BAB I
LATAR BELAKANG
a. Aspek Geografi
b. Kependudukan
1
BAPPEDALITBANG
c. Ketenagakerjaan
2
BAPPEDALITBANG
tercatat sebesar 0,356 angka ini menurun sebesar 0,008 poin jika
dibandingkan dengan Gini Rasio Maret 2020 yang sebesar 0,364, hal ini
menunjukkan bahwa mulai terjadi perbaikan pemerataan pembangunan di
provinsi Sulawesi Barat walaupun belum signifikan.
Sumber:BPS, sulbar.bps.go.id
3
BAPPEDALITBANG
langsung dapat mengintervensi indikator kemiskinan untuk mempercepat
penurunan kemiskinan di daerah.
lndeks Pembangunan Manusia (IPM)
lndeks Pembangunan Manusia merupakan indikator penting untuk
mengukur keberhasilan suatu wilayah dalam upaya membangun kualitas
hidup masyarakat. lPM Mamuju Tengah tahun 2021 adalah sebesar 66, 18.
Nilai tersebut menduduki peringkat kelima dari enam kabupaten di Sulawesi
Barat.
e. Nama Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Serta Masa Jabatannya
MASA JABATAN
NAMA JABATAN
(TAHUN)
H. M. ARAS TAMMAUNI. BUPATI
WAKIL 2021 - 2026
Drs. H. MUH. AMIN JASA, MM. BUPATI
4
BAPPEDALITBANG
dibanding semua Kabupaten, dimana rata-rata Provinsi sebesar 7,73 di
tahun 2019 dan 7,89 pada tahun 2020. Angka Harapan Lama Sekolah pada
2019 sebesar 11,92, tahun 2020 sebesar 12,23 dibawah rata-rata Provinsi
sebesar 12,62 (2019) dan 12,77 (2020). Angka Putus Sekolah yang cukup
tinggi di Kabupaten Mamuju Tengah sebanyak 42 orang di tingkat SD pada
tahun 2020 menjadi isu strategis dalam mendorong Pendidikan kesetaraan
untuk meningkatkan IPM Mamuju Tengah pada dimensi Pendidikan.
Terkait dengan derajat kesehatan, Angka Harapan Hidup pada 2019
sebesar 68,06, 2020 sebesar 68,33 lebih tinggi dari rata-rata Provinsi di
tahun 2019 sebesar 64,82 dan tahun 2020 sebesar 65,06. Dalam hal daya
beli, pengeluaran per kapita riil disesuaikan berfluktuasi dalam lima tahun
terakhir, pada tahun 2019 senilai Rp. 8.501 juta, lebih rendah dari rata-rata
Provinsi Rp. 9.235 juta dan pada tahun 2020 sebesar Rp.8.414 juta lebih
rendah dibandingkan dengan provinsi sebesar Rp.9.168 juta. Akar masalah
terkait terkait pendidikan adalah rendahnya angka partisipasi PAUD
sebesar 39,57% di tahun 2020, pendidikan dasar 93,95% di tingkat SD/Mi
dan 50,31% di tingkat SMP/MTs pada tahun 2020 dan pendidikan
kesetaraan. Untuk aspek kesehatan, akar masalahnya adalah masih adanya
kematian bayi, kematian ibu melahirkan, gizi buruk dan penderita stunting
yang mencapai 32,14%. Akar masalah terkait daya beli masyarakat adalah
rendahnya pendapatan per kapita masyarakat yang hanya sebesar 23,24
juta rupiah pada tahun 2020.
5
BAPPEDALITBANG
aspek ekonomi dan pelayanan di desa. Dari total panjang jalan kabupaten,
hanya sekitar 20% dalam kondisi baik. Sebagian besar jalan antar desa
serta jalan dari desa ke ibu kota kabupaten masih berstatus jalan tanah
dan jalan kerikil. Jalan aspal antar desa atau dari desa ke ibu kota
kabupaten sebagian dalam kondisi rusak dan rusak berat. Selain itu,
sarana/prasarana dalam mewujudkan agropolitan di ibu kota Kabupaten
serta sarana/prasarana pendukung sentra agribisnis di ibu kota
kecamatan, belum tersedia dengan cukup.
Akar masalah dari kondisi ini terkait dengan aspek historis daerah ini
yang awalnya merupakan daerah transmigrasi berbasis unit pemukiman
transmigrasi (UPT), setelah berstatus desa maka jalan antar desa itu
sebelumnya merupakan jalan antar UPT yang memerlukan dana dalam
jumlah besar untuk pembangunannya. Hal ini juga mencakup upaya
umum dalam pembangunan sarana/prasarana dalam mewujudkan
agropolitan di ibukota kabupaten yang ditopang oleh sarana/prasarana
pendukung sentra agribisnis di seluruh kecamatan. Ini juga mencakup
diperlukannya pembangunan infrastruktur yang menjadi penanda Ibu Kota
Kabupaten, mencakup jalan lingkar di sekitar Tugu Benteng Kayu
Mangiwang yang dilengkapi dengan sarana lampu jalan, trotoar dan taman
kota. Selain itu, juga diperlukan pembangunan pintu gerbang sebagai batas
ibukota kabupaten baik dari arah Mamuju maupun dari arah Pasangkayu.
Pengembangan Kawasan ibu kota kabupaten ini juga perlu dilengkapi
dengan bangunan-bangunan kantor yang memenuhi standar untuk
beberapa pelayanan publik.
6
BAPPEDALITBANG
8,51% (2020), yang dominan di dalamnya adalah pengolahan pada pabrik
sawit. Tantangan kedepan adalah pengembangan bidang usaha
perdagangan besar dan eceran yang saat ini kontribusinya pada PDRB baru
4,42% (2019) dan 4,43% (2020), serta berbagai sektor jasa seperti
transportasi, penginapan dan hotel, rumah makan dan restoran, jasa
keuangan/perbankan, serta jasa pendidikan dan kesehatan.
Akar masalah terletak pada pertumbuhan ekonomi pertanian rakyat
yang lambat karena kurang terakselerasinya pemanfaatan beberapa
potensi pertanian, termasuk belum adanya Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD) yang berfungsi menangani pengelolaan potensi perekonomian
daerah. Untuk tanaman pangan, terdapat peluang pengembangan
komoditas unggulan yakni jagung dan pisang. Pada tahun 2019, menurut
data Mantri Tani dan Penyuluh Pertanian, luas pertanaman jagung sekitar
40 Ha dengan jumlah produksi sekitar 200.000 ton, meningkat dari sekitar
10 Ha pada tahun 2016 dengan jumlah produksi 50.000 ton. Luasan dan
produksi terbesar di Tobadak dan Pangale. Komoditas pisang juga memiliki
prospek yang baik. Produk dari komoditas ini sebagian dipasarkan ke
Kalimantan. Bila pemindahan ibukota negara terealisasikan, mobilitas
manusia dan barang antara Mamuju Tengah dengan ibukota negara bisa
lebih intensif, dan komoditas utama yang diperdagangkan ke sana adalah
pisang. Luas pertanaman pisang pada 2019 menurut pendataan Mantri
Tani dan Penyuluh Pertanian sebanyak 529,35 Ha, menurun dari 622,37 Ha
(2016).
7
BAPPEDALITBANG
4.004 orang dan di tahun 2020 sebesar 3.483 orang, pekerja bebas non
pertanian 3.976 orang ditahun 2019 dan 2250 orang di tahun 2020.
Pekerja pada berbagai jenis pekerjaan utama ini rata-rata memiliki
pendapatan rendah. Masalah lain terkait dengan perbedaan sistem nafkah
rumah tangga yang mengarah pada kesenjangan. Lebih dari 50% rumah
tangga hidup dari sistem nafkah kebun sawit yang hingga saat ini hasil
nafkahnya relatif tinggi (di atas garis kemiskinan), bersifat reguler, dan
sebagian besar pelakunya adalah bekas transmigran. Berbeda dengan
masyarakat nelayan yang bermukim pada sepanjang pesisir Kabupaten
Mamuju Tengah yang sistem nafkahnya bergantung pada musim tangkap,
teknologinya sederhana, alokasi waktu kerjanya tinggi, dan
pendapatannya rendah sehingga hidup di bawah garis kemiskinan.
Kondisi ini menimbulkan kesenjangan sosial-ekonomi di balik realitas
kemiskinan. Masalah lain juga terkait dengan ancaman terhadap eksisten
system nafkah pertanian yakni alih fungsi lahan pertanian tanaman pangan
menjadi peruntukan sawit atau non pertanian sehingga bukan hanya
mengganggu sistem nafkah pertanian tetapi juga ketahanan pangan
daerah. Strategi penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Mamuju
Tengah diupayakan melalui (1). Pemenuhan sarana dan prasaran dasar
bagi penduduk miskin melalui perluasan jaringan air bersih,
pengembangan perumahan terjangkau dan penciptaan lingkungan sehat.
(2) Meningkatkan Produktivitas masyarakat miskin dalam sektor pertanian,
perkebunan.
8
BAPPEDALITBANG
sebaran belum optimal. Fasilitas pelayanan air minum sehari-hari dan
fasilitas sanitasi juga masih terbatas.
9
BAPPEDALITBANG
pada desa-desa yang sebelumnya merupakan unit pemukiman
transmigran (UPT), bahkan saat ini masih ada yang statusnya sebagai UPT.
Kondisi heterogen ini merupakan modal sosial dalam pembangunan
daerah. Akar masalah yang perlu diantisipasi efeknya adalah bila terjadi
kesenjangan ekonomi yang tinggi, maka heterogenitas sosial budaya yang
tinggi dapat merupakan potensi konflik sosial. Karena itu, nilai La’la
Tassisara yang kurang lebih bermakna meskipun berbeda tetapi tetap
dalam kebersamaan untuk mencapai tujuan, merupakan bingkai pengikat
yang perlu terus direvitalisasi oleh seluruh elemen sosial-budaya dalam
masyarakat serta dalam relasi antara pemerintah dan masyarakat, demi
persatuan dan kesatuan. (Sumber : RPJMD Mamuju Tengah 2021-2026).
10
BAPPEDALITBANG
BAB II
SUMBER DAYA IPTEK YANG ADA
Pemerintah yang merupakan salah satu faktor kunci dalam mencapai tujuan
peningkatan ekonomi berbasis inovasi tentu perlu menyiapkan sumber daya yang
akan mendukung terciptanya lingkungan yang sehat untuk berkembangnya riset
dan inovasi. Gambaran sumber daya IPTEK di Pemerintahan Kabupaten Mamuju
Tengah bisa dilihat dari hal berikut:
11
BAPPEDALITBANG
TABEL SDM IPTEK BAPPERIDA MAMUJU TENGAH
KATEGORI KATEGORI
NO JABATAN JUMLAH JABATAN JUMLAH KETERANGAN
STRUKTURAL FUNGSIONAL
1 KEPALA BADAN. 1
2 SEKRETARIS. 1
KABID EKONOMI
3 SOSIAL DAN 1
BUDAYA.
KABID
4 PERENCANAAN 1
MAKRO.
KABID
PENGEMBANGAN
5 1
FISIK DAN
PRASARANA.
KABID PENELITIAN
6 DAN 1
PENGEMBANGAN.
KASUBAG
7 KEUANGAN DAN 1
KEPEGAWAIAN
8 PENELITI MUDA. 0
ANALIS
9 KEBIJAKAN AHLI
MUDA. 1
PERENCANA AHLI
10
MUDA. 5
12
BAPPEDALITBANG
TABEL SDM IPTEK INOVATOR DAERAH
13
BAPPEDALITBANG
TOVI-KHA “Tourism Village Khaymoto”
merupakan salah satu tempat wisata yang
ada di Dusun Lomba Deko, Desa Topoyo
Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju
Tengah dengan luas area 2 Ha. Tourism
Village Khaymoto dibentuk pada tanggal 8
Maret 2018 dan didesain sebagai wisata
pemancingan dan kuliner dengan konsep
modern dimana mempunyai fasilitas sarana
kolam pemancingan, sepeda air model
bebek/perahu, kuliner (jajanan tradisional),
edukasi sudut baca, wahana permainan anak
Pemerintah Pusat,
Dinas (sarana pembentukan karakter spiritual yang
Tourism Pemerintah
Pariwisata, dilaksanakan di hari jumat), lapak seni
2 Village Daerah,
Pemuda dan industri kreatif, aula pertemuan, sarana
Khaymoto Pemerintah Desa,
Olahraga olahraga, pentas seni, studio foto,
dan Masyarakat
pengelolaan es kristal dan bank sampah
pelastik yang dapat dijadikan sebagai
edukasi media transaksi pembelanjaan non
tunai.
Tourism Village Khaymoto merupakan
kegiatan kolaborasi antar stakeholders
dalam pengembangan dan permberdayaan
masyarakat desa agar terwujud sinergi yang
harmonis. Pemerintah pusat, pemerintah
daerah, pemerintah desa masyarakat, dan
pelaku usaha yang bergerak bersama
meningkatkan perekonomian desa.
3. Kelembagaan IPTEK
14
BAPPEDALITBANG
TABEL KELEMBAGAAN IPTEK DI KABUPATEN MAMUJU TENGAH
Infrastruktur riset menjadi salah satu input penting dalam ekosistem riset dan
inovasi, terutama dalam memainkan peran untuk menunjang dan meningkatkan
pelaksanaan riset serta penciptaan inovasi dan teknologi. Keberadaan
infrastruktur riset yang strategis dengan peralatan yang Memadai dan canggih
akan mempermudah para periset di Tanah Air untuk Melakukan riset dan
menciptakan inovasi serta teknologi.
Ketika sumber daya manusia Indonesia mampu melakukan riset terkini,
Namun ketersediaan peralatan terbatas atau kurang memadai, maka akan
Berimplikasi terhambatnya kegiatan riset tersebut atau terjadi penundaan,
Sementara hasil riset diperlukan untuk segera menjawab kebutuhan dan
Tantangan terkini.
Saat ini Infrastruktur pendukung Riset dan Inovasi yang ada/dimiliki oleh
Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah adalah sebagai berikut:
15
BAPPEDALITBANG
3) Laboratorium Pengujian Kualitas Hasil Produksi Minyak, PT Astra Surya
Lestari II;
4) Laboratorium Pengujian Kualitas Hasil Produksi Minyak, PT Trinity Palm
Plantation;
5) Laboratorium Pengujian Kualitas Hasil Produksi Minyak PT. Wahana Karya
Sejahtera Mandiri;
6) Laboratorium Kesehatan RSUD Mamuju Tengah.
Infrastruktur yang ada tentu masih jauh dari memadai untuk memberikan
Dukungan yang maksimal terhadap pembangunan riset dan inovasi di Mamuju
Tengah.
16
BAPPEDALITBANG
BAB III
KELEMBAGAAN LITBANG YANG ADA SAAT INI SESUAI
PERDA SOTK
Kelembagaan Bidang Riset dan Inovasi Saat ini melekat pada BAPPEDA Kabupaten
Mamuju Tengah Sesuai Peraturan Bupati Mamuju Tengah Nomor 40 Tahun 2021 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Mamuju Tengah, Serta sesuai yang diusulkan
dalam Daft PERDA SOTK menjadi Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi
Daerah (BPPRIDA) Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah saat ini, yang akan
melaksanakan fungsi penunjang perencanaan dan penunjang penelitian dan
pengembangan inovasi daerah.
Sistem Inovasi Daerah yang selanjutnya disingkat SIDa adalah keseluruhan proses
dalam satu system untuk menumbuh kembangkan inovasi yang dilakukan antar institusi
pemerintah, pemerintahan daerah, Lembaga kelitbangan, Lembaga pendidikan, Lembaga
penunjang inovasi, Dunia usaha, dan masyarakat didaerah. Lembaga Kelitbangan adalah
institusi yang melakukan kegiatan penelitian, pengembangan, penerapan, pengkajian,
perekayasaan, dan pengoperasian yang bertujuan pengembangkan penerapan praktis
nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru atau cara baru untuk menerapkan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang telah ada kedalam produk atau proses produksi. Badan
Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri yang selanjutnya disingkat BPP
Kemendagri adalah komponen Kementerian Dalam Negeri yang memiliki tugas pokok dan
fungsi menyelenggarakan penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan,
perekayasaan, dan pengoperasian serta administrasi dan manajemen kelitbangan
dibidang penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri.
17
BAPPEDALITBANG
Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah yang
selanjutnya disingkat BAPPEDA adalah Lembaga Dikabupaten yang memiliki tugas pokok
dan fungsi Menyelenggarakan kelitbangan serta administrasi dan manajemen
Kelitbangan dibidang penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Forum Koordinasi Sistem Inovasi Daerah Kabupaten Mamuju Tengah memiliki Tugas dan
fungsi, sebagai berikut:
BAPPEDA dalam hal ini sebagai leading sektor penguatan Sistem Inovasi Daerah,
terus melakukan Koordinasi dan sinkronisasi lintas stake holders Forum Koordinasi Sistem
Inovasi Daerah guna mendorong Pemerintah Kabupaten Untuk merumuskan program
penguatan sistem inovasi sebagai program utama Dalam meningkatkan Inovasi dan daya
saing daerah. Hal itu sejalan dengan Program kementerian Ristek dan Kemendagri terkait
Indeks Inovasi Daerah dan Indeks Daya Saing Daerah.
18
BAPPEDALITBANG
2. Dokumen Kelitbangan Pemerintahan Daerah
19
BAPPEDALITBANG
BAPPEDA Mamuju
14 Indeks Kepuasan Masyarakat 2019
Tengah (Mandiri)
BAPPEDA Kerjasama
16 Indeks Kepuasan Masyarakat 2020
LP2M UNHAS
3. Inovasi Daerah
Kabupaten Mamuju Tengah di Tahun 2020 mendapat Bantuan Kegiatan dari
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Berupa Program Prioritas
Nasional Laboratorium Inovasi Daerah, Dengan dukungan kegiatan tersebut
Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah Berhasil Melahirkan 75 Gagasan Inovasi
yang Siap di Launching dan Telah di sepakati antara Pimpinan Perangkat Daerah
20
BAPPEDALITBANG
dengan Kepala Daerah akan melaksanakan Inovasi tersebut menjadi kegiatan
pada Perangkat Daerah masing-masing. Melalui Kegitan Tersebut Sekaligus
dimulainya Lomba Inovasi Daerah di Kabupaten Mamuju Tengah. Adapun
Perangkat Daerah yang berhasil Juara antara lain :
21
BAPPEDALITBANG
KATEGORI PELAYANAN PUBLIK DAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN
MASYARAKAT
JUARA JUDUL INOVASI
DESA
1 BARAKKANG SEKOLAH ALAM PAP
PENGELOLAAN AIR MINUM (PEMDES
2 BAMBAMANURUNG
Bambamanurung)
KLINIK LELAKI SEHAT ( LAYANAN EMPATI
3 KIRE LAPOR DAN JEJAKI SEMUA MASALAH
STUNTING ) Desa Kire
22
BAPPEDALITBANG
B. KEBERADAAN FORUM PELAKU INOVASI
Sejalan dengan itu, usulan Inovasi Daerah tentunya tidak dibatasi hanya
berasal dari Pemerintah Daerah, melainkan dibuka kesempatan yang seluas-luasnya
bagi masyarakat untuk mengusulkan Inovasi Daerah.
Sebagai bentuk dukungan Kepala Daerah Dalam Hal Riset dan Inovasi di
Daerah, maka dibuatlah Peraturan Bupati Mamuju Tengah Nomor 10 Tahun 2021
tentang Sistem Inovasi Daerah yang mewajibkan 1 Perangkat Daerah Membuat 1
Inovasi Setiap tahunnya.
KERJASAMA DAERAH
23
BAPPEDALITBANG
BAB IV
RENCANA KELEMBAGAAN BRIDA MAMUJU TENGAH
Opsi kelembagaan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) ketika Terintegrasi
dengan Bappeda sesungguhnya tidak mengurangi substansi Riset dan inovasi, sebab
tidak dapat dipungkiri antara Bappeda dengan BRIDA memiliki relasi yang saling
menegasi antar keduanya. Namun pilihan Pada opsi ini tidak serta merta dijadikan dasar
bahwa keduanya memiliki relasi tanpa memperhatikan beberapa alasan yang menjadi
pertimbangan. Karenaitu, secara kelembagaan BRIDA terintegrasi dengan Bappeda
didasarkan pada bebera papertimbangan, antara lain Kekuatan Fiskal Pemerintah
Kabupaten Mamuju Tengah dalam mendukung jalannya riset dan inovasi Ketika BRIDA
menjadi OPD mandiri sangat terbatas.
24
BAPPEDALITBANG
BAB V
PENUTUP
Demikian Proposal ini dibuat dan diajukan ke Badan Riset dan Inovasi
Nasional (BRIN) untuk memberikan pertimbangan dan atau rekomendasi
Pengintegrasian Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Mamuju Tengah
dengan BAPPEDA Mamuju Tengah. Atas perhatiannya diducapkan terimakasih.
25
BAPPEDALITBANG