Anda di halaman 1dari 43

EVALUASI PROGRAM

MALARIA PROVINSI NTT


TAHUN 2019
OLEH Ir. ERLINA SALMUN, M.KES
KEPALA BIDANG P2P
DINAS KESEHATAN PROVINSI NTT

Disampaikan pada Pertemuan Monitoring dan Evaluasi


di Kupang, 5 Maret 2020
OUTLINE
1. TARGET ELIMINASI MALARIA DAN PETA JALAN

2. HASIL CAPAIAN PROGRAM MALARIA 2019

3. KEGIATAN MALARIA PROVINSI TAHUN 2019

4. TANTANGAN
FASILITAS KESEHATAN
KAB./KOTA 22
RUMAH SAKIT/KLINIK/BP 119
KECAMATAN 306
PUSKESMAS 417
(Lokasi di Kecamatan)
DESA/ KELURAHAN 3.344
FASILITAS KESEHATAN DI DESA
(Pustu, Poskesdes, Polindes)
3.014

Geographical: 8 0-120 SL and 1180-1250 EL

Climate: 8 months dry & 4 months wet


Areas: ± 49.852,14 km2 Land ± 200.000 km2 Ocean
Population: 5.541.394 Jiwa (BPS NTT 2019, proyeksi)
PETA JALAN ELIMINASI MALARIA
PROVINSI NTT 2017 – 2023
(sesuai Kepmenkes RI, Nomor: 293/MENKES/SK/IV/2009, Tanggal: 28 April 2009, Tentang: Eliminasi Malaria di Indonesia & Peraturan Gubernur NTT No.11 Tahun 2017 Tentang Eliminasi Malaria Di Provinsi NTT)

0 (nol) kasus Lokal selama 3 (tiga)


Slide Positive Rate < 5% < 1 kasus/1000 penduduk tahun berurut-turut

Pasal (2) ayat (2)


Tujuan dari Peraturan Pemberantasan Pra Eliminasi Eliminasi Pemeliharaan
Gubernur ini adalah
terwujudnya eliminasi (serfitikasi)
malaria di Provinsi Nusa
Tenggara Timur Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun 2023
2023 2017 - 2018 2019 - 2020 2021 - 2022

rincian

API Provinsi 5,39 ‰ 2.16 ‰ 1.18 ‰ 0.47 ‰


(Tahun 2017) (Tahun 2019) (Tahun 2021) (Tahun 2023)
realisasi realisasi target target
HASIL CAPAIAN
PROGRAM MALARIA
TAHUN 2019 DALAM
GAMBAR GRAFIK
BERDASARKAN INDIKATOR PROGRAM MALARIA
Jumlah Kasus Malaria dan Annual Paracite Incidence (API) Provinsi NTT,
Tahun 2006 - 2018

CASE (ribuan) API

137
132 132
124 121
119
105
89
73

36
28 30 29 29 29 30
26 26
22
19 18
15
11
7 6 5 3 2

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
situasi Tahun ke - 7 6 5 4 3 2 1

MALARIA Kabupaten/Kota

Kota Kupang
2019

0.1
2018

0.12
2017

0.30
2016

0.36
2015

0.23
2014

0.49
2013

0.95
11
kabupaten/
7 tahun Manggarai 0.06 0.09 0.09 0.17 0.17 0.21 0.42
kota telah
201 terakhir
Manggarai Timur 0 0.01 0.01 0.13 0.59 0.53 1.09

TTU 0.29 0.32 0.57 0.58 0.57 1.60 1.96


mencapai
endemis
8 Ngada
Sikka
0.02

0.48
0.22

0.37
0.40

0.68
0.74

0.82
1.08

2.01
1.62

8.91
3.15

19.20 rendah
Rote Ndao 0.08 0.37 0.66 1.09 0.99 1.89 5.18
selama 3
Kupang
Manggarai Barat
0.22

0.11
0.29

0.41
0.98

0.79
2.16

2.55
2.81

3.72
3.65

5.82
2.16

23.39
tahun/lebih


Nagekeo 0.08 0.08 0.39 3.04 2.80 5.24 22.29

Ende 0.01 0.62 2.47 5.55 12.49 20.43 22.75

Flores Timur 0.18 1.25 2.80 1.78 3.81 8.04 7.88

2019 Sabu Raijua 0.27 1.55 1.74 1.67 5.28 21.29 1.36

Belu 0.23 1.96 6.32 7.56 14.89 6.07 20.04

Lembata 0.22 6.54 21.35 47.09 66.29 93.58 115.84


19 Kabupaten
TTS 1.79 1.62 3.15 3.07 4.66 6.51 8.88 perlu
Malaka 3.62 1.74 4.87 3.13 4.79 percepatan
Alor 3.28 4.44 8.87 5.57 8.26 8.16 16.77
menurunkan
Sumba Tengah 2.01 7.95 11 19.54 49.64 83.58 61.32

Sumba Timur 6.37 7.09 30 13.36 7.02 44.90 26.85


kasus sampai
Sumba Barat Daya 10.36 24.82 27 18.47 14.57 31.05 17.31 NOL (0)
Sumba Barat 31.62 23.67 14 12.12 8.74 21.81 24.44
18.053 kss (th 2018)
12.723 kss (th 2019)
(-)5.330 kss
KLASIFIKASI KASUS MALARIA DI NTT
TAHUN 2019

