Anda di halaman 1dari 12

Profil Kemiskinan di Indonesia September 2020

No. 16/02/Th. XXIV, 15 Februari 2021

BERITA
RESMI
STATISTIK
Profil Kemiskinan di Indonesia
September 2020
• Persentase penduduk miskin pada September 2020 sebesar 10,19
Persentase persen, meningkat 0,41 persen poin terhadap Maret 2020 dan
meningkat 0,97 persen poin terhadap September 2019.
Penduduk • Jumlah penduduk miskin pada September 2020 sebesar 27,55 juta
Miskin orang, meningkat 1,13 juta orang terhadap Maret 2020 dan meningkat
2,76 juta orang terhadap September 2019.
September • Persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2020 sebesar 7,38
2020 persen, naik menjadi 7,88 persen pada September 2020. Sementara
naik menjadi persentase penduduk miskin perdesaan pada Maret 2020 sebesar
12,82 persen, naik menjadi 13,20 persen pada September 2020.
10,19 persen • Dibanding Maret 2020, jumlah penduduk miskin September 2020
perkotaan naik sebanyak 876,5 ribu orang (dari 11,16 juta orang
pada Maret 2020 menjadi 12,04 juta orang pada September 2020).
Sementara itu, pada periode yang sama jumlah penduduk miskin
perdesaan naik sebanyak 249,1 ribu orang (dari 15,26 juta orang pada
Maret 2020 menjadi 15,51 juta orang pada September 2020).
• Garis Kemiskinan pada September 2020 tercatat sebesar Rp458.947,-/
kapita/bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar
Rp339.004,- (73,87 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan
sebesar Rp119.943,- (26,13 persen).
• Pada September 2020, secara rata-rata rumah tangga miskin di
Indonesia memiliki 4,83 orang anggota rumah tangga. Dengan
demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara
rata-rata adalah sebesar Rp2.216.714,-/rumah tangga miskin/bulan.

Profil Kemiskinan di Indonesia September 2020 1


1. Perkembangan Tingkat Kemiskinan Tahun 2010–September 2020
Secara umum, pada periode 2010–September 2020, tingkat kemiskinan di Indonesia
mengalami penurunan, baik dari sisi jumlah maupun persentase, perkecualian pada September
2013, Maret 2015, Maret 2020, dan September 2020. Kenaikan jumlah dan persentase
penduduk miskin pada periode September 2013 dan Maret 2015 dipicu oleh kenaikan harga
barang kebutuhan pokok sebagai akibat dari kenaikan harga bahan bakar minyak. Sementara
itu, kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin pada periode Maret 2020 dan September
2020 disebabkan oleh adanya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia. Perkembangan tingkat
kemiskinan tahun 2010 sampai dengan September 2020 disajikan pada Gambar 1.

Gambar 1
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin, 2010–September 2020

31.02
30.02 30.01 29.25 28.71 28.17 28.6 28.28 28.59 28.51 28.01
27.73 27.76 27.77 27.55
26.58 25.95 26.42
25.67 25.14 24.79

13.33
12.49 12.36 11.96 11.66 11.36 11.46 11.25 11.22 11.13
10.96 10.86 10.7 10.64 10.12 9.82 9.66 9.78 10.19
9.41 9.22

2010 2011 2011 2012 2012 2013 2013 2014 2014 2015 2015 2016 2016 2017 2017 2018 2018 2019 2019 2020 2020
(Mar) (Mar) (Sept) (Mar) (Sept) (Mar) (Sept) (Mar) (Sept) (Mar) (Sept) (Mar) (Sept) (Mar) (Sept) (Mar) (Sept) (Mar) (Sept) (Mar) (Sept)

Jumlah Penduduk Miskin (Juta) Persentase Penduduk Miskin (P0)

Sumber: Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)

2. Perkembangan Tingkat Kemiskinan September 2019–September 2020


Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2020 mencapai 27,55 juta orang.
Dibandingkan Maret 2020, jumlah penduduk miskin meningkat 1,13 juta orang. Sementara
jika dibandingkan dengan September 2019, jumlah penduduk miskin meningkat sebanyak 2,76
juta orang. Persentase penduduk miskin pada September 2020 tercatat sebesar 10,19 persen,
meningkat 0,41 persen poin terhadap Maret 2020 dan meningkat 0,97 persen poin terhadap
September 2019.
Berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode Maret 2020–September 2020, jumlah
penduduk miskin perkotaan naik sebesar 876,5 ribu orang, sedangkan di perdesaan naik sebesar
249,1 ribu orang. Persentase kemiskinan di perkotaan naik dari 7,38 persen menjadi 7,88 persen.
Sementara itu, di perdesaan naik dari 12,82 persen menjadi 13,20 persen.

