Anda di halaman 1dari 26

KONSEP

PUBLIC PRIVATE MIX (PPM)


Nurul Badriyah, S.K.M.
Substansi Tuberkulosis

Dit. P2PML, Ditjen P2P, Kemenkes RI

Lokakarya Peningkatan Kapasitas FE PPM Kabupaten/Kota 28 Sept – 7 Oktober 2021


KONTRIBUSI FASKES LAPOR DI 19 PROVINSI
Data SITB 2020 per 14 Juni 2021; Data SITB 2021 per 3 September 2021
2021 > 2020
Jumlah dan Proporsi RS Pemerintah Lapor Kasus TB (TB.03)
2021 = 2020 Tahun 2020 vs 2021
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
DKI
ACEH SUMUT SUMBAR RIAU KEPRI JAMBI SUMSEL LAMPUNG BANTEN JABAR JATENG DIY JATIM KALBAR KALTIM SULSEL BALI NTB
JAKARTA
(n) RS Pemerintah 2020 26 29 22 20 11 7 28 9 11 52 69 75 14 81 16 14 35 13 8
(n) RS Pemerintah 2021 28 25 23 19 10 7 26 2 13 45 73 72 14 75 17 13 37 12 7
(%) RS Pemerintah 2020 76% 53% 65% 83% 61% 39% 68% 43% 61% 91% 84% 93% 88% 62% 52% 54% 61% 57% 40%
(%) RS Pemerintah 2021 82% 45% 68% 79% 56% 39% 63% 10% 72% 79% 89% 89% 88% 58% 55% 50% 65% 52% 35%

Jumlah dan Proporsi RS Pemerintah Lapor Terduga (TB 06) Tahun 2021
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
DKI
JABAR JATENG RIAU SUMBAR ACEH DIY LAMPUNG SUMSEL SUMUT JAMBI BANTEN SULSEL NTB KALTIM BALI JATIM KALBAR KEPRI
JAKARTA
(n) RS Pemerintah 80 78 23 32 53 30 14 18 32 41 13 13 40 14 17 15 83 19 10
(%) RS Pemerintah 98% 96% 96% 94% 93% 88% 88% 86% 78% 75% 72% 72% 70% 70% 65% 65% 64% 61% 56%
KONTRIBUSI FASKES LAPOR DI 19 PROVINSI
Data SITB 2020 per 14 Juni 2021; Data SITB 2021 per 3 September 2021
2021 > 2020
Jumlah dan Proporsi RS Swasta Lapor Kasus TB (TB.03)
2021 = 2020 Tahun 2020 vs 2021

200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
DKI
ACEH SUMUT SUMBAR RIAU KEPRI JAMBI SUMSEL LAMPUNG BANTEN JABAR JATENG DIY JATIM KALBAR KALTIM SULSEL BALI NTB
JAKARTA
(n) RS Swasta 2020 17 56 18 27 9 4 24 25 68 81 182 160 36 154 10 10 20 20 7
(n) RS Swasta 2021 17 49 16 23 9 3 24 6 49 68 146 150 29 126 9 8 19 18 6
(%) RS Swasta 2020 45% 34% 39% 54% 50% 17% 52% 43% 70% 60% 61% 71% 52% 53% 42% 33% 33% 41% 35%
(%) RS Swasta 2021 45% 30% 35% 46% 50% 13% 52% 10% 51% 50% 49% 67% 42% 43% 38% 27% 31% 37% 30%

