Anda di halaman 1dari 7

Iltizam Journal of Shariah Economic Research

Vol. 5, No.2 (2021) December 2021, pp. 223-229


E-ISSN:2598-2540 P-ISSN:2598-2222

Analisis Keterhubungan Tingkat Kemiskinan Dan Pembiayaan


Syariah Di Indonesia Tahun 2005-2020

Titin Agustin Nengsih1, Bambang Kurniawan2 and Eka FItri Harsanti3


123UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
1nengsih@uinjambi.ac.id, 2bambangk@uinjambi.ac.id, 3akafitri@gmail.com

il
ABSTRACT

Poverty is one of the main problems experienced by almost all countries in the international world.
Ongoing poverty in developing countries is usually indicated by presence, backwardness, and
ultimately waiting. In Indonesia, until now poverty is still an important problem for the government
that must be completely resolved. The purpose of this study was to determine and examine the effect
of Islamic financial institution financing on mission problems in Indonesia in 2005–2020. The form
of research used in this study is a quantitative descriptive technique with Simple Linear Regression
analysis. The type of data used in this study is time set data from 2005–2020. The hypothesis test in
this test uses Simple Linear Regression evaluation and it is found that financial institutions have a
considerable influence on the poverty level in Indonesia with a significance price of 0.000 with a
coefficient of determination of 81% and affects other variables outside the study.
Keyword: Islamic Bank Financing, Human Development Index and Poverty Level

PENDAHULUAN
Salah satu permasalahan utama yang dialami oleh seluruh negara berkembang
adalah kemiskinan. Indonesia merupakan salah satu negara yang masih memiliki
penduduk miskin dengan Jumlah penduduk miskin pada Maret 2021 sebesar 27,54 juta
orang (BPS, 2021). Kemiskinan yang tengah berlangsung di negara berkembang khususnya
Indonesia dapat terlihat dari banyaknya pengangguran dan pada akhirnya berganti jadi
ketimpangan sosial. Dalam banyak perkara rendahnya akses tenaga kerja produktif
terhadap lapangan yang tersedia menjadi mula permasalahan kemiskinan (Mulyadi, 2017).
Oleh karena itu kemiskinan merupakan kerja besar dari pemerintah agar dapat
menuntaskan kemiskinan menjadi sejahtera (Bhinadi, 2017).
Penyelesaian kemiskinan harus bersifat multidimensi dengan lintas sektor dimana
harus memuat karakteristik dari unsur proteksi serta pemberdayaan. Instrumen kebijakan
dari masalah ini terdapat dalam pengeluaran pemerintah merujuk pada lingkaran setan
kemiskinan. Pengeluaran pemerintah dalam mengintervensi pasar merupakan salah satu
cara mengentaskan kemiskinan yang secara tidak langsung berhubungan seperti belanja
kesehatan serta pendidikan (Todaro & Smith, 2011). Dengan cara ini, penduduk miskin

223
Nengsih, Mubyarto & Amalia, (2021) 224

akan menemukan perlindungan dengan kemudahan mereka mendapatkan kesehatan serta


pendidikan yang bermutu.
Persentase penduduk miskin di Indonesia pada September 2020 naik menjadi 10,19
persen, meningkat 0,41 persen pada Maret 2020 dan meningkat 0,97 persen pada September
2019 (BPS, 2021). Adapun jumlah penduduk miskin pada September 2020 sebesar 27,55 juta
orang, meningkat 1,13 juta orang terhadap Maret 2020 dan meningkat 2,76 juta orang
terhadap September 2019. 14,05 juta penduduk miskin tertinggi terletak di Pulau Jawa dan
969.640 penduduk miskin terendah di Pulau Kalimantan. Saat ini, salah satu faktor yang
mempengaruhi tingkat kemiskinan karena dampak pandemi covid-19 yang menjadi
pandemi dunia (Kompas, 2021). Penelitian Anshori menemukan bahwa faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan adalah pembiayaan Bank Syariah dan indeks
pembangunan manusia (Al Anshori, 2017).

