Profil Kemiskinan
di Jawa Timur
September 2022
■ Persentase Penduduk Miskin September 2022
naik menjadi 10,49 persen
■ Persentase penduduk miskin pada September 2022 sebesar 10,49 persen, naik
0,11 persen poin terhadap Maret 2022 dan menurun 0,10 persen poin terhadap
September 2021.
■ Jumlah penduduk miskin pada September 2022 sebesar 4,236 juta orang,
meningkat 55,22 ribu orang terhadap Maret 2022 dan menurun 23,09 ribu orang
terhadap September 2021.
■ Persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2022 sebesar 7,71 persen, naik
menjadi 7,78 persen pada September 2022. Sementara persentase penduduk
miskin perdesaan pada Maret 2022 sebesar 13,69 persen, naik menjadi 13,90
persen pada September 2022.
■ Dibanding Maret 2022, jumlah penduduk miskin September 2022 perkotaan naik
sebanyak 24,18 ribu orang (dari 1,721 juta orang pada Maret 2022 menjadi 1,752
juta orang pada September 2022). Sementara itu, pada periode yang sama jumlah
penduduk miskin perdesaan naik sebanyak 24,2 ribu orang (dari 2,459 juta orang
pada Maret 2022 menjadi 2,484 juta orang pada September 2022).
■ Garis Kemiskinan pada September 2022 tercatat sebesar Rp 487.908,-
/kapita/bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp 368.771,-
(75,58 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp 119.136,- (24,42
persen).
■ Pada September 2022, secara rata-rata rumah tangga miskin di Jawa Timur
memiliki 3,86 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis
Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp.
1.883.324,88,-/rumah tangga miskin/bulan.
13.08
12.73
12.55 12.42 12.28 12.34 12.28
12.05
11.85 11.77
11.46 11.40
11.20 11.09
10.98 10.85
10.59
10.37 10.3810.49
10.20
Sumber: Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) September 2021, Maret 2022, dan September 2022
4
Profil Kemiskinan di Jawa Timur September 2022
BRS No. 06/01/35/Thn. XXI, 16 Januari 2023
(2,73 persen di perkotaan dan 2,38 di perdesaan), gula pasir, (2,55 persen di perkotaan dan 2,99
persen di perdesaan), mie instan (2,22 persen di perkotaan dan 2,12 persen di perdesaan),
kue basah (2,11 persen di perkotaan dan 2,34 persen perdesaan), dan seterusnya. Komoditi
bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar baik pada GK perkotaan dan
perdesaan adalah perumahan, bensin, listrik, pendidikan, perlengkapan mandi, dan
seterusnya. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 2 Perkembangan Garis Kemiskinan pada September 2021 sampai dengan September
2022
Perdesaan
September 2021 327 215 101 242 428 457
Maret 2022 341 452 104 924 446 375
September 2022 361 913 111 568 473 481
Perubahan Sep’21–Mar’22(%) 4,35 3,64 4,18
Perubahan Mar’22–Sep’22(%) 5,99 6,33 6,07
Total
September 2021 336 315 108 825 445 139
Maret 2022 348 399 112 510 460 909
September 2022 368 771 119 136 487 908
Perubahan Sep’21–Mar’22(%) 3,59 3,39 3,54
Perubahan Mar’22–Sep’22(%) 5,85 5,89 5,86
Sumber: Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) September 2021, Maret 2022, dan September 2022
5
Profil Kemiskinan di Jawa Timur September 2022
BRS No. 06/01/35/Thn. XXI, 16 Januari 2023
Tabel 3 Daftar Komoditi yang Memberi Sumbangan Besar terhadap Garis Kemiskinan
beserta Kontribusinya (%), September 2022
Sumber: Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) September 2022
Sumber: Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2022 dan September 2022
Sumber: Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) September 2021, Maret 2022, dan September 2022
8
Profil Kemiskinan di Jawa Timur September 2022
BRS No. 06/01/35/Thn. XXI, 16 Januari 2023
Penjelasan Teknis dan Sumber Data
9
Profil Kemiskinan di Jawa Timur September 2022
BRS No. 06/01/35/Thn. XXI, 16 Januari 2023
Gambar 2 Infografis Perkembangan Kemiskinan , September 2022
10
Profil Kemiskinan di Jawa Timur September 2022
BRS No. 06/01/35/Thn. XXI, 16 Januari 2023
Publikasi, Berita Resmi Statistik, Tabel
Dinamis Data Series dan Pelayanan
Statistik Terpadu
Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi: Konten Berita Resmi Statistik
dilindungi oleh Undang-Undang,
hak cipta melekat pada Badan
Pusat Statistik. Dilarang
Dr. Dadang Hardiwan S.Si, M.Si mengumumkan, mendistribusikan,
Kepala BPS Propinsi Jawa Timur mengomunikasikan, dan/atau
menggandakan sebagian atau
(031) 8439343 seluruh isi tulisan ini untuk tujuan
dhardiwan@bps.go.id komersial tanpa izin tertulis dari
Badan Pusat Statistik.