Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/275715115

Determinan Kemiskinan Rumah Tangga di Provinsi Jambi

Article  in  Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah · December 2014


DOI: 10.22437/ppd.v2i3.2268

CITATIONS READS

9 1,626

3 authors, including:

Junaidi Junaidi
Universitas Jambi
155 PUBLICATIONS   500 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Transmigration and its Impact on Regional Development View project

All content following this page was uploaded by Junaidi Junaidi on 02 May 2015.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


JurnalJurnal Perspektif
Perspektif Pembiayaan
Pembiayaan dan Pembangunan
dan Pembangunan DaerahDaerah Vol.3,2 Januari-Maret
Vol. 2 No. No. 1, Juli - September
2015 2014 ISSN:
ISSN:2338-
2338-4603
4603

Determinan Kemiskinan Rumah Tangga di Provinsi Jambi

Nopriansyah; Junaidi; Etik Umiyati


Program Magister Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis perkembangan kemiskinan di
Provinsi Jambi (2) untuk menganalisis karakteristik rumah tangga miskin di Provinsi Jambi
(3) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan rumah tangga di Provinsi
Jambi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan di Provinsi Jambi pada
tahun 2012 meningkat dibandingkan tahun 2011, tetapi umumnya dalam lima tahun
terakhir angka kemiskinan menurun di Provinsi Jambi. Karakteristik rumah tangga miskin
di Provinsi Jambi adalah mayoritas tinggal di daerah pedesaan, mayoritas kepala rumah
tangga miskin adalah laki-laki, mayoritas kepala rumah tangga miskin di Provinsi Jambi
telah dididik di bawah SMP, mayoritas kepala miskin rumah tangga yang bekerja di sektor
pertanian, sebagian besar rumah tangga miskin memiliki anggota lebih dari empat orang
dan mayoritas rumah tangga miskin di Provinsi Jambi tidak pernah memperoleh kredit
usaha. Berdasarkan analisis regresi logistik ditemukan bahwa variabel yang
mempengaruhi kemiskinan rumah tangga di Provinsi Jambi adalah klasifikasi desa/kota,
jenis kelamin kepala rumah tangga, pendidikan kepala rumah tangga, pekerjaan kepala
rumah tangga, ukuran rumah tangga dan variabel bantuan pinjaman usaha..
Kata kunci : Kemiskinan, Rumah Tangga, Pendidikan, Pekerjaan, Kredit Usaha

Abstract
This study aims to: (1) to analyze the development of poverty in Jambi Province (2)
to analyze the characteristics of poor households in Jambi Province (3) to analyze the
factors that affect household poverty in Jambi Province. The results showed that the
poverty rate in the Jambi Province in 2012 was increased compared to the year 2011, but
generally in the last five years the poverty rate was decreased in Jambi Province. The
characteristics of poor households in Jambi Province were the majority were living in rural
areas, the majority of heads of poor households were male, the majority of heads of poor
households in Jambi Province had educated under junior high school, the majority of heads
of poor household were working in agriculture, the majority of poor households had a
member more than four people and the majority of poor households in Jambi Province had
never obtained business credit.Based on the results of logistic regression analysis found
that the variables that affect household poverty in the province of Jambi was the
classification of rural/urban variable, the head of household sex variable, the head of
household education variable, the head of household occupation variable, household size
and business loan assistance variable.
Keywords: Poverty, household, education, employment, business credit

I. PENDAHULUAN berkaitan, antara lain: tingkat pendapatan,


Kemiskinan diketahui sebagai kesehatan, pendidikan, akses terhadap
permasalahan yang kompleks, dimana barang dan jasa, lokasi geografis, jender
melibatkan faktor-faktor yang saling dan kondisi lingkungan. Kompleksnya

119
Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah Vol. 2 No. 3, Januari-Maret 2015 ISSN: 2338- 4603

