Anda di halaman 1dari 26

Perencanaan dalam Upaya Penghapusan Kemiskinan

Ekstrem

Direktorat Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat


Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Kamis, 02 Oktober 2022
Perkembangan Kemiskinan di Indonesia
40 16.58 Tingkat Kemiskinan Nasional 2007 - 2022 18
Persentase penduduk miskin Indonesia pada Maret 2022
35 14.15 16
12.49
13.37
14
berkurang 0,17% poin terhadap September 2021 atau 0,6%
30 15.42 11.22 9.54
10.64 10.19 12
terhadap Maret 2021.
25 9.82 9.41 9.78 10.14 9.71
13.33
11.96 11.25 10
20 10.86
37.17 34.96 8
15 32.53 31.02
30.02 29.13 28.07 28.28 28.59 28.01 27.77
25.95 25.14 26.4 27.6 27.5 26.5 26.16 6
10
Jumlah penduduk miskin Indonesia pada Maret 2022 menurun
4
5
sekitar 340 ribu orang dari posisi September 2021 lalu dan
2
0 0 turun 1,38 juta orang jika dibandingkan Maret 2021 lalu.

Jumlah Penduduk Miskin (Juta Jiwa) Persentase Kemiskinan (%)

Pada Maret 2022, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk


Indonesia sebesar 0,384. Angka ini meningkat 0,003 poin jika
dibandingkan dengan Gini Ratio September 2021 yang sebesar
0,381.

Ada 6 provinsi dengan Gini Ratio lebih tinggi:


Daerah Istimewa Yogyakarta (0.439), DKI Jakarta (0,423),
Gorontalo (0,418), Jawa Barat (0,417), Papua (0,406), dan
Sulawesi Tenggara (0,837).
Skenario Penurunan Target Tingkat Kemiskinan
TARGET RPJMN 2024:
Pencapaian target tingkat kemiskinan sebesar 6,0- Pencapaian kemiskinan “ekstrem nol”
7,0 persen pada tahun 2024 pada tahun 2024

10.19 10-10,2 Deviasi Tingkat Kemiskinan


9,5-10
10.19 9,0-9,5
8,5-9,0
9,2-9,7
8,5-9,0 Outlook
7,0-8,0
6,0-7,0 Target RPJMN/RKP

4.2 Deviasi Tingkat Kemiskinan


3,5-4,0
3,0-3,5 Ekstrem
4.2 2,7-3,0
2,4-2,6
3,0-3,5
2,5-3,0
1,5-2,0
0-1
2020 2021 2022 2023 2024
*
Tingkat kemiskinan Tingkat kemiskinan ekstrem
*angka September 2020
PENURUNAN KEMISKINAN EKSTREM MEMBUTUHKAN
PENDEKATAN YANG TIDAK BIASA
TARGET RPJMN 2024:
Pencapaian target tingkat kemiskinan Pencapaian kemiskinan “ekstrem nol”
sebesar 6,0-7,0 persen pada tahun 2024 pada tahun 2024

Tingkat Kemiskinan Ekstrem “Nol” Eksisting


Tingkat Kemiskinan Eksisting (per Maret 2021) (per Maret 2021) adalah 4,0% (membaik
adalah 10,14% (memburuk dibandingkan dibandingkan periode sebelumnya). Namun,
periode sebelumnya) yang dipengaruhi oleh kondisi dapat memburuk akibat pandemi yang
krisis pandemi Covid-19. berkepanjangan.