% kasus di PE Prov NTT : 64% (1.704 Kasus Malaria Falsifarum (Pf) masih Malaria banyak diderita
dari 2.654 kasus di kab hijau dan kuning) mendominasi di NTT (68%) oleh usia produktif
Pengobatan Standar Tahun 2019 (72,45% / Target >95%)
Total Kasus : 12.723 kasus
Total diobati standar : 9.218 kasus

Pengobatan Primaquin 14 hari Tahun 2019 (10,66%


/target>95%)
Total Vivax : 3.448 kasus
Total Primakuin 14 hari : 419 kasus
Pengobatan Indikator Jenis Parasit Pengobatan
Total Total
% No Wilayah Positif Primaquin % Primaquin API
No Kabupaten/Kota Positif Non API Pv Mix
Standar Pengobata Malaria 14 hari 14 hari
Malaria Program
n Standar
1 FLORES TIMUR 42 42 - 100 0,17 1 NGADA 3 3 - 3 100 0,02

2 LEMBATA 32 32 - 100 0,22 2 MANGGARAI 22 13 2 13 87 0,06

3 ENDE 3 3 - 100 0,01 3 BELU 47 15 2 14 82 0,23

4 NGADA 3 3 - 100 0,02 4 KUPANG 79 10 8 12 67 0,21

5 MANGGARAI 22 22 - 100 0,06 5 SIKKA 152 38 14 31 60 0,48

6 NAGEKEO 11 11 - 100 0,08 6 ROTE NDAO 15 7 - 4 57 0,11

7 MANGGARAI TIMUR 1 1 - 100 0 7 KOTA KUPANG 40 13 3 9 56 0,1

8 SABU RAIJUA 24 24 - 100 0,27 8 ALOR 639 264 52 174 55 3,28

9 SUMBA TENGAH 175 174 - 99 2,01 9 ENDE 3 2 - 1 50 0,01


10 SUMBA BARAT DAYA 4.118 4.088 28 99 10,37 10 TIMOR TENGAH SELATAN 837 228 27 116 45 1,79
11 SUMBA TIMUR 1.613 1.597 - 99 6,29 11 NAGEKEO 11 3 2 2 40 0,08
12 BELU 47 46 6 98 0,23 12 TIMOR TENGAH UTARA 76 27 1 9 32 0,33
13 ALOR 639 623 123 98 3,28 13 MALAKA 634 213 4 28 13 3,57
14 MALAKA 634 615 247 97 3,57 14 MANGGARAI BARAT 29 26 - 3 11 0,11
15 TIMOR TENGAH SELATAN 837 760 31 91 1,79 15 SUMBA BARAT 4.131 1.319 33 - 0 33,24
16 TIMOR TENGAH UTARA 76 69 7 91 0,33 16 SUMBA TIMUR 1.613 218 203 - 0 6,29
17 SIKKA 152 133 2 88 0,48 17 LEMBATA 32 26 2 - 0 0,22
18 KOTA KUPANG 40 30 9 75 0,1 18 FLORES TIMUR 42 25 3 - 0 0,17
19 MANGGARAI BARAT 29 19 3 66 0,11 19 SUMBA TENGAH 175 58 2 - 0 2,01
20 KUPANG 79 50 13 63 0,21 20 SUMBA BARAT DAYA 4.118 919 123 - 0 10,37
21 ROTE NDAO 15 8 3 53 0,11 21 MANGGARAI TIMUR 1 1 - - 0 0
22 SUMBA BARAT 4.131 867 1.420 21 33,24 22 SABU RAIJUA 24 20 - - 0 0,27
TOTAL 12.723 9.218 1.892 72 2,41 NTT 12.723 3.448 481 419 10,66 2,41

Pengobatan Malaria NTT (72%) Pengobatan Primakuin 14 hari


(10.66%)
belum mencapai target (>95%)
belum mencapai target (>95%)
No Kabupaten/Kota Positif Jum di PE Tidak di PE

1
2
MANGGARAI
NGADA
22
3
22
3
-
- % KASUS MALARIA DI PE 1-2-5
3
4
MANGGARAI TIMUR
KOTA KUPANG 40
1 1
24
-
16 (PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI)
5 ROTE NDAO 15 1 14
6 FLORES TIMUR 42 1 41
7 SABU RAIJUA 24 - 24
8 ENDE 3 3 -
9 BELU 47 15 32
10 NAGEKEO 11 10 1
11 MANGGARAI BARAT 29 22 7
12 KUPANG 79 57 22
13 MALAKA 634 64 570
14 TTU 76 67 9
15 SIKKA 152 94 58
16 ALOR 639 639 -
17 TTS 837 681 156
18 SUMBA BARAT 4.131 - 4.131
19 SUMBA BARAT DAYA 4.118 - 4.118 Faktor pengaruh capaian kasus malaria di PE :
20 SUMBA TIMUR
21 SUMBA TENGAH
1.613
175
-
-
1.613
175
Pelatihan PE bagi petugas di 533 fasilitas kesehatan selesai
22 LEMBATA 32 - 32 dilakukan pada bulan November 2019
TOTAL 22 Kab 12.723 1.704 11.019
TOTAL 17 Kab / tanpa Kab
2.654 1.704 950
merah
Jumlah Kasus Penularan Setempat
(indigenus) : 1.389 kasus (target
NOL)

Jumlah Kasus Import : 127


kasus
CAPAIAN INDIKATOR
PROGRAM MALARIA
PROVINSI NTT TAHUN
2019
INDIKATOR INPUT PROSES HASIL
Indikator Input
No Indikator Program Malaria Target Capaian 2019
2019
1 Persentase kasus malaria yang dikonfirmasi laboratorium 100% 100%
2 Cakupan pengobatan standar/ dengan ACT >95% 72,45%
3 Persentase Sediaan Darah Positif Malaria (Slide positive rate, 3,0%
< 5%
SPR)

4 Presentase Jumlah Sediaan Darah Malaria yang diperiksa selama >10% 9,0%
satu tahun (Annual Blood Examination Rate/ ABER)
5 Persentase cakupan penggunaan kelambu >90% N/A
6 Sensitifitas dan spesifitas chrosscheker >70% 90%
7 Jumlah kab./kota memiliki tenaga crosshecker (uji silang) 22 21
(Kecuali Sumba Barat)
8 Persentase kelengkapan dan ketepatan laporan SISMAL >95% 84%
Indikator Proses
No Indikator Program Malaria Target 2019 Capaian 2019
1 Angka stok out obat malaria 0% 3%

2 Persentase tenaga mikroskopis terlatih >50% 89%


(251 orang) (222 orang)

3 Persentase fasilitas kesehatan swasta yang bekerjasama 90% N/A


mengobati malaria
4 Jumlah kab./kota yang memiliki Peraturan Pemerintah 22 kab 4 kab
Daerah terkait malaria (Mang, Kota Kpg,
Nagekeo, Sumba Barat)

5 Persentase kasus malaria dilakukan penyelidikan 100% 64%


epidemiologi metode 1-2-5 (1.704 dari 2.654
kasus)

6 Persentase desa yang dilakukan Survei Reseptivitas 100% 23%


(pantau jentik nyamuk anopheles) (3.220 desa) (734 desa)
Ketersediaan Mikroskop dan Standar Prosedur
Operasional/SPO Pemeriksaan menggunakan RDT
dan Sediaan Darah) Tahun 2019 % Ada SPO
Jum
Melaksanakan % Ada SPO % Ada SPO Pembacaan
Jum Jum Mikroskopis Nama Faskes Tidak Ada % Ada SPO
No Kabupaten/ Kota % Melapor Pemeriksaan Pembuatan Pewarnaan Sediaan Darah
Faskes melapor Keadaan Mikroskop RDT
RDT Sediaan Darah Sediaan Darah dan Hitung
Baik
Parasit
1 SUMBA BARAT 13 2 15 14 - 1 50,0 100 100 100
2 SUMBA TIMUR 31 17 55 19 - 16 94,1 100 100 94
3 KUPANG 27 23 85 29 Pusk Poto 21 91,3 70 65 65
4 TIMOR TENGAH SELATAN 42 21 50 26 RS Pratama Boking 18 81,0 90 86 86
5 TIMOR TENGAH UTARA 35 19 54 30 - 10 57,9 100 100 100
6 BELU 26 23 88 31 - 22 95,7 100 100 96
7 ALOR 30 18 60 14 Pusk Buraga, Baranusa, 13 66,7 50 50 39
Kalunan, Probur, Taman
Mataru
8 LEMBATA 13 8 62 13 Klinik Pratama Ratu Rosari 4 50,0 88 88 75
Kalikasa
9 FLORES TIMUR 28 6 21 7 BP Ratu Rosari Tanah Boleng 4 66,7 83 83 83
10 SIKKA 31 16 52 25 - 7 43,8 100 100 94
11 ENDE 32 32 100 48 - 27 100,0 100 100 100
12 NGADA 22 1 5 1 - 1 100,0 100 100 100
13 MANGGARAI 27 16 59 21 - 14 87,5 94 88 88
14 ROTE NDAO 13 3 23 6 - 0 0,0 100 100 100
15 MANGGARAI BARAT 24 16 67 24 - 11 68,8 81 81 81
16 SUMBA TENGAH 10 10 100 17 - 7 70,0 100 100 100
17 SUMBA BARAT DAYA 22 1 5 1 - 1 100,0 100 100 100
18 NAGEKEO 13 4 31 7 - 4 100,0 100 100 100
19 MANGGARAI TIMUR 32 19 59 12 Pusk Bea Muring, Peot, 17 94,7 95 95 89
Weleng,Mamba, Lebi,
Waenenda, Runus
20 SABU RAIJUA 7 6 86 8 - 6 100,0 100 100 100
21 MALAKA 25 18 72 33 - 14 72,2 94 94 94
22 KOTA KUPANG 30 30 100 44 RUMAH SAKIT TNI AU EL TARI 18 66,7 93 93 93
TOTAL 533 309 430 236 78,0 91,0 90,0 88
PERSENTASE (%) 58,0 139 17 76
Jumlah Fasilitas Kesehatan Memiliki Tenaga Mikroskopis
Tahun 2019
Jum Faskes Melapor Jum Faskes Tersedia % Faskes tersedia Jum Faskes TIDAK
No. Wilayah Jum Faskes
Data Mikroskopis Mikroskopis Mikroskopis ada Mikroskopis

1 SUMBA BARAT 13 12 10 83 2
2 SUMBA TIMUR 31 27 25 93 2
3 KUPANG 27 4 3 75 1
4 TIMOR TENGAH SELATAN 42 29 22 76 7
5 TIMOR TENGAH UTARA 35 34 33 97 1
6 BELU 26 21 20 95 1
7 ALOR 30 20 13 65 7
8 LEMBATA 13 12 11 92 1
9 FLORES TIMUR 28 26 25 96 1
10 SIKKA 31 16 16 100 0
11 ENDE 32 32 31 97 1
12 NGADA 22 13 12 92 1
13 MANGGARAI 27 2 2 100 0
14 ROTE NDAO 13 12 9 75 3
15 MANGGARAI BARAT 24 21 21 100 0
16 SUMBA TENGAH 10 8 8 100 0
17 SUMBA BARAT DAYA 22 21 20 95 1
18 NAGEKEO 13 13 12 92 1
19 MANGGARAI TIMUR 32 21 20 95 1
20 SABU RAIJUA 7 5 5 100 0
21 MALAKA 25 23 19 83 4
22 KOTA KUPANG 30 29 27 93 2
TOTAL 533 401 364 91 37
Gambaran Situasi Tenaga 724 orang tenaga
Mikroskopis Malaria Tahun di 364 fasilitas
2019 kesehatan

Jenis Pelatihan Biaya/org/hr Jum Hari Jum peserta Jum Biaya (Rp)
1. Pelatihan Dasar 750.000 14 502 5.271.000.000
2. Refreshing 1.000.000 7 113 791.000.000

6.062.000.000
Data Tenaga Mikroskopis Malaria Tahun 2019
Jum Faskes Jum Jum Mikroskopis Diketahui
Jum Faskes Melapor Jum Mikroskopis Jum mikroskopis Jum mikroskopis Jum Mikroskopis Jum Mikroskopis Jum Mikroskopis yang Tidak
No. Wilayah Jum Faskes Tersedia mikroskopis Memenuhi Belum Memenuhi
Data Mikroskopis Dilaporkan NON-PNS ATLM Terlatih Belum Terlatih Diketahui Kompetensinya
Mikroskopis PNS Syarat Syarat
1 SUMBA BARAT 13 12 10 27 7 20 9 25 2 9 16 2
2 SUMBA TIMUR 31 27 25 40 16 24 24 14 26 7 7 26
3 KUPANG 27 4 3 3 1 2 3 0 3 0 0 3
4 TIMOR TENGAH SELATAN 42 29 22 23 21 2 23 10 13 10 0 13
5 TIMOR TENGAH UTARA 35 34 33 57 35 22 54 1 56 0 1 56
6 BELU 26 21 20 48 16 32 47 12 36 5 7 36
7 ALOR 30 20 13 13 1 12 12 3 10 0 3 10
8 LEMBATA 13 12 11 29 13 16 28 21 8 6 15 8
9 FLORES TIMUR 28 26 25 72 29 43 71 12 60 7 7 58
10 SIKKA 31 16 16 38 10 28 38 1 37 1 0 37
11 ENDE 32 32 31 85 24 61 85 33 52 11 22 52
12 NGADA 22 13 12 15 3 12 15 3 12 1 2 12
13 MANGGARAI 27 2 2 2 0 2 1 1 1 1 0 1
14 ROTE NDAO 13 12 9 17 13 4 16 3 14 0 3 14
15 MANGGARAI BARAT 24 21 21 51 16 35 51 21 30 19 2 30
16 SUMBA TENGAH 10 8 8 9 3 6 8 8 1 7 1 1
17 SUMBA BARAT DAYA 22 21 20 21 8 13 20 6 15 4 2 15
18 NAGEKEO 13 13 12 20 15 5 19 5 15 4 2 14
19 MANGGARAI TIMUR 32 21 20 28 6 22 27 8 20 2 6 20
20 SABU RAIJUA 7 5 5 11 6 5 11 9 2 6 3 2
21 MALAKA 25 23 19 20 11 9 20 1 19 0 1 19
22 KOTA KUPANG 30 29 27 95 43 52 95 25 70 12 13 70
TOTAL 533 401 364 724 297 427 677 222 502 112 113 499
Jumlah Tenaga Uji Silang (Crosscheker) Malaria Tahun 2019
(min.1 org/kab, Kompetensi Level 1 atau 2)
Jum CC- Jum CC-Kab/Kota Diketahui
Jum CC- Jum CC- Jum CC- Jum CC-Kab/Kota
Tersedia CC-Kab/ Jum CC- Jum CC- Kab/Kota Belum
No. Wilayah Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Memenuhi tidak diketahui
Kota (Total Ya) Kab/Kota Kab/Kota PNS Belum Memenuhi
memiliki SK ATLM Terlatih Syarat kompetensinya
Terlatih Syarat
1 SUMBA BARAT Tidak 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 SUMBA TIMUR Ya 1 1 0 1 1 0 1 0 0
3 KUPANG Ya 1 1 1 1 1 0 1 0 0
4 TIMOR TENGAH SELATAN Ya 1 1 1 1 1 0 1 0 0
5 TIMOR TENGAH UTARA Ya 1 1 1 1 1 0 1 0 0
6 BELU Ya 1 1 1 1 1 0 1 0 0
7 ALOR Ya 1 1 1 1 1 0 1 0 0
8 LEMBATA Ya 1 1 1 1 1 0 1 0 0
9 FLORES TIMUR Ya 1 1 1 1 1 0 1 0 0
10 SIKKA Ya 2 2 1 2 2 0 1 0 1
11 ENDE Ya 3 3 2 3 3 0 1 0 2
12 NGADA Ya 1 1 1 1 1 0 1 0 0
13 MANGGARAI Ya 4 0 0 4 3 1 0 0 4
14 ROTE NDAO Ya 1 1 1 1 1 0 1 0 0
15 MANGGARAI BARAT Ya 1 1 1 1 0 1 1 0 0
16 SUMBA TENGAH Ya 2 2 2 2 2 0 2 0 0
17 SUMBA BARAT DAYA Ya 1 1 1 1 1 0 1 0 0
18 NAGEKEO Ya 1 1 1 1 1 0 1 0 0
19 MANGGARAI TIMUR Ya 2 2 2 2 2 0 2 0 0
20 SABU RAIJUA Ya 1 1 1 1 1 0 1 0 0
21 MALAKA Ya 1 1 1 1 1 0 1 0 0
22 KOTA KUPANG Ya 1 1 1 1 1 0 1 0 0
TOTAL 21 29 25 22 29 27 2 22 0 7
Jumlah Desa FOKUS Malaria tahun 2019
Jum Desa Fokus Jum Desa Fokus Jum Desa Jum Desa Non Jum Desa Belum Jum Desa Jum Desa Jum Desa Non Jum Desa Reseptifitas % Desa di Survei
No Kabupaten Jum Desa
Aktif Non Aktif Fokus Bebas Fokus diketahui "FOKUS" Vurnarabilitas Reseptif Reseptif (NA/Blank) Reseptivitas
1 KOTA KUPANG 51 0 1 11 24 15 16 12 24 15 71
2 KUPANG 167 13 0 27 77 50 5 37 77 53 68
3 MANGGARAI 171 0 0 29 80 62 15 29 80 62 64
4 ENDE 281 1 0 62 101 117 2 63 101 117 58
5 ALOR 163 50 0 11 25 77 0 20 36 107 34
6 ROTE NDAO 88 0 0 7 20 61 1 7 20 61 31
7 NGADA 151 0 0 4 41 106 1 4 41 106 30
8 SIKKA 153 19 0 6 29 99 17 9 34 110 28
9 MANGGARAI BARAT 158 6 0 2 24 126 1 2 24 132 16
10 TIMOR TENGAH UTARA 195 19 0 8 11 157 4 17 11 167 14
11 MALAKA 123 17 0 6 9 91 2 8 9 106 14
12 BELU 81 3 0 1 9 68 5 1 9 71 12
13 TIMOR TENGAH SELATAN 279 67 0 13 8 191 8 14 8 257 8
14 SUMBA BARAT DAYA 142 0 0 11 0 131 0 11 0 131 8
15 MANGGARAI TIMUR 163 0 0 2 9 152 1 2 9 152 7
16 LEMBATA 152 0 0 6 3 143 0 6 3 143 6
17 SUMBA TENGAH 66 0 0 1 1 64 0 1 1 64 3
18 NAGEKEO 114 5 0 0 2 107 2 0 3 111 3
19 SUMBA TIMUR 150 0 0 1 0 149 0 1 0 149 1
20 SABU RAIJUA 54 0 0 0 0 54 0 0 0 54 0
21 SUMBA BARAT 70 0 0 0 0 70 0 0 0 70 0
22 FLORES TIMUR 248 0 0 0 0 248 0 0 0 248 0
TOTAL 3220 200 1 208 473 2338 80 244 490 2486 23
Ket:
Jenis Fokus Kasus Jentik Anopheles
Fokus Aktif Ada kasus tahun sebelumnya Ada
Fokus Non Aktif Tidak ada kasus 2 tahun Ada
Fokus Bebas Tidak ada kasus 3 tahun Ada
Non Fokus Tidak ada kasus Tidak ada

Reseptif - Ada
Non Reseptif - Tidak Ada
Indikator Hasil
Indikator Program Malaria Target 2019 Capaian 2019

a. Angka kejadian malaria per 1000    


penduduk dalam satu tahun (Annual 1,58‰ 2.16‰
Parasite Incidence, API)    
b. Jumlah Kematian akibat Malaria 0 kasus  0 kasus
INDIKATOR UTAMA PROGRAM
MALARIA
Indikator Program Malaria Target 2019 Capaian 2019
a. Peningkatan kab./kota dengan    
API<1 per 1000 penduduk 14 Kab./Kota 15 Kab./Kota
b. Jumlah Kabupaten/Kota    
mencapai eliminasi malaria 1 Kab./Kota 0 Kab./Kota
Identifikasi Masalah
1. Belum ada kab/kota yang mencapai eliminasi malaria (target 1 dari 22 kab/kota)
2. Angka kesakitan malaria masih tinggi (API 2,16 ‰) diatas target (API<1 per 1000 penduduk)
3. Cakupan penemuan penderita 9%, dibawah target (ABER, annual blood examination rate >10 % jumlah
penduduk)
4. Kualitas pemeriksaan laboratorium masih kurang (53%)
5. 27,55% kasus malaria tidak di obati sesuai standar (ACT) (1.892 kasus)
6. 89% kasus malaria vivax tidak minum obat primakuin 14 hari (3.029 kasus)
7. 36% kasus malaria belum diselidiki secara epidemiologis menggunakan metode 1-2-5 (950 kasus)
8. 14 fasilitas kesehatan mengalami stok out obat malaria setiap bulan
9. Kegiatan promosi dan pencegahan malaria rutin di masyarakat sangat sedikit, berupa penyuluhan saja
tanpa media KIE, komunikasi informasi edukasi
10. Laporan malaria oleh fasilitas kesehatan menggunakan sistem informasi surveilans malaria (SISMAL)
berbasis web tidak lengkap dan tidak tepat waktu (84% lengkap dan 44% tepat waktu)
11. Cakupan penggunaan kelambu rendah (<80%)
PENYEBAB MASALAH Angka kesakitan malaria (Annual Malaria Incidence)
>1 per 1000 penduduk antara lain
PENYEBAB MASALAH
MAN : 1. Pengelola program kab/faskes tidak paham indikator,
2. Petugas medis tidak berikan obat sesuai standar, terutama pihak swasta;
3. petugas tidak hafal dosis dan tidak ada waktu buka buku standar pengobatan,
4. petugas dinkes lambat respon permintaan obat dari fasilitas kesehatan
5. Tenaga mikroskopis faskes belum semua terlatih mikroskopis malaria,
6. Jumlah petugas terbatas, Tugas rangkap, sulit follow up pengobatan ke rumah pasien jika hanya ada 1 petugas
laboratorium. Tenaga kes lain belum terlatih membuat sediaan darah
7. Pasien tidak patuh, tidak ada pengawas minum obat, petugas tidak beri informasi 14 hari minum obat,
8. Pasien malaria terbiasa berhenti minum obat jika sudah merasa lebih baik dan tidak komitmen untuk minum
obat sampai habis
9. Tidak ada Tim Penyelidikan Epidemiologi di Puskesmas dan Rumah Sakit.
10. Adanya mutasi petugas kesehatan di kab dan faskes yang telah dilatih teknis,
11. Masyarakat tidak tahu, tidak melakukan, tidak merasakan, tidak merubah perilaku beresiko malaria

MONEY : 1. Terbatasnya anggaran untuk kegiatan penemuan kasus secara aktif setiap hari,
2. Tidak tersedia anggaran petugas follow up pengobatan ke rumah pasien H1, H2, H3, H4, H7, H14, H21, H28
3. Tidak ada dana pengawas minum obat/ kader malaria
4. Tidak tersedia dana khusus untuk distribusi dan/ relokasi obat malaria antar kab/faskes
5. Tidak tersedia anggaran untuk kegiatan pengendalian vektor malaria terpadu
PENYEBAB MASALAH Angka kesakitan malaria (Annual Malaria Incidence)
>1 per 1000 penduduk antara lain
PENYEBAB MASALAH
MATERIAL : 1. Terjadi Stok out obat anti malaria lebih dari 7 hari di faskes
2. Tidak cukup bahan laboratorium untuk kegiatan penemuan kasus aktif dan follow
up pengobatan
3. Tidak tersedia Media KIE malaria di setiap faskes untuk pasien bawa pulang atau
dibaca/ didengar/ dilihat saat berada di gedung Faskes
4. Plastik obat tanpa pesan kunci 14 hari minum obat, pesan di plastic obat mudah
terhapus,
5. Tidak cukup kelambu untuk kelompok tidur di luar rumah (rumah kebun), rumah
tangga baru, ibu hamil baru dan para pendatang di desa
6. Tidak tersedia buku pengelolaan program malaria di kab dan faskes

