Wakil Gubernur Kepulauan Riau Gubernur Kepulauan Riau Plh. Sekretaris Daerah Prov. Kepri.
SATUAN TUGAS PENANGANAN COVID-19
PEMERINTAH PROVINSI DAN PEMULIHAN EKONOMI PROVINSI
KEPULAUAN RIAU KEPULAUAN RIAU
RAPAT KOORDINASI
PEMBAHASAN PENERAPAN PENGETATAN PERSIAPAN
PELAKSANAAN PPKM MIKRO DAN
PERAYAAN IDUL ADHA 1442H/2021M
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
PERKEMBANGAN BOR
MINGGUAN NASIONAL
NO PROVINSI BOR KONFIRMASI TERTINGGI KEMATIAN TERTINGGI
1 BANTEN 90,8 %
2 DI YOGYAKARTA 89,5 % Harian 648 03 Juli 2021 Harian 15 31 Mei 2021
3 JAWA BARAT 89,3 % 26 Juni s/d 02 Juli 28 Juni s/d 04 juli
Mingguan 2.940 2021 Mingguan 75 2021
4 DKI JAKARTA 88,5 %
5 JAWA TENGAH 86,4 % Bulanan 9.098 Juni 2021 Bulanan 186 Juni 2021
6 JAWA TIMUR 81,2 %
7 LAMPUNG 77,3 % KESEMBUHAN KASUS AKTIF TERTINGGI
8 KALIMANTAN BARAT 71,9 % TERTINGGI
9 KEPULAUAN RIAU 71,4 % Harian 670 7 Juli 2021 Harian 324 29 Mei 2021
10 PAPUA BARAT 71,1 %
31 Mei s/d 6 Juni 28 Juni s/d 04 juli
Mingguan 2.288 2021
Mingguan 1.018 2021
Sumber Data: Bulanan 7.794 Juni 2021 Bulanan 1.587 Mei 2021
https://vaksin.kemkes.go.id/#/scprovinsi
diakses pada tanggal 8 Juli 2021
5 Perkembangan Vaksinasi Provinsi Kepulauan Riau Data 8 Juli 2021
TANJUNGPINANG 25.281 158.525 183.806 128.664 98.003 61,82% 3.627 14,35% 30.661 21.654 52.315 1.394 1.444 14.699 12.705 1.994 -3.238
BATAM 132.245 785.003 917.248 642.074 456.662 58,17% 24.717 18,69% 185.412 107.528 292.940 8.428 7.169 63.671 59.045 4.626 -24.668
BINTAN 18.016 113.598 131.614 92.130 67.374 59,31% 2.031 11,27% 24.756 15.985 40.741 1.125 1.066 11.191 8.883 2.308 -1.766
KARIMUN 25.873 183.050 208.923 146.246 106.232 58,03% 2.835 10,96% 40.014 23.038 63.052 1.819 1.536 12.158 10.701 1.457 -4.848
LINGGA 10.923 73.289 84.212 58.948 30.781 42,00% 273 2,50% 28.167 10.650 38.817 1.280 710 4.843 3.600 1.243 -2.639
NATUNA 9.813 56.354 66.167 46.317 35.428 62,87% 1.118 11,39% 10.889 8.695 19.584 495 580 5.325 3.917 1.408 -550
ANAMBAS 5.513 32.512 38.025 26.618 17.619 54,19% 312 5,66% 8.999 5.201 14.200 409 347 2.591 1.805 786 -634
HUB 0 0 0
2
Draf SE Gubernur Sama dengan Inmendagri No. 17 Tahun 2021
3
Draf SE Gubernur Sama dengan Inmendagri No. 17 Tahun 2021
Draf SE Gubernur Sama dengan Inmendagri No. 17 Tahun 2021 PELAKSANAAN KEGIATAN DI TEMPAT KERJA/PERKANTORAN
1 PENGELOMPOKAN WILAYAH
BERDASARKAN
Pelaksanaan kegiatan di tempat kerja/perkantoran
diberlakukan 75% WFH dan 25% WFO dengan
HASIL ASSESMEN:
penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat;
a. Khusus kepada Bupati/Wali Kota yang wilayah
Kabupaten/Kotanya ditetapkan sebagai level 4
(empat), yaitu:
4
Draf SE Gubernur Sama dengan Inmendagri No. 17 Tahun 2021
1) Kota Batam;
2) Kota Tanjungpinang; PELAKSANAAN KEGIATAN PADA SEKTOR ESENSIAL
3) Kabupaten Bintan;
4) Kabupaten Natuna. Pelaksanaan kegiatan pada sektor esensial tetap dapat
b. Bupati/Wali Kota sepanjang tidak termasuk pada beroperasi 100% (seratus persen) dengan pengaturan
huruf a menetapkan dan mengatur PPKM Mikro di jam operasional, kapasitas, dan penerapan protokol
masing-masing wilayahnya pada tingkat Kecamatan, kesehatan secara lebih ketat
Desa dan Kelurahan sampai dengan tingkat RT/RW
8 PPKM berbasis Mikro di Provinsi Kepulauan Riau
Draf SE Gubernur Sama dengan Inmendagri No. 17 Tahun 2021 Draf SE Gubernur Sama dengan Inmendagri No. 17 Tahun 2021
3) Untuk layanan makanan melalui pesan- Draft SE Gubernur Tentang PPKM Mikro
antar/dibawa pulang tetap diizinkan sampai 1) Untuk Wilayah yang ditetapkan sebagai level 4 (empat):
dengan Pukul 20.00 WIB; dilaksanakan dengan membatasi jumlah kehadiran
maksimal 25% (dua puluh lima persen)
Draf SE Gubernur Sama dengan Inmendagri No. 17 Tahun 2021
2) Untuk Wilayah yang ditetapkan selain level 4 (empat)
dilaksanakan dengan membatasi jumlah kehadiran
6 PELAKSANAAN KEGIATAN PADA PUSAT
PERBELANJAAN/MALL/PUSAT
PERDAGANGAN
maksimal 50% (lima puluh persen)
Pada Wilayah PPKM dengan level 3 dan 4 atau Zona Merah dan Oranye
Pelaksanaan Shalat Idul Adha 1442 H / 2021 M ditiadakan. Pada Wilayah PPKM dengan level 3 dan 4 atau Zona Merah dan
Pada wilayah PPKM selain level 3 dan 4 atau Zona Hijau dan Kuning Oranye
1. Pelaksanaan Shalat Idul Adha 1442 H / 2021 M dilakukan dimasjid/mushalla/ Dilakukan di lapangan dengan penerapan protokol kesehatan
lapangan terbuka dengan pembatasan 30% dari kapasitas maksimal yang ketat;
2. Jemaah Shalat Idul Adha wajib: Dapat dilakukan di Masjid pada RT dengan status Zona Kuning
dan Hijau dengan kapasitas maksimum 25% dan penerapan
a) Berusia 18 s/d 59 tahun g) Membawa perlengkapan ibadah Protokol kesehatan yang ketat;
b) Dalam kondisi sehat masing-masing Penetapan Status Zona penyebaran COVID-19 tingkat RT/RW
PELAKSANAAN c) Tidak sedang menjalani isolasi h) Menggunakan masker rangkap ditetapkan oleh Satgas Kabupaten/Kota atau Kecamatan atau
SHALAT IDUL mandiri i) Menghindari kontak fisik Desa/Kelurahan dan bekerjasama dengan KUA, berpedoman
ADHA d) Tidak baru kembali dari perjalanan j) Menjaga jarak kepada Inmendagri No 17 tahun 2021, SE Kementerian Agama
luar kota k) Tidak berkerumunan sebelum maupun No 16 tahun 2021 serta kearifan lokal yang berlaku.
e) Disarankan tidak dalam kondisi hamil setelah Shalat Idul Adha Pada wilayah PPKM selain level 3 dan 4 atau Zona Hijau dan
atau menyusui Kuning
f) Berasal dari warga setempat. Diutamakan dilakukan di lapangan dengan protokol kesehatan
yang ketat;
Dapat dilakukan di Masjid dengan kapasitas maksimum 50%
dan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Dilaksanakan dalam waktu 3 hari guna menghindari kerumunan Dilaksanakan dengan Protokol Kesehatan yang ketat, diawasi
Diutamakan dilakukan di Rumah Pemotongan Hewan Ruminasia (RPH-R) oleh Satgas Kabupaten/Kota sampai dengan Kecamatan,
PELAKSANAAN Dalam hal keterbatasan jumlah dan kapasitas (RPH-R) dilaksanakan dengan ketentuan: Desa/Kelurahan, RT/RW dan melibatkan TNI Polri;
QURBAN a. Penerapan jaga jarak fisik (physical distancing); Bagi Petugas penyembelihan hewan Qurban pada Zona merah
b. Penerapan protokol kesehatan dan kebersihan petugas dan pihak yang berkurban dan Oranye untuk mendapatkan Rapid Test Antigen yang
c. Penerapan kebersihan alat. difasilitasi oleh Satgas Covid Kabupaten/Kota.
KETENTUAN PERJALANAN
ORANG DALAM NEGERI
DAN INTERNASIONAL
DENGAN MENGGUNAKAN
MODA TRANSPORTASI
UMUM
12 Draft SE Gubernur Kepri Tentang Perjalanan Dengan menggunakan Transportasi Umum
PERJALANAN ORANG INTERNASIONAL (MASUK WILAYAH PROV. KEPRI) POIN KRUSIAL SESUAI SE DAN ADDENDUM PUSAT
1. Ketentuan pusat tidak Ketentuan Dokumen Kesehatan Tujuan P. Jawa dan P. Bali menggunakan
mewajibkan hasil RT-PCR 2. tujuan P. Jawa dan Bali sama pesawat hanya dibolehkan RT-PCR 2x24
dari negara asal dengan wilayah lain jam
RT-PCR 2. Tes RT-PCR dilakukan 2x
WAJIB 2x24 jam setiba di Indonesia Anak usia di bawah 5 tahun
1. Pesawat Dosis Ketentuan sertifikat vaksinasi serta
dari negara 3. Karantina terpusat 8x24 jam 3.
tidak diberikan syarat
Penuh
asal 4. Bagi PPI yang belum perjalanan dokumen Kesehatan dokumen kesehatan diwajibkan bagi
anak-anak < 18 tahun
divaksin, maka di hari ke-8 dan vaksin
karantina wajib diberikan
vaksin Pelayaran dalam wilayah Prov.
Kepri mendapatkan dispensasi
4. khusus terkait kewajiban Sama dengan aturan terdahulu
melengkapi diri dengan
1. Ketentuan pusat tidak dokumen kesehatan
mewajibkan hasil RT-PCR
dari negara asal
RT-PCR 2. Tes RT-PCR dilakukan 2x PPI masuk, wajib membawa
WAJIB 2x24 jam setiba di Indonesia 5. hasil RT-PCR 2x24 jam dari Tidak ada kewajiban
2. Kapal dosis dari negara 3. Karantina terpusat 8x24 jam
negara asal
penuh asal 4. Bagi PPI yang belum Karantina terpusat bagi PPI
divaksin, maka di hari ke-8 6. masuk wajib dilaksanakan 5x24 Karantina terpusat bagi PPI masuk wajib
karantina wajib diberikan dilaksanakan 8x24 jam
jam
vaksin PPI belum divaksin, wajib divaksin pada
7. Tidak ada kewajiban hari ke-8 karantina
14 Penanganan Pekerja Migran Indonesia (PMI) WWW.CORONA.KEPRIPROV.GO.ID
TERIMA KASIH