permasalahan kemiskinan ini, membuat pembangunan millenium (Millenium


upaya pengentasan kemiskinan akan Development Goals), yaitu untuk
terasa cukup sulit. Berbagai penanggu- mencapai kesejahteraan rakyat dan
langan kemiskinan menjadi agenda pembangunan masyarakat yang ditarget-
penting pembangunan dalam mewujud- kan tercapai pada tahun 2015, dimana
kan kesejahteraan masyarakat. Pada salah satu butir kesepakatannya adalah
tahun 2000, 189 negara anggota Perseri- memberantas kemiskinan dan kelaparan.
katan Bangsa-Bangsa (PBB) telah
menandatangani kesepakatan tujuan
Tabel 1 Angka Kemiskinan dan Garis Kemiskinan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Jambi, Tahun 2011-2012
Tahun 2011 Tahun 2012 Perubahan
Kabupaten/Kota Angka Angka Angka
GK GK GK
Kemiskinan Kemiskinan Kemiskinan
Kerinci 7.36 241,969 7.71 251,320 0.35 3.86
Merangin 7.68 250,873 8.09 263,809 0.41 5.16
Sarolangun 9.10 309,212 9.46 321,806 0.36 4.07
Batang Hari 9.56 266,809 10.13 276,577 0.57 3.66
Muaro Jambi 4.98 217,659 5.08 226,480 0.10 4.05
Tanjabtim 11.60 252,716 12.50 261,572 0.90 3.50
Tanjabar 10.43 241,520 10.92 251,227 0.49 4.02
Tebo 6.05 256,980 6.35 267,478 0.30 4.09
Bungo 5.35 232,927 5.55 241,828 0.20 3.82
Kota Jambi 9.27 302,231 9.80 313,008 0.53 3.57
Sungai Penuh 3.42 233,934 3.66 242,731 0.24 3.76
JAMBI 7.90 258,888 8.28 273,267 0.38 5.55
Sumber: BPS Provinsi Jambi

Tabel 1 memperlihatkan bahwa Dengan diketahuinya faktor-faktor


angka kemiskinan Provinsi Jambi pada penentu kemiskinan rumah tangga di
tahun 2012 sudah sesuai dengan target Provinsi Jambi, maka strategi
RPJMN pemerintah pusat yang berkisar pembangunan yang dilakukan baik oleh
dari 8-10 persen saja. Meskipun pemerintah pusat maupun pemerintah
demikian, peningkatan angka kemiskinan daerah dapat mengurangi kemiskinan dan
ini tidak sejalan dengan pertumbuhan lebih tepat, efektif dan efisien.
ekonomi Provinsi Jambi yang tinggi. Berdasarkan pada kondisi yang ada,
Berdasarkan latar belakang maka penelitian ini bertujuan; (1).
tersebut, maka perlu diidentifikasi Menganalisis perkembangan kemiskinan
determinan kemiskinan rumah tangga di Provinsi Jambi. 2). Menganalisis
yang terjadi di Provinsi Jambi. Kadang karakteristik rumah tangga miskin di
kala determinan kemiskinan antar daerah Provinsi Jambi. 3). Menganalisis faktor-
berbeda-beda, baik berbeda dalam hal faktor yang mempengaruhi kemiskinan
faktor-faktor yang mempengaruhi atau rumah tangga di Provinsi Jambi.
bisa juga perbedaan dalam hal besarnya
pengaruh dari masing-masing faktor II. METODE PENELITIAN
tersebut. Perbedaan inilah yang harusnya Sumber Data
menjadi perhatian pemerintah dalam Data yang digunakan di dalam
menetapkan sasaran pembangunan. penelitian ini adalah sekunder runtun

120
Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah Vol. 2 No. 3, Januari-Maret 2015 ISSN: 2338- 4603

