Anda di halaman 1dari 20

Strategi Penurunan Kemiskinan dan Ketimpangan

di Provinsi DI Yogyakarta

Pungky Sumadi, Ph.D


Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan, Kementerian PPN/Bappenas

Disampaikan pada Forum Pembangunan Daerah (FPD)


“Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah dan Peningkatan Sumber Daya Manusia Berkualitas untuk Pemulihan
Ekonomi, Penurunan Kemiskinan & Ketimpangan Pasca Pandemi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)”

Senin, 8 Agustus 2022


Persentase Penduduk Miskin Menurut Provinsi
(Maret 2022)

30.00
Tingkat kemiskinan Angka kemiskinan 26.56
nasional 9,54% Prov DIY tahun
25.00
(turun dari 9,73% tahun 2022 masih di atas 21.33
Sep 2021) rata-rata nasional 20.05
20.00
15.42 15.97
14.62 14.64
15.00 13.68
11.75 11.90 12.33
10.38 10.93 11.17 11.34 11.57
9.54
10.00 8.06 8.42 8.63
6.73 6.77 6.78 7.28 7.62
6.16 6.23 6.24 6.31
5.28 5.92
4.45 4.49 4.57 4.69
5.00

0.00

sumber: BPS, Maret 2022

Perubahan Kemiskinan selama Maret 2021 – 2022:


Kondisi Kemiskinan Maret 2022: ✓ 30 provinsi mengalami penurunan, sementara 4 Provinsi mengalami
✓ Tingkat kemiskinan terendah ada di Kep. Bangka Belitung peningkatan.
(4,45%), sementara tertinggi di Provinsi Papua (26,56%). ✓ Provinsi dengan penurunan tertinggi adalah Maluku, yang turun 1,90
persen poin dari Maret 2021 (17,87%) ke Maret 2022 (15,97%).
✓ Terdapat 18 Provinsi yang memiliki angka kemiskinan di
✓ Provinsi dengan peningkatan tertinggi Sulawesi Barat yang meningkat
bawah angka nasional.
0,46 persen poin dari Maret 2021 (11,29%) ke Maret 2022 (11,75%). 2
Persentase Penduduk Miskin Ekstrem Menurut Provinsi
(Maret 2022)
12.00
10.92

10.00
Tingkat kemiskinan
8.35
ekstrem nasional 2,04%
8.00
(turun dari 2,14% tahun Kemiskinan
2021) ekstrem Prov DIY 6.56
tahun 2022 masih
6.00
di atas rata-rata
nasional 4.28
4.00 3.61 3.62
3.19 3.29
2.94 2.95 3.02
2.54
2.29 2.41
2.04
1.80 1.86 1.97
2.00 1.40 1.41 1.41 1.54 1.55
1.15 1.16 1.18 1.20
0.77 0.82 0.89 1.03 1.12
0.54 0.56 0.63

0.00

sumber: BPS, Agustus 2022 dalam Rapat Pleno Pelaksanaan Inpres No 4/2022; angka disajikan per Maret 2022

▪ Tingkat kemiskinan ekstrem tahun2022 terendah ada di Provinsi Bali (0,54%), tertinggi di Provinsi Papua (10,92%).
▪ Terdapat 14 Provinsi yang memiliki angka kemiskinan ekstrem 2022 di atas angka nasional, termasuk Provinsi DI Yogyakarta,
yaitu sebesar 2,41% per Maret 2022, atau turun sebesar 0,22 persen poin dibanding Maret 2021 (2,63%).
3
Kondisi dan Target Kemiskinan Provinsi DI Yogyakarta

Kemiskinan Provinsi Tahun 2022, 2023, dan 2024

Outlook 2022 TARGET MISKIN 2023 (%) TARGET MISKIN 2023 (JIWA)

Miskin (%) Miskin (jiwa) Atas Bawah Atas Bawah

11,10 446.422 10,51 11,00 428.168 448.130

TARGET MISKIN 2024 (%)


DI Yogyakarta Nasional
7,30 – 7,75 6,0-7,0

Keaktifan Data dan Target Program Prioritas Penanggulangan Kemiskinan


Target Penerima 2022
Keaktifan DTKS (%)
PKH (KPM) Sembako (KPM) PBI JKN (Orang)

25,3 204.506 347.716 1.681.712

4
Ketimpangan Akses Beberapa Indikator di DI Yogyakarta Masih Tinggi
(diolah dari SEPAKAT)

Kepemilikan Jaminan Hari Kepemilikan Pensiun Kondisi Pekerjaan: Formal dan


Purna Waktu Pendidikan SMA ke atas
Tua 100 100
100 20.07
100 37.71
80 80 42.67
80 46.61 57.2 53.99
80 65.75 60.59 56.92
60 86.58 82.22 60 71.33 60
60 97.99 95.22 92.31
93.66 92.2 88.97 84.02
97.31 40 40 40 79.93
40 57.33 62.29
43.08 53.39 20 42.8 46.01
20 20 34.25 39.41
20 28.67
15.98 13.42 17.78
6.34 7.8 11.03 0 2.01 4.78 7.69 0 0
0 2.69
Kuintil 1 Kuintil 2 Kuintil 3 Kuintil 4 Kuintil 5 Kuintil 1 Kuintil 2 Kuintil 3 Kuintil 4 Kuintil 5 Kuintil 1 Kuintil 2 Kuintil 3 Kuintil 4 Kuintil 5
Kuintil 1 Kuintil 2 Kuintil 3 Kuintil 4 Kuintil 5
Punya Tidak Punya Informal dan/atau paruh waktu Berpendidikan SMP/sederajat ke bawah
Punya Tidak Punya
Formal dan Purna waktu Berpendidikan minimal SMA/sederajat

Penduduk termiskin memiliki Kepemilikan jaminan pensiun Keluarga miskin banyak 71,33% Ketimpangan akses terhadap
cakupan JHT paling rendah. sangat minim. bekerja di sektor informal. Pendidikan SMA masih lebar.

97,31% penduduk termiskin Sebanyak 97,99% penduduk Tingginya informalitas salah satu Hampir 60% penduduk miskin
belum memiliki jaminan hari termiskin tidak memiliki dana penyebab tidak mendapat pendidikannya masih rendah di bawah
tua. pensiun. jaminan sosial yang layak.
setingkat SMA.
Sumber: Susenas, 2019 diolah SEPAKAT Bappenas
5
DI Yogyakarta adalah “Provinsi Tertua” di Indonesia

18%

16% 15.52%
14.53%
14.17%
14%
12.74%
12.71%

12% 11.24%
10.82%
10.22% 10.18%
9.86% 9.81% 9.62%
10% 9.57% 9.46% 9.43% 9.36%
9.23% 9.10% 9.06% 9.02%
8.96% 8.78%
8.55% 8.45%
8.29% 8.10% 8.06%
8.02% 7.94% 7.78%
7.68%
8%
6.50%
5.84%
6% 5.53% 5.41%

4%

2%

0%

Dengan proporsi lanjut usia yang paling tinggi di indonesia, Provinsi DI Yogyakarta memerlukan program yang komprehensif untuk
menciptakan lansia yang mandiri, sejahtera, dan bermartabat.

Sumber: Susenas Maret 2021, diolah Bappenas


6
Kondisi Lansia di DI Yogyakarta dari Pendataan Sistem Informasi Lansia (SILANI)

Kategori Lansia 7 desa/kelurahan Kategori Lansia 3 desa/kelurahan


Provinsi DIY, Bali, dan DKI Jakarta Provinsi DIY
25.58 25.98
24.3 24.0 23.3
22.11

18.7
17.98

5.6
4.1
4.76
3.58

Lansia Aktif Lansia Pemerlu Preventif Lansia Pemerlu PJP


PJP
Lansia Aktif Lansia Preventif PJP Lansia Pemerlu PJP
Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan

Sumber: Silani (2019) diolah Bappenas

• Hampir 10% lansia yang terdata membutuhkan Perawatan Jangka Panjang (PJP) dan sebesar 42% lansia membutuhkan PJP preventif.
• Kondisi lansia di DI Yogyakarta sedikit lebih baik dibandingkan dengan lainnya, dimana yang memerlukan PJP sekitar 9%.
7 7
STRATEGI YANG DILAKUKAN MENUJU KEMISKINAN “NOL” PERSEN
Peta Jalan Menuju Kemiskinan Ekstrem “Nol” Persen
2021
Miskin ekstrem < 3%
Miskin ekstrem (2022-2023)
2022
3,73%
• Proses penilaian masalah dan potensi di
• Target sasaran program bansos existing dengan tingkat desa/kelurahan.
akurasi <50%. • Pengusulan program ke supra desa • Registrasi sosial ekonomi 100%
• Finalisasi desain intervensi kolaboratif berbasis melalui Sekretariat Desa.
• Penyesuaian target bansos berdasarkan
wilayah. • Memastikan pembiayaan kegiatan lintas
K/L. kerentanan dengan akurasi 50-70%.
• Kerjasama dengan universitas, koordinasi lintas K/L
dan daerah, pemilihan lokasi, pengembangan • Program Jaminan Sosial Mandiri.
sekretariat di tingkat Desa.

Miskin ekstrem 0-1% 2023-2024


(2024)
• Pemetaan potensi dan masalah daerah
menggunakan DMD/K dan Registrasi Sosial
Ekonomi • Penggunaan database dengan peringkat terbaru
• Pelaksanaan program usulan berdasarkan Regsosek 100%
desa/kelurahan oleh Pemerintah • Penyesuaian target dengan akurasi bansos 70%
(APBN/APBD). • Program Jaminan Sosial Nasional dengan
cakupan seluruh penduduk.

Sistem Perlindungan Sosial Menyeluruh


Mendukung Pengurangan Kemiskinan Ekstrem 0%
9
Perkembangan Pelaksanaan Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem

INPRES 4/202 PENYUSUNAN PEDUM INOVASI PROGRAM SAAT INI

• Acuan strategi bagi


pusat dan daerah untuk • Pelaksanaan Regsosek &
• Memberikan amanat • Program regular (PKH,
melaksanakan amanat DMD/K di 160 des/kel
untuk menggunakan data Sembako, PIP, PBI-JKN).
Inpres. melalui pembiayaan APBN
berkualitas dalam
& APBD. Siap diperluas. • Tambahan bantuan so-
pelaksanaan program. • Memberikan strategi
• Kolaborasi Desa Cerdas, sial oleh Kementerian
• Memberikan amanat pemerintah daerah
mandiri dan sejahtera Sosial.
melakukan integrasi dan untuk perbaikan data
dan integrasi program. (Cemara) bersama • Program PEN (Prakerja,
kolaborasi lintas K/L dan
universitas di 5 desa/ BPUM, dan BLT-DD).
pemangku kepentingan. • Ditetapkan oleh Menko kelurahan. Siap diperluas.
PMK.

EVALUASI

Koordinasi yang belum optimal menyebabkan program yang Ketepatan sasaran program masih rendah karena
dilaksanakan K/L dan Pemerintah Daerah belum terintegrasi. kualitas data yang belum baik.
Keterbatasan kemampuan sumber daya pelaksana di
Belum adanya kejelasan mekanisme integrasi program dan tingkat daerah.
pendanaan untuk penghapusan kemiskinan ekstrem.
Pelaksanaan program belum sesuai dengan
perencanaan berbasis bukti.
Belum efektifnya peran Tim Koordinasi Penanggulangan
Kemiskinan Daerah (TKPKD).
10
Reformasi Sistem Perlindungan Sosial
untuk Penghapusan Kemiskinan Ekstrem

1. Transformasi data menuju 2. Pengembangan skema


Registrasi Sosial - Ekonomi Perlindungan Sosial Adaptif
Perbaikan data dan mengembangkan sistem Adaptasi skema perlindungan sosial karena
pendataan terintegrasi dengan cakupan bencana alam dan non-alam.
100% penduduk.

3. Digitalisasi Penyaluran
6. Integrasi Program
Pemanfaatan platform digital
Integrasi dan koordinasi Bantuan
Sosial di Pusat serta Daerah. (integrasi data), pembukaan satu
rekening bansos, serta platform
pembayaran perbankan dan
fintech.

5. Pengembangan mekanisme 4. Reformasi skema pembiayaan


distribusi Pengembangan skema pembiayaan yang
Pengembangan distribusi secara digital inovatif, ekspansif, dan berkesinambungan.
(untuk transfer tunai). 11 11
Pengembangan Skema Perlindungan Sosial Adaptif

Protokol Kesehatan Mekanisme Perluasan


Protokol mitigasi, layanan masyarakat, dan • Data registrasi sosial yang memperhitungkan resiko
perluasan perlindungan sosial pada kondisi bencana.
wabah penyakit. • Kesiapan sistem penyaluran bantuan tunai dan non-tunai
di seluruh Indonesia.

Adaptif Bencana Skema Pembiayaan


• Regulasi untuk perluasan bantuan dan • Pembiyaan ASP yang berkelanjutan dan
jaminan sosial yang cepat, serentak
Pencegahan dan Antisipasi
terpisah dari pembiayaan kebutuhan regular
dan tepat sasaran. • Edukasi kebencanaan masyarakat, lainnya.
• Adaptasi komponen program bantuan • Pengembangan asuransi berorientasi • Membangun dana kebencanaan.
dan jaminan sosial yang ada untuk pada penghidupan. • Asuransi aset publik.
berbagai kebutuhan bantuan bencana. • Pelibatan pemda, swasta dan masyarakat.
12 12
Mempertajam Peran Pemerintah Desa melalui
Digitalisasi Monografi Desa/Kelurahan (DMD/K)

Proses bisnis DMD/K sejalan Pemenuhan


dengan proses perencanaan SDGs Desa
dan penganggaran di tingkat 4
Penjaringan
desa/kelurahan, sebagaimana aspirasi warga
yang diatur dalam Permendagri Penyusunan Pembentukan 1 Desa
Tim Penyusun
114 Tahun 2014 dan APBDesa RKPDesa
Permendagri 20 Tahun 2018.
Penyusunan
dan Pencermatan
Penyusunan RPJMDesa Penetapan RPJMDesa
RKPDesa
Penyusunan RKP Desa
Penentuan
Penyandingan isu prioritas
Penyusunan RAB data Desa pembanguna
3 n Desa

Penyusunan APBDesa Pendataan


kelompok 2
+ Verifikasi dan
rentan
Advokasi dan validasi data
Pengelolaan Data

13 13
Peran Pemerintah Daerah dalam Mendukung
Penghapusan Kemiskinan Ekstrem
KELEMBAGAAN DAN KAPASITAS SDM
1. Penguatan peran TKPKD.
2. Peningkatan kapasitas SDM pelaksana PENDANAAN
program kesejahteraan sosial.
• Komitmen penyediaan alokasi
3. Pemanfaatan data untuk perencanaan anggaran pendataan & monograf desa.
dan penganggaran berbasis bukti.
• Inisiasi pendirian Puskesos, penguatan
REGISTRASI SOSIAL layanan terpadu dan partisipatif
melalui dana desa.
1. Pendataan dilakukan
lintas OPD dan REGULASI & KOMITMEN POLITIK
Pemerintah Desa
Regulasi dan komitmen politik yang
(misalnya: optimalisasi
SLRT, Puskesos).
02 mendukung pengembangan monograf
desa, pemutakhiran data desa dan
2. Pendataan tingkat desa
melalui SID.
03 lingkungan inklusif.

3. Penargetan satu pintu


01 LINGKUNGAN INKLUSIF
melalui Dinas Sosial.
• Ketersediaan data kelompok rentan.
04 • Mainstreaming isu inklusifitas dalam
dokumen perencanaan penganggaran.
• Sarana-prasarana publik, program
Pemerintah, dan kesempatan
05 ekonomiyang inklusif.
14 14
BEBERAPA PROGRAM/KEGIATAN UJI COBA DI PROV DI. YOGYAKARTA
▪ Ujicoba Pelaksanaan Digitalisasi Monografi Desa/Kelurahan
▪ Rencana Aksi Daerah Penyandang Disabilitas
▪ Pelaksanaan Layanan Lansia Terintegrasi (LLT)
Uji Coba Pelaksanaan Digitalisasi Monografi Desa/Kelurahan

ASESMEN PEREKRUTAN SDM PELATIHAN


DMD/K

Asesmen di 10 Kelurahan
• Saat ini sedang tahap • Pelatihan
perekrutan pendamping dirancanakan pada
Terpilih 4 Kelurahan uji coba desa/kelurahan dan minggu ke 2 bulan
Koordinator Daerah. September.
• Wirogunan,
• Pendamping diusulkan • Peserta yang akan
• Kotabaru, berasal dari perangkat dilatih adalah;
• Sosromenduran, dan desa maupun non- Pemerintah Kota
• Cokrodiningratan. perangkat desa. Yogyakata (Bappeda
• Koordinator Daerah dan Dinsos),
Hasil Asesment berasal dari individu Kecamatan, Perangkat
yang dianggap Kelurahan dan
• Data penduduk miskin dan penerima bantuan tersedia
namun belum terhubung dengan Pusat. berpengalaman Pendamping DMD/K.
mengelola program.
• Kelurahan tidak memiliki akses ke data termutakhirkan,
• Kelurahan memiliki sistem pelayanan untuk masyarakat Jogja
dengan nama Jogja Smart Service (JSS).
16
Perkembangan Layanan Lansia Terintegrasi (LLT) Berbasis Komunitas di 3 Desa/Kelurahan Uji
Coba Provinsi D.I. Yogyakarta
Manajer Operasional Manajer Operasional Manajer Operasional
Pemutakhiran Data Lansia
1. Input Lansia Baru di Desa Banyuraden, Guwosari dan
Wirogunan kedalam PDS (10 Lansia Desa Guwosari, 12
Sayekti Rahayu Yuli Nuryanti Andi Maulana Lansia Desa Wirogunan, 13 Lansia Desa Banyuraden).
Tempat 2. Input data lansia yang telah dimutakhirkan manual pada
Tempat Tempat
Gedung dua lantai SILANI DIGITAL PLATFORM.
Kantor Desa Kantor Kelurahan
bekas Puskesmas
Tim Inti Desa Tim Inti Desa
1. dr. Agus Wibowo,
Rujukan Kasus
Tim Inti Desa 1. Hariyanti, Senior
Senior Case Manager Case Manager 1. Penilaian Kebutuhan Komprehensif (CNA) bagi lansia
1. Sri Surani, Senior Case 2. Siti Fariyana,
Manager 2. Sri Hartati, Manajer terindikasi PJP dan pemerlu Preventif PJP tanpa
Pelaksana Manajer Kasus
2. Yuli Murjiati, Manajer Kasus caregiver.
Kasus 3. Sumarni, Pelaksana
3. Niya Yuniastuti,
3. Waziri, Programmer Manajer Kasus 2. Rujukan kasus bagi lansia baik ke fasilitas kesehatan
Lansia Aktif
Pelaksana Manajer Kasus 4. Anastasia Mudjiah maupun kunjungan rumah oleh tenaga medis.
4. Sutriyana, LLT Sucipto SW,
4. Murajiyem, Programmer
Lansia Aktif Guwosari Programmer Lansia
5. M. Mustangin, LLT
5. Umaroh Nurjanah, LLT
Banyuraden Guwosari 5.
Aktif
dr. Desi Amalia,
Peningkatan Kapasitas Tim LLT
6. Muhajir, LLT Banyuraden 6. Siti R., Manajer Kasus Puskesmas 1. Kunjungan pembelajaran Program Peningkatan
7. Sri Purwanti Lestari,
7. Eko Yuniati, LLT 6. Tri Suharti, LLT Kapasitas Tim LLT ke Singapura (26 -29 Juli 2022).
Banyuraden LLT Guwosari Wirogunan
8. Purdiningtyas, LLT 7. Enirum A.,
2. Pelatihan 5 modul kolaborasi peningkatan kapasitas.
Guwosari stutiyaningsih, LLT 3. Pelatihan Pemutakhiran Data Lansia bagi Tim LLT
9. Anung N., LLT Wirogunan
Guwosari
Banyuraden, Guwosari, dan Wirogunan) menggunakan
Platform Digital Silani (PDS) pada 22-23 Juni 2022.
Banyuraden Guwosari Wirogunan
(Sleman-DIY) (Bantul-DIY) (Yogyakarta-DIY)
DukunganPotensi APBDMenjalankan
APBD dalam dalam Mendukung Stranas
Strategi Kelanjutusiaan
Nasional Kelanjutusiaan
(Perpres 88/2021)

Pemenuhan Standar Pelayanan Minimum


Pemenuhan Standar Pelayanan Minimum Sosial: 1 Kesehatan:
Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Telantar Peningkatan Peningkatan
Pelindungan • Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Dasar Melalui
Derajat
Sosial, Jaminan Pendekatan Keluarga (Kunjungan keluarga)
Pendapatan dan Kesehatan dan
Kapasitas Kualitas Lanjut 2 • Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
Individu. Usia.
5
Pengelolaan Data Fakir Miskin Lansia Mandiri,
Penghormatan,
Sejahtera, dan Pembangunan
• Pemberdayaan Lembaga
(termasuk lansia) Cakupan Daerah Pelindungan dan
Masyarakat dan kemasyarakatan yang Bergerak di
Pemenuhan Bermartabat
terhadap Hak Lingkungan Ramah Bidang Pemberdayaan Desa dan
Lanjut Usia Lanjut Usia.
terhadap Hak
Lembaga Adat (PKK memberdayakan
Penguatan
Lanjut Usia.
Kelembagaan
kelompok Lansia)
Pelaksana Program 3
Kelanjutusiaan.
4

SPM Sosial:
Pemberdayaan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
SPM Kesehatan:
Pengembangan dan Pelaksanaan Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)
Non Yandas Pembangunan Keluarga:
Pembentukan Bina Keluarga Lansia (BKL)
18
Amanat PP 70/2019 tentang Rencana Induk Penyandang Disabilitas

Pemerintah Daerah
menyusun Rencana Aksi
Daerah Penyandang Koordinator
Disabilitas yang ditetapkan penyusunan Rencana
oleh Gubernur. Penetapan Aksi Daerah adalah
RAN PD dan BAPPEDA.
Koordinasi
Penyusunan
RAD PD Provinsi

Peraturan Daerah Istimewa Peraturan yang Progress


Yogyakarta No.4/2012 telah ada di DI penyusunan FGD Penyusunan RAD
Tentang Perlindungan dan Yogya RAD PD Di PD untuk
Pemenuhan Hak Penyandang Yogya menyesuaikan
Disabilitas Peraturan Daerah per
sektor yang sudah ada.
Sebagai dasar pembangunan
inklusif di DI Yogyakarta.
19
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai