Anda di halaman 1dari 13

MacroEconomic Brief

Executive Summary

“Review Kinerja Ekonomi Indonesia 2023”

Sunarsip
Chief Economist

Jakarta, 9 Februari 2024

an Independent Chief Economist Office


SEKILAS TENTANG PEMATERI
Sunarsip adalah Chief Economist, The Indonesia Economic Intelligence (IEI).

Selain sebagai ekonom, juga memiliki pengalaman relatif panjang sebagai praktisi di industri keuangan, energi, fiskal, dan BUMN.
Pengalaman sebagai praktisi antara lain sebagai Komisaris di PT PLN Nusantara Power atau PT Pembangkitan Jawa Bali (2017-2021),
Strategic Advisor Bank BRI (2018-2020), Chief Economist Bank Bukopin (2016-2018), Senior Economist Bank BNI (2015), Komisaris Bank
BRI Syariah (2009-2015) kini menjadi PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk, Tenaga Ahli di Pertamina (2010-2014), Tenaga Ahli
ASBANDA (2007-2011), Komisaris PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (2005-2007), Staf Khusus Menteri BUMN (2004-2007), Analis Fiskal
BKF-Kementerian Keuangan RI (2004-2008), dan Auditor fasilitas kepabeanan di BAPEKSTA Keuangan-Depkeu RI (1994-1999). Saat
ini juga menjadi Anggota Dewan Pakar Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) Periode 2022-2025.

Lulusan sebagai Akuntan dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) tahun 2000 dan Magister Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) tahun 2006. Tempat/Tanggal lahir: Tuban, 25 Mei 1973. Mobile phone : +62813-11-15-15-73

SEKILAS TENTANG THE INDONESIA ECONOMIC INTELLIGENCE

The Indonesia Economic Intelligence (IEI) adalah lembaga yang bergerak di bidang riset ekonomi dan keuangan. Berdiri pada 19 April 2006, pada awalnya IEI
diinisiasi oleh para peneliti Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan RI. Kemudian, pada tahun 2010 menstransformasikan diri menjadi lembaga riset
independen yang tidak berafiliasi dengan lembaga lain. IEI didukung oleh para kontributor yang kompeten serta para staf peneliti yang terlatih.

Visi IEI adalah menjadi sebuah Chief Economist Office yang independen bagi instansi (baik swasta maupun pemerintahan) yang membutuhkan informasi, kajian dan
analisa yang tidak dapat disediakan sendiri, namun diperlukan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Beberapa instansi telah memiliki Chief
Economist Office sendiri untuk menopang kebutuhan informasi dan analisa bagi pengambilan keputusan organisasi. Namun, masih banyak instansi yang tidak mampu
menyediakan Chief Economist Office sendiri karena keterbatasan sumber daya (resources). Kehadiran IEI adalah terutama untuk membantu instansi-instansi yang
menghadapi keterbatasan tersebut.
Kinerja Ekonomi 2023 dan Q4-2023 │ Review
PDB Pengeluaran │ Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi di 2023 meningkat
… karena ditopang oleh kenaikan pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah dan Konsumsi LNPRT… Beberapa catatan kinerja ekonomi 2023:

Pangsa PDB, Pertumbuhan PDB & Kontribusi Terhadap Pertumbuhan PDB Berdasarkan Pengeluaran 1. Kontribusi pertumbuhan Konsumsi Rumah
Tangga (RT) terhadap pertumbuhan PDB
Pangsa PDB (%) Pertumbuhan PDB (%, YoY) Kontribusi Terhadap Pertumbuhan PDB (%) selama 2023 sebesar 2.55% menurun
PDB Menurut Pengeluaran
2022 2023 2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2022 2023 dibanding 2022 sebesar 2.62%. Penurunan
Pengeluaran Konsumsi 61.47 61.26 4.92 -2.07 2.30 3.72 4.69 3.12 -1.31 1.46 2.32 2.89 tersebut disebabkan oleh melemahnya
1. Konsumsi Rumah Tangga (RT) 52.84 52.73 5.04 -2.63 2.01 4.94 4.82 2.73 -1.43 1.09 2.62 2.55 pertumbuhan Konsumsi RT dari 4,94% (2022)
a. Makanan & Minuman, Selain Restoran 19.63 19.33 5.16 0.51 1.46 3.46 3.44 1.03 0.10 0.30 0.69 0.68 menjadi 4.82% (2023).
b. Pakaian, Alas Kaki & Jasa Perawatannya 1.97 1.96 4.27 -4.21 -0.07 4.31 4.47 0.09 -0.09 - 0.09 0.09 2. Penurunan pertumbuhan Konsumsi RT
c. Perumahan & Perlengkapan RT 7.31 7.22 4.66 2.28 2.19 2.79 3.80 0.34 0.17 0.17 0.21 0.28 selama 2023 disebabkan oleh melemahnya
d. Kesehatan & Pendidikan 3.83 3.79 6.60 3.09 1.70 2.41 3.99 0.25 0.12 0.07 0.09 0.15 pengeluaran konsumsi untuk (i) Makanan
e. Transportasi & Komunikasi 12.78 13.09 4.78 -9.57 2.59 9.38 7.59 0.65 -1.29 0.32 1.15 0.97 dan Minuman, (ii) Transportasi dan
f. Restoran & Hotel 4.88 4.94 5.96 -8.14 3.87 6.57 6.38 0.30 -0.42 0.19 0.32 0.31 Komunikasi, dan (iii) Restoran Hotel.
g. Lainnya 2.45 2.40 3.09 -0.65 1.83 2.70 2.90 0.08 -0.02 0.05 0.07 0.07 Sementara itu, pengeluaran untuk (i)
Pakaian, (ii) Alas Kaki dan Perawatan, (iii)
2. Konsumsi LNPRT 1.19 1.25 10.62 -4.21 1.62 5.66 9.83 0.13 -0.05 0.02 0.07 0.12
Perumahan dan Perlengkapan Rumah
3. Konsumsi Pemerintah 7.43 7.29 3.27 2.12 4.25 -4.47 2.95 0.26 0.17 0.35 -0.37 0.22
Tangga, dan (iv) Kesehatan dan Pendidikan
4. PMTDB / Investasi 31.48 31.29 4.45 -4.96 3.80 3.87 4.40 1.47 -1.63 1.21 1.24 1.38 mengalami kenaikan pertumbuhan di 2023.
a. Bangunan 22.80 22.58 5.37 -3.78 2.32 0.91 4.04 1.31 -0.93 0.56 0.22 0.92
b. Mesin dan Perlengkapan 4.00 3.92 4.76 -11.54 11.66 22.44 3.08 0.17 -0.41 0.37 0.77 0.12 3. Kontribusi pertumbuhan Investasi terhadap
pertumbuhan PDB selama 2023 sebesar
c. Kendaraan 1.77 1.95 -4.12 -13.07 11.69 10.27 15.67 -0.08 -0.23 0.18 0.17 0.28
1.38% meningkat dibanding 2022 sebesar
d. Peralatan Lainnya 0.48 0.44 -3.14 -10.56 9.26 -0.28 -3.88 -0.02 -0.06 0.04 - -0.02
1.24%. Kenaikan disebabkan oleh kenaikan
e. CBR 1.72 1.67 5.05 2.81 1.16 2.12 2.05 0.09 0.05 0.02 0.04 0.04
investasi pada (i) Bangunan, (ii) Kendaraan
f. Produk Kekayaan Intelektual 0.71 0.72 -0.23 -7.36 4.59 5.21 6.54 - -0.06 0.03 0.04 0.05 dan (iii) Produk Kekayaan Intelektual.
5. Ekspor Barang dan Jasa 24.41 23.54 -0.48 -8.42 17.99 16.23 1.32 -0.10 -1.75 3.50 3.59 0.32
4. Kontribusi pertumbuhan Ekspor (dan Impor)
6. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 20.67 19.36 -7.13 -17.60 24.86 15.00 -1.65 -1.51 -3.29 3.91 2.84 -0.34
terhadap pertumbuhan PDB selama 2023
PRODUK DOMESTIK BRUTO 100 100 5.02 -2.07 3.70 5.31 5.05 5.02 -2.07 3.70 5.31 5.05 menurun signifikan dibanding 2022.
Keterangan: Top share (≥ Growth ≥ 7% 3% ≤ Growth < 5% Top contributor to Growth (≥ 0.25%)
Penurunan terutama disebabkan oleh
5%) 6% ≤ Growth < 7% 0% ≤ Growth < 3% melemahnya harga-harga komoditas.
5% ≤ Growth < 6% Growth < 0% going up going down

4│ Sumber: BPS, The Indonesia Economic Intelligence Analysis


Konsumsi Rumah Tangga │ Kontribusi pada Q4-2023 terendah selama 2023
Kontribusi Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga Terhadap Pertumbuhan PDB Beberapa catatan kinerja Konsumsi Rumah Tangga Q4-2023:
1. Kontribusi pertumbuhan pengeluaran untuk Makanan dan
3.5 3.5 Minuman terhadap pertumbuhan PDB pada Q4-23 merupakan
yang terendah selama 2023 dan lebih rendah dibanding Q4-
3.0 2.77 3.0 Makanan & Minuman, 2022. Hal ini antara lain dipengaruhi oleh kenaikan harga
2.62
0.86 2.43
Selain Restoran pangan akibat El-Nino yang berdampak pada penurunan
2.39 2.36
2.5 0.83 0.53 2.5 belanja masyarakat untuk pangan.
0.75 Pakaian, Alas Kaki & Jasa
0.16 0.77
0.17 0.68 0.68 0.50 Perawatannya 2. Kontribusi pertumbuhan pengeluaran untuk Perumahan dan
2.0 0.73 2.0
0.25 Perlengkapan Rumah Tangga terhadap pertumbuhan PDB
0.28 0.27
1.5 0.66 0.18 0.21 0.35
1.5 Perumahan & Perlengkapan pada Q4-23 merupakan yang tertinggi selama 2023 dan lebih
1.24 0.25 Rumah Tangga tinggi dibanding Q4-2022. Hal ini antara lain ditopang oleh
Contribution, ppt

1.52
0.23 kebijakan insentif PPN Ditanggung Pemerintah bagi pembelian
1.0 1.19 1.0
1.02 0.97

%, YoY
1.01 0.97 0.94 Kesehatan & Pendidikan rumah pertama yang berlaku sejak Nov-2023. Insentif fiskal ini
0.88
0.5 0.73 0.16 0.67 0.5 mendorong kenaikan pembelian rumah terutama dari
0.17 0.32 0.42 0.33 kelompok masyarakat menengah.
0.21 0.31 0.29 0.31 0.31
0.0 0.10 0.11 0.14 0.0
Transportasi & Komunikasi
-0.03 3. Kontribusi pertumbuhan pengeluaran kelompok Transportasi
-0.21
dan Komunikasi terhadap pertumbuhan PDB pada Q4-23
-0.5 -0.55 -0.5
Restoran & Hotel merupakan yang terendah selama 2023 dan lebih rendah
-1.0 -1.0 dibanding Q4-2022. Hal ini antara lain dipengaruhi oleh
-0.47 terjadinya normalisasi perjalanan wisata dan bisnis, setelah
Lainnya pada tahun 2022 mengalami puncak (peak) akibat tingginya
-1.5 -1.5
animo Masyarakat untuk bepergian setelah pandemi.
-2.0 -2.0 Konsumsi Rumah Tangga - 4. Kontribusi pertumbuhan pengeluaran kelompok Restoran dan
I II III IV I II III IV I II III IV rhs Hotel terhadap pertumbuhan PDB pada Q4-23 relatif sama
2021 2022 2023 dibanding kuartal sebelumnya selama 2023 dan tumbuh relatif
tinggi.

5│ Sumber: BPS, The Indonesia Economic Intelligence Analysis


PMTDB / Investasi │ Kontribusi pada Q4-2023 relatif tinggi selama 2023
Kontribusi Pertumbuhan Investasi Terhadap Pertumbuhan PDB

Beberapa catatan kinerja Investasi pada Q4-2023:


2.5 2.5 1. Kontribusi pertumbuhan Investasi kelompok Bangunan
terhadap pertumbuhan PDB pada Q4-23 merupakan yang
tertinggi selama 2023 dan lebih tinggi dibanding Q4-2022. Hal
Bangunan
2.0 1.81 2.0 ini antara lain dipengaruhi oleh belanja investasi pemerintah
pada proyek infrastruktur dan IKN.
1.03 1.62
Mesin dan Perlengkapan 2. Kontribusi pertumbuhan Investasi kelompok Kendaraan
0.02 1.39
1.5 1.5 terhadap pertumbuhan PDB pada Q4-23 merupakan yang
terendah selama 2023 dan lebih rendah dibanding Q4-2022.
Contribution, ppt

Kendaraan
0.61 1.41 Hal ini antara lain dipengaruhi oleh terbatasnya aktivitas
0.03

%, YoY
1.0 0.63 0.73 1.0 pengeluaran investasi untuk belanja kendaraan bermotor yang
0.56 0.79 1.20
0.21 1.47 Peralatan Lainnya dilakukan oleh dunia usaha untuk menunjang kegiatan usaha.
0.69 0.02 3. Kontribusi pertumbuhan Investasi kelompok Mesin dan
0.47 0.18
0.5 0.54 0.28 0.5 CBR Perlengkapan terhadap pertumbuhan PDB pada Q4-23
0.51 0.65 merupakan yang terendah selama 2023 dan lebih rendah
0.35 0.06
0.29 0.43 0.25 0.38 dibanding Q4-2022. Hal ini antara lain dipengaruhi oleh
0.11 0.28
0.11 0.14 0.00 0.09 Produk Kekayaan normalisasi aktivitas pengeluaran investasi pada Mesin dan
0.0 0.04 0.06 0.0
-0.04 Intelektual Perlengkapan yang dilakukan oleh dunia usaha, setelah pada
-0.18 tahun 2022 mengalami puncaknya (peak).
PMTDB / Investasi - rhs
-0.5 -0.5
I II III IV I II III IV I II III IV
2021 2022 2023

6│ Sumber: BPS, The Indonesia Economic Intelligence Analysis


PDB Sektoral │ Kinerja sektor dengan pangsa tinggi mengalami penurunan
Pangsa PDB, Pertumbuhan PDB & Kontribusi Terhadap Pertumbuhan PDB Berdasarkan Sektor Ekonomi Beberapa catatan kinerja ekonomi 2023:
GDP Share (%) GDP Growth (%, c-t-c) Contribution to GDP Growth (%) 1. Kontribusi pertumbuhan sektor
PDB Berdasarkan Sektor Ekonomi Pertanian terhadap pertumbuhan PDB
2022 2023 2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2022 2023
PRIMARY SECTORS selama 2023 sebesar 0.16% menurun
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 12.26 11.82 3.61 1.77 1.87 2.25 1.30 0.45 0.22 0.24 0.28 0.16 dibanding 2022 sebesar 2.62%.
1. Pertanian, Peternakan, Perburuan 9.38 8.94 3.31 2.14 1.12 2.33 0.18 0.32 0.20 0.11 0.22 0.02
Penurunan tersebut disebabkan oleh
turunnya produksi pangan akibat El-
2. Kehutanan & Penebangan Kayu 0.53 0.52 0.37 -0.03 0.07 -1.26 2.61 - - - -0.01 0.01
Nino serta turunnya harga komoditas.
3. Perikanan 2.35 2.36 5.73 0.73 5.45 2.79 5.49 0.13 0.02 0.13 0.07 0.13
Pertambangan dan Penggalian 7.33 7.40 1.22 -1.95 4.00 4.38 6.12 0.09 -0.14 0.29 0.32 0.45 2. Kontribusi pertumbuhan sektor
SECONDARY SECTORS Pertambangan terhadap pertumbuhan
Industri Pengolahan 20.47 20.39 3.80 -2.93 3.39 4.89 4.64 0.80 -0.61 0.70 1.01 0.95 PDB selama 2023 sebesar 0.45%
1. Industri Batubara & Pengilangan Migas 1.80 1.79 -1.11 -6.81 0.57 3.72 4.16 -0.02 -0.14 0.01 0.07 0.08 meningkat dibanding 2022 sebesar
2. Industri Pengolahan Non-Migas 18.66 18.60 4.34 -2.52 3.67 5.01 4.69 0.82 -0.47 0.69 0.94 0.87 0.32%. Peningkatan disebabkan oleh
Pengadaan Listrik dan Gas 1.05 1.04 4.04 -2.34 5.55 6.61 4.91 0.04 -0.02 0.06 0.07 0.05 meningkatnya permintaan bahan baku
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah 0.09 0.09 6.83 4.94 4.97 3.23 4.90 0.01 - - - - dari industri downstream (hilirsasi).
Konstruksi 9.60 9.59 5.76 -3.26 2.81 2.01 4.91 0.58 -0.33 0.28 0.20 0.47
TERTIARY SECTORS
3. Kontribusi pertumbuhan sektor
Perdagangan Besar dan Eceran 13.07 13.04 4.60 -3.79 4.63 5.53 4.85 0.61 -0.50 0.60 0.72 0.63 Industri Pengolahan terhadap
Transportasi dan Pergudangan 4.16 4.51 6.38 -15.05 3.24 19.87 13.96 0.27 -0.64 0.12 0.73 0.58 pertumbuhan PDB selama 2023 sebesar
Penyediaan Akomodasi & Makan Minum 2.97 3.11 5.79 -10.26 3.88 11.94 10.01 0.17 -0.31 0.11 0.33 0.30 0.95% menurun dibanding 2022
Informasi dan Komunikasi 6.41 6.56 9.42 10.61 6.82 7.73 7.59 0.49 0.57 0.41 0.48 0.49 sebesar 1.01%. Penurunan disebabkan
Jasa Keuangan dan Asuransi 4.04 4.03 6.61 3.25 1.56 1.93 4.77 0.26 0.13 0.07 0.08 0.19 oleh turunnya kinerja industri
Real Estate 2.90 2.80 5.76 2.32 2.78 1.72 1.43 0.17 0.07 0.08 0.05 0.04
manufaktur akibat pelemahan ekspor.
Jasa Perusahaan 1.83 1.89 10.25 -5.44 0.73 8.77 8.24 0.18 -0.10 0.01 0.16 0.15
Administrasi Pemerintahan 3.19 3.08 4.66 -0.03 -0.33 2.51 1.50 0.16 - -0.01 0.08 0.05 4. Kontribusi pertumbuhan sektor
Jasa Pendidikan 3.01 2.92 6.30 2.61 0.11 0.57 1.78 0.19 0.08 - 0.02 0.05 Perdagangan terhadap pertumbuhan
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1.38 1.37 8.66 11.56 10.45 2.75 4.66 0.10 0.13 0.14 0.04 0.06
PDB selama 2023 menurun dibanding
Jasa lainnya 1.88 1.97 10.57 -4.10 2.12 9.47 10.52 0.19 -0.08 0.04 0.17 0.20
2022. Penurunan terutama disebabkan
PRODUK DOMESTIK BRUTO 100 100 5.02 -2.07 3.70 5.31 5.05 5.02 -2.07 3.70 5.31 5.05
oleh melemahnya ekspor dan
Keterangan: Top 5 share Growth ≥ 7% 3% ≤ Growth < 5% Top contributor to Growth (≥ 0.25%) pelemahan pertumbuhan domestic
(≥ 5%) 6% ≤ Growth < 7% 0% ≤ Growth < 3% demand.
5% ≤ Growth < 6% Growth < 0% going up going down

7│ Sumber: BPS, The Indonesia Economic Intelligence Analysis


Industri Pengolahan │ Kontribusi pada Q4-2023 terendah selama 2023
Kontribusi Pertumbuhan Industri Pengolahan Terhadap Pertumbuhan PDB
2.0 1.6 Batubara dan Pengilangan Migas Beberapa catatan kinerja Industri Pengolahan pada
Q4-2023:
Makanan dan Minuman
1.4 1. Kontribusi pertumbuhan Industri Alat Angkutan
Pengolahan Tembakau terhadap pertumbuhan PDB pada Q4-23 justru
1.5 1.16 negatif. Hal ini antara lain dipengaruhi oleh
1.2 Tekstil dan Pakaian Jadi
melemahnya domestic demand dan melemahnya
0.21 1.06
0.98 Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki permintaan ekspor.
0.92 1.0
1.0
2. Kontribusi pertumbuhan Industri Makanan dan
0.26 0.84 Kayu, Barang dari Kayu & Gabus & Barang
0.25 0.09 0.26 0.37 0.23 Anyaman dari Bambu, Rotan Minuman terhadap pertumbuhan PDB pada Q4-
0.58
0.16 0.14 0.32 0.33 0.8 Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan 23 relatif baik. Hal ini antara lain didukung oleh
0.07 0.26 0.09 0.00
0.12 & Reproduksi Media Rekaman permintaan ekspor yang masih relatif baik,
Contribution, ppt

0.16 Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional


meskipun pertumbuhan dari demand domestic

%, YoY
0.5 0.15 0.19 0.04 0.12 0.6
0.09 0.11
0.17 0.08 0.15 0.23 0.12 Karet, Barang dari Karet & Plastik melambat.
0.55 0.12 0.20 0.13 0.29 0.21
0.38 0.35 0.15 0.23
0.4
3. Kontribusi pertumbuhan Industri Barang Logam,
Barang Galian bukan Logam
0.24 0.00 0.31 Komputer & Elektronik terhadap pertumbuhan
0.07 0.12 0.17 0.20 0.16 0.13 0.20
0.0 -0.01 -0.05 Logam Dasar PDB pada Q4-23 terendah selama 2023.
-0.20 -0.06 -0.15 -0.02 -0.03 0.2
-0.04 Penurunan tersebut antara lain dipengaruhi oleh
Barang Logam; Komputer, Barang
-0.07 -0.04 melemahnya domestic demand dan melemahnya
Elektronik, Optik; & Peralatan Listrik
0.0 Mesin dan Perlengkapan
permintaan ekspor.
-0.5 -0.17
4. Kontribusi pertumbuhan Industri Logam Dasar
Alat Angkutan
-0.2 terhadap pertumbuhan PDB pada Q4-23
Furnitur merupakan yang tertinggi selama 2023. Hal ini
antara lain didorong oleh meningkatnya
-1.0 -0.4 Industri Pengolahan Lainnya perkembangan industri hilir (smelter).
I II III IV I II III IV I II III IV
Industri Pengolahan - rhs
2021 2022 2023

8│ Sumber: BPS, The Indonesia Economic Intelligence Analysis


Ekonomi Daerah │ Provinsi di Jawa mengalami perlambatan pertumbuhan
Sebagian besar provinsi yang memiliki pangsa PDRB terhadap total PDRB yang tinggi mengalami perlambatan pertumbuhan selama 2023 dibanding 2022.
PANGSA Sumatera Jawa Bali & Nusa Tenggara Kalimantan Sulawesi Maluku & Papua
2023 = 20.93% 58.63% 2.72% 8.24% 6.81% 2.66%
PANGSA PANGSA
PERTUMBUHAN PDRB (%) PERTUMBUHAN PDRB (%)
PDRB (%) PDRB (%)
NO. PROVINSI NO. PROVINSI
2023 2019 2020 2021 2022 2023 2023 2019 2020 2021 2022 2023
1 ACEH 1.18 4.14 -0.37 2.81 4.21 4.23 18 NUSA TENGGARA BARAT 0.84 3.90 -0.62 2.30 6.95 1.80
2 SUMATERA UTARA 4.84 5.22 -1.07 2.61 4.73 5.01 19 NUSA TENGGARA TIMUR 0.60 5.25 -0.84 2.52 3.05 3.52
3 SUMATERA BARAT 1.54 5.01 -1.61 3.29 4.36 4.62 20 KALIMANTAN BARAT 1.25 5.09 -1.82 4.80 5.07 4.46
4 RIAU 4.44 2.81 -1.13 3.36 4.55 4.21 21 KALIMANTAN TENGAH 0.91 6.12 -1.41 3.59 6.45 4.14
5 JAMBI 1.36 4.35 -0.51 3.70 5.12 4.66 22 KALIMANTAN SELATAN 1.20 4.09 -1.82 3.48 5.11 4.84
6 SUMATERA SELATAN 2.90 5.69 -0.11 3.58 5.23 5.08 23 KALIMANTAN TIMUR 4.32 4.70 -2.90 2.55 4.48 6.22
7 BENGKULU 0.42 4.94 -0.02 3.27 4.31 4.26 24 KALIMANTAN UTARA 0.56 6.89 -1.09 3.99 5.32 4.94
8 LAMPUNG 2.16 5.26 -1.66 2.77 4.28 4.55 25 SULAWESI UTARA 0.82 5.65 -0.99 4.16 5.42 5.48
9 KEP. BANGKA BELITUNG 0.49 3.32 -2.29 5.05 4.40 4.38 26 SULAWESI TENGAH 1.55 8.83 4.86 11.68 15.22 11.91
10 KEP. RIAU 1.61 4.83 -3.80 3.43 5.09 5.20 27 SULAWESI SELATAN 3.03 6.91 -0.71 4.64 5.10 4.51
11 DKI JAKARTA 16.48 5.82 -2.39 3.55 5.25 4.96 28 SULAWESI TENGGARA 0.87 6.50 -0.65 4.10 5.53 5.35
12 JAWA BARAT 13.42 5.02 -2.52 3.74 5.45 5.00 29 GORONTALO 0.25 6.40 -0.02 2.40 4.04 4.50
13 JAWA TENGAH 8.86 5.36 -2.65 3.33 5.31 4.98 30 SULAWESI BARAT 0.28 5.56 -2.34 2.57 2.31 5.25
14 DI YOGYAKARTA 0.95 6.59 -2.67 5.58 5.15 5.07 31 MALUKU 0.28 5.41 -0.91 3.63 5.31 5.21
15 JAWA TIMUR 14.83 5.53 -2.33 3.56 5.34 4.95 32 MALUKU UTARA 0.39 6.25 5.39 16.79 22.94 20.49
16 BANTEN 4.08 5.26 -3.39 4.49 5.03 4.81 33 PAPUA BARAT 0.52 2.66 -0.76 -0.51 2.01 3.91
17 BALI 1.28 5.60 -9.34 -2.46 4.84 5.71 34 PAPUA 1.46 -15.74 2.39 15.16 8.97 5.22
Top share Growth ≥ 7% 5% ≤ Growth < 6% 0% ≤ Growth < 3%
Keterangan: Growth < 0% going up going down
(≥ 2%) 6% ≤ Growth < 7% 3% ≤ Growth < 5%

9│ Sumber: BPS, The Indonesia Economic Intelligence Analysis


Outlook Ekonomi 2024 │ Proyeksi
Proyeksi Ekonomi │ Pertumbuhan ekonomi 2024 diprediksi moderat
Proyeksi Inflasi Nasional (% YoY)
5.50
2023** Inflasi diperkirakan pada sasaran
2.5±1% pada tahun 2024 dan 2025
Komponen 2022* 2023P 2024P 2025P
I II III
2.86 3.0±1
Pertumbuhan Ekonomi 5.31 5.04 5.17 4.94 4.5 – 5.3 4.7 – 5.5 4.8 – 5.6 2.5±1 2.5±1

– Konsumsi Rumah Tangga 4.93 4.54 5.22 5.06 4.5 – 5.3 4.7 – 5.5 4.6 – 5.4
– Konsumsi Pemerintah -4.51 3.34 10.57 -3.76 4.0 – 4.8 3.6 – 4.4 2.8 – 3.6
– Investasi 3.87 2.11 4.63 5.77 3.7 – 4.5 5.1 – 5.9 4.8 – 5.6 2022 Nov-23 2023P 2024P 2025P

– Ekspor 16.28 11.94 -2.97 -4.26 0.5 – 1.3 0.3 – 1.1 6.6 – 7.4 Proyeksi Pertumbuhan Kredit (%)
Kredit diperkirakan tumbuh 11.0 – 13.0%
– Impor 14.75 3.69 -3.06 -6.18 -2.1 – -1.3 -1.0 – -0.2 7.1 – 7.9 10-12% pada 2024 dan
meningkat menjadi 11-13%
Keterangan: *Angka Sementara, **Angka Sangat Sementara, P=Proyeksi Bank Indonesia pada 2025.
10.0 – 12.0%

• Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 akan berada di level
4.7% – 5.5% dan diperkirakan lebih tinggi pada tahun 2025 menjadi 4.8% - 5.6%. 9.0 – 11.0%

• Pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh Konsumsi dan Investasi yang diperkirakan akan
meningkat, didukung oleh kenaikan gaji ASN, Pemilu, infrastruktur di IKN, ekspor, dan didukung
oleh hilirisasi.
2023P 2024P 2025P

11 │ Sumber: Statistics Indonesia, Bank Indonesia


Kinerja APBN │ Outlook APBN 2023 dan Postur APBN 2024

Outlook APBN 2023 dan Postur APBN 2024 Asumsi Makro Ekonomi pada APBN 2024
Economic 5.2% (yoy)
2023 Growth
Account (IDR Tn) 2024 % Growth
outlook

Revenue 2,637.2 2,802.3 6.26 Inflation 2.8% (yoy)

Tax Revenue 2,118.3 2,309.9 9.04

Non-Tax Revenue 515.8 492.0 -4.61


Exchange IDR15.000/US$
rate
Expenditure 3,123.7 3,325.1 6.45 Oil Price/ICP USD82/barrel
Central Gov’t Expenditure 2,298.2 2,467.5 7.37
10Y T-Bonds 6.7%
Transfer to Region 825.4 857.6 3.90 Rate
Deficit 486.4 522.8 7.48
Oil Lifting 635 Thousand bpd
% of GDP (2.30) (2.29)

Financing 486.4 522.8 7.48 Gas Lifting 1,033 Thousand bsmpd

12 │ Sumber: Ministry of Finance RI, The Indonesia Economic Intelligence Analysis


DISCLAIMER: Dokumen ini hanya sebatas sebagai informasi. Semua hal yang relevan telah dipertimbangkan untuk memastikan informasi ini benar, tetapi tidak ada jaminan bahwa
informasi tersebut akurat dan lengkap serta tidak ada kewajiban yang timbul terhadap kerugian yang terjadi atas tindakan yang dilakukan dengan mendasarkan pada laporan ini. Hak
an Independent Chief Economist Office cipta ©The Indonesia Economic Intelligence.

Anda mungkin juga menyukai