Anda di halaman 1dari 33

PEMERINTAH KABUPATEN

MAGELANG

GAMBARAN UMUM DAN KEBIJAKAN


STRATEGIS DALAM PENANGANAN
COVID 19 DI KABUPATEN MAGELANG
Dalam Rangka: Pembekalan KKN Online/ Daring Angkatan 75 UPN
Veteran Yogyakarta Tahun 2021

BAPPEDA DAN LITBANGDA


GAMBARAN UMUM
Kab. Temangung
Kab.
Semarang

Kab. Jumlah Penduduk


Wonosobo
Tahun 2020 :
1.300.195 jiwa

Kab. Purworejo
D.I. Yogyakarta
21 367 5
LUAS WILAYAH KABUPATEN
1.085,73 Km2 atau 108.573 Ha KECAMATAN DESA KELURAHAN
(sumber: Kab Magelang dalam Angka 2019
KONDISI MAKRO

Indeks Pembangunan Manusia


Capaian Komponen IPM 2020 :
CAPAIAN 2020 : 69,87
JAWA TENGAH : 71,87
NASIONAL : 71,92 Angka Harapan Hidup
TARGET 2022 : 70,50 73,72 Tahun
TARGET TERKOREKSI : 69,82 (2019: 73,56)

Harapan Lama Sekolah


IPM 12,54 Tahun
(2019 : 12,53)

Rata-Rata Lama Sekolah


2016 2017 2018 2019 2020 7,78 Tahun
(2019 : 7,77)

67,85 68,39 69,11 69,87 69,87


Pengeluaran Perkapita
Disesuaikan
Rp. 9.301.000,-
(2019: 9.387.000,-)
PERKEMBANGAN TINGKAT KEMISKINAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016-2020
165000 13
12.67
160000 12.42 12.5

155000
12 CAPAIAN 2020 : 11,27
150000 JAWA TENGAH : 11,41
11.23 11.27 11.5
NASIONAL : 9,78
158860

157150
145000

140000 10.67
11 TARGET 2022 : 11,27%-10,52%

146340
143440
10.5

137450
135000

10
130000

125000 9.5
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Pddk Miskin Angka Kemiskinan
(Sumber: BPS Kabupaten Magelang 2020, diolah)

 Persentase Penduduk Miskin pada Maret 2020 sebesar 11,27 persen, naik 0,60 persen poin dibandingkan periode maret
2019, sedangkan kenaikan kemiskinan Provinsi JawaTengah sebesar 0,61 persen.
 Jumlah Penduduk Miskin pada Maret 2020 sebesar 146.340 orang, bertambah 8.890 orang dibanding periode Maret 2019,
sedangkan kenaikan jumlah penduduk miskin Provinsi Jawa Tengah sebesar 237.360 orang.
 Walaupun secara umum mengalami kenaikan dengan adanya pandemi Covid-19, Pada periode Maret tahun 2020, capaian
penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Magelang masih lebih rendah dibandingkan dengan angka kemiskinan Provinsi
Jawa Tengah (11,41%), namun masih berada di atas capaian nasional (9,78 %).
PERBANDINGAN TINGKAT KEMISKINAN KABUPATEN MAGELANG DENGAN KABUPATEN KOTA
DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2020

17.36
17.03
16.02
15.9
15.64
15.6
13.38
13.26
12.89
12.54
12.46
PROV. JAWA TENGAH 11,41

11.96
11.78
11.46
11.27
10.86
10.28
10.19
10.18
10.08
9.99
9.96
Persentase

9.13
9.03
8.14
7.8
7.68
7.58
7.51
7.31
7.17
7.17
4.94
4.34

n g ga ra an us ng ng rjo gal gal rta ng ng al ati lali an ar iri ng ap jo ra an ak en as en ng ra ga ng es bo


a ti a g d a a a a u d P yo ng ny og ela lac ore Blo og m lat um ag ba ga ing ala eb so
ar ala Jep lon Ku ar gel oh a Te Te raka Bat ngg Ken o alo ga on ag Ci rw b De K ny Sr m rne al m Br no
m S a m a k t B o
S e ta ek S e M S u Ko Su m
a e
n
k ra W M P u G r
Ba Re nja urb Pe W
o
a
t K o P ta ta Te P K a a P
Ko o ta Ko Ko B
K
Kabupaten/Kota
(Sumber: BPS Kabupaten Magelang 2020, diolah)