waktu (time Series) dari Badan Pusat respon Y=1 (Sukses) dan Y=0 (gagal).
Statistik (BPS) Provinsi Jambi (data Variabel respon yang digunakan dalam
susenas). Sedangkan analisis data analisis regresi logistik biner merupakan
dilakukan secara deskriptif kuantitatif variabel 0 dan 1 yang merupakan variabel
dan kualikatif. Dalam proses penelitian yang mengikuti distribusi bernoulli.
ini, alat analisis yang digunakan ada 3 Variabel respon dalam penelitian
jenis diantaranya analisis deskriptif, ini adalah kemiskinan rumah tangga,
deskriptif dengan pendekatan tabel dua yaitu seluruh rumah tangga sampel pada
arah dan regresi logistik berganda. Susenas Tahun 2012 di Provinsi Jambi.
a. Untuk tujuan penelitian pertama Menurut BPS rumah tangga adalah
yaitu menganalisis perkembangan seseorang atau sekelompok orang yang
kemiskinan di Provinsi Jambi mendiami sebagian atau seluruh
digunakan analisis deskriptif, dengan bangunan fisik/sensus, dan biasanya
variabel yang dianalisis adalah tinggal bersama serta pengelolaan makan
tingkat kemiskinan, indeks dari satu dapur, yaitu pengurusan
kedalaman kemiskinan dan indeks kebutuhan sehari-sehari dikelola
keparahan kemiskinan. bersama-sama menjadi satu. Kemiskinan
b. Untuk menjawab tujuan penelitian rumah tangga sebagai variabel dependen
yang kedua yaitu menganalisis diklasifikasikan ke dalam dua tipe rumah
karakteristik rumah tangga miskin di tangga seperti dijelaskan pada Tabel 2.
Provinsi Jambi, digunakan analisis
deskriptif dengan menggunakan Tabel 2. Klasifikasi Kemiskinan Rumah
tabel dua arah yang menghubungkan Tangga
antara variabel kemiskinan dengan Klasifikasi
Variabel
Keterangan
masing-masing variabel penjelasnya Dummy
seperti klasifikasi desa/kelurahan, Jika pengeluaran
jenis kelamin kepala rumah tangga, perkapita rumah
jumlah anggota rumah tangga, tangga tersebut
Tidak Miskin 0
diatas atau sama
tingkat pendidikan kepala rumah dengan garis
tangga, lapangan pekerjaan kepala kemiskinan.
rumah tangga, dan variabel bantuan Jika pengeluaran
kredit usaha. perkapita rumah
c. Untuk menjawab tujuan penelitian Miskin 1 tangga tersebut
berada dibawah
yang ketiga yaitu menganalisis garis kemiskinan.
pengaruh variabel bebas terhadap
variabel respon secara simultan Variabel bebas yang digunakan
maka digunakan analisis regresi dalam penelitian ini adalah:
logistik berganda. a. Klasifikasi desa/kelurahan, dimana
Metode analisis regresi logistik variabel dummynya bernilai 1
merupakan suatu model persamaan yang apabila bertempat tinggal di desa,
digunakan untuk menganalisis data baik dan 0 jika bertempat tinggal di kota.
kontinyu maupun kategorik, dengan b. Variabel jenis kelamin kepala rumah
variabel respon berbentuk biner atau dua tangga (laki-laki atau perempuan),
kategori dan variabel bebasnya bersifat dimana variabel dummynya adalah 1
kontinyu atau kategorik (Hosmer dan jika kepala rumah tangganya
Lemeshow, 1989). Model regresi logistik perempuan dan 0 jika kepala rumah
merupakan salah satu model yang tangganya adalah laki-laki.
digunakan untuk variabel respon c. Variabel jumlah anggota rumah
dichotomous (biner), misalnya variabel tangga.

121
Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah Vol. 2 No. 3, Januari-Maret 2015 ISSN: 2338- 4603

d. Tingkat pendidikan kepala rumah Sedangkan jika Y=1 maka = 1 − ( )


tangga. Data yang digunakan untuk dengan peluang Y=1 sebesar ( ). Nilai
mewakili variabel pendidikan adalah Y mengikuti distribusi Bernoulli dengan
lama sekolah. rata-rata dan variansnya adalah
e. Sektor pekerjaan kepala rumah ( ). [1 − ( )].
tangga, dimana variabel dummynya Asumsi kenormalan tidak berlaku
adalah 1 jika kepala rumah tangga dalam uji regresi logistik berganda,
bekerja di sektor pertanian dan 0 jika karena Y merupakan variabel dikotomi.
kepala rumah tangga bekerja di Varians homogen dalam penggunaan
sektor selain pertanian. model regresi linier juga tidak dapat
f. Bantuan kredit usaha yang diterima diterapkan pada regresi logistik, karena
oleh rumah tangga baik berupa nilai ( ) = ( ). [1 − ( )] tidak
PNPM, kredit usaha rakyat (KUR), konstan. Untuk memperoleh penduga
bantuan koperasi dan lain-lain, koefisien digunakan Maximum
dimana variabel dummynya adalah 1 Likelihood Estimation Method (MLE)
jika rumah tangga mendapat bantuan melalui proses iterasi.
kredit, dan 0 jika rumah tangga tidak
1) Uji Signifikansi Model
mendapat bantuan.
Uji signifikansi model mengguna-
Menurut Hosmer dan Lemeshow
kan statistik uji G. Statistik uji ini
(1989), model regresi logistik dapat
digunakan untuk menguji kesesuaian
diuraikan dalam uraian penjelasan
model dengan melihat semua variabel
dibawah ini. Bentuk umum persamaan
bebas di dalam model. Rumus yang
regresi logistik dengan k-faktor (variabel
digunakan adalah:
bebas) adalah:
= −2
exp ( + + + )
( )= Dimana:
1 + exp ( + + + )
: likelihood konstan (tanpa variabel
( ) adalah peluang kejadian bebas),
P(Y=1). Fungsi ( ) merupakan fungsi : likelihood model (dengan variabel
non linier sehingga dilakukan bebas).
transformasi logit untuk memperoleh berdistribusi dengan derajat bebas
fungsi yang linier agar dapat dilihat (db)=p untuk menguji hipotesis:
hubungan antara variabel respon dengan : = 0, untuk semua nilai i=1,2,3...,p.
variabel bebas. Hasil transformasi logit : tidak semua nilai = 0.
( ) adalah sebagai berikut:
2) Pengujian Parameter
( ) Pengujian parameter yang
( ) = ln
1− ( )
= + + + digunakan adalah dengan statistik uji
Wald. Statistik ini digunakan untuk
yang merupakan fungsi linier dari menguji koefisien secara parsial dalam
parameter-parameternya. Tingkat resiko model regresi logistik. Nilai statistik uji
untuk Y=1 adalah: Wald adalah:
( )
= exp ( + + + ) =
1− ( ) ( )
Variabel respon dalam regresi
logistik dituliskan dengan = ( ) + .
yang berdistribusi dengan derajat
Nilai tergantung pada kemungkinan
bebas (db)=1. Hipotesis yang digunakan
nilai Y. Jika Y=0 maka =− ( )
adalah:
dengan peluang Y=0 sebesar 1 − ( ).