450
400 394.63
350 342.81
329.28
300 291.18
250 262.328
235.976
221.886
200
187.2
150 150.449
117.51
100
77.639
50 39.738 53.521
49.842
45.617
42.399
17.7516.5815.4214.1513.3312.3611.6611.4710.9611.13 10.7 10.12 9.66 9.22 10.19
0 15.97
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Tingk at Kemiskinan (%) Pembiay aan Bank Syariah (Milyar Rupiah)

Gambar 1. Tingkat Kemiskinan dan Pembiayaan Bank Syariah di Indonesia 2005-2020

Berdasarkan Gambar diatas menunjukkan tingkat kemiskinan di Indonesia selama


tahun 2005 sampai tahun 2020 mengalami penurunan dan peningkatan pada pembiayaan
Bank Syariah. Secara visualisasi tersebut menunjukkan adanya pengaruh pembiayaan
Bank Syariah terhadap tingkat kemiskinan. Untuk mengetahui adanya pengaruh signifikan
dari pembiayaan Bank Syariah terhadap tingkat kemiskinan maka dilakukan uji statistik.
Tohiri & Husaini menunjukkan bahwa pembiayaan Bank Syariah memberikan nilai
lebih pada masyarakat miskin terutama disisi kredit dibandingkan pada bank
konvensional (Tohirin & Husaini, 2019). Penelitian Iskandar & Possumah menemukan
bahwa wilayah dengan indeks inklusifitas keuangan syariah (ISFI/ Index of Syariah
Financial Inclusion) yang tinggi cenderung lebih yang dapat menurunkan angka kemiskinan
(Iskandar & Possumah, 2018). Salah satu kegiatan Bank Syariah yaitu kegiatan sosial yang
bermanfaat untuk masyarakat antara lain Waqaf Al Quran dan santunan kepada panti
asuhan serta memberikan sedekah kepada anak yatim, memberikan biaya pengobatan
kepada keluarga yang tidak mampu, dan lain lain (Bank NTB Syariah, 2020).
Nengsih, Mubyarto & Amalia, (2021) 225

TINJAUAN PUSTAKA
Pembiayaan Bank Syariah
Pembiayaan memiliki dampak yang cukup besar dalam pertumbuhan
perekonomian. Secara umum kedudukan pembiayaan dalam sistem ekonomi sebagai
pertukaran keuangan yang khususnya pembiayaan dapat meningkatkan kegunaan modal,
meningkatkan kegunaan suatu benda, meningkatkan pergerakan uang, meningkatkan
semangat usaha masyarakat, pembiayaan sebagai sarana stabilisasi ekonomi (Nawawi,
2008). Pembiayaan juga dapat menjadi cara dalam peningkatan keuntungan nasional yang
tidak hanya bagi bank dan nasabah pembiayaan saja tetapi juga bagi masyarakat luas
(Nawawi, 2008). Berdasarkan hal ini, fungsi pembiayaan menjadi komponen utama dalam
membangun perekonomian daerah.
Pembiayaan pada perbankan syariah mempunyai arti harta yang efisien, sesuai
dengan ketentuan lembaga keuangan Indonesia yaitu penanaman modal pada keuangan
lembaga keuangan syariah. Setiap rupiah dan uang asing luar negeri dalam bentuk
pembiayaan, piutang, Qardh, surat berharga syariah, penempatan, ekuitas partisipasi,
partisipasi keadilan singkat, komitmen dan kontingensi dalam uang yang terutang dalam
administrasi dan lembaga keuangan sertifikat Wadiah Indonesia (Muhammad, 2014).

Hipotesis : Pembiayaan Bank Syariah Berpengaruh Terhadap Tingkat Kemiskinan


Di Indonesia

Tingkat Kemiskinan

Kemiskinan merupakan masalah yang diartikan sebagai keadaan seseorang


ataupun sekelompok orang yang tidak terpenuhi hak-hak serta meningkatkan kehidupan
yang lebih bermartabat. Keadaan ketidakmampuan ini sebagai gambaran rendahnya
kemampuan pemasukan guna memenuhi kebutuhan pokok baik berbentuk sandang,
pangan, ataupun papan (Kuncoro, 2013). Berdasarkan pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa kemiskinan merupakan rendahnya kemampuan seorang atau
kelompok dalam pemenuhan kebutuhan hidup akibat pendapatan yang rendah.
Salah satu penyebab kemiskinan yaitu minimnya pemasukan serta asset (lack of
income and assets) dalam pemenuhan kebutuhan dasar seperti makanan, baju, tempat
tinggal serta tingkat kesehatan serta pendidikan yang bisa diterima (acceptable) (World
Bank, 2005). Kemiskinan dapat juga berkaitan dengan lapangan pekerjaan dimana pada
umumnya dikatakan miskin adalah masyarakat tidak mempunyai pekerjaan
(pengangguran), dan tingkatan pendidikan serta kesehatan tidak memadai (World Bank,
2005).
Adam Smith menggambarkan teori klasik yaitu manusia selaku aspek produksi
utama memastikan kemakmuran bangsa-bangsa sehingga alam atau tanah dan sumber
daya manusia yang pandai dapat mengelolaa sehingga berguna untuk kehidupan. Adam
Smith menyatakan jika alokasi sumber energi manusia yang efisien merupakan pendatang
baru perkembangan ekonomi. Alokasi sumber energi manusia yang efisien merupakan
kondisi yang dibutuhkan (necessary condition) guna perkembangan ekonomi (Windhu,
2019).
Nengsih, Mubyarto & Amalia, (2021) 226