 Jika dibandingkan dengan capaian angka kemiskinan di antara 35 (tiga puluh lima) Kabupaten/ Kota lainnya di Jawa Tengah, bisa
dilihat capaian Kabupaten Magelang berada pada posisi 20 (11,27%), dan ditunjukan warna kuning. Artinya persentase kemiskinan
Kabupaten Magelang masih berada dibawah angka kemiskinan propinsi, tetapi diatas nasional.
KONDISI MAKRO KONDISI MAKRO

Laju Pertumbuhan Ekonomi Tingkat Pengangguran Terbuka


CAPAIAN 2020 : 4,27%
CAPAIAN 2020 : -1,93%
JAWA TENGAH : -2,07% JAWA TENGAH : 6,48%
NASIONAL : 7,07%
NASIONAL : -3,93%
Tingkat Pengangguran Terbuka
TARGET 2022 : 3,4 – 4,4%
Pertumbuhan Ekonomi (%) 2015 2017 2018 2019 2020

2016 2017 2018 2019 2020 5,16 2,44 2,91 3,12 4,27

5,39 5,50 5,28 5,30 - 1.93 7.07


6.48
6.16
5.5 5.34 5.28
5.39 5.5 5.28 5.3 4.99
5.25 5.26 5.32 5.44
5.27 5.16 4.57 4.51 4.49
5.03 5.07 5.02
4.27

2.91 3.12
2016 2017 2018 2019 -1.68
2020 2.44
-2.07
-3.93

2015 2017 2018 2019 2020

Kab. Magelang Prov. Jateng Nasional Magelang Prov. Jateng Nasional


KONDISI MAKRO
“Indeks Pembangunan Manusia”
CAPAIAN 2019 : 69,87
JAWA TENGAH : 71,73
NASIONAL : 71,92 Capaian 2019 :
TARGET 2021 : 69,83
IPM
Angka Harapan Hidup
2015 2016 2017 2018 2019 73,56 Tahun
67,13 67,85 68,39 69,11 69,87

80
78.8 Harapan Lama Sekolah
78 78.31
77.84
77.16 12,53 Tahun
76 76.39

74
72.5 Kab. Purworejo
Rata-Rata Lama Sekolah
72 71.87
70.66
71.31 Kab. Wonosobo 7,77 Tahun
70 70.37 Kab. Magelang
69.87
69.11 Kab. Temanggung
68 68.39 68.27
67.85 67.81 Kota Magelang
67.13 66.89
66 66.19 Pengeluaran Perkapita
65.7
64 Disesuaikan
62 Rp. 9.387.000,-
2015 2015.5 2016 2016.5 2017 2017.5 2018 2018.5 2019
ISU
STRATE
GIS 2019
– 2024
SINERGITAS ISU STRATEGIS RPJMD KAB. MAGELANG 2019 - 2024
9
NASIONAL ISU STRATEGIS ISU STRATEGIS
PROV. JAWA TENGAH KAB. MAGELANG
2019-2024
I. Pembangunan manusia
melalui pengurangan 1. Penanggulangan Kemiskinan
kemiskinan dan 1. Masih Tingginya Angka Kemiskinan
peningkatan pelayanan 2. Kat. Kualitas & Daya Saing SDM
dasar 2. Peningkatan Kualitas Sumber Daya
3. Daya Saing Ekonomi & Kat Manusia dan Kehidupan beragama
II. Pengurangan kesenjangan
kesempatan berusaha
3. Peningkatan Daya Saing Daerah
antarwilayah melalui 4. Keberlanjutan Pemb. Dgn
penguatan konektivitas 4. Keberlanjutan Pembangunan dng
dan kemaritiman
Memperhatikan Daya Dukung Lingk.
& Kelestarian SDA memperhatikan daya dukung
lingkungan dan kelestarian SDA
III. Peningkatan nilai tambah 5. Kedaulatan Pangan dan Energi
ekonomi melalui 5. Belum Optimalnya Tata Kelola
pertanian, industri, dan 6. Kesenjangan Wilayah Pemerintahan yang Baik
jasa produktif
7. Tapem dan Kondusivitas Wilayah
IV. Pemantapan ketahanan
energi, pangan, dan
sumber daya air

V. Stabilitas keamanan
nasional dan kesuksesan
pemilu
VI TERWUJUDNYA MASYARAKAT
2019-
SI MAGELANG
2024
Yang SEDAYA AMANAH
(SEJAHTERA, BERDAYA SAING
dan AMANAH)
MISI 3
MISI 2 Meningkatnya tata kelola
Meningkatkan Daya Saing pemerintahan yang
MISI 1
Daerah yang berbasis pada bersih dan akuntabel
Meningkatkan Kualitas
potensi lokal dengan tetap
Kehidupan Masyarakat
menjaga Kelestarian
yang Sejahtera dan
Lingkungan Hidup
Berakhlak Mulia
PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH
10 PRIORITAS PEMBANGUNAN (DASA
CITA)
1. KEHIDUPAN BERAGAMA DAN AKHLAK MULIA
2. PENDIDIKAN
3. KESEHATAN
4. PENANGGULANGAN KEMISKINAN
5. PENGEMBANGAN PERTANIAN PARIWISATA DAN UKM
6. SARANA DAN PRASARANA PUBLIK
7. LINGKUNGAN HIDUP
8. BIROKRASI DAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN
9. KETENTERAMAN, KETERTIBAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA
10.KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA
CITA Pembangunan Islamic center
1)
1 Pembangunan Islamic center, kerjasama pemerintah
provinsi dan kabupaten
KEHIDUPAN
BERAGAMA 2) Bantuan Pembangunan tempat ibadah
DAN AKHLAK Belanja Hibah untuk pembangunan tempat ibadah
MULIA
“meningkatkan Bantuan kepada ormas keagamaan, pesantren, madrasah diniah,
kualitas kehidupan 3) TPA, TPQ, majelis taklim sebagai penguatan pendidikan karakter.
beragama untuk Belanja Hibah kepada ormas keagamaan, pesantren,
mewujudkan akhlak madrasah dinniah, TPA, TPQ, majelis taklim
mulia”

Peningkatan kesejahteraan guru ngaji


4)
Belanja Hibah uang kepada guru mengaji dan guru
rohani di lembaga non fromal
CITA
2 PENDIDIKAN
“Meningkatkan pemerataan pendidikan yang seluas-luasnya dan
Pemberian beasiwa bagi siswa miskin dan
mahasiswa miskin
peningkatan
1) mutu pendidikan”
4. Peningkatan kompetensi Pendidik dan
a). Beasiswa
a). Beasiswa SDSD 4) Tenaga Kependidikan
b). Beasiswa
b). Beasiswa SMP
SMP
c). Program
Program Indonesia
Indonesia Pintar
Pintar (PIP)
(PIP) SD
SD a). Beasiswa
a). Beasiswa sekolah
sekolah lanjut
lanjut (S1)
(S1)
c).
d) Program
Program Indonesia
Indonesia Pintar
Pintar (PIP)
(PIP) SMP
SMP b). Beasiswa
b). Beasiswa sekolah
sekolah lanjut
lanjut (S2)
(S2)
d)
Meningkatkan sarana dan prasarana fasilitas
pendidikan 2) 5) Peningkatan dan pengembangan Sekolah
a). Peningkatan
a). Peningkatan Sarpras
Sarpras SD
SD (APBD)
(APBD) Menengah Atas dan Kejuruan
b). Peningkatan
b). Peningkatan Sarpras
Sarpras SD
SD (DAK)
(DAK)
c). Peningkatan
c). Peningkatan Sarpras
Sarpras SMP
SMP (DAK)
(DAK)
d). Peningkatan
d). Peningkatan Sarpras
Sarpras SMP
SMP (APBD)
(APBD)
e). Alat
e). Alat Tulis
Tulis Siswa
Siswa Pra
Pra SD
SD (SPM
(SPM PAUD)
PAUD) Penyiapan tenaga kerja terdidik yang siap kerja baik
melalui pendidikan formal maupun nonformal
Meningkatkan kesejahteraan Guru Tidak Tetap/Pegawai
a) Fasilitasi pelatihan bagi pencari kerja dan ujian
Tidak Tetap pada sekolah swasta dan negeri termasuk guru 3) 6) Sertifikasi bagi tenaga kerja yang memenuhi kualifikasi
PAUD/ TK.
keterampilan
a) GTT Negeri lulus uji kompetensi (UMK) b) Jumlah Pencari kerja yang bekerja
b). PTT Negeri lulus uji kompetensi (Rp. 1 juta) c) Pengawasan terhadap Lembaga Pelatihan Kerja Swasta
c). GTT dan PTT Negeri tidak lulus uji kompetensi (K2) (LPKS) yang memenuhi ketentuan
d) GTT dan PTT Negeri tidak lulus uji kompetensi (Satap) d) Prosentase pekerja yang lulus pelatihan
e). GTT dan PTT Negeri tidak lulus uji kompetensi (Bosda)
CITA 1). Bantuan Ambulan desa.

3 Belanja Bantuan Keuangan Khusus (BKK) kepada Pemerintah Desa


2). Mengoptimalkan layanan Puskesmas Rawat Inap
Layanan yang akan dioptimalisai adalah layanan melalui penambahan sarana prasarana dan Sumber Daya
KESEHATAN Manusia
3). Peningkatan puskesmas menjadi rumah sakit tanpa kelas (Grabag dan Salaman).
“meningkatkan
“meningkatkan Pelayanan RS tanpa kelas Candi Umbul (Grabag) dan Bukit Menoreh (Salaman)
layanan
layanan kesehatan
kesehatan 4). Peningkatan pelayanan rumah sakit umum daerah
masyarakat
masyarakat yang
yang a) Melengkapi kekurangan persyaratan, sarana prasarana dan SDM di RS Merah Putih
semakin
semakin baik
baik dan
dan b) Meningkatkan pelayanan sesuai standar pelayanan
terjangkau”
terjangkau” c) Meningkatkan nilai akreditasi RS menjadi Type C paripurna
d) Mewujudkan puskesmas terakreditasi
5). Peningkatan sarana prasarana puskesmas dan rumah sakit
e) Peningkatan pelayanan puskesmas dengan pembangunan gedung puskesmas
f) Pengadaan sarana dan prasarana
g) Pengadaan Peralatan Kesehatan Pendukung Pelayanan Rumah Sakit
6). Peningkatan kesejahteraan kader posyandu
Pemberian hibah uang kepada kader posyandu
7). Peningkatan kuantitas dan kualitas SDM kesehatan.
Peningkatan kompetensi, dan keahlian bagi tenaga kesehatan serta penambahan jumlah tenaga medis
dan paramedis
CITA PENANGGULANGAN KEMISKINAN
4 “ penurunan angka kemiskinan secara signifikan melalui
penanggulangan kemiskinan secara terintegrasi”
1 RTLH Plus untuk meningkatkan pendapatan keluarga miskin.
) a) Belanja bansos dengan pemberian bantuan stimulan bagi masyarakat miskin agar
memiliki rumah yang layak huni, bersanitasi layak.
b). Bantuan Peningkatan Kualitas Rumah untuk MBR
c). Bantuan Keuangan Provinsi untuk RTLH
2 Optimalisasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) di semua
) Tingkatan (kabupaten, kecamatan, desa, dusun)
a). Peningkatan kapasitas anggota TPK kecamatan dan Desa (Bimtek), Pelaksanaan Monev dan Pemberian TPK
Awards bagi TPK Desa dengan kinerja yang terbaik
b). Verifikasi dan validasi data kemiskinan oleh desa dibawah koordinasi Dinsos
c). Koordinasi pemutakhiran data kemiskinan per desa, serta pelaporan kegiatan/aktivitas penanggulangan
kemiskinan di desa
3) Optimalisasi Pelayanan Kesehatan Bagi Warga Miskin, Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan
difabel, Jamkes “Semesta”
a). Rehabilitasi Sosial e). Pemberdayaan Sosial
b). Penanganan PMKS Melalui Rumah Singgah f). Fasilitasi Komda Lansia
c). Perlindungan dan Jaminan Sosial g). Optimalisasi Data Kemiskinan
d). Penanganan Fakir Miskin h). Fasilitasi Program Bantuan Sosial Pangan
Lanjutan ..

i). Pembiayaan Iuran BPJS bagi masyarakat miskin dan pembiayaan


jamkesda non peserta BPJS
j). Melakukan verivikasi dan rekomendasi untuk pemberian bantua
sosial berupa, bantuan biaya rawat inap di rumah sakit bagi
pasien non peserta BPJS dan non jamkesda (Bansos Tak
terencana)

4 Bantuan Modal dan Alat bagi warga miskin


)
a). Pembinaan dan bantuan untuk pemanfaatan pekarangan
b). Pemberian bantuan kelompok Peternak Ayam Buras KK miskin dan KK
non miskin yang terfasililtasi
c). Kegiatan Pelatihan Ketrampilan dan Sertifikasi Tenaga Kerja jumlah
pencaker miskin yang mengikuti seleksi magang
d). Penguatan Ekonomi Masyarakat untuk Penanggulangan Kemiskinan
melalui pelatihan dan pemberian bantuan
CITA PENGEMBANGAN PERTANIAN, PARIWISATA DAN UKM
“pemanfaatan sektor pertanian, pariwisata dan UKM
5 untuk mendongkrak kesejahteraan masyarakat”

1 Pengembangan agribisnis berorientasi pasar termasuk Pertanian 2 Pengembangan pariwisata dengan melindungi kearifan
) Organik )
lokal dan berbasis masyarakat
a). SL GHP padi, jagung dan pembinaan kelompok tani organik a). Pelatihan dan pembinaan SDM Pokdarwis
tanaman pangan b). Pelatihan dan pembinaan usaha pariwisata
b). SL GHP buah dan flori, peralatan, sarana dan prasarana pasca panen c). Fasilitasi komunitas ekonomi kreatif
buah dan flori
c). penumbuhan sentra buah local 3 Pengembangan destinasi pariwisata potensial dan
d). Sarpras pasca panen sayuran dan tanaman obat, SL GHP, pendampingan
sertifikasi organik tanaman sayuran dan tanaman obat ) strategis
e). penyelenggaraan gelar promosi produk unggulan, temu usaha dan Fasilitasi pelaksanaan even, pengem-
pameran hasil penyuluhan pertanian dan adanya kerjasama lembaga bangan pemasaran dan promosi DTW serta
pemasaran dan dengan lembaga tani pengembangan jaringan pariwisata
f). Sertifikasi luas lahan organik komoditas kopi
g). Bantuan untuk kelompok Peternak Ayam Buras KK miskin 4 Pembangunan Pusat Seni Budaya dan Pariwisata/
h). Penyediaan sarana prasarana peternakan (unit)
i). Pembinaan peternak dan Jumlah jejaring untuk promosi pengelolaan dan
) Anjungan Cerdas
Dalam rangka pengembangan KSPN Borobudur,
pemasaran hasil produksi dan pengolahan hasil peternakan direncanakan Pembangunan DTW pariwisata yang
j). akseptor yang mendapat pelayanan Inseminasi Buatan (ekor) terintegrasi. Pusat informasi wisata cinderamata,
k). Bantuan untuk pokdakan pembibitan dan pembudidaya kolam kuliner atraksi dan pertunjukan seni dan budaya, dan
pekarangan (KK non miskin) rest area
l). produksi benih ikan BBI
m). Pembangunan/ Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Perikanan
Lanjutan ..

5) Pemberdayaan UKM dan Koperasi berbasis sumberdaya lokal

a). Pengembangan jaringan kemitraan UMKM dengan pengusaha dan


perbankan serta penyelenggaraan dan mengikuti event pameran
produk UMKM
b). Pembinaan, penataan Pedagang Kaki Lima yang terbina dan tertata
serta penyediaan lahan PKL
c). Pembinaan pedagang asongan
d). Pelatihan dan fasilitasi hibah bansos bagi usaha mikro
e). Fasilitasi perijinan usaha bagi UMKM
CITA
6 1)
Peningkatan infrastruktur (jalan,jembatan,
embung, irigasi, dan sarana ekonomi)
bendung,

a) Pembangunan dan Peningkatan Jalan


SARANA DAN b) Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Pelengkap Jalan
PRASARANA c) Pembangunan pelengkap jalan berupa jembatan, trotoar, drainase,
talud penahan tanah dan gorong-gorong jalan
PUBLIK d) Pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi
e) Pembangunan dan rehabilitasi bangunan Gedung pemerintah
“peningkatan f) Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum
g) Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik
kualitas dan
kuantitas
2) Peningkatan aksesibitas dan konektifitas di seluruh
sarana- wilayah Kabupaten Magelang untuk mengoptimalkan
potensi di masing-masing wilayah.
prasarana
a) Pembangunan dan Pemeliharaan Halte
publik” b) Penataan dan Pembinaan Angkutan
c) Pembangunan dan Pemeliharaan LPJU
d) Pemeliharan dan Pengadaan Sarana Pelengkap Jalan (ITS, Rambu,
Guardrail, Marka, Zebra Cross, APILL)
CITA
LINGKUNGAN HIDUP
7 “peningkatan kualitas lingkungan hidup dengan konservasi untuk
kesejahteraan masyarakat”

1. Pengelolaan Kawasan Borobudur, Merapi


dan Sumbing berbasis konservasi untuk 4. Konservasi lingkungan hidup termasuk
kesejahteraan masyarakat perlindungan mata air
a. Fasilitasi penyelesaian aduan kasus a. Upaya mempertahankan fungsi Kawasan
lingkungan hidup resapan air
b. Menginisiasi dan mengawal : Sekolah b. Pengelolaan lahan untuk pengurangan
Adiwiyata, Kalpataru, Kampung Iklim lahan kritis di Daerah Rawan Bencana
c. Fasilitasi perijinan lingkungan hidup dan
monitoring perijinan lingkungan hidup
5. Pengembangan Ruang Terbuka Hijau dan
2. Pengelolaan Sampah Mandiri (3R) Penataan Hunian Kumuh
dan Pengelolaan Sampah Berbasis
a. Pengelolaan dan peningkatan kualitas
Masyarakat taman dan Ruang Terbuka Publik
Menginisiasi dan mengawal memfasilitasi b. Identifikasi potensi RTH dan Pembangunan
Bank Sampah RTH di Sekolah dan Perdesaan
c. Jumlah permukiman kawasan kumuh yang
3. Penyediaan sarana dan prasarana ditangani
persampahan d. Jumlah kawasan permukiman yang
Penyediaan Sarana Penanganan Sampah dari ditingkatkan kualitasnya
hulu sampai dengan hilir e. Penyusunan perencanaan dan
pengendalian kawasan permukiman
CITA
BIROKRASI DAN TATA PEMERINTAHAN
8 “pemberian layanan publik yang semakin transparan,
partisipatif, inovatif dan akuntabel”
1) 2) 3 4)
E-Goverment/ Smart Optimalisasi Pemanfaat- )
Peningkatan layanan Sinergi Perencanaan,Peng-
Regency an berbagai sumber pen-
publik professional dan anggaran,Kepegawaian dan
a) Memfasilitasi pembang- dapatan yang inovatif
akuntabel. Pengawasan
unan dan Operasionali- (CSR, Obligasi daerah
a).Kegiatan pelayanan
sasi Aplikasi Pendukung dan kerjasama dengan Pengembangan sistem in-
dunia usaha) yang diberikan oleh
Kinerja SKPD formasi terintegrasi antara
b) Memfasilitasi terseleng- SKPD yang langsung
a). Koordinasi dengan ke- perencanaan, pengelolaan
garakannya Pelayanan dirasakan oleh
lompok/lembaga ke- keuangan, pengelolaan
masyarakat berbasis TIK masyarakat, dengan
masyarakatan yang barang, pelaksanaan sys-
dengan ukuran Indeks mengedepankan
SPBE peduli dengan tem akuntansi, laporan
keramahan, kecepatan,
c).Mensosialisasikan in- pendidikan, kesehat- pertanggungjawaban APD
formasi dengan berbagai ketepatan dan
an, lingkingan dan dan evaluasi, melalui
media public kepuasan
konservasi SDA aplikasi Sistem Informasi
d). Pengelolaan Informasi
Perencanaan dan Peng-
melalui berbagai media:
Radio, Majalah, Media elolaan Keuangan Daerah
on Line (SIPPAD)
Lanjutan ..

Peningkatan Kualitas Pelayanan


Administrasi Kependudukan
Melanjutkan Reformasi birokrasi
(dokumen kependudukan) 7 a) Penyusunan Raperda APBD dan APBD
5) ) Perubahan
a). Penyediaan Alat – alat dan sarana b) Penyusunan Renja RB
prasarana pendukung untuk c) Percepatan pelaksanaan 8 Area Perubah-an RB
pelayanan Admindukcapil d) Optimalisasi peran dan fungsi Bagian Pengadaan
Barang dan Jasa
e) Pengembangan inovasi pelayanan publik

Meningkatkan Kerjasama dengan Penataan dan pengelolaan Aparatur Sipil


lembaga pemerintah, perguruan 6) 8) Negara (ASN) secara professional dan
tinggi dan swasta akuntabel.
a). Penyusunan SOP a) Evaluasi SOT, Evaluasi Jabatan,
b). Penyusunan Kerjasama Peningkatan kapasitas
c). Promosi Potensi Investasi b) Pengembangan kompetensi kualifikasi
d). Perjanjian Kerja Sama pendidikan ASN dan Sertifikasi
e). Monitoring dan evaluasi
CITA
9 1
Peningkatan kondisifitas ketenteraman dan ketertiban
)
KETENTRAMAN KETERTIBAN DAN a). Pelaksanaan deteksi dini lokasi rawan gangguan tibum
PENANGGULANGAN BENCANA tranmas dan pengendalian massa
b). pelaksanaan patroli wilayah
“Peningkatan ketenteraman, ketertiban c). pelaksanaan operasi represif non yustisi
dan kesiapsiagaan menghadapi bencana” d). Penanganan Perkara Pelanggaran Peraturan
Perundang-undangan Daerah (warga negara yang
memperoleh layanan akibat dari penegakan perda dan
perkada)
e). Peningkatan Kesiapsiagaan Penanggulangan Kebakaran
f). Soisalisasi Bela negara, PPWK (Peraturan Menteri Dalam
Negeri Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2012
Tentang Pedoman Pendidikan Wawasan Keangsaan)

2
Penguatan Sistem Penanggulangan Bencana (legislasi,kelembagaan dan pendanaan)
)
a). Penyusunan system kebencanan
b). Pengerahan TRC dan Relawan
c). Distribusi logistik
d). penyusunan dokumen PB (KRB, RPB, PDRP, RENKON, Amanat perda)***
e). Monitoring dan Evaluasi RPB dan penilaian IKD
CITA

10
01 Peningkatan peran serta Kepemudaan
Fasilitasi kegiatan kepemudaan dan pramuka, Pendampingan pemuda
berprestasi dan pengembangan wirausaha pemuda

Pembangunan Sport Centre dan pengembangan


KEPEMUDAAN 02 pembinaan olah raga berprestasi
a. Pemberdayaan Lembaga/ organisasi pemuda dengan peningkatan
pemahaman Manajemen organisasi, penyuluhan, rakor kepemudaan
DAN OLAH bagi pengurus organisasi dan fasilitasi upacara
b. Penyusunan DED, kajian lingkungan dan Amdalalin sport center dan

RAGA pemeliharaan Stadion


c. Pengadaan Alat Olahraga

“peningkatan kesempatan
yang seluas-luasnya kepada
generasi muda untuk
03 Peningkatan pengembangan olah raga sepak bola
dengan mengoptimalkan peran serta swasta
Dukungan Fasilitasi KONI Kab. Magelang dalam pembinaan atlet olah
berprestasi” raga sepakbola dan cabang olah raga lainnya

04 Penghargaan atlet berprestasi


.

a. Pembinaan atlit berprestasi


b. Pembinaan, kompetisi, pengiriman atlit dan pemberian pengahrgaan
bagi atlit berprestasi
Sedaya Amanah

INOVASI DAERAH

PEPAK MACAK PASESO MERAPI APLIKASI JELAJAH


(SISTER VILLAGE) MAGELANG
Percepatan Penurunan Panduan lokasi untuk
Magelang Membaca Untuk Paseduluran Deso Merapi/Desa menjelajah lokasi-lokasi
Angka Kemiskinan Kesejahteraan Bersaudara yang ada di Kabupaten
Magelang

BINTANG HIJAU Pancen A SIKK JOGO TUK


Budidaya tanaman bawah tegakan Pantauan Bencana dengan Komunitas Pelestarian Mata Air
penghasil emas hijau Aplikasi Sistem Informasi dengan konsep Hulu Hilir
Kebencanaan Kabupaten

PENGEMBANGAN
PUSAKA GEMILANG COSFREE
Centre of service for research DESA WISATA
Pusat Informasi dan Komunikasi
Fasilitasi gratis untuk penelitian Mendukung KSPN dan Meningkat
Kabupaten Magelang
kan kemandirian Desa
LANGKAH STRATEGIS DALAM
PENANGANAN COVID 19
INFO CORONA KAB. MAGELANG: UP DATE 9 APRIL 2021
Langkah-langkah Strategis dalam Penanganan Covid 19:

1. Membentuk Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid 19;


2. Melakukan Refokusing dan Realokasi Anggaran Belanja Pemerintah
Daerah;
3. Alokasi anggaran yang bersumber dari APBD untuk bansos dan
penanganan Covid-19;
4. Merumuskan tatanan kehidupan baru (new normal) di semua
aspek/ sector kehidupan;
5. Menggandeng semua lini/ unsur-unsur terkait termasuk di
dalamnya pelibatan masyarakat dalam penganggulangan covid 19.
Penegasan terkait dengan penanganan COVID-19 dengan Surat Edaran Bupati Magelang Nomor
360/084/46/2020 tanggal 22 Maret 2020 tentang Penegasan Pencegahan dan Penanganan COVID-19 di
Kabupaten Magelang yang berisi:
1. Melakukan upaya nyata pencegahan sebagaimana ditetapkan pada protokol utama penanganan kasus
penyebaran COVID-19 yang ditetapkan oleh Pemerintah.
2. Masyarakat tetap tinggal di rumah dan tidak melakukan kegiatan di luar rumah kecuali untuk kepentingan
tertentu yang penting dan mendesak.
3. Menghentikan atau menunda semua aktifitas penyelenggaraan acara yang mengumpulkan banyak orang
sampai batas waktu permasalahan COVID-19 mereda atau dinyatakan aman oleh Pemerintah.
4. Masyarakat harus melaporkan secara mandiri dalam hal melakukan perjalanan ke luar daerah atau ke luar
negeri kepada Kepala Desa dan selanjutnya dilaporkan kepada Bupati Magelang C.q. Sekretaris Daerah
Kabupaten Magelang melalui Camat.
5. Bersinergi dengan seluruh komponen masyarakat di masing-masing wilayah dalam rangka percepatan dan
penanganan COVID-19.
6. Masyarakat dilarang menyebarkan berita hoax dan selalu menjaga kondusifitas di masing-masing wilayah,
dan
7. Memastikan pelaksanaan surat edaran ini dan Camat melaporkan kepada Bupati Magelang C.q. Sekretaris
Daerah Kabupaten Magelang
Supaya Instruksi, Himbauan dan Penegasan Bupati dalam penanganan Covid-19 di Kabupaten Magelang
dapat berjalan sesuai yang diharapkan, maka dilakukan 2 pendekatan yaitu pendekatan struktural dan
kultural.
1. Pendekatan Struktural : Melalui struktur Pemerintah Daerah bersama seluruh jajaran Forum Koordinasi
Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA) sampai tingkat Kecamatan, Desa, bahkan Dusun sejak tahap perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, serta pengawasannya terkait kebijakan
Pemerintah Daerah yang berupa Instruksi, Himbauan dan Penegasan Bupati tentang Penanganan COVID-19.
2. Pendekatan Kultural : Yaitu melalui pendekatan kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda,
pimpinan politik, dan elemen lainnya dengan maksud menggugah kesadaran dan tanggung jawab bersama
untuk lebih mengefektifkan kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang dalam penanganan COVID-
19.

Disamping itu, kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang dalam penanganan COVID-19 tersebut dapat
dilaksanakan secara efektif jika dilaksanakan secara TSM yaitu terstruktur, sistematis, dan masif. Terstruktur
berarti dilaksanakan oleh semua tingkatan dalam struktur pemerintahan; sistematis artinya penanganan
COVID-19 direncanakan dan dikoordinasikan secara matang; dan masif artinya kebijakan Pemerintah Daerah
tersebut dilakukan secara besar-besaran dan bersama-sama di seluruh wilayah Kabupaten Magelang.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai