Makalah ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Seleksi Jabatan Pimpinan
Pratama di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Bireuen
pada Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
Diususun Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................
A. Latar Belakang.................................................................................
B. Perumusan Masalah..........................................................................
C. Tujuan Penulisan .............................................................................
BAB IV : PENUTUP.......................................................................................... 13
A. Saran................................................................................................. 13
B. Kesimpulan...................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
DOKUMENTASI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1
Berikut gambaran tentang jumlah persentase kasus kemiskinan,
penangguran dan tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia (nasional),Provinsi
Aceh dan Kabupaten Bireuen beserta target pencapaian tahun 2023.
6 5.02 5 5.2
5 4.14 4.33 4.57
4 3.51 3.7
2.82
3
2
1
0
-1 Tahun 2019 Tahun 2020
-0.37 Tahun 2021 Target tahun 2023
-2 -1.02
-3 -2.07
2
Dari 23 Kabupaten di Aceh, Bireuen masih merupakan kabupaten
mengalami kemiskinan. Pada tahun 2020 mencapai 13,06 persen dari jumlah
penduduk sekitar 440.580, sedangkan pada data tahun 2021 angka kemiskinan di
Kabupaten Bireuen meningkat yaitu 13,25 persen dari jumlah penduduk mencapai
441.895 jiwa (Serambi, 2021).
13.3
442,500 13.25
13.25
442,000 441,895
13.2
441,500 13.15
441,000 13.1
440,580 13.06
440,500 13.05
440,000 13
439,500 12.95
Tahun 2020 Tahun 2021 2020 2021
4
pertumbuhan yang mempunyai fungsi perkotaan melalui pengelolaan sumber daya
alam yang berkelanjutan yang dituangkan dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP.293/MEN/IX/2009, tanggal 29
September 2009 tentang penetapan lokasi Kota Terpadu Mandiri (KTM)
dikawasan Transmigrasi.
Oleh karena itu, berdasarkan Qanun Aceh Nomor 3 Tahun 2014
tentang Kawasan Kota Terpadu Mandiri Kabupaten Bireuen yang berguna untuk
mempercepat pembangunan terutama di kawasan yang masih tertinggal serta
untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bireuen dan pemberdayaan
masyarakat, maka perlu dikembangkan suatu Kawasan Kota Terpadu Mandiri
tersebut. Dengan Qanun ini dibentuk Kawasan Kota Terpadu Mandiri Harus
Muda Jaya Kabupaten Bireuen yang meliputi 5 (lima) Kecamatan, sebagai berikut
:
a. Kecamatan Peudada meliputi :
1. Gampong Cot Krut.
2. Gampong Alue Gandai.
3. Gampong Jaba.
4. Gampong Alue Keutapang.
5. Gampong Lawang.
6. Gampong Ara Bungong.
7. Gampong Blang Beruru.
b. Kecamatan Peulimbang meliputi :
1. Gampong Garap.
2. Gampong Balee Daka.
c. Kecamatan Jeunieb meliputi :
1. Gampong Paya Bili.
2. Gampong Alue Seutui.
3. Gampong Blang Neubok.
4. Gampong Jeumpa Sikureung.
5. Gampong Blang Poroh.
5
6. Gampong Alue Lamsaba.
6
2. Memberikan solusi untuk mengurangi angka pengangguran
3. Memanfaatkan fasilitas atau sumber daya yang ada sebagai lapangan kerja
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kemiskinan
1. Pengertian
Menurut penjelasan di Jurnal Sosial Humaniora Terapan, secara
etimologis, “kemiskinan” berasal dari kata “miskin” yang bermakna tidak berharta
benda dan serba kekurangan. BPS juga mengartikan bahwa kemiskinan
merupakan sebuah kondisi ketidakmampuan individu dalam memenuhi kebutuhan
dasar minimal untuk hidup layak.
7
4) Kebudayaan
3. Dampak Kemiskinan
Kondisi kemiskinan ternyata bisa menimbulkan beberapa dampak atau
akibat. Dari Jurnal Keislaman, Kemasyarakatan, dan Kebudayaan,
disebutkan beberapa dampak kemiskinan di Indonesia seperti berikut:
Meningkatnya angka pengangguran.
Banyaknya kasus putus sekolah.
Muncul berbagai masalah kesehatan di masyarakat.
Menurunnya kualitas generasi penerus.
Muncul tindakan kriminalitas (Aeni, 2022).
B. Pengangguran
1. Definisi Pengangguran
Pengangguran adalah sebutan untuk angkatan kerja (penduduk berumur 15-65
tahun) yang tidak bekerja sama sekali atau sedang mencari pekerjaan.
2. Penyebab Pengangguran
Banyaknya jumlah tenaga kerja tidak sebanding dengan kesempatan atau
lapangan kerja.
Rendahnya tingkat pendidikan
Kurangnya keterampilan yang dimiliki pelamar kerja sehingga tidak
memenuhi kriteria lowongan pekerjaan.
Kemajuan teknologi, yang pada akhirnya dapat menggantikan tenaga kerja
manusia.
Resesi ekonomi.
Tenaga kerja antar daerah dimanfaatkan secara tidak seimbang.
Pemerintah yang membuat kebijakan untuk menghentikan pengiriman TKI
ke luar negeri
Persaingan pasar global
8
C. Memanfaatkan fasilitas atau sumber daya yang ada sebagai lapang kerja
Indonesia telah mengambil berbagai langkah besar untuk menjadi negara
kelas menengah dan terus berupaya menjadi negara berpenghasilan tinggi yang
berkembang pada 2045. Menyadari pentingnya penciptaan lapangan kerja dalam
perjalanan ini, Indonesia terus berkomitmen untuk menciptakan kondisi
penciptaan lapangan kerja yang kokoh.
Kebijakan UKM dan dukungan yang ditargetkan khusus untuk usaha
rumahan dapat berfokus pada peningkatan produktivitas dan efisiensi, bukan
hanya kesejahteraan dengan sekadar memberikan bantuan tunai. Kedua,
pergeseran aktivitas ekonomi dan pekerja yang lebih jelas ke sektor, perusahaan
dan pekerjaan yang lebih produktif dan berpenghasilan lebih tinggi dapat
memajukan agenda penciptaan lapangan kerja kelas menengah. Bahkan jika
reformasi untuk meningkatkan produktivitas secara menyeluruh bersifat buta
sektor, Indonesia dapat memprioritaskan reformasi kebijakan tertentu di sektor-
sektor yang dapat menciptakan lapangan kerja kelas menengah. Misalnya,
menargetkan strategi promosi investasi di sektor dan proyek, termasuk proyek
infrastruktur yang memiliki kemungkinan lebih besar untuk menjadi sumber
penciptaan pekerjaan kelas menengah.
Sistem informasi pasar tenaga kerja dan mekanisme pencocokan antara
pekerja dan pemberi kerja yang kuat, undang-undang yang tidak
mendisinsentifkan perubahan pekerjaan, dan dukungan untuk perpindahan
pekerjaan, termasuk melalui Jaminan Kehilangan Pekerjaan, dapat membantu
upaya persiapan menuju dan naik ke pekerjaan yang lebih baik. Terakhir,
membangun tenaga kerja yang memiliki keterampilan, seperti keterampilan
kognitif, interpersonal, dan digital, yang diperlukan untuk mendapatkan pekerjaan
baru dengan nilai tambah yang lebih tinggi dan kompetitif di tingkat global.
Strategi ini akan membutuhkan perubahan sistem pendidikan agar lebih
menyiapkan kaum muda untuk pekerjaan modern. Strategi ini juga akan
9
membutuhkan inovasi peningkatan keterampilan tenaga kerja dewasa yang sudah
bekerja saat ini.
10
BAB III
PEMBAHASAN
11
B. Solusi untuk mengurangi angka pengangguran
Angka kemiskinan di kabupaten bireuen sangat berbanding lurus dengan angka
pengangguran, oleh karena itu, penulis berasumsi untuk mengurangi angka
pengangguran sebagai berikut:
1. Menggalakkan kegiatan ekonomi informal
Salah satu caranya dengan mengembangkan industri rumah tangga di banyak
tempat sehingga menyerap tenaga kerja. Dalam upaya pengembangan sektor
informal tersebut diperlukan keberpihakan dari Pemda setempat.
2. Meningkatkan keterampilan tenaga kerja
Salah satu langkah terbaik sebagai cara menurunkan angka pengangguran dan
dapat bersaing dengan negara lain adalah dengan peningkatan keterampilan
melalui pelatihan bersertifikasi internasional.
3. Meningkatkan mutu pendidikan
Pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan akan mendorong
meningkatnya kualitas sumber daya manusia dan memungkinkannya untuk
memperoleh kesempatan kerja yang lebih luas.
4. Mendirikan pusat-pusat latihan kerja
Pusat-pusat latihan kerja mesti didirikan demi melaksanakan pelatihan tenaga
kerja untuk mengisi formasi yang tersedia. Dengan begitu, SDM yang akan
bekerja memiliki pengalaman dan sertifikat bahwa dia bisa bekerja di bidang
tertentu.
C. Memanfaatkan fasilitas atau sumber daya yang ada sebagai lapang kerja
Dalam memanfaatkan fasilitas atau sumber daya yang ada sebagai lapang kerja.
Maka penulis berasumsi untuk meningkatkan perekonomian rakyat dengan
memanfaatkan potensi daerah seperti :
1. Mengoptimalkan balai pelatihan (yang ada di kecamatan Juli) sebagai wadah
untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam bekerja
2. Menggembangkan kawasan industri kecil berupa keripik dan kue tradisional
di Kecamatan Pesangan dan Kota Juang, saat ini pemasaran keripik dan kue
tradisional merupakan oleh-oleh khas Kabupaten Bireuen;
12
3. Menggembangkan kawasan Home Industri di Kecamatan Jangka berupa
minyak kelapa dan patarana ekspor keluar daerah
4. Menggembangkan daya industri berupa jeruk giri Matang di Kecamatan
Peusangan sebagai sentral produksi tersebar di Aceh
5. Menggembangkan Kawasan Wisata Alam dan Wisata Bahari yang berada di
Pante Peusangan dan Kecamatan Juli, Pantai Laut Jangka dan Pantai Laut
Pangah di Kecamatan Gandapura sebagai tempat kunjungan turis yang
melastarikan budaya dan kearifan local.
13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian ada bab sebelumnya, maka penulis menyimpulkan
bahwa pembangunan dan pengembangan di kawasan Kabupaten Bireuen dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat agar dapat merubah kehidupan
perekonomian mereka yang jauh dari kata kemiskinan. Perubaha kehidupan
perekonomian dilakuka dengan memberdayakan dan mengikutsertaka masyarakat
dalam proses pembangunan. Demikia juga amatlah penting peran aktif dari
pemerintah daerah dan investor untuk secara bersama membuk kesempatan bagi
masyarakat lokal agar dapat berpartisipasi aktif dalam mendorong semangat
perubahan. Pemerintah Daerah dan investor secar bersama juga perlu
berkomitmen untuk mendorong peningkatan kemampuan masyarakat melalui
peningkatan sumber daya manusia yang sesua dengan kebutuhan pembangunan di
Kabupaten bireuen. Hal lainnya yang tidak kalah penting adala menciptakan
kondisi atau iklim usaha yang seha dan kondusif dan menyiapkan sumber daya
manusi yang berkualitas (baik dari segi pendidikan maupu kesehatan) untuk
mendukung keberhasilan dan keberlanjutan investasi di Kabupaten Bireuen.
B. Saran
Dengan adanya karya tulis ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca
dan terbukanya inspirasi untuk mengubah perekonomian Kabupaten Bireuen
menuju arah yang lebih baik.
14
DAFTAR PUSTAKA
Bps, 2021. Data bps: aceh masih jadi provinsi termiskin di sumatra.
Serambi, 2021. Angka kemiskinan di Bireuen. Tersedia di
https://aceh.tribunnews.com/2021/02/26/angka-kemiskinan-di-bireuen-
tersisa-1302-persen-lagi-ini-program-bupati-muzakkar-a-gani.
Berita sore . 2021. Tingkat pengangguran bireuen 8. 765 jiwa. Tersedia di
https://beritasore.co.id/
Aeni, n. 2022. Penyebab kemiskinan dan dampak yang ditimbulkan. Tersedia di
https://katadata.co.id/.
Wikipedia. 2020. Definisi pengangguran. Tersedia di
https://kamus.tokopedia.com/p/pengangguran/
15
DOKUMENTASI
16
Gambar 2 : Gedung kantor dinas tenaga kerja dan transmigran
17