2 Profil Kemiskinan di Indonesia September 2020


Tabel 1
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Menurut Daerah
September 2019–September 2020
Daerah/Tahun Jumlah Penduduk Miskin (juta orang) Persentase Penduduk Miskin
(1) (2) (3)
Perkotaan
September 2019 9,86 6,56

Maret 2020 11,16 7,38

September 2020 12,04 7,88

Perdesaan
September 2019 14,93 12,60

Maret 2020 15,26 12,82

September 2020 15,51 13,20

Total
September 2019 24,79 9,22

Maret 2020 26,42 9,78

September 2020 27,55 10,19

Sumber: Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) September 2019, Maret 2020, dan September 2020

3. Persentase dan Jumlah Penduduk Miskin Menurut Pulau Pada September 2020
Tabel 2 menunjukkan persentase dan jumlah penduduk miskin menurut pulau pada
September 2020. Terlihat bahwa persentase penduduk miskin terbesar berada di wilayah Pulau
Maluku dan Papua, yaitu sebesar 20,65 persen. Sementara itu, persentase penduduk miskin
terendah berada di Pulau Kalimantan, yaitu sebesar 6,16 persen. Dari sisi jumlah, sebagian besar
penduduk miskin masih berada di Pulau Jawa (14,75 juta orang), sedangkan jumlah penduduk
miskin terendah berada di Pulau Kalimantan (1,02 juta orang).
Tabel 2
Persentase dan Jumlah Penduduk Miskin Menurut Pulau, September 2020

Persentase Penduduk Miskin (%) Jumlah Penduduk Miskin (ribu orang)


Pulau
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Sumatera 8,80 11,34 10,22 2 306,81 3 759,37 6 066,18

Jawa 8,03 13,03 9,71 8 105,76 6 646,27 14 752,03

Bali dan Nusa Tenggara 8,99 18,18 13,92 633,96 1 482,53 2 116,49

Kalimantan 4,72 7,51 6,16 375,55 640,56 1 016,11

Sulawesi 5,95 13,45 10,41 477,07 1 584,44 2 061,51

Maluku dan Papua 5,49 28,51 20,65 139,34 1 398,02 1 537,36

Indonesia 7,88 13,20 10,19 12 038,50 15 511,19 27 549,69

Sumber: Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) September 2020

Profil Kemiskinan di Indonesia September 2020 3


4. Perkembangan Garis Kemiskinan September 2019–September 2020
Garis Kemiskinan merupakan suatu nilai pengeluaran minimum kebutuhan makanan dan
nonmakanan yang harus dipenuhi agar tidak dikategorikan miskin. Penduduk miskin adalah
penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan.
Tabel 3 menyajikan perkembangan garis kemiskinan pada September 2019 sampai dengan
September 2020.

Tabel 3
Garis Kemiskinan dan Perkembangannya Menurut Daerah
September 2019–September 2020

Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bulan)


Daerah/Tahun
Makanan Bukan Makanan Total
(1) (2) (3) (4)
Perkotaan
September 2019 329 220 129 160 458 380
Maret 2020 339 519 132 303 471 882
September 2020 342 356 133 121 475 477
Perubahan Sep’19–Sep’20(%) 3,99 3,07 3,73
Perubahan Mar’20–Sep’20(%) 0,84 0,62 0,77

Perdesaan
September 2019 320 019 98 495 418 514
Maret 2020 331 492 101 788 433 281
September 2020 335 042 102 860 437 902
Perubahan Sep’19–Sep’20(%) 4,69 4,43 4,63
Perubahan Mar’20–Sep’20(%) 1,07 1,05 1,07

Total
September 2019 324 911 115 627 440 538
Maret 2020 335 793 118 859 454 652
September 2020 339 004 119 943 458 947
Perubahan Sep’19–Sep’20(%) 4,34 3,73 4,18
Perubahan Mar’20–Sep’20(%) 0,96 0,91 0,94

Sumber: Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) September 2019, Maret 2020, dan September 2020

Garis Kemiskinan pada September 2020 adalah sebesar Rp458.947,- per kapita per
bulan. Dibandingkan Maret 2020, Garis Kemiskinan naik sebesar 0,94 persen. Sementara jika
dibandingkan September 2019, terjadi kenaikan sebesar 4,18 persen.
Dengan memperhatikan komponen Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari Garis
Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM), terlihat pada Tabel 4
bahwa peranan komoditi makanan masih jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan
makanan. Besarnya sumbangan GKM terhadap GK pada September 2020 sebesar 73,87 persen.

4 Profil Kemiskinan di Indonesia September 2020


Tabel 4
Daftar Komoditi yang Memberi Sumbangan Besar terhadap
Garis Kemiskinan beserta Kontribusinya (%), September 2020

Jenis Komoditi Perkotaan Jenis Komoditi Perdesaan


(1) (2) (3) (4)
Makanan: Makanan:
Beras 16,58 Beras 21,89
Rokok kretek filter 13,50 Rokok kretek filter 11,85
Telur ayam ras 3,91 Telur ayam ras 3,49
Daging ayam ras 3,34 Gula pasir 2,75
Cabe merah 2,42 Daging ayam ras 2,56
Mie instan 2,21 Cabe rawit 2,40
Kue basah 2,10 Mie instan 2,12
Kopi bubuk & kopi instan (sachet) 2,00 Kue basah 2,11
Cabe rawit 1,91 Kopi bubuk & kopi instan (sachet) 2,09
Gula pasir 1,89 Cabe merah 2,09
Roti 1,88 Bawang merah 1,93
Bawang merah 1,70 Roti 1,82
lainnya 18,55 lainnya 19,41
Bukan Makanan: Bukan Makanan:
Perumahan 8,32 Perumahan 7,72
Bensin 3,84 Bensin 2,98
Listrik 2,85 Listrik 1,74
Pendidikan 1,96 Pendidikan 1,18
Angkutan 1,58 Perlengkapan mandi 1,10
Perlengkapan mandi 1,22 Angkutan 0,84
Pakaian jadi perempuan dewasa 0,82 Kesehatan 0,78
lainnya 7,39 lainnya 7,15

Sumber: Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) September 2020

Pada September 2020, komoditi makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada GK,
baik di perkotaan maupun di perdesaan, pada umumnya hampir sama. Beras masih memberi
sumbangan terbesar yakni sebesar 16,58 persen di perkotaan dan 21,89 persen di perdesaan.
Rokok kretek filter memberikan sumbangan terbesar kedua terhadap GK (13,50 persen di
perkotaan dan 11,85 persen di perdesaan). Komoditi lainnya adalah telur ayam ras (3,91 persen
di perkotaan dan 3,49 persen di perdesaan), daging ayam ras (3,34 persen di perkotaan dan 2,56
persen di perdesaan), mie instan (2,21 persen di perkotaan dan 2,12 di perdesaan), kue basah
(2,10 persen di perkotaan dan 2,11 persen di perdesaan), gula pasir (1,89 persen di perkotaan
dan 2,75 di perdesaan), kopi bubuk & kopi instan (sachet) (2,00 persen di perkotaan dan 2,09
persen di perdesaan), dan seterusnya. Komoditi bukan makanan yang memberikan sumbangan
terbesar baik pada GK perkotaan dan perdesaan adalah perumahan, bensin, listrik, pendidikan,
perlengkapan mandi, dan angkutan. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.