122
Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah Vol. 2 No. 3, Januari-Maret 2015 ISSN: 2338- 4603

: = 0, yang berarti bahwa tidak kejadian yang gagal. Dapat dikatakan


dimasukkan di dalam model. bahwa Odds ratio menggambarkan
: ≠ 0, yang berarti bahwa tingkat resiko pengaruh observasi x=1
dimasukkan di dalam model. yaitu berapa kali dibandingkan dengan
observasi x=0. Sedangkan untuk variabel
3) Odds Ratio penjelas yang berskala kontinu, koefisien
Odds Ratio biasa dilambangkan menunjukkan perubahan log Odds
dengan yang menyatakan rasio untuk setiap perubahan satu unit dalam
kecenderungan suatu nilai peubah atau variabel x.
menyatakan perbandingan antara dua Nilai model ketergantungan Y
variabel penjelas antara kejadian- terhadap X dapat dilihat pada Tabel 3:
kejadian yang sukses dengan kejadian-

Tabel 3. Nilai Model Ketergantungan Y terhadap X


X=1 X=0
exp ( + ) exp ( )
Y=1 (1) = (0) =
1 + exp ( + ) 1 + exp ( )
1 1
Y=0 1 − (1) = 1 − (0) =
1 + exp ( + ) 1 + exp ( )

Nilai Odds ratio dapat dicari dengan 2008 mencapai 9,28 persen turun menjadi
formula: 8,28 persen di tahun 2012. Penurunannya
(1) mencapai 1 persen dalam jangka waktu
1 − (1) lima tahun pembangunan di Provinsi
=
(0) Jambi. Secara umum, penurunan
1 − (0) kemiskinan ini menandakan bahwa telah
terjadi perbaikan taraf hidup di kalangan
exp ( + ) 1 penduduk miskin sehingga sebanyak 1
1 + exp ( + ) 1 + exp ( ) persen dari mereka dapat terbebas dari
=
exp ( ) 1 belenggu kemiskinan.
1 + exp ( ) 1 + exp ( + ) Dalam kurun waktu lima tahun
(2008-2012), indeks kedalaman
exp ( + ) kemiskinan Provinsi Jambi menunjukkan
= penurunan yang cukup signifikan yaitu
exp ( )
sebesar 0,54 poin. Pada tahun 2008
= exp ( ) angkanya menunjukkan 1,91 dan di tahun
Sehingga = exp ( ) dan =( ) 2012 turun menjadi 1,37. Penurunan yang
cukup signifikan ini menunjukkan bahwa
rata-rata jarak pengeluaran penduduk
III. HASIL DAN PEMBAHASAN miskin dari garis kemiskinan Provinsi
Perkembangan Kemiskinan di Jambi semakin mengecil, ini menandakan
Provinsi Jambi juga bahwa terjadi perbaikan taraf hidup
dari penduduk miskin di Provinsi Jambi.
Dalam kurun waktu lima tahun Untuk kondisi Provinsi Jambi
terakhir (2008-2012) angka kemiskinan secara umum, angka indeks keparahan
di Provinsi Jambi mengalami penurunan kemiskinan untuk lima tahun terakhir
yang cukup signifikan dimana Tahun menunjukkan perbaikan. Pada tahun

123
Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah Vol. 2 No. 3, Januari-Maret 2015 ISSN: 2338- 4603

