di Provinsi DI Yogyakarta
30.00
Tingkat kemiskinan Angka kemiskinan 26.56
nasional 9,54% Prov DIY tahun
25.00
(turun dari 9,73% tahun 2022 masih di atas 21.33
Sep 2021) rata-rata nasional 20.05
20.00
15.42 15.97
14.62 14.64
15.00 13.68
11.75 11.90 12.33
10.38 10.93 11.17 11.34 11.57
9.54
10.00 8.06 8.42 8.63
6.73 6.77 6.78 7.28 7.62
6.16 6.23 6.24 6.31
5.28 5.92
4.45 4.49 4.57 4.69
5.00
0.00
10.00
Tingkat kemiskinan
8.35
ekstrem nasional 2,04%
8.00
(turun dari 2,14% tahun Kemiskinan
2021) ekstrem Prov DIY 6.56
tahun 2022 masih
6.00
di atas rata-rata
nasional 4.28
4.00 3.61 3.62
3.19 3.29
2.94 2.95 3.02
2.54
2.29 2.41
2.04
1.80 1.86 1.97
2.00 1.40 1.41 1.41 1.54 1.55
1.15 1.16 1.18 1.20
0.77 0.82 0.89 1.03 1.12
0.54 0.56 0.63
0.00
sumber: BPS, Agustus 2022 dalam Rapat Pleno Pelaksanaan Inpres No 4/2022; angka disajikan per Maret 2022
▪ Tingkat kemiskinan ekstrem tahun2022 terendah ada di Provinsi Bali (0,54%), tertinggi di Provinsi Papua (10,92%).
▪ Terdapat 14 Provinsi yang memiliki angka kemiskinan ekstrem 2022 di atas angka nasional, termasuk Provinsi DI Yogyakarta,
yaitu sebesar 2,41% per Maret 2022, atau turun sebesar 0,22 persen poin dibanding Maret 2021 (2,63%).
3
Kondisi dan Target Kemiskinan Provinsi DI Yogyakarta
Outlook 2022 TARGET MISKIN 2023 (%) TARGET MISKIN 2023 (JIWA)
4
Ketimpangan Akses Beberapa Indikator di DI Yogyakarta Masih Tinggi
(diolah dari SEPAKAT)
Penduduk termiskin memiliki Kepemilikan jaminan pensiun Keluarga miskin banyak 71,33% Ketimpangan akses terhadap
cakupan JHT paling rendah. sangat minim. bekerja di sektor informal. Pendidikan SMA masih lebar.
97,31% penduduk termiskin Sebanyak 97,99% penduduk Tingginya informalitas salah satu Hampir 60% penduduk miskin
belum memiliki jaminan hari termiskin tidak memiliki dana penyebab tidak mendapat pendidikannya masih rendah di bawah
tua. pensiun. jaminan sosial yang layak.
setingkat SMA.
Sumber: Susenas, 2019 diolah SEPAKAT Bappenas
5
DI Yogyakarta adalah “Provinsi Tertua” di Indonesia
18%
16% 15.52%
14.53%
14.17%
14%
12.74%
12.71%
12% 11.24%
10.82%
10.22% 10.18%
9.86% 9.81% 9.62%
10% 9.57% 9.46% 9.43% 9.36%
9.23% 9.10% 9.06% 9.02%
8.96% 8.78%
8.55% 8.45%
8.29% 8.10% 8.06%
8.02% 7.94% 7.78%
7.68%
8%
6.50%
5.84%
6% 5.53% 5.41%
4%
2%
0%
Dengan proporsi lanjut usia yang paling tinggi di indonesia, Provinsi DI Yogyakarta memerlukan program yang komprehensif untuk
menciptakan lansia yang mandiri, sejahtera, dan bermartabat.
18.7
17.98
5.6
4.1
4.76
3.58
• Hampir 10% lansia yang terdata membutuhkan Perawatan Jangka Panjang (PJP) dan sebesar 42% lansia membutuhkan PJP preventif.
• Kondisi lansia di DI Yogyakarta sedikit lebih baik dibandingkan dengan lainnya, dimana yang memerlukan PJP sekitar 9%.
7 7
STRATEGI YANG DILAKUKAN MENUJU KEMISKINAN “NOL” PERSEN
Peta Jalan Menuju Kemiskinan Ekstrem “Nol” Persen
2021
Miskin ekstrem < 3%
Miskin ekstrem (2022-2023)
2022
3,73%
• Proses penilaian masalah dan potensi di
• Target sasaran program bansos existing dengan tingkat desa/kelurahan.
akurasi <50%. • Pengusulan program ke supra desa • Registrasi sosial ekonomi 100%
• Finalisasi desain intervensi kolaboratif berbasis melalui Sekretariat Desa.
• Penyesuaian target bansos berdasarkan
wilayah. • Memastikan pembiayaan kegiatan lintas
K/L. kerentanan dengan akurasi 50-70%.
• Kerjasama dengan universitas, koordinasi lintas K/L
dan daerah, pemilihan lokasi, pengembangan • Program Jaminan Sosial Mandiri.
sekretariat di tingkat Desa.
EVALUASI
Koordinasi yang belum optimal menyebabkan program yang Ketepatan sasaran program masih rendah karena
dilaksanakan K/L dan Pemerintah Daerah belum terintegrasi. kualitas data yang belum baik.
Keterbatasan kemampuan sumber daya pelaksana di
Belum adanya kejelasan mekanisme integrasi program dan tingkat daerah.
pendanaan untuk penghapusan kemiskinan ekstrem.
Pelaksanaan program belum sesuai dengan
perencanaan berbasis bukti.
Belum efektifnya peran Tim Koordinasi Penanggulangan
Kemiskinan Daerah (TKPKD).
10
Reformasi Sistem Perlindungan Sosial
untuk Penghapusan Kemiskinan Ekstrem
3. Digitalisasi Penyaluran
6. Integrasi Program
Pemanfaatan platform digital
Integrasi dan koordinasi Bantuan
Sosial di Pusat serta Daerah. (integrasi data), pembukaan satu
rekening bansos, serta platform
pembayaran perbankan dan
fintech.
13 13
Peran Pemerintah Daerah dalam Mendukung
Penghapusan Kemiskinan Ekstrem
KELEMBAGAAN DAN KAPASITAS SDM
1. Penguatan peran TKPKD.
2. Peningkatan kapasitas SDM pelaksana PENDANAAN
program kesejahteraan sosial.
• Komitmen penyediaan alokasi
3. Pemanfaatan data untuk perencanaan anggaran pendataan & monograf desa.
dan penganggaran berbasis bukti.
• Inisiasi pendirian Puskesos, penguatan
REGISTRASI SOSIAL layanan terpadu dan partisipatif
melalui dana desa.
1. Pendataan dilakukan
lintas OPD dan REGULASI & KOMITMEN POLITIK
Pemerintah Desa
Regulasi dan komitmen politik yang
(misalnya: optimalisasi
SLRT, Puskesos).
02 mendukung pengembangan monograf
desa, pemutakhiran data desa dan
2. Pendataan tingkat desa
melalui SID.
03 lingkungan inklusif.
Asesmen di 10 Kelurahan
• Saat ini sedang tahap • Pelatihan
perekrutan pendamping dirancanakan pada
Terpilih 4 Kelurahan uji coba desa/kelurahan dan minggu ke 2 bulan
Koordinator Daerah. September.
• Wirogunan,
• Pendamping diusulkan • Peserta yang akan
• Kotabaru, berasal dari perangkat dilatih adalah;
• Sosromenduran, dan desa maupun non- Pemerintah Kota
• Cokrodiningratan. perangkat desa. Yogyakata (Bappeda
• Koordinator Daerah dan Dinsos),
Hasil Asesment berasal dari individu Kecamatan, Perangkat
yang dianggap Kelurahan dan
• Data penduduk miskin dan penerima bantuan tersedia
namun belum terhubung dengan Pusat. berpengalaman Pendamping DMD/K.
mengelola program.
• Kelurahan tidak memiliki akses ke data termutakhirkan,
• Kelurahan memiliki sistem pelayanan untuk masyarakat Jogja
dengan nama Jogja Smart Service (JSS).
16
Perkembangan Layanan Lansia Terintegrasi (LLT) Berbasis Komunitas di 3 Desa/Kelurahan Uji
Coba Provinsi D.I. Yogyakarta
Manajer Operasional Manajer Operasional Manajer Operasional
Pemutakhiran Data Lansia
1. Input Lansia Baru di Desa Banyuraden, Guwosari dan
Wirogunan kedalam PDS (10 Lansia Desa Guwosari, 12
Sayekti Rahayu Yuli Nuryanti Andi Maulana Lansia Desa Wirogunan, 13 Lansia Desa Banyuraden).
Tempat 2. Input data lansia yang telah dimutakhirkan manual pada
Tempat Tempat
Gedung dua lantai SILANI DIGITAL PLATFORM.
Kantor Desa Kantor Kelurahan
bekas Puskesmas
Tim Inti Desa Tim Inti Desa
1. dr. Agus Wibowo,
Rujukan Kasus
Tim Inti Desa 1. Hariyanti, Senior
Senior Case Manager Case Manager 1. Penilaian Kebutuhan Komprehensif (CNA) bagi lansia
1. Sri Surani, Senior Case 2. Siti Fariyana,
Manager 2. Sri Hartati, Manajer terindikasi PJP dan pemerlu Preventif PJP tanpa
Pelaksana Manajer Kasus
2. Yuli Murjiati, Manajer Kasus caregiver.
Kasus 3. Sumarni, Pelaksana
3. Niya Yuniastuti,
3. Waziri, Programmer Manajer Kasus 2. Rujukan kasus bagi lansia baik ke fasilitas kesehatan
Lansia Aktif
Pelaksana Manajer Kasus 4. Anastasia Mudjiah maupun kunjungan rumah oleh tenaga medis.
4. Sutriyana, LLT Sucipto SW,
4. Murajiyem, Programmer
Lansia Aktif Guwosari Programmer Lansia
5. M. Mustangin, LLT
5. Umaroh Nurjanah, LLT
Banyuraden Guwosari 5.
Aktif
dr. Desi Amalia,
Peningkatan Kapasitas Tim LLT
6. Muhajir, LLT Banyuraden 6. Siti R., Manajer Kasus Puskesmas 1. Kunjungan pembelajaran Program Peningkatan
7. Sri Purwanti Lestari,
7. Eko Yuniati, LLT 6. Tri Suharti, LLT Kapasitas Tim LLT ke Singapura (26 -29 Juli 2022).
Banyuraden LLT Guwosari Wirogunan
8. Purdiningtyas, LLT 7. Enirum A.,
2. Pelatihan 5 modul kolaborasi peningkatan kapasitas.
Guwosari stutiyaningsih, LLT 3. Pelatihan Pemutakhiran Data Lansia bagi Tim LLT
9. Anung N., LLT Wirogunan
Guwosari
Banyuraden, Guwosari, dan Wirogunan) menggunakan
Platform Digital Silani (PDS) pada 22-23 Juni 2022.
Banyuraden Guwosari Wirogunan
(Sleman-DIY) (Bantul-DIY) (Yogyakarta-DIY)
DukunganPotensi APBDMenjalankan
APBD dalam dalam Mendukung Stranas
Strategi Kelanjutusiaan
Nasional Kelanjutusiaan
(Perpres 88/2021)
SPM Sosial:
Pemberdayaan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
SPM Kesehatan:
Pengembangan dan Pelaksanaan Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)
Non Yandas Pembangunan Keluarga:
Pembentukan Bina Keluarga Lansia (BKL)
18
Amanat PP 70/2019 tentang Rencana Induk Penyandang Disabilitas
Pemerintah Daerah
menyusun Rencana Aksi
Daerah Penyandang Koordinator
Disabilitas yang ditetapkan penyusunan Rencana
oleh Gubernur. Penetapan Aksi Daerah adalah
RAN PD dan BAPPEDA.
Koordinasi
Penyusunan
RAD PD Provinsi