Penurunan kemiskinan ekstrem “nol”


membutuhkan pendekatan yang Tidak Biasa

Adanya data terpadu dengan


Konsolidasi dan Kolaborasi Pemberdayaan masyarakat
status kesejahteraan yang jelas
Lintas Kewenangan dan Lintas dalam rangka peningkatan
dan terperingkatkan, termasuk
Sektoral untuk desa, termasuk produktivitas masyarakat desa
melalui Registrasi Sosial Ekonomi
sinergisasi dan agregasi menuju pemulihan ekonomi
(Regsosek) untuk peningkatan
program
kualitas dan akurasi perencanaan
Pertumbuhan Pengeluaran per Kapita Penduduk Berpendatan Rendah Tumbuh
Lebih Cepat Beberapa Tahun Terakhir

GIC Riau GIC Kuantan Singingi

GIC Kota Dumai GIC Kota Pekanbaru

Berdasarkan growth Incidence Curve, pertumbuhan pengeluaran per kapita penduduk berpendapatan rendah lebih cepat dibandingkan
penduduk berpendapatan tinggi.
Data Tidak Sinkron Berdampak Pada Efektivitas Anggaran dan Program

01 02 03 04 05

DATA BELUM AKURAT TARGET TIDAK TARGET TIDAK SINERGI PROGRAM BELUM ADAPTIF
UNTUK DIPAKAI TERCAPAI AKURAT LEMAH

Data belum dapat Target pembangunan • Akurasi penyaluran Sinergi penentuan target Data belum menjawab
menggambarkan sulit dicapai karena bantuan sosial rata- bansos, jamsos, dan tantangan kondisi
kondisi sosial-ekonomi perencanaan dan sistem rata 45%. pemberdayaan atau bencana, perubahan
penduduk secara real targeting mengandalkan • Banyak program peningkatan keterampilan iklim, dan pandemi.
time. data yang belum tidak menyasar untuk mengurangi
konsisten. penduduk miskin. kemiskinan belum optimal.
7
Reformasi Sistem Perlindungan Sosial sebagai Strategi Utama Penghapusan
Kemiskinan Ekstrem
FOKUS UTAMA
Perbaikan dan perluasan cakupan data serta integrasi program untuk penurunan kemiskinan ekstrem dan perluasan kesempatan kerja, melalui
peningkatan keterampilan dan kewirausahaan.

1. TRANSFORMASI DATA MENUJU


REGISTRASI SOSIAL EKONOMI 2. PENGEMBANGAN SKEMA
Perbaikan data dan sistem pendataan terintegrasi.
1 PERLINDUNGAN SOSIAL ADAPTIF
2 Adaptasi skema perlindungan sosial.

6. INTEGRASI PROGRAM
6
Integrasi dan koordinasi Bantuan Sosial 3 3. DIGITALISASI PENYALURAN
dan Jaminan Sosial.
Pengunaan platform digital.

5 4 4. REFORMASI SKEMA PEMBIAYAAN


5. PENGEMBANGAN
MEKANISME DISTRIBUSI Pengembangan skema pembiayaan yang inovatif,
Pengembangan distribusi secara digital. ekspansif, dan berkesinambungan.

8
Mengidentifikasi Penduduk Miskin Ekstrem di Desa/Kelurahan Secara Tepat

Melalui Registrasi Sosial Ekonomi yang Pemutakhiran dan pendataan kondisi sosial ekonomi
mencakup penduduk di masing-masing desa/kelurahan.

100% penduduk
Perpes No. 86 Tahun 2020 tentang RKP
Proses pemeringkatan kesejahteraan penduduk
sesuai dengan karakteristik rumah tangga (kondisi
rumah, aset, pekerjaan, pendidikan, profil ART).
Tahun 2022
(Reformasi Perlindungan Sosial) Penentuan cut-off per masing-masing kelas
kesejahteraan penduduk (ekstrem*), miskin, rentan,
Pemutakhiran dan pendataan kesejahteraan menuju kelas menengah (aspire middle class), kelas
seluruh penduduk terkini secara regular dan menengah, kelas atas).
serentak di tingkat desa