Profil Kemiskinan di Indonesia September 2020 5


5. Garis Kemiskinan per Rumah Tangga September 2020
Garis kemiskinan per rumah tangga adalah gambaran besarnya nilai rata-rata rupiah
minimum yang harus dikeluarkan oleh rumah tangga untuk memenuhi kebutuhannya agar tidak
dikategorikan miskin. Secara rata-rata, garis kemiskinan per rumah tangga pada September 2020
adalah sebesar Rp2.216.714,-/bulan naik sebesar 4,63 persen dibanding kondisi Maret 2020
yang sebesar Rp2.118.678,-/bulan.
Tabel 5
Garis Kemiskinan per Kapita Rumah Tangga Miskin, Maret 2020–September 2020
Garis Kemiskinan Garis Kemiskinan Rumah
Rata-rata Anggota
Tahun per Kapita (Rp/kapita/ Tangga Miskin (Rp/rumah
Rumah Tangga Miskin
bulan) tangga/ bulan)
(1) (2) (3) (4)
Maret 2020 454 652 4,66 2 118 678

September 2020 458 947 4,83 2 216 714


Kenaikan
0,94 0,17 4,63
Maret 2020–September 2020 (%)
Sumber: Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2020 dan September 2020

6. Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Keparahan Kemiskinan September 2019–


September 2020
Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk
miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari
kemiskinan. Indeks kedalaman kemiskinan adalah ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran
masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Indeks keparahan kemiskinan
memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin.
Pada periode Maret 2020–September 2020, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami peningkatan. Indeks Kedalaman Kemiskinan pada
September 2020 sebesar 1,75, naik dibandingkan Maret 2020 yang sebesar 1,61. Demikian juga
dengan Indeks Keparahan Kemiskinan, pada periode yang sama mengalami peningkatan dari
0,38 menjadi 0,47 (lihat Tabel 6).
Tabel 6
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di Indonesia
Menurut Daerah, September 2019–September 2020
Tahun Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4)

Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)


September 2019 1,02 2,11 1,50
Maret 2020 1,13 2,21 1,61
September 2020 1,26 2,39 1,75
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
September 2019 0,23 0,53 0,36
Maret 2020 0,25 0,55 0,38
September 2020 0,31 0,68 0,47
Sumber: Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) September 2019, Maret 2020, dan September 2020

6 Profil Kemiskinan di Indonesia September 2020


Apabila dibandingkan berdasarkan daerah, nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) perdesaan lebih tinggi daripada perkotaan. Pada September
2020, nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) untuk perkotaan sebesar 1,26, sedangkan di
perdesaan jauh lebih tinggi, yaitu mencapai 2,39. Demikian pula untuk nilai Indeks Keparahan
Kemiskinan (P2) di perkotaan adalah sebesar 0,31, sedangkan di perdesaan lebih tinggi, yaitu
mencapai 0,68.

7. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Tingkat Kemiskinan


Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan selama periode Maret
2020–September 2020 antara lain adalah:
1. Pandemi Covid-19 yang berkelanjutan berdampak pada perubahan perilaku serta aktivitas
ekonomi penduduk sehingga mendorong terjadinya peningkatan angka kemiskinan.
2. Ekonomi Indonesia triwulan III-2020 terhadap triwulan III-2019 mengalami kontraksi
pertumbuhan sebesar 3,49 persen (y-on-y). Angka ini jauh menurun dibanding capaian
triwulan III-2019 yang tumbuh sebesar 5,02 persen (y-on-y).
3. Pertumbuhan pengeluaran konsumsi rumah tangga pada Produk Domestik Bruto (PDB)
Kuartal III 2020 melambat. Pengeluaran konsumsi rumah tangga terkontraksi sebesar 4,05
persen, menurun dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yang tumbuh sebesar 5,01
persen.
4. Selama periode Maret 2020–September 2020, angka inflasi umum tercatat sebesar 0,12
persen. Sementara itu, angka inflasi inti pada periode yang sama tercatat sebesar 0,84
persen.
5. Pada periode Maret 2020–September 2020, secara nasional harga eceran beberapa
komoditas pokok mengalami kenaikan, antara lain daging sapi (1,51%), Susu kental manis
(1,07%), minyak goreng (2,67%), tepung terigu (2,76%), dan ikan kembung (1,07%). Namun
demikian, terdapat beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga, antara lain
beras (0,49%), daging ayam ras (3,52%), gula pasir (6,54%), cabai rawit (32,37%), telur ayam
ras (6,12%).
6. Pada Agustus 2020, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 7,07 persen. Terjadi
kenaikan sebesar 1,84 persen poin dibandingkan Agustus 2019 yang sebesar 5,23 persen.
7. Sebanyak 29,12 juta penduduk usia kerja (14,28 persen) terdampak Covid-19 pada Agustus
2020, dengan rincian: 1) 2,56 juta penduduk menjadi Pengangguran; 2) 0,76 juta penduduk
menjadi Bukan Angkatan Kerja; 3) 1,77 juta penduduk sementara tidak bekerja; 4) 24,03
juta penduduk bekerja dengan pengurangan jam kerja (shorter hours).
8. Pada Agustus 2020, persentase Pekerja Setengah Penganggur sebesar 10,19 persen. Terjadi
kenaikan sebesar 3,77 persen poin dibandingkan Agustus 2019 yang sebesar 6,42 persen.
9. Bantuan Sosial Pemerintah baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah sangat
membantu penduduk terutama penduduk lapisan bawah.

