340.000.000 257.763.000,00 50% 98,55 1.956.156.271 1.515.186.475,00
peternakan

15 Program peningkatan penerapan teknologi Jumlah populasi ayam nunukan laku terjual 190 ekor 100 ekor 84,48 439.923.325 35.712.150,00 100 ekor 200.000.000
peternakan

12.600.343.325 10.727.187.135
TOTAL

SEKRETARIAT DAERAH
1 Program Penguatan Kelembagaan Organisasi Jumlah SKPD yang memiliki dan menerapkan SOP 50,9% 60% 78,85 1.850.000.000,00 522.782.714,00 70% 92,48 1.900.000.000,00 350.985.428,00
Perangkat Daerah
2 Program Peningkatan Pengembangan Sistem persentase peningkatan pengembangan sistem 100% 100% 72,97 380.000.000,00 122.034.888,00 100% 94,76 305.000.000,00 344.126.977,00
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan pelaporan capaian kinerja dan keuangan
3 Program Pengembangan Perencanaan dan Anggaran persentase fasilitasi penyusunan dokumen RKA dan 100% 100% 125.000.000,00 100% 125.000.000,00
DPA Setda
Data Capaian pada Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan
No Program dan Kegiatan Awal Tahun 2015 2016
(Output)
Perencanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan
1 2 3 4 5 6 7 8
4 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan cakupan pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan 95% 95% 98,23 350.000.000,00 153.295.700,00 95% 80,87 450.000.000,00 106.092.600,00
Sosial sosial
5 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Cakupan pelayanan administrasi perkantoran 80% 80% 97,04 20.475.960.000,00 17.288.032.312,00 80% 95,58 20.777.710.000,00 14.999.564.267,00
6 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur 80% 80% 95,82 7.792.500.000,00 7.367.964.035,00 80% 85,68 6.042.500.000,00 1.737.672.485,00

7 Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan persentase penataan peraturan perundang-undangan 100% 100% 85,50 1.100.000.000,00 440.455.374,00 100% 95,71 1.125.000.000,00 333.113.721,00

8 Program Peningkatan dan Pengembangan Persentase peningkatan dan pengembangan 100% 100% 97,95 7.200.000.000,00 302.787.700,00 100% 88,66 2.700.000.000,00 113.119.815,00
Pengelolaan Keuangan Daerah pengelolaan keuangan daerah
9 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Persentase peningkatan sistem pengawasan internal 100% 95,70 1.115.000.000,00 537.151.340,00 95,60 1.115.000.000,00 461.715.806,00
dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH

10 Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala prosentase peningkatan pelayanan kedinasan 100% 100% 1.037.275.000,00 100% 1.037.275.000,00
Daerah/Wakil Kepala Daerah kepala/wakil kepala daerah
11 Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah persentase fasilitasi dan kerjasama antar daerah 100% 100% 93,94 250.000.000,00 232.724.139,00 100% 100,00 250.000.000,00 94.148.000,00
Daerah dalam penyediaan layanan publik
12 Program Peningkatan Kerjasama Daerah persentase kerjasama antar daerah 100% 100% 1.450.000.000,00 100% 750.000.000,00
13 Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala prosentase peningkatan pelayanan kedinasan 100% 100% 101,72 2.333.300.000,00 1.248.765.690,00 100% 91,69 2.398.300.000,00 1.082.632.657,00
Daerah/Wakil Kepala Daerah kepala/wakil kepala daerah
14 Program pendukung koordinasi penyelenggaraan prosentase koordinasi penyelenggaraan 100% 100% 901.352.905,00 100% 901.352.905,00
pemerintahan pemerintahan
15 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur persentase pembinaan kecamatan dan kelurahan 100% 100% 57,49 148.051.000,00 144.839.850,00 100% 29,70 148.051.000,00 13.800.000,00

16 Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah Jumlah dokumen penciptaan iklim usaha kecil 15 dokumen 3 dokumen 120,37 1.050.000.000,00 38.761.800,00 3 dokumen 1.050.000.000,00
yang Kondusif menengah yang kondusif
17 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) 100% 100% 110,10 975.000.000,00 282.779.500,00 100% 109,81 975.000.000,00 279.925.950,00
Investasi
18 Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor prosentase koordinasi peningkatan dan 100% 100% 113,52 500.000.000,00 23.380.000,00 100% 500.000.000,00
pengembangan ekspor
19 Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Persentase Program bidang ekonomi yang masuk 100% 100% 550.000.000,00 100% 550.000.000,00
dalam dokumen perencanaan
20 Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang persentase koordinasi ketenaglistrikan 100% 100% 116,44 600.000.000,00 27.591.500,00 100% 500.000.000,00
Ketenagalistrikan
21 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Persentase usaha mikro kecil yang naik menjadi 100% 100% 50.000.000,00 100% 100,00 50.000.000,00 173.912.500,00
Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah usaha menengah
22 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi posentase keikutsertaan dalam Kaltim/kaltara City 100% 100% 200.000.000,00 100% 200.000.000,00
Pertanian/Perkebunan Expo
23 Program Pengembangan Badan Usaha Persentase pembinaan dan pengembangan BUMD 100% 100% 100,19 200.000.000,00 49.643.600,00 100% 100,00 200.000.000,00 17.220.000,00
24 Program Pengembangan Perumahan prosentase koordinasi penyelenggaraan 100% 100% 7,46 50.000.000,00 - 100% 0,00 50.000.000,00 -
Pengembangan Perumahan
25 Program Perencanaan Pembangunan Daerah persentase keikutsertaan pelaksanaan rapat kerja 100% 100% 63,98 200.000.000,00 48.877.350,00 100% 82,63 200.000.000,00 38.967.000,00
pembangunan daerah
26 Program pendukung koordinasi penyelenggaraan prosentase koordinasi penyelenggaraan 100% 100% 53,07 530.000.000,00 630.104.067,00 100% 48,39 250.000.000,00 126.078.838,00
pemerintahan pemerintahan
27 Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan persentase fasilitasi koordinasi pelaksanaan 100% 100% 50.000.000,00 100% 50.000.000,00
perbaikan perumahan dan permukiman
28 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan persentase peningkatan kapasitas kelembagaan 100% 100% 40,82 150.000.000,00 29.227.688,00 100% 150.000.000,00
Perencanaan Pembangunan Daerah
29 Program Pengelolaan Keragaman Budaya Persentase budaya Asli Kota Tarakan yang 100% 100% 100,00 100.000.000,00 20.748.400,00 100% 100.000.000,00
dilestarikan
30 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga persentase peningkatan mutu pendidikan dan tenaga 100% 100% 100,00 100.000.000,00 44.437.300,00 100% 90,60 100.000.000,00 37.558.000,00
Kependidikan kependidikan
31 Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, prosentase lahan yang tertata dan tertib administrasi 100% 100% 42,43 129.248.926.774,58 2.930.774.064,00 100% 38,83 22.812.823.960,21 8.040.532.425,00
Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
32 Program Peningkatan Ketahan Pangan (Pertanian/ prosentasi peningkatan ketahanan pangan 100% 100% 99,05 520.000.000,00 202.254.475,00 100% 83,55 670.000.000,00 75.000.000,00
Perkebunan)
33 Program Pengembangan Data/Informasi jumlah dokumen pengembangan data/informasi 5 dokumen 1 dokumen 56,18 100.000.000,00 17.739.848,00 1 dokumen 100.000.000,00
34 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi persentase optimalisasi pemanfaatan teknologi 100% 100% 91,02 350.000.000,00 257.345.000,00 100% 79,16 350.000.000,00 23.700.000,00
Informasi informasi
35 Program Kerjasama Informasi Dengan Media Massa persentase waktu dan jumlah kerjasama informasi 100% 100% 92,75 978.800.000,00 579.668.300,00 100% 95,34 978.800.000,00 135.675.400,00
dengan media massa
36 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan persentase fasilitasi pengobatan lanjutan bagi pasien 100% 100% 96,04 500.000.000,00 211.302.800,00 100% 94,87 500.000.000,00 179.078.600,00
Kesehatan rujukan
37 Program Pembinaan Keagamaan persentase pembinaan keagamaan 100% 100% 93,38 2.850.000.000,00 369.435.300,00 100% 94,55 2.850.000.000,00 461.654.000,00
38 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Persentase sumber daya aparatur yang memiliki 100% 100% 99,62 1.748.000.000,00 468.560.300,00 100% 53,20 1.748.000.000,00 47.329.800,00
Aparatur kompetensi sesuai bidangnya
39 Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang persentase fasilitasi peningkatan SDM Bidang 100% 100% 97,31 150.000.000,00 48.654.200,00 100% 150.000.000,00
Komunikasi dan Informasi Komunikasi dan Informasi
40 Program Peningkatan Disiplin Aparatur prosentase kedisiplinan aparatur 100% 100% 500.000.000,00 100% 125.000.000,00
41 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan persentase pelaksanaan PHBN 100% 100% 91,99 2.705.000.000,00 2.152.565.850,00 100% 100,00 2.705.000.000,00 2.040.872.000,00
TOTAL 191.464.165.679,58 77.939.812.865,21
Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan
Keluarga Berencana
1 Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan pelayanan administrasi perkantoran 12 bulan 12 bulan 94,98 608.137.072 193.632.912,00 12 bulan 97,87 476.017.996 180.074.979,00
2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur 100% 100% 94,12 387.623.294 83.839.100,00 100% 78,40 262.385.623 46.535.000,00
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur Persentase pelanggaran disiplin pegawai 0% 0% 15.000.000 0% -
Program peningkatan kapasitas sumber daya Persentase sumber daya aparatur yang memiliki
4 50% 51% 40.000.000 0% -
aparatur kompetensi sesuai bidangnya
Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas
Jumlah perempuan dan anak korban kekerasan yang
5 150 orang 300 orang 93,50 80.917.568 72.190.800,00 425 orang 72.771.096
anak dan perempuan mendapatkan layanan bantuan hukum
Cakupan layanan rehabilitasi sosial yang diberikan
Program penguatan kelembagaan pengarusutamaan oleh petugas rehabilitasi sosial terlatih bagi
6 15% 35% 93,93 494.845.490 178.550.100,00 50% 79,54 421.533.231 72.045.500,00
gender dan anak perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit
pelayanan terpadu
Program peningkatan kualitas hidup dan Persentase kasus KDRT (Kekerasan Dalam Rumah
7 100% 100% 218.263.058 100% 290.804.322
perlindungan perempuan Tangga) tertangani
Data Capaian pada Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan
No Program dan Kegiatan Awal Tahun 2015 2016
(Output)
Perencanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan
1 2 3 4 5 6 7 8
Program peningkatan peran serta dan kesetaraan
8 Jumlah Kelompok organisasi perempuan yang dibina 48 lembaga 9 organisasi 0,00 14.000.000 - 9 organisasi 106.000.000
gender dalam pembangunan
9 Program Keluarga Berencana Jumlah aseptor KB baru 802 orang 852 orang 98,97 687.655.000 1.437.700.000,00 902 orang 98,90 656.070.000 617.629.500,00
10 Program Kesehatan Reproduksi Remaja Jumlah kasus perkawinan usia remaja 1578 usia remaja 1560 usia remaja 76.400.000 1550 usia remaja 72.310.000
11 Program Pelayanan Kontrasepsi Jumlah Peserta KB aktif 19.711 aseptor 19.911 aseptor 182.745.000 20.111 akseptor 100,00 199.310.000 -
Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba,
12 Jumlah Kasus Pengguna Narkoba 16 kasus 13 kasus 100,00 13.900.000 4.750.000,00 0% -
PMS termasuk HIV/AIDS
Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok
13 Jumlah Keluarga Kelompok BKB yang ber-KB 372 keluarga 397 keluarga 16.400.000 0% -
Bina Keluarga
Jumlah Lembaga IMP (Institusi Masyarakat
14 Program Pemberdayaan IMP 175 orang aseptor 200 orang aseptor 122.900.000 225 orang aseptor 72.310.000
Perdesaan) yang aktif
15 Program Penataan Peraturan Perundang-undangan Cakupan perda yang ditegakkan 0% 2 perda 200.000.000 2 perda 200.000.000
Program Peningkatan Pelayanan Umum dan
16 Tingkat aduan 0% 0% 80.000.000 0% 62.703.000
Administrasi terhadap Masyarakat
Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Jumlah kelompok ekonomi masyarakat yang
17 0% 4 kelompok 140.000.000 5 kelompok 112.000.000
Pedesaan terbentuk
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Persentase Swadaya Masyarakat terhadap Program
18 50% 50% 100,00 664.026.058 29.535.000,00 60% 39,44 511.013.058 75.750.000,00
Membangun Desa Pemberdayaan Masyarakat
Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Persentase kecamatan/kelurahan yang mampu 20 kelurahan & 4 20 kelurahan & 4 20 kelurahan & 4
19 100,00 87.390.974 9.305.000,00 78.592.784
Pemerintah Desa melaksanakan pelayanan yang optimal kecamatan kecamatan kecamatan
TOTAL 4.130.203.514 3.593.821.110
DINAS PENDIDIKAN
1 Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan Waktu Pelayanan Administrasi Perkantoran 12 bulan 12 bulan 100,00 32.814.722.000 33.386.611.150,00 12 bulan 99,47 32.860.722.000 31.512.232.792,00
Cakupan Waktu penyediaan sarana dan prasarana
2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 12 bulan 12 bulan 100,00 1.902.460.000 775.679.700,00 12 bulan 100,00 1.502.460.000 1.574.494.354,00
aparatur
3 Program peningkatan disiplin aparatur Persentase kedisiplinan pegawai 100% 100% 200.000.000 100% 200.000.000
Program peningkatan kapasitas sumber daya
4 Persentase aparatur yang sesuai kompetensinya 100% 100% 332.000.000 100% 332.000.000
aparatur
Program peningkatan pengembangan sistem
5 Jumlah dokumen yang selesai tepat waktu 1 dokumen 1 dokumen 10.000.000 1 dokumen 10.000.000
pelaporan capaian kinerja dan keuangan
6 Program pendidikan anak usia dini APK PAUD 28,34 % 40,34 % 100,00 10.220.000.000 1.366.090.300,00 52,34 % 32,43 6.070.000.000 48.000.000,00
Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan
7 APM-APK (SD-SMP) 94,70 % (SD); (SMP) 82,96 76.058.252.537 23.235.790.418,00 96,50 39.908.252.537 13.739.843.317,00
tahun
69,96% (APK); 47,26 74.46% (APK); 51,76% 78.96% (APM);
8 Program pendidikan menengah APK-APM SMA/MA/SMK 93,16 74.527.937.159 14.559.952.180,00 99,71 95.356.669.009 11.364.218.000,00
(APM) (APM) 56,26% (APM)
9 Program pendidikan non formal Angka Melek Huruf 100,00 2.188.400.000 198.529.432,00 100,00 2.188.400.000 27.765.000,00
Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga
10 Jumlah Guru yang memenuhi kualifikasi D.IV/S1 97,65 6.050.508.000 2.170.787.898,00 69,88 4.400.508.000 150.000.000,00
kependidikan
Jumlah sekolah unggulan/sasaran (SD/SMP/SMA)
11 Program manajemen pelayanan pendidikan 73,33 3.586.000.000 486.669.850,00 100,00 3.016.000.000 -
terhadap total sekolah
12 Program pembinaan dan pemasyarakatan olahraga 2.650.000.000 2.850.000.000
Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam
13 2.100.000.000 2.100.000.000
membangun desa
14 Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan 900.000.000 900.000.000
TOTAL 212.640.279.696 190.795.011.546
Dinas Komunikasi dan Informatika

Waktu penyediaan layanan administrasi komunikasi


1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 12 bulan 12 bln 96,53 1.376.828.341 799.312.022,00 12 bln 94,34 1.246.336.074 731.297.364,00
dan informasi yang terlayani

Persentase sarana dan prasarana aparatur dalam


2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 100% 100% 98,46 400.000.000 137.155.700,00 100% 75,47 360.000.000 75.777.200,00
kondisi baik

3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat disiplin aparatur 73,68 78,95 132.000.000 81,57894737 36.000.000

Program peningkatan kapasitas sumber daya


4 Jumlah aparatur SKPD mengikuti sosialisasi - 60 orang 30.000.000 -
aparatur

Program Peningkatan Pengembangan Sistem


5 Tingkat penyampaian laporan yang tepat waktu 100% 100% 20.000.000 100% 20.000.000
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan


6 Persentase SKPD yang telah terkoneksi bandwidth 25% 35% 93,59 3.055.000.000 1.249.618.820,00 51% 99,10 2.450.000.000 842.244.600,00
Media Massa

Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Informasi


7 persentase lembaga penyiaran yang berizin 37% 53% 100.000.000 58% 100.000.000
dan Komunikasi
Data Capaian pada Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan
No Program dan Kegiatan Awal Tahun 2015 2016
(Output)
Perencanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan
1 2 3 4 5 6 7 8

Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang


8 Tingkat aparatur yang bersertifikat - 39% 150.000.000 39% 150.000.000
Komunikasi dan Informasi

5 jenis (SKH, tabloid, 5 jenis (SKH, tabloid, 5 jenis (SKH, tabloid,


9 Program Kerjasama Informasi Dengan Mas Media Jumlah jenis kerjasama pemkot dengan mas media 95,86 4.466.000.000 1.780.761.701,00 68,37 3.875.000.000 422.384.000,00
majalah, radio, TV) majalah, radio, TV) majalah, radio, TV)

Program Pengadaan Aplikasi dan Perangkat


10 Persentase SKPD yang memiliki website 45% 51% 0,00 75.000.000 - 57% 75.000.000
Telematika

Program Pembinaan dan Pengembangan Sumber Jumlah menara komunikasi yang terdata dan
11 0 25 unit BTS 90,54 475.000.000 83.649.400,00 20 unit BTS 88,35 375.000.000 61.827.378,00
Daya Komunikasi dan Informasi memiliki identitas

Program Perencanaan Pembangunan Informasi dan Jumlah lelang pengadaan yang sudah mengunakan
12 282 290 97,93 100.000.000 53.322.700,00 300 100.000.000
Komunikasi sistem

TOTAL 10.379.828.341 8.787.336.074


Inspektorat Wilayah Kota

1 Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan pelayanan administrasi perkantoran 79,98% 79,98% 105,53 685.876.362 486.248.176,00 80,00% 100,95 688.001.382 382.552.626,00

2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur 97,00% 97,00% 94,61 362.732.000 182.778.550,00 97,50% 79,48 283.732.000 75.007.600,00
100% / Jumlah 40
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur Prosentase Disiplin Aparatur 100,00% 100,00 35.000.000 45.888.000,00 100,00% 0
pegawai
Program peningkatan kapasitas sumber daya
4 Jumlah aparatur yang memiliki kompetensi 11 orang 20 orang 106,12 301.900.000 61.929.500,00 20 orang 200.000.000
aparatur
Program peningkatan sistem pengawasan internal
5 Persentase implementasi SPIP 87,60% 96,63 1.235.600.000 803.603.300,00 88,50% 105,55 1.185.600.000 936.895.000,00
dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
Program Peningkatan profesionlisme tenaga
6 jumlah aparatur yang memiliki sertifikasi 18 orang 3 0rang 80,95 527.823.000 251.097.050,00 3 0rang 327.823.000
pemeriksa dan aparatur pengawasan
Program peningkatan sistem pengendalian internal
7 Jumlah LHP pembinaan SKPD yang dilaksanakan 62 LHP 62 LHP 88,53 439.950.000 351.307.200,00 62 LHP 100,00 323.100.000 473.240.000,00
pemerintah dan kesadaran penyelenggaraan negara

TOTAL 3.588.881.362 3.008.256.382


DINAS KESEHATAN
Cakupan waktu pelayanan administrasi perkantoran
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 12 bln 12 bln 72,38 16.985.000.000 5.399.589.583,00 12 bln 86,93 19.240.000.000 5.290.038.301,00

Persentase pelayanan sarana dan prasarana kantor


2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur sesuai standar 25% 45% 77,41 5.500.000.000 998.131.300,00 50% 72,59 7.000.000.000 355.947.500,00

Tingkat Kepatuhan Aparatur


3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 100% 100% 400.000.000 100% -

Persentase Sumber Daya Aparatur yang memiliki


Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
4 kompetensi sesuai bidangnya 50% 50% 72,45 2.400.000.000 85.239.615,00 55% 2.200.000.000
Aparatur

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Persentase Dokumen yang selesei tepat waktu
5 100% 100% 33,88 473.000.000 20.205.000,00 100% 491.000.000
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

6 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Persentase ketersediaan obat sesuai kebutuhan 97% 97% 81,82 7.166.000.000 450.141.198,00 98% 82,35 7.666.000.000 660.264.074,00

Jumlah Puskesmas yang melaksanakan kegiatan UKM


7 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 7 7 89,49 42.453.442.500 8.225.817.691,00 7 74,43 46.264.760.000 8.971.079.219,00
dan UKP

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan


8 Cakupan rumah tangga ber-PHBS 40,50% 48% 95,12 1.140.080.000 124.307.800,00 50% 1.365.715.000
Masyarakat
9 Program Perbaikan Gizi Masyarakat Presentase Gizi Buruk BB/TB < 5 % 0,13% < 5% 78,40 2.869.500.000 164.320.937,00 < 5% 3.196.000.000

10 Program Pengembangan Lingkungan Sehat Cakupan rumah sehat 62,00% 85,5% 100,00 91.400.000 21.319.993,00 86% 164.450.000

Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Cakupan desa/Kelurahan KLB yg dilakukan


11 100,00% 100% 89,44 3.294.507.000 192.669.853,00 100% 59,92 2.428.100.000 60.818.500,00
Menular penyelidikan epidemiologi < 24 jam

12 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Jumlah unit kerja yang terakreditasi 0 7 80,88 7.827.343.161 405.974.800,00 8 5.799.250.000

Jumlah masyarakat miskin yang mendapat pelayanan


13 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin 0,00% 50% 350.000.000 55% 350.000.000
kesehatan
Data Capaian pada Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan
No Program dan Kegiatan Awal Tahun 2015 2016
(Output)
Perencanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan
1 2 3 4 5 6 7 8

Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan


Jumlah sarana kesehatan yang beroperasi dengan
14 Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskemas 5 6 89,56 15.000.000.000 23.178.586.895,00 7 98,35 6.100.000.000 48.236.371.678,00
layak
Pembantu dan Jaringannya

Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan


15 Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Jumlah RS tingkat II yang beroperasi 0 1 100,00 41.401.830.266 7.764.209.144,80 1 85,69 36.214.707.248 3.813.016.321,98
Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata

Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah


16 sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru- Jumlah RS tingkat II yang terpelihara 0 1 500.000.000 1 1.000.000.000
paru/rumah sakit mata

Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan


17 Cakupan kepesertaan JKN Mandiri 25% 50% 370.980.000 75% 387.300.000
Kesehatan

Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Cakupan D/S (jumlah bayi balita yang datang dan
18 83,30% 86% 43,83 902.655.000 41.494.500,00 87% 1.172.500.000
Balita ditimbang per jumlah bayi seluruhnya)

19 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia Cakupan kunjungan lansia 31,40% 42% 100,00 335.000.000 28.875.000,00 45% 435.500.000

Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan


20 Cakupan TUPM memenuhi syarat 1206 (89,05%) 100% 100,00 357.485.000 27.566.000,00 100% 431.000.000
Makanan

Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
21 135% 95% 73,93 2.443.000.000 66.349.080,00 97% 0,00 3.375.900.000 -
dan Anak kesehatan yang memiliki kompetensi

TOTAL 152.261.222.927 145.282.182.248


KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan waktu pelayanan administrasi perkantoran 12 bulan 12 bulan 94,31 544.800.000 309.165.663,00 12 bulan 100,00 558.000.000 284.234.141,00
1

Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan waktu pelayanan sarana dan prasarana 12 bulan 12 bulan 93,53 195.200.000 64.628.510,00 12 bulan 100,00 207.000.000 1.918.083.700,00
2 aparatur

Program peningkatan disiplin aparatur Persentase tingkat disiplin pegawai 100% 100% 60.000.000 100% 55.000.000
3

Program peningkatan kapasitas sumber daya Persentase sumber daya aparatur yang memiliki 50% 55% 50.000.000 60% 55.000.000
4 aparatur kompetensi sesuai bidangnya

Program peningkatan keamanan dan kenyamanan Jumlah partisipasi ormas yang aktif terhadap 873 ormas (100 ormas 150 93,10 230.774.086 15.848.867,00 200 175.546.082
5 lingkungan keamanan dan kenyamanan lingkungan aktif)

Program pengembangan wawasan kebangsaan Tingkat kejadian konflik yang terkait SARA 0 kasus 0 kasus 93,67 270.000.000 27.301.000,00 0 kasus 100,00 210.000.000 -
6

Program kemitraan pengembangan wawasan Persentase penyelenggaraan forum dialog dan 50% 50% 180.000.000 60% 140.000.000
kebangsaan sosialisasi pengembangan nilai kebangsaan yang
7
diselangarakan

Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga Cakupan ketertiban dan keamanan di kelurahan 75% 75% 96,26 693.000.000 162.403.800,00 80% 100,00 595.000.000 113.621.529,00
8 ketertiban dan keamanan

Program peningkatan pemberantasan penyakit Persentase penurunan Jumlah kasus penyakit _ 50% 100,00 200.000.000 7.554.300,00 40% 95.000.000
9 masyarakat (Pekat) masyarakat

Program pendidikan politik masyarakat Prosentase parpol yang tertib administrasi 80% 80% 94,59 280.000.000 183.386.500,00 85% 100,00 145.000.000 -
10

TOTAL 2.703.774.086 2.235.546.082

SEKRETARIAT DPRD

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Cakupan Pelayanan Adm. Perkantoran 12 bulan 12 bulan 103,85 2.981.490.739,00 3.649.452.207,00 12 bulan 94,01 2.849.716.739,00 2.245.615.300,00

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Cakupan Pelayanan sarana dan prasarana Aparatur 12 bulan 12 bulan 97,33 555.848.929,00 902.461.430,00 12 bulan 85,49 499.848.929,00 556.031.629,00

3 Program peningkatan disiplin aparatur Presentase kedisiplin pegawai 100% 100% 100,00 116.521.298,00 221.485.000,00 100% 104.790.379,00
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Presentase Sumber Daya Aparatur yg memiliki
4 100% 100% 100,00 139.979.301,00 37.025.500,00 100% 125.886.720,00
Aparatur kompetensi sesuai bidangnya
Program Peningkatan Pengembangan Sistem
5 Jumlah dokumen yang selesai tepat waktu 1 dokumen 1 dokumen 97,22 161.835.137,00 61.249.716,00 1 dokumen 145.542.193,00
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Data Capaian pada Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan
No Program dan Kegiatan Awal Tahun 2015 2016
(Output)
Perencanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan
1 2 3 4 5 6 7 8
Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan
6 Persentase perda inisiatif DPRD 2 perda 2 perda 93,81 11.350.591.438,00 11.460.334.600,00 2 perda 92,10 8.867.842.403,00 14.191.951.189,00
Rakyat Daerah
Program optimalisasi pemanfaatan teknologi Persentase dukungan teknologi informasi terhadap
7 100% 100% 32.367.027,00 100% 29.108.439,00
informasi aktivitas perkantoran
8 Program jaminan kesehatan publik Persentase anggota dewan yang sehat 100% 100% 647.340.547,00 100% 582.168.771,00

TOTAL 15.985.974.416 13.204.904.573


Badan Diklat
1 Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan Waktu Pelayanan administrasi pekantoran 12 bulan 12 bulan 99,23 919.993.200 393.027.761,00 12 bulan 98,25 909.383.671 400.783.523,00
persentase sarana dan prasarana aparatur yang
2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur - 100% 96,19 1.163.483.526 189.622.155,00 100% 19,58 1.337.334.626 1.595.414.600,00
memadai
3 Program peningkatan disiplin aparatur Persentase Tingkat kedisiplinan pegawai 100% 100% 84.900.000 - -
Program peningkatan kapasitas sumber daya Jumlah pegawai bandiklat yang kapasitasnya
4 22 orang 22 orang 31,12 300.000.000 4.857.100,00 22 orang 95,34 250.000.000 31.995.400,00
aparatur meningkat
Program peningkatan pengembangan sistem
5 Jumlah laporan yang disusun tepat waktu 1 dokumen 1 dokumen 10.000.000 1 dokumen 10.000.000
pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi
6 Persentase administrasi kantor yang berbasis IT 100% 100% 153.550.000 100% 132.000.000
Informasi
Program peningkatan kapasitas sumber daya
7 Jumlah aparatur yang meningkat kapasitasnya 335 orang 677 orang 91,36 7.481.262.300 1.298.129.048,00 677 orang 96,28 6.126.619.245 1.376.593.012,00
aparatur
Persentase SKPD yang terfasilitasi kebutuhan
8 Program pembinaan dan pengembangan aparatur 100% 100% 92,43 227.050.000 54.124.600,00 100% 257.774.552
diklatnya
9 Program pembinaan Keagamaan Tingkat capaian keberhasilan pembinaan keagamaan 80 orang 100 orang 200.000.000 100 orang 200.000.000
Program penguatan kelembagaan organisasi
10 Status Akreditasi Badan Diklat - C 100,00 252.300.000 75.076.600,00 C 55.000.000
perangkat daerah
TOTAL 10.792.539.026 9.278.112.094
DINAS SOSIAL TENAGA KERJA
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Cakupan layanan administrasi perkantoran 100% 100% 98,94 2.752.322.084,00 1.835.360.778,00 100% 99,63 2.651.065.316,00 1.798.510.216,00
2 Program Peningkatan Sarpras Aparatur Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur 100% 100% 90,90 2.080.000.000,00 119.849.860,00 100% 100,00 1.915.000.000,00 53.591.425,00
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur Persentase Tingkat Disiplin Pegawai 100% 100% 75.000.000 100% 75.000.000
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki
4 Program Peningkatan Kapasitas SD Aparatur 100% 100% 1.050.000.000,00 100% 950.000.000,00
kompetensi sesuai bidangnya
Program peningkatan pengembangan sistem
5 Persentase dokumen yang disusun tepat waktu 0 100% 25.000.000 100% 25.000.000
pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas


Persentase PMKS yang terpenuhi kebutuhan dasar, 1922 orang (616
6 Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah 16,67% 63,53 458.863.112 20.531.900,00 19,75% 98,87 335.686.811 23.666.600,00
aksesibilitas, dan pelayanan sosial dasar PMKS&1306 PKH)
Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Persentase PMKS yang memperoleh pelayanan dan
7 1640 pmks 24,39% 87,29 745.000.000 46.351.200,00 48,78% 98,94 922.000.000 26.970.650,00
Sosial rehabilitasi kesejahteraan sosial

8 Program Pembinaan Anak Terlantar Cakupan anak terlantar yang mendapat pembinaan - 30 Org 48.550.541 30 org 43.662.658
Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Cakupan Penyandang Cacat dan Ekstrauma Yang
9 11 Orang 40 Org 64.734.055 45 Org 58.216.876
Trauma dibina
10 Program Pembinaan Panti Asuhan / Panti Jompo Cakupan Lembaga Kesejahteraan Sosial yang dibina - 12 Panti 100,00 962.177.036 332.908.390,00 12 Panti 99,27 859.954.359 199.664.875,00
Program Pemberdayaan Kelembagaan
11 Cakupan Kelompok/Organisasi/PSKS yang dibina 25 Orang 25 Org 129.468.109 25 Org 166.433.754
Kesejahteraan Sosial
Cakupan kelurahan yang mengimplementasikan nilai-
12 Program Pelestarian Nilai-Nilai Kepahlawanan 40% 100% 50.000.000 100% 70.000.000
nilai kepahlawanan

500 Org Tenaga Kerja 520 Org Tenaga Kerja 550 Org Tenaga
Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Jumlah Tenaga Kerja yang Terserap dan Cakupan
13 yg Terserap, 64 Orang yg Terserap, 268 Orang 91,37 1.942.000.000 188.227.500,00 Kerja yg Terserap, 71,10 2.230.487.431 -
Tenaga Kerja Peserta Pelatihan yang difasilitasi bimbingan lanjut
Terlatih Terlatih 268 Orang Terlatih

14 Program Peningkatan Kesempatan Kerja Persentase pencari kerja yang ditempatkan 20,83% 21,22% 99,66 1.137.700.000,00 36.867.450,00 22% 98,78 545.000.000,00 6.916.000,00

Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Persentase Perusahaan menerapkan syarat-syarat


15 70 Perusahaan 70 Perusahaan 79,21 1.290.000.000,00 63.919.200,00 70 Perusahaan 83,86 1.195.000.000,00 38.567.000,00
Ketenagakerjaan Kerja

TOTAL 12.810.814.937 12.042.507.205

KANTOR PERPUSTAKAAN KEARSIPAN

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Cakupan waktu pelayanan administrasi perkantoran 12 bulan 12 bulan 98,91 824.246.700 512.475.291,00 12 bulan 91,46 749.546.600 460.729.284,00
Cakupan waktu layanan sarana dan prasarana
2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 12 bulan 12 bulan 100,00 290.000.000 47.182.300,00 12 bulan 92,97 295.200.000 29.291.700,00
aparatur
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur Persentase Tingkat kepatuhan aparatur 23 pegawai 100% 100,00 54.000.000 17.500.000,00 100% -
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
4 Jumlah aparatur yang meningkat kapasitas SDM nya 8 orang 13 orang 130.000.000 14 orang 140.000.000
Aparatur
Program peningkatan pengembangan sistem
5 Jumlah dokumen yang selesai tepat waktu 2 dokumen 3 dokumen 35.000.000 3 dokumen 35.000.000
pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Program Pengembangan Budaya Baca dan
6 Jumlah pengunjung perpustakaan 6092 pengunjung 8000 pengunjung 76,26 390.000.000 65.635.000,00 8500 pengunjung 99,97 400.000.000 103.296.500,00
Pembinaan Perpustakaan
Data Capaian pada Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan
No Program dan Kegiatan Awal Tahun 2015 2016
(Output)
Perencanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan
1 2 3 4 5 6 7 8
7 Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan Jumlah arsip yang terintegrasi sistem informasi 162.170 data arsip 164170 100,00 127.500.000 9.990.000,00 166670 80.000.000
Program penyelamatan dan pelestarian
8 Jumlah dokumen arsip yang terjaga/terselamatkan 162.170 data arsip 164170 55.000.000 166.670 48.500.000
dokumen/arsip
Program Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan 2 gedung 2 gedung 2 gedung
9 Jumlah sarana kearsipan yang terpelihara 100,00 30.000.000 15.000.000,00 13.000.000
prasarana kearsipan (depo&gudang arsip) (depo&gudang arsip) (depo&gudang arsip)

10 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Cakupan SKPD yang terlayani informasi kearsipan 4 SKPD 4 SKPD 100,00 68.000.000 3.000.000,00 4 SKPD 63.000.000

TOTAL 2.003.746.700 1.824.246.600

SATPOL PP DAN LINMAS

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Cakupan waktu pelayanan administrasi perkantoran 12 bulan 12 bulan 99,71 4.180.891.000 3.466.641.265,00 12 bulan 99,68 4.148.981.000 3.451.956.952,00
Cakupan waktu layanan sarana dan prasarana
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 12 bulan 12 bulan 100,00 2.342.220.000 327.545.350,00 96,65 1.560.700.000 226.876.392,00
aparatur
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur Persentase Tingkat kepatuhan aparatur 100% 100% 348.080.000 100% 100,00 190.000.000 366.515.000,00
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
4 Jumlah aparatur yang meningkat kapasitas SDM nya 12 Orang 12 Orang 100,00 281.750.000 22.180.000,00 12 Orang 100,00 275.750.000 63.457.200,00
Aparatur
Program Peningkatan Pengembangan Sistem
5 Jumlah dokumen yang selesai tepat waktu 1 dokumen 1 dokumen 10.000.000 1 dokumen 10.000.000
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
24 24
Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Cakupan kelurahan yang terjaga keamanannya 24
6 (Kelurahan,kecamatan 37,19 120.490.000 73.043.000,00 (Kelurahan,kecamat 60,82 109.990.000 64.285.000,00
Lingkungan lingkungannya (Kelurahan,kecamatan)
) an)
Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan
7 Jumlah kasus kantrantibmas 420 Kasus 400 Kasus 100,00 120.000.000 127.000.000,00 380 Kasus 120.000.000
Pencegahan Tindak Kriminal
Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit
8 Jumlah masyarakat yang melanggar Perda 420 Orng (0,20 %) 420 Orng (0,20 %) 0,00 39.029.000 - 400 Orng (0,19 %) 94,83 39.029.000 126.305.000,00
Masyarakat (Pekat)
TOTAL 7.442.460.000 6.454.450.000
DINAS PENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
Persentase KTP Ganda yang ditemukan dan
1 Program penataan administrasi kependudukan 43,97 35% 71,24 2.450.731.038 173.610.484,00 28% 85,38 2.095.934.675 88.807.000,00
diselesaikan
2 Program Pelayanan Adm. Perkantoran Cakupan waktu pelayanan administrasi perkantoran 12 bulan 12 bulan 94,15 712.612.700 608.837.215,00 12 bulan 84,41 564.898.701 597.371.930,86
Cakupan waktu pelayanan sarana dan prasarana
3 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana 12 bulan 12 bulan 65,91 298.694.220 88.983.300,00 12 bulan 44,80 258.694.220 44.800.300,00
aparatur
4 Program Peningkatan Disiplin Aparatur Persentase kepatuhan pegawai 100% 100% 16.183.514 100% 14.554.219
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
5 Jumlah aparatur yang meningkat kapasitas SDMnya 10 orang 10 orang 97.101.082 10 orang 80.000.000
Aparatur

Program Peningkatan Pengembangan Sistem


6 Jumlah dokumen yang selesai tepat waktu 1 dokumen 1 dokumen 3.236.703 1 dokumen 2.910.844
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

TOTAL 3.578.559.257 3.016.992.659


Badan Kepegawaian Daerah

1 Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan pelayanan administrasi perkantoran 12 bulan 12 bulan 95,79 599.508.735 233.938.810,00 12 bulan 92,61 501.908.734 183.830.752,00

2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur 100% 100% 94,43 708.000.000 65.381.850,00 100% 93,35 182.000.000 40.197.600,00

3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat disiplin PNS 100% 100% 42.100.000 100% 20.000.000

4 Program fasilitas pindah/purna tugas PNS Jumlah PNS pindah/purna tugas yang terfasilitasi 100 orang 100 orang 95,20 35.000.000 8.960.000,00 100 orang 35.000.000

Program peningkatan kapasitas sumber daya Persentase sumber daya aparatur yang meningkat
5 100% 100% 365.039.777 100% 230.000.000
aparatur kompetensinya

Program optimalisasi pemanfaatan teknologi Cakupan pemanfaatan teknologi informasi dalam


6 100% 100% 88,58 175.000.000 84.518.700,00 100% 70,19 150.000.000 36.373.650,00
informasi fungsi layanan

7 Program pendidikan kedinasan Tingkat kelulusan PNS tugas belajar tepat waktu 100% 100% 78,36 160.000.000 34.894.849,00 100% 60.000.000

Cakupan aparatur SKPD yang mendapatkan


8 Program pembinaan dan pengembangan aparatur 100% 100% 85,74 3.395.000.000 634.766.363,00 100% 87,60 3.274.044.628 353.826.252,00
pembinaan dan pengembangan

TOTAL 5.479.648.512 4.452.953.362


Data Capaian pada Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan
No Program dan Kegiatan Awal Tahun 2015 2016
(Output)
Perencanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan
1 2 3 4 5 6 7 8
BAPPEDA
Prosentase Pelayanan Administrasi Perkantoran yang
1 Program pelayanan administrasi perkantoran 100% 100% 89,70 1.312.606.400 711.023.296,00 100% 94,60 1.440.906.400 632.864.447,00
di jalankan
2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan layanan sarana prasarana perkantoran 100% 100% 95,24 1.463.296.000 329.018.300,00 100% 82,53 1.542.296.000 117.538.100,00

3 Program peningkatan disiplin aparatur Cakupan Disiplin Aparatur Bappeda 100% 100% 56.000.000 100% 60.000.000

Program peningkatan kapasitas sumber daya Prosentase Nilai Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
4 0% 20% 46,06 62.750.000 15.284.709,00 25% 150.000.000
aparatur Aparatur Bappeda terhadap perencanaan
Prosentase rata-rata pencapaian sasaran renstra
5 Program perencanaan pembangunan ekonomi 100% 100% 33,57 2.250.000.001 81.155.700,00 100% 91,95 1.800.000.001 84.484.064,00
SKPD Bidang Ekonomi
Prosentase rata-rata pencapaian sasaran renstra
6 Program perencanaan sosial budaya 100% 100% 71,05 3.350.000.000 233.304.565,00 100% 49,48 3.750.000.000 147.510.953,00
SKPD Bidang Sosial Budaya
Persentase Program SKPD Bidang koordinasi fispra
Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber
7 dalam perencanaan yang terimplementasi dalam 100% 100% 85,76 1.700.000.000 243.646.869,00 100% 90,80 450.000.000 102.352.001,00
daya alam
penganggaran
Persentase Program SKPD Bidang koordinasi fispra
8 Program perencanaan tata ruang dalam perencanaan yang terimplementasi dalam 100% 100% 0 100% 0
penganggaran
Program perencanaan pengembangan kota-kota Persentase alokasi dana untuk pembangunan
9 0 0 0 100% 600.000.000
menengah dan besar drainase, air minum, sanitasi perkotaan dan energi
Program perencanaan pembangunan daerah rawan Persentase alokasi dana untuk pembangunan daerah
10 0 0 0 100% 300.000.000
bencana rawan bencana

Prosentase konsitensi program RPJMD dengan RKPD 100% 100% 91,85 527.821.538,00 100% 90,99 299.384.200,00

11 Program perencanaan pembangunan daerah 1.525.000.000 1.685.000.000


Prosentase SKPD Utama yang mampu mencapai
76% 76% 76%
target sasaran RPJMD

Program pengembangan perencanaan dan Persentase SKPD yang mendapatkan bantuan


12 50% 50% 72,43 150.000.000 25.016.127,00 50% 80,73 150.000.000 91.448.890,00
anggaran keuangan
Program peningkatan kapasitas kelembagaan Cakupan SKPD yang memahami dokumen
13 100% 100% 91,80 610.000.000 57.429.217,00 100% 100,00 370.000.000 56.443.578,00
perencanaan pembangunan daerah perencanaan

Program optimalisasi pemanfaatan teknologi Status integrasi sistem perencanaan pembangunan


14 Belum Terintegrasi 57,84 150.000.000 98.487.053,00 Terintegrasi 150.000.000
informasi daerah yang dengan sistem perencanaan lainnya

15 Program pengembangan data/informasi Status update data dan informasi pembangunan Up date Up date 93,22 3.650.000.000 360.982.078,00 Up date 95,04 6.660.000.000 3.195.000,00

Program pengembangan data/informasi/statistik Persentase data/informasi pembangunan yang


16 80% 100% 1.150.000.000 100% 850.000.000
daerah dibutuhkan dapat tersedia
Program perencanaan pengembangan wilayah
17 Jumlah kawasan strategis yang terencana 0 0 0 0 0
strategis dan cepat tumbuh
TOTAL 17.429.652.401 19.958.202.401
Kecamatan Tarakan Utara

Program pendidikan anak usia dini Cakupan tenaga pengajar PAUD yang berkualitas 40% 47% 10.000.000 54% 10.000.000
1

Program perlindungan dan konservasi sumber daya Persentase Luas Hutan Lindung diwilayah kecamatan 10 % termonitor 20 % termonitor 10.000.000 30 % termonitor 10.000.000
hutan yang termonitor
2

Program perbaikan gizi masyarakat Persentase kelurahan yang mengimplementasikan - -


pembinaan terkait gizi
3

Program pencegahan dan penanggulangan penyakit Cakupan kelurahah yang melakukan pembinaan 100% 100% 18.000.000 100% 18.000.000
menular pencegahan penyakit menular
4

Program pembangunan jalan dan jembatan Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan - -
5

Program pembangunan saluran drainase/gorong- Persentase Drainase/gorong-gorong dalam kondisi - -


6 gorong baik

Program pembangunan infrastruktur perdesaan Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan - -


7 desa yang baik

Program pengembangan wilayah perbatasan Prosentase masyarakat wilayah perbatasan 10 % masyarakat 25% 30.000.000 -
kecamatan yang terlayani perbatasan terlayani
8

Program penyelesaian konflik-konflik pertanahan Tingkat kejadian konflik pertanahan yang tertangani 48 kasus 42 kasus 28,00 25.000.000 1.400.000,00 38 kasus 15.000.000
9
Data Capaian pada Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan
No Program dan Kegiatan Awal Tahun 2015 2016
(Output)
Perencanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan
1 2 3 4 5 6 7 8
Program penataan administrasi kependudukan Persentase masyarakat yang terlayani pembuatan 0% (mau dilimpahkan 20% masyarakat 100,00 160.000.000 8.000.000,00 40% masyarakat 60.000.000
10
KTP elektronik e-ktp ke kecamatan) terlayani terlayani
Program pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat Persentase bantuan masyarakat miskin ynag tepat 60 % bantuan yang 70 % bantuan yang 28.000.000 80 % bantuan yang 28.000.000
terpencil (kat) dan penyandang masalah sasaran tepat sasaran tepat sasaran tepat sasaran
kesejahteraan sosial (pmks) lainnya
11

Program penciptaan iklim usaha kecil menengah Pertumbuhan Jumlah UKM di Wilayah Kecamatan 0 10 UMKM 20.000.000 20 UMKM 30.000.000
yang kondusif Tarakan Utara
12

Program peningkatan keamanan dan kenyamanan Persentase keamanan dan kenyamanan lingkungan 70% lingkungan aman 75 % lingkungan aman 85.000.000 80 % lingkungan 85.000.000
lingkungan aman
13

Program peningkatan pemberantasan penyakit Persentase masyarakat yang sadar akan bahaya 60 % masyarakat sadar 65 % masyarakat sadar 17.500.000 70 % masyarakat 17.500.000
masyarakat (Pekat) dampak penyakit masyarakat bahaya bahaya sadar bahaya
14

Program pelayanan administrasi perkantoran Persentase pelayanan administrasi perkantoran 100% 100% 96,56 781.500.000 462.114.335,00 100% 96,91 766.500.000 401.943.930
15

Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur 12 bulan 12 bulan 96,21 695.000.000 72.427.950,00 12 bulan 100,00 485.000.000 527651800,00
16

Program peningkatan disiplin aparatur Persentase tingkat disiplin pegawai 100% 100% 45.000.000 100% 100,00 - 9.297.500,00
17

Program peningkatan kapasitas sumber daya Junlah sumber daya aparatur yang ditingkatkan 0 5 orang 100.000.000 5 orang 100.000.000
18
aparatur kompetensinya sesuai bidangnya
Program peningkatan pengembangan sistem Jumlah dokumen yang selesai tepat waktu 1 dokumen 2 dokumen 20.000.000 2 dokumen 10.000.000
pelaporan capaian kinerja dan keuangan
19

Program perencanaan pembangunan daerah Jumlah dokumen perencanaan lima tahunan SKPD 1 dokumen 0 - 0 -
20 selesai tepat waktu

Program pendukung koordinasi penyelenggaraan Persentasi hasil koordinasi penyelengaraan yang 50% 60% 45.000.000 70,00% 45.000.000
pemerintahan terimplementasikan
21

Program peningkatan pelayanan umum dan Tingkat aduan yang terfasilitasi 60 kasus 60 kasus 20.000.000 60 kasus 20.000.000
administrasi terhadap masyarakat
22

Program pembinaan keagamaan Jumlah RT yang aktif dalam bidang keagamaan 12 RT (total 49 RT) 18 RT 100,00 235.000.000 179.844.000,00 24 RT 100,00 235.000.000 159.200.000,00
23
Program peningkatan keberdayaan masyarakat Persentase partisipasi masyarakat dalam 20 % masyarakat 25 % masyarakat 10.000.000 30 % masyarakat 10.000.000
24
pedesaan pembangunan berpartisipai berpartisipai berpartisipai
Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam Persentase kelurahan mandiri 0 1 kelurahan mandiri 100,00 191.000.000 38.300.000,00 1 kelurahan mandiri 100,00 191.000.000 5.000.000,00
25 membangun desa

Program pembangunan sistem pendaftaran tanah Jumlah Kelurahan yang tersedia data base bidang 0 1 kelurahan 45.000.000 1 kelurahan 45.000.000
26 tanah

Program pendukung koordinasi penyelenggaraan Jumlah jenis Lembaga pemberdayaan masyarakat 0 lembaga 1 lembaga 30.000.000 2 lembaga 30.000.000
27 pemerintahan yang aktif secara maksimal

Program Upaya Kesehatan Masyarakat Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat 100% 100% 100,00 35.000.000 6.000.000,00 100% 35.000.000
28

Program pengembangan komunikasi, informasi dan Cakupan layanan internet yang merata 17 % terlayani 29 % terlayani 91,67 79.000.000 30.900.000,00 41 % terlayani 79.000.000
media massa
29

TOTAL 2.735.000.000 2.325.000.000


Kecamatan Tarakan Tengah

1 Program rehabilitasi hutan dan lahan Jumlah pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan 2 kali/tahun 2 kali/thn 22.000.000,00 2 kali/thn 21.000.000,00
Data Capaian pada Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan
No Program dan Kegiatan Awal Tahun 2015 2016
(Output)
Perencanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan
1 2 3 4 5 6 7 8

2 Program pengembangan lingkungan sehat Persentase wilayah tersanitasi layak 20% 21% 8.000.000,00 22% 8.000.000,00

3 Program pembangunan jalan dan jembatan Panjang jalan kondisi baik (minimal tersemenisasi) 100 meter 0 - 0 -

Program pembangunan saluran drainase/gorong- Persentase Drainase/gorong-gorong dalam kondisi


4 65% 0% - 0% -
gorong baik

Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan


5 Program pembangunan infrastruktur perdesaan 5 kelurahan 0 - 0 -
desa yang baik

Program pengembangan kinerja pengelolaan


6 Persentase penanganan sampah 12% 0 - 0 -
persampahan

Tingkat kejadian konflik pertanahan kelurahan yang


7 Program penyelesaian konflik-konflik pertanahan 5 kelurahan 5 kelurahan 12,12 4.950.000,00 600.000,00 5 kelurahan 4.000.000,00
tertangani

8 Program penataan administrasi kependudukan Kepemilikan KTP 1200 orang 800 orang 100,00 95.000.000,00 7.500.000,00 500 orang 55.000.000,00

Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang
9 5 kelurahan 1 kel 10.000.000,00 1 kel 10.000.000,00
anak dan perempuan mendapatkan layanan bantuan hukum

Program peningkatan keamanan dan kenyamanan


10 Cakupan keamanan lingkungan keluarahan 5 kelurahan 5 kel 10.000.000,00 5 kel 10.000.000,00
lingkungan

Program peningkatan pemberantasan penyakit Jumlah kasus gangguan keamanan, ketertiban dan
11 5 kasus/tahun 1 kasus / thn 10.000.000,00 1 kasus / tahun 10.000.000,00
masyarakat (Pekat) kenyamanan lingkungan

Cakupan keluarahan yang mengiplementasikan


12 Program pengembangan wawasan kebangsaan 5 kelurahan 5 kelurahan 20.000.000,00 5 kelurahan 20.000.000,00
wawasan kebangsaan

13 Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan pelayanan administrasi perkantoran 12 bulan 12 bulan 92,72 1.235.100.000,00 607.389.747,00 12 bulan 91,31 1.041.036.460,00 527.598.068,00

14 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur 12 bulan 12 bulan 99,46 600.200.000,00 78.542.550,00 12 bulan 73,44 505.200.000,00 37.072.000,00

15 Program peningkatan disiplin aparatur Tingkat disiplin pegawai 80% 75% 31.500.000,00 85% 60.000.000,00

Program peningkatan kapasitas sumber daya Persentase sumber daya aparatur yang memiliki
16 50% 60% 100.000.000,00 60% 50.000.000,00
aparatur kompetensi sesuai bidangnya

Program peningkatan pengembangan sistem Tingkat ketepatan menyerahkan laporan kinerja dan
17 1 dokumen/thn 1 dok/thn 10.000.000,00 1 dok/thn 10.000.000,00
pelaporan capaian kinerja dan keuangan keuangan

Jumlah dokumen perencanaan lima tahunan SKPD


18 Program perencanaan pembangunan daerah 1 dok 1 dok - 1 dok -
yang disusun tepat waktu

Cakupan pemanfaatan teknologi informasi Badan


Program optimalisasi pemanfaatan teknologi
19 kesatuan bangsa, politik dan perlindungan 5 kelurahan 5 kel 25.000.000,00 5 kel 25.000.000,00
informasi
masyarakat

Program pendukung koordinasi penyelenggaraan Persentasi hasil koordinasi penyelengaraan yang


20 60% 65% 25.000.000,00 65% 25.000.000,00
pemerintahan terimplementasikan

Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah Jumlah kelurahan yang mempunyai pelayanan yang
21 5 kelurahan 5 kelurahan 100,00 15.000.000,00 15.000.000,00 5 kelurahan 15.000.000,00
desa baik kepada masyarakat

Persentase organisasi keagamaan yang aktif di


22 Program pembinaan keagamaan 25 lembaga 25 lembaga 97,31 290.500.000,00 241.639.001,00 25 lembaga 100,00 300.500.000,00 157.416.897,00
Kecamatan Tarakan Tengah

Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam


23 Persentase desa mandiri 65% 65% 71,51 74.000.000,00 22.590.000,00 70% 100,00 74.000.000,00 5.000.000,00
membangun desa

Program pengembangan komunikasi, informasi dan


24 cakupan waktu penyiaran radio/TV lokal 12 bulan 12 bulan 89,88 45.000.000,00 20.222.000,00 12 bulan 45.000.000,00
media massa
Data Capaian pada Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan
No Program dan Kegiatan Awal Tahun 2015 2016
(Output)
Perencanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan
1 2 3 4 5 6 7 8

Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga


25 Cakupan kelurahan yang aman 5 kelurahan 5 kelurahan 78.750.000,00 0 -
ketertiban dan keamanan

26 Program pendidikan politik masyarakat Tingkat pendidikan politik masyarakat 25% 0 - 0 -

27 Program penataan peraturan perundang-undangan Cakupan pendidikan masyarakat 5 kelurahan 5 kel 7.000.000,00 5 kel 7.000.000,00

Program perlindungan dan konservasi sumber daya


28 Cakupan wilayah hutan yang diawasi 5 ha 0 - 0 -
hutan

Program penataan penguasaan, pemilikan,


29 Jumlah kelurahan yang diberikan penyuluhan 5 kelurahan 5 kel 56.000.000,00 5 kel 55.000.000,00
penggunaan dan pemanfaatan tanah

Program pembinaan pedagang kaki lima dan


30 Cakupan pembinaan pedagang kaki lima dan asongan 5 kelurahan 5 kel 12.000.000,00 5 kel 12.000.000,00
asongan

31 Program upaya kesehatan Masyarakat Lembaga pemberdayaan masyarakat aktif 44 posyandu 44 posyandu 39,20 15.000.000,00 2.830.000,00 44 posyandu 15.000.000,00

TOTAL 2.800.000.000,00 2.377.736.460,00

Kec. Tarakan Barat

Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan pelayanan administrasi perkantoran 12 bulan 12 bulan 99,60 766.000.000 374.757.999,00 12 bulan 94,77 856.000.000 290.060.390,00

Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur 12 bulan 12 bulan 97,40 640.000.000 61.494.200,00 12 bulan 327.800.000
2

Program peningkatan disiplin aparatur Persentase Tingkat disiplin pegawai 100% 100% 91.000.000 62.200.000
3

Program peningkatan kapasitas sumber daya Persentase jumlah pegawai yang meningkat SDM-nya 90% 90% 120.000.000 92% 130.000.000
aparatur
4

Program peningkatan pengembangan sistem Jumlah dokumen tahunan tepat waktu 1 dokumen 1 dokumen 10.000.000 1 dokumen 10.000.000
pelaporan capaian kinerja dan keuangan
5

6 Program perencanaan pembangunan daerah Jumlah dokumen perencanaan lima tahunan tepat
waktu
Program optimalisasi pemanfaatan teknologi Cakupan akses pemanfaatan teknologi informasi 0 kelurahan 5 kelurahan (100%) 125.003.500 5 kelurahan (100%) 100.000.000
informasi kelurahan
7

Program pendukung koordinasi penyelenggaraan Persentase hasil koordinasi penyelengaraan yang 0% 50% 25.000.000 50% 25.000.000
pemerintahan terimplementasikan
8

Program penataan administrasi kependudukan Persentase terselesainya pengurusan kepemilikan 0 75% 97,33 74.996.500 7.300.000,00 80% 50.000.000
9 KTP

Program pengembangan komunikasi, informasi dan Persentase siswa yang memanfaatkan mobile 100% 100% 50.000.000 100% 40.000.000
10 media massa internet

Program pembinaan keagamaan Jumlah keikutsertaan kegiatan keagamaan di 90 org 90 org 98,89 330.000.000 248.155.000,00 90 org 100,00 367.736.460 156.911.000,00
Kecamatan Tarakan Barat

11

Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam Persentase peserta dan unsur masyarakat yang 58% 60% 100,00 210.000.000 52.200.000,00 65% 100,00 220.000.000 5.000.000,00
membangun desa berpartisipasi dalam pembangunan
12
Data Capaian pada Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan
No Program dan Kegiatan Awal Tahun 2015 2016
(Output)
Perencanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan
1 2 3 4 5 6 7 8
Program pendukung koordinasi penyelenggaraan Persentase penyelengaraan pemerintahan yang 100% 100% 29.000.000 100% 29.000.000
pemerintahan lancar
13

Program Upaya Kesehatan Masyarakat Jumlah kader posyandu yang meningkat SDM-nya 0 200 kader posyandu 20.000.000 200 kader posyandu 20.000.000
14

Program penyelesaian konflik-konflik pertanahan Persentase terselesainya konflik pertanahan 100% 100% 18,00 10.000.000 900.000,00 100% 10.000.000
15

Program keluarga berencana Persentase tingkat kepesertaan Sosialisasi KB 80% 90% 20.000.000 90% 20.000.000

16

Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, Persentase partisipasi kepesertaan anak sekolah 90% 70% 20.000.000 75% 20.000.000
17 PMS termasuk HIV/AIDS

Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima Dan Persentase PK 5 yang tertib 60% 65% 20.000.000 70% 20.000.000
Asongan
18

Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah Pelaksanaan penegakan ketertiban administrasi 30 orang 25 org 89,00 45.000.000 22.250.000,00 20 org 45.000.000
desa
19

Program penataan administrasi kependudukan Cakupan kelurahan yang mendapat razia KTP 100% 100% 25.000.000 100% 25.000.000
20

Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga Tingkat terjadinya kerusuhaan dalam masyarakat 0 kasus 0 kasus 169.000.000 -
ketertiban dan keamanan
21

2.800.000.000 2.377.736.460
TOTAL

KEC. TARAKAN TIMUR

1 Program perencanaan pembangunan daerah Jumlah dokumen renstra tepat waktu 1 dokumen 1 dok - 1 dok -

2 Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan pelayanan administrasi perkantoran 12 bulan 12 bulan 100,00 944.600.000 417.000.897,00 12 bulan 98,06 949.486.460 308.576.826,00

3 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur 12 bulan 12 bulan 96,44 650.800.000 75.675.508,00 12 bulan 78,89 750.800.000 63.867.257,00

4 Program peningkatan disiplin aparatur Persentase Kepatuhan Pegawai 100% 100% 52.500.000 100% 100,00 71.800.000 12.496.000,00

Program peningkatan kapasitas sumber daya Persentase sumber daya aparatur yang memiliki
5 100% 100% 120.000.000 100% 100.000.000
aparatur kompetensi sesuai bidangnya
Program peningkatan pengembangan sistem Ketepatan waktu dalam penyampaian laporan
6 1 dok / tahun 1 dok / tahun 10.000.000 1 dok / tahun 10.000.000
pelaporan capaian kinerja dan keuangan keuangan
Program optimalisasi pemanfaatan teknologi Cakupan akses pemanfaatan teknologi informasi
7 100% 100% 75.003.500 100% -
informasi kecamatan
Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah
8 Tingkat aduan 1 kali / tahun 1 kali / tahun 100,00 20.000.000 9.500.000,00 1 kali / tahun 20.000.000
desa

9 Program pembangunan jalan dan jembatan Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan - -

Program pembangunan saluran drainase/gorong- Persentase Drainase/gorong-gorong dalam kondisi


10 - -
gorong baik
Program pembangunan dan penyediaan fasilitas Cakupan memenuhi sarana prasarana yang
11 7 kelurahan 7 kelurahan 200.000.000 7 kelurahan -
umum dibutuhkan untuk kelancaran pekerjaan
Program pengembangan kinerja pengelolaan
12 Persentase penanganan sampah 100% 100% 125.000.000 100% -
persampahan
Persentase sarana dan prasarana olahraga yang
13 Program peningkatan sarana dan prasarana olahraga - -
memadai
Persentasi hasil koordinasi dan kerjasama dalam
Program pendukung koordinasi penyelenggaraan
14 melaksanakan program dan kegiatan yang 100% 100% 8.000.000 100% 8.000.000
pemerintahan
terimplementasikan
Persentase terselenggaranya kegiatan keagamaan
15 Program pembinaan keagamaan 100% 100% 100,00 357.400.000 243.990.000,00 100% 100,00 357.400.000 150.200.000,00
yang aktif di Kecamatan Tarakan Timur
Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam Persentase tingkat kepercayaan dan partisipasi
16 100% 100% 100,00 54.750.000 25.500.000,00 100% 100,00 54.750.000 5.000.000,00
membangun desa masyarakat
Program penataan penguasaan, pemilikan,
17 Jumlah kelurahan yang diberikan penyuluhan 7 kelurahan 7 kelurahan 7.500.000 7 kelurahan 7.500.000
penggunaan dan pemanfaatan tanah
Data Capaian pada Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan
No Program dan Kegiatan Awal Tahun 2015 2016
(Output)
Perencanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan
1 2 3 4 5 6 7 8
Cakupan kelurahan yang tertangani konflik
18 Program penyelesaian konflik-konflik pertanahan 7 kelurahan 7 kelurahan 100,00 6.000.000 6.000.000,00 7 kelurahan 7.000.000
pertanahannya
Jumlah warga yang terjaring operasi yustisi
19 Program penataan administrasi kependudukan 7 kelurahan 7 kelurahan 8.000.000 7 kelurahan 8.000.000
kependudukan
Cakupan penyelesaian pelanggaran terhadap
Program peningkatan keamanan dan kenyamanan
20 stabilitas K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di 7 kelurahan 7 kelurahan 8.000.000 7 kelurahan 8.000.000
lingkungan
masyarakat
Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga Jumlah tenaga linmas se Kecamatan Tarakan Timur
21 45 orang 45 orang 101.250.000 45 orang -
ketertiban dan keamanan dalam penegakan Perda

22 Program pendidikan politik masyarakat Frekuensi penyuluhan pendidikan politik 1 kali / tahun 1 kali / tahun 23.000.000 1 kali / tahun -

Program pembinaan pedagang kaki lima dan


23 Cakupan pembinaan pedagang kaki lima dan asongan 7 kelurahan 7 kel 28.196.500 7 kel 25.000.000
asongan
TOTAL 2.800.000.000 2.377.736.460

Juata Permai
Program peningkatan keamanan dan kenyamanan
1 Cakupan RT yang lingkungannya aman dan nyaman 21 RT 21 RT 20.000.000 21 RT 20.000.000
lingkungan

Program upaya pencegahan penyalahgunaan Persentase masyarakat yang sadar akan bahaya 60 % sadar bahaya
2 60% 20.000.000 20.000.000
narkoba narkoba narkoba

3 Program penataan peraturan perundang-undangan Cakupan RT yang terpublikasikan PERDA 21 RT 21 RT 15.000.000 21 RT 20.000.000

Persentase RT yang mengaplikasikan prilaku hidup


4 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 21 RT 100% 10.000.000 100% 10.000.000
bersih sehat

Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam persentase usulan hasil musrenbang kelurahan yang
5 90% 90% 100,00 115.000.000 7.000.000,00 90% 100,00 115.000.000 5.000.000,00
Membangun Desa diberikan kedalam musrenbang kecamatan

Program peningkatan keberdayaan masyarakat Cakupan keberdayaan RT dalam aktivitas pelayanan


6 21 RT 21 RT 100,00 270.000.000 229.100.000,00 21 RT 100,00 270.000.000 233.100.000,00
pedesaan kelurahan
7 Program Pembinaan Keagaaman Cakupan RT yang terbina bidang keagamaannya 21 RT 21 RT 100,00 153.000.000 50.000.000,00 21 RT 153.000.000
Program pengembangan kinerja pengelolaan
8 cakupan RT yang meningkat kebersihannya 21 RT 21 RT 10.000.000 21 RT 10.000.000
persampahan
9 Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan pelayanan administrasi perkantoran 12 Bulan 12 Bulan 89,02 664.466.000 278.499.797,00 12 Bulan 100,00 655.500.000 245.069.614,00

Cakupan waktu pelayanan sarana dan prasarana


10 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 12 Bulan 12 Bulan 100,00 809.000.000 54.189.300,00 12 Bulan 88,00 442.054.131 33.134.400,00
aparatur

11 Program peningkatan disiplin aparatur Persentase kepatuhan pegawai 100 % (17 PNS) 100% 15.000.000 100% 17.000.000
Program peningkatan Kapasitas Sumber Daya
12 Jumlah aparatur yang meningkat kapasitasnya 8 orang 17 Org 150.000.000 17 Org 150.000.000
Aparatur
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Jumlah penyampaian Laporan keuangan yang tepat
13 1 dok 1 Dok 5.000.000 1 Dok 5.000.000
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan waktu
Program Peningkatan Pelayanan Umum dan Cakupan KK yang terkelola dalam database sistem
14 3000 KK 3000 KK 70.000.000 3000 KK 50.000.000
Administrasi terhadap Masyarakat informasi

15 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Cakupan RT yang taat terhadap tata ruang 21 RT 21 RT 30.000.000 21 RT 30.000.000

16 Program Penyelesaian Konflik - konflik Pertanahan Cakupan RT yang paham tentang pertanahan 21 RT 21 RT 5.000.000 21 RT 100,00 5.000.000 0,00

Program Pengembangan dan pengelolaan Jaringan cakupan RT yang drainase/gorong-gorongnya


17 21 RT 21 RT 100,00 100.000.000 31.828.000,00 21 RT 130.000.000
Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya dipelihara
TOTAL 2.461.466.000 2.102.554.131

KAMPUNG EMPAT
1 Program peningkatan keamanan dan kenyamanan Menurunnya jumlah pelanggaran di lingkungan RT 13 RT - - 13 RT 10.000.000
lingkungan
2 Program Upaya Pencegahan penyalahgunaan % masyarakat yang sadar akan bahaya narkob 60% sadar bahaya 70% 10.000.000 - -
Narkoba narkoba
3 Program Penataan Peraturan Perundang-undangan Cakupan RT yang terpublikasikan PERDA 0 - - - -

4 Program Upaya Kesehatan Masyarakat Persentase RT Kelurahan Kampung Empat yang 13 RT 100% 5.000.000 100% 5.000.000
disosialisasikan prilaku hidup bersih sehat
5 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam persentase usulan hasil musrenbang kelurahan yang 85% 85% 100,00 23.000.000 5.000.000,00 85% 100,00 21.000.000 4.850.000,00
Membangun Desa diberikan kedalam musrenbang kecamatan
6 Program peningkatan keberdayaan masyarakat Cakupan keberdayaan RT dalam aktivitas pelayanan 13 RT 13 RT 100,00 194.315.000 131.900.000,00 13 RT 100,00 194.315.000 126.900.000,00
pedesaan kelurahan
7 Program Pembinaan Keagaaman Cakupan RT yang mengikuti kegiatan keagamaan 13 RT 13 RT 100,00 90.000.000 49.750.000,00 13 RT 70.000.000

8 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Cakupan RT yang meningkat kebersihannya 13 RT 13 RT 100,00 10.000.000 196.800.000,00 13 RT 10.000.000
Persampahan
9 Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan pelayanan administrasi perkantoran 12 Bulan 12 Bulan 96,86 460.205.000 275.062.961,00 12 Bulan 90,98 430.611.028 245.847.300,00

10 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur 12 Bulan 12 Bulan 98,97 480.000.000 68.180.000,00 12 Bulan 72,98 270.000.000 159.570.700,00
Data Capaian pada Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan
No Program dan Kegiatan Awal Tahun 2015 2016
(Output)
Perencanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan
1 2 3 4 5 6 7 8
11 Program peningkatan disiplin aparatur Persentase kepatuhan pegawai 100% (16 pegawai) 100% 13.250.000 100% 100,00 17.000.000 17.000.000,00

12 Program peningkatan Kapasitas Sumber Daya Jumlah aparatur yang meningkat kapasitasnya 8 Orang 16 Orang 147.000.000 16 Org 150.000.000
Aparatur
13 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Ketepatan waktu penyampaian Laporan keuangan 1 Dok 1 Dok 5.000.000 1 Dok 5.000.000
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
14 Program Peningkatan Pelayanan Umum dan Cakupan RT yang tertib administrasi 13 RT - - 13 RT 20.000.000
Administrasi terhadap Masyarakat
15 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Cakupan RT yang taat terhadap tata ruang 13 RT 13 RT 15.000.000 13 RT 10.000.000

16 Program Penyelesaian Konflik - konflik Pertanahan Persentase konflik pertanahan yang terselesaikan 100 100,00 5.000.000 100,00 98,00 5.000.000 0,00

17 Program Pengembangan dan pengelolaan Jaringan cakupan RT yang drainase/gorong-gorong yang 100,00 - 25.000.000,00 -
Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya dipelihara

18 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi persentase kelengkapan database sistem informasi - -


Informasi kelurahan
19 Program Pengembangan Budaya Baca dan Jumlah Koleksi buku yang tersedia 979 Buku - - - -
Pembinaan Perpustakaan
TOTAL 1.457.770.000 1.217.926.028

KELURAHAN MAMBURUNGAN TIMUR

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Persentase pelayanan administrasi perkantoran 100% 100% 98,61 593.660.000 288.814.900,00 100% 99,54 576.410.000 247.815.067,00
Program Peningkatan saranan dan prasarana
2 Persentase sarana dan prasarana dalam kondisi baik 100% 100% 99,95 400.259.000 40.816.000,00 100% 64,82 400.259.000 25.832.500,00
aparatur
3 Program Peningkatan disiplin aparatur Persentase kepatuhan pegawai 100% 100% 33.750.000 100% 33.750.000
Program Peningkatan kapasitas Sumber Daya
4 Persentase aparatur yang meningkat kompetensinya 100% 100% 54.237.500 100% 54.237.500
Aparatur
Program peningkatan pengembangan sistem
5 Jumlah dokumen yangs elesai tepat waktu 1 dokumen 1 dokumen 5.000.000 1 dokumen 5.000.000
pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Program Pengembangan dan pengelolaan jaringan
6 Persentase jaringan Irigasi yang berfungsi normal 37,5% 60% 100,00 100.000.000 25.000.000,00 65% 100.000.000
irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya

11 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Jumlah rumah baru yang mempunyai IMB 25 rumah 40 rumah 5.450.000 55 rumah 5.450.000

12 Program Penyelesaian konflik-konflik pertanahan Persentase konflik pertanahan yang terselesaikan 1 kasus (100%) 100% 10.080.000 100% 8,00 10.080.000 0,00

13 Program Pembinaan Keagamaan Jumlah organisasi keagamaan yang aktif 3 organisasi 3 organisasi 100,00 99.350.000 49.680.000,00 3 organisasi 99.350.000
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Persentase usulan hasil musrenbang kelurahan yang
14 100% 100% 100,00 23.850.000 3.790.000,00 100% 100,00 23.850.000 4.936.000,00
Membangun Desa diberikan dalam musrenbang kecamatan
Program peningkatan keberdayaan masyarakat Cakupan keberdayaan RT dalam aktivitas pelayanan
15 11 RT 11 RT 100,00 158.100.000 107.700.000,00 11 RT 100,00 158.100.000 111.700.000,00
pedesaan kelurahan

TOTAL 1.325.636.500 1.308.386.500

JUATA LAUT
Program pelayanan administrasi perkantoran
1 Cakupan pelayanan administrasi perkantoran 12 Bulan 12 Bulan 96,20 508.132.739 252.560.058,00 12 Bulan 93,23 423.762.186 204.230.480,00

Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur


2 Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur 12 Bulan 12 Bulan 96,92 254.000.000 59.058.400,00 12 Bulan 93,73 172.000.000 125.234.400,00

Program peningkatan disiplin aparatur


3 Persentase pelanggaran disiplin pegawai 100 % (14 PNS) 100% 25.000.000 100% 10.000.000
Program peningkatan kapasitas sumber daya
Jumlah sumber daya aparatur yang memiliki
4 aparatur 5 Orang 5 Orang 50.000.000 5 Orang 50.000.000
kompetensi sesuai bidangnya
Program peningkatan pengembangan sistem
Jumlah penyampaian Laporan keuangan yang tepat
5 pelaporan capaian kinerja dan keuangan 1 Dokumen 1 Dokumen 5.000.000 1 Dokumen 5.000.000
waktu

Program pengembangan dan pengelolaan jaringan


cakupan RT yang drainase/gorong-gorongnya
6 irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya 19 RT 19 RT 100,00 100.000.000 25.000.000,00 19 RT 100.000.000
dipelihara

Program pengendalian pemanfaatan ruang


7 Cakupan RT yang taat terhadap tata ruang 19 RT 19 RT 20.000.000 19 RT 15.000.000
Program pengembangan kinerja pengelolaan
cakupan RT yang diberikan pembinaan bidang
8 persampahan 19 RT 19 RT 27.000.000 19 RT 15.000.000
persampahan
Program penyelesaian konflik-konflik pertanahan Cakupan kejadian konflik pertanahan dalam lingkup
9 19 RT 19 RT 10.000.000 19 RT 100,00 10.000.000 4.900.000,00
RT yang tertangani
Program peningkatan pelayanan umum dan
10 administrasi terhadap masyarakat Cakupan aduan dalam lingkup RT yang ditangani 19 RT 19 RT 20.500.000 19 RT 20.000.000

Program pembinaan keagamaan Jumlah RT yang organisasi keagamaannya aktif di


11 19 RT 19 RT 100,00 112.000.000 50.000.000,00 19 RT 100.000.000
Kelurahan
Program peningkatan keamanan dan kenyamanan Jumlah RT yang pelanggaran di lingkungannya
12 19 RT 19 RT 20.000.000 19 RT 20.000.000
lingkungan menurun
Persentase RT yang mengaplikasikan prilaku hidup
13 Program Upaya Kesehatan Masyarakat
bersih sehat
Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam
Persentase partisipasi masyarakat dalam
14 membangun desa 90% 90% 100,00 70.000.000 185.300.000,00 90% 100,00 60.000.000 5.000.000,00
pembangunan
Data Capaian pada Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan
No Program dan Kegiatan Awal Tahun 2015 2016
(Output)
Perencanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan
1 2 3 4 5 6 7 8
Program peningkatan keberdayaan masyarakat Cakupan keberdayaan RT dalam aktivitas pelayanan
15 19 RT 19 RT 186.250.000 19 RT 100,00 194.800.000 183.300.000,00
pedesaan kelurahan
TOTAL 1.214.132.739 993.262.186
JUATA KERIKIL
1 Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan pelayanan administrasi perkantoran 12 Bulan 12 Bulan 92,26 433.449.214 253.674.127,00 12 Bulan 86,44 411.838.661 200.184.506,00

2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur 12 Bulan 12 Bulan 98,65 179.500.000 46.356.650,00 12 Bulan 97,25 94.500.000 25.215.800,00

3 Program peningkatan disiplin aparatur Persentase pelanggaran disiplin pegawai 100 % (17 PNS) 100% 10.000.000 100% 37.000.000

4 Program peningkatan kapasitas sumber daya Jumlah sumber daya aparatur yang memiliki 5 Orang 5 Orang 50.000.000 5 Orang 50.000.000
aparatur kompetensi sesuai bidangnya

5 Program peningkatan pengembangan sistem Tingkat ketepatan menyerahkan laporan kinerja dan 1 Dokumen 1 Dokumen 5.000.000 1 Dokumen 5.000.000
pelaporan capaian kinerja dan keuangan keuangan

6 Program Peningkatan Pelayanan Umum dan Persentase masyarakat yang mengakses sarana 0 80% 100.000.000 85% 50.000.000
Administrasi Terhadap Masyarakat informasi kependudukan
7 Program pengembangan dan pengelolaan jaringan Persentase jaringan Irigasi yang berfungsi normal 80% 100% 100,00 100.000.000 25.000.000,00 100% 100.000.000
irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya

8 Program pengendalian pemanfaatan ruang Jumlah wilayah RT yang taat terhadap RTRW 9 RT 9 RT 30.350.000 9 RT 30.000.000

9 Program pengembangan kinerja pengelolaan Persentase penanganan sampah wilyah RT 50% 100% 90,32 18.120.000 2.265.150,00 100% 18.120.000
persampahan

10 Program penyelesaian konflik-konflik pertanahan Cakupan kejadian konflik pertanahan wilayah RT yang 9 RT 9 RT 25.000.000 9 RT 100,00 35.000.000 3.365.000,00
tertangani
11 Program pembinaan keagamaan Persentase organisasi keagamaan yang aktif di 20 kelompok 100% 100,00 103.305.525 50.000.000,00 100% 103.305.525
Kelurahan
12 Program peningkatan keamanan dan kenyamanan Cakupan penurunan pelanggaran di lingkungan RT 9 RT 9 RT 23.500.000 9 RT 22.140.000
lingkungan
13 Programm Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Cakupan penurunan kasus narkoba di lingkungan RT 0 9 RT 19.400.000 9 RT 19.400.000
Narkoba
14 Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Cakupan wilayah RT yang tanggap bencana 0 9 RT 16.750.000 9 RT 16.750.000
Korban Bencana Alam
15 Program Upaya Kesehatan Masyarakat Cakupan wilayah RT sehat 9 RT 100% 55.000.000 100% 40.000.000
16 Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam Persentase partisipasi masyarakat dalam 100% 100% 100,00 112.808.000 5.000.000,00 100% 100,00 92.808.000 5.000.000,00
membangun desa pembangunan

17 Program peningkatan keberdayaan masyarakat Cakupan keberdayaan RT dalam aktivitas pelayanan 9 RT 9 RT 100,00 120.700.000 95.900.000,00 9 RT 100,00 120.700.000 90.900.000,00
pedesaan kelurahan
TOTAL 1.402.882.739 1.246.562.186
Kelurahan Gunung Lingkas

1 Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan pelayanan administrasi perkantoran 100% 100% 97,15 686.086.000 264.202.599,00 100% 100,00 690.786.000 226.288.409,00

2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur 100% 100% 99,25 253.295.000 65.495.964,00 100% 94,95 41.400.000 45.046.280,00

3 Program peningkatan disiplin aparatur Presentase pelanggaran disiplin pegawai 0% 0% 30.000.000 0% 40.000.000

4 Program peningkatan Kapasitas Sumber Daya Presentase sumber daya aparatur yang memiliki 100% 100% 50.000.000 100% 50.000.000
Aparatur kompetensi sesuai bidangnya

5 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Tingkat ketepatan menyerahkan laporan kinerja dan 1 Dokumen 1 Dokumen 5.000.000 1 Dokumen 5.000.000
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan keuangan

6 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Presentase penanganan sampah 5.000.000 5.000.000


Persampahan

7 Program Upaya Kesehatan Masyarakat Cakupan pelayaan kesehatan dasar masyarakat 16 RT 16 RT 12.500.000 16 RT 10.250.000

8 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Ketaatan terhadap RT RW 10.000.000 8.000.000

9 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Prosentase tingkat peran aktif masy. dalam 75% 75% 99,79 59.200.000 243.449.700,00 80% 100,00 47.000.000 4.935.000,00
Membangun Desa pembangunan

10 Program peningkatan keberdayaan masyarakat Cakupan keberdayaan RT dalam aktivitas pelayanan 16 RT 16 RT 356.000.000 16 RT 100,00 298.416.704 216.960.000,00
pedesaan kelurahan

11 Program Penyelesaian Konflik - konflik Pertanahan Tingkat kejadian konflik pertanahan yang tertangani 17.350.000 100,00 14.200.000 4.973.500,00

12 Program pengelolaan areal pemakaman Rasio tempat pemakaman umum per satuan 48.534.000 60.000.000
penduduk

13 Program Pengembangan dan pengelolaan Jaringan Persentase saluran sungai yang berfungsi dengan 100,00 100.000.000 24.850.000,00 100.000.000
Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya baik

14 Program Pembinaan Keagaaman Presentase organisasi keagamaan yang aktif 100,00 95.800.000 49.998.300,00 98.000.000

TOTAL 1.728.765.000 1.468.052.704


Data Capaian pada Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan
No Program dan Kegiatan Awal Tahun 2015 2016
(Output)
Perencanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan
1 2 3 4 5 6 7 8
PANTAI AMAL
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Cakupan pelayanan administrasi perkantoran 12 bln 12 bln 88,75 395.996.000 221.197.980,00 12 bln 97,41 387.945.674 214.501.500,00
Cakupan waktu pelayanan sarana dan prasarana
2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 12 bln 12 bln 99,56 239.000.000 49.502.400,00 12 bln 95,17 191.000.000 19.285.000,00
aparatur
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat kepatuhan aparatur 80% 80% 40.000.000 80% -
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
4 Jumlah aparatur yang meningkat kapasitasnya 0 5 Orang 100.000.000 3 Orang 60.000.000
Aparatur
Program peningkatan pengembangan sistem
5 Jumlah dokumen yang selesai tepat waktu 2 1 5.000.000 1 5.000.000
pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Program pengembangan dan pengelolaan jaringan
6 Prosentase drainase/gorong dalam keadaan baik 80% 96,16 100.000.000 23.992.000,00 80% 100.000.000
irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya
Prosentase Kasus konflik pertanahan yang dapat
7 Program Penyelesaian Konflik-konflik Pertanahan 100% 100% 5.000.000 100% 100,00 5.000.000 1.200.000,00
diselesaikan di tingkat Kelurahan
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Prosentase tingkat peran aktif masy. dalam
8 75% 75% 91,25 100.000.000 4.562.500,00 80% 100,00 75.000.000 4.900.000,00
Membangun Desa pembangunan
Program peningkatan keberdayaan masyarakat Cakupan keberdayaan RT dalam aktivitas pelayanan
9 15 RT 15 RT 99,81 180.000.000 154.864.000,00 15 RT 100,00 190.000.000 158.550.000,00
pedesaan kelurahan

10 Program Pembinaan Keagamaan Jumlah pertemuan keagamaan 4 kali 100,00 90.000.000 46.403.000,00 4 kali 75.000.000

Program peningkatan keamanan dan kenyamanan Prosentase tingkat konflik yang ditangani di
11 80% 80% 10.000.000 0,8 15.000.000
lingkungan Kelurahan

Prosentase tingkat partisipasi masyarakat dan rasa


12 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan 80% 80% 35.000.000 -
patrotisme
TOTAL 1.299.996.000 1.103.945.674
Lingkas Ujung
Presentase Cakupan Pelayanan Administrasi
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 90% 90% 95,47 416.970.916 349.246.490,00 90% 97,71 417.027.859 280.065.510,00
Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana Aparatur 12 Bulan 12 Bulan 95,02 435.000.000 66.604.950,00 12 Bulan 44,94 375.000.000 39.046.000,00
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur Presentase Disiplin Apaatur 90% 90% 8.500.000 90% 8.500.000

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Presentase Sumber Daya Aparatur Yang Memiliki
4 90% 90% 50.000.000 90% 50.000.000
Aparatur Kompetensi Sesuai Bidangnya

Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Cakupan RT Yang Dibina Masalah Keamanan
5 0% 18 RT 20.000.000 18 RT 20.000.000
Lingkungan Lingkungan
Persentase data penduduk yang tersusun dalam
6 Program Penataan Administrasi Kependudukan 0% 100% 100.000.000 0
database sistem
Cakupan Partisipasi Masyarakat Dalam Menjaga
7 Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan 18 RT 18 RT 75.750.000 - 0
Keindahan
Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat
8 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 18 RT 18 RT 15.000.000 18 RT 15.000.000
Miskin
9 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Cakupan RT Yang Mengimplemtasikan Tata Ruang 18 RT 18 RT 10.000.000 18 RT 10.000.000
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Presentase Partisipasi MasyarakatDalam
10 90% 90% 100,00 115.000.000 5.000.000,00 90% 100,00 115.000.000 4.866.000,00
Membangun Desa Pembangunan
Program peningkatan keberdayaan masyarakat Cakupan keberdayaan RT dalam aktivitas pelayanan
11 18 RT 18 RT 100,00 291.000.000 226.650.000,00 18 RT 100,00 273.000.000 230.980.000,00
pedesaan kelurahan
12 Program Penyelesaian Konflik-konflik Pertanahan Tingkat Kejadian Konflik Pertanahan Yang Tertangani 5 kasus 10 Kasus 15.000.000 10 Kasus 100,00 15.000.000 2.400.000,00

Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan


13 Cakupan RT Yang Akan Dilakukan Pemeliharaan 18 RT 18 RT 100,00 15.000.000 25.000.000,00 18 RT 15.000.000
Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
Presentase Organisasi Keagamaan Yang Aktif Di-
14 Program Pembinaan Keagamaan 90% 90% 100,00 115.000.000 50.000.000,00 90% 115.000.000
Kelurahan
TOTAL 1.682.220.916 1.428.527.859
KARANG REJO

Program Upaya Kesehatan Masyarakat Jumlah posyandu yang pelayananya berkualitas 5 posyandu 5 posyandu 20.000.000 5 posyandu 25.000.000
1
Program pengembangan dan pengelolaan jaringan
Cakupan RT yang drainasenya berfungsi normal 10 RT 10 RT 100,00 25.000.000,00 10 RT
2 irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya 100.000.000 100.000.000

Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Persentase bangunan yang tertib adminitrasi 50% 80% 20.000.000 100% 25.000.000
3
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Persentase Penanganan Sampah 50% 70% 50.000.000 -
Persampahan
4

Program Penyelesaian Konflik-konflik Pertanahan Tingkat Kejadian Konflik Pertanahan yang tertangani 3 Kasus 1 Kasus 1.500.000 2 Kasus 3.000.000
5
Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 12 bulan 12 bulan 99,95 527.500.000 197.850.068,00 12 bulan 96,57 588.800.000 202.746.059,00
6
7 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana Aparatur 12 Bulan 12 Bulan 100,00 200.000.000 50.429.000,00 12 Bulan 46,98 300.000.000 18.520.000,00
8 Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat Disiplin Pegawai 50% 80% 30.000.000 - -
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Persentase sumber daya aparatur yang memiliki
70% 80% 100.000.000 90% 150.000.000
9 Aparatur kompetensi sesuai bidangnya
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Tingkat ketepatan menyerahkan laporan kinerja dan
1 Dokumen/ Tahun 1 Dokumen/ Tahun 5.000.000 1 Dokumen/ Tahun 5.000.000
10 Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan keuangan
Data Capaian pada Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan
No Program dan Kegiatan Awal Tahun 2015 2016
(Output)
Perencanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan
1 2 3 4 5 6 7 8
Persentase Organisasi Keagamaan yang aktif di
11 Program Pembinaan Keagamaan 0,5 0,8 98,50 180.000.000 48.500.000,00 0,8 90.000.000
kelurahan
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat
Persentase pelayanan yang baik kepada masyarakat 80% 90% 100,00 254.000.000 182.340.000,00 90% 95,80 300.000.000 175.500.000,00
12
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Persentase Partisipasi Masyarakat dalam
60% 65% 100,00 42.000.000 4.991.000,00 75% 100,00 55.000.000 4.755.000,00
Membangun Desa Pembangunan
13
14 Program pembinaan dan pemasyarakatan olahraga Jumlah Organisasi Pemuda dan Olahraga yang aktif 1 organisasi 1 organisasi 35.000.000 -
15 Program Pengelolaan Keragaman Budaya Jumlah Kelompok Seni dan Budaya yang aktif 3 5 kel 368.000.000 -
TOTAL 1.933.000.000 1.641.800.000
Karang Harapan

Program peningkatan keamanan dan kenyamanan Cakupan RT yang lingkungannya aman dan nyaman 17 RT 0 - 17 RT 10.000.000
lingkungan
1
Program Upaya Pencegahan penyalahgunaan Persentase masyarakat yang sadar akan bahaya 60 % sadar bahaya 0 - 0 -
2 Narkoba narkoba narkoba
Cakupan Penegakan Peraturan Daerah dan/atau Cakupan RT yang terpublikasikan PERDA - 0 - 17 RT 20.000.000
3 Peraturan Kepala Daerah
Program Upaya Kesehatan Masyarakat Persentase RT yang mengaplikasikan prilaku hidup 17 RT 100% 10.000.000 100% 8.000.000
4 bersih sehat
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam persentase usulan hasil musrenbang kelurahan yang 90% 90% 100,00 40.500.000 5.000.000,00 90% 100,00 40.500.000 4.942.000,00
5 Membangun Desa diberikan kedalam musrenbang kecamatan
Program peningkatan keberdayaan masyarakat Cakupan keberdayaan RT dalam aktivitas pelayanan 17 RT 17 RT 194.315.000 17 RT 100,00 194.315.000 181.800.000,00
pedesaan kelurahan 100,00 258.100.000,00
6
Program Pembinaan Keagaaman Cakupan RT yang terbina bidang keagamaannya 17 RT 17 RT 100,00 83.000.000 50.000.000,00 17 RT 83.000.000

7
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan cakupan RT yang meningkat kebersihannya 17 RT 17 RT 10.000.000 196.390.000,00 17 RT 10.000.000
100,00
8 Persampahan
Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan pelayanan administrasi perkantoran 12 Bulan 12 Bulan 594.765.000 337.627.103,00 12 Bulan 95,12 509.105.000 293.200.732,00
95,36
9
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan waktu pelayanan sarana dan prasarana 12 Bulan 12 Bulan 384.780.000 64.149.700,00 12 Bulan 83,95 188.105.457 39.767.000,00
100,00
10 aparatur
Program peningkatan disiplin aparatur Persentase kepatuhan pegawai 100 % (16 PNS) 1 5.950.000 1 17.000.000
11
Program peningkatan Kapasitas Sumber Daya Jumlah aparatur yang meningkat kapasitasnya 8 orang 16 Org 147.000.000 16 Org 150.000.000
12 Aparatur
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Jumlah penyampaian Laporan keuangan yang tepat 1 dok 1 Dok 5.000.000 1 Dok 5.000.000
13 Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan waktu
Program Peningkatan Pelayanan Umum dan Cakupan KK yang terkelola dalam database sistem - 0 - 1700 KK 50.000.000
Administrasi terhadap Masyarakat informasi
14
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Cakupan RT yang taat terhadap tata ruang 17 RT 17 RT 15.000.000 17 RT 15.000.000
15
Program Penyelesaian Konflik - konflik Pertanahan Cakupan RT yang disosialisasikan tentang pertanahan 17 RT 17 RT 3.000.000 17 RT 100,00 3.000.000 3.800.000,00
16
Program Pengembangan dan pengelolaan Jaringan cakupan RT yang drainase/gorong-gorongnya 17 RT 17 RT 17 RT 100.000.000
Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya dipelihara 100,00 100.000.000 25.000.000,00
17
TOTAL 1.593.310.000 1.403.025.457
KARANG BALIK
Program peningkatan keamanan dan kenyamanan Cakupan RT yang terjaga keamanan dan
1 17 RT 17RT 20.000.000 17RT 20.000.000
lingkungan kenyamannya
Program Upaya Pencegahan penyalahgunaan
2 Persentase masyarakat sadar akan bahaya narkoba 75% Sadar Narkoba 80% 20.000.000 -
Narkoba
5 Peraturan
Cakupan Penegakan Peraturan Daerah dan/atau 5 Peraturan perundang-
3 Program Penataan Peraturan Perundang-undangan 0 60.000.000 perundang-undangan 60.000.000
peraturan Kepala Daerah undangan (1.300 lbr)
(1.300 lbr)
Cakupan RT Kelurahan Karang Balik yang
4 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 17 RT 100% 75.000.000 100% 75.000.000
mengimplementasikan prilaku hidup bersih sehat
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Cakupan RT yang mengimplementasikan
5 17 RT 17 RT 15.000.000 -
perlindungan Perempuan perlindungan perempuan
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam persentase usulan hasil musrenbang Kelurahan yang
6 100% 100% 100,00 60.000.000 7.000.000,00 100% 100,00 65.000.000 5.000.000,00
Membangun Desa diberikan kedalam musrenbang kecamatan
Program peningkatan keberdayaan masyarakat Cakupan keberdayaan RT dalam aktivitas pelayanan
7 17 RT 17 RT 220.000.000 17 RT 220.000.000
pedesaan kelurahan
Cakupan RT yang aktif mengikuti kegiatan
8 Program Pembinaan Keagaaman 17 RT 17 RT 100,00 125.000.000 50.000.000,00 17 RT 175.000.000
keagamaan
Program Pengembangan Budaya Baca dan
9 Jumlah koleksi yang tersedia 100 buku - 100 buku 10.000.000
Pembinaan Perpustakaan
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan cakupan RT yang baik pengelolaan bidang
10 17 RT - 17 RT 10.000.000
Persampahan persampahan
Program peningkatan keberdayaan masyarakat
11 Jumlah perempuan yang berperan aktif 77 0rg 100,00 - 196.500.000,00 77 org 100,00 15.000.000 191.700.000,00
pedesaan
12 Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan pelayanan administrasi perkantoran 12 Bulan 12 Bulan 99,79 457.000.000 235.269.338,00 12 Bulan 99,78 457.000.000 211.866.784,00
13 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur 12 bulan 12 Bulan 88,01 538.000.000 43.900.650,00 12 Bulan 97,43 155.000.000 27.073.900,00

14 Program peningkatan disiplin aparatur Persentase kepatuhan pegawai 100% 100% 20.000.000 100% 20.000.000
Program peningkatan Kapasitas Sumber Daya Bimbingan teknis : 2
15 Jumlah pegawai yang meningkat kapasitasnya 2 org 75.000.000 3 org 75.000.000
Aparatur orang/tahun
Program Peningkatan Pengembangan Sistem
16 Ketepatan waktu penyampaian Laporan keuangan 1 Dokumen 1 Dokumen 5.000.000 1 Dokumen 5.000.000
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Data Capaian pada Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan
No Program dan Kegiatan Awal Tahun 2015 2016
(Output)
Perencanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan
1 2 3 4 5 6 7 8
Program Peningkatan Pelayanan Umum dan
17 Cakupan wilayah RT yang terlayani 17 RT 17 RT 50.000.000 17 RT 50.000.000
Administrasi terhadap Masyarakat
18 Program Pemanfaatan Ruang Cakupan RT yang mengimplemtasikan tata ruang 17 RT 17 RT 25.000.000 17 RT 25.000.000
19 Program Penyelesaian Konflik - konflik Pertanahan Jumlah kasus konflik pertanahanan 9 Kasus 7 Kasus 6.000.000 6 Kasus 98,08 6.000.000 4.904.000,00

Program pengembangan dan pengelolaan jaringan Persentase drainase/gorong-gorong yang berfungsi


20 47% 59% 100,00 85.000.000 15.000.000,00 76% 85.000.000
irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya normal

Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi persentase kelengkapan database sistem informasi


21 - - 40% 48.000.000
Informasi kelurahan
TOTAL 1.856.000.000 1.576.000.000
Kelurahan Karang Anyar
1 Program Pelayanan administrasi perkantoran Cakupan pelayanan administrasi perkantoran 12 bulan 12 bulan 100,00 417.914.000 226.712.065,00 12 bulan 99,91 343.838.000 462.228.252,00
Cakupan waktu penyediaan sarana & prasarana
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 12 bulan 12 bulan 75,00 114.000.000 35.370.107,00 12 bulan 98,77 90.000.000 417.447.800,00
aparatur
3 Program peningkatan disiplin aparatur Persentase kepatuhan disiplin pegawai 100 % 100% 28.800.000 0 0
Program Peningkatan Pengembangan Sistem
4 Cakupan dokumen yang selesai tepat waktu 1 dok 1 dok 5.000.000 1 dok 5.000.000
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
5 Cakupan peningkatan kebersihan RT 15 RT 15 RT 6.200.000 7 RT 3.000.000
Persampahan
Persentase RT yang melaksanakan perilaku hidup
6 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 100 % 100 % 4.500.000 100 % 4.500.000
sehat dan bersih
7 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Persentase Kepatuhan RT terhadap RTRW 100 % 100 % 10.000.000 100 % 7.500.000
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Persentase partisipasi lembaga pemberdayaan
8 100 % 100 % 100,00 114.750.000 6.000.000,00 100 % 100,00 101.000.000 4.940.000,00
Membangun Desa masyarakat
Program peningkatan keberdayaan masyarakat Cakupan keberdayaan RT dalam aktivitas pelayanan
9 35 RT 35 RT 100,00 733.000.000 717.450.000,00 35 RT 100,00 733.000.000 332.100.000,00
pedesaan kelurahan
Persentase penyelesaian konflik pertanahan yang
10 Program Penyelesaian Konflik-Konflik Pertanahan 100 % 100% 3.000.000 100% 100,00 2.500.000 5.000.000,00
ditangani
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan
11 Cakupan RT yang terpelihara saluran sungai/drainase 35 RT 35 RT 100,00 100.000.000 24.960.000,00 35 RT 100.000.000
Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
12 Program Pembinaan Keagamaan Cakupan RT yang terbina keagamaannya 70 RT 70 RT 100,00 105.250.000 49.856.000,00 70 RT 67.000.000
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Persentase Pegawai yang meningkat kapasitas
13 100 % 100 % 52.750.000 100% 42.150.000
Aparatur keahliannya
TOTAL 1.695.164.000 1.499.488.000
Kelurahan Karang Anyar Pantai

1 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Cakupan RT yang lingkungannya aman dan nyaman 33 RT 100% 45.400.000 100% 45.400.000

Persentase RT Kelurahan Karang Anyar Pantai yang


2 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 33 RT - 100% 10.000.000
disosialisasikan perilaku hidup bersih sehat

Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Persentase usulan hasil Musrenbang Kelurahan yang
3 90% 90% 97,14 37.000.000 6.800.000,00 90% 37.000.000
Membangun Desa diberikan kedalam musrenbang kecamatan

Program peningkatan keberdayaan masyarakat Cakupan keberdayaan RT dalam aktivitas pelayanan


4 33 RT 33 RT 99,89 421.390.000 412.450.000,00 33 RT 421.390.000
pedesaan kelurahan
Cakupan RT yang aktif mengikuti kegiatan
5 Program Pembinaan Keagamaan 33 RT 33 RT 100,00 90.000.000 50.000.000,00 33 RT 90.000.000
keagamaan
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
6 Cakupan RT baik pengelolaan persampahannya 33 RT 33 RT 10.000.000 33 RT 10.000.000
Persampahan

7 Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan pelayanan administrasi perkantoran 12 Bulan 12 Bulan 99,94 476.894.000 306.647.478,00 12 Bulan 476.894.000

Cakupan waktu pelayanan sarana dan prasarana


8 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 12 Bulan 12 Bulan 91,20 392.324.000 52.700.900,00 12 Bulan 184.774.000
aparatur

9 Program peningkatan disiplin aparatur Persentase kepatuhan pegawai 100 % (15 PNS) 100% 11.250.000 100% 3.750.000

Program peningkatan Kapasitas Sumber Daya


10 Jumlah aparatur yang meningkat kapasitasnya 3 orang 3 Org 58.800.000 3 Org 53.325.166
Aparatur
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Jumlah Laporan keuangan yang disampaikan tepat
11 1 dok 1 Dok 5.000.000 1 Dok 5.000.000
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan waktu
Program Peningkatan Pelayanan Umum dan
12 Cakupan RT yang mengakses sarana informasi publik - 33 RT 25.000.000 - -
Administrasi terhadap Masyarakat

13 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Cakupan RT yang paham tentang ruang 33 RT 33 RT 10.000.000 - -

13 Program Penyelesaian Konflik - konflik Pertanahan Cakupan RT yang paham tentang bidang pertanahan 33 RT 33 RT 5.000.000 33 RT 5.000.000

Program Pengembangan dan pengelolaan Jaringan Cakupan RT yang drainase/gorong-gorongnya


14 7 RT 7 RT 99,92 40.000.000 39.960.000,00 7 RT 40.000.000
Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya terpelihara
TOTAL
1.628.058.000 1.382.533.166
Kelurahan Pamusian
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Persentase Keamanan dan Kenyamanan di
1 60% 60% 14.402.500 70% 14.402.500
Membangun Desa Masyarakat
Data Capaian pada Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan
No Program dan Kegiatan Awal Tahun 2015 2016
(Output)
Perencanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan
1 2 3 4 5 6 7 8

2 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Persentase pelanggaran perizinan rumah sewa 60% 60% 11.955.000 70% 11.955.000

3 Program Penyelesaian konflik-konflik pertanahan jumlah konflik pertanahan yang terselesaikan 10 konflik 10 Konflik 10.000.000 10 Konflik 90,15% 10.000.000 2.664.000

Program pembinaan pedagang kaki lima dan jumlah peserta pedagang kaki lima/asongan yang
4 30 orang 30 orang 7.702.500 35 orang 7.702.500
asongan tertib

Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Persentase usulan pembangunan masyarakat yang
5 Membangun Desa diakomodir 100% 100% 100,00% 41.932.500 7.000.000 100% 100,00% 41.932.500 4.838.000

Program peningkatan keberdayaan masyarakat Cakupan keberdayaan RT dalam aktivitas pelayanan


6 pedesaan kelurahan 31 RT 31 RT 100,00% 510.354.000 393.927.500 31 RT 100,00% 410.354.000 332.100.000

Program pengembangan dan pengelolaan jaringan


7 Persentase saluran sungai yang berfungsi normal 80% 80% 100,00% 100.000.000 21.390.000 80% 100.000.000
irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan


8 Persentase penanganan sampah di lingkungan RT 20% 20% 100,00% 115.980.500 49.050.200 20% 100,00% 125.058.500 0
Persampahan

9 Program Penataan Peraturan Perundang-undangan Persentase peningkatan Pelayanan thd masyarakat - 70% 10.170.000

Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Jumlah Industri Rumah Tangga yang produksinya
10 10 usaha 15 usaha 177.805.000 20 usaha 13.805.000
Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah meningkat

Cakupan Jumlah posyandu yang melakukan


11 Program upaya kesehatan masyarakat 10 posyandu 10 posyandu 24.200.000 10 posyandu 24.200.000
Pelayanan kpd masyarakat

Cakupan Jumlah posyandu lansia yang melakukan


12 Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia 2 posyandu - - - -
pelayanan

13 Program pembinaan keagamaan Cakupan Persentase organisasi keagamaan yang aktif 95% 95% 100,00% 168.177.500 49.900.000 97% 168.177.500

Cakupan waktu dukungan pelayanan administrasi


14 Program pelayanan administrasi perkantoran perkantoran 12 bulan 12 bulan 98,71% 571.185.000 345.772.192 12 bulan 10000,00% 577.370.000 309.132.429

Cakupan waktu dukungan peningkatan sarana dan


15 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 12 bulan 12 bulan 100,00% 119.030.000 56.026.500 12 bulan 100,00% 148.330.000 31.597.400
prasarana aparatur

16 Program peningkatan disiplin aparatur Persentase Tingkat kehadiran pegawai 100% 100% 51.050.000 100% 13.950.000

Program peningkatan kapasitas sumber daya


17 Persentase pegawai yang meningkat wawasannya 80% 100% 118.593.000 100% 55.158.813
aparatur

Program peningkatan pengembangan sistem Jumlah dokumen laporan kinerja yang selesai tepat
18 1 dokumen 1 dokumen 5.000.000 1 dokumen 5.000.000
pelaporan capaian kinerja dan keuangan waktu

Program pengembangan Budaya Baca dan


19 Persentase peningkatan Budaya Baca dimasyarakat 60% 60% 6.902.500 70% 6.902.500
Pembinaan Perpustakaan

TOTAL 2.054.270.000 1.744.468.813


Selumit
Persentase kebutuhan pelayanan Administrasi
1 Program Pelayanan Adminsitrasi Perkantoran 100% 100% 97,63% 471.494.000 316.381.177 100% 96,85% 475.000.000 319.037.488
Perkantoran yang terlayani

2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan Layanan Sarana dan Prasarana Aparatur 12 Bulan 100,00% 240.000.000 52.712.300 12 Bulan 43,14% 160.000.000 129.542.900

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Persentase sumber daya aparatur yang memiliki
3 50% 60% 145.000.000 65% 115.000.000
Aparatur kompetensi sesuai bidangnya

Cakupan kunjungan masyarakat disarana kesehatan 250 orang / bulan (5


4 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 260 orang/bulan 15.000.000 270 orang/bulan 10.000.000
(posyandu) posyabdu)

Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan


5 Persentase saluran drainase yang berfungsi normal 95% 95% 100,00% 85.000.000 10.000.000 95% 70.000.000
Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya

50 rumah dari 360


6 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Jumlah rumah sewa yang mempunyai izin 65 rumah sewa 10.000.000 80 rumah sewa 10.000.000
rumah sewa

7 Program penyelesaian konflik-konflik pertanahan Tingkat kejadian konflik pertanahan yang tertangani 5 kasus pertanahan 2 kasus 15.000.000 2 kasus 100,00% 10.000.000 -
Data Capaian pada Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan
No Program dan Kegiatan Awal Tahun 2015 2016
(Output)
Perencanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan
1 2 3 4 5 6 7 8

Persentase data kependudukan yang terintegrasi


8 Program penataan administrasi kependudukan 75% 80% 10.000.000 85% 10.000.000
kedalam sistem

Program peningkatan keamanan dan kenyamanan


9 Tingkat kejadian kriminalitas 8 kali/tahun 6 kali/tahun 40.000.000 6 kali/tahun 10.000.000
lingkungan

Persentase kegiatan Keagamaan di Kelurahan


10 Program Pembinaan Keagamaan 75% 85% 100,00% 85.000.000 50.000.000 85% 85.000.000
Selumit

Program peningkatan keberdayaan masyarakat Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi wilayah


11 12 bulan 12 Bulan 100,00% 200.000.000 237.200.000 12 bulan 100,00% 200.000.000 169.200.000
pedesaan Pedesaan
Program pembinaan pedagang kaki lima dan
12 Persentase PK5 yang ditertibkan 83% 85% 7.500.000 88% 7.500.000
asongan
Program peningkatan kualitas hidup dan
13 Jumlah kasus KDRT 7 kasus 6 kasus 23.560.000 5 kasus 13.768.858
perlindungan perempuan
Cakupan Penegakan Peraturan Perundang Undangan
14 Program Penataan Peraturan Perundang Undangan 60% 60% 10.020.000 60% 5.000.000
Daerah

Program peningkatan pelayanan umum dan Cakupan Penyd.Ppeningkatan Pelay.Umum dan


15 12 Bulan 12 Bulan 10.000.000 12 Bulan 5.000.000
administrasi terhadap masyarakat Administrasi thd masyarakat

16 Pogram Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat Disiplin Pegawai 88% 94% 18.000.000 94% -

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persentase Lingkungan RT yang terlayani kendaraan


17 50% 50% 100,00% 20.000.000 196.390.000 50% 20.000.000
Persampahan pengangkut sampah

Program Peningkatan Partisipasi masyarakat dalam Persentase partisipasi masyarakat dalam aktivitas
18 75% 80% 100,00% 65.000.000 7.000.000 85% 100,00% 50.000.000 4.969.000
membangun desa pembangunan

TOTAL 1.470.574.000 1.263.768.858


KAMPUNG ENAM
Program Pengembangan Budaya Baca dan
1 Presentase minat baca masyarakat 13% 14% 10.000.000 17% 10.000.000
Pembinaan Perpustakaan
2 Program Upaya Kesehatan Masyarakat Cakupan RT yang disosialisasikan perilaku hidup sehat 15 RT 10.000.000 15 RT 10.000.000
Program pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan
3 Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Cakupan masyarakat yang terlayani - 0 45% 34.000.000
Pembantu dan Jaringannya
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan anak
4 Jumlah kematian balita 0,00% 0,00% 10.000.000 0,00% 10.000.000
balita
Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan
5 Cakupan RT yang tanggap bencana' - 15 RT 10.000.000 - -
Korban Bencana Alam
Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas
6 Cakupan RT yang paham akan gender - 15 RT 8.000.000 15 RT 8.500.000
Anak dan Perempuan
7 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia Cakupan Lansia yang sehat 90% 90% 10.000.000 92% 9.000.000

Program pengembangan dan pengelolaan jaringan cakupan RT yang drainase/gorong-gorongnya


8 15 RT 15 RT 100,00% 75.000.000 1.968.000 15 RT 75.000.000
irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya terpelihara

9 Program Perencanaan Tata Ruang Cakupan RT yang dilakukan Sosialisasi 15 RT 15 RT 5.000.000 0

10 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Cakupan RT pemanfaatan ruangnya terkendali 15 RT 15 RT 18.000.000 15 RT 17.500.000
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
11 Jumlah RT yang sampahnya terkelola 13 RT 13 RT 60.000.000 13 RT 65.000.000
Persampahan
12 Program Penyelesaian Konflik - konflik Pertanahan Cakupan RT yang paham tentang bidang pertanahan 15 RT 15 RT 5.000.000 15 RT 52,00% 5.000.000 2.600.000
Presentase masyarakat yang sadar akan bahaya
13 Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan 60% 70% 10.000.000 -
narkoba
Program peningkatan keamanan dan kenyamanan
14 Cakupan RT yang lingkungannya aman dan nyaman - 15 RT 8.000.000 15 RT 12.000.000
lingkungan
15 Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan pelayanan administrasi perkantoran 12 bulan 12 bulan 99,68% 376.548.000 280.307.454 12 bulan 81,06% 421.000.000 187.560.675
Cakupan waktu pelayanan penyelenggaraan
16 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 12 Bulan 12 bulan 100,00% 422.600.000 48.131.000 12 bulan 71,94% 134.753.000 27.596.000
pemerintahan di Kelurahan
17 Program peningkatan disiplin aparatur Jumlah pegawai yang disiplin 17 orang 17 orang 35.500.000 17 orang 11.000.000
Program peningkatan Kapasitas Sumber Daya Jumlah Pegawai meningkat kapasitas dan
18 2 orang 5 orang 95.500.000 8 orang 100.000.000
Aparatur kompetensinya
Program Peningkatan Pengembangan Sistem
19 Ketepatan waktu penyampaian Laporan keuangan 1 dokumen 1 dokumen 5.000.000 1 dokumen 5.000.000
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
20 Program Pembinaan Keagaaman Cakupan RT yang mengikuti kegiatan keagamaan 15 RT 15 RT 94,43% 62.000.000 41.450.000 15 RT 75.000.000
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Presentase partisipasi lembaga masyarakat dalam
21 100% 100% 99,99% 15.000.000 176.720.000 100% 100,00% 30.000.000 153.900.000
Pedesaan pembangunan
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam
22 Jumlah RT mandiri 15 RT 15 RT 100,00% 38.350.000 4.485.000 15 RT 100,00% 39.000.000 4.810.000
Membangun Desa
Program peningkatan keberdayaan masyarakat Cakupan keberdayaan RT dalam aktivitas pelayanan
23 15 RT 15 RT 164.293.800 15 RT 167.794.000
pedesaan kelurahan
TOTAL 1.453.791.800 1.239.547.000
Data Capaian pada Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan
No Program dan Kegiatan Awal Tahun 2015 2016
(Output)
Perencanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan
1 2 3 4 5 6 7 8
MAMBURUNGAN
Program peningkatan keamanan dan kenyamanan
1 Cakupan RT yang lingkungannya aman dan nyaman 23 RT 23 RT 7.500.000 23 RT 7.500.000
lingkungan

Program Upaya Pencegahan Penyalahgunaan 70% Sadar Bahaya


2 jumlah kasus narkoba di tingkat kelurahan - - 80% 10.000.000
Narkoba Narkoba

3 Program Penataan Peraturan Perundang-undangan Cakupan RT yang terpublikasikan PERDA - - - 23 RT 8.750.000

Persentase RT Kelurahan mamburungan yang


4 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 23 RT 100% 20.000.000 100% 20.000.000
disosialisasikan prilaku hidup bersih dan sehat

Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam persentase usulan hasil musrenbang kelurahan yang
5 95% 95% 100,00% 32.500.000 6.150.000 95% 100,00% 40.000.000 4.720.000
Membangun Desa diberikan dalam musrenbang kecamatan

Program peningkatan keberdayaan masyarakat Cakupan keberdayaan RT dalam aktivitas pelayanan


6 23 RT 23 RT 100,00% 255.000.000 228.600.000 23 RT 95,62% 255.000.000 242.100.000
pedesaan kelurahan
7 Program Pembinaan Keagaaman Cakupan RT yang mengikuti kegiatan keagamaan 23 RT 23 RT 100,00% 115.000.000 50.000.000 23 RT 115.000.000
Program Pengembangan Budaya Baca dan
8 Cakupan RT yang mengakses perpustakaan kelurahan 23 RT 23 RT 50.000.000 - 0
Pembinaan Perpustakaan
Program Pengembangan Kinerja Pengelola
9 Cakupan RT yang terlayani pengangkutan sampahnya 23 RT 23 RT 100,00% 7.500.000 4.944.000 23 RT 7.500.000
persampahan
10 Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan pelayanan administrasi perkantoran 12 Bulan 12 Bulan 89,02% 529.481.294 221.825.916 12 Bulan 79,40% 540.294.226 169.382.216
Cakupan pelayanan penyelenggaraan pemerintahan
11 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 12 bulan 12 bulan 100,00% 445.800.000 59.712.000 12 bulan 84,31% 239.800.000 35.668.000
di Kelurahan
12 Program peningkatan disiplin aparatur Persentase kepatuhan pegawai 100% (17 pns) 100% 33.050.000 - 0
Program peningkatan Kapasitas Sumber Daya
13 Jumlah aparatur yang meningkat kompetensinya 2 Org 4 Org 44.500.000 5 Org 44.500.000
Aparatur

Program Peningkatan Pengembangan Sistem


14 Ketepatan waktu penyampaian Laporan keuangan 1 Dok 1 Dok 5.000.000 1 Dok 5.000.000
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Program Peningkatan Pelayanan Umum dan Cakupan KK yang terkelola dalam database sistem
15 - - 0 - 0
Administrasi terhadap Masyarakat Informasi

16 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Cakupan RT yang disosialisasikan tentang ruang 23 RT 23 RT 5.000.000 23 RT 7.500.000

17 Program Penyelesaian Konflik - konflik Pertanahan Jumlah konflik pertanahan yang terselesaikan 7 kasus 10 kasus 4.000.000 10 kasus 100,00% 4.000.000 4.720.000

Program pengembangan dan pengelolaan jaringan cakupan drainase/gorong-gorong RT yang berfungsi


18 23 RT 23 RT 100,00% 100.000.000 20.000.000 23 RT 100.000.000
irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya normal

TOTAL 1.654.331.294 1.404.844.226


SELUMIT PANTAI
Menurunnya jumlah penyelesaian konflik-konflik
1 Program Penyelesaian Konflik-konflik Pertanahan 7 kasus 6 kasus 6.000.000 6 kasus 100,00% 6.000.000 4.900.000
pertanahan
2 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Cakupan tata ruang RT yang terkendali 15 RT 15 RT 25.000.000 16 RT 10.000.000

Cakupan RT yang mengimplementasikan perilaku


3 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 7 RT 8 RT 32.000.000 9 RT 9.000.000
hidup bersih sehat

Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Cakupan RT yang mengimplementasikan


4 0 5 RT 20.000.000 6 RT 9.000.000
perlindungan Perempuan perlindungan terhadap perempuan

Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam persentase usulan hasil musrenbang kelurahan yang
5 100% 100% 98,45% 60.000.000 351.441.500 100% 100,00% 43.000.000 4.999.900
Membangun Desa diberikan kedalam musrenbang kecamatan

Program peningkatan keberdayaan masyarakat Cakupan keberdayaan RT dalam aktivitas pelayanan


6 29 RT 29 RT 409.275.000 29 RT 100,00% 301.275.000 292.800.000
pedesaan kelurahan
Cakupan RT yang aktif mengikuti kegiatan
7 Program Pembinaan Keagaaman 29 RT 29 RT 98,50% 99.000.000 47.000.000 29 RT 98.000.000
keagamaan
30 orang/hari kerja 30 orang/hari kerja 30 orang/hari kerja
Program Pengembangan Budaya Baca dan Jumlah masyarakat yang mengakses taman baca dan
8 (anak putus sekolah (anak putus sekolah dan 10.000.000 (anak putus sekolah 10.000.000
Pembinaan Perpustakaan bermain
dan balita) balita) dan balita)

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan


9 cakupan RT yang baik pengelolaan sampahnya 29 RT 29 RT 100,00% 12.000.000 196.390.000 29 RT 8.000.000
Persampahan

Program pengembangan dan pengelolaan jaringan


10 Cakupan Jaringan irigasi RT yang berfungsi normal 10 RT 10 RT 100,00% 75.000.000 37.500.000 10 RT 42.900.000
irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya

11 Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan pelayanan administrasi perkantoran 12 Bulan 12 Bulan 97,53% 354.039.820 249.323.217 12 Bulan 98,61% 313.789.820 205.354.466
Data Capaian pada Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan
No Program dan Kegiatan Awal Tahun 2015 2016
(Output)
Perencanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan
1 2 3 4 5 6 7 8

12 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur 12 bulan 12 bulan 100,00% 122.040.000 71.763.975 12 bulan 95,39% 114.040.000 46.910.500

13 Program peningkatan disiplin aparatur Persentase kepatuhan pegawai 100 % (20 pegawai) 100 % (20 pegawai) 29.100.000 100 % (20 pegawai) 6.000.000

Program peningkatan Kapasitas Sumber Daya


14 cakupan aparatur meningkat kapasitasnya 16 pegawai 8 pegawai 27.000.000 8 pegawai 27.000.000
Aparatur

Program Peningkatan Pengembangan Sistem


15 Jumlah dokumen yeng selesai tepat waktu 1 dokumen 1 dokumen 5.000.000 1 dokumen 5.000.000
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Program Peningkatan Pelayanan Umum dan


16 Cakupan RT yang mendapat pelayanan administratif 29 RT 29 RT 2.000.000 29 RT -
Administrasi terhadap Masyarakat

Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi persentase kelengkapan database sistem informasi


17 0% - -
Informasi kelurahan
TOTAL 1.287.454.820 1.003.004.820

KELURAHAN SEBENGKOK
Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Tingkat Penyelesaian K3 (Ketertiban, Ketetntraman, 33 RT 33 RT 3.000.000 33 RT 3.000.000
1 Lingkungan Keindahan)
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Lansia Yang 1 Posyandu Lansia 12 Bln 4.000.000 12 Bln 4.000.000
Beroperasi

2
Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima Dan Persentase Pedagang Kaki Lima/Asongan Yang 40% 40% 4.000.000 40% 4.000.000
Asongan tertata
3
Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, Persentase Masyarakat Yang Sadar Akan Bahaya 40 % Sadar Bahaya 40% 6.500.000 0 -
PMS termasuk HIV/AIDS Narkoba Narkoba
4
Program pengembangan sistem pendukung usaha Persentase Usaha Mikro Kecil Yang Menjadi Usaha 40% 40% 5.400.000 40% -
bagi usaha mikro kecil menengah Menengah
5
Program Penataan Peraturan Perundang-undangan Cakupan Penegakan Peraturan Daerah dan/atau 33 RT 33 RT 4.500.000 33 RT 5.000.000
Peraturan Kepala Daerah
6
Program Upaya Kesehatan Masyarakat Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat 33 RT 100% 3.000.000 100% 3.000.000
Miskin
7
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Persentase Usulan Hasil Musrenbang Kelurahan Yang 90% 90% 92,91% 40.500.000 5.060.000 90% 100,00% 44.000.000 4.779.000
Membangun Desa Diberikan Kedalam Musrenbang Kecamatan

8
Program peningkatan keberdayaan masyarakat Cakupan keberdayaan RT dalam aktivitas pelayanan 33 RT 33 RT 99,61% 381.800.000 355.800.000 33 RT 99,96% 361.800.000 395.650.000
9 pedesaan kelurahan
Program Pembinaan Keagaaman Cakupan RT Yang Terbina Bidang Keagamaannya 33 RT 33 RT 100,00% 95.000.000 50.000.000 33 RT 95.000.000

10
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persentase Penanganan Sampah 30% 0 - 0 -
11 Persampahan
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran 12 Bln 12 Bln 81,11% 371.448.600 204.840.400 12 Bln 83,88% 443.588.134 204.908.795

12
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Cakupan Waktu Pelayanan Sarana dan Prasarana 12 Bln 12 Bln 80,25% 535.184.000 37.803.800 12 Bln 25,94% 233.284.000 23.882.100
Aparatur Aparatur
13
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Persentase Kepatuhan dan Kewibawaan PNS 70% 70% 20.000.000 75% 7.500.000
14
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Persentase Sumber Daya Aparatur Yang Memiliki 100% 100% 30.000.000 100% 40.000.000
Aparatur Kompetensi Sesuai Dengan Bidangnya

15
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Jumlah Penyampaian Laporan Keuangan Yang Tepat 1 Dok 1 Dok 5.000.000 1 Dok 5.000.000
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Waktu
16
Program Peningkatan Pelayanan Umum dan Cakupan KK Yang Terkelola Dalam Database Sistem 1 Sistem Informasi 0 - 1 Sistem Informasi 65.000.000
Administrasi terhadap Masyarakat Informasi
17
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Cakupan RT Yang Taat Terhadap Tata Ruang 33 RT 0 - 0 -
18
Program Penyelesaian Konflik - konflik Pertanahan Cakupan RT Yang Paham Tentang Pertanahan 33 RT 33 RT 3.000.000 33 RT 0,00% 3.000.000 -

19
Data Capaian pada Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan
No Program dan Kegiatan Awal Tahun 2015 2016
(Output)
Perencanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan Target Realisasi Kerangka Pendanaan Realisasi Pendanaan
1 2 3 4 5 6 7 8
Program Pengembangan dan pengelolaan Jaringan Cakupan RT Yang Drainase/Gorong-gorongnya Di 33 RT - 41,75% 47.000.000 20.875.000 0 -
Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya Pelihara
20
TOTAL 1.559.332.600 1.317.172.134
Kampung Satu/SKIP
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Cakupan pelayanan administrasi perkantoran 12 bulan 12 bulan 97,08% 651.961.383 309.635.969 12 bulan 89,00% 506.062.077 254.820.083
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur 12 bulan 12 bulan 100,00% 293.350.042 40.696.750 12 bulan 70,95% 142.844.282 23.774.900
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur Cakupan PNS yang disiplin 100% - 100% 43.438.500
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Cakupan PNS yang mengikuti meningkat
4 8 orang 8 orang 81.800.000 9 orang 92.025.000
Aparatur kompetensinya
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Jumlah laporan keuangan yang dilaporkan tepat
5 1 dokumen 1 dokumen 5.000.000 1 dokumen 5.000.000
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan waktu
Program Peningkatan Pelayanan Umum dan
6 - - - - - -
Administrasi terhadap Masyarakat
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Cakupan pemeliharaan rutin kendaraan
7 4 kendaraan R3 4 kendaraan R3 28.880.000 4 kendaraan R3 100,00% 28.880.000 -
Persampahan dinas/operasional roda 3
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat
8 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 100 peserta 100 peserta 4.800.000 125 peserta 100,00% 5.800.000 29.950.000
miskin
Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan
9 Cakupan masyarakat kurang mampu 180 peserta 180 peserta 8.109.013 250 peserta 10.912.688
dan Anak
Cakupan pengawasan dan monitoring perijinan (IMB)
10 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang 21 RT 21 RT 13.882.500 21 RT 13.885.125
mendirikan bangunan, tempat usaha dan rumah sewa
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Cakupan RT, RW, Tokoh Masyarakat dan Organisasi
11 21 RT 21 RT 100,00% 37.391.188 7.000.000 21 RT 100,00% 37.524.997 5.000.000
Membangun Desa Kemasyarakatan dan Pemuda
Program peningkatan keberdayaan masyarakat Cakupan keberdayaan RT dalam aktivitas pelayanan
12 21 RT 21 RT 100,00% 329.163.750 302.600.000 21 RT 99,82% 331.788.750 297.600.000
pedesaan kelurahan
13 Program Penyelesaian Konflik-Konflik Pertanahan Cakupan RT yang memiliki potensi konflik pertanahan 21 RT 21 RT 6.000.000 21 RT 100,00% 6.000.000 5.000.000
Program Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Cakupan RT, RW, Tokoh Masyarakat dan Organisasi
14 21 RT 21 RT 7.656.250 21 RT 7.657.563
Narkoba Kemasyarakatan dan Pemuda
Program Pemeliharaan Kantramtibmas dan Cakupan RT, RW, Tokoh Masyarakat dan Organisasi
15 21 RT 21 RT 7.656.250 21 RT 7.657.563
Pencegahan Tindak Kriminal Kemasyarakatan dan Pemuda
Cakupan RT, RW, Tokoh Masyarakat dan Organisasi
16 Program Pendidikan Politik Masyarakat - 21 RT 17.656.250 -
Kemasyarakatan dan Pemuda
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Cakupan Pemeliharan Saluran Sungai, Drainase dan
17 21 RT 21 RT 99,20% 30.450.000 24.750.000 21 RT 35.575.000
Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya Saluran lain dalam wilayah Kelurahan Kampung I Skip
18 Program Pembinaan Keagamaan Cakupan RT yang mengikuti kegiatan keagamaan 21 RT 21 RT 100,00% 125.365.875 50.002.000 21 RT 125.369.419
TOTAL 1.649.122.500 1.400.420.962

GRAND TOTAL 1.447.104.792.164 1.228.869.223.306


Tabel 8.2.
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS , KERANGKA PENDANAAN KOTA TARAKAN TAHUN 2017-2019

Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
No Program dan Kegiatan Indikator
2017 2018 2019
Target Kerangka Pendanaan Target Kerangka Pendanaan Target Kerangka Pendanaan

460.093.579.250 203.994.874.250 243.994.874.250


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

1 Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana Aparatur 100% 2.195.158.000 100% 2.195.158.000 100% 2.195.158.000
2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana Aparatur 100% 1.061.624.000 100% 1.061.624.000 100% 1.061.624.000
3 Program pembangunan jalan dan jembatan Rasio panjang jalan aspal per luas wilayah (km/km2) 0,65 30.047.218.000 0,68 12.211.310.000 0,71 18.211.310.000
4 1.000.000.000 - -
Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong Panjang Drainase Skala Kawasan dan Kota (meter) 52509 55509 58509

5 Program pembangunan turap/talud/brojong Persentase Lokasi yang akan Dibangun Turap/Talud/Bronjong 20 - 20 - 20 -


6 96 9.339.210.000 96 900.000.000 96 900.000.000
Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan Prosentase Panjang jalan dan jembatan dalam kondisi baik dan sedang

7 Program penyediaan dan pengolahan air baku Kapasitas Produksi Air Bersih Kota (liter/detik) 875 18.800.000.000 935 - 1055 37.600.000.000
8 Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau 40.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000
Volume Tampungan Air Baku (m3) 1.530.000 1.680.000 1.880.000
dan sumber daya air lainnya
9 Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air 3.807.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000
Rumah Tangga Pengguna Air Bersih (Sambungan Rumah) 36138 39980 44078
limbah
10 Program pengendalian banjir Jumlah 'Titik Banjir 5 111.800.000.000 4 79.250.000.000 4 79.250.000.000
11 - - -
Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh Jumlah Pelabuhan yang Terbangun dan yang di Rehab

12 Program peningkatan sarana dan prasarana ke PU an Persentase Sarana dan Prasarana Dinas PU & TR yang Memadai 100% 50.000.000 100% - 100% -
13 Persentase Data Pokok Bidang Teknis PU yang Terintegrasi dengan 50.000.000 - -
Program pengembangan data/informasi ke PU an 100% 100% 100%
Sistem
14 Cakupan Ketersediaan Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial di Wilayah 74.503.297.000 - 4 -
Program pembangunan dan penyediaan fasilitas umum 4 4
Kecamatan
15 Program peningkatan jalan lingkungan perkotaan Persentase Kecamatan yang Memiliki Aksesibilitas Baik 74 12.599.000.000 79 69.000.000 85 69.000.000
16 Program Peningkatan Jalan dan Jembatan Persentase Jalan Kota Beraspal atau Berhotmix 87 152.981.072.250 88 97.007.782.250 89 93.407.782.250
17 Program perencanaan tata ruang Jumlah Kawasan yang Memiliki Dokumen Rencana Tata Ruang 2 850.000.000 2 200.000.000 1 200.000.000
18 Program pengendalian pemanfaatan ruang Jumlah bangunan melanggar Pemanfaatan Ruang (unit) 300 100.000.000 250 - 200 -
19 600.000.000 - -
Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan Persentase median jalan utama yang memiliki penerangan jalan yang
97,22% 98,15% 99,07%
berfungsi
20 Program pengelolaan ruang terbuka hijau 200.000.000 100.000.000 100.000.000
Persentase RTH yang terjaga 4.87% 5.64% 5.64%

21 Program Usaha Jasa Konstruksi 110.000.000 - -


22 Program Pengembangan Prasarana Perkotaan - - -
23 Program Peningkatan Disiplin Aparatur Persentase Pelanggaran Disiplin Pegawai

24 Persentase Sumber Daya Aparatur yang Memiliki Kompetensi Sesuai Bidangnya


PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR

25 PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN Penilaian Lakip SKPD


CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN
26
Program Pengaturan Jasa Konstruksi

27
Program Pemberdayaan Jasa Konstruksi

28
Program Pengawasan Konstruksi

29
Program Pemanfaatan Ruang

6.029.907.000 2.617.907.000 2.617.907.000


DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PEMUKIMAN DAN PERTANAHAN

1 Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran 100% 1.349.327.000 100% 1.349.327.000 100% 1.349.327.000
2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana Aparatur 100% 158.580.000 100% 158.580.000 100% 158.580.000

3 Program peningkatan disiplin aparatur Persentase Pelanggaran Disiplin Pegawai 100% - 100% - 100% -

4 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Persentase Sumber Daya Aparatur yang Memiliki Kompetensi Sesuai 100% - 100% - 100% -
Bidangnya
5 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian - - -
kinerja dan keuangan Penilaian Lakip OPD

6 Program pengembangan perumahan Jumlah Rumah Layak Huni yang Terjangkau (unit) 10 610.000.000 10 310.000.000 10 310.000.000
7 Program lingkungan sehat perumahan Persentase Wilayah Permukiman yang Terdata 100% 200.000.000 100% 200.000.000 100% 200.000.000
8 Program pemberdayaan komunitas perumahan - - -
9 Program perbaikan perumahan akibat bencana alam/sosial 200.000.000 - -
Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
No Program dan Kegiatan Indikator
2017 2018 2019
Target Kerangka Pendanaan Target Kerangka Pendanaan Target Kerangka Pendanaan
10 Program penyelesaian konflik-konflik pertanahan 100.000.000 - -
11 Program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan 600.000.000 - -
Luas Lahan yang Dibebaskan
pemanfaatan tanah
12 Program pengembangan sistem informasi pertanahan - - -
13 Program pengelolaan areal pemakaman 600.000.000 100.000.000 100.000.000
Rasio TPU persatuan penduduk 60% 80% 100%

14 Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air 2.212.000.000 500.000.000 500.000.000
Rumah Tangga Pengguna Air Bersih (Sambungan Rumah) 36138 39980 44078
limbah
15 - - -
Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong Panjang Drainase Skala Kawasan dan Kota (meter)

16 Program Peningkatan Jalan Lingkungan Perkotaan


- - -
DINAS LINGKUNGAN HIDUP 13.411.678.400 8.955.533.600 8.955.533.600
- - -
1 Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran 100% 7.295.533.600 100% 7.295.533.600 100% 7.295.533.600
2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana Aparatur 100% 3.222.644.800 100% 1.050.000.000 100% 1.050.000.000

3 Program peningkatan disiplin aparatur Persentase Pelanggaran Disiplin Pegawai 100% - 100% - 100% -

4 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Persentase Sumber Daya Aparatur yang Memiliki Kompetensi Sesuai 100% - 100% - 100% -
Bidangnya
5 Prosentase Jumlah Usaha / atau kegiatan sumber tidak bergerak yang 100% 610.000.000 100% 610.000.000 100% 610.000.000
Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pengendalian
pencemaran udara
6 Program perlindungan dan konservasi sumber daya alam Persentase wilayah berpesisir yang mendapatkan pembinaan sebagai 15% 120.000.000 - 23% -
wilayah berketahanan iklim
7 120.000.000 - -
Program rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam
Persentase kerusakan lahan yang direhabilitasi untuk produksi biomasa 60% 80% 100%

8 Program peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam 50.000.000 - -
Status Update SILH Update SILH Update SILH Update SILH
dan lingkungan hidup
9 1.993.500.000 - -
Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan persentase pengurangan sampah di perkotaan 8,5% 15% 20%

Persentase pengangkutan sampah

Persentase Pengoperasian TPA

Rasio TPS persatuan penduduk

10 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian


kinerja dan keuangan Penilaian Lakip OPD

- - -
DINAS PERHUBUNGAN 4.237.115.000 3.687.115.000 3.687.115.000
- - -
1 Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran 100% 2.177.115.000 100% 2.177.115.000 100% 2.177.115.000
2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana Aparatur 100% 300.000.000 100% 300.000.000 100% 300.000.000

3 Program peningkatan disiplin aparatur Persentase Pelanggaran Disiplin Pegawai - - -


0% 0% 0%

4 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Persentase Sumber Daya Aparatur yang Memiliki Kompetensi Sesuai - - -
100% 100% 100%
Bidangnya
5 200.000.000 100.000.000 100.000.000
Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan
Jumlah arus penumpang pelabuhan tengkayu I 1426311 1587023 1765931

6 125.000.000 125.000.000 125.000.000


Program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ
Persentase Fasilitas LLAJ yang baik 85.48% 92.74% 100%

7 Program peningkatan pelayanan angkutan 475.000.000 375.000.000 375.000.000


Persentase angkutan umum yang layak 53% 63% 73%

8 Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan - - -


Derajat kejenuhan 0,7 0,675 0,655

9 Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas 760.000.000 610.000.000 25 Kecelakaan 610.000.000
Jumlah kecelakaan lalulintas 55 Kecelakaan Lalin 40 Kecelakaan Lalin
Lalin
Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
No Program dan Kegiatan Indikator
2017 2018 2019
Target Kerangka Pendanaan Target Kerangka Pendanaan Target Kerangka Pendanaan
10 200.000.000 - -
Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor
Jumlah kendaraan yang melakukan wajib uji kendaraan bermotor 2.655 kendaraan 2.920 kendaraan 3.212 kendaraan

- - -
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH 2.598.385.800 2.198.385.800 2.198.385.800
- - -
1 Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran 100% 1.613.385.800 100% 1.613.385.800 100% 1.613.385.800
2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana Aparatur 100% 375.000.000 100% 375.000.000 100% 375.000.000

3 Program peningkatan disiplin aparatur Persentase Pelanggaran Disiplin Pegawai 0 - 0 - 0 -

4 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Persentase Sumber Daya Aparatur yang Memiliki Kompetensi Sesuai 77,10% - 88,60% - 100% -
Bidangnya
5 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian 2 dok - 2 dok - 2 dok -
kinerja dan keuangan Penilaian Lakip OPD

6 Penurunan kejadian Tanah Longsor 46 kejadian 210.000.000 41 kejadian 210.000.000 37 kejadian 210.000.000
Program pencegahan dan pesiapsiagaan penanggulangan bencana

7 Respon time dan penanganan evakuasi korban bencana 21 menit 200.000.000 18 menit - 15 menit -
Program tanggap darurat logistik dan penanggulangan bencana

8 Program rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana Persentase kejadian bencana yang mendapatkan rehabilitasi dan 100% 200.000.000 100% - 100% -
rekonstruksi
- - -
BAPPEDA 2.979.318.000 1.929.318.000 1.929.318.000
1 Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran 100% 772.318.000 100% 772.318.000 100% 772.318.000
2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana Aparatur 100% 207.000.000 100% 207.000.000 100% 207.000.000
3 Program peningkatan disiplin aparatur Persentase Pelanggaran Disiplin Pegawai 100% - 100% - 100% -
4 Persentase Sumber Daya Aparatur yang Memiliki Kompetensi Sesuai - - -
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur 30% 40% 45%
Bidangnya
5 Program pengembangan data/informasi Status update data dan informasi pembangunan Up date 200.000.000 Up date 200.000.000 Up date 200.000.000
6 Persentase alokasi dana untuk pembangunan drainase, air minum, - - -
Program perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar 100% 100% 100%
sanitasi perkotaan dan energi
7 Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan 100.000.000 - -
Cakupan SKPD yang memahami dokumen perencanaan 100% 100% 100%
pembangunan daerah
8 Program perencanaan pembangunan daerah Prosentase konsitensi program RPJMD dengan RKPD 100% 800.000.000 100% 650.000.000 100% 650.000.000
9 100.000.000 - -
Program perencanaan pembangunan ekonomi Prosentase rata-rata pencapaian sasaran renstra SKPD Bidang Ekonomi 100% 100% 100%

10 Prosentase rata-rata pencapaian sasaran renstra SKPD Bidang Sosial 350.000.000 - -


Program perencanaan sosial budaya 100% 100% 100%
Budaya
11 Persentase Program SKPD Bidang koordinasi fispra dalam perencanaan 100.000.000 - -
Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam 100% 100% 100%
yang terimplementasi dalam penganggaran
12 - - -
Program perencanaan pembangunan daerah rawan bencana Persentase alokasi dana untuk pembangunan daerah rawan bencana 100% 100% 100%

13 Status integrasi sistem perencanaan pembangunan daerah yang dengan 100.000.000 - -


Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi Terintegrasi Terintegrasi Terintegrasi
sistem perencanaan lainnya
14 Program Pengembangan Perencanaan dan Anggaran Persentase SKPD yang mendapatkan bantuan keuangan 50% 150.000.000 50% - 50% -
15 Persentase data/informasi pembangunan yang dibutuhkan dapat 100.000.000 100.000.000 100.000.000
Program pengembangan data/informasi/statistik daerah 100% 100% 100%
tersedia
16 Program Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Prosentase OPD Utama yang mampu mencapai target sasaran RPJMD 90%
Daerah
17 Program Kerjasama Pembangunan Rasio kerjasama yang diimplementasikan
18 Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis Cepat
Tumbuh
- - -
DINAS PANGAN, PERTANIAN DAN PERIKANAN 9.703.535.452 6.239.535.452 6.239.535.452
- - -
1 Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran 100% 3.159.535.452 100% 3.159.535.452 100% 3.159.535.452

2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana Aparatur 100% 995.000.000 100% 995.000.000 100% 995.000.000
3 Program peningkatan disiplin aparatur Persentase Pelanggaran Disiplin Pegawai 80% - 80% - 80% -
4 Persentase Sumber Daya Aparatur yang Memiliki Kompetensi Sesuai 20% - 20% - 20% -
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Bidangnya
5 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian 1 dokumen - 1 dokumen - 1 dokumen -
Penilaian Lakip OPD
kinerja dan keuangan
6 Jumlah KK Petani/peternak miskin menjadi petani/peternak mandiri 77 KK 50.000.000 66 KK 50.000.000 55 KK 50.000.000
Program peningkatan kesejahteraan petani
Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
No Program dan Kegiatan Indikator
2017 2018 2019
Target Kerangka Pendanaan Target Kerangka Pendanaan Target Kerangka Pendanaan
7 Persentase pola pangan harapan masyarakat 88 % PPH 250.000.000 90% PPH 150.000.000 92% PPH 150.000.000
Program peningkatan ketahanan pangan pertanian/perkebunan

8 Program peningkatan pemasaran hasil produksi Persentase jenis/hasil produksi pertanian/perkebunan yang terserap 82% 400.000.000 85% - 87% -
pertanian/perkebunan oleh pasar
9 Jumlah kelompok tani yang sudah menerapkan teknologi 4 kelompok - 4 kelompok - 4 kelompok -
Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
pertanian/perkebunan
10 Tingkat produksi hasil Pertanian (ton) 100.000.000 100.000.000 100.000.000
Produksi beras lokal produksi beras
produksi beras lokal :
: 315,2 ton ; umbi- lokal : 377,1 ton;
315,2 ton; umbi-
umbian : 9.323,4 umbi-umbian :
umbian :8.847,5 ton;
Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan ton ; sayuran : 10.655,2 ton;
sayuran : 16.878 ton;
17.512,4 ton ; buah- sayuran : 18.748,8
buah-buahan :12.909,1
buahan : 23.037,3 ton; buah-buahan :
ton
ton 24.657,5 ton

11 Jumlah penyuluh yang bersertifikasi 1 orang 150.000.000 1 orang - 1 orang -


Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan

12 Peningkatan status kesehatan hewan , penurunan kasus penyakit hewan Peningkatan status 220.000.000 Peningkatan status - Peningkatan -
menular , mempertahankan Tarakan bebas penyakit hewan menular kesehatan hewan dan kesehatan hewan statuskesehatan
utama dan zoonosis, penurunan kasus cemaran mikroba dan residu pada pengendalian penyakit dan pengendalian hewan dan
pangan asal hewan hewan menular utama penyakit hewan pengendalian
dan zoonosis, menular utama dan penyakit hewan
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak Peningkatan keamanan zoonosis, menular utama dan
pangan Peningkatan zoonosis,
keamanan pangan Peningkatan
keamanan pangan

13 Jumlah KK miskin yang mendapatkan bantuan ternak Bantuan ternak dan 500.000.000 Bantuan ternak dan 350.000.000 Bantuan ternak dan 350.000.000
sarana prasarana sarana prasarana sarana prasarana
budidaya untuk 10 kk budidaya untuk 10 budidaya untuk 9
Program peningkatan produksi hasil peternakan petani/peternak miskin kk petani/peternak kk petani/peternak
miskin miskin

14 Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan Persentase kondisi pasar hewan yang representatif 55% 50.000.000 60% - 65% -
15 Program peningkatan penerapan teknologi petemakan Jumlah populasi ayam nunukan laku terjual 100 ekor - 100 ekor - 100 ekor -
16 Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana - - -
Pertanian
17 Program Pengawasan Obat dan Makanan - - -
18 - - -
Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat

19 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil - - -


Tanaman Pangan
20 - - -
Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir rata-rata pendapatan nelayan kecil Rp.2,1 juta/bulan Rp.2,2 juta/bulan Rp.2,5 juta/bulan

21 Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan 2 Kali - 2 Kali - 2 Kali -


Frekuensi Keaktifan kelompok masyarakat swakarsa Pengawasan SDKP
pengendalian sumberdaya kelautan Monitoring/bulan Monitoring/bulan Monitoring/bulan
22 Program peningkatan kesadaran dan penegakan hukum dalam - - -
kasus pelanggaran di bidang perikanan 32 kasus 25 Kasus 18 Kasus
pendayagunaan sumberdaya laut
23 Program pengembangan budidaya perikanan Produksi perikanan budidaya 14.428 ton 1.478.580.000 15.870 ton 1.075.000.000 17.457 ton 1.075.000.000
24 Program pengembangan perikanan tangkap Produksi perikanan Tangkap 4.700 ton 1.100.000.000 4.800 ton - 4.900 ton -
25 415.000.000 260.000.000 260.000.000
Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan hasil industri pengolahan perikanan 19.200 ton 19.300 ton 19.400 ton

26 - - -
Program pengelolaan wilayah pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil Persentase Cakupan penataan kawasan pesisir 60% 80% 100%

27 Penimbunan, 250.420.000 100.000.000 100.000.000


Pembangunan Kawasan
Program pengembangan kawasan perikanan Jumlah kawasan perikanan terpadu pembangunan
infrastruktur Minapolitan
infrastruktur
28 585.000.000 - -
Program peningkatan dan pengembangan produksi perikanan Persentase produktifitas Perikanan
77,88 % 84,16 % 91,0 3 %
29 Program Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Budidaya - - -
- - -
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU 682.808.000 682.808.000 682.808.000
- - -
Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran 100% 523.808.000 100% 523.808.000 100% 523.808.000

Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana Aparatur 100% 75.000.000 100% 75.000.000 100% 75.000.000
Program peningkatan disiplin aparatur Persentase Pelanggaran Disiplin Pegawai 35 org - 35 org - 35 org -
Persentase Sumber Daya Aparatur yang Memiliki Kompetensi Sesuai 3 org - 3 org - 3 org -
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Bidangnya
Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
No Program dan Kegiatan Indikator
2017 2018 2019
Target Kerangka Pendanaan Target Kerangka Pendanaan Target Kerangka Pendanaan
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian 3 dok - 3 dok - 3 dok -
Penilaian Lakip OPD
kinerja dan keuangan
Jumlah investor berskala nasional (PMDN / PMA) yang berinvestasi 90 investor berizin 84.000.000 120 investor berizin 84.000.000 150 investor 84.000.000
Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi
berizin
Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi Nilai realisasi PMDN dan PMA (milyar rupiah) 400 - 475 - 525 -
Program penyiapan potensi sumberdaya, sarana dan prasarana Jumlah dokumen informasi peluang usaha yang dimanfaatkan investor 1 dokumen - 1 dokumen - 1 dokumen -
daerah
Program peningkatan pelayanan dan administrasi perizinan IKM 84,68 - 86,78 - 86,78 -
Jumlah aparatur yang meningkat kompetensinya terkait penanaman 3 org - 3 org - 5 org -
Program pembinaan dan peningkatan investasi daerah
modal
Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi Jumlah Jenis perizinan yang termanajemen dalam aplikasi - - -
Jumlah aduan masyarakat 5 Kasus - 2 Kasus - 1 Kasus -
Program mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat

Program peningkatan pelayanan umum dan administrasi terhadap Jumlah Jenis pelayanan yang diketahui pengusul izin 1 jenis - 1 jenis - 1 jenis -
masyarakat
- - -
DINAS TENAGA KERJA DAN PERINDUSTRIAN 22.058.247.000 6.179.547.000 6.179.547.000
Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran 100% 465.547.000 100% 465.547.000 100% 465.547.000
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana Aparatur 100% 100.000.000 100% 100.000.000 100% 100.000.000
Program peningkatan disiplin aparatur Persentase Pelanggaran Disiplin Pegawai 100% - 100% - 100% -
Persentase Sumber Daya Aparatur yang Memiliki Kompetensi Sesuai - - -
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur 100% 100% 100%
Bidangnya
100.000.000 100.000.000 100.000.000
575 Org Tenaga Kerja 600 Org Tenaga 620 Org Tenaga
Jumlah Tenaga Kerja yang Terserap dan Cakupan Peserta Pelatihan yang
Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja yg Terserap, 268 Orang Kerja yg Terserap, Kerja yg Terserap,
difasilitasi bimbingan lanjut
Terlatih 268 Orang Terlatih 268 Orang Terlatih

Program peningkatan kesempatan kerja Persentase pencari kerja yang ditempatkan 22,54% 320.000.000 23,02% 220.000.000 23.39% 220.000.000
128.700.000 100.000.000 100.000.000
Program perlindungan pengembangan lembaga ketenagakerjaan Persentase Perusahaan menerapkan syarat-syarat Kerja 70 Perusahaan 70 Perusahaan 70 Perusahaan

Program peningkatan kapasitas iptek sistem produksi Jumlah IKM yang meningkat produktifitasnya 25 IKM - 25 IKM - 25 IKM -
Program pengembangan industri kecil dan menengah Prosentase IKM yang terfasilitasi 10% 194.000.000 10% 194.000.000 10% 194.000.000
Program peningkatan kemampuan teknologi industri Jumlah industri yang menerapkan sistem mutu 15 IKM - 15 IKM - 15 IKM -
Persentase kawasan industri dan industri perkapalan yang representatif 20.750.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000
Program penataan struktur industri 60% 80% 90%

Jumlah sentra industri potensial yang berkembang - 1 sentra pengolahan - 1 sentra -


1 sentra pengolahan
Program pengembangan sentra-sentra industri potensial hasil laut pantai pengolahan hasil
hasil laut pantai amal
amal laut pantai amal
- - -
DINAS PARIWISATA 2.929.468.000 2.129.468.000 2.129.468.000
- - -
Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran 100% 1.347.924.000 100% 1.347.924.000 100% 1.347.924.000

Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana Aparatur 100% 81.544.000 100% 81.544.000 100% 81.544.000
Program peningkatan disiplin aparatur Persentase Pelanggaran Disiplin Pegawai 0% - 0% - 0% -
Persentase Sumber Daya Aparatur yang Memiliki Kompetensi Sesuai 78,13% - 94% - 100% -
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Bidangnya
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian 1 dokumen - 1 dokumen - 1 dokumen -
Penilaian Lakip OPD
kinerja dan keuangan
Program pengembangan pemasaran pariwisata Jumlah wisatawan lokal dan mancanegara 246.343 800.000.000 283.294 300.000.000 305.958 300.000.000
Program pengembangan destinasi pariwisata PAD sektor Pariwisata 250 juta 700.000.000 300 juta 400.000.000 325 juta 400.000.000
Program pengembangan kemitraan Jumlah kelompok sadar wisata 7 kelompok - 8 kelompok - 9 kelompok -
- - -
DINAS PERDAGANGAN DAN UMKM 5.227.635.400 1.292.635.400 1.292.635.400
- - -
Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran 100% 842.660.400 100% 842.660.400 100% 842.660.400

Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana Aparatur 100% 123.100.000 100% 123.100.000 100% 123.100.000
Program peningkatan disiplin aparatur Persentase Pelanggaran Disiplin Pegawai 8,00% - 7,00% - 7,00% -
Persentase Sumber Daya Aparatur yang Memiliki Kompetensi Sesuai - - -
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur 75% 76% 77%
Bidangnya
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian - - -
Penilaian Lakip OPD 85. % 85. % 85 . %
kinerja dan keuangan
Pertumbuhan UMKM baru 50.000.000 50.000.000 50.000.000
Program penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif 50 umkm 50 umkm 50 umkm

Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif Jumlah UKM yang meningkat Omset penjualan 30.000.000 30.000.000 30.000.000
100 UKM 100 UKM 100 UKM
usaha kecil menengah
Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro Jumlah dana revolving yang disalurkan pemerintah bagi UMKM 46.875.000 46.875.000 46.875.000
1,7 M 1,9 M 2,1 M
kecil menengah
Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
No Program dan Kegiatan Indikator
2017 2018 2019
Target Kerangka Pendanaan Target Kerangka Pendanaan Target Kerangka Pendanaan
Jumlah koperasi aktif 30.000.000 - -
Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi 124 koperasi aktif 128 koperasi aktif 132 koperasi aktif

100.000.000 100.000.000 100.000.000


Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan Persentase komodistas perdagangan yang diawasi peredarannya dipasar 60% 60% 60%

Program peningkatan kerjasama perdagangan internasional Jumlah realisasi kerjasama perdagangan internasional 1 kerjasama - 1 kerjasama - 1 kerjasama -
Program peningkatan dan pengembangan ekspor Ekspor Bersih Perdagangan 1.769.488.115.690 - 1.770.488.115.690 - 1.775.488.115.690 -
Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negri Laju pertumbuhan nilai perdagangan dalam negeri 7% 4.005.000.000 7% 100.000.000 7% 100.000.000
- 100 PK5 yang - 100 PK5 yang -
Program pembinaan pedagang kaki lima dan asongan Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal 100 PK5 yang terbina
terbina terbina
- - -
BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH 3.502.085.500 3.421.985.500 3.421.985.500
Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran 100% 1.202.212.500 100% 1.202.212.500 100% 1.202.212.500
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana Aparatur 100% 405.825.000 100% 405.825.000 100% 405.825.000
Program peningkatan disiplin aparatur Persentase Pelanggaran Disiplin Pegawai 0% - 0% - 0% -
Persentase Sumber Daya Aparatur yang Memiliki Kompetensi Sesuai 100% - 100% - 100% -
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Bidangnya
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian 100% 30.000.000 100% - 100% -
Penilaian Lakip OPD
kinerja dan keuangan
Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan Persentase peningkatan pengelolaan keuangan daerah 25% 1.528.380.000 30% 1.478.280.000 30% 1.478.280.000
daerah
Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi Persentase tercapainya sasaran Renstra BPKAD 85% - 90% - 95% -
Persentase selisih perhitungan nilai aset oleh Bid Asset DP2KA dengan 3% 335.668.000 0% 335.668.000 0% 335.668.000
Program peningkatan akuntabilitas pengelolaan aset daerah
audit BPK
Persentase Konsistensi perancanaan dan penganggaran (pagu anggaran) 85% - 90% - 90% -
Program Pengembangan Perencanaan dan Anggaran

- - -
BADAN PENGELOLA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH 3.288.312.500 3.116.812.500 3.116.812.500
Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran 100% 1.202.212.500 100% 1.202.212.500 100% 1.202.212.500
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana Aparatur 100% 405.825.000 100% 405.825.000 100% 405.825.000
Program peningkatan disiplin aparatur Persentase Pelanggaran Disiplin Pegawai 0% - 0% - 0% -
Persentase Sumber Daya Aparatur yang Memiliki Kompetensi Sesuai 100% - 100% - 100% -
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Bidangnya
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian 100% 30.000.000 100% - 100% -
Penilaian Lakip OPD
kinerja dan keuangan
Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan Persentase peningkatan pengelolaan keuangan daerah 25% 1.650.275.000 30% 1.508.775.000 30% 1.508.775.000
daerah
Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi Persentase tercapainya sasaran Renstra SKPD BPPRD 85% - 90% - 95% -
- - -
SEKRETARIAT DAERAH 36.027.851.213 21.184.331.213 21.184.331.213
Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran 100% 13.245.831.213 100% 13.245.831.213 100% 13.245.831.213
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana Aparatur 100% 2.498.500.000 100% 2.498.500.000 100% 2.498.500.000
Program peningkatan disiplin aparatur Persentase Pelanggaran Disiplin Pegawai 1 dokumen 100.000.000 1 dokumen - 1 dokumen -
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian 68,39 200.000.000 73,35 - 75,00 -
Penilaian Lakip OPD
kinerja dan keuangan
persentase peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan 50.000.000 - -
Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan

Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan persentase fasilitasi pengobatan lanjutan bagi pasien rujukan 200.000.000 - -
persentase fasilitasi koordinasi pelaksanaan perbaikan perumahan dan 100% - 100% - 100% -
Program pembangunan infrastruktur perdesaaan
permukiman
prosentase koordinasi penyelenggaraan Pengembangan Perumahan 100% 50.000.000 100% - 100% -
Program pengembangan perumahan

Program pengembangan data/informasi cakupan dokumen pengembangan data/informasi 100% - 100% - 100% -
persentase keikutsertaan pelaksanaan rapat kerja pembangunan daerah 100% 50.000.000 100% - 100% -
Program perencanaan pembangunan daerah

Persentase Program bidang ekonomi yang masuk dalam dokumen - - -


Program perencanaan pembangunan ekonomi
perencanaan
Program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan prosentase lahan yang tertata dan tertib administrasi 100% 12.060.000.000 100% 2.020.000.000 100% 2.020.000.000
pemanfaatan tanah
Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial cakupan pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial 100% 150.000.000 100% - 100% -
Jumlah dokumen penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif - - -
Program penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif

Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro Persentase usaha mikro kecil yang naik menjadi usaha menengah 50.000.000 - -
kecil menengah
Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) 475M 300.000.000 525M - 535M -
Program pengelolaan keragaman budaya Jumlah kelompok seni dan budaya yang aktif 53 - 54 - 55 -
Program pengembangan wawasan kebangsaan persentase pelaksanaan PHBN 100% 1.500.000.000 100% 800.000.000 100% 800.000.000
Program peningkatan pelayanan kedinasan Kepala Daerah/ Wakil prosentase peningkatan pelayanan kedinasan kepala/wakil kepala 100% 1.325.000.000 100% 1.150.000.000 100% 1.150.000.000
Kepala Daerah daerah
Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
No Program dan Kegiatan Indikator
2017 2018 2019
Target Kerangka Pendanaan Target Kerangka Pendanaan Target Kerangka Pendanaan
Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan Persentase peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan 100% 170.000.000 100% - 100% -
daerah daerah
Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian Persentase peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian 100% 450.000.000 100% 300.000.000 100% 300.000.000
pelaksanaan kebijakan KDH pelaksanaan kebijakan KDH
Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi persentase optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi 100% 50.000.000 100% - 100% -
persentase fasilitasi dan kerjasama antar daerah dalam penyediaan 100% 150.000.000 100% - 100% -
Program peningkatan kerjasama antar pemerintah daerah
layanan publik
Program penataan peraturan perundang-undangan persentase penataan peraturan perundang-undangan 100% 403.000.000 100% - 100% -
prosentase koordinasi penyelenggaraan pemerintahan 320.000.000 300.000.000 300.000.000
Program pendukung koordinasi penyelenggaraan pemerintahan

Program pembinaan keagamaan persentase pembinaan keagamaan 100% 1.160.000.000 100% 650.000.000 100% 650.000.000
Persentase OPD yang memiliki dan menerapkan SOP 100% 520.000.000 100% 220.000.000 100% 220.000.000
Program penguatan kelembagaan organisasi perangkat daerah

Program Pengembangan Perencanaan dan Anggaran persentase fasilitasi penyusunan dokumen RKA dan DPA Setda 100% - 100% - 100% -
Program pengembangan badan usaha milik daerah Persentase pembinaan dan pengembangan BUMD 100% 50.000.000 100% - 100% -
Program peningkatan kerjasama daerah persentase kerjasama antar daerah 100% 50.000.000 100% - 100% -
Program pembinaan dan pengembangan aparatur persentase pembinaan kecamatan dan kelurahan 100% 180.000.000 100% - 100% -
persentase fasilitasi peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi 100% - 100% - 100% -
Program fasilitasi peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi

persentase waktu dan jumlah kerjasama informasi dengan media massa 260.000.000 - -
Program kerjasama informasi dan media massa

prosentasi peningkatan ketahanan pangan 185.520.000 - -


Program peningkatan ketahanan pangan pertanian/perkebunan

Program peningkatan pemasaran hasil produksi posentase keikutsertaan dalam Kaltim/kaltara City Expo 100% 300.000.000 100% - 100% -
pertanian/perkebunan
persentase koordinasi ketenaglistrikan 100% - 100% - 100% -
Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan

Program peningkatan dan pengembangan ekspor prosentase koordinasi peningkatan dan pengembangan ekspor - - -
- - -
SEKRETARIAT DPRD 9.956.568.700 2.826.977.100 2.826.977.100
Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran 100% 2.539.177.100 100% 2.339.177.100 100% 2.339.177.100
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana Aparatur 100% 487.800.000 100% 487.800.000 100% 487.800.000
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Persentase Sumber Daya Aparatur yang Memiliki Kompetensi Sesuai 100% - 100% - 100% -
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian Penilaian Lakip OPD 1 dokumen - 1 dokumen - 1 dokumen -
Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah Persentase perda inisiatif DPRD 2 perda 6.729.591.600 2 perda - 2 perda -
Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi Persentase dukungan teknologi informasi terhadap aktivitas 100% - 100% - 100% -
Program jaminan kesehatan publik Persentase anggota dewan yang sehat 100% 200.000.000 100% - 100% -
- - -
INSPEKTORAT 2.194.180.285 1.907.180.285 1.907.180.285
Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran 100% 445.730.285 100% 445.730.285 100% 445.730.285
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana Aparatur 100% 103.700.000 100% 103.700.000 100% 103.700.000
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Persentase Sumber Daya Aparatur yang Memiliki Kompetensi Sesuai - 100,00% - 100,00% -
Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian Persentase implementasi SPIP 88,50% 1.091.750.000 87,60% 1.091.750.000 87,60% 1.091.750.000
Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan jumlah aparatur yang memiliki sertifikasi 3 0rang 287.000.000 3 0rang - 3 0rang -
Program peningkatan sistem pengendalian internal pemerintah dan Jumlah LHP pembinaan SKPD yang dilaksanakan 62 LHP 266.000.000 62 LHP 266.000.000 62 LHP 266.000.000
- - -
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 60.475.094.326 56.300.646.326 56.300.646.326
Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran 100% 37.443.162.000 100% 37.443.162.000 100% 37.443.162.000
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana Aparatur 100% 446.740.000 100% 446.740.000 100% 446.740.000
Program peningkatan disiplin aparatur Persentase Pelanggaran Disiplin Pegawai 100% - 100% - 100% -
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Persentase Sumber Daya Aparatur yang Memiliki Kompetensi Sesuai 100% - 100% - 100% -
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian Penilaian Lakip OPD 1 dokumen - 1 dokumen - 1 dokumen -
Program pendidikan anak usia dini Cakupan PAUD 64,34% 2.967.600.000 78,34% - 90,34 % -
Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun APM-APK (SD-SMP) 17.025.205.000 16.809.205.000 16.809.205.000
Program pendidikan menengah APK-APM SMA/MA/SMK 83.46% (APK); 60.76% - 87.96% (APK); - 92.46% (APK); -
Program pendidikan non formal Angka Melek Huruf 99,10% 65.765.000 99,21% 65.765.000 99,25% 65.765.000
Program Pendidikan Luar Sekolah 250.000.000 - -
Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan Jumlah Guru yang memenuhi kualifikasi D.IV/S1 97,85% 64.726.000 98,85% 64.726.000 100% 64.726.000
Program manajemen pelayanan pendidikan Jumlah sekolah unggulan/sasaran (SD/SMP/SMA) terhadap total sekolah 74,10% 140.848.000 75% 100.000.000 90% 100.000.000
Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa - - -
Persentase situs cagar budaya yang terjaga kelestarian 9 situs cagar budaya 500.000.000 10 situs cagar - 11 situs cagar -
Program pengelolaan kekayaan budaya
budaya budaya
Program Pengembangan Nilai Budaya
Program Pendidikan Luar Biasa
Program pengelolaan keragaman budaya Jumlah kelompok seni dan budaya yang aktif 53 kelompok 1.050.000.000 54 kelompok 850.000.000 55 kelompok 850.000.000
Persentase Sumber Daya Aparatur yang Memiliki Kompetensi Sesuai 521.048.326 521.048.326 521.048.326
Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur 100% 100% 100%
Bidangnya
- - -
DINAS KESEHATAN 35.125.095.000 18.564.095.000 18.564.095.000
- - -
Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran 100% 9.759.595.000 100% 9.759.595.000 100% 9.759.595.000
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana Aparatur 100% 899.500.000 100% 899.500.000 100% 899.500.000
Program peningkatan disiplin aparatur Persentase Pelanggaran Disiplin Pegawai 100% - 100% - 100% -
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Persentase Sumber Daya Aparatur yang Memiliki Kompetensi Sesuai 60% - 65% - 65% -
Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
No Program dan Kegiatan Indikator
2017 2018 2019
Target Kerangka Pendanaan Target Kerangka Pendanaan Target Kerangka Pendanaan
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian Penilaian Lakip OPD 100% - 100% - 100% -
Program obat dan perbekalan kesehatan Persentase ketersediaan obat sesuai kebutuhan 100% 2.593.000.000 100% - 100% -
Program upaya kesehatan masyarakat Jumlah Puskesmas yang melaksanakan kegiatan UKM dan UKP 7 13.971.003.000 7 7.125.000.000 7 7.125.000.000
Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat Cakupan rumah tangga ber-PHBS 55% - 60% - 65% -
Program perbaikan gizi masyarakat Presentase Gizi Buruk BB/TB < 5 % < 5% - < 5% - < 5% -
Program pengembangan lingkungan sehat Cakupan rumah sehat 86,5% - 87% - 90% -
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular Cakupan desa/Kelurahan KLB yg dilakukan penyelidikan epidemiologi < 100% 372.000.000 100% 280.000.000 100% 280.000.000
Program standarisasi pelayanan kesehatan Jumlah unit kerja yang terakreditasi 9 - 9 - 9 -
Program pelayanan kesehatan penduduk miskin Jumlah masyarakat miskin yang mendapat pelayanan kesehatan 60% - 65% - 70% -
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan Jumlah sarana kesehatan yang beroperasi dengan layak 8 5.731.000.000 9 - 9 -
Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah Jumlah RS tingkat II yang beroperasi 1 - 1 - 1 -
1 1.000.000.000 1 - 1 -
Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah
Jumlah RS tingkat II yang terpelihara
sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata

Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan Cakupan kepesertaan JKN Mandiri 75% - 100% - 100% -
Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita Cakupan D/S (jumlah bayi balita yang datang dan ditimbang per jumlah 88% - 89% - 90% -
Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia Cakupan kunjungan lansia 47% - 48% - 50% -
Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan Cakupan TUPM memenuhi syarat 100% - 100% - 100% -
Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki 100% 798.997.000 100% 500.000.000 100% 500.000.000
- - -
2.535.204.000 2.135.204.000 2.135.204.000
DINAS SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran 100% 1.942.082.000 100% 1.942.082.000 100% 1.942.082.000
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana Aparatur 100% 100.000.000 100% 100.000.000 100% 100.000.000
Program peningkatan disiplin aparatur Persentase Pelanggaran Disiplin Pegawai 100% - 100% - 100% -
Persentase Sumber Daya Aparatur yang Memiliki Kompetensi Sesuai - - -
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur 100% 100% 100%
Bidangnya
30.622.000 30.622.000 30.622.000
Program pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil (kat) Persentase PMKS yang terpenuhi kebutuhan dasar, aksesibilitas, dan
24,78% 32,61% 48,83%
dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (pmks) lainnya pelayanan sosial dasar

Persentase PMKS yang memperoleh pelayanan dan rehabilitasi 62.500.000 62.500.000 62.500.000
Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial 73,17% 85,37% 100,00%
kesejahteraan sosial
Program pembinaan anak terlantar Cakupan anak terlantar yang mendapat pembinaan 30 org - 30 org - 40 org -
Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma Cakupan Penyandang Cacat dan Ekstrauma Yang dibina 40 Org - 40 Org - 40 Org -
Program pembinaan panti asuhan/ panti jompo Cakupan Lembaga Kesejahteraan Sosial yang dibina 12 Panti 300.000.000 12 Panti - 12 Panti -
Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial Cakupan Kelompok/Organisasi/PSKS yang dibina 25 Org - 25 Org - 25 Org -
- - -
Program pelestarian nilai nilai kepahlawanan Cakupan kelurahan yang mengimplementasikan nilai-nilai kepahlawanan 100% 100% 100%

- - -
- - -
Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan Jumlah kelompok ekonomi masyarakat yang terbentuk 5 kelompok 5 kelompok 5 kelompok
Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa Persentase Swadaya Masyarakat terhadap Program Pemberdayaan 65% 50.000.000 70% - 80% -
Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa Persentase kecamatan/kelurahan yang mampu melaksanakan pelayanan 20 kelurahan & 4 50.000.000 20 kelurahan & 4 - 20 kelurahan & 4 -

1.919.728.000 275.128.000 275.128.000


DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK,
PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran 100% 206.610.000 100% 206.610.000 100% 206.610.000
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana Aparatur 100% 68.518.000 100% 68.518.000 100% 68.518.000
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Persentase Sumber Daya Aparatur yang Memiliki Kompetensi Sesuai 51% - 52% - 53% -
Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak dan Jumlah perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan 575 orang - 625 orang - 800 orang -
Program penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak Cakupan layanan rehabilitasi sosial yang diberikan oleh petugas 65% 100.000.000 80% - 100% -
Program peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan Persentase kasus KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) tertangani 100% - 100% - 100% -
Program peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam Jumlah Kelompok organisasi perempuan yang dibina 10 organisasi - 10 organisasi - 10 organisasi -
Program keluarga berencana Jumlah aseptor KB baru 952 orang 1.544.600.000 1002 orang - 1052 orang -
Program kesehatan reproduksi remaja Jumlah kasus perkawinan usia remaja 1540 usia remaja - 1530 usia remaja - 1520 usia remaja -
Program pelayanan kontrasepsi Jumlah Peserta KB aktif 20.311 aseptor - 20.511 aseptor - 20.711 aseptor -
Program peningkatan penanggulangan narkoba, pms termasuk Jumlah Kasus Pengguna Narkoba 0% - 0% - 3 kasus -
Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga Jumlah Keluarga Kelompok BKB yang ber-KB 0% - 0% - 422 keluarga -
Program penataan peraturan perundang-undangan Cakupan perda yang ditegakkan 2 perda - 2 perda - 2 perda -
- - -
DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL 1.587.852.000 1.368.780.000 1.368.780.000
Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran 100% 668.780.000 100% 668.780.000 100% 668.780.000
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana Aparatur 100% 100.000.000 100% 100.000.000 100% 100.000.000
Program peningkatan disiplin aparatur Persentase Pelanggaran Disiplin Pegawai 100% - 100% - 100% -
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Persentase Sumber Daya Aparatur yang Memiliki Kompetensi Sesuai 10 orang - 10 orang - 10 orang -
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian Penilaian Lakip OPD 1 dokumen - 1 dokumen - 1 dokumen -
Program penataan administrasi kependudukan Persentase KTP Ganda yang ditemukan dan diselesaikan 23% 819.072.000 18% 600.000.000 14% 600.000.000
- - -
3.575.180.000 2.350.180.000 2.350.180.000
DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA, PERSANDIAN DAN STATISTIK

Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran 100% 765.180.000 100% 765.180.000 100% 765.180.000
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana Aparatur 100% 185.000.000 100% 185.000.000 100% 185.000.000
Program peningkatan disiplin aparatur Persentase Pelanggaran Disiplin Pegawai 84,21 - 86,84 - 89,47 -
Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
No Program dan Kegiatan Indikator
2017 2018 2019
Target Kerangka Pendanaan Target Kerangka Pendanaan Target Kerangka Pendanaan
Persentase Sumber Daya Aparatur yang Memiliki Kompetensi Sesuai - - -
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur 60 orang 70 orang
Bidangnya
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian - - -
Penilaian Lakip OPD 100% 100% 100%
kinerja dan keuangan
Cakupan pemanfaatan teknologi informasi dalam fungsi layanan 50.000.000 - -
Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi

1.395.000.000 650.000.000 650.000.000


Program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa Persentase SKPD yang telah terkoneksi bandwidth 63% 78% 100%

- - -
Program fasilitasi peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi Tingkat aparatur yang bersertifikat 39% 39% 45%

1.050.000.000 5 jenis (SKH, 750.000.000 5 jenis (SKH, 750.000.000


5 jenis (SKH, tabloid,
Program kerjasama informasi dan media massa Jumlah jenis kerjasama pemkot dengan mas media tabloid, majalah, tabloid, majalah,
majalah, radio, TV)
radio, TV) radio, TV)
Program pembinaan dan pengembangan sumberdaya komunikasi dan 80.000.000 - -
Jumlah menara komunikasi yang terdata dan memiliki identitas 20 unit BTS 20 unit BTS 25 unit BTS
informasi
- 320 - 330 -
Program perencanaan pembangunan informasi dan komunikasi Jumlah lelang pengadaan yang sudah mengunakan sistem 310

Program pengembangan data/informasi/statistik daerah 50.000.000 - -


- - -
DINAS ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH 924.620.000 614.620.000 614.620.000
- - -
Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran 100% 564.620.000 100% 564.620.000 100% 564.620.000
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana Aparatur 100% 50.000.000 100% 50.000.000 100% 50.000.000
Program peningkatan disiplin aparatur Persentase Pelanggaran Disiplin Pegawai 100% - 100% - 100% -
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Persentase Sumber Daya Aparatur yang Memiliki Kompetensi Sesuai 14 orang 20.000.000 15 orang - 16 orang -
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian Penilaian Lakip OPD 3 dokumen - 3 dokumen - 3 dokumen -
Program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan Jumlah pengunjung perpustakaan 9000 pengunjung 170.000.000 9500 pengunjung - 10000 pengunjung -
Program perbaikan sistem administrasi kearsipan Jumlah arsip yang terintegrasi sistem informasi 169670 70.000.000 172670 - 175670 -
10.000.000 - -
Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah Jumlah dokumen arsip yang terjaga/terselamatkan 169.670 172.670 175.670
Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kerasipan Jumlah sarana kearsipan yang terpelihara 2 gedung 30.000.000 2 gedung - 2 gedung -
Program peningkatan kualitas pelayanan informasi Cakupan SKPD yang terlayani informasi kearsipan 4 SKPD 10.000.000 4 SKPD - 4 SKPD -
- - -
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN 7.734.964.000 6.299.964.000 6.299.964.000
Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran 100% 5.320.564.000 100% 5.320.564.000 100% 5.320.564.000
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana Aparatur 100% 499.400.000 100% 499.400.000 100% 499.400.000
Program peningkatan disiplin aparatur Persentase Pelanggaran Disiplin Pegawai 100,00% - 100,00% - 100,00% -
Persentase Sumber Daya Aparatur yang Memiliki Kompetensi Sesuai 100% 50.000.000 100% - 100% -
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Bidangnya
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian - - -
Penilaian Lakip OPD 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen
kinerja dan keuangan
100% 310.000.000 100% 310.000.000 100% 310.000.000
Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan Cakupan kelurahan yang terjaga keamanannya lingkungannya

Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak 0,18% 170.000.000 0,17% 170.000.000 0,15% 170.000.000
Persentase Jumlah kasus kantrantibmas
kriminal
0,18% 25.000.000 0,17% - 0,17% -
Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (Pekat) Persentase jumlah masyarakat yang melanggar Perda

Program tanggap darurat logistik dan penanggulangan bencana Respon time dan penanganan evakuasi korban bencana 21 menit 1.250.000.000 18 menit - 15 menit -
Kebakaran
Program pencegahan dan pesiapsiagaan penanggulangan bencana Penurunan kejadian Kebakaran 6 kali 110.000.000 5 kali - 5 kali -
kebakaran

- - -
BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 4.826.268.006 3.741.268.006 3.741.268.006
Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran 100% 216.268.006 100% 216.268.006 100% 216.268.006

Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana Aparatur 100% 125.000.000 100% 65.000.000 100% 65.000.000
Pembangunan gedung kantor - - -
Program peningkatan disiplin aparatur Persentase Pelanggaran Disiplin Pegawai 100,00% - 100,00% - 100,00% -
Program fasilitas pindah/purna tugas PNS Jumlah PNS pindah/purna tugas yang terfasilitasi 100 35.000.000 100 - 100 -
Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi Cakupan pemanfaatan teknologi informasi dalam fungsi layanan 100% 30.000.000 100% - 100% -
Program pendidikan kedinasan Tingkat kelulusan PNS tugas belajar tepat waktu 100% - 100% - 100% -
Program pembinaan dan pengembangan aparatur Cakupan aparatur SKPD yang mendapatkan pembinaan dan 100% 700.000.000 100% 700.000.000 100% 700.000.000
Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi Cakupan pemanfaatan teknologi informasi dalam fungsi layanan 100% - 100% - 100% -
Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur Persentase sumber daya aparatur yang meningkat kompetensinya 100% 3.720.000.000 100% 2.760.000.000 100% 2.760.000.000
Program pembinaan dan pengembangan aparatur Cakupan aparatur SKPD yang mendapatkan pembinaan dan 100% - 100% - 100% -
- - -
DINAS KESATUAN BANGSA DAN POLITIK 898.994.000 648.994.000 648.994.000
Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran 100% 361.494.000 100% 361.494.000 100% 361.494.000

Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana Aparatur 100% 67.500.000 100% 67.500.000 100% 67.500.000
Program peningkatan disiplin aparatur Persentase Pelanggaran Disiplin Pegawai 100,00% - 100,00% - 100,00% -
Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
No Program dan Kegiatan Indikator
2017 2018 2019
Target Kerangka Pendanaan Target Kerangka Pendanaan Target Kerangka Pendanaan
Persentase Sumber Daya Aparatur yang Memiliki Kompetensi Sesuai 100% - 100% - 100% -
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Bidangnya
Jumlah partisipasi ormas yang aktif terhadap keamanan dan 100% - 100% - 100% -
Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
kenyamanan lingkungan
Persentase penyelenggaraan forum dialog dan sosialisasi pengembangan 100% 230.000.000 100% - -
Program pengembangan wawasan kebangsaan
nilai kebangsaan yang diselangarakan
Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan Cakupan ketertiban dan keamanan di kelurahan 100% 190.000.000 100% 190.000.000 100% 190.000.000
keamanan
Persentase penurunan Jumlah kasus penyakit masyarakat 20.000.000 - -
Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (Pekat)

Program pendidikan politik masyarakat Prosentase parpol yang tertib administrasi 100% 30.000.000 100% 30.000.000 100% 30.000.000
- - -
DINAS PEMUDA OLAHRAGA 775.746.000 345.746.000 345.746.000
- - -
Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran 100% 295.746.000 100% 295.746.000 100% 295.746.000
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana Aparatur 100% 50.000.000 100% 50.000.000 100% 50.000.000
Program peningkatan disiplin aparatur Persentase Pelanggaran Disiplin Pegawai 100,00% - 100,00% - 100,00% -
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Persentase Sumber Daya Aparatur yang Memiliki Kompetensi Sesuai 78,13% - 94% - 100% -
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian Penilaian Lakip OPD 1 dokumen - 1 dokumen - 1 dokumen -
Program pengembangan dan keserasian kebijakan pemuda Jumlah kasus kenakalan remaja - - -
Program peningkatan peran serta kepemudaan Jumlah organisasi kepemudaan yang aktif 90 organisasi 430.000.000 100 organisasi - 110 organisasi -
Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan Jumlah unit usaha kepemudaan 4 unit usaha - 5 unit usaha - 6 unit usaha -
kecakapan hidup pemuda
Program pengembangan kebijakan dan manajemen olahraga Persentase cabor yang mempunyai manajemen yang baik 60% - 80% - 100% -
Program pembinaan dan pemasyarakatan olahraga Tingkat partisipasi masyarakat dalam berolah raga 250 regu - 250 regu - 250 regu -
Program peningkatan sarana dan prasarana olahraga Jumlah gedung olah raga yang representatif 13 gedung - 15 gedung - 17 gedung -
Program Pembinaan Dan Pemasyarakatan Olahraga Tingkat partisipasi masyarakat dalam berolah raga 250 regu - 250 regu - 250 regu -
- - -
KECAMATAN TARAKAN TENGAH 4.565.098.227 4.565.098.227 4.565.098.227
- - -
Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan pelayanan administrasi perkantoran 100% 1.221.120.311 100% 1.221.120.311 100% 1.221.120.311
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur 100% 317.272.000 100% 317.272.000 100% 317.272.000
Program peningkatan disiplin aparatur Persentase Pelanggaran Disiplin Pegawai 100,00% - 100,00% - 100,00% -
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai - - -
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur 100,00% 100,00% 100,00%
bidangnya
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian 1 dokumen - 1 dokumen - 1 dokumen -
Penilaian Lakip OPD
kinerja dan keuangan
Program upaya kesehatan masyarakat Lembaga pemberdayaan masyarakat aktif - - -
Program pengembangan lingkungan sehat Persentase wilayah tersanitasi layak - - -
Program pembangunan jalan dan jembatan Panjang jalan kondisi baik (minimal tersemenisasi) - - -
Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong Persentase Drainase/gorong-gorong dalam kondisi baik - - -
Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa yang baik 100% - 100% - 100% -
Program pembangunan infrastruktur perdesaaan

Jumlah dokumen perencanaan lima tahunan SKPD yang disusun tepat 1 dokumen - 1 dokumen - 1 dokumen -
Program perencanaan pembangunan daerah
waktu
Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan Persentase penanganan sampah 100% - 100% - 100% -
Program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan Jumlah kelurahan yang diberikan penyuluhan - - -
pemanfaatan tanah
Program penyelesaian konflik-konflik pertanahan Tingkat kejadian konflik pertanahan kelurahan yang tertangani 100% 27.122.916 100% 27.122.916 100% 27.122.916
Program penataan administrasi kependudukan Kepemilikan KTP - - -
Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak dan Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan - - -
perempuan layanan bantuan hukum
Cakupan keamanan lingkungan keluarahan 100% - 100% - 100% -
Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan

Cakupan keluarahan yang mengiplemen tasikan wawasan kebangsaan 100% - 100% - 100% -
Program pengembangan wawasan kebangsaan

Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban & Cakupan kelurahan yang aman 100% - 100% - 100% -
keamanan
Jumlah kasus gangguan keamanan, ketertiban dan kenyamanan - - -
Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (Pekat)
lingkungan
Program pendidikan politik masyarakat Tingkat pendidikan politik masyarakat - - -
Cakupan pemanfaatan teknologi informasi Badan kesatuan bangsa, - - -
Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi
politik dan perlindungan masyarakat
Program penataan peraturan perundang-undangan Cakupan pendidikan masyarakat - - -
Persentasi hasil koordinasi penyelenga-raan yang terimplementasikan 100% - 100% - 100% -
Program pendukung koordinasi penyelenggaraan pemerintahan

Presentase Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (RT dan dasawisma) 100% 1.471.500.000 100% 1.471.500.000 100% 1.471.500.000
Program peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan
yang aktif di Kelurahan
Persentase organisasi keagamaan yang aktif di Kecamatan Tarakan 100% 210.000.000 100% 210.000.000 100% 210.000.000
Program pembinaan keagamaan
Tengah
Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
No Program dan Kegiatan Indikator
2017 2018 2019
Target Kerangka Pendanaan Target Kerangka Pendanaan Target Kerangka Pendanaan
Program peningkatan pelayanan umum dan administrasi terhadap Cakupan pelayanan kelurahan 100% 1.273.083.000 100% 1.273.083.000 100% 1.273.083.000
masyarakat Pelayanan
Persentase desa mandiri 100% 45.000.000 100% 45.000.000 100% 45.000.000
Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa

Persentase jumlah kelurahan yang mempunyai pelayanan yang baik 100% - 100% - 100% -
Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa
kepada masyarakat
cakupan waktu penyiaran radio/TV lokal - - -
Program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa

Program rehabilitasi hutan dan lahan Jumlah pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan - - -
Program perlindungan dan konservasi sumber daya hutan Cakupan wilayah hutan yang diawasi - - -
Program pembinaan pedagang kaki lima dan asongan Cakupan pembinaan pedagang kaki lima dan asongan 70% - 80% - 90% -

- - -
KECAMATAN TARAKAN BARAT 4.354.978.400 4.354.978.400 4.354.978.400
- - -
Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan pelayanan administrasi perkantoran 100% 845.386.400 100% 845.386.400 100% 845.386.400
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur 100% 295.568.000 100% 295.568.000 100% 295.568.000
Program peningkatan disiplin aparatur Persentase Pelanggaran Disiplin Pegawai 100,00% - 100,00% - 100,00% -
Persentase Sumber Daya Aparatur yang Memiliki Kompetensi Sesuai - - -
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur 100,00% 100,00% 100,00%
Bidangnya
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian 1 dokumen - 1 dokumen - 1 dokumen -
Penilaian Lakip OPD
kinerja dan keuangan
Program upaya kesehatan masyarakat Persentase kader posyandu yang meningkat SDM-nya 100% - 100% - 100% -
Program perencanaan pembangunan daerah Jumlah dokumen perencanaan lima tahunan tepat waktu 1 dokumen - 1 dokumen - 1 dokumen -
Program penyelesaian konflik-konflik pertanahan Persentase terselesainya konflik pertanahan 100% 30.500.000 100% 30.500.000 100% 30.500.000
Program penataan administrasi kependudukan Kepemilikan KTP - - -
Program keluarga berencana Persentase tingkat kepesertaan Sosialisasi KB - - -
Program peningkatan penanggulangan narkoba, pms termasuk Persentase partisipasi kepesertaan anak sekolah - - -
HIV/AIDS
Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan Tingkat terjadinya kerusuhaan dalam masyarakat - - -
keamanan
Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi Cakupan akses pemanfaatan teknologi informasi kecamatan 100% - 100% - 100% -
Persentase hasil koordinasi penyelen-garaan yang terimplementasikan 100% - 100% - 100% -
Program pendukung koordinasi penyelenggaraan pemerintahan

Presentase Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (RT dan dasawisma) 100% 1.600.400.000 100% 1.600.400.000 100% 1.600.400.000
Program peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan
yang aktif di Kelurahan
Jumlah keikutsertaan kegiatan keagamaan di Kecamatan Tarakan Barat 100% 200.000.000 100% 200.000.000 100% 200.000.000
Program pembinaan keagamaan

Program peningkatan pelayanan umum dan administrasi terhadap Cakupan bagi pelayanan kelurahan 100% 1.335.624.000 100% 1.335.624.000 100% 1.335.624.000
masyarakat Pelayanan
Persentase peserta dan unsur masyarakat yang berpartisipasi dalam 100% 47.500.000 100% 47.500.000 100% 47.500.000
Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
pembangunan
Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa Pelaksanaan penegakan ketertiban administrasi 100% - 100% - 100% -
Persentase siswa yang memanfaatkan mobile internet 50% - 60% - 80% -
Program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa

Program pembinaan pedagang kaki lima dan asongan Persentase PK 5 yang tertib 70% - 80% - 90% -
- - -
KECAMATAN TARAKAN TIMUR 5.215.186.500 5.215.186.500 5.215.186.500
Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran 100% 1.130.997.700 100% 1.130.997.700 100% 1.130.997.700
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana Aparatur 100% 426.108.800 100% 426.108.800 100% 426.108.800
Program peningkatan disiplin aparatur Persentase Pelanggaran Disiplin Pegawai 100,00% - 100,00% - 100,00% -
Persentase Sumber Daya Aparatur yang Memiliki Kompetensi Sesuai - - -
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur 100,00% 100,00% 100,00%
Bidangnya
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian 1 dokumen - 1 dokumen - 1 dokumen -
Penilaian Lakip OPD
kinerja dan keuangan
Program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan prosentase lahan yang tertata dan tertib administrasi 100% - 100% - 100% -
pemanfaatan tanah
Program penyelesaian konflik-konflik pertanahan Persentase terselesainya konflik pertanahan 42.000.000 42.000.000 42.000.000
Program penataan administrasi kependudukan Kepemilikan KTP - - -
Cakupan keamanan lingkungan keluarahan 100% - 100% - 100% -
Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan

prosentase koordinasi penyelenggaraan pemerintahan 100% - 100% - 100% -


Program pendukung koordinasi penyelenggaraan pemerintahan

Program pembinaan keagamaan Jumlah keikutsertaan kegiatan keagamaan di Kecamatan 100% 220.000.000 100% 220.000.000 100% 220.000.000
Program peningkatan pelayanan umum dan administrasi terhadap Cakupan bagi pelayanan kelurahan 100% 1.963.880.000 100% 1.963.880.000 100% 1.963.880.000
masyarakat Pelayanan
Presentase Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (RT dan dasawisma) 100% 1.412.200.000 100% 1.412.200.000 100% 1.412.200.000
Program peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan
yang aktif di Kelurahan
Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
No Program dan Kegiatan Indikator
2017 2018 2019
Target Kerangka Pendanaan Target Kerangka Pendanaan Target Kerangka Pendanaan
Persentase peserta dan unsur masyarakat yang berpartisipasi dalam 100% 20.000.000 100% 20.000.000 100% 20.000.000
Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
pembangunan
Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa Pelaksanaan penegakan ketertiban administrasi 100% - 100% - 100% -
Program pembinaan pedagang kaki lima dan asongan Persentase PK 5 yang tertib 70% - 80% - 90% -
- - -
KECAMATAN TARAKAN UTARA 2.082.601.400 2.081.101.400 2.081.101.400
Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran 100% 725.558.000 100% 725.558.000 100% 725.558.000
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana Aparatur 100% 182.497.400 100% 182.497.400 100% 182.497.400
Program peningkatan disiplin aparatur Persentase Pelanggaran Disiplin Pegawai 100,00% - 100,00% - 100,00% -
Persentase Sumber Daya Aparatur yang Memiliki Kompetensi Sesuai 1 dokumen - - -
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur 100,00% 100,00%
Bidangnya
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian 1 dokumen - 1 dokumen - 1 dokumen -
Penilaian Lakip OPD
kinerja dan keuangan
Program pendidikan anak usia dini Cakupan PAUD 100,00% - 100,00% - 100,00% -
Program upaya kesehatan masyarakat Jumlah kader posyandu yang meningkat SDM-nya 100,00% - 100,00% - 100,00% -
Cakupan desa/Kelurahan KLB yg dilakukan penyelidikan epidemiologi < - - -
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular 100,00% 100,00% 100,00%
24 jam
Program pengembangan wilayah perbatasan - - -
Program pembangunan sistem pendaftaran tanah - - -
Program penyelesaian konflik-konflik pertanahan Persentase terselesainya konflik pertanahan 100,00% 20.000.000 100,00% 20.000.000 100,00% 20.000.000
Program penataan administrasi kependudukan Kepemilikan KTP - - -
- - -
Program pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil (kat) Persentase PMKS yang terpenuhi kebutuhan dasar, aksesibilitas, dan
dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (pmks) lainnya pelayanan sosial dasar

- - -
Program penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif

- - -
Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (Pekat)

prosentase koordinasi penyelenggaraan pemerintahan - - -


Program pendukung koordinasi penyelenggaraan pemerintahan 100,00% 100,00% 100,00%

PesentaseJumlah keikutsertaan kegiatan keagamaan di Kecamatan 175.000.000 175.000.000 175.000.000


Program pembinaan keagamaan 100,00% 100,00% 100,00%

Program peningkatan pelayanan umum dan administrasi terhadap Cakupan bagi pelayanan kelurahan 418.246.000 418.246.000 418.246.000
100,00% 100,00% 100,00%
masyarakat Pelayanan
Presentase Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (RT dan dasawisma) 526.300.000 526.300.000 526.300.000
Program peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan 100,00% 100,00% 100,00%
yang aktif di Kelurahan
Persentase peserta dan unsur masyarakat yang berpartisipasi dalam 35.000.000 33.500.000 33.500.000
Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa 100,00% 100,00% 100,00%
pembangunan
Persentase siswa yang memanfaatkan mobile internet 50% - 60% - 80% -
Program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa

Program perlindungan dan konservasi sumber daya hutan - - -


- - -
RSUD MANTRI RAGA 8.617.552.500 29.629.500.000 29.629.500.000
Program pelayanan administrasi perkantoran Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran 100% 5.182.440.860 100% 22.372.500.000 100% 22.372.500.000
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana Aparatur 100% 451.121.640 100% 5.557.000.000 100% 5.557.000.000
Program peningkatan disiplin aparatur Persentase Pelanggaran Disiplin Pegawai 100,00% 100.000.000 100,00% 350.000.000 100,00% 350.000.000
Persentase Sumber Daya Aparatur yang Memiliki Kompetensi Sesuai 1 dokumen 189.990.000 1.350.000.000 1.350.000.000
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur 100,00% 100,00%
Bidangnya
1 2.418.000.000 1 21.900.800.000 1 21.900.800.000
Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah
Jumlah RS tingkat II yang beroperasi
sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata

1 156.000.000 1 1.850.000.000 1 1.850.000.000


Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah
Jumlah RS tingkat II yang terpelihara
sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata

1 1 - 1 -
Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan Jumlah RS tingkat II yang terpelihara

1 1 550.000.000 1 550.000.000
Program standarisai pelayanan kesehatan Jumlah unit kerja yang terakreditasi

Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian 1 dokumen 120.000.000 1 dokumen 140.000.000 1 dokumen 140.000.000
Penilaian Lakip OPD
kinerja dan keuangan

730.134.837.859 410.854.903.959 450.854.903.959


Penetapan Indikator Kinerja Daerah

BAB IX

Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja digunakan untuk mengukur

kinerja atau keberhasilan suatu organisasi yang memiliki visi dan misi untuk

mengubah organisasi tersebut menjadi lebih baik. Penetapan indikator kinerja

pemerintahan perlu direncanakan dengan matang mengingat pemerintah daerah

merupakan suatu organisasi yang sangat kompleks. Pengukuran kinerja organisasi

dapat dilakukan dengan mudah, cepat, tepat, dan akurat jika terlebih dahulu

ditetapkan indikator kinerja berdasarkan kesepakatan bersama namun tetap

berlandaskan dengan tinjauan visi dan misi walikota dan wakil walikota beserta

turunannya. Penetapan indikator kinerja merupakan syarat mutlak untuk

menetapkan rencana kinerja sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah karena rencana kinerja merupakan gambaran maupun potret

organisasi di masa kini maupun yang akan datang.

Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran

tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi misi kepala daerah dari sisi

penyelenggaraan pemerintahan daerah. Penetapan kinerja daerah dilaksanakan

berdasarkan pada asas spesifik, obyektif, berkesinambungan, terukur, dapat

diperbandingkan dan dapat dipertanggungjawabkan.

RPJMD Kota Tarakan 2014-2019 IX-1


Penetapan Indikator Kinerja Daerah

Indikator kinerja dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah secara umum

dibagi dalam tiga aspek, yaitu :

1. Aspek Kesejahteraan Masyarakat;

2. Aspek Daya saing Daerah;

3. Aspek Pelayanan Umum;

Indikator kinerja daerah sebagai alat untuk menilai keberhasilan

pembangunan secara kuantitatif maupun kualitatif merupakan gambaran yang

mencerminkan capaian indikator kinerja daerah dari masing-masing urusan. Indikator

kinerja dapat dijadikan sebagai media perantara untuk memberi gambaran tentang

pencapaian tujuan dari sebuah perencanaan suatu organisasi di masa mendatang.

Dalam melihat kinerja pembangunan suatu daerah, digambarkan melalui

tingkat capaian sasaran dan tingkat efisiensi serta efektivitas pencapaian sasaran

yang telah direncanakan pada awal pembuatan RPJMD. Dengan demikian,

penetapan indikator kinerja diharapkan dapat menggambarkan tingkat pencapaian

kinerja pemerintah pada periode target. Berkenaan dengan hal tersebut, nilai

indikator kinerja daerah harus ditetapkan secara tepat agar dapat menggambarkan

keadaan capaian pembangunan secara riil di akhir periode.

Berdasarkan uraian makna penetapan kinerja pemerintah tersebut, maka

untuk mengukur tingkat capaian kinerja pelaksanaan pembangunan daerah

diperlukan penetapan indikator kinerja program pembangunan daerah sebagai

indikator kinerja utama (key performance indicator).

Secara rinci, penetapan indikator kinerja daerah Kota Tarakan tahun 2014-2019

dapat diuraikan dalam tabel 9.1 sebagai berikut:

IX-2
RPJMD Kota Tarakan 2014-2019
Penetapan Indikator Kinerja Daerah

Tabel 9.1
Penetapan Indikator Kinerja dan Target Kinerja Daerah Kota Tarakan 2014-2019

Kondisi Target Keterangan


Kinerja Pada
No Indikator Kinerja Daerah Satuan Awal Periode
RPJMD tahun 2015 2016 2017 2018 2019
2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
Misi 1, Tujuan 2,
1.1 Pertumbuhan Ekonomi % 3,9% 4% 4,43% 5% 6% 7%
Sasaran 4
Misi 1, Tujuan 1,
1.2 Laju Inflasi % 10,35* 7,93 7,18 6,57 6,27 6,07
Sasaran 3
1.3 Indeks Gini % 0,308 0,2617 0,2463 0,2309 0,2154 0,2000
Persentase penduduk Misi 1, Tujuan 1,
1.4 % 7,95 7,33 7,23 6,81 6,61 6,50
miskin Sasaran 2
Misi 1, Tujuan 1,
1.5 Tingkat pengangguran % 8,26 7,60 7,49 7,00 6,89 6,78
Sasaran 1
1.6 IPM 77,76 78,12 78,27 78,49 78,72 79,02
Misi 2, Tujuan
1.7 Paritas Daya Beli Perkapita/bulan 642.000 642.000** 662.840 663.690 665.000 665.000
3, Sasaran 10
II. Aspek Daya Saing Daerah
Misi 2, Tujuan
2.1 Opini BPK Kewajaran WTP WTP WTP WTP WTP WTP
4, Sasaran 11
Misi 2, Tujuan
2.2 Predikat Lakip Kota Nilai/Predikat 57,56 (CC) 58,70 (CC) 68,39 73,35 75,00 (B)
4, Sasaran 13
Indeks Kepuasan Misi 2, Tujuan
2.3 Indeks 71,51 (B) 75,11 79,13 80,73 81,26 (A) 81,26 (A)
Masyarakat (IKM) 4, Sasaran 12

IX-1
RPJMD Kota Tarakan 2014-2019
Penetapan Indikator Kinerja Daerah

Kondisi Target Keterangan


Kinerja Pada
No Indikator Kinerja Daerah Satuan Awal Periode
RPJMD tahun 2015 2016 2017 2018 2019
2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
III. Aspek Pelayanan Umum
A. Urusan Wajib berkaitan dengan Pelayanan Dasar
1. Urusan Pendidikan
Angka Melek Huruf Misi 2, Tujuan
3.1.1 % 98,89 98,98 99,00 99,10 99,21 99,25
/Harapan lama sekolah 3, Sasaran 7
Angka rata-rata lama Misi 2, Tujuan
3.1.2 tahun 9,44 9,59 9,63 9,71 9,91 10,00
sekolah 3, Sasaran 8
3.1.3 APK SD % 105,45 103,10 102,30 101,60 100,80 100,00
3.1.4 APK SMP/ SMPLB/MTs % 88,16 91,09 92,07 93,05 94,02 95,00
3.1.5 APM SD/SDLB/ MI % 94,47 96,84 97,63 98,42 99,21 100,00
3.1.6 APM SMP % 72,44 77,82 79,62 81,41 83,21 85,00

2. Urusan Kesehatan
Misi 2, Tujuan
3.2.1 Angka Harapan Hidup tahun 72,19 72,40 72,48 72,71 72,88 73,00
3, Sasaran 9
Angka kematian ibu
per 100.000
3.2.2 melahirkan per 100.000 129 116 112 108 104 100
kelahiran
kelahiran hidup
Angka kematian Bayi per
3.2.3 Per 1000 KH 17-18 16-17 15-16 14-15 13-14 12-13
1.000 kelahiran hidup
Prevalensi kekurangan gizi
3.2.4 % 0,1 0,07 0,06 0,06 0,05 0,05
pada anak balita
Rasio Posyandu per satuan
3.2.5 per 100 balita 0,6 0.77 0.83 0.89 0.94 1
balita
Rasio Dokter per satuan per 100.000 40/100.000
3.2.6 44 46 47 49 50
penduduk penduduk KH

IX-2 RPJMD Kota Tarakan 2014-2019


Penetapan Indikator Kinerja Daerah

Kondisi Target Keterangan


Kinerja Pada
No Indikator Kinerja Daerah Satuan Awal Periode
RPJMD tahun 2015 2016 2017 2018 2019
2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3. Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Indeks Kepuasan Layanan Misi 3, Tujuan


3.3.1 Indeks n/a Cukup cukup cukup Cukup Baik
Infrastruktur 5, Sasaran 14
3.3.2 Panjang Jalan km 225 246 254 261 268 275
Tersedianya jalan yang
menghubungkan pusat-
3.3.3 km 138,75 156,43 162,32 168,21 174,11 180,00
pusat kegiatan dalam
wilayah kota
Tersedianya jalan yang
memudahkan masyarakat
3.3.4 km 148 191,71 206,29 220,86 235,43 250
per individu melakukan
perjalanan
Tersedianya jalan yang
menjamin kendaraan dapat
3.3.5 km 138,75 165,00 173,75 182,50 191,25 200
berjalan dengan selamat
dan nyaman
Tersedianya jalan yang
menjamin kendaraan dapat
3.3.6 km 138,75 165,00 173,75 182,50 191,25 200
berjalan dengan selamat
dan nyaman
Persentase pelayanan air Misi 3, Tujuan
3.3.7 % 49,15% 53,68% 81,66% 85,97% 90,00%
bersih 5, Sasaran 15

Tersedianya air baku untuk


3.3.8 kebutuhan pokok minimal % 64,66 71,23 73,43 75,62 77,81 80
sehari hari

IX-3
RPJMD Kota Tarakan 2014-2019
Penetapan Indikator Kinerja Daerah

Kondisi Target Keterangan


Kinerja Pada
No Indikator Kinerja Daerah Satuan Awal Periode
RPJMD tahun 2015 2016 2017 2018 2019
2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

4. Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman

Persentase perumahan
3.4.1 yang belum memenuhi % 40,04 31,45 28,59 25,73 22,86 20
rumah sehat
3.4.2 Rasio rumah layak huni % 70,16 78,66 81,50 84,33 87,17 90
Proporsi RT dengan akses
3.4.3 % 49,73 66,13 73,89 81,66 85,97 90,00
air bersih
5. Urusan ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat
cakupan pelayanan
3.5.1 % 90 94,29 95,71 97,14 98,57 100
bencana kebakaran kota
Tingkat waktu tanggap
(response time rate)
3.5.2 daerah layanan Wilayah Menit 20 18 18 18 17 17
Manajemen Kebakaran
(WMK)
6. Urusan Sosial
Panti sosial skala kota yang
menyediakan sarana
3.6.1 Panti 10 11 11 12 12 12
prasarana pelayanan
kesejahteraan sosial.
B. Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar
7. Urusan tenaga kerja

Besaran tenaga kerja yang


3.7.1 Orang 348 627 721 814 907 1.000
mendapatkan pelatihan
berbasis kompetensi

IX-4 RPJMD Kota Tarakan 2014-2019


Penetapan Indikator Kinerja Daerah

Kondisi Target Keterangan


Kinerja Pada
No Indikator Kinerja Daerah Satuan Awal Periode
RPJMD tahun 2015 2016 2017 2018 2019
2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Besaran tenaga kerja yang


3.7.2 mendapatkan pelatihan Orang 48 135 163 192 221 250
berbasis masyarakat
Besaran tenaga kerja yang
3.7.3 mendapatkan pelatihan Orang 0 100 150 200 250 300
kewirausahaan
Besaran pencari kerja yang
3.7.4 Orang 525 600 625 650 675 700
terdaftar yang ditempatkan
Besaran pekerja/buruh
yang menjadi peserta
3.7.5 Orang 23.000 26.000 27.000 28.000 29.000 30.000
Jamsostek

8. Urusan pangan
Ketersediaan informasi
3.8.1 pasokan, harga, dan akses % 83 90,29 92,71 95,14 97,57 100
pangan di daerah
3.8.2 Produksi padi (GKG) Ton 275,5* 283,67 287,75 291,83 295,92 300
Produksi Jagung (Jagung
3.8.3 Ton 8.236,5* 8.324,33 8.368,25 8.412,17 8.456,08 8.500
Muda Kulit)
Produksi Ubi Kayu(umbi
3.8.4 Ton 8.628,00* 8.752,00 8.814,00 8.876,00 8.938,00 9.000
basah)
Produksi Ubi Jalar (umbi
3.8.5 Ton 384* 422,67 442,00 461,33 480,67 500
basah)
3.8.6 Produksi Sayuran Ton 21.869,30* 22.079,53 22.184,65 22.289,77 22.394,88 22.500
3.8.7 Produksi Buah-Buahan Ton 28.575,20* 29.050,13 29.287,60 29.525,07 29.762,53 30.000
Tanaman Rempah/Obat-
3.8.8 Ton 1.317,80* 1.378,53 1.408,90 1.439,27 1.469,63 1.500
obatan

IX-5
RPJMD Kota Tarakan 2014-2019
Penetapan Indikator Kinerja Daerah

Kondisi Target Keterangan


Kinerja Pada
No Indikator Kinerja Daerah Satuan Awal Periode
RPJMD tahun 2015 2016 2017 2018 2019
2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3.8.9 Produksi Sapi (daging) Ton 253,7* 260,80 264,35 267,90 271,45 275
3.8.10 Produksi babi (daging) Ton 89,9* 94,93 97,45 99,97 102,48 105
3.8.11 Produksi Kambing (daging) Ton 11,4* 14,27 15,70 17,13 18,57 20
Produksi Ayam Ras
3.8.12 Ton 2.490,90* 2.660,60 2.745,45 2.830,30 2.915,15 3.000
(daging)
3.8.13 Produksi Itik (daging) Ton 14,4* 14,60 14,70 14,80 14,90 15
3.8.14 Ebi Ton 340,00* 393,33 420,00 446,67 473,33 500
9. Urusan lingkungan hidup
Status Mutu Air Sungai
Tercemar Tercemar Tercemar Tercemar Tercemar Misi 4, Tujuan
3.9.1 (sungai karang anyar; Status Tercemar
Berat sedang sedang sedang sedang 7, Sasaran 18
semunti; persemaian)
Persentase jumlah usaha
dan/ atau kegiatan yang
mentaati persyaratan
3.9.2 % 82 87,57 89,43 91,29 93,14 95
administrasi dan teknis
pencegahan pencemaran
air
Tersedianya fasilitas
3.9.3 pengurangan sampah di Unit 175 180 185 190 195 200
perkotaan.
Tersedianya sistem
3.9.4 penanganan sampah di Unit 5 6 7 7 8 8
perkotaan.

Misi 4, Tujuan
3.9.5 Indeks pencemaran udara indeks Baik Baik Baik Baik Baik Baik
7, Sasaran 19
(Sox dan Nox)

IX-6 RPJMD Kota Tarakan 2014-2019


Penetapan Indikator Kinerja Daerah

Kondisi Target Keterangan


Kinerja Pada
No Indikator Kinerja Daerah Satuan Awal Periode
RPJMD tahun 2015 2016 2017 2018 2019
2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

10. Urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana

Persentase wanita usia


subur (15-49th) berstatus
3.10.1 Orang 21.053 22.745 23.308 23.872 24.436 25.000
kawin yang mengunakan
alat KB
Cakupan sasaran Pasangan
3.10.2 Usia Subur menjadi Peserta Orang 19.466 21.409 22.057 22.705 23.352 24.000
KB aktif
Cakupan penyediaan alat
dan obat Kontrasepsi untuk
3.10.4 % 79 88,00 91,00 94,00 97,00 100
memenuhi permintaan
masyarakat setiap tahun
11. Urusan penanaman modal
jumlah investasi daerah/ Misi 1, Tujuan 2,
3.11.1 Milyar Rupiah 320 342** 475 525 500-600
tahun (PMA dan PMDN) Sasaran 6
Tersedianya promosi
3.11.2 peluang penanaman modal Kali 0 3 3 4 4 5
kab/kota

Terselenggaranya
sosialisasi kebijakan
3.11.3 Kali 0 1 1 1 2 2
penanaman modal kepada
masyarakat dunia usaha

IX-7
RPJMD Kota Tarakan 2014-2019
Penetapan Indikator Kinerja Daerah

Kondisi Target Keterangan


Kinerja Pada
No Indikator Kinerja Daerah Satuan Awal Periode
RPJMD tahun 2015 2016 2017 2018 2019
2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

C. Urusan Pemerintahan Pilihan

12. Urusan Pariwisata

Kontribusi sektor Misi 1, Tujuan


3.12.1 5,41% 2,68% 2,37% 2,48% 2,60% 2,60%
pariwisata 2, Sasaran 5
13. Urusan energi dan sumber daya mineral

Jumlah kelurahan yang


Misi 3, Tujuan
3.13.1 menggunakan gas kota 2 6 4 4 4 4
6, Sasaran 16
(kelurahan)
Penambahan produksi daya Misi 3, Tujuan
3.13.2 36,00 MW 51 MW 52,83 MW 56,10 MW 59,37 MW 59,37 MW
listrik 6, Sasaran 17

IX-8 RPJMD Kota Tarakan 2014-2019


Tabel 9.2. Indikator Kinerja Utama Kota Tarakan Tahun 2014-2019

No Sasaran Strategis Indikator Rumus Sumber Data Penanggung Jawab


1. Menurunnya Tingkat Tingkat Dinas Tenaga Kerja Dan Dinas Tenaga Kerja Dan
Pengangguran Pengangguran Penduduk yang bekerja Perindustrian, Perindustrian, Bappeda,
Rasio Tingkat pengangguran = 𝑥 100%
Angkatan kerja Dinas Kependudukan Dinas Perdagangan Dan
dan Catatan Sipil Umkm, Dinas Pangan,
Pertanian Dan Perikanan ,
Disdukcapil, Dinas Pekerjaan
Umum Dan Penataan Ruang

Menurunnya tingkat Tingkat BPS Dinas Sosial, Dinkes,


2 kemiskinan Kemiskinan k Disdikbud, Dinas Tenaga
G = 1 − ∑ Pi (Qi + Qi −1 ) Kerja Dan Perindustrian
i =1
Bappeda, Perdagangan Dan
Umkm, Dinas Pangan,
dimana: Pertanian Dan Perikanan ,
Pi : persentase rumahtangga atau penduduk pada kelas ke-i Disdukcapil, Dinas Pekerjaan
Umum Dan Penataan Ruang ,
Qi : persentase kumulatif total pendapatan atau pengeluaran samp
Dinas Perumahan, Kawasan
Nilai gini ratio berkisar antara 0 dan 1, jika: Pemukiman Dan Pertanahan,
G < 0,3 = ketimpangan rendah SETDA (Bag Ekonomi, Bag
Sosial).
0,3 ≤ G ≤ 0,5 = ketimpangan sedang
G > 0,5 = ketimpangan tinggi

3. Terkendalinya tingkat Tingkat Inflasi BPS Bappeda, Perdagangan Dan


[{(1 + ∆Inf1 )(1 + ∆Inf2 )(1 + ∆Inft )}1/t ] − 1
inflasi Umkm, Dinas Pangan,
Pertanian Dan Perikanan ,
Dimana : Dinas Pekerjaan Umum Dan
Penataan Ruang , Dinas
∆Inf = perubahan inflasi dari nilai tahun sebelumnya
Perumahan, Kawasan
t = adalah periode pengamatan perubahan nilai inflasi. Pemukiman Dan Pertanahan,
SETDA (Bag Ekonomi, Bag
Tapem).
Sedangkan ∆Inf dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Inf(n+1) − inf(n)
∆Inf = x 100%
Inf(n)

Dimana :
Infn = nilai inflasi pada tahun n
Inf(n+1) = nilai pada 1 tahun berikutnya
n = tahun ...
4. Meningkatnya Pertumbuhan PDRB(t+1) − PDRB(t) BPS Bappeda, Perdagangan Dan
x 100% Umkm, Dinas Pangan,
pertumbuhan ekonomi PDRB(t)
Pertanian Dan Perikanan ,
ekonomi
Dinas Pekerjaan Umum Dan
Dimana: Penataan Ruang , Dinas
t+1 = tahun pengamatan PDRB Perumahan, Kawasan
t = tahun pengamatan PDRBsebelumnya Pemukiman Dan Pertanahan,
Dinas Pariwisata, SETDA (Bag
Ekonomi).

5 Meningkatnya Kontribusi sektor BPS Dinas Pariwisata, SETDA (Bag


kontribusi sektor pariwisata Jumlah Kontribusi PDRB dari sektor pariwisata Ekonomi),Dinas Pekerjaan
x100%
Jumlah PDRB Umum Dan Penataan Ruang ,
pariwisata terhadap
PDRB
6 Meningkatnya jumlah investasi DPM dan PTSP DPM dan PTSP, Bappeda,
investasi daerah daerah/ tahun Rata-Rata EOR x PDRB riil x Target laju pertumbuhan ekonomi Dinas Pangan, Pertanian
(PMA dan PMDN) Dan Perikanan , Dinas
(Milyar Rupiah) Pekerjaan Umum Dan
Penataan Ruang , Dinas
Pariwisata, SETDA (Bag
Ekonomi), SatPol P P Dan
Pemadam Kebakaran

7 Meningkatnya Angka Melek Lt15+ BPS Dinas Pendidikan Dan


LITt15+ = x 100 Kebudayaan
Angka Melek Huruf Huruf Pt15+
dimana:
LITt15+ = angka melek huruf ( penduduk
usia 15 tahun keatas) pada tahun t
Lt15+ = Jumlah penduduk (usia diatas 15
tahun) yang bisa membaca dan
menulis pada tahun t
Pt15+ = Jumlah penduduk usia 15 tahun
keatas

8 Meningkatnya rata- Angka rata-rata Kombinasi antara partisipasi sekolah, jenjang pendidikan yang BPS Dinas Pendidikan Dan
rata lama sekolah lama sekolah sedang dijalani, kelas yang diduduki. dan pendidikan yang Kebudayaan
ditamatkan
9 Meningkatnya Angka Harapan Angka perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi BPS Dinas Kesehatan, Dinas
Angka harapan Hidup tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur Pengendalian Penduduk,
Keluarga Berencana Dan
hidup
Pemberdayaan Perempuan
Perlindungan Anak.
10 Meningkatnya Paritas Daya Beli BPS Bappeda, Perdagangan Dan
kemampuan daya (per Umkm, Dinas Pangan,
kapita/bulan) Pertanian Dan Perikanan ,
beli masyarakat
Dinas Pariwisata, SETDA (Bag
Ekonomi).
11 Terwujudnya Opini BPK Opini BPK atas laporan pengelolaan keuangan daerah BPKAD Badan Pengelola Keuangan
pemerintahan yang Dan Aset Daerah, Inspektorat
bersih dan bebas
KKN
12 Terwujudnya Indeks Kepuasan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) BAPPEDA Bappeda, Dinas Kesehatan,
peningkatan Masyarakat (IKM) Disdikbud, Dinas Pangan,
Pertanian Dan Perikanan ,
kualitas layanan
DPN dan PTSP, Dinas
publik kepada Pekerjaan Umum Dan
masyarakat Penataan Ruang , Dinas
Perumahan, Kawasan
Pemukiman Dan Pertanahan,
Puskesmas, Kelurahan,
Kecamatan, SETDA (Bag
Organisasi dan Bag Sosial),
PDAM, BKPP

13 Meningkatnya Predikat Nilai hasil evaluasi akuntabilitas Kinerja / Laporan Kinerja Setda (Bag Organisasi) SETDA (Bag Ortala), BPKAD,
kapasitas dan Akuntabilitas Diskominfo, BAPPEDA,
Kinerja Inspektorat.
akuntabilitas kinerja
birokrasi

14 Meningkatnya Indeks Kepuasan Indeks Kepuasan Layanan Infrastruktur (jalan dan jembatan, saluran BAPPEDA BAPPEDA, DPU PR, DISHUB,
kepuasan Layanan drainase, dan pelabuhan laut) SETDA (Bag Tapem),
masyarakat pada Infrastruktur
layanan
infrastruktur
15 Meningkatnya Persentase Jumlah RT menggunakan air bersih PDAM DPU PR, SETDA (Bag Tapem)
x100
pelayanan air bersih pelayanan air Jumlah RT
bersih

16 Ketersediaan energi Jumlah kelurahan Jumlah Kelurahan yang terpasang program city gas SETDA (Bag. Ekonomi) SETDA (Bag. Ekonomi), Dinas
gas kota yang Perumahan, Kawasan
menggunakan gas Pemukiman Dan Pertanahan
kota (kelurahan)
17 Tercukupinya Penambahan Jumlah Produksi daya Listrik PLN SETDA (Bag. Ekonomi)
kebutuhan energi produksi daya
listrik bagi listrik
masyarakat
18 Terkendalinya Status Mutu Air Kategori Status Mutu Air Sungai DLH DLH, Dinas Perumahan,
pencemaran air Sungai (sungai Kawasan Pemukiman Dan
karang anyar; Pertanahan , SETDA (Bag
sungai
semunti; Tapem)
persemaian)
19 Terkendalinya Indeks Indeks pencemaran udara DLH DLH, Dinas Perumahan,
pencemaran udara pencemaran Kawasan Pemukiman Dan
udara (Sox dan Pertanahan , BPPD.
Nox)
Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan

BAB X

PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN


RPJMD merupakan dokumen rencana pembangunan daerah yang otentik
sebagai pedoman penyelenggaran pemerintahan daerah dalam lima tahun
mendatang yang harus ditaati oleh seluruh pemangku kepentingan khususnya
penyelenggara pemerintahan daerah. Untuk itu, menjadi penting dipahami oleh
segenap pihak terkait tentang bagaimana mengoperasionalkan RPJMD baik
dalam tahapan normal maupun masa transisi. Tak lain agar RPJMD benar-benar
menjadi rujukan dalam pengelolaan kinerja baik oleh PD maupun kolaborasinya
dengan stakeholder pembangunan lainnya.
10.1. Pedoman Transisi
Pedoman transisi dimaksudkan sebagai acuan penyelenggaraan
perencanaan pembangunan daerah pada akhir periode RPJMD hingga terpilihnya
walikota baru dan tersedianya dokumen RPJMD sebagai hasil penjabaran visi dan
misi Walikota terpilih. Pedoman transisi ini juga dimaksudkan untuk memberikan
panduan kepada pemerintahan daerah agar lebih siap dalam menyusun dokumen
rencana pembangunan pada periode berikutnya (pasca berakhirnya RPJMD
Tarakan Tahun 2014-2019) sehingga tidak terjadi kekosongan pengaturan.
Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan menghindari
kekosongan rencana pembangunan daerah sebagaimana dijelaskan diatas,
walikota pada tahun terakhir masa jabatannya yaitu pada tahun 2019, menyusun
dokumen:
a. Draft Rancangan Awal RPJMD untuk periode 2020-2025
Penyusunan draft Rancangan Awal RPJMD dilakukan secara teknokratis
mengacu pada arah kebijakan dan sasaran pokok RPJPD Tarakan 2005-2025
periode keempat yang selanjutnya dapat digunakan sebagai masukan bagi
masyarakat yang akan mencalonkan diri sebagai walikota dalam pemilihan
umum kepala daerah periode berikutnya. Penekanan dokumen teknokratik
dimaksud adalah pada analisis capaian kinerja RPJMD lalu (minimal empat
tahun pertama realisasi kinerja pembangunan), analisis kapasitas riil keuangan
daerah lima tahun mendatang, permasalahan dan isu strategis pembangunan
daerah, arahan visi dan misi serta tujuan dan sasaran RPJMD. Draft
Rancangan Awal RPJMD ini menjadi bahan penyusunan Rancangan Awal
RPJMD setelah Walikota terpilih dilantik.

X-1
RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019
Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan

b. RKPD Tahun 2020


Penyusunan RKPD Tahun 2020 mengacu pada arah kebijakan dan sasaran
pokok RPJPD periode keempat dan atau draft rancangan awal RPJMD untuk
periode 2020-2025 jika telah tersedia. Diharapkan, pada masa transisi
pergantian kepala daerah tersebut penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan daerah tidak terganggu kesinambungannya dari sisi
perencanaan dalam kebijakan pembangunan. RKPD Tahun 2020 tersebut
harus menjadi satu kesatuan dan bagian tak terpisahkan dari kebijakan dan
indikasi program prioritas dalam RPJMD Tahun 2020-2025. Selanjutnya, RKPD
dimaksud digunakan sebagai pedoman dalam menyusun APBD 2020.
10.2. Kaidah Pelaksanaan
Peraturan Daerah tentang RPJMD Kota Tarakan tahun 2014-2019
ditetapkan paling lama 6 (enam) bulan setelah Walikota dilantik (tanggal 01
Maret 2014) sebagai rujukan utama penyelenggaraan pembangunan Kota
Tarakan. Suatu keberhasilan pembangunan yang tercantum dalam RPJMD
diindikasikan oleh sejauh mana berbagai outcome dapat tercapai dan secara
sinergis memicu pencapaian sasaran (impact) RPJMD. Untuk itu, Bappeda
sebagai penyelenggara pembangunan daerah memiliki tanggungjawab untuk
mengoordinasikan pencapaian sasaran-sasaran RPJMD yang diamanatkan dalam
dokumen ini dengan mekanisme dan kerangka fikir sebagai berikut:
1. Sasaran pembangunan dalam jangka lima tahun dicapai melalui kinerja
birokrasi, masyarakat, dan swasta secara simultan;
2. Dalam koordinasi antartingkatan pemerintahan, sasaran pembangunan
pemerintah dicapai melalui:
1) Dukungan dari pemerintah pusat dan Provinsi Kalimantan Utara;
2) Pendekatan untuk merealisasikan pembangunan baik sektoral maupun
kewilayahan; dan
3. Koordinasi pencapaian pembangunan daerah dan kabupaten/kota, dicapai
melalui:
1) Integrasi arsitektur kinerja sasaran RPJMD dan RKPD Kota Tarakan;
2) Integrasi dan sinkronisasi prioritas pembangunan daerah; dan
3) Koordinasi dalam pengendalian dan evaluasi pembangunan.
Dengan kerangka fikir di atas, RPJMD Kota Tarakan Tahun 2014-2019
diselenggarakan dengan kaidah-kaidah sebagai berikut:
1. RPJMD Kota Tarakan Tahun 2014-2019 merupakan pedoman bagi Perangkat
Daerah (PD) dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra PD). PD
berkewajiban untuk menyusun Renstra yang memuat visi, misi, tujuan,
strategi, kebijakan, program dan kegiatan prioritas, dengan berpedoman
pada RPJMD dengan periode yang sama yaitu Renstra PD Tahun 2014-2019.

X-2
RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019
Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan

Renstra PD tersebut selanjutnya harus dilaksanakan atau menjadi pedoman


dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) PD setiap tahun;
2. RPJMD Kota Tarakan Tahun 2014-2019 merupakan pedoman dalam menyusun
RKPD setiap tahun selama 5 (lima) tahun masa kepemimpinan Walikota
dengan ketentuan pokok:
a. RKPD merupakan instrumen strategis dalam mengoperasionalkan RPJMD
dari tahun ke tahun;
b. Sasaran (tahunan), prioritas pembangunan, dan arah kebijakan
pembangunan sebagaimana dijelaskan pada Bab V dan VI RPJMD ini harus
dipedomani sebagai prioritas dan sasaran pembangunan RKPD dalam Bab
IV untuk tahun atau periode berkenaan; dan
c. Indikasi program prioritas seluruh bidang urusan sebagaimana dijabarkan
pada Bab VIII RPJMD ini harus dipedomani sebagai Rencana Program dan
Kegiatan Prioritas dalam bab V RKPD sesuai tahun atau periode
berkenaan.
3. Walikota berkewajiban menyebarluaskan Peraturan Daerah tentang RPJMD
Kota Tarakan Tahun 2014-2019 kepada masyarakat dan seluruh pemangku
kepentingan pada umumnya;
4. RPJMD Kota Tarakan Tahun 2014-2019 merupakan dasar untuk evaluasi dan
pelaporanan atas hasil kinerja Kepala Daerah terpilih untuk masa 5 (lima)
tahun tahunan serta laporan akuntabilitas lainnya; dan
5. Bappeda melaksanakan pengendalian dan evaluasi terhadap hasil
pelaksanaan RPJMD.

X-3
RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019
Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan

X-4
RPJMD Perubahan Kota Tarakan 2014-2019

Anda mungkin juga menyukai