il
ABSTRACT
Poverty is one of the main problems experienced by almost all countries in the international world.
Ongoing poverty in developing countries is usually indicated by presence, backwardness, and
ultimately waiting. In Indonesia, until now poverty is still an important problem for the government
that must be completely resolved. The purpose of this study was to determine and examine the effect
of Islamic financial institution financing on mission problems in Indonesia in 2005–2020. The form
of research used in this study is a quantitative descriptive technique with Simple Linear Regression
analysis. The type of data used in this study is time set data from 2005–2020. The hypothesis test in
this test uses Simple Linear Regression evaluation and it is found that financial institutions have a
considerable influence on the poverty level in Indonesia with a significance price of 0.000 with a
coefficient of determination of 81% and affects other variables outside the study.
Keyword: Islamic Bank Financing, Human Development Index and Poverty Level
PENDAHULUAN
Salah satu permasalahan utama yang dialami oleh seluruh negara berkembang
adalah kemiskinan. Indonesia merupakan salah satu negara yang masih memiliki
penduduk miskin dengan Jumlah penduduk miskin pada Maret 2021 sebesar 27,54 juta
orang (BPS, 2021). Kemiskinan yang tengah berlangsung di negara berkembang khususnya
Indonesia dapat terlihat dari banyaknya pengangguran dan pada akhirnya berganti jadi
ketimpangan sosial. Dalam banyak perkara rendahnya akses tenaga kerja produktif
terhadap lapangan yang tersedia menjadi mula permasalahan kemiskinan (Mulyadi, 2017).
Oleh karena itu kemiskinan merupakan kerja besar dari pemerintah agar dapat
menuntaskan kemiskinan menjadi sejahtera (Bhinadi, 2017).
Penyelesaian kemiskinan harus bersifat multidimensi dengan lintas sektor dimana
harus memuat karakteristik dari unsur proteksi serta pemberdayaan. Instrumen kebijakan
dari masalah ini terdapat dalam pengeluaran pemerintah merujuk pada lingkaran setan
kemiskinan. Pengeluaran pemerintah dalam mengintervensi pasar merupakan salah satu
cara mengentaskan kemiskinan yang secara tidak langsung berhubungan seperti belanja
kesehatan serta pendidikan (Todaro & Smith, 2011). Dengan cara ini, penduduk miskin
223
Nengsih, Mubyarto & Amalia, (2021) 224
450
400 394.63
350 342.81
329.28
300 291.18
250 262.328
235.976
221.886
200
187.2
150 150.449
117.51
100
77.639
50 39.738 53.521
49.842
45.617
42.399
17.7516.5815.4214.1513.3312.3611.6611.4710.9611.13 10.7 10.12 9.66 9.22 10.19
0 15.97
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
TINJAUAN PUSTAKA
Pembiayaan Bank Syariah
Pembiayaan memiliki dampak yang cukup besar dalam pertumbuhan
perekonomian. Secara umum kedudukan pembiayaan dalam sistem ekonomi sebagai
pertukaran keuangan yang khususnya pembiayaan dapat meningkatkan kegunaan modal,
meningkatkan kegunaan suatu benda, meningkatkan pergerakan uang, meningkatkan
semangat usaha masyarakat, pembiayaan sebagai sarana stabilisasi ekonomi (Nawawi,
2008). Pembiayaan juga dapat menjadi cara dalam peningkatan keuntungan nasional yang
tidak hanya bagi bank dan nasabah pembiayaan saja tetapi juga bagi masyarakat luas
(Nawawi, 2008). Berdasarkan hal ini, fungsi pembiayaan menjadi komponen utama dalam
membangun perekonomian daerah.
Pembiayaan pada perbankan syariah mempunyai arti harta yang efisien, sesuai
dengan ketentuan lembaga keuangan Indonesia yaitu penanaman modal pada keuangan
lembaga keuangan syariah. Setiap rupiah dan uang asing luar negeri dalam bentuk
pembiayaan, piutang, Qardh, surat berharga syariah, penempatan, ekuitas partisipasi,
partisipasi keadilan singkat, komitmen dan kontingensi dalam uang yang terutang dalam
administrasi dan lembaga keuangan sertifikat Wadiah Indonesia (Muhammad, 2014).
Tingkat Kemiskinan
METODE RISET
Penelitian ini menggunakan data tingkat kemiskinan (dalam persentase) dan
besarnya pembiayaan Bank Syariah (dalam Miliyar) di Indonesia selama 15 tahun terakhir
untuk melihat bagaimana tingkat kemiskinan di Indonesia dipengaruhi oleh pembiayaan
Bank Syariah dari 34 provinsi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
sumber data sekunder dengan model Regresi Linear Sederhana. Model regresi ini adalah
model probabilistik yang menyatakan hubungan linier antara 2 variabel dimana satu
mempengaruhi dan yang lainnya didorong (Suyono, 2018). Tujuan metode ini adalah
untuk memprediksi nilai Y untuk nilai X yang diberikan (Hijriani dkk., 2017). Adapun
model regresi dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut :
Y = a + b X+ e
Keterangan :
Y = Tingkat Kemiskinan
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
X = Pembiayaan Bank Syariah
e = Error term
tingkat kemiskinan sebesar 81 persen dan 19 persen sisanya dipengaruhi oleh variabel lain
diluar model.
Pengaruh Pembiayaan Bank Syariah Terhadap Tingkat Kemiskinan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pembiayaan Bank Syariah
berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Pembiayaan Bank Syariah banyak
disalurkan kepada UMKM yang secara tidak langsung UMKM adalah usaha yang sebagian
besar penduduk yang kurang mampu yang secara tidak langsung mempengaruhi
kemiskinan. Hal ini disebabkan penyerapan tenaga kerja sebagian besar menyerap dari
penduduk miskin.
Hasil ini sependapat dengan Wibowo dan Widodo yang mengatakan peningkatan
pembiayaan akan berdampak pada sektor riil, baik itu kegiatan investasi oleh perusahaan
maupun konsumsi dan produksi oleh rumah tangga. Seperti di sektor UMKM, pembiayaan
mudharabah yang membantu pembiayaan sektor UMKM akan berdampak pada
terbukanya lapangan kerja baru, dan mengurangi pengangguran dan pada akhirnya
masyarakat memiliki pendapatan dan daya beli, sehingga kemiskinan secara perlahan akan
berkurang (Wibowo & Widodo, 2005).
Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dian Asta Selian yang
berjudul Pengaruh Pembiayaan Bank Syariah, Zakat, Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) dan Inflasi terhadap Jumlah Penduduk Miskin di Sumatera Utara. Penelitian
mereka menunjukkan bahwa hasil uji t untuk variabel Pembiayaan Bank Syariah tidak
berpengaruh signifikan terhadap Jumlah Penduduk Miskin di Sumatera Utara (Selian,
2016). Hasil tersebut juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Padly dkk
yang mengatakan untuk variabel Fungsi Kesehatan Pengeluaran Pemerintah, meskipun
berkorelasi negatif, namun belum mengurangi kemiskinan secara signifikan (Fadly dkk.,
2021).
SIMPULAN
Berdasarkan penelitian ini, secara visualisasi bahwa perkembangan tingkat
kemiskinan sepanjang 2005-2020 cenderung menurun seiring meningkatnya pembiayaan
Bank Syariah. Perkembangan tingkat kemiskinan tertinggi tercatat pada tahun 2006.
Berdasarkan hasil uji hipotesis didapat bahwa pembiayaan bank syariah berpengaruh
signifikan dan negatif terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia. Dari hal tersebut maka
disarankan bagi peneliti selanjutnya yaitu peneliti diharapkan menambahkan variabel
pembiayaan konvensional. Penambahan variabel ini dapat memperlihatkan pengaruh dari
kedua model pembiayaan ke tingkat kemiskinan sehingga akan sangat membantu dan
berkontribusi secara akademisi kepada pemerintah untuk membuat kebijakan dalam
menurunkan tingkat kemiskinan.
Nengsih, Mubyarto & Amalia, (2021) 228
DAFTAR PUSTAKA
Al Anshori, A. A. (2017). Pengaruh Pembiyaan Bank Syariah, Produk Domestik Regional
Bruto, Inflasi, Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Jumlah Penduduk Miskin
Di Indonesia [B.S. Thesis]. Jakarta: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Uin Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Alhudori. (2017). Pengaruh Ipm, Pdrb Dan Jumlah Pengangguran Terhadap Penduduk
Miskin Di Provinsi Jambi. Jurnal Of Economics And Business, 1(1).
Bank Ntb Syariah. (2020). Kegiatan Sosial Bank Syariah. Bank Ntb Syariah.
Basuki, A. T., & Gayatri, U. (2009). Penentu Sektor Unggulan Dalam Pembangunan Daerah:
Studi Kasus Di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan,
10(1), 34–50.
Bhinadi, A. (2017). Penanggulangan Kemiskinan Dan Pemberdayaan Masyarakat. Deepublish.
Damanhuri, D. S., & Findi, M. (1995). Pembangunan Ekonomi Indonesia. Ipb Press.
Fadly, Inat, F., & Quilim, C. A. (2021). Analisis Pengaruh Pembiayaan Bank Syariah, Belanja
Pemerintah Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Kota
Ternate. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(1), 123–129.
Ghozali, I. (2014). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Ibm Spss 21 Update Pls Regresi.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hardjanto, I. (2013). Teori Pembangunan. Ub Press.
Iskandar, A., & Possumah, B. T. (2018). Inklusifitas Keuangan Syariah Dan Kemiskinan Di
Indonesia. Nukhbatul ’Ulum, 4(2), 1–18.
Kompas. (2021). Angka Kemiskinan Indonesia Naik,.
Kuncoro, M. (2013). Mudah Memahami & Menganalisis Indikator Ekonomi. Upp Stim
Ykpn.
Muhammad. (2014). Manajemen Dana Bank Syariah. Rajawali Pers.
Mulyadi, M. (2017). Peran Pemerintah Dalam Mengatasi Pengangguran Dan Kemiskinan
Dalam Masyarakat. Kajian, 21(3), 221–236.
Mulyaningsih, Y. (2008). Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Di Sektor Public Terhadap
Peningkatan Pembangunan Manusia Dan Pengurangan Kemiskinan,” Jurnal
Ekonomi & Studi Pembangunan.
Murti, A. L. (T.T.). Kemiskinan Masih Menjadi Tantangan Besar Di Indonesia [Article].
Diambil 15 November 2021, Dari Nawawi, I. (2008). Perbankan Syariah. Jakarta.
Nengsih, T. A., Mubarak, F., & Sundara, V. Y. (2020). Pemograman R Dasar. Fp Aswaja.
Saputra, W. A. (2011). Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk, Pdrb, Ipm, Pengangguran
Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Kabupaten / Kota Jawa Tengah. Jurnal Universitas
Diponegoro, 1(1).
Nengsih, Mubyarto & Amalia, (2021) 229