Profil Kemiskinan
di Kabupaten Sikka
2022
Persentase Penduduk Miskin 2022 turun
menjadi 12,61 persen
Persentase penduduk miskin pada tahun 2022 sebesar 12,61 persen, menurun
0,74 persen poin terhadap tahun 2021. Jumlah penduduk miskin pada tahun 2022 sebesar
40,87 ribs orang, menurun 2,22 ribu orang terhadap tahun 2021.
Indeks Kedalaman Kemiskinan pada tahun 2022 mengalami peningkatan sebesar 0,54 point
dibanding tahun 2021, yaitu dari 1,26 point pada tahun 2021 menjadi 1,80 pada tahun 2022. Begitu
juga Indeks Keparahan Kemiskinan, yang pada tahun 2022 ini meningkat menjadi 0,40 point dari
sebelumnya pada tahun 2021 yang hanya 0,21, atau mengalami peningkatan0,19 point.
Garis Kemiskinan pada tahun 2022 tercatat sebesar Rp389.455,-/kapita/bulan setelah
sebelumnya pada tahun 2021 sebesar Rp354.234,-/kapita/hari
2
1. Perkembangan Tingkat Kemiskinan, 2011–2022
Secara umum, pada periode September 2011–Maret 2022, tingkat kemiskinan di Provinsi NTT
mengalami fluktuasi, baik dari sisi jumlah maupun persentase. Kenaikan jumlah dan persentase
penduduk miskin pada periode September 2013 dan Maret 2015 terjadi setelah adanya kenaikan harga
barang kebutuhan pokok sebagai akibat dari kenaikan harga bahan bakar minyak. Sementara itu, kenaikan
jumlah dan persentase penduduk miskin pada periode Maret 2020 dan Maret 2021 terjadi ketika ada
pembatasan mobilitas penduduk saat pandemi Covid-19 yang melanda Provinsi NTT. Perkembangan
tingkat kemiskinan September 2011 sampai dengan Maret 2022 disajikan pada Gambar 1.
0
2011 2012 2012 2013 2013 2014 2014 2015 2015 2016 2016 2017 2017 2018 2018 2019 2019 2020 2020 2021 2021 2022
(Sep) (Mar) (Sep) (Mar) (Sep) (Mar) (Sep) (Mar) (Sep) (Mar) (Sep) (Mar) (Sep) (Mar) (Sep) (Mar) (Sep) (Mar) (Sep) (Mar) (Sep) (Mar)
Jumlah penduduk miskin di Provinsi NTT pada Maret 2022 mencapai 1.131,62 ribu orang.
Dibandingkan September 2021, jumlah penduduk miskin menurun 14,7 ribu orang. Sementara jika
dibandingkan dengan Maret 2021, jumlah penduduk miskin menurun sebanyak 37,7 ribu orang. Persentase
penduduk miskin pada Maret 2022 tercatat sebesar 20,05 persen, menurun
0,39 persen poin terhadap September 2021 dan menurun 0,94 persen poin terhadap Maret
2021.
Berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode September 2021–Maret 2022, jumlah penduduk
miskin perkotaan naik sebesar 6,2 ribu orang, sedangkan di perdesaan turun sebesar 20,9 ribu orang.
Persentase kemiskinan di perkotaan naik dari 8,577 persen menjadi
8,84 persen. Sementara itu, di perdesaan turun dari 24,42 persen menjadi 23,86 persen.
Perkotaan
Maret 2021 118,76 8,60
September 2021 120,58 8,57
Maret 2022 126,80 8,84
Perdesaan
Maret 2021 1 050,55 25,08
September 2021 1 025,70 24,42
Maret 2022 1 004,83 23,86
Total
Maret 2021 1 169,31 20,99
September 2021 1 146,28 20,44
Maret 2022 1 131,62 20,05
Sumber: Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2021, September 2021, dan Maret 2022
Perkotaan
Maret 2021 367 201 141 383 508 584
September 2021 385 169 146 024 531 194
Maret 2022 402 228 156 513 558 741
Perubahan Mar’21–Mar’22(%) 9,54 10,70 9,86
Perubahan Sep’21–Mar’22(%) 4,43 7,18 5,19
Perdesaan
Maret 2021 312 141 73 829 385 970
September 2021 333 436 75 333 408 769
Maret 2022 344 813 84 266 429 079
Perubahan Mar’21–Mar’22(%) 10,47 14,14 11,17
Perubahan Sep’21–Mar’22(%) 3,41 11,86 4,97
Total
Maret 2021 324 545 90 571 415 116
September 2021 344 666 92 941 437 606
Maret 2022 358 224 102 599 460 823
Perubahan Mar’21–Mar’22(%) 10,38 13,28 11,01
Perubahan Sep’21–Mar’22(%) 3,93 10,39 5,31
Sumber: Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2021, September 2021, dan Maret 2022
Dengan memperhatikan komponen Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan
(GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM), terlihat pada Tabel 3 bahwa peranan komoditas
makanan masih jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditas bukan makanan. Besarnya sumbangan
GKM terhadap GK pada Maret 2022 di Perkotaan sebesar
71,99 persen dan di Perdesaan sebesar 80,36 persen.
Pada Maret 2022, komoditas makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada GK, baik di
perkotaan maupun di perdesaan, pada umumnya hampir sama. Beras masih memberi sumbangan terbesar
yakni sebesar 28,31 persen di perkotaan dan 36,31 persen di perdesaan.
Tabel 3 Daftar Komoditas yang Memberi Sumbangan Besar terhadap Garis Kemiskinan
beserta Kontribusinya (%), Maret 2022
Sumber: Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2022
6
4. Garis Kemiskinan per Rumah Tangga, Maret
2022
Garis kemiskinan per rumah tangga adalah gambaran besarnya nilai rata-rata rupiah minimum yang harus
dikeluarkan oleh rumah tangga untuk memenuhi kebutuhannya agar tidak dikategorikan miskin. Secara
rata-rata, garis kemiskinan per rumah tangga pada Maret 2022 adalah sebesar Rp 2.746.505,-/bulan naik
sebesar 16,66 persen dibanding kondisi September
2021 yang sebesar Rp 2.354.320,-/bulan.
Perubahan
September 2021–Maret 5,31 10,78 16,66
2022 (%)
Sumber: Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) September 2021 dan Maret 2022
8
7. Penjelasan Teknis dan Sumber Data
1. Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan
dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai
ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan
yang diukur menurut Garis Kemiskinan.
2. Garis Kemiskinan (GK) terdiri dari dua komponen, yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis
Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM). Penghitungan Garis Kemiskinan dilakukan secara terpisah untuk
daerah perkotaan dan perdesaan.
3. Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang
disetarakan dengan 2100 kkalori per kapita per hari. Paket komoditas kebutuhan dasar makanan
diwakili oleh 52 jenis komoditas (padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran,
kacang-kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, dll).
4. Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM) adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang,
pendidikan, dan kesehatan. Paket komoditas kebutuhan dasar nonmakanan diwakili oleh 51 jenis
komoditas di perkotaan dan 47 jenis komoditas di perdesaan.
5. Garis Kemiskinan per rumah tangga dihitung dari garis kemiskinan per kapita dikalikan dengan rata-
rata banyaknya anggota rumah tangga pada rumah tangga miskin.
6. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah
Garis Kemiskinan.
7. Sumber data utama yang dipakai untuk menghitung tingkat kemiskinan Maret 2022 adalah
data Susenas Konsumsi dan Pengeluaran bulan Maret 2022.
85111
Fax : (0380) 833124
Jl. R.Homepage
Suprapto No. 5 Kupang
: http://www.ntt.bps.go.id E-mail : pst5300@bps.go.id
Telp : ((0380) 826289, 821755,