MACHINE : 1. Tidak ada Mikroskop baik di faskes (tidak pernah ada / rusak ringan/sedang/berat)
2. Tidak ada hard copy Buku standar pengobatan terbaru di Faskes
3. Tidak ada lembar ringkasan dosis obat di dekat petugas medis
4. Petugas tidak memiliki laptop dan internet/ sinyal internet di faskes
PENYEBAB MASALAH Angka kesakitan malaria (Annual Malaria Incidence)
>1 per 1000 penduduk antara lain
PENYEBAB MASALAH
METHODE : 1. Penemuan dan pengobatan kasus bersifat pasive, menunggu pasien datang ke
puskesmas
2. Surveilans aktif metode 1-2-5 belum berjalan optimal
3. Prosedur manajemen logistik di faskes tidak dilakukan,
4. Kartu stok tidak diisi,
5. Pencatatan dan pelaporan logistik tidak lengkap dan tidak tepat waktu,
6. Tidak ada kerjasama pihak swasta untuk penemuan dan pengobatan standar
7. Pengelola malaria di kab dan faskes diganti setelah dilatih pelaporan berbasis
web dan penyelidikan epidemiologi
8. Tidak ada sistem pengawas minum obat (kader malaria)
9. Prosedur follow up pengobatan H4, H7, H14, H28 tidak dilakukan,
10.KIE malaria tidak dilakukan
KEGIATAN YANG SUDAH
DILAKUKAN : pembelajaran
PROGRAM MALARIA NTT TAHUN 2019
PELATIHAN MIKROSKOPIS : BIAYA & HASIL
BIAYA PER ORG
TAHUN JUM PESERTA JUM HARI JUM BIAYA SUMBER BIAYA / TEMPAT PELATIHAN
PER HARI

2018 78 ORANG PUSKESMAS 7 HARI 550.470.000 1.008.187 GF / UPTD LABKESDA


biaya

2019 80 ORANG PUSKESMAS 14 HARI 830.705.283 741.701 GF / UPTD LABKESDA

2019 15 ORANG RSUD 14 HARI 256.100.000 1.219.524 UNICEF / THE SUMBA FOUNDATION

TAHUN JUM PESERTA LEVEL 1 LEVEL 2 LEVEL 3 LEVEL 4 JENIS UJIAN

2018 78 ORANG PUSKESMAS 9 (12%) 15 (19%) 17 (22%) 37 (47%) Panel Test


hasil

2019 80 ORANG PUSKESMAS 28 (35%) 32 (40%) 13 (16%) 7 (9%) UKOM LSP

2019 15 ORANG RSUD 2 (13%) 8 (54%) 3 (20%) 2 (13%) Final Exam SF

Pembelajaran Baik :
Pelatihan 12 hari menghasilkan lebih banyak Expert (Level 1),
jika peserta belum pernah dilatih dan/atau pernah pelatihan > 3 tahun lalu.
UJIAN KOMPETENSI : LEMBAGA
SERTIFIKASI PROFESI PUSAT
• Pelaksana : Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pusat (2 orang assessor)
• Jadwal : 2 hari dari 12 hari pelatihan
• Extra : 1 hari simulasi ujian (H-2) dan H-1 untuk refreshing/outdoor/tour agar
tidak stress
• Biaya : Rp400.000/peserta (ditanggung peserta)
• Kerjasama : DPW PATELKI (ada MoU Dinkes dan PATELKI Tahun 2019 tentang
Percepatan Eliminasi Malaria di Provinsi NTT)

Pembelajaran :
Kerjasama PATELKI dilakukan saat UKOM dan evaluasi pasca pelatihan di kabupaten
PAKET PELATIHAN :
PERBAIKAN MIKROSKOP
Kab/Kota Mikroskop Rusak Berhasil Baik Tidak Berhasil
Malaka 17 9 8
Sumba Timur 15 8 7
Sumba Barat daya 13 13 0
Ende 16 13 3
Manggarai Timur 10 10 0
Manggarai Barat 13 7 6
Jumlah 84 60 24

Pembelajaran :
Peserta pelatihan diberi pemahaman dan tanggung jawab untuk merawat
Mikroskop yang berhasil diperbaiki sesuai SPO

Tenaga yang tertarik belajar perbaikan mikroskop di Kabupaten, sangat sedikit 2


dari 22 kab/kota).
Module : buku Video Tutorial : Youtube

INOVASI dukungan UNICEF


On The Job Training : Provinsi ke Kab
 Tujuan : Peningkatan kapasitas, Evaluasi pasca pelatihan
mikroskop dan Panel test (Pemantauan Mutu Eksternal),
pada 2 – 4 bulan setelah pelatihan
Pembelajaran :
 Metode : pertemuan 3 hari di kab (teori, praktek, panel Evaluasi Pasca Pelatihan wajib dilakukan!
test)

 Sharing budget : Narasumber dan paket meeting biaya


Adanya sharing biaya OJT memungkinkan
Provinsi (dekon, UNICEF dan GF), sedangkan biaya peserta untuk dilakukan rutin setahun sekali.
(transport dan uang harian) dari kab./Pusk

 Hasil :
 190 orang mikroskopis dilatih di 12 Kab./Kota
 70% peserta belum pernah dilatih
 Hasil panel test:15% baik, 10% cukup, 75% kurang
On the job training : Crosschecker ke
Faskes
• Dasar : hasil uji silang
• Biaya : - (inisiatif sendiri)
• Keg : kunjungan ke semua Fasyankes RS Swasta & Pemerintah
sekota Kupang untuk :
1. antar format PMI (Pemantauan Mutu Internal) dan SOP
pemeriksaan malaria
2. simulasi PMI dan SOP pemeriksaan malaria
3. cek alat mikroskop
4. ajar buat larutan standar
5. tes panel dengan slide yang diuji silang karena tidak punya slide
standar

Pembelajaran :
Tenaga crosschecker dapat melakukan PMI dan PME kepada Faskes. Perlu
dibiayai dan diberi slide standar!
Tools Self Assessment Eliminasi Malaria
MALARIA ELIMINATION Tracker
Provinsi: NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN: 2018
Kabupaten/Kota: Manggarai Timur

DASAR: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL P2P NOMOR: HK.02.0/IV/1813/2017 TANGGAL 17 JULY 2017

RINCIAN PERSYARATAN I
Kabupaten Indikator Insiden Malaria Tiga Tahun Terakhir
KASUS MALARIA Keterangan
Bobot Capaian Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
a. SPR < 5% (Tiga tahun berturut-turut) 15 15 0,05
0,4 0,02 Data SPR tiga tahun terakhir
b. API < 1 per 1000 penduduk 15 15 0,14
0,02 0,01 Data API tiga tahun terakhir
c. Tidak ada kasus malaria penularan 20 0 Data laporan hasil PE kasus malaria setempat
setempat (kasus indigenous) selama tiga
tahun terakhir 10 41 0
Total 50 40

TOTAL RINCIAN PERSYARATAN I + II


RINCIAN PERSYARATAN Bobot Capaian
PERSYARATAN I 50 40
PERSYARATAN II 50 10,6
TOTAL 100 50,6

PERSYARATAN UNTUK DIAJUKAN DALAM PENILAIAN SERTIFIKASI BEBAS MALARIA (ELIMINASI MALARIA) TINGKAT KABUPATEN
1 PERSYARATAN WAJIB - Rincian persyaratan I (SPR - API - Kasus indigenous) harus terpenuhi semua; dengan nilai total 50
2 Total Nilai dari rincian persyaratan II minimal 20
3 Jika jumlah Total Nilai Persyaratan I + II adalah > 70; dapat diusulkan ke komisi Penilaian Eliminasi Malaria untuk proses sertifikasi bebas malaria

Pembelajaran :
Semua Petugas Pengelola Malaria di Dinkes Kab/Kota, Puskesmas dan Rumah Sakit/Klinik/BP
mengisi self assessment. Syarat, ada nilai jika ada dokumen bukti. Hasil Self Assessment akan
dinilai oleh Tim Penilai Tingkat Provinsi
SISMAL & PE : PELATIHAN, VALIDASI &
INPUT-UPLOAD DATA
Materi : SISMAL, Pemetaan GIS dan PE 125
Peserta : 1 orang petugas dari Puskesmas, RS/Klinik/BP dan 5 orang dari Dinkes
(Pengelola Malaria, Crosscheker, Farmasi, Surveilans, Kepala Seksi P2PM)
Waktu : 4 hari (2 hari efektif)
Dana : GF dan APBD II (pertemuan dan supervisi)
Output :
• semua peserta berhasil upload dan atau input data asli
• Semua peserta bisa membuat peta fokus dan peta reseptif
Pembelajaran :
Peserta tidak cukup dilatih 1 kali. Banyak pertanyaan teknis muncul pasca pelatihan.
Solusi : perlu modul tertulis berisi langkah-langkah kerja secara lengkap, bahkan video tutorial. Target : 100% data
lengkap di SISMAL
Kelengkapan
laporan SISMAL

sebelum &
sesudah
pelatihan
SISMAL bagi
533 Faskes


INOVASI LAIN : ADVOKASI

DPRD

Poltekkes
Wartawan/
pers

Pembelajaran :
Sebanyak mungkin orang Non Kesehatan yang berbicara Malaria
Pembentukan Konsorsium Malaria Sumba
@Mei 2019, Kab Sumba Barat Daya

Monev I (teknis kesehatan)


Pasca Pembentukan Konsorsium Malaria Sumba
@Desember 2019, Kab Sumba Barat

Monev II (Bupati, DPRD & Gub)


@Mei 2020, Kab Sumba Tengah
Monev III (teknis kesehatan)
Monev I @Desember 2020, Kab Sumba Timur
TANTANGAN
1. Belum ada Training Need Assessment (TNA) tingkat Provinsi dan/atau Kabupaten. Tidak dilakukan
pelatihan/refreshing tenaga mikroskopis rutin setiap tahun di seluruh kab/kota
2. Petugas Pengelola Program Malaria yang merangkap tugas program lainnya seperti DBD, Filariasis,
HIV/AIDS, pengadaaan barang/jasa
3. Mutasi petugas pasca pelatihan teknis (pelatihan SISMAL, pelatihan PE, pelatihan IRS)
4. Pemanfaatan data-data di SISMAL untuk menyusun perencanaan yang lebih efektif efisien dan
berkelanjutan.
5. Bengkel mikroskop tingkat kabupaten, tenaga ATLM, ahli teknologi laboratorium medik dan kebutuhan
operasional
6. Budaya dan perilaku masyarakat yang beresiko (tidak tidur pakai kelambu, tidak melindungi diri saat keluar
malam, tidak patuh minum obat)
Sekian dan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai