Anda di halaman 1dari 21

Permasalahan ekonomi di Sumatera Utara dan strategi peningkatannya

dengan strategi kolaborasi industry halal, industry digital dan ekosistem


keuangan serta pencapaian SDGs Sumatera Utara

Dosen pengampu : Ries Wuladari S.P,M.si

Disusun oleh :

Nama : Maulana Ja’far shodik

NIM : 2010103024

Kelas : ESY 20 IH B HP

Matkul : economis development

Jurusan ekonomi syariah

Fakultas ekonomi dan bisnis Institut Agama Islam Tazkia Bogor

1
Kata pengantar
Makalah ini bertujuan untuk memberikan penjelasan, informasi, atau panduan seputar
topik tertentu. Dalam kata penantar ini, akan diuraikan beberapa poin penting yang dapat
menjadi dasar pemahaman lebih lanjut. Namun, penting untuk diingat bahwa tulisan ini bukanlah
sumber tunggal dan disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut jika dibutuhkan
informasi yang lebih mendalam.

Ketika menjelajahi topik yang kompleks, pemahaman mendasar dapat menjadi landasan
yang kuat. Melalui kata pengantar ini, diharapkan dapat memberikan gambaran umum yang
dapat membantu pembaca memahami inti dari topik yang dibahas. Setiap topik memiliki nuansa
dan kompleksitasnya sendiri, dan panduan ini berusaha untuk memberikan informasi yang sesuai
dan relevan. Namun, perlu diingat bahwa kebenaran absolut mungkin tidak selalu tercapai, dan
interpretasi dapat berbeda-beda.

Dalam membaca tulisan ini, penting untuk membuka pikiran dan menerima sudut
pandang yang berbeda. Pembaca diharapkan untuk mengambil pendekatan kritis dan
mengajukan pertanyaan yang relevan. Kemampuan untuk menerima informasi secara objektif
dan mengolahnya dengan bijak adalah keterampilan yang sangat berharga.

2
Daftar isi
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
LATAR BELAKANG....................................................................................................................................4
RUMUSAN MASALAH..............................................................................................................................7
TUJUAN....................................................................................................................................................7
BAB II...........................................................................................................................................................8
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................8
PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH.......................................................................................................8
KEMISKINAN, KESEMPATAN KERJA DAN KETIMPANGAN........................................................................9
PEMBANGUNAN MANUSIA...................................................................................................................11
SDGS SUMATERA UTARA......................................................................................................................14
BAB III........................................................................................................................................................15
KESIMPULAN.............................................................................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Jawa barat merukan provinsi di pulau jawa dengan luas 37.040 km 2, merupakan provinsi
terpadat kedua setelah Jakarta dengan jumlah penduduk 49,94 juta jiwa, dalam pertumbuhan
ekonomi pada 2022 tumbuh sebesar 5,45 persen meningkat disbanding capaian pada 2021 yang
tumbuh 3,74%, ekonomi Jawa Barat mulai pulih secara signifikan disbanding 2020 yang
mengalami kontraksi yaag cukup dalam yaitu -2,44%, akibat dari pandemic yang melanda
perekonomian, akan tetapi dalam hal penanganan nya Jawa Barat cukup baik sehingga berhasil
pulih dari pemerosotan ekonomi yang cukup tajam.

Walaupun pertumbuhan ekonomi Jawa Barat cendrung naik dan pulih akan tetapi masalah
kemiskinan di Jawa Barat makin meningkat bisa dilihat dari tabel 1

TABEL 1.1 kemiskinan

tahun kemiskinan
2018 23 993 348
2019 23 993 348
2020 24 207 930
2021 24 743 628
2022 25 578 174

Kemiskinan di Jawa Barat cendrung naik setiap tahun nya hal ini menjadi masalah besar bagi pemerintah
dalam menanggulangi masalah tersebut padahal provinsi Jawa Barat memiliki potensi yang sangat besar
dari segi sumber daya alam dan industrinya tercatat pada 2021 nilai ekspor Jawa Barat memberikan
sumbangan terbesar terhadap ekspor nasional dengan nilai USD 11,198,6 juta (10,89%)

4
Gambar 2.1 sumber daya industri

Kemiskinan juga tercermin dari ketimpangan Jawa Barat yang hampir naik terus setiap tahunnya. Antara
kemiskinan dan ketimpangan memiliki hubungan yang pragmatis, kesenjangan menyebabkan kemiskian
semakin parah, ketimpangan Jawa Barat cukup parah karena untuk mencapai titik ketimpangan yang
rendah nilai gini ratio harus mendekati 0 akan tetapi angka ketimpangan Jawa Barat cukup tinggi pada
2022 mencapai 0,417 yag mencerminkan cukup tinggi nya permasalahan ketimpangan di Jawa Barat.

Tabel 1.2 gini ratio

tahun gini ratio


2018 0,407
2019 0,402
2020 0,403
2021 0,412
2022 0,417

Dalam hal lapangan pekerjaan utama menurut jiwa paling banyak berada pada sektor jasa yang
bertumbuh 12.558.488 jiwa yang berate pada sektor jasa perlu pemfokusan agar lebih maksimal
dalam mencapai potensi daerah. Dengan adanya lapangan pekerjaan yang lebih banyak, orang-
orang memiliki akses yang lebih baik untuk memperoleh pendapatan yang memadai. Hal ini
dapat mengurangi tingkat kemiskinan dengan memungkinkan individu dan keluarga untuk
memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti makanan, perumahan, pendidikan, dan layanan
kesehatan.

Tabel 1.3 penduduk bekerja menurut lapangan pekerjaan utama

Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama (Jiwa)


Pertanian Manufaktur Jasa Jumlah
2019 2021 2019 2021 2019 2021 2019 2021
290198 350283 661238 625215 1238859 1255848 2190295 2231348
1 4 4 9 3 8 8 1

hubungan yang erat antara Indeks Pembangunan Manusia (IPM), lapangan pekerjaan,
pertumbuhan ekonomi, dan kemiskinan atau ketimpangan. Pertumbuhan ekonomi yang kuat dan

5
inklusif, serta penciptaan lapangan pekerjaan yang memadai, berkontribusi pada peningkatan
IPM dengan memungkinkan akses yang lebih baik terhadap pendidikan, kesehatan, dan
pendapatan. Sebaliknya, kemiskinan dan ketimpangan ekonomi dapat membatasi akses terhadap
sumber daya dan peluang, yang dapat mempengaruhi IPM secara negatif. Oleh karena itu, upaya
untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, menciptakan lapangan pekerjaan
yang berkualitas, dan mengurangi kemiskinan dan ketimpangan sangat penting untuk
meningkatkan kesejahteraan manusia dan mencapai perkembangan sosial yang berkelanjutan.

IPM di Jawa Barat cendrung meningkat dari lima tahun terakhir menggambarkan
pembangunan yang cukup signifiknan dari Pembangunan di Jawa Barat IPM dihitung dari 3
faktor yaitu angka harapan hidup, tingkat pendidikan dan GNI perkapita, dari data diatas behwa
PRDB dari jawa Barat cukup baik dalam peningkatan akan tetapi terdapat beberapa masalah
dalam penanggulangan kemiskinan dan ketimpangann dapan tercermin dari mmeningkat nya
kemiskinan Dalam 5 tahun terakhir dari segi lapangan kerja juga menujukkan nilai yang yang
naik sigigfikan ada masalah dari analisis tersaebut permasalahnnya terdapat paa pengelolaan
sumber daya alam yang hanya dikuasai oleh beberapa kelompok yang ditunjukkan dari nilai gini
ratio yang cuup besar.

IPM jabar
73.5

73

72.5

72

71.5

71

70.5

70
2018 2019 2020 2021 2022

Gambar 2.2 IPM

6
Harus ada strategi dalam penngembangan sumber daya alam dan pendapatan agar
berdistribsi normal dan mencapai tingkat kesenjagan dan kemiskinan yang rendah, seperti dalam
pasar industry halal pada 2022 gubernur jawa barat menerbtkan perturann No.1 Tahun 2021
tentang keuangan syariah dujawa barat hal ini memicu pertumbuhan yang cukup signifikan
dalam pengembangan industry halal, hal ini dapat di kolaborasinkan dengan insdustri digital
yang menjadi pasar yang besar bagi jawa barat mengingat jawa barat memiliki jumlah penduduk
yang hampir 50 juta jiwa. Walau hanya tercatat 19,7% literasi ekonomi islam di Jawa Barat, hal
ini tentunya menjadi tantangan dalam pengembangan industry halal di Jawa Barat.

RUMUSAN MASALAH
dari masalah diatas dapat kita ambil beberapa masalah yaitu :

1. Bagaimana cara dan strategi antara industry halal, industry digital dan ekosistem
keuangan dapat mengentaskan permasalahan dari kemiskinan, pertumbuhan ekonomi,
lapangan pekerjaan
2. Dapat kah provinsi tersebut mencapai semua tujuan SDGs indonesia

TUJUAN
1. Menemukan strategi yang efektif dalam pengembangan dan penanggulangan kemiskinan,
pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, industri halal, IPM dengan kolaborasi halal
industry, industry digital serta ekosistem keuangan
2. Mengetahui apakah sumatera utara telah mencapai SDGs

7
BAB II

PEMBAHASAN

PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH

Menurut teori Harrod-Domar, investasi atau pembentukan modal sangat penting untuk
mencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil. Dalam konteks ini, semakin banyak modal yang
tersedia, maka akan terjadi peningkatan produksi barang dan jasa. Dengan kata lain, investasi
yang cukup memberikan dorongan untuk meningkatkan kegiatan produksi ekonomi secara
keseluruhan.

Pada tahun 2021 jumlah investasi industry bernilai Berdasarkan data tahun 2021, total Jumlah
Investasi adalah 672.052.689, naik 4.67% dengan rata-rata Nilai rata-rata Jumlah Investasi tiap
tahun adalah 572.903.380,71 dalam 7 Tahun Terakhir.

Gambar 2.3 investasi

Dengan daerah terbanyak dalam mennerima investasi dalam industry dan perdagangan yaitu
daerah puwakarta dengan nilai 121.592.830 pada tahu 2021hal ini menjadi peluang dalam
pengembangan industry halal dan digital dimana menurut teori yang dikemukankan oleh Harrod

8
Domar bahwa investasi sangat penting dalam mmencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil.
Adapun agar tercapai penarikan investasi dalam segi industry halal dan digital dapat kita ambil
strategi dari komite keuangan nasional syariah (KNKS) melalui analisis dapat disimpulkan
beberapa poin

• Integrasi Rantai Pasok Halal


• Sertifikasi Halal Yang Diakui Dunia
• Riset & Developmennt -Non-Halal Replacement
• Intervensi Pemerintah daerah
• UU JPH & Turunannya
• Penguatan Fatwa Halal & Standar Halal
• Pengembangan Kawasan Industri Halal dan Non kawasan Industri Halal
• Peningkatan Kompetensi SDM Pekerja Industri
• Klasterisasi Produk Halal
• Halal Awareness Programme
• Halal Lifestyle Development Program
• Digitalisasi Ekonomi
• Pembiayaan Syariah
• Pembinaan Usaha
Dengan tercapainya strategi tersebut dalam menarik investor dalam melakukan investasi industry
halal dan industry digital dalam sebagai upaya meningkatkan PRDB provinsi Jawa Barat. Hal ini
juga harus memerlukan dukungan pemerintah dalam proses dan tahapan mengembangkan
strategi tersebut. Adapun strategi yang bisa diterapkan dalam membatu pertumbuhan ekonomi
daerah sumut dengan strategi pengembangan industry halal digital adalah

KEMISKINAN, KESEMPATAN KERJA DAN KETIMPANGAN

kemiskinan disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain upah minimum yang tidak
memadai, taraf hidup masyarakat yang buruk, dan meningkatnya angka pengangguran setiap
tahun tanpa adanya tambahan kesempatan kerja. Menurut perhitungan terbaru yang diadopsi oleh
Bank Dunia, batas kemiskinan ekstrem ditetapkan sebesar US$ 2,15 per orang per hari, setara
dengan Rp 32.323 per hari (dengan kurs Rp 15.034 per US$).

9
Teori Lingkaran Setan Kemiskinan (Vicious Circle of Poverty) menyatakan bahwa
kemiskinan terjadi sebagai akibat dari faktor-faktor yang saling memperkuat satu sama lain,
menciptakan kondisi di mana negara, terutama negara berkembang, menghadapi berbagai
masalah dalam mencapai pembangunan yang lebih tinggi. Teori ini dikemukakan oleh Nurkse
pada tahun 1953 dan menyatakan bahwa "negara miskin itu miskin karena memang miskin."

Ada tiga penyebab utama kemiskinan menurut teori ini. Pertama, ketimpangan dalam
kepemilikan sumber daya menyebabkan distribusi pendapatan yang tidak merata. Penduduk
miskin hanya memiliki akses terbatas dan kualitas rendah terhadap sumber daya hal ini dapat
dilihat dari gini ratio dari provinsi jawa barat yang mencapai 0,417 pada 2022

Kedua, perbedaan dalam kualitas sumber daya manusia juga menjadi faktor yang
menyebabkan kemiskinan. Kualitas sumber daya manusia yang rendah menghasilkan
produktivitas yang rendah, yang pada akhirnya mengakibatkan rendahnya tingkat upah.
Rendahnya kualitas sumber daya manusia ini dapat disebabkan oleh rendahnya tingkat
pendidikan, nasib yang tidak menguntungkan, diskriminasi, atau faktor keturunan. Ketiga,
kemiskinan muncul akibat perbedaan dalam akses terhadap modal.

Dalam teori Lingkaran Setan Kemiskinan, faktor-faktor ini saling berhubungan dan
menciptakan lingkaran setan di mana kemiskinan terus berlanjut dan sulit untuk diatasi.
Misalnya, ketimpangan dalam kepemilikan sumber daya menyebabkan penduduk miskin
memiliki akses terbatas terhadap pendidikan dan kesehatan, yang pada gilirannya menghasilkan
kualitas sumber daya manusia yang rendah. Kualitas sumber daya manusia yang rendah
kemudian membatasi peluang ekonomi mereka dan memperburuk ketimpangan pendapatan.

Untuk menghentikan lingkaran setan kemiskinan, diperlukan upaya yang komprehensif


dan berkelanjutan. Ini melibatkan intervensi pemerintah dan masyarakat untuk mengurangi
ketimpangan dalam kepemilikan sumber daya, meningkatkan akses dan kualitas pendidikan dan
kesehatan, serta memfasilitasi akses yang lebih adil terhadap modal dan peluang ekonomi. Selain
itu, faktor-faktor struktural seperti diskriminasi dan ketidaksetaraan juga perlu ditangani agar
lingkaran setan kemiskinan dapat diputus. Serta dari teori tersebut dapat kita simpulkan
permasalahan yang ada pada provinsi Jawa Barat ada pada 3 hal yaitu dan strategi secara system
keuangan syariah

10
1. Ketimpangan dalam distribusi sumber daya alam dan ketimpangan pendapatan dalam
teori kebijakan fiskal islam dalam permasalahan pendapatan salah satunya adalah zakat
dalam ekosistem keuangan syariah menerapkan zakat sebagai solusi dari ketimpangan
pendapatan.
2. Perbedaan kualitas sumber daya manusia dapat diatasi dengan strategi pembinaan dan
pengelolaan sumber daya manusia agar produktivitas dalam sebuah daerah dapat tercapai
secara maksimal
3. Kemiskinan muncul akibat adanya akses terbatas terhadap modal dalam teori mikro islam
adanya wakaf sebagai komponen modal selain dari kepentinngan ibadah wakaf bisa
menjadi solusi dalam penanggulangan akses modal yang terbatas di Jawa Barat secara
umum menurut Badan Wakaf Indonesia potensi wakaf di Indonesia mencapai nilai 180
triliun pertahun, dengan populasi muslim mencapai 97% harusnya Jawa Barat dapat
memanfaatkan wakaf dalam pembiayaan modal.

dari strategi tersebut maka jika dilakukan dengan maksimal makan akan membuka lapangan
pekerjaan yag cukup besar bagi provinsi Jawa Barat. Hal ini karena jika 3 hal tersebut teratasi
maka akan menambah lapangan pekerjaan dalam berbagai industri di Jawa Barat

Pada bulan Februari 2022, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sumatera Utara
mengalami penurunan, seperti yang tercermin dari penurunan indikator TPT menjadi 5,47%
dibandingkan tahun sebelumnya Selama periode laporan, terdapat 423 ribu orang yang

PEMBANGUNAN MANUSIA

menurut Todaro dan smith dalam buku economic development 12 edition memaparkan 3 teori

1. Teori tradisional

Pendekatan ini melihat sebuah pembagunan melalui laju pertumbuhan ekonomi

2. The new economic view of development

Pertumbuhan ekonnommi tidak menjadi jaminan meningkatnya kualitas hidup dari


keseluruhan hidup manusia pada umumnya berbanding terbalik dengan teori tradisional,
dalam teori ini diartikan pengurangan maupun penghapusan kemiskinnan, kesenjangan, dan
pengangguran dalam perumbuhan ekonomi

11
3. Pendekatan kapabilitas armantya sen

Dia berpendapat bahwa pendapatan dan kekayaa bukanlah tujuan dari sebuah pembangunan
namun untuk kemampuan manusia untuk berfungsi todaro dan armantya sen mendefinisikann
kapabilitas sebagai “the freedom that a person has in terms of the choice of functionings,
given his personal features conversion of characteristics into functionings and his command
over commodities” pembagunan ekonommi itu menitik beratkan pada aspek kesehatan, dan
pendidikan serta pendapatan yang tinggi.

Teori ketiga yang disebutkan, yaitu pendekatan kapabilitas oleh Amartya Sen,
menekankan pentingnya kemampuan manusia untuk berfungsi sebagai ukuran utama
pembangunan, bukan hanya pendapatan atau kekayaan semata. Pendekatan ini menekankan
bahwa pembangunan seharusnya menciptakan kebebasan dan kesempatan bagi individu
untuk memilih berbagai fungsi yang diinginkan dalam kehidupan mereka, seperti kesehatan,
pendidikan, dan akses terhadap sumber daya.

Dalam konteks Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang mengukur perkembangan sosial
dan kesejahteraan manusia suatu wilayah, pendekatan kapabilitas dapat terkait dengan
peningkatan IPM Jawa Barat dalam lima tahun terakhir. Jika IPM Jawa Barat mengalami
peningkatan, hal ini menunjukkan kemajuan dalam dimensi kesehatan, pendidikan, dan
pendapatan penduduk.

Peningkatan IPM Jawa Barat dalam lima tahun terakhir dapat menunjukkan adanya
upaya dan keberhasilan dalam meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan,
peningkatan tingkat pendidikan, serta peningkatan pendapatan dan kesempatan kerja bagi
penduduk. Pendekatan kapabilitas memberikan fokus pada pemberdayaan manusia dan
meningkatkan kesempatan serta kebebasan individu untuk memperoleh fungsi-fungsi penting
dalam kehidupan mereka. Dalam hal ini, peningkatan IPM Jawa Barat dapat diinterpretasikan
sebagai indikator kemajuan dalam mencapai tujuan pembangunan yang lebih luas, yaitu
peningkatan kesejahteraan dan kehidupan yang lebih baik bagi penduduk Jawa Barat.

Strategi Industri Halal dan Digital dapat berkontribusi dalam meningkatkan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) dengan cara

12
1. Peningkatan Kesempatan Kerja: Industri Halal dan Digital dapat menciptakan peluang
kerja baru bagi penduduk, terutama di sektor-sektor terkait seperti produksi makanan halal,
pariwisata halal, dan teknologi digital. Dengan adanya kesempatan kerja yang lebih baik,
pendapatan dan tingkat kesejahteraan individu dapat meningkat, yang pada gilirannya
berdampak positif pada IPM.

2. Peningkatan Akses ke Pendidikan dan Kesehatan: Melalui strategi Industri Halal dan
Digital, dapat dilakukan investasi dalam pengembangan infrastruktur pendidikan dan
kesehatan. Hal ini dapat meningkatkan akses penduduk terhadap layanan pendidikan
berkualitas dan perawatan kesehatan yang memadai. Dengan meningkatnya tingkat
pendidikan dan kesehatan penduduk, IPM dapat meningkat karena meningkatnya kapabilitas
dan kualitas hidup manusia.

3. Peningkatan Inklusi dan Pemerataan: Strategi Industri Halal dan Digital dapat
diarahkan untuk memastikan inklusi dan pemerataan dalam pembangunan. Hal ini bisa
dilakukan dengan memberikan peluang yang adil dan setara bagi semua lapisan masyarakat
untuk terlibat dalam industri halal dan digital. Dengan adanya inklusi dan pemerataan,
kesenjangan sosial dan ekonomi dapat dikurangi, yang akan berdampak positif pada IPM.

4. Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas: Penggunaan teknologi digital dalam industri


halal dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam proses produksi dan distribusi.
Dengan efisiensi yang lebih tinggi, biaya produksi dapat ditekan dan kualitas produk dapat
ditingkatkan. Hal ini berpotensi meningkatkan pendapatan per kapita dan kualitas hidup
masyarakat, yang akan tercermin dalam peningkatan IPM.

5. Pemberdayaan Ekonomi dan Keuangan: Strategi Industri Halal dan Digital dapat
mendorong pemberdayaan ekonomi dan keuangan melalui pengembangan kewirausahaan,
inklusi keuangan, dan akses terhadap modal usaha. Dengan pemberdayaan ekonomi yang
lebih baik, individu dan masyarakat dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam
mencapai kemandirian ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan mereka, yang berdampak
positif pada IPM.

strategi Industri Halal dan Digital memiliki potensi untuk meningkatkan IPM melalui
peningkatan kesempatan kerja, akses ke pendidikan dan kesehatan, inklusi dan pemerataan,

13
efisiensi dan produktivitas, serta pemberdayaan ekonomi. Implementasi strategi ini secara
holistik dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan peningkatan IPM suatu daerah jawa barat

SDGS SUMATERA UTARA


Gambar 2.4 SDGs

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs)


adalah serangkaian tujuan yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk
mencapai pembangunan yang berkelanjutan di seluruh dunia. TPB/SDGs bertujuan untuk
memastikan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, menjaga
keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, menjaga kualitas lingkungan hidup, serta mendorong
pembangunan yang inklusif dan tata kelola yang baik, sehingga kualitas kehidupan dapat terus
meningkat dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Dalam TPB/SDGs, terdapat 17 tujuan yang meliputi berbagai aspek pembangunan,


termasuk penghapusan kemiskinan, kesehatan dan kesejahteraan, pendidikan berkualitas,
kesetaraan gender, air bersih dan sanitasi, energi terbarukan, pertumbuhan ekonomi yang
inklusif, pekerjaan layak, inovasi dan infrastruktur, pengurangan ketimpangan, kota
berkelanjutan,

14
Pada sgds 1 dan 2 tanpa kemiskinan dan kelaparan kemiskinan kian meningkat menurut
data 5 tahun terakhir dan pemerintah harus membenahi nya, kemudian sgds 4 dan 5 tercermin
dari meningkatnya ipm dalam 5 tahun terakhir teratasi dengan baik, pada sgds 8 menurut data
danya pertumbuhan ekonomi yang naik cukup signifkan di jawa barat, sgds 9 mengurangi
kesenjangan terlihaat dari tingakt gini ratio yg menunjukkan menuju angka 0 yang mengindikasi
adanya pengurangan kesenjangan dan pada sgds 14 dan 15 dalam menanggulangi keadaan
ekosistem daratan dan lautan pemerintah jawa barat sudah membuat regulasi dalam penanganan
hal tersebut

Adanya tujuan pembangunan berkelanjutan dapat dilihat secara umum dari beberapa poin
diatas meskipun cukup baik dalam menuju ekosistem pembagunan yang berkelajutan akan tetapi
pemeritah Jawa Barat harus memperbaiki masalah kemiskinan yang kian meningkat selama 5
tahun terakhir dengan bisa teratasi nya masalah kemiskinan maka provinsi Jawa Barat
kedepannya dapat mencapai pembangunan yang berkelanjutan.

15
BAB III

KESIMPULAN

Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat mencapai 5,45% pada tahun 2022 setelah mengalami
kontraksi akibat pandemi. Namun, masalah kemiskinan terus meningkat, dan terdapat
ketimpangan yang tinggi dengan indeks Gini ratio mencapai 0,417. Sektor jasa menjadi lapangan
pekerjaan utama, tetapi upaya lebih lanjut diperlukan untuk mengurangi kemiskinan. Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) mengalami peningkatan, tetapi masih ada tantangan dalam
penanggulangan kemiskinan dan ketimpangan. Pengembangan industri halal dan digital
diidentifikasi sebagai strategi potensial untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Investasi di sektor industri menjadi faktor penting dalam mencapai pertumbuhan ekonomi
yang stabil. Daerah Puwakarta menarik banyak investasi industri. Kemiskinan disebabkan oleh
ketimpangan dalam kepemilikan sumber daya, kualitas sumber daya manusia yang rendah, dan
perbedaan akses terhadap modal. Pengembangan industri halal dan digital menjadi langkah
penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

16
Referensi

(n.d.). Retrieved from jumlah penduduk: https://www.google.com/search?


q=jumlah+penfduduk+jabar&oq=jumlah+penfduduk+jabar&aqs=chrome..69i57j0i13i512l3.7509j
1j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

(n.d.). Retrieved from kata data: https://databoks.katadata.co.id/infografik/2022/09/06/10-provinsi-


terpadat-di-indonesia-jakarta-juara

(n.d.). Retrieved from https://kppu.go.id/wp-content/uploads/2021/08/Pemulihan-Ekonomi-Jawa-


Barat.pdf

(n.d.). Retrieved from https://bandungbergerak.id/article/detail/14941/ketimpangan-sosial-di-jawa-


barat-kian-lebar

(n.d.). Retrieved from https://jabar.bps.go.id/indicator/6/264/1/penduduk-bekerja-menurut-lapangan-


pekerjaan-utama.html

(n.d.). Retrieved from https://www.google.com/search?


q=industri+digital+jawa+barat&oq=industri+digital+jawa+barat&aqs=chrome..69i57j33i160l2j33
i22i29i30.14282j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

(n.d.). Retrieved from https://www.ekonomisyariah.org/blog/2022/03/30/mes-jabar-bahas-arah-


pengembangan-industri-halal-di-jawa-barat/

(2019, 09). Retrieved from https://www.metrokampung.com/2019/09/literasi-ekonomi-syariah-


masyarakat.html

17
(2022). Retrieved from https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/lpp/Documents/Laporan-
Perekonomian-Provinsi-Sumatera-Utara-Agustus-2022.pdf

(2022). Retrieved from https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/lpp/Documents/Laporan-


Perekonomian-Provinsi-Sumatera-Utara-Agustus-2022.pdf

(2022). Retrieved from https://www.cnbcindonesia.com/news/20230510062952-4-435987/40-orang-ri-


jadi-miskin-begini-hitungan-baru-bank-dunia#:~:text=Ukuran%20ini%20telah%20diadopsi
%20sejak,Rp%2015.230%20per%20US%24).

(2022). Retrieved from angkatan kerja: https://jabar.bps.go.id/indicator/6/341/2/-supas-2015-jumlah-


angkatan-kerja-menurut-kabupaten-kota.html

kajian fiskal. (n.d.). Retrieved from https://djpb.kemenkeu.go.id/kanwil/jabar/id/data-publikasi/kajian-


fiskal-regional.html?start=12#:~:text=Pertumbuhan%20ekonomi%20Jawa%20Barat%20pada,
%2C86%25%20(qtq).

luas jabaar. (n.d.). Retrieved from https://www.google.com/search?


q=luas+jabar&oq=luas+jabar&aqs=chrome..69i57j0i512j0i22i30j0i10i22i30j0i10i22i30i625j0i10i2
2i30.3353j1j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

pdrb. (n.d.). Retrieved from bps: https://jabar.bps.go.id/indicator/155/230/1/pdrb-per-kapita-atas-


dasar-harga-konstan-menurut-kabupaten-kota-.html

PDRB. (2022). Retrieved from BPS: https://www.bps.go.id/subject/52/produk-domestik-regional-bruto--


lapangan-usaha-.html#:~:text=PDRB%20adalah%20jumlah%20nilai%20tambah,tertentu
%20(biasanya%20satu%20tahun).

pembagunan. (2019). Retrieved from


https://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/Formil/article/viewFile/1144/1051#:~:text=Sumber
%20daya%20manusia%20berperan%20ganda,pembangunan%20yang%20sangat
%20menentukan%20kemajuan.

perumbuhan ekonomi. (2023, 02 06). Retrieved from ps:


https://jabar.bps.go.id/pressrelease/2023/02/06/1083/pertumbuhan-ekonomi-jawa-barat-
tahun-2022-sebesar-5-45-persen-.html

sebab kemiskinan. (2021). Retrieved from


https://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/FORUMEKONOMI/article/download/
10362/1610#:~:text=(2021)%20menyatakan%20bahwa%20kemiskinan%20disebabkan,tanpa
%20adanya%20tambahan%20kesempatan%20kerja.

WALHI. (n.d.). Retrieved from https://www.walhi.or.id/mendorong-penguatan-perlindungan-ekosistem-


hutan-batang-toru

18
19
20
21

Anda mungkin juga menyukai