Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN

SINTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

PERCEPATAN PENURUNAN
STUNTING DAN PENGHAPUSAN
KEMISKINAN EKSTREM
DI KABUPATEN SINTANG
Disampaikan oleh:

Dr. H. JAROT WINARNO, M.Med, PH


Bupati Sintang

Dalam Rangka Rapat Teknis ROADSHOW Menko PMK Dalam Percepatan


Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem
Tahun 2023 1
PEMERINTAH KABUPATEN
SINTANG

Kondisi Stunting dan Kemiskinan Ekstrem


Angka Stunting  Pada tahun 2022, Kabupaten Sintang berhasil menurunkan angka stunting
hingga mencapai 18,7%, turun 19,5 poin dari tahun sebelumnya.
38.2
Turun
29.8 27.8 19,5 poin  Posisi tersebut berada di bawah angka stunting nasional maupun provinsi.
24.4
21.6
18.7
 Kondisi tersebut menunjukkan bahwa implementasi program-program
penurunan stunting berjalan efektif dan relevan mendukung capaian nasional
2021 2022
Sumber : SSGI, 2023

Indonesia Kalimantan Barat Sintang

Angka Kemiskinan Ekstrem  Pada tahun 2022, terjadi peningkatan jumlah individu miskin ekstrem yaitu
dari 7.195 jiwa menjadi 10.882 jiwa, atau 1,69% menjadi 2,54%. Posisi
2.54 Naik 0,85
tersebut masih lebih tinggi dari angka nasional dan provinsi.
2.14 poin
2.04
1.69  Angka kemiskinan Kabupaten Sintang pada tahun 2022 turun menjadi 8,57%,
1.41 dari 9,28% pada tahun 2021.
1.08
 Dengan total individu DTKS yaitu 240.666 Jiwa, realisasi penyaluran
Sumber : P3KE, 2023
2021 2022 berbagai bantuan (PKH, BPNT, BLT, Diasbilitas, PBI, Lansia, KAT) rata-rata
2
mencapai 95%.
Indonesia Kalimantan Barat Sintang
PEMERINTAH KABUPATEN
SINTANG

Isu Permasalahan Penurunan Stunting


- Tata Kelola -
Persentase Dukungan Anggaran
Penurunan Stunting Di Kabupaten
Sintang Tahun 2023 1. Perencanaan
2%
3%
6% 18% a) Belum adanya regulasi turunan sebagai payung hukum pelaksanaan kebijakan di
APBD APBN
daerah, yang berdampak pada rendahnya komitmen stakeholder.
b) Isu Penurunan Stunting belum tergambarkan secara komprehensif dalam dokrenda
DAK FISIK DAK NON-FISIK
OPD, baik dalam aspek data (penetapan indikator), maupun kebutuhan anggaran.
DAU
2. Implementasi
71%
Sumber : OPD, diolah
a) Keterbatasan dukungan anggaran terkait pelaksanaan kegiatan, peningkatan kapasitas
tenaga pendamping hingga pelaksanaan koordinasi di daerah.
Dukungan DAK-NF BOKB b) Kondisi geografis dan infrastruktur jalan dan jembatan yang belum memadai sehingga
Anggaran Realisasi akses menjadi sulit

9,7 M
3. Monitoring dan Evaluasi
6M
5M a) Rendahnya cakupan pelaksanaan monitoring ke lokasi lokus serta cakupan
(82%) kelompok sasaran yang terbatas menyebabkan rendahnya kualitas monev penurunan
stunting
2022 2023
b) Belum adanya juknis monev sehingga masih terdapat format pelaporan yang3 tidak
Sumber : DKBP3A Sintang, diolah
PEMERINTAH KABUPATEN
SINTANG

Isu Permasalahan Penurunan Stunting


- Intervensi Spesifik -
USG tersedia : 13
1. Konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)
Kekurangan USG : 7
a) Belum ada MoU dengan sekolah, khususnya tingkat SMA yang menjadi kewenangan
Pemerintah Provinsi menyebabkan rendahnya konsumsi TTD rematri.
b) Rasa dan bau yang tajam dari obat TTD, serta mitos-mitos efek samping konsumsi TTD
bagi bumil menyebabkan rendahnya kepatuhan bumil dalam mengkonsumsi TTD

20 528
2. Pemberian ASI
PUSKESMASPOSYANDU
a) Rendahnya tingkat pengetahuan keluarga tentang pentingnya ASI Eksklusif maupun MP-
ASI, serta kondisi dan kesibukan kerja ibu menyusui.

3. Imunisasi
31 505
TENAGA GIZI BIDAN a) Rendahnya partisipasi keluarga dalam pemantauan pertumbuhan balita karena tingkat
pengetahuan yang rendah tentang pentingnya imunisasi dan sarpras yang kurang
 Dengan total 528 posyandu yang tersebar di
Kabupaten Sintang, tersedia 322 antropometri
memadai
dan 13 USG. Sebagai bentuk upaya percepatan 4. Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
penurunan stunting, masih perlu dukungan 206
antropometri dan 7 USG. a) Kepatuhan keluarga dalam PMT kepada balita maupun bumil yang masih rendah,
4 disukai
disamping distribusi PMT yang tidak merata dan rasa produk PMT yang kurang
Sumber : Dinkes Sintang, diolah
PEMERINTAH KABUPATEN
SINTANG

Isu Permasalahan Penurunan Stunting


- Intervensi Sensitif -
Perkembangan Cakupan Intervensi Sensitif di
Kabupaten Sintang 1. Cakupan Sanitasi Layak
a) Ketersediaan infrstruktur sanitasi yang rendah karena dukungan dana yang mengandalkan DAK, dan
95.35 92.41 kebiasaan BABS yang masih terjadi.
88.45 88.45 90.93

2. Cakupan Air Minum Layak


64.94 65.5 66.55 a) Anggaran yang mengandalkan DAK untuk pembangunan infrastruktur air minum, serta rendahnya
61.2 62.57
pengelolaan air minum rumah tangga.
46.45
39.59 3. Cakupan Rumah Layak Huni
33.63
25.66 a) Keterbatasan anggaran untuk dukungan bantuan RLH
22.75
4. Cakupan KB
a) Akses pelayanan ke daerah terpencil sulit, sarpras yang terbatas dan kurang memadai, rendahnya
2017 2018 2019 2020 2021 minat calon pengantin untuk mengikuti bimbingan perkawinan

5. Edukasi Gizi
Persentase Rumah Layak Huni
Persentase Cakupan Sanitasi layak a) Terbatasnya kuantitas dan kapasitas SDM yang melakukan Edukasi Gizi
Persentase Cakupan Air Bersih

Sumber : DPRKP Sintang, diolah 6. Bantuan Sosial


a) Kualitas data penerima bansos yang rendah, serta kurangnya anggaran dukungan pencapaian
5 UHC
PEMERINTAH KABUPATEN
SINTANG

Isu Permasalahan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem


Kondisi Ekonomi Yang Kurang Kondusif Dalam Mendukung Percepatan Penanggulangan Kemiskinan,
Tingginya inflasi di Kabupaten Sintang, berdampak pada daya beli masyarakat, khususnya kelompok miskin dan rentan miskin

Keterbatasan Masyarakat Miskin Dalam Mengakses Pelayanan Dasar, kesulitan geografis menjadi kendala dalam
peningkatan infrastruktur dasar maupun wilayah, disamping masih besarnya kebutuhan penyediaan layanan dasar Pendidikan dan
Kesehatan

PKE Terbatasnya Akses Masyarakat Miskin dan Rentan Dalam Mengembangkan Penghidupan Secara Layak
dan Berkelanjutan, pengembangan potensi sumber daya alam dan keterampilan yang masih rendah, serta ketersediaan
lapangan kerja yang belum ditingkatkan

Perlindungan Sosial dan Pemberdayaan Sosial Yang Belum Komprehensif, masih terdapat penyaluran bansos yang
tidak tepat sasaran menjadi isu yang ditemui dalam upaya penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Sintang

Rendahnya Efektivitas Program dan Kegiatan Penanggulanan Kemiskinan, peran aktif stakeholder sangat diperlukan dalam
sinergi dan kolaborasi impelementasi berbagai kebijakan penanggulangan kemiskinan

6
PEMERINTAH KABUPATEN
SINTANG

Harapan dan Usulan Kepada Pemerintah


1.
Pusat
DINAS KESEHATAN
a) Tambahan USG sebanyak 7 unit
b) Tambahan Antropometri sebanyak 206 unit
c) Pengangkatan CPNS Tenaga Kesehatan yaitu perawat, ahli gizi, bidan, dokter, sanitarian dan penyuluh Kesehatan

2. TIM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING (TPPS)


a) Pembinaan TPPS oleh Provinsi secara rutin ke Kabupaten Sintang
b) Support Dana Kelanjutan Program TPPS
c) Penambahan anggaran dalam peninjauan ke lapangan
d) Bimbingan Teknis untuk para operator yang melakukan input Aksi Bangda Kemendagri
e) Dukungan anggaran dalam upaya peningkatan pelayanan dan distribusi berbagai implementasi program-program penurunan
stunting
f) Dukungan anggaran kepastian keberlanjutan program-program kebijakan penurunan stunting
g) Koordinasi dan Sinkronisasi antar Lembaga/Kementerian, serta antara regulasi pusat dan daerah (Perpres dan Perda)

3. TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH (TKPKD)


a) Peningkatan kapasitas TKPKD dalam menyusun kebijakan penghapusan kemiskinan ekstrem yang lebih inklusif
b) Dukungan anggaran terhadap program-program pembangunan infrastruktur dasar dan wilayah (jalan, jembatan, air minum dan
sanitasi)
c) Peningkatan Kapasitas UMKM melalui pembinaan hingga scaling up produk unggulan daerah
d) Dukungan anggaran kepastian keberlanjutan program-program kebijakan penghapusan kemiskinan ekstrem.
7
PEMERINTAH KABUPATEN
SINTANG

TERIMA
KASIH
PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG
Jl. Pangeran Muda, No. 230, Telp. (0565) 21003
Sintang, Kalimantan Barat

Anda mungkin juga menyukai