METODE RISET
Penelitian ini menggunakan data tingkat kemiskinan (dalam persentase) dan
besarnya pembiayaan Bank Syariah (dalam Miliyar) di Indonesia selama 15 tahun terakhir
untuk melihat bagaimana tingkat kemiskinan di Indonesia dipengaruhi oleh pembiayaan
Bank Syariah dari 34 provinsi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
sumber data sekunder dengan model Regresi Linear Sederhana. Model regresi ini adalah
model probabilistik yang menyatakan hubungan linier antara 2 variabel dimana satu
mempengaruhi dan yang lainnya didorong (Suyono, 2018). Tujuan metode ini adalah
untuk memprediksi nilai Y untuk nilai X yang diberikan (Hijriani dkk., 2017). Adapun
model regresi dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut :
Y = a + b X+ e
Keterangan :
Y = Tingkat Kemiskinan
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
X = Pembiayaan Bank Syariah
e = Error term

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil analisis Regresi Linear Sederhana ditunjukkan pada Tabel 1. Berdasarkan
tabel tersebut, model Regresi Linear Sederhana dituliskan sebagai berikut:
Y = 16.047 -1.996E-5X + e
Hasil pengujian diperoleh variabel pembiayaan Bank Syariah nilai probabilitasnya
sebesar 0,00 dimana nilai probabilitas tersebut lebih kecil dari 0,05 artinya H0 ditolak. Nilai
ini dapat diartikan pembiayaan Bank Syariah di Indonesia berpengaruh signifikan dan
negatif terhadap tingkat Kemiskinan di Indonesia. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa semakin tinggi pembiayaan perbankan syariah di Indonesia akan membuat tingkat
kemiskinan semakin turun.
Tabel 1. Analisis Regresi Linear Sederhana

Variabel Koefisien Std. Error nilai-t nilai-p


Konstanta 16.047 .551 29.144 .000
X1 -1.996E-5 .000 -7.734 .000
Sumber : Data Diolah, 2021
Analisis koefisien determinasi (R2) digunakan untuk melihat besar keragaaman
variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Nilai R2 penelitian ini sebesar 0.81
yang dapat diartikan bahwa keragaman pembiayaan Bank Syariah berpengaruh terhadap
Nengsih, Mubyarto & Amalia, (2021) 227

tingkat kemiskinan sebesar 81 persen dan 19 persen sisanya dipengaruhi oleh variabel lain
diluar model.
Pengaruh Pembiayaan Bank Syariah Terhadap Tingkat Kemiskinan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pembiayaan Bank Syariah
berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Pembiayaan Bank Syariah banyak
disalurkan kepada UMKM yang secara tidak langsung UMKM adalah usaha yang sebagian
besar penduduk yang kurang mampu yang secara tidak langsung mempengaruhi
kemiskinan. Hal ini disebabkan penyerapan tenaga kerja sebagian besar menyerap dari
penduduk miskin.
Hasil ini sependapat dengan Wibowo dan Widodo yang mengatakan peningkatan
pembiayaan akan berdampak pada sektor riil, baik itu kegiatan investasi oleh perusahaan
maupun konsumsi dan produksi oleh rumah tangga. Seperti di sektor UMKM, pembiayaan
mudharabah yang membantu pembiayaan sektor UMKM akan berdampak pada
terbukanya lapangan kerja baru, dan mengurangi pengangguran dan pada akhirnya
masyarakat memiliki pendapatan dan daya beli, sehingga kemiskinan secara perlahan akan
berkurang (Wibowo & Widodo, 2005).
Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dian Asta Selian yang
berjudul Pengaruh Pembiayaan Bank Syariah, Zakat, Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) dan Inflasi terhadap Jumlah Penduduk Miskin di Sumatera Utara. Penelitian
mereka menunjukkan bahwa hasil uji t untuk variabel Pembiayaan Bank Syariah tidak
berpengaruh signifikan terhadap Jumlah Penduduk Miskin di Sumatera Utara (Selian,
2016). Hasil tersebut juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Padly dkk
yang mengatakan untuk variabel Fungsi Kesehatan Pengeluaran Pemerintah, meskipun
berkorelasi negatif, namun belum mengurangi kemiskinan secara signifikan (Fadly dkk.,
2021).

SIMPULAN
Berdasarkan penelitian ini, secara visualisasi bahwa perkembangan tingkat
kemiskinan sepanjang 2005-2020 cenderung menurun seiring meningkatnya pembiayaan
Bank Syariah. Perkembangan tingkat kemiskinan tertinggi tercatat pada tahun 2006.
Berdasarkan hasil uji hipotesis didapat bahwa pembiayaan bank syariah berpengaruh
signifikan dan negatif terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia. Dari hal tersebut maka
disarankan bagi peneliti selanjutnya yaitu peneliti diharapkan menambahkan variabel
pembiayaan konvensional. Penambahan variabel ini dapat memperlihatkan pengaruh dari
kedua model pembiayaan ke tingkat kemiskinan sehingga akan sangat membantu dan
berkontribusi secara akademisi kepada pemerintah untuk membuat kebijakan dalam
menurunkan tingkat kemiskinan.
Nengsih, Mubyarto & Amalia, (2021) 228

DAFTAR PUSTAKA
Al Anshori, A. A. (2017). Pengaruh Pembiyaan Bank Syariah, Produk Domestik Regional
Bruto, Inflasi, Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Jumlah Penduduk Miskin
Di Indonesia [B.S. Thesis]. Jakarta: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Uin Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Alhudori. (2017). Pengaruh Ipm, Pdrb Dan Jumlah Pengangguran Terhadap Penduduk
Miskin Di Provinsi Jambi. Jurnal Of Economics And Business, 1(1).
Bank Ntb Syariah. (2020). Kegiatan Sosial Bank Syariah. Bank Ntb Syariah.
Basuki, A. T., & Gayatri, U. (2009). Penentu Sektor Unggulan Dalam Pembangunan Daerah:
Studi Kasus Di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan,
10(1), 34–50.
Bhinadi, A. (2017). Penanggulangan Kemiskinan Dan Pemberdayaan Masyarakat. Deepublish.
Damanhuri, D. S., & Findi, M. (1995). Pembangunan Ekonomi Indonesia. Ipb Press.
Fadly, Inat, F., & Quilim, C. A. (2021). Analisis Pengaruh Pembiayaan Bank Syariah, Belanja
Pemerintah Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Kota
Ternate. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(1), 123–129.
Ghozali, I. (2014). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Ibm Spss 21 Update Pls Regresi.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hardjanto, I. (2013). Teori Pembangunan. Ub Press.
Iskandar, A., & Possumah, B. T. (2018). Inklusifitas Keuangan Syariah Dan Kemiskinan Di
Indonesia. Nukhbatul ’Ulum, 4(2), 1–18.
Kompas. (2021). Angka Kemiskinan Indonesia Naik,.
Kuncoro, M. (2013). Mudah Memahami & Menganalisis Indikator Ekonomi. Upp Stim
Ykpn.
Muhammad. (2014). Manajemen Dana Bank Syariah. Rajawali Pers.
Mulyadi, M. (2017). Peran Pemerintah Dalam Mengatasi Pengangguran Dan Kemiskinan
Dalam Masyarakat. Kajian, 21(3), 221–236.
Mulyaningsih, Y. (2008). Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Di Sektor Public Terhadap
Peningkatan Pembangunan Manusia Dan Pengurangan Kemiskinan,” Jurnal
Ekonomi & Studi Pembangunan.
Murti, A. L. (T.T.). Kemiskinan Masih Menjadi Tantangan Besar Di Indonesia [Article].
Diambil 15 November 2021, Dari Nawawi, I. (2008). Perbankan Syariah. Jakarta.
Nengsih, T. A., Mubarak, F., & Sundara, V. Y. (2020). Pemograman R Dasar. Fp Aswaja.
Saputra, W. A. (2011). Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk, Pdrb, Ipm, Pengangguran
Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Kabupaten / Kota Jawa Tengah. Jurnal Universitas
Diponegoro, 1(1).
Nengsih, Mubyarto & Amalia, (2021) 229

Selian, D. A. (2016). Pengaruh Pembiayaan Bank Syari’ah, Zakat, Produk Domestik


Regional Bruto (Pdrb) Dan Inflasi Terhadap Jumlah Penduduk Miskin Di Sumatera
Utara. Jurnal As-Salam, 1(2), 90–104.
Todaro, M. P., & Smith, S. C. (2011). Pembangunan Ekonomi. Erlangga.
Tohirin, A., & Husaini. (2019). Does Islamic Banking Financing Help The Poor ?
International Accounting, Business & Economics, 1(1), 41–50.
Wibowo, E., & Widodo, U. H. (2005). Mengapa Memilih Bank Syariah?. Ghalia Indonesia.
Windhu, P. (2019). Perekonomian Indonesai Penerapan Beberapa Teori Ekonomi Pembangunan Di
Indonesia. PT Rahagrafindo Persada.
World Bank. (2005). Introduction To Poverty Analysis: Poverty Manual. World Bank Institute.

Anda mungkin juga menyukai