Proses perencanaan Pelaksanaan Musdes dan Muskel untuk mencapai


Targeting program-program perlindungan sosial Pertumbuhan konsensus penduduk yang berhak mendapat
& penganggaran
dan peningkatan ekonomi produktif yang akurat ekonomi inklusif
yang berbasis data intervensi pemerintah berdasarkan pemeringkatan
ekstrem, miskin, dan rentan.
Minimalisasi inclusion dan exclusion error pada
penargetan program
Penduduk ekstrem by name by address yang berhak
mendapatkan bantuan pemerintah terpetakan.
Akselerasi capaian Kemiskinan Ekstrem 0%
*) penentuan ekstrem berdasarkan 1 US$ PPP dari BPS, per 2021 = Rp.6.284,8
Target Pelaksanaan Regsosek

STABILITAS SISTEM
INTEGRASI
PENDATAAN AWAL • Terbentuknya Pusat Data
PERSIAPAN • Pengolahan dan Nasional.
pemeringkatan pendataan.
• Terbangun mekanisme
• Perluasan pendataan • Pemanfaatan data oleh
• Pengembangan konsep quality control.
disemua daerah. Pemda dan KL.
basis data dan • Penargetan dan monev
mekanisme pendataan. • Sosialisasi dan • Integrasi data lintas sektor terintegrasi.
peningkatan kapasitas secara bertahap.
• Ujicoba pelaksanaan di Pemda.
95 desa/kelurahan. • Pemutakhiran data melalui
• Pembentukan Gugus Digital Monograf
Tugas Regsosek Nasional Desa/Kelurahan.
dan Daerah.
Cakupan data seluruh Stabilitas Sistem &
penduduk di desa uji coba. Pendataaan 100% Kab/Kota Pengolahan dan Pemanfaatan Integrasi Data

2021 2022 2023 2024

10
Dinamika dan Interoperabilitas Registrasi Sosial-Ekonomi

Data
Kesehatan, Data
Data Dukcapil Perkawinan &
Pendidikan,
Perceraian SISTEM INFORMASI
Kematian, (Kemendagri)
PENYALURAN DAN
Kelahiran (Kemenag)
PENCATATAN KEUANGAN

NIK
sebagai identifikasi Perpajakan Sistem Pembayaran
Terintegrasi
(Kemenkeu) Pembayaran
DTKS, Pajak
DAPODIK,
Kanal Penyaluran Bantuan Sosial
EMIS
Data Tunggal Barang dan Layanan
BLK, Pasar KUMKM,
Kerja KSEI Subsidi
Bantuan
Monev dan Keluhan Pemerintah
Kepesertaan
REGISTRASI
BPJS Kesehatan SOSIAL SIMFONI lainnya
& EKONOMI
PPA, SIHA,
Penerima manfaat Central Kementerian Keuangan
BPJS Naker dsb Mapper sebagai penyedia
berkolaborasi dengan
pengelola program.
Data BKKBN,
Kepolisian BPN/ATR,
BKN
Sistem pemutakhiran data
& interoperabilitas 11
REPUBLIK
Integrasi Program Bantuan Sosial dan Pemberdayaan
INDONESIA

Integrasi program Kemsos, Kemendikbud, KemESDM, Kemenkes, Kemenkop UKM, KPPA,


dan BKKBN, dan Pemerintah Daerah menyasar satu keluarga miskin ekstrem yang sama.

• Bina Ketahanan Keluarga


• Jaminan Pensiun
• Kewirausahaan dan Akses Modal
• PKH Lansia
• Perawatan Jangka
Panjang
Registrasi
Sumber Data Sosial -
Terintegrasi Ekonomi

Monograf
• PKH Penyandang Disabilitas Desa/Kelurahan
• Rehabilitasi sosial untuk Kebencanaan • PKH, PIP dan PBI - JKN Digital
dan Kerentanan Lain • Perlindungan Anak

• Penargetan akurat dan


Keperantaraan perencanaan berbasis bukti.
Program Program Keluarga • Penjangkauan.
Pasar dan Sembako PBI JKN
Indonesia Pintar Harapan • Sistem rujukan program.
Kemitraan Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan
RST (Rumah PRA-SYARAT
Rehabilitasi Sosial Sejahtera Terpadu)
Subsidi Listrik dan Elpiji

12
REPUBLIK
Cakupan Integrasi Program Perlindungan Sosial
INDONESIA

Mekanisme pelaksanaan dan


pendampingan

Mekanisme penyaluran Graduasi

Data dan Penargetan Pemantauan dan Evaluasi


STRATEGI PENGENTASAN KEMISKINAN MELALUI KEPERANTARAAN PASAR
Upaya Kolaboratif dalam Percepatan Penurunan Kemiskinan Ekstrem

LAYANAN PENDIDIKAN UMUM PUSAT LAYANAN TERPADU


DAN DIKLAT VOKASI

DIGITALISASI MONOGRAFI KEPERANTARAAN PASAR


DESA/KELURAHAN & DAN KEMITRAAN
REGISTRASI SOSIAL-EKONOMI

Penghapusan
Kemiskinan
Ekstrem

INTEGRASI DAN DIGITALISASI KORPORASI


BANTUAN SOSIAL PERTANIAN

Pelibatan:
LAYANAN DAN INFRASTRUKTUR • K/L Teknis
INFRASTRUKTUR KESEHATAN DASAR • Pemerintah Daerah
• Desa/Kelurahan
Intervensi kesejahteraan kolaboratif berbasis pendekatan wilayah dimulai sejak tingkat • Perguruan Tinggi
Desa/Kelurahan, dibentuk berdasarkan tindak lanjut dari temuan hasil asesmen berdasarkan data • NGO/LSM
dan instrumen analisa data/perencanaan. • Pihak swasta
SEPAKAT-SIMPEL dan SEPAKAT Desa/Kelurahan
Alat Analisa untuk Mendukung Kolaborasi

Profil Desa/Kelurahan Fitur Analisis Data


Analisis terhadap data
pendukung
Profil Desa/Kelurahan pembangunan
secara lebih holistik dan Desa/Kelurahan dari
informatif. berbagai macam sumber
data.

Perumusan kebijakan
dalam dokumen Untuk pendataan
perencanaan Registrasi Sosial Ekonomi
penganggaran dan pemutakhiran reguler
Desa/Kelurahan yang
berbasis bukti.

Fitur Perencanaan Penganggaran Fitur Pendataan

16
Visi Reformasi Sistem Perlindungan Sosial
Program berdasarkan pada kerentanan penduduk, tidak berdasarkan cut-off 40% penduduk termiskin seperti sekarang dilakukan.
LAYANAN SOSIAL TINGKAT KESEJAHTERAAN JAMINAN SOSIAL
Pelayanan Sosial (bukan bantuan tunai): ATAS • Kesehatan (dan Kecelakaan Kerja).
• Program Kesejahteraan Sosial Anak • Hari Tua
Integratif (PKAI). • Pensiun
• Layanan Lansia dan Penyandang
• Kematian
Disabilitas.
• Korban Bencana, NAPZA, ODHA (Orang
MENENGAH • Pengangguran (Jaminan Kehilangan
Dengan HIV/AIDS), dll. Pekerjaan)
• Perawatan Jangka Panjang (lansia)
• Tapera

MENUJU
BANTUAN SOSIAL MENENGAH
Listrik
Program 40%
LPG
Sembako
Sembako Plus
RENTAN
PIP Kuliah Bantuan Sosial Garis Kemiskinan
Bersyarat KK
PIP Miskin, Lansia, MISKIN • PBI Kesehatan
Penyandang
PKH Disabilitas
• PBI Ketenagakerjaan
SANGAT MISKIN/EKSTREM
17
17
Intervensi kolaboratif multisektor berbasis data dan asesmen
melibatkan OPD teknis melalui TKPK, pemerintah desa/kelurahan, NGO,
pihak swasta, universitas, dan mitra pembangunan.

Basis asesmen mengoptimalkan alat analisa dan data terpadu untuk


identifikasi penduduk miskin ekstrem di desa/kelurahan.
Kesimpulan
Integrasi pemutakhiran data dan kolaborasi pemanfaatan data sangat
krusial.

Pola koordinasi multisektor dipimpin Bappeda memastikan


terkoneksinya perencanaan dengan pengendalian yang baik.

18
TERIMA KASIH

Direktorat Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat


Kinerja Penurunan Kemiskinan Provinsi Riau
Alur Proses Pendataan Regsosek

Penyerahan
Prelist Identifikasi Data
Pendataan
Pendataan Terpadu
Awal Keluarga PMT FKP

Petugas Petugas Petugas

Calon Petugas
SIPMEN
Integrated Processing and Analysis
Data Sharing/Access
System
Integrated Collection

API Management Tool: Basis Data


REGSOSEK
System

- Register API
Dashboard &
Sobat BPS INDAH – Visualization
- Publish API
- Documentation
Portal - User Authorization
PAPI – PAPI – PAPI –
Identifikasi REGSOSEK FKP

Data Analytic Sistem


REGSOSEK

EDL Working Zone:


EDL Gold Zone DWH Data Mart

Data Lake
Metadata Management System
Amanat Rancangan Perpres Reformasi Sistem Perlindungan Sosial
Pasal 10 ayat (1) dan (3)
“Pendataan awal Regsosek dilaksanakan oleh BPS.
Selanjutnya, data Regsosek diserahkan kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas”.

BPS bertugas dalam penyusunan standardisasi metodologi, tata kelola pendataan, dan pembinaan pemutakhiran data Regsosek
berkoordinasi dengan Kemendagri, serta pembinaan statistik.

Tugas Penyelenggaraan Regsosek

perencanaan, pengembangan sistem, mekanisme penganggaran pelaksanaan Regsosek dan


pelaksanaan, & pemanfaatan Regsosek. pembentukan central mapper.

pelaksanaan dan pemutakhiran data Regsosek,


pemutakhiran data Regsosek oleh Pemerintah Desa.
sinkronisasi data kependudukan, serta pembinaan
pelaksanaan Regsosek.

22
Pendataan Awal Regsosek menjadi dasar perbaikan
Data Rujukan Program/Kebijakan Nasional

INTEGRASI SISTEM DAN


DATA DESA/KELURAHAN
KOLABORASI
PEMUTAKHIRAN DATA Integrasi sistem & data
INTEGRASI PENGELOLAAN DATA penduduk yang dikumpulkan &
DENGAN PERENCANAAN & LAYANAN Kerjasama pengumpulan dan dimutakhirkan, termasuk DTKS,
pemutakhiran data antara Registrasi Sosial Ekonomi, SDGs
Meningkatkan kepemilikan data
K/L pusat dan daerah desa, data adminduk, dan data
oleh desa/kelurahan, serta
pemerintah desa, pilar sosial, lainnya.
mengoptimalkan penggunaannya
Posyandu, dan
dalam perencanaan kebijakan
perangkat/relawan desa
daerah yang inklusif.
lainnya.
Tingkat Akurasi Penyaluran Program Masih Rendah

Distribusi Penerima Bantuan Sembako Berdasarkan Tingkat Kesejahteraan, Dampak Inakurasi Program Terhadap
Maret 2021 Penghapusan Kemiskinan Ekstrem
100%

90% Program salah sasaran dan penghapusan


% RT yang menerima program Sembako

kemiskinan melambat.
80% Batas Garis Kelayakan
RT layak tapi tidak
Rumah tangga menerima
70% mendapatkan
Sembako program Sembako. Tumpang tindih pelaksanaan program
60%
(Exclusion Error) penghapusan kemiskinan ekstrem.
50%

40% Penggunaan sumber daya menjadi kurang


30% efisien.
20% 41,2% RT
tepat RT Tidak Layak tapi Akuntabilitas berkurang terutama ketika data
10% sasaran mendapatkan Sembako tidak terkoneksi dengan Dukcapil.
0%
(Inclusion Error)
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 49 52 55 58 61 64 67 70 73 76 79 82 85 88 91 94 97 100
Tingkat Kesejahteraan (Persentil) Pontesi konflik dan kebingungan pada
masyarakat.

Maret 2021, sekitar 1,9 Juta Rumah Tangga miskin ekstrem tidak menerima
Program Sembako, meningkat sebanyak 100 ribu dari September 2020.

Sumber: Susenas Maret 2021


24
Arahan Presiden terkait Perbaikan Data dan Penurunan Kemiskinan Ekstrem

RAPAT TERBATAS — 4 Maret 2020


Strategi Percepatan Pengentasan Kemiskinan
• Penuhi target 0% kemiskinan ekstrem pada 2024.
Kementerian PPN/ • Validasi data penduduk miskin ekstrem mencakup nama dan lokasi.
Bappenas dan Badan • Lakukan strategi pengentasan kemiskinan yang 3T (Terkonsolidasi,
Pusat Statistik agar Terintegrasi, Tepat sasaran).
dapat memimpin • Integrasi data dari level Pemerintah Desa (MONOGRAF DESA) hingga
penyelesaian level nasional menjadi SATU DATA INDONESIA.
permasalahan validasi
data tersebut di 2020. RAPAT TERBATAS — 21 Juli 2021
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kronis
(Sidang Kabinet Pencapaian Kemiskinan
Ekstrim Nol — 4 Maret 2020) • Percepatan penanganan kemiskinan ekstrem wajib melalui kolaborasi
intervensi
• Pertajam basis data untuk ketepatan target dan upaya percepatan
• Libatkan sektor swasta untuk berperan sebagai off taker produk
kelompok miskin ekstrem

RAPAT TERBATAS SDI — 30 Mei 2022


Mandat Presiden terkait Pelaksanaan Registrasi
Sosial Ekonomi
Konsep Dasar Registrasi Sosial Ekonomi

6. Pemutakhiran Reguler 1. Pengumpulan Data


Pemutakhiran data secara reguler dan Basis data:
serentak oleh pemerintah desa dan • Pengembangan Instrumen BDT 2015
puskesos SLRT yang dibangun melalui • Mekanisme pendataan: door to door
Digitalisasi Monografi Desa/Kelurahan dan on demand.
• Petugas pendata: pekerja sosial dan
Regsosek
karang taruna.
100%
5. Pemanfaatan Data penduduk 2. Pengecekan Data
Dimanfaatkan untuk program seluruh Pengawasan/pemeriksaan data oleh
Kementerian dan Lembaga. fasilitator desa (pendamping
kemensos, kemendesa). Penjaminan
kualitas oleh BPS.

4. Pengesahan Data 3. Pemeringkatan Data


Pengesahan berjenjang dimulai dari Pemeringkatan kesejahteraan penduduk
pemerintah desa, kabupaten/kota, dengan Proxy Means Test secara
provinsi, dan pusat. berjenjang

26
Regsosek dalam Rancangan Perpres Reformasi Sistem Perlindungan Sosial

Pengembangan kelembagaan
Regsosek terdiri dari 1 2
Pendataan awal dan • Gugus Tugas Nasional dan
pemutakhiran Gugus Tugas Daerah.
• Menteri/kepala Lembaga
terkait menjadi koordinator
Gugus Tugas Nasional secara
Registrasi bergilir.
Sosial
Ekonomi

Pengembangan Interoperabilitas Data


infrastruktur sistem & Regsosek untuk
sarana prasarana pemanfaatan data
Regsosek. 3 4 Regsosek oleh K/L dan
pemerintah daerah.

Anda mungkin juga menyukai