Jumlah dan Proporsi RS Swasta Lapor Terduga (TB 06) Tahun 2021
200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
DKI
JATENG BALI KEPRI DIY JABAR SUMSEL RIAU JATIM ACEH LAMPUNG NTB KALTIM SUMBAR SULSEL JAMBI KALBAR BANTEN SUMUT
JAKARTA
(n) RS Swasta 170 35 12 43 184 80 27 28 146 19 29 10 13 19 24 9 9 34 56
(%) RS Swasta 76% 71% 67% 62% 62% 59% 59% 56% 50% 50% 50% 50% 43% 41% 39% 38% 38% 35% 34%
KONTRIBUSI FASKES LAPOR DI 19 PROVINSI
Data SITB 2020 per 14 Juni 2021; Data SITB 2021 per 3 September 2021
Jumlah dan Proporsi DPM/Klinik Swasta Laporan Kasus TB (TB.03)
Tahun 2021 vs 2021
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
DKI
ACEH SUMUT SUMBAR RIAU KEPRI JAMBI SUMSEL LAMPUNG BANTEN JABAR JATENG DIY JATIM KALBAR KALTIM SULSEL BALI NTB
JAKARTA
(n) DPM/Klinik Swasta 2020 3 39 1 1 3 1 31 1 8 8 32 15 0 13 1 0 11 0 0
(n) DPM/Klinik Swasta 2021 1 15 0 1 3 1 21 0 8 9 6 5 0 8 2 0 1 0 0
(%) DPM/Klinik Swasta 2020 2% 4% 0% 0% 1% 1% 11% 0% 1% 1% 3% 1% 0% 1% 1% 0% 4% 0% 0%
(%) DPM/Klinik Swasta 2021 1% 2% 0% 0% 1% 1% 8% 0% 1% 1% 1% 0% 0% 1% 2% 0% 0% 0% 0%

Jumlah dan Proporsi DPM/Klinik Swasta Lapor Terduga (TB 06) Tahun 2021
25

20

15

10

0
DKI
SUMSEL SUMUT KALBAR ACEH JATIM KEPRI SULSEL JABAR JAMBI JATENG SUMBAR RIAU BANTEN LAMPUNG DIY KALTIM BALI NTB
JAKARTA
(n)DPM/Klinik 21 15 18 2 3 15 3 2 7 1 6 1 1 3 0 0 0 0 0
(%)DPM/Klinik 8% 2% 2% 2% 2% 1% 1% 1% 1% 1% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
Treatment Success Rate TB Fasyankes
Swasta VS Pemerintah
*data per 3 September 2021
Target TSR : 90%
Angka Keberhasilan Pengobatan TB (Treatment Success Rate) Swasta 2021*
90% 83% 82%
78%
80% 75% 74% 74% 73% 71%
70% 67% 64%
62% 63% 63%
59% 59% 58%
60%
48%
50% 44%
37%
40%
30% 23%
20%
10%
0%
Indonesia Kepulauan Riau Sulawesi Aceh Sumatera Jawa Bali Nusa DI Sumatera Sumatera Jawa Timur Banten Kalimantan Jawa Barat DKI Jakarta Lampung Kalimantan Jambi
Riau Selatan Selatan Tengah Tenggara Yogyakarta Utara Barat Timur Barat
Barat

Angka Keberhasilan Pengobatan TB (Treatment Success Rate) Pemerintah 2021*


100%
89% 86% 86%
90% 84%
80% 78% 77%
80% 73% 76% 75% 75% 73% 71% 69% 67% 67% 65%
70% 63% 62%
59%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Indonesia Riau Sumatera Sumatera Banten Sulawesi Jawa Timur Jawa Aceh Nusa Kepulauan DI Kalimantan DKI Jakarta Bali Jawa Barat Kalimantan Sumatera Lampung Jambi
Selatan Utara Selatan Tengah Tenggara Riau Yogyakarta Timur Barat Barat
Barat
LATAR BELAKANG PPM POLA PENEMUAN
KASUS TBC DAN KONTRIBUSI FASKES
Patient Pathway Analysis, Inventory Study Penelitian Sektor Swasta
2017 oleh Balitbangkes, 2017 oleh BCG/USAID, 2018
74% masyarakat dengan 62% Kasus TB tidak 65% kasus TB
gejala TB dalam hal dilaporkan oleh Rumah mendapatkan diagnosis di
mencari pengobatan awal Sakit fasilitas pelayanan
lebih memilih fasyankes → kasus TB yang dilaporkan yang kesehatan primer
dilaporkan hanya 38% dari estimasi total
swasta kasus → 44% di puskesmas
Rasio pencarian 96% Kasus TB yang tidak 82% kasus TB
pengobatan di fasyankes dilaporkan dari menyelesaikan
swasta paling besar ada di DPM/Klinik/Lab pengobatan di rumah
farmasi/apotek (52%), → kasus TB yang dilaporkan yang sakit
DPM (19%) dan RS (3%). dilaporkan hanya 4% dari estimasi total → 79% rumah sakit swasta
kasus
KONSEP PUBLIC PRIVATE MIX
LATAR BELAKANG DEFINISI TUJUAN
• Sebagian besar pelaporan berasal • Pendekatan komprehensif untuk • Mengorganisasikan layanan
dari fasyankes pemerintah. melibatkan secara sistematis semua TB untuk memastikan
• Pertimbangan preferensi masyarakat fasyankes, baik pemerintah & swasta dalam layanan terpadu yang
dalam pencarian pengobatan penanggulangan TB berpusat pada pasien
• Ketersediaan layanan swasta yang • DPPM → jejaring layanan tuberkulosis (patient‐centered care) pada
besar dan tersegmentasi dalam satu kab/kota yang melibatkan tingkat kabupaten/kota
• Kualitas pelayanan TB di layanan seluruh faskes pemerintah dan swasta yang dengan koordinasi yang
swasta dikoordinasikan oleh Dinkes Kab/Kota substansial
Tim DPPM TB
JEJARING EKSTERNAL
Tim DPPM telah terbentuk di
Jejaring layanan TB diantara
seluruh fasilitas pelayanan
kesehatan baik pemerintah dan
Diimplementasikan
oleh
KOPI TB
23 Provinsi
& 71 Kab/Kota
125 Kab/Kota
swasta di sebuah kabupaten/kota

DPPM Tujuan PPM

JEJARING INTERNAL
61 dari 80 Kab/Kota
Prioritas PPM
Jejaring layanan TB antara (76%) bentuk tim
seluruh unit di sebuah fasilitas DPPM
pelayanan kesehatan Detected Treated Reported
JEJARING LAYANAN TUBERKULOSIS
Baik jejaring internal maupun jejaring eksternal TBC dengan
kompleksitas yang berbeda, mencakup :
Jejaring Layanan TBC 1) Alur Diagnosis TBC
2) Alur Rujukan Pasien Pindah Pengobatan dan Pasien
Mangkir
3) Pengelolaan Logistik
4) Pencatatan dan Pelaporan TBC
Jejaring Internal TBC
Jejaring internal TBC adalah jejaring di dalam fasyankes
• FKTP
Terdiri dari

yang meliputi seluruh unit yang menangani pasien tuberkulosis,


• FKRTL semakin besar fasyankes maka semakin besar jejaring internal
antar unit layanan di dalamnya
:

Jejaring eksternal TBC adalah jejaring layanan tuberkulosis


yang melibatkan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan baik
Jejaring Eksternal pemerintah maupun swasta di tingkat kabupaten/kota dibawah
TBC koordinasi Dinas Kesehatan Kab/Kota agar seluruh kasus TBC
yang ditemukan dapat ditatalaksana sesuai standar dan
dilaporkan ke sistem informasi nasional.
JEJARING INTERNAL LAYANAN TBC
Jejaring Internal dalam hal:
1) Penemuan terduga/skrining terduga TBC
2) Alur Diagnosis TBC
3) Alur Penanganan Pasien Mangkir
4) Pengelolaan Logistik
5) Pencatatan dan Pelaporan TBC

Jejaring internal layanan TBC dapat dituangkan dalam SOP di


masing-masing faskes yang mencakup peran dari unit/poli
lain, serta mekanisme dan periode pengumpulan data dari
unit/poli terkait
Tujuan
• Meningkatkan kegiatan kolaborasi layanan antar unit layanan, misalnya antara unit pelayanan umum, gigi, MTBS, KIA, HIV
dan unit lainnya di dalam puskesmas;
• Mengurangi terjadinya keterlambatan diagnosis TBC (delayed-diagnostic) dan kasus TBC yang tidak terlaporkan (under-
reporting);
• Memastikan kasus TBC dilaporkan secara berkala melalui sistem informasi program tuberkulosis
JEJARING EKSTERNAL LAYANAN TBC
Jejaring
Eksternal TBC

Alur Rujukan • DPM/Klinik memiliki akses


Alur Diagnostik Pasien Pindah Pengelolaan terhadap logistic termasuk
TBC Pengobatan dan Logistik OAT jika sudah berjejaring
Pasien Mangkir (MoU) dengan Puskesmas

• Pasien Pindah → Koordinasi antara Fasyankes


• Fasyankes yang tidak memiliki fasilitas Pengirim, Fasyankes Tujuan dan Dinkes dengan formulir
pemeriksaan dapat merujuk pasien/spesimen TB.09 dan TB.10
ke fasyankes lain untuk diagnosis maupun • Pasien Mangkir → Koordinasi antara DPM/Klinik
follow up pasien TB dan TB Resistan Obat dengan Puskesmas dan Dinkes, Puskesmas sebagai
• Pengaturan rujukan pasien/spesimen ke Pembina wilayah akan melakukan pelacakan
fasyankes TCM dilakukan oleh Dinkes
STRATEGI IMPLEMENTASI PPM 2020-2024
Menguatkan implementasi wajib
Meningkatkan keterlibatan dan menguatkan
notifikasi TBC
mekanisme jejaring antara seluruh fasilitas • System reward/punishment
pelayanan kesehatan (DAK/Klaim/Kapitasi/SKP)
• Diseminasikan wajib notifikasi TBC dan isu lainnya
Meningkatkan kualitas layanan TBC, antara kepada seluruh anggota OP
lain dengan: • Sistem credentialing/ re credentialing BPJS
• Mensosialisasikan ISTC, PNPK TBC dan isu terkait TBC Menguatkan kolaborasi DPPM melalui
lainnya kepada seluruh OP
• TBC sebagai penilaian utama dalam akreditasi di
skema pembiayaan kesehatan
FKTP & FKRTL • Strategic health purchasing (SHP) → & konsep
• Branding layanan TB performance based

Melakukan dukungan akses pasien TBC


Menguatkan peran lintas program, lintas
dari layanan swasta
sektor dan komunitas dalam penerapan PPM • akses pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM)
(Pelibatan Organisasi profesi, asosiasi fasyankes, BPJS, dll) dan sistem transportasi spesimen yang efisien ,
akses obat dan BHP lainnya,

Membangun jejaring antara layanan kesehatan


swasta dengan organisasi masyarakat
• untuk patient support, kontak investigasi, rujukan TB‐HIV,
& upaya promosi dan preventif.
Koalisi Organisasi Profesi (KOPI TB)
DEFINISI HARAPAN DUKUNGAN KOPI TB
1. Forum/wadah information sharing kepada
Koalisi organisasi profesi penanggulangan tuberkulosis adalah
setiap anggota profesi
gabungan dari beberapa organisasi profesi yang mempunyai
komitmen dan saling berkerjasama untuk terlibat dalam upaya 2. Think tank untuk menggerakkan dan
penanggulangan TB di tingkat nasional, provinsi dan memicu berjalannya layanan TB standar
kabupaten/kota melalui jejaring PPM TB. dan jejaring PPM
3. Praktisi ahli di tempat praktik yang
merupakan bagian dari jejaring PPM dalam
TUJUAN KOPI TB pelayanan TB dan pelaporan kasus TB
4. Tenaga ahli, motivator, fasilitator,
pelaksana pelayanan kesehatan dan
mendorong terbentuknya jejaring internal
1. Keterlibatan RS layanan TB yang sinergis.
2. Tata laksana 3. Notifikasi pasien 4. Mendukung
praktisi dalam TB sesuai 5. Fasilitator untuk meningkatkan kapasitas
TB dalam sistem keberhasilan
kegiatan dengan ISTC informasi Program penanggulangan petugas kesehatan fasyankes melalui
penanggulangan TB dan PNPK TB TB Nasional pelatihan, pembinaan, supervisi dan
TB
nasional mentoring
IMPLEMENTASI PPM TINGKAT KAB/KOTA
1. Mengidentifikasi dan mengembangkan
mekanisme koordinasi dengan stakeholder
2. Memfasilitasi, mendorong, membina,
memantau dan mengevaluasi
pembentukan struktur DPPM dan
implementasi intervensi DPPM
3. Mengidentifikasi, mengembangkan,
membina, memantau dan mengevaluasi
jejaring PPM / jejaring eksternal layanan TB
yang melibatkan seluruh fasyankes di
kabupaten/kota;
4. Memastikan terbentuknya jejaring
internal layanan TB yang melibatkan
seluruh unit/poli terkait pada tingkat
fasyankes;
5. Membangun dan memperkuat jejaring
termasuk kerjasama lintas batas wilayah;
6. Memastikan ketersediaan regulasi dan
anggaran untuk intervensi PPM.
Key Person Role Summary

Dinas Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berperan dalam


Kesehatan 1) memastikan dan mendorong implementasi PPM
Kab/Kota di tingkat kabupaten/kota; 2) mengkoordinasikan
dan memfasilitasi kegiatan PPM.
Pelaksanaan fungsi teknis akan dilakukan oleh
Pengelola Program TB dan didukung oleh Technical
Officer PPM.
Tim DPPM 1) Mengembangkan rencana aksi PPM
2) mengorganisasikan intervensi/kegiatan PPM,
3) memastikan jejaring DPPM berfungsi dengan
baik
4) mengembangkan mekanisme koordinasi di
tingkat kabupaten/kota
5) berperan sebagai advokator untuk mendorong
peran dan kontribusi dari stakeholder terkait
6) melakukan pembinaan, pendampingan dan
evaluasi
7) mendukung Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
untuk melaksanakan peningkatan kapasitas
terkait layanan TB dan DPPM TB.
Key Person Role Summary
KOPI TB / Sebagai advokator, fasilitator, motivator dan
Organisasi pelaksana pelayanan TB dan kegiatan PPM
profesi

Asosiasi Mengadvokasi dan mendorong semua fasilitas


fasyankes kesehatan untuk terlibat dalam jejaring PPM
(PERSI, untuk memberikan diagnosis dan pengobatan
ARSSI, dsb) TB standar dan melaksanakan wajib notifikasu
TB.
CSO Sebagai patient supporter untuk memastikan
kepatuhan pengobatan TB dan menyediakan
pelacakan kasus TB LTFU dan investigasi kontak,
dan menyediakan kampanye TB baik untuk
faskes pemerintah dan swasta.
LANGKAH PEMBENTUKAN TIM DPPM
Analisis situasi: Rancangan Tim DPPM
Status Pembentukan Tim DPPM
antara lain terdiri
atas:
Sudah Belum
1. Struktur organisasi
tim DPPM
Apakah Tim DPPM aktif? Identifikasi unsur-unsur untuk terlibat
dalam Tim DPPM, termasuk KOPI TB 2. Anggota tim DPPM
3. Tugas pokok dan
Ya Tidak fungsi tim DPPM
Bentuk rancangan Tim DPPM
4. Mekanisme kerja
Lanjutkan Revitalisasi tim DPPM
Pengesahan Tim DPPM oleh Kepala
5. Pembiayaan
Daerah/Kepala Dinas Kesehatan
Kab/Kota
OPSI PILIHAN LAYANAN BAGI FASYANKES SWASTA :
Penemuan Mulai Pencatatan &
Pilihan Diagnosis Pengobatan Jenis Faskes Swasta
Terduga pengobatan Pelaporan

1a DPM/ Klinik

1b DPM/ Klinik

2 DPM/ Klinik

3 DPM/ Klinik/ RS Swasta

4 DPM/ Klinik/ RS Swasta

Opsi 1:
di Faskes Swasta 1a. Surat pengantar dan Fc KTP
1b. Form TB 05 dan SITB/Wifi TB
di Puskesmas 2. Form TB 05, Form TB 06 dan SITB/Wifi TB
3. Form TB 05, Form TB 06, Form TB 01, TB 02, TB 03, TB 09 dan SITB/WifiTB.
4. Form TB 05, Form TB 06, Form TB 01, TB 02, TB 03 dan SITB.
INDIKATOR DAN TARGET PPM
BERDASARKAN STRANAS TB2020-2024
Target
No Penjelasan Indikator
2020 2021 2022 2023 2024
1 Proporsi Kab/Kota yang membentuk Tim DPPM TB 50% 70% 90% 100% 100%
2 Proporsi Puskesmas dan B/BKPM Lapor Kasus TB 100% 100% 100% 100% 100%
Keterlibatan 3 Proporsi Klinik dan RS Pemerintah Lapor Kasus TB 75% 82% 87% 92% 100%
Fasyankes Jumlah Rumah Sakit Swasta yang sudah bekerja sama dengan
dalam 4 925 1156 1388 1542 1542
Pelaporan
BPJS yang melaporkan kasus TBC
TB
Jumlah DPM/Klinik Swasta yang sudah bekerja sama dengan BPJS
5 yang melaporkan kasus TBC 250 500 750 1000 1200
Kontribusi
notifikasi Proporsi notifikasi kasus TBC dari Klinik dan Rumah Sakit
per jenis 6 17% 18% 20% 22% 23%
Pemerintah
fasyankes
diantara 7 Proporsi Notifikasi Kasus TB dari RS Swasta 23% 28% 30% 31% 31%
total 8 Proporsi Notifikasi Kasus TB dari DPM/Klinik 1% 1% 1% 1% 1.4%
notifikasi
Persentase treatment success rate di fasilitas pelayanan
9 75% 80% 85% 85% 90%
kesehatan swasta
IMPLEMENTASI PPM WILAYAH PRIORITAS
WILAYAH PRIORITAS SDM
19 Provinsi Prioritas dengan • Penempatan 42 TO • Tim Teknis PPM Provinsi
Tim PPM kriteria: PPM di 19 Provinsi menguatkan dan memfasilitasi
Provinsi 1. jumlah Klinik Swasta, RS (PHO) kegiatan PPM di 323 kab/kota
Tim Teknis →
PP TB & TO Swasta, RS Pemerintah • 42 TO PPM di di 19 provinsi
2. Estimasi beban TB 19 Provinsi termasuk 80 kab/kota prioritas
3. Jumlah kab/kota yang masuk PPM dan 243 kab/kota non
dalam 334 KK prioritas.
4. Provinsi dengan 80 KK
prioritas PPM
80 Kab/Kota Prioritas dengan• Penempatan 176 • Tim Teknis PPM Kab/Kota
kriteria: Field Executive/TO menguatkan dan memfasilitasi
Tim DPPM
Tim Teknis → 1. bagian dari 334 kab/kota PPM di 80 kab/kota kegiatan PPM di tingkat
PP TB & TO 2. jumlah faskes ≥10 klinik (DHO) kab/kota dengan memfokuskan
swasta dan ≥ 5 RS Swasta, • 17 KK @1 TO intervensi peningkatan
3. insiden TB ≥ 1000 kasus • 30 KK @2 TO pelibatan RS Pemerintah, RS
• 33 KK @3 TO Swasta dan DPM/Klinik Swasta
*Capaian dan hasil akan dievaluasi model dalam program TB
implementasi/intervensinya pada TW2 2022
No Indikator Proses
No Indikator Output 9 Proporsi RS Swasta yang engaged
Proporsi Kab/Kota yang membentuk Tim 10 Proporsi DPM/Klinik Swasta yang engaged
1
DPPM TB
11 Proporsi RS Swasta yang memiliki akses terhadap
2 Proporsi RS Pemerintah Lapor Kasus TB TCM (akses langsung maupun tidak langsung)
12 Proporsi pasien TB dari layanan swasta yang
3 Proporsi RS Swasta Lapor Kasus TB diperiksa TCM diantara total notifikasi pasien TB
dari layanan swasta
4 Proporsi DPM/Klinik Swasta Lapor Kasus TB
13 Proporsi pasien TB terkonfirmasi bakteriologis
5 Jumlah notifikasi kasus TB dari RS Pemerintah diantara total notifikasi pasien TB dari layanan
swasta
6 Jumlah notifikasi kasus TB dari RS Swasta
14 Proporsi pasien TB ternotifikasi dari layanan
Jumlah notifikasi kasus TB dari DPM/Klinik swasta yang menerima OAT Program
7
Swasta
Persentase treatment success rate di fasilitas 15 Jumlah Terduga TB yang dikirim oleh DPM/Klinik
8 Swasta ke Faskes
pelayanan kesehatan swasta
No Provinsi Kab/Kota
No Provinsi Kab/Kota
41 JATENG Grobogan
1 ACEH Kota Banda Aceh
42 JATENG Pati
2 BALI Badung
43 JATENG Kudus
3 BANTEN Tangerang
44 JATENG Pemalang
4 BANTEN Kota Tangerang
45 JATENG Tegal
5 BANTEN Kota Tangerang Selatan
46 JATENG Brebes
6 BANTEN Serang
47 JATENG Kota Surakarta
7 DIY Bantul
# Kab/Kota 8 DIY Sleman 48 JATENG Kota Semarang
# 49 JATENG Kota Pekalongan
No Prrovinsi # Kab/Kota Prioritas 9 DIY Kota Yogyakarta
TO PPM 10 DKI JAKARTA Kodya Jakarta Barat 50 JATENG Karanganyar
PPM 11 DKI JAKARTA Kodya Jakarta Selatan 51 JATIM Blitar
1 SUMUT 3 33 5 12 DKI JAKARTA Kodya Jakarta Timur 52 JATIM Kediri
53 JATIM Malang
2 SUMBAR 2 19 1 13 DKI JAKARTA Kodya Jakarta Pusat
14 DKI JAKARTA Kodya Jakarta Utara 54 JATIM Banyuwangi
3 RIAU 2 12 1 15 JABAR Indramayu 55 JATIM Pasuruan
4 SUMSEL 2 17 1 16 JABAR Subang 56 JATIM Sidoarjo
5 LAMPUNG 2 15 3 17 JABAR Purwakarta 57 JATIM Mojokerto
18 JABAR Kota Bogor 58 JATIM Jombang
6 BANTEN 3 8 4 19 JABAR Kota Bandung 59 JATIM Kota Malang
7 DKI JAKARTA 2 6 5 20 JABAR Kota Cirebon 60 JATIM Kota Surabaya
8 JABAR 5 27 16 21 JABAR Kota Bekasi 61 JATIM Tulungagung
22 JABAR Kota Depok 62 JATIM Jember
9 JATENG 5 35 18 23 JABAR Kota Cimahi 63 JATIM Gresik
10 DIY 1 5 3 24 JABAR Sukabumi 64 KALBAR Kota Pontianak
11 JATIM 5 38 13 25 JABAR Bandung 65 KALTIM Kota Balikpapan
26 JABAR Garut 66 KALTIM Kota Samarinda
12 SULSEL 3 24 1 27 JABAR Cirebon 67 KEPRI Kota Batam
13 ACEH 1 23 1 28 JABAR Karawang 68 LAMPUNG Lampung Tengah
14 BALI 1 9 1 29 JABAR Bekasi 69 LAMPUNG Kota Bandar Lampung
30 JABAR Bogor 70 LAMPUNG Lampung Selatan
15 JAMBI 1 11 2 31 JAMBI Bungo 71 NTB Kota Mataram
16 KALBAR 1 14 1 32 JAMBI Kota Jambi 72 RIAU Kota Pekanbaru
17 KALTIM 1 10 2 33 JATENG Cilacap 73 SULSEL Kota Makassar
34 JATENG Banyumas
18 KEPRI 1 7 1 74 SUMBAR Kota Padang
35 JATENG Kebumen 75 SUMSEL Kota Palembang
19 NTB 1 10 1 36 JATENG Boyolali 76 SUMUT Asahan
19 Provinsi 42 323 80 37 JATENG Klaten 77 SUMUT Deli Serdang
38 JATENG Sukoharjo
78 SUMUT Langkat
39 JATENG Wonogiri
79 SUMUT Kota Binjai
40 JATENG Sragen
80 SUMUT Kota Medan
No Nama instansi Pertanyaan

1. Dwi sudinkes - Apakah pencatatan kasus TB wajib? Bagaimana arahannya untuk RS


Jakpus Khusus dan faskes yang hanya ada TCM Covid dan ada pencatatannya juga
di SITB (Balkes penerbangan dan wisma atlet DKI Jakarta), apakah menjadi
denominator layanan PPM? Bisakah dikeluarkan dari denominator target
PPM?
- RS Khusus apakah ada kewajiban sebagai faskes untuk melaporkan TBC?
Bisakan dari Dinkes Kab Kota mengajukan penghapusan akun SITB RS
Khusus yang tidak ada kasusnya? Di wilayah Jakpus RS Khusus THT Bedah
proklamasi telah mendapatkan pendampingan SITB sejak Maret 2020,
namun sampai sekarang belum ada satupun terduga TBC apalagi pasien
TBC yang bisa dilaporkan

2. Khaerul – Wasor Strategi apa yang digunakan untuk meyakinkan pimpinan pemda agar TB
Kab Pemalang menjadi prioritas, meskipun TB masuk SPM dan sudah ada RAD
penanggulangan TBC
No Nama instansi Pertanyaan

3. (Deli Achmad-FE - Ijin bertanya, apakah perlu dalam mengambil kebijakan untuk
Kab Lampung memprioritaskan DPM/Klinik swasta dan RS Pemerintah/Swasta untuk
Tengah) dilakukan intervensi kegiatan ini? krn mengingat keterbatasan SDM, saran
dan prasarana maupun biaya

4. Adelia Ayu-FE Kota Apa kegiatan preventif yang dapat dilakukan fasyankes untuk mengurangi
Bandar Lampung kasus. Karena saya melihat strategi pelayanan mutu hanya berfokus pada
pelayanan kasus? dan apakah setiap faskes terdapat pelatihan atau
pengarahan pada mengakses/pelaporan kasus tb

5. Putri Lenggogeni - Untuk saat ini bagaimana skema pembayaran pasien suspek dan
FE Kota Padang terkonfirmasi TB di Faskes Pemerintah dan swasta (perbedaannya)? Apakah
saat ini semuanya dicover program pemerintah pusat, atau GF atau pemda?
Bagaimana suspek yang ditemukan di faskes swasta
No Nama instansi Pertanyaan

6 (Ida Ayu-TO PPM Kab - Bagaimana ketika pasien TB lebih memilih melakukan pemeriksaan dan
Badung) pengobatan di DPM/ Klinik swasta yang kebetulan belum memiliki SITB untuk
system pencatatan dan pelaporan seperti apa sebaiknya? Apakah wajib
didaftarkan akun SITB atau bagaimana?
- Terkait evaluasi indicator proporsi faskes yang melapor apakah menggunakan
acuan seluruh faskes yang ada di wilayah kabupaten atau hanya yang
menemukan kasus TB dan Memiliki kasus akun SITB saja? Terimakasih

7. Vita-FE Kota Bekasi kapan WIFI TB bias terintegrasi dengan SITB? karena ketika DPM/Klinik memiliki
terduga dan tidak memiliki akun SITB, bagaimana pelaporannya? apakah
tanggungjawab puskesmas untuk input SITB?

8. Diah-FE Kab. Untuk dpm/klinik yang bersedia melakukan pengobatan, bagaimana teknis
Pasuruan pemberian obat dari puskesmas ke DPM/Klinik
No Nama instansi Pertanyaan

9. Aulia- FE Kudus - Untuk slide opsi pilihan layanan pada swasta poin 1a dan 1b bedanya
bagaimana ya? lalu jika pasien berkunjung ke lebih 1 faskes, akan dicatat
dan dilaporkan oleh faskes yang mana?

10. Aningsih-FE PPM Apakah ada sanksi untuk rs pkm dan dpm/klinik yang menolak untuk
Palembang menginput data ke SITB, dan memberikan kami para TO untuk menginput ke
SITB

11. Dinda Asa-Kab Bagaimana strategi untuk meyakinkan faskes swasta agar bersedia bekerja
Asahan sama? Benefit apa yang diperoleh faskes swasta tersebut apabila bersedia
bekerjasama? Terimakasih
SOSIAL MEDIA
Instagram : @tbc.indonesia
Facebook : TBIndonesia
Twitter : @TBIndonesia
YouTube : TB Indonesia
Website Subdit TB : tbindonesia.or.id
Update Data PPM dilakukan dan
dikirim ke
email PPM Subdit TB:
ppm@tbindonesia.or.id

TERIMA KASIH
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Subdirektorat Tuberkulosis
Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav 4- Jakarta Selatan

Anda mungkin juga menyukai