2008, indeks keparahan kemiskinan rendah, ini terlihat dari mayoritas mereka
Provinsi Jambi mencapai 0,58 dan di hanya menamatkan sekolah dasar.
tahun 2012 turun menjadi 0,44. Mayoritas kepala rumah tangga
Penurunan angka indeks keparahan miskin di provinsi Jambi bekerja di
kemiskinan Provinsi Jambi ini sektor pertanian, ini ditunjukkan dengan
menunjukkan bahwa distribusi persentasenya yang mencapai 77,70
pengeluaran di antara penduduk miskin persen. Rumah tangga miskin dengan
yang ada semakin baik dan kesenjangan kepala rumah tangga bekerja di sektor
yang terjadi semakin mengecil. bukan pertanian persentasenya mencapai
22,30 persen. Ini menandakan bahwa
Karakteristik Rumah Tangga Miskin kondisi petani dan pertanian di Provinsi
di Provinsi Jambi Jambi masih jauh dari kata sejahtera.
Provinsi Jambi pada tahun 2012 Dari data susenas 2012 di peroleh
mayoritas rumah tangga miskin tinggal di data bahwa persentase tertinggi rumah
perdesaan, dimana persentasenya tangga miskin di Provinsi Jambi
mencapai 83,00 persen, sedangkan rumah mempunyai anggota rumah tangga lebih
tangga miskin yang tinggal di daerah dari empat orang (62,00 persen). Untuk
perkotaan hanya sebesar 17,00 persen. Ini rumah tangga dengan jumlah anggota
memperlihatkan bahwa di Provinsi rumah tangga sampai dengan empat
Jambi, kemiskinan identik dengan rumah orang sebesar 38,00 persen.
tangga di perdesaan. Hampir semua rumah tangga
Dari data Susenas tahun 2012 miskin di Provinsi Jambi pada tahun
terlihat bahwa sebagian besar kepala 2012 belum pernah memperoleh kredit
rumah tangga miskin di Provinsi Jambi usaha, dimana persentasenya mencapai
berjenis kelamin laki-laki dengan 98,80 persen, sedangkan yang sudah
persentase mencapai 86,40 persen, pernah memperoleh kredit usaha hanya
sedangkan persentase rumah tangga sebesar 1,20 persen. Tingginya
miskin yang dikepalai seorang persentase rumah tangga miskin yang
perempuan hanya sebesar 13,60 persen. belum pernah memperoleh kredit usaha
Secara keseluruhan rumah tangga miskin dibanding dengan rumah tangga yang
di Provinsi Jambi memang rumah tangga pernah memperoleh kredit menandakan
yang dikepalai oleh laki-laki. Akan tetapi, bahwa pemberian kredit usaha kepada
jika dilihat berdasarkan rumah tangga rumah tangga miskin dapat membantu
keseluruhan per jenis kelamin maka akan rumah tangga menjauh dari resiko
menunjukkan hasil yang berbeda. kemiskinan. Dengan bantuan kredit
Mayoritas kepala rumah tangga usaha, maka rumah tangga miskin dapat
miskin di Provinsi Jambi mempunyai memperbaiki kondisi perekonomiannya
pendidikan di bawah SLTP dimana dengan cara menambah modal untuk
persentasenya mencapai 75,10 persen. usahanya yang sekarang atau membuka
Persentase rumah tangga miskin dengan usaha baru yang sesuai dengan
kepala rumah tangga berpendidikan kemampuan dan keahlian yang dimiliki.
SLTP mencapai 13,70 persen, yang
berpendidikan SLTA sebesar 10,50 Faktor-faktor yang Mempengaruhi
persen dan yang telah menamatkan Kemiskinan Rumah Tangga di
perguruan tinggi mencapai 0,60 persen. Provinsi Jambi
Dari data diatas dapat diartikan bahwa Untuk menguji faktor-faktor apa
pendidikan sebagian besar kepala rumah saja yang secara simultan mempengaruhi
tangga miskin di Provinsi Jambi masih kemiskinan rumah tangga di Provinsi
Jambi digunakan analisis regresi logistik.

124
Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah Vol. 2 No. 3, Januari-Maret 2015 ISSN: 2338- 4603

Seperti disebutkan di bab-bab dalam mengklasifikasikan observasi. Dari


sebelumnya bahwa variabel-variabel tabel tersebut terlihat bahwa
bebas yang akan diuji pengaruhnya persentasenya mencapai angka 93,10
secara simultan terhadap kemiskinan persen, ini berarti bahwa 93,10 persen
rumah tangga adalah klasifikasi observasi atau sampel rumah tangga
desa/kelurahan dimana rumah tangga tersebut tepat diklasifikasikan sebagai
tinggal, variabel jenis kelamin kepala rumah tangga miskin dan tidak miskin
rumah tangga, pendidikan kepala rumah dengan menggunakan model yang
tangga, sektor pekerjaan kepala rumah dibentuk.
tangga, jumlah anggota rumah tangga, Tabel 5. Tabel Klasifikasi
dan bantuan kredit usaha. Variabel yang
Uji Signifikansi Model Variabel yang Diprediksi Persentase
Untuk melihat signifikansi model Diamati Tidak Kebenaran
Miskin
Miskin
regresi logistik dari hasil output SPPS Tidak
dapat dengan melihat tabel Uji Omnibus, 5526 15 99,70
Miskin
dimana hipotesis yang digunakan adalah: Tahap
Miskin 395 7 1,70
1
: = 0, untuk semua nilai Persentase
93,10
i=1,2,3…p Keseluruhan
: tidak semua nilai = 0
Dari tabel 4 diketahui bahwa Uji Parameter Secara Parsial
model regresi logistik yang dibangun Setelah diketahui bahwa model
dengan data yang ada signifikan pada regresi logistik yang digunakan
tingkat kepercayaan 0,05, dengan ini signifikan, maka langkah selanjutnya
berarti Ho ditolak. Hasil ini menandakan adalah menguji keberartian masing-
bahwa model persamaan regresi logistik masing variabel bebas di dalam model
yang dibangun signifikan dalam yang dibentuk. Uji ini akan menunjukkan
menjelaskan pengaruh variabel-variabel variabel-variabel bebas mana saja yang
bebas terhadap variabel respon. Dengan secara signifikan berpengaruh terhadap
kata lain berarti bahwa variabel variabel kemiskinan rumah tangga.
klasifikasi desa/kelurahan, variabel jenis Variabel-variabel bebas yang signifikan
kelamin kepala rumah tangga, variabel yang nantinya akan dimasukkan di dalam
lama sekolah (pendidikan), variabel model regresi logistik, sebagai penduga
sektor pekerjaan, variabel jumlah anggota dari variabel kemiskinan rumah tangga.
rumah tangga dan variabel bantuan kredit Untuk menguji parameter secara parsial
usaha rumah tangga mempengaruhi digunakan uji wald dengan tingkat
kemiskinan rumah tangga di Provinsi kepercayaan 0,05. Hipotesis yang
Jambi. digunakan dalam pengujian parameter
secara parsial ini adalah:
Tabel 4. Uji Omnibus Koefisien : = 0, yang berarti bahwa tidak
Chi Derajat dimasukkan di dalam model,
Signifikansi
Square Bebas
: ≠ 0, yang berarti bahwa
Tahap 388,34 6 0,000 dimasukkan di dalam model.
Tahap
Blok 388,34 6 0,000 Dari tabel 6 terlihat bahwa pada
1 pembentukan model, semua variabel
Model 388,34 6 0,000 bebas signifikan pada tingkat
kepercayaan 0,05, kecuali variabel jenis
Persentase Ketepatan Klasifikasi kelamin akan tetapi variabel ini tetap
Dari tabel 5 terlihat bahwa model dimasukkan ke dalam persamaan karena
regresi logistik yang dibentuk telah tepat secara teori variabel ini berpengaruh

125
Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah Vol. 2 No. 3, Januari-Maret 2015 ISSN: 2338- 4603

nyata terhadap kemiskinan rumah tangga. kepala rumah tangga, sektor pekerjaan
Variabel-variabel yang berada di dalam kepala rumah tangga, jumlah anggota
persamaan adalah klasifikasi rumah tangga dan bantuan kredit usaha.
desa/kelurahan, jenis kelamin kepala
rumah tangga, pendidikan (lama sekolah)

Tabel 6. Variabel-Variabel di Dalam Persamaan


Derajat
B S,E, Wald Signifikansi Exp(B)
Bebas
Klasifikasi Desa/Kel 0,562 0,161 12,250 1 0,000 1,755
Jenis Kelamin 0,220 0,168 1,723 1 0,189 1,246
Lama Sekolah -0,137 0,016 75,080 1 0,000 0,872
Sektor Pekerjaan 0,419 0,144 8,412 1 0,004 1,520
Jumlah ART 0,444 0,031 205,442 1 0,000 1,558
Bantuan Kredit 2,155 0,509 17,954 1 0,000 8,630
Konstanta -6,534 0,569 131,659 1 0,000 0,001

Persamaan yang terbentuk adalah:


exp (−6,534 + 0,562 + 0,220 − 0,137 + 0,419 + 0,444 + 2,155 )
( )=
1 + exp (−6,534 + 0,562 + 0,220 − 0,137 + 0,419 + 0,444 + 2,155 )

rumah tangga dengan kepala rumah


Dimana: tangga berjenis kelamin perempuan
= klasifikasi desa/kelurahan adalah 1,246 kali bila dibandingkan
= jenis kelamin kepala rumah tangga dengan rumah tangga yang kepala rumah
= pendidikan kepala rumah tangga tangganya berjenis kelamin laki-laki.
= sektor pekerjaan kepala rumah Dari data ini dapat disimpulkan bahwa
tangga rumah tangga yang kepala rumah
= jumlah anggota rumah tangga tangganya berjenis kelamin perempuan
= variabel bantuan kredit usaha lebih beresiko menjadi miskin bila
dibandingkan dengan rumah tangga
Interpretasi Odds Ratio dengan kepala rumah tangga berjenis
1. Klasifikasi Desa/kelurahan kelamin laki-laki.
Dari tabel 6 terlihat bahwa angka 3. Pendidikan Kepala Rumah Tangga
odds ratio variabel klasifikasi Data pendidikan yang digunakan
desa/kelurahan mencapai 1,717. Ini dalam penelitian ini adalah lama sekolah
berarti bahwa resiko rumah tangga yang dan data berskala rasio, untuk itu
tinggal di daerah perdesaan adalah 1,717 analisisnya menggunakan ln odds ratio.
kali bila dibandingkan dengan rumah Dari tabel 6 diperoleh bahwa angka odds
tangga yang tinggal di daerah perkotaan. ratio untuk variabel pendidikan mencapai
Dengan kata lain, dapat disimpulkan angka 0,868, sehingga ln (0,868) adalah β
bahwa rumah tangga yang tinggal di = -0,142. Angka ini dapat diartikan
perdesaan lebih beresiko menjadi miskin bahwa semakin baik pendidikan maka
dibandingkan dengan rumah tangga di resiko untuk menjadi miskin akan
perkotaan. semakin rendah. Angka β = -0,142
2. Jenis Kelamin Kepala Rumah Tangga menunjukkan bahwa setiap penambahan
Berdasarkan tabel 6 terlihat satu tahun lama sekolah dari seorang
bahwa odds ratio variabel jenis kelamin kepala rumah tangga akan menyebabkan
kepala rumah tangga mencapai 1,246. resiko rumah tangga menjadi miskin akan
Angka ini menandakan bahwa resiko turun sebesar 0,142 kali.

126
Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah Vol. 2 No. 3, Januari-Maret 2015 ISSN: 2338- 4603

4. Pekerjaan Kepala Rumah Tangga .


Berdasarkan data pada tabel 6 KESIMPULAN DAN SARAN
diketahui bahwa angka odds ratio untuk
Kesimpulan
variabel sektor pekerjaan kepala rumah
tangga adalah 1,527. Angka ini 1. Angka kemiskinan Provinsi Jambi di
menunjukkan bahwa resiko rumah tangga Tahun 2012 meningkat dibanding
yang kepala rumah tangganya bekerja di tahun 2011, akan tetapi secara umum
sektor pertanian untuk menjadi miskin dalam lima tahun terakhir angka
adalah 1,527 kali dari rumah tangga yang kemiskinan di Provinsi Jambi
kepala rumah tangganya bekerja di sektor mengalami penurunan. Indeks
bukan pertanian. Dengan kata lain bahwa kedalaman kemiskinan Provinsi
keadaan pekonomian rumah tangga yang Jambi menunjukkan penurunan dalam
kepala rumah tangganya bekerja di sektor lima tahun terakhir..
pertanian keadaan perekonomiannya 2. Karakteristik rumah tangga miskin di
lebih buruh dibandingkan dengan rumah Provinsi Jambi adalah mayoritas
tangga yang kepala rumah tangganya tinggal di perdesaan, mayoritas
bekerja di sektor bukan pertanian. kepala rumah tangga miskin berjenis
5. Jumlah Anggota Rumah Tangga kelamin laki-laki, mayoritas kepala
Dari tabel 6 diperoleh data bahwa rumah tangga mempunyai pendidikan
angka ln odds ratio untuk variabel jumlah di bawah SLTP, mayoritas kepala
anggota rumah tangga adalah β = 0,438. rumah tangga bekerja di sektor
Angka β = 0,438 ini menunjukkan bahwa pertanian, mayoritas rumah tangga
hubungan antara kemiskinan dan jumlah miskin mempunyai anggota rumah
anggota rumah tangga adalah positif, tangga lebih dari empat orang dan
dengan kata lain semakin banyak jumlah mayoritas rumah tangga belum
anggota rumah tangga maka akan pernah memperoleh kredit usaha.
semakin tinggi resiko rumah tangga 3. Variabel-variabel yang mempenga-
tersebut menjadi miskin. ruhi kemiskinan rumah tangga di
Apabila dianalisis secara Provinsi Jambi adalah klasifikasi
kuantitatif maka dari angka β = 0,438 desa/kelurahan, jenis kelamin kepala
dapat diartikan bahwa dengan rumah tangga, pendidikan kepala
bertambahnya jumlah anggota rumah rumah tangga, pekerjaan kepala
tangga sebanyak satu orang akan rumah tangga, jumlah anggota rumah
meningkatkan resiko rumah tangga tangga dan bantuan kredit usaha.
tersebut untuk menjadi miskin sebesar Saran
0,438 kali.
1. Agar permasalahan kemiskinan di
6. Bantuan Kredit Usaha Provinsi Jambi dapat teratasi dengan
Berdasarkan data pada tabel 6 baik, maka pemerintah harus dapat
nampak bahwa angka Odds ratio untuk melakukan perbaikan kondisi
variabel bantuan kredit usaha mencapai perekonomian masyarakat Jambi.
8,663. Angka ini menunjukkan bahwa Dengan kondisi perekonomian yang
resiko rumah tangga yang belum pernah baik maka akan tercipta lapangan
mendapatkan kredit usaha untuk menjadi kerja yang baru, dan akhirnya akan
miskin adalah 8,663 kali bila dapat menaikkan pendapatan
dibandingkan dengan rumah tangga yang perkapita masyarakat.
pernah memperoleh bantuan kredit usaha. 2. Program pengentasan kemiskinan di
Hal ini menegaskan bahwa peran bantuan Provinsi Jambi harus mengedepan-
kredit usaha sangat besar dalam rangka kan masyarakat yang tinggal di
memperbaiki perekonomian masyarakat.

127
Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah Vol. 2 No. 3, Januari-Maret 2015 ISSN: 2338- 4603

daerah perdesaan, rumah tangga Tengah, Jurnal Sains dan Seni


dengan kepala rumah tangga Pomits Volume 2, Nomor 1.
perempuan, perbaikan pendidikan, Mustika, C, 2011, Pengaruh PDB Dan
para petani, dan mampu memberikan Jumlah Penduduk Terhadap
kesadaran kepada masyarakat akan Kemiskinan Di Indonesia Periode
pentingnya keluarga berencana. 1990-2008, Jurnal Paradigma
Program bantuan kredit usaha Ekonomika, Volume 1, Nomor 4.
kepada rumah tangga miskin masih Rahmawati, Y.I, 2006, Analisis Faktor-
dirasakan sebagai bantuan yang Faktor Yang Mempengaruhi
paling efektif dalam mengentaskan Kemiskinan Rumah Tangga Di
kemiskinan, karena mayoritas rumah Kabupaten Pacitan Propinsi Jawa
tangga miskin belum pernah Timur, IPB, Bogor.
memperoleh bantuan kredit usaha. Rejekiningsih, T.W, 2011, Identifikasi
Faktor Penyebab Kemiskinan Di
Kota Semarang Dari Dimensi
DAFTAR PUSTAKA
Kultural, Jurnal Ekonomi
Amir, A; Junaidi, ; Yulmardi,. 2009. Pembangunan, Vol. 12, Nomor 1.
Metodologi Penelitian Ekonomi Sach, J, 2005, The End of Poverty How
dan Penerapannya. IPB Press. We Can Make It Happen in Our
Bogor Lifetime, The Penguin Press,
Bradshaw, T.K, 2005, Theories of United States.
Poverty and Anti-Poverty Prog- Sa’diyah, Y.H, 2012, Analisis
rams in Community Development, Kemiskinan Rumah Tangga
Journal of Community Develop- Melalui Faktor-Faktor Yang
ment Society, Vol.38, No.1. Mempengaruhinya di Kecamatan
Kartasasmita, G, 1997, Kemiskinan, Tugu Kota Semarang, Diponegoro
Balaipustaka, Jakarta. Journal Of Economics, Volume 1,
Haughton, J, 2009, Handbook On Nomor 1.
Poverty+ Inequality, World Bank. Seran, S, 2012, Determinan Faktor Sosial
Hayati, A, 2012, Analisis Resiko Dan Ekonomi Terhadap
Kemiskinan Rumah Tangga di Kemiskinan Penduduk, Jurnal
Provinsi Banten, Universitas Ekonomi Pembangunan, Volume
Indonesia, Jakarta. 13, Nomor1.
Jhingan, M.L, 2012, Ekonomi Suharto, E, 2009, Kemiskinan dan
Pembangunan dan Perencanaan, Perlindungan Sosial di Indonesia,
PT. Raja Grafindo, Jakarta. Menggagas Model Jaminan
Kakisina, L.O., 2011, Analisis Faktor- Sosial Universal Bidang
Faktor Penyebab Kemiskinan Kesehatan, Alfabeta, Bandung.
Pada Masyarakat Adat (Studi Sumodiningrat, G, 1999, Kemiskinan:
Kasus Negeri Hatusua Kecamat- Teori, Fakta dan Kebijakan,
an Kairatu Kabupaten Seram IMPAC, Jakarta.
Bagian Barat), Jurnal Agrofo- Sen, A and J.D 1999, Comprising
restri, Volume VI, Nomor2. Poverty and Famines, Hunger
Merdekawati, I.P, 2013, Pemodelan and Public Action (India:
Regresi Spline Truncated Economic Development and
Multivariabel pada Faktor-Faktor Social Opportunity, Oxford
yang Mempengaruhi Kemiskinan University Press, New York.
di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa .

128

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai