Executive Summary
Sunarsip
Chief Economist
Selain sebagai ekonom, juga memiliki pengalaman relatif panjang sebagai praktisi di industri keuangan, energi, fiskal, dan BUMN.
Pengalaman sebagai praktisi antara lain sebagai Komisaris di PT PLN Nusantara Power atau PT Pembangkitan Jawa Bali (2017-2021),
Strategic Advisor Bank BRI (2018-2020), Chief Economist Bank Bukopin (2016-2018), Senior Economist Bank BNI (2015), Komisaris Bank
BRI Syariah (2009-2015) kini menjadi PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk, Tenaga Ahli di Pertamina (2010-2014), Tenaga Ahli
ASBANDA (2007-2011), Komisaris PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (2005-2007), Staf Khusus Menteri BUMN (2004-2007), Analis Fiskal
BKF-Kementerian Keuangan RI (2004-2008), dan Auditor fasilitas kepabeanan di BAPEKSTA Keuangan-Depkeu RI (1994-1999). Saat
ini juga menjadi Anggota Dewan Pakar Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) Periode 2022-2025.
Lulusan sebagai Akuntan dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) tahun 2000 dan Magister Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) tahun 2006. Tempat/Tanggal lahir: Tuban, 25 Mei 1973. Mobile phone : +62813-11-15-15-73
The Indonesia Economic Intelligence (IEI) adalah lembaga yang bergerak di bidang riset ekonomi dan keuangan. Berdiri pada 19 April 2006, pada awalnya IEI
diinisiasi oleh para peneliti Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan RI. Kemudian, pada tahun 2010 menstransformasikan diri menjadi lembaga riset
independen yang tidak berafiliasi dengan lembaga lain. IEI didukung oleh para kontributor yang kompeten serta para staf peneliti yang terlatih.
Visi IEI adalah menjadi sebuah Chief Economist Office yang independen bagi instansi (baik swasta maupun pemerintahan) yang membutuhkan informasi, kajian dan
analisa yang tidak dapat disediakan sendiri, namun diperlukan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Beberapa instansi telah memiliki Chief
Economist Office sendiri untuk menopang kebutuhan informasi dan analisa bagi pengambilan keputusan organisasi. Namun, masih banyak instansi yang tidak mampu
menyediakan Chief Economist Office sendiri karena keterbatasan sumber daya (resources). Kehadiran IEI adalah terutama untuk membantu instansi-instansi yang
menghadapi keterbatasan tersebut.
Kinerja Ekonomi 2023 dan Q4-2023 │ Review
PDB Pengeluaran │ Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi di 2023 meningkat
… karena ditopang oleh kenaikan pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah dan Konsumsi LNPRT… Beberapa catatan kinerja ekonomi 2023:
Pangsa PDB, Pertumbuhan PDB & Kontribusi Terhadap Pertumbuhan PDB Berdasarkan Pengeluaran 1. Kontribusi pertumbuhan Konsumsi Rumah
Tangga (RT) terhadap pertumbuhan PDB
Pangsa PDB (%) Pertumbuhan PDB (%, YoY) Kontribusi Terhadap Pertumbuhan PDB (%) selama 2023 sebesar 2.55% menurun
PDB Menurut Pengeluaran
2022 2023 2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2022 2023 dibanding 2022 sebesar 2.62%. Penurunan
Pengeluaran Konsumsi 61.47 61.26 4.92 -2.07 2.30 3.72 4.69 3.12 -1.31 1.46 2.32 2.89 tersebut disebabkan oleh melemahnya
1. Konsumsi Rumah Tangga (RT) 52.84 52.73 5.04 -2.63 2.01 4.94 4.82 2.73 -1.43 1.09 2.62 2.55 pertumbuhan Konsumsi RT dari 4,94% (2022)
a. Makanan & Minuman, Selain Restoran 19.63 19.33 5.16 0.51 1.46 3.46 3.44 1.03 0.10 0.30 0.69 0.68 menjadi 4.82% (2023).
b. Pakaian, Alas Kaki & Jasa Perawatannya 1.97 1.96 4.27 -4.21 -0.07 4.31 4.47 0.09 -0.09 - 0.09 0.09 2. Penurunan pertumbuhan Konsumsi RT
c. Perumahan & Perlengkapan RT 7.31 7.22 4.66 2.28 2.19 2.79 3.80 0.34 0.17 0.17 0.21 0.28 selama 2023 disebabkan oleh melemahnya
d. Kesehatan & Pendidikan 3.83 3.79 6.60 3.09 1.70 2.41 3.99 0.25 0.12 0.07 0.09 0.15 pengeluaran konsumsi untuk (i) Makanan
e. Transportasi & Komunikasi 12.78 13.09 4.78 -9.57 2.59 9.38 7.59 0.65 -1.29 0.32 1.15 0.97 dan Minuman, (ii) Transportasi dan
f. Restoran & Hotel 4.88 4.94 5.96 -8.14 3.87 6.57 6.38 0.30 -0.42 0.19 0.32 0.31 Komunikasi, dan (iii) Restoran Hotel.
g. Lainnya 2.45 2.40 3.09 -0.65 1.83 2.70 2.90 0.08 -0.02 0.05 0.07 0.07 Sementara itu, pengeluaran untuk (i)
Pakaian, (ii) Alas Kaki dan Perawatan, (iii)
2. Konsumsi LNPRT 1.19 1.25 10.62 -4.21 1.62 5.66 9.83 0.13 -0.05 0.02 0.07 0.12
Perumahan dan Perlengkapan Rumah
3. Konsumsi Pemerintah 7.43 7.29 3.27 2.12 4.25 -4.47 2.95 0.26 0.17 0.35 -0.37 0.22
Tangga, dan (iv) Kesehatan dan Pendidikan
4. PMTDB / Investasi 31.48 31.29 4.45 -4.96 3.80 3.87 4.40 1.47 -1.63 1.21 1.24 1.38 mengalami kenaikan pertumbuhan di 2023.
a. Bangunan 22.80 22.58 5.37 -3.78 2.32 0.91 4.04 1.31 -0.93 0.56 0.22 0.92
b. Mesin dan Perlengkapan 4.00 3.92 4.76 -11.54 11.66 22.44 3.08 0.17 -0.41 0.37 0.77 0.12 3. Kontribusi pertumbuhan Investasi terhadap
pertumbuhan PDB selama 2023 sebesar
c. Kendaraan 1.77 1.95 -4.12 -13.07 11.69 10.27 15.67 -0.08 -0.23 0.18 0.17 0.28
1.38% meningkat dibanding 2022 sebesar
d. Peralatan Lainnya 0.48 0.44 -3.14 -10.56 9.26 -0.28 -3.88 -0.02 -0.06 0.04 - -0.02
1.24%. Kenaikan disebabkan oleh kenaikan
e. CBR 1.72 1.67 5.05 2.81 1.16 2.12 2.05 0.09 0.05 0.02 0.04 0.04
investasi pada (i) Bangunan, (ii) Kendaraan
f. Produk Kekayaan Intelektual 0.71 0.72 -0.23 -7.36 4.59 5.21 6.54 - -0.06 0.03 0.04 0.05 dan (iii) Produk Kekayaan Intelektual.
5. Ekspor Barang dan Jasa 24.41 23.54 -0.48 -8.42 17.99 16.23 1.32 -0.10 -1.75 3.50 3.59 0.32
4. Kontribusi pertumbuhan Ekspor (dan Impor)
6. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 20.67 19.36 -7.13 -17.60 24.86 15.00 -1.65 -1.51 -3.29 3.91 2.84 -0.34
terhadap pertumbuhan PDB selama 2023
PRODUK DOMESTIK BRUTO 100 100 5.02 -2.07 3.70 5.31 5.05 5.02 -2.07 3.70 5.31 5.05 menurun signifikan dibanding 2022.
Keterangan: Top share (≥ Growth ≥ 7% 3% ≤ Growth < 5% Top contributor to Growth (≥ 0.25%)
Penurunan terutama disebabkan oleh
5%) 6% ≤ Growth < 7% 0% ≤ Growth < 3% melemahnya harga-harga komoditas.
5% ≤ Growth < 6% Growth < 0% going up going down
1.52
0.23 kebijakan insentif PPN Ditanggung Pemerintah bagi pembelian
1.0 1.19 1.0
1.02 0.97
%, YoY
1.01 0.97 0.94 Kesehatan & Pendidikan rumah pertama yang berlaku sejak Nov-2023. Insentif fiskal ini
0.88
0.5 0.73 0.16 0.67 0.5 mendorong kenaikan pembelian rumah terutama dari
0.17 0.32 0.42 0.33 kelompok masyarakat menengah.
0.21 0.31 0.29 0.31 0.31
0.0 0.10 0.11 0.14 0.0
Transportasi & Komunikasi
-0.03 3. Kontribusi pertumbuhan pengeluaran kelompok Transportasi
-0.21
dan Komunikasi terhadap pertumbuhan PDB pada Q4-23
-0.5 -0.55 -0.5
Restoran & Hotel merupakan yang terendah selama 2023 dan lebih rendah
-1.0 -1.0 dibanding Q4-2022. Hal ini antara lain dipengaruhi oleh
-0.47 terjadinya normalisasi perjalanan wisata dan bisnis, setelah
Lainnya pada tahun 2022 mengalami puncak (peak) akibat tingginya
-1.5 -1.5
animo Masyarakat untuk bepergian setelah pandemi.
-2.0 -2.0 Konsumsi Rumah Tangga - 4. Kontribusi pertumbuhan pengeluaran kelompok Restoran dan
I II III IV I II III IV I II III IV rhs Hotel terhadap pertumbuhan PDB pada Q4-23 relatif sama
2021 2022 2023 dibanding kuartal sebelumnya selama 2023 dan tumbuh relatif
tinggi.
Kendaraan
0.61 1.41 Hal ini antara lain dipengaruhi oleh terbatasnya aktivitas
0.03
%, YoY
1.0 0.63 0.73 1.0 pengeluaran investasi untuk belanja kendaraan bermotor yang
0.56 0.79 1.20
0.21 1.47 Peralatan Lainnya dilakukan oleh dunia usaha untuk menunjang kegiatan usaha.
0.69 0.02 3. Kontribusi pertumbuhan Investasi kelompok Mesin dan
0.47 0.18
0.5 0.54 0.28 0.5 CBR Perlengkapan terhadap pertumbuhan PDB pada Q4-23
0.51 0.65 merupakan yang terendah selama 2023 dan lebih rendah
0.35 0.06
0.29 0.43 0.25 0.38 dibanding Q4-2022. Hal ini antara lain dipengaruhi oleh
0.11 0.28
0.11 0.14 0.00 0.09 Produk Kekayaan normalisasi aktivitas pengeluaran investasi pada Mesin dan
0.0 0.04 0.06 0.0
-0.04 Intelektual Perlengkapan yang dilakukan oleh dunia usaha, setelah pada
-0.18 tahun 2022 mengalami puncaknya (peak).
PMTDB / Investasi - rhs
-0.5 -0.5
I II III IV I II III IV I II III IV
2021 2022 2023
%, YoY
0.5 0.15 0.19 0.04 0.12 0.6
0.09 0.11
0.17 0.08 0.15 0.23 0.12 Karet, Barang dari Karet & Plastik melambat.
0.55 0.12 0.20 0.13 0.29 0.21
0.38 0.35 0.15 0.23
0.4
3. Kontribusi pertumbuhan Industri Barang Logam,
Barang Galian bukan Logam
0.24 0.00 0.31 Komputer & Elektronik terhadap pertumbuhan
0.07 0.12 0.17 0.20 0.16 0.13 0.20
0.0 -0.01 -0.05 Logam Dasar PDB pada Q4-23 terendah selama 2023.
-0.20 -0.06 -0.15 -0.02 -0.03 0.2
-0.04 Penurunan tersebut antara lain dipengaruhi oleh
Barang Logam; Komputer, Barang
-0.07 -0.04 melemahnya domestic demand dan melemahnya
Elektronik, Optik; & Peralatan Listrik
0.0 Mesin dan Perlengkapan
permintaan ekspor.
-0.5 -0.17
4. Kontribusi pertumbuhan Industri Logam Dasar
Alat Angkutan
-0.2 terhadap pertumbuhan PDB pada Q4-23
Furnitur merupakan yang tertinggi selama 2023. Hal ini
antara lain didorong oleh meningkatnya
-1.0 -0.4 Industri Pengolahan Lainnya perkembangan industri hilir (smelter).
I II III IV I II III IV I II III IV
Industri Pengolahan - rhs
2021 2022 2023
– Konsumsi Rumah Tangga 4.93 4.54 5.22 5.06 4.5 – 5.3 4.7 – 5.5 4.6 – 5.4
– Konsumsi Pemerintah -4.51 3.34 10.57 -3.76 4.0 – 4.8 3.6 – 4.4 2.8 – 3.6
– Investasi 3.87 2.11 4.63 5.77 3.7 – 4.5 5.1 – 5.9 4.8 – 5.6 2022 Nov-23 2023P 2024P 2025P
– Ekspor 16.28 11.94 -2.97 -4.26 0.5 – 1.3 0.3 – 1.1 6.6 – 7.4 Proyeksi Pertumbuhan Kredit (%)
Kredit diperkirakan tumbuh 11.0 – 13.0%
– Impor 14.75 3.69 -3.06 -6.18 -2.1 – -1.3 -1.0 – -0.2 7.1 – 7.9 10-12% pada 2024 dan
meningkat menjadi 11-13%
Keterangan: *Angka Sementara, **Angka Sangat Sementara, P=Proyeksi Bank Indonesia pada 2025.
10.0 – 12.0%
• Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 akan berada di level
4.7% – 5.5% dan diperkirakan lebih tinggi pada tahun 2025 menjadi 4.8% - 5.6%. 9.0 – 11.0%
• Pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh Konsumsi dan Investasi yang diperkirakan akan
meningkat, didukung oleh kenaikan gaji ASN, Pemilu, infrastruktur di IKN, ekspor, dan didukung
oleh hilirisasi.
2023P 2024P 2025P
Outlook APBN 2023 dan Postur APBN 2024 Asumsi Makro Ekonomi pada APBN 2024
Economic 5.2% (yoy)
2023 Growth
Account (IDR Tn) 2024 % Growth
outlook