Profil Kemiskinan di Indonesia September 2020 7


8. Penjelasan Teknis dan Sumber Data
1. Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan
dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai
ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan
makanan yang diukur menurut Garis Kemiskinan.
2. Garis Kemiskinan (GK) terdiri dari dua komponen, yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM)
dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM). Penghitungan Garis Kemiskinan dilakukan
secara terpisah untuk daerah perkotaan dan perdesaan.
3. Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum
makanan yang disetarakan dengan 2100 kkalori per kapita per hari. Paket komoditas
kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditas (padi-padian, umbi-umbian,
ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak,
dll).
4. Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM) adalah kebutuhan minimum untuk perumahan,
sandang, pendidikan, dan kesehatan. Paket komoditas kebutuhan dasar nonmakanan
diwakili oleh 51 jenis komoditas di perkotaan dan 47 jenis komoditas di perdesaan.
5. Garis Kemiskinan per rumah tangga dihitung dari garis kemiskinan per kapita dikalikan
dengan rata-rata banyaknya anggota rumah tangga pada rumah tangga miskin.
6. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per
bulan di bawah Garis Kemiskinan.
7. Dengan adanya pandemi Covid-19 maka dilakukan penyederhanaan terhadap pelaksanaan
Susenas September 2020, diantaranya adalah:
• Penyederhanaan terhadap pertanyaan terkait pengeluaran menurut komoditas yang
terdiri dari 10 komoditas makanan dan 6 komoditas bukan makanan.
• Pendataan Susenas September 2020 dilakukan secara panel pada rumah tangga sampel
Susenas Maret 2020. Realisasi sampel rumah tangga panel adalah sebesar 67.280
rumah tangga.
8. Penghitungan kemiskinan September 2020 dilakukan dengan menggunakan sebagian isian
Susenas September 2020 dan sebagian isian Susenas Maret 2020. Disamping itu, nilai
kuantitas yang digunakan adalah kuantitas dari Susenas Maret 2020 (fixed quantity).

8 Profil Kemiskinan di Indonesia September 2020


Tabel 7
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Menurut Provinsi
Maret 2020–September 2020
Jumlah Penduduk Miskin (ribu) Persentase Penduduk Miskin (%)

Provinsi Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total

Mar’20 Sep ’20 Mar’20 Sep’20 Mar’20 Sep’20 Mar’20 Sep’20 Mar’20 Sep’20 Mar’20 Sep’20

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

1. Aceh 173,90 184,89 641,01 649,02 814,91 833,91 9,84 10,31 17,46 17,96 14,99 15,43

2. Sumut 695,75 756,24 587,54 600,48 1 283,29 1 356,72 8,73 9,25 8,77 9,02 8,75 9,14

3. Sumbar 128,12 141,31 216,11 223,47 344,23 364,79 4,97 5,22 7,43 7,83 6,28 6,56

4. Riau 175,16 178,46 308,23 312,76 483,39 491,22 6,12 6,39 7,29 7,47 6,82 7,04

5. Jambi 123,64 132,60 154,16 155,50 277,80 288,10 10,41 11,22 6,23 6,40 7,58 7,97

6. Sumsel 387,80 404,43 693,78 715,22 1 081,58 1 119,65 12,16 12,52 12,96 13,25 12,66 12,98

7. Bengkulu 98,55 99,40 204,03 206,60 302,58 306,00 14,77 15,06 15,16 15,42 15,03 15,30

8. Lampung 237,10 259,28 812,22 831,86 1 049,32 1 091,14 9,02 9,59 13,83 14,22 12,34 12,76

9. Kep Babel 25,53 28,38 42,87 43,67 68,39 72,05 3,06 3,43 6,33 6,75 4,53 4,89

10. Kep Riau 108,86 121,82 23,11 20,79 131,97 142,61 5,42 5,69 10,43 11,25 5,92 6,13

11. DKI Jakarta 480,86 496,84 – – 480,86 496,84 4,53 4,69 – – 4,53 4,69

12. Jawa Barat 2 725,91 3 004,95 1 194,33 1 183,57 3 920,23 4 188,52 7,14 7,79 10,27 10,64 7,88 8,43

13. Jawa Tengah 1 805,65 1 890,49 2 175,25 2 229,44 3 980,90 4 119,93 10,09 10,57 12,80 13,20 11,41 11,84

14. DI Yogyakarta 326,13 353,21 149,59 149,93 475,72 503,14 11,53 12,17 14,31 14,57 12,28 12,80

15. Jawa Timur 1 682,14 1 820,13 2 736,97 2 765,84 4 419,10 4 585,97 7,89 8,37 14,77 15,16 11,09 11,46

16. Banten 472,84 540,15 303,14 317,49 775,99 857,64 5,03 5,85 8,18 8,57 5,92 6,63

17. Bali 100,38 125,48 64,82 71,44 165,19 196,92 3,33 4,04 4,78 5,40 3,78 4,45

18. NTB 368,43 389,60 345,45 356,44 713,89 746,04 14,90 15,05 13,09 13,42 13,97 14,23

19. NTT 113,39 118,88 1 040,37 1 054,65 1 153,76 1 173,53 8,64 8,76 24,73 25,26 20,90 21,21

20. Kalbar 84,36 89,11 282,41 281,61 366,77 370,71 4,69 4,86 8,50 8,57 7,17 7,24

21. Kalteng 51,28 54,34 81,66 87,45 132,94 141,78 4,62 4,92 4,96 5,50 4,82 5,26

22. Kalsel 73,09 78,84 114,78 128,08 187,87 206,92 3,61 3,83 5,08 5,76 4,38 4,83

23. Kaltim 113,27 128,11 116,99 115,88 230,26 243,99 4,45 5,10 9,51 9,98 6,10 6,64

24. Kaltara 23,35 25,16 28,43 27,54 51,79 52,70 5,06 5,74 9,46 10,07 6,80 7,41

25. Sulut 68,80 71,66 123,57 124,19 192,37 195,85 5,22 5,31 10,25 10,64 7,62 7,78

26. Sulteng 80,73 87,43 318,00 316,31 398,73 403,74 8,76 9,21 14,69 14,76 12,92 13,06

27. Sulsel 173,80 195,08 603,03 605,16 776,83 800,24 4,49 4,92 11,97 12,25 8,72 8,99

28. Sultra 76,93 73,22 224,89 244,10 301,82 317,32 7,14 7,62 13,50 13,93 11,00 11,69

29. Gorontalo 20,35 21,55 164,67 163,76 185,02 185,31 3,97 4,18 23,45 24,32 15,22 15,59

30. Sulbar 31,67 28,13 120,34 130,91 152,02 159,05 9,59 9,98 11,26 11,89 10,87 11,50

31. Maluku 49,89 49,87 268,30 272,53 318,18 322,40 6,23 6,36 26,21 27,06 17,44 17,99

32. Maluku Utara 16,58 18,00 69,79 69,52 86,37 87,52 4,53 5,03 7,70 7,74 6,78 6,97

33. Papua Barat 24,09 26,75 184,49 188,47 208,58 215,22 5,85 6,31 32,70 33,20 21,37 21,70

34. Papua 43,63 44,73 867,74 867,50 911,37 912,23 4,47 4,59 35,50 35,69 26,64 26,80

Indonesia 11 161,96 12 038,50 15 262,06 15 511,19 26 424,02 27 549,69 7,38 7,88 12,82 13,20 9,78 10,19

Profil Kemiskinan di Indonesia September 2020 9


Tabel 8
Garis Kemiskinan per Kapita Menurut Provinsi dan Daerah
Maret 2020–September 2020
Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bulan)
Provinsi Perkotaan Perdesaan Total
Mar’20 Sep’20 Mar’20 Sep’20 Mar’20 Sep’20
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Aceh 541 451 543 685 512 886 514 663 522 126 524 208

2. Sumatera Utara 518 218 520 529 484 717 486 642 502 904 505 236

3. Sumatera Barat 562 567 565 531 527 830 529 673 544 315 547 240

4. Riau 570 462 572 856 526 431 528 735 544 057 546 090

5. Jambi 549 033 552 498 453 502 454 754 483 542 485 920

6. Sumatera Selatan 469 551 470 800 421 650 424 369 439 041 441 259

7. Bengkulu 573 222 576 921 506 010 509 487 527 031 530 382

8. Lampung 500 720 504 330 433 843 437 107 453 733 457 495

9. Kepulauan Bangka Belitung 710 634 716 460 732 570 736 850 721 455 727 114

10. Kepulauan Riau 616 743 619 461 595 249 597 899 614 727 617 532

11. DKI Jakarta 680 401 683 339 – – 680 401 683 339

12. Jawa Barat 412 902 416 699 404 091 411 342 410 988 415 682

13. Jawa Tengah 401 771 404 451 388 796 392 216 395 407 398 477

14. DI Yogyakarta 487 173 488 461 403 173 404 035 463 479 465 428

15. Jawa Timur 428 175 428 593 402 503 406 206 416 001 418 228

16. Banten 527 777 532 096 460 721 474 487 508 091 515 110

17. Bali 443 070 451 634 401 291 407 316 429 834 438 167

18. Nusa Tenggara Barat 417 730 419 924 393 218 396 500 404 941 408 005

19. Nusa Tenggara Timur 494 388 496 191 376 212 377 246 403 005 404 712

20. Kalimantan Barat 500 131 504 445 456 192 458 524 471 200 474 259

21. Kalimantan Tengah 471 684 478 873 492 603 498 959 485 635 492 619

22. Kalimantan Selatan 503 748 508 852 490 254 495 715 497 262 503 686

23. Kalimantan Timur 665 970 675 399 652 620 656 069 662 302 669 622

24. Kalimantan Utara 714 492 723 478 632 586 649 761 681 035 694 964

25. Sulawesi Utara 395 983 402 502 385 957 392 818 391 197 398 026

26. Sulawesi Tengah 489 881 492 758 467 770 478 687 474 627 483 662

27. Sulawesi Selatan 363 361 375 463 339 743 350 791 350 264 362 031

28. Sulawesi Tenggara 366 063 383 839 350 019 360 123 356 444 368 529

29. Gorontalo 371 201 375 740 366 811 373 911 368 990 374 843

30. Sulawesi Barat 354 993 356 967 349 695 352 269 350 743 352 874

31. Maluku 558 222 584 061 552 090 566 497 555 197 573 685

32. Maluku Utara 488 764 494 703 452 080 459 580 462 639 469 596

33. Papua Barat 629 738 635 539 596 286 602 290 610 888 616 387

34. Papua 611 115 622 346 542 695 562 412 562 992 580 463

Indonesia 471 822 475 477 433 281 437 902 454 652 458 947

10 Profil Kemiskinan di Indonesia September 2020


Tabel 9
Garis Kemiskinan per Rumah Tangga Miskin Menurut Provinsi dan Daerah
Maret 2020–September 2020
Maret 2020 September 2020

Provinsi Rata-rata GK Rata-rata


GK GK GK
Jumlah ART Per RT Jumlah ART
Per Kapita Per Kapita Per RT Miskin
pada RT Miskin Miskin pada RT Miskin
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Aceh 522 126 4,99 2 605 409 524 208 5,08 2 662 977

2. Sumatera Utara 502 904 5,63 2 831 350 505 236 5,70 2 879 845

3. Sumatera Barat 544 315 5,13 2 792 336 547 240 5,20 2 845 648

4. Riau 544 057 5,42 2 948 789 546 090 5,17 2 823 285

5. Jambi 483 542 4,65 2 248 470 485 920 5,00 2 429 600

6. Sumatera Selatan 439 041 4,93 2 164 472 441 259 4,82 2 126 868

7. Bengkulu 527 031 4,49 2 366 369 530 382 4,65 2 466 276

8. Lampung 453 733 4,58 2 078 097 457 495 4,52 2 067 877

9. Kepulauan Bangka Belitung 721 455 4,53 3 268 191 727 114 5,51 4 006 398

10. Kepulauan Riau 614 727 5,00 3 073 635 617 532 5,00 3 087 660

11. DKI Jakarta 680 401 4,89 3 327 161 683 339 5,70 3 895 032

12. Jawa Barat 410 988 4,59 1 886 435 415 682 4,96 2 061 783

13. Jawa Tengah 395 407 4,27 1 688 388 398 477 4,57 1 821 040

14. DI Yogyakarta 463 479 3,98 1 844 646 465 428 4,53 2 108 389

15. Jawa Timur 416 001 4,11 1 709 764 418 228 4,30 1 798 380

16. Banten 508 091 5,01 2 545 536 515 110 4,87 2 508 586

17. Bali 429 834 4,65 1 998 728 438 167 4,56 1 998 042

18. Nusa Tenggara Barat 404 941 4,11 1 664 308 408 005 4,37 1 782 982

19. Nusa Tenggara Timur 403 005 5,82 2 345 489 404 712 5,62 2 274 481

20. Kalimantan Barat 471 200 5,01 2 360 712 474 259 5,47 2 594 197

21. Kalimantan Tengah 485 635 5,13 2 491 308 492 619 5,26 2 591 176

22. Kalimantan Selatan 497 262 4,62 2 297 350 503 686 4,62 2 327 029

23. Kalimantan Timur 662 302 5,57 3 689 022 669 622 5,67 3 796 757

24. Kalimantan Utara 681 035 5,80 3 950 003 694 964 5,19 3 606 863

25. Sulawesi Utara 391 197 5,10 1 995 105 398 026 5,54 2 205 064

26. Sulawesi Tengah 474 627 5,29 2 510 777 483 662 5,25 2 539 226

27. Sulawesi Selatan 350 264 5,12 1 793 352 362 031 4,89 1 770 332

28. Sulawesi Tenggara 356 444 5,54 1 974 700 368 529 5,14 1 894 239

29. Gorontalo 368 990 5,31 1 959 337 374 843 5,49 2 057 888

30. Sulawesi Barat 350 743 5,15 1 806 326 352 874 5,45 1 923 163

31. Maluku 555 197 6,39 3 547 709 573 685 5,88 3 373 268

32. Maluku Utara 462 639 6,40 2 960 890 469 596 6,20 2 911 495

33. Papua Barat 610 888 5,69 3 475 953 616 387 6,36 3 920 221

34. Papua 562 992 4,71 2 651 692 580 463 4,91 2 850 073

Indonesia 454 652 4,66 2 118 678 458 947 4,83 2 216 714

Profil Kemiskinan di Indonesia September 2020 11


Diterbitkan oleh:

Badan Pusat Statistik Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh


Jl. dr. Sutomo No. 6–8
Jakarta-Indonesia 10710 Undang-Undang, hak cipta melekat pada
Badan Pusat Statistik. Dilarang mengumumkan,
Harmawanti Marhaeni M.Sc. mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau
Direktur Statistik Ketahanan Sosial menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini
Telepon: 3506670, Pesawat 4300 untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan
E-mail: harmawanti@bps.go.id
Website : www.bps.go.id Pusat Statistik.

12 Profil Kemiskinan di Indonesia September 2020

Anda mungkin juga menyukai